PROSEDUR OPERASI STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) LABORATORIUM KIMIA FISIKA No. Dokumen : Revisi : 01 Tanggal Berlaku : Jenis Dokumen : Master Salinan No. Status Dokumen : Terkendali Tidak Terkendali DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Jln. Almamater Kampus USU Medan-20155 Telp. (061) 8214396. Fax. (061) 8213250 Medan-2020
49
Embed
PROSEDUR OPERASI STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA … · 2020. 12. 14. · KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) LABORATORIUM KIMIA FISIKA Revisi: 01 Halaman : 1 dari 48 Lembar
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
No. Dokumen :
Revisi : 01
Tanggal Berlaku :
Jenis Dokumen : Master Salinan No.
Status Dokumen : Terkendali Tidak Terkendali
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jln. Almamater Kampus USU Medan-20155
Telp. (061) 8214396. Fax. (061) 8213250
Medan-2020
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 1 dari 48
Lembar Pengesahan Prosedur Operasi Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Laboratorium Kimia Fisika
Proses Jabatan Tanda Tangan
Perumusan
Kepala Laboratorium
Dr. Maulida, S.T., M.Sc
NIP. 197006111997022001
Laboran
Herni Santi
NIP. 198007062001122001
Asisten Laboratorium
Orlando Oloan Hidari Tan
NIM. 170405128
Pemeriksaan Prof. Dr. Ir. Hamidah Harahap, M.Sc
NIP. 196710291995012001
Persetujuan
Ketua Departemen
Ir. Maya Sarah, S.T, M.T, Ph.D, IPM
NIP. 197005012000122001
Penetapan
Dekan Fakultas Teknik
Ir. Seri Maulina, M.Si, Ph.D
NIP. 196101041988112001
Pengendalian
Kepala Laboratorium
Dr. Maulida, S.T., M.Sc
NIP. 197006111997022001
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 2 dari 48
A. PENGERTIAN
Laboratorium Kimia Fisika merupakan fasilitas akademik Teknik Kimia yang digunakan oleh mahasiswa dan/atau dosen untuk kegiatan
praktikum dan penelitian. Adapun Mata Kuliah yang terdapat praktikum yang menggunakan Laboratorium Kimia Fisika adalah sebagai berikut:
1. Kimia Fisika
Modul pada mata kuliah ini adalah : Penentuan Sifat Fisis Cairan, Isoterm Adsorpsi, Sel Galvani dan Elektrolisis, Kenaikan Titik Didih
dan Penurunan Titik Beku
2. Termodinamika Teknik Kimia I
Modul pada mata kuliah ini adalah : Berat Molekul Senyawa Volatil, Panas Pelarutan dan Volume Molar Parsial
3. Termodinamika Teknik Kimia II
Modul pada mata kuliah ini adalah : Kesetimbangan Uap Cair, Kesetimbangan Cair-Cair dan tetapan Kesetimbangan
Semua mata kuliah tersebut dibimbing oleh dosen pembimbing yang mengampu mata kuliah tersebut.
B. TUJUAN
1. Mengoptimalkan pengelolaan laboratorium beserta semua sumberdaya yang ada di dalamnya agar menjadi produktif, berkualitas dan
terpercaya.
2. Memberikan pelayanan prima sebagai pusat penelusuran ilmu pengetahuan, pengembangan dan aplikasi penelitian di bidang Kimia Fisika.
3. Sebagai pedoman penggunaan laboratorium untuk pelaksanaan praktikum dan penelitian mahasiswa dan dosen
C. RUANG LINGKUP
Kegiatan yang ada dalam lingkup laboratorium meliputi pelaksanaan kegiatan praktikum dan penelitian, baik yang dilakukan oleh
Mahasiswa maupun Dosen ataupun pihak luar yang menggunakan laboratorium.
D. DEFINISI ISTILAH
1. Kepala laboratorium adalah tenaga edukatif yang ditugaskan menjadi pimpinan tertinggi dalam organisasi laboratorium dan bertanggung
jawab terhadap semua kegiatan di laboratorium.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 3 dari 48
2. Asisten praktikum adalah mahasiswa yang diberi tugas oleh dosen yang bersangkutan atas persetujuan kepala laboratorium untuk membantu
kelancaran pelaksanaan praktikum.
3. Peserta praktikum adalah mahasiswa yang telah terdaftar untuk mata kuliah yang bersangkutan pada semester berjalan yang ditunjukkan
dengan Kartu Rencana Studi (KRS) dan telah mendaftarkan diri untuk untuk kegiatan praktikum pada semester yang sedang berjalan.
4. Pengguna jasa adalah mahasiswa, dosen, dan pihak luar yang menggunakan laboratorium.
STRUKTUR LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Dosen
Pembimbing
Modul I
Dosen
Pembimbing
Modul II
Dosen
Pembimbing
Modul III
Dosen
Pembimbing
Modul IV
Dosen
Pembimbing
Modul VI
Dosen
Pembimbing
Modul V
Kepala Laboratorium
Laboran
Asisten Asisten Asisten Asisten Asisten Asisten
Dosen
Pembimbing
Modul VII
Dosen
Pembimbing
Modul VIII
Dosen
Pembimbing
Modul IX
Dosen
Pembimbing
Modul X
Dosen
Pembimbing
Modul XI
Asisten Asisten Asisten Asisten Asisten
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 4 dari 48
E. PENGGUNAAN ALAT
Alat yang digunakan pada Laboratorium Kimia Fisika adalah sebagai berikut.
