Page 1
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
PROYEK AKHIR
PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN
MENGGUNAKAN THERMOVISI PADA GARDU INDUK
CENGKARENG BARU 150 KV
DISUSUN OLEH :
REKSY PRATAMA PALADAN
NIM:201771115
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
TEKNOLOGI LISTRIK
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
JAKARTA, 2020
Page 2
i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING Proyek Akhir dengan Judul
PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN MENGGUNAKAN
THERMOVISI PADA GARDU INDUK CENGKARENG BARU 150 KV
DISUSUN OLEH :
REKSY PRATAMA PALADAN
NIM : 201771115
Diajukan untuk memenuhi persyaratan
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
TEKNOLOGI LISTRIK
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
Jakarta, 3 Juli 2020
Mengetahui Disetujui KDeIIpI aTleakPnroologgrai mLisStrtiukdi Dosen Pembimbing Utama
Digitally signed by Sigit
Digitally signed by Sigit Sukmajati
DN: C=ID, OU=Departemen
Retno Aita
Diantari, S_T_, M_T
Date: 2020-07-24
20:26:21
Sukm ajati
Elektro, O=Institut Teknologi PLN, CN=Sigit Sukmajati,
[email protected] d
Reason: I am approving this
document
Location: Tangerang
Date: 2020-07-24 08:46:03 Foxit Reader Version: 9.7.1
Retno Aita Diantari, ST., MT. Sigit Sukmajati, ST., MT.
Dosen Pembimbing Kedua
Oktaria Handayani, ST., MT.
Page 3
ii
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI
Nama : Reksy Pratama Paladan
NIM 201771115
Program Studi : Teknologi Listrik
Judul : Pengukuran Suhu Hot Point
Dengan Menggunakan
Thermovisi Pada Gardu Induk
Cengkareng Baru 150 kV
Telah disidangkan dan dinyatakan Lulus Sidang Proyek Akhir pada Program
Diploma III Teknologi Listrik Fakultas Ketenagalistrikan dan Energi
Terbarukan Institut Teknologi PLN pada tanggal 17 April 2020.
Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan
1. SYARIF HIDAYAT, ST., MT
Ketua Penguji
2. IBNU HAJAR, IR., M.SC
Sekretaris
3. HENDRIANTO HUSADA, Ir., MT
Anggota
Mengetahui :
Kepala Program D-III Teknologi Listrik
Retno Aita Diantari, ST., MT
Page 4
iii
PERNYATAAN KEASLIAN PROYEK AKHIR
Nama : Reksy Pratama Paladan
NIM 201771115
Program Studi : Teknologi Listrik
Judul Proyek Akhir : Pengukuran Suhu Hot Point Dengan
Menggunakan Thermovisi Pada Gardu Induk Cengkareng Baru 150 kV
Dengan ini Saya menyatakan bahwa dalam Proyek Akhir ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya
baik di lingkungan IT PLN maupun di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang
pengetahuan Saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Pernyataan ini dibuat
dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia memikul
segala resiko jika ternyata pernyataan ini tidak benar.
Jakarta, 3 Juli 2020
Reksy Pratama Paladan
Page 5
iv
UCAPAN TERIMAKASIH
Dengan ini saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang
sebesar– besarnya kepada yang terhormat:
Sigit Sukmajati, ST., MT Selaku Pembimbing I
Oktaria Handayani, ST., MT Selaku Pembimbing II
Yang telah memberikan petunjuk, saran-saran serta bimbingannya sehingga
Proyek Akhir ini dapat terselesaikan.
Terima kasih yang sama, saya sampaikan kepada :
1. Bapak Ryan Mardiansyah selaku supervisor Gardu Induk
Cengkareng baru yang telah memberikan banyak masukan
dan saran untuk Proyek Akhir ini.
2. Bapak Rizky Andi Putra selaku operator Gardu Induk
Cengkareng Baru yang telah memberikan masukan dan saran
yang membangun untuk Proyek Akhir kami serta membantu
dalam perizinan.
Jakarta, 3 Juli 2020
REKSY PRATAMA PALADAN
2017 71 115
Page 6
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
PROYEK AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademika Institut Teknologi PLN, Saya yang
bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Reksy Pratama Paladan
NIM 201771115
Program Studi : Diploma III
Departemen : Teknologi Listrik
Jenis Karya : Proyek Akhir
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyutujui untuk
memberikan kepada Institut Teknologi PLN Hak Bebas Royalti Non
Ekslusif (Non – exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah yang
berjudul :
Pengukuran Suhu Hot Point Dengan Menggunakan Thermovisi Pada Gardu
Induk Cengkareng Baru 150 kV.
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Non eksklusif ini Institut Teknologi PLN berhak menyimpan, mengalih
media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan mempublikasikan Proyek Akhir Saya selama tetap
mencantumkan nama Saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik
Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini Saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Toraja
Pada Tanggal : 3 Juli 2020
Yang Menyatakan
Reksy Pratama Paladan
Page 7
vi
PENGUKURAN SUHU HOT POINT DENGAN
MENGGUNAKAN THERMOVISI PADA GARDU INDUK
CENGKARENG BARU 150 KV
Reksy Pratama Paladan, 201771115
Dibawah bimbingan Sigit Sukmajati, ST., MT
dan Oktaria Handayani, ST., MT
ABSTRAK
Thermovisi adalah instrument untuk memvisualisasikan dan mendeteksi suhu pada suatu objek yang di tangkap dan di tampilkan ke sebuah display dengan teknologi inframerah. Untuk mengetahui suhu panas pada sambungan dan konduktor, agar mendapatkan nilai selisih suhu sambungan terhadap suhu konduktor, sehingga dapat mendeteksi keadaan pada peralatan switchyard dalam keadaan normal atau tidak normal, serta membahas metode pengukuran nilai emisivitas untuk memperoleh nilai emisivitas yang akurat dan baik, agar menyatakan bahwa nilai pengukuran suhu memiliki tingkat akurasi dan persisi yang baik. Titik panas (hot point) pada peralatan gardu induk (switchyard), merupakan sebuah parameter yang dipantau dan dianalisa perubahannya setiap saat. Hal ini berkaitan erat dengan proteksi dan keandalan sistem yang ada di switchyard. Metode yang di gunakan yaitu mencari referensi penelitian, mengumpulkan data penelitian di lokasi, analisa dan perhitungan matematis. Hasil pengukuran suhu klem sambungan diambil 7 sample suhu untuk perhitungan nilai emisivitas untuk mendapatkan nilai akurasi dan presisi metode uji menggunakan metode vaildasi. Hasil perhitungan dari selisih suhu klem terhadap konduktor di dapat 31 sambung dalam kondisi baik, 5 sambungan dalam kondisi pemeriksaan saat pemeliharaan, metode uji emisivitas mendapatkan nilai presisi 0,9 % dan akurasi 96,22 % sehingga metode uji perhitungan dinyatakan dapat digunakan.
Kata Kunci: titik panas, gardu induk, emisivitas,thermovisi.
Page 8
vii
MEASUREMENT OF HOT POINT TEMPERATURE USING THERMOVISION ON GARDU INDUK CENGKARENG BARU
150 KV
Reksy Pratama Paladan, 201771115
Under the guidance of Sigit Sukmajati, ST., MT
and Oktaria Handayani, ST., MT
ABSTRACT
Thermovision is an instrument for visualizing and detecting the temperature on an object in the catch and in the show to a display with infrared technology. to find out the temperature of the heat on the connection and the conductor, in order to get the value of the temperature difference between the temperature of the conductor against the connection, so it can detect the State of the switchyard on equipment under normal circumstances or not normal, as well as discussing methods the measurement value of emissivity emissivity value for gaining an accurate and well, that States that the value of the temperature measurement accuracy and has a good persision. The temperature is hot (hot point) at carrier substation equipment (switchyard), is a parameter on the monitor and in the analysis of changes at any time. It is closely related to the protection and the reliability of existing systems in the switchyard. The method in use i.e. searching for references to research, gather research data on the location, analysis and mathematical calculations. Temperature measurement results in the connection clamps take 7 sample temperature to emissivity value calculation to get the value of test method precision and accuracy using the method vaildasi. The results of the calculation of the temperature difference between the clamps towards the conductor in may 31 dial in good condition, 5 connection in condition when maintenance, get the value of precision 0.9% and 96.22% accuracy so that the method of calculation of the test in the test can be used.
Key words: hot point, switchyard, emissivity,thermovision.
