PT. BANK PANIN Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA TANGGAL 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
PT. BANK PANIN Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PADA TANGGAL 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN
31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA PERIODE
ENAM BULAN YANG BERAKHIR
30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI
Halaman
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN – 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 serta periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2017 dan 2016
- Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 - 2
- Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian 3 - 4
- Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 5
- Laporan Arus Kas Konsolidasian 6 - 7
- Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 8 – 142
INFORMASI TAMBAHAN - Informasi Laporan Posisi Keuangan Tersendiri Entitas Induk 143 – 144 - Informasi Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Tersendiri Entitas Induk 145 - Informasi Laporan Perubahan Ekuitas Tersendiri Entitas Induk 146 - Informasi Laporan Arus Kas Tersendiri Entitas Induk 147 - Informasi Investasi dalam Entitas Anak dan Entitas Asosiasi 148
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT)
30 JUNI 31 DESEMBER
Catatan 2017 2016
Rp Juta Rp Juta
ASET
K a s 5 1,873,476 1,433,984
Giro pada Bank Indonesia 6 10,468,591 10,248,678
Giro pada bank lain 7, 48
Pihak berelasi 69,466 104,979
Pihak ketiga 1,918,026 1,230,964
Jumlah 1,987,492 1,335,943
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - pihak ketiga 8 8,360,486 12,528,047
Efek - efek - pihak ketiga 9 28,202,093 21,378,759
Cadangan kerugian penurunan nilai (6,300) (6,300)
Jumlah 28,195,793 21,372,459
Tagihan derivatif - pihak ketiga 10 4,893 12,850
Kredit 11, 48
Pihak berelasi 490,582 462,648
Pihak ketiga 130,244,154 127,646,821
Cadangan kerugian penurunan nilai (3,247,717) (3,060,349)
Jumlah 127,487,019 125,049,120
Tagihan anjak piutang - pihak ketiga 12 1,231,865 1,342,738
Cadangan kerugian penurunan nilai (61,125) (55,305)
Jumlah 1,170,740 1,287,433
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - pihak ketiga 13 7,340,087 4,187,436
Piutang sewa pembiayaan - pihak ketiga 14 2,238,028 1,712,429
Cadangan kerugian penurunan nilai (63,012) (52,628)
Jumlah 2,175,016 1,659,801
Piutang pembiayaan konsumen - pihak ketiga 15 6,119,420 5,159,176
Cadangan kerugian penurunan nilai (163,640) (104,109)
Jumlah 5,955,780 5,055,067
Tagihan akseptasi 16, 48
Pihak berelasi - 2,839
Pihak ketiga 2,469,798 1,793,904
Jumlah 2,469,798 1,796,743
Penyertaan dalam bentuk saham 17 588,907 562,273
Cadangan kerugian penurunan nilai (625) (625)
Jumlah 588,282 561,648
Biaya dibayar dimuka 18 149,671 104,449
Aset tetap - bersih 19 9,765,193 9,851,752
Aset pajak tangguhan - bersih 44 295,889 335,480
Aset tak berwujud
Perangkat lunak - bersih 20 114,967 120,553
Goodwill 9,918 9,918
Jumlah 124,885 130,471
Aset Lain-lain - bersih 21 2,323,805 2,223,692
JUMLAH ASET - BERSIH 210,736,896 199,175,053
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
1
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT)
30 JUNI 31 DESEMBER
Catatan 2017 2016
Rp Juta Rp Juta
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
Liabilitas segera 609,537 256,477
Simpanan 22, 48
Pihak berelasi 1,329,310 1,615,664
Pihak ketiga 140,105,144 141,038,551
Jumlah 141,434,454 142,654,215
Simpanan dari bank lain 23, 48
Pihak berelasi 48 9
Pihak ketiga 4,563,997 1,718,131
Jumlah 4,564,045 1,718,140
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - pihak ketiga 24 6,351,243 1,606,876
Liabilitas derivatif - pihak ketiga 10 2,988 23,930
Liabilitas akseptasi 16, 48
Pihak berelasi 2,287 10,423
Pihak ketiga 2,472,216 1,791,549
Jumlah 2,474,503 1,801,972
Surat berharga yang diterbitkan - bersih 25 5,851,340 5,960,556
Pinjaman yang diterima - pihak ketiga 26 3,728,920 3,269,131
Utang pajak 27 194,210 251,771
Liabilitas imbalan pasca kerja 46 906,828 859,092
Beban yang masih harus dibayar dan
liabilitas lain - lain 28 2,010,946 2,076,947
Obligasi subordinasi - bersih 29 6,888,613 4,495,146
Jumlah Liabilitas 175,017,627 164,974,253
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 100,- per saham
Modal dasar - 96.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh - 24.087.645.998 saham 30 2,408,765 2,408,765
Agio saham 30 3,444,330 3,444,330
Selisih transaksi ekuitas dengan pihak non - pengendali 31 (52,867) (51,315)
Penghasilan Komprehensif Lain 33 6,813,030 6,783,649
. .
Saldo Laba
Ditentukan penggunaannya 140,000 140,000
Tidak ditentukan penggunaannya 20,231,232 18,889,464
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 32,984,490 31,614,893
Kepentingan Non Pengendali 32 2,734,779 2,585,907
Jumlah Ekuitas 35,719,269 34,200,800
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 210,736,896 199,175,053
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
2
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
30 JUNI 30 JUNI
Catatan 2017 2016
Rp Juta Rp Juta
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan Bunga
Bunga yang diperoleh 35, 48 8,434,214 8,321,739
Provisi dan komisi kredit 212,276 282,102
Jumlah pendapatan bunga 8,646,490 8,603,841
Beban Bunga 36, 48 4,435,791 4,502,573
Pendapatan Bunga - bersih 4,210,699 4,101,268
Pendapatan Operasional Lainnya
Keuntungan bersih penjualan efek 37 69,757 111,939
Provisi dan komisi selain kredit - bersih 38 62,444 52,402
Pendapatan transaksi valuta asing - bersih 52,462 64,419
Kenaikan (penurunan) nilai efek yang diperdagangkan 9 26,515 76,843
Bagian laba bersih entitas asosiasi 17 34,903 42,027
Lainnya 39 636,468 386,744
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 882,549 734,374
Beban (pemulihan) kerugian penurunan nilai
Aset keuangan 11, 12, 14 922,706 982,014
15, 40, 48
Aset non keuangan 21, 40 10,671 116,680
Jumlah Beban Kerugian Penurunan Nilai 933,377 1,098,694
Beban Operasional Lainnya
Umum dan administrasi 41, 48 857,528 860,519
Tenaga kerja 42 1,015,740 896,345
Beban pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya 46 121,548 108,364
Lainnya 43 356,496 387,388
Jumlah Beban Operasional Lainnya 2,351,312 2,252,616
Beban Operasional Lainnya - Bersih (2,402,140) (2,616,936)
LABA OPERASIONAL 1,808,559 1,484,332
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
3
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
30 JUNI 30 JUNI
Catatan 2017 2016
Rp Juta Rp Juta
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL
Hasil sewa 4,812 5,500
Lainnya - bersih 30,838 8,652
PENDAPATAN NON OPERASIONAL - BERSIH 35,650 14,152
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 1,844,209 1,498,484
MANFAAT (BEBAN) PAJAK 44
Pajak kini (423,364) (342,340)
Pajak tangguhan (21,633) (8,891)
Jumlah (444,997) (351,231)
LABA BERSIH PERIODE BERJALAN 1,399,212 1,147,253
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN 33
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Keuntungan revaluasi aset tetap (24,582) -
Bagian pendapatan komprehensif lain atas entitas asosiasi 17 (766) (105)
Jumlah pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi untuk tahun berjalan (25,348) (105)
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual 74,468 113,262
Manfaat (beban) pajak terkait dengan pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi 44 (18,616) (28,316)
Jumlah pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi untuk tahun berjalan 55,852 84,946
Jumlah Laba Komprehensif 1,429,716 1,232,094
LABA BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik Entitas Induk 1,339,750 1,099,175
Kepentingan Non Pengendali 32 59,462 48,078
LABA BERSIH 1,399,212 1,147,253
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA :
Pemilik Entitas Induk 1,371,155 1,183,580
Kepentingan Non Pengendali 58,561 48,514
Jumlah Laba Komprehensif 1,429,716 1,232,094
LABA PER SAHAM (dalam Rupiah penuh) 45
Dasar/Dilusian 55.62 45.63
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
4
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
Selisih
transaksi Perubahan nilai Ekuitas yang
ekuitas dengan Keuntungan wajar efek Bagian penghasilan dpt diatribusikan Kepentingan
Modal Agio pihak Surplus revaluasi (kerugian) tersedia komprehensif lain Ditentukan Tidak ditentukan ke pemilik Non Jumlah
Catatan saham saham non-pengendali aset tetap aktuarial untuk dijual atas entitas asosiasi penggunaannya penggunaannya entitas induk Pengendali Ekuitas
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Saldo per 1 Januari 2016 2,408,765 3,444,330 (51,104) 6,061,065 (140,189) 4,600 1,614 140,000 16,482,118 28,351,199 2,455,010 30,806,209
Laba bersih periode berjalan - - - - - - - - 1,099,175 1,099,175 48,078 1,147,253
Penghasilan komprehensif lainnya - setelah pajak 33 - - - - - 84,452 (45) - - 84,407 436 84,843
Setoran modal entitas anak - - - - - - - - - - 195 195
Saldo per 30 Juni 2016 2,408,765 3,444,330 (51,104) 6,061,065 (140,189) 89,052 1,569 140,000 17,581,293 29,534,781 2,503,719 32,038,500
Selisih transaksi ekuitas dengan pihak
non pengendali 31 - - (211) - - - - - - (211) 211 -
Laba bersih periode berjalan - - - - - - - - 1,306,118 1,306,118 64,677 1,370,795
Penghasilan komprehensif lainnya - setelah pajak 33 - - - 781,204 3,897 (11,444) 548 - - 774,205 11,083 785,288
Pemindahan surplus revaluasi aset tetap ke saldo laba
akibat penjualan aset tetap yang telah direvaluasi - - - (2,053) - - - - 2,053 - 1,263 1,263
Setoran modal entitas anak - - - - - - - - - - 4,954 4,954
Saldo per 31 Desember 2016 2,408,765 3,444,330 (51,315) 6,840,216 (136,292) 77,608 2,117 140,000 18,889,464 31,614,893 2,585,907 34,200,800
Selisih transaksi ekuitas dengan pihak
non pengendali 31 - - (1,552) - - - - - - (1,552) - (1,552)
Laba bersih periode berjalan - - - - - - - - 1,339,750 1,339,750 59,462 1,399,212
Penghasilan komprehensif lainnya - setelah pajak 33 - - - (23,628) - 55,642 (615) - - 31,399 (901) 30,498
Pemindahan surplus revaluasi aset tetap ke saldo laba
akibat penjualan aset tetap yang telah direvaluasi - - - (2,018) - - - - 2,018 - 1,278 1,278
Setoran modal entitas anak - - - - - - - - - - 89,033 89,033
Saldo per 30 Juni 2017 2,408,765 3,444,330 (52,867) 6,814,570 (136,292) 133,250 1,502 140,000 20,231,232 32,984,490 2,734,779 35,719,269
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
5
Saldo laba
Penghasilan komprehensif lain
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
30 JUNI 30 JUNI
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI :
Bunga,provisi dan komisi kredit yang diterima 8,689,977 8,425,795
Bunga, hadiah, provisi dan komisi dana yang dibayar (4,458,405) (4,506,026)
Penerimaan pendapatan operasional lainnya 765,501 551,085
Pembayaran beban operasional lainnya (2,064,959) (1,954,101)
Keuntungan dari transaksi valuta asing - bersih 36,095 37,636
Penerimaan pendapatan non operasional - bersih 34,361 14,365
Pembayaran beban pajak (481,788) (429,747)
Arus kas operasi sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi 2,520,782 2,139,007
Penurunan (kenaikan) aset operasi
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 396,560 728,090
Efek-efek (1,401,652) 341,410
Kredit (3,154,244) (7,011,672)
Tagihan anjak piutang 110,873 105,612
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (3,152,651) (480,382)
Piutang sewa pembiayaan (538,357) 104,512
Piutang pembiayaan konsumen (1,051,415) (228,978)
Aset lain-lain (171,840) (28,849)
Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi
Liabilitas segera 353,059 204,484
Simpanan (1,219,762) 5,897,031
Simpanan dari bank lain 2,845,905 (1,669,859)
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 4,744,367 1,346,580
Liabilitas akseptasi (524) 2,016
Liabilitas lain-lain (180,663) (36,959)
Kas bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 100,438 1,412,043
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil penjualan aset tetap 3,915 2,194
Penerimaan dividen 3,168 13
Penambahan penyertaan pada entitas asosiasi (5,250) -
Perolehan aset tetap (39,444) (72,404)
Kas bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (37,611) (70,197)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerbitan obligasi subordinasi 2,400,000 100,000
Penerimaan (pembayaran) pinjaman yang diterima 459,789 (122,703)
Penambahan modal entitas anak 88,021 631
Biaya emisi penerbitan saham entitas anak (2,697) -
Biaya emisi obligasi subordinasi yang diterbitkan (11,614) -
Pelunasan surat berharga yang diterbitkan di entitas anak (132,000) -
Penerbitan obligasi - 2,000,000
Biaya emisi obligasi yang diterbitkan - (7,719)
Kas bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 2,801,499 1,970,209
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 2,864,326 3,312,055
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 25,150,092 20,744,977
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 28,014,418 24,057,032
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
6
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
30 JUNI 30 JUNI
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN
Kas dan setara kas terdiri dari :
Kas 1,873,476 1,570,927
Giro pada Bank Indonesia 10,468,591 9,507,320
Giro pada Bank Lain 1,987,492 994,565
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 8,360,486 8,455,290
Sertifikat Bank Indonesia 5,324,373 3,528,930
Total kas dan setara kas 28,014,418 24,057,032
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
7
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
8
1. UMUM
a. Pendirian dan Informasi Umum
P.T. Bank Pan Indonesia Tbk (selanjutnya disebut "Bank") didirikan dengan akta No. 85 tanggal 17 Agustus 1971 dari notaris Juliaan Nimrod Siregar gelar Mangaradja, S.H. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. J.A.5/81/24 tanggal 19 April 1972 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 45 tanggal 6 Juni 1972 Tambahan No. 210. Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta No. 42 tanggal 19 Mei 2016 dari Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta, sehubungan dengan penyesuaian anggaran dasar sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.32/POJK.04/2014 dan No. 33/POJK.04/2014. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0055417 tertanggal 8 Juni 2016.
Bank berkedudukan di Jakarta dengan 58 kantor cabang di Indonesia dan 1 (satu) kantor perwakilan di Singapura. Kantor pusat Bank beralamat di Gedung Panin Centre Jl. Jend. Sudirman, Jakarta. Jumlah rata-rata karyawan Bank dan entitas anak 11.761 karyawan pada 30 Juni 2017 dan 10.930 karyawan pada 31 Desember 2016.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan usaha bank umum dalam arti kata seluas-luasnya di dalam maupun di luar negeri. Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 18 Agustus 1971, sesuai dengan izin usaha yang diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.KEP-205/DDK/II/8/1971 tanggal 18 Agustus 1971. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 5/2-Kep.Dir.tanggal 21 April 1972, Bank telah mendapat persetujuan menjadi bank devisa.
Bank tergabung dalam kelompok usaha Panin Group dengan entitas induk terakhir adalah PT Panin Investment. Susunan pengurus dan Komite Audit Bank pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
30 Juni 2017 31 Desember 2016
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris Drs. Johnny N. Wiraatmadja Drs. Johnny N. Wiraatmadja
Wakil Presiden Komisaris
dan Komisaris Independen Lintang Nugroho Lintang Nugroho
Wakil Presiden Komisaris Chandra R. Gunawan **) Chandra R. Gunawan **)
Komisaris Independen Drs. H. Riyanto Drs. H. Riyanto
Drs. H. Bambang Winarno Drs. H. Bambang Winarno
Komisaris Lianna Loren Limanto Lianna Loren Limanto
Direksi
Presiden Direktur Herwidayatmo Herwidayatmo
Wakil Presiden Direktur I Roosniati Salihin Roosniati Salihin
Wakil Presiden Direktur II Hendrawan Danusaputra Hendrawan Danusaputra *)
Direktur Perbankan Ritel Ng Kean Yik Ng Kean Yik
Direktur Perbankan Komersial Edy Heryanto Edy Heryanto
Direktur Perkreditan
dan Korporasi Januar Hardi Januar Hardi
Direktur Umum dan SDM Lionto Gunawan Lionto Gunawan
Direktur Institutional Banking Hendrawan Danusaputra Hendrawan Danusaputra
Direktur Treasury Gunawan Santoso Gunawan Santoso
Direktur Kepatuhan
dan Manajemen Risiko Antonius Ketut Dwirianto Antonius Ketut Dwirianto
Direktur Administrasi Keuangan H. Ahmad Hidayat H. Ahmad Hidayat
Direktur Operasional Suwito Tjokrorahardjo Suwito Tjokrorahardjo **)
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
9
30 Juni 2017 31 Desember 2016
Komite Audit
Ketua Drs. H. Riyanto Drs. H. Riyanto
Anggota Lukman Abdullah Yessica Novia Santoso
Lianna Loren Limanto Lukman Abdullah
Lianna Loren Limanto
Komite Pemantau Risiko
Ketua Lintang Nugroho Lintang Nugroho
Anggota Drs. H. Bambang Winarno Drs. H. Bambang Winarno
Lukman Abdullah Lukman Abdullah
Yessica Novia Santoso
Komite Remunerasi dan Nominasi
Ketua Drs. H. Bambang Winarno Drs. H. Bambang Winarno
Anggota Drs. Johnny N. Wiraatmadja Drs. Johnny N. Wiraatmadja
Drs. H. Riyanto Drs. H. Riyanto
Akijat Lukito Akijat Lukito
Yusak Zefanya Yusak Zefanya
Internal Audit Herbert J.S. Sibuea Herbert J.S. Sibuea
Sekretaris Perusahaan Jasman Ginting Jasman Ginting
(*) Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) tanggal 13 Desember 2016
Berlaku efektif jika sudah mendapat persetujuan dari OJK.
(**) Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 29 Mei 2015
Berlaku efektif jika sudah mendapat persetujuan dari OJK.
Pembentukan Komite Audit telah sesuai dengan Peraturan No. IX.I.5 tentang “Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit” yang terdapat dalam lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012.
b. Entitas anak
Bank memiliki secara langsung lebih dari 50% saham atau memiliki pengendalian atas manajemen entitas anak berikut:
Jenis Usaha Tahun Operasi
Komersial 30-Jun-17 31-Dec-16
30-Jun-17 31-Dec-16 Rp juta Rp juta
PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFI) Lembaga pembiayaan 51,49% 51,49% 1982 8,100,793 6,744,190
PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PDSB) Bank Syariah 50,22% 51,61% 2009 9,772,420 8,757,964
PT Verena M ulti Finance Tbk (VM F) Lembaga pembiayaan 57,54% 42,87% 1994 1,839,573 1,790,467
Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi)Entitas anak Persentase Pemilikan
Seluruh entitas anak berdomisili di Jakarta, dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Pada bulan Mei 2017, VMF melakukan Rights Issue sebesar 1.583.160.556 saham dengan nominal Rp 112/lembar. Atas aksi korporasi ini, Bank membeli 1.057.952.704 saham, sehingga kepemilikan Bank terhadap VMF meningkat dari 42,87% menjadi 57.54%. Pada tahun 2016, Bank mempunyai kepemilikan sebesar 42,87% pada VMF, namun manajemen menyimpulkan bahwa Bank memiliki hak suara yang cukup dominan untuk mengarahkan aktivitas relevan dari VMF berdasarkan ukuran absolut dari kepemilikan Bank dan ukuran relatif dan penyebaran kepemilikan dari pemegang saham lain. Bagian kepemilikan sebesar 24,35% dan 9,74% dimiliki masing-masing oleh PT Verena Kapital dan Murniaty Santoso. Bagian 23,04% lainnya dimiliki oleh beberapa pemegang saham individu, yang secara individual memiliki tidak lebih dari 5%.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
10
Per tanggal 16 Januari 2017, yaitu tanggal berakhirnya pelaksanaan Waran Seri I PDSB, total Waran Seri I yang telah dilaksanakan adalah berjumlah 48.986.878.160 waran sehingga kepemilikan Bank menurun menjadi 50,22%. Rincian dari entitas anak yang tidak dimiliki sepenuhnya dimana Grup memiliki kepentingan non pengendali diungkapkan di Catatan 32.
c. Penawaran Umum Efek Grup
Penawaran Umum Saham
Pada tanggal 28 Oktober 1982, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. SI-014/PM/E/1982 untuk melakukan penawaran umum atas 1.637.500 saham Bank kepada masyarakat. Penawaran Umum Perdana dan Terbatas yang telah dilakukan oleh Bank adalah sebagai berikut:
Nilai Harga
Jumlah Nominal Penawaran Nomor dan tanggal surat
Tahun Keterangan Saham per saham per saham efektif dari Bapepam
Rp Rp
1982 Penawaran Umum Perdana 1,637,500 1,000 3,475 SI-014/PM/E/1982 28 Oktober 1982
1983 Penawaran Umum Kedua 3,162,500 1,000 3,550 SI-017/PM/E/1983 18 Mei 1983
1989 Penawaran Umum Terbatas I 914,655 1,000 4,500 S-467/PM/1989 31 Oktober 1989
1990 Penawaran Umum Terbatas II 2,614,410 1,000 13,000 21 April 1990
1995 Penawaran Umum Terbatas III 60,180,462 1,000 1,900 S-725/PM/1995 8 Juni 1995
1997 Penawaran Umum Terbatas IV 300,902,312 500 1,200 S-1212/PM/1997 10 Juni 1997
1998 Penawaran Umum Terbatas V 702,105,395 500 500 S-1268/PM/1998 19 Juni 1998
1999 Penawaran Umum Terbatas VI 1,225,406,221 250 1,100 S-1180/PM/1999 29 Juni 1999
2006 Penawaran Umum Terbatas VII 4,016,358,393 100 350 S-791/BL/2006 28 Juni 2006
Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa I para pemegang saham yang tercantum dalam Akta Berita Acara No. 52 tanggal 28 Mei 2004 dari Veronica Lily Dharma, S.H., notaris di Jakarta, disetujui pembagian saham bonus yang berasal dari saldo laba dengan jumlah maksimum 1.176.093.346 saham. Jumlah saham bonus yang dibagikan menjadi sejumlah 1.176.091.818 saham karena adanya pembulatan. Nilai nominal Rp 100 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 28 Juni 2004. Pada tanggal 30 Juni 2017, sejumlah 23.837.645.998 saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) dan sejumlah 250.000.000 saham yang merupakan saham pendiri tidak dicatatkan di bursa. Penawaran Umum Obligasi Pada tanggal 17 Juni 2016, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan dengan surat No. S-299/D.04/2016 untuk melakukan penawaran umum berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Bank Panin Tahun 2016 kepada masyarakat dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp 10.000 miliar.
Pada tanggal 28 Juni 2016, Bank menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Bank Panin
Tahap I Tahun 2016 dengan nilai nominal sebesar Rp 2.000 miliar. Pada tanggal 29 Juni 2016, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
Pada tanggal 27 Oktober 2016, Bank menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Bank Panin Tahap II Tahun 2016 dengan nilai nominal sebesar Rp 2.125 miliar. Pada tanggal 28 Oktober 2016, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
Pada tanggal 12 Desember 2012, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan surat No. S-14175/BL/2012 untuk melakukan penawaran umum berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I Tahun 2012 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 miliar. Pada tanggal 21 Desember 2012, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
11
Pada tanggal 30 November 2012, VMF memperoleh pernyataan efektif dari ketua Bapepam-LK berdasarkan surat No. S-13646/BL/2012 untuk melakukan penawaran umum berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance kepada masyarakat dengan jumlah pokok maksimum sebesar Rp 1.000 miliar.
Pada tanggal 11 Desember 2012, VMF menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap I Tahun 2012 dengan nilai nominal Rp 300 miliar. Pada tanggal 12 Desember 2012, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Obligasi telah dilunasi seluruhnya pada tanggal 9 Desember 2016.
Pada tanggal 24 Desember 2013, VMF menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap II Tahun 2013 dengan nominal Rp 153 miliar. Pada tanggal 27 Desember 2013, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Obligasi telah dilunasi sebesar Rp. 113 miliar pada tanggal 23 Desember 2016. Sisa outstanding Rp 40 miliar.
Pada tanggal 19 Maret 2014, VMF menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap III Tahun 2014 dengan nominal Rp 135 miliar. Pada tanggal 20 Maret 2014, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Obligasi telah dilunasi seluruhnya pada tanggal 19 Maret 2017.
Penawaran Umum Medium Term Notes Pada tanggal 26 Maret 2015 CFI menerbitkan Medium Term Notes II Clipan Finance Indonesia Tahun 2015 dengan nilai nominal sebesar Rp 700 miliar sebagaimana termaktub dalam Akta Perjanjian Penerbitan dan Agen Pemantauan Medium Term Notes II Clipan Finance Indonesia Tahun 2015 No. 53 tanggal 25 Maret 2015.
Penawaran Umum Obligasi Subordinasi Pada tanggal 17 Juni 2016, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal dengan surat No. S-299/D.04/2016 untuk melakukan penawaran umum berkelanjutan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Panin Tahun 2016 kepada masyarakat dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp 10.000 miliar.
Pada tanggal 29 Juni 2016, Bank menerbitkan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Panin Tahap I Tahun 2016 dengan nilai nominal sebesar Rp 100 miliar. Pada tanggal tersebut, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
Pada tanggal 17 Maret 2017, Bank menerbitkan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Panin Tahap II Tahun 2016 dengan nilai nominal sebesar Rp 2.400 miliar. Pada tanggal tersebut, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
Pada tanggal 12 Desember 2012, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan surat No.S-14175/BL/2012 untuk melakukan penawaran umum berkelanjutan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I Tahun 2012 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 2.000 miliar. Pada tanggal 21 Desember 2012, seluruh obligasi subordinasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 29 Oktober 2010, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan suratnya No. S-9803/BL/2010 untuk melakukan penawaran umum obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 2.460 miliar. Pada tanggal 5 November 2010, seluruh obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
12
2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
Dalam tahun berjalan, Grup telah menerapkan standar baru, sejumlah amandemen dan interpretasi PSAK yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada 1 Januari 2016. Amandemen PSAK 5 Segmen Operasi, (i) mensyaratkan entitas untuk mengungkapkan pertimbangan yang dibuat oleh manajemen dalam menerapkan kriteria penggabungan segmen operasi, termasuk deskripsi singkat tentang segmen operasi yang telah digabungkan dan indikator ekonomik yang telah dinilai dalam menentukan bahwa segmen operasi yang digabungkan memiliki karakteristik ekonomik yang serupa; dan (ii) mengklarifikasi bahwa rekonsiliasi total aset segmen dilaporkan terhadap aset entitas hanya diungkapkan jika aset segmen secara regular disediakan kepada pengambil keputusan operasional. Grup menggabungkan beberapa segmen operasi menjadi satu segmen operasi tunggal dan membuat pengungkapan yang disyaratkan dalam Catatan 52 sesuai dengan amandemen. Penerapan amandemen dan interpretasi standar berikut tidak memiliki pengaruh signifikan atas pengungkapan atau jumlah yang dicatat di dalam laporan keuangan konsolidasian pada tahun berjalan dan tahun sebelumnya:
Amandemen PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri
PSAK 7, Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi
PSAK 13, Properti Investasi
Amandemen PSAK 16: Aset Tetap dan PSAK 19: Aset Takberwujud: Model Revaluasi – penyajian kembali secara proporsional depresiasi dan amortisasi
PSAK 22, Kombinasi Bisnis
PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja
PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan
Amandemen PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian, PSAK 67 Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas dan PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi
PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama
PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar
PSAK 70. Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak Standar baru ini secara khusus mengatur perlakuan akuntansi atas aset dan liabilitas pengampunan pajak sesuai dengan Undang-undang tentang Pengampunan Pajak.
PSAK 110 (revisi 2015): Akuntansi Sukuk Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen telah melakukan review atas peraturan di atas dan menerapkan sesuai dengan standar yang berlaku.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
13
b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:
PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan dan
ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi.
Standar dan amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:
Amandemen PSAK 16: Aset Tetap dan
PSAK 69: Agrikultur
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen telah melakukan review atas peraturan di atas, dan tidak terdapat dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian.
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
b. Dasar Penyusunan Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah biaya historis, kecuali aset tetap dan instrumen keuangan tertentu yang diukur pada jumlah revaluasian atau nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan, yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di bawah ini. Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran barang dan jasa. Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. Laporan keuangan entitas anak yang menjalankan usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 101 (Revisi 2014) tentang ”Penyajian Laporan Keuangan Syariah”.
c. Dasar Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Bank dan entitas yang dikendalikan oleh Bank dan entitas anak (termasuk entitas terstruktur). Pengendalian tercapai dimana Bank memiliki kekuasaan atas investee; eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. Bank menilai kembali apakah entitas tersebut adalah investee jika fakta dan keadaan yang mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian yang disebutkan di atas.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
14
Ketika Bank memiliki kurang dari hak suara mayoritas di-investee, ia memiliki kekuasaan atas investee ketika hak suara investor cukup untuk memberinya kemampuan praktis untuk mengarahkan aktivitas relevan secara sepihak. Bank mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan yang relevan dalam menilai apakah hak suara Bank cukup untuk memberikan Bank kekuasaan, termasuk (i) ukuran kepemilikan hak suara Bank relatif terhadap ukuran dan penyebaran kepemilikan pemilik hak suara lain; (ii) hak suara potensial yang dimiliki oleh Bank, pemegang suara lain atau pihak lain; (iii) hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain; dan (iv) setiap fakta dan keadaan tambahan apapun mengindikasikan bahwa Bank memiliki, atau tidak memiliki, kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas yang relevan pada saat keputusan perlu dibuat, termasuk pola suara pemilikan dalam RUPS sebelumnya. Konsolidasi entitas anak dimulai ketika Bank memperoleh pengendalian atas entitas anak dan akan dihentikan ketika Bank kehilangan pengendalian pada entitas anak. Secara khusus, pendapatan dan beban entitas anak diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dari tanggal diperolehnya pengendalian Bank sampai tanggal ketika Bank berhenti untuk mengendalikan entitas anak. Laba rugi dan setiap komponen penghasilan komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan untuk kepentingan nonpengendali. Bank juga mengatribusikan total laba komprehensif entitas anak kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan nonpengendali memiliki saldo defisit. Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup. Seluruh aset dan liabilitas dalam intra kelompok usaha, ekuitas, pendapatan, biaya dan arus kas yang berkaitan dengan transaksi dalam kelompok usaha dieliminasi secara penuh pada saat konsolidasian. Perubahan kepemilikan Grup pada entitas anak yang tidak mengakibatkan kehilangan pengendalian Grup atas entitas anak dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jumlah tercatat dari kepemilikan Grup dan kepentingan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan kepentingan relatifnya dalam entitas anak. Selisih antara jumlah tercatat kepentingan non pengendali yang disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang dibayar atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan dengan pemilik entitas induk. Ketika Grup kehilangan pengendalian pada entitas anak, keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) agregat nilai wajar pembayaran yang diterima dan nilai wajar sisa kepemilikan (retained interest) dan (ii) jumlah tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill), dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan nonpengendali. Seluruh jumlah yang diakui sebelumnya dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan entitas anak yang dicatat seolah-olah Grup telah melepaskan secara langsung aset atau liabilitas terkait entitas anak (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer ke kategori lain dari ekuitas sebagaimana ditentukan/diizinkan oleh standar akuntansi yang berlaku). Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal untuk akuntansi berikutnya dalam PSAK 55, Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau, ketika berlaku, biaya perolehan pada saat pengakuan awal dari investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama.
d. Kombinasi Bisnis
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh Grup, liabilitas yang diakui oleh Grup kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
15
Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diakui pada nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan standar yang relevan. Goodwill diukur sebagai selisih lebih dari nilai gabungan dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak diakuisisi (jika ada) atas jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambilalih pada tanggal akuisisi. Jika, setelah penilaian kembali, jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambilalih pada tanggal akuisisi melebihi jumlah imbalan yang dialihkan, jumlah dari setiap kepentingan non pengendali pada pihak diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak diakuisisi (jika ada), selisih lebih diakui segera dalam laba rugi sebagai pembelian dengan diskon. Kepentingan non-pengendali yang menyajikan bagian kepemilikan dan memberikan mereka hak atas bagian proposional dari aset neto entitas dalam hal terjadi likuidasi pada awalnya diukur baik pada nilai wajar ataupun pada bagian proporsional kepemilikan kepentingan nonpengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan dasar pengukuran dilakukan atas dasar transaksi. Kepentingan nonpengendali jenis lain diukur pada nilai wajar atau, jika berlaku, pada dasar pengukuran lain yang ditentukan oleh standar akuntansi lain. Bila imbalan yang dialihkan oleh Grup dalam suatu kombinasi bisnis termasuk aset atau liabilitas yang berasal dari pengaturan imbalan kontinjen (contingent consideration arrangement), imbalan kontinjen tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan termasuk sebagai bagian dari imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis. Perubahan dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran disesuaikan secara retrospektif, dengan penyesuaian terkait terhadap goodwill. Penyesuaian periode pengukuran adalah penyesuaian yang berasal dari informasi tambahan yang diperoleh selama periode pengukuran (yang tidak melebihi satu tahun sejak tanggal akuisisi) tentang fakta-fakta dan kondisi yang ada pada tanggal akuisisi. Akuntansi berikutnya untuk perubahan nilai wajar dari imbalan kontinjensi yang tidak memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran tergantung pada bagaimana imbalan kontinjensi diklasifikasikan. Imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali pada setiap tanggal pelaporan dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas. Imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas diukur kembali pada nilai wajar pada setiap tanggal pelaporan, dengan perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi.
e. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Laporan keuangan individu masing-masing entitas Grup diukur dan disajikan dalam mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan konsolidasian dari Grup dan laporan posisi keuangan Bank disajikan dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Bank dan mata uang penyajian untuk laporan keuangan konsolidasian. Dalam penyusunan laporan keuangan setiap entitas individual grup, transaksi dalam mata uang asing selain mata uang fungsional entitas (mata uang asing) diakui pada kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap akhir perode pelaporan, pos moneter dalam valuta asing dijabarkan dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Pos-pos non moneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Pos nonmoneter diukur dalam biaya historis dalam valuta asing yang tidak dijabarkan kembali. Selisih kurs atas pos moneter diakui dalam laba rugi pada periode saat terjadinya.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
16
f. Transaksi Pihak-pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor):
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika
orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari
entitas pelapor. b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
i. entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya).
ii. satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
iii. kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv. satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain
adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. v. entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja
dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
vi. entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
vii. orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
viii. entitas, atau anggota dari kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada entitas pelapor atau kepada entitas induk dari entitas pelapor.
Transaksi signifikan yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian.
g. Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Aset keuangan Grup diklasifikasikan sebagai berikut:
Nilai wajar melalui laba rugi
Dimiliki hingga jatuh tempo
Tersedia untuk dijual
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL) Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
17
Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Grup disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas, misalnya direksi dan CEO.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 3k.
Dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Grup mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada. Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) AFS aset keuangan adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan baik sebagai AFS atau yang tidak diklasifikasikan sebagai (a) pinjaman yang diberikan dan piutang, (b) dimiliki hingga jatuh tempo atau (c) aset keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL). Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah itu, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dan dicatat pada nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi AFS di ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui pada revaluasi investasi AFS, direklas ke laba rugi. Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak tercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diklasifikasikan sebagai AFS, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai. Dividen atas instrumen AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat Grup untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
18
Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas masa depan (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara langsung berkaitan dengan akuisisi atas penerbitan aset atau liabilitas keuangan. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL. Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang dalam nilai wajar dari instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif terjadinya penurunan nilai. Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan dan secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Di dalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang serupa. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
19
Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Grup harus menghitung:
Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu.
Recoverable amount – didasarkan pada identifikasi arus kas masa depan dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow).
Loss given default (”LGD”) – Grup mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Grup apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit/ pembiayaan. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan.
Loss identification period (”LIP”) –periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas fasilitas kredit/ pembiayaan secara individual.
Exposure at default (”EAD”) – Grup mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit/ pembiayaan pada saat terjadi tunggakan.
PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data fasilitas kredit/ piutang pembiayaan selama minimal tiga tahun. Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet fasilitas kredit/ piutang pembiayaan pada posisi laporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss given default (LGD). Kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi dan nilai tercatat dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Pada saat penurunan nilai diakui dalam aset keuangan atau kelompok aset keuangan, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah penurunan nilai menggunakan tarif bunga yang digunakan untuk mendiskontokan estimasi arus kas masa datang pada saat menghitung penurunan nilai.
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi. Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lain. Cadangan kerugian penurunan untuk entitas anak yang bergerak di bidang perbankan syariah, kecuali piutang Murabahah dan aset keuangan lainnya, mengacu kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 016/POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 tentang Penilaian Kualitas Aset Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Penilaian kualitas dan cadangan kerugian penurunan nilai dilakukan terhadap giro pada bank umum syariah, penempatan pada bank lain, investasi pada sukuk, pinjaman Qardh dan pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah. Cadangan kerugian penurunan nilai aset berdasarkan hasil penelaahan terhadap kualitas masing-masing aset tertentu sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
20
Berdasarkan peraturan diatas, aset tertentu diklasifikasikan dalam kategori berikut dengan besarnya persentase cadangan kerugian penurunan nilai sebagai berikut:
Klasifikasi
Lancar Minimum 1%
Dalam perhatian khusus Minimum 5%
Kurang lancar Minimum 15%
Diragukan Minimum 50%
Macet 100%
Persentase
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai
Persentase cadangan kerugian penurunan nilai di atas diterapkan terhadap saldo setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, kecuali untuk aset yang diklasifikasikan lancar dan tidak dijamin dengan agunan tunai. Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI), surat berharga yang diterbitkan pemerintah berdasarkan prinsip syariah, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) serta bagian aset produktif yang dijamin dengan jaminan pemerintah tidak dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai. Penghentian pengakuan aset keuangan
Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi. Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Grup masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Grup mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut.
Aset dihapusbukukan dari cadangan kerugian penurunan nilai pada saat manajemen berpendapat bahwa aset tersebut harus dihapuskan karena secara operasional debitur sudah tidak mampu membayar dan/ atau sulit untuk ditagih. Penerimaan kembali aset yang telah dihapuskan pada tahun berjalan dicatat sebagai penambahan cadangan kerugian penurunan nilai yang bersangkutan selama tahun berjalan. Penerimaan kembali aset yang telah dihapuskan pada tahun-tahun sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional tahun berjalan.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
21
h. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL atau pada biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi (FVTPL)
Liabilitas keuangan diklasifikasi sebagai FVTPL pada saat liabilitas keuangan baik dimiliki untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada FVTPL.
Liabilitas keuangan dimiliki untuk diperdagangkan jika:
diperoleh terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau
pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Grup disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas, misalnya direksi dan CEO.
Liabilitas keuangan sebagai FVTPL yang diukur pada nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup setiap bunga yang dibayar dari liabilitas keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara yang dijelaskan dalam Catatan 3k. Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
22
i. Reklasifikasi Instrumen Keuangan Reklasifikasi Aset Keuangan Grup tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok aset keuangan FVTPL. Grup hanya dapat melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang jika aset keuangan tersebut memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan Grup memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa depan yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo dari kelompok aset keuangan FVTPL atau dari kelompok tersedia untuk dijual. Aset keuangan tersebut direklasifikasi pada nilai wajar pada tanggal reklasifikasi yang menjadi biaya perolehan diamortisasi yang baru. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam laba rugi tidak boleh dipulihkan. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diamortisasi ke laba rugi selama sisa umur aset keuangan (jika aset keuangan memiliki jatuh tempo tetap) atau tetap diakui dalam pendapatan komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dilepas atau dijual (jika aset keuangan tidak memiliki jatuh tempo tetap).
Reklasifikasi Liabilitas Keuangan Grup tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi liabilitas keuangan dari atau ke kelompok liabilitas keuangan FVTPL.
j. Saling Hapus Antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan Grup saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika:
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
k. Nilai Wajar
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran tanpa memperhatikan apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengukur nilai wajar atas suatu aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran, Bank memperhitungkan karakteristik suatu aset atau liabilitas jika pelaku pasar akan memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran.
Dalam rangka konsistensi dan perbandingan dalam pengukuran nilai wajar dan pengungkapan terkait, Bank melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumen keuangan yang dimiliki dengan hirarki berikut:
Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.
Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga).
Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
23
l. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan giro pada Bank Indonesia dan bank lain mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3k terkait aset keuangan.
m. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3k terkait aset keuangan.
n. Efek-efek
Efek-efek diklasifikasikan dalam kategori diperdagangkan, tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan efek-efek mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3k terkait aset keuangan. Investasi pada Sukuk Sukuk diklasifikasikan berdasarkan model usaha pada saat perolehan sebagai berikut:
i. Diukur pada biaya perolehan jika investasi tersebut dimiliki dalam suatu model usaha yang bertujuan utama untuk memperoleh arus kas kontraktual; dan persyaratan kontraktual menentukan tanggal tertentu pembayaran pokok dan/atau hasilnya.
Pada saat pengakuan awal, investasi pada sukuk diukur pada biaya perolehan termasuk biaya transaksi dan selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk dan diakui dalam laba rugi.
ii. Diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain jika investasi tersebut dimiliki dalam suatu model usaha yang bertujuan utama untuk memperoleh arus kas kontraktual dan melakukan penjualan sukuk; dan persyaratan kontraktual menentukan tanggal tertentu pembayaran pokok dan/atau hasilnya. Pada saat pengakuan awal, investasi pada sukuk diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain termasuk biaya transaksi dan selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk dan diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain setelah memperhitungkan saldo selisih biaya perolehan dan nilai nominal yang belum diamortisasi dan saldo akumulasi keuntungan atau kerugian nilai wajar yang telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain sebelumnya.
iii. Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Investasi pada sukuk yang tidak diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan dan diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Pada saat pengakuan awal, investasi diukur pada nilai wajar sebesar biaya perolehan tidak termasuk biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajar. Selisih antara nilai wajar dan jumlah tercatat diakui dalam laba rugi. Nilai wajar investasi ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 3k.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
24
Untuk investasi pada sukuk yang diukur pada biaya perolehan dan nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain, jika terdapat indikasi penurunan nilai, maka Bank mengukur jumlah terpulihkannya. Jika jumlah terpulihkan lebih kecil daripada jumlah tercatat, maka Bank mengakui rugi penurunan nilai. Untuk investasi sukuk pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain, rugi penurunan nilai yang diakui pada laba rugi adalah jumlah setelah memperhitungkan saldo dalam penghasilan komprehensif lain. Jumlah terpulihkan merupakan jumlah yang akan diperoleh dari pengembalian pokok tanpa memperhitungkan nilai kininya.
o. Tagihan dan Liabilitas Derivatif Tagihan dan liabilitas derivatif diklasifikasikan dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL). Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan dan liabilitas derivatif mengacu pada Catatan 3g, 3h, 3i dan 3k terkait aset keuangan dan liabilitas keuangan.
p. Kredit
Kredit diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan kredit mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3k terkait aset keuangan. Dalam kredit yang diberikan termasuk pembiayaan oleh entitas anak (PDSB) berupa piutang murabahah, pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah. Piutang Murabahah adalah tagihan yang timbul dari transaksi jual beli berdasarkan akad Murabahah. Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (marjin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Piutang Murabahah diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan piutang Murabahah mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3k terkait aset keuangan. Pembiayaan Mudharabah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. PDSB menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan penelaahan kualitas atas masing-masing saldo pembiayaan (Catatan 3g). Pembiayaan Musyarakah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan saldo cadangan kerugian penurunan nilai. PDSB menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai sesuai dengan kualitas pembiayaan berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo pembiayaan (Catatan 3g).
q. Restrukturisasi Kredit Bermasalah Restrukturisasi kredit dilakukan terhadap debitur yang tidak dapat atau diperkirakan tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran angsuran pokok atau bunga sesuai jadwal yang diperjanjikan.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
25
Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi seperti yang dibahas pada Catatan 3p.
r. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi Tagihan akseptasi diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Liabilitas akseptasi dikategorikan sebagai liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan dan liabilitas akseptasi mengacu pada Catatan 3g, 3h, 3i dan 3k terkait aset keuangan dan liabilitas keuangan.
s. Sewa Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Sebagai Lessor Dalam sewa pembiayaan, aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah piutang sewa pembiayaan Perusahaan. Pengakuan pendapatan sewa pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor.
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan dalam jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Sebagai Lessee Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
t. Piutang Pembiayaan Konsumen
Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan piutang pembiayaan konsumen mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3k terkait aset keuangan. Pendapatan administrasi yang diperoleh dari konsumen pada saat perjanjian pembiayaan pertama kali ditandatangani, dibukukan sebagai pendapatan pada laba rugi tahun berjalan.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
26
u. Penyertaan dalam Bentuk Saham Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Grup mempunyai pengaruh yang signifikan dan bukan merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi dalam ventura bersama. Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut. Ventura bersama adalah pengaturan bersama yang para pihaknya memiliki pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset neto dari pengaturan tersebut. Pengendalian bersama adalah persetujuan kontraktual untuk berbagi pengendalian atas suatu pengaturan, yang ada hanya ketika keputusan tentang aktivitas relevan mensyaratkan persetujuan dengan suara bulat dari seluruh pihak yang berbagi pengendalian. Penghasilan dan aset dan liabilitas dari entitas asosiasi atau ventura bersama digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasian dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, sesuai dengan PSAK 58, Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Dengan metode ekuitas, investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Grup atas laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dari entitas asosiasi atau ventura bersama yang terjadi setelah perolehan. Ketika bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi atau ventura bersama melebihi kepentingan Grup pada entitas asosiasi atau ventura bersama (yang mencakup semua kepentingan jangka panjang, yang secara substansi, membentuk bagian dari investasi bersih Grup dalam entitas asosiasi atau ventura bersama). Grup menghentikan pengakuan bagiannya atas kerugian selanjutnya. Kerugian selanjutnya diakui hanya apabila Grup mempunyai kewajiban bersifat hukum atau konstruktif atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi atau ventura bersama. Investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama dicatat dengan menggunakan metode ekuitas sejak tanggal saat investee menjadi entitas asosiasi atau ventura bersama. Setiap kelebihan biaya perolehan investasi atas bagian Grup atas nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen darI entitas asosiasi atau ventura bersama yang diakui pada tanggal akuisisi, diakui sebagai goodwill. Goodwill termasuk dalam jumlah tercatat investasi, dan diuji penurunan nilainya sebagai bagian dari investasi. Setiap kelebihan kepemilikan Grup dari nilai wajar bersih aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen atas biaya perolehan investasi, sesudah pengujian kembali segera diakui di dalam laba rugi pada periode diperolehnya investasinya. Persyaratan dalam PSAK 55, Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, diterapkan untuk menentukan apakah perlu untuk mengakui setiap penurunan nilai sehubungan dengan investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama. Jika perlu, jumlah tercatat investasi yang tersisa (termasuk goodwill) diuji penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48, Penurunan Nilai Aset, sebagai suatu aset tunggal dengan membandingkan antara jumlah terpulihkan (mana yang lebih tinggi antara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya pelepasan) dengan jumlah tercatatnya. Rugi penurunan nilai yang diakui pada keadaan tersebut tidak dialokasikan pada setiap aset yang membentuk bagian dari nilai tercatat investasi pada entitas asosiasi. Setiap pembalikan dari penurunan nilai diakui sesuai dengan PSAK 48 sepanjang jumlah terpulihkan dari investasi tersebut kemudian meningkat. Grup menghentikan penggunaan metode ekuitas sejak tanggal saat investasinya berhenti menjadi investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama atau ketika investasi diklasifikasi sebagai dimiliki untuk dijual. Ketika Grup mempertahankan kepemilikan dalam entitas yang sebelumnya merupakan entitas asosiasi atau ventura bersama dan sisa investasi tersebut merupakan aset keuangan, Grup mengukur setiap sisa investasi pada nilai wajar pada tanggal tersebut dan nilai wajar tersebut dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal sesuai dengan PSAK 55. Grup mengakui keuntungan dan kerugian atas pelepasan investasi asosiasi atau ventura bersama dalam laba rugi dengan turut
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
27
memperhitungkan nilai wajar dari investasi yang tersisa. Seluruh jumlah yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan entitas asosiasi atau ventura bersama direklasifikasi ke laba rugi (sebagai penyesuaian reklasifikasi) pada saat penghentian metode ekuitas. Grup melanjutkan penerapan metode ekuitas jika investasi pada entitas asosiasi menjadi investasi pada ventura bersama atau investasi pada ventura bersama menjadi investasi pada entitas asosiasi. Tidak terdapat pengukuran kembali ke nilai wajar pada saat perubahan kepentingan. Jika Grup mengurangi bagian kepemilikan pada entitas asosiasi atau ventura bersama tetapi Grup tetap menerapkan metode ekuitas, Grup mereklasifikasi ke laba rugi proporsi keuntungan yang telah diakui sebelumnya dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan pengurangan bagian kepemilikan. Ketika Grup melakukan transaksi dengan entitas asosiasi atau ventura bersama dari Grup, keuntungan dan kerugian yang timbul dari transaksi dengan entitas asosiasi atau ventura bersama diakui dalam laporan keuangan konsolidasian Grup hanya sepanjang kepemilikan dalam entitas asosiasi atau ventura bersama yang tidak terkait dengan Grup. Penyertaan lainnya Penyertaan dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20% diklasifikasikan dalam kategori tersedia untuk dijual. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan penyertaan lainnya mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3k terkait aset keuangan.
v. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
w. Aset Tetap Pada bulan September 2016, Grup mengubah kebijakan akuntansi dari model biaya ke model revaluasi dalam pengukuran kendaraan bermotor dan inventaris kantor. Perubahan ini diterapkan secara prospektif. Tanah dan bangunan dan seluruh kendaraan bermotor dan inventaris kantor yang dimiliki sejak bulan September 2016 dinyatakan berdasarkan nilai revaluasi yang merupakan nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal revaluasi, kecuali tanah tidak disusutkan. Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang cukup regular untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dengan jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Aset yang tidak mengalami perubahan nilai wajar secara signifikan wajib direvaluasi paling kurang setiap 3 (tiga) tahun. Kenaikan yang berasal dari revaluasi diakui pada penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasi, kecuali sebelumnya penurunan revaluasi atas aset yang sama pernah diakui dalam laba rugi, dalam hal ini kenaikan revaluasi hingga sebesar penurunan nilai aset akibat revaluasi tersebut, dikreditkan dalam laba rugi. Penurunan jumlah tercatat yang berasal dari revaluasi dibebankan dalam laba rugi apabila penurunan tersebut melebihi saldo surplus revaluasi aset yang bersangkutan, jika ada. Surplus revaluasi yang telah disajikan dalam ekuitas dipindahkan langsung ke saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
28
Untuk kendaraan bermotor dan inventaris yang dimiliki sebelum September 2016, dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dengan menggunakan metode saldo-menurun-ganda (double-declining balance method), kecuali untuk bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) untuk periode 31 Desember 2016. Pada awal tahun 2017 Bank mengubah perhitungan penyusutan menjadi metode garis lurus (straight-line method) untuk seluruh jenis aset tetap dengan tarif sebagai berikut:
30 Juni 2017
31 Desember 2016
Bangunan 6 - 48 20 – 48 Kendaraan bermotor 3 – 5 3 – 5 Inventaris kantor 3 – 25 3 – 25 Bank mengubah umur masa manfaat kendaraan bermotor dan inventaris kantor di tahun 2016 dari 4 – 8 tahun menjadi 3 – 25 tahun. Pada saat revaluasi, perubahan tersebut diperlakukan secara prospektif. Aset tetap kendaraan bermotor dan inventaris kantor milik entitas anak disusutkan dengan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 2 – 5 tahun. Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya. Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Biaya legal pengurusan hak atas tanah pada saat perolehan tanah tersebut diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tanah pada aset tetap. Biaya pembaruan atau pengurusan perpanjangan hak atas tanah diakui sebagai biaya pada tahun berjalan. Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi.
x. Aset Takberwujud
Aset takberwujud terdiri dari goodwill dan perangkat lunak yang dibeli oleh Grup.
Goodwill Goodwill timbul atas akuisisi dari suatu bisnis yang dicatat pada biaya perolehan yang ditetapkan pada tanggal akuisisi dari bisnis tersebut (lihat Catatan 3d di atas) dikurangi akumulasi penurunan nilai, jika ada.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
29
Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas dari Grup (atau kelompok unit penghasil kas) yang diperkirakan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut. Unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill diuji penurunan nilainya setiap tahun, atau lebih sering jika terdapat indikasi bahwa unit penghasil kas tersebut mungkin mengalami penurunan nilai. Jika jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai dialokasikan pertama kali untuk mengurangi jumlah tercatat atas setiap goodwill yang dialokasikan pada unit penghasil kas dan kemudian ke aset lain dari unit penghasil kas secara prorata berdasarkan jumlah tercatat dari setiap aset dalam unit penghasil kas tersebut. Setiap kerugian penurunan nilai goodwill diakui secara langsung dalam laba rugi pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya. Pada pelepasan unit penghasil kas yang relevan, jumlah yang dapat diatribusikan dari goodwill termasuk dalam penentuan laba rugi atas pelepasan. Kebijakan Grup atas goodwill yang timbul dari akuisisi entitas asosiasi dijelaskan pada Catatan 3u. Perangkat Lunak Perangkat lunak yang dibeli oleh Grup dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi diakui dalam laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) untuk tahun 2017 dan metode saldo-menurun-ganda (double-declining balance method) untuk tahun 2016, berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 4 tahun. Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode amortisasi di-review setiap akhir tahun.
y. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan kecuali Goodwill
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Grup mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Estimasi jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dan nilai pakainya. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan. Jika jumlah terpulihkan dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) lebih kecil dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) diturunkan menjadi sebesar terpulihkan dan rugi penurunan nilai segera diakui dalam laba rugi.
z. Aset Tetap yang Belum Digunakan dalam Kegiatan Operasional
Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
aa. Agunan yang Diambil Alih
Tanah dan aset lainnya (jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Grup) disajikan dalam akun Agunan yang Diambil Alih dalam kelompok “Aset lain-lain”.
Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit atau piutang pembiayaan di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih, dibebankan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
30
Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan.
Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Cadangan kerugian penurunan nilai agunan yang diambil alih dibentuk atas penurunan nilai agunan yang diambil alih.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laba rugi.
bb. Tagihan Anjak Piutang
Tagihan anjak piutang merupakan piutang yang dibeli dari perusahaan lain. Tagihan anjak piutang diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan anjak piutang mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3k terkait aset keuangan.
cc. Simpanan
Simpanan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan mengacu pada Catatan 3h, 3i dan 3k terkait liabilitas keuangan.
Simpanan dan dana syirkah temporer entitas anak yang bergerak di bidang perbankan syariah dinyatakan sebagai berikut:
Giro wadiah dinyatakan sebesar nilai liabilitas kepada pemegang giro.
Tabungan mudharabah dinyatakan sebesar nilai liabilitas kepada pemilik tabungan.
Deposito berjangka mudharabah dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan entitas anak.
dd. Simpanan dari Bank Lain
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi. Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari, tabungan dan deposito berjangka. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan dari bank lain mengacu pada Catatan 3h, 3i dan 3k terkait liabilitas keuangan.
ee. Instrumen Utang dan Ekuitas yang Diterbitkan
Surat Berharga yang Diterbitkan Obligasi yang diterbitkan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan surat berharga yang diterbitkan mengacu pada Catatan 3h, 3i dan 3k terkait liabilitas keuangan.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
31
Obligasi Subordinasi Obligasi subordinasi yang diterbitkan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi. Pengakuan, pengukuran awal,pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan obligasi subordinasi mengacu pada Catatan 3h, 3i dan 3k terkait liabilitas keuangan. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham yang menambah dan beratribusi secara langsung terhadap penerbitan saham baru disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.
ff. Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual kembali efek-efek yang disepakati dikurangi selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan metode suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efek-efek tersebut dibeli hingga dijual kembali. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan efek yang dibeli dengan janji dijual kembali mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3k terkait aset keuangan.
gg. Efek yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) diklasifikasikan dalam kategori liabililtas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi. Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) disajikan sebagai liabilitas sebesar harga pembelian kembali yang disepakati dikurangi selisih antara harga jual dan harga pembelian kembali yang disepakati. Selisih antara harga jual dan harga pembelian kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif sebagai beban bunga selama jangka waktu sejak efek-efek tersebut dijual hingga saat dibeli kembali. Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan efek yang dijual dengan janji dibeli kembali mengacu pada Catatan 3h, 3i, 3j dan 3k terkait liabilitas keuangan.
hh. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3g). Pendapatan kredit yang mengalami penurunan nilai dihitung menggunakan suku bunga efektif atas dasar nilai kredit setelah memperhitungkan kerugian penurunan nilai. Pendapatan dan beban bunga yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian termasuk:
Bunga pada aset dan liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung menggunakan suku bunga efektif.
Bunga pada instrumen sekuritas investasi tersedia untuk dijual dihitung menggunakan suku bunga efektif.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
32
Perubahan nilai wajar pada efek-efek yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan diukur pada nilai wajar pada laba rugi dan derivatif lainnya yang digunakan untuk kepentingan manajemen risiko, dan aset dan liabilitas keuangan lainnya yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, akan mempengaruhi penghasilan komprehensif lain. Di dalam pendapatan dan beban bunga terdapat pendapatan dan beban pengelolaan dana oleh entitas anak (PDSB) berdasarkan prinsip syariah, yang terdiri atas pendapatan pembiayaan dengan akad murabahah dan pendapatan dari bagi hasil yaitu mudharabah, musyarakah dan pendapatan usaha utama lainnya serta hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer. Pendapatan Murabahah diakui secara akrual menggunakan metode tingkat imbal hasil efektif. Pendapatan usaha Musyarakah yang menjadi hak mitra aktif diakui sebesar haknya sesuai dengan kesepakatan atas pendapatan usaha Musyarakah, sedangkan pendapatan usaha untuk mitra pasif diakui sebagai hak pihak mitra pasif atas bagi hasil dan liabilitas. Pendapatan usaha Mudharabah diakui dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati dan tidak diperkenankan mengakui pendapatan dari proyeksi hasil usaha. Kerugian akibat kelalaian atau kesalahan mudharib dibebankan pada mudharib dan tidak mengurangi investasi Mudharabah. Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer merupakan bagian bagi hasil milik pihak ketiga yang didasarkan pada prinsip Mudharabah Mutlaqah atas hasil pengelolaan dana mereka oleh PDSB yang diakui berdasarkan pendapatan yang telah diterima (cash basis). Pembagian hasil usaha dilakukan berdasarkan prinsip bagi hasil usaha, yaitu dihitung dari pendapatan PDSB yang telah diterima berupa laba bruto (gross profit margin).
ii. Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi
Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman dan jangka waktu tertentu atau nilainya tidak material menurut Grup diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
jj. Program Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja Lainnya Bank menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Grup juga memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Bank menghitung selisih antara imbalan yang diterima karyawan berdasarkan undang-undang yang berlaku dengan manfaat yang diterima dari program pensiun untuk pensiun normal. Biaya penyediaan imbalan ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit dengan penilaian aktuaria yang dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan tahunan. Pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, perubahan dampak batas atas aset (jika ada) dan dari imbal hasil atas aset program (tidak termasuk bunga), yang tercermin langsung dalam laporan posisi keuangan konsolidasian yang dibebankan atau dikreditkan dalam penghasilan komprehensif lain periode terjadinya. Pengukuran kembali diakui dalam penghasilan komprehensif lain tercermin segera sebagai pos terpisah pada penghasilan komprehensif lain di ekuitas dan tidak akan direklas ke laba rugi. Biaya jasa lalu diakui dalam laba rugi pada periode amandemen program. Bunga neto dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto pada awal periode imbalan pasti dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Biaya imbalan pasti dikategorikan sebagai berikut:
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
33
Biaya jasa (termasuk biaya jasa kini, biaya jasa lalu serta keuntungan dan kerugian kurtailmen dan penyelesaian)
Beban atau pendapatan bunga neto
Pengukuran kembali
Grup menyajikan dua komponen pertama dari biaya imbalan pasti di laba rugi, Keuntungan dan kerugian kurtailmen dicatat sebagai biaya jasa lalu. Liabilitas imbalan pensiun yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan defisit atau surplus aktual dalam program imbalan pasti Grup. Surplus yang dihasilkan dari perhitungan ini terbatas pada nilai kini manfaat ekonomik yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana program dan pengurangan iuran masa depan ke program. Liabilitas untuk pesangon diakui pada lebih awal ketika entitas tidak dapat lagi menarik tawaran imbalan tersebut dan ketika entitas mengakui biaya restrukturisasi terkait.
kk. Pajak Penghasilan Pajak saat terutang berdasarkan laba kena pajak untuk suatu tahun. Laba kena pajak berbeda dari laba sebelum pajak seperti yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain karena pos pendapatan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan pada tahun berbeda dan pos-pos yang tidak pernah dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak yang digunakan dalam perhitungan laba kena pajak. Liabilitas pajak tangguhan umumnya diakui untuk seluruh perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan umumnya diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan tidak diakui jika perbedaan temporer timbul dari pengakuan awal (bukan kombinasi bisnis) dari aset dan liabilitas suatu transaksi yang tidak mempengaruhi laba kena pajak atau laba akuntansi. Selain itu, liabilitas pajak tangguhan tidak diakui jika perbedaan temporer timbul dari pengakuan awal goodwill. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya. Untuk tujuan pengukuran liabilitas pajak tangguhan dan aset pajak tangguhan untuk properti investasi yang diukur dengan menggunakan model nilai wajar, nilai tercatat properti tersebut dianggap dipulihkan seluruhnya melalui penjualan, kecuali praduga tersebut dibantah. Praduga tersebut dibantah ketika properti investasi dapat disusutkan dan dimiliki dalam model bisnis yang bertujuan untuk mengonsumsi secara substansial seluruh manfaat ekonomi atas investasi properti dari waktu ke waktu, bukan melalui penjualan. Direksi Grup mereviu portofolio properti investasi Grup dan menyimpulkan bahwa tidak ada properti investasi Grup yang dimiliki dalam model bisnis yang bertujuan untuk mengonsumsi secara substansial seluruh manfaat ekonomik atas investasi properti dari waktu ke waktu, bukan melalui penjualan. Oleh karena itu, direksi telah menentukan bahwa praduga penjualan yang ditetapkan dalam amandemen PSAK 46 tidak dibantah. Akibatnya, Grup tidak mengakui pajak tangguhan atas perubahan nilai wajar properti investasi karena Grup tidak dikenakan pajak penghasilan atas perubahan nilai wajar properti investasi.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
34
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba rugi (baik dalam penghasilan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba rugi atau yang timbul dari akuntansi awal kombinasi bisnis. Dalam kombinasi bisnis, pengaruh pajak termasuk dalam akuntansi kombinasi bisnis. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas entitas kena pajak yang sama atau entitas kena pajak yang berbeda yang memiliki intensi untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada setiap periode masa depan dimana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diharapkan untuk diselesaikan atau dipulihkan.
ll. Laba per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
mm. Informasi Segmen Informasi segmen diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Grup yang secara regular direviu oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja informasi segmen. Informasi segmen adalah suatu komponen dari entitas:
a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
b) yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
c) dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penilaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk.
4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
35
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode tersebut, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi periode saat ini dan masa depan. Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Di bawah ini adalah pertimbangan kritis, selain dari estimasi yang telah diatur, dimana manajemen telah membuat suatu proses penerapan kebijakan akuntansi Grup dan memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. Aset Keuangan yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Manajemen telah menelaah aset keuangan Grup yang dimiliki hingga jatuh tempo karena
persyaratan pemeliharaan modal dan likuiditas dan telah dikonfirmasi intensi positif Grup dan
kemampuan untuk memiliki aset tersebut hingga jatuh tempo. Rincian dan jumlah tercatat aset
keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo dijelaskan dalam Catatan 9.
Pengendalian atas VMF
Catatan 1b menjelaskan bahwa VMF adalah entitas anak dari Grup walaupun Grup memiliki
kepemilikan hanya 42,87% dan hanya 42,87% hak suara di VMF pada tahun 2016. VMF tercatat
di Bursa Efek Indonesia. Grup memiliki 42,87% kepemilikan sejak 1994 dan sisa kepemilikan
57,13% lainnya dimiliki oleh berbagai pemegang saham yang tidak terkait dengan Grup.
Manajemen Bank melakukan penilaian apakah Grup memiliki pengendalian atas VMF
berdasarkan kemampuan praktikal Grup untuk mengarahkan kegiatan yang relevan dari VMF
secara sepihak. Dalam membuat pertimbangannya, manajemen mempertimbangkan ukuran
absolut kepemilikan Grup pada VMF dan ukuran relatif dan penyebaran kepemilikan saham yang
dimiliki oleh pemegang saham lainnya. Setelah penilaian, manajemen menyimpulkan bahwa Grup
memiliki hak suara yang cukup dominan untuk mengarahkan kegiatan yang relevan dari VMF
sehingga Grup memiliki pengendalian atas VMF.
Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada
akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material
terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah
ini:
Rugi penurunan nilai aset keuangan Grup menilai penurunan nilai aset keuangan pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti obyektif bahwa kerugian telah terjadi. Suatu aset keuangan dinyatakan mengalami penurunan nilai bila ada bukti obyektif terjadinya peristiwa yang berdampak pada estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti tersebut meliputi data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa yang merugikan dalam status pembayaran debitur atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kelalaian membayar piutang. Cadangan kerugian penurunan nilai akan dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi dalam portofolio aset keuangan. Manajemen menggunakan perkiraan berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk aset dengan karakteristik risiko kredit dan bukti obyektif adanya penurunan nilai yang serupa dengan yang ada dalam portofolio pada saat penjadwalan arus kas masa depan. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang di-review secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
36
Grup melakukan penilaian terhadap penurunan nilai dalam dua cara, yaitu:
a. Individual, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang melebihi ambang batas (threshold) tertentu dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai yang telah teridentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik atas arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas utang dan fleksibilitas keuangan debitur, kualitas pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus kas, industri di mana debitur beroperasi dan nilai realisasi agunan. Estimasi jumlah dan waktu pemulihan masa depan akan membutuhkan banyak pertimbangan. Jumlah penerimaan tergantung pada kinerja debitur pada masa mendatang dan nilai agunan, keduanya akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di masa depan, di samping itu agunan mungkin tidak mudah dijual. Nilai aktual arus kas masa depan dan tanggal penerimaan mungkin berbeda dari estimasi tersebut dan akibatnya kerugian aktual yang terjadi mungkin berbeda dengan yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
b. Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang tidak melebihi ambang batas
(threshold) tertentu, tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai, namun belum diidentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pembentukan kerugian penurunan nilai dilakukan secara kolektif dengan antara lain memperhitungkan jumlah dan lamanya tunggakan, agunan dan pengalaman kerugian masa lalu. Faktor paling penting dalam pembentukan cadangan adalah probability of default dan loss given default. Kualitas aset keuangan pada masa mendatang dipengaruhi oleh ketidakpastian yang dapat menyebabkan kerugian aktual aset keuangan dapat berbeda secara material dari cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk. Ketidakpastian ini termasuk lingkungan ekonomi, suku bunga dan pengaruhnya terhadap pembelanjaan debitur, tingkat pengangguran dan perilaku pembayaran.
Manfaat Karyawan Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Grup dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Grup. Penentuan Nilai Wajar dan Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Tanah dan bangunan milik Grup diukur berdasarkan nilai wajarnya. Grup menggunakan jasa penilai independen yang terdaftar di OJK untuk mengestimasi nilai tanah dan bangunannya berdasarkan pendekatan nilai pasar, pendekatan pendapatan dan pendekatan biaya. Informasi mengenai penilai independen dan cara penentuan nilai wajar dijelaskan dalam Catatan 19 dan 54. Masa manfaat setiap aset tetap Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas. Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tersebut. Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 19.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
37
5. KAS
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Rupiah 1,807,407 1,332,496
Dollar Amerika Serikat 53,703 81,879
Dollar Singapura 12,366 19,609
Jumlah 1,873,476 1,433,984
6. GIRO PADA BANK INDONESIA
% GWM % GWM
Primer Primer
Rupiah 8,668,811 6.52 8,450,897 6.54
Dollar Amerika Serikat 1,799,780 8.22 1,797,781 8.63
Jumlah 10,468,591 10,248,678
30 Juni 31 Desember
Rp Juta Rp Juta
2017 2016
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 dan perubahannya PBI No. 17/21/PBI/2015 tanggal 26 November 2015, PBI No. 18/3/PBI/2016 tanggal 10 Maret 2016 dan PBI 18/14/PBI/2016 tanggal 18 Agustus 2016 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum konvensional, setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer ditetapkan sebesar 6,5% dan 7,5% masing-masing pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, GWM Sekunder ditetapkan sebesar 4% masing-masing pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, serta GWM Loan to Funding Ratio (LFR) sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LFR bank dan LFR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank dan KPMM Insentif. GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8% masing-masing pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016. Pada tanggal 28 April 2017, Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 19/6/PBI/2017 mengenai Giro Wajib Minimum (GWM) average yang mulai berlaku tanggal 1 Juli 2017. Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, Giro Wajib Minimum (GWM) sekunder Bank yang terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan obligasi pemerintah Indonesia masing-masing sebesar 16,72 % dan 11,58%. Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, Bank telah memenuhi Giro Wajib Minimum yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
38
7. GIRO PADA BANK LAIN Rincian giro pada bank lain berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Pihak berelasi
Bank
Dollar Australia 50,251 81,279
Dollar Selandia Baru 19,215 23,700
Jumlah 69,466 104,979
Pihak ketiga
Bank
Rupiah 139,273 23,842
Dollar Amerika Serikat 1,005,365 248,664
Euro 315,903 475,842
Yen Jepang 105,742 161,555
Dollar Singapura 104,278 131,043
Poundsterling Inggris 50,950 66,785
Lainnya (masing-masing di baw ah 5%) 64,943 96,164
Sub jumlah 1,786,454 1,203,895
Entitas anak
Rupiah 121,055 16,501
Dollar Amerika Serikat 10,517 10,568
Sub jumlah 131,572 27,069
Jumlah 1,918,026 1,230,964
Jumlah Giro pada Bank Lain - Bersih 1,987,492 1,335,943
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
39
Rincian giro pada bank lain berdasarkan pihak dimana Grup menempatkan dananya adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Bank
Rupiah
Bank Central Asia 84,956 1,095
Standard Chartered Bank 40,028 28
BPD Jaw a Barat 5,267 2,589
BPD Riau 4,614 10,679
Bank Mandiri 2,197 4,687
Bank Negara Indonesia 641 2,669
Lainnya (masing-masing di baw ah 5%) 1,570 2,095
Sub jumlah 139,273 23,842
Valuta Asing
J.P Morgan Chase, New York 529,868 80,676
Deutsche Bank AG, Frankfurt 241,379 387,418
The Bank of New York Mellon, New York 228,040 30,588
Mizuho Corp., Tokyo 105,742 161,555
United Overseas Bank Ltd., Singapura 102,177 105,898
Citibank NA, New York 97,892 17,212
Standard Chartered, London 50,950 66,785
Australia and New Zealand Bank,
Melbourne 50,251 81,279
Lainnya (masing-masing di baw ah 5%) 310,348 353,621
Sub jumlah 1,716,647 1,285,032
Jumlah Giro pada Bank Lain - Bank 1,855,920 1,308,874
Entitas Anak
Rupiah
Bank Capital 52,256 11
Bank Central Asia 37,604 10,478
Bank Ganesha 16,724 1,302
Bank Mandiri 9,246 791
Bank Rakyat Indonesia 1,864 1,460
Bank ICBC 34 913
Lainnya (masing-masing di baw ah 5%) 3,327 1,546
Sub jumlah 121,055 16,501
Valuta Asing
J Trust Bank 10,517 10,568
Jumlah Giro pada Bank Lain -
Entitas Anak 131,572 27,069
Jumlah Giro pada Bank Lain - Bersih 1,987,492 1,335,943
Seluruh saldo giro pada bank lain pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 tidak mengalami penurunan nilai dan perhitungan CKPN dilakukan secara kolektif. Tingkat suku bunga efektif rata-rata per tahun giro pada bank lain untuk mata uang Rupiah dan valuta asing masing-masing sebesar 1,21% dan 0,06% pada tanggal 30 Juni 2017 dan 1,09% dan 0,03% pada tanggal 31 Desember 2016. Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 tidak terdapat giro pada bank lain yang dijadikan agunan oleh Grup.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
40
8. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:
Tingkat bunga
efektif rata-rata
Jangka waktu per tahun Jumlah
Rp Juta
Rupiah
Pihak ketiga
Bank
Call money 3 - 63 hari 6.02% 4,079,864
Deposito berjangka 61 hari 6.80% 200,000
Tabungan 1.25% 10
Sub jumlah 4,279,874
Entitas anak
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia
Syariah 3 hari 4.00% 363,500
Jumlah 4,643,374
Valuta Asing
Pihak ketiga
Bank
Call money
Dollar Australia 35 - 62 hari 1.72% 1,056,118
Dollar Singapura 14 - 94 hari 1.04% 623,341
Dollar Amerika Serikat 11 - 61 hari 1.24% 479,790
Poundsterling Inggris 30 - 32 hari 0.21% 92,822
Dollar Kanada 31 - 32 hari 0.48% 40,021
Dollar Hongkong 30 - 61 hari 0.31% 25,632
Deposito berjangka
Dollar Amerika Serikat 14 - 31 hari 1.17% 1,399,388
Sub jumlah 3,717,112
Jumlah Penempatan pada Bank
Indonesia dan Bank Lain 8,360,486
30 Juni 2017
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
41
Tingkat bunga
efektif rata-rata
Jangka waktu per tahun Jumlah
Rp Juta
Rupiah
Pihak ketiga
Bank
Call money 3 - 62 hari 7.99% 7,114,784
Deposito berjangka 3 bulan 8,50% 200,000
Sub jumlah 7,314,784
Entitas anak
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia
Syariah 3 hari 4.00% 415,200
Sertifikat Bank Indonesia Syariah 273 hari 6.21% 350,000
Sub jumlah 765,200
Jumlah 8,079,984
Valuta Asing
Pihak ketiga
Bank
Call money
Dollar Australia 30 - 66 hari 1,77% 1,283,450
Dollar Amerika Serikat 4 - 36 hari 0,89% 1,138,428
Dollar Singapura 27 - 92 hari 0,82% 810,137
Poundsterling Inggris 30 - 31 hari 0,20% 115,885
Dollar Kanada 30 - 32 hari 0,37% 39,945
Dollar Selandia Baru 21 hari 2,00% 9,363
Deposito berjangka
Dollar Amerika Serikat 4 - 7 hari 0,72% 1,050,855
Sub jumlah 4,448,063
Jumlah Penempatan pada Bank
Indonesia dan Bank Lain 12,528,047
31 Desember 2016
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
42
Rincian penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan pihak dimana Grup menempatkan dananya adalah sebagai berikut:
30 Juni
2017
31 Desember
2016
Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Pihak ketiga
Bank
Call Money
Deutsche Bank 1,250,000 -
Bank Indonesia 609,864 969,784
Standard Chartered Bank 600,000 -
BPD Jawa Barat 500,000 1,000,000
Bank BTN 300,000 -
Bank CIMB Niaga 300,000 -
Bank Kesawan 300,000 -
BPD Jambi 200,000 200,000
BPD Riau - 800,000
J Trust Bank - 750,000
BPD Kalimantan Selatan - 450,000
BPD Maluku - 400,000
BPD Jawa Tengah - 400,000
BPD Bali - 400,000
Lainnya (masing-masing dibawah 5%) 20,000 1,745,000
Sub jumlah 4,079,864 7,114,784
Deposito Berjangka
Bank Muamalat Indonesia 200,000 200,000
Tabungan
Bank Negara Indonesia 10 -
Jumlah 4,279,874 7,314,784
Entitas anak
Bank Indonesia 363,500 765,200
Jumlah Penempatan pada Bank
Indonesia dan Bank Lain - Rupiah 4,643,374 8,079,984
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
43
30 Juni
2017
31 Desember
2016
Rp Juta Rp Juta
Valuta Asing
Bank
Call Money
Dollar Australia
National Bank of Kuwait, Singapura 563,263 807,018
CIC Bank, Singapura 492,855 476,432
Sub jumlah 1,056,118 1,283,450
Dollar Singapura
Bank Negara Indonesia, Jakarta 412,364 139,679
Bank of Tokyo Mitsubishi, Singapura 134,258 465,596
Bank Negara Indonesia, Singapura 47,949 -
CIC Bank, Singapura 28,770 65,183
First Gulf Bank, Singapura - 139,679
Sub jumlah 623,341 810,137
Dollar Amerika Serikat
Bank ICBC, Jakarta 199,913 134,725
Bank UOB Indonesia, Jakarta 146,602 -
BPD Kaltim 133,275 47,154
Bank Maybank Indonesia, Jakarta - 296,395
Bank of China, Jakarta - 269,450
Bank DBS Indonesia, Jakarta - 134,725
Bank QNB Kesawan, Jakarta - 94,308
Bank BNP Paribas Indonesia, Jakarta - 94,308
Bank KEB Hana, Jakarta - 67,363
Sub jumlah 479,790 1,138,428
Poundsterling Inggris
Natixis Bank, Singapura 92,822 115,885
Dollar Kanada
CIC Bank, Singapura 40,021 39,945
Dollar Hongkong
CIC Bank, Singapura 25,632 -
Dollar Selandia Baru
CIC Bank, Singapura - 9,363
Jumlah 2,317,724 3,397,208
Deposito berjangka - Bank Indonesia
Dollar Amerika Serikat
Bank Indonesia 1,399,388 1,050,855
Jumlah Penempatan pada Bank Lain -
Valuta Asing 3,717,112 4,448,063
Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia
dan Bank Lain 8,360,486 12,528,047
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
44
Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain 8,360,486 12,528,047
Pendapatan bunga yang masih akan
diterima (Catatan 21) 11,926 9,967
Jumlah 8,372,412 12,538,014
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dijadikan agunan oleh Grup. Seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 tidak mengalami penurunan nilai dan perhitungan CKPN dilakukan secara kolektif.
