PROSIDING SEMINAR NASIONAL P e n e l i t i a n , P e n d i d i k a n , d a n P e n e r a p a n M I P A Tanggal 18 Mei 2013, FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
ISBN: 978 – 979 -96880 – 7 - 1
Bidang: Matematika dan Pendidikan Matematika Fisika dan Pendidikan Fisika Kimia dan Pendidikan Kimia Biologi dan Pendidikan Biologi Ilmu Pengetahuan Alam
Tema:
MIPA dan Pendidikan MIPA Untuk Kemandirian Bangsa
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta
Tahun 2013
PROSIDING SEMINAR NASIONAL P e n e l i t i a n , P e n d i d i k a n , d a n P e n e r a p a n M I P A Tanggal 18 Mei 2013, FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
ISBN: 978 – 979 -96880 – 7 - 1
Tim Editor: 1. Nur Hadi Waryanto, M.Eng (Matematika) 2. Denny Darmawan, M.Sc (Fisika) 3. Erfan Priyambodo, M.Si (Kimia) 4. Yuni Wibowo, M.Pd (Biologi) 5. Sabar Nurohman, M.Pd (IPA) Tim Reviewer:
1. Dr. Agus Maman Abadi (Matematika) 2. Wipsar Sunu Brams Dwandaru, M.Sc.,Ph.D (Fisika) 3. Prof. Dr.Endang Wijayanti (Kimia) 4. Dr. Heru Nurcahyo (Biologi)
Tema:
MIPA dan Pendidikan MIPA Untuk Kemandirian Bangsa
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta
Tahun 2013
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA,
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 18Mei 2013
iii
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Prosiding Seminar Nasional MIPA Universitas Negeri Yogyakarta
(UNY) 2013 ini dapat selesai disusun sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditentukan
oleh panitia. Seluruh makalah yang ada dalam prosiding ini merupakan kumpulan makalah
yang telah lolos proses seleksi yang dilakukan tim reviewer dan telah disampaikan dalam
kegiatan seminar nasional yang diselenggarakan pada tanggal 18 Mei 2013 di Fakultas
MIPA UNY.
Seminar Nasional MIPA UNY 2013 mengangkat tema “MIPA dan Pendidikan MIPA
untuk Kemandirian Bangsa”. Makalah utama yang ditampilkan dalam kegiatan ini adalah
“Kebijakan Pemerintahtentang KKNI dan Implementasinya” yang disampaikan oleh
Endrotomo, M.Ars dari Jurusan Teknik Arsitek ITS, “Kimia untuk Kemandirian Bangsa”
yang disampaikan oleh Prof. Dr. Mudasir dari Jurusan Kimia UniversitasGadjahMada,
dan “Meningkatkan Kompetensi Pendidik dalam Mengembangkan Profesionalisme” yang
disampaikan oleh Edi Prajitno, M.Pd dari Jurusan Pendidikan Matematika, Universitas
Negeri Yogyakarta. Selain makalah utama, dalam seminar ini juga disampaikan hasil
kajian dan penelitian dalam bidang MIPA dan Pendidikan MIPA yang dilakukan oleh para
peneliti di universitas dan lembaga penelitian yang ada di Indonesia. Makalah-makalah
yang disampaikan terbagi atas lima bidang utama, yaitu: bidang matematika dan
pendidikan matematika, bidang fisika dan pendidikan fisika, bidang kimia dan pendidikan
kimia, bidang biologi dan pendidikan biologi, serta pendidikan IPA.
Semoga prosiding ini dapat ikut berperan dalam penyebaran hasil kajian dan penelitian di
bidang MIPA dan pendidikan MIPA sehingga dapat diakses oleh khalayak yang lebih luas
dan bermanfaat bagi pembangunan bangsa.
Yogyakarta, Juni 2013
Tim Editor
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA,
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 18Mei 2013
iv
Sambutan Ketua Panitia
Assalamualaikum wr. wb.
1. Yth. Rektor UNY,
2. Yth. DekandanparaWakilDekandariBerbagaiFakultas UNY,
3. Yth. Dekan dan para Wakil Dekan FMIPA UNY,
4. Yth. Para Pembicara Utama,
5. Yth.Bapak/Ibu Tamu Undangan,
6. Yth. Para pemakalah dan peserta seminar sekalian,
Salam sejahtera,
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas segala karunia dan rahmat-Nya yang telah dilimpahkan kepada kita semua. Atas ijin-
Nya pula, kita pada hari ini dapat berkumpul di sini, dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani, untuk mengikuti Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan FMIPA
sebagai rangkaian kegiatan memperingati Dies Natalis ke-49 Universitas Negeri
Yogyakarta tahun 2013.
Perkembangan IPTEK yang sangat pesat di dunia memerlukan peningkatan
kesadaran dan upaya pengembangan ilmu dasar seperti MIPA. Di sisi lain, globalisasi dan
kemudahan komunikasi memberikan implikasi penyerapan dan ketergantungan terhadap
budaya luaryang lebih banyak ditemui pada generasi muda. Peran nyata dunia pendidikan
dan penelitian dalam membangun jatidiri bangsa yang mandiri tanpa menghilangkan
karakter budaya bangsa perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, sesuai dengan tema seminar
yang kami susun, seminar ini bertujuan untuk memantapkan profesionalisme peneliti,
pendidik, dan praktisi MIPA untuk kemandirian bangsa.
