PROGRAM DRAMA TELEVISI “IKATAN” TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma Tiga (D.III) DEWI INDRIYANI 42140347 YANTO ISKANDAR 42140001 ANTI YUNITA 42140116 LANTIP PUTERA H 42140235 ROBIUL AQLI 42140325 MAULANA IBRAHIM P 42140463 BONDAN WINARNO DP 42140491 GEBY SISKA PUTRI 42140719 Program Studi Penyiaran Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika Jakarta 2017
383
Embed
PROGRAM DRAMA TELEVISI ³,.$7$1´ · ZK /h>Y>/~ðîíðïîñ u d o À] ]^/
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PROGRAM DRAMA TELEVISI
“IKATAN”
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma Tiga
(D.III)
DEWI INDRIYANI 42140347
YANTO ISKANDAR 42140001
ANTI YUNITA 42140116
LANTIP PUTERA H 42140235
ROBIUL AQLI 42140325
MAULANA IBRAHIM P 42140463
BONDAN WINARNO DP 42140491
GEBY SISKA PUTRI 42140719
Program Studi Penyiaran
Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika
Jakarta
2017
ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Dewi Indriyani
NIM : 42140347
Program Studi : Penyiaran
Perguruan Tinggi : Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika
Dengan ini menyatakan bahwa tugas akhir yang telah saya buat dengan
judul: “IKATAN”, adalah asli (orsinil) atau tidak plagiat (menjiplak) dan belum
pernah diterbitkan/dipublikasikan dimanapun dan dalam bentuk apapun.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada
paksaan dari pihak manapun juga. Apabila dikemudian hari ternyata saya
memberikan keterangan palsu dan atau ada pihak lain yang mengklaim bahwa
tugas akhir yang telah saya buat adalah hasil karya milik seseorang atau badan
tertentu, saya bersedia diproses baik secara pidana maupun perdata dan kelulusan
saya dari Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika dicabut/dibatalkan.
Anggota :
Dewi Indriyani 42140347
Yanto Iskandar 42140001
Anti Yunita 42140116
Lantip Putera H 42140235
Robiul Aqli 42140325
Maulana Ibrahim P 42140463
Bondan Winarno DP 42140491
Geby Siska Putri 42140463
Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 08 Juli 2017
Yang menyatakan,
Materai 6000
Dewi Indriyani
iii
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Nama : Dewi Indriyani
NIM : 42140347
Program Studi : Penyiaran
Perguruan Tinggi : Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika
Dengan ini menyetujui untuk memberikan ijin kepada pihak Akademi
Komunikasi Bina Sarana Informatika, Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif
(Non-exclusive Royalti-Free Right) atas karya ilmiah kami yang berjudul:
“Ikatan”, beserta perangkat yang diperlukan (apabila ada).
Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini pihak Akademi
Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika berhak menyimpan,
mengalih-media atau format-kan, mengelolaannya dalam pangkalan data
(database), mendistribusikannya dan menampilkan atau mempublikasikannya
di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin
dari kami selama tetap mencantumkan nama kami sebagai penulis/pencipta
karya ilmiah tersebut.
Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak
Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika, segala bentuk tuntutan
hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Anggota :
Dewi Indriyani 42140347
Yanto Iskandar 42140001
Anti Yunita 42140116
Lantip Putera H 42140235
Robiul Aqli 42140325
Maulana Ibrahim P 42140463
Bondan Winarno DP 42140491
Geby Siska Putri 42140719
iv
Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 08 Juli 2017
Yang menyatakan
Materai 6000
Dewi Indriyani
v
PERSETUJUAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Tugas Akhir ini diajukan oleh :
Nama : Dewi Indriyani
NIM : 4210347
Program Studi : Penyiaran
Jenjang : Diploma Tiga (D.III)
Judul Tugas Akhir : IKATAN
Nama : Yanto Iskandar
NIM : 42140001
Program Studi : Penyiaran
Jenjang : Diploma Tiga (D.III)
Judul Tugas Akhir : IKATAN
Nama : Anti Yunita
NIM : 42140116
Program Studi : Penyiaran
Jenjang : Diploma Tiga (D.III)
Judul Tugas Akhir : IKATAN
Nama : Lantip Putera Hamarto
NIM : 42140235
Program Studi : Penyiaran.
Jenjang : Diploma Tiga (D.III)
Judul Tugas Akhir : IKATAN
vi
Nama : Robiul Aqli
NIM : 42140325
Program Studi : Penyiaran
Jenjang : Diploma Tiga (D.III)
Judul Tugas Akhir : IKATAN
Nama : Maulana Ibrahim Prakoso
NIM : 42140463
Program Studi : Penyiaran
Jenjang : Diploma Tiga (D.III)
Judul Tugas Akhir : IKATAN
Nama : Bondan Winarno Dwi Prasetio
NIM : 42140491
Program Studi : Penyiaran
Jenjang : Diploma Tiga (D.III)
Judul Tugas Akhir : IKATAN
Nama : Geby Siska Putri
NIM : 42140719
Program Studi : Penyiaran
Jenjang : Diploma Tiga (D.III)
Judul Tugas Akhir : IKATAN
Untuk dipertahankan pada periode I-2017 dihadapan penguji dan diterima
sebagai bagian persyaratan yang di perlukan untuk memperoleh Diploma Ahli
Madya (A.Md) pada Program Diploma Tiga (D.III) Program Studi Penyiaran di
Akademi Komunikasi Bina Sarana Informatika.
Jakarta, 08 Juli 2017
Penulis
vii
viii
Nama : Anti Yunita
NIM : 42140116
Program Studi : Penyiaran
Jenjang : Diploma Tiga (D.III)
Judul Tugas Akhir : IKATAN
Nama : Lantip Putera H
NIM : 42140235
Program Studi : Penyiaran
Jenjang : Diploma Tiga (D.III)
Judul Tugas Akhir : IKATAN
Nama : Robiul Aqli
NIM : 4214325
Program Studi : Penyiaran
Jenjang : Diploma Tiga (D.III)
Judul Tugas Akhir : IKATAN
Nama : Maulana Ibrahim Prakoso
NIM : 42140463
Program Studi : Penyiaran
Jenjang : Diploma Tiga (D.III)
Judul Tugas Akhir : IKATAN
Nama : Bondan Winarno Dwi Prasetio
NIM : 42140491
Program Studi : Penyiaran
Jenjang : Diploma Tiga (D.III)
Judul Tugas Akhir : IKATAN
ix
x
xi
xii
xiii
xiv
xv
xvi
xvii
xviii
xix
xx
xxi
xxii
xxiii
xxiv
xxv
xxvi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT,
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis
dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Dimana tugas akhir ini penulis sajikan
dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul tugas akhir, yang penulis
ambil sebagai berikut, “IKATAN”.
Tujuan penulisan tugas akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat
kelulusan program Diploma Tiga (D.III) AKOM BSI. Sebagai bahan penulisan
diambil berdasarkan hasil penelitian (eksperimen), observasi dan beberapa sumber
literatur yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa
bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan tugas akhir ini
tidak akan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Direktur AKOM BSI Bapak Ir Nara Aji Notoseputro
2. Ketua Program Studi P e n yi a r a n ( B r o a d c a s t ) Akademi Komunikasi
Bina Sarana Informatika Ibu Anisti M.I.Kom
3. Bapak Christopher Yudha Erlangga S.I.Kom MM selaku Dosen Pembimbing
Tugas Akhir
4. Bapak Agus Suryadi S.I.Kom selaku Asisten Dosen Pembimbing Tugas Akhir
5. Semua dosen dari Perbankan Diploma tiga (D.III) yang telah memberikan
penulis dengan semua bahan yang diperlukan.
xxvii
6. Terima kasih ditujukan kepada keluarga penulis, terutama kedua orangtua,
saudara-saudara yang telah sangat membantu dalam mendorong,
menyarankan penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
7. Terimakasih untuk smua teman-teman yang selalu memberikan dukungan
untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
8. Buat teman-teman di BLOK - G
9. Ucapan terima kasih ditujukan kepada teman-teman 42.6A/6B/6C.11 atas
waktunya saat kita bersama-sama.
Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu
persatu sehingga terwujudnya penulisan ini. Penulis menyadari bahwa
penulisan tugas akhir ini masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis
mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan
dimasa yang akan datang.
Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat berguna bagi penulis khususnya
dan bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.
Jakarta, 08 Juli 2017
Penulis
xxviii
ABSTRAKSI
DEWI INDRIYANI (42140347), YANTO ISKANDAR (42140001), ANTI
YUNITA(42140116), LANTIP PUTERA H (42140235), MAULANA IBRAHIM
(42140463), BONDAN WINARNO DP (42140491), GEBBY S PUTRI (42140719),
ROBIUL AQLI Dra a Televisi IKATAN
Program acara televisi sangat bermacam-macam mulai dari drama dan
non drama, semua itu bersifat menghibur, edukatif, persuasif serta adanya
pendekatan yang kuat dengan penonton. Program drama televisi mampu
mewakili tujuan tersebut. Banyak ide dan cerita yang sama yang pernah dibuat
dalam kemasan drama televisi. Efek yang ditimbulkan dari cerita drama televisi
sangat kuat mempengaruhi penonton.
Ti ka i e buat progra dra a tele isi berjudul IKATAN ya g siap menjadi warna baru dalam dunia hiburan yang ditampilkan di televisi. Drama
televisi berawal dari seorang pemuda bernama Alvin Kisahnya bermula saat
kedatangan Nesya sepupu kandung alvin dari Surabaya, yang berniat untuk
bekerja di Jakarta dan tinggal bersama dirumah Alvin. Kedatangan Nesya
kerumah Alvin membuat Alvin sedikit heran karena perempuan yang ia kenal
dulu kini telah berubah drastis secara fisik. Keduanya terakhir bertemu 5 tahun
yang lalu. Alvin terpana melihat perubahan di diri Nesya
Seiring berjalannya waktu, mereka semakin akrab. Kedekatan tersebut
ternyata membuat Alvin menyimpan rasa kepada Nesya. Tanpa di duga, Alvin
pun sering berkhayal tentang hubungannya dengan Nesya bisa layaknya
sepasang kekasih. Sampai akhirnya Alvin memberanikan diri untuk menanyakan
silsilah keluarganya dan keluarga Nesya kepada Mamanya.
Setelah bertanya, akhirnya Mama dan Papa Alvin menjelaskan silsilah
keluarga mereka. Namun, Alvin tetap menanyakan apakah dirinya bisa menikah
dengan Nesya atau tidak, dan Mamanya langsung melarangnya, karena menurut
hukumnya pernikahan saudara itu memang tidak diperbolehkan, dengan
kehadira dra a tele isi ya g berjudul Ikata a pu e berika ar a baru dalam hiburan di Indonesia khususnya drama televisi.
Kata Ku ci : Televisi Progra Dra a Televisi IKATAN
xxix
ABSTRACTION
DEWI INDRIYANI (42140347), YANTO ISKANDAR (42140001), ANTI
YUNITA (42140116), LANTIP PUTERA H (42140235), MAULANA
IBRAHIM (42140463), BONDAN WINARNO DP (42140491), GEBY S
PUTRI (42140719), ROBIUL AQLI (4214325) Drama Television “IKATAN”
Television programs vary widely from drama and non-drama, all of witch are
entertaining, educational, persuasive as well as a strong approach to the audience.
Television drama programs are copable of representing that goal. Many of the
same ideas and stories that have ever bean made in the packaging of television
dramas. The effect of television drama stories strongly affect the audience.
Our team created a television drama program titled “IKATAN” which is ready to be a now color in the entertainment world displayed on television. The beginning
of the story of this drama program originated from a young man named Alvin
story began when the arrival of Neysa cousin Alvin from Surabaya, who inted to
work in Jakarta and live with Alvin home.
Nesya Alvin’s home made Alvin a little surprised because women who he knew
before have now changed physically drastically. Both last met 5 years ago. Alvin
was struck by the change in Nesya.
As time passes, they become more familiar. The proximity turned out to make
Alvin save sense to Nesya. Unexpectedly, Alvin often fantasize about his
relationship with Nesya can be like a pair of lover. Until finally Alvin ventured to
ask his family lineage and the Nesya family to his mama.
After asking, finally mama and papa Alvin explain their family tree. However,
Alvin keeps asking if he can marry Nesya or not, and his mama immediately
forbids him, because according to him marriage is not allowed, with the presence
of a television drama titled “IKATAN” copable of providing new colors in entertainment in Indonesian, especially television dramas.
