PAGE 17
A. JUDUL PROGRAM
Pada kegiatan Program Kreatifitas Mahasiswa yang akan diikuti
saat ini mengambil judul PEMBUATAN GENERATOR LISTRIK FREE ENERGI
DENGAN MAGNET PERMANEN UNTUK SKALA RUMAH TANGGA, yang akan
diuraikan secara jelas pada penjelasan berikutnya.B. LATAR BELAKANG
MASALAH
Salah satu permasalahan yang sangat penting untuk dicari
pemecahan di negara Indonesia adalah krisi energi listrik. Ada
banyak sekali sumber daya primer alam yang terbarukan dan bisa
digunakan untuk menghasilkan energi listrik (Djiteng Marsudi, 2005)
baik sumber bersifat alamiah seperti cahaya, angin dan air maupun
yang bersifat material fisika seperti magnet permanent, perbedaan
tekanan dan efek grafitasi. Semua itu bisa didayagunakan
berdasarkan analisis ilmiah dan eksperimen sehingga benar-benar
didapatkan hasil yang nyata.Sudah beberapa Negara baik di asia,
eropa dan amerika yang telah mengembangkan pembangkit listrik dari
sumber energi terbarukan sebagai bentuk pemikiran dan kepedulian
terhadap krisis energi listrik yang semakin meresahkan. Kita tahu
bahwasanya cadangan sumber energi tak terbarukan seperti minyak
bumi dan gas alam semakin lama akan semakin terkuras habis untuk
memenuhi kuota kebutuhan energi dunia, sedangkan untuk memulihkan
kembali akan membutuhkan waktu yang sangat lama. Dengan semakin
ditemukannya teknologi tinggi oleh para peneliti, semakin
mempermudah dan memperlebar penerapannya khususnya optimalisasi
sistem pembangkit energi dari sumber terbarukan.
Penerapan teknologi tinggi sebagai langkah optimalisasi hasil
dari sistem pembangkit listrik dengan energi terbarukan merupakan
bentuk bayaran kompensasi terhadap kecilnya debit energi yang
dihasilkan. Kita tahu bahwa debit energi yang dihasilkan dari
pembangkit energi terbarukan relatif lebih kecil dibandingkan
dengan debit energi dari sumber tak terbarukan (Djiteng Marsudi,
2005). Akan tetapi dengan optimalisasi sistem diharapkan akan
mengahasilkan energi listrik dengan debit yang tidak kalah besar
atau setidaknya masyarakat sudah bisa mandiri dengan mempunyai
pembangkit-pembangkit listrik lokal yang bisa memenuhi kebutuhan
energi listrik secara swadaya.
Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang sudah mengkaji
bahkan menerapkan sistem pembangkit energi listrik memanfaatkan
gaya fisika magnetik seperti Mike Brady dengan tema penelitian
Permanent Magnet Machine (dapat dilihat
http://www.youtube.com/watch?v=PFGiWiXMHn0), Lawrence Tseung dengan
tema penelitian Wang Shum Ho Generator (dapat dilihat di
http://www.youtube.com/watch?v=0uKm7UCVxyg) dan John Bedini dengan
tema penelitian Bedini Motor (dapat dilihat di
http://www.youtube.com/watch?v=nlO8UDsc-Fc). Dari penelitian
tersebut menjadikan potensi ketertarikan untuk menganalisa lebih
lanjut tentang kemungkinan modifikasi atau bahkan menemukan metode
baru dengan harapan bisa diciptakan sebuah karya penelitian yang
berkualitas.C. PERUMUSAN MASALAH
Dalam melakukan percobaan penelitian mengenai sistem pembangkit
listrik memanfaatkan magnet permanen ini diterapkan beberapa
rumusan masalah yang akan membantu mempermudah dalam melakukan
analisis penelitian sehingga mengetahui sebab akibat sebuah
kajadian yang diamati. Adapun rumusan masalah yang diterapkan
adalah:1. Bagaimana mengetahui sifat magnet permanen dengan
mengamati garis flux magnet serta kekuatannya yang ditimbulkan dari
material magnet yang digunakan. Sehingga menemukan konsep
penempatan magnet yang menghasilkan gaya tarik dan tolak paling
kuat dan pada akhirnya menghasilkan torsi paling tinggi. (Martin A.