Pada seminar ini, kami mengundang tiga pembicara utama yang akan
menyampaikan makalah utama pada sidang pleno, yaitu Endrotomo, M.Ars (Dosen
Jurusan Teknik Arsitek ITS), Prof. Dr. Mudasir (Dosen Kimia Universitas Gadjah Mada),
serta Edi Prajitno, M.Pd (Dosen Jurusan Pendidikan Matematika UNY). Atas nama
panitia, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas kesediaan beliau
bertiga untuk hadir dalam acara ini. Ketiga pembicara akan menyampaikan makalah terkait
dengan pengembangan MIPA dan pendidikan MIPA dengan sudut pandang yang saling
melengkapi, yaitu dari segi kebijakan pemerintah tentang KKNI, peningkatan kompetensi
guru, dan kimia untuk kemandirian bangsa.
Selain itu, panitia juga telah menerima lebih dari dua ratus (200) makalah
pendamping dari berbagai instansi di Indonesia, seperti UM Malang, UGM, Unpad, Univ.
Terbuka, UNY, Unlam, Univ.Tanjungpura, ITS, UKSW, Sanata Dharma, Politeknik
Semarang, UAD, UIN Suka, Unsri, Binus, Untirta, LAPAN, P4TK BMTI, Univ.Mataram,
UPI, SMA 5 Metro Lampung, Dinas Pendidikan KulonProgo, TK Masjid Syuhada,
Univ.Negeri Manado, STKIP Siliwangi, IKIP PGRI Madiun, STIS, serta karya PKMP
mahasiswa FMIPA UNY.
Kegiatan Seminar Nasional MIPA tahun 2013 ini tidak dapat diselengggarakan
dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan
terimakasih yang tak terkira kepada rektor Universitas Negeri Yogyakarta, Prof.Dr.
Rochmat Wahab, M.Pd, M.A atas dukungannya serta Dekan FMIPA UNY, Dr. Hartono
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA,
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 18Mei 2013
v
atas dorongan, dukungan, dan fasilitas yang telah disediakan. Ucapan terimakasih juga
kami sampaikan kepada teman-teman panitia yang telah bekerja keras demi suksesnya
penyelenggaraan seminar ini. Akhirnya kami mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak, Ibu, dan Saudara peserta yang
telah berkenan mengikuti seminar ini hingga selesai. Atas nama panitia, kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya jika dalam kegiatan ini terdapat kesalahan, kekurangan maupun hal-
hal yang tidak/kurang berkenan di hati Bapak, Ibu, dan Saudara sekalian. Akhir kata,
semoga seminar ini dapat memberikan sumbangan yang signifikan bagi kemajuan bangsa
Indonesia terutama dalam memajukan bidang MIPA dan Pendidikan MIPA.Terimakasih.
SELAMAT BERSEMINAR!!
Wassalamuallaikum wr. wb ,
Yogyakarta,Mei 2013
Ketua Panitia
Dr. Hari Sutrisno
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA,
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 18Mei 2013
vi
Sambutan Dekan FMIPA UNY
Assalamu’alaikum wr. wb.
Para peserta seminar yang berbahagia, selamat datang di FMIPA UNY.
Dalam rangka memperingati dan memeriahkan Dies Natalis UNY yang ke 49 FMIPA UNY
mengadakan Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam dengan tema “ MIPA dan Pendidikan MIPA untuk Kemandirian Bangsa”.
Tema ini selaras dengan tema dies UNY yang ke 49 yakni “ Pendidikan untuk Pencerahan dan
Kemandirian Bangsa”.
Seminar ini merupakan agenda rutin tahunan FMIPA UNY. Selain untuk memeriahkan acara dies,
seminar ini juga diperuntukan sebagai tempat pemberian penghargaan akademis bagi para
akademisi FMIPA UNY yang purna tugas pada tahun berjalan. Pada tahun ini akademisi yang
purna tugas adalah Bapak Drs. Edi Prajitno, M.Pd dari Jurusan Pendidikan Matematika. Beliau
purna tugas pada tanggal 1 Maret 2013. Terimakasih atas segala pengabdiannya selama ini dan
semoga pengalaman dan ilmu yang disharingkan pada seminar ini bermanfaat bagi kita semua yang
hadir di sini dan akan menjadikan amal jariah bagi beliau.
Para hadirin yang berbahagia, kemandirian suatu bangsa mustahil akan tercapai apabila pendidikan
di negara tersebut tidak berjalan dengan baik dan tidak pula ditopang oleh perkembangan dan
kemajuan teknologi. Kita semua tahu bahwa kemajuan teknologi akan terwujud apabila didukung
oleh perkembangan ilmu-ilmu dasar yang kuat dan kokoh. Untuk mencapai hal itu tidak bisa lepas
dari bagaimana proses pembelajaran ilmu-ilmu dasar dilaksanakan di sekolah-sekolah ataupun di
perguruan tinggi dan juga bagaimana penelitian-penelitian yang berkaitan dengan ilmu-ilmu dasar
dan teknologi dikembangkan. Berkaitan dengan hal tersebut maka FMIPA menyelenggarakan
seminar ini dengan salah satu tujuannya adalah untuk mempertemukan para peneliti, pendidik dan
juga praktisi serta para pemerhati pendidikan untuk saling sharing hasil penelitian yang sudah
dilaksanakan. Dengan demikian kita bisa mengetahui sejauh mana perkembangan ilmu-ilmu dasar
dan juga teknologi yang sedang berkembang di negara kita tercinta ini, sehingga dengan
mengetahui kondisi yang ada maka kita dapat mengambil sikap bagaimana untuk
menyelenggarakan pendidikan yang mencerahkan dan yang menopang menuju tercapainya
kemandirian bangsa.
