i PENGARUH MODIFIKASI LUBANG IN PADA SILINDER HEAD TERHADAP AKSELERASI DAN UJI EMISI PADA MESIN SEPEDA MOTOR SUPRA 100cc BERBAHAN BAKAR CAMPURAN ETANOL DAN PREMIUM (GASOHOL) PROYEK AKHIR Disusun guna untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajad Ahli Madya Disusun Oleh: Oki Cahyono 2008-55-005 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA KUDUS 2012
16
Embed
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK MESIN FAKULTAS …Nama : Oki Cahyono NIM : 2008– 55 – 005 Konsentrasi : Mesin Otomotif Telah layak mengikuti ujian proyek akhir pada Program Studi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
PENGARUH MODIFIKASI LUBANG IN PADA SILINDER HEAD
TERHADAP AKSELERASI DAN UJI EMISI PADA MESIN SEPEDA
MOTOR SUPRA 100cc BERBAHAN BAKAR CAMPURAN ETANOL
DAN PREMIUM (GASOHOL)
PROYEK AKHIR
Disusun guna untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajad Ahli Madya
Disusun Oleh:
Oki Cahyono 2008-55-005
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2012
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul Proyek Akhir : Pengaruh Modifikasi Lubang In Dan Out Pada Silinder
Head Terhadap Akselerasi Dan Uji Emisi Pada Mesin
Sepeda Motor Supra 100cc Berbahan Bakar Campuran
Etanol Dan Premium (Gasohol)
Nama : Oki Cahyono
NIM : 2008– 55 – 005
Konsentrasi : Mesin Otomotif
Telah layak mengikuti ujian proyek akhir pada Program Studi Teknik Mesin
Gambar.2.3 Mesin 4 langkah ( Toyota step 1) …………………………... 30
Gambar 2.4 Siklus Mesin ............................................................................ 31
Gambar 2.5 Siklus Ott Ideal ……............................................................... 32
Gambar 2.6 Langkah Hisap ......................................................................... 33
Gambar 2.7 Langkah Kompresi .................................................................. 34
Gambar 2.8 Langkah Usaha ........................................................................ 35
Gambar 2.9 Langkah Buang ....................................................................... 35
Gambar 2.10 Langkah Hisap ...................................................................... 37
Gambar 2.11 Langkah Kompresi …............................................................ 37
Gambar 2.12 Langkah Buang ………………............................................. 39
Gambar 2.13 Flowbench …………………………………………………. 50
Gambar 2.14 Port ………………………………………………………... 52
Gambar 2.15 Gambar Intake……………………………………………… 53
Gambar 2.16 Flow ………………………………………...……………... 55
Gambar 2.17 Belahan Silinder Head……………………………………... 55
Gambar 2.18 Contoh port yang kurang baik……………………………... 56
Gambar 2.19 Gambar Intake Silider Head………………………………... 56
Gambar 2.20 Contoh port yang baik……………………...……………... 56
Gambar 2.21 Port Bentuk bulat penuh…………………………………... 57
xiii
Gambar 2.22 Port Type D………………………………...……………... 57
Gambar 2.23 Port bentuk kotak…………………………...……………... 58
Gambar 2.24 Port bentuk oval…………………………………..………... 58
Gambar 3.1 Bahan bakar bensin dan bioetanol ……….…………………. 60
Gambar 3.2 Mesin kendaraan 100cc …………………………………….. 61
Gambar 3.3 Obeng (-/+) ............................................................................. 61
Gambar 3.4 Kunci T 8 ............................................................................... 61
Gambar 3.5 Kunci 10.................................................................................. 61 Gambar 3.6 Kunci 12.................................................................................. 62
Gambar 3.7 Kunci 14.................................................................................. 62
Gambar 3.8 Pasta skur................................................................................. 63 Gambar 3.9 Bor listrik................................................................................. 63 Gambar 3.10 Bor tunner angin.................................................................... 64
Gambar 3.11 Mata bor tunner..................................................................... 64
Gambar 3.12 Mata bor tunner (panjang) ................................................... 64
Gambar 3.13 Amplas.................................................................................. 65 Gambar 3.14 Lem perpak........................................................................... 65 Gambar 3.15 Palu kertas............................................................................. 65 Gambar 3.16 Palu karet............................................................................... 66
Gambar 3.17 Masker.................................................................................... 66
Gambar 3.18 Kendaraan Gokat bermesin motor Honda supra
Tabel. 4.3 Perubahan Putaran menurut lama penghidupan mesin (CDI) 40
Tabel. 4.4 Konsumsi bahan bakar pada pengapian Platina......................... 42
Tabel. 4.5 Konsumsi bahan bakar pada pengapian CDI .......................... 43
Tabel. 4.6 Selisih perubahan putaran pengapian Platina dengan CDI ..... 45
Tabel. 4.7 Perbedaan konsumsi behan bakar .............................................. 47
xvi
ABSTRAK
Penggunaan kendaraan meningkat dari tahun ketahun membuat meningkatnya jumlah konsumsi minyak dunia. Meningkatnya minyak dunia ini mengakibatkan terjadinya krisis energi, karena jumlah minyak yang berasal dari tambang terbatas. Untuk mengatasi masalah tersebut makanya diadakan penelitian mengenai bioetanol sebagai campuran pada bensin. Dalam penelitian ini etanol dengan kadar 99,5% dicampur dengan bensin (premium). Bahan bakar campuran diuji dengan motor bensin 4 langkah berkapasitas 100cc menggunakan silinder head standart, silinder head 1, silinder head 2 dan pergeseran ignition timing 2,9o serta dengan penggunaan transformator step-up 3 dilakukan dengan pengujian akselerasi, uji emisi, dan konsumsi bahan bakar. Hasil pengujian menunjukkan pergeseran ignition timing lebih maju 2,9o dan penggunaan transformator step-up 3 pada silinder head 2, akselerasi menunjukan peningkatan. Besarnya peningkatan akselerasi pada bahan bakar dari E0 11,02 m/s2, peningkatan akselerasi pada bahan bakar E20 adalah 6,1 m/s2, peningkatan akselerasi pada bahan bakar E40 adalah 1,05 m/s2, peningkatan akselerasi pada bahan bakar E60 adalah 0,96 m/s2, peningkatan akselerasi pada bahan bakar E80 adalah 1,06 m/s2, peningkatan akselerasi pada bahan bakar E100 adalah 1,06 m/s2. Hasil pengujian menunjukkan pergeseran ignition timing lebih maju 2,9o dan penggunaan transformator step-up 3 pada silinder head 2, uji emisi menunjukan peningkatan. Besarnya peningkatan uji emisi (O2) pada bahan bakar dari E0 0,8 peningkatan uji emisi pada bahan bakar E20 adalah 1,23 peningkatan uji emisi pada bahan bakar E40 adalah 0,33 peningkatan uji emisi pada bahan bakar E60 adalah 0,2 peningkatan uji emisi pada bahan bakar E80 adalah 0,3 peningkatan uji emisi pada bahan bakar E100 adalah 1,13. Hasil pengujian menunjukkan pergeseran ignition timing lebih maju 2,9o dan penggunaan transformator step-up 3 pada silinder head 2, konsumsi bahan bakar (3000 rpm) menunjukan peningkatan. Besarnya peningkatan konsumsi bahan bakar pada bahan bakar dari E0 3,345 l/s peningkatan konsumsi pada bahan bakar E20 adalah 0,171 l/s peningkatan konsumsi pada bahan bakar E40 adalah -0,04 l/s peningkatan konsumsi pada bahan bakar E60 adalah 1,06 l/s peningkatan konsumsi pada bahan bakar E80 adalah 1,13 l/s peningkatan konsumsi pada bahan bakar E100 adalah 0,33 l/s. Kata kunci : etanol, pergeseran ignition timing, transformator step-up, akselerasi,