Page 1
LPPM - UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
1
PROMOSI KESENIAN TRADISIONAL CAN MACANAN KADUK MELALUI
TEKNOLOGI AUDIO VISUAL
LILIK SLAMET RAHARSONO
Program Studi Televisi dan Film, Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Jember
[email protected]
CHRISTANTO PUDJI RAHARDJO
Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Jember
[email protected]
Diterima 10 Oktober 2018
Direvisi 25 Oktober 2018
Abstrak- Kabupaten Jember merupakan salah satu Kabupaten di wilayah Propinsi Jawa Timur.
Kebudayaan tumbuh kembang disini begitu pesat, keanekaragaman budaya tersebar di wilayah
selatan dan utara serta mempunyai keunikan tersendiri.Wilayah selatan terkenal dengan budaya Jawa
dan wilayah utara dengan budaya Maduranya. Hal ini menimbulkan terjadinya perpaduan antara
kedua budaya tersebut dan salah satu kesenian yang merupakan perpaduan antara budaya Jawa dan
Madura adalah Can Macanan Kaduk. Can Macanan Kaduk merupakan seni tradisi di Jember yang
sampai saat ini masih dipertahankan keberadaannya oleh para pegiat komunitas seni. Di dalam
mendukung kreatifitas berkesenian dan mempromosikan kesenian tradisional melalui teknologi
audio visual pemasarannya menjadi luas dan lebih dikenal oleh masyarakat luas tidak hanya
masyarakat Jember.Untuk merealisasikan tujuan program telah dilakukan pembinaan dan
pendampingan mengenai manajemen seni pertunjukan kepada para pelaku atau pemain Can
Macanan Kaduk.Pada mitra diberikan pendampingan untuk memproduksi promosi kesenian ini
melalui teknologi audio visual. Teknologi audio visual sebagai sarana promosi berupa film
dokumenter, video profiledaniklan audio visual. Melalui promosi melalui audio visual dan
pemasaran secara online melalui website diharapkan kesenian tradisional Can Macanan Kaduk dapat
dikenal dan memperoleh perhatian dari masyarakat luas, serta dapat menjadi salah satu kesenian
tradisional yang menjadikan ciri khas Kabupaten Jember.
Abstract- Jember Regency is one of the regencies in the East Java Province. Here, the growth and
development of the culture is so rapid, and cultural diversity is spread in the southern and northern
regions and has its own uniqueness. The southern region is famous for its Javanese culture and the
northern region with its Madurese culture. This has led to a combination of the two cultures and one
of the performing arts which is the combination of Javanese and Madurese culture is Can Macanan
Kaduk. This traditional performing art is an art in Jember that is still maintained by some people. It
is needed to support the creativity of this performing art and promote it through audio visual
marketing technology, so that at last it will become widespread and will be better known by the
Page 2
2 Lilik Slamet Raharsono, Christanto Pudji Rahardjo
other people outside of Jember.To realize the program objectives, coaching and mentoring has been
carried out regarding the performing art management to the artists of Can Macanan Kaduk. We
create an audio-visual work for them to help promoting Can Macanan Kaduk. The promotion
materials based on audio-visual technology consist of documentary film, profile video and audio-
visual advertisement. Through audio-visual promotion and online marketing in websites and offline
marketing in DVDs, it is hoped that this traditional performing art Can Macanan Kaduk will be
wider recognized and gained bigger attention from the people, and will be able to become one of the
traditional performing arts that characterizes the cultural identity of Jember Regency.
