Page 1
i
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PENGARUH FERMENTASI UBI JALAR KUNING DAN PUTIH
MENGGUNAKAN STARTER CAMPURAN Lactobacillus plantarum (FSb1)
dan Lactococcus lactis subsp.lactis (Fstb4) TERHADAP SIFAT
FISIKOKIMIA TEPUNG UBI JALAR
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
Hesti Novita Sari 12/329573/TP/10347 Angkatan 2012
Yulida Intani Dewi 12/333221/TP/10474 Angkatan 2012
Mohammad Taufik H 12/333272/TP/10497 Angkatan 2012
Dewi Mukhlisoh 13/348654/TP/10730 Angkatan 2013
Nazula Rahmi Safitri 13/346463/TP/10568 Angkatan 2013
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014
Page 3
iii
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan ....................................................................................... ii
Daftar Isi........................................................................................................... iii
Ringkasan ......................................................................................................... v
Bab 1. Pendahuluan .......................................................................................... 1
Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.1 Tujuan ................................................................................................... 2
1.2 Luaran yang Diharapkan ...................................................................... 2
1.3 Kegunaan .............................................................................................. 2
Bab 2. Tinjauan Pustaka ................................................................................... 2
Bab 3. Metode Penelitian ................................................................................. 5
3.1 Jenis Penelitian .................................................................................... 5
3.2 Lokasi Penelitian ................................................................................. 5
3.3 Subjek Penelitian ................................................................................ 5
3.4 Rancangan Penelitian .......................................................................... 5
3.5 Bahan dan Alat .................................................................................... 5
3.6 Langkah Kerja ..................................................................................... 6
3.7 Analisis Data ....................................................................................... 7
Bab 4. Biaya dan Jadwal Kegiatan ................................................................... 7
4.1 Anggaran Biaya .................................................................................. 7
4.2 Jadwal Kegiatan .................................................................................. 7
Daftar Pustaka .................................................................................................. 8
Lampiran .......................................................................................................... 9
Lampiran 1.Biodata .......................................................................................... 9
1.1 Biodata Ketua ...................................................................................... 9
1.2 Biodata Anggota ................................................................................. 10
1.3 Biodata Dosen ..................................................................................... 14
Page 4
iv
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Biaya .......................................................... 17
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti ................................................. 19
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti .................................................. 20
Page 5
v
RINGKASAN
Penelitian yang dilakukan pada proses fermentasi ubi jalar kuning dan
putih menggunakan starter campuran Lactobacillus plantarum (FSb1) dan
Lactococcus lactis subsp.lactis (Fstb4) bertujuan untuk mengetahui adanya
pengaruh fermentasi terhadap sifat fisikokimia tepung ubi jalar. Bakteri asam
laktat dapat tumbuh dan melakukan proses fermentasi karena ubi jalar memiliki
kandungan glukosa. Bakteri tersebut akan menghancurkan dinding sel dan
mengoksidasi asam-asam organik menjadi asam laktat.
Adanya penelitian ini, diharapkan dapat diketahui seberapa besar pengaruh
fisikokimia akibat adanya proses fermentasi oleh bakteri asam laktat. Pengaruh
tersebut dilihat melalui empat parameter, yakni kadar air, pH warna, gula reduksi.
Uji kadar air menggunakan aqualab, ijo pH menggunakan kertas pH, uji warna
menggunakan spektrofotometer, dan uji gula reduksi menggunakan refraktometer.
Penelitian ini menghasilkan empat produk tepung, yaitu tepung fermentasi
ubi jalar putih, tepung fermentasi ubi jalar kuning, tepung ubi jalar putih tanpa
fermentasi, dan tepung ubi jalar kuning tanpa fermentasi. Analisis data untuk
setiap produk tepung dilakukan dengan metode Anova untuk mengetahui
keseragaman data hasil percobaan. Jika data percobaan tersebut seragam, data
digunakan untuk perbandingan. Jika data percobaan tersebut tidak seragam,
percobaan diulangi.
