i PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM : SMART BUILDING WITH SOLAR CHIMNEY : Konsep Desain Bangunan dengan Atap Solar Chimney sebagai Hunian Mandiri Energi BIDANG KEGIATAN : PKM – GAGASAN TERTULIS Diusulkan oleh : Bayu Sutanto/I0412012/2012 Sofia Fitrina/I0413049/2013 Tsaniya Silmi Rivai/I0414051/2014 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015
19
Embed
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA SMART BUILDING …pkm.uns.ac.id/repositori/Front/download/pkm-gt/2015/I0412012... · Didalam cerobong, udara ini memiliki massa jenis yang rendah, akibatnya
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM :
SMART BUILDING WITH SOLAR CHIMNEY : Konsep Desain Bangunan
dengan Atap Solar Chimney sebagai Hunian Mandiri Energi
BIDANG KEGIATAN :
PKM – GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh :
Bayu Sutanto/I0412012/2012
Sofia Fitrina/I0413049/2013
Tsaniya Silmi Rivai/I0414051/2014
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
ii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI iii
RINGKASAN iv
BAGIAN INTI 1
1. PENDAHULUAN 1
a. Latar Belakang 1
b. Tujuan 2
c. Manfaat 2
2. GAGASAN 2
a. Kondisi kekinian 2
b. Solusi yang pernah ditawarkan 3
c. Bagaimana memperbaharui kondisi kekinian 5
d. Pihak-pihak yang mengimplementasikan gagasan 9
e. Langkah-langkah strategis implementasi gagasan 9
3. KESIMPULAN 9
4. DAFTAR PUSTAKA 10
5. LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas
Lampiran 3. Susunan Pernyataan Ketua Tim
iv
RINGKASAN
Saat ini kebutuhan energi listrik di Indonesia setiap tahun selalumengalami peningkatan sebagai dampak dari laju pertumbuhan pembangunan danperkembangan teknologi. Kenaikan kebutuhan ini sayangnya tidak diimbangidengan pengembangan potensi sumber listrik yang ada. Sejauh ini sumber listrikdi Indonesia masih bergantung pada hasil pembakaran batubara dan gas. Selainkarena sumber daya tersebut tidak terbarukan, pencemaran yang dihasilkan jugamenjadi masalah serius bagi pemerintah.
Indonesia yang secara geografis terletak di daerah tropis, mampumenerima radiasi energi surya harian mencapai 4,8 kW/m2. Meskipun lebih kecildengan daerah Australia, Timur Tengah dan Amerika namun potensi tersebutdapat dimanfaatkan untuk menjadi salah satu sumber energi untuk kebutuhanpenduduk Indonesia.
Konsep yang kami ajukan adalah SMART BUILDING WITH SOLARCHIMNEY yang merupakan konsep desain bangunan dengan atap memakai sistemsolar chimney. Sistem ini mampu menangkap energi panas matahari melaluikolektor panas untuk menaikkan temperatur udara sehingga menghasilkan aliranfluida. Aliran ini akan dipusatkan menuju sebuah cerobong (chimney) yangmampu menggerakkan turbin didalam cerobong tersebut. Dan energi mekanikpada turbin dapat dikonversikan menjadi energi listrik dengan adanya generator.
Dari simulasi yang dilakukan dengan menggunakan kolektor berukuran(3x3) meter dan cerobong berdiameter 30 cm tinggi 5 meter, didapatkan aliranudara sebesar 3,18 m/s. Kecepatan ini dapat digunakan untuk tipe turbinkecepatan rendah seperti savonius. Dengan bertambah luasnya permukaankolektor maka akan menambah laju aliran fluida akibat dari banyaknya udarayang dapat dipanaskan. Selain itu dengan menambah ketinggian cerobong(chimney) juga akan menambah kecepatan aliran udara akibat tingginya perbedaantekanan yang dapat dihasilkan.
Dengan konsep bangunan seperti ini, sebagian kebutuhan energi listrikdari penghuninya dapat dipenuhi dari sistem tersebut. Sehingga bangunan ini akanlebih hemat energi dan tidak sepenuhnya bergantung pada supply PLN yangkadangkala melakukan pemadaman aliran listrik.
Melalui kerjasama dari berbagai pihak seperti pemerintah, DinasPembangunan, arsitek, kontraktor bangunan dan masyarakat diharapkan dapatmerealisasikan konsep ini. Karena konsep ini dapat diterapkan disetiap jenisbangunan seperti hotel, mall, perumahan, perkantoran, dan sebagainya tanpamengurangi kegunaan dan tingkat keamanan dari bangunan tersebut.
