Top Banner
INSTITUT TEKNOLOGI PLN PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN MENGGUNAKAN THERMOVISI PADA GARDU INDUK CENGKARENG BARU 150 KV DISUSUN OLEH : REKSY PRATAMA PALADAN NIM:201771115 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNOLOGI LISTRIK INSTITUT TEKNOLOGI PLN JAKARTA, 2020
58

PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

Apr 07, 2022

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

INSTITUT TEKNOLOGI PLN

PROYEK AKHIR

PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN

MENGGUNAKAN THERMOVISI PADA GARDU INDUK

CENGKARENG BARU 150 KV

DISUSUN OLEH :

REKSY PRATAMA PALADAN

NIM:201771115

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

TEKNOLOGI LISTRIK

INSTITUT TEKNOLOGI PLN

JAKARTA, 2020

Page 2: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING Proyek Akhir dengan Judul

PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN MENGGUNAKAN

THERMOVISI PADA GARDU INDUK CENGKARENG BARU 150 KV

DISUSUN OLEH :

REKSY PRATAMA PALADAN

NIM : 201771115

Diajukan untuk memenuhi persyaratan

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

TEKNOLOGI LISTRIK

INSTITUT TEKNOLOGI PLN

Jakarta, 3 Juli 2020

Mengetahui Disetujui KDeIIpI aTleakPnroologgrai mLisStrtiukdi Dosen Pembimbing Utama

Digitally signed by Sigit

Digitally signed by Sigit Sukmajati

DN: C=ID, OU=Departemen

Retno Aita

Diantari, S_T_, M_T

Date: 2020-07-24

20:26:21

Sukm ajati

Elektro, O=Institut Teknologi PLN, CN=Sigit Sukmajati,

[email protected] d

Reason: I am approving this

document

Location: Tangerang

Date: 2020-07-24 08:46:03 Foxit Reader Version: 9.7.1

Retno Aita Diantari, ST., MT. Sigit Sukmajati, ST., MT.

Dosen Pembimbing Kedua

Oktaria Handayani, ST., MT.

Page 3: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

ii

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI

Nama : Reksy Pratama Paladan

NIM 201771115

Program Studi : Teknologi Listrik

Judul : Pengukuran Suhu Hot Point

Dengan Menggunakan

Thermovisi Pada Gardu Induk

Cengkareng Baru 150 kV

Telah disidangkan dan dinyatakan Lulus Sidang Proyek Akhir pada Program

Diploma III Teknologi Listrik Fakultas Ketenagalistrikan dan Energi

Terbarukan Institut Teknologi PLN pada tanggal 17 April 2020.

Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan

1. SYARIF HIDAYAT, ST., MT

Ketua Penguji

2. IBNU HAJAR, IR., M.SC

Sekretaris

3. HENDRIANTO HUSADA, Ir., MT

Anggota

Mengetahui :

Kepala Program D-III Teknologi Listrik

Retno Aita Diantari, ST., MT

Page 4: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

iii

PERNYATAAN KEASLIAN PROYEK AKHIR

Nama : Reksy Pratama Paladan

NIM 201771115

Program Studi : Teknologi Listrik

Judul Proyek Akhir : Pengukuran Suhu Hot Point Dengan

Menggunakan Thermovisi Pada Gardu Induk Cengkareng Baru 150 kV

Dengan ini Saya menyatakan bahwa dalam Proyek Akhir ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya

baik di lingkungan IT PLN maupun di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang

pengetahuan Saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Pernyataan ini dibuat

dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia memikul

segala resiko jika ternyata pernyataan ini tidak benar.

Jakarta, 3 Juli 2020

Reksy Pratama Paladan

Page 5: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

iv

UCAPAN TERIMAKASIH

Dengan ini saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang

sebesar– besarnya kepada yang terhormat:

Sigit Sukmajati, ST., MT Selaku Pembimbing I

Oktaria Handayani, ST., MT Selaku Pembimbing II

Yang telah memberikan petunjuk, saran-saran serta bimbingannya sehingga

Proyek Akhir ini dapat terselesaikan.

Terima kasih yang sama, saya sampaikan kepada :

1. Bapak Ryan Mardiansyah selaku supervisor Gardu Induk

Cengkareng baru yang telah memberikan banyak masukan

dan saran untuk Proyek Akhir ini.

2. Bapak Rizky Andi Putra selaku operator Gardu Induk

Cengkareng Baru yang telah memberikan masukan dan saran

yang membangun untuk Proyek Akhir kami serta membantu

dalam perizinan.

Jakarta, 3 Juli 2020

REKSY PRATAMA PALADAN

2017 71 115

Page 6: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

PROYEK AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademika Institut Teknologi PLN, Saya yang

bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Reksy Pratama Paladan

NIM 201771115

Program Studi : Diploma III

Departemen : Teknologi Listrik

Jenis Karya : Proyek Akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyutujui untuk

memberikan kepada Institut Teknologi PLN Hak Bebas Royalti Non

Ekslusif (Non – exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah yang

berjudul :

Pengukuran Suhu Hot Point Dengan Menggunakan Thermovisi Pada Gardu

Induk Cengkareng Baru 150 kV.

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

Non eksklusif ini Institut Teknologi PLN berhak menyimpan, mengalih

media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),

merawat, dan mempublikasikan Proyek Akhir Saya selama tetap

mencantumkan nama Saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik

Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini Saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Toraja

Pada Tanggal : 3 Juli 2020

Yang Menyatakan

Reksy Pratama Paladan

Page 7: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

vi

PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN

MENGGUNAKAN THERMOVISI PADA GARDU INDUK

CENGKARENG BARU 150 KV

Reksy Pratama Paladan, 201771115

Dibawah bimbingan Sigit Sukmajati, ST., MT

dan Oktaria Handayani, ST., MT

ABSTRAK

Thermovisi adalah instrument untuk memvisualisasikan dan mendeteksi suhu pada suatu objek yang di tangkap dan di tampilkan ke sebuah display dengan teknologi inframerah. Untuk mengetahui suhu panas pada sambungan dan konduktor, agar mendapatkan nilai selisih suhu sambungan terhadap suhu konduktor, sehingga dapat mendeteksi keadaan pada peralatan switchyard dalam keadaan normal atau tidak normal, serta membahas metode pengukuran nilai emisivitas untuk memperoleh nilai emisivitas yang akurat dan baik, agar menyatakan bahwa nilai pengukuran suhu memiliki tingkat akurasi dan persisi yang baik. Titik panas (hot point) pada peralatan gardu induk (switchyard), merupakan sebuah parameter yang dipantau dan dianalisa perubahannya setiap saat. Hal ini berkaitan erat dengan proteksi dan keandalan sistem yang ada di switchyard. Metode yang di gunakan yaitu mencari referensi penelitian, mengumpulkan data penelitian di lokasi, analisa dan perhitungan matematis. Hasil pengukuran suhu klem sambungan diambil 7 sample suhu untuk perhitungan nilai emisivitas untuk mendapatkan nilai akurasi dan presisi metode uji menggunakan metode vaildasi. Hasil perhitungan dari selisih suhu klem terhadap konduktor di dapat 31 sambung dalam kondisi baik, 5 sambungan dalam kondisi pemeriksaan saat pemeliharaan, metode uji emisivitas mendapatkan nilai presisi 0,9 % dan akurasi 96,22 % sehingga metode uji perhitungan dinyatakan dapat digunakan.

Kata Kunci: titik panas, gardu induk, emisivitas,thermovisi.

Page 8: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

vii

MEASUREMENT OF HOT POINT TEMPERATURE USING THERMOVISION ON GARDU INDUK CENGKARENG BARU

150 KV

Reksy Pratama Paladan, 201771115

Under the guidance of Sigit Sukmajati, ST., MT

and Oktaria Handayani, ST., MT

ABSTRACT

Thermovision is an instrument for visualizing and detecting the temperature on an object in the catch and in the show to a display with infrared technology. to find out the temperature of the heat on the connection and the conductor, in order to get the value of the temperature difference between the temperature of the conductor against the connection, so it can detect the State of the switchyard on equipment under normal circumstances or not normal, as well as discussing methods the measurement value of emissivity emissivity value for gaining an accurate and well, that States that the value of the temperature measurement accuracy and has a good persision. The temperature is hot (hot point) at carrier substation equipment (switchyard), is a parameter on the monitor and in the analysis of changes at any time. It is closely related to the protection and the reliability of existing systems in the switchyard. The method in use i.e. searching for references to research, gather research data on the location, analysis and mathematical calculations. Temperature measurement results in the connection clamps take 7 sample temperature to emissivity value calculation to get the value of test method precision and accuracy using the method vaildasi. The results of the calculation of the temperature difference between the clamps towards the conductor in may 31 dial in good condition, 5 connection in condition when maintenance, get the value of precision 0.9% and 96.22% accuracy so that the method of calculation of the test in the test can be used.

Key words: hot point, switchyard, emissivity,thermovision.

Page 9: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI ....................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN PROYEK AKHIR .............................................. iii

UCAPAN TERIMAKASIH .............................................................................. iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI PROYEK AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................ v

ABSTRAK ..................................................................................................... vi

ABSTRACT ..................................................................................................vii

DAFTAR ISI ................................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... 12

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... 14

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2 Permasalahan Penelitian ......................................................... 2

1.2.1 Identifikasi Masalah ................................................................. 2

1.2.2 Ruang Lingkup Masalah .......................................................... 2

1.2.3 Rumusan Masalah ................................................................... 3

1.3 Tujuan dan Manfaat penelitian ................................................ 3

1.3.1 Tujuan Penelitian ..................................................................... 3

1.3.2 Manfaat Penelitian ................................................................... 3

1.4 Sistematika Penulisan ............................................................. 4

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 5

2.1 Tinjauan Pustaka...................................................................... 5

2.2 Landasan Teori ......................................................................... 5

2.2.1 Thermovisi/Thermovision ....................................................... 5

BAB III ........................................................................................................... 9

METODOLOGI PENELITIAN ......................................................................... 9

3.1 Analisa Kebutuhan ................................................................................. 9

3.1.1 Studi Literatur........................................................................... 9

3.1.2 Studi Lapangan ........................................................................ 9

3.1.3 Pengumpulan data ................................................................... 9

3.2 Perancangan penelitian ......................................................... 10

3.2.2 Menghitung Emisivitas .......................................................... 11

Page 10: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

ix

3.2.3 Analisis Validasi Uji Presisi .................................................. 11

3.2.4 Analisi Validasi Uji Akurasi ................................................... 12

3.3 Teknik Analisis ....................................................................... 13

BAB IV ................................................................................................................. 14

HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 14

4.1 Hasil ...................................................................................................... 14

4.1.1 Thermovisi .......................................................................................... 14

4.2 Perhitungan suhu klem dan suhu konduktor ...................... 17

4.3 Perhitungan nilai emisivitas ................................................. 22

4.3 Analisis Validasi .................................................................... 26

4.3.1 Uji Presisi ................................................................................ 26

4.3.2 Uji Akurasi .............................................................................. 30

BAB V ........................................................................................................... 32

PENUTUP ..................................................................................................... 32

5.1 Kesimpulan............................................................................................ 32

5.2 Saran ...................................................................................................... 32

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 33

LAMPIRAN ................................................................................................... 36

Page 11: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

x

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Rekomendasi Tindakan ............................................................... 15

Tabel 4.2 Thermovisi Bay Tangerang Baru 1 .............................................. 20

Tabel 4.3 Emisivitas Bay Tangerang Baru 1 ................................................ 24

Tabel 4.4 Validasi Thermovisi Bay Tangerang Baru 1 ................................. 27

Page 12: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

xi

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Tampilan Display Thermovisi(a-e) ............................................. 7

Gambar 3.1. Flowchart Penelitian ............................................................... 13

Gambar 4.1 Alat thermovisi Flir T250 .......................................................... 14

Gambar 4.2 Ilustrasi pengukuran suhu ....................................................... 16

Page 13: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

xii

DAFTAR RUMUS

Menghitung Suhu Klem dan Suhu Konduktor .............................................. 10

Menghitung Emisivitas ..................................................................................11

Menghitung SD ............................................................................................ 11

Menghitung CV ............................................................................................. 12

Menghitung Uji Akurasi ................................................................................. 12

Page 14: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pengukuran Suhu Pada Peralatan............................... 37

Lampiran 2 Name Plate trafo 1 GI Cengkareng baru ...................... 38

Lampiran 3 Thermovisi bay Tangerang Baru 1 ............................... 39

Lampiran 4 Single line diagram ...................................................... 41

Page 15: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Alat, digital , pada masa ini , sudah menuju, berbagai macam-macam,

fungsi , terkecuali , pada alat, kelistrikan, alat listrik itu , bisa digunakan dalam,

mengecek, segala kondisi , yang akan bisa ada , di peralataan , kelistrikan,

dan bisa untuk digunakan pada proses perawatan atau pemeliharaan ,

kegunaan alat, seperti , pengecekan penyambung yang ada , di area

switchyard , menggunakan alat thermovisi pengukur suhu ,. Alat thermovisi

merupakan , alat yang dapat memperlihatkan dan mengecek , temperature

temperature dalam alat atau bahan , untuk ditangkap , lalu ditampilkan , ke

bagian , layer pada thermovisi dengan , sinar inframerah yang menjadi ,

bagian spektrum pemancar inframerah pada bagian magnet. Sinar

Inframerah , ukurannya besar dan panjang , gelombang pada, 750 nm

sampai 100, µm. Peralatan ini digunakan , untuk memvisualisasikan ,

temperature suhu , panas yang ada di bagian penyambung dan bagian

konduktor pada rangkaian , peralatan kelistrikan di area switchyard , pada

saat keadaan berbeban. Tinggi pertumbuhan ole penduduk setiap tahun

tersebut maka kebutuhan listrik , juga akan bertambah. Suhu , temperature

panas atau area (hot point) , dalam GI di area (switchyard) itu, yang

menjadi alat, yang selalu harus , dipantau dijaga dan dianalisa ,

keaadaannya , setiap waktu. Ini terkait dengan keandalan alat pada area

switchyard. Pada saat berjalan ,, alat GI di , area (switchyard) mengalirkan

listrik, dapat terjadi panas, disebabkan arus rugi-rugi yang menghantar

yang ada pada area konduktor , kemudian adanya , hambatan tersebut.

Adanya ,, peralatan yang tidak layak pakai serta jarak pada area switchyard ,

berhimpit dengan area switchyard lain, jadi, akan selalu , terjadi

Page 16: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

2

Bermanuver keaadaan , hingga seringkali , akan terjadi pemanasan , atau

(hot point). Bagian terminal pada penyambung switchyard merupakan

area yang sering mengalami pemanasan, terutama pada saat keaadan

terjadinya banyak debu di sekitar penampang konduktor sehingga akan

korosi dan mengecil..

Atas dasar , keadaan itu para peneliti , akan melaksanakan , pengukuran

dengan alat thermovisi pada GI 150 kV, Cengkareng Baru ,, untuk

mengeecek, perbedaan suhu antara konduktor dan penyambung, lalu

mencari nilai emsivitas serta melakukan uji percobaan validasi yang terdiri

dari uji nilai presisi dan uji nilai akurasi yang layak.

1.2 Permasalahan Penelitian

1.2.1 Identifikasi Masalah

Ketika , beroperasi,alat-alat, di GI, atau area (switchyard) , akan

mengalirkan , arus listrik , dapat mengalami , panas,, disebabkan oleh rugi-

rugi arus yang mengalir pada area konduktor dan penyambung serta

adanya berbagai hambatan ,. Bagian tersebut selalu harus diperhatikan.

Maka dari itu di lakukan pengukuran Thermovisi dan melakukan

perhitungan untuk mecari tahu Hot Point tersebut pada Gardu Induk

Cengkareng Baru.

1.2.2 Ruang Lingkup Masalah

Dalam proyek akhir yang di bahas ruang lingkup akan membahas

mengenai pengukuran Thermovisi Bay Tangerang Baru 1 pada Gardu

Induk Cengkareng Baru.

Page 17: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

3

1.2.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara menghitung selisih suhu klem terhadap

konduktor ?

2. Bagaimana cara menghitung emisivitas ?

3. Bagaimana cara menghitung nilai hasil Uji Presisi dan nilai hasil

Uji Akurasi ?

1.3 Tujuan Serta Manfaat penelitian

1.3.2 Tujuan Dari Penelitian

Tujuan dari penelitian proyek akhir ini yaitu untuk bisa mengetahui

letak titik hot point. Kemudian mengetahui kondisi peralatan listrik

serta mengetahui nilai tertinggi yang pernah dicapai saat

thermovisi.

1.3.3 Manfaat Dari Penelitian

Manfaat dari Penelitian yang bisa dari proyek akhir ini yaitu dapat

mengetahui bagaimana cara pengukuran Thermovisi dan dapat

bagaimana cara yang dapat kita dilakukan untuk mencegah pada saat

terjadinya Hot Point pada peralatan listrik.

Page 18: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

4

1.4 Sistematika Penulisan

Proyek akhir disusun berdasarkan sistematika dari penulisan yang

terdiri dari awal BAB I yaitu (Pendahuluan) pembahasan latar belakang,

lalu identifikasi masalah, dan ruang lingkup hingga manfaat serta tujuan

penelitian proyek akhir. Pada BAB II ini akan membahas mengenai

(Landasan Teori) membahas mengenai teori-teori yang menjadi dasar

proyek akhir yang ada. Pada BAB III ini yang dibahas yaitu (Metode

penelitian) membahas mengenai prosedur perhitungan proyek akhir. Pada

BAB IV ini yang akan dibahas yaitu (Hasil dan Pembahasan) hasil

perhitungan secara teori di GI Cengkareng Baru. BAB V yang merupakan

penutup atau yang berisikan kesimpulan dari hasil pembahasan tugas

akhir ini.

Page 19: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

5

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Dalam membantu menyelesaikan pada proses pembuatan proyek akhir

ini, dibutuhkan adanya berbagai referensi sebagai acuan penulis dalam

proses penyelesaian proyek akhir ini.

1. Kurniajaya, (2011), PENGARUH , DARI EMISSIVITY, PADA

TERHADAP HASIL , UKUR PENGUKURAN, DI SISTEM, DENGAN, CARA

MENGGUNAKAN KAMERA, SINAR INFRAMERAH, PROGRAM , STUDI,

TEKNIK, ELEKTRO S1 DARI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ,

NEGERI DIPONEGORO

Dalam jurnal ini dijelaskan menganai nilai emisivitas yang menjadi bahan

terpenting dalam pengukuran pada alat sinar inframerah.

2. RAMADHANI, RONI, PUTRA,, (2018), ALAT THERMOVISI, DALAM

MELIHAT , AREA PANAS HOT POINT , PADA GARDU , INDUK (GI) , 150

KV, PALUR, S1 PROGRAM, STUDI, TEKNIK, ELEKTRO, FAKULTAS

TEKNIK DARI UNIVERSITAS, MUHAMMADIYAH, SURAKARTA

Dalam jurnal ini dijelaskan mengenai cara penggunaan thermovisi serta

cara melakukan pengukuran suhu dengan menggunakan thermovisi.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Thermovisi/Thermovision

Pada saat setiap peralatan listrik sebagian besar mempunyai sifat

konduktivitas listrik atau mampu menghantarkan listrik karena terbuat

dari logam. Apabila peralatan tersebut dialiri arus listrik, maka peralatan

tersebut tentunya akan menghasilkan panas. Suhu panas yang

melewati batas toleransi saat alat beroperasi merupakan gangguan atau

ketidaknormalan bagi alat tersebut. Hal ini dapat menimbulkan

kerusakan-kerusakan lain apabila tidak segera ditangani.

Page 20: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

6

Untuk mencegah hal ini, maka dilakukannya pengecekan dan

pemeliharaan secara berkala, yaitu dengan mengamati suhu komponen

Page 21: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

7

dengan menggunakan Thermal Camera atau Thermovisi. Pengukuran

ini menggunakan sinar inframerah yang dipancarkan oleh thermal

imagers sehingga pada display thermal imagers dapat menunjukkan

besar suhu dari alat yang dikur.

Prinsip , kerja dari perhitungan ini adalah, perhitungan ini

membandingkan pada , energi yang , telah teradiasi , dari suatu bahan

(gelombang elektromagnet) , terhadap radiasi energi yang bernilai sama

dan benar. Radiasi , merupakan gelombang elektromagnetik hasil dari

panas suatu objek yang terdiri pada Foton tersebut ,. Foton ini akan

menyerap energi yang sama sehingga bisa bernilai tinggi ,.

Nilai emisivity yang diamati berkisar antara 0 dan 1. Masing-

masing bahan material objek memiliki tingkat emisivitas yang beragam.

Seperti contoh emisivitas pada Alumunium menurut Fluke Coporation

adalah 0,9.

Pengukuran Thermovisi dimuat di dalam Buku Pedoman

Pemeliharaan PLN No. 0520-2.K/DIR/2014 (2014), sebagai salah satu

prosedur pemeliharaan peralatan atau aset PLN di Gardu Induk.

Berikut beberapa contoh tampilan display pada saat pengukuran:

Page 22: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

8

(a)

(b)

(c)

Page 23: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

9

(d)

(e)

Gambar 2.1. (a-e) Tampilan display Thermovisi

Page 24: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

10

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 AnaIisa Kebutuhan

Dalam proyek akhir PenuIis, akan meIakukan , mencari berbagai

referensii peneIitiani,, dan mengumpulkan , data ilmiah dari peneIitian , pada

lokasi i, anaIisa serta hasil yang baik ,. PengumpuIan, niIai hasil yang , akan

diIakukani, satu kaIii, pada satu buIan yaitu , buIan JuIi 2020 , di , (Gl) atau

Gardu , Induk Cengkareng , Baru 150i KV. PengumpuIan, data ini di Iakukan,

dengan aIati thermovisi , menggunakan , aIat suhu thermoi, imagersi untuk

mengukuri, suhu mendeteksi , pada permukaani, kIemi, yang ada pada

sambungani ataupun konduktor ,. iAIat, ukuri suhui thermovisi ,, juga akan

digunakan ,, untuk saat meIihat, niIai data emisivitas, objek akan diukur ,,

untuk, mencari , rata-rata , niIai , emisivitasnya, IaIu dengan metode , uji

perhitungannya maka kita akan di masukani, ke metodei yanag disebut ,

vaiIdasi , untuk mendapatkan metode , uji yang mempunyai niIai presisi i dan

nilai akurasi i yangi baiki. Kerangka kerja iaIah Iangkah-Iangkah pada saat

dalam penyeIesaian masalah yang. Demikian maka dapat kita uraikan

pada pembahasan masing-masing tahap niIai dalam peneIitian tersebut

adaIah sebagai i berikuti:

3.1.1 Studii Literaturi

Penulis melakukan kegiatan dengan studi literatur untuk

digunakan saat mencari teori atau bahan yang relevan atau sejalan

dengan permasalahan pembahasan yang akan ditemukan. Pencarian

dilakukan dari berbagai sumber yaitu buku referensi dan serta jurnal. Agar

informasi yang bisa didapat dari studi ini akan dijadikan rujukan untuk

argumentasi masalah yang ada.

3.1.2 Studi Lapangan

Tahapan ini akan dilakukan pengamatan dari lapangan

tempat penulis melakukan penelitian, sehingga dalam hal ini yang

merupakan tempat penelitian yaitu PT.PLN (Persero) UPT Duri

Kosambi Gardu Induk Cengkareng Baru.

3.1.3 Pengumpulan, data ,

Pengumpulan , data , yang nantinya akan, digunakan , sebagai,

Page 25: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

11

acuan bahan dalam, saat menghitung , serta menyusun , proyek, akhir

adalah , data , yang kita diperoleh , dari kantor , PT.PLN, (Persero) , UPT

Duri Kosambi Gardu Induk Cengkareng Baru ,.

Page 26: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

12

3.1.1 Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan cara, agar memahami , dan

menganalisa serta menghitung , data yang akan diperoleh , saat proses,

pengambilan , data ,. Proses, ini kita dapat, mengetahui jika apakah,,

suatu sistem, akan dapat, bekerja dengan kondisi , baik, atau tidak,.

3.1.2 Fokus Penelitian

Yang menjadi fokus penelitian pada proyek akhir ini yaitu

mengetahui pengukuran Thermovisi Bay Tangerang Baru 1 pada

Gardu Induk Cengkareng Baru.

3.1.3 Penulisan , Laporan ,

Pada, saat di ini i akan diIakukan , penyusunan , Iaporani, iyang,

berdasarkani, dari hasiI peneIitian , serta menggunakani, tekniki untuk

pengumpuIan, data primeri, sertai data sekunderi, sehingga akan

menjadi i, Iaporan , atau jurnal peneIitian yangi, dapati memberikani, cara

serta igambaran , peneIitian , isecara , iutuh.

3.2 Perancangan penelitian

3.2.1 Perhitungan dari, Suhui KIem , hingga Suhui, Konduktori,

Saat meIakukan , iperhitungan , dengan imenggunakan , rumus atau

persamaani, pendekatani dari ikriteria ΔT (Delta –T). SampeI, iyang akan diambiI,

iyaitu i36i, sampeI dan, yangi, iada di , i Gardui, lnduk (GI) Cengkareng Baru 150 kV ,.

Rumusi dari i perbandingani suhui, kIemi, dengani suhui, konduktori, yaitu :

ΔT = ( Imaks

)2 . (

ISaat klem –

kondukto ) (1)

thermovisi T T r

Page 27: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

13

Keterangan : ΔTi, = iSeIisih, suhui kIem terhadapi konduktori, (0C)

l , maksi, = Arus

, max (A)

,

l, saati thermovisi i,

= Arusi padai thermovisii (A) ,

Ti, kIemi, = Suhui,

pada kIem (0C) ,

Ti, kondukori, = iSuhu

, padai konduktori (0C) ,

3.2.2 Menghitung , Emisivitas ,

Cara mengitung niIai , dari emisivitas, yang akani idicari , dengan

menggunakani, yaitu irumus, iperpindahan dari iradiasi hukumi, Stefan , iBoItzman,.

Rumusi, iyang akan digunakani, pada, perhitungani, niIai emisivitasi, iini , yaitu :

P = e . σ . T4 → e = P σ T

4

(2)

Keterangan :

P = energi thermal conductivity (Alumunium =237 W/m.K)

e = Emisivitas (e=1)

σ = Konstanta Stefan Boltzman = 5,672 x 10-8 Watt m-2 K-4 T = Suhu

mutlak (K)

3.2.3 AnaIisis dari, , VaIidasi, NiIai , Ujii , i Presisii ,

Untuki, melihat , nilai , itingkat , dari ipresisi saat ipengukuran, maka

dibutuhkan Coeffisieni, iVariation , (iCV) serta iReIative iStrandard , iDeviation , (iRSD) ,.

Sampel , akan , digunakan , yaitu 36, pada saat bay, Tangerang , Baru , 1i. iSDi, dan

iCV, dapat cari i , darii rumusi iberikut :

i

SDi

=√Ʃ (x−a) 2

(3)

n−1

Keterangan yaitu : SD = Standard devation ( yang simpangan baku)

Ʃ (x −a )2 = Jumlah total nilai emisivitas dikurangi rata-rata nilai

emisivitas

n = Jumlah

Page 28: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

14

iCVi, =, (SD) , x, 100% , (4)

𝛼,

Keterangani, : iCV, =, Variasi , dari ikoefisien

SDi, = , Standardi, dari deviationi (simpang baku) α, = , NiIai saat , rata-rata , emisivitas,

3.2.4 Analisi , Validasi , Uji Nilai, iAkurasi,

Uji i Nilai i iakurasi , yaitu , isebuah , hasiI anaIisa iterhadap

Standardi, iReference , iMaterial (iRSM) , ibisa iyang

sesungguhnyai. , HasiI, dari nialai hitung dari metode

vaIidasi itersebut iterhadap penggunaan niIai yang

sebenarnyai, menggambarkani seberapa , tinggi nilai akurasi

uji , tersebut. ,

Uji i, akurasii, bisa , idihitung ,, dengan , persamaani, iberikut, :

% nilai , recoveryi, =((a)−x

,

benar,) (5)

X , benar ,

Keterangan , : % nilai recoveryi, = , Presentasei, niIai , saat bias

α, = NiIai , perataan dari iemisivitas ,

x benari, = Merupakan NiIai , iyang, ibenar ,

Page 29: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

15

3.3 Teknik Analisis

, Gambar, 3.1 FIow iChart

Mulai ,

Pengambilan data: Pengambilan data dari , GI,

Cengkareng Baru , 150, V,

Perhitungan , nilai dan, Analisa , selisih , suhu , sambungan dan

konduktor, emisivitas ,, uji presisi , dan uji akurasi

Jika , Hasil, Metode , Uji,

Presisi, Dibawah , 2%,

Studi , Literatur ,

SeIesai ,

Tidak

Ya

,

Kesimpulan,

Page 30: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

16

BAB IV

HASlL DAN PEMBAHASAN

4.1 HasiI

Penyambungan dari konduktor , akan imenghasiIkan itahanan ,

sambungani ,. iSambungan , yangi memiIiki , niIai tahanani,, yangi Iebih itinggi ,

idari , itahanan , ikonduktor , yang akan menjadi i, panasi, yangi, Iebih , besar , pada

areai sambungani, tersebuti, area (Hoti, , Pointi) ,, sehinggai, semakini, tinggi arus,

Iistrik, iyang disaIurkan , padai, penghantari, makai semakini, besar niIai

temperaturnyai,. Dani, tahanani, ikontak, akan di i pengaruhi i oIeh ibeberapa ,

faktori, iyaitu, dari kebersihan , i bidangi, serta kontaki isambung, ikekencangan

dari bauti pengikati (dari tipei bauti), serta ikerapatan ipengepresan , ( , dari , tipe ,

pressi,), idan beda, bahani padai saat, bidangi sambungani,.

