PROPOSAL KERJA PRAKTEK ANALISA PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DAN ANGKUT DALAM MENCAPAI TARGET PRODUKSI TAMBANG BATUBARA PT. BINA SARAN SUKSES Di Rantau, Kalimantan Selatan Oleh : MUHAMMAD AZMI (H1C110013) SAIPUL RAHMAN (H1C110021) PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
ANALISA PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DAN ANGKUT
DALAM MENCAPAI TARGET PRODUKSI TAMBANG
BATUBARA
PT. BINA SARAN SUKSES
Di Rantau, Kalimantan Selatan
Oleh :
MUHAMMAD AZMI (H1C110013)
SAIPUL RAHMAN (H1C110021)
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURATBANJARBARU
2013
LEMBAR PERSETUJUAN
ANALISA PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DAN ANGKUT DALAM
MENCAPAI TARGET PRODUKSI TAMBANG BATUBARA
PT. BINA SARAN SUKSES
Di Rantau, Kalimantan Selatan
Pengusul :
Mahasiswa I Mahasiswa II
MUHAMMAD AZMI SAIPUL RAHMAN (H1C110021) (H1C110021)
Mengetahui :
Ketua Program Studi S1 Teknik Pertambangan
R ISWAN , MT
NIP. 19731231 200812 1 008
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
I. LATAR BELAKANG
Kerja praktek pada dasarnya merupakan salah satu mata kuliah yang
wajib diambil sebagai syarat untuk menyelesaikan studi pada suatu perguruan
tinggi, dimana dalam kegiatan ini kita dituntut untuk dapat mengaplikasikan
ilmu yang diperoleh selama di bangku kuliah dengan keadaan di lapangan yang
sebenarnya.
Penerapan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah tersebut sering
mengalami kendala dikarenakan terbatasnya ilmu yang diperoleh di perguruan
tinggi yang bersangkutan, baik disebabkan oleh terbatasnya sarana dan
prasarana sebagai penunjang kuliah yang disediakan oleh pihak perguruan tinggi
maupun kemampuan mahasiswa itu sendiri. Keterbatasan inilah yang
diantisipasi dengan dilaksanakannya mata kuliah Kerja Praktek (KP).
Adapun pelaksanaan Kerja Praktek (KP) tersebut dilakukan pada
perusahaan yang bergerak pada bidang usaha yang sesuai atau relevan dengan
bidang ilmu yang dipelajari, dalam hal ini bidang usaha Pertambangan.
Perusahaan yang ditunjuk untuk kegiatan praktek tersebut adalah
perusahaan yang bersedia membina dan mengarahkan serta bersedia
memberikan pengalaman ilmu praktek secara langsung di lapangan kepada
mahasiswa yang melaksanakan kerja praktek. Hal ini penting diperhatikan,
karena melalui kerja praktek diharapkan sumber daya manusia meningkat
hingga mendapatkan pengalaman kerja yang dapat berguna nantinya pada masa
mendatang serta dapat mempunyai pandangan umum mengenai aktifitas
kegiatan penambangan di sebuah perusahaan. Sesuai dengan alasan inilah yang
menjadi dasar praktikan memilih tempat kegiatan kerja praktek di Bina Sarana
Sukses. Adapun topik yang kami ajukan adalah Analisa Produktivitas Alat
Gali Muat dan Angkut dalam Mencapai Target Produksi Tambang
Batubara PT. Bina Sarana Sukses di Rantau, Kalimantan Selatan.
Latar belakang dalam pemilihan judul ini adalah keinginan kami
untuk mendapatkan pengalaman dan mengetahui lebih lanjut tentang
Produktivitas Alat Gali Muat (Back Hoe) Dalam Mencapai Target Produksi
Tambang Batubara yang dilakukan di PT. Bina Sarana Sukses.
Jika pihak perusahaan berkehendak merubah judul yang sesuai dengan
kebijaksanaan pihak perusahaan, kami bersedia dan tidak keberatan menerima
perubahan tersebut.
II. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari Kerja Praktek (KP) ini adalah :
1. Mengenal secara umum tentang dunia pertambangan, khususnya di bidang
pemindahan tanah mekanis (loading).
2. Menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang sistem pemindahan tanah
mekanis (loading equipment) yang dimiliki perusahaan.
3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi kinerja alat gali muat (loading
equipment).
4. Mengetahui pengaruh produktivitas alat gali muat (loading equipment)
terhadap kegiatan produksi tambang batubara.
5. Dapat mempraktekkan langsung teori yang didapatkan di bangku kuliah
sehingga dapat mengetahui apa saja yang dihadapi di lapangan kerja.
Tujuan dari Kerja Praktek (KP) ini adalah untuk dapat memiliki
pengetahuan mengenai dunia pertambangan pada umumnya dan mampu
memperkirakan pengaruh produktivitas alat gali muat (back hoe) dalam
produksi tambang batubara dari kegiatan perusahaan.
III. METODE PENGUMPULAN DATA
1. Metode Pustaka
Kegiatan praktek akan didahului dengan persiapan atau
mempelajari buku-buku literatur dan buku penunjuk atau buku panduan
yang tersedia.
