I. Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini, perubahan hidup bisa terjadi begitu cepat karena perputaran arus informasi. Perkembangan teknologi informasi contohnya yang membuat perputaran informasi dari seluruh dunia begitu cepat berjalan. Dalam pesatnya perkembangan ini masyarakat diminta untuk depat menyesuaikan diri agar tidak tertinggal akan pengaruh perkembangan teknologi di era masa kini. Globalisasi memicu semangat untuk menjadi kreatif dan inovatif dalam berbagai hal. Salah satunya yaitu pengembangan infrastruktur sesuai kebutuhan penduduk daerah. Indonesia sebagai Negara berkembang yang memiliki jumlah penduduk hingga 250 juta jiwa lebih, dengan luas wilayah kepulauan 5.193.252 km 2 yang terdiri atas 1.890.754 km 2 luas daratan dan 3.302.498 km 2 lautan membutuhkan akses pengembangan wilayah dengan mengembangkan infrastruktur yang memadai. Pengembangan infrastruktur untuk mendukung kebutuhan masyrakat seperti jalan, jembatan, irigasi, penyediaan air bersih, dan sanitasi. Indonesia dengan target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5 persen per tahun, maka kebutuhan dana infrastruktur diperkirakan minimal Rp.400 triliun per tahun. Sedangkan anggaran belanja infrastruktur tahun 2014 mencapai Rp.198 triliun, atau lebih tinggi dibandingkan tahun 2013 sekitar Rp.180 triliun. Situasi ini tidak menguntungkan karena memicu ekonomi biaya tinggi, sumber daya alam daerah yang tidak terberdayakan secara maksimal, menambah jumlah masyarakat miskin, meningkatnya angka pengangguran serta memicu timbulnya persoalan lain yang lebih pelik dan berkepanjangan. Pasalnya, eksistensi infrastruktur merupakan urat nadi pendorong kemajuan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
I. Latar Belakang
Dalam era globalisasi sekarang ini, perubahan hidup bisa terjadi begitu cepat karena
perputaran arus informasi. Perkembangan teknologi informasi contohnya yang membuat
perputaran informasi dari seluruh dunia begitu cepat berjalan. Dalam pesatnya perkembangan ini
masyarakat diminta untuk depat menyesuaikan diri agar tidak tertinggal akan pengaruh
perkembangan teknologi di era masa kini. Globalisasi memicu semangat untuk menjadi kreatif
dan inovatif dalam berbagai hal. Salah satunya yaitu pengembangan infrastruktur sesuai
kebutuhan penduduk daerah.
Indonesia sebagai Negara berkembang yang memiliki jumlah penduduk hingga 250 juta
jiwa lebih, dengan luas wilayah kepulauan 5.193.252 km2 yang terdiri atas 1.890.754 km2 luas
daratan dan 3.302.498 km2 lautan membutuhkan akses pengembangan wilayah dengan
mengembangkan infrastruktur yang memadai. Pengembangan infrastruktur untuk mendukung
kebutuhan masyrakat seperti jalan, jembatan, irigasi, penyediaan air bersih, dan sanitasi.
Indonesia dengan target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5 persen per tahun, maka kebutuhan
dana infrastruktur diperkirakan minimal Rp.400 triliun per tahun. Sedangkan anggaran belanja
infrastruktur tahun 2014 mencapai Rp.198 triliun, atau lebih tinggi dibandingkan tahun 2013
sekitar Rp.180 triliun. Situasi ini tidak menguntungkan karena memicu ekonomi biaya tinggi,
sumber daya alam daerah yang tidak terberdayakan secara maksimal, menambah jumlah
masyarakat miskin, meningkatnya angka pengangguran serta memicu timbulnya persoalan lain
yang lebih pelik dan berkepanjangan. Pasalnya, eksistensi infrastruktur merupakan urat nadi
pendorong kemajuan daerah sekaligus salah satu indikator bagi negara ini agar mampu bersaing
dengan negara lain.
Indonesia memiliki 33 Provinsi yang memiliki perbedaan kesenjangan pendapatan
daerah yang berbeda-beda dengan potensi SDA yang berbeda, sehingga kebutuhan akan
infrastruktur di setiap daerah berbeda. Pembangunan infrastruktur daerah tidak bisa hanya
dengan mengandalkan APBN semata. Salah satu solusi untuk pembangunan infrastruktur daerah
dengan menggandeng pihak swasta dan BUMN. Kesuksesan pembangunan infrastruktur daerah
tersebut juga harus didukung perangkat peraturan dan birokrasi yang transparan agar tidak
menimbulkan ekonomi biaya tinggi, tentu juga diperlukan penyiapan kelembagaan dan SDM
untuk menggalang dan melayani permintaan kerjasama dengan pihak swasta, pengadaan lahan
serta pembagian kewenangan dan tanggungjawab yang jelas antara pemerintah pusat dan daerah.
Melalui Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-
2025, diharapkan bisa menjawab persoalan ini, karena bentuk kerjasama MP3EI melibatkan
pemerintah-swasta.
Latar belakang di atas membuat kami para mahasiswa Fakultas Teknik Universitas
Warmadewa bermaksud mengadakan Seminar Nasional STRUCTURE guna memberikan ruang
kepada seluruh elemen masyarakat untuk berkontribusi menyalurkan ide dan pemahamannya
dalam pembangunan dan pengembangan infrastruktur daerah, dengan tema “PEMERATAAN
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN”.
II. Tujuan Seminar
Rangkaian seminar bertujuan untuk:
1. Mengetahui dan memahami kebutuhan infrastruktur di era global.
2. Mewujudkan infrastruktur sesuai dengan kebutuhan, yang berkelanjutan dan sesuai dengan
kearifan lokal masing – masing dareah.
3. Mengetahui peran serta pemerintah dalam pengefesiensian APBD/ABPN dalam
mewujudkan infrastruktur berkelanjutan berbasis teknologi.
4. Memberikan pemahaman pemerataan pembangunan infrastruktur dalam meningkatkan
perekonomian masyarakat di daerah.
5. Kebijakan dan peraturan pendukung dalam pembangunan infrastruktur daerah.
6. Mengetahui peran strategis swasta dalam pembangunan infrastruktur.
III. Tema Seminar
Tema Seminar Nasional ini adalah :
“PEMERATAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN”
IV. Topik
1. Kebutuhan Infrastruktur ke”PU”an
Kebutuhan infrastruktur di era global.
Kebutuhan infrastruktur berkelanjutan.
Peran atau kendala MP3EI dalam memacu pembangunan infrastruktur.
Korupsi dalam proyek infrastruktur merusak sendi-sendi bangsa.
Efisiensi dan efektivitas penggunaan APBD/APBN dalam pengembangan
infrastruktur.
2. Mewujudkan Infrastruktur
Impelmentasi rancang bangun arsitektur tradisional dalam infrastruktur sebagai ciri
khas daerah.
APBN yang seimbang antara infrastruktur dan bidang lain (ekonomi, pendidikan, dan
lain-lain).
Penyediaan atau kesiapan SDM dalam merencanakan dan mengelola proyek
infrastruktur terkait kurikulum perguruan tinggi.
Perkembangan teknologi rekayasa konstruksi dalam pelaksanaan proyek
infrastruktur.
Peran strategis pemilik lahan dalam mempercepat proses pembangunan infrastruktur.
Kinerja P3 dalam mewujudkan infrastruktur.
Dominasi BUMN dalam P3 dan faktor resiko.
Fisibility Study yang tidak meninggalkan atau mengesampingkan potensi lokal,
kearifan lokal dalam mewujudkan proyek infrastruktur.
Rancangan bangunan proyek infrastruktur yang berpihak pada kearifan lokal.
3. Pemerataan Infrastruktur
Kebijakan politik dalam menentukan skala prioritas perwujudan proyek infrastruktur
untuk daerah-daerah pemilik.
Kiat sukses Bupati dalam bersaing meraih dana pusat untuk proyek infrastruktur (termasuk dana pendamping).
V. Waktu PelaksanaanAdapun waktu pelaksanaan pada :
Hari,Tanggal : Rabu, 18 Desember 2013
Tempat : Hotel Werdha Pura Sanur, Denpasar, Bali
Waktu : 09.00 WITA– Selesai
VI. Waktu Penting
1. Batas penerimaan abstrak : 31 Oktober 2013
2. Pengumuman hasil abstrak : 4 November 2013
3. Batas penerimaan makalah : 9 Desember 2013
4. Pengumuman hasil makalah : 13 Desember 2013
5. Seminar : 18 Desember 2013
6. Pendaftaran peserta : Paling lambat 9 Desember 2013
VII. Pembicara
1. DR. Ir. Fransiskus Sarwono Hardjamuljadi (Staf Khusus Mentri Pekerjaan Umum)
2. Prof. DR. (H.C.) Dahlan Iskan* (Menteri BUMN)
3. DR. Ir. Helmy Faishal Zaini* (Menteri Pembanguna Daerah Tertinggal)
4. I Made Mangku Pastika (Gubernur Bali)
*(under confirmasition)
VIII. Peserta Kegiatan
1. Mahasiswa
2. Praktisi
3. Akademisi
4. Masyarakat Umum
IX. Media Promo
A. Jenis Media Promo
Dalam acara ini kami selaku panitia penyelenggara menyediakan berbagai macam media
promosi baik sebelum maupun pada saat acara berlangsung. Berikut merupakan media promosi
yang kami tawarkan kepada perusahaan anda :
Pamflet
Pamflet acara disebar satu bulan sebelum acara diselenggarakan. Estimasi Pamflet acara
yang akan disebar sejumlah 100 buah.
Spanduk
Spanduk akan dipasang di tempat yang strategis dan mudah terlihat oleh orang umum.
Estimasi Spanduk Acara yang akan di cetak sebanyak 8 buah.
Baliho
Baliho dipasang di tempat ter-ramai dengan design yang mampu menari orang untuk
melihatnya. Estimasi Baliho acara yang akan dicetak sebanyak 5 buah.
Backdrop
Backdrop merupakan background panggung yang terletak berhadapan dengan peserta
seminar, yang nantinya merupakan salah satu point object bagi para peserta yang hadir.
Stand
Stand/ tempat untuk display product unggulan disediakan pada hari diselenggarakannya
acara. Stand disediakan sehingga perusahaan anda akan dapat langsung memperomosikan
product pada target konsumen.
Slideshow
Sildeshow menjadi saran promosi yang sangat kuat pada saat jeda seminar, pada
panggung akan dipasang 2 (dua) screen yang terletak pada kanan dan kiri panggung yang
mana secara otomatis menjadi pusat perhatian.
Ticket
Tiket Seminar STRUCTURE akan disebarkan pada calon peserta seminar, pada tiket
tersebut juga akan dicantumkan logo perusahaan.
B. Bentuk Media Promo
Adapun bentuk media promo Seminar Nasional STRUCTURE 2013 adalah
sebagai berikut :
a.) Spanduk dengan ukuran 1 m x 5 m
b.) Baliho dengan ukuran 3 m x 4 m
c.) Backdrop dengan ukuran 1 m x 5 m
d.) Pamflet dengan ukuran A3
e.) Tiket
b
d
sponsor
c
a
SPANDUK
SEMINAR NASIONAL STRUCTURE
BALIHO
SEMINAR NASIONAL
STRUCTURE
SPONSOR
SPANDUK
SEMINAR NASIONAL STRUCTURE
SPONSOR
SPONSOR
X. Cara Berpartisipasi
1. Setiap perusahaan, instansi dan lembaga profesi yang berminat untuk berpartisipasi
berkewajiban untuk menandatangani lembar kerja sama atau MOU yang disepakati.
2. Syarat pembayaran :
- Pembayaran dapat dilakukan pertama minimal 60% dari total kerja sama yang
telah disepakati bersama.
- Sisa pembayaran dilakukan atas kesepakatan bersama sebelum acara
berlangsung.
- Jika sampai pada tanggal kesepakatan bersama pembayaran belum dilunasi,
maka panitia hanya akan mencantumkan fasilitas promosi sesuai dengan
pembayaran yang telah diterima pertama.
e
d
PAMFLET
SEMINAR NASIONAL
STRUCTURE
SP
ON
SO
R
TIKET SEMINAR
NASIONAL
STRUCTURE
SPONSOR
3. Pembatalan :
- Apabila pembatalan dilakukan dari pihak sponsor, maka pihak panitia
penyelengara tidak akan mengembalikan ganti rugi, uang atau apapun bentuk
kerja sama yang telah diberikan kepada pihak sponsor.
- Apabila dari pihak panitia melakukan pembatalan, maka panitia akan
memberikan ganti rugi sebesar 75% dari biaya yang telah diberikan pihak