Top Banner
Laporan Keuangan Konsolidasi Dengan Laporan Auditor Independen Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2003 Dan 2002 PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN
55

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

Jan 12, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

Laporan Keuangan Konsolidasi Dengan Laporan Auditor Independen Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2003 Dan 2002 PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

Page 2: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

DENGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2003 DAN 2002

Daftar Isi

Halaman Laporan Auditor Independen Neraca Konsolidasi …..………......………...…………………………………………………………...... 1-3 Laporan Laba Rugi Konsolidasi …......…..………………………………………………………............. 4 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi .……………………………………………………................. 5 Laporan Arus Kas Konsolidasi ……………….………………………………………………………........ 6 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ……..………………………………………………......... 7-51

**************************

Page 3: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

Laporan Auditor Independen Laporan No. RPC-1835 Pemegang Saham, Komisaris dan Direksi PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. dan Anak perusahaan tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas konsolidasi dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. dan Anak perusahaan tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, serta hasil usaha dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 13 dan 15 atas laporan keuangan konsolidasi, pada tanggal 31 Desember 2003, Perusahaan dan PT Charoen Pokphand Jaya Farm (CPJF) tidak dapat memenuhi rasio Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization (EBITDA) terhadap pembayaran bunga seperti yang telah ditetapkan dalam perjanjian pinjaman dan hutang obligasi. Pada tanggal 23 Maret 2004, manajemen Perusahaan dan CPJF telah menyampaikan penjelasan tertulis sekaligus meminta surat pembebasan dari para kreditur sehubungan dengan pelanggaran rasio tersebut di atas. Sampai dengan tanggal laporan ini, Perusahaan dan CPJF belum memperoleh jawaban tertulis dari para kreditur. Namun demikian, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu, manajemen Perusahaan dan CPJF mengharapkan para kreditur akan menerbitkan surat pembebasan dan tidak akan meminta pelunasan segera atas seluruh saldo pinjaman.

Page 4: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

Catatan 27 atas laporan keuangan konsolidasi mengungkapkan dampak kondisi ekonomi di Indonesia terhadap Perusahaan dan Anak perusahaan, serta tindakan yang telah dan akan ditempuh oleh manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan untuk menghadapi kondisi ekonomi tersebut. Laporan keuangan konsolidasi terlampir mencakup dampak kondisi ekonomi tersebut, sepanjang hal itu dapat ditentukan dan diperkirakan. Prasetio, Sarwoko & Sandjaja Drs. Bangkit Kuncoro NIAP 98.1.0067 25 Maret 2004

Page 5: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

1

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal Per Saham)

2002 (Disajikan kembali, Catatan 2003 Catatan 2e dan 3)

AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,4,24 237.796 295.013 Piutang 2d Usaha 5,10,13,15 Pihak ketiga - Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp4.048 pada tahun 2003 dan Rp5.625 pada tahun 2002 444.669 219.850 Pihak hubungan istimewa 2e,23 86.198 89.275 Lain-lain - pihak ketiga 24 17.189 19.004 Persediaan - Setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan sebesar 2a,2f,6, Rp3.024 pada tahun 2002 10,13,15 582.144 478.050 Ayam pembibit turunan - bersih 2g,6,7,10,13,15 121.446 139.948 Biaya dibayar di muka dan uang muka 2h 32.329 32.824

Jumlah Aktiva Lancar 1.521.771 1.273.964

AKTIVA TIDAK LANCAR Piut ang pihak hubungan istimewa 2e,23 34.796 27.206 Aktiva pajak tangguhan - bersih 2q,12 7.510 1.732 Aktiva tetap - Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp410.749 pada tahun 2003 dan 2a,2i,2j,8, Rp361.053 pada tahun 2002 10,13,14,15 820.816 697.251 Tagihan pajak 12 101.674 56.551 Lain-lain - bersih 2h,2i,9 20.624 30.412

Jumlah Aktiva Tidak Lancar 985.420 813.152

JUMLAH AKTIVA 2o,26 2.507.191 2.087.116

Page 6: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

2

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)

31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal Per Saham)

2002 (Disajikan kembali, Catatan 2003 Catatan 2e dan 3)

KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank jangka pendek 10,13,24 180.914 244.916 Hutang Usaha 11,24 Pihak ketiga 243.820 235.152 Pihak hubungan istimewa 2e,23 20.898 26.240 Lain-lain - pihak ketiga 29.035 29.238 Hutang pajak 12 28.634 42.566 Beban masih harus dibayar 24,29 43.834 47.775 Bagian hutang jangka panjang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank 13,24,25d 223.650 108.000 Hutang sewa guna usaha 2i,8,14,24 5.247 5.321

Jumlah Kewajiban Lancar 2o,26 776.032 739.208

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang pihak hubungan istimewa 2e,23,25a 130.389 109.617 Kewajiban pajak tangguhan - bersih 2q,12 14.380 27.439 Hutang jangka panjang - Setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank 13,24,25d 207.650 237.000 Hutang sewa guna usaha 2i,8,14,24 1.729 7.257 Hutang obligasi 2l,15 491.166 - Kewajiban diestimasi atas manfaat karyawan 2p,22,29 56.761 28.262

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 2o,26 902.075 409.575

Page 7: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

3

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)

31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal Per Saham)

2002 (Disajikan kembali, Catatan 2003 Catatan 2e dan 3)

EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar - 4.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.407.669.175 saham 16 140.767 140.767 Tambahan modal disetor - agio saham 3.290 3.290 Selisih penilaian kembali aktiva tetap 2i,8h 68.491 68.491 Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan 2b,2i,3,8h 53.174 52.838 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 2e,3 (23.927) - Pro forma modal yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 3 - 42.729 Saldo laba 17 Telah ditentukan penggunaannya 4.000 3.000 Belum ditentukan penggunaannya 583.289 627.218

Jumlah Ekuitas 829.084 938.333

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2.507.191 2.087.116

Page 8: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

4

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Laba (Rugi) Per Saham Dasar)

2002 (Disajikan kembali, Catatan 2003 Catatan 2e dan 3)

PENJUALAN BERSIH 2e,2k,2o,18,23,26 4.298.689 3.910.298 BEBAN POKOK PENJUALAN 2e,2k,19,23 3.811.993 3.302.395

LABA KOTOR 486.696 607.903

BEBAN USAHA 2k,20,23 Penjualan 48.775 64.607 Umum dan administrasi 25a,25b 376.205 304.094

Jumlah Beban Usaha 424.980 368.701

LABA USAHA 2o,26 61.716 239.202

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 21 Beban keuangan (121.210) (57.437) Laba (rugi) selisih kurs - bersih 2m,2n 23.132 (1.627) Penghasilan bunga 12.036 20.149 Rupa-rupa - bersih 2d,2i,2k,8b,12,23 (13.247) 5.811

Beban Lain-lain - Bersih (99.289) (33.104)

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (37.573) 206.098

PAJAK PENGHASILAN 2q,12 Tahun berjalan (8.836) (58.454) Tangguhan 18.837 (537)

Pajak Penghasilan - Bersih 10.001 (58.991)

LABA (RUGI) BERSIH SETELAH EFEK PENYESUAIAN PRO FORMA (27.572) 147.107 EFEK PENYESUAIAN PRO FORMA 3 5.758 (15.631)

LABA (RUGI) BERSIH SEBELUM EFEK PENYESUAIAN PRO FORMA (21.814) 131.476

LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR SETELAH 2r

EFEK PENYESUAIAN PRO FORMA (20) 105

LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR SEBELUM 2r EFEK PENYESUAIAN PRO FORMA (15) 93

Page 9: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 5

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah)

Pro Forma Modal yang Saldo Laba Modal Saham - Tambahan Selisih Selisih Transaksi Selisih Nilai Transaksi Timbul dari Transaksi Ditempatkan dan Modal Disetor - Penilaian Kembali Perubahan Ekuitas Restrukturisasi Entitas Restrukturisasi Telah Ditentukan Belum Ditentukan Catatan Disetor Penuh Agio Saham Aktiva Tetap Anak Perusahaan Sepengendali Entitas Sepengendali Penggunaannya Penggunaannya Jumlah Ekuitas

Saldo, 1 Januari 2002 140.767 3.290 68.491 52.838 - - 2.000 510.819 778.205 Pro forma modal yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 3 - - - - - 48.577 - - 48.577

Saldo, 1 Januari 2002 - Setelah penyajian pro forma modal yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 140.767 3.290 68.491 52.838 - 48.577 2.000 510.819 826.782 Dividen kas 17 - - - - - - - (14.077) (14.077) Laba bersih setelah efek penyesuaian pro forma - - - - - - - 147.107 147.107 Efek penyesuaian pro forma 3 - - - - - (5.848 ) - (15.631) (21.479) Pembentukan cadangan umum 17 - - - - - - 1.000 (1.000) -

Saldo, 31 Desember 2002 140.767 3.290 68.491 52.838 - 42.729 3.000 627.218 938.333 Dividen kas 17 - - - - - - (21.115) (21.115) Pencatatan kembali pro forma modal yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 3 - - - - - (42.729 ) - - (42.729 ) Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan 3, 8h - - - 336 - - - - 336 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 3 - - - - (23.927) - - - (23.927) Rugi bersih setelah efek penyesuaian pro forma - - - - - - - (27.572) (27.572) Efek penyesuaian pro forma 3 - - - - - - - 5.758 5.758 Pembentukan cadangan umum 17 - - - - - - 1.000 (1.000) -

Saldo, 31 Desember 2003 140.767 3.290 68.491 53.174 (23.927) - 4.000 583.289 829.084

Page 10: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

6

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2003 Dan 2002 (Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah)

Catatan 2003 2002

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan 4.078.270 3.852.797 Pembayaran kepada pemasok dan karyawan (4.189.475) (3.497.437)

Kas yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi (111.205) 355.360 Penerimaan dari (pembayaran untuk): Penghasilan bunga 12.222 20.997 Tagihan pajak penghasilan 8.182 7.361 Beban keuangan (126.362) (48.433) Pajak penghasilan (74.983) (50.164) Penghasilan (beban) operasional lainnya 9.244 (49.599)

Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi (282.902) 235.522

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari hasil penjualan: Aktiva tetap 8b 11.171 2.848 Aktiva yang tidak digunakan dalam usaha 10.018 80 Investasi jangka pendek - 1.297 Perolehan aktiva tetap (200.291) (154.229) Pembelian kepemilikan saham pada anak perusahaan 3 (60.562) -

Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi (239.664) (150.004)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari: Penerbitan obligasi 15 490.184 - Hutang bank jangka pendek 10 332.498 244.916 Hutang bank jangka panjang 13 307.258 345.000 Pembayaran untuk: Hutang bank jangka pendek (396.500) - Hutang bank jangka panjang (220.500) (773.722) Dividen kas (42.273) (14.427) Hutang sewa guna usaha (5.318) (7.715)

Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan 465.349 (205.948)

PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (57.217) (120.430) KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 4 295.013 415.443

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 4 237.796 295.013

AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS Penambahan aktiva tetap melalui hutang sewa guna usaha - 18.300

Page 11: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

7

1. U M U M

a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum

PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (Perusahaan) didirikan di Indonesia dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 berdasarkan Akta Notaris Drs. Gde Ngurah Rai, S.H., No. 6 tanggal 7 Januari 1972. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. YA-5/197/21 tanggal 8 Juni 1973 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 65, Tambahan No. 573 tanggal 14 Agustus 1973. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir adalah dengan Akta Notaris Alfira Kencana, S.H. (pengganti Notaris Sutjipto, S.H.), No. 31 tanggal 9 November 2000 mengenai perubahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp500 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp100 (Rupiah penuh) per saham. Perubahan ini telah didaftarkan pada Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Nomor Pencatatan C-24711.HT.01.04.TH.2000 tanggal 29 November 2000.

Ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi produksi dan perdagangan pakan ternak,

pakan udang, pakan ikan, peralatan peternakan dan pengolahan daging ayam serta penyertaan saham pada perusahaan-perusahaan lain.

Kantor pusat Perusahaan terletak di Jalan Ancol VIII No. 1, Jakarta dengan cabang-cabangnya di

Sidoarjo, Medan, Tangerang, Balaraja, Serang dan Lampung. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1972.

Pada tahun 2003, Perusahaan meningkatkan kapasitas produksi pakan ternak di Balaraja, Sidoarjo dan Medan. Selain itu, PT Charoen Pokphand Jaya Farm, Anak perusahaan, meningkatkan kapasitas peternakan ayam dan penetasan telur di Pekanbaru, Banjarmasin dan Manado.

b. Transaksi Permodalan Perusahaan

Transaksi permodalan Perusahaan sejak penawaran umum perdana hingga saat ini adalah

sebagai berikut: Jumlah Saham

yang Beredar Tahun Keterangan Setelah Transaksi

1991 Penawaran umum perdana sebanyak 2.500.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham 52.500.000 1994 Konversi obligasi konversi Perusahaan sebesar Rp25,00 miliar menjadi 3.806.767 saham 56.306.767 1995 Penawaran Umum Terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu 112.613.534 1997 Perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000 (Rupiah penuh) menjadi Rp500 (Rupiah penuh) 225.227.068 1997 Penerbitan saham bonus, setiap pemegang 4 saham lama berhak untuk memperoleh 1 saham baru 281.533.835 2000 Perubahan nilai nominal saham dari Rp500 (Rupiah penuh) menjadi Rp100 (Rupiah penuh) 1.407.669.175

Perusahaan telah mencatatkan seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh di Bursa Efek Jakarta.

Page 12: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

8

1. U M U M (lanjutan)

c. Penawaran Obligasi

Pada tanggal 19 Juni 2003, Perusahaan telah memperoleh Surat Pernyataan Efektif No. S-1458/PM/2003 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) atas Pernyataan Pendaftaran untuk melakukan penawaran umum obligasi dengan nama “Obligasi Charoen Pokphand Indonesia I Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap” (Obligasi) dengan nilai nominal sebesar Rp500,00 miliar yang terdiri dari pecahan Rp50,00 juta dan bertingkat bunga tetap sebesar 14% per tahun. Pada tanggal 2 Juli 2003, Obligasi tersebut diterbitkan dan akan jatuh tempo seluruhnya pada tanggal 2 Juli 2008. Seluruh Obligasi tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya sejak tanggal 7 Juli 2003 (Catatan 15).

d. Karyawan, Direksi dan Komisaris

Pada tanggal 31 Desember 2003, susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan oleh Fathiah Helmi, S.H., No. 40 tanggal 31 Juli 2003 adalah sebagai berikut:

Komisaris Direksi

Presiden Komisaris: - Sumet Jiaravanon Presiden Direktur: - Benjamin Jiaravanon Wakil Presiden Komisaris: - Dhanin Chearavanont Wakil Presiden Direktur: - Thirayut Phitya Isarakul - Montri Jiaravanont - Franciscus Affandy - Eddy Susanto Zaoputra - Vinai Rakphongphairoj Komisaris Independen: - Budiman Elkana - Jialipto Jiaravanon

- R. Suroyo Bimantoro Direktur: - Hadi Gunawan - Peraphon Prayooravong - Rusmin Ryadi - Hery Tjusanto - T. Thomas Effendy

- Krista Tingsantoso - Chokchai Chintawongvanich

Pada tanggal 31 Desember 2002, susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diaktakan oleh Agung Prihatin, S.H. (pengganti khusus dari Notaris Fathiah Helmi, S.H.), No. 81 tanggal 27 Juni 2002 adalah sebagai berikut:

Komisaris Direksi

Presiden Komisaris: - Sumet Jiaravanon Presiden Direktur: - Thirayut Phitya Isarakul Wakil Presiden Komisaris: - Dhanin Chearavanont Wakil Presiden Direktur: - Prasert Poongkumarn - Montri Jiaravanont - Thong Chotirat Komisaris: - Eddy Susanto Zaoputra - Franciscus Affandy Komisaris Independen: - Budiman Elkana Direktur: - Veeravat Kanchanadul

- Ping Perdana Kusuma - Min Tieanworn - Chingchai Lohawatanakul - Adirek Sripratak - Johannes Hadi Krisnadharma - Djoko Muhammad Basoeki - Hadi Gunawan

Gaji dan kompensasi lainnya yang diberikan kepada direksi dan komisaris Perusahaan dan Anak

perusahaan adalah sebesar Rp37,97 miliar dan Rp37,79 miliar masing-masing pada tahun 2003 dan 2002.

Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai 5.478 dan 5.314 orang karyawan tetap (tidak

diaudit) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002.

Page 13: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

9

1. U M U M (lanjutan)

e. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan

Laporan keuangan konsolidasi mencakup akun-akun Perusahaan dan Anak perusahaan dimana Perusahaan memiliki persentase pemilikan saham di atas 50%, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagai berikut:

Persentase Pemilikan Jumlah Aktiva Tempat Mulai Tahun

Anak Perusahaan Kegiatan Pokok Kedudukan Beroperasi Pendirian 2003** 2002 2003 2002

Pemilikan langsung PT Charoen Pokphand Jaya Farm (CPJF) Peternakan unggas Jakarta 1972 1972 99,99 80,00 585.898 523.763 PT Mega Kahyangan Distributor produk Perusahaan Jakarta 1980 1980 99,99 80,00 176.596 167.779 PT Udangmas Intipertiwi * Distributor produk Perusahaan Medan 1988 1988 99,99 80,00 10.053 10.971 Pemilikan tidak langsung PT Sumber Energindo Mandiri (melalui CPJF) * Distributor produk CPJF Medan 1987 1987 99,99 64,00 5.512 5.553 *) Menghentikan kegiatan usahanya terhitung sejak tanggal 1 Januari 1997. **) Penambahan persentase kepemilikan terjadi pada tanggal 9 Mei 2003 (Catatan 3).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi ini telah disusun sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku

umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM).

Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini adalah konsep biaya

perolehan (historical cost), kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value) dan aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali (revaluasi).

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan dasar akrual (accrual basis),

kecuali laporan arus kas konsolidasi. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method)

dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini adalah Rupiah.

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan Anak perusahaan.

Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.

Transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan yang berasal dari penilaian kembali aktiva tetap dan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali disajikan sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” dalam kelompok Ekuitas.

c. Setara Kas Deposito on call dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak

tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.

Page 14: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap kemungkinan

tidak tertagihnya piutang tersebut pada akhir tahun yang bersangkutan.

e. Transaksi dengan Pihak-pihak Hubungan Istimewa Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang dijelaskan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

Sesuai dengan PSAK No. 38 tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, selisih

harga pengalihan dengan nilai buku penyertaan saham antara pihak-pihak yang berada di bawah pengendalian yang sama, tidak diakui sebagai laba rugi. Selisih tersebut disajikan sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dalam kelompok Ekuitas.

Seluruh transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa dilakukan dengan harga dan

persyaratan yang wajar sesuai dengan yang dilakukan dengan pihak ketiga dan diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.

f. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih

(the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). Penyisihan persediaan usang, apabila ada, ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun.

g. Ayam Pembibit Turunan Ayam pembibit turunan dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi deplesi. Biaya-

biaya yang terjadi selama masa pertumbuhan diakumulasikan dan dideplesi sejak dimulainya masa produksi. Deplesi dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun berdasarkan taksiran umur produktif ayam dalam masa produksi yaitu 33 dan 41 minggu sejak awal masa produksi dengan memperhitungkan nilai sisa.

h. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka disajikan sebesar nilai yang belum diterima manfaatnya dan dibebankan

pada usaha sesuai dengan masa manfaatnya. Bagian jangka panjang dari biaya dibayar di muka disajikan dalam “Aktiva Tidak Lancar - Lain-lain - bersih”.

i. Aktiva Tetap Pemilikan langsung Aktiva tetap dicatat sebesar biaya perolehan, kecuali untuk aktiva tetap tertentu yang telah dinilai

kembali sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku, dikurangi akumulasi penyusutan. Biaya perolehan mencakup juga pengeluaran untuk perbaikan, penggantian, pemugaran dan peningkatan daya guna aktiva tetap yang jumlahnya signifikan serta selisih kurs tertentu atas kewajiban yang timbul untuk perolehan aktiva tetap.

Page 15: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

i. Aktiva Tetap (lanjutan) Pemilikan langsung (lanjutan)

Penyusutan (kecuali untuk tanah yang tidak disusutkan) dihitung dengan menggunakan metode garis lurus dengan memperhitungkan taksiran nilai sisa sebesar persentase tertentu dari nilai tercatat (kecuali untuk prasarana tanah yang tidak diperhitungkan nilai sisanya) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva yang bersangkutan sebagai berikut:

Tahun

Prasarana tanah, peralatan transportasi, peralatan kantor, instalasi air, peralatan peternakan dan peralatan laboratorium 5 Bangunan 20 Mesin dan peralatan 12

Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan. Perolehan tanah dicatat sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan izin atas tanah, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Beban tangguhan disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Tidak Lancar - Lain-lain - bersih”.

Sewa guna usaha Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi (capital

lease) apabila memenuhi seluruh kriteria kapitalisasi. Jika salah satu kriteria tidak terpenuhi, maka transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease). Aktiva sewa guna usaha dengan hak opsi disajikan dalam neraca sebagai bagian dari aktiva tetap sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aktiva tetap sewa guna usaha yang sama dengan aktiva yang diperoleh melalui pemilikan langsung yaitu 5 tahun.

Hutang sewa guna usaha dihitung berdasarkan nilai sekarang dari pembayaran sewa guna usaha. Aktiva dalam penyelesaian

Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap. Biaya bunga, rugi selisih kurs dan biaya-biaya lainnya yang terjadi atas pinjaman yang digunakan untuk membiayai pembangunan aktiva tetap dikapitalisasi ke dalam akun aktiva dalam penyelesaian yang bersangkutan. Kapitalisasi ini berakhir pada saat aktiva tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva dalam penyelesaian tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.

Aktiva tetap yang tidak digunakan dalam usaha Aktiva tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha disajikan sebagai bagian dari akun

“Aktiva Tidak Lancar - Lain-lain - bersih” dan dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Page 16: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

j. Penurunan Nilai Aktiva Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan adanya indikasi

terjadinya penurunan nilai aktiva termasuk aktiva yang tidak digunakan dalam usaha pada akhir tahun. Bila terdapat indikasi penurunan nilai aktiva, Perusahaan dan Anak perusahaan menentukan nilai terpulihkan (recoverable value) dari aktiva yang bersangkutan dan mencatat penurunan nilai aktiva sebagai kerugian pada laporan laba rugi tahun berjalan.

k. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat pengapalan barang kepada pelanggan (f.o.b.

shipping point). Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Pendapatan dari penjualan ayam afkir, karung bekas, bahan baku dan kotoran ayam dicatat sebesar hasil penjualan bersih dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan, dan disajikan sebagai Penghasilan Lain-lain. Beban diakui pada saat terjadinya.

l. Biaya Emisi Obligasi

Biaya emisi yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi disajikan sebagai pengurang dari

hasil penerimaan emisi obligasi. Biaya emisi obligasi diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi yaitu 5 (lima) tahun.

m. Instrumen Derivatif

Perusahaan menerapkan PSAK No. 55 tentang “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai” yang menetapkan standar akuntansi dan pelaporan dimana setiap instrumen derivatif (termasuk derivatif melekat) dicatat sebagai aktiva atau kewajiban dalam neraca dan diakui sebesar nilai wajar masing-masing kontrak. PSAK No. 55 juga menetapkan perubahan nilai wajar instrumen derivatif harus dibukukan pada usaha tahun berjalan kecuali untuk lindung nilai tertentu yang memungkinkan laba atau rugi instrumen derivatif saling hapus dengan aktiva atau kewajiban yang dilindungi dalam usaha tahun berjalan serta mengharuskan setiap entitas untuk melakukan dokumentasi, merancang dan menilai efektivitas atas transaksi yang diperlakukan sebagai akuntansi lindung nilai. Semua instrumen derivatif Perusahaan tidak dirancang sebagai aktivitas lindung nilai untuk tujuan akuntansi.

n. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada

saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang timbul dari transaksi dan penjabaran aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, dikredit atau dibebankan pada usaha tahun berjalan, kecuali yang memenuhi persyaratan untuk dikapitalisasi.

Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, kurs yang digunakan masing-masing dihitung

berdasarkan kurs tengah jual beli mata uang asing dan/atau kurs transaksi yang dipublikasikan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, dengan rincian sebagai berikut (Rupiah penuh):

2003 2002

Euro1 10.643 9.370 $AS1 8.465 8.940 $Sin1 4.977 5.154

Page 17: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

o. Informasi Segmen

Perusahaan dan Anak perusahaan mengklasifikasikan pelaporan segmen berdasarkan: (i) Segmen usaha (primer) yang terdiri dari pakan, anak ayam usia sehari, ayam olahan, ayam

komersial dan peralatan peternakan; (ii) Segmen geografis (sekunder) berdasarkan lokasi pelanggan terdiri dari dalam negeri dan luar

negeri. p. Kewjiban Diestimasi atas Manfaat Karyawan

Pada tanggal 31 Desember 2002, Perusahaan dan Anak perusahaan mengakui estimasi kewajiban pembayaran pesangon, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian karyawan sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja (MTK) No. Kep-150/Men/2000 tentang “Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian”. Pada tanggal 31 Desember 2003, Perusahaan dan Anak perusahaan mengakui estimasi kewajiban pembayaran pesangon, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian karyawan sesuai dengan Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang “Ketenagakerjaan” (UU No. 13/2003). Berdasarkan Keputusan MTK dan UU No. 13/2003 tersebut, Perusahaan dan Anak perusahaan diharuskan membayar uang pesangon, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian karyawan jika kondisi tertentu dalam Keputusan MTK dan UU No. 13/2003 tersebut terpenuhi. Beban jasa masa lalu diamortisasi berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan yaitu berkisar antara 15,57 sampai dengan 17,31 tahun.

q. Pajak Penghasilan Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan metode penangguhan pajak (deferred tax) yang

mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer antara pelaporan komersial dan fiskal, yang terutama menyangkut penyusutan dan laba (rugi) penjualan aktiva tetap, transaksi sewa guna usaha, amortisasi biaya dibayar di muka, penyisihan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian. Untuk setiap anak perusahaan yang dikonsolidasi, pencatatan aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan dalam jumlah bersih.

r. Laba (Rugi) per Saham Dasar Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih tahun berjalan dengan

jumlah rata-rata tertimbang saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada tahun yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar untuk tahun 2003 dan 2002 masing-masing berjumlah 1.407.669.175 saham (Catatan 16).

s. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen perusahaan untuk membuat estimasi dan asumsi terhadap jumlah yang dilaporkan. Disebabkan karena tidak adanya kepastian di dalam membuat estimasi, maka terdapat kemungkinan hasil aktual yang dilaporkan pada masa yang akan datang berbeda dengan estimasi tersebut.

Page 18: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

14

3. TRANSAKSI PENAMBAHAN KEPEMILIKAN PADA ANAK PERUSAHAAN

Pada tanggal 1 April 2003, Perusahaan mengadakan beberapa Perjanjian Jual Beli Saham dengan:

- PT Central Proteinaprima Tbk. (CPP) untuk mengambil alih 20.199.999 saham atau 19,99% kepemilikan CPP pada PT Charoen Pokphand Jaya Farm (CPJF) dengan harga beli sebesar Rp45.450 juta.

- CPP untuk mengambil alih 819.047 saham atau 19,99% kepemilikan CPP pada PT Udangmas Intipertiwi dengan harga beli sebesar Rp1.286 juta.

- PT Satwa Utama Raya (SUR) untuk mengambil alih 403.669 saham atau 19,99% kepemilikan SUR pada PT Mega Kahyangan dengan harga beli sebesar Rp13.119 juta.

Pada tanggal 1 April 2003, CPJF mengadakan perjanjian jual beli saham dengan CPP untuk mengambil alih 466.666 saham atau 19,99% kepemilikan CPP pada PT Sumber Energindo Mandiri dengan harga beli sebesar Rp707 juta.

Transaksi-transaksi di atas telah mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 9 Mei 2003, dan telah diaktakan dalam Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 31 pada tanggal yang sama, dimana para pemegang saham telah menyetujui rencana Perusahaan dan CPJF untuk membeli tambahan kepemilikan saham tersebut di atas.

Transaksi-transaksi di atas dilakukan dengan entitas sepengendali sehingga dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Perusahaan dan Anak perusahaan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest), sehingga penggabungan usaha antar entitas sepengendali seolah-olah telah terjadi sejak awal periode penyajian laporan keuangan. Selisih antara harga pembelian saham dan nilai buku penyertaan pada anak perusahaan sebesar Rp23,93 miliar dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas.

Rincian selisih harga pembelian saham dengan nilai buku penyertaan pada anak perusahaan adalah sebagai berikut:

Harga Beli Nilai Buku Bersih

Kepemilikan Langsung PT Charoen Pokphand Jaya Farm 45.450 25.905 PT Mega Kahyangan 13.119 8.123 PT Udangmas Intipertiwi 1.286 1.900

59.855 35.928 Kepemilikan Tidak Langsung (melalui CPJF) PT Sumber Energindo Mandiri 707 1.043

Jumlah 60.562 36.971

Laporan keuangan konsolidasi tahun 2002 telah disajikan kembali untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha akibat dari adanya penambahan kepemilikan pada anak perusahaan tersebut di atas. Saldo akun-akun yang telah disajikan kembali pada laporan keuangan konsolidasi tahun 2002 adalah sebagai berikut:

Dilaporkan Disajikan Sebelumnya Kembali

Hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan yang dikonsolidasi 42.729 - Pro forma modal yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali - 42.729 Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan yang dikonsolidasi 15.631 - Efek penyesuaian pro forma - 15.631

Rugi Anak perusahaan sebesar Rp5.758 juta sejak tanggal 1 Januari 2003 sampai dengan tanggal efektif transaksi pembelian saham dicatat pada akun “Efek Penyesuaian Pro Forma” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2003.