1. Pendahuluan
1.1. Analisis situasi
Jember merupakan salah satu Kabupaten di wilayah Propinsi Jawa Timur. Kebudayaan
antar etnis tumbuh kembang disini begitu pesat. Pertemuan etnis Jawa dan Madura
menghasilkansatu kebudayaan baru yaitu Pandhalungan. Pandhalungan mencangkup
wilayah Jember, Bondowoso, Situbondo, Lumajang dan Probolinggo, keunikan dan
karakteristik menjadikan tempat ini dinamakan Pandhalungan. Di dalam konteks
kebudayaan merupakan tema baru dan belum banyak mendapat perhatian yang serius dari
pemerhati budaya. Dari sisi posisi dan wilayah Pandhalungan hanya merupakan satu
wilayah kebudayaan (cultural area) dibagian timur Provinsi Jawa Timur yang jauh dari
pusat informasi sehingga menjadikannya sebagai „liyan‟ atau kurang diminati
(Christanto, 2006). Disamping itu, masyarakat Pandhalungan dianggap kurang memiliki
atraksi kultural yang dapat dijadikan Ikon seperti halnya wilayah kebudayaan lain di
Jawa Timur semisal (Tengger, Osing, Panaragan, Mataraman, Arek,Madura dan Samin)
sehingga kurang menarik para pakar budaya.Walaupun demikian interaksi dan adaptasi
sebagai konsekuensi proses komunikasi antaretnis terjalin dengan baik, sehingga
melahirkan sebuah varian budaya baru bernuansa hibridasi (Pieterse, 1995:46). Hibridasi
masyarakat Pandhalungan merupakan percampuran bermacam bahasa dan tradisi
multietnik yang membentuk budaya baru. Dengan kata lain ada kesadaran dan kemauan
personal untuk berpartisipasi ke dalam kelompok etnis lain baik karena motivasi ekonomi
ataupun kesadaran budaya dan tidak berarti mereka kehilangan jatidiri budaya etnis asal
mereka. Disamping hibridasi yang berorientasi keterlibatan personal ada juga hibridasi
yang menghasilkan bentuk kesenian baru salah satunya adalah Can Macanan Kaduk.
Perkembangan komunikasi dan informasi yang pesat menyebabkan menurunnya daya
apresiasi masyarakat, hal ini disebabkan oleh gencarnya arus kesenian masa kini yang
melanda berbagai pelosok telah mempersempit ruang gerak kesenian tradisional. Kedua
kesenian masa kini yang lazim diberi label seni pop yang lebih mudah diapresiasi oleh
kalangan muda, menyebabkan generasi muda semakin lama semakin tidak memiliki
kemampuan mengapresiasinya kesenian tradisional. Ketiga masuknya agama baru
banyak menganggap kepercayaan lokal sebagai primitif atau terbelakang, sesat, terlarang.
Maka kesenian-kesenian tradisional yang hidup dalam sistem budaya lokal yang tak
lepas dari sistem kepercayaan atau adatnya.Pengetahuan dan pengalaman bertahun-tahun
Page 3
Promosi Kesenian Tradisional Can Macanan Kaduk 3
3
untuk mengolah dan mengorganisasi Can Macanan Kaduk masih menggunakan
manajemen tradisional sehingga kalah bersaing dengan seni modern seperti saat ini.
Kurangnya perhatian dari pemerintah daerah dan minat anak-anak muda terhadap
kesenian tradisional terutama Can Macanan Kaduk bukanlah hanya merupakan sebab,
melainkan akibat. Atas dasar kondisi tersebut maka perlu dilakukan upaya dan promosi
kesenian tradisional Can Macanan Kaduk melalui teknologi audio visual. Di dalam upaya
untuk mempromosikan kembali kesenian tersebut , secara mendasar menyangkut dua hal.
Pertama adalah pendampingan dan pembinaan serta sosialisasi sistem manajemen seni
pertunjukan, agar mereka memiliki pemahaman yang cukup mengenai manajemen seni
modern dan meningkatkan kualitas pertunjukan melalui perlengkapan pentas yang
dipakai selama ini akan menjadi segar sebagai pertunjukan yang up to date dengan
perkembangan teknologi dan informasi. Kedua adalah mempromosikan kesenian
tradisional melalui teknologi audio visual. Kegiatan promosi akan menjadi tidak menarik
atau hambar serta tidak tepat sasaran, sehinggasebelum menggalakkan kegiatan promosi
Can Macanan Kaduk dibutuhkan wajah serta identitas yang tepat agar dapat dikenali dan
diingat masyarakat maupun target audience nya (Kertajaya, Hermawan, 2004). Di dalam
kegiatan pengabdian ini perancang terpanggil untuk membuat promosi kesenian
tradisional Can Macanan Kaduk melalui teknologi audio visual yang dapat memperjelas
positioning dari kesenian tradisional tersebut. Dengan adanya promosi yang jelas melalui
teknologi audio visual menjadikan kesenian tradisional Can Macanan Kaduk dapat
kembali dikenal dan memperoleh perhatian dari masyarakat luasserta menjadi salah satu
kesenian tradisional yang menjadikan ciri khas Kabupaten Jember.
