Top Banner
THE ROLE OF MEDICAL COMMITTEE ON QUALITY IMPROVEMENT IN MEDICAL SERVICES IN INDONESIAN HOSPITALS DR.dr.H Hanny Ronosulistyo,SpOG(K),MM
76

program kerja

Feb 02, 2016

Download

Documents

program pab
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: program kerja

THE ROLE OF MEDICAL COMMITTEE ON QUALITY IMPROVEMENT IN MEDICAL SERVICES

IN INDONESIAN HOSPITALS

DR.dr.H Hanny Ronosulistyo,SpOG(K),MM

Page 2: program kerja

DR.dr . H HANNY RONOSULISTYO, SpOG(K),MMLAHIR DI HAARLEM , BELANDA , 26-09-1953SUAMI DARI DR dr H INA ROSALINA , SpA(K),Mkes, MHKesANAK dr Hj AYU ANGELINA BARAQBAH PUTRI ASTERINA & DODDY KUSUMAH S.KEDCUCU ALLYZHA DAN MUHAMMAD AL ZAEDAN

RIWAYAT HIDUP:1. PENDIDIKAN TERAKHIR S3 UNIVERSITAS PADJADJARAN, BANDUNG, 20142. PERWIRA TNI-AL 1979-19833. DIREKTUR RSUD MAJALAYA, KAB BANDUNG, 1998 - 19994. DIREKTUR RSUD CIBABAT , KOTA CIMAHI , 2000 –20085. KEPALA DINAS KESEHATAN JAWA BARAT, 2009 – 20106. DIREKTUR RSU AL IHSAN, PROPINSI JAWA BARAT , 2010-2012• KETUA FORUM KOMITE MEDIK NASIONAL, PERSI , 2012 SD SEKARANG• KETUA KOMPARTEMEN KOMITE MEDIK PERSI, 2013, HUBUNGAN LN PERSI• KETUA IV ARSADA• DEWAN PAKAR KESEHATAN ICMI PUSAT, ICMI JABAR, KETUA ICMI ORDA CIMAHI• PB PJSI, PKBI JABAR, KETUA ALUMNI OBSGIN FKUP, NU JABAR• PENYIAR ACARA BUKA PINTU, REPRODUKSI DAN SEKS, STREAMING MARA FM BDG• PEJUDO NASIONAL ERA 1970an, JUARA SEA GAMES IX JKT, KEJUARAAN DUNIA

PARIS 1979 DAN MAASTRICHT 1981• PENULIS BUKU BANYAK BUKU MEDIS ISLAM, al: MALPRAKTIK KEDOKTERAN

DITINJAU DARI SUDUT ISLAM, SEKS TAK SEKADAR BIRAHI, SAKITKU IBADAHKU dll.

Page 3: program kerja

KONDISI KITA BEGINI DULU !!

DIREKSI DOCTORS

PMK 755/2011

AKREDITASI, EFISIENSI (BPJS), REMUNERASI, PATIENT SAFETY

GAIN

MALPRAKTIK

MONEYMONEY

Page 4: program kerja

FARMASI,LAB,ALKES DLL

Sejarah Profesi Dokter di IndonesiaMERDEKA

NEGARA MISKIN

INPRES DR/GAKIN/JPKM

REMUNERASI DR ?

BUTUH DOKTER

DUNIA ? AKHIRAT ?

IDEALISME PROFESI

HEDONISME

LIGITISASIMALPRAKTEK DR

CITRA DR TERPURUKCEMBURU SOSIAL

PATIENT SAFETY

AKREDITASI RS

PELAYANAN PRIMA

UNIVERSAL COVERAGE

MASA PEMBIARAN

PGR AMERIKA SERIKAT

GLOBALISASI

JOKO

WI –

JK

REVOLU

SI M

ENTA

L

BERUBAH A

TAU

MATI

?? (

PRAHALAT )

Page 5: program kerja

FASE “PEMBIARAN”

• PEMERINTAH MELAKUKAN “PEMBIARAN”• PEMBIARAN INI PEMBENARAN • SAMA SEPERTI “ AH, DI SD MAH GA APA NYONTEK,

PENTING NANTI DI SMA”• PEMBENARAN INI DR MASUK “COMFORT ZONE” • MENYEBABKAN KESEHATAN BIAYA TINGGI YANG

MEMBEBANI MASARAKAT• CITRA DOKTER TERPURUK• KECEMBURUAN DARI PROFESI TETANGGA

Page 6: program kerja

PROFESI KITA HARUS KEMBALI KE KHITTAH

• PROF C.K. PRAHALAD, MICHIGAN UNIV USA, : TIDAK BELAJAR TAK BERUBAH MATI TERGILAS PERUBAHAN

• PROFESI KITA SEDANG “DIBIDIK” :– TUNTUTAN MALPRAKTIK– FRAUD

• KITA TIDAK PUNYA WAKTU BANYAK KARENA SUDAH BANYAK SEJAWAT JADI KORBAN DAN AKAN MAKIN BANYAK LAGI KEDEPAN HARUS DIPAKSA DENGAN PERATURAN YANG MENGIKAT

• BERTEPATAN DENGAN PENETAPAN UNIVERSAL COVERAGE

Page 7: program kerja

MENGUBAH ???

