PROSES PENGEMASAN SIRUPDI PT KARYA CIPTANYATA WISESA KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat – syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Oleh : Edwin Widjaja NIM : 14.I1.0073 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2017
32
Embed
PROSES PENGEMASAN SIRUPDI PT KARYA CIPTANYATA …repository.unika.ac.id/14565/1/14.I1.0073 Edwin Widjaja.pdf · Gula merupakan bahan dasar utama dalam pembuatan sirup essence, dimana
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PROSES PENGEMASAN
SIRUPDI PT KARYA CIPTANYATA WISESA
KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat – syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Teknologi Pangan
Oleh :
Edwin Widjaja
NIM : 14.I1.0073
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG
2017
i
HALAMAN PENGESAHAN
PENGAWASAN MUTU BAHAN PENGEMAS
SIRUP
DI PT KARYA CIPTANYATA WISESA
Oleh :
Edwin Widjaja
NIM : 14.I1.0073
PROGRAM STUDI : TEKNOLOGI PANGAN
Laporan Kerja Praktek ini telah disetujui dan dipertahankan di hadapan sidang penguji
pada 9 Juni 2017
Semarang,
Fakultas Teknologi Pertanian
Program Studi Teknologi Pangan
Universitas Soegijapranata Semarang
Pembimbing Lapangan, Dekan,
Stefanus Dr.V. Kristina Ananingsih, ST, MSc.
Pembimbing Akademik
Novita Ika Putri, S.TP,M.Sc.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esakarena telah memberi kasih
dan berkat-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan Kerja Praktek di PT. Karya
Ciptanyata Wisesa dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek dengan judul
“Pengawasan Mutu Bahan Pengemas Sirup di PT. Karya Ciptanyata Wisesa”. Salah
satu tujuan dari kerja praktek adalah sebagai pemenuhan mata kuliah Kerja Praktek
pada Program S1 Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik
Soegijapranata Semarang.
Dalam menjalankan Kerja Praktek dan penulisan Laporan Kerja Praktek ini, penulis
memperoleh banyak wawasan, pengetahuan, keterampilan, serta pengalaman dalam
bidang pangan khususnya pada bagian bahan pengemas untuk sirup di PT. Karya
Ciptanyata Wisesa. Laporan ini dapat selesai berkat dukungan, pengarahan, serta dari
banyak pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. V. Kristina Ananingsih, ST., M.Sc. sebagai Dekan Teknologi Pertanian
Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
2. Dhea Nathania Hendryanti, S.TP sebagai Koordinator Kerja Praktek Teknologi
Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang
3. Novita Ika Putri, S.TP, M.Sc. sebagai dosen pembimbing yang telah meluangkan
waktunya untuk mengarahkan dan membimbing.
4. Bapak Dwi dan Bapak Puji yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk dapat melaksanakan Kerja Praktek di Unit QualityControl.
5. Bapak Stefanussebagai Pembimbing Lapangan yang telah memberikan bimbingan
dan meluangkan waktu selama kami melaksanakan Kerja Praktek.
6. Para staf dari PT. Karya Ciptanyata Wisesa yang telah banyak meluangkan waktu
untuk membimbing penulis.
7. Orang tua wali Penulis, Wiyanto dan Lianawati, saudara tersayang, Ivan Widjaja,
Felix Widjaja dan Charles Willyanto ; serta semua keluarga yang selalu berdoa dan
memberikan semangat serta dukungan material dalam keberhasilan pelaksanaan
Kerja Praktek dan penyusunan laporan Kerja Praktek ini.
8. Clara Elvina, Bernadetha Meliana, dan Uki Putri sebagai teman seperjuangan dalam
iii
memberikan semangat dan kerja sama yang baik selama Kerja Praktek berlangsung.
9. Sahabat, teman dan kakak kelas FTP yang maumemberi informasimengenai Kerja
Praktek dan pembuatan laporan.
