Top Banner
PROSES PENGECORAN Oleh: Arya Mahendra Sakti
83

Proses pengecoran

Jan 27, 2017

Download

Engineering

Chache Go
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Proses pengecoran

PROSES PENGECORAN

Oleh:Arya Mahendra Sakti

Page 2: Proses pengecoran

Proses Pengecoran

Adalah suatu proses pembuatan yang pada dasarnya merubah bentuk logam dengan cara mencairkan logam, kemudian dimasukkan kedalam suatu cetakan dengan dituang atau ditekan.

Dimana di dalam cetakan ini logam cair akan membeku dan menyusut.

Page 3: Proses pengecoran

Berdasarkan Jenis bahan model, bahan cetakan dan cara penuangannya

1. Proses pengecoran dengan bahan pasir sebagai bahan cetakan (Sand Casting).

2. Proses pengecoran sentrifugal (Centrifugal Casting).

3. Proses pengecoran dengan cetakan permanen(Permanent Mold Casting).

4. Proses pengecoran cetak-tekan (Die Casting).5. Proses pengecoran dengan pola hilang.

(Investment Casting).

Page 4: Proses pengecoran

Proses pengecoran dengan bahan pasir sebagai bahan cetakan (Sand Casting).

Yaitu proses pengecoran yang menggunakan pasir sebagai bahan cetakannya.

Page 5: Proses pengecoran

Skema Aliran Pengecoran

Page 6: Proses pengecoran

Dapur peleburan logam

Page 7: Proses pengecoran

Urutan Proses Pembuatan Billet

Page 8: Proses pengecoran

Macam Produk dari Billet

Page 9: Proses pengecoran

Proses Pembuatan Slab

Page 10: Proses pengecoran

Macam Produk dari Slab

Page 11: Proses pengecoran

Macam Produk dari Hot Rolled Coil

Page 12: Proses pengecoran

Contoh Produk

Page 13: Proses pengecoran

Contoh Produk

Page 14: Proses pengecoran

Contoh Produk

Page 15: Proses pengecoran

Contoh Produk

Page 16: Proses pengecoran

Contoh Produk

Page 17: Proses pengecoran

Pembuatan Pola Pola adalah bentuk tiruan dari benda kerja yang

sebenarnya dan digunakan untuk membuat rongga cetakan.

Kayu : digunakan untuk jumlah produksi terbatas, sehingga tidak perlu menggunakan bahan yang awet, tetapi biaya relatif murah dan mudah dibentuk;

Logam : digunakan untuk jumlah produksi yang besar, sehingga lebih awet dalam penggunaannya;

Jenis logam yang sering digunakan :1. Kuningan, 2. Besi cor, dan3. Aluminium

Stirofoam (polistiren) : digunakan untuk pola sekali pakai.

Page 18: Proses pengecoran

Ketentuan Pembuatan Pola

1. Pola harus mudah dikeluarkan dari cetakan.2. Penempatan inti harus mudah.3. Sistem saluran harus dibuat sempurna untuk

mendapatkan aliran logam cair yang optimum.

4. Penentuan permukaan pisah sehemat mungkin dan membutuhkan ketelitian yang tinggi.

Page 19: Proses pengecoran

Faktor-faktor Lain Dalam Perencanaan Pola

1. Penyusutan.2. Tambahan material untuk penyelesaian

mesin.3. Sudut kemiringan.4. Distorsi.5. Bidang Pemisah.6. Bagian-bagian yang mengalami

perubahan tebal.

Page 20: Proses pengecoran

Macam - macam Pola

1. Pola Tunggal.2. Pola Terbelah.3. Pola yang dapat dibongkar pasang

(pola Terlepas).4. Pola Ganda.5. Pola Berpasangan.6. Pola Khusus.

Page 21: Proses pengecoran

JENIS, BAHAN, DAN KONSTRUKSI POLA

Gambar Berbagai jenis pola yang dapat dipakai berulang-ulang

A. Pola tunggal;B. Pola belah;C. Pola terpisah;D. Pola dengan

pengalir;E. Pola dengan

papan penyambung;

F. Pola roda dengan penuntun;

G. Pola sipat/pola sapu.

Page 22: Proses pengecoran

Gambar A. Pola sekali pakai B. Hasil Pengecoran

Pola sekali pakai :

A B

Pola sekali pakai, ditinggalkan dalam cetakan dan dibiarkan menguap. Oleh karena itu pola jenis ini merupakan pola tunggal yang telah dilengkapi dengan sistem saluran masuk, pengalir, dan penambah.

