This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PROPOSAL TERAPI BERMAIN PLASTISIN DI TK RA UIN ALAUDDIN
MAKASSAR
DISUSUN OLEH :
Muh. Ali, S.Kep
Tenri Siar R, S.Kep
Hasria, S.Kep
Mariana, S.Kep
Arni Damayanti, S.Kep
Arsi Saputra, S.Kep
Ervina Sahrani S., S.Kep
Afriadi, S.Kep
PERSEPTOR LAHAN PERSEPTOR INSTITUSI
( ) ( )
PROGRAM PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2015
Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan VIII
PROPOSAL TERAPI BERMAIN PLASTISIN
DI RUANG AULA TK RA UIN ALAUDDIN MAKASSAR
Pokok Pebahasan : Terapai Bermain Pada Anak Usia Prasekolah
Sub Pokok Pembahasan : Bermain Plastisin
Tanggal/Jam : 16 September 2015
Tempat : Aula TK ALAUDDIN MAKASSAR
Sasaran : Anak Usia Prasekolah (Usia 3-5 tahun)
Waktu : 60 Menit
A. Latar Belakang
Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan
merupakan suatu metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak bermain
tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya
makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-lain. Anak-anak memerlukan berbagai
variasi permainan untuk kesehatan fisik, mentaldan perkembangan emosinya.
Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya,
kognitifnya dan juga emosinya karena mereka bermain dengan seluruh emosinya,
perasaannya dan pikirannya. Elemen pokok dalam bermain adalah kesenangan
dimana dengan kesenangan ini mereka mengenal segala sesuatu yang ada
disekitarnya sehingga anak yang mendapat kesempatan cukup untuk bermain
juga akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mengenal sekitarnya
sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah berteman, kreatif dan
cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang mendapat
kesempatan bermain. Dalam sub pokok bahasan yang kita angkat pada terapi
bermain ini adalah bermain plastisin dengan sasaran anak usia prasekolah,
dimana dengan bermain plastisin dapat melatih perkembangan mental dan
kreativitas anak.
Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan VIII
Plastisin adalah bahan tiga dimensi. Ini membolehkan anak untuk memiliki
kebebasan untuk berkreativitas yang lebih daripada ketika mereka dengan dua
dimensi seperti melukis atau ketika menggambar. Dengan plastisin, anak dengan
bebas dapat menciptakan potongan-potongan plastisin menjadi hali yang realistis,
imajinasi atau simbolik. Contohnya misal seperti, seorang anak menciptakan
potongan plastisin tersebut menjadi replica monster. Potongan ini, mewakili
monster, terlihat nyata, dan terlihat seperti binatang, atau dapat terlihat seperti
tokoh fantasi, atau mungkin potongan itu merupakan suatu symbol yang khusus,
atau bahkan mungkin hanya potongan yang dibentuk kasar.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan permainan, diharapkan pada anak dapat
mengembangkan mental dan kreativitasnya melalui pengalaman, dapat
beradaptasi efektif terhadap stress, serta dapat meningkatkan optimalisasi
kemampuan diri.
2. Tujuan Khusus
Setelah bermain anak diharapkan :
a. Bisa berinteraksi dengan sesama murid.
b. Dapat mengembangkan social, motorik halus, bahasa, dan motorik kasar.
c. Dapat beradaptasi dengan stress dalam diri
d. Kebutuhan bermain anak dapat terpenuhi
e. Kooperatif perawatan dan pengobatan
C. Metode
Metode terapi bermain yang digunakan adalah anak dikumpulkan sebanyak
10 orang. Dengan plastisin, masing-masing anak dengan bebas dapat
menciptakan potongan-potongan plastisin menjadi hal yang realistis, imajinasi
atau simbolik. Misalnya tokoh fantasi, atau mungkin potongan itu merupakan
Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan VIII
suatu simbol yang khusus. Tidak ada peraturan yang mengikat dalam membentuk
plastisin, sehingga anak dapat merasakan kebebasan untuk mengekspresikan
kondisinya saat itu. Tujuannya : anak dapat berperan dalam sebuah permainan
dan beradaptasi dengan stress yang dialami dan lingkungan. Selain itu diharapkan
pada anak dapat mengasah daya kreativitas antara sesama melalui permainan
plastisin.