Akhir kata, penulis berharap agar laporan Kerja Praktek ini bermanfaat bagi para
pembaca khususnya mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik
Soegijapranata. Dalam pembuatan laporan Kerja Praktek ini, penulis menyadaribahwa
jauh dari kesempurnaan. Sehingga penulis berharap dapat diberikan kritik dan saran
yang membangun demi kesempurnaan laporan Kerja Praktek ini dan kebaikan penulis
1.1. Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2. Tujuan ................................................................................................................ 1
1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ........................................................................ 1
1.4. Metode Kerja Praktek ........................................................................................ 1
2. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN ......................................................................32.1. Sejarah Perusahaan ............................................................................................ 3
2.2. Profil Perusahaan ............................................................................................... 3
2.3. Visi dan Misi Perusahaan .................................................................................. 3
2.4. Struktur Organisasi ............................................................................................ 4
3. SPESIFIKASI PRODUK PT. KARYA CIPTANYATA WISESA ...........................64. PROSES PRODUKSI ................................................................................................8
4.1. Bahan Baku ........................................................................................................ 8
4.2. Alur Proses Produksi ....................................................................................... 10
4.3. Proses Pengemasan .......................................................................................... 12
5. PEMBAHASAN ......................................................................................................155.1. Bahan Baku Pengemasan ................................................................................. 15
5.2. Proses Penerimaan Bahan Pengemas ............................................................... 18
5.3. Proses Pengemasan .......................................................................................... 19
7. DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................24
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.Diagram Alir Struktur Organisasi di PT Karya Ciptanyata Wisesa ................ 4
Gambar 2. Sirup Premium ............................................................................................... 6
Gambar 3.Sirup Classic ................................................................................................... 6
Gambar 4. Sirup Elegance ................................................................................................ 7
Gambar 5.Sirup Putri Bali ................................................................................................ 7
Gambar 6.Diagram Alir Tahapan Proses Produksi Sirup ............................................... 10
Gambar 7.Spesifikasi Lembar Karton Gelombang (LKG) ............................................. 17
Gambar 8.Tahapan Penerimaan Bahan Pengemas ......................................................... 18
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.Perbandingan Jenis Flute ................................................................................... 18
1
1. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pada era abad ke-21 ini dimana teknologi dan nutrisi semakin maju dan berkembang
mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang
melaksanakan program untuk melaksanakan kegiatan kerja praktek dalam badan usaha
bidang pangan sehingga dapat lebih memahami perbedaan dunia kerja dan
perkuliahan.sehingga kedepannya menjadi tenaga kerja yang siap dalam dunia kerja.
Pada kerja praktek ini diharapkan mahasiswa dapat mendapatkan nilai-nilai serta terlibat
dalam proses maupun kegiatan dalam badan usaha tempat dilakukannya kerja praktek.
PT Karya Ciptanyata Wisesa merupakan perusahaan dimana penulis melakukan
kegiatan kerja praktek.PT Karya Ciptanyata Wisesa merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang sirup dan minuman cup.Produk yang dihasilkan oleh PT Karya
Ciptanyata Wisesa memiliki kualitas yang baik serta aman bagi konsumen dan juga
tetap menjunjung profesionalitas dalam pengolahannya.Pada kerja praktek in fokus
penulis tertuju pada bahan pengemas pada produk sirup yang dihasilkan oleh PT Karya
Ciptanyata Wisesa.
1.2.Tujuan
Tujuan dari kerja praktek ini adalah memahami dan mengetahui standar dan Quality
Control terhadap bahan pengemas sirup “Fres” yang terdapat pada PT Karya Ciptanyata
Wisesa sehingga tetap dapat menjaga produk yang dihasilkan.
1.3.Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Kerja praktek ini dilaksanakan di PT Karya Ciptanyata Wisesa Semarang yang
bertempat di Jalan JalanTapak Tugu no. 1A Tugu, Semarang. Dimulainya kerja praktek
pada tanggal 9 Januari 2017 danberakhir pada 9Febuari 2017.
1.4.Metode Kerja Praktek
Terdapat 2 metode yang dilakukan dalam kerja praktek, yakni :
Cara langsung
2
Cara langsung diawali dengan pengenalan atau orientasi pabrik, pengamatan quality
control produk, pengamatan quality control bahan pengemas, berdiskusi serta
mendengarkan penjelasan dari pembimbing lapangan baik mengenai proses quality
control.
Cara tidak langsung
Studi pustaka dengan mengumpulkan, melengkapi dan membandingkan data yang
didapat dari kerja praktek dengan pustaka yang dapat dipercaya.
3
2. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
PT. Karya Ciptanyata Wisesa didirikan pada tahun 1970. Sebelumnya PT. Karya
Ciptanyata Wisesa memiliki nama PT. Aditama Raya Industri yang bertempat di Jalan
Taman Sri Gunting dengan produk andalan bermerk sirup “Fresh”. Kini PT. Karya
Ciptanyata Wisesa beroperasi di Jalan Tapak no 1A Tugu, Semarang, dengan produk
andalan yang sama yakni sirup “Fres” (tanpa h) dikarenakan berkaitan dengan
kepemilikan hak paten mengenai merk. Merk produk yang berubah ini tak jauh berbeda
dari merk terdahulu supaya konsumen dapat dengan mudah mengingatnya.PT. Karya
Ciptanyata Wisesa yang merupakan produsen sirup di Indonesia menghasilkan produk
yang sudah terdaftar di BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) serta memiliki
sertifikat halal dari MUI yang terus diperbaharui tiap tahun.
Tahapan penerimaan bahan pengemastertera sebagai berikut:
1. Pengecekan izin masuk
Suplier yang mengirimkan bahan pengemas akan malapor kepada petugas
keamanan,salnjutnya petugas keamanan akan mengkonfirmasi kepada divisi terkait.
2. Penerimaan bahan pengemas
Setelah supplier masuk, bahan pengemas yang bermuatan pada truk akan diturunkan
untuk selanjutnya dibuatkan nota penerimaan barang.
3. Pengecekan oleh QC Lab
Proses pengecekan kualitas dari bahan pengemas yakni dengan membandingkan
kualitas bahan pengemas yang diterima perusahaan dengan CoA yang diberikan oleh
supplier atau kesepakatan awal antara supplier dengan perusahaan. Pengecekan perlu
dilakukan guna memastikan bahwa kualitas yang dikirimkan oleh supplier sesuai
dengan spesifikasi yang diminta perusahaan sehingga mutu dari produk dapat terjamin.
Pengecekannya dilakukan metode sampling secara acak, jumlah sampel yang diambil
tergantung dari jumlah barang yang diterima.
4. Penyimpanan dalam Gudang Penyimpanan
Setelah bahan pengemas yang diterima perusahaan sesuai dengan CoA atau memenuhi
standar maka akan disimpan didalam gudang penyimpanan. Untuk bahan yang tidak
sesuai akan dikembalikan kepada supplier untuk dilakukan proses retur.Prinsip dari
penyimpanan yang diterapkan adalah First in first out (FIFO).FIFO perlu diterapkan
guna menghindari kerusakan yang tidak diinginkan akibat dari penyimpanan yang
terlalu lama.
5.3. Proses Pengemasan
5.3.1. Pencucian Botol
Pencucian botol pada PT. Karya Ciptanyata Wisesa dilakukan secara
otomatis.Pencucian secara otomatis memiliki beberapa keunggulan seperti cepat,
memerlukan jumlah air lebih sedikit serta mengurangi jumlah tenaga kerja. Proses
pencuciannya meliputi pembersihan kotoran pada dinding luar botol dan dalam botol
menggunakan air dengan suhu lebih dari 70oC. Digunakannya suhu lebih dari 70oC
karena pada suhu tersebut sebagian besar bakteri berhenti tumbuh dan mulai mati
(Depkes RI, 2004). Pencucian botol juga menggunakan liquid caustic soda, caustic soda
20
yang digunakan dalam pencuian botol adalah NaOH.Fungsi dari NaOH adalah
membantu menghilangkan kotoran didalam botol yang sukar larut.
5.3.2. Proses Pengisian Sirup Kedalam Botol
Prinsip dari kerja filler adalah mengeluarkan udara yang ada didalam botol diikuti
dengan mengalirkan larutan sirup kedalam botol. Pada proses pengisian sirup terdapat
hal-hal yang perlu diperhatikan.Headspace adalah ruang kosong yang terdapat antara
permukaan atas produk dengan tutup botol.Fungsi headspace sendiri adalah
memberikan ruang cadangan terhadap pengembangan produk yang akan mengalami
proses sterlisasi, sehingga tidak botol tidak pecah (Ardawyah, 2008). Pada produk sirup
tidak mengalami sterlisasi, sehingga volume headspace yang terlalu besar akan
mempengaruhi kualitas dari produk, dikarenakan sebagian besar udara yang terdapat
didalam headspace adalah oksigen. Menurut BPOM (2015), menjelaskan bahwa volume
headspace (rongga kosong) tidak boleh melebihi 10% dari total volume botol (v/v).
