Proses dan Produksi A. Pengertian Proses Produksi Kegiatan utama yang bersangkutan dengan manajemen produksi adalah proses produksi. Proses produksi adalah metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber antara lain tenaga kerja, bahan- bahan, dana dan sumberdaya lain yang dibutuhkan. Produksi merupakan suatu sistem dan di dalamnya terkandung tiga unsur, yaitu input, proses, dan output. Input dalam proses produksi terdiri atas bahan baku/ bahan mentah, energi yang digunakan dan informasi yang diperlukan. Proses merupakan kegiatan yang mengolah bahan, energi dan informasi perubahan sehingga menjadi barang jadi. Output merupakan barang jadi sebagai hasil yang dikehendaki B. Jenis-jenis Proses Produksi Proses produksi pada umumnya dapat dipisahkan menurut berbagai segi. Pemilihan sudut pandang yang akan digunakan untuk pemisahan proses produksi dalam perusahaan ini akan tergantung untuk apa pemisahan tersebut dilaksanakan serta penentuan tipe produksi didasarkan faktor seperti volume atau jumlah produk yang akan dihasilkan, kualitas produk yang diisyaratkan dan peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses. 1. Jenis proses produksi ditinjau dari segi wujud proses produksi a. Proses produksi kimiawi Proses produksi kimiawi merupakan suatu proses produksi yang menitikberatkan kepada adanya proses analisa atau sintesa serta
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Proses dan Produksi
A. Pengertian Proses Produksi
Kegiatan utama yang bersangkutan dengan manajemen produksi adalah proses produksi.
Proses produksi adalah metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu
barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber antara lain tenaga kerja, bahan-bahan,
dana dan sumberdaya lain yang dibutuhkan.
Produksi merupakan suatu sistem dan di dalamnya terkandung tiga unsur, yaitu input, proses,
dan output. Input dalam proses produksi terdiri atas bahan baku/ bahan mentah, energi yang
digunakan dan informasi yang diperlukan. Proses merupakan kegiatan yang mengolah bahan,
energi dan informasi perubahan sehingga menjadi barang jadi. Output merupakan barang jadi
sebagai hasil yang dikehendaki
B. Jenis-jenis Proses Produksi
Proses produksi pada umumnya dapat dipisahkan menurut berbagai segi. Pemilihan sudut
pandang yang akan digunakan untuk pemisahan proses produksi dalam perusahaan ini akan
tergantung untuk apa pemisahan tersebut dilaksanakan serta penentuan tipe produksi didasarkan
faktor seperti volume atau jumlah produk yang akan dihasilkan, kualitas produk yang
diisyaratkan dan peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses.
1. Jenis proses produksi ditinjau dari segi wujud proses produksi
a. Proses produksi kimiawi
Proses produksi kimiawi merupakan suatu proses produksi yang menitikberatkan kepada adanya
proses analisa atau sintesa serta senyawa kimia. Contoh perusahaan obat-obatan, perusahaan
tambang minyak dan lain-lain.
b. Proses produksi perubahan bentuk
Proses perubahan bentuk adalah proses produksi dimana dalam pelaksanaannya menitikberatkan
pada perubahan masukan (input) menjadi keluaran (output) sehingga didapatkan penambahan
manfaat atau faedah dari barang tersebut. Contohnya perusahaan mebel, perusahaan garmen dan
lain-lain.
c. Proses produksi assembling
Proses produksi assembling merupakan suatu proses produksi yang dalam pelaksanaan
produksinya lebih mengutamakan pada proses penggabungan dari komponen-komponen produk
dalam perusahaan yang bersangkutan atau membeli komponen produk yang dibeli dari
perusahaan lain. Contohnya perusahaan yang memproduksi peralatan elektronika, perakitan
mobil dan lain sebagainya.
d. Proses produksi transportasi
Proses produksi transportasi merupakan suatu proses produksi dengan jalan menciptakan jasa
pemindahan tempat dari barang ataupun manusia. Dengan adanya pemindahan tempat tersebut
maka barang atau manusia yang bersangkutan ini akan mempunyai kegunaan atau merasakan
adanya tambahan manfaat. Contohnya perusahaan kereta api, perusahaan angkutan dan lain-lain.
e. Proses produksi penciptaan jasa administrasi
Proses produksi penciptaan jasa administrasi adalah suatu proses produksi yang memberikan jasa
administrasi kepada perusahaan-perusahaan yang lain atau lembaga-lembaga yang
memerlukannya. Pemberian metode penyusunan, penyimpanan dan penyajian data serta
informasi yang diperlukan oleh masing-masing perusahaan yang memerlukannya merupakan
jasa yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan semacam ini. Contohnya lembaga konsultan
manajemen dan akuntansi, biro konsultan manajemen, dan lain-lain.
2. Jenis proses produksi ditinjau dari segi arus proses produksi
a. Proses produksi terus-menerus (continuous processes)
Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi yang mempunyai pola atau urutan yang
selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan.
Ciri-ciri :
1) Produksi dalam jumlah besar, variasi produk sangat kecil dan sudah distandarisir.
2) Menggunakan product lay out atau departmentation by product.
3) Mesin bersifat khusus.
4) Operator tidak mempunyai keahlian yang tinggi.
5) Salah satu mesin/ peralatan rusak atau terhenti, seluruh proses produksi terhenti.
6) Tenaga kerja sedikit.
7) Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses kecil.
8) Dibutuhkan maintenance specialist yang berpengetahuan dan pengalaman yang banyak.
Kebaikan:
1) Biaya per unit rendah bila produk dalam volume yang besar dan distandardisir.
2) Pemborosan dapat diperkecil karena menggunakan tenaga mesin.
3) Biaya tenaga kerja rendah.
4) Biaya pemindahan bahan di pabrik rendah karena jaraknya lebih pendek.
Kekurangan:
1) Terdapat kesulitan dalam perubahan produk.
2) Proses produksi mudah terhenti yang menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi.
3) Terdapat kesulitan menghadapi perubahan tingkat permintaan.
b. Proses produksi terputus-putus (intermitten processes)
Proses produksi terputus-putus adalah suatu proses produksi dimana arus proses yang ada dalam
perusahaan tidak selalu sama.
Ciri-ciri:
1) Produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil, variasi sangat besar.
2) Menggunakan mesin-mesin bersifat umum dan kurang otomatis.
3) Operator mempunyai keahlian yang tinggi.
4) Proses produksi tidak mudah terhenti walaupun terjadi kerusakan di salah satu mesin.
5) Menimbulkan pengawasan yang lebih sukar.
6) Persediaan bahan mentah tinggi.
7) Membutuhkan tempat yang besar.
Kelebihan:
Fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk yang berhubungan dengan mesin
bersifat umum yaitu system pemindahan menggunakan tenaga manusia, diperoleh penghematan
uang dalam investasi mesin yang bersifat umum dan proses produksi tidak mudah terhenti,
walaupun ada kerusakan di salah satu mesin.
Kekurangan:
1) Dibutuhkan scheduling dan routing yang banyak karena produk berbeda tergantung pemesanan.
2) Pengawasan produksi sangat sukar dilakukan.
3) Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses cukup besar.
4) Biaya tenaga kerja dan pemindahan bahan sangat tinggi, karena menggunakan banyak tenaga
kerja dan mempunyai tenaga ahli.
c. Proses produksi campuran
Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi terus-menerus dan terputus-
putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha
untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh.
3. Jenis proses produksi ditinjau dari segi keutamaan proses produksi
Pada umumnya manajemen perusahaan akan mengadakan pemisahan jenis proses produksi
dalam perusahaan atas dasar keutamaan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan
yaitu proses produksi utama dan proses produksi bukan utama.
Adapun proses produksi utama meliputi:
a) Proses produksi terus-menerus
b) Proses produksi terputus-putus
c) Proses produksi proses
d) Proses produksi proses yang sama
e) Proses produksi proyek khusus
f) Proses produksi industri berat
Proses produksi bukan utama meliputi:
a) Penelitian
b) Model
c) Prototipe
d) Percobaan
e) Demonstrasi
4. Jenis proses produksi ditinjau dari segi penyelesaian proses produksi
Tujuan pemisahan proses produksi menurut segi penyelesaian proses ini pada umumnya untuk
mengadakan pengendalian kualitas dari proses produksi di dalam perusahaan yang bersangkutan.