Page 23: Proses pengecoran

Pembuatan Inti

Yaitu suatu bentuk dari pasir yang dipasang pada rongga cetakan untuk mencegah pengisian logam cair pada bagian yang seharusnya berbentuk lubang atau rongga dalam coran.

Beberapa macam inti, yaitu untuk inti minyak, inti Co2, Inti udara, dll.

Page 24: Proses pengecoran

Inti Basah

Yaitu inti yang dipasang bersamaan pada saat pembuatan cetakan.

Kerugiannya :1. Biasanya lemah, tidak bisa

menggantung.2. Pasir mudah gugur.3. Kedudukan kurang teliti.

Page 25: Proses pengecoran

Inti KeringYaitu inti yang dibuat secara terpisah dan

dipasang setelah pola dikeluarkan.Sifat-sifat yang harus dimiliki inti kering :1. Cukup kuat dan keras setelah dipanaskan2. Cukup porus.3. Harus dapat hancur pada saat logam cair

memadat.4. Harus mempunyai permukaan yang licin.5. Tahan panas.6. Diusahakan materialnya tidak banyak

mengeluarkan gas.

Page 26: Proses pengecoran

Gambar Inti

Page 27: Proses pengecoran

Pembuatan Cetakan

Pembuatan cetakan bawah (drag) :1. Dasar cetakan dibuat dari kayu

(datar/rata).2. Pola dan rangka cetak (30-50 mm)

untuk drag ditaruh diatas kayu.3. Drag diisi pasir penuh, kemudian

dipadatkan dengan baik.4. Drag dibalik, permukaan cetakan

ditaburi pasir kering dan halus.

Page 28: Proses pengecoran

1. Pemasangan sistem saluran (cawan tuang, saluran turun, saluran masuk ).

2. Dasar cetakan dibuat dari kayu (datar/rata).3. Pola dan rangka cetak (30-50 mm) untuk

drag ditaruh diatas kayu.4. Kup diisi pasir penuh, kemudian dipadatkan

dengan baik.5. Kup dibalik, permukaan cetakan ditaburi

pasir kering dan halus.

Pembuatan cetakan atas (kup) :

Page 29: Proses pengecoran

11-3

Keuntungan Pembentukan dengan Cetakan :

• Laju produksi tinggi,• Finishing lebih baik,• Toleransi dimensi lebih baik,• Sifat mekanik lebih baik.

Proses Pengecoran :• Pengecoran biasa, pengisian rongga cetakan dilakukan

tanpa tekanan;• Pengecoran khusus, pengisian rongga cetakan

dilakukan dengan tekanan.

Page 30: Proses pengecoran

JENIS CETAKAN

Berdasarkan bahan yang dipakai :

Berdasarkan cara pemakaian :

• cetakan pasir,• cetakan lempung,

• cetakan logam,• cetakan khusus

1. Cetakan tidak permanen : hanya dapat digunakan satu kali saja.Contoh : • cetakan pasir (sand casting),

• cetakan kulit (shell mold casting),• Cetakan presisi (precision casting).

2. Cetakan permanen : dapat digunakan berulang-ulang.Contoh : • gravity permanent mold casting,

• pressure die casting,• centrifugal die casting.

Page 31: Proses pengecoran

Cetakan Pasir :

Gambar Bagian-bagian penting cetakan pasir

• cawan tuang (pouring basin),

• saluran turun (sprue),

• saluran masuk (gate),

• pola (pattern),• bagian atas

cetakan (cope),• bagian bawah

cetakan (drug),• alas cetakan

(bottom board),• baut pena (pin),• pengunci (lug),

• sambungan pemisah (joint for parting),

Page 32: Proses pengecoran

Prosedur pembuatan cetakan pasir :

1. Dengan pola yang dapat dipakai berulang-ulang; pasir dipadatkan disekitar pola, kemudian pola dikeluar-kan, rongga yang terbentuk diisi dengan logam cair.

