LAPORAN HASIL VERIFIKASI LAPANGAN – PROPER 2013 PT. ADARO, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN INFORMASI UMUM PT. Adaro, perusahaan pertambangan batubara yang lokasinya berada di Provinsi Kalimantan Selatan yang terdiri dari 2 (dua) Kabupaten yaitu Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong dan Provinsi Kalimantan Tengah yaitu kabupaten Barito Timur dan Kabupaten barito selatan. PT. Adaro memiliki luas area produksi 35.800,8 Ha. Penambangan PT. Adaro terbagi menjadi 3 wilayah penambangan antara lain Paringin 10.602 Ha, Tutupan 15.077 Ha dan Wara 10.121 Ha. Produksi batubara rata-rata bulanan sebesar 3.486.026 ton dan target produksi batubara per tahun sebesar + 45 juta ton. Penambangan Batubara dilakukan dengan sistem tambang terbuka “Open-PIT”, dengan menggunakan peralatan seperti excavator/backhoe sebagai alat gali muat dan dump truck sebagai alat angkut. Kegiatan diawali pembersihan lahan (land clearing) dengan menggunakan bulldozer dan atau excavator kecil, peledakan tanah penutup dan atau pemindahan tanah penutup, pembersihan Batubara, pemuatan dan pengangkutan Batubara menuju ROM Stockpile. Kegiatan reklamasi dan revegetasi sesegera mungkin dilakukan setelah lahan tersebut tidak terganggu lagi (final). Setiap kegiatan ini memiliki perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi keberhasilan dan pelaporan sesuai dengan dokumen RKTTL (Rencana Kerja Tahunan Teknik dan Lingkungan). Dalam operasionalnya PT ADARO dapat membuktikan bahwa kegiatan yang dilakukan telah memenuhi kaedah-kaedah penambangan yang baik dan benar. PT ADARO berhasil membangun citra perusahaan tambang ramah lingkungan dengan mendapatkan predikat terbaik dalam evaluasi lingkungan, tiga tahun berturut-turut mendapat predikat HIJAU dan pada periode 2011-2012 mendapatkan predikat EMAS dalam evaluasi PROPER KLH.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN HASIL VERIFIKASI LAPANGAN – PROPER 2013 PT. ADARO, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
INFORMASI UMUM PT. Adaro, perusahaan pertambangan batubara yang lokasinya berada di Provinsi
Kalimantan Selatan yang terdiri dari 2 (dua) Kabupaten yaitu Kabupaten Balangan
dan Kabupaten Tabalong dan Provinsi Kalimantan Tengah yaitu kabupaten Barito
Timur dan Kabupaten barito selatan.
PT. Adaro memiliki luas area produksi 35.800,8 Ha. Penambangan PT. Adaro terbagi
menjadi 3 wilayah penambangan antara lain Paringin 10.602 Ha, Tutupan 15.077 Ha
dan Wara 10.121 Ha. Produksi batubara rata-rata bulanan sebesar 3.486.026 ton dan
target produksi batubara per tahun sebesar + 45 juta ton.
Penambangan Batubara dilakukan dengan sistem tambang terbuka “Open-PIT”,
dengan menggunakan peralatan seperti excavator/backhoe sebagai alat gali muat dan
dump truck sebagai alat angkut. Kegiatan diawali pembersihan lahan (land clearing)
dengan menggunakan bulldozer dan atau excavator kecil, peledakan tanah penutup
dan atau pemindahan tanah penutup, pembersihan Batubara, pemuatan dan
pengangkutan Batubara menuju ROM Stockpile.
Kegiatan reklamasi dan revegetasi sesegera mungkin dilakukan setelah lahan tersebut
tidak terganggu lagi (final). Setiap kegiatan ini memiliki perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, evaluasi keberhasilan dan pelaporan sesuai dengan dokumen RKTTL
(Rencana Kerja Tahunan Teknik dan Lingkungan).
Dalam operasionalnya PT ADARO dapat membuktikan bahwa kegiatan yang
dilakukan telah memenuhi kaedah-kaedah penambangan yang baik dan benar. PT
ADARO berhasil membangun citra perusahaan tambang ramah lingkungan dengan
mendapatkan predikat terbaik dalam evaluasi lingkungan, tiga tahun berturut-turut
mendapat predikat HIJAU dan pada periode 2011-2012 mendapatkan predikat EMAS
dalam evaluasi PROPER KLH.