4.1.1 Thermovisi

, Sama halnya , dengan aIat, pengukuri Iainnya ,, aIat ini , jugai, bisa

untuki, mengukuri, suhui temperature , pada , saat suatu , objek tetapi , jika

tanpa , harus, menyentuh sebuah objeki, tersebuti. Ini i bisai terjadii karenai,

alati, tersebuti memancar , sinari, inframerahi, laIu, menangkapnyai, kembaIi

dari radiasi i, serta , objeki, yangi akan diukuri,. Mengukur , isuhu, ini i

menggunakani, aIat ukur suhu , thermovisi i, FIir , T250i, :

Gambari, 4.1 , AIat, thermovisi , FIir , T250 ,

Thermovisi i, punya parameteri kondisi i untuk, menentukan

suhunyai, seperti rekomendasi i, padai bukui PLNi, sebagai i , berikuti :

Page 31: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

17

0ºC - 10ºC = dalam kondisi , baik,

10ºC - 25ºC = ukur , dalam 1, bulan , lagi ,

25ºC - 40ºC = harus rencanakan , perbaikan ,

40ºC - 70ºC = harus perbaikan , segera ,

70ºC = dalam kondisi , darurat ,

Perbedaani, Temperaturi, Tindakani yangi

iDirekomendasikan

Jikai, niaIi bebani, padai saati uji i hasiI thermovisi i

kurangi, i10%i, pada , arusi

tertinggi i , saat , pernahi , dicapai i

Periksai saati hasiI ukuri

Jikai saat , bedai suhui tersebut pada bebani maksimaIi niIainya

kurangi , dari i , 10ºC

DaIam Kondisi i yang, , baiki,

Jikai, bedai, nilIai suhui pada

bebani, max,

Ukuri, daIami satui, buIan, lagi i,

Jika Iebihi, besari niIai

10ºC, tapi kurang dari niIai 25ºC,

Jikai, bedai suhu atas bebani maks,

imal , Iebih besari pada saat , samai

dengani niIai , 25ºC

tetapi i, jika , kurangi darii niIai , 40ºC

Mencanakan , perbaikan ,

Jikai, bedai, suhui padai niIai ,

bebani maksimaIi,

Iebihi besari dan samai , dengani

niIai 40ºC, tetapi i kurangi dari i niIai ,

70º, C

Melakukan Perbaikan , segerai,

Jikai, bedai niIai , suhui padai,

saati bebani maksimaI,

NiIai Iebih, besari dani samai , dengani

NiIai 70ºC,

Dalam Kondisi , darurat ,

, Tabel 4.1. , Rekomendasi , Tindakan

Page 32: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

18

Melaksanakan , pengukuran , pada temperatur , akan menggunakan alat

pengukur suhu , thermovisi i diIakukani, antara duai titiki, pada setiapi, objeki

titiki ukuri, sebagai berikut , :

- NiIai Temperaturi, dalam

, konduktor

, (T1,

)

- NiIai iTemperatur, dalam

, kIem

, (T2,

)

Berikuti, contoh pengukurani, suhui temperature kIemi, terhadapi, suhu

ikonduktor yang , dapati kita diIihati padai, bagian gambari, di i bawahi ini i :

, KIemi,

(T2i,)

, Koduktori,

(T1i) ,

Gambar, 4.2 lIustrasi dari , pengukurani, suhui,

Page 33: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

19

4.2 , Perhitungani , niIaii suhui , kIemi , dan niIaii suhui , konduktori ,

, Gardui, lnduki, merupakan , uniti yangi akani menjaIankani, peralatan

tegangan tinggii, pada areai switchyardi, tidak , Iepas darii konduktori, serta

sambungani, akani menyaIurkan energi i Iistriki, dari peraIatani, satu ke

peraIatan , Iainnyai. Konduktori, tersebut tidaki, hanyai, diaIiri olehi energi i Iistrik,

sajai tetapii, bisai meIepaskani, temoperatur suhui panasi. ,

, Saati pengambilan , dani pengukuran , saati thermovisi i, akani idilakukan

oleh Spvi, yangi ada Gardui, iInduk (GI) , 150i, kVi Cengkareng Barui yang

serta rekan, operator , yang akan bertugas. , Adapuni nilaii titiki, pengukurani,

antara , lain adalahi dari i bayi , penghantari,, dari bay, transformatori,, dari bay,

kapasitori, dan dari bayi, ireaktor ,. Agari, dapati, menghitungi, perbandingani,

dari suhui klemi sertai suhu , konduktori ialahi, dengan, menggunakani,

persamaan pendekatani, akan dituangkani, dalam spesifikasi kriteriai, ΔTi

(Delta-T) dimanai persamaani ini merupakani, kenaikan , temperaturi suhui

terhadap nilai i suatu titiki acuani, yangi akan ditentukani, seperti, padai suhui

di sekitar saati pengukurani, sertai ataupun , padai temperaturi, maksimumi ,

yangi akan diijinkani, pada isaatselamai ipengukuran ,.

, Berikuti, ini i, merupakani contoh dari perhitungani, saat suhui, kIemi

hingga , suhui konduktori, dengan , pendekatan sertai kriteriai, ΔTi (DeItai, – Ti,) ,.

Perhitungani, akan mengambiIi, sampe,Ii, datai yaitui,, , 36i, sambungani serta

yangi adai padai, area bayi, Tangerang , Baru 1i,.

Page 34: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

20

2

4.2.1 , Perhitungan , selisih, suhu klem, dan suhu , konduktor , (Δ, T) pada , bay

Tangerang Baru1

4.2.1.1 Terminal LA phasa R

ΔT =( Imaks

)2. ( klem – konduktor ) ISaat

T T

thermovisi

= ( 265 A )2 . ( 25,40C – 21,40C ) = 4,350C

254 A

4.2.1.2 Terminal PT/CVT phasa R

ΔT =( Imaks

) . ( klem – konduktor ) ISaat T T

thermovisi

= ( 265 A )2 . ( 27,90C – 20,10C ) = 8,70C

254 A

4.2.1.3 Terminal CT arah PMS line phasa R

Imaks

)2. ( klem – konduktor ) ISaat T T

thermovisi

= ( 265 A )2 . ( 27,40C – 21,50C ) = 6,50C

254 A

● Terminal CT arah PMT phasa R

Imaks

)2. ( klem – konduktor ) ISaat T T

thermovisi

= ( 265 A )2 . ( 27,20C – 21,40C ) = 6,50C

254 A

ΔT =(

ΔT =(

Page 35: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

21

2

2

● Terminal CT arah PMT phasa T

Imaks

)2. ( klem – konduktor ) ISaat T T

thermovisi

= ( 265 A )2 . ( 27,60C – 22,10C ) = 7,60C

254 A

● Terminal CT arah PMS line phasa T

Imaks

)2. ( klem – konduktor ) ISaat T T

thermovisi

= ( 265 A )2 . ( 27,30C – 21,10C ) = 9,70C

254 A

● Terminal PMS bus I arah PMT ph R

ΔT =(

Imaks

) . ( klem – konduktor ) ISaat T T

thermovisi

= ( 265 A )2 . ( 25,10C – 21,10C ) = 4,30C

254 A

● T. Klem line Dropper phasa R

ΔT =(

Imaks

) . ( klem – konduktor ) ISaat T T

thermovisi

= ( 265 A )2 . ( 16,10C – 15,10C ) = 10C

254 A

ΔT =(

ΔT =(

Page 36: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

22

Tabel 4.2. , Thermovisi , , bay, , Tangerang , Baru, 1

Objek, / , Instalasi ,

Arus,

terting

g i , ,

yang ,

pernah

, dicapa

i

Arus,

saat , ,

shooti

n g,

, Suhu ,

klem , saat

, shooting

, Suhu ,

kondu

k tor ,

saat ,

shooti

n g

, Selisih

, suhu ,

klem ,

terhad

a pt ,

kondut

or

, Tindak, , lanjut ,

I 2 ( A ) m

Is2 ( A )

2

Iklr ( A )

Tkds ( Co

)

( , C,

o )

( , C,

o )

, A

, b

, C

, D

e, , =

(a2/b2)x

( c-d)

, F

, Bay, Tangerang Baru 1

, T ,. , LA, , phasa, , R, 2, 6, 5 2, 5, 4 2 , 5 ,, , , 4 2, 1, , 4 4,, , 3 Kondisi , baik

