Di upload oleh Dimas Aries Sera a.k.a dhennys_as ANALISIS FAKTOR KEAMANAN, LIKUIDITAS, AKSESABILITAS, KONVENIENS SERTA FATWA MUI DAN JUMLAH PENDANAAN NASABAH BERPENGARUH TERHADAP PENINGKATAN TOTAL AKTIVA PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI. Proposal Skripsi Untuk Memenuhi Tugas Akhir Metodologi Penelitian Bpk Ibnu Widiyanto NAMA : ****************** NIM : ****************** Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Diponegoro 2009
34
Embed
Proposal Skripsi: ANALISIS FAKTOR KEAMANAN, LIKUIDITAS, AKSESABILITAS, KONVENIENS SERTA FATWA MUI DAN JUMLAH PENDANAAN NASABAH BERPENGARUH TERHADAP PENINGKATAN TOTAL AKTIVA PADA PT.
ANALISIS FAKTOR KEAMANAN, LIKUIDITAS, AKSESABILITAS, KONVENIENS SERTA FATWA MUI DAN JUMLAH PENDANAAN NASABAH BERPENGARUH TERHADAP PENINGKATAN TOTAL AKTIVA PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Di upload oleh Dimas Aries Sera a.k.a dhennys_as
ANALISIS FAKTOR KEAMANAN, LIKUIDITAS,
AKSESABILITAS, KONVENIENS SERTA FATWA MUI DAN
JUMLAH PENDANAAN NASABAH BERPENGARUH
TERHADAP PENINGKATAN TOTAL AKTIVA PADA PT. BANK
SYARIAH MANDIRI.
Proposal Skripsi Untuk Memenuhi Tugas Akhir Metodologi Penelitian Bpk Ibnu Widiyanto
NAMA : ******************
NIM : ******************
Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen
Universitas Diponegoro
2009
Di upload oleh Dimas Aries Sera a.k.a dhennys_as
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Bertahun-tahun sudah perbankan berdasarkan sistem ribawi (konvensional)
menguasai industry perbankan bahkan system perekonomian dunia. Dengan beragam
produknya bank konvensional mendominasi aktifitas perekonomian umat manusia.
Sementara itu, pandangan umat islam terhadap hubungan antar manusia dalam
bertransaksi dalam ajaran agama islam dapat meyakini bahwa hidup di dunia
berhubungan dengan tiga pihak yaitu dengan Sang Pencipta (Allah SWT), dengan
sesama manusia (muamalah) dan dengan alam sekitar, dimana hubungan tersebut
harus seimbang serta kaffah (sempurna) seperti yang tercantum dalam al-qur’an .
Salah satunya hubungan yang bersifat ekonomis, termasuk bagaimana seseorang
berjual beli atau bertransaksi dengan pihak lain.
Syariat islam memandang bahwa transaksi ekonomi antar manusa harus
terbebas dari riba, karena riba menurut pandangan syariat islam sebagai dosa yang
sangat besar (hadist, al-qur’an Ar-Rum:39, An-Nisa: 160-161 dan ali-imron:130 serta
Al-Baqarah:275-280). Karena itu umat islam diwajibkan untuk melaksanakan ajaran
tentang haramnya riba dengan meninggalkan segala sesuatu yang berbau riba. Riba
menurut definisinya bermakna tambahan (ziyadah) atau pengambilan tambahan atas
Di upload oleh Dimas Aries Sera a.k.a dhennys_as
transaksi jual beli maupun pinjam meminjam secara bathil atau bertentangan prinsip
muamalah dalam islam (Muhammad Syafi’I Antonio:2001)
Bunga dalam perbankan menurut ulama adalah identik dengan riba, sehingga
muncul persoalan dilematis bagi umat islam khususnya umat Indonesia dalam
mengembangkan perekonomian yang sesuai dengan syariat agama. Atas dasar inilah
kemudian kehadiran sistem perbankan syariah di Indonesia menjadi kondisio qua
non.
