7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc
1/28
JURUSAN SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
USULAN TUGAS AKHIR
IDENTITAS PENGUSUL
NAMA
NRP
DOSEN PEMBIMBING I
DOSEN PEMBIMBING II
LAB
:
:
:
:
:
Mochammad Adji Firmansyah
5209 100 0003
Wiwik Anggraeni, S.Si, M.Kom.
Hatma Suryotrisongko, S.Kom, M.Eng.
Sistem Pendukung Keputusan dan
Intelejensia Bisnis
JUDUL TUGAS AKHIR
PEMBUATAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASISMOBILE ANDROID UNTUK PEMETAAN PERSEBARAN PENYAKIT SAPI
(STUDI KASUS: DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KABUPATEN MALANG)
ABSTRAK
Pendeteksian penyakit sapi merupakan hal penting untuk meningkatkan
produktivitas daging sapi. Proses mendeteksi penyakit pada sapi akan lebih praktisdan efisien apabila diimplementasikan ke dalam aplikasi berbasis mobile dan
menggunakan knowledge base. Pada tugas akhir sebelumnya mengenaipendeteksian penyakit pada sapi telah menghasilkan sebuah aplikasi berbasismobile dan menggunakan knowledge representation untuk mengoptimalkan kinerja
aplikasi mobile tersebut. Namun, pada pihak manajemen aplikasi berbasis mobile
untuk mendeteksi penyakit pada sapi akan lebih optimal lagi apabila ditambahkan
fitur untuk dapat memvisualisasikan pemetaan persebaran penyakit sapi pada sutudaerah. Sehingga, pihak manajemen dapat melihat daerah yang memiliki
persebaran penyakit sapi terbanyak dan jenisnya sehingga penanganan terhadap
penyakit sapi tersebut menjadi tepat sasaran.
Tugas akhir ini mencoba untuk membuat aplikasi berbasis Android MapsGeographic Information System (GIS) yang merupakan salah satu teknologi untuk
mengimplementasikan konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) kedalam suatubentuk visualisasi seperti peta, grafik, dan diagram. Aplikasi GIS berbasis mobiledigunakan dalam memvisualisasikan pemetaan persebaran penyakit sapi pada suati
kawasan. Aplikasi ini diharapkan dapat digunakan oleh pihak manajemen setempat
untuk melakukan penaganan yang tepat sasaran terhadap penyakit sapi di suatu
paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :
Hal 1 / 28
7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc
2/28
daerah sehingga produktivitas daging sapi pada daerah tersebut menjadi
meningkat.
Kata Kunci: GIS, Android, Google Map, Penyakit Sapi
PENDAHULUAN
Dalam bab ini membahas tentang latar belakang pengerjaan tugas akhir,rumusan permasalahan yang dihadapi dalam pengerjaan tugas akhir, batasanpermasalahan pengerjaan tugas akhir, tujuan pengerjaan tugas akhir, dan manfaat
dari pengerjaan tugas akhir.
1.1. Latar Belakang
Penyakit pada ternak sapi dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup
besar khususnya bagi peternak. Penanganan kesehatan terhadap ternak merupakan
hal mutlak yang diperlukan oleh peternak. Salah satu bagian terpenting dalam
penanganan kesehatan ternak adalah pengamatan terhadap ternak yang sakit.Namun, para peternak sapi memiliki pengetahuan yang kurang mengenai cara
pemeliharaan ternak sapi seperti kualitas pakan, kebersihan kandang dan penyakitsapi. Hal tersebut menyebabkan para peternak memiliki ketergantungan terhadapdokter hewan untuk mendeteksi dan menangani penyakit pada sapi. Akan tetapi,
jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk biaya perawatan tidaklah sedikit
jumlahnya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pada pengerjaan tugas akhiryang dilakukan oleh Listiana (2011) dengan topik sistem pakar untuk pendeteksian
dan penanganan dini terhadap penyakit sapi telah menghasilkan aplikasi berbasis
desktop.
Aplikasi desktop yang dibuat kurang memudahkan penggunanya karena
perlu dilakukan instalasi aplikasi dan database sebelum aplikasi tersebut digunakan.
Untuk itu permasalahan ini, pada tugas akhir yang dilakukan oleh Wahyu (2012)dibuat aplikasi berbasis mobile khususnya pada sistem operasi android. Kemajuan
pengetahuan dan teknologi komunikasi yang begitu cepat saat ini terutama mobilecommunication mendasari diperlukannya aplikasi mobile untuk mendeteksi sejak
dini penyakit yang diderita oleh hewan ternak. Untuk mengoptimalkan sumber daya
komputasi pada perangkat mobile yang digunakan, maka ditambahkan knowledgerepresentation dari knowledge base yang sudah dibangun pada pengerjaan tugas
akhir sebelumnya (Listiana, 2011). Dengan menggunakan knowledge representation
memungkinkan mengurangi kapasitas penyimpanan data di database. Namun, pada
pihak manajeman peternakan akan lebih efektif dalam melakukan penangananterhadap penyakit sapi apabila mengetahui persebaran penyakit yang ada di suatu
daerah atau kawasan peternakan.
Pada jurnal Research on the Application of Geographic Information
System in Tourism Management (Wei, 2011), GeoTools: An android phone
application in geology (Hua Weng, Yi, 2012),Location Based Service usingAndroid Mobile Operating System (Kushwaha, Amit, 2011), dan Geographic
paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :
Hal 2 / 28
7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc
3/28
Information System (L.Montana, 2008) dimana pada jurnal yang ditulis oleh Wei
Wei (2011) teknologi GIS digunakan dalam manajemen pariwisata untuk
meningkatkan ekonomi pariwisata suatu daerah, GIS yang dikembangkan untuk
menyediakan informasi tempat wisata kepada turis disebut dengan TravelGeographic Information System (TGIS). TGIS dikembangkan atas dasar database
informasi geografis pariwisata berfungsi untuk mengumpulkan data, menampilkan
data-data terkait pariwisata seperti transportasi, akomodasi, tempat hiburan, pasar,dan karakteristik budaya daerah tersebut agar dapat memberikan layanan yang
akurat dan nyaman untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda dari setiap pengguna.
Pada jurnal yang ditulis oleh Yi-Hua Weng (2012), aplikasi Android yaituGeoTools digunakan untuk menunjukkan lokasi objek geologi dengan menemukan
kordinatnya,kemiringan suatu daerah. Pada jurnal yang ditulis oleh Amit Kushwaha
dan Vinet Kushwaha (2011) menjelaskan penggunaan Location Based Service(LBS), dimana LBS merupakan layanan informasi yang dapat diakses menggunakan
piranti mobile dengan jaringan mobile internet yang dimanfaatkan untuk
menentukan posisi geografis dari piranti mobile tersebut. Sedangkan jurnal yang
ditulis oleh L.Montan (2008) menjelaskan penggunaan Geoographic InformationSystem (GIS) untuk praktik kesehatan ,dimana GIS merujuk secara luas ke sistem
komputer berbasis perangkat keras dan lunak yang mampu menangkap,
menyimpan, menganalisis, dan menampilkan data yang bereferensi geografis untukdigunakan dalam aspek kesehatan masyarakat.
Dari permasalahan yang ada saat ini, pemanfaatan teknologi informasiseperti yang dituliskan dalam beberapa jurnal diatas diperlukan dalam pengambilan
keputusan. Teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu teknologi
geografis yang sangat berkembang. SIG memiliki kemampuan yang sangat baik
dalam memvisualisasikan data spasial berikut atribut-atributnya, memodifikasibentuk, warna, ukuran dan symbol yang digabungkan untuk bisa memenuhi
kebutuhan pengguna dalam mengakses informasi yang berhubungan dengan lokasi
geografis wilayahnya.
Salah satu teknologi yang dapat digunakan sebagai penyedia peta digitalpendukung SIG adalah Google Maps. Oleh karena itu, dengan adanya potensi dari
komponen teknologi informasi di atas dan adanya aplikasi mobile untuk mendeteksi
penyakit pada sapi yang sudah dibuat sebelumnya, maka tugas akhir ini
mengusulkan pembuatan aplikasi Sistem Informasi Geografis berbasis mobiledengan menggunakan teknologi Google Maps pada Android.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah yang akan dibahas
diantaranya :
a. Bagaimana membuat web service untuk menambah data baru ke dalam server?
b. Bagaimana membuat SIG berbasis mobile dengan memanfaatkan Google MapAPI?
paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :
Hal 3 / 28
7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc
4/28
c. Bagaimana memberikan penandaan terhadap batas dari suatu wilayah?
d. Bagaimana mempublikasikan aplikasi SIG yang telah dibuat di google play?
1.3. Batasan Masalah
Batasan batasan masalah dalam tugas akhir ini antara lain :
a. Data dan aplikasi berbasis mobile yang digunakan untuk pengimplementasianSIG ini adalah data dan aplikasi yang sudah dikembangkan dengan android dan
dilengkapi dengan rule-based dan frame-based knowledge representation untuk
mengindikasikan terjangkitnya seekor hewan ternak sapi oleh penyakit tertentu,data dan aplikasi ini berasal dari pengerjaan tugas akhir yang dilakukan oleh
Wahyu (2012)
b. Aplikasi SIG berbasis mobile dibangun pada sistem operasi android
menggunakan bahasa pemrograman Java.
c. Aplikasi SIG yang dibuat memiliki target build minimum SDK pada API level 8
(Android 2.2).d. Publikasi aplikasi di google play mengacu pada checklist yang termuat di
http://developer.android.com/distribute/googleplay/publish/preparing.html
1.4. Tujuan Tugas Akhir
Tujuan dari pengerjaan tugas akhir ini antara lain :a. Menampilkan persebaran penyakit pada hewan ternak sapi secara interaktif
dengan menggunakan marker penanda persebaran di setiap kecamatan di
kabupaten Malang.b. Membuat sistem informasi geografis berbasis mobile yang menampilkan
pemetaan dari persebaran penyakit sapi di Kabupaten Malang, yang dapat
menyajikan informasi agar dinas peternakan dan kesehatan hewan KabupatenMalang dapat mengetahui daerah hewan ternak sapi yang terjangkit penyakit.
1.5. Manfaat Tugas Akhir
Manfaat dari pengerjaan tugas akhir ini antara lain :
a. Bagi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dapat menggunakan sisteminformasi geografis berbasis mobile yang dapat memberikan informasi
persebaran penyakit sapi agar dapat memprioritaskan penanganan pada hewan
ternak di kawasan yang memiliki persebaran penyakit paling banyak.
b. Bagi ilmu pengetahuan, tugas akhir ini merupakan sumbangsih dalam bidangilmu sistem pengambilan keputusan berbasis sistem informasi geografis dalam
studi kasus peternakan dan kesehatan hewan.
TINJAUAN PUSTAKA
paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :
Hal 4 / 28
http://developer.android.com/distribute/googleplay/publish/preparing.htmlhttp://developer.android.com/distribute/googleplay/publish/preparing.htmlhttp://developer.android.com/distribute/googleplay/publish/preparing.html7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc
5/28
Tinjauan pustaka merupakan penjelasan mengenai teori- teori yang berkaitan
dengan tugas akhir, dan didapat dari berbagai referensi yang ada, baik jurnal
maupun buku.
1.6. Sistem Informasi Geografis (SIG)
Sistem Informasi Geografis (SIG) atau yang biasa dikenal dengan
Geographic Information System (GIS) adalah sebuah alat bantu manajemeninformasi yang berkaitan erat dengan sistem pemetaan dan analisis terhadapsegala sesuatu serta berbagai peristiwa yang terjadi di muka bumi (Prahasta,
2005). Definisi lain dari Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem
berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani databereferensi dalam memasukkan data, manajemen data (penyimpanan dan
pemanggilan data), memanipulasi dan menganalisis data serta memberi
keluaran atau uraian (Aronaff, 1989). Selain itu, SIG merupakan suatukajian ilmu dan teknologi yang relatif baru, digunakan oleh berbagai bidang
disiplin ilmu dan berkembang dengan cepat.
Data geografis yang dimaksud diatas adalah data spasial yang terdiri
atas lokasi suatu geografi yang diset ke dalam bentuk koordinat yang ciri-
cirinya adalah :
a. Memiliki atribut geometri seperti koordinat dan lokasi
b. Terkait dengan aspek ruang seperti kota dan
kawasanpembangunan.
c. Berhubungan dengan semua fenomena yang terdapat di bumi,misalnyadata, kejadian dan objek.
d. Dipakai untuk maksud-maksud tertentu, misalnya analisis,pemantauan dan pengelolaan. (Prahasta,2005)
paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :
Hal 5 / 28
7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc
6/28
Gambar 4.1 Contoh SIG Lokasi PTN
Komponen SIG
Komponen utama SIG adalah system computer, data geospasial dan penggunaseperti :
Gambar 4.2 Komponen SIG (Heni, 2009)
Sistem computer untuk SIG terdiri dari perangkat lunak (software) dan
perangkat keras (hardware) dan prosedur untuk penyusunan pemasukan
data, pengolahan, analisis, pemodelan (modelling), dan penayangan datageospatial. Sumber-sumber data geospatial adalah peta digital, foto udara,
citra satelit, tabel statik dan dokumen lain yang berhubungan.
Data geospatial dibedakan menjadi data grafis (atau disebut juga datageometris) dan data atribut (data tematik). Data grafis mempunyai tiga
elemen yaitu titik (node), garis (arc) dan luasan (polygon) dalam bentuk
vector ataupun raster yang mewakili geometri topologi, ukuran, bentuk,posisi dan arah.
paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :
Hal 6 / 28
7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc
7/28
Gambar 4.3 Konsep data Geospatial (Heni,2009)
Fungsi pengguna adalah untuk memilih informasi yang diperlukan,
membuat standar, membuat jadwal pemutakhiran (updating) yang efisien,
menganalisis hasil yang dikeluarkan untuk kegunaan yang diinginkan danmerencanakan aplikasi.
1.1.1.1. Model Data SIGPada prinsipnya terdapat dua jenis data yang digunakan sebagai
subsistem masukan SIG, yaitu:
- Data Spasial, merupakan data yang menunjukkan ruang, lokasi, atau tempatdi permukaan bumi yang berasal dari peta analog, foto udara, dan
penginderaan jauh (Hartono, 2007). Pada umumnya, banyak digunakan peta
sebagai pilihan dalam merepresentasikan area yang dipilih, baik peta analogmaupun digital. Data spasial mempunyai dua elemen dasar, antara lain :
1. Lokasi
Lokasi umumnya mengacu pada letak geografis suatu objek dalamsistem koordinat bumi, akan tetapi kode geografi lainnya juga dapat
dipergunakan. Sebagai contoh : kode pos.
2. Atribut- Atribut merupakan karakteristik atau ciri dasar dari suatu objek.(Heni,
200)
paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :
Hal 7 / 28
7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc
8/28
- Atribut dapat berupa informasi numerik dan ditampilkan dalam bentuk
tabel yang terdiri dari baris dan kolom. Data atribut dapat berasal dari
data statistik, sensus, survey, dan catatan lapangan (Hartono, 2007).
1.7. Dinas Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Malang
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang dibentukberdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 1 Tahun 2008 tentang
Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Bupati Malang Nomor 21 Tahun 2008
tanggal 29 Februari 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Dinas Peternakandan Kesehatan Hewan. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang
yang merupakan bagian integral dari pembangunan pertanian mepunyai peranan
yang strategis dalam upaya peningkatan kecerdasan masyarakat melalui penyediaan
pangan asal ternak sebagai sumber protein hewani.(www.peternakan.malangkab.go.id ).
Proses Bisnis Persebaran Penyakit Sapi di Dinas Peternakan dan KesehatanKabupaten Malang
Berikut proses bisnis persebaran penyakit sapi yang dilakukan oleh Dinas
Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Malang, dimana pengumpulan data tersebut
didapat dari peternak yang ada di setiap kecamatan di Kabupaten Malang. Berikut
alur pengumpulan data tersebut.
Gambar 4.4 Alur Pengumpulan Data
Persebaran Penyakit Sapi di Kabupaten Malang
Berikut data persebaran penyakit sapi khususnya penyakit pada sapi perah,
diantaranya Mastitis, Dismatosis, danBovine Ephemeral Fever(BEF) di KabupatenMalang.
paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :
Hal 8 / 28
http://www.peternakan.malangkab.go.id/http://www.peternakan.malangkab.go.id/7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc
9/28
KECAMATAN JENIS PENYAKIT January February March April May June July August September October November December
Mastitis 8 4 12 0 6 7 2 0 11 0
Dismatosis 12 6 4 0 10 12 6 10 0 4
BEF 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0
Mastitis 5 0 2 2 5 4 68 97 55 5 5
Dismatosis 0 0 0 0 0 0 0 0 125 0 0
BEF 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mastitis 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
Dismatosis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
BEF 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mastitis 2 4 2 2 2 4 0 2 2 2 2
Dismatosis 5 3 2 2 8 5 8 5 5 2 2
BEF 12 12 8 17 18 15 15 15 12 16 15
Mastitis 4 15 6 4 5 12 10 5 6 15 4 4
Dismatosis 0 0 0 0 0 2 3 0 0 0 0 0
BEF 10 21 15 20 20 41 16 12 20 20 10 10
Mastitis 0 2 2 1 2 0 0 1
Dismatosis 0 0 0 0 0 0 0 0
BEF 2 2 3 2 2 2 2 2
Mastitis 0 0 2 1
Dismatosis 0 0 0 0
BEF 0 1 1 1
Mastitis 4 4 0 2 2 2 9 2 4 2 2 4
Dismatosis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
BEF 16 16 20 12 16 12 8 12 17 12 12 12
Mastitis 5 20 5 5 1 2 3 10 12
Dismatosis 0 0 0 0 0 0 0 0 0
BEF 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mastitis 13 13 16 16 12 10 11 8 2 7 7Dismatosis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
BEF 20 12 17 15 15 13 14 12 1 12 10
Mastitis 0 0 0 0 0 0 8 0 0 0 0 0
Dismatosis 0 1 4 3 3 2 4 7 0 0 0 6
BEF 8 11 7 8 8 12 0 10 0 2 8 11
Mastitis 2 5 0 2 0 0 0
Dismatosis 0 0 0 0 0 0 0
BEF 0 6 9 3 2 0 3
Mastitis 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0
Dismatosis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
BEF 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
Mastitis 0 0 0 0 8 6
Dismatosis 0 0 0 0 0 0
BEF 6 8 1 9 7 5
Mastitis 0 0 0 0 0 0 1 0
Dismatosis 0 0 0 0 0 0 0 0
BEF 3 4 5 7 15 15 5 3
Mastitis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0Dismatosis 4 3 0 2 2 2 2 3 4 0 2 2
BEF 3 2 3 2 2 2 3 2 3 0 4 4
Mastitis 0 0 0 0 0 1 0 1 0
Dismatosis 2 1 1 3 2 3 2 3 2
BEF 11 8 9 0 9 9 11 8 8
Mastitis 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
Dismatosis 9 2 6 6 6 13 16 12 11 14
BEF 7 0 2 5 16 24 9 13 13 7
Mastitis 0 0 1 2 1 0 0 1 0 0 0
Dismatosis 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
BEF 6 8 6 4 5 8 9 0 5 6 5
Mastitis 0 4 4 11 6 0 5 0 0 0 0
Dismatosis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
BEF 21 21 17 22 14 9 12 12 15 11 11
Bantur
Kepanjen
Pakisaji
Wagir
Sumbermanjin
Kalipare
Pagak
Sumberpucung
Kromengan
Ngajum
Gedangan
Kasembon
Pujon
Tajinan
Bululawang
Wajak
Gondanglegi
Pagelaran
Turen
Ampelgading
Gambar 4.5 Data Persebaran Penyakit Sapi Perah Kabupaten Malang 2012
1.8. Location Based Service
Location Based Service adalah layanan informasi yang dapat diakses
menggunakan piranti mobile melalui jaringan Internet dan seluler sertamemanfaatkan kemampuan penunjuk lokasi pada piranti mobile. Jadi untuk
paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :
Hal 9 / 28
7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc
10/28
membuat sebuah aplikasi LBS minimal harus mempunyai kemampuan
sebagai berikut :
a. Dapat mengetahui koordinat posisib. Memiliki bank data atau dapat mengakses bank data yang
menyimpan data koordinat lokasi dan informasi mengenai lokasi
tersebut.
c. Dapat menghitung jarak antara posisi suatu objek terhadapsebuah lokasi.
d. Dapat menampilkannya menjadi informasi yang bisa dibca usercontohnya kedalam Map (Google Map).
Jadi secara singkat Algoritma Aplikasi LBS adalah
a. Mendapatkan kordinat posisi kita melalui Global Positioning
System.
b. Tetapkan lokasi yang ingin ditampilkan dan di filter berdasarkan
jarak.c. Menggambarkan posisi objek dan lokasi-lokasi terdekat dalam
map. (Misni Harjo, 2011)
Gambar 4.6 Komponen LBS dan Proses Servis (Sumber : Kushwaha, Amit,
2011)
1.9. Basis Data
Data spasial dan data atribut merupakan subsistem masukan dalam Sistem Informasi
Geografis. Untuk data atribut, yang entitasnya terdiri dari kabupaten, kecamatan, jenis
penyakit, serta komponen produksi lainnya, perlu dimasukkan ke dalam basis datayang ada.
1.10. Penyakit Sapi
paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :
Hal 10 / 28
7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc
11/28
Penyakit sapi yang digunakan adalah penyakit yang ciri-cirinya dapat dilihat
dari kondisi fisik secara langsung, dengan demikian dapat dilakukan diagnosa
secara mandiri tanpa perlu membawa ke dokter hewan untuk pemeriksaan
laboratorium. Penyakit sapi yang digunakan merupakan penyakit sapi yang dapatmenimbulkan kerugian bagi peternak sapi dan kejadiannya sering terjadi di
Indonesia, berikut adalah penjelasan tentang penyakit yang digunakan.
Penyakit Distomatosis
Penyakit Distomatosis adalah penyakit infeksius parasite yang menyerang hati dan
saluran empedu. Penyebab distomatosis adalah cacing Fasciola gigantica dan Fasciola
hepatica yang hidup dalam saluran empedu. Stadium infektif yakni cercaria dan
metacercaria fasciola yang menempel pada hijauan pakan ternak maupun air minumyang masuk menuju tempat predileksi, yakni hepar dan ductus biliverus. Gejala klinis
distomatosis berupa sembelit disertsi diare, kurus, letih, lesu, lemah, pucat dan bulunya
berdiri, depresi dan perut membesar. Bentuk kronis menyebabkan sapi mengalamipenurunan produktivitas dan hambatan pertumbuhan terutama pada pedet. Terjadi
busung atau oedem di bawah leher atau disebut dengan bottle jaw. Diagnosa dapat
diperkuat dengan pemeriksaan sampel feses hewan suspect distomatosis.
Penyakit Mastitis
Penyakit mastitis atau yang biasa disebut radang ambing adalah penyakit yang
sering menyerang ternak sapi. Penyakit ini menyebabkan produksi susu menurun,kualitas susu ayng dihasilkan juga turun. Apabila sapi terserang penyakit ini makan
ambing sapi mengalami pembengkakan dalam skala tidak normal. Tanda-tanda lain
penyakit ini adanya radang, yang berupa kebengkakan, panas dalam rabaan, rasa sakit(hati-hati atas sepakan waktu memeriksa), warna yang kemerahan dan terganggunya
fungsi, jelas dapat ditemukan pada waktu pemeriksaan. Air susu jadi pecah,
bercampur endapan. Konsistensi air susu jadi lebih encer dan warna juga menjadi agak
kebiruan, atau putih yang pucat.
Karena penyakit disebabkan oleh kuman, maka pengobatannya dengan antibiotika.
Pengobatan secara topical dengan linimen kamfer atau kompres lainnya masih dapatdibenarkan sepanjang tidak menambah beratnya. Pengobatan radang ambing hampir
selalu memerlukan obatobatan antimicrobial, terutama antibiotika. Antibiotika yang
terbukti dapat digunakan adalah penisilin, sefalosporin, eritromisin, neomisin,novobiosin, oksitetrasiklin, dan steptomisin atau dihidrostreptomisin. Selain
pengobatan infusi intramamer, juga dapat dilakukan penyuntikan intramuskuler
maupun intravena.
PenyakitBovine Ephemeral Fever(BEF)PenyakitBovine Ephemeral Fever(BEF) atau penyakit pada sapi three day sickness
(demam tiga hari), merupakan penyakit menular yang bersifat akut ditandai dengan
adanya demam dan kepincangan. Penyebab penyakit demam tiga hari ini adalah virusbernamaRhabdovirus dari familyRhabdoviridae. Gejala klinis yang tampak pada sapi
paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :
Hal 11 / 28
7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc
12/28
jika terserang BEF adalah demam tinggi mencapai 41 derajat celcius yang berlangsung
3 hari, sapi tampak lesu, depresi, nafsu makan sapi menurun, produksi susu menurun,
pada saat sapi demam terjadi konstipasi berlanjut dengan diare, persendian kaki sapi
membengkak disertai dengan kekakuan otot anggota gerak sehingga sapi menjadipincang kemudian jatuh/roboh. Masa inkubasi penyakit ini berjalan sekitar 7-10 hari
dan akan sembuh dalam waktu 5-7 hari sejak muncul gejala klinis.
1.11. Aplikasi Mobile
Aplikasi yang melibatkan piranti bergerak dan melibatkan media komunikasi
nirkabel. Aplikasi mobile merupakan tipe aplikasi yang memang didesain untuk
dijalankan pada sebuah perangkat mobile seperti pada sebuah smartphone atau komputertablet. Aplikasi mobile sendiri sering berfungsi untu menyediakan layanan yang sama
dengan layanan PC bagi penggunanya. Pada umumnya sebuah aplikasi mobile
berukuran kecil, dan memiliki fungsi yang terbatas. (techopedia, 2010) . Aplikasi mobileberjalan pada sebuah perangkat mobile yang memiliki banyak jenis dalam hal ukuran,
desain dan layout, tetapi mereka memiliki kesamaan karakterisitik yang sangat berbeda
dari sistem desktop, beberapa karakteristik dari perangkat mobile antara lain adalah:
Ukuran yang kecil
Perangkat mobile memiliki ukuran yang kecil. Konsumen menginginkan
perangkat yang terkecil untuk kenyamanan dan mobilitas mereka.
Memory yang terbatas
Perangkat mobile juga memiliki memory yang kecil yaitu primary
(RAM) dan secondary (disk). Pembatasan ini adalah salah satu faktor yangmempengaruhi penulisan program untuk berbagai jenis dari perangkat ini.
Dengan pembatasan jumlah dari memory, pertimbangan-pertimbangan
khusus harus diambil untuk memelihara pemakaian dari sumber daya yangmahal ini.
Daya proses yang terbatas
Sistem mobile tidaklah setangguh rekan mereka yaitu desktop. Ukuran,
teknologi dan biaya adalah beberapa faktor yang mempengaruhi status dari
sumber daya ini. Seperti hardisk dan RAM, anda dapat menemukan mereka
dalam ukuran yang pas dengan sebuah kemasan kecil.
Mengkonsumsi daya yang rendah
Perangkat mobile menghabiskan sedikit daya dibandingkan dengan
mesin desktop. Perangkat ini harus menghemat daya karena mereka berjalanpada keadaan dimana daya yang disediakan dibatasi oleh baterai-baterai.
Konektivitas yang terbatas
Perangkat mobile memiliki bandwith rendah, beberapa dari mereka
bahkan tidak tersambung. Kebanyakan dari mereka menggunakan koneksi
wireless.
paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :
Hal 12 / 28
7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc
13/28
Berdasarkan karakteristik dari perangkat mobile tersebut, aplikasi mobile sangat
cocok untuk diterapkan pada perangkat mobile. Sehingga sebuah aplikasi mobile tidak
bisa menerapkan penulisan program yang rumit dan membutuhkan sumber daya
komputasi yang besar. (J.E.N.I., 2010).
1.12. Android
Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis linux.Android juga menyediakan platform terbuka bagi para pengembang gunamenciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam piranti
bergerak. Android merupakan sebuah sistem operasi untuk telepon selular seperti
halnya Symbian pada Nokia, Palm dan Windows Mobile yang sebelumnya sudahterlebih dahulu kita kenal selama ini. Android diluncurkan untuk umum pada musim
gugur di tahun 2008. Android sangat berkembang pesat di industri karena dua aspek
utama yaitu bersifat open source dan model arsitekturya. Sebagai sebuah proyekyang bersifat open source, memungkinkan android untuk sepenuhnya dipahami dan
dianalisis mengenai fitur penyelesaian pada bug program hingga hardware. (Claudio
Maia, 2008).
Google sendiri ternyata mempunyai alasan cukup kuat untuk melirik pangsa
ini, karena perkembangan teknologi telepon seluler dewasa ini sudah bukan
merupakan evolusi lagi, melainkan sebuah revolusi. Babak baru dalam duniatelekomunikasi nirkabel ini terus bergulir dengan cepat. (Misni Harjo, 2011)
Kelebihan Android
Android merupakan sistem operasi yang sifatnya open sourcesehingga bebas didistribusikan dan dipakai oleh vendor manapun, sehingga
saat ini banyak sekali smartphone berbasis android yang beredar, dan bukan
hanya pada smartphone android juga menjadi sistem operasi pada tablet PC.Adanya market aplikasi android juga menunjukkan betapa besarnya
dukungan dari komunitas opensource di dunia terhadap perkembangan
android sehingga android terus berkembang dari segi teknologi maupun segijumlah device yang beredar di seluruh dunia. (Safaat, 2011).
Dari development environtment, platform android memiliki beberapa
kelebihan dibandingkan dengan platform lainnya seperti Java ME, dari segipersistent storage, android juga telah disertai dengan sebuah database
relasional sedangkan pada Java ME media penyimpanan hanya berupa
media penyimpanan record yang merupakan database yang sangat sederhanayang hanya terdiri dari dua kolom, satu kolom sebagai id dan kolom lainnya
sebagai isi data. Dengan database relasional yang ada pada android
memungkinkan bagi pengembang untuk menyimpan dan memanipulasi datayang lebih komplek dibandingkan dengan Java ME. Pada android, data yang
menjadi hasil dari manipulasi data dari database dipetakan ke dalam sebuah
internal objek, sedangkan pada Java ME, seorang pengembang perlu
paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :
Hal 13 / 28
7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc
14/28
melakukan serialisasi dan deserialisasi dari objek yang akan menimbulkan
kerawanan kesalahan pada kode yang dibuat. (Hansen, 2010).
Dari segi developer support dan quality assurance, android memilikikelebihan dengan adanya dukungan dari komunitas opensource dari seluruh
dunia, adanya android market merupakan salah satu wujud dukungan yang
diberikan oleh komunitas opensource dari seluruh dunia. (Goadrich, 2011)
Android SDK (Software Development Kit)
Android SDK adalah tools Application Programming Interface
(API) yang diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada sistemoperasi Android menggunakan bahasa pemrograman Java. Android
merupakan subset perangkat lunak untuk ponsel yang meliputi sistem
operasi, middleware dan aplikasi kunci yang dikeluarkan oleh Google.Beberapa fitur-fitur Android yang paling penting antara lain adalah :
Framework aplikasi yang mendukung penggantian komponen
dan reusable.
Mesin virtual delvik dioptimalkan untuk perangkat mobile.
Integrated browser berdasarkan engine open source webkit.
Grafis yang dioptimalkan dan didukung oleh libraries grafis
2D, grafis 3D berdasarkan spesifikasi opengl ES 1,0.
SQLite untuk menyimpsn data (Database).
Media support yang mendukung audio, video, dan gambar
(MPEG4, H264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF), GSM
Telephony.
Bluetooth, EDGE, 3G, dan Wifi. Kamera, GPS, Kompas, dan
accelerator. (Jantscher, 2009)
The Dalvik Virtual Machine
Salah satu elemen kunci dari Android adalah Dalvik Virtual
Machine (DVM). (Safaat, 2011). Android berjalan di dalam DVM, bukanpada Java Virtual Machine (JVM), banyak persamaan antara DVM dan
JVM, tetapi Android menggunakan Virtual Machine sendiri yang
dikostumisasi dan dirancang untuk memastikan bahwa beberapa fiturberjalan lebih efisien pada perangkat mobile. DVM merupakan sebuah
mesin sederhana untuk menginterpretasikan java, yang secara menyeluruh
dioptimalkan untuk sistem operasi Android dan dikembangkan untukmengurangi penggunaan memori pada perangkat mobile. Dalvik tidak bisa
membaca kode Java, namun Dalvik terdiri dari byte kode tersendiri yang
disebut dengan dex maka file yang akan diekseksi memilih tipe fileberkesteksi .dex. (Lacey, 2010).
paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :
Hal 14 / 28
7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc
15/28
Gambar 4.7 Proses Kerja DVM ( Claudio Maia, 2008)
Semua akses yang dilakukan oleh aplikasi tersebut harus melalui Dalvik
Virtual Machine terlebih dahulu. Jadi boleh dikatakan kalau aplikasi denganekstensi .dex tersebut adalah file executable untuk Android, yang bila kita berbicara
tentang sistem operasi windows, maka file .dex sama seperti file .exe pada
windows. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Dalvik VM merupakan tempat berjalannya aplikasi-aplikasi dari
Android.2. Core Libraries yang berada pada sistem Android sebagian besar
merupakan core libraries yang terdapat pada bahasa pemrograman Java.
3. Setiap aplikasi yang dijalankan di Android, memiliki proses tersendiridan memiliki instance masing-masing pada Dalvik Virtual Machine.
4. Dengan Dalvik Virtual Machine inilah, proses jalannya aplikasi menjadi
efisien. Dalvik mengeksekusi file berekstensi dex yang disimpan dan
dioptimalkan sehingga penggunaan memory di Android OS menjadiminimal.
5. Dalvik Virtual Machine bergantung pada kernal Linux (Android
memakai Linux versi 2.6 untuk core sistemnya yang terdiri dari security,memory management, process management, network stack dan driver
model) untuk fungsionalitas dasar seperti threading dan low level
memory management.
Arsitektur Android
1.1.1.2. Aplication and WidgetApplication and Widget adalah layer dimana user berhubungan dengan aplikasi
saja, dimana biasanya user mendownload aplikasi kemudian melakukan proses instalasi
dan menjalankan aplikasi tersebut.
paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :
Hal 15 / 28
7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc
16/28
1.1.1.3. Aplication FrameworkAndroid menawarkan kepada pengembang atau memberi kemampuan kepada
pengembang untuk membangun aplikasi yang bagus dan inovatif. Pengembang bebas
untuk mengakses perangkat keras, akses informasi resource, menjalankan service
background, mengatur alarm, dan menambahkan status notifikasi. Pengembangmemiliki akses penuh menuju API framework. Application framework merupakan
layer dimana para pembuat aplikasi melakukan pengembangan/pembuatan aplikasiyang akan dijalankan di sistem operasi Android, karena pada layer inilah dapatdirancang dan dibuat, seperti content providers yang berupa sms dan panggilan
telepon.
Komponen-komponen yang termasuk di dalam Application Framework adalahsebagai berikut :
Views.
Content Provider.
Resource Manager.
Notification Manager.
Activity Manager
1.1.1.4. LibrariesLibraries merupakan layer pada Android dimana fitur-fitur Android berada, layer
libraries diakses untuk menjalankan aplikasi.
1.1.1.5. Android Run TimeLayer yang membuat aplikasi Android dapat dijalankan dimana dalam prosesnya
menggunakan implementasi Linux. Dalvik Virtual Machine (DVM) merupakan mesin
yang membentuk dasar kerangka aplikasi Android. Di dalam Android Run Time dibagi
menjadi dua bagian, yaitu :
Core Libraries : Aplikasi Android dibangun dalam bahasa Java,
sementara Dalvik sebagai virtual mesinnya bukan Virtual Machine
Java, sehingga diperlukan sebuah libraries yang berfungsi untukmenterjemahkan bahasa Java ataupun C yang ditangani ole Core
Libraries.
Dalvik Virtual Machine : Virtual mesin berbasis register yang
dioptimalkan untuk menjalankan fungsi-fungsi secara efisien.
1.1.1.6. Linux KernelLinux kernel adalah layer dimana inti dari sistem operasi Android. Berisi file-filesystem yang mengatur sistem prosessing, emomry, resource, drivers, dan sistem-sistem
operasi android lainnya.
paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :
Hal 16 / 28
7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc
17/28
Gambar 4.8 Arsitektur Android. Sumber (Safaat, 2011)
1.13. Web Service
Web service adalah suatu sistem perangkat lunak yang dirancang untukmendukung interoperabilitas dan interaksi antar sistem pada suatu jaringan. Web
service digunakan sebagai suatu fasilitas oleh suatu website untuk menyediakan
layanan (dalam bentuk informasi) kepada sistem lain, sehinga sistem lain dapatberinteraksi dengan sistem tersebut melalui layanan yang disediakan oleh suatu
sistem yang menyediakan web service. Web service menyimpan data informasi
dalam format XML, sehingga data ini dapat diakses oleh sistem lain walaupunberbeda platform, sistem operasi, maupun bahasa compiler.
Web service bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi antar pemrograman
dan perusahaan, yang memungkinkan sebuah fungsi di dalam web service dapatdipinjam oleh aplikasi lain tanpa perlu mengetahui detil pemrograman yang terdapat
di dalamnya. Adapun web service memiliki tiga entitas dalam arsitekturnya, yaitu :
1. Service Requester (peminta layanan) berfungsi sebagai lokasi pusat yang
mendekskripsikan semua layanan yang telah terdaftar.
2. Service Provider (penyedia layanan) berfungsi untuk menyediakan layanan
dan mengolah sebuah registry agar layanan tersebut dapat tersedia3. Service Registry (daftar layanan) berfungsi sebagai lokasi pusat yang
mendeskripsikan semua layanan yang telah terdaftar
paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :
Hal 17 / 28
7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc
18/28
Gambar 4.9 Arsitektur Web Service
Web service secara keseluruhan memiliki tiga layer komponen seperti pada
gambar di bawah, yaitu :
1. Layer 1 : protokol internet standar seperti HTTP,TCP/IP
2. Layer 2 : Simple Object Access Protocol (SOAP), merupakan
protokol akses objek berbasis XML yang digunakan untuk prosespertukaran data/informasi antar layanan.
3. Layer 3 : Web Service Definition Language (WSDL), merupakan
suatu standar bahasa dalam format XML yang berfungsi untuk
mendeskripsikan seluruh layanan yang tersedia.4. Layer 4 : UDDI (Universal Description, Discovery and Integration)
adalah sebuah service registry bagi pengalokasian webservice. UDDI
mengkombinasikan SOAP dan WSDL untuk pembentukan sebuah
registry API bagi pendaftaran dan pengenalan service.
Gambar 4.10 Layer komponen web Service
Kelebihan Web Service
Beberapa kelebihan menggunakan web service adalah sebagai berikut :
1. Web service memiliki kemudahan dalam proses deployment-nya, karenatidak memerlukan registrasi khusus ke dalam suatu sistem operasi. Web
paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :
Hal 18 / 28
7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc
19/28
service cukup di-upload ke web server dan siap diakses oleh pihak-pihak
yang telah diberikan otorisasi.
2. Web service berjalan di port 80 yang merupakan protokol standar HTTP,dengan demikian web service tidak memerlukan konfigurasi khusus di sisi
firewall.
3. Aplikasi yang dibangun bisa terintegrasi dengan aplikasi lain denganberbagai platform.
4. Security atau keamanan dari aplikasi bisa lebih terjaga dengan adanya
otentikasi.
1.14. Java Script Object Notation (JSON)
Java Script Object Notation (JSON) merupakan suatu format ringkas
pertukaran data komputer. Formatnya berbasis teks dan terbaca manusia serta
digunakan untuk merepresentasikan struktur data sederhana. Format JSON sering
digunakan untuk mentransmisikan data terstruktur melalui suatu koneksi jaringan
pada suatu proses yang disebut serialisasi. Format teks JSON benar menggunakan
bahasa yang independen akan tetapi menggunakan konvensi yang akrab bagi
programmerseperti C, C++, C#, Java, JavaScript, Perl, Phyton, dan lainnya.
JSON dibangun dalam 2 struktur :
Kumpulan dari nama atau pasangan nilai.Dalam berbagai bahasa, ini
direalisasikan sebagai object, record, struct, dictionary, hash table,
keyed list, atau associative array.
Daftar nilai, dalam banyak bahasa, ini dinyatakan sebagai array,vektor, list, atau urutan
1.15. Hipotesa Sistem
Tugas Akhir ini mengacu pada jurnal Research on the Application of
Geographic Information System in Tourism Management (Wei, 2011), GeoTools:
An android phone application in geology (Hua Weng, Yi, 2012),dan LocationBased Service using Android Mobile Operating System (Kushwaha, Amit, 2011)
dimana pada jurnal yang ditulis oleh Wei Wei (2011) teknologi GIS digunakan
dalam manajemen pariwisata untuk meningkatkan ekonomi pariwisata suatu daerah,GIS yang dikembangkan untuk menyediakan informasi tempat wisata kepada turis
disebut dengan Travel Geographic Information System (TGIS). TGISdikembangkan atas dasar database informasi geografis pariwisata berfungsi untukmengumpulkan data, menampilkan data-data terkait pariwisata seperti transportasi,
akomodasi, tempat hiburan, pasar, dan karakteristik budaya daerah tersebut agar
paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :
Hal 19 / 28
http://id.wikipedia.org/wiki/Serialisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Serialisasi7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc
20/28
dapat memberikan layanan yang akurat dan nyaman untuk memenuhi kebutuhan
yang berbeda dari setiap pengguna.
Pada jurnal yang ditulis oleh Yi-Hua Weng (2012), aplikasi Android yaituGeoTools digunakan untuk menunjukkan lokasi objek geologi dengan menemukan
kordinatnya,kemiringan suatu daerah. Sedangkan jurnal yang ditulis oleh Amit
Kushwaha dan Vinet Kushwaha (2011) menjelaskan penggunaan Location Based
Service (LBS), dimana LBS merupakan layanan informasi yang dapat diaksesmenggunakan piranti mobile dengan jaringan mobile internet yang dimanfaatkan
untuk menentukan posisi geografis dari piranti mobile tersebut.
Aplikasi yang dibuat pada tugas akhir ini mengacu pada ketiga jurnal
tersebut. Sistem Informasi Geografis yang dibuat berbasis mobile dengan sistemoperasi android ini digunakan untuk melihat persebaran penyakit sapi. Berikut
rancangan implementasi SIG.
1. Menentukan koordinat posisi geografis dari piranti mobile yang mendeteksipenyakit pada sapi melalui GPS.
2. setelah mendapatkan hasil diagnosa dari hewan ternak dan koordinat posisipiranti mobile selanjutnya dengan memanfaatkan fungsi dari dalam web
service, aplikasi android akan mengirimkan data tersebut ke server web
service.
3. Pada server, inputan tersebut akan disimpan dan hasilnya akan dikembalikan
ke aplikasi android untuk ditampilkan.
4. Dengan memanfaatkan Google Maps API, maka koordinat yang sudah
didapatkan akan digambarkan dalam bentuk peta dan ditampilkan pada
aplikasi android tersebut.
paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :
Hal 20 / 28
7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc
21/28
Gambar 4.11 Rancanagan implementasi SIG
Pada gambar rancangan implementasi SIG diatas, terlihat bahwa aplikasi
yang dibuat pada tugas akhir ini adalah lanjutan dari tugas akhir yang telah
dibuat oleh Wahyu (2012), dimana tugas akhir ini melakukan penambahan datapada server dan menampilkan informasi dalam bentuk peta dengan
memanfaatkan Google Maps API.
METODOLOGI PENGERJAAN TUGAS AKHIR
Pada bagian ini akan membahas mengenai langkah-langkah yang akan
dilakukan dalam melakukan pengerjaan tugas akhir, seperti yang ditampilkan pada
Gambar 5.1. Berikut urutan dan penjelasan masing-masing langkah dalam
pengerjaan tugas akhir.
paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :
Hal 21 / 28
7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc
22/28
Gambar 5.12 Flowchart Metodologi Pengerjaan
1.16. Analisis Permasalahan
Pada tahap awal ini akan dilakukan identifikasi permasalahan yang ada saat ini di
Dinas Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Malang, dengan pencarian literaturpendukung yang menguatkan bahwa masalah ini layak untuk dicari solusi yang sesuai.
1.17. Penentuan Tujuan
Setelah dilakukan analisis permasalahan, maka ditetapkannya tujuan yang ingindicapai dari pengerjaan Tugas Akhir agar pengerjaan tugas akhir dapat terfokus pada
hal- hal yang sudah ditetapkan sedari awal.
paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :
Hal 22 / 28
7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc
23/28
1.18. Penentuan Batasan Masalah
Batasan pengerjaan tugas akhir dibuat untuk memberikan batas sampai sejauh mana
tugas akhir dikerjakan. Penetapan batasan yang ditentukan pada pengerjaan ini meliputi
teknologi yang digunakan yaitu sistem operasi Android, dan bahasa pemrograman Java,Aplikasi yang ditambahkan SIG adalah aplikasi yang sudah dikerjakan pada tugas akhir
sebelumnya yang telah dikerjakan oleh Wahyu (2011), lingkup area yang menjadi objek
dalam pengerjaan tugas akhir, data yang dibutuhkan , serta rentang waktu yangditetapkan.
1.19. Studi Literatur
Studi Literatur dilakukan untuk memberikan informasi dan terori pendukung
terkait pengerjaan tugas akhir, khususnya pembuatan sistem informasi geografis berbasismobile pada sistem operasi Android seperti pembuatan web service, algoritma LBS dan
penggunaan Google Map API.
1.20. Pengumpulan Data
Selanjutnya dilakukan pengumpulan data terkait pengembangan SIG yang
dibutuhkan, seperti data atribut dan data spasial mengenai penyakit hewan ternak.
Setelah data- data yang dibutuhkan terkumpul, kemudian akan dikonversi kedalamformat data yang dapat digunakan oleh SIG
1.21. Membangun Basis Data
Selanjutnya, dibuat basis data untuk jenis data atribut yang dimiliki. Untukmelakukan basis data, pertama akan dibuat model ERD untuk menentukan hubungan
antar entitas yang saling berkaitan, seperti hubungan antara kecamatan dengan hewan
ternak, hewan ternak dengan jenis penyakit.
1.22. Pembuatan Web Service
Pada tahap ini akan ditambahkan fungsi web service dengan penambahan tombol
Simpan pada aplikasi, yang mana berfungsi untuk memasukkan data hasil diagnosa dankoordinat posisi geografis ke dalam server. Berikut langkah-langkah dalam membuat
web service :
1. Menggunakan library untuk implementasi pemanggilan web service ke
dalam Android java.
2. Memasukkan library tersebut ke dalam project
3. Membuat layout untuk menginputkan data dan untuk menampilkan hasil
pemanggilan fungsi dalam web service
4. Menambahkan beberapa import dan mendeklarasikan beberapa variable
identifierdari web service yang akan anda panggil.
paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :
Hal 23 / 28
7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc
24/28
5. Mengaturpermission pada Android agar aplikasi Android tersebut dapat
mengakses web service.
1.23. Pembuatan SIG mobile Android dengan Google Maps API
Tahapan selanjutnya adalah melakukan pembuatan aplikasi SIG dengan algoritma -
Location Based Service. Sebelum dapat menampilkan peta secara online, harus
dilakukan pendaftaran di Google untuk mendapatkan API key. Untuk tahapanlengkapnya dapat dilihat di
https://developers.google.com/maps/documentation/android/start
1.24. Testing
Tahapan ini dilakukan setelah hasil yang ditampilkan oleh aplikasi SIG didapatkan,
testing aplikasi dilakukan dengan metode blackbox testing, dimana verifikasi dilakukan
dengan mengecek kesesuaian antara koordinat tiap kecamatan dengan kondisi nyata,serta kelengkapan data atribut yang didapat dari Dinas Peternakan dan Kesehatan
Hewan. Beberapafunctionaltestingyang akan diuji adalah :
RancanganInterface dari aplikasi dapat digunakan, seperti button, checklist, edit-
text, scroll-view, text-view.
Fungsi untuk penyimpanan data hasil diagnosis, obat yang diberikan, kordinat
posisi dapat berjalan dengan menekan tombol simpan
Fitur peta dapat ditampilkan dengan minimum SDK Google API 8, dan peta dapat
diberikan tanda dengan android-marker.
Validasi aplikasi dilakukan oleh pihak dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan,
sedangkan validasi logika, akan dilakukan perbandingan kesesuaian antara tampilan SIG
dengan kondisi nyata. Beberapa poin yang akan divalidasi adalah :
Hasil diagnosis yang diinputkan ke dalam database sesuai dengan hasil diagnosis
dari sistem pakar yang divalidasi oleh pihak Dinas Peternakan dan KesehatanHewan.
Koordinat lokasi hewan di setiap kecamatan.
Indikator warna (marker) untuk setiap daerah.
1.25. Analisis Hasil
paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :
Hal 24 / 28
https://developers.google.com/maps/documentation/android/starthttps://developers.google.com/maps/documentation/android/starthttps://developers.google.com/maps/documentation/android/start7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc
25/28
Tahapan ini menjelaskan mengenai analisis dari hasil persebaran penyakit hewan
ternak di Kabupaten Malang yang ditampilkan melalui SIG yang menggunakan Google
Maps API berbasis mobile Android. Analisis dilakukan dengan melihat kemampuan dari
aplikasi dalam mendukung pihak Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dalammelakukan penanganan terhadap penyakit sapi.
1.26. Publikasi Aplikasi
Setelah aplikasi tersebut jadi, langkah selanjutnya adalah mempublikasi aplikasitersebut di google play (https://play.google.com/apps/publish/.) untuk langkah-langkah
publikasinya dapat dilihat di
http://developer.android.com/distribute/googleplay/publish/register.html
1.27. Pembuatan Buku Tugas Akhir
Pada tahap ini, akan dilakukan tahap pembuatan dokumentasi terhadap keseluruhan
proses, yang dikemas dalam sebuah buku Tugas Akhir. Penyusunan buku Tugas Akhirini akan dikerjakan sesuai dengan metode penulisan ilmiah
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, W. (2012).Pembuatan Sistem Pakar Untuk Pendeteksian Dan Penanganan Dini
Pada Penyakit Sapi Berbasis Mobile Android Dengan Kajian Kinerja Teknik
Knowledge Representation. Surabaya: Tugas Akhir Jurusan Sistem Informasi Ftif.
Aronaff. (1989). Geographic Information System: A Management Perspective. Ottawa
Kanada: WDLPublication.
Astuti, H. D. (2009). Perancangan Sistem Informasi Geografis Penyebaran DBD di
Wilayah Kota Depok dengan Menggunakan ARCVIEW.
earlyedition.info. (2008, October 19). membangun-web-service-open-source-dengan-soap.
Retrieved February 21, 2013, from www.earlyedition.info:
http://www.earlyedition.info/membangun-web-service-open-source-dengan-
soap.html
Goadrich, M. H. (2011). Smart Smartphone Development: IOS versus Android.
Mathematics and Computer Science Centenary College of Lousiana.
Hansen, J. (2010). "ANDROID vs WINDOWS MOBILE vs JAVA ME" A Comparative
Study of Mobile Development Environments. Brunel University.
paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :
Hal 25 / 28
https://play.google.com/apps/publish/http://developer.android.com/distribute/googleplay/publish/register.htmlhttps://play.google.com/apps/publish/http://developer.android.com/distribute/googleplay/publish/register.html7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc
26/28
Harjo, M., Setiowati, M., & Ramadijanti, N. (2011). Sistem Informasi Geografis Fasilitas
Umum Berbasis Android.
Hartono. (2007). Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta. Citra Praya.
Hua Weng, Y., Shing Sun, F., & Grigsby, J. D. (2012). GeoTools. An android phone
application in geology, 24-30.
J.E.N.I. (2010).Pengembangan Perangkat Mobile. Retrieved February 2013, 2013, from
blog.unsri.ac.id: http://blog.unsri.ac.id/userfiles/JENI-J2ME-Bab01-Pengembangan
%20Aplikasi%20Mobile(2).pdf
James McGovern, S. T. (2003). Chapter {4}-Soap.InJava Web Services Architecture (pp.
97-132). Morgan Kaufman.
Jantscher, M. (2009).ANDROID.
Kushwaha, A., & Kushwaha, V. (2011). Location Based Services using Android Mobile
Operating System.IJAET.
L. Montana. (2008). Geographic Information System.
Lacey, L. (2010). A study on present and future of Google's Android .
Listiana, N. (2011).Penerapan Algoritma Rough Set Untuk Deteksi Dan Penanganan Dini
Penyakit Sapi. Surabaya: Tugas Akhir Jurusan Sistem Informasi FTif.
Prahasta, E. (2005). "Sistem Informatika Geografis: Konsep-konsep Dasar" . Bandung:
Informatika.
Safaat, N. (2011). Android "Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone Dan Tablet PC
Berbasis Android". Bandung: Informatika.
techopedia. (2010)./definition/2953/mobile-application-mobile-app. Retrieved February
21, 2013, from www.techopedia.com:
http://www.techopedia.com/definition/2953/mobile-application-mobile-app
Wie, W. (2011). Research on the Application of Geographic Information System in
Tourism Management.ICESE 2011, 1104-1109.
paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :
Hal 26 / 28
7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc
27/28
JADWAL KEGIATAN
Jadwal kegiatan menjelaskan mengenai waktu pengerjaan dari yang sudah
direncanakan langkah- langkahnya di metodologi pengerjaan. Dengan batasan waktu dari
bulan April hingga bulan Juli, dengan rincian perminggu seperti di bawah ini.
paraf pembimbing I : paraf pembimbing II :
Hal 27 / 28
No KEGIATANApril Mei Juni Juli
1 Tahap awal pengerjaan
tugas akhir
2 Pengumpulan data
3 Membangun basis data
4 Pembuatan web service
5 Pembuatan SIG berbasis
mobile Android dengan
Google Maps API
6 Pengujian (Testing)
7 Analisis hasil
8 Publikasi aplikasi
9 Pembuatan buku tugas
akhir
7/28/2019 proposal TA M Adji F 5209100003 v5.doc
28/28
LEMBAR PENGESAHAN
Surabaya, April 2013
Mengetahui/Menyetujui
Dosen pembimbing I, Dosen pembimbing II,
Wiwik Anggraeni, S.Si, M.Kom
NIP. 197601232001122002
Hatma Suryotrisongko, S.Kom, M.Eng
NIP. SI