1
1. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Kebutuhan energi di Indonesia semakin lama semakin meningkatsebagaimana laju pertumbuhan pembangunan. Begitu juga dengan kebutuhanenergi listriknya, hampir setiap bidang pembangunan membutuhkan energi listrikuntuk proses kegiatannya. Selain itu sistem pembangkit PLN saat ini masihmenggunakan BBM yang cukup tinggi untuk menjalankan produksi listrik. Disistem Jawa-Bali, hampir 25% sumber listrik PLN dihasilkan dari pembakaranBBM sedangkan diluar Jawa hampir mencapai 50% (Timotis, 2009)
Indonesia terletakdi daerah tropis danmenerima radiasienergi surya harianpersatuan luas,persatuan waktukira-kira 4.8 kilowatt/m2. Memanglebih kecil bila
dibandingkandengan AustraliaTengah , AmerikaTengah dan
sebagian negara Eropa (lebih dari 6 kilo watt/m2) atau Arab Saudi, Mesir danbeberapa negara di Afrika (5.5 kilo watt/m2). Namun Indonesia menerima radiasisepanjang tahun dengan waktu siang tahunan lebih panjang terhadap negara-negara sub tropis. Hal ini jelas bahwa bangsa ini dituntut untuk meningkatkanpemanfaatan energi surya sebagai sumber energi terbarukan yang melimpah dannir polutan. Pemanfatan energi ini dapat dalam bentuk baik konversi termalmaupun konversi fotovoltaik (LIPI).
Energi surya fototermik atau energi surya termal pada umumnya digunakanuntuk memasak (kompor surya), mengeringkan hasil pertanian (perkebunan,perikanan, kehutanan, tanaman pangan) dan memanaskan air. Namun belumbanyak yang mengembangkan energi jenis ini untuk dikonversikan menjadi energilistrik.
Salah satu teknologiyang memanfaatkanenergi surya termaladalah sistem solarchimney seperti yangterdapat pada gambardisamping. Sistem inimenggunakan panas
2
matahari untuk memanaskan udara sehingga menghasilkan suatu aliran fluidayang dapat dikonversi menjadi energi listrik dengan adanya turbin dan generator.
Dengan mengaplikasikan konsep ini pada desain bangunan di bagianatapnya, maka akan menghasilkan pasokan energi listrik bagi penghuninya.Sehingga kebutuhan listrik untuk bangunan ini tidak sepenuhnya bergantung daripasokan PLN.
b. Tujuan
Tujuan dari pembuatan karya tulis ini adalah:
1. Memaksimalkan potensi energi surya yang terdapat dilingkungan untukdikonversikan menjadi energi listrik.
2. Menghasilkan desain bangunan yang konstruksi atapnya menggunakansistem solar chimney.
3. Mewujudkan konstruksi bangunan yang dapat menghasilkan energi listriksecara mandiri untuk penghuninya.
c. Manfaat
Manfaat dari dari pembuatan karya tulis ini adalah:
1. Menghasilkan energi listrik dari energi surya bagi penghuni suatubangunan.
2. Mengurangi pengeluaran dari sebuah hunian untuk membeli energi listrikdari PLN.
3. Membantu pemerintah dari beban untuk memproduksi energi listrik.
GAGASAN
a. Kondisi kekinian
Saat ini kebutuhan energi listrik untuk perumahan terus mengalamikenaikan sebagai akibat berkembangnya peralatan elektronik yang dibutuhkanmanusia. Namun pelaksanaan penyediaan energi listrik yang dilakukan oleh PT.PLN (Persero), selaku lembaga resmi yang ditunjuk oleh pemerintah untukmengelola masalah kelistrikan di Indonesia, sampai saat ini masih belum dapatmemenuhi kebutuhan masyarakat akan energi listrik secara keseluruhan. Kondisigeografis negara Indonesia yang terdiri atas ribuan pulau dan kepulauan, tersebardan tidak meratanya pusat-pusat beban listrik, rendahnya tingkat permintaanlistrik di beberapa wilayah, tingginya biaya marginal pembangunan sistem suplaienergi listrik, serta terbatasnya kemampuan finansial merupakan faktor-faktorpenghambat penyediaan energi listrik dalam skala nasional (LIPI).