STATUS PENAATAN PERIODE 2012-2013 A. Dokumen Lingkungan/Izin Lingkungan Kegiatan operasi penambangan PT. ADARO didukung dokumen AMDAL dengan
persetujuan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 434 tahun 2009, izin Lingkungan
dengan keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia No 175
Tahun 2012.
No. Kewajiban penanggungjawab usaha sesuai PP 27/2012
Penaatan Temuan
1. Memiliki dokumen lingkungan/Izin Lingkungan.
Taat a) Perusahaan sudah memiliki dokumen AMDAL nomor 434 Tahun 2009 tentang Kelayakan Lingkungan Hidup kegiatan integrasi areal penambangan dan peningkatan kapasitas produksi batubara menjadi 45 juta ton per tahun di tambang tutupan, wara dan paringin di kabupaten Tabalong dan kabupaten balangan, propinsi kalimantan selatan, serta kabupaten Barito Selatan dan Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah oleh PT. Adaro Indonesia Tanggal 15 Juli 2009
b) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia No 175 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan seluruh kegiatan produksi hingga 80.000.000 (delapan puluh juta) Ton pertahun tambang batubara di Kabupaten Tabalong dan Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, serta Kabupaten Barito Timur dan Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah oleh PT Adaro Indonesia
2. Melaksanakan ketentuan dalam dokumen lingkungan/izin lingkungan: A. Deskripsi kegiatan (luas area
dan kapasitas produksi) B. Pengelolaan lingkungan
terutama terutama aspek pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, dan Pengelolaan LB3
Taat Telah melaksanakan ketentuan seperti yang dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan/Izin lingkungan
3. Melaporkan pelaksanaan dokumen lingkungan/izin lingkungan (terutama aspek pengendalian
Taat Telah melaporkan secara rutin pelaksanaan UKL-UPL
No. Kewajiban penanggungjawab usaha sesuai PP 27/2012
Penaatan Temuan
pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, dan Pengelolaan LB3)
B. Pengendalian Pencemaran Air Pengelolaan air limbah dari areal pertambangan sudah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tahapan awal adalah melakukan kajian pola aliran permukaan yang masuk ke areal tambang. Kajian dimaksudkan untuk menetapkan titik penaatan-titik penaatan air limbah yang akan dibuang ke lingkungan. Saat ini terdapat 21 (dua puluh satu) titik penaatan yang semuanya sudah mendapatkan izin pembuangan air limbah (IPAL) dari Bupati Tabalong, Bupati Balangan, Bupati Barito Selatan dan Bupati Barito Timur. Air limbah yang di buang melalui semua lokasi titik penaatan sudah dilakukan pengujian laboratorium eksternal setiap 1 (satu) bulan sekali. Hasil analisasi menunjukkan bahwa air limbah yang dibuang tersebut telah memenuhi baku mutu air limbah yang ditetapkan. Kebijakan managemen ADARO terhadap pelaksanaan konservasi air juga termasuk sebagai salah satu bagian dalam efisiensi sumber daya. Beberapa aktivitas terkait konservasi air adalah sebagai berikut : Pengaspalan jalan mampu menghemat air untuk penyiraman, fasilitas pencucian alat berat dan angkutan karyawan yang menggunakan system sirkulasi tertutup, pemanfaatan air limbah setelah diolah dari IPAL digunakan sebagai supply kebutuhan air bersih masyarakat (yang sebelumnya diolah dengan fasilitas water treatment plan) dan pemanfaatan air limbah setelah diolah di unit IPAL untuk kolam budi daya ikan. Status Penaatan:
No. Pengelolaan Limbah Cair Penaatan Temuan
1. Ketaatan terhadap Izin Taat Perusahaan telah memiliki izin pembuangan air limbah ke badan air dari Bupati Tabalong, Bupati Balangan, Bupati Barito Selatan dan Bupati Barito Timur (Izin Terlampir pada Lampiran 2)
2. Ketaatan terhadap titik penaatan pemantauan
100% Perusahaan memiliki 21 (dua puluh satu) titik penaatan air limbah yang aktif dan seluruhnya sudah dilakukan pemantauan
3. Ketaatan terhadap parameter Baku Mutu
100% Parameter yang dipantau sudah lengkap sesuai dengan parameter yang ditetapkan dalam Peraturan Gubernur Kalsel No 036 Tahun 2008
4. Ketaatan terhadap pelaporan
100% Telah menyampaikan data bulan Juli 2012-Juni 2013
5. a. Ketaatan terhadap pemenuhan Baku Mutu
100% Semua Parameter yang dipantau telah memenuhi BMAL
b. Pemenuhan Baku Mutu berdasarkan Pemantauan Tim PROPER
------ Tim Proper telah mengambil sampel air limbah dan seluruh parameternya telah memenuhi BMAL
6. Ketaatan terhadap Ketentuan Teknis
Taat Sudah sesuai dengan ketentuan teknis yang dipersayaratkan
C. Pengendalian Pencemaran Udara Upaya pengendalian pencemaran udara dilakukan untuk mengurangi pencemaran dari aktivtas penambangan maupun aktivitas penunjang kegiatan penambangan. Dilakukan penyiraman jalan-jalan tambang untuk mengurangi polusi debu. Hasil pengukuran udara ambient setiap 6 bulan sekali masih memenuhi baku mutu kualitas udara yang ditetapkan. Sedangkan untuk kegiatan penunjang operasional seperti pembangkit listrik telah dilakukan pengelolaan sesuai ketentuan yang berlaku. Status Penaatan:
No. Pengendalian Pencemaran Udara Penaatan Temuan 1. Ketaatan terhadap titik penaatan
pemantauan
100% Perusahaan memiliki 60 genset dan semuanya telah dipantau emisi sudah dipantau
2. Ketaatan terhadap pelaporan
100% Sudah melaporkan seluruh data pemantauan
3. Ketaatan terhadap parameter Baku Mutu Emisi
100% Parameter yang dipantau dari semua sumber emisi sudah sesuai peraturan
4. Ketaatan terhadap pemenuhan Baku Mutu Emisi
100% Hasil pemantauan emisi seluruh sumber emisi telah memenuhi baku mutu emisi
5. Ketaatan terhadap ketentuan Teknis yang dipersyaratkan Taat Cerobong sudah dilengkapi dengan
sarana dan prasarana sampling D. Pengelolaan Limbah B3 Penyimpanan Sementara Limbah B3 Untuk menyimpan sementara timbulan limbah B3, PT. Adaro Indonesia memiliki 33 (tiga puluh tiga) tempat penyimpanan sementara limbah B3, yaitu: Pengelolaan Limbah
B3 No. SK/ No. Surat Masa Berlaku Keterangan
Penyimpanan sementara LB3 PT. Adaro Indonesia-Kelanis
Kep. Bupati Barito Selatan No. 74 tahun 2012, 7 Maret 2012
5 tahun TPS limbah B3 cair
