Top Banner
ranirainnii.blogspot.com SISTEM DAN PROSES KOMUNIKASI INTRAPERSONAL | PSIKOLOGI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL (rangkuman dari buku: “Psikologi Komunikasi”; karya Morissan, M.A; tahun 2010; penerbit Bogor: Ghalia Indonesia) 1. Penilaian dan Perubahan Sikap Teori penilaian sosial memberikan perhatian pada bagaimana orang memberikan penilaian mengenai segala informasi atau pernyataan yang didengarnya. Teori ini memperkirakan bagaimana orang menilai pesan dan bagaimana penilaian yang dibuat tersebut dapat mempengaruhi sistem kepercayaan yang sudah dimiliki sebelumnya. a. Bagaimana Individu Memberi Penilaian. Keterlibatan Ego Tingkat Penerimaan atau penolakan seseorang terhadap pesan dipengaruhi oleh satu variabel penting yang disebut dengan ‘keterlibatan ego’ yang diartikan sebagai ‘adanya hubungan personal dengan isu yang bersangkutan’. Sederhananya, keterlibatan ego mengacu pada seberapa penting suatu isu dalam kehidupan seseorang. Mereka dengan keterlibatan tinggi terhadap suatu isu memiliki tiga struktur sikap yang menjadi ciri khas, yaitu: 1. Jarang menunjukan sikap yang berbeda dalam wilayah nonkomitmen. 2. Adanya wilayah penolakan yang lebar 3. Memiliki pandangan yang ekstrim terhadap isu yang menjadi perhatiannya. Jangkar Sikap Sherif menyatakan, orang menggunakan acuan atau jangkar sikap sebagai pembanding ketika menerima sejumlah pesan yang berbeda-beda atau bahkan bertentangan. ranirainnii.blogspot.com
30

PSIKOLOGI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL (Resume Buku: “Psikologi Komunikasi”; karya Morissan, M.A; tahun 2010; penerbit Bogor: Ghalia Indonesia)

Apr 24, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PSIKOLOGI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL (Resume Buku: “Psikologi Komunikasi”; karya Morissan, M.A; tahun 2010; penerbit Bogor: Ghalia Indonesia)

ranirainnii.blogspot.com

SISTEM DAN PROSES KOMUNIKASI INTRAPERSONAL | PSIKOLOGI

KOMUNIKASI INTRAPERSONAL

(rangkuman dari buku: “Psikologi Komunikasi”; karya Morissan,

M.A; tahun 2010; penerbit Bogor: Ghalia Indonesia)

1. Penilaian dan Perubahan Sikap

Teori penilaian sosial memberikan perhatian pada bagaimanaorang memberikan penilaian mengenai segala informasi ataupernyataan yang didengarnya. Teori ini memperkirakanbagaimana orang menilai pesan dan bagaimana penilaian yangdibuat tersebut dapat mempengaruhi sistem kepercayaan yangsudah dimiliki sebelumnya.

a. Bagaimana Individu Memberi Penilaian. Keterlibatan Ego

Tingkat Penerimaan atau penolakan seseorang terhadappesan dipengaruhi oleh satu variabel penting yang disebutdengan ‘keterlibatan ego’ yang diartikan sebagai ‘adanyahubungan personal dengan isu yang bersangkutan’.Sederhananya, keterlibatan ego mengacu pada seberapapenting suatu isu dalam kehidupan seseorang.

Mereka dengan keterlibatan tinggi terhadap suatu isumemiliki tiga struktur sikap yang menjadi ciri khas, yaitu:

1. Jarang menunjukan sikap yang berbeda dalam wilayahnonkomitmen.

2. Adanya wilayah penolakan yang lebar3. Memiliki pandangan yang ekstrim terhadap isu yang

menjadi perhatiannya.

Jangkar Sikap

Sherif menyatakan, orang menggunakan acuan atau jangkarsikap sebagai pembanding ketika menerima sejumlah pesanyang berbeda-beda atau bahkan bertentangan.

ranirainnii.blogspot.com

Page 2: PSIKOLOGI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL (Resume Buku: “Psikologi Komunikasi”; karya Morissan, M.A; tahun 2010; penerbit Bogor: Ghalia Indonesia)

ranirainnii.blogspot.com

Kita sering menduga panjang sesuatu tanpa alat pengukurpanjang, menentukan waktu atau jam berdasarkan intensitascahaya matahari, atau menentukan usia seseorang berdasarkanpenampilan fisiknya. Dalam kehidupan sosial, acuan ataureferensi tersimpan di dalam kepala kita serta berdasarkanpengalaman sebelumnya (referensi internal). Namun, kitasering mengalami apa yang disebut dengan ‘bias sitematiis’ketika memberikan penilaian terhadap pesan yang diterima.

Tangan yg dicelupkan pada air dingin dengan yg tidak,saat bersamaan dicelupkan pada air hangat akan berbedarasanya. Efek kontras yang sama juga terjadi pada orangterlibat secara mendalam pada suatu isu namun mendengarkanpandangan yang berbeda terhadap isu tersebut. Maka, denganstandar yang mereka miliki, pesan yang biasa-biasa sajaakan diterima sebagai sesuatu yang sangat berbeda.

Efek Kontras

Sebelumnya, telah diketahui bahwa individu memberikanpenilaian untuk menolak atau menerima pesan berdasarkanaccuan internal dan keterlibatan ego. Proses penilaian inidapat menimbulkan distorsi (penyimpangan). Suatu distorsipersepsi yang mengarah pada terjadinya polarisasi idedisebut efek kontras.

Namun, kontras hanya terjadi jika pesan masuk ke dalamkategori wilayah penolakan. Jika pesan masuk ke dalamwilayah penerimaan, disebut dengan asimilasi. Asimilasiadalah kesalahan penilaian yang bertolak belakang dengankontras. Asimilasi berfungsi mendorong suatu ide ke arahatau mendekati jangkar sikap penerima pesan sehingga ia danpengirim pesan memiliki pandangan yang sama.

Efek pertentangan terjadi bila individu menilai suatupesan menjadilebih jauh atau bertentangan denganpandangannya sendiri dari pada yang seharusnya.

ranirainnii.blogspot.com

Page 3: PSIKOLOGI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL (Resume Buku: “Psikologi Komunikasi”; karya Morissan, M.A; tahun 2010; penerbit Bogor: Ghalia Indonesia)

ranirainnii.blogspot.com

Asimilasi terjadi bila orang menilai suatu pesan menjadilebih dekat dengan pandangannya sendiri daripada yangseharusnya.

Jika pesan secara relatif mendekati pandangan sendirimaka pesan itu akan diasimilasikan, namun sebaliknya suatupesan yang relatif jauh dari pendapat sendiri akandikontraskan. Dengan demikian, kontras mendorong suatu idemenjauhi jangkar sikap penerima pesan sehingga penerima danpengirim pesan memiliki pandangan yang berbeda.

Efek asimilasi dan kontras semakin diperkuat denganketerlibatan ego yang dimiliki orang bersangkutan.

Teori penilaian sosial menunjukan kepada kita gagasanmengenai hubungan yang erat antara keterlibatan ego denganpersepsi.

b. Bagaimana Sikap Berubah

Menentukan seberapa jauh atau dekat posisi pesan darijangkar sikap yang dimiliki seseorang menjadi tahap awalbagi terjadinya perubahan sikap. Mengubah jangkar sikapsebagai hasil tanggapan adalah tahap kedua. Kedua prosestersebut biasanya terjadi diluar level kesadaran seseorang.