9. EFEK - EFEK
Rincian efek-efek berdasarkan mata uang, efek-efek adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Pihak ketiga
Bank
Rupiah 25,140,146 18,140,155
Dollar Amerika Serikat 1,901,097 2,073,647
Euro 88,336 84,075
Entitas anak - Rupiah 1,072,514 1,080,882
Jumlah efek-efek 28,202,093 21,378,759
Cadangan kerugian penurunan nilai (6,300) (6,300)
Jumlah Efek-Efek - Bersih 28,195,793 21,372,459
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
45
Berdasarkan jenis dan tujuan investasi efek-efek, adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Pihak ketiga
Dimiliki hingga jatuh tempo/Diukur
pada biaya perolehan
Bank
Sertifikat Deposito Bank Indonesia 8,466,679 3,869,097
Surat Perbendaharaan Negara 5,328,628 337,360
Obligasi Pemerintah Indonesia 3,324,001 3,593,191
Sukuk Negara 3,037,458 1,185,091
Sertifikat Bank Indonesia 1,788,529 4,836,169
Surat utang jangka menengah 674,378 824,219
Obligasi lainnya 492,350 513,776
Sukuk lainnya 25,000 25,000
Wesel tagih 4,724 45,332
Entitas anak
Sukuk Negara 544,774 522,750
Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank 255,000 465,000
Sertifikat Bank Indonesia Syariah 120,000 -
Sukuk lainnya 38,727 -
Jumlah efek dimiliki hingga jatuh
tempo/diukur pada biaya perolehan 24,100,248 16,216,985
Tersedia untuk dijual/Diukur pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain
Bank
Reksadana 2,084,087 2,075,063
Surat utang jangka menengah 653,426 336,716
Obligasi Pemerintah Indonesia 347,270 413,048
Obligasi lainnya 224,925 493,997
Sukuk lainnya 20,718 -
Sukuk Negara 565 697,499
Entitas anak
Sukuk Negara 70,394 70,545
Reksadana 22,622 2,002
Jumlah efek tersedia untuk dijual/ diukur pada nilai wajar
melalui penghasilan komprehensif lain 3,424,007 4,088,870
Diperdagangkan/Diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi
Bank
Obligasi Pemerintah Indonesia 271,978 613,786
Sukuk Negara 264,495 258,083
Surat utang jangka menengah 120,368 33,630
Surat Perbendaharaan Negara - 129,440
Obligasi lainnya - 17,380
Entitas anak
Obligasi subordinasi 10,852 -
Obligasi lainnya 10,145 20,585
Jumlah efek diperdagangkan/
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 677,838 1,072,904
Jumlah efek-efek 28,202,093 21,378,759
Cadangan kerugian penurunan nilai (6,300) (6,300)
Jumlah Efek-Efek - Bersih 28,195,793 21,372,459
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
46
Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk efek-efek adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rupiah
Surat utang jangka menengah 11.42% 10.58%
Wesel tagih 10.91% 10.15%
Obligasi 9.03% 8.93%
Sukuk 7.52% 8.02%
Sertifikat Bank Indonesia 6.44% 6.56%
Sertifikat Bank Indonesia Syariah 5.90% -
Surat Perbendaharaan Negara 5.79% 7.03%
Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank 5.76% 6.95%
Sertifikat Deposito Bank Indonesia 5.76% 6.25%
Dollar Amerika Serikat
Obligasi 5.92% 8.87%Wesel tagih 5.72% 5.96%
Sukuk 3.40% 3.55%
Euro
Obligasi 3.19% 3.19%
Jangka waktu efek-efek sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rupiah
Obligasi 4 bulan - 27 tahun 1 - 27 tahun
Sukuk 11 bulan - 25 tahun 6 bulan - 25 tahun
Surat utang jangka menengah 1 - 5 tahun 1 - 5 tahun
Surat Perbendaharaan Negara 6 - 12 bulan 12 bulan
Sertif ikat Bank Indonesia 1 tahun 3 - 12 bulan
Sertif ikat Bank Indonesia Syariah 9 bulan -
Sertif ikat Deposito Bank Indonesia 6 - 9 bulan 1 - 6 bulan
Wesel tagih 3 - 6 bulan 56 - 166 hari
Sertif ikat Investasi Mudharabah
Antarbank 11 - 14 hari 4 - 32 hari
Dollar Amerika Serikat
Obligasi 5 - 30 tahun 5 - 30 tahun
Wesel tagih 14 hari 14 hari
Sukuk 7 - 10 tahun 8 - 10 tahun
Euro
Obligasi 7 - 12 tahun 7 - 12 tahun
Efek yang dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Grup terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk). Rata-rata suku bunga efektif untuk efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo untuk mata uang Rupiah dan valuta asing ini masing-masing sebesar 6,62% dan 5,56% per tahun untuk tahun 2017 dan 9,51% dan 8,98% per tahun untuk tahun 2016.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
47
Rincian efek-efek berdasarkan penerbit dan peringkat obligasi berdasarkan beberapa perusahaan pemeringkat pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Rp Juta Peringkat Rp Juta Peringkat
Rupiah
Sertif ikat Bank Indonesia 1,788,529 4,836,169
Sertif ikat Bank Indonesia Syariah 120,000 -
Sertif ikat Deposito Bank Indonesia 8,466,679 3,869,097
Sertif ikat Investasi Mudharabah Antarbank 255,000 465,000
Obligasi / Sukuk
Pemerintah Republik Indonesia 6,229,297 BBB- 5,760,225 BBB-
Badan Usaha Milik Negara
PT Indosat Ooredoo 25,000 idAAA(sy) 44,000 idAAA
BPD Sulaw esi Selatan dan Sulaw esi Barat - 27,249 idA+
PT Permodalan Nasional Madani - 13,168 idA
Perusahaan Lainnya
PT Bank CIMB Niaga 100,000 idAAA 100,000 idAAA
PT Impack Pratama Industri 75,000 idA- 75,000 idA-
PT Medco Energi International 50,000 idA+ 70,087 idA+
PT Japfa Comfeed Indonesia 50,000 idA 50,000 AA-(idn)
PT Lautan Luas 50,000 idA- -
PT Aneka Gas Industri 35,718 A-(idn) 32,320 A-(idn)
PT Indomobil 30,000 idA 30,000 idA
PT Tiga Pilar Sejahtera Food 23,727 idA(sy) -
PT Chandra Asri Petrochemical - 54,539 idA+
PT Bank Woori Saudara - 20,585 AAA (idn)
Lainnya (masing-masing di baw ah 5%) 16,395 8,250
Obligasi Subordinasi
Perusahaan Lainnya
PT Bank Saudara 1908 10,852 idAA- -
Surat Perbendaharaan Negara 5,328,628 466,800
Surat utang jangka menengah
Badan Usaha Milik Negara
PT Pembangunan Perumahan (Persero) 633,388 idBBB+ 359,519 idBBB+
PT Perkebunan Nusantara X 350,000 idA 350,000 idA
Bank Mandiri (Persero) - 165,000 idA+
PT Len Industri (Persero) - 129,505 idBBB
Perusahaan Lainnya
PT Sunprima Nusantara Pembiayaan 266,288 idA- -
PT Radana Bhaskara Finance 198,496 idA- 90,541 idA-
PT Bank ICBC - 100,000 idAAA
Reksadana
Perusahaan lainnya
RDT Bahana Protected Fund H 86 1,028,800 1,026,860
RDT Bahana Primafera Protected Fund 89 578,259 573,144
Bahana Seri D Optima Protected Fund 56 265,010 263,923
Bahana Seri D Optima Protected Fund 55 212,018 211,136
Bahana MES Syariah Fund 22,622 2,002
Wesel tagih
Perusahaan lainnya 2,954 26,918
Jumlah Efek-efek - Rupiah 26,212,660 19,221,037
30 Juni 2017 31 Desember 2016
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
48
Rp Juta Peringkat Rp Juta Peringkat
Dollar Amerika Serikat
Obligasi / Sukuk
Pemerintah Republik Indonesia 1,543,302 BBB- 1,509,693 BBB-
Badan Usaha Milik Negara
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) 165,394 BBB- 167,122 AAA(idn)
PT Pertamina (Persero) 106,726 BBB- 251,612 BBB-
PT Perusahaan Pelayaran Indonesia 81,899 BBB- 115,814 BBB-
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) - 8,929 BBB-
Perusahaan Lainnya
PT Medco Energi Internasional 2,006 idA+ 2,063 idA+
Wesel tagih
Perusahaan lainnya 1,770 18,414
Jumlah Efek-efek - Dollar Amerika Serikat 1,901,097 2,073,647
Euro
Obligasi
Pemerintah Republik Indonesia 88,336 BBB- 84,075 BBB-
Jumlah Efek-efek - Euro 88,336 84,075
Jumlah Efek-efek 28,202,093 21,378,759
Cadangan kerugian penurunan nilai (6,300) (6,300)
Jumlah Efek-efek - Bersih 28,195,793 21,372,459
30 Juni 2017 31 Desember 2016
Efek-efek telah diperingkat oleh Pefindo dan PT Fitch Rating Indonesia. Biaya perolehan efek yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, masing-masing sebesar Rp 23.787.315 juta dan Rp 14.575.184 juta. Diskonto yang belum diamortisasi pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, masing-masing sebesar Rp 314.239 juta dan Rp 174.569 juta. Keuntungan yang belum direalisasi akibat peningkatan nilai wajar efek tersedia untuk dijual, setelah dikurangi pajak penghasilan tangguhan pada tahun 2017 dan 2016 adalah sebesar Rp 117.143 juta dan Rp 14.461 juta, yang dicatat sebagai penghasilan komprehensif lain (Catatan 33).
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, tidak terdapat efek-efek yang dijadikan agunan oleh Grup.
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, efek-efek yang dijadikan sebagai efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (Catatan 24), adalah sebagai berikut:
30 Juni
2017
31 Desember
2016
Rp Juta Rp Juta
Sertif ikat Deposito Bank Indonesia 4,400,000 -
Sertif ikat Bank Indonesia 1,448,000 1,815,000
Surat Perbendaharaan Negara 1,000,000 -
Jumlah 6,848,000 1,815,000
Obligasi PT Bahtera Adimina Samudra adalah efek yang mengalami penurunan nilai pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016. Obligasi ini diklasifikasikan dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo. Pada tahun 2016, obligasi PT Berlian Laju Tanker dengan nilai nominal sebesar Rp 14.000 juta dan USD 14,65 juta atau setara dengan Rp 197.372 juta telah dihapus buku dan dikonversi menjadi saham dengan nilai nominal sebesar Rp 755 juta.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
49
Pada tahun 2017 dan 2016, terdapat beberapa efek-efek yang diklasifikasikan dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo yang telah jatuh tempo dan dilunasi seluruhnya atau terdapat pelunasan dipercepat dengan nilai nominal sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Obligasi 279,000 4,203,539
Surat Utang Jangka Menengah 150,000 -
Efek Beragun Aset - 8,030
Jumlah 429,000 4,211,569
Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari efek-efek adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Efek-efek 24,100,248 16,216,985
Pendapatan bunga yang masih akan
diterima (Catatan 21) 140,257 128,131
Cadangan kerugian penurunan nilai (6,300) (6,300)
Jumlah 24,234,205 16,338,816
Reksadana Berikut ini adalah rincian reksadana:
Unit Penyertaan NAB/unit
Laba (Rugi)
yang Belum
Direalisasi Nilai Wajar
Rp Rp Juta Rp Juta
Bank
RDT Bahana Protected Fund H 86 1,000,000,000 1,028.80 28,800 1,028,800
RDT Bahana Primera Protected Fund 89 550,000,000 1,051.38 28,259 578,259
RD Terproteksi Bahana D
Optima Protected Fund 56 250,000,000 1,060.04 15,010 265,010
RD Terproteksi Bahana D
Optima Protected Fund 55 200,000,000 1,060.09 12,018 212,018
Entitas Anak
Bahana MES Syariah Fund 21,515,832 1,051.42 394 22,622
Jumlah 2,021,515,832 84,481 2,106,709
Jenis
30 Juni 2017
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
50
Unit Penyertaan NAB/unit
Laba (Rugi)
yang Belum
Direalisasi Nilai Wajar
Rp Rp Juta Rp Juta
Bank
RDT Bahana Protected Fund H 86 1,000,000,000 1,026.86 26,860 1,026,860
RDT Bahana Primera Protected Fund 89 550,000,000 1,042.08 23,144 573,144
RD Terproteksi Bahana D
Optima Protected Fund 56 250,000,000,000 1,055.69 13,923 263,923
RD Terproteksi Bahana D
Optima Protected Fund 55 200,000,000,000 1,055.68 11,136 211,136
Entitas Anak
Bahana MES Syariah Fund 2,000,000 1,000.89 18 2,002
Jumlah 450,002,000,000 25,077 477,061
Jenis
31 Desember 2016
Wesel Tagih Berikut ini adalah rincian wesel tagih:
Suku Bunga Jatuh Tempo
30 Juni
2017
% Rp Juta
Rupiah
PT Bank CIMB Niaga 12.00 02 Agustus 2017 1,238
PT Bank CIMB Niaga 12.00 13 September 2017 563
PT Bank Negara Indonesia 10.00 04 September 2017 356
PT Bank UOB Indonesia 11.00 25 September 2017 302
PT Bank UOB Indonesia 11.00 20 Nopember 2017 291
PT Bank UOB Indonesia 11.00 27 Nopember 2017 204
Sub jumlah 2,954
Valuta asing
Bank of China, Jiangsu Branch 6.00 06 Juli 2017 964
Hua Nan Commercial Bank Ltd 6.00 06 Juli 2017 806
Sub jumlah 1,770
Jumlah 4,724
Penerbit
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
51
Suku Bunga Jatuh Tempo
31 Desember
2016
% Rp Juta
Rupiah
PT Bank DBS Indonesia 10.00 10 Januari 2017 11,917
PT Bank DBS Indonesia 10.00 30 Januari 2017 11,165
PT BPD Jawa Barat 11.00 15 Februari 2017 1,960
PT Bank Negara Indonesia (Persero) 12.00 29 Maret 2017 585
PT Bank CIMB Niaga Tbk 12.00 23 Januari 2017 426
PT Bank CIMB Niaga Tbk 8.75 23 Januari 2017 336
PT Bank UOB Indonesia 11.00 12 Mei 2017 326
PT Bank UOB Indonesia 11.00 11 April 2017 203
Sub jumlah 26,918
Valuta asing
Sumitomo Mitsui Corporation Bank 6.00 12 Januari 2017 16,703
Woori Bank 5.00 05 Januari 2017 826
Taiwan Business Bank 6.00 13 Januari 2017 446
Busan Bank 5.50 12 Januari 2017 281
Mizuho Bank Ltd 7.00 10 Januari 2017 158
Sub jumlah 18,414
Jumlah 45,332
Penerbit
Seluruh transaksi wesel tagih pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 berasal dari transaksi usaha.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek adalah sebagai berikut :
Valuta Valuta
Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Saldo awal tahun 6,300 - 6,300 20,300 201,950 222,250
Penyisihan (Pemulihan) tahun
berjalan - - - (755) - (755)
Akrual bunga pada efek yang
mengalami penurunan nilai - - - (13,245) (197,372) (210,617)
Selisih kurs - - - - (4,578) (4,578)
Saldo akhir periode 6,300 - 6,300 6,300 - 6,300
30 Juni 2017 31 Desember 2016
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
52
10. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF
Bank melakukan transaksi derivatif dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing (forward) dan swap untuk tujuan trading. Transaksi swap terdiri dari kontrak swap mata uang asing. Transaksi tersebut merupakan komitmen untuk melunasi liabilitas dalam mata uang asing dengan kurs yang ditentukan terlebih dahulu. Risiko pasar dari transaksi derivatif timbul sebagai akibat dari adanya perubahan nilai potensial fluktuasi kurs mata uang, sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak dapat memenuhi liabilitasnya kepada Bank. Jangka waktu dari pembelian dan penjualan berjangka valuta asing pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing berkisar antara 11 hari sampai 367 hari dan 5 sampai 96 hari. Rincian tagihan dan liabilitas derivatif pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut :
Beli Jual Tagihan Liabilitas
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Pihak ketiga
Forward 614,088 932,429 2,767 1,309
Swap 1,155,494 939,980 2,126 1,679
Jumlah 1,769,582 1,872,409 4,893 2,988
30 Juni 2017
Jumlah nosional Nilai wajar
Beli Jual Tagihan Liabilitas
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Pihak ketiga
Forward 1,722,956 1,721,958 3,574 6,042
Swap 2,487,199 2,494,011 9,276 17,888
Jumlah 4,210,155 4,215,969 12,850 23,930
31 Desember 2016
Jumlah nosional Nilai wajar
Seluruh tagihan dan liabilitas derivatif pada tanggal 30 Juni 2017 dalam mata uang Dollar Amerika Serikat, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2016 dalam mata uang Dollar Amerika Serikat dan Dollar Singapura. Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, jumlah keuntungan dan kerugian atas tagihan dan liabilitas derivatif yang diakui dalam laba rugi dalam akun “pendapatan transaksi valuta asing - bersih” masing-masing sebesar Rp 53.010 juta dan Rp 59.538 juta. Seluruh tagihan derivatif pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 tidak mengalami penurunan nilai dan perhitungan CKPN dilakukan secara kolektif.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
53
11. KREDIT
Kredit memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Grup terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
a. Jenis Pinjaman
Lancar
Dalam
Perhatian
Khusus
Kurang
Lancar Diragukan Macet Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Kredit modal kerja 36,367,050 834,352 43,090 33,412 544,113 37,822,017
Kredit investasi 25,287,158 1,393,155 183,437 128,237 925,573 27,917,560
Kredit konsumsi 19,645,727 1,514,531 126,084 84,876 564,444 21,935,662
Pinjaman rekening koran 20,002,389 587,059 48,454 73,357 678,608 21,389,867
Pembiayaan bersama 2,504,331 - - - - 2,504,331
Pinjaman karyawan 122,144 - - - - 122,144
Kredit lainnya 6,702,786 708,289 86,212 34,134 312,462 7,843,883
Jumlah - Rupiah 110,631,585 5,037,386 487,277 354,016 3,025,200 119,535,464
Valuta asing
Kredit modal kerja 7,943,281 - - - - 7,943,281
Kredit investasi 2,956,955 12,357 - - - 2,969,312
Pembiayaan bersama 188,928 - - - - 188,928
Pinjaman rekening koran 93,524 - - - - 93,524
Kredit konsumsi 248 - - - - 248
Kredit lainnya - - - - 3,979 3,979
Jumlah - Valuta asing 11,182,936 12,357 - - 3,979 11,199,272
Jumlah 121,814,521 5,049,743 487,277 354,016 3,029,179 130,734,736
Cadangan kerugian penurunan nilai (3,247,717)
Jumlah Kredit - Bersih 127,487,019
30 Juni 2017
Lancar
Dalam
Perhatian
Khusus
Kurang
Lancar Diragukan Macet Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Kredit modal kerja 33,790,084 763,283 36,189 65,017 519,830 35,174,403
Kredit investasi 24,800,773 1,107,375 173,208 247,450 720,501 27,049,307
Pinjaman rekening koran 20,794,306 393,814 58,477 107,468 480,273 21,834,338
Kredit konsumsi 19,691,818 1,278,598 108,516 102,685 416,059 21,597,676
Pembiayaan bersama 2,537,454 - - - - 2,537,454
Pinjaman karyawan 115,334 - - - - 115,334
Kredit lainnya 6,851,701 644,297 58,865 45,909 245,323 7,846,095
Jumlah - Rupiah 108,581,470 4,187,367 435,255 568,529 2,381,986 116,154,607
Valuta asing
Kredit modal kerja 8,309,031 - - - 238,804 8,547,835
Kredit investasi 3,148,309 - - - - 3,148,309
Pembiayaan bersama 210,778 - - - - 210,778
Pinjaman rekening koran 40,812 - - - - 40,812
Kredit lainnya 7,128 - - - - 7,128
Jumlah - Valuta asing 11,716,058 - - - 238,804 11,954,862
Jumlah 120,297,528 4,187,367 435,255 568,529 2,620,790 128,109,469
Cadangan kerugian penurunan nilai (3,060,349)
Jumlah Kredit - Bersih 125,049,120
31 Desember 2016
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
54
b. Sektor Ekonomi
Lancar
Dalam
Perhatian
Khusus
Kurang
Lancar Diragukan Macet Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Jasa 28,444,470 1,197,187 48,903 67,705 626,262 30,384,527
Perdagangan 24,003,500 1,031,646 94,813 82,113 768,531 25,980,603
Konstruksi 18,759,912 529,835 136,731 93,523 591,569 20,111,570
Industri 18,355,802 593,595 45,611 19,969 397,225 19,412,202
Lain-lain 21,067,901 1,685,123 161,219 90,706 641,613 23,646,562
Jumlah - Rupiah 110,631,585 5,037,386 487,277 354,016 3,025,200 119,535,464
Valuta asing
Industri 5,593,545 - - - 3,979 5,597,524
Konstruksi 2,462,923 12,183 - - - 2,475,106
Jasa 2,949,875 - - - - 2,949,875
Perdagangan 176,593 174 - - - 176,767
Jumlah - Valuta asing 11,182,936 12,357 - - 3,979 11,199,272
Jumlah 121,814,521 5,049,743 487,277 354,016 3,029,179 130,734,736
Cadangan kerugian penurunan nilai (3,247,717)
Jumlah Kredit - Bersih 127,487,019
30 Juni 2017
Lancar
Dalam
Perhatian
Khusus
Kurang
Lancar Diragukan Macet Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Jasa 27,854,246 912,130 37,100 208,895 362,052 29,374,423
Perdagangan 24,810,281 626,579 85,633 102,639 550,032 26,175,164
Konstruksi 17,930,927 420,213 132,548 121,802 551,648 19,157,138
Industri 17,052,754 741,834 49,921 23,822 458,939 18,327,270
Lain-lain 20,933,262 1,486,611 130,053 111,371 459,315 23,120,612
Jumlah - Rupiah 108,581,470 4,187,367 435,255 568,529 2,381,986 116,154,607
Valuta asing
Industri 7,095,088 - - - 238,804 7,333,892
Konstruksi 2,461,594 - - - - 2,461,594
Jasa 2,035,741 - - - - 2,035,741
Perdagangan 123,635 - - - - 123,635
Jumlah - Valuta asing 11,716,058 - - - 238,804 11,954,862
Jumlah 120,297,528 4,187,367 435,255 568,529 2,620,790 128,109,469
Cadangan kerugian penurunan nilai (3,060,349)
Jumlah Kredit - Bersih 125,049,120
31 Desember 2016
Sektor ekonomi lain-lain terdiri dari rumah tangga dan bukan lapangan usaha lainnya.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
55
c. Jangka waktu Jangka waktu pinjaman diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman dalam perjanjian kredit
sampai dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut :
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
≤ 1 tahun 43,241,340 40,846,279
> 1 - 2 tahun 13,038,870 10,311,377
> 2 - 5 tahun 25,838,879 26,102,861
> 5 tahun 48,615,647 50,848,952
130,734,736 128,109,469
CKPN (3,247,717) (3,060,349)
Jumlah Kredit 127,487,019 125,049,120
Berikut adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit:
1. Tingkat bunga efektif rata-rata untuk kredit dalam mata uang Rupiah pada 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah 12,27% dan 12,65%, sedangkan dalam valuta asing adalah 4,84% dan 5,14%.
2. Kredit dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual
dan jaminan lain yang umumnya diterima oleh perbankan. Kredit juga dijamin dengan jaminan tunai berupa giro, tabungan dan deposito berjangka (Catatan 22). Manajemen berkeyakinan agunan yang diterima tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
3. Kredit untuk modal kerja dan investasi terdiri dari pinjaman jangka panjang, tetap, berulang,
rekening koran dan diskonto, sedangkan kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit konsumsi lain.
4. Kredit dalam Rupiah berjangka waktu 12 hari sampai 27 tahun, sedangkan kredit dalam valuta
asing berjangka waktu antara 3 bulan sampai 15 tahun. Kredit dalam rangka pembiayaan sindikasi dalam Rupiah berjangka waktu 1 sampai dengan 15 tahun, sedangkan dalam valuta asing berjangka waktu antara 2 sampai 12 tahun.
5. Keikutsertaan Bank sebagai anggota sindikasi dengan persentase penyertaan berkisar antara 5,92% sampai dengan 22,96% pada 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016.
6. Kredit kepada karyawan bank merupakan kredit untuk membeli kendaraan, rumah, dan keperluan
lainnya yang dibebani bunga sebesar 6% per tahun dengan jangka waktu 1 sampai dengan 10 tahun. Pembayaran kembali kredit dilakukan dengan pemotongan gaji setiap bulan.
7. Dalam jumlah kredit termasuk kredit yang diberikan kepada pihak yang berelasi sebesar Rp 490.428 juta dan Rp 462.476 juta setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 154 juta dan Rp 172 juta pada 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016.
8. Rasio kredit usaha kecil terhadap kredit yang diberikan adalah sebesar 2,90% dan 3,31% masing-
masing pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016. 9. Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, tidak terdapat kredit yang dijadikan agunan
oleh Grup.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
56
10. Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, rincian kredit yang direstrukturisasi menurut jenis pinjaman adalah sebagai berikut:
Lancar
Dalam
Perhatian
Khusus
Kurang
Lancar Diragukan Macet Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Kredit Investasi 3,487,474 596,566 26,519 103,826 171,777 4,386,162
Kredit Modal Kerja 421,921 177,710 5,482 5,140 24,501 634,754
Kredit Konsumsi 258,574 162,116 51,908 2,910 63,950 539,458
Pinjaman Rekening Koran 65,593 51,767 4,135 226 16,026 137,747
Jumlah - Rupiah 4,233,562 988,159 88,044 112,102 276,254 5,698,121
Valuta asing
Kredit Investasi 728,530 12,183 - - - 740,713
Jumlah - Valuta asing 728,530 12,183 - - - 740,713
Jumlah 4,962,092 1,000,342 88,044 112,102 276,254 6,438,834
30 Juni 2017
Lancar
Dalam
Perhatian
Khusus
Kurang
Lancar Diragukan Macet Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Kredit Investasi 3,615,941 318,769 34,499 135,053 222,593 4,326,855
Kredit Konsumsi 151,343 113,693 24,761 3,665 12,903 306,365
Kredit Modal Kerja 497,413 45,795 10,520 1,408 15,600 570,736
Pinjaman Rekening Koran 92,245 4,024 7,452 - 13,556 117,277
Jumlah - Rupiah 4,356,942 482,281 77,232 140,126 264,652 5,321,233
Valuta asing
Kredit Investasi 777,382 - - - - 777,382
Kredit Modal Kerja - - - - 90,606 90,606
Jumlah - Valuta asing 777,382 - - - 90,606 867,988
Jumlah 5,134,324 482,281 77,232 140,126 355,258 6,189,221
31 Desember 2016
Sampai dengan tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, Bank telah melakukan penyelamatan kembali atas kredit untuk beberapa debitur, masing-masing sebesar Rp 2.447.873 juta dan Rp 3.504.529 juta.
11. Pada tahun 2017 dan 2016, Bank mengakui langsung ke dalam laporan laba rugi komprehensif,
perbedaan nilai wajar dari kredit yang diberikan kepada karyawan masing-masing sebesar Rp 1.431 juta dan Rp 4.204 juta.
12. Rasio non-performing loan (NPL) yang dihitung berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Konsolidasi Bank Konsolidasi Bank
NPL Bruto 2.94% 2.88% 2.81% 2.85%
NPL Neto 0.91% 0.72% 0.82% 0.74%
30 Juni 2017 31 Desember 2016
13. Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal
30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 tidak terdapat kredit yang tidak memenuhi ketentuan BMPK.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
57
14. Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi adalah:
Penyisihan Penyisihan
Kredit penurunan Kredit penurunan
bermasalah nilai bermasalah nilai
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Perdagangan 945,457 776,265 738,304 617,298
Jasa 742,870 436,068 608,047 373,645
Industri 462,805 344,563 532,682 485,638
Lain-lain 1,715,361 1,125,566 1,506,735 939,678
Jumlah 3,866,493 2,682,462 3,385,768 2,416,259
Valuta asing
Industri 3,979 3,979 238,804 238,804
Jumlah 3,979 3,979 238,804 238,804
Jumlah 3,870,472 2,686,441 3,624,572 2,655,063
30 Juni 2017 31 Desember 2016
15. Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, kredit yang disalurkan dengan sistem
penyaluran kredit melalui lembaga pembiayaan PT Verena Multi Finance Tbk dan PT Clipan Finance Indonesia Tbk, berupa kredit kendaraan motor dan mobil sebesar Rp 854.631 juta dan Rp 448.235 juta.
16. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah sebagai berikut:
Valuta Valuta
Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Saldo awal tahun 857,156 238,805 1,095,961 1,962,783 1,605 1,964,388
Penyisihan (pemulihan) tahun
berjalan 208,000 - 208,000 503,569 4,346 507,915
Akrual bunga pada kredit yang
mengalami penurunan nilai (26,468) - (26,468) (11,284) - (11,284)
Penghapusan (215,000) (236,234) (451,234) (36,984) - (36,984)
Selisih kurs - (2,571) (2,571) - (6) (6)
Saldo akhir periode 823,688 - 823,688 2,418,084 5,945 2,424,029
30 Juni 2017
Dinilai secara individual Dinilai secara kolektif
Valuta Valuta
Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Saldo awal tahun 309,106 724,751 1,033,857 1,595,987 29,697 1,625,684
Penyisihan (pemulihan) tahun
berjalan 659,227 - 659,227 952,218 (26,874) 925,344
Akrual bunga pada kredit yang
mengalami penurunan nilai (82,210) - (82,210) (22,549) - (22,549)
Penghapusan (28,967) (469,518) (498,485) (562,873) - (562,873)
Selisih kurs (16,428) (16,428) (1,218) (1,218)
Saldo akhir periode 857,156 238,805 1,095,961 1,962,783 1,605 1,964,388
31 Desember 2016
Dinilai secara individual Dinilai secara kolektif
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai kredit tersebut di atas adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
58
17. Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Kredit 130,734,736 128,109,469
Pendapatan bunga yang masih akan
diterima (Catatan 21) 785,237 827,275
Cadangan kerugian penurunan nilai (3,247,717) (3,060,349)
Jumlah 128,272,256 125,876,395
12. TAGIHAN ANJAK PIUTANG
Tagihan anjak piutang memiliki suku bunga tetap, sehingga Grup terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk). Jumlah tagihan anjak piutang pada 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 merupakan tagihan anjak piutang yang dilakukan oleh CFI dan VMF, dengan perincian sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Pihak ketiga
Tagihan anjak piutang 1,359,819 1,434,633
Pendapatan anjak piutang belum diakui (127,954) (91,895)
Jumlah 1,231,865 1,342,738
Cadangan kerugian penurunan nilai (61,125) (55,305)
Bersih 1,170,740 1,287,433
Tingkat bunga efektif rata-rata 19.78% 20.05%
Jangka waktu tagihan anjak piutang berdasarkan periode dalam perjanjian adalah 83 hari sampai dengan 5 tahun dan 74 hari sampai dengan 5 tahun pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016. Periode perjanjian dapat diperpanjang. Tagihan anjak piutang dijamin dengan tanah dan bangunan.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk periode dan tahun yang berakhir 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Saldo awal periode 55,305 18,355
Penyisihan periode berjalan
Individual 18,422 37,901
Kolektif (6,223) 5,087
Akrual bunga pada piutang yang mengalami
penurunan nilai (6,215) (6,038)
Penghapusan (165) -
Saldo akhir periode 61,125 55,305
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai dan agunan yang diterima dari nasabah telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya tagihan anjak piutang.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
59
13. EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali berdasarkan tanggal jatuh tempo terdiri dari:
Pendapatan
Tanggal Tanggal jatuh bunga yang
Jenis Mulai tempo Nilai nominal belum diamortisasi Nilai bersih
Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Bank
Obligasi Pemerintah Indonesia 28 hari 07 Juni 2017 05 Juli 2017 2,148,422 1,249 2,147,173
Obligasi Pemerintah Indonesia 28 hari 07 Juni 2017 05 Juli 2017 676,459 394 676,065
Obligasi Pemerintah Indonesia 28 hari 07 Juni 2017 05 Juli 2017 139,910 81 139,829
Sertifikat Deposito Bank Indonesia 24 hari 12 Juni 2017 06 Juli 2017 223,160 193 222,967
Sertifikat Deposito Bank Indonesia 21 hari 16 Juni 2017 07 Juli 2017 892,834 870 891,964
Surat Perbendaharaan Negara 30 hari 21 Juni 2017 21 Juli 2017 879,526 3,000 876,526
Obligasi Pemerintah Indonesia 91 hari 05 Mei 2017 04 Agustus 2017 757,643 3,987 753,656
Obligasi Pemerintah Indonesia 90 hari 02 Juni 2017 31 Agustus 2017 1,577,805 14,895 1,562,910
Entitas Anak
Surat Berharga Syariah Negara 28 hari 07 Juni 2017 05 Juli 2017 69,279 282 68,997
Jumlah 7,365,038 24,951 7,340,087
30 Juni 2017
waktu
Jangka
Pendapatan
Tanggal jatuh bunga yang
Jenis Tanggal Mulai tempo Nilai nominal belum diamortisasi Nilai bersih
Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Bank
Sertifikat Deposito Bank Indonesia 26 hari 08 Desember 2016 03 Januari 2017 326,880 107 326,773
Surat Perbendaharaan Negara 12 hari 23 Desember 2016 04 Januari 2017 300,857 180 300,677
Sertifikat Deposito Bank Indonesia 22 hari 14 Desember 2016 05 Januari 2017 301,991 201 301,790
Obligasi Pemerintah Indonesia 11 hari 29 Desember 2016 09 Januari 2017 200,907 318 200,589
Sertifikat Deposito Bank Indonesia 27 hari 15 Desember 2016 11 Januari 2017 377,424 637 376,787
Sertifikat Deposito Bank Indonesia 62 hari 22 Nopember 2016 23 Januari 2017 252,399 1,067 251,332
Sertifikat Deposito Bank Indonesia 62 hari 23 Nopember 2016 24 Januari 2017 252,399 1,115 251,284
Obligasi Pemerintah Indonesia 28 hari 28 Desember 2016 25 Januari 2017 1,624,984 5,612 1,619,372
Obligasi Pemerintah Indonesia 91 hari 30 Desember 2016 31 Maret 2017 566,566 7,734 558,832
Jumlah 4,204,407 16,971 4,187,436
31 Desember 2016
Jangka
waktu
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, nilai wajar efek yang dibeli dengan janji dijual kembali adalah sbb:
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Obligasi Pemerintah 5,509,816 2,508,864
Sertifikat Deposito Bank Indonesia 1,239,962 1,705,831
Surat Perbendaharaan Negara 971,360 337,621
Jumlah 7,721,138 4,552,316
Lokasi Obligasi Pemerintah Indonesia yang dijaminkan adalah di Jakarta. Suku bunga efek yang dibeli dengan janji dijual kembali berkisar antara 5,26% - 6,25% dan 5,20% - 7,20% pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016. Seluruh efek yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 dan tidak mengalami penurunan nilai. Perhitungan CKPN dilakukan secara kolektif.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
60
14. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN Piutang sewa pembiayaan memiliki suku bunga tetap dan mengambang, sehingga Grup terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk). Piutang sewa pembiayaan berasal dari CFI dan VMF dengan perincian sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2016
Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Piutang sewa pembiayaan 2,584,126 1,933,422
Nilai sisa terjamin 783,125 1,055,997
Pendapatan sewa pembiayaan
yang belum diakui (399,601) (274,966)
Simpanan jaminan (783,125) (1,055,997)
Jumlah 2,184,525 1,658,456
Dollar Amerika Serikat
Piutang sewa pembiayaan 53,503 53,973
Nilai sisa terjamin 9,237 9,318
Simpanan jaminan (9,237) (9,318)
Jumlah 53,503 53,973
Jumlah 2,238,028 1,712,429
Cadangan kerugian penurunan nilai (63,012) (52,628)
Jumlah investasi neto sewa pembiayaan - Bersih 2,175,016 1,659,801
Tingkat suku bunga efektif rata-rata per tahun
Rupiah 17.80% 17.09%
Dollar Amerika Serikat 8.99% 8.99%
2017
Jumlah piutang sewa pembiayaan (sebelum dikurangi pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai) berdasarkan jenis produk adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Kendaraan bermotor 1,141,708 659,260
Kapal 490,078 531,556
Mesin 298,524 345,451
Alat berat 274,278 323,062
Lain-lain 433,041 128,066
Jumlah 2,637,629 1,987,395
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
61
Jumlah angsuran sewa pembiayaan (sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai) sesuai dengan jatuh temponya adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember 30 Juni 31 Desember
2017 2016 2017 2016
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Angsuran sewa pembiayaan
Sampai dengan satu tahun 1,446,190 1,169,550 1,166,168 959,874
Lebih dari satu tahun sampai lima tahun 1,191,439 817,845 1,071,860 752,555
Sub jumlah 2,637,629 1,987,395 2,238,028 1,712,429
Pendapatan sewa pembiayaan belum diakui
Sampai dengan satu tahun (280,022) (209,676) - -
Lebih dari satu tahun sampai lima tahun (119,579) (65,290) - -
Sub jumlah (399,601) (274,966) - -
Jumlah 2,238,028 1,712,429 2,238,028 1,712,429
Nilai kini dari pembayaran minimum
sew a pembiayaan sew a pembiayaan
Pembayaran minimum
Kisaran jangka waktu pembiayaan adalah 3 - 5 tahun.
Biaya-biaya yang timbul, seperti premi asuransi, bea materai dan biaya terkait lainnya sehubungan dengan perolehan aset sewa pembiayaan, dibebankan kepada nasabah.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Saldo aw al tahun 52,628 42,889
Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan
Kolektif 20,464 9,071
Individual 20,822 44,632
Akrual bunga pada piutang yang
mengalami penurunan nilai (18,126) (25,872)
Penghapusan (12,758) (18,120)
Selisih kurs (18) 28
Saldo akhir periode 63,012 52,628
Sebagian dari piutang sewa pembiayaan dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayai CFI dan VMF dan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dari kendaraan yang bersangkutan. Piutang sewa pembiayaan untuk tongkang dan tug boat diikat dengan akta fidusia (grosse akta) dari barang-barang yang dibiayakan sedangkan piutang sewa pembiayaan untuk alat-alat berat, mesin-mesin produksi dan peralatan dijamin dengan barang-barang yang dibiayai. Manajemen CFI dan VMF berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang sewa pembiayaan.
Seluruh piutang sewa pembiayaan diberikan kepada pihak ketiga. CFI dan VMF menggunakan piutang sewa pembiayaan yang dimiliki sebagai jaminan pinjaman yang diterima (Catatan 26) dan surat berharga yang diterbitkan (Catatan 25). Jumlah piutang sewa pembiayaan yang dijaminkan masing-masing sebesar Rp 536.198 juta dan Rp 652.987 juta pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016.
Jumlah piutang sewa pembiayaan yang direstrukturisasi masing-masing sebesar Rp 108.408 juta dan Rp 268.682 juta pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016.
Pada saat perjanjian sewa pembiayaan dimulai, lessee memberikan simpanan jaminan yang akan digunakan sebagai pembayaran atas pembelian dari aset sewa pembiayaan pada akhir masa sewa, bila opsi dilaksanakan penyewa pembiayaan. Apabila opsi tidak dilaksanakan, simpanan jaminan tersebut akan dikembalikan kepada lessee pada akhir masa sewa pembiayaan.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
62
15. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
Piutang pembiayaan konsumen memiliki suku bunga tetap, sehingga Grup terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk).
Jumlah piutang pembiayaan konsumen pada 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 merupakan piutang pembiayaan konsumen yang dilakukan oleh CFI dan VMF, dengan perincian sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2016
Rp Juta Rp Juta
Pihak ketiga
Piutang pembiayaan konsumen 7,485,652 6,243,431
Pendapatan pembiayaan
konsumen yang belum diakui (1,366,232) (1,084,255)
Jumlah 6,119,420 5,159,176
Cadangan kerugian penurunan nilai (163,640) (104,109)
Bersih 5,955,780 5,055,067
2017
Piutang pembiayaan konsumen jatuh tempo dalam:
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Satu tahun berikutnya (termasuk
yang telah jatuh tempo) 3,421,706 3,052,048
Dua tahun berikutnya 3,284,976 1,924,688
Tiga tahun berikutnya atau lebih 778,970 1,266,695
Jumlah 7,485,652 6,243,431
Tingkat bunga rata-rata per tahun
Rupiah 16.56% 15.98%
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Saldo awal periode 104,109 88,350
Penyisihan periode berjalan
Individual 74,810 137,890
Kolektif 78,423 26,833
Akrual bunga pada piutang yang
mengalami penurunan nilai (2,531) (7,299)
Penghapusan (91,171) (141,665)
Saldo akhir periode 163,640 104,109
Piutang pembiayaan konsumen dijamin dengan kendaraan bermotor (baru dan bekas) yang dibiayai oleh CFI dan VMF dan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dari kendaraan yang bersangkutan. Manajemen CFI dan VMF berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen. Piutang pembiayaan konsumen dijadikan sebagai jaminan pinjaman yang diterima dan surat berharga yang diterbitkan oleh CFI dan VMF dari beberapa bank (Catatan 25 dan 26). Jumlah piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan masing-masing sebesar Rp 2.402.304 juta dan Rp 3.184.505 juta masing-masing pada tanggal 30 Juni 2017dan 31 Desember 2016.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
63
16. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Tagihan akseptasi
Rupiah 1,323,989 900,147
Valuta asing 1,145,809 896,596
Jumlah tagihan akseptasi 2,469,798 1,796,743
Liabilitas akseptasi
Rupiah 1,326,938 902,621
Valuta asing 1,147,565 899,351
Jumlah liabilitas akseptasi 2,474,503 1,801,972
Tagihan dan liabilitas akseptasi berdasarkan jangka waktu perjanjian adalah sebagai berikut:
Tagihan Liabilitas Tagihan Liabilitas
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
1 bulan 9,095 10,221 6,635 6,635
> 1 - 3 bulan 500,957 501,018 154,472 154,576
> 3 - 6 bulan 1,809,127 1,812,277 1,601,811 1,606,811
> 6 - 12 bulan 127,640 127,950 16,525 16,577
> 12 bulan 22,979 23,037 17,300 17,373
Jumlah 2,469,798 2,474,503 1,796,743 1,801,972
30 Juni 2017 31 Desember 2016
Seluruh tagihan akseptasi pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 tidak mengalami penurunan nilai dan perhitungan CKPN dilakukan secara kolektif.
17. PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM
30 Juni 31 Desember
Jenis Usaha 2017 2016
30-Jun-17 31-Des-16 Rp Juta Rp Juta
Metode Ekuitas
Bank
PT Panin Sekuritas Tbk Sekuritas 29.00% 29.00% 359,342 363,091
Entitas Anak
PT IBJ Verena Finance Lembaga Pembiayaan 20.00% 17.54% 41,706 36,155
Sub jumlah 401,048 399,246
Aset Keuangan - Tersedia Untuk Dijual
Bank
PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk Asuransi 7.76% 7.76% 169,944 145,112
PT Bank ANZ Indonesia Perbankan 1.00% 1.00% 16,500 16,500
PT First Asia Capital Sekuritas 2.50% 2.50% 750 750
PT Sarana Bersama Pembiayaan
Indonesia Lembaga Pembiayaan 9.33% 9.33% 625 625
PT Sarana Kalimantan Selatan
Ventura Modal Ventura 1.04% 1.04% 40 40
Sub jumlah 187,859 163,027
Jumlah Penyertaan Dalam Bentuk Saham 588,907 562,273
Cadangan kerugian penurunan nilai (625) (625)
Jumlah Penyertaan dalam Bentuk Saham - Bersih 588,282 561,648
Persentase
Kepemilikan (%)
Lokasi utama kegiatan usaha seluruh entitas adalah di Indonesia.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
64
Mutasi penyertaan dalam bentuk saham dengan metode ekuitas adalah sebagai berikut:
Bagian laba bersih Bagian pendapatan
Saldo awal entitas komprehensif lain Penambahan Saldo akhir
periode asosiasi atas entitas asosiasi (Pengurangan) periode
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
PT Panin Sekuritas Tbk 363,091 33,835 - (37,584) 359,342
PT IBJ Verena Finance 36,155 1,068 (766) 5,249 41,706
Jumlah 399,246 34,903 (766) (32,335) 401,048
30 Juni 2017
Bagian laba bersih Bagian pendapatan
Saldo awal entitas komprehensif lain Penambahan Saldo akhir
periode asosiasi atas entitas asosiasi (Pengurangan) periode
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
PT Panin Sekuritas Tbk 304,020 73,896 1,879 (16,704) 363,091
PT IBJ Verena Finance 38,272 1,091 (3,208) - 36,155
Jumlah 342,292 74,987 (1,329) (16,704) 399,246
31 Desember 2016
Ringkasan informasi dari entitas asosiasi
30 Juni 31 Desember 30 Juni 31 Desember
2017 2016 2017 2016
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Aset 2,066,033 2,377,372 1,052,555 1,120,626
Liabilitas 830,865 1,129,244 837,681 914,546
Aset Bersih 1,235,168 1,248,128 214,874 206,080
Pendapatan 245,535 547,799 42,829 64,057
Laba tahun berjalan yang
diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk 116,672 254,427 5,791 6,219
Kepentingan non-pengendali 1,493 5,075 -
Laba tahun berjalan 118,165 259,502 5,791 6,219
Jumlah laba komprehensif
yang diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk 116,672 260,905 3,545 (12,066)
Kepentingan non-pengendali 1,493 5,047 - -
Jumlah penghasilan
komprehensif tahun berjalan 118,165 265,952 3,545 (12,066)
Penghasilan komprehensif lain - 6,450 (2,246) (18,285)
Penerimaan dividen 37,584 16,704 - -
PT Panin Sekuritas Tbk PT IBJ Verena Finance
Nilai wajar penyertaan dalam bentuk saham pada PT Panin Sekuritas Tbk dengan menggunakan harga kuotasi pada 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing adalah sebesar Rp 588.816 juta dan Rp 818.496 juta. Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, unquoted equity instruments, yang nilai wajarnya tidak dapat ditentukan dengan andal, diklasifikasikan sebagai instrumen tersedia untuk dijual yang dicatat pada biaya perolehan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Nilai wajar pada saat perolehan awal atas penyertaan saham AMAG sebesar Rp 60.916 juta. Nilai wajar penyertaan saham AMAG didasarkan pada harga pasar yang tercatat pada tanggal pelaporan. Keuntungan yang belum direalisasi akibat kenaikan nilai wajar penyertaan, setelah dikurangi pajak penghasilan tangguhan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
65
masing-masing sebesar Rp 81.771 juta dan Rp 63.147 juta yang dicatat sebagai pendapatan komprehensif lain tahun berjalan (Catatan 33). Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, penyertaan dalam bentuk saham yang mengalami penurunan nilai adalah penyertaan di PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia. Tidak terdapat mutasi cadangan kerugian penurunan nilai pada 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan dalam bentuk saham cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul.
18. BIAYA DIBAYAR DI MUKA Perincian biaya dibayar di muka adalah sebagai berikut:
30 Juni 2017 31 Desember 2016
Rp Juta Rp Juta
Sewa 71,931 70,570
Asuransi 25,386 1,290
Renovasi 6,495 7,803
Lainnya 45,859 24,786
Jumlah 149,671 104,449
19. ASET TETAP
Rincian mutasi dan saldo aset tetap adalah sebagai berikut:
1 Januari 30 Juni
2017 Penambahan Pengurangan 2017
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Model revaluasi:
Pemilikan langsung
Tanah 5,989,566 3,747 1,350 5,991,963
Bangunan 3,096,440 6,782 - 3,103,222
Kendaraan bermotor 197,760 9,188 4,329 202,619
Inventaris kantor 822,205 27,718 743 849,180
Jumlah 10,105,971 47,435 6,422 10,146,984
Model revaluasi:
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan 129,312 48,983 - 178,295
Kendaraan bermotor 31,289 18,193 1,127 48,355
Inventaris kantor 93,618 62,266 743 155,141
Jumlah 254,219 129,442 1,870 381,791
Jumlah Tercatat 9,851,752 9,765,193
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
66
Penerapan
1 Januari metode 31 Desember
2016 Penambahan Pengurangan Reklasif ikasi revaluasi 2016
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Model revaluasi:
Pemilikan langsung
Tanah 5,895,189 8,708 2,190 27,623 60,236 5,989,566
Bangunan 2,793,066 64,272 - 53,788 185,314 3,096,440
Kendaraan bermotor 261,712 12,992 9,591 - (67,353) 197,760
Inventaris kantor 1,190,364 98,809 35,031 - (431,937) 822,205
Jumlah 10,140,331 184,781 46,812 81,411 (253,740) 10,105,971
Model revaluasi:
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan 43,607 96,070 - (10,365) - 129,312
Kendaraan bermotor 188,415 23,294 3,737 - (176,683) 31,289
Inventaris kantor 773,913 231,367 33,660 - (878,002) 93,618
Jumlah 1,005,935 350,731 37,397 (10,365) (1,054,685) 254,219
Jumlah Tercatat 9,134,396 800,945 9,851,752
Pengurangan aset tetap merupakan penjualan dan penghapusan aset tetap dengan rincian sebagai berikut :
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Nilai buku 4,552 9,415
Harga jual 3,886 6,209
Laba (Rugi) penjualan dan penghapusan
aset tetap (bersih) (666) 3,206
Pada tahun 2016, penilaian atas nilai wajar aset tetap dilakukan oleh penilai independen yang telah teregistrasi di OJK, KJPP Nirboyo Adiputro, Dewi Apriyanti & Rekan dengan laporan masing-masing tertanggal 16 Agustus 2016. Berdasarkan laporan tersebut, penilaian dilakukan sesuai dengan Standar Penilai Indonesia (SPI) yang ditentukan berdasarkan transaksi terkini dalam ketentuan yang wajar dan peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4 tentang pedoman penilaian dan penyajian laporan penilaian aset di pasar modal. Metode penilaian yang digunakan adalah pendekatan nilai pasar, pendapatan dan biaya.
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, selisih lebih nilai wajar aset dengan nilai
tercatat dikurangi dengan pajak penghasilan masing-masing sebesar Rp 18.437 juta dan
Rp 801.282 juta, dibukukan dalam penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas
pada akun “Surplus Revaluasi Aset Tetap” (Catatan 33). Sedangkan selisih kurang nilai wajar aset
dengan nilai tercatat sebesar nihil dan Rp 337 juta, dibukukan dalam laba rugi tahun berjalan pada
akun “beban non operasional”.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
67
Jika aset tetap berupa tanah dan bangunan dicatat menggunakan model biaya, nilai tercatatnya
adalah sebagai berikut:
Biaya Akumulasi Biaya Akumulasi
perolehan penyusutan Jumlah perolehan penyusutan Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Tanah 998,162 - 998,162 992,471 - 992,471
Bangunan 2,469,247 1,133,063 1,336,184 2,464,772 1,073,268 1,391,504
Kendaraan bermotor 267,532 199,973 67,559 232,440 167,538 64,902
Inventaris kantor 1,308,227 1,042,821 265,406 1,253,535 968,076 285,459
Jumlah 5,043,168 2,375,857 2,667,311 4,943,218 2,208,882 2,734,336
31 Desember 201630 Juni 2017
Pada tahun 2017 dan 2016, terdapat penambahan aset tetap berupa tanah dan bangunan yang
berasal dari reklasifikasi aset tetap yang belum digunakan dan uang muka pembelian aset tetap
(Catatan 21) sebesar nilai tercatatnya karena telah digunakan dalam kegiatan operasional. Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 36 (tiga puluh enam) tahun yang akan jatuh tempo sampai dengan 2046. Bank memiliki beberapa bangunan dengan hak legal berupa Hak Milik atas Satuan Rumah Susun yang berjangka waktu 27 (dua puluh tujuh) tahun yang akan jatuh tempo sampai dengan 2038. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat semua aset tetap masih lebih rendah dari pada nilai yang dapat dipulihkan, oleh karena itu tidak diperlukan penurunan nilai aset tetap. Aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kecurian dan risiko lainnya kepada PT Asuransi Multi Artha Guna, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Tri Prakarta, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Raksa Pratikara dan PT Asuransi Dinamika dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 4.780.749 juta dan SGD 280.000 pada tanggal 30 Juni 2017 dan sebesar Rp 4.950.514 juta dan SGD 280.000 pada tanggal 31 Desember 2016. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
20. ASET TAK BERWUJUD – PERANGKAT LUNAK
Perincian perangkat lunak adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Biaya perolehan
Awal periode 309,976 251,694
Penambahan periode berjalan 9,685 58,282
Akhir periode 319,661 309,976
Akumulasi amortisasi
Awal periode (189,423) (140,844)
Amortisasi periode berjalan (15,271) (48,579)
Akhir periode (204,694) (189,423)
Jumlah tercatat 114,967 120,553
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
68
21. ASET LAIN-LAIN
Pendapatan yang Masih Akan Diterima Merupakan bunga yang masih akan diterima atas penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek dan kredit. Agunan yang Diambil Alih Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit dan pembiayaan konsumen berupa surat berharga dalam bentuk saham, tanah, bangunan dan kendaraan yang telah diambil alih oleh Grup.
Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia No.7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, Bank telah melakukan upaya penyelesaian atas agunan yang diambil alih. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai aset non-keuangan adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Saldo awal periode 183,283 25,059
Penghapusan (634) (3,788)
Penyisihan periode berjalan 10,894 162,012
Saldo akhir periode 193,543 183,283
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Bank
Pendapatan yang masih akan diterima
Kredit 754,063 807,748
Efek-efek 145,258 144,468
Lainnya 49,511 9,967
Aset tetap yang belum siap digunakan
dalam kegiatan operasional 264,978 240,912
Uang muka
Pembelian aset tetap 38,084 36,687
Pihak ketiga 26,357 20,199
Pendirian cabang 15,123 8,760
Agunan yang diambil alih 614,432 605,778
Persediaan hadiah dan barang cetakan 38,262 40,823
Lainnya 169,773 120,644
Sub Jumlah 2,115,841 2,035,986
Dikurangi:
Penyisihan penghapusan aset non produktif (193,010) (182,356)
Bersih 1,922,831 1,853,630
Entitas Anak
Agunan yang diambil alih 161,046 163,614
Piutang lain-lain 74,863 68,949
Lainnya 165,598 138,426
Sub Jumlah 401,507 370,989
Dikurangi :
Penyisihan penghapusan aset non produktif (533) (927)
Bersih 400,974 370,062
Jumlah Aset Lain-lain - Bersih 2,323,805 2,223,692
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
69
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai aset non-keuangan dan lainnya adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul. Uang Muka Pendirian Cabang Merupakan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh Bank untuk pendirian kantor cabang dan akan diselesaikan ketika cabang tersebut siap untuk melakukan kegiatan operasionalnya. Aset Tetap yang Belum Digunakan dalam Kegiatan Operasional Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional merupakan tanah dan bangunan yang direncanakan untuk pembukaan cabang dan tempat kegiatan pendukung operasional Grup. Manajemen berkeyakinan tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasi.
22. SIMPANAN
Simpanan memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Grup terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk). Simpanan terdiri dari :
Pihak Pihak Jumlah Pihak Pihak Jumlah
berelasi ketiga berelasi ketiga
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Bank
Giro 242,316 9,881,532 10,123,848 731,998 9,218,246 9,950,244
Tabungan 445,622 40,387,248 40,832,870 327,408 42,787,353 43,114,761
Deposito berjangka 641,372 81,625,919 82,267,291 556,258 82,133,944 82,690,202
Sub Jumlah 1,329,310 131,894,699 133,224,009 1,615,664 134,139,543 135,755,207
Entitas Anak
Giro Wadiah - 343,604 343,604 - 463,105 463,105
Tabungan Wadiah - 654,361 654,361 - 506,012 506,012
Tabungan
Mudharabah - 178,972 178,972 - 92,803 92,803
Deposito
Mudharabah - 7,033,508 7,033,508 - 5,837,088 5,837,088
Sub Jumlah - 8,210,445 8,210,445 - 6,899,008 6,899,008
Jumlah 1,329,310 140,105,144 141,434,454 1,615,664 141,038,551 142,654,215
30 Juni 2017 31 Desember 2016
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
70
Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari simpanan adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Simpanan
Giro 10,467,452 10,413,349
Tabungan 41,666,203 43,713,576
Deposito 89,300,799 88,527,290
Jumlah 141,434,454 142,654,215
Bunga yang masih harus
dibayar (Catatan 28)
Giro 609 704
Tabungan 4,642 4,365
Deposito 316,398 348,605
Jumlah 321,649 353,674
Jumlah 141,756,103 143,007,889
a. Giro terdiri atas:
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Pihak berelasi
Bank
Rupiah 217,323 701,166
Dollar Amerika Serikat 22,002 30,784
Lainnya 2,991 48
Sub Jumlah 242,316 731,998
Pihak ketiga
Bank
Rupiah 6,988,210 6,591,846
Dollar Amerika Serikat 2,580,088 2,235,630
Lainnya (masing-masing di bawah 5%) 313,234 390,770
Sub Jumlah 9,881,532 9,218,246
Entitas anak
Rupiah 343,604 463,105
Jumlah 10,467,452 10,413,349
Tingkat bunga rata-rata
Rupiah 3.12% 3.10%
Valuta asing 0.14% 0.14%
Tingkat bonus rata-rata per tahun 2.86% 2.16%
Jumlah giro yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing sebesar Rp 24.891 juta dan Rp 23.807 juta.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
71
b. Tabungan terdiri atas:
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Bank
Tabungan Panin 24,355,648 25,973,765
Tabungan Panin Super Prize 4,275,322 4,069,730
Tabungan Bisnis Panin 2,127,231 2,507,454
Lainnya (masing-masing di bawah 5%) 1,315,546 1,087,262
Sub Jumlah 32,073,747 33,638,211
Entitas anak
Tabungan Wadiah 654,361 505,993
Tabungan Mudharabah 178,972 92,803
Sub jumlah 833,333 598,796
Sub jumlah 32,907,080 34,237,007
Valuta asing
Bank
Tabungan Pan Dollar
Dollar Amerika Serikat 6,828,429 6,889,357
Dollar Australia 783,968 1,045,304
Dollar Singapura 585,756 792,450
Lainnya (masing-masing di bawah 5%) 560,970 749,439
Sub jumlah 8,759,123 9,476,550
Entitas anak
Tabungan Wadiah - 19
Sub jumlah 8,759,123 9,476,569
Jumlah 41,666,203 43,713,576
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun
Rupiah 3.69% 4.14%
Valuta asing 0.14% 0.14%
Tingkat bonus rata-rata per tahun 6.96% 6.63%
Bagi hasil rata-rata per tahun 5.06% 6.20%
Jumlah tabungan yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing sebesar Rp 138.943 juta dan Rp 67.327 juta.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
72
c. Deposito berjangka terdiri atas:
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Pihak berelasi
Bank
Rupiah 584,177 506,636
Dollar Amerika Serikat 52,092 45,657
Lainnya (masing-masing di bawah 5%) 5,103 3,965
Sub Jumlah 641,372 556,258
Pihak ketiga
Bank
Rupiah 73,726,859 73,877,898
Dollar Amerika Serikat 7,562,128 7,899,273
Lainnya (masing-masing di bawah 5%) 336,932 356,773
Sub Jumlah 81,625,919 82,133,944
Entitas anak
Rupiah 7,033,508 5,837,088
Jumlah 89,300,799 88,527,290
Tingkat bunga efektif rata-rata
per tahun
Rupiah 6.67% 7.44%
Valuta asing 0.48% 0.73%
Bagi hasil rata-rata per tahun 7.28% 7.87%
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan periode adalah sebagai berikut:
Valuta Valuta
Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
1 bulan 37,841,877 1,906,448 39,748,325 40,478,792 2,056,715 42,535,507
3 bulan 29,020,878 623,175 29,644,053 24,954,416 748,314 25,702,730
6 bulan 7,972,620 576,196 8,548,816 8,020,711 607,010 8,627,721
12 bulan 5,747,929 4,850,436 10,598,365 6,136,449 4,893,629 11,030,078
> 12 bulan 761,240 - 761,240 631,254 - 631,254
Jumlah 81,344,544 7,956,255 89,300,799 80,221,622 8,305,668 88,527,290
30 Juni 2017 31 Desember 2016
Jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing adalah sebesar Rp 3.885.878 juta dan Rp 3.791.284 juta.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
73
23. SIMPANAN DARI BANK LAIN
Simpanan dari bank lain memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Grup terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
Simpanan dari bank lain terdiri dari :
Valuta Valuta
Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Pihak berelasi
Bank
Giro 48 - 48 9 - 9
Pihak ketiga
Bank
Giro 152,172 1,551 153,723 167,614 11,010 178,624
Tabungan 132,181 - 132,181 115,755 - 115,755
Deposito berjangka 558,911 - 558,911 177,560 - 177,560
Call money 3,465,000 - 3,465,000 925,000 - 925,000
Sub jumlah 4,308,264 1,551 4,309,815 1,385,929 11,010 1,396,939
Entitas Anak
Giro Wadiah 59,182 - 59,182 192 - 192
Deposito berjangka
Mudharabah - - - 66,000 - 66,000
Sertifikat investasi
Mudharabah Antarbank 195,000 - 195,000 255,000 - 255,000
Sub Jumlah 254,182 - 254,182 321,192 - 321,192
Jumlah 4,562,494 1,551 4,564,045 1,707,130 11,010 1,718,140
Tingkat bunga efektif rata-rata
per tahun
Giro 4.86% 0.15% 5.28% 0.15%
Tabungan 4.93% - 4.93% -
Deposito berjangka 5.37% - 6.07% -
Call money 5.02% - 6.11% -
Tingkat bonus rata-rata
giro wadiah per tahun 2.86% - 2.16% -
Bagi hasil rata-rata deposito
mudharabah per tahun - - 7.87% -
Tingkat imbalan SIMA per tahun 5.64% - 7.41% -
30 Juni 2017 31 Desember 2016
Jangka waktu simpanan dari bank lain sejak tanggal penempatan hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
30 Juni 2017 31 Desember 2016
Rupiah
Deposito berjangka 14 hari - 12 bulan 1 - 12 bulan
Call money 14 - 32 hari 4 - 92 hari
Sertif ikasi Investasi Mudharabah
Antarbank 13 - 21 hari 5 - 11 hari
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
74
Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari simpanan dari bank lain adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Simpanan
Giro 212,953 178,825
Tabungan 132,181 115,755
Deposito 558,911 243,560
Call money 3,465,000 925,000
Sertifikat investasi
Mudharabah Antarbank 195,000 255,000
Jumlah 4,564,045 1,718,140
Bunga yang masih harus
dibayar (Catatan 28)
Giro 18 19
Tabungan 18 16
Deposito 1,407 211
Call money 10,078 4,312
Sertifikat investasi
Mudharabah Antarbank 535 959
Jumlah 12,056 5,517
Jumlah 4,576,101 1,723,657
24. EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali berdasarkan tanggal jatuh tempo terdiri dari :
Tanggal jatuh Beban bunga yang
Jenis Tanggal mulai tempo Nilai nominal belum diamortisasi Nilai bersih
Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Sertifikat Deposito Bank Indonesia 25 hari 08 Juni 2017 03 Juli 2017 224,096 74 224,022
Sertifikat Deposito Bank Indonesia 14 hari 20 Juni 2017 04 Juli 2017 995,130 492 994,638
Sertifikat Deposito Bank Indonesia 14 hari 20 Juni 2017 04 Juli 2017 981,682 486 981,196
Sertifikat Deposito Bank Indonesia 14 hari 20 Juni 2017 04 Juli 2017 493,051 244 492,807
Sertifikat Deposito Bank Indonesia 14 hari 20 Juni 2017 04 Juli 2017 295,497 146 295,351
Sertifikat Bank Indonesia 21 hari 14 Juni 2017 05 Juli 2017 892,463 583 891,880
Sertifikat Deposito Bank Indonesia 30 hari 13 Juni 2017 13 Juli 2017 883,875 1,803 882,072
Sertifikat Bank Indonesia 30 hari 14 Juni 2017 14 Juli 2017 402,544 875 401,669
Surat Perbendaharaan Negara 30 hari 19 Juni 2017 19 Juli 2017 878,851 2,689 876,162
Sertifikat Deposito Bank Indonesia 91 hari 20 April 2017 20 Juli 2017 312,380 934 311,446
Jumlah 6,359,569 8,326 6,351,243
waktu
30 Juni 2017
Jangka
Tanggal jatuh Beban bunga yang
Jenis Tanggal mulai tempo Nilai nominal belum diamortisasi Nilai bersih
Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Sertifikat Bank Indonesia 12 hari 22 Desember 2016 03 Januari 2017 250,841 100 250,741
Sertifikat Bank Indonesia 22 hari 13 Desember 2016 04 Januari 2017 326,588 163 326,425
Sertifikat Bank Indonesia 26 hari 09 Desember 2016 04 Januari 2017 377,423 186 377,237
Sertifikat Bank Indonesia 10 hari 27 Desember 2016 06 Januari 2017 301,336 292 301,044
Sertifikat Bank Indonesia 27 hari 16 Desember 2016 12 Januari 2017 352,077 648 351,429
Jumlah 1,608,265 1,389 1,606,876
waktu
31 Desember 2016
Jangka
Seluruh transaksi efek yang dijual dengan janji dibeli kembali dilakukan dengan pihak ketiga.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
75
25. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN – BERSIH Surat berharga yang diterbitkan oleh Grup adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Nilai Nominal Rp Juta Rp Juta
Bank
Obligasi Berkelanjutan II Bank Panin
Tahap II Tahun 2016
Pihak berelasi 4,000 3,000
Pihak ketiga 2,121,000 2,122,000
2,125,000 2,125,000
Obligasi Berkelanjutan II Bank Panin
Tahap I Tahun 2016
Pihak berelasi 65,220 65,000
Pihak ketiga 1,934,780 1,935,000
2,000,000 2,000,000
Obligasi Berkelanjutan I Bank Panin
Tahap I Tahun 2012
Pihak berelasi 75,000 75,000
Pihak ketiga 925,000 925,000
1,000,000 1,000,000
Sub jumlah 5,125,000 5,125,000
Entitas Anak
Medium Term Notes II Clipan Finance Indonesia
Tahun 2015 - Pihak ketiga 700,000 700,000
Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance
Tahap III Tahun 2014
Seri B
Pihak berelasi - 10,000
Pihak ketiga - 122,000
- 132,000
Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance
Tahap II Tahun 2013
Seri B
Pihak berelasi - 10,000
Pihak ketiga 40,000 30,000
40,000 40,000
Sub jumlah 740,000 872,000
Surat berharga yang beredar 5,865,000 5,997,000
Surat berharga yang dibeli kembali *) - (20,000)
Diskonto yang belum diamortisasi (13,660) (16,444)
Bersih 5,851,340 5,960,556
*) Surat berharga yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh Grup dengan tujuan untuk dijual kembali. Suku bunga efektif rata – rata pada tahun 2017 dan 2016 untuk obligasi yang diterbitkan ini masing-masing adalah 9,26% per tahun. Grup tidak memiliki tunggakan pembayaran pokok, bunga maupun pelanggaran lainnya berkaitan dengan surat berharga tersebut selama tahun 2017 dan 2016.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
76
Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari surat berharga yang diterbitkan adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Surat berharga yang diterbitkan - bersih 5,851,340 5,960,556Beban bunga yang masih harus dibayar
(Catatan 28) 38,093 38,691
Jumlah 5,889,433 5,999,247
Bank Obligasi yang diterbitkan oleh Bank ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi dengan rincian sebagai berikut:
Jangka
Waktu Tanggal Mulai
Tanggal Jatuh
Tempo
Tingkat Bunga Tetap
per tahun Peringkat 30 Juni 2017
31 Desember
2016
Rp Juta Rp Juta
Obligasi Berkelanjutan II Bank Panin
Tahap II Tahun 2016 8.75% idAA *) 2,125,000 2,125,000
Obligasi Berkelanjutan II Bank Panin
Tahap I Tahun 2016 9.15% idAA **) 2,000,000 2,000,000
Obligasi Berkelanjutan I Bank Panin
Tahap I Tahun 2012 8.15% idAA ***) 1,000,000 1,000,000
Obligasi yang beredar 5,125,000 5,125,000
Diskonto yang belum diamortisasi (12,605) (14,699)
Bersih 5,112,395 5,110,301
20 Desember 2017
20 Desember
20125 tahun
Jenis
27 Oktober 20165 tahun 27 Oktober 2021
5 tahun 28 Juni 2016 28 Juni 2021
*) Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 11 April 2017 No. 327/PEF-Dir/IV/2017 untuk
periode 10 April 2017 sampai dengan 1 April 2018. **) Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 11 April 2017 No. 328/PEF-Dir/IV/2017 untuk
periode 10 April 2017 sampai dengan 1 April 2018. ***) Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 11 April 2017 No. 326/PEF-Dir/IV/2017 untuk
periode 10 April 2017 sampai dengan 1 April 2018.
Setelah ulang tahun ke-1 (satu) sejak tanggal emisi, Bank dapat melakukan pembelian kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruhnya untuk disimpan yang di kemudian hari dapat dijual kembali atau sebagai pelunasan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan. Bank telah melakukan pembayaran bunga melalui KSEI sesuai dengan jadwal. Pembayaran kupon bunga dilakukan setiap triwulanan, dengan rincian sebagai berikut:
Kupon Bunga Pertama Kupon Bunga Terakhir
Obligasi Berkelanjutan II Bank Panin Tahap II Tahun 2016 27 Januari 2017 27 Oktober 2021
Obligasi Berkelanjutan II Bank Panin Tahap I Tahun 2016 28 September 2016 28 Juni 2021
Obligasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I Tahun 2012 20 Maret 2013 20 Desember 2017
Jenis
Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sesuai jadwal.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
77
Clipan Finance Indonesia (CFI) Surat berharga yang diterbitkan oleh CFI adalah sebagai berikut:
Jangka
Waktu Tanggal Mulai
Tanggal Jatuh
Tempo
Tingkat Bunga Tetap
per tahun Peringkat
30 Juni
2017
31 Desember
2016
Rp Juta Rp Juta
Medium Term Notes II Clipan Finance
Indonesia Tahun 2015 3 tahun 26 Maret 2015 26 Maret 2018 11.75% idA+ *) 700,000 700,000
Diskonto yang belum diamortisasi (1,048) (1,707)
Bersih 698,952 698,293
Jenis
*) Berdasarkan surat PT Pefindo No.161/PEF-Dir/III/2017 tanggal 10 Maret 2017 untuk periode
9 Maret 2017 sampai dengan 1 Maret 2018. Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 26 Juni 2015 dan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal 26 Maret 2018. CFI memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen kepada pihak ketiga (Catatan 14 dan 15). Wali amanat untuk penerbitan MTN II ini adalah PT Bank Mega Tbk. CFI telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan. Pembayaran bunga MTN II dilakukan melalui Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sesuai jadwal.
Verena Multi Finance (VMF) Obligasi yang diterbitkan oleh VMF ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi dengan rincian sebagai berikut:
Jangka Waktu Tanggal Mulai
Tanggal Jatuh
Tempo
Tingkat Bunga Tetap
per tahun Peringkat
30 Juni
2017
31 Desember
2016
Rp Juta Rp Juta
Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance
Tahap III Tahun 2014
Seri B **) 3 tahun 19 Maret 2014 19 Maret 2017 12.55% idA- *) - 132,000
Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance
Tahap II Tahun 2013
Seri B 4 tahun 24 Desember 2013 24 Desember 2017 12.15% idA- *) 40,000 40,000
Surat berharga yang beredar 40,000 172,000
Diskonto yang belum diamortisasi (7) (38)
Bersih 39,993 171,962
Jenis
*) Berdasarkan surat PT Pefindo No. 1431/PEF-Dir/RC/IX/2016 tanggal 1 September 2016
untuk periode 1 September 2016 sampai dengan 1 September 2017. **) Telah dilunasi pada saat jatuh tempo. Dalam perjanjian perwaliamanatan diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh VMF antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan, dan rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi 10 berbanding 1. Selain itu, selama berlakunya jangka waktu obligasi dan sebelum dilunasinya pokok dan bunga obligasi, VMF tidak diperkenankan tanpa persetujuan waliamanat, antara lain melakukan penggabungan usaha kecuali dilakukan pada bidang yang sama dan tidak memiliki dampak negatif, mengalihkan aset VMF lebih dari 50% jumlah ekuitas, menjaga hasil pemeringkatan dari Pefindo minimal idA (single A) dan menambah jaminan bila hasil pemeringkatan menurun. Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang yang dimiliki VMF minimal 10% dari nilai pokok obligasi pada tanggal emisi, menjadi minimal 30% dari nilai pokok obligasi pada satu bulan sejak tanggal emisi, menjadi minimal 50% dari nilai pokok obligasi pada dua bulan sejak tanggal emisi dan menjadi minimal 70% dari nilai pokok obligasi pada bulan ketiga sejak tanggal emisi (Catatan 14 dan 15). Sehubungan dengan peringkat obligasi idA- (Single A Minus), maka obligasi ini harus dijamin dengan jaminan fidusia berupa piutang yang dimiliki VMF sebesar 100% dari nilai pokok obligasi (Catatan 14 dan 15).
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
78
Wali amanat untuk penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap III Tahun 2014 dan Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap II Tahun 2013 adalah PT Bank Mega Tbk, sedangkan wali amanat untuk penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap I Tahun 2012 adalah PT Bank Sinarmas. Pembayaran kupon bunga dilakukan setiap triwulanan, dengan rincian sebagai berikut:
Kupon Bunga Pertama Kupon Bunga Terakhir
Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap III Tahun 2014
Seri B *) 19 Juni 2014 19 Maret 2017
Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap II Tahun 2013
Seri B 24 Maret 2014 24 Desember 2017
Jenis
*) Telah dilunasi pada saat jatuh tempo.
VMF tidak memiliki tunggakan pembayaran pokok, bunga maupun pelanggaran lainnya berkaitan dengan surat berharga yang diterbitkan.
26. PINJAMAN YANG DITERIMA
Merupakan pinjaman yang diterima Grup dalam mata uang Rupiah dan valuta asing dengan rincian sebagai berikut:
Tingkat bunga
Jangka waktu rata-rata efektif Jumlah
Rp Juta
Pihak ketiga
Bank
Dollar Amerika Serikat
Pinjaman dari lembaga
keuangan non bank 11 tahun Libor 6 bulan + 2.5% 397,658
7 tahun Libor 6 bulan + 3% 60,512
Sub jumlah 458,170
CFI
Rupiah
PT Bank Central Asia 2 - 3 tahun 9.87% 682,559
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten 3 tahun 10.13% 488,798
PT Bank KEB Hana Indonesia 3 tahun 9.88% 435,360
PT Bank Victoria International 3 tahun 11.75% 335,330
PT Bank Danamon 3 tahun 9.63% 286,428
PT Bank ICBC Indonesia 3 tahun 12.00% 73,505
Lainnya (masing-masing
dibawah 5%) 161,937
VMF
Rupiah
PT Bank Negara Indonesia 1 tahun 10.00% - 11.00% 509,618
PT Bank Permata 6 bulan 11.25% - 14.25% 101,462
PT Bank Ganesha 3 tahun 12.25% - 12.75% 74,823
PT Bank Victoria International 3 tahun 10.75% 55,000
Lainnya (masing-masing
dibawah 5%) 65,930
Jumlah 3,728,920
30 Juni 2017
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
79
Tingkat bunga
Jangka waktu rata-rata efektif Jumlah
Rp Juta
Pihak ketiga
Bank
Dollar Amerika Serikat
Pinjaman dari lembaga
keuangan non bank 5 tahun Libor 6 bulan + 2.5% 401,478
7 tahun Libor 6 bulan + 3% 91,845
Sub jumlah 493,323
CFI
Rupiah
PT Bank Central Asia 1 - 4 tahun 10.61% 351,826
PT Bank Victoria International 4 tahun 9.02% 347,761
PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten 3 - 4 tahun 11.05% 301,739
PT Bank KEB Hana Indonesia 3 tahun 10.36% 293,022
PT Bank Danamon 1 - 5 tahun 9.22% 244,564
PT Bank ICBC Indonesia 3 - 4 tahun 12.00% 123,338
Lainnya (masing-masing
dibawah 5%) 118,426
VMF
Rupiah
PT Bank Negara Indonesia 6 tahun 10,50% 510,676
PT Bank Permata 1 - 5 tahun 12.13% 155,713
PT Bank Victoria International 1 tahun 10.75% 100,000
PT Bank Ganesha 1 - 3 tahun 12,66% 95,327
Lainnya (masing-masing
dibawah 5%) 133,416
Jumlah 3,269,131
31 Desember 2016
Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari pinjaman yang diterima adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Pinjaman yang diterima 3,728,920 3,269,131
Beban bunga yang masih harus dibayar
(Catatan 28) 14,855 15,460
Jumlah 3,743,775 3,284,591
Bank Pada tanggal 18 Februari 2011 Bank memperoleh pinjaman luar negeri jangka panjang dari Societe De Promotion Et De Participation Pour La Cooperation Economique S.A (PROPARCO) sebesar USD 25 juta, jatuh tempo 30 April 2018 dengan tingkat suku bunga LIBOR 6 bulan + 3% per tahun. Perolehan pinjaman tersebut telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia sesuai dengan Surat No. 028/DIR/KBI/11 tanggal 27 Januari 2011. Tujuan dari pinjaman ini adalah untuk membiayai ekspansi portofolio microfinance Bank. Bank terikat dengan beberapa batasan untuk memelihara rasio keuangan sebagai berikut :
Capital Adequacy Ratio minimum 12%
Open Loan Exposure Ratio maksimum 15%
Depositor Concentration Ratio maksimum 30%
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
80
Pada tanggal 22 April 2009 Bank memperoleh pinjaman luar negeri jangka panjang dari DEG - Deutsche Investitionsund Entwicklungsgesellschaft mbH yang merupakan anggota dari KFW Bankengrouppe sebesar USD 30 juta, jatuh tempo 29 Desember 2014 dengan tingkat suku bunga LIBOR 6 bulan plus 3,6% per tahun. Perolehan pinjaman tersebut telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia sesuai dengan surat No. 11/85/DInt tanggal 2 April 2009. Tujuan dari pinjaman ini adalah untuk membiayai sub-loans kepada usaha kecil dan mengengah (UKM) sesuai dengan peraturan Indonesia/definisi dari UKM yang sepatutnya terdaftar di Indonesia. Pada tanggal 18 Desember 2014 Bank memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sesuai dengan surat No. 16/120/DSSK/DQA terkait dengan perpanjangan jangka waktu pinjaman dari DEG - Deutsche Investitionsund Entwicklungsgesellschaft mbH sampai dengan tanggal 16 Maret 2020 dengan tingkat suku bunga LIBOR 6 bulan plus 2,5% per tahun. Bank terikat dengan beberapa batasan untuk memelihara rasio keuangan sebagai berikut :
Capital Adequacy Ratio minimum 12%
Liquidity Ratio minimum 25%
Solvency Ratio minimum 10%
Bank telah melakukan pembayaran bunga dan pokok pinjaman sesuai jadwal serta memenuhi semua persyaratan-persyaratan penting yang diwajibkan.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
81
Clipan Finance Indonesia (CFI) Seluruh pinjaman yang diterima oleh CFI digunakan untuk modal kerja. Berikut ini adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan pinjaman yang diterima:
Rp Juta
Bank Central Asia
Installment Loan 7 22 Desember 2014 18 Juni 2018 300,000
Installment Loan 8 25 Februari 2016 25 Agustus 2019 300,000
Installment Loan 9 03 Mei 2017 03 Nopember 2017 500,000
Pinjaman Rekening Koran 17 Agustus 2016 17 Agustus 2017 50,000
Bank Pembangunan Daerah Jaw a Barat
Kredit Modal Kerja 31 Oktober 2014 31 Oktober 2017 150,000
Kredit Modal Kerja 04 Nopember 2014 04 Mei 2018 200,000
Kredit Modal Kerja 30 Maret 2015 30 September 2018 200,000
Kredit Modal Kerja 26 Februari 2016 26 Agustus 2019 300,000
Bank KEB Hana Indonesia
Working Capital Installment 11 Agustus 2014 10 Nopember 2017 300,000
Working Capital Installment II 10 Agustus 2016 10 Nopember 2019 200,000
Money Market Line 15 April 2017 15 April 2018 100,000
Working Capital Installment III 26 Mei 2017 26 September 2017 150,000
Bank Victoria International
Fixed Loan II Line Limit - Non Revolving 08 Desember 2014 08 Desember 2018 100,000
(Uncommitted)
Non Revolving (Uncommitted) Demand
Loan (uncommitted) 21 September 2016 28 Oktober 2017 300,000
Bank Danamon Indonesia
Pinjaman Berjangka 27 Januari 2016 27 Januari 2021 300,000
Modal Kerja 27 Februari 2017 27 Februari 2018 150,000
Bank ICBC Indonesia
Demand Loan 05 Nopember 2014 05 Februari 2018 100,000
Installment Loan 7 25 Maret 2015 25 Juni 2018 200,000
Bank May bank Indonesia
Pinjaman Berjangka 05 Desember 2014 05 Juni 2018 150,000
Bank Negara Indonesia
Pinjaman Tetap untuk Modal Kerja 22 Desember 2015 21 Desember 2020 450,000
Bank DKI
Kredit Modal Kerja 22 Juni 2017 22 Juni 2020 300,000
Bank OCBC NISP
Term Loan 500,000
Jenis fasilitas Tanggal mulai Tanggal jatuh tempo Batas kredit
Fasilitas belum digunakan
Seluruh utang bank yang diterima oleh CFI digunakan untuk modal kerja.
Terkait dengan pinjaman yang diterima tersebut di atas, CFI wajib menjaga gearing ratio sebesar 8x - 10x. CFI juga diwajibkan menjaga rasio non-performing loan untuk tunggakan lebih dari 30 hari berkisar antara 3% - 6% dan tunggakan lebih dari 90 hari berkisar antara 2% - 3%. CFI diharuskan untuk memberikan pemberitahuan tertulis kepada bank terkait dengan perubahan susunan pengurus, merger dan akuisisi, perubahan bentuk CFI, komposisi permodalan, dan pembagian laba CFI. Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, CFI telah memenuhi semua pembatasan yang disebutkan dalam perjanjian pinjaman.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
82
Rata – rata tertimbang suku bunga efektif pinjaman jangka panjang untuk periode 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing adalah 10,62% dan 11,48% per tahun. Rata-rata tertimbang suku bunga efektif pinjaman jangka pendek untuk periode 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing adalah 8,40% dan 8,72% per tahun. Pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga tetap maupun variabel, sehingga CFI terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
a. Bank Central Asia (BCA)
CFI memberikan jaminan berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% untuk outstanding installment loan 7 dan 8 dari jumlah utang pokok fasilitas kredit (Catatan 14 dan 15). CFI memberikan jaminan berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% untuk outstanding installment loan 9 dari jumlah utang pokok fasilitas kredit (Catatan 14 dan 15).
b. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB)
CFI memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit (Catatan 14 dan 15).
c. Bank KEB Hana Indonesia (Bank Hana)
CFI memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas Working Capital Installment (Catatan 15).
CFI memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah utang pokok fasilitas Working Capital Installment II dan III (Catatan 15).
d. Bank Victoria International
CFI memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga minimal sebesar 100% dari jumlah utang pokok fasilitas Fixed Loan II Line Limit - Non Revolving (Uncommitted) (Catatan 14 dan 15). CFI memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 50% dari jumlah utang pokok fasilitas Demand Loan (uncommitted) (Catatan 14 dan 15).
e. Bank Danamon Indonesia
CFI memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit (Catatan 14 dan 15).
f. Bank ICBC Indonesia
CFI memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit (Catatan 14 dan 15).
g. Bank Maybank Indonesia CFI memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit (Catatan 15).