Plonus, 1978)2. Bagaimana menemukan konsep manifestasi hukum
kekekalan energi pada disain yang akan dibuat, sehingga benar-benar
menerapkan konsep konversi energi secara elektris tanpa melawan
hukum kekekalan energi.
3. Bagaimana mendapatkan nilai arus dan tegangan keluaran yang
optimal yang sesuai dengan kapasitas generator pencatu ulang
(charger) maupun generator utama (primer). (Djiteng Marsudi,
2005)4. Bagaimana menjadikan penemuan akhir yang bersifat mudah
dioperasikan, handal dan ekonomis, sehingga manfaat dapat
manfaatkan oleh masyarakat luas tanpa terkendala faktor biaya yang
tinggi.D. TUJUAN PROGRAM
Dalam melakukan sebuah penelitian, hasil akhirnya diharapkan
mampu memberikan kontribusi positif berupa manfaat baik kepada
kelompok yang dapat menerapkannya secara langsung maupun kepada
kelompok yang berkeinginan meneruskan hasil penelitian yang ada
agar diperoleh kesempurnaan. Adapun manfaat dari hasil karya
penelitian ini diharapkan penerapannya oleh:1. Masyarakat Rawan
Energi ListrikHasil dari penelitian ini bisa bisa langsung
dimanfaatkan oleh masyarakat yang tentunya disertai dengan
kebijakan yang dikeluarkan untuk mengendalikan penggunaannya agar
bisa berjalan dengan baik dan benar. Pada konsep penemuan skala
kecil, diharapkan bisa terbentuk komunitas terkecil masyarakat yang
mandiri energi dimasa mendatang, sehingga tidak terlalu tergantung
pada energi tak terbarukan. Dan untuk konsep penemua skala besar,
diharapkan bisa membantu menekan penggunaan sumberdaya energi fosil
yang semakin menipis dan membantu mencegah global warming sedini
mungkin tanpa mengurangi pasokan energi bagi masyarakat.
2. Komunitas Pelajar dan Peneliti
Berbeda dengan kelompok awam, kelompok pelajar dan peneliti
mempunyai tugas untuk senantiasa mengembangkan dan menemukan hal
baru (inovasi) dari hasil penelitian sebelumnya. Sehingga hasil
penelitian sebelumnya bermanfaat bagi kelompok cendekia dalam
rangka memperbaiki kinerja dan mengurangi kelemahan dari sistem
yang sudah ada dan menjadi titik awal terbukanya gerbang pemikiran
yang luas dengan dilakukan inovasi terus menerus dan up to date
terhadap situasi dan kondisi zaman yang ada. Hal baru yang
diharapkan dapat ditemukan bisa berupa varian teknologi sebelumnya
atau bahkan memicu munculnya teknologi pada bidang yang benar-benar
baru sehingga terbukalah pintu baru untuk teknologi baru pula.3.