• MENGUBAH ORANG LAIN SUKAR !!!• MERUBAH DIRI SENDIRI LEBIH DULU• TAK BISA DENGAN HIMBAUAN• HARUS DENGAN PAKSAAN !!• PAKSAAN MASYARAKAT : TUNTUTAN & FRAUD• PILIH BERUBAH ATAU PENJARA ??

Page 8: program kerja

SYARAT RS YANG SEHAT

PELAYANANKESEHATAN BAIK:

===============

•BERMUTU•PATIENT SAFETY•EKONOMIS

CLINICAL GOVERNANCE

WADIR MEDISKOMITE MEDIK

STAF MEDIS

PELAYANANADMINISTRASI

BAIK:

===============•EFISIEN•EFEKTIF•SESUAI ATURAN•VISIONER

GOOD GOVERNANCE

DIRUTKEPALA TUSTAF ADM

PELAYANANKEUANGAN BAIK:

===============•JUJUR•AKUNTABILITAS•CEPAT & AKURAT•ADIL

GOOD GOVERNANCE

WADIR KEUSTAF KEU

Page 9: program kerja

PERUBAHAN PERATURAN MENGHARUSKAN RS DAN DOKTER HARUS BERUBAH

RUMAH SAKIT

PERATURAN MENTERI

KESEHATAN

UNDANG UNDANG

PERATURAN PRESIDEN

STANDAR , ETIKA DAN

DISIPLIN PROFESI PATIENT

SAFETY

PATIENT CENTERED

CARE

HAK PASIEN

SUTOTO-PERSI

Page 10: program kerja

(JKN + MALPRAKTEK BISAKAH???

• JAWABANNYA ADALAH – MAL PR = KENDALI MUTU – JKN = KENDALI BIAYA

• SANGAT SULIT SEKALI DAN BUTUH PIMPINAN YANG KUAT, TEGUH, AMANAH DAN GIGIH MELAWAN BADAI

Page 11: program kerja

Tujuan Pengendalian Pasien

• Pasien mendapat pelayanan bermutu sesuai hak nya.

• Mencegah rumah sakit dari tuntutan.• Rumah sakit tetap “sustain” dan bertumbuh.• Dokter dan petugas rumah sakit mendapatkan

haknya secara wajar.

Page 12: program kerja

Prinsip Pengendalian Pelayanan Pasien

1. Kendali mutu dan kendali biaya.2. Tidak ada iur biaya kecuali naik kelas atau

berpotensi “moral hazard”.3. Tidak terjadi “fraud” dalam pelayanan maupun

klaim.4. Menggunakan perhitungan biaya agregat (total

klaim) , bukan “micro costing”.5. Penyelesaian berkas klaim tepat waktu.

Page 13: program kerja

Tim Pengendali Pelayanan Pasien

• Dokter penerima pasien (IGD dan klinik).• Case Manager• Perawat (IGD, klinik, bangsal).• Apoteker (Instalasi Farmasi).• Perekam Medis - Koder.• Petugas Keuangan (Administrasi Biaya Pasien).• Team Pengadaan barang.

Page 14: program kerja

Kunci Sukses Pengendalian

1.Ada Standar Pelayanan Klinis di rumah sakit yang ,menjadi standar mutu pelayanan klinis.

2.Ada kerjasama dan kesepahaman antar staf, terutama staf klinis dan pengendali biaya.

3.Ada kebijakan direktur tentang standar kompetensi rumah sakit sesuai kelas rumah sakit dan kondisi nya.

Page 15: program kerja

KENDALI MUTU MELALUI STANDAR PELAYANAN KLINIS

Page 16: program kerja

Tata Kelola Klinis yang baik

“Suatu kerangka kerja dimana suatu institusi kesehatan mampu melaksanakan proses

peningkatan mutu berkelanjutan dan menjaga standar mutu terbaik dalam

layanan klinis melalui sistem dan lingkungan yang mengutamakan pelayanan klinis

bermutu.

Page 17: program kerja

ClinicalGovernance

ClinicalGovernance

Clinical audit

Clinical audit

Education & Training

Education & Training

Riskmanagement

Riskmanagement

Account-ability

Account-ability

Research &development

Research &development

ClinicalEffective-

ness

ClinicalEffective-

ness

ELEMEN KUNCI “CLINICAL GOVERNANCE”

EBM

Page 18: program kerja

Standard PELAYANAN KLINIS

• Clinical Practice Guidelines• Clinical pathway• Protocols• Procedures• Algorithms• Standing orders

Harus:

# Evidence-based# Direvisi berkala

Page 19: program kerja

PNPK

Literatur:Artikel asli

Meta-analisisPNPK (asing)Buku ajar, etcKesepakatan

staf medisPathwaysAlgoritmaProtocolsProsedur

Standing orders

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

Sesuai dengan Jenis dan strata

(hospital specific)

catatan : dapat

dilakukantanpa

menunggu PNPK

Clinical Practice

Guidelines

Page 20: program kerja

• Pasal 4: – Standar Pelayanan Kedokteran disusun secara sistematis dengan

menggunakan pilihan pendekatan:

(1).Pengelolaan penyakit dalam kondisi tunggal, yaitu tanpa penyakit lain atau komplikasi;

(2).Standar Pelayanan Kedokteran dibuat dengan bahasa yang jelas, tidak bermakna ganda, menggunakan kata bantu kata kerja yang tepat, mudah dimengerti, terukur dan realistik.

(3).Standar Pelayanan Kedokteran harus sahih pada saat ditetapkan, mengacu pada kepustakaan terbaru dengan dukungan bukti klinis, dan dapat berdasarkan hasil penapisan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan atau institusi pendidikan kedokteran.

PERMENKES 1438 / 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN KEDOKTERAN

Page 21: program kerja

RANCANGAN PROSES KLINIS DAN MANAJERIAL

Dalam standar Akreditasi Rumah Sakit

Elemen Penilaian PMKP.2.1.1. Setiap tahun pimpinan menentukan paling sedikit lima

area prioritas dengan fokus penggunaan pedoman klinis, clinical pathways dan/atau protokol klinis

2. RS dlm melaksanakan pedoman praktek klinis, clinical pathways dan/atau protokol klinis melaksanakan proses a) sp h) dalam Maksud dan Tujuan

3. RS melaksanakan pedoman klinis dan clinical pathways atau protokol klinis di setiap area prioritas yang ditetapkan

4. Pimpinan klinis dapat menunjukkan bagaimana penggunaan pedoman klinis, clinical pathways dan atau protokol klinis telah mengurangi adanya variasi dari proses dan hasil (outcomes)

Page 22: program kerja

RANCANGAN PROSES KLINIS DAN MANAJERIAL

Alur asuhan klinis (clinical care pathways) adalah alat yg bermanfaat dlm upaya ini utk memastikan adanya integrasi & koordinasi yg efektif dr yan dng mengunakan secara efisien SD yg tersedia secara efisien. Pedoman praktek klinis, alur asuhan klinis & protokol klinis adalah relevan dgn populasi dari pasien RSa. dipilih dari yang dianggap cocok dgn yan & pasien RS (bila ada, pedoman nasional yang

wajib dimasukkan dalam proses ini);b. dievaluasi berdasarkan relevansinya untuk mengidentifikasi populasi pasien c. jika perlu disesuaikan dgn teknologi, obat-obatan, & sumber daya lain di RS atau dengan

norma profesional yang diterima secara nasionald. dinilai untuk bukti ilmiah mereka;e. diakui secara resmi atau digunakan oleh rumah sakit; f. diterapkan dan di monitor agar digunakan secara konsisten dan efektif;g. didukung oleh staf terlatih melaksanakan pedoman atau pathways; h. diperbaharui secara berkala berdasarkan perub. dlm bukti & hasil evaluasi dari proses dan

hasil (outcomes)

Page 23: program kerja

Panduan Praktik Klinis (PPK)

• PNPK harus diterjemahkan sesuai dengan kondisi dan fasilitas setempat menjadi PPK

• PPK dapat sama/berbeda di kelas RS yang berbeda sesuai kompetensi , misalnya :– PPK untuk DBD tanpa syok, mungkin sama, di rumah sakit tipe, A,

B, C, D.– Di RS tipe A, PPK untuk Perdarahan Sub Arachnoid, dari Dagnosis

sampai bedah, di RS tipe C yang lain mungkin hanya sampai Diagnosis lalu rujuk.

– Di RS tipe B clinical pathway untuk stroke melibatkan bedah saraf, di RS B yang lain tidak

• Dengan demikian maka PPK bersifat Spesifik sesuai Rumah Sakitnya.

Page 24: program kerja

Tujuan PPK• Meningkatkan kualitas pelayanan pada keadaan

klinis dan lingkungan tertentu• Mengurangi intervensi yang tidak perlu /

berbahaya• Memberikan opsi pengobatan terbaik dengan

keuntungan maksimal• Memberikan opsi pengobatan dengan risiko

terkecil• Tata laksana dengan biaya yang memadai

Page 25: program kerja

Bagaimana dokter menerapkan standar pelayanan

• PPK harus diterapkan secara individual. PPK bersifat rekomendasi atau advis, tidak harus diterapkan pada semua pasien – PPK dibuat untuk ”kebanyakan pasien”.– PPK dibuat untuk penyakit tunggal. – Respons pasien terhadap prosedur diagnostik dan

terapeutik sangat bervariasi. – PPK dianggap valid , sesuai “Evidence Base

Medicine” pada saat dicetak. – Praktik kedokteran modern mengharuskan kita

mengakomodasi apa yang dikehendaki oleh keluarga dan pasien.

Page 26: program kerja

Bagaimana dokter menerapkan standar pelayanan

PPK dimaksudkan untuk tata laksana pasien sehingga tidak berisi informasi lengkap tentang penyakit atau kondisi kesehatan tertentuPPK bukan merupakan hal terbaik untuk semua pasienDokter yang memeriksa harus melakukan konsultasi bila merasa tidak menguasai atau ragu dalam menegakkan diagnosis dan memberikan terapiPenyusun PPK tidak bertanggung jawab atas hasil apa pun yang terjadi akibat penggunaan PPK dalam tata laksana pasien.

Page 27: program kerja

Clinical Pathway

• Clinical pathway adalah suatu konsep perencanaan pelayanan terpadu yang merangkum setiap langkah yang dilaksanakan pada pasien mulai masuk sampai keluar rumah sakit berdasarkan standar pelayanan kedokteran, standar asuhan keperawatan, dan standar pelayanan tenaga kesehatan lainnya, yang berbasis bukti dengan hasil yang dapat diukur dan dalam jangka tertentu selama di rumah sakit.

Page 28: program kerja

Clinical pathway & Case Mix

• Klaim berdasar Case Mix (INA-CBG) tidak berhubungan langsung dengan clinical pathway. Namun dalam penyusunan sistem CBG, semacam “clinical pathway” dipakai untuk menghitung bobot kasus.

• Rumah sakit tanpa “clinical pathway” berpotensi kehilangan kendali efisiensi, yang berakibat rugi operasional.

Page 29: program kerja

CLINICAL PATHWAYS

• Keuntungan– Mengurangi variasi pelayanan

Biaya lebih dapat diprediksi.– Pelayanan lebih terstandarisasi

Diharapkan memperbaiki mutu pelayanan– Mempermudah perhitungan biaya.– Memperbaiki kualitas informasi yang

dikumpulkan.

Page 30: program kerja

Hubungan panduan pelayanan klinis dan Clinical Pathways

Clinical pathway, bila dikaitkan dengan PPK dalam penyusunannya, akan membantu menyusun langkah-langkah klinis yang dipercaya dapat memperbaiki mutu layanan klinis, dan membantu profesional untuk mengambil keputusan klinis bila terjadi anomali kasus

Page 31: program kerja

Algoritme

• Algoritme merupakan format tertulis berupa flowchart dari pohon pengambilan keputusan. Dengan format ini dapat dilihat secara cepat apa yang harus dilakukan pada situasi tertentu. Algoritme merupakan panduan yang efektif dalam beberapa keadaan klinis tertentu misalnya di ruang gawat darurat atau instalasi gawat darurat. Bila professional kesehatan dihadapkan pada situasi yang darurat, dengan menggunakan algoritme , dapat melakukan tindakan yang cepat dan dapat dipertanggungjawabkan untuk memberikan pertolongan.

Page 32: program kerja
Page 33: program kerja

Protokol

• Protokol = panduan tata laksana untuk kondisi tertentu. Misalnya ,bila pasien mengalami gagal napas perlu pemasangan ventilasi mekanik.

• Misalnya : protokol pemasangan ventilasi mekanik, mulai pemasangan endotracheal tube, mengatur konsetrasi oksigen, kecepatan pernapasan, pemantauan, apa yang harus diperhatikan, pemeriksaan berkala apa yang harus dilakukan, dan seterusnya.

• Dalam protokol tertulis siapa yang boleh melaksanakan prosedur, komplikasi yang mungkin timbul dan cara pencegahan atau mengatasinya, kapan suatu intervensi harus dihentikan, dan seterusnya.

Page 34: program kerja
Page 35: program kerja

PROTOKOL PEMBERIAN MgSO4 PADA EKLAMPSIADAN PRE EKLAMPSIA BERAT SECARA KONSERVATIF

1)Bila umur kehamilan kurang dari 37 mg tanpa adanya keluhan subyektif dengan keadaan janin baik.