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
83
h. Bank Negara Indonesia (BNI)
CFI memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit (Catatan 14 dan 15).
i. Bank DKI
CFI memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit (Catatan 15).
j. Bank OCBC NISP
CFI memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 100% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit (Catatan 15).
Verena Multi Finance (VMF)
Tanggal mulai Tanggal jatuh tempo Batas
kredit
Jaminan
Rp Juta
Bank Negara Indonesia
Kredit modal kerja 23 Desember 2016 14 Desember 2017 530,000 Piutang pembiayaan konsumen
sebesar 105% dari saldo pinjaman
(catatan 15)
Bank Permata
Kredit kemitraan
konsumen channeling 21 Desember 2011 21 Maret 2017 150,000 Piutang pembiayaan konsumen dan
piutang sew a pembiayaan sebesar
100% dari saldo pinjaman (catatan
15 dan 14)
Pinjaman Tetap / Fixed Loan 16 Mei 2014 16 Nopember 2017 100,000 Piutang pembiayaan konsumen dan
piutang sew a pembiayaan sebesar
100% dari saldo pinjaman (catatan
15 dan 14)
Bank Ganesha
Pinjaman Tetap / Fixed Loan 30 Maret 2015 30 Maret 2018 30,000 Piutang pembiayaan konsumen dan
piutang sew a pembiayaan minimal
sebesar 105% dari saldo fasilitas
pinjaman (catatan 15 dan 14)
Pinjaman Tetap / Fixed Loan 11 Januari 2016 11 Januari 2017 10,000 Piutang pembiayaan konsumen
dengan agunan properti VMF
minimal sebesar 100% dari saldo
fasilitas pinjaman (catatan 15)
Pinjaman Tetap / Fixed Loan 15 Desember 2016 15 Desember 2019 80,000 Piutang pembiayaan konsumen dan
sew a pembiayaan sebesar 100%
dari saldo fasilitas pinjaman (catatan
15 dan 14)
Bank Victoria Internasional
Demand loan dengan mekanisme
money market line 29 September 2016 29 September 2017 100,000 Piutang pembiayaan konsumen dan
piutang sew a pembiayaan sebesar
100% dari saldo pinjaman (catatan
15 dan 14)
Jenis Fasilitas
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
84
Tanggal mulai Tanggal jatuh tempo Batas
kredit
Jaminan
Rp Juta
Bank ICBC Indonesia
Pinjaman Tetap / Fixed Loan 18 Juli 2014 18 Juli 2017 150,000 Piutang pembiayaan konsumen dan
piutang sew a pembiayaan minimal
sebesar 110% dari saldo pinjaman
(catatan 15 dan 14)
Bank Rakyat Indonesia Argoniaga
Kredit Modal Kerja Pinjaman Tetap
Angsuran 1 (KMK-PTA 1) 10 Juli 2015 10 Juli 2019 75,000 Piutang pembiayaan konsumen
minimal sebesar 100% dari saldo
fasilitas pinjaman dan piutang sew a
pembiayaan minimal sebesar 125%
dari saldo fasilitas pinjaman (catatan
15 dan 14)
Bank Resona Perdania
Promissory Note 09 Desember 2013 31 Maret 2017 120,000 Piutang pembiayaan konsumen dan
piutang sew a pembiayaan minimal
sebesar 100% dari saldo fasilitas
pinjaman (catatan 15 dan 14)
Promissory Note 12 Desember 2014 28 Februari 2018 75,000 Piutang pembiayaan konsumen dan
piutang sew a pembiayaan minimal
sebesar 100% dari saldo fasilitas
pinjaman (catatan 15 dan 14)
Bank DKI
Kredit modal kerja 27 Maret 2014 27 September 2017 100,000 Piutang pembiayaan konsumen dan
piutang sew a pembiayaan minimal
sebesar 110% dari saldo fasilitas
pinjaman (catatan 15 dan 14)
Bank Sinarmas
Term loan 19 Nopember 2013 19 Nopember 2016 75,000 Piutang pembiayaan konsumen dan
piutang sew a pembiayaan minimal
sebesar 110% dari saldo fasilitas
pinjaman (catatan 15 dan 14)
Jenis Fasilitas
Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan, VMF bertanggung jawab untuk,
antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-
dokumen. Sebagai imbalannya, VMF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu
kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BNI. Berdasarkan perjanjian
kerjasama pembiayaan tersebut, VMF akan menanggung seluruh risiko kerugian yang terkait
dengan pembiayaan yang diberikan sesuai dengan perjanjian tersebut dan membukukan piutang
pembiayaan konsumen tersebut pada laporan keuangan VMF.
Seluruh utang bank yang diterima VMF digunakan untuk modal kerja.
Terkait dengan utang-utang bank yang diperoleh VMF, VMF wajib menjaga gearing ratio sebesar
8x - 10x. VMF juga diwajibkan menjaga rasio non-performing loan untuk tunggakan lebih dari
30 hari berkisar antara 4%-5%, lebih dari 60 hari berkisar di 4%, dan tunggakan lebih dari 90 hari
berkisar antara 2%-3%. VMF diharuskan untuk memberikan pemberitahuan tertulis kepada bank
jika terdapat perubahan susunan pengurus, merger dan akuisisi, perubahan bentuk perusahaan,
komposisi permodalan dan pembagian laba perusahaan.
VMF tidak memiliki tunggakan pembayaran pokok, bunga maupun pelanggaran lainnya berkaitan
dengan utang bank selama tahun 2017 dan 2016.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
85
27. UTANG PAJAK
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Bank
Pajak penghasilan badan (Catatan 44) 38,907 104,568
Pajak Penghasilan
Pasal 21 12,890 15,562
Pasal 23/26 106,723 111,934
Pajak Pertambahan Nilai - Bersih 384 1,136
Entitas Anak
Pajak penghasilan badan 10,606 8,875
Pajak Penghasilan
Pasal 21 7,204 1,945
Pasal 23/26 9,883 7,219
Pasal 25 5,662 156
Pajak Pertambahan Nilai - Bersih 1,951 376
Jumlah 194,210 251,771
Verena Multi Finance (VMF) Pada bulan Januari 2016, VMF menerima Surat Keputusan dari Direktorat Jenderal Pajak yang menolak seluruh keberatan VMF atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar untuk tahun pajak 2011 dan 2010. Pada tanggal 21 April 2016, VMF mengajukan banding dengan surat No. 092/VMF-ACC/XIV/IV/16 – 117/VMF-ACC/XIV/IV/16 mengenai Surat keputusan dari Direktorat Jenderal pajak yang menolak seluruh keberatan VMF atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar untuk tahun pajak 2011 dan 2010. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, VMF masih dalam proses pengadilan pajak atas banding yang diajukan. Clipan Finance Indonesia (CFI) Pada bulan Februari 2016, CFI menerima Surat Keputusan dari Direktorat Jendral Pajak yang menolak seluruh keberatan CFI atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar dan Surat Tagihan Pajak untuk tahun pajak 2011 dan 2010. Pada tanggal 31 Maret 2016, CFI mengajukan banding dengan surat No. 128/CFI/DIR/III/2016 – 142/CFI/DIR/III/2016 atas surat keputusan dari Direktorat Jendral Pajak untuk tahun pajak 2010 dan 2011. Pada bulan Mei 2016, CFI menerima tanda terima surat permohonan banding dari Sekretariat Pengadilan Pajak berdasarkan surat No. T-598/PAN.WK/B6.I/2016 – T-612/PAN.WK/ B6.I/2016 tanggal 26 April 2016. Seluruh pembayaran di atas dicatat pada akun aset lain-lain sebesar Rp 28.944 juta masing-masing pada periode 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 (Catatan 21). Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, permohonan banding yang diajukan oleh CFI masih dalam proses.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
86
28. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN LIABILITAS LAIN-LAIN
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Pihak ketiga
Bank
Jangka Pendek
Pendapatan diterima dimuka 891,801 1,077,384
Bunga yang masih harus dibayar
Simpanan 304,440 343,432
Obligasi subordinasi 52,701 42,502
Surat berharga yang diterbitkan 37,071 37,071
Simpanan dari bank lain 11,520 4,567
Pinjaman yang diterima 5,194 5,219
Lainnya 832 -
Liabilitas pada pihak ketiga 13,090 23,101
Lainnya 164,564 140,995
Sub jumlah 1,481,213 1,674,271
Jangka Panjang
Setoran jaminan 190,209 166,374
Sub jumlah 1,671,422 1,840,645
Entitas Anak
Jangka Pendek
Liabilitas titipan setoran nasabah 141,844 117,417
Biaya yang masih harus dibayar 45,489 21,970
Lainnya 152,191 96,915
Sub Jumlah 339,524 236,302
Jumlah 2,010,946 2,076,947
Pendapatan Diterima di Muka
Merupakan pendapatan provisi kredit dan pendapatan bancassurance diterima dimuka yang belum diamortisasi. Pendapatan bancassurance Bank diperoleh dari PT Panin Dai-ichi Life, pihak berelasi, sebesar Rp 353.636 juta (setelah dipotong PPN) yang diamortisasi selama 15 tahun yang berakhir pada bulan Maret 2029 dan PT Asuransi Multi Artha Guna (AMAG) sebesar Rp 601.976 juta (setelah dipotong PPN) yang diamortisasi selama 5 tahun yang berakhir pada bulan Desember 2021. Bunga yang Masih Harus Dibayar Merupakan bunga yang masih harus dibayar atas simpanan, pinjaman yang diterima, surat berharga yang diterbitkan dan obligasi subordinasi. Setoran Jaminan
Merupakan setoran jaminan transaksi L/C, bank garansi dan sewa safe deposit.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
87
29. OBLIGASI SUBORDINASI - BERSIH
Merupakan obligasi subordinasi yang diterbitkan oleh Bank dengan rincian sebagai berikut:
Jangka
w aktu Tanggal mulai Tanggal jatuh tempo
Tingkat
bunga tetap
per tahun Peringkat
30 Juni
2017
31 Desember
2016
Rp Juta Rp Juta
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II
Bank Panin Tahap II Tahun 2017 7 tahun 17 Maret 2017 17 Maret 2024 10.25% idA+ **) 2,400,000 -
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II
Bank Panin Tahap I Tahun 2016 7 tahun 28 Juni 2016 28 Juni 2023 9.60% idA+ **) 100,000 100,000
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I
Bank Panin Tahap I Tahun 2012 7 tahun 20 Desember 2012 20 Desember 2019 9.40% idAA- ***) 2,000,000 2,000,000
Obligasi Subordinasi Bank Panin III
Tahun 2010 7 tahun 09 Nopember 2010 09 Nopember 2017 10.50% idAA- ***) 2,460,000 2,460,000
Obligasi yang beredar 6,960,000 4,560,000
Obligasi yang dibeli kembali *) (49,715) (50,525)
Diskonto yang belum diamortisasi (21,672) (14,329)
Bersih 6,888,613 4,495,146
Tingkat bunga kontrak rata-rata per tahun 10.08% 10.00%
Jenis
*) Surat berharga yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh Grup dengan tujuan untuk dijual kembali.
**) Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 11 April 2017 No. 329/PEF-Dir/IV/2017 untuk periode 10 April 2017 sampai dengan 1 April 2018.
***) Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 11 April 2017 No. 326/PEF-Dir/IV/2017 untuk periode 10 April 2017 sampai dengan 1 April 2018.
Amortisasi diskonto untuk periode yang berakhir 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing sebesar Rp 4.271 juta dan Rp 7.132 juta.
Obligasi subordinasi yang diterbitkan memiliki suku bunga tetap, sehingga Grup terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk). Suku bunga efektif pada tahun 2017 dan 2016 dari obligasi subordinasi yang diterbitkan ini 10,25% dan 10,20% per tahun.
Pembayaran kupon bunga dilakukan setiap triwulanan, dengan rincian sebagai berikut:
Kupon bunga pertama Kupon bunga terakhir
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Panin Tahap II Tahun 2017 17 Juni 2017 17 Maret 2024
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Panin Tahap I Tahun 2016 28 September 2016 28 Juni 2023
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Panin Tahap I Tahun 2012 20 Maret 2013 20 Desember 2019
Obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 09 Februari 2011 09 Nopember 2017
Jenis
Bank tidak memiliki tunggakan bunga atau pelanggaran pembatasan yang berkaitan dengan obligasi subordinasi selama tahun 2017 dan 2016. Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari obligasi subordinasi adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Obligasi subordinasi - bersih 6,888,613 4,495,146Beban bunga yang masih harus dibayar
(Catatan 28) 52,701 43,134
Jumlah 6,941,314 4,538,280
Wali amanat dari penerbitan obligasi subordinasi adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
88
Bank tidak mempunyai hak untuk melakukan pembelian kembali seluruh atau sebagian pokok obligasi subordinasi. Dalam hal terjadi penutupan usaha atau disolusi atau likuidasi karena alasan lain apapun, pembagian harta kekayaan Bank hasil likuidasi untuk pembayaran jumlah terutang oleh Bank kepada pemegang obligasi subordinasi hanya akan dibayarkan setelah dipenuhinya seluruh liabilitas pembayaran Bank kepada utang senior. Hak tagih sehubungan dengan obligasi subordinasi menempati peringkat paripassu tanpa preferensi di antara para pemegang obligasi subordinasi. Obligasi subordinasi tidak dijamin dengan jaminan khusus berupa benda atau pendapatan atau aset lain Bank dalam bentuk apapun serta tidak dijamin oleh pihak lain manapun. Dalam perjanjian perwaliamanatan, telah diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Bank dimana Bank tidak diperbolehkan melakukan beberapa hal berikut ini:
Mengurangi Modal Ditempatkan dan Modal Disetor. Mengadakan perubahan bidang usaha. Melakukan penyertaan modal pada pihak manapun juga yang secara total melebihi ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan atau Lembaga Otoritas Keuangan yang berwenang. Melakukan penggabungan, peleburan atau reorganisasi dengan perusahaan lain yang
bertentangan dengan ketentuan/kebijaksanaan Otoritas Jasa Keuangan atau Lembaga yang berwenang.
Menjual atau mengalihkan atau memindah tangankan dengan cara apapun juga sebagian atau seluruh aset tetap berupa tanah dan bangunan di atasnya, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari.
Menjaminkan atau membebani dengan cara apapun harta kekayaan Bank, baik yang sekarang ada maupun yang akan ada dikemudian hari kepada pihak ketiga manapun.
30. MODAL SAHAM
Berdasarkan Laporan Biro Administrasi Efek, rincian pemegang saham Bank pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Jumlah Persentase Jumlah
Nama Pemegang Saham Saham Pemilikan Modal
% Rp Juta
PT Panin Financial Tbk. 11,089,071,285 46.04 1,108,907
Votraint No. 1103 PTY Ltd 9,349,793,152 38.82 934,979
Lainnya (kurang dari 5%) 3,648,781,561 15.14 364,879
Jumlah 24,087,645,998 100.00 2,408,765
30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016
Modal ditempatkan dan disetor penuh adalah saham biasa yang memberikan hak untuk membawa satu suara per saham dan berpartisipasi dalam dividen.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
89
Agio Saham Agio saham merupakan kelebihan diatas nominal dari penjualan saham perdana, penawaran umum terbatas (right issue), pelaksanaan waran, pembagian dividen saham dan swap share dengan perincian sebagai berikut :
Rp Juta
Saldo 31 Desember 2005 1,251,719
Penerimaan dari penawaran umum terbatas VII saham kepada masyarakat
sebanyak 4.016.358.393 saham dengan harga penawaran Rp 350 per saham 1,405,725
Nilai nominal saham yang dicatat sebagai modal disetor atas pengeluaran
4.016.358.393 saham (401,636)
Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penawaran terbatas VII
kepada masyarakat (13,234)
Saldo 31 Desember 2006 2,242,574
Agio saham yang berasal dari pelaksanaan Waran seri IV 38,820
Saldo 31 Desember 2007 2,281,394
Agio saham yang berasal dari pelaksanaan Waran seri IV 37,232
Saldo 31 Desember 2008 2,318,626
Agio saham yang berasal dari pelaksanaan Waran seri IV 1,125,704
Saldo 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 3,444,330
31. SELISIH TRANSAKSI EKUITAS DENGAN PIHAK NON PENGENDALI
Merupakan selisih antara ekuitas entitas anak, yang menjadi bagian Bank, sesudah pengeluaran saham, dengan nilai ekuitas entitas anak sebelum pengeluaran saham. Selisih ekuitas dengan pihak non pengendali CFI berasal dari:
Penawaran Umum Terbatas V saham CFI sejumlah 1.171.488.567 saham disertai sejumlah 911.157.774 waran pada tahun 2011
Pelaksanaan waran Seri V sejumlah 209.723.040 waran pada tahun 2014
Selisih ekuitas dengan pihak non pengendali PDSB berasal dari Penawaran Umum Saham Perdana PDSB sejumlah 4.750.000.000 saham disertai sejumlah 950.000.000 waran Seri I pada tahun 2014 dan pelaksanaan waran Seri I sejumlah 48.986.878.160. Pelaksanaan Waran Seri I oleh PDSB telah diselesaikan pada tanggal 17 Januari 2017. Sepanjang tahun 2017 dan 2016 pelaksanaan waran masing-masing sejumlah 275.809.846 dan 46.808.410 waran.
Selisih ekuitas dengan pihak non pengendali VMF berasal dari pelaksanaan Rights Issue VMF sejumlah 1.583.160.556 saham pada bulan Mei 2017.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
90
32. KEPENTINGAN NON PENGENDALI
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Kepentingan Nonpengendali atasAset Bersih Entitas Anak
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 1,894,376 1,842,938
PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk 613,816 574,781
PT Verena Multi Finance Tbk 226,587 168,188
Jumlah 2,734,779 2,585,907
30 Juni 30 Juni
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Kepentingan Nonpengendali atasLaba Bersih Entitas Anak
PT Clipan Finance Indonesia Tbk 51,117 42,653
PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk 7,471 4,717
PT Verena Multi Finance Tbk 874 708
Jumlah 59,462 48,078
Kepentingan Nonpengendali atas
Penghasilan Komprehensif Lain
Entitas Anak - setelah pajak
PT Clipan Finance Indonesia Tbk (958) -
PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (151) 496
PT Verena Multi Finance Tbk 208 (60)
Jumlah (901) 436
Ringkasan informasi keuangan atas setiap entitas anak Grup yang memiliki kepentingan non pengendali yang material dijelaskan dibawah. Ringkasan informasi keuangan dibawah merupakan nilai sebelum eliminasi intra kelompok usaha.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
91
CFI
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Jumlah Aset 8,100,793 6,744,190
Jumlah Liabilitas 4,195,741 2,945,259
Jumlah Ekuitas 3,905,052 3,798,931
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 8,100,793 6,744,190
30 Juni 30 Juni
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Pendapatan 654,707 486,318
Beban 515,612 363,905
Laba sebelum pajak 139,095 122,413
Beban pajak (33,632) (30,340)
Laba bersih tahun berjalan 105,463 92,073
Jumlah laba komprehensif 105,463 92,073
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk):
Aktivitas operasi 1,164,673 42,121
Aktivitas investasi (12,472) (9,441)(33,872)
Aktivitas pendanaan 1,175,345 (44,267)
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
92
PDSB
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Jumlah Aset 9,772,420 8,757,964
Jumlah Liabilitas 8,537,707 7,570,023
Jumlah Ekuitas 1,234,713 1,187,941
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 9,772,420 8,757,964
30 Juni 30 Juni
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Pendapatan 399,692 342,959
Hak Pemilik Dana atas Bagi Hasil Dana Syirkah Temporer (234,026) (196,582)
Pendapatan Usaha Lainnya 15,098 7,412
Beban Kerugian Penurunan Nilai (30,424) (29,890)
Beban Usaha Lainnya (128,651) (112,450)
Laba Usaha 21,689 11,449
Pendapatan (Beban) Non Usaha - bersih (1,679) 372
Laba sebelum Zakat dan Beban Pajak 20,010 11,821
Beban Pajak (5,003) (3,645)
Laba bersih tahun berjalan 15,007 8,176
Penghasilan komprehensif lain 409 1,029
Jumlah laba komprehensif 15,416 9,205
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk):
Aktivitas operasi (236,201) (3,604)
Aktivitas investasi (4,652) (10,946)
Aktivitas pendanaan 31,764 1,225
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
93
VMF
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Jumlah Aset 1,839,573 1,790,467
Jumlah Liabilitas 1,377,404 1,503,726
Jumlah Ekuitas 462,169 286,741
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 1,839,573 1,790,467
30 Juni 30 Juni
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Pendapatan 160,581 162,093
Beban 158,432 160,098
Laba Sebelum Pajak 2,149 1,995
Beban Pajak (572) (844)
Laba bersih tahun berjalan 1,577 1,151
Rugi komprehensif lain (766) (105)
Jumlah laba komprehensif 811 1,046
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk):
Aktivitas operasi 87,661 87,473
Aktivitas investasi (7,034) (1,557)
Aktivitas pendanaan 19,132 (86,144)
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
94
33. PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Akun ini meliputi penghasilan komprehensif lain yang diakumulasi dalam ekuitas.
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Surplus revaluasi aset tetap
(Catatan 19) 6,814,574 6,840,216
Revaluasi investasi efek tersedia untuk
dijual (Catatan 9 dan 17) 133,246 77,608
Bagian pendapatan komprehensif lain
atas entitas asosiasi 1,502 2,117
Pengukuran kembali atas kewajiban
imbalan pasti (136,292) (136,292)
Jumlah 6,813,030 6,783,649
Revaluasi investasi aset tersedia untuk dijual (AFS)
Valuta Valuta
Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Saldo awal periode 179,962 (76,318) 103,644 148,894 (143,133) 5,761
Penambahan 22,116 - 22,116 14,404 - 14,404
Realisasi atas keuntungan
(kerugian) penjualan (7,939) 19,043 11,104 (1,335) 16,161 14,826
Perubahan nilai efek 27,606 12,709 40,315 17,999 47,772 65,771
Selisih kurs - 813 813 - 2,882 2,882
Jumlah sebelum pajak
penghasilan tangguhan 221,745 (43,753) 177,992 179,962 (76,318) 103,644
Aset (liabilitas) pajak tangguhan - bersih (55,354) 10,937 (44,417) (44,990) 19,080 (25,910)
Jumlah 166,391 (32,816) 133,575 134,972 (57,238) 77,734
Kepentingan non pengendali (329) - (329) (126) - (126)
Saldo akhir periode 166,062 (32,816) 133,246 134,846 (57,238) 77,608
31 Desember 201630 Juni 2017
Revaluasi AFS merupakan akumulasi keuntungan dan kerugian yang timbul dari revaluasi aset keuangan yang tersedia untuk dijual yang diakui pada penghasilan komprehensif lain bersih setelah jumlah yang direklasifikasi ke laba rugi ketika aset tersebut telah dilepas.
34. DIVIDEN DAN CADANGAN UMUM
2017 Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No. 82 tanggal 22 Mei 2017 dari Fathiah Helmi, SH, notaris di Jakarta telah ditetapkan Bank tidak membayar dividen. 2016 Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No. 42 tanggal 19 Mei 2016 dari Fathiah Helmi, SH, notaris di Jakarta telah ditetapkan Bank tidak membayar dividen.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
95
35. PENDAPATAN BUNGA
30 Juni 30 Juni
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Dimiliki hingga jatuh tempo
Efek-efek
Obligasi 236,454 290,584
Sertifikat Deposito Bank Indonesia 154,474 151,500
Surat Perbendaharaan Negara 121,389 98,069
Sertifikat Bank Indonesia 112,510 37,123
Surat Utang Jangka Menengah 41,336 41,985
Sertifikat Investasi Mudharabah (SIMA) 1,784 3,031
Wesel tagih 933 702
Sub jumlah - Dimiliki hingga jatuh tempo 668,880 622,994
Tersedia untuk dijual
Efek-efek
Reksadana 38,903 58,195
Obligasi 26,701 45,640
Surat Utang Jangka Menengah 19,341 1,873
Sub jumlah - Tersedia untuk dijual 84,945 105,708
Diperdagangkan
Efek-efek
Obligasi 24,963 24,432
Surat Perbendaharaan Negara 3,884 1,957
Surat Utang Jangka Menengah 665 4,306
Sub jumlah - Diperdagangkan 29,512 30,695
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Giro 16,293 19,260
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain
Call money 64,258 40,825
Deposito berjangka 16,915 20,578
FASBIS 4,164 13,589
Efek yang dibeli dengan
janji dijual kembali 297,202 32,465
Kredit
Pinjaman tetap 4,762,595 4,905,457
Pinjaman rekening koran 1,236,811 1,363,755
Pembiayaan bersama 140,678 142,264
Kredit program 99,942 106,739
Kredit lainnya 79,123 78,701
Lainnya
Pembiayaan konsumen 444,636 390,383
Sewa pembiayaan 129,824 110,591
Anjak piutang 79,115 41,599
Lainnya 422 345
Sub jumlah - Pinjaman yang diberikan
dan piutang 7,371,978 7,266,551
Jumlah Pendapatan Bunga - Rupiah 8,155,315 8,025,948
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
96
30 Juni 30 Juni
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Valuta asing
Dimiliki hingga jatuh tempo
Efek-efek
Obligasi 48,779 45,785
Wesel tagih 413 1,056
Surat Berharga Bank Indonesia - 233
Sub jumlah - Dimiliki hingga jatuh tempo 49,192 47,074
Tersedia untuk dijual
Efek-efek
Obligasi 7,394 16,036
Diperdagangkan
Efek-efek
Obligasi 3,152 11,949
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Giro 342 207
Penempatan pada bank lain
Call money 18,847 19,385
Deposito berjangka 9,661 7,272
Kredit
Pinjaman tetap 180,576 181,323
Pembiayaan bersama 5,393 10,559
Pinjaman rekening koran 1,191 1,305
Kredit lainnya 1,002 340
Lainnya
Sewa pembiayaan 2,298 188
Lainnya (149) 153
Sub jumlah - Pinjaman yang diberikan
dan piutang 219,161 220,732
Jumlah Pendapatan Bunga - Valuta asing 278,899 295,791
Jumlah Pendapatan Bunga 8,434,214 8,321,739
Termasuk dalam pendapatan bunga dari kredit adalah pendapatan bunga yang masih akan diterima dari kredit yang mengalami penurunan nilai untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp 37.753 juta dan Rp 51.792 juta.
Jumlah pendapatan syariah yang diperoleh dari pendapatan usaha utama sebesar Rp 399.805 juta dan Rp 343.133 juta masing-masing untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2017 dan 2016.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
97
36. BEBAN BUNGA
30 Juni 30 Juni
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Liabilitas keuangan diukur pada
biaya perolehan diamortisasi
Rupiah
Simpanan
Deposito berjangka 2,734,511 2,860,804
Tabungan 679,348 759,392
Giro 131,812 116,879
Simpanan dari bank lain
Call money 48,452 137,028
Deposito berjangka 21,308 26,919
Giro 6,222 7,275
Tabungan 4,035 3,744
Sertifikat Investasi Mudharabah (SIMA) 3,428 36
Surat berharga yang diterbitkan
Obligasi subordinasi 301,057 226,623
Obligasi 232,703 61,890
Surat utang jangka menengah 42,031 41,964
Pinjaman yang diterima 153,733 162,194
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 39,445 53,780
Sub jumlah 4,398,085 4,458,528
Valuta asing
Simpanan
Deposito berjangka 19,099 25,377
Tabungan 6,475 6,357
Giro 2,102 2,323
Simpanan dari bank lain
Call money 64 231
Giro 5 6
Pinjaman yang diterima 9,961 9,751
Sub jumlah 37,706 44,045
Jumlah Beban Bunga 4,435,791 4,502,573
Jumlah beban syariah sebesar Rp 258.411 juta dan Rp 223.244 juta masing-masing untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2017 dan 2016.
37. KEUNTUNGAN BERSIH PENJUALAN EFEK
30 Juni 30 Juni
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Tersedia untuk dijual
Laba penjualan efek obligasi 26,949 17,774
Laba penjualan efek lainnya 6,203 -
Sub jumlah 33,152 17,774
Diperdagangkan
Laba penjualan efek obligasi 25,560 89,256
Laba penjualan efek lainnya 11,045 4,909
Sub jumlah 36,605 94,165
Jumlah 69,757 111,939
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
98
38. PROVISI DAN KOMISI SELAIN KREDIT – BERSIH
30 Juni 30 Juni2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Asuransi 25,832 18,834
Transaksi ekspor-impor 23,942 22,791
Kiriman uang 7,114 6,690
Lainnya - bersih 5,556 4,087
Jumlah 62,444 52,402
39. PENDAPATAN OPERASIONAL LAIN – LAINNYA
30 Juni 30 Juni
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Penerimaan kredit yang telah
dihapus buku 197,394 98,640
Pendapatan jasa administrasi 177,682 127,469
Pendapatan komisi 82,407 32,510
Jasa bank lainnya 40,415 28,684
Lainnya 138,570 99,441
Jumlah 636,468 386,744
Pendapatan operasional lainnya antara lain terdiri dari denda keterlambatan pembayaran kredit, pendapatan administrasi buku cek/giro, dan hasil jasa kustodian.
40. BEBAN (PEMULIHAN) KERUGIAN PENURUNAN NILAI
30 Juni 30 Juni
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Aset keuangan
Kredit 715,916 869,886
Tagihan anjak piutang 12,273 5,538
Piutang sewa pembiayaan 40,753 55,448
Piutang pembiayaan konsumen 153,764 51,142
Sub jumlah 922,706 982,014
Aset non-keuangan
Agunan diambil alih 10,671 116,680
Jumlah 933,377 1,098,694
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
99
41. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
30 Juni 30 Juni
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Penyusutan dan amortisasi 147,010 191,285
Komunikasi 81,341 79,087
Pemeliharaan dan perbaikan 73,264 72,374
Sewa 70,380 69,832
Peralatan dan kebutuhan kantor 69,377 61,702
Pajak 51,700 33,170
Iklan 38,575 41,971
Premi asuransi 23,509 16,945
Honorarium 19,478 23,467
Representasi dan sumbangan 14,499 13,479
Lainnya 268,395 257,207
Jumlah 857,528 860,519
42. BEBAN TENAGA KERJA
30 Juni 30 Juni
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Gaji dan tunjangan 830,070 756,770
Gratifikasi dan bonus 128,923 95,179
Pendidikan dan pelatihan 22,323 18,682
Lainnya 34,424 25,714
Jumlah 1,015,740 896,345
Rincian gaji atas kelompok direksi, dewan komisaris, komite audit dan pejabat eksekutif adalah
sebagai berikut :
Beban Beban
Jumlah Gaji dan manfaat manfaat
Pejabat tunjangan Bonus pensiun karyawan Jumlah
(6 bulan) (6 bulan) (6 bulan) (6 bulan) (6 bulan)
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Dewan Komisaris 6 2,751 - - - 2,751
Direksi 11 19,015 3,325 2,427 58 24,825
Anggota Komite Audit 2 171 - - - 171
Pejabat Eksekutif 86 34,451 - 7,192 545 42,188
Jumlah 105 56,388 3,325 9,619 603 69,935
Beban Beban
Jumlah Gaji dan manfaat manfaat
Pejabat tunjangan pensiun karyawan Jumlah
(6 bulan) (6 bulan) (6 bulan) (6 bulan)
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Dewan Komisaris 6 1,996 - - 1,996
Direksi 11 17,744 2,123 78 19,945
Anggota Komite Audit 2 174 - - 174
Pejabat Eksekutif 85 33,703 6,900 461 41,064
Jumlah 104 53,617 9,023 539 63,179
30 Juni 2017
30 Juni 2016
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
100
43. BEBAN OPERASIONAL LAINNYA
30 Juni 30 Juni
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Beban premi penjaminan (Catatan 53) 144,573 130,304
Beban pungutan Otoritas Jasa Keuangan 51,956 46,300
Lainnya 159,967 210,784
Jumlah 356,496 387,388
44. PAJAK PENGHASILAN
Manfaat (beban) pajak Grup terdiri dari:
30 Juni 30 Juni
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Pajak kini
Bank (379,876) (305,814)
Entitas Anak
CFI (33,960) (30,469)
PDSB (5,002) (3,266)
VMF (4,526) (2,791)
Jumlah (423,364) (342,340)
Pajak tangguhan
Bank (25,916) (10,966)
Entitas Anak
VMF 3,955 1,946
CFI 328 129
Jumlah (21,633) (8,891)
Jumlah (444,997) (351,231)
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
101
Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan laba kena pajak (rugi fiskal) adalah sebagai berikut :
30 Juni 30 Juni
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Laba sebelum pajak penghasilan menurut
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian 1,844,209 1,498,484
Laba sebelum pajak - entitas anak (161,319) (133,402)
Laba sebelum pajak - Bank 1,682,890 1,365,082
Perbedaan temporer:
Beban pensiun 38,122 32,736
CKPN aset keuangan selain kredit dan aset non keuangan 10,654 -
Beban imbalan pasca kerja 5,271 5,762
Biaya emisi obligasi 2,094 (5,547)
Kenaikan nilai efek yang belum direalisasi - (76,843)
Biaya emisi obligasi subordinasi (7,343) 29
Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual (39,827) -
Penyusutan aset tetap (52,439) -
Pendapatan komisi (60,197) -
Jumlah (103,665) (43,863)
Beban (manfaat) yang tidak dapat
diperhitungkan menurut fiskal :
Representasi, sumbangan dan denda 24,128 17,827
Kenikmatan kepada karyawan 4,114 5,135
Hasil sewa (7,759) (7,413)
Bagian laba bersih entitas asosiasi 3,749 (24,794)
Lainnya (83,954) (88,718)
Jumlah (59,722) (97,963)
Laba kena pajak - Bank 1,519,503 1,223,256
Perhitungan beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut :
30 Juni 30 Juni
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Beban pajak kini 379,876 305,814
Dikurangi pajak dibayar dimuka
Pasal 25 (340,969) (302,932)
Utang pajak kini - Bank (Catatan 27) 38,907 2,882
Laba kena pajak hasil rekonsiliasi menjadi dasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan Badan. Pada tanggal 22 Maret 2016, Bank menerima Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pajak No. KEP-00841/NKEB/WPJ.19/2016 tentang persetujuan pengurangan sanksi administrasi atas surat ketetapan pajak karena permohonan wajib pajak sebesar Rp 42.665 juta. Pengembalian sanksi pajak tersebut telah diterima oleh Bank pada tanggal 24 Mei 2016 dan dicatat dalam akun Pendapatan Operasional Lainnya – bersih.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
102
Pada tahun 2016, Bank telah berpartisipasi dalam Program Pengampunan Pajak sesuai dengan Undang-undang Pengampunan Pajak No.11 tahun 2016. Pengampunan Pajak adalah sebuah penghapusan atas pajak yang seharusnya terutang, tidak dikenai sanksi administrasi, dan sanksi pidana di bidang perpajakan, dengan cara mengungkapkan harta dan membayarkan uang tebusan seperti yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Berdasarkan Peraturan Perundangan Pengampunan Pajak, seluruh pemeriksaan perpajakan yang sedang terjadi, sanksi, maupun investigasi perpajakan akan dihentikan dan seluruh gugatan perpajakan Bank sebelum tanggal 1 Januari 2016 akan dihapuskan oleh Kantor Pelayanan Pajak Indonesia. Pengampunan Pajak telah disetujui oleh DJP sesuai dengan surat keterangan No. KET-223/PP.WPJ.19/2017 tanggal 22 Maret 2017. Seluruh jumlah uang tebusan dari pengampunan pajak telah dibayarkan penuh dan keuntungan yang timbul dari pengakuan aset pengampunan pajak diakui dalam laba rugi 2017.
Pajak penghasilan yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain
30 Juni 30 Juni
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Manfaat (beban) yang diakui dalam penghasilan
komprehensif lain:
Revaluasi aset keuangan tersedia untuk dijual (15,182) (26,312)
Berkaitan dengan aset keuangan tersedia untuk dijual (2,776) (2,004)
Jumlah pajak penghasilan yang diakui dalam
penghasilan komprehensif lain (17,958) (28,316)
Pajak Tangguhan
Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Grup adalah sebagai berikut:
Dikreditkan
(dibebankan) Dibebankan
ke laporan ke pendapatan
1 Januari laba rugi komprehensif 30 Juni
2017 komprehensif lain 2017
Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta
Bank
Cadangan kerugian penurunan
nilai aset keuangan selain
kredit dan aset non-keuangan 25,693 2,664 - 28,357
Liabilitas imbalan pasca kerja 13,952 1,318 - 15,270
Beban pensiun 188,929 9,530 - 198,459
Penyusutan aset tetap (29,921) (13,110) - (43,031)
Biaya emisi obligasi
subordinasi (3,581) (1,836) - (5,417)
Biaya emisi obligasi (3,666) 524 - (3,142)
Pendapatan komisi 150,494 (15,049) - 135,445
Penurunan (kenaikan) nilai efek
yang belum direalisasi dan derivatif (14,478) (9,957) (18,480) (42,915)
Jumlah 327,422 (25,916) (18,480) 283,026
Entitas anak
CFI 77 328 658 1,063
VMF 6,255 3,955 - 10,210
PDSB 1,726 - (136) 1,590
Jumlah Aset Pajak Tangguhan 335,480 (21,633) (17,958) 295,889
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
103
Dikreditkan
(dibebankan) Dibebankan
ke laporan ke pendapatan
1 Januari laba rugi komprehensif 30 Juni
2016 komprehensif lain 2016
Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta
Cadangan kerugian penurunan
nilai aset keuangan selain
kredit dan aset non-keuangan 24,199 - - 24,199
Liabilitas imbalan pasca kerja 14,521 1,441 - 15,962
Beban pensiun 170,121 8,184 - 178,305
Penyusutan aset tetap 16,430 - - 16,430
Biaya emisi obligasi
subordinasi (4,524) 7 - (4,517)
Biaya emisi obligasi (919) (1,387) - (2,306)
Penurunan (kenaikan) nilai efek
yang belum direalisasi 18,900 (19,211) (27,973) (28,284)
Jumlah 238,728 (10,966) (27,973) 199,789
CFI 5,556 129 - 5,685
VMF 4,829 1,946 - 6,775
PDSB 3,471 - (343) 3,128
Jumlah Aset Pajak Tangguhan 252,584 (8,891) (28,316) 215,377
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak efektif yang berlaku adalah sebagai berikut:
30 Juni 30 Juni
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian 1,844,209 1,498,484
Laba sebelum pajak - entitas anak (161,319) (133,402)
Laba sebelum pajak - Bank 1,682,890 1,365,082
Tarif pajak yang berlaku 420,723 341,270
Pengaruh pajak atas penghasilan yang tidak dapat
diperhitungkan menurut fiskal (14,931) (24,490)
Jumlah Beban (Penghasilan) Pajak Bank 405,792 316,780
Beban pajak - entitas anak
CFI 33,632 30,340
PDSB 5,002 2,791
VMF 571 1,320
Jumlah 444,997 351,231
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
104
45. LABA PER SAHAM
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:
30 Juni 2017 30 Juni 2016
Rp Juta Rp Juta
Laba bersih
Laba untuk perhitungan laba per saham dasar
Laba bersih 1,339,750 1,099,175
Jumlah saham (dalam angka penuh) Lembar Lembar
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa
untuk perhitungan laba bersih per
saham dasar 24,087,645,998 24,087,645,998
46. PROGRAM PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA a. Program Pensiun Imbalan Pasti
Grup menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan lokal. Program ini memberikan imbalan pensiun berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan. Dengan akta No. 25 tanggal 15 Agustus 1981 dari notaris Hendra Karyadi, S.H., yang disahkan oleh Menteri Keuangan dengan Surat No. S-879/MK.11/1983 tanggal 15 Desember 1983, Bank mendirikan Yayasan Dana Jaminan Hari Tua Pan Indonesia Bank (YDJHT PIB). Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham tanggal 4 Januari 1994 telah menyetujui dan memutuskan untuk menyesuaikan Yayasan Dana Jaminan Hari Tua Pan Indonesia Bank menjadi Dana Pensiun Karyawan Pan Indonesia Bank (DPK PIB).Penyesuaian nama menjadi DPK PIB maupun peraturannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan keputusan No. Kep-069/KM.17/1994 tanggal 4 April 1994, dan telah diumumkan dalam tambahan Berita Negara Republik Indonesia No.46 tanggal 10 Juni 1994. DPK PIB mengelola program pensiun manfaat pasti yang memberikan jaminan hari tua bagi seluruh karyawan yang telah pensiun atau, bila yang bersangkutan meninggal dunia, kepada janda-janda/ duda-duda dan anak-anak mereka di bawah usia 21 tahun atau belum menikah. Pendanaan DPK PIB terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan. Kontribusi karyawan sebesar 3% dari gaji pokok.
