SANITASI DAN HIGIENE PADA PROSES PRODUKSI AIR MINUM DALAM KEMASAN DI PT. INDOTIRTA JAYA ABADI SEMARANG LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian Oleh : HAKIKI PRATIWI 10.70.0100 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2013
51
Embed
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN …repository.unika.ac.id/1240/1/10.70.0100-KP-Hakiki Pratiwi.pdfSANITASI DAN HIGIENE PADA PROSES PRODUKSI AIR MINUM DALAM KEMASAN DI PT. INDOTIRTA JAYA
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SANITASI DAN HIGIENE PADA PROSES
PRODUKSI AIR MINUM DALAM KEMASAN DI
PT. INDOTIRTA JAYA ABADI SEMARANG
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian
Oleh :
HAKIKI PRATIWI
10.70.0100
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2013
i
SANITASI DAN HIGIENE PADA PROSES
PRODUKSI AMDK DI PT. INDOTIRTA JAYA
ABADI
Oleh :
HAKIKI PRATIWI
NIM : 10.70.0100
Program Studi : Teknologi Pangan
Laporan Kerja Praktek ini telah disetujui dan dipertahankan
di hadapan sidang penguji pada tanggal :
Semarang, 19 Juni 2013
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Katolik Soegijapranata
Pembimbing Lapangan Dekan
Rini Agustini Ita Sulistyawati, S.TP, MSc
Pembimbing Akademik
Dr. Ir. B. Soedarini, MP
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan kerja praktek pada bulan Januari
2013 di PT. Indotirta Jaya Abadi dan juga dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek
yang berjudul ” SANITASI DAN HIGIENE PADA PROSES PRODUKSI AIR
MINUM DALAM KEMASAN DI PT. INDOTIRTA JAYA ABADI SEMARANG”
sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Teknologi Pangan. Kerja
Praktek ini sangat bermanfaat bagi penulis karena dapat menambah wawasan dan
pengalaman kerja untuk bekal di kemudian hari.
Seluruh kelancaran dan keberhasilan yang dicapai dari pelaksanaan kerja praktek hingga
tersusunnya laporan ini tentu tidak terlepas dari bantuan, bimbingan serta dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Ibu Ita Sulistyawati, S.TP, MSc. selaku Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Unika
Soegijapranata dan Ibu Dr. Ir. B. Soedarini, MP selaku Dosen Pembimbing yang
telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan laporan kerja praktek
ini.
2. Ibu Inneke Hantoro, S.TP, MSc. selaku Koordinator Kerja Praktek yang telah
memberikan kesempatan untuk melaksanakan Kerja Praktek.
3. Bapak Qenny Jauwhannes selaku Direktur Utama PT. Indotirta Jaya Abadi,
Semarang.
4. Ibu Upik selaku Personalia yang telah membantu dalam perijinian pelaksanaan
kerja praktek penulis dengan bagian QC.
5. Ibu Rini Agustini selaku Supervisor QC FKA yang telah mengijinkan penulis untuk
dapat melaksanakan kerja praktek di laboratorium QC.
6. Bu nur, Rian, Mas Mukhlis, Mba Cindy selaku QC Analis dan pembimbing
lapangan penulis yang telah mendampingi, membimbing, dan memberikan banyak
informasi selama kerja praktek berlangsung.
7. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan, baik material maupun spiritual
selama kerja praktek dan penyusunan laporan kerja praktek.
iii
8. Teman-teman seperjuangan: Herlina dan Eva yang telah bersama-sama menjalani
kerja praktek dan banyak membantu dari awal hingga akhir.
9. Teman-teman yang selalu memberi semangat dalam mengerjakan dan
menyelesaikan laporan Kerja Praktek ini, Sindu, Teteh, Manar, Eva, Nina, Ion,
Hugo, Margono, Nadiro, Rian, Pinandhito dan Sandi.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu demi satu, yang telah ikut
memberikan semangat dan bantuan sehingga Laporan Kerja Praktek ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Penulis sadar bahwa laporan ini masih ada kekurangan dan jauh dari sempurna,
sehingga masih perlu adanya kritik dan saran yang dapat menyempurnakan laporan ini.
Semoga laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
b. Pada tahun 1998, perusahaan ini mendapat sertifikat GS1 (barcode).
c. Pada tahun 1998, perusahaan ini menjadi anggota Asosiasi Teh Indonesia (ATI).
2
d. Pada tahun 1999, perusahaan ini menjadi anggota International Bottled Water
Association (IBWA).
e. Tahun 2006 diperoleh sertifikat ISO 14001:2005 sebagai upaya untuk ikut
melestarikan dan menjaga lingkungan hidup
f. Pada tahun 2008, PT. Indotirta Jaya Abadi mendapatkan Penghargaan Bintang Dua
Keamanan Pangan dari BPOM.
Pada tahun 2009, PT. Indotirta Jaya Abadi masuk sebagai nominasi SNI award sebagai
perusahaan yang konsisten menerapkan SNI.
PT. Indotirta memiliki visi misi dalam menjalankan perusahaan. Visi PT. Indotirta Jaya
Abadi adalah menjadi perusahaan produk konsumen yang terus bertumbuh sehat lebih
cepat dari perusahaan sejenis. Sedangkan Misi PT. Indotirta Jaya Abadi adalah
menempatkan kepentingan semua pihak yang terkait sebagai dasar dan tujuan
penyelenggaraan perusahaan. Selain itu PT. Indotirta Jaya Abadi juga memiliki kebijakan
mutu berupa tekad untuk menyelenggarakan kegiatan produksi minuman yang berorientasi
kepada upaya pemenuhan kebutuhan dan kepuasan pelanggan serta terus menerus melalui
pencapaian efektifitas, efisiensi dan keterlibatan seluruh karyawan.
1.2. Lokasi Perusahaan
PT. Indotirta Jaya Abadi terletak di Jalan Majapahit Nomor 765 Km 11, Semarang dengan
luas area 7,2 hektar. Selain PT. Indotirta Jaya Abadi, perusahaan lain dibawah naungan
IMC seperti PT. J. Traco yang bergerak di bidang distribusi produk PT. Indotirta Jaya
Abadi, dan PT. Indomulti Plasindo yang bergerak di bidang produksi plastik untuk
kemasan produk AMDK PT. Indotirta Jaya juga menempati lokasi yang sama. PT. Indotirta
Jaya Abadi sendiri menempati sekitar 2 hektar dari keseluruhan area. Pemilihan lokasi PT.
Indotirta Jaya Abadi didasarkan pada pertimbangan berupa lokasinya yang dinilai dekat
dengan Pantai Utara Jawa yang juga sebagai alur distribusi sebagian besar produk PT.
Indotirta Jaya Abadi.
3
1.3. Struktur Organisasi
PT. Indotirta Jaya Abadi dipimpin oleh seorang Presiden Direktur dan diawasi oleh Dewan
Komisaris serta membawahi Managing Direktur. Dalam menjalankan tugasnya, Managing
Direktur dibantu oleh beberapa Kepala Bagian yang terdiri dari Kepala Bagian PPIC,
Kepala Bagian Purchasing, Kepala Bagian Batang, Kepala Bagian HRD dan Sekretaris.
Managing Direktur dan masing-masing Kepala Bagian tersebut membawahi Operational
Direktur, GM Marketing, Finance Controller, Manajer Pengembangan, dan Wakil
Manajemen.
Berikut ini klasifikasi tugas masing-masing jabatan :
1. Presiden Direktur
Merupakan pimpinan tertinggi di PT. Indotirta Jaya Abadi yang bertugas meninjau dan
menyetujui rencana dalam mengontrol pengeluaran biaya, efektivitas kerja, efisiensi bahan,
masalah ketenagakerjaaan, menjalin dan mempertahankan hubungan kerja yang baik antar
departemen. Presiden Direktur bertanggung jawab kepada Direktur Komisaris, Dewan
Komisaris ini mempunyai tanggung jawab untuk menentukan arah perkembangan
perusahaan.
2. Managing Direktur
Managing Direktur bertanggung jawab kepada Presiden Direktur. Bertugas merumuskan
kebijakan pengembangan bisnis, meletakkan dasar-dasar visi misi perusahaan dan
menyusun strategi pencapaian tujuan perusahaan.
3. Kepala Bagian PPIC (Personal Production Internal Control)
Bertanggung jawab untuk merencanakan, mengatur dan mengontrol semua proses produksi
serta melakukan pembelian dan pemilihan bahan baku. Pada bagian inilah pembimbing
yang membimbing saya saat melaksanakan “Kerja Praktek” di PT. Indotirta Jaya Abadi.
4. Kepala Bagian Purchasing
Bertanggung jawab atas tugas-tugas jalannya proses produksi preform dan botol untuk
produksi AMDK botol, serta bertanggung jawab kepada Managing Direktur.
5. Kepala Bagian Batang
4
Bertanggung jawab mengendalikan segala aktivitas yang berhubungan dengan proses
produksi teh BK di Batang dan bertanggung jawab terhadap pengelolaan lingkungan di
Batang.
6. Kepala Bagian HRD (Human Resource Development)
Bertanggung jawab atas perencanaaan, pelaksanaan dan kontrol terhadap kebijakan
pimpinan perusahaan di bidang sumber daya manusia yang merupakan tugas HRD, serta
bertanggung jawab kepada Managing Direktur.
7. Finance Controller
Bertanggung jawab dalam mengatur keuangan di perusahaaan, membuat laporan keuangan,
serta wajib melaporkan dan mempertanggungjawabkan keuangan perusahaan kepada
Managing Direktur.
1.4. Ketenagakerjaan
PT. Indotirta Jaya Abadi memiliki sekitar 525 karyawan dengan klasifikasi berdasarkan
pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Karyawan PT. Indotirta Jaya Abadi
No. Department Jumlah Tenaga Kerja 1. AMDK 187 2. INDOTEH 153 3. Galon 69 4. Teknik 21 5. Water Treatment (WT) 6 6. Quality Control (QC) 19 7. Umum 14 8. Gudang Bahan Baku 11 9. Gudang Jadi AMDK 12
10. Gudang Jadi Indoteh 10 11. Personalia 4 12. Personal Production Internal Control (PPIC) 3 13. Pajak 6 14. IT/EDP 4 15. WBT 1 16. R & D 4 17. Gudang Spare Part 1
TOTAL 525
5
PT. Indotirta Jaya Abadi membagi karyawannya berdasarkan jam kerja yaitu karyawan staff
& administrasi kantor dan bagian produksi. Berikut ini adalah pengaturan jam kerja di PT.
Indotirta Jaya Abadi yang dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Pengaturan Jam Kerja PT. Indotirta Jaya Abadi
Jabatan Hari Jam Kerja Jam Istirahat Karyawan Staff dan Administrasi Kantor
Senin-Jumat Sabtu
08.00 – 16.00 08.00 – 13.00 12.00 – 13.00
Bagian Produksi
Senin-Jumat Shift I : 07.00 – 15.00 Shift II : 15.00 – 23.00 Shift III : 23.00 – 07.00
12.00 – 13.00 20.00 – 21.00 03.00 – 04.00
Sabtu
Shift I : 07.00 – 12.00 Shift II : 12.00 – 17.00 Shift III : 17.00 – 22.00 Shift IV : 22.00 – 03.00
-
Keberhasilan proses produksi dan mutu produk juga bergantung pada kedisiplinan dari
pegawai atau operator. Untuk mencapai tujuan tersebut, PT. Indotirta Jaya Abadi
menerapkan peraturan yang wajib dilaksanakan oleh setiap pegawai dan operator. Peraturan
tersebut yaitu:
Karyawan dilarang merokok di lokasi perusahaan
Karyawan dilarang memakai aksesoris yang berlebihan
Karyawan diwajibkan memakai topi, masker dan sepatu saat akan memasuki area
produksi
Karyawan diwajibkan mencuci tangan saat akan memasuki area produksi
1.5. Pemasaran Produk
Sasaran PT. Indotirta Jaya Abadi adalah untuk semua kalangan sehingga harus dipastikan
bahwa produk mereka dapat menjangkau semua pasar dan jenis kalangan di masyarakat.
Salah satu usahannya adalah dengan cara membuat anak cabang perusahaan, seperti PT.
Indotirta Sejuk Abadi di Sukabumi dan PT. Mitra Kian Mandiri di Makassar. Target
6
pemasaran PT. Indotirta Jaya Abadi itu sendiri adalah wilayah Indonesia bagian tengah
serta ekspor ke luar negeri (Singapura dan Vietnam). Selain itu usaha lain yang dilakukan
adalah dengan pembedaan merk dagang yang disesuaikan dengan tujuan pemasarannya.
Hal ini dilakukan agar semua jenis kalangan dapat dijangkau, namun tetap memperhatikan
kualitas produk yang dihasilkan. Dalam pemasarannya, perusahaan juga membidik pangsa
pasar dikalangan bawah, contohnya pemasaran iklan di retailer (warung, mini market dan
supermarket) yang dijadikan tempat untuk menjual produk. Selain itu juga dengan cara
mencantumkan label produk pada tempat atau sarana umum (bus kota, restoran serta hotel)
yang juga memesan produk AMDK dari PT. Indotirta Jaya Abadi. Hal ini tentunya juga
dilakukan dengan cara memberikan harga yang relatif bersaing tanpa meninggalkan
kualitas produk yang dihasilkan. Sehingga diharapkan respon pasar semakin meningkat dan
persaingan dengan kompetitor tetap terjaga.
7
2. SPESIFIKASI PRODUK
PT. Indotirta Jaya Abadi merupakan produsen minuman ringan di Jawa Tengah yang telah
mengeluarkan berbagai macam produk, seperti AMDK (Aguaria dan Sega), teh botol, teh
wangi kering, dan minuman rasa buah siap minum. Berikut ini merupakan beberapa produk
yang diproduksi oleh PT Indotirta Jaya Abadi seperti yang dapat dilihat di Tabel 3 dan 4:
Tabel 3. Air Minum Dalam Kemasan
NO NAMA GAMBAR KETERANGAN 1 Galon Galon 19 liter yang hanya
diproduksi di pabrik yang terletak di Ungaran.
2 Botol
Aguaria botol 600 ml.
Aguaria botol 330 ml dengan desain dan bentuk khusus. Sasaran pasarnya adalah café, restoran dan hotel.
3
Tabe
NO 1
Cu
el 4. Indoteh
NAMAIndoteh Crown
up
h
A
GAMBARR
Aguaria bodesain danSasaran parestoran da
Aguaria cu
Sega cup 2
TeyakedemlbaPecrosudunkudid
otol 550 ml n bentuk khuasarnya adalan hotel.
up 240 ml
240 ml
KETERANeh botol siapang dikemasmasan botongan voluml dengan bah
aku teh hitamenggunaan town cork yadah disterili
ntuk menjagualitas teh dalamnya.
8
dengan usus. lah café,
NGAN p minum s dalam ol kaca me 240 han m. tutup ang isasi
ga
2
3
4
5
Indoteh F
Teh Wan
Sega Fru
Fast Tea
Fruit
ngi
it
Teyakedemlmehijbu
BayaThairda1 tdikbedaProbuyakeSebesepstrfru
Di18bemublajam
eh botol siapang dikemasmasan botongan voluml. Bahan bakenggunakanjau dengan
uah.
ahan baku teang dikeringhe ini memir 4-6% sehinapat bertahantahun. The ikemas dalamntuk yaitu 4
an 80 gram. oduk minum
uah siap minang dikemasmasan cup
ega Frut memrbagai macaperti, rasa rawberry, jeuitpunch.
ikemas dala85 ml dan mrbagai pilihulai dari meackcurrant,mbu biji
9
p minum s dalam ol kaca me 215 ku n teh aroma
eh hijau gkan. lki kadar ngga n selama ini m 2 40 gram
man rasa num s dalam 185 ml. miliki am rasa
eruk, dan
am cup memilki han rasa elati, hingga
10
3. PROSES PRODUKSI
3.1. Pengolahan Air
Proses produksi Air Minum Dalam Kemasan yang di PT. Indotirta Jaya Abadi dilakukan
dalam beberapa tahapan. Berikut ini merupakan diagram alir proses produksi AMDK yang
dapat dilihat pada Gambar 1.
Keterangan:
: proses
: bahan
Produk jadi
Lampu UV
Tanki spiral
Tanki spiral
Tanki gravity
Air Sumber
Tanki spiral
Air ArtetisBak
Penampung I Clorinasi Filter mikron
Sand Filter Carbon Filter Bak Penampung IIFilter mikron
RO
Carbon filter
Statif mixer
Injeksi ozon Tanki reaksi
Bak klorinasi Filter mikron
Filter mikronFilter mikron
Statif mixer
11
Gambar 1. Diagram Alir Proses produksi AMDK
Alur proses produksi AMDK dimulai dari water treatment. Prinsip dari pengolahan air ini
adalah dengan filtrasi dan desinfeksi. Water treatment meliputi bak penampungan,
Sebelum masuk ke ruang produksi (filling), karyawan harus mengenakan seragam
yang telah ditentukan, mulai dari seragam tertutup, masker, penutup kepala, sarung
tangan dan sepatu boot. Apabila sudah lengkap, seluruh badan harus disemprot
dengan alkohol sebelum masuk ke ruang produksi (filling). Saat keluar dari ruang
produksi, seragam harus dilepas kembali dan tidak boleh dibawa keluar. Penggunaan
seragam berfungsi untuk melindungi pekerja dari panas, lemak, dan uap air dari
lingkungan tempat bekerja; menjaga baju pekerja dan mencegah supaya tidak sobek,
serta melindungi produk dari berbagai macam bakteri yang berasal dari baju pekerja
(Roday, 1999).
Selama bekerja karyawan di ruang produksi (filling) tidak diperbolehkan mengenakan
jam tangan dan perhiasan.
Untuk para pekerja di departemen Quality Control, harus mengenakan jas
laboratorium dan sandal yang tidak boleh sembarangan dipakai, hanya digunakan saat
berada di laboratorium.
Aturan mengenai sanitasi untuk para pekerja PT. Indotirta Jaya Abadi ini juga ditunjang
dengan adanya fasilitas untuk para pekerja seperti toilet, wastafel dan ruang ganti para
pekerja. Toilet dan ruang ganti para pekerja terletak di luar gedung dan jauh dari ruang
produksi. Hal ini sudah sesuai dengan teori Winarno & Surono (2004) bahwa, toilet tidak
boleh berhubungan langsung dengan ruang pengolahan. Sedangkan wastafel diletakkan
dekat dengan ruang produksi untuk memudahkan pekerja saat hendak mencuci tangan.
35
Berikut ini merupakan standar kelengkapan personel ruang filling PT. Indotirta Jaya Abadi
pada Gambar 4.
Gambar 4. Standar kelengkapan personel ruang filling (penata botol) PT.
Indotirta Jaya Abadi.
Namun kenyataan di lapangan, adanya kontak antara udara dan pekerja (operator yang
tidak hygiene) dapat terjadi melalui kontak udara dengan benda yang terkontaminasi seperti
pakaian (Volk & Wheeler, 1993). Dengan demikian pekerja atau operator di dalam ruang
filling harus memakai perlengkapan seperti jas laboratorium, penutup kepala, masker
mulut, sarung tangan plastik disposable (sekali pakai). Tetapi hal tersebut tidak dilakukan
di PT. Indotirta Jaya Abadi. Sepatu boot yang digunakan berguna untuk menutup bagian
kaki dan menjaga kaki tetap kering seharusnya dijaga kebersihannya. Bagian bawah (sol)
sepatu juga sebaiknya harus dicuci dan disanitasi. Namun, faktanya kebanyakan sepatu
boot dalam kondisi lembab sehingga menimbulkan bau dan bisa menjadi sumber
kontaminan. Dapat dilihat dari fakta-fakta yang ada bahwa sanitasi pekerja merupakan
salah satu sanitasi yang terpenting karena dapat mempengaruhi hasil akhir produk. Namun
pada prakteknya sanitasi pada pekerja terlihat masih belum maksimal. Hal ini bisa dilihat
dari kurangnya kesadaran dari pekerja dalam melakukan sanitasi. Sehingga perlu dilakukan
36
pengawasan lebih ketat terhadap sanitasi pekerja agar kemungkinan kontaminasi yang
merasal dari pekerja bisa diminimalkan.
37
6. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
• Sanitasi yang dilakukan PT. Indotirta Jaya Abadi pada produk AMDK antara
lain sanitasi pengolahan air, sanitasi ruangan, sanitasi mesin dan sanitasi
operator.
• Sanitasi yang dilakukan PT. Indotirta Jaya Abadi sudah cukup baik.
• Sanitasi operator belum berjalan secara maksimal, terutama dalam hal
menggunakan masker, sarung tangan, tutup kepala serta sepatu boot.
6.2. Saran
• Perlu peningkatan kedisiplinan dan kesadaran karyawan yang bekerja. Terutama
tentang pemakaian baju serta menaati prosedur yang telah ditetapkan tentang
kebersihan, penggunaan kelengkapan dan prosedur sanitasi yang benar.
• Pengawasan perlu ditingkatkan lagi untuk dapat menjaga kualitas produk.
• Kestabilan keadaan ruang produksi harus lebih diperhatikan dan dikontrol.
38
7. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2009). Faktor Lingkungan Bagi Pertumbuhan Mikroba. http://blog. Unila.ac.id/wasetiawan/files/2009/09/factor-lingkungan-bagi-pertumbuhan-mikroba-revisi-270909.pdf.
Arpah, M. (1993). Pengawasan Mutu Bahan Pangan. Tarsito. Bandung.
Badan Pengawas Obat dan Makanan. (2008). Pengujian Mikrobiologi Pangan. Info POM Vol. 9 No. 2, Maret 2008. http://perpustakaan.pom.go.id/KoleksiLainnya/Buletin%20Info%20POM/0208.pdf. 24 Agustus 2012.
Birdi. (1979). Water Supply and Sanitary Engineering. Dhapat Rai & Sans. Nai-Sarak. Delhi.
Forsythe, S. J. & P. R. Hayes. (1998). Food Hygiene, Microbiology and HACCP Third Edition. An Aspen Publication. Gaithersburg, Maryland.
Frazier, W. C. & D.C. Westhoff. (1988). Food Microbiology Fourth Edition. McGraw-Hill Book Company. New York.
Hadioetomo, R. S. (1993). Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Hartomo, R. S. & Widiatmoko. (1994). Teknologi Membran Pemurnian Air. Andi Offset. Yogyakarta.
Herschdoefer, S.M. (1986). Quality Control in The Food Industry Vol 42nd . Academic Press. London.
Indotirta Jaya Abadi. 2008. Pedoman Instrumen Kerja Pengujian Air Baku dan AMDK. Semarang
Izdihar, M.S. & F. Hadi. (1979). Air Minum. Yayasan Penyelidik Masalah Bangunan. Jakarta.
39
Jay, J. M. (1986). Modern Food Microbiology 3rd Editiom. Van Nostrand Reinhold Company. New York.
Jenie, B. S. & W. P. Rahayu. (1993). Penanganan Limbah Industri Pangan. Kanisius. Yogyakarta.
Marriott, N. G. (1997). Essential of Food and Sanitation. International Thomson Publishing. New York.
Purjan, Stephanie. 2009. Swab Test dan Isolasi Mikroba Udara di Ruang Filling Air Minum Dalam Kemasan Galon PT. Indotirta Jaya Abadi Semarang. Laporan Kerja Praktek. Semarang.
Purnawijayanti, H. A. (2001). Sanitasi, Hygiene, dan Keselamatan Kerja Dalam Pengolahan Makanan. Kanisius. Yogyakarta.
Roday, S. (1999). Food Hygiene and Sanitation. Mc Graw Hill Book Co. New Delhi. Schlegel, H. G. & Schmidt. (1994). Mikrobiologi Umum. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Shapton, D. A. & N. F. Shapton. (1991). Principle & Practices for The Safe Processing of Food. Butterworth-Heinamenn. London.
Sugiharto. (1987). Dasar-Dasar Pengolahan Air Limbah. UI-Press. Jakarta.
Suhardi. (1991). Petunjuk Laboratorium Analisa Air dan Penggunaan Limbah. PAU Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Suriawiria, U. (1993). Mikrobiologi Air & Dasar-Dasar Buangan Secara Biologis. Alumni. Bandung.
Tchbanoglous, G. (1981). Waste Water Engineering : Treatment, Disposal, Reuse. Mc-Graw-Hill Publishing Company Ltd. New Delhi.
Troller, J. A. (1993). Sanitation in Food Processing. Academic Press, Inc. California.
Volk, W. A. & M. F. Wheeler. (1993). Mikrobiologi Dasar. Erlangga. Jakarta.
40
Winarno, F. G. & Surono. (2004). GMP Cara Pengolahan Pangan yang Baik. M-Brio Press. Bogor.
Winarno, F. G. (1986). Air Untuk Industri Pangan. PT Gramedia. Jakarta.
Woodroof, J. G. & P. G. Frank. (1974). Beverages Carbonated & Non Carbonated. The AVI Publishing Company Westport, Inc. USA.