Top Banner
KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Selatan Kantor Bank Indonesia Palembang Triwulan I - 2010
127

Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

Apr 15, 2019

Download

Documents

phamdieu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Sumatera Selatan

Kantor Bank Indonesia Palembang

Triwulan I - 2010

Page 2: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan

karunia-Nya ”Kajian Ekonomi Regional Provinsi Sumatera Selatan Triwulan I 2010” dapat

dipublikasikan. Buku ini menyajikan berbagai informasi mengenai perkembangan beberapa

indikator perekonomian daerah khususnya bidang moneter, perbankan, sistem pembayaran,

dan keuangan daerah, yang selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan internal Bank

Indonesia juga sebagai bahan informasi bagi pihak eksternal.

Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah

memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ini. Harapan kami,

hubungan kerja sama yang baik selama ini dapat terus berlanjut dan ditingkatkan lagi pada

masa yang akan datang. Kami juga mengharapkan masukan dari berbagai pihak guna lebih

meningkatkan kualitas buku kajian ini sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar

bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan berkah dan karunia-Nya

serta kemudahan kepada kita semua dalam upaya menyumbangkan pemikiran dalam

pengembangan ekonomi regional khususnya dan pengembangan ekonomi nasional pada

umumnya.

Palembang, Mei 2010

Ttd

Endoong Abdul Gani Pemimpin

Page 3: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

Daftar Isi

ii

Halaman ini sengaja dikosongkan

This page is intentionally blank

Page 4: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

Daftar Isi

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iii

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GRAFIK ix

INDIKATOR EKONOMI xiii

RINGKASAN EKSEKUTIF 1

BAB 1 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL 7

1.1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional Sisi Sektoral Secara Tahunan 7

Suplemen 1 KONDISI USAHA TRIWULAN I 2010 MASIH PROSPEKTIF MENGHADAPI AC-FTA 9

Suplemen 2 RINGKASAN QUICK SURVEY PEMETAAN DAN ANALISIS KOMODITAS KOPI DI ZONA SUMATERA BAGIAN SELATAN DALAM MENGHADAPI PERDAGANGAN BEBAS ASEAN-CINA 2010 : ”KONDISI SAAT INI SERTA PELUANG DAN ANCAMAN KE DEPAN” 12

1.2. Perkembangan Ekonomi Makro Regional Sisi Sektoral Secara Triwulanan 16

1.3. Perkembangan Ekonomi Makro Regional Sisi Penggunaan Secara Tahunan 24

1.4. Perkembangan Ekonomi Makro Regional Sisi Penggunaan Secara Triwulanan 25

1.5. Struktur Ekonomi 26

1.6. Perkembangan Ekspor Impor 28

1.6.1. Perkembangan Ekspor 28

1.6.2. Perkembangan Impor 30

Suplemen 3 TURUNNYA IKK PALEMBANG MENGKONFIRMASI PERLAMBATAN PERTUMBUHAN EKONOMI SECARA SIKLIKAL 32

Page 5: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

Daftar Isi

iv

BAB 2 PERKEMBANGAN INFLASI PALEMBANG 37

2.1. Inflasi Tahunan 37

2.2. Inflasi Bulanan 41

Suplemen 4 PEMDA SUMSEL DAN BANK INDONESIA SEPAKAT KENDALIKAN INFLASI SECARA BERSAMA 46

2.3. Pemantauan Harga 48

Suplemen 5 TEKANAN INFLASI TERKAIT FAKTOR ALAM DINILAI MASIH TERKENDALI 52

BAB 3 PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH 55

3.1. Kondisi Umum 55

3.2. Kelembagaan 56

3.3. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) 56

3.3.1. Penghimpunan DPK 56

3.3.2. Penghimpunan DPK Menurut Kabupaten/Kota 57

3.4. Penyaluran Kredit/Pembiayaan 58

3.4.1. Penyaluran Kredit/Pembiayaan Secara Sektoral 58

3.4.2. Penyaluran Kredit/Pembiayaan Menurut Penggunaan 60

3.4.3. Penyaluran Kredit/Pembiayaan Menurut Kabupaten 61

3.4.4. Penyaluran Kredit/Pembiayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (MKM) 63

3.5. Perkembangan Suku Bunga Bank Umum Konvensional di Sumatera Selatan 64

3.5.1. Perkembangan Suku Bunga Simpanan 64

3.5.2. Perkembangan Suku Bunga Pinjaman 65

3.5.3. Perkembangan Spread Suku Bunga 66

3.6. Kualitas Penyaluran Kredit/Pembiayaan 66

3.7. Rentabilitas Perbankan 68

3.8. Kelonggaran Tarik 68

3.9. Risiko Likuiditas 69

3.10. Perkembangan Bank Umum Syariah 69

3.11. Perkembangan Bank Perkreditan Rakyat 71

Page 6: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

Daftar Isi

v

BAB 4 PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH 73

4.1. Realisasi APBD Tahun 2010 73

4.2. Dana Alokasi Umum (DAU) Kabupaten/Kota 75

4.3. Dana Bagi Hasil (DBH) Kabupaten/Kota 76

BAB 5 PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN 79

5.1. Perkembangan Kliring dan Real Time Gross Settlement (RTGS) 79

5.2. Perkembangan Perkasan 81

5.3. Perkembangan Kas Titipan Lubuk Linggau 83

BAB 6 PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN 85

6.1. Ketenagakerjaan 85

6.2. Pengangguran 87

6.3. Tingkat Kemiskinan 88

6.4. Nilai Tukar Petani 89

6.5. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 91

6.6. Upah Minimum Provinsi (UMP) Sumsel Tahun 2010 92

6.7. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri di Sumatera Selatan 92

Suplemen 6 ”MENGEMPESKAN” KANTONG KEMISKINAN KOTA PALEMBANG MELALUI PENGEMBANGAN BUDIDAYA ITIK DI KELURAHAN PULOKERTO 96

BAB 7 OUTLOOK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INFLASI DAERAH 99

7.1. Pertumbuhan Ekonomi 99

7.2. Inflasi 102

7.3. Perbankan 104

DAFTAR ISTILAH

Page 7: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

Daftar Isi

vi

Halaman ini sengaja dikosongkan

This page is intentionally blank

Page 8: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

Daftar Tabel

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan Tahunan (yoy) Sektoral PDRB Provinsi Sumatera Selatan ADHK 2000 (%) 8

Tabel 1.2 Laju Pertumbuhan Triwulanan (qtq) Sektoral PDRB Provinsi Sumatera Selatan ADHK 2000 (%) 17

Tabel 1.3 Realisasi Luas Tanam (LT) dan Luas Panen (LP) Provinsi Sumatera Selatan (dalam Ha) 20

Tabel 1.4 Pertumbuhan Ekonomi Tahunan (yoy) Provinsi Sumatera Selatan ADHK 2000 menurut Penggunaan Tahun 2009-2010 (%) 24

Tabel 1.5 Pertumbuhan Ekonomi Triwulanan (qtq) Provinsi Sumatera Selatan ADHK 2000 menurut Penggunaan Tahun 2009-2010 (%) 26

Tabel 1.6 Struktur Ekonomi Sektoral Provinsi Sumatera Selatan (Persen) 27

Tabel 1.7 Struktur Ekonomi Penggunaan Provinsi Sumatera Selatan (Persen) 27

Tabel 1.8 Perkembangan Nilai Ekspor Komoditas Utama Provinsi Sumatera Selatan (USD) 28

Tabel 1.9 Perkembangan Bulanan Nilai Ekspor Komoditas Utama Provinsi Sumatera Selatan (Juta USD) 28

Tabel 1.10 Perkembangan Nilai Impor Komoditas Pilihan Provinsi Sumatera Selatan (USD) 30

Tabel 1.11 Perkembangan Bulanan Nilai Impor Komoditas Pilihan Provinsi Sumatera Selatan (Juta USD) 30

Tabel 2.1 Statistika Deskriptif Inflasi Tahunan Palembang dan Nasional, Januari 2003 – Maret 2010 41

Tabel 3.1 Pertumbuhan DPK Perbankan per Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan (dalam Rp Juta) 58

Tabel 3.2 Perkembangan Kredit Sektoral Provinsi Sumatera Selatan (Rp Juta) 59

Tabel 3.3 Perkembangan Penyaluran Kredit/Pembiayaan Perbankan per Wilayah di Provinsi Sumatera Selatan (dalam Rp Juta) 62

Tabel 3.4 Indikator Kinerja Perbankan terkait Laba Triwulan I 2010 68

Tabel 3.5 Perkembangan Bank Umum Syariah di Sumatera Selatan (Rp Juta) 70

Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I 2009 dan Triwulan I 2010 (Rp Miliar) 73

Tabel 4.2 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I 2010 (Rp Miliar) 74

Tabel 4.3 Dana Alokasi Umum Kabupaten/Kota di Sumsel Tahun 2009 - 2010 76

Tabel 4.4 Dana Bagi Hasil Kabupaten/Kota di Sumsel Tahun 2010 77

Tabel 5.1 Perputaran Cek dan Bilyet Giro Kosong Provinsi Sumatera Selatan 81

Page 9: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

Daftar Tabel

viii

Tabel 5.2 Kegiatan Perkasan di Sumsel (Rp Miliar) 82

Tabel 5.3 Perkembangan Kas Titipan Lubuk Linggau (Rp Miliar) 83

Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, Februari 2007 - Agustus 2009 85

Tabel 6.2 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan, Februari 2007 - Agustus 2009 86

Tabel 6.3 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Kegiatan, Februari 2007 - Agustus 2009 87

Tabel 6.4 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Sumatera Selatan Tahun 1993-2009 88

Tabel 6.5 Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Menurut Daerah, Maret 2008 – Maret 2009 89

Tabel 6.6 Rata-rata Indeks Konsumsi Rumah Tangga Petani di Sumatera Selatan 90

Tabel 6.7 Rata-rata Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Modal Petani 91

Tabel 6.8 Ranking IPM 2007 Menurut Provinsi 91

Tabel 6.9 Ranking IPM – Buta Aksara/Huruf Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Sumsel 92

Tabel 6.10 UMP Sumsel Tahun 2010 92

Tabel 6.11 Lokasi dan Alokasi Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) PNPM Mandiri 93

Tabel 7.1 Resume Leading Economic Indicator Provinsi Sumsel Triwulan I 2010 100

Tabel 7.2 Proporsi Ekspor Sumatera Selatan dan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Negara Tujuan Tahun 2010 102

Tabel 7.3 Prediksi Beberapa Indikator Perekonomian pada Triwulan II 2010 105

Page 10: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

Daftar Grafik

ix

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 PDRB dan Laju Pertumbuhan Tahunan PDRB Provinsi Sumsel ADHK 2000 7

Grafik 1.2 Perkembangan Lifting Minyak Bumi Provinsi Sumsel 16

Grafik 1.3 PDRB dan Laju Pertumbuhan Triwulanan PDRB Provinsi Sumsel ADHK 2000 16

Grafik 1.4 Kontribusi Sektor Ekonomi PDRB Provinsi Sumatera Selatan Triwulan I 2010 17

Grafik 1.5 Perkembangan Konsumsi Semen 18

Grafik 1.6 Perkembangan Pendaftaran Kendaraan Bermotor 18

Grafik 1.7 Perkembangan Tingkat Penghunian Kamar dan Jumlah Wisatawan 19

Grafik 1.8 Perkembangan Curah Hujan di Sumatera Selatan 19

Grafik 1.9 Perkembangan Harga Tandan Buah Segar di Sumatera Selatan 19

Grafik 1.10 Perkembangan Harga Batu Bara di Pasar Internasional 21

Grafik 1.11 Perkembangan Harga Minyak Bumi di Pasar Internasional 21

Grafik 1.12 Perkembangan Harga Karet di Pasar Internasional 22

Grafik 1.13 Perkembangan Harga CPO di Pasar Internasional 22

Grafik 1.14 Perkembangan Penjualan LPG 22

Grafik 1.15 Perkembangan Konsumsi Listrik Total dan Sektor Rumah Tangga 22

Grafik 1.16 Perkembangan Konsumsi Listrik Sektor Sosial dan Pemerintah 23

Grafik 1.17 Perkembangan Konsumsi Listrik Sektor Bisnis dan Industri 23

Grafik 1.18 Perkembangan Penumpang Angkutan Udara 23

Grafik 1.19 Perkembangan Penumpang Angkutan Laut Pelabuhan Boom Baru Provinsi Sumsel 23

Grafik 1.20 Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen Palembang 24

Grafik 1.21 Perkembangan Konsumsi BBM di Provinsi Sumsel 25

Grafik 1.22 Perkembangan Nilai Tukar Rupiah Terhadap US Dollar 25

Grafik 1.23 Struktur Ekonomi Provinsi Sumatera Selatan 26

Grafik 1.24 Perkembangan Nilai Ekspor Provinsi Sumatera Selatan 29

Grafik 1.25 Perkembangan Volume Ekspor Provinsi Sumatera Selatan 29

Grafik 1.26 Perkembangan Ekspor Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan Negara Tujuan 29

Grafik 1.27 Pangsa Ekspor Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan Negara Tujuan Des 09 - Feb 10 29

Page 11: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

Daftar Grafik

x

Grafik 1.28 Perkembangan Nilai Impor Provinsi Sumatera Selatan 31

Grafik 1.29 Perkembangan Volume Impor Provinsi Sumatera Selatan 31

Grafik 1.30 Perkembangan Impor Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan Negara Asal 31

Grafik 1.31 Pangsa Impor Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan Negara Asal Des 09 - Feb 10 31

Grafik 2.1 Perkembangan Inflasi Tahunan Palembang 37

Grafik 2.2 Inflasi Tahunan Kota Palembang per Kelompok Pengeluaran Triwulan I 2010 37

Grafik 2.3 Perkembangan Harga Komoditas Strategis di Pasar Internasional 38

Grafik 2.4 Perkembangan Inflasi Tahunan per Kelompok Barang dan Jasa di Palembang 40

Grafik 2.5 Perbandingan Inflasi Tahunan Palembang dan Nasional 41

Grafik 2.6 Perkembangan Inflasi Bulanan Palembang 41

Grafik 2.7 Perkembangan Inflasi Bulanan Palembang per Kelompok Barang dan Jasa 42

Grafik 2.8 Inflasi Bulan Maret 2010 per Sub Kelompok pada Kelompok Bahan Makanan di Palembang 43

Grafik 2.9 Event Analysis Inflasi Kota Palembang Maret 2009 - Maret 2010 43

Grafik 2.10 Perbandingan Inflasi Bulanan dan Ekspektasi Harga Konsumen 3 Bulan YAD 44

Grafik 2.11 Perbandingan Inflasi Bulanan Palembang dan Nasional 44

Grafik 2.12 Pergerakan Tingkat Harga Bulanan Berdasarkan SPH (Rupiah/Kg) 48

Grafik 2.13 Pergerakan Harga Beras di Pasar Cinde dan Pasar Lemabang (Rupiah/Kg) 49

Grafik 2.14 Pergerakan Harga Minyak Goreng di Pasar Cinde dan Pasar Lemabang (Rupiah/Kg) 49

Grafik 2.15 Pergerakan Harga Daging Sapi di Pasar Cinde dan Pasar Lemabang (Rupiah/Kg) 50

Grafik 2.16 Pergerakan Harga Emas di Pasar Cinde dan Pasar Lemabang (Rupiah/gram) 50

Grafik 2.17 Pergerakan Inflasi Bulanan dan Tingkat Harga sesuai SPH di Kota Palembang (Mar 2009 - Mar 2010) 51

Grafik 3.1 Perkembangan Aset, DPK, dan Kredit Perbankan Provinsi Sumatera Selatan 55

Grafik 3.2 Jumlah Kantor Bank dan ATM di Provinsi Sumatera Selatan 56

Grafik 3.3 Pertumbuhan DPK Perbankan di Provinsi Sumatera Selatan 57

Page 12: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

Daftar Grafik

xi

Grafik 3.4 Komposisi DPK Perbankan Triwulan I 2010 di Provinsi Sumatera Selatan 57

Grafik 3.5 Pangsa Penyaluran Kredit Sektoral Provinsi Sumatera Selatan Triwulan I 2010 60

Grafik 3.6 Pertumbuhan Kredit Menurut Penggunaan Provinsi Sumatera Selatan 61

Grafik 3.7 Pangsa Penyaluran Kredit/Pembiayaan Menurut Penggunaan Provinsi Sumsel Triwulan I 2010 61

Grafik 3.8 Komposisi Penyaluran Kredit Perbankan Provinsi Sumatera Selatan Triwulan I 2010 Berdasarkan Wilayah 62

Grafik 3.9 Penyaluran Kredit MKM Perbankan Provinsi Sumatera Selatan Menurut Penggunaan 63

Grafik 3.10 Penyaluran Kredit MKM Menurut Plafond Kredit 63

Grafik 3.11 Perkembangan Suku Bunga Simpanan Sumatera Selatan 64

Grafik 3.12 Perkembangan Suku Bunga Pinjaman Sumatera Selatan 65

Grafik 3.13 Perkembangan Spread Suku Bunga Sumatera Selatan 66

Grafik 3.14 Perkembangan NPL Perbankan Sumatera Selatan 66

Grafik 3.15 Perkembangan NPL Menurut Kelompok Bank 67

Grafik 3.16 Komposisi NPL Bank Umum Konvensional Menurut Sektor Ekonomi Triwulan I 2010 67

Grafik 3.17 Perkembangan Undisbursed Loan Perbankan Sumatera Selatan 68

Grafik 3.18 Perkembangan Risiko Likuiditas Perbankan Sumatera Selatan 69

Grafik 3.19 Perkembangan Aset, DPK, dan Kredit Bank Perkreditan Rakyat di Provinsi Sumatera Selatan 71

Grafik 3.20 Perkembangan Rasio Likuiditas Bank Perkreditan Rakyat di Provinsi Sumatera Selatan 71

Grafik 4.1 Perbandingan Komponen Sisi Pengeluaran Realisasi APBD Sumsel triwulan I 2010 75

Grafik 5.1 Perkembangan Kliring Sumsel 79

Grafik 5.2 Perkembangan RTGS Sumsel 80

Grafik 5.3 Perkembangan Perputaran Kliring dan Hari Kerja 80

Grafik 5.4 Perkembangan Bulanan Jumlah Perputaran Kliring Sumsel 81

Grafik 5.5 Perkembangan Jumlah Cek dan Bilyet Giro Kosong Sumsel 81

Grafik 5.6 Perkembangan Kegiatan Perkasan Sumsel 2009-2010 82

Grafik 5.7 Perkembangan Penarikan Uang Lusuh oleh KBI Palembang 83

Grafik 5.8 Perkembangan Bulanan Kas Titipan Lubuk Linggau Tahun 2009-2010 84

Page 13: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

Daftar Grafik

xii

Grafik 6.1 Indeks Harga yang diterima, Indeks Harga yang dibayar dan Nilai Tukar Petani 89

Grafik 6.2 Perkembangan Rata-rata Nilai Tukar Petani Sumsel dan Harga Komoditas Unggulan di Pasar Dunia 90

Grafik 7.1 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Selatan 99

Grafik 7.2 Proyeksi Inflasi Tahunan Sumatera Selatan 103

Page 14: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

Indikator Ekonomi

xiii

INDIKATOR EKONOMI

A. INFLASI DAN PDRB

Page 15: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

Indikator Ekonomi

xiv

B. PERBANKAN

Page 16: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

Indikator Ekonomi

xv

Lanjutan

C. SISTEM PEMBAYARAN

Page 17: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

Indikator Ekonomi

xvi

Halaman ini sengaja dikosongkan

This page is intentionally blank

Page 18: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

I/10 RINGKASAN EKSEKUTIF Kajian Ekonomi Regional Sumatera Selatan

Abstraksi

Perekonomian Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada triwulan I 2010 telah kembali pada tren jangka panjangnya. Pertumbuhan ekonomi tahunan tetap tinggi dan menunjukkan suatu konsolidasi menuju tingkat pertumbuhan jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yang robust didukung oleh ekspor yang secara relatif lebih kuat ketimbang impor, dan juga mensubstitusikan peran konsumsi masyarakat yang melambat di awal tahun. Inflasi cenderung mulai meningkat seiring membaiknya perekonomian dengan realisasi yang masih konsisten dengan proyeksi inflasi Bank Indonesia tahun 2010. Dunia perbankan menunjukkan perlambatan secara siklikal pada awal tahun, namun di beberapa daerah terindikasi mengalami peningkatan aktivitas. Selain itu, terdapat indikasi adanya excess demand kredit perbankan. Meningkatnya aktivitas kliring memiliki korelasi positif dengan kinerja ekonomi di sektor industri pengolahan dan sektor jasa-jasa. Kendati demikian, seperti perkiraan sebelumnya, ketersediaan lapangan kerja dan penghasilan masih mengkhawatirkan dan mengikis optimisme masyarakat secara kolektif.

Pada triwulan II 2010, pertumbuhan ekonomi diperkirakan meningkat secara riil. Pertumbuhan ekonomi secara tahunan akan mengalami percepatan yang setidaknya ditunjukkan oleh ketiga indikator berbasis PDRB. Terdapat kecenderungan peningkatan harga karet sampai dengan pertengahan tahun bersamaan dengan meningkatnya aktivitas perekonomian dunia pada 2010. Kegiatan investasi diperkirakan meningkat dan berimbas pada naiknya permintaan output maupun input beberapa sektor ekonomi terkait. Tekanan inflasi diprediksi meningkat seiring adanya ekspektasi global kenaikan harga komoditas pangan dan energi, serta adanya antisipasi bisnis atas kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL). Perbankan diperkirakan akan semakin meningkatkan kreditnya seiring dengan perbaikan perekonomian dan peningkatan investasi khususnya pembangunan fisik. Frekuensi dan nilai transaksi tunai maupun non tunai diprediksi akan meningkat didorong oleh meningkatnya kebutuhan investasi.

Page 19: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

Ringkasa

 

Laju perdiproyepertumbPertumbkarena ekonomtersebutkrisis finpada jal

Meningyang diusaha smeningditunjukoptimismNamun menyatakondusiantara (iv) kesu(vi) men

Ekspor datau mesebesar terutamhambatfaktor pNilai eksmeningDesemb(yoy).

Berdasaprimer penggarubber meningmembatingkat terhada

Di sisi mempe

an Eksekutif

rtumbuhan ksikan sebebuhan triwbuhan tersefaktor tekn

mi triwulan t mengindinansial globlur pertumb

katnya perelakukan Baecara umumkatkan kinekkan dengame terhadademikian,

akan bahwaif dalam penlain : (i) f

ulitan tenaganingkatnya p

diproyeksikaelambat dib

9,3% (qma untuk prtan perdagapembatas pspor selamakat sebesa

ber 2009 -

arkan struktyakni sek

lian dengandan CPO yakatnya pendiknya daya

suku bunp sektor pro

permintaarlihatkan p

ekonomi Suesar 5,0% (wulan sebeebut masih tnikal krisis IV 2009 lebkasikan adabal, dan meuhan ekono

ekonomian nk Indones

m semakin merjanya lebihn peningka

ap kondisi uinformasi yaa masih terdngembangafaktor cuaca kerja karepersaingan.

an mengalaandingkan tq). Peluanroduk karetangan ekspopeningkatan a tiga bulan r 43,27% Februari 20

turnya, PDRktor pertann pangsa sebang diiringi dapatan dan beli masy

nga turut operti teruta

n, secara peran yang

umsel secara(yoy), lebih elumnya yatergolong tifinansial g

bih tinggi. anya prosesengindikasikomi jangka p

di Sumsel tia Palembanmembaik. Bh tinggi dibatan penjualusaha dan ang dihimpdapat bebern dunia usaa; (ii) ham

ena pergeser

mi pertumbkinerja triwu

ng peningkt, sawit maor yakni no

ekspor terterakhir (De(yoy). Sed

010 tercata

RB Sumsel nian serta besar 41,2%dengan ken

n daya beli yarakat danmendukun

ama tipe me

struktural dominan

a tahunan prendah dib

ang mencanggi, namulobal membPertumbuhas konsolidakan kembalpanjang.

terkonfirmasng yang me

Beberapa peanding tahuan, realisasiperekonomun dari kalarapa faktor aha di Sumsea; (iii) pasoran profesi,

buhan pada ulan sebelumkatan ekspoaupun kopi.n trade bar

rutama untuesember 20dangkan niat meningka

masih ditosektor p

%. Meningkanaikan hargmasyarakatn kecenderg meningk

enengah ke

komponenpada PDRB

ada triwulanbandingkan apai 5,3%n sedikit mbuat pertuman triwulansi pasca peinya pereko

si oleh surveenunjukkan

elaku usaha n sebelumni investasi, m

mian secara angan duniyang dinilaiel pada triwokan bahan(v) alih laha

kisaran 5,2mnya yang or masih Namun derrier masih uk komodit09 - Februailai impor at sebesar

opang olehertambangaatnya ekspoga berdampa. Di sektor prungan penkatnya perbawah.

n konsumsiB Sumsel,

n I 2010 dengan

% (yoy). elambat mbuhan I 2010 engaruh onomian

ei bisnis kondisi mampu

nya yang maupun umum.

a usaha kurang

wulan ini, n baku; an, serta

% (qtq) tumbuh terbuka

emikian, menjadi as kopi. ri 2010) periode

17,33%

h sektor an dan or crumb ak pada properti, nurunan mintaan

masih dengan

Page 20: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

 

 

pandemsebeKBI pen

Infla(yoytriwsamtahuseirikomdemadaroburela

Darsecabarasebeharg

Seca(FebpentriwpenbaiksebeUlu kredterb

AktmausebesatumelSum

Survbahdi m

gsa kompomikian, kinelumnya ya

Palembanurunan inde

asi tahunany), atau m

wulan sebeluma tahun seunan pada ing proses p

moditas panmikian, padnya musimust dari titiktif rendah ti

i hasil Surveara mingguang/komodielumnya. Dga yang cen

ara umum,bruari 201ghimpunan

wulanan menyaluran kre

k dibandingesar 22,84%tercatat se

dit/pembiayabesar pada p

ivitas klirinupun sisi noelumnya. Tu indikator alui pemba

msel.

vei Konsumwa ketersed

mata konsum

onen yang nerja konsng terkonfig dimanaeks.

kota Palemeningkat dumnya yangbelumnya, triwulan I

pemulihan ngan di pasa bulan M

m panen. Ink terendahnidak terlepa

ei Pemantauuan, secara tas sebesa

Di antara ennderung rob

kinerja pe0) dari dana d

ngalami pendit/pembiay

gkan aset % (yoy). Webagai wilayaan secara pertumbuha

g mengalaominal dibanerjadinya psedikit me

ayaran tuna

en yang didiaan lapangmen diband

diproyekssumsi meirmasi dari

tingkat k

mbang padadibandingkag sebesar 1inflasi tahun2010 mulaperekonomsar internas

Maret tekannflasi terlihanya di triwus dari cukup

an Harga (Sumum ter

ar 2,27% nam komoust pada pe

erbankan dbeberapa

dan penyanurunan kareyaan mengadan pengh

Wilayah Kotayah yang ptahunan (y

an DPK triwu

ami peningndingkan tripenurunan nelambatnyaai yang m

lakukan KBgan kerja paingkan bula

ikan sebesalambat diSurvei Kon

keyakinan

a triwulan n dengan 1,85% (yoynan mencapai menunjukian dan kenional secaraan inflasi at mengalaulan III 2009pnya pasoka

PH) yang dirjadi tenden

dibandingditas, beras

eriode triwul

di Sumsel pindikator

luran kredena faktor salami peninghimpunan Da Palembangpaling domiyoy) dan seulanan.

gkatan dariiwulan sebenet-ouflowkinerja pererupakan s

I Palembanada bulan M

an Desembe

Ringka

ar 74,1%. ibandingkansumen yangkonsumen

I 2010 sebinflasi tah

y). Pada triwpai 7,94% kkan tren pnaikan harga temporerjauh menu

ami pening9. Tingkat ian bahan-ba

lakukan KBInsi peningkgkan posiss mengalamlan I 2010.

pada triwuseperti t

dit/pembiayasiklikal. Secagkatan yangDPK, yakni g dan Ogannan dalam ekaligus me

segi jumelumnya ma

dapat dijarekonomiansalah satu

g memberiMaret 2010 r 2009, mes

asan Eksekutif

Walaupunn triwulang dilakukanmengalam

esar 2,50%hunan padawulan yang(yoy). Inflaspeningkatanga beberapa. Walaupun

urun karenakatan yangnflasi masih

ahan pokok.

I Palembangkatan hargasi triwulanmi kenaikan

lan I 2010total aset,aan secaraara tahunan,g jauh lebih

meningkatn Komeringpenyaluran

emiliki andi

lah warkatupun tahundikan salah khususnyaciri siklika

kan indikaslebih buruk

skipun telah

f

n n n i

% a g i

n a n a g h .

g a n n

0 , a ,

h t g n l

t n h a l

i k h

Page 21: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

Ringkasa

 

membajuga be

Rata-rattercatatmengin

Pertumbmengalaperiode musim meningkegiatanpada nturut mmendonPerusah

Pertumb5,14 ± tersebutoleh fakpertumb0,5% (q

Proyekstahun menginpada ta

Beberapmelalui pendapyang minvestas(3) masbeli makarena perekon

Meskipukarena perkiraaterapresTarif Dayang me

an Eksekutif

ik dibandingrpendapat b

ta NTP padt sebesar 1dikasikan se

buhan ekonami sedikit tersebut cukemarau, dkatkan kinen investasi kaiknya permmeningkatkangkrak kinhaan.

buhan ekon0,5% (yoy

t diprediksi ktor teknikabuhan ekonqtq,sa).

i pertumbu2010 leb

dikasikan bhun 2010.

pa faktor permintaan

atan karenmemicu penisi sehubungsih rendahnsyarakat, (4

meningkanomian Indo

un demikiadapat me

an, yaitu: siasi yang dasar Listrik enambah be

gkan kondisbahwa peng

da triwulan02,70 atau

edikit menin

nomi Sumsepercepatan

ukup tinggi.dan kecendeerja sektor pke depan dimintaan padan nilai tanerja sekto

nomi pada ty) atau 3,7

akan menl atau musim

nomi denga

uhan ekonobih tinggi bahwa eksp

dapat memn domestik,a meningkaingkatan ko

gan denganya tingkat i

4) potensi patnya kegionesia.

n, terdapatembuat per(1) nilai t

dapat menu(TDL) dan eban biaya u

si awal tahughasilan mer

n I 2010 (u meningkangkatnya kes

el pada triw, walaupun . Secara sekerungan me

pertanian. Seperkirakan mda produk ambah sekor Keuang

riwulan II 270 ± 0,5%ningkat secaman yang dan penyesua

omi negara dibanding

por Sumsel

mberikan s, yaitu: (1)atnya hargaonsumsi, (2) persiapan inflasi yang peningkatanatan inves

t pula potertumbuhan tukar Rupiaurunkan netkenaikan Uusaha.

un 2010. Sereka relatif t

hingga bulat sebesar sejahteraan

wulan II 20fluktuasi ja

ktoral, masaeningkatnyaedangkan dmulai meninsektor ban

ktor tersebgan, Perse

010 akan b(qtq). Pert

ara riil ketiditunjukkan aian musima

tujuan eksgkan realis akan cen

stimulus pa adanya poa komodita) adanya popergelaran dapat mem

n penyaluranstasi dan

ensi yang ekonomi

ah yang bt ekspor, (2Upah Minim

elain itu, restetap.

an Februar0,53% (qtqpetani.

