Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Surabaya, 3 Maret 2016 PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia
Surabaya, 3 Maret 2016
PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT
2
Outline
1. Kinerja KUR
2. Target KUR 2016
3. Subsidi Bunga KUR 2016
4. Skema KUR 2016
5. Tindak Lanjut Rakor KUR 11 Februari 2016
6. Penutup
KINERJA KUR 2015
3
4
Total
Debitur
12,4 juta
Serapan
Tenaga
Kerja
20,3 juta
Penyaluran
KUR Mikro
Rp 96,26 T
(53,8%)
Total Penyaluran KUR
Rp 178,84 T
Anggaran yang dikeluarkan
Pemerintah Rp 16,7 T
Penyaluran
KUR Ritel
Rp 82,58 T
(46,17%)
• PMN Askrindo Rp 5,2 T;
• PMN Jamkrindo Rp 6,5 T;
• Total Pembayaran IJP Rp 5,02 T
NPL Rata – rata 3,3%
KINERJA KUR 2007 – 2014
5
PENYALURAN KUR MENURUT SEKTOR EKONOMI
JANUARI-DESEMBER 2014
Pertambangan 0,09%
Konstruksi 0.3%
Listrik, Gas & Air 0.38%
Industri Pengolahan*
2.8%
Pertanian & Perikanan* 20,8%
Perdagangan Terintegrasi Sektor Hulu*
22,4%
Perdagangan, Restoran & Hotel 34,4% Lain-lain
7.4%
Pengangkutan, Pergudangan &
Komunikasi 1,1%
Jasa-jasa Dunia Usaha 7.8%
Jasa-jasa Sosial/ Masyarakat
2.4%
*Total Sektor Hulu sebesar 46 %
6
LAPORAN AKUMULASI PENYALURAN KUR
BRI 23,407,839 1,553,559 6,269,023 46,728 4,154 303 29,681,016 1,600,590
Bank Mandiri 1,223,967 64,353 3,406,826 45,130 638 37 4,631,431 109,520
BNI 21,422 1,055 4,118,565 16,477 7,036 412 4,147,022 17,944
Bank Sinarmas 0 0 0 0 10,828 628 10,828 628
Maybank 0 0 0 0 0 0 0 0
BPD NTT 246 0 1,755 12 0 0 2,001 12
BPD Kalbar 20 0 865 5 0 0 885 5
TOTAL 24,653,494 1,618,967 13,794,414 108,335 22,656 1,380 38,470,297 1,728,682
Total Debitur KUR 1,728,682
Total Penyaluran KUR (Rp Juta)
Plafon
(Rp Juta)
Plafon (Rp
Juta)Debitur
Plafon (Rp
Juta)
Bank PelaksanaDebitur
38,470,297
DebiturDebiturPlafon (Rp
Juta)
Total penyaluran KUR dari 14 Agustus 2015 sampai dengan 26 Februari 2016
adalah:
7
LAPORAN PENYALURAN KUR TAHUN 2016
BRI 10,003,329 646,803 4,518,794 32,530 3,559 258 14,525,682 679,591
Bank Mandiri 548,487 27,777 1,002,583 11,425 0 0 1,551,070 39,202
BNI 5,617 278 1,371,107 5,117 5,456 313 1,382,180 5,708
Bank Sinarmas 8,918 518 8,918 518
Maybank 0 0
BPD NTT 246 17 1,755 12 2,001 29
BPD Kalbar 20 1 865 5 885 6
TOTAL 10,557,699 674,876 6,895,104 49,089 17,933 1,089 17,470,736 725,054
Total Debitur KUR 725,054
Plafon
(Rp Juta)Debitur Debitur
Plafon (Rp
Juta)Debitur
Plafon
(Rp Juta)
KUR Mikro KUR Ritel KUR Penempatan TKI
Debitur
Total Penyaluran KUR (Rp Juta) 17,470,736
Bank Pelaksana
TOTAL
Plafon
(Rp Juta)
Total penyaluran KUR 1 Januari 2016 sampai dengan 26 Februari 2016 adalah:
8
981
11,475
4,733
17,229
29,003
34,230
40,89840,297
22,757
6,219
17,470
0
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
35,000
40,000
45,000
Target rata-rata Realisasi