Dengan memperhatikan pertumbuhan ekonomi dalam sepuluh tahunterakhir, skenario "export-import" dan pertumbuhan penduduk, pada tahun 1990diramalkan bahwa tingkat pertumbuhan kebutuhan energi listrik nasional dapatmencapai 8,2 persen rata-rata per tahun, seperti ditunjukkan dalam tabel berikut:
3
Sektor1990 2000 2010
GWh persen GWh persen GWh persen
Industri 35.305 68,0 84.822 69,0 183.389 70,0
Rumah tangga 9.865 19,0 22.239 18,0 40.789 16,0
Fasilitas umm 3.634 7,0 6.731 6,0 12.703 5,5
Komersial 3.115 6,0 8.811 7,0 21.869 8,5
Total 51.919 100,0 122.603 100,00 258.747 100,0
Kebutuhan energi listrik tersebut diharapkan dapat dipenuhi oleh pusat-pusat pembangkit listrik, baik yang dibangun oleh pemerintah maupun non-pemerintah. Komposisi daya listrik ini didapatkan melalui sumber-sumber energiberikut ini:
Sektor1990 2000 2010
MW persen MW persen MW Persen
Batubara 1.930 8,8 10/750 28,4 28.050 35,3
Gas 3.530 16,0 7.080 18,7 14.760 21,5
Minyak 2.210 10,0 1.950 5,2 320 0,5
CahayaMatahari
11.020 50,1 9.410 24,8 4.060 5,9
Panas Bumi 170 0,8 500 1,3 430 0,6Air 2.850 13,0 7.720 20,4 10.310 15,0
Biomass 270 1,2 290 0,8 460 0,7
Lain-lain(Angin)
20 0,1 160 0,4 370 0,5
Total 22.000 100,0 37.860 100,0 68.760 100,0
Dari tabel diatas tampak jelas terlihat, bahwa penggunaan minyak bumi,termasuk solar/minyak disel, sebagai bahan bakar produksi energi listrik akansangat berkurang, sebaliknya pemanfaatan sumber-sumber daya energi baru danterbarukan, seperti air, matahari, angin dan biomas, mengalami peningkatan yangcukup tajam. Kecenderungan ini tentu akan terus bertahan seiring dengan makinberkurangnya cadangan minyak bumi serta batubara, yang pada saat ini masihmerupakan primadona bahan bakar bagi pembangkit listrik di Indonesia.
Sehingga perlu berbagai upaya dan inovasi teknologi dalam membantupemerintah untuk memenuhi kebutuhan listrik dari sumber daya energiterbarukan, minimal untuk kebutuhan listrik pribadi.
b. Solusi yang pernah ditawarkan
Berbagai cara telah dilakukan untuk mewujudkan suatu hunian yang bisamemproduksi energi listrik sendiri, salah satunya adalah rumah dengan panel selsurya (Solar Home System).
4
Rumah ini dapatmenghasilkan energilistrik dari cahayamatahari melaluiproses fotovoltaik.Dalam sinar matahariterkandung energidalam bentuk foton.Ketika foton inimengenai permukaansel surya, elektron-elektronnya akantereksitasi dan
menimbulkan aliran listrik. Prinsip ini dikenal sebagai prinsip fotoelektrik. Selsurya dapat tereksitasi karena terbuat dari material semikonduktor yangmengandung unsur silikon. Silikon ini terdiri atas dua jenis lapisan sensitif:lapisan negatif (tipe-n) dan lapisan positif (tipe-p).
Terdapat setidaknya dua jenis panel surya yaitu polikristalin danmonokristalin. Panel surya monokristalin merupakan panel yang paling efisienyang dihasilkan dengan teknologi terkini dan menghasilkan daya listrik per satuanluas yang paling tinggi. Monokristal dirancang untuk penggunaan yangmemerlukan konsumsi listrik besar pada tempat-tempat yang beriklim tropis.Kelemahan dari panel jenis ini adalah tidak akan berfungsi baik di tempat yangcahaya mataharinya kurang (teduh), efisiensinya akan turun drastis dalam cuacaberawan.
Panel surya polikristalin merupakan panel surya yang memiliki susunankristal acak karena difabrikasi dengan proses pengecoran. Tipe ini memerlukanluas permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan jenis monokristalin untukmenghasilkan daya listrik yang sama. Panel surya jenis ini memiliki efisiensi lebihrendah dibandingkan tipe monokristalin, sehingga memiliki harga yang cenderunglebih rendah. Keunggulan tipe polikristalin adalah panel surya masih dapatmengkonversi energi yang lebih tinggi pada cuaca yang berawan jikadibandingkan dengan tipe monokristalin.
