Top Banner
i BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nusa Penida adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah tenggara Bali yang dipisahkan oleh Selat Badung. Nusa Penida merupakan salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Klungkung. Di dekat pulau ini terdapat juga pulau-pulau kecil lainnya yaitu Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan yang juga merupakan bagian dari Kecamtan Nusa Penida. Perairan pulau Nusa Penida terkenal dengan kawasan selamnya. Nusa Penida merupakan daerah kering dengan tekstur tanah berkapur. Sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani, nelayan dan buruh, dan lainnya sebagai pedagang. Lebih dari satu per tiga pulau Nusa Penida merupakan pantai berpasir yang dimamfaatkan oleh para petani rumput laut untuk membudayakan rumput laut, salah satunya adalah kelompok tani Segara Pelangi. Kelompok tani Segara Pelangi adalah kelompok tani yang aktif dalam membudidayakan rumput laut di Kecamatan Nusa Penida. Rumput laut yang diberdayakan oleh petani Segara Pelangi adalah rumput laut jenis Eucheuma Spinosum . Hasil panen rumput laut ini akan dijemur selama beberapa hari hingga rumput laut kering sebelum dijual ke pengepul setempat. Rumput laut merupakan tumbuhan yang memiliki banyak sekali mamfaat, baik itu sebagai makanan, ramuan kecantikan maupun untuk obat. Rumput laut merupakan salah satu sumber daya hayati yang terdapat di wilayah pesisir laut seperti yang ada di Kecamatan Nusa Penida ini. Kualitas dan harga rumput laut di Nusa Penida ini sangat dipengaruhi oleh tingkat kekeringan saat penjemuran. Penjemuran rumput laut ini merupakan proses yang bisa dibilang cukup sulit karena jika rumput laut yang dijemur terlalu kering maka akan merugikan petani karena berat dari rumput laut ini akan berkurang drastis, begitu pula jika rumput laut ini terlalu basah maka harga yang ditawarkan oleh Pengepul akan lebih murah. Oleh karena itu penjemuran rumput laut ini harus sempurna tidak boleh terlalu basah dan tidak boleh terlalu kering. Berdasarkan latar belakang penelitian, penulis berkeinginan untuk mengangkat judul “Sistem Monitoring Proses Penjemuran Rumput Laut Berbasis
22

proposal pengajuan skripsi s1 sistem komputer

Dec 24, 2015

Download

Documents

Yudiana PandHe

ini adalah proposal skripsi s1 sistem komputer di stikom bali tahun 2014
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: proposal pengajuan skripsi s1 sistem komputer

i

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nusa Penida adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah tenggara Bali

yang dipisahkan oleh Selat Badung. Nusa Penida merupakan salah satu

Kecamatan yang ada di Kabupaten Klungkung. Di dekat pulau ini terdapat juga

pulau-pulau kecil lainnya yaitu Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan yang juga

merupakan bagian dari Kecamtan Nusa Penida. Perairan pulau Nusa Penida

terkenal dengan kawasan selamnya. Nusa Penida merupakan daerah kering

dengan tekstur tanah berkapur. Sebagian besar penduduknya bekerja sebagai

petani, nelayan dan buruh, dan lainnya sebagai pedagang.

Lebih dari satu per tiga pulau Nusa Penida merupakan pantai berpasir

yang dimamfaatkan oleh para petani rumput laut untuk membudayakan rumput

laut, salah satunya adalah kelompok tani Segara Pelangi. Kelompok tani Segara

Pelangi adalah kelompok tani yang aktif dalam membudidayakan rumput laut di

Kecamatan Nusa Penida. Rumput laut yang diberdayakan oleh petani Segara

Pelangi adalah rumput laut jenis Eucheuma Spinosum . Hasil panen rumput laut

ini akan dijemur selama beberapa hari hingga rumput laut kering sebelum dijual

ke pengepul setempat.

Rumput laut merupakan tumbuhan yang memiliki banyak sekali mamfaat,

baik itu sebagai makanan, ramuan kecantikan maupun untuk obat. Rumput laut

merupakan salah satu sumber daya hayati yang terdapat di wilayah pesisir laut

seperti yang ada di Kecamatan Nusa Penida ini. Kualitas dan harga rumput laut

di Nusa Penida ini sangat dipengaruhi oleh tingkat kekeringan saat penjemuran.

Penjemuran rumput laut ini merupakan proses yang bisa dibilang cukup

sulit karena jika rumput laut yang dijemur terlalu kering maka akan merugikan

petani karena berat dari rumput laut ini akan berkurang drastis, begitu pula jika

rumput laut ini terlalu basah maka harga yang ditawarkan oleh Pengepul akan

lebih murah. Oleh karena itu penjemuran rumput laut ini harus sempurna tidak

boleh terlalu basah dan tidak boleh terlalu kering.

Berdasarkan latar belakang penelitian, penulis berkeinginan untuk

mengangkat judul “Sistem Monitoring Proses Penjemuran Rumput Laut Berbasis

Page 2: proposal pengajuan skripsi s1 sistem komputer

i

Mikrokontroler dan Pemrograman Desktop”. Dengan adanya sistem ini

diharapkan petani bisa dengan pasti mengetahui tingkat kekeringan saat

penjemuran rumput laut dan juga berapa waktu yang dibutuhkan dalam proses

pengeringan ini, karena sudah dibantu oleh teknologi yang akan dibuat oleh

penulis.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang penelitian maka penulis dapat mengambil rumusan

masalah sebagai berikut :

1. Dimana posisi untuk meletakan sensor ?

2. Seberapa cepat data yang dapat diambil ?

3. Bagaimana cara memprediksikan waktu pengeringan rumput laut ?

4. Bagaimana cara mengetahui tingkat kekeringan rumput laut yang

sempurna saat penjemuran ?

5. Bagaimana menampilkan informasi yang diterima dari sensor ke

desktop ?

1.3 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang ada maka penulis dapat melakukan

penelitian yang bertujuan sebagai berikut :

1. Untuk mendapatkan tata letak posisi sensor yang tepat.

2. Agar mendapatkan kecepatan data yang diinginkan.

3. Untuk memudahkan petani dalam memprediksi lama waktu

pengeringan.

4. Untuk mengetahui tingkat kekeringan yang sempurna dalam

penjemuran rumput laut.

5. Menampilkan informasi berupa grafik di desktop.

1.4 Mamfaat Penelitian

Adapun beberapa mamfaat yang ingin dicapai dalam pembuatan Sistem

Monitoring Proses Penjemuran Rumput Laut Berbasis Mikrokontroler dan

Pemrograman Desktop ini adalah sebagai berikut :

Page 3: proposal pengajuan skripsi s1 sistem komputer

i

1. Memudahkan petani rumput laut memonitoring tingkat kekeringan

yang sempurna pada rumput laut, sehingga petani tidak perlu lagi

repot untuk mengecek berkali-kali tingkat kekeringan rumput laut.

2. Mengetahui berapa waktu yang dibutuhkan dalam proses

penjemuran ini.

3. Meminimalisir tingkat kerugian petani yang ditimbulkan akibat salah

penjemuran baik itu terlalu kering maupun terlalu basah dalam

penjemuran akan sangat merugikan petani rumput laut.

4. Mempermudahkan petani rumput laut yang masih awam dan

belum mengerti akan tingkat kekeringan yang baik pada saat

penjemuran rumput laut.

1.5 Ruang Lingkup

Untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang dihadapi serta agar

perancangan sistem yang dihasilkan tidak melewati batas, penulis membatasi

sistem yaitu :

1. Tingkat kekeringan rumput laut akan di monitoring secara

berkesinambungan, dan sistem akan mendeteksi kadar

kelembaban rumput laut sampai kadar tersebut sesuai dengan

kadar kelembaban yang diharapkan oleh petani rumput laut di

Kecamatan Nusa Penida yaitu sebesar 25 - 30%.

2. Jika kadar kelembaban pada rumput laut sudah dipenuhi, maka

sistem akan secara otomatis menampilkan informasi bahwa rumput

laut sudah kering pada desktop.

3. Aplikasi desktop digunakan untuk memonitoring suhu dan

kelembaban pada rumput laut yang dijemur dan juga memberikan

informasi tingkat kekeringan rumput laut saat dijemur.

4. Aliran listrik dianggap terus menyalah pada saat proses monitoring

ini berlangsung.

5. Rumput laut yang dijemur dianggap sudah melewati proses

pemeraman (fermentasi).

Page 4: proposal pengajuan skripsi s1 sistem komputer

i

6. Sensor intensitas cahaya digunakan untuk mendeteksi tingkat

cahaya yang membantu proses penjemuran dan juga digunakan

untuk memprediksi berapa waktu yang dibutuhkan untuk menjemur

7. Rumput laut yang dijadikan sampel adalah jenis rumput laut jenis

Eucheuma Spinosum yang banyak dibudidayakan di Kecamatan

Nusa Penida.

8. Kelompok tani Segara Pelangi yang terletak di Desa Ped Banjar

Sental Kangin sebagai studi kasusnya.

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan proposal skripsi ini, penulis akan menguraikan dalam

bentuk bab, dan masing-masing bab akan dipaparkan dalam beberapa sub bab,

diantaranya:

BAB I. Pendahuluan

Bab ini akan menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II. Tinjauan Pustaka

Bab ini akan membahas dan menjelaskan dasar teori yang menjadi

landasan dan mendukung pelaksanaan penulisan skripsi dan bab yang

menguraikan tentang kajian pustaka baik dari buku-buku ilmiah, maupun

sumber-sumber lain yang mendukung penelitian ini.

BAB III. Analisa dan Perancangan Sistem

Bab ini akan membahas dan menguraikan tentang objek penelitian,

variabel, metode penelitian, metode pengumpulan data, dan metode analisis

data.

BAB IV. Implementasi Sistem

Bab ini menguraikan tentang objek penelitian, variabel, metode penelitian,

metode pengumpulan data, dan metode analisis data.

Page 5: proposal pengajuan skripsi s1 sistem komputer

i

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini akan membahas mengenai teori - teori yang berhubungan dengan

Penerapan Sistem Monitoring Proses Penjemuran Rumput Laut Berbasis

Mikrokontroler dan Pemrograman Desktop serta beberapa teori dan informasi

dari software dan hardware yang digunakan dalam pembangunan sistem ini.

2.1 Sistem

Pendekatan sistem lebih menekankan pada elemen-elemen atau

kelompoknya, yang dalam hal ini sistem itu didefinisikan sebagai suatu jaringan

kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-

sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu aturan

tertentu. Prosedur merupakan suatu urutan tindakan yang disusun untuk

menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap kejadian yang terjadi

berulang-ulang. Pengertian menurut para ahli dijelaskan sebagai berikut :

L. James Havery

Sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu

rangkaian komponen yang berhubungan dengan satu dengan yang lainya

dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai

suatu tujuan yang telah ditentukan.

John Mc. Manama

Sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-

fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik

untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan effisien.

C.W. Churchman

Sistem adalah sebuah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan

untuk melaksanakan seperangkat tujuan[3].

Page 6: proposal pengajuan skripsi s1 sistem komputer

i

2.2 Monitoring

Rusyam Tabrani R. (1997) menyatakan pengawasan (monitoring) adalah

pengendalian yang dilakukan dengan melaksanakan pemeriksaan, penilaian

kemampuan, meningkatkan dan menyempurnakan, baik manajemen maupun

bidang operasionalnya[3].

2.3 Mikrokontroler

Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah

chip. Biasanya jika CPU dan peralatan pendukungnya berada pada IC yang

sama, serta digunakan untuk penerapan sistem kendali maka IC tersebut disebut

sebagai mikrokontroler. Secara umum mikrokontroler adalah suatu rangkaian

terintergrasi (IC) yang bekerja untuk aplikasi pengendali. Untuk mendukung

fungsi pengendalinya, suatu mikrokontroler memiliki bagian-bagian seperti

Sentral Processing Unit (CPU), Read Only Memomy (ROM), Random access

Memory (RAM), Pewaktu/Pencacah dan Unit I/O

Contoh dari mikrokontroler adalah Intel 8051, Motorola 68HC11, ATMEL

AVR, dan sebagainya[1].

Ada beberapa definisi dari mikrokontroler diantaranya adalah :

1. Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer yang seluruh atau

sebagian besar elemennya dikemas dalam satu keping IC (intergrated

circuits) sehingga sering disebut dengan mikrokomputer chip tunggal.

2. Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer yang dibangun pada

sebuah chip tunggal.

3. Mikrokontroler dapat diumpamakan sebagai bentuk minimum dari

sebuah mikrokomputer[2].

Mikrokontroler mulai banyak digunakan dalam aplikaksi elektronika,

antara lain dibidang otomatisasi industri, otomotif, pengukuran, telekomonikasi,

penerbangan, dan sebagainya. Keuntungan dari penggunaan mikrokontroler

adalah sistem yang diciptakan menjadi sangat fleksibel karena modifikasi dan

pengembangan cukup dilakukan pada perangkat lunaknya[1].

Page 7: proposal pengajuan skripsi s1 sistem komputer

i

Dimulai dari perkembangan komputer yang munculnya mikroprosesor,

mikrokontroler turut berkembang ketika ada kebutuhan sistem komputer yang

sederhana dan praktis. Di Indonesia, tipe mikrokontroler yang banyak beredar

adalah yang berasal dari vendor Atmel. Salah satu produknya adalah AT89S51

yang merupakan keturunan 8051[9].