Keyword : Televisi Drama Television Program “IKATAN”
xxx
DAFTAR ISI
Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir ii
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah iii
Lembar Persetujuan dan Pengesahan Tugas Akhir v
Lembar Konsultasi Tugas Akhir x
Kata Pengantar
xxvi
Abstrak xxviii
Abstraction xxix
Daftar Isi xxx
Daftar Gambar xxxiv
Daftar Tabel xxxix
Daftar Lampiran xl
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang Program 1
1.2. Kegunaan Program 3
1.2.1. Kegunaan Khalayak 3
1.2.2. Kegunaan Praktisi 3
1.2.3. Kegunaan Akademis 4
1.3. Referensi Audio Visual 4
BAB II KAJIAN PROGRAM
8
2.1. Kategori Program 8
2.2. Format Program 9
2.3. Judul Program 10
2.4. Target Audience 11
2.5. Karakteristik Produksi 13
xxxi
BAB III LAPORAN PRODUKSI 14
3.1. Proses Kerja Produser 14
3.1.1. Pra Produksi 14
3.1.2. Produksi 15
3.1.3. Pasca Produksi 16
3.1.4. Peran dan Tanggung Jawab Produser 17
3.1.5. Proses Penciptaan Karya 17
3.1.6. Kendala Produksi dan Solusinya 20
3.1.7. Lembar Kerja Produser 21
3.2. Proses Kerja Sutradara 49
3.2.1. Pra Produksi 50
3.2.2. Produksi 51
3.2.3. Pasca Produksi 53
3.2.4. Peran dan Tanggung Jawab Sutradara 53
3.2.5. Proses Penciptaan Karya 55
3.2.6. Kendala Produksi dan Solusinya 57
3.2.7. Lembar Kerja Sutradara 58
3.3. Proses Kerja Penulis Naskah 92
3.3.1. Pra Produksi 92
3.3.2. Produksi 93
3.3.3. Pasca Produksi 94
3.3.4. Peran dan Tanggung Jawab Penulis Naskah 94
3.3.5. Proses Penciptaan Karya 95
3.3.6. Kendala Produksi dan Solusinya 99
3.3.7. Lembar Kerja Penulis Naskah 101
3.4. Proses Kerja Penata Kamera 135
3.4.1. Pra Produksi 135
3.4.2. Produksi 136
3.4.3. Pasca Produksi 137
3.4.4. Peran dan Tanggung Jawab Penata Kamaera 137
3.4.5. Proses Penciptaan Karya 138
xxxii
3.4.6. Kendala Produksi dan Solusinya 140
3.4.7. Lembar Kerja Penata Kamera 142
3.5. Proses Kerja Penata Cahaya 184
3.5.1. Pra Produksi 185
3.5.2. Produksi 186
3.5.3. Pasca Produksi 187
3.5.4. Peran dan Tanggung Jawab Penata Cahaya 187
3.5.5. Proses Penciptaan Karya 188
3.5.6 Kendala Produksi dan Solusinya 191
3.5.7. Lembar Kerja Penata Cahaya 192
3.6. Proses Kerja Penata Suara 204
3.6.1. Pra Produksi 204
3.6.2. Produksi 205
3.6.3. Pasca Produksi 206
3.6.4. Peran dan Tanggung Jawab Penata Suara 207
3.6.5. Proses Penciptaan Karya 208
3.6.6. Kendala Produksi dan Solusinya 209
3.6.7. Lembar Kerja Penata Cahaya 210
3.7. Proses Kerja Artistik 216
3.7.1. Pra Produksi 217
3.7.2. Produksi 221
3.7.3. Pasca Produksi 222
3.7.4. Proses Penciptaan Karya 223
3.7.5. Kendala Produksi dan Solusinya 225
3.7.6. Lembar Kerja Artistik 227
3.8. Proses Kerja Penyunting Gambar 284
3.8.1. Pra Produksi 286
3.8.2. Produksi 286
3.8.3. Pasca Produksi 287
3.8.4. Peran dan Tanggung Jawab Penyunting Gambar 289
3.8.5. Proses Penciptaan Karya 290
xxxiii
3.8.6. Kendala Produksi dan Solusinya 293
3.8.7. Lembar Kerja Penyunting Gambar 294
BAB IV PENUTUP 322
4.1. Kesimpulan 322
4.2. Saran 323
DAFTAR PUSTAKA 324
DAFTAR RIWAYAT HIDUP 325
LAMPIRAN 333
xxxiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar III.1 Foto Poster Film Refrensi Audio Visual 4
Gambar III.2 Foto Poster Film Refrensi Audio Visual 5
Gambar III.3 Foto Poster Film Refrensi Audio Visual 7
Gambar III.4 Foto Lokasi Rumah Keluarga Alvin 48
Gambar III.5 Foto Storyboard Scene 1 60
Gambar III.6 Foto Storyboard Scene 2 60
Gambar III.7 Foto Storyboard Scene 3 60
Gambar III.8 Foto Storyboard Scene 4 60
Gambar III.9 Foto Storyboard Scene 5 60
Gambar III.10 Foto Storyboard Scene 6 60
Gambar III.11 Foto Storyboard Scene 7 60
Gambar III.12 Foto Storyboard Scene 8 60
Gambar III.13 Foto Storyboard Scene 9 61
Gambar III.14 Foto Storyboard Scene 10 61
Gambar III.15 Foto Storyboard Scene 11 61
Gambar III.16 Foto Storyboard Scene 12 61
Gambar III.17 Foto Storyboard Scene 13 61
Gambar III.18 Foto Storyboard Scene 14 61
Gambar III.19 Foto Storyboard Scene 15 61
Gambar III.20 Foto Storyboard Scene 16 61
Gambar III.21 Foto Storyboard Scene 17 62
Gambar III.22 Foto Storyboard Scene 18 62
Gambar III.23 Foto Storyboard Scene 19 62
Gambar III.24 Blocking Camera Scene 1 176
Gambar III.25 Blocking Camera Scene 1 176
Gambar III.26 Blocking Camera Scene 1 176
Gambar III.27 Blocking Camera Scene 2 177
Gambar III.28 Blocking Camera Scene 2 177
Gambar III.29 Blocking Camera Scene 2 177
xxxv
Gambar III.30 Blocking Camera Scene 2 177
Gambar III.31 Blocking Camera Scene 3 178
Gambar III.32 Blocking Camera Scene 4 178
Gambar III.33 Blocking Camera Scene 5 178
Gambar III.34 Blocking Camera Scene 6 178
Gambar III.35 Blocking Camera Scene 7 179
Gambar III.36 Blocking Camera Scene 8 179
Gambar III.37 Blocking Camera Scene 9 179
Gambar III.38 Blocking Camera Scene 10 179
Gambar III.39 Blocking Camera Scene 11 180
Gambar III.40 Blocking Camera Scene 12 180
Gambar III.41 Blocking Camera Scene 13 180
Gambar III.42 Blocking Camera Scene 14 180
Gambar III.43 Blocking Camera Scene 15 181
Gambar III.44 Blocking Camera Scene 16 181
Gambar III.45 Blocking Camera Scene 17 181
Gambar III.46 Blocking Camera Scene 18 181
Gambar III.47 Blocking Camera Scene 19 182
Gambar III.48 Foto Camera Canon C300 183
Gambar III.49 Floor Plan Scene Ruang Tamu 1 199
Gambar III.50 Floor Plan Scene Dapur 199
Gambar III.51 Floor Plan Scene Ruang Tamu 2 200
Gambar III.52 Floor Plan Scene Meja Makan 200
Gambar III.53 Floor Plan Scene Ruang Tamu 3 201
Gambar III.54 Floor Plan Scene Kamar Alvin 201
Gambar III.55 Kinoflo 202
Gambar III.56 HMI 202
Gambar III.57 LED 203
Gambar III.58 Readhead 203
Gambar III.59 Hand Property Alvin 1 228
Gambar III.60 Hand Property Alvin 2 228
xxxvi
Gambar III.61 Hand Property Nesya 1 229
Gambar III.62 Hand Property Nesya 2 229
Gambar III.63 Hand Property Nesya 3 229
Gambar III.64 Hand Property Nesya 4 229
Gambar III.65 Hand Property Mamah Alvin 1 230
Gambar III.66 Hand Property Mamah Alvin 2 230
Gambar III.67 Hand Property Mamah Alvin 3 230
Gambar III.78 Hand Property Papah Alvin 1 231
Gambar III.69 Hand Property Papah Alvin 2 231
Gambar III.70 Hand Property Papah Alvin 3 231
Gambar III.71 Wardrobe Alvin 1 232
Gambar III.72 Wardrobe Alvin 2 232
Gambar III.73 Wardrobe Alvin 3 233
Gambar III.74 Wardrobe Alvin 4 233
Gambar III.75 Wardrobe Alvin 5 234
Gambar III.76 Wardrobe Alvin 6 234
Gambar III.77 Wardrobe Nesya 1 235
Gambar III.78 Wardrobe Nesya 2 235
Gambar III.79 Wardrobe Nesya 3 236
Gambar III.80 Wardrobe Nesya 4 236
Gambar III.81 Wardrobe Nesya 5 237
Gambar III.82 Wardrobe Nesya 6 237
Gambar III.83 Wardrobe Nesya 7 238
Gambar III.84 Wardrobe Nesya 8 238
Gambar III.85 Wardrobe Nesya 9 239
Gambar III.86 Wardrobe Nesya 10 239
Gambar III.87 Wardrobe Nesya 11 240
Gambar III.88 Wardrobe Nesya 12 240
Gambar III.89 Wardrobe Mamah Alvin 1 241
Gambar III.90 Wardrobe Mamah Alvin 2 241
Gambar III.91 Wardrobe Mamah Alvin 3 242
xxxvii
Gambar III.92 Wardrobe Mamah Alvin 4 242
Gambar III.93 Wardrobe Mamah Alvin 5 243
Gambar III.94 Wardrobe Papah Alvin 1 243
Gambar III.95 Wardrobe Papah Alvin 2 244
Gambar III.96 Wardrobe Papah Alvin 3 244
Gambar III.97 Make up Foundation 245
Gambar III.98 Lipstik Mate 245
Gambar III.99 Bedak Tabur 246
Gambar III.100 Eye Liner 246
Gambar III.101 Mascara 246
Gambar III.102 Pensil Alis 247
Gambar III.103 Blush On 247
Gambar III.104 Lips Gloss 247
Gambar III.105 Bedak Padat 248
Gambar III.106 Bulu Mata Palsu 248
Gambar III.107 Spons Bedak 248
Gambar III.108 Set Lokasi 1 276
Gambar III.109 Set Lokasi 2 276
Gambar III.110 Set Lokasi 3 276
Gambar III.111 Set Lokasi 4 276
Gambar III.112 Set Lokasi 5 276
Gambar III.113 Set Lokasi 6 276
Gambar III.114 Set Lokasi 7 277
Gambar III.115 Set Lokasi 8 277
Gambar III.116 Set Lokasi 9 277
Gambar III.117 Set Lokasi 10 277
Gambar III.118 Set Lokasi 11 277
Gambar III.119 Floor Plan Art 1 278
Gambar III.120 Floor Plan Art 2 278
Gambar III.121 Floor Plan Art 3 278
Gambar III.122 Floor Plan Art 4 278
xxxviii
Gambar III.123 Floor Plan Art 5 279
Gambar III.124 Floor Plan Art 6 279
Gambar III.125 Floor Plan Art 7 279
Gambar III.126 Floor Plan Art 8 279
Gambar III.127 Floor Plan Art 9 280
Gambar III.128 Floor Plan Art 10 280
Gambar III.129 Set Design 1 281
Gambar III.130 Set Design 2 281
Gambar III.131 Set Design 3 281
Gambar III.132 Set Design 4 281
Gambar III.133 Set Design 5 282
Gambar III.134 Set Design 6 282
Gambar III.135 Set Design 7 282
Gambar III.137 Set Design 8 282
Gambar III.137 Set Design 9 283
xxxix
DAFTAR TABEL
Tabel III.1 Working Schedule 24
Tabel III.2 Breakdown Budget 26
Tabel III.3 Breakdown Budget Total 33
Tabel III.4 Shooting Schedule 34
Tabel III.5 Call Sheet 36
Tabel III.6 Call Sheet 38
Tabel III.7 Call Sheet 38
Tabel III.8 Call Sheet 40
Tabel III.9 Call Sheet 40
Tabel III.10 Call Sheet 41
Tabel III.11 Call Sheet 41
Tabel III.12 Call Sheet 43
Tabel III.13 Daily Production Report 44
Tabel III.14 Daily Production Report 44
Tabel III.15 Daily Production Report 44
Tabel III.16 Daily Production Report 44
Tabel III.17 Daily Production Report 45
Tabel III.18 Daily Production Report 45
Tabel III.19 Daily Production Report 45
Tabel III.20 Daily Production Report 45
Tabel III. 21 Equipment List 46
Tabel III. 22 Director Treathment 63
Tabel III. 23 Script Breakdown Sheet 77
Tabel III. 24 Casting List 90
Tabel III. 25 Camera Report 144
Tabel III. 26 Lighting Sheet 194
Tabel III. 27 Treathment Audio 211
Tabel III. 28 Breakdown Artistik 249
Tabel III. 29 Laporan Editing 295
xl
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Bukti Belanja 333
Lampiran Bukti Kerja Sama 334
Lampiran Bukti Izin Lokasi 335
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Program
Tema yang penulis angkat dalam film ini adalah tentang hubungan yang
terjadi dengan sepupu sekandung, menurut hukum islam diharamkan menikahi
seseorang yang masih mukhrim, Perkawinan sedarah atau insest adalah hal yang
tabu dalam sudut pandang agama. Meski dalam beberapa kebudayaan
memperbolehkan. Dari sisi kesehatan, perkawinan sedarah bisa menimbulkan
risiko bagi anak-anak yang dilahirkan kelak di antaranya risiko lahir cacat dan
penyakit bawaan. Ada 4 hal yang mengakibatkan perkawinan sejenis misalnya
kemiskinan, kurang bergaul salah satu anggota keluarga tidak berfungsi, atau
trauma masa lalu yang mengakibatkan seseorang menjalin hubungan dengan
sepupu yang menurut nya kriteria yang dicari ada didalam diri sepupunya, namun
resiko –resiko yang akan di hadapi dalam hubungan sedarah banyak sekali. salah
satunya adalah resiko pada anak Secara genetis sebanyak 25 persen anak hasil
perkawinan sedarah akan mengalami kelainan bawaan. Contoh penyakit yang
disebabkan oleh penyakit keturunan antara lain buta warna, hemofilia (kelainan
genetik karena kekurangan faktor pembekuan darah), thallassaemia (kelainan
darah), alergi, albino, asma, diabetes melitus dan penyakit-penyakit lainnya yang
dibawa oleh kromosom. Selain itu juga ada tinjauan psikologis yang tidak mudah
untuk dihindari. Dijelaskan oleh dr. Frizar Irmansyah, SpOG (K), dokter spesialis
kandungan dan kebidanan, perkawinan sedarah tidak selalu menghasilkan anak
yang cacat ataupun memiliki sakit bawaan dari orangtuanya. Oleh karena itu
1
2
sebaiknya melakukan pengecekan kromosom pada orang yang memiliki hubungan
sedarah. Pada tahun 1994 ada sebuah studi yang menemukan bahwa jumlah
kematian dari perkawinan sedarah pada tingkat sepupu pertama mencapai 4,4%.