Pemangku Kebijakan (Stakeholder)Antara ide rancangan awal (konsep)
sebuah teknologi dengan usaha untuk mewujudkannya menjadi realita
melibatkan kelompok-kelompok yang harus sinergis. Peran pemerintah
sangatlah diperlukan dalam rangka menjembatani antara kebutuhan
teknologi tepat guna oleh masyarakat awam dan kemampuan serta
keahlian dari kelompok cendekia dalam menciptakan teknologi. Dengan
adanya konsep penelitian teknologi berkaitan dengan sistem
pembangkit listrik terbarukan, diharapkan pemerintah mampu membantu
dalam mewujudkan ide rancangan teknologi dari kelompok cendekia
menjadi teknologi tepat guna yang secara realita bermanfaat bagi
masyarakat yang saat ini rawan krisis energi.E. LUARAN YANG
DIHARAPKAN
Penelitian yang akan dilakukan merupakan jenis penelitian yang
menerapkan teknologi dengan hasil akhirnya ditujukan untuk
masyarakat yang rawan krisis energi. Sehingga luaran-luaran yang
bisa diperoleh dari penelitian ini yaitu antara lain;
1. Paten, jika hasil penelitian yang telah dilakukan merupakan
ide orisinil (murni) yang belum pernah dibuat sebelumnya dan belum
dipatenkan.2. Model Disain, yang memberikan gambaran mengenai
komposisi dan struktur sistem yang menjadi kerangka dasar
pengembangan teknologi selanjutnya.3. Produk dan Jasa, yang
merupakan implikasi dari hasil penelitian dan tentunya sudah
melalui uji kualitas dan kelayakan (fit and proper test) agar bisa
digunakan oleh masyarakat yang merasa membutuhkan energi listrik
dari sumber terbarukan, tanpa polusi dan murah.F. KEGUNAAN
PROGRAM
Program penelitian ini memiliki kegunaan sebagai langkah
penemuan untuk menemukan solusi terhadap permasalahan krisis energi
listrik yang selama ini menggunakan sumberdaya energi terbarukan
serta mengakibatkan efek global warming yang meresahkan saat ini.
Untuk itu hasil dari penelitian ini diharapkan bisa dimanfaatkan
oleh masyarakat luas dalam menjawab kebutuhan energi listrik dari
sumber daya terbarukan dan bisa didapat secara mudah dan murah
tanpa menimbulkan dampak global.Dari sisi ilmu pengetahuan dan
teknologi tentu akan memperoleh khasanah keilmuan dan tinjauan
pustaka baru dalam rangka menyempurnakan sistem yang sudah
terbangun atau bahkan sebagai pemicu terhadap penemuan baru yang
jauh lebih efektif dan efisien dengan maksud dan tujuan sama.
Dengan melakukan diskusi ilmiah meliputi pengujian kehandalan
terhadap sistem hingga bisa dibuktikan bahwa sistem memiliki
tingkat kesalahan nol (zero defects).G. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam merancang dan membangun sistem pembangkit listrik free
energi menggunakan magnet permanen terdapat beberapa kajian teori
yang dijadikan acuan pemikiran (pembentukan konsep) hingga terwujud
satu kesatuan rancangan. Adapun beberapa kajian teori dasar
berhubungan dengan konsep penelitian yang akan dilakukan
adalah:
1. Kajian Teori Dasar Eksperimen MagnetikaTerkait dengan hukum
coulomb yang banyak memiliki turunan konsep pemikiran mulai dari
magnetika murni maupun elektro-magnetika dengan banyak
gejala-gejala yang bisa diamati dan disimpulkan. Sesuai hukum
Coulomb bahwa muatan yang dipercepat sehingga memiliki arah gerak
tertentu akan menghasilkan gaya magnet dengan arah tertentu pula,
arah dari gaya magnet itu menentukan adanya aksi tarik atau tolak
antar muatan, sehingga disimpulkan bahwa Torsi putar dari sebuah
generator listrik DC berbanding lurus dengan salah satunya adalah
kuat medan magnet dan perbedaan sudut antar garis gaya magnetnya
(Martin A. Plonus, 1978). Dari pengamatan terhadap densitas flux
magnet, disimpulkan bahwa yang paling besar nilainya pada magnet
permanen yaitu terletak di ujung kutub-kutubnya dan garis gaya
magnet selalu mengarah dari kutub utara megnet menuju kutub selatan
magnet kemudian akan saling bertolak jika terdapat kutub yang sama
yang cenderung berdekatan, begitu juga sebaliknya (Richard J.
Fowler, 2003).Sesuai hukum Biot Savart yang menyatakan medan magnet
konstan dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber berupa sebuah magnet
permanen, atau sebuah medan listrik yang berubah secara linier
sering waktu atau dari sebuah arus listrik searah (William H. Hayt
Jr. & John A. Buck, 2006).2. Kajian Teori Dasar Mekanika
Hubungan tentang perpindahan kecepatan dan percepatan
titik-titik yang bergerak sepanjang lintasan lurus atau lintasan
lengkung pada benda diperhitungkan gerak rotasionalnya, sehingga
kinematika benda tegar melibatkan besaran linier maupun besaran
sudut. Dan apabila sebuah benda berotasi terhadap suatu sumbu tetap
maka semua titik kecuali yang berada pada sumbu tersebut bergerak
terhadap lingkaran konsentris terhadap sumbu tetapnya (James S.
Gere & Stephen P. Timoshenko, 1997).Momen yang diterapkan pada
sebuah sumbu putar dan mengakibatkan sumbu tersebut berputar
menunjukkan keberadaan momen torsi pada sumbu tersebut dan
penggunaan batang (sumbu) lingkaran yang paling penting adalah
untuk menyalurkan daya mekanis dari suatu titik ke titik yang lain
dan besarnya tergantung pada torsi dan kecepatan putarnya (J.L.
Meriam & L.G. Kraige, 1993)3. Eksperimen oleh ProfesionalPada
tahun 1969 Michael J. Brady dan Hans Badenhorst membuat sebuat
prototipe motor dengan magnet permanent dengan bahan pendukung dari
kayu, kemudian mereka memiliki ide bahwa konsep motor magnet mereka
bisa diterapkan sebagai generator permanen, setelah itu diikuti
penelitian yang menghasilkan sebuah konsep generator magnetik
dengan bahan magnet permanen. Kemudian hasil penelitian mereka
diberi nama Motor Perendev. Prinsip dasar dari Motor Perendev
adalah menerapkan hukum-hukum magnetika seperti Coulomb dan
Biot-Savart, yaitu menimbulkan momen putar pada poros lingkaran
yang pada sisi-sisi tepi lingkaran terdapat garis-garis magnet yang
melawan terhadap garis-garis magnet yang berlawanan pada sisi
sekeliling luar lingkaran. Kuat magnet dan sudut tolak-menolak gaya
magnet menentukan kecepatan putar dan torsinya. Eksperimen Brady
tidak memerlukan catu daya tambahan melainkan hanya mengandalkan
ciri khas disain mekaniknya yang memperhitungkan pola garis-garis
gaya magnetnya. (http://www.fdp.nu/perendev/ diakses tanggal 21
oktober 2009) Di sisi lain, John Bedini juga mengembangkan penemuan
tidak hanya menggunakan magnet permanen saja akan tetapi
dikombinasikan dengan prinsip elektromagnetika dengan pola pemicuan
pulsa oleh komponen semikonduktor. Konsep dasarnya adalah pengisian
dan pengosongan muatan induktor yang secara periodik menghasilkan
GGL induksi yang diperoleh dari garis-garis medan magnet permanen
secara periodik pula. Sehingga konsep bedini menggunakan 1 atau 2
buah komponen penampung muatan (kapasitor) atau bahkan lebih yang
dijadikan media pegisian dan pengosongan muatan agar generator
senantiasa bergerak. Konsep ini lebih jelas dalam menjelaskan
terhadap prinsip hukum kekekalan energi dibandingkan dengan konsep
yang dimiliki Mike Brady. (http://rpmgt.org/ diakses tanggal 21
oktober 2009) 4. Jurnal Ilmiah
Pudji Irasari (2008), melakukan penelitian tentang generator
magnet permanen yang tertulis dalam jurnal Ketenagalistrikan dan
Energi Terbarukan P3TKEBT LIPI Vol.7 No.1 Juni 2008 menjelaskan
mengenai metode melakukan perancangan generator dengan bahan magnet
permanen yang digunakan pada turbin angin dengan memanfaatkan
dimensi stator yang sudah ada dipasaran. Magnet permanen yang
digunakan adalah jenis NdFeB. Parameter masukannya adalah dimensi
dan struktur stator serta kerapatan fluks magnet permanen (Bm).