Menurut teori penilaian sosial, sekali kita telahmemberikan penilaian terhadap suatu pesan yang baru masukke dalam wilayah penerimaan, maka kita akan menyesuaikansikap kita dengan pesan itu. Efek presuasif yangdihasilkannya akan bersifat positif namun tidakkeseluruhan. Semakin besar penerimaan, maka komunikan akansemakin berupaya untuk menyesuaikan sikapnya. Maka, pesanyang paling presuasif adalah pesan yang paling berbedadengan posisi pandangan penerima pesan, namun pesan ituharus masuk ke dalam wilayah penerimaannya.

c. Strategi Presuasi

ranirainnii.blogspot.com

Page 4: PSIKOLOGI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL (Resume Buku: “Psikologi Komunikasi”; karya Morissan, M.A; tahun 2010; penerbit Bogor: Ghalia Indonesia)

ranirainnii.blogspot.com

Untuk menghasilkan pengaruh presuasif, individu harusmenerima informasi atau pesan yang masuk dalam wilayahpenerimaannya.

Menurut Sherif, perubahan sikap tidak dilakukan secaraserta merta. Orang yang berpandangan luas dan berpikiranterbuka dengan wilayah penerimaan lebar, akan lebih mudahuntuk terjadinya perubahan sikap. Namun, orang denganketerlibatan ego tinggi dengan wilayah penerimaan sempit,perubahan sikap secara signifikan merupakan kejadianlangka. Untuk orang-orang semacam ini, tindakan presuasiharus dilakukan secara bertahap, sedikit demi sedikit namunterus-menerus.

menurut teori penilaian sosial, ada tiga faktor yangberperan dalam menentukan apakah suatu ide atau pernyataanakan masuk ke dalam wilayah penerimaan atau penolakan,yaitu sebagai berikut:

1. Kredibilitas Narasumber

Pernyataan narasumber dengan kredibilitas tinggi akanmampu memperluas atau memperpanjang wilayah penerimaanpihak penerima pesan.

2. Ambiguitas Pesan

Pesan yang ambigu dan tidak jelas namun diterimasebagai pesan yang bagus dan menarik sering kalimemberikan efek yang lebih positif dibandingkan denganpesan yang jelas dan lugas.

3. Pemikiran Dogmatis

Mereka yang berpikir dogmatis (secara kaku danmenggunakan prinsip kaca mata kuda) adalah kelompokorang yang paling sulit mengalami perubahan sikap.Mereka biasanya memiliki pemikiran dogmatis padasetiap isu. Mereka adalah orang-orang yang memilikiwilayah penolakan yang tinggi pada isu-isu yang

ranirainnii.blogspot.com

Page 5: PSIKOLOGI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL (Resume Buku: “Psikologi Komunikasi”; karya Morissan, M.A; tahun 2010; penerbit Bogor: Ghalia Indonesia)

ranirainnii.blogspot.com

berbeda dengan apa yang dipahaminya sebagai benarselama ini.

2. Manusia sebagai Makhluk Berpikir

Manusia cenderung berpikir siapa yang mengatakan, bukan apayang dikatakan. Teori yang memberikan perhatian terhadapmasalah ini dinamakan ‘teori kemungkinan elaborasi’ atau‘elaboration likehood theory (ELT) yang dikembangkan oleh RichardPetty dan John Cacioppo.

ELT pada dasarnya adalah teori mengenai persuasi karenamencoba memperkirakan kapan dan bagaimana individu dapat atautidak dapat atau tidak dapat dibujuk untuk mengubah pendirianatau pendapatnya melalui pesan atau argumen yang disampaikan.Teori ini menjelaskan cara yang dilakukan orang ketika iamengevaluasi informasi dengan cara yang rumit, menggunakanpemikiran kritis namun terkadang informasi dievaluasi dengancara yang sederhana dengan tidak atau kurang menggunakanpemikiran kritis.

Teori ini memprediksi apakan seseorang akan menggunakanpemikiran kritisnya terhadap suatu isu atau tidak.

Menurut teori ini, cara orang memproses suatu informasi didalam otaknya terdiri atas dua cara, sebagai berikut:

- membawa informasi itu melalui jalur sentral atau jalurpusat (central route) => elaborasi atau pemikiran kritis

- membawa informasi itu melalui jalur periferal atau jalurpinggiran (peripheral route) => pemikian yang kurang kritis

a. Berpikir Melalui Jalur Sentral

Jalur sentral berfungsi untuk melakukan elaborasiterhadap pesan atau informasi yang diterima. Kerika sebuahpesan atau informasi diterima melalui jalur sentral, makapesan atau informasi tersebut akan ditelaah dan dipikirkansecara aktif serta mempertimbangkannya dengan memperhatikaninformasi lain yang sudah dimiliki sebelumnya.

ranirainnii.blogspot.com

Page 6: PSIKOLOGI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL (Resume Buku: “Psikologi Komunikasi”; karya Morissan, M.A; tahun 2010; penerbit Bogor: Ghalia Indonesia)

ranirainnii.blogspot.com

Elaborasi didefinisikan sebagai “seberapa jauh seseorang(mampu) berpikir secara cermat terhadap argumentasi yangrelevan terhadap (suatu) isu dalam komunikasi persuasif.

Jalur sentral digunakan individu untuk mengolah ataumemproses informasi yang baru diterimanya secara rasional.Pada jalur ini, otak akan mencermati, meneliti dan mengujisecara hati-hati dan teliti setiap argumen, pendapat ataugagasan yang diterima dari sumber lain dan mempertimbangkanimplikasi yang mungkin akan timbul.

Jika individu menggunakan jalur sentral, maka individutersebut akan mempertimbangkan suatu argumen atau informasidengan hati-hati, dan jika pada akhirnya pandangannyaberubah sebagai akibat informasi atau argumen yangditerimanya, maka hal itu terjadi setelah melalui‘perjuangan’ panjang yang terjadi pada jalur sentral didalam otak. Perubahan pandangan yang terjadi akan bersifatlebih permanen dan biasanya akan diikuti dengan perubahantingkah laku.

b. Berpikir Melalui Jalur Periferal

Jalur periferal dalam otak manusia menawarkan cara mudahuntuk menerima atau menolak informasi yang diterima.Menurut Petty dan Cicioppo, penerimaan informasi secaramudah ini dilakukan tanpa melakukan pemikiran secara aktifterhadap berbagai atribut isu atau hal-hal yang perludipertimbangkan. Jika seseorang mengolah informasi yangditerima melalui jalur periferal, maka Ia akan menjadikurang kritis terhadap informasi yang diterima, selain ituperubahan yang terjadi akan bersifat sementara (temporal)

Penggunaan jalur periferal terhadap perubahan tingkahlaku sangat minimal. Dalam hal ini, penerima informasicenderung mengandalkan pada beberapa argumentasi yangbiasanya digunakan sebagai alasan untuk membuat keputusan

ranirainnii.blogspot.com

Page 7: PSIKOLOGI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL (Resume Buku: “Psikologi Komunikasi”; karya Morissan, M.A; tahun 2010; penerbit Bogor: Ghalia Indonesia)

ranirainnii.blogspot.com

secara cepat, alih-alih melakukan kerja kognitif secarasungguh-sungguh.

Cialdini mengemukakan enam alasan yang digunakanindividu sebagai cara mudah untuk berpikir, sebagaiberikut:

1. Konsistensi. Alasan ini menyatakan bahwa orang haruskonsisten terhadap suatu hal dan sikap tidak konsistendianggap sebagai hal yang negatif. Keinginan untukkonsisten membuat kita tidak ingin berpikir kritis.

2. Sosial. alasan ini menggunakan orang lain sebagaipembenar bagi kita untuk tidak mau bersusah-susahberpikir kritis. Contoh: “karena orang lain jugamelakukannya”

3. Kesukaan. Perasaan simpati dan suka yang kita milikiterhadap seseorang mendorong kita tidak mau bersusah-susah berpikir kritis terhadap orang itu. Perasaantidak suka terhadap seseorang memunculkan keinginanagar orang yang bersangkutan bersalah walaupunfaktanya belum tentu demikian.