10 dipredikangka pende panen, dim

a harga kardari sisi permngkat dan bngunan. Kout sekaligu

ewaan, da

berada padaumbuhan embang diseoleh meninan menjadi

spor Sumsesasi tahunderung me

ada perekootensi penias khususnyotensi peniSea Game

mpertahankan kredit per

baiknya

patut diperlebih rend

berpotensi s2) potensi k

mum Provins

sponden

ri 2010) q) yang

ksi akan ek pada

mulainya ret akan mintaan, berimbas ndisi ini us juga n Jasa

a kisaran ekonomi ebabkan gkatnya 1,46 ±

el untuk 2009

eningkat

onomian ngkatan ya karet ngkatan s 2011, an daya rbankan outlook

rhatikan ah dari semakin

kenaikan si (UMP)

Page 22: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

 

 

Infla± 0ekspperepankenPemdendeteratainflatersinfladiinmenjalanberdperm

Di menbahmen

KinependandipekeleKredmemSea danpemakadipemendendiba

asi tahunan 0,5% (yoy), pektasi menekonomian gan di tahaikan Tarif

merintah dangan rata-raerministik, ka 10% berdasi bulananebut terjadiasi utamandikasikan anuntut berbn, maupun dampak pamintaan.

sisi lain, nunjukkan wa harga

ngalami pen

erja perbankingkatan dia pihak

erkirakan aeluasaan padit perbanmbiayai keg

Games 20 infrastrukt

mbangunan n mendoroerkirakan beningkatkan gan lebih

andingkan d

diperkirakaatau 1,25

ningkatnya dunia dan p

hun 2010, Dasar Listrikn DPR telah

ata kenaikankami mempdampak secn sebesar i. Dari sisi pnya disebakan meningbagai persiinfrastruktuda kenaika

Survei Kobahwa hambarang/jasa

ningkatan.

kan pada trbandingkanketiga makan terjaga

ada perbankkan diperk

giatan invest11, antara tur pendukpembangki

ong penyaluerupa sindifungsi inteberkonsent

dalam menin

an akan men ± 0,5% (harga kom

perkiraan teserta adan

k (TDL) padah sepakat mn 10% padperkirakan bcara langsu0,30% pad

perekonomiabkan oleh gkat. Pergeiapan termr penunjangn harga ba

onsumen ympir sebagiaa pada 3

iwulan II 20n triwulan I aupun pena pada levekan untuk kirakan akatasi maupulain melalui

kung lainnyt terkait pro

uran kredit,kasi. Perban

ermediasinyarasi dalam ngkatkan pe

ngalami pen(qtq). Hal t

moditas sejarjadinya excnya antisipaa triwulan IImenaikkan Tda Juli 2010bahwa kenang dalam da bulan dan domestik

investasi laran Sea Gasuk pembg lainnya. Harang konst

yang dilakuan besar rebulan yan

010 diproyek2010, baik nyaluran kel yang tinmeningkatk

an mengaln pembang pembangu

ya. Lebih jaoyek 10.000 meskipun nkan diperka melalui p

meningkatenghimpuna

Ringka

ningkatan mersebut didlan dengancess demandasi pelaku atau triwu

Tarif Dasar 0. Berdasarkaikan TDL semeningkatkdimana kenk, peningkat

dan konsGames 2011bangunan al ini diperktruksi karen

ukan KBI esponden bng akan da

ksikan akandari sisi pen

kredit. Capnggi, dan mkan penyaluir lebih d

gunan terkaunan perumauh, berbag0 MW diperk

beberapa kirakan akaeningkatan

tkan penyalan DPK.

asan Eksekutif

menjadi 3,70dorong olehn pemulihand komoditasusaha ataslan III 2010Listrik (TDL)

kan simulasebesar rata-kan besarannaikan TDLtan tekanansumsi yang1 juga akanperumahan,

kirakan akanna tingginya

Palembangberpendapatatang akan

mengalamnghimpunanpital inflowmemberikanuran krediteras untukit persiapanahan, jalan,gai rencanakirakan jugadiantaranya

an berusahaLDR, yakn

luran kredit

f

0 h n s s . ) i -n L n g n , n a

g t n

i n w n . k n , a a a a i t

Page 23: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

Ringkasa

 

an Eksekutif

Halaman

This pag

ini sengaja

ge is intenti

a dikosong

tionally blan

kan

nk

Page 24: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

Bab 1

Grafik 1.1 PDRB dan Laju Pertumbuhan Tahunan PDRB

Provinsi Sumsel ADHK 2000

*Proyeksi Bank Indonesia Palembang

Sumber: BPS Provinsi Sumatera Selatan, diolah

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

• Laju pertumbuhan ekonomi Sumsel pada triwulan I 2010 diproyeksikan berada pada kisaran 5,0% (yoy) atau sedikit mengalami perlambatan dibanding kinerja triwulan sebelumnya yang mencapai 5,3% (yoy).

• Tidak optimalnya pertumbuhan ekonomi disebabkan faktor cuaca yang menghambat kinerja sektor unggulan untuk tumbuh lebih tinggi.

1.1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional Sisi Sektoral Secara Tahunan

Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) secara tahunan pada

triwulan I 2010 diproyeksikan sebesar 5,0% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan

pertumbuhan triwulan sebelumnya yang mencapai 5,3% (yoy).

Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) Provinsi Sumsel Atas Dasar Harga

Konstan (ADHK) 2000 pada triwulan ini

diproyeksikan sebesar Rp15,1 triliun,

lebih tinggi dibandingkan PDRB periode

yang sama pada tahun sebelumnya

yang tercatat sebesar Rp14,4 triliun.

Meningkatnya perekonomian di Sumsel

terkonfirmasi oleh survei bisnis yang

dilakukan Bank Indonesia Palembang

yang menunjukkan kondisi usaha secara

umum semakin membaik. Beberapa

pelaku usaha telah mampu meningkatkan kinerjanya lebih tinggi dibanding tahun

sebelumnya yang ditunjukkan dengan peningkatan penjualan, realisasi investasi, ditambah

lagi dengan membaiknya optimisme terhadap kondisi usaha dan perekonomian secara

umum. Namun demikian, musim penghujan mempengaruhi ketersediaan bahan baku

industri unggulan, khususnya karet, telah menyebabkan menurunnya produktivitas

sebagian pelaku usaha walaupun bersifat temporer.

Page 25: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional

8

Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan Tahunan (yoy) Sektoral

PDRB Provinsi Sumatera Selatan ADHK 2000 (%)

Lapangan Usaha

2009 2010

I II III IV I*

Pertanian (0,5) 2,2 4,2 6,3 3,6

Pertambangan dan Penggalian

1,5 1,8 2,3 0,8 1,3

Industri Pengolahan

(1,3) 1,8 2,4 5,2 7,0

Listrik, Gas & Air Bersih 2,0 1,3 3,5 6,7 7,4

Bangunan 5,1 7,3 8,2 8,7 6,9

Perdagangan, Hotel & Restoran

3,7 3,0 2,4 4,4 3,2

Pengangkutan & Komunikasi 14,8 15,0 12,7 12,3 16,0

Keu., Persewaan & Jasa Perusahaan

7,3 7,0 6,5 6,6 3,2

Jasa-jasa 7,9 10,8 9,2 9,5 9,0

Total PDRB 2,6 4,0 4,4 5,3 5,0

*Proyeksi Bank Indonesia Palembang

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Selatan, diolah

Informasi yang dihimpun dari kalangan dunia usaha menyatakan bahwa masih

terdapat beberapa faktor yang dinilai kurang kondusif dalam pengembangan dunia usaha

di Sumsel pada triwulan ini, antara lain : (i) faktor cuaca; (ii) hama; (iii) pasokan bahan baku;

(iv) kesulitan tenaga kerja karena pergeseran profesi, (v) alih lahan, serta (vi) meningkatnya

persaingan (lihat Suplemen 1. Kondisi Usaha Triwulan I 2010 Masih Prospektif Menghadapi

AC-FTA).

Dari sisi permintaan luar negeri, kondisi ekspor secara umum menunjukkan

peningkatan ke arah yang menggembirakan dan mampu tumbuh positif dibanding periode

yang sama tahun sebelumnya. Semakin membaiknya harga komoditas unggulan terutama

di sub sektor tanaman perkebunan maupun pertambangan, menjadi penopang kinerja

dunia usaha terutama sektor industri pengolahan. Bahkan peluang peningkatan ekspor

masih terbuka terutama untuk produk karet, sawit maupun kopi. Namun demikian,

hambatan perdagangan ekspor yakni non trade barrier masih menjadi faktor pembatas

peningkatan ekspor terutama untuk komoditas kopi. Dalam rangka memetakan kondisi

usaha komoditas kopi, Bank Indonesia Palembang bersama Bank Indonesia Bandar

Lampung dan Bank Indonesia Bengkulu melakukan quick survey pada bulan Maret 2010

untuk melihat kondisi usaha kopi dari perspektif petani, pedagang perantara, dan

pedagang besar/eksportir dalam menghadapi pemberlakuan AC-FTA (lihat Suplemen 2.

Ringkasan Quick Survey Pemetaan dan

Analisis Komoditas Kopi di Zona

Sumatera Bagian selatan dalam

Menghadapi Perdagangan Bebas

ASEAN-Cina 2010 : ”Kondisi Saat ini

serta Peluang dan Ancaman ke depan)

Kinerja perekonomian triwulan I

2010 secara sektoral ditandai dengan

pertumbuhan tahunan tertinggi pada

sektor pengangkutan dan

telekomunikasi serta sedikit

terpuruknya sektor Perdagangan,

Hotel, dan Restoran (PHR).

Page 26: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional

9

KONDISI USAHA TRIWULAN I 2010 MASIH PROSPEKTIF MENGHADAPI AC-FTA*

Berdasarkan informasi dari pelaku usaha di Sumatera Selatan, secara umum perkembangan dunia usaha pada triwulan ini menunjukkan kondisi yang semakin membaik. Peningkatan kinerja ditunjukkan dengan meningkatnya penjualan, rencana realisasi investasi, maupun optimisme terhadap kondisi usaha dan perekonomian secara umum. Namun demikian, terdapat beberapa pelaku usaha yang mengalami penurunan kinerja secara temporer yang disebabkan curah hujan yang cukup tinggi, keterbatasan bahan baku, serta regulasi terkait dengan perpajakan.

Semakin membaiknya harga komoditas unggulan menjadi penopang meningkatnya kinerja dunia usaha (terutama di sub sektor tanaman perkebunan). Namun demikian, masih terdapat beberapa kendala yang membatasi pengembangan usaha sektor unggulan antara lain: (i) faktor cuaca; (ii) hama; (iii) pasokan bahan baku; (iv) kesulitan tenaga kerja karena pergeseran profesi, (v) alih lahan, serta (vi) meningkatnya persaingan.

Permintaan terhadap bahan makanan (padi) yang cukup tinggi di saat musibah banjir dan puso di beberapa daerah sentra produksi beras akibat kondisi cuaca yang cukup ekstrim menyebabkan pasokan beras di awal tahun relatif terbatas. Hal tersebut menyebabkan harga beras relatif tinggi dan disparitas harga yang cukup tinggi dengan harga tebus pembelian beras oleh Bulog. Berdasarkan informasi dari Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Sumsel, banjir yang telah terjadi di Sumsel diperkirakan hanya menurunkan produksi beras tahun ini dalam kisaran 1%. Walaupun demikian, para pelaku usaha tetap mengkhawatirkan kondisi infrastruktur pasca banjir.

Meningkatnya ekspor crumb rubber dan CPO meningkatkan permintaan terhadap bahan baku karet maupun Tandan Buah Segar (TBS). Di sisi lain, peningkatan permintaan dan harga bahan baku menyebabkan terjadinya alih lahan dan pergeseran profesi dari petani padi sebagai pekerjaan pokok menjadi berkebun.

Sektor perumahan mencatat peningkatan permintaan rumah, terutama terjadi untuk perumahan tipe menengah ke bawah. Kecenderungan penurunan tingkat suku bunga turut mendukung meningkatnya permintaan terhadap sektor ini. Sementara itu sektor jasa-jasa secara umum juga relatif meningkat dibanding tahun sebelumnya seiring peningkatan aktivitas ekonomi di sektor-sektor lain.

Di sisi perdagangan luar negeri, permintaan mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya dan menunjukkan tren semakin membaik sejak semester II-2009. Membaiknya kondisi perekonomian mitra dagang telah mendorong kinerja ekspor Sumsel secara umum.

Dalam kaitannya dengan perdagangan luar negeri, faktor yang perlu diwaspadai adalah adanya hambatan perdagangan terkait dengan mutu dan kualitas produk ekspor yang harus sesuai dengan spesifikasi negara pembeli. Satu hal yang menjadi isu dalam perdagangan komoditas kopi yang diekspor ke Jepang misalnya adalah ditemukannya

Suplemen 1

*) Diperoleh dari hasil Business Survey yang merupakan kegiatan pemantauan kondisi usaha dengan mewawancarai langsung pelaku usaha

Page 27: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional

10

kandungan zat kimia berbahaya (carbaryl) yang melebihi ambang batas yang diijinkan. Hal tersebut terjadi karena di Indonesia, khususnya di Sumsel belum tersedia peralatan untuk mendeteksi kandungan bahan kimia tersebut dalam kopi. Selain itu, kultur masyarakat dalam pemrosesan kopi yang masih tradisional juga berpengaruh terhadap kualitas kopi.

Terkait dengan Asean China – Free Trade Agreement (AC-FTA), pemberlakuannya di satu sisi merupakan peluang untuk dapat meningkatkan ekspor komoditas unggulan seperti karet. Namun di sisi lain, dapat menjadi ancaman masuknya produk dari Cina ke dalam negeri ataupun direbutnya pasar ekspor produk Indonesia oleh produk Cina yang notabene lebih murah dibanding produk Indonesia.

Page 28: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional

11

Sektor pengangkutan dan komunikasi masih tercatat sebagai sektor yang

mengalami pertumbuhan tahunan paling tinggi yakni sebesar 16,0% (yoy). Ekspansifnya

kinerja sub sektor komunikasi diproyeksikan tetap memberi andil yang cukup besar dalam

mendorong peningkatan kinerja sektor pengangkutan dan komunikasi dibandingkan tahun

sebelumnya. Meningkatnya kinerja sub sektor transportasi seiring berlangsungnya beberapa

kegiatan nasional yang berlangsung di Palembang dan masuknya provider baru di bisnis

telekomunikasi seluler Sumatera Selatan yakni PT. Hutchinson Indonesia yang telah

melakukan kerjasama dengan PT. Excelcomindo dalam penggunaan bersama Base

Transceiver Station (BTS) memberikan dorongan yang cukup tinggi terhadap kinerja sektor

pengangkutan dan komunikasi.

Sektor jasa-jasa serta sektor listrik, gas, dan air bersih masing-masing

diproyeksikan tumbuh sebesar 9,0% (yoy) dan 7,4% (yoy). Pertumbuhan sektor jasa-jasa

yang lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan tahunan pada triwulan sebelumnya

disebabkan melambatnya perekonomian daerah secara umum terutama sektor

perdagangan dan sektor industri pengolahan. Program konversi minyak tanah ke gas yang

diiringi peningkatan konsumsi LPG menjadi salah satu pendorong utama perbaikan kinerja

sub sektor gas kota pada sektor listrik, gas, dan air bersih. Proyek pembangunan jaringan pipa

transmisi gas bumi atau pipa gas rumah tangga Kota Palembang telah memasuki

penyelesaian tahap 2, yaitu pemasangan pipa kecil dan meteran ke rumah-rumah.

Pada triwulan I 2010 diproyeksikan terdapat dua sektor ekonomi yang mengalami

pertumbuhan antara 6% hingga 7%, yakni sektor industri pengolahan dengan prediksi

pertumbuhan sebesar 7,0% (yoy) dan sektor bangunan yang diprediksi tumbuh sebesar

6,9% (yoy). Relatif tingginya pertumbuhan ekonomi sektor industri pengolahan tidak

terlepas dari meningkatnya harga-harga komoditas unggulan dibandingkan periode yang

sama pada tahun sebelumnya. Sementara itu sektor bangunan diperkirakan mengalami

perlambatan dibandingkan kinerja tahunan triwulan sebelumnya disebabkan oleh sedikit

menurunnya permintaan terhadap properti akibat kenaikan harga jual.

Sektor pertanian, sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR), serta

sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan diproyeksikan mengalami

pertumbuhan tahunan di kisaran 3% (yoy). Sektor pertanian diperkirakan tumbuh sebesar

3,6% (yoy), sementara sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR) dan sektor

keuangan, persewaan dan jasa perusahaan masing-masing tumbuh sebesar 3,2% (yoy).

Page 29: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional

12

1.

RINGKASAN QUICK SURVEY

PEMETAAN DAN ANALISIS KOMODITAS KOPI DI ZONA SUMATERA BAGIAN SELATAN DALAM MENGHADAPI PERDAGANGAN BEBAS ASEAN-CINA 2010:

“KONDISI SAAT INI SERTA PELUANG DAN ANCAMAN KE DEPAN”*

Berdasarkan hasil survei, mayoritas petani kopi yang tersebar di Sumatera Selatan (Sumsel), Lampung, dan Bengkulu menanam jenis kopi Robusta dengan teknik perawatan kebun dan pengolahan kopi yang masih tradisional. Jumlah pedagang perantara lebih terkonsentrasi di Sumsel dan Bengkulu, sedangkan pedagang besar/eksportir hanya terpusat di Lampung.

Beberapa permasalahan utama yang dirasakan pelaku usaha kopi saat ini adalah turunnya harga kopi, kurangnya modal, dan tingginya suku bunga pinjaman. Penjualan kopi Sumbagsel adalah pasar dalam negeri (pabrik produsen bubuk kopi) ataupun diekspor ke luar negeri, dalam bentuk biji kopi.

Faktor penghambat atau permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan kopi di Sumbagsel :

a. Kualitas kopi yang tidak begitu baik, akibat dari : • Usia tanaman kopi yang sudah tua (rata-rata usia tanaman kopi 24 tahun),

sehingga menurunkan produktivitas dan kualitas kopi yang dihasilkan. • Produksi kopi dilakukan oleh individual petani skala kecil (rata-rata luas lahan

yang produktif 1,53 ha).

Suplemen 2

*) Survei dilakukan kepada 116 responden (petani, pedagang perantara, dan pedagang besar/eksportir) di Provinsi Sumatera Selatan, Lampung, dan Bengkulu.

Grafik 3. Permasalahan Pemeliharaan Kebun

Grafik 2. Kendala Pembiayaan Perbankan

Grafik 1. Kendala Penjualan

Page 30: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional

13

• Penjemuran kopi masih dilakukan secara tradisional. Bahkan terdapat petani yang tidak menggunakan alas dalam penjemuran (di tanah/jalan). Penjemuran di tanah dapat merusak atau menurunkan kualitas kopi.

• Kurangnya pengetahuan petani terhadap penggunaan pestisida (pemberantas hama), fungisida (pemberantas jamur), dan herbisida (pemberantas alang-alang), sehingga kopi yang dihasilkan terkandung bahan kimia tertentu.

• Sebagian besar petani memanen biji kopi campuran antara yang merah (matang) dan hijau (belum matang), hal ini dikarenakan alasan kemudahan dan kondisi keamanan di perkebunan yang tidak baik.

b. Produktivitas kebun yang rendah karena masih belum optimalnya pengolahan kebun antara lain disebabkan kurangnya modal petani.

c. Pemerintah setempat melalui dinas-dinas terkait, menurut petani dinilai kurang optimal dalam mengembangkan kopi. Hanya sebagian kecil dari pelaku usaha kopi yang merasakan bantuan dari pemerintah. Bantuan yang sangat diharapkan adalah kemudahan fasilitas pembiayaan, pembinaan teknis untuk petani khususnya, dan perbaikan serta peningkatan infrastruktur.

Pemberlakuan AC-FTA diperkirakan pelaku usaha dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan ekspor kopi hingga mencapai 37,84%. Di lain pihak, berlakunya AC-FTA juga berpotensi memberikan ancaman bagi produksi kopi Sumbagsel yang dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun internal:

Grafik 4. Komposisi Hasil Panen

Grafik 5.Hal yang Dibutuhkan Dalam Pengembangan

Grafik 6. Bantuan Pemerintah yang Sudah Diberikan

pada Saat Pemeliharaan Kebun

Grafik 7. Bantuan Pemerintah yang Diharapkan

pada Saat Pemeliharaan Kebun

Page 31: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional

14

a. Faktor eksternal Adanya produsen kopi yang lebih kompetitif di dalam AC-FTA yaitu Vietnam, yang dapat memberikan harga lebih murah dan kualitas kopi yang lebih baik.

b. Faktor Internal Adanya pengalihan kebun kopi ke tanaman lain seperti kakao, kelapa sawit, dan karet. Pengalihan ini terjadi akibat menurunnya harga kopi, sehingga petani beralih ke tanaman lain yang harganya lebih tinggi.

Rekomendasi Kebijakan

1. Untuk peningkatan kualitas kopi dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :

a. Pendampingan atau himbauan kepada petani untuk intensifikasi perkebunan yang meliputi: (i) penggunaan bibit unggul, (ii) cara penyambungan yang baik, dan (iii) proses penjemuran yang benar.

b. Bantuan berupa pupuk dan obat-obatan yang disertai pendampingan agar tepat guna.

Terkait penggunaan obat-obatan, pemerintah melalui dinas terkait sebaiknya memiliki database penggunaan pestisida (pemberantas hama), fungisida (pemberantas jamur), dan herbisida (pemberantas alang-alang) oleh petani. Database ini memudahkan eksportir mendeteksi daerah ketika terjadi penolakan kopi oleh negara tujuan ekspor karena adanya bahan kimia berbahaya di dalam kopi yang melebihi ambang batas.

2. Peningkatan produktivitas petani yang rendah akibat kekurangan modal, dapat dilakukan dengan :

a. Kerjasama antara Pemerintah Daerah sebagai regulator dan perbankan sebagai lembaga pembiayaan agar fasilitas pembiayaan untuk pelaku kopi dipermudah. Pemerintah melalui formulasi skim kredit seperti pada komoditas lain (kelapa sawit, karet).

b. Dukungan infrastruktur berupa: (i) lancarnya kegiatan transportasi yang didukung oleh baiknya kondisi jalan raya, dan (ii) dukungan pelabuhan samudera untuk mempermudah jalur distribusi, khususnya untuk Sumsel.

Grafik 8. Permasalahan yang Dihadapi Eksportir

Grafik 9.Bantuan Pemerintah yang Diharapkan Eksportir

Page 32: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional

15

3. Perlunya peran pemerintah baik daerah maupun pusat dalam memberikan insentif kepada petani kopi, agar tidak terjadi pengalihan lahan kebun kopi besar-besaran yang akan menurunkan produksi kopi nasional. Secara khusus insentif dapat dilakukan dengan memberikan bantuan berupa peremajaan tanaman dengan dukungan yang memadai.

Selain itu, untuk menghadapi AC-FTA diperlukan adanya standar terkait kualitas kopi yang masuk ke Indonesia. Aturan ini diharapkan dapat melindungi produsen kopi lokal, selain upaya berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas kopi lokal.

Page 33: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional

16

Grafik 1.3 PDRB dan Laju Pertumbuhan Triwulanan PDRB

Provinsi Sumsel ADHK 2000

*Proyeksi Bank Indonesia Palembang

Sumber: BPS Provinsi Sumatera Selatan, diolah

Grafik 1.2 Perkembangan Lifting Minyak Bumi

Provinsi Sumsel

Sumber: Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Departemen

Energi dan Sumber Daya Mineral

Kondisi cuaca yang kurang kondusif yang ditandai dengan curah hujan yang tinggi

menyebabkan kinerja sektor pertanian mengalami perlambatan dibanding kinerja tahunan

triwulan sebelumnya. Melambatnya kinerja sektor pertanian sebagai sektor ungulan Sumsel

berdampak pada penurunan daya beli masyarakat sehingga menyebabkan kinerja sektor

PHR pun mengalami perlambatan.

Sektor pertambangan dan

penggalian diproyeksikan mengalami

pertumbuhan tahunan paling rendah

yakni sebesar 1,3% (yoy), namun lebih

tinggi dari triwulan sebelumnya yang

tercatat sebesar 0,8% (yoy). Berdasarkan

pemantauan pada beberapa perusahaan

yang bergerak di sektor ini, menguatnya

harga minyak bumi dan batu bara tidak

diiringi dengan meningkatnya volume

produksi sehingga menyebabkan kinerja sektor pertambangan menjadi belum sepenuhnya

optimal.

1.2. Perkembangan Ekonomi Makro Regional Sisi Sektoral Secara Triwulanan

Pertumbuhan ekonomi Sumsel secara triwulanan diproyeksikan mengalami kontraksi

sebesar 0,4% (qtq). Namun demikian kondisi tersebut mengalami perbaikan dibandingkan

triwulan sebelumnya yang

mencatatkan kinerja triwulanan yang

terkontraksi sebesar 4,4% (qtq).

Selain faktor siklikal yakni triwulan I

merupakan masa panen tanaman

pertanian, tingginya harga

komoditas primer cukup membantu

kinerja perekonomian Sumsel untuk

tidak terperosok lebih dalam karena

faktor cuaca yang tidak kondusif.

Page 34: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional

17

Tabel 1.2Laju Pertumbuhan Triwulanan (qtq) Sektoral

PDRB Provinsi Sumatera Selatan ADHK 2000 (%)

Lapangan Usaha 2009 2010

I II III IV I*

Pertanian 1,0 9,8 18,2 (18,9) (1,5)

Pertambangan dan Penggalian

(0,7) 0,8 1,4 (0,7) (0,1)

Industri Pengolahan

(1,1) 3,5 4,9 (2,2) 0,6

LGA 0,7 0,8 3,4 1,7 1,3

Bangunan (1,4) 3,6 4,6 1,7 (3,0)

PHR (0,8) 1,9 5,3 (2,0) (2,0)

Pengangkutan & Komunikasi

0,8 1,4 4,8 4,7 4,2

Keu., Persewaan & Jasa Perusahaan 3,4 0,4 2,3 0,3 0,2

Jasa-jasa 1,9 3,2 2,6 1,4 1,5

Total PDRB (0,1) 3,5 6,5 (4,4) (0,4)

* Proyeksi Bank Indonesia Palembang

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Selatan, diolah

Kinerja perekonomian secara

triwulanan pada triwulan I 2010

ditandai dengan penurunan kinerja

sektor bangunan, sektor PHR, sektor

pertanian, serta sektor pertambangan

dan penggalian dibandingkan dengan

kondisi triwulan sebelumnya. Sektor

bangunan diprediksi mengalami

pertumbuhan paling negatif yakni

terkontraksi sebesar 3,0% (qtq) dengan

andil sebesar minus 0,2%. Sementara

itu, memburuknya kinerja sektor

pertanian sangat mempengaruhi kinerja

sektor lainnya, terutama sektor

perdagangan, hotel, dan restoran yang

diprediksi mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,0% (qtq).

Dari segi kontribusinya, sektor

pertambangan dan penggalian

diproyeksikan masih tetap merupakan

penyumbang PDRB yang paling besar

dengan pangsa sebesar 22,9%.

Kontribusi sektor pertambangan dan

penggalian mengalami peningkatan

setelah pada triwulan sebelumnya

tercatat memsberi sumbangan sebesar

22,8%. Sementara itu sektor pertanian

diproyeksikan memberi sumbangan

sebesar 18,3%.

Kondisi sektor bangunan diproyeksikan secara triwulanan mengalami kontraksi

pertumbuhan sebesar 3,0% (qtq), kinerja tersebut lebih rendah dibandingkan dengan

kinerja pada triwulan sebelumnya tercatat tumbuh sebesar 1,7% (qtq).

Grafik 1.4 Kontribusi Sektor Ekonomi PDRB

Provinsi Sumatera Selatan Triwulan I 2010

Sumber : Proyeksi Bank Indonesia Palembang

Page 35: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional

18

Grafik 1.6 Perkembangan Pendaftaran Kendaraan Bermotor

Sumber: Dispenda Provinsi Sumatera Selatan

Berdasarkan kegiatan survei

bisnis diperoleh informasi bahwa

permintaan perumahan Rumah

Sederhana Sehat (RSH) maupun segmen

rumah menengah ke atas mengalami

penurunan terkait meningkatnya harga

jual properti sebesar 5% diawal tahun.

Sementara itu, mengkonfirmasi arah

penurunan sektor perumahan, data

Asosiasi Semen Indonesia menunjukkan

penurunan penjualan semen sebesar

16,24% (qtq).

Kinerja sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR) diproyeksikan

mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar

2,0% (qtq) sebagai dampak menurunnya

konsumsi masyarakat terutama di sub sektor

perdagangan besar & eceran. Namun

demikian, berdasarkan data pendaftaran

kendaraan baru yang diperoleh dari Dispenda

Provinsi Sumatera Selatan menunjukkan

bahwa pendaftaran mobil baru mengalami

peningkatan sebesar 21,98% (qtq) dan

pendaftaran motor mengalami peningkatan

sebesar 9,97% (qtq).

Kinerja sektor perhotelan

diperkirakan mengalami penurunan yang ditandai dengan sedikit menurunnya tingkat

penjualan sewa kamar dan ruang pertemuan. Estimasi data tingkat hunian hotel dari BPS

menunjukkan bahwa pada triwulan ini diproyeksikan terjadi penurunan tingkat hunian

hotel dan juga kunjungan wisatawan dalam kisaran 20% s.d 30% (qtq).

Grafik 1.5 Perkembangan Konsumsi Semen

Sumber : Asosiasi Semen Indonesia, diolah

Page 36: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional

19

Grafik 1.9 Perkembangan Harga Tandan Buah Segar

di Sumatera Selatan

Sumber: Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan, diolah

Kinerja sektor pertanian diproyeksikan mengalami kontraksi sebesar 1,5% (qtq).

