i PROSES PRODUKSI IKLAN RADIO DI LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RRI SURAKARTA Oleh : ANDHIKA BAGUS PRATAMA FERDINANTO D1307007 TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Vokasi Ahli Madya (A.Md.) dalam Bidang Periklanan PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
55
Embed
PROSES PRODUKSI IKLAN RADIO DI LEMBAGA …/Proses... · yang telah memeberikan ijin kepada penulis untuk Praktek Kerja Lapangan di ... Surat Tugas Lampiran 3. Surat Balasan dari ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
PROSES PRODUKSI IKLAN RADIO
DI LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RRI
SURAKARTA
Oleh :
ANDHIKA BAGUS PRATAMA FERDINANTO
D1307007
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh
Gelar Vokasi Ahli Madya (A.Md.) dalam Bidang Periklanan
PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
ii
PERSETUJUAN
Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk dipertahankan dihadapan Dewan
Penguji Tugas Akhir Program Diploma III Periklanan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Hari :
Tanggal :
Dosen Pembimbing
Drs. Mursito , BM. SU NIP. 19530727 198003 1 001
iii
PENGESAHAN
Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Tugas Akhir Program
Diploma III Periklanan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas
Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh
sebutan vokasi Ahli Madya (A.Md), pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 10 Juni 2010
Dewan Penguji
Tanda Tangan
Dra. Sri Urip Haryati , M . Si. (……………………....) NIP. 1957 0821 198303 2001
Tanda Tangan
Drs. Mursito, BM. SU NIP. 19530727 198003 1001 (……………………....)
Mengesahkan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Dekan,
Drs. H. Supriyadi, SN, SU NIP.19530128 1981031 001
iv
MOTTO
Jangan cari kesalahan, carilah pemecahan
( Henry Ford )
Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan, jangan pula lihat masa depan dengan
ketakutan, tetapi lihatlah sekitar anda dengan penuh kesadaran
( James Thunber )
Tidak ada kata menyerah buat mencapai apa yang kita inginkan, kejarlah cita-cita
dan mimpi-mimpi, yang memberikan kita hasrat untuk melewati segala hal di dunia
( Penulis )
v
PERSEMBAHAN
Karya ini ku persembahkan pada :
1. Orang tua yang aku hormati
2. Adikku
3. Keluarga besar ayah dan ibu.
4. Pendampingku yang sangat aku
sayang dan cintai.
5. Sahabatku semua.
6. Teman-teman Mahasiswa D3
Periklanan angkatan 2007.
7. Almamater.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan segenap
kemampuan yang penulis miliki, sehingga dapat selesai sampai batas waktu yang
telah ditentukan.
Penulisan Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan studi pada Program Studi Diploma III Periklanan. Penulis menyadari
tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, penulisan Tugas Akhir ini tidak dapat
terselesaikan.
Atas tersusunnya Tugas Akhir ini tidak lupa penulis mengucapakan terima
kasih kepada yang terhormat :
1. Ayah dan Ibuku tercinta, yang tak kenal lelah membanting tulang dan selalu
mendukungku saat suka maupun duka, sehingga Tugas Akhir ini dapat
terselesaikan.
2. Bapak Drs. Mursito BM, SU, selaku pembimbing dalam penulisan Tugas Akhir.
3. Bapak Drs. H. Supriyadi SN, SU, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Dra. Sri Urip Haryati , M . Si, selaku penguji Tugas Akhir.
5. Ibu Dra.Saraswati SA,selaku Pimpinan Lembaga Penyiaran Publik RRI Surakarta
yang telah memeberikan ijin kepada penulis untuk Praktek Kerja Lapangan di
Lembaga Penyiaran Publik RRI Surakarta.
6. Seluruh staf dan karyawan Lembaga Penyiaran Publik RRI Surakarta
vii
7. Bapak dan Ibu Dosen jurusan DIII Ilmu Periklanan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan banyak ilmu dan
pengetahuan kepada penulis.
8. Semua pihak yang telah membantu dan memudahkan penulisan dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis menyadari bahwa masih ada
kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan yang ada dan tentu hasilnya juga
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu segala saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat penulis harapkan.
Semoga kebaikan Bapak dan Ibu mendapatkan pahala dari Allah SWT dan
menjadi amal kebaikan yang tiada putus-putusnya dan semoga Tugas Akhir ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Surakarta, Mei 2010
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
PERSETUJUAN ......................................................................................... ii
PENGESAHAN .......................................................................................... iii
MOTTO ....................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ....................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................ vi
DAFTAR ISI ............................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………… 1
B. Tujuan Penulisan Tugas Akhir ………………………... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Iklan …………………………………………... 4
B. Definisi Radio …………………………………………. 6
1. Beberapa Definisi Radio ............................................. 6
2. Kelebihan Radio .......................................................... 7
3. Kelemahan Radio ........................................................ 8
4. Fungsi Radio ............................................................... 8
5. Jenis Iklan Radio ......................................................... 9
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN LPP RRI SURAKARTA
A. Sejarah Perusahaan …………………………………… 13
1. Visi dan Misi Perusahaan …………………………. 15
ix
2. Logo dan Logotype Perusahaan …………………... 16
3. Identitas Station Radio ……………………………. 18
4. Covarage Area …………………………………….. 19
B. Struktur Organisasi ......................................................... 22
1. Struktur Organisasi …………………………… 22
2. Gambaran / Deskripsi kerja …………………… 22
C. Kebijakan dan Layanan Yang Dihasilkan Instansi ……. 28
1. Kebijakan ……………………………………… 28
2. Fasilitas peralatan dan Sarana Penunjang …….. 31
BAB IV PEMBAHASAN MASALAH
A. Alat –Alat Produksi ....................................................... 33
B. Jenis - Jenis Iklan Radio ……………………………… 35
C. Proses Produksi Iklan Radio ………………………….. 35
D. Aktivitas Magang …………………………………….. 38
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................... 41
B. Saran ............................................................................... 42
Lampiran 7. Contoh Naskah Iklan spot Radio Koesplusan
Lampiran 8. Contoh Naskah Iklan Ad Lib Dies Natalies UNS 1
Lampiran 9. Contoh Naskah Iklan Ad Lib Dies Natalies UNS 2
Lampiran 10. Contoh Naskah Iklan Spot Wayang Orang Kongso Adu Jago
Lampiran 11. Contoh Order Jasa Siaran
Lampiran 12. Contoh Stempel Perusahaan
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Seiring dengan kemajuan jaman, tanpa kita sadari perkembangan di
dunia informasi semakin cepat berkembang. Di era globalisasi saat ini, jarak
dan waktu yang sempat menjadi hambatan orang dalam berkomunikasi
mengakibatkan seseorang kurang mendapatkan informasi yang lebih
luas.Demikian pula dengan kenyataan yang kita hadapi dewasa ini bahwa
teknologi komunikasi memberikan pengaruh dan kontribusi yang besar
terhadap dunia periklanan di Indonesia, sehingga tidak dapat kita pungkiri
tiada hari tanpa iklan.
Seperti yang kita ketahui iklan merupakan media promosi yang
paling banyak di pilih dan digunakan oleh pemilik suatu produk dalam usaha
memasarkan produknya. Pemilik produk mengerti akan hal ini, bahwa
dengan beriklan maka produsen dapat memaksimalkan usaha memasarkan
produknya sehingga produsen dapat mencapai target angka tertinggi dari
jumlah target konsumen.
Pada awal perkembangan, iklan hanya memberikan pengumuman
yang berisi tentang suatu penawaran atau bersifat normatif. Namun saat ini
hal itu tidak relevan lagi, dikarenakan semakin majunya jaman maka
semakin bertambah pula kompetitor, dengan demikian perlu adanya suatu
pemikiran yang lebih kreatif dan efisien bagaimana suatu iklan dapat
diketahui oleh konsumen dan iklan bisa menarik perhatian audience, sehingga
xiv
iklan dalam kedudukanya dapat dijadikan bagian dalam media promosi yang
mampu menarik minat para konsumen.Adapun kendala yang perlu dikaji
ulang dalam memasarkan suatu produk, diantaranya suatu produk yang
berkualitas dari segi harga belum cukup untuk mencapai suatu pembelian
produk oleh konsumen. Dengan hal itu kita bisa lihat bahwa iklan disini
diposisikan bukan hanya sebagai alat penjualan saja namun juga sebagai
produk kriteria yang dalam prosesnya mempertimbangkan aspek-aspek
estetika dan keindahan. Di dalam iklan calon konsumen diyakinkan dengan
cara yang lebih persuasif, bahwa pada kenyataanya konsumen tidak jarang
membeli suatu produk justru karena tertarik dengan kreatifitas yang ada
didalam iklan tersebut. Bisa tertarik karena model, slogan, tampilan, tema,
penyajian, dan juga bisa yang lain-lainya.
