Top Banner
Fasilitator: Moh. Saifudin, S.Kep., Ns., S.Psi., M.Kes
39

Proses Kep. Jiwa Fiks

Oct 01, 2015

Download

Documents

Proses Kep.Jiwa
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Fasilitator:Moh. Saifudin, S.Kep., Ns., S.Psi., M.Kes

  • Tindakan yg berurutan, dilakukan secara sistematik u/ menentukan masalah, membuat perencanaan, melaksanakan rencana itu / menugaskan org lain utk melaksanakan & mengevaluasi keberhasilan masalah yg diatasinya (Yura)

  • Pendekatan sistimatis untuk mengenal masalah klien dan mencarikan alternatif pemecahan masalah memenuhi kebutuhan klien.Proses pemecahan masalah (Problem solving) yang dinamis memperbaiki & meningkatkan kesehatan klien ke tahap maksimum.Terdiri dari 5 tahap yaitu pengkajian, penetapan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

  • Definisi menurut Ann Marriner Penerapan pemecahan masalah keperawatan secara ilmiah yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah klien, merencanakan secara sistimatis, melaksanakan tindakan keperawatan dan mengevaluasi tindakan yang dilakukan. PROSES KEPERAWATAN

  • SIFAT PROSES KEPERAWATAN

    SYSTEMATICDYNAMICINTERPERSONALGOAL ORIENTEDUNIVERSAL APPLICABLE

  • FUNGSI PROSES KEPERAWATAN

    Sebagai kerangka berfikir tenaga keperawatan dalam menjalankan fungsi dan tanggung jawabnyaSebagai alat untuk mengenal masalah klien

  • PROSES KEP. JIWA: UNIKMasalah pasien tidak dapat dilihat secara langsung seperti pasien ggn fisik Seringkali pasien memperlihatkan gejala yang berbeda untuk kejadian yang sama, penyebabnya pun bervariasi pada tiap pasien. Pasien banyak yang tidak mampu bercerita tentang masalahnya, tidak jarang pasien menceritakan hal yang sama sekali berbeda dengan yang dialaminya Mungkin pasien juga tidak mau cerita ttg masalahnya

  • TAHAPANPROSES KEPERAWATAN

    PENGKAJIAN DIAGNOSA

    EVALUASI PERENCANAAN

    IMPLEMENTASIEVALUASI

    IMPLEMENTASIPERENCANAANDIAGNOSAPENGKAJIAN

  • TAHAP PENGKAJIANPengumpulan data

    Validasi data

    Pengorganisasian data

    Analisa dan interpretasi data

  • Pengkajian Kep. Jiwa.Perawat jiwa diharapkan memiliki kesadaran/tilik diri (self awareness), kemampuan mengobservasi dgn akurat., kemampuan berkomunikasi secara terapeutik dan kemampuan berespon secara efektif (Stuart dan Sundeen, 1995) karena hal tersebut menjadi kunci utama dalam menumbuhkan hubungan saling percaya dengan pasien

  • Pengkajian Kep. Jiwa.Perawat jiwa diharapkan memiliki kesadaran/tilik diri (self awareness), kemampuan mengobservasi dgn akurat., kemampuan berkomunikasi secara terapeutik dan kemampuan berespon secara efektif (Stuart dan Sundeen, 1995) karena hal tersebut menjadi kunci utama dalam menumbuhkan hubungan saling percaya dengan pasien

  • Komponen PengkajianIdentitas KlienKeluhan utama/ alasan masukFaktor predisposisiAspek fisik/biologisAspek psikososialStatus mentalKebutuhan persiapan pulangMekanisme kopingMasalah psikososial dan lingkunganPengetahuanAspek medis

  • Analisa Data & KesimpulanTidak ada masalah tetapi ada kebutuhanPasien memerlukan pemeliharaan kesehatan dengan follow up secara periodik, karena tidak ada masalah serta klien telah memiliki pengetahuan untuk antisipasi masalahPasien memerlukan peningkatan kesehatan berupa upaya prevensi dan promosi sebagai program antisipasi terhadap masalahAda masalah dengan kemungkinanRisiko terjadinya masalah, karena sudah ada factor yang mungkin dapat menimbulkan masalahAktual terjadi masalah dengan disertai data pendukung

  • Rumusan Masalah Kep.

    PERNYATAAN DIAGNOSTIKTUJUAN KEPERAWATANFOKUSINTERVENSIAKTUALPerubahan dalam perilaku pasien (beralih ke arah resolusi diagnosa atau perbaikan status)Mengurangi atau menghilangkan masalahRISIKO TINGGIPemeliharaan kondisi yang adaMengureangi factor-faktor risiko untuk mencegah terjadinya masalah aktualMUNGKINTidak ditentukan kecuali masalah divalidasiMengumpulkan data tambahan untuk menguatkan atau menetapkan tan dan gejala tau factor risikoMASALAH KOLABORATIFTujuan keperawatanMenentukan awitan atau status masalah penatalaksanaan perubahan status

  • Pohon MasalahPasien biasanya memiliki lebih dari satu masalah keperawatan. Sejumlah masalah pasien akan saling berhubungan dan dapat digambarkan sebagai pohon masalah (FASID, 1983 dan INJF, 1996).

  • Komponen Pohon MasalahMasalah utama adalah prioritas masalah dari beberapa masalah yang ada pada pasien. Masalah utama bisa didaptkan dari alasan masuk atau keluhan utama saat itu (saat pengkajian)Penyebab adalah sal satu dari beberapa masalah yang merupakan penyebab masalah utama, masalah ini dapat pula disebabkan oleh salah satu masalah yang lain, demikian seterusnya.Akibat adalah salah satu dari beberapa akibat dari masalah utama. Efek ini dapat menyebabkan efek yang lain dan demikian selanjutnya.