Headspace botol dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 botol ∶Sisa volume botol
Volume total 𝑥𝑥 100%
Spesifikasi botol pada CoA yang dikirim oleh supplierkepada PT. Karya Ciptanyata
Wisesa memiliki volume rata-rata 651,4 ml, sedangkan volume sirup yang diisikan
kedalam botol berkisar 620ml, sehingga dapat dihitung nilai Headspace botol yang
terdapat pada PT. Karya Ciptanyata Wisesa yakni sebesar 4,82%.
𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 botol ∶651,4 − 620 ml
651,4 ml 𝑥𝑥 100%
𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 botol ∶ 4,82%
Headspace yang berada pada PT. Karya Ciptanyata Wisesa 4,82% dimana nilai
tersebuttelah memenuhi standart yang dianjurkan bahkan jauh lebih kecil dari yang
telah ditetapkan BPOM yakni 10%.
5.3.3. Proses Pemasangan Tutup Botol
Dalam penerapannya, hendaknya proses pemasangan tutup botol dilakukan dengan
rapat (hermetis). Penutupan secara hermetis akan menghambat dan mencegah kerusakan
yang disebabkan oleh mikroba. PT. Karya Ciptanyata Wisesa menggunakan tutup botol
21
tanpa ulir. Proses penutupan yang ideal yakni dilakukan secara cepat setelah proses
filling selesai, guna menghindari adanya kontaminasi dari udara sekitar. Pemilihan tutup
botol sangatlah penting guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti
korosi.Menurut Winarno et al (1984), tutup botol yang berbahan dasar logam masih
mungkin terjadi reaksi korosi atau timbulnya karat. Oleh karena itu PT. Karya
Ciptanyata memilih tutup botol yang memiliki spesifikasi tahan terhadap asam maupun
basa.
5.3.4. Proses Pemasangan Label dan Pemasangan Segel
Setelah proses penutupan botol selesai maka dilanjutkan proses pemasangan label yang
telah dibuat. Tujuan digunakannya label adalah memberikan identitas sirup yang telah
dibuat PT. Karya Ciptanyata Wisesa. Label ditempelkan pada dinding bagian luar botol
kaca. Label yang baik dan ideal sebaiknya memuat berbagai informasi mengenai nama
produk, produsen yang membuat, bahan yang digunakan, volume produk, ijin
departemen badan obat dan makanan (BPOM), label halal, tanggal kadarluarsa serta
tanggal produksi.PT. Karya Ciptanyata Wisesa telah memuat keseluruhan komponen
diatas didalam berbagai produk sirup yang diproduksi. Setelah itu dilanjutkan dengan
proses pemasangan segel, penyegelan berfungsi menghindari adanya penyelewengan
atau pemalsuan produk dan memberikan rasa nyaman terhadap konsumen bahwa
produk yang dibeli terjamin mutunya. Segel dipasang pada bagian antara leher botol dan
tutup botol, sehingga untuk membuka botol perlu dilakukan perusakkan segel dimana
hal ini merupakan fungsi dari segel itu sendiri.
5.3.5. Proses Pemberian Kode Produksi (Coding)
Pada dasarnya kode produksi yang tertulis pada produk dirancang oleh kepala Quality
Control. Fungsi dari kode produksi sendiri untuk dapat mempermudah pengecekkan
dokumen apabila suatu saat terjadi audit ataupun permasalahan produk yang ada
dilapangan. Menurut BPOM (2003), Mengenai pedoman umum label pangan
menyebutkan bahwa setidak tidaknya kode produksi yang dibuat memuat tanggal
produksi, batch, angka atau huruf lain yang rinci. Coding yang terdapat pada PT. Karya
Ciptanya Wisesa terdiri atas 5 komponen. Kelima komponen tersebut antara lain shift,
22
nomor tangki, minggu, hari dan waktu mixing & filling. Kode produksi yang terdapat
pada PT. Karya Ciptanyata Wisesa telah sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.
5.3.6. Proses Pengemasan Sekunder
Pada proses terakhir ini sirup yang telah diberi label dan segel akan berjalan dengan
conveyor untuk diambil oleh operator untuk dimasukkan kedalam cartonbox. Pemilihan
kemasan sangat penting guna menjaga produk dari kerusakan serta memberikan daya
tarik tersendiri kepada konsumen.Kemasan yang baik untuk menampung suatu produk
diharuskan untuk mengandung logo perusahaan, label halal, keterangan komposisi,
berat bersih atau volume serta menarik konsumen (Hidayat & Dania, 2005). Peraturan
yang telah diatur oleh pemerintah yakni terkandung dalam UU RI Nomer 7 Tahun 1996
mengenai pangan, bab IV pasal 30 ayat 2, tertulis bahwa label kemasan setidak-tidaknya
memuat berbagai keterangan mengenai nama produk, volume atau berat bersih dari
produk, alamat serta nama produsen, keterangan halal atau logo halal, bulan serta tahun
kadaluwarsa.Hal ini sudah terdapat pada carton box di PT. Karya Ciptanyata Wisesa.
Label kemasan pada carton box telah terdapat nama produk, volume atau berat bersih
dari produk, alamat serta nama produsen, keterangan halal atau logo halal, bulan serta
tahun kadaluwarsa.
23
6. KESIMPULAN & SARAN
6.1.Kesimpulan
- Kemasan primer yang digunakan PT. Karya Ciptanyata Wisesa adalah botol kaca
- Kemasan sekunder yang digunakan PT. Karya Ciptanyata Wisesa adalah carton box
- Headspace pada PT. Karya Ciptanyata Wisesa telah memenuhi peraturan yang
ditetapkan BPOM
- Coding pada PT. Karya Ciptanyata Wisesa telah memenuhi peraturan yang
ditetapkan BPOM
6.2.Saran
- Disarankan untuk menggunakan lem putih food grade sehingga keamanan pangan
dapat ditingkatkan.
24
7. DAFTAR PUSTAKA
Ardawyah, R. 2008. Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Bumi Aksara. Jakarta Astawan, Made. 2008. Ahli Gizi dan Pangan. Artikel Kemasan : pengamanan dan
pengawet makanan.
BPOM.2015. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI No 1 Tahun 2015 Tentang Kategori Pangan. BPOM.2003. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.00.05.52.4321 tahun 2003 tentang Pedoman Umum Pelabelan Produk Pangan. Jakarta: BPOM.
Buckle,K.A., dkk. (1987). Ilmu Pangan.Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Ebook Pangan.Com. 2007. Pengemasan Bahan Pangan. Diambil Tanggal 12 Agustus 2016 Pukul 11.00 WIB ISSN : 1411-1098
Fellows, P. 1992. Food Processing Technology Principles And Practice. NewYork. Ellis
Horwood Limited. Heath, H. B. 1981. SourceBook of Flavors. AVI Publishing Company. Westport,
Connecticut. Hidayat, N, dan W.AP. Daniati, 2005.Minuman Berkarbonasi dari Buah Segar. Trubus Agrisarana, Surabaya.
Hughes, C., 1987. Food Additives Guides. Jhon Willy and Sons, New York.
Newsome, R. L., 1986, Food Colors, Food Technol, 40(7): 49-56, Di dalam: Zat Pewarna Makanan dan Peraturan Pemakaiannya. Media Teknologi Pangan, 2(2): 44-52.
Dasar Mikrobiologi 1, Universitas Indonesia Press. Jakarta. Sampurno B. 2008. Flexible Packaging Laminates. Jakarta: Meerkats Flexipack.
Soejardi. 2003. Proses Pengolahan di Pabrik Gula Tebu. LPP.Yogyakarta. Syarief, R., S.Santausa, St.Ismayana B. 1989. Teknologi Pengemasan Pangan. Laboratorium Rekayasa Proses Pangan, PAU Pangan dan Gizi, IPB.
25
Tzotzi, C.2007. A Study of CaCO3 Scale Formation and Inhibition in RO and NF Membrane Processes.Desalination journal.Volume 296.
Winarno, F.G., S. Fardiaz dan D. Fardiaz, 1980. Pengantar Teknologi Pangan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Winarno, F.G., 1984. Bahan Tambahan Makanan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Winarno, F.G. 1984. Kimia Pangan Dan Gizi. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Winarno, F.G. 1994. Sterilisasi Komersial Produksial. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.