Konfigurasi lilitan dipilih dengan model lap winding, lebar magnet
permanen ditentukan sedemikian rupa sehingga rasio busur magnet
terhadap kisaran kutub () adalah 0,6 yang merupakan rasio minimal
teoritis. Dari salah satu jenis stator yang tersedia di pasaran
telah dirancang untuk generator AC 3 fase 220V. Hasilnya
menunjukkan bahwa pada putaran 218 rpm, generator mampu
menghasilkan daya 660 watt dengan regulasi 4,45% dan efisiensi
63,7% dengan suhu stabil dikisaran 45C.Dari hasil penelitian
tersebut sangat membantu dalam merancang turbin yang akan
dibangkitkan dayanya, apalagi dalam skala besar menjadi generator
primer yang mensuplai arus bolak-balik (AC) dengan daya yang besar
memanfaatkan magnet permanen. H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Konsep yang akan diterapkan pada program penelitian ini
menggunakan perpaduan sistem yang cenderung lebih banyak
memanfaatkan konsep motor bedini dengan menggunakan multiple
monopole (2-4-6-dst) dan dengan bagian generator yang terpisah
tetapi tetap satu sumbu putar. Adapun metode pelaksanaan program
mengandung beberapa proses penting, yaitu sebagai berikut:
1. Mendapatkan data masukan berupa karakteristik mekanika fisika
dari motor dan turbin generator.
2. Mendapatkan data masukan berupa konsep disain mekanik dan
elektrik dari sistem secara keseluruhan.
3. Mendapatkan data masukan untuk proses pengujian meliputi
kecepatan dan torsi putar serta daya total keluaran terhadap
gangguan yang ada.
Sehingga proses-proses dari metode pelaksanaan yang akan
digunakan untuk menyelesaikan program penelitian ini dapat difahami
seperti yang ditunjukkan pada diagram alir berikut:
Gambar 1. Diagram Alir Metode Pelaksanaan1. Rancangan Rotor,
Stator dan MonopoleBerikut ini akan diberikan gambaran singkat
mengenai rancangan rotor, stator dan monopole yang akan digunakan
dalam penelitian ini, seperti ditunjukkan pada gambar berikut:
Gambar 2. Rancangan RotorDari rancangan pada gambar 2 dijelaskan
bahwa terdapat 4 buah magnet permanen pada bagian rotor yang semua
kutub U mengarah menuju sisi luar. Garis fluks dari ke-empat magnet
tersebut yang akan dijadikan daya tolak terhadap garis fluks magnet
induksi dari monopole pada sisi stator.
Gambar 3. Rancangan StatorDari rancangan pada gambar 3
dijelaskan bahwa untuk menimbulkan reaksi terhadap garis fluks
magnet permanen maka pada stator diberikan monopole yang akan
menghasilkan medan magnet dari aliran arus searah pada kumparan.
Kuat medan magnet yang ditimbulkan tergantung pada kuat arus dan
induktansi yang digunakan pada monopole. Dengan menggunakan bahan
inti yang memiliki reluktansi besar terhadap medan magnet maka akan
diperoleh konsentrasi garis fluks magnet yang semakin padat pada
ujung monopole.
Gambar 4. Konsep Motor Bedini 4 MonopoleDari gambar 4 dapatlah
difahami konsep rancangan motor bedini yang sudah dimodifikasi
dengan menggunakan 4 monopole, dengan asumsi akan menghasilkan
torsi dan kecepatan putar yang optimal pada rotor. Putaran pada
rotor sangat menentukan daya keluaran dari turbin generator listrik
.Dalam setiap monopole terdapat dua jenis induktansi, yaitu
induktansi untuk memicu saklar semikonduktor pada proses
pembentukan medan elektromagnetik dan dan induktansi penghasil
medan magnit yang juga berfungsi untuk pengisian ulang muatan.