2. Dengan pola sekali pakai; pola dibuat dari polisteren atau sejenisnya dan tidak dikeluarkan, pola menguap pada saat logam cair dituangkan ke dalam cetakan.

Page 33: Proses pengecoran

Prosedur pembuatan cetakan pasir dengan pola yang dapat dipakai berulang-ulang :

Page 34: Proses pengecoran

Prosedur pembuatan cetakan pasir dengan pola sekali pakai :

Page 35: Proses pengecoran

Sangat tepat untuk mengecor benda-benda dalam jumlah kecil;

Tidak memerlukan pemesinan lagi; Menghemat bahan coran; Permukaan mulus; Tidak diperlukan pembuatan pola kayu yang

rumit; Tidak diperlukan inti dan kotak inti; Pengecoran jauh lebih sederhana.

Keuntungan Pengecoran dengan Pola Sekali Pakai :

Page 36: Proses pengecoran

Kerugian Pengecoran dengan Pola Sekali Pakai :

Pola rusak sewaktu dilakukan pengecoran;

Pola lebih mudah rusak, oleh karena itu memer-lukan penanganan khusus lebih sederhanan;

Pada pembuatan pola tidak dapat digunakan mesin mekanik;

Tidak ada kemungkinan untuk memeriksa keadaan rongga cetakan.

Page 37: Proses pengecoran

SALURAN MASUK, DAN PENAMBAH

Sistem Saluran Masuk : berfungsi untuk mengalir-kan logam cair ke dalam rongga cetakan.

Cawan tuang; Saluran turun; Pengalir; Saluran masuk.

Page 38: Proses pengecoran

Turbulensi aliran masuk ke rongga cetakan pada dasar atau dekat dasarnya harus seminimal mung-kin, terutama untuk benda cor yang kecil;

Harus dihindari terjadinya pengikisan terhadap dinding dan rongga cetakan, dengan mengatur aliran logam cair secara baik;

Logam harus dapat masuk ke rongga cetakan sedemikianrupa, sehingga terjadi pembekuan (solidifikasi) terarah;

Slag, kotoran, atau partikel asing tidak boleh masuk ke rongga cetakan.

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam merancang sistem saluran masuk :

Page 39: Proses pengecoran

Penambah (riser) : dibuat sebagai cadangan logam cair untuk mengimbangi penyusutan (shrinkage) dalam pembekuan dari coran. Logam cair dalam penambah harus membeku lebih lambat dari coran.

Jenis Penambah :

A. Terbuka,B. Buntu.

Page 40: Proses pengecoran

Berhubungan dengan udara luar pembekuan logam cair lebih cepat

• Tidak berhubungan dengan udara luar pembekuan logam cair lebih lambat

• Pembekuan cepat dibutuhkan cadangan logam cair lebih banyak harus dibuat lebih besar

• Besar kurang ekonomis

• Pembekuan lambat dibutuhkan lebih sedikit logam cair dapat dibuat lebih kecil

• Kecil lebih ekonomis• Besar dan terbuka lebih

mudah dibuat• Kecil dan tertutup lebih

sulit dibuat

Penambah buntuPenambah terbuka

Penambah buntu dan penambah terbuka :

Page 41: Proses pengecoran

Mesin-mesin Pembuat Cetakan

1. Mesin Guncang (Jolt Machine)

Mesin ini berfungsi untuk menaik-turunkan pasir dalam rangka cetakan sampai mencapai kepadatan tertentu.

Mesin ini hanya cocok untuk cetakan yang besar, karena proses satu persatu.

Page 42: Proses pengecoran

Gambar Mesin Guncang

Page 43: Proses pengecoran

Mesin Desak (Squeeze Machine)

Yaitu mesin yang berfungsi untuk menekan pasir yang berada dalam rangka cetakan untuk mencapai kepadatan tertentu.

Mesin ini cocok dipakai untuk pembuatan benda kerja yang tipis.

Page 44: Proses pengecoran

Gambar Mesin Desak

Page 45: Proses pengecoran

MesinGuncang Desak(Jolt-Squeeze Machine)

Yaitu mesin yang berfungsi untuk mengguncang dahulu dengan cara menaik - turunkan dan kemudian menekan pasir yang berada di dalam cetakan untuk memperoleh kepadatan yang merata di seluruh bagian.

