KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIABADAN PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN KEUANGANSEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARATANGERANG
SELATAN
MINI SKRIPSIRELEVAN COST DALAM PENGHITUNGAN BIAYA PEMBANGUNAN
APLIKASI DI DJKN DENGAN PENDEKATAN CONSTRUCTIVE COST MODEL
Diajukan oleh:SIGIT LUHUR PAMBUDINPM. 144060006249
Mei 2015
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIABADAN PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN KEUANGANSEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARATANGERANG
SELATAN
TANDA PERSETUJUANMINI SKRIPSINAMA:SIGIT LUHUR PAMBUDINOMOR POKOK
MAHASISWA:144060006249BIDANG SKRIPSI:AKUNTANSI MANAJEMENJUDUL
SKRIPSI:RELEVAN COST DALAM PENGHITUNGAN BIAYA PEMBANGUNAN APLIKASI
DI DJKN DENGAN PENDEKATAN CONSTRUCTIVE COST MODELTangerang Selatan,
Mei 2015MengetahuiKepala Bidang AkademisPendidikan
AkuntanMenyetujui
Dosen Pembimbing,
Akhmad PriharjantoNIP. 197305281993021001
Agung Budi LaksonoNIP. 196710101997031001
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman JuduliHalaman Persetujuan. iiDaftar IsiiiiBAGIAN ISI1A.
PENDAHULUAN11. Latar Belakang12. Ruang Lingkup Penelitian43.
Rumusan Masalah44. Tujuan Penelitian45. Manfaat Penelitian46.
Sistematika Penulisan5B. LANDASAN TEORI71. Organisasi dan Sistem
Informasi72. Strategi sistem Informasi dan Teknologi Informasi73.
Constructive Cost Model 84. Relevant Cost 95. Penelitian
Sebelumnya... 10C. METODOLOGI PENELITIAN111. Gambaran Umum Objek
Penelitian112. Janis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data133. Model
Penelitian144. Rencana Daftar Pustaka14BAGIAN PENUTUP16A. Rencana
Pelaksanaan Penelitian16B. Kontijensi.16
iii
BAGIAN ISIA. PENDAHULUAN1. Latar belakangSaat ini kita telah
berada pada masa dimana kecepatan dan ketepatan dalam bekerja
adalah tuntutan yang wajib dipenuhi. Hal itu sesungguhnya akan
menjadi tantangan tersendiri bagi para pemangku kepentingan dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Sebuah beban pekerjaan
harus diselesaikan secara tepat waktu dan secepat mungkin. Di sisi
lain tuntutan dalam hal kebenaran dan ketepatan hasil pekerjaan
juga menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi. Pada titik poin
inilah kemampuan manusia seakan menjadi sangat rentan akan
kesalahan yang manusiawi. Sistem teknologi informasi telah
berkembang dari waktu ke waktu. Perkembangan dari teknologi
informasi ini menyebabkan perubahan-perubahan peran dari peran
efisiensi dan efektivitas menjadi peran strategik. Peran efisiensi
yaitu menggantikan tugas manusia dengan teknologi informasi yang
lebih efisien. Peran efektivitas yaitu menyediakan informasi untuk
pengambilan keputusan manajemen yang efektif. Sekarang, peran
sistem teknologi informasi tidak hanya untuk efisiensi dan
efektivitas melainkan juga peran strategik untuk memenangkan
persaingan (Hartono, 2006).Dalam keadaan dimana kemampuan manusia
harus membutuhkan bantuan dalam menyelesaikan sebuah tanggung jawab
pekerjaan maka disinilah teknologi informasi terasa sangat memiliki
peran penting. Teknologi informasi adalah alat penting untuk
mencapai tujuan organisasi secara efektif. Setiap organisasi harus
mengidentifikasi kebutuhan informasi secara sistematis serta
melakukan analisis misi dan fungsi yang dilakukan, siapa yang
melakukan, data dan informasi pendukung yang diperlukan untuk
melakukan berbagai fungsi dan proses yang dibutuhkan untuk struktur
informasi yang paling berguna (Tozer, 1996). Tidak hanya private
sector yang menuntut kecepatan dan ketepatan dalam pekerjaan, di
dalam public sector tuntutan untuk mewujudkan good governance
menjadi semakin kuat. Pemanfaatan teknologi informasi di sektor
publik menjadi semakin besar dalam beberapa tahun terakhir sejalan
dengan perkembangan teknologi informasi itu sendiri. Di berbagai
Kementerian/Lembaga yang ada di Indonesia pasti memiliki Standard
Operating Procedure (SOP) pelayanan ataupun pekerjaan yang tidak
secara langsung berhubungan dengan masyarakat. SOP tersebut pasti
memiliki batasan waktu penyelesaian pekerjaan yang wajib dipenuhi.