Pada umumnya dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
a) Proses produksi tipe A
Proses produksi ini merupakan suatu tipe dari proses produksi dimana dalam setiap tahap proses
produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan dapat diperiksa secara mudah. Dengan demikian
pengendalian proses dapat dilaksanakan pada setiap tahap proses, sesuai dengan yang
dikehendaki oleh manajemen perusahaan yang bersangkutan.
b) Proses produksi tipe B
Proses produksi tipe ini merupakan suatu proses produksi dimana di dalam penyelesaian proses
produksi dalam perusahaan yang bersangkutan akan terdapat beberapa ketergantungan dari
masing-masing tahap proses produksi, pemeriksaan hanya dapat dilaksanakan pada beberapa
tahap tertentu saja. Dengan demikian pengendalian proses produksi yang dilaksanakan dalam
perusahaan akan terbatas kepada beberapa tahap proses yang dapat diperiksa secara mudah.
c) Proses produksi tipe C
Perusahaan yang penyelesaian produksinya termasuk di dalam kategori proses produksi tipe C
ini adalah perusahaan yang melaksanakan proses penggabungan atau pemasangan (assembling).
Pelaksana proses produksi dalam perusahaan tersebut dilakukan dengan pemasangan atau
penggabungan komponen-komponen produk.
d) Proses produksi tipe D
Proses produksi tipe ini merupakan proses produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan dengan
menggunakan mesin dan peralatan produksi otomatis. Mesin dan peralatan produksi yang
dipergunakan dalam perusahaan tersebut dilengkapi dengan beberapa peralatan khusus untuk
melaksanakan pengendalian proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan.
e) Proses produksi tipe E
Proses produksi ini merupakan proses produksi dari perusahaan-perusahaan dagang dan jasa.
Pelaksanaan proses produksi yang agak berbeda dengan perusahaan-perusahaan semacam ini
menjadi agak berbeda dengan beberapa perusahaan yang melaksanakan processing dalam proses
produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan yang bersangkutan.
Manajemen Proyek Perangkat Lunak
19 Mar
Manajemen Proyek adalah Suatu kegiatan yang meliputi antara lain:
Poyek adalah Suatu Kegiatan Non rtin, di batasai atau ditentukan
1. Hasil yang di inginkan2. Biaya yang telah di tetapkan3. Waktu yang telah di putuskan
Rangkuman Materi Manajemen Proyek
1. 1. Manajemen 1. Pengertian Manajemen
Istilah manajemen, terjemahanya dalam bahasa indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman. Selanjutnya, bila kita mempelajari literatur manajemen, maka kaan di temukan bahwa istilah manajemen mengandung 3 pengertian, yaitu :
1. Manajemen sebagai proses;2. Manajemen sebagai kolektivitas orang – orang yang melakukan aktivitas manajemen;3. Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science).
Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses, berbeda – beda definisi yang diberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen menurut pengertian yang pertama itu, dikemukakan tiga buah definisi.
Dalam Encylcopedia of teh Sosial Science dikatakan bahwa manajmen adalah suatu proses dengan manan pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan di awasi.
Selanjutnya Hilman mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.
Menurut pengertian yang kedua, Manajemen sebagai kolektivitas orang – orang yang melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang – orang yang melakukan aktifitas manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajemen.
Menurut pengertian yang ketiga, Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science). Mengenai inipun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat,
segolongan mengatakan bahwa manajemen adalah seni dan segolongan lagi mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu pengetahuan. Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung kebenaran.
Menurut G.R. terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang – orang kearah tujuan – tujuan organisasional atau maksud – maksud yang nyata.
Manajemen juga adalah suatu ilmu pengetahuan maupun seni. Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalam kata lain seni adalah kecakapan yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen.
Menurut Marry Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi dari Marry ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang – orang lain untuk melaksanakan apa saja yang perluu dalam pekerjaan itu., bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.
Itulah manajemen, tetapi menurut Stoner bukan hanya itu saja, Masih banyak lagi sehingga tak ada satu definisi saja yang dapat diterima secara universal.menurut James A.F.Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mrncaapai tujuan yang telah ditetapkan.
1. Fungsi – Fungsi Manajemen
Sampai saat ini, masih belum ada consensus baik di antara praktisi maupun di antara teoritis mengenai apa yang menjadifungsi – fungsi manajemen, sering pula disebut unsur – unsur manajemen. Fungsi – fungsi manajemen adalah sebagai berikut :
1. Planning
Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat rumit. Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang di inginkan. Pembatasan yang terakhir merumuskan perencanaan merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut :
- Tindakan apa yang harus dikerjakan ?
- Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ?
- Dimanakah tindakan itu harus dikerjakan ?
- Kapankah tindakan itu harus dikerjakan ?
- Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu?
- Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ?
Menurut stoner, Planning adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran tadi.
1. Organizing
Organizing adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.
1. Leading
Pekerja Leading meliputi 3 kegiatan yaitu:
- Mengambil keputusan
- Mengadakan komunikasiada saling pengertian antara manajer dan bawahan
- Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak.
Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang di tetapkan
1. Direction / Commanding
Direction / commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingann, saran, perintah – perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melkasanakan tugas masing – masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah di tetapkan semula.
1. Motivating
Motivating atau pemorivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pembarian inspirasi, semangat, dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang diinginkan oleh atasan.
1. Coordinating
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
1. Controlling
Controlling atau pengawasan sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dan tujuan yang telah digariskan semula.
1. Reporting
Adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegitan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi – fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.
1. Staffing
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
1. Forecasting
Forecasting adalah meramalkan, memproyeksikan, atau mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rencana yang lebih pasti dapat dilakukan.
1. Tingkatan Manajemen
Tingkatan manajemen dalam organisasi akan membagi tingkatan manajer menjadi 3 tingkatan, yaitu :
1. Manajer lini garis pertama (first line) adalah tingkatan manajemen paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga – tenaga operasional. Dan mereka tidak membawahi manajer yang lain.
2. Manajer menegah (Middle Manager) adalah manajer menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam suatu organisasi. Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan – kegiatan para manajer lainnya kadang – kadang juga karyawan operasional.
3. Manajer Puncak (Top Manager) terdiri dari kelompok yang relatif kecil, manager puncak bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi.
1. 1. Proyek 1. Pengertian Proyek
1. Proyek merupakan suatu tugas yang perlu dirumuskan untuk mencaoau sasaran yang dinyatakan secara kongkrit serta harus diselesaikan dalam suatu periode tertentu dengan menggunakan tenaga manusia dan alat – alat yang terbatas dan begitu kompleks sehingga dibutuhkan pengelolaan dan kerja yang berbeda dari yang biasanya digunkan.
2. Menurut Dr Cleland dan Wr. King (1987), Proyek merupakan gabungan dari sumber daya yang di himpun dalam organisasi sementara untukmencapai suatu tujuan tertentu.
3. “A project is a temporary Endeavor undertaken to accomplish a unique purpose”. Proyek adalah suatu usaha temporer yang dilaksanakan untk mencapai tujuan tertentu.
2. Komponen Proyek 1. Kemampuan
Berhubungan dengan pengetahuan tentang proyek yang akan dikerjakan, kemampuan dalam mengerjakan proyek tersebut, dan pengalaman yang dibutuhkan yang bertujuan untuk mengurangi faktor resiko yang terjadi dari suatu proyek yang akan dikerjakan.
1. Perangkat bantu
Alat bantu yang dibutuhkan oleh seorang manajer proyek untuk meningkatkan kemampuan menangani suatu proyek dalam bentuk perangkat lunak maupun perangkat keras, seperti dalam hal dokumentasi, perencanaan, permodelan, audit maupun pengevaluasian proyek.
1. Proses
Adalah suatu teknisi dan urutan kebutuhan yang dapat di monitor dan di kontrol dalam waktu tertentu meliputi waktu, dana, kualitas, resiko maupun bidang garapan proyek.
