PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT) SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK
LAPORAN KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017
Halaman
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
LAPORAN KEUANGAN
Laporan Posisi Keuangan 1 - 2
Laporan Laba Rugi Komprehensif 3 - 4
Laporan Perubahan Ekuitas 5
Laporan Arus Kas 6
1 Informasi Umum 7 - 10
2 Kebijakan Akuntansi 10 - 25
3 Pertimbangan Kritisi Akuntansi dan Estimasi Akuntansi yang Signifikan 25 - 27
4 Kas 28
5 Giro pada Bank Indonesia 28
6 Giro pada Bank Lain 28 - 29
7 Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain 29 - 30
8 Efek-Efek 30 - 32
9 Tagihan dan Liabilitas Derivatif 32 - 33
10 Kredit yang Diberikan 33 - 36
11 Tagihan dan Liabilitas Akseptasi 36
12 Biaya Dibayar Dimuka 36
13 Aset Tetap 37 - 38
14 Aset Pajak Tangguhan 38
15 Aset Tidak Berwujud 38
16 Aset Lain Lain 39
17 Liabilitas Segera 39
18 Simpanan 39 - 41
19 Simpanan dari Bank Lain 41 - 42
20 Pinjaman Yang Diterima - Pihak Ketiga 42
21 Utang Pajak 42
22 Liabilitas Imbalan Pasca Kerja 43
23 Beban Yang Masih Harus Dibayar 43
24 Liabilitas Lain-lain 44
25 Modal Saham 44
26 Tambahan Modal Disetor 45
27 Penghasilan (Rugi) Komprehensif Lain 45
28 Pendapatan Bunga 45
29 Beban Bunga 45
30 Provisi Dan Komisi Selain Kredit - Bersih 46
31 Pendapatan Operasional Lainnya 46
32 Beban (Pemulihan) Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan 46
33 Beban Umum dan Administrasi 46
34 Beban Tenaga Kerja 47
35 Penjelasan Pendapatan dan Beban Non Operasional 47
36 Laba per Saham 47
37 Sifat,Transaksi dan Saldo dangan Pihak-Pihak Berelasi 47 - 49
38 Komitmen dan Kontinjensi 49
39 Aset dan Liabilitas Dalam Mata Uang Asing 50 - 51
40 Informasi Segmen 51 - 53
41 Jaminan Pemerintah Terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum 53 - 54
42 Perhitungan Modal Posisi 30 September 2018 dan 30 September 2017 54
43 Manajemen Risiko 54 -70
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK
L A P O R A N K E U A N G A N
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT)
SERTA TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
DAFTAR ISI
-1-
ASET 30-Sep-18 31-Des-17
Kas 139.834 121.769
Giro Pada Bank Indonesia 584.204 603.840
Giro Pada Bank Lain - Pihak Ketiga 187.866 192.564
Penempatan Pada Bank Indonesia
dan Bank Lain - Pihak Ketiga 472.123 1.117.872
Efek-Efek 1.011.956 1.101.137
Tagihan Derivatif - Pihak Ketiga 21 20
Kredit
Pihak Berelasi 133.249 98.465
Pihak Ketiga 7.391.048 7.016.457
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (200.058) (331.116)
Jumlah 7.324.239 6.783.806
Tagihan Akseptasi - Pihak Ketiga - 1.522
Biaya Dibayar Dimuka 183.173 150.968
Aset Tetap - Bersih 47.468 55.113
Aset Pajak Tangguhan - Bersih 250.273 276.842
Aset Tak Berwujud - Bersih 22.210 24.570
Aset Lain-lain - Bersih 472.547 276.071
JUMLAH ASET 10.695.914 10.706.094
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan
6.
7.
8.
13.
14.
15.
16.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
(Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
11.
12.
4.
5.
9.
10.
-2-
LIABILITAS DAN EKUITAS 30-Sep-18 31-Des-17
LIABILITAS
Liabilitas Segera 104.800 39.585
Simpanan
Pihak Berelasi 965.959 584.194
Pihak Ketiga 7.532.459 8.443.515
Jumlah 8.498.418 9.027.709
Simpanan dari Bank lain - Pihak Ketiga 546.355 197.257
Liabilitas Derivatif - Pihak Ketiga 29 95
Liabilitas Akseptasi - Pihak Ketiga - 1.522
Pinjaman Yang diterima 6 -
Utang Pajak 8.910 12.462
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja 44.616 53.355
Beban yang Masih Harus Dibayar 89.911 110.878
Liabilitas lain-lain 18.920 10.683
JUMLAH LIABILITAS 9.311.965 9.453.546
EKUITAS
Modal saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham
modal dasar - 60.000.000.000 saham modal ditempatkan
dan disetor penuh 21.785.053.618 saham pada
30 September 2018 dan 21.261.473.347 saham pada
31 Desember 2017
Tambahan modal disetor - bersih 26. 722 722
Penghasilan (Rugi) komprehensif lain 27. (20.313) 2.614
Saldo laba (Defisit)
Telah ditentukan penggunaannya 17.940 17.940
Belum ditentukan penggunaannya (792.904) (894.875)
JUMLAH EKUITAS 1.383.949 1.252.548
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 10.695.914 10.706.094
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan
2.126.147
17.
18.
11.
9.
25. 2.178.504
21.
22.
23.
24.
20.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
(Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
19.
Catatan
-3-
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL 30-Sep-18 30-Sep-17
Pendapatan Bunga
Bunga yang diperoleh 676.551 786.875
Komisi dan Fee dari kredit yang diberikan. 27.549 20.195
Jumlah Pendapatan Bunga 704.100 807.070
Beban Bunga
Bunga 401.307 494.139
Provisi dan komisi yang harus dibayar 12.427 15.782
Jumlah Beban Bunga 413.734 509.921
Pendapatan Bunga - Bersih 290.366 297.149
Pendapatan Operasional Lainnya
Pendapatan transaksi valuta asing - bersih 3.882 6.806
Keuntungan bersih penjualan efek 3.590 17.079
Provisi komisi dan fee selain kredit - bersih 33.041 25.130
Penerimaan kembali kredit yang dihapus buku 70.824 982
Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi
dari efek yang diperdagangkan (2.820) 270
Lain - lain 31. 79.528 35.014
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 188.045 85.281
Beban (Pemulihan) Kerugian Penurunan Nilai 32.
Aset Keuangan (44.926) 102.752
Jumlah Beban (Pemulihan) Kerugian Penurunan Nilai (44.926) 102.752
Beban Operasional lainnya
Umum dan administrasi 33. 183.132 184.362
Tenaga Kerja 34. 170.712 166.817
Beban Pensiun dan imbalan pasca kerja 2.735 11.823
Lainnya 29.859 25.791
Jumlah Beban Operasional lainnya 386.438 388.793
Beban Operasional lainnya - Bersih (153.467) (406.264)
LABA (RUGI) OPERASIONAL 136.899 (109.115)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan
28.
29.
30.
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017
(Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL Catatan 30-Sep-18 30-Sep-17
Hasil Sew a 438 246
Keuntungan penjualan dan penghapusan
aset tetap 332 16.213
Rugi penjualan agunan yang diambil alih (105) (62)
Lainnya - bersih (1.382) (1.713)
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL - BERSIH (717) 14.684
LABA (RUGI) SEBELUM BEBAN PAJAK 136.182 (94.431)
MANFAAT (BEBAN) PAJAK (34.211) 23.568
LABA (RUGI) BERSIH PERIODE BERJALAN 101.971 (70.863)
PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN
Pos yang akan direklasif ikasi ke laba rugi
Perubahan nilai w ajar efek tersedia untuk dijual (30.570) 9.897
Pajak penghasilan terkait pos yang akan
direklasif ikasi ke laba rugi 7.643 (2.474)
Jumlah penghasilan (rugi) komprehensif lain periode berjalan setelah pajak (22.927) 7.423
JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF 79.044 (63.440)
Laba (Rugi) per Saham
(dalam rupiah penuh) 4,75 (3,85)
-4-
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017
(Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
35.
dari laporan keuangan secara keseluruhan
36.
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan
Ditentukan
penggunaannya
Tidak ditentukan
penggunaannya
Saldo 1 Januari 2017 2.058.147 720 (6.363) (357) 17.940 (209.682) 1.860.405
Rugi bersih periode berjalan - - - - - (70.863) (70.863)
Penawaran Umum Terbatas V dan Pelaksanaan Waran - 2 - - - - 2
Penghasilan komprehensif lainnya - setelah pajak - - 7.423 - - - 7.423
Saldo per 30 September 2017 2.058.147 722 1.060 (357) 17.940 (280.545) 1.796.967
Saldo per 1 Januari 2018 2.126.147 722 2.418 196 17.940 (894.875) 1.252.548
Laba bersih periode berjalan - - - - - 101.971 101.971
Pelaksanaan waran seri III 25.000 - - - - - 25.000
Penawaran Umum Terbatas VI dan Pelaksanaan Waran 27.357 - - - - - 27.357
Penghasilan komprehensif lainnya - setelah pajak - - (22.927) - - - (22.927)
Saldo per 30 September 2018 2.178.504 722 (20.509) 196 17.940 (792.904) 1.383.949
dari laporan keuangan secara keseluruhan
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2018
( Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Modal SahamTambahan
Modal disetor
Perubahan nilai wajar
efek tersedia untuk dijual
Pengukuran kembali atas
kewajiban imbalan pasti
Saldo Laba
Jumlah Ekuitas
- 5 -
30-Sep-18 30-Sep-17
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Bunga, provisi dan komisi kredit yang diterima 682.835 788.999
Bunga, provisi dan komisi yang dibayar (419.651) (512.594)
Penerimaan pendapatan operasional lainnya 197.030 85.011
Pembayaran gaji dan tunjangan karyawan (190.934) (173.921)
Pembayaran beban operasional lainnya (207.264) (154.747)
Penerimaan pendapatan beban non-operasional 535 329
Pembayaran beban non-operasional (1.479) (1.796)
Arus kas operasi sebelum perubahan dalam aset dan Liabilitas 61.072 31.281
Penurunan (kenaikan) dalam aset operasi
Penempatan pada bank indonesia dan bank lain 502.172 (387.801)
Efek-efek (107.888) (60.817)
Kredit yang diberikan (496.180) 293.746
Tagihan derivatif (1) 3.906
Tagihan akseptasi 1.522 87.736
Aset lain-lain (129.822) (132.920)
Kenaikan (penurunan) liabilitas Operasi
Liabilitas segera 65.215 3.512
Simpanan (529.290) (1.592.897)
Simpanan dari bank lain 349.098 (226.134)
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - 84.148
Liabilitas derivatif (66) (1.561)
Liabilitas akseptasi (1.522) (87.736)
Liabilitas lain-lain 5.006 5.597
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasional (280.684) (1.979.940)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil penjualan aset tetap 841 18.667
Perolehan Aset Tetap (5.513) (9.662)
Perolehan Aset tak berwujud (2.757) (4.039)
Penjualan efek tersedia untuk dijual 85.911 587.787
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Investasi 78.482 592.753
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penambahan Modal Saham 52.357 2
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan 52.357 2
Penurunan Bersih Kas dan Setara Kas (149.845) (1.387.185)
Kas dan Setara Kas Pada Awal Periode 1.499.507 3.037.683
Kas dan Setara Kas pada Akhir Periode 1.349.662 1.650.498
Kas dan setara kas terdiri dari :
Kas 139.834 140.142
Giro pada Bank Indonesia 584.204 468.110
Giro pada Bank lain 187.866 186.194
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain
jatuh tempo kurang dari 3 Bulan 437.758 856.052
Jumlah Kas dan Setara Kas 1.349.662 1.650.498
-6-
PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017
(Disajikan Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-7-
1. INFORMASI UMUM
a. Pendirian dan Informasi Umum Bank
PT Bank MNC Internasional Tbk (selanjutnya disebut "Bank") didirikan di Indonesia dengan nama PT Bank
Bumiputera Indonesia berdasarkan akta No 49 tanggal 31 Juli 1989 dari notaris Sri Rahayu, SH. Akta
pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C-2..7223.HT.01.01.TH.89 tanggal
9 Agustus 1989 serta diumumkan dalam tambahan No. 1917 dari Berita Negara Republik Indonesia
No. 75 tanggal 19 September 1989. Nama Bank telah mengalami beberapa kali perubahan,yang
terakhir menjadi PT Bank MNC Internasional Tbk, berdasarkan akta No. 57 tanggal 16 Juli 2014 yang dibuat
dihadapan Notaris Aryanti Artisari, S.H.,M.Kn dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-06038.40.20.2014 tanggal 24 Juli 2014.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta no.34
tanggal 24 Agustus 2018 yang telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan surat no.AHU-AH.01.03-0236298 tanggal 28 Agustus 2018 dan perubahan susunan pengurus
terakhir sebagaimana dimuat dalam akta no.20 tanggal 20 September 2018 yang telah diterima pelaporan
perubahannya oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat no.AHU-AH.01.03-
0249169 tanggal 4 Oktober 2018.
Bank berkedudukan di Jakarta dan memiliki 16 kantor cabang, 28 kantor cabang pembantu, 14 kantor kas dan
83 ATM per tanggal 30 September 2018. Kantor pusat Bank beralamat di Gedung MNC Financial Center Lantai
6, 7 & 8, Jl. Kebon Sirih Raya No. 27, Jakarta 12930, Indonesia. Jumlah karyawan Bank masing-masing 943
dan 1.081 karyawan pada tanggal 30 September 2018 dan 31 Desember 17.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan usaha di bidang
perbankan sesuai dengan undang-undang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 12 Januari 1990, sesuai dengan izin usaha yang
diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 10/KMK.013/1990 tanggal 4
Januari 1990. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 30/146/KEP/DIR tanggal 5 Desember 1997,
Bank telah mendapat persetujuan menjadi bank devisa.
Bank tergabung dalam kelompok usaha MNC Group dengan entitas induk terakhir adalah
PT MNC Investama Tbk.
b. Penawaran Umum Efek Bank
Pada tanggal 27 Juni 2002, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan
surat No. S-1402/PM/2002 untuk melakukan penawaran umum saham atas 500.000.000 (lima
ratus juta) saham Bank kepada masyarakat. Nilai nominal per saham adalah sebesar Rp 100
(seratus Rupiah) dan harga penawaran adalah sebesar Rp 120 (seratus dua puluh Rupiah) per
saham. Pada tanggal 15 Juli 2002, saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-8-
Penawaran Umum Terbatas I
Pada tanggal 23 November 2005, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM
dengan surat No. S-3278/PM/2005 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I atas
3.000.000.000 (tiga miliar) saham Bank dengan harga penawaran sama dengan nilai nominal
sebesar Rp 100 (seratus rupiah) per saham, disertai dengan penerbitan 666.666.654 (enam ratus
enam puluh enam juta enam ratus enam puluh enam ribu enam ratus lima puluh empat) Waran
Seri I yang memberikan hak pemegang saham untuk membeli saham baru dengan harga
pelaksanaan Rp 120 (seratus dua puluh) per saham. Pembelian dilakukan selama masa pelaksanaan
yaitu mulai tanggal 30 Juni 2006 sampai dengan 29 Desember 2010. Saham-saham tersebut telah
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 2 Januari 2006.
Penawaran Umum Terbatas II
Pada tanggal 22 Juni 2010, Bank memperoleh penyertaan efektif dari Ketua BAPEPAM-LK melalui
surat No. S-5539/BL/2010 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II (“PUT II”) kepada para
pemegang saham perseroan dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu
(“HMETD”) dengan penerbitan obligasi wajib konversi yang diberi nama obligasi wajib konversi
Bank ICB Bumiputera tahun 2010 (“OWK”) dengan jumlah pokok sebesar Rp 150.000.000.
Setiap pemegang 10 (sepuluh) saham Bank yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham
Bank pada tanggal 2 Juli 2010 pukul 16.00 WIB berhak atas 3 (tiga) HMETD dimana setiap 1 (satu)
HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) satuan OWK, dengan harga penawaran sebesar Rp 100
(seratus rupiah) setiap 1 (satu) satuan OWK yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan
pemesanan OWK.
Penawaran Umum Terbatas III
Pada tanggal 20 Juni 2014, Bank memperoleh surat pernyataan efektif dari Dewan Komisioner
Otoritas Jasa Keuangan No. S-291/D.04/2014 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas III
(“PUT III”) dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (“HMETD”) sebanyak
8.046.248.527 lembar saham dengan harga penawaran Rp 100 per saham yang disertai dengan
penerbitan Waran Seri II sebanyak 1.828.692.847 waran, dimana setiap 22 (dua puluh dua) saham
hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 5 (lima) Waran Seri II yang memberikan hak
kepada pemegang saham untuk membeli saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 150 per
saham. Pelaksanaan Waran Seri II dapat dilaksanakan mulai tanggal 4 Februari 2015 sampai
dengan tanggal 3 Juli 2017 dimana setiap pemegang 1 (satu) waran berhak untuk membeli 1 (satu)
saham Bank. Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah waran yang belum dilaksanakan adalah
1.828.691.381 waran.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-9-
Penawaran Umum Terbatas IV
Pada tanggal 25 September 2015, Bank memperoleh surat pernyataan efektif dari Dewan
Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No.S-437/D.04/2015 untuk melakukan Penawaran Umum
Terbatas IV (“PUT IV”) dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (“HMETD”)
sebanyak 6.744.407.924 lembar saham dengan harga penawaran Rp 100 per saham. Pada tanggal
31 Desember 2016 hasil pelaksanaan PUT IV yang diterima Bank sebanyak 4.097.235.004 lembar
saham dan sisanya dikembalikan ke portepel.
Penawaran Umum Terbatas V
Pada tanggal 23 September 2016 , Bank memperoleh surat pernyataan efektif dari Dewan
Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No.S-531/D.04/2016 untuk melakukan Penawaran Umum
Terbatas V (“PUT V”) dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (“HMETD”)
sebanyak 4.782.390.768 lembar saham dengan harga penawaran Rp 100 per saham, yang disertai
dengan penerbitan Waran Seri III sebanyak 4.782.390.768 saham, dimana setiap 1 (satu) saham
hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 1 (satu) Waran Seri III yang memberikan hak kepada
pemegang saham untuk membeli saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 100 per saham. Hasil
Pelaksanaan PUT V yang diterima Bank sebanyak 1.451.901.709 dan sisanya dikembalikan
keportapel.
