Top Banner
PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk L A P O R A N K E U A N G A N UNTUK PERIODE ENAM BULANAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT)
69

PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Apr 24, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

L A P O R A N K E U A N G A N UNTUK PERIODE ENAM BULANAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 2011 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(TIDAK DIAUDIT)

Page 2: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials
Page 3: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk LAPORAN KEUANGAN

UNTUK PERIODE ENAM BULANAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 2011

DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

D A F T A R I S I

Pernyataan Direksi Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 2011 dan 30 Juni 2012 Laporan Laba Rugi Komprehensif Periode Enam bulan 30 Juni 2011 dan 30 Juni 2012 Laporan Perubahan Ekuitas Periode Enam bulan 30 Juni 2011 dan 30 Juni 2012 Laporan Arus Kas Periode Enam bulanan 30 Juni 2012 dan 30 Juni 2012 Catatan atas Laporan Keuangan

Ekshibit

A B

C

D E

Page 4: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit A PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

LAPORAN POSISI KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

31 DESEMBER 2011 DAN 30 JUNI 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 31 Desember

2011 30 Juni

2012

A S E T Kas dan setara kas 11.272.094.565 3c,d,5,30 7.751.616.691 Piutang sewa pembiayaan - bersih

setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai masing-masing 2012: Rp 572.543.506 2011: Rp 303.538.698 3.192.126.492 3c,e,i,6,30 59.375.245.110

Piutang pembiayaan konsumen-bersih setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai masing-masing 2012: Rp 8.681.367.915 3c,f,i, 2011: Rp 8.165.465.294 314.776.963.919 7,31 383.144.031.532

Piutang lain-lain 133.865.845 3c,8,30 263.942.300 Beban dibayar di muka 5.486.590.223 3j,9 7.607.233.083 Aset pajak tangguhan 1.117.621.183 3n,15c 1.352.187.842 Aset tetap - bersih, setelah dikurangi

Akumulasi penyusutan masing-masing sebesar 2012: Rp 10.405.312.144 2011: Rp 9.069.792.357 6.799.473.017 3k,s,10 7.855.447.189

Investasi pada entitas asosiasi 17.263.697.477 11 16.471.135.952 Aset lain-lain 8.450.610.244 3l,s,12 10.743.198.629

JUMLAH ASET 368.493.042.965 494.564.038.328

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

Page 5: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit A/2 PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

LAPORAN POSISI KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

31 DESEMBER 2011 DAN 30 JUNI 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan

31 Desember

2011

30 Juni

2012

LIABILITAS DAN EKUITAS Pinjaman jangka pendek 196.023.452.922 3c,13,30 310.528.368.819 Beban yang masih harus dibayar 1.766.777.070 3c,q,14,28a,30 3.358.057.530 Utang pajak 1.879.346.793 3n,15a 2.339.057.530 Kewajiban manfaat pasca kerja 4.683.915.066 3o,16 5.583.915.066

Jumlah Liabilitas 204.353.491.851 321.809.992.005

EKUITAS Modal saham -

Nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar – 2.200.000.000 saham Ditempatkan dan disetor penuh - 1.000.000.000 saham 100.000.000.000 17 100.000.000.000

Tambahan modal disetor 2.651.244.367 18 2.651.244.367 Saldo laba

Telah ditentukan penggunaanya 100.000.000 20 100.000.000 Belum ditentukan penggunaanya 61.388.306.747 70.002.801.956

Jumlah Ekuitas 164.139.551.114 172.754.046.323

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 368.493.042.965 494.564.038.328

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

Page 6: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit B PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan

30 Juni 2011

30 Juni 2012

PENDAPATAN 3m Pembiayaan konsumen 39.124.699.743 22 44.143.552.326 Administrasi 16.932.777.737 23 28.509.948.753 Sewa pembiayaan 520.745.312 1.890.341.441 Lain-lain 472.571.107 24 1.227.717.262

Jumlah Pendapatan 57.050.793.899 75.771.559.781

BEBAN 3m Gaji dan tunjangan ( 13.882.187.000 ) 3o,25 ( 17.912.940.831 ) Umum dan administrasi ( 8.250.542.548 ) 3q,26 ( 9.817.762.711 ) Beban Pemasaran ( 6.731.122.719 ) ( 10.223.554.560 ) Beban bunga dan keuangan ( 9.329.759.106 ) 27 ( 15.144.131.809 ) Kerugian penurunan nilai ( 2.012.652.854 ) 3i ( 4.011.923.670 )

Jumlah Beban ( 40.206.264.227 ) ( 57.110.313.581 )

LABA USAHA 16.844.529.672 18.661.246.200 Bagian rugi dari entitas asosiasi - ( 792.561.525)

LABA SEBELUM PAJAK

PENGHASILAN 16.844.529.672 17.868.684.676

Pajak Penghasilan ( 4.512.577.908 ) 3n,14d ( 4.254.189.466 )

LABA BERSIH 12.331.951.764 13.614.495.209 PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - -

LABA KOMPREHENSIF 12.331.951.764 13.614.495.209

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 24,66 3p,21 27,22

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan

Page 7: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit C PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tambahan

modal Saldo laba

disetor Telah Belum Jumlah

Modal saham ditentukan ditentukan ekuitas

Saldo pada tanggal

1 Januari 2011 100.000.000.000 2.651.244.367 100.000.000 48.103.860.984 150.855.105.351

Dividen - - - (10.000.000.000) (10.000.000.000)

Laba bersih tahun berjalan

- - - 12.331.951.764 12.331.951.764 20

Saldo pada tanggal

30 Juni 2011 100.000.000.000 2.651.244.367 100.000.000 50.435.812.748 153.187.057.115

Saldo pada tanggal 100.000.000.000 2.651.244.367 100.000.000 61.388.306.747 164.139.551.114

1 Januari 2012

Dividen - - - (5.000.000.000) (5.000.000.000)

Laba bersih Periode berjalan

- - - 13.614.495.209 13.614.495.209

Saldo pada tanggal

30 Juni 2012 100.000.000.000 2.651.244.367 100.000.000 70.002.801.956 172.754.046.323

Page 8: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit D PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

LAPORAN ARUS KAS UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30 Juni 2011 30 Juni 2012 Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan kas dari:

Transaksi pembiayaan 294.145.546.317 418.337.593.348 Pendapatan bunga ( 45.874.889 ) 40.360.947 Piutang lain-lain 20.393.990 (130.076.455)

Pembayaran kas untuk: Transaksi pembiayaan (292.420.658.039) (446.244.052.411) Beban operasional ( 21.361.931.060) (38.505.890.255) Beban bunga ( 10.565.784.306) (38.064.602.081 Pajak penghasilan ( 3.417.346.698) (4.445.712.211) Hutang pajak ( 1.325.573.999) (1.536.687.652)

Kas bersih digunakan untuk

aktivitas Operasi ( 34.971.228.684) (110.549.066.771)

Arus kas dari aktivitas investasi Perolehan aset tetap ( 2.039.428.692) (2.586.768.316) ) Penerimaan dari penjualan aset tetap 243.500.000 110.441.315 Pembayaran kas dividen (10.000.000.000) ( 5.000.000.000)

Kas bersih digunakan untuk

aktivitas investasi ( 11.795.928.692 ) (7.476.327.001) )

Arus kas dari aktivitas pendanaan Penerimaan dari pinjaman bank 214.404.708.999 422.670.378.987 Pelunasan pinjaman bank ( (167.994.767.610 ) (308.165.463.090) )

Kas bersih diperoleh dari aktivitas Pendanaan 46.409.941.389 114.504.915.897

Kenaikan bersih kas dan setara kas ( 357.215.987) (3.520.477.875) Kas dan setara kas awal tahun 8.124.228.120 11.272.094.565

Kas dan setara kas akhir tahun 7.767.012.133 7.751.616.691

Page 9: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1

1. U M U M

a. Pendirian dan informasi umum Perusahaan PT Batavia Prosperindo Finance Tbk (“Perusahaan”), dahulu dikenal sebagai PT Bira Multi Finance, didirikan berdasarkan Akta No. 186 tanggal 12 Desember 1994 dari Djedjem Widjaja, S.H., M.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-18791.HT.01.01.TH.94 tanggal 22 Desember 1994 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 12 tanggal 9 Februari 1996, Tambahan No. 1584. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 20 Oktober 1999 yang diaktakan oleh Djedjem Widjaja, S.H., M.H., Notaris di Jakarta dengan Akta No. 42 tanggal 21 Desember 1999, pemegang saham Perusahaan menyetujui perubahan nama Perusahaan menjadi PT Bina Multi Finance. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C5143-HT.01.04.TH.2000 tanggal 6 Maret 2000. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan tanggal 16 Maret 2007 dan diaktakan oleh Sugito Tedjamulja, S.H., Notaris di Jakarta, dengan Akta No. 71, pemegang saham Perusahaan menyetujui perubahan nama Perusahaan menjadi PT Batavia Prosperindo Finance. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. W7-03581.HT.01.04.TH.2007 tanggal 4 April 2007 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 43 tanggal 29 Mei 2007.

Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 80 tanggal 21 September 2011 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan susunan Pengurus Perusahaan. Perubahan tersebut telah dilaporkan kepada dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-38503 tanggal 29 November 2011.

Kantor pusat Perusahaan terletak di Gedung Plaza Chase Lantai 12, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 21, Jakarta. Pada tanggal 30 Juni 2012, Perusahaan memiliki 39 (tiga puluh sembilan) jaringan usaha yang terdiri dari kantor cabang dan kantor perwakilan. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah di bidang sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen, anjak piutang, dan kartu kredit. Perusahaan memperoleh izin usaha sebagai perusahaan pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. 90/KMK.017/1995 tanggal 15 Februari 1995 dan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1995.

b . Penawaran umum saham Perusahaan

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 21 Oktober 2008 dan diaktakan oleh notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., Notaris di Jakarta, dengan Akta No. 156, rapat dengan musyawarah untuk mufakat menyetujui dan memutuskan untuk merubah seluruh Anggaran Dasar Perusahaan, antara lain sehubungan dengan persetujuan atas perubahan nama Perusahaan menjadi PT Batavia Prosperindo Finance Tbk; dalam rangka Penawaran Umum Saham kepada Masyarakat melalui Pasar Modal, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan yang berlaku di Pasar Modal. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-78289.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 24 Oktober 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 33 tanggal 24 April 2009, Tambahan No. 11470.

Page 10: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2

1. U M U M (Lanjutan) b . Penawaran umum saham Perusahaan (lanjutan)

Perubahan terakhir atas Anggaran Dasar Perusahaan dilakukan berdasarkan Akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., No. 45 tertanggal 7 Agustus 2009, untuk menyesuaikan Anggaran Dasar Perusahaan dengan Peraturan Bapepam – LK No. IX.J.1 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.

Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari PT Bursa Efek Indonesia berdasarkan suratnya No. Peng-P-00111/BEI.PSJ/P/05-2009 tanggal 25 Mei 2009 dan No. Peng-0002/BAI/ CAT/P/Jun-2009 tanggal 1 Juni 2009 untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham kepada Masyarakat sejumlah 450.000.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan harga penawaran Rp 110 per saham.

c. Dewan Komisaris dan Direksi

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan periode enam bulanan 30 Juni 2012, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

2 0 1 1 2 0 1 2

Komisaris Utama Irena Istary Iskandar Irena Istary Iskandar Komisaris dan

Komisaris Independen

Desti Liliati

Desti Liliati

Direktur Utama Markus Dinarto Pranoto Markus Dinarto Pranoto Direktur Keuangan Indah Mulyawan Indah Mulyawan

(Tidak Terafiliasi) Ruang lingkup Direktur Utama mencakup bidang hukum dan sumber daya manusia, ruang lingkup Direktur Pemasaran mencakup bidang pemasaran dan operasional, dan ruang lingkup Direktur Keuangan (Tidak Terafiliasi) mencakup bidang keuangan dan akuntansi. Susunan Komite Audit dan Manajemen Risiko Perusahaan pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan periode enam bulanan 30 Juni 2012 adalah sebagai berikut:

2 0 1 1 2 0 1 2

Ketua Desti Liliati Desti Liliati Anggota Emanuel Handoyo

Pranadjaja Emanuel Handoyo

Pranadjaja

Anggota Jimmy Cakranegara Jimmy Cakranegara

Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan periode enam bulanan 30 Juni 2012, Perusahaan mempekerjakan masing-masing sebanyak 489 dan 552 karyawan (Tidak diaudit).

Page 11: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3

2. PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PENGUNGKAPAN

a. Adopsi PSAK revisian, PSAK baru, dan ISAK revisian Kebijakan akuntansi yang diadopsi adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi tahun buku sebelumnya, kecuali pada tahun buku yang bersangkutan, Perusahaan mengadopsi seluruh Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang baru maupun yang direvisi yang berlaku efektif pada awal atau setelah tanggal 1 Januari 2011. Perubahan pada kebijakan akuntansi perusahaan telah disesuaikan sebagaimana dipersyaratkan oleh ketentuan transisi yang relevan di dalam PSAK dan ISAK terkait. Berikut ini adalah PSAK dan ISAK yang baru maupun yang telah mengalami perubahan yang relevan terhadap penyusunan laporan keuangan Perusahaan: - PSAK No.1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” - PSAK No.2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas” - PSAK No.5 (Revisi 2009), “ Segmen Operasi - PSAK No.7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” - PSAK No.8 (Revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan” - PSAK No.15 (Revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi” - PSAK No.23 (Revisi 2010), “Pendapatan” - PSAK No.25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan” - PSAK No.48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset” - PSAK No.57 (Revisi 2009), “Provisi,Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” Dampak dari perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan sehubungan dengan implementasi dari standar akuntansi baru di atas tidak signifikan kecuali untuk hal-hal berikut ini: i. Penyajian laporan keuangan

Perusahaan menerapkan PSAK No.1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011. Perubahan signifikan dari standar akuntansi tersebut terhadap Perusahaan adalah sebagai berikut:

- Laporan Keuangan Perusahaan terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keungan.

- Penambahan pengungkapan diperlukan seperti pertimbangan untuk menerapkan kebijakan akuntansi dan manajemen modal. Informasi komparatif telah disajikan kembali agar sesuai dengan standar tersebut. Karena perubahan pada kebijakan akuntansi hanya mempengaruhi aspek pengungkapan, maka tidak ada dampak terhadap laba persaham.

ii. Pengungkapan transaksi dengan pihak-pihak berelasi

Perusahan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak berelasi sesuai dengan ketentuan PSAK No.7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-piha Berelasi”.

Page 12: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4

2. PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PENGUNGKAPAN (Lanjutan)

a. Adopsi PSAK revision, PSAK baru, dan ISAK revision (Lanjutan) Jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilaksanakan dengan ataupun tidak dilaksanakan dengan syarat serta kondisi normal yang sama untuk pihak yang bukan berelasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Sejak tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan mengungkapkan jumlah kompensasi yang di bayarkan oleh Perusahaan kepada karyawa kunci sebagaimana yang disyaratkan dalam PSAK No.7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Kompensasi yang diuangkapkan dalam laporan keuangan Perusahaan mencakup haji dan tunjangan, dan imbalan kerja. Karena perubahan pada kebijakan akuntansi hanya mempengaruhi aspek pengungkapan, maka tidak ada dampak terhadap laba per saham.

b. PSAK baru dan PSAK revisian dan ISAK baru yang telah diterbitkan namun belum berlaku efektif.

Perusahaan belum mengadopsi PSAK dan ISAK yang telah diterbitkan namun belum berlaku efektif untuk periode yang berawal 1 Januari 2012 ataupun setelahnya sebagai berikut:

- PSAK No.10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing” - PSAK No.24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja” - PSAK No.46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan” - PSAK No.50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan Penyajian” - PSAK No.56 (Revisi 2010), “Laba Per Saham” - PSAK No.60, “Intrumen Keuangan:Pengungkapan”

Perusahaan saat ini sedang mempertimbangkan dampak PSAK baru dan revision dan ISAK baru yang telah diterbitkan namun belum berlaku efektif terhadap laporan keuangan.

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

Kebijakan akuntansi yang signifikan, yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan untuk periode enam bulanan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan Peraturan No VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. KEP-06/PM/2000 pada tanggal 13 Maret 2000 yang dirubah berdasarkan Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. KEP-554/BL/2010 pada tanggal 30 Desember 2010. Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep nilai historis dan atas dasar akrual, kecuali dinyatakan secara khusus.Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung, dengan mengelompokkan arus kas ke dalam kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Seluruh angka dalam laporan keuangan ini disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus.

Page 13: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

5

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

b. Transaksi dan Penjabaran Mata Uang Asing

Transaksi di dalam mata uang asing diukur dengan mata uang fungsional Perusahaan dan dicatat pada tanggal awal pengakuan mata uang fungsional pada kurs nilai tukar yang mendekati tanggal transaksi. Aset dan liabilitas moneter dinyatakan dalam mata uang asing yang dijabarkan pada nilai tukar pada akhir periode pelaporan. Item-item non moneter yang diukur pada biaya historis di dalam mata uang asing dijabarkan dengan mengunakan kurs nilai tukar pada tanggal transaksi awal. Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah Indonesia. Transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Laba atau rugi kurs yang timbul akibat penjabaran pos aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

c. Aset dan kewajiban Keuangan Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen dan piutang lain-lain. Liabilitas keuangan Perusahaan terdiri dari pinjaman bank dan beban yang masih harus dibayar.

c.1. Klasifikasi

Pada saat pengakuan awal, Perusahaan mengelompokan seluruh aset keuangannya sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Seluruh liabilitas keuangan Perusahaan dikelompokan sebagai laibilitas keuangan yang di ukur pada biaya perolehan diamortisasi.

c.2. Pengakuan

Perusahaan pada awalnya mengakui aset keuangan dan kewajiban keuangan pada tanggal perolehan.Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau kewajiban keuangan Perusahaan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan kewajiban keuangan. Pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya. Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya dan pendapatan yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu kewajiban keuangan dan merupakan biaya dan pendapatan tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk kewajiban keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah hutang yang diakui pada awal pengakuan kewajiban (sebelum tanggal 1 Januari 2010, biaya transaksi dicatat pada akun beban tangguhan dan bukan merupakan bagian dari piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan). Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan pembiayaan konsumen dan pendapatan sewa

Page 14: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

c.2. Pengakuan (Lanjutan)

pembiayaan untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan kewajiban keuangan (sebelum tanggal 1 Januari 2010, amortisasi biaya transaksi dicatat sebagai pengurang dari pendapatan pembiayaan konsumen dan pendapatan sewa pembiayaan, tergantung skema biaya transaksi). Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lihat Catatan 3c.5) dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

c.3. Penghentian Pengakuan

Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau Perusahaan mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Perusahaan secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Perusahaan diakui sebagai aset atau kewajiban secara terpisah. Perusahaan menghentikan pengakuan kewajiban keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Dalam transaksi dimana Perusahaan secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Perusahaan menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perusahaan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau kewajiban. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Perusahaan tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, yang ditentukan oleh besarnya perubahan nilai aset yang ditransfer. Perusahaan menghapusbukukan saldo piutang pembiayaan konsumen pada saat Perusahaan menentukan bahwa aset tersebut tidak dapat ditagih lagi. Penerimaan atau pemulihan kembali atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain.

c.4. Saling Hapus Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika, dan hanya jika, Perusahaan memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui t ersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan asset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan.

Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika, dan hanya jika, Perusahaan memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.

Page 15: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

c.5. Pengukuran Biaya Perolehan Diamortisasi

Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan adalah jumlah aset atau kewajiban keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan penyisihan kerugian penurunan nilai untuk aset keuangan.

c.6. Pengukuran Nilai Wajar

Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm's length transaction) pada tanggal pengukuran. Jika tersedia, Perusahaan mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Perusahaan menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model).

Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkan penggunaan taksiran yang bersifat spesifik dari Perusahaan, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang diterima dalam penetapan harga instrumen keuangan.

Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian (risk-return) yang melekat pada instrumen keuangan. Perusahaan mengkalibrasi teknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama atau atas dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi. Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jika nilai wajar dari instrumen keuangan tersebut ditentukan dengan perbandingan dengan transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi dari suatu instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan ulang), atau berdasarkan suatu teknik penilaian yang variabelnya hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi. Jika harga transaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrumen keuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan selisih antara harga transaksi dan nilai yang sebelumnya diperoleh dari model penilaian diakui dalam laporan laba rugi setelah pengakuan awal tergantung pada masing-masing fakta dan keadaaan dari transaksi tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut

Page 16: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

c.6. Pengukuran Nilai Wajar (Lanjutan)

didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup. Nilai wajar mencerminkan risiko kredit atas instrumen keuangan dan termasuk penyesuaian yang dilakukan untuk memasukkan risiko kredit Perusahaan dan pihak lawan, mana yang lebih sesuai. Taksiran nilai wajar yang diperoleh dari model penilaian akan disesuaikan untuk mempertimbangkan faktor-faktor lainnya, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian model penilaian, sepanjang Perusahaan yakin bahwa keterlibatan suatu pasar pihak ketiga akan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dalam penetapan harga suatu transaksi.

d. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari uang kas, uang yang ditempatkan di bank serta deposito berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman serta tidak dibatasi penggunaannya. Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya atas pinjaman atau digunakan sebagai jaminan dikeluarkan dari akun kas dan setara kas dan disajikan terpisah.

e. Akuntansi Sewa Pembiayaan

Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut.

Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.

Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

Page 17: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

f. Piutang Pembiayaan Konsumen

Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian pembiayaan bersama, pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan penyisihan kerugian piutang. Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dan jumlah pokok pembiayaan, yang diakui sebagai pendapatan sepanjang jangka waktu kontrak berdasarkan suatu tarif pengembalian konstan. Sejak tanggal 1 Januari 2010, piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang setelah pengakuan awal, dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (lihat Catatan 3c.5). Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam periode berjalan.

g. Pembiayaan Bersama

Dalam pembiayaan bersama, Perusahaan berhak menentukan tingkat bunga yang lebih tinggi kepada konsumen dibandingkan tingkat bunga yang ditetapkan dalam perjanjian pembiayaan bersama dengan penyedia fasilitas pembiayaan bersama. Untuk pembiayaan bersama dengan recourse, seluruh jumlah angsuran dari pelanggan dicatat sebagai piutang pembiayaan konsumen, sedangkan kredit yang diberikan oleh penyedia dana dicatat sebagai pinjaman yang diterima (pendekatan bruto). Bunga yang dikenakan kepada pelanggan dicatat sebagai pendapatan pembiayaan konsumen dan bunga yang dikenakan oleh penyedia dana dicatat sebagai beban bunga di laporan laba rugi. Untuk pembiayaan bersama tanpa recourse, hanya porsi jumlah angsuran piutang yang dibiayai Perusahaan yang dicatat sebagai piutang pembiayaan konsumen di neraca (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan di laporan laba rugi setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak pihak-pihak lain yang berpartisipasi pada transaksi pembiayaan bersama tersebut.

h. Anjak Piutang Anjak piutang tanpa recourse diperlakukan sebagai penjualan piutang. Selisih antara nilai piutang alihan dengan jurnlah dana yang diterima ditambah retensi diakui sebagai kerugian atas transaksi anjak piutang. Kerugian atas transaksi anjak piutang tanpa recourse diakui sebagai beban pada saat transaksi dan disajikan dalam laporan laba rugi sebagai beban usaha. Anjak piutang dengan recourse diakui sebagai kewajiban anjak piutang sebesar nilai piutang yang dialihkan. Selisih antara nilai piutang yang dialihkan dengan dana yang diterima ditambah retensi diakui sebagai beban bunga selama periode anjak piutang. Kewajiban anjak piutang disajikan dalam neraca sebesar nilai piutang yang dialihkan dikurangi retensi dan beban bunga yang belum diamortisasi.

Page 18: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

i. Identifikasi dan Pengukuran Penurunan Nilai

Sebelum tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menetapkan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan berdasarkan penelaahan secara keseluruhan terhadap keadaan akun piutang pada akhir periode, dengan mempertimbangkan umur piutang pembiayaan konsumen. Sejak tanggal 1 Januari 2010, pada setiap tanggal neraca, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif telah terjadinya penurunan nilai atas aset keuangan Perusahaan. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, restrukturisasi piutang oleh Perusahaan dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur akan dinyatakan pailit, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur dalam kelompok tersebut, atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut. Perusahaan menentukan bukti penurunan nilai atas piutang pembiayaan konsumennya secara kolektif karena manajemen yakin bahwa piutang pembiayaan konsumen ini memiliki karakteristik kredit yang sejenis. Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara kolektif, Perusahaan menggunakan model statistik dari tren historis atas probabilitas wanprestasi, waktu pemulihan kembali dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit terkini sedemikian rupa sehingga dapat mengakibatkan kerugian aktual yang jumlahnya akan lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang ditentukan oleh model historis. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan waktu yang diharapkan untuk pemulihan di masa datang akan diperbandingkan secara berkala terhadap hasil aktual untuk memastikan estimasi tersebut masih memadai. Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui menyebabkan kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi.

piutang pembiayaan konsumen akan dihapusbukukan setelah menunggak lebih dari 210 hari. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat diterima.

Page 19: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

j. Beban Dibayar di Muka

Beban dibayar di muka dibebankan selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.

k. Aset Tetap Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutannya. Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, sebagai berikut:

Masa manfaat

Tahun

Inventaris kantor 4 – 5 Kendaraan Bermotor 5

Biaya untuk perbaikan atau perawatan aset tetap untuk menjaga manfaat keekonomian masa yang akan datang dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Pengeluaran y ang menambah masa manfaat atau meningkatkan manfaat ekonomis di masa yang akan datang seperti peningkatan kapasitas dan perbaikan kualitas keluaran atau standar kinerja dikapitalisasi.

Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok asset tetap berikut akumulasi penyusutan yang bersangkutan, dan keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan suatu aset tetap diakui sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.

l. Agunan yang Diambil Alih

Agunan yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian piutang pembiayaan konsumen dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen terkait atau nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih. Selisih antara nilai tercatat dan nilai realisasi bersih dicatat sebagai penyisihan penurunan nilai atas agunan yang diambil alih dan dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

Beban sehubungan dengan perolehan dan pemeliharaan agunan yang diambil alih tersebut dibebankan pada saat terjadinya. Konsumen memberi kuasa kepada Perusahaan untuk menjual agunan yang diambil alih ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang pembiayaan konsumen bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian pembiayaan.

Konsumen berhak atas selisih lebih antara nilai penjualan dengan saldo piutang pembiayaan konsumen. Jika terjadi selisih kurang, kerugian yang terjadi dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

Page 20: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

m. Pengakuan Pendapatan dan Beban

m.1.Pendapatan Pembiayaan Konsumen dan Sewa Pembiayaan, Pendapatan Bunga dan Beban Bunga

Pendapatan pembiayaan konsumen, sewa pembiayaan, pendapatan bunga dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Beban provisi yang dibayar dimuka sehubungan dengan pinjaman yang diterima diakui sebagai pengurang atas pinjaman yang terkait dan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (menggunakan metode garis lurus pada tahun 2009) dan dicatat sebagai bagian dari beban keuangan.

Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau kewajiban keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat dari aset keuangan atau kewajiban keuangan.

Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian di masa mendatang. Perhitungan suku bunga efektif mencakup seluruh biaya dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, termasuk biaya transaksi.

m.2.Pendapatan Lain-lain

Pendapatan administrasi diakui pada saat perjanjian pembiayaan konsumen ditandatangani. Pendapatan denda keterlambatan dan pinalti diakui pada saat denda keterlambatan dan pinalti diterima.

m.3.Beban

Beban diakui dengan metode akrual.

n. Pajak Penghasilan

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca.

Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Page 21: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

o. Penyisihan Imbalan Kerja

Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

p. Laba Bersih per Saham

Sesuai dengan PSAK No. 56, ”Laba per Saham”, laba bersih per saham, pada tanggal neraca, dihitung berdasarkan laba bersih dibagi dengan jumlah rata-rata tertimbang harian dari modal saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh.

q. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Definisi pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang digunakan adalah sesuai dengan yang dinyatakan dalam PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimew

Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan dengan, atau tidak dengan, syarat dan kondisi normal, sebagaimana yang dilakukan dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan

r . Informasi Segmen

Informasi segmen dalam laporan keuangan disajikan berdasarkan segmen usaha sebagai segmen primer dan segmen geografis sebagai segmen sekunder.

Sebuah segmen geografis menyediakan jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkungan ekonomi lain.

Page 22: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

s. Penurunan Nilai dari Aset Tetap dan Aset Lainnya

Pada tanggal neraca Perusahaan menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset.

Aset tetap dan aset lainnya, termasuk aset tak berwujud ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai atau apakah telah terjadi perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali.

Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah yang lebih tinggi di antara harga jual neto dan nilai pakai aset.

Dalam rangka menguji penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah.

t. Investasi pada entitas asosiasi

Entitas asosiasi adalah suatu entitas, dimana Perusahaan memiliki pengaruh signifikan, namun tidak mengendalikan, atas kebijakan keuangan dan operasi entitas tersebut. Pengaruh signifikan dianggap ada jika Perusahaan memiliki antara 20% dan 50% dari hak suara entitas lainnya.

Investasi pada perusahaan anak dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dan diakui sebesar biaya awal. Biaya atas investasi tersebut meliputi biaya transaksi.

4. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN

Penyajian laporan keuangan Perusahaan memerlukan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah pendapatan, beban, aset dan liabilitas yang dilaporkan, dan pengungkapan liabilitas kontinjensi pada tanggal pelaporan. Namun demikian, ketidakpastian tentang asumsi dan estimasi ini dapat mengakibatkan hasil penyesuaian materi untuk nilai buku aset atau pasiva yang berpengaruh pada periode di masa depan.

a. Penilaian dalam menerapkan kebijakan akuntansi

i. Pajak penghasilan

Perusahaan ini memiliki eksposur ke pajak penghasilan. Penilaian yang signifikan melibatkan penentuan provisi pajak penghasilan. Ada beberapa transaksi dan perhitungan untuk penentuan ketidakpastian pajak ultimate selama bisnis. Perusahaan mengakui liabilitas untuk isu pajak diharapkan berdasarkan pada perkiraan kapan pajak tambahan akan jatuh tempo. Di mana hasil akhir pajak dari hal ini berbeda dari jumlah awal diakui, perbedaan tersebut akan mempengaruhi arus pendapatan pajak dan pajak yang ditangguhkan dengan ketentuan pada periode penentuan dibuat. Nilai buku perusahaan saat ini dan hutang pajak penghasilan yang ditangguhkan pada akhir pelaporan periode adalah sekitar Rp 4.254.189.467 dan Rp 7.361.140.157 selama tahun berakhir 30 Juni 2012 dan 2011, masing-masing.