REALISASI PENYALURAN KUR 2007 S/D 26 FEBRUARI’16
(Rp Miliar)
9
REALISASI PENYALURAN KUR PER PROVINSI S.D. 26 FEBRUARI’16
0 500,000 1,000,000 1,500,000 2,000,000 2,500,000 3,000,000
JAWA TIMUR
JAWA TENGAH
JAWA BARAT
SULAWESI SELATAN
SUMATERA UTARA
DKI JAKARTA
BALI
LAMPUNG
SUMATERA BARAT
SUMATERA SELATAN
RIAU
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TIMUR
NUSA TENGGARA BARAT
JAMBI
NUSA TENGGARA TIMUR
NAD
D.I. YOGYAKARTA
BENGKULU
BANTEN
PAPUA
SULAWESI TENGGARA
KALIMANTAN TENGAH
SULAWESI UTARA
SULAWESI TENGAH
KALIMANTAN BARAT
SULAWESI BARAT
MALUKU
GORONTALO
IRIAN JAYA BARAT
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
KEPULAUAN RIAU
MALUKU UTARA
Berdasarkan sebaran wilayah, penyaluran KUR tertinggi adalah: 1. Jawa Timur (Rp 2,52 T), 2. Jawa Tengah (Rp 2,29 T), 3. Jawa Barat (Rp 2,10 T).
Sedangkan untuk luar Jawa, sebaran penyaluran KUR yang tinggi adalah: 1. Sulawesi Selatan (Rp 1,26 T), 2. Sumatera Utara (Rp 850 M).
(Rp Juta)
KREDIT USAHA RAKYAT
10
11
KREDIT USAHA RAKYAT
atau sama
dengan suku bunga flat yang setara
12
ALUR SKEMA KUR
UMK 1 2 SISTEM
INFORMASI
KREDIT PROGRAM
Pe
nd
ataa
n U
MK
P
en
yalu
ran
KU
R
Pe
nag
ihan
su
bsi
di
KUASA
PENGGUNA
ANGGARAN
(Kemenkop UKM)
8
KEMENTERIAN TEKNIS
PERUSAHAAN PENJAMIN
PEMERINTAH DAERAH
BANK PELAKSANA KUR
LKBB
KEMENTERIAN TEKNIS/
PEMERINTAH DAERAH
PERUSAHAAN
PENJAMIN BANK /LKBB
PELAKSANA KUR
(Proses Kelayakan
Kredit)
DEBITUR KUR
5
6
7
3
BPKP
(Verifikasi
Tagihan Subsidi-
KUR )
4
13
System Flow SIKP
Kementerian Teknis
Pemerintah Daerah
Bank
Existing IT System
SIKP
SIKP Database
Stakeholders
1. Upload Calon Debitur Potensial
2. Download Calon Debitur Potensial
3. Upload Debitur dan
Data Transaksi
7.
Monitoring/ Reporting
Perusahaan Penjamin
6. Pembayaran Subsidi
5. Verifikasi Subsidi
Diperlukan peran aktif Kementerian Teknis c.q. Dinas dalam mengajukan calon debitur potensial dan melakukan pendampingan/monitoring atas kredit
yang diterima atau calon yang belum berhasil mengakses kredit
Monitoring dan reporting dapat
dilakukan oleh seluruh pemangku
kepentingan termasuk Kanwil
Ditjen Perbendaharaan
KPA
4. Tagihan Subsidi
3a. Upload Data Sertifikat Penjaminan
14
Keputusan Presiden No. 19 Tahun 2015 Keppres • Keputusan Presiden No. 19 Tahun 2015 sebagai revisi Keputusan Presiden No. 14 Tahun 2015 tentang Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah.
• Ditetapkan pada 15 Juli 2015.
Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Permenko • Permenko No. 6 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan KUR, diundangkan 7 Agustus’15;
• Permenko No. 8 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan KUR, diundangkan 26 Oktober’15;
• Permenko No. 13 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Permenko 8 Tahun 2015, diundangkan 14 Januari’16.
Peraturan Menteri Keuangan PMK • Peraturan Menteri Keuangan No.146/PMK.05/2015 tentang Tata Cara Pembayaran Subsidi Bunga Kredit Usaha Rakyat, diundangkan tanggal 30 Juli 2015.
• Peraturan Menteri Keuangan No. 20/PMK.05/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Subsidi Bunga untuk Kredit Usaha Rakyat, diundangkan tanggal 17 Februari 2016.
Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Kepmenko • Keputusan Menko Perekonomian No. 170 Tahun 2015 tentang Bank Pelaksana dan Perusahaan Penjamin KUR, ditetapkan tanggal 11 Agustus 2015.
• Keputusan Menko Perekonomian No. 188 Tahun 2015 tentang Penetapan Penyalur KUR dan Perusahaan Penjamin KUR, ditetapkan tanggal 30 Oktober 2015.
Keputusan Menteri Keuangan KMK • KMK Nomor 844/KMK.02/2015 tentang Penunjukan Kuasa Pengguna Anggaran Subsidi Bunga KUR, ditetapkan tanggal 7 Agustus 2015;
• KMK Nomor 1355/KMK.05/2015 tentang Besaran Subsidi Bunga KUR Tahun 2016
REGULASI KUR
15
SKEMA KUR 2016
*) Anggaran subsidi bunga yang telah disiapkan Pemerintah untuk KUR sebesar Rp 10,5 T.
16
No. Jenis Pagu Kredit Suku Bunga Subsidi Bunga
1. KUR Mikro • Plafon Kredit s.d. Rp 25 Juta
per Debitur;
• Dapat diberikan tambahan,
suplesi, restrukturisasi s.d. Rp
75 Juta per Debitur.
9% efektif per tahun 10,0%
(termasuk didalamnya
Imbal Jasa
Penjaminan)
2. KUR Ritel • Plafon Kredit s.d. Rp 500 Juta
per Debitur
9% efektif per tahun 4,5%
(termasuk didalamnya
Imbal Jasa
Penjaminan)
3. KUR Penempatan
TKI
• Plafon Kredit s.d. Rp 25 Juta
per Debitur;
• Jangka waktu kredit paling
lama sama dengan masa
kontrak kerja dan tidak
melebihi jangka waktu 3 tahun.
9% efektif per tahun 12,0%
(termasuk didalamnya
Imbal Jasa
Penjaminan dan
Collection Fee)
Besaran Imbal Jasa Penjaminan dan Collection Fee sesuai dengan perundingan antara Penyalur dan Perusahaan Penjamin
SKEMA KUR 2016
17 17
No. Uraian Fitur KUR
KUR Mikro KUR Ritel KUR Penempatan TKI
1. Penerima
KUR
Penerima KUR Mikro adalah
individu/perseorangan atau badan usaha yang
melakukan usaha yang produktif, yaitu:
a. usaha mikro, kecil, dan menengah;
b. anggota keluarga dari karyawan/karyawati
yang berpenghasilan tetap atau bekerja
sebagai Tenaga Kerja Indonesia;
c. Tenaga Kerja Indonesia yang purna
bekerja di luar negeri; dan
d. Pekerja yang terkena Pemutusan
Hubungan Kerja.
Penerima KUR Ritel adalah
individu/perseorangan atau badan
usaha yang melakukan usaha yang
produktif, yaitu:
a. usaha mikro, kecil, dan
menengah;
b. anggota keluarga dari
karyawan/karyawati yang
berpenghasilan tetap atau
bekerja sebagai Tenaga Kerja
Indonesia;
c. Tenaga Kerja Indonesia yang
purna bekerja di luar negeri.
Penerima KUR Penempatan TKI adalah
individu/perseorangan atau badan usaha
yang melakukan usaha yang produktif,
yaitu:
a. calon Tenaga Kerja Indonesia yang
akan bekerja di luar negeri;
b. calon pekerja magang di luar negeri.