Page 19: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

15

4. KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari: 2003 2002

Kas 762 1.088 Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. 15.992 15.854 PT Bank Lippo Tbk. 13.236 6.018 Citibank N.A., Jakarta 4.596 1.889 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 1.245 533 PT Bank Niaga Tbk. 250 327 Lain-lain 979 415 Dolar Amerika Serikat Citibank N.A., Jakarta 3.404 5.394 Development Bank of Singapore, Singapura 1.747 265 Standard Chartered Bank N.V., Jakarta 448 483 Lain-lain 29 48 Setara kas Deposito on call Rupiah Citibank N.A., Jakarta 54.325 16.050 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 1.775 650 Dolar Amerika Serikat Citibank N.A., Jakarta - 94.764 Development Bank of Singapore, Singapura - 5.288 Deposito berjangka Rupiah PT Bank NISP Tbk. 105.995 106.420 PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. - 3.100 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. - 935 Dolar Amerika Serikat PT Bank NISP Tbk. 33.013 34.866 Citibank N.A., Jakarta - 626

Jumlah 237.796 295.013

Tidak terdapat penempatan kas dan setara kas pada pihak hubungan istimewa. Suku bunga tahunan setara kas adalah sebagai berikut: 2003 2002

% % Deposito on call Rupiah 4,00 - 11,50 4,00 - 13,38 Dolar Amerika Serikat 0,60 - 1,00 0,62 - 1,50 Deposito berjangka Rupiah 6,50 - 13,50 10,00 - 17,88 Dolar Amerika Serikat 1,00 - 2,75 0,75 - 4,25

Page 20: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

16

5. PIUTANG USAHA Akun ini terdiri dari: 2003 2002

Pihak ketiga: PT Prospek Karyatama 118.205 99.872 PT Primafood International 47.789 - PT Centralavian Pertiwi 32.745 4.907 PT Surya Gemilang Pratama 26.540 - PT Satwa Miramaraya 25.579 10.186 PT Aneka Satwa Perkasa 23.523 - PT Sinar Putra Bhakti 17.299 - PT Balikpapan Sejahtera Mandiri 13.682 3.825 PT Inter Agro Prospek 10.496 - PT Fajar Makmur Utama 10.369 - PT Prospek Satwa Pratama 9.867 7.023 PT Proskar Pertiwi 8.193 1.127 PT Multi Sarana Pakanindo 6.678 4.305 PT Mitra Makmur Sejahtera 5.980 - PT Citra Unggas Mandiri 5.920 - PT Fast Food Indonesia Tbk. 5.713 4.908 PT Bina Pratama Satwa 5.452 2.186 PT Mitra Lestari Jaya 5.296 - PT Sumber Mitra Satwa 4.139 - PT Karya Unggul Lestari 3.795 - PT Pakanindo Sejahtera Mandiri 2.598 - PT Mitra Unggas Sejahtera 2.461 6.305 PT Aquafarm Nusantara 943 2.608 PT Sarana Unggas Prima 282 2.265 PT Nusantara Tracoutama 133 2.226 PT Contimas Utama Indonesia 125 2.438 PT Gema Usaha Ternak - 11.272 PT Mitra Asih Abadi - 5.412 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp2 miliar) 54.915 54.610

Jumlah pihak ketiga 448.717 225.475 Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu 4.048 5.625

Bersih 444.669 219.850

Pihak hubungan istimewa (Catatan 23): PT Satwa Utama Raya 17.793 373 PT Vista Grain 14.430 26.918 PT Centralpertiwi Bahari 13.589 2.902 PT Citrawindu Pertala 11.990 8.047 PT Vista Agung Kencana 11.912 105 PT Central Panganpertiwi 6.433 11.859 PT Cipta Khatulistiwa Mandiri 2.946 29 PT Nusantara Unggasjaya 1.969 31.208 PT Suryawindu Pertiwi 1.800 2.479 PT Windusejati Pertiwi 1.658 1.851 PT Central Agromina - 1.933 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 1.678 1.571

Jumlah pihak hubungan istimewa 86.198 89.275

Page 21: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

17

5. PIUTANG USAHA (lanjutan) Analisa umur piutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut: 2003 2002

Pihak ketiga: Kurang dari 31 hari 210.044 136.118 31 - 60 hari 99.059 71.932 61 - 90 hari 47.591 5.378 91 - 180 hari 30.291 4.700 Lebih dari 180 hari 61.732 7.347

Jumlah 448.717 225.475 Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu 4.048 5.625

Bersih 444.669 219.850 Pihak hubungan istimewa (Catatan 23): Kurang dari 31 hari 31.878 37.880 31 - 60 hari 16.139 25.015 61 - 90 hari 12.486 15.377 91 - 180 hari 14.869 3.806 Lebih dari 180 hari 10.826 7.197

Jumlah 86.198 89.275 Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 2003 2002

Saldo pada awal tahun 5.625 5.986 Penyisihan tahun berjalan 146 464 Penghapusan/penerimaan kembali (1.723) (825)

Saldo pada akhir tahun 4.048 5.625 Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun,

manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.

Pada tanggal 31 Desember 2003, seluruh piutang usaha di atas dalam mata uang Rupiah, sedangkan

pada tanggal 31 Desember 2002 terdapat piutang usaha kepada beberapa pelanggan (pihak ketiga) dalam bentuk mata uang asing dengan jumlah $AS77.112 dan $Sin70.995 (setara dengan Rp1,06 miliar).

Pada tanggal 31 Desember 2003, piutang usaha milik Perusahaan dan CPJF sebesar Rp256,00 miliar

digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman bank yang diperoleh Perusahaan dan CPJF dan hutang obligasi yang diterbitkan oleh Perusahaan (Catatan 10, 13, 15 dan 25d).

Page 22: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

18

6. PERSEDIAAN Akun ini merupakan persediaan berdasarkan segmen usaha sebagai berikut: 2003 2002

Pakan 506.205 421.801 Anak ayam usia sehari 42.918 38.251 Ayam olahan 29.068 17.726 Peralatan peternakan 3.953 3.106 Ayam komersial - 190

Jumlah 582.144 481.074 Dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan - 3.024

Bersih 582.144 478.050

Pada tanggal 31 Desember 2003, persediaan (kecuali persediaan tertentu yang masih dalam perjalanan) dan ayam pembibit turunan (Catatan 7), telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kerusakan, bencana alam, kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp685,93 miliar. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko-risiko tersebut.

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan tersebut cukup untuk

menutup kemungkinan kerugian atas penurunan nilai persediaan. Pada tanggal 31 Desember 2003, persediaan dan ayam pembibit turunan milik Perusahaan dan CPJF

sebesar Rp455,00 miliar digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman bank yang diperoleh Perusahaan dan CPJF dan hutang obligasi yang diterbitkan oleh Perusahaan (Catatan 7, 10, 13, 15 dan 25d).

7. AYAM PEMBIBIT TURUNAN Ayam pembibit turunan terdiri dari: 2003 2002

Telah menghasilkan (masa produksi): Saldo awal 93.799 84.043 Reklasifikasi dari ayam belum menghasilkan 166.435 178.010 Akumulasi deplesi (143.441) (139.403) Ayam afkir (43.211) (28.851)

Saldo akhir 73.582 93.799 Eliminasi (1.582) (3.021)

Jumlah setelah eliminasi 72.000 90.778

Belum menghasilkan (masa pertumbuhan): Saldo awal 50.463 37.919 Kapitalisasi biaya 165.904 190.554 Reklasifikasi ke ayam telah menghasilkan (166.435) (178.010)

Saldo akhir 49.932 50.463 Eliminasi (486) (1.293)

Jumlah setelah eliminasi 49.446 49.170

Jumlah 121.446 139.948

Eliminasi merupakan laba yang belum direalisasi atas penjualan pakan dari Perusahaan ke CPJF.

Page 23: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

19

8. AKTIVA TETAP Rincian aktiva tetap adalah sebagai berikut: 2003

Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir

Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah 150.706 355 825 150.236 Prasarana tanah 33.517 226 488 33.255 Bangunan 299.546 7.265 2.540 304.271 Mesin dan peralatan 318.189 53.259 13.187 358.261 Peralatan transportasi 38.424 9.769 4.240 43.953 Peralatan kantor 40.245 15.476 3.014 52.707 Instalasi air 12.608 1.035 1 13.642 Peralatan peternakan 74.086 7.369 749 80.706 Peralatan laboratorium 1.368 1.117 - 2.485

Jumlah 968.689 95.871 25.044 1.039.516

Aktiva dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana tanah 44.088 93.637 3.706 134.019 Mesin dan peralatan 24.542 46.330 33.660 37.212

Jumlah 68.630 139.967 37.366 171.231

Aktiva Sewa Guna Usaha Peralatan transportasi 927 - 142 785 Peralatan kantor 20.058 - 25 20.033

Jumlah 20.985 - 167 20.818

Jumlah Nilai Tercatat 1.058.304 235.838 62.577 1.231.565

Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Prasarana tanah 29.141 1.582 483 30.240 Bangunan 90.527 14.513 949 104.091 Mesin dan peralatan 150.042 25.849 9.333 166.558 Peralatan transportasi 20.556 4.417 1.946 23.027 Peralatan kantor 18.796 5.326 429 23.693 Instalasi air 8.842 656 - 9.498 Peralatan peternakan 40.500 7.381 411 47.470 Peralatan laboratorium 663 219 - 882

Jumlah 359.067 59.943 13.551 405.459

Aktiva Sewa Guna Usaha Peralatan transportasi 79 120 41 158 Peralatan kantor 1.907 3.225 - 5.132

Jumlah 1.986 3.345 41 5.290

Jumlah Akumulasi Penyusutan 361.053 63.288 13.592 410.749

Nilai Buku Bersih 697.251 820.816

2002

Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir

Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah 148.778 1.928 - 150.706 Prasarana tanah 32.476 1.041 - 33.517 Bangunan 268.781 30.765 - 299.546 Mesin dan peralatan 272.113 47.673 1.597 318.189 Peralatan transportasi 33.900 6.494 1.970 38.424 Peralatan kantor 27.857 12.659 271 40.245 Instalasi air 11.726 992 110 12.608 Peralatan peternakan 60.930 13.755 599 74.086 Peralatan laboratorium 668 700 - 1.368

Jumlah 857.229 116.007 4.547 968.689

Page 24: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

20

8. AKTIVA TETAP (lanjutan)

2002

Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir

Aktiva dalam Penyelesaian Bangunan dan prasarana tanah 22.024 37.941 15.877 44.088 Mesin dan peralatan 8.509 24.012 7.979 24.542

Jumlah 30.533 61.953 23.856 68.630

Aktiva Sewa Guna Usaha Peralatan transportasi - 927 - 927 Peralatan kantor 1.163 18.895 - 20.058

Jumlah 1.163 19.822 - 20.985

Jumlah Nilai Tercatat 888.925 197.782 28.403 1.058.304

Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Prasarana tanah 26.990 2.151 - 29.141 Bangunan 77.715 12.840 28 90.527 Mesin dan peralatan 127.408 23.802 1.168 150.042 Peralatan transportasi 17.754 3.756 954 20.556 Peralatan kantor 15.373 3.520 97 18.796 Instalasi air 8.256 629 43 8.842 Peralatan peternakan 35.249 5.451 200 40.500 Peralatan laboratorium 590 73 - 663

Jumlah 309.335 52.222 2.490 359.067

Aktiva Sewa Guna Usaha Peralatan transportasi - 79 - 79 Peralatan kantor - 1.907 - 1.907

Jumlah - 1.986 - 1.986

Jumlah Akumulasi Penyusutan 309.335 54.208 2.490 361.053

Nilai Buku Bersih 579.590 697.251

(a) Pembebanan penyusutan adalah sebagai berikut:

2003 2002

Beban pokok penjualan dan ayam pembibit turunan belum menghasilkan 50.507 44.624 Beban umum dan administrasi (Catatan 20) 10.707 7.636 Beban penjualan (Catatan 20) 2.033 1.948

Jumlah 63.247 54.208

(b) Keuntungan dari penjualan aktiva tetap adalah sebagai berikut: 2003 2002

Hasil penjualan bersih 11.171 2.848 Nilai buku 9.288 2.047

Keuntungan 1.883 801

Keuntungan penjualan aktiva tetap dicatat pada akun “Rupa-rupa - bersih” sebagai bagian dari Penghasilan (Beban) Lain-lain (Catatan 21). Dalam akun ini termasuk keuntungan penjualan aktiva tetap untuk produksi karung plastik sebesar Rp1,22 miliar pada tahun 2003.

Page 25: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

21

8. AKTIVA TETAP (lanjutan)

(c) Pada tanggal 31 Desember 2003, aktiva tetap tidak termasuk tanah telah diasuransikan terhadap

risiko kerugian akibat kerusakan, bencana alam, kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar $AS174,20 juta. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.

(d) Penambahan aktiva tetap pada tahun 2003 terutama merupakan pengadaan aktiva tetap

sehubungan dengan penambahan kapasitas produksi pakan ternak serta penambahan kapasitas peternakan ayam dan penetasan telur.

(e) Aktiva dalam penyelesaian milik Perusahaan pada tahun 2003 merupakan perolehan mesin dan

peralatan serta bangunan dan prasarana tanah sehubungan dengan peningkatan kapasitas produksi pakan ternak di Balaraja, Sidoarjo dan Medan. Selain itu, CPJF juga menambah kapasitas peternakan ayam dan penetasan telur di Pekanbaru, Banjarmasin dan Manado. Dinilai dari sudut pandang keuangan, persentase penyelesaian rata-rata atas aktiva dalam penyelesaian adalah sekitar 81,38% pada tanggal 31 Desember 2003.

(f) Aktiva tetap dalam bentuk tanah terletak di beberapa kota di Indonesia dengan jumlah luas

keseluruhan sekitar 5.175.425 m2 dengan status Hak Guna Bangunan. Hak atas tanah tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2003 sampai dengan 2029 dan manajemen berkeyakinan bahwa hak tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut.

(g) Aktiva tetap Perusahaan dan Anak perusahaan telah dinilai oleh PT Actual Kencana Appraisal,

perusahaan penilai independen, berdasarkan laporannya tertanggal 25 April dan 26 Maret 2003. Berdasarkan laporan tersebut dinyatakan bahwa aktiva tetap Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2002 adalah sebesar Rp737,57 miliar dan Rp522,48 miliar. Metode penilaian aktiva tetap yang digunakan oleh perusahaan penilai tersebut adalah Metode Biaya Pengganti Terdepresiasi (Depreciated Replacement Cost Method), kecuali tanah yang menggunakan Metode Pendekatan Data Pasar (Market Data Approach). Berdasarkan kondisi aktiva tetap dan laporan penilaian tersebut, manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi adanya penurunan nilai aktiva tetap Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2003. Nilai buku aktiva tetap Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2003 sebesar Rp820,82 miliar.

(h) Pada tahun 1997, Perusahaan dan CPJF telah menilai kembali aktiva tetap tertentunya

berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh PT Aditya Appraisal Bhakti, penilai independen, pada tanggal 31 Desember 1997. Penilaian kembali dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 507/KMK.04/1996 tanggal 13 Agustus 1996, yang pelaksanaannya sesuai dengan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-30/PJ.42/1996 tanggal 14 Agustus 1996 dan No. SE-18/PJ.42/1997 tanggal 31 Desember 1997. Penilaian kembali aktiva tetap Perusahaan dan CPJF tersebut telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak masing-masing berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-07/WPJ.06/KP.0404/1998 tanggal 17 April 1998 dan No. KEP-001/WPJ.06/KP.0604/1998 tanggal 13 Mei 1998. Perhitungan selisih penilaian kembali aktiva tetap tersebut adalah sebagai berikut:

Page 26: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

22

8. AKTIVA TETAP (lanjutan) Perusahaan CPJF

Nilai tercatat setelah penilaian kembali 110.928 112.349 Nilai tercatat sebelum penilaian kembali 20.128 19.388

Selisih penilaian kembali aktiva tetap 90.800 92.961 Bagian minoritas atas selisih penilaian kembali aktiva tetap - (18.592) Penyesuaian atas penerapan PSAK No. 46 (22.315) (21.531)

Selisih penilaian kembali aktiva tetap setelah penyesuaian 68.485 52.838 Saldo awal selisih penilaian kembali aktiva tetap 6 -

Selisih penilaian kembali aktiva tetap 68.491 52.838

Saldo selisih penilaian kembali aktiva tetap CPJF dicatat pada akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” pada neraca konsolidasi. Pada tahun 2003, akun ini bertambah sebesar Rp336 juta sehubungan dengan adanya penambahan kepemilikan saham pada PT Sumber Energindo Mandiri, Anak perusahaan, oleh CPJF (Catatan 3).

(i) Pada tanggal 31 Desember 2003, aktiva tetap milik Perusahaan dan CPJF dengan nilai buku Rp399,48 miliar digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman bank yang diperoleh Perusahaan dan CPJF dan hutang obligasi yang diterbitkan oleh Perusahaan (Catatan 10, 13, 15 dan 25d).

9. AKTIVA LAIN-LAIN - BERSIH Akun ini terutama merupakan aktiva tetap yang tidak digunakan dalam usaha, beban tangguhan - hak

atas tanah, sewa dibayar di muka jangka panjang dan uang jaminan listrik dan telepon. 10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK Akun ini merupakan pinjaman revolving yang diperoleh dari: 2003 2002

Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. 58.500 160.000 PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 20.000 80.000 Dolar Amerika Serikat Citibank N.A., Jakarta ($AS12.098.565 pada tahun 2003 dan $AS549.863 pada tahun 2002) 102.414 4.916

Jumlah 180.914 244.916

Page 27: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

23

10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk. Pada tanggal 9 September 2002, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman dengan

PT Bank Central Asia Tbk. Fasilitas pinjaman yang diperoleh berdasarkan perjanjian tersebut adalah dalam bentuk Time Revolving Loan (TRL) dengan fasilitas maksimum sejumlah Rp260,00 miliar (terbagi atas fasilitas pinjaman untuk Perusahaan sebesar Rp200,00 miliar dan CPJF sebesar Rp60,00 miliar). Fasilitas pinjaman yang berjangka waktu 1 tahun tersebut bersuku bunga sebesar prime lending rate BCA yang terhutang setiap bulannya. Pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman ini sama dengan pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 13).

Pada tanggal 14 April 2003, Perusahaan menandatangani Addendum kedua atas perjanjian pinjaman

dengan BCA dimana sebagian dari fasilitas TRL yaitu sebesar Rp20,00 miliar dialihkan menjadi fasilitas Kredit Rekening Koran (cerukan). Pada tanggal 31 Desember 2003, Perusahaan tidak mempergunakan fasilitas rekening koran tersebut.

Berdasarkan surat dari BCA pada tanggal 18 November dan 2 Desember 2003, fasilitas TRL CPJF

dan Perusahaan masing-masing sebesar Rp58,50 miliar (atau setara dengan $AS6.500.000) dan Rp121,50 miliar (atau setara dengan $AS13.500.000) dialihkan menjadi fasilitas pinjaman jangka panjang dalam bentuk Installment Loan (Catatan 13).

PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Pada tanggal 6 September 2002, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman

dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Fasilitas pinjaman yang diperoleh berdasarkan perjanjian tersebut adalah dalam bentuk Kredit Berjangka (Tranche B) dengan fasilitas maksimum sebesar Rp130,00 miliar (terbagi atas fasilitas pinjaman untuk Perusahaan sebesar Rp100,00 miliar dan CPJF sebesar Rp30,00 miliar). Fasilitas pinjaman yang berjangka waktu 1 tahun tersebut bersuku bunga sebesar 3% di atas rata-rata maksimum penjaminan Bank Indonesia dan Sertifikat Bank Indonesia untuk jangka waktu 1 bulan dan terhutang setiap bulannya. Pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman ini sama dengan pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 13). Pada tahun 2003, fasilitas pinjaman ini telah dilunasi sebesar Rp110,00 miliar (terbagi atas fasilitas pinjaman untuk Perusahaan sebesar Rp100,00 miliar dan CPJF sebesar Rp10,00 miliar). Fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan 6 September 2004.

PT Bank Ekonomi Raharja Pada tanggal 8 April 2003, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman dengan

PT Bank Ekonomi Raharja. Fasilitas pinjaman yang diperoleh berdasarkan perjanjian tersebut adalah dalam bentuk pinjaman revolving tahunan dengan fasilitas maksimum sebesar Rp25,00 miliar (terbagi atas fasilitas pinjaman untuk Perusahaan sebesar Rp18,75 miliar dan CPJF sebesar Rp6,25 miliar). Pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman ini sama dengan pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 13). Pada tanggal 31 Desember 2003, Perusahaan dan CPJF tidak mempergunakan fasilitas tersebut.

Citibank N.A., Jakarta

Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman revolving dari Citibank N.A., Jakarta dengan fasilitas maksimum sebesar $AS20.000.000 dan $AS10.000.000 masing-masing pada tahun 2003 dan 2002. Fasilitas pinjaman ini merupakan pinjaman impor (import loan) dan trust receipt dan akan jatuh tempo pada tanggal 20 September 2004. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 jumlah fasilitas yang telah digunakan masing-masing sebesar $AS12.098.565 dan $AS549.863.

Page 28: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

24

11. HUTANG USAHA Akun ini terdiri atas hutang kepada: 2003 2002

Pihak ketiga: Pemasok luar negeri: Degussa A.G., Jerman 30.458 38.083 Toepfer International - Asia Pte. Ltd., Singapura 27.900 - Thaina Trading Pte. Ltd., Singapura 24.518 - Agrotech Corporation Limited., Republik Mauritius 20.219 - Karonga Pte. Ltd., Singapura 18.022 - Adisseo Asia Pacific Pte. Ltd., Singapura 7.693 2.242 Novus International Pte. Ltd., Singapura 6.798 6.797 Roche Vitamins Asia Pacific Pte. Ltd., Singapura 6.624 9.671 Erisler Gida Sanayi Ticaret A.S., Turki 4.057 - Potashcorp PCS (Sales) USA Inc., Amerika Serikat 3.324 4.589 BASF Atktiengesellschaft, Jerman 2.662 - Conagra Trade Group, Inc., Amerika Serikat 2.430 - BASF - South East Asia Pte. Ltd., Singapura 2.214 1.673 Tradeskins (N.Z) Limited, Selandia Baru 2.117 403 IMC Feed Ingredients, Amerika Serikat 1.837 4.583 Mariscal Pte. Ltd., Singapura - 98.297 Pesquera San Fermin S.A., Peru - 2.713 Pesquera Diamenta S.A., Peru - 2.656 Technologica de Alimentos S.A., Peru - 2.640 Tsuno Rice Fine Chemical Co. Ltd., Jepang - 2.347 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp2 miliar) 12.242 15.487

Jumlah pemasok luar negeri 173.115 192.181

Pemasok dalam negeri: PT Centralavian Pertiwi 31.572 - PT Nusantara Tracoutama 5.578 652 PT Cheil Samsung Indonesia 4.727 471 PT Poly Packaging Industry 2.914 - Hariyanto 2.153 - Usaha Baru - 3.463 Putra Ulung - 2.138 Prayogo - 2.009 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp2 miliar) 23.761 34.238

Jumlah pemasok dalam negeri 70.705 42.971

Jumlah pihak ketiga 243.820 235.152

Pihak hubungan istimewa (Catatan 23): Pemasok luar negeri: CPF Europe S.A., Belgia 1.374 2.147

Pemasok dalam negeri: PT Surya Hidup Satwa Tbk. 10.785 13.079 PT Indovetraco Makmur Abadi 8.263 5.111 PT Central Agromina 476 5.875 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) - 28

Jumlah pemasok dalam negeri 19.524 24.093

Jumlah pihak hubungan istimewa 20.898 26.240

Page 29: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

25

11. HUTANG USAHA (lanjutan)

Saldo hutang usaha tersebut di atas timbul sehubungan dengan transaksi pembelian bahan baku. Hutang usaha tersebut di atas termasuk hutang usaha dalam mata uang Dolar Amerika Serikat sejumlah $AS21,56 juta (setara dengan Rp182,50 miliar) pada tanggal 31 Desember 2003 dan $AS 22,55 juta (setara dengan Rp201,64 miliar) dan mata uang Euro95.477,17 (setara dengan Rp0,89 miliar) pada tanggal 31 Desember 2002.

Sehubungan dengan hutang usaha tersebut di atas, Perusahaan dan Anak perusahaan tidak memberikan jaminan ke pemasok tertentu baik dalam bentuk jaminan aktiva Perusahaan dan Anak perusahaan maupun bentuk jaminan lainnya.

12. HUTANG PAJAK Hutang pajak terdiri dari: 2003 2002

Pajak penghasilan Pasal 4 111 42 Pasal 21 7.295 8.990 Pasal 23 346 3.478 Pasal 25 572 340 Pasal 26 10.637 12.528 Pasal 29 2.600 10.928 Pajak pertambahan nilai 7.073 6.260

Jumlah 28.634 42.566

Pajak Penghasilan - Tahun Berjalan Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba

rugi konsolidasi dan penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut:

2003 2002

Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi (37.573) 206.098 Dikurangi laba (rugi) Anak perusahaan sebelum pajak penghasilan (24.194) 105.507

Laba (rugi) Perusahaan sebelum pajak penghasilan (13.379) 100.591 Beda temporer: Penyisihan manfaat karyawan 19.376 8.889 Laba penjualan aktiva tetap 2.009 453 Penyusutan (11.246) (8.044) Amortisasi: Biaya emisi obligasi (1.473) - Beban tangguhan - hak atas tanah (102) (123) Sewa (11) (1.965) Asuransi - 2.278 Administrasi bank - 37 Sewa guna usaha (1.464) (2.188)

Page 30: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

26

12. HUTANG PAJAK (lanjutan) 2003 2002

Peghapusan piutang ragu-ragu (46) - Laba yang telah direalisasi dari peningkatan nilai aktiva bersih reksadana - 212 Beda permanen: Pajak dan denda 8.091 1.536 Beban bunga 5.057 5.005 Hadiah dan sumbangan 4.975 4.796 Penghasilan yang pajaknya bersifat final: Bunga (1.812) (4.279) Sewa (263) (182)

Penghasilan kena pajak Perusahaan - tahun berjalan 9.712 107.016

Penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2002 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pajak. Penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 tersebut di atas akan dilaporkan di SPT tahun 2003.

Perhitungan beban pajak penghasilan sebagai berikut: 2003 2002

Penghasilan kena pajak Perusahaan 9.712 107.016 Anak perusahaan 19.858 88.006 Rugi fiskal Anak Perusahaan (63.153) -

Jumlah (33.583) 195.022 Pajak penghasilan - tahun berjalan Perusahaan 2.896 32.087 Anak perusahaan 5.940 26.367

Jumlah 8.836 58.454

Perhitungan hutang (tagihan) pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

2003 2002

Pajak penghasilan - tahun berjalan Perusahaan 2.896 32.087 Anak perusahaan 5.940 26.367

Jumlah 8.836 58.454

Pembayaran di muka pajak penghasilan Perusahaan 59.575 53.413 Anak perusahaan 12.637 15.439

Jumlah 72.212 68.852

Hutang pajak penghasilan Anak perusahaan 2.600 10.928

Page 31: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

27

12. HUTANG PAJAK (lanjutan) 2003 2002

Tagihan pajak penghasilan Perusahaan (56.679) (21.326) Anak perusahaan (9.297) -

Jumlah (65.976) (21.326) Tagihan pajak pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: 2003 2002

Perusahaan Kelebihan pembayaran pajak penghasilan 2003 56.679 - 2002 21.326 21.326 2001 11 11.201 2000 6 33 Pajak pertambahan nilai 14.355 19.084 Anak perusahaan Kelebihan pembayaran pajak penghasilan 2003 9.297 - 2001 - 4.907

Jumlah 101.674 56.551

Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan Badan No. 00012/406/01/092/03 tanggal 25 Maret 2003, tagihan pajak penghasilan Perusahaan untuk tahun pajak 2001 sebesar Rp11,20 miliar telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak sebesar Rp4,21 miliar (selisih atas jumlah tersebut dibebankan pada usaha tahun 2003). Tagihan pajak penghasilan yang diterima Perusahaan secara kas adalah sebesar Rp3,79 miliar setelah memperhitungkan tambahan kewajiban perpajakan lainnya yang telah ditetapkan kantor pajak. Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan Badan No. 00091/406/01/058/03 tanggal 27 Juni 2003, tagihan pajak penghasilan Anak perusahaan untuk tahun pajak 2001 sebesar Rp4,91 miliar telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak sebesar Rp4,51 miliar (selisih atas jumlah tersebut dibebankan pada usaha tahun 2003). Tagihan pajak penghasilan yang diterima Anak perusahaan secara kas adalah sebesar Rp4,39 miliar setelah memperhitungkan tambahan kewajiban perpajakan lainnya yang telah ditetapkan kantor pajak. Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan Badan No. 00110/406/00/054/02 tanggal 22 April 2002, tagihan pajak penghasilan Perusahaan untuk tahun pajak 2000 sebesar Rp27,37 miliar telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak sebesar Rp26,65 miliar (selisih atas jumlah tersebut dibebankan pada usaha tahun 2002). Dari jumlah yang telah disetujui tersebut, jumlah kas yang diterima oleh Perusahaan hanya sebesar Rp7,36 miliar setelah dikurangi dengan tambahan pajak yang ditetapkan oleh kantor pajak atas Pajak Pertambahan Nilai dan beberapa pajak penghasilan berikut dendanya dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp19,29 miliar. Atas tambahan pajak yang dikenakan oleh kantor pajak tersebut, Perusahaan telah mengajukan keberatan sebesar Rp19,07 miliar (terbagi atas Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp19,04 miliar dan berbagai pajak penghasilan sebesar Rp0,03 miliar) dan sisanya sebesar Rp0,22 miliar dibebankan pada usaha tahun 2002.

Page 32: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

28

12. HUTANG PAJAK (lanjutan)

Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-066/WPJ.19/BD.05/2003 dan KEP-067/WPJ.19/BD.05/2003 tanggal 28 Februari 2003, keberatan atas Pajak Pertambahan Nilai yang diajukan oleh Perusahaan tersebut di atas telah disetujui sebesar Rp18,96 miliar (selisih sebesar Rp0,08 miliar dibebankan pada usaha tahun 2003). Pada tanggal 3 dan 4 April 2003, Perusahaan telah menerima secara kas tagihan pajak sebesar Rp 18,96 miliar berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-046PPN/WPJ.19/KP.0204/2003 dan KEP-047PPN/WPJ.19/KP.0204/2003 tanggal 27 Maret 2003 berikut bunga sebesar Rp3,79 miliar berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-03/IB.PPN/WPJ.19/KP.0204/2003 dan KEP-04/IB.PPN/WPJ.19/KP.0204/2003 tanggal 27 Maret 2003. Berdasarkan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak No. 0230850 tanggal 31 Januari 2002 dan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP.01/WPJ.08/KP.03/2002 tanggal 18 Februari 2002, tagihan Pajak Pertambahan Nilai Perusahaan sebesar Rp14,69 miliar telah diterima secara kas sebesar Rp9,82 miliar. Selisih tagihan Pajak Pertambahan Nilai dengan kas yang diterima sebesar Rp4,82 miliar dibebankan pada usaha tahun 2002.