Page 23: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15

4. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan)

ii. Penilaian instrument keuangan

- Harga kuotasi di pasar yang aktif untuk instrumen keuangan yang sejenis. - Teknik penilaian berdasarkan input yang dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini

adalah instrumen keuangan yang dinilai dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen yang sejenis; harga kuotasi untuk instrumen keuangan yang sejenis di pasar yang kurang aktif; atau teknik penilaian lainnya dimana seluruh input signifikan yang digunakan dapat diobservasi secara langsung ataupun tidak langsung dari data yang tersedia di pasar.

- Teknik penilaian yang menggunakan input signifikan yang tidak dapat diobservasi. Termasuk

dalam kategori ini adalah semua instrumen keuangan dimana teknik penilaiannya menggunakan input yang bukan merupakan data yang dapat diobservasi dan input yang tidak dapat diobservasi tersebut dapat memiliki dampak signifikan terhadap penilaian instrumen keuangan. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkan harga kuotasi untuk instrumen yang sejenis dimana terdapat penyesuaian signifikan yang tidak dapat diobservasi atau asumsi-asumsi yang diperlukan untuk mencerminkan selisih antara instrumen keuangan yang diperbandingkan.

Nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif didasarkan pada kuotasi harga pasar. Untuk seluruh instrumen keuangan lainnya, Perusahaan menentukan nilai wajar menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian termasuk model nilai tunai dan arus kas yang didiskontokan, dan perbandingan dengan instrumen yang sejenis dimana terdapat harga pasar yang dapat diobservasi. Asumsi dan input yang digunakan dalam teknik penilaian dapat termasuk suku bunga bebas risiko (risk-free) dan suku bunga acuan, credit spread dan variabel lainnya yang digunakan dalam mengestimasi tingkat diskonto, harga obligasi, kurs mata uang asing, serta tingkat kerentanan dan korelasi harga yang diharapkan. Tujuan dari teknik penilaian adalah penentuan nilai wajar yang mencerminkan harga dari instrumen keuangan pada tanggal pelaporan yang akan ditentukan oleh para partisipan di pasar dalam suatu transaksi yang wajar.

b. Sumber utama ketidakpastian penilaian Kunci asumsi tentang masa depan dan kunci sumber estimasi ketidakpastian di akhir periode

pelaporan, memiliki risiko yang signifikan menyebabkan penyesuaian materi untuk membawa jumlah aset dan liabilitas dalam tahun anggaran berikutnya dibahas di bawah ini

i. Masa manfaat Aset tetap

Biaya aset tetap disusutkan dengan berbasis garis lurus yang diperkirakan dengan masa manfaat peralatan. Manajemen memperkirakan masa manfaat peralatan ini menjadi 4 tahun sesuai dengan penerapan di industri pada umumnya. Perubahan dalam tingkat penggunaan yang diharapkan dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat peralatan dan nilai-nilai sisa aset-aset ini, oleh karena itu, biaya penyusutan masa depan dapat direvisi. Nilai buku peralatan pada akhir periode pelaporan diungkapkan dalam catatan 10 untuk laporan keuangan.

Page 24: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16

4. PERTIMBANGAN ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (Lanjutan) b. Sumber utama ketidakpastian penilaian (Lanjutan)

ii. Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan

Evaluasi atas kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan di Catatan 3i. Evaluasi penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif mencakup kerugian kredit yang melekat pada portofolio piutang pembiayaan konsumen dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat bukti obyektif bahwa telah terjadi penurunan nilai piutang dalam portofolio tersebut, namun penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan perlunya untuk membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit, dan faktor-faktor ekonomi. Dalam mengestimasi penyisihan yang dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan keadaan ekonomi saat ini. Ketepatan dari penyisihan ini bergantung pada asumsi model dan parameter yang digunakan dalam penentuan penyisihan kolektif.

iii. Penentuan nilai wajar

Dalam menentukan nilai wajar atas aset keuangan dan kewajiban keuangan dimana tidak terdapat harga pasar yang dapat diobservasi, Perusahaan harus menggunakan teknik penilaian seperti dijelaskan pada Catatan 3c.6. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan tidak memiliki harga yang transparan, nilai wajarnya menjadi kurang obyektif dan karenanya, membutuhkan tingkat pertimbangan (judgement) yang beragam, tergantung pada likuiditas, konsentrasi, ketidakpastian faktor pasar, asumsi penentuan harga dan risiko lainnya yang mempengaruhi instrumen tertentu.

Page 25: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

17

5. KAS DAN SETARA KAS

31 Desember 2011

30 Juni 2012

K a s 1.148.794.695 1.547.466.990

B a n k

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 4.222.265.799 1.834.920.079 PT Bank Central Asia Tbk 4.056.811.458 2.499.811.402 PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 665.118.901 612.988.958 PT Bank Permata Tbk 406.657.677 655.690.685 PT Bank Victoria

International Tbk 258.492.046 42.737.565 PT Bank Mutiara Tbk 48.903.057 182.283.658 PT Bank Internasional

Indonesia Tbk 28.484.925 34.737.449 PT Bank ICBC Indonesia 224.991.338 162.459.400 PT Bank Victoria Syariah

(d/h PT Bank Swaguna) 36.092.710 36.479.782 PT Bank Bukopin Tbk 46.141.267 37.967.533 PT Bank DKI 44.461.022 45.205.987 PT Bank ICB Bumiputera Tbk

(d/h PT Bank Bumiputera Tbk) 3.169.277 PT Bank CIMB Niaga Tbk 3.163.117

(d/h Bank Lippo Tbk dan PT Bank Niaga Tbk) 69.994.019 42.053.751

PT Bank Mega Tbk 6.671.416 6.593.056 PT Bank Sinarmas

(d/h PT Bank Shinta Indonesia) 5.051.118 5.051.118 PT Bank OCBC NISP Tbk 2.000.000

10.123.299.870 6.204.149.701

J u m l a h 11.272.094.565 7.751.616.690

4% -

Tingkat suku bunga setahun untuk kas bank berkisar 1,00% - 2,00% untuk periode enam bulanan 30 Juni 2012 dan tahun berakhir 31 Desember 2011.

Page 26: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18

6. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN

31 Desember 2011

30 Juni 2012

Pihak ketiga

Piutang sewa pembiayaan – Bruto 4.159.855.000 74.346.825.802 Dikurangi:

Biaya transaksi ditangguhkan ( 6.131.216 ) -

4.153.723.784 74.346.825.802

Dikurangi: Pendapatan sewa pembiayaan

yang belum diakui ( 658.058.594 ) ( 14.399.037.186 )

J u m l a h 3.495.665.190 59.947.788.616

Dikurangi:

Penyisihan kerugian penurunan nilai ( 303.538.698 ) ( 572.543.506 )

Piutang sewa pembiayaan -

B e r s i h 3.192.126.492 59.375.245.110

Pada Periode enam bulanan yang berakhir 30 Juni 2012 dan 2011, suku bunga efektif per tahun yang dikenakan untuk sewa pembiayaan masing-masing antara 16.00% - 20,85% dan 17,00% - 22,03%.

Rincian atas jatuh tempo kontraktual (ditunjukkan dengan arus kas kontraktual yang tidak

didiskonto) dari piutang sewa pembiayaan – bruto sesuai dengan tanggal jatuh temponya masing-masing pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan periode enam bulanan 30 Juni 2012, sebagai berikut:

2 0 1 1 2 0 1 2

2011 301.164.000 - 2012 2.110.931.000 14.486.370.000 2013 1.048.656.000 28.972.740.000 2014 699.104.000 22.696.924.000 2015 - 8.190.791.802

J u m l a h 4.159.855.000 74.346.825.802

Page 27: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19

6. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN (Lanjutan) Rincian analisa umur atas jatuh tempo kontraktual (ditunjukkan dengan arus kas kontraktual yang tidak didiskonto) dari angsuran piutang sewa pembiayaan bruto adalah sebagai berikut:

31 Desember

2011 30 Juni

2012

Belum jatuh tempo 4.159.855.000 74.346.825.802 Telah jatuh tempo:

61 – 90 hari - -

J u m l a h 4.159.855.000 74.346.825.802

Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang sewa pembiayaan adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut. Piutang sewa pembiayaan digunakan sebagai jaminan yang diterima dari bank (Catatan 13) Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

31 Desember 2011

30 Juni 2012

Saldo per 1 Januari 182.691.702 303.538.698 Penyisihan selama tahun berjalan 120.846.996 269.004.808 Penghapusan selama tahun berjalan ( - ) ( - )

Saldo 303.538.698 572.543.506

Page 28: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

20

7. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN

31 Desember 2011

30 Juni 2012

Piutang pembiayaan konsumen -

Bruto Pihak ketiga Pembiayaan sendiri 373.214.858.000 448.518.427.001 Pembiayaan yang dibiayai

Bersama pihak-pihak lain- Without recourse 10.276.784.786 18.812.583.324

383.491.642.786 467.331.010.325

Dikurangi: Biaya transaksi ditangguhkan 3.969.407.161 4.610.031.969

387.461.049.948 471.941.042.294

Dikurangi: Pendapatan yang belum diakui

Pihak ketiga Pembiayaan sendiri ( 61.291.983.271 ) ( 76.187.442.050) Pembiayaan yang dibiayai

Bersama pihak-pihak lain- Without recourse ( 3.226.637.464) ( 3.928.200.798)

( 64.518.620.735) ( 80.115.642.848)

J u m l a h 322.942.429.213 391.825.399.447

Dikurangi:

Penyisihan penurunan nilai ( 8.165.465.294 ) ( 8.681.367.915 )

Piutang pembiayaan konsumen -

B e r s i h 314.776.963.919 383.144.031.532

Saldo piutang pembiayaan konsumen-pembiayaan sendiri tersebut di atas telah di kurangi dengan kelebihan biaya atas pelunasan dan pembayaran angsuran dari pelanggan yang belum diketahui indentitasnya yaitu sejumlah Rp 3.264.570.735 dan Rp 2.170.474.084 pada periode enam bulanan pada tanggal 30 Juni 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011.

Rincian atas jatuh tempo kontraktual (ditunjukkan dengan arus kas kontraktual yang tidak didiskonto) dari piutang pembiayaan konsumen - bruto sesuai dengan tanggal jatuh temponya masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2012, sebagai berikut:

Page 29: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

21

7. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (Lanjutan)

2 0 1 1 2 0 1 2

2011 23.847.674.000 - 2012 173.956.796.787 125.596.332.000 2013 140.427.532.000 193.715.043.000 2014 43.405.099.000 104.995.385.000 2015 dan selanjutnya 1.854.541.000 43.024.250.325

J u m l a h 383.491.642.787 467.331.010.325

Pada periode enam bulanan pada tanggal yang berakhir 30 Juni 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011, suku bunga efektif per tahun untuk pembiayaan konsumen masing-masing berkisar antara 12,71% - 46,14% dan 12,71% - 44,09%. Kendaraan bermotor yang dibiayai oleh Perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kehilangan dan kerusakan kepada beberapa perusahaan asuransi pihak ketiga (Catatan 29). Rincian analisa umur atas jatuh tempo kontraktual dari angsuran piutang pembiayaan konsumen bruto adalah sebagai berikut:

31 Desember 2011

30 Juni 2012

Belum jatuh tempo 374.687.544.786 457.255.184.325 Telah jatuh tempo:

1-30 hari 1.770.190.000 2.378.232.000 31-60 hari 744.682.000 1.230.812.000 61-90 hari 723.083.000 615.846.000 Lebih dari 90 hari 5.566.143.000 5.850.936.000

J u m l a h 383.491.642.786 467.331.010.325

Page 30: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22

7. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (Lanjutan) Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang pembiayaan konsumen adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut. Piutang pembiayaan konsumen digunakan sebagai jaminan pinjaman yang diterima dari bank (Catatan 13).

Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

31 Desember 2011

30 Juni 2012

Saldo per 1 Januari 4.137.647.316 8.165.465.294 Penyisihan selama tahun berjalan 6.976.365.457 3.742.918.862 Penghapusan selama tahun berjalan ( 2.948.547.479 ) ( 3.227.016.241 )

Saldo 8.165.465.294 8.681.367.915

8. PIUTANG LAIN-LAIN

31 Desember 2011

30 Juni 2012

Pihak yang mempunyai hubungan

Istimewa Piutang karyawan 133.865.845 263.942.300

J u m l a h 133.865.845 263.942.300

Perusahaan tidak membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai karena manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih.

9. BEBAN DIBAYAR DI MUKA

31 Desember 2011

30 Juni 2012

Pihak ketiga S e w a 4.373.498.535 5.286.323.661 Lain-lain 1.113.091.688 2.320.909.422

J u m l a h 5.486.590.223 7.607.233.083

Page 31: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

23

10. ASET TETAP

30 Juni 2012

Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir 1 Januari

Biaya perolehan Pemilikan langsung Inventaris kantor 7.639.565.932 1.265.397.950 8.904.963.863 Kendaraan

bermotor 8.229.699.442 1.321.370.386 (195.274.357) 9.276.422.231

15.869.265.374 2.586.768.336 (195.274.357) 17.988.492.883

Akumlasi penyusutan

Pemilikan langsung Inventaris kantor 4.901.728.430 628.590.320 5.530.318.730 Kendaraan

bermotor 4.168.063.927 809.645.138 (102.715.652) 4.874.993.414

9.069.792.357 1.438.235.458 (102.715.652) 10.405.312.144

Jumlah tercatat 6.799.473.017 7.855.447.190

Beban penyusutan dialokasikan pada beban umum dan administrasi masing-masing sebesar Rp 2.502.566.379 dan Rp 1.438.235.458 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan untuk periode enam bulanan pada tanggal 30 Juni 2012 (Catatan 26).

31 Desember 2011

Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir 1 Januari 31 Desember

Biaya perolehan Pemilikan langsung Inventaris kantor 6.072.019.357 1.567.546.576 - 7.639.565.932 Kendaraan

bermotor 6.792.468.618 1.929.403.304 ( 492.172.464 ) 8.229.699.442

12.864.487.975 3.496.949.880 ( 492.172.464 ) 15.869.265.374

Akumulasi penyusutan

Pemilikan langsung Inventaris kantor 3.826.511.964 1.075.216.466 - 4.901.728.430 Kendaraan

bermotor 2.820.071.575 1.427.349.913 ( 79.357.541 ) 4.168.063.927

6.646.583.539 2.502.566.379 ( 79.357.541 ) 9.069.792.357

Jumlah tercatat 6.217.904.436 6.799.473.017

Page 32: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24

10. ASET TETAP (Lanjutan)

Rincian laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:

31 Desember 2011

30 Juni 2012

Penerimaan hasil penjualan

aset tetap 490.500.000 203.000.000 Jumlah tercatat aset tetap ( 412.814.916 ) ( 92.558.685 )

Laba penjualan aset tetap 77.685.084 110.441.315

Keuntungan atas penjualan aset tetap diakui sebagai bagian dari “Pendapatan Lain-lain” pada laporan laba rugi (Catatan 24). Pada periode enam bulanan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, kendaraan bermotor telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya kepada asuransi PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk dengan jumlah pertanggungan masing–masing sebesar Rp 5.636.050.000 (2012) dan Rp 4.727.050.000 (2011), PT Asuransi Sinar Mas sebesar Rp 440.000.000 (2012) dan Rp 440.000.000 (2011), PT Asuransi Indrapura sebesar Rp 3.455.500.000 (2012) dan Rp 3.330.550.000 (2011) dan PT Asuransi Bina Data Arta Tbk sebesar Rp 260.000.000 (2012) dan Rp 375.000.000 (2011). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi kendaraan bermotor tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai atas aset tetap pada tanggal neraca.

11. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI Pada bulan Agustus 2011, Perusahaan melakukan investasi pada entitas asuransi pada PT Malacca Trust Wuwungan Insurance (d/h PT Asuransi Wuwungan) sebesar Rp 17.500.000.000, dengan persentase kepemilikan sebesar 25%.

2 0 1 1 2 0 1 2

Harga perolehan Saldo awal - 17.263.697.477 Perolehan 17.500.000.000 -

Saldo akhir 17.500.000.000 17.263.697.477

Akumulasi kerugian penurunan nilai Saldo awal - - Kerugian penurunan nilai yang

diakui dalam tahun berjalan (236.302.523) (792.561.525)

Saldo akhir 17.263.697.477 16.471.135.952

Page 33: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25

11. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI (Lanjutan)

Rincian entitas asosiasi yang dimiliki oleh Perusahaan adalah sebagai berikut:

Kepemilikan Nama entitas Kegiatan Utama Tempat Per tanggal

asosiasi Beroperasi 30 Juni 2012

PT Malacca Trust

Wuwungan Insurance Asuransi Indonesia 25%

12. ASET LAIN-LAIN

2 0 1 1 2 0 1 2

Renovasi gedung 6.461.371.056 8.162.258.929 Dikurangi:

Akumulasi amortisasi ( 4.213.190.303 ) ( 5.178.461.099 )

2.248.180.753 2.983.797.830 Agunan yang diambil alih 5.742.939.491 7.284.910.799 Uang jaminan sewa 459.490.000 474.490.000

J u m l a h 8.450.610.244 10.743.198.629

Pada periode enam bulanan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, Perusahaan tidak membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai atas agunan yang diambil alih karena manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi terjadinya penurunan nilai atas jumlah tercatat agunan yang diambil alih tersebut. Beban amortisasi dialokasikan pada beban umum dan administrasi masing-masing sebesar Rp 773.528.706 dan Rp 1.303.651.814 untuk tanggal yang berakhir pada 30 Juni 2012 dan 2011 (Catatan 26).

Page 34: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26

PINJAMAN BANK 13. Pinjaman Bank

31 Desember

2011

30 Juni 2012

Pihak ketiga PT Bank Central Asia Tbk 68.380.261.177 104.003.311.327

PT Bank Victoria International Tbk 54.976.108.067 86.560.650.742 PT Bank Internasional Indonesia Tbk 47.972.869.478 68.755.567.034 PT Bank ICBC Indonesia 15.273.661.211 11.107.939.799 PT Bank Permata 10.723.880.846 29.790.016.570 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 12.587.135.813

197.023.4523922 312.804.621.285 Dikurangi:

Biaya transaksi yang belum diamortisasi ( 1.303.327.857 ) (2.276.252.466)

J u m l a h 196.023.452.922 310.528.368.819

PT Bank Central Asia Tbk Berdasarkan Akta No. 22 tanggal 12 Agustus 2010 dari Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Central Asia Tbk menandatangani Perjanjian Kredit Pinjaman Dengan Angsuran yang digunakan untuk modal kerja dengan batas maksimum sebesar Rp 100 milyar. Fasilitas pinjaman ini berlaku sejak 12 Agustus 2010 dan akan berakhir pada tanggal 12 Agustus 2011. Pinjaman ini dikenakan bunga tetap sebesar 11,50% per tahun dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen saat ini dan yang akan datang dengan nilai penjaminan sebesar 125,00% dari jumlah pinjaman yang outstanding. Berdasarkan Perjanjian No.0030/W08/SBK/SPPK/2012 tanggal 13 Februari 2012, PT.Bank BCA Tbk menyetujui pemberian tambahan fasilitas Kredit (2) sebesar Rp.100 Miliar dengan jangka Waktu 3 Tahun dengan suku bunga 11.00% per tahun . Pada tanggal 30 Juni 2012, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian fasilitas pinjaman ini. PT Bank Victoria International Tbk

Berdasarkan Akta No. 86 tanggal 21 September 2006 dari Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Victoria International Tbk menandatangani Perjanjian Kredit Pinjaman Tetap Dengan Angsuran (PTDA) dengan batas maksimum sebesar Rp 30 milyar. Perjanjian tersebut akan berakhir pada tanggal 21 September 2007. Atas pinjaman tersebut Perusahaan dikenakan bunga per tahun sebesar 17,50% pada tahun 2006 dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dan kendaraan bermotor yang diikat secara fidusia (Catatan 8).

Page 35: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27

13. Pinjaman Bank (lanjutan) PT Bank Victoria International Tbk (lanjutan) Perusahaan juga memperoleh fasilitas Pinjaman Rekening Koran (PRK) dari PT Bank Victoria International Tbk berdasarkan Akta No. 94 tanggal 30 Juli 2007 dari Suwarni Sukiman, S.H., Notaris di Jakarta, dengan batas maksimum sebesar Rp 15 milyar yang digunakan untuk Kredit Modal Kerja. Fasilitas ini dijamin secara fidusia sebagaimana dalam Akta No. 22 tanggal 11 Juni 2007 dari Suwarni Sukiman, S.H., Notaris di Jakarta. Jangka waktu fasilitas kredit tersebut berlaku sampai dengan 31 Juli 2008 dan dikenakan suku bunga efektif per tahun sebesar 12,00%. Berdasarkan Akta No. 51 tanggal 16 Mei 2008 dari Suwarni Sukiman, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Victoria International Tbk menandatangani Perubahan I Perjanjian Kredit yang dijamin secara fidusia sebagaimana dalam Akta No. 54 tanggal 16 Mei 2008 dari Suwarni Sukiman, S.H., notaris di Jakarta. Berdasarkan Perubahan Perjanjian tersebut, PT Bank Victoria International Tbk menyetujui untuk peningkatan dan perpanjangan fasilitas Pinjaman Rekening Koran (PRK) yang semula sebesar Rp 15 milyar menjadi sebesar Rp 20 milyar. Jangka waktu berlaku sampai dengan tanggal 31 Juli 2009. Pada saat penandatanganan, Perusahaan dikenakan suku bunga efektif per tahun sebesar 12,50%.

Kedua perjanjian fasilitas pinjaman ini telah mengalami beberapa kali perubahan dan pada tanggal 16 Juli 2009, PT Bank Victoria International Tbk menyetujui untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas Kredit Pinjaman Tetap Dengan Angsuran (PTDA) Non Revolving dengan batas maksimum sebesar Rp 50 milyar dan fasilitas Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan batas maksimum sebesar Rp 20 milyar. Kedua fasilitas tersebut berlaku sejak tanggal 31 Juli 2009 dan berakhir sampai dengan tanggal 31 Juli 2010. Pinjaman tersebut dikenakan suku bunga tetap sebesar 14,50% per tahun untuk PTDA dan suku bunga mengambang sebesar 14,50% per tahun untuk PRK.

Perubahan terakhir kedua fasilitas pinjaman berdasarkan Perubahan II terhadap Perjanjian Kredit yang dikuatkan oleh Akta No. 103 tanggal 31 Maret 2010 dari Suwarni Sukiman, S.H., Notaris di Jakarta, PT Bank Victoria International Tbk menyetujui untuk memperpanjang jangka waktu kedua fasilitas pinjaman sampai dengan 31 Juli 2011. Pinjaman tersebut dikenakan suku bunga tetap sebesar 13,00% per tahun.Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 12,00% per tahun masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2011. Sebagaimana yang dinyatakan dalam perjanjian antara Perusahaan dan PT Bank Victoria International Tbk, Perusahaan tidak diperbolehkan untuk meminjam dari atau meminjamkan uang kepada pihak ketiga manapun, selain yang berkaitan dengan usaha sehari-hari, bertindak sebagai penjamin atas utang pihak ketiga dan mengubah Anggaran Dasar, susunan anggota direksi dan komisaris serta susunan para pemegang saham tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PT Bank Victoria International Tbk Berdasarkan surat permohonan dari Perusahaan pada tanggal 26 September 2008, PT Bank Victoria International Tbk telah menyetujui untuk mencabut negative covenant tersebut. Berdasarkan Akta No. 33 tanggal 11 Juli 2011 dari Suwarni Sukirman S.H., Notaris dari Jakarta. Perusahaan dan PT Bank Victoria International Tbk. menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas kredit pinjaman tetap dengan angsuran (PTDA III) Non Revolving dengan batas maksimum sebesar Rp 60 milyar dan fasilitas Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan batas maksimum sebesar Rp 10 milyar. Kedua fasilitas tersebut berlaku sejak tanggal 31 Juli 2011 dan berakhir sampai dengan 31 Juli 2012. Pinjaman tersebut dikenakan suku bunga tetap sebesar 11.25% - 12,75% pertahun untuk PTDA dan suku bunga mengambang sebesar 13% pertahun untuk PRK.

Page 36: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

28

13. Pinjaman Bank (lanjutan) PT Bank Victoria International Tbk (lanjutan) Berdasarkan Akta No. 34 tanggal 09 Mei 2012 dari Suwarni Sukirman S.H., Notaris dari Jakarta. Perusahaan dan PT Bank Victoria International Tbk. menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas kredit pinjaman tetap dengan angsuran (PTDA IV) Non Revolving dengan batas maksimum sebesar Rp 25 milyar untuk pembiayaan kendaraan bermotor roda empat (mobil) dan fasilitas Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan batas maksimum sebesar Rp 10 milyar. Kedua fasilitas tersebut berlaku sejak tanggal 09 Mei 2012 dan berakhir sampai dengan 09 Februari 2013. Pinjaman tersebut dikenakan suku bunga tetap sebesar 11.25% - 11,75% pertahun untuk PTDA dan suku bunga mengambang sebesar 13% pertahun untuk PRK. Berdasarkan Akta No. 37 tanggal 09 Mei 2012 dari Suwarni Sukirman S.H., Notaris dari Jakarta. Perusahaan dan PT Bank Victoria International Tbk. menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas kredit pinjaman tetap dengan angsuran (PTDA V) Non Revolving dengan batas maksimum sebesar Rp 25 milyar untuk pembiayaan alat berat . Fasilitas tersebut berlaku sejak tanggal 09 Mei 2012 dan berakhir sampai dengan 09 Februari 2013. Pinjaman tersebut dikenakan suku bunga tetap sebesar 12.25% - 12,75% pertahun untuk PTDA. Pada tanggal 30 Juni 2012, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian fasilitas pinjaman ini.

PT Bank Internasional Indonesia Tbk

Berdasarkan Akta No. 63 tanggal 22 Juni 2006 dari Veronica Nataadmadja, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Internasional Indonesia Tbk menandatangani Perjanjian Kredit Pinjaman Berjangka (Term-Loan) dengan batas maksimum sebesar Rp 20 milyar untuk tujuan pembiayaan aktivitas pembiayaan konsumen. Perjanjian tersebut berakhir pada tanggal 22 Desember 2009. Atas pinjaman tersebut Perusahaan dikenakan bunga per tahun sebesar SBI + 3,75% - 3,875% pada tahun 2006 dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen yang diikat secara fidusia berdasarkan Akta No. 64 tanggal 22 Juni 2006 dari Veronica Nataadmadja, S.H., Notaris di Jakarta. Perjanjian pinjaman ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta No. 15 tanggal 8 Oktober 2009 dari Veronica Nataadmadja, S.H., Notaris di Jakarta. Perusahaan dan PT Bank Internasional Indonesia Tbk menandatangani Perubahan Perjanjian Kredit Pinjaman Berjangka (Term Loan) sebagai berikut:

- Term-Loan I dengan batas maksimum sebesar Rp 20 milyar dengan jumlah baki debet pada tanggal 24 September 2009 sebesar Rp 9.025.472,87 yang dimulai sejak tanggal 22 Juni 2006 dan berakhir pada tanggal 22 Desember 2009. Fasilitas Term-Loan I sudah dilunasi pada tanggal 13 Oktober 2009;

- Term-Loan II dengan batas maksimum sebesar Rp 30 milyar dengan jumlah pinjaman yang outstanding pada tanggal 24 September 2009 sebesar Rp 1.822.100.585,29 yang dimulai sejak tanggal 22 Februari 2007 ditambah jangka waktu penarikan selama 6 (enam) bulan dan berakhir pada tanggal 22 Agustus 2010;

Page 37: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29

13. Pinjaman Bank (lanjutan) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (Lanjutan)

- Term-Loan III dengan batas maksimum sebesar Rp 45.039.155.823,20 dengan jumlah pinjaman

yang outstanding pada tanggal 24 September 2009 sebesar Rp 9.828.512.457,50 yang dimulai sejak tanggal 1 November 2007 ditambah jangka waktu penarikan selama 6 (enam) bulan dan akan berakhir pada tanggal 1 Mei 2011;

- Term-Loan IV dengan batas maksimum sebesar Rp 50 milyar yang dimulai sejak tanggal 8 Oktober 2009 ditambah jangka waktu penarikan selama 9 (sembilan) bulan dan akan berakhir pada tanggal 8 Juli 2013;

- Suku bunga per tahun dikenakan dalam dua suku bunga, yaitu jika piutang kurang dari atau sampai dengan 1 (satu) tahun maka suku bunga yang dikenakan sebesar SBI + 3,75%, dan jika piutang lebih dari 1 (satu) tahun maka suku bunga yang dikenakan sebesar SBI + 3,875%.

Atas Perubahan Perjanjian Kredit Pinjaman Berjangka (Term-Loan) tersebut maka berdasarkan Akta No. 18 tanggal 8 Oktober 2009 dari Veronica Nataadmadja, S.H., Notaris di Jakarta, disetujui untuk dilakukan Pengubahan terhadap Akta Jaminan Fidusia sebagai berikut: - Nilai jaminan fidusia sebesar Rp 76.347.928.388; - Berdasarkan daftar piutang pembiayaan konsumen Perusahaan tertanggal 7 Oktober 2009, nilai

objek jaminan fidusia sebesar Rp 13.674.804.846.

Berdasarkan Akta No. 66 tanggal 30 November 2010 dari Safira Hayati, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Internasional Indonesia Tbk Tbk menandatangani Perubahan Perjanjian Kredit Pinjaman Berjangka (Term-Loan) sebagai berikut:

- Term-Loan III dengan batas maksimum sebesar Rp 45.039.155.823,20 dengan jumlah pinjaman yang outstanding pada tanggal 27 Oktober 2010 sebesar Rp 948.000.000 yang dimulai sejak tanggal 1 November 2007 ditambah jangka waktu penarikan selama 6 (enam) bulan dan akan berakhir pada tanggal 1 Mei 2011;

- Term-Loan IV dengan batas maksimum sebesar Rp 50 milyar dengan jumlah pinjaman yang outstanding pada tanggal 27 Oktober 2010 sebesar Rp 33.554.000.000 yang dimulai sejak tanggal 8 Oktober 2009 ditambah jangka waktu penarikan selama 9 (sembilan) bulan dan akan berakhir pada tanggal 8 Juli 2013;

- Suku bunga per tahun untuk kedua fasilitas pinjaman di atas dikenakan suku bunga tetap.

- Term-Loan V dengan batas maksimum sebesar Rp 100 milyar yang dimulai sejak tanggal 1

Desember 2010 ditambah jangka waktu penarikan selama 12 (dua belas) bulan dan akan berakhir pada tanggal 1 Desember 2014;

- Suku bunga per tahun yang dikenakan untuk Term-Loan V diklasifikasikan dalam dua suku bunga, yaitu jika piutang kurang dari atau sampai dengan 1 (satu) tahun maka suku bunga tetap yang dikenakan sebesar 12,00%, dan jika piutang lebih dari 1 (satu) tahun maka suku bunga yang dikenakan sebesar 12,50%.

Berdasarkan Perjanjian No.S.2012/DIR CORP BANKING tanggal 24 Januari 2012, PT.Bank Internasional Indonesia Tbk menyetujui permohonan perpanjang availability period sampai dengan tanggal 30 April 2012.

Page 38: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30

13. Pinjaman Bank (lanjutan) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (Lanjutan) Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 11,75% - 12,00% dan 12,00% - 12,25% per tahun masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 . Pada tanggal 30 Juni 2012, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian fasilitas pinjaman ini. PT Bank ICBC Indonesia Berdasarkan Akta No. 99 dan No. 100 tanggal 7 September 2010 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank ICBC Indonesia menandatangani Perjanjian Kredit Pinjaman Tetap dengan angsuran I dan II dengan maksimum pinjaman masing-masing sebesar Rp 10 milyar dan Rp 15 milyar. Fasilitas pinjaman ini berakhir pada tanggal 7 November 2010. Jangka waktu pembiayaan 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan fasilitas. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 12,00% per tahun dan dijamin dengan piutang pembayaran konsumen yang diikat secara fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp 27,5 milyar. Pada tanggal 30 Juni 2012, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian fasilitas pinjaman ini. PT Bank Permata Tbk Berdasarkan Akta No. 14 dan No. 15 tanggal 7 November 2007 dari Ny. Pudji Redjeki Irawati, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan mengadakan Persetujuan Kerjasama Pembiayaan Consumer Asset Purchase with Recourse dengan PT Bank Permata Tbk. Perusahaan setuju untuk menjual dan mengalihkan piutang pembiayaan konsumen kepada PT Bank Permata Tbk, dan PT Bank Permata Tbk setuju untuk membeli piutang pembiayaan konsumen Perusahaan tersebut sampai dengan jumlah maksimum sebesar Rp 30 milyar. Jangka waktu pembiayaan yaitu minimal 6 (enam) bulan dan maksimal 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal pencairan fasilitas. Berdasarkan Akta-akta tersebut di atas, fasilitas pinjaman tersebut dikenakan bunga tetap per tahun sebesar:

1 tahun : 12,75% 2 tahun : 13,00% 3 tahun : 13,25%

Pinjaman tersebut dijamin dengan menggunakan metode Current Payment Guarantee dan Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) milik nasabah yang disimpan di PT Bank Permata Tbk. Berdasarkan Akta No. 64 tanggal 25 Maret 2010 dari Ny. Sjarmeini S. Chandra, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Permata Tbk menandatangani Fasilitas Pembiayaan Piutang - Revolving dengan batas maksimum sebesar Rp 30 milyar.

Page 39: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31

13. PINJAMAN BANK (Lanjutan) PT Bank Permata Tbk (Lanjutan)

Berdasarkan Akta No. 34 tanggal 19 November 2010 dari Ny. Sjarmeini S. Chandra, S.H., Notaris di Jakarta, PT Bank Permata Tbk memberikan tambahan Fasilitas Pembiayaan Piutang – Revolving sebesar Rp 20 milyar, sehingga maksimum pinjaman sebesar Rp 50 milyar. Jangka waktu pembayaran atas Fasilitas tersebut minimal 6 bulan dan maksimal 36 bulan sesuai jatuh tempo piutang. Fasilitas pinjaman ini berlaku sejak 19 November 2010 dan akan berakhir pada tanggal 19 November 2011.

Berdasarkan surat perubahan kedua atas perjanjian pemberian pinjaman atas piutang pembiayaan kendaraan No. KK-RF/11/1905/AMD/FI tanggal 24 November 2011, PT.Bank Permata Tbk menyetujui untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas sampai dengan 19 Januari 2012. Pinjaman ini dikenakan bunga tetap menurut pemberitahuan dari bank pada setiap penarikan dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen yang diikat secara fidusia serta Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) milik nasabah yang disimpan di PT Bank Permata Tbk. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 12,50% dan 13,00% per tahun masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011.

Pada tanggal 30 Juni 2012, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebut dalam perjanjian fasilitas pinjaman ini.

14. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR

31 Desember 2011

30 Juni 2012

Pihak ketiga Premi asuransi 342.207.510 817.355.605 B u n g a 898.386.486 1.344.979.298 Lainnya - 716.866.772 Pihak berelasi Premi asuransi 526.183.074 479.448.915

J u m l a h 1.766.777.070 3.358.650.590

Lihat Catatan 28 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi

Page 40: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32

15. PERPAJAKAN

a. Hutang Pajak

31 Desember 2011

30 Juni 2012

Pajak Penghasilan:

Pasal 21 277.691.801 204.666.521 Pasal 23 590.405 6.687.335 Pasal 25 452.730.531 515.814.472 Pasal 4(2) final 23.666.666 25.968.482 Pasal 29 1.124.667.390 1.585.920.720

J u m l a h 1.879.346.793 2.339.057.530

b. Pajak penghasilan badan

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, sebagaimana yang disajikan dalam laporan laba rugi dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan untuk periode enam bulanan yang berakhir 30 Juni 2012, adalah sebagai berikut:

2 0 1 1

2 0 1 2

Laba sebelum pajak penghasilan 30.645.585.920 17.868.684.676

Beda temporer:

Beban imbalan kerja 1.343.745.634 900.000.000 Penyusutan aset tetap 190.397.375 140.982.309 Kerugian Investasi 236.302.523 792.561.525 Beban pemasaran (3.969.407.161) (1.989.867.612)

Beda tetap:

Jamuan dan representasi 325.229.888 135.251.883 Perawatan kendaraan 86.843.299 77.716.556 Pajak Penghasilan 1.900.236.117 - Pendapatan bunga yang kena

pajak final ( 96.360.819) (40.360.947 ) Penyusutan aset tetap 158.317.367 77.716.556 Keuntungan (kerugian)

penjualan aset tetap 28.231.323 24.580.352

Taksiran laba kena pajak 30.849.121.465 17.955.024.502

15. PERPAJAKAN

b. Hutang Pajak

31 Desember 2011

29 Februari 2012

Page 41: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33

15. PERPAJAKAN (lanjutan)

Taksiran Laba Kena Pajak 30.849.121.465 17.955.024.502 Taksiran beban pajak kini:

2 0 1 2

25% x 17.955.024.502 - 4.488.756.126

2 0 1 1

25% x Rp 30.849.121.000 7.712.280.279 -

7.712.280.279 4.488.756.126

Dikurangi:

Kredit pajak penghasilan

Pajak Penghasilan Pasal 25 ( 6.587.612.889 ) ( 2.902.835.406 )

Taksiran pajak penghasilan

badan terhutang 1.124.667.390 1.585.920.720

Besarnya pajak terhutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self-assessment). Kantor pajak dapat melakukan pemeriksaan pajak dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak pajak terhutang.

c. Aset Pajak Tangguhan

2012 m

31 Desember Dikreditkan 30 Juni 2011 (dibebankan) 2012 ke laporan laba rugi/

Aset pajak tangguhan Penyusutan aset

tetap ( 53.357.588 ) 9.566.659 ( 43.790.924 ) Penyisihan imbalan

kerja 1.170.978.771 225.000.000 1.395.978.766

Aset pajak tangguhan 1.117.621.183 234.566.659 1.352.187.842

Page 42: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

34

15. PERPAJAKAN (lanjutan)

c. Aset Pajak Tangguhan (Lanjutan)

Desember 2011

31 Desember Dikreditkan 31 Desember 2010 (dibebankan) 2011 ke laporan laba rugi

Aset pajak tangguhan

tetap ( 81.117.547 ) 27.759.959 ( 53.357.588 ) Penyisihan imbalan

kerja 847.598.608 323.380.163 1.170.978.771

Aset pajak tangguhan 766.481.061 351.140.122 1.117.621.183

Pengakuan pemanfaatan aset pajak tangguhan oleh Perusahaan terkait dengan laba kena pajak di masa yang akan datang dan kelebihan laba yang dihasilkan oleh pemulihan beda temporer yang dapat dikenakan pajak.

Beban pajak penghasilan

31 Desember 2011

30 Juni 2012

Pajak kini ( 7.712.280.279 ) ( 4.488.756.126 ) Pajak tangguhan 351.140.122 234.566.659

Beban pajak penghasilan ( 7.361.140.157 ) ( 4.254.189.467 )

d. Administrasi Berdasarkan undang-undang, perseroan terbuka dapat memperoleh pengurangan tarif 5% dari tariff pajak penghasilan normal jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: (i) Sedikitnya 40% dari jumlah keseluruhan saham yang disetor dimiliki oleh public; (ii) Pemegang saham public harus terdiri dari sedikitnya 300 individu, setiap individu

mempunyai kurang dari 5% dari jumlah keseluruhan saham disetor; (iii) Kedua kondisi ini dipelihara setidaknya 6 bulan (183 ) dalam tahun pajak.

Untuk tahun pajak 2010, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan di atas dan memperoleh pengurangan tariff sebesar 5% dari tariff pajak penghasilan normal.

Sedangan periode pajak berakhir tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 perusahaan tidak memperoleh pengurangan tarif 5% dikarenakan perusahaan tidak memenuhi seluruh persyaratan di atas.

Page 43: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

35

16. KEWAJIBAN MANFAAT PASCA KERJA

Perusahaan memiliki seluruh program pensiun dengan imbalan pasti yang tidak didanai yang mencakup secara substansial seluruh karyawan tetapnya. Perusahaan mengakui kewajiban manfaat pensiun sesuai dengan UU Republik Indonesia No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Provisi bagi kewajiban manfaat pensiun didasarkan pada laporan aktuaris independen, PT Binaputera Jaga Hikmah. Metode yang digunakan di dalam penilaian aktuarial adakah metode „Projected Unit Credit‟ dan tabel mortalitas mengacu pada Tabel Mortalita Indonesia II (TMI-II).

Beban kewajiban manfaat pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif adalah:

31 Desember 2011

30 Juni 2012

Beban jasa kini 1.004.766.653 900.000.000 Beban bunga 338.978.980 -

J u m l a h 1.343.745.634 900.000.000

Jumlah yang termasuk di dalam laporan posisi keuangan yang timbul dari kewajiban terhadap kewajiban manfaat pasca kerja adalah sebagai berikut:

31 Desember 2011

30 Juni 2012

Nilai kini kewajiban yang

tidak didanai 5.748.003.800 5.583.915.066 Kerugian aktuarial yang

belum diakui ( 1.064.088.734 ) ( - )

J u m l a h 4.683.915.066 5.583.915.066

Mutasi liabilitas neto di laporan posisi keuaangan adalah sebagai berikut:

31 Desember 2011

30 Juni 2012

Saldo per 1 Januari 3.390.394.432 4.683.915.066 Pesangon tahun berjalan (50.225.000) - Beban tahun berjalan 1.343.745.634 900.000.000

Saldo 4.683.915.066 5.583.915.066

Perhitungan imbalan kerja tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dihitung oleh aktuaris independen PT.Binaputera Jaya Hikmah dengan mengunakan metode Projected Unit Credit.

Page 44: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36

17. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham Perusahaan pada periode enam bulanan pada tanggal yang berakhir 30 Juni 2012 dan untuk Tahun berakhir 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

30 Juni 2012

Nama pemegang saham

Jumlah saham Persentase kepemilikan

Jumlah modal saham

PT Batavia Prosperindo

Internasional 950.000.000 95,00 % 95.000.000.000 Masyarakat:

Pemegang saham lokal

9.612.500 0.95 % 952.100.000

Pemegang saham asing

40.387.500 4,05 % 4.047.900.000

J u m l a h 1.000.000.000 100,00 % 100.000.000.000

31 Desember 2011

Nama pemegang saham

Jumlah saham Persentase kepemilikan

Jumlah modal saham

PT Batavia Prosperindo

Internasional 950.000.000 95,00 % 95.000.000.000 Masyarakat:

Pemegang saham lokal

9.622.000 0.96 % 962.200.000

Pemegang saham asing

40.378.000 4,04 % 4.037.800.000

J u m l a h 1.000.000.000 100,00 % 100.000.000.000

Berdasarkan Perjanjian Jual beli saham pada tanggal 20 September 2010 antara Perusahaan yang bergerak di bidang konsultan manajemen dan bisnis, dan PT.Batavia Prosperindo Sekuritas (“BPS”), BPI setuju untuk membeli 549.986.250 lembar saham Perusahaan dari BPS. Pada bulan Desember 2010, BPI membeli 386.729.000 lembar saham Perusahaan dari publik.

Pada bulan Januari 2011, PT.Batavia Prosperindo Internasional (“BPI”) membeli tambahan 13.284.750 lembar saham Perusahaan dari publik.

Page 45: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

37

18. TAMBAHAN MODAL DISETOR

31 Desember

2011 30 Juni

2012

Tambahan modal disetor dari

Penawaran Umum Saham Perdana 49.500.000.000 49.500.000.000

Modal disetor (nilai nominal) ( 45.000.000.000 ) ( 45.000.000.000 )

Modal disetor dari kelebihan

nilai nominal 4.500.000.000 4.500.000.000 Biaya emisi saham ( 1.848.755.633 ) ( 1.848.755.633 )

Tambahan modal disetor - Bersih

2.651.244.367

2.651.244.367

19. DIVIDEN KAS Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang tercantum di dalam Akta No.271 tanggal 27 April 2012 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 5.000.000.000 yang diambil dari laba bersih tahun 2011. Perusahaan telah membayarkan dividen tunai ini di tahun 2012. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang tercantum di dalam Akta No.236 tanggal 20 April 2011 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 10.000.000.000 yang diambil dari laba bersih tahun 2010. Perusahaan telah membayarkan dividen tunai ini di tahun 2011. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang tercantum di dalam Akta No. 120 tanggal 18 Mei 2010 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 1.000.000.000 yang diambil dari laba bersih tahun 2009. Perusahaan telah membayarkan dividen tunai ini di tahun 2010.

20. CADANGAN UMUM Undang-undang No. 40 tahun 2007 (“Undang-undang”) tentang Perusahaan Terbatas mengharuskan seluruh perusahaan untuk membuat penyisihan cadangan umum sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk pembentukan penyisihan tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan telah membentuk cadangan umum sebesar Rp. 100.000.000, mewakili 1% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh, yang diambil dari laba bersih tahun 2009.

Page 46: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

38

21. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih kepada pemegang saham dengan rata-rata tertimbang jumlah lembar saham yang beredar pada periode bersangkutan.

30 Juni 2011

30 Juni 2012

Laba bersih kepada pemegang

Saham 12.331.951.763 13.614.495.209 Jumlah rata-rata saham beredar

500.000.000 500.000.000

Laba bersih per saham dasar 24.66 27,22

22. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN

30 Juni 2011

30 Juni 2012

Pendapatan pembiayaan

Konsumen Pihak ketiga 56.617.241.776 69.053.890.210

Dikurangi:

Bagian pendapatan yang dibiayai bank-bank sehubungan dengan transaksi pembiayaan bersama, penerusan pinjaman dan pengembalian piutang

(17.492.542.034) (24.910.337.884)

Jumlah – Bersih 39.124.699.742 44.143.552.326

Biaya transaksi merupakan pendapatan dan beban yang dapat diatribusikan secara langsung dengan transaksi sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen dan disajikan secara bersih. Sebelum tanggal 1 Januari 2011, biaya transaksi sehubungan dengan komisi keagenan asuransi ditambahkan pada jumlah piutang pembiayaan konsumen maupun investasi neto sewa pembiayaan kemudian diamortisasi sesuai dengan umur piutang tersebut berdasarkan metode suku bunga efektif. Amortisasi dari biaya transaksi dicatat sebagai bagian dari pendapatan pembiayaan konsumen dana pendapatan sewa pembiayaan. Efektif sejak 1 Januari 2011, biaya transaksi sehubungan dengan komisi keagenan asuransi diakui secara langsung di laporan laba rugi komprehensif oleh Perusahaan dan tidak dicatat sebagai bagian dari pendapatan pembiayaan konsumen dan pendapatan sewa pembiayaan.

Page 47: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39

23. PENDAPATAN ADMINISTRASI

30 Juni 2011

30 Juni 2012

Asuransi 7.812.405.772 16.409.706.348 Administrasi 6.226.945.019 8.157.555.490 Denda 2.893.426.946 3.942.686.915

Jumlah 16.932.777.737 28.509.948.753

24. PENDAPATAN LAIN-LAIN

30 Juni 2011

30 Juni 2012

Laba penjualan agunan yang

Dihapus bukukan 360.023.000 1.076.915.000 Pendapatan keuangan 47.771.817 40.360.947 Laba penjualan aset tetap

(Catatan 10) 64.776.290 110.441.315

J u m l a h 472.571.107 1.227.717.262

25. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN

30 Juni 2011

30 Juni 2012

Gaji dan tunjangan 12.909.852.501 16.706.705.523 Imbalan kerja

(Catatan 16) 750.000.000 900.000.000 Pelatihan dan pendidikan 42.989.998 57.348.398 Jamsostek 179.344.501 248.886.910

J u m l a h 13.882.187.000 17.912.940.831

Beban gaji dan tunjangan adalah termasuk kompensasi yang diterima Direksi Perusahaan (catatan 28)

Page 48: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

40

26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

30 Juni 2011

30 Juni 2012

Penyusutan aset tetap

(Catatan 10) 1.192.621.218 1.438.235.459 Telekomunikasi 1.109.353.181 1.309.047.088 S e w a 1.164.587.844 1.452.334.993 Perlengkapan kantor

(Catatan 28) 623.672.153 874.296.099 Perbaikan dan perawatan 693.061.177 812.761.922 Amortisasi aset lain-lain

(Catatan 12) 766.366.583 773.528.706 Transportasi 419.896.994 449.573.446 Honorarium tenaga ahli

(Catatan 28) 384.288.500 175.918.886 Perjalanan dinas 327.366.234 507.182.364 Utilitas 398.607.494 514.737.240 Asuransi 221.745.645 298.034.773 Jamuan dan representasi 104.110.375 135.251.883 Administrasi 138.332.498 211.937.142 Lainnya 706.532.652 864.922.710

J u m l a h 8.250.542.548 9.817.762.711

27. BEBAN KEUANGAN

30 Juni 2011

30 Juni 2012

Bunga atas pinjaman bank

yang diterima 9.329.759.106 15.144.131.809

J u m l a h 9.329.759.106 15.144.131.809

Page 49: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

41

28. SIFAT HUBUNGAN, SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak berelasi. Sifat hubungan dan transaksi Perusahaan dengan pihak yang berelasi adalah sebagai berikut: Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Sifat hubungan istimewa Transaksi PT Batavia Prosperindo Pemegang saham Jasa manajemen dan

Internasional jasa cleaning service

PT Malacca Trust Wuwungan Insurance

Associate Company

Beban yang masih harus dibayar

Transaksi–transaksi dan saldo kepada/dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

a. Beban yang masih harus dibayar (Catatan 14)

31 Desember 2 0 1 1

30 Juni 2012

Premi Asuransi 526.183.074 479.448.915

Persentase terhadap

jumlah Lianilitas 0.26% 0.15%

b. Perlengkapan kantor (Catatan 26)

31 Desember 2011

30 Juni 2012

PT Batavia Prosperindo

Internasional 84.000.000 66.000.000

Persentase terhadap

jumlah beban 0,09% 0.11%

Page 50: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

42

28. SIFAT HUBUNGAN, SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)

c. Beban Gaji dan tunjangan (Catatan 25)

2011 2012

Personil manajemen kunci Gaji dan tunjangan 3.353.327.295 1.959.929.899 Imbalan Kerja 755.906.800 -

4.109.234.095 1.959.929.899

Persentase terhadap jumlah Aset 4.23% 3,43%

29. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING

Pihak ketiga

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Berdasarkan Akta No. 14 tanggal 30 Mei 2008 dari N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama II (PKS II). PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Perusahaan telah sepakat dan setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan bersama untuk nasabah, di mana Perusahaan bertindak sebagai Manajer Fasilitas dan/atau Manajer Jaminan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Porsi keseluruhan pembiayaan bersama adalah sebesar Rp 100 miliar di mana jumlah porsi pembiayaan untuk Perusahaan minimum sebesar 5% dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk maksimum sebesar 95% dari jumlah fasilitas pembiayaan bersama kepada setiap nasabah. Perjanjian kerjasama tersebut akan berakhir pada tanggal 29 November 2012. Berdasarkan perubahan tersebut di atas, pinjaman tersebut dikenakan bunga tetap per tahun sebesar:

Tenor pinjaman s.d. 1 tahun : 16,00% Tenor pinjaman > 1 - 2 tahun : 16,50% Tenor pinjaman > 2 - 3 tahun : 17,00%

Fasilitas tersebut bersifat revolving dan dijamin dengan kendaraan yang dibiayai dan diikat secara fidusia. Berdasarkan Perubahan Perjanjian Kerjasama I PKS I) tanggal 2 Juni 2008, Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyetujui perubahan sifat pembiayaan fasilitas yang memiliki batas maksimum sebesar Rp 50 miliar menjadi non-revolving.

Page 51: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

43

29. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) Pihak ketiga (lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Lanjutan) Berdasarkan Akta No. 3 tanggal 10 Maret 2009 dari N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama III (PKS III). PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Perusahaan telah sepakat dan setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan bersama untuk nasabah, di mana Perusahaan bertindak sebagai Manajer Fasilitas dan/atau Manajer Jaminan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Porsi keseluruhan pembiayaan bersama adalah sebesar Rp 100 miliar di mana jumlah porsi pembiayaan untuk Perusahaan minimum sebesar 5% dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk maksimum sebesar 95% dari jumlah fasilitas pembiayaan bersama kepada setiap nasabah. Jangka waktu fasilitas selama 54 (lima puluh empat) bulan sejak penandatangan perjanjian kerjasama. Berdasarkan Akta tersebut di atas, pinjaman tersebut dikenakan bunga tetap per tahun sebesar:

Tenor pinjaman s.d. 1 tahun : 15,50% Tenor pinjaman > 1 - 2 tahun : 15,75% Tenor pinjaman > 2 - 3 tahun : 16,00%

Fasilitas tersebut bersifat revolving dan dijamin dengan kendaraan yang dibiayai dan diikat secara fidusia. Berdasarkan Perubahan Perjanjian Kerjasama II (PKS II) tanggal 10 Maret 2009, Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyetujui perubahan sifat pembiayaan fasilitas yang memiliki batas maksimum sebesar Rp 100 miliar menjadi non-revolving. Berdasarkan Akta No. 7 tanggal 14 Desember 2009 dari N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama IV (PKS IV). PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Perusahaan telah sepakat dan setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan bersama untuk nasabah, di mana Perusahaan bertindak sebagai Manajer Fasilitas dan/atau Manajer Jaminan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Porsi keseluruhan pembiayaan bersama adalah sebesar Rp 85 miliar di mana jumlah porsi pembiayaan untuk Perusahaan minimum sebesar 5% dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk maksimum sebesar 95% dari jumlah fasilitas pembiayaan bersama kepada setiap nasabah. Jangka waktu fasilitas selama 48 (empat puluh delapan) bulan sejak penandatanganan perjanjian kerjasama. Berdasarkan Akta tersebut di atas, pinjaman tersebut dikenakan bunga tetap per tahun sebesar:

Tenor pinjaman s.d. 1 tahun : 12,50% Tenor pinjaman > 1 - 2 tahun : 12,75% Tenor pinjaman > 2 - 3 tahun : 13,00%

Fasilitas tersebut bersifat revolving dan dijamin dengan kendaraan yang dibiayai dan diikat secara fidusia.

Page 52: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

44

29. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) Pihak ketiga (lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Lanjutan) Berdasarkan Perubahan Perjanjian Kerjasama III (PKS III) tanggal 14 Desember 2009, Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyetujui perubahan sifat pembiayaan fasilitas yang memiliki batas maksimum sebesar Rp 100 miliar menjadi non-revolving.

Berdasarkan Akta No. 16 tanggal 11 Juni 2010 dari N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama V (PKS V). PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Perusahaan telah sepakat dan setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan bersama untuk nasabah, di mana Perusahaan bertindak sebagai Manajer

Fasilitas dan/atau Manajer Jaminan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Porsi keseluruhan pembiayaan bersama adalah sebesar Rp 85 miliar di mana jumlah porsi pembiayaan untuk Perusahaan minimum sebesar 5% dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk maksimum sebesar 95% dari jumlah fasilitas pembiayaan bersama kepada setiap nasabah. Jangka waktu fasilitas selama 54 (lima puluh empat) bulan sejak penandatanganan perjanjian kerjasama.

Berdasarkan Akta tersebut di atas, pinjaman tersebut dikenakan bunga tetap per tahun sebesar:

Tenor pinjaman s.d. 1 tahun : 12,75% Tenor pinjaman > 1 - 2 tahun : 12,75% Tenor pinjaman > 2 - 3 tahun : 13,00%

Fasilitas tersebut bersifat revolving dan dijamin dengan kendaraan yang dibiayai dan diikat secara fidusia.

Berdasarkan Perubahan Perjanjian Kerjasama IV (PKS IV) tanggal 11 Juni 2010, Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyetujui perubahan sifat pembiayaan fasilitas yang memiliki batas maksimum sebesar Rp 85 miliar menjadi non-revolving.

Berdasarkan Akta No. 8 tanggal 16 Februari 2011 dari N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama VI (PKS VI). PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Perusahaan telah sepakat dan setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan bersama untuk nasabah, di mana Perusahaan bertindak sebagai Manajer Fasilitas dan/atau Manajer Jaminan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Porsi keseluruhan pembiayaan bersama adalah sebesar Rp 100 miliar di mana jumlah porsi pembiayaan untuk Perusahaan minimum sebesar 5% dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk maksimum sebesar 95% dari jumlah fasilitas pembiayaan bersama kepada setiap nasabah. Jangka waktu fasilitas selama 54 (lima puluh empat) bulan sejak penandatanganan perjanjian kerjasama.

Berdasarkan Akta tersebut di atas, pinjaman tersebut dikenakan bunga tetap per tahun sebesar:

Tenor pinjaman s.d. 1 tahun : 12,00% Tenor pinjaman > 1 - 2 tahun : 12,25% Tenor pinjaman > 2 - 3 tahun : 12,50%

Page 53: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

45

29. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) Pihak ketiga (lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Lanjutan) Fasilitas tersebut bersifat revolving dan dijamin dengan kendaraan yang dibiayai dan diikat secara fidusia. Berdasarkan Perubahan Perjanjian Kerjasama V (PKS V) tanggal 16 Februari 2011, Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyetujui perubahan sifat pembiayaan fasilitas yang memiliki batas maksimum sebesar Rp 85 miliar menjadi non-revolving.

Berdasarkan Akta No. 11 tanggal 22 Agustus 2011 dari N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama VI (PKS VII).

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Perusahaan telah sepakat dan setuju untuk memberikan

fasilitas pembiayaan bersama untuk nasabah, di mana Perusahaan bertindak sebagai Manajer Fasilitas dan/atau Manajer Jaminan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Porsi keseluruhan pembiayaan bersama adalah Rp 100 miliar dimana jumlah porsi pembiayaan untuk Perusahaan minimum sebesar 5% dan PT Bank Mandiri (Persero)Tbk maksimum sebesar 95% dari jumlah fasilitas pembiayaan bersama kepada setiap nasabah. Jangka waktu fasilitas selama 54 (lima puluh empat) bulan sejak penandatanganan perjanjian kerjasama.

Berdasarkan Akta tersebut di atas, pinjaman tersebut dikenakan bunga tetap per tahun sebesar:

Tenor pinjaman s.d. 1 tahun : 12,00% Tenor pinjaman > 1 - 2 tahun : 12,25% Tenor pinjaman > 2 - 3 tahun : 12,50%

Fasilitas tersebut bersifat revolving dan dijamin dengan kendaran yang dibiayai dan diikat secara fidusia. Berdasarkan Perubahan Perjanjian Kerjasama VI (PKS VI) tanggal 22 Agustus 2011, Perusahaan dan PT.Bank mandiri (Persero) Tbk menyetujui perubahan sifat pembiayaan fasilitas yang memiliki batas maksimum sebesar Rp. 100 miliar menjadi non-revolving.

Berdasarkan Akta No. 27 dan 28 tanggal 13 Juni 2012 dari N.M. Dipo Nusantara PUA UPA, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama VII (PKS VIII) dan Perjanjian Kredit Modal Kerja.

Berdasarkan Akta No. 27 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Perusahaan telah sepakat dan setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan bersama untuk nasabah, di mana Perusahaan bertindak sebagai Manajer Fasilitas dan/atau Manajer Jaminan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Porsi keseluruhan pembiayaan bersama adalah Rp 75 miliar dimana jumlah porsi pembiayaan untuk Perusahaan minimum sebesar 5% dan PT Bank Mandiri (Persero)Tbk maksimum sebesar 95% dari jumlah fasilitas pembiayaan bersama kepada setiap nasabah. Jangka waktu fasilitas selama 54 (lima puluh empat) bulan sejak penandatanganan perjanjian kerjasama.

Page 54: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

46

29. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) Pihak ketiga (lanjutan)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Lanjutan) Berdasarkan Akta tersebut di atas, pinjaman tersebut dikenakan bunga tetap per tahun sebesar:

Tenor pinjaman s.d. 1 tahun : 11,00% Tenor pinjaman > 1 - 2 tahun : 11,75%

Tenor pinjaman > 2 - 3 tahun : 12,00% Fasilitas tersebut bersifat revolving dan dijamin dengan kendaran yang dibiayai dan diikat secara fidusia.

Berdasarkan Akta No. 28 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Perusahaan telah sepakat dan setuju untuk memberikan fasilitas Kredit Modal Kerja untuk nasabah dalam rangka pembiayaan Alat Berat (Heavy Equipment),dan mesin, di mana Perusahaan bertindak sebagai Manajer Fasilitas dan/atau Manajer Jaminan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Porsi keseluruhan pembiayaan modal kerja adalah Rp 75 miliar . Jangka waktu penarikan selama 18 (delapan belas ) bulan sejak penandatanganan perjanjian kerjasama.

Berdasarkan Akta tersebut di atas, pinjaman tersebut dikenakan bunga tetap per tahun sebesar:

Tenor pinjaman s.d. 1 tahun : 11,50% Tenor pinjaman > 1 - 2 tahun : 11,75%

Tenor pinjaman > 2 - 3 tahun : 12,00% Fasilitas tersebut bersifat non revolving dan dijamin dengan kendaran yang dibiayai dan diikat secara fidusia. Pada tanggal 30 Juni 2012, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian fasilitas pembiayaan bersama ini.

