Top Banner
27

Program Aplikasi Hasil Penelitian

May 29, 2015

Download

Business

Ardi Novra

Project collaboration UNJA and TGI (Transportaion Gasses of Indnesian) RO I
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Program Aplikasi Hasil Penelitian
Page 2: Program Aplikasi Hasil Penelitian

PR

OG

RA

M A

PLI

KA

SI H

AS

IL

PE

NE

LITIA

N M

AH

AS

ISW

A (

PA-

HPM

)TR

AN

SFE

R IPTEK

UN

TU

K P

EM

BER

DAYA

AN

MA

SYA

RA

KAT P

ER

DES

AA

N

KER

JASA

MA

PT. T

RA

NSP

OR

TASI

GA

S IN

DO

NES

IA D

AN

UN

IVER

SITA

S JA

MB

I

PROGRAM APLIKASI HASIL PENELITIAN MAHASISWA (PA-HPM) merupakan wujud nyata kepedulian PT. TRANSPORTASI GAS INDONESIA dalam mendorong percepatan diffusi dan pemanfaatan IPTEKs bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat. TUJUAN UTAMA PA-HPM adalah mendayagunakan berbagai hasi riset di UNIVERSITAS JAMBI yang selama ini tidak termanfaatkan, guna peningkatan nilai tambah sumberdaya lokal dalam pengembangan ekonomi produktif sehingga mampu mendorong diversifikasi sumber pendapatan rumah tangga.

SEKILAS PROGRAM

Page 3: Program Aplikasi Hasil Penelitian

PROGRAM

CSR

PT. TRANSGASI

NDO

TIM PENULIS:

DR. ARDI NOVRA, MP

Alamat: Fakultas Peternakan Kampus UNJA Pinang Masak KM. 15 Mendalo Darat -

Jambi

Page 4: Program Aplikasi Hasil Penelitian

DAFTAR PRODUK

TEMPE & KECAP BIJI SAGA P. BETUNG

NUGGET PATIN TURE

VELVA DAN FRUIT LEATHER TEMPINO

DENDENG & BAKSO ITIK/ENTOG AFKIR SUNGAI BERTAM

JAMUR TIRAM MEDIA SERBUK GERGAJI

Page 5: Program Aplikasi Hasil Penelitian

TEMPE BIJI SAGA

BAHAN DAN ALAT

• Bahan untuk pembuatan tempe selain biji saga adalah Ragi/laru tempe

• Alat yang dibutuhkan antara lain timbangan, baskom, panci/kukusan air, kompor minyak tanah, tampah, plastik, sendok/garpu, centong, meja, rak lemari, lilin dan korek api

DESKRIPSI SINGKAT BAHAN BAKU UTAMA• Biji tanaman Saga (Adenanthera pavonina L.)

berwarna merah, pipih, dan memiliki kulit biji yang keras dengan kandungan protein tinggi sehingga potensial menjadi bahan pangan alternatif murah guna memenuhi kebutuhan protein nabati masyarakat.

• Pemanfaatan biji saga masih sangat kurang dan bahkan terbuang percuma sedangkan tanaman hanya terbatas untuk tanaman peneduh hiasan pekarangan.

RADHIYANA & MARLA SUSANNA (FKIP UNJA)

Page 6: Program Aplikasi Hasil Penelitian

TEMPE BIJI SAGA

TATACARA PENGOLAHAN

1. Siapkan biji saga pohon sebanyak 1 kilogram.

2. Biji saga dicuci dengan air bersih untuk menghilangkan kotoran pada kulit biji.

3. Biji Saga direbus terlebih dahulu selama 1,5 jam karena kulit biji saga pohon tergolong keras, maka perlu direndam selama 24 jam untuk lebih memudahkan pelepasan kulit ari.

4. Selesai perendaman biji saga tersebut diremas-remas agar kulit arinya terlepas dan di cuci kembali serta dikukus selama 15-20 menit.

5. Setelah dingin dicampur dengan 2 gram ragi/laru tempe dan diaduk sampai rata, kemudian masukkan kedalam plastik yang telah dilubangi terlebih dahulu, timbang dan rekatkan dengan menggunakan api lilin.

6. Letakkan berjejer diatas rak yang telah disediakan, disimpan pada suhu kamar selama 48 jam.

Page 7: Program Aplikasi Hasil Penelitian

KECAP BIJI SAGA

KECAP BIJI SAGA

TATACARA PENGOLAHAN1. Biji saga fermentasi dikukus terlebih dahulu

sebelum dicincang halus. 2. Selanjutnya dijemur menggunakan tampan yang

ditebar merata agar proses pengeringan dengan menggunakan terik matahari dapat merata.