2. Kriteria
Usaha
• Calon penerima KUR Mikro huruf a, b, dan
c harus mempunyai usaha produktif dan
layak yang telah berjalan minimum 6
bulan.
• Calon penerima KUR Mikro huruf d, telah
mengikuti pelatihan kewirausahaan dan
telah memiliki usaha minimum 3 bulan.
Calon penerima KUR Ritel harus
mempunyai usaha produktif dan layak
yang telah berjalan minimum 6 bulan.
Calon penerima KUR Penempatan TKI
mempunyai syarat:
a. Memiliki Perjanjian Penempatan bagi
TKI yang ditempatkan oleh PPTKIS;
b. Memiliki Perjanjian Kerja dengan
Pengguna TKI;
c. Memiliki persyaratan lainnya yang
diperlukan sesuai ketentuan peraturan
yang berlaku.
3. Agunan • Agunan pokok KUR adalah usaha atau
obyek yang dibiayai oleh KUR.
• Agunan tambahan tidak diwajibkan dan
tanpa perikatan.
• Agunan pokok KUR adalah usaha
atau obyek yang dibiayai oleh
KUR.
• Agunan tambahan untuk KUR Ritel
sesuai penilaian Penyalur KUR.
• Agunan pokok KUR adalah usaha atau
obyek yang dibiayai oleh KUR.
• Agunan tambahan tidak diwajibkan dan
tanpa perikatan.
FITUR KREDIT USAHA RAKYAT (Sesuai Permenko 13 tahun 2015 tentang Perubahan atas Permenko 8 Tahun 2015)
18
No. Uraian Fitur KUR
KUR Mikro KUR Ritel KUR Penempatan TKI
4. Jangka
Waktu
I. Jangka waktu KUR Mikro:
• paling lama 3 (tiga) tahun untuk
kredit/pembiayaan modal kerja;
atau
• paling lama 5 (lima) tahun untuk
kredit/pembiayaan investasi.
II. Dalam hal diperlukan perpanjangan,
suplesi, atau restrukturisasi, maka
jangka waktu sebagaimana di atas
menjadi:
• untuk pembiayaan kredit modal
kerja dapat diperpanjang
menjadi maksimum 4 tahun
dan;
• untuk kredit/ pembiayaan
investasi dapat diperpanjang
maksimum 7 tahun terhitung
sejak tanggal perjanjian kredit/
pembiayaan awal.
II. Total akumulasi plafon termasuk
suplesi atau perpanjangan maksimal
Rp75.000.000,- (tujuh puluh lima juta
rupiah) per penerima KUR.
I. Jangka waktu KUR Ritel:
• paling lama 4 (empat) Tahun
untuk kredit/pembiayaan
modal kerja; atau
• paling lama 5 (lima) Tahun
untuk kredit/pembiayaan
investasi.
II. Dalam hal diperlukan
perpanjangan, suplesi, atau
restrukturisasi, maka jangka waktu
KUR Ritel menjadi:
• untuk kredit/pembiayaan
modal kerja dapat
diperpanjang menjadi
maksimum 5 (lima) tahun
dan;
• untuk kredit/pembiayaan
investasi dapat diperpanjang
menjadi maksimum 7
(tujuh) tahun terhitung sejak
tanggal perjanjian
kredit/pembiayaan awal.
• Jangka waktu KUR
Penempatan TKI paling
lama sama dengan
masa kontrak kerja dan
tidak melebihi jangka
waktu paling lama 3
tahun.
FITUR KREDIT USAHA RAKYAT (Sesuai Permenko 13 tahun 2015 tentang Perubahan atas Permenko 8 Tahun 2015)
19 19
No. Uraian Fitur KUR
KUR Mikro KUR Ritel KUR Penempatan TKI
5. Suku
Bunga
9% efektif per tahun
9% efektif per tahun
9% efektif per tahun
6. Subsidi
Bunga
10,0%
(termasuk didalamnya Imbal Jasa
Penjaminan)
4,5%
(termasuk didalamnya Imbal Jasa
Penjaminan)
12,0%
(termasuk didalamnya Imbal Jasa
Penjaminan dan Collection Fee)
7. Sektor
yang
dibiayai
• Sektor Pertanian:
Seluruh usaha di sektor pertanian (sektor 1), termasuk tanaman pangan,
tanaman hortikultura, perkebunan, dan peternakan).
• Perikanan:
Seluruh usaha di sektor perikanan (sektor 2), termasuk penangkapan dan
pembudidayaan ikan).
• Industri Pengolahan:
Seluruh usaha di sektor Industri Pengolahan (sektor 4), termasuk industri
kreatif di bidang periklanan, fesyen, film, animasi, video, dan alat mesin
pendukung kegiatan ketahanan pangan.
• Perdagangan:
Seluruh usaha di sektor perdagangan (sektor 7), termasuk kuliner dan
pedagang eceran.
• Jasa-Jasa:
Seluruh usaha: sektor penyediaan akomodasi dan penyediaan makanan
(sektor 8), sektor transportasi – pergudangan - dan komunikasi (sektor 9),
sektor real estate - usaha persewaan - jasa perusahaan (sektor 11), sektor
jasa pendidikan (sektor 13), sektor jasa kemasyarakatan – sosial budaya –
hiburan – perorangan lainnya (sektor 15).
• Pembiayaan Calon TKI di luar
negeri;
• Pembiayaan Calon Pekerja Magang
di luar negeri
FITUR KREDIT USAHA RAKYAT (Sesuai Permenko 13 tahun 2015 tentang Perubahan atas Permenko 8 Tahun 2015)
20
Sektor Ekonomi I
“Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan”
21
Sektor Ekonomi II
“Perikanan”
22
Sektor IV
“Industri Pengolahan”
23
Sektor Ekonomi VII
“Perdagangan Besar dan Eceran”
24
Jasa - Jasa
TINDAK LANJUT RAPAT KOORDINASI KOMITE
KEBIJAKAN PEMBIAYAAN BAGI UMKM
11 FEBRUARI 2016
25
26
Tindak Lanjut Rakor KUR 11 Februari 2016
JUMLAH INDIKATIF CALON DEBITUR KUR DARI
PEMERINTAH DAERAH
27
28
TUGAS PEMERINTAH DAERAH
• Menteri Dalam Negeri telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 581/6871/SJ tentang Kredit Usaha Rakyat Tahun 2015 kepada
seluruh Gubernur dan Bupati/Walikota se-Indonesia. Pemerintah Daerah agar lebih aktif dalam penyiapan data calon penerima
KUR dan membentuk kembali tim monev KUR.
• Tugas Pemerintah Daerah:
a. melakukan upload data calon penerima KUR potensial untuk dapat dibiayai KUR ke dalam Sistem Informasi Kredit
Program dengan penanggungjawab pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota;
b. mengidentifikasi data calon penerima KUR yang di-upload oleh penyalur KUR dan perusahaan penjamin, sesuai wilayah
masing-masing ke dalam Sistem Informasi Kredit Program;
c. mengalokasikan anggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk keperluan pengembangan dan
pendampingan usaha penerima KUR di wilayah masing-masing.
• Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selaku Sekretaris
Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi UMKM telah mengirimkan surat Penyampaian Target Indikatif Calon Penerima KUR
Tahun 2016, Nomor S-16/D.I.M.EKON/01/2016 tanggal 29 Januari 2016. Surat tersebut dapat menjadi acuan arahan bagi
Pemerintah Daerah dan Perbankan agar dapat bekerjasama mempersiapkan calon penerima KUR. (terlampir indikatif
jumlah calon penerima KUR menurut Provinsi)
29
Indikatif Jumlah Calon Debitur KUR dari Pemerintah Daerah
yang Perlu Disiapkan Untuk Penyaluran Tahun 2016
KUR Mikro
(Rp 66 Triliun)
KUR Ritel
(Rp 30
Triliun)
KUR
Penempatan
TKI (Rp 4
Triliun)
TOTAL
Est. Debitur
Th. 2016
Est. Debitur
Th. 2016
Est. Debitur
Th. 2016
Est. Debitur
Th. 2016
JAWA TENGAH 1,047,959 160,075 84,761 1,292,795
JAWA TIMUR 836,943 161,233 57,198 1,055,374
JAWA BARAT 690,667 111,182 51,257 853,106
SUMATERA SELATAN 64,230 77,447 207 141,884
SULAWESI SELATAN 209,192 30,360 2,211 241,763
SUMATERA UTARA 189,610 120,963 2,349 312,922
DKI JAKARTA 86,868 71,065 30,395 188,328
SUMATERA BARAT 98,866 75,371 622 174,858
BANTEN 78,564 45,954 829 125,347
D.I. YOGYAKARTA 110,932 15,722 7,392 134,045
KALIMANTAN SELATAN 70,146 75,922 760 146,827
BALI 97,092 43,363 898 141,353
LAMPUNG 119,985 19,391 3,247 142,623
RIAU 67,467 8,262 691 76,420
KALIMANTAN TIMUR 55,822 58,136 276 114,234
KALIMANTAN BARAT 41,538 54,032 138 95,708
KALIMANTAN TENGAH 31,549 31,248 276 63,073
Provinsi
KUR Mikro
(Rp 66 Triliun)
KUR Ritel
(Rp 30
Triliun)
KUR
Penempatan
TKI (Rp 4
Triliun)
TOTAL
Est. Debitur
Th. 2016
Est. Debitur
Th. 2016
Est. Debitur
Th. 2016
Est. Debitur
Th. 2016
NTB 84,377 11,153 760 96,290
NAD 54,517 13,995 691 69,203
JAMBI 41,887 18,380 276 60,544
SULAWESI TENGAH 52,119 2,523 484 55,126
NTT 45,154 7,019 484 52,656
PAPUA 35,921 14,632 69 50,622
BENGKULU 34,079 17,805 484 52,367
KEPULAUAN RIAU 17,910 14,638 138 32,686
SULAWESI UTARA 40,257 5,371 622 46,250
SULAWESI TENGGARA 34,140 5,151 484 39,775
MALUKU 20,738 9,328 414 30,481
PAPUA BARAT 13,406 6,198 207 19,811
GORONTALO 26,095 8,330 207 34,632
MALUKU UTARA 8,432 9,861 898 19,191
SULAWESI BARAT 20,340 1,929 207 22,476
BANGKA BELITUNG 13,197 3,963 69 17,228
TOTAL 4,440,000 1,310,000 250,000 6,000,000
Provinsi
30
Indikatif Jumlah Calon Debitur KUR dari Provinsi Jawa Timur
yang Perlu Disiapkan Untuk Penyaluran Tahun 2016
No Kabupaten/Kota KUR
Mikro
KUR
Ritel
KUR
TKI Total
1 Pacitan 11911 2295 814 15020
2 Ponorogo 18768 3616 1283 23666
3 Trenggalek 14887 2868 1017 18773
4 Tulungagung 22023 4243 1505 27771
5 Blitar 24729 4764 1690 31183
6 Kediri 33359 6426 2280 42065
7 Malang 54779 10553 3744 69076
8 Lumajang 22249 4286 1520 28055
9 Jember 51907 10000 3547 65454
10 Banyuwangi 34424 6632 2353 43409
11 Bondowoso 16409 3161 1121 20692
12 Situbondo 14437 2781 987 18205
13 Probolinggo 24553 4730 1678 30961
14 Pasuruan 34022 6554 2325 42901
15 Sidoarjo 45173 8702 3087 56962
16 Mojokerto 23205 4470 1586 29261
17 Jombang 26760 5155 1829 33744
18 Nganjuk 22494 4333 1537 28365
19 Madiun 14610 2815 998 18423
No Kabupaten/Kota KUR
Mikro
KUR
Ritel
KUR
TKI Total
20 Magetan 13583 2617 928 17128
21 Ngawi 17945 3457 1226 22628
22 Bojonegoro 26714 5146 1826 33686
23 Tuban 24865 4790 1699 31355
24 Lamongan 25732 4957 1759 32448
25 Gresik 26914 5185 1839 33938
26 Bangkalan 20502 3950 1401 25853
27 Sampang 20071 3867 1372 25309
28 Pamekasan 18127 3492 1239 22857
29 Sumenep 23133 4457 1581 29171
30 Kediri 6028 1161 412 7601
31 Blitar 2968 572 203 3742
32 Malang 18338 3533 1253 23124
33 Probolinggo 4916 947 336 6199
34 Pasuruan 4191 807 286 5284
35 Mojokerto 2704 521 185 3409
36 Madiun 3780 728 258 4766
37 Surabaya 61430 11834 4198 77463
38 Batu 4305 829 294 5429
Jumlah 836943 161233 57198 1 055 374
RENCANA OPTIMALISASI PENYALURAN
KUR TAHUN 2016
31
32 32
Upaya-upaya untuk mencapai target penyaluran KUR tahun 2016 sebesar Rp. 100 T – Rp 120 T
antara lain:
1. Penambahan jumlah bank penyalur KUR (BPD dan/ atau Bank Swasta Nasional/ Bank
Campuran/ Bank Asing;
2. Penambahan jumlah penjamin KUR (PT. Jamkrida di masing-masing provinsi);
3. Melibatkan lembaga keuangan non bank (LKNB) seperti Perusahaan Pembiayaan (PP) dan
Perusahaan Modal Ventura (PMV) sebagai penyalur KUR dan/atau sebagai lembaga linkage;
4. Integrasi skema kredit program ke dalam skema khusus.
UPAYA PENCAPAIAN TARGET KUR 2016
33 33
Dalam rangka percepatan penyaluran KUR serta pencapaian target penyaluran KUR tahun 2016
sebesar Rp 100 – 120 triliun, maka akan dilakukan penambahan Penyalur dan Penjamin KUR.
CALON PENYALUR DAN PENJAMIN KUR TAHUN 2016
Calon Penyalur dan Penjamin KUR Tahun 2016
Bank* Perusahaan Pembiayaan** Perusahaan Penjaminan***
1. Bank Bukopin
2. BTPN
3. OCBC NISP
4. Maybank Indonesia
5. Bank Permata
6. Bank Panin
7. BCA
8. Bank Artha Graha
9. Bank Sinarmas
10.BPD Bali
11.BPD DIY
12.Bank Sulselbar
13.Bank Jateng
14.Bank Sumut
1. BCA Finance
2. Adira Dinamika Finance
3. Mega Central Finance
4. Federal International Finance
1. PT. Jamkrida Riau
2. PT. Jamkrida Sumatera
Selatan
3. PT. Jamkrida Bangka
Belitung
4. PT. Jamkrida Jawa
Tengah
5. PT. Jamkrindo Syariah
Ket:
*) Berdasarkan surat Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Nomor S-46/D.01/2016, dalam tahap online sistem SIKP.
**) Dalam proses review OJK.
***) Dalam tahap online sistem SIKP.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Republik Indonesia www.ekon.go.id
2015
35
FITUR KUR KETAHANAN PANGAN
• KUR Ketahanan Pangan merupakan konsep skema KUR yang ditujukan untuk
menampung sektor – sektor usaha eks. kredit program (KKPE, KUPS, KPEN RP) yang
belum dapat terakomodir dalam KUR Mikro dan KUR Ritel.
• KUR Ketahanan Pangan ditujukan untuk bidang usaha produk kelautan dan perikanan,
usaha perikanan tangkap, usaha pembiakan sapi dan kerbau, usaha tanaman
tahunan, yang diberikan kepada penerima KUR dengan jumlah paling banyak sebesar
Rp2.000.0000.000 (dua miliar rupiah).
• Masa tenggang dan masa pengembalian KUR Ketahanan Pangan diatur oleh
Kementerian Teknis masing – masing sektor.
• Jangka waktu subsidi KUR Ketahanan Pangan lebih lanjut diatur oleh Menteri
Keuangan dengan mempertimbangkan usulan dari Menteri Teknis.
36
USULAN FITUR KUR KETAHANAN PANGAN
No. Uraian Usulan Revisi Permenko
1. Definisi KUR Ketahanan Pangan ditujukan untuk bidang usaha produk kelautan dan
perikanan, usaha perikanan tangkap, usaha pembiakan sapi dan kerbau, usaha
tanaman tahunan, yang diberikan kepada penerima KUR dengan jumlah paling
banyak sebesar Rp2.000.0000.000 (dua miliar rupiah).
2. Jangka waktu
pengembalian
Jangka waktu pengembalian maksimum 17 tahun dengan masa tenggang
maksimum 7 (tujuh) tahun. Rincian jangka waktu pengembalian untuk masing-
masing komoditas diatur dalam ketentuan Kementerian teknis.
3. Plafon Kredit KUR Ketahanan Pangan diberikan kepada penerima KUR dengan jumlah paling
banyak sebesar Rp2.000.0000.000 (dua miliar rupiah).
4. Suku Bunga Suku bunga KUR Ketahanan Pangan sebesar 9% (sembilan perseratus) efektif
pertahun atau disesuaikan dengan suku bunga flat yang setara selama masa
tenggang.
5. Jangka Waktu
Subsidi Bunga
Subsidi bunga KUR Ketahanan Pangan dibayarkan selama masa tenggang
masing – masing komoditas dan diatur lebih lanjut oleh Menteri Keuangan
dengan mempertimbangkan usulan dari Menteri Teknis.
6. Ketentuan lain Setelah selesai masa tenggang, suku bunga ditetapkan oleh perbankan.
Pemberian KUR Ketahanan Pangan hanya satu kali untuk setiap debitur.
37
JANGKA WAKTU KREDIT KUR TANAMAN TAHUNAN
Jangka Waktu Kredit Paling lama : 17 tahun
Masa Tenggang (Grace Period) paling lama : 7 tahun
(diberikan subsidi bunga kredit)
Catatan:
Jangka Waktu Pengembalian Kredit paling lama 10
tahun (diberlakukan suku bunga KUR tanpa subsidi)
38
JANGKA WAKTU KREDIT KUR PETERNAKAN
Jangka waktu kredit paling lama 10 tahun
Masa Tenggang (Grace Period) paling lama 3 tahun
Catatan:
Pembayaran subsidi KUR maks 7 tahun
(sesuai dengan ketentuan PMK), selebihnya
suku bunga yang berlaku adalah suku bunga
KUR tanpa subsidi (maks. 3 tahun)
39
Pengertian : Usaha Tani Dan Pembiayaan Tanaman Perkebunan
1. Komoditi Perkebunan
Komoditas perkebunan berdasarkan usia tanaman terbagi dalam 2 kategori, kategori
kelompok tanaman tahunan dan tanaman semusim. Kategori tersebut dikelompokkan
berdasarkan usia dan masa berproduksi tanaman;
2. Jangka Waktu Kredit
Sejak pembangunan tanaman/penanaman sampai dengan kredit lunas;
3. Masa Tenggang (grace periode)
Periode dalam satu sistem siklus tanaman perkebunan dimana pada periode tersebut
tanaman belum berproduksi dan telah berproduksi namun belum dapat secara ekonomi
mengembalikan kredit;
4. Masa Pengembalian Kredit
Periode dalam satu sistem siklus tanaman dimana pada periode tersebut tanaman sudah
berproduksi dan secara ekonomi dapat mengembalikan kredit hingga lunas;
5. Masa Usia Tanaman Berproduksi
Periode dalam satu sistem siklus tanaman dimana kemampuan suatu tanaman yang efektif
untuk berproduksi.
LAMPIRAN I
Kode Sektor Ekonomi
41
41
Sektor 1 " Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan"
42
42
Sektor 2 "Perikanan"
43
43
Sektor 4 "Industri Pengolahan"
44
44
Sektor 4 "Industri Pengolahan"
45
45
Sektor 7 " Perdagangan Besar dan Eceran"
46
46
Sektor 7 " Perdagangan Besar dan Eceran"
47
47
Sektor 7 " Perdagangan Besar dan Eceran"
48
48
JASA - JASA