Top Banner
MAKALAH BAB 7 & 8 PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bisnis Internasional Yang diampu oleh : Dra. Eliani Dharmanata, MM Disusun oleh Kelompok 5 Helmi Widia Astami (A1A311021) Fathul Janah (A1A311026) Hamdiah (A1A311027) Novita Sari (A1A311054) Aniah (A1A311065) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
39

PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

Mar 05, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

MAKALAH BAB 7 & 8

PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL

DAN

SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Bisnis Internasional

Yang diampu oleh :

Dra. Eliani Dharmanata, MM

Disusun oleh

Kelompok 5

Helmi Widia Astami (A1A311021)

Fathul Janah (A1A311026)

Hamdiah (A1A311027)

Novita Sari (A1A311054)

Aniah (A1A311065)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Page 2: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

2013BAB VII

PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Cara-cara melakukan penyelesaian akhir hutang piutang

antar Negara, yaitu tidak lain adalah yang dimaksud dengan

melaksanakan pembayaran internasional, ini merupakan hasil

evolusi yang telah berlangsung berabad-abad lamanya. Mengenai

bagaimana transaksi pembayaran antar Negara dapat

dilaksanakan, peranan kebiasaan, lembaga-lembaga financial

yang tersedia, konvensi internasional, dan peraturan-peraturan

hukum yang berlaku dinegara bersangkutan sangat besar

peranannya.Sekalipun seperti disebutkan, bahwa peraturan hukum

yang berlaku disuatu Negara dapat mempengaruhi prosedur

pembayaraan luar negeri yang harus ditempuh oleh warganya,

namun pengaruh tersebut tidak pernah mendasar. Oleh karena

itulah kiranya mudah dipahami dan lebih bermanfaat apabila

perhatian lebih ditunjukkan kepada uraian mendasar,daripada

menekuni secara terperinci peraturan-peraturan konkrit yang

mengaturnya yang pada umumnya sering mengalami perubahan-

perubahan.

Page 3: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

B. Rumusan Masalah

1. Apa Transaksi pembayaran dan transaksi pembiayaan?

2. Bagaimanakah cara-cara pembayaran internasional?

3. Bagaimana pembayaran dengan surat wesel dagang?

4. Bagaimana pembayaran dengan tunai?

5. Bagaimana pembayaran dengan Letter of credit?

6. Bagaimana pembayaran dengan rekening terbuka?

C. Tujuan dan Manfaat

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka penulis

menentukan beberapa tujuan dan manfaat makalah ini sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui transaksi pembayaran dan transaksi

pembiayaan.

2. Untuk mengetahui cara-cara pembayaran internasional.

3. Untuk mengetahui pembayaran dengan surat wesel dagang.

4. Untuk mengetahui pembayaran dengan tunai.

5. Untuk mengetahui pembayaran dengan Letter of credit.

6. Untuk mengetahui pembayaran dengan rekening terbuka.

Page 4: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

BAB II

PEMBAHASAN

A. Transaksi Pembayaran Dan Transaksi Pembiayaan

Page 5: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

Untuk memenuhi kebutuhan manusia, pedagang mempunyai

peranan yang sangat penting. Barang hasil produksi dapat

tersalurkan ke konsumen melalui para pedagang tersebut. Mereka

membeli barang untuk dijual kembali tanpa mengubah

jenis/bentuknya dengan tujuan memperoleh laba disebut

perdagangan. Sekarang, kegiatan perdagangan/transaksi sangat

luas dan sudah merambah wilayah antarnegara (internasional).

Proses tukar-menukar barang atau jasa yang terjadi antara satu

negara dengan negara yang lain dengan menggunakan nilai mata

uang asing atau tertentu sesuai kondisi yang terjadi, inilah

yang disebut transaksi internasional.

Transaksi pembayaran yaitu transaksi yang terjadi apabila

pembayaran dilakukan pada saat penyerahan barang antara

penjual dan pembeli. Sedangkan transaksi pembiayaan yaitu

transaksi yang timbul sebelum atau sesudah penyerahan barang

antara penjual dan pembeli. Oleh karena demikian eratnya

kaitannya antara transaksi pembayaran dengan transaksi

pembiayaan maka dalam literature sering dikaburkan antara

pengertian pembayaran luar negeri dengan pembiayaan luar

negeri.

Transaksi jual-beli barang dan jasa terjadi atas 3 unsur,

yaitu :

1. terjadi perjanjian

2. terjadi penyerahan barang atau penunaian jasa

3. terjadi pembayaran

Apabila ketiga kejadian tersebut diatas belum terealisir

seluruhnya dan sepenuhnya maka transaksi jual beli belum dapat

Page 6: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

dikatakan berakhir. Transaksi pembayaran dapat dilaksanakan

sebelum, sesudah atau pada saat terjadinya penyerahan barang.

Jika pelaksanaan terjadi mendahului penyerahan barang, berarti

pembeli yang membiayai transaksi, apabila terjadinya sesudah

penyerahan barang maka si penjual yang membiayai transaksi.

Apabila pembayaran dilakukan pada saat penyerahan barang,

tidak lagi ada masalah pembiayaan transaksi.

Dengan adanya perdagangan luar negeri, dimungkinkan

adanya pertukaran mata uang suatu Negara dengan mata uang

Negara lainnya. Secara importir Indonesia membeli barang dari

seorang eksportir Amerika. Maka pembayarannya dilakukan

menggunakan mata uang Amerika atau Dollar, padahal mata uang

yang berlaku bagi seorang importir adalah Rupiah. Untuk

seorang importir dalam melaksanakan pembayarannya harus

membeli uang dollar terlebih dahulu pada suatu bank devisa

dengan kurs yang berlaku, kemudian ditransfer kepada eksportir

di Amerika.

Factor-faktor yang menyebabkan terjadinya pembayaraan

internasional diantaranya sebagai berikut :

1. Pembeli (Importir) dan penjual (eksportir) terpisah oleh

batas Negara

2. Adanya perbedaan mata uang pada masing-masing Negara

3. Komunikasi antarnegara dengan teknologi mutakhir begitu

cepat, namun pengangkutan barang terutama yang berbobot

berat, tinggi dan berukuran besar masih menyita waktu.

Oleh karena dalam pembayaran internasional suatu mata

uang dipertukarkan dengan mata uang lainnya di pasar valuta

Page 7: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

asing (Valas), maka permintaan suatu mata uang akan merupakan

penawaran terhadap mata uang lainnya. Misalnya kita melakukan

pertukaran US $ dengan rupiah, maka permintaan terhadap US $

merupakan penawaran rupiah, maka sebaliknya penawaran rupiah

merupakan permintaan terhadap US $.

B. CARA CARA PEMBAYARAN INTERNATIONAL

Perdagangan internasional selalu menimbulkan impor dan

ekspor. Suatu Negara yang mengadakan transaksi dengan luar

negeri atau ekspor impor menimbulkan pertanyaan bagaimana cara

melakukan pembayaran akibat perdagangan tersebut? Dari

perdagangan antarnegara akan menuntut suatu negara untuk

melakukan pinjaman dari luar negeri, sehingga diperlukan

beberapa cara dalam penyelesaian akhir dari utang piutang

tersebut atau sering disebut dengan pembayaran internasional.

Dalam melakukan pembayaran transaksi ekonomi luar

negeri,seorang pengusaha dapat menggunakan beberapa cara.

Cara-cara ini antara lain :

a. Pembayaran dengan Surat Wesel Dagang ( Commercial bills

of exchange)

b. Pembayaran tunai (Cash)

c. Pembayaran dengan Letters of Credit (L/C)

d. Rekening Terbuka (Open Account)

C. Pembayaran Dengan Surat Wesel Dagang ( Commercial Bills

Of Exchange)

Cara pembayaran semacam ini sampai sekarang masih banyak

digunakan dalam lalu lintas pembayaran internasional. Dengan

Page 8: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

cara ini, eksportir menarik surat wesel atas importer sejumlah

harga barang beserta biaya-biaya pengirimannya sekali. Wesel

atau bill of exchange tersebut, yang dilampiri dengan dokumen-

dokumen berupa faktur, konosemen, daftar isi, surat keterangan

asal barang, surat keterangan pabean dan asuransi diserahkan

oleh eksportir kepada bank dinegrinya. Dengan diterimanya

dokumen-dokumen tersebut, bank dapat membayar wesel tersebut

seketika dengan dipotongnya diskonto. Wesel tersebut oleh bank

secara langsung atau lewat bank lain dinegara pengimpor

ditagihkan kepada importer. Apabila bank sudah mendapatkan

pembayaran dari importer, maka perhitungan nya antara bank

dengan eksportir otomatis berakhir.

Kalau surat wesel tersebut berlaku sampai beberapa bulan,

mungkin perlu bagi importer untuk mengakseptir surat wesel

tersebut. Dengan akseptasi ini surat wesel tersebut dapat

diperdagangkan. Terhadap surat wesel yang telah mendapatkan

akseptasi dari importer, bank dapat menjualnya kepada pihak

lain atau menyimpannya sampai pada saat pembayarannya tiba.

Pihak dalam surat wesel pada pokoknya ada 3 pihak dalam

transaksi surat wesel yaitu:

1. Drawer, yaitu pihak penarik atau penulis wesel

2. Drawee, yaitu pihak kepada siapa surat wesel tersebut

ditarik

3. Payee yang sering juga disebut beneficiary yaitu pihak

yang menerima pembayaran yang harus dilakukan oleh drawee

atas perintah drawer

Page 9: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

Dalam transaksi surat wesel dimana tertulis ‘to the order

of ourselves’ atau ditulis ‘harap dibayar kepada kami

sendiri’, maka pihak drawer dan pihak payee nya adalah orang

yang sama, yaitu penjual. Sedangkan untuk surat wesel yang

berbentuk ‘acceptance draft’ , drawee dan acceptornya adalah

orang yang sama yaitu impotir.

Surat wesel yang juga disebut ‘commercial bill of exchange,

commercialdraft’ atau ‘trade bill’, dapat digolongkan sebagai

berikut:

1. Penggolongan didasarkan kepada ada tidaknya dokumen yang

harus dilampirkan pada surat wesel.  Dengan dasar

tersebut, bisa dibedakan:

a. clean draft, yaitu surat wesel yang ditarik tanpa

disertai dengan jaminan dokumen barang.

b. documentary draft, yaitu surat wesel yang disertai

dengan jaminan dokumen pengiriman serta asuransi

dari pada barang.

Dokumen yang biasa disertai pada surat wesel adalah

Konosemen (bill of lading), Polis asuransi, Faktur

(invoice), packing list dan certificate of origin.

2. Penggolongan didasarkan pada jangka waktu pembayarannya,

jangka waktu pembayaran surat wesel biasanya disebut

‘tenor’ atau ‘usance’. Dengan dasar ini surat wesel

digolong-golongkan:

a. Sight draft atau surat wesel atas tunjuk yaitu surat

wesel yang harus dibayar pada saat surat wesel

diperlihatkan kepada ’ drawee’ atau paling lambat

Page 10: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

dalam waktu dua puluh empat jam terhitung pada saat

penunjukkannya.

b. Arrival draft, yaitu surat wesel yang dibayar sesaat

setelah barangnya datang.

c. Date draft, yaitu surat wesel yang pembayarannya

dilakukan pada tanggal tertentu atau beberapa hari

setelah tanggal tersebut.

Date draft lebih banyak disukai oleh importer sebab jatuh

temponya ditentukan dengan pasti; dan oleh karena itu pada

umumnya juga ‘negotiable’ dalam bentuk date draft, jangka

waktu pembayaran biasanya ditetapkan tidak kurang dari 30 hari

dan tidak lebih dari 180 hari. Sebaliknya, arrival draft jatuh

temponya tidak dapat ditentukan sebelumnya, sebab jatuh

temponya tergantung kepada kedatangan kapal yang mengangkut

barang-barang yang dijual belikan. Oleh karena itu pada

umumnya arrival draft adalah non-negotiable.

Berikut tahap-tahap transaksi menggunakan surat wesel:

1. Pembeli (importir) dan penjual (eksportir) mengdakan

kesepakatan kontrak jual beli atas sejumlah barang,

dengan syarat-syarat pembayaran tertentu.

2. barang dikirim oleh eksportir kepada importir dengan alat

angkut tertentu yang telah disepakati sebelumnya.

3. Eksportir menyerahkan dokumen-dokumen kepada remitting

bank (bank di negara eksportir yang dipercaya untuk

melakukan penagihan kepada bank di Negara importir)

Page 11: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

4. Remitting bank melakukan Collection order (penagihan)

dengan menyertakan dokumen-dokumen yang dikirm kepada

collecting bank (bank yang di nergara impor yang akan

melakukan pembayaran barang)

5. Collection bank menyerahkan dokumen-dokumen surat wesel

dagang kepada importir

6. Importir menerima dokumen-dokumen atau menyetujui serta

melakukan pembayaran

7. Collection bank melakukan aseptasi atau pembayaran kepada

remitting bank

8. Remitting bank melakukan aseptasi atau pembayaran kepada

eksportir.

D. Pembayaran Tunai (Cash Payment)

Pembayaran Tunai (cash Payment) atau pembayaran di muka

adalah pembayaran yang dilakukan dengan menggunakan uang tunai

atau cek, yang dilakukan bersama-sama dengan surat pesanan

atau menunggu diterimanya kabar bahwa barang yang telah

dikapalkan oleh eksportir. Cara pembayaran ini mempunyai

risiko yang besar. Cara ini biasanya tidak disukai oleh

pembeli (importir).

Pembayaran ini dilakukan secara tunai baik secara

keseluruhan (full payment) atau sebagian (partial paymen)

karena beberapa alasan berikut:

a. Permintaan atas produk melebihi penawaran produk.

b. Penjual dan pembeli belum saling mengenal dan kurang

saling percaya.

c. Dalam situasi darurat, misalnya peperangan

Page 12: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

d. Mata uang negara importir termasuk mata uang lemah (soft

currency) yang beresiko tinggi.

Kelemahan cara pembayaran secara tunai diantaranya

sebagai berikut :

1. Dalam pembelian barang, importir harus menyediakan dana,

walaupun barang yang dibeli belum diterimanya. Importir

dalam hal ini harus menanggung biaya untuk barang yang

dipesan.

2. Terdapat kemungkinan barang yang dipesan tidak sesuai

dengan barang yang diterima.

3. Adapun kemungkinan terjadi keterlambatan datangnya barang

maupun ketidakjujuran pihak eksportir

4. Karena pengekspor berada ditempat yang jauh, maka keadaan

pengekspor (bonafiditasnya) tidak sepenuhnya diketahui

pengimpor.

E. PEMBAYARAN DENGAN LETTER OF CREDIT (L/C)

Dalam cara dengan letter of credit wesel ditarik kepada

bank bukan kepada importir, sehingga transaksinya akan lebih

terjamin. Yang dimaksud dengan Letter of Credit atau

Commercial of Credit adalah sebuah cara pembayaran

internasional yang memungkinkan eksportir menerima pembayaran

tanpa harus menunggu berita dari luar negeri setelah barang

dan berkas dokumen dikirimkan keluar negeri (kepada pemesan).

Dengan perkataan lain letter of credit merupakan surat yang

dikeluarkan oleh bank atas permintaan pembelian sejumlah

barang di mana bank sendiri yang mengakseptir (menyetujui) dan

membayar surat wesel yang ditarik oleh penjual barang

Page 13: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

(eksportir). Jadi letter of credit merupakan suatu alat

pengganti kredit bank dan dapat menjamin pembayaran bagi

eksportir.

Pada dasarnya terdapat tiga pihak yang ada dalam

transaksi Letter of credit yaitu :

1. Opener (importir) adalah pihak yang mengajukan permintaan

pembukaan L/C kepada bank atau pembeli yang membuka L/C.

2. Issuer (Issuing Bank) adalah bank di Negara importir yang

mengeluarkan L/C atas permintaan importir.

3. Beneficiary atau acreeditee (Eksportir) adalah pihak yang

menerima pembukaan L/C oleh importir.

Selain itu ada pihak-pihak lainnya dalam transaksi letter

of credit yang sifatnya membantu memperlancar pelaksanaan

transaksi :

1. Confirming bank adalah bank yang melakukan konfirmasi atas

permintaan issuing bank dan menjamin sepenuhnya

pembayaran atau kredit tersebut

2. Notifying bank adalah yang atas permintaan issuing bank akan

memberitahukan kepada beneficiary bahwa telah dibuka L/C

untuknya.

3. Negotiating bank yaitu bank dinegara eksportit (penjual)

yang membayar atau mengakseptir surat wesel yang ditarik

oleh eksportir.

4. Carrier adalah pengangkut barang yang dikirim (Perusahaan

Pelayaran/Penerbangan) untuk dibeberapa negara dengan

perbatasan darat bisa juga perusahaan angkutan darat

seperti truk, kereta Dll).

Page 14: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

Transaksi yang menggunakan fasilitas L/C terdiri atas :

1. L/C biasa, artinya L/C dimana seorang importir bisa

langsung membayar sesuai dengan harga barang melalui bank

yang ditunjukan.

2. Merchant L/C, artinya L/C dimana seseorang importir dapat

memasukkan barang terlebih dahulu dengan melakukan

pembayaran sebagian, sedangkan sisanya dibayar sebagian.

3. Indutrial L/C, artinya impor benar-benar industri atau

barang modal secara cepat dan tidak dipakai untuk barang

konsumsi.

4. Red Clause L/C, artinya L/C yang mencantumkan intruksi

kepada Advising Bank (bank yang ditunjuk) untuk

melaksanakan pembayaran sebagian dari jumlah L/C kepada

eksportir sebelum mengapalkan barang-barang ekspor.

5. Usance L/C, artinya L/C yang pembayarannya baru dilakukan

dengan tenggang waktu tertentu, misalnya 1 bulan dari

pengapalan barang atau 1 bulan setelah penunjukan

dokumen.

Berikut tahap-tahap transaksi menggunakan Letter of

Credit (L/C):

1. Eksportir dan importir saling bersepakat untuk mengadakan

transaksi jual beli atas sejumlah barang dengan syarat-

syarat pembayaran. Misalnya : pembayaran dilakukan dengan

“irrevocable letter of credit” (letter of credit yang tidak dapat dibatalkan) dan

eksportir akan menarik surat wesel yang harus dibayar

dalam waktu 90 hari.

Page 15: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

2. Sesudah ada persetujuan tersebut importir mengajukan

permohonan pembukaan L/C dengan cara mengisi formulir

yang disajikan oleh bank ditempatnya dan kemudian

diserahkan kepada bank tersebut.

3. Kalau bank memandang bahwa kredit kepada importir cukup

terjamin, maka bank menerbitkan ‘letter of credit’.

Letter of credit ini kemudian dikirimkan kepada bank

cabangnya di negara eksportir.

4. Kalau bank yang menerima “letter of credit” tersebut

menyetujui kredit tersebut maka olehnya eksportir

diberitahu bahwa atas permintaan importir telah dibuka

letter of credit untuknya.

5. Setelah eksportir menyerahkan semua dokumen-dokumen

eksportir dapat menerima pembayaran atas surat wesel yang

ditariknya atas issuing bank. Yang mengadakan pembayaran

atau akseptasi ini adalah bank yang menerima dokumen-

dokumen tersebut.

6. Surat wesel beserta dengan semua dokumen yang diperlukan

oleh conforming bank dikirimkan kepada issuing bank. Oleh

karena dalam contoh surat wesel pembayarannya baru

dilaksankan sesudah 90 hari, maka bank hanya memberi

akseptasi saja atas surat wesel tersebut. Dengan

diakseptirnya surat wesel tersebut pada umumnya surat

wesel dapat diperjualbelikan.

7. Kalau barang sudah sampai ditempat importir, bank dapat

memberi izin kepada importir untuk menerima barang

tersebut. Bank dapat juga meminta kepada importir untuk

menandatangani trust receipt, yang merupakan perjanjian bahwa

Page 16: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

sebelum pembayaran seluruhnya dilaksanakan oleh importir

hak milik atas barang ada ditangan bank. Dengan cara ini

biasanya barang tersebut disimpan dalam gudang dan surat

untuk mengeluarkan barang dari gudang diurus sendiri oleh

bank. Kalau importir ingin mengambil barang tersebut dari

gudang, misalnya dengan maksud untuk menjual atau untuk

memakainya, terlebih dahulu ia harus mendapatkan izin

dari bank.

8. Sesudah 3 bulan lewat, tiba saatnya bagi importir untuk

membayar seluruh hutangnya kepada bank. Apabila importir

telah membayar surat wesel tersebut dan issuing bank

telah menyelesaikan pembayarannya kepada conforming bank

maka berarti bahwa transaksi letter of credit telah

berakhir. Andaikan terjadi importir tidak melunasi

seluruh kewajibannya maka kerugian yang timbul akan

dipikul bersama oleh issuing bank dan confirming bank.

Adapun Keuntungan pembayaran menggunakan L/C antara lain:

1. Importir/pembeli akan menerima barang dan membayar dengan

harga pasti sesuai dengan syarat-syarat didalam L/C.

2. Eksportir/penjual akan menerima pembayaran atas

penyerahan barang dengan pasti sesuai dengan syarat-

syarat dalam L/C.

3. Memberikan rasa aman untuk eksportir/importir atas hak

dan kewajiban masing-masing

F. Rekening Terbuka (Open Account)

Page 17: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

Pembayaran Kemudian atau Rekening Terbuka adalah cara

yang membiayai transaksi perdagangan internasional dimana

eksportir mengirimkan barang kepada importir tanpa adanya

dokumen-dokumen untuk meminta pembayaran. Rekening Terbuka

bukan merupakan cara meleksanakan pembayaran, dari segi

pembiayaan transaksi jual beli, metode rekening terbuka dapat

dipandang sebagai lawan daripada metode pembayaran dimuka.

Dengan cara ini, eksportir mengirimkan barang kepada

importir tanpa adanya dokumen-dokumen untuk meminta

pembayaran. Commercial invoice atau faktur dipakai sebagai

tanda hutang. Pembayaran dilakukan setelah barang laku dijual

atau satu sampai tiga bulan setelah tanggal pengiriman, sesuai

dengan perjanjian yang telah disepakati bersama. System ini

sangat membantu pengimpor melakukan transaksi perdagangan,

akan tetapi beresiko besar bagi pengekspor.

Cara ini merupakan kebalikan dari cash, sebab dengan cara

open account barang telah dikirimkan kepada importir tanpa

disertai surat perintah membayar serta dokumen-dokumen.

Pembayaran dilakukan setelah beberapa waktu atau terserah

kebijaksanaan importir. Dalam hal ini resiko sebagian besar

ditanggung eksportir, misalnya: eksportir harus mempunyai

banyak modal dan apabila pembayaran akan dilakukan dengan mata

uang asing maka resiko perubahan kurs menjadi tanggungannya.

Cara ini akan baik digunakan apabila :

1. Pembeli sudah dikenal dengan baik

2. Keadaan ekonomi dan politik yang stabil

3. Dekat dengan pasar

Kelemahan cara pembayaran ini adalah sebagai berikut :

Page 18: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

1. Tidak digunakanya dokumen yang menjamin pembayaran.

2. Eksportir harus membiayai seluruh transaksi dagang.

3. Adanya perubahan kurs devisa yang nantinya akan merugikan

eksportir.

Disamping kelemahan-kelemahan tersebut cara ‘open account’

ini mempunyai segi-segi yang menguntungkan juga, yaitu :

1. Prosedurnya sangat sederhana,

2. Karena prosedur yang sederhana tersebut, maka biaya

pelaksanaanyapun akan rendah Biaya dengan menggunakan

cara semacam ini pada umumnya lebih rendah daripada

menggunakan bill of exchange atau dengan letter of credit.

3. Bagi impotir, cara semacam ini sangat menguntungkan,

sebab untuk transaksi ini importer tidak perlu

menyediakan modal.

Page 19: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Transaksi pembayaran yaitu transaksi yang terjadi apabila

pembayaran dilakukan pada saat penyerahan barang anatara

penjual dan pembeli. Sedangkan transaksi pembiayaan yaitu

transaksi yang terjadi apabila pembayaran dilakukan sebelum

atau sesudah penyerahan barang antara penjual dan pembeli.

Dalam melakukan pembayaran transaksi ekonomi luar

negeri,seorang pengusaha dapat menggunakan beberapa cara.

Caranya antara lain yaitu Pembayaran dengan Surat Wesel Dagang

( Commercial bills of exchange),Pembayaran tunai (Cash),

Pembayaran dengan Letters of Credit (L/C), dan Rekening

Terbuka (Open Account).

Surat wesel dagang merupakan cara yang paling umum

dipakai, yaitu surat yang ditulis oleh penjual yang berisi

perintah kepada pembeli untuk membayar sejumlah uang tertentu

pada waktu tertentu dimasa mendatang.

Pembayaran Tunai (cash Payment) dilakukan dengan

menggunakan uang tunai atau cek, yang dilakukan bersama-sama

dengan surat pesanan atau menunggu diterimanya kabar bahwa

barang yang telah dikapalkan oleh eksportir.

Pembayaran dengan cara letter of credit,wesel ditarik

kepada bank bukan kepada importir, sehingga transaksinya akan

lebih terjamin. Letter of Credit atau Commercial of Credit

adalah surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan

pembelian sejumlah barang di mana bank sendiri yang

Page 20: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

mengekspotir (menyetujui) dan membayar surat wesel yang

ditarik oleh penjual barang (eksportir).

Pembayaran dengan cara Rekening Terbuka adalah cara yang

membiayai transaksi perdagangan internasional dimana eksportir

mengirimkan barang kepada importir tanpa adanya dokumen-

dokumen untuk meminta pembayaran. Cara ini merupakan kebalikan

dari cash. Sebab dengan cara open account barang telah

dikirimkan kepada importir tanpa disertai surat perintah

membayar serta dokumen-dokumen. Pembayaran dilakukan setelah

beberapa waktu atau terserah kebijaksanaan importir.

Page 21: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

MATERI VIII

SISTEM KEUANGAN INTERNASIONAL

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem keuangan internasional merupakan sistem keuangan

yang berlaku untuk semua Negara di dunia yang membahas tentang

pembayaran atas transaksi lintas negara dilaksanakan. Sistem

ini menentukan bagaimana kurs tukar asing ditentukan dan

bagaimana pemerintah dapat mempengaruhi kurs tukar. Sistem

moneter internasional yang berfungsi dengan baik akan

memfasilitasi perdagangan internasional dan investasi, serta

mempermudah adaptasi terhadap perubahan. Pembahasan inti dari

sistem moneter internasional adalah menentukan pengaturan

sistem kurs tukar. Untuk itu dalam penulisan makalah ini

penulis akan membahas terkait dengan pengertian sistem moneter

internasional, sejarah terbentuknya system moneter

internasional, fenomena aktual yamg terkait moneter, serta

Faktor penghambat non ekonomi penerapan Mata uang tunggal di

asean

Semenjak dimulainya sistem standar emas hingga abad ke

20, sistem moneter internasional telah mengalami pasang surut.

Perubahan dari sistem ke sistem yang lain diakibatkan oleh

gejolak ekonomi pada saat itu. Sampai saat ini pun sistem

moneter internasional masih menjadi perhatian semua negara

dan masih ingin merubah sistemnya menjadi lebih berfungsi

optimal.

Page 22: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

B. Rumusan Masalah

1.      Apakah pengertian sistem keuangan interasional ?

2.      Bagaimanakah sistem keuangan internasional kurun waktu

pra perang dunia?

3.      Bagaimanakah sistem keuangan internasional kurun waktu

antara perang dunia?

4.      Bagaimanakah sistem keuangan internasional kurun waktu

pasca perang dunia?

5.      bagaimanakah sistem moneter international yang berlaku

sampai sekarang?

C. Tujuan dan Manfaat

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka penulis

menentukan beberapa tujuan dan manfaat makalah ini sebagai

berikut:

1.      Untuk mengetahui pengerian sistem moneter

internasional.

2.      Untuk mengetahui sistem keuangan internasional kurun

waktu pra perang dunia.

3.      Untuk mengetahui sistem keuangan internasional kurun

waktu antara perang dunia.

4.      Untuk mengetahui sistem keuangan internasional kurun

waktu pasca perang dunia.

5.      Untuk mengetahui sistem moneter international yang

berlaku sampai sekarang.

Page 23: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL
Page 24: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem Keuangan Internasional

Dalam ekonomi internasional dikenal suatu sistem yang

memungkinkan suatu negara dapat saling berhubungan satu

dangan yang lain. Sistem tersebut disebut sebagai sistem

keuangan internasional. Sistem moneter internasional

menunjukkan seperangkat kebijakan, institusi, praktik,

peraturan dan mekanisme yang menentukan tingkat dimana suatu

mata uang diitukarkan dengan mata uang lain. Sistem keuangan

internasional dari sejarahnya telah mengalami begitu banyak

perkembangan dan transpormasi dari masa ke masa.

Perkembangan ini disebabkan oleh adanya perubahan ekonomi

dan politik domestik serta internasional pada masing-masing

masa.

Jika dalam skala domestik atau nasional problema

ketidakseimbangan pembayaran antar daerah dapat disesuaikan

melaui pergerakan modal ataupun kebijakan fiskal dan

moneter, dalam skala internasional akan sedikit lebih rumit.

Pembayaran yang tidak seimbang antar negara dapat

diselesaikan melalui financing, perubahan kebijakan domestik

untuk menggeser pola perdagangan dan investasi, melalui

kontrol devisa untuk melakukan penjatahan pasokan devisa,

atau dengan cara membiarkan nilai tukar mata uang berubah

sesuai situasi dan kondisi. Sehingga yang terpenting dalam

sistem keuangan internasional adalah tersedianya alat atau

cara untuk menyesuaikan ketidakseimbangan pembayaran

internasional.

Page 25: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

Sistem moneter internasional dimulai dari tahun 1821,

saat diberlakukannya standar emas ( gold standard ). Namun,

ada beberapa ahli ekonomi yang menganggap bahwa sistem

moneter internasional baru dimulai pada tahun 1876

( Eitman , 1995, hal. 28) atau tahun 1880 ( Dunn dan

Ingram , 1996). Para sejarahwan, khususnya yang menekuni

perjalanan perekonomian dunia,kebanyakan memandang tahun

1870 sebagai salah satu tonggak sejarah perekonomian dunia.

Kurun waktu yang mencakup masa satu abad lebih, yang dimulai

dari tahun 1870 hingga sekarang ini, secara garis besar bisa

dibagi menjadi tiga yaitu :

a. masa pra perang dunia

b. masa antar perang dunia

c. masa pasca perang dunia.

B. Kurun Waktu Pra Perang Dunia

Sistem moneter internasional yang berlaku sampai dengan

menjelang pecah perang dunia ialah sistem standar emas. Sistem

standar emas internasional muncul pada tahun 1821 di inggris.

Pemerintah inggris menetapkan/mengikatkan nilai poundsterling

dengan emas. Perkembangan industri yang terjadi di inggris

serta perdagangan dunia yang makin berkembang pada abad 19

menambah kepercayaan dunia terhadap emas. Kepercayaan ini

diperkuat juga dengan diketemukannya tambang emas di Amerika

dan Afrika utara. Dengan kejadian-kejadian tersebut sistem

standard emas merupakan suatu sistem yang dipakai oleh banyak

negara semenjak 1870 hingga perang dunia 1. Keadaan ekonomi

Page 26: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

dan perdagangan yang relatip stabil selama periode tersebut

merupakan faktor utama keberhasilan sistem standard emas.

Beberapa di antara sifat-sifat menguntungkan yang melekat

pada sistem standar emas yang disebut-sebut dalam literatur

ialah:

1. Stabilnya kurs valuta asing.

Dalam sistem standar emas kurs valuta asing relatif

stabil. Kurs yang terjadi selalu berada di sekitar kurs

paritas arta yasa, akan tetapi geraknya dibatasi oleh

titik ekspor emas dan titik impor emas, yang pada

kenyataannya dalam praktek jaraknya dapat dikatakan

sangat sempit. Yang menentukan jarak antara kurs paritas

arta yasa dengan kedua titik emas adalah biaya

pengangkutan emas dari negara bersangkutan ke negara

tujuan pembayaraan per unit mata uang yang tingginya kurs

kita permasalahkan. Semakin tinggi biaya transport yang

dikeluarkan maka semakin jauh lebar jarak antara titik

ekspor emas dengan titik impor emasnya.

2. Defisit atau surplus neraca pembayaran tidak berlangsung

lama, melainkan akan secara otomatis menyusut, untuk

kembali ke keadaan seimbang lagi. Penyesuaian neraca

pembayaran berjalan otomatis melalui mekanisme aliran

emas-harga yang sebutan aslinya ialah ‘the price specie flow

mechanism’

Di samping sifat-sifat positif yang dimiliki standar

emas, dalam prakteknya mempunyai beberapa kelemahan. Di

antaranya:

Page 27: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

1. Stabilitas dalam kurs valuta asing biasanya diikuti oleh

ketidakstabilan tingkat harga. Dengan kurs valuta asing

yang relatif sangat stabil tersebut, disekuilibrium

neraca pembayaran mengakibatkan timbulnya aliran emas

masuk atau keluar dan selanjutnya mengakibatkan meningkat

atau menurunnya jumlah uang yang beredar. Pada gilirannya

perubahan jumlah uang yang beredar mengakibatkan

meningkatnya atau menurunnya tingkat harga dan juga

tingkat kegiatan ekonomi. Jadi dengan kata lain, jika

terjadi aliran emas masuk maka tingkat harga dan kegiatan

ekonomi cenderung untuk naik. Sebaliknya, jika terjadi

aliran emas keluar maka kecenderungan terjadi menurunnya

tingkat harga dan naiknya pengangguran.

2. Mekanisme penyeimbangan kembali neraca pembayaran dalam

praktek sering tidak selancar seperti yang diungkapkan

dalam teori. Hal ini antara lain disebabkan oleh

pemerintah negara bersangkutan yang tidak memetuhi aturan

permainan sistem standar emas. Apabila terjadi ‘gold outflow’

misalnya, maka melalui sistem perbankan seharusnya

diikuti oleh menurunnya jumlah uang yang beredar di dalam

negeri. Akan tetapi mengingat bahwa menurunnya jumlah

uang beredar dapat mengakibatkan meningkatnya

pengangguran, maka pemerintah yang neraca pembeyarannya

defisit justru akan mengambil tindakan yang berlawanan

dengan aturan permainan tersebut. Pemerintah cenderung

berusaha menghalangi penurunan jumlah uang beredar dengan

melalui berbagai kebijaksanaan moneter ekspansi yang

antar lain berupa tindakan menurunkan diskonto bank

Page 28: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

sentral menurunkan ‘legal reserve ratio’, melaksanakan ‘open

market buying’, dan dapat juga dengan cara memperingan

syarat-syarat perkreditan.

C. Kurun Waktu Antar Perang Dunia

Selama perang dunia 1 berkecamuk, sistem standar emas

internasional berhenti berfungsi. Perekonomian – perekonomian

nasional yang dalam masa sebelumnya satu dengan lainnya

melalui konvertibilitas nasional terhadap emas, yang juga

disertai dengan bebasnya emas bergerak dari satu negara ke

negara lain, sebagai akibat pecahnya perang besar pada bulan

Agustus 1914, terputuslah semua mata rantai hubungan-hubungan

antar sistem moneter dan antar sistem harga negara yang satu

dengan negara yang lain. Dengan kata lain, dalam keadaan

perang perekonomian dunia terpecah-pecah menjadi satuan-satuan

kecil perekonomian nasional dan tidak lagi memiliki mekanisme

penyesuaian neraca pembayaran diantara sistem-sistem

perekonomian tersebut, yaitu prosesnya berjalan otomatis.

Dengan terlepasnya keterkaitan sistem moneter dan juga

sistem harga antar negara, maka perkembangan harga-harga,

kesempatan kerja dan gejala-gejala serta kegiatan-kegiatan

ekonomi pada umumnya bergerak sendiri-sendiri dengan perbedaan

yang bisa cukup besar.

Selama masa perang kebanyakan negara mempraktekkan sistem

pengawasan devisa. Dalam sistem pengawasan devisa, kurs valuta

asing tidak lagi diserahkan pada mekanisme pasar, akan tetapi

ditentukan oleh pemerintah. Penggunaan valuta asing tidak lagi

Page 29: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

bebas, akan tetapi ditentukan oleh pemerintah melalui prosedur

Exchange Quota.

Dalam masa perang , kebanyakan perekonomian dijangkiti

oleh gejala inflasi yang tinggi. Hal ini disebabkan karena

pemerintah dalam pembiayaan perangnya banyak menggunakan

kebijakan anggaran belanja defisit yang ditutup dengan

mencetak uang kertas. Sementara itu tidak sedikit jumlah

negara yang pemerintahannya dalam membiayai perang juga

menggunakan cadangan Valuta asing beserta kekayaan luar negeri

mereka, sehingga tidak sedikit yang akhirnya terpaksa

statusnya sebagai negara kridur ditinggalkan dan berganti

dengan status baru, yaitu status negara debitur.

Dengan berakhirnya perang dunia, suasanya ekonomi berubah

dari suasana ekonomi perang menjadi suasana ekonomi damai

pasca perang, dimana banyak kegiatan diarahkan kepada

rekonstruksi, yaitu pembangunan kembali dari kerusakan –

kerusakan sarana dan prasarana, serta pembenahan kembali

lembaga-lembaga ekonomi mereka, baik swata, semi swasta

ataupun pemrintah, baik domestik ataupun internasional.

Khususnya dalam bidang moneter internasional dapat

diketengahkan bahwa kurun waktu antara 1919-1926 merupakan

kurun waktu dimana Inggris, Prancis, dan beberapa negara lain

berusaha sampai berhasil kembali menggunakan sistem standar

emasnya yang untuk sementara terpaksa mereka tinggalkan,

apabila dipergunakan lagi akan dapat membawa perekonomian

mereka kembali jaya dan berkembang seperti yang telah mereka

capai pada masa-masa sebelum terjadinya perang dunia. Nilai

Page 30: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

poundsterling pada April 1925 kembali menjadi US$ sehingga

menyebabkan pengangguran dan stagnasi ekonomi inggris.

Masalah yang dihadapi negara-negara yang ingin kembali ke

standar emas adalah penentuan nilai paritas baru yang stabil

untuk emas. Masalah ini belum sempat dipecahkan secara tuntas,

sampai bangkrutnya sistem perbankan Austria pada 1931, yang

menyebabkan sebagian besar negara yang melakukan perdagangan

internasional membatalkan niat mereka untuk kembali ke sistem

standar emas.

Amerika serikat kembali ke standar emas yang di

modifikasi pada tahun 1934, ketika di umumkan bahwa US$

didevaluasi menjadi US$ 35/ons emas yang sebelumnya US$

20,67/ons emas. Meskipun Amerika Serikat kembali ke standar

emas, emas hanya diperdagangkan dengan banksentral luar

negeri. Dari 1934 sampai akhir perang dunia II, nilai tukar

mata uang secara teoritis ditentukan oleh nilai masing-masing

mata uang terhadap emas. Selama perang dunia II dan masa-masa

sesudahnya, banyak mata uang utama dunia yang diperdagangkan

kehilangan kemampuannya untuk diubah menjadi mata uang lain

(less converbility). US$ merupakan satu-satunya mata uang

utama yang masih tetap dapat dikonversikan.

Pengalaman hidup berkicimpung dalam situasi sistem

standar emas selama tidak kurang dari lima dekade, rupa-

rupanya telah menyebabkan sejumlah besar negarawan, pengamat

serta pemikir ekonomi terkesan oleh tingkat stabilitas,

tingkat pertumbuhan perdagangan dunia maupun tingkat

pertumbuhan kegiatan ekonomi dan kemakmuran masyarakat dunia

Page 31: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

terwujud pada kurun waktu tersebut. Lebih-lebih lagi setelah

mereka mengalami kehidupan ekonomi dalam suasananya perang.

Dengan demikian kiranya mudah dipahami mengapa beberapa negara

di Eropa, setelah perang dunia I berakhir, menginginkan

kembali menggunakan lagi sistem standar emas.

D. Kurun Waktu Pasca Perang Dunia

Yang dimaksud dengan kurun waktu pasca perang dunia

disini ialah kurun waktu dari tahun 1946 sampai sekarang.

Dalam kurun waktu ini dijumpai dua macam sistem moneter dunia,

yaitu sistem Bretton Woods yang memiliki masa penggunaan dari

tahun 1946 sampai tahun 1972 dan sistem kurs mengambang terkendali

yang menggantikan sistem Bretton Woods dan hingga sekarang

masih dalam pemakaian.

Dalam sistem Bretton Wood semua negara diharuskan

menetapkan nilai tukar mata uangnya dalam bentuk emas tetapi

tidak untuk ditukarkan dalam bentuk emas melainkan dalam

bentuk dolar Amerika. Hanya dollar yang dapat ditukar dengan

emas dengan penetapan 1ons emas untuk US $35. Semua negara

yang kala itu bergantung dengan perekonomian AS di masa kritis

mendekati krisis pascaperang menyepakati dengan berusaha

mempertahankan nilai mata uangnya dalam range 1% dari nilai

pari dengan cara membeli atau menjual mata uang emas sesuai

dengan kebutuhan untuk mempertahankan nilai tersebut serta

tidak menggunakan devaluasi sebagai suatu senjata

kebijaksanaan pedagangan kompetitif. Kurs ini tetap bertahan

sampai akhir tahun 1960an hingga akhirnya runtuh pada 1972 dan

sejak saat itu digunakan sistem mengambang terkendali.

Page 32: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

Pengalaman pahit yang menimpa perekonomian dunia setelah

berakhirnya perang dunia pertama membawa dampak yang cukup

berarti bagi sikap masyarakat dunia terhadap perekonomian

dunia. Ini tercermin antara lain dari terbentukny tiga lembaga

ekonomi internasional Internasional Moneter Fund yang biasa

disingkat IMF, Internasional Bank for Reconstruction and Development, yang

biasa disingkat IBRD dan sering pula disebut Word Bank atau

bank dunia dan Internasional Trade organization yang biasa disingkat

ITO. Melalui kebijakan-kebijakan ekonomi internasional yang

dihasilkan oleh lembaga-lenbaga internasional itulah

diharapkan perekonomian dunia dapat terhindar dari terlangnya

kembali malapelaka-malapetaka ekonomi yang muncul sudah

berakhir perang dunia I.

Kalau yang menjadi perhatian bank dunia ialah ,masalah-

masalah dalam bidang investasi internasional, maka IMF tugas

utamanya berada dalam bidang moneter internasional, yang

meliputi antara lain masalah penetapan kurs devisa,

pemeliharaan kurs devisa, membantu negara-negara anggota dalm

menghadapi kesulitan neraca pembanyaran dan sebaliknya. Dalam

status pendirian IMF disebut enam butir tujuan yang ingin

dicapai oleh IMF, yaitu:

1. Untuk mengajukan kerjasama moneter internasional dengan

jalan mendirikan lembaga IMF

2. Untuk memperluas perdagangan dan inveatsi dunia

3. Untuk memajukanstabilitas kurs valuta asing

4. Untuk mengurangi dan membatasi praktek-praktek pembatasan

terhadap pembayaran internasional

Page 33: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

5. Untuk menyediakan dana yang dapat dipinjamkan dalam

bentuk pinjaman jangka pendek atau jangka menengah yang

dibutuhkan guna mempertahankan kurs valuta asing yang

stabil selama neraca pembayaran mengalami defisit yang

sifatnya sementara, sampai dapat diatasi dengan jalan

menyesuaikan tinggatnya kurs devisa.

6. Untuk memperpendek dan memperkecil besarnya defisit atau

surplus neraca pembayaran.

Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, IMF mengeluarkan

berbagai macam kebijakan moneter internasional. Kebijakan-

kebijakan tersebut, yaang realisasinya dengan sendirinya

dikeluarkan dalm bentuk peraturan-peraturan atau ketentuan-

ketentuan yang mendasar diuraikan dibawah ini.

E. Sistem Moneter Internasional yang Berlaku Sampai Sekarang

Sewaktu Amerika Serikat menghentikan konvertibilitas mata

uang dollarnya terhadap emas pada bulan Agustus 1971, sistem

Bretton Woods tidak berfungsi lagi. Sekalipun IMF masih tetap

ada, namun para anggotanya sudah tidak tunduk lagi pada

ketentuan-ketentuan pokok aslinya yang mendasari berdirinya

IMF. Usaha untuk memuluhkan dan memperbaiki kembali penggunaan

sistem Bretton Woods melalui persetujuan Smithsonian mengalami

kegagalan. Oeh karena itu pada tahun 1972 IMF membentuk

Commite of Rwenty yang bertugas untuk menyusun rencana

reformasi sistem moneter internasional secara menyeluruh.

Terburu oleh timbulnya masalah perminyakan dunia, Commite of

Twenty pada tahun 1974 hanya dapat menghasilkan Out Line of refirm.

Page 34: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

Mulai saat itu perundingan berlangsung dengan skala lebih

kecil. Akhirnya tahun 1976 dari pertemuan Jamaica dihasilkan

Second Amandement terhadap pasal-pasal persetujuan IMF.

Amandemen kedua ini antara lain menyangkut masalah kurs devisa

Surveillance, special drawing rigt(=SDR) dan emas. Dibawah ini

disajikan singkat mengenai isi second Amandement tersebut :

1. Kurs Devisa

Dalam ketentuan yang baru, negara anggota IMF

mempunyai kebebasan dalam mengatur dan menentukan kurs

devisanya. Secara Khusus sistem kurs mengambang diakui.

Namun demikian, kalau dikehendaki mereka boleh

menambatkan nilai mata uangnya pada satu atau lebih mata

uang negara lain. Menambatkan pada SDR juga boleh, yang

tidak boleh ialah menambatkan pada emas.

Sekalipun negara anggota bebas memilih cara meraka

mengatur kurs devisa mereka, namun peranan IMF dalam

usaha menjamin terlaksananya kerja sama internasional

dalam bidang moneter masih tetap dipertahankan.

Kolaborasi antara negara anggota dengan IMF dan juga

antar sesama negara anggota, dalam usaha pengaturan

devisa secara tertib dan dalam usaha mewujudkan sistem

kurs devisa yang stabil merupakan kewajiban yang harus

dilaksanakan secara lebih tegas. Beberapa kewajiban

negara anggota dapat disebutkan : (a) berusaha

mengembangkan perekonomiannya dengan tetap mempertahankan

kestabilan tingkat harga pada tingkat harga yang wajar,

(b) mengusahakan stabilitas intrnasional dengan jalan

memelihara stabiitas perekonomian dengan jalan memelihara

Page 35: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

stabilitas perekonomian dalam negeri, (c) dalam berusaha

menghindarkan kesulitan neraca pembayaran atau dalam

memperbaikinya juga dalam usaha menghindarkan kesulitan

neraca pembayaran atau memperbaikinya dan juga dalam

usaha untuk tetap dihindarkannya pemenipulasin kurs

devisa yang kurang wajar.

2. Spesial Drawing Right

Special drawing right (SDR), pada tahun 1968

berhasil dimasukan dalam Charter IMF. SDR tersebut

mendapat julukan Paper gold atau emas kertas, dengan

alasan bahwa SDR memang mempunyai fungsi sebagai emas

moneter. Kapan dan sebesar berapa SDR diciptakan/dibuat

ditentukan bersama dalam sidang IMF. SDR yang dihasilkan

dibagikan kepada semua negara anggota dengan jalan

memindahkan pada rekening negara bersangkutan . SDR

betul-betul merupakan uang, karena negara yang meiliki

SDR dapat menggunakan SDR untuk melunasi kewajiban

pembayaran.

3. Cadangan Emas

Dalam amandemen kedua, emas secara resmi di

demoneztized dan fungsinya sebagai cadangan moneter

dihapus. Harga resmi emas dihapus. Negara-negara anggota

dilarang mengkaitkan nilai mata uangnya dengan emas.

Kewajiban IMF mentransfer emas kepada para anggotanya

juga ditiadakan. Separuh dari cadangan emas dikembalikan

kepada para anggota. Sisanya dijual dengan harga lelang,

Page 36: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

hasilnya dipergunakan nuntuk menolong negara-negara

miskin.

4. Tentang Pengawasan

Sekalipun negara-negara anggota diberikan

keleluasaan untuk mengatur mata uangnya sendiri, namun

tidaklah berarti bahwa tindakan pengawasan atau

surveillance oleh IMF tidak perlu lagi. Dengan tegas

disebutkan bahwa IMF diwajibkan untuk melaksanakan

pengawasan yang ketat terhadap kebijakan-kebijakan kurs

devisa para anggotanya menggunakan prinsip-prinsip khusus

pembinaan para anggotnya. Tiga Prinsip khusus yang

dimaksud adalah:

a. negara anggota harus menghindarkan diri melakukan

tindakan memanipulasikan kurs devisa dengan maksud

menghalang-halangi penyeimbang kembali neraca

perdagangan atau untuk meningkatkan daya saing ,

melawan hasil-hasil produksi para anggota lain secra

tidak wajar.

b. Negara anggota harus mengadakan intervensi terhadap

nilai Valuta asing dibursa valuta asing dengan

tujuan untuk mengurangi gejolak pasar.

c. Negara-negara anggota harus memperhitungkan

kepentingan sesama anggota dalam menjalankan

kebijakan-kebijakan intervensinya.

Page 37: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL
Page 38: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem keuangan internasional dimulai sejak tahun 1821,

dan berlakunya standar emas dimulai pada tahun 1870. Periode

antar perang dunia ditandai dengan periode kurs fluktuasi

tahun 1919-1923, kemudian setelah perang dunia II diberlakukan

sistem Bretton Wood sampai tahun1972, yang dilanjutkan dengan

sistem kurs mengambang sampai saat ini. Selama berlakunya

sistem kurs mengambang terjadi beberapa peristiwa penting,

seperti perjanjian smithsonian, perjanjian jamaika,persetujuan

plaza, dan Louvre Accord. Sistem moneter eropa dimulai pada

bulan Maret 1979 dengan anggota 12 negara yang juga anggota

Europian Union yang bertujuan membantu stabilitas moneter

negara-negara komunitas Eropa. Mata uang yang dipakai dalam

SME dikenal dengan nama ECU, sedangkan indeks yang digunakan

sebagai nilai pari dinamakan ERM. Dari nilai ECU dapat

dihitung kurs billateral, yaitu dengan membandingkan nilai

kurs mata uang terhadap ECU satu negara dengan kurs mata uang

negara lain terhadap ECU . Eurocurrencies adalah mata uang

domestik suatu negara yang di depositokan di negara lain.

Jangka waktu deposito Eurocurrency biasanya tiga bulan atau

lebih. Pertumbuhan Eurocurrencies bertambah dalam jutaan

dollar setiap bulannya.

Page 39: PROSEDUR DASAR PEMBAYARAN INTERNATIONAL DAN SISTEM KEUANGAN INTERNATIONAL

DAFTAR PUSTAKA

Sri handaru yulianti dan handoyo, 1998. Dasar-Dasar Manajemen

Keuangan Internasional. Andi. Yogyakarta.

Nopirin, 1988. Ekonomi Internasional Buku II (Pembayaran Internasional).

Liberty. Yogyakarta.

Boediono, 1997. Ekonomi Internasional Edisi I. BPFE. Yogyakarta.

http://kiteklik.blogspot.com/2010/11/sistem-moneter-internasional.html

http://karya2011.wordpress.com/2011/01/28/memahami-sistem-moneter-

internasional/