Pada mesin ini cetakan atas dan bawah dapat dikerjakan secara bersama-sama.

Page 46: Proses pengecoran

Gambar Mesin Guncang-Desak

Katup desak

Katup getar

Katup guncang

Page 47: Proses pengecoran

Mesin Pelempar Pasir(Sand Slinger)

Yaitu mesin yang berfungsi untuk melemparkan pasir kedalam cetakan melalui sudu-sudu yang diputar dengan kecepatan tinggi untuk memperoleh kekerasan dan kepadatan yang diinginkan.

Page 48: Proses pengecoran

Mesin Pelempar Pasir

Page 49: Proses pengecoran

Gambar Mesin Pelempar Pasir

Page 50: Proses pengecoran

Syarat Pasir Cetak

1. Tahan panas.2. Mempunyai sifat mampu bentuk.3. Permeabilitas yang cocok dan sesuai.4. Distribusi dan keseragaman besar butir

yang sesuai.5. Komposisi yang sesuai.6. Mampu untuk dipakai lagi.7. Harganya murah.

Page 51: Proses pengecoran

Proses Pengecoran

Proses pengecoran ini dibagi menjadi :1. Pengecoran permanen dengan

tekanan rendah.2. Pengecoran permanen dengan

gravitasi.3. Pengecoran tuang.4. Pengecoran dengan tekanan atau

pengecoran corthias.

Page 52: Proses pengecoran

Pengecoran permanen dengan tekanan rendah

Pada proses pengecoran ini yaitu cetakan diletakkan diatas dapur induksi, dan gas mulia dialirkan kedalam dapur yang membuat logam cair naik ke cetakan melalui saluran masuk dari batu tahan api.

Proses ini sangat ekonomis bila laju produksi berkisar 5000 – 50.000 buah pertahun.

Page 53: Proses pengecoran

Pengecoran permanen dengan gravitasi

Yaitu proses pengecoran yang dilakukan dengan cara mengalirkan logam cair ke dalam cetakan tanpa tekanan sama sekali dan hanya akibat gaya gravitasi.

Cetakan biasanya dilapisi dengan bahan tahan api dan karbon, guna mengurangi efek cil dan memudahkan pengeluaran coran.

Page 54: Proses pengecoran

Pengecoran tuang

Yaitu proses pengecoran yang dilakukan dengan cara mengalirkan logam cair ke dalam cetakan tanpa tekanan.

Proses ini lebih sederhana dan terbatas untuk logam-logam dengan titik lebur yang sangat rendah.

Seperti : seng, timbal, dan barang kerajinan yang bersifat imitasi.

Page 55: Proses pengecoran

Pengecoran dengan tekanan (pengecoran corthias)

Yaitu proses pengecoran dengan cara cetakan diletakkan diatas dapur induksi, dan logam cair dialirkan kedalam dapur dengan diberikan tekanan yang membuat logam cair naik ke cetakan melalui saluran masuk dari batu tahan api, dan inti cetakan dipaksakan masuk ke dalam cetakan secara bersamaan.

Page 56: Proses pengecoran

Proses Pengecoran Sentrifugal

Proses pengecoran sentrifugal dibagi menjadi 3 macam yaitu :

1. Pengecoran sentrifugal sejati.2. Pengecoran semi sentrifugal.3. Pengecoran Sentrifuging.

Page 57: Proses pengecoran

Pengecoran sentrifugal sejati

Yaitu proses pengecoran yang banyak dipakai untuk pembuatan pipa, lapisan mesin, dan benda yang simetris.

Dengan cara cetakan diputar mengitari sumbu horisontal atau vertikal, dan logam cair diturunkan pada ujungnya.

Page 58: Proses pengecoran

Pengecoran sentrifugal sejati

Page 59: Proses pengecoran

Pengecoran sentrifugal sejati

Page 60: Proses pengecoran

Pengecoran semi sentrifugal

Pada proses ini dilakukan dengan logam cair diisi penuh dari atas cetakan, cetakan diputar pelan secara sentrifugal dan gravitasi.

Produk yang dihasilkan roda mobil yang bisa dilakukan tunggal ataupun yang lebih dari satu.

Page 61: Proses pengecoran

Pengecoran Sentrifuging

Yaitu proses pengerjaan dengan cara logam cair dilakukan dari atas pada bagian tengah dari cetakan atas yang kemudian dihubungkan secara radial dengan tengah, gaya sentrifugal yang ada dalam logam cair akan membuat coran yang padat.

Page 62: Proses pengecoran

Pengecoran Sentrifuging

Page 63: Proses pengecoran

Cetak-Tekan (Die Casting)

Proses ini menggunakan tekanan yang tinggi di dalam memasukkan logam cair ke dalam rongga cetakan.

Cetakan dibuat dari baja khusus yang dikenal dengan “dies” atau “matriis”.

Page 64: Proses pengecoran

Keuntungan proses Cetak-Tekan (Die Casting)

1. Tidak memerlukan proses penyelesaian.

2. Ukuran dan bentuk benda kerja sangat tepat.

3. Baik untuk produksi tinggi.4. Bahan sisa rendah dikarenakan

(saluran turun, pengalir, dan saluran masuk) dapat dilebur kembali.

Page 65: Proses pengecoran

Kerugian proses Cetak-Tekan (Die Casting)

1. Harga mesin dan cetakan mahal.2. Untuk jumlah produksi kecil tidak

menguntungkan.3. Umur cetakan logam berkurang dengan

naiknya suhu logam.4. Hasil cetakan harus segera dikeluarkan.5. Sering terjadi efek cil atau logam tidak

seluruhnya jadi satu, dan sering hasil coran tidak merata.

Page 66: Proses pengecoran

Cetakan Plaster (Plaster Mold Casting)

Yaitu proses pengecoran yang tidak permanen, cetakan hanya untuk sekali pemakaian, dan khusus untuk pengecoran logam non ferrous.

Page 67: Proses pengecoran

Keuntungannya

1. Ketelitian ukuran tinggi.2. Permukaan coran halus.3. Cetakan plaster khusus untuk

penggunaan cil.

Page 68: Proses pengecoran

Kerugiannya

1. Ongkos produksi mahal.2. Permeabilitas cetakan plaster sedikit

rendah, hingga diperlukan proses vakum.

Page 69: Proses pengecoran

Pola Hilang (Investment Casting)

Proses pengecoran ini seringkali disebut dengan pengecoran presisi, karena hasil coran mempunyai tingkat ketelitian yang sangat tinggi.

Proses ini memakai pola dari lilin yang kemudian dibungkus dengan pembungkus bahan cetakan, kemudian dipanaskan untuk mengeluarkan lilin dalam cetakan dan cetakan siap digunakan kalau sudah kering.

Page 70: Proses pengecoran

Keuntungannya

1. Memungkinkan untuk memproduksi benda kerja yang kompleks dan presisi dengan permukaan yang halus.

2. Dapat dipakai untuk mengecor semua jenis logam.

3. Coran tidak memerlukan pengerjaan lanjut.

4. Tidak ada bekas sambungan cetakan.5. Mudah untuk pengontrolan sifat

metalurgi logam.

Page 71: Proses pengecoran

Karakteristik Pembekuan

Pembekuan (solidifikasi) : transformasi logam cair kem-bali ke bentuk padatnya.• Solidifikasi logam murni ; logam murni membeku pada

temperatur konstan yaitu sama dengan tem-peratur pembekuannya/ temperatur leburnya.

Page 72: Proses pengecoran

• Solidifikasi paduan; Paduan pada umumnya mem-beku pada daerah temperatur tertentu.

Page 73: Proses pengecoran

Shrinkage : adalah penyusutan pada daerah tertentu yang dapat menimbulkan cacat-cacat coran (berupa rongga-rongga atau retak)Tahapan terjadinya shrinkage :

• Penyusutan yang terja-di selama pendinginan fase cair (sebelum ter-jadi solidifikasi);

• Penyusutan yang terja-di pada saat perubahan fase cair ke fase padat;

• Penyusutan yang terja-di selama pendinginan fase padat sampai tem-peratur kamar.