2)Pengobatan dilakukan di kamar bersalin (selama 24 jam).

a Tirah baring.

b Infus ringer laktat yang mengandung Dekstrose 5%, 60-125 cc/jam.

c Pemberian MgSO4:

o Dosis awal MgSO4 40%, 10gr (i.m.), dilanjutkan denganMgSO4 40% 5 gr (i.m.) tiap 6 jam s/d 24 jam.

o Dosis pemeliharaan: MgSO4 40%, 5 gr tiap 6 jam sampai 24 jam.

o Ingat harus selalu tersedia Ca glukonas 10% sebagai antidotum.

Page 36: program kerja

Prosedur

• Prosedur merupakan uraian langkah-demi-langkah untuk melaksanakan tugas teknis tertentu. Misalnya prosedur yang dapat dilakukan oleh perawat (cara memotong dan mengikat talipusat bayi baru lahir, merawat luka, suctioning, pemasangan pipa nasogastrik, dsb ), atau prosedur yang hanya boleh dilakukan dokter (pungsi lumbal atau biopsi sumsum tulang, dsb).

Page 37: program kerja
Page 38: program kerja

Standing orders

• Standing orders adalah suatu set instruksi dokter kepada perawat atau profesional kesehatan lain untuk melaksanakan tugas pada saat dokter tidak ada di tempat. Standing orders dapat diberikan oleh dokter pada pasien tertentu, atau secara umum dengan persetujuan komite medis. Contoh: perawatan pascabedah tertentu, pemberian antipiretik untuk demam, pemberian antikejang per rektal untuk pasien kejang, defibrilasi untuk aritmia tertentu.

Page 39: program kerja

KENDALI BIAYA MELALUI KOORDINASI KLINISI DAN CASEMANAGER / KEUANGAN(BELAJAR DARI NHS GB)

Page 40: program kerja

Tingkat pemahaman dan kerjasama antara klinisi dan (bagian) keuangan.

• Level 1 : Pemahaman dan kerjasama di tingkat pimpinan (strategis) misalnya direktur pelayanan dengan direktur keuangan.

• Level 2 : Ada kelompok kerja (ad hoc) klinis dan keuangan yang berkoordinasi dalam pelayanan pasien.

• Level 3 : Ada team yang terdiri dari klinisi dan keuangan yang bekerja bersama mengendalikan pelayanan pasien di beberapa kasus .

• Level 4 : Ada team yang terdiri dari klinisi dan keuangan yang bekerja bersama mengendalikan pelayanan pasien di semua kasus .

Page 41: program kerja

Hasil survey kerjasama klinisi dan keuangan (NHS- Inggris) :

Tiga kendala utama yang harus diselesaikan menurut klinisi :• Kurangnya pemahaman dan kewaspadaan biaya

pelayanan diantara klinisi.• Kurangnya data biaya yang akurat.• Pemaparan data klinis dan finansial yang kurang.

Page 42: program kerja

Hasil survey kerjasama klinisi dan keuangan (NHS- Inggris) :

Tiga kendala utama yang harus diselesaikan menurut staf keuangan

• Data biaya dan pembiayaan yang bervariasi.• Kurangnya data biaya yang akurat.• Kurangnya pemahaman an kewaspadaan biaya

pelayanan diantara klinisi.

Page 43: program kerja

Hasil survey kerjasama klinisi dan keuangan (NHS- Inggris) :

Lima cara untuk memperbaiki kerjasama klinisi – keuangan ,menurut klinisi• Penggunaan aplikasi pengendalian biaya pasien berdasarkan

aktivitas (Patient level costing).• Mengaktifkan sistem “service line management”

(pengendalian di tiap tahap pelayanan).• Ada insentif dan sangsi untuk upaya kendali mutu dan kendali

biaya yang terlaksana / tidak dilaksanakan.• Ada pelatihan tentang pengendalian biaya untuk klinisi.• Petugas keuangan ikut terlibat dalam pengelolaan pasien.

Page 44: program kerja

Hasil survey kerjasama klinisi dan keuangan (NHS- Inggris) :

Lima cara untuk memperbaiki kerjasama klinisi – keuangan ,menurut staf keuangan .• Ada insentif dan sangsi untuk upaya kendali mutu dan kendali

biaya yang terlaksana / tidak dilaksanakan.• Penggunaan aplikasi pengendalian biaya pasien berdasarkan

aktivitas (Patient level costing).• Mengaktifkan sistem “service line management”

(pengendalian di tiap tahap pelayanan).• Petugas keuangan ikut terlibat dalam pengelolaan pasien.• Ada evaluasi bersama untuk biaya pembedahan antara klinisi

dan staf keuangan.

Page 45: program kerja

Hasil survey kerjasama klinisi dan keuangan (NHS- Inggris) :

Empat prasyarat untuk membangun kerjasama yang baik antara klinisi dan staf keuangan :• Ada data yang akurat.• “Clinical champions”• “Financial champions”• Budaya dan visi yang sama.

Page 46: program kerja

Pemilihan DPJP• Tujuannya adalah kendali mutu dan kendali biaya.• Dilakukan untuk pasien rawat jalan dan rawat inap.• Dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) yang “sadar” biaya

dan mampu mengelola pasien sesuai standar.• Perlu koordinasi dengan profesi lain yang terlibat dalam

pelayanan untuk pelayanan yang efisien.• Perlu dilengkapi dengan panduan praktik klinis, clinical pathway,

protocol, procedure dan standing order.• Bila diperlukan dapat ditunjuk dokter “pengendali” untuk

otorisasi pelayanan yang “berbiaya tinggi”• “Case Manager” memantau perjalanan biaya pasien rawat inap.

Page 47: program kerja

Pengendalian biaya dapat difasilitasi Case Manager

• Hospital Case Managers are professionals in the hospital setting who ensure that patients are admitted and transitioned to the appropriate level of care, have an effective plan of care and are receiving prescribed treatment, and have an advocate for services and plans needed during and after their stay.

• Case Managers concurrently plan for transitions of care, discharge and often post discharge follow up.

• Case Managers often coordinate/communicate with the patient and family, physician(s), funding sources (i.e. insurance, Medicare), and community resources that provide services the patient may need, such as rehabilitation facilities or providers of medical equipment. Through this coordination, hospital case managers’ goals are to ensure both optimal patient and hospital outcomes including quality of care, efficient resource utilization and reimbursement for services.

• Hospital Case Management is a collaborative practice, consisting primarily of Nurse and Social Work professionals working in collaboration with physicians and other members of the healthcare team.

Page 48: program kerja

Peran case manager

1.Komunikasi.2.Kontrol kemajuan pengobatan.3.Kontrol biaya pelayanan.

Page 49: program kerja

3 Karakter kunci untuk kerjasama yang baik :

1. Perilaku organisasi. – Budaya organisasi untuk bekerjasama di semua tingkat tanpa

menekankan superioritas.– Prioritas untuk kendali mutu dan kendali biaya (Clinical quality

and value based healthcare). Pengendalian biaya tidak boleh mengurangi standar mutu klinis minimal.

– Kepemimpinan (leadership), ada dukungan dari tingkat pimpinan sampai pelaksana.

– Pendekatan sistemik, fungsi kendali biaya dan kendali mutu bukan hanya menjadi komitment staf keuangan dan dokter, tetapi semua yang terlibat dalam pelayanan.

– Perbaikan yang terus menerus (continous improvement), melalui evaluasi berkala.

Page 50: program kerja

3 Karakter kunci untuk kerjasama yang baik :

2. Sumber Daya Manusia.– Pelatihan untuk klinisi , koder dan staf finansial untuk saling

memahami kepentingan masing-masing.– Pemberdayaan team klinisi, melalui kesepakatan target pelayanan

dan pengendalian tahunan, pemberian informasi data keuangan, penggunaan aplikasi software pengendalian, dsb.

– Pemberdayaan team keuangan, melalui komunikasi dengan team klinisi, tentang harapan dan target pelayanan klinis, dan pemaparan data keuangan.

– Ada waktu untuk saling mengamati dan bertukar data sebagai suatu team.

Page 51: program kerja

3 Karakter kunci untuk kerjasama yang baik :

3. Data.– Data keuangan berkala dan akurat didiskusikan oleh pihak yang

terkait, untuk membuat keputusan sistem pengendalian yang bijaksana.

– Keputusan berbasis bukti (evidence based decision making), dipakai untuk membuat keputusan investasi dan pelayanan.

Page 52: program kerja
Page 53: program kerja

Prinsip DasarSTANDAR PELAYANAN KEDOKTERAN (SPK):

PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN (PNPK) : Standar pelayanan kedokteran yang bersifat nasional dan dibuat oleh organisasi profesi serta disahkan oleh menteri

STANDAR PROSEDUR OPERASONAL :

Ditingkat rumah sakit

SUTOTO-PERSI

PERMENKES 1438 / 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN KEDOKTERAN

Page 54: program kerja

PENYUSUN PNPK DI BERBAGAI NEGARA• In the USA, the National Guideline Clearinghouse maintains a catalog of high-

quality guidelines published by various organizations (mostly professional physician organizations)[clarification needed].

• In The United Kingdom, clinical practice guidelines are published primarily by the National Institute for Health and Clinical Excellence (NICE).

• In The Netherlands, two bodies (CBO and NHG) publish specialist and primary care guidelines, respectively[citation needed].

• In Germany, the German Agency for Quality in Medicine (ÄZQ) coordinates a national program for disease management guidelines.

• In Malaysia. Academy of Medicine of Malaysia.• All these organisations are now members of the Guidelines International

Network (G-I-N), an international network of organisations

SUTOTO-PERSI

Page 55: program kerja

SUTOTO-PERSI

Page 56: program kerja

SUTOTO-PERSI

Page 57: program kerja

SUTOTO-PERSI

Page 58: program kerja

sutoto-KARS

Page 59: program kerja

KENDALI AKSES SESUAI KOMPETENSI RUMAH SAKIT

Page 60: program kerja

Seleksi pasien sesuai kompetensi RS.

• Rumah Sakit menetapkan jenis kasus pasien BPJS yang dapat dilayani sesuai kelas dan kemampuan rumah sakit.

• Kelengkapan berkas administrasi pendaftaran pasien BPJS disimpan dengan baik dan diperiksa kelengkapannya.

• Jangan terpancang pada perkiraan “minus” dibanding tarif rumah sakit, karena pendekatannya adalah “agregat”.

• Kapasitas rawat inap rumah sakit yang sedang kosong, lebih baik dimanfaatkan pasien , karena “rugi” dibanding tarif tidak selalu “rugi” dibanding “unit cost”.

• Pelaksana pengendali : Dokter penerima pasien.

Page 61: program kerja

ADMISI KE RUMAH SAKIT

Menyesuaikan kebutuhan pasien dengan kemampuan RS melalui skrining pada kontak pertama. Skrining dilaksanakan melalui kriteria triase, evaluasi visual atau pengamatan, pemeriksaan fisik atau hasil dari pemeriksaan fisik, psikologik, laboratorium klinik atau diagnostik imajing sebelumnya

Page 62: program kerja

Standar APK 1.1.Rumah sakit mempunyai standar prosedur untuk penerimaan pasien rawat inap dan untuk pendaftaran rawat jalan. Maksud dan tujuan APK 1.1.Admisi pasien rawat inap ke rumah sakit untuk pelayanan dan untuk pendaftaran pelayanan rawat jalan distandarisir lewat kebijakan dan prosedur tertulis.

Page 63: program kerja

Standar APK 1.1.1.Pasien emergensi atau yang memerlukan palayanan segera diberikan prioritas untuk pemeriksaan dan pengobatan.

Elemen penilaian APK 1.1.1. Rumah sakit melaksanakan proses triase yang benar untuk

pasien yang membutuhkan prioritas pelayanan. Staf dilatih menggunakan kriteria. Pasien diprioritaskan atas dasar urgensi kebutuhannya. Pasien emergensi diperiksa dan dibuat stabil dulu sebelum

dirujuk.

Page 64: program kerja

PERAN AKREDITASI 2012

Page 65: program kerja

HOW TO PREVENT MALPRACTICE SUES?

PATIENT SAFETY

GOOD CLINICAL GOV.

PUBLIC TEACHING

PROFESSIONALISM

HOSPITAL BYLAWS

ALL MEDICAL STAFFSPIRITUALIZATION

KOMITE MEDIK

ACREDITATION

MUTU UU MALP??

Page 66: program kerja

Sutoto.KARS 66

LearningProcess

Quality & Safety

Self improvement

P D C A

HospitalAccreditation

Basic Concept Learning organization learning process Continuous quality improvement Patient centered care Patients Safety

Basic Concepts of Hospital Accreditation

Self Improvement

P D C A

Self assessment

Self assessment

HospitalVerification

Hospitalverification

Self assessmentP D C A

Self improvement

Page 67: program kerja

Sistem Manajemen

Sistem Pelayanan Klinis

Asuhan Pasien / Patient Care

Quality & Safety

PASIEN

Standar ManajemenPMKP, PPI,TKP, MFK,KPS, MKI

Sasaran KP Sasaran

MDG’s

Std Yan Fokus Pasien

APK, HPK,AP, PP,

PAB, MPOPPK

Regulasi :• Kebijakan• Pedoman,• Panduan• SPO• Program Indikator :• Ind. Area Klinis• Ind Klinis• Ind SKP• Ind Upaya Manajemen

DokumenImplementasi

Pengelolaan Rumah Sakit dlm Perspektif Standar Akreditasi v.2012

UU 44/2009 ttg RS, Peraturan

Per UU an lainnya

Page 68: program kerja

68

Dokter(DPJP)

Perawat

Apoteker

Fisioterapi

AhliGizi

Lainnya

Radiografer

Pasien

Pada Model tradisional pelayanan kesehatan, Dokter merupakan unit sentral / pusat dalam model

pelayanan kesehatan, tetapi…..

Patient safety tidak terjamin !!

“Dokter = Captain of the ship”

Model Tradisional Pelayanan Kesehatan

Analis

Page 69: program kerja

Pasien

PCC merupakan pendekatan yg lbh modern dan inovatif dlm pelayanan kes sekarang, diterapkan dgn cepat di banyak RS di seluruh dunia.

Model ini telah menggeser semua PPA menjadi di SEKITAR PASIEN fokus pada pasien Patient-centered Care

Sbg tambahan, mereka semua sama pentingnya pada kontribusi profesi nya dalam asuhan pasien

“Interdisciplinary team model” kompetensi-kewenangan yang memadai

“Dokter = Team Leader”

Model Patient-centered Care

Kompetensiyg memadai

“InterdisciplinaryTeam

Model”

Dokter/DPJP

Fisioterapis

Perawat

Apoteker

AhliGizi

LainnyaAnalis

Radiografer

>>

AsuhanIntegrasi

Staf Klinis

Page 70: program kerja

INSIDEN KESELAMATAN PASIENKejadian Tidak Diharapkan (KTD) adalah insiden yang

mengakibatkan cedera pada pasien.Kejadian Nyaris Cedera (KNC) adalah terjadinya insiden

yang belum sampai terpapar ke pasien.Kejadian Tidak Cedera (KTC) adalah insiden yang sudah

terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera.Kondisi Potensial Cedera (KPC) adalah kondisi yang sangat

berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden.

Kejadian sentinel adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius.

dr Luwi - PMKP 14 Jan 70

Page 71: program kerja

dr Luwi - PMKP 14 Jan 71

RISK MANAGEMENTRisk identification (e.g., near-miss and adverse event reporting)Risk control (e.g., loss Prevention and loss reduction)Risk financingClaims managementContract/policy reviewPatient relations and disclosureSafety and securityCorporate and regulatory complianceAccreditation compliance

QUALITY IMPROVEMENT

Quality methodologyQuality Measures/i ndicators/Dashboards/ core measures, etc.BenchmarkingBest practices/clinical guidelinesProvider performance and competencyAccreditation coordinationPatient satisfactionPeer reviewQuality-of-care reviewsImprovement projectsUtilization/resource/case management

OVERLAPPINGFUNCTIONS

Analysis of adverse andsentinel events and trends

Root-cause analysisProactive risk assessmentsPatient complaint handlingPublic reporting of quality

dataPatient education

Patient safety initiativesBoard reports

Feedback to providers and staff

Provider credentialingAccreditation issues

Staff education and training

Strategic planning

Page 72: program kerja
Page 73: program kerja

TIDAK PATUH TERHADAP PERATURAN,STANDAR DAN

KOMPETENSI

IDEALTUDUHAN PELANGGARAN

DISIPLIN

TUDUHAN MALPRAKTIK:BANTUAN HUKUM

GANTI RUGI:TNGGUNG JAWAB RS

TUDUHAN MALPRAKTIK:BANTUAN HUKUM

GANTI RUGITANGGUNG JAWAB PRIBADI

STAF RS

PATUH TERHADAP PERATURAN,STANDAR DAN KOMPETENSI

PASIEN CEDERA

PASIENSEMBUH/TIDAK CEDERA

PASIENSEMBUH/TIDAK CEDERA

PASIEN CEDERA

Page 74: program kerja

“SEMUA PASIEN DIBAYAR SAMA”

INVESTASI :AKHIRAT 700% / TH

INVESTASI :DUNIA 5% TH

HANYA UNTUK

PEMIKIRAN

KAUM YANG CERDAS !!

Page 75: program kerja

KESIMPULAN :• PEMBENAHAN INTERNAL RUMAH SAKIT DALAM ERA JKN

TERINTEGRASI :– KENDALI MUTU : AKREDITASI KARS 2012, CLINICAL PATHWAY– KENDALI BIAYA : MONEV YANG KUAT TERHADAP PERATURAN,

CLINICAL PATHWAY• TAPI YANG SANGAT PENTING ADALAH PEMBENAHAN

EKSTERNAL RUMAH SAKIT YANG HARUS DILAKUKAN KEMKES DAN BIRO HUKUM: – MELENGKAPKAN SEMUA PNPK– PERBAIKAN E PROTOCOL & SISTIM PENGADAAN– PEMBEBASAN BEA DAN PENGURANGAN PAJAK KES.– UU MALPRAKTIK KESEHATAN

Page 76: program kerja

SEKIANTERIMA KASIH