3. Siapkan larutan garam dengan perbandingan 1 ; 3 lalu masukkan irisan tempe telah kering kedalam larutan garam.

4. Fermentasi pada suhu kamar selama 30 hari dan setelah itu dapat dimasak dengan panci pada api kecil.

5. Jika terlalu kental maka tambahkan air dengan perbandingan 1 : 5 kemudian masukkan bumbu/rempah yang telah disangrai dan dihaluskan.

6. Aduk merata lalu masukkan gula pasir secukupnya, kemudian gula merah dan pengawet makanan alami.

7. Saring dan kemas dalam botol yang telah disterislisasi melalui proses perebusan

KECAP BIJI

SAGA KECAP BIJI

SAGA

KECAP BIJI

SAGAKECAP

BIJI SAGA

Page 8: Program Aplikasi Hasil Penelitian

NUGGET PATIN

DESKRIPSI SINGKAT BAHAN BAKU UTAMAKomoditas ikan patin di Provinsi Jambi cukup tinggi

dan bahkan melimpah sehingga harga pasar cenderung turun. Keunggulan ikan patin:

1. Ikan air tawar yang mudah didapat tersedia banyak

2. Protein tinggi 3. Rasanya yang khas, rendah kalori, struktur

dagingnya yang kenyal, mudah dicerna4. Mudah dipisah dari duri, sehingga baik untuk

resep makanan5. Kadar kolesterol rendah dibandingkan dengan

daging.

NOVRIYANTI WULANDARI

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI

Page 9: Program Aplikasi Hasil Penelitian

NUGGET PATIN

BAHAN DAN ALAT

• Bahan yang dibutuhkan adalah daging ikan patin, tepung terigu dan tapioka, telur ayam, bawang putih, merica, garam dan tepung roti serta minyak goreng.

• Alat yang digunakan adalah blender, loyang, wajan, pisau, plastik, kompor, kukusan, timbangan, baskom dan sendok goreng.

Page 10: Program Aplikasi Hasil Penelitian

TATA CARA PENGOLAHAN

BAHAN DAN ALAT

1. Ikan Patin disiangi dengan membuang kepala, sirip, dan isi perut dan selanjutnya dibersihkan dengan air biasa.

2. Ikan yang sudah dibersihkan dikukus selama 10 menit dan selanjutnya dilakukan pemisahan antara daging dan kulit serta lemak tubuh ikan.

3. Blender daging sampai halus dan campurkan dengan bumbu yang juga telah dihaluskan dalam tempat adonan yang disedikan.

4. Tambahkan telur, tepung terigu dan tepung tapioka sambil diaduk merata.

5. Masukkan dalam loyang yang telah dilapisi plastik dan kukus selama 15 – 20 menit.

6. Nugget dipotong persegi dan lumuri dengan telur dan tepung roti

7. Selanjutnya nugget dapat digoreng hingga berwarna kekuningan

Page 11: Program Aplikasi Hasil Penelitian

FRUIT LEATHER DAN VELVA

SPESIFIKASI PRODUK

VELVA• merupakan produk makanan beku pencuci mulut

(frozen dessert) yang terbuat dari hancuran buah (puree) dengan campuran air, gula dan penstabil.

• Perbedaan utama antara velva dengan frozen dessert yang lain (misalnya sherbet dan ices) adalah konsentrasi buah yang digunakan velva puree buah sedangkan sherbet dan ices menggunakan sari buah.

FRUIT LEATHER• merupakan salah satu produk manisan kering dari

buah-buahan yang diawetkan dengan gula pada konsentrasi tertentu.

• dibuat dengan cara dehidrasi bubur buah dalam bentuk lembaran tipis yang kasar.

NIFARNI FEBRIANTI

AM. SAFI’I ARONA

Page 12: Program Aplikasi Hasil Penelitian

FRUIT LEATHER DAN VELVA

BAHAN DAN ALAT

VELVA• Bahan yang digunakan adalah buah-buahan lokal

daerah seperti nenas. pisang dan pepaya tersebut, gula pasir dan bahan penstabil.

• Alat yang dibutuhkan adalah pisau, mixer, blender, toples, baskom dan lemari pendingin.

FRUIT LEATHER• Sebagiamana velva maka bahan utama adalah

buah-buahan lokal daerah, gula pasir dan bahan penstabil.

• Alat yang dibutuhkan adalah pisau, mixer, blender, toples, baskom dan lemari pendingin.