Namun. efek degeneratif dari perkawinan sedarah hanya akan fatal secara
signifikan setelah kasus perkawinan sedarah diulang dua kali atau lebih.
Mengenai variasinya tergantung pada kuantitas dan kualitas cacat bawaan di mana
anggota keluarga bisa menjadi pembawa gen. Selain itu, sebuah studi terhadap 21
orang yang terdiri dari keturunan hasil perkawinan adik-kakak atau ayah-anak,
menemukan bahwa 12 orang memiliki kelainan dengan 9 orang di antaranya
diklasifikasikan sebagai cacat berat. (www.hukumonline.com dan
www.Islamnyamuslim.com)
Film menurut Marcel Danesi, (2010: 134) film adalah teks yang memuat
serangkaian citra fotografi yang mengakibatkan adanya ilusi gerak dan tindakan
dalam kehidupan nyata.
Drama menurut naratama (2010 : 70) adalah sebuah format acara televisi
yang di produksi dan dicipta melalui proses imajinasi kreatif dari kisah-kisah
drama atau fiksi yang di rekayasa dan di kreasi ulang.
Penulis memilih film drama televisi sebagai tugas akhir, karena program
tersebut sebagai program favorit khalayak khususnya remaja dan dewasa sebagai
wadah hiburan. Tempat yang mudah dan akses hiburan yang mudah didapat
adalah media streaming dan film pendek pun merupakan salah satu media hiburan
masyarakat yang dapat di tonton dengan akses yang mudah.
Drama TV yang berformat drama romance dengan judul “IKATAN”
Kisahnya bermula saat kedatangan Nesya sepupu kandung alvin dari Surabaya,
yang berniat untuk bekerja di Jakarta dan tinggal bersama dirumah Alvin.
Kedatangan Nesya kerumah Alvin membuat Alvin sedikit heran karena
perempuan yang ia kenal dulu kini telah berubah drastis secara fisik. Keduanya
terakhir bertemu 5 tahun yang lalu. Alvin terpana melihat perubahan di diri Nesya
Seiring berjalannya waktu, mereka semakin akrab. Kedekatan tersebut
ternyata membuat Alvin menyimpan rasa kepada Nesya. Tanpa di duga, Alvin
pun sering berkhayal tentang hubungannya dengan Nesya bisa layaknya sepasang
kekasih. Sampai akhirnya Alvin memberanikan diri untuk menanyakan silsilah
keluarganya dan keluarga Nesya kepada Mamanya.
Setelah bertanya, akhirnya Mama dan Papa Alvin menjelaskan silsilah
keluarga mereka. Namun, Alvin tetap menanyakan apakah dirinya bisa menikah
dengan Nesya atau tidak, dan Mamanya langsung melarangnya, karena menurut
hukumnya pernikahan saudara itu memang tidak diperbolehkan.
1.2.1. Tujuan Akademis.
Program televisi drama yang berjudul “IKATAN” yang dibuat oleh
kelompok kami sebagai tugas akhir ini, merupakan salah satu syarat kelulusan
untuk program Diploma III jurusan Penyiaran Akademi Komunikasi Bina Sarana
Informatika, Jakarta.
1.2.2. Tujuan Praktisi.
Menghasilkan karya dan ide kreatif bagi industri pertelevisian Indonesia,
serta media untuk belajar membuat karya drama televisi.
4
1.2.3. Tujuan Umum (khalayak)
Sebagai media audio visual hiburan khalayak luas dan wadah imajinasi
penghapus penat dan memasuki dunia baru yang berbeda dari keseharian.
1.3. Refrensi Audio Visual.
Film “IKATAN” mempunyai referensi dari beberapa drama televisi dan
layar lebar yang pernah diproduksi di Thailand dan indonesia seperti Hello
stranger, 5 cm dan One day. Dengan skema alur cerita dan teknik sinematografi
yang bagus yang sederhana namun penggambarannya mampu menciptakan
beberapa emosi di dalamnya seperti senang, marah, sedih bahkan kecewa,
bertujuan membuat penonton terbawa perasaan bahkan rasa kagum.
Dari segi sinematografi penulis terinspirasi dari film hello stranger yang
bercerita tentang Nuengthida & May Saat masa liburan festival Songkran,
Thailand, berkunjung ke Korea seorang sendiri. Mereka tak pernah memulai
perjalanan berdua, tapi hidup membawa mereka kembali pulang bersama-sama.
Film ini dirilis pada tahun 19 agustus 2010 yang di sutradarai oleh Banjong
Pisanthanakun.
Gambar III.1 Foto Poster Film Refrensi Audio Visual
5
Lalu dari segi penulisan alur cerita penulis juga terinspirasi dari film 5 cm
yang filmnya bercerita tentang “17 Agustus di puncak tertinggi Jawa, 5 sahabat 2
cinta, sebuah mimpi mengubah segalanya" Genta, Arial, Zafran, Riani dan Ian
adalah lima remaja yang telah menjalin persahabatan belasan tahun lamanya.
Suatu hari mereka berlima merasa “jenuh” dengan persahabatan mereka dan
akhirnya kelimanya memutuskan untuk berpisah, tidak saling berkomunikasi satu
sama lain selama tiga bulan lamanya. Selama tiga bulan berpisah penuh
kerinduan, banyak yang terjadi dalam kehidupan mereka berlima, sesuatu yang
mengubah diri mereka masing-masing untuk lebih baik dalam menjalani
kehidupan. Setelah tiga bulan berselang mereka berlimapun bertemu kembali dan
merayakan pertemuan mereka dengan sebuah perjalanan penuh impian dan
tantangan. Sebuah perjalanan hati demi mengibarkan sang saka merah putih di
puncak tertinggi Jawa pada tanggal 17 Agustus. Sebuah perjalanan penuh
perjuangan yang membuat mereka semakin mencintai Indonesia. Sebuah
perjuangan atas impian, perjalanan hati yang merubah hidup mereka untuk
selamanya. Film ini di rilis pada tanggal 12 Desember 2012 yang di suutradarai
oleh rizal mantovani
Gambar III.2 Foto Poster Film Refrensi Audio Visual
6
Dan film selanjutnya yang menjadi referensi dari segi sinematografi kami
adalah film thailand yang berjudul one day yang bercerita tentang Denchai (Ter-
Chantavit Dhanasevi) adalah seorang pekerja IT yang hidupnya penuh
kesendirian. Rekan-rekan kerjanya tidak menganggap ia ada, kecuali kala
membutuhkan bantuannya untuk tech support.
Kehidupan Denchai berubah ketika ia membetulkan printer Nui (Mew –
Nittha Jirayungyurn), anak baru di divisi Marketing. Nui memangil dan
mengingat namanya dengan benar. Denchai merasa hidupnya kembali bermakna,
dan merasa dihargai. Sejak itu ia memiliki perasaan pada Nui, namun lagi-lagi
hanya bisa mengagumi diam-diam.
Suatu ketika kantor mereka mengadakan perjalanan perusahaan ke resor
ski di Hokkaido. Di sana Denchai berharap Nui bisa menjadi pacarnya untuk satu
hari saja. Tak disangka, Nui mengalami kecelakaan ketika sedang bermain ski dan
ketika terbangun terdiagnosis TGA, Nui mengalami gangguan kehilangan memori
ingatan sementara, yang hanya berlansung selama satu hari.
Di sisi lain, Denchai melihat yang dialami Nui sebagai suatu peluang,
mengambil kesempatan ini untuk berbohong pada gadis impiannya itu dengan
mengatakan pada Nui bahwa ia kekasihnya, dan mereka memiliki rencana untuk
berjalan-jalam mengelilingi Hokkaido bersama-sama. Film ini di rilis pada 21
september 2016 yang di sutradarai oleh Banjong Pisanthanakun.
7
Gambar III.3 Foto Poster Film Refrensi Audio Visual
BAB II
KAJIAN PROGRAM
2.1. Kategori Program
Dilihat dari fungsinya, menurut Nurudin (2014:63) media massa
berfungsi sebagai media informasi, hiburan, persuasif, transmisi budaya,
mendorong kohesi sosial, pengawasan, korelasi, pewarisan sosial, melawan
kekuasaan dan kekuatan represif, dan menggugat hubungan trikotomi. Dalam
tulisan ini kami membahas fungsi media massa sebagai hiburan.
Fungsi hiburan untuk media elektronik menduduki posisi yang paling
tinggi dibandingkan dengan fungsi-fungsi lain. Masalahnya, masyarakat kita
masih menjadikan televisi sebagai media hiburan. (Nurudin 2014:8).
Beberapa program acara televisi bertujuan menghibur, adapula yang
menyelipkan informasi dan pendidikan didalamnya seperti news atau documenter.
Akan tetapi, ketertarikan masyarakat pada drama atau film masih besar.
Kategori program televisi dibagi menjadi dua jenis yaitu program
informasi dan program hiburan. Program informasi adalah bentuk siaran televisi
yang memberikan informasi penting untuk disiarkan dan bersifat mudah basi
sehingga perlu disiarkan secepatnya. Sedangkan program hiburan adalah siaran
yang memiliki tujuan untuk menghibur audience melalui berbagai bentuk dan
tidak semua harus disiarkan secara langsung.
Dari definisi diatas bisa disimpulkan bahwa program acara “IKATAN”
dikategorikan dalam program hiburan, karena program ini adalah sebuah tayangan
8
9
drama televisi yang tidak perlu disiarkan secara cepat atau langsung dan
bertujuan menghibur khalayak.
2.2. Format Program.
Menurut (Naratama, 2013:68)Format acara televisi adalah sebuah
perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan
kreativitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama
yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut.
Ada tiga bagian dari format acara televisi, yaitu Drama, Nondrama dan
Berita Olahraga. Format acara TV drama merupakan format acara televisi yang
diproduksi dan diciptakan melalui proses imajinasi kreatif dari kisah - kisah yang
direkayasa dan dikreasi ulang. Format yang digunakan merupakan interpretasi
kisah kehidupan yang diwujudkan dalam suatu rangkaian cerita dalam sejumlah
adegan. Adegan tersebut digabungkan antara realitas atau kenyataan hidup dengan
imajinasi para pengarangnya. Di dalam format program drama dibedakan atas
tujuh kategori acara yaitu : Other, tragedi, aksi (action), komedi, cinta, legenda,
dan horor. (Naratama, 2013:68)
Drama suatu program pertunjukan yang menunjukan cerita kehidupan atau
karakter satu atau beberapa tokoh yang diperankan oleh artis yang melibatkan
suatu konflik dan emosi sebagai bumbu cerita (KBBI)
“IKATAN” adalah sebuah program acara televisi berformat drama
romance dimana tokoh didalamnya berperan dalam sebuah cerita cinta
mainstream yang di kemas secara modern. Berkisah tentang Alvin, lelaki berusia
23 tahun yang jatuh cinta dengan seorang wanita bernama Nesya, yang usianya
10
hanya berkisar 3 tahun lebih muda darinya. Cinta Alvin begitu besar kepada
Nesya namun, pujaan hatinya tersebut adalah sepupu kandungnya.
Waktu berlalu, dan mereka berdua semakin akrab. Seiring keakraban
mereka, Alvin sering membayangkan dirinya bisa berpacaran dan menikah
dengan Nesya, namun ketika Alvin menanyakan hal tersebut pada orang tuanya,
ternyata mereka tidak diperbolehkan untuk menikah.
2.3. Judul Program.
Menurut Fachruddin (2012:4) “ Program title. Judul acara harus sesingkat
mungkin dan mudah diingat (dalam bentuk frase dan hindari dalam bentuk
kalimat).”
Jika seorang produser tidak menulis langsung script atau naskah
programnya, maka produser tersebut harus mempekerjakan seorang penulis
naskah. Tetapi ingat, penulis naskah harus bisa menerjemahkan ide yang ada
dikepala sang produser. Sisanya tugas seorang director (program
director/pengarah acara) yang akan memvisualkan naskah tersebut dalam bentuk
video dan audio. (Fachruddin 2012:4).
Pemilihan judul dalam film dirancang sesingkat mungkin supaya penonton
dapat mengingat dengan mudah film yang akan di buat dan yang akan mereka
tonton sekaligus membuat kesan penasaran untuk menonton kelanjutan isi dari
seluruh cerita dalam film.
Ide produser yang dituangkan pada sang penulis dan dijabarkan dan
diperluas oleh penulis naskah menjadi konsep utama atas kesepakatan produser,
penulis naskah dan sutradara.
11
Penulis memberikan judul “IKATAN” berdasarkan pada masalah utama
dalam cerita yaitu seorang pemuda bernama Alvin yang menyukai seorang wanita
yang bernama nesya, tetapi nesha adalah sepupunya sendiri.
2.4. Target Audience.
Naratama (2004:125) mengemukakan “Target penonton harus
menggunakan metode penelitian dengan memahami tiga factor klasifikasi taget
penonton, yaitu usia, jenis kelamin dan status sosial.”
Komposisi audience yang digunakan cukup relevant, pngamatan ini
dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor demografis yang menunjukan hasil
yang signifikan terhadap intensitas menonton program televisi. Dengan kata lain
seluruh variable demografis yang terdiri dari usia, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan mempengaruhi intensitas
seseorang dalam menonton televisi.
1. Usia
Usia mempengaruhi intesnsitas dalam menonton program televisi.
Hasil pengamatan penulis usia remaja 18-25 tahun menunjukan adanya
tanggapan yang positif dari penonton program drama televisi.
12
2. Jenis kelamin
Dari pengamatan menurut jenis kelamin, hasil menunjukan jumlah
yang cukup seimbang antara laki-laki dan perempuan. Tanggapan laki-
laki berjumlah 53% sedangkan tanggapan dari perempuan berjumlah
47%. Dari hasil tersebut penulis menyimpulkan bahwa jenis kelamin
memiliki hubungan yang positif dengan intensitas dalam menonton
program televisi. Laki-laki memiliki intensitas lebih tinggi
dibandingkan perempuan dalam hal intensitaf menonton program
televisi.
3. Status Ekonomi Sosial
Dalam program drama televisi penulis memilih status ekonomi B
(menengah keatas) yang disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan
tersebut.
4. Jam Tayang
Jam tayang harus disesuaikan dengan faktor-faktor diatas, penulis
memilih jam tayang program drama televisi “Ikatan” adalah hari sabtu,
pukul 21.00-22.00 WIB. Karena pada jam tersebut penonton
membutuhkan tayangan yang menghibur , dengan cerita ang dekat
dengan masyarakat
Target audience berpengaruh dalam penentuan program karena audience
sebagai konsumen yang keinginan dan kebutuhannya diwujudkan dalam bentuk
program. Salah satu wujud mengakomodasi keinginan masyarakat adalah dengan
dibuatnya program yang terdapat unsur hiburan, informasi serta pendidikan dalam
setiap penayangannya.
13
Program yang dianggap sesuai dengan apa yang diinginkan oleh audience
otomatis akan membuat program itu ditonton oleh banyak orang, yang berakibat
tingginya jumlah ratting, sehingga akan mengundang minat pengiklan untuk
mengiklankan produk pada program tersebut.
2.5. Karakteristik Produksi
Menurut Al-Firdaus (2010:73) “secara sederhana, shooting dengan singgle
kamera bisa dilakukan di luar ruangan (out door) dengan hanya menggunakan
satu kamera, tripod, dan microphone.”
Program acara drama televisi “IKATAN” yang bersifat taping, karena
program ini akan melalui proses editing dalam tiap penyempurnaan isi konten
yang ada, kemudian penambahan backsound untuk pendukung suasana dalam isi
konten, memotong adegan yang tidak sesuai dengan tema dan penambahan grafis
yang dapat mendukung konten. Penulis memilih pengambilan gambar dengan
menggunakan single camera agar lebih fokus dalam setiap pengambilan gambar.
Sehingga memudahkan editor ketika memilih gambar yang akan dimasukan
sebagai konten yang menarik saat proses editing.
BAB III
LAPORAN PRODUKSI
3.1. Proses Kerja Produser
Menurut Dennis (2010:2) “Produser adalah seseorang yang bertanggung
jawab secara umum terhadap seluruh produksi. Produksi yang dimaksud bisa
berupa produksi film, sinetron, dan program acara TV lainnya. Tugas seorang
produser antara lain membuat perkiraan dana yang dibutuhkan untuk biaya suatu
produksi. Sebagai seorang yang bertanggung jawab secara umum, maka produser
juga terlibat secara tidak langsung dalam pekerjaan lainnya. Ia juga terlibat,
misalnya, dalam pencarian bakat, penulisan skenario, penyuntingan (editing)
gambar, dan sebagainya.”
Produser bertanggung jawab dalam mengelola jalannya produksi film,
mulai dari persiapan hingga selesai penyuntingan. Peran produser tak hanya
berhenti sampai sana, namun bisa berlanjut hingga ke masalah pemasaran film
tersebut.
3.1.1. Pra Produksi
Menurut Dennis (2010:17) “Diawali dengan cerita yang akan dibuat,
kira–kira akan diambil dari mana. Produser, penulis skenario, dan sutradara
akan diskusi bersama-sama untuk membedah skenario. Seperti diketahui,
dalam skenario itu tidak hanya cerita yang dicantumkan, tapi ada juga
penjelasan mengenai lokasi/tempat shooting, waktu, peran, aksi para
pemain, dan sebagainya.”
14
15
Menurut Dennis (2010:16) “Produser film mulai bekerja jauh sebelum
tahapan produksi sebuah film berlangsung. Ia akan merencanakan dan
menetapkan jenis film apa yang akan dibuat, berapa jumlah dana yang
dibutuhkan, siapa penulis naskah, para pemain, tim produksi, serta
bagaimana pemasarannya.”
Dimulai dari menciptakan ide untuk program baru dikembangkan
menjadi sebuah cerita, menentukan tim produksi, menyiapkan proposal
program,kemudian menentukan para tokoh yang akan memainkan peran
dalam cerita dilanjutkan dengan reading dan rehearsal pemain,
mengumpulkan biaya produksi, hunting lokasi dan mengajukan perizinan
lokasi, menyewa alat-alat shooting, menyediakan konsumsi dan
perlengkapan artistik.
3.1.2. Produksi
Produser umumnya tidak terlibat langsung dalam aspek kreatif
produksi, sutradara yang akan berhadapan erat dengan penulis naskah dan
Sutradara Of Photography (DOP). Menurut Worthington (2009:25) “Peran
produser adalah untuk mengatur, mengelola dan memecahkan masalah
kehidupan produksi. Kunci keterampilan produser yang diperlukan pada
tahap produksi ini adalah kemampuan untuk memecahkan masalah dan
untuk berpikir dengan otak mereka”.
Jabatan sebagai seorang produser merupakan pekerjaan yang sangat
berperan penting dalam jalannya sebuah produksi. Produser yang akan
mengatur segala urusan sampai pasca produksi, diawali dengan pra
16
produksi yang harus menyiapkan perlengkapan dan sebagainya, kemudian
pada saat produksi produser melakukan pengawasan atas berlangsungnya
produksi tersebut, melengkapi hal-hal yang dibutuhkan saat produksi
berjalan, membuat laporan harian produksi, serta mengevaluasi produksi.
3.1.3. Pasca Produksi
Menurut Worthington (2009:25) tanggung jawab produser pada
tahap pasca produksi yaitu “Menemukan editor di mana mungkin produser
perlu mencari editor yang cocok dengan sutradara dan proyek,
mengkonfirmasikan mengedit dan suara fasilitas pasca-produksi,
membersihkan musik yang beredar dan lisensi arsip, berurusan dengan
mempersiapkan, dan mendistribusikan bahan publisitas, memberikan
program selesai dan dokumen yang relevan dengan klien, memastikan
tagihan yang luar biasa dibayarkan dan ringkasan anggaran semua biaya
selesai”.
Pada pasca produksi tentu dilakukan pengeditan dari hasil karya
yang telah direkam saat shooting, disini produser tetap mengawasi proses
editing, memenuhi keperluan editor dalam proses mengedit, kemudian
setelah selesai editing melakukan review karya tersebut, apabila sudah
bagus produser akan memasarkan karya tersebut dengan cara promosi di
media-media penyiaran dan mengadakan premiere atau launchingfilm.
17
3.1.4. Peran dan Tanggung Jawab
Produser memiliki tanggung jawab yang sangat besar dengan
adanya sebuah produksi drama televisi, dari pra produksi hingga pasca
produksi produser harus mengetahui prosesnya. Mulai dengan
mendapatkan ide cerita, menetapkan pemain, menyiapkan anggaran
produksi, membuat jadwal, mengawasi pelaksanaan produksi hingga
selesai, serta bertanggung jawab dalam manajemen produksi.
Menurut Sumarno (2008:41) “Ada delapan tugas dan tanggung jawab seorang produser, yakni mencari dan mendapatkan ide cerita untuk
produksi, membuat proposal produksi berdasrkan ide atau skenario film
atau program televisi, menyusun rancangan produksi, menyusun rencana
pemasaran, mengupayakan anggaran dana untuk produksi, mengawasi
pelaksanaan produksi melalui laporan yang diterima dari semua
departemen, produser bertanggung jawab atas kontrak kerja secara hokum
dengan berbagai pihak dalam produksi yang dikelola, bertanggung jawab
atas seluruh produksi”.
3.1.5. Proses Penciptaan Karya
A . Konsep Kreatif
Sebuah tim produksi memerlukan kru dibagiannya masing-masing,
maka dari itu hal pertama yang produser lakukan adalah melakukan
pemilihan crew mulai dari pemilihan penulis naskah, sutradara,
kameraman, audioman, lighting, artistic, editor, Pemilihan crew yang
produser lakukan berdasarkan kemampuan masing - masing di bidangnya.
Lalu setelah semua crew sudah terpilih produser mengadakan rapat
menentukan ide cerita apa yang akan dibuat yang kemudian akan
dikembangkan oleh penulis naskah. Kemudian produser bekerja sama
18
dengan penulis naskah dan sutradara berusaha menentukan lokasi yang
dapat mencangkup semua scene yang ada dari awal hingga akhir cerita,
agar lebih menarik pun drama televisi ini dibuat dengan harmonisasi yang
baik antar gambar dan suara serta desain editnya, drama televisi ini pun
ditujukan kepada para khalayak umum.
B . Konsep Produksi
Produser memiliki hak untuk menentukan siapa kru yang akan
diajak bekerja sama, karena nantinya akan berpengaruh dalam proses
produksi bila ada crew yang sulit untuk saling mengerti atau bekerjasama.
Dalam tim inti ini membutuhkan delapan orang crew dengan jobdesk
masing-masing yang telah ditentukan.
Produser juga mengajak teman-teman yang lain untuk ikut
membantu dalam proses produksi. Proses produksi drama televisi ini
membutuhkan lokasi yang diinginkan oleh penulis sebagaimana tertulis
dalam naskah, maka produser melakukan pencarian lokasi yang sesuai dan
mengurus perizinan di lokasi tersebut dengan dibantu oleh crew lainnya.
Produksi direncanakan berjalan selama empat hari, dimulai hari sabtu
pagi sampai senin malam kemudian dilanjutkan lagi pada tanggal 8 juni,
dilaksanakan di lokasi pertama yang dimulai keseluruhan ambil gambar di
dalam ruangan di dalam rumah terlebih dahulu atau indoor yang kemudian
dilanjutkan dengan pengambilan gambar di halaman depan rumah
kemudian selanjutnya semua pengambilan di dalam rumah (indoor)
sampai tanggal 8 juni di hari terakhir.
19
C . Konsep Teknis
Setelah naskah selesai dibuat, kemudian diadakan bedah naskah,
salah satu yang perlu disesuaikan adalah alat-alat untuk shooting.
Menentukan penyewaan alat apa saja yang akan di gunakan dan berapa
budget yang dibutuhkan untuk penyewaan alat. Produser memutuskan
untuk menggunakan kamera Camera Canon C 300 EF karena mudah
dioperasikan oleh operator kamera serta media penyimpanannya pun tidak
sulit dan kualitas gambar yang sudah hampir menyerupai kamera digital
DSLR dan bisa diganti lensa yang dibutuhkan untuk memperindah
gambar. Alat-alat lain yang disewa pun sesuai dengan kebutuhan shooting
seperti halnya penyewaan lighting untuk set lokasi shooting di dalam
ruangan,serta mengunakan boom mic dan zoom untuk memperjelas dan
memperhalus suara untuk kebutuhan film untuk editing juga menggunakan
komputer pribadi (laptop) serta jasa dari anggota crew sendiri yang
bertugas sebagai editor, sehingga tidak perlu mencari atau menyewa jasa
editing di tempat lain, dalam usaha meminimalisir biaya produser mencari
tempat penyewaan alat yang menggunakan sistem penyewaan paketan
yang lebih murah jika di hitung dengan lamanya waktu shooting yaitu 4
hari.
20
3.1.6. Kendala Produksi dan Solusinya
Selama pra produksi, produksi dan hingga tahap pasca produksi
ada beberapa kendala yang dialami, adapun solusi yang produser lakukan
untuk menyelesaikan kendala-kendala tersebut, yaitu:
Kendala : 1. Kesulitan menyatukan jadwal yang tepat untuk
mempertemukan para talent untuk rehearsal.
2. Sempat adanya kerusakan alat pada pertengahan
pengambilan gambar .
3. Penyelesaian pembuatan disain produksi yang
membutuhkan waktu yang cukup lama.
Solusi : 1. Adapun upaya yang produser lakukan untuk
menyelesaikan kendala-kendala tersebut adalah
menghubungi para talent lalu menyamakan jadwal kosong
para talent.
2. Produser akan berdiskusi dengan sutradara terlebih
dahulu kemudian berusaha secepat mungkin bersama kru
memperbaiki alat yang sedang bermasalah
3. Dalam usaha penyelesaian disain produksi pun produser
bersama tim membagikan tugasnya masing-masing dan
saling membantu antar anggota tim agar cepat selesai dan
dapat dikumpulkan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
21
3.1.7. Proses Kerja Produser.
Konsep Program Produser.
Deskripsi Program.
Working Schedule.
Breakdown Budgeting.
Shooting Schedule.
Call Sheet.
Equipment List.
Foto Lokasi dan Surat Izin Lokasi.
Lampiran Bukti pembayaran
22
KONSEP PROGRAM PRODUSER
Dalam karya program drama televisi “IKATAN” penulis bertanggung
jawab sebagai produser. Menurut Naratama ( 2013 : 262 ) Produser adalah
pemimpin suatu produksi suatu program yang bertanggung jawab kepada setiap
kegiatan pengoordinasikan kegiatan praproduksi, produksi sampai pasca produksi.
Berdasarkan kutipan diatas penulis menyimpulkan tugas seorang Produser
adalah memimpin seluruh Tim Produksi dari pra produksi, produksi dan pasca
produksi sesuai dengan tujuan yang ditetapkan bersama. Jadi Produser bukan
orang yang mempunyai tanggung jawab membiayai proses pra produksi sampai
pasca produksi, melainkan ada orang yang menyandangnya untuk memproduksi
sebuah film.
Tugas seorang Produser pada waktu pra produksi di drama televisi ini
adalah menyetujui dari Tim Produksi untuk menentukan ide. Kemudian Produser
mengembangkan ide tersebut yang dibantu oleh sutradara dan penulis naskah.
Pada tahap selanjutnya apabila ide cerita sudah rampung, produser siap
melakukan hunting lokasi untuk melakukan pengmbilan gambar. Apabila lokasi
yang dituju terlarang untuk umum dan memerlukan surat izin, maka produser
harus membuat surat izin terlebih dahulu.
Untuk tahap produksi program drama televisi “IKATAN”. Produser lebih
banyak tergantung kepada Sutradara begitupun sebaliknya. Produser hanya
memantau jalannya produksi yang dipimpin sepenuhnya oleh Sutradara. Produser
hanya menerima apa saja yang akan dibutuhkan oleh Sutradara, seperti budget
transportasi, konsumsi, penyewaan alat, dan juga fotocopy naskah. Selain
23
budgeting, Produser juga mengatur working schedule, shooting schedule,
equitment list dan, surat izin produksi.
Kemudian untuk tahap pasca produksi program drama televisi
“IKATAN”. Produser kembali berperan dalam working schedulenya. Tahap yang
terakhir yaitu editing, dimana seorang editing (Editor) melakukan tugasnya atas
perintah produser melalui Sutradara. Kebutuhan-kebutuhan Editor dimeja editing
harus dipenuhi oleh Produser agar proses editing berjalan dengan lancar.
Deskripsi Program
Kategori Program : Hiburan, Informasi
Media : Televisi
Format Program : Drama
Judul Program : IKATAN
Durasi Program : 15 Menit
Target Audience : - Umur : Remaja (18-20)
Dewasa ( 21 – 50 )
- Jenis Kelamin : Perempuan dan laki-laki
- SES : B (Menengah keatas)
Karakteristik Produksi : Taping
Jam siar : 19:00 – 19.30 WIB
Alasan : Karena pada jam tersebut adalah jam santai
bersama keluarga dan lebih banyak meluangkan
waktu dirumah (prime-time). Menurut Achlina dan
Suwardi (2011:135) “Prime time adalah waktu
terbaik untuk menayangkan program siap siar yang
top atau paling unggul. Yang waktu
penayangannya paling banyak ditonton khalayak”.
WORKING SCHEDULE
Production Company : BSI Produser : Dewi Indriyani
Project Title : IKATAN Sutradara : Yanto Iskandar
Durasi : 15 Menit Production : RADA Production
Tabel III.1
No Tahap Kegiatan Target Per Minggu
April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
Pra
Pro
du
ksi
Mencari Ide
2 Penemuan Ide
3 Pengembangan Ide
4 Mencari Data
5 Pengembangan Data
6 Pembuatan naskah
7 Pembuatan Sutradara treatment
8 Hunting Lokasi/Riset
9 Mengurus Perizinan lokasi
10 Casting talent
11 Reading talent
24
12 Pengumpulan dana
13 Melengkapi artistic
14
Pro
du
ksi
Shooting
15 Pengawasan dan pengamanan
16 Daily Production Report
17 Evaluasi Produksi
18
Pasc
a P
rod
uk
si
On Line Editing
19 Ilustrasi music
20 Final edit
21 Laporan editor
22 Pengesahan Proposal
23 Pengumpulan karya
25
BREAKDOWN BUDGET
Production Company : BSI Produser : Dewi indriyani
Project Title : IKATAN Sutradara : Yanto Iskandar
Durasi : 15 Menit Production : RADA Production
Table III.2
No Item Unit Rate Amount Notes
PRA PRODUKSI
1 Riset tempat 1 Rp 20.000 Rp. 20.000
2 Bensin mobil 1 Rp 250.000 Rp 250.000
3 Pembayaran TOL 2 Rp 10.000 Rp 20.000
4 Print naskah bimbingan 6 Rp 9.000 Rp 54.000
5 Konsumsi 14 Rp 25.000 Rp 350.000
6 Print naskah shooting 10 Rp 9.000 Rp 90.000
7 Print shootlist 4 Rp 9.000 Rp 36.000
8 Talent 1 1 Rp 1.350.000 Rp 1.350.000
9 Talent 2 1 Rp 1.350.000 RP 1.350.000
26
10 Talent 3 1 Rp 1.050.000 Rp 1.050.000
11 Talent 4 1 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
12 Sewa Tempat 4 x 1 Rp 1.000.000 Rp 4.000.000
13 Jumlah Rp 9.570.000
PRODUKSI (TEKNIK)
14 Shooting I
15 Camera canon c 300 EF mount lens
(body only )
1 x 3 Rp 1.000.000 Rp 3.000.000
16 Canon lens EF 16-35 mm F/2,8 L II
USM
1 x 3 Rp 150.000 Rp 450.000
17 Canon lens fix Ef 50mm f / 1,2 L USM 1 x 3 Rp 150.000 Rp. 450.000
18 Canon lens fix Ef 100 mm f / 2,8 L IS
macro
1 x 3 Rp 150.000 Rp 450.000
19 Canon lens EF 70-200mm f2,8 L II IS
USM
1 x 1 Rp 175.000 Rp 175.000
20 Audio recorder zoom H4N 1 x 3 Rp 75.000 Rp 225.000
21 Boom mic set sennheiser MQH - 416 1 x 3 Rp 150.000 Rp 450.000
22 Dji ronin L 1 x 1 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
23 Kinoflo day light (4 feet 4 bank) 2 x 3 Rp 150.000 Rp 900.000
27
24 LED video light 15 inch BI- colour
(ATT) VL – 1200 DR
4 x 3 Rp 150.000 Rp 1.800.000
25 RED HEAD continuous light 800 watt 1 x 3 Rp 25.000 Rp 75.000
26 C – stand ( century stand ) + arm 2 x 3 Rp 20.000 Rp 120.000
27 Goofer clam 2 x 3 Rp 10.000 Rp 60.000
28 I foottag shark slider 1 x 3 Rp 200.000 Rp 600.000
29 Crew asisten ( ronin ) 1x1 Rp 300.000 Rp 300.000
30 Biaya antar jemput 1 x 2 Rp 332.000 Rp 664.000
Jumlah Rp 10.719.000
Discount 50% Rp 5.841.500
Shooting II
31 Camera canon c 300 EF mount lens
(body only )
1x 1 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
32 Canon lens EF 16-35 mm F/2,8 L II
USM
1 x 1 Rp 150.000 Rp 150.000
33 Canon lens fix Ef 50mm f / 1,2 L USM 1 x 1 Rp 150.000 Rp 150.000
34 Canon lens fix Ef 100 mm f / 2,8 L IS
macro
1 x 1 Rp 150.000 Rp 150.000
35 Canon lens EF 70-200mm f2,8 L II IS 1 x 1 Rp 175.00 Rp 175.000
28
USM
36 Audio recorder zoom H4N 1 x 1 Rp 75.000 Rp 75.000
37 Boom mic set sennheiser MQH - 416 1 x 1 Rp 150.000 Rp 150.000
38 Kinoflo day light (4 feet 4 bank) 2 x 1 Rp 150.000 Rp 300.000
39 LED video light 15 inch BI- colour
(ATT) VL – 1200 DR
4 x 1 Rp 150.000 Rp 600.000
40 RED HEAD continuous light 800 watt 1 x 1 Rp 25.000 Rp 25.000
41 C – stand ( century stand ) + arm 2 x 1 Rp 20.000 Rp 40.000
42 Goofer clam 1 x 1 Rp 10.000 Rp 10.000
43 I foottag shark slider 2 x 1 Rp 200.000 Rp 400.000
44 Led canara 400 1 x 1 Rp 325.000 Rp 325.000
45 Dji osmo ( tanpa smartphone ) 1 x 1 Rp 150.000 Rp 150.000
46 Biaya antar jemput 1 x 1 Rp 332.000 Rp 322.000
47 Bensin genset 5 x 2 Rp 35.000 Rp 350.000
48 Kabel LCD 1 x 1 Rp 100.000 Rp 100.000
49 Colokan listrik 1 x 1 Rp 30.000 Rp 30.000
50 Sterofoam lighting 4 x 1 Rp 75.000 Rp 300.000
51 Cardrider 1 x 1 Rp 100.000 Rp 100.000
29
52 Drone 1 x 1 Rp 600.000 Rp 500.000
53 Sewa mobil 1 x 1 Rp 300.000 Rp 300.000
Jumlah Rp 5.802.000
PRODUKSI ( ARTISTIK )
54 Properti 1 Rp. 100.000 Rp 100.000
55 Sendal talent 1 Rp 10.000 Rp 10.000
56 Make Up 1 Rp 116.000 Rp 116.000
57 Wardrobe 1 Rp 55.000 Rp 55.000
58 Sayur – sayuran 1 Rp 150.000 Rp 150.000
59 Buah – buahan 1 Rp 100.000 Rp 100.000
60 Roti tawar 2 Rp 21.000 Rp 42.000
61 Susu 1 Rp 12.000 Rp 12.000
62 Kopi 1 Rp 10.000 Rp 10.000
63 Koran 1 Rp 3.000 Rp 3.000
64 Gula 1 Rp 16.000 Rp 16.000
65 Lakban 8 Rp 15.000 Rp 120.000
66 Pencepit kertas 8 Rp 3.000 Rp 24.000
30
67 Cetak foto keluarga 3 Rp 15.000 Rp 45.000
68 Sewa Mobil 1 Rp 300.000 Rp.300.000
69 Jumlah Rp1.103.000
PRODUKSI ( UNIT )
70 Konsumsi talent 1 x 1 Rp 150.000 Rp.150.000 Makan sampai lokasi
71 Saur dan buka puasa (day 1) 2 x 15 Rp 25.000 Rp 750.000
72 Saur dan buka puasa (day 2) 2 x 15 Rp 25.000 Rp 750.000
73 Saur dan buka puasa (day 3) 2 x 15 Rp 25.000 Rp 750.000
74 Saur dan buka puasa (day 4) 2 x 15 Rp 25.000 Rp 750.000
75 Rokok 4 x 2 Rp 18.000 Rp 144.000
76 Cemilan 1 x 3 Rp 100.000 Rp 300.000
77 Ta’jil buka puasa 4 x 1 Rp 30.000 Rp 120.000
78 P3K 1 Rp 50.000 Rp 50.000 Obat-obatan standart
79 Mobil alat (shooting 1 ) 1 x 3 Rp 1.700.000 Rp 1.700.000
80 Mobil talent( shooting 1) 1 Rp 900.000 Rp. 900.000
81 Mobil alat (shooting 2) 1 Rp 1.700.000 Rp. 1.700.000
82 Mobil talent ( shooting 2 ) 1 Rp 600.000 Rp.600.000
31
83 Pembayaran tol 4 x 2 Rp .10.000 Rp 80.000
84 Ojek online jatiwaringin – bekasi 4 x 1 Rp 50.000 Rp 200.000
85 Bensin motor 3 x 1 Rp 50.000 Rp 150.000
86 Jumlah Rp 9. 094.000
PASCA PRODUKSI
87 Print desain produksi 2 x 1 Rp 150.000 Rp 300.000
88 Editing - - -
32
` Table III.3
TAHAP JUMLAH
PRA PRODUKSI Rp 9.570.000
PRODUKSI TEKNIK ( Shooting 1) Rp 5.841.000
PRODUKSI TEKNIK ( Shooting 2) Rp 5.802.000
PRODUKSI ARTISTIK Rp.1.103.000
PRODUKSI UNIT Rp. 9.094.000
PRA PRODUKSI Rp 300.000
GRAND TOTAL Rp. 31.710.000
NB : Biaya Iuaran Anggota @ 8 Orang
X Rp. 4.000.000 = Rp. 32.000.000
33
34
34
SHOOTING SCHEDULE
Production Company : BSI Produser : Dewi Indriyani
Project Title : IKATAN Director : Yanto Iskandar
Durasi : 15 Menit Unit Manager : -
Tabel III.4
No. Hari dan
Tanggal
Waktu
Pelaksanaan
Kegiatan
1
Sabtu,
27/05/2017
03:00 – 04:30 Makan Saur crew dan talent
2 06:00 – 08:00 Breafing , Pengecekan Alat
dan persiapan crew.
3 08:00 – 08:30 Tiba di lokasi dan loading
barang
4 08:30 – 09:00 Pengecekan barang
5 09:00 – 10:30 Setting alat dan lokasi
6 10:00 – 17:30 Pengambilan gambar
7 17:30 – 20:00 Break Berbuka puasa dan
ibadah.
8 20:00 – 11:00 Pengambilan gambar
15
Minggu,
28/05/2017
03:00 – 04:30 Makan Saur crew dan talent
16 06:00 – 07:00 Pengecekan Alat & breafing
17 07:00 – 12:00 Pengambilan Gambar
18 12:00 – 12:30 Break
19 12:30 – 13:30 Setting lokasi
20 13:30 – 15:30 Pengambilan gambar
21 15:45 – 20:00 Break Berbuka Puasa
22 20:00 – 11:00 Pengambilan gambar
30
Senin,
29/05/2017
03:00 – 04:30 Makan Saur crew dan talent
31 06:00 – 06:30 Pengecekan alat dan breafing
32 06:30 – 18:30 Pengambilan gambar
34 18:30 – 20:00 Break Berbuka Puasa dan
ibadah
35 20:00 – 11:00 Pengambilan gambar
30
Minggu,
03:00 – 04:30 Makan Saur crew dan talent
31 06:00 – 06:30 Pengecekan alat dan breafing
32 06:30 – 18:30 Pengambilan gambar
18:30 – 20:00 Break Berbuka Puasa dan
35
04/06/2017 ibadah
34 20:00 – 23:00 Pengambilan gambar
35 23:00 – 00:30 Breafing dan evaluasi
36
CALL SHEET
Production Company : BSI Produser : Dewi Indriyani
Project Title : IKATAN Sutradara : Yanto Iskandar
Durasi : 15 Menit Production : RADA Production
Tabel III.5
Sabtu, 27/05/2017
SET & DESCRIPTION SCENE CAST D/N LOCATION
EXT. DEPAN RUMAH
NEYSA sampai dirumah ALVIN dengan expresi
bahagia.
3 Nesya D Rumah
INT. RUANG TAMU
ALVIN dan keluarga sedang
menunggu kedatangan
NEYSA diruang tamu. Tak
lama kemudian MAMA
ALVIN mendengar suara
ketukan pintu dan langsung membukakannya.
4 Alvin, Mamah
Alvin, Papah
Alvin
D Rumah
EXT. DEPAN RUMAH
Setelah MAMA ALVIN
membuka pintu, terlihat
NESYA yang sudah tiba dari
luar kota. Dan mereka
langsung bertegur sapa
setelah sekian lama baru bertemu kembali.
5 Nesya,
Mamah Alvin
D Rumah
EXT. HALAMAN DEPAN
ALVIN berdiri didekat
jendela sambil menikmati
secangkir kopi dipagi hari.
Tak sengaja ALVIN melihat
NESYA yang sudah bangun
dan bersiap untuk
berolahraga. ALVIN
kembali terpana dan
mendeskripsikan kecantikan
NESYA yang sedang berolahraga.
9 Alvin, Nesya D Rumah
EXT. HALAMAN DEPAN
NESYA yang setiap pagi 12 Nesya D Rumah
37
rajin berolahraga.
INT. KAMAR ALVIN
ALVIN sedang memakai
pakaian didalam kamarnya
dan menjelaskan tentang
siapa dirinya, begitu juga
pekerjaannya. Setelah
berpakaian, ALVIN
langsung menemui orang
tuanya yang berada diruang
tamu untuk sekedar
bercengkramah.
Diruang tamu terlihat
MAMAH ALVIN sedang
merapihkan kain batik
koleksinya. Tak lama
PAPAH ALVIN datang
dengan membawakan dua
gelas minuman dan diberikan ke MAMAH ALVIN.
1 Alvin, Mamah
Alvin, Papah
Alvin
D Rumah
INT. RUANG TAMU
ALVIN masuk kamar untuk
bersiap berangkat kerja.
Ketika ALVIN sedang
memakai kemja, datanglah
NESYA menghampiri
ALVIN dan langsung
memakaikan dasi kepada
ALVIN, terlihat expresi
bahagia yang terpancar di
raut wajah mereka berdua.
Mereka saling berpandangan
dan wajah mereka saling
menghampiri dan berciuman.
Sontak ALVIN terbangun
kaget dan membuyarkan
mimpi indahnya bersama
NESYA. ALVIN bangun
terkejut lantaran
handphonenya berdering
karna MAMAHNYA
menelpon dan meminta
dibukakan pintu depan.
ALVIN lansung bergegas
turun membukakan pintu untuk kedua orang tuanya.
18 Alvin, Nesya D Rumah
38
Tabel III.6
NO CAST ROLE ON SET COSTUM
E
1 Beby ShellyAtita Nesya 10.00 WIB Casual
2 Budiman Kenny D Alvin 10.00 WIB Casual
3 Dewi Rahayu Mamah Alvin 10:00WIB Casual
4 Boy Hendro Papah Alvin 10.00 WIB Casual
Tabel III.7
Minggu, 28/05/2017
SET & DESCRIPTION SCENE CAST D/N LOCATION
INT. DALAM MOBIL
Terlihat NESYA sedang berada
didalam mobil sambil melihat
pemandangan kota jakarta dan
hendak datang kerumah ALVIN.
2 Nesya D Mobil
INT. RUANG TAMU
NESYA berjalan masuk kedalam
rumah ALVIN. Terlihat ALVIN
terpana melihat kecantikan
NESYA. Disela-sela ALVIN
terpana melihat NESYA.
NESYA bersalaman dengan
PAPAH ALVIN dan NESYA
tersenyum ke arah ALVIN.
Melihat ALVIN yang sedang
melamun, MAMAH ALVIN
membuyarkan lamunan ALVIN.
Sentak ALVIN kaget (tersadar)
dan langsung bersalaman dengan
NESYA dan menanyakan
kabarnya.
Setelah mereka bertegur sapa,
MAMA ALVIN menyuruh
NESYA untuk beristirahat, dan
NESYA berpamitan ke kamar
yang sudah diberitahu oleh
MAMAH ALVIN untuk
istirahat.
Melihat NESYA yang bergegas
pergi ke kamar untuk
beristirahat, ALVIN masih saja
6 Nesya,
Mamah Alvin,
Papah Alvin
D Rumah
39
terpana melihat kecantikan NESYA.
INT. MEJA MAKAN
Jam berdering menunjukan pagi
hari. Terlihat PAPAH ALVIN
sedang duduk dimeja makan
sambil membaca koran.
Kemudian MAMAH ALVIN
datang dengan membawakan
secangkir kopi untuk PAPAH
ALVIN. Tak lama
NESYA datang untuk ikut
sarapan. MAMAH ALVIN
menyapa NESYA dan menyuruh
NESYA makan. Seiring mereka
bertegur sapa, datang ALVIN
dan ikut sarapan bersama.
Disela-sela mereka sarapan,
PAPAH ALVIN bertanya
kepada ALVIN soal
perkembangan pekerjaannya.
Dan NESYA pun tak luput
mendapatkan pertanyaan dari
PAPAH ALVIN tentang sudah
berapa lama NESYA tidak
datang ke jakarta. MAMAH
ALVIN berinisiatif menyuruh
ALVIN untuk mengajak
NESYA jalan-jalan keliling jakarta.
7 Nesya, Alvin,
Mamah Alvin,
Papah Alvin
D Rumah
INT. RUANG TAMU
Hari dimana ALVIN mengajak
NESYA keliling jakarta pu tiba.
Terlihat ALVIN sedang
menunggu NESYA di ruang
tamu. Tak lama kemudian
terdengar suara langkah kaki
NESYA. Sentak ALVIN
menoleh melihat NESYA yang
sedang berjalan menuruni
tangga. Melihat NESYA tampil
dengan cantik, ALVIN pun
terpana melihatnya.
8 Alvin, Nesya D Rumah
40
Tabel III.8
NO CAST ROLE ON SET COSTUME
1 Beby Shelly Atita Nesya 08.00 WIB Casual
2 Budiman Kenny Alvin 08.00 WIB Casual
3 Dewi Rahayu Mamah Alvin 08.00 WIB Casual
4 Boy Hendro Papah Alvin 08:00WIB Casual
Tabel III.9
Senin, 29/05/2017
SET & DESCRIPTION SCENE CAST D/N LOCATION
INT. DAPUR
Seperti biasa MAMAH ALVIN
selalu menyiapkan makanan
untuk sarapan. Ketika sedang
memotong sayuran, tidak lama
NESYA datang menghampiri
MAMAH ALVIN dan ingin
membantunya. Disaat MAMAH
ALVIN dan NESYA sedang
memasak, ALVIN datang untuk
mengambil minum. ALVIN
yang melihat NESYA sedang
membantu mamahnya memasak
langsung mengejek NESYA
dengan nada bercanda. Dan
disaat itu lah ALVIN semakin
merasa kagum dan terpesona
kepada NESYA.
10 Mamah Alvin,
Nesya, Alvin
D Rumah
INT. RUANG SANTAI
ALVIN semakin hari semakin
kagum akan sosok NESYA.
Sampai-sampai ALVIN
mendeskrisikan kebiasaan yang
dilakukan oleh NESYA.
NESYA yang pantang menyerah
mencari jobstreet melalui laptopnya.
11 Nesya D Rumah
INT. DAPUR
Terlihat NESYA sedang membantu MAMAH ALVIN di
dapur
13 Nesya D Rumah
41
(menyiapkan sarapan)
INT. RUANG SANTAI
NESYA sedang membaca buku dengan expresi serius.
14 Nesya D Rumah
Tabel III.10
NO CAST ROLE ON SET COSTUME
1 Beby Shelly Atita Nesya 08.00 WIB Casual
2 Budiman Kenny Alvin 08.00 WIB Casual
3 Dewi Rahayu Mamah Alvin 08.00 WIB Casual
4 Boy Hendro Papah Alvin 08:00WIB Casual
Tabel III.11
Minggu, 04/06/2017
SET & DESCRIPTION SCENE CAST D/N LOCATION
INT. RUANG SANTAI
Terlihat NESYA duduk di
sofa sambil mendengarkan musik kesukaannya.
15 Nesya D Rumah
INT. DAPUR
NESYA memotong apel di
dapur, tidak lama ALVIN
datang mengambil minuman.
melihat NESYA yang sedang
memotong apel, sentak
ALVIN berkhayal NESYA
menyuapinya apel. NESYA
yang sedang memotong apel
langsung kebingungan
melihat ALVIN yang sedang
melamun sambil tersenyum.
NESYA langsung
menyadarkan ALVIN dari
lamunannya dan mewarkan
apel ke ALVIN, ALVIN
menolak dan langsung pergi
ke kamarnya. Dan NESYA
menuju ruang tamu untuk
menikmati apel yang telah
dipotongnya tadi.
16 Alvin, Nesya D Rumah
42
INT. RUANG TAMU
Ketika NESYA sedang
menikmati apel, tak lama
MAMAH ALVIN dan
PAPAHNYA datang
menghampiri NESYA dan
bertanyanya tentang
keberadaan ALVIN.
NESYA memberi tahu
bahwa ALVIN sedang
berada dikamarnya. Setelah
mengetahui ALVIN sedang
berada dikamarnya,
MAMAH dan PAPAH
ALVIN langsung berpamitan
kepada NESYA untuk pergi
kesuatu tempat dan meminta
NESYA untuk mengunci
pintu rumahnya.
17 Nesya, Mamah
Alvin, Papah
Alvin
D Rumah
INT. RUANG TAMU
Setelah ALVIN
membukakan pintu untuk
kedua orang tuanya,
MAMAH ALVIN langsung
memberikan ALVIN kemeja
yang telah dibelinya. ALVIN
terlihat senang karna sudah
dibelikan kemeja oleh
MAMAHNYA. Di saat itu
pula ALVIN mulai bertanya
pada MAMAHNYA tentang
silsilah keluarganya dan
keluarga NESYA. Kedua
orang tuanya tampak heran
dengan pertanyaan ALVIN,
dan MAMAHNYA langsung
menjelaskan silsilah tersebut.
ALVIN lantas bertanya dan
berusaha untuk menjelaskan
keinginanya untuk
berpacaran dengan NESYA.
Karna bingung dengan
pertanyaan ALVIN, PAPAH
ALVIN langsung
menegaskan bahwa dirinya
tidak boleh ada hubungan
spesial dengan NESYA,
karna NESYA adalah sepupu
19 Alvin, Mamah
Alvin, Papah
Alvin
D Rumah
43
kandungnya. ALVIN yang
mendengarkan pertanyaan
kedua orang tuanya merasa
sedikit kecewa karna dia
tidak bisa memiliki
hubungan khusus dengan
NESYA. Melihat expresi
ALVIN, PAPAH ALVIN
dengan tegasnya
menanyakan perasaan
ALVIN kepada NESYA.
Sontak ALVIN hanya
terkejut dan diam saja.