Pengumpulan sementara LB3 PT.Adaro (stok pile)
Kep. Bupato Barito Selatan No. 309 tahun 2011, 16 Juni 2011 (perubahan atas Kep. Bupati Barito Selatan No. 193 tahun 2010
5 Tahun TPS gudang LB3 padat dan cair
Penyimpanan/penampungan sementara LB3 PT. Bukit Makmur Mandiri Utama KM 34
Kep. Bupati Barito Timur No 200 Tahun 2011, 9 Agustus 2011
5 Tahun TPS gudang LB3 padat, lokasi kegiatan PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
Penyimpanan/penampungan sementara LB3 PT. Eka Dharma Jaya Sakti – Hauling Road KM 30
Kep. Bupati Barito Timur No 201 Tahun 2011, 9 Agustus 2011
5 Tahun TPS gudang LB3 cair dan padat, lokasi kegiatan PT. Eka Dharma Jaya Sakti
Penyimpanan/penampungan sementara LB3 PT. Pamapersada Nusantara
Kep. Bupati Barito Timur No 202 Tahun 2011, 9 Agustus 2011
5 Tahun TPS gudang LB3 padat, lokasi kegiatan PT. Pamapersada
Pengelolaan Limbah B3 No. SK/ No. Surat Masa
Berlaku Keterangan
Nusantara Km 35 Penampungan sementara LB3 PT. Adaro Indonesia
Kep. Bupati Barito Timur No. 419 Tahun 2010, 15 Oktober 2010
5 Tahun TPS gudang LB3 cair, lokasi kegiatan PT. Sapta Indra Sejati Km 35
Penampungan sementara LB3 PT. Adaro Indonesia
Kep. Bupati Barito Timur No. 179 Tahun 2010, 31 Maret 2010
5 Tahun TPS gudang LB3 padat, lokasi kegiatan PT. Sapta Indra Sejati Km 35
Penyimpanan sementara LB3 PT. Asiadrill Bara Utama
Kep. Bupati Tabalong No. 01 Tahun 2012, 10 Januari 2012
5 Tahun TPS gudang LB3 cair dan padat, lokasi kegiatan PT. Asiadrill Bara Utama Km 67
Penyimpanan sementara LB3 PT. Agrabudi Jalan Bedikari
Kep. Bupati Tabalong No. 02 Tahun 2012, 10 Januari 2012
5 Tahun TPS gudang LB3 cair dan padat, lokasi kegiatan PT. Agrabudi Jalan Bedikari Km 69
Penyimpanan sementara LB3 PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
Kep. Bupati Tabalong No. 03 Tahun 2012, 10 Januari 2012
5 Tahun TPS gudang LB3 cair dan padat, lokasi kegiatan PT. Bukit Makmur Mandiri Utama Km 70
Penyimpanan sementara LB3 PT. Adaro Indonesia
Kep. Bupati Tabalong No. 188.45/277 Tahun 2011, 16 Juni 2011
5 Tahun TPS gudang LB3 cair dan padat, lokasi kegiatan PT. Rahman Abdi Jaya Km 68
Penyimpanan sementara PLB3 PT. Adaro Indonesia
Kep. Bupati Tabalong No. 188.45/277 Tahun 2011, 16 Juni 2011
5 Tahun TPS gudang LB3 cair, lokasi kegiatan PT. Pamapersada Nusantara Km 73
Penyimpanan sementara LB3 PT. Adaro Indonesia
Kep. Bupati Tabalong No. 188.45/278 Tahun 2011, 16 Juni 2011
5 Tahun TPS gudang LB3 cair, lokasi kegiatan PT. Rante Mutiara Insani Km 68
Penyimpanan LB3 PT. Adaro Indonesia
Kep. Men LH No. 385 Tahun 2009, 9 Juli 2011
5 Tahun TPS gudang LB3 cair dan padat, lokasi kegiatan PT. Pamapersada Nusantara Km 35; PT. Pama persada Nusantara (Mega shop pama) Km 78; PT. Sapta Indra Sejati Km 76; PT.
Pengelolaan Limbah B3 No. SK/ No. Surat Masa
Berlaku Keterangan
Widya Sapta Colas Km 30; PT. Bukit Makmur Mandiri Utama Km 34; PT. Lintas Kalimantan Utama Km 38; PT. Putra Sarana Transborneo Km 70; PT. Bhakti Mandiri Putera Tanjung Km 68; PT. Tarkindo Utama Km70; PT. Pamapersada Nusantara Wara Km 73.
Penyimpanan Sementara LB3 PT. Adaro Indonesia
Kep. Bupati Tabalong No. 188.45/376/2010, tanggal 31 Agustus 2010
5 Tahun TPS gudang LB3 cair dan padat, lokasi kegiatan PT. Pamapersada Nusantara Km 73; PT. Pamapersada Nusantara LW tutupan Baru Km 73; PT. Adaro Indonesia Km73; PT. united tractors Km 73;’ PT. Rante Mutiara Insani TPS VIII, IX, X Km 68
Penyimpanan Sementara LB3 PT. Adaro Indonesia
Kep. Bupati Tabalong No. 188/45/291/2012, tanggal 7 Mei 2012
5 Tahun TPS LB3 cair dan padat, lokasi kegiatan PT. Rachman Abdijaya-Tambang ROM XIX dan PT. CBML-North Tambang
Penyimpanan Sementara LB3 PT. Adaro Indonesia
Kep. Bupati Barito Timur No. 358 Tahun 2012, tanggal 19 September 2012
5 tahun TPSLB3 cair dan padat dilokasi PT. Puninar Mitra Abadi
Penyimpanan Sementara LB3
PT. Adaro Indoensia No. 1257/Al-AEA/III/2013, tanggal 18 Maret 2013
- Permohonan Izin TPS LB3 ke Bupati Balangan, untuk lokasi workshop PT. Pamapersada Nusantara
Pengelolaan Limbah B3 No. SK/ No. Surat Masa
Berlaku Keterangan
PT. Adaro Indoensia No. 1258/Al-AEA/III/2013, tanggal 18 Maret 2013
- Permohonan Izin TPS LB3 ke Bupati Tabalong, untuk lokasi workshop PT. Rante Mutiara Insani, PT. Anugrah Jalan Berdikari dan medis PT. Adaro Indonesia
PT. Adaro Indoensia No. 1395/Al-AEA/III/2013, tanggal 25 Maret 2013
- Permohonan Izin TPS LB3 ke Bupati Barito Timur, untuk lokasi workshop PT. Saptaindra Sejati KM 35 Pasar Panas
PT. Adaro Indoensia No. 1402/Al-AEA/III/2013, tanggal 25 Maret 2013
- Permohonan Izin TPS LB3 ke Bupati Tabalong, untuk lokasi workshop PT. Trakindo Utama
Pemanfaatan limbah B3 Dalam upaya melakukan 4R, yaitu reduce, reuse, recycle dan recovery PT. Adaro Indonesia memanfaatan terhadap timbulan limbah B3 berdasarkan izin pemanfaatan terhadap limbah B3 yang diperoleh. Izin pemanfaatan limbah B3 yang diperoleh adalah berupa pelumas bekas sebagai campuran bahan peledak (ANFO-Emulsi)
Pengelolaan Limbah B3 No. SK/ No. Surat Masa
Berlaku Keterangan
Pemanfaatan LB3 PT. Adaro Indonesia
Kep Men LH No. 20 Tahun 2010, tanggal 15 Januari 2010
5 Tahun Komposisi pemanfaatan pelumas bekas untuk ANFO sebesar ± 50% pelumas bekas dan ± 50% solar
Pengelolaan Limbah B3 melalui pihak ketiga berizin Selain kegiatan pengelolaan limbah B3 melalui pemanfaatan, PT. Adaro Indonesia juga melakukan pengelolaan dengan cara pengiriman ke pihak ketiga yang telah mendapat izin dari KLH atau pengelola limbah B3 berizin. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyimpanan limbah B3 melebihi waktu 90 hari. Seperti yang telah ditetapkan dalam peraturan perundangan dan perizinan yang diperolah.
Pencatatan Kegiatan Pengelolaan limbah B3 dalam lembar kegiatan Pengelolaan Limbah B3 Sesuai dengan perizinan yang diperoleh PT. Adaro Indonesia, baik melalui Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup , Bupati Barito Selatan, Bupati Barito Timur, Bupati Tabalong, maka setiap kegiatan pengelolaan masing-masing jenis limbah B3, mulai dari penyimpanan sementara di TPS limbah B3 berizin, kegiatan pemanfaatan di wilayah opersional PT. Adaro Indonesia, pengelolaan secara internal sampai dengan pengiriman limbah B3 ke pengelola limbah B3 berizin akan dicatat dalam lembar kegiatan pengelolaan limbah B3, yaitu Neraca Limbah B3.
Kinerja Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Neraca Limbah B3 Periode 1 Juli 2012 sampai dengan 30 Juni 2013)
Jenis Limbah Satuan Limbah Dihasilkan
Limbah Dikelola
Limbah Belum
Dikelola Perlakuan
A. Sumber Dari Proses Produksi - Ton - - - - B. Sumber Dari Luar Proses Produksi
Oli bekas
Ton 5,521.508 1) 54.915
2) 104.671
3) 5,361.922
0 1) Disimpan di TPS LB3
2) Dimanfaatkan untuk ANFO kegiatan sendiri
3) Diserahkan ke PT. Alp Petro Industry, transporter PT. Maju Asri Jaya Utama, Kode Manifest KQ 0000001
4) CV Vanista Limbah Gemilang Kode Manifes WF 0000001
Baterai Bekas
Ton 62.935 1) 6.29 2) 56.645
0 1) Disimpan di TPS LB3
2) Diserahkan ke PT. Non Ferindo Utama, transporter PT. Maju Asri Jaya Utama, Kode Manifest KQ 0000001
Filter Bekas
Ton 699.705 1) 123.542 2) 576.163
0 1) Disimpan di TPS LB3
2) Diserahkan ke PT. Maju Asri Jaya Utama, Kode
Jenis Limbah Satuan Limbah Dihasilkan
Limbah Dikelola
Limbah Belum
Dikelola Perlakuan
Manifest KQ 0000001
Grease Bekas
Ton 51.111 1) 2.489 2)
48.622
0 1) Disimpan di TPS LB3
2) Diserahkan ke PT. Maju Asri Jaya Utama, Kode Manifest KQ 0000001
Kaleng cat,thinner, solvent
Ton 15.423 1) 1.633 2) 13.79
0 1) Disimpan di TPS LB3
2) Diserahkan ke PT. Maju Asri Jaya Utama, Kode Manifest KQ 0000001
Majun bekas
Ton 56.148 1) 10.376
2) 45.772
0 1) Disimpan di TPS LB3
2) Diserahkan ke PT. Maju Asri Jaya Utama, Kode Manifest KQ 0000001
Serbuk gergaji bekas
Ton 3.169 1) 0.374 2) 2.795
0 1) Disimpan di TPS LB3
2) Diserahkan ke PT. Maju Asri Jaya Utama, Kode Manifest KQ 0000001
Cartridge/ Pita Printer bekas
Ton 0.999 1) 0.53 2) 0.469
0 1) Disimpan di TPS LB3
2) Diserahkan ke PT. PPLI , Kode Manifest AA 0000001
Lampu TL
Ton 0.775 1) 0.389 2) 0.385
0 1) Disimpan di TPS LB3
2) Diserahkan ke PT. PPLI, Kode Manifest AA 0000001
Drum eks Fuel
Ton 0.005 1) 0.057 2) 0.062
0 1) Disimpan di TPS LB3
2) Diserahkan ke PT. Maju Asri Jaya Utama, Kode
Jenis Limbah Satuan Limbah Dihasilkan
Limbah Dikelola
Limbah Belum
Dikelola Perlakuan
Manifest KQ 0000001
Air Aki Bekas
Ton 4.466 1) 0.002 2) 4.464
0 1) Disimpan di TPS LB3
2) Diserahkan ke PT. Maju Asri Jaya Utama, Kode Manifest KQ 0000001
Solar Bekas
Ton 1.739 1) 0.53 2) 1.209
0 1) Disimpan di TPS LB3
2) Diserahkan ke PT. Maju Asri Jaya Utama, Kode Manifest KQ 0000001
Drum eks Grease
Ton 6.651 1) 1.231 2) 5.42
0 1) Disimpan di TPS LB3
2) Diserahkan ke PT. Maju Asri Jaya Utama, Kode Manifest KQ 0000001
Tinta Toner Bekas
Ton 0.599 1) 0.096 2) 0.503
0 Di serahkan ke PPLI kode manifest AA 0000001
Hose Bekas
Ton 29.255 1) 3.006 2)
26.249
0 1) Disimpan di TPS LB3
2) Diserahkan ke PT. Maju Asri Jaya Utama, Kode Manifest KQ 0000001
Monitor TV, Komputer bekas
Ton 0.152 1) 0.063 2) 0.089
0 1) Disimpan di TPS LB3
2) Di serahkan ke PPLI kode manifest AA 0000001
Kawat Las bekas
Ton 9.34 1) 0.033 2) 9.433
0 1) Disimpan di TPS LB3
2) Diserahkan ke PT. Maju Asri Jaya Utama, Kode Manifest KQ 0000001
Drum eks Ton 3.175 1) 1.675 0 1) Disimpan di TPS
Jenis Limbah Satuan Limbah Dihasilkan
Limbah Dikelola
Limbah Belum
Dikelola Perlakuan
chemical 2) 1.5 LB3 2) Diserahkan ke PT.
Maju Asri Jaya Utama, Kode Manifest KQ 0000001
Sarung tangan bekas
Ton 64.92 1) 0.453 2)
65.372
0 1) Disimpan di TPS LB3
2) Diserahkan ke PT. Maju Asri Jaya Utama, Kode Manifest KQ 0000001
Soda Ash sisa
Ton 0.005 0.005 0 Diserahkan ke PT. Maju Asri Jaya Utama, Kode Manifest KQ 0000001
Sludge oil trap
Ton 189.316 1) 77.14 2)
112.176
0 Dikirim ke PPLI kode manifest AA 0000001
Limbahmedis Ton 0.172 1) 0.068
2) 0.007 0 Dikirim ke PPLI
kode manifest AA 0000001
TOTAL Ton 6,721.566 6,721.566
0
Persentase % 100 Catatan : 4.22% limbah B3 masih disimpan di TPS LB3, 1.56% limbah B3 dimanfaatkan untuk ANFO, 94.22% limbah B3 diserahkan ke pihak ketiga yang berizin. Secara umum 100% limbah B3 sudah dikelola sesuai dengan peraturan yang berlaku dan persyaratan dalam izin Kesimpulan Berdasarkan uraian pengelolaan limbah B3 diatas, maka dapat diambil kesimpulan: Perusahaan telah melakukan penaatan pengelolaan limbah B3 sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan persyaratan dalam izin.
E. Pengendalian Kerusakan Lingkungan Rekapitulasi Penilaian
No. Tahapan Lokasi Nilai Total
KRITERIA PENILIAI
Keterangan
Tidak Potensi Rusak
(X ≥ 80)
Potensi Rusak Ringan
(55 < X < 80)x
Potensi Rusak Berat
(X < 55)
1. Penambangan Pit Wara 93 √ aspek manajemen telah memenuhi semua ketentuan kriteria pengendalian kerusakan lingkungan Untuk aspek Teknis: Upaya
pengendalian erosi terlihat adanya galur-galur erosi.
2. Penimbunan Disposal North 2 Tutupan
89 √ aspek manajemen aspek kemajuan luasan dan jadwal belum sesuai dengan rencana Untuk aspek Teknis: Upaya
pengendalian erosi terdapat adanya galur-galur erosi.
3. Reklamasi Disposal North 2 Tutupan
96 √ aspek manajemen aspek kemajuan luasan dan jadwal belum sesuai dengan rencana Untuk aspek Teknis: semua
aspek telah memenuhi ketentuan
4. Penambangan Pit North Tutupan
88 √ aspek manajemen telah memenuhi semua ketentuan kriteria pengendalian kerusakan lingkungan Untuk aspek Teknis: terdapat
potensi longsor sedang dan terlihat adanya alur-alur didinding lereng
5. Pembersihan Lahan
Pit North Tutupan 100
√ Sudah memenuhi semua ketentuan kriteria pengendalian kerusakan lingkungan
6. Pengupasan Tanah Pucuk
Pit North Tutupan 100
√ Sudah memenuhi semua ketentuan kriteria pengendalian kerusakan lingkungan
7.
Reklamasi Disposal South ½ Tutupan
100
√ Sudah memenuhi semua ketentuan kriteria pengendalian kerusakan lingkungan.
8. Penimbunan Disposal
South ½ 93
√ aspek manajemen telah memenuhi semua ketentuan kriteria pengendalian
No. Tahapan Lokasi Nilai Total
KRITERIA PENILIAI Keterangan Tutupan kerusakan lingkungan
Untuk aspek Teknis: terlihat adanya alur-alur didinding lereng
9.
Reklamasi Disposal HW1 South Tutupan
96
√ aspek manajemen kemajuan luasan dan jadwal belum sesuai dengan rencanatelah memenuhi semua ketentuan kriteria pengendalian kerusakan lingkungan Untuk aspek Teknis semua
memenuhi ketentuan
10.
Penimbunan Disposal HW1 South Tutupan
100
√ Sudah memenuhi semua ketentuan kriteria pengendalian kerusakan lingkungan.
11.
Reklamasi
Disposal Inpit Backfill South Tutupan
100
√ Sudah memenuhi semua ketentuan kriteria pengendalian kerusakan lingkungan.