1. Syarat Dasar Proyek 1. Pemberian kekuasaan dari yang berwenang untuk membuat batasan proyek;2. Mengajukan usulan untuk menggunakan waktu, waktu dan faktor produksi;3. Mendapatkan persertujuann dari yang berwenang (yang menawarkan proyek);4. Memperoleh kesediaan untuk bekerja sama;5. Adanya keterlibatan dari orang – orang yang berwenang dalam pelaksanaan
proyek;6. Pemberian informasi, terhadap pihak – pihak lain dan pihak – pihak yang terlibat
secara langsung pada proyek.7. Pimpinan proyek diserahi dengan tugas yang terbatas dan wewenang yang sah;8. Adanya pandangan antar departemen dan kemungkinan untuk menggunakan
karyawan baru;9. Adanya alat pengawas dan ruangan;10. Adanya rekan kerja proyek yang memberikann saham (sumbangan) pada
perumusan dan perencanaan proyek.
1. Ciri – Ciri Proyek 1. Sasarannya jelas2. Sasaran diarahkan pada suatu perubahan dan pembaharuan3. Sasaran terjadi hanya satu kali4. Adanya batasan awal dan akhir pelaksanaan proyek5. Proyek bersifat antar disiplin6. Penentuan tanggung jawab yang dibatasi untuk merealisasikan proyek7. Adanya batasan tenaga kerja yang tesedia8. Adanya anggaran dan batasan terhadap biaya – biaya
9. Pertanggungjawaban yang dibatasi untuk merealisasikan proyek
1. Timbulnya Proyek 1. Berasal dari pemerintah, contohnya dalah proyek bendungan, jalan raya, irigasi,
jembatan untuk kepentingan umum dan lain – lain.2. Berasal dari permintaan pasar, hal ini terjadi bila pasar membutuhkan kenaikan
jumlah produk cukup besar sehingga perlu dibangun perluasan fasilitas produksi (pabrik baru).
3. Barsal dari penelitian dan pengembangan mengenhasilkan produk yang sangat besar minatnya sehingga perlu dibangun produksi baru.
4. Berasal dari dalam perusahaan itu sendiri untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas fasilitas produksi agar dapat melayani permintaan pasar maupun mempertinggi daya saing.
1. 2. Kegiatan Rutin Vs kegiatan Non Rutin 1. Kegiatan Rutin
1. Pekerjaan dilakukan berulang – ulang2. Siklus berlangsung dalam jangka panjang3. Intensitas kegiatan relatif sama4. Batasan anggaran dan jadwal tidak setajam di proyek, hanya di atur dalam
anggaran tahunan.5. Tidak telalu banyak macam kegiatan6. Macam dan Volume sumber daya relatif konstan atau tetap.
1. Kegiatan Non Rutin 1. Kegiatan Non Rutin bersifat Dinamis2. Siklus relatif pendek3. Intensitas kegiatan di dalam periode siklus proyek berubah – ubah4. Kegiatan harus diselesaikan berdasarkan anggaran dan jadwal yang sudah di
tentukan5. Terdiri dari bermacam – macam kegiatan yang membutuhkan baerbagai disiplin
ilmu6. Kebutuhan sumber daya berubah, baik macam maupun Volume-nya
1. 3. Triple Constraint
Setiap Proyek memiliki tujuan khusus, didalam proses pencapaian tujuan tersebut ada 3 constraint yang harus dipenuhi, yang dikenal dengan Trade-off Triangle atau Triple Constraint :
- Besarnya Biaya (Anggaran) yang dialokasikan
- Jadwal yang harus dipenuhi
- Mutu yang harus dipenuhi
MANAJEMEN RESIKO
Definisi Resiko
Dapat di tafsirkan sebagai bentukketidak pastian tentang suatu keadaan yang akan terjadi
nantinya dengan keputusan yang di ambil berdasarkan keadaan saat ini. Menurut Ricky W.
Grifin dan Ronald J. Ebert resiko adalah uncertainty about future events. Adapun Joel G. Siegel
dan Jae K. Shim mndifinisikan resiko pada tiga hal :
Keadaan yang mengarah pada sekumpulan hasil khusus, di mana hasilnya dapat di peroleh
dengan kemungkinan yang telah di ketahui oleh pengambil keputusan
Variasi dalam keuntungan, penjualan, atau variable keuangan lainnya dan
Kemungkinan dari sebuah masalah keuangan yang mempengaruhi kinerja peusahaan atau
posisi keungan, seperti resiko ekonomi, ketidak pastian politik, dan masalh industry.
Definisi Manajemen Resiko
Manajemen resiko adalah suatu bidang ilmu yang membahas tentang bagaimana sebuah
organisasai menerapkan ukuran dalam memetakan berbagai permasalahan yang ada dengan
menempatkan berbagai pendekatan manajemen secara komprehensif dan sistematis.
Tahap – Tahap Melaksanakan Manajemen Risiko
Identifikasi risiko
Mengidentifikasi bentuk – bentuk resiko
Menempatkan ukuran – ukuan resiko
Menempatkan altenatif – alternative
Menganalisis setiap alternative
Memutuskan satu alternative
Melaksanakan alternative yang di pilih
Mengontol alternative yang di pilih
Mengevaluasi alternatife yang di pilih
Tipe Risiko
Risiko murni terdiri dari :
Risiko asset atau fisik
Risiko kariawan
Risiko legal
Risiko spekulatif etrdiri dari :
Risiko pasar
Risiko kredit
Risiko likuiditas
Risiko operasional
Cara menyelesaikan resiko
Saling bekerja sama untuk memetakan Risiko
Saling bekerja sama untuk member solusi dan memilih satu alternative solusi yang terbaik
untuk di jadikan rekomendasi
Dan saling bertangung jawab untuk menyelesaikan hinga selesai
Target deviden yang maksimal dan manajemen resiko
Pihak manajemen perusahaan harus melakukan berbagai tindakan dengan adanya untuk
pencapaian laba perusahaan yaitu :
Meningkatkan angka penjualan dengan membuka dan memperluas pasar
Mencari bahan baku dengan harga yang rendah
Menciptakan produk dengan kualitas yang baik
Memberikan hadiah atau bonus kepada distributor
Menaikkan harga produk
Melakukan efisiensi dan efektifitas dari segi biaya
Hedging
Hedging adalah menukar valuta asing di masa depan dengan mata uang local atau melindungi
uang tersebut dari perubahan nilai tukar.
RISIKO KREDIT
Risiko kredit akan terjadi pada saat pihak kreditur dan debitur melakukan tindakan yang
tidak hati – hati dalam melakukakan keputusan kredit.
Definisi Risiko kredit
Risiko kredit merupakan bentuk ketidakmampuan suatu perusahaan, institusi, lembaga maupun
pribadi dalam menyelesaiakan kewajiban – kewajiban secara tepat waktu baik pada saat jatuh
tempo maupun sudah jatuh tempo.
Risiko Kredit Jangka Pendek Dan Jangka Panjang
Adapun kedua pengertian di atas adalah
Risiko yang bersifat jangka pendek dimana di sebabkan karena ketidakmampuan suatu
perusahaan memenuhi dan menyelesaikan kewajibannya yang bersifat jangka pendek terutama
kewajiban likiuditas
Risiko yang bersifat jangka panjang dimana disebabkan karena ketidak mampuan sbuah
perusahaan memenuhi dan menyelesaikan kewajibannya yang bersifat panjang.seperti
penyelesaian proyek hinga tuntas.
Peranan Kredit Risk Management (CRM) Dan Relationship Management (Rm)
Dari kedua hal diatas memeliki tangung jawab masing – masing yaitu :
a. Kredit Risk Management (CRM)
memeliki tangung jawab utama dalam bidang mengendalikan risiko kredit
memeliki tangung jawab mengelola dan menyelesaikan kredit yang bermasalah
memeliki tangung jawab dalam manajemen portofolio kredit
berfungsi dalam menetapkan suatu sistem ukuran penilaian serta alat analisis yang bisa atau
layak di gunakan
b. Relationship Management (RM)
Pada saat menemukan adanya kredit bermasalah memindahkan pengelolaannya ke bagian CRM
untuk di selesaikan
Pihak RM berfungsi dalam mempertangungjawabkan kelanjutan bisnis / usaha perbankan
Pihak RM saling berkoodinasi dengan pihak CRM dalam memutuskan berbagai persoalan
penting.