Page 9
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI ....................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN PROYEK AKHIR .............................................. iii
UCAPAN TERIMAKASIH .............................................................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI PROYEK AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................ v
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
ABSTRACT ..................................................................................................vii
DAFTAR ISI ................................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... 12
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... 14
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Permasalahan Penelitian ......................................................... 2
1.2.1 Identifikasi Masalah ................................................................. 2
1.2.2 Ruang Lingkup Masalah .......................................................... 2
1.2.3 Rumusan Masalah ................................................................... 3
1.3 Tujuan dan Manfaat penelitian ................................................ 3
1.3.1 Tujuan Penelitian ..................................................................... 3
1.3.2 Manfaat Penelitian ................................................................... 3
1.4 Sistematika Penulisan ............................................................. 4
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 5
2.1 Tinjauan Pustaka...................................................................... 5
2.2 Landasan Teori ......................................................................... 5
2.2.1 Thermovisi/Thermovision ....................................................... 5
BAB III ........................................................................................................... 9
METODOLOGI PENELITIAN ......................................................................... 9
3.1 Analisa Kebutuhan ................................................................................. 9
3.1.1 Studi Literatur........................................................................... 9
3.1.2 Studi Lapangan ........................................................................ 9
3.1.3 Pengumpulan data ................................................................... 9
3.2 Perancangan penelitian ......................................................... 10
3.2.2 Menghitung Emisivitas .......................................................... 11
Page 10
ix
3.2.3 Analisis Validasi Uji Presisi .................................................. 11
3.2.4 Analisi Validasi Uji Akurasi ................................................... 12
3.3 Teknik Analisis ....................................................................... 13
BAB IV ................................................................................................................. 14
HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................ 14
4.1 Hasil ...................................................................................................... 14
4.1.1 Thermovisi .......................................................................................... 14
4.2 Perhitungan suhu klem dan suhu konduktor ...................... 17
4.3 Perhitungan nilai emisivitas ................................................. 22
4.3 Analisis Validasi .................................................................... 26
4.3.1 Uji Presisi ................................................................................ 26
4.3.2 Uji Akurasi .............................................................................. 30
BAB V ........................................................................................................... 32
PENUTUP ..................................................................................................... 32
5.1 Kesimpulan............................................................................................ 32
5.2 Saran ...................................................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 33
LAMPIRAN ................................................................................................... 36
Page 11
x
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Rekomendasi Tindakan ............................................................... 15
Tabel 4.2 Thermovisi Bay Tangerang Baru 1 .............................................. 20
Tabel 4.3 Emisivitas Bay Tangerang Baru 1 ................................................ 24
Tabel 4.4 Validasi Thermovisi Bay Tangerang Baru 1 ................................. 27
Page 12
xi
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Tampilan Display Thermovisi(a-e) ............................................. 7
Gambar 3.1. Flowchart Penelitian ............................................................... 13
Gambar 4.1 Alat thermovisi Flir T250 .......................................................... 14
Gambar 4.2 Ilustrasi pengukuran suhu ....................................................... 16
Page 13
xii
DAFTAR RUMUS
Menghitung Suhu Klem dan Suhu Konduktor .............................................. 10
Menghitung Emisivitas ..................................................................................11
Menghitung SD ............................................................................................ 11
Menghitung CV ............................................................................................. 12
Menghitung Uji Akurasi ................................................................................. 12
Page 14
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pengukuran Suhu Pada Peralatan............................... 37
Lampiran 2 Name Plate trafo 1 GI Cengkareng baru ...................... 38
Lampiran 3 Thermovisi bay Tangerang Baru 1 ............................... 39
Lampiran 4 Single line diagram ...................................................... 41
Page 15
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Alat, digital , pada masa ini , sudah menuju, berbagai macam-macam,
fungsi , terkecuali , pada alat, kelistrikan, alat listrik itu , bisa digunakan dalam,
mengecek, segala kondisi , yang akan bisa ada , di peralataan , kelistrikan,
dan bisa untuk digunakan pada proses perawatan atau pemeliharaan ,
kegunaan alat, seperti , pengecekan penyambung yang ada , di area
switchyard , menggunakan alat thermovisi pengukur suhu ,. Alat thermovisi
merupakan , alat yang dapat memperlihatkan dan mengecek , temperature
temperature dalam alat atau bahan , untuk ditangkap , lalu ditampilkan , ke
bagian , layer pada thermovisi dengan , sinar inframerah yang menjadi ,
bagian spektrum pemancar inframerah pada bagian magnet. Sinar
Inframerah , ukurannya besar dan panjang , gelombang pada, 750 nm
sampai 100, µm. Peralatan ini digunakan , untuk memvisualisasikan ,
temperature suhu , panas yang ada di bagian penyambung dan bagian
konduktor pada rangkaian , peralatan kelistrikan di area switchyard , pada
saat keadaan berbeban. Tinggi pertumbuhan ole penduduk setiap tahun
tersebut maka kebutuhan listrik , juga akan bertambah. Suhu , temperature
panas atau area (hot point) , dalam GI di area (switchyard) itu, yang
menjadi alat, yang selalu harus , dipantau dijaga dan dianalisa ,
keaadaannya , setiap waktu. Ini terkait dengan keandalan alat pada area
switchyard. Pada saat berjalan ,, alat GI di , area (switchyard) mengalirkan
listrik, dapat terjadi panas, disebabkan arus rugi-rugi yang menghantar
yang ada pada area konduktor , kemudian adanya , hambatan tersebut.
Adanya ,, peralatan yang tidak layak pakai serta jarak pada area switchyard ,
berhimpit dengan area switchyard lain, jadi, akan selalu , terjadi
Page 16
2
Bermanuver keaadaan , hingga seringkali , akan terjadi pemanasan , atau
(hot point). Bagian terminal pada penyambung switchyard merupakan
area yang sering mengalami pemanasan, terutama pada saat keaadan
terjadinya banyak debu di sekitar penampang konduktor sehingga akan
korosi dan mengecil..
Atas dasar , keadaan itu para peneliti , akan melaksanakan , pengukuran
dengan alat thermovisi pada GI 150 kV, Cengkareng Baru ,, untuk
mengeecek, perbedaan suhu antara konduktor dan penyambung, lalu
mencari nilai emsivitas serta melakukan uji percobaan validasi yang terdiri
dari uji nilai presisi dan uji nilai akurasi yang layak.
1.2 Permasalahan Penelitian
1.2.1 Identifikasi Masalah
Ketika , beroperasi,alat-alat, di GI, atau area (switchyard) , akan
mengalirkan , arus listrik , dapat mengalami , panas,, disebabkan oleh rugi-
rugi arus yang mengalir pada area konduktor dan penyambung serta
adanya berbagai hambatan ,. Bagian tersebut selalu harus diperhatikan.
Maka dari itu di lakukan pengukuran Thermovisi dan melakukan
perhitungan untuk mecari tahu Hot Point tersebut pada Gardu Induk
Cengkareng Baru.
1.2.2 Ruang Lingkup Masalah
Dalam proyek akhir yang di bahas ruang lingkup akan membahas
mengenai pengukuran Thermovisi Bay Tangerang Baru 1 pada Gardu
Induk Cengkareng Baru.
Page 17
3
1.2.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menghitung selisih suhu klem terhadap
konduktor ?
2. Bagaimana cara menghitung emisivitas ?
3. Bagaimana cara menghitung nilai hasil Uji Presisi dan nilai hasil
Uji Akurasi ?
1.3 Tujuan Serta Manfaat penelitian
1.3.2 Tujuan Dari Penelitian
Tujuan dari penelitian proyek akhir ini yaitu untuk bisa mengetahui
letak titik hot point. Kemudian mengetahui kondisi peralatan listrik
serta mengetahui nilai tertinggi yang pernah dicapai saat
thermovisi.
1.3.3 Manfaat Dari Penelitian
Manfaat dari Penelitian yang bisa dari proyek akhir ini yaitu dapat
mengetahui bagaimana cara pengukuran Thermovisi dan dapat
bagaimana cara yang dapat kita dilakukan untuk mencegah pada saat
terjadinya Hot Point pada peralatan listrik.
Page 18
4
1.4 Sistematika Penulisan
Proyek akhir disusun berdasarkan sistematika dari penulisan yang
terdiri dari awal BAB I yaitu (Pendahuluan) pembahasan latar belakang,
lalu identifikasi masalah, dan ruang lingkup hingga manfaat serta tujuan
penelitian proyek akhir. Pada BAB II ini akan membahas mengenai
(Landasan Teori) membahas mengenai teori-teori yang menjadi dasar
proyek akhir yang ada. Pada BAB III ini yang dibahas yaitu (Metode
penelitian) membahas mengenai prosedur perhitungan proyek akhir. Pada
BAB IV ini yang akan dibahas yaitu (Hasil dan Pembahasan) hasil
perhitungan secara teori di GI Cengkareng Baru. BAB V yang merupakan
penutup atau yang berisikan kesimpulan dari hasil pembahasan tugas
akhir ini.
Page 19
5
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Dalam membantu menyelesaikan pada proses pembuatan proyek akhir
ini, dibutuhkan adanya berbagai referensi sebagai acuan penulis dalam
proses penyelesaian proyek akhir ini.
1. Kurniajaya, (2011), PENGARUH , DARI EMISSIVITY, PADA
TERHADAP HASIL , UKUR PENGUKURAN, DI SISTEM, DENGAN, CARA
MENGGUNAKAN KAMERA, SINAR INFRAMERAH, PROGRAM , STUDI,
TEKNIK, ELEKTRO S1 DARI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ,
NEGERI DIPONEGORO
Dalam jurnal ini dijelaskan menganai nilai emisivitas yang menjadi bahan
terpenting dalam pengukuran pada alat sinar inframerah.
2. RAMADHANI, RONI, PUTRA,, (2018), ALAT THERMOVISI, DALAM
MELIHAT , AREA PANAS HOT POINT , PADA GARDU , INDUK (GI) , 150
KV, PALUR, S1 PROGRAM, STUDI, TEKNIK, ELEKTRO, FAKULTAS
TEKNIK DARI UNIVERSITAS, MUHAMMADIYAH, SURAKARTA
Dalam jurnal ini dijelaskan mengenai cara penggunaan thermovisi serta
cara melakukan pengukuran suhu dengan menggunakan thermovisi.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Thermovisi/Thermovision
Pada saat setiap peralatan listrik sebagian besar mempunyai sifat
konduktivitas listrik atau mampu menghantarkan listrik karena terbuat
dari logam. Apabila peralatan tersebut dialiri arus listrik, maka peralatan
tersebut tentunya akan menghasilkan panas. Suhu panas yang
melewati batas toleransi saat alat beroperasi merupakan gangguan atau
ketidaknormalan bagi alat tersebut. Hal ini dapat menimbulkan
kerusakan-kerusakan lain apabila tidak segera ditangani.