No. Alat Resiko Pencegahan Penanggulangan
1. Cawan Porselin Pecah Berhati-hati saat pemakaian Segera dibersihkan pecahan alat
Buang pecahan alat pada wadah
yang telah disediakan
Terluka akibat pecahan Berhati-hati saat membersihkan
pecahan alat
Segera dibersihkan luka dengan air
mengalir dan alkohol
Segera diberikan pengobatan
Jika pendarahan tidak berhenti,
segera dibawa ke rumah sakit.
2. Desikator Pecah Berhati-hati saat pemakaian Segera dibersihkan pecahan alat
Buang pecahan alat pada wadah
yang telah disediakan
Terluka akibat pecahan Berhati-hati saat membersihkan
pecahan alat
Segera dibersihkan luka dengan air
mengalir dan alkohol
Keterangan:
Modul I : Penentuan Sifat Fisis Cairan
Modul II : Isoterm Adsorpsi
Modul III : Sel Galvani dan Elektrolisis
Modul IV : Kenaikan Titik Didih
Modul V : Penurunan Titik Beku
Modul VI : Berat Molekul Senyawa Volatil
Modul VII : Panas Pelarutan
Modul VIII : Volume Molal Parsial
Modul IX : Kesetimbangan Uap-Cair
Modul X : Kesetimbangan Cair-Cair
Modul XI : Tetapan Kesetimbangan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 5 dari 48
Segera diberikan pengobatan
Jika pendarahan tidak berhenti,
segera dibawa ke rumah sakit.
Luka memar akibat terjepit
penutup Berhati-hati saat menggeser penutup
dan gunakan kedua tangan
Segera diberikan pengobatan
3. Glass ware Pecah Berhati-hati saat pemakaian alat Segera dibersihkan pecahan alat
Buang pecahan alat pada wadah
yang telah disediakan
Terluka akibat Pecahan Berhati-hati saat membersihkan
pecahan alat
Segera bersihkan luka dengan air
mengalir dan alkohol
Segera diberikan pengobatan
Jika pendarahan tidak berhenti,
segera dibawa ke rumah sakit
4. Hand Refractometer - - -
5. Kaki Tiga Tertusuk Berhati-hati dalam pemakaian Segera dibersihkan luka dengan air
mengalir dan alkohol
Segera diberikan pengobatan
Jika pendarahan tidak berhenti,
segera dibawa ke rumah sakit.
6. Kalorimeter Kebocoron dan
menyebabkan bahan
tumpah
Berhati-hati dalam pemakaian
Cek alat sebelum digunakan
Bersihkan dan obati bagian tubuh
yang terkena bahan dari kalorimeter
7. Karet Penghisap - - -
8. Kasa Terluka akibat goresan Berhati-hati dalam pemakaian Segera dibersihkan luka dengan air
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 6 dari 48
mengalir dan alkohol
Segera diberikan pengobatan
Jika pendarahan tidak berhenti,
segera dibawa ke rumah sakit.
9. Kertas Milimeter - - -
10. Mortar dan Pestel Pecah Berhati-hati saat pemakaian alat Segera dibersihkan pecahan alat
Buang pecahan alat pada wadah
yang telah disediakan
Terluka akibat Pecahan Berhati-hati saat membersihkan
pecahan alat Segera bersihkan luka dengan air
mengalir dan alkohol
Segera diberikan pengobatan
Jika pendarahan tidak berhenti, segera
dibawa ke rumah sakit
Luka memar akibat
tertumbuk
Berhati-hati dalam pemakaian alat Segera diberikan pengobatan
11. Neraca Digital Tersetrum Berhati-hati saat menyambungkan
ke sumber listrik
Pastikan tangan dalam keadaan
kering
Mengisolasi kabel yang terbuka
Hubungi dokter untuk mengecek
pernapasan dan denyut jantung
12. Pembakar Bunsen Terjadi Kebakaran Jauhkan dari panas /percikan/api
terbuka /permukaan yang panas
Segera padamkan api dengan busa,
pasir, bubuk pemadam api atau fire
hydrant (APAR)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 7 dari 48
Terluka akibat kebakaran Berhati-hati saat memadamkan api Segera bersihkan luka dengan air
mengalir dan alkohol
Segera diberikan pengobatan
Jika pendarahan tidak berhenti,
segera dibawa ke rumah sakit
13. Pembakar Spiritus Pecah Berhati-hati saat pemakaian Segera dibersihkan pecahan alat
Buang pecahan alat pada wadah
yang telah disediakan
Terluka akibat pecahan Berhati-hati saat membersihkan
pecahan alat Segera dibersihkan luka dengan air
mengalir dan alkohol
Segera diberikan pengobatan
Jika pendarahan tidak berhenti, segera
dibawa ke rumah sakit.
Luka bakar Menggunakan sarung tangan tebal
Jangan menyentuh titik api secara
langsung
Mengalirkan air dingin pada kulit
yang terbakar
Segera diberikan pengobatan
Kebakaran Pengawasan terhadap kemungkinan
timbulnya kebakaran
Jauhkan dari bahan yang mudah
terbakar
Segera evakuasi ke tempat yang
aman
Gunakan APAR untuk
memadamkan api
Jika kebakaran semakin membesar,
hubungi pemadam kebakaran
14. Penangas - - -
15. Penjepit Tabung - - -
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 8 dari 48
16. Spatula Tertusuk Berhati-hati dalam pemakaian Segera dibersihkan luka dengan air
mengalir dan alkohol
Segera diberikan pengobatan
Jika pendarahan tidak berhenti,
segera dibawa ke rumah sakit.
17. Statif dan Klem Luka memar akibat terjepit
atau tertimpa Berhati-hati dalam pemakaian Segera dibersihkan luka dengan air
mengalir dan alkohol
Segera diberikan pengobatan
Jika pendarahan tidak berhenti,
segera dibawa ke rumah sakit.