Penawaran Umum Terbatas VI
Pada tanggal 28 Mei 2018, Bank memperoleh surat pernyataan efektif dari Dewan Komisioner
Otoritas Jasa Keuangan No. S-58/D.04/2018 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas VI dalam
rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Jumlah saham yang diterbitkan
sebanyak – banyaknya 4.780.327.410 lembar saham dengan harga penawaran Rp 100 per saham
yang disertai dengan penerbitan Waran Seri IV sebanyak banyaknya 4.780.327.410 saham, dimana
setiap 1 (satu) saham hasil pelaksanaan HMETD tersebut melekat 1 Waran Seri VI yang
memberikan hak kepada pemegang saham untuk membeli saham baru dengan harga pelaksanaan
Rp 100 per saham. Hasil Pelaksanaan PUT VI yang diterima Bank sebanyak 273.580.271 saham dan
sisanya dikembalikan ke portapel.
Pada tanggal 30 Juli 2018, sejumlah 21.567.203.082 saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek
Indonesia dan sejumlah 217.850.536 saham yang merupakan saham pendiri tidak dicatatkan di
Bursa sebagai pemenuhan ketentuan Peraturan Pemerintah no.29 tahun 1999 tentang pembelian
saham Bank Umum.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-10-
c. Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit
Dewan Komisaris 30-Sep-18 31-Des-17
Presiden Komisaris (Independen) Ponky Nayarana Pudijanto Eko B. Supriyanto
Komisaris Independen Jeny Gono* Rusli Witjahjono
Komisaris Peter Fajar* Purnadi Hardjono*
Direksi
Presiden Direktur Ageng Purwanto* Benny Purnomo
Direktur Keuangan Hermawan* -
Direktur Sumber Daya Manusia - Nerfita Primasari
Direktur Kepatuhan Chisca Mirawati Chisca Mirawati
Direktur Operasional & IT - Widiatama Bunarto
Direktur Bisnis Rita Montagna Siahaan** -
Direktur Mahdan* -
Komite Audit
Ketua - Rusli Witjahjono
Anggota Tri Restu Ramadhan Putra Eko B. Supriyanto
H.Eddy Yantho Sofwan Tri Restu Ramadhan Putra
H.Eddy Yantho Sofwan
Komite Pemantau Risiko
Ketua - Eko B. Supriyanto
Anggota Arifin S. Haris Purnadi Hardjono*
Muhammad Sumarsono Rusli Witjahjono
Arifin S. Haris
Muhammad Sumarsono
Komite Remunerasi dan Nominasi
Ketua Ponky Nayarana Pudijanto Eko B. Supriyanto
Anggota Aris Palembangan Purnadi Hardjono*
Budi Satrio
*Efektif berlaku terhitung sejak diperolehnya persetujuan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dari Otoritas
Jasa Keuangan
** Efektif berdasarkan Surat Keputusan Otoritas Jasa Keuangan No.176/D.03/2018 tanggal 17 Oktober 2018
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
b. Dasar Penyusunan
Dasar penyusunan laporan keuangan adalah biaya historis, kecuali instrumen keuangan tertentu yang diukur
pada jumlah revaluasian atau nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan, yang dijelaskan dalam
kebijakan akuntansi di bawah ini. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan
adalah mata uang Rupiah (Rp), yang merupakan mata uang fungsional Bank.
Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran barang
dan jasa.
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk
mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran,
terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik
penilaian lain. Dalam mengestimasi nilai wajar aset atau liabilitas, Bank memperhitungkan karakteristik aset
atau liabilitas, jika pelaku pasar memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau
liabilitas pada tanggal pengukuran. Nilai wajar untuk tujuan pengukuran dan/atau pengungkapan dalam
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-11-
laporan keuangan ditentukan berdasarkan basis tersebut, kecuali untuk transaksi pembayaran berbasis saham
dalam ruang lingkup PSAK 53, transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30, dan pengukuran yang memiliki
beberapa kemiripan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi neto dalam
PSAK 14 dan nilai pakai dalam PSAK 48.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan
arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank
Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia
yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan
serta tidak dibatasi penggunaannya.
c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Dalam penyusunan laporan keuangan Bank, transaksi dalam mata uang selain mata uang fungsional entitas
(mata uang asing) diakui pada kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap akhir periode pelaporan,
pos moneter dalam valuta asing dijabarkan dengan menggunakan kurs laporan (penutupan) yang ditetapkan
oleh Bank Indonesia, yaitu kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB untuk mencerminkan kurs yang berlaku
pada tanggal tersebut. Pos-pos non moneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing dijabarkan
kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Pos nonmoneter diukur dalam
biaya historis dalam valuta asing yang tidak dijabarkan kembali. Selisih kurs atas pos moneter diakui dalam
laba rugi pada periode saat terjadinya.
Kurs spot Reuters pukul 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut:
30-Sep-18 31-Des-17
1 Dollar Amerika Serikat (USD) 14.902,50 13.567,50
1 Dollar Singapura (SGD) 10.898,82 10.154,54
1 Yen Jepang (JPY) 131,31 120,52
1 Euro (EUR) 17.309,26 16.236,22
1 Dollar Hong Kong (HKD) 1.904,66 1.736,21
1 Dollar Australia (AUD) 10.758,86 10.594,19
1 Renmimbi (CNY) 2.166,00 2.081,00
d. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Bank (entitas pelapor):
a) Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk,
entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya).
ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau
ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut
adalah anggotanya).
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-12-
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi
dari entitas ketiga.
v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu
entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor.
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
vii. Entitas, atau anggota dari kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut,
menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada entitas pelapor atau kepada entitas induk dari
entitas pelapor.
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan
yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan.
e. Aset Keuangan
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian
dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam
kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar
ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang
awalnya diukur sebesar nilai wajar.
Aset keuangan Bank diklasifikasikan sebagai berikut:
a) Nilai wajar melalui laba rugi
b) Dimiliki hingga jatuh tempo
c) Tersedia untuk dijual
d) Pinjaman yang diberikan dan piutang
Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat
pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:
a) Diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat atau
b) Pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola
bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau
c) Merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat
pengakuan awal, jika:
a) Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan
pengakuan yang dapat timbul; atau
b) Kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi
berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan,
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-13-
dan informasi tentang Bank disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas, misalnya direksi
dan CEO.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba
rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang
diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 2i
Dimiliki hingga jatuh tempo
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut
memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Bank
mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki asset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada
saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan
awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada.
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi, atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar ditambah
dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah itu, aset keuangan tersedia untuk
dijual diukur dan dicatat pada nilai wajar.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan komprehensif
lainnya dan akumulasi revaluasi investasi AFS di ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang
dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laba
rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya
diakui pada revaluasi investasi AFS, direklas ke laba rugi.
Dividen atas instrumen AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat hak untuk memperoleh pembayaran
dividen ditetapkan.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif
diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai. Bunga diakui dengan
menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak
material.
Metode suku bunga efektif
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi
dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama
periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi
penerimaan atau pembayaran kas masa depan (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan
dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-14-
efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau
jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset
keuangan pada saat pengakuan awal.
Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang
merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara
langsung berkaitan dengan akuisisi atas penerbitan aset atau liabilitas keuangan.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan
FVTPL.
Penurunan nilai aset keuangan
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap
tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu
atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang
merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi
secara andal.
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka
panjang dalam nilai wajar dari instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti
obyektif terjadinya penurunan nilai.
Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
a) Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
b) Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
c) Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi
keuangan.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai
merupakan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan
yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk asset keuangan yang signifikan secara individual
serta kolektif untuk asset yang secara individual tidak signifikan dan secara individual signifikan namun tidak
terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Di dalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan
dikelompokkan pada kelompok asset keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang serupa. Arus kas
masa depan dari kelompok asset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman
kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa. Pengalaman historis
kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari
kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis.
Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Bank harus menghitung:
a) Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran
kembali secara penuh dan tepat waktu.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-15-
b) Recoverable amount – didasarkan pada identifikasi arus kas masa depan dan estimasi nilai kini dari arus
kas tersebut (discounted cash flow).
c) Loss given default (”LGD”) – Bank mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Bank
apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh
kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model perhitungan
LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan.
d) Loss identification period (”LIP”) – periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam
kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas fasilitas kredit secara individual.
e) Exposure at default (”EAD”) – Bank mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit
pada saat terjadi tunggakan.
PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data fasilitas kredit selama minimal empat tahun.
Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki
debet fasilitas kredit pada posisi laporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan
loss given default (LGD).
Kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi dan nilai tercatat dari aset keuangan atau kelompok aset
keuangan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Pada saat penurunan nilai
diakui dalam aset keuangan atau kelompok aset keuangan, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai
tercatat setelah penurunan nilai menggunakan tarif bunga yang digunakan untuk mendiskontokan estimasi
arus kas masa depan pada saat menghitung penurunan nilai.
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya
telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi.
Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang
dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan
nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai
tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi
sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh
dipulihkan melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke
pendapatan komprehensif lain.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal
dari aset keuangan berakhir, atau Bank mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer
seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Bank tidak mentransfer serta tidak
memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang
ditransfer, maka Bank mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait
sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Bank memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat
kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Bank masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui
pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-16-
Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan
jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui
dalam pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi.
Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Bank masih
memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Bank mengalokasikan jumlah tercatat
sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan
berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut
pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan
jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau
kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah
diakui dalam pendapatan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang
sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan
bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut.
Aset dihapus bukukan dari cadangan kerugian penurunan nilai pada saat manajemen berpendapat bahwa aset
tersebut harus dihapuskan karena secara operasional debitur sudah tidak mampu membayar dan/atau sulit
untuk ditagih. Penerimaan kembali aset yang telah dihapuskan pada tahun berjalan dicatat sebagai
penambahan cadangan kerugian penurunan nilai yang bersangkutan selama tahun berjalan. Penerimaan
kembali aset yang telah dihapuskan pada tahun-tahun sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional
tahun berjalan.
f. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Keuangan
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank diklasifikasi sesuai dengan substansi
perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Instrumen ekuitas
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset entitas setelah dikurangi
dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank dicatat sebesar hasil penerimaan
bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
Liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL atau pada biaya perolehan diamortisasi.
Liabilitas keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi (FVTPL)
Liabilitas keuangan diklasifikasi sebagai FVTPL pada saat liabilitas keuangan baik dimiliki untuk
diperdagangkan atau ditetapkan pada FVTPL.
Liabilitas keuangan dimiliki untuk diperdagangkan jika:
a) Diperoleh terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau
b) Pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola
bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau
c) Merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-17-
Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada
saat pengakuan awal, jika:
a) Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan
pengakuan yang dapat timbul; atau
b) Kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi
berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan,
dan informasi tentang Bank disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas, misalnya direksi
dan CEO.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, keuntungan atau kerugian yang timbul
diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup setiap bunga
yang dibayar dari liabilitas keuangan.
Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, diakui
pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung
dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan
tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak
material.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Bank telah dilepaskan,
dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya
dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
g. Reklasifikasi Instrument Keuangan
Reklasifikasi Aset Keuangan
Bank tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok aset keuangan FVTPL.
Bank hanya dapat melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang
jika aset keuangan tersebut memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan Bank memiliki
intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa depan yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh
tempo dari kelompok aset keuangan FVTPL atau dari kelompok tersedia untuk dijual. Aset keuangan tersebut
direklasifikasi pada nilai wajar pada tanggal reklasifikasi yang menjadi biaya perolehan diamortisasi yang
baru. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam laba rugi tidak boleh dipulihkan. Setiap
keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diamortisasi ke laba rugi
selama sisa umur aset keuangan (jika aset keuangan memiliki jatuh tempo tetap) atau tetap diakui dalam
pendapatan komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dilepas atau dijual (jika aset keuangan tidak
memiliki jatuh tempo tetap).
Reklasifikasi Liabilitas Keuangan
Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi liabilitas keuangan dari atau ke kelompok liabilitas keuangan
FVTPL.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-18-
h. Saling Hapus Antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan Bank saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi
keuangan, jika dan hanya jika:
Saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah
diakui tersebut
Berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya
secara simultan.
i. Nilai Wajar
Sejak 1 Januari 2015, nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang
akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal
pengukuran tanpa memperhatikan apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi
menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengukur nilai wajar atas suatu aset atau liabilitas pada tanggal
pengukuran, Bank memperhitungkan karakteristik suatu aset atau liabilitas jika pelaku pasar akan
memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal
pengukuran.
Sebelum 1 Januari 2015, nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau
untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan
transaksi secara wajar (arm’s length transaction).
Dalam rangka konsistensi dan perbandingan dalam pengukuran nilai wajar dan pengungkapan terkait, Bank
melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumen keuangan yang dimiliki dengan hirarki berikut:
a. Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar
aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.
b. Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk
dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga)
atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga).
c. Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk
aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat
diobservasi).
j. Giro pada Bank Indonesia dan Bank lain
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar,
penurunan nilai dan penghentian pengakuan giro pada Bank Indonesia dan bank lain mengacu pada Catatan
2e, 2g dan 2i terkait aset keuangan.
k. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan
piutang.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-19-
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar,
penurunan nilai dan penghentian pengakuan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain mengacu pada
Catatan 2e, 2g dan 2i terkait aset keuangan.
l. Efek-efek
Efek-efek diklasifikasikan dalam kategori diperdagangkan, tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh
tempo.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar,
penurunan nilai dan penghentian pengakuan efek-efek mengacu pada Catatan 2e, 2g dan 2i terkait aset
keuangan.
m. Tagihan dan Liabilitas Derivatif
Tagihan dan liabilitas derivatif diklasifikasikan dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
(FVTPL).
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar,
penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan dan liabilitas derivatif mengacu pada Catatan 2e, 2f, 2g
dan 2i terkait aset keuangan dan liabilitas keuangan.
n. Kredit
Kredit diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar,
penurunan nilai dan penghentian pengakuan kredit mengacu pada Catatan 2e, 2g dan 2i terkait aset
keuangan.
o. Restrukturisasi Kredit Bermasalah
Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui
bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan
kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil
dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi seperti yang dibahas pada Catatan 2n.
p. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi
Tagihan akseptasi diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Liabilitas akseptasi
dikategorikan sebagai liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar,
penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan dan liabilitas akseptasi mengacu pada Catatan 2e, 2f, 2g
dan 2i terkait aset keuangan dan liabilitas keuangan.
q. Sewa
Sewa merupakan suatu perjanjian yang mana lessor memberikan kepada lessee hak untuk menggunakan aset
selama periode waktu yang disepakati. Sebagai imbalannya, lessee melakukan pembayaran atau serangkaian
pembayaran kepada lessor.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-20-
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh
risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria
tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Sebagai Lessor
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan dalam
jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Sebagai Lessee
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa
sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset
yang dinikmati pengguna. Rental kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan
manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat
dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
r. Biaya Dibayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis
lurus.
s. Aset Tetap
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif
dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian
penurunan nilai.
Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dengan menggunakan metode garis lurus
(straight-line method) masing-masing dengan tarif sebagai berikut:
Tahun
Bangunan 20
Prasarana kantor (partisi dan renovasi kantor) 5
Kendaraan bermotor 5
Perabotan kantor 5
Peralatan kantor 5
Perangkat keras komputer 5
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari
setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang
terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai
biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan
dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-21-
Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset
tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya
pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk
pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap
yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
t. Aset Tak Berwujud
Aset tak berwujud merupakan perangkat lunak yang dibeli oleh Bank dan dicatat sebesar biaya perolehan
dikurangi akumulasi amortisasi.
Amortisasi diakui dalam laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus (straight - line method)
berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 5 tahun.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode amortisasi direview setiap akhir periode.
u. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan kecuali Goodwill
Pada setiap akhir periode pelaporan, Bank menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan
apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi
tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian
penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali
atas suatu aset individu, Bank mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas
aset.
Perkiraan jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk pelepasan nilai
pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan
tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko
spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan.
Jika jumlah yang yang terpulihkan dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) lebih kecil dari nilai
tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkan dan rugi
penurunan nilai segera diakui dalam laba rugi.
v. Agunan yang Diambil Alih
Tanah dan aset lainnya (jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Bank) disajikan dalam akun Agunan yang
Diambil Alih dalam kelompok “Aset lain-lain”.
Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi
bersih dari agunan yang diambil alih, dibebankan kedalam akun cadangan kerugian penurunan nilai.
Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau
kerugian pada saat penjualan agunan.
Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Cadangan kerugian penurunan nilai
agunan yang diambil alih dibentuk atas penurunan nilai agunan yang diambil alih.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-22-
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui
penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laba rugi.
w. Liabilitas Segera
Liabilitas segera merupakan liabilitas Bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai
dengan perintah pemberi amanat perjanjian yang ditetapkan sebelumnya.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan
penghentian pengakuan liabilitas segera mengacu pada Catatan 2f, 2g dan 2i terkait liabilitas keuangan.
x. Simpanan
Simpanan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan
penghentian pengakuan simpanan mengacu pada Catatan 2f, 2g dan 2i terkait liabilitas keuangan.
y. Simpanan dari Bank Lain
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang
diamortisasi.
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik local maupun luar negeri, dalam
bentuk giro, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari,
tabungan dan deposito berjangka.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan
penghentian pengakuan simpanan dari bank lain mengacu pada Catatan 2f, 2g dan 2i terkait liabilitas
keuangan.
z. Instrumen Utang dan Ekuitas yang Diterbitkan
Surat Berharga yang Diterbitkan
Obligasi yang diterbitkan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan
yang diamortisasi.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan
penghentian pengakuan instrumen utang dan ekuitas yang diterbitkan mengacu pada Catatan 2f, 2g dan 2h
terkait liabilitas keuangan.
Biaya emisi saham
Biaya emisi saham yang menambah dan beratribusi secara langsung terhadap penerbitan saham baru
disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.
aa. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga
Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 2e).