Pajak Penghasilan - Tangguhan 2003 2002

Pajak penghasilan - tangguhan (pengaruh perbedaan waktu pada tarif maksimum 30%) Perusahaan Penyisihan manfaat karyawan 5.813 2.666 Laba penjualan aktiva tetap 603 136 Penyusutan (3.374) (2.413) Amortisasi: Biaya emisi obligasi (442) - Beban tangguhan - hak atas tanah (31) (37) Sewa (3) (588) Asuransi - 683 Administrasi bank - 11 Sewa guna usaha (439) (656) Penghapusan piutang ragu-ragu (14) - Laba yang telah direalisasi dari peningkatan nilai aktiva bersih reksadana - 63

Jumlah 2.113 (135) Anak perusahaan 16.724 (402)

Pajak penghasilan tangguhan - bersih 18.837 (537)

Rekonsiliasi antara pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum pajak penghasilan dan pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut:

Page 33: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

29

12. HUTANG PAJAK (lanjutan) 2003 2002

Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi (37.573) 206.098 Dikurangi laba (rugi) Anak perusahaan sebelum pajak penghasilan (24.194) 105.507

Laba (rugi) Perusahaan sebelum pajak penghasilan (13.379) 100.591

Pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku 4.031 (30.160) Pengaruh pajak atas beda permanen: Pajak dan denda (2.427) (461) Beban bunga (1.517) (1.500) Hadiah dan sumbangan (1.493) (1.439) Penghasilan yang pajaknya bersifat final: Bunga 544 1.284 Sewa 79 54

Pajak penghasilan - Perusahaan (783) (32.222) Pajak penghasilan - Anak perusahaan 10.784 (26.769)

Pajak penghasilan per laporan laba rugi konsolidasi - bersih 10.001 (58.991)

Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, aktiva dan kewajiban pajak tangguhan masing-masing adalah sebagai berikut:

2003 2002

Aktiva pajak tangguhan - bersih Anak perusahaan 7.510 1.732 Kewajiban pajak tangguhan - bersih Perusahaan Kewajiban diestimasi atas manfaat karyawan 11.532 5.719 Penyisihan piutang ragu-ragu 102 116 Aktiva tetap (24.309) (21.538) Sewa guna usaha (1.130) (691) Biaya emisi obligasi (442) - Beban tangguhan - hak atas tanah (132) (101) Biaya dibayar di muka (1) 2

(14.380) (16.493) Anak perusahaan - (10.946)

Jumlah (14.380) (27.439)

Page 34: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

30

13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG Akun ini terdiri dari: 2003 2002

Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. 98.000 140.000 PT Bank DBS Indonesia 90.000 - PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 49.000 70.000 PT Bank Ekonomi Raharja 25.000 - PT ING Indonesia Bank - 135.000 Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk. ($AS20.000.000) 169.300 -

Jumlah 431.300 345.000 Dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun 223.650 108.000

Bagian hutang jangka panjang 207.650 237.000

PT Bank Central Asia Tbk.

Fasilitas Installment Loan - Rupiah Pada tanggal 9 September 2002, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman

dengan PT Bank Central Asia Tbk. (BCA). Fasilitas pinjaman yang diperoleh berdasarkan perjanjian tersebut adalah dalam bentuk Installment Loan Facility dengan fasilitas maksimum sebesar Rp140,00 miliar (terbagi atas fasilitas pinjaman untuk Perusahaan sebesar Rp100,00 miliar dan CPJF sebesar Rp40,00 miliar). Fasilitas pinjaman tersebut akan jatuh tempo dalam waktu 3 tahun dengan masa tenggang (grace period) selama 6 bulan sejak perjanjian ditandatangani. Fasilitas pinjaman ini terhutang dalam 10 kali angsuran triwulanan dengan jumlah masing-masing angsuran sebesar Rp14,00 miliar (terbagi atas angsuran untuk Perusahaan sebesar Rp10,00 miliar dan CPJF sebesar Rp4,00 miliar). Suku bunga fasilitas pinjaman ini adalah sebesar prime lending rate BCA yang terhutang setiap bulannya.

Fasilitas Installment Loan - Dolar Amerika Serikat

Berdasarkan surat dari BCA tanggal 18 November dan 2 Desember 2003, fasilitas TRL CPJF dan

Perusahaan masing-masing sebesar Rp58,50 miliar (atau setara dengan $AS6.500.000) dan Rp121,50 miliar (atau setara dengan $AS13.500.000) dialihkan menjadi fasilitas Installment Loan (Catatan 10). Fasilitas ini berjangka waktu 2 tahun dan diangsur tiap 6 bulan. Suku bunga pinjaman ini adalah sebesar 3% di atas LIBOR 6 bulan. Fasilitas pinjaman dari BCA, termasuk pinjaman dalam bentuk rekening koran dan TRL dijamin dengan piutang, persediaan, ayam pembibit turunan dan aktiva tetap tertentu milik Perusahaan dan CPJF secara cross collateral (Catatan 5, 6, 7, 8 dan 10). Jaminan di atas juga digunakan untuk menjamin fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. dan PT Bank Ekonomi Raharja berdasarkan Security Sharing Agreement No. 45 tertanggal 14 April 2003, yang dibuat dihadapan Notaris Fulgensius Jimmy Hardjo Lukito Tjhe, S.H. Disamping itu, Perusahaan juga menerbitkan jaminan perusahaan (corporate guarantee) untuk fasilitas pinjaman yang diperoleh CPJF dari BCA, PT Bank Danamon Indonesia Tbk. dan PT Bank Ekonomi Raharja.

Page 35: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

31

13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)

PT Bank Central Asia Tbk. (lanjutan)

Perjanjian tersebut mensyaratkan Perusahaan dan CPJF untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: - Rasio hutang terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 200%. - Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100%. - Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga minimal 200%. Perjanjian tersebut juga memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan dan CPJF, antara lain untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis dari BCA: - Menjamin hutang pihak lain atau menjaminkan aktiva, kecuali atas hutang CPJF dengan

maksimum penjaminan sebesar persentase kepemilikan Perusahaan dan jaminan yang telah diberikan kepada CPB.

- Memperoleh fasilitas pinjaman baru dari pihak ketiga termasuk dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa kecuali untuk keperluan usaha dan tidak melanggar pembatasan rasio keuangan yang ditetapkan oleh bank.

- Melakukan investasi di atas Rp50,00 miliar selama setahun (Perusahaan dan CPJF). - Melakukan penggabungan usaha atau mengakuisisi seluruh atau sebagian besar aset atau saham

perusahaan lain kecuali merger antara Perusahaan dan CPJF dengan perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa yang sahamnya 50,1% atau lebih dimiliki kelompok usaha Charoen Pokphand.

- Mengumumkan atau membagikan dividen yang jumlahnya melebihi 40% dari laba bersih setelah pajak dan pos luar biasa.

Sehubungan dengan pembatasan melakukan investasi di atas Rp50,00 miliar, Perusahaan dan CPJF telah melakukan investasi dalam bentuk pengeluaran barang modal melebihi jumlah maksimum yang telah ditetapkan. Selain itu sehubungan dengan pembatasan memperoleh fasilitas pinjaman baru, Perusahaan telah menerbitkan obligasi dengan nilai nominal Rp500,00 miliar pada tanggal 2 Juli 2003. Dengan suratnya tertanggal 12 Juni 2003, BCA telah memberikan persetujuan atas kedua hal tersebut.

PT Bank DBS Indonesia Pada tanggal 26 Juni 2003, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman dengan

PT Bank DBS Indonesia (Bank DBS). Fasilitas pinjaman yang diperoleh berdasarkan perjanjian tersebut adalah sebesar Rp112,50 miliar dan digunakan untuk pembiayaan kembali pinjaman yang diperoleh dari PT ING Indonesia Bank. Pinjaman ini terhutang dalam 10 kali angsuran triwulanan dengan jumlah masing-masing angsuran sebesar Rp11,25 miliar. Suku bunga tahunan pinjaman ini adalah sebesar 0,75% di atas rata-rata Sertifikat Bank Indonesia dan terhutang setiap triwulannya.

Pinjaman ini dijamin dengan Standby Letter of Credit (SBLC) yang diterbitkan oleh ING Bank N.V.,

Singapura dengan nilai 100% dari jumlah pinjaman yang diberikan (Catatan 25d). Perjanjian ini mensyaratkan Perusahaan dan CPJF untuk menyampaikan pemberitahuan tertulis

kepada Bank DBS sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain:

- Melakukan reorganisasi, merger, pengambilalihan, perubahan substansial pemegang saham dan semua tindakan yang dapat mempengaruhi keadaan Perusahaan dan CPJF.

- Melakukan perubahan bisnis inti.

Page 36: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

32

13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Pada tanggal 6 September 2002, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Bank Danamon). Fasilitas pinjaman yang diperoleh berdasarkan perjanjian tersebut adalah dalam bentuk Kredit Angsuran Berjangka (Tranche A) dengan fasilitas maksimum sebesar Rp70,00 miliar (terbagi atas fasilitas pinjaman untuk Perusahaan sebesar Rp50,00 miliar dan CPJF sebesar Rp20,00 miliar). Fasilitas pinjaman tersebut akan jatuh tempo dalam waktu 3 tahun dengan masa tenggang (grace period) selama 6 bulan sejak perjanjian ditandatangani. Pinjaman ini terhutang dalam 10 kali angsuran triwulanan dengan jumlah masing-masing angsuran sebesar Rp7,00 miliar (terbagi atas angsuran untuk Perusahaan sebesar Rp5,00 miliar dan CPJF sebesar Rp2,00 miliar). Suku bunga tahunan fasilitas pinjaman ini adalah sebesar 3% di atas rata-rata maksimum penjaminan Bank Indonesia dan Sertifikat Bank Indonesia untuk jangka waktu 1 bulan dan terhutang setiap bulannya. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan yang sama dengan jaminan untuk fasilitas pinjaman yang diperoleh dari BCA berdasarkan Security Sharing Agreement. Perjanjian ini mensyaratkan Perusahaan dan CPJF untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:

- Rasio hutang terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 200%. - Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100%. - Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga minimal 150%. Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Perusahaan dan CPJF untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Danamon sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain: - Memperoleh pinjaman baru dari bank/lembaga keuangan lain. - Menjual, menyewakan, memindahkan atau mengalihkan sebagian atau seluruh pendapatan atau

kekayaan kecuali dalam rangka menjalankan usaha debitur sehari-hari. - Mengumumkan atau membagikan dividen yang jumlahnya melebihi 40% dari laba bersih setelah

pajak dan pos luar biasa kecuali ditentukan oleh peraturan yang berlaku. - Melakukan penggabungan usaha (merger), konsolidasi, akuisisi, penyertaan modal atau

pengambilalihan saham perusahaan lain kecuali merger dengan perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa yang sahamnya 50,1% lebih dimiliki oleh kelompok usaha Charoen Pokphand.

- Menerbitkan obligasi atau surat berharga. - Melakukan investasi dalam bisnis inti di atas Rp100,00 miliar dan di luar bisnis inti di atas

Rp10,00 miliar kecuali untuk mengakuisisi CPJF. Sehubungan dengan pembatasan melakukan investasi di atas Rp100,00 miliar, Perusahaan dan CPJF telah melakukan investasi dalam bentuk pengeluaran barang modal melebihi jumlah maksimum yang telah ditetapkan. Selain itu sehubungan dengan pembatasan menerbitkan obligasi, Perusahaan telah menerbitkan obligasi dengan nilai nominal Rp500,00 miliar pada tanggal 2 Juli 2003. Dengan suratnya tertanggal 3 Juni 2003, Bank Danamon telah memberikan persetujuan atas kedua hal tersebut.

Page 37: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

33

13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) PT Bank Ekonomi Raharja

Pada tanggal 8 April 2003, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman dengan PT Bank Ekonomi Raharja (Bank Ekonomi). Fasilitas pinjaman yang diperoleh berdasarkan perjanjian tersebut adalah dalam bentuk pinjaman berjangka dengan fasilitas maksimum sebesar Rp25,00 miliar (terbagi atas fasilitas pinjaman untuk Perusahaan sebesar Rp18,75 miliar dan CPJF sebesar Rp6,25 miliar). Failitas pinjaman tersebut akan jatuh tempo dalam waktu 3 tahun dengan masa tenggang (grace period) selama 6 bulan sejak perjanjian ditandatangani. Pinjaman ini terhutang dalam 10 kali angsuran triwulanan dengan jumlah masing-masing angsuran sebesar Rp2,50 miliar. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan yang sama dengan jaminan untuk fasilitas pinjaman yang diperoleh dari BCA berdasarkan Security Sharing Agreement. Perjanjian ini mensyaratkan Perusahaan dan CPJF untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:

- Rasio hutang terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 200%. - Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100%. - Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga minimal 150%.

Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Perusahaan dan CPJF untuk memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Ekonomi sebelum melakukan tindakan tertentu, yaitu antara lain: - Melakukan penggabungan usaha (merger), konsolidasi, akuisisi, penyertaan modal atau

pengambilalihan saham perusahaan lain kecuali merger dengan perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa.

- Mengumumkan atau membagikan dividen yang jumlahnya melebihi 40% dari laba bersih setelah pajak dan pos luar biasa kecuali ditentukan oleh peraturan yang berlaku.

- Memperoleh pinjaman baru dari bank/lembaga keuangan lain dan menerbitkan obligasi sehingga menyebabkan Perusahaan melanggar rasio keuangan tersebut di atas.

- Menjual, menyewakan, memindahkan atau mengalihkan sebagian atau seluruh pendapatan atau kekayaan kecuali dalam rangka menjalankan usaha debitur sehari-hari.

- Melakukan investasi di luar bisnis inti di atas Rp10,00 miliar. PT ING Indonesia Bank Pada tanggal 9 Oktober 2002, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman dengan

PT ING Indonesia Bank (ING Bank). Fasilitas pinjaman yang diperoleh berdasarkan perjanjian tersebut adalah dalam bentuk pinjaman berjangka dengan fasilitas maksimum sebesar Rp135,00 miliar (terbagi atas fasilitas pinjaman untuk Perusahaan sebesar Rp101,25 miliar dan CPJF sebesar Rp33,75 miliar). Fasiltas pinjaman tersebut akan jatuh tempo dalam waktu 3 tahun dan terhutang dalam 12 kali angsuran triwulanan dengan jumlah angsuran sebesar Rp11,25 miliar. Suku bunga tahunan pinjaman ini adalah sebesar 2,5% di atas JIBOR (Jakarta Interbank Offered Rate) dan terhutang setiap triwulannya.

Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan piutang, persediaan, ayam pembibit turunan dan aktiva tetap

tertentu milik Perusahaan dan CPJF (Catatan 5, 6, 7 dan 8).

Page 38: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

34

13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) PT ING Indonesia Bank (lanjutan)

Perjanjian tersebut juga memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan dan CPJF, antara lain untuk tidak melakukan hal-hal berikut:

- Melakukan merger, konsolidasi, memperoleh sebagian besar atau seluruh aktiva dan modal dari

perusahaan lain atau menjual, menyewakan sebagian besar atau seluruh aktiva Perusahaan dan CPJF tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu.

- Memberikan pinjaman (termasuk pinjaman antar perusahaan atau uang muka) kepada PT Central Proteinaprima Tbk. kecuali atas transaksi usaha dalam kegiatan usaha yang normal.

- Mengumumkan atau membagikan dividen yang jumlahnya melebihi 40% dari laba bersih setelah pajak kecuali dipersyaratkan oleh peraturan yang berlaku.

- Melakukan investasi di luar bisnis inti dengan jumlah yang melebihi Rp10,00 miliar. Perjanjian ini mensyaratkan Perusahaan dan CPJF untuk: - Perusahaan akan mempertahankan investasi di CPJF paling sedikit 80% dari modal CPJF dan

memiliki kontrol secara penuh atas kepengurusannya. - Mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:

- Rasio kewajiban terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 200%. - Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100%. - Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga minimal 150%.

Pada tanggal 26 Juni 2003, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman dengan PT Bank DBS Indonesia yang dipergunakan untuk pembiayaan kembali pinjaman yang diperoleh dari ING Bank. Pada tanggal 3 Juli 2003, Perusahaan dan CPJF telah melunasi seluruh pinjaman dari ING Bank.

