PENGARUH PENGELOLAAN KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA (Eksperimen di Kelas VII MTS. Al-Mafatih Palmerah ) SKRIPSI OLEH : HERLINA 101016020918 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1428 H / 2007 M
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH PENGELOLAAN KELAS TERHADAP HASIL
BELAJAR BIOLOGI SISWA
(Eksperimen di Kelas VII MTS. Al-Mafatih Palmerah )
SKRIPSI
OLEH :
HERLINA
101016020918
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1428 H / 2007 M
id17002875 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer! - a great PDF creator! - http://www.pdfmachine.com http://www.broadgun.com
i
LEMBAR PERSEMBAHAN
Manisnya keberhasilan akan menghapus pahitnya kesabaran, nikmatnya
memperoleh kemenangan akan menghilangkan letihnya perjuangan menuntaskan
pekerjaan dengan baik akan melenyapkan lelahnya jerih payah.
Istighfar dapat membukakan semua masalah yang terkunci, melapangkan
hati dan melenyapkan segala kesulitan. Ia merupakan porsekot rizki dan
pembawa kesuksesan. Setiap keranjang dapat penuh karena isi, hanya
karena ilmu kian diisi kian minta tambah, dengan ilmu, iman, akhlak dan
cinta hidup lebih indah dan bermakna.
Kesungguhan dan kesabaran telah dapat mengalahkan segalanya, rasa lelah, putus
asa, bosan dan lain sebagainya, kini yang ada hanyalah rasa suka cita,
kebahagiaan dan kekuatan untuk menapaki langkah selanjutnya demi mencapai
cita-cita.
Skripsi ini ku persembahkan untuk orang-orang yang telah banyak
memberikan penghidupan dan arti pentingnya kehidupan kepada penulis: Ibuku,
sahabat-sahabat pelipur lara dan seseorang adam yang telah memberikan support,
yang telah memberikan warna cinta dan kasih sayangnya, dengan do�a, perhatian
dan motivasi.
id17018406 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer! - a great PDF creator! - http://www.pdfmachine.com http://www.broadgun.com
i
ABSTRAK
Herlina, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Judul: Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Hasil Belajar
Biologi Eksperimen di Kelas VII MTs Al Mafatih Palmerah Jakarta Barat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengelolaan kelas
terhadap hasil belajar biologi. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen
dengan Pretest, Posttest Equivalent Group Design. Penelitian dilaksanakan di
MTs Almafatih Palmerah Jakarta Barat dengan teknik pengambilan sampel secara
simple random sampling dan pemilihan kelas dilakukan secara random, dan
didapatkan siswa kelas VII-I sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-II sebagai
kelas kontrol. Instrumen hasil belajar berupa tes berbentuk pilihan ganda yang
telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hipotesis yang diajukan adalah hasil
belajar biologi yang diajarkan dengan pengelolaan kelas lebih tinggi dibandingkan
dengan hasil belajar biologi yang diajarkan dengan tidak pengelolaan kelas.
Analisis data menggunakan uji-t pada taraf signifikasi 0,05 hal ini dapat dilihat
dari t hitung > t tabel.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar biologi siswa
yang diajarkan dengan pengelolaan kelas lebih tinggi daripada siswa yang diajar
dengan tidak menggunakan pengelolaan kelas.
Kata kunci: Pengelolaan kelas, Biologi, dan Hasil belajar
id17061296 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer! - a great PDF creator! - http://www.pdfmachine.com http://www.broadgun.com
ii
ABSTRACT
Herlina, Biology Study Program, Majoring of Natural Sciences Education
(IPA), Science of Tarbiyah and Teachership Faculty, University of Islamic
Nationality (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Title: The Influence Management
Class For The Result of Learning Biology, Subject: This Experiment in The Seven
of class (VII) Almafatih Palmerah West Jakarta Junior High School.
This research aims to know the influence management of class For the
result of learning subject biology Experiment Method are used in this thesys with
Pretest-Posttest Equivalent Group Design. This research has been executed
Almafatih Palmerah West Jakarta Junior High School with sample technic. The
ways of sample technic are simple Random Sampling and choosing of the class
with Random Way. They get students in seven-I of the class (VII-I) as the
experiment class and seven of II (VII-II) the class as control class the multiple
choice is the instrument of this thesys to get the result. The multiple choice have
been tested with validation and reliabilitation ways. Hypothesys in this thesys are
used the result learning of biology subject with management of class more higher
than. The result learning of biology subject with no management of class. Analyst
of data using t-test. In the significant level 0,05. It can be seen from the value t
count > t table. The conclusion of this research are the result learning of biology
subject for Almafatih student with management class more higher than no
management class.
Keys Words: Management class, Biology, and Result of study.
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahiim
Puji syukur kehadirat Illahi rabb atas rahmat dan nikmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam terlimpahkan kepada
Nabi besar Muhammad SAW serta pengikutnya sampai akhir zaman.
Alhamdulillah berkat ridho-Nya dan bantuan, bimbingan serta dorongan
dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu,
sebagai ungkapan rasa hormat yang tulus, penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A selaku dekan, Bapak Prof. Dr. Aziz
Fakhrurrozi, M.Ag selaku pembantu dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus penguji I sidang
munaqasah dan Drs. Sujiyo Miranto, M.Pd selaku dosen pembimbing
akademik sekaligus penguji II sidang munaqasah.
2. Bapak Ir. H. Mahmud M. Siregar, M.Si selaku ketua jurusan pendidikan IPA
dan Bapak Drs. Ahmad Sofyan, M.Pd selaku kaprodi IPA Biologi sekaligus
dosen pembimbing yang telah membimbing dan meluangkan waktu tenaga
dan fikiran di sela-sela kesibukannya untuk memberikan bimbingan dan
arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Baiq Hana Susanti, MSc, Sekretaris Jurusan Pendidikan IPA, serta para
Dosen di Jurusan Pendidikan IPA yang telah memberikan ilmu pengetahuan
nya kepada penulis.
4. Kepala sekolah, dewan guru MTs Almafatih Palmerah yang telah
menyediakan waktu dan tempat untuk penelitian ini.
5. Sembah sujud dan bakti ananda kepada ibunda tercinta dan segenap keluarga
tercinta yang dengan penuh keikhlasan memberikan do�a, motivasi, dan
memberikan bantuan moril maupun materil yang tak terhingga demi
terselesaikannya skripsi ini.
6. Sobat-sobatku terima kasih atas kebersamaan, support dan bantuannya demi
terselesaikan skripsi ini. Mas Robert terima kasih atas asah asih asuh yang
id17079812 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer! - a great PDF creator! - http://www.pdfmachine.com http://www.broadgun.com
iv
telah kau berikan kepada diriku. Serta teman-teman di jurusan pendidikan IPA
yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima
kasih atas motivasinya untuk penulis.
7. Suamiku tercinta tersayang, yang telah memberikan motivasi dan bantuan
dalam penyelesaian skripsi ini.
Hanya asa dan do�a yang penulis panjatkan semoga pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mendapatkan balasan yang
berlipat ganda dari Allah SWT, amiin.
Akhir kata, besar harapan penulis semoga skripsi ini memberikan manfaat
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi siapa saja yang membaca.
Jakarta, Mei 2008
Penulis
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSEMBAHAN
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK i
ABSTRACT ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................ 1
B. Identifikasi Masalah...................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ..................................................... 5
D. Perumusan Masalah ...................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ........................................................ 5
BAB II DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
A. Deskripsi Teoretis ......................................................... 6
1. Pengelolaan Kelas ................................................... 6
a. Pengertian Pengelolaan Kelas............................ 6
b. Tujuan Pengelolaan Kelas ................................. 9
c. Ketrampilan Pengelolaan Kelas ......................... 10
d. Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas ................ 12
e. Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas ..................... 20
f. Beberapa Masalah Pengelolaan Kelas................ 21
g. Pengelolaan Kelas yang Efektif ......................... 21
2. Hasil Belajar Biologi .............................................. 22
a. Pengertian Belajar ............................................. 22
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ........ 26
id17095203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer! - a great PDF creator! - http://www.pdfmachine.com http://www.broadgun.com
vi
c. Pengertian Biologi............................................. 29
d. Hakikat Hasil Belajar Biologi ............................ 30
3. Pengaruh Pengelolaan Kelas dengan Hasil
Belajar Biologi ........................................................ 36
B. Kerangka Berpikir......................................................... 37
C. Hipotesis Penelitian ...................................................... 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian .......................................................... 39
B. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................... 39
C. Populasi dan Sampel ..................................................... 39
D. Metode Penelitian ......................................................... 39
E. Tahapan Penelitian........................................................ 40
F. Variabel Penelitian........................................................ 41
G. Sumber Data ................................................................. 43
H. Kaliberasi Instrumen .................................................... 43
I. Desain Penelitian .......................................................... 45
J. Teknik Pengumpulan Data ............................................ 46
K. Teknik Analisis Data..................................................... 47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian ............................................. 49
1. Deskripsi Data Hasil Belajar Pretest Biologi ........... 49
2. Deskripsi Data Hasil Belajar Posttest Biologi.......... 51
3. Perbedaan Mean Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol .......................................................... 53
B. Pengujian Prasyarat Analisis ........................................ 54
C. Pengujian Hipotesis...................................................... 56
D. Pembahasan ................................................................. 57
vii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................. 60
B. Saran............................................................................ 61
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 62
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia dan pendidikan tidak dapat dipisahkan, sebab pendidikan
merupakan kunci dari masa depan manusia yang dibekali dengan akal dan
pikiran. Pendidikan mempunyai peranan penting untuk menjamin
perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa, karena pendidikan
merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber
daya manusia.
Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan
kualitas manusia sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan.1 Aktivitas
dalam mendidik yang merupakan suatu pekerjaan memiliki tujuan dan ada
sesuatu yang hendak dicapai dalam pekerjaan tersebut, maka dalam
pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan di setiap
jenis dan jenjang pendidikan, semuanya berkaitan dalam suatu sistem
pendidikan yang integral.
Menurut Undang�undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional bab I pasal (1) :2
�Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara�.
Profesionalisme seorang guru mutlak diperlukan sebagai bekal dalam
mengakses perubahan baik itu metode pembelajaran ataupun kemajuan
teknologi yang kesemuanya ditujukan untuk kepentingan proses belajar
1 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif Suatu
2 Undang-undang No. 20, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta : CV. Mini Jaya Abadi, 2003), h.5
id17120187 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer! - a great PDF creator! - http://www.pdfmachine.com http://www.broadgun.com
2
mengajar. Sebab jika ditinjau dari undang-undang sebagaimana tersebut di
atas tugas guru tidak sekedar menyampaikan materi pelajaran kepada siswa,
tetapi lebih kepada bagaimana menyiapkan mereka menjadi sumber daya
manusia yang terampil dan siap mengakses kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta liberalisasi yang terjadi di masa nanti.3
Dalam kaitan dengan proses belajar mengajar hendaknya guru dapat
mengarahkan dan membimbing siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar
mengajar sehingga tercipta suatu interaksi yang baik antara guru dengan siswa
maupun siswa dengan siswa. Hal ini senada seperti yang ditulis Madri M. dan
Rosmawati, bahwa terjadinya proses pembelajaran itu ditandai dengan dua hal
yaitu : (1) siswa menunjukkan keaktifan, seperti tampak dalam jumlah curahan
waktunya untuk melaksanakan tugas ajar, (2) terjadi perubahan perilaku yang
selaras dengan tujuan pengajaran yang diharapkan.4
Dan untuk mewujudkan hal tersebut perlu diciptakan suasana kelas
yang mendukung proses belajar mengajar yang dapat membantu efektivitas
proses belajar mengajar yaitu :
�Memanggil setiap murid dengan namanya, selalu bersikap sopan kepada murid, memastikan bahwa anda tidak menunjukkan sikap pilih kasih terhadap murid tertentu, merencanakan dengan jelas apa yang anda lakukan dalam setiap pelajaran, mengungkapkan kepada murid-murid tentang apa yang ingin anda capai dalam pelajaran ini, dengan cara tertentu melibatkan setiap murid selama pelajaran,berikan kesempatan bagi murid untuk saling berbicara, mengutarakan maksud anda melaksanakan hal yang telah anda katakan kepada murid, bersikaplah konsisten dalam menghadapi murid-murid. 5 Sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai sesuai dengan yang
diamanatkan oleh Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa : �Tujuan pendidikan nasional
3 Atiek W dan Yudha I, Optimalisasi Peran Laboratorium Sebagai Upaya Menyiapkan
Pembelajaran Kimia di SMU dalam Menghadapi Abad 21, ( Jurnal P&K, Juli 2001), No. 30, Thn ke 7, h.353.
4 Madri M. dan Rosmawati, Pemahaman Guru Tentang Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Sekolah Dasar, ( Jurnal Pembelajaran, Desember 2004 ), Vol. 27, No. 03, h. 274.
5 Mary Underwood, Pengelolaan Kelas yang Efektif suatu Pendekatan Praktis, (Penerbit Arcan,2000), h 39.
3
adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis
serta bertanggung jawab�.6
Untuk menarik minat siswa dalam memahami konsep-konsep yang
tercakup dalam kurikulum khususnya mata pelajaran biologi untuk SMP
secara keseluruhan tidaklah mudah. Menurut Nasrun dalam forum pendidikan
mengemukakan bahwa guru dituntut mampu memiliki dan menggunakan
media pengajaran sesuai dengan materi yang akan di sajikan, dituntut mampu
menggunakan metode mengajar secara stimulan untuk menghidupkan suasana
pengajaran dengan baik7.
Tugas guru adalah mendiagnosis kebutuhan belajar, merencanakan
pelajaran, memberikan presentasi, mengajukan pertanyaan, dan mengevaluasi
pengajaran. Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat yang kritis
bagi kegiatan instruksional yang efektif agar seorang guru berhasil mengelola
kelas hendaklah ia mampua mangantisipasi tingkah laku siswa yang salah dan
mencegah tingkah laku demikian agar tidak terjadi8.
Langkah yang dapat dilakukan agar dapat tercapai tujuan pembelajaran
adalah melaksanakan pengembangan dalam pengajaran dan pembelajaran.
Salah satunya dengan menggunakan alat peraga atau prototype subyek/obyek
materi sebagai alat bantu siswa dalam memahami konsep-konsep biologi, serta
pembenahan sistem ventilasi kelas agar tercipta lingkungan kelas yang
nyaman, praktik lapangan, pembentukan kelompok belajar, dan diharapkan
pengembangan pembelajaran serta pengajaran tersebut siswa dapat lebih
memahami dengan baik materi pelajaran biologi yang disampaikan oleh guru.
Dengan melihat konteks tersebut pengelolaan kelas dapat dipandang
sebagai suatu usaha yang sangat penting dan harus mendapat prioritas oleh
6 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, Op.Cit, h. 5-6. 7 Nasrun, Media, Metode, dan Pengelolaan Kelas Terhadap Keberhasilan Praktek
Lapangan Kependidikan, (Forum pendidikan :Universitas Negeri Padang, XXVI (04), Desember 2001), h.428.
8 Ibid, h.429.
4
seorang guru dalam berbagai macam aktivitas yang berkaitan dengan
kurikulum dan perkembangan siswa. Upaya yang dilakukan adalah dengan
pemberian kepada siswa untuk melaksanakan kegiatan yang kreatif dan
terarah.
Mata pelajaran biologi merupakan wahana untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai serta tanggung jawab sebagai
seorang warga negara yang bertanggung jawab kepada lingkungan,
masyarakat, bangsa dan negara. Biologi berkaitan dengan cara mencari tahu
dan memahami tentang alam secara sistematis, sehingga biologi bukan hanya
sekedar penguasaan kumpulan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja
tetapi juga merupakan proses penemuan.
Untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa, dapat diwujudkan
dengan pengelolaan kelas yang berorientasi pada siswa artinya guru harus
memberi penekanan dan pengalaman secara langsung serta merancang proses
belajar mengajar di kelas yang memberi banyak kesempatan kepada siswa
untuk mengembangkan pengetahuan dan menerapkan hal-hal yang telah
dipelajarinya.
Oleh karena itu, penulis ingin menuangkan dalam bentuk karya ilmiah
berupa skripsi dengan judul � PENGARUH PENGELOLAAN KELAS
TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA MT.S ALMAFATIH
PALMERAH JAKARTA BARAT�.
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian yang telah dipaparkan di atas, ada beberapa masalah yang
dapat diidentifikasi di antaranya yaitu:
1. Pengelolaan kelas lebih baik dibandingkan tanpa penggunaan pengelolaan
kelas.
2. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar biologi siswa.