Tugas Komite Kredit
Menurut Dahlan Siamet adapun tugas dari komite kredit adalah
Meneliti dan menilai permohonan kredit baru yang berjumlah besar
Meneliti dan menilai permohonan perpanjangan kredit dan alasan – alasan atas permintaan
tersebut
Meneliti apakah semua pemberian kredit tersebut sesuai dengan sesuai dengan kebijakan
prekeditan bank yang bersangkuatn
Memeriksa kelengkapan – kelengkapan dokumen kredit
Memeiksa konsitensi perlakuan terhadap permohonan kredit
Risiko Kredit Bagi Investor
Mereka yang memeliki surplus financial akan kecendrungan menempatkan dana di
tempat – tempat dalam tempat yang mampu memberi kenyamanan dalam bentuk keuntungan dan
keamanan,seperti tabungan, deposito, dan obligasi.
Pada saat risk kredit timbul ada beberapa permasalahn yang akan di hadapi oleh beberapa
para investor yaitu antara lain ;
Investor akan mengalami keterlambatan penerimaan keuntungan dalam bentuk bunga atau
capital
Bagi para pemegang obligasi permasalahan terjadi pada saat perusahaan penjual obligasi
sedang berada dalam keadaan bangrut
keterlambatan penerimaan keuntungan dari setiap bunga menyebabkan permasalahan dengan
pihak exstenal.
Definisi Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga adalah risiko yang di alami akibat perubahan suku bunga yang tejadi
di pasaran yang dapat mempengaruhi bagi pendapatan perusahanaan. Sedangkan menurut
Mashud Ali adalah terjadi sebagai akibat dari terdapatnya mismatched atas maturities pada
interest rate related products di sis aktiva dan pasiva neraca bank.
Suku bunga dan jangka waktu oblgasi suku bunga dari jangka waktu obligasi memeliki
keterkaitan dalam memberikan ketetapan. Untuk ini ada dua bentuk keputusan yang biasa
berlaku atau di tetapkan oleh pemerintah dan perusahaan yaitu : obligasi dengan jangka waktu
pendek dan obligasi dengan jangka waktu panjang.
Risiko Pada Hubungan Obligasi Dan Saham
obligasi adalah suatu surat berharga yang di jual kepada public, di mana di san di
cantumkan beberapa ketentuan yang menjelaskan berbagai hal seperti nilai nominal, tingkat suku
bunga, jangka waktu, nama penerbit dan beberapa ketentuan lainnya.
Dampak Perubahan Suku Bunga Bagi Perusahaan
Menurut Mamduh M. Hanafi perubahan tingkat bunga yang menyebabkan perusahaan
menghadapi du tipe risiko yaitu :
risiko perubahan pendapatan pendapatan bersih (hasil investasi di kurangi biaya) berubah yaitu
berkurang dari yang di harapkan
risiko perubahan nilai pasar berubah karena perubahan tingkat bunga , yaitu berubah karena
lebih kecil (turun nilainya)
Risiko Carry Trade
Risiko carry trade adalah bentuk perilaku investor dalam melakukan investasi dengan
cara meminjam dana suatu Negara yang memeliki suku bunga yang rendah dan selanjutnya
membawa dana tersebut untuk di investasikan atau di tanamkan pada negara yang memeliki suku
bunga tinggi, dengan harapan akan memperoleh selisih keuntungan di sana. Kasus crry trade ini
hamper sama dengan hot money (arus dana asing jangka pendek).
Factor Yang Menyebabkan Perubahan Pada Suku Bunga Domestik
Ada tiga factor yang mampu member pengaruh suku bunga domestic pada suatu Negara yaitu :
kondisi ekonomi global
stabilitas ekonomi dalam negeri
stabilitas social politik dalam dan luar negeri
Bila ketiga hal di atas terus tidak mendapat penanganan yang serius dari lembaga yang
berwenang khususnya bank sentral yaitu bank Indonesia maka di perkirakan secara jangka
panjang akan member efek pada stabilitas suku bunga.
Definisi Risiko Operasional
Merupakan sebuah masalah yang bersumber dari internal perusahaan, di mana Risiko ini terjadi
di sebabkan oleh lemahnya system control manajemen yang di lakukan oleh pihal internal
kampus.
Bentuk – Bentuk Risiko Operasinal
Ada beberapa factor yang mempengaruhi pada terbentuknya operational risk yaitu :
Risiko pada computer
Hal ini terjadi di mana masuknya firus di sebabkan oleh proteksi software yang tidak memadai.
Oleh karena itu, ada beberapa Risiko yang di perkirakan akan timbul di bidang computer :
Terhentinya aktivitas produksi salaam beberapa saat.
Biaya service
Biaya penggantian dalam bentuk pembelian baru beberapa peralatan pabrik.
Kecelakaan kerja
Kecelakaan kerja terjadi pada saat suatu perusahaan tidak menerapkan dan memberlakukan suatu
konsep keselamatan dan jaminan kerja sesuai dengan aturan dan kebutuhan yang berlaku
Kesalahan dalam pembukuan secara manual
resiko dalam bidang pembukuan secara manual sebenarnya terjadi karena bebepa sebab :
Pembukuan secara manual ditulis atau dicatak pada umumnya dikertas.
Jika kesalahan dalam catatan pembukuan terjadi maka pemecahan masalahnya dilakukan secara
manual.
Proses penyusunan pembukuan akan dilakukan dengan waktu yang lama sehingga pembukuan
tidak efektif dan efisien.
Setiap pengiriman informasi harus dilakukan melalui kantor pos
Kesalahan pembelian barang dan tidak ada kesepakatan bahwa barang yang dibeli dapat
ditukar kembali
Adapun kerugian perusahaan yang ditimbulkan dari hal ini adalah :
Adanya bang yang sudah dibeli dengan harapan dapat terjual amun tidak laku terjual dan tidak
ada perjanjian barang tersebut barang tersebut dapat ditukar.
Pada saat barang sudah terjual namun ternyata ada sisa dan itu tidak bisa ditukar dengan yang
baru.
Perusahaan tidak bisa melakukan penghematan biaya
Pegawai outsourching
Penempatan pegawai menggunakan konsep ini member pengaruh besar bagi perusahaan baik
secara jangka pendek maupun jangka panjang. Pada saat ini banyak perusahaan menerapkan
sistem outsourching dengan berbagai alas an sebagai berikut :
Biaya yang dikeluarkan lebih murah karena perusahaan tinggal menghubungi lembaga penyalur
kerja
Pegawai yang berasal dari outsourching dianggap lebih memiliki kesiapan matang
Perusahaan hanya memiliki dan pertanggung jawab pada lembaga penyalur tenaga kerja
Tidak ada biaya fixed cost yang harus ditanggung dan dipersiapkan
Perusahaan bisa dengan mudah mengganti karyawan tersebut setelah habis masa kontrak
Suatu perusahaan menerima pegawai bersifat outsourching maka ada beberapa resiko yang harus
ditanggung perusahaan yaitu :
Pegawai tersebut bukan pegawai tetap
Rahasia perusahaan selama dia bekerja memungkinkan sekali untuk diketahui oleh publik
luar ketika dia tidak bekerja lagi diperusahan tersebut.
Globalisasi dalam konsep dan produk
Era globalisasi telah memberi perubahan konsep bisnis pada perusahaan dalam sector bisnis baik
financial maupun non financial karena itu perusahaan ditutuntut untuk menerapkan konsep
berbasis global. Untuk menerapkan konsep global tersebut perusahaan harus cepat melakukan
adaptasi dalam menyesuaikan setiap perubahan sekarang ini dengan kondisi realita di
perusahaan.
Oleh karena itu solusi penerapan yang harus diterapkan adalah berpikir,merencanakan,dan
merealisasikan semua aktivitas usaha dengan menerapkan standar-stabdar internasional terutama
yang berhubungan dengan aspek permodalan,regulasi,transparansi atau komunikasi,teknologi
serta kompetensi manajemen dan karyawan.
Biaya untuk risiko operasional
Untuk mengatasi risiko operasional suatu perusahaan harus membuat analisa yang mencakup :
Menghitung dan memetakan bentuk risiko yag sedang dan akan di hadapi.
Memperhatikan berapa biaya yang akan dialokasikan.
Memutuskan pembentukan mekanisme.
Memutuskan dari mana sumber dana yang dapat dialokasikan untuk mendukung penyelesaian
operasional risk.