18. Stopwatch - - -
19. Termometer Digital Tertusuk Berhati-hati dalam pemakaian Segera dibersihkan luka dengan air
mengalir dan alkohol
Segera diberikan pengobatan
Jika pendarahan tidak berhenti,
segera dibawa ke rumah sakit.
20. Waterbath Tersetrum Berhati-hati saat menyambungkan
ke sumber listrik
Pastikan tangan dalam keadaan
kering
Mengisolasi kabel yang terbuka
Hubungi dokter untuk mengecek
pernapasan dan denyut jantung
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 9 dari 48
Terluka akibat terkena air
panas Berhati-hati saat menggunakan alat
Berhati-hati saat membersihkan alat
Berhati-hati saat membersihkan
tumpahan air panas
Segera bersihkan tumpahan air
panas
Segera diberikan pengobatan
Jika terjadi luka bakar yang parah,
segera dibawa ke rumah sakit
Tertimpa alat Berhati-hati saat menggunakan alat
Berhati-hati saat membersihkan alat
Segera diberikan pengobatan
Jika terjadi memar yang parah,
segera dibawa ke rumah sakit
F. PENGGUNAAN BAHAN
Bahan yang digunakan pada Laboratorium Kimia Fisika sesuai dengan klasifikasinya adalah sebagai berikut.
F.1 Tidak berbahaya
No. Bahan Sifat Resiko Pencegahan Penanggulangan
1. Aquadest (H2O) Stabil - - -
2. Glukosa
(C6H12O6) Stabil Terjadi kontak dengan
mata Penggunaan APD berupa
kacamata pelindung /
safety googles
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas dengan seksama dengan
air untuk beberapa menit
menggunakan eye washer.
Lepaskan lensa kontak jika
memakainya.
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 10 dari 48
F.2 Mudah terbakar
No. Bahan Sifat Resiko Pencegahan Penanggulangan
1. Asam Format
(CH2O2) Mudah terbakar
Bersifat korosif
terhadap mata,
kulit dan
pernafasan
Terjadi kebakaran Jauhkan dari panas
/percikan/api terbuka
/permukaan yang panas
Segera padamkan api dengan
busa, pasir, bubuk pemadam
api atau fire hydrant (APAR)
Tertelan Penggunaan APD berupa
masker dan respirator
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas mulut, jangan rangsang
untuk muntah
Jangan berikan apapun lewat
mulut kepada orang yang tidak
sadar
Segera beri korban minum air
putih (dua gelas paling banyak)
Kendurkan pakaian yang ketat
seperti kerah, dasi, dan ikat
pinggang
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Terhirup Penggunaan APD berupa
masker dan respirator
Menuang bahan di dalam
lemari asam
Jika terhirup, bawa ke ruang
terbuka agar mendapatkan
udara segar
Jika tidak bernafas, berikan
nafas buatan
Jika susah bernafas, berikan
oksigen
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 11 dari 48
Kendurkan pakaian yang ketat
seperti kerah, dasi dan ikat
pinggang
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Terjadi kontak dengan
kulit Berhati-hati saat
penuangan bahan
Penggunaan APD berupa
sarung tangan dan jas
laboratorium
Tanggalkan segera semua
pakaian yang terkontaminasi.
Bilaslah kulit dengan air
menggunakan safety shower
Oleskan krim anti bakteri pada
kulit yang terkontaminasi
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Terjadi kontak dengan
mata Penggunaan APD berupa
kacamata pelindung /
safety googles
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas dengan seksama dengan
air untuk beberapa menit
menggunakan eye washer.
Lepaskan lensa kontak jika
memakainya.
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
2. Aseton (C3H6O) Mudah terbakar
Mudah menguap
Terjadi kebakaran Jauhkan dari panas
/percikan/api terbuka
/permukaan yang panas
Segera padamkan api dengan
busa, pasir, bubuk pemadam
api atau fire hydrant (APAR)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 12 dari 48
Dapat
menyebabkan
iritasi
Beracun
Terjadi kontak dengan
mata Penggunaan APD berupa
kacamata pelindung /
safety googles
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas dengan seksama dengan
air untuk beberapa menit
menggunakan eye washer.
Lepaskan lensa kontak jika
memakainya.
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Terjadi kontak dengan
kulit Berhati-hati saat
penuangan bahan
Penggunaan APD berupa
sarung tangan dan jas
laboratorium
Tanggalkan segera semua
pakaian yang terkontaminasi.
Bilaslah kulit dengan air
menggunakan safety shower
Oleskan krim anti bakteri pada
kulit yang terkontaminasi
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Tertelan Penggunaan APD berupa
masker dan respirator
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas mulut, jangan rangsang
untuk muntah
Jangan berikan apapun lewat
mulut kepada orang yang tidak
sadar
Segera beri korban minum air
putih (dua gelas paling banyak)
Kendurkan pakaian yang ketat
seperti kerah, dasi, dan ikat
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 13 dari 48
pinggang
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Terhirup Penggunaan APD berupa
masker dan respirator
Menuang bahan di dalam
lemari asam
Jika terhirup, bawa ke ruang
terbuka agar mendapatkan
udara segar
Jika tidak bernafas, berikan
nafas buatan
Jika susah bernafas, berikan
oksigen
Kendurkan pakaian yang ketat
seperti kerah, dasi dan ikat
pinggang
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
3. Benzena (C6H6) Mudah terbakar
Menyebabkan
iritasi
Beracun
Karsinogenik
Mutagenik
Terjadi kebakaran Jauhkan dari panas
/percikan/api terbuka
/permukaan yang panas
Segera padamkan api dengan
busa, pasir, bubuk pemadam
api atau fire hydrant (APAR)
Terjadi kontak dengan
kulit Berhati-hati saat
penuangan bahan
Penggunaan APD berupa
sarung tangan dan jas
laboratorium
Tanggalkan segera semua
pakaian yang terkontaminasi.
Bilaslah kulit dengan air
menggunakan safety shower
Oleskan krim anti bakteri pada
kulit yang terkontaminasi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 14 dari 48
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan kedokter
Terjadi kontak dengan
mata Penggunaan APD berupa
kacamata pelindung /
safety googles
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas dengan seksama dengan
air untuk beberapa menit
menggunakan eye washer.
Lepaskan lensa kontak jika
memakainya.
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Terhirup Penggunaan APD berupa
masker dan respirator
Menuang bahan di dalam
lemari asam
Jika terhirup, bawa ke ruang
terbuka agar mendapatkan
udara segar
Jika tidak bernafas, berikan
nafas buatan
Jika susah bernafas, berikan
oksigen
Kendurkan pakaian yang ketat
seperti kerah, dasi dan ikat
pinggang
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Tertelan Penggunaan APD berupa
masker dan respirator
Bilas mulut, jangan rangsang
untuk muntah
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 15 dari 48
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Jangan berikan apapun lewat
mulut kepada orang yang tidak
sadar
Segera beri korban minum air
putih (dua gelas paling banyak)
Kendurkan pakaian yang ketat
seperti kerah, dasi, dan ikat
pinggang
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Memicu kanker Penggunaan APD seperti
masker, dan sarung
tangan dan respirator
Menuang bahan di
lemari asam
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
Lakukan medical check up
secara berkala bila bekerja
dengan bahan kimia ini dalam
waktu yang lama
Segera konsultasikan ke dokter
bila gejala telah terlihat
Dapat memicu mutasi gen Penggunaan APD seperti
masker, dan sarung
tangan dan respirator
Menuang bahan di
lemari asam
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
Lakukan medical check up
secara berkala bila bekerja
dengan bahan kimia ini dalam
waktu yang lama
Konsultasikan ke dokter bila
gejala telah terlihat
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 16 dari 48
4. Dietil Eter
(C4H10O) Mudah terbakar
Beracun
Terjadi kebakaran Jauhkan dari panas
/percikan/api terbuka
/permukaan yang panas
Segera padamkan api dengan
busa, pasir, bubuk pemadam
api atau fire hydrant (APAR)
Terhirup Penggunaan APD berupa
masker dan respirator
Menuang bahan di dalam
lemari asam
Jika terhirup, bawa ke ruang
terbuka agar mendapatkan
udara segar
Jika tidak bernafas, berikan
nafas buatan
Jika susah bernafas, berikan
oksigen
Kendurkan pakaian yang ketat
seperti kerah, dasi dan ikat
pinggang
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Tertelan Penggunaan APD berupa
masker dan respirator
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas mulut, jangan rangsang
untuk muntah
Jangan berikan apapun lewat
mulut kepada orang yang tidak
sadar
Segera beri korban minum air
putih (dua gelas paling banyak)
Kendurkan pakaian yang ketat
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 17 dari 48
seperti kerah, dasi, dan ikat
pinggang
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Terjadi kontak dengan
kulit Berhati-hati saat
penuangan bahan
Penggunaan APD berupa
sarung tangan dan jas
laboratorium
Tanggalkan segera semua
pakaian yang terkontaminasi.
Bilaslah kulit dengan air
menggunakan safety shower
Oleskan krim anti bakteri pada
kulit yang terkontaminasi
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan kedokter
Terjadi kontak dengan
mata Penggunaan APD berupa
kacamata pelindung /
safety googles
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas dengan seksama dengan
air untuk beberapa menit
menggunakan eye washer.
Lepaskan lensa kontak jika
memakainya.
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
5. Etanol
(C2H5OH) Mudah terbakar
Menyebabkan
iritasi
Sangat berbahaya
terhadap kontak
Terjadi kebakaran Jauhkan dari panas
/percikan/api terbuka
/permukaan yang panas
Segera padamkan api dengan
busa, pasir, bubuk pemadam
api atau fire hydrant (APAR)
Terjadi kontak dengan
kulit Berhati-hati saat
penuangan bahan
Tanggalkan segera semua
pakaian yang terkontaminasi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 18 dari 48
mata, kontak
kulit, pencernaan Penggunaan APD berupa
sarung tangan dan jas
laboratorium
Bilaslah kulit dengan air
menggunakan safety shower
Oleskan krim anti bakteri pada
kulit yang terkontaminasi
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Terjadi kontak dengan
mata Penggunaan APD berupa
kacamata pelindung /
safety googles
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas dengan seksama dengan
air untuk beberapa menit
menggunakan eye washer.
Lepaskan lensa kontak jika
memakainya.
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Tertelan Penggunaan APD berupa
masker dan respirator
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas mulut, jangan rangsang
untuk muntah
Jangan berikan apapun lewat
mulut kepada orang yang tidak
sadar
Segera beri korban minum air
putih (dua gelas paling banyak)
Kendurkan pakaian yang ketat
seperti kerah, dasi, dan ikat
pinggang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 19 dari 48
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Terhirup Penggunaan APD berupa
masker dan respirator
Menuang bahan di dalam
lemari asam
Jika terhirup, bawa ke ruang
terbuka agar mendapatkan
udara segar
Jika tidak bernafas, berikan
nafas buatan
Jika susah bernafas, berikan
oksigen
Kendurkan pakaian yang ketat
seperti kerah, dasi dan ikat
pinggang
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
6. Heksana (C6H12) Mudah terbakar
Beracun
Berbahaya bagi
lingkungan
Terjadi kebakaran Jauhkan dari panas
/percikan/api terbuka
/permukaan yang panas
Segera padamkan api dengan
busa, pasir, bubuk pemadam
api atau fire hydrant (APAR)
Terhirup Penggunaan APD berupa
masker dan respirator
Menuang bahan di dalam
lemari asam
Jika terhirup, bawa ke ruang
terbuka agar mendapatkan
udara segar
Jika tidak bernafas, berikan
nafas buatan
Jika susah bernafas, berikan
oksigen
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 20 dari 48
Kendurkan pakaian yang ketat
seperti kerah, dasi dan ikat
pinggang
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Tertelan Penggunaan APD berupa
masker dan respirator
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas mulut, jangan rangsang
untuk muntah
Jangan berikan apapun lewat
mulut kepada orang yang tidak
sadar
Segera beri korban minum air
putih (dua gelas paling banyak)
Kendurkan pakaian yang ketat
seperti kerah, dasi, dan ikat
pinggang
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Risiko terhadap
lingkungan akuatik-bahaya
kronis
Cegah masuknya
tumpahan ke selokan
umum, saluran
pembuangan atau
perembesan ke dalam
tanah
Buang isi/wadah sesuai dengan
peraturan yang berlaku
7. Indikator
Phenolphthalein Tidak korosif
terhadap mata,
Terjadi kontak dengan
kulit Berhati-hati saat
penuangan bahan
Tanggalkan segera semua
pakaian yang terkontaminasi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 21 dari 48
(C20H14O6) kulit, pernafasan
Bersifat
karsinogenik dan
beracun
Berbahaya
terhadap kontak
mata, konta kulit,
pencernaan
Mudah terbakar
Penggunaan APD berupa
sarung tangan dan jas
laboratorium
Bilaslah kulit dengan air
menggunakan safety shower
Oleskan krim anti bakteri pada
kulit yang terkontaminasi
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan kedokter
Terjadi kontak dengan
mata Penggunaan APD berupa
kacamata pelindung /
safety googles
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas dengan seksama dengan
air untuk beberapa menit
menggunakan eye washer.
Lepaskan lensa kontak jika
memakainya.
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Terhirup Penggunaan APD berupa
masker dan respirator
Menuang bahan di dalam
lemari asam
Jika terhirup, bawa ke ruang
terbuka agar mendapatkan
udara segar
Jika tidak bernafas, berikan
nafas buatan
Jika susah bernafas, berikan
oksigen
Kendurkan pakaian yang ketat
seperti kerah, dasi dan ikat
pinggang
Bila kondisi tidak membaik,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 22 dari 48
segera konsultasikan ke dokter
Tertelan Penggunaan APD berupa
masker dan respirator
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas mulut, jangan rangsang
untuk muntah
Jangan berikan apapun lewat
mulut kepada orang yang tidak
sadar
Segera beri korban minum air
putih (dua gelas paling banyak)
Kendurkan pakaian yang ketat
seperti kerah, dasi, dan ikat
pinggang
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
8. Karbon Aktif
(C) Mudah terbakar
Bersifat beracun
Sangat berbahaya
terhadap kontak
mata, pencernaan
Terjadi kontak dengan
mata Penggunaan APD berupa
kacamata pelindung /
safety googles
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas dengan seksama dengan
air untuk beberapa menit
menggunakan eye washer.
Lepaskan lensa kontak jika
memakainya.
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Terjadi kontak dengan
kulit Berhati-hati saat
penuangan bahan
Penggunaan APD berupa
sarung tangan dan jas
Tanggalkan segera semua
pakaian yang terkontaminasi.
Bilaslah kulit dengan air
menggunakan safety shower
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 23 dari 48
laboratorium Oleskan krim anti bakteri pada
kulit yang terkontaminasi
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Terhirup Penggunaan APD berupa
masker dan respirator
Menuang bahan di dalam
lemari asam
Jika terhirup, bawa ke ruang
terbuka agar mendapatkan
udara segar
Jika tidak bernafas, berikan
nafas buatan
Jika susah bernafas, berikan
oksigen
Kendurkan pakaian yang ketat
seperti kerah, dasi dan ikat
pinggang
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
9. Metanol
(CH3OH) Mudah terbakar
Beracun
Terjadi kebakaran Jauhkan dari panas
/percikan/api terbuka
/permukaan yang panas
Segera padamkan api dengan
busa, pasir, bubuk pemadam
api atau fire hydrant (APAR)
Terhirup Penggunaan APD berupa
masker dan respirator
Menuang bahan di dalam
lemari asam
Jika terhirup, bawa ke ruang
terbuka agar mendapatkan
udara segar
Jika tidak bernafas, berikan
nafas buatan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 24 dari 48
Jika susah bernafas, berikan
oksigen
Kendurkan pakaian yang ketat
seperti kerah, dasi dan ikat
pinggang
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Tertelan Penggunaan APD berupa
masker dan respirator
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas mulut, jangan rangsang
untuk muntah
Jangan berikan apapun lewat
mulut kepada orang yang tidak
sadar
Segera beri korban minum air
putih (dua gelas paling banyak)
Kendurkan pakaian yang ketat
seperti kerah, dasi, dan ikat
pinggang
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Terjadi kontak dengan
kulit Berhati-hati saat
penuangan bahan
Penggunaan APD berupa
sarung tangan dan jas
laboratorium
Tanggalkan segera semua
pakaian yang terkontaminasi.