3. Pengelolaan kelas yang digunakan guru mempengaruhi hasil belajar siswa
pada mata pelajaran biologi.
5
4. Cara mengelola kelas pada siswa dan dapat menciptakan iklim belajar
yang baik.
5. Pengelolaan kelas dapat membantu siswa dalam meningkatkan hasil
belajar biologi.
C. Pembatasan Masalah
Penulis membatasi penelitian ini pada :
1. Pengelolaan kelas pada siswa yang mampu menempatkannya sebagai
pusat dari proses belajar mengajar.
2. Hasil belajar biologi siswa.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut: pengaruh pengelolaan kelas terhadap hasil
belajar biologi siswa.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :
1. Guru biologi, yaitu sebagai umpan balik terhadap kemampuan mengelola
kelas yang dimilikinya agar lebih ditingkatkan lagi kemampuan tersebut
untuk proses pembelajaran yang berorientasi pada siswa.
2. Kepala sekolah, yaitu sebagai masukan terhadap kemampuan mengelola
kelas yang dimiliki oleh seorang guru biologi sehingga akan lebih
ditingkatkan lagi pembinaan serta pengawasan terhadap kinerja guru
tersebut.
3. Bagi penulis, diharapkan dapat menjadi bekal pengetahuan mengenai
pengelolaan kelas dalam meningkatkan hasil belajar dan dapat
menerapkannya dengan baik dalam proses belajar mengajar.
7
BAB II
DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR,
DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretis
1. Pengelolaan Kelas
a. Pengertian Pengelolaan Kelas
Dalam proses pembelajaran di kelas yang sangat urgen untuk
dilakukan oleh seorang guru adalah mengupayakan atau menciptakan kondisi
belajar mengajar yang baik. Dengan kondisi belajar yang baik diharapkan
proses belajar mengajar akan berlangsung dengan baik pula. Proses
pembelajaran yang baik akan meminimalkan kemungkinan terjadinya
kegagalan serta kesalahan dalam pembelajaran. Maka dari itu penting sekali
bagi seorang guru memiliki kemampuan menciptakan kondisi belajar
mengajar yang baik dan untuk mencapai tingkat efektivitas yang optimal
dalam kegiatan instruksional kemampuan pengelolaan kelas merupakan salah
satu faktor yang juga harus dikuasai oleh seorang guru, di samping faktor-
faktor lainnya.1 Kemampuan tersebut yang kemudian disebut dengan
kemampuan mengelola kelas.
1 Nasrun, Media Metoda dan Pengelolaan Kelas terhadap Keberhasilan Praktek Lapangan
Kependidikan, (Forum Pendidikan : Universitas Negeri Padang, XXVI (04), Desember, 2001 ),h.429.
id17138203 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer! - a great PDF creator! - http://www.pdfmachine.com http://www.broadgun.com
8
Sebelum memberikan pengertian tentang pengelolaan kelas berikut ini
adalah pengertian tentang kelas yang dikemukakan oleh Purnomo, bahwa
"Kelas adalah ruangan belajar (lingkungan fisik) dan rombongan belajar
(lingkungan emosional)".2
Lingkungan fisik meliputi : (1) ruangan, (2) keindahan kelas, (3)
pengaturan tempat duduk, (4) pengaturan sarana dan alat pengajaran, (5)
ventilasi dan pengaturan cahaya. Sedangkan lingkungan sosio-emosional
meliputi: (1) tipe kepemimpinan guru, (2) sikap guru, (3) suara guru, (4)
pembinaan hubungan yang baik.3
Kelas bukanlah sekedar ruangan dengan segala isinya yang bersifat
statis dan pasif, namun kelas juga merupakan sarana berinteraksi antara siswa
dengan siswa dan siswa dengan guru. Ciri utama kelas adalah pada
aktivitasnya untuk dapat menjalankan aktivitas atau kegiatan pembelajaran
yang dinamis perlu adanya suatu aktivitas pengelolaan kelas baik dan
terencana.
Keberhasilan mengajar seorang guru tidak hanya berkaitan langsung
dengan proses belajar mengajar, misalnya tujuan yang jelas, menguasai
materi, pemilihan metode yang tepat, penggunaan sarana, dan evaluasi yang
tepat. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah keberhasilan guru dalam
2 Purnomo, Strategi Pengajaran, (Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta,
mencegah timbulnya perilaku subyek didik yang mengganggu jalannya proses
belajar mengajar, kondisi fisik belajar dan kemampuan mengelolanya.4
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah pengelolaan diartikan
dengan "penyelenggaraan, pengurusan".5 Sedangkan yang dimaksud dengan
kelas adalah "tingkat, ruang tempat belajar di sekolah". 6 dengan kata lain
pengelolaan kelas diterjemahkan secara singkat sebagai suatu proses
penyelenggaraan atau pengurusan ruang dimana dilakukan kegiatan belajar
mengajar, dan untuk lebih jelasnya berikut pengertian pengelolaan kelas yang
dikemukakan oleh Usman, bahwa "pengelolaan kelas adalah keterampilan
guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan
mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar".7
Sedangkan menurut Wina Sanjaya bahwa pengelolaan kelas adalah :
�Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru menciptakan dan
memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya manakala
terjadi hal-hal yang dapat mengganggu suasana pembelajaran�.8
4 Hendyat Soetopo, Pendidikan dan Pembelajaran, Teori, Permasalahan, dan Praktek.
(Malang : UMM Press, 2005), h.200. 5 W.J.S., Poerwadarmita, Tim Penyusun Kamus Pusat Kamus Besar Bahasa Indonesia,
( Jakarta : Balai Pustaka, 2002 ), h.470. 6 Ibid., h.446. 7 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, ( Bandung : PT.Remaja Rosda Karya, 2002),
h.97. 8 Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. (Jakarta
: Kencana Prenada Media Grup, 2005), Edisi pertama, Cetakan ke-2, h.174.
10
Pendapat lain yang cukup menarik dalam buku Quantum Teaching
tentang kelas, yaitu berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas
yang mendirikan landasan dan kerangka untuk belajar.9
Beberapa pengertian pengelolaan kelas yang telah dikemukakan oleh
para ahli di atas, dapatlah memberi suatu gambaran serta pemahaman yang
jelas bahwa pengelolaan kelas merupakan suatu usaha menyiapkan kondisi
yang optimal agar proses atau kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung
secara lancar. Pengelolaan kelas merupakan masalah yang amat kompleks dan
seorang guru menggunakannya untuk menciptakan dan mempertahankan
kondisi kelas sedemikian rupa sehingga anak didik dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang ditetapkan secara efektif dan efisien.
Pandangan mengenai pengelolaan kelas sebagaimana telah
dikemukakan di atas intinya memiliki karakteristik yang sama, yaitu bahwa
pengelolaan kelas merupakan sebuah upaya yang real untuk mewujudkan
suatu kondisi proses atau kegiatan belajar mengajar yang efektif. Dengan
pengelolaan kelas yang baik diharapkan dapat mendukung tercapainya tujuan
pembelajaran di mana proses tersebut memberikan pengaruh positif yang
secara langsung menunjang terselenggaranya proses belajar mengajar di kelas.
b. Tujuan Pengelolaan Kelas
Menurut Usman pengelolaan kelas mempunyai dua tujuan yaitu tujuan
umum dan tujuan khusus. 10
9 Bobbi De Porter, Mark Reardon, dan Sarah Singer, Quantum Teaching mempraktikan
Quantum Learning di Ruang Kelas, ( Bandung : Kaifa, 2002 ), h. 3.
11
1. Tujuan umum pengelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas belajar untuk bermacam-macam kegiatan belajar mengajar agar mencapai hasil yang baik.
2. Tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa bekerja dan belajar, serta membantu siswa untuk memperoleh hasil yang diharapkan.
Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung pada
tujuan pendidikan dan secara umum tujuan pengelolaan kelas adalah
penyediaan fasilitas bagi bermacam�macam kegiatan belajar siswa sehingga
subjek didik terhindar dari permasalah mengganggu seperti siswa mengantuk,
enggan mengerjakan tugas, terlambat masuk kelas, mengajukan pertanyaan
aneh dan lain sebagainya.11
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan pengelolaan kelas
adalah menyediakan, menciptakan dan memelihara kondisi yang optimal di
dalam kelas sehingga siswa dapat belajar dan bekerja dengan baik. Selain itu
juga guru dapat mengembangkan dan menggunakan alat bantu belajar yang
digunakan dalam proses belajar mengajar sehingga dapat membantu siswa
dalam mencapai hasil belajar yang diinginkan.
c. Ketrampilan Mengelola Kelas
Keberhasilan mengajar seorang guru tidak hanya berkaitan langsung
dengan proses belajar mengajar, misalnya tujuan yang jelas, menguasai
materi, pemilihan metode yang tepat, penggunaan sarana, dan evaluasi yang
10 Moh. Uzer Usman, Op.Cit, h. 10. 11 Hendyat Soetopo, Op. Cit, h. 200.
12
tepat. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah keberhasilan guru dalam
mencegah timbulnya perilaku subyek didik yang mengganggu jalannya proses
belajar mengajar, kondisi fisik belajar dan kemampuan mengelolanya.
Oleh sebab itu kegiatan guru dapat dibagi menjadi dua, yaitu kegiatan
pengelolaan pengajaran dan kegiatan pengelolaan kelas12. Tujuan pengajaran
yang tidak jelas, materi yang terlalu mudah atau terlalu sulit, urutan materi
tidak sistematis, alat pembelajaran tidak tersedia, merupakan contoh masalah
pembelajaran. Sedangkan subyek didik mengantuk, enggan mengerjakan
tugas, terlambat masuk kelas, mengganggu teman lain, mengajukan
pertanyaan aneh, tempat duduk banyak kutu busuk, ruang kelas kotor,
merupakan contoh masalah pengelolaan kelas. Dan untuk penanggulangannya
seorang guru harus dapat memberikan bimbingan sebab ini secara psikologis
akan menarik keterlibatan siswa. Guru bisa memulainya dengan apa yang
siswa sukai, bagaimana cara berpikir mereka dan bagaimana mereka
menyikapi hal�hal yang terjadi dalam kehidupan mereka.13
Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar yang mengaktifkan siswa
perlu diperhatikan hal�hal sebagai berikut :
1. Aksesbilitas : siswa mudah menjangkau alat dan sumber belajar. 2. Mobilitas : siswa dan guru mudah bergerak dari satu bagian ke bagian
yang lain. 3. Interaksi : memudahkan terjadi interaksi antara diri siswa maupun antar
siswa
12 Ibid, h. 200.
13 Bobbi De Porter,dkk., Quantum Learning, ( Bandung : Kaifa, 2000), h. 26.
13
4. Variasi kerja siswa : memungkinkan siswa bekerja secara perorangan, berpasangan atau berkelompok.14
Pada intinya, kemampuan guru memilih strategi pengelolaan kelas
yang tepat sangat tergantung pada kemampuannya menganalisis masalah
kelas yang dihadapinya jika ia tepat meletakkan strategi tersebut maka proses
belajar mengajar akan efektif.
d. Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas
Menurut James Cooper yang dikutip oleh Hendyat Soetopo
mengemukakan tiga pendekatan dalam pengelolaan kelas, yaitu pendekatan
modifikasi perilaku, pendekatan sosio-emosional, dan pendekatan proses
kelompok.15 Berikut penjelasan ketiga pendekatan di atas adalah sebagai
Pendekatan ini didasari oleh psikologi behavioral yang menganggap
perilaku manusia yang baik maupun yang tidak baik merupakan hasil
belajar. Oleh sebab itu perlu membentuk, mempertahankan perilaku yang
dikehendaki dan mengurangi atau menghilangkan perilaku yang tidak
dikehendaki.
Berdasarkan pendekatan ini maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
dalam pendekatan modifikasi perilaku aktivitas di utamakan pada
14 Boediono, Kegiatan Belajar Mengajar Makalah Kurikulum Berbasis Kompetensi http : //
www. Puskur. Or. Id / Data / Buku KBM. Pdf, (Jakarta : Puskur, Balitbang Depdiknas, 2002), h. 8. 15 Hendayat Soetopo, Op Cit. h. 201-205
14
penguatan tingkah laku siswa yang baik maupun tingkah laku siswa yang
kurang baik, dengan pendekatan ini diharapkan guru dapat merubah
tingkah laku siswa sesuai dengan yang diharapkan oleh guru.
Teknik-teknik yang dapat diterapkan adalah16:
a). Penguatan negatif
Penguatan negatif adalah pengurangan hingga penghilangan stimulus
yang tidak menyenangkan untuk mendorong terulangnya perilaku
yang diharapkan.
b). Penghapusan
Penghapusan adalah usaha mengubah tingkah laku subyek didik
dengan cara menghentikan respon terhadap tingkah laku mereka yang
semula dikuatkan oleh respon itu.
c). Hukuman
Yaitu penghentian secara langsung perilaku anak yang menyimpang.
Sebenarnya penguatan negatif dan penghapusan merupakan hukuman
yang tidak langsung. Dengan kata lain hukuman adalah pengajuan
stimulus tidak menyenangkan untuk menghilangkan dengan segera
tingkah laku subyek didik yang tidak diharapkan.
2. Pendekatan Iklim Sosio-Emosional (Socio-Emotional Climate Approach)
Pendekatan sosio-emosional bertolak dari psikologi klinis dan konseling.
Pandangannya adalah bahwa proses belajar-mengajar yang berhasil
16 Ibid. h. 201-202
15
mempersyaratkan hubungan sosio-emosional yang baik antara guru-
subyek didik.
Dapat disimpulkan bahwa pendekatan ini mengutamakan pada hubungan
yang baik antar personal di dalam kelas, baik itu guru dengan siswa
maupun siswa dengan siswa, sehingga siswa merasa aman dan senang
berada dalam kelas serta berpartisipasi dalam proses belajar mengajar
dalam kelas. Dengan kata lain peran guru sangat penting dalam
menciptakan iklim belajar yang kondusif dan guru diharapkan dapat
merasakan apa yang dirasakan oleh siswa serta mampu menyikapinya
secara demokratis
3. Pendekatan Proses Kelompok (Group-Process Approach)
Pendekatan proses kelompok berangkat dari psikologi sosial dan dinamika
kelompok, dengan anggapan bahwa proses belajar-mengajar yang efektif
dan efisien berlangsung dalam konteks kelompok. Untuk itu guru harus
mengusahakan agar kelas menjadi suatu ikatan kelompok yang kuat.
Dapat penulis simpulkan pendekatan proses kelompok ini bahwa
pengalaman belajar siswa didapat dari kegiatan kelompok di mana dalam
kelompok terdapat norma-norma yang harus diikuti oleh anggotanya,
terdapat tujuan yang ingin dicapai, adanya hubungan timbal balik antar
anggota kelompok untuk mencapai tujuan, serta memelihara kelompok
yang produktif.
16
Lain halnya dengan guru yang memperhatikan siswa, selalu
terbuka, terhadap keluhan siswa, mau mendengarkan kesulitan belajar siswa,
maupun selalu bersedia mendengarkan saran dan kritik dari siswa adalah guru
yang disenangi oleh siswa. Siswa akan rindu dengan kehadirannya, siswa
merasa nyaman disisinya, dan siswa merasa bahwa dirinya adalah keluarga
bagi guru tersebut. Figur yang demikian ini biasanya akan sedikit sekali
menemui kesulitan dalam mengelola kelas.
Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru seperti inilah yang
diyakini berkorelasi positif dengan perubahan tingkah laku dan prestasi hasil
belajar siswa. Dengan kata lain, menciptakan iklim kelas yang baik
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas
pembelajaran di kelas.
Jadi pengelolaan kelas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kemampuan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang
optimal.
17
Dari Sini
2. Hasil Belajar Biologi
a. Pengertian Belajar
Menurut Hilgard dan Bower, dalam bukunya Theories of Learning
yang dikutip oleh Purwanto mengemukakan:
"Belajar berhubungan dengan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi ini, dimana perubahan tingkah laku tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan, respon pembawaan, kematangan atau keadaan-keadaan sesaat seseorang."17 Hal lain dikemukakan oleh Ahmad Mudzakir dan Joko Sutrisno
bahwa: "belajar merupakan suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan
mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah
laku, sikap kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan lain
sebagainya."18
Definisi lain seperti yang dikutip oleh E.L. Torndike tentang
pengertian belajar, yaitu: "belajar merupakan suatu bentuk perubahan perilaku
yang dapat diamati yang terjadi melalui hubungan rangsangan, jawaban
menurut prinsip-prinsip yang mekanistik".19 Ditambah oleh Mulyono
Abdurrahman bahwa belajar dapat diartikan sebagai: "suatu proses dari
17 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT.Remaja Rosda Karya, 2002), h. 82. 18 Ahmad Mudzakir, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT.Pustaka Setia, 2001), h. 34. 19 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: PT.Rineka
Cipta, 2003), h. 28.