  • Contoh

  • DIAGNOSA KEPERAWATAN Kesimpulan dari masalah kesehatan pasien Merupakan suatu pernyataan dari masalah pasien yang nyata (aktual) ataupun potensial dan pemecahannya masih dalam wewenang perawat

  • 7 Masalah Keperawatan Terbanyak di RSJ (Des, 2000)perilaku kekerasanhalusinasimenarik diriwahambunuh diridefisit perawatan diri (berpakaian/berhias, kebersihan diri, makan, aktivitas sehari-hari, toileting)harga diri rendah

  • 10 Diagnosis Keperawatan terbanyak di RSJ (Konas II, 2005)Perilaku kekerasanRisiko perilaku kekerasan (pada diri sendiri, orang lain, lingkungan, verbal)Gg persepsi sensori; halusinasi (pendengaran, pengelihatan, pengecap, peraba, penghidu)Gg proses pikirKerusakan komunikasi verba;Risiko bunuh diriIsolasi sosialKerusakan interaksi sosialDefisit perawatan diri ( mandi, berhias, makan, eliminasi)Harga diri rendah kronis

  • 3PERENCANAAN

  • Standar III Perencanaan1. Perilaku KekerasanTujuan: tidak mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkunganRencana tindakan:Anger control assistance

  • 2. Risiko Kekerasan .Tujuan: tidak melakukan tindak kekerasan pada diri sendiri, orang lain, lingkungan, kekerasan verbalRencana tindakan:* anger control assistance* environmental management* impulse control training* family mobilization

  • 3. Gangguan Persepsi SensoriTujuan: klien mampu menetapkan dan menguji realitas serta menyingkirkan kesalahan sensori persepsiRencana tindakan:* complex relationship building* self responsibility facilitation* halisination management* teaching: desease process* learning facilitation

  • 4. Gangguan Proses PikirTujuan: klien memahami gangguan pola pikir dan berfungsi optimal di lingkungan sosialnyaRencana tindakan:* memory training* cognitive stimulation* delusi management* learning facilitation* reality orientation* family involvement promotion

  • 5. Kerusakan Komunikasi VerbalTujuan: tidak mengalami kerusakan komunikasi verbal dan menunjukkan kemampuan melakukan komunikasi verbal dg orang lain, dg cara yang dapat diterimaRencana tindakan:* active listening* cognitive stimulation & restrukturing* memory training* active listeninf & learning facilitation* family involvment promotion

  • 6. Risiko Bunuh DiriTujuan: tidak ada ide bunuh diri dan tidak melakukan percobaan bunuh diriRencana tindakan:Suicide preventionCoping enhancement

  • 7. Isolasi SosialTujuan: mendemonstrasikan keterlibatan sosial secara mandiri dan mempunyai sistem pendukung yang dapat membantu mengekspresikan perasaan dan fikirannyaRencana tindakan:Socialization enhancementMood managementBehavior modificationFamily involvement promotion

  • 8. Kerusakan Interaksi SosialTujuan: mampu berinteraksi sosial dg orang lain dalam aktivitas sosial secara mandiri dg cara yang pantas dan dapat diterima, tanpa hambatan / kesulitanRencana tindakan:Complex relationship buildingBehavior modivication: social skillsSocialization enhancementFamily integration promotion

  • 9a. Defisit Perawatan Diri: MandiTujuan: mampu melakukan perawatan diri / memenuhi kebutuhan personal hygieneRencana tindakan:Self care assistance: bathing

  • 9b. Defisit Perawatan Diri: MakanTujuan: mampu memenuhi kebutuhan makan secara mandiriRencana tindakan:Self care assistance:feeding

  • 9c. Defisit Perawatan Diri: BerhiasTujuan: mampu mempertahankan penampilannya dan mampu memenuhi kebutuhan berpakaian dan berhias secara mandiriRencana tindakan:Self care assistance: grooming

  • 9d. Defisit Perawatan Diri: Toileting / eliminasiTujuan: mampu memenuhi kebutuhan eliminasi secara mandiriRencana tindakan:Self care assistance: toileting / elimination

  • 10. HDR kronisTujuan: mampu meningkatkan harga dirinya dan mempunyai system pendukung yang dapat membantu mengekspresikan perasaan dan pikirannya secara optimalRencana tindakan: Self esteem enhancement

  • Standar IV ImplementasiPerawat kesehatan mental psikiatri mengimplentasikan intervensi yang teridentifikasi dalam rencana tindakan keperawatan

  • Standar IV ImplementasiStandar IVa. KonselingStandar IVb. Terapi LingkunganStandar IVc. Aktivitas Asuhan MandiriStandar IVd. Intervensi PsikobiologisStandar IVe. Penyuluhan KesehatanStandar IVf. Manajemen KasusStandar IVg. Pemeliharaan Dan Peningkatan KesehatanStandar IVh. PsikoterapiStandar IVi. Preskripsi Agen FarmakologisStandar IVj. Konsultasi

  • Standar V EvaluasiPerawat kesehatan mental psikiatri mengevaluasi perkembangan klien dalam mencapai hasil yang diharapkan setelah melakukan tindakan keperawatan

  • Standar VI DokumentasiPerawat kesehatan mental psikiatri mendokumentasikan keseluruhan proses keperawatan yang dilakukan pada klien mulai dari awal pengkajian sampai akhir rangkaian proses asuhan keperawatan yaitu hasil evaluasi

  • Terima Kasih