Indonesia sendiri yang mayoritas penduduknya memeluk agama islam lebih
dari 80% dengan pertumbuhan rata-rata sekitar 15% per tahundan merupakan Negara
dengan penduduk islam terbesar di dunia, bank syariah baru secara resmi berdiri
tahun 1991 setelah sebelumnya banyak bank konvensional bermunculan sebagai
akibat Paket Oktober (Pakto) 88.
Untuk memberikan back up terhadap bank syariah maka keluarlah undang-
undang no7/1992 tentang perbankan dimana perbankan bagi hasil mulai
direkomendasi. Pendirian Bank Muamalat Indonesia diikuti oleh pendirian Bank
Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) dan Baitul Malwa Tamwil (BMT). Dengan
diundangkannya UU no 10/1998 tentang perubahan UU no 7/1992 tentang perbankan
dan PP no 72/1992 maka system perbankan syariah ditempatkan sebagai bagian dari
system perbankan nasional.
Di upload oleh Dimas Aries Sera a.k.a dhennys_as
Tabel 2. Perkembangan Bank Syariah Di Indonesia, 1970 – 2003
Tahun Keterangan
1970an Muncul gagasan pendirian Bank Syariah.
1988 Muncul lagi gagasan Bank Syariah karena pemerintah mengeluarkan Paket Kebijakan
Oktober (Pakto) yang berisi liberalisasi industri perbankan. Namun, gagasan tersebut
deadlock karena tidak ada perangkat hukum yang dapat menjadi rujukan.
19-22 Agustus1990
Lokakarya Ulama tentang bunga bank dan perbankan di Cisarua Bogor
22-25 Agustus 1990
Pembahasan hasil lokakarya pada Munas IV MUI di Jakarta dan terbentuklah Kelompok
Kerja Pembentukan Bank Syariah.
3 November
1991
Silaturrahim dengan presiden di Istana Bogor dan terpenuhilah komitmen modal disetor
awal sebesar Rp 106.126.382.000.
1 Mei 1992 Operasional awal Bank Muamalat Indonesia (BMI).
Di upload oleh Dimas Aries Sera a.k.a dhennys_as
1992 Pengakomodasian perbankan dengan prinsip bagi hasil pada Undang-undang No. 7 Tahun
1992 tentang Perbankan.
1992 Pengenalan dual banking system
30 Oktober 1992 Peraturan Pemerintah (PP) No. 72 Tahun 1992 tentang bank berdasarkan prinsip bagi hasil.
29 Februari 1993 PP tersebut dijabarkan secara terperinci dengan keluarnya Surat Edaran BI No. 25/4/BPPP
1994 BMI men-sponsori berdirinya Asuransi Syariah, Syarikat Takaful Indonesia dan menjadi
salah satu pemegang sahamnya.
1997 BMI men-sponsori lokakarya Ulama tentang Reksadana Syariah yang diikuti operasionalnya dengan dikelola oleh PT. Danareksa Investment Management.
1998 Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, merubah Undang-undang
No. 7 Tahun 1992 yang mengakomodasi perkembangan perbankan secara lebih luas
1999 Kebijakan moneter berdasarkan prinsip syariah.
Di upload oleh Dimas Aries Sera a.k.a dhennys_as
2000 Keluarnya regulasi operasional dan kelembagaan.
2001 Pendirian Biro Perbankan Syariah Bank Indonesia.
2003 September Perubahan Biro Perbankan Syariah menjadi Direktorat
Perbankan Syariah BI.
Sumber: Dirangkum oleh penulis dari berbagai sumber.
Bank syariah tumbuh karena pola bagi hasil yang diterapkannya. Sistem ini
lebih unggul bila dibandingkan dengan system bunga di bank konvensional. Pada
system yang berdasarkan atas prinsip bagi hasil (profit and loss sharing) dan berbagi
resiko (risk sharing). Sistem ini diyakini oleh para ulama sebagai jalan keluar untuk
menghindari penerimaan dan pembayaran bunga (riba). Jadi dalam operasinya bank
melakukan kemitraan dengan pengusaha dan meminjamkan dana, tanpa memungut
bunga, tetapi memperoleh bagi hasil dan bagi resiko.dengan perusahan jika tidak
memperoleh keuntungan, karena bank dapat merugi dan tidak memperoleh hasil tetap
dan pasti.
Di upload oleh Dimas Aries Sera a.k.a dhennys_as
Seiring berjalannya waktu Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan
Fatwa. Dengan Surat Keputusan MUI no Kep-98/MUI/2001 tanggal 30 Maret 2001
telah membentuk Dewan Syariah Nasional (DSN) telah mengeluarkan 39 fatwa
diantaranya fatwa 01, 02, dan 03/DSN-MUI/IV/2000 tanggal 1 April 2000 yang
dengan tegas menyatakan bahwa giro, tabungan dan deposito berdasarkan bunga
(interest) yang dikeluarkan pada bank, asuransi, pasar modal, pegadaian, koperasi,
dan lembaga keuangan lainnya maupun individu termasuk salah satu bentuk riba (riba
nasi’ah) dan hukumnya haram.
Menurut Dahlan Siamat (1993:5). Ada beberapa pertimbangan yang
mendorong nasabah menyimpan uangnya di bank antara lain : (1)factor keamanan,
yaitu keamanan dalam arti dapat mengurangi kemungkinan tidak kembalinyauang
nasabah akibat terjadinya default. (2) factor likuiditas, yaitu penyimpanan uang di
bank pada prinsipnya dapat meningkatkan dan menjamin likuiditas.(3) factor
aksesabilitas, yaitu dana yang dapat disimpan oleh nasabah dibank jumlahnya tak
terbatas (4) Konveniens , yaitu banyaknya kemudahan dan keuntungan lainnya yang
ditawarkan oleh bank. Hal itu akan berpengaruh terhadap perkembangan jumlah
nasabah yang nantinya akan menyimpan dana dan akan berpengaruh terhadap total
aktiva bank
Fatwa haramnya bunga bank akhir tahun 2000 memang cukup
menggemparkan. Efeknya terhadap bank syariah pun mulai terasa, terutama pada
Di upload oleh Dimas Aries Sera a.k.a dhennys_as
sector riil (republika, 19 April 2004). Ini akan memberikan dampak dan pengaruh
yang positif bagi pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia. Untuk itu, dirasa
penting dan cukup beralasan untuk melakukan penelitian awal faktor keamanan,
likuiditas, aksesabilitas, konveniens serta fatwa MUI dan jumlah pendanaan nasabah
berpengaruh terhadap peningkatan total aktiva pada bank syariah.
1.2 PERUMUSAN MASALAH.
Bank Syariah Mandiri merupakan Bank konversi dari Bank Susila Bakti yang
terinspirasi dari Bank Syariah pertama yaitu Bank Muamalah karena keberhasilannya
dalam melewati krisis ekonomi dan dengan dikeluarkannya fatwa MUI tentang
haramnya riba maka penulis mencoba menganalisis pengaruhnya terhadap
peningkatan total aktiva yang didapat dari jumlah nasabah yang akan terfokus kepada
peningkatan jumlah dana yang dihimpun, maka dari latar belakang diatas dapat
diidentifikasi beberapa hal:
1. Pengaruh factor keamanan terhadap peningkatan total aktiva pada Bank
Syariah Mandiri.
2. Pengaruh factor likuiditas terhadap peningkatan total aktiva pada Bank
Syariah Mandiri.
3. Pengaruh factor aksesabilitas terhadap peningkatan total aktiva pada Bank
Syariah Mandiri.
Di upload oleh Dimas Aries Sera a.k.a dhennys_as
4. Pengaruh factor konveniens terhadap peningkatan total aktiva pada Bank
Syariah Mandiri.
5. Pengaruh factor keamanan, likuiditas, aksesabilitas, konveniens terhadap
peningkatan total aktiva pada Bank Syariah Mandiri.
6. Pengaruh dikeluarkannya Fatwa MUI tentang haramnya riba terhadap
peningkatan total aktiva pada Bank Syariah Mandiri
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian.
1.3.1 Tujuan Penelitian.
Sejalan dengan perumusan masalah yang telah diungkapkan , tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis pengaruh factor keamanan terhadap peningkatan total aktiva
pada Bank Syariah Mandiri.
2. Menganalisis pengaruh factor likuiditas terhadap peningkatan total aktiva
pada Bank Syariah Mandiri.
3. Menganalisis pengaruh factor aksesabilitas terhadap peningkatan total aktiva
pada Bank Syariah Mandiri.
Di upload oleh Dimas Aries Sera a.k.a dhennys_as
4. Menganalisis pengaruh factor Konveniens terhadap peningkatan total aktiva
pada Bank Syariah Mandiri.
5. Menganalisis pengaruh pernyataan Fatwa MUI tentang haramnya riba
terhadap peningkatan total aktiva pada Bank Syariah Mandiri.
1.3.2 Manfaat Penelitian.
Bagi Bank.
1. Dari penelitian ini dapat direkomendasikan langkah-langkah perbaikan, agar
terjadi peningkatan jumlah nasabah dengan menganalisis factor-faktor yang
mendorong nasabah untuk menyimpan dananya.
2. Penelitian ini mengidentifikasi pengaruh kebijakan organisasi masyarakat
terhadap perbankan syariah di Indonesia, khususnya Bank Syariah Mandiri.
Bagi Pembaca.
1. Pembaca dapat lebih mengerti mengenai pertimbangan factor likuiditas,
keamanan, konveniens dan aksesabilitas dalam menyimpan dananya di Bank
Di upload oleh Dimas Aries Sera a.k.a dhennys_as
2. Pembaca juga dapat mengetahui seberapa berpengaruh kebijakan organisasi
masyarakat seperti MUI mempengaruhi tingkah laku masyarakat dalam
menyimpan dananya di Bank.
1.4 Sistematika penulisan
Bab I Pendahuluan
Bab ini menguraikna tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan dan manfaat kegiatan penelitian, dan sistematika penulisan., kemudian
Bab II Tinjauan Pustaka
Pada bab ini akan diuraikan tentang landasan teori prinsip-prinsip syariah
dalam kegiatan ekonomi dan keuangan, prinsip bagi hasil, sumber dana bank
syariah , aktivitas pendanaan bank syariah, pernyataan fatwa MUI tentang
haramnya riba, operasional bank syariah, total aktiva perbankan, factor
likuiditas, factor keamanan, factor aksesabilitas dan factor konveniens, selain
itu juga diuraikan tentang penelitian terdahulu, kerangka penelitian dan
hipotesis, selanjutnya
Bab III Metodologi Penelitian
Di upload oleh Dimas Aries Sera a.k.a dhennys_as
Merupakan metode penelitian yang meliputi variabel penelitian dan definisi
operasional, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, serta metode
analisis yang digunakan.
Bab IV Hasil dan Pembahasan
Bab ini akan membahas mengenai gambaran umum objek penelitian, analisis
data serta pembahasan., dan
Bab V Penutup
Berisikan kesimpulan-kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian dan
saran-saran, sebagai masukan bagi perusahaan dan penelitian selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1Bank
Secara umum bank adalah suatu badan usaha yang memiliki wewenang dan
fungsi untuk untuk menghimpun dana masyarakat umum untuk disalurkan kepada
Di upload oleh Dimas Aries Sera a.k.a dhennys_as
yang memerlukan dana tersebut. Berikut di bawah ini adalah macam-macam dan
jenis-jenis bank yang ada di Indonesia beserta arti definisi / pengertian masing-
masing bank.
Jenis-Jenis Bank :
2.1.1.2 Bank Sentral
Bank sentral adalah bank yang didirikan berdasarkan Undang-undang nomor 13
tahun 1968 yang memiliki tugas untuk mengatur peredaran uang, mengatur