Sehubungan dengan syarat untuk memenuhi rasio keuangan seperti tersebut di atas, pada tanggal 31 Desember 2003, Perusahaan dan CPJF tidak dapat memenuhi rasio Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization (EBITDA) terhadap pembayaran bunga. Pada tanggal 23 Maret 2004, manajemen Perusahaan dan CPJF mengirimkan penjelasan tertulis sekaligus meminta surat pembebasan dari para kreditur (termasuk ING Bank N.V., Singapura - Catatan 25d) sehubungan dengan pelanggaran rasio tersebut di atas. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, Perusahaan dan CPJF belum memperoleh jawaban tertulis dari para kreditur. Manajemen Perusahaan dan CPJF mengharapkan para kreditur akan menerbitkan surat pembebasan dan tidak meminta pelunasan segera atas seluruh saldo pinjaman. Pada tahun 2003, operasi Perusahaan dan CPJF dipengaruhi oleh berlebihnya pasokan anak ayam usia sehari (day-old chick/DOC) dan adanya wabah penyakit unggas. Namun demikian, sejak Desember 2003, CPJF telah mampu menanggulangi kematian ayamnya akibat penyakit unggas. Pada saat ini harga jual DOC, ayam komersial dan pakan ternak serta tingkat konsumsi atas produk-produk unggas mulai meningkat secara bertahap (Catatan 27). Oleh karenanya, saldo hutang bank pada tanggal 31 Desember 2003 disajikan sesuai dengan jadwal dalam perjanjian pinjaman.

Suku bunga tahunan dari berbagai fasilitas pinjaman di atas adalah sebagai berikut:

2003 2002

% % Dolar Amerika Serikat 4,22 2,36 - 5,14 Yen Jepang - 2,87 - 2,99 Rupiah 9,19 - 17,50 16,22 - 20,63

Page 39: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

35

14. HUTANG SEWA GUNA USAHA

Perusahaan dan CPJF mengadakan perjanjian sewa guna usaha dengan beberapa perusahaan sewa guna usaha untuk pembelian peralatan kantor (jangka waktu 3 tahun) sebesar Rp10,86 miliar dan $AS724.154 dan peralatan transportasi (jangka waktu 2 - 5 tahun) sebesar Rp0,96 miliar di tahun 2002.

Perusahaan Sewa Guna Usaha Jenis Aktiva 2003 2002

PT Hewlett-Packard Finance Indonesia ($AS407.069 dan Rp3.202 pada tahun 2003 dan $AS690.648 dan Rp5.733 pada tahun 2002) Peralatan kantor 6.648 11.908 PT Reksaarta Pertiwi Peralatan transportasi 219 250 PT Bina Danatama Finance Tbk. Peralatan transportasi 109 420

Jumlah 6.976 12.578 Dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun 5.247 5.321

Bagian jangka panjang 1.729 7.257

Rincian pembayaran sewa guna usaha minimum pada masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa guna usaha pada tanggal 31 Desember 2003 adalah sebagai berikut:

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Jumlah

2004 5.741 2005 1.676 2006 76 2007 78

Jumlah 7.571 Dikurangi bagian biaya bunga 595

Hutang sewa guna usaha 6.976 Dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun 5.247

Bagian jangka panjang 1.729

Kewajiban sewa guna usaha dijamin dengan aktiva sewa guna usaha yang bersangkutan. Perjanjian

sewa guna usaha ini membatasi Perusahaan dan Anak perusahaan antara lain dalam melakukan penjualan dan pemindahan aktiva sewa guna usaha.

Page 40: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

36

15. HUTANG OBLIGASI Akun ini terdiri dari: 2003

Hutang pokok 500.000 Biaya emisi obligasi, setelah dikurangi dengan amortisasi (8.834)

Bersih 491.166

Pada tanggal 19 Juni 2003, Perusahaan menerima Surat Pernyataan Efektif No. S-1458/PM/2003 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) atas Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk melakukan penawaran umum obligasi dengan nama “Obligasi Charoen Pokphand Indonesia I Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap” (Obligasi) dengan nilai nominal sebesar Rp500,00 miliar yang terdiri dari pecahan Rp50,00 juta. Pada tanggal 2 Juli 2003, obligasi tersebut diterbitkan dan akan jatuh tempo seluruhnya pada tanggal 2 Juli 2008. Perusahaan dapat membeli kembali obligasi tersebut setelah satu tahun dari tanggal penerbitan. Obligasi tersebut dikenakan tingkat bunga tetap sebesar 14% per tahun yang akan dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan, dimulai pada tanggal 2 Oktober 2003 sampai dengan tanggal 2 Juli 2008. Seluruh obligasi tersebut telah didaftarkan di Bursa Efek Surabaya efektif pada tanggal 7 Juli 2003. Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi (PT Bank Permata Tbk. sebagai wakil amanat) yang diaktakan dalam Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, No. 10 tanggal 5 Mei 2003, yang diubah dengan Akta Notaris No. 34 tanggal 12 Juni 2003 oleh notaris yang sama, Obligasi ini dijamin dengan hak tanggungan atas beberapa bidang tanah dan bangunan serta benda-benda yang ada diatasnya yang dianggap sebagai benda tetap dan fidusia atas piutang usaha, persediaan, ayam pembibit turunan dan aktiva tetap tertentu dengan nilai penjaminan seluruhnya sebesar 75% dari nilai pokok obligasi yang terhutang (Catatan 5, 6, 7 dan 8).

Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi, Perusahaan dan Anak perusahaan harus

memperoleh persetujuan tertulis dari wali amanat, antara lain untuk melakukan hal-hal berikut:

- Melakukan penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan yang secara material akan mempunyai akibat negatif terhadap kelangsungan usaha Perusahaan dan atau Anak perusahaan, kecuali penggabungan atau pengambilalihan tersebut untuk mendukung kegiatan usaha dengan ketentuan Perusahaan tetap menjadi surviving company.

- Mengadakan perubahan bidang usaha yang berbeda dari usaha inti. - Menjual, memindahkan/memberikan efek yang bersifat ekuitas Anak perusahaan yang

menyebabkan kepemilikan Perusahaan kurang dari 50% atas Anak perusahaan tersebut, kecuali dilakukan dengan harga pasar yang wajar.

- Melakukan penjualan atau pengalihan dengan cara apapun aktiva Perusahaan dan Anak perusahaan dalam 1 transaksi atau gabungan selama jangka waktu obligasi yang besarnya melebihi 50% dari total aktiva.

- Mengumumkan atau membayar dividen tunai kepada pemegang saham yang melebihi 40% dari laba bersih Perusahaan per tahun.

- Mengurangi modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan kecuali pengurangan tersebut disebabkan oleh pembelian kembali saham Perusahaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Perusahaan juga disyaratkan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:

- Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100%. - Rasio hutang terhadap ekuitas tidak lebih dari 250%. - Rasio EBITDA terhadap beban bunga yang disesuaikan minimal 200%.

Page 41: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

37

15. HUTANG OBLIGASI (lanjutan)

Seperti yang dinyatakan dalam prospektus penawaran umum obligasi, hasil dari penawaran umum obligasi akan digunakan untuk hal-hal berikut ini: 1. Dua puluh lima persen (25%) akan digunakan untuk membeli mesin-mesin dan membangun

pabrik baru untuk meningkatkan kapasitas produksi pakan ternak Perusahaan.

2. Dua puluh tujuh persen (27%) akan digunakan untuk melakukan setoran modal pada CPJF untuk meningkatkan kapasitas produksi pembibitan anak ayam usia sehari komersial.

3. Dua belas koma lima persen (12,5%) akan digunakan untuk membeli fasilitas pendukung dalam rangka penerapan Enterprise Resources Planning.

4. Tiga koma lima persen (3,5%) akan digunakan untuk membeli peralatan dan perlengkapan laboratorium penelitian dan pengembangan bioteknologi.

5. Tiga puluh dua persen (32%) akan digunakan untuk modal kerja. Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum obligasi sampai dengan 31 Desember 2003 yang telah dilaporkan kepada Bapepam adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan kapasitas produksi pabrik pakan ternak sebesar Rp39,08 miliar.

2. Penyetoran modal pada PT Charoen Pokphand Jaya Farm sebesar Rp135,00 miliar.

3. Pembelian fasilitas pendukung Enterprise Resource Planning sebesar Rp6,66 miliar.

4. Pembelian peralatan dan perlengkapan laboratorium penelitian dan pengembangan bioteknologi sebesar Rp13,73 miliar.

5. Modal kerja sebesar Rp149,74 miliar. Sisa dana hasil penawaran umum obligasi sementara waktu digunakan untuk mengurangi pinjaman revolving kepada BCA, Bank Danamon dan Bank Ekonomi (Catatan 10). Obligasi ini memperoleh peringkat idA- (Single A minus; Stable Outlook) berdasarkan peringkat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dalam laporannya No. 279/PEF-Dir/V/2003 tanggal 21 Mei 2003.

Sehubungan dengan syarat untuk memenuhi rasio keuangan seperti tersebut di atas, pada tanggal

31 Desember 2003, Perusahaan tidak dapat memenuhi rasio Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization (EBITDA) terhadap beban bunga yang disesuaikan. Pada tanggal 23 Maret 2004, manajemen Perusahaan mengirimkan penjelasan tertulis sekaligus meminta surat pembebasan dari para pemegang obligasi melalui wali amanat sehubungan dengan pelanggaran rasio tersebut di atas. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, Perusahaan belum memperoleh jawaban tertulis dari para pemegang obligasi melalui wali amanat. Manajemen Perusahaan mengharapkan para pemegang obligasi melalui wali amanat setuju untuk menerbitkan surat pembebasan dan tidak meminta pelunasan segera atas seluruh saldo hutang obligasi dengan pertimbangan sebagaimana dijelaskan pada Catatan 13 dan 27. Oleh karenanya, saldo hutang obligasi pada tanggal 31 Desember 2003 disajikan sebagai hutang jangka panjang.

Page 42: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

38

16. MODAL SAHAM Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 berdasarkan

catatan yang dibuat oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan, adalah sebagai berikut: 2003 Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase Pemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan Jumlah

PT Central Proteinaprima Tbk. 779.068.750 55,34 77.907 Royal Trust Corporation of Canada 323.120.500 22,95 32.312 Rusmin Ryadi (Direktur Perusahaan) 300.000 0,02 30 Eddy Susanto Zaoputra (Komisaris Perusahaan) 6.250 0,00 1 Hadi Gunawan (Direktur Perusahaan) 5.000 0,00 0 Franciscus Affandy (Direktur Perusahaan) 1.925 0,00 0 Lain-lain (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) 305.166.750 21,69 30.517

Jumlah 1.407.669.175 100,00 140.767 2002 Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase Pemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan Jumlah

PT Central Proteinaprima Tbk. 779.068.750 55,34 77.907 Royal Trust Corporation of Canada 98.539.500 7,00 9.854 Djoko Muhammad Basoeki (Direktur Perusahaan) 102.340 0,00 10 Eddy Susanto Zaoputra (Komisaris Perusahaan) 6.250 0,00 1 Hadi Gunawan (Direktur Perusahaan) 5.000 0,00 0 Franciscus Affandy (Direktur Perusahaan) 1.925 0,00 0 Sumet Jiaravanon (Komisaris Perusahaan) 90 0,00 0 Lain-lain (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) 529.945.320 37,66 52.995

Jumlah 1.407.669.175 100,00 140.767

Page 43: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

39

17. SALDO LABA

Sebagaimana diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 30 Juni 2003, para pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk: - Membagikan dividen kas atas laba bersih tahun 2002 sebesar Rp21,12 miliar atau Rp15 (Rupiah

penuh) per saham kepada para pemegang saham yang dibayarkan pada tanggal 10 Oktober 2003.

- Mencadangkan dari laba bersih tahun 2002 sebagai cadangan umum sesuai dengan Undang-

undang No. 1 tahun 1995, “Perseroan Terbatas” sebesar Rp1,00 miliar. Sebagaimana diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 27 Juni 2002, para pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk: - Membagikan dividen kas atas laba bersih tahun 2001 sebesar Rp14,08 miliar atau Rp10 (Rupiah

penuh) per saham kepada para pemegang saham yang dibayarkan pada tanggal 14 Agustus 2002.

- Memberikan wewenang kepada direksi untuk mencadangkan sejumlah tertentu dari laba bersih

sebagai cadangan umum sesuai dengan Undang-undang No. 1 tahun 1995, “Perseroan Terbatas”. Berdasarkan keputusan rapat direksi Perusahaan tanggal 14 Oktober 2002, jumlah laba bersih tahun 2001 yang dicadangkan sebagai cadangan umum adalah sebesar Rp1,00 miliar.

18. PENJUALAN BERSIH Rincian dari penjualan bersih berdasarkan segmen usaha adalah sebagai berikut: 2003 2002

Pakan 3.538.620 3.112.658 Anak ayam usia sehari 539.647 516.475 Ayam olahan 198.010 220.193 Peralatan peternakan 22.412 18.455 Ayam komersial - 42.517

Jumlah 4.298.689 3.910.298

Penjualan bersih kepada pelanggan yang jumlahnya melebihi 10% dari penjualan bersih konsolidasi adalah sebagai berikut:

Persentase Terhadap Jumlah Jumlah Penjualan Bersih Konsolidasi

Pembeli 2003 2002 2003 2002

PT Prospek Karyatama 458.983 610.714 10,68 15,62 PT Nusantara Unggasjaya 167.842 614.202 3,90 15,71

Jumlah 626.825 1.224.916 14,58 31,33

Page 44: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

40

19. BEBAN POKOK PENJUALAN

Rincian dari beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:

2003 2002

Bahan baku yang digunakan 3.294.599 2.865.979 Upah buruh langsung 34.216 26.464 Biaya pabrikasi dan deplesi 487.788 421.333

Jumlah biaya produksi 3.816.603 3.313.776 Saldo barang dalam proses Awal tahun 34.097 31.226 Akhir tahun (34.001) (34.097)

Beban pokok produksi 3.816.699 3.310.905 Saldo barang jadi Awal tahun 65.132 45.806 Pembelian 1.431 10.816 Akhir tahun (71.269) (65.132)

Beban pokok penjualan 3.811.993 3.302.395

Pembelian kepada pemasok yang jumlahnya melebihi 10% dari penjualan bersih konsolidasi adalah sebagai berikut:

Persentase Terhadap Jumlah Jumlah Penjualan Bersih Konsolidasi

Pemasok 2003 2002 2003 2002

Thaina Trading Pte. Ltd., Singapura 583.272 552.194 13,57 14,12 Karonga Pte. Ltd., Singapura 460.832 248.917 10,72 6,37 Mariscal Pte. Ltd., Singapura 191.671 514.739 4,46 13,16

Jumlah 1.235.775 1.315.850 28,75 33,65

20. BEBAN USAHA

Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 2003 2002

Penjualan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 22.289 26.729 Pengangkutan 6.255 7.095 Promosi dan iklan 4.158 13.048 Perjalanan dinas dan transportasi 3.852 4.227 Insentif dan komisi penjualan 2.970 3.370 Penyusutan (Catatan 8a) 2.033 1.948 Lain-lain 7.218 8.190

48.775 64.607

Umum dan Administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan (Catatan 22) 190.589 151.661 Royalti (Catatan 25a) 47.617 44.037 Perjalanan dinas dan transportasi 34.481 24.755 Tunjangan makan dan transportasi 11.717 6.965 Honorarium tenaga ahli 10.048 15.234 Penyusutan (Catatan 8a) 10.707 7.636 Pajak 9.555 7.576 Telepon, listrik dan air 8.200 7.209

Page 45: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

41

20. BEBAN USAHA (lanjutan) 2003 2002

Umum dan Administrasi (lanjutan) Sewa 6.902 4.037 Promosi dan iklan 6.560 1.660 Perlengkapan kantor 6.056 5.323 Hadiah dan sumbangan 4.983 4.841 Asuransi 4.786 5.213 Pelatihan dan seminar 4.605 1.371 Perbaikan dan pemeliharaan 4.172 3.678 Penggunaan perangkat lunak (Catatan 25b) 3.475 760 Penurunan nilai persediaan (Catatan 6) - 3.024

Lain-lain 11.752 9.114

376.205 304.094

Jumlah 424.980 368.701

21. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: 2003 2002

Beban keuangan: Hutang bank (79.133) (43.815) Hutang obligasi (35.000) - Provisi dan administrasi bank (4.406) (12.081) Sewa guna usaha (1.256) (1.541) Cerukan (1.415) -

Jumlah (121.210) (57.437)

Laba (rugi) selisih kurs - bersih: Instrumen derivatif 1.047 (75.331) Hutang bank 458 98.629 Kas dan setara kas (2.004) (39.167) Lain-lain 23.631 14.242

Jumlah 23.132 (1.627)

Penghasilan bunga: Deposito berjangka dan on call 11.258 19.332 Jasa giro 778 817

Jumlah 12.036 20.149

Rupa-rupa - bersih (13.247) 5.811

Beban lain-lain - bersih (99.289) (33.104)

Rugi selisih kurs instrumen derivatif pada tahun 2002 terutama berasal dari beberapa kontrak valuta

asing berjangka dengan Citibank N.A., Jakarta untuk memperoleh sejumlah $AS50,00 juta dan telah jatuh tempo pada tanggal 28 Juni 2002.