Tabel III.12
NO CAST ROLE ON SET COSTUME
1 Beby Shelly Atita Nesya 10.00 WIB Casual
2 Budiman Kenny Alvin 10.00 WIB Casual
3 Dewi Rahayu Mamah Alvin 10.00 WIB Casual
4 Boy Hendro Papah Alvin 10:00WIB Casual
44
DAILY PRODUCTION REPORT
Production Company : BSI Produser : Dewi Indriyani
Project Title : IKATAN Sutradara : Yanto Iskandar
Durasi : 15 Menit Production : RADA Production
DAY 1 ( HARI PERTAMA)
Tabel III.13
Keterangan Terjadwal Pelaksanaan
Crew Call 07.00 07.30
Make Up Call 07.30 08.00
Makan sahur 03:00 03:30
Berbuka Puasa 15.45 15.45
Tabel III.14
Porsi Catering Dipesan Realisasi
Makan sahur Biaya Produksi 16 Orang
Berbuka Puasa Biaya Produksi 16 Orang
DAY 2 (HARI KEDUA)
Tabel III.15
Keterangan Terjadwal Pelaksanaan
Crew Call 07.00 07.30
Make Up Call 07.30 08.00
Makan sahur 03:00 03:30
Berbuka Puasa 15.45 15.45
Tabel III.16
Porsi Catering Dipesan Realisasi
Makan Sahur Biaya Produksi 16 Orang
45
Berbuka Puasa Biaya Produksi 16 Orang
DAY 3 (HARI KETIGA)
Tabel III.17
Keterangan Terjadwal Pelaksanaan
Crew Call 07.00 07.30
Make Up Call 07.30 08.00
Makan sahur 03:00 03:30
Berbuka Puasa 15.45 15.45
Tabel III.18
Porsi Catering Dipesan Realisasi
Makan Sahur Biaya Produksi 16 Orang
Berbuka Puasa Biaya Produksi 16 Orang
DAY 4 (HARI KEEMPAT)
Tabel III.19
Keterangan Terjadwal Pelaksanaan
Crew Call 07.00 07.30
Make Up Call 07.30 08.00
Makan sahur 03:00 03:30
Berbuka Puasa 15.45 15.45
Tabel III.20
Porsi Catering Dipesan Realisasi
Makan Sahur Biaya Produksi 16 Orang
Berbuka Puasa Biaya Produksi 16 Orang
46
EQUIPMENT LIST (CHECK LIST HARIAN)
Production Company : BSI Produser : Dewi Indriyani
Project Title : IKATAN Sutradara : Yanto Iskandar
Durasi : 15 Menit Production : RADA Production
Tabel III.21
NO NAMA SERI JUMLAH KET
1 Kamera Canon C300 EF
Mount Lens (Body
Only)
1 Sewa
2 Lensa Canon lens
Ef 16-35
mm f/2.8 II
USM
Canon lens
fix EF 50
mm f/1.2L
USM
Canon lens
fix EF
100mm
f/2.8 L IS
marco
Canon lens
EF 70-
200mm
f2.8 L II IS
USM
3 Sewa
3 Audio recorder ZOOM H4N 1 Sewa
4 Boom mic set SENNHEISER 1 Sewa
5 Dji ronin 1 Sewa
47
6 Lighting KINOFLO
Daylight (4feet 4
bank)
4 Sewa
7 Lighting LED video light 15
inch Bi –color
(ATT VL – 1200
DR)
1 Sewa
8 Lighting Red head
continouos light
800 watt
1 Sewa
9 Stand kamera Century stand +
Arm
1 Sewa
10 Gaffer clam 1 Sewa
11 Shark slider 1 Sewa
12 LED Canara 400 1 Sewa
13 DJI OSMO 1 Sewa
48
FOTO LOKASI
Gambar III.4 Foto Lokasi Rumah Alvin
49
3.2. Proses Kerja Sutradara
Dalam sebuah kelompok drama maupun nondrama sutradara
adalah pemimpin tunggal yang memiliki tanggung jawab dalam
keputusan dan pengarahan penuh terhadap materi untuk mendapat hasil
maksimal. Seorang sutradara harus memahami berbagai teknis yang ada
dalam proses pembuatan film baik dalam hal penguasaan teknis kamera,
tata cahaya (lighting), editing, bahkan sampai pemilihan warna baju yang
akan dipakai oleh pemeran karena semua itu merupakan perpaduan yang
menjadi tanggung jawab seorang sutradara.
“Sutradara telivisi adalah seseorang yang mempunyai profesi
untuk bertanggung jawab terhadap kreativitas dan kualitas gambar yang
tampak dilayar dimana didalamnya ia bertugas mengontrol teknik
sinematik,mempelajari dan meliputi jalannya acara dan memimpin
kerabat kerjaberbagai bidang televisi seperti penata kamera, penata
lampu, penata audio, dan lain-lain, hingga menjadi tontonan yang
berbobot dan dapat dinikmati” Naratama(2013:12)
“Sutradara bertanggung jawab pada hasil akhir sebuah karya”.
Sebuah statment yang singkat tetapi memiliki pengertian dan pengaruh
yang sangat luas sebab hasil akhir sebuah karya televisi merupakan
rangkuman dari proses pengerjaan produksi yang sangat kompleks yang
merupakan penggabungan dari tiga fase pengerjaan, yaitu prapoduksi
(Pre-Production), Produksi (Production), Pasca Produksi (past-
production). Peran sutradara dalam tiga fase pengerjaan tersebut
sangatlah besar, baik dalam fase praproduksi, produksi, dan paska
produksi. Semua fase tersebut harus berada dibawah pengawasan
sutradara agar tetap sesuai dengan visi sang sutradara. Dalam tiap fase
50
tersebut sutradara dituntut untuk memberikan ide dan gagasannya agar
terjalin team work yang solid, selain itu seorang sutradara juga harus
membuat beberapa ide cadangan jika sewaktu-waktu ada hal tak terduga
yang dapat menggangu jalannya proses pembuatan film.
3.2.1. Pra Produksi
“Pada awalnya, keputusan pemilihan cerita dilakukan oleh tim
secara keseluruhan, hal ini bertujuan untuk membuat seluruh anggota tim
bisa memiliki cerita “IKATAN” yang akhirnya disetejui”
Naratama(2013:51)
Dalam pembuatan drama televisi “IKATAN” menuntut kerja
sama dari tiga jobdesk utama yang menjadi penentu dalam pembuatan
konsep drama televisi ini. Ketiga jobdesk itu adalah Produser, Sutradara,
dan Penulis Naskah atau yang biasa disebut Triangle system. Ketiga
jobdesk inilah yang menjadi kunci utama dalam setiap pengambilan
keputusan, mulai dari pengembangan ide kreatif cerita, penentuan calon
pemain utama hingga ke model pendukung, hunting lokasi, sampai
perencanaan jadwal shooting. Namun, semua jobdesk harus memahami
apa yang menjadi visi sutradara kerena semua jobdesk berpengaruh besar
dalam sebuah karya film.
Bersama penulis naskah, sutradara beberapa kali berdiskusi
untuk menghasilkan cerita yang benar-benar kita inginkan namun tetap
menarik di mata penonton. Sutradara banyak berdiskusi tentang faktor
teknis dalam merealisasikan konsep kreatif yang sudah dibahas.
51
Sutradara juga berdiskusi untuk membahas biaya beberapa konsep yang
kemudian diberikan jalan lain jika saja dana yang tersedia tidak
mencukupi untuk mengakomodir konsep tersebut. Bila melihat kenyataan
yang ada berhasil atau tidaknya produksi dan paska produksi tergantung
dari para kreator yang terbentuk dalam sebuah team work dengan
mempersiapkan secara matang pada saat pra produksi. sutradara menjadi
wakil dari mata penonton, jadi sutradara harus tau apa yang disukai oleh
penonton dan apa yang tidak disukai oleh penonton. Sebab hal ini
menjadi faktor sukses tidaknya sebuah karya bisa diterima oleh penonton
dan mendapat apresiasi dari masyarakat.
Setelah berdiskusi panjang dengan produser dan penulis naskah,
sutradara menjelaskan kepada seluruh tim tentang hasil dan keputusan
yang akan di tuangkan pada saat produksi. Berhasil tidaknya langkah
tersebut diatas tergantung dari team work dari setiap jobdesk yang
menjalakan proses produksi. Dalam hal ini sutradara bertugas
memberikan pengarahan kepada setiap jobdesk agar tidak ada kesalahan
informasi dalam proses produksi serta memberikan pengarahan kepada
telent (pemain). “Karena pentingnya proses praduksi ini dianggap
sebagai sebuah proses yang cukup melelahkan demi mendapatkan sebuah
hasil yang maksimal”Panca(2011:7)
3.2.2. Produksi
“Produksi adalah proses pengambilan gambar. Disini semua
unsur teknis dan kreatif (naskah, actor, sinematografi, suara dll)
bergabung di bawah pengawasan kreatif sutradara. Dalam menjalankan
52
proyek produksi video, khususnya kegiatan pengambilan gambar atau
shooting video, sejumlah hal berikut ini harus dipersiapkan dengan baik :
a) desain produksi termasuk skenario, yang bisa menjadi panduan yang
baik tentang apa apa yang harus dikerjakan selama shooting; b) kesiapan
kru dalam menjalankan perannya masing masing; c) kesiapan
perlengkapan yang juga merupakan tanggung jawab masing masing
kru”Panca(2011:23)
Peran Sutradara dalam proses produksi sangatlah penting karena
sutradara merupakan pemimpin jalannya produksi. Sutradara dituntut
untuk menjadi bijak, guna terciptanya suasana yang baik sehingga
mendapatkan hasil yang maksimal dalam proses produksi. Sutradara juga
bisa menempatan crew sesuai dengan bidang kerjanya karena dalam
sebuah karya drama dibutuhkan team work yang solid. Setiap divisi
mempunyai keterikatan satu dengan yang lain dan tugas seorang
sutradara adalah mengakomodir setiap divisi agar dapat menjalakan
tugasnya sebaik mungkin.
Seorang sutradara juga harus menguasai dasar-dasar teknik
pengambilan gambar agar sesuai dengan adegan dan maksud yang ingin
disampaikan tersalurkan kepada penonton. Dasar-dasar teknik
pengambilan gambar yang diterapkan oleh sutradara dituangkan dalam
Director treatment, namun tidak menutup kemungkinan adanya
improvisasi dalam pengambilan gambar sesuai dengan kebutuhan.
53
3.2.3. Pasca Produksi
Pasca produksi adalah tahap kerja kreatif untuk mewujdkan film
ini sesuai dengan visi awal sutradara, dengana melakukan editing dan
sound mixing untuk menyempurnakan unsur gambar dan suara dalam
film ini. “Pasca proses shooting, meninggalkan beberapa hutang shot dan
tentu saja menjadi momok dalam pikiran pada saat pasca produksi, satu-
satunya cara adalah dengan memaksimalkan proses editing dan mixing
suara”Naratama(2013:144)
Dalam tahap pasca produksi sutradara bertugas membantu
editor dan soundman dalam mengkomposisikan gambar dan suara agar
mendapat sebuah harmonisasi yang sesuai dengan kebutuhan film.
Penulis bekerja sama dengan editor dalam proses editing agar berjalan
dengan lancar.
3.2.4. Peran dan tangung jawab Sutradara
Sutradara memiliki tanggung jawab dalam menjalankan
tugasnya dari mulai praproduksi, produksi, hingga pascaproduksi. Tugas
pokok seorang sutradara adalah sebagai berikut :
1. Sutradara bertanggung jawab pada seluruh proses
pembuatan film mulai dari pra produksi, produksi, dan pasca
produksi.
2. Sutradara adalah penterjemah tulisan dalam naskah ke
bentuk audio visual.
54
3. Sutradara harus memahami isi naskah dan mengatahui pesan
yang ingin disampaikan oleh naskah tersebut.
4. Harus bisa menempatkan diri sebagai seorang pembuat film
dan penikmat film.
5. Mampu menerjamahkan konsep kreatif imajinasi ke dalam
bentuk audio visual.
Sedangkan bila melihat fungsi pokok seorang sutradara bisa
dibagi menjadi empat yaitu :
1. Sutradara sebagai pemimpin
“jiwa kepemimpinan modal utama seorang sutradara”
Naratama(2013:28).
Menurut penulis sutradara memiliki hak dan kewajiban penuh
dalam proses pembuatan film, khususnya pada saat produksi dilapangan.
Sutradara ibarat komandan batalion yang perintahnya wajib diikuti oleh
seluruh crew, karena sutradara adalah penanggung jawab dari sebuah
hasil karya.
2. Sutradara sebagai seniman
“Sebagai kreator yang bertanggung jawab terhadap karya akhir
tayangan visual, seorang sutradara dituntut menjadi seorang seniman
yang mempunyai cita rasa tinggi tentang suatu nilai kesenian dan
kebudayaan. Kecintaan akan suatu budaya adalah faktor yang akan
menyentuh setiap sendi-sendi imajinasi seni visual, baik dalam bentuk
dramatik maupun nondramatik” Naratama(2013:34)
55
3. Sutaradara sebagai pengamat program dan pemasaran
televisi
“Sutradara harus berperan menjadi seorang pengamat
pemasaran televisi yang justru harus membatasi diri. Sutradara tidak
hanya dituntu untuk berkreasi, tetapi juga dituntut untuk menjadi
pengamat yang mengerti kondisi dan kebutuhan stasiun televisi,
sponsor, dan penonton” Naratama (2013:40)
4. Sutradara sebagai penasihat teknik
“penentu akhir ada di sutradara, pengetahuan teknik dilapangan, sang sutradara harus memutuskan jenis lensa apa yang tepat untuk
gelaran produksi ini. Sutradara pun harus menyerasikan dengan
kebutuhan gambar, lokasi shooting, bentuk set artistik panggung, dan
penempatan kamera. Semuanya harus masuk dalam analisis kreatif sang
sutradara sebelum mengambil keputusan” Naratama(2013:45)
3.2.5. Proses Penciptaan karya
a. Konsep Kreatif
Dalam film ini gambaran besar yang ditampilkan adalah serealistis
mungkin agar penonton dapat larut dalam cerita dan merasakan sensasi
yang dalam film ini. Pemilihan lokasi dan set yang dipakai dalam film ini
dibuat sedemikian rupa agar terkesan realistis dan tidak dibuat-buat.
Konsep yang dibuat oleh penulis sama dengan konsep penyutradaraan,
sehingga dalam pengadeganan dan alur cerita sutradara bisa eksplore agar
mendukung kualitas isi dari film ini.
