1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-10 MELALUI PERLOMBAAN DI KELAS B TK PERTIWI BUNGKU A. Latar Belakang Kegiatan pembelajaran di Taman Kanak-kanak (TK) lebih ditujukan untuk mengembangkan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan kreativitas yang diperlukan oleh anak untuk hidup di lingkungan masyarakatnya, selain mempersiapkan diri untuk masuk sekolah dasar (SD). Jadi, upaya pengembangan anak pada usia dini lebih ditujukan untuk mengembangkan anak secara utuh, menyeluruh, yaitu mengoptimalkan perkembangan sosial, intelektual, bahasa, emosi, dan fisik anak. Keberhasilan pendidikan anak usia dini merupakan landasan bagi keberhasilan pendidkan pada jenjang berikutnya. Usia dini merupakan “usia emas” bagi seseorang, artinya bila seseorang pada masa itu mendapat pendidikan yang tepat, maka ia memperoleh kesiapan belajar yang baik yang merupakan salah satu kunci utama bagi keberhasilan belajarnya pada jenjang berikutnya. Usia dini merupakan usia emas untuk menyerap berbagai informasi orang tua dan tenaga pendidik harus memberikan materi yang dekat dengan kehidupan dan lingkungan anak yang terefleksi dalam kegiatan pembelajaran yang menyenangkan . tujuan umum pendidikan TK adalah mengembangkan bekerja sendiri pada anak melalui permainan. Anak
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL KONSEP
BILANGAN 1-10 MELALUI PERLOMBAAN
DI KELAS B TK PERTIWI BUNGKU
A. Latar Belakang
Kegiatan pembelajaran di Taman Kanak-kanak (TK) lebih ditujukan
untuk mengembangkan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan kreativitas yang
diperlukan oleh anak untuk hidup di lingkungan masyarakatnya, selain
mempersiapkan diri untuk masuk sekolah dasar (SD). Jadi, upaya pengembangan
anak pada usia dini lebih ditujukan untuk mengembangkan anak secara utuh,
menyeluruh, yaitu mengoptimalkan perkembangan sosial, intelektual, bahasa,
emosi, dan fisik anak.
Keberhasilan pendidikan anak usia dini merupakan landasan bagi
keberhasilan pendidkan pada jenjang berikutnya. Usia dini merupakan “usia
emas” bagi seseorang, artinya bila seseorang pada masa itu mendapat
pendidikan yang tepat, maka ia memperoleh kesiapan belajar yang baik
yang merupakan salah satu kunci utama bagi keberhasilan belajarnya pada
jenjang berikutnya.
Usia dini merupakan usia emas untuk menyerap berbagai informasi
orang tua dan tenaga pendidik harus memberikan materi yang dekat
dengan kehidupan dan lingkungan anak yang terefleksi dalam kegiatan
pembelajaran yang menyenangkan . tujuan umum pendidikan TK adalah
mengembangkan bekerja sendiri pada anak melalui permainan. Anak
2
sampai usia tujuh tahun pada dasarnya kemampuan untuk bekerja sendiri
pada anak muncul dalam dorongan untuk bermain, menyanyi dan bekerja
(pekerjaan) tangan dalam proses pendidikannya, lebih dominan memakai
daya fantasi anak. Prinsip yang dipakai adalah urutan berjenjang, dimulai
dari yang mudah kemudian berlanjutan pada yang lebih sukar.
Kondisi yang dianjurkan para pakar pendidikan untuk melejitkan
kecerdasan logis-matematis adalah menjadikan anak mencintai matematika.
Mencintai matematika bagi anak-anak dengan pendekatan permainan
matematika sesuai dengan tujuan kurikulum pendidikan matematika
TK/RA, yaitu:
1. Kemampuan kognitif, yaitu anak dapat mengenal konsep bilangan
dengan benda-benda 1-10
2. Menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda
3. Mengenal konsep matematika sederhana, yaitu penambahan dan
pengurangan
4. Menggabungkan dua kumpulan benda
Di TK Pertiwi Bungku, berdasarkan pengamatan penulis tahun ajaran
2011/2012 masih terdapat 70% anak yang rendah kemampuannya dalam
mengenal konsep bilangan seperti pada kegiatan pembelajaran membuat
urutan bilangan 1 sampai 10 dengan alat bantu batu (kerikil) masih
terdapat anak yang salah dalam mengurutkan bilangan. Hal ini disebabkan
3
antara lain pembelajaran yang dilaksanakan guru tentang konsep bilangan
di TK, menggunakan metode pembelajaran yang kurang variatif.