Bilaslah kulit dengan air
menggunakan safety shower
Oleskan krim anti bakteri pada
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 25 dari 48
F.3 Beracun
No. Bahan Sifat Resiko Pencegahan Penanggulangan
1. Asam Oksalat
Dihidrat
(C2H2O4.2H2O)
Sangat reaktif
dengan basa dan
logam
Bersifat beracun
Sangat berbahaya
terhadap kontak
mata, kontak
kulit, pencernaan
Terjadi kontak dengan
kulit Berhati-hati saat
penuangan bahan
Penggunaan APD berupa
sarung tangan dan jas
laboratorium
Tanggalkan segera semua
pakaian yang terkontaminasi.
Bilaslah kulit dengan air
menggunakan safety shower
Oleskan krim anti bakteri pada
kulit yang terkontaminasi
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan kedokter
Terjadi kontak dengan
mata Penggunaan APD berupa
kacamata pelindung /
Bilas dengan seksama dengan
air untuk beberapa menit
kulit yang terkontaminasi
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Terjadi kontak dengan
mata Penggunaan APD berupa
kacamata pelindung /
safety googles
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas dengan seksama dengan
air untuk beberapa menit
menggunakan eye washer.
Lepaskan lensa kontak jika
memakainya.
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 26 dari 48
safety googles
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
menggunakan eye washer.
Lepaskan lensa kontak jika
memakainya.
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Tertelan Penggunaan APD berupa
masker dan respirator
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas mulut, jangan rangsang
untuk muntah
Jangan berikan apapun lewat
mulut kepada orang yang tidak
sadar
Segera beri korban minum air
putih (dua gelas paling
banyak)
Kendurkan pakaian yang ketat
seperti kerah, dasi, dan ikat
pinggang
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
2. Kalium
Hidroksida
(KOH)
Sangat reaktif
dengan asam dan
logam
Bersifat beracun
Sangat berbahaya
Terjadi kontak dengan
kulit Berhati-hati saat
penuangan bahan
Penggunaan APD berupa
sarung tangan dan jas
laboratorium
Tanggalkan segera semua
pakaian yang terkontaminasi.
Bilaslah kulit dengan air
menggunakan safety shower
Oleskan krim anti bakteri pada
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 27 dari 48
terhadap kontak
mata, kontak
kulit, pencernaan
Tidak mudah
terbakar
kulit yang terkontaminasi
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan kedokter
Terjadi kontak dengan
mata Penggunaan APD berupa
kacamata pelindung /
safety googles
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas dengan seksama dengan
air untuk beberapa menit
menggunakan eye washer.
Lepaskan lensa kontak jika
memakainya.
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Tertelan Penggunaan APD berupa
masker dan respirator
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas mulut, jangan rangsang
untuk muntah
Jangan berikan apapun lewat
mulut kepada orang yang tidak
sadar
Segera beri korban minum air
putih (dua gelas paling
banyak)
Kendurkan pakaian yang ketat
seperti kerah, dasi, dan ikat
pinggang
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 28 dari 48
3. Kloroform
(CH3Cl) Beracun
Menyebabkan
iritasi
Karsinogenik
Terhirup Penggunaan APD berupa
masker dan respirator
Menuang bahan di dalam
lemari asam
Jika terhirup, bawa ke ruang
terbuka agar mendapatkan
udara segar
Jika tidak bernafas, berikan
nafas buatan
Jika susah bernafas, berikan
oksigen
Kendurkan pakaian yang ketat
seperti kerah, dasi dan ikat
pinggang
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Tertelan Penggunaan APD berupa
masker dan respirator
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas mulut, jangan rangsang
untuk muntah
Jangan berikan apapun lewat
mulut kepada orang yang tidak
sadar
Segera beri korban minum air
putih (dua gelas paling
banyak)
Kendurkan pakaian yang ketat
seperti kerah, dasi, dan ikat
pinggang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 29 dari 48
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Terjadi kontak dengan
kulit
Berhati-hati saat
penuangan bahan
Penggunaan APD berupa
sarung tangan dan jas
laboratorium
Tanggalkan segera semua
pakaian yang terkontaminasi.
Bilaslah kulit dengan air
menggunakan safety shower
Oleskan krim anti bakteri pada
kulit yang terkontaminasi
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Terjadi kontak dengan
mata Penggunaan APD berupa
kacamata pelindung /
safety googles
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas dengan seksama dengan
air untuk beberapa menit
menggunakan eye washer.
Lepaskan lensa kontak jika
memakainya.
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Lakukan medical check up
secara berkala bila bekerja
dengan bahan kimia ini dalam
waktu yang lama
Konsultasikan ke dokter bila
gejala telah terlihat
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 30 dari 48
Menyebabkan kanker Penggunaan APD seperti
masker, dan sarung
tangan dan respirator
Menuang bahan di
lemari asam
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
Tanggalkan segera semua
pakaian yang terkontaminasi.
Bilaslah kulit dengan air
menggunakan safety shower
Oleskan krim anti bakteri pada
kulit yang terkontaminasi
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
4. Natrium
Hidroksida
(NaOH)
Sangat reaktif
dengan asam dan
logam
Bersifat beracun
Sangat berbahaya
terhadap kontak
mata, kontak
kulit, pencernaan
Tidak mudah
terbakar
Terjadi kontak dengan
kulit Berhati-hati saat
penuangan bahan
Penggunaan APD berupa
sarung tangan dan jas
laboratorium
Tanggalkan segera semua
pakaian yang terkontaminasi.
Bilaslah kulit dengan air
menggunakan safety shower
Oleskan krim anti bakteri pada
kulit yang terkontaminasi
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan kedokter
Terjadi kontak dengan
mata Penggunaan APD berupa
kacamata pelindung /
safety googles
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas dengan seksama dengan
air untuk beberapa menit
menggunakan eye washer.
Lepaskan lensa kontak jika
memakainya.
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 31 dari 48
Tertelan Penggunaan APD berupa
masker dan respirator
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas mulut, jangan rangsang
untuk muntah
Jangan berikan apapun lewat
mulut kepada orang yang tidak
sadar
Segera beri korban minum air
putih (dua gelas paling
banyak)
Kendurkan pakaian yang ketat
seperti kerah, dasi, dan ikat
pinggang
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
F.4 Bahaya Iritasi
No. Bahan Sifat Resiko Pencegahan Penanggulangan
1. Gliserin
(C3H8O3) Menyebabkan
iritasi pada mata
dan kulit
Tertelan Penggunaan APD
berupa masker dan
respirator
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas mulut, jangan rangsang
untuk muntah
Jangan berikan apapun lewat
mulut kepada orang yang tidak
sadar
Segera beri korban minum air
putih (dua gelas paling banyak)
Kendurkan pakaian yang ketat
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 32 dari 48
seperti kerah, dasi, dan ikat
pinggang
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Terhirup Penggunaan APD
berupa masker dan
respirator
Menuang bahan di
dalam lemari asam
Jika terhirup, bawa ke ruang
terbuka agar mendapatkan
udara segar
Jika tidak bernafas, berikan
nafas buatan
Jika susah bernafas, berikan
oksigen
Kendurkan pakaian yang ketat
seperti kerah, dasi dan ikat
pinggang
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
5. Sorbitol
(C4H16O6) Meyebabkan
iritasi
Terjadi kontak dengan
kulit Berhati-hati saat
penuangan bahan
Penggunaan APD
berupa sarung tangan
dan jas laboratorium
Tanggalkan segera semua
pakaian yang terkontaminasi.
Bilaslah kulit dengan air
menggunakan safety shower
Oleskan krim anti bakteri pada
kulit yang terkontaminasi
Bila kondisi tidak membaik,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 33 dari 48
segera konsultasikan ke dokter
Terjadi kontak dengan
mata Penggunaan APD
berupa kacamata
pelindung / safety
googles
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas dengan seksama dengan
air untuk beberapa menit
menggunakan eye washer.
Lepaskan lensa kontak jika
memakainya.
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Tertelan Penggunaan APD
berupa masker dan
respirator
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas mulut, jangan rangsang
untuk muntah
Jangan berikan apapun lewat
mulut kepada orang yang tidak
sadar
Segera beri korban minum air
putih (dua gelas paling banyak)
Kendurkan pakaian yang ketat
seperti kerah, dasi, dan ikat
pinggang
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Terhirup Penggunaan APD
berupa masker dan
respirator
Menuang bahan di
Jika terhirup, bawa ke ruang
terbuka agar mendapatkan
udara segar
Jika tidak bernafas, berikan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 34 dari 48
dalam lemari asam nafas buatan
Jika susah bernafas, berikan
oksigen
Kendurkan pakaian yang ketat
seperti kerah, dasi dan ikat
pinggang
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
F.5 Korosif
No. Bahan Sifat Resiko Pencegahan Penanggulangan
2. Asam Asetat
Glasial
(CH3COOH)
Korosif terhadap
mata, kulit,
pernafasan
Bersifat
mutagenik dan
beracun
Terjadi kontak dengan
mata Penggunaan APD
berupa kacamata
pelindung / safety
googles
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas dengan seksama dengan
air untuk beberapa menit
menggunakan eye washer.
Lepaskan lensa kontak jika
memakainya.
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Terjadi kontak dengan
kulit Berhati-hati saat
penuangan bahan
Penggunaan APD
berupa sarung tangan
dan jas laboratorium
Tanggalkan segera semua
pakaian yang terkontaminasi.
Bilaslah kulit dengan air
menggunakan safety shower
Oleskan krim anti bakteri pada
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 35 dari 48
kulit yang terkontaminasi
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Tertelan Penggunaan APD
berupa masker dan
respirator
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas mulut, jangan rangsang
untuk muntah
Jangan berikan apapun lewat
mulut kepada orang yang tidak
sadar
Segera beri korban minum air
putih (dua gelas paling banyak)
Kendurkan pakaian yang ketat
seperti kerah, dasi, dan ikat
pinggang
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Terhirup Penggunaan APD
berupa masker dan
respirator
Menuang bahan di
dalam lemari asam
Jika terhirup, bawa ke ruang
terbuka agar mendapatkan
udara segar
Jika tidak bernafas, berikan
nafas buatan
Jika susah bernafas, berikan
oksigen
Kendurkan pakaian yang ketat
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 36 dari 48
seperti kerah, dasi dan ikat
pinggang
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
3. Asam Klorida
(HCl) Korosif
Mengiritasi
Reaktif
Terjadi kontak dengan
kulit Berhati-hati saat
penuangan bahan
Penggunaan APD
berupa sarung tangan
dan jas laboratorium
Tanggalkan segera semua
pakaian yang terkontaminasi.
Bilaslah kulit dengan air
menggunakan safety shower
Oleskan krim anti bakteri pada
kulit yang terkontaminasi
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Terjadi kontak dengan
mata Penggunaan APD
berupa kacamata
pelindung / safety
googles
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas dengan seksama dengan
air untuk beberapa menit
menggunakan eye washer.
Lepaskan lensa kontak jika
memakainya.
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Terhirup Penggunaan APD
berupa masker dan
respirator
Menuang bahan di
Jika terhirup, bawa ke ruang
terbuka agar mendapatkan
udara segar
Jika tidak bernafas, berikan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 37 dari 48
dalam lemari asam nafas buatan
Jika susah bernafas, berikan
oksigen
Kendurkan pakaian yang ketat
seperti kerah, dasi dan ikat
pinggang
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Tertelan Penggunaan APD
berupa masker dan
respirator
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas mulut, jangan rangsang
untuk muntah
Jangan berikan apapun lewat
mulut kepada orang yang tidak
sadar
Segera beri korban minum air
putih (dua gelas paling banyak)
Kendurkan pakaian yang ketat
seperti kerah, dasi, dan ikat
pinggang
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Terjadi kontak dengan
mata Penggunaan APD
berupa kacamata
pelindung / safety
Bilas dengan seksama dengan
air untuk beberapa menit
menggunakan eye washer.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 38 dari 48
googles
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Lepaskan lensa kontak jika
memakainya.
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Tertelan Penggunaan APD
berupa masker dan
respirator
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas mulut, jangan rangsang
untuk muntah
Jangan berikan apapun lewat
mulut kepada orang yang tidak
sadar
Segera beri korban minum air
putih (dua gelas paling banyak)
Kendurkan pakaian yang ketat
seperti kerah, dasi, dan ikat
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
F.6 Reaktif
No. Bahan Sifat Resiko Pencegahan Penanggulangan
1. Aluminium
Sulfat
(Al2(SO4)3
Bersifat Reaktif Terjadi kontak dengan
mata Penggunaan APD berupa
kacamata pelindung /
safety googles
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
Bilas dengan seksama dengan
air untuk beberapa menit
menggunakan eye washer.
Lepaskan lensa kontak jika
memakainya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 39 dari 48
kimia Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Terjadi kontak dengan
kulit Berhati-hati saat
penuangan bahan
Penggunaan APD berupa
sarung tangan dan jas
laboratorium
Tanggalkan segera semua
pakaian yang terkontaminasi.
Bilaslah kulit dengan air
menggunakan safety shower
Oleskan krim anti bakteri pada
kulit yang terkontaminasi
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Tertelan Penggunaan APD berupa
masker dan respirator
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas mulut, jangan rangsang
untuk muntah
Jangan berikan apapun lewat
mulut kepada orang yang tidak
sadar
Segera beri korban minum air
putih (dua gelas paling
banyak)
Kendurkan pakaian yang ketat
seperti kerah, dasi, dan ikat
pinggang
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
2. Amonium Nitrat Bersifat Reaktif Terjadi kontak dengan Penggunaan APD berupa Bilas dengan seksama dengan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 40 dari 48
(NH4NO3) mata kacamata pelindung /
safety googles
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
air untuk beberapa menit
menggunakan eye washer.
Lepaskan lensa kontak jika
memakainya.
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Terjadi kontak dengan
kulit Berhati-hati saat
penuangan bahan
Penggunaan APD berupa
sarung tangan dan jas
laboratorium
Tanggalkan segera semua
pakaian yang terkontaminasi.
Bilaslah kulit dengan air
menggunakan safety shower
Oleskan krim anti bakteri pada
kulit yang terkontaminasi
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Tertelan Penggunaan APD berupa
masker dan respirator
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas mulut, jangan rangsang
untuk muntah
Jangan berikan apapun lewat
mulut kepada orang yang tidak
sadar
Segera beri korban minum air
putih (dua gelas paling
banyak)
Kendurkan pakaian yang ketat
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 41 dari 48
seperti kerah, dasi, dan ikat
pinggang
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
3. Barium Klorida
Dihidrat
(BaCl2.2H2O)
Bersifat Reaktif Terjadi kontak dengan
kulit Berhati-hati saat
penuangan bahan
Penggunaan APD berupa
sarung tangan dan jas
laboratorium
Tanggalkan segera semua
pakaian yang terkontaminasi.
Bilaslah kulit dengan air
menggunakan safety shower
Oleskan krim anti bakteri pada
kulit yang terkontaminasi
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan kedokter
Terjadi kontak dengan
mata Penggunaan APD berupa
kacamata pelindung /
safety googles
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas dengan seksama dengan
air untuk beberapa menit
menggunakan eye washer.
Lepaskan lensa kontak jika
memakainya.
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Tertelan Penggunaan APD berupa
masker dan respirator
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas mulut, jangan rangsang
untuk muntah
Jangan berikan apapun lewat
mulut kepada orang yang tidak
sadar
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
No. Dokumen:
Tanggal Berlaku:
PROSEDUR OPERASI STANDAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Revisi: 01
Halaman : 42 dari 48
Segera beri korban minum air
putih (dua gelas paling
banyak)
Kendurkan pakaian yang ketat
seperti kerah, dasi, dan ikat
pinggang
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
4. Besi (II) Sulfat
Heptahidrat
(FeSO4.7H2O)
Bersifat Reaktif Terjadi kontak dengan
mata Penggunaan APD berupa
kacamata pelindung /
safety googles
Mencuci tangan setelah
menggunakan bahan
kimia
Bilas dengan seksama dengan
air untuk beberapa menit
menggunakan eye washer.
Lepaskan lensa kontak jika
memakainya.
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Terjadi kontak dengan
kulit Berhati-hati saat
penuangan bahan
Penggunaan APD berupa
sarung tangan dan jas
laboratorium
Tanggalkan segera semua
pakaian yang terkontaminasi.
Bilaslah kulit dengan air
menggunakan safety shower
Oleskan krim anti bakteri pada
kulit yang terkontaminasi
Bila kondisi tidak membaik,
segera konsultasikan ke dokter
Tertelan Penggunaan APD berupa Bilas mulut, jangan rangsang