2. Metode Pengamatan
Kegiatan dilakukan dengan melakukan pengamatan secara
langsung ke lapangan.
3. Metode Analisis Data
Berkaitan dengan terbatasnya pengetahuan pemindahan tanah
mekanis khususnya pemuatan (loading) kami, maka untuk kerja praktek ini
kami berharap diberi kesempatan bersama dengan teknisi pemuatan
(loading) perusahaan yang akan membimbing serta mengajarkan praktek
langsung tentang cara menganalisa produktivitas alat gali muat (back hoe)
dalam mencapai target produksi beserta kendala-kendala yang dihadapi di
lapangan.
IV. BATASAN MASALAH
Dalam kegiatan kerja praktek ini masalah yang dipelajari dan dibahas
yaitu sesuai dengan judul yang disetujui, terutama tentang produktivitas alat gali
muat (back hoe) maupun aspek-aspek terkait lainnya yang berhubungan dengan
pemuatan (loading) dalam pertambangan.
V. DASAR TEORI
Kegiatan pertambangan telah dimulai sejak keberadaan manusia di
dunia ini. Demikian tuanya, sehingga (yang dilakukan dengan maksud untuk
memanfaatkan sumberdaya mineral yang ada di bumi demi kesejahteraan
manusia) diyakini sebagai ikhtiar kedua yang dilakukan manusia setelah
kegiatan agrikultur.
Selama tahapan eksploitasi semua tambang jika material batuan, tanah
dan bijih di catat bahwa ada satuan operasi penambangan yang digunakan.
Satuan operasi penambangan adalah langkah dasar yang digunakan untuk
memproduksi mineral dan endapan, bersama dengan langkah tambahan yang
terlibat. Langkah-langkah ini yang mengkontribusi secara langsung ke ekstraksi
mineral disebut “Operasi Produksi”, termasuk siklus produksi dari operasi.
Siklus produksi disini bertujuan untuk memperoleh produksi (output)
tertentu dari suatu kegiatan penambangan. Adapun siklus produksi tambang
yaitu :
a. Pemuatan (loading)
b. Pengangkutan (hauling)
c. Penimbunan (dumping)
d. Kembali (return)
e. Menempatkan diri (Spot)
Pentingnya proses pemuatan (loading) dapat dilihat dalam siklus
produksi tambang. Pemuatan (loading) merupakan proses pemuatan hasil galian
oleh alat muat-loading equipment (Back Hoe) yang dimuatkan pada alat angkut
(hauling equipment). Ukuran dan tipe dari alat muat yang diapakai harus sesuai
dengan kondisi lapangan dan keadaan alat angkutnya.
Dalam memperkirakan dengan lebih teliti produksi alat muat dan alat
angkut yang digunakan untuk pemuatan dan pengangkutan material, maka perlu
diperhatikan beberapa faktor yang berpengaruh terhadap produksi alat-alat
tersebut, antara lain:
1. Sifat Fisik Material
Setiap macam material pada dasarnya memiliki sifat fisik berbeda-beda. Oleh
karena itu jenis material yang terdapat di suatu daerah tertentu dengan sifat
fisik tertentu harus diperhatikan agar tidak terjadi ketidaksesuaian dalam
penggunaan alat mekanis.
a. Pengembangan dan Penyusutan Material
1) Keadaan Asli (bank condition)
Keadaan material yang masih alami dan belum mengalami gangguan
teknologi, butiran-butiran yang dikandungnya masih terkonsolidasi
dengan baik. satuan volume material dalam keadaan asli disebut Bank
Cubic Meter (BCM).
2) Keadaan Terberai (loose condition)
Material yang telah tergali dari tempat aslinya akan mengalami
perubahan volume yaitu mengembang. Hal ini disebabkan adanya
penambahan rongga udara diantara butiran-butiran material, dengan
demikian volumenya menjadi lebih besar. Satuan volume material
dalam keadaan terberai disebut loose cubic meter (LCM).
3) Keadaan padat (compact condition)
Keadaan padat akan dialami oleh material yang mengalami proses
pemadatan. Perubahan volume terjadi karena adanya penyusutan rongga
udara di antara butiran-butiran material tersebut, dengan demikian
volumenya akan berkurang tetapi beratnya akan tetap sama. Satuan
volume material dalam keadaan padat disebut Compact Cubic Meter
(CCM).
Tabel 1
Kerapatan dan Faktor Pengembangan Material
Macam Material Kerapatan(lb/cu yd)
Swell Factor
Bauksit Tanah liat kering Tanah liat basah Bituminus Biji tembaga Antrasit Tanah biasa, kering Tanah biasa, basah Tanah biasa, bermacam dan bercampur pasir dan kerikil Kerikil kering Kerikil basah Granit, pecah-pecah Hematit, pecah-pecah Bijih besi, pecah-pecah Batu kapur, pecah-pecah Lumpur Lumpur, sudah ditekan Pasir, kering Pasir, basah ShaleSlate