Saya ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada para nara sumber dan juga para peserta seminar
ini atas partisipasinya. Kami mohon maaf apabila dalam penyelenggaraan seminar ini ada banyak
kekurangan dan akhir kata semoga kemandirian bangsa yang kita idam-idamkan bersama dapat
segera terwujud . Amin.
Selamat berseminar dan wassalamu’alaikum wr. wb.
Dekan FMIPA UNY
Dr. Hartono, M.Si
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA,
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 18Mei 2013
vii
Daftar Isi
01
02
01
02
03
04
05
Halaman Sampul
Halaman Editor dan Reviewer
Kata Pengantar
Sambutan Ketua Panitia
Sambutan Dekan FMIPA UNY
Daftar Isi
Makalah Utama
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dan
Implementasinya Pada Pendidikan Tinggi
Endrotomo, M.Ars
Tantangan Penelitian Kimia ke Depan
Prof. Dr. Mudatsir
MAKALAH PARALEL
BIDANG PENDIDIKAN MATEMATIKA
Pendekatan Open-Ended (Masalah, Pertanyaan dan Evaluasi)
Dalam Pembelajaran Matematika
Agustinus Sroyer
Keefektifan Pembelajaran Matematika Melalui
Pendekatan Open-ended Ditinjau dari Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP Negeri 2 Kota
Ternate
Ahmad Afandi
Urgensi Pendidikan Matematika Realistik Dalam
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Matematis
Ahmad Anis Abdullah, S.Si
Pengaruh Penerapan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Smp
Asep Ikin Sugandi
Pengembangan Instrumen Karakter Dalam Pembelajaran
Matematika Di Sekolah Menengah
Benidiktus Tanujaya
halaman
i
ii
iii
iv
vi
vii
1
17
PM-1
PM-9
PM-17
PM-23
PM-31
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA,
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 18Mei 2013
viii
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
Menggunakan Teori Zona Velsiner Untuk Meningkatkan
Kemampuan Aktual Siswa Pada Pembelajaran Matematika Di
Kelas
Cecep Anwar H.F. Santosa
Pembelajaran Matematika Yang Humanis: Mengembangkan
Kemandirian Belajar Guru Dan Siswa
Djamilah Bondan Widjajanti
Strategi Metakognitif Dalam Pembelajaran Matematika
Dr. Ali Mahmudi
Pengembangan Pembelajaran Berbantuan Komputer Untuk
Meningkatkan Kemampuan Spasial Siswa Dalam
Pembelajaran Geometri
Dr.Edy Tandililing,M.Pd.
Pengaruh Model Pembelajaran Dan Adversity Quotient
Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Smp Negeri Kota
Palu (Suatu Eksprimen Pada Siswa Smp Negeri Kota Palu)
Dr.Mustamin.M.Si
Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran
Kooperatif Dalam Perkuliahan Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Matematika Fmipa Uny
Dra. Endang Listyani, MS
Upaya Meningkatkan Karakter Mahasiswa Melalui
Perkuliahan Pemrograman Linear Dengan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered-Head Together Pada
Prodi Pendidikan Matematika Fmipa Uny
Dra. Endang Listyani, MS
Pembelajaran Program Linear Menggunakan Geogebra
Dra. Lilik Linawati, M.Kom.
Kecerdasan Intuitif Dan Kecerdasan Reflektif Dalam
Pembelajaran Matematika: Kecerdasan Untuk Membangun
Kemandirian Berpikir Pada Anak
Dwi Astuti, S.Pd.Si
Menumbuhkembangkan Keterampilan Berpikir Tingkat
Tinggi Pada Siswa
Ernawati, S.Pd
PM-37
PM-43
PM-49
PM-55
PM-63
PM-75
PM-85
PM-97
PM-103
PM-111
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA,
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 18Mei 2013
ix
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Efektivitas Strategi Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil
Belajar Aplikasi Konsep Fisika Bagi Mahasiswa Pendidikan
Matematika
Heny Sulistyaningrum
Pengembangan Disk Modul Dalam Pembelajaran Matematika
Sekolah Dasar
Herry Agus Susanto
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia Membentuk
Matematikawan Yang Berkarakter
Ida Nurmila Isandespha
Model Group Investigation (Gi) Pada Analisis Desain
Geometris Di Alam Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep
Matematika Mahasiswa PGMI
Ifada Novikasari
Efektivitas Penggunaan Media Ict (Information And
Communication Technologies) Dalam Peningkatan
Pemahaman Konsep Matematika
Indra Martha Rusmana, M.Pd
Regulasi Project-Based Learning Sebagai Stimulus Dalam
Meningkatkan Kemampuan Penalaran Dan Kecakapan
Statistis Mahasiswa
Karman Lanani, S.Pd, M.Si
Aplikasi Pembelajaran Bergerak (Mobile Learning) Dengan
Moodbile (Mobile Learning For Moodle)
Kuswari Hernawati
Eksistensi Skema Sebagai Induk Pembelajaran Matematika
Yang Lebih Baik
Muhamad Galang Isnawan, S.Pd.