Pendapatan kredit yang mengalami penurunan nilai dihitung menggunakan suku bunga efektif atas dasar nilai
kredit setelah memperhitungkan kerugian penurunan nilai.
Pendapatan dan beban bunga yang diakui dalam laporan keuangan termasuk:
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-23-
a) Bunga pada aset dan liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung menggunakan
suku bunga efektif.
b) Bunga pada instrumen sekuritas investasi tersedia untuk dijual dihitung menggunakan suku bunga efektif.
Perubahan nilai wajar pada efek-efek yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan diukur pada nilai wajar
pada laba rugi dan derivatif lainnya yang digunakan untuk kepentingan manajemen risiko, dan aset dan
liabilitas keuangan lainnya yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, akan mempengaruhi laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain.
bb. Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi
Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu
tertentu yang jumlahnya signifikan ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan
menggunakan suku bunga efektif.
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman dan jangka waktu
tertentu atau nilainya tidak material menurut Bank diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat
terjadinya transaksi.
cc. Program Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja Lainnya
Program Iuran Pasti
Pembayaran kepada program dana pensiun pasti dibebankan pada saat jatuh tempo. Pembayaran kepada
program dana pensiun didasarkan pada iuran pasti tertentu yang ditentukan program.
Program Imbalan Pasti
Bank juga memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti, untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca-
kerja ini.
Biaya penyediaan imbalan ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit dengan penilaian
aktuaria yang dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan tahunan. Pengukuran kembali, terdiri dari
keuntungan dan kerugian aktuarial, perubahan dampak batas atas aset (jika ada) dan dari imbal hasil atas
aset program (tidak termasuk bunga), yang tercermin langsung dalam laporan posisi keuangan yang
dibebankan atau dikreditkan dalam penghasilan komprehensif lain periode terjadinya. Pengukuran kembali
diakui dalam penghasilan komprehensif lain tercermin segera sebagai pos terpisah pada penghasilan
komprehensif lain di ekuitas dan tidak akan direklas ke laba rugi. Biaya jasa lalu diakui dalam laba rugi pada
periode amandemen program. Bunga neto dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto pada awal periode
imbalan pasti dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Biaya imbalan pasti dikategorikan sebagai
berikut:
a) Biaya jasa (termasuk biaya jasa kini, biaya jasa lalu serta keuntungan dan kerugian kurtailmen dan
penyelesaian)
b) Beban atau pendapatan bunga neto
c) Pengukuran kembali
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-24-
Bank menyajikan dua komponen pertama dari biaya imbalan pasti di laba rugi, keuntungan dan kerugian
kurtailmen dicatat sebagai biaya jasa lalu.
Liabilitas imbalan pensiun yang diakui pada laporan posisi keuangan merupakan defisit atau surplus aktual
dalam program imbalan pasti Bank. Surplus yang dihasilkan dari perhitungan ini terbatas pada nilai kini
manfaat ekonomik yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana program dan pengurangan iuran
masa depan ke program.
Liabilitas untuk pesangon diakui pada lebih awal ketika entitas tidak dapat lagi menarik tawaran imbalan
tersebut dan ketika entitas mengakui biaya restrukturisasi terkait.
Imbalan kerja jangka panjang lainnya
Bank memberikan penghargaan masa kerja kepada karyawan yang memenuhi persyaratan.
Perhitungan imbalan kerja jangka panjang lainnya ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit
Credit. Jumlah diakui sebagai provisi untuk imbalan kerja jangka panjang lainnya di laporan posisi keuangan
adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti.
dd. Pajak Penghasilan
Pajak saat terutang berdasarkan laba kena pajak untuk satu tahun. Laba kena pajak berbeda dari laba
sebelum pajak seperti yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain karena pos
pendapatan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan pada tahun berbeda dan pos-pos yang tidak
pernah dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung
berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam laporan
keuangan dengan dasar pengenaan pajak yang digunakan dalam perhitungan laba kena pajak. Liabilitas pajak
tangguhan umumnya diakui untuk seluruh perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan umumnya
diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar bahwa laba
kena pajak akan tersedia sehingga peredaan temporer dapat dimanfaatkan. Aset dan liabilitas pajak
tangguhan tidak diakui jika perbedaan temporer timbul dari pengakuan awal (bukan kombinasi bisnis) dari
aset dan liabilitas suatu transaksi yang tidak mempengaruhi laba kena pajak atau laba akuntansi. Selain itu,
liabilitas pajak tangguhan tidak diakui jika perbedaan temporer timbul dari pengakuan awal goodwill.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku
dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak)
yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara
Bank ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat
aset dan liabilitasnya.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-25-
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah
tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk
mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba rugi, kecuali sepanjang
pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba rugi (baik dalam
pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di
luar laba rugi atau yang timbul dari akuntansi awal atau kombinasi bisnis. Dalam kasus kombinasi bisnis,
pengaruh pajak termasuk dalam akuntansi kombinasi bisnis.
ee. Laba (Rugi) per Saham
Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih yang diatribusikan kepada pemilik
entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode yang bersangkutan.
Laba (rugi) per saham dilusian dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih yang diatribusikan kepada pemilik
entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari
semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
ff. Segmen Operasi
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Bank yang secara
regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan
menilai kinerja segmen operasi.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
a) Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban
(termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
b) Yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat
keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
c) Dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan
penilaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk.
3. PERTIMBANGAN KRITISI AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Bank, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan untuk
membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari
sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang
dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam
periode yang estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode tersebut, atau pada periode
revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi periode saat ini dan masa depan.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-26-
Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi
Di bawah ini adalah pertimbangan kritisi, selain dari estimasi yang telah diatur, dimana manajemen telah
membuat suatu proses penerapan kebijakan akuntansi Bank dan memiliki pengaruh paling signifikan terhadap
jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.
Aset Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
Klasifikasi atas aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo memerlukan pertimbangan yang signifikan. Dalam
membuat pertimbangan tersebut, Bank mengevaluasi tujuan dan kemampuan untuk memiliki suatu investasi
hingga jatuh tempo. Jika Bank tidak dapat menjaga investasinya hingga jatuh tempo selain dalam kondisi
tertentu - contohnya, menjual sekuritas dengan nilai tidak signifikan pada waktu yang mendekati jatuh tempo -
hal ini mengharuskan reklasifikasi seluruh portofolio menjadi investasi tersedia untuk dijual. Investasi tersebut
selanjutnya akan diukur pada nilai wajar dan bukan pada biaya perolehan diamortisasi.Jumlah tercatat atas
sekuritas dimiliki hingga jatuh tempo diuangkapkan dalam Catatan 8.
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode
pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat
aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini.
Rugi penurunan nilai aset keuangan
Bank menilai penurunan nilai aset keuangan pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi
penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti obyektif
bahwa kerugian telah terjadi. Suatu aset keuangan dinyatakan mengalami penurunan nilai bila ada bukti
obyektif terjadinya peristiwa yang berdampak pada estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti tersebut
meliputi data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa yang merugikan dalam
status pembayaran debitur atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kelalaian
membayar piutang.
Cadangan kerugian penurunan nilai akan dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi dalam
portofolio aset keuangan. Manajemen menggunakan perkiraan berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk
aset dengan karakteristik risiko kredit dan bukti obyektif adanya penurunan nilai yang serupa dengan yang ada
dalam portofolio pada saat penjadwalan arus kas masa depan.
Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus
kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan
kerugian aktualnya.
Bank melakukan penilaian terhadap penurunan nilai dalam dua cara, yaitu:
a. Individual, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang melebihi ambang batas (threshold) tertentu dan aset
keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai yang telah teridentifikasi secara terpisah pada
tanggal laporan posisi keuangan. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini
dari estimasi terbaik atas arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari
aset keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas utang dan fleksibilitas
keuangan debitur, kualitas pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus kas, industri di mana debitur
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-27-
beroperasi dan nilai realisasi agunan. Estimasi jumlah dan waktu pemulihan masa depan akan membutuhkan
banyak pertimbangan. Jumlah penerimaan tergantung pada kinerja debitur pada masa mendatang dan nilai
agunan, keduanya akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di masa depan, di samping itu agunan mungkin
tidak mudah dijual. Nilai aktual arus kas masa depan dan tanggal penerimaan mungkin berbeda dari estimasi
tersebut dan akibatnya kerugian aktual yang terjadi mungkin berbeda dengan yang diakui dalam laporan
keuangan.
b. Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang tidak melebihi ambang batas (threshold) tertentu, tidak
memiliki bukti obyektif penurunan nilai dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai,
namun belum diidentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Pembentukan kerugian
penurunan nilai dilakukan secara kolektif dengan antara lain memperhitungkan jumlah dan lamanya
tunggakan, agunan dan pengalaman kerugian masa lalu. Faktor paling penting dalam pembentukan cadangan
adalah probability of default dan loss given default. Kualitas aset keuangan pada masa mendatang
dipengaruhi oleh ketidakpastian yang dapat menyebabkan kerugian aktual aset keuangan dapat berbeda
secara material dari cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk. Ketidakpastian ini termasuk
lingkungan ekonomi, suku bunga dan pengaruhnya terhadap pembelanjaan debitur, tingkat pengangguran dan
perilaku pembayaran.
Manfaat Karyawan
Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris
dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat
kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Bank diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang
dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang.
Walaupun asumsi Bank dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau
perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas
imbalan pasca kerja Bank.
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap
Masa manfaat setiap aset tetap Bank ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset tersebut.
Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat
setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya
karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun
terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh
perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang
disebutkan di atas.
Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan
nilai tercatat aset tersebut.
Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 13.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-28-
4. KAS
Saldo Kas terdiri atas :
30-Sep-18 31-Des-17
Rupiah 134.027 119.530
Dollar Amerika Serikat 3.370 1.809
Dollar Singapura 2.437 430
Jumlah 139.834 121.769
Saldo kas termasuk uang pada mesin ATM (Automated Teller Machines) sejumlah Rp 11.315 dan
Rp 16.827 masing-masing pada tanggal 30 September 2018 dan 31 Desember 2017.
5. GIRO PADA BANK INDONESIA
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Rupiah 506.711 87% 523.792 87%
Dollar Amerika Serikat 77.493 13% 80.048 13%
584.204 100% 603.840 100%
30-Sep-18 31-Des-17
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 dan
perubahannya PBI No. 17/21/PBI/2015 tanggal 26 November 2015, PBI No. 18/3/PBI/2016 tanggal
10 Maret 2016, PBI No. 18/14/PBI/2016 tanggal 18 Agustus 2016 dan PBI No. 19/6/PBI/2017 tanggal
18 April 2017 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum bagi Bank Umum konvensional dalam Rupiah dan Valuta
Asing, setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan
likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer ditetapkan sebesar rata-rata
6,5% dan secara harian sebesar 5% dan GWM Sekunder ditetapkan sebesar 4% serta GWM Loan to Funding Ratio
(LFR) sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih
antara LFR bank dan LFR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
(KPMM) bank dan KPMM Insentif. GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8%.
Pada tanggal 30 September 2018 dan 31 Desember 2017, rincian giro wajib minimum Bank adalah sebagai
berikut:
30-Sep-18 31-Dec-17
Rupiah
GWM Primer
Harian 6.62% 5.61%
Rata-rata 6.59% 6.86%
GWM Sekunder 9.22% 14.85%
Dollar Amerika Serikat
GWM Primer 8.31% 8.29%
Pada tanggal 30 September 2018 dan 31 Desember 2017, Bank telah memenuhi GWM yang harus disediakan
sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
6. GIRO PADA BANK LAIN
Rincian giro pada bank lain berdasarkan pihak dimana Bank menempatkan dananya dan jenis mata uang adalah
sebagai berikut :
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-29-
30-Sep-18 31-Des-17
Rp Juta Rp Juta
Pihak ketiga
Rupiah
Bank Central Asia 46.064 26.875
Bank Mandiri 45 46
Bank Maybank Indonesia 44 4
Standard Chartered Bank 28 28
Bank CIMB Niaga 1 1
Sub jumlah 46.182 26.954
Dollar Amerika Serikat
Standard Chartered Bank, New York 99.497 134.354
Bank Mandiri, Jakarta 27.116 8.731
Bank Central Asia, Jakarta 9.847 13.207
Standard Chartered Bank, Jakarta 2 2
Sub jumlah 136.462 156.294
Dollar Singapura
United Overseas Bank Ltd., Singapura 538 4.203
Euro
Standard Chartered Bank, Frankurt 778 1.454
Dollar Australia
Commonwealth Bank, Sydney 1.370 781
Dollar Hongkong
Standard Chartered Bank, Hongkong 1.170 1.228
Yen Jepang
Standard Chartered Bank, Tokyo - 1.512
Renmimbi
Bank ICBC Indonesia 1.366 138
Jumlah Giro pada Bank Lain 187.866 192.564
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun :
30-Sep-18 31-Des-17
Rupiah 0,06% 0,07%
Valuta Asing 0,01% 0,01%
Pada tanggal 30 September 2018 dan 31 Desember 2017, tidak terdapat giro pada bank lain yang dijadikan
agunan oleh Bank.
Tidak terdapat cadangan kerugian penurunan nilai yang diakui karena manajemen berpendapat bahwa seluruh
giro pada bank lain dapat ditagih.
7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-30-
Jangka waktu Tingkat bunga
efektif rata-rata
per tahun
Jumlah Jangka waktu
Tingkat bunga
efektif rata-rata
per tahun
Jumlah
Pihak ketiga
Rupiah
Sertifikat Deposito Bank Indonesia - 0,00% - 182 - 364 hari 5,67% 492.216
Fasililtas Simpanan Bank Indonesia 3 hari 5,00% 25.000 3 hari 3,91% 159.984
Call money 3 hari 5,65% 70.000 14 - 15 hari 4,37% 150.000
Sertifikat Deposito 274 hari 7,55% 34.365 370 hari 7,36% 44.322
Sub jumlah 129.365 846.522
Valas
Term deposit Bank Indonesia 3 hari 2,11% 342.758 4 hari 1,01% 271.350
Sub jumlah 342.758 271.350
Jumlah Penempatan pada
Bank Indonesia dan Bank Lain 472.123 1.117.872
30-Sep-18 31-Des-17
Rincian penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan pihak dimana Bank menempatkan dananya
adalah sebagai berikut:
30-Sep-18 31-Des-17
Pihak ketiga
Rupiah
Bank Indonesia 25,000 652,200
Bank Negara Indonesia 34,365 44,322
Bank Capital Indonesia 50,000 -
Bank Dinar 20,000 -
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia - 100,000
Bank BJB - 50,000 Sub jumlah 129,365 846,522
Valuta AsingBank Indonesia 342,758 271,350 Sub jumlah 342,758 271,350
Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain 472,123 1,117,872
Penempatan pada bank lain pada tanggal 30 September 2018 dan 31 Desember 2017 ditempatkan pada pihak
ketiga dan dikelompokkan sebagai lancar.
Tidak terdapat cadangan kerugian penurunan nilai yang diakui karena manajemen berpendapat bahwa seluruh
penempatan pada bank lain dapat ditagih.
8. EFEK-EFEK
Berdasarkan jenis dan tujuan investasi, efek-efek adalah sebagai berikut:
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-31-
30-Sep-18 31-Des-17Rp Juta Rp Juta
Dimiliki hingga jatuh tempoObligasi Pemerintah Indonesia 476.251 476.251-
Tersedia untuk dijualObligasi Pemerintah Indonesia 207.655 306.005 Obligasi lainnya 166.004 102.799Reksadana - 81.336
Jumlah efek tersedia untuk dijual 373.659 490.140
DiperdagangkanObligasi Pemerintah Indonesia 95.339 124.725 Obligasi lainnya 66.707 10.021
Jumlah efek diperdagangkan 162.046 134.746
Jumlah Efek-Efek 1.011.956 1.101.137
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun untuk efek-efek adalah sebagai berikut :
30-Sep-18 31-Des-17
Rupiah
Obligasi Pemerintah Indonesia 6,96% 6,38%
Obligasi lainnya 7,97% 8,12%
Valas
Obligasi lainnya 9,00% 0,00%
Jangka waktu efek sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
30-Sep-18 31-Des-17
RupiahObligasi Pemerintah Indonesia 36 bulan - 31 tahun 8 bulan - 28 tahun
Obligasi lainnya 36 - 85 bulan 26 - 61 bulan
Dollar Amerika Serikat
Obligasi lainnya 35 bulan -
Rincian efek-efek berdasarkan penerbit dan peringkat obligasi berdasarkan beberapa perusahaan pemeringkat
pada tanggal 30 September 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-32-
Rp Juta Peringkat Rp Juta Peringkat
RupiahObligasi
Pemerintah Republik Indonesia 779.245 idBBB- 906.981 idBBB
Perusahaan Lainnya
PT Pegadaian Persero 76.237 idAAA - -
PT Sarana Multigriya Finance 48.450 idAA+ 10.021 idAAA
Lembaga pembiayaan ekspor indonesia 47.775 idAAA - -
PT Pembangunan Perumahan Persero Tbk 20.024 idA+ - -
Medco Energi Internasional 20.700 idA+ - -
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk 10.000 idB- - -
PT AKR Corporindo 2.010 idAA- - -
PT Surya Artha Nusantara 1.010 idAA- 1.020 idAA-
PT Pupuk Indonesia - - 50.114 idAAA
PT Hutama Karya - - 45.665 idAAA
PT Aneka Tambang - - 6.000 idBBB+
Reksadana
Danareksa Seruni Pasar Uang II - 81.336
Jumlah Efek-efek Rupiah 1.005.451 1.101.137
Dollar Amerika Serikat
Perusahaan Lainnya
MNC Investama 6.505 Caa1 -
Jumlah Efek-efek Valas 6.505 -
Jumlah Efek-efek 1.011.956 1.101.137
31-Des-1730-Sep-18
Efek-efek telah diperingkat oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan Fitch Rating Indonesia.
Pada tanggal 30 September 2018 dan 31 Desember 2017, tidak terdapat efek-efek yang dijadikan agunan oleh
Bank.
9. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF
Bank melakukan transaksi derivatif dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing (forward) dan
swap untuk tujuan trading.
Transaksi swap terdiri dari kontrak swap mata uang asing. Transaksi tersebut merupakan komitmen untuk
melunasi liabilitas dalam mata uang asing dengan kurs yang ditentukan terlebih dahulu.
Risiko pasar dari transaksi derivatif timbul sebagai akibat dari adanya perubahan nilai potensial fluktuasi kurs
mata uang, sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak dapat memenuhi liabilitasnya kepada Bank.
Jangka waktu dari pembelian dan penjualan berjangka valuta asing pada tanggal 30 September 2018 dan
31 Desember 2017 masing masing berkisar antara 5 sampai 31 hari dan 5 sampai 363 hari.
Rincian tagihan dan liabilitas derivatif pada tanggal 30 September 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebagai
berikut:
Tagihan Liabilitas Tagihan Liabilitas
Forward - - - 53
Spot 21 29 20 42
21 29 20 95
31-Des-1730-Sep-18
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-33-
Tagihan derivatif pada tanggal 30 September 2018 dan 31 Desember 2017 merupakan transaksi pada pihak
ketiga dan dikelompokkan sebagai lancar.
10. KREDIT YANG DIBERIKAN
Kredit memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Bank terpapar resiko suku bunga atas nilai
wajar (fair value interest rate risk) dan resiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk)
a. Kredit yang diberikan menurut jenisnya adalah sebagai berikut :
Berelasi Pihak Ketiga Jumlah Berelasi Pihak Ketiga Jumlah
Rupiah
Modal Kerja 102.208 2.650.136 2.752.344 62.859 2.627.836 2.690.695
Konsumsi 24.705 2.248.899 2.273.604 25.044 2.880.557 2.905.601
Investasi - 1.080.854 1.080.854 - 1.185.460 1.185.460
Pinjaman Sindikasi - 1.109.230 1.109.230 - - -
Pinjaman Karyawan 6.336 23.658 29.994 10.562 30.236 40.798
Jumlah 133.249 7.112.777 7.246.026 98.465 6.724.089 6.822.554
Valuta Asing
Modal Kerja - 241.115 241.115 - 239.800 239.800
Investasi - 37.156 37.156 - 52.568 52.568
Jumlah - 278.271 278.271 - 292.368 292.368
Jumlah Kredit 133.249 7.391.048 7.524.297 98.465 7.016.457 7.114.922
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai (200.058) (331.116)
Kredit Bersih 7.324.239 6.783.806
Hubungan Hubungan
31-Des-1730-Sep-18
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penurunan nilai untuk kredit yang diberikan pada tanggal
30 September 2018 dan 31 Desember 2017 telah memadai.
b. Kredit yang diberikan berdasarkan sektor ekonomi adalah sebagai berikut :
30-Sep-18 31-Des-17
Rp Juta Rp Juta
Rupiah
Rumah Tangga 2.653.626 2.513.788
Jasa-jasa dunia usaha 2.158.988 2.326.275
Perindustrian 621.207 611.105
Perdagangan, restoran dan hotel 510.935 652.467
Konstruksi 210.638 214.360
Angkutan, gudang dan komunikasi 185.760 63.476
Jasa sosial/masyarakat 45.191 13.066
Pertambangan 41.126 5.436
Pertanian dan perhutanan 5.799 2.693
Listrik, gas dan air - 893
Lainnya 812.756 418.995
Jumlah - Rupiah 7.246.026 6.822.554
Valuta asing
Perindustrian 218.466 236.565
Angkutan, gudang dan komunikasi 59.015 55.084
Listrik, gas dan air 790 719
Jumlah - Valuta asing 278.271 292.368
Jumlah 7.524.297 7.114.922
Cadangan kerugian penurunan nilai (200.058) (331.116)
Jumlah Kredit - Bersih 7.324.239 6.783.806
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-34-
Sektor ekonomi lain-lain terdiri dari perikanan, pertambangan, penyediaan akomodasi, transportasi dan
perantara keuangan
c. Kredit yang diberikan berdasarkan penilaian internal bank sebagai berikut :
30-Sep-18 31-Des-17
Rp Juta Rp Juta
Kredit yang dinilai secara individual
Baki debet 436.781 520.807
Cadangan kerugian penurunan
nilai (156.869) (297.234)
Jumlah 279.912 223.573
Kredit yang dinilai secara kolektif
Baki debet 7.087.516 6.594.115
Cadangan kerugian penurunan
nilai (43.189) (33.882)
Jumlah 7.044.327 6.560.233
Jumlah Kredit - Bersih 7.324.239 6.783.806
d. Kredit yang diberikan berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut :
Jangka waktu pinjaman diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman dalam perjanjian kredit adalah
sebagai berikut:
Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah
≤ 1 tahun 1.934.222 114.387 2.048.609 1.278.213 211.428 1.489.641
1-2 tahun 244.731 790 245.521 655.773 719 656.492
2-5 tahun 2.732.378 61 2.732.439 2.097.637 28.483 2.126.120
> 5 tahun 2.334.695 163.033 2.497.728 2.790.932 51.737 2.842.669
Jumlah Kredit 7.246.026 278.271 7.524.297 6.822.555 292.367 7.114.922
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai (200.058) (331.116)
Kredit Bersih 7.324.239 6.783.806
31-Des-1730-Sep-18
e. Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun :
30-Sep-18 31-Des-17
Rupiah
Investasi 18,02% 18,19%
Modal Kerja 13,85% 13,73%
Konsumsi 13,27% 13,22%
Kartu kredit 26,84% 30,25%
Pinjaman sindikasi 12,34% 12,61%
Dollar Amerika
Investasi 6,94% 7,39%
Modal Kerja 6,86% 7,07%
f. Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank merupakan kredit untuk membeli rumah, kendaraan dan
keperluan lainnya dengan jangka waktu 1 (satu) sampai 20 (dua puluh) tahun dan dibayar kembali melalui
pemotongan gaji setiap bulan.
g. Kredit kepada pihak berelasi kecuali kredit yang diberikan kepada karyawan diberikan dengan persyaratan
dan kondisi yang sama dengan kredit yang diberikan kepada pihak ketiga.
h. Rasio kredit usaha mikro dan kecil terhadap kredit yang diberikan adalah sebesar 2,74% dan 5,88% masing-
masing pada tanggal 30 September 2018 dan 31 Desember 2017.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-35-
i. Pada tanggal 30 September 2018 dan 31 Desember 2017, rincian kredit yang direstrukturisasi menurut jenis
pinjaman sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
30-Sep-18 31-Des-17
Rupiah
Kredit modal kerja 227.102 250.716
Kredit investasi 214.105 82.101
Kredit konsumsi 4.657 2.624
Jumlah - rupiah 445.864 335.441
Valuta asing
Kredit modal kerja 126.666 26.067
Jumlah - valuta asing 126.666 26.067
Jumlah kredit 572.530 361.508
j. Berikut ini adalah saldo kredit pada tanggal 30 September 2018 dan 31 Desember 2017 berdasarkan klasifikasi
kolektibilitas:
Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah
Lancar 6.133.823 111.730 6.245.553 5.805.955 148.057 5.954.012
Dalam Perhatian Khusus 727.316 98.828 826.144 563.655 82.663 646.318
Kurang Lancar 42.185 - 42.185 90.968 - 90.968
Diragukan 61.781 - 61.781 110.573 - 110.573
Macet 280.921 67.713 348.634 251.404 61.647 313.051
7.246.026 278.271 7.524.297 6.822.555 292.367 7.114.922
Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai (200.058) (331.116)
Kredit Bersih 7.324.239 6.783.806
31-Des-1730-Sep-18
k. Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal
30 September 2018 tidak terdapat kredit yang tidak memenuhi ketentuan BMPK.
l. Pada tanggal 30 September 2018 dan 31 Desember 2017, rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi
adalah sebagai berikut:
Kredit
bermasalah
Penyisihan
penurunan nilai
Kredit
bermasalah
Penyisihan
penurunan nilai
Rupiah
Rumah tangga 122.015 33.185 107.488 42.618
Konstruksi 60.218 51.844 75.334 69.864
Perdagangan, restoran dan hotel 44.816 19.825 111.390 84.268
Jasa-jasa dunia usaha 84.333 28.720 74.963 73.494
Perindustrian 22.927 5.951 52.738 23.249
Jasa sosial/masyarakat 4.482 616 4.565 708
Pertanian dan perhutanan 1.787 596 1.805 588
Transportasi, gudang dan komunikasi 19.203 2.407 4.855 2.504
Lainnya 25.106 14.173 19.807 10.366
Sub Jumlah 384.887 157.317 452.945 307.659
Valas
Perindustrian 66.923 6.361 60.928 5.791
Listrik, gas dan air 790 790 719 719
Sub Jumlah 67.713 7.151 61.647 6.510
Jumlah 452.600 164.468 514.592 314.169
31-Des-1730-Sep-18
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-36-
m. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut :
Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah
Saldo awal tahun 324.576 6.540 331.116 52.008 513 52.521
Penyisihan (pemulihan)
tahun berjalan (Catatan 32)
Individual (107.537) 641 (106.896) 757.066 17.208 774.274
Kolektif 61.286 684 61.970 51.945 (39) 51.906
Penghapusan (86.805) - (86.805) (536.443) (11.161) (547.604)
Selisih Kurs - 673 673 - 19 19
Saldo Periode Berjalan 191.520 8.538 200.058 324.576 6.540 331.116
n. Rasio non-performing loan (NPL) yang dihitung berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa
Keuangan No. 43/SEOJK.03/2016 tanggal 28 September 2016 adalah sebagai berikut:
30-Sep-18 31-Des-17
Rasio NPL
NPL Gross 6,02% 7,23%
NPL Net 3,83% 2,82%
11. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI
a. Tagihan dan Liabilitas akseptasi berdasarkan mata uang
30-Sep-18 31-Des-17 30-Sep-18 31-Des-17
Bukan bank - Pihak ketiga
Mata uang asing - 1.522 - 1.522
Jumlah - 1.522 - 1.522
Liabilitas AkseptasiTagihan Akseptasi
Tagihan akseptasi pada tanggal 30 September 2018 dan 31 Desember 2017 dikelompokkan sebagai lancar.
b. Tagihan dan Liabilitas akseptasi berdasarkan jatuh tempo
30-Sep-18 31-Des-17 30-Sep-18 31-Des-17
Lebih dari 3 s/d 6 bulan - 1.522 - 1.522
Jumlah - 1.522 - 1.522
Liabilitas AkseptasiTagihan Akseptasi
12. BIAYA DIBAYAR DIMUKA
30-Sep-18 31-Des-17
Akuisisi kartu kredit 132.616 104.350
Sewa dibayar dimuka 29.230 34.010
Beban promosi dibayar dimuka 3.212 1.086
Pemeliharaan 6.886 7.372
Lainnya 11.229 4.150
183.173 150.968
Biaya dibayar dimuka lainnya terdiri atas biaya right issue, biaya personalia dan premi LPS.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-37-
13. ASET TETAP
Aset tetap terdiri dari :
Aset tetap 01-Jan-18 30-Sep-18
Biaya Perolehan Penambahan Pengurangan Reklasifikasi
Bangunan dan
prasarana kantor 75.092 791 4.082 - 71.801
Kendaraan bermotor 2.814 499 760 - 2.553
Perabotan Kantor 17.722 10 849 - 16.883
Peralatan Kantor 19.382 706 1.196 - 18.892
Perangkat Keras Komputer 36.107 3.507 1.606 - 38.008
Aset tetap dalam
penyelesaian 45 - - - 45
Jumlah 151.162 5.513 8.493 - 148.182
Akumulasi penyusutan :
Bangunan dan prasarana
kantor 48.420 5.776 3.817 - 50.379
Kendaraan Bermotor 1.782 349 522 - 1.609
Perabotan Kantor 10.336 1.733 849 - 11.220
Peralatan Kantor 11.905 1.647 1.192 - 12.360
Perangkat Keras Komputer 23.606 3.143 1.603 - 25.146
Jumlah 96.049 12.648 7.983 - 100.714
Nilai Aset Tetap 55.113 47.468
Aset tetap 01-Jan-17 31-Des-17
Biaya Perolehan Penambahan Pengurangan Reklasifikasi
Bangunan dan
prasarana kantor 73.443 3.997 3.823 1.475 75.092
Kendaraan bermotor 3.322 - 508 - 2.814
Perabotan Kantor 17.576 1.474 1.414 86 17.722
Peralatan Kantor 17.338 3.167 1.264 141 19.382
Perangkat Keras Komputer 31.125 6.043 1.521 460 36.107
Aset tetap dalam
penyelesaian 700 1.507 - (2.162) 45
Jumlah 143.504 16.188 8.530 - 151.162
Akumulasi penyusutan :
Bangunan dan prasarana
kantor 44.901 7.301 3.782 - 48.420
Kendaraan Bermotor 1.797 493 508 - 1.782
Perabotan Kantor 9.578 2.161 1.403 - 10.336
Peralatan Kantor 11.384 1.773 1.252 - 11.905
Perangkat Keras Komputer 21.693 3.435 1.522 - 23.606
Jumlah 89.353 15.163 8.467 - 96.049
Nilai Aset Tetap 54.151 55.113
Rincian dan tingkat penyelesaian aset tetap dalam penyelesaian per 30 September 2018 adalah:
Renovasi ruangan kantor cabang melawai dengan tingkat penyelesaian sebesar 20% 45
Pada tanggal 30 September 2018, tidak terdapat proyek yang mengalami hambatan yang siginifikan dalam
penyelesainnya. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat semua aset tetap masih lebih rendah dari pada
nilai yang dapat dipulihkan, oleh karena itu tidak diperlukan penurunan nilai aset tetap.
Aset tetap dalam penyelesaian merupakan prasarana kantor dan peralatan kantor yang diperkirakan akan selesai
pada tahun 2018.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-38-
Aset tetap telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kecurian dan risiko lainnya kepada PT MNC Insurance
dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 105.847 juta dan Rp 101.400 juta masing – masing pada tanggal
30 September 2018 dan 31 Desember 2017. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup
untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
14. ASET PAJAK TANGGUHAN
Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Bank adalah sebagai berikut:
30-Sep-18 31-Des-17
Aset (liabilitas) pajak tangguhan
Cadangan kerugian penurunan nilai kredit 60.792 60.792
Liabilitas imbalan pasca kerja 13.339 13.339
Penyusutan aset tetap 2.847 2.847
Cadangan kerugian aset keuangan selain
kredit yang diberikan 5.794 5.794
Kerugian (keuntungan) yang belum direalisasi
atas perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual 6.837 (806)
Lainnya (31.632) 2.580
Rugi fiskal 192.296 192.296
250.273 276.842
15. ASET TAK BERWUJUD
Aset Tidak Berwujud 01-Jan-18 30-Sep-18
Biaya Perolehan Penambahan Pengurangan Reklasifikasi
Piranti Lunak Komputer 98.738 2.292 134 337 101.233
Aset Tidak berwujud
dalam penyelesaian 995 465 - (337) 1.123
Sub Jumlah 99.733 2.757 134 - 102.356
Akumulasi Amortisasi
Perangkat Lunak Komputer 75.163 5.117 134 - 80.146
Sub Jumlah 75.163 5.117 134 - 80.146
Jumlah Tercatat 24.570 22.210
Aset Tidak Berwujud 01-Jan-17 31-Des-17
Biaya Perolehan Penambahan Pengurangan Reklasifikasi
Piranti Lunak Komputer 85.106 8.681 46 4.997 98.738
Aset Tidak berwujud
dalam penyelesaian 3.274 2.718 - (4.997) 995
Sub Jumlah 88.380 11.399 46 - 99.733
Akumulasi Amortisasi
Perangkat Lunak Komputer 69.053 6.156 46 - 75.163
Sub Jumlah 69.053 6.156 46 - 75.163
Jumlah Tercatat 19.327 24.570
Rincian dan tingkat penyelesaian aset tidak berwujud dalam penyelesaian per 30 September 2018 adalah:
Project Peningkatan di sistem pembayaran dengan tingkat penyelesaian 27% 1.124
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-39-
16. ASET LAIN-LAIN
Aset lain-lain terdiri dari :
30-Sep-18 31-Des-17
Agunan yang diambil alih 207.774 129.323
Biaya yang ditangguhkan 53.285 46.843
Pendapatan yang masih akan diterima 68.028 46.830
Setoran Jaminan 36.658 35.135
Lainnya 129.975 41.113
Sub Jumlah 495.720 299.244
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Aset Non Keuangan (23.173) (23.173)
Jumlah 472.547 276.071
Agunan yang diambil alih untuk periode 30 September 2018 dan 31 Desember 2017 masing masing sebesar
Rp. 207.774 dan Rp. 129.323.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penurunan nilai untuk agunan yang diambil alih pada tanggal
