BAB I PENDAHULUAN 1.1; Latar Belakang Masalah 1 Organisasi mahasiswa dapat digolongan sebagai pendidikan yang nonformal sekaligus juga informal, karena dalam penyelenggaraan organisasi mahasiswa ada perencanaan kegiatan yang diadakan satu tahun sekali, yang disebut dengan rapat kerja tahunan, dan juga bersifat pendidikan informal karena dalam menjalani kegiatan dalam suatu organisasi mahasiswa, banyak pendidikan yang dapat diterima berdasarkan pengalaman di lapangan. Pelajar, katakanlah mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi akan mempunyai keistimewaan tersendiri jika dibandingkan dengan mereka yang tidak mengikuti organisasi. Banyak sekali kelebihan dari mengikuti suatu organisasi. Baik itu organisasi intra kampus maupun ekstra kampus. 2 Beberapa kelebihan dalam mengikuti suatu organisasi misalnya mereka akan mempunyai banyak relasi, wawasan lebih luas, mereka lebih aktif dalam berkomunikasi, dan masih banyak sekali ilmu yang didapatkan dari berorganisasi. Proposal Penelitian Page 1
25
Embed
proposal pengalaman organisasi terhadap gaya kepemimpinan mahasiswa prodi S1 PPKn Unesa angkatan 2012-2013
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1; Latar Belakang Masalah1Organisasi mahasiswa dapat digolongan sebagai pendidikan yang
nonformal sekaligus juga informal, karena dalam penyelenggaraan
organisasi mahasiswa ada perencanaan kegiatan yang diadakan satu tahun
sekali, yang disebut dengan rapat kerja tahunan, dan juga bersifat
pendidikan informal karena dalam menjalani kegiatan dalam suatu
organisasi mahasiswa, banyak pendidikan yang dapat diterima berdasarkan
pengalaman di lapangan.
Pelajar, katakanlah mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi akan
mempunyai keistimewaan tersendiri jika dibandingkan dengan mereka
yang tidak mengikuti organisasi. Banyak sekali kelebihan dari mengikuti
suatu organisasi. Baik itu organisasi intra kampus maupun ekstra kampus. 2Beberapa kelebihan dalam mengikuti suatu organisasi misalnya mereka
akan mempunyai banyak relasi, wawasan lebih luas, mereka lebih aktif
dalam berkomunikasi, dan masih banyak sekali ilmu yang didapatkan dari
berorganisasi.
Proposal Penelitian Page 1
Dari hasil organisasi tersebut tentu mereka akan mendapatkan
kecakapan berupa soft skill, dimana soft skill tersebut akan sangat berguna
dalam kecakapan dalam ranah kepemimpinan. Dalam kecakapan tersebut
akan bisa dibawa sampai lulus nanti untuk bekal adaptasi dalam dunia
kerja. 1Hasil survey NACE USA mengenai Kualitas Lulusan Perguruan
Tinggi yang Diharapkan Dunia Kerja, menerangkan bahwa mampu
berkomunikasi menempati urutan pertama dari dua puluh kriteria yang
dibutuhkan.
1Firdausz, Rizky. 2012. Motivasi Mahasiswa Bergabung di Organisasi Intra Kampus. Semarang:
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro2Bintoro, Adi. 2008. Minat Mengikuti Organisasi pada Mahasiswa Ditinjau dari Konformitas
Hubungan Teman. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katholik Soegijapranata
Dari survey tersebut membuktikan bahwa suatu sikap
kepemimpinan yang baik (kemampuan berkomunikasi antar relasi) akan
bisa didapatkan dari suatu organisasi.
Seperti fenomena yang terjadi mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi
akan mempunyai kemampuan berkomunikasi yang lebih baik dari mereka
yang tidak mengikuti organisasi.3Suatu soft skill tidak hanya bisa didapatkan dari aktivitas
mahasiswa didalam kelas saat perkuliahan berlangsung. Namun soft skill
bisa didapatkan dari saling berinteraksi dengan subjek lain yaitu dengan
cara berorganisasi. Dalam berorganisasi di ajarkan untuk menjadi insan
yang nantinya akan berguna dan bermanfaat di tengah-tengah masyarakat.