Berdasarkan analisis terhadap situasi keadaan lingkungan pada mitra, maupun pada
kegiatan pertunjukan oleh kelompok kesenian Bintang Timur, maka permasalahan utama
yang dihadapi oleh kelompok kesenian Bintang Timur adalah mengenai manajemen
pementasan yang masih tradisional.Mitra mengalami kesulitan di dalam mengelola seni
pertunjukan yang masih menggunakan manajemen tradisional hal ini menyebabkan
kesenian Can Macanan Kaduk semakin lama semakin tidak dikenal oleh masyarakatnya,
selain itu promosi atau pemasaran seni tradisional Can Macanan Kaduk masih
menggunakan media-media lokal atau cetak, sehingga jangkauan terbatas hanya disekitar
daerah Jember dan sekitarnya menjadikan promosi yang dilakukan menjadi kurang
maksimal dan optimal.
2. Pembahasan
2.1. Metode pelaksanaan
Untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dan dalam pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan, maka dilakukan kegiatan-kegiatan dengan mengintegrasikan unsur-unsur
pengetahuan manajemen seni pertunjukan yang baik. Selain itu pengetahuan metode pola
promosi melalui media offlinemaupun secara online. Serangkaian kegiatan itu dilakukan
sebagai usaha untuk membangkitkan kembali kreatifitas dan antusias berkesenian bagi
mitra yang melaksanakan program ini.
Page 4
4 Lilik Slamet Raharsono, Christanto Pudji Rahardjo
2.2. Deskripsi kegiatan
Pihak mitra merupakan pelaku bidang kesenian tradisional yang telah lama menggeluti
bidang seni pertunjukan, akan tetapi minimnya pengetahuan dan pemahaman dalam
menjalankan kreatifitas berkesenian secara komprehensif dan hanya berbekal
pengalaman yang didapat secara otodidak di lapangan denganberjalan keadaan yang
stagnan dan tidak optimal,sehingga berdampak pada kurangnya kreatifitas dalam pola
pemasaran produk kesenian tradisional. Berdasarkan analisis permasalahan yang telah
diuraikan, maka tahapan –tahapan kegiatan yang telah dilaksanakan dalam program ini
adalah sebagai berikut :
Sosialisasi bentuk program yang ditawarkan
Pelatihan dan pembekalan pengetahuan mengenai manajemen seni pertunjukan
Pembuatan karya audio visual sebagai sarana pemasaran
Pendampingan proses pembuatan dan pola promosi produk kesenian
tradisional dengan penggunaan mediaoffline dan online.
Evaluasi hasil kegiatan
2.3. Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan Pengabdian Promosi Kesenian Tradisional “Can Macanan Kaduk” Melalui
Teknologi Audio Visual dirancang meliputi 2 kegiatan yaitu pertama mengadakan
pendampingan dan pembinaan mengenai manajemen seni pertunjukan dan pendampingan
pembuatan karya audio visual dan pemasaran produk baik online maupun offline. Kedua
melakukan produksi karya audio visual berupa company profile. Untuk kegiatan pertama
dirancang dengan sistematis dengan memberikan pengetahuan, pemahaman mengenai
manajemen seni pertunjukan dan juga dalam bidang pembuatan karya audio visual
terutama pembuatan company profile. Adapun output dari proses kegiatan ini adalah
pemahaman dan keterampilan dalam menerapkan manajemen seni pertunjukan kedalam
pentas disamping itu juga memiliki keterampilan di dalam pembuatan kaya audio visual
sebagai sarana pemasaran produk kesenian tradisional tersebut.
Kegiatan pelatihan promosi produk kesenian tradisional can macanan kaduk melalui
teknologi audio visualdiawali narasumber pertama yaitu Drs. Hary Kresno Setiawan,
M.M dengan para peserta pelatihan yang berasal dari seniman Can Macanan Kaduk.
Diawal pemberian pembekalan pemateri menyampaikan terkait dengan pentingnya
manajemen seni pertunjukan. Untuk meningkatkan kualitas seni pertunjukanCan
Macanan Kaduk diperlukan sebuah manajemen produksi yang handal. Manajemen
produksi merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen yang mempunyai peran
dalam mengoordinasi kan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk mengatur
kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha
untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang
direncanakan. Dengan demikian, manajemen produksi menyangkut pengambilan
keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi
atau perusahaan. Sedangkan manajemen artistik yaitu salah satu bagian dari manajemen
Page 5
Promosi Kesenian Tradisional Can Macanan Kaduk 5
5
yang mempunyai peranan penting dalam mengorganisasikan kegiatan untuk
mencapai keindahan hasil seni yang akan di pentaskan/digelar, bagian dari manajemen
artistik : sutradara/konseptor, pimpinan artistik, stage manager, penata panggung, penata
cahaya, penata rias dan busana, penata cahaya, penata suara, penata musik dan sounds.
Pemaparan materi oleh Drs. Hary Kresno Setiawan, M.M diikuti dengan penuh
antusias oleh para peserta. Hal ini terbukti dengan beberapa pertanyaan yang dilontarkan
oleh peserta terkait perkembangan seni pertunjukan mulai dari seni musik tradisional
sampai dengan kesenian modern. Begitu juga dengan mengenai manajemen seni
pertunjukan mulai dari perencanaan hingga Evaluasi. Dengan pemberian materi ini
diharapkan untuk dapat diterapkan oleh kelompok kesenian can macanan kaduk agar
manajemen pengelolaan dari tradisional secara perlahan-lahan dapat beralih ke
manajemen seni pertunjukan modern sehingga proses perencanaan, produksi dan evaluasi
dapat berjalan sesuai dengan manajemen seni modern. Kesenian tradisional can macanan
kaduk lama kelamaan akan sepi peminat dan penggemar hal ini dikarenakan kurang
adanya inovasi terkait dengan variasi pementasan yang masih monoton dan belum adanya
naskah pementasan mengakibatkan pertunjukan yang dilakukan terkesan diulang-ulang.
Hal ini harus segera disikapi secara kritis yaitu dengan mengundang para pegiat seniman
untuk memberikan pelatihan dan pengarahan terkait dengan proses pementasan. Semua
kegiatan yang dilakukan baik pelatihan manajemen dan perbaikan kualitas pementasan
semata-mata untuk meningkat kaulitas dari pertunjukan kesenian can macanan kaduk
yang pada akhirnya kesenian can macanan kaduk dapat berkembang dengan pesat dan
dapat bersaing dengan kesenian modern seperti saat ini.
Pemateri kedua Kegiatan sesi II adalah penyampaian materi tentang pembuatan
karya audio visual yaitu video profile dan film dokumenter oleh Muhammad Zamroni,
S.Sn., M.Sn. Didalam pemaparannya pemateri menyampaikan mengenai jenis-jenis
profil yang dapat digunakan untuk mempekenalkan orang maupun produk kepada
masyarakat.
Materi yang disampaiakanoleh Muhammad Zamroni, S.Sn., M.Sn mengemukakan
bahwa ada prinsip-prinsip yang harus dimiliki oleh sesorang yang akan membuat sebuah
company profile yang menarik perhatian khalayak diantaranya :
1. Pesan yang kuat
Pesan utama apa yang akan disampaikan kepada masyarakat melalui company profile
tersebut hal ini menjadi sangat penting dikarenakan masyarakat akan menerima dan
memahami mengenai maksud dan tujuan yang disampaikan oleh pembuat company
profile tersebut.
2. Gambar yang menarik
Gambar atau visual menjadi sesuatu yang sangat penting didalam membuat sebuah
profile hal ini merupakan sebagai sarana penyampaian informasi pesan secara tepat dan
akurat melalui rangkaian gambar tersebut.
3. Marketing Mix
Product Value atau nilai-nilai produk/servis yang dihasilkan oleh perusahaan dapat
dicerminkan oleh faktor-faktor marketing mix khususnya 7P yaitu Product, Price,
Page 6
6 Lilik Slamet Raharsono, Christanto Pudji Rahardjo
Promotion, Placement, People, Process, dan Physical Evidence. Berdasarkan marketing
mix , perusahaan dapat mengidentifikasikan dirinya dengan para pesaing/kompetitor
untuk kemudian menentukan dari faktor-faktor manakah dari ketujuh marketing
mix tersebut, perusahaan memiliki keunggulan (competitive advantage) dibandingkan
pesaing. Setelah perusahaan berhasil mengidentifikasikan posisinya maka angkatlah
kelebihan tersebut sebagai selling point dalam company profile khususnya dari segi
produk/servis.
Pada intinya tujuan dari pembuatan profile baik profil individu, perusahaan maupun
instansi pemerintah yaitu untuk memperkenalkan mengenai seseorang atau produk
sehingga masyarakat dapat memperoleh keterangan yang mendetail dari profile yang
disampaikan tersebut.Proses penggarapan sebuah profile diawali dengan pemilihan objek
yang akan dijadikan sebagai bahan yang akan diproduksi menjadi profile.
Materi selanjutnya terkait dengan film dokumenter. Film dokumenter adalah film
yang mendokumentasikan kenyataan Di Perancis, istilah dokumenter digunakan untuk
semua film non-fiksi, termasuk film mengenai perjalanan dan film pendidikan.
Berdasarkan definisi ini, awalnya semua film non-fiksi adalah film dokumenter. Mereka
merekam kegiatan sehari-hari, misalnya kereta api masuk ke stasiun. Pada dasarnya,
filmdokumenter merepresentasikan kenyataan. Artinya, menampilkan kembali fakta yang
ada dalam kehidupan. Sama seperti film fiksi lainnya, film dokumenter juga mendapat
perlakuan kreatif sehingga memungkinkan untuk dipandang bukan sebagai suatu
rekaman kejadian nyata. Penonton sering menyaksikan dokumenter yang dipandu
oleh voiceover, wawancara dari para ahli, saksi dan pendapat anggota masyarakat,
penempatan lokasi yang terlihat nyata, potongan-potongan kejadian langsung dan materi
yang berasal dari arsip yang ditemukan. Varian dari film dokumenter saat ini semakin
berkembang, dulu film dokumenter hanya dibuat orang untuk mendokumentasikan
sebuah peristiwa yang berfungsi sebagai alat untuk memberitahukan suatu kegiatan atau
peristiwa. Saat ini film dokumenter telah berkembang semakin cepat, tidak hanya sebagai
sebuah pendokumentasian saja, namun telah dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan,
mulai dari bagian jurnalistik televisi, features, hingga sebagai alat advokasi terhadap
kepentingan tertentu.
Kegiatan selanjutnya sesi III adalah pengetahuan pembuatan Web Desain yang
disampaikan oleh Denny Antyo Hartanto, S.Sn., M.Sn. Web Desain adalah jenis desain
grafis yang ditujukan untuk pengembangan dan styling obyek lingkungan informasi
Internet untuk menyediakan dengan fitur konsumen high-end dan kualitas estetika.
Definisi yang ditawarkan memisahkan desain web dari pemrograman web, menekankan
fitur fungsional dari sebuah situs web, serta desain posisi web sebagai semacam desain
grafis. Sebelum men-design , sebaiknya kita mngetahui dan memahami beberapa fungsi
situs web agar design yang dibuat sesuai dengan fungsi situs web. Secara umum fungsi
situs web adalah sebagai berikut:
a. Fungsi Komunikasi
Situs web tang berfungsi sebagai komunikasi pada umumnya adalah web
dinamis.Karena dibuat menggunakan pemrograman web (server side) maka dilengkapi
Page 7
Promosi Kesenian Tradisional Can Macanan Kaduk 7
7
dengan fasilitas yang memberikan fungsi-fungsi komunikasi seperti web mail
,formanthec,chatting dan forum.
b. Fungsi Informasi
Menekankan pada kualitas konten,karena tujuan situs ini menyampaikan isinya,
sebaiknya berisi teks, gambar, grafik dan dapat pula berupa karya audio visual dan dapat
memberikan fungsi informasi, news, file, company, library.
c. Fungsi Entertainment
Sebagai sarana hiburan/penggunaan animasi gambar dan element bergerak
dapatmeningkatkan mutu persentasi design,meski tetap harus mempertimbangkan
kecepatandownloadnya.Contoh fungsi Entertaiment: game online, film online dan music
online.
d. Fungsi Transaksi
Situs web dapat dijadikan transaksi bisnis baik barang dan jasa. Situs web
menghubungkan perusahaan konsumen dan komunitas tertentu melalui sarana elektronik.
Pembayarannya bisa memudahkan kartu kredit,transfer atauupun membayar langsung.
Kegiatan yang kedua pembuatan media proses promosi dengan media komunikasi
yang serba modern dan canggih memang paling dicari oleh semua orang tujuannya yaitu
dapat mengirimkan informasi secara akurat, tepat, mudah, efisien dan efektif. Dewasa ini
perkembangan media pemasaran mengalami perkembangan yang signifikan kalau dahulu
promosi hanya dapat dilakukan melalui media cetak dan elektronik tetapi sekarang
mayoritas masyarakat memanfaatkan teknologi internet dan teknologi audio visual.
Proses pembuatan pembuatan media promosi dalam pengabdian kepada masyarakat ini
diantaranya:
2.3.1. Pembuatan web sebagai sarana pemasaran
Pembuatan web dilakukan untuk membuat situs web atau dokumen elektronik dan
aplikasi yang berada pada web server dan menampilkan konten dan fitur antarmuka
interaktif kepada pengguna akhir dalam bentuk halaman Web. Seperti unsur-unsur teks,
gambar (gif, jpeg) untuk ditempatkan pada halaman menggunakan HTML / XHTML /
tag XML. Menampilkan media yang lebih kompleks (vektor grafis, animasi, video, suara)
membutuhkan plug-in seperti Adobe Flash, QuickTime dan Java run-time. Plug-in juga
dimasukkan ke dalam halaman web dengan menggunakan HTML / tag XHTML. Proses
pembuatan web sendiri telah selesai dibuat yang bernama can macanan kaduk.com sudah
dapat diakses melalui internet. Web yang telah didesain untuk memperkenalkan atau
promosi kesenian can macanan kaduk nantinya akan diisi dengan berbagai desain yang
sedang dipersiapkan diantaranya company profile, film dokumenter, iklan audio visual
dan pertunjukan can macanan kaduk.
Page 8
8 Lilik Slamet Raharsono, Christanto Pudji Rahardjo
Gambar 1. Web Can Macanan Kaduk
2.3.2. Pembuatan company profile
Kegiatan pembuatan karya audio visual berupa company profile sudah dilakukan proses
produksi pada bulan Agustus 2018. Kegiatan produksi dilaksanakan selama kurang lebih
selama satu bulan. Produksi company profile can macanan kaduk diawali dengan
berbagai persiapan-persiapan diantaranya merumuskan ide gagasan atau konten apa yang
akan ditekankan untuk mengisi company profile. Setelah terumuskan ide kemudian tim
melakukan riset terakit dengan konten-konten yang telah dirumuskan. Riset yang telah
dilakukan meliputi riset kepustakaan, riset lapangan dengan melakukan observasi lokasi
pengambilan gambarserta konsultasi-konsultasi dengan pihak-pihak yang berkompeten
dalam bidang ini seperti para ketua kesenian Can Macanan Kaduk, pengamat kesenian
daerah Jember, Dinas Pariwisata Kabupaten Jember. Proses selajutnya perencanaan ini
meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), memilih lokasi dan crew yang
akan membantu proses produksi. Selain itu pada tahapan ini disusun estimilasi biaya
termasuk sumber pendanaan dan alokasi biaya produksi. Persiapan sebagai proses
Tahapan berikutnya antara lain menyelesaikan semua perijinan dan surat menyurat,
membuat setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukanuntuk produksi. Hal
itu dilakukan sesuai dengan jangka waktu kerja. Proses ini diawali dengan menyiapkan
segala peralatan pengambilan gambar seperti kamera, lampu, dan peralatan pendukung
produksi lainnya.
Page 9
Promosi Kesenian Tradisional Can Macanan Kaduk 9
9
Gambar 2. Company Profile Can Macanan Kaduk
Proses berikut setelah produksi yaitu pasca produksi. Kegiatan utama didalam proses
pasca produksi yaitu editing. Setelah semua proses pengambilan gambar selesi maka
tersebut hasil dari proses produksi dimasukkan ke komputer untuk dilakukan proses
editing. Proses editing merupakan proses akhir untuk memilih gambar yang terbaik,
memberikan sentuhan estetis dan effect visual yang diciptakan untuk menambah daya
tarik video company profile yang telah dirancang sejak awal.
2.3.3. Pembuatan video pertunjukan
Disamping Pembuatan company profile untuk memperkenalkan sejarah can macanan
kaduk maka dibuat Video pertunjukan dibuat untuk memperkenalkan kembali pertujukan
can macanan kaduk mulai dari awal hingga akhir pertunjukan. Format video ini berupa
DVD yang disebarluaskan bagi generasi muda di Jember melalui sekolah-sekolah yang
ada di Kabupaten Jember.
Page 10
10 Lilik Slamet Raharsono, Christanto Pudji Rahardjo
Gambar 3. Video Pertunjukan Can Macanan Kaduk
2.3.4. Pembuatan iklan audio visual
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang dewasa ini
menyebabkan memudahkan kita berkomunikasi. Komunikasi merupakan suatu proses
yang menyangkut hubungan antara manusia dengan lingkungan disekitarnya. Tanpa
komunikasi manusia akan terpisah dari lingkungannya. namun tanpa lingkungan
komunikasi akan menjadi kegiatan yang tidak relevan. Dengan kata lain manusia
berkomunikasi sebab perlu mengadakan hubungan dengan lingkungan. Ketikadalam
berkomunikasi, manusia tentunya memerlukan media komunikasi. Media komunikasi
adalah semua sarana yang dipakai untuk memproduksi, mereproduksi, mendistribusikan
ataupun menyebarkan dan juga menyampaikan Informasi (Kasilo, Djito:2008). Dalam hal
ini media komunikasi sangat diperlukan sebagai sarana pemasaran / promosi produk /
kegiatan.
Pembuatan media promosi iklan audio visual membutuhkan sumber daya yang relatif
lebih kecil daripada produksi audio visual lainnya seperti program televisi ataupun film.
Namun proses penggarapan yang terdiri dari tahapan pra produksi, produksi, dan pasca
produksi tetap harus dilewati. Diantaranya adalah menggali visi dan misi dari mitra,
mengambil stock shoot dari produk secara visual dan menggabungkannya dengan narasi
audio dan musik untuk menciptakan produk iklan audio visual. Kemudian hasil produksi
audio visual tersebut, akan melewati proses editing dan eksebishi serta distribusi melalui
media seperti televisi dan online.
Page 11
Promosi Kesenian Tradisional Can Macanan Kaduk 11
11
Gambar 4. Iklan Audio Visual Can Macanan Kaduk
Page 12
12 Lilik Slamet Raharsono, Christanto Pudji Rahardjo
2.3.5. Pembenahan sarana dan prasarana pementasan
Sarana dan prasaran merupakan sebuah penunjang kelancaran sebuah pementasan, oleh
karena itu untuk membuat pementasan menarik disaksikan diperlukan pembenahan untuk
perlengkapan pementasan mulai dari kostum, peralatan musik pengiring dan
perlengkapan pendukung lainnya, sehingga kesenian ini dapat bersaing dengan kesenian
modern yang berkembang pesat seperti sekarang ini.
Kostum merupakan segala hal yang dikenakan pemain bersama seluruh asesorisnya.
Di dalam kesenian Can Macanan Kaduk diupayakan pembenahan kostum. Mulai dari
kostum musik pengiring, macanan dan pendukung lainnya.
Gambar 5. Kostum Pengiring Sebelum dan Sesudah Adanya Pembenahan
Page 13
Promosi Kesenian Tradisional Can Macanan Kaduk 13
13
Gambar 6. Kostum Macanan Sebelum dan Setelah Adanya Pembenahan
Gambar diatas merupakan salah satu contoh proses pembenahan terhadap kostum
untuk kesenian Can Macanan Kaduk semoga dengan pembenahan dari segala bidang baik
dari manajemen, sistem pemasaran dan sarana prasarana pendukungnya dapat
menjadikan kesenian ini tetap eksis dan bertahan ditengah era globalisasi.
3. Kesimpulan
Dengan pemberian materi ini yang dapat diterapkan oleh kelompok kesenian can
macanan kaduk agar manajemen pengelolaan dari tradisional secara perlahan-lahandapat
beralih ke manajemen seni pertunjukan modern sehingga proses perencanaan, produksi
dan evaluasi dapat berjalan sesuai dengan manajemen seni modern. Kesenian tradisional
can macanan kaduk lama kelamaan akan sepi peminat dan penggemar hal ini dikarenakan
kurang adanya inovasi terkait dengan variasi pementasan yang masih monoton dan belum
adanya naskah pementasan mengakibatkan pertunjukan yang dilakukan terkesan diulang-
ulang. Hal ini harus segera disikapi secara kritis yaitu dengan mengundang para pegiat
seniman untuk memberikan pelatihan dan pengarahan terkait dengan proses pementasan.
Semua kegiatan yang dilakukan baik pelatihan manajemen dan perbaikan kualitas
pementasan semata-mata untuk meningkat kualitas dari pertunjukan kesenian can
Page 14
14 Lilik Slamet Raharsono, Christanto Pudji Rahardjo
macanan kaduk yang pada akhirnya kesenian can macanan kaduk dapat berkembang
dengan pesat dan dapat bersaing dengan kesenian modern seperti saat ini.
Proses promosi dengan media komunikasi yang serba modern dan canggih memang
paling dicari oleh semua orang tujuannya yaitu dapat mengirimkan informasi secara
akurat, tepat, mudah, efisien dan efektif. Dewasa ini perkembangan media pemasaran
mengalami perkembangan yang signifikan kalau dahulu promosi hanya dapat dilakukan
melalui media cetak tetapi sejak berkembangnya teknologi internet dan teknologi audio
visual dapat dimanfaatkan mayoritas masyarakat dan lembaga untuk mempromosikan
berbagai macam produk termasuk produk kesenian tradisional can macanan kaduk.
Melalui company profile, film dokumenter, video pertunjukan dan iklan audio visual
diharapkan dapat mempromosikan dan menyebarluaskan kearifan lokal yang dimiliki
oleh Kabupaten Jember sehingga kesenian ini akan dapat dikenal kembali
olehmasyarakat luas baik di pedesaan maupun di kota-kota besar. Walaupun memang
berat dengan kondisi jaman yang serba modern seperti sekarang ini tetapi segala upaya
perlu diupayakan agar kesenian can macanan kaduk tetap bisa eksis dan terjaga
keberadaanya.
Daftar Pustaka
Christanto P. Raharjo. 2006. Makalah dalam kegiatan jelajah budaya yang diselenggarakan oleh
balai kajian Sejarah dan Nilai Tradisional. Yogyakarta.
Fred Wibowo.2007.Dasar-dasar Produksi Program Televisi. Jakarta : PT. Grasindo.
Kasilo, Djito. 2008 Komunikasi Cinta : Menembus G-Spot Konsumen Indonesia. Jakarta : Penerbit
Gramedia.
Kertajaya, Hermawan (2004) Positioning, Diferensial, Brand. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Kloter, Philip. 2001, Manajemen Pemasaran di Indonesia: Analisis, Perencanaan, Implementasi
dan Pengendalian. Jakarta : Salemba Empat.
Magnadi RH, 2011, Peran Perguruan Tinggi dalam Membangun “City Branding” yang
berkelanjutan : Sebuah Upaya untuk Mendorong Pertumbuhan Perekonomian
Daerah”, Proceeding- Social, Ekonomi, dan Humaniora, Vol. 2, No. 1 p. 281-290.
Pieterse, Jan Nederveen, 1995 "Globalization as Hybridization" dalam Mike Featherstone, et.al.,
(Eds.) Global Modernities , London - Thousands Oaks - New Dekhi : SAGE
Publications.
- Wawancara dengan Sumarto, Ketua Persatuan Pencak Silat Bintang Timur Campursari Can
Macanan Kaduk, tanggal 20 Juli 2018. Jember