Konstruksi ini dapat memproduksi listrik hingga 50 Watt dari tiap modulsolar cell setiap harinya. Kekurangan yang terjadi adalah harga instalasi yangdiperlukan cukup mahal yaitu sekitar 15 juta rupiah. Selain itu bentuk panel yangtidak tegak lurus terhadap arah cahaya matahari akan sangat mempengaruhikinerja sel surya, dan jika menggunakan alat tambahan berupa pengatur posisi selsurya tentu akan membutuhkan biaya tambahan yang tidak sedikit. Panel surya inijuga mempunyai durability life yang cukup singkat yaitu sekitar 4-6 tahun.
5
c. Bagaimana memperbaharui kondisi kekinian
Berdasarkan uraian diatas, maka konsep SMART BUILDING WITHSOLAR CHIMNEY ini berupaya mewujudkan bentuk hunian yang dapatmenghasilkan energi listrik dari panas matahari disekitarnya. Inti dari konsep inidapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Desain bangunan dengan atap solar chimney
Desain bangunanini menggunakanatap berbahan kacadan almunium untukmenyerap panasmatahari di sekitarbangunan. Udaradalam atap (kaca)akan dipanaskanoleh cahayamatahari. Dalamilmu Fisika, dikenalsuatu konsep apabila
udara dipanaskan, maka molekul udara tersebut akan bergerak lebih cepat dansaling bertabrakan hingga volumenya menjadi lebih besar. Karena jumlahmolekulnya sama, maka kepadatannya (densitas) menjadi lebih rendah, akibatnyamassa udara menjadi lebih ringan dan akan mengalir keatas.
Lalu udara panas ini akan mengalir masuk kedalam cerobong.Didalam cerobong, udara ini memiliki massa jenis yang rendah, akibatnya tekananudara dibawahnya menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar, sehinggaada “efek yang menarik” udara masuk kedalam cerobong. Efek ini menambahkecepatan aliran udara kedalam cerobong. Dalam ilmu Fisika efek ini dikenaldengan nama natural draft atau chimney effect (Ghalamchi, 2014).
Semakin tinggi cerobong maka semakin besar efek yang dihasilkan. Aliranudara didalam cerobong otomatis akan menggerakan turbin yang terdapat dalamcerobong/chimney. Turbin akan dihubungkan dengan generator, sehingga dapatmembangkitkan energi listrik.
2. Komponen utama dari sistem solar chimney
Berikut adalah komponen utama pada sebuah Solar Chimney Power Plantuntuk aplikasi pada bangunan:
Kolektor Surya
Kolektor surya merupakan piranti utama dalam sistem surya termal yangberfungsi mengumpulkan dan menyerap radiasi sinar matahari danmengkonversinya menjadi energi panas. Ketika cahaya matahari menimpaabsorber pada kolektor surya, sebagian cahaya akan dipantulkan kembali ke
6
lingkungan, sedangkan sebagian besarnya akan diserap dan dikonversi menjadienergi panas, lalu panas tersebut dipindahkan kepada fluida yang bersirkulasi didalam kolektor surya untuk kemudian dimanfaatkan pada berbagai aplikasi yangmembutuhkan panas (Zhou, Xinping, 2010)
Kolektor surya yang pada umumnya memiliki komponen-komponen utamayaitu:
a) Cover, berfungsi untuk mengurangi rugi panas secara konveksi menujulingkungan
b) Absorber, berfungsi untuk menyerap panas dari radiasi cahaya matahari.c) Kanal, berfungsi sebagai saluran transmisi fluida kerja.d) Isolator, berfungsi meminimalisasi kehilangan panas secara konduksi dari
absorber menuju lingkungan
e) Frame, berfungsi sebagai struktur pembentuk dan penahan beban kolektor
Turbin
Turbin berfungsi untuk merubah bentuk energi yang terkandung dalam aliranudara pada Solar Chimney Power Plant menjadi energi mekanik yang berupaputaran/rotasi yang kemudian digunakan untuk menghasilkan listrik melaluisebuah generator.
Dalam prosesnya, proses pada turbin dapat diasumsikan secara isentropic yangmana entropinya konstan, seperti berikut ini.
P3 = P2 – ρ.g.Ht
s3 = s2
Persamaan diatas menunjukkan nilai tekanan dan entropi pada sisi outletturbine. Densitas udara yang melewati turbin dapat dihitung berdasarkan densitasrata-rata antara sisi masuk dan sisi keluar pada turbin.