Seperti yang diungkapkan oleh Holil (2009), mengatakan “salah satu
jenjang yang cukup baik untuk mengembangkan soft skill adalah melalui
pembelajaran melalui lembaga kesiswaan”. Maksudnya lembaga
kesiswaan disini ialah organisasi
Organisasi merupakan suatu wadah atau lembaga tertentu untuk
menaungi aspirasi bagi para anggota yang berada dalam lembaga maupun
mahasiswa yang diluar organisasi tersebut. Namun tidak hanya
Proposal Penelitian Page 2
menampung suatu aspirasi, namun juga untuk merealisasikan apa yang
menjadi visi misinya atau aspirasi orang lain melalui kegiatan tertentu.
Dimana dalam organisasi tersebut terdapat struktur keorganisasian untuk
menentukan siapa saja yang berhak untuk menduduki jabatan tertentu.
Jabatan seseorang dalam suatu organisasi dapat ditentukan dari mereka
yang mempunyai integritas tinggi dalam hal kepemimpinan. Misalnya
mahasiswa yang menjadi Presiden suatu Himpunan Mahasiswa tertentu.
Presiden bisa mendapatkan jabatan tersebut berkat dari suara tertinggi para
konstituen yang memilih mereka,
3Hakim, Arif Rahman. 2010. Pengaruh Kepribadian, Sikap, dan Kepemimpinan terhadap Kinerja
Kreatif dalam Organisasi. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
karena mereka dianggap menjadi sosok yang mempunyai integritas tinggi,
mempunyai wibawa, dan dianggap mampu memimpin dan mengarahkan
organisasi tersebut menjadi lebih baik untuk kedepannya.
Dari pernyataan tersebut, masih belum diketahui, apakah mahasiswa yang
pernah mengikuti suatu organisasi tertentu bisa menentukan apakah
mahasiswa tersebut mempunyai gaya tingkat kepemimpinan yang baik dan
berkualitas. Karena dari fenomena dilapangan, mahasiswa yang menjadi
koordinator atau yang bertanggung jawab dalam suatu kegiatan (event,
kegiatan tugas kelompok, dan lain-lain) yaitu mayoritas dari kalangan
mahasiswa yang pernah mengikuti organisasi. Asumsi dari penunjukan
sebagai koordinator atau penanggung jawab dalam kegiatan tersebut yaitu
karena mereka pernah berorganisasi, maka mereka dipercaya untuk
menaungi kegiatan tersebut.
Dari fenomena tersebutlah muncul pertanyaan, apakah ada
hubungan antara keikutsertaan berorganisasi dengan tingkat
kepemimpinan mahasiswa. Dari situlah timbul suatu ketertarikan peneliti
Proposal Penelitian Page 3
untuk meneliti lebih dalam mengenai fenomena tersebut, dan peneliti ingin
meneliti lebih dalam seberapa besar pengaruh berorganisasi terhadap
tingkat kepemimpinan pada ruang lingkup mahasiswa Prodi PPKn Unesa.
Karena suatu organisasi sangat dibutuhkan untuk menghasilkan para
cendekiawan yang mempunyai sikap kepemimpinan yang baik dan
berkualitas. Seperti pemimpin yang bijaksana, jujur, mempunyai
komitmen tinggi, dan mampu mengayomi setiap anggota yang menjadi
tanggung jawabnya.
1.2; Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian ini maka penulis
merumuskan masalah yaitu “Bagaimana Pengaruh Pengalaman
Berorganisasi terhadap Gaya Kepemimpinan Mahasiswa Prodi S1 PPKn
2012-2013 Universitas Negeri Surabaya?”.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
Pengaruh adanya Bagaimana Pengaruh Pengalaman Berorganisasi
terhadap Gaya Kepemimpinan Mahasiswa Prodi S1 PPKn 2012-2013
Universitas Negeri Surabaya.
1.4 Manfaat penelitian
Pelaksanaan penelitian terkait Pengaruh adanya Bagaimana
Pengaruh Pengalaman Beorganisasi terhadap Gaya Kepemimpinan
Mahasiswa Prodi S1 PPKn Universitas Negeri Surabaya diharapkan akan
memberikan manfaat yang dapat dirasakan pada masa yang akan datang.
1.4.1; Manfaat Teoritis
Penelitian diharapkan dapat memperkaya kajian Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan khususnya pada fokus Gaya
Kepemimpinan Mahasiswa.
1.4.2; Manfaat Praktis
a> Bagi Bidang 3 Kemahasiswaan
Proposal Penelitian Page 4
Diharapkan lebih menekankan mahasiswa untuk
berorganisasi agar siswa memiliki gaya kepemimpinan yang
baik.
b> Bagi Universitas Negeri Surabaya
1> Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan
referensi dalam rangka menambah dan melengkapi kajian yang
diperlukan khususnya tentang Pengaruh Pengalaman
Berorganisasi terhadap Gaya Kepemimpinan Mahasiswa.
2> Penelitian ini diharapkan dapat memperluas materi
pembahasan mata kuliah Pendidikan Karakter.
c> Bagi Organisasi di Universitas Negeri Surabaya.
Diharapkaan dapat memberikan masukan dan saran secara
teoritis di dalam Efektifitas Pengalaman Berorganisasi untuk
mengetahui Gaya Kepemimpinan mahasiswa.
1.5; Asumsi dan Keterbatasan Penelitian
Asumsi yang dapat diberikan penulis pada penelitian ini yaitu :
1> Bahwa pengalaman berorganisasi dapat mempengaruhi mahasiswa
dalam gaya kepemimpinannya. Hal itu bisa terlihat dari mahasiswa
Prodi S1 PPKn yang mempunyai pengalaman berorganisasi dan
mempunyai gaya kepemimpinan yang baik. Hal itu bisa terlihat
dari mahasiswa tersebut yang sering ditunjuk untuk menjadi
penanggung jawab dalam suatu komunitas ataupun tugas
kelompok.
Batasan dalam penelitian ini berada pada ruang lingkup Prodi S1
PPKn Universitas Negeri Surabaya pada angkatan 2012-2013. Karena
pada angkatan itulah mahasiswa Prodi S1 PPKn Unesa sedang aktif atau
baru melaksanakan aktivitas organisasi. Untuk itu, peneliti ingin
memperdalam apakah dalam keikutsertaan dalam organisasi bisa
mempengaruhi kompetensi kepemimpinan mereka.
Proposal Penelitian Page 5
Proposal Penelitian Page 6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Pengertian Pengalaman Organisasi Mahasiswa
Pengalaman memiliki berbagai macam definisi, tetapi pada dasarnya
memiliki makna yang sama. Knoers and haditono (1999) mengatakan,
pengalaman merupakan proses pembelajaran dan pertambahan perkembangan
potensi. Sebagai suatu proses membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku
yang tinggi. Menurut Daehlar & Bukatko (1985, dalam syah 1003) pengalaman
merupakan memori episodic, yaitu memori yang menerima dan menyimpan
peristiwa yang atau dialami individu pada waktu dan tempat tertentu, yang
berfungsi sebagai referensi otobiografi.
Dari beberapa definisi diatas dapat diartikan bahwa pengalaman adalah
pertambahan perkembangan akibat adanya peristiwa yang atau dialami individu
sehingga membawa individu kepada suatu pola tingkah laku.
Di dalam penelitian ini dikhususkan mengenai adanya pengalaman
organisasi pada mahasiswa. Organisasi itu sendiri memiliki pengertian sebagai
koordinasi sejumlah kegiatan manusia yang direncanakan untuk mencapai suatu
maksud atau tujuan bersama melalui pembagian tugasdan fungsi serta melalui
serangkaian wewenang dan tanggung jawab (Schein, 1991, h.17). lebih diperjelas
lagi, Gitosudarmo dan Sudita (1997, h.1) mengungkapkan bahwa organisasi
adalah suatu sitem yang terdiri dari pola aktivitas kerjasama yang dilakukan
secara teraturdan berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk mencapai suatu
tujuan. Barnad (dikutip Toha, 1986, h.111) mendefinisikan organisasi sebagai
sistem kegiatan yang terkoordidnir secara sadar atau kekuatan dari dua manusia
atau lebih. Moekijat (1996, h.46), mengatakan bahwa organisasi adalah
pembagian kerja untuk bersama.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan organisasi adalah
suatu sistem dalam kelompok yang terkoordinir, serta terdiri dari pola aktivitas
kerjasama yang dilakukan secara berulang-ulang hingga tercapai suatu tujuan
bersama.
Proposal Penelitian Page 7
Mahasiswa sebagai individu yang aktif dalam menempuh pendidikan di
perguruan tinggi memiliki banyak kreatifitas yang dapat ditampilkan, memiliki
kesempatan untuk memperbanyak pengalaman organisasi sebagai bekal untuk
menghadapi dunia kerja setelah menjadi sarjana. Mahasiswa merupakan seorang
pendidik yang harus bisa survive baik di lingkungan masyarakat ataupun di
universitas, mereka juga harus bisa mempersiapkan peran nya dalam dunia kerja.
Sehingga mereka harus memiliki berbagai kemampuan. Oleh karena itu mereka
hendaknya dapat menyesuaikan diri di masyarakat atau dunia kerja.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(1989, h.548) mahasiswa adalah
mereka yang telah memasuki remaja akhir ataupun dapat dikatakan telah
memasuki masa dewasa awal. Lebih kompleksnya diungkapkan oleh Prihartini
(dalam Andi Bintoro, 2004, h.12) menyebutkan bahwa mahasiswa adalah suatu
kelompok individu di lingkungan perguruan tinggi yang sedang mengalami proses
belajar untuk mempersiapkan diri menjadi intelektual muda dan membutuhkan
sikap positif, realistis, idealis, pragmatis dan konseptual dalam mengatasi
permasalahan yang dihadapi serta dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan
di berbagai bidang kehidupan maupun dalam lingkungan masyarakat sesuai
dengan profesi yang dipilihnya di perguruan tinggi.
Dari pengertian diatas mengenai mahasiswa dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa adalah individu yang sedang menempuh proses belajar di perguruan
tinggi untuk mempersiapkan diri menjadi intelektual muda dan dapat
mempersiapkan perannya baik di lingkungan masyarakat maupun universitas.
Dari beberapa pengertian yang diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa
pengalaman organisasi pada mahasiswa adalah pertambahan perkembangan
potensi yang menyebabkan adanya suatu perubahan tingkah laku individu yang
sedang mengalami proses belajar di perguruan tinggi untuk mengikuti suatu
sistem dalam kelompok yang terkoordinasi secara sadar dalam melakukan
aktivitas kerjasama yang dilakukan berulang-ulang hingga tercapai tujuan
bersama.
Proposal Penelitian Page 8
2.1.2 Gaya Kepemimpinan
Menurut Charteris Black (2007), definisi dari kepemimpinan adalah sifat
dan nilai yang dimiliki oleh seseorang leader atau suatu kemampuan seseorang
dalam mempengaruhi orang lain. Fungsi kepemimpinan sendiri dalam sebuah
organisasi atau kelompok sangat penting karena fungsi kepemimpinanlah sebuah
organisasi dapat mencapai tujuannya melalui jalan dan cara yang benar.
Memahami dengan baik mengenai konsep kepemimpinan sangat membantu
seseorang bekerja lebih efektif dan efesien dalam mencapai tujuan dan kondisi
yang diinginkan. Gaya kepemimpinan juga mempengaruhi karakter seseorang
dalam berkomunikasi.
2.1.3 Pengaruh Pengalaman Berorganisasi terhadap Gaya Kepemimpinan
Organisasi mahasiswa merupakan wadah dimana para mahasiswa dapat
berproses baik dalam pemebelajaran dan pendidikan yang diperoleh melalui
kegiatan yang dilaksanakan secara formal maupun non formal. Organisasi yang
aktif akan sering melatih para anggotanya baik dalam hal akademis maupun
kepemimpinan. Dalam hal kepemimpinan misalnya melakukan training
kepemimpinan bagi anggota dan para calon anggota, membuat event atau sebuah
acara yang otomatis membutuhkan sebuah kepanitiaan, dengan adanya
kepanitiaan tersebut maka mahasiswa dilatih untuk menumbuhkan jiwa
kepemimpinan anggota organisasi.
Organisasi mahasiswa (Ormawa) di tingkat universitas terdiri dan Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM). Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), dan Majelis
Permusyawaratan Mahasiswa (MPM). Ormawa di tingkat Fakultas adalah Badan
Ekesekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa
Fakultas, sedangkan di tingkat jurusan/prodi terdapat Himpunan Mahasiswa
(HIMA) Jurusan/prodi. Sementara itu, untuk mewadahi minat, bakat, dan
pembinaan prestasi mahasiswa, terdapat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di
tingkat universitas dan fakultas.
Menurut Tonny Trimasanto,(1993) mahasiswa itu digolongkan kedalam
dua kelompok, yaitu mahasiswa yang apatis dan mahasiswa aktif terhadap
organisasi kampus. Mahasiswa yang apatis terhadap organisasi kampus
Proposal Penelitian Page 9
merupakan mahasiswa yang aktif terhadap perkuliahan saja, segala sesuatu diukur
dari pencapaian kredit semester dan indeks prestasi kumulatif yang tinggi dan
dapat meraih gelar sarjana secepatnya . Sedangkan mahasiswa aktif adalah
mahasiswa yang aktif dalam berbagai organisasi kemahasiswaan dikampus, yang
sering disebut dengan “aktivis kampus”. Kedua jenis mahasiswa ini memiliki
perbedaan yang kontras pada gaya kepepimpinan yang dimiliki, mahasiswa aktifis
cenderung lebih mudah bersosialisasi dan gaya memimpin yang baik dibanding
mahasiswa apatis terhadap organisasi mahasiswa. Dalam berorganisasi kita dilatih
untuk bisa bersosialisasi dengan orang lain, selain itu dengan bergabung di
organisasi kemahasiswaan kita juga dilatih untuk menyusun strategi dan bisa
memanagemen waktu, diri sendiri dan orang lain. Jadi organisasi mahasiswa
penting sekali karena dapat karakter diri seseorang untuk menjadi mahasiswa
yang produktif.
Organisasi mahasiswa memiliki banyak peranan penting dikampus.
Sebagaimana pengalaman mengajarkan banyak perubahan yang terjadi dalam
kehidupan dikampus, di masyarakat, dan berbangsa dan bernegara yang
mengalami perubahan karena peran serta dari mahasiswa yang tergabung dalam
organisasi mahasiwa tersebut. Kita sering mendengar istilah bahwa mahasiswa
adalah “The agent of change”, hal itu benar adanya karena sama-sama kita
saksikan banyak perubahan yang terjadi karena peran mahasiswa.
Dapat disimpulkan pengaruh adanya pengalaman organisasi dalam diri
mahasiwa membuat mahasiswa dapat tampil dan gaya kepimpinan yang dimiliki
dapat mencapai tujuan bersama yang diharapkan dalam hal akademis maupun
sosial. Pentingnya gaya kepemimpin yang dimiliki seseorang terutama seorang
mahasiswa yang statusnya adalah “The agent of change” berpengaruh pada
banyaknya pengalaman-pengalaman yang di dapat dikampus termasuk
pengalaman dalam hal berorganisasi. Sehingga mahasiswa dapat memahami arti
dari tanggung jawab. Minimal tanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
Berdasarakan uraian di atas maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai
berikut :
H1 : pengalaman berorganisasi berpengaruh terhadap gaya
kepemimpinan
Proposal Penelitian Page 10
Mahasiwa
H2 :pengalaman berorganisasi tidak berpengaruh terhadap gaya
kepemimpinan mahasiswa.
2.2 Kerangka Pemikiran
Adapun pengaruh pengalaman berorganisasi terhadap gaya kepemimpinan
mahasiwa prodi S1 PPkn 2012-2013 Universitas Negeri Surabaya dalam
Kerangka Pemikiran Teoritis dengan mengacu beberapa indikator untuk
menentukan X dan Y sebagai berikut :
IndikatorGaya Kepemimpinan 1@ Visioner
2@ Pembimbing
3@ Afiliatif
4@ Demokratis
5@ Penentu Kecepatan
6@ MemerintahPengalaman Organisasi 1@ Keikut sertaan menjadi anggota atau
ketua dalam suatu organisasi
2@ Kepercayaan pada gagasan sendiri
3@ Dapat bersosialisasi dengan baik
Gambar 2.1
Proposal Penelitian Page 11
Kerangka Pemikiran Teoritis
Ada Pengalaman Organisasi (X1)
H1
GayaKemimpinan (Y)
(Y)
Tidak Ada Pengalaman Organisasi (X2)
2.3 Hipotesis
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, landasan teori dan
kerangka pemikiran teoritis di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini dapat dirumuskan :
H1 : pengalaman berorganisasi berpengaruh positif terhadap gaya kepemimpinan
mahasiswa.
H2 : pengalaman berorganisasi tidak berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan
mahasiswa.
Proposal Penelitian Page 12
Proposal Penelitian Page 13
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Paradigma dan Jenis Penelitian
3.1.1 Paradigma Penelitian
Pada penelitian kuantitatif ini, paradigma yang digunakan oleh
penulis yaitu paradigma positivis. Dimana suatu paradigma yang
memandang fenomena sosial yang dapat diklasifikasikan, relatif tetap,
konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab-akibat.
Dalam paradigma positivis menekankan pada kombinasi antara angka dan
logika deduktif. Dalam menggunakan instrumen kuantitatif di
interpretasikan melalui fenomena secara objektif. Dalam penggunaan data
yang sudah diukur secara tepat diperoleh melalui survey atau kuesioner
dan dikombinasikan dengan ilmu statistik dan pengujian hipotesis yang
bebas nilai atau objektif. Dengan cara tersebut, fenomena yang diteliti
dapat dianalisis untuk kemudian ditemukan hubungan di antara variabel‐variabel yang terlibat di dalamnya. Dimana hubungan tersebut adalah
hubungan korelasi atau hubungan sebab akibat.
3.1.2 Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian
metode analitik dengan pendekatan kuantitatif dengan tujuan
menghubungkan antara satu variabel dengan variabel lain, atau
melihat pengaruh satu variabel terhadap variabel lain. Secara khusus,
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi mengenai Pengaruh
adanya Pengalaman Organisasi terhadap Sikap Kepemimpinan
Mahasiswa Prodi S1 PPKn 2012-1013 Universitas Negeri Surabaya
sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.
Proposal Penelitian Page 14
Peneliti menggunakan metode kuantitatif dengan harapan
mampu mendapatkan data yang lebih lengkap, spesifik, valid dan real
sehingga tujuan penelitian dapat tercapai dengan maksimal. Metode
kuantitatif digunakan untuk mendapatkan data yang valid sehingga
mengandung suatu makna. Peneliti beranggapan bahwa untuk
mengetahui korelasi Pengaruh adanya Pengalaman Organisasi
terhadap Sikap Kepemimpinan Mahasiswa Prodi S1 PPKn 2012-2013
Universitas Negeri Surabaya, peneliti membutuhkan data-data yang
tidak bisa diperoleh melalui penelitian kualitatif. Peneliti
membutuhkan data yang berorientasi pada proses pelaksanaan valid
tidak nya sebuah data yang diteliti.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Sesuai dengan pokok pikiran pada latar belakang masalah,
rumusan masalah dan tujuan penelitian yakni untuk mengetahui
Pengaruh Pengalaman Berorganisasi terhadap Gaya Kepemimpinan
Mahasiswa Prodi S1 PPKn Universitas Negeri Surabaya, maka lokasi
penelitian yang akan digunakan oleh peneliti adalah Universitas
Negeri Surabaya.
Ada dua alasan mengapa peneliti mengambil lokasi penelitian di
Universitas Negeri Surabaya. Pertama, banyak munculnya berbagai
organisasi baik intra maupun ekstra di Universitas Negeri Surabaya.
Kedua, peneliti mengambil lokasi penelitian di Universitas Negeri
Surabaya karena mahasiswa PPKn Universitas Negeri Surabaya yang
memiliki jiwa kepemimpinan yang baik.
3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian yang digunakan penulis adalah sebagai