Top Banner
69

PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

Mar 05, 2019

Download

Documents

vuthuan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang
Page 2: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk DAFTAR ISI

Halaman Salinan Surat Pernyataan tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 PT Citatah Tbk

Laporan Auditor Independen 1 LAPORAN KEUANGAN - Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk

tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

Neraca 2 Laporan Laba Rugi 4 Laporan Perubahan Ekuitas 5 Laporan Arus Kas 6 Catatan atas Laporan Keuangan 7

Page 3: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang
Page 4: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang
Page 5: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Neraca31 Desember 2010 dan 2009

Catatan 2010 2009 Rp Rp

ASET

ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c,2f,2g,4,26,38 10.812.416.225 4.161.134.780Piutang usaha 2g,5,26,38

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2d,37 - 45.859.000Pihak ketiga - setelah dikurangi

penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 2.271.143.213 pada tahun 2010 dan Rp 2.693.911.524 pada tahun 2009 2c,39 25.932.292.104 37.148.739.424

Piutang lain-lain 2g,6,26,38 160.972.273 401.934.273Persediaan - setelah dikurangi penyisihan

persediaan bergerak lambat sebesar Rp 8.316.526.000 2h,2o,7,30,39 69.897.176.673 55.901.905.758

Pajak dibayar dimuka 2r,8,31 4.550.708.921 2.830.450.392Aset lancar lainnya 2c,2i,9,38 4.666.434.923 3.068.175.933

Jumlah Aset Lancar 116.020.001.119 103.558.199.560

ASET TIDAK LANCAR Piutang dari pihak yang mempunyai

hubungan istimewa 2d,2g,10,26,37,38 84.450.000 84.450.000Aset pajak tangguhan - bersih 2r,35 1.056.551.804 616.249.620Aset tetap - setelah dikurangi

akumulasi penyusutan sebesar Rp 169.519.090.128 tahun 2010 dan 2j,2k,2o,11,17,24,Rp 160.860.941.786 tahun 2009 30,31,39 62.072.366.542 66.887.551.431

Properti investasi 2l,2o,12 450.000.000 450.000.000Aset tetap yang tidak digunakan

dalam operasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 2.636.724.968 tahun 2010 danRp 2.614.103.447 tahun 2009 1a,2j,2o,13 1.907.216.441 1.929.837.962

Biaya ditangguhkan - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 9.691.940.769 tahun 2010 dan Rp 9.147.106.773 tahun 2009 2m,14 12.726.072.231 13.270.906.227

Dana yang dibatasi pencairannya 2c,2g,15,17,26,38,39 4.752.152.546 2.322.702.076Uang Jaminan 2g,16,26,38 557.585.245 511.725.245

Jumlah Aset Tidak Lancar 83.606.394.809 86.073.422.561

JUMLAH ASET 199.626.395.928 189.631.622.121

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

- 2 -

Page 6: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Neraca 31 Desember 2010 dan 2009 (Lanjutan)

Catatan 2010 2009 Rp Rp

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank jangka pendek 2c,2g,11,15,17,26,33,37,38 4.253.249.046 2.238.454.260Hutang usaha - pihak ketiga 2c,2g,18,26,38 12.410.860.272 11.168.788.600Hutang pajak 2r,19 366.243.654 730.238.732Biaya yang masih harus dibayar 2c,2g,20,23,25,26,38 4.003.015.421 4.307.309.482Hutang lain-lain - pihak ketiga 2g,21,26,38 306.946.438 375.738.371Uang muka diterima - pihak ketiga 2c,22,38 10.996.727.193 12.326.746.203Bagian kewajiban yang akan jatuh tempo

dalam waktu satu tahun: 2g,26Hutang bank jangka panjang 2c,23,38,39 55.839.046.271 58.379.160.823Kewajiban sewa pembiayaan 2c,2d,2k,11,24,37,38 2.327.972.875 3.687.174.362Hutang konversi 2c,25,38,39 12.014.389.758 12.560.923.558

Jumlah Kewajiban Lancar 102.518.450.928 105.774.534.391

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang kepada pihak yang mempunyai

hubungan istimewa 2d,2g,10,26,37,38 426.908.045 1.434.854.545Kewajiban sewa pembiayaan - setelah

dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2c,2d,2g,2k,11,24,26,37,38 116.534.004 945.030.723

Cadangan imbalan pasti pasca-kerja 2q,34 21.488.477.295 19.183.737.537

Jumlah Kewajiban Tidak lancar 22.031.919.344 21.563.622.805

Jumlah Kewajiban 124.550.370.272 127.338.157.196

EKUITAS Modal saham

Modal dasar - Rp 1.260.000.000.000 terdiri dari 840.000.000 saham Seri A dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan 8.400.000.000 saham Seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham

Modal ditempatkan dan disetor penuh -840.000.000 saham Seri A dan 390.839.821 saham Seri B 27,39 459.083.982.100 459.083.982.100

Tambahan modal disetor - bersih 2n,28,39 72.305.127.896 72.305.127.896Defisit (456.313.084.340) (469.095.645.071)

Jumlah Ekuitas 75.076.025.656 62.293.464.925

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 199.626.395.928 189.631.622.121

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

- 3 -

Page 7: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Laporan Laba RugiUntuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009

Catatan 2010 2009 Rp Rp

PENJUALAN 2d,2p,29,37 152.559.965.461 149.010.785.510

BEBAN POKOK PENJUALAN 2p,7,11,30 107.246.475.509 112.367.317.541

LABA KOTOR 45.313.489.952 36.643.467.969 BEBAN USAHA 2p,11,31Pemasaran dan penjualan 20.094.488.361 17.348.090.781Umum dan administrasi 2q,8,34 14.799.521.846 13.865.972.694

Jumlah Beban Usaha 34.894.010.207 31.214.063.475

LABA USAHA 10.419.479.745 5.429.404.494

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2pKeuntungan penjualan aset tetap 11 209.000.000 840.582.071Pendapatan bunga 32 104.324.382 205.658.661Beban bunga 17,33 (794.837.933) (1.046.484.926)Keuntungan selisih kurs - bersih 2c 2.845.001.473 10.251.970.156Lain-lain - bersih 5,13 (440.709.120) (319.488.391)

Pendapatan Lain-lain - bersih 1.922.778.802 9.932.237.571

LABA SEBELUM PAJAK 12.342.258.547 15.361.642.065

PENGHASILAN PAJAK TANGGUHAN 2r,35 440.302.184 1.339.410.820

LABA BERSIH 12.782.560.731 16.701.052.885

LABA PER SAHAM 2s,36

Dasar 10,39 13,57

Dilusian 10,39 12,62

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

- 4 -

Page 8: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Laporan Perubahan EkuitasUntuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009

TambahanModal Modal Disetor -Saham Bersih Defisit Jumlah Ekuitas

Rp Rp Rp Rp

Saldo pada tanggal 1 Januari 2009 459.083.982.100 72.305.127.896 (485.796.697.956) 45.592.412.040

Laba bersih tahun berjalan - - 16.701.052.885 16.701.052.885

Saldo pada tanggal 31 Desember 2009 459.083.982.100 72.305.127.896 (469.095.645.071) 62.293.464.925

Laba bersih tahun berjalan - - 12.782.560.731 12.782.560.731

Saldo pada tanggal 31 Desember 2010 459.083.982.100 72.305.127.896 (456.313.084.340) 75.076.025.656

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

- 5 -

Page 9: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Laporan Arus Kas Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009

2010 2009 Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan 162.715.418.988 159.047.175.783Pembayaran kepada:

Pemasok (51.618.055.244) (53.320.973.513)Karyawan (39.118.640.219) (35.747.108.709)

Kas dihasilkan dari operasi 71.978.723.525 69.979.093.561Pembayaran untuk beban operasi lainnya - bersih (57.676.218.132) (57.175.812.033)Penerimaan tagihan pajak 806.721.259 470.414.883Penerimaan bunga 104.324.382 205.658.661Pembayaran bunga (794.838.030) (1.312.022.389)Pembayaran pajak penghasilan (1.106.674.476) (957.087.945)

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 13.312.038.528 11.210.244.738

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan atas aset tetap 209.000.000 1.668.000.000Perolehan atas aset tetap (3.270.166.276) (9.520.719.374)Kenaikan dana yang dibatasi pencairannya (2.511.124.498) (41.408.314)Kenaikan aset lainnya (45.860.000) (299.326.500)

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (5.618.150.774) (8.193.454.188)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan hutang bank jangka pendek 12.652.319.829 8.427.608.112Pembayaran hutang bank jangka pendek (10.526.734.321) (11.501.651.858)Pembayaran kewajiban sewa pembiayaan (3.062.118.341) (2.401.821.685)

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (936.532.833) (5.475.865.431)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 6.757.354.921 (2.459.074.881)

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 4.161.134.780 6.846.592.379Pengaruh perubahan kurs mata uang asing (106.073.476) (226.382.718)

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 10.812.416.225 4.161.134.780

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak

mempengaruhi kas dan setara kas:Perolehan atas aset tetap melalui sewa

pembiayaan (capital lease ) 1.189.578.700 2.190.200.000

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

- 6 -

Page 10: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 7

1. Umum a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Citatah Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 26 September 1974 dalam rangka Undang-undang No. 6 tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), dengan Akta No. 77 tanggal 26 September 1974 dari Komar Andasasmita S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) dalam Surat Keputusan No.Y.A.5/362/17 tanggal 8 Desember 1975 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 38 tanggal 11 Mei 1976, Tambahan No. 348. Anggaran Dasar Perusahaan telah dirubah dengan dengan Akta No. 137 tanggal 20 September 2007 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., notaris di Jakarta, mengenai konversi hutang Perusahaan menjadi setoran modal dengan nilai nominal sebesar Rp 100 per saham (konversi hutang menjadi modal saham). Akta perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang terakhir berdasarkan Akta No. 61 tanggal 13 April 2009 yang dibuat oleh Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., notaris di Jakarta, mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Ketentuan Undang-undang Republik Indonesia No. 40/2007 mengenai Perseroan Terbatas. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-16950.AH.01.02. Tahun 2009 tanggal 30 April 2009 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 54 tanggal 7 Juli 2009, Tambahan No. 17779. Pada tanggal 30 Oktober 2007, Direksi Bursa Efek Indonesia telah menyetujui pencatatan 390.839.821 lembar saham seri B terkait dengan konversi hutang menjadi modal saham. Sesuai dengan Pasal 3 dari Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi usaha produksi dan penjualan marmer, kerajinan tangan marmer dan kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan. Perusahaan memulai usahanya secara komersial sejak tahun 1976. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Jl. Pinangsia III No. 31, Jakarta. Pabrik-pabrik pengolahan Perusahaan berlokasi di Pangkep (Sulawesi Selatan), Karawang dan Bandung. Pada akhir tahun 2005 Perusahaan telah menutup kegiatan pabrik di Bandung. Pada tanggal 31 Desember 2010 Perusahaan mempunyai kapasitas produksi 68.000 m2 slabs dan 115.000 m2 tiles per bulan. Sebagaimana diungkapkan dalam laporan keuangan terlampir, Perusahaan menghasilkan laba pada tahun 2010 sebesar Rp 12.782.560.731 dan pada tahun 2009 sebesar Rp 16.701.052.885 dan menghasilkan arus kas masuk bersih dari aktivitas operasi sebesar Rp 13.312.038.528 pada tahun 2010 dan Rp 11.210.244.738 pada tahun 2009. Meskipun demikian, Perusahaan masih mempunyai akumulasi defisit sebesar Rp 456.313.084.340 pada tanggal 31 Desember 2010 yang berasal dari rugi bersih tahun-tahun sebelumnya. Sebagai tanggapan atas hal-hal tersebut di atas, Perusahaan melanjutkan untuk mengimplementasikan langkah-langkah dalam rangka menghasilkan likuiditas yang diperlukan untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dan memperoleh profitabilitas. Beberapa langkah-langkah yang signifikan adalah sebagai berikut:

Page 11: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 8

1. Umum (Lanjutan) a. Pendirian dan Informasi Umum (Lanjutan)

a) Menyelesaikan proses restrukturisasi hutang

Perusahaan merencanakan untuk menyelesaikan negosiasi dengan Departemen Keuangan Republik Indonesia, karena penyelesaian restrukturisasi hutang akan memungkinkan manajemen mendapatkan tambahan modal kerja yang dibutuhkan dari investor guna mengelola operasional Perusahaan pada tingkat tertinggi yang dapat dicapai dan meningkatkan profitabilitas usaha. Selanjutnya struktur permodalan Perusahaan akan semakin kuat melalui konversi sisa hutang menjadi modal saham.

b) Meneruskan untuk memasarkan produk baru yang memiliki nilai tambah di pasar

domestik dan luar negeri. Pada tahun 2010, Perusahaan telah menyelesaikan berbagai macam proyek domestik dan luar negeri yang memberikan kontribusi atas pertumbuhan operasi Perusahaan.

c) Memperluas produk Perusahaan termasuk beberapa produk bahan bangunan ternama

di kalangan internasional. d) Mengubah strategi pemasaran domestik dengan menitikberatkan penjualan pada

sektor perumahan di pasar domestik. e) Mencari beberapa proyek komersial untuk tahun 2011. f) Meningkatkan usaha untuk menurunkan tingkat perputaran persediaan dan

memperbaiki arus kas. g) Meningkatkan kriteria kredit untuk perpanjangan kredit kepada pembeli. Manajemen berpendapat bahwa profitabilitas Perusahaan akan diperoleh melalui keberhasilan implementasi dari langkah-langkah tersebut di atas.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 10 Juni 1996, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) untuk melakukan penawaran umum atas 44.000.000 saham Perusahaan dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp 22.000.000.000 kepada masyarakat dan seluruh saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 3 Juli 1996. Pada tanggal 30 Oktober 2007, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Direksi Bursa Efek Indonesia untuk pencatatan saham tambahan sebanyak 390.839.821 saham tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dengan nilai nominal sebesar Rp 100 per saham terkait dengan konversi hutang menjadi modal saham Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2010, seluruh saham Perusahaan sejumlah 1.230.839.821 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Page 12: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 9

1. Umum (Lanjutan)

c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan

Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris Komisaris Utama : Arif Sianto Komisaris : Ismail Husin Komisaris Independen : Gregory Nanan Aswin Direksi Direktur Utama : Taufik Johannes Direktur : Denise Johanes

Tiffany Johanes Sergio Magliocco

Sebagai perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen dan Komite Audit yang diwajibkan oleh Bapepam dan LK. Gregory Nanan Aswin adalah Komisaris Independen Perusahaan. Komite Audit Perusahaan terdiri dari 3 orang anggota, dimana Gregory Nanan Aswin yang menjabat sebagai Komisaris Independen juga menjadi Ketua Komite Audit. Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayar atau diakru kepada dewan komisaris dan direksi Perusahaan masing-masing sebesar Rp 4.047.476.200 pada tahun 2010 dan Rp 3.944.798.000 pada tahun 2009. Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan (tidak diaudit) adalah 920 karyawan pada tahun tahun 2010 dan 927 karyawan pada tahun 2009. Direksi telah menyelesaikan laporan keuangan PT Citatah Tbk pada tanggal 8 Maret 2011 dan bertanggung jawab atas laporan keuangan tersebut.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting

a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yakni Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan Surat Edaran No. SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik dalam Industri Pertambangan Umum. Dasar pengukuran laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain. Laporan keuangan ini disusun dengan menggunakan metode akrual, kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp).

Page 13: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 10

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

b. Penerapan Penyataan Standar Akuntansi Keuangan Revisi Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK revisi berikut : (1) PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, yang

berisi persyaratan pengungkapan instrumen keuangan dan kriteria informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan diterapkan berdasarkan klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, yakni aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian bunga, dividen, keuntungan dan kerugian yang terkait; dan situasi tertentu dimana saling hapus aset dan kewajiban keuangan diizinkan. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan atas, antara lain, informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kebijakan akuntansi atas instrumen keuangan.

Standar ini menggantikan PSAK 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”.

(2) PSAK 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang menetapkan dasar-dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak-kontrak pembelian atau penjualan instrumen non-keuangan. PSAK ini menjelaskan di antaranya definisi derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penentuan kriteria lindung nilai. Standar ini menggantikan PSAK 55 (Revisi 1999) “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Lindung Nilai”.

Dampak perubahan kebijakan akuntansi tersebut tidak material terhadap laporan keuangan komparatif tahun 2009. Oleh karena itu Perusahaan telah menyesuaikan dampak perubahan kebijakan akuntansi tersebut pada laporan keuangan tahun 2010.

(3) PSAK 26 (Revisi 2008), “Biaya Pinjaman”, yang berisi perlakuan akuntansi untuk biaya

pinjaman dan mengharuskan entitas untuk mengkapitalisasi biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian sebagai bagian dari biaya perolehan aset tersebut. Standar ini juga mengharuskan entitas untuk mengakui biaya pinjaman lainnya sebagai beban. Standar ini menggantikan PSAK 26 (1997) “Biaya Pinjaman”. Penerapan standar ini tidak memiliki dampak material terhadap laporan keuangan Perusahaan.

c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.

Page 14: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 11

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (Lanjutan) Keuntungan atau kerugian selisih kurs atas aset dan kewajiban moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun yang disesuaikan dengan bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan, dengan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan kedalam Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada akhir tahun. Kurs mata uang asing yang digunakan (termasuk kurs sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan) adalah sebagai berikut:

8 Maret 2011 2010 2009Rp Rp Rp

Euro (EUR) 12.286,59 11.956,00 13.509,69Dolar Amerika Serikat (US$) 8.789,00 8.991,00 9.400,00Dolar Australia (AUD) 8.892,29 9.143,00 8.431,81Yuan Cina (CNY) 1.338,01 1.358,00 1.376,65 Yen Jepang (JPY) 106,82 110,00 101,70

31 DesemberMata uang asing

Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.

d. Transaksi Hubungan Istimewa

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah: (1) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan

oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries, dan fellow subsidiaries);

(2) Perusahaan asosiasi;

(3) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu

kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);

(4) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab

untuk merencanakan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan Perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

(5) Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik

secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.

Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan.

Page 15: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 12

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) e. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

Estimasi dan asumsi yang digunakan tersebut ditelaah kembali secara terus-menerus. Revisi atas estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi atau pada periode masa depan yang terkena dampak.

Informasi mengenai ketidakpastian yang melekat pada estimasi dan pertimbangan yang mendasari dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan, dijelaskan pada Catatan 3 atas laporan keuangan.

f. Kas dan Setara Kas

Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta dibatasi pencairannya.

g. Instrumen Keuangan Kebijakan Akuntansi Efektif Tanggal 1 Januari 2010 Sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2b, Perusahaan telah menerapkan kebijakan akuntansi berikut berdasarkan PSAK 50 dan 55 yang berlaku efektif 1 Januari 2010: Perusahaan mengakui aset keuangan atau kewajiban keuangan pada neraca, jika dan hanya jika, Perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan dalam kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada tanggal penyelesaian. Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal kewajiban keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, termasuk biaya transaksi. Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau kewajiban keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.

Page 16: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 13

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

g. Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif Tanggal 1 Januari 2010 (Lanjutan) Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan adalah jumlah aset keuangan atau kewajiban keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih. Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan kewajiban lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.

Penentuan Nilai Wajar

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal neraca adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya. Dalam hal nilai wajar tidak dapat ditentukan dengan andal menggunakan teknik penilaian, maka investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga dinyatakan pada biaya perolehan setelah dikurangi penurunan nilai.

Page 17: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 14

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

g. Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif Tanggal 1 Januari 2010 (Lanjutan)

Laba/Rugi Hari ke-1

Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Perusahaan mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Perusahaan menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai.

Aset Keuangan

(1) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat. Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan

ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau

b. Aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, kewajiban

keuangan, atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau

c. Instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif

melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan.

Page 18: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 15

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

g. Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif Tanggal 1 Januari 2010 (Lanjutan) Aset Keuangan (Lanjutan)

(1) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (Lanjutan)

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada neraca pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan.

Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

(2) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual.

Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi penyisihan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi. Pinjaman yang diberikan dan piutang disajikan sebagai aset lancar jika jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal neraca, jika tidak, maka disajikan sebagai aset tidak lancar. Pada tanggal 31 Desember 2010, kategori ini meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dana yang dibatasi pencairannya dan uang jaminan.

(3) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Perusahaan menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual.

Page 19: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 16

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

g. Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif Tanggal 1 Januari 2010 (Lanjutan) Aset Keuangan (Lanjutan)

(3) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (Lanjutan)

Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode bunga efektif. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan tidak memiliki asset keuangan dalam kategori ini.

(4) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi ekonomi.

Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar. Komponen hasil (yield) efektif dari surat berharga hutang tersedia untuk dijual serta dampak penjabaran mata uang asing (untuk surat berharga hutang dalam mata uang asing) diakui dalam laporan laba rugi. Laba atau rugi yang belum direalisasi yang timbul dari penilaian pada nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual tidak diakui dalam laporan laba rugi, melainkan dilaporkan sebagai laba atau rugi bersih yang belum direalisasi pada bagian ekuitas dalam neraca dan laporan perubahan ekuitas. Aset keuangan tersedia untuk dijual disajikan sebagai aset lancar jika akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal neraca, jika tidak, maka disajikan sebagai aset tidak lancar.

Apabila aset keuangan dilepaskan, atau dihentikan pengakuannya, maka laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam laporan ekuitas langsung diakui dalam laporan laba rugi. Jika Perusahaan memiliki lebih dari satu jenis surat berharga yang sama, maka diterapkan dasar masuk pertama keluar pertama (first-in, first-out basis). Bunga yang diperoleh dari aset keuangan tersedia untuk dijual diakui sebagai pendapatan bunga yang dihitung berdasarkan metode suku bunga efektif. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai aset keuangan juga diakui dalam laporan laba rugi.

Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam kategori ini.

Page 20: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 17

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

g. Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif Tanggal 1 Januari 2010 (Lanjutan) Kewajiban Keuangan

(1) Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Kewajiban keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila kewajiban tersebut merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika Perusahaan memilih untuk menetapkan kewajiban keuangan tersebut dalam kategori ini. Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi.

Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan tidak memiliki kewajiban keuangan dalam kategori ini.

(2) Kewajiban keuangan lain-lain

Kategori ini merupakan kewajiban keuangan yang dimiliki tidak untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan lain-lain, jika subtansi perjanjian kontraktual mengharuskan Perusahaan untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika kewajiban tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan. Komponen instrumen keuangan yang diterbitkan yang terdiri dari komponen kewajiban dan komponen ekuitas merupakan bagian residual dari keseluruhan instrument keuangan setelah dikurangi nilai wajar komponen kewajiban pada tanggal penerbitan. Setelah pengakuan awal, komponen kewajiban diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian yang integral dari suku bunga efektif. Dampak penjabaran atas kewajiban keuangan dalam mata uang asing diakui dalam laporan laba rugi.

Kewajiban keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga bunga efektif atas premi, diskonto dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Kewajiban keuangan lain-lain disajikan sebagai kewajiban lancar jika akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal neraca, jika tidak, maka disajikan sebagai kewajiban tidak lancar.

Pada tanggal 31 Desember 2010, kategori ini meliputi hutang bank jangka pendek, hutang usaha, hutang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar, hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa, hutang bank jangka panjang dan hutang konversi yang dimiliki oleh Perusahaan.

Page 21: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 18

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

g. Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif Tanggal 1 Januari 2010 (Lanjutan) Saling Hapus Instrumen Keuangan

Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika, dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut, dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan. Dalam hal terdapat kesepakatan induk untuk menyelesaikan secara neto (master netting agreements), aset dan kewajiban yang terkait tidak dapat disajikan saling hapus dalam neraca.

Penurunan Nilai Aset Keuangan

Pada setiap tanggal neraca, manajemen Perusahaan menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.

(1) Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi

Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi.

Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.

Page 22: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 19

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

g. Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif Tanggal 1 Januari 2010 (Lanjutan) Penurunan Nilai Aset Keuangan (Lanjutan)

(2) Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa.

(3) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual

Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laporan laba rugi. Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi (harus diakui melalui ekuitas). Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas.

Dalam hal instrumen hutang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi. Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen hutang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui laporan laba rugi.

Penghentian Pengakuan Aset dan Kewajiban Keuangan

(1) Aset keuangan

Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:

a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari asset keuangan tersebut berakhir;

b. Perusahaan tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan

tersebut, namun juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau

c. Perusahaan telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset

keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

Page 23: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 20

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

g. Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif Tanggal 1 Januari 2010 (Lanjutan) Penghentian Pengakuan Aset dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan)

(1) Aset keuangan (Lanjutan)

Ketika Perusahaan telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan.

(2) Kewajiban Keuangan

Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya jika kewajiban keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa. Jika kewajiban keuangan tertentu digantikan dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan kewajiban keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan kewajiban keuangan awal. Pengakuan timbulnya kewajiban keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat kewajiban keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi.

Kebijakan Akuntansi Sebelum Tanggal 1 Januari 2010 Piutang

Piutang dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Piutang yang tidak dapat ditagih dihapuskan.

Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan penelaahan manajemen terhadap masing-masing akun piutang akhir tahun. Restrukturisasi Pinjaman Bermasalah Restrukturisasi hutang bermasalah diperlakukan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 54, “Akuntansi untuk Restrukturisasi Hutang-Piutang Bermasalah”. Sesuai dengan PSAK No. 54, keuntungan dari restrukturisasi harus diakui jika nilai tercatat hutang yang diselesaikan, setelah dikurangi penyelesaian hutang melalui penyerahan saham, lebih besar dari pembayaran kas masa depan tanpa memperhitungkan nilai tunainya. Seluruh biaya langsung yang terjadi dari restrukturisasi hutang bermasalah harus dikurangkan dalam penghitungan keuntungan restrukturisasi hutang bermasalah. Dalam penyelesaian hutang bermasalah melalui penyerahan saham atau bagian kepemilikan ekuitas, saham yang diterbitkan atau bagian kepemilikan ekuitas yang diberikan harus dicatat sebesar nilai wajarnya. Perbedaan antara nilai wajar saham yang diterbitkan atau bagian kepemilikan ekuitas yang diberikan dengan nilai tercatat hutang yang diselesaikan harus diakui sebagai keuntungan atau kerugian restruktrisasi hutang.

Page 24: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 21

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

h. Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable value).

Biaya persediaan ditentukan berdasarkan metode rata-rata (kecuali untuk persediaan tidak langsung seperti suku cadang, bahan pembantu dan bahan peledak menggunakan metode Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP/FIFO) yang meliputi seluruh biaya-biaya yang timbul untuk memperoleh persediaan tersebut sampai persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual atau dipakai. Persediaan barang jadi mencakup alokasi yang layak atas biaya produksi tidak langsung tetap dan variabel, selain mencakup biaya bahan baku dan upah langsung. Penyisihan persediaan bergerak lambat dibentuk untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih persediaan, kecuali persediaan tidak langsung adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan.

i. Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

j. Aset Tetap Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai (jika ada). Aset tetap yang tidak lagi digunakan dalam operasi dinyatakan berdasarkan nilai tercatat atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah, dan disajikan pada akun “Aset tidak lancar - Aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi” pada neraca. Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan termasuk bea impor dan pajak pembelian dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa mendatang dari penggunaan asset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat dari aset tetap sebagai berikut:

Tahun

Bangunan 20 Mesin dan peralatan 5 - 12,5 Kendaraan 5 Perabot dan peralatan kantor 8 Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.

Page 25: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 22

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

j. Aset Tetap (Lanjutan) Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai saat inspeksi signifikan berikutnya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap (ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, (jika ada), dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut), dan diakui dalam laba rugi pada tahun terjadinya penghentian pengakuan. Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya. Biaya-biaya yang terjadi selama proses hukum dalam perolehan hak atas tanah yang harus dibayarkan kepada Pemerintah dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya sepanjang jumlahnya tidak material dibandingkan dengan harga perolehan hak atas tanah.

k. Sewa

Penetuan apakah satu kontrak merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut. Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi: a. terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan

tersebut hanya memperbarui atau memperpanjang perjanjian yang ada; b. opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait

dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa;

c. terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau

d. terdapat perubahan substansial atas aset yang disewa.

Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario a, c atau d dan pada tanggal pembaruan atau perpanjangan sewa pada skenario b.

Page 26: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 23

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

k. Sewa (Lanjutan) Sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Perusahaan, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Beban keuangan dibebankan ke laba rugi tahun berjalan. Aset sewaan disusutkan secara penuh selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

l. Properti Investasi Properti investasi terdiri dari hak atas tanah yang tidak digunakan, yang diukur sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi, setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai. Jumlah tercatat termasuk biaya penggantian untuk bagian tertentu dari properti investasi yang telah ada pada saat beban terjadi, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari properti investasi. Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikeluarkan dari neraca) pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.

Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau berakhirnya konstruksi atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditujukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.

m. Biaya Ditangguhkan

Biaya ditangguhkan merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh wilayah pertambangan dan Surat Ijin Penambangan Daerah (SIPD). Biaya untuk memperoleh wilayah pertambangan diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama estimasi masa manfaat (20 - 40 tahun), sedangkan biaya SIPD diamortisasi selama lima (5) tahun. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan proses hukum dalam rangka perolehan hak atas tanah wilayah pertambangan dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya.

n. Biaya Emisi Saham

Biaya emisi saham dikurangkan dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.

Page 27: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 24

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

o. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Manajemen menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset pada tanggal neraca dan kemungkinan penyesuaian ke nilai yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tersebut.

Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Nilai aset yang dapat diperoleh kembali dihitung berdasarkan nilai pakai atau harga jual bersih, mana yang lebih tinggi. Di lain pihak, pemulihan penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak lagi terjadi.

Penurunan (pemulihan) nilai aset diakui sebagai beban (pendapatan) pada laba rugi tahun berjalan.

p. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan atas penjualan dalam negeri diakui pada saat barang diserahkan dan hak kepemilikan telah berpindah kepada pelanggan. Pendapatan atas penjualan ekspor diakui sesuai dengan syarat penjualan, pada saat barang dikapalkan (f.o.b shipping point). Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). Efektif tanggal 1 Januari 2010, biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait kewajiban keuangan. Efektif tanggal 1 Januari 2010, pendapatan bunga dan beban bunga diakui dalam laporan laba rugi menggunakan metode suku bunga efektif. Sebelum 1 Januari 2010, pendapatan bunga dan beban bunga diakui berdasarkan metode akrual berdasarkan suku bunga kontraktual.

q. Imbalan Kerja

Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai kewajiban pada neraca setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar dan sebagai beban pada laba rugi tahun berjalan. Imbalan pasca-kerja Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laba rugi tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan, sampai menjadi hak karyawan.

Page 28: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 25

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

q. Imbalan Kerja (Lanjutan) Imbalan pasca-kerja (Lanjutan)

Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban jika akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui untuk masing-masing manfaat individu pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari cadangan imbalan pasti pada tanggal tersebut.

r. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, dan manfaat pajak dari rugi fiskal yang dapat dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini. Tambahan kewajiban pajak diakui pada saat hasil pemeriksaan diterima, atau jika Perusahaan melakukan keberatan, ketika hasil banding tersebut telah ditetapkan.

s. Laba per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.

t. Informasi Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.

Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

Page 29: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 26

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan)

t. Informasi Segmen (Lanjutan) Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen atas Instrumen Keuangan

Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2010, prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi. Komponen pengukuran nilai wajarnya yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda. Nilai wajar aset keuangan dan kewajiban keuangan diungkapkan pada Catatan 26. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Cadangan kerugian penurunan nilai (penyisihan piutang ragu-ragu) dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang. Efektif tanggal 1 Januari 2010, pada setiap tanggal neraca secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih). Jumlah cadangan yang dibentuk masa lalu dan fakor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai (penyisihan piutang ragu-ragu) yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.

Page 30: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 27

4. Kas dan Setara Kas

2010 2009Rp Rp

Kas - Rupiah 1.278.480.059 293.925.218

BankRupiah

PT Bank Pan Indonesia Tbk 707.582.783 448.892.968PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 277.739.510 283.983.383PT Bank Central Asia Tbk 199.997.919 96.437.249PT Bank UOB Indonesia 179.786.362 21.948.337PT Bank Mega Tbk 15.142.357 15.269.702PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 9.506.817 13.143.113 The Hongkong and Shanghai Banking

Corp. Ltd, Cabang Jakarta - 3.050.212Jumlah 1.389.755.748 882.724.964

Dolar Amerika Serikat (Catatan 38)PT Bank UOB Indonesia 2.550.210.836 34.777.180The Hongkong and Shanghai Banking

Corp. Ltd, Cabang Jakarta 458.710.840 803.997.416PT Bank Mega Tbk 13.836.340 15.029.754PT Bank DBS Indonesia 2.650.727 2.947.652

Jumlah 3.025.408.743 856.752.002

Euro (Catatan 38)PT Bank UOB Indonesia 2.794.898.285 598.075.946

Cina Yuan (Catatan 38)PT Bank Central Asia Tbk 9.206.276 -

Jumlah 7.219.269.052 2.337.552.912

Deposito berjangka Rupiah

PT Bank Pan Indonesia Tbk 516.431.600 526.068.169PT Bank UOB Indonesia - 1.003.588.481

Dolar Amerika Serikat (Catatan 38)PT Bank UOB Indonesia 1.798.235.514 -

Jumlah 2.314.667.114 1.529.656.650

Jumlah 10.812.416.225 4.161.134.780

Seluruh kas di bank dan deposito berjangka merupakan penempatan pada pihak ketiga.

Suku bunga per tahun deposito berjangka berkisar antara 5 % - 7 % tahun 2010 dan berkisar antara 5,50% - 13,00% tahun 2009.

Page 31: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 28

5. Piutang Usaha Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut:

a. Berdasarkan pelanggan

2010 2009Rp Rp

Pihak yang mempunyai hubungan istimewaSergio Magliocco (Catatan 37) - 45.859.000

Pihak ketigaPT Tiara Metropolitan Jaya 2.786.845.856 5.303.588.333PT Telesindo Shop 2.683.662.877 -Citra Westlake City Development 2.596.187.484 -Farid Himawan 2.165.849.472 -PT Wanamitra Permai 1.939.621.926 3.463.483.989Fujian Yuanda Stone Co. Ltd 1.853.404.740 164.537.600PT Bona widjaja Gemilang 1.682.167.525 -Royal Lin PTE Ltd. 1.656.633.379 3.894.553.762PT Graha Bangun Indah 1.425.604.489 5.806.047.355Made Wirasa 950.400.000 -Maman 764.288.421 839.251.420PT Makmur Jaya Serasi 647.996.088 648.073.308PT Lumbung Arthanugraha 626.132.905 709.577.421PT Pluit Propertindo 619.553.914 2.482.012.979PT Sarana Multiland Mandiri 535.193.663 708.750.250PT Yuskitama Lestari 514.797.549 763.223.200PT Cahaya Mitra Sejahtera 350.210.425 745.671.443DAL Tile 214.866.557 1.086.350.952PT Active Decor 113.033.493 693.740.156Kyungwon S&S Co. Ltd 78.549.196 519.399.578Stone Global Selection 56.563.458 690.149.880PT Wiratara Prima 31.839.165 569.017.582Aston Star SDN BHD 372.857 1.018.440.932PT First Jakarta International - 1.668.557.763Heng - 520.248.960Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 500 juta) 3.909.659.878 7.547.974.085

Jumlah 28.203.435.317 39.842.650.948Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu (2.271.143.213) (2.693.911.524)

Jumlah - pihak ketiga 25.932.292.104 37.148.739.424

Jumlah - Bersih 25.932.292.104 37.194.598.424

Page 32: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 29

5. Piutang Usaha - Pihak Ketiga (Lanjutan)

b. Berdasarkan umur Rincian umur piutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:

2010 2009Rp Rp

1 - 30 hari 7.454.173.661 13.573.955.28431 - 60 hari 2.508.383.490 4.465.982.40961 - 90 hari 1.993.411.624 3.185.297.881Lebih dari 90 hari 16.247.466.542 18.663.274.374

Jumlah 28.203.435.317 39.888.509.948Dikurangi Penyisihan piutang ragu-ragu (2.271.143.213) (2.693.911.524)

Jumlah - Bersih 25.932.292.104 37.194.598.424

c. Berdasarkan mata uang

2010 2009Rp Rp

Rupiah 10.289.196.352 20.350.152.300

Mata Uang Asing (Catatan 38)Dolar Amerika Serikat 15.014.180.366 18.887.253.307Euro 2.900.058.599 651.104.341

Jumlah 28.203.435.317 39.888.509.948Dikurangi Penyisihan piutang ragu-ragu (2.271.143.213) (2.693.911.524)

Jumlah - Bersih 25.932.292.104 37.194.598.424

Perubahan dalam penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:

2010 2009Rp Rp

Saldo awal tahun 2.693.911.524 2.726.513.094 Pemulihan penyisihan piutang ragu-ragu (223.166.217) -Penghapusan (199.602.094) (32.601.570)

Saldo akhir tahun 2.271.143.213 2.693.911.524

Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha tersebut.

Page 33: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 30

5. Piutang Usaha - Pihak Ketiga (Lanjutan) Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang dari pihak ketiga. Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas hutang bank yang telah direstrukturisasi (Catatan 39). Piutang usaha dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa diberikan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga (Catatan 37).

6. Piutang Lain-lain

Rincian akun ini terdiri dari:

2010 2009Rp Rp

Piutang karyawan 78.960.402 91.934.983Lain-lain 82.011.871 309.999.290

Jumlah 160.972.273 401.934.273

Piutang karyawan merupakan piutang tanpa bunga dan dibayar melalui pengurangan gaji bulanan. Tidak dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang lain-lain karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih.

7. Persediaan Akun ini terdiri atas:

2010 2009Rp Rp

Barang jadi (Catatan 30) 50.140.008.893 40.069.077.249Suku cadang 12.300.199.351 10.783.675.007Bahan pembantu 6.991.293.159 7.305.309.185Bahan baku (Catatan 30) 8.782.201.270 6.060.370.317

Jumlah 78.213.702.673 64.218.431.758Dikurangi: penyisihan persediaan bergerak lambat (8.316.526.000) (8.316.526.000)

Jumlah - Bersih 69.897.176.673 55.901.905.758

Persediaan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank yang telah direstrukturisasi (Catatan 39).

Page 34: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 31

7. Persediaan (Lanjutan) Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah nilai pertanggungan sebesar Rp 36.000.000.000 dan US$ 1.281.729 pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp 36.000.000.000 pada tanggal 31 Desember 2009, kepada PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, pihak ketiga. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan. Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan bergerak lambat per tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, cukup untuk menutup kemungkinan kerugian persediaan. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari persediaan pada tanggal neraca telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya.

8. Pajak Dibayar Dimuka

2010 2009Rp Rp

Pajak Penghasilan Pasal 29Tahun 2010 1.106.674.474 -Tahun 2009 957.087.945 957.087.945Tahun 2008 - 806.721.259

Pajak Pertambahan Nilai 2.486.946.502 1.066.641.188

Jumlah 4.550.708.921 2.830.450.392

Pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan Perusahaan adalah sebesar Rp 806.721.259. Pada tanggal 7 April 2010, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan No. 00111/406/08/054/10 dari Direktorat Jendral Pajak, yang menetapkan bahwa untuk tahun buku 2008, lebih bayar Pajak Penghasilan Badan Perusahaan sebesar Rp 778.721.259. Pada tanggal yang sama, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar untuk Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan Pasal 23 dan 21 untuk tahun pajak 2008 sebesar Rp 128.887.611. Berdasarkan Surat dari Direktorat Jendral Pajak tanggal 19 April 2010, kelebihan bayar sebesar Rp 778.721.259 telah dikompensasikan terhadap kurang bayar Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan Pasal 23 dan 21 sebesar Rp 128.887.611. Jumlah yang diterima oleh Perusahaan pada tanggal 6 Mei 2010 adalah sebesar Rp 572.035.128 dan sisanya sebesar Rp 105.798.520 disajikan sebagai bagian dari “Pajak dan jasa” yang disajikan dalam “Beban umum dan administrasi” pada laporan laba rugi tahun 2010 (Catatan 31). Pada tanggal 13 Februari 2009, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan No. 00036/406/07/054/09 dari Direktorat Jendral Pajak, yang menetapkan bahwa untuk tahun buku 2007, lebih bayar Pajak Penghasilan Badan Perusahaan sebesar Rp 470.414.883. Pada tanggal yang sama, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar untuk Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan Pasal 26, 23, dan 21 untuk tahun pajak 2007 sebesar Rp 1.241.373.065. Berdasarkan Surat dari Direktorat Jendral Pajak tanggal 2 Maret 2009, kelebihan bayar sebesar Rp 470.414.883 telah dikompensasikan terhadap kurang bayar Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan Pasal 26, 23 dan 21 sebesar Rp 1.241.373.065 dan sisanya sebesar Rp 770.958.182 disajikan sebagai bagian dari “Pajak dan jasa” yang disajikan dalam “Beban umum dan administrasi” pada laporan laba rugi tahun 2009 (Catatan 31).

Page 35: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 32

9. Aset Lancar Lainnya

2010 2009Rp Rp

Uang muka pembelian bahan baku 2.877.336.216 2.480.751.786Uang muka kontraktor 1.681.340.097 450.818.183Asuransi dibayar dimuka 95.528.226 114.800.916Lain-lain 12.230.384 21.805.048

Jumlah 4.666.434.923 3.068.175.933

Uang muka pembelian bahan baku dalam mata uang asing sebesar US$ 129.318, dan EUR 142.966 (ekuivalen Rp 2.872.006.216) pada tanggal 31 Desember 2010, dan US$ 82.911, dan EUR 125.911 (ekuivalen Rp 2.480.421.786) pada tanggal 31 Desember 2009 (Catatan 38).

10. Piutang dari dan Hutang kepada Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

2010 2009Rp Rp

Piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa -PT Megapasific Indocast 84.450.000 84.450.000

Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan -istimewaPT Megapasific Nusapersada 426.908.045 1.434.854.545

Piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa terutama merupakan biaya perjalanan dan akomodasi yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Perusahaan, sementara hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa terutama merupakan uang muka yang diterima dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa untuk keperluan operasional Perusahaan (Catatan 37). Piutang dari dan hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa diberikan tanpa jaminan, tanpa bunga dan tanpa jangka waktu pengembalian yang pasti. Tidak dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa karena manajemen berpendapat bahwa semua piutang tersebut dapat ditagih. Piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah 0,0423% dan 0,0445% dari jumlah aset (Catatan 37). Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, masing-masing adalah 0,3428% dan 1,1268% dari jumlah kewajiban (Catatan 37).

Page 36: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 33

11. Aset Tetap

1 Januari 2010 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember 2010Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan:Tanah 21.063.735.350 - - - 21.063.735.350Bangunan 44.642.394.780 - - - 44.642.394.780Mesin dan peralatan 135.458.125.323 1.905.557.625 (141.027.273) 3.692.358.366 140.915.014.041Kendaraan 8.430.729.962 635.327.273 (475.754.250) 3.347.995.455 11.938.298.440Perabotan dan peralatan kantor 5.950.369.247 729.281.378 - - 6.679.650.625Jumlah 215.545.354.662 3.270.166.276 (616.781.523) 7.040.353.821 225.239.093.236

Aset sewaanMesin dan peralatan 8.150.143.100 320.978.700 - (3.692.358.366) 4.778.763.434Kendaraan 4.052.995.455 868.600.000 - (3.347.995.455) 1.573.600.000Jumlah 12.203.138.555 1.189.578.700 - (7.040.353.821) 6.352.363.434

Jumlah 227.748.493.217 4.459.744.976 (616.781.523) - 231.591.456.670

Akumulasi penyusutan:Bangunan 26.478.542.442 2.017.071.026 - - 28.495.613.468Mesin dan peralatan 119.504.678.308 5.145.736.577 (141.027.273) 898.043.487 125.407.431.099Kendaraan 6.877.433.360 646.845.398 (475.754.250) 1.441.616.362 8.490.140.870Perabotan dan peralatan kantor 4.896.822.408 229.661.065 - - 5.126.483.473Jumlah 157.757.476.518 8.039.314.066 (616.781.523) 2.339.659.849 167.519.668.910

Aset sewaanMesin dan peralatan 2.129.603.297 484.821.405 - (898.043.487) 1.716.381.215 Kendaraan 973.861.971 750.794.394 - (1.441.616.362) 283.040.003

Jumlah 3.103.465.268 1.235.615.799 - (2.339.659.849) 1.999.421.218

Jumlah 160.860.941.786 9.274.929.865 (616.781.523) - 169.519.090.128

Nilai Buku 66.887.551.431 62.072.366.542

Perubahan selama tahun 2010

1 Januari 2009 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember 2009Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan:Tanah 21.484.238.792 - (420.503.442) - 21.063.735.350Bangunan 45.284.891.338 - (642.496.558) - 44.642.394.780Mesin dan peralatan 127.905.478.330 7.588.296.993 (35.650.000) - 135.458.125.323Kendaraan 6.890.258.962 1.260.021.000 (234.550.000) 515.000.000 8.430.729.962Perabotan dan peralatan kantor 5.277.967.866 672.401.381 - - 5.950.369.247Jumlah 206.842.835.288 9.520.719.374 (1.333.200.000) 515.000.000 215.545.354.662

Aset sewaanMesin dan peralatan 6.664.943.100 1.485.200.000 - - 8.150.143.100Kendaraan 3.862.995.455 705.000.000 - (515.000.000) 4.052.995.455Jumlah 10.527.938.555 2.190.200.000 - (515.000.000) 12.203.138.555

Jumlah 217.370.773.843 11.710.919.374 (1.333.200.000) - 227.748.493.217

Perubahan selama tahun 2009

Page 37: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 34

11. Aset Tetap (Lanjutan)

1 Januari 2009 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember 2009Rp Rp Rp Rp Rp

Akumulasi penyusutan:Bangunan 24.663.061.550 2.051.062.963 (235.582.071) - 26.478.542.442Mesin dan peralatan 111.379.406.784 8.160.921.524 (35.650.000) - 119.504.678.308Kendaraan 6.622.535.822 292.030.879 (234.550.000) 197.416.659 6.877.433.360Perabotan dan peralatan kantor 4.717.855.232 178.967.176 - - 4.896.822.408

Jumlah 147.382.859.388 10.682.982.542 (505.782.071) 197.416.659 157.757.476.518

Aktiva sewa guna usahaMesin dan peralatan 1.680.075.401 449.527.896 - - 2.129.603.297 Kendaraan 438.429.544 732.849.086 - (197.416.659) 973.861.971 Jumlah 2.118.504.945 1.182.376.982 - (197.416.659) 3.103.465.268

Jumlah 149.501.364.333 11.865.359.524 (505.782.071) - 160.860.941.786

Nilai Buku 67.869.409.510 66.887.551.431

Perubahan selama tahun 2009

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:

2010 2009Rp Rp

Beban pokok produksi (Catatan 30)Biaya produksi tambang 1.801.458.751 1.694.284.263Beban pabrikasi 6.974.031.148 9.661.934.037

Beban usaha (Catatan 31)Pemasaran dan penjualan 193.226.644 222.237.830Umum dan administrasi 306.213.322 286.903.394

Jumlah 9.274.929.865 11.865.359.524

Perincian penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:

2010 2009Rp Rp

Hasil penjualan aset tetap 209.000.000 1.668.000.000Nilai buku aset tetap - 827.417.929

Jumlah laba penjualan aset tetap 209.000.000 840.582.071

Tanah Perusahaan berlokasi di Jakarta, Bandung, Sukabumi, Karawang, dan Pangkep dengan luas kurang lebih 69,38 hektar. Perusahaan memiliki hak atas tanah di Jakarta, Bandung, Sukabumi, Karawang, dan Pangkep yang berkisar antara tahun 2024 sampai dengan 2028, dimana wilayah pertambangan pabrik dan kantornya berlokasi. Hak ini dapat diperpanjang untuk jangka waktu 20 - 40 tahun yang diikuti dengan pembayaran sebesar nilai tertentu sebelum batas waktu hak atas tanah tersebut habis. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat masalah dalam perpanjangan hak atas tanah tersebut karena seluruh tanah tersebut diperoleh secara sah dan didukung dengan dokumen legal yang memadai.