Risiko operasional dan modal kerja
Adapun Tujuan pembuatan pembukuan dengan metode pemahaman risiko operasional dan
modal kerja adalah :
Dapat dijadikan laporan pertanggung jawaban terhadap pimpinan perusahaan.
Dapat dijadikan sebagai alat prediksi dalam memperkirakan berbagai kebutuhan perusahaan
Sebagai pedoman bagi berbagai pihak yang berkepentingan untuk melihat kondisi perusahaan.
Definisi Risiko Pasar
Merupakan kondisi yang di alami oleh suatu perusahaan yang disebabkan oleh perubahan
kondisi dan situasi pasar di luar dari kendali perusahaan. Resiko pasar sering di sebut juga
sebagai risiko menyeluruh karena sifat umumnya adalah sifat menyeluruh.
Bentuk - Bentuk Risiko Pasar
Risisko pasar secara umum ada 2 :
General market risk (risiko pasar secara umum)
Hal ini di alami oleh semua perusahaan yang di sebabkan oleh suatu kebijakan yang di lakukan
oleh lembaga terkait yang mana kebijakan tersebut mampu memeberi pengaruh bagi semua
sector bisnis.
Specific market risk (risiko pasar secara spesifik)
Suatu bentuk risiko yang hanya di alami secara khusus pada satu sector atau sebahagian bisnis
saja tampa bersifat menyeluruh.
Kategori Yang Masuk General Marketrisk
Ada beberapa sebab yang menimbulkan general market risk yaitu :
Forgein exchange risk
Interest rate risk
Commodity position risk
Equality position risk
Politic risk
Hubungan Foreign Exchange Risk Dan Perbankan
Perbankan adalah lembaga mediasi yang menghubungkan mereka yang kelebihan dana dan
mereka yang kelebihan dana. Kondisi tejadinya market risk terjadi karena oleh beberapa factor
yang berada di luar kendali perusahaan atau perbankan. Factor tersebut antara lain adalah naik
turunnya suku bunga bank, inflasi, pertumbuhan ekonomi yang tidak stabil, perubahan nilai
tukar, dll.
Jika mengkaji sebenarnya ada beberapa factor yang menyebabkan pebankan mengalami foreign
exchange risk tersebut yaitu :
Masih lemahnya independensi dalam mengatasi permasalahan foreign exchange risk
Masih lemhnya perangkat dan peraturan perbankan
Masih sering terjadi keputusan pemberian kredit dalam bentuk mata unag asing
Penerimaan deposito mata uang asing ternyata memberatkan perusahaan
Perbankan harus menghindari kebijakan dalam bentuk perlakuan khusus kepada debitor tertentu.
Factor – Factor Yang Mempengaruhi Terjadinya Gejolak Harga Di Pasar
Menurut Masyhud Ali ada enam factor yang mempengaruhi terjadinya gejolak harga di pasar
yaitu :
Factor fundamental ekonomi
Terjadinya peristiwa besar dalam ekono I dan politik
Campur tangan financial authorities
Perimbangan kekuatan permintaan dan penawaran
Definisi Risiko Valuta Asing
Risiko valuta asing merupakan risiko yang di sebabkan oleh perubahan kurs valuta asing
di pasaran yang tidak sesuai lagi dengan pengharapan, terutama pada saat dikonversikan dengan
mata uang domestic.
Menghindari risiko valuta asing
Ada tiga cara yang akan ditempuh oleh suatu perbankan guna menghindari risiko akan ketidak
pastian ini :
Accounting / translation axposure
Melakukan kebijakan untuk mengkonversi aktiva dan pasiva dalam bentuk valas jangka panjang
ke dalam bentuk domestic Negara yang bersangkutan
Transaction expose
Melakukan kebijakan berupa perlakuan pendapatan dan biaya dalam valas dalam pembukuan
yang akan datang
Ekonomik exsposure
Melakukan research dan analisis secara mendalam terhadap ternd kurs vals yang terjadi pada
masa yang akan datang.
Antisipasi perusahaan dalam menghadapi flukuatif valuta asing
Jika suatu perusahaan keterlibatan bisnisnya lebih banyak bersifat domestic maka tentu
maksimalitas cadangannya adalah dalam bentuk mata uang domestic namun kalau bnyak terlibat
dalam bisnis internasional tentu cadangannya dalam bentuk mata uang asing.
Kondisi ini menyebabkan peusahaan mengambil beberapa keputusan guna melindungi
keputusan bisnisnya dari kondisi flukuatif yang dapat member dampak kerugian bagi perusahaan
yaitu :
Menghindari pembelian barang dalam bentuk mata uang asing
Menghindari pembelian barang baru walaupun harganya rendah
Jika ada barang di gudang yang memeliki nilai jual tinggi di pasaran dan jumlah barang tersebut
di anggap tidak efektif
Keuntungan dan kerugian pergerakan valas
Secara umum keuntungan dan kerugian dari pergerakan nilai tukar mata uang asing di perlukan
sebagai berikut :
Transaksi yang melibatkan laba atau rugi
Aktivia dan kewajiban dalam neraca penutupan
Aktiva bersih pada neraca awal
Perbedaan nilai atas pinjaman dalam bentuk mata uang asing
Semua keuntungan dan kerugian telah di masukkan ke laporan laba rugi
Risiko Investasi Yang Berasal Dari Hot Money
Dikatakan oleh M. Fajar Marta bahwa tingginya kandungan hot money menyimpan
potensi bahaya besar berupa kejatuhan nilai tukar yang amat dalam jika terjadi perbalikan arus
dana secara tiba – tiba dalam jumlah besar.
Alasan Mempergunakan Mata Uang Dolar Amerika Sebagai Kesepakatan Dalam
Transaksi Bisnis
Ada beberapa alasan yang menyebabkan dollar amerika di pergunakan sebagai alat ukur dalam
pembayaran berdasarkan pada berbagai analisa seperti :
Factor kestabilan dollar
Seingnya mata uang dollar di pergunakan sebagai transaksi perdagangan internasional
Factor stabilitas ekonomi Amerika
Akibat Dan Risiko Yang Timbul Pada Saat Dollar Amerika Dipakai Sebagai Media
Transaksi Bisnis
Pada saat berbagai Negara di dunia ini terlibat dalam transsaksi perdagangan internasional
dan kesepakatan internasional dan kesepakatan pembayaran yang di terapkan dalam bentuk dolar
Amerika Serikat ini akan menimbulkan beberapa askes sebagai berikut :
Terjadi peningkatan lalu lintas
Kebutuhan dollar amerika menjadi sesuatu yang dominan
Terjadi fluktuasi dollar amerika
Perbankan harus memeliki cadangan dollar
Kebijakan federal reserve atau bank sentral amerika menjadi sangat penting untuk diamati.
Definisi Risiko Perbankan
Risiko perbankan adalah risiko yang di alami oleh sector bisnis perbankan sebagai bentuk dari
berbagai keputusan yang di lakukan dalam berbagai bidang seperti keputusan penyaluran kredit,
penerbitan kartu kredit,valuta asing, inkaso dan berbagai bentuk keputusan financial lainnya,
dimana itu telah menimbulkan kerugian bagi perbankan tersebut.
Bank devisa dan non devisa
Bank devisa adalah bank yang dapat mengadakan transaksi nasional seperti ekspor dan impor, jual
beli valas, dan segala aktifitas lainnya yang sejenis.
Bank non devisa adalah bank yang di dalam aktifitasnya tidak dapat melakukan transaksi
internasional, namun bank tersebut mampu mengubah bank tersebut menjadi bank devisa asalkan
dapat memenuhi semua syarat yang di tentukan.
Tindakan pemerintah dalam mengatasi perbankan bermasalah
Ada tiga tindakan yang akan di ambil adalah :
Pembinaan
Tindak lanjut pengawasan bank
Likiudasi bank
Kebijakan Bank Dalam Menghindari Risiko
Dalam hal ini ada empat risiko yang perbankan yang di tetapkan atau di syaratkan oleh Bank
Indonesia untuk di kelola yaitu :
Risiko kredit
Risiko pasar
Risiko pasar terbagi menjadi dua yaitu risiko nilai tukar dan risiko tingkat bunga
Risiko operasional
Risiko likuiditas
Pengawasan Perbankan Sebagai Bagian Menghindari Risiko
Dalam menciptakan kondisi perbankan yang baik dan tegas serta meneapkan prinsip – prinsip
GCG (good corporate govermance / tata kelola perusahaan yang baik)
Secara umum pengawasan pada lembaga perbankan ada dua yaitu :
Pengawasan yang di lakukan oleh internal perbankan
Pengawasan yang di lakukan oleh eksternal perbankan
Kemudian ada dua bentuk pemeriksaan secara umum yaitu :
Pemeriksaan umum dan
Periksaan khusus
Antisipasi Perbankan Dalam Menghadapi Tindak Pidana Perbankan
Ada beberapa tindakan strategis yang di lakukan oleh dalam upaya mengatasi terjadi tindak
pidana di bidang perbankan antara lain ;
General awareness
Seluruh pegawai bank harus mempunyai kendaraan tentang kemungkinan terjadinya kejahatan
berikut implikasinya serta bagaiman hal tersebut bias terjadi
Good understanding
Pemahaman tentang perlunya pedoman standar pengawasan dan pengamanan terhadap kejadian
kejahatan perbankan
Risk assessment
Terjadinya kejahatan pada penilaian resiko bisnis.
Dynamic prevention
Pengawasan yang berfungsi sebagai alat utama mengatasi hambatan dalam pencapaian tujuan
Proactive detection
Organisasi perlu memahami kejahatan yang timbul secara proaktif dalam hal terjadi kejahatan
dan cara menanganinya
Investigation
Setiap bank harus memeliki tim investigasi yang mampu melakukan investigasi atas suatu kasus
yang terjadi.
Memperhitungkan Biaya Risiko
Ada dua cara yang di pergunakan yaitu ;
Dengan cara mengkaji berapa angka kredit macet dengan fakta yang terjadi
Melihat beberapa angka pinjaman yang menghapusbukukan berapa rata – rata angka residunya.
RISIKO LIKUIDITAS
Risiko likuiditas adalah bentuk risiko yang di alami oleh suatu perusahaan karna
ketidakmampunnaya membayar kewajiban dan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Untuk menganalisis secara lebih dalam tentang risiko likuiditas dapat di lakukan dengan
menganalisis kondisi kemampuan suatu perusahaan yang dapat di lihat dari segi yaitu :
Analisis arus kas
Analisis kewajiban jangka pendek
Melakukan analisis terhadap arus dana jangka pendek
Sebab – sebab tejadinya risiko likuiditas
Ada beberapa sebab yang melatar belakanginya :
Uang perusahaan yang berada posisi extreme leverage
Jumlah utang dan berbagai tagiahn yang dating di saat jatuh tempo sudah sangat besar
Perusahaan telah melakukan kebijakan strategi yang salah sehinga mengakibatkan kerugian
jangka pendek dan panjang
Kepemilikan asset peusahaan tidak lagi mencukupi untuk menstabilkan perusahaan yaitu banyak
asset yang di jual dan tidak dapat mengembalikan asset perusahaan
Hubungan Likuiditas Dan Solvabilitas
Likuditas adalah Kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara
tepat waktu.
Solvabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam membayar utang – utang yang jatuh
tempo secaa tepat waktu atau tidak tepat.
Dalam permasalahan likuiditas dan solvabilitas ini, dalam prespektif investor ada hubungan
antara likuiditas dan solvabilitas yang dapat di jadikan ukuran untuk melihat risiko suatu
perusahaan yaitu ;
Liquid dan solvable
Di mana suatu perusahaan dinyatakan sehat dan dalam keadaan baik, karena ia mampu melunasi
kewajiban – kewajibannya.
Liquid dan insolvabl
Suatu kondisi dimana suatu perusahaan tidak memeliki keseimbangan financial secara
baik,likuiditas dianggap sehat dan solvabilitas kemampuan perusahaan membayar utang –
utangnya
Liquid dan solvable
Suatu kondisi dimana suatu perusahaan tidak mampu lagi keseimbangan financial baik,terjadi
karena likuiditas sudah tidak sehat lagi atau pihak manajemen
Keunggulan Analisa Rasio Keuangan
Menurut Sofyan Syafri Harahap analisa rasio mempunyai keunggulan sebagai berikut ;
Rasio merupakan angka – angka ikhtiar statistic yang mudah di tafsirkan
Merupakan penganti yang lebih sederhana dari semua informasi
Mengetahui posisi perusahaan di tengah industry lain
Sangat bermamfaat untuk bahan dalam mengisi model – model pengabilan keputusan dan model
pediksi
Menstandarisir size perusahaan
Mudah membedakan perusahaan yang satu dengan yang lain
Kelemahan Analisa Rasio Keungan
Kelamhan dengan dipergunakannya analisa rasio keuangan yaitu
Memberikan pengukuran yang relative terhadap kondisi suatu perusahaan
Analisa rasio di jadikan sebagai peringatan awal bukan kesimpulan akhir
Setiap data yang di peroleh dan dipergunakan dalam menganalisa besumber dai laporan keuangan
perusahaan
Pengukuran rasio keuangan banyak yang bersifat artificial
Solusi Mengatasi Rasio Keuangan
Yaitu dengan mengadakan reconcilitation atas berbagai bentuk keadaan pokok. Arti yang
digunakan disini adalah menyelesaikan perbedaan antara dua pos dan apa yang akan
menyebabkan perbedaan itu terjadi
Solusi untuk mengatasi risiko likuiditas
Ada beberapa yang dapat diberikan agar suatu perusahaan terhindar dari risiko likuiditas yaitu ;
Melakukan pinsip keuangan dengan kehati – hatian
Menepatkan setiap keputusan sesuai dengan situasi dan kondisi
Menghindari keputusan tang berhubungan dengan keuntungan yang bersifat jangka pendek
Memperhatikan dan mengamati setiap kebijakan moneter
Pihak menajemn perusahaan sebaiknya memahami kondisi mikro dan makro ekonomi secara baik
Menurunkan harga pada barang yang susah di jualmelakukan pernaikan dan pengendalian
produksi
Menghindari operasi luar negri di Negara beresiko tinggi
RISIKO FRAUD
Risiko fraud adalh risiko yang di alami oleh suatu perusahaan atau intuisi karena fakto
terjadinya tindakan kecurangan yang di sengaja. Baik keugian materi maupun non materi.
Bentuk – Bentuk Fraud
Perkembangan fraud adalah sejaln dengan semakin banyaknya aktifitas kehidupan. Sukrisno
Agoes mengatakan bahwa kekeliruan dan kecurangan bisa terjadi dalam berbagai bentuk antara
lain :
Intentainol error (sesuatu yang di sengaja )
Untentional error (kecurangan kerja sama atau kelompok )
Collusion ( kecurangan bersama yang merugikan orang ketiga)
Intentional misrepresentation (saran yang benar)
Negligent misrepresentation (pernyataan salah oleh seseorang)
White coller crime (kejahatan oleh orang – orang yang berdasi )
Sebab – Sebab Suatu Fraud Bisa Terjadi
Sebab timbulnya fraud adalah terjadi dari individu itu sendiri seperti factor ketidak
stabilan emosional atau kurangnya kemampuan control yang mendalam dari pihak yang
bersangkutan.
Bentuk Fraud Pada Earnings Management
Merupakan suatu tndakan yang mengatur laba sesuai dengan kehendak oleh pihak tertentu
atau terutama oleh manajemen perusahaan. Secara akuntansi beberapa faktor yang menyebabkan
perusahaan melakukan earnings management adalah :
Standar akuntansi keuangan memberikan fleksibilitas management untuk memeilih prosedur dan
metode akuntansi
SAK memberikan fleksibilitas kepad pihak manjemen dapat mengunakan judgement dalam
menyusuri estimasi
Pihak manajemen perusahaan memberikan kesempatan untuk merekayasa transaksi dengan car
mengeser pengukuran biaya dan pendapatan
Beberapa Solusi Untuk Mencegah Terjadinya Risiko Fraud
Ada beberapa saran untuk mencegah terjadinya kecurangan yaitu :
Tingkatkan pengendalian interen yang terdapat pada perusahaan
Lakukan seleksi pegawai secara tepat
Tingkatkan keadaan internal audit department
Imbalan memedai untuk seluruh pegawai
Lakukan pembinaan rohani
Buat kebijakan tertulis mengenai fair dealing
RISK AND RETURN
Return adalah keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan individu dan intuisi dari hasil
kebijakan investasi yang dilakukan.
Definisi dari return and risk adalah kondisi yang dialami oleh perusahaan, intuisi, dan individu
dalam keputusan intuisi baik kerugian maupun dan keuntungan dalam suatu periode akutansi.
Sumber – sumber risiko yang mempengaruhi besarnya risiko suatu intuisi
Menurut Eduardus tandellilin ada beberapa sumber risiko yang mempengaruhi besarnya risiko
investasi. Sumber – sumber tersebut antara lain :
Risiko suku bunga Risiko Bisnis
Risiko pasar Risiko Inflasi
Risiko inflasi Risiko Nilai Tukar
Systematic Risk, Unsystematic Risk, Dan Total Risk
Systematic risk, Merupakan risiko yang tidak dapat diveresifikasikan atau mempengaruhi secara
menyeluruh
unsystematic risk yaitu risiko yang tidak sistematis yaitu yang hanya membawa dampak bagi
perusahaan yang terkait saja
total risk merupakan gabungan dari Systematic risk dan unsystematic risk. Adapun rumus untuk
menghitungnya adalah
Total Risk = Unsystematic Risk + Systematic Risk
Alternative – Alternative Menghindari Risiko
Alternative yang di ambil adalah yang dianggap realistis dan tidak akan menimbulkan masalah
nantinya.
Mengelola Risiko
Pada dasarnya risiko itu sendiri dapat dilakukan dengan empat cara :
memperkecil risiko
mengalihkan risiko
mengontrol risiko
pendanaan risiko
Hubungan Karakteristik Dengan Risk And Return
Karateristik dapat di bagi menjadi tiga yaitu :
takut pada risiko atau risk avoider
hati – hati pada risiko atau risk indifference
suka pada risiko atau risk seeker atau risk lover
Pengambilan Keputusan Dalam Ebagai Sisi
Ada berbagai kondisi yang sering muncul dalam pengambilan keputusan namun secara umum
dapat di bagi menjadi tiga :
kondisi pasti
kondisi tidak pasti
kondisi konflik
PERAN ASURANSI SEBAGAI PENGALIH RISIKO
asuransi merupakan sebuah lembaga yang didirikan atas dasar untuk menstabilkan kondisi
bisnis dari berbagai risiko yang mungkin terjadi. Bedasarkan pengertian tersebut asuransi
mengandung empat unsure yaitu :
pihak tertanggung
pihak penangung
sesuatu peristiwa yang tak tantu
kepentingan yang mungkin akan mengalami kerugian karena peristiwa yang tak tentu
Mamfaat Asuransi
ada beberapa mamfaat yang dapat diterima pada saat seseorang atau intuisi masuk ke asuransi
yaitu :
asuransi mampu berperan sebagai penetralisir risiko
sebagai pihak penganti kerugian
mengurangi siksaan mental dan fisik bagi pihak tertanggung
menghasilkan tingkat produksi
memperbaiki posisi persaingan perusahaan kecil
Syarat – Syarat Suatu Risiko Dapat Di Asuransikan
menurut Harman Darmawi ada enam syarat yang harus di tempuh yaitu
kerugian potensial cukup besar
probabilitas potensial cukup besar
keugian bersifat kebetulan
kerugian tertentu
terdapat sejumlah unit yang terbuka terhadap risiko yang sama
peran asuransi swasta dan pemerintah dalam perspektif manajemen risiko
asuransi milik swasta memeliki tanggung jawab yang kecil, dan asuransi milik pemerintah
memeliki tanggung jawab yang lebih besar
kondisi yang memungkinkan berkembangnya usaha asuransi
menurut Soeisno Djojosoedarso ada beberapa kondisi yang memungkinkan berkembangnya
usaha asuransi, kondisi tersebut antara lain :
sistem ekonomi masyarakat terbentuk perekonomian bebas
masyarakatnya sudah sangat maju dan merupakan masyarakat industry
peraturan perundang – undangan sudah terorganisasi denagn baik.
BENTUK RISIKO PADA BERBAGAI SECTOR BISNIS
Sector Bisnis Pertanian Dan Perikanan
Adapun bentuk risiko yang akan di alami pada sector bisnis ini adalah
produk yang dimiliki dapat mengalami pembusukan
harus memeliki tempat penyimpanan yang aman
pada produk perikanan harus mampu menghindari masuknya bakteri
membutuhkan pengulangan dalam penyediaan parstisida
membutuhkan perawatan yang insentif
naik turunnya harga pupuk akan berpengaruh pada nilai harga jual
pada sector pertanian sangat berhubungan erat dengan kondisi dan situasi cuaca
risiko perubahan iklim global
Sektor Bisnis Peternakan
Meliputi :
BPS dalam melakukan perhitungan produksi pada sektor ini didasarkan pada :
Data pemotongan.
Selisih stok atau perubahan populasi.
Ekspor netto.
Karakteristik peternakan rakyat :
Skala usaha kecil dan modal terbatas.
Tekonologi sederhana dan pengelolaan tradisional.
Padat karya dan berbasis keluarga serumah.
Produktivitas dan mutu produk rendah serta tidak baku.
Usaha peningkatan produksi dilakukan dengan :
Intensifikasi.
Ekstensifikasi
Diversifikasi
Perbaikan mutu
Sektor Bisnis Minyak Dan Gas (Oil And Gas)
Adapun bentuk risiko yang di rasakan dalam sector ini adalah :
Sangat mengutungkan factor utama adalah energy
Factor bahan tegantung kondisi alam
harus menemukan sumur migas yang baru apabila habis
Sektor Bisnis Konstruksi
Adapun bentuk risiko yang di rasakan dalam sector ini adalah :
Naik turun harga barang kontruksi
Mengamati kebijakan ekonomi
Pengurusan izin membutuhkan waktu lama
Memahami kondisi cuaca
Sektor Bisnis Makanan Dana Minuman (Food And Beverage)
Adapun bentuk risiko yang di rasakan dalam sector ini adalah :
Adapun bentuk risiko yang di rasakan dalam sector ini adalah :
Keluarnya undang – undang baru
Kampanye anti rokok
Rokok yang di tawarkan harus memeliki cita rasa
Sektor Bisnis Asuyransi Dan Perbankan (Insurance And Banking)
Adapun bentuk risiko yang di rasakan dalam sector ini adalah :
Sering terjadi klaim
Factor ketidak jujuran
Keputusan pengalokasian dana
Sektor Bisnis Real Estate Dan Property
Adapun bentuk risiko yang di rasakan dalam sector ini adalah :
Naik turun harga material
Kredit macet perumahan
Demonstrasi buruh tentang gaji
Sektor Bisnis Perhotelan
Adapun bentuk risiko yang di rasakan dalam sector ini adalah :
Pajak di tanggung bersifat hidup
Naik turun pengunjung
Sektor Bisnis Travel Agency (Agen Perjalanan)
Adapun bentuk risiko yang di rasakan dalam sector ini adalah :
Pemilik angkutan tariff harga yang di tentukan
Pembeli tiket mengalami lonjakan
Sektor Bisnis Angkutan Darat, Laut Dan Udara (Transportation Business)
Adapun bentuk risiko yang di rasakan dalam sector ini adalah :
Naik turun harga bahan bakar
Biaya bagi ijin trayek
Sektor Bisnis Tekstil
Adapun bentuk risiko yang di rasakan dalam sector ini adalah :
Mengikuti trend dan mode
Produk ketinggalan jaman di anggap tidak laku
Sektor Bisnis Retail, Supermarket, Toserba Dan Mini Market
Adapun bentuk risiko yang di rasakan dalam sector ini adalah :
Produk yang di pakai hingga konsumen akhir
Bisnis retail berkembang dengan cepat
Terjadinya kebakaran dan bencana lainnya.
ANALISIS SWOT DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN RISIKO
Definisi Swot
Swot adalah singkatan dari strenghts (kekuatan), weakness (kelemahan), oppurtunities
(peluang), threats(ancaman). Analisa swot di event organizer dan event organizer ultah adalah
alat yang digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu internal dan eksternal yang mempengaruhi
kemampuan kita dalam memasarkan event kita.
Kekuatan Dan Kelemahan
Untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan event, kita harus mencermati isu-isu dalam
organisasi yang mempengaruhi kemampuan kita menjual event ke pasar dan sponsor. Wilayah
penting yang perlu digali adalah persepsi dari si event organizer dan event organizer ultah itu
sendiri terhadap suatu event. Jika event organizer anak atau organizer anak kita memandang
event tersebut sebagai perioritas dan peluang untuk meningkatkan profil eo, maka event tersebut
menjadi sebuah kekuatan. Namun jika kita memandang event tersebut sebagai pemborosan
sumber daya, maka event tersebut menjadi kelemahan.
Peluang Dan Ancaman
Langkah selanjutnya adalah menganalisa semua faktor di luar organisasi yang mungkin
mempengarhi event organizer anak atau organizer anak kita. Analisa eksternal ini akan
membantu kita mengidentifikasi peluang dan ancaman yang terkait dengan event.
Model Analisis Swot
Adapun cara yang akan di lakukan adalah :
o Menyiapkan sesi SWOT.
o Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan.
o Mengidentifikasi kesempatan dan ancaman.
o Melakukan ranking terhadap kekuatan dan kelemahan.
o Menganalisis kekuatan dan kelemahan.
Analisis SWOT bukanlah akhir dari proses. Untuk memanfaatkan sepenuhnya alat ini,
anda perlu menentukan rencana tindak lanjut. Juga alat ini cenderung berdasarkan pada pendapat
dan indikator-indikator kualitatif dan belum tentu pada kenyataan.
KONSEP DASAR
Pengiriman PL terlambat dikirimkan disebabkan :
1. Batas waktu yg tdk realistis karena dibuat oleh orang diluar kelompok RPL
2. Perubahan kebutuhan pelanggan yg tdk tercemin dlm perubahan jadwal
3. Memandang rendah jumlah usaha & / sumber –sumber daya yg dibutuhkan dlm
melakukan pekerjaan
4. Resiko yg dapat diramalkan & / tidak dpt diramalkan yg tidak dipertimbangkan
pada proyek tersebut
5. Kesulitan teknis & manusia yg tidak dapat dilihat sebelumnya
6. Kesalahan komunikasi di antara staff proyek yg mengakibatkan penundaan
proyek
7. Kegagalan manajer proyek untuk mengetahui bahwa proyek sudah ketinggalan
dari jadwal yg ada & kurang tindakan dlm memecahkan masalah tersebut
Tindakan yg dilakukan dlm menghadapi keterlambatan jadwal proyek yaitu :
I. Lakukan perkiraan lengkap berdasarkan data dari proyek yg lalu . Tentukan
usaha yg diperkirakan & durasi untuk proyek tersebut
II. Dgn metode Inkremental, kembangkan suatu strategi pengembangan yg akan
menyampaikan fungsionalitas kritis dgn batas waktu ditentukan tetapi
tundalah fungsionalitas & dokumentasikan rencana tersebut.
III. Komunikasikan dengan pelanggan, jelaskan mengapa jadwal tidak realistis.
Lakukan pencatatan bahwa semua perkiraan yg ada pada kinerja proyek &
tunjukan % peningkatan yg dibutuhkan untuk mencapai batas waktu yg ada
IV. Menawarkan strategi pengembangan incremental sebagai alternatif
Penjadwalan proyek pengembangan PL dapat dilihat dari :
A. Tanggal akhir pelepasan sistem berbasis komputer yg telah dibuat &
organisasi PL dibatasi dlm mendistribusikan kerja di dlm batas waktu yg telah
ditentukan
B. Penjadwalan PL mengasumsikan bahwa batasan kronologis secara umum
telah dibicarakan tetapi batas akhir ditentukan oleh organisasi PL
Prinsip dasar menentukan jadwal proyek PL :
1. Pembagian 1. Batasan tanggungjawab
2. Saling ketergantungan 2. Batasan keluaran
3. Alokasi waktu 3. Kejadian penting yg
4. Validasi kerja ditentukan
7.2 HUBUNGAN ANTARA MANUSIA & KERJA
Bila suatu proyek mengalami keterlambatan jadwal yg ditetapkan maka akan
menambah programmer untuk mengejar ketinggalan tersebut. Saygnya,
penambahan orang pada akhir proyek sering menjadi bencana menyebabkan
jadwal menjadi lebih terlambat lagi. Karena orang ditambah akan mempelajari
sistem yg telah ada & orang yg mengajari mereka adalah orang yg se&g bekerja
pada proyek tersebut sehinnga tidak bisa mengerjakan pekerjaannya. Waktu untuk
mempelajari sistem mengakibatkan meningkatnya jalur komunikasi sehingga
membutuhkan kerja tambahan & tambahan waktu proyek.
7.3 MENENTUKAN SERANGKAIAN TUGAS UNTUK PROYEK PL
Rangkaian tugas adalah sekumpulan tugas kerja RPL, pondasi, &
kemampuan penyampaian yg harus diselesaikan untuk menyelesaikan sebuah
proyek tertentu serta memberikan disiplin yg cukup untuk mencapai kualitas PL yg
tinggi.
Tipe proyek PL adalah
1. Consept Development Project, untuk mencari konsep bisnis yg baru / aplikasi
dgn teknologi baru
2. New Aplication Development Project, dilakukan sbg konsekunsi permintaan
pelanggan khusus
3. Aplication Enhancement Project, PL yg ada mengalami modifikasi utama
dari fungsi, kinerja / interface yg dapat diamati oleh pemakai akhir
4. Aplication Maintenance Projects, dilakukan untuk membetulkan,
menyesuaikan / memperluas PL yg ada dgn cara tidak begitu jelas
5. Reengineering Projects, membagun sistem yg ada (warisan) secara
keseluruhan / sebagian
4 Tingkat kekakuan proyek didefinisikan :
I. Casual
Semua aktivitas kerangka kerja diaplikasikan tetapi hanya kumpulan tugas minimum yg dibutuhkan. Secara umum, tugas pelindung diminimalkan & kebutuhan dokumentasi dikurangi
II. Structured
Kerangka kerja proses akan diaplikasikan untuk proyek ini. Aktivitas kerja dan
tugas-tugas yg berhubungan disesuaikan dengan tipe proyek yg akan
diaplikasikan & diperlukan aktivitas pendukung untuk memastikan kualitas
tinggi
III.Strict
Proses sepenuhnya akan diaplikasikan pd proyek ini dgn tingkat displin yg akan
menjamin kualitas tinggi. Semua aktivitas pelindung akan diaplikasikan &
didokumentasikan yg baik akan dihasilkan
IV. Quick Reaction
Kerangka kerja proses akan diaplikasikan untuk proyek ini, tetapi karena situasi
darurat, hanya tugas-tugas penting untuk memelihara kualitas baik yg akan
diaplikasikan. Back filling (mengembangkan serangkaian dokumentasi
kengkap, melakukan kajian tambahan) akan diselesaikan setelah aplikasi
disampaikan pd pelanggan
7.4 Menentukan Kriteria Adaptasi
Untuk menentukan derajat kekakuan yg direkomendasikan di mana proses PL
akan diaplikasikan. Kriterianya adalah:
1. Ukuran proyek
2. Jumlah pemakaian potensial
3. Misi kekritisan
4. Umur Aplikasi
5. Stabilitas kebutuhan
6. Mudahnya komunikasi pelanggan/pengembang
7. Kematangan teknologi yg dapat diaplikasikan
8. Batasan unjuk kerja
9. Karakteristik embedded / non embedded
10.Staffing Proyek
11.Interoperabilitas
12.Faktor Perekayasaan kembali
Kreteria diatas diberi kisaran dari 1 sampai 5.
1 = mewakili sebuah proyek yg dibutuhkan sub-kumpulan kecil dari tugas proses
& metodologi keseluruhan serta dokumentasi minimal
5 = mewakili sebuah proyek dimana serangkaian tugas proses lengkap harus
diaplikasikan & metodologi keseluruhan serta dokumentasi substansial
7.5 PERHITUNGAN NILAI TASK SET SELECTOR (TSS)
Langkah-langkah menghitung nilai TSS :
1. Kajilah masing-masing kriteria adaptasi dlm sub bab 7.5 & tetapkan angka
yg sesuai (1 s/d 5) berdasarkan karakteristik proyek