Fakta yang lain di kelas B TK Pertiwi Bungku adalah rendahnya
kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan dan lambangannya.
Dengan kata lain, hasil yang di capai oleh anak dalam pembelajaran
mengenal konsep bilangan dan lambangnya belum maksimal sesuai
dengan apa yang di harapkan. Hal ini disebabkan oleh rendahnya minat
dan semangat belajar anak pada pembelajaran yang diterapkan. Factor minat
dan semangat belajar seorang anak dalam mengenal konsep bilangan dan
lambangnya turut berpengaruh terhadap kemampuan perkembangannya pada
bidang pengembangan yang lain,seperi: kognitif, fisik, motorik dan seni.
Disisi lain, guru menemui kendala dalam pembelajaran ketika
mengenalkan konsep bilangan dan lambangnya kepada anak, perhatian anak
sangat kurang. Anak-anak gelisah dan tidak tahan duduk dalam waktu
balajar berlangsung. Dengan kata lain, anak-anak tidak mempunyai
konsentrasi yang baik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Oleh sebab
itu, guru harus mengamati anak dengan cermat dan menentukan
kemampuan, kebutuhan, minat dan cara belajar masing-masing anak. Proses
belajar terjadi karena adanya interaksi antara pemikiran anak dan
pengalamannya dengan bahan-bahan ajar, gagasan-gagasan dan orang-orang
yang ada di sekitarnya. Pengalaman-pengalaman ini haruslah cocok dengan
tingkat kemampuan dan kebutuhan anak yang sedang berkembang.
4
Berbagai cara yang telah diupayakan dalam pembelajaran mengenal
konsep bilangan dan lambangnya ini misalnya dengan menggunakan
metode ceramah, Tanya jawab, pembimbingan anak, pemberian tugas
namun pada kenyataannya hasil belajar yang dicapai anak masih rendah.
Hal ini dapat dibuktikan bahwa anak-anak belum mampu mengingat
konsep bilangan dan lambangnya pada saat kegiatan pembelajaran.
Untuk meningkatkan kemampuan anak mengenal konsep bilangan
dan lambangnya, maka peneliti mencoba menggunakan strategi
pembelajaran melalui kegiatan perlombaan. Hal ini dapat menarik minat
dan semangat belajar anak mengenal konsep bilangan dan lambangnya.
Setiap konsep bilangan dan lambangnya yang dipelajari, disertai gambar
yang menarik lalu menyampaikan atau mengenalkannnya kepada anak.
Anak menjadi terkesan dan bersemangat dalam belajar. Dengan demikian,
anak mudah mengingat setiap konsep bilangan dan lambangnya yang
dipelajari. Diharapkan setelah semua konsep bilangan dan lambangnya
dikenal, memudahkan anak untuk menghitung pada waktu yang akan
datang.
Sehubungan dengan hal tersebut , maka penulis termotivasi untuk
mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul: “Meningkatkan
Kemampuan Anak mengenal Konsep Bilangan melalui Perlombaan Di Kelas
B TK Pertiwi Bungku”.
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan
masalahnya adalah: “apakah melalui kegiatan perlombaan dapat
meningkatkan kemampuan anak mengenal konsep bilangan pada kelas B TK
Pertiwi Bungku?”
C. Tujuan Penelitian
Mengacu pada rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas,
maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: untuk
meningkatkan kemampuan anak mengenal konsep bilangan melalui
perlombaan pada kelas B di TK Pertiwi Bungku.
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:
a. Bagi Anak
Sebagai motivasi untuk membina dan meningkatkan kemampuan
anak dan memupuk rasa percaya diri sebagai individu yang
mempunyai penghargaan terhadap diri sendiri.
b. Bagi guru
Dapat memberikan manfaat sekaligus masukan bagi guru TK
khususnya, agar kegiatan perlombaan dapat dijadikan sebagai alternatf
yang dapat meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal konsep
bilangan.
6
c. Bagi sekolah
Sebagai bahan masukkan dalam meningkatkan dan memperbaiki
mutu pendidikan di TK Pertiwi Bungku khususnya melalui program
pembelajaran yang tepat.
d. Bagi peniliti
Sebagai bahan perbandingan bagi penelitian selanjutnya yang
akan mengkaji masalah yang releven dengan penelitian ini.
E. Batasan Istilah
Agar tidak terjadi interprestasi yang keliru maka penulisan perlu
mengemukakan beberapa hal yang dianggap penting untuk diketahui, antara
lain sabagai berikut:
1. Kemampuan adalah kesanggupan dalam melakukan sesuatu. Seseorang
dikatakan mampu apabila ia bisa melakukan sesuatu yang harus ia
lakukan.
Kemampuan anak mengenal konsep bilangan pada penalitian ini meliputi:
a. Menghubungkan atau memasang lambang bilangan 1-10 dengan
anggota tubuh (jari tangan).
b. Membedakan dan membuat dua kumpulan benda-benda yang sama
jumlahnya dan yang tidak sama jumlahnya, lebih banyak dan lebih
sedikit.
2. Bilangan yang akan diteliti dalah bilangan 1-10.
7
3. Perlombaan adalah kegiatan mengadu kecepatan (keterampilan,
ketangkasan, kepandaian, dsb. (Depdiknas, 2008). Dalam perlombaan peneliti
akan membagi menjadi 4 kelompok, kelompok A terdiri dari 12 orang anak, dan
kelompok B, kelompok C dan kelompok D terdiri dari 11 orang anak.
8
F. Kajian Pustaka
1. Kemampuan Anak
Kemampuan sangat erat terkait dengan anak sebagai individu
yang mempunyai konsep diri, penghargaan terhadap diri sendiri (self
esteem), dan mengatur diri sendiri (self regulation). Anak memahami
tuntunan lingkungan terhadap dirinya, dan penyesuaian tingkah lakunya.
Dilihat dari kemampuan anak suatu kelas cenderung heterogen.
Sebab setiap kelas akan mengikuti gejala normal yaitu terdiri dari anak
yang pandai, sedang dan kurang pandai. Efek dan kondisi kelas yang
demikian ini dilihat dari segi kemampuan terhadap kemampuan kognitif
dan efektif masih banyak menjadi pertentangan dari para ahli.
Pengelompokan berdasarkan kemampuan akan kurang tepat jika dilihat
secara paedagogis.
Golderg (Admin, 2008: 19), telah mengadakan penelitian terhadap
efek homogenitas terhadap kemampuan akademik anak. Hasil penelitian
itu sebagai berikut:
1. Kehadiran anak –anak yang berbakat dalam satu kelas
mempengaruhi anak-anak cakap tetapi tidak berbakat, tetapi untuk
anak-anak yang lain tidak berpengaruh.
2. Kehadiran anak lambat belajar dalam kelas tidak berpengaruh
secara konsisten, artinya dapat berpengaruh dapat pula tidak.
9
3. Anak-anak berbakat akan bagus penampilannya bila anak-anak lain
digabungkan dalam kelas yang sama-sama berbakat. Anak-anak lain
cenderung untuk berusaha semaksimal mungkin sehingga dapat
mengejar kekurangannya, setidak-tidaknya mengurangi jarak
kemampuannya.
2. Bilangan dan Lambang Bilangan
Proses belajar-mengajar mempunyai makna dan pengertian yang
lebih luas dari pada pengertian mengajar. Dalam proses belajar-
mengajar tersirat adanya satu kesatuan yang tak berpisahkan antara
siswa yang belajar dan guru yang mengajar.
Proses belajar mengajar bilangan harus memperhatikan
karakteristik matematika. Sumarno (2002: 2) mengemukakan beberapa
karakteristik yaitu: materi matematika menekankan penalaran yang
bersifat deduktif, materi matematika bersifat hierarkis dan terstruktur dan
dalam mempelajari matematika dibutuhkan ketekunan, keuletan serta
rasa cinta terhadap matematika. Karena materi matematika bersifat
hierarkis dan terstruktur maka dalam belajar matematika tidak boleh
terputus-putus dan urutan materi harus diperhatikan. Artinya, perlu
mendahulukan belajar tentang konsep matematika yang mempunyai
daya bantu terhadap konsep matematika yang lain. Salah satu upaya
untuk pengenalan terhadap konsep bilangan dan lambangnya dalam
pembelajaran di TK adalah melalui perlombaan.
10
Permainan berhitung di TK pada dasarnya mengikuti prinsip-
prinsip kegiatan belajar secara umum untuk semua pengembangan yang
akan dicapai melalui berbagai kemampuan di GBPKB-TK (1994).
Adapun prinsip-prinsip dalam permainan berhitung di Taman
Kanak-kanak adalah sebagai berikut:
a. Permainan berhitung diberikan secara bertahap diawali dengan
menghitung benda-benda atau pengalaman peristiwa kongkrit yang
dialami melalui pengamatan terhadap alam sekitarnya.
b. Pengetahuan dan keterampialn pada permainan berhitung diberikan
secara terhadap menurut tingkat kesukarannnya, misalnya dari
kongkrit ke abstrak, mudah ke sukar, dan dari sederhana ke yang
labih kompleks.
c. Permainan berhitung akan berhasil jika anak-anak diberi
kesempatan berpartisipasi dan dirangsang untuk menyelesaikan
masalah-masalahnya sendiri.
d. Permainan berhitung membutuhkan suasana menyenangkan dan
memberikan rasa serta kebebasan bagi anak. Untuk itu, diperlukan
alat peraga/media yang sesuai dengan tujuan, menarik dan
bervariasi, mudah digunakan dan tidak membahayakan.
e. Bahasa yang digunakan di dalam pengenalan konsep berhitung
seyogyanya bahasa yang sederhana dan jika memungkinkan
mengambil contoh yang terdapat di lingkungan sekitar anak.
11
f. Dalam permainan berhitung anak dapat dikelompokan sesuai tahap
penguasaan berhitung yaitu tahap konsep, masa transisi dan
lambing.
g. Dalam mengevaluasi hasil perkembangan anak garus dimulai dari
awal sampai akhir kegiatan.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seseorang
guru dalam upaya pengenalan (deteksi) dini sampai sejauh mana
kegiatan permainan berhitung dapat diberikan kepada anak. Pengenalan
dini perlu dilakukan untuk menjaga terjadinya masalah kesulitan belajar
karena belum menguasai konsep berhitung. Sebagai contoh terdapat
banyak kasus di mana berhitung di jalur matematika seolah-olah
menjadi yang menakutkan bagi anak.
Kesenangan anak dalam penguasaan konsep berhitung dapat
dimulai dari diri sendiri ataupun akibat rangsangan dari luar seperti
permainan-permainan dalam pesona matematika (permainan tebak-
tebakan, kantong pintar dan mencari jejak, dll). Ciri-ciri yang memadai
bahwa anak sudah menyenangi permainan berhitung antara lain:
a. Secara spontan telah menunjukan ketertarikan pada aktivitas
permainan berhitung.
b. Anak mulai menyebut urutan bilangan tanpa pemahaman.
c. Anak mulai menghitung benda-benda yang ada di sekitarnya secara
spontan.
12
d. Anak mulai membanding-bandingkan benda-benda dan peristiwa
yang ada disekitarnya.
e. Anak mulai menjumlahkan atau mengurangi angka dan benda-
benda yang ada disekitarnya tanpa disengaja.
Hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam proses
pembelajaran anak di kelas adalah:
a. Apabila ada anak yang cepat menyelesaikan tugas yang diberikan
guru, hal ini menunjukan bahwa anak tersebut telah siap untuk
diberikan permainan berhitung dengan kesulitan yang lebih tinggi.
b. Apabila anak menunjukkan tingkah laku jenuh, diam,acuh tak acuh
atu mengalihkan perhatian pada hal lain, hal ini menunjukkan
bahwa telah terjadi masalah kesulitan belajar pada anak. Itu
berarti, anak membutuhkan perhatian atau perlakuan yang lebih
mendalam dari guru untuk mengatasi masalah kesulitan belajar pad
anak tersebut.
3. Metode Perlombaan
Salah satu tugas utama seorang guru adalah mengajar. Hal ini
akan menyebabkan adanya tuntutan setiap guru untuk menjawab
pertanyaan tentang bagaimana seharusnya mengajar. Dengan kata lain
setiap guru dituntut untuk memiliki kompetensi mengajar. Bertolak
pada kebutuhan seorang guru, berbagai metode pengajaran dapat
digunakan. Inilah makna proses pembelajaran berpusat kepada anak
13
didik (students orienyed) dan anak ditempatkan sebagai subjek belajar
yang sesuai dengan bakat dan kemampuan yang dimilikinya untuk
terlaksananya proses belajar mengajarnya.
Salah satu upaya untuk mengembangan bakat dan kemampuan
yang dimiliki anak maka dapat digunakan metode perlombaan. Arti
perlombaan itu sendiri adalah kegiatan mengadu kecepatan
Kasbola, K.E.S. 1998. Penelitian Tindakan kelas (PTK). Jakarta: Depdikbud Dirjen
Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Sekolah Dasar.
Nurmalia, 2011. Meningkatkan Aktivitas Belajar Anak Melalui Penggunaan MetodeTanya Jawab pada Kelompok B TK Bungamputi DWP Untad Palu.Palu: Universitas Tadulako.
Riyanto, Mulan, 1996, Dasar-Dasar Statistik Deskriptif. Jakarta : UniversitasTerbuka.
Sudijono, A. 1998. Dasar-dasar Statistik Pendidikan. Jakarta : Gramedia.
Usman HB, 2005. Pedoman Penyusunan dan Penelitian Karya Ilmiah. Palu:
Universitas Tadulako.
Wardani, Wihardit, dkk, 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas
jumlahnya, yangtidak samajumlahnya, lebihbanyak dan lebihsedikit
- Mengenal kasar halus,berat ringan
- Pemberian tugasmeraba benda yangkasar dan halusmenggambar bebasdengan krayon
III. Istirahat (±30menit)
- Mencuci tangan- Berdoa sebelum dan
sesudah makan- BermainIV. Kegiatan Penutup
(±30 menit)- Menyanyikan lagu “dua
mata saya”
- Menirukan kembali 3-4urytan kata missal:mata, telinga, hidung,mulut
- D’oa dan salam
- Ampal,kapas, batukeramik,kertas, dll
- Krayon,bukugambar
- Air, laptangan,bekal anak
- Alatbermaindiluar kelas
- Guru dananak
- Guru dananak
- Observasi
- Observasi i
- Observasi
- observasi
Palu,
Peneliti
IIN RUSMIATI
Mengetahui,
Kepala TK Pertiwi Bungku
.NIP. ………………………..
27
Lampiran 3
Lembar Tugas AnakMembedakan dan Membuat Dua Kumpulan Benda yang Jumlahnya Sama
Gambar 01
28
Lampiran 4
Lembar Tugas Anak
Menghubungkan atau memasangkan bilangan 1-10 dengan menarik garis
Gambar 02
29
Lampiran 5
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
Sub Tema : Mengenal DirikuPetunjuk pengisian : 1. Pengamatan ditujukan kepada guru 2. Memberi tanda ceklis ( √ ) pada kolom skor yang sesuai
dengan pengamatan pada aspek yang diamati.
Tahap Aspek Yang DiamatiSkor
3 2 1
Awal
Penampilan guruMenyampaikan salamMenyampaikan tema dan sub temaMenyiapkan media pembelajaranMemberi motivasiMelakukan apresepsiMemanfaatkan berbagai teknik dan pertanyaanbervariasi untuk menggali pengetahuan anak
Inti
Membagi kelompok siswa menjadi 4 kelompokMenggunakan media sesuai dengan temaMetode yang digunakan sesuai dengan materiMemberikan penjelasan sebelum memberi tugasyang akan dikerjakanMemberi perhatian yang sama kepada semua anak
Akhir
Menyimpulkan hasil pembelajaranEvaluasi pembelajaranMemberikan pujianMemotivasi belajar dirumahSalam penutupKeterampilan menggunakan alatVolume suara dalam menyampaikan
Jumlah
Keterangan : Palu,1 = kurang Pengamat2 = cukup3 = baik
(......................................)
30
Lampiran 6
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS ANAK
Sub Tema : Mengenal DirikuPetunjuk pengisian : 1. Pengamatan ditujukan kepada anak 2. Memberi tanda ceklis ( √ ) pada kolom skor yang sesuai
dengan pengamatan pada aspek yang diamati.
Tahap Aspek Yang DiamatiSkor
3 2 1
Awal
Berdoa bersamaKesiapan anak dalam menerima pelajaranMendengarkan penyampain tema pelajaran dantujuan pembelajaranBerkomunikasi dengan baik pada guru dan teman
Memperhatikan penyampaian materi pelajaran
Inti
Menyebutkan urutan bilangan 1-10 menggunakanbagian-bagian dari anggota tubuh.Menyebutkan urutan bilangan 1-10 dengan gambarjari tanganMembuat urutan bilangan 1-10 dengan kartu angka
AkhirMenggunakan waktu belajar dengan optimalAntusis anak dalam belajar
Jumlah
Keterangan : Palu,1 = kurang Pengamat2 = cukup3 = baik
(......................................)
31
Lampiran 7Lembar Penilaian Anak Kelas B
TK Pertiwi BungkuTema : Mengenal Diriku
Hari/Tanggal :
Petunjuk : Berilah tanda ceklis ( √ ) pada kolom yang disediakan sesuai dengan hasil
penilaian peningkatan kemampuan anak mengenal konsep bilangan 1-10
melalui perlombaan.
No Nama
Peningkatan kemampuan anak mengenal konsep bilangan1-10 melalui perlombaan