D. Media Dan Alat
Plastisin
E. Kegiatan Permainan
No Kegiatan Respon Anak Waktu
1. Persiapan :
Menyiapkan ruangan
Menyiapkan alat-alat
Menyiapkan anak dan keluarga
Ruangan, alat, anak dan
keluarga siap
10 menit
2. Pembukaan :
Membuka proses terapi bermain
dengan mengucapkan salam,
memperkenalkan diri
Menjawab salam,
memperkenalkan diri
5 menit
3. Isi :
Menjelaskan pada anak dan
keluarga tentang tujuan dan
manfaat bermain, menjelaskan
cara permainan
Megajak anak bermain (bermain
plastisin)
Mengevaluasi respon anak dan
keluarga
Anak memperhatikan dengan
seksama
Bermain bersama dengan
antusias
Mengungkapkan perasaannya
dan Tanya jawab
5 menit
30 menit
5 menit
Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan VIII
4. Penutup :
Menyimpulkan, mengucapkan salam
Memperhatikan dan menjawab
salam
5 menit
F. Pengorganisasian
1. Leader : Ervina Sahrani S.
Bertanggung jawab terhadap terlaksananya terapi bermain, menjelaskan
pelaksanaan dan mendemonstrasikan aturan dan cara bermain dalam terapu
Plastisin adalah bahan terbaik yang digunakan untuk belajar dengan anak-
anak karena plastisin dapat digunakan untuk mengajak dan untuk terapi.
Kebanyakan anak-anak menemukan bahwa teksture dari plastisin itu sendiri yang
menyenangkan untuk di sentuh dan di manipulasi atau dirubah. Ini amatlah mudah
untuk membentuk sesuatu dengan plastisin dan merubahnya menjadi bentuk,
ukuran, dan tampilan yang lain. Kebanyakan anak-anak telah siap memakai
plastisin dan mereka asik dalam perasaan, memukul-mukul plastisin, menekan
plastisin, melumpuri plastisin, dan memotong plastisin. Mereka memperoleh
tentang pengalaman yang menyenangkan, memuaskan. Kebanyakan, plastisin
hampir seperti perluasan dari anak-anak, seperti sudah menjadi bagian dari
mereka.
Plastisin adalah bahan tiga dimensi. Ini membolehkan anak untuk memiliki
kebebasan untuk berkreativitas yang lebih daripada ketika mereka dengan dua
dimensi seperti melukis atau ketika menggambar. Dengan plastisin, anak dengan
bebas dapat menciptakan potongan-potongan plastisin menjadi hali yang realistis,
imajinasi atau simbolik. Contohnya misal seperti, seorang anak menciptakan
potongan plastisin tersebut menjadi replica monster. Potongan ini, mewakili
monster, terlihat nyata, dan terlihat seperti binatang, atau dapat terlihat seperti
tokoh fantasi, atau mungkin potongan itu merupakan suatu symbol yang khusus,
atau bahkan mungkin hanya potongan yang dibentuk kasar.
B. Keuntungan Bermain Plastisin
Plastisin memungkinkan anak untuk menjadi kreatif. Selama aktivitas
kreatifnya, dari dalam emosi anak memungkinkan untuk muncul dan mengalami
sesuatu yang jelas dari aktivitas tersebut. Plastisin membolehkan anak untuk
mengekspresikan emosinya : seorang anak mungkin dengan tenang membanting
Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan VIII
plastisin, atau dengan agresif memukul plastisin, atau menarik plastisin sehingga
terpisah seperti sedang frustasi. Emosi-emosi demikian yang mana seorang anak
sedang memegang plastisin, mungkin dijelaskan dari sisi terluar, dan dengan efek
pencuci perut.Karena potongan plastisin ini membuat plastisin lebih mudah untuk
mengubah menjadi potongan yang baru, medium ini mengajak anak untuk
melanjutkan belajar mereka dengan mengembangkan tema-tema yang ada dan
menjelajahi atau mengembangkan tema-tema yang baru.
Belajar dengan plastisin bisa mendapatkan balasan yang khusus untuk anak-
anak yang mana mereka merasakan tidak mencukupi tentang kemampuan
kreativitas mereka, karena plastisin merupakan bahan yang dapat digunakan
dengan kemampuan yang kecil – ini memiliki kemungkinan kegagalan yang kecil.
Konselor tidak memerlukan untuk membantu harapan-harapan atau peraturan-
peraturan, sehingga anak dapat merasakan kebebasan untuk mengekspresikan
kondisinya saat itu dengan bentuk pengalaman-pengalaman dari dalam tanpa
pengendalian yang tida diperlukan.
Karena plastisin merangsang indera peraba dan kinestetik, ini membolehkan
anak-anak yang tertutup atau pendiam mengenai pengalaman sensorik dan
emosinya dengan cara memainkan plastisin-plastisin itu lagi. Seperti anak-anak
dengan menjadi digunakan sepenuhnya dalam belajar dengan plastisin, dengan
sensitive bertambahnya reaksi kinestetiknya mungkin itu merupakan hasil yang
bermanfaat yaitu ungkapan emosi. Konselor bias mengharapkan untuk melihat
tingkah laku seperti membayangkan proses yang ada dalam diri anak-anak.
Konselor membutuhkan observasi mengenai respon non verbal dan verbal dari
anak-anak, dan juga merespon pada mereka dengan menggunakan sikap atau cara-
cara konseling yang tepat.
Manfaat plastisin secara khusus yaitu untuk menolong anak tentang apa
yang dirasakan, sedikit meninggalkan mengenai yang ditahan/tertahan. Proyek ini
terjadi seperti anak berperan di luar kendali emosinya. Contohnya, seorang anak
Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan VIII
dapat memukul plastisin, atau mengalus atau menggulung-gulung plastisin. Dari
hal yang terjadi, konselor dapat membantu anak untuk mengenali dan merasakan
perasaan yang dialami oleh anak melalui ekspresi fisiknya.
Plastisin sangat bermanfaat ketika bermain dengan anak-anak dalam
kelompok. Dalam kondisi berkelompok, anak-anak bisa saling mendukung untuk
berinteraksi dengan yang lainnya sama seperti mereka bermain dengan plastisin
dan memperoleh wawasan dan pemahaman mengenai anak-anak yang lainnya
dalam kelompok, berbagi tentang pengalaman. Saling berbagi ini dapat
menambah rasa individu setiap anak termasuk kelompok. Bermain plastisin dapat
digunakan untuk menolong anak-anak untuk menemukan konsekuensi dari setiap
tingkah laku mereka ketika dalam kelompok.
Dapat disimpulkan, bahwa hal terpenting yang didapat ketika bermain
dengan menggunakan plastisin dapat dimasukkan dalam daftar di bawah ini.
Hal-hal yang bisa diperoleh dari bermain dengan plastisin secara individu dan
dalam kelompok
Membantu anak untuk menceritakan dan berbagi tentang ceritanya dengan
menggunakan plastisin sebagai ilustrasi dalam ceritanya
Memungkinkan anak untuk memikirkan tentang rencana yang mengandung
perasaan-perasaan lewat plastisin sehingga mereka bisa merasa diakui dan
memiliki
Membantu anak untuk mengenali dan mengetahui hal-hal yang sedang terjadi
Membantu anak untuk menyelidiki hubungan dan untuk mengembangkan
wawasan ke dalam hubungan dengan orang lain
Memungkinkan anak memperoleh pengalaman dan kepuasan dalam
pemenuhan tugas kreativitas
Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan VIII
Hal-hal yang bisa diperoleh dari bermain dengan plastisin dalam kelompok
Membantu anak memperoleh wawasan dan memahami dengan yang lainnya
Dapat menambah rasa individu setiap anak termasuk kelompok
Membantu anak untuk menemukan konsekuensi dari tingkah laku setiap anak
ketika di dalam kelompok.
C. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat menggambar
1. Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.
2. Membentuk plastisin disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
3. Memberikan salah satu contoh bentuk sehingga anak terampil, sebelum
meningkat pada keterampilan yang lebih majemuk.
4. Jangan memaksa anak membentuk plastisin, bila anak sedang tidak ingin
membentuk plastisin.
D. Evaluasi
Peserta terapi bermain plastisin mampu :
1. Anak bisa membentuk plastisin sesuai dengan tingkat perkembangan
2. Anak akan merasakan kebebasan karena dapat mengekspresikan kondisinya.
3. Merasa senang,tenang terkait hospitalisasi.
Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan VIII
DAFTAR PUSTAKA
Basofi Mujahidin, Ahmad. 27 Nopember 2012. Satuan Acara Bermain Menggambar Pada Anak Usia 3-5 Tahun, (online), https://ahmadbasofimujahidin.wordpress.com/2012/11/27/satuan-acara-bermain-menggambar-pada-anak-usia-3-5-tahun-preschool-di-ruang-brawijaya-rsud-kanjuruhan-kepanjen/, di akses 14 September 2015
Soetjiningsih, 1988, Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.
Markum.A.H, 1991, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: FKUI.
Wong, Donna L. 2013. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC