BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat utama di seluruh dunia. Malaria tersebar pada lebih dari 100 negara di benua Afrika, Asia, Amerika bagian selatan dan daerah Oceania, serta kepulauan Karibia. Dalam buku The World Malaria Report 2005, Badan Kesehatan Dunia (WHO), menggambarkan walaupun berbagai upaya telah dilakukan, hingga tahun 2005 malaria masih menjadi masalah kesehatan utama di 107 negara di dunia. Penyakit ini menyerang sedikitnya 350-500 juta orang setiap tahunnya dan bertanggung jawab terhadap kematian sekitar 1 juta orang setiap tahunnya. Diperkirakan masih sekitar 3,2 miliar orang hidup di daerah endemis malaria (Silalahi, 2004) Menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001, terdapat 15 juta kasus malaria dengan 38.000 kematian setiap tahunnya. Diperkirakan 35% penduduk Indonesia tinggal didaerah yang berisiko tertular malaria. Dari 484 kabupaten/kota yang ada di Indonesia, 338 kabupaten/ kota merupakan wilayah endemis malaria ( Depkes RI, 2008) Malaria adalah suatu penyakit menular, disebabkan oleh bibit penyakit malaria yaitu parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Tercatat kejadian malaria di Dinas kota Bengkulu dipuskesmas suka merindu paling banyak tingkat kejadian penyakit malaria yaitu klinis 1.638 orang.positif malria sebanyak 703 orang sekitar 42,92% masyarak yg terkena malaria. Kota Bengkulu merupakan daerah endemis malaria, Jumlah penderita malaria tahun 2007 sebanyak 8.397 orang, dengan rincian : penderita malaria klinis 6.103 orang dan malaria positif 2,294 orang. Tahun 2008 jumlah penderita malaria sebanyak 16,725 orang dengan rincian : malaria klinis 9,682 dan malaria positif 7,033 orang. Jumlah penderita ini menunjukkan kenaikan yang cukup tinggi yaitu 99 %.(dinas kesehatan kota bengkulu 2009).
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat utama di seluruh dunia.
Malaria tersebar pada lebih dari 100 negara di benua Afrika, Asia, Amerika bagian selatan dan
daerah Oceania, serta kepulauan Karibia. Dalam buku The World Malaria Report 2005, Badan
Kesehatan Dunia (WHO), menggambarkan walaupun berbagai upaya telah dilakukan, hingga
tahun 2005 malaria masih menjadi masalah kesehatan utama di 107 negara di dunia. Penyakit ini
menyerang sedikitnya 350-500 juta orang setiap tahunnya dan bertanggung jawab terhadap
kematian sekitar 1 juta orang setiap tahunnya. Diperkirakan masih sekitar 3,2 miliar orang hidup
di daerah endemis malaria (Silalahi, 2004)
Menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001, terdapat 15 juta kasus malaria dengan
38.000 kematian setiap tahunnya. Diperkirakan 35% penduduk Indonesia tinggal didaerah yang
berisiko tertular malaria. Dari 484 kabupaten/kota yang ada di Indonesia, 338 kabupaten/ kota
merupakan wilayah endemis malaria ( Depkes RI, 2008)
Malaria adalah suatu penyakit menular, disebabkan oleh bibit penyakit malaria yaitu
parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Tercatat kejadian malaria di Dinas kota Bengkulu dipuskesmas suka merindu paling
banyak tingkat kejadian penyakit malaria yaitu klinis 1.638 orang.positif malria sebanyak 703
orang sekitar 42,92% masyarak yg terkena malaria.
Kota Bengkulu merupakan daerah endemis malaria, Jumlah penderita malaria tahun
2007 sebanyak 8.397 orang, dengan rincian : penderita malaria klinis 6.103 orang dan
malaria positif 2,294 orang. Tahun 2008 jumlah penderita malaria sebanyak 16,725 orang
dengan rincian : malaria klinis 9,682 dan malaria positif 7,033 orang. Jumlah penderita ini
menunjukkan kenaikan yang cukup tinggi yaitu 99 %.(dinas kesehatan kota bengkulu 2009).
Angka kesakitan malaria untuk wilayah luar Jawa dan Bali diukur dengan Annual Malaria
Incidence (AMI). Indikator ini menggambarkan semua kejadian malaria Klinis disuatu daerah.
AMI kota Bengkulu tahun 2007 sebesar 30,56 per 1000 jumlah penduduk, tahun 2008 sebesar
35,89 per 1000 jumlah penduduk. Angka ini lebih tinggi dari Angka kesakitan propinsi dan
nasional yaitu 16 per 1000 penduduk. Berdasarkan target Indonesia Sehat 2011-2015 sebesar 5
per 1000 penduduk.
Dalam data sepuluh penyakit terbanyak pada Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu tahun
2008, malaria menempati peringkat kedua setelah ISPA dengan jumlah 1332 kasus dari 8460
kunjungan pasien yang datang berobat di poli umum Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu
(ProfilKesehatanPuskesmasSukamerindu, 2008).
Berdasarkan survey awal yang dilakukan pada rumah keluarga yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Sukamerindu, terdapat 21 rumah yang lingkungan rumahnya kurang baik yang bisa
memungkinkan bersarangnya nyamuk, seperti tidak terpasangnya kasa di ventilasi rumah,
adanya genangan air hujan di selokan-selokan rumah pada hari hujan membuat selokan banjir
karena sampah yang menumpuk dan membuat genangan air yang menyebabkan tempat
bersarangnya nyamuk. Selain itu dapat dilihat pula lahan kosong, daerah rawah dan selokan
besar yang masih menjadi tempat bersarangnya nyamuk, selain itu juga disebabkan oleh faktor
manusia itu sendiri, faktor itu berkaitan dengan faktor perilaku atau kebiasaan masyarakat itu
sendiri.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik mengambil topik "Hubungan lingkungan tempat
tinggal dengan kejadian malaria di wilayah puskesmas sukamerindu kota bengkulu tahun
2009?".
Penyakit malaria sebenarnya merupakan suatu penyakit ekologis. Penyakit ini sangat
dipengaruhi oleh kondisi- kondisi lingkungan yang memungkinkan nyamuk untuk berkembang
biak dan berpotensi melakukan kontak dengan manusia dan menularkan parasit malaria. Contoh
faktor-faktor lingkungan itu antara lain hujan, suhu, kelembaban, arah dan kecepatan angin,
ketinggian. Air merupakan faktor esensial bagi perkembang-biakan nyamuk. Karena itu dengan
adanya hujan bisa menciptakan banyak tempat perkembangbiakan nyamuk akibat genangan air
yang tidak dialirkan di sekitar rumah atau tempat tinggal. Nyamuk dan parasit malaria juga
sangat cepat berkembang biak pada suhu sekitar 20º - 27º C, dengan kelembaban 60-80 % (Ermi,
2006).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan data yang diuraikan pada latar belakang diatas maka permasalahan yang dapat
dirumuskan yaitu "Masih tingginya kejadian malaria di wilayah kerja Puskesmas Sukamerindu"
dengan pertanyaan penelitian apakah ada hubungan lingkungan tempat tinggal dengan kejadian
malaria wilayah kerja Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu Tahun 2009?".
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan lingkungan tempat tinggal dengan kejadian malaria di
RT.05 Kelurahan Sukamerindu wilayah kerja Puskesmas Sukamerindu.
2. Tujuan Khusus
a. untuk mengetahui faktor-faktor lingkungan dengan penyakit malaria
b. untuk mengetahui angka kejadian malaria di puskesmas sukamerindu
c. untuk mengetahui hubungan faktor-faktor lingkungan dengan penyakit malaria
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Puskesmas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Puskesmas sebagai salah satu usaha
pencegahan malaria di masyarakat.
1. Bagi Akademik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa dijurusan
keperawatan sebagai pelayanan kapada masyarakat mengenai penyebab malaria dan bagaimana
cara mengatasinya.
1. Bagi Masyarakat.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat
mengenai apa penyebab malaria dan hal-hal apa saja yang dapat dilakukan untuk
pencegahannya.
E. Keaslian Penelitian
1. Oktrisnawati (2006)
Gambaran Penatalaksaan Keperawatan Pasien Malaria ditinjau dari Tingkat Pendidikan,
pengetahuan dan Motivasi Perawat di ruang Melati RSUD dr. M.Yunus Bengkulu tahun
2006. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penatalaksanaan keperawatan pasien ditinjau
dari tingkat pendidikan, pengetahuan dan motivasi perawat di ruang melati RSUD dr.M
Yunus Bengkulu, baik.
2. Devi Feronika (2004)
Gambaran Upaya Pencegahan Penularan Penyakit Malaria ditinjau dari Pendidikan dan
Pengetahuan Keluarga di wilayah Puskesmas Basuki Rahmat.
Perbedaan dengan penelitian ini adalah pada variabel, waktu. Sampel dan metode
penelitian. Tingkat pengetahuan keluarga masih kurang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Konsep Dasar
A. Malaria
1. Pengertian
Malaria adalah penyakit yang dapat bersifat akut maupun kronik, disebabkan oleh
protozoa genus plasmodium ditandai dengan demam, anemia dan splenomegali
(Mansjoer, A, 1999).
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit plasmodium yang hidup
dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia. Penyakit ini secara alami
ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina (Depkes RI, 2008).
Malaria adalah penyakit menular yang dapat menyerang semua orang baik laki-laki
maupun perempuan pada semua golongan umur dari bayi, anak-anak dan orang dewasa
(Harijanto, 1997).
2. Etiologi
Malaria terjadi akibat invasi eritrosit oleh masing-masing dari 4 spesies parasit protozoa