Data yang telah seragam kemudian dibandingkan antara tepung fermentasi
ubi jalar putih dengan tepung fermentasi ubi jalar kuning, tepung fermentasi ubi
jalar putih dengan tepung ubi jalar putih tanpa fermentasi, tepung fermentasi ubi
jalar kuning dengan tepung ubi jalar kuning tanpa fermentasi, dan tepung ubi jalar
putih tanpa fermentasi dengan tepung ubi jalar kuning tanpa fermentasi.
Page 6
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ubi jalar merupakan salah satu komoditi hasil pertanian yang banyak
dihasilkan di Indonesia, tercatat sejak tahun 1968 Indonesia menempati urutan
keempat Negara penghasil Ubi jalar terbanyak didunia, akan tetapi sampai saat ini
belum banyak yang memanfaatkan secara optimal Ubi jalar tersebut, yang pada
umumnya hanya direbus,digoreng ataupun dibuat sebagai keripik. tidak banyak
masyarakat mengetahui kandungan yang ada pada Ubi Jalar tesebut, yang
sebenarnya mengandung sumber karbohidrat yang memiliki kelebihan dari aspek
gizinya (Ginting dkk,2005)
Minimnya pemanfaatan Ubi jalar tersermin pada Konsumsi perkapita Ubi
Jalar tahun 2013 menurut Pusdatin adalah 2.346 Kg/Kapita. Ubi Jalar merupakan
salah satu umbi yang kaya akan kandungan Kalori, fosfor dan Vitamin A.
Menurut hasil pengujian oleh Direktorat Gizi Depkes tahun 1981, pada setiap
konsumsi 100 gram Ubi jalar menunjukkan kandungan Kalori 123 kal, forsor 49
mg dan Vitamin A 60 SI.
Pengolahan Ubi jalar yang umumnya saat ini dilakukan adalah hanya
merebus, membuat getuk dan di goreng saja, sehingga dilakukan inovasi
pengolahan Ubi jalar trsebut yaitu dengan membuatnya menjadi tepung.
Pemilihan untuk pengolahan menjadi tepung adalah dengan manfaat yang
diberikan yaitu menambah masa simpan dari ubi tersebut, dapat diaplikasikan
pada berbagai macam olahan bahan pangan serta meninngkatkan citra ubi Jalar
tersebut. Ubi jalar mempunyai viskositas kandungan pati yang rendah sehingga
memiliki penegmbangan terbatas dalam pemanasan dan cenderung mudah
terintrograsi sehingga perlu adanya modifikasi pati. Dengan proses fermentasi
yang dilakukan secara tidak spontan yaitu dengan inoculum dengan intensitas
ketebalan dan varietas ubi jalar yang sama diharapkan dapat menghasilkan
kualitas tepung ubi jalar yang lebih baik.
Saat ini telah banyak dilakukan inovasi pengolahan singkong menjadi
tepung yang memanfaatkan teknologi fermentasi baik spontan ataupun tidak
spontan. Kandungan karbohidrat yang terkandung pada singkong merupakan
substrat yang digunakan untuk fermentasi oleh bakteri asam laktat. Ubi jalar yang
diketahui mempunyai kandungan pati yang tinggi juga kemungkinan dapat
menjadi substrat untuk fermentasi oleh bakteri asam laktat tersebut. Saat ini telah
ada pengolahan ubi jalar dengan fermentasi spontan. Oleh karena itu kami ingin
mengembangkan inovasi pengolahan ubi jalar dengan fermentasi tidak spontan
yaitu dengan starter campuran Lactobacillus plantarum (FSb1) dan Lactococcus
lactis subsp.lactis (Fstb4). Pada fermentasi tersebut, dapat diamati adanya
Page 7
2
perubahan fisikokimia tepung melalui indikator pH, warna, gula reduksi, dan
kadar air.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, dapat dirumuskan rumusan
masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana perubahan fisikokimia tepung ubi jalar hasil fermentasi
menggunakan starter campuran Lactobacillus plantarum (FSb1) dan
Lactococcus lactis subsp.lactis (Fstb4)?