Ada beberapa spesifikasi (selain harga) yang perlu diperhatikan dalam

memilih mikrokontroler diantaranya[10] :

1. Jumblah pin input/output.

2. Kapasitas memori (ROM, RAM, dan mungkin EEPROM internal).

3. Peripheral internal seperti Timer, ADC, DAC, UART, dan lain-lain.

4. Tegangan operasi dan konsumsi daya.

5. Kecepatan eksekusi program.

2.3.1 Arduino uno R3

Board ini merupakan board UNO terbaru. Selain memiliki fitur-fitur pada

versi sebelumnya, UNO R3 kini menggunakan ATmega16U2 untuk converter

serialnya. Penggunaan ATmega16U2 ini membuat kecepatan transfer menjadi

lebih cepat, dan tentu memory yang lebih banyak. Tidak dibutuhkan driver

tambahan untuk Linux maupun Mac (namun bagi pengguna Windows akan

membutuhkan inf terupdate).

Ada beberapa improvisasi lain yang diterapkan pada UNO R3 ini.

Semuanya untuk kemudahan dan kenyamanan Anda menggunakan board ini,

bahkan untuk di masa yang akan datang.

Spesifikasi

Adapun data teknis board Arduino UNO R3 adalah sebagai berikut :

Mikrokontroler : ATMEGA328

Tegangan Operasi : 5V

Tegangan Input (recommended) : 7 - 12 V

Tegangan Input (limit) : 6-20 V

Pin digital I/O : 14 (6 diantaranya pin PWM)

Page 8: proposal pengajuan skripsi s1 sistem komputer

i

Pin Analog input : 6

Arus DC per pin I/O : 40 mA

Arus DC untuk pin 3.3 V : 150 mA

Flash Memory : 32 KB dengan 0.5KB digunakan untuk bootloader

SRAM : 2 KB

EEPROM : 1 KB

Kecepatan Pewaktuan : 16 Mhz

Gambar 2.1 Arduino UNO Simple Pack.

2.4 Sensor

Sensor merupakan suatu komponen pengindraan yang digunakan oleh

robot, seperti layaknya manusia, sebuah robot juga akan dapat mengetahui

kondisi lingkungan disekitarnya dengan bantuan sensor. Robot mampu

menghindari penghalang yang ada dengan menggunakan bantuan sensor

kedekatan (proximity). Sebuah robot mampu mematikan api yang ada

disekelilingnya dengan meniupnya atau menyerimnya dengan air itu karena robot

mampu mendeteksi adanya sumber api disekelilingnya dengan bantuan sensor

pendeteksi api[2].

Variabel keluaran dari sensor yang diubah menjadi besaran listrik disebut

Transduser. Pada saat ini, sensor tersebut telah dibuat dengan ukuran sangat

kecil dengan orde nanometer. Ukuran yang sangat kecil ini sangat memudahkan

pemakaian dan menghemat energi.

Page 9: proposal pengajuan skripsi s1 sistem komputer

i

2.5.1 DHT11 Sensor Suhu dan Kelembaban

DHT11 adalah sensor digital yang dapat mengukur suhu dan kelembaban

udara di sekitarnya. Sensor ini sangat mudah digunakan bersama dengan

Arduino. Memiliki tingkat stabilitas yang sangat baik serta fitur kalibrasi yang

sangat akurat. Koefisien kalibrasi disimpan dalam OTP program memory,

sehingga ketika internal sensor mendeteksi sesuatu, maka module ini

menyertakan koefisien tersebut dalam kalkulasinya.

DHT11 termasuk sensor yang memiliki kualitas terbaik, dinilai dari respon,

pembacaan data yang cepat, dan kemampuan anti-interference. Ukurannya yang

kecil, dan dengan transmisi sinyal hingga 20 meter, membuat produk ini cocok

digunakan untuk banyak aplikasi-aplikasi pengukuran suhu dan kelembaban.

Gambar 2.2 Soil Moisture sensor V2

2.5.2 Light Dependent Resistor (LDR)

Light dependent resistor (LDR) ialah jenis resistor yang berubah nilai

tahannya apabila ia terkena cahaya. Komponen ini terbuat dari bahan yang

dinamakan film kadmium sulfida. LDR ini biasanya digunakan dalam suatu

rangkaian pembagi potensial.

Unsur kimia yang disebut kadmium sulfida (CDS) memiliki sifat yang

khas, yaitu resistans listriknya akan berkurang apa bila ada cahaya yang jajuh

diatasnya. Efek dari unsur kimia ini dimamfaatkan dengan menempatkan lapisan

Page 10: proposal pengajuan skripsi s1 sistem komputer

i

kimia pada kotak logam yang ditutupi jendela tembus pandang. Dibandingkan

transduser lainya, tangkapan LDR sangat lambat (dalam seperseratusan

detik)[2].

Gambar 2.3 Light dependent resistor (LDR)

2.5 Visual Studio 2010

Visual Studio 2010 merupakan sebuah Intergrated Development

Environtment (IDE) atau lingkungan kerja yang digunakan untuk membangun

aplikasi .NET dengan mudah. Visual Studio Profesional 2010 menyediakan

berbagai tool yang lengkap bagi para pengembang untuk membangun aplikasi

yang berjalan di .NET Framework.

Selain itu Visual Studio 2010 juga menyediakan fasilitas untuk menulis

kode program di lingkungan kerja lain, seperti Visual Basic Express Edition yang

juga disediakan oleh Mikrosoft secara gratis bagi para pelajar dan pemula[4].

2.6 Bahasa Pemrograman

2.6.1 Bahasa C#

C# merupakan bahasa pemrograman perusahaan Microsoft yang didisain

dengan target diimplementasikan dengan teknologi Framework .NET. Pada

tahun 2002 tepatnya bulan Januari, C# maupun Framework .NET diselesaikan

dan dapat diimplementasikan dikalangan industri. Bahasa pemrograman C#

merapakan bahasa baru yang sangat handal dan konsisten serta membawa

kesan bahasa pemrograman yang modern.

.Net adalah sebuah teknologi yangdiciptakan oleh mikrosoft untuk

pengembangan program-program yang berorientasi objek. Keistimewaan

teknologi ini adalah para developer tidak hanya dapat mengembangkan program-

Page 11: proposal pengajuan skripsi s1 sistem komputer

i

program aplikasi biasa, tetapi juga dapat mengembangkan aplikasi-aplikasi

internet. Jadi kesimpulanya teknologi .Net inimemungkinkan para developer

mengembangkan software yang berupa aplikasiwindows biasa ataupun internet

yang sangat tangguh dan dapat dijalankan disemua jenis hardware dan semua

sistem operasi yang memiliki .Net platfom[11].

C# pada dasarnya bukan bahasa pemrogram yang sulit karena pada

intinya mengambil dari berbagai bahasa pemrograman yang telah ada. Bahasa

pemrograman yang paling banyak digunakan dalam sintaksis C# adalah bahasa

Java[5].

Bahas C# merupakan gabungan dari kecanggihan bahasa keluarga C (C,

C++, Objective-C, Java dan sebagainya) dengan kemudahan bahasa

pemrograman Visual Basic[6] .

2.6.2 Bahasa C

Bahasa C adalah bahasa yang universal dibandingkan bahasa assembly

yang saat ini banyak digunakan untuk memprogram suatu mikrokontroler.

Struktur dari program C dapat dilihat sebagai kumpulan dari sebuah atau lebih

fungsi-fungsi dimana masing-masing fungsi tersebut mempunyai nama. Fungsi

utama yang harus ada dalam program C sudah ditentukan namanya, yaitu

bernama main()[1].

Bahasa C dikatakan sebagai bahasa pemrograman yang terstruktur

karena strukturnya menggunakan fungsi-fungsi sebagai program bagian

(subroutine). Bahasa C menyediakan 5 macam tipe data dasar, yaitu tipe data

integer (nilai numerik bulat yang dideklarasikan dengan int), floating poin (nilai

numerik pecahan ketepatan tunggal yang dideklarasikan dengan float), double

precision (nilai numerik pecahan ketepatan ganda yang dideklarasikan dengan

double), karakter (dideklarasikan dengan char) dan kosong (dideklarasikan

dengan void)[1].

Page 12: proposal pengajuan skripsi s1 sistem komputer

i

Gambar 2.4 Contoh bahasa C

Kepopuleran bahasa C membuat versi-versi dari bahasa ini banyak dibuat

untuk komputer mikro. Untuk membuat versi-versi tersebut standar, ANSI

(American National Standards Institute) membentuk suatu komite (ANSI

Commitee X3J11) pada tahun 1983 yang kemudian menetapkan standar ANSI

untuk bahasa C[7].

Program bahasa C tidak mengenal aturan penulisan pada kolom tertentu

sehingga bisa dimulai dari komlom manapu. Program dalam bahasa C selalu

berbentuk fungsi seperti ditunjukan main (). Program yang dijalankan berada

didalam tubuh program dan dimulai dengan kurungkurawal buka { dan dan

diakhiri dengan kurungkurawal tutup }[9].

2.7 Rumput Laut Eucheuma Spinosum

Rumput laut adalah salah satu biota laut yang paling banyak

dibudidayakan, baik itu di laut maupun di tambak. Produksi rumput laut melalui

budi daya mencapai 2,5 juta ton tahun 2009. Harga rumput laut di daerah

budidaya berkisar antara harga Rp.4.000-4.500/kg.

Budi daya rumput laut cukup prospektif, baik untuk pasar ekspor maupun

pasar dalam negeri. Rumput laut indonesia tergolong dalam rumput laut

berkualitas tinggi sehingga dapat bersaing dengan rumput laut dari negara

lain[8].

Rumput laut Eucheuma Spinosum atau yang lebih dikenal dengan

sebutan rumput laut Spinosum ini tumbuh pada tempat-tempat yang sesuai

dengan persyaratan tumbuhnya, antara lain tumbuh pada perairan yang jernih,

dasar perairannya berpasir atau berlumpur dan hidupnya menempel pada karang

yang mati. Bentuk dari tanaman ini tidak mempunyai perbedaan susunan

Page 13: proposal pengajuan skripsi s1 sistem komputer

i

kerangka antara akar, batang, dan daun. Keseluruhan tanaman ini merupakan

batang yang dikenal sebagai talus (thallus). Thallus ada yang berbentuk bulat,

silindris atau gepeng bercabang-cabang. Jumlah setiap percabangan ada yang

runcing dan ada yang tumpul. Permukaan kulit luar agak kasar, karena

mempunyai gerigi dan bintik-bintik kasar. Eucheuma Spinosum memiliki

permukaan licin, berwarna coklat tua, hijau coklat, hijau kuning, atau merah

ungu. Tingginya dapat mencapai 30 cm. Eucheuma Spinosum tumbuh melekat

ke substrat dengan alat perekat berupa cakram. Cabang-cabang pertama dan

kedua tumbuh membentuk rumpun yang rimbun dengn 13ea r khusus mengarah

13ea rah datangnya sinar matahari. Cabang-cabang tersebut ada yang

memanjang atau melengkung seperti tanduk.

Rumput laut Eucheuma Spinosum ini banyak sekali dibudidayakan di

indonesia, khususnya di Kecamatan Nusa Penida. Rumput laut ini memiliki

berbagai macam fungsi dan kegunaan diantaranya sebagai alat kecantikan

(kosmetik), makanan (agar-agar, permen jeli, kue bolu, dodol dan lain-lain) dan

masih banyak lagi mammfaat yang diberikan oleh rumput laut ini.

Gambar 2.5 Rumput laut Eucheuma Spinosum

2.8 Nusa Penida

Nusa Penida adalah bagian terkecil dari pulau Bali, dimana penduduk

yang tertata rapi dalam sebuah kecamatan yang bernaung di bawah Kabupaten

Klungkung ini dipadati oleh asli orang hindu, dan beberapa islam juga kristen.

Ada dua pulau kecil di dekatnya, yaitu Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan,

dan Nusa Penida lah yang menjadi pulau terbesar diantara pulau-pulau tadi.

Page 14: proposal pengajuan skripsi s1 sistem komputer

i

Nusa Penida juga memiliki keanekaragaman hayati laut yang tinggi.

Wilayah ini termasuk dalam segitiga terumbu karang dunia (the global coral

triangle) yang saat ini menjadi prioritas dunia untuk dilestarikan.

Keanekaragaman ikan,karang, dan biota lainnya. Kawasan ini memiliki 576 jenis

ikan, 5 diantaranya jenis ikan baru.

Mata pencaharian utama masyarakat Nusa Penida adalah pertanian

rumput laut, wisata bahari, perikanan dan peternakan. Mata pencaharian lainnya

seperti pertanian, berdagang, serta sektor swasta dan pemerintahan. Mayoritas

masyarakat Nusa Penida adalah suku Bali beragama Hindu. Terdapat suku desa

muslim dari 16 desa dinas yaitu desa Toyapakeh. Penduduk Toyapakeh dulunya

nenek moyang mereka berasal dari Jawa dan Lombok. Populasi penduduk

sekitar 50.000 jiwa yang mendiami 3 pulau di kecamatan Nusa Penida. Di

kecamatan Nusa Penida, terdapat 4 sekolah setingkat SMU, 3 sekolah setingkat

SMP dan puluhan sekolah SD. Saat ini sudah ada Universitas kelas jauh yang

dilakukan di kantor kecamatan Nusa Penida guna menampung lulusan SMU

Nusa Penida mencapai jenjang pendidikan strata S1.

Terdapat beberapa pura besar di Nusa Penida seperti Pura Batu Medau

dan Pura Giri Putri. Selain itu terdapat pura sentral di pulau Bali yang terdapat di

Nusa Penida yaitu pura Sad -Khayangan Ped. Masyarakat Nusa Penida

melaksanakan Nyepi Segara setiap tahunnya untuk menghormati laut dan

memberi kesempatan kepada laut untuk beristirahat. Nyepi Segara juga

merupakan bentuk pelaksanaan ajaran Tri Hita Karana terutama menjaga

keseimbangan antara manusia dengan alam. Aturan adat di Nusa Penida

dituangkan dalam awig-awig (hukum adat) yang dihasilkan dari kesepakatan

(pararem) bersama. Di Desa Lembongan terdapat awig-awig terkait pesisir dan

laut seperti pelarangan penebangan bakau dan pengambilan pasir laut.

2.9 Kelompok Tani Segara Pelangi

Kelompok tani Segara Pelangi adalah salah satu dari sekian banyak

kelompok tani rumput laut yang berada di Kecamatan Nusa Penida. Kelompok

tani Segara Pelangi terbentuk karena dilatar belakangi oleh tindakan pengepul

yang memberikan harga murah kepada petani, oleh karena itu maka dapat

mengubah harga yang diberikan pengepul petani yang berada di Desa Ped

Page 15: proposal pengajuan skripsi s1 sistem komputer

i

Banjar Sental Kangin memutuskan untuk membentuk kelompok tani Segara

Pelangi ini.

Kelomok tani ini diketuai oleh Ketut Manca dan diwakili oleh Ketut Wirta.

Pada awalnya terbentuk, kelompok tani ini memutuskan untuk mengirim sendiri

hasil panennya ke pulau Bali untuk mendapatkan harga yang lebih mahal. Saat

ini kelompoktani Segara Pelangi tidak lagi mengirim barang kepulau Bali

melainkan sudah ada beberapa pengepul yang bersedia mengambil rumput laut

hasil panen ditempat dan dengan harga yang bersaing tentunya.

Kegiatan yang dilakukan oleh kelompok tani Segara Pelangi yaitu

membayar iyuran enam bulan sekali, dan memotong ternak babi/ayam setiap

hari raya besar seperti hari raya Galungan. Kelompok tani ini juga aktif dalam

pembuatan proposal untuk penggalian dana dan memperoleh bantuan dari

pemerintah daerah.

Page 16: proposal pengajuan skripsi s1 sistem komputer

i

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan pada suatu penelitian sangat mempengaruhi

hasil dari penelitian itu sendiri, karena kesimpulan yang diambil didapat di

peroleh dari proses pengerjaan metode penelitian tersebut. Sistem yang

dirancang dalam laporan ini menggunakan beberapa tahapan metode penelitian

diantaranya sebagai berikut:

3.1 Alur Penelitian

1. Observasi

Metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi

yang dapat diperoleh dengan cara melakukan pengamatan secara

langsung terhadap objek penelitian.

2. Studi Literatur (Literature Review )

Studi literatur adalah metode pengumpulan data dan informasi

dengan cara membaca dan memahami berbagai macam literatur yang

sudah ada yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Studi

literatur yang dilakukan pada penelitian ini bersumber dari buku, karya

tulis, diktat catatan kuliah, dan sumber lain baik dalam bentuk media

cetak ataupun media elektronik. Data dan informasi yang dikumpulkan

dari studi literatur menyangkut pembahasan mengenai perancangan dan

pemrograman alat. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

mikrokontroler Arduino Uno R3, serta hal-hal lainnya yang mendukung

pengerjaan penelitian ini.

3. Analisis Sistem

Analisis sistem dilakukan guna menganalisis sistem yang sedang

berjalan sehingga dapat dipahami cara kerja sistem itu sendiri. Hal-hal

yang dibahas dalam penelitian ini adalah mengenaikebutuhan hardware

dan Exositedan bagaimana menghubungkan hardware dengan Exosite

yang diharapkan dapat berjalan sesuai dengan tujuan penelitian.

Pembahasan hardware menyangkut bagaimana cara merancang

komunikasi sensor suhu yang dihubungkan dengan Arduino dan

Page 17: proposal pengajuan skripsi s1 sistem komputer

i

Ethernet shald agar dapat saling terkoneksi dengan tujuan untuk

memonitoring suhu udara di dalam ruangan melalui Exosite.

4. Perancangan Sistem

Perancangan sistem menyangkut pembuatan skema diagram

alur kerja alat. Perancangan sistem pada penelitian ini menggunakan

flowchart.

5. Pembuatan alat peraga

Pada tahap ini dilakukan pembuatan alat peraga. Pada alat ini

akan dipasang sensor.

6. Pembuatan Program

Tahap pembuatan program dilakukan berdasarkan hasil yang

diperoleh dalam perancangan sistem.Pembuatan program dalam

penelitian ini menggunakan Bahasa C, dimana software yang digunakan

adalah IDE Arduino uno.

7. Pembuatan Laporan

Laporan suatu penelitian merupakan dokumentasi dari semua

proses yang dilakukan pada penelitian tersebut mulai dari tahap awal

hingga akhir. Laporan yang dibuat pada penelitian ini meliputi semua

tahapan yang dilakukan dalam proses penelitian ini mulai dari latar

belakang masalah yang dimuat dalam pendahuluan, tinjauan pustaka,

analisis dan desain sistem, implementasi sistem, sampai kesimpulan

dan saran.

Page 18: proposal pengajuan skripsi s1 sistem komputer

i

3.2 Gambaran Sistem

Gambaran sistem adalah penggambaran ilustrasi pada sistem yang akan

dibuat. Pada tahapan ini penulis mengilustrasikan sistem monitoring suhu

berbasis web mengunakan mikrokontroler ATmega328.

Gambar 3.1 Gambaran Sistem

Sensor kelembaban DHT11 dan senor intensitas cahaya FDR

berkomunikasi dan behubungan dengan mikrokontroler menggunakan kabel.

Mikrokontroler akan memproses data-data dan informasi yang diberikan oleh

sensor, dan mikrokontroler juga yang akan mengirim data-data dan informasi

yang disampaikan oleh sensor ke komputer desktop dengan menggunakan kabel

USB.

Sensor kelembaban DHT11 digunakan untuk memonitor tingkat

kekeringan rumput laut yang dijemur, sedangkan sensor intensitas cahaya

digunakan untuk memprediksi dan menampilkan grafik paparan sinar matahari

yang terjadi saat proses penjemuran dan menampilkan grafik ke komputer

desktop.

Page 19: proposal pengajuan skripsi s1 sistem komputer

i

3.3 Flowchart

Pada sistem monitoring penjemuran rumput laut berbasis mikrokontroler

dan pemrograman desktop ini, penulis mencoba menggambarkan alur sistem

pada sebuah flowchat sebagai berikut:

Gambar 3.1 Flowchat Sistem

Pada Gambar 3.1 Flowchat sistem, menunjukan proses diawali dengan

Start, kemudian sensor mengimputkan data secara otomatis dan data diolah

mikrokontroler, setelah proses tersebut selesai selenjutnya proses tersebut

mengarah kesebuah decision keputusan sensor mendeteksi atau memutuskan

bahwa rumput laut itu sudah kering atau belum, jika iya (sudah kering) maka

proses selanjutnya adalah menampilkan ke desktop, jika belum proses akan

terus memonitoring. Data yang dihasilkan di desktop adalah data berupa grafik.

Start

Sensor input data

mikrokontroler

Penjemuran

kering Y/T

Proses Data

Output Grafik

End

Page 20: proposal pengajuan skripsi s1 sistem komputer

i

BAB IV

JADWAL PENELITIAN

Berdasarkan metode perekayasaan yang penulis pakai dalam

pengembangan sistem ini, maka jadwal penelitian dari perekayasaan sistem ini

penulis tuangkan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.1 jadwal penelitian

Penelitian ini berlangsung selama empat bulan. Dua bulan pertama akan

penulis manfaatkan untuk studi litelatur dan observasi. Selanjutnya, perancangan

sistem, pembuatan alat monitoring serta pembuatan programakan dilakukan

pada bulan berikutnya.

KEGIATAN MARET APRIL MEI JUNI

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Observasi

Studi Litelatur

Analisa sistem

Perancangan sistem

Pembuatan alat peraga

Pengujian, Evaluasi dan

Perbaikan Sistem

Pembuatan laporan

Page 21: proposal pengajuan skripsi s1 sistem komputer

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................i

DAFTAR TABEL..........................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... iv

BAB I

PENDAHULUAN..............................................................................19

1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 2

1.4 Mamfaat Penelitian ..................................................................... 2

1.5 Ruang Lingkup ............................................................................ 3

1.6 Sistematika Penulisan ................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 5

2.1 Sistem ......................................................................................... 5

2.2 Monitoring ................................................................................... 6

2.3 Mikrokontroler ............................................................................. 6

2.3.1 Arduino uno R3 ....................................................................... 7

2.4 Sensor ........................................................................................ 8

2.5.1 DHT11 Sensor Suhu dan Kelembaban .................................... 9

2.5.2 Light Dependent Resistor (LDR) .............................................. 9

2.5 Visual Studio 2010 .................................................................... 10

2.6 Bahasa Pemrograman .............................................................. 10

2.6.1 Bahasa C# ............................................................................ 10

2.6.2 Bahasa C .............................................................................. 11

2.7 Rumput Laut Eucheuma Spinosum ........................................... 12

2.8 Nusa Penida ............................................................................. 13

2.9 Kelompok Tani Segara Pelangi ................................................. 14

Page 22: proposal pengajuan skripsi s1 sistem komputer

i

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 16

3.1 Alur Penelitian ........................................................................... 16

3.2 Gambaran Sistem ..................................................................... 18

3.3 Flowchart .................................................................................. 19

BAB IV JADWAL PENELITIAN .............................................................. 20