Konsep kreatif awal dari film ini adalah menampilkan shoot yang
sinematik dalam teknik pengambilan gambar agar mata penonton
56
dimanjakan dengan shoot yang tetap santai dan memberikan dimensi
tersendiri dalam film tersebut. Konsep pencahayaan dalam film ini bersifat
natural namun tetap menambahkan permainan cahaya untuk lebih
mendramatisir pada setiap adegan.
b. Konsep Produksi
Pada saat proses pembuatan film penulis bekerja sama dengan
seluruh tim agar mendapatkan hasil yang baik. Sebelum pengambilan
gambar penulis melakukan reading agar acting para pemain terlihat
lebih natural dan para pemain mengetahui isi dari naskah yang mereka
mainkan dan menjiwai setiap adegan yang ada.
c. Konsep Teknis
Sedangkan secara teknis pembuatan karya “IKATAN” penulis
beserta tim sepakat menggunakan kamera jenis CANON C300 yang telah
disesuaikan dengan kebutuhan pengambilan gambar. Untuk
menyempurnakan pewarnaan dalam film ini kami menggunakan kinoflo
sebagai fill light, HMI 575 sebagai key light, sebuah redhead untuk
menerangi luar ruangan agar terlihat seperti cahaya siang hari atau night
for day dan tambahan LED untuk menerangi bagian yang masih terasa
gelap agar sesuai dengan kebutuhan. Untuk audio penulis menggunakan
boom mic dan zoom h4n untuk merekam dialog dan atmosfir agar suara
yang dihasilkan jernih, serta menambah sound effect agar menyatu
dengan cerita untuk memainkan emosi para penonton.
57
3.2.6. Kendala Produksi dan Solusi
a. Keterlambatan datangnya alat dari rental yang membuat beberapa
shoot tidak dapat diambil. Solusi yang sutradara lakukan adalah terus
berkoordinasi dengan pihak rental alat agar alat yang dibutuhkan
cepat datang ke lokasi shoting.
b. Putus kontak kelistrikan di lokasi shooting membuat proses produksi
menjadi terhenti. Solusinya sutradara meminta bantuan kepada pihak
pengelola lokasi (villa) agar dapat memperbaiki kerusakan.
c. Genset pada saat shooting mengalami kerusakan pada kabel dan busi.
Sosuli yang dilakukan sutradara adalah mencoba memperbaiki
kerusakan yang terjadi pada genset agar dapat digunakan kembali.
58
3.2.7. Lembar Kerja Sutradara :
1. Konsep Penyutradaraan.
2. Storyboard.
3. Director Treatment
4. Script Breakdown Sheet
59
1. Konsep Penyutradaraan
Pada kesmepatan kali ini penulis dipercaya untuk memegang jobdesk
Sutradara untuk karya Tugas Akhir yang berjudul “IKATAN”. Menjadi Sutradara
adalah sebuah tanggung jawab besar karena hasil sebuah tayangan yang akan
nampak di televisi pemirsa merupakan tanggung jawab Sutradara. Disini penulis
sebagai Sutradara dituntut untuk mengasah kepekaan tentang kontinuitas,
kesinambungan serta kebutuhan gambar yang menarik namun tetap memiliki nilai
seni yang tinggi agar dapat menarik hati para penonton.
KONSEP IDE
Berkisah tentang Alvin, lelaki berusia 23 tahun yang jatuh cinta dengan
seorang wanita bernama Nesya. Cinta Alvin begitu besar kepada Nesya namun,
pujaan hatinya tersebut adalah sepupu kandungnya. Waktu berlalu, dan mereka
berdua semakin akrab. Seiring keakraban mereka, Alvin sering membayangkan
dirinya bisa berpacaran dan menikah dengan Nesya, namun ketika Alvin menanyakan
hal tersebut pada orang tuanya, ternyata mereka tidak diperbolehkan untuk menjalin
hubungan.
KONSEP PENONTON
What people want to see
Diawal film penonton akan diperlihatkan kalimat bijak mengenai
soal cinta. Dari kalimat bijak diawal penonton akan merasa
penasaran akan sosok tokoh yang ada difilm tersebut.
What people need to see
Yakni penonton akan diperlihatkan bagaimana karakter tokoh
Alvin yang sangat mengagumi sosok Nesya yang tidak lain adalah
sepupu kandungnya sendiri.
What people want and need to see
Penonton akan diperlihatkan dengan adegan kekaguman Alvin
terhadap Nesya sepupunya tersebut dari suduh pandang Alvin yang
telah mengetahui kebiasaan Nesya setiap harinya. Sehingga
penonton akan terbawa oleh suasana yang ada didalam film
tersebut.
60
2. Storyboard
Gambar III.5 Scene 1 Gambar III.6 Scene 2
Gambar III.7 Scene 3 Gambar III.8 Scene 4
Gambar III.9 Scene 5 Gambar III.10 Scene 6
Gambar III.11 Scene 7 Gambar III.12 Scene 8
61
Gambar III.13 Scene 9 Gambar III.14 Scene 10
Gambar III.15 Scene 11 Gambar III.16 Scene 12
Gambar III.17 Scene 13 Gambar III.18 Scene 14
Gambar III.19 Scene 15 Gambar III.20 Scene 16
62
Gambar III.21 Scene 17 Gambar III.22 Scene 18
Gambar III.23 Scene 19
DIRECTOR TREATMENT
Production Company : BSI Produser : Dewi Indriyani
Project Title : IKATAN Director : Yanto Iskandar
Time Broadcast :
Tabel III.22
NO DIRECTION AUDIO
SCENE CAST D/N SET & DESKRIPTION
INT. KAMAR ALVIN
1 1 - - Black Screen V.O “Jatuh cinta tidak pernah ada dalam rencana manusia, karena kita tidak pernah memilih akan jatuh cinta pada siapa. Berbicara tentang perasaan tentu sangat rumit, selalu ada yang seperti lautan. Kita tenggelam, merasa nyaman dan ingin tinggal, namun sayang kita bukan ikan
ataupun karang.
Alvin, Mamah D ALVIN sedang memakai V.O Alvin, Papah Alvin pakaian didalam kamarnya Contohnya gue, nama gue Alvin Putra Wijaya. dan menjelaskan tentang Gue anak tunggal di keluarga gue. Umur gue 23 siapa dirinya, begitu juga tahun. Gue kerja di salah satu perusahaan swasta pekerjaannya. Setelah di Jakarta. Ini Mama, namanya Ambar Lestari, berpakaian, ALVIN langsung perempuan yang paling cantik sedunia buat gue. menemui orang tuanya yang Nah, kalau ini Papa, namanya Sofyan Wijaya berada diruang tamu untuk laki-laki paling tegas yang gue kenal. Kita sekedar bercengkramah. sekeluarga selalu berkumpul di saat hari libur. Diruang tamu terlihat Biasanya cuman ada gue, Mama dan Papa di
63
MAMAH ALVIN sedang
merapihkan kain batik
koleksinya. Tak lama
PAPAH ALVIN datang
dengan membawakan dua
gelas minuman dan diberikan ke MAMAH ALVIN.
ruang keluarga.
INT. DALAM MOBIL
2 2 Nesya D Terlihat NESYA sedang V.O
“Tapi hari ini sepupu gue mau dateng, namanya Nesya Nindya. Nesya datang ke Jakarta
tujuannya mau kerja dan tinggal di rumah gue
untuk beberapa waktu”
berada didalam mobil sambil melihat pemandangan kota jakarta dan hendak datang
kerumah ALVIN.
EXT. DEPAN RUMAH
3 3 Nesya D NEYSA sampai dirumah
ALVIN dengan expresi
bahagia.
-
INT. RUANG TAMU
4 4 Alvin, Mamah
Alvin, Papah Alvin
D ALVIN dan keluarga sedang
menunggu kedatangan
NEYSA diruang tamu. Tak
lama kemudian MAMA
ALVIN mendengar suara
ketukan pintu dan langsung membukakannya.
Voley
Suara ketukan pintu.
MAMA ALVIN “Nah, itu kayaknya Nesya deh, sebentar ya
Mama bukain pintu dulu”
ALVIN
“iya mah..”
64
EXT. DEPAN RUMAH
5 5 Nesya,
Mamah Alvin
D Setelah MAMA ALVIN
membuka pintu, terlihat
NESYA yang sudah tiba
dari luar kota. Dan mereka
langsung bertegur sapa
setelah sekian lama baru bertemu kembali.
NESYA
“Assalamualaikum”
MAMA ALVIN “Walaikumsalam, eh Nesya, ya ampun udah lama ya kita gak ketemu”
MAMA ALVIN
“Kamu makin cantik aja,
NESYA
“Iyaa makasih tante..
MAMAH ALVIN
ayuk Nesya masuk, di dalam Om dan Alvin sudah
nunggu loh”
INT. RUANG TAMU
6 6 Nesya, Mamah
Alvin, Papah Alvin
D NESYA berjalan masuk
kedalam rumah ALVIN.
Terlihat ALVIN terpana
melihat kecantikan
NESYA. Disela-sela
ALVIN terpana melihat
NESYA. NESYA
bersalaman dengan PAPAH
ALVIN dan NESYA
tersenyum ke arah ALVIN.
Melihat ALVIN yang
NESYA
“Apa kabar Om?”
PAPA NESYA
“Baik Nesya, kamu apa kabar?”
NESYA
“Baik Om”
MAMA ALVIN “Alvin, ko bengong.. ini Nesya, kamu masih ingat
65
sedang melamun, MAMAH
ALVIN membuyarkan
lamunan ALVIN. Sentak
ALVIN kaget (tersadar)
dan langsung bersalaman
dengan NESYA dan
menanyakan kabarnya.
Setelah mereka bertegur
sapa, MAMA ALVIN
menyuruh NESYA untuk
beristirahat, dan NESYA
berpamitan ke kamar yang
sudah diberitahu oleh
MAMAH ALVIN untuk
istirahat.
Melihat NESYA yang
bergegas pergi ke kamar
untuk beristirahat, ALVIN
masih saja terpana melihat
kecantikan NESYA.
kan ?”
ALVIN
“Hmmm...i...iya inget kok mah.. ALVIN
Apa kabar Nes..?”
NESYA
Baik Vin..
MAMA ALVIN “Yaudah Nes, kamu istirahat dulu, kamar kamu sebelah sana ya”
NESYA
“Iya Tante.. mari Vin, Om”
PAPAH ALVIN
“Iya Nesya..”
INT. MEJA MAKAN
7 7 Nesya, Alvin, Mamah Alvin,
Papah Alvin
D Jam berdering menunjukan
pagi hari. Terlihat PAPAH
ALVIN sedang duduk
dimeja makan sambil
membaca koran. Kemudian
MAMAH ALVIN datang
dengan membawakan
secangkir kopi untuk
Volley
PAPAH ALVIN
“Makasih yaa mah..”
MAMAH ALVIN
“Selamat pagi NESYA”
66
PAPAH ALVIN. Tak lama
NESYA datang untuk ikut
sarapan. MAMAH ALVIN
menyapa NESYA dan
menyuruh NESYA makan.
Seiring mereka bertegur
sapa, datang ALVIN dan
ikut sarapan bersama.
Disela-sela mereka sarapan,
PAPAH ALVIN bertanya
kepada ALVIN soal
perkembangan
pekerjaannya. Dan NESYA
pun tak luput mendapatkan
pertanyaan dari PAPAH
ALVIN tentang sudah
berapa lama NESYA tidak
datang ke jakarta.
MAMAH ALVIN berinisiatif menyuruh
ALVIN untuk mengajak
NESYA jalan-jalan keliling
jakarta.
NESYA
“Selamat pagi juga tante, om..”
MAMAH ALVIN
“Sarapan Dulu Nesya..”
PAPAH ALVIN
“Oh iyaa, kamu terakhir ke jakarta kapan
Nesya??”
NESYA
“Terakhir SD kelas 5 om..”
MAMA ALVIN “Nah Vin, abis ini kamu antar Nesya jalan- jalan
gih sana..”
-
PAPAH ALVIN “iyaa.. siapa tau Nesya mau liat-liat Jakarta.. kan
udah lama juga Nesya ga ke jakarta..
NESYA
“Iya boleh om, Tante..”
ALVIN
“Iya mah nanti aku ajak keliling jakarta ”
NESYA
“Sebentar ya Vin”
67
ALVIN
“Iya Nes, nanti gue tunggu di depan ya”
INT. RUANG TAMU
8 8 Alvin, Nesya D Hari dimana ALVIN
mengajak NESYA keliling
jakarta pu tiba. Terlihat
ALVIN sedang menunggu
NESYA di ruang tamu. Tak
lama kemudian terdengar
suara langkah kaki
NESYA. Sentak ALVIN
menoleh melihat NESYA
yang sedang berjalan
menuruni tangga. Melihat
NESYA tampil dengan
cantik, ALVIN pun terpana
melihatnya.
NESYA
“Ayo Vin kita berangkat?”
ALVIN
“Ii...iya Nes, Yuk kita berangkat”
EXT. HALAMAN DEPAN
9 9 Alvin, Nesya D ALVIN berdiri didekat V.O jendela sambil menikmati “Cewek yang lagi nguncir rambutnya itu, secangkir kopi dipagi hari. kecantikannya nambah 100 kali lipat. Tak sengaja ALVIN Menurut gue, pesona cantik wajahnya jadi keliatan melihat NESYA yang lebih jelas. sudah bangun dan bersiap Dia punya tatapan yang ekspresif dan senyum untuk berolahraga. ALVIN manis, kembali terpana dan senyumnya yang bikin hati gue adem” mendeskripsikan kecantikan