Periklanan yang berkembang dengan pesat mendorong timbulnya,
suatu semangat dalam diri para produsen untuk dapat lebih cermat dan tepat
dalam pemilihan suatu media sebagai alat promosi. Yang dapat
meningkatkan kualitas produknya.Dalam hal ini media yang dimaksud adalah
radio, radio secara tidak langsung merupakan bagian dari promosi di bidang
periklanan. Dimana informasi yang disuguhkan dapat tersebar luas yang
dapat dijangkau oleh para audience, dan dapat dikemas dengan segala
rancangan yang lebih tepat. Dengan demikian hal ini akan menjadi pemicu
untuk bisa dijadikan ajang adu kreatifitas yang positif dan sehat diantara
produsen untuk menjadikan suatu bentuk iklan nyata dan konkrit.
Bila cara tersebut di anut sebagai cara yang tepat dalam suatu promosi
produk ataupun jasa, maka tidak menutup kemungkinan periklanan di
Indonesia akan semakin berkembang dan dapat lebih baik lagi dimasa yang
xv
akan datang. Suatu kasus tentunya tidak akan dapat terungkap tanpa adanya
suatu analisis yang akurat. Maka dari itu, selama kurang lebih satu bulan
penulis mengikuti Kulih Kerja Media di Lembaga Penyiaran Publik RRI
Surakarta di mana dalam masa satu bulan itu penulis ikut serta dalam proses
produksi sebagai tahap akhir dalam suatu pembuatan iklan, khususnya iklan
radio. Hal yang perlu diketahui bahwa penulis melakukan pekerjaan
khususnya dibagian produksi iklan radio karena ingin mengetahui langkah-
langkah serta mekanisme kerja dari proses produksi dalam mengolah naskah
iklan mentah yang didapat dari bagian kreatif sampai kemudian menghasilkan
suatu karya yang utuh, indah, menarik dan penuh dengan inovasi baru sesuai
dengan order yang diberikan pemesan atau klien khususnya iklan radio di
Lembaga Penyiaran Publik RRI Surakarta.
B. TUJUAN PENULISAN TUGAS AKHIR
Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah
1. Untuk mengetahui alat-alat produksi iklan radio di Lembaga Penyiaran
Publik RRI Surakarta.
2. Untuk mengetahui macam-macam iklan radio di Lembaga Penyiaran
Publik RRI Surakarta.
3. Untuk mengetahui tahap pembuatan produksi iklan radio di Lembaga
Penyiaran Publik RRI Surakarta.
4. Untuk lebih memahami proses produksi iklan radio yang ada di Lembaga
Penyiaran Publik RRI Surakarta.
xvi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI IKLAN
Beberapa pandangan tentang iklan telah dituliskan oleh beberapa ahli
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Secara lengkap menuliskan bahwa iklan merupakan suatu proses komunikasi
yang mempunyai kekuatan sangat penting sebagai alat pemasaran yang
membantu menjual barang, atau memberi layanan, serta gagasan atau ide-ide
melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi yang persuasif1.
2. Mengartikan iklan sebagai semua bentuk penyajian non personal, promosi ide-ide, promosi barang produk atau jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu yang dibayar. Artinya dalam menyampaikan pesan tersebut, komunikator memang secara khusus melakukannya dengan cara membayar kepada pemilik media atau membayari orang yang mengupayakannya2.
a. Iklan yang dikemukakan oleh ahli dengan sudut pandang sebagai berikut :
Jenis jenis iklan berdasarkan3.
1). Umum yaitu iklan standar dan layanan masyarakat.
2). Iklan khusus yaitu didasarkan pada pembagian jenis iklan, seperti a). Berdasarkan media yang digunakan. b). Berdasrkan tujuan komersil dan layanan masyarakat. c). Berdasarkan bidang Isi pesan. d). Berdasarkan wujud produk yang diiklankan. e). Berdasarkan khalayak sasaran iklan.
3. Periklanan merupakan suatu kekuatan menarik yang ditujukan kepada
sejumlah pembeli tertentu, hal mana dilaksanakan oleh produsen atau
pedagang agar dapat mempengaruhi penjualan barang atau jasa dengan cara
yang menguntungkan4.
4. Periklanan merupakan salah satu jenis teknik komunikasi massa dengan
membayar ruangan atau waktu yang disediakan media massa tersebut untuk
menyiarkan informasi tentang barang atau penjual barang maupun
jasa.Pendek kata barang, jasa, atau gagasan kepada publik5.
5. Menurut pandangan B.Lucas dan S.H.Briit bahwa iklan merupakan suatu
kegiatan appeal atau suatu usaha menarik perhatian positif terhadap
komunikator atau mungkin juga negative terhadap saingan. Fase ini
merupakan affective atau emosional6.
6. Menurut Agustrijanto dalam bukunya Copywriting Seni Mengarah Kreatifitas
dan Memahami Bahasa Iklan, mengatakan bahwa ilklan adalah setiap bentuk
komunikasi yang dimaksudkan untuk memotifasi dan mempromosikan
produk dan jasa kepada seseorang tau pembeli potensial7.
7. Menurut Rhenajd Kasali iklan adalah “ Sebagai pesan menawarkan suatu
produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media, dan iklan lebih
diarahkan untuk memmbujuk orang dalam hal ini konsumen untuk membeli8.
B. DEFINISI RADIO
4.Baarle., Periklanan Manajemen Kiat dan Strategi,Nuansa, Bandung, 1946, hlm. 1. 5.Schindler. Periklanan Manajemen Kiat dan Strategi, Nuansa, Bandung, 1970, hlm. 79. 6.Sumartono. Terperangkap Dalam Iklan, Meneropong Imbas Pesan Televisi, Alfabeta, Bandung,
2002, hlm. 67. 7. Agustrijanto. Seni Mengasah Kreativitas dan Memahami Bahasa Iklan, PT. Remaja Rosda karya,
Bandung, 2001, hlm. 7. 8. Rhenald Kasali. Manajemen Periklanan, PT. Pustaka Utama Graffiti, Jakarta, 1992, hlm. 9.
xviii
1. Ada beberapa definisi radio yang kita kenal, diantaranya adalah sebagai
berikut :
a. Radio adalah alat untuk menyampaikan pernyataan umum (information)
yang auditif melalui gelombang elektromagnetis/gelombang listrik
frekuensi tinggi dan bekerja atas dasar prinsip getaran udara.9.
b. Radio adalah nama untuk lapangan teknik arus listrik lemah yang
memperhatikan transmisi (penyiaran) berita-berita dan lain-lain dengan
tidak menggunakan kawat penghantar yakni tanpa menggunakan
hubungan yang menghantarkan listrik atau stasiun pemancar adan stasiun
penerima10.
c. Radio diartikan sebagai sistem gelombang suara yang dipancarkan dari
sebuah stasiun yang dapat diterima oleh pesawat-pesawat penerima di
rumah, di mobil, di kapal, dan sebagainya11.
d. Jadi pertama-tama yangdimaksudkan dengan istilah radio yang lengkap
adalah meliputi seluruh eksistensi radio itu sendiri. Karena itu jika
diperinci secara fisik, maka radio meliputi pemancar, studio dan pesawat
penerima12.
9. Drs Hasjin Nangtjik, www.edwias.com 10.Ensiklopedia Indonesia 11.Atang Syamsudin. Studi Ilmu Komunikasi,Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD, Bandung, 1983, hlm. 74. 12.Atang Syamsudin. Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD, Bandung, 1983, hlm. 74.
xix
e. Yang dimaksud dengan istilah radio adalah keseluruhan sistem gelombang
suara yang dipancarkan dari sebuah stasiun dan kemudian diterima oleh
berbagai pesawat penerima13.
