BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bencana alam (natural disaster) merupakan peristiwa yang mampu mengancam dan menghasilkan kerusakan lingkungan. Faktor penyebab peristiwa ini dapat berupa faktor alam, faktor non alam maupun faktor manusia. Hal tersebut dapat mengancam kor ban jiwa, ker usa kan lin gkungan dan ker ugi an har ta benda. Indonesia secara geog raf is sangat rentan ter hada p benc ana, kare na ter let ak pada per temuan tiga lempeng tekt oni k dunia (uras ia, India!"us tra lia dan #empeng $as ifi k), ber ada diantara dua samudera (%amudera $asifik dan %amudera Hindia) dan dua benua (Benua "ustralia dan Benua "sia). Bencana dapat terjadi karena faktor geologis (gempa, tsunami, letusan gunung berapi), hidrometeorologis (banjir, tanah longsor, kekeringan, angin topan), biologis (wabah penyakit, penyakit tanaman dan ternak, hama tanaman), kegagalan teknologi (kecelakaan industri dan transportasi, radiasi nukl ir , penc ema ran baha n kimia) dan faktor sos ial pol iti k (konfl ik hor i&onta l, terorisme, edeologi, religi). $erma sal aha n ban ji r pad a seti ap dae rah di Indones ia tent uny a memi li ki karakteristik yang berbeda!beda, hal ini tidak terlepas dari kondisi geografis wilayah Indonesia yang beraneka ragam. Banjir merupakan peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam suatu daratan, dengan kata lain banjir dapat terjadi jika suatu kapasitas badan air seperti' sungai, waduk dan danau sudah tidakmampu menampung besarnya olume air yang mangalir sehingga terjadi luapan yang dapa t mer enda m dar ata n. ej adi an banjir aka n berd ampa k dan bere sik o tin ggi apabila terjadi pada suatu daerah dengan porsi jumlah penduduk yang tinggi. Hal ter sebut tent u aka n ber laku sebali knya pada daer ah yang memili ki por si jumlah penduduk rendah atau tidak ada penduduk sama sekali. ondisi bencana yang sering terjadi terkadang menyebabkan beberapa kesulitan dalam mengakses informasi kejadian bencana. Hal ini dapat dipermudah dengan teknologi penginderaan jauh ( remote sensing ) yang mempunyai banyak peranan dal am hal kebe ncanaan. *eknol ogi ter sebu t mampu mer ekam obj ek dan lokasi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Pengin$eraan jauh (atau disingkat in$eraja) adalah pengukuran atau akuisisi
data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik
melakukan kontak dengan objek tersebut atau pengukuran atau akuisisi data dari
sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat dari jarak jauh, (misalnya dari pesawat,
pesawat luar angkasa, satelit, kapal atau alat lain. 1ontoh dari penginderaan jauh
antara lain satelit pengamatan bumi, satelit cuaca, memonitor janin dengan ultrasonik
dan wahana luar angkasa yang memantau planet dari orbit. Inderaja berasal dari
bahasa Inggris remote sensing , bahasa $erancis télédétection, bahasa 2erman fernerkundung , bahasa $ortugis sensoriamento remota, bahasa %panyol percepcion
remote dan bahasa 3usia distangtionaya. i masa modern, istilah penginderaan jauh
mengacu kepada teknik yang melibatkan instrumen di pesawat atau pesawat luar
angkasa dan dibedakan dengan penginderaan lainnya seperti penginderaan medis
atau fotogrametri. 4alaupun semua hal yang berhubungan dengan astronomi
sebenarnya adalah penerapan dari penginderaan jauh (faktanya merupakan
penginderaan jauh yang intensif), istilah 5penginderaan jauh5 umumnya lebih kepada
yang berhubungan dengan teresterial dan pengamatan cuaca.
-enurut #indgren dalam %utanto (678) penginderaan jauh adalah teknik yang
dikembangkan untuk perolehan dan analisis informasi tentang bumi, informasi
tersebut berbentuk radiasi elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan dari
permukaan bumi. -ather (679) mengatakan bahwa penginderaan jauh terdiri atas
pengukuran dan perekaman terhadap energi elektromagnetik yang dipantulkan atau
dipancarkan oleh permukaan bumi dan atmosfer dari suatu tempat tertentu di
permukaan bumi. "dapun menurut #ilesand et al. (/::;) mengatakan bahwa penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu
objek, daerah, atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat
tanpa kontak langsung dengan objek, daerah, atau fenomena yang dikaji.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa penginderaan jauh
adalah teknik yang digunakan untuk memperoleh data tentang permukaan bumi yang
menggunakan media satelit ataupun pesawat terbang.
sering menimbulkan kerugian baik fisik maupun material. odoatie dan
%ugiyanto (/::/) menyebutkan bahwa banjir terdiri atas dua peristiwa, pertama
banjir terjadi di daerah yang tidak biasa terkena banjir, dan kedua banjir terjadi
karena limpasan air dari sungai karena debitnya yang besar sehingga tidak
mampu dialirkan oleh alur sungai.
ibyosaputro (67;) mengatakan penyebab banjir dan lamanya genangan
bukan hanya disebabkan oleh meluapnya air sungai, melainkan oleh kelebihan
curah hujan dan fluktuasi muka air laut khususnya dataran aluial pantai, unit!
unit geomorfologi seperti daerah rawa, rawa belakang, dataran banjir, pertemuan
sungai dengan dataran aluial merupakan tempat!tempat yang rentan banjir.
elebihan air yang menggenangi suatu daerah yang biasanya kering terjadi
sebagai akibat kapasitas sungai tidak mampu menampung air yang mengalir di
atasnya atau berlebihan air hujan lokal. elebihan air hujan lokal yang
menyebabkan banjir dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu telah jenuhnya tanah
ditempat tersebut dan masih tingginya ketinggian muka air di dalam alur sungai.
ejenuhan tanah yang tinggi akan menyebabkan tingkat penyerapan tanah
(infiltrasi) jadi rendah sehingga aliran permukaan (surface runoff) menjaditinggi. *ingginya aliran permukaan sebagai akibat hujan berlebih tersebut dapat
ditampung oleh badan sungai. "kibat air berlebih (banjir) sebagai akibat luapan
air sungai ataupun hujan lokal maka akan menyebabkan terbentuknya bentukan
banjir dan dalam skala yang lebih luas lagi masuk dalam kelas bentukan asal
fluial.
Banjir merupakan bencana alam (natural ha&ard) yang paling merusak.
Bencana ini melanda daerah yang cekung sampai datar yang terletak di dataran
rendah. $enanggulangan banjir dapat dibedakan secara fisik (struktural
measures) dan non fisik (non struktural measures). %ecara fisik antara lain
pembuatan cek dam, tanggul, dan bendungan, sedangkan non fisik berupa
pemetaan daerah rentan, bahaya ataupun beresiko terhadap banjir.
Badan Casional $enanggulangan Bencana (BC$B) di Indonesia mencatat
sebaran kejadian bencana dari tahun 7 ? /:/ (=ambar ). Hasil
inentarisasi data kejadian bencana yang telah dilakukan oleh BC$B,
memungkinkan perekaman ulang daerah yang sama dalam periode waktu yang
pendek.
2./ 0esik% Banjir
3esiko banjir adalah kemungkinan suatu daerah mengalami kerugian atau
kehilangan sebagai akibat terjadinya peristiwa banjir. Faktor penentu resiko banjir
adalah tingkat bahaya banjir, kelas kepadatan dan nilai produktiitas untuk setiap
penggunaan lahan. -isalnya apabila suatu daerah dengan kepadatan penduduk yang
tinggi dan produktiitas lahan tinggi apabila terkena banjir dengan tingkat bahaya
tinggi maka kemungkinan kerugiannya adalah tinggi.
2. Pe&anaatan Pengin$eraan !auh Untuk Mengi$entiikasi Banjir
ata penginderaan jauh dapat berupa foto udara dan citra satelit. Foto udara
memiliki kelebihan resolusi spasialnya yang halus sehingga objek berukuran kecil
(tergantung skala foto) dapat direkam, kenampakan objek seperti wujud sebenarnya
dilapangan, serta secara teknik penggunaannya mudah hanya memerlukan peralatan
yang sederhana, sedangkan kelemahan foto udara adalah resolusi temporalnyarendah, cakupan liputannya sempit, biayanya lebih mahal jika dibandingkan dengan
luasan yang sama dengan citra satelit.
1itra satelit memiliki kelebihan, data yang direkam dalam bentuk digital
sehingga memudahkan pengolahannya maupun interpretasinya, resolusi temporalnya
tinggi (#andsat -%% setiap 8 hari), biayanya relatif murah dibandingkan dengan
luas liputannya, sedangkan kelemahannya memiliki resolusi spasial yang kasar
(#andsat -%% 96E96 m/), skalanya kecil, kenampakan objek secara garis besar dan
penggunaannya memerlukan software khusus dan komputer.
-engidentifikasi tempat!tempat banjir pada citra satelit dengan menggunakan
transformasi Tasseled-Cap yang menghasilkan indeks kecerahan tanah Soil
Brightness Index (%BI). Indeks kecerahan tanah menggambarkan kelembapan tanah
permukaan. $ada tanah yang lembab warnanya abu!abu gelap dan semakin cerah
untuk tempat!tempat yang kandungan air tanah permukaannya rendah. %elain
*ahap persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai pengumpulan
data dan pengolahan data. alam tahap awal ini disusun hal!hal penting yang harus
dilakukan dengan tujuan mengefektifkan waktu dan pekerjaan.
"dapun dalam tahap persiapan meliputi '
. %tudi pustaka terhadap materi penelitian untuk menentukan garis besar
permasalahan.
/. -enentukan kebutuhan data yang akan digunakan.
0. -enggali informasi melalui instansi terkait yang dapat dijadikan narasumber.
$ersiapan diatas harus dilakukan dengan cermat untuk menghindari adanya
bagian!bagian yang terlupakan ataupun pekerjaan berulang. %ehingga pekerjaan pada
tahap pengumpulan data yang tidak maksimal.
3.3 Met%$e Pengu&'ulan Data
ata %ekunder ' ata ini diperoleh dari pihak lain atau instansi terkait, dengan
kata lain menggunakan data yang telah ada.
-etode #iteratur ' aitu dengan metode yang digunakan untuk mendapatkan
data dengan cara mengumpulkan, mengindentifikasi, mengolah data tertulis danmetoda kerja yang digunakan. ata tertulis bisa juga dari instansi!instansi. ata yang
diperoleh dari metode literatur ini pada umumnya didapat dari instansi terkait, antara
lain ' ! $eta lokasi, yaitu peta umum tentang kerentanan banjir Indonesia.