PT Bank Mutiara Tbk Berdasarkan Akta No. 13 tanggal 20 Oktober 2009 dari Ariani L. Akhsmijati Rachim, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Mutiara Tbk setuju untuk melakukan kerjasama atas pembiayaan bersama kredit kendaraan bermotor. Porsi keseluruhan pembiayaan bersama adalah sebesar Rp 50 milyar di mana jumlah porsi pembiayaan untuk Perusahaan minimum sebesar 1% dan PT Bank Mutiara Tbk maksimum sebesar 99% dari jumlah fasilitas pembiayaan bersama kepada setiap nasabah. Jangka waktu fasilitas pembiayaan bersama tersebut adalah 12 (dua belas) bulan sejak penandatanganan perjanjian kerjasama.

Page 55: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

47

29. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) Pihak ketiga (lanjutan) PT Bank Mutiara Tbk (lanjutan) Berdasarkan Akta No. 7 tanggal 18 Juni 2010 dari Indrasari Kresnadjaja, S.H., MKn., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Mutiara Tbk setuju untuk meningkatkan batas maksimum atas kerjasama pembiayaan bersama menjadi Rp 100 milyar di mana jumlah porsi pembiayaan untuk Perusahaan minimum sebesar 1% dan PT Bank Mutiara Tbk maksimum sebesar 99% dari jumlah fasilitas pembiayaan bersama kepada setiap nasabah. Jangka waktu fasilitas pembiayaan bersama tersebut adalah 6 (enam) bulan sejak penandatanganan perjanjian kerjasama. Pinjaman ini dikenakan bunga tetap sebesar 16,00% per tahun dan dijamin dengan kendaraan bermotor yang diikat secara fidusia serta Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) milik nasabah yang disimpan di PT Bank Mutiara Tbk. Berdasarkan surat perjanjian No. 1047/LE/VI/11/047 tanggal 20Juni 2011, Perusahaan dan PT bank Mutiara Tbk telah sepakat untuk memperpanjang jangka waktu perjanjian kerjasama sampai dengan 18 September 2011. Pinjaman ini dikenakan suku bunga kredit sebesar 13% pertahun. Berdasarkan Akta No. 01 tanggal 01 Desember 2011 dari Indrasari Kresnadjaja S.H.,M.Kn dari Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Mutiara Tbk setuju untuk meningkatkan batas maksimum atas kerjasama pembiayaan bersama menjadi Rp 72 milyar di mana jumlah porsi pembiayaan untuk Perusahaan minimum sebesar 1% dan PT Bank Mutiara Tbk maksimum sebesar 99% dari jumlah fasilitas pembiayaan bersama kepada setiap nasabah. Jangka waktu fasilitas pembiayaan bersama tersebut adalah 48 (empat puluh delapan)) bulan sejak penandatanganan perjanjian kerjasama. Pinjaman ini dikenakan bunga tetap sebesar 13,00% per tahun dan dijamin dengan kendaraan bermotor yang diikat secara fidusia serta Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) milik nasabah yang disimpan di PT Bank Mutiara Tbk. Berdasarkan surat perjanjian No. 502/MUTIARA/CLD/VI/2012 tanggal 12 Juni 2012, Perusahaan dan PT bank Mutiara Tbk telah sepakat untuk Menambah fasilitas kredit kerjasama (KKS-KKB) menjadi 100 miliar dengan jangka waktu fasilitas pembiayaan bersama tersebut adalah 48 (empat puluh delapan) bulan. Pinjaman ini dikenakan bunga tetap sebesar 13,00% pertahun dan dijamin dengan kendaraan bermotor yang diikat secara fidusia serat Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) milik nasabah yang disimpan di PT Bank Mutiara Tbk. Pada tanggal 30 Juni 2012, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian fasilitas pembiayaan bersama ini.

Page 56: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

48

29. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) Pihak ketiga (Lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Niaga Tbk) Berdasarkan Akta No. 16 tanggal 25 Juni 2007 dari Muhammad Taufiq, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank CIMB Niaga Tbk menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama (Joint Financing). PT Bank CIMB Niaga Tbk dan Perusahaan telah sepakat dan setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan bersama untuk nasabah, di mana Perusahaan bertindak sebagai Manajer Fasilitas dan/atau Manajer Jaminan dari PT Bank CIMB Niaga Tbk. Porsi keseluruhan pembiayaan bersama adalah sebesar Rp 15 milyar di mana porsi pembiayaan untuk Perusahaan minimum sebesar 10% dan PT Bank CIMB Niaga Tbk maksimum sebesar 90% dari jumlah fasilitas pembiayaan bersama kepada setiap nasabah. Perjanjian kerjasama tersebut berakhir pada tanggal 25 Juni 2008. Berdasarkan Akta tersebut di atas, pinjaman tersebut dikenakan bunga tetap per tahun sebesar:

1 tahun : 13,00% 2 tahun : 13,25% 3 tahun : 13,75%

Fasilitas tersebut bersifat revolving dan dijamin dengan kendaraan yang dibiayai dan diikat secara fidusia. Berdasarkan Akta No. 6 tanggal 19 Maret 2008 dari Muhammad Taufiq, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank CIMB Niaga Tbk menandatangani Perubahan Terhadap Akta Perjanjian Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama sebagai berikut:

- Porsi Fasilitas Pembiayaan Bersama berubah yang semula batas maksimum sebesar Rp 15

milyar ditingkatkan menjadi sebesar Rp 30 milyar atau jumlah lain sesuai persetujuan PT Bank CIMB Niaga Tbk dan Perusahaan. Fasilitas ini bersifat ”On Revolving” dan ”On Liquidation”, dengan jumlah maksimum bagi setiap debitur tidak melebihi Rp 500 juta.

- Perjanjian Pembiayaan Bersama ini berakhir pada tanggal 19 Maret 2009.

Berdasarkan Akta tersebut di atas, pinjaman tersebut dikenakan bunga tetap per tahun sebesar:

1 tahun : 11,00% 2 tahun : 12,00% 3 tahun : 12,50%

Berdasarkan Surat No. 338/ABG/ID-1/VII/09 tanggal 15 Juli 2009, Perusahaan dan PT Bank CIMB Niaga Tbk menyetujui untuk memperpanjang jangka waktu Fasilitas Pembiayaan Bersama sampai dengan 26 Juni 2010.

Page 57: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

49

29. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) Pihak ketiga (Lanjutan)

PT Bank CIMB Niaga Tbk (d/h PT Bank Niaga Tbk) (lanjutan)

Berdasarkan Surat No. 013/PERJ/ABIG/ID.1-DIV/VIII/10 tanggal 12 Agustus 2010, Perusahaan dan PT Bank CIMB Niaga Tbk setuju untuk memperpanjang jangka waktu Fasilitas Pembiayaan Bersama sampai dengan 26 Juni 2011. Jangka waktu fasilitas ini adalah 12 (dua belas) bulan sejak ditandatanganinya Tambahan Perjanjian ini. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 12,25% - 12,75% dan 12,25% – 12,75% per tahun masing-masing untuk tanggal yang berakhir 30 Juni 2012 dan tahun yang berakhir 2011. Pada tanggal 30 Juni 2012, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian pembiayaan bersama ini. PT Bank Bukopin Tbk Berdasarkan Akta No. 11 tanggal 27 Februari 2007 dari Herawati, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Bukopin Tbk menandatangani Perjanjian Kerjasama Penerusan Pinjaman (Chanelling) sebesar maksimum Rp 15 milyar untuk tujuan pembiayaan aktivitas pembiayaan konsumen. Perjanjian tersebut berakhir pada tanggal 27 Februari 2008 dan dikenakan bunga sebesar 12,50% per tahun. Perjanjian Penerusan Pinjaman ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta No.5 tanggal 19 Juli 2009 dari Herawati, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Bukopin Tbk menandatangani Perjanjian Penerusan Pinjaman dengan batas maksimum Rp 30 milyar untuk pembiayaan aktivitas pembiayaan konsumen. Jangka waktu fasilitas ini adalah 24 (dua puluh empat) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian ini. Fasilitas pembiayaan konsumen ini dikenakan bunga tetap sesuai dengan pemberitahuan dari bank. Para pihak telah menyetujui bahwa untuk pinjaman di atas Rp 500 juta dijamin dengan Fiduciarie Overdracht yang didaftarkan di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Fasilitas Penerusan Pinjaman tersebut bersifat tidak berulang (non-revolving). Berdasarkan Akta No. 15 tanggal 13 Juli 2011 dari Herawati, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Bukopin Tbk menandatangani Perjanjian Kerjasama Penerusan Pinjaman (Chanelling) sebesar maksimum Rp 50 milyar untuk tujuan pembiayaan aktivitas pembiayaan konsumen. Jangka waktu fasilitas ini adalah 24 (dua puluh empat) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian ini. Fasilitas penerusan pinjaman tersebut bersifat revolving. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar 11%-11,75% dan 11%-13% pertahun masing-masing untuk periode tanggal 30 Juni 2012 dan tahun yang berakhir 2011. Pada tanggal 30 Juni 2012, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan yang di sebutkan dalam perjanjian penerusan pinjaman ini.

Page 58: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

50

29.PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

Pihak ketiga (Lanjutan) PT.Bank DKI Berdasarkan Akta No. 40 tanggal 19 Oktober 2010 dari Ivonne B. Sinyal, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank DKI setuju untuk menandatangani Perjanjian Pinjaman (Term Loan – Unrevolving) dengan batas maksimum Rp 50 milyar yang digunakan untuk tujuan kegiatan pembiayaan konsumen. Perjanjian ini akan berakhir 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal perjanjian. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 13,00% per tahun dan dijamin dengan kendaraan nasabah yang diikat secara fidusia. Berdasarkan surat perjanjian No. 113/Ext/GKS/V/2011, Perusahaan dan PT Bank DKI menyetujui perubahan sifat pembiayaan fasilitas yang syarat dan ketentuan lain tetap mengacu pada perjanjian kerjasama (PKS) No. 40 tanggal 19 Oktober 2010. Jangka waktu pembiayaan ini diperpanjang selama 6 (enam) bulan terhitung dari tanggal 19 April 2011 sampai dengan 18 Oktober 2011. Pinjaman ini dikenakan bunga efektif sebesar 12,5% per tahun. Pada tanggal 30 Juni 2012, Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian fasilitas pinjaman ini. Asuransi Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi untuk melindungi kendaraan bermotor yang dibiayai oleh Perusahaan, antara lain dari risiko kehilangan dan kerusakan, dengan kondisi pertanggungan asuransi Comprehensive dan Total Loss Only (Catatan 7). Perusahaan asuransi tersebut adalah PT Asuransi Indrapura, PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, PT Asuransi Sinar Mas dan PT Asuransi Bina Data Arta Tbk.

30. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN Instrumen keuangan pokok yang digunakan oleh Perusahaan, dimana munculnya risiko atas instrumen keuangan, adalah sebagai berikut: - Kas dan setara kas - Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya - Piutang pembiayaan konsumen - Piutang sewa pembiayaan - Piutang lain-lain - Pinjaman bank

Ikhtisar dari instrumen keuangan yang dimiliki Perusahaan menurut kategorinya sebagai berikut

Page 59: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

51

30. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan)

31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

Perusahaan memiliki eksposur terhadap risiko-risiko atas instrumen keuangan seperti: risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas dan risiko operasional. Mengingat bahwa penerapan praktik manajemen risiko yang baik dapat mendukung kinerja dari perusahaan pembiayaan, maka manajemen risiko selalu menjadi elemen pendukung penting bagi Perusahaan dalam menjalankan roda bisnisnya. Sasaran dan tujuan utama dari diterapkannya praktik manajemen risiko di Perusahaan adalah untuk menjaga dan melindungi Perusahaan melalui pengelolaan risiko kerugian yang mungkin timbul dari berbagai aktivitasnya serta menjaga tingkat risiko agar sesuai dengan arahan yang sudah ditetapkan oleh Perusahaan.

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Aset keuangan 31 Desember

2011 30 Juni

2012

Kas dan setara kas 11.020.594.565 7.437.116.691 Piutang pembiayaan konsumen 314.776.963.919 383.144.031.532 Piutang sewa pembiayaan 3.192.126.492 59.375.245.110 Piutang lain-lain 133.865.845 263.942.300

J u m l a h 329.123.550.821 450.220.335.633

Kewajiban keuangan yang

diukur pada biaya perolehan diamortisasi/ Kewajiban keuangan 31 Desember

2011 30 Juni

2012

Pinjaman bank 196.023.452.922 310.528.368.819 Beban yang masih harus dibayar 1.766.777.071 3.358.650.590

J u m l a h 197.790.229.992 313.887.019.409

Page 60: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

52

31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

Strategi untuk mendukung sasaran dan tujuan dari manajemen risiko diwujudkan dengan pembentukan dan pengembangan budaya risiko yang kuat, penerapan praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik, pelestarian nilai-nilai kepatuhan terhadap regulasi, infrastruktur yang memadai, serta proses kerja yang terstruktur dan sehat. Budaya risiko yang kuat ini diciptakan dengan membangun kesadaran risiko yang kuat dimulai dari Dewan Komisaris, Direksi sampai kepada seluruh karyawan Perusahaan. Tata Kelola Perusahaan yang Baik disosialisasikan dan dikembangkan secara menyeluruh pada semua komponen dan aktivitas Perusahaan serta dilaksanakan dengan tanpa kompromi, nilai-nilai kepatuhan terhadap peraturan yang ada dan berlaku harus dibudayakan dan melekat pada semua karyawan Perusahaan yang dipimpin oleh jajaran Manajemen Perusahaan, infrastruktur risiko dibangun melalui tersedianya kebijakan dan proses yang tepat dan sesuai dengan kondisi terkini, pengembangan sistem dan database risiko yang berkelanjutan, serta teknik dan metodologi pengelolaan yang modern. Membangun proses dan kemampuan risiko yang sehat dan kuat adalah sebuah pengkajian yang berkesinambungan terhadap tujuan daripada penanganan risiko serta berbagai aktivitas yang menyangkut penanganan risiko, seperti identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko. Fungsi manajemen risiko juga berkewajiban untuk menjaga arahan risiko yang dapat diterima dan disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi dengan tetap berpedoman dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan usaha. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan, Manajemen Perusahaan memiliki komitmen penuh untuk menerapkan manajemen risiko secara komprehensif yang secara esensi mencakup kecukupan kebijakan, prosedur dan metodologi pengelolaan risiko sehingga kegiatan usaha Perusahaan tetap dapat terarah dan terkendali pada batasan risiko yang dapat diterima, serta tetap menguntungkan Perusahaan.

Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika pelanggan Perusahaan gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada Perusahaan. Risiko kredit Perusahaan terutama melekat kepada kas dan setara kas, piutang pembiayaan konsumen, piutang sewa pembiayaan dan piutang lain-lain.

Risiko kredit merupakan risiko utama karena Perusahaan bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen, dimana Perusahaan menawarkan jasa kredit bagi masyarakat yang hendak memiliki kendaraan bermotor. Secara langsung, Perusahaan menghadapi risiko seandainya konsumen tidak mampu memenuhi kewajibannya dalam melunasi kredit sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati antara konsumen dengan Perusahaan.

Risiko kredit merupakan risiko yang tidak bisa dihindari, namun dapat dikelola hingga pada batasan yang bisa diterima. Perusahaan telah memiliki kebijakan dalam menghadapi risiko ini. Dimulai dari proses awal penerimaan aplikasi kredit yang selektif dan ditangani dengan prinsip kehati-hatian, yang mana aplikasi kredit akan melalui proses survey dan analisa kredit untuk kemudian disetujui oleh Komite Kredit. Perusahaan juga menerapkan Pedoman Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah yang diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan No. 45/KMK.06/2003 tanggal 30 Januari 2003 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi Lembaga Keuangan Non Bank, yang telah dirubah dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 74/PMK.012/2006

Page 61: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

53

31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) Risiko Kredit (lanjutan) tanggal 31 Agustus 2006 dan Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan No. Kep-2833/LK/2003 tanggal 12 Mei 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah pada Lembaga Keuangan Non Bank.

Risiko kredit juga timbul dari kas dan setara kas dan simpanan-simpanan di bank dan institusi keuangan. Untuk memitigasi risiko kredit, Perusahaan menempatkan kas dan setara kas pada institusi keuangan yang terpercaya. Perusahaan tidak masuk ke dalam instrumen derivatif untuk mengelola risiko kredit, walaupun langkah-langkah pencegahan harus diambil untuk beberapa kasus tertentu yang cukup terkonsentrasi, yang betujuan untuk mengurangi risiko serupa.

Resiko kredit dimanage dengan mendiversifikasikan penjualan dengan memperluas area penjualan, melaksanakan analisa kredit dengan tepat dan membatasi pemberian kredit untuk kondisi tertentu

Pengungkapan kuantitatif atas eksposur risiko kredit sehubungan dengan aset keuangan adalah sebagai berikut:

31 Desember 2011 30 Juni 2012

Nilai Eksposur Nilai Eksposur tercatat maksimum tercatat maksimum Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000

Kas dan setara kas 11.020.594 11.020.594 7.437.117 7.437.117 Deposito berjangka

yang dibatasi penggunaannya - -

Piutang pembiayaan konsumen 314.776.964 314.776.964 383.144.031 383.144.031

Piutang sewa pembiayaan 3.192.126 3.192.126 59.375.245 59.375.245

Piutang lain-lain 133.866 133.866 263.942 263.942

T o t a l 329.123.550 329.123.550 450.220.335 450.220.335

Tabel di bawah ini menggambarkan konsentrasi risiko atas piutang pembiayaan konsumen, piutang sewa pembiayaan dan piutang lain-lain yang dimiliki Perusahaan:

31 Desember 2011 30 Juni 2012

Korporasi Perorangan Korporasi Perorangan Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000

Piutang pembiayaan

konsumen - 314.776.964 - 383.144.031 Piutang sewa

pembiayaan 3.192.126 - 59.375.245 Piutang lain-lain - 133.866 - 263.942

T o t a l 3.192.126 314.910.830 59.375.245 383.407.973

Page 62: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

54

31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

Kas dan setara kas Pada periode enam bulanan pada tanggal 30 Juni 2012, jumlah uang yang signifikan dalam bentuk kas dan setara kass ditempatkan di institusi-institusi sebagai berikut: PT Bank Centra Asia Tbk 2.499.811.402 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.834.920.079 Pada tanggal 30 Juni 2012, manajemen Perusahaan tidak mengharapkan kerugian karena wanprestasi dari pihak-pihak yang bersangkutan.

Risiko Pasar

Risiko pasar merupakan risiko yang terutama disebabkan karena perubahan tingkat bunga, nilai tukar mata uang Rupiah, harga komoditas dan harga modal atau pinjaman, yang dapat membawa risiko bagi Perusahaan. Dalam perencanaan usaha Perusahaan, risiko pasar yang memiliki dampak langsung kepada Perusahaan adalah dalam hal pengelolaan tingkat bunga. Perubahan tingkat bunga acuan akan menjadi risiko pada saat perubahannya, terutama ketika tingkat bunga dinaikkan, yang menyebabkan kerugian bagi Perusahaan sehingga dapat menyebabkan risiko kredit Perusahaan meningkat. Untuk itu, Perusahaan menerapkan pengelolaan tingkat bunga tetap secara konsisten dengan menyesuaikan tingkat bunga kredit terhadap tingkat bunga pinjaman dan beban dana. Terhadap resiko pasar, Perusahaan selalu memberikan pembiayaan kredit untuk kendaraan sesuai dengan harga pasar dikurangi dengan uang muka minimal dan juga memperbanyak/memperluas jenis, merk, umur kendaraan yang dibiayai. Tabel di bawah ini menggambarkan jatuh tempo kontraktual aset keuangan dan kewajiban keuangan yang dipengaruhi oleh tingkat suku bunga pada tanggal 31 Desember 2011:

Page 63: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

55

31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

Risiko Pasar (lanjutan)

Suku bunga tetap Tidak Jumlah

Kurang dari Lebih dari dikenakan setahun setahun bunga

Aset keuangan Kas dan setara kas - - 7.437.116.691 7.437.116.691 Piutang pembiayaan

konsumen 176.971.790.422 206.172.241.110 - 383.144.031.532 Piutang sewa pembiayaan 20.523.904.501 38.851.340.609 - 59.375.245.110 Piutang lain-lain - - 253.303.414 253.303.414

197.495.694.923 245.023.581.719 7.690.420.105 450.209.696.747

Kewajiban Pinjaman bank 147.724.565.532 162.803.803.287 - 310.528.368.819

Beban yang harus dibayar

3.358.650.590 - - 3.358.650.590

151.083.216.122 162.803.803.287 - 236.595.540.794 Risiko likuiditas Risiko likuiditas merupakan risiko, yang mana Perusahaan tidak memiliki sumber keuangan yang mencukupi untuk memenuhi kewajibannya yang telah jatuh tempo. Mengingat Perusahaan memperoleh dukungan keuangan yang kuat dari institusi keuangan melalui skema pembiayaan bersama, maka risiko ini dapat dikelola dengan tepat. Kebijakan Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa mereka selalu memiliki uang yang cukup dalam bentuk kas untuk membayar kewajiban mereka ketika kewajiban tersebut jatuh tempo. Untuk memenuhi tujuan tersebut, mereka mencari cara untuk menjaga saldo kas dan fasilitas yang disetujui untuk memenuhi kebutuhan uang kas untuk suatu periode setidaknya 180 hari. Perusahaan juga mencari cara untuk mengurangi risiko likuiditas dengan menetapkan suku bunga dalam bagian pinjaman bank yang diterima, hal ini dibicarakan lebih jauh di bagian „risiko pasar‟ di atas.

Page 64: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56

31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) Risiko Likuiditas (lanjutan)

Tabel di Bawah ini menggambarkan jatuh tempo kontraktual (digambarkan dengan arus kontraktual yang tidak didiskontokan) dari liabilitas keuangan:

Sampai Antara Antara Lebih dengan 10 dan 12 1 dan 2 dari 3 bulan bulan tahun 2 tahun

30 Juni 2012

Pinjaman bank 39.493.005.523 38.516.131.922 127.144.813.001 107.650.670.839 Beban yang harus dibayar

3.358.057.530

-

-

-

42.851.063.053

38.516.131.922

127.144.813.001

107.650.670.839

31 Desember 2012

Pinjaman bank 25.109.338.383 70.780.009.553 72.975.781.300 28.461.651.543 Beban yang harus dibayar

1.766.777.070

-

-

-

26.876.115.453

70.780.009.553

72.975.781.300

28.461.651.543

Risiko Operasional

Risiko operasional merupakan risiko, yang mana perusahaan meminimalkan risiko kerugian akibat dari kegagalan system teknologi informasi, kesalahan karena faktor manusia, maupun kelemahan prosedur operasional dalam suatu proses. Risiko ini dapat mengakibatkan kerugian pada perusahaan yang bisa mempengaruhi kinerja dan tingkat kesehatan perusahaan.

Manajemen risiko yang telah diterapkan oleh perusahaan adalah;

- Menerapkan sistem yang tersentralisasi sehingga proses bisnis dapat dan terkontrol secara system dan di monitor dari waktu kewaktu

- Menyiapkan backup dan Disaster Recovery Plan yang memadai bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atas system aplikasi utama perusahaan baik dari sisi hardware dan software.

- Menerapkan system Audit kepatuhan yang berkelanjutan baik dikantor cabang maupun di kantor pusat.

- Menerapkan Manajemen pengendalian Froud, yang merupakan suatu kegiatan untuk menginformasikan kegiatan-kegiatan yang tidak sesuai dengan norma dan kebijaksanaan perusahaan.

- Manajemen Resiko dikendalikan dengan cara mematuhi Standard Operasing Procedure (SOP) dalam melaksanakan tugas di lapangan, administrasi dan operasioanl sehari-harinya, Karyawan perusahaan dilatih untuk menerapkan SOP dalam bertugas saat baru bergabung dan para atasan masing-masing senantiasa memonitor pekerjaan dan kinerja karyawan sehari-hari supaya menghindari penyimpangan.

Page 65: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

57

32.INFORMASI SEGMEN

Segmen usaha – Pelaporan segmen primer Untuk tujuan pelaporan manajemen, hasil operasi Perusahaan dilaporkan dalam dua segmen usaha, yaitu pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan. Aktivitas pembiayaan konsumen merupakan pembiayaan yang dikenakan bunga dalam bentuk penyediaan barang konsumen baik baru maupun bekas, seperti kendaraan pribadi dan kendaraan niaga kepada pemakai akhir dengan pembayaran angsuran secara berkala. Sementara aktivitas pembiayaan sewa pembiayaan merupakan pembiayaan yang dikenakan bunga dalam bentuk penyediaan barang modal, seperti alat-alat berat. Segmen geografi - Pelaporan segmen sekunder Kegiatan usaha Perusahaan dikelompokkan dalam segmen geografis yang terdiri dari kantor pusat dan 39 (Tiga puluh sembilan) jaringan usaha yang terdiri dari kantor cabang dan kantor perwakilan di tahun 2012. Segmen usaha – Pelaporan segmen primer 30 Juni 2012

Sewa Pembiayaan Tidak dapat Pembiayaan konsumen dialokasikan Jumlah

PENDAPATAN Pendapatan segmen 1.890.341.441 44.143.552.326 - 20.937.281.457 Pendapatan tidak

dapat dialokasikan - - 28.509.948.753 28.509.948.753 Pendapatan lainnya - - 1.227.717.262 1.227.717.262

Jumlah pendapatan 1.890.341.441 44.143.552.326 29.737.666.015 75.771.559.781

BEBAN

Beban tidak dapat dialokasikan - - ( 57.902.875.106 ) ( 57.902.875.106 )

Laba sebelum

pajak tidak dapat dialokasikan 1.890.341.441 44.143.552.326 (28.165.209.091) 17.868.684.676

Pajak penghasilan - - ( 4.254.189.466 ) ( 4.254.189.466 )

LABA BERSIH 1.890.341.441 44.143.552.326 ( 32.419.398.557 ) 13.614.495.209

ASET

Aset tidak dapat dialokasikan - - 494.564.038.328 494.564.038.328

LIABILITAS Total liabilitas tidak dapat

dialokasikan - - 321.809.992.005 321.809.992.005

Page 66: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

58

32.INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)

30 Juni 2011

Sewa Pembiayaan Tidak dapat Pembiayaan konsumen dialokasikan Jumlah

PENDAPATAN Pendapatan segmen 520.745.312 39.124.699.743 - 39.645.445.055 Pendapatan tidak

dapat dialokasikan - - 16.932.777.737 16.932.777.737 Pendapatan lainnya - - 472.571.107 472.571.107

Jumlah pendapatan 520.745.312 39.124.699.743 17.405.348.844 57.050.793.899

BEBAN

Beban tidak dapat dialokasikan - - ( 40.206.264.227 ) ( 40.206.264.227 )

Laba sebelum pajak tidak dapat dialokasikan 520.745.312 39.124.699.743 ( 22.800.915.383 ) 16.844.529.672

Pajak penghasilan - - ( 4.512.577.909 ) ( 4.512.577.909 )

LABA BERSIH 520.745.312 39.124.699.743 ( 27.313.493.292 ) 12.331.951.763

ASET

Aset tidak dapat dialokasikan - - 335.835.321.840 335.835.321.840

LIABILITAS Total liabilitas tidak dapat

dialokasikan - - 182.648.264.725 182.648.264.725

Page 67: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

59

32.INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)

Segmen geografi - Pelaporan segmen sekunder

30 Juni 2012

Jawa Kalimantan Sumatera Sulawesi Jumlah

A s e t 335.537.235.962 38.001.310.995 88.863.896.902 32.161.594.469 494.564.038.328

Liabilitas 216.734.725.955 25.015.826.586 57.003.261.663 23.056.177.801 321.809.992.005

Pendapatan 45.580.210.366 7.130.644.061 16.862.957.157 6.197.748.197 75.771.559.781 Beban ( 36.189.750.629 ) ( 5.199.449.501 ) ( 11.712.840.803 ) ( 4.800.834.173 ) ( 57.902.875.106 )

Laba sebelum

pajak penghasilan 9.390.459.737 1.931.194.560 5.150.116.354 1.396.914.024 17.868.684.676

Pajak penghasilan ( 2.134.633.231 ) ( 482.798.640 ) ( 1.287.529.089 ) ( 349.228.506 ) ( 4.254.189.466 )

Laba bersih 7.255.826.506 1.448.395.920 3.862.587.266 1.047.685.518 13.614.495.210

Penambahan

aset tetap 981.959.582 566.985.920 672.714.440 365.108.394 2.586.768.336

Beban

penyusutan ( 716.636.905 ) ( 173.263.299 ) ( 384.307.192 ) ( 164.028.063 ) ( 1.438.235.459 )

30 Juni 2011

Jawa Kalimantan Sumatera Sulawesi Jumlah

A s e t 223.230.387.507 25.199.427.015 67.851.639.025 19.553.868.293 335.835.321.840

Liabilitas 121.630.560.628 13.478.204.352 35.899.354.886 11.640.144.860 182.648.264.725

Pendapatan 27.624.218.453 6.793.779.018 17.870.965.119 4.761.831.309 57.050.793.899 Beban ( 22.944.286.254 ) ( 3.732.901.256 ) ( 10.063.020.112 ) ( 3.466.056.605 ) ( 40.206.264.227 )

Laba sebelum

pajak penghasilan 4.679.932.200 3.060.877.762 7.807.945.006 1.295.774.704 16.844.529.672

Pajak

penghasilan ( 1.471.428.541 ) ( 765.219.440 ) ( 1.951.986.252 ) ( 323.943.676 ) ( 4.512.577.909 )

Laba bersih 3.208.503.659 2.295.658.321 5.855.958.755 971.831.028 12.331.951.763

Page 68: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

60

. P 33. PENERAPAN AWAL PSAK NO. 50 (REVISI 2006) DAN ISAK NO.55 (REVISI 2006)

Perusahaan telah menerapkan pada PSAK No.50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) secara prospektif sejak 1 Januari 2010 Atas penerapan standar baru tersebut, Perusahaan telah mengidentifikasi penyesuaian transisi berikut sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 mengenai ketentuan transisi untuk penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Dampak transisi atas penerapan PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) terhadap saldo awal neraca Perusahaan pada tanggal 1 Januari 2010 adalah sebagai berikut:

Penyesuaian transisi/ Nilai Nilai dilaporkan/ Transitional disesuaikan/ As reported adjustments As adjusted

A s e t:

Piutang pembiayaan konsumen - bersih 3.754.549.419 28.752.640 3.783.302.059

Ekuitas:

Saldo laba – belum ditentukan penggunaannya 23.221.480.678 28.752.640 23.250.233.318

34. PENYAJIAN DAN PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 23 Juli 2012.

33.

Page 69: PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk - IDNFinancials

Ekshibit E PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2012 DAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

61