Namun demikian, kondisi tersebut tercatat lebih baik dibandingkan kinerja pada triwulan

sebelumnya yang sempat mengalami

kontraksi sebesar 18,9% (qtq).

Tingginya curah hujan yang

berdampak pada rendahnya

produktivitas sub sektor tanaman

perkebunan diperkirakan menjadi

penyebab utama penurunan kinerja

sektor pertanian. Namun demikian,

terus membaiknya harga komoditas

primer diyakini dapat menahan laju

penurunan kinerja sektor pertanian

secara umum.

Walaupun curah hujan tergolong tinggi, masa panen telah menyebabkan produksi

sub sektor tanaman bahan makanan meningkat tajam pada triwulan ini. Hal tersebut

terkonfirmasi dari data Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumsel yang

menunjukkan meningkatnya luas panen padi sebesar 324,42% (qtq).

Grafik 1.8 Perkembangan Curah Hujan

di Sumatera Selatan

Sumber: Stasiun Klimatologi Kenten

Grafik 1.7 Perkembangan Tingkat Penghunian Kamar

dan Jumlah Wisatawan

Sumber: BPS Provinsi Sumatera Selatan

Page 37: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional

20

Sementara itu sub sektor tanaman perkebunan diproyeksikan mengalami kontraksi

pertumbuhan triwulanan terutama karena kurang kondusifnya faktor cuaca. Walaupun

demikian, membaiknya permintaan pasar dunia yang meningkatkan harga-harga komoditas

unggulan Sumsel cukup menolong kinerja sub sektor tanaman perkebunan dari sisi nilai

meski dari sisi volume relatif lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Saat ini

petani juga sedang menghadapi naiknya harga pupuk sehingga mempengaruhi biaya

produksi.

Membaiknya harga-harga komoditas unggulan di pasar internasional ternyata

belum dapat dimanfaatkan secara optimal di sektor pertambangan dan penggalian. Kinerja

sektor pertambangan dan penggalian diproyeksikan mengalami kontraksi sebesar 0,1%

(qtq) dibandingkan triwulan sebelumnya. Kinerja sektor ini pada triwulan sebelumnya

tercatat mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,7% (qtq). Hasil monitoring di

beberapa pelaku usaha menunjukkan bahwa stagnannya kapasitas produksi yang dialami

pelaku usaha serta tingginya harga bahan baku merupakan penyebab kurang optimalnya

produktivitas sub sektor pertambangan. Rata-rata harga batu bara di pasar internasional

pada triwulan I 2010 tercatat di level USD58,30/metrik ton atau mengalami peningkatan

sebesar 6,28% (qtq) dibandingkan posisi triwulan sebelumnya.

Tabel 1.3 Realisasi Luas Tanam (LT) dan Luas Panen (LP) Provinsi Sumatera Selatan (dalam Ha)

Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan

Page 38: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional

21

Sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan pada triwulan ini

diproyeksikan mengalami pertumbuhan sebesar 0,2% (qtq), relatif lebih rendah

dibandingkan dengan pertumbuhan triwulanan pada triwulan sebelumnya yang tercatat

sebesar 0,3% (qtq). Melambatnya kondisi ekonomi secara umum pada triwulan ini telah

menurunkan kinerja sektor persewaan dan jasa perusahaan. Bahkan beberapa indikator di

sub sektor perbankan menunjukkan sinyal negatif yang ditandai dengan penurunan jumlah

aset, penghimpunan dana, maupun penyaluran kredit/pembiayaan secara umum.

Sektor Industri Pengolahan diproyeksikan tumbuh sebesar 0,6% (qtq),

mengalami perbaikan dibandingkan kondisi pada triwulan sebelumnya yang terkontraksi

sebesar 2,2% (qtq). Berdasarkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha, kondisi sub sektor

industri pengolahan non migas, khususnya crumb rubber mengalami kesulitan dalam

penyediaan bahan baku sebagai akibat kurangnya pasokan dari petani seiring curah hujan

yang tinggi serta tingginya tingkat persaingan di industri tersebut. Namun demikian, kinerja

sektor tersebut cukup tertolong dengan membaiknya permintaan ekspor dan harga di pasar

internasional yang terus menguat.

Rata-rata harga karet di pasar internasional pada triwulan ini mencapai USD 332,36

cent/kg atau mengalami peningkatan sebesar 28,12% dibandingkan rata-rata harga pada

triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar USD 259,40 cent/kg. Sementara itu rata-rata

harga CPO dunia pada triwulan I 2010 tercatat sebesar USD762,03/metrik ton, meningkat

sebesar 12,81% dibandingkan dengan rata-rata harga pada triwulan sebelumnya.

Grafik 1.10 Perkembangan Harga Batu Bara

di Pasar Internasional

Sumber: Bloomberg

Grafik 1.11 Perkembangan Harga Minyak Bumi

di Pasar Internasional

Sumber: Bloomberg

Page 39: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional

22

Sektor listrik, gas, dan air bersih (LGA) diproyeksikan tumbuh sebesar 1,3%

(qtq) atau mengalami perlambatan dibandingkan dengan kinerja triwulan sebelumnya yang

mencapai 1,7% (qtq). Salah satu indikatornya tercermin dari data konsumsi listrik dari PT.

PLN Wilayah Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu (WS2JB) yang menunjukkan terjadinya

penurunan konsumsi listrik dibandingkan triwulan sebelumnya. Di sisi lain, program

konversi minyak tanah ke gas yang diiringi peningkatan konsumsi LPG menjadi salah satu

pendorong utama perbaikan kinerja sub sektor gas kota pada sektor listrik, gas, dan air

bersih.

Sektor jasa-jasa sebagai penunjang geliat perekonomian diproyeksikan masih

tetap berkinerja stabil dibandingkan triwulan sebelumnya yakni dengan pertumbuhan

sebesar 1,5% (qtq), sedikit mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya

yang tumbuh sebesar 1,4% (qtq).

Grafik 1.12 Perkembangan Harga Karet

di Pasar Internasional

Sumber: Bloomberg

Grafik 1.13 Perkembangan Harga CPO

di Pasar Internasional

Sumber: Bloomberg

Grafik 1.14 Perkembangan Penjualan LPG

Sumber : PT. Pertamina UPMS II

Grafik 1.15 Perkembangan Konsumsi Listrik Total

dan Sektor Rumah Tangga

Sumber : PT. PLN WS2JB

Page 40: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional

23

Sektor pengangkutan dan komunikasi pada triwulan ini diproyeksikan

mengalami pertumbuhan triwulanan paling tinggi yakni sebesar 4,2% (qtq), sedikit

melambat dibandingkan kinerja yang ditorehkan pada triwulan lalu yang mencapai 4,7%

(qtq). Tarif komunikasi yang semakin murah seiring berbagai promo dari sejumlah operator

seluler tetap mampu menjaga kinerja sub sektor ini tumbuh cukup tinggi selain didorong

juga dengan adanya provider telekomunikasi seluler yang baru.

Beberapa kegiatan nasional yang diselenggarakan di Sumsel sedikit banyak telah

mendorong pertumbuhan sub sektor transportasi. Data dari PT. Angkasa Pura II dan dari PT.

Pelindo masih menunjukkan tingkat aktivitas transportasi yang cukup tinggi walaupun

mengalami penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya.

Grafik 1.19 Perkembangan Penumpang Angkutan Laut

Pelabuhan Boom Baru Provinsi Sumsel

Sumber : PT. Pelindo Boom Baru, diolah

Grafik 1.18 Perkembangan Penumpang Angkutan Udara

Sumber : PT. Angkasa Pura II, diolah

Grafik 1.16 Perkembangan Konsumsi Listrik Sektor Sosial

dan Pemerintah

Sumber : PT. PLN WS2JB

Grafik 1.17 Perkembangan Konsumsi Listrik Sektor Bisnis dan Industri

Sumber : PT. PLN WS2JB

Page 41: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional

24

Grafik 1.20 Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen Palembang

Sumber : Survei Konsumen KBI Palembang

1.3. Perkembangan Ekonomi Makro Regional Sisi Penggunaan Secara Tahunan

Dari sisi penggunaan, pertumbuhan ekonomi triwulan I 2010 secara tahunan didominasi

oleh konsumsi, terutama konsumsi rumah tangga. Pertumbuhan konsumsi diproyeksikan

sebesar 6,1% (yoy), mengalami perlambatan apabila dibandingkan dengan pertumbuhan

triwulan sebelumnya yang mencapai 8,4% (yoy).

Tabel 1.4 Pertumbuhan Ekonomi Tahunan (yoy) Provinsi Sumatera Selatan

ADHK 2000 menurut Penggunaan Tahun 2009 –2010 (%)

* Proyeksi Bank Indonesia Palembang

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Selatan, diolah

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah masing-masing

diproyeksi sebesar 5,4% (yoy) dan 20,9%

(yoy). Sementara itu, konsumsi lembaga

swasta nirlaba diproyeksikan mengalami

pertumbuhan negatif sebesar 28,4% (yoy).

Melambatnya kinerja konsumsi

dibandingkan triwulan sebelumnya juga

terkonfirmasi dari Survei Konsumen yang

dilakukan KBI Palembang. Walaupun masih

dalam area optimisme (indeks di atas 100),

tingkat keyakinan konsumen yang erat

kaitannya dengan perilaku konsumsi

masyarakat mengalami penurunan indeks dari 117,61 menjadi 108,63.

Sementara itu, kegiatan perdagangan internasional/ekspor diproyeksikan

mengalami peningkatan sebesar 19,8% (yoy), mengalami akselerasi dibandingkan dengan

kondisi pada triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,5% (yoy). Sementara itu, impor

diperkirakan mencatat pertumbuhan tahunan sebesar 13,0% (yoy), mengalami

Page 42: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional

25

Grafik 1.22 Perkembangan Nilai Tukar Rupiah Terhadap US Dollar

Sumber : Website Bank Indonesia, diolah

Grafik 1.21Perkembangan Konsumsi BBM di Provinsi Sumsel

Sumber : Pertamina UPMS II Palembang

peningkatan dibandingkan dengan kinerja tahunan pada triwulan sebelumnya yang sebesar

11,7% (yoy).

1.4. Perkembangan Ekonomi Makro Regional Sisi Penggunaan Secara Triwulanan

Komponen yang mengalami pertumbuhan paling tinggi adalah konsumsi lembaga swasta

nirlaba yang tumbuh sebesar 14,0% (qtq). Namun demikian komponen tersebut hanya

memberikan andil sebesar 0,2%,

dibawah andil komponen ekspor yang

diproyeksikan mencapai 2,1%. Adapun

konsumsi rumah tangga menurun 1,5%

(qtq) dengan andil sebesar minus 0,9%.

Ekspor diproyeksikan mengalami

pertumbuhan pada kisaran 5,2% (qtq)

atau sedikit melambat dibandingkan

kinerja triwulan sebelumnya yang

tumbuh sebesar 9,3%. Melambatnya

ekspor dibandingkan triwulan

sebelumnya lebih banyak disebabkan oleh faktor menurunnya volume ekspor dari sisi

produksi, terutama menurunnya pasokan komoditas unggulan.

Sisi investasi diperkirakan masih menunjukkan penurunan dengan pertumbuhan

negatif sebesar 8,7% (qtq). Hal tersebut merupakan kondisi yang normal dimana awal

tahun biasanya disikapi sangat hati-hati

oleh para investor, terlebih dengan

terjadinya beberapa isu penting seperti

kondisi politik di negara tetangga.

Sebagian investor diperkirakan masih

menunggu saat yang tepat untuk

berinvestasi ditengah terus menguatnya

nilai tukar mata uang Rupiah terhadap US

Dollar. Nilai rupiah terus menguat dalam

kurun waktu satu tahun terakhir dengan rata-rata penguatan setiap triwulannya yang

mencapai 5,4%.

Page 43: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional

26

Tabel 1.5 Pertumbuhan Ekonomi Triwulanan (qtq) Provinsi Sumatera Selatan

ADHK 2000 menurut Penggunaan Tahun 2009 –2010 (%)

* Proyeksi Bank Indonesia Palembang

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Selatan

1.5. Struktur Ekonomi

Berdasarkan strukturnya, PDRB Sumsel masih ditopang oleh sektor primer yakni sektor

pertanian serta sektor pertambangan dan penggalian dengan pangsa sebesar 41,2%.

Pangsa sektor primer tersebut sedikit menurun dibandingkan kondisi triwulan sebelumnya

yang tercatat sebesar 41,4%. Penurunan pangsa di sektor primer terutama didorong

penurunan pangsa sektor pertanian dari sebesar 18,6% menjadi 18,3%.

Sektor sekunder diproyeksikan

relatif tidak mengalami perubahan

pangsa dari triwulan sebelumnya, yakni

tetap sebesar 25,9%. Walaupun

demikian, pangsa sub sektor industri

pengolahan mencatat peningkatan

dibandingkan triwulan sebelumnya yakni

dari 17,3% menjadi 17,5%. Sementara

sub sektor bangunan mengalami

penurunan pangsa dari 8,1%, menjadi

7,9%.

Pangsa sektor tersier sedikit meningkat dari sebesar 32,7% pada triwulan

sebelumnya menjadi 32,9%. Hal tersebut terutama disebabkan terjadinya peningkatan

pangsa pada sub sektor pengangkutan dan komunikasi serta sub sektor jasa-jasa.

Grafik 1.23 Struktur Ekonomi Provinsi Sumatera Selatan

Sumber: BPS Provinsi Sumatera Selatan, diolah

Page 44: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional

27

Dari sisi penggunaan, walaupun secara struktural komponen konsumsi

memperlihatkan peran yang masih dominan pada PDRB Sumsel, namun pangsa komponen

tersebut diproyeksikan mengalami penurunan menjadi 74,1% dibandingkan pangsa

triwulan sebelumnya yang mencapai 74,6%.

Menurunnya daya beli masyarakat diprediksi telah menurunkan kontribusi konsumsi

rumah tangga menjadi 63,0% dari pangsa triwulan sebelumnya yang mencapai 63,7%.

Sementara itu komponen eksternal yang merupakan selisih dari ekspor dan impor tercatat

mengalami peningkatan pangsa cukup tinggi yakni menjadi sebesar 10,2% dari sebesar

8,2% pada triwulan sebelumnya.

Tabel 1.7 Struktur Ekonomi Penggunaan Provinsi Sumatera Selatan (Persen)

* Proyeksi Bank Indonesia Palembang

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Selatan, diolah

Tabel 1.6Struktur Ekonomi Sektoral Provinsi Sumatera Selatan (Persen)

* Proyeksi Bank Indonesia Palembang

Sumber: BPS Provinsi Sumatera Selatan, diolah

Page 45: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional

28

Tabel 1.8 Perkembangan Nilai Ekspor Komoditas Utama Provinsi Sumatera Selatan (USD)

Sumber : Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia

1.6. Perkembangan Ekspor Impor

1.6.1. Perkembangan Ekspor

Nilai ekspor selama tiga bulan terakhir (Desember 2009 - Februari 2010) tercatat sebesar

USD495,01 juta, meningkat sebesar 43,27% (yoy) dibandingkan nilai ekspor pada periode

yang sama tahun sebelumnya yang mencapai USD345,51 juta. Dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya, nilai ekspor tercatat meningkat sebesar 10,90% (qtq) dari sebesar

USD446,37 juta. Berdasarkan komoditas, pangsa nilai ekspor terbesar masih didominasi

oleh komoditas karet dengan pangsa sebesar 75,03%.

Nilai ekspor Sumsel tahun 2010 sampai dengan bulan Februari 2010 (ytd) tercatat

sebesar USD265,75 juta atau meningkat sebesar 23,04% (yoy) dibandingkan dengan posisi

yang sama pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD215,99.

Tabel 1.9

Perkembangan Bulanan Nilai Ekspor Komoditas Utama Provinsi Sumatera Selatan (Juta USD)

Sumber : Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia

Berdasarkan volume, ekspor pada periode Desember 2009 - Februari 2010 tercatat

sebesar 545,31 ribu ton atau menurun sebesar 10,24% (yoy) dibandingkan periode yang

sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 607,55 ribu ton atau menurun sebesar

22,46% (qtq) dari periode September - November 2009 yang sebesar 703,31 ribu ton.

Page 46: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional

29

Volume ekspor Sumsel tahun 2010 sampai dengan bulan Februari 2010 tercatat

sebesar 272,03 ribu ton atau menurun sebesar 26,01% (yoy) dibandingkan periode yang

sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 367,64 ribu ton.

Berdasarkan negara tujuan ekspor, negara Cina masih merupakan negara tujuan

utama ekspor dengan pangsa sebesar 26,13%, diikuti oleh Amerika Serikat sebesar

23,82%, dan Malaysia dengan pangsa sebesar 4,82%.

Grafik 1.24 Perkembangan Nilai Ekspor Provinsi Sumatera Selatan

Sumber : Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter

Bank Indonesia

Grafik 1.25Perkembangan Volume Ekspor

Provinsi Sumatera Selatan

Sumber : Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter

Bank Indonesia

Grafik 1.26 Perkembangan Ekspor Provinsi Sumatera Selatan

berdasarkan Negara Tujuan

Sumber : Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter

Bank Indonesia

Grafik 1.27 Pangsa Ekspor Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan

Negara Tujuan Des 09-Feb 10

Sumber : Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia

Page 47: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional

30

Tabel 1.11 Perkembangan Bulanan Nilai Impor Komoditas Pilihan Provinsi Sumatera Selatan (Juta USD)

Sumber : Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia

1.6.2. Perkembangan Impor

Nilai impor periode Desember 2009 - Februari 2010 tercatat sebesar USD59,05 juta,

meningkat sebesar 17,33% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang

tercatat sebesar USD50,33 juta. Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya terjadi

penurunan nilai impor sebesar 28,23% (qtq) dari sebesar USD82,27 juta. Penurunan nilai

impor secara triwulanan ini terkait dengan menurunnya impor mesin industri yang banyak

digunakan dalam menunjang kegiatan sektor pertambangan dan industri pengolahan.

Nilai impor Sumsel tahun 2010 sampai dengan bulan Februari 2010 (ytd) tercatat

sebesar USD37,27 juta, meningkat sebesar 36,55% (yoy) dibandingkan dengan posisi yang

sama pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD27,29.

Volume impor pada periode ini tercatat sebesar 60,43 ribu ton atau mengalami

penurunan sebesar 3,96% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang

tercatat sebesar 62,92 ribu ton. Apabila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya,

volume impor tercatat mengalami peningkatan sebesar 20,51% (qtq) dari sebesar 50,15

ribu ton.

Tabel 1.10Perkembangan Nilai Impor Komoditas Pilihan Provinsi Sumatera Selatan (USD)

Sumber : Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia

Page 48: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional

31

Pangsa negara asal impor terbesar pada periode Desember 2009 - Februari 2010

masih didominasi negara Cina yakni sebesar 44,44%, kemudian disusul oleh negara

Singapura dengan pangsa sebesar 4,88%, dan Amerika Serikat dengan pangsa sebesar

3,34%. Sementara itu, pangsa negara asal impor terbesar selama tahun 2010 hingga

Februari 2010 adalah negara Cina dengan pangsa sebesar 38,86%.

Grafik 1.30 Perkembangan Impor Provinsi Sumatera Selatan

berdasarkan Negara Asal

Sumber : Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia

Grafik 1.31 Pangsa Impor Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan

Negara Asal Des 09-Feb 10

Sumber : Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia

Grafik 1.28 Perkembangan Nilai Impor Provinsi Sumatera Selatan

Sumber : Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia

Grafik 1.29 Perkembangan Volume Impor

Provinsi Sumatera Selatan

Sumber : Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia

Page 49: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional

32

TURUNNYA IKK PALEMBANG MENGKONFIRMASI PERLAMBATAN PERTUMBUHAN EKONOMI SECARA SIKLIKAL

I. Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen Selama Triwulan I - 2010

Tingkat Keyakinan Konsumen Palembang pada triwulan I - 2010 secara umum mengalami penurunan dibanding dengan triwulan sebelumnya meskipun masih tetap berada pada level optimis. Rata-rata Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada triwulan I - 2010 mencapai 108.63, menurun dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencatatkan indeks rata-rata sebesar 117.61. Demikian pula dengan rata-rata Indeks Keyakinan Ekonomi Saat ini (IKESI) yang sedikit menurun, meskipun masih berada pada level optimis dengan pencapaian sebesar 102.52. Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) juga menurun dari sebesar 128.15 pada triwulan sebelumnya menjadi 114.74.

Namun demikian, dibandingkan dengan indeks triwulan yang sama tahun 2008, seluruh indeks yakni IKK, IKESI dan IEK mengalami peningkatan. Hal tersebut mencerminkan keyakinan konsumen kota Palembang yang mulai membaik pada triwulan II-2009, masih menunjukkan kestabilan pada level optimis. Membaiknya indeks pada triwulan ini dibanding periode yang sama tahun sebelumnya juga mencerminkan membaiknya kondisi perekonomian dibanding awal tahun lalu ketika dampak krisis global sangat terasa bagi perekonomian Sumsel.

Grafik 1. IKK, IKESI, IEK Periode 2009-2010

Suplemen 3

Indeks Keyakinan Konsumen diperoleh dari Survei Konsumen. Survei Konsumen merupakan survei bulanan yang dilaksanakan Bank Indonesia sejak Januari 1999. Di kota Palembang survei dilaksanakan sejak tahun 2001 terhadap 300 rumah tangga setiap bulan sebagai responden (stratified random sampling). Pengumpulan data dilakukan secara langsung kepada responden secara rotated. Indeks dihitung dengan metode balance score (net balance + 100), sehingga jika indeks diatas 100 berarti optimis, sebaliknya dibawah 100 berarti pesimis.

Page 50: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional

33

Di tengah masih terjaganya optimisme konsumen selama triwulan I - 2010, beberapa hal yang masih menjadi concern bagi konsumen Palembang antara lain; tingkat penghasilan, ketersediaan tenaga kerja, perkiraan harga barang dan jasa baik kondisi untuk saat ini, maupun prediksi untuk periode 6 bulan mendatang (lihat grafik 2).

Grafik 2. Pembentuk Keyakinan Konsumen periode 2009-2010

II. Keyakinan Konsumen

Secara umum IKK dalam periode triwulan I 2010 mengalami penurunan. Pada bulan Januari tercatat sebesar 110,72, dengan IKESI dan IEK masing-masing 105,22 dan 116,22. Pada bulan Februari mengalami penurunan menjadi sebesar 107,78 dengan IKESI dan IEK masing-masing sebesar 101,44 dan 114,11. Sementara itu IKK pada bulan Maret tercatat sedikit menurun menjadi sebesar 107,39 dengan IKESI dan IEK masing-masing sebesar 100,89 dan 113,89.

2.1 Pendapat Responden terhadap Kondisi Ekonomi

Menurut 53,33% responden kondisi ekonomi pada bulan Januari 2010 sama dibandingkan 6 bulan sebelumnya, begitu pun kondisi ekonomi pada bulan Februari 2010 walaupun sedikit menurun persentasenya ke level 52,00% dan pada bulan Maret 2009 yang kembali turun ke level 49,33%.

2.2 Pendapat Responden terhadap Ketersediaan Lapangan Kerja

Pada awal triwulan, sebanyak 47,33% responden berpendapat bahwa ketersediaan lapangan kerja lebih buruk daripada kondisi 6 bulan yang lalu. Sementara itu pada bulan Februari mengalami peningkatan menjadi 53,00%. Memburuknya kondisi ketersediaan lapangan kerja pun terindikasi dari menurunnya optimisme responden ke level indeks 70,67 pada bulan Februari dari sebelumnya sebesar 76,00. Optimisme masyarakat terhadap kondisi ketersediaan lapangan kerja agak meningkat di akhir triwulan ke tingkat indeks 80,67.

Page 51: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional

34

2.3 Pendapat Responden terhadap Penghasilan

57,67% responden berpendapat bahwa penghasilan mereka relatif tetap pada bulan Januari 2010, yang kemudian turun ke level 57,00% pada bulan Februari. Di akhir periode triwulan I 2010 jumlah responden yang berpendapat bahwa pendapatan mereka tetap mengalami peningkatan menjadi 61,00%.

2.4 Perkiraan Perkembangan Harga Barang/Jasa 3 Bulan Mendatang

Hampir sebagian besar responden berpendapat bahwa harga barang/jasa pada 3 bulan yang akan datang akan mengalami peningkatan. Hal tersebut tercermin dari persentase responden yang berada di kisaran 60% pada tiap periodenya. Pada bulan Januari tercatat sebesar 66,67%, kemudian sedikit menurun menjadi sebesar 63,67% pada bulan Februari dan kembali menurun ke level 62,00% pada bulan Maret 2010. III. Profil Responden

3.1 Profil Responden Bulan Januari 2010

Profil responden pada bulan Januari 2010 secara rinci dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1.

Profil Responden Survei Konsumen Kota Palembang

Periode Bulan Januari 2010

Page 52: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional

35

3.2 Profil Responden Bulan Februari 2010

Profil responden pada bulan Februari 2010 secara rinci dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2.

Profil Responden Survei Konsumen Kota Palembang Periode Bulan Februari 2010

3.3 Profil Responden Bulan Maret 2010

Profil responden pada bulan Maret 2010 secara rinci dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3.

Profil Responden Survei Konsumen Kota Palembang Periode Bulan Maret 2010

Page 53: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional

36

Halaman ini sengaja dikosongkan

This page is intentionally blank

Page 54: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

PERKEMBANGAN INFLASI PALEMBANG

• Meskipun inflasi tahunan berkecenderungan meningkat, tekanan inflasi pada triwulan I 2010 dapat diredam oleh datangnya musim panen.

• Harga komoditas pangan telah kembali ke pola pergerakannya semula setelah sepanjang tahun 2009 tertekan oleh krisis finansial global.

2.1. Inflasi Tahunan

Inflasi tahunan kota Palembang pada triwulan I 2010 sebesar 2,50% (yoy), atau meningkat

dibandingkan dengan inflasi tahunan pada triwulan sebelumnya yang sebesar 1,85% (yoy).

Pada triwulan yang sama tahun 2008 inflasi tahunan mencapai 7,94% (yoy). Inflasi tahunan

pada triwulan I 2010 mulai menunjukkan tren peningkatan seiring proses pemulihan

perekonomian dan kenaikan harga beberapa komoditas pangan di pasar internasional

secara temporer. Walaupun demikian, pada bulan Maret tekanan inflasi jauh menurun

karena datangnya musim panen. Inflasi terlihat mengalami peningkatan yang robust dari

titik terendahnya di triwulan III 2009. Tingkat inflasi masih relatif rendah tidak terlepas dari

cukupnya pasokan bahan-bahan pokok di saat pendapatan dan daya beli lebih baik

dibandingkan tahun lalu.

Grafik 2.2 Inflasi Tahunan Kota Palembang

per Kelompok Pengeluaran Triwulan I 2010

Sumber: BPS Provinsi Sumatera Selatan

Grafik 2.1 Perkembangan Inflasi Tahunan Palembang

Sumber: BPS Provinsi Sumatera Selatan

Bab 2  

Page 55: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

38

2. Pe

8

Sela

perk

Pen

seca

triw

erkembangan I

Sekalipu

atan telah

kembangan

urunan ters

ara tahunan

Dibandi

wulan I 201

Per

Su

Pe

S

nflasi Palemba

Perkemb

un harga b

mengalami

harga se

sebut juga

.

ngkan deng

0 mengalam

rkembangan H

umber : Bloomb

erkembangan H

Sumber : Bloomb

ang

bangan Harga

beberapa k

kenaikan,

ecara tahun

menjadi sa

gan triwulan

mi peningk

arga Terigu

berg, diolah

Harga Emas

berg, diolah

Grafik 2.3Komoditas Stra

komoditas u

namun ma

nan masih

alah satu pe

n sebelumny

atan dari 4

3 ategis di Pasar

unggulan y

asih terdap

mengalam

enyebab m

ya, harga be

446,85 USD

Perkem

Sumb

Perke

Sum

Internasional

yang dieksp

pat beberap

mi penurun

asih rendah

eras di pasar

D/metrik ton

mbangan Harg

ber : Bloomberg,

embangan Har

mber : Bloomber

por oleh S

pa komodita

an seperti

hnya tingka

r internasion

n menjadi

ga Beras

diolah

rga Kedelai

rg, diolah

umatera

as yang

terigu.

at inflasi

nal pada

509,85

Page 56: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

USD

seca

terig

USD

sebe

kede

men

USD

21,9

terse

terti

sand

terja

pen

kaita

lang

Sela

pen

kelo

sebe

0,68

triw

bah

men

perl

201

D/metrik ton

ara tahunan

gu dan ha

D/bushel dan

esar 8,73%

elai masing

ngalami pe

D/oz. Pening

90% (yoy) d

ebut di pasa

Berdasa

inggi yaitu

dang yaitu

adi pada k

didikan terc

annya deng

gsung meny

ain itu, kebij

urunan harg

Bila diba

ompok bara

esar 3,73%

8%. Kelomp

wulan I 2010

an makana

njadi 4,92%

ambatan laj

0.

n, atau naik

n meningkat

rga kedela

n dari 9,85

% (qtq) dan

g-masing se

ningkatan

gkatan harg

dari yang se

ar internasio

arkan kelom

sebesar 5,

masing-ma

kelompok t

catat menga

gan kestabila

yebabkan in

akan sekola

ga kelompo

andingkan d

ang dan jas

pada triwu

pok sandan

0 mengalam

an mengala

% pada tri

ju inflasi da

k sebesar 1

t dari minus

i mengalam

USD/bushel

4,45% (qt

ebesar minu

sebesar 0,7

ga emas tel

ebelumnya 3

onal juga me

mpok barang

,22%, diiku

asing sebesa

transportasi

alami deflas

an harga en

flasi pada t

ah gratis yan

k pendidika

dengan triw

sa cukup b

lan IV 2009

ng yang pad

mi inflasi yan

mi percepa

iwulan I 2

ri 7,28% pa

4,10% (qtq

s 18,34% m

mi penurun

menjadi 9,4

tq). Secara

us 24,71%

79% (qtq)

ah mengala

38,13% (yo

empengaruh

g, kelompok

uti oleh ke

ar 4,92% d

dan kom

si, yakni seb

nergi pada t

triwulan I 20

ng efektif te

an secara tah

wulan IV 2

ervariasi. K

9 mengalam

da triwulan

ng jauh lebih

atan laju inf

010, namu

ada triwulan

q). Sedangk

menjadi 1,15

an dari 4,3

41 USD/bus

tahunan pe

dan 0,49%

dari 1101,

ami perlamb

y). Perkemb

hi perkemba

k makanan j

lompok ba

dan 2,09%

unikasi seb

besar 1,71%

tahun 2009

010 masih

erealisasi tah

hunan.