4. Kekuasaan. Orang akan mudah membenarkan atau menerimapandangan orang lain yang memiliki kekuasaan ataukewenangan atas dirinya.

5. Kelangkaan. Alasan ini merupakan perasaan takutkehabisan atau tidak kebagian. Kita sering melihat,walaupun telah diumumkan bahwa persediaan cukup untuksemua orang, tetapi orang tetap saja berdesak-desakandan rebutan untuk mendapatkan sesuatu.

6. Tanggapan. Alasan ini untuk memberikan respon ataubalasan tanggapan terhadap suatu pernyataan secaracepat tanpa pertimbangan mendalam.

Pada proses di bagian periferal, orang tidak terlalumemperhatikan mana argumen yang kuat dan lemah.

Louis Prenner dan Barbara Fritzche (1991) menyimpulkanbahwa “perubahan yang terjadi sebagai akibat ‘petunjukperiferal’ seperti... menjadi pesohor yang disukai adalah

ranirainnii.blogspot.com

Page 8: PSIKOLOGI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL (Resume Buku: “Psikologi Komunikasi”; karya Morissan, M.A; tahun 2010; penerbit Bogor: Ghalia Indonesia)

ranirainnii.blogspot.com

bersifat kurang permanen dibandingkan dengan perubahan yangterjadi sebagai akibat isi pesan substantif dari (suatu)upaya persuasif.”

=> menurut teori ELT, manusia menggunakan atau tidakmenggunakan pemikiran kritis bergantung pada dua faktor umum,yaitu motivasi dan kemampuan. Berikut penjelasannya:

c. Motivasi Berpikir

Menurut Petty dan Cacioppo, walaupun kita tidak selalumampu untuk menggunakan nalar atau logika secara baik,namun manusia memiliki kecenderungan untuk selalu seriusdalam mencari kebenaran. Masalahnya, kita setiap hariselalu dijejali berbagai informasi yang menyerang kitasecara bertubi-tubi. Setiap informasi berupaya untukmenarik perhatian kita yang jika kita tampung semuanya makaotak kita akan mengalami kelebihan beban informasi.Karenanya, agar otak tidak overload kita memilih untukbersikap selektif.

Otak memiliki semacam jaring besar yang berfungsisebagai filter atau penyaring terhadap setiap informasiyang diterima. Jaring hanya akan menahan dan memprosesinformasi yang kita anggap penting dan meloloskan informasiyang kita anggap tidak penting.

Menurut Petty dan Cacioppo, selama manusia memilikikepentingan terhadap suatu argumen atau gagasan, makamereka akan lebih terpengaruh dengan isi pesan daripadaorang yang menyampaikan pesan. Namun, ketika topik pesandinilai sudah tidak lagi relevan dengan kepentingannya makapesan itu akan dibuang ke jalur periferal di mana faktorkredibilitas narasumber lebih memainkan peran dalam menilaipesan dibandingkan dengan isi pesan itu sendiri. Tanpaadanya faktor motivasi personal, maka kecil kemungkinanterjadinya elaborasi yang mendalam terhadap pesan.

Motivasi pada dasarnya memiliki tiga faktor, yaitu:

ranirainnii.blogspot.com

Page 9: PSIKOLOGI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL (Resume Buku: “Psikologi Komunikasi”; karya Morissan, M.A; tahun 2010; penerbit Bogor: Ghalia Indonesia)

ranirainnii.blogspot.com

1. Keterlibatan pribadi terhadap suatu topik. Semakinpenting isu yang menyangkut kepentingan seseorang,maka akan semakin sulit Ia menggunakan pemikirankritisnya.

2. Keberagaman argumen. Seseorang akan berpikir kritisjika terdapat banyak pandangan yang dikemukakanterhadap suatu isu. Jika seseorang mendengar sejumlahorang berbicara dan mengemukakan pandangan berbedamengenai suatu isu, maka tidak mudah menentukan secaracepat pandangan mana yang paling tepat sehingga Iaharus menggunakan pemikiran kritis.

3. Kecenderungan pribadi. Orang-orang tertentu cenderunguntuk mempertimbangkan segala hal dengan cermatsehingga mereka lebih sering menggunakan pemikirankritisnya dibandingkan orang lain. Orang-orangargumentatif, pada umumnya adalah orang-orang yanglebih sering menggunakan pemikiran kritis.

d. Kemampuan Berpikir

Bagaimanapun termotivasinya seseorang, ia tidak dapatmenggunakan pemikiran kritisnya kecuali ia memilikipemahaman atau pengetahuan terhadap isu yang tengahdihadapinya.

Motivasi dan kemampuan yang dimiliki seseorang berperanbesar dalam meningkatkan kemungkinan suatu pesan atauinformasi ditelaah secara cermat di dalam pikirannya.Namun, tidak mudah bagi seseorang untuk mengolah danmencermati informasi yang diterimanya secara jujur danobjektif. Hal ini disebabkan karena orang biasanya telahmemiliki struktur pengetahuannya sendiri mengenai suatu isuatau topik. Hal ini menyebabkan mereka cenderung kurangobjektif atau bias dalam memberikan penilaian terhadappandangan orang lain mengenai isu yang sama.

Petty dan Cacioppo menyebutkan pemikiran yang mengalamibias ini sebagai “pemikiran yang berasal dari atas menuju

ranirainnii.blogspot.com

Page 10: PSIKOLOGI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL (Resume Buku: “Psikologi Komunikasi”; karya Morissan, M.A; tahun 2010; penerbit Bogor: Ghalia Indonesia)

ranirainnii.blogspot.com

ke bawah yang mana kesimpulan dibuat terlebih dulu yangmewarnai data-data pendukung yang ada di bawahnya.”Sederhananya, bias merupakan upaya seseorang untuk membuatkesimpulan terlebih dulu sebelum ia mengolah data atauinformasi yang diterimanya. Kebalikannya adalah objektifyang berarti “pemikiran dari bawah ke atas, yang mana hanyafakta sajalah yang berbicara mewakili dirinya.”

Pemikiran yang mengandung bias pada dasarnya hanyamemperkuat gagasan yang sudah tertanam sebelumnya. Dengandemikian, berpikir kritis tidak selamanya memberikanpencerahan kepada seseorang, tergantung pada apakah iaberpikir dan melakukan elaborasi secara objektif (objectiveelaboration) ataukah ia berpikir bias (biased elaboration).

Selain itu, kualitas argumen yang kita kemukakan jugaberperan penting dalam mengubah pandangan orang lain.Kekuatan argumentasi suatu pesan akan mendapatkan perhatianpada saat pesan itu diproses pada jalur sentral di otakkarena argumentasi itu diolah secara kritis. Otakmengidentifikasi mana argumen yang bagus atau kuat dan manaargumen yang jelek atau lemah dan orang cenderung lebihterpengaruh pada argumen yang bagus.

e. Kekuatan Argumen

Argumen kuat berarti argumen yang menghasilkan pemikiranyang menyenangkan ketika didengar dan ditelaah. Elaborasiterhadap argumen kuat biasanya akan menghasilkan perubahanpandangan pada diri orang bersangkutan. Argumen yangdisertai fakta-fakta yang kuat dan relevan merupakan bentukargumen luat dan meyakinkan. Walaupun argumen tersebutdinilai tidak menyenangkan dan bertentangan denganpandangan yang sudah dimiliki sebelumnya, namun argumenkuat dapat menghasilkan perubahan pandangan.

=> pelajaran yang dapat kita petik dari teori ini adalah“kita harus selalu melatih diri untuk sering menggunakanranirainnii.blogspot.com

Page 11: PSIKOLOGI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL (Resume Buku: “Psikologi Komunikasi”; karya Morissan, M.A; tahun 2010; penerbit Bogor: Ghalia Indonesia)

ranirainnii.blogspot.com

pemikiran kritis dalam memberikan penilaian pada setiapinformasi dan pesan yang diterima tidak peduli siapapun yangmengatakannya.