2. Rancangan Elektronik Pengendali
Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa motor bedini selain
menggunakan magnet permanen, juga menerapkan sistem pensaklaran
semikonduktor (solid state relay-SSR) pada proses pembentukan medan
magnit dan pengisian ulang muatan. Adapun konsep rancangan
elektronis pengendali seperti digambarkan pada diagram berikut:
Gambar 5. Blok Diagram Elektronik PengendaliDari diagram yang
ditunjukkan pada gambar 5 dapat difahami bahwa untuk melakukan
pengendalian putaran membutuhkan 2 buah induktansi yang pada
realisasinya berupa monopole. Output dari tiap induktansi adalah
GGL induksi yang memiliki amplitudo masukan sesuai dengan kuat
magnet yang memperngaruhinya. Arus GGL induksi pada keluaran
induktansi pemicu SSR (gambar 6) bersifat variabel sehingga arus
yang digunakan untuk membentuk medan elektromagnetik pada
induktansi pembentuk medan magnet juga bisa dikendalikan, disinilah
fungsi pengendali elektronik berbasis SSR.
Gambar 6. Bentuk Sinyal Induktansi Pemicu SSR3. Rancangan Turbin
Generator Magnet Permanen
Pada kenyataan penerapannya, antar generator dan motor
manggunakan sumbu rotor yang sama akan tetapi tidak terintegrasi
menjadi satu, walaupun ada konsep rancangan lain yang menjadikan
antara generator dan motor menjadi satu bagian. Semua unsur
modifikasi bisa diterapkan selama bisa memberikan hasil yang
optimal. Pada gambar 7 bisa difahami konsep rancangan generator
dengan magnet permanen. Mirip halnya dengan motor, akan tetapi
tidak ada konsep monopole yang kemudian diganti dengan induktor GGL
induksi magnet dengan jumlah yang lebih banyak begitu juga magnet
permanen pada sisi rotor dengan asumsi menghasilkan total GGL
induksi lebih besar.
Gambar 7. Konsep Rancangan Generator Magnet Permanen
Untuk menghasilkan arus listrik searah lebih mudah pengaturannya
dibandingkan dengan menghasilkan arus listrik bolak-balik. Untuk
penerapan generator arus bolak-balik terdapat beberapa kosntruksi
yang tak sesederhana seperti pada gambar 7 yang menunjukkan
penerapan generator arus searah. Pada penelitian Pudji Irasari
(2008) bisa ditemukan dengan jelas konsep pembuatan generator
listrik arus bolak-balik. Akan tetapi pada konsep ini masih sangat
mungkin diterapkan generator arus listrik bolak-balik dengan daya
keluaran yang besar.I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM
Dalam melaksanakan program penelitian, akan dilakukan
berdasarkan jadwal kegiatan yang sudah disusun dengan memberikan
prioritas waktu sesuai dengan urutan-urutan seperti yang terumus
dalam metode penelitian ini. Adapun jadwal kegiatan bisa dilihat
pada tabel 1 berikut ini:Tabel 1. Jadwal Kegiatan Program
No.KegiatanBulan ke-1Bulan ke-2Bulan ke-3Bulan ke-4
1234123412341234
1Disain Sistem
2Survei Komponen
3Perakitan Prototipe
4Pengujian Prototipe
5Evaluasi Hasil
6Pemantapan Sistem
7Pengujian Akhir
8Laporan Riset
J. RANCANGAN BIAYA
Rancangan penelitian yang akan dilakukan tentu membutuhkan
pembiayaan yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan komponen
yang menyusun sistem secara keseluruhan baik bahan baku utama
maupun bahan pendukungnya. Adapun rincian biaya yang dibutuhkan
pada penelitian ini adalah:Tabel 2. Rincian Biaya PenelitianNoNama
ItemHarga SatuanJumlahTotal Harga
1Magnet Neomidium100.000303.000.000
2Rangka Acrylic Stator & Rotor1.000.00011.000.000
3Inti Induktor100.000101.000.000
4Kawat Email200.0001200.000
5Baterai Kering 12VDC 5AH250.0002500.000
6Komponen Solid State Relay (SSR)1.000.00011.000.000
7Box Panel Elektronik100.0001100.000
8Kabel Instalasi100.0001100.000
9Lampu TL 220VAC 10W35.000270.000
10Material Instalasi100.0001100.000
11Kertas Laporan40.000280.000
12Tinta Printer (hitam putih & warna)100.0002200.000
T O T A L8.500.000
K. DAFTAR PUSTAKAMartin A. Plonus. 1978. Applied
Electromagnetics. McGRAW-HILL.Richard J. Fowler. 2003.
Electricity-Principles and Applications. McGRAW HILL.William H.
Hayt Jr. dan John A. Buck. 2006. Elektromagnetika. Penerbit
ERLANGGA.James S. Gere dan Stephen P. Timoshenko. 1997. Mekanika
Bahan. Edisi ke Empat. Penerbit ERLANGGA.J.L. Meriam dan L.G.
Kraige. 1993. Mekanika Teknik: Dinamika. Edisi ke Dua. Penerbit
ERLANGGA.
Djiteng Marsudi. 2005. Pembangkitan Energi Listrik. Penerbit
ERLANGGA.
Pudji Irasari. 2008. Metode Perancangan Generator Magnet
Permanen Berbasis pada Dimensi Stator yang Sudah Ada. Jurnal
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol.7 No.1 Juni 2008
ISSN:1978-2365. P3TKEBT LIPI.L. LAMPIRANBIODATA KETUA & ANGGOTA
KELOMPOK1. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
: Bekti Nurwantob. NIM
: 4055211008c. Fakultas/Program Studi
: Fakultas Sains Dan Teknologi/
Teknik Elektro ALAMAT ,TELP/HP/EMAIL:d. Perguruan Tinggi
: Universitas Teknologi Yogyakarta
e. Waktu untuk kegiatan PKM: 8 jam/minggu
2. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap
: Anton Budi Setiyonob. NIM
: 4055211011c. Fakultas/Program Studi
: Fakultas Sains Dan Teknologi/
Teknik Elektrod. Perguruan Tinggi
: Universitas Teknologi Yogyakarta
e. Waktu untuk kegiatan PKM: 8 jam/minggu
3. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap
: Fajar Firdaosb. NIM
: 3085111140c. Fakultas/Program Studi
: Fakultas Sains Dan Teknologi/
Teknik Informatika d. Perguruan Tinggi
: Universitas Teknologi Yogyakarta
e. Waktu untuk kegiatan PKM: 8 jam/minggu
BIODATA DOSEN PENDAMPINGNama Lengkap dan Gelar= M.S. HENDRIYAWAN
A, ST.
Golongan Pangkat dan NIP= -
Jabatan Fungsional
= -
Jabatan Struktural
= -
Fakultas/Program Studi= Sains & Teknologi / Teknik
Elektro
Perguruan Tinggi
= Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY)
Bidang Keahlian
= Instrumentasi & Kendali Elektronika
Waktu Untuk Kegiatan PKM= 28 Jam/Minggu
ALAMAT : KANTOR UTYTELP : UTY (0274) 623310
_1317792558.vsdmulai
Mendapatkan masukan: 1. Dimensi & struktur rotor-stator2.
Jumlah monopole3. RPM & daya keluaran 4. Disain elektronis
pengendali
Merancang & membuat struktur rotor-stator dan Memasang
monopole pada titik-titik yang dikehendaki sesuai rancangan
Merancang & membuat konsep turbin generator magnet
permanen
Merancang & membuat elektronis pengendali
Menguji gerak rotasi kemudian mengukur nilai RPM dan Torsi
Hasil sesuai seperti yang diinginkan ?
Apa ada masalah di mekanik ?
Apa ada masalah di elektronik ?
ya
tidak
tidak
ya
ya
Hasil sesuai seperti yang diinginkan ?
Menguji & mengukur daya listrik keluaran dengan gerak rotasi
yang dihasilkan
tidak
selesai
ya
_1317796780.vsdStruktur Rangka Stator
Monopole
_1317801879.vsdInduktansi pemicu SSR
Solid State Relay (SSR)
Induktansi pembentuk medan
Sumber MuatanPrimer
Sumber MuatanSkunder
_1317803890.vsdStator
Rotor
Magnet Permanen
Induktor GGL
_1317799894.vsdMagnet permanen
Rotor
Stator
Monopole
_1317795059.vsdPoros Rotor (sumbu)
Kutub U Magnet
Kutub S Magnet
Piringan (disc)
_1317787217.unknown