2009, inflas

elompok tr

i inflasi pad

IV 2009 m

h rendah ya

flasi dari 2

un kelompo

n IV 2009 m

2. Perkemba

kan pertum

5% (yoy). S

37 USD/bu

shel, atau m

ertumbuhan

% (yoy). Ad

,14 USD/oz

batan yang

bangan harg

angan harga

jadi mengal

han makan

%. Sebalikny

besar 0,68%

%. Kondisi d

9 yang langs

pada level y

hun 2009 m

si tahunan

ansportasi

a triwulan I

mengalami

akni sebesar

,73% pada

ok makana

menjadi 5,22

angan Inflasi P

buhan harg

ementara it

shel menja

masing-masin

n harga ter

dapun harg

z menjadi 1

signifikan

ga-harga ko

a di Palemba

lami inflasi t

nan dan ke

ya, inflasi t

%, dan ke

di atas tamp

sung maupu

yang relatif

masih menye

di sebagia

dari semula

2010 yaitu

inflasi 7,82

r 2,09%. Ke

a triwulan I

an jadi me

2% pada tr

Palembang

ga beras

tu harga

adi 3,99

ng turun

rigu dan

ga emas

1109,82

menjadi

omoditas

ang.

tahunan

elompok

erendah

elompok

pak erat

un tidak

rendah.

ebabkan

n besar

a deflasi

sebesar

% pada

elompok

IV 2009

engalami

riwulan I

39

Page 57: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

40

2. Pe

0

triw

mak

men

harg

harg

men

kelo

yang

cend

men

200

kena

Seca

kelo

mer

seca

pere

yang

Pale

terc

seda

tahu

bah

selis

200

sebe

terja

peru

dina

juga

erkembangan I

Apabila

wulan sebel

kanan dan

ngalami pen

ga beras di

ga pembelia

ndorong t

ompok baha

g kemba

derung men

nerus di pas

09 meny

aikan harg

ara umum,

ompok baran

rupakan ind

ara gradual

ekonomian

g sangat ter

Pada p

embang hin

ermin dari

angkan nas

unan nasion

wa inflasi K

sih rata-rata

03 sampai d

esar 18,38%

adi lebih r

ubahan harg

amika perek

a ditunjukka

nflasi Palemba

dibandin

umnya, ke

n kelompo

ningkatan in

pasar dunia

an beras d

terjadinya

an makana

ali terkor

ngalami pen

sar dunia pa

yebabkan

a di kelom

inflasi tah

ng pada triw

dikasi peni

karena peru

namun ma

rkendali.

eriode Janu

ngga saat i

angka stan

ional sebesa

nal masing-m

Kota Palemb

a 1,34%. In

dengan Des

%. Inflasi ter

rendah dar

ga barang d

konomian y

an dari infla

ang

gkan den

lompok ba

ok transpo

nflasi, Kena

a dan kena

dari pemerin

inflasi p

n. Harga e

reksi set

ningkatan te

ada Semest

melambat

mpok sanda

hunan berb

wulan I 2010

ngkatan in

ubahan aktiv

asih pada t

uari 2003

ni masih le

dar deviasi,

ar 3,92%. R

masing sebe

bang memil

flasi terting

sember 200

rendah di ko

i angka n

dan jasa sec

ang bersifa

asi yang terj

ngan

ahan

rtasi

ikan

ikan

ntah

pada

emas

elah

erus-

ter II

tnya

ang.

agai

0 ini

nflasi

vitas

taraf

sampai den

ebih fluktua

, dimana in

Rata-rata in

esar 9,49%

iki kecende

gi di kota P

09 adalah 2

ota Palemba

asional, ya

cara umum

t jangka pe

adi pada Tr

Per

ngan Maret

atif dibandi

nflasi tahuna

flasi tahuna

dan 8,15%

erungan leb

Palembang

21,81%, le

ng selama r

itu sebesar

di kota Pale

endek. Sens

riwulan I 20

rkembangan Inda

Sumber: B

t 2010, Inf

ngkan nasi

an Palemba

an kota Pale

, angka ters

ih tinggi da

selama rent

bih tinggi

rentang wak

r 1,06%.

embang leb

sitivitas infla

010 ini, dima

Grafik 2.4flasi Tahunan p

an Jasa di Palem

BPS Provinsi Sum

flasi tahuna

ional. Hal t

ang sebesar

embang da

sebut menu

ari nasional

tang waktu

dari nasion

ktu tersebut

Dengan de

ih sensitif te

asi kota Pale

ana inflasi t

per Kelompok mbang

matera Selatan

an kota

tersebut

4,90%

n inflasi

njukkan

dengan

Januari

al yang

t pernah

emikian,

erhadap

embang

tahunan

Barang

Page 58: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

Pale

dan

2.2.

Kota

terc

(mtm

Dese

sebe

oleh

mul

sete

men

bula

utam

ini

Pale

kare

bah

embang ber

nasional se

PerbanPalem

Sumbe

Inflasi Bul

a Palemban

atat menga

m), menu

ember 200

esar 0,03%

h pengaruh

ai terjadi

elah sebelum

ngalami ke

an Januari d

manya oleh

sekaligus

embang m

ena sangat

an pangan.

rada jauh d

ebesar 3,43%

Grafik 2.5 dingan Inflasi Tmbang dan Na

er: Badan Pusat

anan

ng pada bu

alami deflas

run diban

09 dimana

%. Hal ini l

musiman y

pada bula

mnya harga

naikan cuk

dan Februa

kenaikan

s menun

masih berv

bergantung

i bawah inf

% (yoy).

Tahunan asional

Statistik

ulan Maret

si sebesar 0

ndingkan

a terjadi

lebih diseba

yakni panen

an Maret

bahan ma

kup tinggi

ri yang did

harga bera

njukkan

volatilitas

g oleh vola

flasi nasiona

R

M

M

2010

0,31%

bulan

inflasi

abkan

n yang

2010,

kanan

pada

orong

s. Hal

inflasi

tinggi

atilitas

al, yaitu Pa

StatistikPalJan

Rata-rata Standar Deviasi

Maksimum

Minimum

Perkemban

Sumber:

2. Perkemba

lembang se

Tabel 2.1ka Deskriptif Inlembang dan N

nuari 2003 - Ma

Palembang

9.49

4.90 21.81 1.06

Sumber: BPS, d

Grafik 2.6ngan Inflasi Bul

BPS Provinsi Sum

angan Inflasi P

ebesar 2,50

flasi Tahunan Nasional, aret 2010

Nasional

8.15

3.92 18.38 2.41

diolah

6 anan Palemba

matera Selatan

Palembang

% (yoy)

Selisih

1.34

0.98 3.43 -1.35

ng

41

Page 59: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

42

2. Pe

2

terti

kelo

erkembangan I

Pada bul

inggi di an

ompok telur

Perkembper

Sumbe

nflasi Palemba

an Maret 2

ntara kelom

r, susu dan

Grafik bangan Inflasi Br Kelompok Bar

er: BPS Provinsi S

ang

2010, sub

mpok bahan

hasil-hasilny

2.7 Bulanan Palembrang dan Jasa

Sumatera Selata

kelompok

makanan,

ya sebesar 1

bang

an

D

pada bu

kelompo

kelompo

masing

Kedua k

deflasi

musim p

bulan

tersebut

tinggi k

dan gu

menyusu

pembelia

pergerak

internasi

ekspekta

pangan

kelompo

kesehata

moderat

kelompo

yang d

program

Provinsi

kelompo

oleh s

kegiatan

meningk

sayur-sayur

yaitu sebe

1,53%. Di s

eflasi bulan

ulan Maret

ok bahan

ok makana

sebesar 1,

kelompok te

disebabkan

panen pada

Januari

mengalam

karena kena

ula di pa

ul ditingk

an beras

kan ha

onal yang

asi supply

di dunia.

ok sandang

an menga

t, di kala

ok pendidika

idukung o

m sekolah

Sumatera

ok peruma

shock tem

n investasi

kat.

ran tercatat

esar 4,60%

sisi lain, sub

nan yang t

2010 terja

makanan

an jadi

22% dan

ersebut me

oleh dim

bulan Mare

kedua ke

mi inflasi

aikan harg

asar intern

katkannya

pemerinta

rga ko

dipengaru

shock ko

Harga-harg

g dan ke

lami inflas

harga-harg

an cenderun

oleh diteru

gratis Pem

Selatan.

ahan terpe

mporer m

yang cen

t mengalam

%, disusul o

kelompok

tertinggi

di pada

n dan

masing-

0,13%.

engalami

mulainya

et. Pada

elompok

cukup

a beras

nasional,

harga

ah dan

omoditas

uhi oleh

omoditas

ga pada

elompok

si yang

ga pada

ng stabil

skannya

merintah

Harga

engaruh

menyusul

nderung

mi inflasi

oleh sub

bumbu-

Page 60: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

bum

pad

3,95

perg

mak

mbuan meng

ian, umbi-u

5%. Tinggin

gerakan infl

kanan.

galami defla

mbian dan

nya bobot ke

asi umum se

asi yang cu

hasilnya jug

elompok ba

ecara bulan

Inflasi Bulanpada Kelompo

Sumber:

Event AnaMa

Sumber: Diolah

kup besar y

ga mengalam

ahan makan

an mengiku

Grafik 2.8n Maret 2010 pok Bahan Maka

BPS Provinsi Sum

Grafik 2.9alysis Inflasi Koaret 2009 – Ma

h dari BPS Provin

yaitu sebesa

mi deflasi ya

an pada pe

uti pola perg

8 per Sub Kelompanan di Palemb

matera Selatan

9 ota Palembangret 2010

nsi Sumatera Sel

2. Perkemba

ar 7,75%. S

ang cukup d

rhitungan in

gerakan harg

pok bang

g

latan

angan Inflasi P

Sub kelompo

dalam yaitu

nflasi menye

ga kelompo

Palembang

ok padi-

sebesar

ebabkan

k bahan

43

Page 61: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

44

2. Pe

4

infla

tahu

nasi

men

di K

bula

lebih

pad

dika

lebih

Pale

Per

Indo

perg

bula

erkembangan I

Secara u

asi nasional,

un 2009, K

onal, namu

ngalami infla

Kota Palemb

an Septemb

h sensitif m

a akhir tah

atakan lebih

h dalam di

embang terh

bandingan InflKon

Sumber: B

Berdasark

onesia Pale

gerakan yan

anan pada b

nflasi Palemba

umum inflas

, meskipun

Kota Palemb

un pada bu

asi sedikit le

ang sehubu

ber 2009, p

mempengaru

hun 2009

h terkendali

bandingkan

hadap volati

Grafik 2.10 lasi Bulanan da

nsumen 3 Bulan

BPS dan Survei K

kan hasil S

embang de

ng searah d

bulan sebelu

ang

si kota Palem

lebih fluktu

bang lebih

ulan April s

ebih tinggi d

ungan denga

engaruh lo

uhi inflasi K

sampai de

i dibanding

n nasional s

litas harga b

an Ekspektasi Hn YAD

Konsumen BI

Survei Kons

engan resp

dengan kore

umnya deng

mbang mem

atif dibandi

sering men

sampai Jun

dari nasiona

an adanya p

njakan perm

Kota Palem

ngan bulan

kan nasiona

sekali lagi m

bahan pang

Harga

sumen yang

onden yan

elasi 0,30 a

gan jumlah k

miliki pola p

ngkan deng

galami defl

i tahun 20

l. Pada bula

penurunan b

mintaan aki

bang diban

n Maret 20

al. Deflasi p

menunjukka

an dibandin

PerbaPale

Sumb

g dilaksana

ng berdom

ntara laju i

konsumen y

ergerakan y

gan inflasi n

lasi bila dib

009, Kota P

an Agustus 2

biaya sekola

bat bulan p

ndingkan na

010, inflasi

pada bulan

an tingginya

ngkan nasion

Grafik 2.11andingan Inflasembang dan N

ber: Badan Pusa

akan setiap

isili di Pal

nflasi bulan

yang mempr

yang searah

nasional. Sej

bandingkan

Palembang

2009, deflas

ah formal, d

puasa dan

asional. Sed

Palembang

Maret 201

a sensitivita

nal.

si Bulanan asional

t Statistik

bulan ole

lembang, t

nan atau laj

rediksikan k

dengan

jak awal

dengan

tercatat

si terjadi

an pada

Idul Fitri

dangkan

g dapat

10 yang

as inflasi

eh Bank

terdapat

u inflasi

kenaikan

Page 62: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

harg

ini m

eksp

ga pada 3 b

merupakan

pektasinya, s

bulan yang a

salah satu

setelah sebe

akan datang

indikator ba

elumnya cen

g (ekspektas

ahwa masya

nderung ada

si harga t) d

arakat mula

aptif.

2. Perkemba

dengan laju

i rasional da

angan Inflasi P

inflasi bulan

alam pembe

Palembang

nan. Hal

entukan

45

Page 63: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

46

2. Pe

6

Penkesttujupertmenpermnasimemdaeolehdi S

SejapertberkterseSelasejabekemekpenUrgeteka

TerkSumdanPenPertPenDae

erkembangan I

gendalian intabilan nilai an Pemer

tumbuhan pngendalikanmintaan daonal, dan t

mpunyai karah dapat bh Bank Indoumatera Sel

ak beberapatemuan denkoordinasi tebut diken

atan, yang tk akhir taherja lebih kanisme kodekatan mensi lain panan inflasi d

• Peningkselanjut

• Potensi dan ene

kait denganmatera Selat

Nomor 12gembangantumbuhan dgendalian I

erah (TFPPED

Suplemen

nflasi Palemba

PEMSEPAKAT

nflasi merupRupiah. Pe

intah Daeperekonomi inflasi melan sebagian tidak secararakteristik d

berjalan efeknesia Palemlatan dan be

a tahun, Bngan Dinas/terkait penal sebagai telah berjalahun 2009 befektif dal

oordinasi dengendalika

penguatan di tahun 20

katan pendanya mening

terganggunergi. n hal tersebtan dengan 2/2/DKM tn Perekonomdan PengemInflasi Daer

D) dan Sekre

4

ang

MDA SUMST KENDALI

pakan suatungendalianrah dalamian. Bank Ialui jumlah

kecil konda langsung dan kondisi ktif, efisien,

mbang adalaeberapa pel

Bank Indone/Instansi tergendalian pertemuan

an dengan berupaya mam mengid

dan lintas an inflasi mTPID juga 10, dikaren

apatan masgkatkan infla

nya produks

but, sebagaiPemimpin

anggal 1 Mmian Sumatmbangan Perah (TPID), etariat.

SEL DAN BKAN INFLA

u prasyaratinflasi pada

m meningkndonesia, suang bered

disi penawadapat terdifyang berbedan menye

h melakukaaku usaha s

esia Palembrkait maupuinflasi, khu Tim Pengbaik walau

menjajaki updentifikasi instansi. P

melalui penddilatarbelak

akan :

yarakat yanasi

si bahan ma

i tindak lanBank Indon

Maret 2010tera Selatanerekonomian

Tim Fasilita

BANK INDOASI SECAR

utama dalaa gilirannya katkan kessebagai otodar yang kemran. Kebijakferensiasi keda. Untuk eluruh, salahan koordinasstrategis.

bang telah un sebagianususnya darendalian In

upun belumpaya pengupotensi-pot

Penguatan dekatan inskangi oleh

ng memicu

kanan, kena

njut Nota Knesia Palem tentang P, dibentuk n Sumateraasi Percepa

ONESIA RA BERSAM

am mencapakan mend

sejahteraan oritas monemudian memkan tersebue masing-mitu, agar p

h satu langksi dengan D

berupaya n pelaku usri sisi penanflasi Daera

m mempunyuatan institutensi kenaikTPID merustitusi (insti

kecenderu

peningkata

aikan harga

Kesepahamambang NomPeningkatan Forum Koor

a Selatan yaatan Penge

MA

pai dan memdukung pen

masyarakater, hanya mpengaruhiut mempunymasing daerapengendaliakah yang d

Dinas/Instans

menyelengsaha dalamawaran. Perah (TPID) Sai legal basusi agar timkan inflasi upakan salatutional app

ungan peni

an perminta

komoditas

n antara Gor 011/SPKPertumbuh

rdinasi Peniang terdiri dmbangan E

melihara ncapaian at dan mampu

i kondisi yai efek ah yang n inflasi itempuh si terkait

garakan rangka rtemuan umatera sis. TPID m dapat

melalui ah satu proach). ngkatan

aan, dan

pangan

Gubernur K/III/2010 han dan ngkatan dari Tim Ekonomi

Page 64: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

Tim

Pengendal

1. melakuk

inflasi k

depan.

dikonsu

bobot t

dilakuka

masing;

2. kegiatan

dan ta

pengen

suasion

Dalam m

lain;

3. membe

Walikot

lembaga

ian Inflasi D

kan peman

komoditas b

Komoditas

umsi masyar

tertinggi dal

an oleh sem

;

n pengenda

anggung ja

dalian inflas

, dan pemb

melakukan

rikan inform

ta/Bupati se

a/instansi/pi

Koo

KaI

F

Tuju

1. T2. K3.M4.M

Daerah (TPID

ntauan infla

barang dan

s strategis

rakat dan b

lam penghit

mua anggota

alian inflasi k

awab masin

si, antara la

bentukan ek

pengendalia

masi dan ata

e-Sumatera

hak terkait.

ordinasi Bank In

Bank Indonesia

Tim PengenInflas

antor Bank ndonesia

Forum yang ada

Rekomendasi

uan:  

Tercukupinya pasokan danKebijakan pemda yang jugMunculnya komitmen untuMonitoring atas kondisi ter

atau

D) mempuny

asi, pemeta

jasa strate

yaitu kom

beberapa k

tungan infla

a TPID sesua

komoditas s

ng-masing

ain operasi

kspektasi m

an inflasi, TP

au rekomen

Selatan, Pe

Grafik 1ndonesia deng

Pemerintah Pusat

ndalian si

Pemerintah Daerah

Tim PengendalianInflasi Daerah

 lancarnya distribusi.ga memperhatikan ekonomuk mengendalikan inflasi drkini ekonomi dan harga di

yai tugas:

aan permas

egis, serta p

moditas ba

komoditas p

asi Sumater

ai dengan tu

strategis, dis

instansi a

pasar, perb

masyarakat y

PID dapat m

ndasi kepad

emimpin Ba

1.gan Pemerintah

Tenas

mi dan inflasi daerah.di daerah.i daerah.  

2. Perkemba

salahan di

proyeksi pe

han maka

penting lain

a Selatan.

ugas pokok

sesuaikan de

nggota TP

baikan distri

yang kondu

meminta ban

a Gubernur

nk Indones

h dalam TPID

Tercapainya Inflasi IHK sional yang rendah dan 

stabil. 

Inflasi daerah yang rendah dan stabil. 

Rekomendasi

angan Inflasi P

sekitar per

ergerakan in

nan yang

nnya yang

Pemantaua

dan fungsi

engan kewe

ID. Bentuk

busi barang

sif terhadap

ntuan kepad

r Sumatera

ia Palemba

Palembang

rgerakan

nflasi ke

banyak

memiliki

an inflasi

masing-

enangan

k-bentuk

g, moral

p inflasi.

da pihak

Selatan,

ng, dan

47

Page 65: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

48

2. Pe

8

2.3. Dari

seca

diba

kena

.

erkembangan I

Pemantau

i hasil Surve

ara umum

andingkan p

aikan harga

nflasi Palemba

uan Harga

ei Pemantau

terjadi ten

posisi triwu

yang cende

Pergera

ang

an Harga (S

ndensi pen

lan sebelum

erung robus

akan Tingkat Ha

Sum

SPH) yang d

ingkatan h

mnya. Di an

st pada perio

Grafik 2.1arga Bulanan B

mber : SPH KBI P

ilakukan KB

harga baran

ntara enam

ode triwulan

12Berdasarkan SP

Palembang

BI Palembang

ng/komodita

komoditas

n I 2010.

PH (Rupiah/Kg)

g secara mi

as sebesar

s, beras me

)

ngguan,

2,27%

engalami

Page 66: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

kena

ayam

Beb

sebe

Kem

sebe

Kendati

aikan harga

m. Sedangk

erapa komo

Bila dib

esar 3,31%

mudian harg

esar 3,04%

Sum

Sumb

pun harga

a komoditas

kan harga d

oditas meng

andingkan

% di Pasar

ga minyak g

di Pasar Lem

Pergeraka

Pergerakan Ha

Pasar Cind

mber : SPH KBI P

Pasar Cinde

er : SPH KBI Pale

secara kes

s terutama

daging sapi,

alami volati

triwulan seb

Cinde dan

oreng meng

mabang.

an Harga Beras

arga Minyak Go

de

Palembang

embang

eluruhan m

pada komo

, cabe mera

litas harga s

belumnya (q

peningka

galami penu

Grafik 2.13

s di Pasar Cinde

Grafik 2.14oreng di Pasar

masih terken

oditas beras

ah, dan min

secara bulan

qtq), harga

tan sebesa

urunan sebe

3 e dan Lemaban

4 Cinde dan Lem

Su

2. Perkemba

ndali, terdap

s, bawang

nyak goreng

nan.

beras meng

r 5,00% d

esar 3,20%

ng (Rupiah/Kg)

mabang (Rupiah

Pasar Lema

umber : SPH KBI

Pasar Le

Sumber : SPH K

angan Inflasi P

pat kecende

merah dan

g cenderun

galami peni

i Pasar Lem

di Pasar Cin

)

h/Kg)

bang

Palembang

emabang

KBI Palembang

Palembang

erungan

daging

g stabil.

ngkatan

mabang.

nde dan

49

Page 67: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

50

2. Pe

0

diam

triw

di p

erkembangan I

Harga d

mati pada

wulanan di P

asar Lemaba

Sumb

S

nflasi Palemba

daging sap

triwulan I

asar Cinde

ang.

Pergerakan H

Pergerakan

Pasar Cinde

ber : SPH KBI Pale

Pasar Ci

Sumber : SPH KB

ang

i mengalam

2010. Harg

sebesar 0,5

Harga Daging S

n Harga Emas d

embang

inde

BI Palembang

mi perubaha

ga daging

5%, namun

Grafik 2.15Sapi di Pasar C

Grafik 2.16di Pasar Cinde

an yang be

sapi meng

n mengalam

5 inde dan Lema

6 dan Lemabang

S

ervariasi di

alami penu

mi peningkat

abang (Rupiah/

g (Rupiah/Gram

Pasar Lem

Sumber : SPH K

Pasar Lem

Sumber : SPH KB

kedua pas

urunan tipis

tan sebesar

/kg)

m)

mabang

KBI Palembang

abang

BI Palembang

ar yang

s secara

5,55%

Page 68: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

pad

kon

perg

bula

sala

Hasil SP

a triwulan I

sisten denga

Secara

gerakan har

anan oleh B

h satu petu

PH juga men

2010 masin

an yang terj

umum, ha

rga yang cu

PS. Hal ini m

njuk dalam

Perg

Sumber : BP

nunjukkan p

ng-masing s

jadi di pasar

asil SPH d

kup konver

menunjukka

memperkira

erakan Inflasi Bdi Kota Pale

PS Provinsi Suma

penurunan h

sebesar 2,16

r internasion

di Kota Pa

rgen dengan

an hasil SPH

akan perkem

Grafik 2.17

Bulanan dan Tiembang (Mar 2

atera Selatan dan

harga emas

6% dan 3,1

nal.

alembang m

n hasil surve

H Kota Palem

mbangan inf

7 ingkat Harga S2009 – Mar 201

n SPH Bank Indo

2. Perkemba

di Pasar Ci

6%. Penuru

mengindikas

ei inflasi yan

mbang dapa

flasi di kota

Sesuai SPH 0)

onesia Palemban

angan Inflasi P

nde dan Le

unan harga

sikan bahw

ng dilakukan

at dijadikan

Palembang

ng

Palembang

mabang

emas ini

wa pola

n secara

sebagai

.

51

Page 69: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

52

2. Pe

2

PotesecaakhMenperucuacpenpen1,11dalaben

SemwaladipebulaMarDi sMen

1 Pappada2 PapKelas

erkembangan I

TEKANA

ensi tekananara umum airnya akan mnurut Dinasubahan iklimca ekstrim, gganggu tcapaian pro1% dari angam penanggih cadangan

N

mentara itu, aupun Koterkirakan akan Mei 2010ret dan Aprisisi lain, kenurut Bulog

paran Ibu Nellya pertemuan TPparan Bpk. Mos II Kenten Pale

Suplemen

nflasi Palemba

AN INFLASI

n inflasi ke akan mempmeningkatkas Pertanian m global yandan meningtanaman. Noduksi padi, gka sasarangulangan atn nasional.1

TNo.

1 OKU Tim2 Lahat 3 OKI 4 Muara En5 Musi Raw6 OKU Tim7 Musi Ban8 Ogan Ilir 9 OKU Sela

BMKG meta Palembakan mengala0 (seperti Bl 2010 bersisiapan Bulo Divre Sums

Rasdiana dari PID Sumsel tan

ohamad Irdam embang pada

5

ang

TERKAIT F

depan salahpengaruhi pan tekanan Tanaman P

ng terjadi bgkatnya jeniNamun, hukarena sam

n tahun 201tau mitigasi

Tabel 1. Luas Kabupaten

mur

nim was

mur nyuasin

atan Jumlah

Sumber

enyatakan bng dan bami musim anyuasin, Mifat normal sog dalam hsel, Rencana

Dinas Pertania

nggal 12 Maredari Badan Mepertemuan TP

FAKTOR AL

h satunya dproduksi daninflasi. Pangan danerpengaruhis, intensitasujan dan

mpai triwulan10. Selain iti, antara lai

Lahan Terke

17

r: Dinas PTPH P

bahwa kondeberapa Kkemarau ya

Muba dan Osampai den

hal stabilisasa penyaluran

an Tanaman Pat 2010. eteorologi, KlimID Sumsel tang

LAM DINILA

iperkirakan n kelancara

n Hortikultu terhadap ks, luas sertabanjir dipe

n I 2010 aretu, Pemprovn upaya pe

na Bencana BTerkena

(Ha)8,696.75 159.75 2,667.75 2,644.00 1,592.50 465.00 5.00 624.00 361.00

7,215.75 Prov. Sumsel

disi cuaca mabupaten ang lebih aw

Ogan Ilir). Adgan atas nosi harga dan raskin di p

angan dan Ho

matologi dan Gggal 12 Maret

AI MASIH T

berasal daran distribusi

ura Provinsikondisi pertu frekuensi serkirakan tal yang men

v mengupayercepatan ta

Banjir Puso(Ha)

5,857.5 79.2

1,098.0 526.0 603.0 275.0 - 420.0 125.5 8,984.2

masih dalamlainnya di wal pada tadapun curah

ormal.2 an pasokan provinsi Sum

rtikultura Prov

Geofisika (BMK2010.

TERKENDAL

ri faktor alabarang, da

Sumatera umbuhan taserangan orgidak mengngalami pusyakan beberanam dan

o )50 25 00 00 00 00

00 50 5

m batas kewSumatera

ahun ini, yaih hujan pad

beras cukumatera Selat

vinsi Sumatera

KG), Stasiun Kl

LI

m, yang an pada

Selatan, anaman, ganisme gganggu so hanya rapa hal bantuan

wajaran, Selatan

itu pada da bulan

up baik. an pada

Selatan

imatologi

Page 70: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

tahubera

DiSuSuKaJu

Walalamdiseterja

3 PapMare

un 2010 adaas Bulog Div

Divre/Sub D

ivre Palembaub Divre OKUub Divre Lahaansilog Mura umlah Stock S

aupun prodm, hambataebabkan oleadi pada aw

paran Bpk. Sardet 2010

alah 4.363.6vre Sumsel p

Tabel 2Divre K

G

ng U at

Sumel

duksi diperkan pasokaneh kelancarawal tahun 20

djono dari Bulo

645 kg per per 9 Maret

2. Persediaan apasitas Gudang

(ton)

G(

52,500 12,500 2,000 1,000 68,000

Sum

kirakan tidan yang selaan distribus010.

og Divisi Regio

bulan atau 2010 adala

Beras Divre SGabah(ton)

Ber(to

- 17,8 - 3,8 - 3 - 7 - 22,8ber: Bulog Div

k mengalamanjutnya dasi barang, k

onal Sumatera

52.363.740h 2,9 bulan

Sumsel per 9 rasn)

JumlaStr Be

(ton866 17,866857 3,857325 325759 759807 22,807vre Sumsel

mi hambataapat meninkhususnya p

Selatan pada p

2. Perkemba

0 kg per tah.3

Maret 2010ah

eras n)

Penya(to

6 47 15 19 7 7

n berarti akgkatkan tepasca banjir

pertemuan TPI

angan Inflasi P

un. Ketahan

luran n)

KetaSt

(bu4,435 ,245 ,476 714

7,870

kibat adanykanan inflar dan longs

D Sumsel tang

Palembang

nan stok

ahanan tock ulan) 4.0 3.1 0.2 1.1 2.9

a faktor asi lebih sor yang

ggal 12

53

Page 71: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

54

2. Pe

4

erkembangan I

nflasi Palembaang

Halaman i

This pag

ini sengaja

e is intenti

a dikosongk

ionally blan

kan

nk

Page 72: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

  

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH

• Kinerja perbankan mengalami penurunan yang salah satunya dipengaruhi faktor siklikal awal tahun.

• Ditinjau dari sisi perkembangan kredit dan DPK, terdapat indikasi meningkatnya aktivitas perekonomian dan atau financial deepening di Wilayah Palembang dan Ogan Komering Ulu.

• Perkembangan suku bunga menunjukkan indikasi excess demand kredit karena melebarnya spread suku bunga.

3.1. Kondisi Umum

Secara umum, kinerja perbankan di Provinsi

Sumatera Selatan (Sumsel) pada triwulan I 2010

(Februari 2010) dari beberapa indikator seperti

total aset, penghimpunan dana dan penyaluran

kredit/pembiayaan mengalami penurunan

karena faktor siklikal dimana penurunan kinerja

sering terjadi di awal tahun.