Disinilah teknologi informasi memiliki peranan penting dalam
membantu memastikan selesainya pekerjaan tepat pada waktunya. Namun
hal itu tidak bisa pula kita lepaskan dari sistem pengendalian
internal pada Kementerian/Lembaga itu sendiri. Kementerian Keuangan
khususnya Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) selalu
memanfaatkan teknologi informasi dalam penyelesaian pekerjaan
sehari-hari. Hampir semua core business DJKN dibantu oleh teknologi
informasi mulai dari administrasi surat masuk dan surat keluar,
manajemen aset, penilaian, lelang, sampai dengan monitoring
pekerjaan kantor. DJKN memiliki bagian yang khusus mengurusi
teknologi informasi ini yaitu Sub Direktorat Perencanaan dan
Pengelolaan Sistem Aplikasi (Subdit PPSA) dibawah Direktorat
Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi (PKNSI). Dalam
mengembangkan aplikasinya, DJKN selalu merujuk tuntutan atau
keinginan dari direktorat teknis terkait atau memang menurut para
pimpinan dibutuhkan sebuah aplikasi untuk membantu pekerjaan.
Misalnya baru-baru ini Direktorat Lelang mengusulkan untuk membuat
lelang model baru yaitu dengan memanfaatkan teknologi informasi
sehingga lelang dapat dilakukan secara online. Oleh karena itu,
dibutuhkan sebuah tools atau aplikasi pendukungnya. Maka untuk
mewujudkan hal tersebut Subdit PPSA mulai merencanakan dan
mengembangkan aplikasi e-Auction. Selain mengembangkan aplikasi
secara mandiri oleh sumber daya DJKN sendiri, ada kalanya DJKN
bekerja sama dengan pihak ketiga atau vendor untuk membangun sebuah
aplikasi. Hal itu tentu bukan tanpa sebab karena pasti ada banyak
alasan yang akhirnya melahirkan keputusan bahwa aplikasi harus
dikerjakan bekerja sama dengan pihak vendor. Rata-rata tiap tahun
ada 3 (tiga) buah aplikasi yang dibangun bekerja sama dengan
vendor. Nilai kontrak untuk membangun aplikasi oleh vendor ini bisa
dibilang tidak sedikit. Bahkan beberapa dapat dikategorikan cukup
besar nilai kontraknya. Sebagai contoh aplikasi SMARt yang dibangun
pada tahun 2014 oleh salah satu vendor bahkan bernilai kontrak
lebih dari Rp 300 juta. Namun yang patut disayangkan dengan nilai
kontrak yang cukup besar, ada beberapa aplikasi yang ternyata
setelah kontrak selesai aplikasi tidak sesuai yang diharapkan.
Tidak sesuai harapan karena mungkin setelah diterapkan terutama
pada kantor vertikal aplikasi tersebut masih dianggap susah
pengoperasiannya atau alasan yang lain. Beberapa tahun yang lalu
banyak organisasi yang membuat keputusan tentang pemanfaatan
teknologi informasi hanya berdasarkan apa yang mereka percaya dan
rekomendasi dari kolega atau vendor. Hasil akhir dari pendekatan
ini adalah pengambilan keputusan dan kebutuhan anggaran tidak dapat
diprediksi (Pollack, 2010). Pengembangan sistem informasi yang
tidak terencana secara sistematis akan mengakibatkan organisasi
tidak memiliki skala prioritas proyek pengembangan SI/TI dan
terkesan tambal sulam. Cara seperti ini akan berdampak pada
penurunan produktivitas organisasi. (Ward dan Peppard, 2002).
Selain besarnya biaya yang dikeluarkan tidak sedikit untuk
pemeliharaan hardware, software dan brainware, dampat terburuk
adalah menurunnya tingkat kepercayaan terhadap informasi yang
dihasilkan oleh sistem informasi yang kurang terpercaya serta
terjadinya kelebihan informasi, redudancy data dan inconsistency
data akibat penerapan sistem informasi yang kurang tepat (Fatchur,
2003). Biaya yang begitu besar dalam pembangunan aplikasi oleh
vendor dengan hasil yang mungkin kurang maksimal menimbulkan kesan
yang kurang baik. Selain itu selama ini pembangunan aplikasi
mandiri oleh DJKN memang belum pernah dilakukan perhitungan dari
sisi biaya yang komprehensif.Berdasarkan uraian latar belakang
tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
pendekatan simulasi bagaimana jika aplikasi tersebut dibuat mandiri
oleh DJKN. Berapa biaya relevan yang seharusnya dikeluarkan untuk
membuat sebuah aplikasi jika dibangun oleh DJKN secara mandiri.
Penelitian ini akan dituangkan dalam mini skripsi dengan judul
Relevant Cost Dalam Penghitungan Biaya Pembangunan Aplikasi di DJKN
dengan Pendekatan Constructive Cost Model.2. Ruang lingkup
penelitianBatasan ruang lingkup dilakukan agar penelitian yang
dilakukan menjadi lebih terarah dan tidak menyimpang dari sasaran
pokok penelitian. Berdasarkan hal tersebut, batasan penelitian ini
adalah sebagai berikut: a. Penelitian dilakukan pada aplikasi SMARt
DJKN yang telah selesai dibuat pada tahun 2014;b. Pembahasan
mengenai aplikasi hanya sebatas pada simulasi biaya pembuatan bukan
proses coding;c. Pembahasan difokuskan pada pos-pos biaya yang
muncul selama pembuatan aplikasi.3. Rumusan masalahKetepatan dalam
menghitung nilai suatu proyek pembangunan aplikasi dapat dicapai
apabila mempunyai informasi tentang tujuan pembangunan aplikasi,
ruang lingkup pekerjaan serta data-data yang akan dihubungkan ke
dalam aplikasi tersebut. Dari data dan informasi tersebut akan
mudah untuk menghitung komponen komponen dalam pembuatan aplikasi.
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, pertanyaan yang diajukan
dalam penelitian ini adalah: Bagaimana menghitung biaya
pengembangan aplikasi agar dapat dijadikan salah satu pertimbangan
bagi pembuat keputusan?"4. Tujuan penelitianTujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa biaya
pembuatan aplikasi secara mandiri oleh DJKN.5. Manfaat
penelitianBerdasarkan tujuan penulisan tersebut, maka penulis
mengharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai
berikut:1. Manfaat akademisPenelitian ini diharapkan dapat menambah
khazanah ilmu pengetahuan khususnya di bidang akuntansi
manajemen.2. Manfaat praktisPenelitian ini diharapkan dapat
mengidentifikasi pos-pos biaya yang muncul dalam pembangunan
aplikasi secara mandiri oleh DJKN sehingga dapat dijadikan salah
satu pertimbangan dalam pengambilan keputusan.6. Sistematika
penulisan.Penulisan skripsi ini akan disusun dalam lima bab dengan
setiap bab terdiri dari sub-sub bab sebagai berikut:BAB
IPENDAHULUANPada bab ini penulis akan menyampaikan latar belakang
permasalahan, ruang lingkup penelitian dan identifikasi masalah.
Selain itu juga akan diuraikan tujuan dan manfaat yang dapat
diambil dari penelitian, metodologi penelitian dan sistematika
penulisan penelitian ini.BAB IILANDASAN TEORIBab ini akan
menguraikan mengenai kerangka teori-teori yang relevan dengan
materi dan pembahasan penelitian. Teori-teori tersebut yang akan
menjadi landasan berpikir dalam analisis dan pembahasan penelitian.
Adapun teori-teori yang akan dijelaskan yaitu teori mengenai
pengembangan sebuah aplikasi, penjelasan mengenai constructive cost
model, penerapan relevant cost dalam menentukan biaya. Selain
teori-teori tersebut pada bab ini juga menguraikan mengenai
penelitian terdahulu.BAB IIIGAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIANDalam bab
ini akan diuraikan gambaran umum dari objek penelitian mulai dari
apa itu aplikasi SMARt, tujuan pembangunan aplikasi tersebut, serta
biaya yang dikeluarkan dalam kontrak pembangunan aplikasi SMARt.BAB
IVANALISIS DAN PEMBAHASANBab ini berisi tentang langkah-langkah
yang digunakan dalam melakukan analisis data dan informasi dengan
menggunakan metode dan pendekatan yang sudah ditetapkan dalam
penelitian. Selain itu akan dilakukan pembahasan mengenai hasil
analisis yang diperoleh.BAB VSIMPULAN DAN SARANBab ini berisi
tentang simpulan yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan
beserta saran-saran yang membangun terkait dengan penelitian yang
dilakukan. Serta berisi tentang keterbatasan yang dihadapai oleh
penulis dalam melakukan penelitian ini.
B. LANDASAN TEORI1. Organisasi dan Sistem InformasiSistem
informasi (SI) adalah suatu keterkaitan antara manusia, prosedur
dan penggunaan teknologi untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan,
menyebarkan dan menyajikan informasi yang digunakan oleh satu atau
beberapa proses bisnis dalam organisasi (Laudon and Laudon, 2000).
Sistem informasi adalah perpaduan sekumpulan elemen yang
dipertemukan dengan maksud untuk mengidentifikasi informasi yang
dibutuhkan dan memastikan bahwa strategi sistem informasi tersebut
selaras dengan strategi bisnis. Sistem Informasi mempunyai peran
yang sangat penting dalam organisasi yaitu untuk mendukung strategi
bisnis organisasi untuk memperoleh keunggulan kompetitif. (Pipin
Widyaningsih,2012). Sedangkan teknologi informasi (TI) adalah
konvergensi antara teknologi komputer dan teknologi komunikasi yang
menyebabkan sistem informasi dapat dibangun dan berjalan
sebagaimana mestinya (Laudon and Laudon, 2000). Sistem informasi
mengalami evolusi yang panjang sebelum ditempatkan pada posisi yang
strategis dalam sebuah perencanaan. Era informasi dikelompokkan
dalam tiga model hubungan era sistem informasi dari waktu ke waktu
(Ward et al, 1990).2. Strategi sistem Informasi dan Teknologi
InformasiStrategi SI menekankan pada penentuan aplikasi sistem
informasi yang dibutuhkan organisasi. Esensi dari strategi SI
adalah menjawab pertanyaan apa ?. Sedangkan strategi TI lebih
menekankan pada pemilihan teknologi, infrastruktur, dan keahlian
khusus yang terkait atau menjawab pertanyaan bagaimana ? (Earl,
1997). Proses membuat strategi SI/TI tidak boleh hanya berfokus
pada analisis teknologi saja. Cara paling efektif yang dapat
ditempuh adalah menganalisis permasalahan bisnis yang ada,
perubahan lingkungannya, dan menyadari bahwa SI/TI hanya merupakan
salah satu solusi yang ditawarkan. Earl juga menyarankan agar
strategi SI berkonsentrasi untuk mengidentifikasi kebutuhan sistem
informasi pada organisasi. Sedangkan strategi TI berkonsentrasi
untuk mengidentifikasi kebutuhan teknologi informasi dan
infrastruktur pendukungnya (Earl, 1997). 3. Constructive Cost
ModelPada tahun 1981, Barry Boehm mendesain COCOMO untuk memberikan
estimasi/perkiraan jumlah person-months untuk mengembangkan suatu
produk perangkat lunak. Referensi pada model ini dikenal dengan
nama COCOMO 81. Model estimasi COCOMO telah digunakan oleh ribuan
manajer proyek suatu proyek perangkat lunak, dan berdasar pada
pengalaman dari ratusan proyek sebelumnya. Secara umum, referensi
COCOMO sebelum 1995 merujuk pada model original COCOMO yaitu COCOMO
81, kemudian setelah itu merujuk pada COCOMO II. COCOMO II adalah
suatu usaha untuk memperbarui model estimasi biaya perangkat lunak
COCOMO yang dipublikasikan dalam Software Engineering Economics
oleh Dr. Barry Boehm pada tahun 1981.Source Line Of Code
(SLOC)COCOMO menggunakan pernyataan logical source sebagai standar
SLOC. Logical source disebut Logical Line Of Code (LLOC). LLOC
adalah jumlah dari baris logik. Baris logik dapat digolongkan
sebagai Line Of Code bila mengandung tidak hanya komentar atau
baris kosong. Jadi baris eksekusi dan baris deklarasi dihitung
sebagai LLOC. Sedangkan baris komentar dan baris kosong tidak
termasuk Line Of Code. Perintah mengkompilasi (#const, #if )
dihitung sebagai kode. Sedangkan kode yang dikeluarkan oleh
perintah kondisional False dalam blok #if .. #then .. #elseif ..
#else .. #end if tidak dihitung sebagai kode. Secara ringkas dapat
dijelaskan bahwa LLOC menghitung semua baris logik, kecuali :a.
Baris komentar (LLOC)b. Baris kosong (LLOW)c. Baris yang
dikeluarkan oleh perintah pengkompilasi kondisionalFunction Points
(FP)FP mengukur proyek perangkat lunak dengan mengkuantisasi
kegunaan pemrosesan informasi yang berhubungan dengan tipe berkas,
keluaran, masukan data atau kontrol eksternal. Lima tipe fungsi
pengguna perlu untuk diidentifikasi terlebih dahulu. Tabel 1
menjelaskan kelima tipe fungsi pengguna dalam estimasi berdasarkan
FP.ExternalInput (EI)Jumlah setiap tipe data atau masukan kontrol
pengguna unik yang memasuki batas luar dari sistem perangkat lunak
yang sedang diukur dan menambah atau mengubah data dalam berkas
internal logik.
ExternalOutputs(EO)Jumlah setiap tipe data atau keluaran kontrol
unik yang meninggalkan batas luar dari sistem perangkat lunak yang
sedang diukur.
InternalLogicalFile (ILF)Jumlah setiap grup logik utama dari
data atau informasi kontrol pengguna dalam sistem perangkat lunak
sebagai tipe berkas internal logik. Meliputi setiap berkas logik
yang dibuat, digunakan atau dirawat oleh sistem perangkat
lunak.
ExternalInterfaceFiles (EIF)Berkas yang dilewatkan atau
dibagikan diantara system perangkat lunak seharusnya dihitung
sebagai tipe berkas antarmuka eksternal dalam setiap sistem.
ExtenrnalInquiry (EI)Jumlah setiap kombinasi masukan-keluaran,
dimana masukan menyebabkan dan menimbulkan keluaran yang seketika,
sebagai tipe inquiry eksternal.
Sumber : Boehm, B., Clark, B., Horowitz, E., Westland, C.,
Madachy,R., and Selby, R., Cost Models for Future Life Cycle
Processes: COCOMO II, Science Publisher, Amsterdam, 1995
Tabel 1. Tipe Fungsi Pengguna
4. Relevant CostRelevant cost atau biasa disebut juga biaya
sesungguhnya adalah semua biaya-biaya yang sesungguhnya dikeluarkan
untuk menghasilkan sebuah produk. Yang termasuk ke dalam relevan
cost yaitu biaya produksi (biaya bahan baku, tenaga kerja langsung,
dan overhead pabrik) dan biaya non-produksi (biaya pemasaran atau
penjualan dan biaya administrasi).Terdapat enam langkah (menurut
Hansen & Mowen) yang direkomendasikan untuk diterapkan dalam
proses pengambilan keputusan taktis, yaitu :1. Kenali dan
definisikan masalah;2. Identifikasi setiap alternatif;3.
Identifikasi biaya dan manfaat;4. Hitung total biaya dan manfaat
yang relevan;5. Nilailah faktor kualitatif;6. Pilih alternatif
dengan manfaat terbesar secara keseluruhan.Hal-hal yang perlu jadi
perhatian dalam menggunakan biaya relevan dalam pengambilan
keputusan taktis antara lain : Tidak semua biaya variabel adalah
relevan dan semua biaya tetap adalah irrelevan; Jangan masukkan
biaya yang tidak relevan dalam perhitungan biaya per unit; Gunakan
biaya per unit yang sama pada tingkat output yang berbeda; Fokus
pada pendapatan total dan biaya total, bukan ekuivalen per unit;
Terus menerus mengevaluasi data untuk memastikan bahwa data telah
memenuhi persyaratan informasi relevan.5. Penelitian
SebelumnyaBelum banyak penelitian yang membahas mengenai biaya
pembuatan aplikasi di sektor publik. Namun ada beberapa penelitian
yang memiliki kesamaan konsep penelitian diantaranya:a. Penelitian
yang dilakukan oleh Eko Handoyo, R. Rizal Isnanto, dan Aderian
Primaraka Tahun 2010 berjudul Estimasi Biaya Pembuatan Perangkat
Lunak Menggunakan Metode Cocomo II Pada Sistem Informasi Pelaporan
Kegiatan Pembangunan menghasilkan kesimpulan bahwa Dengan metode
COCOMO II dapat dihitung perkiraan atau estimasi usaha atau biaya
dan jadwal atau durasi waktu suatu proyek perangkat lunak.b.
Penelitian yang dilakukan oleh Sudanar Budyo, Benny Mutiara, IWayan
S. Wicaksana, Djuharsa MD Tahun 2008 berjudul Strategi Dalam
Menentukan Harga Dalam Pembangunan Aplikasi menyimpulkan bahwa
Perhitungan biaya pembuatan software tidak dapat dibakukan dengan
mudah karena variable nya sangat banyak serta sudut pandang atau
kebutuhan bisa berbeda antara satu perusahaan atau institusi yang
satu dengan lainnya. c. Penelitian yang dilakukan oleh Sutarti pada
Tahun 2010 berjudul Analisis Biaya Relevan Dalam Menentukan
Pengambilan Keputusan Menerima atau Menolak Pesanan Khusus pada UD.
Sejati Mulia menyimpulkan bahwa peranan analisis biaya relevan
dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan produk yang
akan diproduksi perusahaan.
C. METODOLOGI PENELITIAN1. Gambaran Umum Objek PenelitianObjek
penelitian yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah
aplikasi SMARt DJKN. Aplikasi ini dibangun oleh DJKN yang bekerja
sama dengan pihak ketiga atau vendor. SMART mulai dibangun oleh
Direktorat PKNSI pada Tahun 2012 terdiri atas modul persuratan,
peraturan perundangan, dan pending matters. Pada pengembangan Tahun
2013, dilakukan perubahan prinsip kerja SMARt menjadi Modul KN,
Modul Persuratan, Rekonsiliasi, dan Peraturan Perundangan serta
SMARt dikembangkan sebagai sarana pencairan (search engine DJKN)
untuk persuratan, surat keputusan, maupun peraturan perundangan
terkait dengan tugas dan fungsi DJKN. Pembangunan aplikasi ini pada
Tahun 2014 merupakan penyempurnaan dari pengembangan sebelumnya
karena masih memiliki beberapa kekurangan diantaranya:a. Belum
adanya sarana untuk mengintegrasikan data terhadap modul/ aplikasi/
sistem lainnya yg telah dibuat oleh DJKN;b. Belum ada fasilitas
untuk menampilkan data atas pending matters;c. Belum adanya
business intelligence untuk keperluan pimpinan dalam membuat
kebijakan/keputusan;d. Belum ada fasilitas monitoring dan pembuatan
laporan-laporan informasi kinerja untuk mendukung pengawasan dan
evaluasi;e. Perlunya pembuatan untuk fasilitas manajemen user yang
terintegrasi dengan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)
dan disesuaikan dengan otorisasi dan pemetaan user masing-masing
unit terkait. Pada pembangunan Tahun 2014 ada beberapa target yang
menjadi tujuan pengembangan aplikasi SMARt itu sendiri yaitu:a.
Melakukan penyempurnaan Modul Persuratan dan pembangunan Daily
Activity Monitoring (DAM) yang terintegrasi dengan SMART sesuai
dengan yang tertuang dalam implementasi Transformasi Kelembagaan
pada DJKN;b. Mengintegrasikan Business Intelligence (BI) untuk
SIMAN, Modul Kekayaan Negara Dipisahkan (Modul KND) dan Modul
Kekayaan Negara Lain-lain (Modul KNL) ke dalam SMART;c. Membangun
SMART yang mendigitalisasi proses-proses pengelolaan aset DJKN
(mengintegrasikan SIMAN dengan SMART). 2. Jenis, Sumber, dan Metode
Pengumpulan Data Dalam penyusunan penelitian ini akan menggunakan
dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
akan diperoleh dari wawancara pegawai Subdit PPSA Direktorat PKNSI
DJKN yang menjadi supervisor pembangunan aplikasi SMARt DJKN.
Sedangkan data sekunder akan diperoleh dari dokumen-dokumen hasil
dokumentasi selama pembangunan aplikasi SMARt pada tahun
2014.Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah library research, yaitu dengan mencari sumber-sumber
informasi, referensi dan teori-teori yang relevan dalam membahas
masalah yang ditemukan pada saat penelitian.Penelitian ini
menggunakan metode simulasi yang bertujuan untuk mengetahui biaya
yang dikeluarkan dalam pembangunan aplikasi secara mandiri oleh
DJKN. Dengan menggunakan pendekatan constructive cost model dapat
diketahui berapa lama estimasi waktu pembangunan aplikasi, jumlah
staff, perkiraan jumlah baris code dari aplikasi SMARt. Dengan
mengetahui hal itu maka dapat diperkirakan biaya-biaya yang harus
dikeluarkan disesuaikan dengan hasil skala yang telah di dapat dari
penghitungan constructive cost model.
3. Model Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan
simulasi dengan menghitung effort, duration, productivity, dan
average staffing dari pembangunan aplikasi SMARt menggunakan
formula constructive cost model. Setelah diketahui skala dari
masing-masing formula tersebut langkah selanjutnya adalah
menghitung perkiraan biaya relevan untuk pembangunan aplikasi SMARt
secara mandiri.Relevant Cost: Personil Non PersonilObjek Biaya
4. Rencana Daftar PustakaLiteratur yang akan digunakan penulis
sebagai referensi dalam penyusunan penelitian ini adalah:Atkinson,
Kaplan, Matsumura, Young. 2012. Management Accounting : Information
for Decision Making and Strategy Execution. New Jersey :
PearsonHansen, Don. R., Maryanne M.Mowen. 2007. Managerial
Accounting. Ohio: Thomson Higher Education.Horngren, Harrison,
Oliver. 2012. Financial & Managerial Accounting. New Jersey :
PearsonJurnal, Skripsi, dan Tesis Handoyo, Eko.,R. Rizal Isnianti,
Aderian Primaraka. 2012. Estimasi Biaya Pembuatan Perangkat Lunak
Menggunakan Metode Cocomo Ii Pada Sistem Informasi Pelaporan
Kegiatan Pembangunan. Semarang : Universitas
DiponegoroWidyaningsih, Pipin. 2012. Perencanaan Strategis Sistem
Informasi Pada Institusi Pendidikan Tinggi Menggunakan Analisis
Critical Success Factors. Semarang : Universitas Diponegoro
BAGIAN PENUTUP1. RENCANA PELAKSANAAN PENELITIANUntuk
terlaksananya program penyusunan penelitian kali ini secara
terstruktur, penulis melakukan rancangan atas rencana aktivitas dan
periode pelaksanaan penyusunan penelitian sebagai berikut
:UsulanApril 2015Mei 2014Juni 2015Juli 2015Agustus 2015
Kegiatan12341234123412341234
Penyusunan Outline
Pengumpulan dan Penilaian Outline
Penyusunan BAB I
Penyusunan BAB II
Penyusunan BAB III
Penyusunan BAB IV
Penyusunan BAB V
Tahap Penyelesaian
1. KONTINJENSIApabila dalam kegiatan penyusunan penelitian ini
penulis mendapatkan hambatan baik dalam hal pengumpulan data
ataupun pembahasan masalah, akan dilakukan perubahan-perubahan dari
rencana penelitian sebagaimana yang telah disusun. Perubahan
tersebut dapat terdiri dari objek penelitian, perubahan metode
penelitian, perubahan pendekatan penyusunan penelitian, atau
perubahan judul, bab dan subbab penelitian. Sesuai dengan
ketentuan, sebelum melakukan perubahan-perubahan tersebut, penulis
akan menyampaikan dan mengkonsultasikan terlebih dahulu dengan
dosen pengajar.
Selama melakukan penyusunan penelitian, penulis bertempat
tinggal di :1. Domisili : Kelurahan Kedaung RT/RW 04/12, Pamulang,
Tangerang Selatan2. Rumah : Kelurahan Kedaung RT/RW 04/12,
Pamulang, Tangerang Selatan 3. No HP : 0856420306434. Email :
[email protected]
17