Soal “Higher Order Thinking Skill” Dalam Pembelajaran
Matematika Tingkat Smp/Mts
Mujizatin Fadiana, S.Si, M.Pd
Studi Penalaran Deduktif Mahasiswa Pgmi Stain Purwokerto
Ditinjau Dari Kemampuan Pembuktian Matematika
Mutijah, S.Pd, M.Si
Efektivitas Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Mahasiswa Polban
Neneng Nuryati
PM-119
PM-127
PM-137
PM-143
PM-149
PM-157
PM-165
PM-173
PM-179
PM-187
PM-193
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA,
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 18Mei 2013
x
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Analisis Kesulitan Guru Matematika Sma Jurusan Ips Dalam
Penyelesaian Masalah Matematika
Nidya Ferry Wulandari
Keefektifan Pembelajaran Model Cooperative Learning Tipe
Team Assisted Individualization (Tai) Ditinjau Dari Aspek
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Sma
Negeri 4 Kota Ternate.
Nurma Angkotasan
Kemampuan Penalaran Matematika Siswa Smp Indonesia
Pada Timss 2011
R. Rosnawati
Analisis Tingkat Kemampuan Penalaran Logis Dan
Implementasi Metode Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar
Mahasiswa Pada Pokok Bahasan Peluang
Rahma Faelasofi, S.Si., M.Sc.
Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Matematis Siswa
Melalui Pendekatan Open Ended Di Smpn 4 Kota Bengkulu
Risnanosanti
Penerapan Modified Jigsaw Dalam Upaya Meningkatkan
Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Representasi
Matematis
Sri Hastuti Noer
Konstruksi Pengembangan Kemandirian Belajar Matematika
Siswa Melalui Pembelajaran Eksploratif
Sri Ulfa Santoso
Grup Operasi Simetri Pada Bangun Geometri Bidang
Sugiyono
Pengembangan Model Pembelajaran Investigasi Untuk
Meningkatkan Kompetensi Penalaran, Pemecahan Masalah
Dan Komunikasi Matematika Siswa Smp
Sukayasa
Profil Karakteristik Penalaran Siswa Smp Dalam
Memecahkan Masalah Geometri (Studi Awal Dalam Rangka
Mengembangkan Teori Lintasan Bernalar Siswa Smp Dalam
Memecahkan Masalah Geometri)
Sukayasa
PM-201
PM-207
PM-215
PM-221
PM-229
PM-235
PM-243
PM-249
PM-255
PM-261
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA,
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 18Mei 2013
xi
37
38
39
40
41
01
02
03
04
05
06
Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa
Melalui Integrasi Nilai Keislaman Dalam Pembelajaran
Matematika
Suparni, S.Pd., M.Pd.
Pengetahuan Konseptual Dan Prosedural Mahasiswa Program
Studi Pendidikan Fisika Universitas Tadulako Dalam Materi
Turunan
Sutji Rochaminah
Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Untuk
Meningkatkan Motivasi Dan Partisipasi Siswa Sma
Tanti Nawangsari
Kecemasan Matematika Dan Cara Menguranginya
Wanda Nugroho Yanuarto, S.Pd
Pengaruh Pemahaman Konsep Matematika Dan Motivasi
Berprestasi Terhadap Sikap Wirausaha Peserta Didik
Yogi Wiratomo
BIDANG MATEMATIKA
Portofolio Optimal Metode Mean-Gini
Abdurakhman
Pengujian Hipotesis Tentang Parameter Populasi Berdistribusi
Poisson Berdasarkan Metode Bayesian Obyektif
Adi Setiawan
Analisis Penilaian Kinerja Karyawan Menggunakan Fuzzy
Linear Programming (Flp)
Astuti Irma Suryani
Kinerja Diagram Kontrol Fuzzy Multivariat
Ayundyah Kesumawati, S.Si., M.Si
Estimasi Matriks Kovariansi Dalam Regresi Nonparametrik
Multirespon Pada Kasus Korelasi Sama Dan Korelasi Tidak
Sama
Budi Lestari
Optimisasi Persediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) Di
Yogyakarta Menggunakan Goal Programming
Dwi Lestari, M.Sc.
PM-273
PM-279
PM-283
PM-289
PM-297
M-1
M-7
M-15
M-23
M-33
M-39
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA,
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 18Mei 2013
xii
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Pembentukan Portofolio Optimal Melalui Pendekatan Mean
Variance dan Mean Absolute Deviation
Epha Diana Supandi, S.Si., M.Sc.
Aplikasi Logika Fuzzy Untuk Klasifikasi Kerusakan Lahan
Pertambangan Batuan Di Kabupaten Gunung Kidul
Fashlihatun Amiroh
Penerapan Algoritma Floyd-Warshall Untuk Mengetahui
Optimalitas Jalus Bus Trans Jogja
Fitriana Yuli S., M.Sc
Dimensi Metrik Toleran-Kesalahan Dari Graf Amalgamasi
Lingkaran Dengan Banyak Titik Ganjil
Hazrul Iswadi
Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas Menggunakan Metode
Bootstrap
Jesyca Rininta Tiara Muaja
Menentukan Fluktuasi Saham Menggunakan Fast Fourier
Transform
Kharisma Yusea Kristaksa
Aljabar Max-Min Interval
M. Andy Rudhito
Beberapa Sifat Primitif Fungsi Terintegral M Alpha
Muslich
Estimasi Model Regresi Nonparametrik Birespon Berdasarkan
Estimator Polinomial Lokal Untuk Kasus Homoskedastik
Nur Chamidah
Interval Konfidensi Untuk Satu Parameterdistribusi
Eksponensial Di Bawah Sensor Lengkap(Studi Kasus Data
Waktu Tunggu Bencana Puting Beliung Di Bulan Maret 2013)
Puteri Pekerti Wulandari
Penerapan Kalibrasi Estimasi Parameter Model Black
Litterman (Studi Kasus pada Pasar Saham Indonesia)
Retno Subekti, M.Sc
Estimasi Parameter Model Spatial Autoregressive With A
Spatial Autoregressive Error Term (Sar-Sar) Dengan
Generalized Spatial Two Stage Least Square (Gs2sls)
Rusi Yaanun Muhsinin
M-51
M-59
M-69
M-75
M-81
M-87
M-97
M-103
M-109
M-115
M-121
M-129
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA,
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 18Mei 2013
xiii
19
20
21
22
23
24
25
26
Pengambilan Keputusan Untuk Penilaian Kinerja
Menggunakan Analytic Hierarchy Process (Ahp)
Sinta Arifin
Penentuan Nilai Eigen Suatu Matriks Atas Aljabar Max-Plus
Interval
Siswanto
Prediksi Produksi Gula Pada Pg. Madukismo Bantul Dengan
Menggunakan Adaptive Neuro Fuzzy Inference System
Sri Hanjati
Aplikasi Analisis Biplot Untuk Pemetaan Prestasi Dan
Karakteristik Mahasiswa Bidik Misi Antar Fakultas (Studi
Kasus Mahasiswa Bidik Misi Unsri Angkatan 2010)
Sri Indra Maiyanti
Perhitungan Reinbursement Optimal Perusahaan Asuransi
Dengan Menggunakan Fungsi Utilitas Eksponensial
Sukono
Estimasi Parameter Beta-Adjusted Dalam Capm Dengan
Volatilitas Tak Konstan
Sukono
Selang Bagi Fungsi Tahan Hidup Masa Tahanan Artis
Indonesia Yang Tersangkut Narkoba (Data Berdistribusi
Eksponensial Dua Parameter Tersensor Tipe-Ii)
Surya Prangga
Penerapan Metode Bootstrap Pada Uji Komparatif Non
Parametrik 2 Sampel
Yudi Agustius
M-135
M-141
M-147
M-153
M-159
M-167
M-173
M-179
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA,
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 18 Mei 2013
PM-49
STRATEGI METAKOGNITIF DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Dr. Ali Mahmudi
Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Negeri Yogyakarta
Abstrak Pembelajaran yang efektif mempersyaratkan penerapan strategi yang efektif
pula. Strategi ini berkaitan dengan bagaimana materi pembelajaran diorganisasikan dan
bagaimana situasi atau interaksi dalam pembelajaran dikelola. Salah satu strategi yang
dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika adalah strategi metakognitif. Strategi
metakognitif memfokuskan perhatian pada kesadaran individu mengenai proses
berpikirnya dan kemampuan individu untuk mengelola atau mengontrol proses berpikir
tersebut. Pembelajaran dengan strategi metakognitif berpotensi untuk memampukan
siswa mencapai kemampuan kognitif level tinggi dengan memungkinkan mereka
menemukan proses pemecahan masalah yang sesuai serta menggunakan proses tersebut
pada kondisi berbeda.
Kata Kunci: strategi metakognitif, pembelajaran matematika
PENDAHULUAN
Mengukur kemajuan belajar siswa merupakan hal yang mendasar dalam proses
pembelajaran. Namun, mendorong tumbuhnya kesadaran dan kebiasaan pada diri siswa untuk
secara mandiri memantau dan mengevaluasi proses berpikir dan kemajuan belajarnya sendiri
dipandang jauh lebih penting. Kesadaran demikian disebut sebagai kesadaran metakognitif. Secara
sederhana, kesadaran metakognitif merujuk pada kesadaran berpikir mengenai apa yang dipikirkan
dan merefleksi atas tindakan-tindakan yang dilakukan. Seorang siswa dengan kesadaran
metakognitif bertanggung jawab terhadap proses belajar yang dilakukannya. Ia secara sadar
mengetahui tujuan belajarnya, mengetahui cara atau proses berpikir untuk mencapainya, dan
mengetahui pula cara mengetahui bahwa tujuan tersebut telah tercapai. Siswa dengan kesadaran
demikian juga akan menyadari apa yang telah diketahui, belum diketahui, dan perlu diketahui, serta
mengetahui pula kelebihan maupun keterbatasannya. Tak diragukan lagi kesadaran demikian
berpotensi dapat meningkat kinerja belajar siswa. Demikian pentingnya keasadaran demikian,
kiranya perlu dirancang strategi efektif untuk mengembangkan kesadaran atau kemampuan
metakognitif siswa sekaligus secara tidak langsung juga mengembangkan kinerja siswa dalam
kegiatan pembelajaran. Strategi demikian disebut strategi metakognitif.
PEMBAHASAN
Pengertian Metakognitif
Apa itu metakognitif? Metakognitif atau sering disebut metakognisi menurut Flavel (Oszoy
& Asyegul, 2009) adalah kesadaran individu terhadap proses berpikirnya dan kemampuan untuk
mengontrol proses berpikir ini. Sementara menurut du Toit & Kotze (2008) metakognitif merujuk
pada kesadaran untuk memonitor strategi atau proses kognitif seseorang untuk mencapai tujuan
tertentu, misalnya siswa bertanya pada diri sendiri mengenai hasil pekerjaannya dan kemudian
mengobservasi bagaimana mereka menjawab pertanyaan dengan baik. Metakognitif dapat
PM -
Ali/Strategi Metakognitif dalam ISBN.978-979-96880-1
PM-50
diklasifikasikan menjadi dua kajian utama, yaitu pengetahuan metakognitif (metacognitive
knowledge) dan kontrol metakognitif (metacognitive control). Pengetahuan metakognitif merujuk
pada pengetahuan dan keyakinan seseorang mengenai apa yang akan dilakukan pada situasi
tertentu. Secara matematis, istilah ini merujuk pada proses, teknik, dan ide-ide siswa terkait dengan
karakteristik matematika. Pengetahuan metakognitif mempersyaratkan individu untuk secara akurat
dan tepat mendefinisikan pemikiran dan pengetahuannya. Kemampuan individu dalam
menyelesaikan masalah sangat bergantung pada efektivitas penggunaan pengetahuan ini. Dengan
kata lain, kesuksesan individu menyelesaikan masalah sangat bergantung pada bagaimana individu
secara akurat dan tepat mengakses atau menggunakan pengetahuannya.
Kontrol metakognitif, menurut Oszoy & Asyegul (2009) sering disebut strategi metakognitif
yang terdiri atas aktivitas memprediksi, membuat rencana, memonitor, dan mengevaluasi. Aktivitas
memprediksi memungkinkan siswa untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung atau
menghambat penyelesaian suatu tugas. Membuat rencana berkaitan dengan aktivitas siswa untuk
mengidentifikasi strategi penyelesaian masalah Memonitor merujuk pada kesadaran siswa
memastikan apakah kinerja telah sesuai ketentuan. Evaluasi merujuk pada aktivitas
membandingkan kinerja dengan rencanaatau ketentuan.
Kesadaran metakognitif akan mendorong tumbuhnya keingintahuan konstruktif pada diri
siswa. Dalam aktivitas penyelesaian masalah, misalnya, siswa dengan kesadaran metakognitif tidak
akan puas dan berhenti ketika jawaban atau solusi masalah itu telah ditemukan, melainkan akan
senantiasa mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri (self-questioning) atau berdialog dengan diri
sendiri (inner-dialogue) untuk memantau proses berpikirnya. Misalnya, ia akan bertanya mengapa
jawaban ini sesuai?, apakah terdapat jawaban lain?, apakah ada strategi lain untuk menjawab
masalah ini?, apakah strategi ini dapat diterapkan pada masalah lain?, dan sebagainya. Kesadaran
demikian sangat penting dimunculkan dalam aktivitas penyelesaian masalah karena memang suatu
masalah belum dikatakan telah diselesaikan hanya karena telah ditemukannya solusi dari masalah
itu, melainkan jika siswa telah menyadari sepenuhnya akan proses berpikir yang dilakukan untuk
menemukan solusi itu.
Bagaimanapun juga, kesadaran metakognitif tidak akan terbentuk dengan serta merta pada
diri siswa. Untuk menumbuhkan kesadaran ini, guru dapat mendorong siswa untuk mengemukakan
secara verbal proses berpikirnya untuk memahami suatu materi tertentu, termasuk bagian-bagian
yang sudah maupun belum dipahaminya. Selain itu, guru juga berperan sebagai model bagi siswa
dalam mengembangkan kesadaran ini. Misalnya, ketika guru meminta siswa untuk mengungkap
pesan atau menarik simpulan terkait suatu bacaan tertentu, ia dapat mengemukakan secara verbal
dialog diri (inner dialogue) mengenai proses berpikirnya sebagai berikut. Hal demikian dapat
dijadikan model bagi siswa untuk melakukan hal serupa.
”Saya akan mengidentifikasi pesan dari bacaan ini. Berarti pesan itu tidak disajikan secara
jelas dalam bacaan ini. Hmm ..., lantas bagaimana saya menemukannya? Saya kira saya
perlu membaca kalimat demi kalimat. Saya harus menemukan informasi penting dalam
bacaan ini. (Guru membaca teks itu). Apakah terdapat kata-kata yang dapat memberikan
petunjuk? Oh ..., jika saya menghubungkan kalimat pertama pada paragraf pertama dan
kalimat pertama pada paragraf kedua, saya dapat menyimpulkan bahwa .... (Guru menarik
simpulan). Tapi, sebentar dulu. Apa betul ini pesannya? Tampaknya, pesan ini bertentangan
dengan kalimat terakhir pada paragraf ketiga”, ....
Mengkombinasikan Strategi Kognitif dan Metakognitif
Dalam kegiatan pembelajaran, terutama dalam aktivitas penyelesaian masalah, dapat
diterapkan atau diintegrasikan strategi kognitif dan metakognitif. Dalam hal ini, strategi kognitif
berkaitan dengan aktivitas mengorganisasikan atau mengubah informasi secara fisik atau mental
untuk dipelajari atau memanfaatkannya dalam menyelesaikan masalah. Strategi-strategi kognitif
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA,
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 18 Mei 2013
PM-51
tersebut adalah sebagai berikut. (1) Mengelaborasi pengetahuan awal, misalnya dengan bertanya
“apa yang sudah saya ketahui mengenai topik atau masalah ini? pengalaman atau praktik apa yang
pernah saya peroleh atau saya lakukan terkait dengan topik atau masalah ini? bagaimana informasi
ini berkaitan dengan informasi-informasi yang lain?”. (2) Membuat catatan, misalnya dengan
bertanya, “apakah cara terbaik untuk menuliskan rencana menyelesaikan masalah ini?,
menggunakan tabel, diagram, grafk, atau daftar?”. (3) Membuat pengelompokan, misalnya dengan
bertanya “bagaimana saya mengklasifikasikan informasi-informasi ini? apa yang sama dan apa
yang berbeda?”. (4) Membuat simpulan, misalnya dengan bertanya “apakah terdapat kata-kata
yang belum saya ketahui dan harus saya pahami untuk menyelesaikan masalah ini?” (5)
Menggunakan gambar, misalnya dengan bertanya “apakah yang dapat saya gambar untuk
membantu saya memahami dan menyelesaikan masalah ini? Dapatkah saya membuat gambaran
mental atau memvisualisasikan masalah ini?”
Dalam kegiatan pembelajaran, strategi kognitif perlu dikombinasikan atau diintegrasikan
dengan strategi metakognitif. Strategi-strategi metakognitif tersebut adalah sebagai berikut. (1)
Membuat rencana, misalnya dengan bertanya “apa rencana yang dapat membantu saya
menyelesaikan masalah?”. (2) Mengorganisasikan, misalnya dengan bertanya, “apa tujuan saya
menyelesaikan masalah ini? Apa pertanyaannya? Informasi mana yang akan saya gunakan untuk
menyelesaikan masalah ini”. (3) Perhatian selektif, misalnya dengan bertanya, “Di mana diperoleh
data yang sesuai untuk menyelesaikan masalah?”. (4) Memonitor diri, misalnya dengan bertanya,
“Apakah rencana yang saya susun berjalan? Apakah saya telah meperoleh jawaban?”. (5)
Mengevaluasi diri, misalnya dengan bertanya, “Apakah saya telah menyelesaikan atau menjawab
masalah? Bagaimana saya menyelesaikannya? Apakah ini jawaban paling baik? Jika tidak
bagaimana saya memperoleh jawaban yang lebih baik?”
Mengkombinasikan strategi kognitif dan metakognitif dalam aktivitas penyelesaian masalah
juga dikemukakan oleh Wright (2009). Menyelesaikan masalah matematika memerlukan sejumlah
keterampilan yang kompleks. Siswa memerlukan strategi kognitif tertentu yang diterapkan secara
konsisten dalam proses penyelesaian masalah. Strategi kognitif tersebut, misalnya, terdiri atas
sejumlah langkah-langkah sebagai berikut, yaitu (1) membaca dan memahami soal (masalah)
secara cermat dan mencatat atau mengidentifikasi istilah-istilah yang belum dipahami; (2)
menyatakan ulang kalimat soal dengan kalimat sendiri (parafrase); (3) membuat sketsa, gambar,
diagram, atau representasi visual dari masalah; (4) menyusun strategi penyesaian masalah; (5)
membuat dugaan (estimasi) jawaban; (6) melakukan perhitungan atau prosedur matematis untuk
memperoleh jawaban; dan (7) memeriksa kesesuaian jawaban.
Selain perlu memiliki kapasitas untuk secara konsisten menerapkan tujuh strategi kognitif
penyelesaian masalah tersebut, menurut Wright (2009), siswa juga perlu memiliki dan menerapkan
strategi metakognitif untuk menganalisis masalah, mengidentifikasi dan memilih strategi
penyelesaian masalah yang tepat dari sejumlah alternatif strategi yang mungkin, dan memonitor
ketepatan seluruh proses penyelesaian masalah dan kesesuaian jawaban. Secara teknis, strategi
metakognitif tersebut terdiri atas tiga langkah utama, yaitu say (berkata), ask (bertanya), dan check
(memeriksa). Tiga langkah tersebut diterapkan pada masing-masing tahap strategi kognitif
penyelesaian masalah yang diuraikan sebagai berikut.
Pada strategi kognitif pertama, yaitu memahami masalah, siswa berkata, “saya akan
membaca soal ini dengan cermat dan akan membacanya ulang apabila belum memahaminya”.
Selanjutnya, siswa bertanya, “sekarang saya telah membaca soal ini. Apakah saya benar-benar telah
memahaminya?”. Terakhir, siswa memeriksa, “saya memahami soal ini dengan baik dan akan
melanjutkan tahap berikutnya”. Pada stretegi kognitif kedua, siswa menyatakan, “saya akan
menandai dan mencatat kata kunci, istilah-istilah atau informasi penting dalam soal ini. Saya akan
menyatakan soal ini dengan kata-kata saya sendiri. Selanjutnya, siswa bertanya, “apakah saya telah
Ali/Strategi Metakognitif dalam ISBN.978-979-96880-1
PM-52
menandai dan mencatat istilah-istilah atau informasi penting dalam soal ini?”. Terakhir, siswa
memeriksa, “saya telah menemukan, menandai, dan mencatat istilah atau informasi penting yang
dapat membantu saya menyelesaikan soal ini”. Pada strategi ketiga, siswa berkata, “saya akan
membuat sketsa, diagram, atau gambar untuk memudahkan saya memahami dan menyelesaikan
soal ini. Selanjutnya, siswa bertanya, “apakah sketsa, diagram, atau gambar yang saya membantu
saya menyelesaikan soal ini?”. Terakhir, siswa memeriksa, “sketsa, diagram, atau gambar yang
saya buat telah memuat informasi penting dalam soal ini dan membantu saya menyelesaikannya”.
Pada strategi keempat, siswa berkata, “saya akan membuat rencana untuk menyelesaikan soal ini”.
Selanjutnya, siswa bertanya, “apa langkah pertama yang harus saya lakukan untuk menyelesaikan
soal ini? Apa langkah berikutnya?”. Terakhir, siswa memeriksa, “rencana penyelesaian soal ini ini
sudah tepat”. Pada strategi kelima, siswa berkata, “saya akan menduga jawaban soal ini”.
Selanjutnya, siswa bertanya, “apa kira-kira jawaban soal ini?”. Terakhir, siswa memeriksa, “semua
informasi penting telah saya gunakan untuk menduga jawaban soal ini”. Pada strategi keenam,
siswa berkata, “saya akan menghitung atau melakukan langkah-langkah untuk menyelesaikan soal
ini”. Selanjutnya bertanya, “apakah jawaban ini sesuai?. Siswa memeriksa, “saya memeriksa
kembali setiap langkah yang saya lakukan dalam menyelesaikan soal ini”. Pada strategi ketujuh,
siswa berkata, “saya akan memeriksa langkah-langkah yang saya lakukan untuk menyelesaikan
soal ini. Selanjutnya bertanya, “apakah saya telah memeriksa kembali jawaban saya?”. Terakhir
memeriksa, “saya sudah memeriksa jawaban soal ini dan memastikannya benar”. Strategi
metakognitif perlu diintegrasikan dengan strategi kognitif penyelesaian masalah sehingga proses
penyelesaian masalah yang efektif dan efisien.
Kesadaran metakognitif akan mendorong siswa menjadi peka dan kritis terhadap kemajuan
belajar yang telah dicapainya. Siswa dengan kesadaran demikian akan senantiasa mengevaluasi diri
(self-evaluation) mengenai kelebihan maupun keterbatasannya dalam mencapai pemahaman
tertentu. Selanjutnya kesadaran demikian dijadikan dasar untuk memperbaiki diri, yakni mengatasi
keterbatasan dan memperkuat kelebihan yang telah dimilikinya. Ketika siswa mengungkapkan
secara verbal proses berpikirnya, maka saat itu ia telah menata ulang pemahamannya. Demikian
pula, ketika ia memperhatikan ungkapan verbal proses berpikir temannya, ia juga akan
mempertajam proses berpikirnya. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa kesadaran metakognitif
akan menunjang keberhasilan proses belajar siswa. Pembelajaran dengan strategi metakognitif
berpotensi untuk memampukan siswa mencapai kemampuan kognitif level tinggi dengan
memungkinkan mereka menemukan proses pemecahan masalah yang sesuai serta menggunakan
proses tersebut pada kondisi berbeda.
PENUTUP
Kesadaran metakognitif tidak hanya penting dalam menunjang keberhasilan proses belajar
siswa di kelas, melainkan juga akan menunjang kesuseksan individu dalam berbagai bidang
kehidupan. Dalam berbagai jenjang apapun, seseorang memerlukan kesadaran demikian untuk
menentukan suatu program atau tujuan tertentu, termasuk tujuan hidup, menentukan strategi untuk
mencapai tujuan itu, mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung atau menghambat pencapaian
tujuan itu, dan mengevaluasi ketercapaian tujuan itu. Dalam konteks keagamaan, kesadaran
metakognitif bersesuaian dengan istilah muhasabah yang merujuk pada kesadaran untuk memeriksa
atau mengevaluasi diri mengenai apa yang telah dan belum dilakukan, khususnya terkait dengan
ketaatan atau kesalahan yang dilakukan. Muhasabah merupakan pangkal bagi perbaikan diri
menjadi pribadi yang lebih baik. Demikian pentingnya menumbuhkan kesadaran metakognitif pada
diri siswa, maka upaya berkelanjutan untuk menumbuhkannya perlu terus dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Du Toit, Stephan & Kotze, Gary. 2009. Metacognitive Strategies in the Teaching and Learning of
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA,
Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 18 Mei 2013
PM-53
Mathematics. Journal Pythagoras, 70, 57-67 (December 2009)
Ozsoy, Gökhan & Asyegul, Ataman 2009. The effect of metacognitive strategy training on
mathematical problem solving achievement. International Electronic Journal of Elementary
Education Vol.1, Issue 2, March, 2009. ISSN:1307-9298.
Muijs, D., & Reynolds, D. (2005). Effective teaching: Evidence and practice (2nd ed.). London:
Sage Publications.
National Council of Teachers of Mathematics. (2000). Executive summary: Principles and
standards for school mathematics. Retrieved on April 24, 2009, from
http://www.nctm.org/uploadedFiles/Math_Standards/12752_exec_pssm.pdf
Wright, Jim. 2009. Combining Cognitive and Metacognitive Strategies to Assist Students with
Mathematical Problem Solving. [Online]. www.interventioncentral.com. [8 Mei 2013)