Kegiatan Usaha Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan umum termasuk impor, interinsulair dan lokal dari segala macam barang-barang home center antara lain: elektronik, kitchen appliance, tools, gardening, plumbing, stationary, hobby, building interior, furniture dan alat-alat rumah tangga. Berkedudukan di Jakarta, Indonesia Kantor Pusat Gedung Kawan Lama Lantai 5 Jl. Puri Kencana No. 1 Meruya Kembangan Jakarta 11610 – Indonesia Telepon: (62-21) 5822222; Fax: (62-21) 5824022 Website : http://www.acehardware.co.id PENAWARAN UMUM Sebanyak 515.000.000 (lima ratus lima belas juta) lembar Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) setiap saham, yang ditawarkan kepada masyarakat dengan Harga Penawaran Rp 820,- (delapan ratus dua puluh Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham. Nilai Penawaran Umum adalah sebesar Rp 422.300.000.000,- (empat ratus dua puluh dua miliar tiga ratus juta Rupiah). RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO USAHA PERSEROAN TERGANTUNG PADA KEMAMPUANNYA UNTUK MEMPERTAHANKAN KEBERADAAN PERJANJIAN LISENSINYA. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI PADA BAB V MENGENAI “RISIKO USAHA”. PT ACE HARDWARE INDONESIA TBK TIDAK MENERBITKAN SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM INI DALAM BENTUK SURAT KOLEKTIF SAHAM, TETAPI SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA. PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK PT CLSA INDONESIA PT DINAMIKA USAHAJAYA PENJAMIN EMISI EFEK PT Mandiri Sekuritas, PT Indopremier Securities, PT Am Capital Indonesia, PT Ciptadana Securities, PT Danatama Makmur Securities, PT Dhanawibawa Artha Cemerlang, PT Intifikasa Securindo, PT Kim Eng Securities, PT Makinta Securities, PT Minna Padi Investama, PT Nusadana Capital Indonesia, PT Okansa Capital Tbk., PT Transpacific Securindo, PT Wanteg Securindo. Saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini seluruhnya akan dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 30 Oktober 2007 Tanggal Efektif : 30 Oktober 2007 Tanggal Pengembalian Pemesanan : 6 Nopember 2007 Masa Penawaran : 31 Okt, 1 – 2 Nop 2007 Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 5 Nopember 2007 Tanggal Penjatahan : 5 Nopember 2007 Tanggal Pencatatan Saham pada Bursa Efek Jakarta : 6 Nopember 2007 BAPEPAM-LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI. TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT ACE HARDWARE INDONESIA TBK (PERSEROAN), PT CLSA INDONESIA DAN PT DINAMIKA USAHAJAYA (PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK) BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI. PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk
210
Embed
PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk · DEFINISI DAN SINGKATAN Istilah dan ungkapan dalam Prospektus ini mempunyai arti sebagai berikut: Ace Hardware Corporation Badan Usaha di Amerika Serikat
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Kegiatan Usaha
Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan umum termasuk impor, interinsulair dan lokal dari segala
macam barang-barang home center antara lain: elektronik, kitchen appliance, tools, gardening, plumbing,
stationary, hobby, building interior, furniture dan alat-alat rumah tangga.
Berkedudukan di Jakarta, Indonesia
Kantor Pusat
Gedung Kawan Lama Lantai 5
Jl. Puri Kencana No. 1 Meruya Kembangan
Jakarta 11610 – Indonesia
Telepon: (62-21) 5822222; Fax: (62-21) 5824022
Website : http://www.acehardware.co.id
PENAWARAN UMUM
Sebanyak 515.000.000 (lima ratus lima belas juta) lembar Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal
Rp 100,- (seratus Rupiah) setiap saham, yang ditawarkan kepada masyarakat dengan Harga Penawaran
Rp 820,- (delapan ratus dua puluh Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan
Formulir Pemesanan Pembelian Saham. Nilai Penawaran Umum adalah sebesar Rp 422.300.000.000,-
(empat ratus dua puluh dua miliar tiga ratus juta Rupiah).
RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO USAHA PERSEROAN
TERGANTUNG PADA KEMAMPUANNYA UNTUK MEMPERTAHANKAN KEBERADAAN
PERJANJIAN LISENSINYA. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DIUNGKAPKAN
DALAM PROSPEKTUS INI PADA BAB V MENGENAI “RISIKO USAHA”.
PT ACE HARDWARE INDONESIA TBK TIDAK MENERBITKAN SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM
INI DALAM BENTUK SURAT KOLEKTIF SAHAM, TETAPI SAHAM TERSEBUT AKAN
DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM
PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA.
PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK
PT CLSA INDONESIA PT DINAMIKA USAHAJAYA
PENJAMIN EMISI EFEK
PT Mandiri Sekuritas, PT Indopremier Securities, PT Am Capital Indonesia, PT Ciptadana Securities,
PT CLSA Indonesia dan PT Dinamika Usahajaya selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para
Penjamin Emisi Efek, serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dengan tegas menyatakan
tidak terafiliasi dengan Perseroan baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan
dalam Undang-undang Pasar Modal.
PENAWARAN UMUM INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG/
PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI REPUBLIK INDONESIA. BARANG SIAPA DI
LUAR WILAYAH REPUBLIK INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI, MAKA PROSPEKTUS
INI TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM,
KECUALI BILA PENAWARAN DAN PEMBELIAN SAHAM TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN
ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN SERTA KETENTUAN-KETENTUAN BURSA EFEK YANG BERLAKU DI NEGARA
TERSEBUT ATAU YURISDIKSI DI LUAR REPUBLIK INDONESIA TERSEBUT.
PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH
PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA
TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.
i
DAFTAR ISI
DEFINISI DAN SINGKATAN .................................................................................................................. iii
RINGKASAN ......................................................................................................................................... vii
BAB I. PENAWARAN UMUM......................................................................................................... 1
BAB II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM...................................... 4
BAB III. PERNYATAAN HUTANG .................................................................................................... 6
BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN..................................................... 10
BAB V. RISIKO USAHA ................................................................................................................ 29
BAB VI. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ........ 34
BAB VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN ....................................................................... 35
di Tunjungan Plaza selaku Pihak Yang b. Luas area : 846,73 m2 berhak sewaktu-
1 yang dikeluarkan Menyewakan waktu untuk
oleh pengelolanya mengambil alih
PT Pakuwon Jati kembali tempat
yang disewakan
dengan
pemberitahuan
tertulis 1 bulan
sebelumnya
15. Akta Perjanjian Perseroan, selaku a. Obyek sewa : sebuah bangunan berdiri diatas sebidang 1 Juli 2007 dan
Sewa-Menyewa Penyewa dengan tanah hak milik No. 151/Kemirimuka seluas 6.370 m2 akan berakhir
No. 014 tanggal PT Dinamika Property, yang terletak di Jl. Margonda Raya, Kelurahan Kemiri tanggal 30 Juni
13 April 2007 selaku Pihak Yang Muka, Kecamatan Beji, Kotamadya Depok. 2012
Menyewakan
b. Luas : 6.370 m2
58
16. Perjanjian Sewa- Perseroan, selaku a. Obyek sewa : Ruangan dalam Gedung Mal Metropolitan 24 Agustus 2005
Menyewa Ruangan Penyewa dengan Bekasi di Lantai 1 unit 112 yang terletak di Jl. K.H. Noer sampai dengan
tanggal 24 Agustus PT Metropolitan Land, Alie, Kelurahan Pekayon, Kecamatan Bekasi Barat, 20102005 selaku Pihak Yang Kota Bekasi
Menyewakan
b. Luas : 1.750 m2
17. Perjanjian Sewa- Perseroan, selaku a. Obyek sewa : Ruangan di lantai dasar Panakkukang 1 September 2006
Menyewa Gedung Penyewa dengan Square Makassar di Lantai Dasar yang terletak dan akan berakhir
Panakkung Square PT Bajamas Mulia di Kelurahan Pandang, Kecamatan Panakkukang, tanggal 31Makassar tanggal Development, selaku Makassar. Agustus 2011
24 April 2006 Pihak Yang
Menyewakan b. Luas : 3.349 m2
18. Perjanjian Sewa- Perseroan, selaku Perjanjian tersebut diubah dengan Addedndum Perjanjian 1 Maret 2006Menyewa No. 001- Penyewa dengan Sewa Menyewa No. 001-MF/ACE-TPI/06/05 tanggal 12 dan akan
MF/ACE-TPI/06/05 PT Binabintang September 2005, dimana para pihak sepakat untuk berakhir tanggal
9 Juni 2005 Priangan, selaku merubah luas ruang sewa (obyek sewa), harga sewa 28 Pebruari 2014Pihak Yang dan cara pembayaran serta uang jaminan yaitu
Menyewakan sebagai berikut :
a. Obyek sewa : Ruangan di lantai Main Floor dan 1st FloorThe Plaza IBCC, Jl. Jend. Ahmad Yani No. 296, Bandung
19. Akta Perjanjian Perseroan, selaku a. Obyek sewa : 4 unit Ruko yang masing-masing terdiri 28 Maret 2007
Sewa-Menyewa Penyewa dengan dari 4 lantai yang terletak di Jalan Radio Dalam No. 17, sampai dengan
No. 35 tanggal PT Damai Berkat Jakarta Selatan 201228 Maret 2007, Sejahtera, selaku
dibuat dihadapan Pihak Yang b. Luas : 2.904 m2
Noor Kholis Adam, MenyewakanSH, Notaris di
Jakarta
20. Perjanjian Sewa- Perseroan, selaku a. Obyek sewa : Lantai Basement 1 seluas 1.675 m2 dan 1 Juli 2007 sampaiMenyewa No. 007/ Penyewa dengan Lantai 1 seluas 776 m2 dengan total luas 2.451 m2 dengan 1
PSM-GJS/DF/2205/ PT Graha Jaya Gedung The Promenade yang terletak di Jl. Warung Nopember 2012
2007 tanggal 2 Juni Sentosa, selaku Buncit Raya No. 98, Jakarta Selatan2007 Pihak Yang
Menyewakan
21. Akta Perjanjian Perseroan, selaku a. Obyek sewa : Lantai 1 dari sebuah gedung bertingkat 21 September
Sewa-Menyewa Penyewa, PT Sanitas, dua yang terletak di Jl. Sjarief Abdurachman, Cirebon 2007 sampaiNo. 1 tanggal 14 selaku Pihak Yang dengan tanggal 20
Mei 2007, dibuat Menyewakan b. Luas : 1.869,525 m2 September 2012
dihadapan ThomasGunawan, SH,
Notaris di Jakarta
22. Perjanjian Sewa- Perseroan, selaku a. Obyek sewa : sebuah gudang yang terletak di 1 Januari 2006Menyewa No. 01/ Penyewa dengan Jl. Cikupamas Raya No. 12, Kawasan Pergudangan sampai dengan
KLS/FIN/I/06 tanggal PT Kawan Lama Cikupamas, Cikupa Tangerang, yang di kenal dengan tanggal 31
2 Januari 2006 Sejahtera, selaku Gudang Kawan Lama. Desember 2007Pihak Yang
Menyewakan b. Luas : 5.796 m2
23. Perjanjian Sewa- Perseroan selaku a. Obyek sewa : Ruangan di Lantai Rumah Susun Non 5 tahun dimulai
Menyewa Ruangan Penyewa dan Hunian Royal Plaza, Jl. Ahmad Yani No. 16-18, tanggal 15Unit Nomor : H1-18 PT Dwijaya Surabaya Desember 2006
(Lantai 1) Royal Manunggal selaku sampai dengan 14
Plaza Surabaya Pihak Yang b. Luas : 5.211,370 m2 Desember 2012No. 0200/PSM- Menyewakan
ROZA/X/2006
tanggal 11 Oktober2006
24. Nota Kesepahaman Perseroan selaku a. Obyek sewa : Ruangan di Lantai LG (Lower Ground 5 tahun dimulai
(Memorandum of Penyewa dan PT Floor) Blok B2.01,20; B7.02-27; B8.02,08,35; Bk1.01-50 tanggal 1 JuniUnderstanding) Pakuwon Permai Pakuwon Trade Center dan Lantai LG (Lower Ground 2007
tanggal 2 Januari selaku Pihak Yang Floor) Blok LG.011-015 Supermal Pakuwon Indah yang
2007 Menyewakan terletal di Jl. Puncak Indah Lontar No. 2, Jawa Timur.b. Luas : 2.881,56 m2
59
25. Nota Kesepahaman Perseroan selaku a. Obyek sewa : Ruangan di Lantai G (Ground Floor) 5 tahun dimulai
(Memorandum of Penyewa dan PT Blok D6.15-26; D7.12-18; D8.16-17,23-25 Pakuwon tanggal 1 Juli
Understanding) Pakuwon Permai Trade Center yang terletak di Jl. Puncak Indah Lontar 2007
tanggal 5 April 2007 selaku Pihak Yang No. 2, Jawa Timur.
Menyewakan
b. Luas : 1.193,61 m2
26. Perjanjian Sewa Perseroan selaku a. Obyek sewa : sebuah bangunan yang dikenal dengan 16 Mei 2007
Menyewa Penyewa dan PT Istana Kuta Galeria yang terletak di Jl. Patih Jelantik, sampai dengan
Bangunan Di Istana Kuta Galeri Gemilang Denpasar. 31 Desember
Kuta Galeria selaku Pihak Yang 2007
tanggal 20 Agustus Menyewakan b. Luas : 1.224 m2
2007
27 Perjanjian Perseroan dan Bahwa dalam pelaksanaan kerjasama ini, PT Pasaraya 31 Desember
Kerjasama Bagi PT Pasarjaya Tosersajaya selaku pemilik dari bangunan Pasaraya 2007
Hasil No. 014/B-2/ Tosersajaya Grande di Jalan Iskandarsyah II No. 2, Kebayoran Baru,
KNT/02/2006 Jakarta Selatan, setuju untuk memberikan hak kepada
PT Ace Hardware Indonesia untuk menjual produk yang
dimiliki dan atau dipasoknya di dalam Pasaraya Grande yang
terletak di Basement 2 Gedung Timur, dengan luas 3.165 m2.
Perjanjian tersebut terakhir diperpanjang sampai dengan
31 Desember 2007 berdasarkan surat PT Pasarjaya
Tosersajaya No. 359/TSS.09/BSMT-1/VIII/07 tanggal
28 Agustus 2007
28. Akta Perjanjian Perseroan selaku Obyek Sewa : sebuah bangunan bertingkat dua yang 1 Oktober 2007
Sewa Menyewa Penyewa dan Anton terletak di Jl. Margonda raya No. 166, Depok sampai dengan
No. 7 tanggal Lukmanto selaku tanggal 30
14 Juni 2007, kuasa dari Hadijanto Luas : 2.250 m2 September 2012
dibuat dihadapan berdasarkan Surat
Winarti Lukman – Kuasa Khusus Perjanjian tersebut ditambah dengan dengan Akta Akta
Widjaja, S.H., tertanggal 30 Perjanjian Tambahan No. 8 tanggtal 14 Juni 2007,
Notaris di Jakarta, Nopember 1999 dibuat dihadapan Winarti Lukman – Widjaja, S.H.,
selaku Pihak Yang Notaris di Jakarta, dengan syarat dan ketentuan yang
Menyewakan ditambah antara lain :
Pihak Yang Menyewakan bersedia untuk menyelesaikan
perbaikan beberapa bagian bangunan dan atas
kesediaannya tersebut Perseroan wajib membayar
kepada Pihak Yang Menyewakan
Perjanjian Kendaraan Bermotor
No. Perjanjian Pihak Deskripsi Jangka Waktu
1. Perjanjian Kredit Perseroan selaku Bank dengan ini setuju untuk memberikan pinjaman uang/ jangka waktu 24
Kendaraan Bermotor Debitur dan PT kredit kepada Debitur dan Debitur dengan ini mengakui telah bulan terhitung
No. 761/PK-KKB/ Bank Akita menerima pinjaman uang/kredit sejumlah Rp 2.240.000.000,- mulai tanggal 17
SMHD/XI/06 yang digunakan untuk pembelian kendaraan bermotor Nopember 2006
No. rekening : dan sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Kendaraan sampai dengan
11-12-09961-4 Bermotor yaitu : tanggal 17 Oktober
17 Nopember 2006 2008
Jenis kendaraan : Sedan
Merek : Mercedes Benz S 500 L
No rangka : WDD2211712A077514
No. Mesin : 27396130060803
Warna : Hitam
Tahun : 2006
Terdaftar atas nama : PT Ace Hardware Indonesia
2. Perjanjian Kredit Perseroan selaku Debitur menyatakan berhutang kepada Bank sejumlah 5 September
Pemilikan Mobil Debitur dan PT Bank Rp 97.600.000,-Sebagai jaminan atas hutang yaitu mobil 2005 sampai
(Perjanjian Hutang) Jasa Jakarta yang dibeli yang dananya berasal dari hutang tersebut dengan 5
No. 11252/Krd/JJ/ yaitu 1 (satu) unit mobil merk Mitsubhisi FE 304, keluaran September 2008
09/2005 tanggal tahun 2005, warna kuning,
5 September 2005 No. Rangka: MHMFE304B5R039580,
No. Mesin: 4D31-A43982, BPKB akan tercatat atas nama
Debitur yang telah diikat dengan Perjanjian Pemberian
Jaminan Dengan Penyerahan Hak Milik Secara Fidusia
tanggal 5 September 2005.
60
3. Perjanjian Kredit Perseroan selaku Debitur menyatakan berhutang kepada Bank sejumlah 27 Juni 2005
Pemilikan Mobil Debitur dan PT Bank Rp 103.000.000,-Sebagai jaminan atas hutang yaitu mobil sampai dengan
(Perjanjian Hutang) Jasa Jakarta yang dibeli yang dananya berasal dari hutang tersebut 27 Juni 2008No. 10920/Krd/JJ/ yaitu 1 (satu) unit mobil merk Toyota Avanza Type G,
06/2005 tanggal keluaran tahun 2005, warna hitam metalik,
27 Juni 2005 No. Rangka: MHFFMRGK35KO59859, No. Mesin: DA88802,BPKB akan tercatat atas nama Debitur yang telah diikat
dengan Perjanjian Pemberian Jaminan Dengan
Penyerahan Hak Milik Secara Fidusia tanggal 27 Juni 2005.
4. Perjanjian Kredit Perseroan selaku Debitur menyatakan berhutang kepada Bank sejumlah 23 Mei 2005
Pemilikan Mobil Debitur dan PT Bank Rp 134.500.000,-Sebagai jaminan atas hutang yaitu mobil sampai dengan
(Perjanjian Hutang) Jasa Jakarta yang dibeli yang dananya berasal dari hutang tersebut 23 April 2008No. 10726/Krd/JJ/ yaitu 1 (satu) unit mobil merk Honda Jazz, keluaran
05/2005 tanggal tahun 2005, warna abu muda metalik,
23 Mei 2005 No. Rangka: MHRGD37205J002676,No. Mesin: L15A4-2004939, BPKB akan tercatat atas
nama Debitur yang telah diikat dengan Perjanjian
Pemberian Jaminan Dengan Penyerahan Hak Milik SecaraFidusia tanggal 23 Mei 2005.
5. Perjanjian Kredit Perseroan selaku Debitur menyatakan berhutang kepada Bank sejumlah 14 Juli 2005
Pemilikan Mobil Debitur dan PT Bank Rp 167.500.000,- Sebagai jaminan atas hutang yaitu sampai dengan
(Perjanjian Hutang) Jasa Jakarta mobil yang dibeli yang dananya berasal dari hutang 14 Juli 2008No. 11028/Krd/JJ/ tersebut yaitu 1 (satu) unit mobil merk Toyota Innova
05/2005 tanggal Type E, keluaran tahun 2005, warna silver metalik,
14 Juli 2005 No. Rangka: MHFXW42G252034889, No. Mesin: 6098836,BPKB akan tercatat atas nama Debitur yang telah diikat
dengan Perjanjian Pemberian Jaminan Dengan Penyerahan
Hak Milik Secara Fidusia tanggal 14 Juli 2005.
6. Perjanjian Kredit Perseroan selaku Debitur menyatakan berhutang kepada Bank sejumlah 6 Juni 2005
Pemilikan Mobil Debitur dan PT Bank Rp 134.500.000,- Sebagai jaminan atas hutang yaitu mobil sampai dengan
(Perjanjian Hutang) Jasa Jakarta yang dibeli yang dananya berasal dari hutang tersebut 6 Juni 2008No. 10803/Krd/JJ/ yaitu 1 (satu) unit mobil merk Honda Jazz, keluaran tahun
06/2005 tanggal 2005, warna hitam, No. Rangka: MHRGD37205J003111,
6 Juni 2005 No. Mesin: L15A4-2006155, BPKB akan tercatat atas namaDebitur yang telah diikat dengan Perjanjian Pemberian
Jaminan Dengan Penyerahan Hak Milik Secara Fidusia
tanggal 6 Juni 2005.
7. Perjanjian Kredit Perseroan selaku Debitur menyatakan berhutang kepada Bank sejumlah 26 Mei 2005
Pemilikan Mobil Debitur dan PT Bank Rp 97.600.000,-Sebagai jaminan atas hutang yaitu mobil sampai dengan
(Perjanjian Hutang) Jasa Jakarta yang dibeli yang dananya berasal dari hutang tersebut 26 Mei 2008No. 10749/Krd/JJ/ yaitu 1 (satu) unit mobil merk Mitsubishi FE 304, keluaran
05/2005 tanggal tahun 2005, warna kuning,
26 Mei 2005 No. Rangka: MHMFE304B5RO38657, No. Mesin:4D31-A32392, BPKB akan tercatat atas nama Debitur yang
telah diikat dengan Perjanjian Pemberian Jaminan Dengan
Penyerahan Hak Milik Secara Fidusia tanggal 26 Mei 2005.
8. Berdasarkan Perseroan selaku a. Bank menunjuk Merchant sebagai mitra Bank dan mulai tanggal 22perjanjian Merchant Merchant dan PT Bank memberikan kewenangan kepada Merchant untuk Nopember 2004
Bank mandiri Mandiri Tbk. melaksanakan transaksi kartu kredit dan atau kartu sampai dengan
No. CNB.LIB/PKS/ debit secara elektronik melalui sarana yang akan diakhiri oleh para37/0933/2004 disediakan oleh bank di tempat penjualan Merchant pihak.
berupa mesin Electronic Data Capture (EDC)
11. Perkara Yang Sedang Dihadapi Perseroan
Pada saat Prospektus ini diterbitkan dan berdasarkan Pernyataan Perseroan yang termaktub dalam
Surat Pernyataan Perseroan tanggal 7 September 2007 Surat Pernyataan masing-masing Direksi dan
Komisaris Perseroan masing-masing tertanggal 7 September 2007 serta surat-surat keterangan yang
diterbitkan oleh Badan Arbitrase Nasional Indonesia dibawah No. 07.677/SKB/IX/BAN/WD tanggal
5 September 2007, Pengadilan Negeri Jakarta Barat di bawah No. W7.Db.Ht.04.10.3061 tanggal
4 September 2007, Pengadilan Pajak di bawah No. S-928/SP.5/2007 tanggal 6 September 2007,
Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta di bawah No. 333/SRKT/PAN-PTUN.JKT/2007 tanggal
5 September 2007, Pengadilan Hubungan Inudstrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah
No. W7.Dc.PHI. 408.2007.02 tanggal 12 September 2007dan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat
No. W7.Dc.Ht.1635.IX.2007.02 tanggal 12 September 2007 bahwa Perseroan tidak menghadapi perkara
pidana, perdata, perpajakan, arbitrase, tata usaha negara, perselisihan perburuhan dan kepailitan.
61
BAB VIII. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN
1. Kegiatan Usaha dan Prospek Perseroan
Perseroan memiliki kantor pusat di Jakarta dan mengoperasikan 24 Gerai ACE di segenap penjuru di
Indonesia, dan sampai pada saat Prospektus ini diterbitkan luas total area ritel 64.570 meter persegi.
Sebagai bagian dari Kelompok Usaha Kawan Lama, yang telah beroperasi selama lebih dari 50 tahun,
Perseroan dikenal sebagai penyedia berbagai produk home improvement dan lifestyle dengan cakupan
jenis produk yang lengkap dari tingkat menengah sampai atas.
Merek ACE digunakan oleh Perseroan berdasarkan perjanjian lisensi dengan ACE Hardware Corporation.
Gerai-gerai Perseroan menjual lebih dari 60.000 produk lifestyle dan home improvement yang tercakup
dalam 15 kategori utama. Produk-produk yang dijual mencakup produk-produk bermerek ACE, maupun
merek lain yang dimiliki Kawan Lama ataupun yang hak distribusinya dikuasai secara eksklusif oleh
Kawan Lama, maupun merek-merek yang dibeli dari pihak ketiga, baik yang lokal maupun internasional.
Perseroan mengoperasikan dua jenis utama gerai ritel:
• ACE Home Center – gerai ritel dengan luas lebih dari 3.000 meter persegi, dan lebih fokus pada
produk-produk lifestyle. Pada tanggal penerbitan Prospektus ini, Perseroan mengoperasikan
4 (empat) gerai ritel jenis ini, berlokasi di Mal Artha Gading di Jakarta, Plaza IBCC di Bandung
seperti juga di Plaza Royal dan Pakuwon Supermal di Surabaya.
• ACE Hardware – gerai ritel dengan luas lebih kecil dari 3.000 meter persegi. Pada tanggal penerbitan
Prospektus ini, Perseroan mengoperasikan 20 (dua puluh) gerai ritel jenis ini, yang tersebar di
berbagai lokasi di Indonesia, dengan 12 (dua belas) gerai berlokasi di Jabodetabek.
Perseroan mengoperasikan fasilitas pergudangan dengan luas sekitar 7.700 meter persegi, yang disewa
dari Kawan Lama dan juga memiliki infrastruktur distribusi, logistik dan pengadaan yang tersentralisasi.
Pada tahun 2004, Perseroan memperoleh sertifikasi ISO 9001-2000 untuk sistem manajemen kualitas.
Untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2007 dan tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2006, 2005 dan 2004, Perseroan mencatat penjualan bersih masing-masing sebesar
Rp 467,9 miliar, Rp 638,9 miliar, Rp 438,7 miliar dan Rp 346,6 miliar. Untuk periode yang sama, laba bersih
Perseroan mencapai masing-masing sebesar Rp26,3 miliar, Rp27,0 miliar, Rp17,5 miliar dan Rp13,1 miliar.
2. Sejarah dan Perkembangan
Perseroan berkantor pusat di Jakarta dan didirikan dengan nama PT Kawan Lama Home Center pada
tahun 1995 berdasarkan Akta Pendirian No. 17 tanggal 3 Pebruari 1995 yang dibuat dihadapan Benny
Kristianto SH, Notaris di Jakarta. Akta Pendirian tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-6190 HT.01.01.Th.95 tanggal
17 Mei 1995, dan telah dicatatkan dalam Buku Catatan Pengadilan Negeri Jakarta Barat dengan
No. 1668 / 1995 tanggal 13 September 1995, dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 102,
tanggal 22 Desember 1995, Tambahan No. 10484. Pada tanggal 28 Oktober 1997, nama Perseroan
dirubah menjadi PT Ace Indoritel Perkakas dan tanggal 28 Agustus 2001 dirubah lagi menjadi PT Ace
Hardware Indonesia. Perseroan membuka gerai ritel pertamanya pada tahun 1996 di Karawaci dan per
tanggal Prospektus ini diterbitkan, mengoperasikan 24 gerai ritel di berbagai lokasi di Indonesia.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa perubahan, perubahan terakhir dilakukan
berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Ace Hardware Indonesia
No. 33 tanggal 29 Agustus 2007, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, telah mendapat
persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. W7-09693 HT .01.04TH2007 tanggal 4 September 2007, yang saat ini sedang dalam proses
62
pendaftaran perusahaan (Wajib Daftar Perusahaan) pada Kantor Suku Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kotamadya Jakarta Barat, setelah proses pemberitahuan pada Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia diterima oleh Kantor Notaris Fathiah Helmi, S.H. berdasarkan Surat
Keterangan No. 334/Ket/Not/IX/2007 tanggal 27 September 2007 yang dikeluarkan oleh Fathiah Helmi,
S.H., Notaris di Jakarta Pada saat diterbitkannya Prospektus ini, Perseroan masih dalam proses
pengurusan untuk mengumumkan adendum terakhir Anggaran Dasar Perseroan di dalam Berita Negara
Republik Indonesia.
Tabel berikut ini menyajikan capaian-capaian utama, penghargaan dan kejadian penting terhadap
Perseroan sejak pendiriannya:
Tanggal Capaian, Penghargaan dan Kejadian Penting
1995 • Pendirian dan penetapan Perseroan
1996 • Mendapatkan lisensi dari Ace Hardware Corporation
• Membuka gerai ritel pertama di Karawaci
1999 • Membuka gerai ritel pertama di luar Jakarta, yaitu di Balikpapan
• Memperkenalkan format ruko dan gerai independen
• Memperkenalkan program keanggotaan ACE
2003 • Membuka gerai ritel ke 10 di Istana Kuta Galleria, Bali
2004 • Menerima sertifikat ISO 9001 : 2000 untuk Kantor Pusat, gudang dan beberapa gerai ritelnya
• Menerima penghargaan Million Dollar Club dari Ace Hardware Corporation untuk rata-rata
pembelian
2005 • Pengenalan konsep ACE Home Center di ACE Mal Artha Gading
• ACE Mal Artha Gading mendapat penghargaan sebagai gerai ritel Hardware terbesar di
Indonesia oleh MURI
• Bekerja sama dengan “Index”, gerai furniture dan perlengkapannya, anggota dari Kelompok
Usaha Kawan Lama
2007 • Membuka outlet ke 24 di Depok, Jabodetabek
3. Keunggulan Perseroan
Keunggulan Perseroan secara historis maupun prospek ke depan seluruhnya berhubungan langsung
dengan gabungan beberapa keunggulan daya saing Perseroan, termasuk hal-hal berikut:
Perseroan mempunyai keunggulan untuk menarik pelanggan dan pemilik mal.
Walaupun ada sejumlah pemain ritel di Indonesia yang menawarkan produk-produk lifestyle dan home
improvement, Perseroan adalah salah satu pemain yang menawarkan produk-produk yang lengkap
berkisar dari produk tingkat menengah sampai dengan tingkat atas. Produk-produk Perseroan mencakup
beberapa jenis produk khusus dalam kategori yang spesifik. Perseroan berkeyakinan hal ini menciptakan
ragam produk yang unik dan memberikan keunggulan dalam persaingan. Seiring dengan terus
meningkatnya kegiatan renovasi dan pembelanjaan kebutuhan rumah untuk perbaikan gaya hidup,
Perseroan berkeyakinan berada dalam posisi yang ideal untuk memenuhi permintaan para konsumen
atas produk-produk tersebut. Disamping memikat para konsumen yang ingin memenuhi semua keperluan
pembelanjaan produk home improvement dan lifestyle di satu lokasi, besar dan daya tarik gerai ritel
Perseroan memungkinkan Perseroan menjadi calon penyewa yang menarik bagi para manajer properti
yang menyewakan bangunan untuk disewa sebagai gerai ritel Perseroan, terutama pusat perbelanjaan
atau mal. Para manajer properti ingin memanfaatkan volume lalu lintas konsumen yang ditimbulkan oleh
Perseroan dan juga ragam penyewa sehingga hal ini memberikan keunggulan daya saing Perseroan
dalam memperoleh perjanjian sewa tempat dengan persyaratan perjanjian yang menarik pada lokasi-
lokasi yang diminati.
63
Perseroan telah mengembangkan merek ACE sebagai penyedia terkemuka produk-produk home
improvement dan lifestyle di Indonesia
Perseroan berkeyakinan bahwa sejak pendirian, Gerai ACE telah berhasil mengembangkan reputasi
sebagai penyedia solusi satu tempat (‘one stop solution’) yang lengkap dan menarik untuk kebutuhan
produk-produk home improvement dan lifestyle. Perseroan telah melaksanakan berbagai inisiatif
pemasaran untuk mengembangkan merek gerai. Hal ini sangat penting terutama pada awal masa
pengembangan Perseroan dimana dahulu konsep gerai besar modern untuk produk renovasi rumah
dan perangkat rumah masih merupakan konsep baru di pasar Indonesia. Berbagai inisiatif pemasaran
dan pengalaman belanja yang ditawarkan telah membantu memperkuat kesetiaan para konsumen, seperti
dibuktikan oleh jumlah anggota loyalty program yang telah mencapai lebih dari 230.000 orang sampai
saat Prospektus ini diterbitkan.
Sebagai tambahan, dengan pengenalan Gerai ACE, seluruh produk-produk bermerek ACE, dan merek-
merek komplementer yang dimiliki oleh pemegang saham Kelompok Usaha Kawan Lama yaitu Krisbow
dan Kris dikenal oleh konsumen Indonesia sebagai merek yang merepresentasikan produk-produk
berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau.
Perseroan telah memiliki pengetahuan dan hubungan mendalam untuk dalam dan luar negeri
Dalam kurun waktu 12 tahun, Perseroan telah membuka sejumlah gerai ritel di segenap penjuru Indonesia.