Page 20
6
Untuk mencegah hal ini, maka dilakukannya pengecekan dan
pemeliharaan secara berkala, yaitu dengan mengamati suhu komponen
Page 21
7
dengan menggunakan Thermal Camera atau Thermovisi. Pengukuran
ini menggunakan sinar inframerah yang dipancarkan oleh thermal
imagers sehingga pada display thermal imagers dapat menunjukkan
besar suhu dari alat yang dikur.
Prinsip , kerja dari perhitungan ini adalah, perhitungan ini
membandingkan pada , energi yang , telah teradiasi , dari suatu bahan
(gelombang elektromagnet) , terhadap radiasi energi yang bernilai sama
dan benar. Radiasi , merupakan gelombang elektromagnetik hasil dari
panas suatu objek yang terdiri pada Foton tersebut ,. Foton ini akan
menyerap energi yang sama sehingga bisa bernilai tinggi ,.
Nilai emisivity yang diamati berkisar antara 0 dan 1. Masing-
masing bahan material objek memiliki tingkat emisivitas yang beragam.
Seperti contoh emisivitas pada Alumunium menurut Fluke Coporation
adalah 0,9.
Pengukuran Thermovisi dimuat di dalam Buku Pedoman
Pemeliharaan PLN No. 0520-2.K/DIR/2014 (2014), sebagai salah satu
prosedur pemeliharaan peralatan atau aset PLN di Gardu Induk.
Berikut beberapa contoh tampilan display pada saat pengukuran:
Page 23
9
(d)
(e)
Gambar 2.1. (a-e) Tampilan display Thermovisi
Page 24
10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 AnaIisa Kebutuhan
Dalam proyek akhir PenuIis, akan meIakukan , mencari berbagai
referensii peneIitiani,, dan mengumpulkan , data ilmiah dari peneIitian , pada
lokasi i, anaIisa serta hasil yang baik ,. PengumpuIan, niIai hasil yang , akan
diIakukani, satu kaIii, pada satu buIan yaitu , buIan JuIi 2020 , di , (Gl) atau
Gardu , Induk Cengkareng , Baru 150i KV. PengumpuIan, data ini di Iakukan,
dengan aIati thermovisi , menggunakan , aIat suhu thermoi, imagersi untuk
mengukuri, suhu mendeteksi , pada permukaani, kIemi, yang ada pada
sambungani ataupun konduktor ,. iAIat, ukuri suhui thermovisi ,, juga akan
digunakan ,, untuk saat meIihat, niIai data emisivitas, objek akan diukur ,,
untuk, mencari , rata-rata , niIai , emisivitasnya, IaIu dengan metode , uji
perhitungannya maka kita akan di masukani, ke metodei yanag disebut ,
vaiIdasi , untuk mendapatkan metode , uji yang mempunyai niIai presisi i dan
nilai akurasi i yangi baiki. Kerangka kerja iaIah Iangkah-Iangkah pada saat
dalam penyeIesaian masalah yang. Demikian maka dapat kita uraikan
pada pembahasan masing-masing tahap niIai dalam peneIitian tersebut
adaIah sebagai i berikuti:
3.1.1 Studii Literaturi
Penulis melakukan kegiatan dengan studi literatur untuk
digunakan saat mencari teori atau bahan yang relevan atau sejalan
dengan permasalahan pembahasan yang akan ditemukan. Pencarian
dilakukan dari berbagai sumber yaitu buku referensi dan serta jurnal. Agar
informasi yang bisa didapat dari studi ini akan dijadikan rujukan untuk
argumentasi masalah yang ada.
3.1.2 Studi Lapangan
Tahapan ini akan dilakukan pengamatan dari lapangan
tempat penulis melakukan penelitian, sehingga dalam hal ini yang
merupakan tempat penelitian yaitu PT.PLN (Persero) UPT Duri
Kosambi Gardu Induk Cengkareng Baru.
3.1.3 Pengumpulan, data ,
Pengumpulan , data , yang nantinya akan, digunakan , sebagai,
Page 25
11
acuan bahan dalam, saat menghitung , serta menyusun , proyek, akhir
adalah , data , yang kita diperoleh , dari kantor , PT.PLN, (Persero) , UPT
Duri Kosambi Gardu Induk Cengkareng Baru ,.
Page 26
12
3.1.1 Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan cara, agar memahami , dan
menganalisa serta menghitung , data yang akan diperoleh , saat proses,
pengambilan , data ,. Proses, ini kita dapat, mengetahui jika apakah,,
suatu sistem, akan dapat, bekerja dengan kondisi , baik, atau tidak,.
3.1.2 Fokus Penelitian
Yang menjadi fokus penelitian pada proyek akhir ini yaitu
mengetahui pengukuran Thermovisi Bay Tangerang Baru 1 pada
Gardu Induk Cengkareng Baru.
3.1.3 Penulisan , Laporan ,
Pada, saat di ini i akan diIakukan , penyusunan , Iaporani, iyang,
berdasarkani, dari hasiI peneIitian , serta menggunakani, tekniki untuk
pengumpuIan, data primeri, sertai data sekunderi, sehingga akan
menjadi i, Iaporan , atau jurnal peneIitian yangi, dapati memberikani, cara
serta igambaran , peneIitian , isecara , iutuh.
3.2 Perancangan penelitian
3.2.1 Perhitungan dari, Suhui KIem , hingga Suhui, Konduktori,
Saat meIakukan , iperhitungan , dengan imenggunakan , rumus atau
persamaani, pendekatani dari ikriteria ΔT (Delta –T). SampeI, iyang akan diambiI,
iyaitu i36i, sampeI dan, yangi, iada di , i Gardui, lnduk (GI) Cengkareng Baru 150 kV ,.
Rumusi dari i perbandingani suhui, kIemi, dengani suhui, konduktori, yaitu :
ΔT = ( Imaks
)2 . (
ISaat klem –
kondukto ) (1)
thermovisi T T r
Page 27
13
Keterangan : ΔTi, = iSeIisih, suhui kIem terhadapi konduktori, (0C)
l , maksi, = Arus
, max (A)
,
l, saati thermovisi i,
= Arusi padai thermovisii (A) ,
Ti, kIemi, = Suhui,
pada kIem (0C) ,
Ti, kondukori, = iSuhu
, padai konduktori (0C) ,
3.2.2 Menghitung , Emisivitas ,
Cara mengitung niIai , dari emisivitas, yang akani idicari , dengan
menggunakani, yaitu irumus, iperpindahan dari iradiasi hukumi, Stefan , iBoItzman,.
Rumusi, iyang akan digunakani, pada, perhitungani, niIai emisivitasi, iini , yaitu :
P = e . σ . T4 → e = P σ T
4
(2)
Keterangan :
P = energi thermal conductivity (Alumunium =237 W/m.K)
e = Emisivitas (e=1)
σ = Konstanta Stefan Boltzman = 5,672 x 10-8 Watt m-2 K-4 T = Suhu
mutlak (K)
3.2.3 AnaIisis dari, , VaIidasi, NiIai , Ujii , i Presisii ,
Untuki, melihat , nilai , itingkat , dari ipresisi saat ipengukuran, maka
dibutuhkan Coeffisieni, iVariation , (iCV) serta iReIative iStrandard , iDeviation , (iRSD) ,.
Sampel , akan , digunakan , yaitu 36, pada saat bay, Tangerang , Baru , 1i. iSDi, dan
iCV, dapat cari i , darii rumusi iberikut :
i
SDi
=√Ʃ (x−a) 2
(3)
n−1
Keterangan yaitu : SD = Standard devation ( yang simpangan baku)
Ʃ (x −a )2 = Jumlah total nilai emisivitas dikurangi rata-rata nilai
emisivitas
n = Jumlah
Page 28
14
iCVi, =, (SD) , x, 100% , (4)
𝛼,
Keterangani, : iCV, =, Variasi , dari ikoefisien
SDi, = , Standardi, dari deviationi (simpang baku) α, = , NiIai saat , rata-rata , emisivitas,
3.2.4 Analisi , Validasi , Uji Nilai, iAkurasi,
Uji i Nilai i iakurasi , yaitu , isebuah , hasiI anaIisa iterhadap
Standardi, iReference , iMaterial (iRSM) , ibisa iyang
sesungguhnyai. , HasiI, dari nialai hitung dari metode
vaIidasi itersebut iterhadap penggunaan niIai yang
sebenarnyai, menggambarkani seberapa , tinggi nilai akurasi
uji , tersebut. ,
Uji i, akurasii, bisa , idihitung ,, dengan , persamaani, iberikut, :
% nilai , recoveryi, =((a)−x
,
benar,) (5)
X , benar ,
Keterangan , : % nilai recoveryi, = , Presentasei, niIai , saat bias
α, = NiIai , perataan dari iemisivitas ,
x benari, = Merupakan NiIai , iyang, ibenar ,
Page 29
15
3.3 Teknik Analisis
, Gambar, 3.1 FIow iChart
Mulai ,
Pengambilan data: Pengambilan data dari , GI,
Cengkareng Baru , 150, V,
Perhitungan , nilai dan, Analisa , selisih , suhu , sambungan dan
konduktor, emisivitas ,, uji presisi , dan uji akurasi
Jika , Hasil, Metode , Uji,
Presisi, Dibawah , 2%,
Studi , Literatur ,
SeIesai ,
Tidak
Ya
,
Kesimpulan,
Page 30
16
BAB IV
HASlL DAN PEMBAHASAN
4.1 HasiI
Penyambungan dari konduktor , akan imenghasiIkan itahanan ,
sambungani ,. iSambungan , yangi memiIiki , niIai tahanani,, yangi Iebih itinggi ,
idari , itahanan , ikonduktor , yang akan menjadi i, panasi, yangi, Iebih , besar , pada
areai sambungani, tersebuti, area (Hoti, , Pointi) ,, sehinggai, semakini, tinggi arus,
Iistrik, iyang disaIurkan , padai, penghantari, makai semakini, besar niIai
temperaturnyai,. Dani, tahanani, ikontak, akan di i pengaruhi i oIeh ibeberapa ,
faktori, iyaitu, dari kebersihan , i bidangi, serta kontaki isambung, ikekencangan
dari bauti pengikati (dari tipei bauti), serta ikerapatan ipengepresan , ( , dari , tipe ,
pressi,), idan beda, bahani padai saat, bidangi sambungani,.
4.1.1 Thermovisi
, Sama halnya , dengan aIat, pengukuri Iainnya ,, aIat ini , jugai, bisa
untuki, mengukuri, suhui temperature , pada , saat suatu , objek tetapi , jika
tanpa , harus, menyentuh sebuah objeki, tersebuti. Ini i bisai terjadii karenai,
alati, tersebuti memancar , sinari, inframerahi, laIu, menangkapnyai, kembaIi
dari radiasi i, serta , objeki, yangi akan diukuri,. Mengukur , isuhu, ini i
menggunakani, aIat ukur suhu , thermovisi i, FIir , T250i, :
Gambari, 4.1 , AIat, thermovisi , FIir , T250 ,
Thermovisi i, punya parameteri kondisi i untuk, menentukan
suhunyai, seperti rekomendasi i, padai bukui PLNi, sebagai i , berikuti :
Page 31
17
0ºC - 10ºC = dalam kondisi , baik,
10ºC - 25ºC = ukur , dalam 1, bulan , lagi ,
25ºC - 40ºC = harus rencanakan , perbaikan ,
40ºC - 70ºC = harus perbaikan , segera ,
70ºC = dalam kondisi , darurat ,
Perbedaani, Temperaturi, Tindakani yangi
iDirekomendasikan
Jikai, niaIi bebani, padai saati uji i hasiI thermovisi i
kurangi, i10%i, pada , arusi
tertinggi i , saat , pernahi , dicapai i
Periksai saati hasiI ukuri
Jikai saat , bedai suhui tersebut pada bebani maksimaIi niIainya
kurangi , dari i , 10ºC
DaIam Kondisi i yang, , baiki,
Jikai, bedai, nilIai suhui pada
bebani, max,
Ukuri, daIami satui, buIan, lagi i,
Jika Iebihi, besari niIai
10ºC, tapi kurang dari niIai 25ºC,
Jikai, bedai suhu atas bebani maks,
imal , Iebih besari pada saat , samai
dengani niIai , 25ºC
tetapi i, jika , kurangi darii niIai , 40ºC
Mencanakan , perbaikan ,
Jikai, bedai, suhui padai niIai ,
bebani maksimaIi,
Iebihi besari dan samai , dengani
niIai 40ºC, tetapi i kurangi dari i niIai ,
70º, C
Melakukan Perbaikan , segerai,
Jikai, bedai niIai , suhui padai,
saati bebani maksimaI,
NiIai Iebih, besari dani samai , dengani
NiIai 70ºC,
Dalam Kondisi , darurat ,
, Tabel 4.1. , Rekomendasi , Tindakan
Page 32
18
Melaksanakan , pengukuran , pada temperatur , akan menggunakan alat
pengukur suhu , thermovisi i diIakukani, antara duai titiki, pada setiapi, objeki
titiki ukuri, sebagai berikut , :
- NiIai Temperaturi, dalam
, konduktor
, (T1,
)
- NiIai iTemperatur, dalam
, kIem
, (T2,
)
Berikuti, contoh pengukurani, suhui temperature kIemi, terhadapi, suhu
ikonduktor yang , dapati kita diIihati padai, bagian gambari, di i bawahi ini i :
, KIemi,
(T2i,)
, Koduktori,
(T1i) ,
Gambar, 4.2 lIustrasi dari , pengukurani, suhui,
Page 33
19
4.2 , Perhitungani , niIaii suhui , kIemi , dan niIaii suhui , konduktori ,
, Gardui, lnduki, merupakan , uniti yangi akani menjaIankani, peralatan
tegangan tinggii, pada areai switchyardi, tidak , Iepas darii konduktori, serta
sambungani, akani menyaIurkan energi i Iistriki, dari peraIatani, satu ke
peraIatan , Iainnyai. Konduktori, tersebut tidaki, hanyai, diaIiri olehi energi i Iistrik,
sajai tetapii, bisai meIepaskani, temoperatur suhui panasi. ,
, Saati pengambilan , dani pengukuran , saati thermovisi i, akani idilakukan
oleh Spvi, yangi ada Gardui, iInduk (GI) , 150i, kVi Cengkareng Barui yang
serta rekan, operator , yang akan bertugas. , Adapuni nilaii titiki, pengukurani,
antara , lain adalahi dari i bayi , penghantari,, dari bay, transformatori,, dari bay,
kapasitori, dan dari bayi, ireaktor ,. Agari, dapati, menghitungi, perbandingani,
dari suhui klemi sertai suhu , konduktori ialahi, dengan, menggunakani,
persamaan pendekatani, akan dituangkani, dalam spesifikasi kriteriai, ΔTi
(Delta-T) dimanai persamaani ini merupakani, kenaikan , temperaturi suhui
terhadap nilai i suatu titiki acuani, yangi akan ditentukani, seperti, padai suhui
di sekitar saati pengukurani, sertai ataupun , padai temperaturi, maksimumi ,
yangi akan diijinkani, pada isaatselamai ipengukuran ,.
, Berikuti, ini i, merupakani contoh dari perhitungani, saat suhui, kIemi
hingga , suhui konduktori, dengan , pendekatan sertai kriteriai, ΔTi (DeItai, – Ti,) ,.
Perhitungani, akan mengambiIi, sampe,Ii, datai yaitui,, , 36i, sambungani serta
yangi adai padai, area bayi, Tangerang , Baru 1i,.
Page 34
20
2
4.2.1 , Perhitungan , selisih, suhu klem, dan suhu , konduktor , (Δ, T) pada , bay
Tangerang Baru1
4.2.1.1 Terminal LA phasa R
ΔT =( Imaks
)2. ( klem – konduktor ) ISaat
T T
thermovisi
= ( 265 A )2 . ( 25,40C – 21,40C ) = 4,350C
254 A
4.2.1.2 Terminal PT/CVT phasa R
ΔT =( Imaks
) . ( klem – konduktor ) ISaat T T
thermovisi
= ( 265 A )2 . ( 27,90C – 20,10C ) = 8,70C
254 A
4.2.1.3 Terminal CT arah PMS line phasa R
Imaks
)2. ( klem – konduktor ) ISaat T T
thermovisi
= ( 265 A )2 . ( 27,40C – 21,50C ) = 6,50C
254 A
● Terminal CT arah PMT phasa R
Imaks
)2. ( klem – konduktor ) ISaat T T
thermovisi
= ( 265 A )2 . ( 27,20C – 21,40C ) = 6,50C
254 A
ΔT =(
ΔT =(
Page 35
21
2
2
● Terminal CT arah PMT phasa T
Imaks
)2. ( klem – konduktor ) ISaat T T
thermovisi
= ( 265 A )2 . ( 27,60C – 22,10C ) = 7,60C
254 A
● Terminal CT arah PMS line phasa T
Imaks
)2. ( klem – konduktor ) ISaat T T
thermovisi
= ( 265 A )2 . ( 27,30C – 21,10C ) = 9,70C
254 A
● Terminal PMS bus I arah PMT ph R
ΔT =(
Imaks
) . ( klem – konduktor ) ISaat T T
thermovisi
= ( 265 A )2 . ( 25,10C – 21,10C ) = 4,30C
254 A
● T. Klem line Dropper phasa R
ΔT =(
Imaks
) . ( klem – konduktor ) ISaat T T
thermovisi
= ( 265 A )2 . ( 16,10C – 15,10C ) = 10C
254 A
ΔT =(
ΔT =(
Page 36
22
Tabel 4.2. , Thermovisi , , bay, , Tangerang , Baru, 1
Objek, / , Instalasi ,
Arus,
terting
g i , ,
yang ,
pernah
, dicapa
i
Arus,
saat , ,
shooti
n g,
, Suhu ,
klem , saat
, shooting
, Suhu ,
kondu
k tor ,
saat ,
shooti
n g
, Selisih
, suhu ,
klem ,
terhad
a pt ,
kondut
or
, Tindak, , lanjut ,
I 2 ( A ) m
Is2 ( A )
2
Iklr ( A )
Tkds ( Co
)
( , C,
o )
( , C,
o )
, A
, b
, C
, D
e, , =
(a2/b2)x
( c-d)
, F
, Bay, Tangerang Baru 1
, T ,. , LA, , phasa, , R, 2, 6, 5 2, 5, 4 2 , 5 ,, , , 4 2, 1, , 4 4,, , 3 Kondisi , baik
T ,. , LA, , phasa, , S, 2, 6, 5 2, 5, 4 2 , 5, , 3 2, 0, , 6 5,,4, Kondisi , baik
T ,. LA, phasa, T 2, 6, 5 2, 5, 4 2 , 5, , 1 2, 0, , 3 5,, , 4 Kondisi , baik
, T ,. PT ,, /, CVT , phasa, R,, 2, 6, 5 2, 5, 4 2 , 7, , 9 2, 0,1 6,, , 5 Kondisi , baik
, T. PT , /, CVT , phasa, S, 2, 6, 5 2, 5, , 4 2 , 7, , 7 2, 4, , 3 6,, , 5 Kondisi , baik
, T. , PT/ , CVT phasa, T , , 2, 6, 5 , 2,, 5, 4 2 , 7 ,,6 2, 0,,2, 9,,, , 7, , Ukur, 1 bulan,
lagi ,
, T. , CT PMS, Line, ph R, 2, 6, 5 2, 5, 4 2 , 7 ,, , 4 2, 1, , 5 8,, , 7 Kondisi , baik
T ,. CT , PMS, Line, ph, S, 2, 6, 5 2, 5, 4 2 , 7 ,, , 5 2, 0,,9, 7,,6, Kondisi , baik
T ,. CT , PMS, Line, ph, T 2, 6, 5 2, 5, 4 2 , 7, , 3 2, 1, , 1 9,,7, Ukur, 1, bulan
lagi ,
T ,. , CT , PMT , phasa , R 2, 6, 5 2, 5, 4 2 , 7 ,,2 2, , 1,,4 6,,5, Kondisi , baik,
T ,. , CT PMT phasa S 2,, 6,, 5 2, 5, 4 2 , 8 ,,9 , 2, , 1, , 8 6,, , 5 Kondisi , baik,
T ,. , CT PMT phasa T 2, , 6, , 5 2, 5, 4 2 , 7 ,, , 6 2, , 2,, , 1 7,, , 6 Kondisi , baik,
T ,. , PMS Bus I PMT ph R 2, 6, 5 2, 5, 4 2 , 5, , 1 2, 1,, , 1 4,,3 Kondisi , baik,
T ,. , PMS Bus I PMT ph S 2, 6, 5 2, 5, 4 2 , 5, , 5 2, 0, , 4 5,, , 4 Kondisi , baik,
T ,. , PMS Bus I PMT ph T 2, 6, 5 2, 5, 4 2 , 5, , 6 1, 9, , 7 6,, , 5 Kondisi , baik,
T ,. , PMS Bus I Bus ph R 2, 6, 5 2, 5, 4 2 , 5, , 9 1, 9, , 7 6,, , 5 Kondisi , baik,
Page 37
23
T ,. PMS, Bus, I, Bus, ph S, 2, 6, 5 , 2, 5, 4 , 2, 5,,8, 1, 9,, , 6 6,, , 5 , Kondisi , baik,
T ,. PMS, Bus, I Bus, ph T , , 2, 65 , 2, 5, 4 2, 5,, , 7 1, 8,,4 7,, , 6 Kondisi , , baik
T ,. , PMS, Bus II PMT ph R 2, 6, 5 2, 5, 4 2, 6,, , 2 2, 0,, , 1 6,, , 5 Kondisi , , baik
T. PMS, Bus II PMT , ph S 2, 6, 5 2, 5, 4 2, 6,, , 1 2, 1,, , 2 5,, , 4 Kondisi , baik,
, T. , PMS Bus II PMT , ph T 2, 6, 5 2, 5, 4 2, 6,, , 4 2, 1,, , 1 5,, , 4, Kondisi , baik,
T ,. PMS, Bus, II Bus, ph R 2, 6, 5 2, 5, 4 2, 5,, , 3 1, 9,, , 9 5,, , 4 Kondisi , baik,
T ,. PMS, Bus II , Bus ph , S 2, 6, 5 2, 5, 4 2, 4,,5 2, 1,, , 3 4,, , 3 Kondisi , baik,
T ,. PMS, Bus II Bus, ph, T 2, 6, 5 2, 5, 4 25,4 1, 9,, , 4 6,, , 5 Kondisi , baik,
T ,. Klem , pada, Bus I ph R 2, 6, 5 2, 5, 4 2, 5,7, 2, 0,5 6,,5, , Kondisi , baik
, T. , Klem , pada Bus I ph S 2, 6, 5 2, 5, 4 2, 6, , 8 2, 4,, , 5 3,, , 2 , Kondisi , baik,
T ,. Klem , pada Bus, I ph, T 2, 6, 5 2, 5, 4 2, 6,, , 1 1, 7, , 3 9,, , 7 , Ukur , 1 , bulan
lagi ,
T. PMS Line CT ph R 265 254 27,1 17,7 9,7 Ukur 1 bulan
lagi
T ,. PMS Line, CT ph, S 2, 6, 5 2, 5, 4 2, 7,, , 4 1, 7,,5, 1,, , 8 Ukur, 1,
bulan , lagi
T ,. PMS, Line, CT , ph T 2, 6, 5 2, 5, 4 2, 6, , 8 1, 8,, , 8 8,, , 7 , Kondisi , baik,
T ,. PMS, Line, PT , ph R 2, 6, 5 2, 5, 4 2, 6, , 5 2, 2,, , 9 4,, , 3 Kondisi , baik,,
T ,. PMS, Line, PT , ph S 2, 6, 5 2, 5, 4 2, 5, , 9 2, 1,, , 2 5,, , 4 Kondisi , baik,
T ,. PMS, Line, PT , ph T 2, 6, 5 2, 5, 4 2, 6, , 3 2, 1,, , 4 5,, , 4 Kondisi , baik,
T ,. Klem , Dropper, ph R 2, 6, 5 2, 5, 4 1, 4, , 4 1, 3, , 8 , 1 Kondisi , baik,
T ,. Klem , Dropper, ph , S 2, 6, 5 2, 5, 4 1, 6, , 1 1, 5,, , 1 , 1 Kondisi , baik,
T ,. Klem , Dropper ph , T 2, 6, 5 2, 5, 4 1, 6, , 7 , 1, 3,, , 2 , 4,, , 3 Kondisi , baik,
TabeIi, 4.2 merupakani, datai hasiIi thermovisi i, sertai perhitungani, suhui
kIem, terhadapi suhui, konduktori, di Gl , Cengkareng , Baru 150i, kVi padai,
buIani JuIi 2020 yang , hasiInya, teIah dibuIatkan, jikai angkai , 0i,5i, makai ,
dibuIatkan menjadi i, 1i, (0i,5, > , 1i). Darii datai hasiI perhitungani suhui di atasi
dapati diIihat bahwa , terdapati , 31i, , sambungani , dalam kondisi i , baik dan , i 5, ,
sambungani yang mengisyaratkan i, kondisi i “ukuri , 1 buIan, lagi i”. Berikuti, ini
beberapai contoh , padai sambungani, “Terminali, PTi, /CVTi phasa , Ti,” dan
“Terminal i, CT arah PMSi, Iine, phasai, T” yang menunjukani suhui di atasi
parameteri yang ditentukani, walaupun terdapati, , beberapai sambungani,
yang menunjukan suhu i , 9i,7iºC, hal itui bisa dikondisikani, baiki tetapi i, perIui
di i waspadai i dani perIui , dipantaui
Page 38
24
=
secarai, intensifi. DaIam hal i, ini penuIis menyimpulkan , haI tersebuti, kei
daIami kondisi i, “Ukuri , 1 , buIan, Iagi”.
4.3 , Perhitungani , , niIai, emisivitasi ,
NiIai i Emisivitasi, adalahi, rasio padai total , energi i yangi akan,
diradiasikani, di permukaani, padai bahani, tersebuti. Dengani, katai Iain
emisivitasi, yaitui kemampuani, memancarkani memantulkan , energii cahaya
inframerahi, padai blacki bodyi, saat kondisi i suhui, dani dari panjang ,
geIombangi bisai samai. NiIai emisivitasi, bahani tersebuti , padai dasarnyai
akani, sudahi memiliki i niIainyai, sendiri i, namuni jikai tetapi, akani berubahi,
sesuaii padai, kondisi i bahan , itu atau dikarenakani padai keadaani lingkungan,
serta pembiasan. NiIai i emisivitasi, yang dicari i akan menggunakani,
persamaan perpindahani, kaIori dari radiasi i, (Hukumi, Stefani BoItzman,).
Berikuti,, merupakani contohi dari penjabarani, perhitungan niIai i
emisivitasi, pada sampeIi, suhui datai, bayi, Tangerang Baru 1i saat , buIani , JuIi
2020 adalahi, yaitu:
4.3.1 Terminal , LA, phasa R, ( 250C )
e = P4
σ
T
= 237 , W/m.K
( 5,672 ×10-8
W/M-2
.K-4
) .
298,15˚K4
= 0,5287
4.3.2 Terminal PT/CVT phasa ( 280C )
e = P4
σ
T
= , 237, W/m.K
0,5080
( 5,672 ×10-8
W/M-2
.K-4
) .
301,15˚K4
Page 39
25
4.3.3 Terminal , CT , arah PMS, line phasa , R ( 270C )
e = P4
σ T
= 237 W/m.K = 0,5148
( 5,672 ×10-8
W/M-2
.K-4
) . 300,15˚K4
4.3.4 Terminal , arah , CT arah PMT , phasa S, ( 290C )
e = P4
σ T
= 237, W/, m.K
( 5,672 ×10-8
W/M-2
.K-4
) .
302,15˚K4
= 0,5013
4.3.5 Terminal , PMS Bus, II arah PMT , phasa S, ( 260C )
e = P4
σ T
= 237, W , /m.K
( 5,672 ×10-8
W/M-2
.K-4
) . 299,15˚K4
= 0,5 , 2, 1, 7
4.3.6 T. Klem line Dropper phasa R ( 140C )
e = P
σ T4
= 237, W/, m.K
( 5,672 ×10-8
W/M-2
.K-4
) .
287,15˚K4
4.3.7 T. Klem line Dropper phasa T ( 170C )
e = P4
σ T
= 237 W/m.K
= 0,6146
( 5,672 ×10-8
W/M-2
.K-4
) . 290,15˚K4 = 0i,5895i
Page 40
26
Berikut , ini adaIah bagian tabeIi hasiIi, perhitungani niIa,i dari , emisivitasi, darii
hasil i perhitungan , thermovisii, di bayi, Tangerang Baru 1 i di Gardui, lnduki, 150i
kVi, Cengkareng Baru , padai, buIani, Juli 2020:
Tabel 4.3. , Emisivitasi, , bayi, Tangerang Baru 1
, N, o ,
N, a, ma
, Suhu ,
klem ,
saat ,
shootin
g
(Celcius
)
, Nilai, ,
emisivitas
, 1 Terminal , LA, phasa , R 2, 5, , 4 0,5 , 2, 8, 7
, 2 Terminal , LA, phasa , S 2, 5,3 0,5 , 2, 8, , 7
, 3 Terminal , LA, phasa , T 2, 5,1 0,5 , 2, 8, 7
, 4 Terminal , PT/, , CVT phasa , R 2, , 7,9 0,5 , 0, 8, 0
, 5 Terminal , PT , /, CVT , phasa , S 2, 7,7 0,5 , 0, 8, 0
, 6 Terminal , PT/, CVT phasa , T 2, 7,6 0,5 , 0, 8, 0
, 7 Terminal , CT , arah , PMS, Line phasa , R 2, 7,4 0,5 , 1, 4,, 8
, 8 Terminal , CT , arah PMS, Line phasa S 2, 7,5 0,5 , 1, 4, 8
, 9 Terminal , CT , arah PMS, line phasa T 2, 7,3 0,5 , 1, 4, 8
1, 0 Terminal CT arah PMT , , phasa R 2, 7,2 0,5 , 1, 4, 8
1, 1 Terminal , , CT , arah PMT , phasa S 2, 8,9 0,5 , 0, 13
1, 2 Terminal , CT , arah PMT , phasa T 2, 7,6 0,5 , 0, 8, 0
1, 3 Terminal , PMS Bus I arah PMT ph R 2, 5,1 0,5 , 2, 8, 7
1, 4 Terminal , PMS Bus I arah PMT ph S 2, 5,5 0,5 , 2, 8, 7
1, 5 Terminal , PMS, Bus I arah PMT , ph T 2, , 5,6 0,5 , , 2, 1, 7
1, 6 Terminal , PMS Bus I arah Bus ph R 2, 5,9 0,5 , 2, 1, 7
1, 7 Terminal PMS Bus I arah Bus ph S 2, 5,8 0,5 , 2, 1, 7
1, 8 Terminal PMS Bus I arah Bus ph T 2, 5,7 0,5 , 2, 1, 7
1, 9 Terminal PMS Bus II arah PMT ph R 2, 6,2 0,5 , 2, 1, 7
Page 41
27
2, 0 Terminal , PMS, Bus II arah PMT , ph S 2, 6,1 0,5 , 2, 1, 7
2, 1 Terminal , PMS, Bus II arah PMT , ph T 2, 6,4 0,5 , 2, 1, 7
2, 2 Terminal , PMS Bus, II arah , Bus ph R 2, 5,3 0,5 , 2, 8, 7
2, 3 Terminal , PMS Bus, II arah Bus , ph S 2, 4,5 0,5287
2, 4 Terminal , PMS Bus, II arah Bus , ph T 2, 5,4 0,5 , 2, 8, 7
2, 5 T. Klem , pada Bus , I phasa R 2, 5,7 0,5 , 2, 1, 7
2, 6 T. Klem, pada Bus , I phasa S 2, 6,8 0,5 , 1, 4, 8
2, 7 T. Klem, pada Bus , I phasa T 2, 6,1 0,5 , 2, 1, 7
2, 8 Terminal , PMS, Line arah CT , phasa R 2, 7,1 0,5 , 1, 4, 8
2, 9 Terminal , PMS, Line arah CT , phasa S 2, 7,4 0,5 , 1, 4, 8
3, 0 Terminal , PMS, Line arah CT , phasa T 2, 6,8 0,5 , 1, 4, 8
3, 1 Terminal , PMS, , Line arah PT , /CVT ph
R
2, 6,5 0,5 , 2, 1, 7
3, 2 Terminal , PMS Line arah PT , /CVT ph
S
2, 5,9 0,5 , 2, 1, 7
3, 3 Terminal , PMS , Line arah PT , /CVT ph T
2, 6,3 0,5 , 2, 1, 7
3, 4 T. Klem , Line Dropper , phasa R 1, 4,4 0,6 , 1, 4, 6
3, 5 T. Klem , Line Dropper , phasa S 1, 6,1 0,5 , 9, 7, 7
3, 6 T. Klem , Line Dropper , phasa T 1, 6,7 0,5 , 8, 9, 5
Rata -
rata
0i, , 4, 6, 2, 2i
Pada , hasil perhitungan , niIai emisivitas ini, rata-rata , niIai
emisivitas, dari berbagai , 36i, , sampeI, tersebut yaitui sebesari ,
0i,4622i, yangi akan dibuIatkan makai akan mendapatkan niIai
tersebut , dalam niIai i , RSMi (0, , 5 merupakan aIuminiumi emisivitas).
Page 42
28
4.4 , Analisis , Nilai , VaIidasi,
SeteIah, didapatkan , hasiI hitungi dari niIai saat , emisivitasi, dan
metodei, seIanjutnya merupakan nilai uji i, , presisi i dani niIai uji i, , presisii untuk
mencari i, evaIuasi i, darii niIai uji i presisi i dan niIai uji i, akurasi i,.
4.4.1 , Uji i, , Presisi i,
Uji i, presisi i merupakan , dari parameteri, yangi akan menunjukkani ,
derajati, dari hasil i pengukurani,, yangi akani dihitungi, berdasarkani, dari i nilai
Standardi Referencei Materiail, (RSMi,). RSMi, yangi akan digunakani yaitu ,
nialai i emisivitasi, ACSRi Alumuniumi, dapat bernilai i , 0,5i, yang dikeluarkani
dari iInfrared iTraining Center ii, ofi Flii,r , Systemi Inci. Untuki menguji i, nilai
presisi i, makai akani diperlukani Coeffisien Variation i, (CV). Dari Sampel ,
yangi digunakani yaitu , 36i, padai areai bayi, Tangerang Baru 1 i,. CVi, akan
didapati, melalui i dari i persamaani tersebut yang, dijelaskani dari i dalami table
ini:
Page 43
29
N
o
Nam
a
X Α (x-α) (x-α)2
1 Terminal LA phasa R 0,528
7
0,462
2
0,066
5
0,004422
25
2 Terminal LA phasa S 0,528
7
0,462
2
0,066
5
0,004422
25
3 Terminal LA phasa T 0,528
7
0,462
2
0,066
5
0,004422
25
4 Terminal ,
PT , /CVT phasa R
0,508
0
0,462
2
0,045
8
0,002097
64
5 Terminal ,
PT , /CVT phasa S
0,508
0
0,462
2
0,045
8
0,002097
64
6 Terminal ,
PT , /CVT phasa T
0,508
0
0,462
2
0,045
8
0,002097
64
7 Terminal , C, T
arah PMS Line phasa R
0,514
8
0,462
2
0,052
6
0,002766
76
8 Terminal , C, T
arah PMS Line phasa S
0,514
8
0,462
2
0,052
6
0,002766
76
9 Terminal , C, T
arah PMS, line phasa T
0,514
8
0,462
2
0,052
6
0,002766
76
10 Terminal CT
arah PMT phasa R
0,514
8
0,462
2
0,052
6
0,002766
76
11 Terminal CT
arah PMT phasa S
0,501
3
0,462
2
0,039
1
0,001528
81
12 Terminal , CT
arah PMT , phasa T
0,508
0
0,462
2
0,045
8
0,002097
64
13 Terminal , PMS
Bus, I arah, PMT ph R
0,528
7
0,462
2
0,066
5
0,004422
25
14 Terminal , PMS
Bus, I arah PMT , ph S
0,528
7
0,462
2
0,066
5
0,004422
25
15 Terminal , PMS,
Bus I arah PMT , ph T
0,521
7
0,462
2
0,059
5
0,003540
25
16 Terminal , PMS
Bus, I arah Bus, ph R
0,521
7
0,462
2
0,059
5
0,003540
25
Page 44
30
17 Terminal , PMS
Bus , I arah Bus ph S
0,521
7
0,462
2
0,059
5
0,003540
25
18 Terminal , PMS
Bus , I arah Bus ph T
0,521
7
0,462
2
0,059
5
0,003540
25
19 Terminal , PMS
Bus , II arah PMT ph R
0,521
7
0,462
2
0,059
5
0,003540
25
20 Terminal , PMS
Bus, II arah PMT ph S
0,521
7
0,462
2
0,059
5
0,003540
25
21 Terminal PMS
Bus II arah PMT ph T
0,521
7
0,462
2
0,059
5
0,003540
25
22 Terminal PMS
Bus II arah Bus ph R
0,528
7
0,462
2
0,066
5
0,004422
25
23 Terminal PMS
Bus II arah Bus ph S
0,528
7
0,462
2
0,073
7
0,005431
69
24 Terminal , PMS
Bus, II arah Bus ph T
0,528
7
0,462
2
0,066
5
0,004422
25
25 T. Klem , pada
Bus, I phasa R
0,521
7
0,462
2
0,059
5
0,003540
25
26 T. Klem ,
pada Bus, I phasa S
0,514
8
0,462
2
0,052
6
0,002766
76
27 T. Klem ,
pada Bus, I phasa T
0,521
7
0,462
2
0,059
5
0,003540
25
28 Termina, l PMS
Line arah CT phasa R
0,514
8
0,462
2
0,052
6
0,002766
76
29 Terminal , PMS
Line arah , CT phasa S
0,514
8
0,462
2
0,052
6
0,002766
76
30 Terminal , PMS
Line arah , CT phasa T
0,514
8
0,462
2
0,052
6
0,002766
76
31 Terminal , PMS
Line arah , PT ph R
0,521
7
0,462
2
0,059
5
0,003540
25
Page 45
31
32 Terminal , PMS
Line, arah PT ph S
0,521
7
0,462
2
0,059
5
0,003540
25
33 Terminal , PMS
Line, arah PT ph T
0,521
7
0,462
2
0,059
5
0,003540
25
34 T. Klem , Line
Dropper, phasa R
0,614
6
0,462
2
0,152
3
0,023195
29
35 T. Klem , Line
Dropper, phasa S
0,597
7
0,462
2
0,135
5
0,018360
25
36 T. Klem , Line
Dropper, phasa T
0,589
5
0,462
2
0,127
3
0,016205
29
Total 0,165917
96
Tabel 4.4 Validasi thermovisi bay Tangerang Baru 1
Page 46
32
Perhitungan dari tabel , nomor 4 akan diambiI, dari i rumusi serta persamaani,
3i dani persamaani, 4i ialah , sebagai i , berikuti :
nilai SRM
Darii, perhitungani ini , dapati kita ketahui bahwai niIai variasi i
koefisieni, (C, V) diperoIehi nilai , 0,, i9% dani ini dikategorikani agar
lebihi baiki dari i standari darii niIai variasi i, koefisieni iaIah 2, i%. Jadi
pada hasiI perhitungani niIai uji i , presisi i ini dinyatakani , sangati baiki
serta dijadikani , acuani secara tindak Ianjut mengenai hasiI, anaIisis
uji niIai presisi , peraIatani padai Gardui, lnduk , 150 KV Cengkareng
Baru.
4.4.2 , Uji i , Akurasi i
Uji i, niIai akurasi i, adalah , dari parameteri yangi akan
menunjukkani, derajati niIai antarai hasiI dari , pengukuran
yangi teIah, dihitungi iberdasarkan niIai
Standardi
Referencei , Materiali , (iRSM). NiIai Akurasi i akan dinyatakani
dalam saat peroIehani kembaIi , dari (irecovery,) anaisis yangi,
akan ditambahkani. Berikuti saat ini adalah hasiI hitungani dari ,
akurasi i, padai saat niIai di thermovisi i, pada bayi, Tangerang
Baru 1i Gardui, lnduki (Gl) 150, kVi Cengkaeng Baru:
%Recoveryi = 𝛼−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑆𝑀
x 100% 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑆𝑀
= 0,4622−0,5
x 100%
= ( 0,0047405131
) x 100%
0,5
= 0,9 %
Nilai CV yaitu 0,9 %
= ( 0,0047405131
) x 100%
0,5
= 0,9 %
Nilai CV yaitu 0,9 %
Page 47
33
0,5
= , 3, , 7, 8 %
Ditemukan , akurasinya , = 1, 0, 0% - 3,7 , 8% = 9 , 6,2 , 2%
Dari niIai hasil saat perhitungan niIai akurasi i di i atasi,
pada bayi, Tangerang Baru 1 i akan memiIiki i tingkati niIai ,
akurasi i yaitui i9, 6, i2, 2i%i,
Page 48
34
5.1 Kesimpulan
BAB V PENUTUPi
1. Berdasarkan saat nilai Perhitungan selisih suhu Tangerang Baru 1 ,
terhadap konduktor , dapat menunjukan bahwa Perhitungan dari niIai ,
emisivitasi akan menghasilkani, nilai i irata-ratai, emisivitasi, yaitui sebesari
i0,4 , 6, 2, 2
2. Perhitungan dari selisih nilai suhu klem dan pada konduktori dapati
menunjukani bebagai , ikondisi tindakani pada saat imenentukan
ihotpoint dari nilai temperatur i suhu, titiki sambungani itu masihi daIami
kondisi yang amani ataui kondisi i berbahayai, yaitui, padai saat
menggunakan sampel dengan , 3, 6, , sambungan akan menghasilkan
3,1, sampel , sambungan di dalam “kondisi , , baik” , dan dari , 5 sampel ,
kondisi dalam kondisi “ukur , 1 bulan , lagi”. Keadaan , tersebuti dapati,
digunakani sebagai i titiki acuani, untuki menindak lanjuti i dan, keadaan
padai sambungani dari peralataan , pada saat di i Gardui, lnduk 150i, kVi
Cengkareng Baru.
3. Pengukurani, dari niIai i saat, Emisivitas mengambiIi bebagai , sampeIi , 20i
suhui, temperature pengukurani dari KIem, dan padai terminal i yangi adai
di i saat bayi Tangerang Baru 1 i pada Gardui, lnduki 150, kV Cengkareng
Baru, dari perhitungani tersebuti akan menghasiIkan sebauah nilai
presisi , 0,9 % serta niIai akurasi , 9,6,22, % sehinggai , metodei dari
perhitungani di nyatakani, Iayak , , digunakani.
5.2 Saran
1. Pada peralatan listrik yang suhunya melebihi standar “kondisi baik”,
agar di perhatikan karena biasanya pada ujung klemnya longgar.
Solusinya agar klem tersebut di eratkan kembali agar tidak
longgar
Page 49
35
DAFTAR PUSTAKA
Kurniajaya, (2011), Pengaruh Emmissiviity Terhadap Hasil Pengukuran
Pada Sistem Dengan Menggunakan Kamera Inframerah, Program
Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Diponegoro ,
Ramdhani , Roni , Putra,, (2018), Thermovisi Dalam Melihat Hot Point Pada
Gardu Induk 150 KV Palur, Program Studi Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pedoman Pemeliharaan Proteksi dan Kontrol Busbar,PT PLN(Persero), (2014)
Pedoman dan Petunjuk Sistem Proteksi Transmisi dan Gardu Induk
Jawa Bali Edisi Pertama PT.PLN (Persero), (2013)
Nyoman PLN , (2014) Buku Pedomaan Pemeliharaan, No.
0520-2.K/DIR. PT PLN (PERSERO).
https://docplayer.info/86035892-Bab-iii-metode-penelitian-yang-
digunakan-prosedur-penelitian-pengolahan-data-analisis-serta-
penulisan.html.
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/29072/F.%20B
AB%20II.pdf?sequence=6&isAllowed=y
Page 50
36
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
a. Data Personal
NIM :
Nama :
Tempat / Tgl. Lahir :
Jenis Kelamin :
Agama :
Status Perkawinan :
Program Studi :
Alamat Rumah :
Telp / No. Hp :
Email :
Personal Web :
2017-71-115
Reksy Pratama Paladan
Rantepao / 27 Januari 1999
Pria
Kristen
Belum Kawin
DIII Teknik Elektro
Marante Buntuasa, Kel.La’bo’ , Kec.
Sanggalangi, Kab. Sulawesi Selatan
082346935247
[email protected]
-
b. Pendidikan Jenjang Nama Lembaga Jurusan Tahun Lulus
SD SDN 1 Lambheu - 2011
SMP SMPN 1 Banda Aceh - 2014
SMA SMAN 7 Banda Aceh IPA 2017
Demikianlah daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarya.
Jakarta, 21 Maret 2020
Mahasiswa Ybs
(Reksy Pratama Paladan)
Page 51
37
LAMPIRAN
INSTITUT TEKNOLOGI – PLN
LEMBAR BIMBINGAN PROYEK
AKHIR/SKRIPSI /TESIS*
Nama Mahasiswa : Reksy Pratama Paladan
NIM : 2017-71-115
Program Studi :D-III Teknologi Listrik
Jenjang :Diploma
Pembimbing Utama(Materi) : Sigit Sukmajati ST.,MT
Judul Tugas Akhir** : Thermovisi Dalam Melihat Hot Point Pada Gardu Induk Cengkareng Baru 150 KV
Tgl. Materi Bimbingan Paraf Bimbingan
11/02/2020 Konsultasi judul proyek akhir
21/02/2020 Konsultasi tujuan dan rumusan masalah
02/03/2020 Konsultasi BAB I
13/03/2020 Konsultasi tinjauan pustaka
17/03/2020 Konsultasi teori tahanan isolasi dan pt
20/03/2020 Konsultasi BAB II
08/04/2020 Konsultasi rancangan penelitian
16/04/2020 Konsultasi BAB III Digitally signed by Sigit Sukmajati
23/04/2020 Konsultasi pembahasan data teknik pt DN: C=ID, OU=Departemen
22/06/2020 Konsultasi pembahasan pengujian Elektro, O=Institut Teknolog PLN, CN=Sigit Sukmajati,
03/07/2020 Konsultasi analisa [email protected] d
07/07/2020 Konsultasi data Reason: I am approving this document
13/07/2020 Konsultasi analisis data Location: Tangerang Date: 2020-07-24 08:47:10
21/07/2020 Konsultasi hasil semua data Foxit Reader Version: 9.7.1
Page 52
38
LAMPIRAN
INSTITUT TEKNOLOGI – PLN
LEMBAR BIMBINGAN PROYEK AKHIR/SKRIPSI /TESIS*
Nama Mahasiswa : Reksy Pratama Paladan
NIM : 2017-71-115
Program Studi :D-III Teknologi Listrik
Jenjang :Diploma
Pembimbing Utama(Materi) :Oktaria Handayani, ST., MT
Judul Tugas Akhir** : Thermovisi Dalam Melihat Hot Point Pada Gardu Induk Cengkareng Baru 150 KV
Tgl. Materi Bimbingan Paraf Bimbingan
11/05/2020 Konsultasi penulisan judul
21/05/2020 Konsultasi penulisan sub bab
02/05/2020 Konsultasi penulisan daftar pustaka
13/06/2020 Konsultasi penulisan tinjauan pustaka
13/06/2020 Konsultasi penulisan rumus
15/06/2020 Konsultasi penulisan tabel
17/06/2020 Konsultasi penulisan gambar
20/06/2020 Konsultasi penulisan jawaban rumusan masalah
23/06/2020 Konsultasi penulisan kesimpulan
01/07/2020 Konsultasi bagan
03/07/2020 Konsultasi pengecekan TA
07/07/2020 Konsultasi penulisan data
13/07/2020 Konsultasi pengecekan keseluruhan
21/07/2020 Konsultasi pengecekan ulang dari bab 1-5
Page 53
39
LAMPIRAN Lampiran 1 Pengukuran Suhu Pada Peralatan Dengan
Menggunakan Thermovisio di Gardu Induk Cengkareng Baru.
Page 54
40
Lampiran 2 Spesifikasi Thermovisio FLIR 250
FLIR T250 Technical Specifications
Imaging Performance
Field of View (FOV) / Close Focus Limit
Thermal sensitivity (NETD)
Detector Type
IR resolution
Spectral range
Digital zoom and pan/focus
IFOV (with 25° lens)
Image Presentation
Image modes
FLIR Fusion
Display
Image annotation
Video lamp
Visible light camera resolution
Measurement
Object temperature ranges
Accuracy
Measurement modes
Set-up controls
Measurement corrections
Image Storage
Digital storage & capacity
Image storage mode & formats
Laser LocatIR™
Classification/Type
Power Source
Battery type
Battery operating time
Battery charging
AC operation
Voltage
Power management
Environmental
Operating temperature range
Storage temperature range
Humidity
Water and dust resistant (encapsulation)
Shock
Vibration
Physical Characteristics
Weight
Size (L x W x H)
Tripod mounting
Interfaces
USB (cable included)
Video output
Software
QuickReport™
Reporter™ 8 (Microsoft® Word based)
25° x 19° / 0.4 m (1.31 ft.)
0.08°C @ +30° (+86°F) / 80mK
Focal Plane Arrany (FPA) microbolometer
200 x 150
7.5 to 13 µm
1x - 2x continuous/auto & manual focus
2.18 mRad
Thermal, Visual, Thermal Fusion
Picture in Picture (PIP) - scalable IR image in visible light image
Built-in touch-screen LCD display, 3.5 in.
Voice annotation (60 seconds)
Textfrom touchscreensoftkeys
Sketch
Image markers on IR/Visual
1000 cd
1280 x 1024 (1.3 megapixels)
–20°C to +120°C (–4˚F to +248˚F), 0°C to 350°C (32°F to 662°F), Optional up to +1200°C (+2192°F)
±2˚C (±3.6˚F) or ±2% of reading
5 Spotmeters, 5 Box areas, Isotherm, Auto hot/cold spot
Mode selector,color palettes, configure info tobeshowninimage,local
adaptation ofunits,language,date and time formats, andimage gallery
Reflected ambient temperature and emissivity correction
Removable SD Memory Card/1000+ JPEG images
IR/visible light, standard JPEG
Class 2/Semiconductor AlGaInP Diode Laser: 1mW/635 nm (red)
Rechargeable Lithium-Ion battery
4 hours+
2 bay charging system, 10-16 V input. Charging status indicated by LED's
AC adapter, 90-260 VAC input. 12 V output to camera
11-16 VDC
Automatic shut down and sleep mode after settable time
-15°C to +50°C (5°F to 122°F)
-40°C to +70°C (-40°F to +158°F)
95% relative humidity +25°C to +40°C (+77°F to +104°F) non condensing
IP 54, IEC 360
25G, IEC 68-2-29
2G, IEC 68-2-7
0.88 kg (1.94 lb.)
106 x 201 x 125 mm (4.2 x 7.9 x 4.9 in.), with lens pointing forward
1/4" - 20
Image transfer to PC
NTSC Video
Included
Optional
Camera includes:
IR camera with F 1.3 25° lens, image frequency 9Hz
Integral visible light camera with lamp
Transport case
Camera Lens Cap
Battery
2-bay battery charger
Headset, 3.5 mm plug
Video Cable
USB cable Std A <-> Mini B, 2 m/6.6 ft.
SD Memory Card
Sun Shield
Stylus Pen
User documentation CD-ROM, 21 languages
Power supply
Getting Started guide
Interchangeable lenses/options
Optional Add-on optics, Telephoto lens, 15°
Optional Add-on optics, Wide angle lens, 45°
High temperature option (up to +1200 °C/+2192 °F)
12 volt auto adapter
Hip/Belt mounted camera holster
Neckstrap
USB-A for memory stick
From Left toright: USBmini for PCimage
download, 4poleaudioforvoiceannotation,
NTSC video, USB-A for memory stick image
transfer
Page 55
41
Lampiran 3. Thermovisi bay Tangerang Baru 1
Objek / Instalasi
Arus
terting
g i
yang
pernah
dicapa
i
Arus
saat
shooti
n g
Suhu
klem saat
shooting
Suhu
kondu
k tor
saat
shooti
n g
Selisih
suhu
klem
terhad
a pt
kondut
or
Tindak lanjut
I 2 ( A ) m
Is2 ( A )
2
Iklr ( A )
Tkds ( Co
)
( Co )
( Co )
A
b
C
d
e =
(a2/b2)x
( c-d)
F
Bay Tangerang Baru 1
T. LA phasa R 265 254 25,4 21,4 4,3 Kondisi baik
T. LA phasa S 265 254 25,3 20,6 5,4 Kondisi baik
T. LA phasa T 265 254 25,1 20,3 5,4 Kondisi baik
T. PT/CVT phasa R 265 254 27,9 20,1 6,5 Kondisi baik
T. PT/CVT phasa S 265 254 27,7 24,3 6,5 Kondisi baik
T. PT/CVT phasa T 265 254 27,6 20,2 9,7 Ukur 1 bulan
lagi
T. CT PMS Line ph R 265 254 27,4 21,5 8,7 Kondisi baik
T. CT PMS Line ph S 265 254 27,5 20,9 7,6 Kondisi baik
T. CT PMS Line ph T 265 254 27,3 21,1 9,7 Ukur 1 bulan
lagi
T. CT PMT phasa R 265 254 27,2 21,4 6,5 Kondisi baik
T. CT PMT phasa S 265 254 28,9 21,8 6,5 Kondisi baik
T. CT PMT phasa T 265 254 27,6 22,1 7,6 Kondisi baik
T. PMS Bus I PMT ph R 265 254 25,1 21,1 4,3 Kondisi baik
T. PMS Bus I PMT ph S 265 254 25,5 20,4 5,4 Kondisi baik
T. PMS Bus I PMT ph T 265 254 25,6 19,7 6,5 Kondisi baik
T. PMS Bus I Bus ph R 265 254 25,9 19,7 6,5 Kondisi baik
Page 56
42
T. PMS Bus I Bus ph S 265 254 25,8 19,6 6,5 Kondisi baik
T. PMS Bus I Bus ph T 265 254 25,7 18,4 7,6 Kondisi baik
T. PMS Bus II PMT ph R 265 254 26,2 20,1 6,5 Kondisi baik
T. PMS Bus II PMT ph S 265 254 26,1 21,2 5,4 Kondisi baik
T. PMS Bus II PMT ph T 265 254 26,4 21,1 5,4 Kondisi baik
T. PMS Bus II Bus ph R 265 254 25,3 19,9 5,4 Kondisi baik
T. PMS Bus II Bus ph S 265 254 24,5 21,3 4,3 Kondisi baik
T. PMS Bus II Bus ph T 265 254 25,4 19,4 6,5 Kondisi baik
T. Klem pada Bus I ph R 265 254 25,7 20,5 6,5 Kondisi baik
T. Klem pada Bus I ph S 265 254 26,8 24,5 3,2 Kondisi baik
T. Klem pada Bus I ph T 265 254 26,1 17,3 9,7 Ukur 1 bulan
lagi
T. PMS Line CT ph R 265 254 27,1 17,7 9,7 Ukur 1 bulan
lagi
T. PMS Line CT ph S 265 254 27,4 17,5 1,8 Ukur 1 bulan
lagi
T. PMS Line CT ph T 265 254 26,8 18,8 8,7 Kondisi baik
T. PMS Line PT ph R 265 254 26,5 22,9 4,3 Kondisi baik
T. PMS Line PT ph S 265 254 25,9 21,2 5,4 Kondisi baik
T. PMS Line PT ph T 265 254 26,3 21,4 5,4 Kondisi baik
T. Klem Dropper ph R 265 254 14,4 13,8 1 Kondisi baik
T. Klem Dropper ph S 265 254 16,1 15,1 1 Kondisi baik
T. Klem Dropper ph T 265 254 16,7 13,2 4,3 Kondisi baik
Page 57
43
Lampiran 4 Single line diagaram GI cengkareng Baru