18
seorang individu yang berupaya mencapai tujuan belajar yaitu suatu bentuk
perubahan perilaku yang relatif menetap."20
Belajar juga merupakan proses pengumpulan atau penghafalan suatu
fakta dalam bentuk informasi atau materi pelajaran, demikianlah sebagian
orang menafsirkan arti belajar.21
Menurut Gagne yang dikutip Nurdin Ibrahim, memaparkan bahwa :
Belajar sebagai suatu perubahan dalam disposisi atau kapabilitas manusia. Perubahan dalam menunjukkan kinerja (perilaku) berarti belajar itu menentukan semua keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai yang diperoleh siswa. Dalam belajar dihasilkan berbagai macam tingkah laku yang berlainan, seperti pengetahuan sikap, keterampilan, kemampuan, informasi, dan nilai.22 Sementara Wittig seperti dikutip oleh Muhibin Syah mengemukakan
bahwa belajar : merupakan perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam
segala macam atau keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai
pengalaman.23 Perubahan yang menyangkut seluruh aspek psikofisik
organisme yang didasarkan pada kepercayaan bahwa tingkah laku lahiriyah
organisme itu sendiri bukan indikator adanya peristiwa belajar, karena proses
belajar itu tidak dapat diobservasi langsung�.24
Sedangkan menurut Witrock, belajar adalah : suatu terminologi yang
menggambarkan proses perubahan melalui pengalaman. Proses tersebut
20 Ibid., h. 30. 21 Mulyadi Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2004), h. 64.
22 Nurdin Ibrahim, Hasil Belajar Fisika SLTP Terbuka Tanjung Sari Sumedang Jawa Barat, (Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 031, Tahun ke-7, September 2001), h. 487.
23 Muhibin Syah, M.Ed Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT.Remaja Rosda Karya, 2006), h. 90.
24 Muhibin Syah, Psikologi Belajar, Op.Cit, h. 66.
19
mempersyaratkan perubahan yang relatif permanen berupa sikap,
pengetahuan, informasi, kemampuan, dan keterampilan melalui pengalaman.25
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Menurut Kartini Kartono kegiatan proses belajar mengajar dipengaruhi
oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor ekternal yang dapat dijabarkan
lebih lanjut sebagai berikut : 26
1. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal), diantaranya meliputi:
a) Intelegensi
Intelegensi merupakan suatu kemampuan dasar yang bersifat umum
untuk memperoleh suatu kecakapan yang mengandung berbagai
komponen.
b) Bakat
Merupakan potensi atau kemampuan yang jika dikembangkan melalui
belajar akan menjadi kecakapan yang nyata.
c) Minat dan perhatian
Minat dan perhatian dalam belajar sangat berhubungan erat. Seseorang
yang menaruh minat pada mata pelajaran tertentu, biasanya cenderung
untuk selalu memperhatikan mata pelajaran yang diminatinya. Begitu
juga jika seseorang menaruh perhatian secara kontinue baik secara
25 Nurdin Ibrahim, Pemanfaatan Tutorial Audio Interaktif untuk Perataan Kualitas Hasil
Belajar,(Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan No.044, Tahun ke-9,Jakarta:September, 2003), h.734-735. 26 Kartini Kartono, Bimbingan Belajar di SMA dan Perguruan Tinggi, (Jakarta: CV. Rajawali, 2000), h. 3.
20
sadar maupun secara tidak sadar pada objek tertentu biasanya akan
membangkitkan minat pada objek tersebut.
d) Kesehatan jasmani
Kondisi fisik yang baik akan sangat berpengaruh terhadap
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar seseorang apabila memiliki
badan atau kondisi fisik yang sehat maka ia akan mempunyai
semangat dalam belajar. Namun sebaliknya seseorang yang sedang
dalam kondisi sakit maka akan sulit untuk bisa berkonsentrasi dalam
belajar.
e) Cara belajar
Cara belajar yang efektif dan efisien akan sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan dalam belajar. Ada beberapa cara belajar yang efisien.
Diantaranya yaitu: berkonsentrasi baik sebelum belajar ataupun pada
saat proses belajar mengajar berlangsung, mempelajari kembali materi
pelajaran yang telah diterima, membaca dengan teliti dan betul
materinya, mencoba menyelesaikan latihan-latihan soal dari materi
yang telah diajarkan.27
2. Faktor (Eksternal) yang berasal dari luar diri siswa, yaitu lingkungan,
lingkungan keluarga, sekolah ataupun masyarakat.
Hal serupa juga dikemukakan oleh Abu Ahmadi yang menyatakan
bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar siswa baik secara 27 Ibid, h. 4.
21
langsung maupun tidak langsung. Faktor-faktor tersebut digolongkan menjadi
tiga macam yaitu: 28
1. Faktor-faktor stimulasi belajar, mencakup panjangnya bahan pelajaran kesulitan bahan pelajaran, berartinya bahan pengajaran, berat ringannya tugas, dan suasana lingkungan eksternal.
2. Faktor-faktor metode belajar, mencakup kegiatan berlatih, resistensi dalam belajar, pengenalan tentang hasil-hasil belajar, bimbingan dalam belajar, dan kondisi-kondisi intensif.
3. Faktor-faktor individual, mencakup usia kronologis, perbedaan jenis kelamin, pengalamannya sebelumnya, kapasitas mental, kondisi kesehatan jasmani, kondisi kesehatan rohani, dan motivasi.
Sedangkan menurut Jhon M. Keller sebagaimana yang dikutip oleh
Mulyono Abdurrahman berpandangan bahwa : "belajar sangat dipengaruhi
oleh dua macam masukan, yaitu kelompok masukan pribadi (personal inputs)
dan kelompok masukan yang berasal dari lingkungan (environmental
inputs)."29
Pendapat lain yang diungkapkan Muslim dalam Jurnal Penelitian
bidang pendidikan menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar,
yaitu: 30
1. Strategi pembelajaran, salah satu strategi yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar adalah: pra pembelajaran, penyajian informasi, peran serta siswa, evaluasi, dan tindak lanjut.
2. Gaya kognitif siswa, yaitu kebiasaan bertindak yang relatif tetap dalam menerima, memikirkan, memecahkan masalah, ataupun dalam informasi.
Dari berbagai penjabaran tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar dapat dikelompokan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor
28 Abu Ahmadi, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001), h. 130 � 138. 29 Mulyono Abdurrahman, Op.Cit, h. 106. 30 Roestiah N.K, Masalah-masalah Ilmu Keguruan, (Jakarta: PT.Bina Aksara, 2000), h. 155.
22
eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang timbul dari dalam diri anak
didik tersebut sedangkan faktor eksternal faktor yang disebabkan oleh stimuli
eksternal terhadap anak didik sehingga anak didik tersebut terpengaruh atau
terkondisikan oleh faktor eksternal tersebut.
c. Pengertian Biologi
Ditinjau dari segi etimologi biologi berasal dari kata bios dan logos.
Bios berarti hidup, sedangkan logos berarti pembicaraan atau ilmu. Jadi
biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang keadaan dan sifat makhluk
hidup.31
Biologi merupakan wahana untuk menyadari keteraturan alam untuk
mengagungkan kebesaran dan kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.32 Selain itu,
untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai serta
tanggung jawab kepada lingkungan, masyarakat, bangsa dan negara.33
Konsep dasar biologi merupakan abstrak dari fenomena visual,
sehingga biologi sebagai ilmu dapat dilihat sebagai gambar yang merupakan
hakikat utama.34 Pembelajaran biologi akan menyusun rangkaian gambar dan
31 Tim Kashiko, Kamus Lengkap Biologi, (Surabaya: Kashiko, 2002), cet.ke-1, h. 50. 32 Dr. E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, implementasi,
(Bandung: PT.Remaja Rosda Karya, 2003), h. 213. 33 Ahmad Ridwan, dkk, KBK Mata Pelajaran Biologi untuk SMU, (Jakarta: Depdiknas,
2001), h. 3. 34 Tim Penulis PEKERTI Bidang MIPA, Hakikat Pembelajaran MIPA dan Kiat
Pembelajaran Biologi di Perguruan Tinggi, (Jakarta: PAU � PPAI, Universitas Terbuka, 2001), h. 11.