T ,. , LA, , phasa, , S, 2, 6, 5 2, 5, 4 2 , 5, , 3 2, 0, , 6 5,,4, Kondisi , baik

T ,. LA, phasa, T 2, 6, 5 2, 5, 4 2 , 5, , 1 2, 0, , 3 5,, , 4 Kondisi , baik

, T ,. PT ,, /, CVT , phasa, R,, 2, 6, 5 2, 5, 4 2 , 7, , 9 2, 0,1 6,, , 5 Kondisi , baik

, T. PT , /, CVT , phasa, S, 2, 6, 5 2, 5, , 4 2 , 7, , 7 2, 4, , 3 6,, , 5 Kondisi , baik

, T. , PT/ , CVT phasa, T , , 2, 6, 5 , 2,, 5, 4 2 , 7 ,,6 2, 0,,2, 9,,, , 7, , Ukur, 1 bulan,

lagi ,

, T. , CT PMS, Line, ph R, 2, 6, 5 2, 5, 4 2 , 7 ,, , 4 2, 1, , 5 8,, , 7 Kondisi , baik

T ,. CT , PMS, Line, ph, S, 2, 6, 5 2, 5, 4 2 , 7 ,, , 5 2, 0,,9, 7,,6, Kondisi , baik

T ,. CT , PMS, Line, ph, T 2, 6, 5 2, 5, 4 2 , 7, , 3 2, 1, , 1 9,,7, Ukur, 1, bulan

lagi ,

T ,. , CT , PMT , phasa , R 2, 6, 5 2, 5, 4 2 , 7 ,,2 2, , 1,,4 6,,5, Kondisi , baik,

T ,. , CT PMT phasa S 2,, 6,, 5 2, 5, 4 2 , 8 ,,9 , 2, , 1, , 8 6,, , 5 Kondisi , baik,

T ,. , CT PMT phasa T 2, , 6, , 5 2, 5, 4 2 , 7 ,, , 6 2, , 2,, , 1 7,, , 6 Kondisi , baik,

T ,. , PMS Bus I PMT ph R 2, 6, 5 2, 5, 4 2 , 5, , 1 2, 1,, , 1 4,,3 Kondisi , baik,

T ,. , PMS Bus I PMT ph S 2, 6, 5 2, 5, 4 2 , 5, , 5 2, 0, , 4 5,, , 4 Kondisi , baik,

T ,. , PMS Bus I PMT ph T 2, 6, 5 2, 5, 4 2 , 5, , 6 1, 9, , 7 6,, , 5 Kondisi , baik,

T ,. , PMS Bus I Bus ph R 2, 6, 5 2, 5, 4 2 , 5, , 9 1, 9, , 7 6,, , 5 Kondisi , baik,

Page 37: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

23

T ,. PMS, Bus, I, Bus, ph S, 2, 6, 5 , 2, 5, 4 , 2, 5,,8, 1, 9,, , 6 6,, , 5 , Kondisi , baik,

T ,. PMS, Bus, I Bus, ph T , , 2, 65 , 2, 5, 4 2, 5,, , 7 1, 8,,4 7,, , 6 Kondisi , , baik

T ,. , PMS, Bus II PMT ph R 2, 6, 5 2, 5, 4 2, 6,, , 2 2, 0,, , 1 6,, , 5 Kondisi , , baik

T. PMS, Bus II PMT , ph S 2, 6, 5 2, 5, 4 2, 6,, , 1 2, 1,, , 2 5,, , 4 Kondisi , baik,

, T. , PMS Bus II PMT , ph T 2, 6, 5 2, 5, 4 2, 6,, , 4 2, 1,, , 1 5,, , 4, Kondisi , baik,

T ,. PMS, Bus, II Bus, ph R 2, 6, 5 2, 5, 4 2, 5,, , 3 1, 9,, , 9 5,, , 4 Kondisi , baik,

T ,. PMS, Bus II , Bus ph , S 2, 6, 5 2, 5, 4 2, 4,,5 2, 1,, , 3 4,, , 3 Kondisi , baik,

T ,. PMS, Bus II Bus, ph, T 2, 6, 5 2, 5, 4 25,4 1, 9,, , 4 6,, , 5 Kondisi , baik,

T ,. Klem , pada, Bus I ph R 2, 6, 5 2, 5, 4 2, 5,7, 2, 0,5 6,,5, , Kondisi , baik

, T. , Klem , pada Bus I ph S 2, 6, 5 2, 5, 4 2, 6, , 8 2, 4,, , 5 3,, , 2 , Kondisi , baik,

T ,. Klem , pada Bus, I ph, T 2, 6, 5 2, 5, 4 2, 6,, , 1 1, 7, , 3 9,, , 7 , Ukur , 1 , bulan

lagi ,

T. PMS Line CT ph R 265 254 27,1 17,7 9,7 Ukur 1 bulan

lagi

T ,. PMS Line, CT ph, S 2, 6, 5 2, 5, 4 2, 7,, , 4 1, 7,,5, 1,, , 8 Ukur, 1,

bulan , lagi

T ,. PMS, Line, CT , ph T 2, 6, 5 2, 5, 4 2, 6, , 8 1, 8,, , 8 8,, , 7 , Kondisi , baik,

T ,. PMS, Line, PT , ph R 2, 6, 5 2, 5, 4 2, 6, , 5 2, 2,, , 9 4,, , 3 Kondisi , baik,,

T ,. PMS, Line, PT , ph S 2, 6, 5 2, 5, 4 2, 5, , 9 2, 1,, , 2 5,, , 4 Kondisi , baik,

T ,. PMS, Line, PT , ph T 2, 6, 5 2, 5, 4 2, 6, , 3 2, 1,, , 4 5,, , 4 Kondisi , baik,

T ,. Klem , Dropper, ph R 2, 6, 5 2, 5, 4 1, 4, , 4 1, 3, , 8 , 1 Kondisi , baik,

T ,. Klem , Dropper, ph , S 2, 6, 5 2, 5, 4 1, 6, , 1 1, 5,, , 1 , 1 Kondisi , baik,

T ,. Klem , Dropper ph , T 2, 6, 5 2, 5, 4 1, 6, , 7 , 1, 3,, , 2 , 4,, , 3 Kondisi , baik,

TabeIi, 4.2 merupakani, datai hasiIi thermovisi i, sertai perhitungani, suhui

kIem, terhadapi suhui, konduktori, di Gl , Cengkareng , Baru 150i, kVi padai,

buIani JuIi 2020 yang , hasiInya, teIah dibuIatkan, jikai angkai , 0i,5i, makai ,

dibuIatkan menjadi i, 1i, (0i,5, > , 1i). Darii datai hasiI perhitungani suhui di atasi

dapati diIihat bahwa , terdapati , 31i, , sambungani , dalam kondisi i , baik dan , i 5, ,

sambungani yang mengisyaratkan i, kondisi i “ukuri , 1 buIan, lagi i”. Berikuti, ini

beberapai contoh , padai sambungani, “Terminali, PTi, /CVTi phasa , Ti,” dan

“Terminal i, CT arah PMSi, Iine, phasai, T” yang menunjukani suhui di atasi

parameteri yang ditentukani, walaupun terdapati, , beberapai sambungani,

yang menunjukan suhu i , 9i,7iºC, hal itui bisa dikondisikani, baiki tetapi i, perIui

di i waspadai i dani perIui , dipantaui

Page 38: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

24

=

secarai, intensifi. DaIam hal i, ini penuIis menyimpulkan , haI tersebuti, kei

daIami kondisi i, “Ukuri , 1 , buIan, Iagi”.

4.3 , Perhitungani , , niIai, emisivitasi ,

NiIai i Emisivitasi, adalahi, rasio padai total , energi i yangi akan,

diradiasikani, di permukaani, padai bahani, tersebuti. Dengani, katai Iain

emisivitasi, yaitui kemampuani, memancarkani memantulkan , energii cahaya

inframerahi, padai blacki bodyi, saat kondisi i suhui, dani dari panjang ,

geIombangi bisai samai. NiIai emisivitasi, bahani tersebuti , padai dasarnyai

akani, sudahi memiliki i niIainyai, sendiri i, namuni jikai tetapi, akani berubahi,

sesuaii padai, kondisi i bahan , itu atau dikarenakani padai keadaani lingkungan,

serta pembiasan. NiIai i emisivitasi, yang dicari i akan menggunakani,

persamaan perpindahani, kaIori dari radiasi i, (Hukumi, Stefani BoItzman,).

Berikuti,, merupakani contohi dari penjabarani, perhitungan niIai i

emisivitasi, pada sampeIi, suhui datai, bayi, Tangerang Baru 1i saat , buIani , JuIi

2020 adalahi, yaitu:

4.3.1 Terminal , LA, phasa R, ( 250C )

e = P4

σ

T

= 237 , W/m.K

( 5,672 ×10-8

W/M-2

.K-4

) .

298,15˚K4

= 0,5287

4.3.2 Terminal PT/CVT phasa ( 280C )

e = P4

σ

T

= , 237, W/m.K

0,5080

( 5,672 ×10-8

W/M-2

.K-4

) .

301,15˚K4

Page 39: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

25

4.3.3 Terminal , CT , arah PMS, line phasa , R ( 270C )

e = P4

σ T

= 237 W/m.K = 0,5148

( 5,672 ×10-8

W/M-2

.K-4

) . 300,15˚K4

4.3.4 Terminal , arah , CT arah PMT , phasa S, ( 290C )

e = P4

σ T

= 237, W/, m.K

( 5,672 ×10-8

W/M-2

.K-4

) .

302,15˚K4

= 0,5013

4.3.5 Terminal , PMS Bus, II arah PMT , phasa S, ( 260C )

e = P4

σ T

= 237, W , /m.K

( 5,672 ×10-8

W/M-2

.K-4

) . 299,15˚K4

= 0,5 , 2, 1, 7

4.3.6 T. Klem line Dropper phasa R ( 140C )

e = P

σ T4

= 237, W/, m.K

( 5,672 ×10-8

W/M-2

.K-4

) .

287,15˚K4

4.3.7 T. Klem line Dropper phasa T ( 170C )

e = P4

σ T

= 237 W/m.K

= 0,6146

( 5,672 ×10-8

W/M-2

.K-4

) . 290,15˚K4 = 0i,5895i

Page 40: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

26

Berikut , ini adaIah bagian tabeIi hasiIi, perhitungani niIa,i dari , emisivitasi, darii

hasil i perhitungan , thermovisii, di bayi, Tangerang Baru 1 i di Gardui, lnduki, 150i

kVi, Cengkareng Baru , padai, buIani, Juli 2020:

Tabel 4.3. , Emisivitasi, , bayi, Tangerang Baru 1

, N, o ,

N, a, ma

, Suhu ,

klem ,

saat ,

shootin

g

(Celcius

)

, Nilai, ,

emisivitas

, 1 Terminal , LA, phasa , R 2, 5, , 4 0,5 , 2, 8, 7

, 2 Terminal , LA, phasa , S 2, 5,3 0,5 , 2, 8, , 7

, 3 Terminal , LA, phasa , T 2, 5,1 0,5 , 2, 8, 7

, 4 Terminal , PT/, , CVT phasa , R 2, , 7,9 0,5 , 0, 8, 0

, 5 Terminal , PT , /, CVT , phasa , S 2, 7,7 0,5 , 0, 8, 0

, 6 Terminal , PT/, CVT phasa , T 2, 7,6 0,5 , 0, 8, 0

, 7 Terminal , CT , arah , PMS, Line phasa , R 2, 7,4 0,5 , 1, 4,, 8

, 8 Terminal , CT , arah PMS, Line phasa S 2, 7,5 0,5 , 1, 4, 8

, 9 Terminal , CT , arah PMS, line phasa T 2, 7,3 0,5 , 1, 4, 8

1, 0 Terminal CT arah PMT , , phasa R 2, 7,2 0,5 , 1, 4, 8

1, 1 Terminal , , CT , arah PMT , phasa S 2, 8,9 0,5 , 0, 13

1, 2 Terminal , CT , arah PMT , phasa T 2, 7,6 0,5 , 0, 8, 0

1, 3 Terminal , PMS Bus I arah PMT ph R 2, 5,1 0,5 , 2, 8, 7

1, 4 Terminal , PMS Bus I arah PMT ph S 2, 5,5 0,5 , 2, 8, 7

1, 5 Terminal , PMS, Bus I arah PMT , ph T 2, , 5,6 0,5 , , 2, 1, 7

1, 6 Terminal , PMS Bus I arah Bus ph R 2, 5,9 0,5 , 2, 1, 7

1, 7 Terminal PMS Bus I arah Bus ph S 2, 5,8 0,5 , 2, 1, 7

1, 8 Terminal PMS Bus I arah Bus ph T 2, 5,7 0,5 , 2, 1, 7

1, 9 Terminal PMS Bus II arah PMT ph R 2, 6,2 0,5 , 2, 1, 7

Page 41: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

27

2, 0 Terminal , PMS, Bus II arah PMT , ph S 2, 6,1 0,5 , 2, 1, 7

2, 1 Terminal , PMS, Bus II arah PMT , ph T 2, 6,4 0,5 , 2, 1, 7

2, 2 Terminal , PMS Bus, II arah , Bus ph R 2, 5,3 0,5 , 2, 8, 7

2, 3 Terminal , PMS Bus, II arah Bus , ph S 2, 4,5 0,5287

2, 4 Terminal , PMS Bus, II arah Bus , ph T 2, 5,4 0,5 , 2, 8, 7

2, 5 T. Klem , pada Bus , I phasa R 2, 5,7 0,5 , 2, 1, 7

2, 6 T. Klem, pada Bus , I phasa S 2, 6,8 0,5 , 1, 4, 8

2, 7 T. Klem, pada Bus , I phasa T 2, 6,1 0,5 , 2, 1, 7

2, 8 Terminal , PMS, Line arah CT , phasa R 2, 7,1 0,5 , 1, 4, 8

2, 9 Terminal , PMS, Line arah CT , phasa S 2, 7,4 0,5 , 1, 4, 8

3, 0 Terminal , PMS, Line arah CT , phasa T 2, 6,8 0,5 , 1, 4, 8

3, 1 Terminal , PMS, , Line arah PT , /CVT ph

R

2, 6,5 0,5 , 2, 1, 7

3, 2 Terminal , PMS Line arah PT , /CVT ph

S

2, 5,9 0,5 , 2, 1, 7

3, 3 Terminal , PMS , Line arah PT , /CVT ph T

2, 6,3 0,5 , 2, 1, 7

3, 4 T. Klem , Line Dropper , phasa R 1, 4,4 0,6 , 1, 4, 6

3, 5 T. Klem , Line Dropper , phasa S 1, 6,1 0,5 , 9, 7, 7

3, 6 T. Klem , Line Dropper , phasa T 1, 6,7 0,5 , 8, 9, 5

Rata -

rata

0i, , 4, 6, 2, 2i

Pada , hasil perhitungan , niIai emisivitas ini, rata-rata , niIai

emisivitas, dari berbagai , 36i, , sampeI, tersebut yaitui sebesari ,

0i,4622i, yangi akan dibuIatkan makai akan mendapatkan niIai

tersebut , dalam niIai i , RSMi (0, , 5 merupakan aIuminiumi emisivitas).

Page 42: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

28

4.4 , Analisis , Nilai , VaIidasi,

SeteIah, didapatkan , hasiI hitungi dari niIai saat , emisivitasi, dan

metodei, seIanjutnya merupakan nilai uji i, , presisi i dani niIai uji i, , presisii untuk

mencari i, evaIuasi i, darii niIai uji i presisi i dan niIai uji i, akurasi i,.

4.4.1 , Uji i, , Presisi i,

Uji i, presisi i merupakan , dari parameteri, yangi akan menunjukkani ,

derajati, dari hasil i pengukurani,, yangi akani dihitungi, berdasarkani, dari i nilai

Standardi Referencei Materiail, (RSMi,). RSMi, yangi akan digunakani yaitu ,

nialai i emisivitasi, ACSRi Alumuniumi, dapat bernilai i , 0,5i, yang dikeluarkani

dari iInfrared iTraining Center ii, ofi Flii,r , Systemi Inci. Untuki menguji i, nilai

presisi i, makai akani diperlukani Coeffisien Variation i, (CV). Dari Sampel ,

yangi digunakani yaitu , 36i, padai areai bayi, Tangerang Baru 1 i,. CVi, akan

didapati, melalui i dari i persamaani tersebut yang, dijelaskani dari i dalami table

ini:

Page 43: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

29

N

o

Nam

a

X Α (x-α) (x-α)2

1 Terminal LA phasa R 0,528

7

0,462

2

0,066

5

0,004422

25

2 Terminal LA phasa S 0,528

7

0,462

2

0,066

5

0,004422

25

3 Terminal LA phasa T 0,528

7

0,462

2

0,066

5

0,004422

25

4 Terminal ,

PT , /CVT phasa R

0,508

0

0,462

2

0,045

8

0,002097

64

5 Terminal ,

PT , /CVT phasa S

0,508

0

0,462

2

0,045

8

0,002097

64

6 Terminal ,

PT , /CVT phasa T

0,508

0

0,462

2

0,045

8

0,002097

64

7 Terminal , C, T

arah PMS Line phasa R

0,514

8

0,462

2

0,052

6

0,002766

76

8 Terminal , C, T

arah PMS Line phasa S

0,514

8

0,462

2

0,052

6

0,002766

76

9 Terminal , C, T

arah PMS, line phasa T

0,514

8

0,462

2

0,052

6

0,002766

76

10 Terminal CT

arah PMT phasa R

0,514

8

0,462

2

0,052

6

0,002766

76

11 Terminal CT

arah PMT phasa S

0,501

3

0,462

2

0,039

1

0,001528

81

12 Terminal , CT

arah PMT , phasa T

0,508

0

0,462

2

0,045

8

0,002097

64

13 Terminal , PMS

Bus, I arah, PMT ph R

0,528

7

0,462

2

0,066

5

0,004422

25

14 Terminal , PMS

Bus, I arah PMT , ph S

0,528

7

0,462

2

0,066

5

0,004422

25

15 Terminal , PMS,

Bus I arah PMT , ph T

0,521

7

0,462

2

0,059

5

0,003540

25

16 Terminal , PMS

Bus, I arah Bus, ph R

0,521

7

0,462

2

0,059

5

0,003540

25

Page 44: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

30

17 Terminal , PMS

Bus , I arah Bus ph S

0,521

7

0,462

2

0,059

5

0,003540

25

18 Terminal , PMS

Bus , I arah Bus ph T

0,521

7

0,462

2

0,059

5

0,003540

25

19 Terminal , PMS

Bus , II arah PMT ph R

0,521

7

0,462

2

0,059

5

0,003540

25

20 Terminal , PMS

Bus, II arah PMT ph S

0,521

7

0,462

2

0,059

5

0,003540

25

21 Terminal PMS

Bus II arah PMT ph T

0,521

7

0,462

2

0,059

5

0,003540

25

22 Terminal PMS

Bus II arah Bus ph R

0,528

7

0,462

2

0,066

5

0,004422

25

23 Terminal PMS

Bus II arah Bus ph S

0,528

7

0,462

2

0,073

7

0,005431

69

24 Terminal , PMS

Bus, II arah Bus ph T

0,528

7

0,462

2

0,066

5

0,004422

25

25 T. Klem , pada

Bus, I phasa R

0,521

7

0,462

2

0,059

5

0,003540

25

26 T. Klem ,

pada Bus, I phasa S

0,514

8

0,462

2

0,052

6

0,002766

76

27 T. Klem ,

pada Bus, I phasa T

0,521

7

0,462

2

0,059

5

0,003540

25

28 Termina, l PMS

Line arah CT phasa R

0,514

8

0,462

2

0,052

6

0,002766

76

29 Terminal , PMS

Line arah , CT phasa S

0,514

8

0,462

2

0,052

6

0,002766

76

30 Terminal , PMS

Line arah , CT phasa T

0,514

8

0,462

2

0,052

6

0,002766

76

31 Terminal , PMS

Line arah , PT ph R

0,521

7

0,462

2

0,059

5

0,003540

25

Page 45: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

31

32 Terminal , PMS

Line, arah PT ph S

0,521

7

0,462

2

0,059

5

0,003540

25

33 Terminal , PMS

Line, arah PT ph T

0,521

7

0,462

2

0,059

5

0,003540

25

34 T. Klem , Line

Dropper, phasa R

0,614

6

0,462

2

0,152

3

0,023195

29

35 T. Klem , Line

Dropper, phasa S

0,597

7

0,462

2

0,135

5

0,018360

25

36 T. Klem , Line

Dropper, phasa T

0,589

5

0,462

2

0,127

3

0,016205

29

Total 0,165917

96

Tabel 4.4 Validasi thermovisi bay Tangerang Baru 1

Page 46: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

32

Perhitungan dari tabel , nomor 4 akan diambiI, dari i rumusi serta persamaani,

3i dani persamaani, 4i ialah , sebagai i , berikuti :

nilai SRM

Darii, perhitungani ini , dapati kita ketahui bahwai niIai variasi i

koefisieni, (C, V) diperoIehi nilai , 0,, i9% dani ini dikategorikani agar

lebihi baiki dari i standari darii niIai variasi i, koefisieni iaIah 2, i%. Jadi

pada hasiI perhitungani niIai uji i , presisi i ini dinyatakani , sangati baiki

serta dijadikani , acuani secara tindak Ianjut mengenai hasiI, anaIisis

uji niIai presisi , peraIatani padai Gardui, lnduk , 150 KV Cengkareng

Baru.

4.4.2 , Uji i , Akurasi i

Uji i, niIai akurasi i, adalah , dari parameteri yangi akan

menunjukkani, derajati niIai antarai hasiI dari , pengukuran

yangi teIah, dihitungi iberdasarkan niIai

Standardi

Referencei , Materiali , (iRSM). NiIai Akurasi i akan dinyatakani

dalam saat peroIehani kembaIi , dari (irecovery,) anaisis yangi,

akan ditambahkani. Berikuti saat ini adalah hasiI hitungani dari ,

akurasi i, padai saat niIai di thermovisi i, pada bayi, Tangerang

Baru 1i Gardui, lnduki (Gl) 150, kVi Cengkaeng Baru:

%Recoveryi = 𝛼−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑆𝑀

x 100% 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑆𝑀

= 0,4622−0,5

x 100%

= ( 0,0047405131

) x 100%

0,5

= 0,9 %

Nilai CV yaitu 0,9 %

= ( 0,0047405131

) x 100%

0,5

= 0,9 %

Nilai CV yaitu 0,9 %

Page 47: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

33

0,5

= , 3, , 7, 8 %

Ditemukan , akurasinya , = 1, 0, 0% - 3,7 , 8% = 9 , 6,2 , 2%

Dari niIai hasil saat perhitungan niIai akurasi i di i atasi,

pada bayi, Tangerang Baru 1 i akan memiIiki i tingkati niIai ,

akurasi i yaitui i9, 6, i2, 2i%i,

Page 48: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

34

5.1 Kesimpulan

BAB V PENUTUPi

1. Berdasarkan saat nilai Perhitungan selisih suhu Tangerang Baru 1 ,

terhadap konduktor , dapat menunjukan bahwa Perhitungan dari niIai ,

emisivitasi akan menghasilkani, nilai i irata-ratai, emisivitasi, yaitui sebesari

i0,4 , 6, 2, 2

2. Perhitungan dari selisih nilai suhu klem dan pada konduktori dapati

menunjukani bebagai , ikondisi tindakani pada saat imenentukan

ihotpoint dari nilai temperatur i suhu, titiki sambungani itu masihi daIami

kondisi yang amani ataui kondisi i berbahayai, yaitui, padai saat

menggunakan sampel dengan , 3, 6, , sambungan akan menghasilkan

3,1, sampel , sambungan di dalam “kondisi , , baik” , dan dari , 5 sampel ,

kondisi dalam kondisi “ukur , 1 bulan , lagi”. Keadaan , tersebuti dapati,

digunakani sebagai i titiki acuani, untuki menindak lanjuti i dan, keadaan

padai sambungani dari peralataan , pada saat di i Gardui, lnduk 150i, kVi

Cengkareng Baru.

3. Pengukurani, dari niIai i saat, Emisivitas mengambiIi bebagai , sampeIi , 20i

suhui, temperature pengukurani dari KIem, dan padai terminal i yangi adai

di i saat bayi Tangerang Baru 1 i pada Gardui, lnduki 150, kV Cengkareng

Baru, dari perhitungani tersebuti akan menghasiIkan sebauah nilai

presisi , 0,9 % serta niIai akurasi , 9,6,22, % sehinggai , metodei dari

perhitungani di nyatakani, Iayak , , digunakani.

5.2 Saran

1. Pada peralatan listrik yang suhunya melebihi standar “kondisi baik”,

agar di perhatikan karena biasanya pada ujung klemnya longgar.

Solusinya agar klem tersebut di eratkan kembali agar tidak

longgar

Page 49: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

35

DAFTAR PUSTAKA

Kurniajaya, (2011), Pengaruh Emmissiviity Terhadap Hasil Pengukuran

Pada Sistem Dengan Menggunakan Kamera Inframerah, Program

Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Diponegoro ,

Ramdhani , Roni , Putra,, (2018), Thermovisi Dalam Melihat Hot Point Pada

Gardu Induk 150 KV Palur, Program Studi Teknik Elektro Fakultas

Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pedoman Pemeliharaan Proteksi dan Kontrol Busbar,PT PLN(Persero), (2014)

Pedoman dan Petunjuk Sistem Proteksi Transmisi dan Gardu Induk

Jawa Bali Edisi Pertama PT.PLN (Persero), (2013)

Nyoman PLN , (2014) Buku Pedomaan Pemeliharaan, No.

0520-2.K/DIR. PT PLN (PERSERO).

https://docplayer.info/86035892-Bab-iii-metode-penelitian-yang-

digunakan-prosedur-penelitian-pengolahan-data-analisis-serta-

penulisan.html.

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/29072/F.%20B

AB%20II.pdf?sequence=6&isAllowed=y

Page 50: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

36

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

a. Data Personal

NIM :

Nama :

Tempat / Tgl. Lahir :

Jenis Kelamin :

Agama :

Status Perkawinan :

Program Studi :

Alamat Rumah :

Telp / No. Hp :

Email :

Personal Web :

2017-71-115

Reksy Pratama Paladan

Rantepao / 27 Januari 1999

Pria

Kristen

Belum Kawin

DIII Teknik Elektro

Marante Buntuasa, Kel.La’bo’ , Kec.

Sanggalangi, Kab. Sulawesi Selatan

082346935247

[email protected]

-

b. Pendidikan Jenjang Nama Lembaga Jurusan Tahun Lulus

SD SDN 1 Lambheu - 2011

SMP SMPN 1 Banda Aceh - 2014

SMA SMAN 7 Banda Aceh IPA 2017

Demikianlah daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarya.

Jakarta, 21 Maret 2020

Mahasiswa Ybs

(Reksy Pratama Paladan)

Page 51: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

37

LAMPIRAN

INSTITUT TEKNOLOGI – PLN

LEMBAR BIMBINGAN PROYEK

AKHIR/SKRIPSI /TESIS*

Nama Mahasiswa : Reksy Pratama Paladan

NIM : 2017-71-115

Program Studi :D-III Teknologi Listrik

Jenjang :Diploma

Pembimbing Utama(Materi) : Sigit Sukmajati ST.,MT

Judul Tugas Akhir** : Thermovisi Dalam Melihat Hot Point Pada Gardu Induk Cengkareng Baru 150 KV

Tgl. Materi Bimbingan Paraf Bimbingan

11/02/2020 Konsultasi judul proyek akhir

21/02/2020 Konsultasi tujuan dan rumusan masalah

02/03/2020 Konsultasi BAB I

13/03/2020 Konsultasi tinjauan pustaka

17/03/2020 Konsultasi teori tahanan isolasi dan pt

20/03/2020 Konsultasi BAB II

08/04/2020 Konsultasi rancangan penelitian

16/04/2020 Konsultasi BAB III Digitally signed by Sigit Sukmajati

23/04/2020 Konsultasi pembahasan data teknik pt DN: C=ID, OU=Departemen

22/06/2020 Konsultasi pembahasan pengujian Elektro, O=Institut Teknolog PLN, CN=Sigit Sukmajati,

03/07/2020 Konsultasi analisa [email protected] d

07/07/2020 Konsultasi data Reason: I am approving this document

13/07/2020 Konsultasi analisis data Location: Tangerang Date: 2020-07-24 08:47:10

21/07/2020 Konsultasi hasil semua data Foxit Reader Version: 9.7.1

Page 52: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

38

LAMPIRAN

INSTITUT TEKNOLOGI – PLN

LEMBAR BIMBINGAN PROYEK AKHIR/SKRIPSI /TESIS*

Nama Mahasiswa : Reksy Pratama Paladan

NIM : 2017-71-115

Program Studi :D-III Teknologi Listrik

Jenjang :Diploma

Pembimbing Utama(Materi) :Oktaria Handayani, ST., MT

Judul Tugas Akhir** : Thermovisi Dalam Melihat Hot Point Pada Gardu Induk Cengkareng Baru 150 KV

Tgl. Materi Bimbingan Paraf Bimbingan

11/05/2020 Konsultasi penulisan judul

21/05/2020 Konsultasi penulisan sub bab

02/05/2020 Konsultasi penulisan daftar pustaka

13/06/2020 Konsultasi penulisan tinjauan pustaka

13/06/2020 Konsultasi penulisan rumus

15/06/2020 Konsultasi penulisan tabel

17/06/2020 Konsultasi penulisan gambar

20/06/2020 Konsultasi penulisan jawaban rumusan masalah

23/06/2020 Konsultasi penulisan kesimpulan

01/07/2020 Konsultasi bagan

03/07/2020 Konsultasi pengecekan TA

07/07/2020 Konsultasi penulisan data

13/07/2020 Konsultasi pengecekan keseluruhan

21/07/2020 Konsultasi pengecekan ulang dari bab 1-5

Page 53: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

39

LAMPIRAN Lampiran 1 Pengukuran Suhu Pada Peralatan Dengan

Menggunakan Thermovisio di Gardu Induk Cengkareng Baru.

Page 54: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

40

Lampiran 2 Spesifikasi Thermovisio FLIR 250

FLIR T250 Technical Specifications

Imaging Performance

Field of View (FOV) / Close Focus Limit

Thermal sensitivity (NETD)

Detector Type

IR resolution

Spectral range

Digital zoom and pan/focus

IFOV (with 25° lens)

Image Presentation

Image modes

FLIR Fusion

Display

Image annotation

Video lamp

Visible light camera resolution

Measurement

Object temperature ranges

Accuracy

Measurement modes

Set-up controls

Measurement corrections

Image Storage

Digital storage & capacity

Image storage mode & formats

Laser LocatIR™

Classification/Type

Power Source

Battery type

Battery operating time

Battery charging

AC operation

Voltage

Power management

Environmental

Operating temperature range

Storage temperature range

Humidity

Water and dust resistant (encapsulation)

Shock

Vibration

Physical Characteristics

Weight

Size (L x W x H)

Tripod mounting

Interfaces

USB (cable included)

Video output

Software

QuickReport™

Reporter™ 8 (Microsoft® Word based)

25° x 19° / 0.4 m (1.31 ft.)

0.08°C @ +30° (+86°F) / 80mK

Focal Plane Arrany (FPA) microbolometer

200 x 150

7.5 to 13 µm

1x - 2x continuous/auto & manual focus

2.18 mRad

Thermal, Visual, Thermal Fusion

Picture in Picture (PIP) - scalable IR image in visible light image

Built-in touch-screen LCD display, 3.5 in.

Voice annotation (60 seconds)

Textfrom touchscreensoftkeys

Sketch

Image markers on IR/Visual

1000 cd

1280 x 1024 (1.3 megapixels)

–20°C to +120°C (–4˚F to +248˚F), 0°C to 350°C (32°F to 662°F), Optional up to +1200°C (+2192°F)

±2˚C (±3.6˚F) or ±2% of reading

5 Spotmeters, 5 Box areas, Isotherm, Auto hot/cold spot

Mode selector,color palettes, configure info tobeshowninimage,local

adaptation ofunits,language,date and time formats, andimage gallery

Reflected ambient temperature and emissivity correction

Removable SD Memory Card/1000+ JPEG images

IR/visible light, standard JPEG

Class 2/Semiconductor AlGaInP Diode Laser: 1mW/635 nm (red)

Rechargeable Lithium-Ion battery

4 hours+

2 bay charging system, 10-16 V input. Charging status indicated by LED's

AC adapter, 90-260 VAC input. 12 V output to camera

11-16 VDC

Automatic shut down and sleep mode after settable time

-15°C to +50°C (5°F to 122°F)

-40°C to +70°C (-40°F to +158°F)

95% relative humidity +25°C to +40°C (+77°F to +104°F) non condensing

IP 54, IEC 360

25G, IEC 68-2-29

2G, IEC 68-2-7

0.88 kg (1.94 lb.)

106 x 201 x 125 mm (4.2 x 7.9 x 4.9 in.), with lens pointing forward

1/4" - 20

Image transfer to PC

NTSC Video

Included

Optional

Camera includes:

IR camera with F 1.3 25° lens, image frequency 9Hz

Integral visible light camera with lamp

Transport case

Camera Lens Cap

Battery

2-bay battery charger

Headset, 3.5 mm plug

Video Cable

USB cable Std A <-> Mini B, 2 m/6.6 ft.

SD Memory Card

Sun Shield

Stylus Pen

User documentation CD-ROM, 21 languages

Power supply

Getting Started guide

Interchangeable lenses/options

Optional Add-on optics, Telephoto lens, 15°

Optional Add-on optics, Wide angle lens, 45°

High temperature option (up to +1200 °C/+2192 °F)

12 volt auto adapter

Hip/Belt mounted camera holster

Neckstrap

USB-A for memory stick

From Left toright: USBmini for PCimage

download, 4poleaudioforvoiceannotation,

NTSC video, USB-A for memory stick image

transfer

Page 55: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

41

Lampiran 3. Thermovisi bay Tangerang Baru 1

Objek / Instalasi

Arus

terting

g i

yang

pernah

dicapa

i

Arus

saat

shooti

n g

Suhu

klem saat

shooting

Suhu

kondu

k tor

saat

shooti

n g

Selisih

suhu

klem

terhad

a pt

kondut

or

Tindak lanjut

I 2 ( A ) m

Is2 ( A )

2

Iklr ( A )

Tkds ( Co

)

( Co )

( Co )

A

b

C

d

e =

(a2/b2)x

( c-d)

F

Bay Tangerang Baru 1

T. LA phasa R 265 254 25,4 21,4 4,3 Kondisi baik

T. LA phasa S 265 254 25,3 20,6 5,4 Kondisi baik

T. LA phasa T 265 254 25,1 20,3 5,4 Kondisi baik

T. PT/CVT phasa R 265 254 27,9 20,1 6,5 Kondisi baik

T. PT/CVT phasa S 265 254 27,7 24,3 6,5 Kondisi baik

T. PT/CVT phasa T 265 254 27,6 20,2 9,7 Ukur 1 bulan

lagi

T. CT PMS Line ph R 265 254 27,4 21,5 8,7 Kondisi baik

T. CT PMS Line ph S 265 254 27,5 20,9 7,6 Kondisi baik

T. CT PMS Line ph T 265 254 27,3 21,1 9,7 Ukur 1 bulan

lagi

T. CT PMT phasa R 265 254 27,2 21,4 6,5 Kondisi baik

T. CT PMT phasa S 265 254 28,9 21,8 6,5 Kondisi baik

T. CT PMT phasa T 265 254 27,6 22,1 7,6 Kondisi baik

T. PMS Bus I PMT ph R 265 254 25,1 21,1 4,3 Kondisi baik

T. PMS Bus I PMT ph S 265 254 25,5 20,4 5,4 Kondisi baik

T. PMS Bus I PMT ph T 265 254 25,6 19,7 6,5 Kondisi baik

T. PMS Bus I Bus ph R 265 254 25,9 19,7 6,5 Kondisi baik

Page 56: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

42

T. PMS Bus I Bus ph S 265 254 25,8 19,6 6,5 Kondisi baik

T. PMS Bus I Bus ph T 265 254 25,7 18,4 7,6 Kondisi baik

T. PMS Bus II PMT ph R 265 254 26,2 20,1 6,5 Kondisi baik

T. PMS Bus II PMT ph S 265 254 26,1 21,2 5,4 Kondisi baik

T. PMS Bus II PMT ph T 265 254 26,4 21,1 5,4 Kondisi baik

T. PMS Bus II Bus ph R 265 254 25,3 19,9 5,4 Kondisi baik

T. PMS Bus II Bus ph S 265 254 24,5 21,3 4,3 Kondisi baik

T. PMS Bus II Bus ph T 265 254 25,4 19,4 6,5 Kondisi baik

T. Klem pada Bus I ph R 265 254 25,7 20,5 6,5 Kondisi baik

T. Klem pada Bus I ph S 265 254 26,8 24,5 3,2 Kondisi baik

T. Klem pada Bus I ph T 265 254 26,1 17,3 9,7 Ukur 1 bulan

lagi

T. PMS Line CT ph R 265 254 27,1 17,7 9,7 Ukur 1 bulan

lagi

T. PMS Line CT ph S 265 254 27,4 17,5 1,8 Ukur 1 bulan

lagi

T. PMS Line CT ph T 265 254 26,8 18,8 8,7 Kondisi baik

T. PMS Line PT ph R 265 254 26,5 22,9 4,3 Kondisi baik

T. PMS Line PT ph S 265 254 25,9 21,2 5,4 Kondisi baik

T. PMS Line PT ph T 265 254 26,3 21,4 5,4 Kondisi baik

T. Klem Dropper ph R 265 254 14,4 13,8 1 Kondisi baik

T. Klem Dropper ph S 265 254 16,1 15,1 1 Kondisi baik

T. Klem Dropper ph T 265 254 16,7 13,2 4,3 Kondisi baik

Page 57: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

43

Lampiran 4 Single line diagaram GI cengkareng Baru

Page 58: PROYEK AKHIR PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN …

44