Page 38: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 35

11. Aset Tetap (Lanjutan) Aset tetap Perusahaan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka pendek (Catatan 17), dan hutang bank yang telah direstrukturisasi (Catatan 39), sedangkan aset sewaan digunakan sebagai jaminan atas kewajiban sewa pembiayaan (Catatan 24). Aset tetap Perusahaan, kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya kepada PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, Mitsui Sumitomo Insurance Group Indonesia, Tokio Marine Indonesia, PT Asuransi Sinarmas Syariah, PT Asuransi Raksa Pratikara, dan PT Asuransi AIU Indonesia pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Nilai pertanggungan asuransi tersebut adalah masing-masing sebesar Rp 206.482.889.330 dan US$ 280.500 pada tahun 2010 serta Rp 203.004.675.510 dan US$ 225.500 pada tahun 2009. Manajemen berpendapat bahwa pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai tercatat aset tetap tersebut.

12. Properti Investasi

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, properti investasi merupakan investasi dalam bentuk tanah di Villa Bougenville, Cipanas, Bogor senilai Rp 450.000.000. Properti investasi ini dimiliki untuk dijual di masa yang akan datang saat nilainya menguntungkan. Taksiran nilai wajar dari properti investasi ini adalah sebesar Rp 705.000.000 per tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, berdasarkan laporan hasil penilaian PT Insal Utama, penilai independen, tanggal 5 Maret 2009. Manajemen berpendapat tidak ada perubahan yang signifikan pada nilai wajar properti investasi sejak tanggal laporan penilai independen sampai dengan tanggal 31 Desember 2010.

13. Aset Tetap yang Tidak Digunakan Dalam Operasi

2010 2009Rp Rp

Biaya perolehan:Tanah 1.890.068.050 1.890.068.050Bangunan 912.504.447 912.504.447Mesin dan peralatan 1.741.368.912 1.741.368.912

4.543.941.409 4.543.941.409Akumulasi amortisasi:

Bangunan 895.356.056 872.734.535Mesin dan peralatan 1.741.368.912 1.741.368.912

2.636.724.968 2.614.103.447

Nilai buku 1.907.216.441 1.929.837.962

Merupakan aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi atas pabrik di Bandung yang telah ditutup sejak tahun 2005 (Catatan 1a). Beban penyusutan yang dibebankan pada operasi tahun berjalan sebesar Rp 22.621.521 dan Rp 26.842.630 pada tahun 2010 dan 2009 dicatat sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain - bersih” pada laporan laba rugi.

Page 39: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 36

14. Biaya Ditangguhkan

2010 2009Rp Rp

Harga perolehan:Wilayah pertambangan 21.783.360.000 21.783.360.000Biaya izin penambangan daerah 634.653.000 634.653.000

22.418.013.000 22.418.013.000

Dikurangi akumulasi amortisasi:Wilayah pertambangan 9.057.287.769 8.512.453.773Biaya izin penambangan daerah 634.653.000 634.653.000

9.691.940.769 9.147.106.773

Jumlah - Bersih 12.726.072.231 13.270.906.227

Wilayah pertambangan meliputi area di Citatah, Bandung, Sukabumi, Jawa Barat, dan Pangkep, Sulawesi Selatan dengan luas kurang lebih 7,8 hektar dengan Hak Pakai selama 20 - 40 tahun. Manajemen berpendapat bahwa hak tersebut dapat diperpanjang apabila telah jatuh tempo. Sehubungan dengan penutupan pabrik di Bandung (Catatan 13) dan tidak adanya penambangan di wilayah tersebut, amortisasi biaya ditangguhkan wilayah pertambangan di area Citatah Bandung sebesar Rp 544.833.996 pada tahun 2010 dan 2009 diakui sebagai bagian dari “Penghasilan (Beban) Lain-lain - bersih” dalam laporan laba rugi. Perusahaan akan meneruskan penambangan di wilayah ini setelah proses restrukturisasi hutang selesai dan mendapatkan tambahan dana.

15. Dana yang Dibatasi Pencairannya

2010 2009Rp Rp

Bank - PT Bank DBS IndonesiaRupiah 3.361.684 3.541.684Dolar Amerika Serikat (Catatan 38) 15.180.135 16.094.304Jumlah 18.541.819 19.635.988

Deposito berjangka - PT Bank UOB IndonesiaRupiah 72.750.607 16.942.611Euro (Catatan 38) 3.173.369.102 1.397.370.940Dolar Amerika Serikat (Catatan 38) 1.487.491.018 888.752.537Jumlah 4.733.610.727 2.303.066.088

Jumlah 4.752.152.546 2.322.702.076

Perusahaan mengikat perjanjian untuk membentuk rekening penampungan (escrow account) pada PT Bank DBS Indonesia selaku Facility Agent yang mewakili para kreditur dalam perjanjian restrukturisasi hutang Perusahaan. Dana yang disimpan dalam rekening di PT Bank DBS Indonesia digunakan sebagai jaminan secara fidusia untuk hutang bank yang telah direstrukturisasi tersebut (Catatan 39). Deposito berjangka pada PT Bank UOB Indonesia digunakan sebagai jaminan untuk pembukaan Letters of Credit sehubungan dengan pembelian barang impor (Catatan 17).

Page 40: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 37

15. Dana yang Dibatasi Pencairannya (Lanjutan) Tingkat bunga per tahun deposito berjangka berkisar antara:

2010 2009

Rupiah 3,50% - 7,00% 5,50% - 9,00%Dolar Amerika Serikat 0,45% - 1,00% 1,75% - 3,00%Euro 0,15% - 0,20% 1,25% - 2,00%

16. Uang Jaminan Uang jaminan merupakan setoran jaminan sewa ruangan dan listrik.

17. Hutang Bank Jangka Pendek

Merupakan fasilitas kredit jangka pendek yang diperoleh dari bank-bank pihak ketiga berikut ini:

2010 2009Rp Rp

PT Bank UOB IndonesiaRupiah 1.734.588.000 2.238.454.260 Dolar Amerika Serikat (Catatan 38) 1.751.477.999 -Euro(Catatan 38) 767.183.047 -

Jumlah 4.253.249.046 2.238.454.260

Suku bunga hutang bank jangka pendek per tahun:

2010 2009Rp Rp

Rupiah 12,50% - 13,75% 13,88% - 16,00%Mata uang asing 6,75% - 8,00% 8,00% Perusahaan mendapatkan beberapa fasilitas pinjaman (antara lain short term loans, letters of credit, dan fasilitas bank guarantee) dari PT Bank UOB Indonesia dengan jumlah batas kredit maksimum sebesar US$ 1.500.000. Jumlah fasilitas kredit yang telah ditarik oleh Perusahaan pada tahun 2010 (dalam Dolar Amerika Serikat dan Euro) dan 2009 (dalam Rupiah dan Dolar Amerika Serikat) masing-masing sebesar Rp 12.652.319.829 dan Rp 8.427.608.112, dan jumlah pembayaran tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 10.526.734.321 dan Rp 11.501.651.858.

Pinjaman ini dijamin dengan Hak Tanggungan tingkat pertama atas tanah dan bangunan di Karawang serta surat pengambilalihan atas aset tersebut (Catatan 11), deposito berjangka (Catatan 15) serta jaminan pribadi dari Taufik Johannes dan Arif Sianto, pemegang saham (Catatan 37). Jumlah beban bunga atas pinjaman ini masing-masing sebesar Rp 372.087.900 tahun 2010 dan Rp 494.165.750 tahun 2009 yang disajikan sebagai bagian dari “Beban bunga” dalam laporan laba rugi (Catatan 33).

Page 41: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 38

18. Hutang Usaha - Pihak Ketiga

Hutang usaha-pihak ketiga merupakan kewajiban yang timbul dari pembelian bahan baku dan bahan pembantu dari pemasok dalam negeri dan luar negeri. Rincian hutang usaha adalah sebagai berikut:

a. Berdasarkan pemasok

2010 2009Rp Rp

Vivacity Engineering Pty. Ltd. - Australia 3.889.271.168 3.800.485.084C.E.A.M. SRL - Thailand 1.328.182.236 1.911.922.501Dellas SPA - Italia 574.970.377 -G.R Marmi SrL - Italia 465.975.655 534.758.224 Luna Abrasivi - 568.906.100 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 500 juta) 6.152.460.836 4.352.716.691

Jumlah 12.410.860.272 11.168.788.600

b. Berdasarkan umur

Rincian umur hutang usaha dihitung sejak tanggal tagihan adalah sebagai berikut:

2010 2009Rp Rp

1 - 30 hari 4.630.446.150 2.761.122.29631 - 60 hari 1.011.518.027 668.983.95261 - 90 hari 321.532.453 86.100.342Lebih dari 90 hari 6.447.363.642 7.652.582.010

Jumlah 12.410.860.272 11.168.788.600

c. Berdasarkan mata uang

2010 2009Rp Rp

Rupiah 4.711.035.167 3.359.335.433

Mata Uang Asing (Catatan 38)Dolar Australia 3.181.946.860 3.060.984.640Euro 2.655.250.173 3.195.821.797Dolar Amerika Serikat 1.838.428.072 1.530.206.730Yen Jepang 24.200.000 22.440.000

Jumlah 12.410.860.272 11.168.788.600

Page 42: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 39

19. Hutang Pajak Akun ini terdiri atas:

2010 2009Rp Rp

Pajak PenghasilanPasal 21 317.813.797 641.659.919Pasal 23 30.455.016 85.250.677Pasal 26 17.974.841 3.328.136

Jumlah 366.243.654 730.238.732

Besarnya pajak penghasilan terhutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self assessment). Berdasarkan Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun (dari sebelumnya 10 tahun) setelah terhutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian, sedangkan untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya ketetapan tersebut berakhir paling lama pada akhir tahun pajak 2013.

20. Biaya yang Masih Harus Dibayar

Akun ini terdiri atas:

2010 2009Rp Rp

Biaya jasa profesional:Penasehat keuangan (Catatan 38) 1.753.244.747 1.832.999.747 Lainnya 280.000.000 250.000.000

Bunga (Catatan 38) 1.515.965.659 1.584.926.837 Gaji dan tunjangan 255.174.295 476.737.990 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 200 juta) 198.630.720 162.644.908

Jumlah 4.003.015.421 4.307.309.482

Biaya jasa profesional merupakan jasa yang timbul dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation (dahulu Sakura Merchant Bank (Singapore) Ltd.) pada saat ditunjuk oleh Perusahaan dan para kreditur sebagai penasehat keuangan mereka dalam negosiasi sehubungan dengan restrukturisasi hutang bermasalah pada tahun 2002. Biaya bunga merupakan biaya bunga yang harus dibayarkan atas hutang bank jangka panjang (Catatan 23) dan hutang konversi (Catatan 25). Biaya yang masih harus dibayar dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar US$ 363.609 (ekuivalen Rp 3.269.210.406 dan Rp 3.417.926.584) (Catatan 38).

Page 43: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 40

21. Hutang Lain-lain - Pihak Ketiga Akun ini merupakan hutang atas pembelian aset tetap.

22. Uang Muka Diterima - Pihak Ketiga

Akun ini merupakan uang muka yang diterima Perusahaan atas pesanan penjualan dan akan diperhitungkan dengan piutang pada saat pengakuan penjualan. Uang muka diterima dalam mata uang asing sebesar US$ 520.138 dan EUR 367.689 (Ekuivalen Rp 9.072.656.740) pada tanggal 31 Desember 2010 dan US$ 989.924 dan EUR 57.350 (Ekuivalen Rp 10.080.087.296) pada tanggal 31 Desember 2009 (Catatan 38).

23. Hutang Bank Jangka Panjang

Akun ini merupakan fasilitas kredit jangka panjang yang timbul dari hasil negosiasi restrukturisasi hutang antara Perusahaan dengan kreditur-krediturnya seperti yang dijelaskan dalam Catatan 39a atas laporan keuangan. Perincian restrukturisasi fasilitas kredit jangka panjang yang berlaku efektif sejak tanggal 20 Desember 2002 adalah sebagai berikut:

US$ Ekuivalen Rp US$ Ekuivalen Rp

Pokok hutang bank jangka panjang 5.000.000 44.955.000.000 5.000.000 47.000.000.000Bunga yang dikapitalisasi 1.210.549 10.884.046.271 1.210.549 11.379.160.823

Jumlah 6.210.549 55.839.046.271 6.210.549 58.379.160.823

Bagian yang akan jatuh tempodalam satu tahun (6.210.549) (55.839.046.271) (6.210.549) (58.379.160.823)

Bagian yang akan jatuh tempolebih dari satu tahun - - - -

2010 2009

Hutang bank jangka panjang yang sudah direstrukturisasi tersebut dikenakan tingkat bunga sebesar 2,00% - 2,50% diatas SIBOR per tahun. Pada setiap periode bunga, Perusahaan harus membayar bunga hanya sebesar 0,5% per tahun. Selisih bunga yang tidak dibayarkan pada tanggal pembayaran bunga, akan dikapitalisasi dan dibukukan sebagai pokok hutang bank jangka panjang, serta akan dikenakan bunga yang sama dengan pokok hutang. Saldo hutang bank jangka panjang ini akan dilunasi dalam 10 kali pembayaran per semester mulai tanggal 30 Juni 2005 sampai dengan 31 Desember 2009. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan tidak membayar angsuran pokok hutang pertama sampai dengan kesepuluh. Sejak tahun 2004, Perusahaan telah melanggar beberapa persyaratan pinjaman termasuk kegagalan untuk membayar bunga dan angsuran pokok hutang yang bisa mengakibatkan para kreditur mempercepat pembayaran kembali pinjaman. Oleh karena itu, Perusahaan mengklasifikasikan semua hutang jangka panjang ke bagian lancar. Saat ini, hutang bank jangka panjang sedang dalam proses negosiasi ulang berdasarkan restrukturisasi hutang tahap kedua (Catatan 39b).

Page 44: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 41

24. Kewajiban Sewa Pembiayaan Rincian kewajiban sewa pembiayaan per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Perusahaan Sewa Pembiayaan Jenis Aset 2010 2009

Rp Rp

PT BNP Lippo Utama Leasing, pihak yang mempunyai hubungan istimewa Mesin 913.508.977 955.064.440

PT Bumiputera-BOT Finance Mesin dankendaraan 1.530.997.902 3.504.260.207

PT TIFA Finance Mesin - 172.880.438

Jumlah kewajiban sewa pembiayaan 2.444.506.879 4.632.205.085

Berikut adalah pembayaran sewa pembiayaan minimum masa yang akan datang (future minimum lease payment) berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan dengan perusahaan sewa pembiayaan diatas:

2010 2009Rp Rp

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa(Catatan 37 dan 38)Telah jatuh tempo (US$ 101.603) 913.508.977 955.064.440

Pihak ketigaPembayaran yang jatuh tempo pada tahun:

2010 - 3.074.798.000 2011 1.533.250.609 1.009.237.000 2012 119.220.699 -

1.652.471.308 4.084.035.000

Jumlah pembayaran sewa pembiayaan minimum 2.565.980.285 5.039.099.440Bunga atas pembayaran sewa pembiayaan

minimum (121.473.406) (406.894.355)Nilai sekarang pembayaran sewa pembiayaan

minimum 2.444.506.879 4.632.205.085Bagian kewajiban sewa pembiayaan yang akan

jatuh tempo dalam waktu satu tahun (2.327.972.875) (3.687.174.362)Kewajiban sewa pembiayaan yang akan jatuh

tempo dalam waktu lebih dari satu tahun 116.534.004 945.030.723

Kewajiban sewa pembiayaan terdiri atas kontrak sewa pembiayaan yang tidak dapat dibatalkan atas mesin-mesin dan perlengkapan serta kendaraan untuk jangka waktu 2 - 3 tahun dengan tingkat bunga berkisar antara 10,76% - 18,00% per tahun. Seluruh kewajiban sewa pembiayaan ini terhutang dengan jumlah yang tetap setiap bulannya. Kewajiban ini dijamin dengan aset sewaan yang dibiayai (Catatan 11).

Kewajiban sewa pembiayaan kepada PT BNP Lippo Utama Leasing, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, telah jatuh tempo sejak tahun 1999. Berdasarkan kontrak, Perusahaan akan dikenakan bunga sebesar 3% diatas SIBOR per tahun.

Page 45: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 42

25. Hutang Konversi Hutang konversi merupakan fasilitas kredit sebesar US$ 5.000.000 dan dikenakan tingkat bunga sebesar 6% per tahun yang timbul dari negosiasi hutang antara Perusahaan dengan kreditur-krediturnya sebagaimana yang dijelaskan selanjutnya dalam Catatan 39 atas laporan keuangan. Berdasarkan persyaratan dalam perjanjian, pada setiap tanggal pembayaran bunga, Perusahaan harus membayar secara tunai bunga hanya sebesar 0,5% - 0,75% per tahun selama periode bunga, dan selisih bunga yang tidak dibayarkan akan dikapitalisasi dan dibukukan sebagai pokok hutang konversi, serta akan dikenakan bunga yang sama dengan pokok hutang. Hutang konversi ini berlaku efektif pada tanggal 20 Desember 2002. Hutang ini akan dikonversi paling lambat pada tanggal 20 Desember 2010 berdasarkan persyaratan perjanjian. Jumlah hutang yang akan dikonversi atau dibayar secara tunai tergantung pada rasio EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi) seperti yang telah ditentukan dalam perjanjian. Sejak tahun 2004, Perusahaan telah melanggar beberapa persyaratan pinjaman termasuk kegagalan untuk membayar bunga yang bisa mengakibatkan para kreditur untuk membatalkan hutang yang akan dikonversi dan mempercepat pembayaran kembali hutang. Oleh karena itu, Perusahaan mengklasifikasikan hutang konversi ke bagian lancar. Pada tahun 2007, semua kreditur kecuali Departemen Keuangan Republik Indonesia (sebelumnya dengan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)) telah menyetujui konversi hutang sebesar US$ 5.599.532 (ekuivalen Rp 58.235.133.307) (terdiri dari pokok hutang dan bunga yang dikapitalisasi) menjadi 390.839.821 lembar saham Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp 100 per saham seperti yang dijelaskan dalam Catatan 39b atas laporan keuangan. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan masih dalam proses negosiasi dengan Departemen Keuangan Republik Indonesia untuk pelunasan hutang tersebut. Berikut adalah rincian dari hutang konversi per 31 Desember 2010 dan 2009:

US$ Ekuivalen Rp US$ Ekuivalen Rp

Pokok hutang konversi 915.840 8.234.319.238 915.840 8.608.897.880Bunga yang dikapitalisasi 420.428 3.780.070.519 420.428 3.952.025.678

Jumlah 1.336.268 12.014.389.758 1.336.268 12.560.923.558Bagian yang akan jatuh tempo

dalam satu tahun (1.336.268) (12.014.389.758) (1.336.268) (12.560.923.558)

Bagian jangka panjang - - - -

2010 2009

26. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan

Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga atau model arus kas diskonto.

Page 46: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 43

26. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan)

Berikut adalah nilai yang tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan kewajiban keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010:

EstimasiNilai Tercatat Nilai Wajar

Rp Rp

Aset Keuangan LancarKas dan setara Kas 10.812.416.225 10.812.416.225Piutang usaha-bersih 25.932.292.104 25.932.292.104Piutang lain-lain 160.972.273 160.972.273

Jumlah Aset Keuangan Lancar 36.905.680.602 36.905.680.602

Aset Keuangan Tidak LancarPiutang kepada pihak yang 84.450.000 84.450.000

mempunyai hubungan istimewaDana yang dibatasi pencairannya 4.752.152.546 4.752.152.546Uang jaminan 557.585.245 496.162.753

Jumlah Aset Keuangan Tidak Lancar 5.394.187.791 5.332.765.299

Jumlah Aset Keuangan 42.299.868.393 42.238.445.901

Kewajiban Keuangan Hutang bank jangka pendek 4.253.249.046 4.253.249.046Hutang usaha-pihak ketiga 12.410.860.272 12.410.860.272Biaya yang masih harus dibayar 4.003.015.421 4.003.015.421Hutang lain-lain 306.946.438 306.946.438 Hutang bank jangka panjang 55.839.046.271 55.839.046.271Hutang konversi 12.014.389.758 12.014.389.758

Jumlah Kewajiban Keuangan 88.827.507.206 88.827.507.206

Kewajiban Keuangan Tidak LancarHutang kepada pihak yang

mempunyai hubungan istimewa 426.908.045 426.908.045 Kewajiban sewa pembiayaan

(lancar dan tidak lancar) 2.444.506.879 2.444.506.879

Jumlah Kewajiban Keuangan Tidak Lancar 2.871.414.924 2.871.414.924

Jumlah Kewajiban Keuangan 91.698.922.130 91.698.922.130

Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Perusahaan untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan.

Page 47: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 44

26. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan) Aset dan kewajiban keuangan lancar Karena instrumen keuangan tersebut jatuh tempo dalam jangka pendek, maka nilai tercatat aset dan kewajiban keuangan lancar telah mendekati estimasi nilai wajarnya pada tanggal 31 Desember 2010: a. Kas dan setara kas b. Piutang usaha c. Piutang lain-lain d. Hutang bank jangka pendek e. Hutang usaha f. Biaya yang masih harus dibayar g. Hutang lain-lain

Hutang bank jangka panjang dan hutang konversi telah jatuh tempo, sehingga nilai wajarnya mendekati nilai tercatatnya, sepanjang nilai wajar kewajiban keuangan dengan fitur dapat ditarik kembali sewaktu-waktu tidak kurang dari jumlah yang terutang. Aset dan kewajiban keuangan tidak lancar Nilai wajar ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang yang disesuaikan untuk mencerminkan risiko pihak lawan (untuk aset keuangan) dan risiko kredit Perusahaan (untuk kewajiban keuangan) menggunakan suku bunga pasar terkini untuk instrumen serupa.

27. Modal Saham Modal dasar Perusahaan adalah sebesar Rp 1.260.000.000.000 yang terbagi atas 840.000.000 saham Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp 500 per saham dan 8.400.000.000 saham Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp 100 per saham. Modal ditempatkan dan disetor penuh terdiri dari 840.000.000 saham Seri A dan 390.839.821 saham Seri B pada tahun 2010 dan 2009 (Catatan 39b). Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT EDI lndonesia, Biro Administrasi Efek, masing-masing adalah sebagai berikut:

Jum lah saham diterbitkan dan Persentase Modal ditem patkan dan d ibayar penuh Kepemilikan disetor penuh (Rp)

2010 2009 2010 2009 2010 2009

Parallax Venture Partners XIII Ltd. 232.618.891 232.618.891 18,90% 18,90% 23.261.889.100 23.261.889.100BNP Paribas Private Bk Singapore 115.735.348 115.735.348 9,40% 9,40% 57.867.674.000 57.867.674.000Advance Capital Lim ited 86.472.946 86.472.946 7,03% 7,03% 8.647.449.800 8.647.449.800Com merzbank AG Singapore Opalene 73.350.588 31.929.149 5,96% 2,59% 36.675.294.000 15.964.574.500Meridian-Pacific International Pte. Ltd. 71.614.000 71.614.000 5,82% 5,82% 35.807.000.000 35.807.000.000PT Alpha Sekuritas 71.462.674 71.462.674 5,81% 5,81% 23.401.453.000 23.401.453.000Investspring Lim ited 64.800.681 64.800.681 5,26% 5,26% 32.400.340.500 32.400.340.500 Com merzbank AG Singapore Branch 20.199.820 20.199.820 1,64% 1,64% 10.099.910.000 10.099.910.000Com merzbank AG Singapore Metro Link 20.018.286 8.713.861 1,63% 0,71% 10.054.143.000 4.356.930.500PT Maha Mega Perdana - 2.994.107 0,00% 0,24% - 299.410.700 Direktur dan Kom isaris Perusahaan:

Taufik Johannes 46.249.200 46.249.200 3,76% 3,76% 23.124.600.000 23.124.600.000Arif Sianto 14.402.800 14.402.800 1,17% 1,17% 7.201.400.000 7.201.400.000Denise Johanes 12.600.000 12.600.000 1,02% 1,02% 6.300.000.000 6.300.000.000Tiffany Johanes 4.047.600 4.047.600 0,33% 0,33% 2.023.800.000 2.023.800.000Serg io Magliocco 3.650.600 3.650.600 0,30% 0,30% 1.825.300.000 1.825.300.000Ismail Husin 2.500 2.500 0,00% 0,00% 1.250.000 1.250.000

Lainnya (masing-masing dibawah 5%) 393.613.887 443.345.644 31,98% 36,02% 180.691.889.400 206.800.410.700

Jum lah 1.230.839.821 1 .230.839.821 100,00% 100,00% 459.383.392.800 459.383.392.800

Pemegang saham

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, seluruh saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Page 48: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 45

28. Tambahan Modal Disetor - Bersih Rincian tambahan modal disetor adalah sebagai berikut:

2010 dan 2009Rp

Agio saham 101.651.151.190Modal sumbangan 2.194.663.242Biaya emisi saham (837.324.731)Disagio saham (30.703.361.805)

Tambahan modal disetor - bersih 72.305.127.896

Agio saham merupakan selisih antara nilai nominal saham dengan harga saham yang dibayar oleh pemegang saham baru selama penawaran saham perdana Perusahaan pada bulan Juni 1996. Jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 44.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan harga penawaran sebesar Rp 2.375 per saham. Agio saham tambahan tahun 2007 sebesar Rp 19.151.151.190 dihasilkan dari konversi pinjaman ke ekuitas dan diungkapkan pada catatan 39b pada laporan keuangan. Modal sumbangan berasal dari Taufik Johannes dan Arif Sianto, pemegang saham, berupa hibah saham PT Quarindah Ekamaju Marmer kepada Perusahaan, berdasarkan Akta No. 49 dan No. 50 tanggal 26 Oktober 1999 dari Ny. Esther Mercia Sulaiman, S.H., notaris di Jakarta. Modal sumbangan ini dinilai sebesar nilai buku pada saat terjadinya transaksi. Untuk memenuhi ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) dalam Surat Keputusan No. Kep-06/PM/2000 tentang Amandemen Peraturan No. VIII. G.7 tanggal 13 Maret 2000, biaya yang berkaitan dengan penawaran saham perdana sebesar Rp 837.324.731 dicatat sebagai pengurang agio saham. Disagio saham merupakan selisih antara nilai nominal saham yang dikonversi dengan harga wajar saham tersebut pada tanggal konversi (Catatan 39a). Pada tanggal 20 Desember 2002, hutang Perusahaan sebesar Rp 326.296.638.195 telah dikonversi menjadi 714.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham, atau jumlah nominal saham sebesar Rp 357.000.000.000 dengan nilai wajar sebesar Rp 326.296.638.195.

29. Penjualan

Rincian penjualan Perusahaan adalah sebagai berikut: a. Berdasarkan jenis produk

2010 2009Rp Rp

Marmer lokal 121.494.469.238 123.330.412.630Marmer impor 26.048.175.160 20.085.967.869Granit 5.017.321.063 5.594.405.011

Jumlah 152.559.965.461 149.010.785.510

Page 49: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 46

29. Penjualan (Lanjutan)

b. Berdasarkan wilayah penjualan 2010 2009Rp Rp

Penjualan lokal 54.398.894.016 57.970.869.380Penjualan ekspor 98.161.071.445 91.039.916.130

Jumlah 152.559.965.461 149.010.785.510

c. Berdasarkan pelanggan

2010 2009Rp Rp

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 37) - 41.690.000

Pihak ketiga 152.559.965.461 148.969.095.510

Jumlah 152.559.965.461 149.010.785.510

d. Berdasarkan mata uang 2010 2009Rp Rp

Dolar Amerika Serikat 109.127.472.195 107.847.764.086Rupiah 32.627.539.798 37.591.655.117Euro 10.804.953.468 3.571.366.307

Jumlah 152.559.965.461 149.010.785.510

Harga dan syarat transaksi yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sama dengan yang diberikan kepada pihak ketiga. Penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tahun 2010 dan 2009, masing-masing sebesar nil dan 0,028% dari jumlah penjualan (Catatan 37). Penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan pada tahun 2010 dan 2009 adalah kepada Aston Star Sdn Bhd sebesar Rp 24.245.747.680 atau sebesar 15,89% dari penjualan tahun 2010 dan kepada Citra West Lake dan Kyungwon S & S masing-masing sebesar Rp 19.223.047.632 dan Rp 15.041.999.059 atau masing-masing sebesar 12,90% dan 10,09% dari penjualan pada tahun 2009.

