-
PENDAHULUAN
Daerah yang menjadi sasaran program ialah Desa Pengkok,
Kecamatan Patuk, Kabupaten Gu-nungkidul. Desa ini terdiri dari 6
dusun dengan 29 Rt dan 6 RW. Desa Pengkok memiliki potensi yang
alam yang Luar biasa. Meskipun demikian, Desa Pengkok termasuk
daerah yang terisolasi. Padahal potensi sektor agro di desa sangat
besar. Lahan pertanian di Desa Pengkok sangat luas, biasanya
dimanfaatkan oleh warga sebagai lahan pertanian padi, jagung, dan
kacang tanah. Selain itu di Desa Pengkok terdapat Sungai Oya.
Sungai Oya tidak per-nah surut dari adanya air. Adanya sumber air
yang melimpah dan tidak pernah mengalami kekeringan maka, di desa
ini berpotensi untuk dikembangkan-nya perikanan. Desa Pengkok juga
terdapat hutan yang biasanya di manfaatkan oleh masyarakat seb-agai
lahan bercocok tanam. Mata pencaharian masyarakat di Desa Peng-kok
sebagai peternak dan petani. rata-rata setiap KK di desa ini
memiliki hewan ternak dan memiliki lahan pertanian. Produksi
peternakan dan perta-nian di Desa Pengkok kurang maksimal. Hal ini
di-karenakan kurangnya pengetahuan warga tentang peternakan dan
pertanian yang baik dan benar. Masalah utama di Desa Pengkok adalah
pengolahan limbah peternakan dan pertanian. Limbah tidak diolah
dengan baik dan menyebabkan pencemaran. Untuk itu diperlukan
pengolahan limbah peter-nakan dan pertanian sehingga akan membuat
ling-kungan bersih dan produksi peternakan meningkat. Masalah ini
jika dibiarkan dapat menjadi ancaman bagi lingkungan Desa Pengkok
yang masih asri. Se-hingga diperlukan sebuah sistem yang dapat
me-ningkatkan produktivitas agrokompleks (pertanian, perikanan, dan
peternakan) sebagai penyokong perekonomian sekaligus menyelamatkan
lingkun-gan dari kerusakan pengelolaan. Masyarakat Desa Pengkok
pada umunya ber-laku seperti warga desa lainnya yakni bersifat
ra-mah dan terbuka. Hal ini mendukung jika segala
program desa yang ada, sesuai dengan pemikiran juga kemauan
masyarakat. Sehingga jika program yang akan dilaksanakan di Desa
Pengkok sesuai minat dan potensi warga maka warga pun akan
melaksanakan program dengan baik.Adanya KKN yang bertemakan
pengolah limbah untuk meningkatkan produksi sektor agro ini
di-harapakan dapat memberikan solusi dari masalah pengolahan limbah
sektor agro. Dalam program KKN ini masyarakat diberikan arahan
kemudian langsung mengarah ke praktik dan pengawasan akan
berjalannya program. Selain itu KKN ini tidak hanya membuat
program-program tetapi juga ad-anya pemberian motivasi warga dalam
menjalank-an program. Desa agro zero waste merupakan tujuan utama
KKN-PPM dengan pengolahan limbah seb-agai alat utamanya. Mata
pencaharian yang utama warga adalah sebagai petani dan peternak.
Usaha pertanian dan peternakan akan menghasilkan ban-yak limbah.
Limbah yang tidak diolah dapat me-nyebabkan pencemaran lingkungan.
Limbah yang diolah dapat menambah produksi pertanian dan
peternakan. Sehingga dibutuhkan pengolahan lim-bah agar produksi
pertanian dan peternakan me-ningkat. Desa agro zero waste adalah
desa yang terkelolanya limbah dari agrokompleks (pertanian,
peternakan, dan perikanan). Bank of Fertilizer menjadi salah satu
pro-gram unggulan yang dapat menjawab perma-salahan yang ada.
