USULAN PROPOSAL KEGIATANPROGRAM KULIAH KERJA PROFESIPeningkatan
Kesejahteraan Petani melaui Revitalisasi Gabungan Kelompok Tani (
Gabpoktan) dan Desa Sirnagalih, Kecamatan Bayongbong
Kabupaten Garut
Disusun oleh:Muhamad Nur Prasetyo H44110109
Vidia Nidaul Mufidah H44110011
Widya Kusumawati H44110037Tiffany Lavenia
H44110076
Yosephine V. Sinaga H44110105
Dosen Pembimbing:
Hastuti, SP, MP, M.SiFAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR2014
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Kegiatan:Peningkatan Kesejahteraan Petani melaui
Revitalisasi Gabungan Kelompok Tani (Gabpoktan) Desa Sirnagalih,
Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut
Nama Ketua dan Anggota Tim/NIM:Muhamad Nur Prasetyo
H44110109
Vidia Nidaul Mufidah H44110011
Widya Kusumawati H44110037Tiffany Lavenia
H44110076
Yosephine V. Sinaga H44110105
Contact Person:Muhamad Nur Prasetyo/085643523600
Lokasi Kegiatan:Desa Sirnagalih, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten
Garut
Lama dan Waktu Kegiatan:Juli 2014 Agustus 2014
Besaran Dana yang Diusulkan:Rp1.000.000,00
Bogor, 23 Juni 2014
Pembimbing KKP
Koordinator Desa
Hastuti, SP, MP, M,Si.
Muhamad Nur Prasetyo
NIP
NIM H44110109Kepala Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat
Dr. Ir. Prastowo, M. EngNIP 19580217 198703 1 004I.
RINGKASAN
Kuliah kerja profesi adalah implementasi dari 3 nilai perguruan
tinggi terutama bidang pengabdian masyarakat. Tujuan dari KKP ini
adalah sebagai jalan aplikasi penerapan ilmu yang didapat dari mata
kuliah untuk membuat desa yang dijadikan tempat KKP lebih baik dari
sebelumnya.
Mahasiswa akan bertempat tinggal berdekatan dengan masyarakat
dan melihat secara langsung masalah yang terjadi di desa untuk
kemudian menemukan solusi berdasarkan keahlian dan ilmu yang
dimilikinya. KKP dilaksanakan selama 2 bulan yaitu bulan
Juli-Agustus dan diadakan di Desa Sirnagalih, yang terletak di
Kecamatan Bayongbong Kebupaten Garut.
Pada kuliah kerja Profesi tahun 2014 di Desa Sirnagalih, sudah
dirancang beberapa program kegiatan yang bisa membantu mengatasi
permasalahan desa khususnya di bidang pertanian. Kegiatan utama
yang dilaksanakan adalah revitalisasi kelembagaan Gabungan Kelompok
Tani ( Gabpoktan) sebagai upaya peningkatan kesejahteraan petani.
Selain itu, terdapat program lain yang akan dilaksanakan sebagai
program tingkat kecamatan dan program pendamping. Pada tingkat
kecamatan program yang akan dilaksanakan adalah pembangunan
terinegrasi Gabungan Kelompok Tani Kecamatan Bayongbong. Sedangkan
program pendamping yang akan dilaksanakan yaitu kegiatan aksi hijau
bersama masyarakat, pendidikan lingkungan hidup kepada anak SD
sebagai upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup, program
Sirnagalih cyber untuk memperluas data dan informasi berbagai
potensi desa serta program sekolah terbuka dan perpustakaan untuk
meningkatkan minat belajar siswa-siswi disela-sela kesibukan mereka
membantu orangtua di ladang/sawah di Desa Sirnagalih. Dalam
pelaksanaannya program tersebut melibatkan pemerintah desa setempat
untuk mendukung program yang dijalankan. Keseluruhan program KKP
ini diharapkan sesuai dengan potensi daerah dan kebutuhan
masyarakat di Desa Sirnagalih dan target yang telah direncanakan
diharapkan dapat tercapai dengan partisipasi masyarakat yang baik
dan respon daerah yang mendukung.
I. PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangKabupaten Garut bersama dengan
kabupaten Sukabumi adalah kabupaten di Jawa Barat yang
dikategorikan sebagai kabupaten tertinggal di Indonesia
(Kementerian pembangunan daerah tertinggal, 2010) meskipun begitu
potensi yang belum termaksimalkan dari kabupaten Garut masih sangat
besar. Kabupaten yang memiliki luas sebesar 306, 519 ha ini
memiliki kekayaan alam terutama potensi pertanian dan penghasil
holtikultura yang besar di Indonesia (Pemkab Garut, 2011). Salah
satu penyebab dari kurangnya potensi tersebut termanfaakan adalah
kurangnya pemberdayaan SDM (Sumberdaya Manusia) terutama
pemberdayaan petani sebagai aktor utama dalam sektor pertanian yang
menjadi andalan dari kabupaten ini. Pembentukan kelompok tani atau
gabungan kelompok tani adalah salah satu sarana untuk memberdayakan
petani.
Gapoktan atau gabungan kelompok tani merupakan kumpulan dari
kelompok tani yang memiliki tujuan untuk meningkatkan pendapatan,
kemandirian dan kesejahteraan para anggota melalui kerja sama antar
anggota dibidang usaha ekonomi, pendidikan dan sosial. Sayangnya
yang terjadi di Desa Sirnagalih, Kecamatan Bayongbong Kabupaten
Garut adalah peran Gapoktan yang belum dapat terlaksana dengan baik
sehingga petani memiliki bargaining position yang belum kuat, masih
terjebak dalam pinjaman pada lintah darat, memiliki pendapatan yang
minim dan berujung pada kemiskinan. Kemiskinan ini kemudian akan
membuat petani tidak dapat mencukupi kebutuhan hidupnya dan juga
tidak memiliki cukup uang untuk menyekolahkan anaknya.Dalam rangka
pembangunan ini, Mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui program
kuliah kerja profesi melakukan langkah kontribusi nyata
pemberdayaan masyarakat. Program ini berbentuk program pemberdayaan
masyarakat dengan pendekatan partisipatif. Pendekatan partisipatif
ini adalah bottom-up approach atau pendekatan yang dilakukan
melalui pemberdayaan masyarakat secara mandiri untuk mengelola
sumberdaya secara berkelanjutan. Pembangunan ini akan berkelanjutan
jika ada sinergisitas antara pemerintah dan masyarakat. Dilihat
dari permasalahan yang ada dan potensi yang luar biasa di Desa
Sirnagalih Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garut maka implementasi
program revitalisasi Gapoktan dan peningkatan kualitas lingkungan
di desa merupakan kegiatan yang sangat tepat untuk meningkatkan
kesejahteraan dan pembangunan berkelanjutan di wilayah tersebut.
1.2 Rumusan masalah
Masalah yang ditemui di Desa Sirnagalih, Kecamatan Bayongbong
Kabupaten Garut adalah:a. Kurang bekerjanya peran Gapoktan di Desa
Sirnagalih, Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garutb. Minimnya
pengetahuan masyarakat terkait dengan lingkungan hidupc. Rendahnya
tingkat pendidikan masyarakat
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari KKP ini adalah
:
a. Meningkatkan dan merevitalisasi peran Gapoktan di Desa
Sirnagalih, Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garutb. Meningkatkan
pengetahuan masyarakat terkait dengan lingkungan hidupc. Memberikan
informasi terkait pentingnya pendidikand. Meningkatkan
kesejahteraan petani terkait dengan produktivitas petani,
pendidikan dan peningkatan kualitas lingkungan
1.4 Keluaran yang diharapkan
Luaran yang diharapkan dari program KKP ini adalah peningkatan
pemahaman masyarakat Desa Sirnagalih, Kecamatan Bayongbong
Kabupaten Garut adalah bekerjanya Gapoktan sebagai wadah
pemberdayaan petani untuk kesejahteraan petani serta peningkatan
kesadaran akan pentingnya nilai lingkungan dan ketersediaan akan
sumberdaya. Serangkaian kegiatan dalam KKP ini merupakan salah satu
bentuk pengabdian kepada masyarakatKegiatan mediasi antar
stakeholder dan pemerintah diharapkan mampu menyelesaikan masalah
miss-communication. Target luaran adanya penerapan program ini
adalah dengan meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk
pembangunan yang memperhatikan aspek ekonomi, sosial, dan
lingkungan.
II. LINGKUP DAN RENCANA KEGIATAN2.1 Kegiatan Utama Tigkat
Desa
2.1.1 Program Revitalisasi Struktur dan Sistem Kelelmbagaan
Gabungan Kelompok Tani (Gabpoktan)
Gabungan Kelompok Tani (Gabpoktan) merupakan suatu wadah bagi
kelompok tani di Desa Sirnagalih untuk melakukan suatu kegiatan di
bidang pertanian. Gabpoktan dapat membantu petani di dalam sistem
perdagangan, sistem pemasaran, maupun sistem produksi pertanian
yang berada di Desa Sirnagalih. Namun permasalahan yang terdapat
dalam kelompok Gabpoktan saat ini adalah sudah tidak berjalannya
sistem gabpoktan dan kurangnya minat serta partisipasi masyarakat
atau petani yang terlibat.
Tujuannya adalah menumbuhkan dan mendirikan kembali sistem
kelembagaan Gabungan Kelompok Tani di Desa Sirnagalih. Output dari
program ini adalah berjalannya fungsi dari sistem kelembagaan
Gabpoktan yang dapat meningkatkan produtivitas petani.
2.2 Kegiatan Pendamping Tingkat Desa
2.2.1 Aksi Hijau BersamaPenanggung jawab pelaksana: Nur
PrasetyoDeskripsi kegiatanKegiatan ini merupakan sebuah kegiatan
aksi nyata peduli lingkungan dan kelestarian alam dengan penanaman
pohon bersama masyarakat desa Sirnagalih Kecamatan Bayongbong
Kabupaten Garut. Maksud dan tujuanMaksud pelaksanaan program
penanaman pohon ini adalah mengajak warga desa yang diharapkan
dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian menanam dan menjaga
pohon untuk mengoptimalkan keberlangsungan dan keberlanjutan
sumberdaya alam seperti fungsi hidrologi, penyerapan karbon,
pencegahan erosi di hulu dan banjir di hilir. Selain itu, melalui
kegiatan ini dapat memberikan pengalaman kepada warga untuk mulai
bekerja bakti dan bergotong-royong sehingga dapat mendorong
kegiatan-kegiatan cinta lingkungan untuk waktu yang akan
datang.Tujuan program ini adalah:1. Meningkatkan kesadaran dan
kepedulian masyarakat untuk menjaga serta meningkatkan kualitas
lingkungan dengan menanam pohon.
2. Meningkatkan rasa persaudaraan diantara masyarakat dengan
bekerja bakti dan bergotong-royong.
3. Menumbuhkan motivasi dan kesadaran akan pentingnya
melestarikan alam dengan melaksanakan program-progaram cinta
lingkungan secara kontinyu di desa.
Sasaran
Sasaran dari program ini khususnya adalah warga yang berada di
Desa Sirnagalih Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garut.Indikator
keberhasilan1. Kegiatan penanaman pohon dapat terlaksana dengan
baik sesuai rencana.
2. Sebagian besar masyarakat bersedia untuk merawat pohon yang
telah ditanam.
3. Pemimpin desa dapat menggerakkan sebagian besar masyarakat
untuk melakukan program-program cinta lingkungan lainnya secara
kontinyu di waktu yang akan datang.2.2.2 Cinta Lingkungan
Penanggung jawab pelaksana: Widya Kusumawati dan Yosephine V.
SinagaDeskripsi Kegiatan
Pengetahuan terhadap lingkungan tempat tinggal masyarakat akan
berdampak terhadap perilaku pemanfaatan sumber daya yang tersedia.
Pemberian penyuluhan dan pelatihan terhadap pemanfaatan sumber daya
yang baik akan memberikan kemampuan mengolah hasil tersebut untuk
kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan. Pengolahan yang terpadu
akan meningkatkan kemampuan lingkungan untuk beradaptasi dengan
baik serta memberikan manfaat bagi makhluk yang tinggal di
dalamnya. Bentuk kegiatannya terbagi dalam beberapa sesi, yakni
merawat tanaman, pengelolaan sampah, menghias tong sampah dan
peduli hidup bersih. Merawat TanamanKegiatan ini berupa menanam dan
merawat tanaman untuk menjaga keindahan sekolah dengan menanam
bunga di sekolah. Melalui kegiatan ini diharapkan siswa-sisi SD
akan meningkatkan kepedulian mereka untuk menjaga keindahan
lingkungan. Pengelolaan SampahKegiatan ini berupa kreativitas
dengan mengolah sampah menjadi barang menarik dan unik sehingga
diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran
dan kreativitas siswa-siswi untuk memanfaatkan sampah menjadi
barang yang berguna. Menghias tong sampah
Kegiatan ini adalah membentuk anak anak menjadi kelompok dan
menghias tong sampah dengan lukisan yang menarik sehingga
siswa-siswi bersemangat dalam membuang sampah karena tong sampah
yang terlihat menrik. Peduli hidup bersih
Kegiatan ini berupa penyuluhan kepada siswa-siswi untuk hidup
bersih seperti mencuci tangan sebelum makan, mandi setiap hari,
menggunting kuku, dan beberapa kebiasaan lain yang dapat
meningkatkan kesadaran siswa-siswi untuk selalu bersih dan menjadi
anak Indonesia yang sehat.Maksud dan TujuanMaksud diadakan
pendidikan lingkungan hidup ini adalah meningkatkan kesadaran dan
kepedulian anak usia dini yaitu siswa-siswi tingkat Sekolah Dasar
akan pentingnya kebersihan lingkungan sekitar. Selain itu, juga
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa-siswi secara
mandiri dalam memanfaaatkan sampah menjadi hal yang bernilai dan
berguna kembali.Adapun tujuan program ini adalah: Meningkatkan
kesadaran dan kepedulian siswa-siswi akan pentingnya tanaman untuk
menjaga keindahan lingkungan.
Meningkatkan kreativitas dan keterampilan siswa-siswi secara
mandiri dalam mengolah sampah menjadi barang yang bernilai dan
berguna.
Meningkatkan kesadaran dan membiasakan diri untuk membuang
sampah pada tempatnya
Meningkatkan kepedulian anak-anak untuk selalu hidup bersih
dalam kegiatan setiap hari. SasaranSasaran dari program ini adalah
beberapa SD yang berlokasi Desa Sinargalih Kecamatan Bayongbong,
Kabupaten GarutIndikator keberhasilan1. Siswa-siswi secara
berkelanjutan mampu secara mandiri dalam merawat tanaman dan
menjaga keindahan lingkungan Sekolah
2. Siswa-siswi memanfaatkan limbah sampah menjadi barang yang
bernilai.
3. Siswa-siswi secara berkelanjutan dapat menerapkan pembuangan
sampah pada tempatnya.
Siswa-siswi secara berkelanjutan dapat menerapkan kebiasaan
hidup bersih setiap hari.2.2.3 Sekolah Terbuka dan Perpustakaan
Penanggung jawab pelaksana: Vidia Nidaul Mufidah dan Tiffany
LaveniaDeskripsiProgram ini ditujukan kepada anak-anak yang berada
di sekitar lokasi wisma atau penginapan kelompok mahasiswa KKP
yaitu Green Corner. Program ini diselenggarakan pada sore hari,
setelah anak-anak selesai membantu pekerjaan orang tua dan
pekerjaan rumah. Bentuk kegiatan ini adalah mengajar anak-anak baca
dan tulis bagi anak anak yang putus sekolah dan ajang bermain
sambil belajar tentang pendidikan lingkungan hidup. Green corner
akan menyediakan buku buku pengetahuan yang akan dipinjamkan kepada
anak anak yang datang ke sekolah terbuka.Maksud dan TujuanMaksud
diadakannya program Sekolah Terbuka dan Perpustakaan ini adalah
untuk memberikan pengetahuan terkait lingkungan hidup dengan konsep
yang menarik dan peningkatan kemampuan anak-anak dalam baca dan
tulis terutama bagi anak yang putus sekolah. Dengan adanya
perpustakaan semoga dapat meningkatkan minat baca dan wawasan juga
sebagai tambahan daya tarik agar anak anak akan semakin rajin untuk
datang ke sekolah terbuka. Adapun tujuan program ini adalah:1.
