BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangKebutuhan informasi yang
lengkap dan berkualitas dalam berbagai bentuksangat dibutuhkan
dalam pengambilan keputusan ekonomi. Salah satu informasiyang
diperlukan adalah informasi yang diperoleh dari laporan keuangan
dari suatuentitas ekonomi. Informasi dalam laporan keuangan
menyajikan informasi yangmenyangkut posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan suatuperusahaan yang bermanfaat bagi
pemakai laporan keuangan dalam pengambilankeputusan.Laporan
keuangan adalah laporan yang berisi informasi keuangan
sebuahorganisasi. Menurut
Soemarsono(200!"#$Laporankeuanganadalahlaporanyang diran%ang untuk
para pembuat keputusan, terutama pihak diluar perusahaan,mengenai
posisi keuangandanhasil usahaperusahaan&. Menurut
'S(K)o.*'aragraf ke + (,e-isi 200.#, $Laporan keuangan adalah suatu
penyajianterstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan
suatu entitas&. SedangkanMenurut 'S(K)o.*'aragraf ke+(,e-isi
200.#, $/ujuanlaporankeuanganadalah memberikan informasi mengenai
posisi keuangan,kinerja keuangan danarus kas entitas yang
bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna
laporandalampembuatankeputusanekonomi&.
Laporankeuanganjugamenunjukkanhasil pertanggungja0aban manajemen
atas penggunaaan sumber daya yangdiper%ayakan kepada
mereka.Salahsatuinformasi yangterdapat di
dalamlaporankeuanganadalahinformasi mengenai laba perusahaan.
Menurut Statement Of Financial AccountingConcept (SFAC) No.1,
informasi laba merupakan perhatian utama untuk menaksirkinerja atas
pertanggungja0aban manajemen. Selain itu informasi laba
jugamembantupemilikataupihaklaindalammenaksirearningpowerperusahaandimasa
yang akan datang. )amun, informasi laba tidak selamanya
akurat.Informasi laba sebagai bagian dari laporan keuangan, sering
menjadi targetrekayasa melalui tindakan oportunitis manajemen untuk
memaksimumkankepuasannya dan dapat merugikan pemegang sahamdan
in-estor. /indakanoportunitis tersebut dilakukan dengan %ara
memilih kebijakan akuntansi tertentu,sehingga laba perusahaan dapat
diatur, dinaikkan maupun diturunkan sesuaidengankeinginannya.
Labayangdihasilkanperusahaanyangseringdigunakansebagai dasar
pengambilan keputusan, dimana laba tersebut diukur dengan
dasarakrual. 1alampenyusunanlaporankeuangan, dasar akrual
dipilihkarenalebihrasional dan adil dalam men%erminkan kondisi
keuangan perusahaan se%ara riil.(kuntansi berbasis akrual mempunyai
keunggulan bah0a informasi
labaperusahaandanpengukurankomponennyaberdasarkanakuntansi akrual
se%araumummemberikan indikasi lebih baik tentang kinerja ekonomi
perusahaandaripada informasi yang dihasilkan dari aspek penerimaan
dan pengeluaran kasterkini (2(S3,*.+4#. )amun, akuntansi akrual
juga memiliki kelemahan.'enggunaan dasar akrual dapat memberikan
keleluasaaan kepada pihakmanajemendalammemilihmetode akuntansi
selama tidakmenyimpangdariaturan Standar (kuntansi Keuangan yang
berlaku. 'ilihan metode akuntansi yangse%ara sengaja dipiliholeh
manajemen untuktujuantertentu dikenal dengansebutan manajemen laba
atau earning management. 3adru5aman(20*0#
mendefinisikanmanajemenlabaadalahsuatu%arayang ditempuh manajemen
dalammengelola perusahaan melalui pemilihankebijakanakuntansi
tertentudengantujuanuntukmeningkatanlababersihdannilai perusahaan
sesuai dengan harapan manajemen.Manajemen laba mun%ul karena adanya
konflik keagenan. Masalah agensi(Agency Theory)telah menarik
perhatian yang sangat besar dari para peneliti dibidang akuntansi
keuangan (2uad, 2006#. Masalah agensi timbul karena
adanyakonflikkepentinganantarashareholersdanmanajer,karenatidakbertemunyautilitas
yang maksimal antara mereka. Sebagaiagent,manajer se%ara
moralbertanggung ja0ab untuk mengoptimalkan keuntungan para pemilik
(principal),namun sisi lain manajer juga mempunyai kepentingan
memaksimumkankesejahteraan mereka. Sehingga ada kemungkinan
besaragenttidak selalubertindak demi kepentingan terbaik
principal(7ensen dan Me%kling, *.+8 dalamSunarto, 2004#. Menurut
Irma /yasari (200.#, sampai saat ini manajemen laba
merupakanareayangpalingkontro-ersial dalamakuntansi keuangan.
'ihakyangkontraterhadapmanajemenlabaseperti in-estor,berpendapat
bah0amanajemenlabamerupakanpengurangankeandalaninformasi
laporankeuangansehinggadapatmenyesatkan dalampengambilan keputusan.
1i lain sisi pihak pro terhadapmanajemen laba seperti manajer,
menganggap bah0a manajemen laba merupakanhak yang fleksibel untuk
melindungi mereka dan perusahaan dalammengantisipasi kejadian yang
tidak terduga. 2enomenaadanyapraktikmanajemenlabayangterjadi di
pasarmodalIndonesia, khususnyapadaemitenmanufaktur di
3ursa9fekIndonesiaterjadipada '/. Indofarma /bk. 3erdasarkan hasil
pemeriksaan 3apepam(3adan'enga0as 'asar Modal, 200# terhadap'/.
Indofarma/bk., ditemukanbuktibah0a nilai barang dalam proses
dinilai lebih tinggi dari nilai yang seharusnyadalampenyajiannilai
persediaanbarangdalamproses padatahunbuku200*sebesar ,p 24,4+
miliar. (kibatnya penyajian terlalu tinggi(o!erstate)persediaan
sebesar ,p 24,4+miliar, harga pokok penjualan disajikan
terlalurendah(unerstate)sebesar ,p24,4miliar
danlababersihdisajikanterlalutinggi (o!erstate) dengan nilai yang
sama (000.bapepam.go.id#.
1alamteorikeagenan(agencytheory),hubunganagensimun%ul karenaadanya
suatu kontrak yang dilakukan oleh satu orang atau lebih
principalyangmempekerjakan orang lain(agent)untuk memberikan suatu
jasa danmendelegasikan 0e0enang pengambilan keputusan kepadaagent.
Manajersebagai pihak pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui
informasi internaldan prospek perusahaan di masa yang akan datang
dibandingkan pemilik. :lehkarena itu, manajer berke0ajiban
memberikan sinyal mengenai kondisiperusahaan yang sesungguhnya
kepada pemilik. (kan tetapi, informasi yangdisampaikan terkadang
tidak sesuai dengan kondisi perusahaan yangsesungguhnya.
Ketidakseimbangan penguasaan informasi akan memi%umun%ulnya suatu
kondisi yang disebut asimetri informasi (information asymetry).
(simetri informasi merupakansuatukeadaandimanamanajermemilikiakses
informasi yanglebihbanyakmengenai
prospekperusahaanyangtidakdimiliki oleh pihak eksternal perusahaan.
Keberadaan asimetri informasidianggap sebagai penyebab manajemen
laba. ,i%hardson (*..4# dalam,ahma0ati dkk. (200+#berpendapat
bah0aterdapat hubunganyangsistematisantara tingkat asimetri
informasi dengan tingkat manajemen laba. (danya
asimetriakanmendorongmanajer untukmenyajikaninformasi
yangtidaksebenarnyaterutamajikainformasi tersebut
berkaitandenganpengukurankinerjamanajer.2leksibilitas
manajemenuntukmemanajemenkanlabadapat dikurangi denganmenyediakan
informasi yang lebih berkualitas bagi pihak luar. Kualitas
laporankeuangan akan men%erminkan tingkat manajemen laba. Selain
asimetri informasi, profitabilitas dianggap sebagai
penyebabmanajemen laba. 'rofitabilitas merupakan salah satu
indikator penting yang dapatdigunakan untuk menilai suatu
perusahaan. /ingkat profitabilitas
adalahkemampuanperusahaanmemperolehlaba
dalamhubungandenganpenjualan,total akti-a maupun modal sendiri.
'rofitabilitas selain digunakan untukmengukur kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba juga untukmengetahui efektifitas perusahaan
dalam mengelola sumber daya yang dimiliki.Semakin tinggi
profitabilitas maka kinerja suatu perusahaan itu akan baik.
:lehkarena itu, tingkat profitabilitas dianggapsebagai faktor
penyebabtimbulnyapraktik manajemen laba.Selain asimetri informasi
dan profitabilitas, faktor lainnya yang dianggapdapat memi%u
praktik manajemen laba adalah ukuran perusahaan. ;kuranperusahaan
merupakan nilai yang menunjukkan besar ke%ilnya perusahaan./erdapat
berbagai proksi yang biasanya digunakan untuk me0akili
ukuranperusahaan, yaitu jumlah karya0an, total aset, jumlah
penjualan dan kapitalisasipasar. Semakinbesar
perusahaandanluasanusahanyamengakibatkanpemiliktidakbisamengelolasendiri
perusahaannya se%aralangsung. a%ob (200+# yangmenyimpulkan bah0a
asimetriindormasitidakmempengaruhi hubunganantarakebijakan
multipapan dan manajemen laba.'enelitian )uryaman (2004# menemukan
hubungan signifikan antaraukuran perusahaan dengan praktik
manajemen laba pada perusahaan manufakturyang terdaftar di 3ursa
9fek Indonesia. )amun sebaliknya, )asution danSetia0an (200+#
dengan sampel perusahaan perbankan tidak menemukan adanyapengaruh
signifikan dari ukuran perusahaan terhadap manajemen laba.'ada
penelitian sebelumnya terdapat perbedaan hasil penelitian
(researchgap)sehingga mendorong peneliti untuk melakukan penelitian
lebih lanjutmengenai praktik manajemen laba pada perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di3ursa 9fek Indonesia. 3erdasarkan latar
belakang diatas, maka peneliti hendak melakukanpenelitianmengenai
pengaruhasimetri informasi danukuranperusahaansertamenambahkan
profitabilitas sebagai -ariabel independen untuk
membedakandenganpenelitiansebelumnyadanmanajemenlabasebagai
-ariabel dependen.:leh karena itu, peneliti tertarik melakukan
penelitian dengan judul !PENGARUH ASIMETRI INFORMASI,
PROFITABILITAS DANUKURAN PERUSAHAAN TERHADAPEARNINGS
MANAGEMENTS!r"e# Pa$a Per!%a&aan Man!'akt!r #ang Ter$a'tar $(
B!r%a E'ekIn$)ne%(a *er()$e +,1-.+,1/01. 1.+ R!2!%an
Ma%ala&3erdasarkanlatar
belakangyangtelahdijelaskanmakamasalahyangtimbul adalah tinggi
dan?atau rendahnya tingkat earnings management yangdilakukan oleh
perusahaan manufaktur yang terdaftar di 3ursa 9fek
Indonesia.3erdasarkanlatar belakangmaka rumusanmasalahdari
penelitianiniadalah sebagai berikut!*. (pakahasimetri informasi
berpengaruhterhadapearningsmanagementpada 'erusahaan Manufaktur
yang/erdaftar di 3ursa 9fek Indonesiaperiode 20*"@20* A2.
(pakahprofitabilitas berpengaruhterhadapearnings
managementpada'erusahaanManufakturyang
/erdaftardi3ursa9fekIndonesiaperiode20*"@20*A".
(pakahukuranperusahaanberpengaruhterhadapearningsmanagementpada
'erusahaan Manufaktur yang/erdaftar di 3ursa 9fek Indonesiaperiode
20*"@20*A. (pakah terdapat pengaruh se%ara simultan antara asimetri
informasi,profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap earnings
management pada'erusahaanManufakturyang
/erdaftardi3ursa9fekIndonesiaperiode20*"@20*A1.- Mak%!$ $an T!3!an
Penel(t(an1.-.1 Mak%!$ Penel(t(anMaksuddari penelitianini
adalahuntukmengetahui, memperolehdatamaupun informasi yang rele-an
mengenai pengaruh asimetri informasi,profitabilitas dan ukuran
perusahaan terhadap earnings management dan
membuatkesimpulandarihasil
penelitiansertauntukmemenuhisalahsatusyaratdalammenempuh ujian
sarjana pada ;ni-ersitas Bidyatama (Sur-ey pada
'erusahaanManufaktur yang /erdaftar di 3ursa 9fek Indonesia periode
20*"@20*#.1.-.+ T!3!an Penel(t(an/ujuan dari penelitian ini adalah
untuk memberikan bukti empirismengenai !*. 'engaruh asimetri
informasi terhadapearnings managementpada'erusahaanManufakturyang
/erdaftardi3ursa9fekIndonesiaperiode20*"@20*.2.
'engaruhprofitabilitasterhadapearningsmanagementpada'erusahaanManufaktur
yang /erdaftar di 3ursa 9fek Indonesia periode 20*"@20*.". 'engaruh
ukuran perusahaan terhadapearnings
managementpada'erusahaanManufakturyang
/erdaftardi3ursa9fekIndonesiaperiode20*"@20*. . 'engaruh asimetri,
profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap earningsmanagement
se%ara simultan pada 'erusahaan Manufaktur yang /erdaftardi 3ursa
9fek Indonesia periode 20*"@20*.1./ Keg!naan
Penel(t(an'enelitianini diharapkandapat memberikaninformasi
yangakurat danrele-an serta dapat bermanfaat bagi berbagai pihak
sebagai berikut !*. 'eneliti'enelitian ini diharapkan dapat
menambah pengetahuan danmengembangkan 0a0asan di bidang akuntansi
keuangan sertamemperoleh pemahaman lebih mendalam dari teori yang
telah diperolehdengan kenyataan yang terjadi, khususnya yang
berkaitan denganpengaruh asimetri informasi, profitabilitas dan
ukuran perusahaan terhadapearnings management. 'enelitianini
jugabermanfaat untukmemenuhisalahsatusyarat
untukmenempuhujiantingkat sarjanapada2akultas9konomi 7urusan
(kuntansi ;ni-ersitas Bidyatama.2. 'erusahaan'enelitianini
diharapkandapat membantuperusahaandalammembuatlaporan keuangan
sesuai ketentuan yang berlaku, sehingga informasi
yangdiberikanperusahaantidakmenyesatkandalampengambilankeputusanbagi
pihak@pihak berkepentingan.". In-estor'enelitian ini diharapkan
berguna sebagai dasar masukan
danpertimbangandalampengambilankeputusanin-estasi saham,
terutamadalam menilai kualitas laba yang dilaporkan dalam laporan
keuangan.. 'engelola 'asar Modal'enelitianini diharapkandapat
memberikanmasukandanpertimbanganmengenai sejauh mana asimetri
informasi, profitabilitas dan ukuranperusahaan mempengaruhi
earnings management sehingga dapat
dijadikansebagaisalahsatua%uanuntukmendorongperusahaanagarmenyajikaninformasi
yang lebih berkualitas bagi pihak luar.1.4 L)ka%( $an 5akt!
Penel(t(an'enelitianini dilakukanpadaperusahaanmanufaktur
yangterdaftar di3ursa 9fek Indonesia periode 20*"@20* yang
dipublikasikan melalui situsinternet yaitu 000.idC.%o.id dan
"nonesia Capital #ar$et %irectory selama duatahun yaitu mulai tahun
20*" sampai dengan 20*. 1ata sekunder bersumber dari'ojok 3ursa
;ni-ersitas Bidyatama.1.6 Kerangka Pe2(k(ran $an H(*)te%(%
Penel(t(an1.6.1 Kerangka Pe2(k(ran1.6.1.1 H!7!ngan A%(2etr(
In')r2a%( Ter&a$a* Earnings Management(simetri informasi adalah
suatu keadaan dimana ada ketidakseimbanganperolehan informasi
antara pihak manajemen sebagai penyedia informasi denganpihak
pemegang sahamdansta$eholerpada umumnya sebagai penggunainformasi.
(simetri informasi timbul ketika manajer lebih mengetahui
informasiinternal dan prospek perusahaan di masa depan dibandingkan
pemegang sahamdan sta$eholerlainnya ((nis, ,ahma0ati dan >a%ob,
200+#./eori
keagenanmenggambarkanperusahaansebagaifocus(titiktemu#hubungan
keagenan antara pemilik perusahaan(principal)dan
manajemenperusahaan(agent)dan berusaha memberi suatu pemahaman
perilakuorganisasional dengan mengungkapkan bagaimana pihak@pihak
yang
terlibatdalamhubungankeagenandalamperusahaanberusahauntukmemaksimumkanutilitas
usaha mereka. ;saha memaksimumkan utilitas ini mendorong
timbulnyakonflikkepentinganantarapemilik(principal)danmanajemen(agent),
karenasetiap pihak berusaha memaksimalkan pemenuhan kebutuhan
ekonomi danpsikologisnya melalui kontrak kompensasi.(danyaasimetri
informasi akanmendorongmanajer untukmenyajikaninformasi yang tidak
sebenarnya, terutama jika informasi tersebut berkaitandengan
pengukuran kinerja manajer. ,i%hardson(*..4# dalam,ahma0ati dkk.
(200+# berpendapat bah0aterdapat hubungan yang sistematis antara
tingkat asimetri informasi dengantingkat manajemenlaba. Ia
menemukanbukti bah0asemakinbesar asimetriinformasi antara manajer
danpemegangsaham, perusahaan%enderunguntukmelakukan manajemen laba.
Sebab, ketika asimetri informasi tinggi, sta$eholertidakmemiliki
sumber daya yang%ukup atas informasi yangrele-andalammemonitor
tindakanmanajer sehinggaakanmemun%ulkanpraktikmanajemenlaba.
1engandemikian, jikatidakadaasimetri informasi makamanajer
tidakdapat mudah melakukan manajemen laba. Sejalan dengan
penelitian (nis, ,ahma0ati dan >a%ob (200+# serta 7ulia,Darmel,
dan,udolf(2006#yangmenemukanhubunganpositifyangsignifikanantara
asimetri informasi dan manajemen laba.