Secara ringkas dalam jangka pendek program ini bertujuan untuk
menginisisasi masyarakat untuk bisa mengolah berbagai jenis kotoran
yang dihasilkan oleh ternak. Konsep bank digunakan sebagai
perwujudan sifat kekeluargaan. Output yang dihasilkan berupa pupuk
padat yang digunakan sebagai penyuplai utama kebutuhan un-sur hara
di sektor pertanian serta pengembangan sektor perikanan.
Penghentian penggunaan bahan-bahan kimia dalam bidang pertanian
otomatis akan
-
menghindari dari pencemaran sungai. Hal ini akan mengarah
selangkah lebih maju menuju kawasan Zero Toxic. Adapun yang
dimaksud sebagai kawasan Zero toxic sendiri ialah daerah Desa
Pengkok yang terbebas dari penggunaan berbagai macam obat-obatan
kimia dalam usaha peningkatan produksi pertanian, perikanan, maupun
peternaakan. Pro-gram bank of fertilizer merupakan program
lan-jutan pembinaan masyrakat desa dalam program PKM-M tahun 2012
yang berlanjut dalam KKN-PPM mengingat potensi wilayah dan
permintaan warga.Jangka panjang dari berbagai kegiatan yang
dilaku-kan diharapakan dapat mewujudkan Desa Peng-kok sebagai
gudang ternak dan lumbung padi Kab.Gunungkidul melalui produksi
pertanian, peter-nakan, dan perikanan tanpa toksik berbasis pada
pelestarian lingkungan. Guna mewujudkan rencana jangka panjang ini,
maka dapat dipecah menjadi beberapa program kecil yang bisa
dilakukan se-cara berkesinambungan. Program tersebut meliputi
Program Pembentukan dan Pengembangan Bank of Fertilizer, Program
Budidaya Perikanan Tambak dan Terpal, Program Vertikultur dan
Pertanian Organik, Program Agroteknikinformatika, dan Program
Pena-taan Wilayah Agrokompleks. Program tersebut bisa dilakukan
scara bertahap dengan skala prioritas sesuai kebutuhan masyarakat.
Namun semua pro-gram tersbut mesti dibarengi dengan adanya
tolok
ukur yang dapat menghitung efektivitas pencapaian kesejahteraan
sasaran. Pada intinya pengelolaan berbagai potensi Desa Pengkok
tersebut tidak dapat dilakukan secara parsial dan sendiri-sendiri.
Meskipun pada akhirnya menuntut kemandirian masyarakat, namun perlu
adanya kerjasama dari pihak-pihak yang terkait. Berdasarkan urgensi
yang terjadi maka perlu adanya campur tangan dari pemerintah
Kabupaten Gunung-kidul yang diwakili oleh Dinas Peternakan, Dinas
Kelautan dan Perikanan, Dinas Pertanian dan Horti-kultura, Dinas
Perindustrian dan Perdagangan,Balai penyuluhan Pertanian serta
KAPEDAL. Sedangkan dari pihak lain dapat menggandeng dari instansi
PTN (Mahasiswa KKN PPM UGM) , LSM Lingkungan, Industri Pengolah
Pupuk,Praktisi Pendidikan Kom-puter dan Industri Budidaya
Perikanan.
-
TARGET DAN LUARAN
Keberadaan Tim KKN-PPM ini diharapkan dapat membawa perubahan
yang berarti bagi ke-hidupan masyarakat. Hal ini bisa diukur dengan
adanya indiaktor-indikator keberhasilan yang telah dipatok sebagai
acuan. Target utama yang akan di-capai ialah adanya perubahan
sistem pengolahan limbah yang berlaku pada masyarakat agar bisa
digunakan untuk meningkatkan produksi pertanian dan peternakan.
Target tersebut dijabarkan kemba-li menjadi lima buah indikator
agar bisa mencakup semua potensi yang ada. Pertama, indikator yang
paling mendasar ialah adanya sistem pengolahan limbah ternak
ter-padu pada kehidupan masyarkat sehari-hari. Sistem yang
diterpakan ialah bank of fertilizer. Sistem ini dirancang secara
sederhana agar mudah diaplikasi-kan kepada masyrakat. Hal yang
paling mudah dili-hat ialah dari segi jumlah unit pengolah
limbahnya. Adanya tim KKN-PPM UGM diharapkan mampu mem-bentuk dan
meningkatkan jumlah unit pengolah lim-bah hingga minimal 75% dari
total jumlah peternak yang ada. Dengan demikian, jumlah kotoran
bisa di-tangani dengan segera untuk diolah menjadi pupuk maupun
waste product yang lain. Posisi waste prod-uct ini sangat erat
kaitannya dengan keberhasilan program-program selanjutnya yang
terlibat dalam lingkaran sector agrokompleks. Kedua berupa
peningkatan produksi ternak. Hal ini mengacu pada jumlah ternak
yang sema-kin bagus kualitasnya ditinjau dari segi pakan dan
pemeliharaan terutama sapi dan kambing. Potensi alam yang masih
alami bagus untuk melakukan penggemukan ternak melalui teknologi
fabrikasi pakan ternak semacam hijauan makanan ternak dan pembuatan
silase. Keberadaan tim KKN-PPM UGM bertanggungjawab untuk melakuka
transfer ilmu pengetahuan sehingga jumlah sapi dan kambing bisa
meningkat melalui pemuliaan ternak dan per-baikan nutrisi pakan
ternak. Waste product dapat
digunakan untuk membantu menciptakan pakan yang berkualitas dan
memperbanyak kuantitas hi-jauan. Indikator selanjutnya ialah
munculnya ke-lompok pembudidaya ikan dan unit pengolahan ikan.
Sektor perikanan sangat potensial di Desa Pengkok dengan adanya
aliran Sungai Oyo. Faktor produksi berupa air yang berlimpah bisa
diman-faatkan oleh masayrakat untuk budidaya ikan kon-sumsi semacam
patin. Adanya industri hilir seperti pembentukan unit pengolah ikan
bisa menampung hasil produksi budidaya. Masayrakat sudah lama
mendambakan perubahan dalam pemanfaatan air sungai ini, hanya saja
mereka terbatasi oleh akses modal dan pengetahuan sector perikanan.
Maha-siswa KKN-PPM UGM bisa membantu memecahkan permasalahan
tersebut dengan solusi ini. Selajutnya yakni masyarakat Desa
Pengkok mampu memanfaatkan teknologi informasi untuk keperluan
marketing dan promosi ternak. Menilik indikator- indikator
sebelumnya yang focus pada hulu agribisnis, maka penguasaan
teknologi men-jadi suatu keniscayaan agar hilir agribisnis bisa
berkembang dengan baik. Indikator penguasaan teknologi ini berupa
munculnya web atau komu-nitas blogger masayrakat Desa Pengkok yang
bisa menjadi ajang promosi hasil pertanian dan peri-kanan. Era
globalisasi memaksa perdagangan yang tanpa batas sehingga sekarang
saatnya masyarakat Desa Pengkok melek teknologi. Indikator terakhir
ialah penataan Desa Pengkok menjadi kawasan Desa Agro Zero Waste
dalam wujud maket desa. Pembuatan maket ini untuk menginisiasi dan
memberikan gambaran Desa Agro yang bebas limbah kepada masyarakat
luas untuk masa depan. Implikasi dari pembuatan maket ini
pemerintah mampu membuat kebijakan yang berorientasi masa depan dan
sesuai keinginan masyrakat.
-
RENCANA KEBERLANJUTAN PROGRAM
Berbagai macam program yang diusung dalam kegiatan KKN-PPM Unit
ini merupakan rang-kaian kegiatan pemberdayaan yang berorientasi
jangka panjang. Hal ini dimaksudkan agar program-program yang
diinisiasi maupun yang sudah dibina bisa memberikan manfaat untuk
masyarakat. Sesuai dengan amanat Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni
melakukan pengabdian pada masyarakat, maka program-program yang
diusulkan selalu berupaya mengakomodasi kebutuhan masyarakat.
Sebena-rnya ada banyak sektor yang bisa digarap di Desa Pengkok
namun yang paling mendasar ialah kebutu-han pangan dan
penyebarluasan arus informasi. Se-hingga pembuatan program
difokuskan pada bidang agrokompleks yang dilebarkan pada arus
informasi.Potensi yang menjadi sasaran melingkupi pertanian,
peternakan, dan perikanan. Ketiga bidang ini men-jadi tulang
punggung memenuhi kebutuhan pangan rakyat. Satu sama lain akan
menjadi kekuatan luar biasa jika ada integrasi. Dengan memanfaatkan
teknologi informasi yang berkembang, diharapkan kesejahteraan
masyrakat Desa Pengkok semakin meningkat. Program unggulan berupa
pengolahan limbah ternak merupakan landasan dari semua ke-giatan
lainnya. Namun pada intinya program yang diimplementasikan adalah
pentransferan teori di bangku kuliah ke lapangan. Rencana dari
masing-masing program yang berorientasi jangka panjang bisa
dilanjutkan secara mandiri oleh masyarakat. Keberadaan mitra-mitra
dan dukungan pihak-pihak terkait sangat menentu-kan keberhasilan
terutama program-prograam yang baru bertaraf rintisan. Secara
ringkas, program-program yang bersifat rintisan meliputi budidaya
ikan beserta pengolahan dan pemasaran on line bisa dilanjutkan
dalam tahun-tahun yang akan datang. Sedangkan program pemberdayaan
yang berbasis kearifan lokal yakni pengelolaan limbah peternakan
akan tetap mendapat pendampingan hingga benar-benar mandiri.
Bidang perikanan merupakan program baru yang dirintis secara
mandiri. Hal ini mengingat potensi perairan yang belum dimanfaatkan
secra maksimal. Keberadaan Kali Oyo yang membentang sepanjang
perbatasaan Desa Pengkok baru digunakan untuk keperluan mandi,
mencuci, dan memandikan ter-nak. Sehingga kemelimpahan air bisa
dialihkan un-tuk budidaya ikan air tawar. Sesuai dengan program
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunung-kidul, budidaya yang
dikembangakan menggunakan teknologi semi intensif yakni terpal dan
komoditas yang dipilih berupa patin. Selain itu prospek budi-daya
patin masih terbentang luas mengingat tren konsumsi patin yang
semakin membaik di Indone-sia. Bahkan pemerintah pusat tengah
menggenjot produksi budidaya patin guna menekan keran im-por dari
luar negeri. Masyarakat Desa Pengkok bisa membentuk KPI (Kelompok
Budidaya IKan), se-hingga kegiatan perekonomian berbasis perikanan
bisa mendapat pengakuan legal dari pemerintah. Harapannya dengan
membentuk kelompok, akan mempermudah akses kerja sama dengan
berbagai pihak termasuk pemerintah dan swasta. Rencana pemasaran
lebih cermat lagi diperhitungkan yakni dengan kerjasama dengan DKP
atau asosiasi pe-masok ikan patin di sejumlah pasar Wilayah Jateng
dan DIY. Tidak hanya itu, untuk beberapa tahun yang akan datang
juga perlu diarahkan menjadi industrialisasi pengolahan patin
seperti fillet atau ikan kaleng. Tentunya akan semakin meningkatkan
kemandirian dan kesejahteraan masyraakat. Un-tuk jangka pendek
selama setahun atau dua tahun, yang perlu diintensifkan ialah
teknologi budidaya. Para mahasiswa KKN-PPM diharapkan bisa
menin-gkatkan produksi ikan dan pendampingan market-ing. Selain itu
juga semakin membantu perluasan jaringan kerjasama ke berbagai
pihak. Pembentukan unit pengolah ika merupakan salah satu upaya
dalam mempertahankan keber-lanjutan program budidaya. Integrasi
anatra bu-
-
diaya dengan pengolahan bisa meningkatkan nilai ekonomi ikan.
Sehingga ketika sedang terjadi over supply dan pasar tidak ammpu
menyerapnya, ikan mentah bisa dijadikan sebagai olahan yang
memi-liki value added. Jangka panjangnya, ikan olahan Desa Pengkok
bisa menjadi produk unggulan yang bisa bersaing di pasaran
domestik. Olahan ikan yang dimaksud berupa kaki naga, nugget, dan
otak-otak diharapkan bisa menjadi trade mark dan oleh-oleh khas.
Sektor peternakan memiliki rencana jang-ka pendek berupa pengolahan
kotoran ternak. Di-harapkan masyarkat bisa mandiri dalam
mencip-takan lingkungan yang bersih dan sehat. Pengolahan kotoran
ternak akan diolah menjadi pupuk organik dan biogas. Pupuk organik
ini bisa digunakan lang-sung untuk membantu menyuburkan kawasan
perta-nian yang memang tampak produktif di Desa Peng-kok. Sedangkan
jangka panjang pupuk organik bisa dikomersialisasikan sehingga bisa
menambah ke-mandirian ekonomi. Pembangunan instalasi biogas
diharapkan bisa memuus ketergantungan terhadap energi minyak bumi
yang semakin langka. Rencana jangka panjangnya, masyarakat
benar-benar bisa mandiri dalam penyediaan kebutuhan energy
meski-pun terletak di wilayah yang terpencil. Kerja sama dengan
berbagai pihak terutama pemerintah bisa diupayakan guna mendukung
keberlanjutan pro-gram. Peningkatan produksi ternak juga tidak
lu-put dari perhatian. Masyrakat diajarkan untuk bisa membuat pakan
yang berkualitas. Untuk jangka pendek, hal ini diharapkan bisa
menaikkan jumlah ternak yang sehat. Sedangkan jangka panjangnya,
desa Pengkok bisa menjadi lumbung ternak percon-tohan di Kabupaten
Gunungkidul. Hal ini didukung dnegan potensi hijauan ternak yang
banyak tumbuh
di kawasan subur ini. Kemajuan desa juga ditingkatkan melalui
pemanfaatan IT yang merupakan corak pemban-gunan. Tidak banyak
masyaraat desa yang peuli denga arus teknologi informasipadahal
mereka perlu untuk mengeruk kemajuan. Sehingga pro-gram Pemanfaatan
Media Sosial ini diharpkan dapat memberikan inspirasi dan membuka
pintu ketertarikan masyrakat terhadap teknologi. Untuk jangka
panjangnya diharpakan masyrakat sudah mampu menggunakan IT untuk
mendukung per-ekonomian. Misalnya untuk sarana penjualan dan
transfer ilmu pertanian-perikanan-peternakan. Secara umum rencana
jangka panjang dari seluruh program-program yang dijalankan
menga-rah pada pembentukan kawasan integrated farm-ing berbasis
pada pemanfaatan IT untuk menin-gkatkan produksi pangan
berkelanjutan. Hal ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, maka
dari itu perlu dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak meliputi
masyarakat Desa Pengkok sendiri, pemer-intah, para praktisi
pendidikan tinggi termasuk mahasiswa, serta pihak lain.
-
Sekarang saatnya untuk bergerak membangun masyarakat. Potensi
daerah harus didu-kung agar ketercapaian kemajuan bisa menyeluruh
dalam berbagai bidang. Dengan demikian, daerah bisa menjadi mandiri
tanpa harus bergantung kepada pihak lain untuk meuwujdkan
kesejahteraan bagi masyarakatnya. Hal ini tentu akan terwujud
dengan lebih baik dengan dukungan dan bantuan berbagai pihak.
Semoga momentum ini menjadi sebuah wahana untuk mewujudkan
masyarakat yang lebih berkualitas, serta membangun Gunugkidul
menjadi daerah yang memiliki ketahanan pan-gan.
PENUTUP