PROPOSAL USAHA
TELUR ASIN MANTEBDisusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
KewirausahaanDosen Pengampu Mochlasin, M.Ag.Hamdan Yuafi
213-12-083JURUSAN S-1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2015A. LATAR BELAKANG USAHA
Social Entrepreneurship itulah tema yang akan saya angkat dari
produk kali ini. Pertanyaannya mengapa berbeda dari yang lain?
Jawabannya, karena dengan usaha saya yang kecil ini, dan sudah
berjalan hingga sekarang, saya ingin menciptakan sesuatu yang
berbeda, bukan dari barang tapi kegiatan usahanya.
Sudah terlalu mainstream jika inovasi hanya dilakukan pada
tampilan atau esensi dari produk. Saya ingin mencoba sesuatu yang
berbeda, produk saya memang tidak banyak nilai inovasinnya secara
fisik tapi secara kegiatan usaha saya ingin menciptakan yang
namanya keterlibatan sosial atau dalam bahasa saya community
engagement.
Dalam kegiatan usaha yang sudah saya rintis bersama teman-teman
saya ini, saya ingin melibatkan sebanyak-banyaknya orang terutama
pemuda. Melibatkan dalam arti tidak perlu menjadi pegawai jika
ingin mendapatkan uang, mari kita bekerja nanti jika ada profit
maka kita bagi rata. Yang terpenting adalah bisa membantu mengisi
waktu pemuda di desa saya yang cenderung nganggur trlebih saat ini
ketika musim liburan pasca Ujian Nasional.
Untuk itulah saya bersama teman-teman Remaja Masjid Hasan Maarif
berinisiatif untuk melakukan usaha kecil-kcilan yaitu Pembuatan
Telur Asin. Sekali lagi tujuan utama saya dan teman-teman saat ini
bukanlah profit oriented tapi lebih ke penguatan peran pemuda di
wilayah desa saya agar lebih memiliki peran di masyarakat dan juga
melatih mental berwirausaha mereka.
B. PROFIL PRODUSEN
a. Nama: Hamdan Yuafi dan Remaja Masjid Hasan Maarifb. Modal:
Dalam merintis usaha ini, awalnya modal kami bersumber dari bantuan
dana dari Pemerintah Kota Salatiga, dengan cara kami mengajukan
proposal usaha.C. PROFIL PRODUK
a. Bahan membuat telur asin Telur Itik 200 biji per @
Rp 1.700 Garam 2 kg
Rp 3.000 Batu Bata 20 biji per @
Rp 500b. Alat yang dibutuhkan Alat penghalus garam dan batu bata
dalam hal ini kami menggunakan Lumpang dan Alu
Panci Ukuran besar untuk menanak
Serok Ember yang bawahnya sudah dilubangi untuk tempat telur ang
sudah dilumuri campuran batu bata dan garam Mixer dalam hal ini
kami memodifikasi alat bor
Amplas Halus
c. Cara pembuatannya Pertama-tama haluskan batu bata dan garam
kemudian batu bata yang sudah halus tadi diberi air jangan terlalu
cair juga jangan kurang, kemudian aduk dengan mixer bor tadi. Jika
sudah rata masukan garam yang telah dihaluskan tadi, aduk merata,
jangan lupa rasakan sensasinya ketika batu bata sudah dicampur
dengan garam, rasanya dingin lho. Bersihkan telur itik nya dari
lndir dan kotorannya, pasikan bersih jika perlu gunakan amplas yang
halus untuk memberihkannya Setelah bersih masukan telur ke campuran
batu bata dan garam tadi, pastikan telurna tenggelam sempurna.
Setelah itu angkat telur, perlu diperhatikan menganggatnya ini
tidak sembarang mengangkat, ada triknya, yaitu ambil bagian bawah
telur tujuannya agar telur terlumuri sempurnya dengan campuran batu
bata dan garam tadi. Lakukan dengan cepat tapi tetap hati-hati
pindahkan ke ember yang bawahnya sudah dilubangi tadi. Tata dengan
rapi agar satu ember bisa muat lebih dari 100 butir. Setlah semua
terangkat, diamkan kurang lebih 12-14 hari, ini dinamakan proses
pengasinan. Untuk memastikan jika perlu dicoba dulu ketika sudah 12
hari jika dirasa sudah asin maka cukup jika belum maka bisa
ditambah 2 hari lagi. Jika sudah sudah merasa cukup untuk di panen
(12-14) maka langkah selanjutnya adalah membersihkan telur dari
lapisan campuran batu bata dan garam tadi ingat jangan dibuang sisa
batu batannya karena masih bisa digunakan untuk proses pembuatan
berikutnya. Jika sudah bersih telur siap di kukus selama 6 jam
dengan air sebanyak 6 liter. Setelah 6 jam tiriskan telur kemudian
diamkan hingga agak kering dan dingin jangan lupa di beri cap agar
lebih mudah jika ada orang menginginkannya lagi.D. STRATEGI
PEMASARAN
1. Tujuan Pemasaran
Tujuan pemasaran dilakukan untuk mengenalkan produk kepada
konsumen, agar konsumen tertarik untuk membeli produk makanan yang
di promosikan. Dan juga untuk memenuhi selera konsumen yang semakin
hari semakin meningkat.2. Konsep Pemasaran
a. Segmenting
Membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda
yang memerlukan produk atau marketing mix yang berbeda pula.
Segmentasi pasar perlu dilakukan mengingat berbedanya keinginan dan
kebutuhan konsumen. Saya menetapkan segmentasi dengan memanfaatkan
sumberdaya remaja yang ada kebetulan remaja masjid saya berasal
dari pelosok desa mulai ujung dari ujung, sehingga secara tidak
langsung mereka adalah channel kami dan bahkan beberapa anggota
remaja masjid ada yang memiliki toko kelontong dan mau untuk di
setor telur buatan kami, dan mereka malah terkesan bangga jika
mengambil dari kami.b. Targetting
Setelah segmentasi pasar maka terdapat beberapa segmen yang
dianggap potensial yaitu, dengan merancang tawaran untuk segmen
yang paling memberikan keuntungan yaitu di toko-toko klontong yang
dekat, juga ada warung makan seperti mie ayam dan lain-lain.c.
Positioning
Kami memposisikan produk ini sebagai makanan dan lauk pauk yang
sangat bergizi, sudah tidak perlu di ragukan lagi kandungan gizi
yang ada dalam telur itik, tentusaja banyak seperti Albumen,
alkali, Vitamin A, D, E. Rencana pemasaran dengan konsep sebagai
berikut :
1. Product (Produk)
Produk yang saya pasarkan adalah telur asin yang biasa tapi kami
menempatkan pemuda desa sehingga untuk pasar desa bahkan untuk
pasar mini market disekitar kami lebih bangga menggunakannya.
2. Price (Harga)
Harga yang ditawarkan cukup terjangkau dan kami menggunakan
strategi, kami tidak apa apa untung sedikit dulu yang penting punya
pasar dulu harga nanti bisa diatur.3. Place (Tempat)
Distribusi produk ini dititipkan pada warung-warung terdekat di
daerah desa kecandran dan mini market di daerah kecandran.
E. MENGHITUNG BEP Telur Itik 200 biji per @
Rp 1.700 Garam 2 kg
Rp 3.000 Batu Bata 20 biji per @
Rp 500
TOTAL
Rp 353.000 (200 biji)
BEP harga = Total biaya bahan baku
Jumlah produksi
= Rp 353.000
200 = Rp 1.765,-
Harga jual per unit Rp 2.250,-
BEP produksi = Total biaya bahan baku
Harga/Unit
= Rp 353.000
Rp 2.250
= 156,888 dibulatkan 157 ButirHarga jual
Rp 2.250 x 200 = Rp 450.000
Harga produksiRp 1.765 x 200 = Rp 353.000
Laba
Rp 97.000
Jadi berdasarkan perhitungan BEP di atas, usaha ini dapat
mencapai titik impas saat memproduksi 156,888 dibulatkan 157 Butir,
dan memperoleh pendapatan Rp 353.000, sehingga apabila dalam sekali
produksi menghasilkan 200 unit maka akan mencapai BEP dan balik
modal dengan pendapatan yang diperoleh sebesar Rp 450.000,- dengan
laba yang diperoleh yaitu Rp 97.000,-
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Alat dan Bahan-bahan yang diperlukan
2. Proses pembuatan
3. Produk siap dipasarkan
Telur Asin Manteb Produksi Remaja Masjid Hasan Maarif Kecandran
Salatiga Jika ingin memesan Silahkan Hub. 085799905659 Asliiii
buatan sendiri tidak ngambil dari manapun.