Penghasilan lain-lain - rupa-rupa - bersih terutama merupakan pendapatan bersih atas penjualan

ayam afkir, karung bekas, bahan baku, kotoran ayam, telur, penjualan aktiva tetap, pendapatan sewa dan jasa penetasan telur.

Page 46: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

42

22. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS MANFAAT KARYAWAN

Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 Perusahaan dan Anak perusahaan mencatat kewajiban diestimasi atas manfaat karyawan berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh PT Watson Wyatt Purbajaga, aktuaris independen, masing-masing berdasarkan laporannya tanggal 23 Maret 2004 dan 27 Februari 2003 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Asumsi-asumsi penting yang digunakan dalam laporan-laporan aktuaris independen adalah sebagai berikut: Tingkat bunga : 11% per tahun Tingkat kenaikan gaji (upah) : 10% per tahun Usia pensiun : 55 tahun Tingkat kematian : tabel CSO-1980 yang dimodifikasi

Mutasi kewajiban diestimasi atas manfaat karyawan adalah sebagai berikut: 2003 2002

Saldo pada awal tahun 28.262 15.109 Penyisihan tahun berjalan 34.433 15.945

62.695 31.054 Dikurangi pembayaran tahun berjalan 5.934 2.792

Saldo pada akhir tahun 56.761 28.262

23. SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA Berikut adalah saldo piutang dan hutang dengan pihak hubungan istimewa: Persentase Terhadap Jumlah Jumlah Aktiva/Kewajiban Konsolidasi

2003 2002 2003 2002

Piutang usaha (Catatan 5) PT Satwa Utama Raya 17.793 373 0,71 0,02 PT Vista Grain 14.430 26.918 0,58 1,29 PT Centralpertiwi Bahari 13.589 2.902 0,54 0,14 PT Citrawindu Pertala 11.990 8.047 0,48 0,39 PT Vista Agung Kencana 11.912 105 0,47 0,00 PT Central Panganpertiwi 6.433 11.859 0,26 0,57 PT Cipta Khatulistiwa Mandiri 2.946 29 0,12 0,00 PT Nusantara Unggasjaya 1.969 31.208 0,08 1,49 PT Suryawindu Pertiwi 1.800 2.479 0,07 0,12 PT Windusejati Pertiwi 1.658 1.851 0,07 0,09 PT Central Agromina - 1.933 - 0,09 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 1.678 1.571 0,06 0,08

Jumlah 86.198 89.275 3,44 4,28

Piutang pihak hubungan istimewa PT Centralpertiwi Bahari 12.176 3.957 0,49 0,19 PT Vista Grain 9.014 4.803 0,36 0,23 PT Central Proteinaprima Tbk. 6.742 13.071 0,27 0,63 PT Vista Agung Kencana 2.075 2 0,08 0,00 PT Istana Satwa Borneo 1.628 1.840 0,07 0,09 PT Satwa Utama Raya 1.361 99 0,05 0,00 PT Central Panganpertiwi 926 2.849 0,04 0,14 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 874 585 0,03 0,02

Jumlah 34.796 27.206 1,39 1,30

Page 47: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

43

23. SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Persentase Terhadap Jumlah Jumlah Aktiva/Kewajiban Konsolidasi

2003 2002 2003 2002

Hutang usaha (Catatan 11) PT Surya Hidup Satwa Tbk. 10.785 13.079 0,65 1,14 PT Indovetraco Makmur Abadi 8.263 5.111 0,49 0,44 CPF Europe S.A., Belgia 1.374 2.147 0,08 0,19 PT Central Agromina 476 5.875 0,03 0,51 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) - 28 - 0,00

Jumlah 20.898 26.240 1,25 2,28

Hutang pihak hubungan istimewa Charoen Pokphand International Group of Companies Ltd., British Virgin Islands (Catatan 25a) 122.882 - 7,32 - PT Surya Hidup Satwa Tbk. 7.507 1.209 0,45 0,10 Charoen Pokphand Group Co. Ltd., Thailand (Catatan 25a) - 90.424 - 7,87 PT Satwa Utama Raya - 9.860 - 0,86 PT Central Proteinaprima Tbk. - 8.124 - 0,71

Jumlah 130.389 109.617 7,77 9,54

Berikut adalah transaksi Perusahaan dan Anak perusahaan dengan pihak-pihak hubungan istimewa dengan nilai transaksi di atas Rp1 miliar:

Persentase Terhadap Jumlah Jumlah Penjualan Bersih Konsolidasi

2003 2002 2003 2002

Penjualan bersih PT Nusantara Unggasjaya 167.842 614.202 3,90 15,71 PT Vista Grain 124.524 117.303 2,90 3,00 PT Central Panganpertiwi 46.152 53.253 1,07 1,36 PT Satwa Utama Raya 41.556 32.700 0,97 0,84 PT Central Agromina 32.716 16.160 0,76 0,41 PT Central Proteinaprima Tbk. 28.397 73.835 0,66 1,89 PT Centralpertiwi Bahari 25.504 20.013 0,59 0,51 PT Vista Agung Kencana 15.491 9.694 0,36 0,25 PT Istana Satwa Borneo 13.156 9.345 0,31 0,24 PT Citrawindu Pertala 10.898 7.282 0,25 0,19 PT Cipta Khatulistiwa Mandiri 8.780 8.765 0,21 0,22 PT Windusejati Pertiwi 5.010 1.978 0,12 0,05 PT Suryawindu Pertiwi 4.678 2.777 0,11 0,07 PT Andalas Windumurni 3.458 934 0,08 0,02

Jumlah 528.162 968.241 12,29 24,76

Pembelian bahan baku dan bahan lain PT Surya Hidup Satwa Tbk. 43.157 55.925 1,00 1,43 PT Indovetraco Makmur Abadi 41.726 50.048 0,97 1,28 PT Central Proteinaprima Tbk. 35.061 23.333 0,82 0,60 PT Central Agromina 33.880 40.459 0,79 1,03 PT Satwa Utama Raya 12.832 8.314 0,30 0,21 PT Central Panganpertiwi 12.319 16.514 0,29 0,42 CPF Europe S.A., Belgia 6.414 11.129 0,15 0,29 PT Centralpertiwi Bahari 1.506 474 0,03 0,01 PT Vista Agung Kencana 924 1.803 0,02 0,05

Jumlah 187.819 207.999 4,37 5,32

Page 48: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

44

23. SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

Persentase Terhadap Jumlah Jumlah Penjualan Bersih Konsolidasi

2003 2002 2003 2002

Penjualan bahan baku PT Central Proteinaprima Tbk. 76.834 74.212 1,79 1,90 PT Vista Grain 69.581 57.511 1,62 1,47 PT Centralpertiwi Bahari 48.974 45.028 1,14 1,15 PT Central Panganpertiwi 15.122 21.373 0,35 0,55

Jumlah 210.511 198.124 4,90 5,07

Penjualan telur PT Central Agromina 54.114 64.460 1,26 1,65 PT Istana Satwa Borneo 12.507 6.994 0,29 0,18 PT Satwa Utama Raya 6.830 5.453 0,16 0,14 PT Cipta Khatulistiwa Mandiri 2.528 2.754 0,06 0,07 PT Vista Agung Kencana 853 1.245 0,02 0,03

Jumlah 76.832 80.906 1,79 2,07

Pembelian peralatan peternakan PT Surya Hidup Satwa Tbk. 12.095 13.486 0,28 0,34 Beban royalti Charoen Pokphand Group Co. Ltd., Thailand (Catatan 25a) 47.617 44.037 1,11 1,13 Beban penggunaan perangkat lunak Infotech Vision Co. Ltd., Thailand (Catatan 25b) 3.475 760 0,08 0,02 Pendapatan penetasan PT Satwa Utama Raya 2.186 3.092 0,05 0,08 Pembagian dividen kas PT Central Proteinaprima Tbk. 11.686 9.908 0,27 0,25 PT Satwa Utama Raya - 11.600 - 0,30

Selain transaksi-transaksi tersebut di atas, Perusahaan juga memberikan jaminan perusahaan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh PT Centralpertiwi Bahari (Catatan 25c).

Sifat hubungan istimewa

Sifat hubungan Perusahaan dan Anak perusahaan dengan pihak-pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut: ● PT Satwa Utama Raya, PT Central Panganpertiwi, PT Istana Satwa Borneo, PT Vista Agung

Kencana, PT Cipta Khatulistiwa Mandiri, PT Central Agromina dan PT Centralpertiwi Bahari merupakan perusahaan-perusahaan di bawah pengendalian PT Central Proteinaprima Tbk. (CPP), pemegang saham mayoritas Perusahaan.

● PT Citrawindu Pertala, PT Suryawindu Pertiwi, PT Windusejati Pertiwi, PT Andalas Windumurni, PT Centralwindu Sejati dan PT Indovetraco Makmur Abadi di bawah pengendalian PT Surya Hidup Satwa Tbk. (SHS), pemegang saham mayoritas CPP.

● PT Vista Grain di bawah pengendalian PT Central Pertiwi, pemegang saham mayoritas SHS. ● PT Nusantara Unggasjaya dikelola oleh manajemen yang sama dengan Perusahaan. ● CPF Europe S.A., Belgia, Charoen Pokphand Group Co. Ltd., Thailand, Charoen Pokphand

International Group of Companies Ltd., British Virgin Islands dan Infotech Vision Co. Ltd., Thailand dikelola oleh pihak terafiliasi dari manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan.

Page 49: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

45

24. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Desember 2003, Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki aktiva dan kewajiban

moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: Setara dengan Mata Uang Asing Rupiah

Aktiva Kas dan setara kas $AS 4.564.803 38.641 Piutang lain-lain - pihak ketiga $AS 1.301 11

Jumlah 38.652

Kewajiban Hutang bank jangka pendek $AS 12.098.565 102.414 Hutang usaha Pihak ketiga $AS 21.141.399 178.962 Pihak hubungan istimewa $AS 418.472 3.542 Beban masih harus dibayar $AS 29.657 251 Hutang Bank Bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun $AS 10.000.000 84.650 Bagian jangka panjang $AS 10.000.000 84.650 Hutang sewa guna usaha Bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun $AS 255.053 2.159 Bagian jangka panjang $AS 152.016 1.287

Jumlah 457.915

Kewajiban bersih 419.263

Jika kewajiban bersih dalam mata uang asing Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2003 tersebut dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 25 Maret 2004, maka kewajiban moneter bersih Perusahaan dan Anak perusahaan akan mengalami kenaikan sebesar Rp6,04 miliar.

25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN

Berikut adalah perjanjian, ikatan, dan kontinjensi yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2003: a. Perjanjian Lisensi Pada tanggal 1 Januari 1990, Perusahaan dan CPJF mengadakan perjanjian lisensi dengan

Charoen Pokphand Group Co. Ltd., Thailand (CPG), pihak dengan hubungan istimewa, masing-masing berjangka waktu 5 tahun, dan dapat diperpanjang secara otomatis untuk 5 tahun berikutnya. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan dan CPJF diberi hak untuk memproduksi dan menjual produk yang dihasilkan dengan menggunakan merek dagang tertentu serta mendapatkan informasi mengenai pemasaran, riset dan pengembangan untuk produk yang bersangkutan. Sebagai imbalannya, Perusahaan dan CPJF setuju untuk membayar royalti kepada CPG sebesar persentase tertentu dari penjualan bersih yang besarnya dapat ditinjau kembali dari waktu ke waktu yaitu sebesar 3% untuk pakan udang, 2% untuk anak ayam usia sehari komersial dan anak ayam pembibit turunan serta 1% untuk produk lainnya.

Page 50: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

46

25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

a. Perjanjian Lisensi (lanjutan) Pada tanggal 29 Desember 2003, CPG menandatangani perjanjian Intellectual Proprietary Rights

Assignment Agreement dengan Charoen Pokphand International Group of Companies Ltd., British Virgin Islands (CPIGCL), pihak dengan hubungan istimewa, dimana berdasarkan perjanjian ini, CPG mengalihkan semua hak lisensi yang dimilikinya kepada CPIGCL. Sebagai pemegang hak lisensi yang baru, pada tanggal yang sama, CPIGCL juga menandatangani perjanjian Novation Agreement dan Agreement on the Assignment of Receivable untuk mengambil alih semua hak dan kewajiban CPG berdasarkan perjanjian-perjanjian lisensi dengan Perusahaan dan CPJF. Oleh karena itu, sejak tanggal perjanjian tersebut, hutang Perusahaan dan CPJF kepada CPG dialihkan kepada CPIGCL.

Royalti yang dibebankan pada usaha berjumlah Rp47,62 miliar dan Rp44,04 miliar masing-

masing pada tahun 2003 dan 2002, disajikan dalam akun “Beban Umum dan Administrasi”. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, hutang royalti masing-masing berjumlah Rp122,88 miliar dan Rp90,42 miliar disajikan dalam akun “Hutang Pihak Hubungan Istimewa”. Pada tahun 2003 dan 2002, Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan pembayaran atas hutang royalti masing-masing sebesar Rp5,63 miliar dan Rp30,42 miliar.

b. Perjanjian Penggunaan Perangkat Lunak Pada tanggal 2 September 2002, Perusahaan dan Anak perusahaan telah menandatangani

perjanjian bersyarat (conditional agreement) dengan Infotech Vision Co. Ltd., Thailand (IFT), pihak dengan hubungan istimewa, sehubungan dengan penggunaan MySAP.com dan CP Group - PeopleSoft Human Resource Management System. Transaksi ini sudah mendapat persetujuan dari para pemegang saham (termasuk pemegang saham minoritas) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 17 Oktober 2002 dan telah diaktakan dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 46. Setelah mendapat persetujuan dari para pemegang saham Perusahaan maka perjanjian dengan IFT berlaku efektif sejak 18 Oktober 2002. Beban penggunaan perangkat lunak yang dibebankan pada usaha berjumlah Rp3,48 miliar dan Rp0,76 miliar masing-masing pada tahun 2003 dan 2002 disajikan dalam akun “Beban Umum dan Administrasi” pada laporan laba rugi konsolidasi.

c. Jaminan Perusahaan Pada tanggal 8 Agustus 1995, Perusahaan memberikan jaminan perusahaan atas 31% dari

pinjaman sindikasi (diatur oleh PT Bank Niaga Tbk.) sejumlah $AS59,00 juta (atau setara dengan $AS18,29 juta) yang diperoleh PT Centralpertiwi Bahari (CPB), yang merupakan persentase kepemilikan saham Perusahaan di CPB pada saat itu. Pada tanggal 19 Februari 2001, pinjaman CPB telah direstrukturisasi dengan PT Bank Niaga Tbk. sebagai agen. Berdasarkan perjanjian restrukturisasi antara CPB dengan krediturnya, jaminan perusahaan yang diberikan oleh Perusahaan masih berlaku.

d. Perjanjian Pinjaman dengan ING Bank N.V., Singapura

Pada tanggal 4 Juni 2003, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman dengan

ING Bank N.V., Singapura. Fasilitas pinjaman yang diperoleh adalah Irrevocable Standby Letter of Credit (SBLC) senilai Rp112,50 miliar yang diterbitkan untuk PT Bank DBS Indonesia (Catatan 13). SBLC ini diterbitkan sebagai jaminan atas pembiayaan kembali pinjaman yang diperoleh dari ING Bank.

SBLC ini dijamin dengan piutang, persediaan, ayam pembibit turunan dan aktiva tetap tertentu milik Perusahaan dan CPJF (Catatan 5, 6, 7 dan 8).

Page 51: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

47

25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

d. Perjanjian Pinjaman dengan ING Bank N.V., Singapura (lanjutan) Perjanjian tersebut juga memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan dan CPJF, antara lain untuk tidak melakukan hal-hal berikut:

- Melakukan merger, konsolidasi, memperoleh sebagian besar atau seluruh aktiva dan modal

dari perusahaan lain atau menjual, menyewakan sebagian besar atau seluruh aktiva Perusahaan dan CPJF tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu.

- Memberikan pinjaman (termasuk pinjaman antar perusahaan atau uang muka) kepada PT Central Proteinaprima Tbk. kecuali atas transaksi usaha dalam kegiatan usaha yang normal.

- Mengumumkan atau membagikan dividen yang jumlahnya melebihi 40% dari laba bersih setelah pajak kecuali dipersyaratkan oleh peraturan yang berlaku.

- Melakukan investasi di luar bisnis inti dengan jumlah yang melebihi Rp10,00 miliar. Perjanjian ini mensyaratkan Perusahaan dan CPJF untuk: - Perusahaan akan mempertahankan investasi di CPJF paling sedikit 80% dari modal CPJF dan

memiliki kontrol secara penuh atas kepengurusannya. - Mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:

- Rasio kewajiban terhadap tangible net worth tidak boleh melebihi 200%. - Rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar minimal 100%. - Rasio EBITDA terhadap pembayaran bunga minimal 150%.

e. Kontinjensi

Pada bulan Desember 2003, pihak kepolisian telah melakukan penyidikan kepada salah seorang direktur Perusahaan sehubungan dengan dugaan tindak pidana korupsi atas subsidi pemerintah atas pembelian impor bungkil kacang kedelai untuk pakan ternak yang dilakukan oleh Perusahaan dari Badan Urusan Logistik (BULOG) pada tahun 1998. Didasarkan pada pendapat konsultan hukum independen yang dinyatakan dalam surat tertanggal 17 Maret 2004, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa semua kontrak perdata atau perjanjian yang terkait dengan masalah impor bungkil kacang kedelai oleh BULOG telah dipenuhi oleh Perusahaan, dan sampai dengan tanggal diterbitkannya surat konsultan hukum independen tersebut, tidak ada tuntutan perdata terhadap Perusahaan berkaitan dengan transaksi tersebut.

26. INFORMASI SEGMEN Perusahaan dan Anak perusahaan mengelompokkan pelaporan segmen berdasarkan segmen usaha

sebagai segmen primer dan segmen geografis sebagai segmen sekunder. Segmen usaha dibagi menurut jenis produk yaitu pakan, anak ayam usia sehari, ayam olahan, ayam komersial dan peralatan peternakan. Segmen geografis berdasarkan lokasi pelanggan terdiri dari dalam negeri dan luar negeri. Informasi yang menyangkut segmen usaha dan segmen geografis Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut:

Page 52: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

48

26. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Anak Ayam Ayam Peralatan 2003 Pakan * Usia Sehari Ayam Olahan Komersial Peternakan Eliminasi Konsolidasi

Informasi Segmen Usaha (Primer) Penjualan segmen Penjualan eksternal 3.538.620 539.647 198.010 - 22.412 - 4.298.689 Penjualan antar segmen 259.158 - - - 5.513 (264.671 ) -

Jumlah penjualan segmen 3.797.778 539.647 198.010 - 27.925 (264.671 ) 4.298.689

Hasil segmen 115.910 (19.952) 7.629 - 8.961 - 112.548

Beban yang tidak dapat dialokasikan 50.832

Laba usaha 61.716

Aktiva segmen 1.684.737 570.675 161.056 - 24.519 (55.545 ) 2.385.442 Aktiva yang tidak dapat dialokasikan 121.749

Jumlah aktiva yang dikonsolidasi 2.507.191

Kewajiban segmen 346.812 170.945 15.496 - 980 (52.252 ) 481.981 Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan 1.196.126

Jumlah kewajiban yang dikonsolidasi 1.678.107

Pengeluaran barang modal 125.725 67.135 6.580 - 851 - 200.291 Penyusutan 29.257 24.859 8.038 - 1.093 - 63.247 Beban non-kas selain penyusutan Deplesi ayam pembibit turunan telah menghasilkan - 143.441 - - - - 143.441 Amortisasi biaya sewa dibayar di muka - 3.399 - - - - 3.399 Amortisasi biaya tangguhan - hak atas tanah 90 147 - - - - 237 Penyisihan piutang ragu-ragu 75 - 5 - 66 - 146 Penurunan nilai persediaan - - - - - - - Informasi Segmen Geografis (Sekunder) Penjualan dalam negeri 3.797.778 539.647 180.662 - 27.925 (264.671 ) 4.281.341 Penjualan luar negeri - - 17.348 - - - 17.348

Jumlah 3.797.778 539.647 198.010 - 27.925 (264.671 ) 4.298.689

Anak Ayam Ayam Peralatan 2002 Pakan * Usia Sehari Ayam Olahan Komersial Peternakan Eliminasi Konsolidasi

Informasi Segmen Usaha (Primer) Penjualan segmen Penjualan eksternal 3.112.658 516.475 220.193 42.517 18.455 - 3.910.298 Penjualan antar segmen 303.248 7.572 - - - (310.820 ) -

Jumlah penjualan segmen 3.415.906 524.047 220.193 42.517 18.455 (310.820 ) 3.910.298

Hasil segmen 184.588 55.614 16.675 4.844 3.968 4.749 270.438

Beban yang tidak dapat dialokasikan 31.236

Laba usaha 239.202

Aktiva segmen 1.408.256 519.561 124.685 6.804 22.132 (76.320 ) 2.005.118 Aktiva yang tidak dapat dialokasikan 81.998

Jumlah aktiva yang dikonsolidasi 2.087.116

Kewajiban segmen 355.081 134.434 12.507 3.779 1.035 (69.410 ) 437.426 Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan 711.357

Jumlah kewajiban yang dikonsolidasi 1.148.783

Page 53: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

49

26. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Anak Ayam Ayam Peralatan 2002 Pakan * Usia Sehari Ayam Olahan Komersial Peternakan Eliminasi Konsolidasi

Pengeluaran barang modal 81.387 59.771 31.126 439 1.328 - 174.051 Penyusutan 25.653 20.593 6.783 138 1.041 - 54.208 Beban non-kas selain penyusutan Deplesi ayam pembibit turunan telah menghasilkan - 139.403 - - - - 139.403 Amortisasi biaya sewa dibayar di muka - 3.414 - 8.181 - (742 ) 10.853 Amortisasi biaya tangguhan - hak atas tanah 90 110 - - - - 200 Penyisihan piutang ragu-ragu - 464 - - - - 464 Penurunan nilai persediaan - 3.024 - - - - 3.024 Informasi Segmen Geografis (Sekunder) Penjualan dalam negeri 3.415.906 524.047 204.104 42.517 18.455 (310.820 ) 3.894.209 Penjualan luar negeri - - 16.089 - - - 16.089

Jumlah 3.415.906 524.047 220.193 42.517 18.455 (310.820 ) 3.910.298

* terdiri dari pakan ternak, pakan udang dan pakan lainnya Sehubungan dengan revisi PSAK No. 5 “Pelaporan Segmen” dan peraturan BAPEPAM mengenai

Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan, Perusahaan dan Anak perusahaan tidak dapat menyajikan informasi segmen aktiva dan pengeluaran barang modal menurut segmen geografis karena belum tersedianya informasi tersebut secara lengkap.

27. KONDISI EKONOMI

Kondisi ekonomi Indonesia masih terus dipengaruhi oleh ketidakpastian keadaan sosial dan politik di dalam negeri, walaupun secara makro telah terjadi perkembangan positif terhadap beberapa indikator ekonomi utama, seperti peningkatan kegiatan ekonomi, perbaikan likuiditas, penurunan tingkat bunga dan tingkat inflasi dan relatif stabilnya nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat.

Sejak bulan Agustus 2003, industri peternakan unggas mengalami gangguan dengan mewabahnya

penyakit unggas berupa penyakit tetelo (Newcastle Disease/ND) yang kemudian diikuti dengan penyakit flu burung (Avian Influenza/AI) pada beberapa daerah di Indonesia. Penyakit unggas ini telah menyebabkan kematian unggas yang cukup signifikan, sehingga banyak peternak unggas yang mengalami kerugian cukup besar dan menghentikan operasinya. Disamping itu, tingkat konsumsi hasil peternakan unggas juga mengalami penurunan akibat adanya kekhawatiran konsumen atas dampak buruk yang dapat ditimbulkan jika mengkonsumsi hasil peternakan unggas tersebut. Penyakit ini juga telah mewabah pada beberapa negara Asia.

Operasi Perusahaan dan Anak perusahaan terpengaruh akibat adanya penyakit unggas ini. Pada

tahun 2003, CPJF mengalami kerugian sebesar Rp4,8 miliar akibat kematian sekitar 2,74% dari jumlah populasi ayam pembibit turunan yang dimiliki CPJF. Tingkat produksi anak ayam usia sehari (day-old chick/DOC) yang dihasilkan CPJF tidak mengalami dampak yang cukup berarti akibat dari kondisi ini. Namun demikian, harga jual DOC mengalami penurunan yang cukup signifikan hingga pada harga yang sangat rendah. Penurunan harga jual DOC ini dipengaruhi oleh berlebihnya pasokan DOC dan adanya wabah penyakit unggas. Kondisi ini juga berpengaruh pada operasi Perusahaan, dimana pakan ternak hasil produksi Perusahaan tidak dapat dijual pada tingkat marjin yang normal. Disamping itu, kondisi ini juga berpengaruh pada tingkat perputaran piutang akibat menurunnya kemampuan pembayaran pelanggan pada jangka waktu yang telah ditetapkan.

Page 54: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

50

27. KONDISI EKONOMI (lanjutan) Untuk meredam semakin meluasnya wabah penyakit ini pada skala nasional dan membantu para

perternak unggas skala menengah dan kecil, pemerintah telah melakukan beberapa langkah, diantaranya memusnahkan unggas secara selektif yaitu terbatas pada unggas yang terinfeksi virus (stamping out), pemberian vaksin berikut peralatannya, bahan disinfektan untuk membersihkan kandang serta pengamanan peternakan (biosecurity) melalui dilarangnya perpindahan unggas yang berasal dari daerah yang telah terkena virus AI ke daerah lainnya yang belum terjangkit AI. Selain itu, perternak dan pemerintah juga aktif melakukan sosialisasi (public awareness) melalui program kampanye untuk menghilangkan kekhawatiran masyarakat untuk mengkonsumsi produk unggas. Langkah-langkah penanggulangan di atas juga telah diterapkan oleh CPJF, sehingga sejak Desember 2003, CPJF telah mampu menanggulangi kematian ayamnya akibat penyakit unggas.

Pada saat ini, industri peternakan unggas dan tingkat konsumsi produk unggas belum pulih

sepenuhnya, namun telah menunjukkan perkembangan yang lebih baik, diantaranya telah meningkatnya harga jual DOC, ayam komersial dan pakan ternak serta mulai memulihnya tingkat konsumsi produk unggas. Laporan keuangan konsolidasi mencakup dampak kondisi ekonomi, sepanjang hal itu dapat ditentukan dan diperkirakan. Pemulihan kondisi ekonomi tergantung pada kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan-kebijakan lainnya yang telah dan akan ditempuh pemerintah Indonesia, suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan dan Anak perusahaan. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan dari kondisi ekonomi di Indonesia terhadap likuiditas dan pendapatan Perusahaan dan Anak perusahaan.

28. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA

a. Pada tanggal 27 Februari 2004, Perusahaan menandatangani kontrak instrumen derivatif dalam bentuk cross currency swap dengan Citibank N.A., Jakarta dimana Perusahaan akan menerima pendapatan bunga sebesar 14% per tahun dari nominal Rp300,00 miliar dan membayar bunga sebesar 6,95% per tahun dari nominal $AS35.608.309. Penerimaan dan pembayaran bunga ini dilakukan secara triwulanan sejak tanggal 2 April 2004 dan akan jatuh tempo pada tanggal 2 Juli 2008. Pada tanggal jatuh tempo, Perusahaan akan menerima Rp300,00 miliar dan membayar $AS35.608.309 kepada Citibank N.A., Jakarta.

Sehubungan dengan kontrak tersebut, Perusahaan diwajibkan untuk menempatkan deposito

sebagai jaminan di Citibank N.A., Singapura minimal sebesar $AS1.716.000 dan dapat disesuaikan kemudian berdasarkan perhitungan yang ditetapkan dalam kontrak tersebut.

b. Pada tanggal 26 Januari, 5 Maret, dan 19 Maret 2004, Perusahaan dan CPJF melakukan

penarikan kembali atas fasilitas revolving loan dari Bank Danamon dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp110,00 miliar (terbagi atas fasilitas untuk Perusahaan sebesar Rp100,00 miliar dan CPJF sebesar Rp10,00 miliar) (Catatan 10).

c. Pada tanggal 26 Februari 2004, Perusahaan dan CPJF melakukan penarikan kembali atas

fasilitas revolving loan dari Bank Ekonomi dengan sebesar Rp21,25 miliar (terbagi atas fasilitas untuk Perusahaan sebesar Rp15,00 miliar dan CPJF sebesar Rp6,25 miliar) (Catatan 10).

Page 55: PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK ...

PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 Dan 2002

(Dinyatakan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

51

29. REKLASIFIKASI AKUN

Akrual uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian kepada karyawan yang dicatat sebagai bagian dari akun “Beban Masih Harus Dibayar” sebesar Rp28,26 miliar dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2002 telah direklasifikasi ke akun “Kewajiban Diestimasi Atas Manfaat Karyawan” agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi tahun 2003.

30. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini yang diselesaikan pada tanggal 25 Maret 2004.