2. Seberapa besar perubahan fisikokimia tepung ubi jalar yang dilihat dari
parameter pH, warna, gula reduksi, dan kadar air akibat adanya proses
fermentasi secara tidak spontan?
1.3 Tujuan
1. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh
proses fermentasi ubi jalar menggunakan starter campuran Lactobacillus
plantarum (FSb1) dan Lactococcus lactis subsp.lactis (Fstb4) terhadap sifat
fisikokimia tepung ubi jalar.
2. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dan mengetahui
seberapa besar perubahan yang diberikan akibat proses fermentasi ubi jalar
menggunakan starter campuran Lactobacillus plantarum (FSb1) dan
Lactococcus lactis subsp.lactis (Fstb4) terhadap sifat fisikokimia yang dilihat
dari parameter pH, warna, kadar air, dan gula reduksi.
1.4 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini ialah informasi mengenai
perubahan fisikokimia pada tepung ubi jalar kuning dan putih akibat adanya
proses fermentasi yang menggunakan starter campuran Lactobacillus plantarum
(FSb1) dan Lactococcus lactis subsp.lactis (Fstb4). Hasil penelitian ini diharapkan
dapat menjadi sumber referensi dan landasan ilmiah pada perkembangan ilmu
pengetahuan, khususnya untuk pengembangan proses fermentasi ubi jalar menjadi
tepung ubi jalar.
1.5 Kegunaan
Kegunaan penelitian ini adalah untuk memberikan pengetahuan
pengolahan ubi jalar menjadi tepung ubi jalar melalui proses fermentasi yang
menggunakan starter campuran Lactobacillus plantarum (FSb1) dan Lactococcus
lactis subsp.lactis (Fstb4). Hasil fermentasi ubi jalar dapat meningkatkan nilai
tambah dari ubi jalar. Tepung ubi jalar hasil fermentasi diharapkan dapat
mempermudah pengolahan makanan yang berbahan baku tepung ubi jalar tanpa
fermentasi mengingat bahwa tepung ubi jalar tanpa fermentasi memiliki
kandungan pati yang lebih tinggi.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Ubi Jalar merupakan tanaman ubi-ubian dan tergolong tanaman semusim
(berumur pendek). Tanaman ubi jalar hanya satu kali berproduksi dan setelah itu
Page 8
3
tanaman mati. Tanaman ubi jalar tumbuh menjalar pada permukaan tanah dengan
panjang tanaman dapat mencapai 3 meter, tergantung pada varietasnya. Tanaman
ubi jalar dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut
(Juanda dan Cahyono, 2000).
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Convolvulales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
Spesies : Ipomoea batatas L. Sin batatas edulis choisy
Sebagai sumber makanan sekunder, ubi jalar diproduksi dalam jumlah
besar pada jangka waktu yang pendek dan memiliki kegunaan yang sangat mudah.
Ubi jalar memiliki tingkat efisiensi karbohidrat yang lebih tinggi dibandingkan
makanan lain seperti nasi, singkong, dan jagung (Zuraida, 2003). Berbagai
varietas ubi jalar berkembang di Indonesia. Warna umbinya beraneka ragam,
seperti putih, ungu, merah, kuning atau oranye (Purwono dan Purnamawati,
2007).
Tabel produksi ubi jalar di dalam negeri
(Sumber : Departemen Pertanian 2014).
No Kandungan Gizi
Banyaknya
dalam :
Ubi Putih Ubi Merah Ubi Kuning Daun
1 Kalori (kal) 123 123 136 47
2 Protein (g) 1,8 1,8 1,1 2,8
3 Lemak (g) 0,7 0,7 0,4 0,4
4 Karbohidrat (g) 27,9 27,9 32,3 10,4
5 Kalsium (mg) 30 30 57 79
6 Fosfor (mg) 49 49 52 66
7 Zat besi (mg) 0,7 0,7 0,7 10
8 Natrium (mg) - - 5 -
0
500000
1000000
1500000
2000000
2500000
2010 2011 2012 2013
Page 9
4
9 Kalium (mg) - - 393 -
10 Niacin (mg) - - 0,6 -
11 Vitamin A (SI) 60 7.700 900 6.105
12 Vitamin B1 (mg) 0,9 0,9 0,1 0,12
13 Vitamin B2 (mg) - - 0,04
14 Vitamin C (mg) 22 22 35 22
15 Air (g) 68,5 68,5 - 84
16
Bagian yang dapat dimakan
(%) 86 86 - 73
Tabel kandungan dalam ubi jalar
Sumber : Direktorat Gizi Depkes RI 1981, dalam Rukmana, 1997
Proses fermentasi merupakan suatu proses pemecahan senyawa kompleks
menjadi senyawa yang sederhana. Dalam proses mikrobiologi, fermentasi
dilakukan oleh mikrobia yang menghasilkan atau mempunyai enzim yang sesuai
dengan proses tersebut (Rukmana dan Yuniarsih, 2001). Lactobacillus memiliki
peran penting dalam makanan. Fermentasi tersebut meningkatkan nilai nutrisi dan
rasa. Keunikan dari proses fermentasi tersebut dihasilkan dari metabolisme
karbohidrat (Wood dan Warner, 2003). Mikrobia yang tumbuh menghasilkan
enzim pektinolitik dan sellulolitik yang dapat menghancurkan dinding sel
sehingga terjadi liberasi granula pati. Mikrobia tersebut juga mengubah menjadi
asam-asam organik, terutama asam laktat. Hal ini akan mengubah karakteristik
tepung yang dihasilkan (Efendi, 2010).Singkong putih memiliki kandungan
karbohidrat senilai 34,7 gram tiap 100 gram singkong (Rukmana dan Yuniarsih,
2001). Karbohidrat pada ubi kuning dan ubi putih berturut-turut senilai 32,3 dan
27,9 (Rukmana, 1997). Penelitian pembuatan starter terimobilisasi dari isolat
bakteri asam laktat dan aplikasinya pada proses produksi mocaf telah dilakukan.
Berdasarkan uji organoleptik yang telah dilakukan, tepung mocaf dengan strain
campuran Lactobacillus plantarum (FSb1) dan Lactococcus lactis subsp.lactis
(Fstb4) lebih disukai karena memiliki derajat putih yang lebih tinggi bila
dibanding tepung singkong (Loebis dan Meutia, 2012).
Pada proses fermentasi tepung ubi jalar, perlakuan ketebalan chips yaitu 1
mm dan 3 mm berpengaruh nyata terhadap sifat fisik tepung. Pada tepung ubi
jalar terfermentasi alami dapat meningkatkan nilai viskositas, menurunkan kadar
air dan pati serta tidak mudah terdegradasi. Perlakuan terbaik pada tepung ubi
jalar fermentasi adalah dengan ketebalan 1 mm (Pusparani dan Yuwono,
2014).Tepung ubi jalar terfermentasi terbaik adalah varietas kuningan putih
dengan lama fermentasi 36 jam. Semakin lama proses fermentasi, tingkat
kecerahan semakin tinggi. Hal ini disebabkan karena semakin lama proses
perendaman pada saat fermentasi menyebabkan sebagian pigmen pada ubi jalar
mengalami kerusakan sehingga ikut luruh ke dalam air (Anggraeni dan Yuwono,
2014).
Page 10
5
BAB 3
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini digunakan proses fermentasi dengan bantuan
starter campuran Lactobacillus plantarum (FSb1) dan Lactococcus lactis
subsp.lactis (Fstb4).
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bioindustri dan
Laboratorium Analisis Mutu dan Standardisasi, Fakultas Teknologi
Pertanian UGM.
3. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah ubi jalar putih dan ubi jalar kuning
(Ipomoea batatas L).
4. Rancangan Penelitian
Ubi jalar putih Ubi jalar kuning Ubi jalar putih Ubi jalar putih
Chips dengan tebal
1 mm
Chips dengan tebal
1 mm
Chips dengan tebal
1 mm
Chips dengan tebal
1 mm
Hasil fermentasi
chips
Hasil fermentasi
chipsBubur chips Bubur chips
Bubur chips Bubur chips
Tepung fermentasi
ubi jalar putih
Tepung fermentasi
ubi jalar Kuning
Tepung ubi jalar
putih tanpa
fermentasi
Tepung ubi jalar
kuning tanpa
fermentasi
Dibandingkan
Dibandingkan
Dibandingkan
Dibandingkan
5. Bahan dan Alat Penelitian
Bahan Penelitian ini adalah ubi jalar putih, ubi jalar kuning, strain
bakteri Lactobacillus plantarum (FSb1) dan Lactococcus lactis
subsp.lactis (FStB4), air, kertas hitam, dan selotip.
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah pisau, slicer,
baskom, blender, saringan, cabinet dryer, loyang, dan aqualab.
Page 11
6
6. Langkah Kerja
1. Pembuatan tepung
Ubi jalar dikupas kulitnya dan dicuci dengan air bersih. Setelah bersih
dipotong dengan slicer setebal 1 mm. Kemudian direndam dengan air
bersih dalam toples yang telah disterilisasi. Strain dimasukkan, dan
dibiarkan selama 36 jam. Air rendaman dibuang, chips hasil rendaman
diblender sampai halus. Setelah halus, chips diletakkan ke dalam
loyang sejara berjajar dan tidak menumpuk. Loyang dimasukkan ke
dalam canibet dryer selama 12-18 jam dengan suhu 50oC.
2. Pembuatan kontrol
Kontrol merupakan tepung ubi jalar putih dan tepung ubi jalar kuning
tanpa fermentasi. Ubi jalar dikupas kulitnya dan dicuci dengan air
bersih. Setelah bersih dipotong dengan slicer setebal 1 mm. Chips
yang telah terbentuk diblender sampai halus. Setelah halus, chips
diletakkan ke dalam loyang sejara berjajar dan tidak menumpuk.
Loyang dimasukkan ke dalam canibet dryer selama 12-18 jam dengan
suhu 50oC.
3. Pengujian
Dilakukan uji kadar air, pH, warna, dan gula reduksi.
Uji kadar air
Pengujian dilakukan dengan aqualab. Tepung dimasukkan ke
dalam gelas aqualab lalu aqualab akan menunjukkan kandungan
kadar air.
Uji pH
Pengujian dilakukan dengan memasukkan kertas pH ke dalam
tepung yang telah diencerkan dalam air.
Uji warna
Uji warna dilakukan dengan spektrofotometer. Tepung seberat 1
gram diencerkan dalam 100 mL air. Larutan tepung dimasukkan
dalam kuvet. Dalam keadaan tertutup, atur T = 0% (dalam
beberapa instrumen, ini disebut 0%T. Dark current control).
Dalam keadaan terbuka, atur T = 100% (A=0). Sampel
dimasukkan dan diukur %T (atau A)
Uji gula reduksi
Pengujian dilakukan dengan refraktometer. Tepung seberat 1
gram diencerkan ke dalam air 1 mL lalu diaduk. Larutan tepung
diambil menggunakan pipet tetes dan diletakkan di permukaan
refraktometer. Kemudian derajat brix yang ada di refraktmeter
dibaca.