Perseroan telah mengembangkan hubungan-hubungan dan pengetahuan mendalam sehubungan dengan
kegiatan operasi usahanya di dalam negeri, disamping pengadaan produk secara internasional melalui
Ace Hardware Corporation dan pihak-pihak ketiga. Pengetahuan ini memungkinkan Perseroan untuk
mengembangkan sistim membuka tempat gerai ritel baru dengan ekonomis yaitu mengurangi biaya-
biaya dan jumlah sumber daya manajemen yang diperlukan. Perseroan berkeyakinan bahwa pengetahuan
dan hubungan yang telah terbentuk ini merupakan hal yang tidak mudah untuk ditiru dan
merepresentasikan keunggulan Perseroan, terutama terhadap para pemain baru di pasar ini, baik pemain
dalam negeri maupun pemain internasional.
Pemesanan yang tersentralisasi memberikan keunggulan skala ekonomis kepada Perseroan untuk
memesan langsung dari penyalur/ produsen
Melalui pasokan dan pemesanan produk yang tersentralisasi untuk seluruh gerai, Perseroan menikmati
skala ekonomis dalam hal pembelian, penyimpanan dan distribusi. Hubungan Perseroan dengan Ace
Hardware Corporation khususnya, dimana Perseroan merupakan salah satu dari 50 konsumen terbesar
Ace Hardware Corporation di dunia, memberikan peluang untuk memperoleh diskon pemesanan yang
signifikan dan pembelian secara kredit dengan persyaratan yang menguntungkan. Sebagai tambahan,
besar skala pembelian membuat Perseroan dapat meningkatkan pembelian langsung dari para pemasok
pihak ketiga, terutama secara internasional, daripada distributor-distributor di dalam Indonesia, yang
membuat Perseroan mencapai marjin yang lebih tinggi pada produk-produk yang dijual.
Denah gerai dan praktek usaha Perseroan dirancang untuk menciptakan biaya operasi yang rendah
dan produktivitas yang tinggi serta menarik bagi pelanggan
Sehubungan dengan sifat produk yang ditawarkan Perseroan dan luas gerai ritelnya, Perseroan telah
berhasil memfokuskan diri untuk memaksimalkan efisiensi dan penggunaan ruang, disamping
meminimalkan biaya. Sesuai dengan keadaan gerai, Perseroan dapat mengoperasikan sistem rak dengan
tinggi 3 meter, termasuk penggunaan area jalan pelanggan untuk kegiatan promosi. Beberapa jenis
pengamanan telah menekan insiden pencurian sampai kurang dari 0,5% dari total penjualan, menurut
data Perseroan. Perseroan mendisain gerai ritel dengan sejumlah fitur untuk meningkatkan pengalaman
belanja bagi pelanggan. Di dalam tata letak gerai dengan jelas dibatasi per departemen dan Perseroan
menawarkan fasilitas-fasilitas komplementer, seperti tempat bermain dan rumah makan di sejumlah
Gerai ACE.
64
Perseroan mempertahankan fleksibilitas dalam hal memilih lokasi dan ukuran gerai untuk
memenuhi kebutuhan setempat
Dengan mengoperasikan sistem dua tingkatan dalam hal ukuran gerai, Perseroan mempertahankan
fleksibilitas dalam hal mencari lokasi untuk gerai ritel baru. Hal tersebut memungkinkan Perseroan untuk
mendesain gerai-gerainya untuk memenuhi permintaan setempat dan hal tersebut memungkinkan
Perseroan mengelola beban usahanya secara efisien. Walaupun secara historis Perseroan mencari
lokasi gerai di pusat perbelanjaan atau mal yang memiliki volume lalu lintas tinggi, Perseroan telah
berhasil mengembangkan lokasi-lokasi gerai ruko, seperti gerai ritelnya yang berlokasi di Pluit, dimana
Perseroan telah berhasil mengkonversikan beberapa ruko menjadi Gerai ACE, disamping bangunan
mandiri, seperti geraidi Bali. Perseroan akan senantiasa mencari lokasi-lokasi yang paling cocok untuk
gerai barunya sesuai dengan lokasi dimana gerai tersebut akan berada.
4. Strategi Perkembangan Perseroan
Perseroan bermaksud untuk mengimplementasikan beberapa strategi berikut untuk mendorong
perkembangannya di masa depan:
Membuka gerai ritel baru di posisi yang strategis di segenap penjuru Indonesia disamping
memperluas gerai yang ada
Perseroan bermaksud untuk mengembangkan usaha secara agresif melalui pembukaan gerai baru,
baik di kota-kota dimana Perseroan sudah ada maupun di lokasi strategis baru lain di Indonesia. Perseroan
bermaksud untuk membuka gerai-gerai baru di segenap penjuru Indonesia dan memperluas beberapa
gerai yang sudah ada, untuk menambah area penjualan Perseroan sampai sekitar 28.000 meter persegi
pada tahun 2008. Perseroan akan menentukan jenis dan ukuran gerai berdasarkan tingkat permintaan
yang diperkirakan dan ketersediaan lokasi yang sesuai. Perseroan juga bermaksud untuk membangun
dan membuka sebuah gerai baru di Alam Sutra,Tangerang, di atas tanah dan bangunan yang dimiliki
oleh Kelompok Usaha Kawan Lama, yang diperkirakan mencapai seluas 15.000 meter persegi pada
pertengahan tahun 2010.
Menawarkan produk-produk tambahan dan jasa komplementer untuk memanfaatkan infrastruktur
Perseroan yang sudah ada
Disamping meningkatkan efisiensi dan menambah gerai baru, Perseroan juga bermaksud untuk
memanfaatkan infrastruktur yang telah dimiliki untuk menawarkan produk dan jasa komplementer selain
meningkatkan jumlah dan kelengkapan kisaran produk. Contoh dari hal ini, Perseroan merencanakan
meluncurkan berbagai kemudahan jasa untuk pelanggan korporat. Dengan memberikan jasa-jasa yang
menarik untuk kelompok target konsumen yang spesifik, Perseroan bermaksud untuk meningkatkan
pendapatan dari kelompok konsumen ini, selain juga meningkatkan kesetiaan mereka dengan
menawarkan jasa-jasa yang tidak ditawarkan oleh para pesaing Perseroan. Perseroan senantiasa
memajukan produknya dengan memperkenalkan produk-produk baru, mengembangkan produk yang
sudah ada dan menarik produk yang sudah lama.
Terus meningkatkan marjin
Kinerja gerai-gerai Perseroan yang ada tetap menjadi kunci strategis pengembangan Perseroan. Selain
pertumbuhan penjualan melalui peluncuran merek dan produk baru, Perseroan juga bermaksud untuk
meningkatkan marjin operasional dengan mengurangi beban usaha. Perseroan berkeyakinan bahwa
hal tersebut akan dapat tercapai melalui beberapa inisiatif, termasuk memperbaiki sistem manajemen
persediaan, meningkatkan fokus pada pembelian langsung ke pemasok dari pada ke distributor,
mengurangi biaya pembelian melalui peningkatan kemampuan penawaran (bargaining power) dengan
meningkatkan jumlah gerai yang akan meningkatkan volume pembelian dari para pemasok dan dengan
meningkatkan keahlian para karyawan melalui berbagai pelatihan.
65
5. Hubungan Perseroan dengan Ace Hardware Corporation
Pada bulan Mei 1996, Perseroan menandatangani Perjanjian Lisensi dengan ACE Hardware Corporation.
Berdasarkan Perjanjian Lisensi tersebut, Perseroan membayar royalti kepada Ace Hardware Corporation
berdasarkan total penjualan ritel yang berasal dari gerai-gerai ritel ACE. Sebagai kompensasi dari
pembayaran royalti ini, Perseroan berhak untuk menggunakan merek ACE bagi gerai-gerainya dan secara
eksklusif membeli produk-produk ACE dari Ace Hardware Corporation. Selain itu, Perseroan juga berhak
untuk memanfaatkan jasa-jasa yang ditawarkan Ace Hardware Corporation, seperti menghadiri pameran
yang diadakan dua kali setiap tahun, pengetahuan operasi ritel dan pelatihan untuk tim pengadaan
barang. Walaupun akan berakhir pada tahun 2011, Perjanjian Lisensi ini dapat diperpanjang untuk jangka
waktu 15 tahun tambahan berdasarkan kesepakatan bersama antara Perseroan dan Ace Hardware
Corporation. Lihat Bab VII (mengenai Ikatan dan Perjanjian Penting dengan Pihak Ketiga).
Ace Hardware Corporation adalah suatu perusahaan tidak tercatat di bursa, perusahaan yang memiliki usaha
ritel didirikan pada tahun 1928 di Amerika Serikat, dan bergerak terutama dalam bidang penjualan produk
hardware dan wara laba dari merek ACE Hardware. . Per tanggal 31 Desember 2006, terdapat lebih dari
4.600 Gerai ACE yang tersebar di seluruh Amerika Serikat dan di 70 negara asing lainnya, namun sifat gerai-
gerai tersebut berbeda dengan gerai-gerai ritel Perseroan, dimana gerai-gerai di Amerika Serikat cenderung
lebih kecil dengan ukuran pada umumnya sampai dengan 1.000 meter persegi dan gerai-gerai tersebut
menawarkan kisaran produk yang cenderung tidak selengkap kisaran produk gerai-gerai Perseroan.
Pada tahun 2006, AceHardware Corporation membukukan penjualan sebesar USD 3,8 miliar, dimana
sebesar USD 158,5 juta berasal dari penjualan dari luar Amerika Serikat. Diestimasi bahwa penjualan
ritel Ace Hardware Corportion dan berbagai operasi wara laba mencapai lebih dari USD 12 miliar di
2006. Ace Hardware Corporation masuk ke pasar internasional pada tahun 1968 dan pada saat ini
berada di lebih dari 70 negara melalui perjanjian waralaba dengan para pihak ketiga di Timur Tengah,
Eropa, Asia, Amerika Utara dan Amerika Selatan.
6. Hubungan dengan Kawan Lama
PT Kawan Lama Sejahtera merupakan pemegang saham pengendali Perseroan dan terutama bergerak
dalam usaha distribusi penjualan dan pemasokan perangkat komersial dan industri di Indonesia. Kawan
Lama juga memiliki lisensi eksklusif untuk mengimpor dan menjual lebih dari 30 (tiga puluh) merek-
merek internasional termasuk Karcher, Metabo, Rubbermaid, Victorinox, Brabantia. Perseroan membeli
produk-produk, baik dari Kawan Lama dan pihak ketiga, dengan perjanjian komersial normal, dengan
jangka waktu kredit sampai dengan 90 hari. Sebagai tambahan, Perseroan menyewa 7.700 meter persegi
fasilitas pergudangan dari Kawan Lama.
Untuk 7 (tujuh) bulan berakhir pada tanggal 31 Juli 2007 dan selama 2006, 2005 dan 2004, Perseroan
melakukan transaksi pembelian dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa yaitu Kawan Lama
sebagai berikut:
Tujuh bulan berakhir 2006 2005 2004pada tanggal 31 Juli 2007
Jumlah pembelian (dalam jutaan Rp) 46.335 74.884 61.923 56.604% dari pembelian 16% 16,2% 16,9% 23,6%
Untuk 7 (tujuh) bulan berakhir pada tanggal 31 Juli 2007 dan selama 2006, 2005 dan 2004, Perseroan
melakukan transaksi penjualan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa yaitu Kawan Lama
sebagai berikut:
Tujuh bulan berakhir 2006 2005 2004pada tanggal 31 Juli 2007
Jumlah penjualan (dalam jutaan Rp) 2.703 1.112 741 1.038% dari penjualan 0,58% 0,17% 0,15% 0,30%
Sebagai tambahan hubungan usaha dengan Kawan Lama, Perseroan juga melakukan berbagai transaksi
terkait dengan Kelompok Usaha Kawan Lama, termasuk PT Home Center Indonesia.
66
Untuk keterangan lebih lanjut mengenai hubungan Perseroan dengan Kelompok Usaha Kawan Lama,
lihat Bab VII. (Informasi mengenai Perseroan – Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan
Istimewa).
7. Prospek Usaha
Perseroan mengoperasikan salah satu rantai gerai ritel terbesar yang menyediakan produk home
improvement dan lifestyle di Indonesia. Sebagai bagian dari Kelompok Usaha Kawan Lama, Perseroan
merupakan bagian dari penjualan yang komprehensif, yang mencakup peralatan industrial, system
keamanan, furniture indoor dan outdoor. Perseroan menawarkan lebih dari 60.000 produk di bawah
15 kategori prinsipal, yang dibagi menjadi produk home improvement dan lifestyle. Sampai dengan
tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki 24 gerai ritel yang berlokasi di Jakarta dan seluruh
Indonesia, dengan luas bervariasi antara 795 meter persegi hingga 10.158 meter persegi.
Penjualan Perseroan dalam lima tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Ruang lingkup tugas Notaris selaku profesi penunjang dalam rangka Penawaran Umum antara lain
menghadiri rapat-rapat mengenai pembahasan segala aspek dalam rangka Penawaran Umum kecuali
rapat-rapat yang menyangkut aspek keuangan dan penentuan harga maupun strategi pemasaran,
menyiapkan dan membuat Berita Acara rapat-rapat yang dimaksud secara di bawah tangan, menyiapkan
dan membuat akta-akta dalam rangka Penawaran Umum, antara lain perubahan seluruh Anggaran Dasar
Perseroan dan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.
Pengalaman notaris dalam menyiapkan dan membuat Berita Acara rapat-rapat, menyiapkan dan mebuat
akta-akta dalam Penawaran Umum dan akta-akta lainnya untuk emiten di pasar modal antara lain
PT Adira Dinamika Multifinance Tbk, PT Indojasa Pratama Tbk, PT Indosiar Karya Media Tbk, PT Panca
Global Securities Tbk, PT Selapan Jaya Tbk, PT Reliance Securities Tbk, PT Asuransi Multi Artha Guna
Tbk, PT Malindo Feedmill Tbk, PT Bank Bumi Artha Tbk,
PT Laguna Cipta Griya Tbk.
Biro Administrasi Efek : PT Adimitra Transferindo
Plaza Property Lantai 2
Kompleks Pertokoan Pulo Mas Blok VIII No. 1
Jl. Perintis Kemerdekaan
Jakarta 13210
Telp. : (021) 47881515
Fax. : (021) 4709697
Bertanggung jawab atas penerimaan pemesanan saham berupa Daftar Pemesanan Pembelian Saham
(DPPS) dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) yang telah dilengkapi dengan dokumen
sebagaimana disyaratkan dalam pemesanan pembelian saham dan telah mendapat persetujuan dari
Penjamin Pelaksana Emisi sebagai pemesanan yang diajukan untuk diberikan penjatahan saham serta
melakukan administrasi pemesanan pembelian saham sesuai dengan aplikasi yang tersedia pada BAE.
Bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi, BAE mempunyai hak untuk menolak pemesanan
pembelian saham yang tidak memenuhi persyaratan pemesanan dengan memperhatikan peraturan yang
berlaku.
Dalam hal terjadinya pemesanan yang melebihi jumlah saham yang ditawarkan, BAE melakukan proses
penjatahan saham dengan rumus penjatahan yang ditetapkan oleh Manajer Penjatahan, mencetak
Formulir Konfirmasi Penjatahan (FKP) dan menyiapkan laporan penjatahan. BAE juga bertanggung
jawab menerbitkan Surat Kolektif Saham (SKS) apabila diperlukan, dan menyusun laporan Penawaran
Umum Perdana sesuai dengan peraturan yang berlaku.
94
Pengalaman jasa pelayanan admisnistrasi saham untuk emiten atau perusahaan publik di pasar modal
dalam tiga tahun terakhir antara nya adalah PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk, PT Aneka Kemasindo
Utama Tbk, PT Indoneian Paradise Property Tbk, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, PT Trust Finance
Indonesia Tbk, PT Yulie Sekurindo Tbk, PT Alter Abadi Tbk, PT Charoen Pokphand Indoensia Tbk,
PT Mitra Rajasa Tbk, PT Multi Indocitra Tbk, PT Pool Advista Indonesia Tbk, PT Sari Hudada Tbk,
PT Bank Bumi Artha Tbk, PT Ekadharma International Tbk, PT Great Golden Star Tbk, PT Multi Agro
Persada Tbk, PT Radiant Utama Interinsco Tbk, PT Total Bangun Persada Tbk, PT BISI International Tbk.
Penilai Independen : Nilai Konsulesia
Kompleks Perkantoran
Jl. Wijaya I, No. 9 G
Jakarta 12170
Telp. : (021) 7252035
Fax. : (021) 7252036
Melaksanakan pemeriksaan fisik, penelitian, penganalisaan data dan menentukan nilai wajar harta
Perseroan dengan tujuan mengungkapkan suatu pendapat mengenai nilai pasar yang wajar dengan
berpedoman pada norma-norma penilaian Indonesia yang berlaku (Standar Penilaian Indonesia) dan
Kode Etik Gabungan Perusahaan Penilai Indonesia (GAPPI).
Pengalaman jasa penilaian untuk emiten atau perusahaan publik di pasar modal antara lain adalah
PT Courts Indonesia Tbk., PT Indonesia Prima Property Tbk, PT Mitra Adiperkasa Tbk, PT Jaya Real
Property Tbk, PT Jaya Land Tbk, PT Taman Impian Jaya Ancol Tbk, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk,
PT Holcim Indonesia Tbk dan PT Jakarta Setiabudi Property Tbk.
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang turut serta dalam Penawaran Umum ini dengan
tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi baik secara langsung maupun tidak
langsung sesuai dengan Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang
Pasar Modal.
BAB XVI. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM
95
96
Halaman ini sengaja dikosongkan
Jakarta, 25 Oktober 2007
Nomor : 075/KP.1/PH/X/2007
Kepada Yth. :
Direksi PT. CLSA INDONESIA
Wisma GKBI Suite 1501
Jl. Jend. Sudirman No. 28
Jakarta 10210
Direksi PT. DINAMIKA USAHAJAYA
Jl. K.S. Tubun II/15
Jakarta 11410
PERIHAL : PENDAPAT HUKUM
Sehubungan dengan rencana PT. ACE HARDWARE INDONESIA Tbk. (selanjutnya disebut
“PT. AHI”) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana atas sebanyak 515.000.000 (lima
ratus lima belas juta) lembar Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp. 100,-
(seratus rupiah) dengan harga penawaran Rp. 820,- (delapaqn ratus dua puluh rupiah) per-
saham, berdasarkan berdasarkan Surat Penunjukan No. 053/FINC/ACE/08/07 tanggal 7
Agustus 2007, kami KATON & PARTNERS Law Firm (selanjutnya disebut “K&P”), yang
beralamat di Komp. Niaga Duta Mas Blok B.2 No. 23, Jl. R.S. Fatmawati No. 39, Jakarta
12150, telah terdaftar pada Badan Pengawas Pasar Modal (sekarang Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan / Bapepam dan LK) sebagai Profesi Penunjang Pasar Modal
dengan Nomor Pendaftaran : 132/STTD-KH/PM/1997 tanggal 25 April 1997 dan dengan
Nomor Keanggotaan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM) : 98041, dengan
ini memberikan Pendapat Dari Segi Hukum (selanjutnya disebut PENDAPAT HUKUM) atas
PT. AHI sebagai pengganti dari PENDAPAT HUKUM kami sesuai surat
No. 068/PH/KP.1/IX/2007 tanggal 10 September 2007
REVISI PENDAPAT HUKUM ini kami buat berdasarkan hasil pemeriksaan atas aspek-
aspek hukum terhadap dokumen asli, fotokopi dokumen dan salinan maupun berdasarkan
pernyataan tertulis serta informasi yang kami peroleh dari pengurus PT. AHI, maupun dari
instansi terkait yang berwenang dan hasilnya dicantumkan dalam Laporan Hasil Uji Tuntas
Dari Segi Hukum (selanjutnya disebut Laporan Legal Due Diligence atau Laporan LDD) dan
Revisi Laporan LDD.
Setelah meneliti dan memeriksa dokumen-dokumen tersebut di atas serta setelah
memperhatikan Lampiran III surat Kepala Biro Penelitian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam dan LK”) No. S-
4823/BL/2007 tanggal 21 September 2007, dengan ini kami memberikan REVISI
PENDAPAT HUKUM sebagai berikut :
97
1. PT. AHI merupakan badan hukum Indonesia berbentuk Perseroan Terbatas yang
didirikan dan dijalankan berdasarkan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia.
2. PT. AHI didirikan dengan nama PT. KAWAN LAMA HOME CENTER berdasarkan
Akta Pendirian PT. Kawan Lama Home Center No. 17 tanggal 3 Februari 1995, dibuat
dihadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-6190 HT.01.01.Th.95
tanggal 17 Mei 1995, kemudian didaftarkan dalam Buku Register di Kantor Pengadilan
Negeri Jakarta Barat dibawah No. 1668/1995 pada tanggal 13 September 1995, serta telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia pada tanggal 22 Desember 1995
No. 102, Tambahan No. 10484. Kemudian berdasarkan Akta Risalah Rapat PT. Kawan
Lama Home Center No. 140 tanggal 28 Oktober 1997, dibuat dihadapan Benny
Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-12832 HT.01.04.TH.98 tanggal 3
September 1998, kemudian didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UU No. 3 tahun
1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP 09021614733 di Kantor
Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Barat di bawah No. 1658/BH09.02/XI/1998 pada
tanggal 11 Nopember 1998, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia pada tanggal 17 Oktober 2000 No. 83, Tambahan No. 6217, nama PT.
KAWAN LAMA HOME CENTER diubah menjadi PT. ACE INDORITEL PERKAKAS.
Selanjutnya berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
PT. Ace Indoritel Perkakas No. 40 tanggal 28 Agustus 2001, dibuat oleh Fathiah Helmi,
S.H., Notaris di Jakarta, telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-08339 HT.01.04.TH.2001
tanggal 14 September 2001, kemudian didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UU
No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP 090215114733
di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah
No. 1490/RUB.09.02/XI/2001 pada tanggal 16 Nopember 2001, serta telah diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia pada tanggal 24 September 2002 No. 77,
Tambahan No. 11366, nama PT. ACE INDORITEL PERKAKAS diubah menjadi
PT. ACE HARDWARE INDONESIA, dan kemudian berdasarkan Akta Berita Acara
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Ace Hardware Indonesia No. 33 tanggal
29 Agustus 2007, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, telah mendapat
persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. W7-09693 HT.01.04 TH 2007 tanggal 4 September 2007, tentang
perubahan seluruh Anggaran Dasar PT. AHI sehubungan dengan perubahan status dari
perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka, nama PT. ACE HARDWARE
INDONESIA diubah menjadi PT. ACE HARDWARE INDONESIA Tbk.
PT. AHI benar telah didirikan secara sah menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan telah memenuhi semua persyaratan untuk pendirian suatu Perseroan Terbatas
yaitu Akta Pendirian, persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia, Pendaftaran
Pengadilan Negeri yang berwenang dan dalam Daftar Perusahaan serta Pengumuman
dalam Berita Negara Republik Indonesia, serta hal-hal lain yang berkaitan dengan
keberadaan perusahaan.
98
3. Anggaran Dasar PT. AHI telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir
sehubungan dengan perubahan status dari perseroan tertutup menjadi perseroan
terbuka dan perubahan nama menjadi PT. ACE HARDWARE INDONESIA Tbk.
serta persetujuan pengeluaran saham dalam simpanan Perseroan sebanyak-banyaknya
515.000.000,- (lima ratus lima belas juta) saham baru yang dikeluarkan dari portepel
yang ditawarkan kepada masyarakat melalui Penawaran Umum berdasarkan Akta
Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Ace Hardware Indonesia
No. 33 tanggal 29 Agustus 2007, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta,
telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No. W7-09693 HT.01.04 TH 2007 tanggal 4
September 2007.
Setiap perubahan Anggaran Dasar PT. AHI dari sejak pendirian hingga perubahan
Anggaran Dasar terakhir telah dilakukan sesuai dengan Anggaran Dasar AHI dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Anggaran Dasar AHI telah mengimplementasikan seluruh ketentuan dalam Peraturan
Bapepam IX.J.1 serta telah memuat ketentuan yang berkaitan dengan bentuk
penyetoran modal selain uang, Peraturan Bapepam No. IX.D.1, IX.D.4, IX.E.1.,
IX.E.2. dan Pasal 56-62 Bagian Kedua Bab VII Undang-Undang No. 8 tahun 1995
tentang Pasar Modal.
4. Maksud dan tujuan PT. AHI adalah sebagaimana termaktub dalam Pasal 3 Akta
Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Ace Hardware Indonesia
No. 33 tanggal 29 Agustus 2007, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta,
telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No. W7-09693 HT.01.04 TH 2007 tanggal 4
September 2007.
Sesuai dengan maksud dan tujuan PT. AHI sebagaimana termaktub dalam Pasal 3
Anggaran Dasar PT. AHI dan berdasarkan ijin-ijin yang diperoleh PT. AHI, PT. AHI
saat ini menjalankan usaha dalam bidang perdagangan umum, perindustrian dari
segala macam barang-barang home center, jasa kecuali jasa hukum dan pajak serta
perbengkelan.
5. Pada saat didirikan, susunan permodalan dan pemegang saham PT. AHI adalah
sebagaimana termaktub dalam Akta Pendirian PT. Kawan Lama Home Center No. 17
tanggal 3 Februari 1995, dibuat dihadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta,
yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. C2-6190 HT.01.01.Th.95 tanggal 17 Mei 1995, kemudian didaftarkan
dalam Buku Register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Barat dibawah
No. 1668/1995 pada tanggal 13 September 1995, serta telah diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia pada tanggal 22 Desember 1995 No. 102, Tambahan
No. 10484, yang kemudian ditegaskan kembali dalam Akta Risalah Rapat PT. Kawan
Lama Home Center No. 25 tanggal 5 Desember 1996, dibuat oleh Benny Kristianto,
S.H., Notaris di Jakarta, yang laporan data perubahannya telah diterima dan dicatat
99
oleh Direktur Perdata, Direktorat Jenderal Hukum dan Perundang-undangan,
Departemen Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-12831
HT.01.04.TH.98 tanggal 3 September 1998, yang telah didaftarkan dalam Daftar
Perusahaan sesuai UU No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan
No. TDP 09021614733 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Barat di
bawah No. 1658/BH09.02/XI/1998 pada tanggal 11 Nopember 1998, serta telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia pada tanggal 17 Oktober 2000
No. 83, Tambahan No. 6217, yaitu sebagai berikut:
Susunan permodalan :
Modal Dasar : Rp. 2.000.000.000,- (dua miliar rupiah) terbagi atas 2.000
(dua ribu) lembar saham, masing-masing lembar saham
bernilai nominal Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah).
Modal Ditempatkan : Rp. 640.000.000,- (enam ratus empat puluh juta rupiah),
terbagi atas 640 (enam ratus empat puluh) lembar saham.
Modal Disetor : Rp. 640.000.000,- (enam ratus empat puluh juta rupiah),
terbagi atas 640 (enam ratus empat puluh) lembar saham atau
100% (seratus persen) dari nilai saham yang telah
ditempatkan.
Susunan pemegang saham :
No. Nama Pemegang Saham Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp.)
Persentase (%)
1. PT. Kawan Lama Internusa 639 639.000.000,- 99,84
2. Kuncoro Wibowo 1 1.000.000,- 0,16
T o t a l 640 640.000.000,- 100
Sedangkan perubahan susunan permodalan dan pemegang saham PT. AHI yang
terakhir adalah sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa PT. Ace Hardware Indonesia No. 33 tanggal 29 Agustus
2007, dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, telah mendapat persetujuan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. W7-09693 HT.01.04 TH 2007 tanggal 4 September 2007, yaitu sebagai berikut :
Susunan permodalan :
Modal Dasar : Rp. 480.000.000.000,- (empat ratus delapan puluh miliar
rupiah) terbagi atas 4.800.000.000 (empat miliar delapan
ratus juta) lembar saham, masing-masing lembar saham
bernilai nominal Rp. 100,- (seratus rupiah).
100
Modal Ditempatkan : Rp. 120.000.000.000,- (seratus dua puluh miliar rupiah)terbagi atas 1.200.000.000 (satu miliar dua ratus juta) lembar saham.
Modal Disetor : Rp. 120.000.000.000,- (seratus dua puluh miliar rupiah)terbagi atas 1.200.000.000 (satu miliar dua ratus juta) lembar saham, atau 100% (seratus persen) dari nilai saham yang telah ditempatkan.
Susunan pemegang saham
No. Nama Pemegang Jumlah Jumlah Nilai Persentase Saham Saham Nominal (Rp.) (%)
1. PT. Kawan Lama Sejahtera 1.199.990.000 119.999.000.000,- 99,9992
2. Kuncoro Wibowo 10.000 1.000.000,- 0,0008
T o t a l 1.200.000.000 120.000.000.000,- 100
Setiap perubahan permodalan dan pemegang saham PT. AHI dari sejak pendirian hingga perubahan permodalan dan pemegang saham terakhir telah dilakukan sesuai dengan anggaran dasar PT. AHI dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6. Susunan Pemegang Saham PT. AHI saat ini sebagaimana termaktub dalam Daftar Pemegang Saham PT. AHI per-tanggal 7 September 2007 yang dikeluarkan oleh PT. AHI, yaitu sebagai berikut :
No. Nama Pemegang Saham
Alamat Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp.)
Persentase(%)
1. PT. Kawan Lama
Sejahtera
Jl. Puri Kencana No. 1,
Kembangan, Jakarta Barat
11610
1.199.990.000 119.999.000.000,- 99,9992
2. Kuncoro Wibowo Jl. Kembang Harum
Utama C.2/9, Jakarta Barat
10.000 1.000.000,- 0,0008
T o t a l 1.200.000.000 120.000.000.000,- 100
Daftar Pemegang Saham PT. AHI yang mencantumkan nama, alamat, jumlah saham
yang dimiliki oleh Pemegang Saham PT. AHI tersebut dikeluarkan sesuai dengan
ketentuan anggaran dasar PT. AHI.
101
7. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Ace
Hardware Indonesia No. 33 tanggal 29 Agustus 2007, dibuat oleh Fathiah Helmi,
S.H., Notaris di Jakarta, susunan Direksi dan Komisaris PT. AHI yang menjabat saat
ini adalah sebagai berikut:
Direksi :
Direktur Utama : Prabowo Widya Krisnadi
Direktur : Paulus Ong
Direktur : Hartanto Djasman
Direktur Tidak Terafiliasi : Rudy Hartono
Komisaris :
Komisaris Utama : Kuncoro Wibowo
Komisaris : Ijek Widya Krisnadi
Komisaris Independen : Tjiptono Darmadji
Pengangkatan para anggota Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat adalah sah
dan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar PT. AHI dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku serta telah memenuhi Peraturan Bapepam dan LK Nomor
IX.I.6 tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik.
8. Untuk memenuhi Peraturan No. IX.I.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
(sekarang Bapepam dan LK) No. Kep-63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 jo.
Peraturan No. I-A Lampiran Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. Kep-
305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004, Direktur Utama PT. AHI telah menunjuk
Hardjanto Salim untuk menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary)
PT. AHI yang berlaku efektif sejak tanggal 1 September 2007 berdasarkan Surat
Penunjukan tertanggal 27 Agustus 2007 dan dalam rangka memenuhi Peraturan
No. IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam (sekarang Bapepam dan LK)
No. Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004 jo. Peraturan No. I-A Lampiran
Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Jakarta No. Kep-305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli
2004, PT. AHI akan membentuk Komite Audit selambat-lambatnya dalam jangka
waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal dimulainya pencatatan dan perdagangan saham
PT. AHI di Bursa Efek Jakarta.
9. PT. AHI telah memperoleh semua izin dan persetujuan yang disyaratkan untuk
menjalankan usahanya dari pihak berwenang seperti izin usaha perdagangan besar,
tanda daftar perusahaan, keterangan domisili, angka pengenal importir umum, izin
pemasangan reklame, izin mempekerjakan tenaga kerja asing atas nama Jose Danilo
Sunga Jain, Warga Negara Philipina dan telah diperolehnya Sertifikat ISO 9001:2000
atas sistem manajemen yang diterapkan oleh PT. AHI, dimana izin-izin dan
persetujuan tersebut masih sepenuhnya berlaku. Dalam hal perijinan, PT. AHI tidak
mendapat teguran/peringatan dari pihak berwenang.
102
10. PT. AHI telah memenuhi kewajibannya di bidang perpajakan seperti telah memiliki
Nomor Pokok Wajib Pajak, telah ditetapkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, telah
melunasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) atas asset yang berupa tanah dan
bangunan, telah melunasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN), telah melunasi Pajak
Penghasilan Pasal 21/26, Pasal 23/26, Pasal 4 (2) dan Pasal 25 serta telah memenuhi
kewajiban di bidang ketenagakerjaan seperti telah memiliki Peraturan Perusahaan,
telah melaksanakan pembayaran gaji dan upah kepada seluruh tenaga kerja/karyawan
sesuai dengan Upah Minimum Propinsi, telah terdaftar sebagai peserta Jaminan
Sosisal Tenaga Kerja dan telah melakukan pelaporan atas ketenagakerjaan pada Wajib
Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan. Dalam pelaksanaan kewajibannya tersebut
PT. AHI tidak mendapat teguran/peringatan dari pihak berwenang.
11. Kepemilikan dan/atau penguasaan atas asset/harta kekayaan berupa benda-benda
bergerak maupun benda-benda tidak bergerak yang digunakan PT. AHI untuk
menjalankan usahanya telah didukung/dilengkapi dengan dokumen kepemilikan
dan/atau penguasaan yang sah menurut hukum. Seluruh asset-asset PT. AHI berupa
benda-benda tidak bergerak berupa tanah Hak Guna Bangunan menjadi jaminan atas
pelunasan kewajiban PT. AHI kepada PT. Bank Central Asia Tbk. dan tidak terkait
atas suatu sengketa dan/atau perkara dan tidak ada dari keseluruhan aset PT. AHI
tersebut yang perolehannya dari Aset Yang Diambil Alih (AYDA). Penjaminan
tersebut juga telah dilakukan sesuai dengan anggaran dasar PT. AHI dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan perjanjian-
perjanjian dengan pihak ketiga lainnya yang telah ditandatangani oleh PT. AHI.
12. PT. AHI telah menutup pertanggungan asuransi atas keseluruhan asset/harta kekayaan
berupa benda-benda tidak bergerak maupun benda-benda bergerak termasuk atas
barang-barang dagangan dan persediaan-persediaan dengan jumlah dan jangka waktu
yang memadai pada perusahaan asuransi.
13. Perjanjian-perjanjian antara PT. AHI dengan pihak ketiga seperti perjanjian kredit,
perjanjian lisensi, perjanjian penggunaan merek, perjanjian kerjasama, perjanjian
sewa menyewa, perjanjian kredit kepemilikan kendaraan bermotor dan perjanjian
merchant adalah sah dan mengikat PT. AHI. Sehubungan dengan rencana Penawaran
Umum, PT. AHI telah mendapat persetujuan dari PT. Bank Central Asia Tbk.
(“BCA”) dan PT. Bank Internasional Indonesia Tbk. (“BII”) masing-masing sesuai
surat No. 1417/GBK/2007 tanggal 5 September 2007 dan No. 2007.0779/DIR4-
Korporasi tanggal 4 September 2007 dan rencana Penawaran Umum tersebut tidak
bertentangan dengan perjanjian-perjanjian dengan pihak ketiga.
Sehubungan dengan adanya pembatasan/negative covenant dalam perjanjian kredit
antara PT. AHI dengan BII dan BCA, ketentuan pembatasan/negative covenant dalam
masing-masing perjanjian tersebut tidak bertentangan satu sama lain.
Ketentuan pembatasan/negative covenant dalam perjanjian kredit dengan BCA dan
BII yang dapat merugikan kepentingan pemegang saham publik, telah disetujui oleh
BCA dan BII untuk dicabut berdasarkan surat No. 1557/GBK/2007 tanggal 8 Oktober
2007 dan surat No. No. 2007.0930/DIR4-Korporasi tanggal 10 Oktober 2007.
103
14. Produk-produk yang diperdagangan oleh PT. AHI dalam wilayah hukum Republik
Indonesia dengan merek dagang “ACE”, “ACE Hardware”, “ACE Rental Place”, ACE
Home Center dan ACE Express merupakan merek dagang kepunyaan Ace Hardware
Corporation, suatu badan hukum Delaware yang berkedudukan di Illinois, Amerika
Serikat berdasarkan Perjanjian Lisensi (License Agreement) tanggal 21 Mei 2006 yang
dibuat di bawah tangan dan telah dilegalisasi oleh Notaris Publik Negara Bagian Illinois
pada tanggal 8 Oktober 1997 serta telah disahkan oleh Sekretaris Umum Negara Bagian
Illinois pada tanggal 9 Oktober 1997, Pejabat Negara Bagian Illinois pada tanggal 9
Oktober 1997 dan Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Chicago, Illinois pada
tanggal 9 Oktober 1997 dan dengan merek dagang Kris dan Krisbow merupakan merek
dagang kepunyaan Ijek Widya Krisnadi berdasarkan Perjanjian-Perjanjian Penggunaan
Merek Kris keduanya tertanggal 1 Agustus 2007 yang dibuat di bawah tangan. Merek-
merek tersebut telah terdaftar di Direktorat Jenderal Hak Atas Kekayaan Intelektual,
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
15. Untuk mengantisipasi kemungkinan saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum
Perdana tidak seluruhnya diambil oleh masyarakat, maka telah dibuat Perjanjian
Penjaminan Emisi Efek antara PT. AHI dengan PT. CLSA Indonesia dan PT. Dinamika
Usahajaya, keduanya berkedudukan di Jakarta selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek
sesuai Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum PT. Ace Hardware
Indonesia Tbk. No. 12 tanggal 10 September 2007, dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H.,
Notaris di Jakarta jo. Akta Pengubahan I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran
Umum PT. Ace Hardware Indonesia Tbk. No. 22 tanggal 25 Oktober 2007, dibuat
dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, antara PT. AHI dengan PT Mandiri
Sekuritas, PT Indopremier Securities, PT Am Capital Indonesia, PT Ciptadana
Aktiva Tetap 2.f, 8(Setelah dikurangi akumulasi penyusutansebesar Rp 23.959.534.360, Rp 18.676.390.316,Rp 17.871.821.932 dan Rp 14.442.179.370masing-masing per 31 Juli 2007,31 Desember 2006, 2005 dan 2004) 43.271.783.876 42.672.859.285 15.459.148.844 8.920.048.658
Modal Dasar - 50.000 saham masing-masingper 31 Juli 2007, 31 Desember 2006, 2005 dan 2004
masing-masing per 31 Juli 2007, 31 Desember 2006dan 2005, dan 15.823 saham per 31 Desember 2004 18 40.000.000.000 40.000.000.000 40.000.000.000 15.823.000.000
Belum Ditentukan Penggunaannya 67.760.509.136 41.409.772.748 20.399.289.056 13.055.087.260
Jumlah Ekuitas 107.760.509.136 81.409.772.748 60.399.289.056 28.878.087.260
270.650.021.761 222.360.653.620 143.720.536.721 83.298.880.941JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Kewajiban Tidak Lancar
JUMLAH KEWAJIBAN
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
EKUITAS
yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun
Modal Saham - nilai nominal Rp 1.000.000 per saham
Kewajiban Lancar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - 40.000 saham
114
R/317-R/5/09/07
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagiantidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
FINAL DRAFTFor Discussion Purpose Only
October 25, 2007To be Finalized
Agreed by :Date :
PT ACE HARDWARE INDONESIA TbkLAPORAN LABA RUGIUntuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 danTahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004(Dalam Rupiah Penuh)
LABA BERSIH 26.350.736.388 27.010.633.692 17.521.201.795 13.055.787.827
LABA PER SAHAM DASAR 2.o, 23 658.768 675.266 1.107.325 1.008.273
115
R/317-R/5/09/07
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagiantidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
FINAL DRAFTFor Discussion Purpose Only
October 25, 2007To be Finalized
Agreed by :Date :
PT ACE HARDWARE INDONESIA TbkLAPORAN PERUBAHAN EKUITASUntuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 danTahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004(Dalam Rupiah Penuh)
Catatan Modal Saham Jumlah EkuitasTelah Ditentukan Belum DitentukanPenggunaannya Penggunaannya
Rp Rp Rp Rp
SALDO PER 31 DESEMBER 2003 7.200.000.000 -- 8.623.497.071 15.823.497.071
Laba Bersih (1 Tahun) -- -- 17.521.201.795 17.521.201.795
SALDO PER 31 DESEMBER 2005 40.000.000.000 -- 20.399.289.056 60.399.289.056
Dividen Kas 19 -- -- (6.000.150.000) (6.000.150.000)
Laba Bersih (1 Tahun) -- -- 27.010.633.692 27.010.633.692
SALDO PER 31 DESEMBER 2006 40.000.000.000 -- 41.409.772.748 81.409.772.748
Laba Bersih (7 Bulan) -- -- 26.350.736.388 26.350.736.388
SALDO PER 31 JULI 2007 40.000.000.000 -- 67.760.509.136 107.760.509.136
Saldo Laba
116
R/317-R/5/09/07
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagiantidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
FINAL DRAFTFor Discussion Purpose Only
October 25, 2007To be Finalized
Agreed by :Date :
PT ACE HARDWARE INDONESIA TbkLAPORAN ARUS KASUntuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 danTahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004(Dalam Rupiah Penuh)
Penerimaan dari Pelanggan 480.336.248.719 645.995.281.718 476.693.438.153 350.241.044.081Pembayaran kepada Pemasok (411.440.672.873) (582.919.066.877) (439.702.390.169) (283.534.039.834)Pembayaran kepada Karyawan (45.537.320.115) (60.855.679.244) (47.968.489.567) (33.694.538.044)Pembayaran Pajak (9.028.122.427) (8.984.308.208) (11.199.199.603) (5.655.070.656)Pembayaran Bunga Pinjaman (5.466.068.864) (9.757.600.215) (3.219.521.293) (2.599.044.078)Penerimaan Bunga 44.400.102 74.220.971 66.832.951 37.926.573Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Operasi 8.908.464.542 (16.447.151.855) (25.329.329.528) 24.796.278.042
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIHasil Penjualan Aktiva Tetap 431.818.182 307.625.000 -- --Perolehan Aktiva Tetap (6.436.426.815) (35.121.039.381) (10.730.300.205) (5.573.443.287)Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (6.004.608.633) (34.813.414.381) (10.730.300.205) (5.573.443.287)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANPembayaran Dividen -- (6.000.150.000) -- (1.197.638)Setoran Modal -- -- 14.000.000.000 --Penerimaan Pinjaman Bank 18.504.246.278 60.471.925.280 25.793.611.490 180.000.000Pembayaran Pinjaman Bank (16.389.742.620) (14.903.114.662) (7.341.971.162) (3.419.303.673)Pembayaran kepada Pihak Hubungan Istimewa (9.700.000.000) -- -- (17.925.000.000)Penerimaan dari Pihak Hubungan Istimewa 1.050.000.000 13.765.000.000 4.160.000.000 --
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK (3.631.640.433) 2.073.094.382 552.010.595 (1.942.666.556)
DAMPAK PERUBAHAN KURS TERHADAP KAS DAN BANK 9.152.070 (31.822.429) 11.381.337 5.810.153
KAS DAN BANK PADA AWAL TAHUN/PERIODE 8.017.214.001 5.975.942.048 5.412.550.116 7.349.406.519
KAS DAN BANK PADA AKHIR TAHUN/PERIODE 4.394.725.638 8.017.214.001 5.975.942.048 5.412.550.116
KAS DAN BANK PADA AKHIR TAHUN/PERIODE TERDIRI DARI:
Kas 1.222.693.729 4.105.501.300 2.343.129.440 1.630.899.175Bank 3.172.031.909 3.911.712.701 3.632.812.608 3.781.650.941
Jumlah 4.394.725.638 8.017.214.001 5.975.942.048 5.412.550.116
AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS:Dividen Saham -- -- 10.177.000.000 8.623.000.000
Kenaikan Piutang Hubungan Istimewa dari PengalihanUang Muka Pembelian Tanah 38.559.909.092 -- -- --
117
PT ACE HARDWARE INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 danTahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004(Dalam Rupiah Penuh)
FINAL DRAFTFor Discussion Purpose Only
October 25, 2007To be Finalized
Agreed by :Date :
1. Umum
1.a. Pendirian PerusahaanPT Ace Hardware Indonesia (Perusahaan) didirikan awalnya bernama PT Kawan Lama HomeCentre berdasarkan akta No. 17 tanggal 3 Februari 1995 dari Benny Kristianto, S.H, notaris diJakarta. Pada tanggal 28 Oktober 1997, nama Perusahaan diubah menjadi PT Ace IndoritelPerkakas, dan kemudian berdasarkan akta No. 40 tanggal 28 Agustus 2001 dari Fathiah Helmi, S.H,notaris di Jakarta nama Perusahaan selanjutnya diubah menjadi PT Ace Hardware Indonesia.Perubahan anggaran dasar Perusahaan tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan HakAsasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-08339.HT.0 1.04 TH 2001tanggal 14 September 2001 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 77, Tambahan No. 11366,tanggal 24 September 2002.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan aktaNo. 110 tanggal 29 Desember 2005 dari Budiningsih Kurnia SH, pengganti notaris Eliwaty Tjitra,S.H., notaris di Jakarta, mengenai peningkatan modal disetor Perusahaan sebesarRp 14.177.000.000 dengan mengeluarkan saham baru kepada PT Kawan Lama Sejahtera (lihatCatatan 18). Perubahan tersebut telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi ManusiaRepublik Indonesia sesuai Surat No. C-02165.HT.01.04 TH 2006 tanggal 25 Januari 2006.
Sesuai pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi usahaperdagangan umum termasuk kegiatan ekspor impor serta menjalankan usaha sebagai agen ataudistributor. Saat ini kegiatan usaha Perusahaan terutama adalah penjualan eceran (ritel) barang-barang untuk kebutuhan rumah tangga dan lifestyle. Pada tanggal 31 Juli 2007, Perusahaan memiliki21 gerai ritel yang meliputi area Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung, Surabaya, Bali, Medan,Batam, Balikpapan dan Makasar.
Kantor Perusahaan terletak di Gedung Kawan Lama Lt. 5, Jl. Puri Kencana No.1, Meruya-Kembangan, Jakarta 11610, Indonesia. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tanggal22 Desember 1995.
1.b. Komisaris, Direksi dan KaryawanSusunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada 31 Juli 2007, 31 Desember 2006,2005, dan 2004 sesuai dengan akta No. 4 tanggal 2 Juni 2005 dari Fathiah Helmi , SH, notaris diJakarta, dan dengan akta No. 56 tanggal 28 Maret 2000 dari Benny Kristianto, S.H, notaris diJakarta, adalah sebagai berikut:
2007, 2006 dan 2005 2004KomisarisKomisaris Utama : Kuncoro Wibowo Kuncoro WibowoKomisaris : Ijek Widya Krisnadi Ijek Widya Krisnadi
PT ACE HARDWARE INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 danTahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004(Dalam Rupiah Penuh)
FINAL DRAFTFor Discussion Purpose Only
October 25, 2007To be Finalized
Agreed by :Date :
Jumlah gaji dan tunjangan Direksi dan Komisaris Perusahaan adalah masing-masing sebesarRp 2.104.700.206, Rp 3.441.877.357, Rp 3.638.132.294 dan Rp 1.137.173.400 untuk periode7 (tujuh) bulan yang berakhir pada 31 Juli 2007 dan tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember2006, 2005 dan 2004.
Pada tanggal tanggal 31 Juli 2007, 31 Desember 2006, 2005 dan 2004, jumlah karyawan tetapPerusahaan masing-masing adalah 3.656, 2.838, 2.218 dan 1.587orang (tidak diaudit).
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
2.a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan KeuanganLaporan keuangan ini telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum diIndonesia, yang antara lain adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yangditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)No. VIII.G.7 (revisi 2000) tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” dan Pedoman Penyajiandan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Perdagangan sesuaidengan Surat Edaran Ketua Bapepam No. SE- 02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002.
Dasar pengukuran laporan keuangan adalah konsep biaya historis (historical cost) kecuali untukakun-akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas.
Laporan arus kas disusun dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan aruskas ke dalam aktivitas operasi, investasi,dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah.
2.b. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang AsingTransaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksidilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan kemata uang Rupiah mengunakan kurs tengah wesel ekspor dari Bank Indonesia sebagai berikut:
Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugitahun/periode yang bersangkutan.
119
PT ACE HARDWARE INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 danTahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004(Dalam Rupiah Penuh)
FINAL DRAFTFor Discussion Purpose Only
October 25, 2007To be Finalized
Agreed by :Date :
2.c. Penyisihan Piutang Ragu-raguPenyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan penelaahan yang mendalam terhadap kondisimasing-masing debitur pada akhir tahun/periode. Saldo piutang dihapuskan melalui penyisihanpiutang ragu-ragu yang bersangkutan atau langsung dihapuskan dari piutang tersebut pada saatmanajemen berkeyakinan penuh bahwa piutang tersebut tidak dapat ditagih.
2.d. PersediaanPersediaan dinyatakan sebesar biaya yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasibersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted average method).
2.e. Beban Dibayar di MukaBeban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garislurus. Bagian jangka pendek dari beban dibayar di muka disajikan sebagai bagian dari aktiva lancar,sedangkan bagian jangka panjangnya disajikan sebagai bagian dari aktiva tidak lancar.
2.f. Aktiva TetapAktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutandihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masamanfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:
Tahun
Bangunan 20Prasarana dan Renovasi Bangunan 3-5Peralatan Kantor 4Kendaraan 4
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam Iaporan laba rugi pada saat terjadinya;pemugaran dan penambahan daIam jumlah signifikan dikapitalisasi. Apabila suatu aktiva tetap tidakdigunakan lagi atau yang dilepas, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dariaktiva tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dilaporkan di dalamlaporan Iaba rugi tahun/periode yang bersangkutan.
2.g. Biaya DitangguhkanBiaya legal tertentu yang terjadi sehubungan dengan pengurusan hak legal atas tanah ditangguhkandan diamortisasi mengunakan metode garis lurus sepanjang umur hukum hak atas tanah atau umurekonomis aktiva tanah, mana yang lebih pendek. Biaya ditangguhkan lainnya diamortisasi selamamasa manfaat masing-masing biaya.
2.h. Pajak PenghasilanSeluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban dengan dasar pengenaanpajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability method). Pajaktangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.
Pajak kini dihitung berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, yang dihitungsesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
2.i. Pengakuan Pendapatan dan BebanPendapatan diakui pada saat barang diserahkan dan hak kepemilikan berpindah kepada pelanggan.Seluruh beban dan penghasilan (beban) lainnya diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
120
PT ACE HARDWARE INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 danTahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004(Dalam Rupiah Penuh)
FINAL DRAFTFor Discussion Purpose Only
October 25, 2007To be Finalized
Agreed by :Date :
2.j. Imbalan KerjaPerusahaan menghitung Imbalan Kerja berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) tentang AImbalanKerja@.
Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikanjasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi.
Imbalan pasca kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketikapekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Kewajibandan beban diukur dengan menggunakan teknik akutaria yang mencakup pula kewajiban konstruktifyang timbul dari praktik kebiasaan perusahaan. Dalam perhitungan kewajiban, imbalan harusdidiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit.
Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, Perusahaan berkomitmen untuk:a. memberhentikan seorang atau sekelompok karyawan sebelum tanggal pensiun normal; ataub. menyediakan pesangon bagi karyawan yang menerima penawaran mengundurkan diri secara
sukarela.
2.k. Pelaporan SegmenSegmen Perusahaan terdiri (i) segmen usaha yang diklasifikasi berdasarkan jenis produk sebagaisegmen primer dan (ii) wilayah geografis pemasaran sebagai segmen sekunder.
Segmen usaha adalah pengelompokan aktiva dan operasi yang digunakan untuk menghasilkanproduk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan segmen usaha yang lain.Segmen geografis dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan wilayahtertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan lingkungan yang lain.
2.l. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Hubungan IstimewaPerusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sesuaidengan definisi dalam PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai HubunganIstimewa”.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak hubungan istimewa baik yang dilakukan dengan atautidak dengan syarat dan kondisi normal, sebagaimana dilakukan dengan pihak yang tidakmempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan pada laporan keuangan.
2.m. Penggunaan EstimasiPenyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskanmanajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajibanyang dilaporkan dalam laporan keuangan dan jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkanselama periode pelaporan. Hasil sesungguhnya mungkin berbeda dengan estimasi tersebut.
2.n. Penurunan Nilai AktivaJumlah aktiva yang dapat diperoleh kembali seharusnya diestimasi pada saat kejadian-kejadian atauperubahan-perubahan keadaan mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapatdiperoleh kembali. Penurunan nilai aktiva diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi, sesuai denganketentuan PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aktiva”.
121
PT ACE HARDWARE INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 danTahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004(Dalam Rupiah Penuh)
FINAL DRAFTFor Discussion Purpose Only
October 25, 2007To be Finalized
Agreed by :Date :
2.o. Laba per Saham DasarLaba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang sahamyang beredar selama tahun/periode yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham beredaradalah 40.000 saham untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada 31 Juli 2007 dan31 Desember 2006, 15.823 saham dan 12.949 saham untuk tahun-tahun yang berakhir pada31 Desember 2005 dan 2004.
2.p. Biaya Emisi SahamBerdasarkan Peraturan Nomor VIII.G.7 (Lampiran dari Surat Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000), biaya emisi saham dicatat sebagai pengurang modal disetordan disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Tambahan Modal Disetor” yang berlakuefektif untuk penyusunan laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2000.
Penawaran umum perdana saham Perusahaan masih dalam proses pengajuan pernyataanpendaftaran ke Bapepam-LK. Biaya-biaya yang telah dikeluarkan sehubungan dengan penawaranumum tersebut disajikan sebagai biaya emisi saham yang ditangguhkan yang nantinya akan dicatatsebagai pengurang tambahan modal disetor pada kelompok ekuitas apabila pernyataan pendaftarantelah dinyatakan efektif.
3. Kas dan Bank
2007 2006 2005 2004Rp Rp Rp Rp
Kas 1.222.693.729 4.105.501.300 2.343.129.440 1.630.899.175
BankRupiah
PT Bank Central Asia Tbk 1.816.903.601 2.824.273.673 111.221.837 27.301.949PT Bank Ekonomi 478.119.034 196.408.549 276.672.292 994.847.438PT Bank Pan Indonesia Tbk 360.922.995 214.676.212 471.250.151 --PT Bank Permata Tbk 220.514.113 39.937.832 1.576.818.976 1.195.961.866PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 121.909.340 121.602.040 121.425.316 1.299.423.403PT Bank Jasa Jakarta 3.003.297 17.515.186 129.547.611 38.457.973PT Bank International Indonesia Tbk -- -- 453.845.802 --PT Bank Mega Tbk -- -- 105.839.905 25.259.056PT Bank Bumi Artha -- -- -- 4.598.106
3.001.372.380 3.414.413.492 3.246.621.890 3.585.849.791US Dolar
PT Bank Central Asia Tbk(2007: USD 18,578.22; 2006: USD 55,132.95;2005: USD 39,286.95; 2004: USD 21,076.55) 170.659.529 497.299.209 386.190.718 195.801.150
Jumlah Bank 3.172.031.909 3.911.712.701 3.632.812.608 3.781.650.941
Jumlah 4.394.725.638 8.017.214.001 5.975.942.048 5.412.550.116
122
PT ACE HARDWARE INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 danTahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004(Dalam Rupiah Penuh)
FINAL DRAFTFor Discussion Purpose Only
October 25, 2007To be Finalized
Agreed by :Date :
4. Piutang Usaha
Akun ini terdiri dari:2007 2006 2005 2004Rp Rp Rp Rp
Pihak Hubungan Istimewa (lihat Catatan 24) 3.089.573.282 5.917.086.566 10.452.000.862 463.123.093
Pihak KetigaPiutang Kartu Kredit
PT Bank C entral Asia Tbk 1.289.605.265 5.234.947.051 2.319.153.147 369.676.111PT Bank M andiri (Persero) Tbk 240.580.540 260.207.598 166.416.345 389.950.474PT Bank N egara Indonesia (Persero) Tbk 116.217.745 116.217.745 307.482.123 70.630.700PT Bank International Indonesia Tbk -- 210.370.483 -- --American Ex press Bank Ltd -- 50.688.370 125.461.901 104.721.127
PT Pasarray a N usakary a 893.664.505 1.309.502.193 398.258.181 --PT Dunkindo Lestari -- -- 142.470.000 290.920.000PT M atrikstama Andalan M itra -- -- -- 122.992.000Lainny a (masing-masing dibaw ah Rp 50 juta) 13.145.795 35.490.559 83.931.816 145.807.500Sub Jumlah 2.553.213.850 7.217.423.999 3.543.173.513 1.494.697.912
Jumlah 5.642.787.132 13.134.510.565 13.995.174.375 1.957.821.005
Rincian umur piutang dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:
2007 2006 2005 2004Rp Rp Rp Rp
Belum Jatuh Tempo 1.609.628.289 5.872.431.247 6.249.984.733 1.158.805.152Jatuh Tempo:
1 - 30 hari 1.421.841.892 1.874.207.670 356.149.400 67.088.780
31 - 60 hari 310.947.799 959.853.547 361.372.942 305.096.261Di atas 60 hari 2.300.369.152 4.428.018.101 7.027.667.300 426.830.812
Jumlah 5.642.787.132 13.134.510.565 13.995.174.375 1.957.821.005
Semua piutang usaha dalam mata uang Rupiah.
Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang dapat tertagih sehingga tidak dibentuk penyisihan piutangragu-ragu.
123
PT ACE HARDWARE INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 danTahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004(Dalam Rupiah Penuh)
FINAL DRAFTFor Discussion Purpose Only
October 25, 2007To be Finalized
Agreed by :Date :
5. Persediaan
Persediaan barang dagang terdiri dari:2007 2006 2005 2004Rp Rp Rp Rp
Persediaan Barang DagangPeralatan Rumah Tangga 55.790.058.858 62.908.030.573 36.778.835.322 15.097.952.032Perkakas 14.622.361.480 15.717.188.536 10.054.109.193 6.693.558.185Otomotif 7.547.488.386 10.393.770.529 6.385.523.910 3.157.656.718Peralatan Listrik 6.216.569.636 4.612.804.407 4.122.660.574 1.290.275.524Furnitur 1.543.783.000 2.534.885.596 2.068.449.651 930.200.436Lain-lain 5.047.843.447 4.558.648.147 1.086.881.218 1.219.356.570
Jumlah Persediaan Barang Dagang 90.768.104.807 100.725.327.789 60.496.459.868 28.388.999.465Barang dalam Perjalanan -- 550.979.814 2.174.592.649 --
Jumlah 90.768.104.807 101.276.307.603 62.671.052.517 28.388.999.465
Pada tanggal 31 Juli 2007, 31 Desember 2006, 2005 dan 2004, persediaan telah diasuransikan kepadaPT Panin Insurance terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar USD 28,915,000, USD 27,000,000, USD 14,535,000 dan USD 11,350,000.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutupi kemungkinankerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.
Pada 31 Juli 2007, 31 Desember 2006, 2005 dan 2004, seluruh persediaan dijadikan jaminan pinjamanBank (lihat Catatan 10).
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai persediaan pada tanggal 31 Juli 2007,31 Desember 2006, 2005 dan 2004.
6. Beban Dibayar di Muka
2007 2006 2005 2004Rp Rp Rp Rp
Sew a Ruangan - Jangka Pendek 13.264.937.308 8.757.319.006 490.952.209 3.017.390.262
Jumlah 14.481.065.564 9.133.461.250 705.111.975 3.167.159.944
Pada 31 Juli 2007, 31 Desember 2006, 2005, dan 2004, Perusahaan mempunyai beban dibayar di mukajangka panjang untuk sewa ruang toko dan kantor masing-masing sebesar Rp 6.114.539.156,Rp 2.506.588.153, Rp 6.884.345.430 dan Rp 973.745.857.
124
PT ACE HARDWARE INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 danTahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004(Dalam Rupiah Penuh)
FINAL DRAFTFor Discussion Purpose Only
October 25, 2007To be Finalized
Agreed by :Date :
7. Uang Muka Pembelian
2007 2006 2005 2004Rp Rp Rp Rp
U ang M uka Pembelian Barang Dagang 45.653.335.872 23.118.643.857 17.401.919.994 11.189.145.099U ang M uka Pembelian Aktiv a Tetap -- 14.010.881.598 -- --Jumlah 45.653.335.872 37.129.525.455 17.401.919.994 11.189.145.099
Uang muka pembelian barang dagangan merupakan uang muka kepada vendor atau pemasoksehubungan dengan pembelian barang dagang.
Uang muka pembelian aktiva tetap terutama merupakan uang muka kepada PT Alfa Goldland Realtysebesar Rp 13.959.000.000 sehubungan dengan perolehan tanah yang berlokasi di Jalan Alam SuteraBoulevard, Tangerang, Banten. Pada bulan Juli 2007, tanah tersebut dialihkan kepada PT Kawan LamaSejahtera, pemegang saham. Pada 31 Juli 2007 jumlah harga pengalihan sebesar Rp 13.959.000.000dicatat sebagai piutang hubungan istimewa PT Kawan Lama Sejahtera (lihat Catatan 24).
8. Aktiva Tetap
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya PerolehanTanah 4.173.958.129 -- -- -- 4.173.958.129Bangunan 3.902.295.368 -- -- -- 3.902.295.368Prasarana dan Renov asi
PT ACE HARDWARE INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 danTahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004(Dalam Rupiah Penuh)
FINAL DRAFTFor Discussion Purpose Only
October 25, 2007To be Finalized
Agreed by :Date :
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo AkhirRp Rp Rp Rp Rp
Biaya PerolehanTanah 196.403.819 3.977.554.310 -- -- 4.173.958.129Bangunan 179.849.681 3.722.445.687 -- -- 3.902.295.368Prasarana dan Renov asi
PT ACE HARDWARE INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 danTahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004(Dalam Rupiah Penuh)
FINAL DRAFTFor Discussion Purpose Only
October 25, 2007To be Finalized
Agreed by :Date :
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo AkhirRp Rp Rp Rp Rp
Beban U mum dan Administrasi 1.667.083.387 1.928.506.970 964.901.238 782.833.586
Jumlah 5.465.206.715 7.738.217.197 4.285.310.182 3.750.468.977
Pada tahun 2006, penambahan aktiva tetap terutama merupakan perolehan 7 (tujuh) ruko yang terletak diPluit, Jakarta Utara.
Perusahaan memiliki sejumlah tanah tertentu dengan Hak Guna Bangunan (HGB) yang terletak di DesaPakulonan, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten dan Kelurahan Pluit, Jakarta Utara yang akan berakhirpada berbagai tanggal pada tahun 2014 dan 2032. HGB tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnyahak tersebut.
Penjualan peralatan kantor untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada 31 Juli 2007 dan tahun yangberakhir 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut:
Jul 31, 2007 Dec 31, 2006 2007 2006(7 Months) (1 Year) (7 Bulan) (1 T ahun)
Rp Rp Rp Rp
H arga Jual 431.818.182 276.500.000 431.818.182 307.625.000N ilai Buku (372.295.509) (169.111.743) (372.295.509) (169.111.743)Keuntungan Penjualan Aktiv a Tetap 59.522.673 107.388.257 59.522.673 138.513.257
Pada tahun 2005, pengurangan peralatan kantor merupakan penghapusan peralatan yang nilai bukunyaadalah nihil.
Pada tahun 2005, Perusahaan melakukan reklasifikasi atas nilai tanah sebesar Rp 196.403.819 yangsebelumnya dicatat dalam bangunan.
127
PT ACE HARDWARE INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 danTahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004(Dalam Rupiah Penuh)
FINAL DRAFTFor Discussion Purpose Only
October 25, 2007To be Finalized
Agreed by :Date :
Pada 31 Juli 2007, 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 aktiva tetap dengan nilai buku masing-masingsebesar Rp 10.505.275.773, Rp 11.741.489.355, Rp 1.948.561.738 dan Rp 428.155.939 terdiri atas tanah,bangunan, dan kendaraan yang dijadikan jaminan pinjaman bank (lihat Catatan 10 dan 16).
Aktiva tetap Perusahaan telah diasuransikan kepada PT Panin Insurance terhadap risiko kebakaran danrisiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar USD 5,090,000, pada 31 Juli 2007 dan31 Desember 2006, dan masing-masing sebesar USD 2,975,000 dan USD 2,325,000 pada 31 Desember2005 dan 2004. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untukmenutupi kemungkinan kerugian atas aktiva tetap yang dipertanggungkan.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai aktiva tetap pada 31 Juli 2007,31 Desember 2006, 2005 dan 2004.
Jumlah 7.449.188.841 5.247.185.135 4.798.175.162 4.234.891.216
Uang jaminan merupakan jaminan sewa gedung dan telepon yang akan dikembalikan pada saat masasewa berakhir.
Beban ditangguhkan merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan hak atastanah dan biaya perangkat lunak, setelah dikurangi dengan akumulasi amortisasi.
Biaya emisi saham yang ditangguhkan adalah pengeluaran sehubungan dengan rencana penawaran umumsaham Perusahaan.
10. Hutang Bank Jangka Pendek
2007 2006 2005 2004Rp Rp Rp Rp
PT Bank Central Asia Tbk 54.410.173.863 37.905.927.585 17.995.198.516 1.201.590.424PT Bank Internasional Indonesia Tbk 7.445.970.048 16.105.525.307 7.000.000.000 8.188.703.046PT Bank Mega Tbk -- -- -- 6.000.000.000
Jumlah 61.856.143.911 54.011.452.892 24.995.198.516 15.390.293.470
128
PT ACE HARDWARE INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 danTahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004(Dalam Rupiah Penuh)
FINAL DRAFTFor Discussion Purpose Only
October 25, 2007To be Finalized
Agreed by :Date :
a. PT Bank Central Asia Tbk (BCA)Berdasarkan perjanjian kredit No. 3.069.04.2 tanggal 17 Pebruari 2004, yang beberapa kalidiperbaharui, yang terakhir berdasarkan surat pemberitahuan perpanjangan fasilitas kreditNo. 382/DBK/2006 tanggal 21 Maret 2007, Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas kredit dariPT Bank Central Asia Tbk sebagai berikut: Fasilitas Rekening Koran dengan plafon sebesar Rp 32.000.000.000 yang akan jatuh tempo pada
21 Desember 2007; Pinjaman Berjangka dengan plafon sebesar Rp 35.000.000.000 yang akan jatuh tempo pada
21 Desember 2007; dan Fasilitas Bank Garansi dengan plafon sebesar Rp 17.556.000.000 dengan jangka waktu
pembayaran 2 (dua) bulan.
Fasilitas-fasilitas tersebut dikenakan bunga tahunan sebesar 11,5% yang dapat berubah sesuaidengan keadaan pasar.
Rincian fasilitas-fasilitas yang digunakan adalah:2007 2006 2005 2004Rp Rp Rp Rp
Jumlah 54.410.173.863 37.905.927.585 17.995.198.516 1.201.590.424
Fasilitas-fasilitas tersebut dijamin dengan: Tanah dan bangunan terletak di Jl. MH Thamrin Km. 7, Pakulonan, Serpong, Banten dengan
Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No 738 dan 787 (lihat Catatan 8); Persediaan (lihat Catatan 5); Corporate Guarantee atas nama PT Kawan Lama Internusa, pihak hubungan istimewa; dan Corporate Guarantee atas nama PT Kawan Lama Sejahtera, pemegang saham.
Perusahaan terikat dengan beberapa pembatasan, antara lain Perusahaan harus mendapatkanpersetujuan terlebih dahulu untuk: Memperoleh pinjaman baru dari pihak lain dan/atau mengikatkan diri sebagai
penanggung/penjamin dan/atau mengagunkan harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain; Meminjamkan uang kepada pemegang saham dan/atau perusahaan afiliasi, kecuali dalam rangka
menjalankan usaha sehari-hari; Melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan, pembubaran/likuidasi; Mengubah anggaran dasar, susunan direksi, komisaris dan pemegang saham; dan Membagi dividen yang melebihi 25% dari laba bersih.
Berdasarkan surat No. 1557/GBK/2007 tanggal 8 Oktober 2007, BCA setuju untuk menghapuspembatasan mengenai pembagian dividen yang melebihi 25% dari laba bersih (lihat Catatan 27.e).
b. PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII)Berdasarkan akta No. 58 tanggal 20 Juni 2003 dari James Herman Rahardjo, SH, notaris di Jakarta,Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari BII, yang telah diperpanjang beberapa kali, dan terakhirdengan surat perjanjian perpanjangan fasilitas kredit No.450/ppjPK/COD-Thamrin/2006 danNo.451/ppjPK/COD-Thamrin/2006, dan akta perubahan perjanjian kredit No. 30 tanggal 10 Nopember2006. Fasilitas-fasilitas ini berakhir pada tanggal 20 Juni 2007. Berdasarkan surat dari BII tanggal 30Agustus 2007, fasilitas-fasilitas tersebut telah diperpanjang sampai dengan 20 Juni 2008 (lihat Catatan27.g).
129
PT ACE HARDWARE INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 danTahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004(Dalam Rupiah Penuh)
FINAL DRAFTFor Discussion Purpose Only
October 25, 2007To be Finalized
Agreed by :Date :
Rincian fasilitas-fasilitas tersebut adalah sebagai berikut: Fasilitas Rekening Koran dengan plafon sebesar Rp 5.000.000.000, dikenakan bunga tahunan
sebesar tingkat bunga bulanan SBI ditambah 5% yang dapat berubah sesuai kondisi pasar; Pinjaman Berjangka I dengan plafon sebesar Rp 7.000.000.000 dengan tingkat bunga tahunan
sebesar tingkat bunga bulanan SBI ditambah 4,5% yang dapat berubah sesuai sesuai kondisipasar;
Pinjaman berjangka II dengan plafon sebesar Rp 9.500.000.000 dengan tingkat bunga tahunansebesar tingkat bunga bulanan SBI ditambah 4,5% yang dapat berubah sesuai kondisi pasar; dan
Bank Garansi dengan plafon sebesar Rp 2.000.000.000.
Rincian fasilitas-fasilitas yang digunakan adalah sebagai berikut:
2007 2006 2005 2004Rp Rp Rp Rp
Pinjaman Berjangka I 7.000.000.000 5.000.000.000 -- 1.000.000.000
Fasilitas-fasilitas tersebut dijamin dengan: Dua unit ruko yang berlokasi di Kompleks Pertokoan Glodok Makmur No.18-20, Jakarta Barat,
dengan SHGB No. 1208 dan 1210 atas nama Kuncoro Wibowo, pemegang saham; Dua unit gudang berlokasi di Jl. Pluit Karya IV No.26-28 Blok C Selatan, Penjaringan, Jakarta
Utara dengan SHGB No. 3869 dan 3542 atas nama Kuncoro Wibowo, pemegang saham; Persediaan senilai 125% dari nilai fasilitas (lihat Catatan 5); dan Cross default dan cross collateral dengan PT Kawan Lama Sejahtera, pemegang saham.
Perusahaan terikat dengan beberapa pembatasan, antara lain Perusahaan harus mendapatkanpersetujuan terlebih dahulu untuk: Membagikan dividen; Menambah pinjaman baru; Mengubah susunan pengurus Perusahaan; dan Mempertahankan rasio keuangan tertentu yang dihitung berdasarkan laporan keuangan sebagai
berikut: Memelihara perbandingan antara total hutang dengan Net Worth tidak lebih dari 2,33 kali; Memelihara perbandingan aktiva lancar dan kewajiban lancar (Current Ratio) minimal 1 kali;
dan Memelihara perbandingan COPAT (Cash Operational Profit After Tax) dengan Financing
Payment (beban bunga pinjaman) minimal 1 kali.
Berdasarkan surat No. 2007.0930/DIR4-Korporasi tanggal 10 Oktober 2007 (lihat Catatan 27.f), BIIsetuju untuk mengubah pembatasan mengenai pembagian dividen menjadi:
Laba Bersih Dividen
Sampai dengan Rp 200 miliar 10%Rp 200 miliar – Rp 500 miliar 15%> Rp 500 miliar 20%
130
PT ACE HARDWARE INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 danTahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004(Dalam Rupiah Penuh)
FINAL DRAFTFor Discussion Purpose Only
October 30, 2007To be Finalized
Agreed by :Date :
c. PT Bank Mega TbkBerdasarkan akta No. 2 tanggal 14 Agustus 2002 dari Irawati Marzuki Arifin, SH, notaris di Jakarta,Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit dari PT Bank Mega Tbk dengan plafon sebesar Rp 10 miliar .
Pada bulan September 2005, pinjaman dan bunga yang terhutang telah dibayar seluruhnya.
11. Hutang Usaha
Rincian hutang usaha adalah sebagai berikut:2007 2006 2005 2004Rp Rp Rp Rp
Pihak Hubungan Istimewa (lihat Catatan 24) 13.669.144.523 6.782.689.988 10.106.715.349 11.310.949.416
Jumlah 49.245.333.419 34.983.731.844 34.623.755.067 24.202.560.474
Persentase hutang usaha konsinyasi per 31 Juli 2007, 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 sebesar 21,49%,26,55%, 12,69% dan 21,36% dari jumlah hutang usaha.
Perusahaan memiliki hutang usaha dalam mata uang asing sebagai berikut:
Euro (2007: 31,802.32; 2005: 1,997.87) 400.677.850 -- 23.692.584 --
Jumlah 9.503.777.428 5.222.720.889 8.286.701.399 4.265.687.033
12. Uang Muka Pelanggan
Akun ini terutama merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan untuk pemesanan barang dagangmasing-masing sebesar Rp 3.602.453.938, Rp 945.382.795, Rp1.096.016.014 dan Rp1.165.149.084 padatanggal 31 Juli 2007, 31 Desember 2006, 2005 dan 2004.
131
PT ACE HARDWARE INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 danTahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004(Dalam Rupiah Penuh)
FINAL DRAFTFor Discussion Purpose Only
October 25, 2007To be Finalized
Agreed by :Date :
13. Hutang Lain-lain
Akun ini terutama merupakan hutang atas biaya angkut persediaan dan biaya sewa ruangan masing-masing sebesar Rp 5.075.014.791, Rp 8.378.357.088, Rp 3.733.285.259 dan Rp 3.178.786.232 padatanggal 31 Juli 2007, 31 Desember 2006, 2005 dan 2004.
14. Beban yang Masih Harus Dibayar
Akun ini terdiri dari:2007 2006 2005 2004
Rp Rp Rp Rp
Beban Roy alti (lihat C atatan 26.a) 2.293.761.521 1.629.587.355 1.114.163.575 884.491.473Gaji dan Kesejahteraan Kary aw an 1.321.241.024 484.587.397 367.932.972 72.263.495Lainny a (masing-masing dibaw ah Rp 100 Juta) 690.190.614 331.877.090 15.320.587 --Jumlah 4.305.193.159 2.446.051.842 1.497.417.134 956.754.968
PT ACE HARDWARE INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 danTahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004(Dalam Rupiah Penuh)
FINAL DRAFTFor Discussion Purpose Only
October 30, 2007To be Finalized
Agreed by :Date :
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komersial dengantaksiran laba fiskal adalah sebagai berikut:
2007 2006 2005 2004
(7 Bulan) (1 Tahun) (1 Tahun) (1 Tahun)
Rp Rp Rp RpLaba sebelum Pajak Penghasilan menurut
Laporan Laba Rugi 37.649.475.281 38.682.835.521 25.138.893.153 18.661.769.987
Beda Waktu
Penyusutan dan Amortisasi 94.462.690 (1.006.100.762) (519.323.860) 1.054.046.468Imbalan Pasca Kerja 2.730.829.000 3.009.007.000 1.956.627.000 2.476.114.000
Jumlah 2.825.291.690 2.002.906.238 1.437.303.140 3.530.160.468
Tahun Sebelumnya 85.779.300 -- -- --Hutang Pajak Penghasilan Pasal 29 5.212.080.905 2.211.659.209 695.116.402 3.615.070.057
Taksiran laba kena pajak dan pajak penghasilan tahun 2006, 2005 dan 2004 diatas sesuai denganjumlah yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT).
Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran pajak dengan beban pajak adalah sebagai berikut:
PT ACE HARDWARE INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 danTahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004(Dalam Rupiah Penuh)
FINAL DRAFTFor Discussion Purpose Only
October 30, 2007To be Finalized
Agreed by :Date :
c. Pajak TangguhanPajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatataktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban.
Rincian dari aktiva (kewajiban) pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
2005 Dikreditkan 2006 Dikreditkan 2007
(Dibebankan) ke (Dibebankan) keLaporan Laba Rugi Laporan Laba Rugi
(1 Tahun) (7 Bulan)Rp Rp Rp Rp Rp
Aktiva (Kewajiban) Pajak Tangguhan
Penyusutan dan Amortisasi (527.128.018) (301.830.228) (828.958.246) 28.338.807 (800.619.439)
Imbalan Pasca Kerja 1.632.181.200 902.702.100 2.534.883.300 819.248.700 3.354.132.000
Manajemen berkeyakinan bahwa aktiva pajak tangguhan dapat terpulihkan di masa yang akan datang.
16. Hutang Bank Jangka Panjang
2007 2006 2005 2004Rp Rp Rp Rp
PT Bank Central Asia Tbk 18.147.222.217 22.981.111.109 7.666.666.666 --
PT Bank Akita 1.462.674.780 2.051.955.530 -- --
PT Bank Jasa Jakarta 344.035.237 651.252.956 1.505.096.687 171.759.955
PT Bank Ekonomi Rahardja -- -- -- 153.268.017Jumlah Hutang Jangka Panjang 19.953.932.234 25.684.319.595 9.171.763.353 325.027.972
Bagian yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun
PT Bank Central Asia Tbk (8.323.611.109) (14.694.444.445) (2.000.000.000) --PT Bank Akita (731.337.390) (1.007.023.090) -- --PT Bank Jasa Jakarta (344.035.237) (651.252.956) (537.300.310) (53.482.389)PT Bank Ekonomi Rahardja -- -- -- (153.268.017)
Jumlah Bagian Jangka Pendek (9.398.983.736) (16.352.720.491) (2.537.300.310) (206.750.406)
Bagian Jangka Panjang 10.554.948.498 9.331.599.104 6.634.463.043 118.277.566
134
PT ACE HARDWARE INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 danTahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004(Dalam Rupiah Penuh)
FINAL DRAFTFor Discussion Purpose Only
October 25, 2007To be Finalized
Agreed by :Date :
a. PT Bank Central Asia Tbk (BCA)Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dari BCA berdasarkan perjanjian kredit yangmengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta notaris No. 170 oleh Eliwaty Tjitra,SH, tanggal 26 Maret 2007.
Fasilitas tersebut memiliki plafon sebesar Rp 20 miliar dengan suku bunga 11,50% per tahun.Fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada 14 Oktober 2009 dan memiliki jaminan yang sama denganhutang bank jangka pendek dari BCA (lihat Catatan 10).
b. PT Bank Jasa JakartaPerusahaan memperoleh beberapa kredit pemilikan kendaraan dari PT Bank Jasa Jakarta dengannilai seluruhnya sebesar Rp 1.733.170.000 dan tingkat bunga bervariasi antara 13,50% - 16,00% pertahun. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan-kendaraan yang bersangkutan (lihat Catatan 8).
c. PT Bank AkitaBerdasarkan perjanjian pinjaman No. 761/PK-KKB/SMHD/XI/06 tanggal 17 November 2006,Perusahaan memperoleh kredit pemilikan kendaraan dari PT Bank Akita sebesar Rp 2.240.000.000dengan tingkat bunga efektif sebesar 16% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan yangbersangkutan (lihat Catatan 8) dan akan jatuh tempo pada tanggal 17 Oktober 2008.
17. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Pasca Kerja
Perusahaan menghitung dan membukukan beban imbalan pasca kerja berdasarkan Undang-undangKetenagakerjaan No.13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan PascaKerja dihitung oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo.
Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan kewajiban imbalan pasca kerja padatanggal 31 Juli 2007, 31 Desember 2006, 2005, dan 2004 adalah sebagai berikut:
Usia Pensiun Normal : 55 TahunTingkat Diskonto : 9% (2006: 9%; 2005 dan 2004: 11%)Estimasi Kenaikan Gaji di Masa Datang : 9,5% (2006: 11%; 2005 dan 2004: 13%)Tabel Mortalita : CSO'80Tingkat cacat : 10% dari tingkat mortalitaTingkat Pensiun : 100% pada usia pensiun normalMetode : Projected Unit CreditTingkat Pengunduran Diri : 2007 dan 2006: 10% sampai usia 25 tahun, menurun secara
proporsional sebesar 0,5% setiap tahun sampai 0%untuk usia 45 tahun dan setelahnya;
2005 dan 2004: 10% sampai usia 25 tahun, menurun secaraproporsional menjadi 0% untuk usia 45 tahun dan 1%setelahnya
135
PT ACE HARDWARE INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 danTahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004(Dalam Rupiah Penuh)
FINAL DRAFTFor Discussion Purpose Only
October 25, 2007To be Finalized
Agreed by :Date :
Rincian dari kewajiban diestimasi atas imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut:
2007 2006 2005 2004Rp Rp Rp Rp
Saldo Aw al Tahun/Periode 8.449.611.000 5.440.604.000 3.483.977.000 1.007.863.000Ditambah: Beban Imbalan Kerja Tahun/Periode
….Berjalan 2.730.829.000 3.009.007.000 1.956.627.000 2.476.114.000Saldo Akhir T ahun/Periode 11.180.440.000 8.449.611.000 5.440.604.000 3.483.977.000
Rincian beban imbalan pasca kerja tahun/periode berjalan adalah sebagai berikut:
2007 2006 2005 2004(7 Bulan) (1 T ahun) (1 T ahun) (1 T ahun)
Rp Rp Rp Rp
Beban Jasa Lalu -- -- -- 1.476.492.000Beban Jasa Kini 1.984.202.000 1.829.786.000 1.431.138.000 667.892.000Beban Bunga 670.976.000 1.042.350.000 516.560.000 320.965.000
PT ACE HARDWARE INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 danTahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004(Dalam Rupiah Penuh)
FINAL DRAFTFor Discussion Purpose Only
October 25, 2007To be Finalized
Agreed by :Date :
Pada tahun 2005, susunan kepemilikan saham Perusahaan dan jumlah saham mengalami perubahansebagai berikut:
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 29 Desember 2005, yangdi aktakan dengan akta notaris No.110 dari Budiningsih Kurnia, SH, pengganti Eliwaty Tjitra, SH, notarisdi Jakarta, para pemegang saham menyetujui peningkatan modal disetor sebesar Rp 14.177.000.000dengan mengeluarkan 14.177 saham baru kepada PT Kawan Lama Sejahtera. Peningkatan modaldisetor ini dibayar tunai sebesar Rp 4.000.000.000 dan dividen saham sebesar Rp 10.177.000.000 (lihatCatatan 1.a).
Peningkatan modal disetor ini telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia sesuai dengan surat No.C-02165.HT.01.04.TH.2006 tanggal 25 Januari 2006.
Berdasarkan RUPSLB tanggal 22 Juni 2005, yang di aktakan dengan akta notaris No.97 dari EliwatyTjitra, SH, notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui peningkatan modal disetor sebesarRp 10.000.000.000 dengan mengeluarkan saham baru kepada PT Kawan Lama Sejahtera.
Peningkatan modal disetor ini telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia sesuai dengan surat No.C-19009.HT.01.04.TH.2005 tanggal 8 Juli 2005.
Pada tahun 2004, susunan kepemilikan saham Perusahaan dan jumlah saham mengalami perubahansebagai berikut:
Berdasarkan RUPSLB tanggal 30 Juni 2004, yang di aktakan dengan akta notaris No.128 dari EliwatyTjitra, SH, notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui pengalihan 15.822 saham milikPT Kawan Lama Internusa kepada PT Kawan Lama Sejahtera. Pengalihan saham tersebut di aktakandengan Akta Jual Beli Saham No. 129 dari notaris yang sama tanggal 30 Juni 2004.Pengalihan ini telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesiasesuai dengan surat No.C-UM.02.01.12111 tanggal 5 Oktober 2004.
Berdasarkan RUPSLB tanggal 30 April 2004, yang di aktakan dengan akta notaris No.149 dari EliwatyTjitra, SH, notaris di Jakarta, para pemegang saham memutuskan:
Peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp 10 miliar menjadi Rp 50 miliar terbagi atas 50.000saham;
Pembagian dividen saham sebesar Rp 8.623.000.000 kepada PT Kawan Lama Internusa; dan Pembagian dividen kas kepada Kuncoro Wibowo sebesar Rp 1.197.638 (lihat Catatan 19).
Peningkatan modal dasar tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak AsasiManusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-13044.HT.01.04 TH.2004 tanggal 25 Mei2004.
19. Dividen Kas
a. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 30 April 2004 yang dituangkan dalamakta No. 149 dari Eliwaty Tjitra, SH, notaris di Jakarta, para pemegang saham memutuskan untukmembagikan dividen kas kepada Kuncoro Wibowo sebesar Rp 1.197.638 (lihat Catatan 18).
b. Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham tanggal 10 Juli 2006 yang dituangkan dalamakta No. 3 dari Eliwaty Tjitra, SH, notaris di Jakarta, para pemegang saham memutuskan untukmembagikan dividen kas sebesar Rp 6.000.150.000.
137
PT ACE HARDWARE INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 danTahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004(Dalam Rupiah Penuh)
Jumlah 467.857.296.516 638.946.288.084 483.730.988.478 346.599.267.072
Penjualan kepada pihak hubungan istimewa untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada 31 Juli 2007dan tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2006, 2005, dan 2004 sebesar Rp 4.906.310.392,Rp 8.305.197.781, Rp 13.682.806.645 dan Rp 1.419.821.272 atau setara dengan 1,05%, 1,30%, dan2,83% dan 0,41% dari jumlah penjualan (lihat Catatan 24).
Persentase penjualan konsinyasi untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir 31 Juli 2007 dan tahun-tahunyang berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 sebesar 10,51%, 11,21%, 9,83% dan 10,66% dari jumlahpenjualan bersih.
21. Beban Pokok Penjualan
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
Persediaan Awal Barang Dagang 100.725.327.789 60.496.459.868 28.388.999.465 28.489.055.127
Pembelian Periode Berjalan - Bersih 291.423.862.528 461.938.048.924 365.807.220.824 239.334.138.558Barang Dagang Tersedia untuk Dijual 392.149.190.317 522.434.508.792 394.196.220.289 267.823.193.685Persediaan Akhir Barang Dagang (90.768.104.807) (100.725.327.789) (60.496.459.868) (28.388.999.465)Beban Pokok Penjualan 301.381.085.510 421.709.181.003 333.699.760.421 239.434.194.220
Pembelian dari pihak hubungan istimewa untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada 31 Juli 2007 dantahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 sebesar Rp 48.827.745.323,Rp 80.092.438.722, Rp 74.807.785.591 dan Rp 61.217.086.750 atau setara dengan 16,75%, 17,34%,20,45% dan 25,58% dari jumlah pembelian (lihat Catatan 24).
Persentase pembelian konsinyasi untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir 31 Juli 2007 dan tahun-tahunyang berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 sebesar 13,13%, 12%, 9,99% dan 12,22% dari jumlahpembelian.
Persentase pembelian import untuk periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir 31 Juli 2007 dan tahun-tahunyang berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004 sebesar 47%, 43,73%, 38,80% dan 60% dari jumlahpembelian.
138
PT ACE HARDWARE INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 danTahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004(Dalam Rupiah Penuh)
Telepon, Listrik dan Air 7.927.459.583 9.965.631.029 6.131.430.914 4.437.382.403Beban Imbalan Pasca Kerja 2.730.829.000 3.009.007.000 1.956.627.000 2.476.114.000Perjalanan Dinas 2.708.944.050 4.104.758.151 2.616.328.647 1.920.524.339Penyusutan dan Amortisasi 1.757.360.336 1.993.603.186 984.438.690 927.664.332Fotokopi dan Cetakan 1.706.171.537 5.314.871.554 4.286.369.956 2.269.086.785Internet 909.417.482 1.196.091.785 1.047.053.630 799.093.600Transportasi 496.024.153 1.067.882.955 551.974.554 227.082.347Lainnya (masing-masing di bawah Rp 1 Miliar) 3.747.785.350 3.177.594.530 5.612.448.506 4.045.454.053Sub Jumlah 38.041.561.927 50.592.341.059 41.501.370.657 29.606.562.178
Jumlah 122.484.819.782 167.695.928.168 122.618.082.205 85.503.717.728
23. Laba per Saham Dasar
2007 2006 2005 2004
(7 Bulan) (1 Tahun) (1 Tahun) (1 Tahun)
Laba Bersih 26.350.736.388 27.010.633.692 17.521.201.795 13.055.787.827
Jumlah Saham Beredar (Lembar)
Aw al Tahun 40.000 40.000 15.823 7.200
Setoran M odal -- -- 14.000 --
Div iden Saham -- -- 10.177 8.623
Jumlah 40.000 40.000 40.000 15.823Rata-rata Tertimbang 40.000 40.000 15.823 12.949
Laba per Saham Dasar 658.768 675.266 1.107.325 1.008.273
139
PT ACE HARDWARE INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 danTahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004(Dalam Rupiah Penuh)
FINAL DRAFTFor Discussion Purpose Only
October 25, 2007To be Finalized
Agreed by :Date :
24. Sifat dan Transaksi Hubungan Istimewa
Sifat Hubungan Istimewaa. PT Kawan Lama Sejahtera merupakan pemegang saham utama;b. PT Kawan Lama Internusa, PT Home Center Indonesia, PT Multi Rentalindo dan PT Sensormatic
Indonesia merupakan perusahaan afiliasi;
Rincian akun-akun dan transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
2007 2006 2005 2004 2007 2006 2005 2004
Rp Rp Rp Rp % % % %Piutang Usaha
PT Home Center Indonesia 2.915.088.792 5.720.454.876 10.421.607.878 446.084.873 1,08 2,57 7,25 0,54
PT Kaw an Lama Sejahtera 174.484.490 196.631.690 30.392.984 17.038.220 0,06 0,09 0,02 0,02
PT ACE HARDWARE INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 danTahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004(Dalam Rupiah Penuh)
Rp Rp Rp Rp % % % %PembelianPT Kaw an Lama Sejahtera 46.335.192.600 74.884.077.690 61.923.578.257 56.603.623.021 15,90 16,21 16,93 23,65PT Home Center Indonesia 2.336.092.723 4.527.643.532 11.533.642.934 604.689.000 0,80 0,98 3,15 0,25PT Sensormatic Indonesia 156.460.000 138.895.000 158.990.000 -- 0,05 0,03 0,04 --PT Kaw an Lama Internusa -- 541.822.500 1.191.574.400 4.008.774.729 -- 0,12 0,33 1,67
PT Kaw an Lama Sejahtera 1.377.040.000 2.360.640.000 969.600.000 865.300.000 1,12 1,41 0,79 1,011.377.040.000 2.360.640.000 969.600.000 865.300.000 1,12 1,41 0,79 1,01
Persentase Terhadap Beban Usaha
Persentase Terhadap Pembelian
Pada tanggal 31 Juli 2007, piutang lain-lain sebesar Rp 9.150.000.000 merupakan surat promes yangditerbitkan PT Kawan Lama Sejahtera (KLS) , pemegang saham dan PT Home Center Indonesia (HCI),perusahaan afiliasi, pada tanggal 5 dan 20 Juni 2007 yang terdiri dari surat promes No.195/KLS/FIN/VI/07dan No. 01-146/FINC/06/07 sebesar masing-masing Rp 5.150.000.000 dan Rp 4.000.000.000. Suratpromes tersebut tidak dikenakan bunga, tanpa jaminan dan jadwal pembayaran tertentu dan akan jatuhtempo pada tanggal 20 September 2007. Kedua surat promes tersebut telah diperbaharui masing-masingdengan jatuh tempo sampai dengan tanggal 20 Nopember 2007 dan dikenakan tingkat bunga sebesar10,5% (lihat Catatan 27.d).
Pada 31 Juli 2007, piutang hubungan istimewa KLS merupakan piutang sehubungan dengan pengalihanuang muka kepada PT Alfa Goldland Realty untuk pembelian tanah (lihat Catatan 7). Pemindahan hak atastanah kepada KLS tersebut berdasarkan Perjanjian Jual Beli antara kedua belah pihak pada tanggal 26 Juli2007. Rincian tanah-tanah yang dialihkan adalah sebagai berikut:a. Tanah seluas 8.460 m2 dengan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Bangunan/Tanah (PPJBT)
No. 078/PPJBT/AJ-KAV/III/2006 tanggal 21 Maret 2006 yang terletak di Jl. Alam Sutera Boulevard Kav.27, Tangerang, Banten;
b. Tanah seluas 28.227 m2 dengan PPJBT No. 051/PPJBT/AJ-KAV/I/2007 tanggal 28 Januari 2007 yangterletak di Jl. Alam Sutera Boulevard Kav. 21, Tangerang, Banten; dan
c. Tanah seluas 12.271 m2 dengan PPJBT No. 052/PPJBT/AJ-KAV/I/2007 tanggal 28 Januari 2007 yangterletak di Jl. Alam Sutera Boulevard Kav. 5, Tangerang, Banten.
141
PT ACE HARDWARE INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 danTahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004(Dalam Rupiah Penuh)
FINAL DRAFTFor Discussion Purpose Only
October 25, 2007To be Finalized
Agreed by :Date :
25. Aktiva dan Kewajiban dalam Mata Uang Asing
Pada tanggal 31 Juli 2007, 31 Desember 2006, 2005 dan 2004, Perusahaan mempunyai aktiva dankewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
KewajibanHutang Usaha 988,527.75 3,698.11 31,802.32 9.503.777.428Beban yang Masih Harus Dibayar 249,701.88 2.293.761.470Jumlah Kewajiban 1,238,229.63 3,698.11 31,802.32 11.797.538.898Jumlah Kewajiban - Bersih (1,219,651.41) (3,698.11) (31,802.32) (11.626.879.369)
2007
Mata Uang Asing
Kurs USD, SGD dan EUR pada tanggal 22 Oktober 2007 masing-masing adalah Rp 9.117,00 danRp 6.224,92 dan Rp 13.045,98. Jumlah kewajiban bersih dalam mata uang asing per 31 Juli 2007berdasarkan kurs 22 Oktober 2007 adalah Rp 11.557.474.775.
KewajibanHutang Usaha 576,605.06 3,698.11 -- 5.222.720.889Beban yang Masih Harus Dibayar 180,664.89 -- -- 1.629.597.355Jumlah Kewajiban 757,269.95 3,698.11 -- 6.852.318.244
Jumlah Kewajiban - Bersih (702,137.00) (3,698.11) -- (6.355.019.035)
KewajibanHutang Usaha 833,579.40 11,736.39 1,997.8 8.286.701.399Beban yang Masih Harus Dibayar 113,343.19 -- -- 1.114.163.558Jumlah Kewajiban 946,922.59 11,736.39 1,997.8 9.400.864.957Jumlah Kewajiban - Bersih (907,635.64) (11,736.39) (1,997.8) (9.014.674.239)
Mata Uang Asing2006
2005Mata Uang Asing
142
PT ACE HARDWARE INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 danTahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004(Dalam Rupiah Penuh)
KewajibanHutang Usaha 405,527.78 87,650.75 -- 4.265.687.033Beban yang Masih Harus Dibayar 92,115.75 -- -- 855.755.330Jumlah Kewajiban 497,643.53 87,650.75 -- 5.121.442.363Jumlah Aktiva (Kewajiban) - Bersih 595,711.86 (87,650.75) -- 5.791.178.751
2004Mata Uang Asing
26. Komitmen dan Perjanjian Penting
a. Pada tanggal 21 Mei 1996, Perusahaan menandatangani Perjanjian Lisensi dengan Ace HardwareCorporation (AHC). Perjanjian tersebut berlaku selama 15 (lima belas) tahun dan dapat diperpanjanglagi sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Dalam perjanjian disebutkan kewajiban Perusahaanuntuk membayar royalti kepada AHC berdasarkan pendapatan yang diperoleh dari gerai ritel. Ataspembayaran royalti, Perusahaan berhak menggunakan merek Ace untuk seluruh toko dan secaramemiliki hak eklusif untuk membeli produk Ace dari AHC.
Pada periode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada 31 Juli 2007, dan tahun-tahun yang berakhir pada31 Desember 2006, 2005 dan 2004, beban royalti yang diakui adalah sebesar Rp 4.291.161.584,Rp 5.660.188.748, Rp 4.072.746.803 dan Rp 3.031.926.449.
b. Perusahaan menandatangani Perjanjian Merchant dengan beberapa bank. Perusahaan bertindaksebagai merchant dari bank-bank yang mengeluarkan kartu kredit dan debit.
c. Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa dengan beberapa perusahaan sehubungandengan pembukaan gerai ritel antara lain sebagai berikut:
Perjanjian No. 11/PSM-MAG/V/05 tanggal 27 Mei 2005 dengan PT Swadaya Panduartha untukpenggunaan ruangan di Gedung Mal Artha Gading, Jl. Bulevar Artha Gading, Jakarta Utaraseluas 10.158 m2. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 27 Mei 2010;
Perjanjian No.001-MF/ACE-TPI/06/05 tanggal 9 Juni 2005 dengan PT Bina Bintang Prianganuntuk penggunaan ruangan di The Plaza IBCC, Jl. Jend. Ahmad Yani No. 296, Bandung, JawaBarat seluas 8.742 m2. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 28 Pebruari 2014;
Akta Sewa Menyewa No. 014 tanggal 13 April 2007 dengan dengan PT Dinamika Propertyuntuk sewa tanah berlokasi Jl. Margonda Raya, Depok, seluas 6.370 m2. Perjanjian ini berlakusampai dengan tanggal 30 Juni 2010;
Perjanjian No.0200/PSM-ROZA/X/2006 tanggal 11 Oktober 2006 dengan PT Dwi JayaManunggal untuk penggunaan ruangan di Royal Plaza Surabaya Jl. Ahmad Yani No.16-18,Surabaya seluas 5.122 m2. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 15 Desember 2011;
Perjanjian No.191/MPI/SM/AMPI/I/2004 tanggal 30 April 2004 dengan PT Antílope Madju PuriIndah untuk penggunaan ruangan di Mal Puri Indah Jl. Puri Agung, Jakarta Barat seluas4.046 m2. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 31 Mei 2009;
143
PT ACE HARDWARE INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 danTahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004(Dalam Rupiah Penuh)
FINAL DRAFTFor Discussion Purpose Only
October 25, 2007To be Finalized
Agreed by :Date :
Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 24 April 2006 dengan PT Bajamas Mulia Development untukpenggunaan ruangan di Mal Panakkukang Square, Makassar, seluas 3.349 m2. Perjanjian iniberlaku sampai dengan tanggal 31 Agustus 2011; dan
Nota Kesepahaman tanggal 2 Januari 2007 dengan PT Pakuwon Permai Development untukpenggunaan ruangan di Mal Pakuwon Trade Centre Jl. Puncak Indah Lontar No.2 Surabayaseluas 2.882 m2. Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 1 Juni 2012.
27. Peristiwa Setelah Tanggal Neraca
a. Berdasarkan perjanjian tanggal 1 Agustus 2007, Ijek Widyakrisnadi, selaku pemegang Merek Kris danKrisbow telah memberikan ijin kepada Perusahaan untuk menggunakan Merek Kris dan Krisbow disemua lokasi gerai Perusahaan. Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 31 Juli 2011.
b. Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham tanggal 30 Juli 2007 yang dituangkan dalamakta notaris Eliwaty Tjitra, SH, No. 163 dan 164 tanggal 31 Juli 2007, para pemegang sahammemutuskan, antara lain untuk membagikan dividen sebesar Rp 40.001.000.250 yang terbagi atasRp 1.000.250 dividen kas kepada Kuncoro Wibowo dan Rp 40.000.000.000 kepada PT Kawan LamaSejahtera yang nantinya akan dikapitalisasi menjadi modal saham.
Selanjutnya, berdasarkan Akta Keputusan Rapat Tahunan Pemegang Saham tanggal 30 Juli 2007yang dituangkan dalam akta notaris No. 165 dari Eliwaty Tjitra, SH, tanggal 31 Juli 2007, parapemegang saham memutuskan antara lain, sebagai berikut:
Perubahan nilai nominal saham dari Rp 1.000.000 menjadi Rp 100; Peningkatan modal dasar dari Rp 50.000.000.000 menjadi Rp 480.000.000.000 dan peningkatan
modal ditempatkan dan disetor dari Rp 40.000.000.000 menjadi Rp 120.000.000.000 yangseluruhnya diambil oleh PT Kawan Lama Sejahtera. Peningkatan modal ditempatkan dan disetorsebesar Rp 80.000.000.000 terbagi atas pembayaran tunai sebesar Rp 40.000.000.000 danpenerbitan dividen saham sebesar Rp 40.000.000.000
Pada tanggal 27 Agustus 2007, perubahan modal dasar tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukumdan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. W7-09396.HT.01.04-TH.2007.
Neraca proforma Perusahaan jika diasumsikan pada tanggal 31 Juli 2007 akta perubahan anggarandasar tersebut telah berlaku efektif adalah sebagai berikut:
Historis Penyesuaian ProformaRp Rp Rp
Kas dan Bank 4.394.725.638 40.000.000.000 44.394.725.638Piutang U saha 5.642.787.132 -- 5.642.787.132Piutang Lain-lain 10.738.102.134 -- 10.738.102.134Persediaan 90.768.104.807 -- 90.768.104.807Beban Dibay ar di M uka 14.481.065.564 -- 14.481.065.564U ang M uka Pembelian 45.653.335.872 -- 45.653.335.872Jumlah Aktiv a Lancar 171.678.121.148 40.000.000.000 211.678.121.148
AKT IVA
Aktiva Lancar
144
PT ACE HARDWARE INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 danTahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004(Dalam Rupiah Penuh)
FINAL DRAFTFor Discussion Purpose Only
October 30, 2007To be Finalized
Agreed by :Date :
Historis Penyesuaian ProformaRp Rp Rp
Aktiva Tidak LancarPiutang Hubungan Istimewa 39.582.876.179 -- 39.582.876.179Beban Dibayar di Muka Jangka Panjang 6.114.539.156 -- 6.114.539.156Aktiva Pajak Tangguhan 2.553.512.561 -- 2.553.512.561Aktiva Tetap 43.271.783.876 -- 43.271.783.876Aktiva Lain-lain 7.449.188.841 -- 7.449.188.841JumlahAktiva Tidak Lancar 98.971.900.613 -- 98.971.900.613
JUMLAH AKTIVA 270.650.021.761 40.000.000.000 310.650.021.761
Hutang Bank Jangka Pendek 61.856.143.911 -- 61.856.143.911Hutang Usaha 49.245.333.419 -- 49.245.333.419Uang Muka Pelanggan 3.602.453.938 -- 3.602.453.938Hutang Lain-lain 5.075.014.791 -- 5.075.014.791Beban yang Masih Harus Dibayar 4.305.193.159 -- 4.305.193.159Hutang Pajak 7.671.001.173 -- 7.671.001.173Hutang Bank Jangka Panjang
yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun 9.398.983.736 -- 9.398.983.736Jumlah Kewajiban Lancar 141.154.124.127 -- 141.154.124.127
Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Pasca Kerja 11.180.440.000 -- 11.180.440.000Hutang Bank Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Bagian
10.554.948.498 -- 10.554.948.498JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 21.735.388.498 -- 21.735.388.498
162.889.512.625 -- 162.889.512.625
40.000.000.000 80.000.000.000 120.000.000.000Saldo Laba 67.760.509.136 (40.000.000.000) 27.760.509.136
Jumlah Ekuitas 107.760.509.136 40.000.000.000 147.760.509.136
270.650.021.761 40.000.000.000 310.650.021.761
Modal Saham
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun
JUMLAH KEWAJIBAN
EKUITAS
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Kewajiban Lancar
c. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 29 Agustus 2007, yangdiaktakan dengan akta Notaris Fathiah Helmi, SH, No. 33, para pemegang saham menyetujui: Perubahan seluruh anggaran dasar Perusahaan dalam rangka menjadi perusahaan terbuka,
diantaranya: Perubahan status Perusahaan menjadi Perusahaan Terbuka; Perubahan nama Perusahaan menjadi PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk;
Pengeluaran saham dalam simpanan Perusahaan sebanyak 515.000.000 (lima ratus lima belasjuta) saham baru yang ditawarkan melalui Penawaran Umum kepada masyarakat;
Pemberian kuasa kepada Direksi Perusahaan untuk melaksanakan segala tindakan yangdiperlukan sehubungan dengan Penawaran Umum);
145
PT ACE HARDWARE INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 danTahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004(Dalam Rupiah Penuh)
FINAL DRAFTFor Discussion Purpose Only
October 30, 2007To be Finalized
Agreed by :Date :
Pemberian kuasa kepada Direksi Perusahaan untuk menyatakan dalam akta notaris tersendiripeningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan, setelah Penawaran UmumPerdana selesai dan mencatatkan saham-saham tersebut pada Bursa Efek; dan
Perubahan Komisaris dan Direksi Perusahaan menjadi:
Dewan KomisarisKomisaris Utama : Kuncoro WibowoKomisaris : Ijek Widya KrisnadiKomisaris Independen : Tjiptono Darmadji
Dewan DireksiDirektur Utama : Prabowo Widya KrisnadiDirektur : Paulus Ong
Hartanto DjasmanDirektur Tidak Terafiliasi : Rudy Hartono
Pada tanggal 4 September 2007, perubahan anggaran dasar tersebut telah disetujui oleh MenteriHukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. W7-09693 HT.01.04-TH 2007.
d. Pada tanggal 20 September 2007, surat promes yang diterbitkan oleh PT Kawan Lama Sejahtera danPT Home Center Indonesia yang jatuh tempo pada tanggal 20 September 2007 telah diperbaharuidengan jatuh tempo masing-masing sampai dengan tanggal 20 Nopember 2007 (lihat Catatan 24).
e. Berdasarkan surat No. 1557/CBK/2007 tanggal 8 Oktober 2007, PT Bank Central Asia Tbk (BCA)menyetujui penghapusan pembatasan mengenai pembagian dividen yang melebihi 25% dari lababersih (lihat Catatan 10).
f. Berdasarkan surat No 2007.0930/DIR4-Korporasi tanggal 10 Oktober 2007, PT Bank InternasionalIndonesia Tbk (BII) menyetujui perubahan pembatasan mengenai pembagian dividen (lihatCatatan 10).
g. Berdasarkan surat dari BII No 2007.0763/DIR4-Korporasi tanggal 30 Agustus 2007, fasilitas PinjamanRekening Koran, Pinjaman Berjangka dan Bank Garansi telah diperpanjang sampai dengan 20 Juni2008, dengan jumlah fasilitas, jaminan dan pembatasan yang sama dengan perjanjian sebelumnyakecuali tingkat bunga menjadi 3,25% untuk fasilitas pinjaman rekening koran dan pinjaman berjangka(lihat Catatan 10.b).
h. Pada tanggal 11 September 2007, melalui surat pengantar No 064/ACE-PW/IPO/IX/07, Perusahaanmenyampaikan pernyataan pendaftaran kepada Bapepam & LK sehubungan dengan rencanaPenawaran Umum Saham Biasa dengan jumlah sebanyak 515.000.000 (lima ratus lima belas juta)lembar dengan nilai nominal Rp 100 (seratus rupiah)setiap lembar saham.
i. Berdasarkan surat No. 1414/GBK/2007 tanggal 5 September 2007 dan surat No. 2007.0779/DIR4-Korporasi tanggal 4 September 2007, BCA dan BII telah menyetujui Rencana Penawaran UmumPerdana saham-saham Perusahaan.
j. Perusahaan membuka 3 gerai baru pada tanggal 6 dan 15 September 2007 dan 8 Oktober 2007, dilokasi Pejaten (Jakarta Selatan), Depok, dan Cirebon.
146
PT ACE HARDWARE INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 danTahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004(Dalam Rupiah Penuh)
FINAL DRAFTFor Discussion Purpose Only
October 25, 2007To be Finalized
Agreed by :Date :
28. Pelaporan Segmen
a. Segmen Primer:
Peralatan Rum ah
TanggaPerkakas Peralatan Listrik Lain-lain Jum lah
Hasil Segm en 109.052.035.820 20.890.699.521 15.499.035.079 21.034.440.586 166.476.211.006
Beban Usaha y ang tidak Dapat Dialokasi 122.484.819.782Laba Usaha 43.991.391.224Pendapatan Bunga 44.400.102Beban Keuangan (10.300.079.054)Lain-lain 3.913.763.010Laba Sebelum Pajak Penghasilan 37.649.475.282Beban Pajak (11.298.738.893)Laba Bersih 26.350.736.388
Aktiva dan Kewajiban
Aktiv a Segmen 55.790.058.858 14.622.361.480 6.216.569.636 14.139.114.832 90.768.104.807
Aktiv a y ang Tidak Dapat Dialokasi 179.881.916.954
Jum lah Aktiva 270.650.021.761
Kewajiban yang Tidak Dapat Dialokasi 162.889.512.625
Inform asi LainnyaPengeluaran Barang Modal 6.436.426.815Peny usutan 5.465.206.715
Arus Kas dari Aktivitas OperasiPenerimaan dari Pelanggan 480.336.248.719Pembay aran kepada Pemasok (411.440.672.873)Pembay aran kepada Kary aw an (45.537.320.115)Pembay aran Pajak (9.028.122.427)Pembay aran Bunga Pinjaman (5.466.068.864)Penerimaan Bunga 44.400.102Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 8.908.464.542
Arus Kas dari Aktivitas InvestasiHasil Penjualan Aktiv a Tetap 431.818.182Perolehan Aktiv a Tetap (6.436.426.815)Arus Kas Digunakan untuk Aktivitas Investasi (6.004.608.633)
Arus Kas dari Aktivitas PendanaanPenerimaan Pinjaman Bank 18.504.246.278Pembay aran Pinjaman Bank (16.389.742.620)Pembay aran kepada Pihak Hubungan Istimew a (9.700.000.000)Penerimaan dari Pihak Hubungan Istimew a 1.050.000.000Arus Kas Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (6.535.496.342)
31 Juli 2007
147
PT ACE HARDWARE INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 danTahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004(Dalam Rupiah Penuh)
Hasil Segm en 136.851.918.457 28.235.927.412 18.450.115.742 33.699.145.469 217.237.107.081
Beban Usaha y ang tidak Dapat Dialokasi 167.695.928.168Laba Usaha 49.541.178.913Pendapatan Bunga 74.220.971Beban Keuangan (16.557.927.231)Lain-lain 5.625.362.868Laba Sebelum Pajak Penghasilan 38.682.835.521Beban Pajak (11.672.201.829)Laba Bersih 27.010.633.692
Aktiva dan Kewajiban
Aktiv a Segmen 62.908.030.573 15.717.188.536 4.612.804.407 17.487.304.273 100.725.327.789Aktiv a y ang Tidak Dapat Dialokasi 121.635.325.831Jum lah Aktiva 222.360.653.620
Kewajiban yang Tidak Dapat Dialokasi 140.950.880.872
Inform asi LainnyaPengeluaran Barang Modal 35.121.039.381Peny usutan 7.738.217.197
Arus Kas dari Aktivitas OperasiPenerimaan dari Pelanggan 645.995.281.718Pembay aran kepada Pemasok (582.919.066.877)Pembay aran kepada Kary aw an (60.855.679.244)Pembay aran Pajak (8.984.308.208)Pembay aran Bunga Pinjaman (9.757.600.215)Penerimaan Bunga 74.220.971Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi (16.447.151.855)
Arus Kas dari Aktivitas InvestasiHasil Penjualan Aktiv a Tetap 307.625.000Perolehan Aktiv a Tetap (35.121.039.381)Arus Kas Digunakan untuk Aktivitas Investasi (34.813.414.381)
Arus Kas dari Aktivitas PendanaanPembay aran Div iden (6.000.150.000)Penerimaan Pinjaman Bank 60.471.925.280Pembay aran Pinjaman Bank (14.903.114.662)Penerimaan dari Pihak Hubungan Istimew a 13.765.000.000Arus Kas Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 53.333.660.618
31 Desem ber 2006
148
PT ACE HARDWARE INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 danTahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004(Dalam Rupiah Penuh)
Hasil Segm en 89.897.155.065 18.750.684.250 13.048.758.990 28.334.629.753 150.031.228.057
Beban Usaha y ang tidak Dapat Dialokasi 122.618.082.205Laba Usaha 27.413.145.852Pendapatan Bunga 66.832.952Beban Keuangan (8.284.118.626)Lain-lain 5.943.032.975Laba Sebelum Pajak Penghasilan 25.138.893.153Beban Pajak (7.617.691.358)Laba Bersih 17.521.201.795
Aktiva dan Kewajiban
Aktiv a Segmen 36.778.835.322 10.054.109.193 4.122.660.574 9.540.854.779 60.496.459.868Aktiv a y ang Tidak Dapat Dialokasi 83.224.076.853Jum lah Aktiva 143.720.536.721
Kewajiban yang Tidak Dapat Dialokasi 83.321.247.666
Inform asi LainnyaPengeluaran Barang Modal 10.730.300.205Peny usutan 4.285.310.182
Arus Kas Dari Aktivitas OperasiPenerimaan dari Pelanggan 476.693.438.153Pembay aran kepada Pemasok (439.702.390.169)Pembay aran kepada Kary aw an (47.968.489.567)Pembay aran Pajak (11.199.199.603)Pembay aran Bunga Pinjaman (3.219.521.293)Penerimaan Bunga 66.832.951
(25.329.329.528)
Arus Kas Dari Aktivitas InvestasiPerolehan Aktiv a Tetap (10.730.300.205)Arus Kas Digunakan untuk Aktivitas Investasi (10.730.300.205)
Arus Kas Dari Aktivitas PendanaanSetoran Modal 14.000.000.000Penerimaan Pinjaman Bank 25.793.611.490Pembay aran Pinjaman Bank (7.341.971.162)Penerimaan dari Pihak Hubungan Istimew a 4.160.000.000Arus Kas Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 36.611.640.328
Arus Kas Digunakan untuk Aktivitas Operasi
31 Desem ber 2005
149
PT ACE HARDWARE INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 danTahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004(Dalam Rupiah Penuh)
Hasil Segm en 55.911.907.646 14.856.110.042 10.652.300.409 25.744.754.755 107.165.072.852
Beban Usaha y ang tidak Dapat Dialokasi 85.503.717.728Laba Usaha 21.661.355.124Pendapatan Bunga 37.926.573Beban Keuangan (6.197.667.552)Lain-lain 3.160.155.842Laba Sebelum Pajak Penghasilan 18.661.769.987Beban Pajak (5.605.982.160)Laba Bersih 13.055.787.827
Aktiva dan Kewajiban
Aktiv a Segmen 15.097.952.032 6.693.558.185 1.290.275.524 5.307.213.724 28.388.999.465
Aktiv a y ang Tidak Dapat Dialokasi 54.909.881.476Jum lah Aktiva 83.298.880.941
Kewajiban yang Tidak Dapat Dialokasi 54.420.793.681
Inform asi LainnyaPengeluaran Barang Modal 5.573.443.287Peny usutan 3.750.468.977
Arus Kas Dari Aktivitas OperasiPenerimaan dari Pelanggan 350.241.044.081Pembay aran kepada Pemasok (283.534.039.834)Pembay aran kepada Kary aw an (33.694.538.044)Pembay aran Pajak (5.655.070.656)Pembay aran Bunga Pinjaman (2.599.044.078)Penerimaan Bunga 37.926.573
24.796.278.042
Arus Kas Dari Aktivitas InvestasiPerolehan Aktiv a Tetap (5.573.443.287)Arus kas Digunakan untuk aktivitas Investasi (5.573.443.287)
Arus Kas Dari Aktivitas PendanaanPembay aran Div iden (1.197.638)Penerimaan Pinjaman Bank 180.000.000Pembay aran Pinjaman Bank (3.419.303.673)Pembay aran kepada Pihak Hubungan Istimew a (17.925.000.000)Arus kas Digunakan untuk aktivitas Pendanaan (21.165.501.311)
Arus kas Diperoleh dari aktivitas Operasi
Desem ber 31 2004
b. Segmen Geografis
Penjualan:2007 2006 2005 2004
(7 Bulan) (1 T ahun) (1 T ahun) (1 T ahun)Rp Rp Rp Rp
Jakarta 229.940.823.688 350.971.446.227 263.228.382.153 176.175.708.784
Bandung 68.828.428.187 66.268.321.814 37.791.390.778 27.349.230.838Surabay a 55.452.714.091 59.605.376.340 56.040.432.891 45.841.082.068
M edan 22.766.309.824 33.701.870.306 32.962.769.649 20.891.679.342Lain-lain 90.869.020.726 128.399.273.397 93.708.013.007 76.341.566.040
PT ACE HARDWARE INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 danTahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004(Dalam Rupiah Penuh)
FINAL DRAFTFor Discussion Purpose Only
October 25, 2007To be Finalized
Agreed by :Date :
29. Reklasifikasi Akun
Beberapa akun dalam laporan keuangan tahun 31 Desember 2006 dan 2004 telah direklasifikasi agarsesuai dengan penyajian laporan keuangan periode 31 Juli 2007, dengan rincian sebagai berkut:
Akun
U ang M uka Pembelian 23.170.525.455 37.129.525.455 -- --B iay a Dibay ar di M uka - Tidak Lancar 13.591.849.259 2.506.588.153 -- 973.745.857Aktiv a Tetap 45.546.598.178 42.672.859.285 -- --B iay a Dibay ar di M uka - Lancar -- -- 4.140.905.801 3.167.159.944
2004Sebelum
Reklasifikasi
Setelah
Reklasifikasi
2006Sebelum
Reklasifikasi
Setelah
Reklasifikasi
30. Penerbitan Kembali Laporan Keuangan
Dalam rangka Penawaran Umum Saham, Perusahaan telah menerbitkan kembali laporan keuangan untukperiode 7 (tujuh) bulan yang berakhir pada 31 Juli 2007 dan tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember2006, 2005 dan 2004 dengan beberapa tambahan penyajian dan tambahan pengungkapan pada Catatan1.a, 1.b, 2.j, 2.p, 5, 6, 8, 9, 10, 12, 13, 19, 24, 25, 27, 28 dan 31 atas laporan keuangan terdahulu.
31. Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan
a. Pada bulan Juni 2007, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI)mengesahkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa” yang mengatur kebijakan akuntansi danpengungkapan yang sesuai, baik bagi lessee maupun lessor dalam hubungannya dengan sewa (lease).PSAK No. 30 (Revisi 2007) ini menggantikan PSAK No. 30 (1990) “Akuntansi Sewa Guna Usaha”.Pernyataan ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari2008.
b. Pada bulan Mei 2007, DSAK-IAI mengesahkan PSAK No. 13 (Revisi 2007), “Properti Investasi ” yangmengatur perlakuan akuntansi untuk properti investasi dan pengungkapan yang terkait. PSAK No. 13(Revisi 2007) ini menggantikan PSAK No. 13 (Revisi 1994) “Akuntansi Untuk Investasi”. Pernyataan iniberlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal1 Januari 2008.
c. Pada bulan Mei 2007, DSAK-IAI mengesahkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap” yang mengaturperlakuan akuntansi aset tetap, agar pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenaiinvestasi entitas di aset tetap, dan perubahan dalam investasi tersebut. PSAK No. 16 (Revisi 2007) inimenggantikan PSAK No. 16 (1994) “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No.17 (1994)“Akuntansi Penyusutan”. Pernyataan ini berlaku efektif untuk penyusunan dan penyajian laporankeuangan entitas yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008.
151
PT ACE HARDWARE INDONESIA TbkCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)Untuk Periode 7 (Tujuh) Bulan yang Berakhir 31 Juli 2007 danTahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2006, 2005 dan 2004(Dalam Rupiah Penuh)
FINAL DRAFTFor Discussion Purpose Only
October 25, 2007To be Finalized
Agreed by :Date :
d. Pada bulan Desember 2006, DSAK-IAI mengesahkan 2 (dua) PSAK revisi sebagai berikut:
(i). PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, yangmenetapkan prinsip penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan sebagai kewajiban atauekuitas dan saling hapus aktiva keuangan dan kewajiban keuangan. Pernyataan ini berlaku terhadapklasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aktiva keuangan, kewajibankeuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen,kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aktiva keuangan dan kewajiban keuangan akansaling hapus. PSAK No. 50 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi EfekTertentu”, yang dikeluarkan tahun 1998. Pernyataan ini berlaku secara prospektif untuk periode yangdimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009; dan
(ii). PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” yang mengaturprinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aktiva keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrakpembelian dan penjualan item non-keuangan. PSAK No. 55 (Revisi 2006) ini menggantikanPSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, yang dikeluarkan tahun1999. Pernyataan ini berlaku secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal1 Januari 2009.
Perusahaan belum melakukan estimasi atas dampak penerapan PSAK tersebut.
32. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan padatanggal 11 Oktober 2007.
152
BAB XVIII. LAPORAN PENILAI
153
100
Halaman ini sengaja dikosongkan
No. : 143/KR/IX/07 Jakarta, 10 September 2007 Lamp. : Kepada, PT. ACE HARDWARE INDONESIA Gedung Kawan Lama, Lt. 5 Jalan Puri Kencana No. 1, Meruya Kembangan Jakarta Barat 11610
Perihal : Penilaian asset, milik PT. ACE Hardware Indonesia
Dengan hormat, Kami yang bertanda tangan dibawah ini benar telah melakukan inspeksi terhadap asset milik PT. ACE Harware Indonesia, yang dapat diurakan sebagai berikut :
No Deskripsi
1 7 unit ruko, terletak di Jalan Pluit Indah Raya, No. 168 M-S, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, luas tanah ± 524 m², luas bangunan ± 2.040 m².
2 Tanah dan Bangunan Gudang, terletak di Komp. Perumahan Bangunan Multiguna, Jalan Raya Serpong, Blok D No. 3, Kelurahan Pakulonan, Kecamatan Serpong, Tangerang, Banten, luas tanah ± 640 m², luas bangunan ± 450 m².
3 Inventaris Kantor dan Kendaraan, terletak di Kantor Pusat dan Kantor Cabang Ace Hardware
Laporan Penilaian Asset, Milik PT. ACE Hardware Indonesia
TUJUAN PENILAIAN
Tujuan dari Penilaian ini adalah untuk mendapatkan Estimasi "nilai pasar" aktiva. per tanggal 2 s/d 7 Agustus 2007, penilaian yang akan digunakan untuk kepentingan Laporan Keuangan dalam rangka Go Public/Initial Public Offering (IPO).
DEFINISI NILAI Pada pelaksanaan penilaian ini. kami menggunakan beberapa istilah yang dapat didefinisikan sebagai berikut :
Nilai Pasar (Market Value). harga yang mungkin tercapai dalam jumlah uang dan dalam kondisi pasaran terbuka serta bersaing. dimana pembeli dan penjual sama-sama berkeinginan serta cukup pengetahuan untuk melakukan transaksi jual beli dan waktu yang tersedia cukup untuk melakukan tawar menawar. Harga akan tercapai bilamana dalam kondisi normal dimana tidak ada suatu perlakuan khusus didalam transaksi jual/beli (sumber : Standar Penilaian Indonesia 2000. Standar 2 Point 3.10). Penyusutan (Lost in Value). disini diartikan sebagai suatu kerugian nilai yang dialami oleh suatu peralatan kantor. yang disebabkan oleh adanya kerusakan fisik dan atau kemunduran-kemunduran ekonomi dan fungsinya (Deterioration Of Physical, Economic & Function). Nilai Reproduksi/Perolehan Baru (Replacement Cost New) yaitu nilai yang diperhitungkan sebagai banyaknya biaya yang harus dikeluarkan untuk mendirikan/memproduksi/memperoleh kembali properti yang dinilai dalam keadaan baru. dan dihitung berdasarkan harga pasaran setempat pada saat penilaian.
156
Laporan Penilaian Asset, Milik PT. ACE Hardware Indonesia
GAMBARAN AKTIVA Aktiva merupakan asset milik PT. ACE Hardware, yang dapat digambarkan sebagai berikut : 1. 7 Unit Ruko
Gambaran Lokasi Aktiva dapat dicapai dengan berpatokan dari arah Grogol dengan melalui jalan Dr. Latumeten, Jalan Jembatan Dua, Jalan Jembatan Tiga sampai bertemu perempatan kemudian lurus ke Jalan Pluit Putera sampai mentok kemudian belok kiri ke Jalan Pluit Indah dan lokasi berada di kanan jalan. Lokasi merupakan daerah campuran antara pemukiman dengan komersial area (perdagangan dan perkantoran), komplek ruko ini terletak di kawasan strategis Pluit yang berdekatan dengan berbagai fasilitas diantaranya Mega Pluit, komplek ruko, komplek perdagangan, RS Atmajaya dan lain-lain, untuk sarana pendidikan banyak tersedia dari TK sampai dengan Perguruan Tinggi. Lokasi Aktiva berbatasan dengan : Utara : Danau Barat : Ruko Timur : Ruko Selatan : Jalan/parkir Gambaran Bangunan Aktiva merupakan 7 unit ruko 4 lantai, bangunan merupakan ruko baru yang menjadi satu kesatuan digunakan sebagai perdagangan ACE HARDWARE spesifikasi bangunan dapat diuraikan sebagai berikut:
? Pondasi : Tiang Pancang & Sloof Beton Bertulang ? Konstruksi Bangunan : Beton Bertulang ? Dinding : Pasangan batu bata diplester ? Lantai : Granito ? Pintu : Pintu kaca polos sebagian pintu panel ? Jendela : Kaca polos dengan rangka aluminium ? Plafond : Gypsum sebagian beton ? Atap : Rangka baja dengan penutup genteng ? Fasilitas
? Listrik : 97.000 va ? Telepon : 2 line ? Air Bersih : Tersedia
? Tahun Dibangun : 2006 ? Renovasi Tahun : - ? Kondisi : Baik ? Perawatan : Baik ? Umur Ekonomis : 40 Tahun ? Luas Keseluruhan : ± 2.040 m²
157
Laporan Penilaian Asset, Milik PT. ACE Hardware Indonesia
2. Gudang
Gambaran Lokasi Aktiva dapat dicapai dengan berpatokan dari Jalan Tol Jakarta - Merak keluar di Gerbang Tol Tangerang, kemudian berbelok kearah Jalan Serpong Raya. Setelah Serpong Plaza berbelok kekiri dan masuk ke Komplek Perumahan Bangunan Multiguna (3 in 1 Building), Aktiva berada di Blok D No.3. Komplek Bangunan Multiguna merupakan komplek perkantoran yang dilengkapi dengan bangunan gudang yang memiliki jalan lingkungan dengan lebar 8 meter dan perkerasan aspal hotmix. Jalan utama didepan komplek Aktiva adalah Jalan Serpong Raya dengan lebar jalan 2 x 12 meter, fasilitas yang terdekat dengan aktiva diantaranya adalah : Serpong Plaza, Depo Bangunan, Perumahan Bukit Serpong Mas, Perumahan Gading Serpong, Komplek Ruko Sutera Niaga 3 dan Perumahan Alam Sutera. Gambaran Bangunan Aktiva merupakan bangunan multiguna (3 in 1) dengan spesifikasi sebagai berikut: ? Jumlah Lantai : 2 Lantai ? Pondasi : Beton dan batu kali ? Konstruksi Atap : Rangka baja ? Lantai : Keramik ? Atap : Genteng ? Penyusutan : 15% ? Kondisi : Baik ? Perawatan : Baik ? Umur Ekonomis : 35 Tahun ? Luas Lantai : ± 450.5 m²
Bangunan dilengkapi dengan listrik PLN 16.500 VA, telp 2 line dan jet pump.
3. Inventaris Kantor dan Kendaraan
Aktiva dalam penilaian berupa inventaris dan kendaraan yang digunakan oleh PT. ACE Hardware Indonesia sebagai sarana usaha dalam bidang supermarket perkakas. Peralatan tersebut berada di seluruh cabang ACE Hardware di Indonesia dan Kantor Pusat di Jakarta. Penilaian ini dilakukan pada Kantor Pusat dan cabang-cabang ACE Hardware. Secara garis besar inventaris kantor dalam penilaian berupa peralatan kantor, komputer, rak/gondola, audio-video, furniture, peralatan keamanan, kendaraan bermotor dan peralatan lainnya yang biasa dipergunakan oleh suatu kantor dan supermarket. Selanjutnya inventaris kendaraan tersebut kami sebut aktiva. Aktiva yang digunakan oleh PT. ACE Hardware Indonesia terdapat beberapa yang telah mengalami rekondisi atau up grade sehingga fungsi dan manfaatnya menjadi berlipat. Dalam hal ini pembelian spare part telah dipasang menjadi satu unit alat yang baru dengan manfaat yang baru.
158
Laporan Penilaian Asset, Milik PT. ACE Hardware Indonesia
METODE PENILAIAN Didalam penilaian dikenal adanya tiga macam pendekatan atau metoda penilaian yaitu: Pendekatan Perbandingan data Pasar (Market Approach), Pendekatan Biaya (Cost Approach) dan Pendekatan Pendapatan (income Approach). Pendekatan Perbandingan Data Pasar Pendekatan ini sangat baik bilamana terdapat data pembanding yang sama/sejenis dengan aktiva yang dinilai, yang saat ini sedang ditawarkan maupun telah terjadi transaksi. Karena pendekatan ini merupakan pendekatan yang terbaik dan paling sempurna untuk dapat memperkirakan nilai pasar suatu aktiva, dan pendekatan ini dapat merefleksikan sikap pembeli dan penjual terhadap aktiva didaerah termaksud. Pendekatan Biaya Pendekatan biaya dapat didefinisikan sebagai suatu pendekatan untuk mendapatkan indikasi nilai pasar dengan cara memperkirakan biaya yang dibutuhkan untuk memperoleh bangunan yang sama dengan tingkat harga yang berlaku sekarang (Reproduction of the building in new condition) dikurangi dengan perkiraan keusangan baik yang disebabkan oleh keusangan phisik, fungsi maupun ekonomis. Hasil pengurangan ini merupakan nilai wajar bangunan pada keadaan sekarang (depriciated value of building). Kemudian nilai tanah diperkirakan nilai pasarnya. Nilai pasar tanah ditambah dengan depriciated building value didapatlah nilai pasar aktiva (sumber: The National Collage Hand Book, Dearborn Publising, Inc.) Pendekatan ini bilamana dihitung secara teliti dan cermat berdasarkan harga-harga yang berlaku saat ini, maka akan dapat menghasilkan nilai wajar yang akurat pula. Sedangkan nilai pasar tanah dapat ditentukan berdasarkan harga pasaran tanah setempat. Pendekatan Pendapatan Pendekatan ini dapat diterapkan untuk penilaian suatu aktiva yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari investasinya (Income Producing Property). Kemampuan aktiva untuk menghasilkan keuntungan tersebut bilamana dikapitalisasikan, maka akan mendapatkan nilai pasar aktiva.
159
Laporan Penilaian Asset, Milik PT. ACE Hardware Indonesia
DASAR ASUMSI DAN SYARAT - SYARAT PEMBATAS 1. Saya berasumsi bahwa aktiva yang saya nilai tidak mempunyai masalah hukum dan
bahwa hak kepemilikannya adalah sah dan dapat dipasarkan (marketable). 2. Saya tidak melakukan penelitian terhadap keabsahan dokumen-dokumen yang
terkait, oleh karenanya saya tidak menjamin kebenaran atau keabsahannya. Yang menjadi perhatian saya adalah hal-hal yang berkenaan dengan nilai dari aktiva saja.
3. Saya tidak melakukan pengukuran terhadap batas-batas dari aktiva yang saya nilai.
Saya memperolehnya dari sumber dokumen yang saya asumsikan dapat dipercaya, oleh karenanya bilamana ada gambar mengenai aktiva, hal ini hanya dimaksudkan sebagai bahan ilustrasi/visualisasi, tetapi saya tidak dapat menjamin keakuratan dari pada gambar tersebut.
4. Bilamana tidak ada perjanjian terlebih dahulu, maka saya tidak bersedia untuk
tampil dimuka pengadilan/instansi yang berkepentingan mengenai isi laporan saya. 5. Kondisi-kondisi tidak wajar yang tersembunyi baik terhadap struktur maupun tanah
yang dapat membawa efek negatif terhadap nilai, tidak menjadi tanggung jawab saya sebab merupakan bagian dari pada pekerjaan ahli tanah dan atau bangunan.
6. Informasi, perkiraan dan pendapat yang saya peroleh dari berbagai sumber, saya
anggap merupakan informasi yang dapat dipercaya kebenarannya, oleh karenanya saya tidak melakukan pengecekan lebih lanjut. Bilamana dikemudian hari diketahui ada informasi yang tidak benar yang diberikan kepada saya, maka saya tidak dapat diminta pertanggung jawabannya.
7. Laporan ini harus digunakan secara keseluruhan yang tak terpisahkan dan
penggunaannya terbatas pada maksud dan tujuan penilaian ini saja. Laporan ini tidak akan berlaku untuk maksud dan tujuan yang berbeda.
8. Tidak dibenarkan bilamana sebagian atau keseluruhan dari laporan ini
dipublikasikan di media cetak/elektronik sebelum mendapat persetujuan tertulis dari saya sebagai penilai dan pembuat laporan.
9. Saya berasumsi bahwa aktiva yang ditunjukkan kepada saya adalah benar
merupakan subject property dalam penilaian ini dan saya tidak melakukan pengecekan lebih lanjut terhadap kebenarannya.
160
Laporan Penilaian Asset, Milik PT. ACE Hardware Indonesia
S E R T I F I K A S I - P E N I L A I A N Saya sebagai penilai dengan ini menyatakan bahwa : 1. Saya tidak mempunyai kepentingan/interest terhadap aktiva yang saya nilai. 2. Saya tidak mempunyai bias yang bersifat subjektiv terhadap hal-hal yang tercakup
dalam laporan saya atau terhadap client yang menggunakan jasa saya. Kompensasi yang saya terima maupun hubungan saya dengan client tidak dapat mempengaruhi objektivitas dari pada hal-hal yang saya kemukakan dalam laporan ini.
3. Sepanjang keyakinan dan pengetahuan Saya, segala fakta dan informasi yang ada
dalam laporan ini adalah benar. 4. Laporan penilaian yang saya buat telah sesuai dengan Kode Etik Profesi (MAPPI)
dimana saya menjadi anggotanya, Kode Etik GAPPI dimana perusahaan PT. Nilai Konsulesia menjadi anggotanya serta Kode Etik yang telah ditetapkan oleh perusahaan dimana saya bekerja, dalam hal ini PT. Nilai Konsulesia.
5. Tidak ada orang lain kecuali diri saya, yang bertanda tangan dibawah ini, yang
melakukan analisa, survey terhadap aktiva. 6. Berdasarkan informasi yang ada dalam laporan ini dan berdasar pengalaman kami
sebagai penilai. maka kami berpendapat bahwa “Nilai Pasar” masing masing aktiva yang kami nilai pertanggal penilaian yang ditampilkan dalam laporan ini sudah benar adanya.
161
Laporan Penilaian Asset, Milik PT. ACE Hardware Indonesia
KESIMPULAN NILAI Berdasarkan perhitungan Pendekatan Biaya dan Pendekatan Perbandingan Data Pasar, serta dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai, type dari property dan tujuan penilaian, maka penilai berkesimpulan Nilai Pasar adalah sebagai sebagai berikut :
Rp. 30.518.000.000,- Tiga Puluh Milyar Lima Ratus Delapan Belas Juta Rupiah
Demikian ringkasan penilaian ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih. Hormat Kami, PT. NILAI KONSULESIA
162
163
BAB XIX. ANGGARAN DASAR
Anggaran Dasar berikut adalah Anggaran Dasar terakhir yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan
HAM RI.
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 1
1. Perseroan terbatas ini bernama “PT ACE HARDWARE INDONESIA Tbk” (selanjutnya dalam
Anggaran Dasar ini cukup disingkat dengan “Perseroan”), berkedudukan dan berkantor pusat di
Kotamadya Jakarta Barat.
2. Perseroan dapat membuka cabang atau perwakilan di tempat lain, baik di dalam maupun diluar wilayah Republik
Indonesia sebagaimana ditetapkan oleh Direksi dengan persetujuan dari Dewan Komisaris.
JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN
Pasal 2
Perseroan ini didirikan untuk jangka waktu tidak terbatas lamanya dan dimulai sebagai badan hukum
pada tanggal 17-5-1995 (tujuh belas Mei seribu sembilan ratus sembilan puluh lima).
MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA
Pasal 3
1. Maksud dan tujuan Perseroan ini ialah :
a. Menjalankan usaha dalam bidang Perdagangan;
b. Menjalankan usaha dalam bidang Perindustrian;
c. Menjalankan usaha dalam bidang jasa; dan
d. Menjalankan usaha-usaha dibidang perbengkelan.
2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha
sebagai berikut :
a. Menjalankan usaha-usaha dibidang perdagangan umum, termasuk ekspor, impor, interinsulair
dan lokal dari segala macam barang-barang home centre antara lain : electronic, kitchen
appliance, tool, gardening, plumbing stationary, hobby, building interior, furniture, alat-alat rumah
tangga serta menjadi grossier, leveransir, supplier, dealer, distributor, dan keagenan/perwakilan
dari perusahaan-perusahaan lain di bidang home centre dalam maupun luar negeri.
b. Menjalankan usaha-usaha dibidang industri dari barang-barang pada
sub a diatas, termasuk:
(i) industri perakitan komponen elektronik meliputi perakitan komponen jadi untuk produksi
alat-alat elektronika serta bidang usaha terkait;
(ii) industri radio, televisi, alat-alat rekaman suara dan gambar serta perlengkapannya antara
lain meliputi pembuatan peralatan elektronika untuk rumah tangga seperti pesawat penerima
televisi dan kombinasi, pesawat penerima radio dan kombinasi, tape recorder, video recorder,
mikrofon, loudspeaker, headphone, amplifier dan sebagainya;
164
(iii) industri peralatan transmisi telekomunikasi antara lain meliputi pembuatan alat-alat tranmisi
komunikasi seperti pemancar radio/televisi, alat-alat transmisi induk radio telefoni dan radio
telegrafi, relay transmitters, radio telepon, peralatan facsimile, kamera televisi, telepon set,
switching dan berbagai alat transmisi lainnya;
(iv) industri kompresor dan katup meliputi pembuatan kompresor beserta komponen
komponennya termasuk katup kompresor baik elektronik maupun mekanik bagi segala
jenis mesin serta kegiatan usaha terkait;
(v) industri peralatan listrik meliputi pembuatan alat-alat listrik serta kegiatan usaha terkait;
(vi) industri peralatan teknik dan mekanikal meliputi produksi di bidanperalatan teknik dan
mekanikal serta kegiatan usaha terkait;
(vii) industri fabrikasi peralatan listrik dan elektronik serta daur ulang peralatan listrik dan
elektronik serta kegiatan usaha terkait;
(viii) industri manufaktur dan fabrikasi komponen-komponen yang terbuat dari lembaran lembaran
metal;
(ix) industri pengembangan dan pengintegrasiaan sistem yang meliputi perancangan,
pelaksanaan, pengawasan, pemeliharaan dan pengembangan sistem rekayasa fasilitas
pendukungnya termasuk industri dan integrasi dari sistem-sistem rekayasa yang berkaitan
dengan teknologi simulator;
(x) industri pembuatan alat-alat simulator;
(xi) industri pembuatan alat-alat dan komponen-komponen filter serta memperdagangkan (sewa/
beli) hasil industri pembuatan filter dan memasarkan hasil-hasilnya;
(xii) industri pembuatan sistem identifikasi atau pengenal barang;
(xiii) industri tape, CD, LD, VCD dan DVD antara lain meliputi pita pereka (tape laminasi), pita
rekaman (tape recorder), CD, LD, VCD Video, musik maupun komputer, DVD serta kegiatan
usaha lainnya yang terkait;
(xiv) industri tube antara lain adalah tube laminasi dan tape yang terbuat dari plastik maupun
aluminium serta kegiatan usaha terkait;
(xv) industri radio, televisi, alat-alat rekaman suara dan gambar serta perlengkapannya antara
lain meliputi pembuatan peralatan elektronika untuk rumah tangga seperti pesawat penerima
televisi dan kombinasi, pesawat penerima radio dan kombinasi, tape recorder, video recorder,
mikrofon, loudspeaker, headphone, amplifier dan sebagainya;
(xvi) industri rekayasa teknik, manufactur dan fabrikasi meliputi pengolahan barang/bahan
mentah, bahan baku, bahan setengah jadi menjadi barang siap pakai serta kegiatan usaha
terkait;
c. Menjalankan usaha-usaha dibidang jasa, kecuali jasa dalam bidang hukum danpajak,
diantaranya :
(i) jasa bengkel dan karoseri;
(ii) jasa perbaikan alat elektronika;
(iii) konsultasi bidang listrik elektronika serta kegiatan usaha yang terkait;
165
(iv) jasa penyelengaraan usaha teknik meliputi pemasangan/perakitan, perbaikan dan
pemeliharaan (perawatan) serta instalasi alat-alat teknik, instalasi peralatan untuk air, gas,
telekomunikasi, elektrikal dan mekanikal, bejana tekan (boiler/pressure vessel) serta bidang
usaha yang berkaitan;
(v) konsultasi bidang mesin (mekanikal) antara lain meliputi perencanaan maupun sarana dan
prasarana yang berhubungan dengan mekanikal serta kegiatan usaha yang terkait;
(vi) konsultasi bidang manajemen dan administrasi engineering;
(vii) konsultasi bidang kelistrikan (elektrikal) antara lain meliputi perencanaan untuk perumahan,
gedung perkantoran maupun sarana dan prasarana penunjang serta kegiatan usaha yang
terkait;
(viii) konsultasi bidang teknik engineering antara lain kegiatan rekayasa dan teknik;
(ix) jasa penyediaan dan pemanfaatan multimedia melalui perangkat telekomunikasi serta
kegiatan usaha terkait;
(x) jasa konsultasi di bidang teknologi simulator termasuk pendidikan, pelatihan dan
keterampilan yang berkaitan degan teknologi simulator serta kegiatan usaha yang terkait;
(xi) jasa konsultasi telekomunikasi meliputi sentral telekomunikasi, system pemancar dan
penerima radio dan televisi, system komunikasi khusus, teknologi informasi, kontrol dan
instrumentasi, multimedia termasuk meliputi perencanaan, perhitungan, instalasi serta
kegiatan usaha terkait;
(xii) Konsultasi bidang teknik engineering antara lain kegiatan rekayasa dan teknik;
(xiii) jasa pembuatan perangkat lunak (software) meliputi perencanaan dan perancangan sistem
(case study dan design) pengembangan dan pengerjaan (development dan implementasi),
pemeliharaan (maintenance) serta kegiatan usaha terkait;
d. Menjalankan usaha-usaha dibidang perbengkelan, yang meliputi :
(i) kegiatan perawatan, pemeliharaan, perbaikan (maintenance) dan pengecatan kendaraan
bermotor, berbagai jenis mesin dan alat-alat berat;
(ii) menjalankan usaha penyediaan dan penjualan suku cadang mesin dan alat-alat berat;
(iii) mendirikan showroom mobil dan motor termasuk penyediaan, penjualan dan pemasangan
aksesories kendaraan serta berbagai macam suku cadang kendaraan.
M O D A L
Pasal 4
1. Modal dasar Perseroan ini berjumlah Rp 480.000.000.000,00 (empat ratus delapan puluh miliar
rupiah) terbagi atas 4.800.000.000 (empat miliar delapan ratus juta) saham, masing-masing saham
bernilai nominal Rp 100,00 (seratus rupiah) setiap saham.
2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh berjumlah 1.200.000.000 (satu miliar
dua ratus juta) saham atau sebesar Rp 120.000.000.000,00 (seratus dua puluh miliar Rupiah) oleh
para pemegang saham yang telah mengambil bagian saham dan rincian serta nilai nominal saham
disebutkan pada akhir akta ini.
166
3. 100% (seratus persen) dari modal ditempatkan tersebut, yaitu berjumlah Rp 120.000.000.000,00
(seratus dua puluh miliar Rupiah) merupakan setoran lama yang telah disetor penuh dengan rincian
sebagai berikut:
a. Sebesar Rp 61.200.000.000,00 (enam puluh satu miliar dua ratus juta Rupiah) disetor dengan
uang tunai.
b. Sebesar Rp 58.800.000.000,00 (lima puluh delapan miliar delapan ratus juta Rupiah) disetor
dengan kapitalisasi laba ditahan dengan rincian:
• sebesar Rp 8.623.000.000,00 (delapan miliar enam ratus dua puluh tiga juta Rupiah)
kapitalisasi laba ditahan berdasarkan laporan keuangan per 31-12-2003 (tiga puluh satu
Desember dua ribu tiga), yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Doktorandus L.K. Surbakti.
• sebesar Rp 10.177.000.000,00 (sepuluh miliar seratus tujuh puluh tujuh juta Rupiah)
kapitalisasi laba ditahan berdasarkan laporan keuangan per 31-12-2004 (tiga puluh saru
Desember dua ribu empat), yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf &
Mawar.
• sebesar Rp 40.000.000.000,00 (empat puluh miliar Rupiah) kapitalisasi laba ditahan
berdasarkan laporan keuangan per 31-12-2006 (tiga puluh satu Desember dua ribu enam),
yang diaudit oleh Kantor Akuntan publik Aryanto Amir Jusuf & Mawar.
4. Penyetoran modal dapat pula dilakukan dengan cara selain dalam bentuk uang dengan memenuhi
ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan wajib disetujui terlebih dahulu oleh Rapat Umum
Pemegang Saham dengan memperhatikan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku khususnya
peraturan dibidang Pasar Modal Penyetoran atas saham dalam bentuk benda tidak bergerak wajib
diumumkan dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang salah satunya terbit atau
beredar ditempat kedudukan Perseroan dan yang lain berperedaran nasional sedikitnya 14 (empat
belas) hari sebelum tanggal Rapat Umum Pemegang Saham mengenai penyetoran tersebut, dan
benda tidak bergerak yang dijadikan sebagai setoran atas saham tersebut wajib dinilai oleh penilai
independen yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Penyetoran
atas saham dengan pemasukan saham Perseroan lain, harus berupa saham-saham yang telah
disetor penuh, tidak dijaminkan dengan cara apapun juga dan harganya harus ditetapkan oleh pihak
independen untuk melaksanakan penilaian serta memberikan pendapat tentang harga saham dan
harus dilakukan dengan memperhatikan peraturan pasar modal yang berlaku. Dalam hal penyetoran
tersebut berasal dari laba yang ditahan, agio saham, laba bersih perseroan dan atau unsur modal
sendiri maka laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan dan/atau unsur modal sendiri lainnya
tersebut sudah dimuat dalam Laporan Keuangan Tahunan terakhir yang telah diperiksa Akuntan
yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dengan pendapat wajar
tanpa pengecualian. Penyetoran atas saham dengan konversi tagihan.
5. Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan Perseroan dengan persetujuan Rapat
Umum Pemegang Saham dengan syarat dan harga tertentu yang ditetapkan oleh Direksi dan harga
tersebut tidak di bawah harga pari, dengan mengindahkan peraturan-peraturan yang termuat dalam
anggaran dasar ini dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, serta peraturan
Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
6. a. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas (Efek Bersifat Ekuitas
adalah Saham atau Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak
untuk memperoleh Saham antara lain Obligasi Konversi atau Waran) yang dilakukan dengan
pemesanan, maka hal tersebut wajib dilakukan dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu kepada pemegang saham yang namanya terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham
Perseroan pada tanggal yang ditentukan Rapat Umum Pemegang Saham yang menyetujui
pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah Saham yang
telah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama pemegang saham masing-
masing pada tanggal tersebut.
167
b. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu harus dapat dialihkan dan diperdagangkan dalam jangka
waktu sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan dibidang Pasar Modal.
c. Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan tersebut diatas harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan, dengan syarat-
syarat dan jangka waktu sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar ini dan peraturan
perundangan di bidang Pasar Modal, serta peraturan Bursa Efek ditempat di mana saham-
saham Perseroan dicatatkan.
d. Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dan tidak diambil oleh pemegang
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu harus di alokasikan kepada semua pemegang saham
yang memesan tambahan Efek Bersifat Ekuitas, dengan ketentuan apabila jumlah Efek Bersifat
Ekuitas yang dipesan melebihi jumlah Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan, Efek Bersifat
Ekuitas yang tidak diambil tersebut wajib dialokasikan sebanding dengan jumlah hak memesan
Efek terlebih dahulu yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang memesan
tambahan Efek Bersifat Ekuitas, satu dan lain dengan memperhatikan peraturan perundangan
yang berlaku dan peraturan perundangan di bidang Pasar Modal.
e. Dalam hal masih terdapat sisa Efek Bersifat Ekuitas yang tidak diambil bagian oleh pemegang
saham sebagaimana dimaksud huruf d diatas, maka Efek Bersifat Ekuitas tersebut wajib
dialokasikan kepada pihak tertentu yang bertindak sebagai pembeli siaga dengan harga dan
syarat-syarat yang sama, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundangan dibidang Pasar
Modal.
f. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dapat menyimpang dari
ketentuan seperti tersebut dalam Pasal 4 ayat 6 huruf a sampai dengan huruf e tersebut di atas,
apabila ketentuan peraturan perundangan di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek di
tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan mengizinkannya.
g. Perseroan dapat menambah modal tanpa memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
kepada pemegang saham, seperti penambahan modal dengan cara mengkonversi utang
Perseroan menjadi saham, dan lain-lain sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-
undangan dibidang Pasar Modal.
7. Pelaksanaan pengeluaran saham yang masih dalam simpanan untuk pemegang Efek yang dapat
ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham, dapat dilakukan
oleh Direksi berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang semula
telah menyetujui pengeluaran Efek tersebut, dengan mengindahkan peraturan-peraturan yang termuat
dalam anggaran dasar ini dan peraturan perundangan di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa
Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
8. Dalam hal modal dasar ditingkatkan, maka setiap penempatan saham saham lebih lanjut harus
disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham, dengan mengindahkan ketentuan dalam anggaran
dasar ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
9. Setiap pemegang saham tunduk kepada anggaran dasar Perseroan dan kepada semua keputusan
yang diambil dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham serta peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
10. Perseroan dapat membeli kembali saham-saham yang telah di bayar penuh sampai dengan 10 %
(sepuluh persen) dari jumlah saham yang telah ditempatkan atau dalam jumlah lain apabila peraturan
perundangan menentukan lain. Pembelian kembali saham tersebut tidak boleh mengurangi modal
dasar dan modal ditempatkan atau disetor Perseroan dan saham-saham yang dibeli kembali tersebut
tidak dihitung dalam menentukan korum kehadiran maupun pengambilan suara dalam Rapat Umum
Pemegang Saham. Pembelian kembali saham tersebut dengan memperhatikan ketentuan dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya peraturan Pasar Modal.
168
S A H A MPasal 5
1. Saham-saham Perseroan adalah saham-saham atas nama.
2. Perseroan hanya mengakui seorang atau 1 (satu) badan hukum sebagai pemilik dari 1 (satu) saham.
3. Dalam hal 1 (satu) saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang, maka para pemilik
bersama tersebut harus menunjuk secara tertulis seorang diantara mereka atau orang lain sebagai
wakil mereka bersama dan hanya nama wakil ini saja yang dimasukkan dalam Daftar pemegang
Saham dan wakil ini harus dianggap pemegang yang sah dari saham bersangkutan dan berhak
untuk menjalankan dan mempergunakan semua hak-hak berdasarkan hukum yang timbul atas
saham-saham tersebut.
4. Setiap pemegang saham harus tunduk kepada anggaran dasar ini dan kepada semua keputusan-
keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham serta peraturan
perundangan yang berlaku.
5. Untuk saham-saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek berlaku pula peraturan perundangan
di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek, di tempat di mana saham-saham tersebut
dicatatkan.
SURAT SAHAM
Pasal 6
1. Perseroan dapat memberikan bukti pemilikan saham berupa surat saham atau surat kolektif saham
atas nama pemiliknya yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan, sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan ketentuan yang berlaku di Bursa
Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
2. Perseroan dapat mengeluarkan suatu surat kolektif saham yang memberi bukti pemilikan dari
2 (dua) saham atau lebih yang dimiliki oleh- seorang pemegang saham.
3. Pada surat saham sekurangnya harus dicantumkan :
a. Nama dan alamat para pemegang saham
b. Nomor surat saham
c. Nilai nominal saham
d. Tanggal pengeluaran surat saham
4. Pada surat kolektif saham sekurangnya harus dicantumkan :
a. Nama dan alamat pemegang saham
b. Nomor surat kolektif saham
c. Nomor surat saham dan jumlah saham
d. Nilai nominal saham
e. Tanggal pengeluaran surat kolektif saham
169
5. Setiap surat saham dan/atau surat kolektif saham dan/atau obligasi konversi dan/atau waran dan/
atau efek lainnya yang dapat dikonversi menjadi saham harus dicetak dan diberi Nomor urut dan
harus dibubuhi tanggal pengeluaran serta memuat tandatangan-tandatangan dari Direktur Utama
atau seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh Rapat Direksi, bersama-sama dengan Direktur
Utama atau seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Rapat Dewan Komisaris,
tandatangan-tandatangan tersebut dapat dicetak langsung pada surat saham dan/atau surat kolektif
saham dan/atau obligasi konversi dan/atau waran dan/atau efek lainnya yang dapat dikonversi menjadi
saham, dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.
SURAT SAHAM PENGGANTIPasal 7
1. Dalam hal surat saham rusak, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika Perseroan
menerima bukti yang cukup bahwa :
1) Surat saham tersebut rusak
2) Pihak yang mengajukan permohonan tertulis penggantian saham adalah pemilik surat saham
tersebut; dan asli surat saham yang rusak tersebut wajib dikembalikan dan dapat ditukar dengan
surat saham baru yang Nomornya sama dengan Nomor surat saham aslinya. Asli surat saham
yang rusak tersebut wajib dimusnahkan setelah diberikan surat saham pengganti.
2. Dalam hal surat saham hilang, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika Perseroan
menerima bukti yang cukup bahwa:
1) Surat saham tersebut hilang
2) Pihak yang mengajukan permohonan penggantian surat saham adalah pemilik surat saham
tersebut; dan
3) Pihak yang mengajukan permohonan penggantian surat saham memberikan jaminan yang
dipandang cukup oleh Direksi.
3. Biaya untuk pengeluaran surat saham pengganti itu harus ditanggung oleh pemilik surat saham
yang bersangkutan.
4. Direksi dalam Rapat Direksi harus membuat Berita Acara Rapat mengenai surat saham pengganti
dalam hal surat saham rusak dan/atau surat saham hilang dengan menyebutkan alasannya. Surat
saham asli yang rusak itu dimusnahkan oleh Direksi dalam Rapat Direksi, hal mana harus dicatat
dalam Berita Acara Rapat tersebut.
5. Pengeluaran surat saham pengganti yang hilang wajib diumumkan di Bursa di tempat di mana
saham-saham Perseroan dicatatkan sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari kalender sebelum
pengeluaran surat saham pengganti dengan memperhatikan peraturan Bursa Efek di tempat di
mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
6. Pengeluaran surat saham pengganti untuk suatu surat saham menurut pasal ini, mengakibatkan
surat saham aslinya menjadi batal dan tidak berlaku lagi, yang berlaku terhadap Perseroan adalah
surat saham pengganti.
7. Ketentuan-ketentuan tersebut di atas mengenai pengeluaran surat saham pengganti juga berlaku
untuk pengeluaran surat kolektif saham pengganti atau Efek Bersifat Ekuitas.
170
PENITIPAN KOLEKTIF
Pasal 8
1. Saham-saham yang berada dalam Penitipan Kolektif berlaku ketentuan dalam pasal ini yaitu :
a. saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian harus dicatat
dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian untuk kepentingan pemegang rekening pada Lembaga penyimpanan dan
Penyelesaian.
b. saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang dicatat dalam
rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dicatat atas nama Bank Kustodian
atau Perusahaan Efek dimaksud untuk kepentingan pemegang rekening pada Bank Kustodian
atau Perusahaan Efek tersebut.
c. apabila saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian merupakan bagian dari Portofolio
Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif
pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, maka Perseroan akan mencatatkan saham
tersebut dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Bank Kustodian untuk
kepentingan pemilik Unit Penyertaan dari Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif tersebut.
d. Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi kepada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas atau Bank Kustodian sebagaimana
dimaksud dalam huruf c diatas sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku Daftar Pemegang
Saham Perseroan.
e. Perseroan wajib memutasikan saham dalam Penitipan Kolektif yang -terdaftar atas nama
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian untuk Reksa Dana berbentuk
kontrak investasi kolektif dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan menjadi atas nama
Pihak yang ditunjuk oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian
dimaksud, Permohonan mutasi disampaikan oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
atau Bank Kustodian kepada Perseroan atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan.
f. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek wajib
menerbitkan konfirmasi kepada pemegang rekening sebagai tanda bukti pencatatan dalam
rekening Efek.
g. dalam Penitipan Kolektif setiap saham dari jenis dan klasifikasi yang sama yang diterbitkan
Perseroan adalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain.
h. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila surat saham
tersebut hilang atau musnah, kecuali Pihak yang meminta mutasi dimaksud dapat memberikan
bukti dan atau jaminan yang cukup bahwa Pihak tersebut benar-benar sebagai pemegang
saham dan surat saham tersebut benar-benar hilang atau musnah.
i. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila saham tersebut
dijaminkan, diletakkan dalam sita berdasarkan penetapan pengadilan atau disita untuk
pemeriksaan perkara pidana.
j. Pemegang rekening Efek yang Efeknya tercatat dalam Penitipan Kolektif berhak mengeluarkan
suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya
pada rekening tersebut.
k. Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib manyampaikan daftar rekening Efek beserta jumlah
saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian
dan Perusahaan Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, untuk
selanjutnya diserahkan kepada Perseroan selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja sebelum
Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham.
171
l. Manajer Investasi berhak hadir dan mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham
atas saham Perseroan yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang
merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan
tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dengan
ketentuan bahwa Bank Kustodian tersebut wajib menyampaikan nama Manajer Investasi tersebut
selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja sebelum Rapat Umum Pemegang Saham.
m. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan
pemilikan saham kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atas saham dalam Penitipan
Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dan seterusnya Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian tersebut menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain kepada Bank
Kustodian dan kepada Perusahaan Efek untuk kepentingan masing-masing pemegang rekening
pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut.
n. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan
pemilikan saham kepada Bank Kustodian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank
Kustodian yang merupakan bagian dari Portofolio Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi
kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian; dan
o. Batas waktu penentuan pemegang rekening Efek yang berhak untuk memperoleh dividen, saham
bonus atau hak-hak lainnya sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif
ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian
dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah
saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening Efek tersebut kepada
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan
selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja setelah tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang
saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya tersebut.
2. Ketentuan mengenai Penitipan Kolektif tunduk pada peraturan perundangan di bidang Pasar Modal
dan ketentuan Bursa Efek di wilayah Republik Indonesia di tempat di mana saham-saham Perseroan
dicatatkan.
DAFTAR PEMEGANG SAHAM DAN DAFTAR KHUSUS
Pasal 9
1. Direksi wajib mengadakan dan menyimpan Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus di tempat
kedudukan Perseroan.
2. Dalam Daftar Pemegang Saham dicatat :
a. Nama dan alamat para pemegang saham dan/atau Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
atau pihak lain yang ditunjuk oleh pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian.
b. Jumlah, Nomor dan tanggal perolehan saham yang dimiliki para pemegang saham.
c. Jumlah yang disetor atas setiap saham.
d. Nama dan alamat dari orang atau badan hukum yang mempunyai hak gadai atas saham dan
tanggal perolehan hak gadai tersebut.
e. Keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang.
f. Keterangan lainnya yang dianggap perlu oleh Direksi.
172
3. Dalam Daftar Khusus dicatat keterangan mengenai kepemilikan saham anggota Direksi dan Dewan
Komisaris beserta keluarganya dalam Perseroan serta tanggal saham itu diperoleh. Direksi
berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus sebaik-
baiknya.
4. Tiap perubahan alamat pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham
atau Daftar Khusus Perseroan, pemegang saham wajib memberitahukan kepada Direksi secara
tertulis. Selama pemberitahuan demikian belum diterima dengan baik, maka semua surat-surat
atau Panggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham akan dikirim kepada alamat-alamat yang
terakhir tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan, kecuali apabila ditentukan lain dalam
anggaran dasar ini.
5. Setiap catatan-catatan dan/atau perubahan-perubahan pada Daftar Pemegang Saham dan Daftar
Khusus harus ditandatangani oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama.
6. Direksi menyediakan Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus dikantor Perseroan. Setiap
pemegang saham atau wakilnya yang sah dapat meminta agar Daftar Pemegang Saham dan Daftar
khusus diperlihatkan kepadanya pada waktu jam kerja Perseroan.
7. Pemegang saham yang sah dari Perseroan berhak untuk melakukan semua hak yang diberikan
kepada seorang pemegang saham berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku dengan
memperhatikan ketentuan dalam anggaran dasar ini.
8. Pendaftaran nama lebih dari 1 (satu) orang untuk 1 (satu) saham atau pemindahan hak dari 1 (satu)
saham kepada lebih dari 1 (satu) orang tidak diperkenankan. Karenanya dalam hal pemilikan bersama
dari 1 (satu) saham, para pemilik bersama harus mengangkat di antara mereka seorang yang akan
mewakili mereka dalam pemilikan saham itu dan yang harus dianggap sebagai pemegang saham
tersebut, yang namanya harus dicatat sebagai pemegang saham dalam Daftar Pemegang Saham
dan atas surat saham yang bersangkutan. Dalam hal para pemilik bersama itu lalai untuk
memberitahukan secara tertulis kepada Perseroan mengenai penunjukan wakil bersama itu,
Perseroan berhak memperlakukan pemegang saham yang namanya terdaftar dalam Daftar
Pemegang Saham Perseroan sebagai satu-satunya pemegang yang sah atas saham (saham)
tersebut.
9. Direksi Perseroan dapat menunjuk dan memberi wewenang kepada Biro Administrasi Efek untuk
melaksanakan pencatatan saham dalam Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus. Setiap
pendaftaran atau pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham termasuk pencatatan mengenai suatu
penjualan, pemindah tanganan, pengagunan, gadai atau jaminan fidusia yang menyangkut saham-
saham Perseroan atau hak-hak atau kepentingan-kepentingan atas saham-saham harus dilakukan
sesuai dengan anggaran dasar ini dan peraturan perundangan di bidang Pasar Modal.
PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAMPasal 10
1. a. Pemindahan hak atas saham harus dibuktikan dengan suatu dokumen yang ditandatangani
oleh atau atas nama Pihak yang memindahkan hak dan oleh atau atas nama Pihak yang
menerima pemindahan hak atas saham yang bersangkutan.
b. Pemindahan Hak atas saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif dilakukan dengan
pemindahbukuan dari rekening Efek satu ke rekening Efek yang lain pada Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian dan Perusahaan Efek. Dokumen pemindahan
hak atas saham harus berbentuk sebagaimana ditentukan dan/atau yang dapat diterima oleh
Direksi dengan ketentuan, bahwa dokumen pemindahan hak atas saham-saham yang tercatat
pada Bursa Efek harus memenuhi peraturan-peraturan yang berlaku pada Bursa Efek di tempat
di mana saham-saham tersebut dicatatkan, dengan tidak mengurangi peraturan perundangan
yang berlaku dan ketentuan yang berlaku di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
173
2. Pemindahan hak atas saham-saham yang bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam
anggaran dasar ini atau tidak sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku atau tanpa
persetujuan dari pihak yang berwenang jika disyaratkan, tidak berlaku terhadap Perseroan.
3. Direksi atas kebijaksanaan mereka sendiri dan dengan memberikan alasan untuk itu, dapat menolak
untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham dalam Daftar Pemegang Saham apabila ketentuan
dalam Anggaran Dasar ini tidak dipenuhi.
4. Apabila Direksi menolak untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham, maka Direksi wajib
mengirimkan pemberitahuan penolakan kepada pihak yang akan memindahkan haknya selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah tanggal permohonan untuk pendaftaran itu diterima
oleh Direksi dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku di bidang Pasar Modal
dan peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan tersebut dicatatkan.
5. Dalam hal terjadi pengubahan pemilikan dari suatu saham, pemilik asalnya yang terdaftar dalam
Daftar Pemegang Saham dianggap tetap sebagai pemilik dari saham tersebut hingga nama dari
pemilik baru tersebut telah tercatat dalam Daftar Pemegang Saham, hal tersebut dengan
memperhatikan ketentuan perundangan yang berlaku dan ketentuan di bidang Pasar Modal serta
ketentuan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
6. Setiap orang yang memperoleh hak atas suatu saham karena kematian seorang pemegang saham
atau karena sebab lain yang mengakibatkan pemilikan suatu saham berubah berdasarkan hukum,
dapat dengan mengajukan bukti-bukti haknya tersebut, sebagaimana sewaktu-waktu dapat
disyaratkan oleh Direksi, mengajukan permohonan secara tertulis untuk di daftar sebagai pemegang
saham dari saham tersebut. Pendaftaran hanya dapat dilakukan apabila Direksi dapat menerima
baik atas dasar bukti-bukti hak itu dan tanpa mengurangi ketentuan-ketentuan dalam anggaran
dasar ini.
7. Bentuk dan tata cara pemindahan hak atas saham yang diperdagangkan di Pasar Modal wajib
memenuhi peraturan perundangan di bidang Pasar Modal dan ketentuan-ketentuan Bursa Efek di
tempat di mana saham-saham tersebut dicatatkan.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMPasal 11
1. Rapat Umum Pemegang Saham yang selanjutnya disebut RUPS adalah :
a. RUPS Tahunan.
b. RUPS lainnya, yang dalam anggaran dasar ini disebut RUPS luar biasa.
2. Istilah RUPS dalam anggaran dasar ini berarti keduanya, yaitu RUPS Tahunan dan RUPS Luar
Biasa, kecuali dengan tegas ditentukan lain.
3. Dalam RUPS tahunan:
a. Direksi menyampaikan:
- laporan tahunan yang telah ditelaah oleh Dewan Komisaris untuk mendapatkan persetujuan
RUPS.
- laporan keuangan untuk mendapatkan pengesahan RUPS.
b. Ditetapkan penggunaan laba, jika Perseroan mempunyai saldo laba yang positif.
4. Persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan oleh RUPS tahunan, berarti
memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada para anggota Direksi
dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku
yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam laporan tahunan dan laporan keuangan kecuali
perbuatan penggelapan, penipuan dan tindakan pidana lainnya.
174
5. RUPS luar biasa dapat diselenggarakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan untuk membicarakan
dan memutuskan mata acara rapat kecuali mata acara rapat yang dimaksud pada ayat (3) huruf a
dan huruf b, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan anggaran
dasar Perseroan.
TEMPAT, PEMBERITAHUAN, PANGGILAN DAN WAKTU PENYELENGGARAAN
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMPasal 12
1. RUPS harus diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat Perseroan melakukan kegiatan
usahanya atau di tempat kedudukan Bursa Efek di mana saham-saham Perseroan dicatatkan asal
saja dalam wilayah Republik Indonesia.
2. Pemberitahuan RUPS dilakukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender sebelum
Panggilan RUPS, yang dilakukan dengan cara memasang iklan sekurang-kurangnya dalam 2 (dua)
surat kabar harian berbahasa Indonesia satu diantaranya berperedaran luas dan satu yang terbit di
tempat kedudukan Perseroan sebagaimana ditentukan oleh Direksi, bahwa akan diadakan RUPS.
3. Tanpa mengurangi ketentuan-ketentuan lain dalam anggaran dasar ini, panggilan RUPS harus
dilakukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender sebelum tanggal RUPS, yang dilakukan
dengan cara memasang iklan sekurang-kurangnya dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa
Indonesia satu diantaranya berperedaran luas dan satu yang terbit di tempat kedudukan Perseroan
sebagaimana ditentukan oleh Direksi.
4. Panggilan RUPS tersebut harus mencantumkan hari, tanggal, jam, tempat dan acara Rapat dengan
disertai pemberitahuan bahwa bahan yang akan dibicarakan dalam Rapat tersedia di Kantor
Perseroan mulai dari tanggal dilakukan Panggilan sampai dengan Rapat diadakan. Panggilan RUPS
Tahunan harus pula mencantumkan bahwa Laporan Tahunan sebagaimana dimaksudkan dalam
Pasal 11 ayat 3 telah tersedia di Kantor Perseroan untuk diperiksa oleh para pemegang saham di
kantor Perseroan sejak tanggal panggilan RUPS sampai dengan tanggal RUPS diselenggarakan dan
salinan dari neraca dan perhitungan laba rugi dari tahun buku yang baru lalu dapat diperoleh dari
Perseroan atas permintaan tertulis para pemegang saham sejak tanggal Panggilan RUPS Tahunan
yang bersangkutan sampai dengan tanggal diselenggarakannya Rapat umum Pemegang Saham
Tahunan. Tanpa mengurangi ketentuan lain dalam Anggaran Dasar ini, panggilan harus dilakukan
oleh Direksi atau Dewan Komisaris menurut cara yang ditentukan dalam Anggaran Dasar ini.
5. Jika korum Rapat tidak tercapai maka dapat diadakan RUPS kedua, maka RUPS kedua yang
diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari dari
RUPS pertama, tanpa didahului pemberitahuan rapat, panggilan untuk RUPS kedua dilakukan
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender sebelum tanggal RUPS kedua diselenggarakan dengan
menyebutkan telah diselenggarakan RUPS pertama tetapi tidak mencapai korum, kecuali RUPS
untuk memutuskan hal-hal yang berbenturan kepentingan, Panggilan RUPS kedua dilakukan
selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender sebelum tanggal RUPS kedua diselenggarakan
dengan menyebutkan telah diselenggarakan RUPS pertama tetapi tidak mencapai korum. Panggilan
RUPS kedua dilakukan dengan cara memasang iklan sekurang-kurangnya dalam 2 (dua) surat
kabar harian berbahasa Indonesia satu diantaranya berperedaran luas dan satu yang terbit di tempat
kedudukan Perseroan sebagaimana ditentukan oleh Direksi. Ketentuan ini berlaku tanpa mengurangi
peraturan Pasar modal dan peraturan perundangan lainnya serta peraturan Bursa Efek di Indonesia
di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
6. Apabila semua pemegang saham hadir dan/atau diwakili dalam RUPS, pemberitahuan dan panggilan
terlebih dahulu tidak diperlukan (asal saja semua pemegang saham menyetujui hal itu) dan Rapat
dapat diadakan dimanapun juga dalam wilayah Republik Indonesia dan berhak mengambil keputusan-
keputusan yang mengikat.
175
7. Penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 anggaran dasar dapat dilakukan
atas permintaan:
a. seorang atau lebih pemegang saham yang mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian atau lebih
dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara, atau
b. Dewan Komisaris;
PIMPINAN DAN BERITA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Pasal 13
1. RUPS dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Dalam
hal semua anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan, hal mana tidak perlu dibuktikan
kepada pihak ketiga, maka RUPS dipimpin oleh Direktur Utama Dalam hal Direktur Utama tidak
hadir atau berhalangan, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka RUPS dipimpin
oleh salah seorang anggota Direksi. Dalam hal semua anggota Direksi tidak hadir atau berhalangan,
maka RUPS dipimpin oleh pemegang saham yang hadir dalam RUPS yang ditunjuk dari dan oleh
peserta RUPS.
2. Dalam hal anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris mempunyai benturan
kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam RUPS maka RUPS dipimpin oleh anggota Dewan
Komisaris lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris.
Apabila semua anggota Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan, maka RUPS dipimpin
oleh Direktur Utama.Dalam hal Direktur Utama mempunyai benturan kepentingan atas hal yang
akan diputuskan dalam RUPS, maka RUPS dipimpin oleh anggota Direksi yang tidak mempunyai
benturan kepentingan. Apabila semua anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan, maka
RUPS dipimpin oleh salah seorang pemegang saham independen yang ditunjuk oleh pemegang
saham lainnya yang hadir dalam RUPS.
3. Ketua Rapat berhak meminta agar mereka yang hadir membuktika wewenangnya untuk hadir dalam
rapat tersebut.
4. Dari segala hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam RUPS dibuat Berita Acara Rapat, yang
untuk pengesahannya ditandatangani oleh Ketua Rapat dan seorang pemegang saham atau kuasa
pemegang saham yang ditunjuk oleh dan dari antara mereka yang hadir dalam Rapat.
5. Berita Acara Rapat tersebut menjadi bukti yang sah terhadap semua pemegang saham dan pihak
ketiga tentang keputusan dan segala sesuatu yang terjadi dalam Rapat. Penanda-tanganan yang
dimaksud dalam ayat 4 pasal ini tidak disyaratkan apabila Berita Acara Rapat itu dibuat dalam
bentuk akta Notaris.
6. Berita acara yang dibuat sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam ayat 4 dan 5 pasal ini berlaku
sebagai bukti yang sah untuk semua pemegang saham dan pihak ketiga tentang keputusan dan
segala sesuatu yang terjadi dalam Rapat.
KORUM, HAK SUARA DAN KEPUTUSAN DALAM
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Pasal 14
1. RUPS (termasuk RUPS untuk pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas) dapat dilangsungkan apabila :
a. Dihadiri oleh pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per
dua) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak
suara yang sah dan disetujui oleh suara terbanyak dari jumlah suara tersebut kecuali ditentukan
lain dalam anggaran dasar ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
176
b. Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam huruf a diatas tidak tercapai, maka RUPS
kedua dapat mengambil keputusan yang sah apabila dihadiri oleh pemegang saham atau
kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 1/3 (satu pertiga) bagian dari jumlah seluruh
saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh
suara terbanyak dari jumlah suara tersebut, kecuali ditentukan lain dalam anggaran dasar ini
dan peraturan perundangan yang berlaku.
c. Dalam hal korum Rapat kedua tidak tercapai, maka atas permohonan Perseroan korum
ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Negeri yang wilayahnya meliputi tempat kedudukan Perseroan.
2. Perbuatan hukum untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan utang seluruh
atau sebagian besar harta kekayaan Perseroan dalam satu tahun buku lebih dari 50% (lima puluh
persen) atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain harus
mendapat persetujuan RUPS yang:
a. Dihadiri oleh pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per
empat) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak
suara yang sah dan disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah suara tersebut.
b. Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam huruf a diatas tidak tercapai, maka RUPS
kedua dapat mengambil keputusan yang sah apabila dihadiri oleh pemegang saham atau
kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh
saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah dan keputusan
disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara tersebut.
c. Dalam hal korum sebagaimana dimaksud pada huruf b di atas tidak tercapai, maka atas
permohonan Perseroan, korum, jumlah suara untuk mengambil keputusan, panggilan, dan waktu
penyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan.
3. RUPS untuk memutuskan hal-hal yang mempunyai benturan kepentingan, dilakukan dengan korum
kehadiran dan keputusan sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK).
4. Yang berhak hadir dalam RUPS adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar
Pemegang Saham Perseroan 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal Panggilan RUPS dengan
memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku dan ketentuan Bursa Efek di tempat di mana
saham-saham Perseroan dicatatkan.
5. Pemegang saham dapat diwakili oleh Pemegang saham lain atau pihak ketiga dengan surat kuasa
dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku.
6. Dalam Rapat tiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara.
7. Dalam pemungutan suara, Anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan karyawan Perseroan
yang bersangkutan dilarang bertindak sebagai kuasa dari pemegang saham .
8. Pemungutan suara dilakukan secara lisan, kecuali apabila Ketua Rapat menentukan lain.
9. Semua keputusan dalam anggaran dasar ini dapat diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan adalah
sah jika disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dalam
rapat, kecuali apabila dalam Anggaran Dasar ini ditentukan lain.
10. Pemegang saham dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan RUPS, dengan
syarat semua pemegang saham dengan hak suara menyetujui secara tertulis dengan menadatangani
usul yang bersangkutan, Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang
sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam RUPS.
177
D I R E K S I
Pasal 15
1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi.
2. Direksi terdiri dari sedikit-dikitnya 2 (dua) orang, yang terdiri dari : 1 (satu) orang Direktur Utama,
1 (satu) orang Direktur atau lebih, dengan memperhatikan peraturan yang berlaku dibidang Pasar
Modal.
3. Para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, pengangkatan tersebut berlaku sejak
tanggal yang ditentukan dalam RUPS dimana ia (mereka) diangkat dan berakhir pada saat ditutupnya
RUPS Tahunan ke-5 (lima) setelah tanggal pengangkatannya (mereka), kecuali apabila ditentukan
lain dalam anggaran dasar Perseroan.
4. Anggota Direksi yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali, dengan memperhatikan
ketentuan dalam ayat 3 pasal ini.
5. RUPS sewaktu-waktu dapat memberhentikan seorang atau lebih anggota Direksi sebelum masa
jabatannya berakhir. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan Rapat tersebut kecuali bila
tanggal pemberhentian yang lain ditentukan oleh RUPS.
6. Dalam hal RUPS memberhentikan anggota Direksi sebagaimana dimaksud dalam ayat 5 pasal ini
maka pemberhentian anggota Direksi tersebut harus menyebutkan alasannya dan memberikan
kesempatan kepada anggota Direksi yang diberhentikan tersebut untuk membela dirinya apabila
anggota Direksi tersebut menghadiri Rapat yang bersangkutan.
7. RUPS dapat : mengangkat orang lain untuk mengisi jabatan seorang anggota Direksi yang
diberhentikan dari jabatannya; atau mengisi jabatan seorang anggota Direksi yang mengundurkan
diri dari jabatannya; atau mengangkat seseorang sebagai anggota Direksi untuk mengisi suatu
lowongan; atau menambah jumlah anggota Direksi baru. Masa jabatan seseorang yang diangkat
untuk menggantikan anggota Direksi yang diberhentikan atau anggota Direksi yang mengundurkan
diri atau untuk mengisi lowongan adalah untuk sisa masa jabatan dari Direktur yang diberhentikan/
digantikan tersebut dan masa jabatan dari penambahan anggota Direksi baru tersebut adalah untuk
sisa masa jabatan dari Direksi yang masih menjabat pada masa itu, kecuali apabila ditentukan lain
dalam RUPS.
8. Seorang anggota Direksi boleh mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara
tertulis kepada dan diterima oleh Perseroan mengenai niatnya itu sedikitnya 60 (enam puluh) hari
kalender sebelum tanggal pengunduran diri itu. Terhadap anggota Direksi yang mengundurkan diri
sebagaimana tersebut diatas tetap dapat dimintakan pertanggung jawabannya sebagai anggota
Direksi sejak pengangkatan yang bersangkutan hingga tanggal pengunduran diri pada tanggal RUPS
Tahunan yang berikutnya.
9. Masa jabatan anggota Direksi dengan sendirinya berakhir, apabila anggota Direksi tersebut:
a. Dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu keputusan pengadilan;
atau
b. Tidak lagi memenuhi persyaratan perundangan yang berlaku; atau
c. Meninggal dunia; atau
d. Diberhentikan karena keputusan RUPS.
10. Gaji, uang jasa dan tunjangan lainnya anggota Direksi (jika ada) ditetapkan oleh RUPS dan wewenang
tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.
178
11. Bilamana jabatan seorang anggota Direksi lowong karena sebab apapun yang mengakibatkan jumlah
anggota Direksi kurang dari 2 (dua) orang sebagaimana dimaksud pada ayat 2 pasal ini, maka
selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah lowongan itu, harus diadakan RUPS untuk mengisi
lowongan tersebut, dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku di bidang Pasar
Modal.
12. Apabila jabatan Direktur Utama lowong dan selama masa penggantinya belum diangkat atau belum
memangku jabatannya, maka salah seorang Direktur yang ditunjuk oleh Rapat Direksi akan
menjalankan kewajiban Direktur Utama dan mempunyai wewenang serta tanggung jawab yang
sama sebagai Direktur Utama. Dalam hal seluruh anggota Direksi lowong maka berlaku ketentuan
dalam pasal 19 ayat 3 anggaran dasar Perseroan.
TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI
Pasal 16
1. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan
dalam mencapai maksud dan tujuannya.
2. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya
dengan mengindahkan peraturan perundangan yang berlaku dan anggaran dasar Perseroan.
3. Direksi mewakili Perseroan secara sah dan secara langsung baik di dalam maupun di luar pengadilan
tentang segala hal dan dalam segala kejadian mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain
kepada Perseroan serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun
kepemilikan, akan tetapi dengan pembatasan untuk:
a. Perbuatan hukum mengalihkan/melepaskan hak atas harta kekayaan Perseroan, yang jumlahnya
melebihi batas yang dari waktu ke waktu ditetapkan oleh Rapat Dewan Komisaris, dan/atau
menjadikan jaminan hutang harta kekayaan Perseroan yang tidak tunduk pada ketentuan Pasal
14 ayat 2.
b. Memberikan jaminan perusahaan (corporate guarantee) untuk kepentingan pihak lain.
c. Memperoleh dengan cara apapun barang tidak bergerak, termasuk hak atas tanah.
d. Memperoleh atau melepaskan penyertaan pada perusahaan lain.
e. Menerima pinjaman uang dari siapapun yang jumlahnya melebihi batas yang dari waktu ke
waktu ditetapkan oleh Rapat Dewan Komisaris.
f. Memberikan pinjaman uang kepada siapapun; kecuali dalam kegiatan sehari-hari. harus
mendapatkan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari atau akta yang berkenaan turut
ditandatangani oleh 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris.
4. Perbuatan hukum untuk mengalihkan, melepas.an hak atau menjadikan jaminan utang seluruh atau
sebagian besar yaitu dengan nilai sebesar lebih dari 50 % (lima puluh lima persen) dari harta kekayaan
(aktiva) Perseroan dalam satu tahun buku dalam satu transaksi atau beberapa transaksi secara
kumulatif yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain harus mendapat persetujuan
RUPS dengansyarat dan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat 2 anggaran dasar
Perseroan.
5. Perbuatan hukum untuk mengalihkan atau menjadikan sebagai jaminan utang atau melepaskan
hak atas harta kekayaan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 wajib pula diumumkan
dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang beredar di tempat kedudukan Perseroan
paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak dilakukan perbuatan hukum tersebut.
179
6. Perbuatan hukum untuk melakukan Transaksi Material dan Transaksi Benturan Kepentingan Tertentu
sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal harus
mendapat persetujuan dari RUPS Perseroan, dengan syarat-syarat sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
7. a. Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili
Perseroan.
b. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana
tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga maka seorang anggota Direksi lainnya berhak dan
berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan.
8. Tanpa mengurangi tanggung jawabnya Direksi berhak untuk mengangkat seorang kuasa atau lebih
untuk bertindak atas nama Direksi dan untuk maksud itu harus memberikan surat kuasa, dalam
mana diberi wewenang kepada pemegang-pemegang kuasa itu untuk melakukan tindakan-tindakan
tertentu.
9. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS dan wewenang
tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.
10. Untuk menjalankan perbuatan hukum berupa transaksi yang memuat benturan kepentingan antara
kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi, Dewan Komisaris atau pemegang saham dengan
kepentingan ekonomis Perseroan, Direksi harus memperoleh persetujuan RUPS, dengan syarat
dan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat 3 anggaran dasar Perseroan, dengan
memperhatikan peraturan di bidang pasar Modal.
11. Dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan pribadi
seorang anggota Direksi, maka Perseroan akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya dan dalam hal
Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan seluruh anggota Direksi,
maka dalam hal ini Perseroan diwakili oleh Dewan Komisaris, dengan memperhatikan peraturan
perundangan yang berlaku.
RAPAT DIREKSI
Pasal 17
1. Rapat Direksi dapat diadakan sekurang-kurangnya setahun sekali kecuali apabila dianggap perlu
oleh salah seorang anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota
Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-
sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan
oleh Perseroan dengan hak suara yang sah.
2. Panggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Direksi menurut
ketentuan pasal 12 anggaran dasar ini.
3. Panggilan untuk Rapat Direksi wajib disampaikan dengan surat tercatat atau dengan surat yang
disampaikan secara langsung kepada setiap anggota Direksi dengan mendapat tanda terima paling
lambat 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan
tanggal rapat.
4. Panggilan tersebut harus mencantumkan acara Rapat, tanggal, waktu dan tempat Rapat.
5. Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau ditempat kedudukan Bursa Efek
ditempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan asal saja dalam wilayah Republik Indonesia.
Apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili, Panggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan
dan Rapat Direksi dapat diadakan dimanapun juga di dalam wilayah Republik Indonesia dan berhak
mengambil keputusan yang sah dan mengikat.
180
6. Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan
untuk menghadiri Rapat Direksi, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat
Direksi dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang dipilih oleh dan dari anggota Direksi yang
hadir dalam Rapat tersebut.
7. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh seorang anggota Direksi
yang lain berdasarkan surat kuasa.
8. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari
1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili dalam rapat.
9. Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal
keputusan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan
suara berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan
dengan sah dalam Rapat tersebut.
10. Apabila suara yang tidak setuju dan suara yang setuju sama berimbang maka usul dianggap ditolak.
11. a. Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu)
suara untuk setiap anggota Direksi lainnya yang diwakilinya
b. Setiap anggota Direksi yang secara pribadi dengan cara apapun baik secara langsung maupun
secara tidak langsung mempunyai kepentingan dalam suatu transaksi, kontrak atau kontrak
yang diusulkan, dalam mana Perseroan menjadi salah satu pihaknya harus menyatakan sifat
kepentingan dalam suatu Rapat Direksi dan tidak berhak untuk ikut dalam pengambilan suara
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan transaksi atau kontrak tersebut, kecuali jika Rapat
Direksi menentukan lain.
c. Pemungutan suara mengenai orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda tangan
sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan kecuali ketua rapat
menentukan lain tanpa keberatan dari yang hadir.
12. Berita acara Rapat Direksi harus dibuat oleh seorang yang hadir dalam Rapat yang ditunjuk oleh
Ketua Rapat dan kemudian harus ditandatangani oleh Ketua Rapat dan oleh seorang anggota Direksi
lainnya yang hadir dan/atau diwakili dalam Rapat yang bersangkutan. Apabila berita acara dibuat
oleh seorang Notaris, tandatangan tersebut tidak disyaratkan.
13. Berita acara Rapat Direksi yang dibuat sesuai dengan ketentuan ayat 12 pasal ini merupakan bukti
yang sah mengenai keputusan keputusan yang diambil dalam Rapat Direksi yang bersangkutan,
baik untuk para anggota Direksi maupun untuk pihak ketiga.
14. Direksi dapat juga mengambil keputusan-keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan
Rapat Direksi, dengan ketentuan bahwa semua anggota Direksi telah diberitahukan secara tertulis
tentang usul-usul yang bersangkutan dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai
usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang
diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil
dengan sah dalam rapat Direksi.
D E W A N K O M I S A R I S
Pasal 18
1. Dewan Komisaris terdiri dari sedikit-dikitnya 2 (dua) orang anggota, yang terdiri dari 1 (satu) orang
Komisaris Utama dan seorang anggota Dewan Komisaris atau lebih, dengan memperhatikan
peraturan yang berlaku dibidang Pasar Modal.
181
2. Para anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, pengangkatan tersebut
berlaku sejak tanggal yang ditentukan dalam RUPS dimana ia (mereka) diangkat dan berakhir pada
saat ditutupnya RUPS Tahunan ke-5 (lima) setelah tanggal pengangkatannya (mereka), kecuali
apabila ditentukan lain dalam anggaran dasar Perseroan.
3. Anggota Dewan Komisaris yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali, dengan
memperhatikan ketentuan dalam ayat 2 pasal ini.
4. Seorang anggota Dewan Komisaris dapat diberhentikan pada setiap waktu meskipun masa
jabatannya belum berakhir oleh RUPS. Pemberhentian tersebut berlaku sejak penutupan Rapat
tersebut kecuali bila RUPS menentukan lain.
5. Dalam hal RUPS memberhentikan anggota Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud dalam ayat 4
pasal ini maka pemberhentian anggota Dewan Komisaris tersebut harus menyebutkan alasannya
dan memberikan kesempatan kepada anggota Dewan Komisaris yang diberhentikan tersebut untuk
membela dirinya apabila anggota Dewan Komisaris tersebut menghadiri Rapat yang bersangkutan.
6. RUPS dapat mengangkat orang lain untuk : mengisi jabatan seorang anggota Dewan Komisaris
yang diberhentikan dari jabatannya; atau mengisi jabatan seorang anggota Dewan Komisaris yang
mengundurkan diri dari jabatannya; atau mengangkat seseorang sebagai anggota Dewan Komisaris
untuk mengisi suatu lowongan; atau menambah jumlah anggota Dewan Komisaris baru. Masa
jabatan seseorang yang diangkat untuk menggantikan anggota Dewan Komisaris yang diberhentikan
atau anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri atau untuk mengisi lowongan adalah untuk
sisa masa jabatan dari Dewan Komisaris yang diberhentikan/digantikan tersebut dan masa jabatan
dari penambahan anggota Dewan Komisaris baru tersebut adalah untuk sisa masa jabatan dari
Dewan Komisaris yang masih menjabat pada masa itu, kecuali apabila ditentukan lain dalam RUPS.
7. Seorang anggota Dewan Komisaris dapat mengundurkan diri dari jabatannya dengan
memberitahukan secara tertulis kepada dan diterima oleh Perseroan mengenai niatnya itu sedikitnya
30 (tiga puluh) hari kalender sebelum tanggal pengunduran diri itu. Terhadap anggota Dewan
Komisaris yang mengundurkan diri sebagaimana tersebut diatas tetap dapat dimintakan pertanggung
jawabannya sebagai anggota Dewan Komisaris sejak pengangkatannya yang bersangkutan hingga
tanggal pengunduran diri pada tanggal RUPS Tahunan yang berikutnya.
8. Masa jabatan dari anggota Dewan Komisaris akan berakhir dengan sendirinya apabila anggota
Dewan Komisaris tersebut :
a. Dinyatakan pailit atau ditaruh dibawah pengampuan berdasarkan suatu keputusan pengadilan;
atau
b. Dilarang menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris karena ketentuan dari suatu undang-
undang atau peraturan perundangan yang berlaku; atau
c. Meninggal dunia; atau
d. Diberhentikan karena Keputusan RUPS.
9. Gaji dan tunjangan lain dari anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS.
10. Bilamana jabatan seorang anggota Dewan Komisaris lowong sehingga mengakibatkan jumlah
anggota Dewan Komisaris kurang dari 2(dua) orang sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal ini,
maka RUPS harus diadakan dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sesudah terjadinya
lowongan tersebut, untuk mengisi lowongan tersebut dengan memperhatikan peraturan perundang-
undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.
11. Apabila jabatan Komisaris Utama lowong dan selama penggantinya belum diangkat atau belum
memangku jabatannya, maka salah seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Rapat
Dewan Komisaris akan menjalankan kewajiban Komisaris Utama dan mempunyai wewenang serta
tanggung jawab yang sama sebagai Komisaris Utama.
182
TUGAS DAN WEWENANG DEWAN KOMISARISPasal 19
1. Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan
halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak untuk
memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan
uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh
Direksi.
2. Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang
ditanyakan oleh Dewan Komisaris.
3. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara dan Perseroan tidak mempunyai
seorangpun anggota Direksi maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus
Perseroan. Dalam hal demikian Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara
kepada seorang atau lebih diantara anggota Dewan Komisaris atas tanggungan Dewan Komisaris.
4. Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Komisaris, segala tugas dan wewenang yang diberikan
kepada Komisaris Utama atau anggota Dewan Komisaris dalam anggaran dasar ini berlaku pula
baginya.
5. Dewan Komisaris ditugaskan untuk mengawasi pengurusan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi
dan memberikan nasihat kepada Direksi.
6. Pada setiap waktu Dewan Komisaris berdasarkan suatu keputusan Rapat Dewan Komisaris dapat
memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi dari jabatannya (jabatan
mereka) apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan anggaran dasar dan/atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku, pemberhentian tersebut dengan menyebutkan
alasannya.
7. Dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah pemberhentian sementara
dari anggota (anggota) Direksi itu dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang
Pasar Modal, Dewan Komisaris harus mengadakan RUPS. RUPS demikian ini hanya berhak dan
berwenang untuk memutuskan apakah anggota Direksi yang diberhentikan untuk sementara itu
dikembalikan pada jabatannya semula atau diberhentikan seterusnya, dengan terlebih dahulu
memberikan kesempatan kepada anggota Direksi yang diberhentikan sementara tersebut untuk
membela dirinya dalam Rapat, apabila anggota Direksi yang diberhentikan sementara tersebut hadir
dalam Rapat yang bersangkutan.
8. Rapat tersebut pada ayat 5 pasal ini dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk
oleh Dewan Komisaris. Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan,
maka Rapat dipimpin oleh Direktur Utama. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan,
maka RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi. Dalam hal semua anggota Direksi tidak
hadir atau berhalangan, maka Rapat dipimpin oleh pemegang saham yang hadir dalam RUPS yang
ditunjuk dari dan oleh peserta Rapat.
9. Apabila RUPS tersebut tidak diadakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah pemberhentian
sementara itu, maka pemberhentian sementara itu menjadi batal demi hukum, dan yang bersangkutan
berhak menjabat kembali jabatannya semula.
RAPAT DEWAN KOMISARISPasal 20
1. Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan sekurang-kurangnya setahun sekali kecuali apabila dianggap
perlu oleh salah seorang Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis Direksi atau atas permintaan
1 (satu) pemegang saham atau lebih bersama-sama memiliki 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari
jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah.
183
2 Panggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Komisaris Utama. Dalam hal Komisaris Utama
berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga maka
1 (satu) orang-anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Komisaris Utama berhak dan berwenang
melakukan Panggilan Rapat Dewan Komisaris.
3. Panggilan Rapat Dewan Komisaris dikirimkan dengan surat tercatat atau disampaikan secara
langsung dengan tanda terima yang layak atau dengan telegram atau telex atau facsimile yang
ditegaskan secara tertulis, Panggilan mana harus dikirimkan kepada para anggota Dewan Komisaris
selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender sebelum Rapat tersebut diadakan atau dalam
waktu yang lebih singkat dalam keadaan yang mendesak yaitu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari
kalender sebelum Rapat dengan tidak memperhitungkan tanggal Panggilan dan tanggal Rapat,
keadaan mendesak tersebut ditetapkan oleh Komisaris Utama. Apabila semua anggota Dewan
Komisaris hadir dan atau diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris, Panggilan terlebih dahulu tidak
disyaratkan.
4. Panggilan Rapat itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat Rapat.
5. Rapat Dewan Komisaris diadakan ditempat kedudukan Perseroan atau ditempat kedudukan Bursa
Efek ditempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan asal saja dalam wilayah Republik
Indonesia. Apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili, Rapat Dewan Komisaris
dapat diadakan dimanapun juga asalkan dalam wilayah Republik Indonesia dan berhak mengambil
keputusan yang sah dan mengikat.
6. Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama, apabila Komisaris Utama tidak hadir atau
berhalangan untuk menghadiri Rapat, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka
Rapat dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris yang dipilih oleh dan dari anggota
Dewan Komisaris yang hadir dalam Rapat tersebut.
7. Seorang anggota Dewan Komisaris hanya dapat diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris oleh anggota
Dewan Komisaris yang lain berdasarkan surat kuasa.
8. Rapat Dewan Komisaris hanya sah dan dapat mengambil keputusan-keputusan yang mengikat
apabila lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili dalam
Rapat tersebut.
9. Keputusan Rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam
hal keputusan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil dengan
pemungutan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan
dengan sah dalam Rapat tersebut.
10. Apabila suara yang tidak setuju dan suara yang setuju sama berimbang maka usul ditolak.
11. a. Setiap anggota Dewan Komisaris berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu)
suara untuk setiap anggota Dewan Komisaris lainnya yang diwakilinya.
b. Setiap anggota Dewan Komisaris yang secara pribadi dengan cara apapun baik secara langsung
maupun secara tidak langsung mempunyai kepentingan dalam suatu transaksi, kontrak atau
kontrak yang diusulkan, dalam mana Perseroan menjadi salah satu pihaknya harus menyatakan
sifat kepentingan dalam suatu Rapat Dewan Komisaris dan tidak berhak untuk ikut dalam
pengambilan suara mengenai hal-hal yang berhubungan dengan transaksi atau kontrak tersebut,
kecuali jika Rapat Dewan Komisaris menentukan lain.
c. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda
tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan dengan lisan kecuali
ketua Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari yang hadir.
184
12. Berita acara Rapat Dewan Komisaris harus dibuat oleh seorang yang hadir dalam Rapat yang
ditunjuk oleh Ketua Rapat dan kemudian harus ditandatangani oleh Ketua Rapat dan oleh seorang
anggota Dewan Komisaris lainnya yang hadir dan/atau diwakili dalam Rapat yang bersangkutan.
Apabila berita acara dibuat oleh seorang Notaris, tandatangan tersebut tidak disyaratkan.
13. Berita acara Rapat Dewan Komisaris yang dibuat sesuai dengan ketentuan ayat 12 pasal ini
merupakan bukti yang sah mengenai keputusan keputusan yang diambil dalam Rapat Dewan
Komisaris yangbersangkutan, baik untuk para anggota Dewan Komisaris maupun untuk pihak ketiga.
14. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan-keputusan yang sah dan mengikat tanpa
mengadakan Rapat Dewan Komisaris, dengan ketentuan bahwa semua anggota Dewan Komisaris
telah diberitahukan secara tertulis tentang usul-usul yang bersangkutan dan semua anggota Dewan
Komisaris memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta
menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai
kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris.
RENCANA KERJA, TAHUN BUKU DAN LAPORAN TAHUNAN
Pasal 21
1. Direksi menyampaikan rencana kerja yang memuat juga anggaran tahunan Perseroan kepada Dewan
Komisaris untuk mendapatkan persetujuan, sebelum tahun buku dimulai.
2. Rencana kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus disampaikan paling lambat 30 (tiga
puluh) Hari Kalender sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang.
3. Tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan tanggal 31 (tiga puluh
satu) Desember. Pada akhir bulan Desember tiap tahun, buku Perseroan ditutup.
4. Direksi menyusun laporan tahunan dan mnyediakannya di kanto Perseroan untuk dapat diperiksa
oleh para pemegang saham terhitung sejak tanggal panggilan RUPS Tahunan.
5. Dalam waktu paling lambat 5 (lima) bulan setelah tahun buku Perseroan ditutup, Direksi menyusun
laporan tahunan sesuai ketentuan perundangan yang berlaku yang ditandatangani oleh semua
anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk diajukan dalam RUPS Tahunan. Dalam hal ada anggota
Direksi atau Dewan Komisaris tidak menandatangani laporan tersebut harus disebutkan alasannya
secara tertulis.
6. Direksi wajib menyerahkan perhitungan tahunan Perseroan kepada Akuntan Publik yang ditunjuk
oleh RUPS untuk diperiksa. Laporan atas hasil pemeriksaan Akuntan Publik tersebut disampaikan
secara tertulis kepada RUPS Tahunan. Laporan tahunan tersebut harus sudah disediakan di kantor
Perseroan selambatnya 14 (empat belas) hari sebelum tanggal RUPS tahunan diselenggarakan,
agar dapat diperiksa oleh para pemegang saham.
7. Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Perhitungan Tahunan dilakukan oleh RUPS.
8. Perhitungan Tahunan yaitu Neraca dan Laporan Laba/Rugi setelah mendapat pengesahan RUPS
wajib diumumkan dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia salah satu diantaranya
berperedaran nasional selambat-lambatnya 120 (seratus dua puluh) hari setelah tahun buku berakhir.
PENGGUNAAN LABA DAN PEMBAGIAN DIVIDEN
Pasal 22
1. Laba bersih Perseroan dalam suatu tahun buku seperti tercantum dalam neraca dan perhitungan
laba rugi yang telah disahkan oleh RUPS tahunan dan merupakan saldo laba yang positif, dibagi
menurut cara penggunaannya yang ditentukan oleh RUPS tersebut.
185
2. Jika perhitungan laba rugi pada suatu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutup
dengan dana cadangan, maka kerugian itu akan tetap dicatat dan dimasukkan dalam perhitungan
laba rugi dan dalam tahun buku selanjutnya Perseroan dianggap tidak mendapat laba selama kerugian
yang tercatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi itu belum sama sekali tertutup.
3. Rapat Direksi harus mengajukan usul kepada RUPS Tahunan mengenai penggunaan dari laba
bersih Perseroan dalam suatu tahun buku seperti tercantumdalam Perhitungan Tahunan yang telah
disahkan oleh RUPS Tahunan, dalam usul mana dapat dinyatakan berapa jumlah pendapatan bersih
yang belum terbagi yang akan dipergunakan sebagai dana cadangan, sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 23 di bawah ini, serta usul mengenai besarnya jumlah dividen yang mungkin dibagikan.
4. Dalam hal RUPS Tahunan tidak menentukan penggunaan lain, maka laba bersih setelah dikurangi
dengan cadangan yang diwajibkan oleh Undang-Undang dan Anggaran Dasar dibagi sebagai dividen.
5. Dividen hanya dapat dibayarkan dari laba bersih Perseroan setelah dikurangi dengan cadangan
wajib berdasarkan keputusan yang diambil dalam RUPS, dalam keputusan mana juga harus
ditentukan waktu pembayaran dan bentuk dividen. Dividen untuk satu saham harus dibayarkan
kepada orang atas nama siapa saham itu terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham pada hari kerja
yang akan ditentukan oleh atau atas wewenang dari RUPS dalam mana keputusan untuk pembagian
dividen diambil. Hari pembayaran harus diumumkan oleh Direksi kepada semua pemegang saham
dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia satu diantaranya berperedaran luas dan
satu yang terbit ditempat kedudukan Perseroan sebagaimana ditentukan oleh Direksi.
6. Apabila perhitungan laba rugi pada suatu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutup
dengan dana cadangan, sebagaimana diatur dalam Pasal 23 anggaran dasar ini maka kerugian itu
akan tetap dicatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi dan dalam tahun buku selanjutnya
Perseroan dianggap tidak mendapat laba selama kerugian yang tercatat dan dimasukkan dalam
perhitungan laba rugi itu belum sama sekali tertutup, demikian dengan tidak mengurangi ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7. Direksi berdasarkan keputusan Rapat Direksi dengan persetujuan Rapat Dewan Komisaris berhak
untuk membagi dividen sementara apabila keadaan keuangan Perseroan memungkinkan, dengan
ketentuan bahwa dividen sementara tersebut harus diperhitungkan dengan dividen yang dibagikan
berdasarkan atas Keputusan RUPS Tahun berikutnya yang diambil sesuai dengan ketentuan dalam
Anggaran Dasar dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di pasar
modal dan Bursa Efek di Indonesia di mana saham saham Perseroan dicatatkan.
8. Dengan memperhatikan pendapatan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan dari pendapatan
bersih seperti tersebut dalam neraca dan perhitungan laba rugi yang telah disahkan RUPS Tahunan
dan setelah dipotong Pajak Penghasilan, dengan persetujuan RUPS dapat diberikan tantieme kepada
anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang besarnya ditentukan oleh RUPS.
9. Laba yang dibagikan sebagai dividen yang tidak diambil dalam waktu 5 (lima) tahun setelah disediakan
untuk dibayarkan, dimasukkan ke dalam dana cadangan yang khusus diperuntukan untuk itu.
PENGGUNAAN CADANGANPasal 23
1. Penyisihan laba bersih untuk cadanagn dilakukan sampai mencapai 20 % (dua puluh persen) dari
jumlah modal ditempatkan dan disetor hanya boleh dipergunakan untuk menutup kerugian yang
tidak dipenuhi oleh cadangan lain.
2. Jika jumlah cadanagan telah melebihi jumlah 20 % (dua puluh persen), RUPS dapat memeutuskan
agar jumlah kelebihannya digunakan untuk keperluan Perseroan.
186
3. Cadangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) yang belum dipergunakan untuk menutup kerugian
dan kelebihan cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang penggunaannya belum
ditentukan oleh RUPS harus dikelola oleh Direksi dengan cara yang tepat menurut pertimbangan
Direksi, setelah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris dan memperhatikan peraturan perundang-
undangan agar memperoleh laba.
4. Bagian dari laba yang disediakan untuk dana cadangan ditentukan oleh RUPS dengan mengindahkan
peraturan perundangan yang berlaku.
PENGUBAHAN ANGGARAN DASARPasal 24
1. Pengubahan Anggaran Dasar harus dengan memperhatikan Undang-Undang tentang Perseroan
terbatas dan/atau peraturan Pasar Modal .
2. Pengubahan Anggaran Dasar ditetapkan oleh RUPS dengan ketentuan sebagai berikut:
a. RUPS, yang dihadiri oleh pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili paling
sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan
dengan hak suara yang sah dan keputusan disetujui oleh sedikit-dikitnya 2/3 (dua pertiga)
bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan hak suara yang sah dalam Rapat.
b. Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas tidak tercapai, maka RUPS
kedua dapat mengambil keputusan yang sah apabila dihadiri oleh pemegang saham atau
kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh
saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh
suara terbanyak dari jumlah suara tersebut.
c. Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam huruf b diatas tidak tercapai, maka atas
permohonan Perseroan, korum, jumlah suara untuk mengambil keputusan, panggilan dan waktu
penyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh Ketua BAPEPAM-LK. Kecuali Keputusan RUPS untuk
penambahan modal ditempatkan dan disetor (pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas), Korum dan
persetujuan RUPS sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 14 ayat 1 anggaran dasar ini.
Perubahan Anggaran Dasar tersebut harus dibuat dengan akta Notaris dan dalam bahasa
Indonesia.
3. Pengubahan ketentuan Anggaran dasar yang menyangkut pengubahan nama Perseroan dan/atau
tempat kedudukan Perseroan; maksud dan tujuan serta kegiatan usaha; jangka waktu berdirinya
Perseroan; besarnya modal dasar, pengurangan modal yang ditempatkan dan disetor dan/atau
pengubahan status Perseroan yang tertutup menjadi Perseroan terbuka atau sebaliknya, wajib
mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
4. Pengubahan Anggaran Dasar selain yang menyangkut hal-hal yang tersebut dalam ayat 3 pasal ini
cukup diberitahukan kepada Menteri dengan memperhatikan ketentuan dalam Undang-Undang
tentang Perseroan Terbatas.
5. Keputusan mengenai pengurangan modal harus diberitahukan secara tertulis kepada semua kreditor
Perseroan dan diumumkan oleh Direksi dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia
yang terbit atau beredar secara luas di tempat kedudukan Perseroan dan dalam Berita Negara
Republik Indonesia paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak tanggal keputusan tentang pengurangan
modal tersebut.
187
PENGGABUNGAN, PELEBURAN, DAN PENGAMBILALIHANPasal 25
1. Dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku maka penggabungan,
peleburan, dan pengambilalihan, hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan RUPS, dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. RUPS tersebut dihadiri oleh pemegang saham atau kuasanya yang sah yang mewakili paling
sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan
dengan hak suara yang sah dan keputusan disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian
dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan hak suara yang sah dalam Rapat.
b. Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas tidak tercapai, maka RUPS
kedua dapat mengambil keputusan yang sah apabila dihadiri oleh pemegang saham atau
kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh
saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah dan keputusan
disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan
dalam RUPS; dan
c. Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam huruf b tersebut di -atas tidak tercapai, maka
atas permohonan Perseroan, korum, jumlah suara untuk mengambil keputusan, panggilan,
dan waktu penyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh Ketua BAPEPAM-LK.
2. Direksi wajib mengumumkan dalam 2 (dua) surat kabar harian 1 (satu) diantaranya berperedaran
luas dalam wilayah negara Republik Indonesia dan 1 (satu) lainnya yang terbit ditempat kedudukan
Perseroan, mengenai rencana penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan Perseroan paling
lambat 14 (empat belas) hari kalender sebelum Panggilan RUPS dengan memperhatikan Peraturan
dibidang Pasar Modal.
PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI
Pasal 26
1. Dengan mengindahkan peraturan perundangan yang berlaku maka pembubaran Perseroan hanya
dapat dilakukan berdasarkan keputusan RUPS dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah
ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh paling sedikit 3/4
(tiga per empat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan hak suara yang sah dalam
Rapat.
b. Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas tidak tercapai, maka RUPS
kedua dapat mengambil keputusan yang sah apabila dihadiri oleh pemegang saham atau
kuasanya yang sah yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh
saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah dan keputusan
disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan
dalam RUPS; dan
c. Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam huruf b di atas tidak tercapai, maka atas
permohonan Perseroan, korum, jumlah suara untuk mengambil keputusan, panggilan, dan waktu
penyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh Ketua BAPEPAM A dan LK .
2. Apabila Perseroan dibubarkan berdasarkan keputusan RUPS atau karena dinyatakan bubar
berdasarkan penetapan Pengadilan, maka harus diadakan likuidasi oleh likuidator.
3. Direksi bertindak sebagai likuidator apabila dalam keputusan RUPS atau penetapan sebagaimana
dimaksud dalam ayat 2 tidak menunjuk likuidator.
188
4. Upah bagi para likuidator ditentukan oleh RUPS atau penetapan Pengadilan.
5. Likuidator wajib mendaftarkan dalam Wajib Daftar Perusahaan, mengumumkan dalam Berita Negara
dan dalam 2 (dua) surat kabar harian yang terbit atau beredar di tempat kedudukan Perseroan atau
di tempat kegiatan usaha Perseroan serta memberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sejak Perseroan dibubarkan
dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
6. Anggaran dasar seperti yang termaktub dalam akta pendirian beserta pengubahannya dikemudian
hari tetap berlaku sampai dengan tanggal disahkannya perhitungan likuidasi oleh RUPS dan
diberikannya pelunasan dan pembebasan sepenuhnya kepada para likuidator.
7. Sisa perhitungan likuidasi harus dibagikan kepada para pemegang saham, masing-masing akan
menerima bagian menurut perbandingan jumlah nilai nominal saham yang mereka miliki masing-
masing.
TEMPAT TINGGAL
Pasal 27
Untuk hal-hal yang mengenai Perseroan, para pemegang saham dianggap bertempat tinggal pada alamat-
alamat sebagaimana dicatat dalam Daftar Pemegang Saham dengan memperhatikan peraturan
perundangan yang berlaku dan ketentuan di bidang Pasar Modal serta ketentuan Bursa Efek di tempat
di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.
PERATURAN PENUTUP
Pasal 28
Segala sesuatu yang tidak atau belum cukup diatur dalam anggaran dasar, maka RUPS yang akan
memutuskannya. Akhirnya para penghadap bertindak dalam kedudukannya sebagiamana tersebut di
atas menerangkan bahwa: Para pemegang saham telah menyetor penuh sebagaimana tersebut dalam
Pasal 4 ayat 3 anggaran dasar sejumlah 1.200.000.000 (satu miliar dua ratus juta) saham atau sebesar
Rp 120.000.000.000,00 (seratus dua puluh miliar Rupiah), yaitu oleh para pemegang saham dengan
rincian sebagai berikut:
a. PT Kawan Lama Sejahtera tersebut sebanyak 1.199.990.000 (satu miliar seratus sembilan puluh
sembilan juta sembilan ratus sembilan puluh ribu) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar
Rp 119.999.000.000 (seratus sembilan belas miliar sembilan ratus sembilan puluh Sembilan juta
Rupiah).
b. Tuan Kuncoro Wibowo tersebut sebanyak 10.000 (sepuluh ribu) saham dengan nilai nominal
seluruhnya sebesar Rp 1.000.000,00 (satu juta Rupiah).
189
BAB XX. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM
1. Pemesanan Pembelian Saham
Pemesanan pembelian saham harus dilakukan dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam
Prospektus ini dan dalam Formulir Pemesanan Pembelian Saham (selanjutnya disebut “FPPS”).
Pemesanan pembelian saham dilakukan dengan menggunakan FPPS asli yang dikeluarkan oleh Penjamin
Pelaksana Emisi Efek yang dapat diperoleh pada Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum dalam
Bab XXI Prospektus ini atau menggunakan salinan FPPS. FPPS dibuat dalam 5 (lima) rangkap.
Pemesanan pembelian saham yang dilakukan menyimpang dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas
tidak akan dilayani.
Setiap pemesan harus memiliki rekening efek pada Perusahaan Efek yang telah menjadi pemegang
rekening di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
2. Pemesan Yang Berhak
Pemesan yang berhak melakukan pemesanan pembelian saham adalah perorangan dan/atau lembaga
atau badan usaha sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995, tanggal 10 Nopember
1995 tentang Pasar Modal dan Peraturan No. IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No KEP-45/
PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan dalam Rangka
Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum.
3. Jumlah Pemesanan
Pemesanan pembelian saham harus diajukan dalam jumlah sekurang-kurangnya 500 (lima ratus) saham
dan selanjutnya dalam jumlah kelipatan 500 (lima ratus) saham.
4. Pendaftaran Efek ke Dalam Penitipan Kolektif
Saham-saham yang ditawarkan ini telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Tentang
Pendaftaran Efek bersifat Ekuitas pada Penitipan Kolektif No SP-014/PE/KSEI/0907 yang ditandatangani
antara Perseroan dengan KSEI pada tanggal 5 September 2007.
Dengan didaftarkannya saham tersebut pada KSEI maka atas saham-saham yang ditawarkan pada
penawaran umum ini berlaku ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
a. Perseroan tidak menerbitkan saham hasil Penawaran Umum dalam bentuk Surat Kolektif Saham,
tetapi saham tersebut akan didistribusikan dalam bentuk elektronik yang diadministrasikan dalam
Penitipan Kolektif KSEI. Saham-saham hasil Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam rekening
efek atas nama pemegang rekening selambat-lambatnya pada tanggal 5 Nopember 2007.
b. Sebelum saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini dicatatkan pada Bursa Efek,
pemesan akan memperoleh konfirmasi hasil penjatahan atas nama pemesan dalam bentuk Formulir
Konfirmasi Penjatahan Saham (FKP).
c. KSEI dan Perusahaan Efek akan menerbitkan konfirmasi tertulis kepada pemegang rekening sebagai
surat konfirmasi mengenai kepemilikan saham. Konfirmasi tertulis merupakan surat konfirmasi yang
sah atas saham yang tercatat dalam rekening efek.
d. Pengalihan kepemilikan saham dilakukan dengan pemindahbukuan antar rekening efek di KSEI.
190
e. Pemegang saham yang tercatat dalam rekening efek berhak atas dividen, bonus, hak memesan efek
terlebih dahulu dan memberikan suara dalam RUPS, serta hak-hak lain yang melekat pada saham.
f. Pembayaran dividen, bonus, dan perolehan hak memesan efek terlebih dahulu kepada pemegang
saham dilaksanakan oleh Perseroan, atau BAE yang ditunjuk oleh Perseroan melalui rekening efek
di KSEI untuk selanjutnya diteruskan kepada pemilik manfaat (benefeciary owner) yang menjadi
pemegang rekening efek di Perusahaan Efek.
g. Setelah Penawaran Umum dan setelah saham Perseroan dicatatkan, pemegang saham yang
menghendaki Sertifikat Saham dapat melakukan penarikan saham keluar dari Penitipan Kolektif di
KSEI setelah saham hasil Penawaran Umum didistribusikan ke dalam Rekening Efek Perusahaan
Efek atau Bank Kusodian yang telah ditunjuk.
h. Penarikan tersebut dilakukan dengan mengajukan permohonan penarikan saham kepada KSEI
melalui Perusahaan Efek yang mengelola sahamnya dengan mengisi Formulir Penarikan Efek.
i. Saham-saham yang ditarik dari Penitipan Kolektif akan didistribusikan dalam bentuk Surat Kolektif
Saham selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah permohonan diterima oleh KSEI dan diterbitkan
atas nama Pemegang Saham sesuai dengan permintaan Perusahaan Efek yang mengelola saham.
j. Pihak-pihak yang hendak melakukan pemesanan saham wajib menunjuk Perusahaan Efek yang
telah menjadi Pemegang Rekening di KSEI untuk menerima dan menyimpan saham-saham yang
didistribusikan oleh Perseroan.
Saham-saham yang telah ditarik keluar dari Penitipan Kolektif KSEI dan diterbitkan Surat Kolektif
Sahamnya tidak dapat dipergunakan untuk penyelesaian transaksi di bursa. Informasi lebih lanjut
mengenai prosedur penarikan saham dapat diperoleh pada Penjamin Emisi atau Agen Penjualan di
tempat dimana Formulir Pemesanan Pembelian Saham yang bersangkutan diajukan.
5. Pengajuan Pemesanan Pembelian Saham
Sebelum Masa Penawaran ditutup, para pemesan harus mengajukan pemesanan pembelian saham
selama jam kerja yang umum berlaku dan sudah ditentukan oleh para Penjamin Emisi Efek atau agen
Penjualan di mana FPPS dapat diperoleh.
Setiap pihak hanya berhak mengajukan 1 (satu) formulir, diajukan oleh pemesan yang bersangkutan
dengan membawa tanda jati diri asli (KTP atau Paspor bagi perorangan, dan Anggaran Dasar bagi
Badan Hukum) dan melakukan pembayaran sesuai dengan jumlah pemesanan.
Bagi pemesan asing, di samping melampirkan fotokopi paspor, wajib mencantumkan pada FPPS nama
dan alamat di luar negeri, domisili hukum yang sah dari pemesan secara lengkap dan jelas, serta
melakukan pembayaran sesuai dengan jumlah pemesanan.
Agen Penjualan, Penjamin Emisi Efek, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan berhak untuk
menolak pemesanan pembelian saham apabila formulir tidak diisi dengan lengkap atau bila persyaratan
pemesanan pembelian saham tidak terpenuhi.
6. Masa Penawaran
Masa Penawaran akan dimulai pada tanggal 31 Oktober 2007 sampai dengan tanggal 2 Nopember
2007, dibuka pada jam 10.00 WIB dan ditutup pada jam 15.00 WIB.
7. Tanggal Penjatahan
Tanggal Penjatahan, dimana Penjamin Pelaksana Emisi Efek menetapkan penjatahan saham untuk
setiap Pemesan sesuai dengan ketentuan yang berlaku adalah tanggal 5 Nopember 2007.
191
8. Pemesanan Pembelian Saham Secara Khusus
Pemesanan pembelian saham secara khusus pada harga perdana oleh karyawan Perseroan dapatdiajukan langsung kepada Perseroan tanpa melalui Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan selamamasa penawaran dengan jumlah maksimum 10% (sepuluh persen) dari jumlah keseluruhan sahamyang ditawarkan. Porsi ini akan diambil oleh karyawan Perseroan.
9. Syarat-Syarat Pembayaran
Pembayaran dapat dilakukan dengan uang tunai, cek, pemindahbukuan atau wesel bank dalam matauang Rupiah dan dibayarkan oleh pemesan yang bersangkutan (tidak dapat diwakilkan) dengan membawatanda jati diri dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) yang sudah diisi lengkap dan benarkepada Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan pada waktu FPPS diajukan dan semua setoran harusdimasukkan ke dalam rekening Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada:
PT Bank Lippo TbkCabang Jakarta Stock Exchange Building
Apabila pembayaran menggunakan cek, maka cek tersebut harus merupakan cek atas nama/milik pihakyang mengajukan (menandatangani) formulir pemesanan (cek dari milik/atas nama pihak ketiga tidakdapat diterima sebagai pembayaran) dan sudah harus diterima pada tanggal 2 Nopember 2007Jam 16.00 WIB (in good fund).
Semua biaya bank dan biaya transfer sehubungan dengan pembayaran tersebut menjadi tanggunganPemesan. Semua cek dan wesel akan segera dicairkan setelah diterima. Bilamana pada saat pencairan cekatau wesel bank ditolak oleh bank tertarik, maka pemesanan saham yang bersangkutan otomatis menjadibatal. Untuk pembayaran pemesanan pembelian saham secara khusus, pembayaran dilakukan langsungkepada Perseroan. Khusus untuk pemesan saham dengan penjatahan pasti (fixed allotment), pembayarandilakukan sesuai dengan kesepakatan antara Penjamin Emisi Efek yang adalah Penjamin Pelaksana EmisiEfek dengan pemesan yang bersangkutan. Untuk pembayaran yang dilakukan melalui transfer rekening daribank lain, pemesan harus melampirkan fotokopi Lalu Lintas Giro (LLG) dari bank yang bersangkutan.
10. Bukti Tanda Terima
Penjamin Emisi Efek dan Agen Penjualan yang menerima pengajuan FPPS, akan menyerahkan kembalikepada pemesan, tembusan dari FPPS lembar ke 5 (lima) dari FPPS atau 1 (satu) lembar fotokopi dariFPPS yang telah ditandatangani (tanda tangan asli) sebagai Bukti Tanda Terima Pemesanan PembelianSaham. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham bukan merupakan jaminan dipenuhinyapemesanan. Bagi pemesan saham secara khusus, Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Sahamakan diberikan langsung oleh Perseroan.
11. Penjatahan Saham
Pelaksanaan penjatahan akan dilakukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek selaku Manajer Penjatahandengan sistem kombinasi yaitu Penjatahan Terpusat (pooling) dan Penjatahan Pasti (fixed allotment)sesuai dengan Peraturan BAPEPAM No. IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-45/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan dalam Rangka Pemesanandan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum, serta peraturan perundangan yang lain termasuk bidangPasar Modal yang berlaku. Penjatahan Pasti (fixed allotment) dibatasi hingga jumlah maksimum 97,5%(sembilan puluh tujuh koma lima persen) dari jumlah yang ditawarkan, termasuk jatah kepada karyawanPerseroan sebanyak 10% (sepuluh persen). Sisanya sebesar 2,5% (dua koma lima persen) akan dilakukandengan Penjatahan Terpusat (pooling).
S
c
b
p
d
E
m
b
192
a. Penjatahan Pasti(Fixed Allotment)
Dalam Penawaran Umum ini, Penjatahan Pasti dibatasi sampai dengan jumlah maksimum 97,5%
(sembilan puluh tujuh koma lima persen) dari jumlah saham yang ditawarkan, termasuk jatah kepada
karyawan Perseroan sebanyak 10% (sepuluh persen), dengan perincian : Long Funds International,
Hedge Funds International, Institusi Lokal dan Individu Lokal/ karyawan.
Dalam hal Penjatahan yang dilaksanakan dengan menggunakan sistem Penjatahan Pasti, maka
penjatahan tersebut hanya dapat dilaksanakan apabila memenuhi persyaratan-persyaratan berikut:
1. Manajer Penjatahan dapat menentukan besarnya persentase dan pihak-pihak yang akan
mendapatkan penjatahan pasti dalam Penawaran Umum;
2. Dalam hal terjadi kelebihan permintaan beli dalam Penawaran Umum, Penjamin Emisi Efek,
Agen Penjualan Efek atau pihak-pihak terafiliasi dengannya dilarang membeli atau memiliki
saham untuk rekening mereka sendiri; dan
3. Dalam hal terjadi kekurangan permintaan beli dalam Penawaran Umum, Penjamin Emisi Efek,
agen Penjualan Efek, atau pihak-pihak terafiliasi dengannya dilarang menjual saham yang telah
dibeli atau akan dibelinya berdasarkan kontrak Penjaminan Emisi Efek, kecuali melalui Bursa
Efek jika telah diungkapkan dalam Prospektus bahwa saham tersebut akan dicatatkan di Bursa.
b. Penjatahan Terpusat (Pooling)
Jika jumlah saham yang dipesan melebihi jumlah saham yang ditawarkan, setelah memenuhi
ketentuan mengenai penjatahan tetap maka Penjamin Pelaksana Emisi sebagai Manajer Penjatahan
harus melaksanakan prosedur penjatahan sisa saham sebagai berikut:
Jika setelah mengecualikan pemesan saham dari pihak terafiliasi (pemesan yang merupakan Direktur,
Komisaris, karyawan atau pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebih dari suatu
perusahaan efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan atau pihak lain
yang terafiliasi dengan semua pihak dimaksud, sehubungan dengan Penawaran Umum tersebut)
dan terdapat sisa saham dengan jumlah yang sama atau lebih besar dari jumlah yang dipesan,
maka pemesan yang tidak dikecualikan itu akan menerima seluruh jumlah saham yang dipesan.
Jika setelah mengecualikan Pemesan Saham dari pihak terafiliasi dan terdapat sisa saham yang
jumlahnya lebih kecil dari jumlah yang dipesan, maka penjatahan bagi pemesan yang tidak
dikecualikan itu, harus mengikuti ketentuan sebagai berikut:
1. Prioritas dapat diberikan kepada para pemesan yang menjadi karyawan Perseroan, sampai
dengan jumlah maksimum 10% (sepuluh persen) dari Emisi.
2. Para pemesan yang tidak dikecualikan akan memperoleh satu satuan perdagangan di Bursa,
jika terdapat cukup satuan perdagangan yang tersedia. Dalam hal jumlahnya tidak mencukupi,
maka satuan perdagangan yang tersedia akan dibagikan dengan diundi. Jumlah saham yang
termasuk dalam satuan perdagangan dimaksud adalah satuan perdagangan penuh terbesar
yang ditetapkan oleh Bursa Efek di mana saham tersebut akan dicatatkan.
3. Apabila masih terdapat saham yang tersisa, maka setelah satu satuan perdagangan dibagikan
kepada pemesan, pengalokasian dilakukan secara proporsional, dalam satuan perdagangan
menurut jumlah yang dipesan oleh pemesan.
c. Penjatahan Bagi Pihak Yang Memiliki Hubungan Istimewa
Jika para pemesan karyawan Perseroan dan pemesan yang tidak terafiliasi telah menerima
penjatahan sepenuhnya dan masih terdapat sisa saham, maka sisa saham tersebut dibagikan secara
proporsional kepada para pemesan yang memiliki hubungan istimewa.
193
Manajer Penjatahan akan menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan Akuntan kepada BAPEPAM-
LK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman pada peraturan
BAPEPAM No.VIII.G.12. tentang Pedoman Pemeriksaan oleh Akuntan atas Pemesanan dan
Penjatahan Efek atau Pembagian Saham Bonus dan Peraturan BAPEPAM No. IX.A.7. tentang
Tanggung Jawab Manajer Penjatahan dalam rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam
Penawaran Umum, paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal penjatahan.
Laporan realisasi penggunaan dana untuk pertama kalinya wajib disampaikan pada masa
penyampaian laporan periode yang bersangkutan sebagaimana dimaksud dalam angka 2 Peraturan
BAPEPAM No. X.K.4 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum,
meskipun penggunaan dananya belum mencakup 3 (tiga) hari sejak tanggal penjatahan.
12. Pembatalan Penawaran Umum
Sebelum penutupan dan selama berlangsungnya Masa Penawaran, Perseroan dan Penjamin Pelaksana
Emisi mempunyai hak untuk membatalkan Penawaran Umum ini berdasarkan pasal-pasal yang tercantum
dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek beserta Adendumnya.
13. Pengembalian Uang Pemesanan
Bagi Pemesanan yang pesanannya ditolak seluruhnya atau sebagian, atau dalam hal terjadinya
pembatalan Penawaran Umum ini, pengembalian uang dalam mata uang Rupiah akan dilakukan oleh
para Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan di tempat mana FPPS yang bersangkutan diajukan.
Pengembalian uang tersebut akan dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah Tanggal
Akhir Penjatahan atau tanggal diumumkannya pembatalan Penawaran Umum.
Pengembalian uang yang melampaui 2 (dua) hari kerja setelah tanggal akhir penjatahan atau tanggal
diumumkannya pembatalan penawaran umum, maka pengembalian uang pemesanan tersebut akan
disertai bunga untuk setiap hari keterlambatan berdasarkan tingkat bunga jasa giro Bank Mandiri yang
diperhitungkan dengan jumlah hari keterlambatan, dengan ketentuan jumlah hari dalam satu bulan adalah
30 (tiga puluh) hari.
Pembayaran atau Pengembalian Uang Pemesanan Saham akan diberikan secara langsung dengan
cek atas nama pemesan dengan menunjukkan tanda jati diri dan menyerahkan Bukti Tanda Terima
Pemesanan Pembelian Saham pada Penjamin Emisi Efek dan Agen Penjualan di mana FPPS yang
bersangkutan diajukan mulai tanggal pengembalian uang pemesanan. Untuk Pemesanan Pembelian
Saham Secara Khusus, pengembalian uang akan diatur dan dilakukan langsung oleh Perseroan.
14. Penyerahan Formulir Konfirmasi Atas Pemesanan Pembelian Saham
Formulir Konfirmasi Penjatahan (FKP) akan didistribusikan melalui para Penjamin Emisi Efek dimana
FPPS yang bersangkutan diajukan selambat-lambatnya 1 (satu) hari setelah Tanggal Penjatahan. FKP
tersebut dapat diambil dengan menyerahkan Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham. FKP
tidak dapat diperjualbelikan dengan cara apapun juga, FKP merupakan konfirmasi jumlah penjatahan
saham atas pemesanan pembelian saham yang telah dilakukan sebelumnya.
15. Lain-lain
Penjamin Pelaksana emisi Efek dan Perseroan berhak untuk menerima atau menolak pemesanan
pembelian saham secara keseluruhan atau sebagian, dengan mengusahakan sedapat mungkin untuk
mengabulkan pemesanan yang sah dalam jumlah kecil atau minimal satu satuan perdagangan.
Pemesanan berganda yang diajukan lebih dari 1(satu) formulir akan diperlakukan sebagai 1 (satu)
pemesanan untuk keperluan penjatahan.
194
Sesuai dengan Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-45/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000, setiap pihak
dilarang baik langsung maupun tidak langsung untuk mengajukan lebih dari 1 (satu) pemesanan untuk
setiap penawaran umum. Dalam hal terbukti bahwa pihak tertentu mengajukan lebih dari 1(satu)
pemesanan, baik langsung maupun tidak langsung, maka para Penjamin Emisi Efek dapat membatalkan
pemesanan tersebut.
Penjamin Emisi Efek, Agen Penjualan dan pihak terafiliasi dilarang untuk membeli atau memiliki saham
untuk rekening sendiri apabila terjadi kelebihan permintaan beli. Pihak-pihak terafiliasi hanya
diperkenankan untuk membeli dan memiliki saham apabila terdapat sisa saham yang tidak dipesan oleh
pihak yang tidak terafiliasi baik asing maupun lokal. Tata cara pengalokasian dilakukan secara proporsional.
Semua pihak dilarang mengalihkan saham sebelum saham-saham dicatatkan di Bursa.
Dalam hal terjadi kekurangan permintaan beli dalam Penawaran Umum, Penjamin Emisi Efek, Agen
Penjualan Efek atau pihak-pihak terafiliasi dengannya dilarang menjual efek yang telah dibeli atau akan
dibelinya berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, kecuali melalui Bursa Efek jika telah diungkapkan
dalam Prospektus bahwa efek tersebut akan dicatatkan di Bursa Efek.
195
BAB XXI. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN
FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM
Prospektus serta Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) dapat diperoleh di kantor Biro
Administrasi Efek Perseroan dan para Penjamin Emisi Efek yang ditunjuk yaitu Perantara Pedagang
Efek yang terdaftar sebagai anggota BEJ di Indonesia. Penjamian Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin
Emisi Efek yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Penjamin Pelaksana Emisi Efek:
PT CLSA Indonesia PT Dinamika Usahajaya
Wisma GKBI Suite 1501 Jl. KS Tubun II/15
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 28 Jakarta 11410
Jakarta 10210 Telepon: (021) 532 5212
Telepon: (021) 2554 8888 Faximile: (021) 533 0991
Faximile: (021) 570 8134
Penjamin Emisi Efek:
PT Mandiri Sekuritas PT Dhanawibawa Artha Cemerlang PT Nusadana Capital Indonesia
Gedung Plaza Mandiri Lt.28 Gedung BEJ Tower I l Lt.15 Suite 1504 Plaza Lippo Lt. 14