JUMLAH DATA 11 11 0 0 TAAT Evaluasi aspek Pengendalian Kerusakan Lingkungan meliputi 2 (dua) aspek yaitu aspek manajemen dan aspek tekins. Hasil penilaian untuk semua lokasi memperoleh nilai total > 80, sehingga masuk kategori TAAT terhadap kriteria kerusakan lahan, Rincian sebagai berikut : Aspek Manajemen :
K1 (Perencanaan); o Telah memiliki Peta Triwulanan Rencana dan Realisasi dengan skala 1 :
2000, dan ditandatangani oleh KTT o Untuk target rencana beberapa aktivitas Penimbunan dan Reklamasi
kemajuan luasan di lapangan belum sesuai dengan rencana. K2 (Kontinyuitas) : Semua lokasi yang dinilai sudah memenuhi kriteria
penilaian Aspek Teknis :
K3 (Potensi Longsor) dari lokasi yang dinilai ada satu lokasi penambangan terdapat adanya potensi longsor sedang,
K4 (Pengendalian batuan potensi asam) semua lokasi yang dinilai telah memenuhi aspek kriteria penilaian,
K5 (Indikasi Erosi) sebagian lokasi yang dinilai belum memenuhi aspek kriteria adanya indikasi erosi
K6 (Kebencanaan) semua lokasi yang dinilai telah memenuhi aspek kebencanaan.
F. Pasca Tambang Rencana program pasca tambang PT Adaro Indonesia telah dituangkan dalam
dokumen Rencana Pasca Tambang yang telah disetujui oleh Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral Republik Indonesia.
Program Pascatambang PT adaro Indonesia diantaranya:
1. Melakukan reklamasi lahan bekas tambang
1.1 Penataan timbunan tanah penutup,pengendalian erosi dan sedimentasi
Reklamasi lahan Adaro direncanakan setiap tahun dan lima tahunan
disesuaikan dengan perencanaan tambang pada saat penambangan batubara
masih berlangsung.Sedangkan pada masa pascatambang, reklamasi lahan
ditujukan untuk menata kembali lahan bekas tambang sesuai peruntukannya
dan disesuaikan dengan rencana pasca tambang. Reklamasi pasca tambang
dilakukan pada area lahan bekas fasilitas tambang,jalan tambang,lahan bekas
tambang permukaan dan bekas kolam pengendapan.
1.2 Melakukan penanaman kembali
Daerah revegetasi adalah tempat pembuangan overbuden, kemudian ditanami
berbagai jenis tanaman. Revegetasi yang dilakukan adalah melakukan
pembibitan berbagai jenis tanaman yang bekerja sama dengan masyarakat
setempat serta yang disiapkan oleh Adaro sendiri. Revegetasi dilakukan
setelah lokasi ditata dan dihampar dengan top/sub soil
1.3 Pencegahan dan penanganan air asam tambang
Pengelolaan air asam tambang di PT Adaro Indonesia dilakukan dengan 2 cara
yaitu:
Penutupan (mengisolasi) batuan yang berpotensi menimbulkan air
asam tambang dengan batuan yang bersifat netral (menggunakan
metode dry cover)
Sebagian lubang tambang diupayakan ditimbun kembali dengan tanah
penutup
Pencegahan pembentukan air asam tambang dengan melokalisir
sebaran mineral sulfida sebagai bahan potensial pembentuk air asam
dan menghindarkan agar tidak terpapar pada udara bebas. Sebaran
sulfida ditutup dengan bahan impermeable antara lain lempung, serta
dihindari terjadinya proses pelarutan,baik oleh air permukaan maupun
air tanah.
Adaro telah melakukan studi potensi air asam tambang dengan
melakukan pemboran inti lengkap yang dilakukan bersamaan dengan
pemboran geotehnik.
1.4 Pekerjaan sipil untuk mendukung kegiatan pascatambang
Lokasi bekas wilayah operasional akan dimanfaatkan sebagai lokasi kegiatan
produktif dalam rangka menunjang perekonomian masyarakat. Rencana
pascatambang disesuaikan dengan tataruang yang berlaku. Adapun rencana
lokasi lahan pascatambang dibagi menjadi zone-zone:
Zone lindung dan penyangga: hutan produksi
Zone pemanfaatan : lapangan tembak,area pemancingan,tambak,area