Menjadikan sekolah terbuka sebagai wadah bagi anak-anak putus
sekolah untuk mendapatkan pendidikan terutama baca dan tulis2.
Memberikan pengetahuan tentang lingkungan hidup kepada anak anak
dengan cara yang menarik dan menyenangkan3. Meningkatkan minat
anak-anak agar menjadi rajin membaca dan belajar.
SasaranSasaran program ini adalah anak-anak putus sekolah dasar,
anak anak sekolah dasar yang berada di desa Sirnagalih Kecamatan
Bayongbong Kabupaten Garut.Indikator KeberhasilanProgram ini
dinyatakan berhasil jika:1. Adanya peningkatan pengetahuan dan
kemampuan anak dalam baca dan tulis.2. Adanya peningkatan
pengetahuan anak anak dalam hal lingkungan hidup3. Adanya
peningkatan minat anak-anak untuk membaca dan belajar. 2.2.4
Sirnagalih Cyber
Selain jumlah penduduk yang begitu besar, Indonesia juga
memiliki berbagai potensi daerah yang masih sangat jarang
dimanfaatkan. Potensi sumber daya alam dan pariwisata yang begitu
beragam ini masih sedikit sekali terpublikasi kepada masyarakat
dunia. Situs-situs pemerintah yang ada belum mampu mengakomodasi
kebutuhan ini dengan baik sehingga sulit mencari informasi yang
dibutuhkan terkait potensi-potensi yang ada di daerah-daerah di
seluruh Indonesia.
Desa Sirnagalih merupakan salah satu daerah di Indonesia yang
tentunya memiliki potensi yang perlu dikembangkan. Desa ini
terletak di kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut. Cukup sulit
menemukan data-data terkait desa ini terutama hasil pertanian yang
menjadi sektor mata pencaharian masyarakat yang dapat diakses
secara online. Dalam situs pemerintah kabupaten Garut hanya sedikit
data dan informasi yang nisa didapatkan. Oleh karena itu, program
Sirnagalih Cyber dibuat untuk memberikan informasi yang lebih baik
mengenai potensi desa Sirnagalih, baik dari keunggulan produksi
pertanian, kependudukan, maupun potensi wilayahnya seperti
persawahan, perkebunan, dan sebagainya. Program ini dibuat dengan
melakukan survey terlebih dahulu kepada penduduk dan berbagai
wilayah di desa Sirnagalih kemudian mempublikasikannya secara
online melalui media website ataupun blog. Sehingga diharapkan pada
masa yang akan datang akan mendapatkan informasi yang lebih banyak
untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada di desa.2.3 Kegiatan
Utama Tingkat Kecamatan Bayongbong
2.3.1 Pembangunan Terintegrasi Program Gabungan Kelompok Tani
(Gapoktan) di Kecamatan Bayongbong
Gapoktan atau gabungan kelompok tani adalah gabungan dari
beberapa kelompok tani yang melakukan usaha agribisnis di atas
prinsip kebersamaan dan kemitraan sehingga mencapai peningkatan
produksi dan pendapatan usaha tani bagi anggotanya dan petani
lainnya. Tujuan utama pembentukan dan penguatan Gapoktan adalah
untuk memperkuat kelembagaan petani yang ada. Gapoktan memiliki
tujuan untuk meningkatkan pendapatan, kemandirian dan kesejahteraan
para anggota melalui kerja sama antar anggota dibidang usaha
ekonomi, pendidikan dan sosial. Visi dan Misi Gapoktan diharapkan
agar anggota, petani, dan kelembagaan memiliki kekuatan yang nyata
dalam perwujudan peningkatan produksi pertanian di Kecamatan
Bayongbong.
Upaya pemantapan peningkatan produksi pertanian di tingkat desa
merupakan bagian integral dari pembangunan desa, oleh sebab itu
visi dan misi pembangunan pemantapan peningkatan produksi pertanian
gapoktan dirumuskan dan mengacu visi dan misi pembangunan
pemantapan ketahanan keluarga.
Visi dari Gapoktan adalah sebagai lembaga wirausaha sosial
agribisnis yang maju dan mandiri untuk mendorong meningkatkan
kesejahteraan petani mitra dan masyarakat umum. Visi berkaitan
dengan pandangan ke depan menyangkut kemana gapoktan harus
diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten, tetap eksis,
antisipatif, inovatif, serta produktif. Adapun visi Gapoktan yang
akan diterapkan adalah:1.Peningkatan produksi pertanian di tingkat
rumah tangga dimaksudkan sebagai terciptanya suatu ketersediaan
pangan yang layak dikonsumsi dalam jumlah yang cukup pada tingkat
rumah tangga baik dari segi mtu, seragam dan berimbang, merata,
murah, aman, halal, dan terjangkau oleh seluruh masyarakat.
2.Berbasis kemandirian lokal dimaksudkan sebagai potensi pangan
lokal dan potensi sumber pangan masyarakat lainnya, dikelola dengan
baik oleh masyarakat menjadi sumber pangan dan gizi masyarakat.3.
Berkelanjutan dimaksudkan sebagai upaya sadar semua komponen
masyarakat dalam pengelolaan sumber pangan yang ramah lingkungan
dan memberikan perlindungan serta pelestarian terhadap pangan lokal
spesifik pada setiap kelompok petani.
Misi Gapoktan adalah mewujudkan keberdayaan dan kemandirian
petani dalam pemantapan peningkatan produksi pertanian, mulai dari
tingkat rumah tangga, desa, kecamatan serta mendukung peningkatan
produsi pertanian nasional yang berkelanjutan. Adapun misi Gapoktan
yang akan diterapkan adalah:
1. Meningkatkan pendapatan anggota koperasi gapoktan melalui
pengembangan usaha agribisnis tanaman pangan, hortikultura, tanaman
herbal, dan sektor peternakan.
2.Menjaga kelestarian lingkungan melalui penerapan teknologi
pertanian sehat.
3.Meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) anggota
Gapoktan melalui kegiatan pelatihan secara berkala.
4.Meningkatkan kapasitas kelembagaan Gapoktan melalui berbagai
kegiatan pelatihan dan kegiatan pendukung lainnya.
5. Membentuk lembaga keuanga mikro.
2.3.2 Usaha dan Kegiatan Gapoktan
Untuk mencapai maksud dan tujuannya, Gapoktan di tingkat desa
adalah melakukan usaha sebagai berikut :
A. Usaha Ekonomi Produktif
1. Menggalang dan menghimpun dana yang dipergunakan untuk
melayani pembiayaan usaha-usaha anggota dan usaha Gapoktan.
2. Memberikan pembiayaan kepada usaha-usaha produktif anggota
melalui cara pelayanan yang cepat, layak, aman, dan tepat
sasaran.3. Aturan dan jenis pembiayaan akan dituangkan dalam
Anggaran Rumah Tangga.
4. Mengembangkan usaha-usaha sektor riil yang menunjang usaha
anggotanya yang tata caranya ditentukan dalam Anggaran Rumah
Tangga.
5. Mengelola usaha tersebut secar profesional berdasarkan
prinsip ekonomi keadilan (non riba)
B. Usaha Kesejahteraan Sosial
1. Menggalang dan menghimpun dana sosial dari sumber yang halal
dan baik serta tidak mengikat.
2. Memberikan pinjaman dalam bentuk pembiayaan kebajikan.
3. Melaksanakan pendidikan dan bimbingan berusaha kepada anggota
yang menerima pembiayaan agar mereka mampu mengembangkan usahanya
sehingga bisa mempertanggungjawabkan pembiayaan yang diterimanya.4.
Melaksanakan pendidikan dan penyuluhan kesejahteraan yang
dilaksanakan secara sistematis dan terencana.
Pada skala teknis, kerjasama yang dapat dilakukan koperasi
dengan pihak luar baik swasta maupun pemerintah adalah program
pengembangan pertanian baik berkaitan dengan pelatihan, aplikasi
teknologi pertanian sehat tepat guna maupun investasi usaha bidang
pertanian. Kegiatan secara tekins yang mungkin akan dilakukan
adalah sebagai berikut :
1. Demonstration Plot (Demplot)
Demonstration plot adalah suatu metode penyuluhan kepada petani
dengan cara membuat lahan percontohan, agar petani bisa melihat dan
membuktikan terhadap objek yang didemonstrasikan. Demplot bisa
berupa inovasi teknologi budidaya varietas bibit unggul baru,
pemupukan, dll; disesuaikan dengan demografi wilayah tersebut.
2. Kegiatan SL-PTT
SL-PTT atau Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu adalah
suatu program dari pemerintah untuk suatu kelompok tani agar dapat
belajar dalam pengelolaan tanamannya, sehingga mampu menghasilkan
produksi yang secara kuantitas dan kualitas baik. Kenaikan produksi
tentunya akan menambah pendapatan petani dan kesejahteraannnya,
serta dapat menambah stok pangan.
IV. METODOLOGI KEGIATAN4.1 Lokasi dan WaktuPelaksanaan Kuliah
Kerja Profesi (KKP) merupakan upaya pemberdayaan masyarakat yang
dilakukan melalui program - dilaksanakan di Desa Sirnagalih
kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut selama 7 minggu, sejak 1 Juli
s.d. 31 Agustus 2014.4.2 Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh masyarakat Desa Sirnagalih
Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut.4.3 Metode KegiatanAdapun
metode yang digunakan dalam kegiatan ini, yaitu:1. Metode studi
pustakaKeseluruhan kegiatan didasarkan pada metode studi pustaka.
Pencarian teknologi tepat guna dilakukan menggunakan bantuan studi
pustaka.2. Metode partisipatif
Seluruh kegiatan melibatkan peran serta masyarakat dan perangkat
desa. Hal ini dilakukan agar teknologi yang diterapkan dapat
diterima oleh masyarakat dan dapat dikembangkan sesuai dengan
sumberdaya lokal yang tersedia.3. Metode observasi
Metode ini dilakukan untuk menilai potensi sumberdaya lokal yang
ada di lingkungan sekitar.4. Metode turun langsungMahasiswa turun
langsung ke masyarakat dalam menerapkan program-program
kegiatan.4.4 Metode PendekatanPendekatan yang digunakan untuk
mencapai luaran yang diharapkan meliputi:1. Pendekatan
Partisipatif
Menurut Rogers, partisipasi adalah tingkat keterlibatan anggota
dalam mengambil keputusan, termasuk dalam perencanaan. Sehingga
seorang aktivis yang ingin mengembangkan partisipasi perlu
menemukan satutujuan(purpose)yang bukan hanya diterima oleh
kelompok- kelompok dalamCommunitytetapi sekaligus salah satu dari
kebutuhan mereka yang dirasakan penting.Pendekatan partisipatif
merupakan suatu proses yang didasarkan pada prinsip kebebasan dalam
mengemukakan pendapat, ide dan gagasan bagi semua masyarakat dan
juga stakeholders, berdasarkan prinsip kesetaraan kesempatan akses
terhadap informasi. Melalui pendekatan partisipatif ini segala
keputusan akan lebih mengakar dan masyarakat akan lebih merasa
memiliki, sehingga pada proses pelaksanaan kegiatan keterlibatan
masyarakat menjadi lebih besar. Demikian juga dengan keberlanjutan
program/kegiatan akan lebih terjamin. Inti pendekatan partisipatif
adalah bahwa semua pihak yang berkepentingan ikut berkontribusi.
Hal ini dapat menumbuhkan rasa memiliki dari masyarakat, karena
kegiatan tersebut disadari benar sebagai suatu kegiatan yang
berasal dari masyarakat, dikerjakan oleh masyarakat sendiri dan
hasilnya juga akan dinikmati oleh masyarakat, meskipun tingkat
partisipasi akan berbeda menurut tingkatannya dari kontribusi
berupa material sampai organisasi/manajemen. Seperti yang telah
dijelaskan tadi, menurut M. Rogers bahwa partisipasi adalah tingkat
keterlibatan anggota sistem sosial dalam proses pengambilan
keputusan. Namun bila kita cermati, partisipasi tidak terbatas
hanya keterlibatan dan pengambilan keputusan saja. Akan tetapi
pengertiannya lebih luas dari itu yaitu meliputi proses
perencanaan, pengambilan keputusan, pelaksanaan, evaluasi, serta
menikmati hasil pembangunan itu sendiri.Keterlibatan masyarakat
secara aktif dalam setiap program dalam KKP ini meliputi:
. Proses perencanaan (planning)
Pada proses perencanaan, masyarakat secara aktif terlibat dalam
mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi, yang akan menghasilkan
kebutuhan (need) dan juga mengidentifikasi sumberdaya yang ada.
Berdasarkan masalah, kebutuhan dan potensi yang ada, maka dapat
disusun secara bersama-sama alternatif-alternatif program
penanganan pemasalahan yang dapat dilaksanakan.b. Pelaksanaan
Program (Implementation of The Program)Partisipasi yang tinggi
dalam pelaksanaan program diharapkan akan semakin mendorong
partisipasi dan memberikan motivasi untuk berperan aktif dalam
mengimplementasikan program yang telah disusun bersama.c.
Monitoring dan evaluasi program (monitoring and evaluation
program)Aktivitas monitoring dan evaluasi merupakan hal yang
penting dalam mensinkronkan antara perencanaan dan pencapaian
pelaksanaan pembangunan. Monitoring dilaksanakan pada semua tahap
pelaksanaan program mulai dari saat perencanaan (pre-evaluation),
pelaksanaan program (on going evaluation), dan juga setelah
pelaksanaan program KKP (post evaluation). Pre-evaluation dilakukan
untuk memastikan bahwa program yang direncanakan benar-benar sesuai
dengan permasalahan, kebutuhan dan sumberdaya yang ada, sehingga
diharapkan efektivitas KKP dalam menjawab permasalahan menjadi
tinggi. On-going evaluation dilakukan untuk memastikan bahwa
pelaksanaan pembangunan sesuai program yang direncanakan. Jika
terjadi penyimpangan yang disebabkan hal-hal diluar perencanaan,
dapat segera dilakukan perubahan perencanaan (re-planning).
Sementara post evaluation perlu dilakukan untuk melihat efektivitas
dan juga efisiensi penggunaan sumberdaya, serta manfaat program
dalam KKP. Hal ini penting sebagai masukan dalam perencanaan
program KKP berikutnya.2. Penerapan Prinsip Pemberdayaan
Masyarakat
Dalam rangka pemberdayaan masyarakat, perlu adanya penguatan
kapasitas kelompok. Adapun prinsip-prinsip yang dapat diterapkan
dalam penguatan kapasitas kelompok diantaranya prinsip kepemimpinan
dari mereka sendiri, prinsip partisipasi, prinsip keswadayaan,
prinsip kesatuan keluarga, prinsip belajar menemukan sendiri
(discovery learning), dan prinsip kemandirian.Dalam rangka
pemberdayaan masyarakat, perlu adanya penguatan kapasitas kelompok.
Adapun prinsip-prinsip yang dapat diterapkan dalam penguatan
kapasitas kelompok diantaranya :. Prinsip kepemimpinan dari mereka
sendiri
Ketua dan pengurus kelompok dipilih dari dan ditentukan oleh
mereka sendiri, sehingga diharapkan pemimpin kelompok mudah
memahami masalah serta keinginan para anggotanya.a. Prinsip
Partisipasi
Dalam proses penguatan kapasitas kelompok, para anggota diberi
kesempatan untuk ikut serta secara aktif sehingga mereka lebih
menyadari akan potensinya dalam menentukan hari depan yang lebih
baik.c. Prinsip keswadayaan
Dalam proses penguatan kapasitas kelompok harus selalu
diupayakan tumbuhnya kemampuan atau keswadayaan para anggota
kelompok sehingga secara bertahap ketergantungan dengan pihak lain
berkurang.d. Prinsip kesatuan keluarga
Prinsip ini menuntut proses penguatan kapasitas kelompok untuk
memperhatikan seluruh anggota agar dapat berperan serta dalam upaya
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan keluarganya.e. Prinsip
belajar menemukan sendiri (discovery learning)Metoda dan pendekatan
yang dipakai dalam seluruh rangkaian pemberdayaan kelompok harus
dapat mendorong para anggota untuk belajar menemukan sendiri apa
yang mereka butuhkan dan apa yang akan mereka kembangkan dalam
rangka meningkatkan penghidupan dan kehidupannya.f. Prinsip
kemandirian
Sejak awal proses penguatan kapasitas kelompok, para anggota
sudah dimotivasi dan didampingi untuk mengembangkan kemampuannya
sehingga pada suatu saat mereka mampu lepas dari segala bantuan
program dan secara mandiri mampu meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraannya.3. PendampinganPendampingan dapat diartikan
sebagai sebuah kegiatan membantu, mengarahkan dan mendukung
terhadap kelompok masyarakat dalam merumuskan masalah,
merencanakan, melaksanakan, dan melestarikan sebuah program yang
dilakukannya. Program dapat merupakan kegiatan pengembangan diri
yang dilakukan oleh individu atau kelompoknya (sebagai pihak
internal), atau bisa juga program yang diselenggarakan oleh suatu
lembaga (eksternal). Pendampingan pada intinya bukan mengajar
masyarakat, akan tetapi mengajak, mendorong dan memotivasi.
Menghargai pengalaman, pendapat dan usul anggota masyarakat.
Memperhatikan kesulitan, keragu-raguan dan masalah yang dihadapi.
Dalam setiap langkah pendampingan dilakukan secara partisipatif,
artinya selalu secara bersama-sama, penuh kekeluargaan.
Pendampingan selalu berorientasi kepada kemajuan usaha dari anggota
masyarakat. Kegiatan pendampingan dengan pendekatan partisipatif
mempunyai beberapa manfaat, yaitu :1. Menciptakan kemandirian (self
reliance) masyarakat, agar dapat merencanakan, melaksanakan dan
melestarikan program.
2. Memberdayakan (empowering) masyarakat untuk mengahadapi
tantangan.
3. Meningkatkan kemampuan (capacity building) masyarakat dengan
memberikan pengetahuan, keahlian, serta akses terhadap informasi
sehingga mempunyai posisi tawar menawar yang cukup kuat.
4. Mengembangkan pengawasan sosial (social control) masyarakat
terhadap program KKP dengan meningkatkan cara pengelolaan dana
secara transparan.
5. Memperluas kesempatan (creating opportunities) masyarakat
dalam berpartisipasi.
6. Memupuk keberlanjutan program yang didampinginya.
7. Meningkatkan kesejahteraan individu/kelompok yang
didampingi.
8. Menjadikan pendampingan sebagai kegiatan profesional yang
mampu menjadi sumber pendapatan bagi para pendamping.
Dalam setiap langkah pendampingan dilakukan secara partisipatif,
artinya selalu secara bersama-sama, penuh kekeluargaan.
Pendampingan selalu berorientasi kepada kemajuan usaha dari anggota
masyarakat. Pendampingan dalam pelaksanaan kegiatan ini akan
dikemas dalam suatu paket yang luwes dengan metode pendekatan yang
partisipatif. Peran pendamping dalam proses perencanaan,
pelaksanaan, monitoring diharapkan dapat memberikan multiplier
effect bagi suatu wilayah sehingga usaha yang dilaksanakan akan
memberikan nilai tambah bagi pendampingan, sasaran penerima dan
pemerintah local. 4. Penyuluhan
Kegiatan penyuluhan akan melibatkan berbagai stakeholders yang
terkait dengan kondisi permasalahan lingkungan yang ada, hal ini
dilakukan untuk memberikan gambaran, menyamakan persepsi dan
membantu masyarakat dalam mengenal dan memahami tentang peran
lingkungan bagi kehidupan. Secara umum materi penyuluhan tidak
terlepas dari kebutuhan dan kondisi lokasi yang bertujuan
mengembangkan dan memajukan daerah kedepannya.V. JADWAL
KEGIATANNoKegiatanJuniJuliAgustus
23412341234
1Survey dan Pemetaan Wilayah
2Pengorganisasian Masalah dan Penyusunan Program
3Pendekatan Kepada Masyarakat dan pengenalan program
4Lokakarya
5Pendekatan dengan pengurus dan anggota Gabpoktan di Desa
6Pengorganisasian masalah dan Solusi pada Gabpoktan
7Sekolah Terbuka dan Perpustakaan di Green Corner
8Kegiatan membuat Sirnagalih Cyber
8Libur Lebaran
9Cinta Lingkungan Lingkungan
10Lokakarya
11Penutupan dan Aksi Hijau Bersama
VI. PERSONALIA PELAKSANAPeningkatan Kesejahteraan Petani melalui
Gabpoktan di Desa Sirnagalih, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut
dilaksanakan oleh mahasiswa Departemen Ekonomi Sumberdaya
Lingkungan Fakultas Ekonomi dan Manajemen yang mengikuti Kuliah
Kerja Profesi.Berikut ini daftar nama mahasiswa yang akan
melaksanakan program ini:
1. Nama
:Muhamad Nur PrasetyoNRP
:H44110109Fakultas/Prodi
:Fakultas Ekonomi Manajemen/Ekonomi Sumberdaya dan
Lingkungan
Perguruan Tinggi
: Institut Pertanian BogorPengalaman Kegiatan Pemberdayaan :
Turun lapang pendidikan gizi mengenai manfat buah dan sayur di
TPA Bogor
2. Nama
:Vidia Nidaul MufidahNRP
:H44110011Fakultas/Prodi
:Fakultas Ekonomi Manajemen/Ekonomi Sumberdaya dan
LingkunganPerguruan Tinggi: Institut Pertanian Bogor
Pengalaman Kegiatan Pemberdayaan :
Pendampingan masyarakat dalam Bina Desa BEM FEM IPB di RW 05 di
Desa Sukadamai Kabupaten Bogor pada tahun 2012 hingga sekarang.
Pengajar dan kakak asuh dalam Rumah Harapan BEM KM IPB 2011
hingga 2012.
Pengajar di SD Cilubang 04, Desa Sukadamai FEM Mengajar BEM FEM
IPB pada tahun 2012. Pendampingan desa Gunung Leutik dalam produksi
minuman IndoRempah Social Enterprise AgriSocio pada tahun 2014.
3. Nama
:Widya KusumawatiNRP
:H44100037Fakultas/Prodi
:Fakultas Ekonomi Manajemen/Ekonomi Sumberdaya dan
LingkunganPerguruan Tinggi
:Institut Pertanian Bogor
Pengalaman Kegiatan Pemberdayaan :-4. Nama
:Tiffany LaveniaNRP
:H44110076Fakultas/Prodi
:Fakultas Ekonomi Manajemen/Ekonomi Sumberdaya dan
LingkunganPerguruan Tinggi
:Institut Pertanian Bogor
Pengalaman Kegiatan Pemberdayaan :-5. Nama
:Yosephine V. SinagaNRP
:H44110105Fakultas/Prodi
:Fakultas Ekonomi Manajemen/Ekonomi Sumberdaya dan
LingkunganPerguruan Tinggi
:Institut Pertanian Bogor
Pengalaman Kegiatan Pemberdayaan : Pengajar di SD Cilubang 04,
Desa Sukadamai FEM Mengajar BEM FEM IPB pada tahun 2012. Turun
Lapang Pendidikan Konservasi yakni Pengelolaan dan Pemanfaatan
Sampah Organik dan Anorganik Rumah Tangga di Desa Babakan Raya,
Dramaga
Pemandu Lapang Agroedutourism IPBDosen pendamping
1. Nama
: Hastuti, SP, MP, M.Si.NIP
:
Golongan Pangkat
:
Jabatan
:Fakultas/Departemen: Fakultas Ekonomi Manajemen/Ekonomi
Sumberdaya dan LingkunganPerguruan Tinggi
: Institut Pertanian Bogor
VII. RENCANA ANGGARAN BIAYARincian Biaya1. Bahan
NoNama BahanVolumeBiaya Satuan (Rp)Biaya (Rp)
1Tinta spidol whiteboard2buah5.00010.000
2Kertas HVS1 rim30.000 30.000
3Spidol whiteboard5 buah6.00030.000
4Pensil warna10 buah13.000130.000
5Buku bergambar20 buah
3.00060.000
6Buku bacaan20 buah 10.000200.000
7Origami3 bungkus5.00015.000
8Double tape2 buah7.00014.000
9Isolasi2 buah5.00010.000
10Gunting2 buah8.00016.000
Jumlah biaya515.000
2. Perjalanan
NoLokasi / tempat tujuanVolumeBiaya satuan (Rp)Biaya (Rp)
1.Penjemputan penyuluh2 kali50.000100.000
2.Departemen kehutannan garut2 kali50.000100.000
Jumlah Biaya200.000
3. Belanja barang operasional lainnya (konsinyasi, fofo copy,
rapat dll)
NoUraian KegiatanVolumeBiaya SatuanBiaya
1Penyusunan Proposal 2 Eksemplar1500030.000
2Konsumsi kegiatan penyuluhan200 buah3000600.000
3Souvenir 2 paket50.000100.000
4Plakat 2 buah 50.000100.000
5Konsumsi penyuluh4 buah20.00080.000
6Hadiah5 buah15.00075.000
7Bibit pohon200 buah1.500300.000
Total1.285.000
TotalKeseluruhanRp.2.000.000
DAFTAR PUSTAKA
. 2014. Efek Rumah kaca.
http://id.wikipedia.org/wiki/Efek_rumah_kaca(23 Juni 2014)Boer. R,
A. Buono, Sumaryanto, E.Sumairni, A.Rakhman, W.Estiningtyas,
K.Kartikasari, and Fitriyani. 2009.Agriclutural Sector. Technical
Vulnerability and Adaptation Assesment of Climate Change for
Indonesia's Second National Communication.Ministry of Environment
and United Nations of Development Programe. JakartaCarr, Stephen
Et, all. 1992. Public Space. Newyork : Cambridge University
Dasmita. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung : Rosda
Surat Persetujuan
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: Hastuti, SP, MP, M.SiNIP
: Pangkat/ Golongan
: Jabatan
:Menyatakan bahwa setelah mendiskusikan topik kegiatan yang
diajukan, dengan ini menyatakan telah menyetujui diusulkannya
proposal kegiatan dengan judul Penerapan Konsep Green Village
melalui Pendidikan Lingkungan Hidup Di Sekolah Dasar, Penyuluhan
Lingkungan Hidup Dan Aksi Hijau Bersama Di Desa Sirnagalih,
Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut dengan Ketua Tim Muhamad Nur
Prasetyo untuk mendapatkan dana kegiatan Pemberdayaan Masyarakat
oleh Mahasiswa IPB yang dikoordinasikan oleh Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat IPB.
Bogor, 23 Juni 2014
Dosen Pembimbing KKP, Hastuti, SP, MP, M.Si