Page 74: Proses pengecoran

Solidifikasi terarah ; untuk mengurangi pangaruh shrinkage dapat dilakukan dengan mengarahkan proses solidifikasi pada daerah tertentu, dengan cara :1) Memasang penambah (riser); dengan memasang riser

(gambar 11.6), maka daerah yang mengalami solidifikasi awal akan berada jauh dari sumber logam cair, sehingga shrinkage yang mungkin terjadi berada pada riser itu sendiri.Menurut hukum Chvorinov, riser diletakkan pada daerah yang memiliki rasio volume terhadap luas rendah, karena pada daerah tersebut akan me-ngalami solidifikasi paling cepat.Dengan menambahkan riser, maka solidifikasi dapat diperlambat sehingga kemungkinan terjadinya shrinkage dapat dihindarkan.

Page 75: Proses pengecoran

2) Memasang cil (chill) :Panas tertinggi dapat terjadi pada bagian-bagian tebal yang mengalami konsentrasi aliran panas paling tinggi, sehingga pada bagian tersebut kemungkinan akan terjadi shrinkage.

Untuk mencegah terjadinya shrinkage tersebut dapat dipasang cil yaitu benda (terutama logam) yang diletak-kan pada bagian cetakan yang mendapat panas paling tinggi untuk mempercepat pendinginan sehingga bagian tersebut membeku pada waktu yang bersamaan dengan bagian lainnya.

Page 76: Proses pengecoran

SIFAT-SIFAT PRODUK COR

Dipengaruhi oleh :1. Pendinginan yang cepat akan

mengurangi ukuran sel.2. Zat-zat penginti akan membantu

pembentukan butir-butir eutektik halus bulat dan sifat mekanis yang bagus.

3. Terbentuknya struktur lamelar.

Page 77: Proses pengecoran

SEGREGASI MAKRO

Proses ini dimulai dari adanya segregasi mikro, yaitu variasi komposisi pada sebuah butir.

Pada proses pembekuan akan memberikan perbedaan komposisi.

Page 78: Proses pengecoran

MACAM SEGREGASI MAKRO

1. Segregasi NormalTerjadi bila permukaan padatan yang kurang lebih berbentuk bidang menggerakkan unsur pokok dengan titik lebur rendah menuju pusat.

Page 79: Proses pengecoran

2. Segregasi Balik Adalah ciri paduan larutan padat dengan pola pembekuan dendritik.

3. Segregasi Gravitasi Yaitu terjadi bila senyawa-senyawa, inklusi-inklusi yg tdk larut, atau logam yg dpt bercampur dalam cairan memiliki densitas yg sangat berbeda dgn leburannya, krn itu zat-zat ini akan mengambang atau tenggelam.

Page 80: Proses pengecoran

VISKOSITAS

Penuangan leburan ke dalam cetakan sangat dipengaruhi oleh viskositas/ kekentalan dari suatu larutan/cairan.

Viskositas ini dapat diukur sebagai tegangan geser.

Dimana tegangan geser adalah gaya per satuan luas yang bekerja pada cetakan tersebut.

Page 81: Proses pengecoran

Viskositas berubah secara linier terhadap komposisi paduan, tetapi dapat juga menunjukkan variasi-variasi yang menyolok dalam batas-batas fasa tertentu.

Viskositas maksimum pada batas kelarutan padat, dan minimum pada komposisi eutektik.

Page 82: Proses pengecoran

FLUIDITASYaitu kemampuan suatu cairan untuk mengisi atau

memenuhi suatu cetakan logam.Fluiditas dipengaruhi oleh beberapa faktor yang antara

lain :1. Fluiditas akan meningkat seiring dengan

meningkatnya panas lanjut karena hal ini akan menurunkan viskositas dan menunda pembekuan.

2. Fluiditas akan meningkat dengan meningkatnya suhu cetakan, karena pembekuan akan menjadi lambat.

3. Tipe pembekuan memiliki efek yang besar.4. Tegangan permukaan dan keberadaan lapisan oksida.5. Bahan cetakan dan pelapis cetakan juga

mempengaruhi ekstrasi panas pembasahan permukaan cetakan.

Page 83: Proses pengecoran

SELESAITERIMA KASIH