3. Proses Berpikir dan Merancang Strategi Pesan

Psikologi komunikasi memberikan perhatian pada bagaimanaindividu sebagai komunikator mengelola berbagai informasidalam pikirannya yang menghasilkan pesan untuk disampaikanpada orang lain.

Teori kumpulan tindakan (action assembly theory) yangdikembangkan oleh John Greene membahas bagaimana kitamengelola pengetahuan di dalam pikiran dan menggunakannyauntuk membuat pesan. Menurut teori ini, manusia membentukpesannya dengan menggunakan apa yang disebut dengan‘pengetahuan isi’ (content knowledge) dan ‘pengetahuanprosedural’ (procedural knowledge). Menurutnya:

- orang mengetahui ‘mengenai sesuatu’ adalah pengetahuanisi, dan

- orang mengetahui ‘bagaimana melakukan sesuatu’ adalahpengetahuan prosedural.

Dalam teori kumpulan tindakan, pengetahuan proseduralberapa di tengah-tengah (pusat).

a. Pengetahuan Prosedural

Pengetahuan prosedural terdiri atas elemen ingatan (nodeatau simpul yang saling terhubung satu sama lainnya) yangberhubungan dengan perilaku, konsekuensi, dan situasi.Seperti: menyapa, tersenyum, dan menerima tanggapan.

Pada waktunya, kelompok elemen ingatan yang palingsering digunakan akan menjadi semakin kuat dan membentukikatan sedemikian rupa sehingga elemen ingatan tertentucenderung mengelompok menjadi apa yang disebut dengan

ranirainnii.blogspot.com

Page 12: PSIKOLOGI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL (Resume Buku: “Psikologi Komunikasi”; karya Morissan, M.A; tahun 2010; penerbit Bogor: Ghalia Indonesia)

ranirainnii.blogspot.com

‘modul’ yang oleh Greene disebut ‘catatan prosedural’(procedural records).

Catatan prosedural adalah seperangkat hubungan antaraelemen ingatan dalam suatu jaringan tindakan. Sebagian darihubungan antara elemen ingatan ini merupakan hubunganotomatis jika seseorang melakukan suatu perbuatan berulang-ulang sebagaimana orang mengangkat kaki dari gas danmenginjak kopling dengan kaki lainnya ketika mengendaraimobil.

Ketika seseorang melakukan suatu tindakan maka ia harusmengumpulkan prosedur yang sesuai. Dari seluruh tindakanyang ada dalam ingatan, maka ia harus memilih tindakan yangsesuai dengan situasi yang tengah dihadapi agar memperolehhasil atau konsekuensi yang diinginkan dengan cara memilihsuatu urutan tindakan. Sederhananya, ketika seseorangbertindak, maka ia harus mengumpulkan prosedur yangberhubungan dari berbagai catatan prosedural yang sesuai.

Ada kalanya prosedur yang terkumpul menjadi salingterikat dengan sangat kuat karena sangat sering digunakansehingga orang menjadi bergantung kepada prosedurbersangkutan sebagai suatu tindakan yang sudah terprogramyang disebut dengan ‘kumpulan bersatu’ (unitized assemblies).Seseorang tidak perlu banyak berpikir tentang apa yangharus dilakukan karena seluruh urutan tindakan sudahtersedia dalam ingatannya.

Seseorang akan mengumpulkan segala prosedur yangdiperlukan untuk mencapai suatu tujuan, dan hasilnya adalahsuatu representasi mental dari seperangkat tindakan yangtelah dikoordinasikan yang dinamakan ‘representasikeluaran’ (output representation) yaitu ‘rencana’ yang tersimpandi pikirannya mengenai apa yang akan Ia lakukan dalamsituasi yang tengah dihadapinya.

Menurut Greene, setiap elemen ingatan yang diaktifkanpada awalnya menjadi bagian dari berbagai catatan

ranirainnii.blogspot.com

Page 13: PSIKOLOGI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL (Resume Buku: “Psikologi Komunikasi”; karya Morissan, M.A; tahun 2010; penerbit Bogor: Ghalia Indonesia)

ranirainnii.blogspot.com

prosedural, namun pikiran seseorang mengambil keluarberbagai elemen yang diaktifkan itu untuk kemudiandigabungkan menjadi ‘kolasi’. Dari kolasi tersebut makapikirannya secara cepat dan serentak akan menyusun kembaliserangkaian tindakan yang akan ia lakukan. Proses inilahyang disebut dengan output representation yaitu segala ingatanyang seseorang butuhkan agar ia dapat bertindak dengancepat dan teratur, mulai dari yang paling muudah (low level),seperti mengucapkan kata-kata, hingga yang paling sulit(high level). Seluruh tindakannya berhubungan dengan ketatsaat ini. Berbagai hubungan lain yang menjadi bagian daricatatan prosedural yang kurang relevan dengan situasitersebut akan menyusut dalam suatu proses yang disebutdengan ‘pembusukan’ (decay).

Proses kumpulan tindakan tidak hanya membutuhkanpengetahuan dan motivasi tetapi juag kemampuan untukmenemukan dan mengatur tindakan yang diperlukan secaracepat dan efisien.

Kumpulan tindakan membutuhkan waktu dan upaya untukmelaksanakannya. Berpikir adalah kerja. Semakin komplekstugas kumpulan tindakan, semakin banyak waktu dan tenagayang diperlukan.

b. Tujuan Komunikasi

Teori kumpulan tindakan di atas dapat juga disebutdengan teori mikrokognitif karena membahas prosesoperasional kognitif secara khusus. Sebaliknya, dua teoriberikutnya merupakan teori makrokognitif karena melihatbagaimana manusia menyusun pesan pada level tindakan yangsulit.

Barbara O’Keefe mengajukan dua pendekatan mengenai teoriproduksi pesan ini yang disebutnya dengan model ‘pilihanstrategi’ (strategy choice) dan ‘desain pesan’ (message design).

ranirainnii.blogspot.com

Page 14: PSIKOLOGI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL (Resume Buku: “Psikologi Komunikasi”; karya Morissan, M.A; tahun 2010; penerbit Bogor: Ghalia Indonesia)

ranirainnii.blogspot.com

- Model pilihan strategi melihat bagaimana komunikatormemilih di antara berbagai strategi pesan untuk mencapaisuatu tujuan,

- Model desain pesan memberikan perhatiannya pada bagaimanakomunikator membangun pesan untuk mencapai tujuan.

1. Mendapatkan Kepatuhan (gaining compliance)

Mendapatkan kepatuhan adalah upaya yang dilakukanseseorang agar orang lain melakukan apa yangdiinginkannya atau menghentikan pekerjaan yang tidakdisukainya. Hasil penelitian Gerald Marwell dan DavidSchmitt berhasil mengidentifikasikan 16 strategi yangumum digunakan orang untuk mendapatkan kepatuhan dariorang lain, sebagai berikut:

1) Janji2) Ancaman3) Menunjukan keahlian atas hasil positif (menunjukan

hal-hal baik akan terjadi pada mereka yang patuh)4) Menunjukan keahlian atas hasil negatif (menunjukan

hal-hal baik akan terjadi pada mereka yang tidakpatuh)

5) Menyukai (menunjukan keramahan)6) Memberi duluan (memberi penghargaan sebelum meminta

kepatuhan)7) Mengenakan stimulasi aversif (mengenakan hukuman

hingga diperoleh kepatuhan)8) Meminta ‘utang’ (hutang budi)9) Membuat daya tarik moral (menggambarkan kepatuhan

sebagai hal yang baik dilakukan secara moral)10) Menyatakan perasaan positif (mengatakan pada

orang lain betapa senangnya dia jika terdapatkepatuhan)

11) Menyatakan perasaan negatif (mengatakan padaorang lain betapa tidak senangnya dia jika tidakada kepatuhan)

ranirainnii.blogspot.com

Page 15: PSIKOLOGI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL (Resume Buku: “Psikologi Komunikasi”; karya Morissan, M.A; tahun 2010; penerbit Bogor: Ghalia Indonesia)

ranirainnii.blogspot.com

12) Perubahan peran secara positif (menghubungkankepatuhan dengan orang-orang yang memiliki kualitasbaik)

13) Perubahan peran secara negatif (menghubungkanketidakpatuhan dengan orang-orang yang memilikikualitas buruk)

14) Patuh karena peduli (mencari kepatuhan oranglain semata-mata sebagai bentuk bantuan ataupertolongan orang itu)

15) Menunjukan penghormatan positif (mengatakanpada seseorang bahwa ia akan disukai orang lainjika ia patuh)

16) Menunjukan penghormatan negatif (mengatakanpada seseorang bahwa ia akan kurang disukai oranglain jika ia tidak patuh)

Marwell dan Schmitt mengatakan bahwa kepatuhan adalahsuatu pertukaran dengan sesuatu hal lain yang diberikanoleh pencari kepatuhan. Model ini berorientasi padakekuasaan. Seseorang akan mendapatkan kepatuhan jika iamemiliki sumber daya yang cukup untuk memberikan atautidak memberikan sesuatu yang mereka inginkan.

Setelah menerapkan ke-16 daftar panjang di atas kedalam berbagai situasi yang memungkinkan orang untukpatuh agar mendapatkan imbalan tertentu, terdapat limastrategi umum atau lima kelompok taktik yang mencakup:

1) Pemberian penghargaan (termasuk janji)2) Hukuman (termasuk ancaman)3) Keahlian (menunjukkan pengetahuan terhadap

penghargaan)4) Komitmen impersonal (misalnya daya tarik moral)5) Komitmen personal (misalnya utang)

Karya Marwell dan Schmitt memiliki keterbatasan dalammenjelaskan faktor pesan untuk mendapatkan kepatuhan.

ranirainnii.blogspot.com

Page 16: PSIKOLOGI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL (Resume Buku: “Psikologi Komunikasi”; karya Morissan, M.A; tahun 2010; penerbit Bogor: Ghalia Indonesia)

ranirainnii.blogspot.com

Menurut Lawrence Wheels dkk, cara terbaik untukmengklasifikasikan pesan untuk mendapatkan kepatuhanadalah berdasarkan jenis kekuasaan yang digunakankomunikator ketika mencoba mendapatkan kepatuhan dariorang lain. Wheeles mengemukakan tiga tipe umumkekuasaan, sebagai berikut:

1) Kekuasaan dalam hal kemampuan untuk memanipulasikonsekuensi dari suatu arah tindakan tertentu (ability‘to manipulate the consequences of’ a certain course of action).Sering digunakan oleh orang tua => mainan baru jikanilai bagus.

2) Kekuasaan atau kemampuan untuk menentukan posisihubungan (relational position) seseorang degan oranglain. Orang yang memiliki kekuasaan yang dapatmengidentifikasi elemen-elemen tertentu dari suatuhubungan yang dapat membawa kepatuhan. => janganmacam-macam kalau tidak mau diputusin

3) Kekuasaan atau kemampuan untuk menentukan nilai,kewajiban atau keduanya (to define values, obligation, orboth). Seseorang memiliki kredibilitas untukmengatakan kepada orang lain berbagai normatindakan yang diterima atau diperlukan. Contoh:membalas pertolongan orang yang menolong kita.

Untuk mendapatkan kepatuhan, seseorang harus menilaiseberapa besar kekuasaan yang ada padanya dan kemudianmemilih taktik dengan menggunakan kekuasaan itu.

2. Menyelamatkan Muka

Teori konstruktivisme telah menunjukkan kepada kitabahwa orang sering kali mencoba untuk mencapai lebih darisuatu tujuan dalam satu kali tindakan, dan kesopananyaitu tindakan untuk menyelamatkan atau melindungi mukaorang lain, kerap menjadi salah satu tujuan yang ingindicapai. Teori ini dikemukakan oleh Penelope Brown danStephen Levinson, mereka menyatakan bahwa dalam kehidupan

ranirainnii.blogspot.com

Page 17: PSIKOLOGI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL (Resume Buku: “Psikologi Komunikasi”; karya Morissan, M.A; tahun 2010; penerbit Bogor: Ghalia Indonesia)

ranirainnii.blogspot.com

sehari-hari kita merancang pesan yang dapat menyelamatkanmuka sekaligus mencapai tujuan lainnya.

Kesopanan seringkali menjadi tujuan karena kesopananmerupakan nilai universal secara kultural. Semua orangmemiliki kebutuhan untuk dihargai. Kebutuhan ini disebutsebagai faces needs atau kebutuhan muka. Berikut adalahkonsep mengenai kebutuhan muka:

1) Muka positif (positive face) yaitu keinginan untukdihargai dan disetujui, disukai dan dihormati.‘kesopanan positif’ atau positive politeness (contoh:memberikan pujian dan menunjukan penghormatan)dirancang untuk memenuhi hasrat seseorang untukdapat memiliki muka positif.

2) Muka negatif (negative face) adalah keinginan untukbebas dari permintaan bantuan orang lain atauintervensi orang lain, dan negative politeness dirancanguntuk melindungi orang lain ketika kebutuhan wajahnegatif terancam. Contoh muka negatif: “selamatmalam, mohon maaf kedatangan saya mengganggu waktuistirahat Bapak.”

Kesopanan menjadi lebih penting ketika kita harusmengancam wajah orang lain. Hal ini sering kali terjadidalam hubungan kita dengan orang lain. Kita melakukantindakan yang disebut ‘tindakan mengancam muka’ atau face-theatening acts (FTA) ketika kita gagal atau tidak berhasilmemenuhi kebutuhan wajah positif atau negatif karenaperbuatan yang kita lakukan. FTA pada dasarnya adalahnormal dan bukanlah masalah, namun harus ditanganisedemikian rupa untuk mengurangi potensi masalah yangmuncul.

Bentuk-bentuk kesopanan yang kita gunakan bergantungpada sejumlah hal. Terdapat lima pendekatan yang dapatkita gunakan ketika suatu FTA akan dilakukan. Dalam halini, kita dapat (dilakukan berurutan):

ranirainnii.blogspot.com

Page 18: PSIKOLOGI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL (Resume Buku: “Psikologi Komunikasi”; karya Morissan, M.A; tahun 2010; penerbit Bogor: Ghalia Indonesia)

ranirainnii.blogspot.com

menyampaikan FTA secara apa adanya dan langsung tanpaperlu basa basi, (misalnya “saya ingin bapakmempertimbangkan kembali nilai saya”. Tapi tidakdipilih karena tidak sopan)

menyampaikan FTA disertai dengan kesopanan positif,(gabungan permintaan dengan kesopanan positif/pujian.Misalnya, “saya akan sangat menghargai, jika bapakdapat melihat nilai saya lagi. Teman-teman mahasiswamengatakan bapak orangnya sangat baik soal nilai ini”)

menyampaikan FTA disertai dengan kesopanan negatif,(mengakui dan meminta maaf sehubungan denganpermohonan. “mohon maaf. Saya tahu bapak sibuk, tapibersediakah menyediakan waktu untuk saya? Jika bapaktidak terlalu sibuk, saya akan sangat menghargai jikabapak bisa melihat kembali nilai saya.”)

menyampaikan FTA secara tidak langsung atau off-the-record, (merupakan tindakan yang menarik sekaliguskompleks. FTA ini tidak jelas dan bahkan membingungkanyang memungkinkan seseorang untuk menolak ataumembantah bahwa ia pernah membuat pernyataan atauperkataan sebagai FTA. Misalnya ingin meminjam mobilteman, mengatakan “saya bingung, bagaimana caranyasaya bisa ke stasiun menjemput saudara dari kampung?”pada teman, berharap teman mengatakan “pakai mobilsaya saja.” Namun, saat teman berkata “wah saya tidakbisa meminjamkan mobil”, maka orang tersebut akanmengatakan “oh, saya tidak bermaksud meminjammobilmu.”), dan

tidak menyampaikan FTA sama sekali.

Menurut Brown dan Levinson yang mana dari strategitersebut yang kita pilih bergantung pada suatu rumussederhana, sebagai berikut:

Wx = D (S,H) + P (H,S) + Rx

Rumus ini menyatakan bahwa upaya yang harus dilakukanseseorang untuk menjadi sopan bergantung pada jarak

ranirainnii.blogspot.com

Page 19: PSIKOLOGI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL (Resume Buku: “Psikologi Komunikasi”; karya Morissan, M.A; tahun 2010; penerbit Bogor: Ghalia Indonesia)

ranirainnii.blogspot.com

sosial atau social distance (D) antara pembicara atau speaker(S) dan lawan bicaranya, yaitu orang yang mendengarkanatau hearer (H), ditambah dengan kekuasaan atau power (P)yang dimiliki H atas S, ditambah dengan resiko menyakitiorang lain.

4. Berpikir Rumit dan Sederhana

Walaupun dalam bahasa pergaulan cara berpikir rumitmerupakan hal yang kurang disukai karena menghasilkankomunikasi yang sulit dimengerti, tetapi dalam psikologikomunikasi hal itu merupakan kebalikan. Mereka yang berpikirrumit atau kompleks justru menunjukkan kemampuan berkomunikasiyang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang berpikirsecara sederhana. Dalam psikologi komunikasi, masalah inidibahas dengan teori konstruktivisme (Constructivism Theory) yangdikembangkan oleh Jesse Delia.

Teori ini menyatakan bahwa individu melakukan interpretasidan bertindak menurut berbagai kategori konseptual yang adadalam pikirannya. Realitas tidak menunjukkan dirinya dalambentuknya yang kasar, tetapi harus disaring terlebih dahulumelalui cara kita melihat sesuatu.

Asumsi dasar teori ini adalah “manusia memahami duniamelalui sistem konstruk personal.” Secara bahasa, ‘konstruk’berasal dari bahasa inggris ‘construck’ berarti suatu gagasanyang dibentuk dengan cara menggabungkan berbagai informasi danpengetahuan. Konstruk memiliki kemiripan dengan kata ‘konsep’.Em Griffin menyatakan “konstruk adalah pola atau stensil yangkita sesuaikan dengan realitas untuk mendapatkan aturan bagipersepsi kita.

a. Konstruk Personal

Teori konstruktivisme dibangun berdasarkan teori‘konstruk pribadi’ atau ‘konstruk personal’ oleh GeorgeKelly yang muncul terlebih dahulu. Teori ini menyatakan

ranirainnii.blogspot.com

Page 20: PSIKOLOGI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL (Resume Buku: “Psikologi Komunikasi”; karya Morissan, M.A; tahun 2010; penerbit Bogor: Ghalia Indonesia)

ranirainnii.blogspot.com

bahwa orang memahami pengalamannya dengan caramengelompokkan berbagai hal atau peristiwa menurutkesamaannya dan membedakan berbagai hal dan peristiwamelalui perbedaannya. Perbedaan yang terlihat tidakbersifat natural, tetapi perbedaan itu ditentukan olehberbagai perangkat yang saling bertentangan (sets of opposite)yang ada dalam sistem kognitif seseorang. Perangkat yangsaling bertentangan seperti tinggi-pendek, panas-dingin,hitam-putih, cepat-lambat dan seterusnya yang digunakanuntuk memahami peristiwa dan benda dinamakan dengankonstruk personal. Sistem kognitif individu terdiri atassejumlah perbedaan semacam ini dan dengan caramengelompokkan pengalaman ke dalam sejumlah kategori makaindividu memberikan makna terhadap pengalaman.

Konstruk personal diatur atau diorganisir ke dalam skemainterpretatif yang akan mengidentifikasi suatu objek danmenempatkan objek ke dalam suatu kategori.

b. Kompleksitas Kognitif

Konstruk personal memiliki latar belakang sosial, dengandemikian konstruk personal dipelajari melalui interaksidengan orang lain. Karenanya, kebudayaan memiliki peransignifikan dalam menentukan makna suatu peristiwa.

Individu dengan skema interpretatif yang berkembang baikakan melihat lebih banyak perbedaan ketika melihat duniasekitarnya dibandingkan dengan orang yang tidak memilikiskema interpretatif yang baik.

Konstruk pribadi antar individu menjadi lebih pentingkarena dapat memandu bagaimana kita memahami orang lain.

Kemampuan pengambilan perspektif (perspective taking) inimengarahkan seseorang untuk memiliki argumen yang lebihcanggih dan menimbulkan daya tarik pada dirinya. Dengankata lain, sebagian orang memiliki kemampuan menyesuaikankemampuan menyesuaikan tingkat komunikasinya terhadaptingkat komunikasi lawan bicaranya, yang dikenal dengan

ranirainnii.blogspot.com

Page 21: PSIKOLOGI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL (Resume Buku: “Psikologi Komunikasi”; karya Morissan, M.A; tahun 2010; penerbit Bogor: Ghalia Indonesia)

ranirainnii.blogspot.com

istilah person-centered communication (komunikasi terpusat padaorang).

c. Komunikasi Canggih

Mereka yang memiliki kompleksitas kognitif yang lebihtinggi, menunjukkan kemampuan ntuk menyampaikan pesansecara lebih unggul dan canggih atau mampu melakukankomunikasi secara lebih canggih, memberikan peluang besarbagi tercapainya tujuan komunikasi. Terdapat dua ciri darikomunikasi canggih, yaitu:

1) Pesan Terpusat pada Diri (person-centered message)

PCM didefinisikan sebagai “pesan yang menggambarkansuatu kesadaran dan penyesuaian terhadap berbagai aspeksubjektif, emosi, dan aspek hubungan dalam kontekskomunikasi. Istilah-istilah lain yang digunakan untukPCM ini adalah sensitivitas retorik, mengambil peranorang lain, identifikasi, monitoring diri, kesadaranterhadap audien, adaptasi pada diri pendengar.

Komunikasi yang berbasis PCM berarti pembicara mampumengantisipasi bagaimana berbagai individu memberikantanggapan terhadap suatu pesan dan mampu melakukanpenyesuaian terhadap cara ia berkomunikasi.

Kemampuan seseorang menyesuaikan komunikasi merupakansuatu bentuk keterampilan untuk melakukan adaptasi ataukemampuan untuk menerapkan strategi adaptasi.Keterampilan ini berkembang sesuai dengan pertambahanusia.

2) Pesan yang Disampaikan Memiliki Banyak Tujuan (pursuingmultiple goals)

Pesan canggih yang sebenarnya tidak hanya menunjukkanupaya pembicara untuk melakukan penyesuaian atau

ranirainnii.blogspot.com

Page 22: PSIKOLOGI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL (Resume Buku: “Psikologi Komunikasi”; karya Morissan, M.A; tahun 2010; penerbit Bogor: Ghalia Indonesia)

ranirainnii.blogspot.com

adaptasi terhadap lawan bicara, tetapi juga adanyasejumlah tujuan yang ingin dicapai pada saat bersamaan.

d. Merancang Pesan

Menurut O’Keefee, setiap orang memiliki salah satu daritiga cara komunikasi yang disebut dengan ‘logika rancanganpesan’ (message design logic) yang menjelaskan bagaimanaindividu merancang atau mendesain pesan yang akandisampaikannya kepada orang lain. Ketiga cara itu adalah:

1) Logika Ekspresif

Mereka yang masuk dalam kategori ini adalah orang-orang yang berpandangan bahwa “bahasa adalah mediumuntuk menyatakan pikiran dan perasaan. Menurut mereka,berkomunikasi dengan mengemukakan pikiran dan perasaanmembuat orang lain mengetahui apa yang mereka pikirkandan rasakan.

Tujuan mereka melakukan komunikasi adalah keterbukaandan kejujuran. Mereka tidak mudah percaya pada orang-orang yang sering kali ‘bermain-main’ dengan kata-katanya karena tuntutan pekerjaan. Mereka percaya bahwakata-kata memiliki maknanya sendiri sehingga tidakdibutuhkan interpretasi untuk itu.

2) Logika Konvensional

Mereka yang masuk dalam kategori ini adalah orang-orang yang memiliki pandangan bahwa “komunikasi adalahsuatu permainan yang dilakukan dengan bekerja sama,menurut prosedur dan aturan sosial konvensional.

Mereka memandang komunikasi yang efektif sebagaikepatutan. Orang terlebih dahulu mempelajari aturan maindalam berkomunikasi, dan melakukan komunikasi secarasepatutnya melalui kerja sama (mencakup pemahaman

ranirainnii.blogspot.com

Page 23: PSIKOLOGI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL (Resume Buku: “Psikologi Komunikasi”; karya Morissan, M.A; tahun 2010; penerbit Bogor: Ghalia Indonesia)

ranirainnii.blogspot.com

bersama mengenai batasan-batasan, cara menyampaikanpujian, permintaan maaf ataupun ucapan/narasi)

O’Keefe mengatakan bahwa mereka berkomunikasi denganmembentuk pesan yang berfungsi untuk mencapai tujuanutama pembicara. Mereka akan mengungkapkan kata-katayang sudah sepatutnya diungkapkan berdasarkan situasiyang tengah dihadapi.

3) Logika Retorik

Mereka yang masuk ke dalam kategori ini berpandanganbahwa komunikasi adalah proses pembentukan ataunegosiasi situasi sosial dan diri sosial. sejimlahindividu yang terlibat dalam percakapan secara bersama-sama akan menciptakan realitas sosial bagi mereka.Menurut gagasan ini, tidak ada yang tetap di dunia ini,karena segala sesuatunya selalu berubah.

Dalam upaya mencapai tujuan pembicaraan, mereka mampumengungkapkan perasaannya (logika ekspresif) jugamemiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadapkebiasaan-kebiasaan dalam percakapan (logikakonvensional). Selain itu, mereka memiliki kemampuantambahan dalam hal merancang pesan yang orsinil, danmereka juga mampumengidentifikasikan kembali situasiyang tengah dihadapi sedemikian rupa sehingga mampumeredakan konflik.

Mereka akan bertindak proaktif dalam mencariharmonisasi dan konsesus serta mampu meminimalisirpenggunaan kekuatan atau kekuasaan secara kasar. Dalammemberikan jawabannya mereka memiliki sejumlah tujuanspesifik.

Yang menyebabkan orang memiliki kompleksitas kognitifsehingga mampu merancang pesan secara lebih canggih adalahlogika pesan yang dimiliki orang tersebut. 80 persen pesanretorik ditulis oleh wanita.

ranirainnii.blogspot.com

Page 24: PSIKOLOGI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL (Resume Buku: “Psikologi Komunikasi”; karya Morissan, M.A; tahun 2010; penerbit Bogor: Ghalia Indonesia)

ranirainnii.blogspot.com

e. Cara Berkomunikasi

Em Griffin mengemukakan tiga cara berkomunikasiberdasarkan tingkat kecanggihannya, sebagai berikut:

1) Cara komunikasi yang paling kasar (mengabaikanpikiran dan perasaan orang yang sedih)

2) Cara komunikasi tingkat menengah (memberikanperhatian pada kesedihan orang lain)

3) Komunikasi canggih (menghasilkan pesan yangmembenarkan atau membela perasaan orang lain dansering kali menambahkan perspektif tambahan terhadapsituasi yang dihadapi)

Dalam hal ini, salah satu ciri komunikasi canggih adalahpengampaian pesan yang bersifat menenangkan. Pesandisampaikan untuk menenangkan perasaan tertekan yangdihadapi orang lain.

Burleson mengemukakan bahwa “dibandingkan dengan orang-orang yang kurang menggunakan strategi penenangan canggih,penggunaan strategi canggih lebih disukai dan dinilaisecara lebih positif oleh penerima pesan dan orang-orangdisekitarnya. Lebih jauh, pengguna strategi penenangancanggih melaporkan perasaan yang lebih baik pada dirimereka dan orang-orang yang ingin mereka bantu.”

Orang-orang yang memiliki kompleksitas kognitif tinggimemiliki keunggulan sebagai anggota organisasi.

Kompleksitas kognitif tinggi merupakan sifat yang dapatdipindahkan secara budaya.

5. Rencana Tindakan dan Logika Pesan

Ada dua teori dalam psikologi komunikasi yang membahas caraindividu merancang pesan, yaitu teori rencana dan teori logikapesan

ranirainnii.blogspot.com

Page 25: PSIKOLOGI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL (Resume Buku: “Psikologi Komunikasi”; karya Morissan, M.A; tahun 2010; penerbit Bogor: Ghalia Indonesia)

ranirainnii.blogspot.com

a. Merencanakan Tindakan

Teori rencana menjelaskan proses yang dilalui seseorangdalam merencanakan perilaku komunikasi mereka.

Charles Berger (pencetus theory of planning/teori rencana)menyatakan bahwa rencana adalah representasi kognitifsecara hierarkis dari urutan tindakan yang diarahkan padatujuan.

Rencana adalah gambaran mental dari sejumlah langkahyang akan ditempuh seseorang untuk mencapai suatu tujuan.Langkah-langkah yang dilalui itu bersifat hierarkis atauberjenjang karena tindakan tertentu dibutuhkan lebih duluagar tindakan lainnya dapat dilakukan. Dengan demikian,perencanaan adalah proses memikirkan berbagai rencanatindakan.

Karena kita menginginkan rencana yang efisien,seringkali kita mengandalkan berbagai rencana lama yangsudah jadi (canned plan) atau rencana yang sudah kita milikisebelumnya yang tersimpan dalam ingatan jangka panjang(long-term memory) kita, dan kita mengandalkan ingatan inikapan saja kita membutuhkannya.

Namun, sering kali rencana lama tidak berfungsi denganbaik atau bahkan gagal, atau kita memiliki tujuan baru yangrumit dan membutuhkan pemikiran yang segar yang sebelumnyabelum pernah dilakukan dan tidak tahu percis bagaimana carauntuk melakukannya. Di sini, kita harus membuat suaturencana baru di dalam ‘memori kerja’ (working memory) kita.

Memori kerja adalah tempat seseorang menggunakan bagian-bagian dari rencana lama, pengetahuan dan pemikiran kreatifhingga menghasilkan suatu cara untuk mengatasi masalahnya.

Semakin banyak pengetahuan yang dimiliki seseorang,rencana yang dibuatnya akan semakin kompleks. Namun,terdapat batasan mengenai seberapa kompleks rencana yangdapat ia buat, khususnya dalam komunikasi interpersonal

ranirainnii.blogspot.com

Page 26: PSIKOLOGI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL (Resume Buku: “Psikologi Komunikasi”; karya Morissan, M.A; tahun 2010; penerbit Bogor: Ghalia Indonesia)

ranirainnii.blogspot.com

karena adanya faktor metatujuan untuk efisiensi sertakepatutan sosial. misalnya, orang tidak akan bertindaksesuai keinginannya karena pengorbanan yang dibutuhkanterlalu besar dan juga karena tindakan tertentu dipandangtidak memiliki kepatutan sosial.

Jika upaya seseorang untuk mencapai tujuan yang pentinguntuknya mendapat hambatan, kemungkinan ia akan ngotot danbertahan dengan tujuan tersebut, namun ia tidak akanmengulangi strategi lama. Kemungkinan ia akanmempertimbangkan dua hal, yaitu:

- mencoba tindakan khusus yang berbeda (disebut‘perubahan hierarti rencana tingkat rendah/low-level planhierarchy alterations)

- melakukan tindakan yang lebih umum (abstract alterations).

Kebanyakan orang cenderung mencoba yang pertama. Namun,terkadang seseorang menghadapi situasi yang menuntutdirinya untuk melakukan perubahan strategi tingkat tinggi.

Penyesuaian tingkat rendah atau tinggi sebagian besartergantung pada seberapa kuat motivasi yang dimiliki untukmencapai tujuan.

Rencana dan keberhasilan mencapai tujuan sangatberpengaruh pada emosi kita.

Kepatutan atau kepantasan sosial adalah metatujuan yangpenting.

Perasaaan nyaman yang kita rasakan pada saatmelaksanakan rencana dinamakan ‘fluiditas tindakan’ (actionfluidity), dan orang terkadang memiliki fluiditas yang tinggidan terkadang rendah. Semakin kompleks suatu rencana dansemakin besar emosi yang terlibat maka semakin rendahfluiditas tindakan kita.

b. Logika Pesan

ranirainnii.blogspot.com

Page 27: PSIKOLOGI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL (Resume Buku: “Psikologi Komunikasi”; karya Morissan, M.A; tahun 2010; penerbit Bogor: Ghalia Indonesia)

ranirainnii.blogspot.com

Barbara O’Keefe menggunakan istilah ‘logika dalammerancang pesan’ (message design logic) untuk menjelaskanbagaimana proses berpikir yang terjadi sehingga munculnyapesan.

Ada tiga logika yang dikemukakannya, yaitu:

1) Logika ekspresif2) Logika konvensional3) Logika retorika

Pada situasi tertentu, pesan akan cenderung sama, tetapipada situasi lain, pesan akan menjadi berbeda. Inidisebabkan karena adanya ‘keragaman pesan’ (message diversity).Pada situasi tertentu akan terdapat sedikit keragaman danpada situasi lain terdapat keragaman yang besar.

Apapun logika yang digunakan dalam merancang pesan akanmenghasilkan bentuk pesan yang kyrang lebih sama jikatujuan komunikasi bersifat sederhana dan tidak ada orangyang akan kehilangan muka. Sebaliknya, jika banyak tujuanyang ingin dicapai, kompleks, dan memiliki potensiseseorang kehilangan muka, maka apapun logika yangdigunakan akan menghasilkan berbagai bentuk pesan yangberbeda.

c. Interpretasi Pesan

Charles Osgood membangun teori-teori mengenai arti ataumakna (theory of meaning). Dewasa ini, dianggap sebagai teoriklasik.

Teori ini menjelaskan apa isi konotasi itu dan darimanaasalnya. Teori ini membantu melihat bagaimana pesandipahami.

Pertama, Osgood mengemukakan teori pembelajaran (learningtheory) yang dimulai dengan asumsi bahwa individu memberikanrespons terhadap rangsangan (stimuli) yang berasal dari

ranirainnii.blogspot.com

Page 28: PSIKOLOGI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL (Resume Buku: “Psikologi Komunikasi”; karya Morissan, M.A; tahun 2010; penerbit Bogor: Ghalia Indonesia)

ranirainnii.blogspot.com

lingkungannya yang membentuk hubungan stimulus-respons (S-R). Hubungan ini berperan dalam pembentukan makna secarainternal yang merupakan respons mental terhadap stimulus.

Selain itu, manusia juga menerima stimulus fisik dan iamemberikan respons dalam bentuk perilaku. Stimulus yangditerima dari luar akan menuju kepada makna internal yangkemudian menghasilkan respons.

Makna internal sendiri dapat dibagi ke dalam dua bagian,yaitu respons internal dan stimulus internal.Keseluruhannya terdiri atas tahapan sebagai berikut:

1) Stimulus fisik2) Respons internal3) Stimulus internal4) Respons luar.

Selain dari objek fisik, kita juga memiliki makna bagitanda dari objek itu seperti kata-kata dan gerak tubuh.

Makna disebut bersifat konotatif karena bersifatinternal dan unik berdasarkan pada pengalaman seseorangdengan lingkungan alamnya.

Metode pengukuran makna (karya Osgood) disebut jugadengan perbedaan semantik (semantic differential), beranggapanbahwa makna yang dimiliki seseorang dapat diungkapkandengan penggunaan kata sifat. Metodenya dimulai denganmengemukakan seperangkat kata sifat yang dapat digunakanuntuk menyatakan konotasi bagi setiap stimulus, termasuktanda. Kata sifat itu dipasangkan secara berlawanan sepertibaik-buruk, tinggi-rendah, lambat-cepat. Orang yang akanditanya (subjek) diberikan suatu kata atau tanda lainnyadan ia diminta untuk menunjukkan pada skala 1-7 bagaimanaia mengasosiasikan tanda dengan pasangan kata sifattersebut. Skala yang dimaksud adalah seperti berikut ini:

Baik __:__:__:__:__:__:__ buruk

ranirainnii.blogspot.com

Page 29: PSIKOLOGI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL (Resume Buku: “Psikologi Komunikasi”; karya Morissan, M.A; tahun 2010; penerbit Bogor: Ghalia Indonesia)

Baik Lemah

PasifAktif

Kuat

Buruk

ranirainnii.blogspot.com

Subjek diminta untuk memberikan tanda silang (x) padaruang yang ada di antara dua kata sifat itu untukmenunjukkan derajat baik-buruk dari suatu stimulus. Iadapat mengisi sebanyak-banyaknya 50 skala untuk setiapstimulus, masing-masing dengan pasangan kata sifat yangberbeda-beda. Subjek kemudian diberikan satu kata sepertipesawat terbang, serangga, dsb dan ia diminta untuk mengisiberbagai skala tersebut.

Osgood kemudian menggunakan teknik statistik yangdinamakan ‘analisis faktor’ (factor analysis) untuk menemukandimensi dasar seseorang terhadap makna. Selanjutnya, risetini menghasilkan teori ‘ruang semantik’ (semantic space).Makna yang diberikan terhadap setiap tanda akan berada padaruang metaforik yang memiliki tiga dimensi utama, yaitu:

1) Evaluasi2) Aktivitas3) Potensi

Setiap tanda yang diberikan kepada seorang subjek,mungkin suatu kata atau konsep, akan menimbulkan reaksi didalam diri orang itu, yang terdiri atas tiga rasa, yaitu:

1) Evaluasi (baik atau buruk)2) Aktivitas (aktif atau pasif/tidak aktif)3) Potensi (kuat atau lemah)

Makna konotatif subjek akan berada di suatu titik padaruang hipotetik ini, tergantung pada respons yang diberikanterhadap ketiga faktor tersebut.

ranirainnii.blogspot.com

Page 30: PSIKOLOGI KOMUNIKASI INTRAPERSONAL (Resume Buku: “Psikologi Komunikasi”; karya Morissan, M.A; tahun 2010; penerbit Bogor: Ghalia Indonesia)

Baik Lemah

PasifAktif

Kuat

Buruk

ranirainnii.blogspot.com

ranirainnii.blogspot.com