Cerobong atau Chimney
Bagian ini adalah komponen utama dari sebuah Solar Chimney Power Plant.Peningkatan suhu udara pada kolektor untuk Solar Chimney Power Plant berskala
7
besar bisa mencapai 35 K, ini dapat menghasilkan kecepatan aliran udara padacerobong / chimney sebesar 15 m/s (Rosa, 2008).
Udara didalam chimney dapat dimodelkan dengan persamaan Bernoulli, danalirannya dapat disederhanakan jika densitas didalam chimney diasumsikankonstan, menurut Hamdan, 2012 persamaannya menjadi:₁ ₂. ₂ = (z2 – z1) +
². (f. ₃ + Kin + Kout)
Persamaan diatas dapat menunjukkan keadaan didalam chimney, namundengan asumsi bahwa densitas udara adalah konstan akan menghasilkan errorpada perhitungannya namun besarnya error tersebut masih dapat diabaikan.Sedangkan besarnya kecepatan pada tiap titik didalam chimney dapat dihitungdengan menggunakan persamaan kontinyuitas sebagai berikut:
u =̇.
Semakin tinggi cerobong akan menghasilkan kecepatan aliran udara yangsemakin besar. Dengan kecepatan fluida yang tinggi akan meningkatkan kerjaoutput yang dihasilkan oleh turbin.
Energi storage atau penyimpan energi.
Komponen ini berupa tabung hitam / black tube yang tertutup dan diisidengan air, tidak ada proses penguapan pada tabung ini sehingga jumlah air
didalam tabung tidakakan berubah. Energistorage ini diletakandiatas atap gedungdibawah kacakolektor, sehinggapada saat siang harienergi storage iniakan menerima energiradiasi sinar mataharidan menyimpannya.
Kemudian pada malam hari, pada saat kolektor tidak bekerja, energi storageakan melepaskan energi panas ke udara, sehingga akan tetap terjadi peningkatantemperatur udara walaupun tidak ada sinar matahari, maka Solar Chimney PowerPlant tetap dapat beroperasi walaupun pada malam hari.
3. Analisa Solar Chimney
Dari kutipan jurnal tentang konversi energi surya menjadi energi mekanik(Rosa, 2008), perbedaan tekanan yang terjadi antara cerobong (tower) dankeluaran kolektor serta lingkungan, jika diasumsikan bahwa gaya gesek diabaikanmaka diperoleh hubungan:
8
Δptot = g . ∫ ( ₒ − ).Δptot = Δps + Δpd
dimana,
Δps = perbedaan tekanan static
Δpd = perbedaan tekanan dinamik
Dengan total perbedaan tekanan dan laju aliran udara pada ΔPs = 0 makadaya Ptot dari aliran diperoleh:
Ptot = Δptot . Vtower,max . Acoil
Maka efisiensi dari sistem ini adalah:
ηsistem = ̇Untuk melihat besar aliran udara yang mampu dihasilkan oleh sistem solar
chimney maka dilakukan simulasi dengan memberikan heat flux sebesar 850W/m2 pada permukaan sisi dalam kolektor dan kondisi batas ditiap aliran fluidaberada pada kondisi atmosfir lingkungan (tekanan 101,3 kPa dan temperatur270C). Kolektor yang digunakan berdimensi (3x3) meter dan cerobongnyaberdiameter 30 cm dengan tinggi 5 meter. Isolator diletakkan berjarak 10 cm darikolektor untuk menjaga agar panas tetap berada di fluida yang dekat dengancerobong, sehingga diharapkan menghasilkan aliran yang optimal. Dengansoftware Flow Simulation Solidworks diperoleh hasil simulasi aliran fluida yangterjadi pada solar chimney sebagai berikut ini.
Untuk melihatnya besarnya kecepatan yang dihasilkan oleh sistem inidapat dilihat pada tabel berikut ini.
Parameter Nilai Satuan
Kecepatan inlet collector 0.632955852 m/s
Kecepatan outlet cerobong 3.177498425 m/s
9
Sedangkan tekanan yang terjadi pada aliran fluida menunjukkan bahwatekanan didalam cerobong akan lebih rendah dari tekanan didasar kolektor, hasilsimulasinya dapat dilihat pada gambar berikut.
d. Pihak-pihak yang mengimplementasikan gagasan
Konsep desain sistem bangunan ini merupakan sebuah gagasan untukmeningkatkan kesejahteraan dan supply energi di Indonesia. Tentunya untukmerealisasikan konsep ini diperlukan dukungan dari pihak-pihak terkait. Pihakpertama adalah pemerintah Indonesia selaku pemegang kekuasaan tertinggimelalui kebijakan yang dapat dilakukannya untung mendukung terciptanyakawasan bangunan yang menggunakan sistem ini. Pihak kedua adalah Dinas TataKota dan Dinas Pembangunan yang terdapat ditiap wilayah untuk mengarahkanmodel pembangunan dengan memakai atap solar chimney. Pihak ketiga adalahpara arsitek dan kontraktor bangunan untuk turut serta membuat bangunan yanghemat energi.
Selain itu dukungan dari pihak lain seperti Perguruan tinggi terutama diFakultas Teknik selaku badan keilmuan diharapkan dapat memberikan masukanuntuk mengembangkan model ini sehingga nilai effisiensinya dapat terusdinaikkan. Serta peran dari masyarakat sebagai bagian dari pembangunan mampumemberikan dukungannya pada konsep ini.
e. Langkah-langkah strategis implementasi gagasan
Untuk mengimplementasikan gagasan ini tentunya perlu dukungan dariberbagai pihak yang telah disebutkan diatas. Untuk itu pemerintah hendaknyamembuat aturan tegas mengenai bangunan-bangunan yang kiranya akan borosenergi saat digunakan, dan dukungan penuh terhadap konsep bangunan yanghemat energi.
Dengan hal tersebut, konsep desain atap solar chimney ini dapatberkembang luas disetiap jenis bangunan baik hotel, perumahan, mall,perkantoran dan sebagainya. Selanjutnya, para arsitek dan kontraktor perlubekerjasama untuk merealisasikan konsep ini menjadi bangunan yang amandihuni dan mampu beroperasi dengan baik. Dengan demikian konsep hematenergi yang menjadi program pemerintah dapat terlaksana.
10
KESIMPULAN
1. Konsep SMART BUILDING WITH SOLAR CHIMNEY merupakan gagasanmengenai desain bangunan yang dapat memanfaatkan energi mataharidisekitar bangunan menjadi energi listrik untuk kebutuhan parapenghuninya.
2. Konsep ini menggunakan atap berbentuk solar chimney yang akanmenaikkan temperatur udara, sehingga tercipta aliran yang dapat digunakanuntuk menggerakkan turbin dan dikonversi menjadi energi listrik melaluigenerator.
3. Semakin luas permukaan kolektor, maka semakin banyak fluida yang dapatdipanaskan sehingga menambah laju aliran udara didalam cerobong. Dansemakin tinggi cerobong, maka semakin besar perbedaan tekanan yangdihasilkan oleh sistem sehingga kecepatan aliran udara akan naik.
4. Dengan adangan SMART BUILDING WITH SOLAR CHIMNEY akanmemberikan dampak positif pagi berbagai pihak seperti PLN, pemerintah,dan masyarakat luas. Tidak hanya konsumsi energi yang dapat ditekan,dengan konsep ini memungkinkan naiknya perekonomian masyarakat dalamberwiraswata didalam gedung, karena berkurangnya pengeluaran yang harusdilakukan untuk kebutuhan penerangan.
DAFTAR PUSTAKA
Ghalamchi, Mehran, dll, 2014, Experimental Study of Geometrical and ClimateEffects on the Performance of a Small Solar Chimney, Department ofRenewable Energi University of Tehran, Tehran Iran
Hamdan, Mohammad, 2012, Analysis of Solar Chimney Power Plant UtilizingChimney Discrete Model, Mechanical Engineering Department UnitedArab Emirates University : United Arab Emirates
LIPI. Pengembangan Energi Terbarukan sebagai Energi Aditif di Indonesia,http://www.energi.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1101089425&9
Panse, dll, 2011, Inclined Solar Chimney for Power Production, Istitude ofChemical Technology Matunga: Mumbai
Rosa, Yazmendra, 2008, Rancang Bangun Alat Konversi Energi Surya MenjadiEnergi Mekanik, Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang: Padang
Timotis, Chris, 2009, Perancangan dan Pembuatan Pembangkit Listrik TenagaSurya, Teknik Elektro Universitas Pendidikan Indonesia: Bandung
Zhou, Xinping, 2010, A Review of Solar Chimney Power Technology, Departmentof Mechanic University of Science and Technologi, Hubei
UD Rajawali Perkasa. Solusi Hemat Energi dan Biaya dengan Teknologi SolarPanel Surya (Solar Cell) yang Ramah Lingkungan.http://www.solarcellsurya.com/
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas