PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015
Pendidikan Seni Musik untuk Anak Usia Dini
Pendidikan Seni Musik | 1
BUKU PANDUAN
PANDUAN PRAKTIKUM
PENDIDIKAN SENI MUSIK DALAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
PENYUSUN:
DR. SUNGKOWO SUTOPO, M.PD.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016
Pendidikan Seni Musik untuk Anak Usia Dini
Pendidikan Seni Musik | 2
BIODATA MAHASISWA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016
NAMA : ..............................................................
NIM : ..............................................................
ALAMAT : ..............................................................
NO TELP/HP : ..............................................................
3 x 4
Pendidikan Seni Musik untuk Anak Usia Dini
Pendidikan Seni Musik | 3
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan karunia_Nya kepada kami sehingga buku panduan
Praktikum Pendidikan Seni Musik Anak Usia Dini untuk calon guru Pendidikan
Anak Usia Dini ini dapat diterbitkan sebagai alat untuk membantu mahasiswa
dalam meningkatkan keterampilan prakteknya guna pemenuhan kebutuhan
dalam penerapan pembelajarannya.
Kami menyadari bahwa buku panduan praktikum ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati kami mengharapkan
pembaca/pengguna buku ini selalu menyesuaikan dengna perkembangan ilmu
yang ada dengan selalu membaca berbagai buku lainnya dan tidak selalu terpaku
pada buku petunjuk praktikum ini.
Tak ada gading yang retak, saran dan masukan yang ditunjukkan untuk
penyempurnaan buku panduan praktikum ini sangat kami harapkan, semoga
buku panduan praktikum ini dapat bermanfaat dan membantu mahasiswa dalam
proses pembelajaran.
Jazakumullahahi khoiro jaza’
Indralaya, Juni 2015
Pendidikan Seni Musik untuk Anak Usia Dini
Pendidikan Seni Musik | 4
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 3
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 4
C. Tujuan Makalah ..................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 5
A. Strategi pembelajaran ............................................................................................ 5
B. Cara Memilih Strategi Pembelajaran ..................................................................... 9
C. Gaya Mengajar ...................................................................................................... 9
D. Gaya Belajar ........................................................................................................ 12
BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 15
A. Kesimpualan ........................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 16
Pendidikan Seni Musik untuk Anak Usia Dini
Pendidikan Seni Musik | 5
Pada dasarnya Pendidikan
Anak Usia Dini adalah suatu upaya
pembinaan yang ditunjukan kepada
anak sejak lahir sampai dengan usia
enam tahun yang dilakukan dengan
pemberian ransangan untuk dapat
mengembangkan berbagai potensi
yang dimilikinya. Pendidikan Anak Usia sangat identik dengan belajar melalui
bermain dan bernyanyi. Bermain musik bagi Anak sangat penting dan baik bagi
perkembanganya. Oleh karena itu, sebagai calon pendidik maupun pendidik
AUD haruslah memahami tentang Model-model pembelajaran Seni Musik, dan
model ini akan membahas tentang model-model pembelajaran seni musik untuk
anak usia dini.
Mata kuliah pendidikan seni musik secara garis besar membahas tiga
bagian pokok, yaitu (1) ekspresi, (2) apresiasi, dan (3) kreasi seni musik, baik
secara teori maupun praktik. Pendidikan seni musik mencakup konsep dan
pentingnya seni musik, unsur-unsur seperti: irama, notasi, birama, melodi, tanda
kunci dan tanda mula, tangga nada, ekspresi (tempo, dinamik, dan warna),
bentuk dan struktur lagu, vokalia, pengalaman musik, praktik pembelajaran seni
musik dan relevansi seni musik dengan pembelajaran di sekolah dasar,
permasalahan pembelajaran seni musik.
Pembelajaran seni musik di bangku perkuliahan akan memberikan
kontribusi kepada mahasiswa sebagai salah satu cara untuk mengelola
pembelajaran seni musik di pendidikan anak usia dini. Seni musik akan
berkaitan dengan karakteristik siswa yang cenderung “Belajar, bernyanyi, dan
bermain”. Karakteristik siswa akan berkorelasi dengan tingkat motivasi siswa
untuk belajar.
Pendidikan Seni Musik untuk Anak Usia Dini
Pendidikan Seni Musik | 6
A. Pengertian Pembelajaran Seni Musik
Pendidikan seni musik merupakan pendidikan yang memberikan
kemampuan mengekspresikan dan mengapresiasikan seni secara kreatif untuk
pengembangan kepribadian siswa dan memberikan sikap-sikap atau emosional
yang seimbang. Menurut Sudarsono: Seni musik adalah ungkapan rasa indah
manusia dalam bentuk suatu konsep pemikiran yang bulat dalam wujud nada-
nada atau bunyi lainnya yang mengandung ritme dan harmoni, serta mempunyai
bentuk dalam ruang dan waktu, yang dikenal oleh diri sendiri atau manusia lain
dalam lingkungan hidupnya sehingga dapat dimengerti dan dinikmati.
Pendidikan seni musik di PAUD dapat dijadikan sebagai salah satu jalan efektif
dalam mengembangkan talenta anak dan membina anak usia dini agar dapat
tumbuh dan berkembang sesuai dengan bakat dan minatnya, pendidikan seni
musik dijadikan sarana ekspresi, imajinasi, kreativitas dan apresiasi musik anak..
Konsep dasar pendidikan seni musik bagi anak meliputi kemampuan fisik,
bahasa, sosial, emosional, kognitif. Tujuannya adalah lebih membantu anak
untuk mampu mengungkapkan apa yang anak ketahui dan rasakan melalui seni.
Pendidikan seni musik penting dilaksanakan di PAUD karena melalui
pendidikan musik dapat mengembangkan dan meningkatkan kualitas anak didik
dalam pendewasaan. Pengertian ini didukung oleh pendapat, yaitu:
1. Ki Hajar Dewantara, Beliau mengemukakan bahwa pendidikan musik
yang dilandasi oleh musik bangsanya selain musik bangsa lain
diharapkan mampu membentuk manusia yang berbudi luhur. Kehalusan
rasa digunakan sebagai pelita untuk mempertajam pemikiran dan
menyelaraskan tindakan, baik tindakannya sebagai individu maupun
sebagai bagian dari masyarakat.
2. Menurut Music Education as an Asestic Education, Pendidikan musik
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan seseorang untuk merespon
kualitas estetis yang terdapat dalam suatu karya.
Pendidikan Seni Musik untuk Anak Usia Dini
Pendidikan Seni Musik | 7
Di Taman Kanak-kanak kompetensi keterampilan lebih difokuskan pada
pengalaman eksplorasi untuk melatih kemampuan sensorik dan motorik, bukan
menjadikan anak mahir atau ahli. Sedangkan kreativitas di sini meliputi ranah
kognitif, afektif, dan psikomotorik yang terlihat dari produk atau hasil karya dan
proses dalam bersibuk diri secara kreatif (Semiawan, Munandar, 1990: 10).
Pembelajaran apresiasi disampaikan tidak hanya sebatas pengetahuan saja,
namun melibatkan pengalaman mengamati, mengalami, menghayati, menikmati
dan menghargai secara langsung aktivitas anak didik dalam memainkan,dan
berolah seni yang mereka sukai.
B. Model-model Pembelajaran Seni Musik untuk AUD
Dalam pembelajaran seni musik dan seni tari anak usia dini secara umum
pendekatan pembelajarannya ada 3 diantaranya :
1. Model Pembelajaran Apresiasi.
Pembelajaran apresiasi disampaikan tidak hanya sebatas
pengetahuan saja, namun melibatkan pengalaman mengamati,
mengalami, menghayati, menikmati dan menghargai secara langsung
aktivitas anak didik dalam memainkan,dan berolah seni yang mereka
sukai. Dalam pelaksanaan nya, pembelajaran seni disebut sebsgai
pembelajaran berkarya .sedangkan pengalaman persepsi, melihat, dan
menghayati serta memahami seni di sebut sebagai pembelajaran
apresiasi. Disini peran seorang guru mengenalkan terlebih dahulu tentang
materi atau konsep seni musik dan guru membrikan contoh bermain
musik lalu anak diberikan kebebasan untuk berekspresi dalam proses
pembelajaran seni musik sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan
anak berdasarkan tingkat kematangan perkembanganya. Setelah itu guru
memberikan penghargaan kepada anak terhadap seni musik tersebut.
Proses penghargaan ini lah yang disebut metode pembelajaran apresiasi.
Apresiasi dan ekspresi seni musik dapat dilakukan dengan
memberikan pemahama tentang makna atau pesan yang terdapat pada
lagu, sehingga ketiga domain dalam pembelajaran (kognitf, afektif, dan
Pendidikan Seni Musik untuk Anak Usia Dini
Pendidikan Seni Musik | 8
psikomotor) dapat terlaksana. Hal ini dapat dicontohkan dengan
memahami makna/pesan yang terdapat pada sebuah lagu. Makna yang
terdapat pada karya musik itu terbagi kepada (1) makna tersurat, (2)
makna tersirat, dan (3) makna tersorot. Makna ”tersurat” dapat diartikan
dengan makna yang dapat diambil dari apa saja yang tertulis, makna
“tersirat” adalah makna konotasi/kiasan yang terdapat dalam sebuah
karya musik, sedangkan makna “tersorot” mengandung makna yang
secara mudah dapat diambil dari sebuah karya ataupun pertunjukkan
musik.
2. Model Pembelajaran Kreatif.
Model pembelajaran kreatif dan menyenangkan merupakan usaha
membangun pengalaman belajar anak dengan berbagai keterampilan
proses untuk mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru , melalui
penciptaan kegiatan belajar yang beragam dan mengkondisikan suasana
belajar yang menyenangkan, sehingga mampu memberikan pelayanan
pada berbagai tingkat kemampuan dan gaya belajar anak, serta anak
lebih terpusat perhatianya secara penuh. Dalam Model pembelajaran
kreatif ini hendaknya guru memperhatikan hal-hal berikut:
Memahami sifat yang di miliki anak, pada dasarnya anak
memiliki sifat rasa ingin tahu dan kebebasan berimajinasi. Kedua
sifat tersebut merupakan modal dasar bagi berkembangnya sikap/
berfikir kritis dan kreatif. Suasana pembelajaran ini
mengisyaratkan guru memuji anak atas hasil karyanya,
mengajukan pertanyaan-pertanyaan sederhana yang menantang
anak, dan mendorong anak untuk melakukan percobaan.
Mengenal anak secara perseorangan, para peserta didik berasal
dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan memiliki
kemampuan yang berbeda-beda. Dalam pembelajaran kreatif dan
menyenangkan ,perbedaan individual perlu diperhatikan dan
tercermin dalam kegiatan pembelajaran. Semua anak tidak selalu
mengerjakan kegiatan yang sama, melainkan berbeda sesuai
Pendidikan Seni Musik untuk Anak Usia Dini
Pendidikan Seni Musik | 9
dengan kecepatan belajarnya. Anak-anak yang memiliki
kemampuan lebih cepat dapat dimanfaatkan untuk membantu
temanya yang lemah(tutor sebaya) . dengan mengenali
kemampuan anak, kita dapat membantunya apabila mendapat
kesulitan sehingga anak tersebut dapat belajar secara optimal.
3. Model Pembelajaran Klasik
Pembelajaran Klasikal mencerminkan kemampuan utama guru. Karena
pembelajaran klasikal ini merupakan kegiatan belajar dan mengajar yang
tergolong efisien.pembelajaran klasikal ini berati bahwa seorang guru
melakukan dua hal atau kegiatan sekaligus yaitu mengelola kelas, dan
mengelola pembelajaran.pengelolaan kelas adalah penciptaan kondisi
yang memungkinkan terselenggarakan kegiatan pembelajaran secara baik
dan menyenangkan yang dilakukan di dalam kelas,yang di ikuti sejumlah
siswa yang dibimbing oleh seorang guru.model pembelajaran ini sering
disebut Classroom Management Model. Model ini memiliki karagteristik
yang memberikan serta pencapaian keterampilan sosial.
Dalam hal ini guru di tuntut kemampuanya menggunakan teknik-teknik
penguatan dalam pembelajaran agar ketertiban belajar dapat di
wujudkan.pengajaran klasik dirasa lebih sesuai dengan kurikulum
uniform. Pengajaran klasikal merupakan keharusan dalam menghadapi
sejumlah murid yang membanjiri sekolah akibat
demokrasi,industrilisasi,pemerataan dan pendidikan serta kewajiban
belajar. (penelitian J.H pesta lozzi 1746-1827) lalu pesta lozzi
mengimplementasikan dalam pendidikan jangan sampai seorang guru
merugikan kepentingan individu dalam belajar, hal yang diperhatikan
adalah kelas sebagai keseluruhan. Akan tetapi metode ini cenderung
menjadikan anak pasif,sebagai penerima bahan ajaran. Upaya dalam
mengaktfkan anak yaitu dengan cara tanya jawab,demonstrasi dan
diskusi.
Pendidikan Seni Musik untuk Anak Usia Dini
Pendidikan Seni Musik | 10
C. Tujuan Pembelajaran Seni musik
Melatih fisik motorik anak.
Melatih perkembangan kognitif, afektif.
Melatih perkembangan sosial emosi, komunikasi dan bahasa.
Melatih minat, bakat, dan kreativitas anak.
Menanamkan nilai-nilai pendidikan atau nilai-nilai kemanusian (kepekaan
estetis).
Melestarikan Budaya Indonesia.
Pendidikan seni sebagai mata pelajaran di sekolah karena pendidikan seni
memiliki sifat multilingual, multidimensional, dan multikultural. Multilingual
berarti seni bertujuan mengembangkan kemampuan mengekspresikan diri
dengan berbagai cara seperti melalui bahasa rupa, bunyi, gerak dan paduannya.
Multidimensional berarti seni mengembangkan kompetensi kemampuan dasar
siswa yang mencakup persepsi, pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi,
apresiasi dan produktivitas dalam menyeimbangkan fungsi otak kanan dan kiri,
dengan memadukan unsur logika, etika dan estetika, dan multikultural berarti
seni bertujuan menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan berapresiasi
terhadap keragaman budaya lokal dan global sebagai pembentukan sikap
menghargai, toleran, demokratis, beradab dan hidup rukun dalam masyarakat
dan budaya yang majemuk (Depdiknas, 2001: 7).
D. Manfaat Pendidikan Seni Musik untuk Anak Usia Dini
Pendidikan seni musik dalam pendidikan anak usia dini memberikan manfaat
yang begitu besar dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak, dari
sikap, pengetahuan dan keterampilannya. Dari segi psikologis manfaat
pendidikan seni musik untuk anak usia dini, diantara adalah:
1. Manfaat musik membantu anak lebih peka terhadap lingkungan
Menurut Dra Linda Primana, “musik bukan hanya berpengaruh pada
kecerdasan anak melainkan juga dampak psikologisnya, terlebih jika
Pendidikan Seni Musik untuk Anak Usia Dini
Pendidikan Seni Musik | 11
anak mampu memainkan alat musik sendiri.” Dalam bermain musik anak
dapat melakukannya sendiri atau bisa dilakukan bersamaan dengan
temannya yang lain. Melalui kegiatan tersebut akan tumbuh sikap saling
menghargai dan belajar bekerjasama.
2. Manfaat musik membantu anak menjadi percaya diri.
Ciri anak yang memiliki percaya diri yang tinggi adalah menyukai
tantangan baru, mandiri, dan merasa bangga pada kemampuan yang
mereka miliki. Melalui pendidikan seni musik anak belajar bagaimana
cara memainkan alat musik. Dalam pelaksanaannya anak sering diminta
untuk tampil memainkan alat musik pada kegiatan pagelaran seni.
3. Manfaat musik dan perkembangan kognitif dan emosi
Aktivitas kognitif melibatkan kemampuan-kemampuan visual, auditif
dan sentuhan juga diperkuat melalui aktivitas gerak. Gallahue,
mengatakan, kemampuan-kemampuan seperti ini makin dioptimalkan
melalui stimulasi dengan memperdengarkan musik klasik. Rithme,
melodi, dan harmoni dari musik klasik dapat merupakan stimulasi untuk
meningkatkan kemampuan belajar anak.
4. Manfaat pendidikan seni musik terhadap perkembangan intelektual anak
Banyak pakar dan pendidik telah mengadakan penelitian untuk melihat
sejauh mana manfaat/efek yang fositif dari musik. Fakta yang didapatkan
bahwa musik yang berirama tenang dan mengalun lembut lembut
dipercaya dapat memberi efek yang baik untuk anak-anak.
5. Musik dalam mempengaruhi kesehatan mental
Musik memiliki banyak manfaat kesehatan bagi manusia dan dapat
memberi kekuatan mentalitas yang baik bagi pendengarnya. Orang yang
mendegarkan musik, akan memiliki mental yang kuat, emosi yang
tenang, hidup lebih nyaman dan santai serta menjadikan hidup mereka
lebih percaya diri dengan mengembangnya intelektual serta pengetahuan
bagi mereka. Musik akan bermanfaat bagi siapa saja yang
mndengarkannya, entah itu anak-anak, orang dewasa maupun tua,
Pendidikan Seni Musik untuk Anak Usia Dini
Pendidikan Seni Musik | 12
bahkan dalam proses perkembangan janin dan bayi. Musik juga sangat
bermanfaat bagi mereka.
E. Penerapan Dasar Seni untuk Anak Usia Dini
Semua anak mempunyai kecerdasan musikal, seperti yang dinyatakan Garner
dalam Teori Multiple Intelegence. Dalam menerapkan pendidikan musik di
PAUD, idealnya kegiatan yang bisa dilakukan seperti bernyanyi, mendengarkan
dan bermain musik. Melalui kegiatan tersebut merupakan cara yang baik dan
benar untuk mempertajam kemampuan, menyimak, mengembangkan dan
mendorong bakat vokal, ritmis dan kegiatan musikal anak. Penerapan
pendidikan dasar seni bagi anak khususnya adalah sebagai berikut:
1. Belajar melalui bermain; kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat
disenangi oleh anak
2. Belajar melalui observasi; dalam kegiatan ini, anak menyukai hal yang
baru, seperti: anak gemar mengamati segala sesuatu yang terdapat
disekitarnya atau hal yang dilihatnya maupun didengarnya dari televisi,
video, radio ataupun rekaman bunyi serta rekaman gambar.
3. Belajar melalui eksplorasi; anak ingin mencoba-coba hal yang baru
dengan tidak dapat berdiam diri dengan cara mengutak atik yang ada
disekitarnya. Contoh Memukul alat musik.
4. Belajar melalui imitasi; dalam kegiatan ini, anak gemar menirukan
berbagai bunyi dan suara yang didengarnya. Setahap demi setahap
peniruan bertambah sempurna melalui usaha penyesuaian, hingga anak
dapat menyuarakan nada dengan tepat.
5. Belajar melalui seni; banyak pengalaman diperoleh anak ketika kegiatan
ini berlangsung. Contohnya, melalui nyanyian anak mudah mengingat
syair lagu dari beberapa lagu yang dinyanyikan.
F. Keriteria Pemilihan Musik untuk Anak Usia Dini
Pendidikan Seni Musik untuk Anak Usia Dini
Pendidikan Seni Musik | 13
Adapun irama musik yang baik bagi anak-anak umumnya berada pada rentang
irama sedang, tidak terlalu cepat, dan tidak pula terlalu lambat. Musik untuk
anak tidak dapat dipilih begitu saja. Tentu saja ada kriteria yang harus dipenuhi
agar tidak salah dalam memilih musik untuk anak, sehingga musik tersebut
tidaksekedar menghibur tetapi mendidik. Berikut kriteria pemilihan musik untuk
anak usia dini:
1. Ritme yang dimainkan seharusnya tidak terlalu menyentak-nyentak.
Lagu-lagu yang dimainkan sebaiknya dengan tempo 2/4 atau 4/4, karena
jenis inilah yang palingmudah merangsang gerak tubuh dan aktivitas
(berjalan, berbaris, bertepuk tangan,dan lainnya).
2. Melodi yang digunakan sederhana, indah, mudah untuk diikuti, lembut
(tidak terlalu melompat-lompat) dan banyak pengulangan.
3. Harmoni, Musik anak usia dini sebaiknya menggunakan akord-akord
dasar saja, dan nada yang digunakan adalah nada-nada mayor.
4. Tempo yang digunakan sebaiknya sedang saja, sehingga mereka tidak
menyanyi dengan nada yang terlalu panjang atau kehilangan minat jika
mendengarkannya. Selain itu juga tidak terlalu cepat sehingga mereka
tidak dapat mengikuti dengan baik ketika menyanyi atau mendengarkan.
5. Syair lagu untuk usia ini sebaiknya menggunakan syair kata-kata yang
dapat mengkomunikasikan bidang pengalaman mereka. Kata-katanya
juga harus mudah diucapkan, dibangun dengan huruf-huruf vokal,
sederhana, dan diulang-ulang.
Pendidikan Seni Musik untuk Anak Usia Dini
Pendidikan Seni Musik | 14
Materi Pendidikan Seni Musik untuk Anak Usia Dini
1. Bermain Recorder
Recorder merupakan alat musik
melodis yang sumber bunyinya
berasal dari tekanan udara
(aerophone) dan dimainkan dengan
cara ditiup.
Cara Bermain :
Tangan kiri memegang recorder bagian atas dengan posisi jari :
1) Ibu Jari menutup lobang Oktaf (bagian bawah)
2) Jari Telunjuk menutup lobang 1 (lihat gambar)
3) Jari Tengah menutup lobang 2 (lihat gambar)
4) Jari manis menutup lobang 3 (lihat gambar)
Tangan kanan memegang recorder bagian bawah, dengan posisi jari:
1) Jari Telunjuk menutup lobang 4 (lihat gambar)
2) Jari Tengah menutup lobang 5 (lihat gambar)
3) Jari Manis menutup lobang 6 (lihat gambar)
4) Jari Kelingking menutup lobang 7 (lihat gambar)
Pendidikan Seni Musik untuk Anak Usia Dini
Pendidikan Seni Musik | 15
Untuk menghasilkan nada tinggi, lobang oktaf yang ditutup dengan Ibu
Jari tengan kiri, dibuka ½ hingga 3/4.
Kepala tegak dan bahu wajar (tidak tegang).
Dada membusung dan kedua belah siku terangkat sehingga tidak
menyentuh badan.
Sumber tiupan diletakkan diatas bibir bagian bawah, bibir bagian atas
menyentuh sumber tiupan dengan wajar.
Jangan memasukkan bagian kepala Recorder (sumber tiupan) terlalu
dalam sehingga menyentuh gigi, dan jangan digigit.
Tehnik Pernafasan dan Tiupan Bernafas yang baik sama seperti kita
bernyanyi yaitu menggunakan pernafasan diafragma. Untuk
menghasilkan tiupan yang bagus ucapkan seperti kata ”THU”. Tiupan
harus rata jangan terlalu kuat meniup sehingga memekakkan telinga.
Biasanya nada do (c’) adalah yang paling susah dibunyikan.
Tuning Pada Recorder (melaras) Recorder bisa di laras (disesuaikan
nadanya bila terdengar agak fals) tetapi biasanya naik turunnya nada
tidak sampai ½ nada. Untuk melaras Recorder bisa dengan menarik
bagian kepala atau ekor dari recorder dengan menyamakan bunyinya
pada stem fluit, garputala atau keyboard
2.
LEMBAR PENILAIAN PROSES PRAKTIKUM
Nama Mahasiswa : ………………………………..
NIM : ………………………………..
Hari/Tanggal : ………………………………..
No Aspek yang dinilai Bobot Nilai TOTAL
Pendidikan Seni Musik untuk Anak Usia Dini
Pendidikan Seni Musik | 16
1 2 3 4 5 SKOR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
TOTAL