4. Perbandingan hasil uji
Setelah dilakukan pengujian kadar air, pH, warna, dan gula reduksi,
dilakukan perbandingan sebagai berikut.
Page 12
7
Hasil tepung fermentasi ubi jalar putih dengan tepung fermentasi
ubi jalar kuning.
Tepung fermentasi ubi jalar putih dengan tepung ubi jalar putih
tanpa fermentasi.
Tepung fermentasi ubi jalar kuning dengan tepung ubi jalar
kuning tanpa fermentasi.
Tepung ubi jalar pugih tanpa fermentasi dengan tepung ubi jalar
kuning tanpa fermentasi.
7. Analisis Data
Analisis data penelitian ini menggunakan metode statistik. Sekali
fermentasi ada 3 toples untuk satu jenis ubi jalar. Data setiap jenis ubi jalar
diuji keseragaman data dengan Metode One Way Anova. Jika diperoleh
keseragaman, data akan digunakan sedangkan jika tidak diperoleh
keseragaman percobaan diulang kembali.
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4. 1 Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang 3.680.000
2 Bahan habis pakai 3.445.000
3 Perjalanan 1.200.000
4 Lain-lain 1.420.000
JUMLAH 9.745.000
4. 2 Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan Awal
2 Pembelian alat dan
bahan
3 Proses penelitian
4 Proses pembuatan
5 Uji coba bahan
6 Laporan Akhir
Page 13
8
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, Y.P dan Yuwono, S.S. 2014. Pengaruh Fermentasi Alami Pada Chips
Ubi Jalar (Ipomoea batatas) Terhadap Sifat Fisik Tepung Ubi Jalar
Terfermentasi. Dalam Journal Pangan Agroindustri. Vol. 2; No. 2 (59-
69).
Deptan. 2014. Basis Data Pertanian. Dalam
http://aplikasi.pertanian.go.id/bdsp/hasil_kom.asp. Diakses pada
tanggal 17 September 2014 Pukul 19.00 WIB.
Efendi, P. J. 2010. Dalam Skripsi : Kajian Karakteristik Fisik MOCAF (Modified
Cassava Flour) Dari Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz) Varietas
Malang-I dan Varietas Mentega dengan Perlakuan Fermentasi.
Universitas Diponegoro.
Ginting, dkk. 2006. Karakteristik Pati Beberapa Varietas Ubi Jalar. Bogor : ITB.
Juanda, Dede dan Cahyono, Bambang. 2000. Ubi Jalar, Budi Daya, dan Analisis
Usaha Tani. Yogyakarta : Kanisius.
Loebis, E.H dan Meutia, Y.R. 2012. Pembuatan Starter MOCAF Terimobilisasi
dari Isolat Bakteri Asam Laktat dan Aplikasinya Pada Proses
Produksi MOCAF. Dalam Journal Hasil Penelitian Industri. Vol. 25;
No. 1 (35-47).
Purwono, dan Purnamawati, Heni. 2007. Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan
Unggul. Jakarta : Penebar Swadaya.
Pusparani, Tika dan Yuwono, S.S. 2014. Pengaruh Fermentasi Alami Pada Chips
Ubi Jalar (Ipomoea batatas) Terhadap Sifat Tepung Ubi Jalar. Dalam
Journal Pangan dan Agroindustri. Vol. 2; No 4 (137-147).
Rukmana, Rahmat. 1997. Ubi Jalar, Budi Daya, dan Pascapanen. Yogyakarta:
Kanisius.
Rukmana, Rahmat dan Yuniarsih, Yuyun. 2001. Teknologi Tepat Guna Aneka
Olahan Ubi Kayu. Yogyakarta: Kanisius.
Wood, Brian, J.B dan Warner, Philip, J. 2003. Genetics of Lactic Acid Bacteria.
Kluwer Academic/Plenum Publishers. Spring Street, New York.
Zuraida, Nani. 2003. Sweet Potato As An Alternative Food Supplement During
Rice Shortage. Dalam Jurnal Litbang Pertanian. Vol. 22; No. 4 (150-
155).
Page 14
9
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata
1.1 Biodata Ketua
Page 15
10
1.2 Biodata Anggota
Page 19
14
1.3 Biodata Dosen
Page 22
17
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
Toples 100 6 25.000 150.000
Slicer 100 1 30.000 30.000
Pisau 100 5 15.000 75.000
Blender 100 1 800.000 600.000
Baskom 100 3 10.000 30.000
Saringan 100 3 15.000 45.000
Sewa
Laboratorium
Bioindustri
20 1 1.500.000 1.500.000
Sewa
Laboratorium
Analisis
Mutu dan
Standardisasi
20 1 1.250.000 1.250.000
SUB TOTAL (Rp) 3.680.000
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan (Rp)
Jumlah
(Rp)
Ubi Jalar
Kuning
40 20 Kg 11.500 225.000
Ubi Jalar Putih 40 20 Kg 7500 150.000
Kertas Manila
Hitam
100 100 Lembar 2000 200.000
Strain
campuran
Bakteri
Lactobacillus
plantarum
(FSb1) dan
Lactococcus
lactis
subsp.lactis
(Fstb4)
100 4 kotak 580.000 2.320.000
Selotip 100 2 Gulung 10.000 20.000
Kertas pH 100 2 Kotak 40.000 80.000
Alkohol 70% 100 1 Liter 70.000 70.000
Masker 100 1 Kotak 150.000 150.000
Sarung tangan
lateks
100 2 Kotak 100.000 200.000
Tisu 50 2 Kotak 15.000 30.000
SUB TOTAL (Rp) 3.445.000
Page 23
18
3. Perjalanan
Material Justifikasi
Perjalanan
Kuantitas Harga
Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
Bensin 10 20 Liter 10.000 200.000
Mobil pick
up
2 2 400.000 1.000.000
SUB TOTAL (Rp) 1.200.000
4. Lain-lain
Material Justifikasi
Perjalanan
Kuantitas Harga
Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
Fotokopi 20 100 200 20.000
Kesekretariatan 20 10 3500 350.000
Print 10 100 500 50.000
Jasa kebersihan
Laboratorium
Bioindustri dan
alat
20 1 500.000 300.000
Jasa kebersihan
Laboratorium
Analisis Mutu
dan
Standardisasi
20 1 500.000 300.000
Dokumentasi 20 1 200.000 200.000
Laporan 20 1 200.000 200.000
SUB TOTAL (Rp) 1.420.000
Total (Keseluruhan) 9.745.000
Page 24
19
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti
No Nama/NIM Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
(Jam/Minggu)
Uraian
Tugas
1 Hesti Novita Sari
(12/329573/TP/10347)
Teknologi
Industri
Pertanian
Teknologi
Pertanian
10 Jam /
Minggu
Penanggung
Jawab
Penelitian
2 Yulida Intani Dewi
(12/333221/TP/10474)
Teknologi
Industri
Pertanian
Teknologi
Pertanian
10 Jam /
Minggu
Penanggung
Jawab
Keuangan
3 Muhammad Taufik H
(12/333272/TP/10497)
Teknik
Pertanian
Teknologi
Pertanian
10 Jam /
Minggu
Penanggung
Jawab
Bahan
4 Nazula Rahmi
(13/346463/TP/10568)
Teknologi
Pangan
dan Hasil
Pertanian
Teknologi
Pertanian
10 Jam /
Minggu
Penanggung
Jawab
Penelitian
5 Dewi Mukhlisoh
(13/348654/TP/10730)
Teknologi
Pangan
dan Hasil
Pertanian
Teknologi
Pertanian
10 Jam /
Minggu
Penanggung
Jawab
Administrasi
Page 25
20
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti