Top Banner
1 Proses Perancangan Kompleks Gedung Bisnis Multimedia Dengan Metode Parametrik Oleh : A. Gat Gautama M.T 1 , Nur Indra Pranoto 2 1 Dosen, Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Maliki Malang 2 Mahasiswa, Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Maliki Malang Abstract : Di era digital ini, paradigma proses perancangan dalam arsitektur juga bergeser kearah digital dengan menggunakan teknik komputasi digital untuk menyelesaikan kompleksitas permasalahan dalam desain. Sehingga pendekatan tersebut dianggap mampu membantu menyelesaikan permasalahan rancangan yang semakin kompleks dengan berbagai batasan yang harus dipecahkan demi menjawab kebutuhan dan tantangan dalam rancangan. Metode parametrik dengan memberikan parameter pada objek dengan melakukan simulasi dan animasi merupakan pendekatan yang dilakukan untuk mencapai solusi desain dalam rancangan ini. Dalam perancangan Kompleks Gedung Bisnis Multimedia ini tema yang diambil yaitu Parametrik Arsitektur sebagai pendekatan perancangan untuk medapatkan solusi rancangan yang diinginkan. Kemudian dilakukan analisa secara komputasi dengan menggunakan animasi dan simulasi untuk mencapai solusi desain yang diinginkan. Kata Kunci : Parametrik, Perancangan Kompleks Gedung Bisnis Multimedia, Digital 1. Latar Belakang 1.1 Gedung Bisnis Multimedia Semakin berkembangnya dunia digital saat merupakan sebuah sarana tersendiri yang dapat dikembangkan menjadi sebuah prospek bisnis, sehingga mampu mengembangkan potensi perekonomian dan mampu menciptakan daya saing di era global. Salah satunya ialah bisnis multimedia dan digital entertainment, yang jika dilihat kedepannya akan menjadi sebuah komoditas yang mampu menghasilkan sumber pendapatan baru. Hal ini didukung oleh perkembangan teknologi dan komunikasi yang semakin cepat. 1.2 Parametrik Parametric modeling atau parametric design mempunyai arti yang sama dengan parametric variational, yang berarti constraint-based atau feature based, dimana mempunyai pengetahuan dasar pada pemodelan menggunakan parameter- parameter dan batasan-batasan (constraint) untuk menciptakan hubungan secara geometris dan topologi pada sebuah model. Parametric modeling atau parametric design mempunyai arti yang sama dengan parametric variational, yang berarti constraint-based atau feature based, dimana mempunyai pengetahuan dasar pada pemodelan menggunakan parameter- parameter dan batasan-batasan (constraint) untuk menciptakan hubungan secara geometris dan topologi pada sebuah model. Kemampuan parametric dari suatu model adalah kemampuan dari geometris suatu objek untuk dikendalikan oleh parameter- parameter (Anderl, 1994). Pada pemodelan parametrik, suatu geometri dan dimensi mempunyai hubungan dua arah (bidirectional) dimana jika mengubah dimensinya akan memberi efek pada geometri juga (Anderl and Mendgen, 1995).
6

Proses Perancangan Kompleks Gedung Bisnis Multimedia ...etheses.uin-malang.ac.id/1624/14/10660067_Ringkasan.pdf · & Grasshopper, Geco, Ecotect dan juga Winair sebagai alat bantu

Apr 30, 2018

Download

Documents

vunhu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Proses Perancangan Kompleks Gedung Bisnis Multimedia ...etheses.uin-malang.ac.id/1624/14/10660067_Ringkasan.pdf · & Grasshopper, Geco, Ecotect dan juga Winair sebagai alat bantu

1

Proses Perancangan Kompleks Gedung Bisnis Multimedia Dengan Metode Parametrik

Oleh : A. Gat Gautama M.T

1, Nur Indra Pranoto

2

1

Dosen, Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Maliki Malang 2

Mahasiswa, Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Maliki Malang

Abstract :

Di era digital ini, paradigma proses perancangan dalam arsitektur juga bergeser kearah digital

dengan menggunakan teknik komputasi digital untuk menyelesaikan kompleksitas permasalahan dalam

desain. Sehingga pendekatan tersebut dianggap mampu membantu menyelesaikan permasalahan

rancangan yang semakin kompleks dengan berbagai batasan yang harus dipecahkan demi menjawab

kebutuhan dan tantangan dalam rancangan. Metode parametrik dengan memberikan parameter pada

objek dengan melakukan simulasi dan animasi merupakan pendekatan yang dilakukan untuk mencapai

solusi desain dalam rancangan ini.

Dalam perancangan Kompleks Gedung Bisnis Multimedia ini tema yang diambil yaitu

Parametrik Arsitektur sebagai pendekatan perancangan untuk medapatkan solusi rancangan yang

diinginkan. Kemudian dilakukan analisa secara komputasi dengan menggunakan animasi dan simulasi

untuk mencapai solusi desain yang diinginkan.

Kata Kunci : Parametrik, Perancangan Kompleks Gedung Bisnis Multimedia, Digital

1. Latar Belakang

1.1 Gedung Bisnis Multimedia

Semakin berkembangnya dunia digital

saat merupakan sebuah sarana tersendiri

yang dapat dikembangkan menjadi sebuah

prospek bisnis, sehingga mampu

mengembangkan potensi perekonomian dan

mampu menciptakan daya saing di era global.

Salah satunya ialah bisnis multimedia dan

digital entertainment, yang jika dilihat

kedepannya akan menjadi sebuah komoditas

yang mampu menghasilkan sumber

pendapatan baru. Hal ini didukung oleh

perkembangan teknologi dan komunikasi

yang semakin cepat.

1.2 Parametrik

Parametric modeling atau parametric

design mempunyai arti yang sama dengan

parametric variational, yang berarti

constraint-based atau feature based,

dimana mempunyai pengetahuan dasar pada

pemodelan menggunakan parameter-

parameter dan batasan-batasan (constraint)

untuk menciptakan hubungan secara

geometris dan topologi pada sebuah model.

Parametric modeling atau parametric design

mempunyai arti yang sama dengan

parametric variational, yang berarti

constraint-based atau feature based, dimana

mempunyai pengetahuan dasar pada

pemodelan menggunakan parameter-

parameter dan batasan-batasan (constraint)

untuk menciptakan hubungan secara

geometris dan topologi pada sebuah model.

Kemampuan parametric dari suatu model

adalah kemampuan dari geometris suatu

objek untuk dikendalikan oleh parameter-

parameter (Anderl, 1994). Pada pemodelan

parametrik, suatu geometri dan dimensi

mempunyai hubungan dua arah

(bidirectional) dimana jika mengubah

dimensinya akan memberi efek pada

geometri juga (Anderl and Mendgen, 1995).

Page 2: Proses Perancangan Kompleks Gedung Bisnis Multimedia ...etheses.uin-malang.ac.id/1624/14/10660067_Ringkasan.pdf · & Grasshopper, Geco, Ecotect dan juga Winair sebagai alat bantu

2

Parametricism berakar dari teknik animasi digital

dari pertengahan 1990-an, dan sepenuhnya

muncul dalam beberapa tahun terakhir dengan

pengembangan sistem desain canggih

parametrik (Patrick Shumacer)

2. Metode

Banyaknya batasan dalam merancang gedung

komersial membuat rancangan menjadi semakin

lebih kompleks, terutama kebutuhan fungsional

dan efisiensi ruang pada gedung. Batasan KLB

yang ditentukan juga menjadi sebuah

permasalahan yang perlu diselesaikan secara

tepat. Untuk menyelesaikan permasalahan-

permasalahan tersebut dilakukan studi

parametrik dengan menggunakan variabel dan

batasan dalam rancangan untuk melakukan

simulasi.

Untuk melakukan proses analisa digunakan

berbagai macam software seperti 3ds max,

Rhinoceros & Grasshopper, Geco, Ecotect dan

juga Winair sebagai alat bantu rancangan mulai

dari pemodelan parametrik, analisa, simulasi

hingga animasi, yang dilakukan secara

komputasi.

Dari batasan-batasan tersebut dilakukan

parametric modeling dengan metode

pemrograman secara komputasi dengan

penyelesaian alghoritma dengan mendefinisikan

permasalahan satu per satu (definition logic).

Untuk mendapatkan alternatif pemecahan

permasalahan dilakukan dengan cara mengubah

paramater yang telah diurai dan kemudian

dianimasikan untuk mendapat kemungkinan

rancangan bentuk yang sesuai.

Pendefinisian gambar diatas merupakan

logika geometri yang digunakan dalam

pemodelan parametrik dengan menggunakan

3Ds Max dan Para 3D.

Sistem pengontrolan ketinggian bangunan

menggunakan graphic controller, dengan

pemilihan parameter graphic controller

memungkinkan untuk merubah ketinggian

bangunan dengan jarak antar lantai yang

berbeda.

Page 3: Proses Perancangan Kompleks Gedung Bisnis Multimedia ...etheses.uin-malang.ac.id/1624/14/10660067_Ringkasan.pdf · & Grasshopper, Geco, Ecotect dan juga Winair sebagai alat bantu

3

Pada pengubahan parameter berdasarkan

batasan-batasan yang dilakukan dibagi menjadi 3

titik node atau simpul untuk mengubah orientasi

dan lebar setiap lantai bangunan orientasi dan

lebar plat lantai berdasarkan penentuan batasan

variabel pada tabel metode diatas ang telah

disesuaikan dengan kondisi site dan juga

orientasi maksimal berdasarkan view. Kemudian

dianimasikan dengan mengubah parameter

berdasarkan variabel ang telah dibuat. Setelah

selesai hasil tersebut di ekspor kedalam software

rhino dan di analisa melalui grasshopper dan

geco yang kemudian dihubungkan dengan

ecotect untuk dilakukan analisa seberapa besar

pergerakan angin yang mengenai bangunan dan

dampaknya terhadap bangunan. Setelah proses

tersebut dilakukan analisa masing-masing massa

bangunan untuk mengetahui seberapa besar

sinar radiasi matahari disetiap sisi bangunan

yang kemudian diakumulasi selama satu tahun.

Setelah diketahui tingkat radiasi disetiap sisi

bangunan dilakukan analisa parametrik untuk

membuat kulit bangunan.

3. Hasil & Pembahasan Gambar dibawah merupakan screenshoot

hasil studi animasi ang dilakukan dengan

total 100 frame sehingga terdapat 100

alternatif pada bentuk bangunan.

Gambar dibawah merupakan hasil stud

simulasi radiasi sinar matahari yang dilakukan

dengan menggunakan ecotect dengan

didasarkan posisi site dan data iklim di kota

malang.

Page 4: Proses Perancangan Kompleks Gedung Bisnis Multimedia ...etheses.uin-malang.ac.id/1624/14/10660067_Ringkasan.pdf · & Grasshopper, Geco, Ecotect dan juga Winair sebagai alat bantu

4

Diagram Penzoningan Ruang

Pada fungsi penunjang, auditorium, sport center

dan caffe diletakan pada bagian depan yang

dimana pada area tersebut merupakan area yang

dapat diakses oleh publik. Sedangkan untuk

office yang lebih bersifat semi publik diletakan

dibagian belakang dengan akses enterance yang

berbeda sedangkan apartemen yang bersifat

privat diletakan pada lantai atas yaitu lantai 21-

30. Dengan penataan penzoningan tersebut akan

membuat pengguna kantor tidak merasa

terganggu dengan adanya aktivitas publik yang

ada.

Sistem masuk dari bassement menggunakan

eskalator yang menuju langsung ke sebelah

lobby sehingga sirkulasi keluar masuk pengguna

tetap terpantau dari lobby sehingga sistem

pengamanan tetap terpantau dari lobby. Pada

sirkulasi dari bassement menuju lobby akan

terlihat area mini golf yang disekat oleh kaca

sehingga akan memberikan pengunjung persepsi

yang berbeda bahwa kantor tersebut merupakan

kantor industri kreatif yang memberikan suasana

kerja yang having fun. Pada area yang bersifat

publik tersebut juga terdapat fasilitas ruang

karaoke dan game center yang berisi game

simulator, game PC, permainan biliard dan juga

playstaion.

Pada lantai atap digunakan untuk faslitas

sport center yang dimana didalamnya

terdapat tiga area lapangan footsal, fitness

center, taman atap dan juga joging track.

Hasil Rancangan Bentuk

Pada hasil rancangan bentuk bangunan

terlihat terpuntir hal tersebut merupakan

hasil analisa yang dilakukan dengan

menggunakan metode parametrik modeling.

Sehingga bangunan terlihat seperti sebuah

tarian sambutan bagi pengguna jalan yang

dimana konteks pada site tersebut

merupakan sebuah jalan arteri primer yang

menghubungkan antara Malang, Surabaya

dan juga Batu.

Pada bentuk dan detail facade bangunan

menggunakan kaca yang kemudian diberi

dengan double layer dengan material

perforated dengan pola yang dipotong

dengan laser sesuai pola desain. Dimana pola

lubang facade tersebut disesuaikan dengan

hasil analisa radiasi sinar matahari yang

mengenai bangunan, sehingga hal tersebut

akan membuat bukaaan pada pola facade

menjadi berbeda.

Page 5: Proses Perancangan Kompleks Gedung Bisnis Multimedia ...etheses.uin-malang.ac.id/1624/14/10660067_Ringkasan.pdf · & Grasshopper, Geco, Ecotect dan juga Winair sebagai alat bantu

5

Facade

Pada detail tahapan facade setelah struktur

kolom, balok dan juga plat lantai dilakukan

pemasangan dinding kaca yang didahului dengan

struktur dinding kaca dengan menggunakan baja

profil. Skin bangunan layer kedua struktur skin

ditumpu menggunakan baja yang menumpu

terhadap balok, sedangkan penutup skin

menggunakan perforated yang dipotong sesuai

pola. Tahapan detail struktur facade dapat dilihat

seperti gambar dibawah.

Model Prototype

Pada proses pembuatan model prototype

menggunakan material akrilik ang kemudian

dipotong menggunakan laser dan kemudian

diralit sesuai desain.

Hasil prototype rancangan yang telah selesai

Page 6: Proses Perancangan Kompleks Gedung Bisnis Multimedia ...etheses.uin-malang.ac.id/1624/14/10660067_Ringkasan.pdf · & Grasshopper, Geco, Ecotect dan juga Winair sebagai alat bantu

6

4. Kesimpulan

Kompleksitas dan banyaknya batasan

dalam merancang bangunan komersial

menjadi sebuah tantangan tersendiri yang

harus dipecahkan. Sehingga metode

parametrik sebagai alat bantu dengan

menggunakan sistem komputasi digital

dengan pemrograman alghoritma

merupakan salah satu cara yang dipilih

untuk melakukan pendekatan dalam

merancang untuk membantu

menyelesaikan permasalahan. Namun,

dengan parameter yang digunakan

merupakan hasil dari kajian-kajian

integrasi keislaman dan kesesuaian

terhadap konteks objek dan tapak yang

ada, kemudian diterapkan kedalam

metode parametrik sebagai alat bantu

penyelesaian masalah.

Perkembangan teknologi yang terus

melaju dengan pesat saat ini semakin

menipiskan perbedaan dari setiap

keilmuan. Termasuk paradigma arsitektur

yang saat ini dalam proses

perancangannya semakin bergeser dari

proses analisa secara manual menjadi

proses analisa secara komputasi dengan

pemrograman alghoritma sebagai alat

bantu desain untuk menyelesaikan

permasalahan rancangan.

5. Referensi

Khabazi, Zubin. 2012.Generative

Alghoritms. Morphogenesism

Kahabazi, Mohamad. 2009. Algorithmic

Modelling

Issa, Rajaa.Essential Mathematics for

Computational Design

http://www.patrikschumacher.com