Secara triwulanan (qtq) total aset

menurun sebesar 1,22%. Namun, secara

tahunan, total aset perbankan Sumsel

meningkat dibandingkan triwulan yang sama

pada tahun sebelumnya (yoy), yaitu Rp40,84

triliun. Namun,

Penghimpunan DPK triwulan ini mengalami peningkatan sebesar 4,69% (yoy)

dibandingkan tahun sebelumnya dari Rp29,82 triliun menjadi Rp31,22 triliun, tetapi secara

triwulanan tercatat mengalami penurunan sebesar 6,48% (qtq). Sementara itu, penyaluran

kredit/ pembiayaan mengalami peningkatan yang jauh lebih baik dibandingkan aset dan

penghimpunan DPK, yakni meningkat sebesar 22,84% (yoy) dari Rp22,11 triliun menjadi

Rp27,16 triliun menyusul semakin baiknya prospek bisnis di Sumatera Selatan yang

menurunkan risiko dan meningkatkan permintaan kredit untuk membiayai investasi dan

atau pengembangan usaha.

Penyaluran Kredit Mikro, Kecil, dan Menengah (MKM) secara tahunan (yoy) tercatat

mengalami peningkatan sebesar 15,30% dari Rp14,59 triliun menjadi sebesar Rp16,82

Grafik 3.1 Perkembangan Aset, DPK, dan Kredit Perbankan Provinsi Sumatera Selatan

*Posisi Februari 2010

 

Bab 3  

Page 73: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

56

3. Pe  

6  

triliu

sebe

tela

200

3.2.

Jum

sam

ban

yang

Kon

Dae

Cab

Kan

Kan

Pem

Kan

sert

Ban

itu

terc

3.3.

3.3.

Jika

men

seca

atau

triliu

triliu

yang

erkembangan P

un. Sementa

esar 7,52%

Penurun

h menyebab

09 menjadi 8

. Kelembag

mlah bank ya

mpai dengan

k. Jumlah k

g terdiri da

nvensional, 1

erah, 18 Ka

bang Ban

tor Caban

tor Caban

mbantu Ba

tor Cabang

a 64 Kanto

k Syariah da

jumlah An

atat sebany

. Penghimp

.1 Penghim

dibanding

ngalami pen

ara tahunan

u sebesar 8,

un. Simpan

un atau turu

Secara t

g dikontrib

Perbankan Dae

ara itu, seca

.

nan DPK yan

bkan pening

87,00% pad

gaan

ang beroper

n triwulan I

kantor bank

ri 4 Kantor

1 Kantor Pu

ntor Pusat

nk Umum

ng Bank U

g BPR/S, 2

nk Umum

g Pembantu

r Kas Bank

an 4 Kantor

njungan Tu

yak 517 unit

punan Dana

mpunan DPK

kan denga

ningkatan se

n. Giro terca

,49%. Tabu

an berjang

un sebesar 6

triwulanan (

usikan oleh

erah

ara triwulan

ng dibareng

gkatan Loan

da triwulan I

rasi di Provin

I 2010 berj

sebanyak 4

wilayah Ba

usat Bank P

BPR/S, 6

Konvensi

Umum Syari

297 Kanto

m Konvensi

Bank Umum

Umum, 3 K

r Kas BPR. S

unai Mand

.

a Pihak Ket

K

an triwulan

ebesar 4,69%

atat menuru

ungan meng

ka/deposito

6,93%.

(qtq), pengh

h penurunan

an (qtq), re

gi dengan p

n to Deposit

2010.

nsi Sumsel

jumlah 54

498 kantor

nk Umum

Pemerintah

61 Kantor

onal, 10

iah dan 4

r Cabang

ional, 32

m Syariah,

Kantor Kas

Sementara

diri (ATM)

tiga (DPK)

yang sam

%. Kompon

un dari Rp5

galami peni

o meningka

himpunan D

n simpanan

alisasi kredi

peningkatan

t Ratio (LDR)

ma pada ta

nen DPK, kec

5,32 triliun

ngkatan seb

t dari Rp1

DPK mengala

n deposito d

Jud

*Posi

t MKM me

penyaluran

) dari 83,60

ahun sebel

cuali giro, m

menjadi seb

besar 8,32%

3,47 triliun

ami penurun

dan tabung

Grafikumlah Kantor Bdi Provinsi Sum

si Februari 2010

ngalami pen

n kredit/pem

% pada triw

umnya (yoy

mengalami k

besar Rp4,8

% menjadi R

n menjadi R

nan sebesar

gan masing

k 3.2 Bank dan ATM

matera Selatan 

0

nurunan

mbiayaan

wulan IV

y), DPK

kenaikan

7 triliun

Rp11,95

Rp14,41

r 6,48%

-masing

 

Page 74: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

 

sebe

sebe

dihi

sedi

tabu

 3.3.

Saat

men

seca

pert

tahu

pert

kon

4,21

seca

Lub

yaitu

esar 3,56%

esar 1,68%

Berdasa

mpun, depo

kit mening

ungan dan g

.2. Penghim

t ini sistem

ngelompokk

ara tahunan

tumbuhan p

unan sebes

tumbuhan

tribusi terh

1% dan 2,

ara tahuna

uklinggau m

u dengan an

Pertdi P

*Posisi

% dan 12,5

(qtq).

arkan pangs

osito berjang

kat dibandi

giro masing-

mpunan DP

m pelapora

kan daerah

n (yoy), pe

paling tingg

sar 4,99%,

DPK secara

hadap pertu

17%. Seme

n adalah

merupakan

ndil sebesar

Grafik 3.tumbuhan DPKProvinsi Sumate

Februari 2010

4%. Namu

sa masing-m

gka tercatat

ng triwulan

-masing me

PK Menurut

an bank y

berdasarkan

enghimpuna

gi yakni se

, sehingga

a tahunan.

umbuhan t

entara itu,

Baturaja y

wilayah ya

minus 0,61

.3 K Perbankan era Selatan

un di sisi la

 

masing komp

t memiliki pa

n sebelumn

miliki pangs

t Kabupate

yang dikel

n 11 kabup

an DPK O

besar 127,4

kabupaten

Kota Pale

ahunan ya

wilayah ya

yaitu sebes

ng membat

%.

ain, simpan

ponen simp

angsa terbe

ya yang se

sa sebesar 3

en/Kota

ola Bank

paten/kota. B

gan Kome

49% atau

n ini juga

embang da

ng tinggi,

ang mengal

sar minus

tasi pertum

Komposd

*Posi

3. Perkemban

nan giro me

anan terhad

sar yaitu seb

besar 44,74

38,27% dan

Indonesia

Berdasarkan

ring Ulu t

dengan pa

merupaka

n Prabumu

yaitu masi

lami penuru

93,61%.

mbuhan kred

Grafikisi DPK Perbani Provinsi Suma

si Februari 2010

ngan Perbanka

engalami k

dap total D

besar 46,14

4%. Semen

15,60%.

Palembang

n laju pertum

ercatat me

ngsa pertum

an sumber

ulih juga m

ng-masing

unan DPK

Pada perio

dit secara t

k 3.4 nkan Triwulan Iatera Selatan

0

an Daerah

enaikan

PK yang

%, atau

ntara itu

g masih

mbuhan

engalami

mbuhan

utama

mencatat

sebesar

terbesar

ode ini,

ahunan,

I 2010

57 

Page 75: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

58

3. Pe  

8  

terc

triw

sepe

diba

pen

pert

Wila

ada

dan

pan

yang

3.4.

3.4.

Laju

dari

pert

pen

erkembangan P

Kabupat

Prabumulih

Pagar Alam

Lubuklinggau

Baturaja

Palembang

Ogan Komerin

Ogan Komerin

Musi Banyuas

Musi Rawas

Lematang Ilir

Lahat

*Posisi Fe

Sama h

atat sebag

wulanan yakn

erti Baturaja

andingkan t

urunan pa

tumbuhan p

ayah yang

lah Ogan K

2,01%. Be

gsa terbesa

g mempuny

. Penyalura

.1. Penyalu

u pertumbu

tahun seb

tumbuhan t

gangkutan

Perbankan Dae

P

ten/Kota

ng Ulu

ng Ilir

in

Ogan Tengah

ebruari 2010

halnya den

gai wilayah

ni naik sebe

a, Lematang

triwulan se

aling drasti

penyaluran

memberi k

Komering Ul

erdasarkan p

r yakni sebe

yai pangsa te

an Kredit/P

ran Kredit/

han kredit/

belumnya (y

tertinggi te

masing-mas

erah

Pertumbuhan Ddi Provinsi Su

I 1,044,576

346,345

1,295,249

668,000

19,914,580

537,407

780,726

957,288

46,351

3,497,580

735,054

gan pertum

dengan

sar 158,88%

g Ilir Ogan

ebelumnya.

is yaitu se

kredit meru

ontribusi te

u dan Prab

pangsa, DPK

esar 67,75%

erendah ada

embiayaan

/Pembiayaa

/pembiayaan

yoy) yaitu

rjadi pada

sing sebesar

Tabel 3.1DPK Perbankanumatera Selata

II6 1,064,51

5 367,41

9 1,335,68

0 722,26

0 19,994,11

7 528,11

6 839,84

8 969,04

1 47,48

0 2,559,42

4 756,87

mbuhan tah

peningkatan

%. Sementa

Tengah, da

DPK Kabu

ebesar 94,

upakan yan

erbesar seb

umulih, den

K Kota Palem

% dari total

alah Kabupa

n

an Secara S

n tercatat m

dari Rp22,

kredit sekt

r 64,62% da

per Kabupaten

an (dalam Rp Ju2009

III2 1,049,37

2 344,14

89 1,277,81

61 700,13

0 20,133,15

2 531,86

41 746,38

47 984,33

89 39,49

22 2,513,60

71 775,00

hunan, Kab

n penghim

ra itu, bebe

an Pagar Al

paten Batu

,59%. Kon

ng terendah

agai penop

ngan andil m

mbang mas

DPK Sumat

aten Baturaj

Sektoral

mengalami

11 triliun m

or pertamb

an 22,59%.

n/Kota uta)

IV79 1,069,

41 308,

17 1,196,

39 789,

57 22,469,

68 472,

86 746,

33 1,041,

97 45,

05 4,524,

03 722,

bupaten Og

mpunan DP

erapa kota/k

lam mencat

raja juga t

ntribusi Pal

h yakni sebe

pang pertum

masing-mas

sih merupak

tera Selatan

ja sebesar 0

peningkata

menjadi Rp

bangan dan

201

I* ,924 1,513

,350 212

,570 1,06

,252 42

,744 21,152

,256 1,222

,578 758

,640 860

,194 10

,899 3,626

,501 67

gan Komer

K terbesar

abupaten la

tat penurun

tercatat me

lembang t

esar minus

mbuhan triw

sing sebesar

kan wilayah

, sementara

,14%.

n sebesar

p27,16 triliu

kredit sek

0

3,040

2,054

1,003

2,681

2,973

2,565

8,264

0,710

1,566

6,443

1,605

ing Ulu

secara

ain yakni

nan DPK

engalami

erhadap

3,97%.

wulanan

r 6,22%

dengan

a daerah

22,84%

un. Laju

ktor jasa

 

Page 76: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

 

ada

1,46

pert

mem

sebe

kred

dan

pert

pen

pert

Sela

mem

Pertan

Pertam

Perind

Perda

Jasa-j

Listrik

Konst

Penga

Jasa D

Jasa SMLain-l

*Posisi Fe

Sektor y

lah sektor

6%. Namun

tanian terha

megang per

esar 0,45%

dit di sektor

minus 0,3

tumbuhan s

Selain

yaluran kre

tanian dan

ain itu, pen

mpunyai pan

Sektor

nian

mbangan

dustrian

agangan

asa

k, Gas dan Ai

truksi

angkutan

Dunia Usaha

Sosial kain

ebruari 2010

yang berkon

pertanian d

n pada pert

adap total

ranan terbe

. Pertumbu

r perdagang

0%. Namu

ebesar minu

sektor lai

dit yaitu se

sektor per

yaluran kre

ngsa yang c

PerkeProvinsi

I 3,327,736

372,667

2,339,800

4,820,650

3,402,417

r 372,721

1,385,151

271,842

1,179,689

193,014

7,850,914

ntribusi terb

dan sektor

tumbuhan

kredit justr

esar pada p

uhan kredit

gan dan LGA

n menurun

us 3,72%.

n-lain, sekt

ebesar 20,88

industrian y

edit di sekto

ukup besar,

Tabel 3.2embangan Kred Sumatera Sela

20

II6 4,010,796

7 382,274

0 2,437,664

0 5,167,341

7 3,476,588

264,454

1,545,472

2 278,399

9 1,198,288

4 189,975

4 8,485,411

besar sebaga

pertamban

triwulanan,

u sebesar m

pertumbuha

secara tahu

A dengan a

nya kredit

tor perdag

8%. Urutan

yaitu masin

or jasa kon

, yaitu masin

dit Sektoral atan (Rp Juta)

009

III4,205,007

435,143

2,660,552

5,510,281

3,533,555

178,887

1,656,373

242,737

1,278,693

176,865

8,984,438

ai penopang

ngan masin

kontribusi

minus 3,33

an triwulana

unan sediki

andil masing

di sektor p

angan mem

n kedua da

ng-masing s

struksi dan

ng-masing s

3. Perkemban

IV4,935,680

609,393

3,156,263

5,828,923

3,485,232

242,201

1,550,167

244,498

1,262,746

185,620

9,896,154

g pertumbu

g-masing s

pertumbuh

%. Sektor

an dengan

t dihambat

g-masing se

erdagangan

miliki pang

n ketiga dit

sebesar 17,

sektor jasa

sebesar 5,55

ngan Perbanka

2010

I* 3,742,410

613,472

2,369,184

4,527,119

3,348,719

255,262

1,364,134

333,246

1,201,963

194,114

12,563,670

uhan kredit

sebesar 1,72

han kredit d

jasa penga

andil pertu

oleh pertu

besar minu

n memberik

gsa terbesa

tempati ole

68% dan

a dunia usa

5% dan 4,57

an Daerah

tahunan

2% dan

di sektor

angkutan

umbuhan

umbuhan

s 1,01%

kan andil

r dalam

eh sektor

11,31%.

aha juga

7%.

59 

Page 77: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

60

3. Pe  

0  

den

pred

bara

kred

3.4.

Selu

diba

men

45,7

sebe

kred

Peny

kon

erkembangan P

Ekspekt

gan memba

diksi semaki

ang-barang

dit di sektor

.2. Penyalu

uruh penya

andingkan

ncatat penin

78%. Kredi

esar 7,94

dit/pembiaya

yaluran kred

sumsi tercat

Perbankan Dae

tasi kenaika

aiknya optim

n membaik

industri m

pertanian d

ran Kredit/

luran kredi

dengan pe

ngkatan pal

t investasi

% dan

aan untuk

dit konsums

tat sebagai s

erah

n harga ko

misme pere

nya prospek

emberikan

dan pertamb

/Pembiayaa

it/pembiaya

eriode yang

ing tinggi y

dan kredit

11,40%.

modal kerj

si mengalam

satu-satuny

Pangsa PProvinsi Sum

*Posisi Febru

moditas da

konomian d

k perekonom

peluang ba

bangan.

an Menuru

an menuru

g sama tah

akni dari Rp

modal kerja

Namun,

a tercatat

mi penuruna

a jenis kredi

Grafik 3.5Penyaluran Krematera Selatan

uari 2010

n meningka

dunia yang

mian nasion

agi perbank

ut Penggun

ut penggun

hun sebelu

p7,85 triliun

a mencatat

secara tri

mengalami

an terdalam

it yang men

edit Sektoral Triwulan I 201

atnya kebut

dilanjutkan

al serta men

kan untuk l

naan

naan meng

mnya (yoy)

n menjadi R

pertumbuh

wulanan

penurunan

yakni sebe

ingkat, yaitu

0

 

tuhan energ

dengan mu

ningkatnya

lebih menin

alami peni

). Kredit k

p.11,44 trili

han masing

(qtq), pen

n sebesar 1

esar 14,62%

u sebesar 15

gi seiring

unculnya

produksi

ngkatkan

ngkatan

onsumsi

iun atau

-masing

nyaluran

11,84%.

%. Kredit

5,22%.

 

Page 78: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

 

oleh

sebe

pula

prop

3.4.

Berd

seba

(yoy

Sem

dan

pert

Sem

Ban

1,31

Dari pe

h kredit mo

esar 38,53%

a data triw

porsi kredit

.3. Penyalu

dasarkan da

agai wilayah

y) yakni d

mentara itu,

Begitup

Ogan Kom

tumbuhan

mentara itu,

yuasin dan

1% dan 0,8

PertumbuP

*Posisi

r komposisi

odal kerja y

%, dan kred

ulan sebelu

konsumsi d

ran Kredit/

aerah penya

h yang palin

dengan and

kontribusi w

pun halnya d

mering Ulu

kredit/pemb

, kontribus

wilayah O

9%.

Grafik 3uhan Kredit MeProvinsi Sumate

Februari 2010

i, penyalura

yakni sebesa

dit investas

umnya, telah

ari sebelum

/Pembiayaa

luran kredit,

ng dominan

dil pertumbu

wilayah Batu

dengan pert

tercatat se

biayaan ya

i pertumbu

gan Komer

3.6 enurut Pengguera Selatan

an kredit be

ar 42,12%,

i dengan pa

h terjadi se

nya sebesar

an Menuru

, wilayah Pa

dalam peny

uhan masin

uraja justru m

umbuhan se

bagai wilay

akni masing

uhan yang

ring Ilir den

naan

erdasarkan p

kemudian

angsa sebe

edikit penin

r 35,41%.

ut Kabupat

alembang da

yaluran kred

ng-masing s

minus 0,29%

ecara triwul

yah dengan

g-masing s

negatif di

ngan andil

Pangs

Pro

*P

3. Perkemban

penggunaan

diikuti kre

sar 19,35%

gkatan cuk

en

an Ogan Ko

dit/pembiaya

sebesar 14,

%.

anan (qtq),

kontribusi

sebesar 3,7

sumbang o

masing-mas

Grafiksa Penyaluran K

Menurut Peovinsi Sumsel

Posisi Februari 20

ngan Perbanka

n masih did

dit konsum

%. Jika dipe

kup signifika

omering Ulu

aan secara t

,32% dan

wilayah Pal

tertinggi t

71% dan

oleh wilaya

sing sebesa

k 3.7 Kredit/Pembiay

enggunaan Triwulan I 201

010

an Daerah

dominasi

msi yakni

rhatikan

an pada

tercatat

tahunan

5,05%.

embang

erhadap

0,95%.

ah Musi

r minus

yaan

0

61 

Page 79: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

62

3. Pe  

2  

P

P

L

B

P

O

O

M

M

L

L

l

pen

dan

7,26

erkembangan P

Wil

Prabumulih

Pagar Alam

Lubuklinggau

Baturaja

Palembang

Ogan Komeri

Ogan Komeri

Musi Banyuas

Musi Rawas

Lematang Ilir

Lahat

lainnya

*Posisi Feb

Kom

Menuru

yaluran kre

Ogan Kom

6%.

Perbankan Dae

Perkemban

layah

u

ng Ulu

ng Ilir

sin

Ogan Tenga

bruari 2010

mposisi Penyal

*Posi

ut lokasi p

dit terbesar

mering Ulu

erah

ngan Penyaluradi Provinsi Su

I911,

253,

757,

574,

12,662,

1,162,

1,302,

1,975,

521,

h 1,393,

597,

1,

luran Kredit PeB

isi Februari 2010

penyaluran,

r yakni sebe

yaitu masi

Tabel 3.3an Kredit/Pembumatera Selata

II,682 880

,671 281

,383 840

,015 868

,816 12,944

,718 1,337

,045 2,056

,732 2,067

,553 579

,898 1,462

,364 638

,307 1

Grafik 3.8erbankan ProviBerdasarkan W

0

Palembang

esar 58,10%

ng-masing

biayaan Perbanan (dalam Rp Ju

2009

III0,028 919

,847 315

0,863 841

8,246 1,076

4,957 12,778

,615 1,429

6,541 2,157

,209 2,286

9,902 594

,224 1,092

8,783 686

,860 2

8 nsi Sumatera S

Wilayah

g tercatat s

%. Kemudia

mempunya

nkan per Wilayauta)

IV9,247 1,03

5,990 30

1,744 84

6,839 1,09

8,531 14,83

9,590 1,74

7,162 2,20

6,765 2,72

4,602 69

2,360 1,67

6,291 73

2,998

Selatan Triwula

sebagai kot

n disusul o

ai pangsa se

ah

20

V I*4,049 98

9,706 27

40,973 94

9,851 9

5,993 15,78

43,072 1,97

9,802 1,93

7,439 2,30

3,235 70

4,845 1,48

7,015 67

5,665

an I 2010

ta dengan

leh Musi Ba

ebesar 8,49

10

* 86,696

72,399

42,901

93,565

83,163

71,851

34,305

04,950

04,085

88,127

77,822

4,710

pangsa

anyuasin

9% dan

 

Page 80: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

 

3.4.

Rea

terc

sebe

pen

oleh

Sem

dala

oleh

dan

13,1

ban

Rp9

sebe

terc

pert

tahu

.4. Penyalu

lisasi kredit

atat menga

esar 15,30%

ggunaan, p

h kredit inve

mentara itu,

am sebesar

h penurunan

kredit mod

17%.

Berdasa

yak diguna

9,32 triliun a

esar Rp5,78

atat sebesar

Berdasa

tumbuhan

unan (yoy),

PenyaluPro

M

*Posisi Fe

ran Kredit/

t Mikro, Ke

lami pening

% (yoy) dar

pertumbuha

estasi dan k

secara triw

7,52% diba

n ketiga jen

dal kerja me

arkan pangs

akan untuk

atau dengan

8 triliun ata

r Rp1,72 tril

arkan plafo

tertinggi b

perkemban

Grafik 3. uran Kredit MKovinsi SumateraMenurut Pengg

ebruari 2010

/Pembiayaa

ecil, dan M

gkatan dari p

ri Rp14,59

n tertinggi a

kredit moda

wulanan (qtq

anding triwu

is kredit me

engalami pe

sa penggun

konsumsi

n pangsa se

au dengan

liun atau de

on kredit,

baik secara

ngan realisa

9 KM Perbankana Selatan gunaan

an Mikro K

Menengah (M

posisi yang

triliun menj

adalah kred

al kerja mas

q), realisasi k

ulan sebelum

enurut peng

nurunan ma

naan, kredi

dan modal

besar 55,41

pangsa seb

ngan pangs

realisasi pe

tahunan

asi penyalu

 

Kecil Menen

MKM) pada

sama tahun

jadi sebesar

dit konsums

sing-masing

kredit MKM

mnya. Penu

ggunaan. Kr

asing-masin

t yang dib

kerja. Kre

1%, sement

besar 34,37

sa sebesar 1

enyaluran

maupun tr

ran kredit

PenMe

*Posisi Feb

3. Perkemban

ngah (MKM

a triwulan

n sebelumny

r Rp16,82 t

i yaitu sebe

sebesar 20

M mengalam

runan terse

redit konsum

g sebesar 4

berikan pad

dit konsum

tara kredit m

%. Selain

0,22%.

kredit keci

riwulanan.

mikro (plaf

Grafik 3.10nyaluran Kreditnurut Plafond

ruari 2010

ngan Perbanka

M)

ini secara t

ya, yakni me

triliun. Berd

sar 20,38%

0,32% dan

mi penuruna

but dikontr

msi, kredit in

4,44%, 3,24

da triwulan

msi tercatat

modal kerja

itu, kredit

l masih m

Selanjutnya

fon sd. Rp5

t MKM Kredit

an Daerah

tahunan

eningkat

dasarkan

%, diikuti

6,71%.

n cukup

ibusikan

nvestasi,

4%, dan

I 2010

sebesar

tercatat

investasi

mencatat

a secara

50 juta)

 

63 

Page 81: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

64

3. Pe  

4  

men

Rp5

53,4

usah

1,60

50,4

kred

Berd

kred

3.5.

Suk

bun

yaitu

berk

3.5.

Suk

1 bu

bila

erkembangan P

ngalami pen

500 juta), da

46%, dan 2

ha mikro da

0%. Sedang

Menuru

42% dari ke

dit meneng

dasarkan pe

dit kecil akan

. Perkemba

u bunga ba

ga pinjama

u menurun.

kurangnya r

.1. Perkemb

u bunga s

ulan, 3 bula

dibandingk

Perkemban

*Posisi Feb

Perbankan Dae

nurunan se

an menenga

20,82%. Se

an kredit u

gkan kredit u

ut komposis

eseluruhan

gah masing

ertumbuhan

n semakin b

angan Suku

ank umum

n pada triw

Menurunny

isiko di pasa

bangan Suk

impanan ya

an, 6 bulan,

kan dengan

Grafik 3.11 ngan Suku BunSumatera Selat

ruari 2010

 

erah

besar 28,84

ah (Rp501 ju

cara triwula

saha mene

usaha kecil m

sinya, kredi

kredit Mikro

g-masing m

nnya yang m

besar, walau

u Bunga Ba

konvension

wulan I 2010

ya bunga si

ar seiring pr

ku Bunga S

ang terdiri

12 bulan,

triwulan seb

nga Simpanan tan

4%, sedang

uta s.d. Rp5

anan (qtq),

ngah masin

masih tercat

it kecil me

o, Kecil, dan

mempunyai

masih tingg

upun melam

ank Umum

nal yang ter

0 mengalam

mpanan da

oses pemuli

Simpanan

dari suku

dan 24 bula

belumnya.

te

d

si

ya

a

sa

si

se

 

gkan kredit

miliar) mas

perkemban

ng-masing m

tat meningk

empunyai p

n Menengah

pangsa se

i, ke depan

mbat dibandi

Konvensio

rdiri dari su

mi pertumbu

n suku bung

han pereko

bunga sim

an, secara r

Rata-ra

ercatat sebe

ibandingkan

impanan pa

ang tercat

pabila diban

ama tahun

impanan ter

ebelumnya s

t kecil (plaf

sing-masing

gan realisas

menurun se

kat sebesar 8

angsa terti

h. Kemudia

besar 22,2

n diprediksi

ng saat ini.

onal di Sum

ku bunga s

uhan denga

ga pinjaman

nomian.

panan yang

rata-rata me

ata suku

esar 7,64%

n dengan t

ada triwulan

tat sebesar

ndingkan de

sebelumnya

rcatat jauh m

sebesar 9,44

fon Rp51 j

meningkat

si penyalura

besar 34,25

8,37%.

nggi yaitu

n, kredit m

3% dan 2

pangsa pen

matera Selat

simpanan d

an arah yan

n tidak terle

g berjangka

engalami pe

bunga s

%, menurun

tingkat suku

n sebelumn

r 8,12%

engan perio

a (yoy), suk

menurun da

4%.

uta s.d.

sebesar

an kredit

5% dan

sebesar

ikro dan

27,36%.

nyaluran

tan

an suku

g sama,

epas dari

a waktu

enurunan

impanan

apabila

u bunga

ya (qtq)

maupun

ode yang

u bunga

ari tahun

 

Page 82: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

 

simp

Pen

jang

simp

den

yang

7,25

pad

3.5.

Perk

kerj

diba

men

pinj

men

ting

triw

15,2

diba

(yoy

Berd

kred

ada

sebe

inve

suku

14,4

Bila di

panan, jen

urunan suku

gka waktu

panan deng

Suku bu

gan jangka

g memiliki

5%. Hal ini

a jangka pe

.2. Perkemb

kembangan

a, kredit

andingkan

ningkat diba

Rata-rat

aman terc

nurun apab

kat suku

wulan sebelu

22% dan

andingkan d

y) yang te

dasarkan p

dit yang tert

lah suku bu

esar 16,42

estasi tercat

u bunga

46%.

ibandingkan

is simpana

u bunga yan

12 bulan,

an jangka w

unga simpa

waktu 12

rate paling

menunjukk

endek, diban

bangan Suk

tingkat suk

investasi,

dengan pe

andingkan tr

ta tingkat

catat sebe

bila dibandi

bunga p

umnya (qtq

n juga

dengan tah

ercatat seb

penggunaan

tinggi pada

unga kredit

%. Sement

tat sebagai

terendah,

n dengan

an dengan

ng secara re

sedangkan

waktu 6 bula

anan yang t

bulan, yakn

g rendah ad

an adanya k

ndingkan pa

ku Bunga P

ku bunga p

maupun k

eriode yang

riwulan sebe

suku bu

esar 15,28

ingkan den

pinjaman p

q) yang seb

lebih ren

un sebelum

besar 16,0

, suku bu

triwulan I 2

konsumsi, y

tara itu kr

kredit den

yakni seb

triwulan s

berbagai

elatif paling

n penuruna

an.

tertinggi saa

ni sebesar 8

dalah denga

kebutuhan

ada jangka p

Pinjaman

pinjaman ya

konsumsi,

g sama ta

elumnya (qt

unga

8%,

ngan

pada

esar

ndah

mnya

1%.

unga

010

yaitu

redit

ngan

esar

sebelumnya,

jangka w

drastis terja

n paling k

at ini dicata

8,30%. Seda

an jangka

masyarakat

panjang.

ang terdiri d

secara rat

ahun sebel

tq).

Perkemb

*Posisi F

3. Perkemban

, berdasark

waktu meng

adi pada jen

kecil terjadi

at oleh suk

angkan suk

waktu 1 b

atau perek

dari suku b

ta-rata me

umnya (yoy

Grafik 3.1bangan Suku B

Sumatera Se

Februari 2010

ngan Perbanka

kan jangka

galami pen

is simpanan

pada suku

u bunga sim

ku bunga sim

ulan yakni

onomian at

bunga kredi

engalami m

oy), namun

12 Bunga Pinjamanelatan

an Daerah

a waktu

nurunan.

n dengan

u bunga

mpanan

mpanan

sebesar

as dana

t modal

menurun

sedikit

n

65 

Page 83: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

66

3. Pe  

6  

diba

kred

dem

3.5.

3.6.

P

Pe

erkembangan P

Suku b

andingkan t

dit konsum

mand pada je

.3. Perkemb

. Kualitas P

Perkembangan

*Posisi Febru

erkembangan N

*Posisi Febru

Perbankan Dae

bunga kred

triwulan seb

si dari 15,

enis kredit in

bangan Spr

Penyaluran

Grafik 3n Spread Suku B

uari 2010

Grafik 3.14 NPL Perbankan

uari 2010

erah

it konsums

belumnya.

86% menj

ni.

read Suku

Kredit/Pem

3.13 Bunga Sumate

n Sumatera Sela

i dan kred

Peningkatan

adi 16,42%

Bunga

mbiayaan

Tin

ban

I

dib

ma

NP

me

triw

triw

ren

triw

ra Selatan

 

atan

dit modal k

n paling taj

%, yang m

Spread

konve

suku

simpa

menga

triwula

ini di s

kinerja

mengh

memb

deman

pada t

ngkat Non-P

nk umum S

2010 s

bandingkan

aupun triwu

L net (suda

engalami sed

wulan sebel

wulan I 201

ndah apabila

wulan sebelu

kerja meng

jam dialam

menunjukkan

d suku bu

nsional, ya

bunga kred

nan per

alami pe

an I 2010 m

satu sisi men

a perb

hasilkan lab

berikan indi

nd dalam h

triwulan I 20

Performing

umatera Se

sebesar 2

kondisi t

lan sebelum

ah memperh

dikit pening

umnya. Tin

0 tercatat se

a dibanding

umnya.

galami peni

i oleh suku

n terjadinya

unga bank

aitu selisih

dit dan suk

rbankan

eningkatan

menjadi 7,6

nunjukkan t

bankan

ba, namun d

kasi adanya

al penyalura

010.

Loan (NPL

elatan pada

2,31%, m

tahun seb

mnya. Semen

hitungkan )

katan diban

gkat NPL n

ebesar 1,00

kan tingkat

ngkatan

u bunga

a excess

k umum

antara

u bunga

tercatat

pada

64%. Hal

tingginya

untuk

di sisi lain

a excess

an kredit

L) gross

triwulan

menurun

belumnya

ntara itu,

tercatat

ndingkan

net posisi

0%, lebih

t NPL net

 

Page 84: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

 

kon

dari

rest

dari

43,4

men

sekt

NPL

prop

pad

berg

perm

flow

mas

Persenta

vensional t

sektor p

oran yakni s

triwulan se

48%. Sek

nyumbang

tor konstru

L sebesar

porsi NPL

a umumny

gantung

mintaan ba

w yang sec

sing-masing

Perkembanga

*Posisi Febr

ase NPL gro

terbesar ma

perdaganga

sebesar 28,

ebelumnya

ktor perta

NPL sebesa

ksi tercatat

23,95%.

di sektor–s

ya lebih be

pada fak

rang dan j

ara umum

sektor.

Grafik 3.15an NPL Menuru

uari 2010

oss bank um

asih bersum

n, hotel

34%, menu

yang menc

anian terc

ar 14,11%

t menyumb

. Berubah

sektor terse

rsifat temp

ktor musim

jasa serta c

berbeda p

5 ut Kelompok Ba

tr

k

m

m

Sw

m

N

ya

mum

mber

dan

urun

apai

catat

dan

bang

hnya

ebut

orer

man

cash

pada

ank

Peruba

riwulan I

elompok

mengalami

menjadi 2,1

wasta Nas

mengalami k

NPL yang p

aitu dari 6,9

KomposisMenurut

*Posisi F

3. Perkemban

ahan NPL G

2010 berv

bank. B

penurunan

1%. Sedan

sional (BUS

kenaikan NP

aling tingg

92% menjad

Grafik 3.si NPL Bank UmSektor Ekonom

Februari 2010

ngan Perbanka

Gross pada

variasi pada

Bank pem

NPL dari

ngkan Bank

SN) maup

PL. Adapun k

i terjadi pa

di 7,72%.

16 mum Konvensiomi Triwulan I 20

an Daerah

periode

a setiap

merintah

2,38%

k Umum

un BPR

kenaikan

ada BPR,

onal 010

67 

Page 85: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

68

3. Pe  

8  

3.7.

Ban

diba

han

BPR

ope

ope

BUS

3.8.

Dari

Pale

und

dita

terc

8,04

oleh

den

sebe

juga

triw

sebe

erkembangan P

. Rentabilit

k pemerint

andingkan

ya mampu m

Return o

yang men

rasional pa

rasionalnya,

SN dan BPR

No

1

2

3

. Kelongga

i Laporan

embang dip

disbursed lo

rik oleh deb

atat sebes

4% dari pla

h perbankan

gan tahun

esar Rp2,88

a menurun

wulan sebe

esar Rp2,95

Perbankan Dae

tas Perbank

tah mampu

BUSN yang

mencetak la

on Asset (RO

ncapai 0,77

ada bank

, yang terce

lebih rendah

Tabel 3.4 In

Rasio Beban OPendapatan OReturn on Ass

Keuntungan (d

ran Tarik

Bank Um

peroleh inf

oan (kredit

bitur) pada

sar Rp1,81

afon kredit

n, menurun

sebelumnya

8 triliun atau

bila diband

elumnya y

triliun atau

erah

kan

u mencatat

g memperol

aba sebesar

OA) Bank Pe

% maupun

pemerinta

ermin dari B

h, yaitu mas

dikator Kiner

Indikator

Operasional terOperasional (BO

et (ROA)

dalam juta Rp

um (LBU)

formasi bah

t yang be

triwulan I 2

1 triliun a

yang diset

n dibanding

a yang terc

u 15,83%,

dingkan den

yang terc

13,21%.

keuntunga

leh keuntun

Rp4,3 milia

emerintah s

n dibanding

h relatif

BOPO sebes

sing-masing

rja Perbankan

hadap OPO)

p)

KBI

hwa

elum

010

atau

tujui

gkan

catat

dan

ngan

catat

 

an sebesar

ngan Rp73

r.

sebesar 0,39

gkan BSU y

lebih besa

sar 106,90%

sebesar 82,

n terkait Laba

A

Bank Pemerintah

106,09%

0,39

110.067

PerP

*Posisi Fe

Rp110,1

,5 miliar. S

9%, lebih re

yang menca

ar dibandin

%. Sementa

,90% dan 7

a Triwulan I 2

Angka Rasio

BUSN

82,90%

0,64

73.478

Grafik kembangan Un

Perbankan Sum

ebruari 2010

miliar, lebih

Sementara

endah diban

apai 0,64%

ngkan pen

ara itu, BOP

73,28%.

2010

BPR

73,28%

0,77

4.308

3.17 ndisbursed Loa

matera Selatan

h tinggi

itu, BPR

dingkan

. Beban

dapatan

PO pada

an

 

Page 86: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

 

3.9.

Risik

3.10

Perk

yang

Rp1

sebe

diba

sebe

sebe

men

milia

42,1

tota

        1 Dip

. Risiko Liku

ko likuiditas

0. Perkemb

kembangan

g cukup ba

.732,71 mi

elumnya (yo

andingkan d

esar 0,29%

Penghim

esar 34,61%

ndominasi p

ar yang terd

13% dari to

al DPK).

                      peroleh melalui

PerkemPerba

*Posisi Febru

uiditas

s bank um

bangan Ban

bank umum

ik. Total ase

iliar, mening

oy) yang te

dengan triw

.

mpunan DP

% (yoy) ata

pangsa peng

diri dari kom

otal DPK) da

                       rasio nilai akt

Grafik 3.18mbangan Risikoankan Sumater

uari 2010

  

um konven

nk Umum S

m Syariah d

et pada triw

gkat sebesa

ercatat sebe

wulan sebel

PK tercatat

au menurun

ghimpunan

mponen tab

an deposito

         iva likuid < 1 b

8 o Likuiditas ra Selatan

nsional di Pr

2

b

1

m

r

t

m

a

(

y

l

s

R

Syariah

alam kurun

wulan I 201

ar 52,42%

esar Rp1.13

umnya (qtq

sebesar R

n sebesar 8

DPK yakni

ungan mud

mudharaba

bulan terhadap

 

rovinsi Suma

2010 tergo

besaran an

128,73%1.

meningkat

rasio likuidit

tercatat seb

Meni

merupakan

aktiva likuid

(qtq) menja

yang diserta

ikuid < 1 b

sebesar 23,

Rp22,44 tril

n satu tahun

0 (hingga F

dibandingk

6,56 miliar,

q), yaitu ter

p939,34 m

8,45% (qtq)

sebesar 90

dharabah se

ah sebesar R

p nilai pasiva lik

3. Perkemban

atera Selatan

olong sang

ngka rasio

Rasio t

jika diban

tas triwulan

esar 110,55

ingkatnya

dampak

d < 1 bulan

adi sebesa

ai dengan

bulan secara

,19% (qtq)

iun.

n terakhir m

Februari 201

kan periode

, dan juga

rcatat meng

miliar, menin

). Dana inv

0,41% atau

ebesar Rp39

Rp453,44 (p

kuid < 1 bulan

ngan Perbanka

n pada triw

gat likuid

likuiditas

tersebut t

ndingkan

n sebelumny

5%.

rasio li

dari pen

n sebesar 1

r Rp28,89

penurunan

a lebih tajam

) menjadi

menunjukkan

10) tercatat

e yang sam

meningkat

galami peni

ngkat cuku

vestasi tidak

u sebesar Rp

5,77 miliar

pangsa 48,2

n

an Daerah

wulan I

dengan

sebesar

tercatat

dengan

ya yang

kuiditas

nurunan

10,55%

triliun

pasiva

m yaitu

sebesar

n kinerja

sebesar

a tahun

apabila

ngkatan

p pesat

k terikat

p849,22

(pangsa

7% dari

69 

Page 87: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

70

3. Pe  

0  

lebih

pem

sebe

sebe

mus

Sem

mas

pen

sebe

erkembangan P

Berbeda

h tinggi, y

mbiayaan ya

esar 61,97%

esar Rp 2

syarakah te

mentara itu,

sing-masing

Pertumb

ghimpunan

esar 102,49

IND

To

Dana P

1. Simpanan

- Giro Wadiah

- Tabungan W

2. Dana Inve

- Tabungan M

- Deposito Mu

Komposisi P

- Piutang Mur

- Piutang Istis

- Piutang Qar

- Pembiayaan

- Pembiayaan

Aktiva Ijarah

Non Perfo

Perbankan Dae

a dengan D

yaitu sebesa

ang menca

% dari total

10,21 milia

ercatat sebe

piutang q

sebesar 6,1

buhan peny

DPK meny

% pada triw

Perkemb

DIKATOR

otal Aset

Pihak Ketiga

n Wadiah

h

Wadiah

estasi tidak te

Mudharabah

udharabah

embiayaan

rabahah

hna

dh

Mudharabah

Musyarakah

rming Financ

erah

PK, penyalu

ar 40,91%

apai Rp1.16

pembiayaa

ar atau m

esar Rp161

qardh dan p

2% dan 0,1

yaluran pem

yebabkan an

wulan sebelu

bangan Bank U

1,13

697

60,

45

15erikat 636

336

300

830

696

4,

45

247

74

cing 0

*)

ran pembia

(yoy) atau

69,87 milia

an yang disa

emiliki pan

,10 miliar

piutang istis

16%.

mbiayaan yan

ngka Financ

umnya menj

Tabel 3.5mum Syariah d

I

36,556 1,42

7,812 884

0,973 61

,251 42

,722 19

6,839 823

6,250 363

0,589 459

0,223 902

6,162 528

232 4,

,696 43

7,704 239

,739 86

- .77 2

) Data s.d Februa

yaan menga

u 11,24%

r, piutang

alurkan. Pem

ngsa sebesa

atau mem

shna pangs

ng lebih kec

ce to Depos

jadi 124,54

5di Sumatera Se

2009II I

22,901 1,504

4,855 977

,758 80,

2,750 54,

9,008 26,

3,097 896

3,326 382

9,771 514

2,702 975

8,385 589

,039 2,0

3,454 47,

9,911 230

6,913 105

- 52.17 2

ari 2010 

alami penin

(qtq). Dar

murabahah

mbiayaan m

ar 17,97%

iliki pangsa

sanya masih

cil dibandin

sit Ratio (FD

%.

elatan (Rp Juta)

III IV

4,843 1,727

7,232 1,026

625 92,3

186 64,3

439 27,9

6,607 933,

,576 419,

4,031 514,

5,233 1,051

9,850 669,

026 1,9

634 54,3

0,029 215,

5,644 111,

50 47.51 1.0

gkatan yang

ri total pen

h memiliki

mudharabah

dan pem

a sebesar 1

h relatif kec

gkan pertum

DR) mening

) 20

V I*

7,725 1,732

6,077 939,

307 90,1

322 57,1

985 32,9

770 849,2

160 395,

610 453,4

1,636 1,169

024 724,

19 1,8

364 71,5

169 210,2

113 161,

7 1509 1.1

g sedikit

nyaluran

pangsa

tercatat

mbiayaan

13,77%.

cil yakni

mbuhan

kat dari

10 *

2,709

337

119

160

959

218

775

443

9,871

941

68

597

213

101

51 4

 

Page 88: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

 

tipis

ting

diba

3.11

Ban

perk

Pen

(qtq

men

pen

dari

pad

diba

men

men

Non Pe

s dibandingk

gi dibandin

andingkan p

1. Perkemb

k Perkredita

kembangan

ingkatan DP

q).

Nilai kre

nunjukkan

yaluran kre

89,48% m

a BPR menin

Sama h

andingkan

nunjukkan

ningkat cuku

PerkembBa

di Pr

*Posisi Fe

erforming Fin

kan triwulan

ngkan tahu

pertengahan

bangan Ban

an Rakyat (

positif. Tot

PK yang ter

edit mengal

peningkata

dit tersebut

menjadi 87,

ngkat dari 6

halnya deng

triwulan

membaikny

up signifikan

Grafik 3.1bangan Aset, Dank Perkreditanrovinsi Sumate

ebruari 2010

 

inancing (NP

n sebelumny

n sebelumn

n tahun 200

nk Perkredi

(BPR) di Pro

tal aset BPR

rjadi juga cu

ami pening

n sebesar

t, Loan to D

15%. Mesk

6,92% menj

gan bank u

sebelumnya

ya kondisi

n dari tahun

19 DPK, dan Kreditn Rakyat era Selatan

PF) pada pe

ya, yaitu da

nya. Namun

9.

itan Rakyat

ovinsi Suma

R meningkat

ukup tinggi,

katan sebes

26,00% (y

Deposit Rati

kipun demik

jadi 7,72%.

umum konv

a, yaitu d

likuiditas p

n sebelumny

t

 

erbankan sy

ari 1,09% m

n, kondisi

t

atera Selata

t sebesar 27

, yakni sebe

sar 5,52% (

yoy). Deng

io (LDR) pad

kian, tingka

vensional, r

dari 43,82

pada BPR.

ya yang sebe

PerkeBa

di Pr

*Posisi F

3. Perkemban

yariah meng

menjadi 1,14

tersebut te

n secara um

7,45% (yoy)

esar 23,62%

(qtq), dan s

gan perkem

da BPR men

at Non Perf

rasio likuidit

% menjad

Rasio likuid

esar 42,25%

Grafik 3.2mbangan Rasio

ank Perkreditanrovinsi Sumate

ebruari 2010

ngan Perbanka

galami peni

4. Tingkat N

elah jauh m

mum menu

) atau 7,64%

% (yoy) atau

ecara tahun

mbangan D

ngalami pen

forming Loa

tas BPR me

di 46,01%

ditas terseb

%.

0 o Likuiditas n Rakyat ra Selatan

an Daerah

ngkatan

NPF lebih

membaik

unjukkan

% (qtq).

u 8,34%

nan juga

PK dan

nurunan

an (NPL)

eningkat

%, yang

but juga

 

71 

Page 89: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

72

3. Pe  

2  

erkembangan PPerbankan Daeerah

Halaman i

This pag

ini sengaja

e is intenti

a dikosongk

ionally blan

kan

nk

 

Page 90: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

Bab 4 PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH

• Realisasi belanja pada triwulan I 2010 baru mencapai 7,79% dari rencana APBD

Tahun 2010, tercatat lebih besar dibandingkan realisasi pada triwulan yang sama pada tahun sebelumnya.

• Kota Palembang merupakan penerima DAU terbesar dengan alokasi dana tahun 2010 sebesar Rp696,59 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 1,09% (yoy).

4.1. Realisasi APBD Tahun 2010

Berdasarkan laporan realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah Pemerintah Provinsi

Sumatera Selatan (Sumsel) per April 2010 diketahui bahwa realisasi belanja pada triwulan I

2010 sebesar Rp251,33 miliar atau baru 7,79% dari rencana APBD Tahun 2010. Realisasi

belanja triwulan ini tercatat lebih besar dibandingkan realisasi pada triwulan yang sama

tahun sebelumnya yang sebesar 6,66%.

Realisasi belanja tidak langsung tercatat sebesar 14,13% atau mencapai Rp168,74

miliar, melebihi pencapaian realisasi belanja langsung yang hanya 4,06% atau sebesar

Rp82,59 miliar. Belanja hibah merupakan komponen belanja tidak langsung yang terealisasi

paling tinggi yakni sebesar 39,67% dengan nominal sebesar Rp26,56 miliar. Sementara itu,

komponen belanja tidak langsung yang mencatatkan realisasi paling rendah adalah belanja

Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I 2009 dan Triwulan I 2010 (Rp Miliar)

Sumber : Biro Keuangan Provinsi Sumatera Selatan, diolah

Page 91: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

4. Perkembangan Keuangan Daerah

74

bantuan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa yang belum terealisasi sama

sekali.

Tabel 4.2 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I 2010 (Rp Miliar)

Sumber: Biro Keuangan Provinsi Sumatera Selatan, diolah

Page 92: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

4. Perkembangan Keuangan Daerah

75

Pada komponen biaya langsung, realisasi belanja barang modal tercatat sebesar

Rp77,48 miliar atau sebesar 8,22% yang merupakan komponen belanja langsung dengan

tingkat realisasi paling tinggi. Sementara itu, realisasi belanja pegawai tercatat sebesar

Rp2,51 miliar atau sebesar 0,39% yang merupakan realisasi komponen belanja langsung

yang paling rendah.

4.2. Dana Alokasi Umum (DAU) Kabupaten/Kota

Dana Alokasi Umum (DAU) merupakan salah satu transfer dana pemerintah pusat kepada

pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten/kota) yang bersumber dari pendapatan APBN,

dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk

mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. DAU bersifat “Block

Grant” yang berarti penggunaannya diserahkan kepada daerah sesuai dengan prioritas dan

kebutuhan daerah untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka

pelaksanaan otonomi daerah.

Perhitungan besarnya DAU yang diberikan mengikuti persamaan berikut :

DAU = Alokasi Dasar (AD) + Celah Fiskal (CF),

Alokasi Dasar (AD) dihitung berdasarkan realisasi gaji Pegawai Negeri Sipil Daerah tahun

sebelumnya (t-1) yang meliputi gaji pokok dan tunjangan-tunjangan yang melekat sesuai

dengan peraturan penggajian PNS yang berlaku, dan

Grafik 4.1 Perbandingan Komponen Sisi Pengeluaran

Realisasi APBD Sumsel Triwulan I 2010

Sumber : Biro Keuangan Provinsi Sumatera Selatan, diolah

Page 93: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

4. Perkembangan Keuangan Daerah

76

Celah Fiskal (CF) dihitung dari selisih kebutuhan fiskal terhadap kemampuan fiskal suatu

daerah.

Data dari Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan menunjukkan bahwa Kota

Palembang masih tercatat sebagai penerima DAU terbesar di Provinsi Sumatera Selatan

dengan alokasi dana tahun 2010 sebesar Rp696,59 miliar, mengalami peningkatan sebesar

1,09% (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya. Besarnya DAU Kota Palembang diperkirakan

tidak terlepas dari besarnya komponen Alokasi Dasar (AD) yakni jumlah gaji PNS di Kota

Palembang yang merupakan pusat pemerintahan provinsi dan cukup tingginya Celah Fiskal

(CF) yakni besarnya kebutuhan fiskal seperti jumlah penduduk dan indeks kemahalan.

4.3. Dana Bagi Hasil (DBH) Kabupaten/Kota

Dana Bagi Hasil (DBH) adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang

dialokasikan kepada daerah dengan memperhatikan potensi daerah penghasil berdasarkan

angka persentase tertentu untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan

desentralisasi. Dana Bagi Hasil terdiri dari DBH Pajak dan DBH Sumber Daya Alam (SDA).

Grafik 4.3 Dana Alokasi Umum Kabupaten/Kota

di Sumsel Tahun 2009 - 2010

Sumber : Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan,Departemen Keuangan

Page 94: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

4. Perkembangan Keuangan Daerah

77

DBH Pajak terbagi atas komponen: (i) Pajak Penghasilan (PPh) Wajib Pajak Orang

Pribadi Dalam Negeri (WPOPDN) dan PPh Pasal 21, (ii) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan

(iii) Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).

DBH SDA diperoleh berdasarkan persentase tertentu antara Pemerintah Pusat dan

Daerah dari : (i) sektor Kehutanan, (ii) Pertambangan Umum, (iii) Perikanan,

(iv) Pertambangan Minyak dan Gas Bumi, dan (v) Pertambangan Panas Bumi.

Data dari Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan menunjukkan bahwa

Kabupaten Musi Banyuasin merupakan daerah penerima DAH terbesar di Provinsi Sumatera

Selatan pada tahun 2010 dengan alokasi DBH Pajak sebesar Rp239,32 miliar dan DBH SDA

sebesar Rp1.105,43 miliar. Besarnya alokasi DBH di Kabupaten Musi Banyuasin tidak

terlepas dari kekayaan sumber daya alamnya yang memiliki kandungan minyak bumi dan

gas yang sangat tinggi.

Grafik 4.4 Dana Bagi Hasil Kabupaten/Kota

di Sumsel Tahun 2010

Sumber : Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Departemen Keuangan

Page 95: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

4. Perkembangan Keuangan Daerah

78

Halaman ini sengaja dikosongkan

This page is intentionally blank

Page 96: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

Grafik 5.1 Perkembangan Kliring Sumsel

Bab 5 PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN

• Tingginya aktivitas kliring yang disertai dengan berkurangnya jumlah hari kerja menyebabkan terjadinya peningkatan perputaran kliring harian.

• Terjadinya penurunan net-ouflow pada aktivitas pembayaran tunai dapat dijadikan salah satu indikator sedikit melambatnya laju pertumbuhan ekonomi walaupun ditengarai hanya bersifat sementara.

5.1. Perkembangan Kliring dan Real Time Gross Settlement (RTGS)

Aktivitas kliring mengalami peningkatan dari segi jumlah warkat maupun sisi nominal

dibandingkan triwulan sebelumnya maupun tahun sebelumnya. Selama triwulan I 2010

jumlah warkat yang dikliringkan tercatat sebanyak 179.929 lembar, meningkat 2,05% (qtq)

dari triwulan sebelumnya dan meningkat sebesar 8,47% (yoy) dibandingkan kondisi tahun

sebelumnya.

Nominal kliring tercatat sebesar

Rp6,25 triliun, mengalami peningkatan

sebesar 4,08% (qtq) dibandingkan

triwulan sebelumnya dan meningkat

sebesar 15,62% (yoy) apabila

dibandingkan periode yang sama tahun

sebelumnya.

Sementara itu, perkembangan

nilai net RTGS pada triwulan I 2010

menunjukkan penurunan sebesar

29,42% (qtq) dibandingkan kondisi triwulan sebelumnya. Nilai net RTGS tercatat sebesar

Rp4,37 triliun atau meningkat sebesar 13,97% (yoy) dibandingkan kondisi tahun

sebelumnya.

Page 97: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

5. Perkembangan Sistem Pembayaran

80

Grafik 5.3 Perkembangan Perputaran Kliring dan Hari Kerja

Tingginya aktivitas kliring yang disertai dengan berkurangnya jumlah hari kerja

menjadi 61 hari dari 63 hari menyebabkan terjadinya peningkatan perputaran kliring

harian. Perputaran kliring pada triwulan I 2010 tercatat sebesar Rp102,41 miliar per hari,

mengalami peningkatan dibandingkan kondisi

triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar

Rp95,27 miliar per hari.

Suatu hal yang menggembirakan

bahwa peningkatan aktivitas pembayaran non

tunai pada triwulan ini tidak diikuti dengan

meningkatnya peredaran cek dan bilyet giro

kosong. Jumlah cek dan bilyet giro (BG)

kosong yang pada triwulan I 2010 tercatat

sebanyak 2.784 lembar dengan nominal

sebesar Rp85,10 miliar. Jumlah warkat cek/BG

kosong berkurang 10,85% (qtq) dibandingkan dengan triwulan sebelumnya dari sebanyak

3.123 lembar, sedangkan dari sisi nominal tercatat turun sebesar 3,48% (qtq) dari sebesar

Rp88,17 miliar. Sementara itu, nominal cek/BG kosong tercatat mengalami peningkatan

sebesar 36,57% (yoy) apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sedangkan jumlah

warkat tercatat mengalami peningkatan sebesar 12,80% (yoy).

Grafik 5.2 Perkembangan RTGS Sumsel

Page 98: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

5. Perkembangan Sistem Pembayaran

81

Tabel 5.1 Perputaran Cek dan Bilyet Giro Kosong

Provinsi Sumatera Selatan

2010

I II III IV I

1. Lembar Warkat 2,468 2,707 3,025 3,123 2,784

2. Nominal (Miliar Rp) 62.31 70.08 83.68 88.17 85.10

Keterangan2009

Aktivitas kliring bulanan yang paling tinggi selama triwulan I 2010 terjadi pada

bulan Maret dengan jumlah warkat sebanyak 68.091 lembar dan nominal sebesar Rp2,29

triliun, atau dengan rata-rata perputaran nominal kliring/hari sebesar Rp104,13 miliar.

5.2. Perkembangan Perkasan

Kegiatan perkasan di Sumatera Selatan pada triwulan I 2010 mencatat inflow sebesar

Rp1,26 triliun, turun 17,01% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya

yang tercatat sebesar Rp1,52 triliun. Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, terjadi

penurunan sebesar 22,18% (qtq) dari sebesar Rp1,62 triliun. Pada periode yang sama,

outflow tercatat sebesar Rp1,64 triliun, naik sebesar 62,22% (yoy) dibandingkan periode

yang sama tahun sebelumnya, namun mengalami penurunan sebesar 29,51% (qtq) apabila

dibandingkan dengan triwulan IV 2009.

Grafik 5.5 Perkembangan Jumlah Cek dan Bilyet Giro

Kosong Sumsel

Grafik 5.4 Perkembangan Bulanan Jumlah

Perputaran Kliring Sumsel

Page 99: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

5. Perkembangan Sistem Pembayaran

82

Grafik 5.6 Perkembangan Kegiatan Perkasan Sumsel

2009-2010

Dengan membandingkan angka inflow dan outflow maka diperoleh net-outflow

selama triwulan I 2010 sebesar Rp0,38 triliun, sedangkan pada periode yang sama tahun

sebelumnya tercatat mengalami net-inflow sebesar Rp0,51 triliun. Net-outflow yang terjadi

pada triwulan ini sedikit mengalami penurunan dibandingkan kondisi triwulan sebelumnya

yang mengalami net-outflow sebesar Rp0,70 triliun.

Tabel 5.2

Kegiatan Perkasan di Sumsel (Rp Miliar)

2010

I II III IV I

Inflow 1,516.28 1,151.36 1,574.04 1,617.00 1,258.33

Outflow 1,008.14 1,999.04 2,339.78 2,319.96 1,635.36

Net Inflow (Net Outflow) 508.14 -847.68 -765.74 -702.96 -377.03

Keterangan2009

Terjadinya penurunan net-ouflow dapat dijadikan salah satu indikator sedikit

melambatnya laju pertumbuhan ekonomi walaupun ditengarai hanya bersifat sementara.

Secara umum, kondisi perkasan masih menunjukkan perkembangan yang menggembirakan

walaupun mengalami penurunan rata-rata net-outflow harian dari Rp11,16 miliar pada

triwulan sebelumnya menjadi Rp6,18 miliar.

Melalui kegiatan perkasan,

dilakukan pula penarikan uang lusuh

di KBI Palembang sebagai wujud dari

clean money policy Bank Indonesia

untuk memenuhi kebutuhan uang

dalam kondisi layak edar. Secara

triwulanan, uang lusuh yang ditarik

tercatat turun sebesar 24,87% (qtq),

sedangkan secara tahunan tercatat

meningkat sebesar 269,89% (yoy)

dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp141,88 miliar.

Menurut proporsinya terhadap inflow, persentase penarikan uang lusuh juga

mengalami penurunan dari sebesar 43,20% pada triwulan sebelumnya menjadi 41,71%.

Secara nominal, uang lusuh yang ditarik dan dimusnahkan pada triwulan ini mencapai

Rp524,81 miliar.

Page 100: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

5. Perkembangan Sistem Pembayaran

83

Grafik 5.7Perkembangan Penarikan Uang Lusuh

oleh KBI Palembang

5.3. Perkembangan Kas Titipan Lubuk Linggau

Selain kegiatan perkasan yang dilaksanakan di Kota Palembang, Bank Indonesia

mengadakan kegiatan kas titipan di Kota Lubuk Linggau. Kas titipan tersebut dilaksanakan

mulai tahun 2005 yang ditandai dengan penandatangan Nota Kesepahaman antara Bank

Indonesia Palembang dengan PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Lubuk Linggau yang

ditunjuk sebagai bank penyelenggara kas titipan. Pertimbangan penyelenggaraan kas

titipan di daerah ini dilatarbelakangi oleh relatif tingginya kebutuhan terhadap uang tunai

serta jarak yang cukup jauh dari Kota Palembang.

Tabel 5.3 Perkembangan Kas Titipan Lubuk Linggau (Rp Miliar)

2010

I II III IV I

Inflow 282.95 236.01 336.99 239.24 312.39

Outflow 200.04 281.36 331.85 344.60 284.62

Net Inflow (Net Outflow) 82.91 (45.35) 5.14 (105.36) 27.77

Keterangan2009

Outflow di Lubuk Linggau pada triwulan I 2010 tercatat sebesar Rp284,62 miliar,

turun sebesar 17,40% (qtq) dibandingkan triwulan sebelumnya. Sementara itu aktivitas

inflow tercatat sebesar Rp312,39 miliar, naik sebesar 30,58% (qtq) dibandingkan triwulan

sebelumnya, sehingga dengan membandingkan angka outflow dan inflow diperoleh net-

inflow sebesar Rp27,77 miliar.

Page 101: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

5. Perkembangan Sistem Pembayaran

84

Terjadinya net-inflow merupakan salah satu indikator penurunan aktivitas

perekonomian di Lubuk Linggau pada triwulan I 2010. Hal tersebut sejalan dengan kondisi

perekonomian Sumatera Selatan yang diproyeksi mengalami penurunan kinerja secara

triwulanan (qtq). Penurunan aktivitas ekonomi dalam kurun waktu triwulan ini terutama

terjadi pada bulan Januari 2010 yang ditandai dengan terjadinya net-inflow paling besar

yang mencapai Rp51,45 miliar. Sementara itu, masa panen tabama yang sebagian besar

terjadi pada bulan Maret 2010 memberikan dampak positif terhadap perbaikan

perekonomian Lubuk Linggau yang ditandai dengan terjadinya net-outflow sebesar

Rp27,39 miliar.

Grafik 5.8 Perkembangan Bulanan Kas Titipan Lubuk Linggau

Tahun 2009-2010

Page 102: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

Bab 6 PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN

• Meningkatnya harga komoditas unggulan berdampak positif bagi peningkatan nilai tukar petani.

• Kota Palembang menempati peringkat kedua wilayah yang memiliki tingkat buta aksara/huruf terendah di Sumsel.

6.1. Ketenagakerjaan

Jumlah angkatan kerja di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada bulan Agustus 2009

mencapai 3.460.365 orang, berkurang 27.634 orang atau 0,79% dibanding jumlah

angkatan kerja pada bulan Februari 2009 yang tercatat sebanyak 3.487.999 orang. Namun

secara keseluruhan, kondisi ketenagakerjaan di Sumsel pada bulan Agustus 2009 diwarnai

dengan perubahan beberapa indikator ketenagakerjaan yang cukup signifikan ke arah yang

lebih baik. Dari total angka kerja, jumlah penduduk yang bekerja pada bulan Agustus 2009

tercatat sebanyak 3.196.894 orang, bertambah 1.129 orang atau sebesar 0,04% jika

dibandingkan dengan posisi bulan Februari 2009.

Tabel 6.1 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja

Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, Februari 2007 – Agustus 2009

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Selatan

Page 103: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

6. Perkembangan Ketenagakerjaan Daerah dan Kesejahteraan

86

Ditinjau dari lapangan pekerjaan utama, kondisi ketenagakerjaan pada Agustus

2009 memperlihatkan fenomena yang relatif sama dengan kondisi tahun-tahun

sebelumnya, dimana sebagian besar penduduk bekerja di sektor pertanian yakni sebesar

59,60%, dengan tingkat persentase pekerja yang sedikit meningkat. Hal ini disebabkan

sebagian besar penduduk masih bertempat tinggal di daerah pedesaan yang mengandalkan

hasil pertanian.

Dari tujuh pembedaan status pekerjaan yang terekam pada Survei Angkatan

Kerja Nasional (Sakernas), dapat diidentifikasi 2 kelompok utama terkait kegiatan ekonomi

formal dan informal. Kegiatan formal terdiri dari mereka yang berstatus berusaha dibantu

buruh tetap dan buruh/karyawan. Sementara kelompok kegiatan informal umumnya adalah

mereka yang berstatus di luar itu. Jika melihat status pekerjaan berdasarkan klasifikasi

formal dan informal, maka pada bulan Agustus 2009 lebih dari 75% tenaga kerja masih

bekerja pada kegiatan informal.

Tabel 6.2 Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja

Menurut Status Pekerjaan, Februari 2007 – Agustus 2009

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Selatan

Dari 3.196.894 orang yang bekerja, sebanyak 26,0% penduduk berstatus pekerja

tidak dibayar, kondisi ini sedikit mengalami perubahan jika dibandingkan dengan Agustus

2008 dimana proporsi terbesar penduduk yang bekerja berstatus berusaha dibantu buruh

tidak tetap/tidak dibayar, yakni sebesar 25,03%.

Page 104: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

6. Perkembangan Ketenagakerjaan Daerah dan Kesejahteraan

87

6.2. Pengangguran

Masalah pengangguran merupakan masalah yang melekat pada aspek ketenagakerjaan.

Penduduk yang menganggur adalah penduduk yang sedang mencari pekerjaan ditambah

penduduk yang sedang mempersiapkan usaha (tidak bekerja), yang mendapat pekerjaan

tetapi belum mulai bekerja, serta yang tidak mungkin mendapatkan pekerjaan

Berdasarkan data BPS Sumsel, jumlah pengangguran pada bulan Agustus 2009

mengalami penurunan sebanyak 28.763 orang atau 9,84% dibandingkan dengan posisi

bulan Februari 2009, dan mengalami penurunan sebanyak 17.186 orang atau sebesar

6,12% jika dibandingkan dengan kondisi pada bulan Agustus 2008 yang mencapai

280.657 orang.

Tabel 6.3 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Kegiatan

Februari 2007 – Agustus 2009

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Selatan

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sumsel pada bulan Agustus 2009 menurun

menjadi 7,61% dibandingkan kondisi pada bulan Februari 2009 yang mencapai 8,38%.

TPT pada Agustus 2009 tercatat merupakan yang terendah sejak tahun 2007.

Berdasarkan daerah tempat tinggal, TPT di daerah perkotaan jauh lebih tinggi

dibandingkan dengan daerah pedesaan. Tingginya TPT di kota erat kaitannya dengan

pertumbuhan penduduk, arus masuk angkatan kerja dari pedesaan, dan banyaknya pencari

kerja yang baru menyelesaikan pendidikan. Di sisi lain, lapangan kerja di perkotaan relatif

terbatas sehingga menyebabkan terjadinya tingkat pengangguran yang relatif tinggi.

Page 105: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

6. Perkembangan Ketenagakerjaan Daerah dan Kesejahteraan

88

6.3. Tingkat Kemiskinan

Berdasarkan data resmi BPS Sumsel, jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada di

bawah Garis Kemiskinan) pada bulan Maret 2009 tercatat sebesar 1.167.870 atau 16,28%

dari jumlah penduduk Sumsel. Angka tersebut tercatat mengalami penurunan sebesar

6,54% atau sebesar 81.740 orang dari periode yang sama tahun sebelumnya (Maret 2008)

yang tercatat sebesar 1.249.610 jiwa.

Tabel 6.4

Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Sumatera Selatan Tahun 1993-2009

Tahun Jumlah Penduduk Miskin

(ribuan) Persentase

1993 901,9 15,73 1996 1.017,0 17,04 1999 1.481,9 23,87 2002 1.434,1 22,49 2003 1.397,3 21,54 2004 1.379,3 20,92

Januari 2005 1.429,0 21,01 Januari 2006 1.446,9 20,99 Maret 2007 1.331,8 19,15 Maret 2008 1.249,61 17,73 Maret 2009 1.167,87 16,28

Sumber : Data BPS Provinsi Sumsel, diolah dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)

Jumlah dan persentase penduduk miskin pada periode 1993-2009 berfluktuasi dari

tahun ke tahun. Pada periode 1996-1999 jumlah penduduk miskin meningkat sebesar

464,9 ribu karena krisis ekonomi, yaitu dari 1.017 ribu menjadi 1.481 ribu. Persentase

penduduk miskin mengalami peningkatan dari 17,04% menjadi 23,87% pada periode

yang sama. Sementara itu, penurunan jumlah penduduk miskin pada satu tahun terakhir ini

diyakini erat kaitannya dengan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diberikan

pemerintah. BLT yang diberikan pemerintah secara signifikan telah mengangkat daya beli

masyarakat kecil sehingga melampaui Garis Kemiskinan. Penduduk miskin adalah

penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita/bulan di bawah Garis

Kemiskinan.

Dalam satu tahun terakhir ini Garis Kemiskinan meningkat sebesar 8,11% dari

Rp196.452,- per kapita/bulan menjadi Rp212.381,- per kapita/bulan. Berdasarkan

pembagian kelompok kemiskinan perkotaan dan pedesaan, Garis Kemiskinan di perkotaan

Page 106: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

6. Perkembangan Ketenagakerjaan Daerah dan Kesejahteraan

89

Grafik 6.1 Indeks Harga yang diterima, Indeks Harga yang dibayar

dan Nilai Tukar Petani

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Selatan

dalam setahun terakhir tercatat mengalami peningkatan sebesar 7,89% dari Rp229.552 per

kapita/bulan menjadi Rp247.661,- per kapita/bulan. Sementara itu, Garis Kemiskinan di

daerah pedesaaan mengalami kenaikan sebesar 8,29% pada periode yang sama, dari

Rp175.556,- per kapita/bulan menjadi Rp190.109,- per kapita/bulan.

Jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan tercatat turun lebih tajam

dibandingkan daerah pedesaan. Selama periode Maret 2008 hingga Maret 2009 jumlah

penduduk miskin di daerah perkotaan berkurang sekitar 44.680 orang, sementara di

daerah pedesaan tercatat berkurang sekitar 37.060 orang.

Tabel 6.5 Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin

Menurut Daerah, Maret 2008-Maret 2009

Daerah/Tahun Garis Kemiskinan

(Rp/Kapita/Bulan)

Jumlah Penduduk

Miskin (ribuan) Persentase

Perkotaan Maret 2008 229.552 514,70 18,87 Maret 2009 247.661 470,03 16,93

Perdesaan Maret 2008 175.556 734,91 17,01 Maret 2009 190.109 697,85 15,87

Kota+Desa Maret 2008 196.452 1.249,61 17,73 Maret 2009 212.381 1.167,87 16,28

Sumber : Data BPS Provinsi Sumsel, diolah dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)

6.4. Nilai Tukar Petani

Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan

salah satu indikator yang digunakan

untuk menunjukkan kemampuan daya

beli petani. Perkembangan NTP dalam

satu tahun terakhir terus mengalami

peningkatan. Rata-rata NTP pada

triwulan I 2010 (hingga bulan Februari

2010) tercatat sebesar 102,70 atau

meningkat sebesar 0,53% (qtq)

Page 107: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

6. Perkembangan Ketenagakerjaan Daerah dan Kesejahteraan

90

Grafik 6.2 Perkembangan Rata-rata Nilai Tukar Petani Sumsel dan

Harga Komoditas Unggulan di Pasar Dunia

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Selatan

dibanding periode triwulan sebelumnya yang memiliki rata-rata NTP sebesar 102,16.

Peningkatan nilai tukar petani terutama berkaitan dengan meningkatnya harga komoditas

unggulan yang berdampak pada indeks harga yang diterima petani jauh lebih besar

daripada pertumbuhan indeks harga yang dibayar petani. Rata-rata indeks yang diterima

petani meningkat menjadi 122,79 dari 120,39 atau naik sebesar 1,99% (qtq), sedangkan

indeks yang dibayar petani mengalami peningkatan 1,46% (qtq) dari 117,84 menjadi

119,57.

Rata-rata Indeks Konsumsi

Rumah Tangga Petani mengalami

peningkatan sebesar 1,67% (qtq)

dibanding triwulan sebelumnya dari

118,81 menjadi 120,80. Cukup

tingginya peningkatan Indeks Konsumsi

Rumah Tangga Petani selama periode

ini (Januari dan Februari 2010)

disebabkan oleh meningkatnya harga

kebutuhan pokok sebagaimana

tercermin dari terjadinya inflasi bulanan.

Tabel 6.6 Rata-rata Indeks Konsumsi Rumah Tangga Petani di Sumatera Selatan

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Selatan

Biaya produksi dan penambahan modal petani secara rata-rata mengalami sedikit

peningkatan. Hal tersebut tercermin dari kenaikan rata-rata indeks biaya produksi dan

penambahan modal dari sebesar 115,80 pada triwulan sebelumnya menjadi 116,65.

Peningkatan biaya produksi yang paling tinggi terjadi pada komponen upah buruh tani

Page 108: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

6. Perkembangan Ketenagakerjaan Daerah dan Kesejahteraan

91

Tabel 6.8 Ranking IPM 2007 Menurut Provinsi

Sumber : Badan Pusat Statistik

yang disebabkan antara lain peningkatan permintaan terhadap jumlah pekerja di sektor

pertanian seiring masa panen.

Tabel 6.7 Rata-rata Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Modal Petani

Sumber : BPS Provinsi Sumatera Selatan

6.5. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI) adalah

pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup

untuk semua negara seluruh dunia. IPM

digunakan untuk mengklasifikasikan apakah

sebuah wilayah adalah wilayah maju, wilayah

berkembang atau wilayah terbelakang, serta

untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan

ekonomi terhadap kualitas hidup.

Berdasarkan data yang diperoleh dari

Badan Pusat Statistik (BPS), IPM Sumatera

Selatan pada tahun 2007 adalah sebesar 71,4

atau menempati ranking ke-13 dari seluruh

Provinsi di Indonesia. Angka IPM tertinggi masih

dimiliki oleh DKI Jakarta, sedangkan IPM

terendah adalah Provinsi Papua.

Indeks buta aksara/huruf di Sumsel pada tahun 2007 tercatat sebesar 96,66,

mengalami perbaikan dibanding kondisi tahun-tahun sebelumnya. Kota Palembang tercatat

menempati peringkat kedua wilayah yang memiliki tingkat buta aksara/huruf terendah di

Sumsel.

Page 109: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

6. Perkembangan Ketenagakerjaan Daerah dan Kesejahteraan

92

Tabel 6.9 Ranking IPM – Buta Aksara/Huruf Menurut

Kabupaten/Kota di Provinsi Sumsel

Sumber : Badan Pusat Statistik

Tabel 6.10 UMP Sumsel Tahun 2010

Sumber : Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumsel

6.6. Upah Minimum Provinsi (UMP) Sumsel Tahun 2010

Upah Minimum Provinsi (UMP) Sumatera

Selatan pada tahun 2010 ditetapkan sebesar

Rp927.840,- atau mengalami peningkatan

sebesar 12,40% dibandingkan UMP tahun

2009 yang sebesar Rp824.730,-.

Sektor bangunan mencatat UMP

paling tinggi yakni sebesar Rp1.200.000,-

sementara UMP terendah diberlakukan

untuk sektor pertanian, sektor

pertambangan & penggalian, sektor Industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan

restoran, serta sektor keuangan & jasa perusahaan.

6.7. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri di

Sumatera Selatan

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang dimulai sejak tahun

2007 merupakan upaya penanggulangan kemiskinan yang melibatkan unsur masyarakat,

mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi. Melalui

Page 110: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

6. Perkembangan Ketenagakerjaan Daerah dan Kesejahteraan

93

proses pembangunan partisipatif, kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat, terutama

masyarakat miskin, dapat dapat ditumbuhkembangkan sehingga mereka bukan sebagai

obyek melainkan sebagai subyek upaya penanggulangan kemiskinan.

Dengan pengintegrasian berbagai program pemberdayaan masyarakat ke dalam

kerangka kebijakan PNPM Mandiri, cakupan pembangunan diharapkan dapat diperluas

hingga ke daerah-daerah terpencil dan terisolir. Efektivitas dan efisiensi dari kegiatan yang

selama ini sering berduplikasi antar proyek diharapkan juga dapat diwujudkan. Mengingat

proses pemberdayaan pada umumnya membutuhkan waktu 5-6 tahun, maka PNPM

Mandiri akan dilaksanakan sekurang-kurangnya hingga tahun 2015. Hal ini sejalan dengan

target waktu pencapaian tujuan pembangunan milenium atau Millennium Development

Goals (MDGs). Pelaksanaan PNPM Mandiri yang berdasar pada indikator-indikator

keberhasilan yang terukur akan membantu Indonesia mewujudkan pencapaian target-

target MDGs tersebut.

Tabel 6.11 Lokasi dan Alokasi Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) PNPM Mandiri

Sumber : Sekretariat Tim Pengendali PNPM Mandiri

Page 111: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

6. Perkembangan Ketenagakerjaan Daerah dan Kesejahteraan

94

PNPM Mandiri terdiri atas empat komponen program yaitu:

a. Pengembangan Masyarakat.

Komponen Pengembangan Masyarakat mencakup serangkaian kegiatan untuk

membangun kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat yang terdiri dari pemetaan

potensi, masalah dan kebutuhan masyarakat, perencanaan partisipatif,

pengorganisasian, pemanfaatan sumberdaya, pemantauan dan pemeliharaan hasil-hasil

yang telah dicapai.

b. Bantuan Langsung Masyarakat

Komponen Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) adalah dana stimulan keswadayaan

yang diberikan kepada kelompok masyarakat untuk membiayai sebagian kegiatan yang

direncanakan oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan terutama

masyarakat miskin.

c. Peningkatan Kapasitas Pemerintahan dan Pelaku Lokal

Komponen Peningkatan Kapasitas Pemerintah dan Pelaku Lokal adalah serangkaian

kegiatan yang meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dan pelaku lokal/kelompok

perduli lainnya agar mampu menciptakan kondisi yang kondusif dan sinergi yang positif

bagi masyarakat terutama kelompok miskin dalam menyelenggarakan hidupnya secara

layak. Kegiatan terkait dalam komponen ini diantaranya seminar, pelatihan, lokakarya,

kunjungan lapangan yang dilakukan secara selektif dan sebagainya.

d. Bantuan Pengelolaan dan Pengembangan Program

Komponen ini meliputi kegiatan-kegiatan untuk mendukung pemerintah dan berbagai

kelompok peduli lainnya dalam pengelolaan kegiatan seperti penyediaan konsultan

manajemen, pengendalian mutu, evaluasi dan pengembangan program.

Berdasarkan data dari Sekretariat Tim Pengendali PNPM Mandiri, diperoleh

informasi bahwa pada tahun 2010 ini di Sumsel terdapat 111 kecamatan yang termasuk

dalam program PNPM Perdesaan dengan alokasi Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)

sebesar Rp254,75 miliar. Sedangkan jumlah kecamatan yang termasuk dalam program

PNPM Perkotaan tercatat sebanyak 39 kecamatan dengan alokasi BLM sebesar Rp52,05

miliar.

Page 112: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

6. Perkembangan Ketenagakerjaan Daerah dan Kesejahteraan

95

Total BLM yang dialokasikan di Sumsel pada tahun 2010 direncanakan sebesar

Rp431,05 miliar yang terbagi atas : (i) Program PNPM Perdesaan sebesar Rp254,75 miliar,

(ii) Program PNPM Perkotaan sebesar Rp52,05 miliar, dan (iii) Program PNPM Infrastruktur

Perdesaan sebesar Rp124,25 miliar. Sumber pembiayaan BLM tersebut didominasi oleh

Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yakni sebesar 84,25% atau mencapai

Rp363,18 miliar.

Page 113: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

6. Perkembangan Ketenagakerjaan Daerah dan Kesejahteraan

96

“MENGEMPESKAN” KANTONG KEMISKINAN KOTA PALEMBANG MELALUI PENGEMBANGAN BUDIDAYA ITIK DI KELURAHAN PULOKERTO

Tingkat kemiskinan Kota Palembang sebagai ibukota Provinsi Sumatera Selatan

masih cukup tinggi dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Sumatera Selatan. Berdasarkan data BPS (2007), jumlah penduduk miskin penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Kota Palembang sebanyak 99.396 KK atau 17,86%dari seluruh penerima BLT di Provinsi Sumatera Selatan atau kabupaten/kota tertinggi penerima BLT. Tanpa mengabaikan fakta bahwa Kota Palembang sebagai kota dengan jumlah penduduk terbesar di Sumatera Selatan, angka tersebut perlu mendapatkan perhatian. Jumlah penduduk miskin tersebut paling banyak tersebar di 10 kelurahan, yaitu : 3 – 4 Ulu, Sentosa, Sei Lais, Talang Betutu, Karya Baru, Sukajadi, Sri Mulya, Pulokerto, Karya Jaya, dan Kramasan. Sedangkan jumlah kelurahan yang ada di Kota Palembang sebanyak 36 kelurahan dengan jumlah kecamatan sebanyak 15 kecamatan.

Berdasarkan hasil survei lapangan (2008) dengan menggunakan indikator jumlah penduduk miskin, keterbatasan sarana dan parasarana, serta potensi dan kendala dapat disimpulkan bahwa dari 10 kelurahan miskin terdapat 3 (tiga) kelurahan yang kondisinya paling memprihatinkan yaitu Kelurahan Pulokerto, Karya Jaya, dan Keramasan. Malangnya, diantara ketiga kelurahan tersebut, Kelurahan Pulekerto lebih tidak diuntungkan secara geografis karena tidak berada pada jalur lintasan kendaraan antar kota/kabupaten. Kelurahan Pulokerto berada pada wilayah perbatasan antara Kota Palembang dengan Kabupaten Banyuasin, Ogan Ilir, dan Muara Enim dengan fasilitas jalan darat yang terbatas (belum ada jalan tembus antar kabupaten). Akibatnya kemajuan pembangunan ekonomi di Kelurahan Pulokerto masih sangat lambat dibandingkan dengan kelurahan lainnya di Kota Palembang.

Melihat kenyataan di atas, Bank Indonesia Palembang berupaya untuk berperan serta dalam mengurangi kemiskinan di Pulokerto. Bentuk peran serta tersebut diwujudkan dengan memberikan bantuan pemberdayaan melalui Bank Indonesia Social Responsibility yang pada hakekatnya merupakan perwujudan dari tanggung jawab sosial lembaga (Corporate Social Responsibility / CSR). Dalam tahap awal, program yang disusun adalah konsep pemberdayaan masyarakat (capacity building) dan membangun kewirausahaan melalui pengembangan budidaya itik. Bantuan ini bukan hanya sekedar pemberian bantuan satu arah yang dilakukan oleh Bank Indonesia Palembang tetapi lebih merupakan sebuah upaya untuk memfasilitasi keinginan masyarakat untuk mandiri dalam menggapai kesejahteraannya.

Alasan dipilihnya budidaya itik sebagai program pemberdayaan masyarakat di Kel. Pulokerto, Kec. Gandus, antara lain karena :

(i) Kelurahan Pulokerto terletak di sisi Sungai Musi yang berlimpah air yang setiap tahun menggenangi areal persawahan pasang surut warga. Sawah pasang surut ini hanya bisa ditanami saat kondisi surut atau sekali masa tanam dalam setahun. Selebihnya wilayah persawahan tersebut lebih tepat dikatakan sebagai rawa. Sawah dengan kondisi pasang surut tersebut dirasakan sangat cocok untuk daerah pengembangan itik yang secara alami sangat menyukai daerah perairan.

Suplemen 6

Page 114: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

6. Perkembangan Ketenagakerjaan Daerah dan Kesejahteraan

97

Grafik 1. Mekanisme Pengembangan Budidaya Itik di Pulokerto

(ii) Sumber pakan alami untuk itik tersedia secara cukup di daerah Pulokerto. Sawah yang bisa ditanami sekali dalam setahun akan memberikan sumber pakan dalam bentuk gabah sisa panen ataupun beras sisa. Sementara banyaknya keong mas atau yang biasa disebut oleh masyarakat sekitar sebagai “gondang” dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan alami itik. Dan daerah perairan Sungai Musi dan sekitarnya juga menyediakan enceng gondok yang juga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan pakan.

(iii) Budidaya itik bukan merupkan hal baru bagi masyarakat Pulokerto. Selama ini banyak masyarakat yang telah memelihara itik walaupun dalam jumlah kecil sehingga ini bisa dijadikan sebagai modal pengetahuan untuk pengembangan budidaya itik dalam skala yang lebih besar.

(iv) Peluang pasar itik di Kota Palembang masih cukup besar. Selama ini pasokan itik banyak didatangkan dari daerah Karang Agung dan Belitang.

Mekanisme pengembangan budidaya itik itu sendiri dirancang sedemikian rupa sehingga dengan berbekal mesin penetas telur dan modal kerja berupa telur itik, Kelurahan Pulokerto diharapkan dapat berkembang menjadi salah satu sentra budidaya itik di Sumatera Selatan. Pada tahap awal bantuan ini akan dipergulirkan di antara sesama anggota kelompok sebelum pada gilirannya akan digulirkan juga kepada kelompok lain. Mekanisme pengembangan budidaya itik tersebut sebagai berikut :

1. Kelompok masyarakat, dalam hal ini Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Bina Usaha mendapat bantuan 2 unit mesin penetas dan modal kerja untuk 2 kali putaran penetasan. Jumlah telur itik yang ditetaskan untuk satu kali penetasan sebanyak 400 butir dengan lama penetasan 26 hari. Dari 400 butir telur tersebut diperkirakan akan dihasilkan Daily Old Duck (DOD) sebanyak 360 ekor (asumsi tingkat penetasan sebesar 90%).

2. Pembesaran DOD dilakukan selama 90 hari untuk menghasilkan itik remaja. Dengan asumsi tingkat kematian sebesar 10%, diperkirakan akan dihasilkan itik remaja sebanyak 324 ekor. Apabila diasumsikan komposisi itik jantan dengan betina adalah

Page 115: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

6. Perkembangan Ketenagakerjaan Daerah dan Kesejahteraan

98

1 : 1 maka akan dihasilkan itik remaja jantan dan betina, masing-masing sebanyak 162 ekor.

3. Sebagian besar anakan itik jantan remaja yaitu sebanyak 146 ekor (90%) dijual oleh kelompok kepada masyarakat atau pedagang dengan harga Rp25.000/ekor, sehingga diperoleh pendapatan kotor sebesar Rp3,65 juta. Sementara itu, itik betina remaja sebanyak 162 ekor dan itik remaja jantan sebanyak 16 ekor dibagikan oleh kelompok kepada 31 orang anggota kelompok (masing-masing anggota kelompok mendapat 5-6 ekor itik betina remaja dan 1-2 ekor itik jantan remaja).

4. Anggota kelompok berkewajiban memelihara itik remaja tersebut sampai bertelur. Setelah itik bertelur (usia 5 – 6 bulan), anggota kelompok berkewajiban menyetor telur kepada kelompok sesuai kesepakatan kelompok sampai nilai telurnya sama dengan nilai bantuan anakan itik.

5. Kelompok mempunyai kewajiban secara terus menerus untuk menggulirkan itik betina remaja hasil usaha penetasan. Pembagian keuntungan dari usaha kelompok akan diatur sesuai dengan musyawarah kelompok.

6. Agar usaha kelompok berjalan sesuai dengan rencana dan perguliran itik betina remaja dapat berjalan secara terus menerus maka kelompok akan dibina oleh LSM yang telah melakukan pembinaan kepada kelompok sejak lama dalam pengembangan budidaya sapi.

Mengingat bantuan yang diberikan oleh Bank Indonesia Palembang merupakan upaya pemberdayaan masyarakat dan bukan sekadar sebagai belas kasihan saja, Bank Indonesia berupaya untuk merancang sistem pemberdayaan tersebut sedemikian rupa sehingga diharapkan dapat berjalan secara berkesinambungan. Bantuan yang diberikan bukan dalam bentuk pembagian dana secara cuma-cuma, tetapi diwujudkan dalam bentuk mesin penetas dan keperluan modal kerja untuk pembelian telur itik dan pakan. Untuk mengawal program pemberdayaan tersebut, Bank Indonesia telah mempersiapkan pelatihan dan pendampingan bagi masyarakat bekerjasama dengan LSM INTAN. Pelatihan yang sedang dipersiapkan dirancang untuk memberikan bekal pengetahuan teknis dan juga penguatan kelembagaan kelompok masyarakat. Unsur penguatan kelembagaan kelompok sengaja diperkuat dengan tujuan agar masing-masing individu dalam kelompok dapat saling membantu dan mendorong anggota yang lain dalam meraih kesuksesan. Bukan saja budidaya itiknya yang berkembang, tetapi kemandirian dan rasa tolong menolong warga merupakan hal yang ingin dicapai dalam program pemberdayaan ini. LSM pendamping yang ditunjuk diharapkan dapat memberikan dorongan dan menumbuhkan tanggung jawab warga dalam bentuk konsultansi dan koordinasi antar anggota melalui rapat kelompok.

Page 116: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

OUTLOOK PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INFLASI DAERAH

• Laju pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan mengalami peningkatan pada triwulan II 2010 seiring dengan terus membaiknya prospek perekonomian Indonesia, peningkatan ekspor, dan peningkatan penyaluran kredit/pembiayaan perbankan.

• Inflasi diperkirakan meningkat antara lain didorong oleh ekspektasi excess demand ke depan, tingginya rencana pembangunan fisik, dan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL)

• Hasil simulasi menunjukkan kenaikan TDL sebesar 10% akan meningkatkan inflasi secara langsung sebesar 0,30%.

• Perbankan diperkirakan lebih ekspansif sebagai respon dari semakin jelasnya prospek bisnis dan tingginya rencana investasi.

7.1. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi provinsi Sumatera Selatan pada triwulan II 2010 diprediksi akan

mengalami sedikit percepatan, walaupun fluktuasi jangka pendek atas dunia usaha pada

periode tersebut cukup tinggi. Secara sektoral, masa panen, dimulainya musim kemarau,

dan kecenderungan meningkatnya harga karet akan meningkatkan kinerja sektor

pertanian. Sedangkan dari sisi permintaan, kegiatan investasi ke depan diperkirakan mulai

meningkat dan berimbas pada naiknya permintaan pada produk sektor bangunan. Kondisi

ini turut meningkatkan nilai tambah sektor tersebut sekaligus juga mendongkrak kinerja

sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan.

Pertumbuhan ekonomi Sumatera

Selatan triwulan II 2010 diperkirakan akan

mengalami ekspansi baik secara tahunan

maupun triwulanan. Berdasarkan data historis,

kondisi ekonomi terkini, dan prediksi shock

yang akan terjadi di masa depan, diperkirakan

pertumbuhan ekonomi tahunan (yoy) pada

triwulan II 2010 akan berada pada kisaran

5,14 ± 0,5%. Sedangkan secara triwulanan

(qtq) pertumbuhan ekonomi diperkirakan

akan tumbuh di kisaran 3,70 ± 0,5%.

Grafik 7.1 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Selatan

Sumber: BPS, estimasi BI *Hasil proyeksi KBI Palembang

Bab 7  

Page 117: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

10

7. Ou 

00    

men

pert

dise

KeUs(um

Vopro

Nilpe

Kapro

Te

Vope

Ha

Koke

Ak

Sit

        1 Lajudari yang

utlook Pertum

Laju pe

ngalami per

tumbuhan

ebabkan oleh

Aspek

egiatan saha mum)

olume oduksi

lai enjualan

apasitas oduksi

naga kerja

olume esanan

arga jual

ondisi uangan

kses kredit

tuasi bisnis

                      u pertumbuhanhasil estimasi P

g digunakan ad

buhan Ekonom

rtumbuhan

rcepatan di

ekonomi p

h faktor tek

Resume Le

Pertumbuha

Meningkat

Meningkat

Meningkat, melambat

Meningkat

Meningkat,melam

Meningkat

Meningkat, melambat

Meningkat

Meningkat, melambat Meningkat

Sumber: SKDU

                      n ekonomi denPDRB harga kodalah X12-ARIM

mi dan Inflasi D

triwulanan

bandingkan

pada triwula

knikal atau m

eading Econom

an Penyeb

Meningkbaik domnegeri tekomoditapeningkaMeningkmembaikcuaca serbahan baMeningkperminta

Meningkmembaikketersedilebih baik

mbat Optimalistenaga k

Permintakarena adexcess deMasuknydan Indiakomodita

Membaiknamun temusimanBerangsubunga kr

Didukungfaktor-favolume pdan kapa

U KBI Palembang

         ngan penyesuaonstan yang teMA dengan m

Daerah

 

dengan pe

n triwulan

an II 2010

musiman, ya

Tabel 7.1

mic Indicator Pr

bab Pertumbuh

katnya permintaanmestik maupun luaerutama untuk as karet, serta atan hasil panenkatnya permintaanknya harga jual, farta ketersediaan aku yang lebih bakatnya harga jual aan

katnya permintaanknya harga jual, iaan bahan baku k sasi penggunaan erja

an yang cukup tidanya ekspektasiemand di masa deya pembeli dari Ca khususnya untuas karet

knya harga jual, erhambat oleh fa

n ur turunnya suku redit

g antara lain olehktor meningkatny

produksi, harga juasitas produksi

g, Analisis Kelom

aian musiman elah dihilangkaengadopsi US

enyesuaian

sebelumnya

akan men

aitu menjadi

ovinsi Sumsel T

han Eksptriw

mendn ar

Meningk(secara triwulan

n dan aktor

aik

Meningk

dan Meningk

n dan

yang

Tetap

Meningk

nggi epan

Meningk

ina k

Sedikit Meningk

ktor Meningk

Meningkmelamb

h ya

ual

Sedikit meningk

mpok Kajian Ekon

(qtq,sa) diperoan faktor musim

Census Burea

musiman d

a dan meng

ningkat sec

sebesar 1,4

Triwulan I 2010

ektasi wulan datang

Ke

kat

an)

Menluar kete

kat Menfakt

kat Menperm

Semperemusbaru

kat Memperueksp

kat Penmasinte

kat Menkomolehperm

kat Menlaba

kat, at

Meninte

kat Memdompermmen

nomi KBI Palemb

oleh dari laju pmannya (seasou.

iprediksi jug

gkonfirmasi

cara riil ket

46 ± 0,5% (

0 eterangan Eksp

ningkatnya permi negeri, meningk

ersediaan bahan b

ningkatnya permitor musiman

ningkatnya hargamintaan

makin membaiknyekonomian dan fasiman yakni tahunu sekolah menuhi kebutuhausahaan terkait dpansi ingkatan konsumsyarakat (domestirnasional) ningkatnya harga

moditas karet diseh perkiraan meninmintaan ningkatnya nilai jua perusahaan

ningkatnya fungsrmediasi perbank

mbaiknya perekomestik, peningkatamintaan dunia, daningkatnya invest

bang

pertumbuhan tonally adjusted

ga akan

bahwa

timbang

qtq,sa).1

pektasi

ntaan katnya baku

ntaan,

jual dan

ya kondisi aktor n ajaran

an engan

msi k &

ebabkan ngkatnya

ual dan

i kan

nomian an an asi

riwulanan d). Metode

Page 118: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

  

 

dilak

pen

diba

volu

bisn

pen

pad

akan

kom

berl

kom

men

tera

Sela

dise

baik

imp

pad

lebih

tahu

tahu

akan

dipe

4,5%

Indi

mas

akan

Berdasa

kukan KBI

ingkatan pa

andingkan y

ume produk

nis. Salah s

ingkatan pe

a triwulan I

Kinerja

n mengala

moditas yan

anjutnya p

moditas pang

nurunkan laj

apresiasi hin

atan menjad

Pada tri

ebabkan ole

knya harga

or terkait A

a triwulan I

h kompetitif

Proyeks

un 2010 le

un 2009 dip

n mengalam

erkirakan m

%. Kemudia

a, juga dipe

sing sebesar

n cenderung

arkan hasil

Palembang

ada triwulan

yang terjadi

si, nilai penj

satu indikas

esanan yang

2010 diban

ekspor prod

mi sedikit

ng memilik

pemulihan p

gan dunia p

ju pertumbu

gga perten

i kurang ko

iwulan II 20

h: (1) meni

komoditas

Asean-China

I 2010, (3)

f dibandingk

i pertumbu

ebih tinggi

proyeksikan

mi pertumb

ampu men

an, dua neg

erkirakan ak

r 10,0% dan

g meningka

Survei Keg

, secara um

n II 2010. S

pada triwu

jualan, volum

si peningka

g cukup ting

ndingkan nil

duk-produk

peningkata

ki kecende

perekonomi

pada 2010.

uhan ekspo

gahan tahu

mpetitif dib

010, tekana

ngkatnya p

unggulan k

a Free-Trade

adanya apre

kan sebelum

uhan ekono

dibandingka

n mengalam

buhan posit

catat pertum

gara yang m

kan mampu

n 8,8%. Ha

t pada tahu

7

giatan Dun

mum kegiat

ecara tahun

ulan sebelum

me pesanan

atan kinerja

ggi, dan pe

ai pertumbu

unggulan S

an secara

erungan un

an dunia

Namun di s

r, antara lai

un 2010 da

bandingkan s

n dari sisi im

pendapatan

khususnya k

e Area (AC-

esiasi Rupia

mnya.

omi negara

an realisasi

mi pertumbu

tif. Amerika

mbuhan ek

mengalami p

tumbuh leb

l ini mengin

un 2010.

7. Outlook Pert

ia Usaha (S

tan usaha

nan, pening

mnya. Penin

n, kondisi ke

a pada triw

ningkatan o

uhan ekono

Sumsel pada

tahunan y

ntuk menin

dan ekspe

sisi lain, terd

n nilai tuka

n menyeba

sebelumnya

mpor dipred

masyarakat

karet, (2) ad

FTA) yang d

h yang men

tujuan eks

tahun 200

uhan negati

a Serikat da

konomi mas

ertumbuhan

bih tinggi pa

ndikasikan b

tumbuhan Eko

SKDU) triw

diperkirakan

katan ini ak

ngkatan terj

euangan, ha

wulan II 20

optimisme s

mi.

a triwulan I

yang diseba

ngkat sejal

ktasi adany

dapat beber

r Rupiah ya

bkan baran

a.

diksi akan m

t sehubunga

danya penu

diprediksi a

nyebabkan b

spor Sumat

09. Negara-

f pada tahu

an Korea S

ing-masing

n tinggi di A

ada tahun 2

bahwa ekspo

onomi dan Infla

wulan I 201

n akan me

kan sedikit m

adi baik da

arga jual, da

010 adalah

ecara cukup

I 2010 dipe

abkan oleh

lan dengan

ya excess

rapa hal yan

ng cenderu

g ekspor S

mulai munc

an dengan

urunan tarif

kan semaki

barang impo

tera Selatan

-negara yan

un 2010 di

Selatan pad

sebesar 3,1

Asia, yaitu C

2010, yaitu

or Sumatera

asi Daerah

10 yang

engalami

moderat

ari aspek

n situasi

adanya

p drastis

rkirakan

h harga

n terus

demand

ng dapat

ng terus

umatera

ul, yang

semakin

f barang

n terasa

or relatif

n untuk

ng pada

proyeksi

da 2010

1% dan

Cina dan

masing-

a Selatan

101 

Page 119: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

10

7. Ou 

02    

pere

pen

pen

pers

mem

perb

Indo

mem

yang

ken

men

7.2.

Infla

men

perk

anti

Berd

dete

utlook Pertum

Proporsi Ek

N

A

E

C

In

K

M

T

V1 PBe2 IM

Selain

ekonomian

dapatan ka

ingkatan k

siapan perg

mpertahank

bankan kare

onesia.

Meskipu

mbuat pertu

g berpoten

aikan Tarif

nambah beb

. Inflasi

asi tahunan

ningkatnya

kiraan terja

sipasi atas

dasarkan p

erminan uta

buhan Ekonom

kspor Sumatera

Negara

AS

ropa

Cina

ndia

Korea Selatan

Malaysia

hailand

Vietnam

Proporsi nilai eksprdasarkan Negara

MF World Economi

itu, terdap

melalui pe

arena men

onsumsi, (2

elaran Sea

an daya b

ena mening

un demikian

umbuhan ek

si semakin

Dasar List

ban biaya us

diperkiraka

harga kom

dinya exces

kenaikan T

proyeksi da

ama inflasi d

mi dan Inflasi D

a Selatan dan P

Ekspor S

7,20

4,79

24,99

4,85

3,11

31,24

6,62

5,88

por Sumatera SelaTujuan” periode Jac Outlook, April 20

at beberap

ermintaan

ningkatnya

2) adanya

Games 20

beli masyar

gkatnya keg

n, terdapat

konomi lebi

terapresias

rik (TDL) d

saha.

an akan me

moditas seja

ss demand

Tarif Dasar L

an dengan

di Sumatera

Daerah

 

Tabel 7.2

Proyeksi Pertum

umsel1 Rea

-2,4

-4,

8,7

5,7

0,2

-1,

-2,3

5,3

atan pada negara anuari 2009 samp010

pa faktor y

domestik,

harga kom

potensi pe

11, (3) ma

rakat. (4)

giatan inves

pula poten

ih rendah d

si yang dap

dan kenaika

ngalami pen

alan denga

d komoditas

Listrik (TDL)

memperti

Selatan, ma

mbuhan Ekono

alisasi 20092

4

1

7

7

2

7

3

3

tersebut, menggai dengan Februar

yang dapat

yaitu: (1)

moditas khu

ningkatan

sih rendahn

potensi pe

stasi dan b

nsi yang pa

dari perkiraa

pat menuru

an Upah M

ningkatan, y

an pemuliha

s pangan d

) pada triw

mbangkan

aka diperkira

omi Negara Tuj

Proyeksi 20

3,1

1,0

10,0

8,8

4,5

4,7

5,5

6,0

unakan data “Nilri 2010, Bank Indon

t memberik

adanya po

ususnya ka

investasi se

nya tingkat

eningkatan

aiknya outl

tut diperha

an, yaitu: (1

unkan net e

Minimum Pr

yang didoro

an perekon

di tahun 2

ulan II atau

perkemba

akan inflasi

uan Tahun 201

0102

ai Ekspor nesia

kan stimulu

otensi peni

aret yang

ehubungan

inflasi yan

penyaluran

look pereko

tikan karen

) nilai tukar

ekspor, (2)

rovinsi (UM

ong oleh ek

nomian dun

010, serta

u triwulan I

ngan harg

tahunan (yo

10

us pada

ngkatan

memicu

dengan

g dapat

n kredit

onomian

a dapat

r Rupiah

potensi

P) yang

kspektasi

nia dan

adanya

II 2010.

a serta

oy) pada

Page 120: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

  

 

triw

dipe

sepa

eksp

seca

teru

pan

ada

dise

swa

Perg

pem

dipe

perm

men

rata

simu

bah

berd

men

sebe

ken

ters

lang

jenis

biay

biay

dala

oleh

wulan II 201

erkirakan ak

Ekspekt

anjang tahu

pektasi rasio

ara riil. Eks

utama terka

gan ke dep

nya musim

Dari sis

ebabkan ole

asta sebagai

gelaran Sea

mbangunan

erkirakan ak

mintaan.

Pemerin

naikkan Tar

a-rata ken

ulasi determ

wa kenaika

dampak s

ningkatkan

esar 0,30%

aikan TDL

ebut belum

gsung seper

s barang ya

ya energi m

ya energi

am waktu de

Di sisi la

h harga ya

0 akan men

kan meningk

tasi inflasi y

un 2009. Se

onal kondis

spektasi inf

it perubaha

an, walaupu

panen.

i perekonom

eh investasi

antisipasi m

a Games

perumaha

kan berdam

ntah dan D

if Dasar List

aikan 10%

ministik, kam

n TDL sebes

secara la

besaran

% pada

tersebut t

m termasuk

rti kenaikan

ang terjadi

maupun an

yang dipe

ekat.

ain, harga b

ng stabil d

ningkat me

kat menjadi

yang bersifa

ehingga infla

i ke depan

flasi secara

n iklim yang

un pada triw

mian dome

dan konsu

membaiknya

2011 juga

n, jalan, m

mpak pada

PR telah se

trik (TDL) de

%. Berdas

mi memperk

sar rata-rata

ngsung d

inflasi bu

bulan d

terjadi. Pen

pengaruh

n harga beb

akibat ken

ntisipasi ken

erkirakan t

eras diperki

dengan ten

7

njadi 3,70±

1,25±0,5%

at adaptif te

asi pada triw

dan faktor

rasional m

g berpotens

wulan II 201

stik, pening

msi yang d

a pendapata

a akan m

maupun in

kenaikan h

epakat

engan

sarkan

irakan

a 10%

dalam

ulanan

imana

garuh

tidak

berapa

naikan

naikan

terjadi

rakan terus

ndensi men

7. Outlook Pert

±0,5%, seda

%.

erbilang ren

wulan II 201

permintaan

mulai triwul

si menimbul

10 suplai pa

gkatan teka

iindikasikan

n masyarak

menuntut b

nfrastruktur

arga baran

mengalami

urun di pa

Proyeksi Inf

Sumber: BPp

tumbuhan Eko

angkan infla

ndah karena

10 lebih did

n dan pena

an II 2010

lkan ketatny

angan masih

nan inflasi

n akan men

at dan optim

berbagai pe

penunjang

g konstruks

penurunan

asar interna

Grafik 7.2flasi Tahunan S

PS Provinsi Sumaproyeksi KBI Palem

onomi dan Infla

asi triwulan

a rendahny

dorong oleh

awaran yang

0 akan me

ya suplai ko

h relatif baik

tersebut ut

ingkat pada

misme dunia

ersiapan te

g lainnya.

si karena ti

n. Selain dise

asional, kec

2Sumatera Selat

atera Selatan danmbang

asi Daerah

an (qtq)

ya inflasi

adanya

g terjadi

ningkat,

omoditas

k karena

tamanya

a sektor

a usaha.

ermasuk

Hal ini

ingginya

ebabkan

cukupan

an

n

103 

Page 121: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

10

7. Ou 

04    

paso

pers

perk

den

7.3.

Kine

diba

pen

glob

pere

ada

Seh

kele

peru

pad

inte

men

keg

mel

berb

akan

sind

pen

dala

perb

triw

utlook Pertum

okan dan ke

sediaan untu

Walaup

kiraan semu

gan kisaran

. Perbankan

erja perban

andingkan t

yaluran kred

Pasca d

bal terhad

ekonomian

, seperti pe

ingga, capit

eluasaan pad

Pelaku

ubahan kete

a triwulan

rmediasinya

ningkatkan p

Kredit

iatan invest

alui pemban

bagai renca

n mendoron

dikasi.

Masih

ingkatan inf

am pemban

bankan.

Berdasa

wulan II 201

buhan Ekonom

estabilan ha

uk operasi p

pun ke dep

ula, namun

proyeksi se

n

kan pada

triwulan I 2

dit.

inaikkannya

ap pereko

dunia menu

erekonomian

tal inflow di

da perbanka

usaha perba

entuan GW

II 2010.

a melalui p

penyaluran

perbankan

tasi maupun

ngunan per

na pemban

ng penyalur

terkait in

frastruktur s

gunan. Hal

arkan proyek

10 akan be

mi dan Inflasi D

rga beras pa

pasar beras.

an diperkir

sampai sa

emula yaitu s

triwulan II

2010, baik

a rating Indo

onomian In

unjukkan pe

n Eropa yan

perkirakan

an untuk me

ankan suda

WM dengan

Sehingga,

peningkatan

kredit diban

diperkiraka

n pembangu

rumahan, ja

gunan pem

ran kredit,

nfrastruktur,

secara signif

ini dapat b

ksi teknikal d

erada di kis

Daerah

 

ada perekon

akan terjad

at ini perki

sebesar 5,24

2010 dipr

dari sisi pe

onesia oleh

ndonesia d

erbaikan ter

ng masih di

akan terjaga

eningkatkan

h mulai me

memasukka

perbankan

n LDR, yak

ndingkan da

an akan m

unan terkait

lan, dan inf

bangkit terk

meskipun b

, tampakn

fikan, denga

berpengaruh

dan judgme

saran 4,85%

nomian dom

di kenaikan

iraan inflasi

4±1% (yoy).

oyeksikan a

enghimpuna

Standard an

diperkirakan

us menerus

bayangi kas

a pada leve

n penyaluran

ncermati se

an kembali

n akan be

kni dengan

alam mening

mengucur le

t persiapan

frastruktur p

kait proyek

beberapa dia

nya pemer

an meningk

h terhadap

ent, diperkira

% ± 1% (q

mestik diduk

tekanan in

akhir tahu

.

akan meng

an dana pih

nd Poors, ke

n meningk

meskipun p

sus gagal b

l yang tingg

n kredit.

ecara lebih s

layer LDR a

erusaha me

n lebih ber

gkatkan pen

ebih deras

Sea Games

pendukung

10.000 MW

antaranya d

rintah pus

katkan partis

peningkata

akan pertum

qtq). Hal in

kung oleh cu

nflasi diban

un masih k

galami peni

hak ketiga m

epercayaan

kat. Di si

permasalaha

ayar utang

gi, dan mem

serius kemu

akan mulai

eningkatkan

rkonsentrasi

nghimpunan

untuk me

s 2011, ant

lainnya. Ke

W diperkirak

diperkirakan

sat merenc

sipasi sekto

n kebutuha

mbuhan kre

ni diharapka

ukupnya

dingkan

onsisten

ngkatan

maupun

investor

si lain,

an tetap

Yunani.

mberikan

ngkinan

berlaku

fungsi

i dalam

n DPK.

embiayai

tara lain

mudian,

kan juga

berupa

canakan

r swasta

an kredit

dit pada

an akan

Page 122: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

  

 

men

men

Eksp

Impo

Pertu

Inflas

Peng

Inves

Kons

Kred

*Pred

 

 

 

 

 

 

 

 

ngoptimalka

ndorong per

Indikator

or

or

umbuhan

si

gangguran

stasi

sumsi domestik

it perbankan

iksi mempertimban

an rencana

rtumbuhan

Prediksi

Mod

Men

Men

Men

Men

Men

k Men

Men

ngkan kondisi terk

investasi

ekonomi da

Beberapa Indik

Prediksi

derat

ningkat

ningkat

ningkat

nurun

ningkat

ningkat

ningkat

kini, ekspektasi, da

7

dan pemb

an kesejahte

Tabel 7.3

kator Perekono

Harga komodit

peningkatan p

demand di ma

terapresiasi da

pasar internasi

Pendapatan pe

terapresiasi, da

Potensi pening

perbaikan pere

Kenaikan harg

komoditas pan

terapresiasi me

Faktor musima

Membaiknya o

rencana pemba

di sisi lain, terd

pada akhir tah

Pendapatan m

beralih ke bara

Prospek bisnis

kegiatan invest

n karakteristik sikli

7. Outlook Pert

bangunan d

eraan masya

omian pada Tri

Fakto

tas dunia berpot

ermintaan meny

sa depan, namu

pat membuat ba

onal.

er kapita yang m

an implementasi

gkatan investasi d

ekonomian dan

a barang konstr

ngan, antisipasi k

enurunkan biaya

an masa panen,

outlook perekon

angunan terkait

dapat ekspektasi

un

asyarakat yang m

ang impor karen

yang semakin b

tasi dan pemban

ikal secara relatif te

tumbuhan Eko

daerah pad

arakat.

iwulan II 2010

or penyebab

tensi meningkat

yusul adanya eks

un Rupiah yang c

arang ekspor ku

meningkat, nilai R

AC-FTA.

dan konsumsi do

pembangunan f

uksi, ekspektasi

kenaikan TDL, ni

a bahan baku im

dan peningkatan

omian Indonesia

t persiapan Sea G

kenaikan inflasi

meningkat, nam

a apresiasi Rupia

aik, dan banyak

ngunan

erhadap keadaan n

onomi dan Infla

da tahun

dibarengi

spektasi excess

cenderung

rang kompetitif

Rupiah yang

omestik, menyu

fisik

kenaikan harga

ilai Rupiah yang

mpor

n kebutuhan bu

a dan adanya

Games 2011. Na

i dan suku bung

mun konsumsi m

ah

knya rencana

normal

asi Daerah

ini dan

di

sul

ruh

amun

ga

ulai

105 

Page 123: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

10

7. Ou 

06    

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

utlook Pertumbuhan Ekonommi dan Inflasi D

Halaman i

This pag

Daerah

 

ini sengaja

e is intenti

a dikosongk

ionally blan

kan

nk

Page 124: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

DAFTAR ISTILAH

Mtm

Month to month. Perbandingan antara data satu bulan dengan bulan sebelumnya

Qtq

Quarter to quarter perbandingan antara data satu triwulan dengan triwulan sebelumnya

Yoy

Year on year. Perbandingan antara data satu tahun dengan tahun sebelumnya

Share Of Growth

Kontribusi suatu sektor ekonomi terhadap total pertumbuhan PDRB

Investasi Kegiatan meningkatkan nilai tambah suatu kegiatan suatu kegiatan produksi melalui peningkatan modal

Sektor ekonomi dominan

Sektor ekonomi yang mempunyai nilai tambah besar sehingga mempunyai pengaruh dominan pada pembentukan PDRB secara keseluruhan

Migas

Minyak dan Gas. Merupakan kelompok sektor industri yang mencakup industri minyak dan gas

Omzet

Nilai penjualan bruto yang diperoleh dari satu kali proses produksi

Share effect

Kontribusi pangsa sektor atau subsektor terhadap total PDRB

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK)

Indeks yang menunjukan level keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi kondisi ekonomi enam bulan mendatang. Dengan skala 1-100

Indeks Harga Konsumen (IHK)

Sebuah indeks yang merupakan ukuran perubahan rata-rata harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat pada suatu periode tertentu

Indeks Kondisi Ekonomi

Salah satu pembentuk IKK. Indeks yang menunjukan level keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini, dengan skala 1-100

Indeks Ekspektasi Konsumen

Salah satu pembentuk IKK. Indeks yang menunjukan level keyakinan konsumen terhadap ekspektasi kondisi ekonomi saat ini, dengan skala 1-100

Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pendapatan yang diperoleh dari aktifitas ekonomi suatu daerah seperti hasil pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah

Dana Perimbangan Sumber pendapatan daerah yang berasal dari APBN untuk mendukung pelaksanaan kewenangan pemerintah daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi daerah.

Indeks Pembangunan Manusia

Ukuran kualitas pembangunan manusia, yang diukur melalui pencapaian rata-rata 3 hal kualitas hidup, yaitu pendidikan, kesehatan, daya beli

APBD

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPR, dan ditetapkan dengan peraturan daerah

Andil inflasi

Sumbangan perkembangan harga suatu komoditas/kelompok barang/kota terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan

Bobot inflasi

Besaran yang menunjukan pengaruh suatu komoditas, terhadap tingkat inflasi secarakeseluruhan, yang diperhitungkan dengan melihat tingkat konsumsi masyarakat terhadap komoditas tersebut

Ekspor

Dalah keseluruhan barang yang keluar dari suatu wilayah/daerah baik yang bersifat komersil maupun bukan komersil.

Impor

Seluruh barang yang masuk suatu wilayah/daerah baik yang bersifat komersil maupun bukan komersil

Page 125: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

PDRB atas dasar harga berlaku

Penjumlahan nilai tambah bruto (NTB) yang mencakup seluruh komponen faktor pendapatan yaitu gaji, bunga, sewa tanah, keuntungan, penyusutan dan pajak tak langsung dari seluruh sektor perekonomian

PDRB atas dasar harga konstan

Merupakan perhitungan PDRB yang didasarkan atas produk yang dihasilkan menggunakan harga tahun tertentu sebagai dasar perhitungannya

Bank Pemerintah

Bank-bank yang sebelum program rekapitalisasi merupakan bank milik pemerintah (persero) yaitu terdiri dari bank Mandiri, BNI, BTN dan BRI

Dana Pihak Ketiga (DPK)

Simpanan masyarakat yang ada di perbankan terdiri dari giro, tabungan, dan deposito

Loan to Deposits Ratio (LDR)

Rasio antara kredit yang diberikan oleh perbankan terhadap jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun

Cash inflows

Jumlah aliran kas yang masuk ke kantor Bank Indonesia yang berasal dari perbankan dalam periode tertentu

Cash Outflows

Jumlah aliran kas keluar dari kantor Bank Indonesia kepada perbankan dalam periode tertentu

Net Cashflows

Selisih bersih antara jumlah cash inflows dan cash outflows pada periode yang sama terdiri dari Netcash Outflows bila terjadi cash outflows lebih tinggi dibandingkan cash inflows, dan Netcash inflows bila terjadi sebaliknya

Aktiva Produktif

Penanaman atau penempatan yang dilakukan oleh bank dengan tujuan menghasilkan penghasilan/pendapatan bagi bank, seperti penyaluran kredit, penempatan pada antar bank, penanaman pada Sertifikat Bank Indonesia(SBI), dan surat-surat berharga lainnya.

Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR)

Pembobotan terhadap aktiva yang dimiliki oleh bamk berdasarkan risiko dari masing-masing aktiva. Semakin kecil risiko suatu aktiva, semakin kecil bobot risikonya. Misalnya kredit yang diberikan kepada pemerintah mempunyai bobot yang lebih rendah dibandingkan dengan kredit yang diberikan kepada perorangan

Kualitas Kredit

Penggolongan kredit berdasarkan prospek usaha, kinerja debitur dan kelancaran pembayaran bunga dan pokok. Kredit digolongkan menjadi 5 kualitas yaitu lancar, Dalam Perhatian Khusus (DPK), Kurang Lancar, Diragukan dan Macet

Capital Adequacy Ratio (CAR)

Rasio antara modal (modal inti dan modalpelengkap) terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR)

Financing to Deposit Ratio (FDR)

Rasio antara pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah terhadap dana yang diterima. Konsep ini sama dengan konsep LDR pada bank umum konvensional

Inflasi Kenaikan harga barang secara umum dan terus menerus (persistent) Kliring

Pertukaran warkat atau Data Keuangan Elektronik (DKE) antar peserta kliring baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah peserta yang perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu

Kliring Debet

Kegiatan kliring untuk transfer debet antar bank yang disertai dengan penyampaian fisik warkat debet seperti cek, bilyet giro, nota debet kepada penyelenggara kliring lokal (unit kerja di Bank Indonesia atau bank yang memperoleh persetujuan Bank Indonesia sebagai penyelenggara kliring lokal) dan hasil perhitungan akhir kliring debet dikirim ke Sistem Sentral Kliring (unit kerja yang menagani SKNBI di KP Bank Indonesia) untuk diperhitungkan secara nasional

Page 126: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

Non Performing Loans/Financing (NPLs/Ls)

Kredit atau pembiayaan yang termasuk dalam kualitas kurang lancar, diragukan dan macet.

Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP)

Suatu pencadangan untuk mengantisipasi kerugia yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya kredit yang diberikan oleh bank. Besaran PPAP ditentukan dari kualitas kredit. Semakin buruk kualitas kredit, semakin besar PPAP yang dibentuk, misalnya, PPAP untuk kredit yang tergolong Kurang Lancar adalah 15 % dari jumlah Kredit Kurang Lancar (setelah dikurangi agunan), sedangkan untuk kedit Macet, PPAP yang harus dibentuk adalah 100% dari totsl kredit macet (setelah dikurangi agunan)

Rasio Non Performing Loans/Financing (NPLs/Fs)

Rasio kredit/pembiayaan yang tergolong NPLs/Fs terhadap total kredit/pembiayaan. Rasio ini juga sering disebut rasio NPLs/Fs, gross. Semakin rendah rasio NPLs/Fs, semakin baik kondisi bank ybs.

Rasio Non Performing Loans (NPLs) – NET

Rasio kredit yang tergolong NPLs, setelah dikurangi pembentukan penyisihan penghapusan Aktiva Produktif (PPAP), terhadap total kredit

Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI RTGS)

Proses penyelesaian akhir transaksi pembayaran yang dilakukan seketika (real time) dengan mendebet maupun mengkredit rekening peserta pada saat bersamaan sesuai perintah pembayaran dan penerimaan pembayaran.

Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKN-BI) Industri Pekerja Pekerja Dibayar Pekerja Tidak Dibayar I n p u t Output Nilai Tambah/Value Added Produktivitas Tingkat Efisiensi

Sistem kliring bank Indonesia yang meliputi kliring debet dan kliring kredit yang penyelesaian akhirnya dilakukan secara nasional. Suatu kegiatan yang mengubah barang dasar menjadi barang jadi/setengah jadi dan atau barang yang kurang nilainya, menjadi yang lebih tinggi nilainya termasuk kegiatan jasa industri, pekerjaan perakitan (assembling) dari bagian suatu industri. Orang yang biasanya bekerja diperusahaan/usaha tersebut. Oorang yang biasanya bekerja diperusahaan/usaha dengan mendapatkan upah/gaji dan tunjangan-tunjangan lainnya baik berupa uang maupun barang. Pekerja pemilik dan pekerja keluarga yang ikut aktif dalam pengelolaan perusahaan tetapi tidak mendapatkan upah/gaji, tidak termasuk mereka yang bekerja kurang dari 1/3 jam kerja yang biasa di perusahaan. Biaya antara yang dikeluarkan dalam kegiatan proses produksi/proses industri yang berupa bahan baku, bahan bakar, barang lainnya diluar bahan baku/penolong, jasa industri, sewa gedung dan biaya jasa non industri lainnya. Nilai keluaran yang dihasilkan dari kegiatan proses produksi/proses industri yang berupa nilai barang yang dihasilkan, tenaga listrik yang dijual, jasa industri yang diterima, keuntungan jual beli, pertambahan stok barang setengah jadi dan penerimaan-penerimaan lainnya. Selisih nilai output dengan nilai input atau biasa disebut dengan nilai tambah menurut harga pasar. Rasio antara nilai out put dengan jumlah tenaga kerja baik yang dibayar maupun yang tidak dibayar. Ratio antara nilai tambah atas dasar harga pasar terhadap output produksi.

Page 127: Provinsi Sumatera Selatan - bi.go.id · memberikan data dan informasi yang diperlukan bagi penyusunan buku ... Tabel 4.1 Realisasi APBD Sumsel Triwulan I ... Tabel 7.1 Resume Leading

 

 

 

 

 

Intensitas Tenaga Kerja Gross Margin Usaha Perusahaan Perusahaan Industri Jasa Industri

Suatu rasio antara biaya upah/gaji yang dikeluarkan untuk tenaga kerja terhadap nilai tambah. Persentase value added dikurangi biaya tenaga kerja dibagi output. Kegiatan yang menghasilkan barang/jasa dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya untuk dijual/ditukar dan atau menunjang kehidupan dan menanggung resiko. Suatu unit usaha yang diselenggarakan/ dikelola secara komersil yaitu yang menghasilkan barang dan jasa sehomogen mungkin, umumnya terletak pada satu lokasi dan mempunyai catatan administrasi tersendiri mengenai produksi, bahan baku, pekerja dan sebagainya yang digunakan dalam proses produksi. Diklasifikasikan menjadi empat kategori berdasarkan jumlah tenaga kerja tanpa memperhatikan penggunaan mesin maupun nilai dari aset yang dimiliki. Kegiatan dari suatu usaha yang melayani sebagian proses industri suatu usaha industri atas dasar kontrak atau balas jasa ( fee ).