Program pensiun imbalan pasti memberikan eksposur Grup terhadap risiko aktuarial seperti risiko investasi, risiko tingkat bunga, risiko harapan hidup dan risiko gaji.
Risiko Investasi
Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung menggunakan tingkat diskonto yang ditetapkan dengan mengacu pada imbal hasil obligasi korporasi berkualitas tinggi; jika pengembalian aset program di bawah tingkat tersebut, hal itu akan mengakibatkan defisit program. Saat ini program tersebut memiliki investasi yang relatif seimbang pada efek ekuitas, instrumen utang dan real estat. Karena sifat jangka panjang dari liabilitas program, dewan dana pensiun perlu menetapkan bahwa bagian wajar dari aset program harus diinvestasikan pada efek ekuitas dan real estate untuk meningkatkan imbal hasil yang dihasilkan oleh dana.
Risiko Tingkat Bunga
Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program, namun sebagian akan di offset (saling hapus) oleh peningkatan imbal hasil atas investasi instrumen utang.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
105
Risiko Harapan Hidup
Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada estimasi terbaik dari mortalitas peserta program baik selama dan setelah kontrak kerja. Peningkatan harapan hidup peserta program akan meningkatkan liabilitas program.
Risiko Gaji
Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu.
Nilai wajar instrumen ekuitas dan utang ditentukan berdasarkan harga pasar kuotasian di pasar aktif sedangkan nilai wajar properti dan derivatif tidak didasarkan pada harga pasar kuotasian di pasar aktif. Dana pensiun memiliki kebijakan untuk menggunakan swap tingkat bunga (interest rate swap) sebagai lindung nilai terhadap eksposur risiko suku bunga. Kebijakan ini telah dilaksanakan selama tahun berjalan dan sebelumnya. Eksposur mata uang asing sepenuhnya dilindungi dengan menggunakan kontrak berjangka valuta asing.
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pensiun adalah sebagai berikut:
30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016
Tabel mortalitas CSO 1980
Usia pensiun normal 55 tahun
Kenaikan gaji per tahun 10.00%
Tingkat diskonto per tahun 8.25%
Tingkat pengembalian aset
program per tahun 8.25%
Formula perhitungan
manfaat pensiun 2,5% x masa kerja x gaji
b. Imbalan Pasca Kerja Lainnya
Bank Bank menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo aktuaris independen dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut:
30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016
Tabel mortalitas CSO 1980
Usia pensiun normal 55 tahun
Tingkat proyeksi kenaikan gaji per tahun 10.00%
Tingkat diskonto per tahun 8.25%
Tingkat ketidakmampuan 10% dari tingkat pertumbuhan
Tingkat pengunduran diri 5% sampai dengan usia 20 tahun
dan menurun secara bertahap
sampai dengan 1% pada usia 45 tahun
Porsi dari pengunduran diri dipercepat 100% dari usia pengunduran diri normal
Usia dari pengunduran diri normal 55 tahun
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
106
47. JASA KUSTODIAN
Bank memperoleh persetujuan sebagai bank kustodian dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) berdasarkan surat keputusan No. KEP-01/PM/kstd/2002 tanggal 28 Februari 2002. Penyimpanan efek nasabah pada kustodian dalam bentuk obligasi tanpa warkat adalah sebesar sebesar Rp 9.984.124 juta dan USD 93 juta pada tanggal 30 Juni 2017 dan sebesar Rp 7.311.486 juta dan USD 75 juta pada tanggal 31 Desember 2016, sementara penyimpanan efek dalam bentuk saham tanpa warkat adalah sebesar 1.565.192.000 lembar dan 2.244.792.895 lembar masing-masing untuk tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016. Jasa kustodian yang dilakukan kustodian Bank antara lain meliputi jasa penyelesaian transaksi efek, jasa penyimpanan dan pengadministrasian efek serta jasa-jasa kustodian lainnya misalnya mengurus/ menagihkan hak-hak yang melekat pada efek antara lain pembayaran kupon, dividen, bonus, pembayaran efek saat jatuh waktu dan lain-lainnya.
48. SIFAT DAN TRANSAKSI BERELASI
Sifat Berelasi Pihak-pihak yang berelasi adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank. a. Perusahaan-perusahaan di bawah ini yang merupakan pihak yang berelasi sesuai dengan
kriteria-kriteria yang dijelaskan pada Catatan 3f. – PT Panin Sekuritas Tbk – PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk (s/d September 2016) – PT Panin Dai-Ichi Life Tbk – PT Multi Amana Gemilang – PT Amana Jaya – PT Terminal Builders – PT Gema Grahasarana
b. ANZ National Bank Ltd. (Melbourne dan Wellington) dan PT Bank ANZ Indonesia merupakan
perusahaan-perusahaan yang pemegang saham utamanya sama dengan Bank.
c. PT Panin Financial Tbk merupakan pemegang saham Bank.
d. PT Paninvest Tbk merupakan pemegang saham PT Panin Financial Tbk.
e. DPK PIB adalah perusahaan yang didirikan oleh Bank untuk mengelola program pensiun manfaat pasti Bank.
Transaksi Berelasi
Dalam kegiatan usahanya, Grup juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain : 1. Grup memberikan tunjangan untuk kelompok manajemen kunci (Catatan 42). 2. Dana pensiun grup, dikelola oleh DPK PIB (Catatan 46). 3. Giro pada bank lain, dan penerimaan bunga (Catatan 7 dan 35). 4. Pemberian kredit dan penerimaan bunga (Catatan 11 dan 35). 5. Penempatan dana dari pihak-pihak yang berelasi dalam bentuk simpanan, simpanan dari
bank lain dan pembayaran bunga (Catatan 22, 23 dan 36). 6. Sewa gedung dari Dana Pensiun Karyawan Pan Indonesia Bank, PT Multi Amana Gemilang,
PT Amana Jaya dan PT Terminal Builders. 7. PT Paninvest Tbk, PT Panin Financial Tbk dan PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. menyewa
ruang-ruang kantor.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
107
Persentase giro, kredit dan tagihan akseptasi dari pihak yang berelasi terhadap jumlah aset adalah sebagai berikut:
Rp juta % Rp juta %
Giro pada bank lain (Catatan 7)
Pemegang saham
ANZ National Bank Ltd., Melbourne 50,251 0.024 81,279 0.041
ANZ National Bank Ltd., Wellington 19,215 0.009 23,700 0.012
Kredit (Catatan 11)
Manajemen kunci dan keluarga 490,582 0.233 462,648 0.232
Tagihan akseptasi (Catatan 16)
PT Gema Grahasarana - - 2,839 0.001
Jumlah 560,048 0.266 570,466 0.286
30 Juni 2017 31 Desember 2016
Persentase simpanan, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi dan pendapatan diterima dimuka dari pihak yang berelasi terhadap jumlah liabilitas adalah sebagai berikut:
Rp juta % Rp juta %
Simpanan (Catatan 22) 1,329,310 0.760 1,615,664 0.979
Simpanan dari bank lain (Catatan 23)
PT Bank ANZ Indonesia 48 - 9 -
Liabilitas akseptasi (Catatan 16)
ANZ National Bank Ltd, Melbourne 2,287 0.001 10,423 0.006
Pendapatan diterima dimuka 277,015 0.158 288,803 0.175
Jumlah 1,608,660 0.919 1,914,899 1.160
30 Juni 2017 31 Desember 2016
Persentase pendapatan bunga, beban bunga, beban CKPN, beban sewa dan beban asuransi kepada pihak yang berelasi terhadap jumlah pendapatan bunga, beban bunga, beban CKPN serta beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:
Rp juta % Rp juta %
Pendapatan bunga 25,826 0.306 28,406 0.341
Beban bunga 13,203 0.298 14,765 0.328
Beban kerugian penurunan nilai aset keuangan - - 16 0.001
Beban sewa dan asuransi 42,279 4.930 34,924 4.058
Jumlah 81,308 5.534 78,111 4.728
30 Juni 2017 30 Juni 2016
Persentase fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan dan irrevocable L/C terhadap masing-masing jumlah komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut:
Rp juta % Rp juta %
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum
digunakan 164,326 0.381 120,128 0.274
Irrevocable L/C 297 0.001 99,164 0.226
Jumlah 164,623 0.382 219,292 0.500
30 Juni 2017 31 Desember 2016
Manajemen berpendapat bahwa semua transaksi dengan pihak berelasi dilakukan dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
108
49. TRANSAKSI PEMBELIAN DAN PENJUALAN TUNAI VALUTA ASING Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, jumlah nosional pembelian dan penjualan tunai valuta asing yang belum diselesaikan terdiri atas:
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Pembelian tunai valuta asing
Dollar Amerika Serikat 98,090 400,125
Dollar Singapura - 202,283
Euro - 42,527
Dollar Australia - 29,169
Jumlah 98,090 674,104
Penjualan tunai valuta asing
Dollar Amerika Serikat 135,941 331,506
Dollar Singapura - 202,266
Euro - 56,703
Dollar Australia - 29,169
Dollar Selandia Baru - 4,681
Jumlah 135,941 624,325
50. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Komitmen
Liabilitas komitmen
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan (38,730,922) (38,378,588)
LC yang irrevocable dan masih berjalan dalam rangka
impor dan ekspor (804,613) (1,224,683)
Jumlah liabilitas komitmen (39,535,535) (39,603,271)
Kontinjensi
Tagihan kontinjensi
Pendapatan bunga dalam penyelesaian 637,873 616,719
Liabilitas kontinjensi
Bank garansi (766,384) (875,389)
Standby L/C (68,319) (87,444)
Jumlah liabilitas kontinjensi (834,703) (962,833)
Jumlah kontinjensi - bersih (196,830) (346,114)
Bank Garansi
Seluruh transaksi bank garansi dilakukan dengan pihak ketiga dan diterbitkan sehubungan dengan adanya kegiatan usaha debitur. Jangka waktu bank garansi pada tanggal 30 Juni 2017 adalah antara 27 hari sampai dengan 10 tahun.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
109
51. ASET DAN LIABILITAS DALAM VALUTA ASING
Posisi aset dan liabilitas dalam valuta asing adalah sebagai berikut:
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Aset
Kas 66,069 101,488
Giro pada Bank Indonesia 1,799,780 1,797,781
Giro pada bank lain 1,727,164 1,295,600
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain 3,717,112 4,448,063
Efek-efek 1,989,433 2,157,722
Kredit 11,199,272 11,954,862
Piutang sewa pembiayaan 53,503 53,973
Tagihan akseptasi 1,145,809 896,596
Aset lain-lain 55,141 63,857
Jumlah Aset 21,753,283 22,769,942
Cadangan kerugian penurunan nilai (7,577) (240,410)
Jumlah 21,745,706 22,529,532
Liabilitas
Liabilitas segera 132,576 106,214
Simpanan 19,633,693 20,439,469
Simpanan dari bank lain 1,551 11,010
Liabilitas akseptasi 1,147,565 899,351
Pinjaman yang diterima 458,170 493,323
Liabilitas lain-lain 78,128 94,638
Jumlah Liabilitas 21,451,683 22,044,005
Jumlah Aset Bersih 294,023 485,527
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
110
Rincian aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 30 Juni 2017 adalah sebagai berikut:
Mata Uang Asing Ekuivalen dalam Rp
Rp Juta
ASET
Bank
Kas USD 4,029,452 53,703
SGD 1,289,477 12,366
Giro pada Bank Indonesia USD 135,037,530 1,799,713
Giro pada bank lain
Pihak berelasi AUD 4,996,010 50,251
NZD 1,984,886 19,215
Pihak ketiga USD 75,435,363 1,005,365
EUR 21,224,106 315,903
JPY 881,403,944 105,742
SGD 10,873,784 104,278
GBP 3,018,940 50,950
AUD 1,856,482 18,673
CAD 1,733,809 17,347
CNY 7,749,560 15,112
HKD 6,806,849 11,632
CHF 159,088 2,179
Penempatan pada BI dan bank lain USD 141,000,000 1,879,178
AUD 105,000,000 1,056,118
SGD 65,000,000 623,341
GBP 5,500,059 92,822
CAD 4,000,000 40,021
HKD 15,000,000 25,632
Efek-efek USD 142,644,653 1,901,097
EUR 5,934,887 88,336
Kredit USD 835,204,559 11,131,189
SGD 7,099,470 68,083
Tagihan akseptasi USD 83,128,117 1,107,890
EUR 1,555,412 23,151
JPY 113,874,716 13,662
SGD 115,288 1,106
Aset lain-lain USD 3,855,264 51,381
AUD 178,278 1,793
GBP 67,004 1,131
Lainnya 836
Sub jumlah - Bank 21,689,196
Entitas anak
Giro pada Bank Indonesia USD 5,000 67
Giro pada bank lain USD 789,106 10,517
Piutang sew a pembiayaan USD 4,014,479 53,503
Sub jumlah - Entitas anak 64,087
Cadangan kerugian penurunan nilai USD (514,405) (6,856)
SGD (75,199) (721)
Sub jumlah - cadangan kerugian
penurunan nilai (7,577)
Jumlah Aset 21,745,706
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
111
Jumlah aset dan liabilitas moneter pada tanggal 30 Juni 2017 dengan menggunakan kurs 20 Juli 2017 masing-masing sebesar Rp 21.841.447 juta dan Rp 21.084.073 juta.
Bank senantiasa menyiapkan beberapa perangkat dalam pengelolaan risiko mata uang asing, sebagai berikut: – Membatasi rasio posisi devisa neto baik limit intraday maupun limit overnight. – Menetapkan limit bagi risk taking unit, berupa limit kerugian, limit counterparty dan limit terkait
lainnya.
Mata Uang Asing Ekuivalen dalam Rp
Rp Juta
Liabilitas
Bank
Liabilitas segera USD 7,775,171 103,624
EUR 824,912 12,278
AUD 658,930 6,628
SGD 452,030 4,335
JPY 26,044,543 3,125
HKD 714,572 1,221
Lainnya 1,365
Simpanan
Pihak berelasi USD 33,544,545 447,065
SGD 560,120 5,371
AUD 355,850 3,579
HKD 1,785,400 3,051
Lainnya 698
Pihak ketiga USD 1,245,370,437 16,597,674
AUD 100,574,811 1,011,609
SGD 82,003,902 786,406
EUR 26,805,073 398,971
GBP 8,847,805 149,321
JPY 890,247,780 106,803
CAD 5,759,052 57,621
HKD 18,984,646 32,441
NZD 1,620,023 15,683
CNY 6,607,129 12,884
CHF 329,775 4,516
Simpanan dari bank lain USD 116,412 1,551
Liabilitas akseptasi
Pihak berelasi USD 171,590 2,287
Pihak ketiga USD 83,079,490 1,107,242
EUR 1,558,751 23,201
JPY 114,440,300 13,729
SGD 115,288 1,106
Pinjaman yang diterima USD 34,377,766 458,170
Liabilitas lain-lain USD 5,421,663 72,257
EUR 175,669 2,615
JPY 18,896,028 2,267
Lainnya 989
Sub jumlah - Bank 21,451,683
Jumlah liabilitas 21,451,683
Jumlah Liabilitas - Bersih 294,023
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
112
Kurs yang digunakan oleh Bank untuk menjabarkan aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah kurs Reuters jam 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut:
20 Juli 30 Juni 31 Desember
Valuta asing 2017 2017 2016
Rp Rp Rp
1 Dollar Amerika Serikat 13,334.50 13,327.50 13,472.50
1 Dollar Singapura 9,728.96 9,589.86 9,311.93
1 Yen Jepang 118.70 119.97 115.07
1 Euro 15,341.35 14,884.16 14,175.77
1 Dollar Hongkong 1,707.55 1,708.80 1,737.34
1 Dollar Australia 10,546.26 10,058.27 9,723.11
1 Poundsterling Inggris 17,334.85 16,876.62 16,555.01
1 Franc Swiss 13,940.93 13,694.52 13,208.98
1 Dollar Selandia Baru 9,790.86 9,680.43 9,362.72
1 Dollar Kanada 10,560.31 10,005.26 9,986.291 Yuan Cina 1,969.50 1,950.00 1,932.00
1 Ringgit Malaysia 3,107.19 3,109.18 3,003.23
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
113
52. INFORMASI SEGMEN
Grup melaporkan informasi berdasarkan kegiatan usaha dan informasi wilayah geografis. Kegiatan Usaha Untuk tahun 2017 dan 2016, kegiatan usaha dibagi menjadi bank dan pembiayaan. Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:
Bank Pembiayaan Eliminasi Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
PENDAPATAN
Pendapatan bunga 8,034,534 666,048 (54,092) 8,646,490
Pendapatan (beban) lainnya 811,422 147,630 (40,853) 918,199
Jumlah 8,845,956 813,678 (94,945) 9,564,689
HASIL
Hasil segmen dari operasi 1,732,082 110,993 (34,516) 1,808,559
Bagian laba bersih entitas asosiasi 33,835 1,068 - 34,903
Laba sebelum pajak 1,740,483 141,230 (37,504) 1,844,209
Laba bersih 1,399,212
Laba komprehensif 1,429,716
INFORMASI LAINNYA
ASET
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain - bersih 8,360,486 - - 8,360,486
Efek-efek - bersih 28,174,796 71,149 (50,152) 28,195,793
Kredit - bersih 128,679,073 - (1,192,054) 127,487,019
Efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali - bersih 7,340,087 - - 7,340,087
Piutang sewa pembiayaan - bersih - 2,175,016 - 2,175,016
Piutang pembiayaan konsumen - bersih - 5,955,780 - 5,955,780
Aset tetap - bersih 9,571,474 193,719 - 9,765,193
Aset lainnya - bersih 19,909,193 1,552,078 (3,749) 21,457,522
Jumlah Aset 202,035,109 9,947,742 (1,245,955) 210,736,896
LIABILITAS
Simpanan 141,440,737 - (6,283) 141,434,454
Simpanan dari bank lain 4,564,408 - (363) 4,564,045
Surat berharga yang diterbitkan - bersih 5,112,395 738,945 - 5,851,340
Efek yang dijual dengan janji
dibeli kembali 6,351,243 - - 6,351,243
Pinjaman yang diterima 458,170 4,462,804 (1,192,054) 3,728,920
Liabilitas lainnya 5,834,634 371,396 (7,018) 6,199,012
Obligasi subordinasi - bersih 6,938,328 - (49,715) 6,888,613
Jumlah Liabilitas 170,699,915 5,573,145 (1,255,433) 175,017,627
Pengeluaran modal 27,405 20,030 - 47,435
Penyusutan dan amortisasi 133,663 13,347 - 147,010
Beban kerugian penurunan nilai 726,570 206,807 - 933,377
30 Juni 2017
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
114
Bank Pembiayaan Eliminasi Total
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
PENDAPATAN
Pendapatan bunga 8,095,726 549,468 (41,353) 8,603,841
Pendapatan (beban) lainnya 722,440 95,713 (69,627) 748,526
Jumlah 8,818,166 645,181 (110,980) 9,352,367
HASIL
Hasil segmen dari operasi 1,364,087 93,498 26,747 1,484,332
Bagian laba bersih entitas
asosiasi 41,498 529 - 42,027
Laba sebelum pajak 1,353,351 120,339 24,794 1,498,484
Laba bersih 1,147,253
Laba komprehensif 1,232,094
Bank Pembiayaan Eliminasi Total
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
INFORMASI LAINNYA
ASET
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain - bersih 12,828,047 - (300,000) 12,528,047
Efek-efek - bersih 21,362,075 81,626 (71,242) 21,372,459
Kredit - bersih 125,586,382 - (537,262) 125,049,120
Efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali - bersih 4,187,436 - - 4,187,436
Piutang sewa pembiayaan - bersih - 1,659,801 - 1,659,801
Piutang pembiayaan konsumen - bersih - 5,055,067 - 5,055,067
Aset tetap - bersih 9,663,071 188,681 - 9,851,752
Aset lainnya bersih 17,934,876 1,556,871 (20,376) 19,471,371
Total Aset 191,561,887 8,542,046 (928,880) 199,175,053
LIABILITAS
Simpanan 142,668,783 - (14,568) 142,654,215
Simpanan dari bank lain 2,018,247 - (300,107) 1,718,140
Surat berharga yang
diterbitkan - bersih 5,110,301 870,255 (20,000) 5,960,556
Efek yang dijual dengan janji
dibeli kembali 1,606,876 - - 1,606,876
Pinjaman yang diterima 493,322 3,313,071 (537,262) 3,269,131
Liabilitas lainnya 5,010,280 265,659 (5,750) 5,270,189
Obligasi subordinasi - bersih 4,545,671 - (50,525) 4,495,146
Total Liabilitas 161,453,480 4,448,985 (928,212) 164,974,253
Pengeluaran modal 150,362 34,419 - 184,781
Penyusutan dan amortisasi 385,365 18,486 - 403,851
Beban kerugian penurunan nilai 1,743,329 263,913 - 2,007,242
30 Juni 2016
31 Desember 2016
Informasi Wilayah Geografis
Operasional utama Grup di wilayah Indonesia yang memiliki risiko dan imbalan relatif sama. Bank hanya memiliki kantor perwakilan di Singapura, yang kegiatan operasionalnya tidak signifikan.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
115
53. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang telah disempurnakan dengan Peraturan LPS No.1/PLPS/2006 tanggal 9 Maret 2006, menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula maksimal Rp 100 juta diubah menjadi maksimal Rp 2 milyar. Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar sampai dengan 30 Juni 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp 144.573 juta dan Rp 130.304 juta.
54. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (KONVENSIONAL)
Tabel di bawah ini menunjukkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan.
Catatan Nilai tercatat Nilai wajar Nilai tercatat Nilai wajar
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Aset Keuangan
Dimiliki hingga jatuh tempo
Efek-efek 9 24,093,948 25,752,331 16,210,685 16,180,391
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kredit 11 121,239,528 124,394,482 119,806,550 122,787,868
Efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali 13 7,340,087 7,721,138 4,187,436 4,552,316
Piutang sewa pembiayaan 14 2,175,016 2,240,790 1,659,801 1,597,665
Piutang pembiayaan konsumen 15 5,955,780 6,010,905 5,055,067 5,047,406
Tagihan anjak piutang 12 1,170,740 1,269,730 1,287,433 1,398,693
Jumlah Aset Keuangan 161,975,099 167,389,376 148,206,972 151,564,339
Liabilitas Keuangan
Biaya perolehan diamortisasi
Surat berharga yang diterbitkan 25 5,851,340 5,925,400 5,960,556 5,866,731
Pinjaman yang diterima 26 3,728,920 3,680,448 3,269,131 3,959,969
Obligasi subordinasi 29 6,888,613 7,043,732 4,495,146 4,613,071
Jumlah Liabilitas Keuangan 16,468,873 16,649,580 13,724,833 14,439,771
Selisih 145,506,226 150,739,796 134,482,139 137,124,568
30 Juni 2017 31 Desember 2016
Teknik penilaian dan asumsi yang diterapkan untuk tujuan pengukuran nilai wajar
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan sebagai berikut:
Manajemen menganggap bahwa nilai tercatat kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, pendapatan yang masih akan diterima, simpanan, simpanan dari bank lain, efek yang dijual dengan janji dibeli kembali, bunga yang masih harus dibayar, setoran jaminan dan liabilitas keuangan lainnya dengan suku bunga tetap yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka pendek atau yang memiliki tingkat suku bunga pasar.
Nilai wajar efek-efek dan penyertaan saham dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan di pasar aktif,surat berharga yang diterbitkan dan obligasi subordinasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
116
Nilai wajar tagihan dan liabilitas derivatif diukur dengan menggunakan kurs kuotasi dan kurva yield yang berasal dari suku bunga kuotasi mencocokkan jatuh tempo kontrak.
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya (tidak termasuk yang dijelaskan di atas) ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis discounted cash flow menggunakan harga dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini dan kutipan dealer untuk instrumen sejenis.
Tabel berikut ini memberikan analisis dari instrumen keuangan yang diukur setelah pengakuan awal sebesar nilai wajar, dikelompokkan ke tingkat 1 sampai 3 didasarkan pada sejauh mana nilai wajar diamati.
Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Aset diukur pada nilai w ajar
Aset keuangan
Tersedia untuk dijual
Efek- efek 3,424,007 - - 3,424,007
Penyertaan dalam bentuk saham 169,944 - - 169,944
3,593,951 - - 3,593,951
Diperdagangkan
Efek- efek 677,838 - - 677,838
Tagihan derivatif - 4,893 - 4,893
677,838 4,893 - 682,731
Aset non keuangan
Aset tetap
Tanah - 5,991,963 - 5,991,963
Bangunan - 3,103,222 - 3,103,222
Kendaraan bermotor - 202,619 - 202,619
Inventaris kantor - 849,180 - 849,180
- 10,146,984 - 10,146,984
Aset yang nilai w ajarnya diungkapkan
Dimiliki hingga jatuh tempo
Efek- efek 25,752,331 - - 25,752,331
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kredit - - 124,394,482 124,394,482
Efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali 7,721,138 - - 7,721,138
Piutang sew a pembiayaan - - 2,240,790 2,240,790
Piutang pembiayaan konsumen - - 6,010,905 6,010,905
Tagihan anjak piutang - - 1,269,730 1,269,730
33,473,469 - 133,915,907 167,389,376
Jumlah Aset 37,745,258 10,151,877 133,915,907 181,813,042
Liabilitas diukur pada nilai w ajar
Diperdagangkan
Liabilitas derivatif - 2,988 - 2,988
Liabilitas yang nilai w ajarnya diungkapkan
Liabilitas keuangan
Biaya perolehan diamortisasi
Surat berharga yang diterbitkan 5,925,400 - - 5,925,400
Pinjaman yang diterima - - 3,680,448 3,680,448
Obligasi subordinasi 7,043,732 - - 7,043,732
12,969,132 - 3,680,448 16,649,580
Jumlah Liabilitas 12,969,132 2,988 3,680,448 16,652,568
Selisih 24,776,126 10,148,889 130,235,459 165,160,474
30 Juni 2017
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
117
Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Aset diukur pada nilai w ajar
Aset keuangan
Tersedia untuk dijual
Efek- efek 4,088,870 - - 4,088,870
Penyertaan dalam bentuk saham 145,112 - - 145,112
4,233,982 - - 4,233,982
Diperdagangkan
Efek- efek 1,072,904 - - 1,072,904
Tagihan derivatif - 12,850 - 12,850
1,072,904 12,850 - 1,085,754
Aset non keuangan
Aset tetap
Tanah - 5,989,566 - 5,989,566
Bangunan - 3,096,440 - 3,096,440
Kendaraan dan inventaris kantor - 1,019,965 - 1,019,965
- 10,105,971 - 10,105,971
Aset yang nilai w ajarnya diungkapkan
Dimiliki hingga jatuh tempo
Efek- efek 16,180,391 - - 16,180,391
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kredit - - 122,787,868 122,787,868
Efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali 4,552,316 - - 4,552,316
Piutang sew a pembiayaan - - 1,597,665 1,597,665
Piutang pembiayaan konsumen - - 5,047,406 5,047,406
Tagihan anjak piutang - - 1,398,693 1,398,693
4,552,316 - 130,831,632 135,383,948
Jumlah Aset 26,039,593 10,118,821 130,831,632 166,990,046
Liabilitas diukur pada nilai w ajar
Diperdagangkan
Liabilitas derivatif - 23,930 - 23,930
Liabilitas yang nilai w ajarnya diungkapkan
Liabilitas keuangan
Biaya perolehan diamortisasi
Surat berharga yang diterbitkan 5,866,731 - - 5,866,731
Pinjaman yang diterima - - 3,959,969 3,959,969
Obligasi subordinasi 4,613,071 - - 4,613,071
10,479,802 - 3,959,969 14,439,771
Jumlah Liabilitas 10,479,802 23,930 3,959,969 14,463,701
Selisih 15,559,791 10,094,891 126,871,663 152,526,345
31 Desember 2016
Pada tahun 2017 dan 2016, tidak terdapat perpindahan metode pengukuran nilai wajar dari tingkat 1 menjadi tingkat 2, dan sebaliknya.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
118
55. INFORMASI LAINNYA
a. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 dihitung berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 11/POJK.03/2016 tanggal 29 Januari 2016 dan perubahannya POJK No. 34/POJK.03/2016 tanggal 22 September 2016, tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dimana bank wajib membentuk Capital Conservation Buffer secara bertahap mulai 1 Januari 2016 sampai dengan 1 Januari 2019. Pada tanggal 30 Juni 2017, Capital Conservation Butter yang wajib dibentuk oleh Bank adalah sebesar 1,250% dari ATMR. Berdasarkan profil risiko Bank pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, yaitu peringkat 2 (dua), maka KPMM minimum per 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 ditetapkan masing-masing sebesar 9% sampai dengan kurang dari 10%. Rasio kewajiban penyediaan modal Bank dengan memperhatikan risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 masing-masing dihitung sebagai berikut:
30 Juni 2017 30 Juni 2016
Rp Juta Rp Juta
Konsolidasian
Modal Inti (Tier 1)
Modal Inti Utama (CET 1) 32,488,078 28,718,306
Modal Pelengkap (Tier 2) 5,187,180 3,646,479
Total Modal 37,675,258 32,364,785
Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)
ATMR untuk risiko kredit *) 151,568,393 146,410,032
ATMR untuk risiko pasar **) 481,288 1,013,938
ATMR untuk risiko operasional ***) 16,234,750 14,808,825
Total ATMR 168,284,431 162,232,795
Rasio KPMM
Rasio CET 1 19.31% 17.70%
Rasio Tier 1 19.31% 17.70%
Rasio Tier 2 3.08% 2.25%
Rasio Total 22.39% 19.95%
Alokasi Pemenuhan KPMM
Dari CET 1 6.14% 6.93%
Dari AT 1 - -
Dari Tier 2 3.08% 2.25%
CET 1 untuk Buffer 13.17% 10.77%
Presentase Buffer yang wajib dipenuhi Bank 1.750% 0.875%
Capital Conservation Buffer 1.250% 0.625%
Countercylical Buffer - -
Capital Surcharge untuk D-SIB 0.500% 0.250%
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
119
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016, Bank telah memenuhi rasio sesuai yang disyaratkan oleh Bank Indonesia untuk rasio kecukupan modal.
*) Rasio ATMR untuk risiko kredit dihitung berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan
No. 42/SE.OJK.03/2016 tanggal 28 September 2016 untuk posisi 30 Juni 2017. Sedangkan pada posisi 30 Juni 2016, risiko ATMR untuk risiko kredit dihitung berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011 pada tanggal 30 Juni 2016.
**) Rasio ATMR untuk risiko pasar dihitung berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan
No. 38/SEOJK.03/2016 tanggal 8 September 2016. ***) Rasio ATMR untuk risiko operasional dihitung berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa
Keuangan No. 24/SEOJK.03/2016 tanggal 14 Juli 2016.
b. Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total aset produktif pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 masing-masing sebesar 2,07% dan 2,26%.
30 Juni 2017 30 Juni 2016
Rp Juta Rp Juta
Bank
Modal Inti (Tier 1)
Modal Inti Utama (CET 1) 28,982,184 25,697,780
Modal Pelengkap (Tier 2) 5,042,816 3,534,307
Total Modal 34,025,000 29,232,087
Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)
ATMR untuk risiko kredit *) 137,065,018 134,035,612
ATMR untuk risiko pasar **) 469,432 951,238
ATMR untuk risiko operasional ***) 14,175,563 12,855,900
Total ATMR 151,710,013 147,842,750
Rasio KPMM
Rasio CET 1 19.10% 17.38%
Rasio Tier 1 19.10% 17.38%
Rasio Tier 2 3.32% 2.39%
Rasio Total 22.43% 19.77%
Alokasi Pemenuhan KPMM
Dari CET 1 6.00% 6.77%
Dari AT 1 - -
Dari Tier 2 3.25% 2.39%
CET 1 untuk Buffer 13.10% 10.61%
Presentase Buffer yang wajib dipenuhi Bank 1.750% 0.875%
Capital Conservation Buffer 1.250% 0.625%
Countercylical Buffer - -
Capital Surcharge untuk D-SIB 0.500% 0.250%
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
120
c. Berikut ini adalah saldo penyediaan dana kepada pihak berelasi per tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK):
30 Juni 30 Juni
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Giro pada bank lain 69,466 74,909
Tagihan derivatif - 658
Kredit 1,699,848 1,074,292
Tagihan akseptasi - 965
Penyertaan dalam bentuk saham 253,004 134,513
Rekening administratif 297 135,940
Jumlah 2,022,615 1,421,277
Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank kepada pihak berelasi per tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 adalah sebesar Rp 3.559.739 juta dan Rp 3.065.805 juta (10% dari modal Bank).
56. MANAJEMEN RISIKO Organisasi manajemen risiko Bank melibatkan pengawasan dari Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite Pemantau Risiko. Komite Pemantau Risiko merupakan komite risiko tertinggi di tingkat Dewan Komisaris. Komite ini mengevaluasi pelaksanaan yang efektif dari kebijakan manajemen risiko Bank pada seluruh bisnis Bank dan juga Entitas Anak. Komite Pemantauan Risiko tersebut mengadakan pertemuan secara berkala untuk menganalisis kinerja dan mendiskusikan hal lainnya terkait dengan permasalahan risiko, mekanisme mitigasi dan lainnya. Komite Manajemen Risiko dibentuk pada tingkat Direksi dan bertanggungjawab untuk mengawasi pengembangan strategi dan kebijakan manajemen risiko sehari-hari. Komite ini juga bertugas untuk memastikan bahwa setiap aktivitas usaha yang ada di Bank telah mematuhi kebijakan manajemen risiko. Komite Manajemen Risiko diketuai oleh Direktur Bidang Manajemen Risiko. Selain itu, sejalan dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan perihal Manajemen Risiko Terintegrasi untuk Konglomerasi Keuangan, Bank juga telah membentuk Komite Manajemen Risiko Terintegrasi yang anggotanya terdiri dari Direktur bidang Manajemen Risiko Bank dan Direktur yang ditunjuk dari setiap Lembaga Jasa Keuangan. Fungsi Utama Komite Manajemen Risiko Terintegrasi adalah memberikan rekomendasi atas Kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi kepada Direksi Bank sebagai entitas utama. Sejalan dengan praktek di industri perbankan dan sesuai Kerangka Manajemen Risiko di Basel II, Bank memiliki fungsi Risiko Terintegrasi. Risiko Terintegrasi merupakan suatu fungsi manajemen risiko terintegrasi dengan menggabungkan risiko kredit, pasar, likuiditas dan operasional, dibawah satu payung. Fungsi ini dipimpin oleh Direktur Bidang Manajemen Risiko & Kepatuhan dan didukung penuh oleh para manajer risiko yang berpengalaman. Ini merupakan fungsi yang terpusat dan independen yang secara jelas terlepas dari semua bisnis dan tidak memiliki tanggung jawab terhadap bisnis. Manajemen Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain (counterparty) dalam memenuhi kewajiban kepada Bank. Dalam mengelola risiko kredit, Bank telah memiliki kebijakan dan pedoman perkreditan, yang disempurnakan secara berkala, dengan tetap didasarkan pada prinsip pengelolaan risiko yang independen sesuai dengan peraturan Bank Indonesia dan peraturan eksternal lainnya, dan kebijakan manajemen risiko yang terkait dengan pemberian kredit. Pengelolaan risiko kredit mencakup aktivitas penyaluran kredit serta eksposur risiko kredit Iainnya seperti penempatan, pembelian surat-surat berharga, dan penyertaan, yang dikelola secara komperehensif baik pada tingkat portofolio maupun transaksi. Bank terus melanjutkan upaya penyempurnaan atas sejumlah kebijakan perkreditan dalam rangka semakin memperkuat proses manajemen risiko dan corporate governance, dengan tetap didasarkan pada prinsip pengelolaan risiko yang independen sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan eksternal lainnya.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
121
Bank melakukan evaluasi atas tingkat risiko kredit terkait pemberian fasilitas kepada nasabah atau proyek, dengan mempertimbangkan berbagai faktor, antara lain: Historis dan proyeksi kondisi keuangan, termasuk laporan posisi keuangan, laba rugi, dan arus kas nasabah; Kualitas, kinerja, dan pengalaman dari pengelolaan nasabah; Sektor Industri. Terhadap eksposur risiko kredit yang lebih khusus seperti kredit perorangan, fasilitas antar bank dan sebagainya, Bank melakukan evaluasi secara tersendiri dengan menggunakan faktor yang dapat saja berbeda, sesuai dengan karakteristik spesifik dari setiap jenis eksposur. Dalam pelaksanaan tersebut, Bank mengimplementasikan berbagai model yang dibangun sesuai dengan standar regulasi Indonesia maupun best practice internasional. Bank melakukan pengembangan model secara mandiri maupun bekerjasama dengan pihak ketiga. Implementasi tersebut mencakup model rating seperti Internal Credit Risk Rating (ICRR) dan model scoring. Bank juga secara berkala melakukan upaya yang diperlukan untuk menyempurnakan model tersebut. Bank juga dengan ketat memantau perkembangan portofolio kredit yang memungkinkan Bank untuk melakukan tindakan pencegahan secara tepat waktu apabila terjadi penurunan kualitas kredit. Untuk deteksi dini kredit bermasalah yang akan muncul. Selain itu pengelolaan risiko kredit yang lebih spesifik juga dilakukan atas portofolio kredit maupun eksposur risiko kredit lain yang bermasalah. Upaya yang dilakukan diantaranya adalah restrukturisasi fasilitas kredit yang bermasalah, pembentukan pencadangan untuk menutup potensi kerugian, hingga pelaksanaan hapus buku. Proses pengelolaan kredit bermasalah telah diatur secara tersendiri dalam kebijakan yang bersifat khusus, termasuk pembentukan unit kerja khusus yang menanganinya. Dengan semakin berkembangnya bisnis Bank dan dalam rangka meningkatkan penerapan prinsip kehati-hatian serta meminimalkan potensi kerugian dari penyediaan dana dan memelihara eksposur risiko kredit pada tingkat yang aman, maka penerapan prinsip kehati-hatian harus dilakukan secara efektif pada setiap jenis penyediaan dana. Pemahaman risiko dan kesadaran akan risiko yang mendasari prinsip kehati-hatian harus dimulai dari awal proses kredit terutama oleh pelaksana itu sendiri, seperti Account Officer. i. Ekposur maksimum terhadap risiko kredit
Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian, eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatatnya. Untuk liabilitas kontinjensi, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus Bank bayarkan dalam hal timbul kewajiban atas instrumen yang diterbitkan. Untuk komitmen kredit, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah sebesar jumlah fasilitas yang belum ditarik dari nilai penuh fasilitas kredit yang telah disepakati (committed) kepada nasabah. Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum terhadap risiko kredit Bank atas instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan komitmen dan kontinjensi (rekening administratif), tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau jaminan kredit lainnya.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
122
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Laporan posisi keuangan:
Kas 1,873,476 1,433,984
Giro pada Bank Indonesia 10,468,591 10,248,678
Giro pada bank lain 1,987,492 1,335,943
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain 8,360,486 12,528,047
Efek-efek 20,334,858 14,018,466
Tagihan derivatif 4,893 12,850
Kredit yang diberikan 121,239,528 119,806,550
Tagihan anjak piutang 1,170,740 1,287,433
Efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali 7,340,087 4,187,436
Piutang sewa pembiayaan 2,175,016 1,659,801
Piutang pembiayaan konsumen 5,955,780 5,055,067
Tagihan akseptasi 2,469,798 1,796,743
Obligasi pemerintah 7,860,935 7,353,993
Aset lain-lain bersih 1,076,806 1,098,444
Sub Jumlah 192,318,486 181,823,435
Komitmen dan Kontijensi
Fasilitas kredit kepada nasabah
yang belum digunakan 38,730,922 38,378,588
Bank garansi yang diterbitkan 834,703 962,833
Irrevocable Letters of Credit
yang masih berjalan 804,613 1,224,683
Sub Jumlah 40,370,238 40,566,104
Jumlah 232,688,724 222,389,539
ii. Analisis risiko konsentrasi kredit
Konsentrasi muncul ketika sejumlah pihak lawan terlibat dalam aktivitas bisnis sejenis, atau aktivitas dalam area geografis sejenis, atau memiliki fitur ekonomi sejenis yang akan menyebabkan kemampuan memenuhi kewajiban kontraktualnya menjadi sejenis dipengaruhi oleh perubahan politik ekonomi atau kondisi lainnya.
Konsentrasi mengindikasikan sensitivitas berkaitan dengan perkembangan kinerja Bank berkaitan dengan industri atau lokasi geografis tertentu. Bank memonitor konsentrasi risiko kredit berdasarkan sektor ekonomi dan wilayah geografis.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
123
Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit untuk pinjaman yang diberikan berdasarkan sektor ekonomi (sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai).
Lancar
Dalam
Perhatian
Khusus
Kurang
LancarDiragukan Macet Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Perdagangan besar dan eceran 23,290,577 887,182 94,541 81,538 732,646 25,086,484
Rumah tangga 20,859,040 1,658,143 160,728 88,159 621,184 23,387,254
Industri pengolahan 17,379,192 330,739 27,227 17,819 220,289 17,975,266
Perantara keuangan 15,495,366 3,422 - - 7,328 15,506,116
Real estate, usaha persew aan,
dan jasa perusahaan 12,198,989 126,005 116,977 78,168 401,329 12,921,468
Konstruksi 8,040,558 324,159 3,038 10,786 172,518 8,551,059
Penyediaan akomodasi dan
penyediaan makan minum 5,037,666 774,172 13,485 35,733 213,711 6,074,767
Transportasi, pergudangan
dan komunikasi 4,495,018 114,298 68 12,935 230,404 4,852,723
Pertanian, perburuan dan kehutanan 4,434,259 17,666 - 1,953 68,884 4,522,762
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya,
hiburan dan perorangan lainnya 1,793,973 204,150 22,587 9,226 125,035 2,154,971
Listrik, gas dan air 1,785,198 - - 3,688 - 1,788,886
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 727,454 17,814 2,727 49 6,510 754,554
Pertambangan dan penggalian 370,941 5,059 8,030 197 30,496 414,723
Jasa pendidikan 309,872 12,246 1,645 335 3,029 327,127
Perikanan 63,049 13,190 - - 83 76,322
Jumlah 116,281,152 4,488,245 451,053 340,586 2,833,446 124,394,482
30 Juni 2017
Lancar
Dalam
Perhatian
Khusus
Kurang
LancarDiragukan Macet Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Perdagangan besar dan eceran 24,649,212 531,687 92,972 95,139 534,201 25,903,211
Rumah tangga 20,875,308 1,477,215 130,052 111,371 457,708 23,051,654
Industri pengolahan 16,343,119 296,303 41,079 12,934 620,999 17,314,434
Perantara keuangan 14,139,196 3,222 - - 7,728 14,150,146
Real estate, usaha persewaan,
dan jasa perusahaan 11,097,855 215,485 11,684 281,666 79,945 11,686,635
Konstruksi 8,367,640 104,435 10,864 7,983 162,920 8,653,842
Penyediaan akomodasi dan
penyediaan makan minum 5,535,412 596,420 6,929 4,750 49,024 6,192,535
Pertanian, perburuan dan kehutanan 5,979,963 30,612 7,290 1,749 47,270 6,066,884
Transportasi, pergudangan
dan komunikasi 3,790,285 63,840 5,915 6,611 204,046 4,070,697
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya,
hiburan dan perorangan lainnya 1,907,072 114,983 24,038 27,893 56,201 2,130,187
Listrik, gas dan air 1,837,916 - - - - 1,837,916
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 973,674 15,336 218 1,410 6,541 997,179
Jasa pendidikan 261,310 10,427 - 1,785 3,409 276,931
Pertambangan dan penggalian 303,012 30,386 1,552 8,162 13,991 357,103
Perikanan 83,016 1,363 - 84 - 84,463
Kegiatan yang belum jelas batasannya 9,525 4,526 - - - 14,051
Jumlah 116,153,515 3,496,240 332,593 561,537 2,243,983 122,787,868
31 Desember 2016
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
124
Tabel berikut menyajikan Konsentrasi kredit berdasarkan wilayah geografis (sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai).
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
DKI Jakarta 86,150,586 83,923,537
Jawa Timur dan Bali 11,706,437 11,335,296
Sumatera 8,865,724 9,231,835
Jawa Barat 6,742,723 6,871,234
Sulawesi 3,928,663 4,220,315
Jawa Tengah dan Yogyakarta 3,072,439 3,227,262
Kalimantan 2,718,437 2,761,617
Lain-lain 1,209,473 1,216,772
Jumlah 124,394,482 122,787,868
iii. Konsentrasi kredit berdasarkan jenis debitur (sebelum dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai).
KorporasiBI dan
PemerintahBank-bank Retail Lainnya Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Giro pada Bank Indonesia
dan bank lain - 10,468,591 1,987,492 - - 12,456,083
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain - 2,372,752 5,987,734 - - 8,360,486
Efek-efek 4,224,361 15,740,800 375,997 - - 20,341,158
Tagihan derivatif 1,356 - 3,537 - - 4,893
Kredit yang diberikan 99,469,584 - 20,212 14,350,642 10,554,044 124,394,482
Tagihan akseptasi 2,059,527 - 398,025 - 12,246 2,469,798
Obligasi pemerintah - 7,860,935 - - - 7,860,935
Aset lain-lain bersih *) 3,401,626 5,473,451 2,004,881 6,726,563 399,685 18,006,206
Komitmen dan Kontijensi 35,803,235 - 131,015 4,279,472 156,516 40,370,238
Jumlah 144,959,689 41,916,529 10,908,893 25,356,677 11,122,491 234,264,279
KorporasiBI dan
PemerintahBank-bank Retail Lainnya Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Giro pada Bank Indonesia
dan bank lain - 10,248,678 1,335,943 - - 11,584,621
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain - 2,436,055 10,091,992 - - 12,528,047
Efek-efek 3,974,866 9,172,066 877,834 - - 14,024,766
Tagihan derivatif 506 - 12,344 - - 12,850
Kredit yang diberikan 98,289,197 - 11,048 14,249,549 10,238,074 122,787,868
Tagihan akseptasi 1,790,919 - 5,824 - - 1,796,743
Obligasi pemerintah - 7,353,993 - - - 7,353,993
Aset lain-lain bersih *) 3,276,145 2,300,668 2,023,840 5,523,938 375,632 13,500,223
Komitmen dan Kontijensi 36,084,117 - 37,463 4,211,493 233,031 40,566,104
Jumlah 143,415,750 31,511,460 14,396,288 23,984,980 10,846,737 224,155,215
30 Juni 2017
31 Desember 2016
*) Akun ini terdiri dari tagihan anjak piutang, piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dan aset lain-lain.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
125
iv. Kualitas kredit berdasarkan kelas aset keuangan Sebagai bagian dari manajemen risiko kredit, Bank mengadopsi kebijakan rating kredit untuk mengukur kualitas kredit dari aset keuangan berdasarkan rating eksternal dan mengembangkan sistem rating kredit secara internal menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Kualitas Kredit didefenisikan sebagai berikut:
a. High Grade: Peringkat dalam kategori ini memiliki kapasitas sangat baik dalam memenuhi komitmen keuangan dengan risiko kredit sangat rendah.
b. Medium Grade: Peringkat dalam kategori ini memiliki kapasitas yang baik dalam memenuhi komitmen keuangan dengan risiko kredit sangat rendah.
c. Low Grade: Peringkat dalam kategori ini memiliki kapasitas yang cukup dalam memenuhi komitmen keuangan dengan risiko kredit sedang.
d. Unrated: Kategori ini tidak menyediakan peringkat dikarenakan ketidaktersediaan dari model-model peringkat atau risiko pada lembaga pemerintah dan/atau agen-agen yang berhubungan dengan pemerintah.
Tabel di bawah ini menyajikan kualitas aset keuangan berdasarkan kelas dengan risiko kredit, jumlah yang disajikan adalah sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
Telah Jatuh Tempo Mengalami
Tetapi Tidak Penurunan
Mengalami Nilai
Grade Tinggi Grade menengah Grade rendah Tidak dirating Penurunan Nilai Individual Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Dimiliki hingga jatuh tempo
Efek-efek 24,093,998 - - - - 6,250 24,100,248
Tersedia untuk dijual
Efek-efek 3,424,007 - - - - - 3,424,007
Diperdagangkan
Efek-efek 677,838 - - - - - 677,838
Tagihan derivatif 4,893 - - - - - 4,893
Pinjaman yang diberikan
dan piutang
Giro pada Bank Indonesia 10,468,591 - - - - - 10,468,591
Giro pada bank lain 1,987,492 - - - - - 1,987,492
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain 8,360,486 - - - - - 8,360,486
Kredit 66,800,664 35,055,753 4,064,593 10,421,920 238,272 7,813,280 124,394,482
Efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali 7,340,087 - - - - - 7,340,087
Piutang sew a pembiayaan 1,255,129 341,434 308,859 237,026 5,954 89,626 2,238,028
Piutang pembiayaan konsumen 4,429,285 381,711 418,789 596,707 6,488 286,440 6,119,420
Tagihan akseptasi 2,469,798 - - - - - 2,469,798
Tagihan anjak piutang 375,371 312,487 - 78,060 404,822 61,125 1,231,865
Aset lain-lain 708,068 216,531 9,223 47,403 2,017 93,564 1,076,806
Jumlah 132,395,707 36,307,916 4,801,464 11,381,116 657,553 8,350,285 193,894,041
30 Juni 2017
Belum Jatuh Tempo dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
126
Telah Jatuh Tempo Mengalami
Tetapi Tidak Penurunan
Mengalami Nilai
Grade Tinggi Grade menengah Grade rendah Tidak dirating Penurunan Nilai Individual Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Dimiliki hingga jatuh tempo
Efek-efek 16,210,685 - - - - 6,300 16,216,985
Tersedia untuk dijual
Efek-efek 4,088,870 - - - - - 4,088,870
Diperdagangkan
Efek-efek 1,072,904 - - - - - 1,072,904
Tagihan derivatif 12,850 - - - - - 12,850
Pinjaman yang diberikan
dan piutang
Giro pada Bank Indonesia 10,248,678 - - - - - 10,248,678
Giro pada bank lain 1,335,943 - - - - - 1,335,943
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain 12,528,047 - - - - - 12,528,047
Kredit 71,834,182 30,700,457 4,290,742 9,701,718 301,018 5,959,751 122,787,868
Efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali 4,187,436 - - - - - 4,187,436
Piutang sew a pembiayaan 779,135 172,352 480,160 98,209 101,158 81,415 1,712,429
Piutang pembiayaan konsumen 3,641,320 443,990 482,129 359,775 11,807 220,155 5,159,176
Tagihan akseptasi 1,796,743 - - - - - 1,796,743
Tagihan anjak piutang 302,196 546,199 - 28,092 410,874 55,377 1,342,738
Aset lain-lain 752,793 201,218 2,779 60,656 5,597 75,401 1,098,444
Jumlah
128,791,782 32,064,216 5,255,810 10,248,450 830,454 6,398,399 183,589,111
31 Desember 2016
Belum Jatuh Tempo dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai
Analisa umur pinjaman dan piutang yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai.
Kredit
Piutang sewa
pembiayaan
Piutang
pembiayaan
konsumen
Tagihan anjak
piutang
Aset lain-
lain Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
< 30 hari 193,578 1,167 636 - 1,844 197,225
31 - 60 hari 30,153 264 414 328,088 173 359,092
61 - 90 hari 13,476 256 403 62,920 - 77,055
91 - 180 hari - 91 837 - - 928
> 180 hari 1,065 4,176 4,198 13,814 - 23,253
Jumlah 238,272 5,954 6,488 404,822 2,017 657,553
Kredit
Piutang sewa
pembiayaan
Piutang
pembiayaan
konsumen
Tagihan anjak
piutang
Aset lain-
lain Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
< 30 hari 172,956 49,904 469 339,495 2,997 565,821
31 - 60 hari 79,434 48,842 626 - 1,882 130,784
61 - 90 hari 48,033 31 423 62,920 718 112,125
91 - 180 hari 1 26 1,174 8,459 - 9,660
> 180 hari 594 2,355 9,115 - - 12,064
Jumlah 301,018 101,158 11,807 410,874 5,597 830,454
30 Juni 2017
31 Desember 2016
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
127
v. Agunan
Nilai dan jenis agunan yang dibutuhkan tergantung pada penilaian risiko kredit dari pihak lawan (counterparty). Panduan tentang jenis agunan dan parameter penilaian yang bisa diterima telah diimplementasikan. Jenis agunan utama yang diperoleh adalah tanah, bangunan, dan kendaraan. Bank juga memiliki beberapa fasilitas kredit yang mendapat penjaminan dari pihak ketiga, seperti dari pemerintah.
Umumnya agunan yang diperlukan dalam setiap pemberian kredit sebagai sumber terakhir pelunasan kredit (secondary source of repayment) dan sebagai salah satu bentuk mitigasi risiko kredit. Sumber utama pelunasan kredit adalah dari hasil usaha debitur.
Lembaga
Korporasi Komersial Retail Keuangan Karyawan Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Eksposur kredit 18,941,492 50,327,420 28,164,277 26,843,570 117,723 124,394,482
Nilai jaminan berdasarkan
penilaian yang dilakukan
oleh Grup 94,363,911 184,491,183 62,478,752 23,291,580 122,372 364,747,798
Jumlah eksposur kredit
tanpa jaminan - - - 3,551,990 - 3,551,990
Porsi eksposur piutang
tanpa jaminan - - - 13.23% - 2.86%
Jenis agunan
Tanah dan bangunan 50,662,226 135,226,823 49,671,406 3,006,745 6,888 238,574,088
Mesin-mesin 5,105,145 33,839,567 - - - 38,944,712
Kendaraan 35,422 512,310 12,598,083 - 304 13,146,119
Deposito dan tabungan 37,016 3,505,962 31,364 - - 3,574,342
Garansi 359,000 1,514,613 62,625 837,500 - 2,773,738
Kapal 241,628 5,026 - - - 246,654
Lainnya 37,923,474 9,886,882 115,274 19,447,335 115,180 67,488,145
Jumlah 94,363,911 184,491,183 62,478,752 23,291,580 122,372 364,747,798
30 Juni 2017
Lembaga
Korporasi Komersial Retail Keuangan Karyawan Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Eksposur kredit 18,378,675 51,257,819 27,940,882 25,091,131 119,361 122,787,868
Nilai jaminan berdasarkan
penilaian yang dilakukan
oleh Grup 94,468,854 186,224,858 62,239,726 22,232,037 127,035 365,292,510
Jumlah eksposur kredit
tanpa jaminan - - - 6,712,342 - 6,712,342
Porsi eksposur piutang
tanpa jaminan - - - 26.75% - 5.47%
Jenis agunan
Tanah dan bangunan 45,927,628 137,172,806 49,759,517 2,831,994 11,579 235,703,524
Mesin-mesin 5,468,103 34,070,158 - - - 39,538,261
Kendaraan 17,377 539,155 12,263,012 - 122 12,819,666
Deposito dan tabungan 45,493 3,275,601 37,513 4,444,740 - 7,803,347
Garansi 359,000 1,310,172 56,207 339,394 - 2,064,773
Kapal - 23,226 - - - 23,226
Lainnya 42,651,253 9,833,740 123,477 14,615,909 115,334 67,339,713
Jumlah 94,468,854 186,224,858 62,239,726 22,232,037 127,035 365,292,510
31 Desember 2016
Persyaratan agunan bukanlah merupakan pengganti faktor kemampuan debitur dalam hal pembayaran kembali kredit, di mana hal ini menjadi pertimbangan utama dalam setiap keputusan pemberian kredit. Dalam menentukan dampak keuangan agunan terhadap kredit yang belum jatuh tempo dan belum mengalami penurunan nilai, Bank menilai signifikansi agunan terkait dengan jenis pembiayaan yang diberikan. Agunan non-fisik, seperti garansi dan letters of credit, juga dimiliki Bank untuk eksposur korporasi meskipun dampak keuangan untuk jenis agunan ini kurang signifikan dalam hal pemulihan kredit. Untuk jenis eksposur tertentu seperti letters of credit dan bank garansi, Bank memperoleh agunan seperti kas tergantung pada penilaian internal risiko kredit untuk eksposur tersebut. Akan tetapi, untuk produk trade finance seperti letters of credit, maka dalam hal terjadi gagal bayar Bank juga memiliki hak hukum atas aset yang mendasarinya. Untuk menghindarkan Bank dari kerugian maka dalam penilaian agunan, harus selalu diperhitungkan Margin of Safety karena agunan bukan hanya untuk menutup jumlah pokok pinjaman saja tetapi juga harus dapat menutup beban bunga dan biaya-biaya lainnya jika usaha debitur mengalami kesulitan. Hal tersebut dilakukan untuk meng-cover risiko kerugian yang mungkin timbul antara lain berkaitan dengan marketable atau tidaknya agunan yang
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
128
diberikan, waktu yang dibutuhkan untuk melikuidasi agunan, timbulnya tunggakan bunga berjalan selama dilaksanakannya proses likuidasi dan biaya-biaya yang harus dibayar sehubungan dengan proses likuidasi.
Manajemen Risiko Pasar
Risiko Pasar adalah potensi kerugian yang timbul karena adanya pergerakan faktor pasar yang dimana nilai wajar atau arus kas dimasa mendatang dari instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat adanya pergerakan dari variabel pasar seperti : suku bunga, nilai tukar, harga ekuitas, dan harga komoditas. Risiko pasar melekat pada semua portfolio bank, baik posisi trading book maupun posisi pada banking book di neraca dan rekening administratif. Pemantauan risiko pasar senantiasa dilakukan secara rutin dan berkala baik harian, mingguan, hingga bulanan. Untuk meningkatkan fungsi pemantauan tersebut Bank menggunakan Guava Treasury System yang telah terintegrasi antara front office, middle office, dan back office.
Risiko pasar dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
i. Risiko Nilai Tukar
Risiko Nilai Tukar adalah risiko yang timbul akibat adanya pergerakan nilai tukar yang akan berpengaruh terhadap portofolio bank yang memiliki posisi valuta asing. Risiko nilai tukar bank tercermin dalam Posisi Devisa Neto (PDN). Untuk mengelola dan memitigasi risiko nilai tukar, batas maksimum posisi devisa neto yang dapat dipegang oleh Bank adalah sebesar 20% dari modal, mengikuti aturan dari regulator. Pada Triwulan II 2017 Posisi devisa neto Bank sebesar 176,58 Milyar atau 0.52% dan berada dalam kisaran antara Rp 153,29 miliar – Rp 344,60 miliar (0,46% - 1,01% dari modal Bank). Pada akhir Triwulan II 2017 nilai tukar rupiah bergerak relatif stabil dan cenderung menguat, seiring dengan aliran masuk modal asing pada bulan Mei 2017. Nilai tukar rupiah secara bulanan point to point (ptp), tercatat menguat 0,05% ke level Rp. 13.323 per dollar AS. Pergerakan rupiah tercermin dari volatilitas rupiah yaitu rata – rata volatilitas sebesar 0.76%. Stabilitas nilai tukar rupiah didukung oleh besarnya aliran modal asing dan semakin dalamnya pasar keuangan Indonesia.
Tabel di bawah ini menyajikan posisi devisa neto Bank per mata uang pada posisi tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016.
Aset dan Liabilitas dan
tagihan komitmen liabilitas komitmen Bersih
Mata Uang dan kontinjensi dan kontinjensi absolut
Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Dollar Amerika Serikat 42,915,561 42,943,735 28,174
Dollar Australia 2,145,338 2,040,707 104,631
Euro 841,003 852,292 11,289
Dollar Singapura 1,537,375 1,525,809 11,566
Yen Jepang 243,300 249,865 6,565
Poundsterling Inggris 294,789 299,881 5,092
Dollar Kanada 115,188 115,996 808
Franc Swiss 7,128 9,655 2,527
Dollar Selandia Baru 35,227 31,825 3,402
Dollar Hongkong 73,476 72,923 553
Yuan RRC 28,371 26,392 1,979
Jumlah 48,236,756 48,169,080 176,586
Jumlah Modal *) 33,786,844
Persentase PDN terhadap modal 0.52%
30 Juni 2017
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
129
Aset dan Kewajiban dan
tagihan komitmen kewajiban komitmen Bersih
Mata Uang dan kontinjensi dan kontinjensi absolut
Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Dollar Amerika Serikat 44,349,717 44,160,523 189,194
Dollar Australia 2,690,014 2,593,735 96,279
Dollar Singapura 2,175,353 2,163,682 11,671
Euro 1,188,015 1,201,695 13,680
Poundsterling Inggris 370,419 373,457 3,038
Yen Jepang 342,301 346,851 4,550
Dollar Kanada 110,803 112,967 2,164
Dollar Hongkong 66,130 66,504 374
Dollar Selandia Baru 62,628 63,551 923
Franc Swiss 56,442 57,762 1,320
Yuan RRC 25,263 25,101 162
Jumlah 51,437,085 51,165,828 323,355
Jumlah Modal 30,608,620
Persentase PDN terhadap modal 1.06%
31 Desember 2016
Dalam pengelolaan risiko pasar dalam trading book Bank menggunakan beberapa metode selain Posisi Devisa Neto bank juga mengukur risiko pasar dengan menggunakan Value at Risk (VaR), Present Value of Basis Point (PVBP) dan Stop Loss Limit serta sensitivitas nilai tukar dan suku bunga. VaR digunakan untuk mengukur risiko nilai tukar pada posisi devisa neto. VaR didefinisikan sebagai potensi kerugian maksimum yang berasal dari pergerakan pasar yang normal dengan tingkat kepercayaan dan untuk jangka waktu tertentu berdasarkan sensitivitas atau volatilitas dari setiap variabel instrumen. Metodologi VaR yang digunakan Bank adalah metode parametric (variance covariance) dengan tingkat kepercayaan (confidence level) sebesar 95% dan atau 99%. Tabel di bawah ini menyajikan VaR posisi devisa neto Bank sepanjang Triwulan II tahun 2017.
Rata-rata Tertinggi Terendah VaR akhir tahun
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Dolar Australia 1,038.92 1,078.13 982.93 1,078.13
Dolar Kanada 15.15 24.76 7.41 7.41
Swiss Franc 24.59 37.97 15.30 20.50
Euro 130.42 167.88 89.59 89.59
Poundsterling Inggris 61.71 68.16 52.27 68.16
Dolar Hongkong 1.08 1.58 0.21 1.58
Yen Jepang 124.21 160.90 91.08 91.08
Yuan Cina 10.95 12.90 9.40 9.40
Dolar Selandia Baru 42.63 68.48 26.21 33.21
Dolar Singapura 49.55 57.06 42.53 49.07
Dolar Amerika Serikat 91.91 196.05 3.09 76.60
Valuta asing
30 Juni 2017
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
130
Rata-rata Tertinggi Terendah VaR akhir tahun
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Dollar Amerika Serikat 1,381 4,044 430 1,183
Euro 235 647 139 161
Dollar Australia 1,162 1,614 866 1,044
Dollar Selandia Baru 50 156 4 11
Dollar Singapura 82 205 6 76
Dollar Kanada 35 59 20 21
Franc Swiss 33 62 13 13
Dollar Hongkong 25 45 2 2
Poundsterling Inggris 106 220 38 38
Yen Jepang 182 305 73 73
Yuan China 8 35 - 1
Valuta asing
31 Desember 2016
Sensitivitas Nilai Tukar Analisis sensitivitas nilai tukar diukur dengan kemampuan ekses modal Bank untuk menyerap potensi kerugian dari nilai tukar, yaitu dengan membuat asumsi perubahan/fluktuasi nilai tukar yang berlawanan arah dengan masing-masing posisi nilai tukar. Pada posisi Juni 2017, selisih lebih modal Bank mampu meng-cover risiko nilai tukar sebesar 522,35 kali naik dibandingkan triwulan sebelumnya. Bank dinilai tidak rentan terhadap pergerakan nilai tukar.
ii. Risiko Suku Bunga
Pengelolaan risiko pasar pada banking book terutama dalam pengelolaan risiko suku bunga dengan menganalisa gap penyesuaian suku bunga (repricing gap). Dalam analisa ini, baik aset maupun liabilitas di kelompokan dalam time bucket tertentu sesuai dengan periode penyesuaian atau waktu perubahan suku bunga (di-reprice) untuk menghasilkan net repricing gap dimana net repricing gap ini dapat mengukur seberapa besar pengaruh jika terjadi perubahan suku bunga terhadap pendapatan bunga bersih (Net Interest Income).
Tabel di bawah ini menyajikan Repricing Profile aset dan liabilitas Bank yang sensitif terhadap suku bunga dan diurutkan berdasarkan rentang waktu suku bunga tersebut akan di-repricing (Floating Rate) atau sisa jangka waktu sampai dengan jatuh temponya (fixed rate).
> 1 bulan > 3 bulan > 6 bulanSampai dengan s/d s/d s/d
1 bulan 3 bulan 6 bulan 1 tahun > 1 tahun Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
AsetPenempatan pada BI 20,259,211 643,633 1,763,781 772,728 - 23,439,353 Penempatan pada bank lain 6,776,792 1,066,859 - - - 7,843,651 Efek-efek 3,442,802 4,457 30,520 5,517,005 7,879,588 16,874,372 Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 3,839,592 2,316,567 - - - 6,156,159 Kredit 67,993,663 19,360,341 9,680,171 14,425,562 13,332,805 124,792,542
Jumlah 102,312,060 23,391,857 11,474,472 20,715,295 21,212,393 179,106,077
LiabilitasSimpanan 49,511,186 34,702,812 17,912,259 31,181,274 10,947 133,318,477 Simpanan dari bank lain 4,280,225 8,500 19,500 2,000 4,310,225 Surat berharga yang diterbitkan - - 1,000,000 - 4,125,000 5,125,000 Obligasi subordinasi - - 2,460,000 - 4,500,000 6,960,000 Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 6,351,243 - - - - 6,351,243 Pinjaman yang diterima - - - 60,573 399,825 460,398
Jumlah 60,142,654 34,711,312 21,391,759 31,243,847 9,035,772 156,525,344
30 Juni 2017
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
131
> 1 bulan > 3 bulan > 6 bulanSampai dengan s/d s/d s/d
1 bulan 3 bulan 6 bulan 1 tahun > 1 tahun Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
AsetPenempatan pada BI 17,708,616 4,483,105 618,660 - - 22,810,381Penempatan pada bank lain 8,811,909 2,539,071 - - - 11,350,980Efek-efek 2,541,059 101,507 378,301 672,119 7,909,474 11,602,460Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 3,628,604 558,832 - - - 4,187,436Kredit 66,421,412 18,834,367 9,417,184 14,526,712 13,524,852 122,724,527
Jumlah 99,111,600 26,516,882 10,414,145 15,198,831 21,434,326 172,675,784
LiabilitasSimpanan 52,177,803 33,009,988 13,964,035 37,297,257 13,127 136,462,210Simpanan dari bank lain 1,376,541 11,510 6,500 2,500 - 1,397,051Surat berharga yang diterbitkan - - - 1,000,000 4,125,000 5,125,000Obligasi subordinasi - - - 2,460,000 2,100,000 4,560,000Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 1,606,876 - - - - 1,606,876Pinjaman yang diterima - 7,823 32,658 41,137 483,195 564,813
Jumlah 55,161,220 33,029,321 14,003,193 40,800,894 6,721,322 149,715,950
31 Desember 2016
Selain itu untuk memperkecil dampak perubahan tingkat suku bunga terhadap pendapatan Bank, Bank senantiasa menjaga agar rasio RSA (rate sensitive asset) terhadap RSL (rate sensitive liabilities) tidak terlalu jauh dari 100%. Dengan rasio yang tidak jauh dari 100% maka apabila terjadi perubahan tingkat suku bunga secara paralel pada aset dan liabilitas, Bank tidak terekspos risiko suku bunga yang besar. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 14 - 15 Juni 2017 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI 7-day RR Rate) tetap sebesar 4,75%, dengan suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 4,00% dan Lending Facility tetap sebesar 5,50%, berlaku efektif sejak 16 Juni 2017.
Sensitivitas Suku Bunga
Analisis sensitivitas suku bunga diukur dengan kemampuan ekses modal Bank untuk menyerap potensi kerugian dari perubahan suku bunga, yaitu dengan membuat asumsi perubahan/fluktuasi suku bunga terhadap aset dan liabilitas yang sensitif terhadap suku bunga. Pada posisi Juni 2017, selisih lebih modal Bank mampu meng-cover risiko suku bunga sebesar 16 kali naik tipis dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini diartikan bahwa bank tidak rentan terhadap perubahan suku bunga. Bank juga menganalisis kemungkinan perubahan tingkat suku bunga yang berdampak pada laba rugi portofolio Bank. Tabel di bawah ini menyajikan perubahan tingkat suku bunga posisi trading book dan banking book dan pengaruhnya terhadap laba rugi maupun ekuitas Bank.
Pengaruh Pengaruh
Perubahan penurunan suku bunga peningkatan suku Pengaruh Pengaruh
pada tingkat pada laba sebelum bunga pada laba penurunan suku peningkatan suku
suku bunga pajak sebelum pajak bunga pada ekuitas bunga pada ekuitas
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Aset keuangan
Efek-efek
Tersedia untuk dijual 165 - - 36,885 (30,090)
Diperdagangkan 133 15,622 (16,356) - -
Kredit 11 160,239 (160,239) - -
Liabilitas keuangan
Simpanan
Giro 4 5,411 (5,411) - -
Tabungan 4 24,403 (24,403) - -
Pinjaman yang diterima 42 2,420 (2,420) - -
30 Juni 2017
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
132
Pengaruh Pengaruh
Perubahan penurunan suku bunga peningkatan suku Pengaruh Pengaruh
pada tingkat pada laba sebelum bunga pada laba penurunan suku peningkatan suku
suku bunga pajak sebelum pajak bunga pada ekuitas bunga pada ekuitas
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Aset keuangan
Efek-efek
Tersedia untuk dijual 119 bps - - 44,564 (35,782)
Diperdagangkan 116 bps 30,400 (26,893) - -
Kredit 10 bps (124,723) 124,723 - -
Liabilitas keuangan
Simpanan
Giro 15 bps 110,353 (110,353) - -
Tabungan 17 bps 57,693 (57,693) - -
Pinjaman yang diterima 55 bps 4,176 (4,176) - -
31 Desember 2016
Manajemen Risiko Likuiditas Risiko likuiditas merupakan risiko yang timbul akibat bank tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya kepada nasabah atau pihak lawan (counterparty) secara tepat waktu dengan biaya yang wajar. Manajemen risiko likuiditas merupakan hal yang sangat penting karena dapat berdampak signifikan terhadap keberlangsungan bisnis. Bank senantiasa berupaya memastikan bahwa setiap kebutuhan likuiditas dan pendanaan saat ini dan masa yang akan datang dapat terpenuhi baik dalam kondisi pasar normal maupun krisis. Bank mengelola risiko likuiditas secara hati-hati (prudent) dengan memastikan kecukupan dana secara harian maupun di masa datang baik pada saat kondisi normal maupun kondisi krisis dalam pemenuhan liabilitas secara tepat waktu dari berbagai sumber dana yang tersedia, termasuk memastikan ketersediaan aset likuid berkualitas tinggi. Rencana pendanaan darurat (contingency funding plan) telah disusun untuk mempersiapkan Bank jika terjadi krisis. Memasuki triwulan ke II 2017 pada bulan April pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) Nasional; 9,9% (yoy) naik dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya. Sedangkan pertumbuhan kredit Nasional pada bulan April 2016 sebesar 9,5% (yoy) naik dibandingkan triwulan sebelumnya didorong oleh kredit infrastruktur dan jasa sosial. Sejalan dengan perkiraan meningkatnya aktivitas ekonomi dan masih berlanjutnya dampak pelonggaran kebijakan moneter dan makroprudensial yang telah dilakukan sebelumnya, pertumbuhan kredit dan DPK pada tahun 2017 diperkirakan lebih tinggi, masing-masing berada dalam kisaran 10-12% dan 9-11%. Bank mengukur dan memantau risiko likuiditas melalui analisis perbedaan jatuh tempo likuiditas dan rasio-rasio likuiditas. Salah satu rasio likuiditas yang digunakan adalah rasio dari aset likuid terhadap liabilitas lancar. Bank juga telah mengimplementasi perhitungan Liquidity Coverage Ratio (LCR) sesuai dengan ketentuan LCR dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Tabel di bawah ini menyajikan rasio dari aset likuid terhadap liabilitas lancar.
30 Juni 31 Desember
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
Kas 1,873,476 1,433,984
Giro, SBI & penempatan BI
lainnya 23,216,551 21,739,783
Obligasi Pemerintah 7,860,935 7,353,993
Penempatan pada bank lain
dikurangi dengan simpanan
dari bank lain 1,423,689 9,360,011
Jumlah aset likuid bersih 34,374,651 39,887,771
Simpanan 141,434,454 142,654,215
Rasio 24.30% 27.96%
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
133
Analisis Jatuh Tempo untuk Liabilitas Keuangan Dalam analisis ini dilakukan pengelompokan jatuh tempo untuk liabilitas keuangan berdasarkan sisa jatuh tempo kontraktual dari tanggal pelaporan. Untuk liabilitas keuangan dimana pihak lawan memiliki pilihan kapan suatu jumlah dibayarkan, maka liabilitas dialokasikan pada periode paling awal dimana Grup dapat diisyaratkan untuk membayar. Tabel di bawah menunjukkan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Grup berdasarkan arus kas tidak terdiskonto.
> 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun > 2 tahun
Sampai dengan s/d s/d s/d s/d
Lain-lain 1 bulan 3 bulan 12 bulan 2 tahun 5 tahun > 5 tahun Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Liabilitas keuangan
Tanpa suku bunga:
Liabilitas segera - 601,339 5,960 - - - - 607,299
Simpanan - 6,395,630 1,692,998 172,894 - - - 8,261,522
Simpanan dari bank lain - 65,611 - - - - - 65,611
Liabilitas derivatif - 2,085 209 694 - - - 2,988
Liabilitas akseptasi - 10,501 501,018 1,941,352 21,632 - - 2,474,503
Pinjaman yang diterima - 36,763 - - - - -
Liabilitas lain-lain - 401,910 124,458 149,375 2,046 891,801 190,209 1,759,799
Suku bunga variabel:
Simpanan - 51,036,400 - - - - - 51,036,400
Simpanan dari bank lain - 1,085 - - - - - 1,085
Pinjaman yang diterima - 351,078 281,111 102,778 4,167 2,759 - 741,893
Liabilitas lain-lain - 517 776 517 - - - 1,810
Suku bunga tetap:
Simpanan - 46,454,829 22,593,193 13,870,262 3,953 - - 82,922,237
Simpanan dari bank lain - 3,564,975 438,334 35,063 5,050 - - 4,043,422
Efek yang dijual dengan janji -
dibeli kembali - 6,359,569 - - - - - 6,359,569
Pinjaman yang diterima - 147,402 175,888 1,245,420 344,497 639,322 - 2,552,529
Obligasi subordinasi - - - 2,410,285 - 2,000,000 2,500,000 6,910,285
Surat berharga yang diterbitkan - 195,000 - 1,738,952 - 4,125,000 - 6,058,952
Liabilitas lain-lain - 10,900 18,918 31,533 6,066 586 - 68,003
Sub jumlah - 115,624,694 25,813,945 21,667,592 381,345 7,658,882 2,690,209 173,799,904
Liabilitas komitmen
Fasilitas kredit kepada nasabah
yang belum digunakan 38,293,503 67,732 14,988 73,764 - 215,718 65,217 38,730,922
L/C yang irrevocable dan masih
berjalan dalam rangka ekspor
dan impor - 247,802 446,636 110,175 - - - 804,613
Sub jumlah liabilitas komitmen 38,293,503 315,534 461,624 183,939 - 215,718 65,217 39,535,535
Liabilitas kontinjensi
Bank garansi - 96,845 136,351 505,391 24,780 3,017 - 766,384
Standby L/C - - 733 67,586 - - - 68,319
Sub jumlah liabilitas kontinjensi - 96,845 137,084 572,977 24,780 3,017 - 834,703
Jumlah 38,293,503 116,037,073 26,412,653 22,424,508 406,125 7,877,617 2,755,426 214,170,142
30 Juni 2017
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
134
> 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun > 2 tahun
Sampai dengan s/d s/d s/d s/d
Lain-lain 1 bulan 3 bulan 12 bulan 2 tahun 5 tahun > 5 tahun Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Liabilitas keuangan
Tanpa suku bunga:
Liabilitas segera 247,276 3,189 18,155 - - - - 268,620
Liabilitas derivatif - 5,954 5,778 12,198 - - - 23,930
Liabilitas akseptasi - 6,635 154,576 1,623,388 17,373 - - 1,801,972
Pinjaman yang diterima - 18,931 - - - - - 18,931
Liabilitas lain-lain 8,352 448,847 15,635 111,141 - - 166,374 750,349
Suku bunga variabel:
Simpanan - 53,186,731 - - - - - 53,186,731
Simpanan dari bank lain - 295,079 - - - - - 295,079
Pinjaman yang diterima - 80,924 330,030 238 229,353 138,185 - 778,730
Suku bunga tetap:
Simpanan - 5,256,490 40,121,705 29,038,063 11,312,217 3,880 - 85,732,355
Simpanan dari bank lain - 662,965 137,432 9,310 - - - 809,707
Efek yang dijual dengan janji
dibeli kembali - 1,608,265 - - - - - 1,608,265
Pinjaman yang diterima - 969,534 379,999 741,809 507,649 260,251 - 2,859,242
Obligasi subordinasi - - 113,975 2,751,400 197,600 2,207,200 124,000 5,394,175
Surat berharga yang diterbitkan - 46,484 123,311 1,343,075 1,089,501 784,359 4,355,953 7,742,683
Sub jumlah 255,628 62,590,028 41,400,596 35,630,622 13,353,693 3,393,875 4,646,327 161,270,769
Liabilitas komitmen
Fasilitas kredit kepada nasabah
yang belum digunakan 38,378,588 - - - - - - 38,378,588
L/C yang irrevocable dan masih
berjalan dalam rangka ekspor
dan impor - 355,713 610,642 258,328 - - - 1,224,683
Sub jumlah liabilitas komitmen 38,378,588 355,713 610,642 258,328 - - - 39,603,271
Liabilitas kontinjensi
Bank garansi 200 141,829 146,976 556,509 20,634 9,241 - 875,389
Standby L/C - 13,204 8,629 65,611 - - - 87,444
Sub jumlah liabilitas kontinjensi 200 155,033 155,605 622,120 20,634 9,241 - 962,833
Jumlah 38,634,416 63,100,774 42,166,843 36,511,070 13,374,327 3,403,116 4,646,327 201,836,873
31 Desember 2016
Manajemen Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank dan tingkat kesehatan Bank. Manajemen risiko operasional ditujukan untuk mencegah dan meminimalkan dampak risiko operasional antara lain :
Penyediaan SDM yang memadai, menyusun ketentuan dan prosedur operasional yang berbasis risiko (pengendalian) dan Penggunaan TI.
Melakukan proses manajemen risiko (operasional) terhadap setiap penerbitan produk dan/aktivitas baru serta pengembangannya.
Melakukan pemantauan dan pengendalian risiko yang memadai terhadap seluruh produk dan/aktivitas Bank.
Beberapa aktivitas manajemen risiko operasional yang telah diterapkan oleh Bank adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan pemahaman operational risk management SDM Cabang melalui sosialisasi dan program pelatihan yang diselenggarakan secara internal oleh Bank.
b. Mengembangkan dan menerapkan manajemen Risiko Operasional melalui aplikasi OPRA (Operational Risk Advisor System) yang berbasis web dalam mendukung proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian potensi risiko yang terdiri dari:
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
135
Risk & Control Self Assessment (RCSA), yaitu perangkat yang digunakan secara self-assessment oleh masing-masing risk owner untuk mengidentifikasi, menilai dan mengukur potensi dari suatu risk issue yang berdampak menimbulkan kerugian risiko operasional di setiap unit kerja. RCSA dilakukan secara periodik (triwulanan) di setiap unit kerja yang ada di Kantor Pusat dan Kantor Cabang termasuk Kantor Cabang Pembantu.
Near Miss Event Management merupakan pencatatan data kejadian kesalahan operasional yang hampir menimbulkan kerugian finansial di setiap unit kerja yang ada Kantor Cabang termasuk Kantor Cabang Pembantu dan melakukan langkah-langkah perbaikan untuk mencegah kejadian tersebut terulang dan menimbulkan kerugian bagi Bank.
Loss Event Management (LEM), yaitu perangkat yang digunakan dalam melakukan pengelolaan data dan informasi kerugian operasional di Kantor Pusat maupun Kantor Cabang termasuk Kantor Cabang Pembantu. Pada Loss Event Management (LEM) dicatat, diverifikasi dan dikonsolidasikan data kerugian operasional serta pengembaliannya (recovery). Hasil analisa konsolidasi loss event data digunakan untuk melakukan perbaikan (action plan) dalam mengantisipasi pengulangan terjadinya kerugian operasional yang sama di masa datang.
Key Risk Indicators (KRI’s), yaitu perangkat yang digunakan untuk mengukur dan memantau parameter risiko tertentu terhadap limit yang telah ditetapkan untuk memperoleh indikasi awal atas potensi risiko yang mungkin terjadi di masa datang berdasarkan analisa trend risiko operasional.
Dalam hal pengelolaan risiko operasional, risk owner bertanggung jawab terhadap pengelolaan risiko operasional pada unit kerjanya masing-masing. Sedangkan penggunaan Operational Risk Tools (RCSA, LEM, NEARMISS, KRI’s ) di setiap unit kerja yang ada di Kantor Pusat maupun Kantor Cabang dikoordinasikan oleh Koordinator Risiko (KR) yang ditunjuk dan ditetapkan oleh Manajemen. Satuan Kerja Audit Intern/SKAI sebagai unit independen melakukan review dan validasi terhadap hasil RCSA yang dilakukan risk owner untuk memperoleh hasil RCSA yang lebih akurat.
Risk Register Teknologi Informasi yaitu perangkat yang digunakan secara self assesment untuk mengidentifikasi, menilai dan mengukur potensi risiko pada aplikasi teknologi informasi yang digunakan oleh penyelenggara dan user aplikasi teknologi informasi serta melakukan perbaikan (action plan) dan menetapkan mitigasi risiko operasional agar aplikasi tetap berjalan dalam mendukung aktivitas Bank dan meningkatkan pelayanan nasabah.
c. Menindaklanjuti pengembangan aplikasi OPRA (Operational Risk Advisor System) melalui pilot project implementasi aplikasi OPRA yang diselengarakan di KCU Jakarta (Senayan, Palmerah dan Puri Tirta), sedangkan Pilot Project di KCU Jakarta lainnya dan implementasi OPRA di cabang lainnya saat ini sedang dalam proses..
d. Melakukan proses analisa dan identifikasi risiko serta pengukuran dan pemantauan risiko yang melekat pada produk dan/atau aktivitas baru/ pengembangan serta melanjutkan pemantauan risiko terhadap produk atau aktivitas baru/ pengembangan yang telah diluncurkan.
e. Menyusun laporan profil risiko terkait (risiko operasional dan risiko lainnya) secara triwulanan berdasarkan parameter dan indikator risiko yang baru sesuai ketentuan regulator yang berlaku sehingga diperoleh gambaran mengenai tingkat potensi risiko bagi Bank secara keseluruhan.
f. Membangun dan menyusun metode dan kebijakan serta program aplikasi terkait dengan penilaian risiko fraud dalam rangka memenuhi ketentuan regulator tentang Strategi Anti Fraud Pilar I terkait pencegahan.
g. Melakukan perhitungan beban Risiko Operasional dengan menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID) pada perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bagi Bank serta mengalokasikan cadangan Risiko Operasional sesuai dengan ketentuan Regulator.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
136
Manajemen Risiko Hukum
Risiko hukum bersumber dari kelemahan aspek yuridis yang disebabkan oleh lemahnya perikatan yang dilakukan oleh Bank antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan dan/atau perubahan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan dalam hal tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.
Bank senantiasa memastikan kesesuaian dan kecukupan yuridis pengikatan perjanjian antara Bank dengan para pihak dengan mengacu pada prinsip kehati-hatian dalam rangka melindungi kepentingan Bank. Bank melakukan pengumpulan data, analisis, pengukuran dan pemantauan atas perkembangan outstanding cases dan potential claim secara berkala. Satuan Tugas Khusus Kantor Pusat (STKP), Departmen Legal Affair, Biro Hukum dan bersama-sama unit kerja terkait ditugaskan manajemen untuk mengadministrasikan gugatan hukum (litigasi) serta menyelesaikan masalah-masalah hukum yang timbul baik melalui pengadilan maupun penyelesaian sengketa di luar pengadilan.
Manajemen Risiko Stratejik
Penerapan manajemen risiko stratejik Bank dimulai dari perumusan rencana bisnis, penerapan, pemantauan, dan evaluasi serta diakhiri dengan pengendalian yaitu dengan melakukan penyesuaian sesuai dengan hasil evaluasi.
Bank merumuskan dan menyusun rencana bisnis (business plan) dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal sesuai dengan visi dan misi Bank.
Pemantauan dan evaluasi implementasi strategi bisnis pada business plan dilakukan dengan pengumpulan data, analisis, pengukuran, pemantauan dan pengendalian pencapaian target aset, aset produktif, sumber dana, permodalan, laba sebelum pajak, produk/aktivitas baru, jaringan kantor, dan lainnya dibandingkan dengan realisasinya yang dilakukan secara periodik (sesuai kebutuhan).
Manajemen Risiko Reputasi
Risiko reputasi dapat bersumber dari image Bank, penyelesaian pengaduan nasabah yang tidak diselesaikan (buruk), pelayanan buruk terhadap nasabah atau pihak lain, konflik internal Bank, harga saham dan lain-lain. Risiko reputasi juga dapat timbul dipicu oleh ketidakefektifan dari mitigasi risiko-risiko lainnya.
Risiko reputasi dikelola melalui pemantauan setiap pemberitaan tentang Bank meliputi pemilik dan perusahaan terkait, kerjasama bisnis dengan stakeholder lainnya serta dengan nasabah terutama berita negatif (bad media report) dan keluhan nasabah yang dimuat di media dan yang disampaikan melalui call center untuk segera ditindaklanjuti dan diselesaikan.
Manajemen risiko reputasi juga dikelola dengan menunjuk pejabat yang bertugas mewakili manajemen dalam mediasi perbankan yaitu Corporate Secretary dan Biro Kepatuhan untuk memfasilitasi, menyelesaikan dan mengadministrasikan setiap penyelesaian pengaduan nasabah baik di Kantor Pusat dan Kantor Cabang. Bank juga telah melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) di bidang lingkungan hidup (gerakan penghijauan Reforest Indonesia), kesehatan (donor darah) maupun kegiatan sosial lainnya di bidang pendidikan, bantuan bencana alam melalui aksi Panin Peduli. Manajemen Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan dapat bersumber antara lain dari ketidakpatuhan Bank untuk melaksanakan seluruh peraturan perundangan yang terkait dengan kegiatan usaha Bank sehingga dapat berdampak terhadap kelangsungan usaha Bank.
Dalam mengelola manajemen risiko kepatuhan, upaya peningkatan budaya kepatuhan yang dilakukan melalui program kepatuhan antara lain: memastikan kesesuaian antara rancangan kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur produk/aktivitas baru dengan ketentuan yang berlaku; sosialisasi/pelatihan melalui regulation update dan in-class training terkait penerapan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU/PPT); memantau kewajiban penyampaian pelaporan Bank terhadap ketentuan yang berlaku; pemantauan terhadap denda atau sanksi yang diterima dari regulator/pihak eksternal; membantu melakukan sosialisasi Good Corporate Governance (GCG) kepada seluruh jenjang organisasi dan GCG self assessment.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
137
Analisa perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan Tabel dibawah ini menyajikan analisis jatuh tempo aset dan liabilitas Grup pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo kontrak dan asumsi perilaku (behavioral assumptions):
> 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun > 2 tahun
Sampai dengan s/d s/d s/d s/d
Lain-lain 1 bulan 3 bulan 12 bulan 2 tahun 5 tahun > 5 tahun Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Aset
Tanpa suku bunga
Kas - 1,873,476 - - - - - 1,873,476
Giro pada Bank Indonesia - 10,468,591 - - - - - 10,468,591
Giro pada bank lain - 1,855,722 - - - - - 1,855,722
Tagihan derivatif - 2,907 172 1,814 - - - 4,893
Kredit (99,561) 388,314 604,969 2,179,420 744,964 1,938,847 1,742,946 7,499,899
Tagihan akseptasi - 10,495 500,957 1,936,767 21,579 - - 2,469,798
Penyertaan dalam bentuk saham (625) - - - - - 588,907 588,282
Aset lain-lain - bersih - 980,006 16,964 26,418 - 29,816 2,408 1,055,612
Suku bunga variabel
Giro pada bank lain - 131,770 - - - - - 131,770
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain - 10 - - - - - 10
Efek-efek - 2,106,709 - - 347,270 - - 2,453,979
Kredit (3,020,122) 5,770,680 9,798,174 32,217,505 7,043,610 24,951,968 38,215,278 114,977,093
Aset lain-lain - bersih - 334 - - - - - 334
Suku bunga tetap:
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain - 7,293,599 1,066,877 - - - - 8,360,476
Efek-efek (6,300) 3,707,240 2,980,309 11,062,797 3,153,618 1,404,057 3,440,093 25,741,814
Kredit (128,034) 26,202 54,975 614,011 1,404,428 2,886,358 152,087 5,010,027
Efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali - 5,023,521 2,316,566 - - - - 7,340,087
Tagihan anjak piutang (61,125) 24,345 206,597 971,800 18,824 10,299 - 1,170,740
Piutang sew a pembiayaan (63,012) 329,407 169,692 667,070 749,511 322,348 - 2,175,016
Piutang pembiayaan konsumen (163,640) 419,128 405,845 1,761,659 1,790,332 1,740,640 1,816 5,955,780
Aset lain-lain - bersih - 476 744 3,506 4,294 10,975 865 20,860
Jumlah Aset (3,542,419) 40,412,932 18,122,841 51,442,767 15,278,430 33,295,308 44,144,400 199,154,259
Liabilitas
Tanpa suku bunga:
Liabilitas segera - 609,537 - - - - - 609,537
Simpanan - 6,395,630 1,692,999 172,894 - - - 8,261,523
Simpanan dari bank lain - 260,611 - - - - - 260,611
Liabilitas derivatif - 2,085 209 694 - - - 2,988
Liabilitas akseptasi - 10,501 501,018 1,941,352 21,632 - - 2,474,503
Liabilitas lain-lain - 331,647 91,426 - - 891,801 208,048 1,522,922
Suku bunga variabel:
Simpanan - 7,220,223 8,211,804 35,517,320 7,371 - - 50,956,718
Simpanan dari bank lain - 279,523 - - - - - 279,523
Pinjaman yang diterima - 339,436 281,111 163,290 4,167 400,418 - 1,188,422
Suku bunga tetap:
Simpanan - 46,275,771 22,360,649 13,524,115 54,678 1,000 - 82,216,213
Simpanan dari bank lain 3,993,911 8,500 21,500 - - - 4,023,911
Efek yang dijual dengan janji
dibeli kembali - 6,351,243 - - - - - 6,351,243
Pinjaman yang diterima - 175,598 231,279 841,494 543,140 748,987 - 2,540,498
Obligasi subordinasi - - - 2,408,172 - 1,994,737 2,485,704 6,888,613
Surat berharga yang diterbitkan - - - 1,738,001 - 4,113,339 - 5,851,340
Jumlah Liabilitas - 72,245,716 33,378,995 56,328,832 630,988 8,150,282 2,693,752 173,428,565
Selisih (3,542,419) (31,832,784) (15,256,154) (4,886,065) 14,647,442 25,145,026 41,450,648 25,725,694
30 Juni 2017
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
138
> 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun > 2 tahun
Sampai dengan s/d s/d s/d s/d
Lain-lain 1 bulan 3 bulan 12 bulan 2 tahun 5 tahun > 5 tahun Jumlah
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Aset
Tanpa suku bunga
Kas - 1,433,984 - - - - - 1,433,984
Giro pada Bank Indonesia - 10,248,678 - - - - - 10,248,678
Giro pada bank lain - 1,037,305 - - - - - 1,037,305
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain - 415,200 - 350,000 - - - 765,200
Efek-efek - - - - - - 45,332 45,332
Tagihan derivatif - 6,205 5,919 726 - - - 12,850
Kredit (83,527) 217,372 355,372 1,582,133 942,993 1,600,368 1,656,460 6,271,171
Tagihan akseptasi - 212,246 514,374 1,057,048 3,424 9,651 - 1,796,743
Penyertaan dalam bentuk saham (625) - - - - - 562,273 561,648
Aset lain-lain - bersih - 844,557 155,993 50,072 - - 31,007 1,081,629
Suku bunga variabel
Giro pada bank lain - 298,638 - - - - - 298,638
Efek-efek - 2,077,064 - - - - - 2,077,064
Kredit (2,881,687) 3,484,924 9,727,273 34,770,033 5,635,096 26,048,389 36,925,459 113,709,487
Suku bunga tetap:
Penempatan pada Bank Indonesia dan
bank lain - 9,223,776 2,539,071 - - - - 11,762,847
Efek-efek (6,300) 2,884,229 2,946,330 4,953,230 2,533,910 2,172,562 3,766,102 19,250,063
Kredit (95,135) 27,394 70,226 629,754 1,477,019 2,824,044 135,160 5,068,462
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - 3,628,604 558,832 - - - - 4,187,436
Tagihan anjak piutang (55,305) 9,704 413,466 896,781 10,496 12,291 - 1,287,433
Piutang sew a pembiayaan (52,628) 324,171 119,629 509,011 495,901 263,717 - 1,659,801
Piutang pembiayaan konsumen (104,109) 386,133 377,698 1,770,016 1,594,963 1,030,366 - 5,055,067
Aset lain-lain - bersih - 438 735 3,536 1,973 8,973 1,160 16,815
Jumlah Aset (3,279,316) 36,760,622 17,784,918 46,572,340 12,695,775 33,970,361 43,122,953 187,627,653
Liabilitas
Tanpa suku bunga:
Liabilitas segera - 256,477 - - - - - 256,477
Simpanan - 5,042,101 1,310,069 546,837 - - - 6,899,007
Simpanan dari bank lain - 322,383 - - - - - 322,383
Liabilitas derivatif - 5,954 5,778 12,198 - - - 23,930
Liabilitas akseptasi - 212,328 515,391 1,061,133 3,424 9,696 - 1,801,972
Liabilitas lain-lain - - - - - - 178,039 178,039
Suku bunga variabel:
Simpanan - 6,977,013 8,868,211 37,211,396 2,410 4,545 1,431 53,065,006
Simpanan dari bank lain - 293,197 - - - - - 293,197
Pinjaman yang diterima - 104,167 422,222 159,723 52,083 500,145 - 1,238,340
Suku bunga tetap:
Simpanan - 1,562 39,216,082 7,970,910 35,493,422 8,226 - 82,690,202
Simpanan dari bank lain - 1,082,050 11,510 9,000 - - - 1,102,560
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - 1,606,876 - - - - - 1,606,876
Pinjaman yang diterima - 201,307 196,497 754,911 453,675 424,401 - 2,030,791
Obligasi subordinasi - - - 2,404,524 - 1,993,814 96,808 4,495,146
Surat berharga yang diterbitkan - - 121,988 29,974 698,293 5,110,301 - 5,960,556
Liabilitas lain-lain - 1,440,842 81,134 - - - - 1,521,976
Jumlah Liabilitas - 17,546,257 50,748,882 50,160,606 36,703,307 8,051,128 276,278 163,486,458
Selisih (3,279,316) 19,214,365 (32,963,964) (3,588,266) (24,007,532) 25,919,233 42,846,675 24,141,195
31 Desember 2016
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
139
57. KONTINJENSI, IKATAN DAN PERJANJIAN SIGNIFIKAN LAINNYA Kontinjensi
a. Bank mengadakan Perjanjian Induk Bancassurance dengan PT Asuransi Multi Artha Guna (AMAG) berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal 27 Juni 2016 mengenai persetujuan Bank untuk mempromosikan, memperkenalkan dan menjelaskan produk-produk AMAG kepada para nasabah Bank di Indonesia berdasarkan perjanjian yang telah disepakati dengan nilai fasilitas awal adalah sebesar Rp 601.976 juta. Salah satu bentuk promosi produk AMAG adalah dalam bentuk asuransi kendaraan bermotor yang dibiayai dengan fasilitas KPM di seluruh kantor cabang dan perwakilan yang menjadi wewenang Bank, dengan syarat dan prosedur penutupan objek pertanggungan ditentukan oleh AMAG.
b. Bank mengadakan perjanjian kerjasama pemasaran produk Bancassurance Panin Dana Pasti dengan PT Panin Life berdasarkan Perjanjian Kerjasama No.254-A/Dir/006/06.11, No 254-B/Dir/006/06.11 dan No. 254-C/Dir/006/06.11 tanggal 22 Juni 2011. Dalam perjanjian tersebut Bank bertindak sebagai agen pemasaran dengan memperoleh kompensasi berupa komisi, dengan jangka waktu perjanjian selama 5 tahun dan dapat diperpanjang kembali. Pada tanggal 20 Mei 2013, Bank mengadakan perubahan perjanjian kerjasama, dimana kedua pihak sepakat untuk mengubah mekanisme penarikan nilai tunai Produk Asuransi Panin Dana Pasti. Pada tanggal 4 November 2013, PT Panin Life berubah nama menjadi PT Panin Dai-ichi Life. Pada tanggal 26 September 2016, Bank mengadakan perubahan perjanjian kerjasama, dimana kedua pihak sepakat untuk memperpanjang jangka waktu perjanjian sampai dengan tanggal 21 Juni 2021 dan perubahan komisi yang diterima Bank menjadi sebesar 0,33%. Produk Bancassurance yang dimaksud dalam perjanjian adalah produk-produk asuransi jiwa dengan dilengkapi manfaat pasti yang diterbitkan oleh PT Panin Dai-Ichi Life, yang terdiri atas Produk Panin Dana Pasti, Produk Panin Flexilinked dan Produk Panin Lifevestlink.
c. Bank mengadakan perjanjian kerjasama pemasaran produk Bancassurance Panin Premier Protection dengan PT Panin Dai-ichi Life berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal 23 Juli 2013. Pada tanggal 1 April 2014, Bank mengadakan perubahan pertama atas Perjanjian Produk Bancassurance, dimana kedua pihak telah sepakat untuk mengubah komisi dan insentif sebagaimana tercantum dalam butir 17 lampiran 1 Perjanjian, merubah lampiran 2 mengenai Standard Operating Procedure dan menambah lampiran 3 mengenai Expense Reimbursement Procedure. Pada tanggal 3 November 2014, Bank mengadakan perubahan kedua atas Perjanjian Produk Bancassurance, dimana kedua pihak sepakat untuk mengubah lampiran 2 mengenai Standard Operating Procedure. Produk Bancassurance adalah produk-produk asuransi jiwa dengan dilengkapi manfaat pasti yang diterbitkan oleh PT Panin Dai-ichi Life. Dalam perjanjian tersebut Bank bertindak sebagai agen pemasaran dengan memperoleh kompensasi berupa komisi.
d. Bank mengadakan perjanjian kerjasama pemasaran Bahana Reksa Panin Terproteksi III dan IV dengan PT Bahana TCW Investment Management berdasarkan Perjanjian Kerjasama No. 014/BTIM-BANKPANIN/0808 tanggal 22 Agustus 2008. Dalam perjanjian tersebut Bank bertindak sebagai agen penjual dengan memperoleh kompensasi berupa imbal jasa.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
140
Pada tanggal 25 Agustus 2011 Bank mengadakan perubahan perjanjian kerjasama, dimana kedua pihak sepakat untuk mengubah daftar reksadana yang ditawarkan menjadi Bahana Reksadana Panin Terproteksi VI, VII, VIII, IX, XI, XII, XIII, XIV, XV dan AXVIII. Pada tanggal 20 Juli 2012, Bank mengadakan perubahan perjanjian kerjasama pemasaran dimana kedua pihak sepakat untuk mengubah jangka waktu perjanjian selama 5 tahun dan dapat diperpanjang kembali.
e. Bank mengadakan perjanjian kerjasama tentang Sub Agen Penjualan Sukuk Negara Ritel Seri SR-005 Tahun 2013 dengan PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas yang tertuang dalam perjanjian No. 033/aaa-IB/II/2013 tanggal 8 Februari 2013. PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas telah ditunjuk sebagai Agen Penjual Dalam Rangka Penerbitan dan Penjualan Surat Berharga Syariah Negara Ritel (Sukuk Negara Ritel) di Pasar Perdana Dalam Negeri Tahun 2013 berdasarkan Surat Kementrian Keuangan Republik Indonesia No. S-02/PPK.SR/2013 tanggal 4 Januari 2013. Penunjukan Bank selaku Sub Agen Penjual untuk membantu melakukan penjualan Sukuk Negara Ritel pada tahun 2013 berdasarkan Surat No. 012/AAA-IB/I/2013 tanggal 18 Januari 2013 dan persetujuan tertulis dari Pemerintah Cq Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Republik Indonesia dengan No. S-22/PU.4/2013 tanggal 25 Januari 2013. Bank bertindak sebagai Sub Agen Penjual dengan memperoleh imbalan jasa sebesar 0,225% sudah termasuk PPN sebesar 10%. Jumlah maksimal penjualan Sukuk Negara Ritel yang sudah ditetapkan oleh PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas maksimal sebesar Rp 100.000 juta. Perjanjian ini berakhir pada tanggal 27 Februari 2016 dan tidak diperpanjang lagi.
f. Bank mengadakan perjanjian kerjasama pemasaran Reksa Dana Terproteksi Insight Terproteksi 7 dengan PT Insight Investments Management berdasarkan kerjasama No. 292/IIM/BOD/X/2016 tanggal 5 Oktober 2016. Dalam perjanjian tersebut, Bank bertindak sebagai agen penjual dengan memperoleh kompensasi berupa imbal jasa.
g. Pada tanggal 3 November 2015, VMF memperoleh fasilitas kredit konsumen kemitraan chanelling dari BRI dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp 200.000 juta yang akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VMF dengan pelanggan. Jangka waktu penyaluran kredit adalah 24 bulan sejak ditandatanganinya perjanjian kredit. Jangka waktu perjanjian kredit ini sampai dengan seluruh kewajiban VMF kepada BRI telah diselesaikan. Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VMF setuju untuk membuka rekening amanat (escrow account) pada BRI sejumlah Rp 328 juta dan Rp 160 juta masing-masing pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, dan disajikan sebagai rekening amanat sebagai bagian dari akun Aset Lain-lain (Catatan 21). Pinjaman ini dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai oleh BRI.
h. Dr. Tommy Sihotang, S.H., LLM dan Dr. Juniver Girsang, S.H., MH selaku Penggugat mengajukan gugatan perdata pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan No. 398/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel tanggal 14 Juli 2011 terhadap CFI selaku Tergugat V beserta 6 (enam) Tergugat lainnya dan 2 (dua) Turut Tergugat, berupa gugatan ingkar janji/ wanprestasi dimana Penggugat menuntut Para Tergugat untuk membayar success fee kepada Penggugat (selaku Kuasa Hukum Para Tergugat dalam perkara kepailitan). Dalam petitum gugatan, Penggugat antara lain menuntut Para Tergugat untuk secara tanggung renteng membayar kerugian kepada Penggugat sejumlah Rp 2.606 juta ditambah dengan bunga sebesar 3% setiap bulannya sejak gugatan didaftarkan sampai dengan Para Tergugat menyelesaikan seluruh kewajibannya secara tunai dan sekaligus, meminta Turut Tergugat untuk membekukan (suspending) kegiatan usaha dan/atau mendenda CFI dan 1 (satu) Tergugat lainnya karena sebagai perusahaan publik telah melakukan perbuatan ingkar janji/ wanprestasi dan tidak
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
141
melaporkannya kepada Turut Tergugat sebagai badan-badan yang memberi izin dan mengawasi perusahaan-perusahaan publik. Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 398/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel tanggal 23 Mei 2012, telah diputuskan antara lain:
Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
Menyatakan Para Tergugat I sampai dengan VII telah melakukan perbuatan ingkar janji/wanprestasi;
Menyatakan tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum sita jaminan berdasarkan Penetapan Sita Jaminan No. 398/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel tanggal 2 April 2012;
Menghukum Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII untuk membayar success fee kepada Penggugat sebesar Rp 2.606 juta secara tanggung renteng; ditambah bunga 6% setiap tahunnya, terhitung sejak gugatan didaftarkan sampai dengan Para Tergugat menyelesaikan seluruh kewajibannya secara tunai dan sekaligus.
Atas putusan pengadilan tersebut diatas, Pihak Tergugat telah mengajukan banding. Telah diperoleh Putusan Banding No. 78/PDT/2014/PT.DKI tanggal 28 April 2014, yang antara lain memutuskan menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Atas Putusan Pengadilan Tinggi tersebut, para tergugat pada tanggal 3 Desember 2014 telah mengajukan permohonan kasasi dan pada tanggal 16 Desember 2014 telah mengajukan Memori Kasasi. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, perkara ini sedang menunggu Putusan dari Mahkamah Agung.
i. Ade Putra (selaku Penggugat) dan CFI (Tergugat I) memiliki kaitan hukum karena adanya peristiwa hukum yang terjadi, Tergugat I melalui pihak eksternal melakukan penagihan pembayaran angsuran sewa pembiayaan akan tetapi pada saat penagihan di luar sepengetahuan Tergugat I, pihak eksternal (profcoll) melakukan penagihan disertai dengan aksi perusakan kantor PT Anatoptur and Travel dan penganiayaan dengan kekerasan yang korbannya adalah Penggugat. Perusakan tersebut disebabkan karena kesalahan alamat penagihan yaitu seharusnya ke Kantor Lessee (PT Antartika Transido) melainkan melakukan penagihan ke kantor tempat Penggugat bekerja. Ade Putra (Penggugat) mendaftarkan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri Surabaya dengan dasar Pasal 1365 "Perbuatan Melawan Hukum" dengan tuntutan materiil:
Ganti kerugian untuk memperbaiki kantor Penggugat sebesar Rp 55 juta;
Penggugat mengalami cedera karena pihak profcoll CFI melakukan kekerasan dan penganiayaan kepada Penggugat sebesar Rp 25 juta;
Bahwa Penggugat menuntut ganti rugi kepada Tergugat I biaya rawat jalan untuk ke dokter psikiater akibat shock dengan kejadian tersebut sebesar Rp 25 juta;
Biaya Konsultasi Hukum kepada Kuasa Hukum sebesar Rp 50 juta;
Biaya transportasi untuk Penggugat yang telah mengeluarkan biaya setiap berkonsultasi dengan Lawyer sebanyak 5 kali total nya sebesar Rp 10 juta;
Biaya perkara di muka Pengadilan (Jasa Honorarium Pengacara) sebesar Rp 100 juta;
Biaya transportasi Lawyer yang akan dikeluarkan oleh Penggugat untuk Lawyer pada saat ingin menghadiri persidangan adalah sebesar Rp 50 juta.
Penggugat merasa biaya – biaya tersebut patut dibebankan kepada Tergugat I. Adapun atas kejadian yang dianggap Penggugat dilakukan oleh Tergugat I melalui Debt Collector/profcoll sangat merugikan sehingga tuntutan Immateriil atas perkara ini sebesar Rp 10.000 juta akan dibebankan pada CFI (Tergugat I). Telah ada putusan dari Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya pada tanggal 25 Agustus 2015 dimana salah satu amar putusannya adalah menolak gugatan Penggugat. Atas putusan tersebut, penggugat mengajukan banding di Pengadilan Tinggi Jawa Timur melalui Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, perkara tersebut masih dalam proses banding di Pengadilan Tinggi Jawa Timur.
j. Perkara gugatan konsumen ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) kota Cirebon melalui surat pengaduan No. 012/BPSK/V/2016 tanggal 2 Mei 2016 antara Ibnu Saechu (Penggugat) melawan CFI (Tergugat) sehubungan dengan Penggugat (Konsumen) telah
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PADA 30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
142
menunggak kewajiban pembayaran kepada Tergugat (CFI) sehingga dilakukannya penarikan kendaraan Penggugat dan Penggugat (Konsumen) melaporkan Tergugat (CFI) ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) kota Cirebon. Atas kasus ini telah ada Putusan BPSK No. 012/BPSK/VI/2016 tanggal 16 Juni 2016 yang antara lain memutuskan mewajibkan CFI (Tergugat) untuk mengembalikan kendaraan tersebut kepada Penggugat dan membatalkan perjanjian piutang yang telah ditandatangani oleh Penggugat dan Tergugat. Atas putusan BPSK tersebut, CFI mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri Sumber Cirebon yang teregistrasi No. 37/Pdt.G/2016/PN.SBR tanggal 29 Juni 2016. Dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Sumber Cirebon, Konsumen selaku Tergugat juga mengajukan tuntutan atas kerugian immateriil yang dideritanya sebesar Rp 500 juta. Telah diperoleh putusan dari Pengadilan Negeri Sumber Cirebon No. 37/Pdt.G/2016/PN.Sbr tanggal 22 Agustus 2016 dengan amar putusan antara lain:
Menolak eksepsi Konsumen (Tergugat)
Menolak gugatan CFI (Penggugat)
Menghukum CFI (Penggugat) untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp 0,3 juta.
Atas putusan pengadilan negeri tersebut di atas, Pihak Penggugat mengajukan kasasi. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, CFI belum mendapat putusan kasasi dari Mahkamah Agung Republik Indonesia.
k. Perkara atas nama Siau Young, dkk (Siau Yong, Neoh Bian Bie, Yusmita Sari, Yap Ju Tjai, Lisnawati) selaku Pengugat menggugat CFI cabang Medan dengan No Perkara : 51/PDT-G/2017/PN.MDN mengenai gugatan wanprestasi dimana Penggugat merasa bahwa telah melunasi seluruh kontrak yang ada di CFI cabang Medan, akan tetapi tidak bisa melakukan pengambilan BPKB dikarenakan masih memiliki keterikatan dengan kontrak lain. Penggugat menuntut materiil dan imateriil sebesar Rp. 9.480 juta. Sampai dengan tanggal pelaporan keuangan, perkara ini masih dalam proses sidang di Pengadilan Negeri Medan.
58. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian dari halaman 1 sampai dengan 142 dan informasi tambahan dari halaman 143 sampai dengan halaman 148 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 21 Juli 2017.
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk.
ENTITAS INDUK SAJA
INFORMASI LAPORAN POSISI KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUK *)
30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT)
30 JUNI 31 DESEMBER
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
ASET
K a s 1,846,623 1,412,409
Giro pada Bank Indonesia 10,059,957 9,906,271
Giro pada bank lain
Pihak berelasi 69,466 104,979
Pihak ketiga 1,786,454 1,203,895
Jumlah 1,855,920 1,308,874
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - pihak ketiga
Pihak berelasi - 300,000
Pihak ketiga 7,996,986 11,762,847
Jumlah 7,996,986 12,062,847
Efek - Efek
Pihak berelasi - 10,201
Pihak ketiga 27,129,579 20,297,877
Cadangan kerugian penurunan nilai (6,250) (6,250)
Jumlah 27,123,329 20,301,828
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - pihak ketiga 7,271,090 4,187,436
Tagihan Derivatif - pihak ketiga 4,893 12,850
Kredit
Pihak berelasi 1,682,636 999,910
Pihak ketiga 122,651,028 121,299,892
Cadangan kerugian penurunan nilai (3,148,156) (2,976,822)
Jumlah 121,185,508 119,322,980
Tagihan Akseptasi
Pihak berelasi - 2,839
Pihak ketiga 2,469,798 1,793,904
Jumlah 2,469,798 1,796,743
Penyertaan dalam bentuk saham 1,590,301 1,446,979
Cadangan kerugian penurunan nilai (625) (625)
Jumlah 1,589,676 1,446,354
Aset Tetap - bersih 9,486,342 9,578,939
Aset Pajak Tangguhan - bersih 283,026 327,372
Biaya dibayar di muka 108,836 86,736
Aset tak berwujud 97,505 107,746
Aset lain- lain 1,926,300 1,855,483
Jumlah Aset 193,305,789 183,714,868
*) Disajikan dengan metode biaya
143
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk.
ENTITAS INDUK SAJA
INFORMASI LAPORAN POSISI KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUK *)
30 JUNI 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT)
30 JUNI 31 DESEMBER
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
Liabilitas segera 597,550 247,276
Simpanan
Pihak berelasi 1,335,593 1,630,232
Pihak ketiga 131,894,699 134,139,543
Jumlah 133,230,292 135,769,775
Simpanan dari bank lain
Pihak berelasi 411 116
Pihak ketiga 4,309,815 1,396,939
Jumlah 4,310,226 1,397,055
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - pihak ketiga 6,351,243 1,606,876
Liabilitas Derivatif - pihak ketiga 2,988 23,930
Liabilitas Akseptasi
Pihak berelasi 2,287 10,423
Pihak ketiga 2,472,216 1,791,549
Jumlah 2,474,503 1,801,972
Surat berharga yang diterbitkan - bersih 5,112,395 5,110,301
Pinjaman yang diterima - pihak ketiga 458,170 493,323
Utang pajak 158,904 233,200
Liabilitas imbalan pasca kerja 854,915 811,522
Beban yang masih harus dibayar dan
liabilitas lain - lain 1,672,692 1,842,558
Obligasi subordinasi - bersih 6,938,328 4,545,671
Jumlah Liabilitas 162,162,206 153,883,459
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 100,- per saham
Modal dasar - 96.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh - 24.087.645.998 saham 2,408,765 2,408,765
Agio saham 3,444,330 3,444,330
Penghasilan komprehensif lain 6,763,140 6,732,478
Saldo Laba
Ditentukan penggunaannya 140,000 140,000
Tidak ditentukan penggunaannya 18,387,348 17,105,836
Jumlah Ekuitas 31,143,583 29,831,409
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 193,305,789 183,714,868
*) Disajikan dengan metode biaya
144
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk.
ENTITAS INDUK SAJA
INFORMASI LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TERSENDIRI ENTITAS INDUK *)
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
30 JUNI 30 JUNI
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan Bunga
Bunga yang diperoleh 7,421,465 7,469,690
Provisi dan komisi kredit 213,264 282,903
Jumlah pendapatan bunga 7,634,729 7,752,593
Beban Bunga 3,978,739 4,056,674
Pendapatan Bunga - bersih 3,655,990 3,695,919
Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya
Keuntungan bersih penjualan efek 69,824 111,939
Provisi dan komisi lainnya - bersih 62,444 52,502
Pendapatan transaksi valuta asing - bersih 53,010 67,518
Keuntungan (kerugian) bersih penilaian efek yang diperdagangkan 26,845 76,843
Pendapatan lainnya 516,287 307,773
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 728,410 633,292
Beban (pemulihan) kerugian penurunan nilai
Aset keuangan 685,492 840,764
Aset non - keuangan 10,654 115,479
Jumlah Beban Kerugian Penurunan Nilai 696,146 956,243
Beban Operasional Lainnya
Umum dan administrasi 753,326 777,778
Tenaga kerja 827,697 765,122
Beban pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya 112,731 102,362
Lainnya 315,918 376,176
Jumlah Beban Operasional Lainnya 2,009,672 2,021,438
LABA OPERASIONAL 1,678,582 1,351,530
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL
Hasil sewa 7,759 7,413
Lainnya - bersih 298 (18,655)
Jumlah Pendapatan (Beban) Non Operasional - Bersih 8,057 (11,242)
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 1,686,639 1,340,288
PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK
Pajak kini (379,876) (305,814)
Pajak tangguhan (25,916) (10,966)
Jumlah (405,792) (316,780)
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 1,280,847 1,023,508
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Keuntungan revaluasi aset tetap (24,629) -
Jumlah pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi untuk tahun berjalan (24,629) -
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual 73,721 111,889
Manfaat (beban) pajak terkait dengan pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi (18,430) (27,973)
Jumlah pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi untuk tahun berjalan 55,291 83,916
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 1,311,509 1,107,424
LABA PER SAHAM (dalam Rupiah penuh)
Dasar/Dilusian 53.17 42.49
*) Disajikan dengan metode biaya
145
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk.
ENTITAS INDUK SAJA
INFORMASI LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TERSENDIRI ENTITAS INDUK *)
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
Laba (rugi)
belum direalisasi
Surplus Keuntungan atas pemilikan
Modal Agio revaluasi (kerugian) efek tersedia Ditentukan Tidak ditentukan Jumlah
saham saham aset tetap aktuarial untuk dijual penggunaannya penggunaannya Ekuitas
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Saldo per 1 Januari 2016 2,408,765 3,444,330 6,027,122 (141,165) 4,900 140,000 14,874,888 26,758,840
Laba bersih periode berjalan - - - - - - 1,023,508 1,023,508
Penghasilan komprehensif lainnya - setelah pajak - - - - 83,918 - - 83,918
Saldo per 30 Juni 2016 2,408,765 3,444,330 6,027,122 (141,165) 88,818 140,000 15,898,394 27,866,264
Laba bersih periode berjalan - - - - - - 1,206,729 1,206,729
Pemindahan surplus revaluasi aset tetap ke saldo laba
akibat penjualan aset tetap yang telah direvaluasi - - (713) - - - 713 -
Penghasilan komprehensif lainnya - setelah pajak - - 766,376 3,230 (11,190) - - 758,416
Saldo per 31 Desember 2016 2,408,765 3,444,330 6,792,785 (137,935) 77,628 140,000 17,105,836 29,831,409
Laba bersih periode berjalan - - - - - - 1,280,847 1,280,847
Pemindahan surplus revaluasi aset tetap ke saldo laba
akibat penjualan aset tetap yang telah direvaluasi - - (665) - - - 665 -
Penghasilan komprehensif lainnya - setelah pajak - - (23,964) - 55,291 - - 31,327
Saldo per 30 Juni 2017 2,408,765 3,444,330 6,768,156 (137,935) 132,919 140,000 18,387,348 31,143,583
*) Disajikan dengan metode biaya
Saldo laba
146
Penghasilan komprehensif lain
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk.
INDUK PERUSAHAAN SAJA
INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERSENDIRI ENTITAS INDUK *)
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
30 JUNI 30 JUNI
2017 2016
Rp Juta Rp Juta
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI :
Bunga,provisi dan komisi kredit yang diterima 7,642,897 7,616,764
Bunga, hadiah, provisi dan komisi dana yang dibayar (4,005,617) (4,055,647)
Penerimaan pendapatan operasional lainnya 607,541 472,227
Pembayaran beban operasional lainnya (1,734,931) (1,737,512)
Keuntungan dari transaksi valuta asing - bersih 37,534 31,069
Penerimaan (pembayaran) pendapatan/beban non operasional lainnya 2,784 (10,846)
Pembayaran beban pajak (445,536) (398,429)
Arus kas operasi sebelum perubahan dalam aset dan liabilitas operasi 2,104,672 1,917,626
Penurunan (kenaikan) aset operasi
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 46,560 728,089
Efek-efek (1,776,479) 430,929
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (3,083,654) (480,382)
Kredit (2,548,449) (6,766,756)
Aset lain-lain (73,116) 10,276
Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi
Liabilitas segera 350,274 205,553
Simpanan (2,539,483) 5,299,255
Simpanan dari bank lain 2,913,171 (1,669,043)
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 4,744,367 1,346,580
Liabilitas akseptasi (524) 2,016
Liabilitas lain-lain (276,028) (68,067)
Kas bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi (138,689) 956,076
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan dividen 3,252 13
Hasil penjualan aset tetap 741 190
Perolehan aset tetap (15,029) (47,467)
Pembelian saham penyertaan (118,490) -
Kas bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (129,526) (47,264)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerbitan obligasi subordinasi 2,400,000 2,000,000
Biaya emisi obligasi subordinasi yang diterbitkan (11,614) -
Pembayaran pinjaman yang diterima (35,153) (53,064)
Penerbitan obligasi - 100,000
Biaya emisi obligasi yang diterbitkan - (7,719)
Kas bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 2,353,233 2,039,217
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 2,085,018 2,948,029
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 24,643,841 19,654,485
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 26,728,859 22,602,514
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN
Kas dan setara kas terdiri dari :
Kas 1,846,623 1,549,808
Giro pada Bank Indonesia 10,059,957 9,223,347
Giro pada Bank Lain 1,855,920 972,740
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 7,996,986 7,327,689
Sertifikat Bank Indonesia 4,969,373 3,528,930
Total kas dan setara kas 26,728,859 22,602,514
*) Disajikan dengan metode biaya
147
PT. BANK PAN INDONESIA Tbk.
INDUK PERUSAHAAN SAJA
INFORMASI INVESTASI DALAM ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI
UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT)
30 JUNI 30 JUNI
2017 2016
Entitas Anak
Lembaga Pembiayaan
PT Clipan Finance Indonesia Tbk (Clipan) 51,49 51,49
PT Verena Multi Finance Tbk (VMF) 57,54 42,87
Bank Syariah
PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk. (PDSB)
(d/h PT Bank Panin Syariah Tbk. (BPS)) 50,22 51,85
Entitas Asosiasi
Sekuritas
PT Panin Sekuritas Tbk 29,00 29,00
Seluruh entitas anak dan entitas asosiasi
berdomisili di Jakarta
Investasi dalam entitas anak dan entitas asosiasi
dalam informasi keuangan tersendiri entitas induk
disajikan dengan metode biaya
148
Persentase Pemilikan