2. Kelebihan media radio sebagai media periklanan
Sebagai media penyampai pesan, ada beberapa kelebihan yang dipunyai radio yaitu14 : a. Radio is personal medium
Ketika khalayak pendengar mendengarkan suatu siaran radio seseorang seolah–olah sedang berbicara secara pribadi dengan mereka.
b. Radio is broadly selective. Pemasang iklan dapat menjangkau pasar – pasar yang diincarnya. Ia dapat menjangkau kelompok – kelompok tertentu, seperti ibu – ibu rumah tangga, kaum pria, wanita, remaja dan sebagainya dengan cara memilih program – program tertentu dan menyeleksi waktunya atau dengan memilih format stasiun radio tertentu. Radio juga mampu menjangkau individu atau kelompok masyarakat yang hidup terpencil dan terpencar.
c. Radio is flexible. Radio bersifat luwes , jadwal siaran iklan bisa diatur oleh para pemasang iklan. Waktu – waktu siaran dapat dibeli oleh para pemasang iklan untuk jangka waktu tertentu.
d. Radio cepat dalam penyampaian pesannya dan mudah dimengerti tanpa menuntut kemampuan membaca pendengarnya.
e. Merupakan media intrusif
Khalayak pendengar radio secara otomatis akan terexpose iklan yang disiarkan pada waktu mendengarkan radio. Iklan dapat hadir ditengah-tengah siaran tanpa mengakibatkan orang beralih ke siaran lainnya. Sifat intrusif ini menyebabkan radio memiliki efektivitas untuk memutuskan atau menyela perhatian konsumen dan menciptakan minat. Oleh karena itu radio cocok digunakan untuk mengiklankan produk baru, terutama produk-produk yang tidak menjadi prioritas bagi calon konsumen (seperti komputer pribadi atau jasa keuangan.
f. Biaya produksi sangat rendah Pengiklan tidak mem,erlukan biaya yang besar untuk pembuatan copy (naskah iklan) atau jingle iklan.
g. Radio bukan media musiman Radio tidak terganggu oleh perubahan cuaca; artinya dalam cuaca panas, dingin, kemarau, hujan radio tetap dapat dinikmati. Berbeda dengan surat kabar, jika musim hujan akan mengalami penurunan penjualan karena orang malas keluar rumah
Meskipun memiliki kelebihan jika digunakan sebagi media penyampai
iklan, radio juga memiliki kelemahan sebagai media periklanan adapun
kelemahan yang dimiliki radio adalah 15 :
a. Lack of pictures; pengiklan tidak dapat mendemonstrasikan produknya di radio. Ini menyebabkan masalah bagi pengiklan produk tertentu seperti peralatan olah raga
b. Radio hanya menyiarkan iklan sekilas atau sekelebat saja; khalayak tidak memiliki kesempatan dan waktu untuk mencatat spesifikasi produk, alamat tempat penjualan produk dan sebagainya. Oleh karenanya pengulangan dalam iklan radio menjadi sangat penting
c. Radio bersifat terbagi ; dalam suatu daerah mungkin memiliki 20 sampai dengan 30 stasiun radio yang menyebabkan pengiklan mengalami overlaping atau tumpang tindih dalam menjangkau pasarnya.
4. Fungsi radio
Adapun fungsi radio sebagai berikut16 :
a. To inform, yaitu berfungsi untuk memberikan informasi kepada khalayak seluas-luasnya selama pesan tersebut menyangkut kepentingan umum.
b. To educate, artinya selain memberikan informasi, radio siaran juga menyajikan pengetahuan dan wawasan kepada pendengar.
c. To entertain, yaitu memberikan atau menyajikan siaran berupa hiburan kepada pendengarnya, baik yang dikemasdalam musik, lagu ataupun dalam drama radio.
d. To influence, yaitu radio siaran juga dapat berfungsi sebagai media massa yang dapat mempengaruhi khayalak pendengarnya, baik dalam siaran kata maupun dalam propaganda yang biasanya dikemas dalam sebuah iklan radio.
e. Social control, yaitu selain fungsi-fungsi diatas, radio siaran juga merupakan sarana pengawasan atau control terhadap perkembangan masyarakat.
5. Jenis iklan radio
15.Ibid. 16.Onong Uchjana Effendy. Radio Siaran Teori Dan Praktek, Mandar Maju, Bandung, 1990, hlm. 80-84.
xxi
Jenis iklan radio dibagi menjadi tiga bagian yaitu17 : a. Iklan yang dibacakan
Iklan ini yang paling sederhana dan yang paling murah tarifnya serta dalam pembuatannya paling singkat waktunya.
b. Iklan yang diolah dengan musik dan efek suara
Iklan ini lebih menarik dari pada jenis iklan yang pertama, karena mengandung segi hiburan dan gambaran suasana.
c. Iklan acara yang disponsori (sponsored programme)
Iklan jenis ini adalah dalam bentuk acara yang diisponsori. Stasiun radio hanya menjual waktu, sedang pengisian acara diserahkan kepada pemesan. Seiring dengan perkembangan yang terjadi didunia periklanan, maka jenis
iklan radio pun mengalami kemajuan, dengan menggunakan istilah-istilah di
dunia radio seperti18 :
a. Jingles yaitu iklan radio yang dibuat dengan menggunakan pendekatan ritme atau musik. Kata-kata dibuat dengan menggunakan pendekatan irama dan diiringi dengan suara musik, produk yang diiklankan dimasukan dalam naskah lagu tersebut.
b. Iklan insidensil yaitu iklan yang tidak tetap dan harga muncul sekali atau beberapa kali dalam penyiaran sebuah produk iklan.
c. Join Sponsored yaitu acara siaran yang ditunjang oleh lebih dari satu iklan.
d. Adlibs (iklan yang dibacakan) yaitu iklan yang dibacakan langsung oleh seorang penyiar.
e. Kuis yaitu cara yang dilakukan dalam mengiklankan produk dengan memberikan pertanyaan kepada pendengar tentang produk tersebut.
f. Tips yaitu informasi yang diberikan kepada pendengar tentang suatu hal sebagai tambahan pengetahuan yang disampaikan oleh suatu produk yang diiklankan.
g. Spanduk yaitu iklan yang dibuat untuk menginformasikan suatu hal kepada pendengar. Biasanya tentang kegiatan off air yang diselenggaraka oleh stasiun radio dengan disponsori oleh satu atau beberapa produk iklan.
Dalam pembuatan iklan radio, perlu diperhatikan beberapa unsur dibawah
ini , yaitu19 :
a. Pendekatan sasaran (untuk siapa pesan ini terutama ditujukan) 17.Ibid. hlm. 108. 18.Ibid. hlm. 110. 19.Theo Stokkink. Penyiar Radio Profesional : The Professional Radio Presenter, Kanisius,
Yogyakarta, 1997, hlm. 160.
xxii
b. Produk atau jasa (apa kekhususan produk atau jasa yang akan dipromosikan)
c. Penulisan isi dan gaya yang bagaimana yang tepat
d. Suara siapa yang paling mendukung
e. Latar belakang apakah perlu musik atau efek suara.
6. Efek Suara
Penggunaan musik atau efek suara sangat menndukung hasil produksi
sebuah iklan radio yang mengandalkan audio saja, penggunaan efek suara
akan membuat pendengar lebih mudah untuk menerima pesan yang
disampaikan tentang produk atau jasa tersebut.
Berikut adalah enam jenis efek suara menurut BBC20 :
a. Efek yang memberikan gambaran yang nyata (The Realistic Confirmatory effect).Iklan ini menampilkan penegasan tanpa disebut atau dibicarakan dalam dialog para pemeran. Contoh : suara taufan.
b. Jelas (be clear) Iklan yang tidak jelas berarti iklan yang tidak efektif, ketidakjelasan disebabkan karena kesalahan dalam :
1). Penggunaan kata-katayang maknanya tidak dimengerti oleh khayalak 2). Pemilihan kata-kata dan penggunakaan yang tidak benar 3). Penyusunan kalimat yang mempunyai dua arti (ambiguous)
c. Tepat (be apt)
1). Yang dituju adalah kebutuhan dan keinginan (needs and wants) khayalak
2). Dikaji sifat manusiawi (human nature) 3). Menjual melalui kekuatan sugesti (imitasi-identifikasi-simpati)
d. Memikat (be interesting) Membangkitkan gairah khayalak sasaran, tapi sebelum timbul gairah, harus memikat (menarik) perhatiannya dulu. Penulisan iklan yang menarik : 1). Beku, kaku dan tidak ramah 2). Dalam penulisannya iklan, emosi dan perasaan berperan penting 3). Spesifik jangan terlalu panjang
e. Bersifat pribadi (be personal) 1). Dari prospek menuju produk bukan sebaliknya 2). Iklan yang disusun bersifat pribadi 3). Timbulkan kesan tertentu pada pribadi dari khayalak
f. Sunggung-sungguh meyakinkan (be sincere and convicing) 20.Onong Uchjana Effendy, Op cit. hlm. 105.
xxiii
Dalam usaha meyakinkan khayalak terhadap iklan yang ditayangkan dapat
dilakukan dengan cara21 :
1). Menyusun karya, kalimat dan alinea secara seksama. Kalimat sebaliknya tidak lebih dari 15 kata agar dapat mengekpresikan pikiran secara ringkas yang merupakan bantuan bagi khayalak untuk dapat menangkap ide lebih cepat.
2). Menghindarkan kopi iklan yang monoton dengan cara menyusun struktur kalimat yang bervariasi
3) Menyusun kalimat yang singkat dengan memperhatikan penekanan, sehingga mampu membangkitkan perhatian dan membina minat khalayak.
21 . Ibid, hlm. 107.
xxiv
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
LPP RRI SURAKARTA
A. SEJARAH PERUSAHAAN
Pada zaman penjajahan Belanda, sejarah perkembangan radio di Surakarta
tidak terlepas dari pergerakan bangsa Indonesia pada umumnya. Tiap langkah
yang berlandaskan pada perjuangan bangsa Indonesia merupakan segi yang bahu
membahu. Demikian pejuang - pejuang radio, merupakan mata rantai yang
menjadi salah satu penggerak dalam menanam kesadaran nasional yang
membawa kemungkinan hidup langgeng sebagai pembawa obor perjuangan.
Siaran - siaran radio yang bekumandang di Indonesia membuka pemikiran baru
bagi bangsa Indonesia dan ini ini dijadikan sebagai alat perjuangan melalui seni
budaya yang terdapat di Indonesia, sebab secara tidak langsung segala
pemeliharaan seni budaya di Indonesia itu merupakan penanam kesadaran
bangsa.
Melalui Pemancar PK2MN yang diusahakan oleh perkumpulan “ Javaanse
Kunstkring Mardi Raras Mangkunegaraan ” asuhan Sri Paduka Mangkunegoro
VII almarhum, seorang bangsawan anggota “ Budi Utomo ” yang terkenal
sebagai penggemar seni siaran - siaran lain dapat dipancarkan kepada
penggemarnya. Pemancar tadi mengirim siaran - siaran gamelan Jawa dari
perkumpulan Javaanse Kunstkring tersebut dan Siaran Ketoprak atau Wayang
Orang dari Taman Balekambang Manahan ( dulu partinituin ). Atas inisiatif Ir.
xxv
Arsito Mangunkusumo, lalu diadakan rapat tanggal 1 April 1933 dengan
anggota dan tokoh terkemuka kota Solo untuk mendirikan perkumpulan yang
mengusahakan penyiaran radio di Solo, hasilnya lahirlah “ Solose Radio
Vereniging ( SRV )”. Melalui propaganda Sdr. Sutarto Hardjowahono didirikan
pula konsul – konsul yang menjelma menjadi perkumpulan Penyiaran Radio
sendiri. Pada tanggal 8 April 1934 berdiri “ Kring Betawi ” yang dipimpin
oleh Sdr. Gunari Wiriodinoto, yang menjelma menjadi V.O.R.L ( Vereniging
Oosterse Radio Luisteraars ) dan akhirnya berdiri sendiri. Disusul lahirnya
V.O.R.S di Surabaya dibawah pimpinan Sdr. Djadi, dan menjelma menjadi
CIRVO ( Chineese en Inheemse Radioluisteraars Vereniging Oost Java ). Di
Madiun berdiri E.M.R.O ( Eerste Madiunse Radio Omroep ) dipimpin Sdr.
Partalegawa tetapi perkumpulan ini tidak langgeng. Pada tahun 1936 di
Semarang muncul Konsul dan S.R.V yang bernama Radio Semarang Dipimpin
Sdr. Sujudi. Pada tahun 1934 di Solo berdiri lagi S.R.I (Siaran Radio Indonesia)
dibawah asuhan Pangeran Surjohamidjojo, Mulyadi Djojomartono dkk. S.R.V
pernah mencapai jumlah anggota 4,000 sehingga dapat mendirikan gedung
studio sendiri yang mentereng atas bantuan Sri Paduka Mangkunegoro VII.
Konggres tanggal 15 Januari 1935 di Solo, memutuskan bahwa SRV harus
mempunyai gedung yang mentereng dan untuk keperluan tersebut direncanakan
biaya FI. 7000,- ( tujuh ribu golden ). Pada waktu itu fonds ( dana ) yang
didapat dari pada dermawan baru FI. 2000,- . Sri Paduka Mangkunegoro VII
sendiri telah menghadiahkan sebidang tanah yang luasnya 5000 meter persegi
yang letaknya di Jalan Markoni ( tepatnya di lokasi RRI Surakarta sekarang ).
Proyek studio ini diselenggarakan oleh Ir. F.C.L Van Olden pada tanggal 15
September 1935 dengan ditandai peletakan batu pertama dan pada tanggal 29
xxvi
September 1936. Tanggal 8 Maret 1942, H. Funabiki komandan pasukan Jepang
di Solo datang ke studio dan bertemu Sdr. ,Maladi salah seorang anggota
pengurus program komisi SRV, Sdr. Oetojo dan Sdr. Soegoto. Ketiga orang tadi
mendapat perintah dari Sdr. Funabiki supaya segera menghidupkan kembali
pemancar SRV, sehingga dalam beberapa hari saja pemancar sudah dapat
digunakan dan pimpinan dijabat Sdr. Maladi.
Setelah proklamasikan Kemerdekaan Republik Indonesia, maka para
pemimpin radio menghimpun tenaga – tenaga untuk melancarkan jalanya
revolusi. Hingga akhirnya lahir RRI pada tanggal 11 September 1945 yang
berdiri dengan delapan anggota studio, yakni di Jakrta, Bandung, Puewokerto,
Yogyakarta, Surakarta, Malang, Surabaya, dan semarang. Untuk Surakarta,
manempatkan pemancarnya di Tawangmangu. Berdasarkan keputusan Menteri
Penerangan Moh.Natsir pada tanggal 1 April 1946 RRI ditetapkan sebagai
Jawatan Pemerintah. Adanya reformasi pada tahun 1988 membuahkan
perubahaan tatanan termasuk dalam bidang jaringan informasi radio.
Dilikuwidasinya DEPPEN oleh Presiden Gus Dur tahun 1999, RRI beralih dari
radio pemerintah menjadi radio publik dengan status Perjan (PP No.37/VI/2000).
1. Visi dan Misi
Adapun Visi dan visi Perusahaan adalah :
a. Visi
Visi Radio Republik Indonesia Surakarta adalah menjadikan Radio
Republik Indonesia sebagai lembaga penyiaran publik yang independent,
netral, mandiri dan profesional.
xxvii
b. Misi
Misi Radio Republik Indonesia Surakarta :
1). Memberikan pelayanan informasi, pendidikan dan hiburan kepada
semua lapisan masyarakat di seluruh Indonesia.
2). Mendukung terwujudnya kerjasama dan saling pengertian dengan
negara–negara sahabat khususnya dan dunia Internasional pada
umumnya.
3). Ikut mencerdaskan bangsa dan mendorong terwujudnya masyarakat
informasi.
4). Meningkatkan kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang
demokratis dan berkeadilan serta menjunjung tinggi supremasi hukum
dan HAM.
5). Merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
6). Melaksanakan kontrol sosial
7). Mengembangkan jati diri dan budaya bangsa.
2. Logo dan Logotype Perusahaan
a. Logo
Gambar 1
Logo Perusahaan
Sumber : Company Profile Radio Republik Indonesia Surakarta
xxviii
Untuk logo perusahaan ini, memiliki arti khusus dan makna khusus
dibalik pembuatan logo ini.Yaitu pada tulisan RRI yang artinya adalah
Radio Republik Indonesia, sedangkan gambar yang berbentuk seperti
oval tetapi tidak menyambung yang menggambarkan sebagai pancaran
satelit radio. Untuk nama bidang usaha dan gambar satelit itu sendiri
memang benar bidang usaha yang bergerak dibidang penyiaran radio.
b. Logotype
Gambar 2
Logotype Perusahaan
SEKALI DIUDARA TETAP DIUDARA
Sumber : Company Profile Radio Republik Indonesia Surakarta
Logo yang digunakan perusahaan ini menggunakan warna putih pada
tulisan RRI, yang menggambarkan bersih dan jujur, kemudian pada
gambar pancaran satelit menggunakan warna biru muda seperti warna
awan,yang mengartikan pancaran yang sangat luas dan tinggi,dimana
terkait dengan tagline perusahaan ini yaitu sekali diudara tetap diudara.
3. Identitas Station Radio
xxix
Tabel 1 Profil Radio
Identitas Stasiun Radio
SSumber : Company Profile Radio Republik Indonesia Surakarta
4. Covarage Area
Nama Badan Hukum Radio Republik Indonesia Surakarta
Call station PRO I, PRO II, PRO III
PRO I : Radio Republik Indonesia PRO I
PRO II : Radio Republik Indonesia PRO II
PRO III : Radio Republik Indonesia PRO III
Alamat Jl. Abdul Rahman Saleh No. 51 Surakarta
Kodya/Propinsi Kodya Surakarta, Propinsi Jawa Tengah
Telepon ( 0271 ) 639230, 644208
Faksimili ( 0271 ) 668200
Email Rri ska@ rrionline.com
NPWP 0.004.172.3.526 Frekuensi PRO I, PRO II,
PRO III PRO I : AM 972 KHz ; FM 105,5 MHz
PRO II : FM 101,8 MHz PRO III : am 105,3 KHz ; FM 97 MHz
Jangkauan Siaran Efektif PRO I, II , III
PRO I : +/- 70 km
PRO II : +/- 50 km PRO III : +/- 50 km
Motto Sekali Diudara Tetap Diudara Kepala Cabang Muda RRI
Surakarta Dra. SARASWATI SA.
Contact Person / Pemasaran Pengembangan Usaha
Drs. JAKA MARWATA
xxx
a. RRI PRO I
RRI PRO I memiliki dua pemancar yaitu AM 972 KHz dan FM 105,5 MHz 1). Coverage Area pemancar PRO I AM 972 KHz
Meliputi : - Kota Surakarta
- Kabupaten Sukoharjo
- Kabupaten Klaten
- Kabupaten Sragen
- Kabupaten Karanganyar
- Kabupaten Boyolali
- Kabupaten Wonogiri
Selain wilayah di atas juga dapat diterima di : - Pacitan
- Purwodadi
- Blora
- Gunungkidul
- Kabupaten Semarang
2). Coverage Area Pemancar PRO I FM 105,5 MHz, hanya meliputi
wilayah Surakarta, Blora dan Purwodadi.
b. RRI PRO II
RRI PRO II hanya memiliki 1 pemancar yaitu : FM 101,8 KHz yang
meliputi kota Surakartayang merupakan jangkauan utamanya. Tetapi juga
dapat menjangkau beberapa kabupaten, yaitu :
- Kabupaten Sukoharjo
- Kabupaten Klaten
- Kabupaten Sragen
xxxi
- Kabupaten Karanganyar
- Kabupaten Wonogiri
c. RRI PRO III
RRI PRO III memiliki dua pemancar yaitu : AM 1053 KHz dan FM 97
MHz ,yang jangkauan utamanya yaitu kota Surakarta, tetapi juga dapat
menjangkau beberapa kabupaten, yaitu :
- Kabupaten Sukoharjo
- Kabupaten Klaten
- Kabupaten Sragen
- Kabupaten Karanganyar
- Kabupaten Wonogiri
Tabel 2 Profil Pendengar
xxxii
Sumber : Company Profile Radio Republik Indonesia Surakarta B. STRUKTUR ORGANISASI DAN GAMBARAN KERJA
1. Struktur Organisasi
Gambar
PRO I PRO II PRO III
Laki- laki
54 % 50 % 42 % Jenis Kelamin
Perempuan 46 % 50 % 58 %
Usia 5 - 11 tahun 15 % 5 % 2 %
12 - 18 tahun 20% 16 % 8 %
19 – 25 tahun 30% 23 % 28 %
26 –23 tahun 15% 31 % 26 %
33 – 39 tahun 10% 18 % 27 %
Di atas 40 tahun 10 % 7 % 9% Status sosial
ekonomi A 5% 9 % 15 %
B 10 % 28 % 35 %
C 25 % 35 % 35 %
D 30 % 23 % 10 %
E 30 % 5 % 5 %
Pendidikan S2/S3 2 % 6 % 5 %
S11 3 % 9 % 10 %
D3 5 % 15 % 15 %
D1 5 % 25 % 25 %
SMU 27 % 23 % 30 %
SMP 35 % 17 % 10 %
SD 23 % 5 % 5 %
Pekerjaan Pelajar/ Mahasiswa 5 % 10 % 16 %
Karyawan Swasta 20 % 14 % 12 %
Pegawai Negeri 15 % 30 % 20 %
Wiraswasta 5 % 25 % 21 %
Ibu Rumah Tangga 36 % 16 % 26 %
Petani 19 % 5 % 5 %
xxxiii
Struktur Organisasi
K E P A L A R R I C A B M U D A S U R A K A R T A
MANAGERSUBBAG ADM & KEU
A SISTA N M A N A G E RU R U SA N K E U A N G A N
ASISTAN MANAGER URUSAN SDM
ASISTAN MANAGER URUSAN UMUM
MANAGER SEKSI SIARAN
MANAGER SEKSI PEMBERITAAN
MANAGER SEKSI TEKNIK
MANAGER SEKSI PPU
ASS. MANAGER UR.PERENC &PROGRAM SIARAN
ASS. MA NAGER UR. R EDA KSI & DOKUM EN TASI
ASS. MANAGERUR. TEKNIK STUDIO
ASS. MANAGER UR. JASA SIARAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
ASS. MA NAGERU R. PEND IDIKA N & KEBU DAYA AN
A S S . M A N A G E R U R . M U S IK & H IB U R A N
A SS. M AN AGERUR. R EPORTA SE & KOM UN IKA SI
ASS. MANAGERUR. MASALAH AKTUAL
ASS. M ANA G E R U R. T E K N IK P E M ANC AR
A SS . MA NAG ER UR. SA RAN A & P R ASARA NA
ASS. M A NAG E R UR. JASA N O N SIA RAN
Sumber : Company Profile Radio Republik Indonesia Surakarta
2. Gambaran / Deskripsi kerja
a. Kepala RRI Cabang Muda Surakarta
- Bertanggung jawab alangsung terhadap direksi
b. Manajer Seksi Siaran
- Melaksanakan pembinaan dan pelaksanaan perencanaan dan program
siaran. Pendidikan dan kebudayaan musik dan hiburan
c. Asisten Manajer Urusan Perencanaan dan Program Siaran
xxxiv
- melakukan perencanaan pembuatan acara
- menyusun pola dan anggaran acara
- memogram dan evaluasi
- pemantauan siaran / program siaran
- menyusun laporan perencanaan dan program siaran
d. Asisten Manajer Urusan Pendidikan dan Kebudayaan
- melakukan penyusunan rencana dan produksi siaran pendidikan dan
kebudayaan
- penyimpanan dan pengamanan bahan siaran pendidikan dan kebudayaan
- pelayanan permintaan siaran pendidikan dan kebudayaan
- penyusunan laporan siaran pendidikan dan kebudayaan
e. Asisten Manajer Urusan Musik dan Hiburan
- Melakukan penyusunan rencana dan hiburan
- Pengelaran siaran musik dan hiburan
- Pengadaan, penyimpanan dan pengamanan buku dan peralatan musik /
kesenian
- Pelayanan permintaan siaran musik dan hiburan
- Penyusunan laporan siaran musik dan siaran
f. Manajer seksi Pemberitaan
xxxv
- melaksanakan pembinaan dan pelaksanaan redaksi dan dokumentasi,
reportase dan komunikasi dan masalah aktual
g. Asisten Manajer UrusanRedaksi dan Dokumentasi
- melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyusunan meteri berita,
ulasan dan komentar
- pendokumentasian naskah dan rekaman
- penusunan laporan redaksi dan dokumentasi
h. Asisten Manajer Urusan Reportase dan komunikasi
- melakukan liputan peristiwa siaran langsung dan siaran tunda
- melakukan komunikasi intern dan ekstern
- penyusunan laporan reportase dan komunikasi
i. Asisten Manajer Urusan Masalah Aktual
- melakukan pemilihan topik, penentuan format, perencanaan dan produksi
masalah aktual
- penyusunan laporan masalah aktual
j. Manajer seksi Teknik
- melaksanaan pembinaan dan pelaksanaan teknik studio, teknik pemancar
dan prasarana
k. Asisten Manajer Urusan Teknik Studio
xxxvi
- Melakukan pembuatan jadwal tugas operasional, pengoperasian teknik
studio, pengisian dan pemeriksaan log book
- Pemeliharaan dan pengukuran
- Penyusunan daftar usulan pengadaan
- Penyusunan laporan teknik
l. Asisten Manajer Urusan Teknik Pemancar
- melakukan pembuatan jadwal tugas operasional, pengoperasian
pemancar, pengisian dan pemeriksaan log book
- Pemeliharaan dan pengukuran
- Penyusunan daftar usulan pengadaan
- Penyusunan laporan teknik
m. Asisten Manajer Urusan Sarana dan Parasarana
- Melakukan pembuatan jadwal tugas operasional
- pengoperasian dan pemeriksaan log book
- Pemeliharaan dan pengukuran
- Penyusunan daftar usulan pengadaan
- Penusunan laporan sarana dan prasarana
n. Manajer Seksi Pemasaran dan Pengembangan Usaha/PPU
xxxvii
- Melaksanakan pembinaan dan pelaksanaan jasa siaran dan jasa non
siaran
o. Asisten Manajer Urusan Jasa Siaran
- Melakukan perencanaan strategi, pembuatan bahan-bahan termasuk
profil, promosi, publikasi dan kerjasama pemasaran dan pengembangan
usaha jasa siaran
- Penyusunan potitioning guna membangun usaha, evaluasi dan
penyusunan laporan pemasaran dan pengembangan usaha jasa siaran
p. Asisten Manajer Urusan Jasa Non Siaran
- Melakukan perencanaan strategi, pembuatan bahan-bahan termasuk
profil, promosi, publikasi dan kerjasama pemasaran dan pengembangan
usaha jasa non siaran
- Penyusunan potitioning guna membangun usaha, evaluasi dan
penyusunan laporan pemasaran dan pengembangan usaha jasa non siaran
q. Manajer Sub Bagian Administrasi dan Keuangan
- Melaksanaan pembinaan dan pelaksanaan SDM, keuangan dan umum
r. Asisten Manajer Urusan SDM
- Penyusunan rencana informasi, kepangkatan, pensiun dan penghentian
pegawai
xxxviii
- Pemindahan dan promosi pegawai, surat menyurat, pendataan, kearsipan
dan kesejahteraan pegawai
- Penyusunan laporan kepegawaian
s. Asisten Manajer Urusan Keuangan
- Melakukan penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja
- Penerimaan, pembayaran, pembukuan dan pertanggungjawaban
pengeluaran kas, lalu lintas bank, rekening Koran dan pembukuan bank
- Pembuatan daftar gaji
- Penyusunan ongkos perjalanan dinas dan penyiapan surat perintah
membayar uang (SPMU)
- Penyusuna laporan keuangan
t. Asisten Manajer Urusan Umum
- Melakukan penyusunan rencana pengadaan, pemeliharaan dan
administrasi perlengkapan , kendaraan, fasilitas kantor, kebersihan dan
keamanan
- Penyusunan laporan kantor cabang muda
C. KEBIJAKAN DAN LAYANAN YANG DIHASILKAN INSTANSI
1. Kebijakan Tabel 3
Program Siaran PRO I
xxxix
Golongan Jenis siaran Jumlah Jam siaran (per
bulan) Prosentase
Berita/Informasi 1. Berita
2. Informasi
83 jam 54 menit 33 jam 3 menit
14,67 % 5,57 %
Siaran Pendidikan
1. Pendidikan sekolah
2. Pendidikan Luar sekolah
3. Pendidikan Umum
4. Pendidikan Khusus/Sosial
5. Agama
17 Jam 19 jam 18 menit 26 jam 5 menit 19 jam 5 menit 27 jam 17 menit
2,97 % 3,37 % 4,56 % 3,39 % 4,77 %
Siaran Kebudayaan
1. Apresiasi Seni
2. Apresiasi Budaya
7 jam 107jam 16menit
1,22 % 18,75 %
Hiburan 1. Musik
2. Non Musik
3. Campuran musik dan non musik
52 jam 4 menit 7 jam 18 menit 137 jam 3 menit
9,10 % 1,28 % 23,96 %
Iklan/Penunjang/Layanan masyarakat
1. Iklan
2. Penunjang
3. Pelayanan masyarakat
- 15 jam 49 menit 19 jam 32 menit
- 2,76 % 3,42 %
Sumber : Company Profile radio Republik Indonesia surakarta
Dari tabel diatas dapat diketaahui bahwa jumlah jam siaran terbanayak yaitu
untuk acara hiburan, khususnya untyk jenis siaran campuran musik dan non musik
sebesar 23,96 %.
Jenis siaran apresiasi budaya merupakan acara yang menempati urutan ke-2
dengan jumlah jam siaran sebesar 18,75 %. Program siaran PRO I tersebut
disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik sasaran khayalak pendengar.
xl
Secara umum karakteristik PRO I adalah hiburan, mencakup seluruh isi
siaran sesuai klasifikasi yang ada dengan sasaran khayalak berusia 5 tahun ke atas
tanpa membedakan jenis kelamin, latar belakang pendidikan dan status sosial. Isi
siaran berorientai pada kebutuhan pendengar dengan titik berat budaya di daerah
Surakarta.
Tabel 4 Program Siaran PRO II
Golongan Jenis siaran Jumlah Jam siaran (per
bulan) Prosentase
Berita/Informasi 1. Berita
2. Informasi
32 jam 22 menit 31 jam 59 menit
17,34 % 3,01 %
Siaran Pendidikan 1. Pendidikan sekolah
2. Pendidikan Luar sekolah
3. Pendidikan Umum
4. Pendidikan Khusus/Sosial
5. Agama
8 Jam -
16 jam 30 menit -
25 jam 52 menit
1,43 % -
3,10 % -
4,85 %
Siaran Kebudayaan
1. Apresiasi Seni
2. Apresiasi Budaya
- 5 jam 52 menit
- 1,46 %
Hiburan 1. Musik
2. Non Musik
3. Campuran musik dan non musik
135jam 158menit 10 jam
152 jam 42 menit
25,39 % 2,38 % 30,28 %
Iklan/Penunjang/Layanan masyarakat
1. Iklan
2. Penunjang
3. Pelayanan masyarakat
- 15 jam 22 menit 40 jam 52 menit
- 2,88 % 7,87 %
Sumber : Company Profile radio Republik Indonesia surakarta
xli
Tabel diatas memberikan gambaran jumlah jam siaran di Radio Republik
Indonesia PRO II Surakarta. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa prosentase
siaran terbesar adalah untuk jenis siaran hiburan, jenis siaran musuk dan non
musik sebesar 30,28 % dan untuk jenis siaran musik sebesar 23,39 %.
Prosentase program siaran di PRO II RRI Surakarta tersebut disesuaikan dengan sasaran khayalak yang berusia 17 samapi 45 tahun ke atas. Penentuan prosentase siaran tersebut didasarkan atas hasil survey terhadap keinginan mayoritas pendengarnya.
Tabel 5 Program Siaran PRO III
Golongan Jenis siaran Jumlah Jam siaran (per
bulan) Prosentase
Berita/Informasi 1. Berita
2. Informasi
46 jam 10 menit 105 jam 2 menit
14,55 % 33,11 %
Hiburan 1. Musik
2. Campuran musik
113jam 20menit 36 jam 48 menit
35,73 % 11,6 %
Iklan/Penunjang/Layanan masyarakat
1. Iklan
2. Penunjang
3. Pelayanan masyarakat
2 jam 10 menit 13 jam 44 menit
-
0,68 % 4,33 %
-
Sumber : Company Profile radio Republik Indonesia Surakartas Tabel diatas memberikan informasi prosentase program siaran di PRO III
RRI Surakarta. Sesuai dengan format stasiun PRO III RRI Surakarta sebagai
salauran berita dan informasi maka dari tabel diatas tersebut tampak untuk acara
musik dan informasi mendapatkan prosentase yang cukup besar. Untuk jenis
siaran informasi diberikan jumlah jam siaran sebesar 33,11 % dan untuk acara
musik sebesar 35,73 %.
2. Fasilitas peralatan dan Sarana Penunjang
Tabel 6 Fasilitas Peralatan dan Sarana Penunjang
xlii
Studio P Fasilitas Peralatan Sarana Penunjang
Conty I PRO I
- Mixer Neve
- I unit computer
- Tape Recordere Otari 2 bh
- Cass recordere Taskam 2 bh
- CD MP3 Player
- MIC AKG 202 2 bh
- AC Split
- Intercom
- Line telp in coming
638145
Conty II PRO II
- Mixer Myckie
- I unit computer
- Tape Recordere Otari
- Cass recordere Taskam MK 112
- CD Player
- MIC AKG 202 2 bh
- AC Split
- Intercom
- Line telp in coming
654399
Conty III PRO III
- Mixer Neve
- I unit computer
- Tape Recordere Otari
- Cass recordere Taskam 2 bh
- MIC AKG 202 3 bh
- Telp Hybrid
- Compressor & Limiter
- AC Split
- Intercom
- Line telp in coming
638055
Sumber : Company Profile radio Republik Indonesia surakarta
Tabel diatas merupakan tabel yang berisi fasilitas dan sarana penunjang
yang dimiliki oleh RRI Surakarta baik Pro I, Pro II, maupun Pro III. Fasilitas
peralatan dan saran yang dimiliki oleh Pro I, Pro II, maupun Pro III tersebut
merupakan fasilitas yang digunakan untuk melaksanakan siaran di RRI
Surakarta.
Tabel 7
xliii
Jasa Siaran
Sumber : Company Profile Radio Republik Indonesia Surakarta
Tabel yang dimiliki tersebut sudah cukup lengkap dan memadahi untuk
menjalankan sesuatu program siaran. Dengan peralatan yang dimiliki tersebut
diharapkan RRI bisa memberikan pelayanan yang memuaskan kepada
konsumen.
Macam Iklan Prime Time Regular Time
Spot 60 detik Rp.80.000,- Rp.70.000,-
Adlips Rp.60.000,- Rp.50.000,-
ILM Rp.40.000,- Rp.35.000,-
Spot ILM Rp.50.000,- Rp.45.000,-
xliv
BAB IV
PROSES PRODUKSI IKLAN RADIO
DI LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RRI SURAKARTA
A. ALAT –ALAT PRODUKSI IKLAN RADIO
Ada dua ruang yang digunakan untuk produksi yaitu:
1. Ruang penyiar atau noonser yang terdiri dari;
a. Microfone adalah alat yang mengubah suara menjadi sinyal listrik.
Microfhone dipakai pada banyak alat seperti telepon, tip rekorder, alat
bantu dengar, dan pengudaraan radio dan televisi. Penggunaan
microfone tentu saja memerlukan perangkat keras tambahan untuk
menerima input suara tersebut yaitu sound card, dan speaker untuk
mendengarkan hasil rekaman suara.
b. Headfhone adalah alat yang berfungsi untuk mendengarkan hasil
rekaman iklan radio yang langsung masuk dalam indra pendengaran
yaitu telinga.
c. Stand Microfhone adalah tiang yang berfungsi sebagai tempat untuk
microfone .Berdiri sendiri yang dalam artianya adalah stand
microphone tidak terhubung dalam suatu jaringan.
2. Ruang operator yang terdiri dari:
xlv
a. Satu set komputer yang dilengkapi dengan software Cool Edit Pro yang
digunakan untuk editing sebuah iklan radio.Pemilihan software Cool
Edit Pro yang digunakan karena software yang paling mudah untuk
dioperasikan.
b. Mixer yang berfungsi sebagai pencampur atau mencampur suara-suara
yang dibutuhkan dalam proses editing untuk pembuatan sebuah iklan
radio.
c. Pesawat Habird yang berfungsi sebagai penguat pesawat telepone
dimana akan menampung audio atau suara yang nantinya akan masuk
kedalam tahap pencampuran yang nantinya diolah oleh alat yang
bernama Mixer.
d. Speaker Monitor berfungsi sebagai alat yang mampu mengeluarkan
suara-suara atau audio,khususnya dari suara-suara yang telah di edit oleh
Mixer dan komputer.
e. Rak distributor berfungsi sebagai daya tenaga untuk menghidupkan
semua peeralatan yang terdapat pada Mixer, yang di dalamnya terdapat
sebuah alat yaitu, tape back yang berfungsi memutar kembali audio
atupun iklan yang dianggap telah melalui tahap finising untuk
diperdengarkan kembali sebagai bahan evaluasi apakah ada kekurangan-
kekurangan maupun kesalahan didalam proses produksi iklan radio
tersebut.Tape back yang digunakan Lembaga Penyiaran Publik RRI
Surakarta ada dua jenis yaitu: TASCAM CD – A500 dan TASCAM 112
MK II dimana fungsi keduanya sama yaitu untuk memutar kembali iklan
xlvi
radio yang telah selesai diproduksi,hanya berbeda tahun
pembuatanya.Tape back menjadi satu bagian dengan rak
distributor,namun berbeda fungsi.
B. JENIS – JENIS IKLAN RADIO
1. Iklan spot yaitu sebuah spot iklan yang materinya berisi penawaran
produk atau jasa. Contohnya seperti menawarkan sebuah produk motor
, dan juga menawarkan sebuah jasa catering atau jasa sewa gedung dan
lain sebagainya.
2. Iklan layanan masyarakat adalah iklan yang menyajikan pesan-pesan
sosial yang bertujuan untuk membangkitkan kepedulian masyarakat
terhadap sejumlah masalah yang harus mereka hadapi, yakni kondisi
yang bisa mengancam keselarasan dan kehidupan umum. Contohnya
iklan tentang himbauan bahaya narkoba, iklan tentang proses pemilihan
pemimpin daerah yang benar, dan lain sebagainya.
3. Iklan ad lib adalah iklan yang disampaikan oleh penyiar yang
dibacakan secara langsung sebuah naskah iklan. Atau pengertian yang
mudahnya adalah kabar – kabar atau woro- woro, yaitu informasi
mengenai suatu event – event, seperti acara seminar, konser musik,
pagelaran, pementasan, dan lain sebagainya.
C. PROSES PRODUKSI IKLAN RADIO
Proses produksi iklan radio yang diterapkan oleh Lembaga Penyiaran
Publik RRI Surakarta. Lembaga Penyiaran Publik RRI Surakarta adalah
stasiun radio milik negara di wilayah solo yang didalamnya mempunyai
xlvii
layanan untuk membuat suatu iklan radio. Layanan memproduksi suatu
iklan radio tersebut ditujukan kepada masyarakat luas yang ingin
memberikan suatu informasi kepada para pendengar radio RRI Surakarta
yang berisi tentang suatu iklan korporasi, iklan produk, iklan layanan
masyarakat,iklan adlips,dan lain-lain. Seluruh kegiatan produksi iklan
radio disini merupakan interaksi langsung dengan pengiklan dan
memberikan kepuasan terhadap pengiklan. Adapun kegiatan yang
bersentuhan langsung dengan kegiatan produksi iklan radio adalah
sebagai berikut :
1. Tahap Pertama
Pengumpulan data, Sebelum iklan radio diproduksi, proses yang
pertama kali dilakukan untuk membuat suatu iklan radio adalah
pengumpulan data dan materi, dimana pengumpulan data diperoleh
dari klien, data-data yang diperoleh dari klien akan dipelajari dan
dibahas dengan klien hal apa saja yang disertakan dan diinginkan oleh
klien didalam iklan radio tersebut, yang nantinya data-data dan materi
tersebut diserahkan pada bagian Layanan Usaha.Dimana tugas dari
Layanan Usaha adalah melayani segala keinginan klien yang
berhubungan dengan publikasi atau informasi dan termasuk
pembuatan naskah iklan radio.
2. Tahap kedua
Pembuatan naskah iklan radio, yang berikutnya adalah pembuatan
kerangka iklan atau naskah iklan. Dalam proses ini naskah iklan
dibuat oleh orang yang ahli dalam membuat naskah iklan yang berada
xlviii
dibagian Layanan Usaha. Setelah naskah iklan tersebut telah selesai
dibuat, kemudian naskah iklan tersebut diperlihatkan oleh klien,
apabila klien sudah merasa puas dan cocok dengan naskah iklan
tersebut, naskah iklan diserahkan di bagian produksi. Tapi apabila
klien merasa tidak suka maka akan dilakukan revisi.
3. Tahap ketiga
Pembuatan komponen iklan radio, setelah tahap pembuatan naskah
iklan selesai maka dilanjutkan dengan pembuatan komponen iklan di
ruang studio produksi, seperti perekaman percakapan dialog
(percakapan yang dilakukan oleh satu orang ) atau monolog
(percakapan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih) untuk
kebutuhan yang diperlukan iklan radio tersebut berdasarkan naskah
iklan yang telah dibuat.Tidak hanya perckapan dialog dan monolog
saja yang direkam, tetapi juga audio atau suara-suara yang diperlukan
untuk dijadikan sebagai backsound. Yang dimaksud dengan
backsound adalah suara-suara atau audio yang mengiringi iklan
tersebut,biasanya volume suara lebih kecil dari volume narator
(pembaca naskah iklan).Yang nantinya hasil rekaman tersebut
ditampung dalam komputer.
4. Tahap keempat
Penggabungan komponen iklan atau mixing, penggabungan atau
mixing yaitu, proses mencampur atau mengkombinasikan komponen-
komponen yang telah ada. Jadi setelah melalui tahap pembuatan
xlix
komponen iklan ,hasil dari semua rekaman tersebut digabungkan.
Seperti suara narator, backsound, lagu, audio-audio yang dibutuhkan
dicampur menggunkaan alat yang dinamakan mixer yang fungsinya
untuk mencampur suara-suara yang dibutuhkan untuk pembuatan
suatu iklan radio. Yang selanjutnya diedit atau dilakukan penataan
audio melalui komputer.
5. Tahap kelima
Editing, proses editing atau proses penataan ulang dari tahap-tahap
sebelumnya.Yaitu proses penataan terhadap hasil dari mixing supaya
mendapatkan alur cerita yang jelas dan suara atau volume yang
pas.Supaya tidak terjadi tumpang tindih diantara suara-suara yang laen
dan mendapatkan suara yang indah. Di dalam proses editing, soft ware
yang dipakai adalah Cool Edit Pro.Setelah proses editing selesai
kemudian hasil dari editing tersebut diperdengarkan kembali
menggunakan alat Tape Back, yaitu alat yang berfungsi memutar
kembali iklan radio yang telah selesai atau melalui tahapan finising
untuk diperdengarkan kembali sebagai bahan evaluasi apakah ada
kekurangan maupun kesalahan di dalam proses pembuatan iklan radio
tersebut.
6. Tahap keenam
Burning atau pembakaran yaitu proses final yang dilakukan setelah
melalui tahap-tahap sebelumnya. Burning atau pembakaran yang
dimaksud disini adalah proses pembakaran iklan radio yang pada
l
mulanya ilklan radio telah selesai dan disimpan dalam file dalam
bentuk mp3 yang kemudian dibakar atau dipindahkan dalam bentuk
CD atau istilah dalam komputerisasinya adalah proses burning, supaya
dapat diperdengarkan oleh klien lewat dvd player, komputer, dll.
Setelah iklan telah jadi, kemudian iklan radio tersebut diperdengarkan
oleh klien apakah sudah sesuai dengan apa yang diinginkan klien. Jika
klien sudah menyukai iklan radio tersebut maka sudah dapat
diudarakan.
D. AKTIVITAS MAGANG
1. Minggu pertama
Perkenalan dengan para pekerja bagian Layanan Usaha , mengenal
ruang – ruang produksi iklan radio,beradaptasi dengan dunia kerja di
Lembaga Penyiaran Publik Surakarta, mempelajari dan mencoba alat
– alat produksi iklan radio. Yang kemudian dilanjutkan dengan
mengikuti kegiatan pembuatan naskah iklan spot sosialisasi
pemiilukada Boyolali, berinisiatif untuk membuat naskah iklan Spot
Sosialisasi Pemilukada Boyolali dengan menerapkan hal –hal yang
didapat dari senior dengan menggunakan media komputer sendiri.
Pembahasan spot iklan yang dibuat sendiri dengan senior,mencoba
memahami bahasa daerah Boyolali untuk mendapatkan background
daerah Boyolali untuk diterapkan kedalam naskah iklan. Kemudian
merevisi iklan spot tersebut. Mengikuti dan ikut mencoba proses
produksi iklan spot di ruang operator produksi iklan radio.
2. Minggu kedua
li
Mengikuti pembuatan iklan spot koesplusan, membuat naskah iklan
spot koesplusan.Diskusi dengan senior bagaimana cara mengolah kata
dan kalimat yang kreatif untuk sebuah iklan spot
koeplusan.Memahami dan banyak mendengar iklan- iklan spot yang
telah dibuat oleh senior. Mencoba melakukan pemilihan backsound,
mengolah dan kemudian menerapkan proses mixing untuk iklan spot
koesplusan dengan ide – ide sendiri.
3. Minggu ketiga
Membuat naskah iklan Ad lib Dies natalies UNS, membuat rangka
naskah iklan Ad lib dengan senior. Pembahasan dan revisi iklan ad lib
yang dibuat sendiri dengan senior, Mengikuti proses perekaman suara
guna mengisi materi dari iklan ad lib.Mengedit iklan ad lib di ruang
operator iklan radio menggunakan komputer yang dilengkapi dengan
programnya, yaitu program cool edit pro. Memutar ulang iklan yang
telah jadi untuk didengarkan oleh senior.
4. Minggu keempat
Membuat naskah iklan spot Kongso Adu Jago, menerima penilaian
dan saran dari senior untuk iklan spot yang dibuat, melakukan revisi,
kemudian mengikuti proses rekaman dialog dari naskah iklan yang
telah dibuat,mengedit backsound dan mencampur data yang ada untuk
mendapatkan komposisi yang pas. Melakukan pembakaran cd atu
burning. Memperdengarkan hasil iklan yang jadi kepada senior.
Mengikuti pemutaran iklan kongso adu jago di Pro 2.
lii
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan tentang proses produksi iklan radio yang
dilakukan oleh Lembaga Penyiaran Publik RRI Surakarta, maka penulis dapat
menarik kesimpulan sebagai berikut:
Di dalam kegiatan pembuatan iklan radio, penulis mengerti bahwa untuk
membuat suatu iklan radio mempunyai banyak tahapan-tahapan dan proses-
proses yang harus ditempuh untuk memperoleh hasil yang diinginkan
konsumen dalam mempromosikan barang ataupun jasa, proses-proses dan
tahapan tersebut tidak kalah sulitnya dengan tahapan produksi iklan dengan
menggunakan media- media lainya,bahwa di dalam proses iklan radio
melibatkan banyak pihak – pihak untuk memperoleh hasil iklan radio yang
diinginkan konsumen.Yang didalam prosesnya dikemas dan dikerjakan
melalui beberapa tahap yaitu, tahap pertama pengumpulan data, tahap kedua
pembuatan naskah iklan radio, tahap ketiga pembuatan komponen iklan,
tahap keempat penggabungan komponen atau mixing, tahap kelima editing,
tahap keenam dan tahap yang terakhir yaitu burning atau pembakaran cd.
Banyak orang beranggapan radio bukan tempat yang cocok untuk beriklan.
Tetapi berkembang dan majunya suatu dunia iklan tidak hanya melalui
media-media yang sering digunakan oleh para pengusaha dan perusahaan
yang ingin mempromosikan barang maupun jasanya, yang selama ini kita
kenal seperti : televisi, koran, majalah, brosur, leaflet, baliho, eksbanner,dll.
liii
Tetapi melalui media radio, kita bisa menghasilkan dan menciptakan suatu
iklan yang kreatif dan menarik yang menggabungkan seni suara dengan suatu
promosi. Yang membentuk suatu image-image atas gambaran yang baik
mengenai suatu produk ataupun jasa yang dapat mempengaruhi tindakan
pembelian atau pemakaian jasa tanpa mengesampingkan etika dan etiket
periklanan, dan juga orang dapat beranggapan bahwa beriklan melalui media
radio dapat memberikan pengaruh besar bagi kemajuan perusahaan maupun
bidang usaha orang tersebut. Dengan demikian media radio tidak bisa
dipandang sebelah mata di dalam dunia periklanan.
B. SARAN
Saran yang mungkin bermanfaat bagi Lembaga Penyiaran Publik RRI
Surakarta adalah :
1. Kegiatan produksi iklan radio yang telah dilakukan oleh Lembaga
Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia Surakarta unyuk massa yang
akan datang supaya lebih ditinngkatkan, sehingga semakin banyak
konsumen yang menggunakan jasa iklan melalui RRI Surakarta.
2. Peralatan yang canggih dan modern sangat membantu dalam mendukung
kegiatan produksi iklan radio di dalam perusahaan.
3. Dalam meningkatkan jasa iklan hendaknya mampu ,menjalin hubungan
yang baik dengan masyarakat luas, sehingga dapat meningkatkan citra
Radio Republik Indonesia Surakarta.
liv
4. Jenis iklan radio yang disiarkan hendaknya lebih bervariasi dan
mempunyai daya tarik atau animo yang besar, dan bisa diterima disemua
kalangan baik kalangan bawah, menengah maupun keatas.
5. Dalam melayani konsumen maupun pihak yang berurusan dengan
perusahaan, sebaiknya memberikan pelayanan yang maksimal, sehingga
konsumen berfikir bahwa Radio Republik Indonesia adalah perusahaaan
besar dan memberikan kontribusi yang besar untuk konsumen.