30 September 2018 dan 31 Desember 2017 telah memadai.
17. LIABILITAS SEGERA
Liabilitas segera terdiri dari :
30-Sep-18 31-Des-17
Transaksi pembelian Surat Berharga Trading 39.356 -
Titipan dana kliring 5.482 5.882
Transfer dana dalam proses 3.527 3.517
Titipan nasabah 10.444 578
Titipan Pajak Bumi dan bangunan 243 243
Lain-lain 45.748 29.365
Jumlah 104.800 39.585
18. SIMPANAN
Simpanan terdiri dari :
Berelasi Ketiga Jumlah Berelasi Ketiga Jumlah
Giro 179.584 922.146 1.101.730 369.317 490.174 859.491
Tabungan 55.299 587.755 643.054 15.881 591.080 606.961
Deposito Berjangka 731.076 6.022.558 6.753.634 198.996 7.362.261 7.561.257
Jumlah 965.959 7.532.459 8.498.418 584.194 8.443.515 9.027.709
31-Des-1730-Sep-18
Hubungan Hubungan
30-Sep-18 31-Des-17
Simpanan
Giro 1.101.730 859.491
Tabungan 643.054 606.961
Deposito Berjangka 6.753.634 7.561.257
Jumlah 8.498.418 9.027.709
Beban bunga yang
masih harus dibayar (Catatan 23)
Deposito Berjangka 27.279 33.275
Jumlah 8.525.697 9.060.984
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-40-
a. Giro
Giro terdiri dari :
30-Sep-18 31-Des-17
Pihak berelasi
Rupiah 142.088 298.886
Dollar Amerika Serikat 37.467 70.409
Lainnya 29 22
Sub jumlah 179.584 369.317
Pihak ketiga
Rupiah 405.266 418.560
Dollar Amerika Serikat 511.644 64.967
Dollar Singapura 2.922 3.271
Euro 1.177 1.953
Lainnya 1.137 1.423
Sub jumlah 922.146 490.174
Jumlah 1.101.730 859.491
30-Sep-18 31-Des-17
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun adalah:
Rupiah 1,87% 2,74%
Valas 0,95% 0,88%
Jumlah giro yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 30 September 2018 dan
31 Desember 2017 masing-masing sebesar Rp 16.461 dan Rp 32.262.
b. Tabungan
Tabungan terdiri dari :
30-Sep-18 31-Des-17
Tabungan MNC 448.403 434.709
Tabungan MNC Bisnis 64.451 34.666
Tabungan MNC Junior 19.724 20.690
Tabungan Rencana MNC 14.204 19.685
Tabungan MNC Program Hadiah 6.571 9.799
Tabunganku 9.419 13.813
Tabungan MNC Bunga Khusus 2.026 1.936
Lainnya 78.256 71.663 Total Tabungan 643.054 606.961
30-Sep-18 31-Des-17
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun adalah:
Rupiah 1,20% 2,16%
Jumlah tabungan yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 30 September 2018 dan
31 Desember 2017 masing-masing sebesar Rp 168.074 dan Rp 141.342.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-41-
c. Deposito Berjangka
Deposito berjangka terdiri dari :
30-Sep-18 31-Des-17
Pihak berelasi
Rupiah 725.740 193.830
Dollar Amerika Serikat 5.336 5.166
Sub jumlah 731.076 198.996
Pihak ketiga
Rupiah 5.671.972 6.720.582
Dollar Amerika Serikat 348.506 639.301
Lainnya 2.080 2.378
Sub jumlah 6.022.558 7.362.261
Jumlah 6.753.634 7.561.257
30-Sep-18 31-Des-17
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun adalah:
Rupiah 6,48% 7,61%
Valuta asing 1,18% 2,24%
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan periode adalah sebagai berikut :
Rupiah Valas Jumlah Rupiah Valas Jumlah
1 bulan 3.352.212 250.651 3.602.863 2.796.711 518.491 3.315.202
3 bulan 2.209.366 93.018 2.302.384 2.734.297 71.936 2.806.233
6 bulan 551.620 8.067 559.687 766.853 34.998 801.851
12 bulan 284.497 4.187 288.684 616.424 21.420 637.844
Lebih dari 12 bulan 16 - 16 127 - 127
Jumlah 6.397.711 355.923 6.753.634 6.914.412 646.845 7.561.257
31-Des-1730-Sep-18
Jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 30 September 2018
dan 31 Desember 2017 masing-masing sebesar Rp 180.067 dan Rp 62.604.
19. SIMPANAN DARI BANK LAIN
Simpanan dari bank lain memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Bank terpapar risiko suku
bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate
risk).
Simpanan dari bank lain terdiri :
30-Sep-18 31-Des-17
Pihak ketiga
Call Money 265.000 -
Giro 193.321 120.208
Tabungan 59.194 51.999
Deposito Berjangka 28.840 25.050
Jumlah 546.355 197.257
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-42-
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun :
30-Sep-18 31-Des-17
Call Money 5,18% 5,36%
Giro 1,73% 2,04%
Tabungan 1,51% 2,40%
Deposito Berjangka 5,22% 4,92%
Nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi dari simpanan dari bank lain adalah sebagai berikut :
30-Sep-18 31-Des-17
Simpanan dari bank lain 546.355 197.257
Beban bunga yang masih harus dibayar
(Catatan 23) 329 6
Jumlah 546.684 197.263
Deposito Berjangka
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan periode adalah sebagai berikut:
30-Sep-18 31-Des-17
1 bulan 1.500 3.000
3 bulan 12.000 5.262
6 bulan 1.000 15.087
12 bulan 11.390 -
Lebih dari12 bulan 2.950 1.701
Jumlah 28.840 25.050
Call Money
Pada tanggal 30 September 2018 jangka waktu call money rupiah adalah 4 sampai dengan 7 hari.
20. PINJAMAN YANG DITERIMA – PIHAK KETIGA
Rincian pinjaman yang diterima – pihak ketiga pada tanggal 30 September 2018 dan 31 Desember 2018 adalah
sebagai berikut:
30-Sep-18 31-Des-17
Valuta Asing
Giro Bersaldo Negatif 6 -
Jumlah 6 -
21. UTANG PAJAK
Hutang pajak, terdiri dari:
30-Sep-18 31-Des-17
Pajak Penghasilan
Pasal 21 1.436 1.732
Pasal 23/26 122 238
Pasal 4 ayat 2 6.909 10.140
Pajak Pertambahan Nilai - Bersih 443 352
Jumlah 8.910 12.462
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-43-
22. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA
Bank menyelenggarakan program dana pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi
persyaratan. Iuran untuk program ini dihitung berdasarkan gaji kotor karyawan, sebesar 2% yang ditanggung oleh
karyawan dan antara 3,5% sampai 10% ditanggung oleh Bank. Program tersebut dikelola oleh DPLK Manulife
Indonesia. Bagian iuran ditanggung oleh Bank dibebankan langsung pada operasi pada saat terjadinya.
Bank memiliki kebijakan untuk menghitung dan mengakui selisih antara imbalan yang akan diterima karyawan
berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan yang berlaku dengan manfaat yang diperoleh dari program dana
pensiun iuran pasti di atas.
Sehubungan dengan kebijakan Bank dan sejalan dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (UU
Tenaga Kerja) tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, Bank melakukan
penyisihan untuk taksiran kewajiban manfaat karyawan sebesar kekurangan manfaat yang diperoleh dari
program dana pensiun iuran pasti, sebagaimana telah dijelaskan di atas, agar memenuhi manfaat minimum yang
dipersyaratkan untuk dibayarkan kepada karyawan sesuai dengan UU Tenaga kerja untuk dibayarkan kepada
karyawan.
Berdasarkan kebijakan Bank, umur pensiun normal adalah 55 tahun. Jumlah karyawan yang memenuhi
persyaratan manfaat diatas adalah 641 dan 821 karyawan masing masing pada tahun 30 September 2018 dan
31 Desember 2017.
Rincian liabilitas imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut :
30-Sep-18 31-Des-17
Saldo Awal Tahun 53.355 47.997
Beban Tahun Berjalan 2.735 14.554
Pembayaran Manfaat (11.474) (9.196)
Jumlah 44.616 53.355
23. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Beban yang masih harus dibayar terdiri dari :
30-Sep-18 31-Des-17
Bunga yang masih harus dibayar
Simpanan (catatan 18) 27.279 33.275
Simpanan dari Bank lain (catatan 19) 329 6
Sub Jumlah 27.608 33.281
Beban yang masih harus dibayar lainnya
Jasa Pihak Ketiga 16.063 12.803
Tunjangan karyawan 18.577 27.324
Sewa 3.950 2.537
Komunikasi 4.125 5.713
Promosi 3.581 12.295
Lainnya 16.007 16.925
Sub Jumlah 62.303 77.597
Jumlah 89.911 110.878
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-44-
24. LIABILITAS LAIN-LAIN
30-Sep-18 31-Des-17
Pendapatan diterima dimuka 6.252 6.319
Setoran jaminan 265 933
Lainnya 12.403 3.431
Jumlah 18.920 10.683
Pendapatan diterima di muka
Merupakan pendapatan diterima dimuka atas kredit yang diberikan dan pendapatan sewa atas agunan yang
diambil alih.
Setoran jaminan
Merupakan setoran jaminan yang diterima dari pelanggan untuk keperluan transaksi luar negeri, bank garansi dan
safe deposit box.
25. MODAL SAHAM
Berdasarkan laporan Biro Administrasi Efek, rincian pemegang saham Bank pada tanggal 30 September 2018 dan
31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Jumlah SahamPersentase
Kepemilikan
Jumlah Modal
Disetor
PT MNC Kapital Indonesia Tbk 9.309.678.241 42,73% 930.967
Marco Prince Corp 2.654.374.881 12,18% 265.437
Masyarakat (masing-masing
di bawah 5%) 9.821.000.496 45,09% 982.100
Jumlah 21.785.053.618 100,00% 2.178.504
30-Sep-18
Jumlah SahamPersentase
Kepemilikan
Jumlah Modal
Disetor
PT MNC Kapital Indonesia Tbk 8.809.678.241 41,43% 880.968
Marco Prince Corp 2.654.374.881 12,48% 265.437
Masyarakat (masing-masing
di bawah 5%) 9.797.420.225 46,09% 979.742
Jumlah 21.261.473.347 100,00% 2.126.147
31-Des-17
Modal ditempatkan dan disetor penuh adalah saham biasa yang memberikan hak satu suara per saham dan
berpartisipasi dalam dividen.
Perubahan jumlah saham beredar Bank adalah sebagai berikut :
Lembar
Saldo 01 Januari 2017 20.581.465.247
Pelaksanaan waran seri II 8.091
Pelaksanaan waran seri III 680.000.009
Saldo 31 Desember 2017 21.261.473.347
Pelaksanaan waran seri III 250.000.000
Penawaran Umum Terbatas VI 273.580.271
Saldo 30 September 2018 21.785.053.618
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-45-
26. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Agio saham merupakan kelebihan di atas nominal dari penjualan saham perdana, penawaran umum terbatas
(right issue) dan pelaksanaan waran dengan perincian sebagai berikut :
Saldo 01 Januari 2016 3.555
Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan
dengan penawaran terbatas IV kepada
masyarakat (2.835)
Saldo 31 Desember 2016 720
Pelaksanaan waran seri II 2
Saldo 31 Desember 2017 dan 30 September 2018 722
27. PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN
30-Sep-18 31-Des-17
Perubahan nilai wajar efek tersedia (20.509) 2.418
untuk dijual
Pengukuran kembali atas kewajiban 196 196
imbalan pasti
Jumlah laba (rugi) komprehensif lain (20.313) 2.614
28. PENDAPATAN BUNGA
30-Sep-18 30-Sep-17
Rupiah
Kredit yang diberikan 595.939 662.880
Efek-efek 45.294 61.006
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 22.730 30.982
Giro pada Bank lain - 8.805
Sub jumlah 663.963 763.673
Mata uang asing
Kredit yang diberikan 9.958 15.863
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 2.331 3.916
Efek-efek 268 2.903
Giro pada bank lain 31 520
Sub jumlah 12.588 23.202
Jumlah 676.551 786.875
30-Sep-18 30-Sep-17
Pendapatan bunga kredit dari pihak berelasi
Kredit 4.462 6.954
29. BEBAN BUNGA
30-Sep-18 30-Sep-17
Rupiah
Simpanan 371.832 450.933
Simpanan dari bank lain 14.479 15.025
Lainnya 6.345 12.388
Sub jumlah 392.656 478.346
Mata uang asing
Simpanan 8.651 15.793
Sub jumlah 8.651 15.793
Jumlah 401.307 494.139
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-46-
30. PROVISI DAN KOMISI SELAIN KREDIT - BERSIH
Provisi dan komisi selain kredit terdiri dari :
30-Sep-18 30-Sep-17
Kartu Kredit 21.946 14.142
Komisi ATM Bersama 6.694 4.981
Asuransi 1.749 3.066
Kiriman Uang 1.528 1.729
Lainnya Bersih 1.124 1.212
Jumlah 33.041 25.130
31. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
30-Sep-18 30-Sep-17
Pendapatan denda keterlambatan pembayaran kredit 22.795 15.572
Pendapatan administrasi 12.239 14.848
Lainnya 44.494 4.594
Jumlah 79.528 35.014
32. BEBAN (PEMULIHAN) KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN
30-Sep-18 30-Sep-17
Kredit yang diberikan (44.926) 102.752
Jumlah (44.926) 102.752
33. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
30-Sep-18 30-Sep-17
Data komunikasi dan sewa komputer 38.085 32.387
Keanggotaan kartu kredit 36.533 36.813
Biaya sewa gedung dan pemeliharaan 32.567 31.316
Penyusutan dan amortisasi 17.765 15.756
Transportasi dan sewa kendaraan 12.202 13.488
Keamanan 8.267 7.622
Outsourcing 7.416 3.221
Jasa tenaga ahli 5.567 3.418
Listrik dan air 5.417 4.966
Promosi dan iklan 4.966 15.864
Pemeliharaan dan perbaikan 3.652 2.885
Cetak dan alat tulis 2.517 3.287
Telepon, teleks dan fax 1.797 1.672
Administrasi bank 1.558 1.523
Pengiriman 1.035 1.000
Asuransi 790 727
Lainnya 2.998 8.417
Jumlah 183.132 184.362
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-47-
34. BEBAN TENAGA KERJA
30-Sep-18 30-Sep-17
Gaji 117.700 117.212
Tunjangan 42.120 34.725
Honorarium dan bonus 2.859 5.452
Beban pelatihan karyawan 6.337 6.866
Lainnya 1.696 2.562
Jumlah 170.712 166.817
Rincian gaji dan tunjangan atas kelompok direksi, dewan komisaris, komite audit dan pejabat eksekutif adalah
sebagai berikut:
Jumlah
Pejabat
Gaji dan
Tunjangan
Beban Manfaat
KaryawanJumlah
Dewan Komisaris 3 1.420 - 1.420
Direksi 5 9.809 - 9.809
Anggota Komite Audit 2 321 - 321
Pejabat Eksekutif 36 26.832 7.948 34.780
Jumlah 46 38.382 7.948 46.330
30-Sep-18
Jumlah
Pejabat
Gaji dan
Tunjangan
Beban Manfaat
KaryawanJumlah
Dewan Komisaris 3 1.650 - 1.650
Direksi 5 10.066 - 10.066
Anggota Komite Audit 4 700 - 700
Pejabat Eksekutif 37 28.636 5.355 33.991
Jumlah 49 41.052 5.355 46.407
30-Sep-17
35. PENJELASAN PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL
30-Sep-18 30-Sep-17
Keuntungan penjualan dan penghapusan aset tetap 332 16.213
Kerugian penjualan AYDA (105) (62)
Hasil sewa dan Lainnya (944) (1.467)
Jumlah (717) 14.684
36. LABA PER SAHAM
Laba per saham terdiri dari :
30-Sep-18 30-Sep-17
Laba (rugi) bersih selama periode berjalan 101.971 (70.863)
Rata-rata tertimbang saham biasa 21.455 18.383
Laba (rugi) bersih per saham biasa 4,75 (3,85)
37. SIFAT, TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
Sifat Berelasi
a) PT MNC Investama adalah entitas induk terakhir Bank
b) PT MNC Kapital Indonesia merupakan pemegang saham Bank
c) Pihak berelasi yang pemegang saham utamanya sama dengan Bank:
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-48-
- PT MNC Asset Management
- PT MNC Finance
- PT MNC Sekuritas
- PT MNC Life Assurance
- PT MNC Asuransi Indonesia
- PT MNC Guna Usaha Indonesia
- PT Medan Nusantara Propertindo
- PT Riau Nusantara Propertindo
- PT Bandung Nusantara Propertindo
- PT Semarang Nusantara Propertindo
- PT Makasar Nusantara Propertindo
- PT Jakarta Nusantara Propertindo
- PT Surabaya Nusantara Propertindo
- PT Palembang Nusantara Propertindo
- PT Yogyakarta Nusantara Propertindo
d) Pihak berelasi yang merupakan entitas dalam grup yang sama :
- Innoform Media Pte Ltd
- MNC International Ltd
- MNC Lisensi Internasional
- MNC Televisi Network
- MNC Land Bali
- PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia
- PT Flash Mobile
- PT GLD Property
- PT Global Informasi Bermutu
- PT Global Jasa Sejahtera
- PT Infokom Elektrindo
- PT Linktone Indonesia
- PT Media Nusantara Citra
- PT Media Nusantara Informasi
- PT Mediate Indonesia
- PT MNC Energi
- PT MNC GS Home Shopping
- PT MNC Infotainment Indonesia
- PT MNC Kabel Mediacom
- PT MNC Land
- PT MNC Pictures
- PT MNC Sky Vision Tbk
- PT MNC Studios International
- PT Nuansacipta Coal Investment
- PT Nusadua Graha International
- PT Putra Muba Coal
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-49-
- PT Rajawali Citra Televisi Indonesia
- PT Star Media Nusantara
Transaksi Berelasi
Dalam kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi
transaksi tersebut meliputi antara lain:
1. Pemberian kredit dan penerimaan bunga.
2. Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi dalam bentuk simpanan dan pembayaran bunga.
3. Pembelian kendaraan bermotor kepada PT. MNC Finance
4. Bank menyewa ruang kantor dari PT MNC Land dan PT GLD Property.
5. Aset tetap Bank, cash-in safe dan kesehatan diasuransikan pada PT MNC Asuransi Indonesia dan PT MNC Life
Assurance.
6. Bank melakukan kegiatan promosi menggunakan jasa PT MNC Pictures, PT Mediate Indonesia dan PT Media
Nusantara Citra.
Persentase Kredit yang diberikan dari pihak berelasi terhadap jumlah aset adalah sebagai berikut:
30-Sep-18 Persentase 31-Des-17 Persentase
Kredit yang diberikan
Modal kerja 102.209 0,96% 62.859 0,59%
Konsumsi 24.705 0,23% 25.045 0,23%
Pinjaman karyawan 6.335 0,06% 10.561 0,10%
133.249 1,25% 98.465 0,92%
Persentase simpanan dari pihak berelasi terhadap jumlah liabilitas adalah sebagai berikut:
30-Sep-18 Persentase 31-Des-17 Persentase
Simpanan
Giro 179.584 1,93% 369.318 3,91%
Tabungan 55.299 0,59% 15.881 0,17%
Deposito 731.076 7,85% 198.995 2,10%
965.959 10,37% 584.194 6,18%
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-50-
38. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
30-Sep-18 31-Des-17
Tagihan Komitmen
Pembelian berjangka valuta asing 102.833 181.731
Liabilitas Komitmen
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan (210.032) (420.381)
L/C yang irrevocable dan masih berjalan dalam rangka
ekspor dan impor - (1.333)
Penjualan tunai valuta asing yang belum diselesaikan (102.851) (181.795)
Jumlah Liabilitas Komitmen (312.883) (603.509)
Jumlah Liabilitas Komitmen - Bersih (210.050) (421.778)
Tagihan kontinjensi
Bank garansi - 8.141
Pendapatan bunga dalam penyelesaian 120.025 122.308
Jumlah Tagihan Kontinjensi 120.025 130.449
Liabilitas Kontijensi
Bank garansi (59.028) (11.533)
Stand-by L/C - (8.141)
Jumlah Liabilitas Kontinjensi (59.028) (19.674)
Jumlah Tagihan Kontinjensi - Bersih 60.997 110.775
Lainnya
Kredit hapus buku 1.053.762 992.388
39. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
Posisi aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah sebagai berikut :
30-Sep-18 31-Des-17
Aset
Kas 5.807 2.239
Giro pada Bank Indonesia 77.493 80.048
Giro pada Bank Lain 141.684 165.610
Penempatan pada Bank Indonesia
dan Bank Lain 342.758 271.350
Efek- efek 6.505 -
Kredit 278.271 292.368
Tagihan akseptasi - 1.522
Aset lain-lain 25.468 22.260
Jumlah 877.986 835.397
Cadangan kerugian penurunan nilai (8.538) (6.540)
Jumlah Aset 869.448 828.857
Liabilitas
Liabilitas Segera 1.496 798
Simpanan 910.298 788.890
Liabilias Akseptasi - 1.522
Liabilitas Lain - lain 3.066 2.390
Jumlah Liabilitas 914.860 793.600
Rincian aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal 30 September 2018 adalah sebagai
berikut :
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-51-
Mata uang asing
dalam nilai penuh
Ekuivalen dalam
Rupiah
Aset
Kas USD 226.112 3.370
SGD 223.630 2.437
Giro pada Bank Indonesia USD 5.200.000 77.493
Giro pada Bank Lain USD 9.156.990 136.462
CNY 630.755 1.366
HKD 614.115 1.170
AUD 127.338 1.370
SGD 49.374 538
EUR 44.924 778
Penempatan pada Bank Indonesia
dan Bank Lain USD 23.000.000 342.758
Efek-efek USD 436.480 6.505
Kredit USD 18.672.789 278.271
Aset lain-lain USD 1.708.942 25.468
SGD 43 -
Cadangan kerugian penurunan nilai USD (572.904) (8.538)
Jumlah Aset 869.448
Liabilitas
Liabilitas Segera USD 100.189 1.493
JPY 2.000 0
SGD 175 2 EUR 60 1
Simpanan
Pihak Berelasi USD 2.872.210 42.803
SGD 2.059 22
AUD 520 6
EUR 85 1
Pihak Ketiga USD 57.718.500 860.150
JPY 1.988.449 261
SGD 458.934 5.002
AUD 81.403 876
EUR 67.971 1.177
Liabilitas Lain - lain USD 204.224 3.043
JPY 60.000 8
HKD 1.400 3
SGD 538 6
AUD 433 5
EUR 72 1
Jumlah Liabilitas 914.860
Jumlah Aset - Bersih (45.412)
40. INFORMASI SEGMEN
a. Segmen Operasi
Sejak 1 Januari 2011, Bank telah menyajikan segmen operasi berdasarkan PSAK no. 5 (Revisi 2009) "Segmen
Operasi" segmen operasi dilaporkan sesuai dengan laporan internal bank yang disiapkan untuk mengambil
keputusan operasional yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya ke segmen tertentu dan
penilaian atas performanya.
Untuk kepentingan manajemen, Bank diorganisasikan kedalam empat segmen operasi berdasarkan produk dan
jasa sebagai berikut:
Segmen Bisnis Perbankan
Segmen Konsumer
Segmen treasury
Segmen Lain Lain
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-52-
Business
Banking
Consumer
BankingTreasury Lain-lain Jumlah
Pendapatan
Pendapatan bunga 389.472 225.305 56.276 33.047 704.100
Pendapatan operasional lainnya 33.312 13.145 7.896 133.692 188.045
Jumlah 422.784 238.450 64.172 166.739 892.145
Beban
Beban bunga (211.772) (177.341) (10.712) (13.909) (413.734)
Beban operasional (36.863) (6.316) - (298.333) (341.512)
Jumlah (248.635) (183.657) (10.712) (312.242) (755.246)
Beban Non Operasional (717) (717)
Laba (Rugi)
sebelum Pajak 174.149 54.793 53.460 (146.220) 136.182
101.971
Jumlah laba komprehensif 79.044
INFORMASI LAINNYA
ASET
Penempatan pada Bank
Indonesia dan Bank lain - - 220.295 251.828 472.123
Efek - efek - - 1.011.956 - 1.011.956
Kredit bersih 4.023.807 3.300.432 - - 7.324.239
Aset tetap bersih - - - 47.468 47.468
Aset lainnya 26.935 17.691 21 1.795.481 1.840.128
Jumlah Aset 4.050.742 3.318.123 1.232.272 2.094.777 10.695.914
LIABILITAS
Simpanan 7.850.365 648.053 - - 8.498.418
Simpanan dari bank lain 281.355 - - 265.000 546.355
Liabilitas lainnya 40.536 9.571 16.132 200.953 267.192
Jumlah Liabilitas 8.172.256 657.624 16.132 465.953 9.311.965
30-Sep-18
Laba bersih periode berjalan
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-53-
Business
Banking
Consumer
BankingTreasury Lain-lain Jumlah
Pendapatan
Pendapatan bunga 464.759 226.754 88.789 26.768 807.070
Pendapatan operasional lainnya 15.869 8.698 17.279 43.435 85.281
Jumlah 480.628 235.452 106.068 70.203 892.351
Beban
Beban bunga (453.600) (17.478) (21.203) (17.640) (509.921)
Beban operasional (100.303) (2.449) - (388.793) (491.545)
Jumlah (553.903) (19.927) (21.203) (406.433) (1.001.466)
Pendapatan Non Operasional - - - 14.684 14.684
Laba (Rugi)
Sebelum Pajak (73.275) 215.525 84.865 (321.546) (94.431)
Rugi bersih periode berjalan (70.863)
Jumlah rugi komprehensif (63.440)
Business
Banking
Consumer
BankingTreasury Lain-lain Jumlah
INFORMASI LAINNYA
ASET
Penempatan pada Bank
Indonesia dan Bank lain - - 492.216 625.656 1.117.872
Efek - efek - - 1.101.137 - 1.101.137
Kredit bersih 3.852.248 2.931.558 - - 6.783.806
Aset tetap bersih - - - 55.113 55.113
Aset lainnya 24.038 14.353 20 1.609.755 1.648.166
Jumlah Aset 3.876.286 2.945.911 1.593.373 2.290.524 10.706.094
LIABILITAS
Simpanan 4.797.882 4.229.827 - - 9.027.709
Simpanan dari bank lain 197.257 - - - 197.257
Liabilitas lainnya 47.701 264 9.127 171.488 228.580
Jumlah Liabilitas 5.042.840 4.230.091 9.127 171.488 9.453.546
30-Sep-17
31-Des-17
b. Segmen Geografis
Seluruh kegiatan operasional Bank berada di wilayah negara Indonesia.
41. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005
tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga
Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan,
dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat
termasuk yang berasal dari bank lain.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, yang
menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin
Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula maksimal Rp 100 Juta. diubah menjadi maksimal Rp
2.000 Juta.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-54-
Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar pada tahun 2018 dan 2017 masing-masing sebesar Rp 18.370
juta dan Rp 20.788 juta.
42. PERHITUNGAN MODAL POSISI 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum pada tanggal 30 September 2018 dan 2017 dihitung berdasarkan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.11/POJK.03/2016 tanggal 26 Januari 2016 dan perubahannya
POJK No. 34/POJK.03/2016 tanggal 22 September 2016, tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
Bank Umum dimana bank wajib membentuk tambahan modal minimum sesuai profil risiko yang berfungsi sebagai
penyangga (buffer) yaitu Capital Conservation Buffer, Countercyclical Buffer dan Capital Surcharge untuk
Domestic Systematically Important Bank.
Berdasarkan profil risiko Bank pada tanggal 30 September 2018 dan 2017, yaitu peringkat 3 (tiga), maka
KPMM minimum per 30 September 2018 dan 2017 ditetapkan masing- masing sebesar 10% sampai dengan kurang
dari 11%.
Rasio kewajiban penyediaan modal Bank dengan memperhatikan risiko kredit, risiko operasional dan risiko
pasar pada tanggal 30 September 2018 dan 2017 masing-masing dihitung sebagai berikut:
30-Sep-18 30-Sep-17
Modal
Modal Inti 1.071.930 1.407.622
Modal Pelengkap 60.694 74.742
Jumlah Modal 1.132.624 1.482.364
Aset Tertimbang Menurut Resiko
Untuk resiko kredit 6.494.966 7.561.830
Untuk resiko operasional 853.014 750.430
Untuk resiko pasar 94.895 35.983
Jumlah ATMR 7.442.875 8.348.243
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum dengan memperhitungkan :
Rasio CET 1 14,40% 16,86%
Rasio Tier 1 14,40% 16,86%
Rasio Tier 2 0,82% 0,90%
Rasio Total 15,22% 17,76%
Pada tanggal 30 September 2018 dan 2017, Bank telah memenuhi rasio sesuai yang diisyaratkan oleh Bank
Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk rasio kecukupan modal.
43. MANAJEMEN RISIKO
Penerapan manajemen risiko di Bank berpedoman pada peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penerapan
Manajemen Risiko bagi Bank Umum berikut perubahannya serta dokumen-dokumen dari Basel Committee on
Banking Supervision, terutama konsep Basel Accord II.
Pengelolaan risiko di Bank mencakup seluruh jenis risiko dari semua aktivitas fungsional Bank berdasarkan
kebutuhan akan keseimbangan antara pertumbuhan usaha dengan pengelolaan risikonya.
Untuk mengakomodasi tren perbankan dan pertumbuhan bisnis, Bank secara terus menerus melakukan evaluasi
secara berkala dan mengembangkan serta meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko perusahaan terpadu
dan struktur pengendalian internal yang komprehensif, agar dapat memberikan informasi secara dini mengenai
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-55-
terdapatnya potensi risiko kepada manajemen, sehingga manajemen dapat mengambil langkah-langkah yang
memadai untuk meminimalisasi dampak risiko tersebut. Kerangka manajemen risiko perusahaan terpadu
tersebut dituangkan dalam kebijakan, prosedur, batas-batas transaksi, kewenangan dan ketentuan lain serta
berbagai perangkat manajemen risiko, yang berlaku di seluruh lingkup aktivitas fungsional.
Selain itu Bank juga menerapkan kerangka manajemen risiko perusahaan terpadu yang merupakan sarana untuk
menentukan strategi, organisasi, kebijakan dan pedoman untuk memastikan bahwa semua risiko yang dihadapi
Bank dapat dikenali, diukur, diatasi dan dilaporkan dengan baik.
Bank memiliki Komite Manajemen Risiko di level Direksi dan Komite Pemantau Risiko di level Dewan Komisaris
untuk menentukan kebijakan dan membahas permasalahan risiko yang dihadapi Bank secara keseluruhan.
Selain komite-komite tersebut, terdapat komite-komite lain yang bertugas untuk menangani risiko-risiko secara
lebih spesifik, antara lain: komite pemutus kredit dan komite manajemen aset dan kewajiban (ALCO).
Terkait dengan produk atau aktivitas bisnis baru, penilaian risiko dilakukan untuk memastikan bahwa semua
risiko telah diidentifikasi, dinilai dan dimitigasi secara tepat.
Bank secara berkala membuat profil risiko yang mencerminkan tingkat risiko yang dimiliki Bank berdasarkan 8
(delapan) jenis risiko yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan.
Manajemen Risiko Kredit
Risiko kredit diartikan sebagai risiko kerugian akibat kegagalan debitur atau pihak lain dalam memenuhi
kewajibannya pada saat jatuh tempo. Risiko kredit dikelola baik pada tingkat transaksi maupun portofolio.
Pengelolaan risiko kredit dirancang untuk menjaga independensi dan integritas proses penilaian risiko, serta
diversifikasi risiko kredit.
Kebijakan manajemen dalam pemberian kredit didasarkan pada prinsip kehati-hatian, yang meliputi:
a. Menghindari pemberian kredit pada debitur yang mengandung risiko tinggi, tujuan usaha yang bersifat
spekulatif atau usaha dimana Bank tidak memiliki pengalaman atau keahlian signifikan dalam menilai dan
menghindari pemberian kredit pada debitur yang bermasalah, tidak terbatas pada debitur yang namanya
tercantum dalam daftar hitam Otoritas Jasa Keuangan.
b. Menghindari konsentrasi pemberian kredit hanya di satu sektor ekonomi.
c. Melakukan pemantauan dan pemeriksaan yang ketat, berkala dan terus menerus pada kredit yang telah
disalurkan.
Pengawasan risiko kredit di tangani oleh divisi khusus di bawah manajemen Satuan Kerja Manajemen Risiko,
dikerjakan bersama-sama dengan unit bisnis pemberi kredit, unit evaluasi kredit yang mengevaluasi kelayakan
pemberian kredit, unit pemulihan kredit yang menangani kredit bermasalah, Satuan Kerja Audit Internal, dan
audit eksternal.
Risiko kredit di kelola melalui kebijakan kredit yang mengatur seluruh aktivitas kredit, antara lain pengaturan
berdasarkan sasaran pasar, jenis kredit, lapangan usaha, wilayah geografis, mata uang, dan jangka waktu.
Pengelolaan risiko kredit secara portfolio diatur dalam kebijakan Risk Appetite & Risk Tolerance yang
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-56-
menetapkan alokasi kredit maksimum pada tiap sektor konsentrasi, seperti konsentrasi pada debitur inti,
ekonomi tertentu, mata uang asing tertentu, dan sektor-sektor lainnya. Untuk konsentrasi kredit per debitur
atau grup debitur Perseroan menetapkan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) dengan mengikuti ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan.
Bank telah melaksanakan pengelolaan portofolio kredit secara konsisten dan berkelanjutan serta melaporkannya
kepada manajemen senior dan Dewan Komisaris secara berkala.
Agunan
Bank menerapkan kebijakan untuk memitigasi risiko kredit, antara lain dengan meminta agunan sebagai jaminan
pelunasan kredit jika jaminan berupa sumber pembayaran utama debitur berdasarkan arus kas tidak terpenuhi.
Jenis agunan yang dapat diterima dalam rangka memitigasi risiko meliputi kas, tanah dan/atau bangunan, mesin,
kendaraan bermotor, piutang dagang, dan persediaan.
Untuk meminimalisir kerugian kredit, Bank akan meminta tambahan agunan dari debitur ketika terdapat
penurunan nilai atas agunan untuk pinjaman yang terkait. Perkiraan nilai wajar dari agunan yang digunakan oleh
Bank didasarkan pada nilai agunan yang dinilai oleh penilai internal maupun eksternal.
Penerapan manajemen risiko di Bank berpedoman pada peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penerapan
Manajemen Risiko bagi Bank Umum berikut perubahannya serta dokumen-dokumen dari Basel Committee on
Banking Supervision, terutama konsep Basel Accord II.
Pengelolaan risiko di Bank mencakup seluruh jenis risiko dari semua aktivitas fungsional Bank berdasarkan
kebutuhan akan keseimbangan antara pertumbuhan usaha dengan pengelolaan risikonya.
Untuk mengakomodasi tren perbankan dan pertumbuhan bisnis, Bank secara terus menerus melakukan evaluasi
secara berkala dan mengembangkan serta meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko perusahaan terpadu
dan struktur pengendalian internal yang komprehensif, agar dapat memberikan informasi secara dini mengenai
terdapatnya potensi risiko kepada manajemen, sehingga manajemen dapat mengambil langkah-langkah yang
memadai untuk meminimalisasi dampak risiko tersebut. Kerangka manajemen risiko perusahaan terpadu
tersebut dituangkan dalam kebijakan, prosedur, batas-batas transaksi, kewenangan dan ketentuan lain serta
berbagai perangkat manajemen risiko, yang berlaku di seluruh lingkup aktivitas fungsional.
Selain itu Bank juga menerapkan kerangka manajemen risiko perusahaan terpadu yang merupakan sarana untuk
menentukan strategi, organisasi, kebijakan dan pedoman untuk memastikan bahwa semua risiko yang dihadapi
Bank dapat dikenali, diukur, diatasi dan dilaporkan dengan baik.
Bank memiliki Komite Manajemen Risiko di level Direksi dan Komite Pemantau Risiko di level Dewan Komisaris
untuk menentukan kebijakan dan membahas permasalahan risiko yang dihadapi Bank secara keseluruhan.
Selain komite-komite tersebut, terdapat komite-komite lain yang bertugas untuk menangani risiko-risiko secara
lebih spesifik, antara lain: komite pemutus kredit dan komite manajemen aset dan kewajiban (ALCO).
Terkait dengan produk atau aktivitas bisnis baru, penilaian risiko dilakukan untuk memastikan bahwa semua
risiko telah diidentifikasi, dinilai dan dimitigasi secara tepat.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-57-
Bank secara berkala membuat profil risiko yang mencerminkan tingkat risiko yang dimiliki Bank berdasarkan 8
(delapan) jenis risiko yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan.
Manajemen Risiko Kredit
Risiko kredit diartikan sebagai risiko kerugian akibat kegagalan debitur atau pihak lain dalam memenuhi
kewajibannya pada saat jatuh tempo. Risiko kredit dikelola baik pada tingkat transaksi maupun portofolio.
Pengelolaan risiko kredit dirancang untuk menjaga independensi dan integritas proses penilaian risiko, serta
diversifikasi risiko kredit.
Kebijakan manajemen dalam pemberian kredit didasarkan pada prinsip kehati-hatian, yang meliputi:
a. Menghindari pemberian kredit pada debitur yang mengandung risiko tinggi, tujuan usaha yang bersifat
spekulatif atau usaha dimana Bank tidak memiliki pengalaman atau keahlian signifikan dalam menilai dan
menghindari pemberian kredit pada debitur yang bermasalah, tidak terbatas pada debitur yang namanya
tercantum dalam daftar hitam Otoritas Jasa Keuangan.
b. Menghindari konsentrasi pemberian kredit hanya di satu sektor ekonomi.
c. Melakukan pemantauan dan pemeriksaan yang ketat, berkala dan terus menerus pada kredit yang telah
disalurkan.
Pengawasan risiko kredit di tangani oleh divisi khusus di bawah manajemen Satuan Kerja Manajemen Risiko,
dikerjakan bersama-sama dengan unit bisnis pemberi kredit, unit evaluasi kredit yang mengevaluasi kelayakan
pemberian kredit, unit pemulihan kredit yang menangani kredit bermasalah, Satuan Kerja Audit Internal, dan
audit eksternal.
Risiko kredit di kelola melalui kebijakan kredit yang mengatur seluruh aktivitas kredit, antara lain pengaturan
berdasarkan sasaran pasar, jenis kredit, lapangan usaha, wilayah geografis, mata uang, dan jangka waktu.
Pengelolaan risiko kredit secara portfolio diatur dalam kebijakan Risk Appetite & Risk Tolerance yang
menetapkan alokasi kredit maksimum pada tiap sektor konsentrasi, seperti konsentrasi pada debitur inti,
ekonomi tertentu, mata uang asing tertentu, dan sektor-sektor lainnya. Untuk konsentrasi kredit per debitur
atau grup debitur Perseroan menetapkan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) dengan mengikuti ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan.
Bank telah melaksanakan pengelolaan portofolio kredit secara konsisten dan berkelanjutan serta melaporkannya
kepada manajemen senior dan Dewan Komisaris secara berkala.
Agunan
Bank menerapkan kebijakan untuk memitigasi risiko kredit, antara lain dengan meminta agunan sebagai jaminan
pelunasan kredit jika jaminan berupa sumber pembayaran utama debitur berdasarkan arus kas tidak terpenuhi.
Jenis agunan yang dapat diterima dalam rangka memitigasi risiko meliputi kas, tanah dan/atau bangunan, mesin,
kendaraan bermotor, piutang dagang, dan persediaan.
Untuk meminimalisir kerugian kredit, Bank akan meminta tambahan agunan dari debitur ketika terdapat
penurunan nilai atas agunan untuk pinjaman yang terkait. Perkiraan nilai wajar dari agunan yang digunakan oleh
Bank didasarkan pada nilai agunan yang dinilai oleh penilai internal maupun eksternal.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-58-
Korporasi Ritel Mikro
Kredit
pemilikan
rumah
Lainnya Jumlah
Eksposur kredit 3.160.327 137.450 1.017.993 1.605.605 1.602.922 7.524.297
Nilai agunan *) 12.753.976 488.895 40.694 3.630.557 2.157.099 19.071.221
Jumlah eksposur kredit
tanpa agunan 689.842 689.842
Porsi eksposur kredit
tanpa agunan (%) 43,04% 9,17%
Jenis agunan :
Kas (deposito dan tabungan) 657.942 38.573 - 158 1.500 698.173
Tanah dan/atau bangunan 6.139.571 387.239 40.694 3.626.899 176.271 10.370.674
Mesin-mesin 506.358 444 - - - 506.802
Kendaraan 565.484 70 - - 1.978.328 2.543.882
Piutang usaha 3.243.534 56.385 - - - 3.299.919
Persediaan 403.318 5.285 - - - 408.603
Kapal 18.250 - - - - 18.250
Lainnya 1.219.519 899 - 3.500 1.000 1.224.918
Jumlah 12.753.976 488.895 40.694 3.630.557 2.157.099 19.071.221
30-Sep-18
*) Berdasarkan penilaian yang dilakukan Bank
Korporasi Ritel MikroKredit pemilikan
rumahLainnya Jumlah
Eksposur kredit 3.924.688 181.504 20.063 1.712.609 1.276.058 7.114.922
Nilai agunan *) 12.125.271 499.575 60.547 3.475.104 1.734.021 17.894.518
Jumlah eksposur kredit
tanpa agunan - - - - 637.659 637.659
Porsi eksposur kredit
tanpa agunan (%) - - - - 49.97% 8.96%
Jenis agunan :
Kas (deposito dan tabungan) 82.683 17.966 - 197 1.500 102.346
Tanah dan/atau bangunan 6.778.995 378.782 60.337 3.474.907 131.576 10.824.597
Mesin-mesin 541.289 7.331 - - - 548.620
Kendaraan 69.012 315 210 - 1.599.422 1.668.959
Piutang usaha 3.697.190 89.388 - - - 3.786.578
Persediaan 343.649 5.793 - - - 349.442
Kapal 19.870 - - - - 19.870
Lainnya 592.583 - - - - 1.523 594.106
Jumlah 12.125.271 499.575 60.547 3.475.104 1.734.021 17.894.518
31-Des-17
*) Berdasarkan penilaian yang dilakukan Bank
Eksposur Maksimum Risiko Kredit
Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum Bank terhadap risiko kredit (sebelum dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai) untuk instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan maupun rekening administratif dengan
memperhitungkan agunan yang dimiliki atau perlindungan kredit lainnya.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-59-
Laporan Posisi Keuangan 30-Sep-18 31-Des-17
Giro pada Bank Indonesia 584.204 603.840
Giro Pada Bank Lain 187.866 192.564
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain 472.123 1.117.872
Efek Efek 1.011.956 1.101.137
Tagihan Derivatif 21 20
Kredit Yang Diberikan 7.524.297 7.114.922
Tagihan Akseptasi - 1.522
Aset Lain lain 182.453 81.965
Jumlah 9.962.920 10.213.842
Komitmen dan kontinjensi Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan 210.032 420.381
L/C yang Irrevocable dan masih berjalan - 1.333
Bank garansi yang diterbitkan 59.028 11.533
Jumlah 269.060 433.247
Risiko konsentrasi kredit
Risiko konsentrasi kredit timbul ketika sejumlah nasabah yang memiliki aktivitas usaha yang serupa atau
memiliki kemiripan karakteristik yang akan menyebabkan kemampuan nasabah dalam memenuhi kewajiban
kontraktualnya dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi dan kondisi lainnya.
Berikut ini adalah tabel dari konsentrasi aset keuangan dan rekening administratif berdasarkan jenis
counterparty (sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai):
Pemerintah dan
Bank IndonesiaBank lain
Korporasi dan
perseoranganJumlah
Giro pada Bank Indonesia 584.204 - - 584.204
Giro Pada Bank Lain - 187.866 - 187.866
Penempatan pada Bank
Indonesia dan Bank Lain 367.758 104.365 - 472.123
Efek Efek 779.245 47.775 184.936 1.011.956
Tagihan Derivatif - 15 6 21
Kredit - 2.206 7.522.091 7.524.297
Aset Lain lain 23.254 44.773 114.426 182.453
Komitmen dan kontinjensi - 3.574 265.486 269.060
Jumlah 1.754.461 390.574 8.086.945 10.231.980
30-Sep-18
Pemerintah dan
Bank IndonesiaBank lain
Korporasi dan
perseoranganJumlah
Giro pada Bank Indonesia 603.840 - - 603.840
Giro Pada Bank Lain - 192.564 - 192.564
Penempatan pada Bank -
Indonesia dan Bank Lain 923.550 194.322 - 1.117.872
Efek Efek 906.981 - 194.156 1.101.137
Tagihan Derivatif - 20 - 20
Kredit - 3.226 7.111.696 7.114.922
Tagihan Akseptasi - - 1.522 1.522
Aset Lain lain 7.313 265 74.387 81.965
Komitmen dan kontinjensi - 86 433.161 433.247
Jumlah 2.441.684 390.483 7.814.922 10.647.089
31-Des-17
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-60-
Pengungkapan konsentrasi risiko kredit maksimum berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai berikut :
Jakarta Jawa Barat
Jawa
Tengah &
Jogjakarta
Jawa Timur &
BaliSumatera
Indonesia
TimurJumlah
Giro pada Bank Indonesia 584.204 - - - - - 584.204
Giro Pada Bank Lain 187.866 - - - - - 187.866
Penempatan pada Bank
Indonesia dan Bank Lain 472.123 - - - - - 472.123
Efek Efek 1.011.956 - - - - - 1.011.956
Tagihan Derivatif 21 - - - - - 21
Kredit 5.092.717 168.953 701.123 1.101.702 248.502 211.300 7.524.297
Aset Lain lain 162.518 738 4.841 12.603 1.068 685 182.453
Fasilitas kredit kepada
nasabah yang belum digunakan 58.659 113.225 6.391 21.677 8.940 1.140 210.032
Bank garansi yang diterbitkan 50.650 11 - - 4.305 4.062 59.028
Jumlah 7.620.714 282.927 712.355 1.135.982 262.815 217.187 10.231.980
30-Sep-18
Jakarta Jawa Barat
Jawa
Tengah &
Jogjakarta
Jawa Timur &
BaliSumatera
Indonesia
TimurJumlah
Giro pada Bank Indonesia 603.840 - - - - - 603.840
Giro Pada Bank Lain 192.564 - - - - - 192.564
Penempatan pada Bank
Indonesia dan Bank Lain 1.117.872 - - - - - 1.117.872
Efek Efek 1.101.137 - - - - - 1.101.137
Tagihan Derivatif 20 - - - - - 20
Kredit 4.521.832 164.453 712.443 1.163.637 355.795 196.762 7.114.922
Tagihan Akseptasi 1.522 - - - - - 1.522
Aset Lain lain 67.259 618 5.003 7.207 1.197 681 81.965
Fasilitas kredit kepada
nasabah yang belum digunakan 191.092 113.104 48.274 57.757 4.771 5.383 420.381
L/C yang Irrevocable 1.333 - - - - - 1.333
dan masih berjalan
Bank garansi yang diterbitkan 5.598 85 - - 4.500 1.350 11.533
Jumlah 7.804.069 278.260 765.720 1.228.601 366.263 204.176 10.647.089
31-Des-17
Kualitas Kredit Berdasarkan Kelas Aset Keuangan
Sebagai bagian dari manajemen risiko kredit, Bank mengadopsi bobot resiko dalam perhitungan aset tertimbang
menurut risiko untuk mengukur kualitas kredit dari aset keuangan. Pedoman perhitungan bobot risiko dalam
ATMR risiko kredit mengacu kepada Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan nomor 42/SEOJK.03/2016.
Kualitas kredit aset keuangan berdasarkan bobot risiko diklasifikasikan sebagai berikut :
- Grade A = bobot risiko 0%
- Grade B = bobot risiko 20%
- Grade C = bobot risiko 35%
- Grade D = bobot risiko 50%
- Grade E = bobot risiko 75 %
- Grade F = bobot risiko 100%
- Grade G = bobot risiko 150%
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-61-
Kelas aset keuangan di atas adalah untuk aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami
penurunan nilai.
Untuk aset keuangan yang sudah jatuh tempo dibagi menjadi dua bagian :
a. Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai
b. Mengalami penurunan nilai
Tabel dibawah ini menyajikan kualitas aset keuangan berdasarkan kelas risiko kredit, jumlah yang disajikan
adalah sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
A B C D E F G
Aset keuangan
Kas 139.834 - - - - - - - - 139.834
Giro pada Bank Indonesia 584.204 - - - - - - - - 584.204
Giro pada bank lain - 180.371 - 7.495 - - - - - 187.866
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain 367.758 70.000 - 34.365 - - - - - 472.123
Efek-efek 884.249 127.707 - - - - - - - 1.011.956
Tagihan derivatif 21 - - - - - - - - 21
Kredit yang diberikan - - 959.502 82.627 1.909.465 4.351.890 219.995 - 818 7.524.297
Aset lain-lain - - - - - 182.453 - - - 182.453
Jumlah 1.976.066 378.078 959.502 124.487 1.909.465 4.754.338 219.995 - 818 10.102.754
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan
Telah jatuh
tempo tetapi
tidak
mengalami
penurunan
Mengalami
penurunan
nilai
Jumlah
30-Sep-18
A B C D E F
Aset keuangan
Kas 121.769 - - - - - - - 121.769
Giro pada Bank Indonesia 603.840 - - - - - - - 603.840
Giro pada bank lain - 192.562 - 2 - - - - 192.564
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain 923.550 150.000 - 44.322 - - - - 1.117.872
Efek-efek 963.095 11.041 - - - 127.001 - - 1.101.137
Tagihan derivatif 20 - - - - - - - 20
Kredit yang diberikan - - 23.532 106.775 2.209.477 4.260.546 - 514.592 7.114.922
Tagihan akseptasi - - - - - 1.522 - - 1.522
Aset lain-lain - - - - 81.965 - 81.965
Jumlah 2.612.274 353.603 23.532 151.099 2.209.477 4.471.034 - 514.592 10.335.611
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan
Telah jatuh tempo
tetapi tidak
mengalami
penurunan
Mengalami
penurunan nilaiJumlah
31-Des-17
Risiko Pasar
Risiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat
perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga option. Bank menggunakan
standar model untuk menghitung dan memantau risiko pasar sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No.11/POJK-03/2016 tentang kewajiban penyediaan modal minimum. Hasil perhitungan risiko pasar yang
berdampak terhadap rasio kewajiban penyediaan modal minimum dilaporkan kepada Dewan Komisaris, Direksi
dan manajemen senior secara berkala.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-62-
Tujuan utama Manajemen Risiko untuk Risiko Pasar adalah untuk meminimalkan kemungkinan dampak negatif
akibat perubahan kondisi pasar terhadap aset dan permodalan Bank.
Pengelolaan risiko pasar
Bank mengelola risiko pasar yang inheren pada portofolio trading book dan banking book menggunakan
pengukuran sebagai berikut:
Sensitivitas dari posisi atau portofolio terhadap perubahan faktor risiko pasar yang mempengaruhinya;
Maksimal perubahan dari faktor risiko pasar dalam horison waktu tertentu dengan tingkat keyakinan
tertentu; pengukuran yang dimaksud ini adalah volatilitas.
Sebagai tambahan dari pendekatan tersebut, Bank juga melakukan stress testing untuk mengetahui kemampuan
Bank dalam menghadapi pergerakan atau kondisi pasar yang tidak normal.
Risiko suku bunga
Pengelolaan risiko pasar dilakukan dengan berbagai analisa risiko dan limit.
Sementara itu, pengelolaan risiko pasar pada posisi non trading (banking book) difokuskan pada pengelolaan
risiko suku bunga melalui analisis imbal hasil suku bunga bulanan untuk penelaahan dampak dari perubahan suku
bunga aktual terhadap aset dan liabilitas yang sensitif terhadap perubahan suku bunga dan pengukuran dengan
menggunakan analisis repricing gap, dalam analisis ini aset yang akan di-reprice dalam suatu periode tertentu
akan dikurangi dengan pasiva yang akan di-reprice dalam periode yang sama untuk menghasilkan net repricing
gap untuk periode waktu tersebut.
Tabel berikut merangkum aset dan liabilitas Bank yang sensitif terhadap perubahan tingkat suku bunga:
Sampai
dengan 1
bulan
>1 bulan s/d 3
bulan
>3 bulan s/d
12 bulan
>1 tahun s/d 5
tahun>5 tahun Jumlah
Aset Keuangan
Giro pada Bank Indonesia 584.204 - - - - 584.204
Giro pada Bank lain 187.866 - - - - 187.866
Penempatan pada Bank
Indonesia dan Bank Lain 437.758 - 34.365 - - 472.123
Efek-efek 250 - 1.361 377.711 632.634 1.011.956
Kredit 3.561.641 324.899 467.447 2.153.455 1.016.855 7.524.297
Jumlah Aset Keuangan 4.771.719 324.899 503.173 2.531.166 1.649.489 9.780.446
Liabilitas Keuangan
Simpanan 6.044.477 1.883.955 556.633 12.173 1.180 8.498.418
Simpanan dari bank lain 536.105 4.650 5.600 - - 546.355
Jumlah Liabilitas Keuangan 6.580.582 1.888.605 562.233 12.173 1.180 9.044.773
Jumlah aset (liabilitas)-bersih (1.808.863) (1.563.706) (59.060) 2.518.993 1.648.309 735.673
30-Sep-18
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-63-
Sampai dengan
1 bulan
>1 bulan s/d 3
bulan
>3 bulan s/d
12 bulan
>1 tahun s/d 5
tahun>5 tahun Jumlah
Aset Keuangan
Giro pada Bank Indonesia 603.840 - - - - 603.840
Giro pada Bank lain 192.564 - - - - 192.564
Penempatan pada Bank
Indonesia dan Bank Lain 681.147 143.289 293.436 - - 1.117.872
Efek-efek 81.336 100.359 49.492 165.596 704.354 1.101.137
Kredit 3.367.288 216.153 436.948 1.804.494 1.290.039 7.114.922
Jumlah Aset Keuangan 4.926.175 459.801 779.876 1.970.090 1.994.393 10.130.335
Liabilitas Keuangan
Simpanan 5.718.560 2.736.234 556.775 14.420 1.720 9.027.709
Simpanan dari bank lain 193.815 2.550 892 - - 197.257
Pinjaman yang diterima 6 - - - - 6
Jumlah Liabilitas Keuangan 5.912.381 2.738.784 557.667 14.420 1.720 9.224.972
Jumlah aset (liabilitas)-bersih (986.206) (2.278.983) 222.209 1.955.670 1.992.673 905.363
31-Des-17
Jika terjadi perubahan suku bunga yang mungkin dapat mempengaruhi kinerja Bank, maka Bank dapat segera
merestruktur aset dan liabilitas yang dimiliki, baik tanggal repricing date-nya ataupun jenis suku bunganya
(tetap atau variabel).
Risiko mata uang
Risiko mata uang adalah risiko-risiko dimana nilai instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan dalam
nilai tukar mata uang asing. Bank telah menetapkan limit posisi berdasarkan mata uang. Posisi tersebut
dimonitor harian dan strategi lindung nilai akan digunakan untuk meyakinkan bahwa posisi dijaga agar dalam
batasan yang telah ditetapkan.
Sesuai Peraturan Bank Indonesia nomor. 5/13/PBI/2003, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan
Bank Indonesia nomor. 17/5/PBI/2015, Bank wajib mengelola dan memelihara Posisi Devisa Neto (PDN) pada
akhir hari kerja secara keseluruhan paling tinggi 20% dari modal. Bank menetapkan limit internal PDN sebesar
17% dari modal dalam rangka mencegah terjadinya pelampauan terhadap limit yang ditetapkan oleh
regulator.
Rasio PDN pada tanggal 30 September 2018 dan 31 Desember 2017, adalah sebagai berikut:
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-64-
Aset Liabilitas Nilai BersihNilai Bersih
Absolut
Laporan Posisi Keuangan
Dollar Amerika Serikat 861.789 907.484 (45.695) 45.695
Dollar Singapura 2.975 5.032 (2.057) 2.057
Euro 778 1.180 (402) 402
Renmimbi 1.366 - 1.366 1.366
Dollar Hongkong 1.170 3 1.167 1.167
Dollar Australia 1.370 886 484 484
Yen Jepang - 275 (275) 275
Jumlah 869.448 914.860 (45.412) 51.446
Rekening Administratif
Dollar Amerika Serikat 65.571 55.139 10.432 10.432
Yen Jepang 1.489 - 1.489 1.489
Jumlah 67.060 55.139 10.432 10.432
Jumlah 936.508 969.999 (34.980) 61.878
Presentase PDN 3,70%
30-Sep-18
Aset Liabilitas Nilai BersihNilai Bersih
Absolut
Laporan Posisi Keuangan
Dollar Amerika Serikat 819.111 784.531 34.580 34.580
Dollar Hongkong 1.228 2 1.226 1.226
Dollar Singapura 4.633 5.664 (1.031) 1.031
Yen Jepang 1.512 608 904 904
Euro 1.454 1.953 (499) 499
Renminbi 138 - 138 138
Dollar Australia 781 842 (61) 61
Jumlah 828.857 793.600 35.257 38.439
Rekening Administratif
Dollar Amerika Serikat 50.176 150.576 (100.400) 100.400
Jumlah 50.176 150.576 (100.400) 100.400
Jumlah 879.033 944.176 (65.143) 138.839
Presentase PDN 6,95%
31-Des-17
Tabel di bawah menggambarkan analisa sensitivitas 10 basis poin kenaikan atau penurunan dalam nilai tukar
terhadap PDN Bank per tanggal 30 September 2018 dan 31 Desember 2017.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-65-
Mata Uang
kenaikan /
(penurunan) Dalam
basis poin
Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta
Dollar Amerika Serikat 10/(10) (34.729) (34.659) 65.885 65.754
Yen Jepang 10/(10) 1.215 1.213 905 903
Euro 10/(10) (403) (402) (499) (499)
Dollar Singapura 10/(10) (2.058) (2.054) (1.032) (1.030)
Dollar Hongkong 10/(10) 1.168 1.166 1.227 1.225
Dollar Australia 10/(10) 484 483 (61) (61)
Renminbi China 10/(10) 1.368 1.365 138 138
30-Sep-18 31-Des-17
Sensitivitas dalam posisi mata uang
Risiko likuiditas
Risiko Likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari
sumber pendanaan arus kas dan/ atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa
mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.
Tujuan utama Manajemen Risiko untuk Risiko Likuiditas adalah untuk meminimalkan kemungkinan
ketidakmampuan Bank dalam memperoleh sumber pendanaan arus kas.
Pemantauan dan perhitungan risiko likuiditas dilakukan dengan menggunakan indikator risiko likuiditas seperti
Giro Wajib Minimum Primer dan Sekunder, Loan to Funding Ratio (LFR), rasio aset lancar terhadap dana pihak
ketiga, konsentrasi 50 nasabah terbesar serta maturity mismatch, dilaporkan kepada Dewan Komisaris, Direksi
dan manajemen senior secara harian, mingguan dan bulanan maupun dalam rapat bulanan ALCO.
Secara berkala Bank melakukan kaji ulang terhadap kebijakan dan limit risiko likuiditas. Selain itu, Bank
memiliki kebijakan contingency funding plan sebagai pedoman bagi Bank untuk mengantisipasi situasi krisis
likuiditas. Untuk mengetahui dampak perubahan pasar maupun faktor internal pada kondisi ekstrim (krisis)
terhadap kondisi likuiditas yang dapat berdampak pada kecukupan modal Bank, Bank melakukan stress
testterhadap posisi likuiditas Bank secara regular. Melalui stress test, Bank dapat mengantisipasi lebih awal dan
mengambil langkah-langkah pengendalian dan solusi yang paling optimal sebagai strategi jangka pendek maupun
jangka panjang pemulihan likuiditas.
Tabel berikut menggambarkan profil maturitas aset dan liabilitas Bank (sebelum dikurangi penyisihan cadangan
kerugian penurunan nilai) berdasarkan behavioral dana pihak ketiga dan sisa jatuh tempo, sebagai berikut:
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-66-
Sampai
dengan 1
bulan
>1 bulan s/d 3
bulan
>3 bulan s/d 12
bulan
>1 tahun s/d 5
tahun>5 tahun Jumlah
Aset Keuangan
Tanpa suku bunga
Kas 139.834 - - - - 139.834
Giro pada Bank Indonesia 584.204 - - - - 584.204
Tagihan derivatif 21 - - - - 21
Aset lain-lain 68.028 - - 114.425 - 182.453
-
Suku bunga variabel -
Kredit 178.412 418.376 1.060.202 766.612 1.002.805 3.426.407
-
Suku bunga tetap -
Giro pada Bank Lain 187.866 - - - - 187.866
Penempatan pada Bank Indonesia 437.758 - 34.365 - - 472.123
dan bank lain -
Efek-efek 250 - 1.361 377.710 632.634 1.011.955
Kredit 135.234 324.899 467.447 2.153.455 1.016.855 4.097.890
Jumlah Aset Keuangan 1.731.607 743.275 1.563.375 3.412.202 2.652.294 10.102.753
Liabilitas Keuangan
Tanpa suku bunga
Liabilitas segera 104.800 - - - - 104.800
Liabilitas derivatif 29 - - - - 29
Liabilitas lain-lain 6.517 - - - - 6.517
Biaya yang masih - - -
harus dibayar - - 62.302 - - 62.302
Suku bunga variabel
Simpanan 1.664.884 - - - - 1.664.884
Simpanan dari bank lain 213.452 200 - - - 213.652
Suku bunga tetap
Simpanan 4.379.593 1.883.955 556.633 12.173 1.180 6.833.534
Simpanan dari bank lain 322.453 4.650 5.600 - - 332.703
Pinjaman yang diterima 6 - - - - 6
Biaya yang masih
harus dibayar 8.283 7.454 6.902 4.970 - 27.609
Jumlah Liabilitas Keuangan 6.700.017 1.896.259 631.437 17.143 1.180 9.246.036
30-Sep-18
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-67-
Sampai
dengan 1
bulan
>1 bulan s/d
3 bulan
>3 bulan s/d
12 bulan
>1 tahun s/d 5
tahun>5 tahun Lain-lain Jumlah
Aset Keuangan
Tanpa suku bunga
Kas 121.769 - - - - - 121.769
Giro pada Bank Indonesia 603.840 - - - - - 603.840
Efek-efek - - - - - - - - - 81.336 81.336
Tagihan derivatif 20 - - - - - 20
Tagihan akseptasi - - 1.522 - - - 1.522
Aset lain-lain 46.830 - - 35.135 - - 81.965
Suku bunga variabel
Kredit 330.420 181.592 1.035.986 728.836 908.802 - 3.185.636
Suku bunga tetap
Giro pada Bank Lain 192.564 - - - - - 192.564
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain 681.147 143.289 293.436 - - - 1.117.872
Efek-efek - 100.359 49.492 165.596 704.354 - 1.019.801
Kredit 181.652 216.153 436.948 1.804.494 1.290.039 - 3.929.286
Jumlah Aset Keuangan 2.158.242 641.393 1.817.384 2.734.061 2.903.195 81.336 10.335.611
Liabilitas Keuangan
Tanpa suku bunga
Liabilitas segera 39.585 - - - - - 39.585
Liabilitas derivatif 95 - - - - - 95
Liabilitas akseptasi - - 1.522 - - - 1.522
Biaya yang masih
harus dibayar 18.925 12.010 79.943 - - - 110.878
Liabilitas lain-lain 7.252 - - - - - 7.252
Suku bunga variabel
Simpanan 393.064 45.324 24.131 1.003.932 - - 1.466.451
Simpanan dari bank lain 144.209 - - - - - 144.209
-
Suku bunga tetap
Simpanan 862.358 428.053 154.915 6.115.932 - - 7.561.258
Simpanan dari bank lain 49.606 2.550 892 - - - 53.048
Jumlah Liabilitas Keuangan 1.515.094 487.937 261.403 7.119.864 - - 9.384.298
31-Des-17
Analisa Jatuh Tempo untuk Liabilitas Keuangan
Tabel di bawah menunjukkan arus kas kontraktual tidak terdiskonto dari liabilitas keuangan dan rekening
administratif bank didasarkan pada sisa jatuh tempo kontrak dari tanggal pelaporan per 30 September 2018 dan
31 Desember 2017.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-68-
Sampai
dengan 1
bulan
>1 bulan s/d 3
bulan
>3 bulan
s/d 12
bulan
>1 tahun s/d
5 tahun>5 tahun Lain-lain Jumlah
Liabilitas Keuangan
Tanpa suku bunga
Liabilitas segera 104.800 - - - - - 104.800
Liabilitas derivatif 29 - - - - - 29
Biaya yang masih -
harus dibayar - - 62.302 - - - 62.302
Liabilitas lain-lain - - - - - 6.517 6.517
Suku bunga variabel
Simpanan 1.667.356 - - - - - 1.667.356
Simpanan dari bank lain 213.926 200 - - - - 214.126
Suku bunga tetap
Simpanan 4.368.711 1.890.313 558.684 12.173 1.181 - 6.831.062
Simpanan dari bank lain 321.955 4.650 5.624 - - - 332.229
Pinjaman yang diterima 6 - - - - - 6
Sub jumlah 6.676.783 1.895.163 626.610 12.173 1.181 6.517 9.218.427
Liabilitas komitmen
Fasilitas kredit kepada nasabah
yang belum digunakan 2.879 29.836 70.503 6.814 100.000 - 210.032
Sub jumlah liabilitas komitmen 2.879 29.836 70.503 6.814 100.000 - 210.032
Liabilitas kontijensi
Bank garansi yang
diterbitkan 50.461 4.505 4.062 - - - 59.028
Jumlah 6.730.123 1.929.504 701.175 18.987 101.181 6.517 9.487.487
30-Sep-18
Sampai
dengan 1
bulan
>1 bulan s/d 3
bulan
>3 bulan s/d
12 bulan
>1 tahun s/d
5 tahun>5 tahun Lain-lain Jumlah
Liabilitas Keuangan
Tanpa suku bunga
Liabilitas segera 39.585 - - - - - 39.585
Liabilitas derivatif 95 - - - - - 95
Liabilitas akseptasi - - 1.522 - - - 1.522
Biaya yang masih
harus dibayar - - 77.597 - - - 77.597
Liabilita lain-lain 7.252 - - - - - 7.252
Suku bunga variabel
Simpanan 1.392.529 - - - - - 1.392.529
Simpanan dari bank lain 144.776 - - - - - 144.776
Suku bunga tetap
Simpanan 2.135.418 5.078.943 - 1.084.011 - - - - - - 8.298.372
Simpanan dari bank lain 36.217 16.149 918 - - - 53.284
Sub jumlah 3.755.872 5.095.092 1.164.048 - - - 10.015.012
Liabilitas komitmen
Fasilitas kredit kepada nasabah
yang belum digunakan 53.715 19.242 97.466 34.404 215.554 - 420.381
L/C yang irrevocable dan masih
berjalan - - 1333 - - - 1.333
Sub jumlah liabilitas komitmen 53.715 19.242 98.799 34.404 215.554 - 421.714
Liabilitas kontijensi
Bank garansi yang
diterbitkan 6.159 1.100 3.623 651 - - 11.533
Jumlah 3.815.746 5.115.434 1.266.470 35.055 215.554 - 10.448.259
31-Des-17
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-69-
Risiko Operasional
Risiko operasional adalah akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan
manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional
Perseroan.
Risiko ini melekat dalam semua proses bisnis, kegiatan operasional, sistem dan produk Bank, dari mulai Kantor
Pusat sampai Kantor Kas. Kegagalan mengelola risiko operasional dapat menyebabkan kerugian keuangan,
keselamatan karyawan dan reputasi Perseroan.
Tujuan Bank dalam mengelola risiko operasional adalah meminimalisasi dampak kegagalan/ketidakcukupan
proses internal, faktor manusia, sistem atau kejadian-kejadian eksternal yang dapat mempunyai dampak
kerugian keuangan dan merusak reputasi Perseroan
Dalam rangka penerapan manajemen risiko khususnya untuk risiko operasional, Satuan Kerja Manajemen Risiko
memiliki divisi khusus yang mengelola risiko operasional melalui kebijakan dan perangkat risiko operasional.
Mekanisme yang digunakan Bank untuk mengidentifikasi dan mengukur risiko operasional antara lain dilakukan
melalui perangkat risiko operasional.
Dalam melakukan pengukuran risiko operasional, Perseroan menggunakan pendekatan Basic Indicator Approach
(BIA) untuk menghitung Asset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Risiko Operasional yang kemudian digunakan
dalam pengukuran Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum (KPMM).
Mitigasi risiko operasional dilakukan oleh Pemilik Risiko dan dipantau oleh Lini Kedua dan Ketiga. Hasil
pemantauan risiko operasional disampaikan kepada Direksi maupun kepada Risk Taking Unit untuk diupayakan
proses mitigasi guna mengendalikan risiko sekaligus memperbaiki proses operasional Bank.
Menyadari Sumber Daya Manusia adalah aset yang berharga dan merupakan unsur kunci didalam pengelolaan
risiko operasional, Bank telah melakukan rekrutmen tenaga kerja professional dari industri perbankan untuk
membawa kontribusi didalam penyempurnaan proses. Bank juga telah melakukan banyak pelatihan untuk
meningkatkan ketrampilan didalam bekerja.
Risiko Reputasi
Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi
negatif terhadap Bank. Risiko ini melekat dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh Bank. Kegagalan Bank
dalam menjaga reputasinya dimata masyarakat dapat menimbulkan pandangan maupun persepsi negatif
masyarakat terhadap Bank. Apabila risiko ini dihadapi oleh Bank, maka dalam waktu singkat dapat terjadi
penurunan atau hilangnya kepercayaan nasabah terhadap Bank yang pada akhirnya akan memberikan dampak
negatif terhadap pendapatan dan volume aktivitas Bank.
Untuk memitigasi risiko reputasi, Bank telah menunjuk Divisi Corporate Secretary untuk melakukan pengamatan
terhadap pemberitaan media guna memantau publikasi negatif atau keluhan nasabah yang muncul di media.
Untuk pemberitaan negatif dan keluhan nasabah yang muncul di media selanjutnya dibuatkan klarifikasi dan
tanggapan sesuai dengan langkah yang ditempuh Bank. Pemantauan atas keluhan nasabah, Bank memiliki
fasilitas seperti call center dan website, sedangkan keluhan yang datang dari cabang Bank diakomodasi dengan
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2018 (TIDAK DIAUDIT) dan 31 DESEMBER 2017 (DIAUDIT)
SERTA PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-70-
sistem CDS (Customer Desk Solution) yang disampaikan langsung ke Bank melalui unit kerja Customer Experience
untuk kemudian ditindaklanjuti penyelesaiannya.
Risiko Hukum
Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/ atau kelemahan aspek yuridis. Risiko Hukum timbul
antara lain karena ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti
tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak atau pengikatan agunan yang tidak sempurna.
Proses identifikasi risiko hukum dilakukan dengan menganalisis seluruh sumber risiko hukum yang sekurang-
kurangnya dilakukan terhadap risiko hukum dari produk dan aktivitas usaha Bank serta risiko hukum dari produk
dan aktivitas baru melalui proses pengendalian manajemen risiko hukum yang layak sebelum diperkenalkan atau
dijalankan.
Proses identifikasi risiko hukum yang melekat pada Bank dilakukan dengan menggunakan indikator/parameter:
a. faktor litigasi.
b. faktor Kelemahan Perikatan.
c. faktor Ketiadaan/Perubahan Perundang-undangan.
Hasil pengukuran risiko hukum tercermin dalam Profil Risiko Hukum. Pemantauan risiko hukum dilakukan guna
mengevaluasi eksposur risiko hukum yang melekat terutama yang bersifat material atau yang berdampak pada
permodalan Bank. Hasil pemantauan yang mencakup evaluasi terhadap eksposur risiko hukum tersebut
dilaporkan secara berkala termasuk tindak lanjut yang diperlukan.
Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan merupakan risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Dalam menjalankan kegiatan usaha pada industri perbankan, Bank
diwajibkan untuk selalu tunduk terhadap peraturan perbankan yang diterbitkan baik oleh Pemerintah, Otoritas
Jasa Keuangan, dan Bank Indonesia. Selain itu, Bank juga wajib tunduk kepada beberapa ketentuan lainnya,
seperti peraturan yang mengatur Penjaminan Simpanan, Perseroan Terbatas, Perpajakan dan peraturan di
bidang Pasar Modal yang diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”, sebelumnya Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”)), dan Bursa Efek Indonesia
Bank memiliki satuan kerja divisi kepatuhan yang bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur
Kepatuhan.
Tugas utama pada satuan kerja divisi kepatuhan adalah melakukan koordinasi atas pelaksanaan Fungsi
Kepatuhan Bank yaitu :
1. Mewujudkan terlaksananya Budaya kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank.
2. Mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi oleh bank.
3. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh bank
telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh bank kepada otoritas pengawas yang
berwenang.