23
membuat interkoneksi, kemudian menyusun abstraksi sehingga lahirlah
konsep.35
Dalam proses pembelajaran, khususnya biologi, seorang siswa dituntut
untuk menguasai tiga dominan atau ranah yang meliputi: 36
1. Kognitif, memiliki enam taraf, yaitu: pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
2. Afektif, meliputi: memperhatikan, merespon, menghayati nilai, mengorganisasikan, dan memperhatikan nilai atau seperangkat nilai.
Mengingat akan hal tersebut, maka biologi bukanlah ilmu pengetahuan
yang statis, tetapi sebagai ilmu pengetahuan yang dinamis. Biologi merupakan
pengetahuan fisik yang tidak dapat secara utuh dipindahkan dari pikiran guru
ke pikiran siswa dengan kata lain tidak dapat diteruskan dalam bentuk jadi.
Setiap siswa harus membangun sendiri pengetahuan-pengetahuan itu dan
mengalaminya secara langsung.
Pada proses belajar biologi harus dikembangkan keterampilan proses
IPA, hal ini dikarenakan biologi merupakan bagian dari IPA. Sehingga proses
belajar lebih berfokus pada keterampilan intelektual, keterampilan proses
merupakan sejumlah keterampilan yang memungkinkan siswa memproses
lebih lanjut dalam mempelajari biologi, seperti observasi, klasifikasi,
interpretasi, merancang percobaan dan aplikasi.
35 Ibid, h. 9.
36 James W. Popham dan Eval L. Baker, Teknik Mengajar Secara Sistematis, Penterjemah T. Amirul Hadi, (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2001), h. 29-33.
24
d. Hakikat Hasil Belajar Biologi
Hakikat hasil belajar biologi adalah untuk menghantarkan siswa
menguasai konsep-konsep IPA dan keterkaitannya untuk dapat memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari. Kata menguasai di sini mengisyaratkan
bahwa harus menjadikan siswa tidak sekedar tahu (knowing) dan hafal
(memorizing) tentang konsep-konsep IPA, melainkan harus menjadikan siswa
untuk mengerti dan memahami (to understand) konsep-konsep tersebut dan
menghubungkan keterkaitan suatu konsep dengan konsep lain. 37
Hasil belajar didefinisikan sebagai suatu hasil yang diharapkan dari
pembelajaran yang telah ditetapkan dalam rumusan perilaku tertentu sebagai
akibat dari proses belajarnya.38
Menurut A. Tabrani Rusyan dalam bukunya pendekatan dalam proses
belajar mengajar berpendapat : "Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai
oleh seorang siswa setelah ia melakukan kegiatan belajar mengajar tertentu
atau setelah ia menerima pengajaran dari seorang guru pada suatu saat."39
Menurut Nana Sudjana hasil belajar pada dasarnya merupakan akibat
dari suatu proses belajar.40
37 Wahyudi, Tingkatan Pemahaman Siswa Terhadap Materi Pembelajaran IPA, (Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan, no.036, tahun ke-8,Mei, 2002), h.389 38 Veithzal Rifa�i, Upaya-upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kepemimpinan Peserta Diklat
Spama Survei di DiklatDepkes.(Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan No.40, tahun ke-9, Jakarta : Depdiknas, Januari 2003), h.130 39 Tabrani Rusyan, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT.Remaja Rosda Karya, 2000), h. 65. 40 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT.Sinar Baru Algesindo, 2000), h. 28.
25
Menurut aliran psikologi kognitif memandang hasil belajar adalah : 41
Mengembangkan berbagai strategi untuk mencatat dan memperoleh informasi, siswa harus aktif menemukan informasi-informasi tersebut dan guru menjadi partner siswa dalam proses penemuan berbagai informasi dan makna-makna dari informasi yang diperolehnya dalam pelajaran yang dibahas dan dikaji bersama. Dari pengertian hasil belajar yang telah dikemukakan oleh para ahli
maka intinya adalah "perubahan". Oleh karena itu seseorang yang melakukan
aktivitas belajar dan memperoleh perubahan dalam dirinya dengan
memperoleh pengalaman baru, maka individu itu dikatakan telah belajar.
Perubahan-perubahan tingkah laku yang terjadi dalam hasil belajar
memiliki ciri-ciri: 42
1. Perubahan terjadi secara sadar 2. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional 3. Perubahan bersifat positif dan aktif 4. Perubahan bukan bersifat sementara 5. Perubahan bertujuan dan terarah 6. Mencakup seluruh aspek tingkah laku.
Hasil belajar menempatkan seseorang dari tingkat abilitas yang satu ke
tingkat abilitas yang lain. Mengenai perubahan tingkat abilitas menurut
41 Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokrasi, (Jakarta: Prenada Media, 2004), h. 92.
42 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2003), h. 3-4. 43 Sardiman A.N., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2004), h. 23-24.
Sedangkan menurut Yuni Tri Hewindati dan Adi Suryanto hasil
belajar merupakan suatu proses di mana suatu organisme mengalami
perubahan perilaku karena adanya pengalaman dan proses belajar telah terjadi
jika di dalam diri anak telah terjadi perubahan, perubahan tersebut diperoleh
dari pengalaman sebagai interaksi dengan lingkungan.44
Sebenarnya hasil belajar merupakan realisasi pemekaran dari kecakapan
atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar dari
seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk
penguasaan pengetahuan, keterampilan berpikir, maupun keterampilan
motorik.45
Hasil belajar akan menumbuhkan pengetahuan dan pengertian dalam diri
seseorang sehingga ia dapat mempunyai kemampuan berupa keterampilan
dalam bentuk kebiasaan, sikap dan cita-cita hidupnya. Orang yang telah
berhasil dalam belajar akan menjadi orang yang mandiri dan dapat
meningkatkan kesejahteraan hidupnya, serta dapat menentukan arah
44 Adi Suryanto dan Yuni Tri Hewindati, Pemahaman Murid Sekolah Dasar terhadap Konsep IPA Berbasis Biologi:Suatu Diagnosis Adanya Miskonsepsi, (Jurnal Pendidikan, Vol.5, No.1, Jakarta:Lembaga Penelitian Universitas Terbuka, Maret 2004), h.63.
45 Nana Saudih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT.Remaja Rosda Karya, 2003), h. 102-103.
27
hidupnya.46 Bahar mengemukakan bahwa ada dua hal yang sangat penting
untuk dijadikan sasaran evaluasi dalam pelaksanaan kurikulum, yaitu hasil
belajar siswa tiap catur wulan dan daya capai kurikulum pada tiap sekolah.47
Dengan menilai hasil belajar murid-muridnya sebenarnya guru tidak
hanya menilai hasil usaha muridnya saja tetapi sekaligus juga menilai hasil
usahanya sendiri. Menilai hasil belajar siswa berfungsi untuk dapat membantu
guru dalam menilai kesiapan anak pada suatu mata pelajaran, mengetahui
status anak dalam kelas, membantu guru dalam usaha memperbaiki metode
belajar mengajar. Selain bagi guru kegunaan hasil belajar bagi administrator
adalah untuk memberi laporan kemajuan murid kepada orang tua, memberi
ikhtisar mengenai hasil usaha yang dilakukan oleh suatu lembaga
pendidikan.48 Untuk lebih jelasnya mengenai hasil belajar biologi dapat dilihat
pada bagan dibawah ini :
Bagan 1 : Hasil Belajar Siswa
46 Dr.Ir.Wayan Koster.MM., Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar Siswa
SLTPN di Jakarta, (Mimbar Pendidikan, No.2/XIX, 2000), h. 26. 47 Yusmaidah, Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Media Peta, (Pelangi Pendidikan, Volume 5, No.1, 2002), h. 2.
Dari tabel distribusi frekuensi terhadap data yang telah
dikelompokan di atas di ketahui bahwa mayoritas siswa setelah
3 Perhitungan lengkap lampiran 16 h. 100
52
diberikan perlakukan mendapatkan nilai antara 79.90 sampai dengan
85.89 yaitu sebesar 12 siswa atau 30 persen dari total keseluruhan
kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan. Kelompok siswa
tersebut tergolong memiliki nilai tinggi
b. Skor posttest siswa kelas kontrol
Berdasarkan hasil perhitungan di atas diketahui bahwa nilai tertinggi pada kelas kontrol atas hasil test soal biologi untuk yang kedua kalinya adalah 96.2 dan nilai terendah adalah 44.51, sedangkan nilai rerata setelah diadakan pengujian yang kedua terhadap kelas kontrol tanpa diberikan perlakuan memiliki nilai rerata sebesar 65.77, dengan nilai tengah sebesar 67.27 dan standar deviasi sebesar 9.52 4. Selanjutnya untuk mempermudah pembacaan atas data hasil test di atas langkah selanjutnya adalah pembuatan distribusi frekuensi untuk data yang telah dikelompokan adalah sebagai berikut:
Dari tabel distribusi frekuensi terhadap data yang telah
dikelompokan di atas di ketahui bahwa mayoritas siswa kelas
kontrol setelah diberikan ujian yang kedua kalinya mendapatkan
nilai antara 62.40 sampai dengan 70.39 yaitu sebesar 15 siswa atau
15 persen dari total keseluruhan kelas eksperimen setelah diberikan
perlakuan. Kelompok siswa tersebut tergolong memiliki nilai tinggi
4 Perhitungan lengkap lampiran 17 h. 102
53
3. Perbedaan mean hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol
Berdasarkan hasil penyajian data dengan menggunakan tabel
distribusi data yang telah dikelompokkan di atas selanjutnya akan
diberikan perbandingan terhadap mean sebelum dan sesudah diberikan
perlakuan terhadap masing-masing kelas yang merupakan obyek yang
diteliti adalah sebagai berikut :
Kelas Pretest Posttest Perubahan hasil Eksperimen 42.27 80.48 38.21
Kontrol 48.66 65.77 17.11
Tabel perbandingan memberikan gambaran bahwa terjadi
perubahan terhadap rerata baik terhadap kelas eksperimen maupun kelas
kontrol, perubahan yang besar terjadi pada kelas eksperimen yang
diberikan perlakukan dalam hal ini pengelolaan kelas yaitu sebesar
38.21. jika dibandingkan dengan kelas kontrol perubahan ini sangat
besar dan dapat dikatakan bahwa rerata nilai hasil belajar pada kelas
eksperimen setelah diberikan perlakuan menjadi 80.48 yang artinya rata-
rata siswa pada kelas eksperimen memperoleh nilai 80.48 terhadap test
soal biologi setelah diberikan perlakuan dengan kata lain penerapan
metode pengelolaan kelas memberikan dampak positif terhadap tingkat
pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru.
B. Pengujian Prasyarat Analisis
1. Uji normalitas
54
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang
diteliti berdistribusi normal atau tidak, untuk itu penulis dalam menguji
normalitas terhadap data hasil penelitian menggunakan uji Liliefors.
Adapun kriteria penerimaan bahwa suatu data berdistribusi normal atau
tidak dengan rumusan sebagai berikut :
Jika Lo < Lt maka data berdistribusi normal
Jika Lo > Lt maka data tidak berdistribusi normal
a. Pretest kelas eksperimen
Uji normalitas untuk kelompok siswa yang diberikan perlakuan
metode pengelolaan kelas hasilnya sebagai berikut :
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen
Kelompok Banyaknya sampel
Lhitung Ltabel Kesimpulan data
A 40 0.1228 0.163015 Data berdistribusi normal
Catatan : Dari tabel di atas, didapat Lhitung = 0.1228 dengan n = 40 siswa, dan taraf nyata 0.01 maka Ltabel = 0.163015 nilainya lebih besar dari Lhitng sehingga dapat dikatakan bahwa populasi berdistribusi normal
b. Pretest kelas kontrol
Uji normalitas untuk kelompok siswa yang tidak diberikan
perlakuan metode pengelolaan kelas hasilnya sebagai berikut :
55
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Kelas Kontrol
Kelompok Banyaknya sampel
Lhitung Ltabel Kesimpulan data
B 40 0.1302 0.163015 Data berdistribusi normal
Catatan : Dari tabel di atas, didapat Lhitung = 0.1302 dengan n = 40 siswa, dan taraf nyata 0.01 maka Ltabel = 0.163015 nilainya lebih besar dari Lhitng sehingga dapat dikatakan bahwa populasi berdistribusi normal
2. Uji Homogenitas
Langkah selanjutnya setelah data hasil penelitian diketahui
memiliki distribusi normal, maka akan dilakukan pengujian homogenitas
dimana dalam pengujian ini data yang diuji berdasarkan kesamaan
varian kedua kelompok yang dilakukan dengan metode uji fisher dengan
taraf signifikan sebesar 5 % dan kriteria pengujiannya adalah sebagai
berikut :
Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima, berarti kedua data adalah homogen
Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak, berarti kedua data adalah tidak
homogen
Uji homogenitas kedua varian dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas dengan Uji Fisher
Keterangan Varian terbesar
Varian terkecil
FHitung FTabel Kesimpulan
Pretest 167.4743 152.0555 1,101402 1,71 Data berasal dari distribusi homogen
Posttest 260,88 81.9644872 0,314 1,71 Data berasal dari distribusi homogen
56
a. Pretest
Hasil perhitungan menunjukkan nilai Fhiutng = 1.101402 5,
sedangkan Ftabel dengan dk pembilang dan dk penyebut masing-
masing 40-1=39 di peroleh Ftabel = 1,71. dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa data pada kelas pretest baik itu kelas eksperimen
maupun kelas kontrol memiliki varian yang sama atau homogen.
b. Posttest
Hasil perhitungan menunjukkan nilai FHiutng = 0,314 6,
sedangkan Ftabel dengan dk pembilang dan dk penyebut masing-
masing 40-1=39 diperoleh Ftabel = 1,71. dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa data pada kelas posttest baik itu kelas
eksperimen maupun kelas kontrol memiliki varian yang sama atau
homogen.
C. Pengujian Hipotesis
Setelah diketahui bahwa data dari kedua kelompok pada penelitian ini
berdistribusi normal dan homogen, maka perbedaan nilai rata-rata kedua
kelompok penelitian selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan uji t.
Pengujian ini dilakukan guna mengetahui sejauhmana perbedaan hasil hasil
Remaja Rosdakarya, 2003), h. 102-103. 9 Nasrun, Media Metoda dan Pengelolaan Kelas terhadap Keberhasilan Praktek
Lapangan Kependidikan, (Jurnal Pendidikan Universitas Negeri Padang XXVI (04), Padang, Desember, 2001 ),h.429.
60
selalu dilakukan guru saat pemberian tugas dapat membantu serta
memudahkan siswa dalam menyelesaikan tugas tersebut. Bimbingan bagi
siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran diberi
pelajaran tambahan atau tugas khusus agar tidak tertinggal dari siswa yang
lain. Hal ini dilakukan karena berpengaruh terhadap harga diri, pendidikan,
pekerjaan, sosialisasi dan aktivitas kehidupan sehari-hari sepanjang
kehidupan. 10
Peningkatan hasil belajar siswa bisa diwujudkan dengan pengelolaan
kelas yang berorientasi pada siswa. Artinya pengelolaan kelas yang
memungkinkan anak mampu mengembangkan rasa kemasyarakatan,
berfikir kritis dan mandiri, memiliki pengalaman bekerja kooperatif,
berkembang kepribadiannya, dan berwawasan pengetahuan luas di berbagai
bidang kehidupan11.
Sehingga siswa diharapkan mampu menggunakan fakta-fakta yang
sudah dipelajarinya untuk menjelaskan situasi serta mampu
mengembangkan pemikiran dan ketrampilan yang digunakannya dan yang
terpenting adalah dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
10 Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2002),
h. 8. 11 Anik Ghufron, Pengelolaan Kelas Terpadu : Suatu Bentuk Pengelolaan kelas
Akternatif, (Cakrawala Pendidikan, tahun XIX, Nomor 1, Februari 2001), h.13.
60
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan
penulis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut terdapat perbedaan
yang signifikan antara kelas A dan kelas B.
1. terdapat pengaruh pengelolaan kelas terhadap hasil belajar siswa serta
terdapat perbedaan hasil belajar biologi antara kelas eksperimen dengan
kelas kontrol hal ini ditunjukkan dari hasil analisis data, sebelum
dilakukan eksperimen diperoleh nilai t hitung lebih kecil dari t tabel (t hitung =
1,43147203 < t tabel = 1,99) artinya tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata
hasil belajar antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen kemudian
dilakukan test hasil belajar diperoleh nilai t hitung lebih besar dari t tabel (t
hitung = 7.03 > t tabel= 1,99) artinya terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil
belajar antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
2. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa setelah diberikan
perlakuan terhadap kelas eksperimen memiliki nilai antara 79.90 sampai
dengan 85.89 lebih tinggi jika dibandingkan dengan nilai rata-rata sebelum
diberikan perlakuan dan jika dilihat dari nilai terendah yang diperoleh
siswa juga terlihat bahwa setelah diberikan perlakuan nilai terendah pada
kelas ekpserimen setelah mendapatkan perlakuan meningkat menjadi
62.90 sampai dengan 68.89.
3. Berdasarkan hasil perhitungan pada kelas kontrol atas hasil test soal
biologi untuk yang kedua kalinya nilai hasil belajar tidak menunjukkan
perubahan yang signifikan jika dibandingkan dengan kelas yang diberikan
perlakuan.
4. Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh to > t tabel sehingga hipotesis nol
ditolak dengan demikian dapat disimpulkan terdapat perbedaan hasil
belajar biologi siswa setelah mendapat perlakuan pengelolaan kelas.
Dengan kata lain bahwa hasil belajar dengan metode pengelolaan kelas
id17193546 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer! - a great PDF creator! - http://www.pdfmachine.com http://www.broadgun.com
61
lebih baik jika dibandingkan kegiatan belajar mengajar tanpa menerapkan
metode pengelolaan kelas yang optimal.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, selanjutnya diajukan beberapa saran yang
berguna yang dapat dijadikan pertimbangan dalam meningkatkan hasil belajar
siswa, yaitu:
1. Para guru di sekolah diharapkan dapat merancang dan melaksanakan suatu
kegiatan belajar yang dapat menciptakan suasana kondusif, yang dapat
meningkatkan minat belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran
biologi. Suasana kondusif dapat diaplikasikan melalui penataan ruangan
yang mencerminkan kesejukan, ventilasi yang baik sehingga sirkulasi
udara berjalan dengan baik, penataan atau kreativitas siswa dengan
demikian siswa merasa memiliki atas segala perlengkapan ataupun hiasan
kelas.
2. Diharapkan guru di sekolah memaksimalkan inventarisasi alat peraga yang
dimiliki, hal ini ditujukan untuk meningkatkan daya tangkap siswa
terhadap suatu materi pembelajaran yang disampaikan. Melalui
penggunaan alat peraga atau prototype yang lebih mendekatkan keadaan
obyek yang dibicarakan diharapkan siswa dapat lebih memahami atas
materi yang sedang didiskusikan.
3. Mengingat penellitian ini masih sangat sederhana dan apa yang dihasilkan
dari penelitian ini bukanlah akhir, sehingga perlu diadakan penelitian lebih
lanjut guna memastikan validitas hasil penelitian ini khususnya pengaruh
pengelolaan kelas terhadap hasil belajar siswa.
56
DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2002.
Adi Suryanto dan Yuni Tri Hewindati, Pemahaman Murid Sekolah Dasar terdapat Konsep IPA, Jurnal Pendidikan, Vol.5, No.1, Jakarta : Lembaga Penelitian Universitas Terbuka, 2004.
Ahiri Jafar, Validitas dan Reliabilitas Test: Deskripsi Konsep dan Aplikasinya dalam Evaluasi Pendidikan, Jakarta, Jurnal Teknodik, Edisi Nomor 13/VII/Desember 2003
Ahmadi, Abu, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000.
................, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : PT. Bumi Aksara, September, 2003.
Boediono, Kegiatan Belajar Mengajar, Jakarta: Puskur, Balitbang Depdiknas : dalam Makalah Kurikulum Berbasis Kompetensi, http : // www.or.id/data/Buku KBM.Pdf, 2002.
De Porter, Bobbi dan Mike Hernacki, Quantum Teaching, Bandung: Kaifa, 2000.
Djamarah, Syaiful Bahri, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000.
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, Implementasi dan Inovasi, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2002.
Ibrahim, Nurdin, Pemanfaatan Tutorial Audio Interaktif, Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan, No. 044, Tahun Ke-9, September, 2003.
------------, Hasil Belajar Fisika SLTP Terbuka Tanjung Sari Sumedang Jawa Barat, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 031, Tahun Ke � 7, September 2001.
Kartono, Kartini, Bimbingan Belajar di SMA dan Perguruan Tinggi, Jakarta: CV. Rajawali, 2000.
Kountor Rony, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, Jakarta: Penerbit PPM, 2003.
id17223015 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer! - a great PDF creator! - http://www.pdfmachine.com http://www.broadgun.com
Koster, Wayan, Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar Siswa SLTPN di Jakarta, Mimbar Pendidikan, No.2/XIX, 2002.
Mudzakir, Ahmad, Psikologi Pendidikan, PT. Pustaka Setia, 2001.
M. Madri dan Rosmawati, Pemahaman Guru Tentang Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani Di Sekolah Dasar, Jurnal Pembelajaran Vol. 27, No. 23, Universitas Negeri Padang, Desember 2004.
Nasrun, Media, Metoda dan Pengelolaan Kelas Terhadap Keberhasilan Praktek Lapangan Kependidikan, Jurnal Pendidikan, Forum Pendidikan Universitas Negeri Padang XXVI (04), Desember, 2001.
Popham, W. James dan Eval L. Baker Penterjemah T. Amirul Hadi, Teknik Mengajar Secara Sistematis, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001.
Purnomo, Strategi Pengajaran, Yogyakarta: Universitas Sanata DarmaYogyakarta, Email: Tim � Pepak @Sabda.Org, 2005
Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2002. Poerwadarmita, W.J.S, Tim Penyusun Kamus Pusat Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta : Balai Pustaka, 2002.
Ridwan, Ahmad dkk, KBK Mata PelajaranBiologi Untuk SMU, Jakarta: Depdiknas, 2001.
Rifa�i Veithzal, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kepemimpinan Peserta Diklat Spama Survei di Diklat Depkes ( 2000 ), Jakarta : Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 40, Tahun Ke � 9, Januari 2003.
Rosyada Dede, Paradigma Pendidikan Demokrasi, Jakarta: Prenada Media, 2004
Roestiyah, N. K, Masalah-Masalah Ilmu Keguruan, Jakarta: PT. Bina Aksara, 2000.
Rusyan, Tabrani, Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Sinar Baru Algesindo, 2002.
Sardiman, A. N., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004.
Sanjaya, Wina, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta : Kencana Prenada Media Grup, 2005.
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2003.
Soetopo, Hendayat, Pendidikan dan Pembelajaran, Teori, Permasalahan, dan Praktek, Malang : UMM Press, 2005
Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Sinar baru Algesindo, 2000.
Sudrajat dan M. Subana, Dasar-dasar Penulisan Ilmiah, Bandung: Pustaka Setia, 2001
Suhendra, Bambang, Kurikulum 2006 BNSP Jurusan Pendidikan IPA, (Jakarta : FITK UIN,2006), h. 380
Sukmadinata, Nana Saudih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosyda Karya, 2003.
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2003. Sunaryo, Penerapan Prinsip-Prinsip Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam
Meningkatkan Keefektifan Proses Pembelajaran IPA Di SD Kodya Tegal, Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar, 2002.
Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002.
Syah, Muhibin, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2002. ----------------, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru Cet. Ke. 9 ( Edisi
Revisi ), Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2004.
Syah, Mulyadi, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004.
Tim Kashiko, Kamus Lengkap Biologi, Surabaya : Kashiko, 2002.
Tim Penulis PEKERTI Bidang MIPA, Hakikat Pembelajaran MIPA dan Kiat Pembelajaran Biologi di Perguruan Tinggi, Jakarta: PAU � PPAI, Universitas Terbuka, 2001.
Tola, Burhanudin, Pengembangan Model Penilaian Sekolah Efektif, Jurnal Penelitian Pendidikan Sekolah Depdiknas, 2001.
Undang-undang Nomor 20, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: CV. Mini Jaya Abadi, 2003.
Underwood, Mary, Pengelolaan Sekolah Yang Efektif, Jakarta: Arcan, 2000.
Usman, Uzer Moh, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT. Remaja Karya Rosda, 2002.
Wahyudi, Tingkat Pemahaman Siswa Terhadap Materi Pembelajaran IPA, Jurnal pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 8 No. 036, Mei 2002.
59
Yuda dan Atiek, Optimalisasi Peran Laboratorium Sebagai Upaya Menyiapkan Pembelajaran Kimia di SMU dalam Menghadapi Abad 21, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Juli 2001.
Yosmaidah, Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Media Peta,