Page 50: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 47

30. Beban Pokok Penjualan 2010 2009Rp Rp

Pemakaian bahan baku dalam proses produksiPersediaan awal tahun 6.060.370.317 8.956.066.659Biaya produksi tambang 32.267.126.293 27.067.677.676Pembelian 3.901.264.145 2.590.283.123Persediaan akhir tahun (Catatan 7) (8.782.201.270) (6.060.370.317)

Bahan baku yang digunakan 33.446.559.485 32.553.657.141

Upah tenaga kerja langsung 13.038.274.480 12.036.598.412Beban pabrikasi 47.297.503.630 48.703.182.460

Beban pokok produksi 93.782.337.595 93.293.438.013

Kenaikan persediaan barang jadiPersediaan awal tahun 40.069.077.249 43.575.578.217Pembelian 23.535.069.558 15.567.378.560Persediaan akhir tahun (Catatan 7) (50.140.008.893) (40.069.077.249)

Kenaikan bersih 13.464.137.914 19.073.879.528

Beban Pokok Penjualan 107.246.475.509 112.367.317.541

Rincian beban pabrikasi adalah sebagai berikut:

2010 2009Rp Rp

Bahan pembantu 9.224.740.941 7.758.268.349Penyusutan (Catatan 11) 6.974.031.148 9.661.934.037Pemakaian suku cadang 6.859.616.345 7.403.737.798Gaji dan tunjangan 6.525.123.270 7.628.230.073Listrik dan air 4.614.610.936 4.991.908.978Packing/palet 3.784.350.091 3.600.953.151Pemeliharaan pabrik 2.358.341.001 1.229.941.054Keperluan kantor 1.405.238.875 996.542.855Pajak dan jasa 1.100.505.518 704.033.366Angkutan 987.210.000 1.737.160.000Representasi dan sumbangan 799.790.518 510.848.300Perjalanan dinas 798.587.653 666.607.718Asuransi 434.100.417 410.205.219Bahan bakar 409.997.293 376.914.000Pemeliharaan dan perbaikan kendaraan 390.662.829 498.057.638Telekomunikasi 210.848.215 255.415.905Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100 juta) 419.748.580 272.424.019

Jumlah 47.297.503.630 48.703.182.460

Page 51: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 48

31. Beban Usaha Rincian beban usaha Perusahaan adalah sebagai berikut:

2010 2009Rp Rp

a. Beban Pemasaran dan Penjualan

Gaji dan tunjangan 5.693.984.008 3.699.227.796Pemasangan dan pemolesan 3.028.027.572 1.174.861.531Handling dan ekspedisi ekspor 2.959.769.692 2.924.262.642Komisi penjualan 2.396.089.770 5.640.754.690Perjalanan dinas 1.433.997.455 1.491.754.903Sewa 1.064.210.950 183.475.000 Pemeliharaan gedung 616.116.367 464.000 Perlengkapan kantor 498.681.293 171.518.995 Pengangkutan 400.895.000 473.776.721Telekomunikasi dan pos 371.753.462 252.737.182Administrasi bank 346.603.563 451.283.168Penyusutan (Catatan 11) 193.226.644 222.237.830Representasi dan sumbangan 175.984.725 238.999.623Pemeliharaan kendaraan 171.087.518 156.006.909 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100 juta) 744.060.342 266.729.791

Jumlah 20.094.488.361 17.348.090.781

b. Beban Umum dan Administrasi

Gaji dan tunjangan 6.206.726.887 4.736.546.103Imbalan pasti pasca-kerja (Catatan 34) 2.785.869.019 2.897.708.385Sewa 1.123.892.612 743.744.552Keperluan kantor 1.110.147.341 872.260.436Telekomunikasi dan pos 621.799.849 589.723.214Perjalanan dinas 531.412.307 586.760.530Perbaikan dan pemeliharaan 382.873.447 412.774.080Penyusutan (Catatan 11) 306.213.322 286.903.394Administrasi bank 251.623.959 239.706.668Pajak dan jasa (Catatan 8) 248.787.428 1.274.010.758Biaya jasa profesional 214.170.408 133.050.000Representasi dan sumbangan 206.902.114 265.208.740Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100 juta) 809.103.153 827.575.834

Jumlah 14.799.521.846 13.865.972.694

Jumlah Beban Usaha 34.894.010.207 31.214.063.475

Page 52: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 49

32. Pendapatan bunga

2010 2009Rp Rp

Pendapatan bunga Deposito berjangka 67.587.879 177.014.309Jasa giro 36.736.503 28.644.352

Jumlah 104.324.382 205.658.661

33. Beban Bunga

2010 2009Rp Rp

Beban bunga dari:Hutang bank jangka pendek (Catatan 17) 372.087.900 529.564.685 Kewajiban sewa pembiayaan 422.750.033 516.920.241

Jumlah 794.837.933 1.046.484.926

34. Imbalan Pasca-Kerja

Besarnya imbalan pasca-kerja dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni Undang-undang No. 13 Tahun 2003. Tidak terdapat pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasti pasca-kerja tersebut. Perhitungan aktuaria terakhir atas cadangan imbalan pasti pasca-kerja dilakukan oleh PT Bumi Dharma Aktuaria, aktuaris independen, dalam laporannya tertanggal 25 Januari 2011. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasti pasca-kerja tersebut sebanyak 834 dan 927 karyawan tahun 2010 dan 2009. Rekonsiliasi antara nilai kini cadangan imbalan pasti yang tidak didanai dengan jumlah cadangan imbalan pasti pasca-kerja pada neraca adalah sebagai berikut:

2010 2009Rp Rp

Nilai kini cadangan imbalan pasti yang tidak didanai 20.054.969.950 16.103.370.277Keuntungan aktuarial yang tidak diakui 1.433.507.345 3.080.367.260

Cadangan imbalan pasti pasca-kerja 21.488.477.295 19.183.737.537

Page 53: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 50

34. Imbalan Pasca-Kerja (Lanjutan) Berikut adalah rincian beban imbalan pasti pasca-kerja:

2010 2009Rp Rp

Beban bunga 1.690.853.879 1.923.793.684Beban jasa kini 1.181.487.507 973.914.701Kerugian aktuarial yang diakui (86.472.367) -

Jumlah beban imbalan pasti pasca-kerja 2.785.869.019 2.897.708.385

Beban imbalan pasti pasca-kerja disajikan sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi” dalam laporan laba rugi (Catatan 31). Mutasi cadangan imbalan pasti pasca-kerja adalah sebagai berikut:

2010 2009Rp Rp

Cadangan imbalan pasti pasca-kerja awal tahun 19.183.737.537 16.509.506.562

Beban imbalan pasti pasca-kerja tahun berjalan 2.785.869.019 2.897.708.385Pembayaran selama tahun berjalan (481.129.261) (223.477.410)

2.304.739.758 2.674.230.975

Cadangan imbalan pasti pasca-kerja akhir tahun 21.488.477.295 19.183.737.537

Asumsi-asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam perhitungan imbalan pasti pasca-kerja adalah sebagai berikut:

2010 2009

Tingkat diskonto 9,50% 10,50%Tingkat kenaikan gaji 6,00% 6,00%Tingkat pengunduran diri 5,00% 5,00%Usia pensiun normal 55 tahun 55 tahun

Page 54: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 51

35. Pajak Penghasilan

a. Pajak Kini

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dengan akumulasi rugi fiskal adalah sebagai berikut:

2010 2009Rp Rp

Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi 12.342.258.547 15.361.642.065

Perbedaan temporer:Penyusutan dan amortisasi 3.381.657.813 6.005.423.114Imbalan pasti pasca-kerja - bersih 2.304.739.758 2.674.230.975Pemulihan penyisihan piutang ragu-ragu (223.166.217) -Sewa pembiayaan (3.062.118.341) (2.401.821.685)Penghapusan piutang ragu-ragu - (32.601.570) Laba penjualan aset tetap - (19.803.602)

2.401.113.013 6.225.427.232

Perbedaan tetap:Tunjangan pajak 2.239.118.049 1.628.156.402 Gaji dan tunjangan 444.052.709 366.148.100 Representasi dan sumbangan 1.182.677.357 1.015.056.663 Pajak dan jasa 752.892.273 1.432.586.478 Pendapatan sewa yang telah dikenakan

pajak final - (198.000.000) Pendapatan bunga deposito berjangka dan

jasa giro yang telah dikenakan pajak final (104.324.382) (205.658.661)4.514.416.006 4.038.288.982

Laba kena pajak 19.257.787.566 25.625.358.279Rugi fiskal tahun-tahun lalu

Tahun 2004 - (17.497.307.457)Tahun 2005 (14.230.160.416) (22.358.211.238)Tahun 2006 (5.608.142.056) (5.608.142.056)Tahun 2007 (3.661.827.013) (3.661.827.013)

Akumulasi rugi fiskal (4.242.341.919) (23.500.129.485)

Tidak ada taksiran pajak penghasilan Perusahaan pada tahun 2010 dan 2009 karena Perusahaan masih memiliki akumulasi kerugian fiskal yang dapat dikompensasikan terhadap laba kena pajak.

Sesuai peraturan perpajakan, rugi fiskal dapat dikompensasikan atas laba kena pajak dalam waktu lima tahun setelah rugi fiskal tersebut terjadi. Laba kena pajak Perusahaan tahun 2009 sudah sesuai dengan yang tercantum dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Perusahaan yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.

Page 55: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 52

35. Pajak Penghasilan (Lanjutan)

b. Pajak Tangguhan Rincian aset (kewajiban) pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:

Dikreditkan Dikreditkan

(dibebankan) ke (dibebankan) ke 1 Januari 2009 laporan laba rugi 31 Desember 2009 laporan laba rugi 31 Desember 2010

Rp Rp Rp Rp Rp

Aset pajak tangguhanImbalan pasti pasca-kerja 3.797.186.509 39.560.998 3.836.747.507 460.947.952 4.297.695.459 Penyisihan piutang ragu-ragu 627.098.012 (88.315.707) 538.782.305 (84.553.662) 454.228.643 Penyisihan persediaan

bergerak lambat 1.912.800.980 (249.495.780) 1.663.305.200 - 1.663.305.200

Jumlah 6.337.085.501 (298.250.489) 6.038.835.012 376.394.290 6.415.229.302

Kewajiban pajak tangguhanPenyusutan aset tetap dan amortisasi

beban ditangguhkan (5.114.013.987) 1.864.169.205 (3.249.844.782) 676.331.562 (2.573.513.220) Sewa pembiayaan (1.946.232.714) (226.507.896) (2.172.740.610) (612.423.668) (2.785.164.278)

Jumlah (7.060.246.701) 1.637.661.309 (5.422.585.392) 63.907.894 (5.358.677.498)

Aset (kewajiban) pajak tangguhan - bersih (723.161.200) 1.339.410.820 616.249.620 440.302.184 1.056.551.804

Pada September 2008, Undang-undang No. 7 tahun 1983 tentang “Pajak Penghasilan” telah direvisi melalui penerbitan Undang-Undang No. 36 tahun 2008. Undang-Undang revisi tersebut mengatur perubahan tarif pajak penghasilan badan, dari sebelumnya tarif progresif menjadi tarif tunggal sebesar 28% untuk tahun pajak 2009 dan 25% untuk tahun 2010 dan seterusnya. Pada bulan Desember 2007, Pemerintah mengeluarkan aturan penurunan tarif pajak penghasilan sebesar 5% dari tarif pajak penghasilan yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2008 untuk Perseroan Terbuka, apabila syarat-syarat tertentu mengenai komposisi pemegang saham terpenuhi. Perusahaan telah memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut dan beranggapan akan tetap memenuhi persyaratan tersebut sampai dengan saat Perusahaan dapat merealisasikan pajak tangguhan tersebut dan karenanya telah mengaplikasikan penurunan tarif pajak dalam penghitungan pajak penghasilan tangguhan tahun 2010 dan 2009. Sehingga, aset (kewajiban) pajak tangguhan per 31 Desember 2010 dan 2009 telah dihitung dengan menggunakan tarif-tarif tersebut. Dampak perubahan tarif pajak tersebut dalam perhitungan kewajiban tangguhan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 yakni sebesar Rp 120.055.651 dan Rp 403.708.804 - bersih dicatat sebagai bagian dari penghasilan pajak tangguhan pada laba rugi.

Perusahaan tidak mengakui aset pajak tangguhan atas rugi fiskal yang masih dapat dikompensasikan karena tidak terdapat keyakinan tentang kemampuan Perusahaan untuk menghasilkan laba kena pajak yang memadai yang memungkinan rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan. Akumulasi rugi fiskal dan aset pajak tangguhan tersebut masing-masing sebesar Rp 4.242.341.919 dan Rp 848.468.384 pada tanggal 31 Desember 2010, dan sebesar Rp 23.500.129.485 dan Rp 4.700.025.897 pada tanggal 31 Desember 2009.

Page 56: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 53

35. Pajak Penghasilan (Lanjutan)

Rekonsiliasi antara jumlah penghasilan pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

2010 2009Rp Rp

Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi 12.342.258.547 15.361.642.065

Beban pajak dengan tarif yang berlaku 3.085.564.637 4.301.259.778

Pengaruh pajak atas perbedaan tetap:Tunjangan pajak 559.779.512 455.883.793Gaji dan tunjangan 111.013.177 102.521.468Representasi dan sumbangan 295.669.340 284.215.866Pajak dan jasa 188.223.068 401.124.214Pendapatan sewa - (55.440.000)Pendapatan bunga deposito berjangka

dan jasa giro yang telah dikenakan pajak final (26.081.096) (57.584.425)

Jumlah - Bersih 1.128.604.001 1.130.720.916

Jumlah 4.214.168.638 5.431.980.694

Pengaruh pajak atas pemulihan asetpajak tangguhan 39.920.419 -

Rugi fiskal tahun-tahun sebelumnya yang tidakdiakui sebagai aset pajak tangguhan yangdigunakan sebagai pengurang laba kena pajak (4.814.446.892) (7.175.100.318)

Dampak perubahan tarif pajak 120.055.651 403.708.804

Jumlah Penghasilan Pajak (440.302.184) (1.339.410.820)

36. Laba Bersih per Saham

Perhitungan laba per saham dasar dan dilusian berdasarkan informasi berikut:

2010 2009

Jumlah Saham

Jumlah rata-rata tertimbang saham biasauntuk perhitungan laba per saham dasar 1.230.839.821 1.230.839.821

Jumlah rata-rata tertimbang saham biasauntuk perhitungan laba per saham dilusian 1.230.839.821 1.323.199.006

Page 57: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 54

36. Laba Bersih per Saham (Lanjutan) Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa telah disesuaikan dengan efek berpotensi saham biasa yang dilutif sehubungan dengan hutang konversi yang telah dikonversikan menjadi saham (Catatan 25 dan 39).

2010 2009Rp Rp

Laba per Saham

Laba bersih untuk perhitungan laba per saham 12.782.560.731 16.701.052.885

Laba per Saham Dasar 10,39 13,57

Laba per Saham Dilusian 10,39 12,62

37. Sifat dan Transaksi Hubungan Istimewa

Sifat Hubungan Istimewa a. PT Megapasific Nusapersada merupakan pemegang saham Perusahaan. b. PT Megapasific Indocast yakni perusahaan yang sebagian pemegang sahamnya sama

dengan Perusahaan. c. PT BNP Lippo Utama Leasing yang merupakan perusahaan dalam Grup BNP Paribas, yang

merupakan pemegang saham yang sama dengan BNP Paribas Limited Singapore, pemegang saham Perusahaan.

d. Arif Sianto, Gregory Nanan Aswin dan Ismail Husin adalah Komisaris Perusahaan. e. Taufik Johannes, Denise Johanes, Tiffany Johanes dan Sergio Magliocco adalah Direksi

Perusahaan. Transaksi Hubungan Istimewa a. Akun-akun terkait transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah

sebagai berikut:

Persentase terhadap jumlah Aset/Kewajiban dan

terhadap Pendapatan/yang bersangkutan

2010 2009 2010 2009Rp Rp

AsetPiutang usaha (Catatan 5)

Sergio Magliocco - 45.859.000 - 0,0242%

Piutang dari pihak yang mempunyaihubungan istimewa (Catatan 10)PT Megapasific Indocast 84.450.000 84.450.000 0,0423% 0,0445%

84.450.000 130.309.000 0,0423% 0,0687%

Jumlah

Page 58: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 55

37. Sifat dan Transaksi Hubungan Istimewa (Lanjutan) Transaksi Hubungan Istimewa (Lanjutan)

Persentase terhadap jumlah Aset/Kewajiban dan

terhadap Pendapatan/yang bersangkutan

2010 2009 2010 2009Rp Rp

Kewajiban Kewajiban sewa pembiayaan (Catatan 24)

PT BNP Lippo Utama Leasing 913.508.977 955.064.440 0,7334% 0,7500%

Hutang kepada pihak yang mempunyaihubungan istimewa (Catatan 10)PT Megapasific Nusapersada 426.908.045 1.434.854.545 0,3428% 1,1268%

Pendapatan usaha (Catatan 29)Sergio Magliocco - 41.690.000 - 0,0280%

Jumlah

b. Perusahaan juga melakukan transaksi lainnya dengan pihak yang mempunyai hubungan

istimewa (Catatan 10). c. Hutang bank jangka pendek dan hutang bank yang telah direstrukturisasi dijamin dengan

jaminan pribadi Taufik Johannes dan Arif Sianto (Catatan 17 dan 39). d. Hutang bank yang telah direstrukturisasi juga dijamin dengan garansi perusahaan dari

PT Megapasific Nusapersada (Catatan 39). e. Perusahaan menjual persediaan tertentu kepada pihak yang mempunyai hubungan

istimewa.

Transaksi-transaksi tersebut dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilaksanakan dengan pihak ketiga. Tidak terdapat transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang langsung atau tidak langsung berhubungan dengan kegiatan utama Perusahaan, yang didefinisikan sebagai transaksi benturan kepentingan berdasarkan peraturan BAPEPAM-LK No. IX.E.1 “Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu”.

38. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan

Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Perusahaan adalah risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Perusahaan dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Perusahaan. Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Perusahaan yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan hutang bank jangka pendek dengan suku bunga mengambang.

Page 59: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 56

38. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan) Risiko Suku Bunga (Lanjutan) Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan kewajiban keuangan Perusahaan yang terkait risiko suku bunga:

Kurang dari Kurang dariatau sama dengan Lebih dari atau sama dengan Lebih dari

satu tahun satu tahun satu tahun satu tahun Jumlah

AsetKas dan setara kas 9.533.936.166 - - 9.533.936.166 *Dana yang dibatasi 4.752.152.546 - - - 4.752.152.546

Jumlah aset keuangan 14.286.088.712 - - - 14.286.088.712

KewajibanHutang bank jangka pendek 4.253.249.046 - - - 4.253.249.046Hutang bank jangka panjang - - 55.839.046.271 - 55.839.046.271Kewajiban sewa pembiayaan - - 2.327.972.875 116.534.004 2.444.506.879Hutang konversi - - 12.014.389.758 - 12.014.389.758

Jumlah kewajiban keuangan 4.253.249.046 - 70.181.408.904 116.534.004 74.551.191.954

* Tidak termasuk saldo kas

31 Desember 2010Suku bunga mengambang Suku bunga tetap

Risiko Nilai Tukar Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Saat ini, Perusahaan dalam proses negosiasi untuk merestrukturisasi hutang bank jangka panjang dan hutang konversi tersebut. Selain hutang bank jangka panjang dan hutang konversi, Perusahaan memiliki eksposur dalam mata uang asing yang timbul dari transaksi operasionalnya. Eksposur tersebut timbul karena transaksi yang bersangkutan dilakukan dalam mata uang selain mata uang fungsional unit operasional atau pihak lawan. Berikut adalah posisi aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010:

Mata uang Ekuivalen Mata uang Ekuivalenasing Rp asing Rp

AsetKas dan setara kas US$ 536.497 4.823.644.257 91.144 856.752.002

EUR 233.765 2.794.898.285 44.270 598.075.946CNY 6.779 9.206.276 - -

Piutang usaha - pihak ketiga US$ 1.669.912 15.014.180.366 2.009.282 18.887.253.307EUR 242.561 2.900.058.599 48.194 651.104.341

Aset lancar lainnya EUR 142.966 1.709.305.380 125.911 1.701.054.908US$ 129.318 1.162.700.836 82.911 779.366.878

Dana yang dibatasi pencairannya EUR 265.421 3.173.369.102 103.432 1.397.370.940US$ 167.131 1.502.671.153 96.260 904.846.841

Jumlah Aset 33.090.034.254 25.775.825.163

20092010

Page 60: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 57

38. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan) Risiko Nilai Tukar (Lanjutan)

Mata uang Ekuivalen Mata uang Ekuivalenasing Rp asing Rp

KewajibanHutang bank jangka pendek US$ 194.804 (1.751.477.999) - -

EUR 64.167 (767.183.047) - -Hutang usaha - pihak ketiga AUD 348.020 (3.181.946.860) 363.028 (3.060.984.640)

EUR 222.085 (2.655.250.173) 236.558 (3.195.821.797)US$ 204.474 (1.838.428.072) 162.788 (1.530.206.730)YEN 220.000 (24.200.000) 220.000 (22.440.000)

Biaya yang masih harus dibayar US$ 363.609 (3.269.210.406) 363.609 (3.417.926.584)Uang muka diterima - pihak ketiga US$ 520.138 (4.676.563.469) 989.924 (9.305.288.796)

EUR 367.689 (4.396.093.271) 57.350 (774.798.500)Hutang bank jangka panjang US$ 6.210.549 (55.839.046.271) 6.210.549 (58.379.160.823)Kewajiban sewa pembiayaan US$ 101.603 (913.508.977) 101.603 (955.064.440)Hutang konversi US$ 1.336.268 (12.014.389.758) 1.336.268 (12.560.923.558)

Jumlah Kewajiban (91.327.298.303) (93.202.615.868)

Jumlah Kewajiban - Bersih (58.237.264.049) (67.426.790.705)

20092010

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kurs konversi yang digunakan Perusahaan diungkapkan pada Catatan 2c. Saldo kewajiban bersih dalam mata uang asing per 31 Desember 2010, bila dikonversikan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal 8 Maret 2011 (Catatan 2c), tanggal penyelesaian laporan keuangan, adalah sebesar Rp 56.792.698.153. Perusahaan tidak melakukan kontrak lindung nilai (“hedging”) pada tahun 2010 dan 2009 untuk menutup risiko sehubungan dengan mata uang asing tersebut. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko bahwa Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan. Perusahaan mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih. Berikut adalah eksposur neraca yang terkait risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2010:

Jumlah Bruto Jumlah NetoRp Rp

Pinjaman yang diberikan dan piutangKas dan setara kas 9.533.936.166 9.533.936.166Piutang usaha 28.203.435.317 25.932.292.104Piutang lain-lain - pihak ketiga 160.972.273 160.972.273Piutang kepada pihak yang mempunyai

hubungan istimewa 84.450.000 84.450.000Dana yang dibatasi pencairannya 4.752.152.546 4.752.152.546Uang jaminan 557.585.245 557.585.245

Jumlah 43.292.531.547 41.021.388.334

Page 61: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 58

38. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan) Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Perusahaan tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi kewajibannya. Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Berikut adalah jadwal jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2010.

<= 1 tahun 1-2 tahun JumlahRp Rp Rp

AsetKas dan setara kas 10.812.416.225 - 10.812.416.225Piutang usaha - pihak ketiga 25.932.292.104 - 25.932.292.104Piutang lain-lain 160.972.273 - 160.972.273Piutang kepada pihak yang

mempunyai hubungan istimewa - 84.450.000 84.450.000Dana yang dibatasi pencairannya 4.752.152.546 - 4.752.152.546Uang jaminan - 557.585.245 557.585.245

Jumlah 41.657.833.148 642.035.245 42.299.868.393

Kewajiban Hutang bank jangka pendek 4.253.249.046 - 4.253.249.046Hutang usaha - pihak ketiga 12.410.860.272 - 12.410.860.272Biaya yang masih harus dibayar 4.003.015.421 - 4.003.015.421Hutang lain-lain - pihak ketiga 306.946.438 - 306.946.438Hutang bank jangka panjang 55.839.046.271 - 55.839.046.271Kewajiban sewa pembiayaan 2.327.972.875 116.534.004 2.444.506.879Hutang konversi 12.014.389.758 - 12.014.389.758Hutang kepada pihak yang mempunyai

hubungan istimewa - 426.908.045 426.908.045

Jumlah 91.155.480.081 543.442.049 91.698.922.130

Selisih aset dengan kewajiban (49.497.646.933) 98.593.196 (49.399.053.737)

Page 62: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 59

39. Restrukturisasi Hutang Bermasalah

a. Restrukturisasi Hutang Tahap Pertama

Sehubungan dengan telah selesainya negosiasi restrukturisasi hutang tahap pertama, Perusahaan dan para kreditur telah menandatangani Amended and Restructured Facilities Agreement pada tanggal 26 Juni 2002 dan Supplemental Agreement pada tanggal 2 Oktober 2002. Berdasarkan perjanjian-perjanjian tersebut, pinjaman Perusahaan berupa hutang bank jangka pendek, hutang bank jangka panjang dan bunga yang harus dibayar, masing-masing sebesar Rp 132.937.932.215, Rp 220.206.857.476 dan Rp 94.500.412.603 telah direstrukturisasi efektif mulai tanggal 20 Desember 2002 menjadi hutang bank jangka panjang, hutang konversi dan modal saham Perusahaan dengan rincian sebagai berikut:

Fasilitas FasilitasHutang Bank Hutang

Jangka Panjang Konversi Modal Saham (Catatan 23) (Catatan 25) yang Dikonversi

(US$) (US$)

ABN AMRO Bank N.V. *) 125.692 125.692 17.948.779Advance Capital Limited 903.999 903.999 129.091.073PT Bank DBS Indonesia 322.524 322.524 46.056.359PT Bank CIMB Niaga Tbk

(dahulu PT Bank Niaga Tbk)*) 81.766 81.766 11.676.195Bayerische Hypo-und Vereinsbank

AG, Singapore *) 482.879 482.879 68.955.192BNP Paribas Singapore *) 1.047.705 1.047.705 149.612.295Commerzbank Akteingensellschaft *) 482.880 482.880 68.955.207Industrial and Commercial Bank Ltd. *) 289.728 289.728 41.373.121PT Bank Lippo Tbk

(sekarang PT Bank CIMB Niaga Tbk ) *) 148.240 148.240 21.168.650PT Mahanusa Finance 132.498 132.498 18.920.761Affluent Offshore Ltd 66.249 66.249 9.460.388Departemen Keuangan Republik Indonesia

(dahulu dengan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)) 915.840 915.840 130.781.980

Jumlah 5.000.000 5.000.000 714.000.000

*) Sebagai bagian dari lanjutan restrukturisasi hutang, beberapa dari hutang jangka panjang danhutang konversi telah ditransfer oleh para kreditur seperti dijelaskan dibawah.

Fasilitas hutang bank yang telah direstrukturisasi tersebut dijamin dengan piutang usaha Perusahaan (Catatan 5), persediaan (Catatan 7), aset tetap (Catatan 11), jaminan pribadi dari Taufik Johannes dan Arif Sianto, pemegang saham Perusahaan dan jaminan perusahaan dari PT Megapasific Nusapersada (Catatan 37), dan surat sanggup membayar serta jaminan fidusia atas dana yang terdapat pada rekening di PT Bank DBS Indonesia (Catatan 15). Pinjaman yang dikonversi menjadi modal saham dihitung menggunakan kurs pada saat penyerahan saham pada tanggal 20 Desember 2002, yaitu sebesar Rp 8.877 untuk satu Dolar Amerika Serikat. Harga wajar per saham adalah sebesar Rp 457 pada saat konversi. Sehubungan dengan hal tersebut, jumlah sebesar Rp 30.703.361.805 merupakan kelebihan antara nilai nominal saham dengan nilai wajar saham atas 714.000.000 saham pada saat konversi dan dicatat sebagai disagio saham sebagai pengurang “Tambahan modal disetor” (Catatan 28).

Page 63: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 60

39. Restrukturisasi Hutang Bermasalah (Lanjutan)

a. Restrukturisasi Hutang Tahap Pertama (Lanjutan) Dari 714.000.000 saham yang dikonversi dari pinjaman, 84.000.000 saham diantaranya diserahkan kepada manajemen Perusahaan. Disamping itu, terdapat periode lock-up terhadap 714.000.000 tambahan saham baru tersebut dengan jadwal sebagai berikut:

• Sampai dengan 31 Desember 2003 berjumlah 420.840.000 saham. • Tanggal 1 Januari 2004 sampai dengan 31 Desember 2004 berjumlah 252.840.000

saham. • Tanggal 1 Januari 2005 sampai dengan 31 Desember 2005 berjumlah 168.840.000

saham. • Tanggal 1 Januari 2006 sampai dengan 31 Desember 2006 berjumlah 84.840.000

saham.

Selama periode lock-up, Perusahaan dapat membeli kembali saham sejumlah tersebut di atas dari pemegang saham.

Program restrukturisasi tahap pertama tersebut telah mendapatkan persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 9 Agustus 2002, sesuai dengan Akta No. 22 dari Ny. Esther Mercia Sulaiman, S.H., notaris di Jakarta. Perusahaan juga telah menerima Surat Keputusan Komite Kebijakan Sektor Keuangan No.Kep.02/K.KKSK/12/2002 tentang “Kebijakan Penyehatan Perbankan dan Restrukturisasi Utang Perusahaan” tanggal 30 Desember 2002.

Kelebihan jumlah restrukturisasi pinjaman dan bunga yang tercatat dengan nilai setelah restrukturisasi yang telah disetujui pada tahap pertama restrukturisasi hutang adalah sebesar Rp 32.493.072.524 ditangguhkan dan dicatat sebagai “Pendapatan ditangguhkan dari restrukturisasi hutang” karena jumlah pembayaran pada masa depan kepada kreditur dalam periode pembayaran yang baru, yang meliputi pokok dan bunga (bunga atas hutang jangka panjang sebesar 2,00% - 2,50% diatas SIBOR per tahun (Catatan 23) dan hutang konversi sebesar 6% per tahun (Catatan 25), melebihi saldo pinjaman yang direstrukturisasi. Pendapatan ditangguhkan diamortisasi pada saat Perusahaan mengakui hutang bunga atas fasilitas hutang jangka panjang dan hutang konversi dan telah diamortisasi seluruhnya pada tanggal 31 Desember 2009. Sejak tahun 2004, Perusahaan sedang dalam proses melakukan restrukturisasi tahap kedua atas hutang jangka panjang dan hutang konversi. Dalam proses restrukturisasi tersebut, Perusahaan tidak membayar angsuran pokok yang telah jatuh tempo atas hutang jangka panjang sebesar US$ 5.000.000 dan bunga yang harus dibayarkan atas hutang jangka panjang dan hutang konversi. Angsuran pokok yang telah jatuh tempo dan bunga yang tidak dibayarkan dicatat masing-masing sebagai bagian dari biaya masih harus dibayar dan hutang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun (Catatan 20 dan 23).

b. Restrukturisasi Hutang Tahap Kedua

Perusahaan, Parallax Venture Partner XIII Ltd. (Investor) dan hampir seluruh kreditur telah menandatangani Master Restructuring Agreement tertanggal 10 Maret 2005, di mana telah disetujui bahwa pinjaman jangka panjang dan hutang konversi masing-masing sejumlah US$ 5.000.000 dan US$ 5.000.000, ditambah biaya bunga yang masih harus dibayar dan biaya lainnya akan direstrukturisasi lagi.

Page 64: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 61

39. Restrukturisasi Hutang Bermasalah (Lanjutan)

b. Restrukturisasi Hutang Tahap Kedua (Lanjutan) Sebagai bagian dari lanjutan restrukturisasi hutang, beberapa dari hutang jangka panjang dan hutang konversi telah ditransfer oleh para kreditur sebagai berikut:

- Pinjaman dari ABN-AMRO Bank N.V. telah ditransfer ke Parallax Venture Partners XIII

Ltd., Singapura pada tanggal 22 Juni 2006; - Pinjaman dari Bayerische Hypo-und Vereinsbank AG Singapore, BNP Paribas

Singapore dan Commerzbank Akteingensellschaft telah ditransfer ke Parallax Venture Partners XIII Ltd., Singapura pada tanggal 6 Desember 2005;

- Pinjaman dari United Overseas Bank Limited sebagai pengganti pemegang hak dari Industrial and Commercial Bank Ltd. telah ditransfer ke Parallax Venture Partners XIII Ltd., Singapura pada tanggal 19 Desember 2005;

- Pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk telah ditransfer ke PT Pratama Capital Indonesia pada tanggal 28 Oktober 2005;

- Pinjaman dari PT Bank DBS Indonesia telah ditransfer ke PT Alpha Sekuritas Indonesia pada tanggal 21 September 2005.

- Pinjaman dari PT Bank Lippo Tbk (sekarang PT CIMB Niaga setelah merger dengan PT Bank Niaga Tbk pada tahun 2008) telah ditransfer ke PT Pratama Capital Indonesia pada tanggal 14 Maret 2007.

Syarat-syarat dan kondisi yang penting dari Master Restructuring Agreement adalah sebagai berikut:

• Pada tanggal efektif, jumlah hutang restrukturisasi senilai US$ 10.000.000 akan dibeli

oleh Investor, termasuk seluruh hak, surat bukti hak milik, kepentingan dan imbalan dari para kreditur atas semua syarat dan kondisi dari perjanjian restrukturisasi yang ada, dan seluruh bunga dan biaya lain yang tidak dibayar akan dihapus oleh Investor dan dianggap tidak berlaku.

• Pada tanggal efektif, jumlah hutang restrukturisasi yang dibeli oleh Investor akan

dikonversikan menjadi 843.366.733 saham Seri B Perusahaan. Perusahaan akan menerbitkan saham Seri B sejumlah 843.366.733, minimal Investor akan mendapatkan hak perolehan suara sebesar 50,1% setelah penerbitan saham Seri B.

• Perusahaan setuju untuk menerbitkan Secured Convertible Bond kepada Investor

sejumlah US$ 4.000.000 yang jatuh tempo pada tahun 2010 dengan pembayaran bunga ditangguhkan selama masa periode obligasi. Tingkat suku bunga yang dikenakan sebesar 11% per tahun dengan berlipat ganda setiap triwulan dari tanggal efektif terhutang oleh Perusahaan pada tanggal jatuh tempo obligasi. Obligasi akan dijamin dengan surat hutang atau dalam bentuk dokumen penjamin lain yang tetap dan bergerak atas aset Perusahaan termasuk, tanpa terkecuali, tanah, pabrik, peralatan, piutang dan persediaan.

Perjanjian restrukturisasi hutang tahap kedua ini belum dianggap berlaku efektif disebabkan karena Departemen Keuangan Republik Indonesia (dahulu dengan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)) yang memiliki 18,32% dari total hutang yang akan direstrukturisasi, belum mendatangani Master Restructuring Agreement.

Page 65: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 62

39. Restrukturisasi Hutang Bermasalah (Lanjutan)

b. Restrukturisasi Hutang Tahap Kedua (Lanjutan) Dengan mempertimbangkan ketidakefektifan Master Restructuring Aggrement; Direksi dan Komisaris Perusahaan, dengan kuasa yang diberikan oleh pemegang saham Perusahaan berdasarkan Akta No. 22, tanggal 9 Agustus 2002, dari Esther Mercia Sulaiman, S.H., notaris di Jakarta, untuk mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan dalam rangka merestrukturisasi hutang-hutang Perusahaan yang gagal bayar, pada tanggal 25 Mei 2007, telah memberikan tawaran kepada para kreditur untuk membayar semua hak-hak kreditur atas Hutang Fasilitas II dengan melaksanakan opsi pembayaran berdasarkan klausa 7.6 (e) dari Amended and Restructured Facilities Agreement tanggal 26 Juni 2002, dimana Perusahaan akan menerbitkan saham baru (saham Seri B) kepada para kreditur berdasarkan proporsional jumlah saldo pokok dan bunga hutang konversi pada Hutang Fasilitas II. Penawaran tersebut mengharuskan saham yang diterbitkan akan dibatasi dengan periode lock up, yaitu, saham-saham tersebut tidak dapat diperdagangkan dalam jangka waktu 1 tahun dari tanggal pembayaran.

Penawaran untuk melunasi Hutang Fasilitas II telah diubah karena harga konversi yang akan digunakan dalam konversi hutang ke saham tersebut adalah rata-rata harga saham dari saham yang akan diterbitkan selama periode 25 hari sebelum tanggal pengumuman dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa kepada publik, yaitu tanggal 12 Juli 2002, dimana Amended and Restructured Facilities Agreement sehubungan dengan konversi disetujui, sebagai dasar regulasi yang dapat digunakan untuk transaksi konversi hutang menjadi modal saham dan nilai tukar yang akan digunakan untuk konversi hutang dalam mata uang Dolar Amerika Serikat ke nilai Rupiah. Berdasarkan amandemen, kurs konversi yang digunakan adalah sebesar Rp 10.400 untuk 1 US$ dan berdasarkan Surat No. S-0838/BEJ-PSR/08-2007 dari Bursa Efek Indonesia rata-rata harga saham Perusahaan selama periode 25 hari sebelum 12 Juli 2002 adalah sebesar Rp 149. Pada berbagai tanggal, penawaran Perusahaan untuk melunasi Hutang Fasilitas II telah diterima dan disetujui oleh kreditur yang bersangkutan, kecuali Departemen Keuangan Republik Indonesia (sebelumnya dengan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)). Oleh karena itu, Hutang Fasilitas II telah dikonversi menjadi modal saham sebagai berikut:

No Kreditur Saldo HutangKonversi Menjadi

Saham Seri BJumlah Nominal

SahamRp Lembar Rp

1. Parallax Venture Partners XIII Ltd 34.660.214.853 232.618.891 23.261.889.100 2. Advance Capital Limited 12.884.411.151 86.472.558 8.647.255.800 3. PT Alpha Sekuritas 4.592.881.716 30.824.710 3.082.471.000 4. PT Pratama Capital Indonesia 3.267.373.400 21.928.681 2.192.868.100 5. PT Maha Mega Perdana 1.886.834.405 12.663.318 1.266.331.800 6. Affluent Offshore Limited 943.417.782 6.331.663 633.166.300

Jumlah 58.235.133.307 390.839.821 39.083.982.100

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia telah menerima dan mencatat perubahan anggaran dasar Perusahaan sehubungan dengan konversi hutang menjadi modal saham tersebut dalam Surat No.C-UM.HT.01.10-342 pada tanggal 9 Oktober 2007. Selanjutnya, Perusahaan telah menerima persetujuan atas pencatatan 390.839.821 saham Seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham dari Direktur Bursa Efek Indonesia melalui Surat No. S-1068/BEJ-PSr/10-2007 tertanggal 30 Oktober 2007. Saham tambahan juga dicatat dalam Papan Pengembangan tanggal 5 November 2007. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 jumlah saham Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 1.230.839.821 saham.

Page 66: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 63

39. Restrukturisasi Hutang Bermasalah (Lanjutan)

b. Restrukturisasi Hutang Tahap Kedua (Lanjutan) Perusahaan juga mengirimkan surat pemberitahuan No. 03/CTT/BPM/XI/07 tertanggal 1 November 2007 kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) berkenaan dengan penambahan modal saham tersebut.

Hutang Fasilitas II telah dikonversi menggunakan nilai tukar sebesar Rp 9.114 untuk satu Dolar Amerika Serikat, yang merupakan nilai tukar pada saat persetujuan untuk pencatatan saham tambahan oleh Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia), yaitu pada tanggal 30 Oktober 2007. Harga saham yang digunakan untuk menentukan jumlah saham yang diterbitkan kepada kreditur adalah sebesar Rp 149. Sehingga, Perusahaan telah menerbitkan 390.839.821 saham Seri B untuk mengkonversi hutang sebesar Rp 58.235.133.307 (jumlah hutang menggunakan nilai tukar yang disepakati yaitu sebesar Rp 10.400 sebagaimana dijelaskan di atas). Perbedaan antara nilai nominal Rp 100 per saham dengan harga konversi saham Rp 149 (yang merupakan nilai wajar per saham pada saat restrukturisasi hutang) untuk 390.839.821 saham Seri B sebesar Rp 19.151.151.190 dicatat sebagai bagian dari “Tambahan modal disetor” (Catatan 26) Perbedaan antara nilai tercatat hutang setelah penilaian kembali sebesar Rp 53.407.693.709 menggunakan kurs konversi pada tanggal 30 Oktober 2007 (tanggal restrukturisasi) sebesar Rp 9.114 dan nilai wajar dari saham yang diterbitkan sebesar Rp 58.235.133.307, sebesar Rp 4.827.439.598 diakui sebagai “Rugi dari Restrukturisasi Hutang”.

Restrukturisasi hutang tahap kedua belum dinyatakan efektif karena salah satu kreditur yaitu Departemen Keuangan Republik Indonesia (dahulu dengan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)) belum menandatangani Master Restructuring Agreement. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan masih dalam proses negosiasi dengan Departemen Keuangan Republik Indonesia sehubungan dengan penyelesaian hutang.

40. Informasi Segmen Informasi Segmen Primer Informasi segmen Perusahaan disajikan berdasarkan jenis produk, yakni marmer lokal, marmer impor, granit dan lainnya sebagai berikut:

Marmer Lokal Marmer Impor Granit Jumlah

Pendapatan usahaPenjualan segmen 121.494.469.238 26.048.175.160 5.017.321.063 152.559.965.461

Hasil segmenLaba kotor segmen 36.348.988.890 8.794.920.521 169.580.541 45.313.489.952

Pendapatan dari Operasi 10.419.479.745 Beban bunga (794.837.933) Beban lain-lain - bersih 2.717.616.735

Laba sebelum pajak 12.342.258.547 Penghasilan pajak 440.302.184

Laba bersih 12.782.560.731

2010

Page 67: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 64

40. Informasi Segmen (Lanjutan) Informasi Segmen Primer (Lanjutan)

Marmer Lokal Marmer Impor Granit Jumlah

Aset segmen 44.575.623.024 20.467.485.341 4.854.068.308 69.897.176.673Aset tidak dialokasikan 129.729.219.255

Jumlah aset 199.626.395.928

Kewajiban segmen 124.550.370.272

Informasi lainPembelian aset tetap 3.270.166.276

Beban penyusutan dan amortisasi 9.842.385.382

2010

Marmer Lokal Marmer Impor Granit Jumlah

Pendapatan usahaPenjualan segmen 123.330.412.630 20.085.967.869 5.594.405.011 149.010.785.510

Hasil segmenLaba kotor segmen 28.030.531.109 7.225.030.553 1.387.906.307 36.643.467.969

Pendapatan dari Operasi 5.429.404.494 Beban bunga (1.046.484.926) Beban lain-lain - bersih 10.978.722.497

Laba sebelum pajak 15.361.642.065 Penghasilan pajak 1.339.410.820

Laba bersih 16.701.052.885

Aset segmen 41.029.907.535 11.621.184.908 3.250.813.315 55.901.905.758Aset tidak dialokasikan 133.729.716.363

Jumlah aset 189.631.622.121

Kewajiban segmen 126.607.918.464

Informasi lainPembelian aset tetap 9.520.719.374

Beban penyusutan dan amortisasi 12.437.036.150

2009

Informasi Segmen Sekunder Informasi segmen sekunder Perusahaan disajikan berdasarkan segmen geografis, yang berdasarkan lokasi dari pelanggan.

Page 68: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 65

40. Informasi Segmen (Lanjutan) Informasi Segmen Sekunder (Lanjutan) Pendistribusian pendapatan berdasarkan pasar geografis adalah sebagai berikut:

2010 2009Rp Rp

Pendapatan dari pihak ketigaEkspor 98.161.071.445 91.039.916.130 Lokal 54.398.894.016 57.929.179.380

Pendapatan dari pihak yangmempunyai hubungan istimewa - 41.690.000

Jumlah 152.559.965.461 149.010.785.510

41. Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK). Standar-standar akuntansi keuangan tersebut akan berlaku efektif sebagai berikut: Periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 PSAK 1. PSAK 1 (Revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan 2. PSAK 2 (Revisi 2009), Laporan Arus Kas 3. PSAK 3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan Interim 4. PSAK 4 (Revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri 5. PSAK 5 (Revisi 2009), Segmen Operasi 6. PSAK 7 (Revisi 2010), Pengungkapan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa 7. PSAK 8 (Revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa 8. PSAK 12 (Revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama 9. PSAK 15 (Revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi 10. PSAK 19 (Revisi 2010), Aset Tidak Berwujud 11. PSAK 22 (Revisi 2010), Kombinasi Bisnis 12. PSAK 23 (Revisi 2010), Pendapatan 13. PSAK 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan

Kesalahan 14. PSAK 48 (Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset 15. PSAK 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi 16. PSAK 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang

Dihentikan

Page 69: PT Citatah Tbk - akses.ksei.co.idakses.ksei.co.id/docs/quarter/2010/09/Audit/CTTH/CTTH_Auditan_31... · No. C-UM.HT.01.10-342 tanggal 9 Oktober 2007. Anggaran dasar Perusahaan yang

PT Citatah Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut

- - 66

41. Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru (Lanjutan) Periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 (Lanjutan) ISAK 1. ISAK 7 (Revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus 2. ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa 3. ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan 4. ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik 5. ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer 6. ISAK 14 (2010), Biaya Situs Web 7. ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai Periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012 PSAK 1. PSAK 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya 2. PSAK 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja 3. PSAK 46 (Revisi 2010), Akuntansi Pajak Penghasilan 4. PSAK 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian 5. PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan

ISAK

1. ISAK 15, PSAK No. 24 – Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan

Interaksinya 2. ISAK 20, Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang

Saham Perusahaan masih mengevaluasi dampak PSAK dan ISAK di atas dan dampak terhadap laporan keuangan dari PSAK dan ISAK tersebut belum dapat ditentukan.

********