Page 13: Program Aplikasi Hasil Penelitian

VELV

A

TEKNIK PENGOLAHAN

1. Buah dibersihkan dari kulit dan kotoran, kemudian dicuci dan dipotong-potong.

2. Tambahkan gula pasir dan penstabil, kemudian dihancurkan dengan menggunakan blender sampai berbentuk bubur buah.

3. Bubur buah diaduk dengan mixer, masukkan ke dalam toples plastik dan disimpan didalam freezer selama 30 menit,

4. Setelah agak mengeras dilakukan pengadukan ulang dengan menggunakan mixer agar lebih memperhalus tekstur produk velva.

5. Adonan dimasukkan ke dalam mangkuk plastik kemudian dibekukan dalam freezer selama 5 jam.

6. Setelah 5 jam maka velva siap untuk disajikan, masyarakat sasaran diminta untuk mencoba dan memberi penilaian terhadap citarasa velva

Page 14: Program Aplikasi Hasil Penelitian

FR

UIT

LEATH

ER

TEKNIK PENGOLAHAN

1. Buah sortasi (dipilih) dibersihkan dari kulit dan kotoran, kemudian dicuci dan dipotong untuk mendapatkan daging buah

2. Daging buah dihancurkan menggunakan blender dan setelah berbentuk bubur (bubur buah) tambahkan gula (20%) dan asam sitrat 0.15%.

3. Tuangkan pada loyang yang telah dilapisi plastik dengan ketebalan 0,5 mm.

4. Selanjutnya dilakukan pengeringan pada oven 600C selama 24 jam.

5. Setelah dilakukan pendinginan, dilakukan pemotongan dengan ukuran sekitar 10 x 4 cm.

6. Potong-potongan dikemas pada plastik polyetylen dan siap untuk dijual atau konsumsi sendiri

Page 15: Program Aplikasi Hasil Penelitian

DENDENG DAN BAKSO ENTOK

NURAINI ANDRYANI SIREGAR DAN INDAH GUSTRIYANI

Page 16: Program Aplikasi Hasil Penelitian

DENDENG DAN BAKSO ENTOK

SPESIFIKASI PRODUK

Pada umumnya dendeng di pasaran adalah dendeng sapi baik dendeng giling maupun iris.

Begitupun halnya bahan utama bakso umumnya adalah daging sapi.

Padahal selain daging (sapi atauy kerbau) dendeng dan bakso juga dapat berasal dari daging itik atau entog afkir yang harganya RELATIF LEBIH MURAH

Potensial dikembangkan sebagai sumber pendapatan rumah tangga di Kawasan Sentra Ternak Itik seperti Keirnci dan Tanjung Jabung NURAINI

ANDRYANI SIREGAR

DAN INDAH

GUSTRIYANI

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS JAMBI

Page 17: Program Aplikasi Hasil Penelitian

DENDENG DAN BAKSO ENTOK

BAHAN-BAHAN

Pemilihan daging itik dan entog ditekankan pada bagian dada (Pectoralis) dan paha (Bicep femoris)

DENDENG

1. Gula Merah,

2. Garam Halus,

3. Asam Jawa,

4. Ketumbar

5. Bawang Putih.

BAKSO 1. Tepung, 2. Garam, 3. Lada, 4. Bawang Putih, 5. Air Es6. STPP.

Page 18: Program Aplikasi Hasil Penelitian

ALAT-ALAT

DENDENG1. Plastik Jemur (Sinar Matahari

Langsung), 2. Food Processor, 3. Nampan, 4. Pisau, 5. Plastik, 6. Timbangan, 7. Penggorengan, 8. Kompor, Dan 9. Piring.

BAKSO1. Penggiling Daging, 2. Kompor, 3. Papan Iris, 4. Pisau, 5. Panci Aluminium, 6. Timbangan Dan 7. Mangkok.

Page 19: Program Aplikasi Hasil Penelitian

TEKNIK PENGOLAHANDENDENG

1. Pisahkan daging bagian paha dan dada dari tulang dan kemudian dicuci bersih.

2. Selanjutnya digiling dan dicampur dengan bumbu yang telah dihaluskan.

3. Campur adonan dengan gula merah dan asam sampai merata.

4. Setelah merata dibiarkan selama lebih kurang 15 menit.

5. Kemudian dibentuk seperti lembaran dengan ketebalan 2 – 3 mm

6. Dijemur dan dikeringkan dengan sinar matahari atau menggunakan tenda pengering

Dendeng yang dibuat dari daging unggas seperti itik dan Entog dikenal dengan nama DENDENG GILING.

Page 20: Program Aplikasi Hasil Penelitian

TEKNIK PENGOLAHANBAKSO

1. Pisahkan daging bagian paha dan dada dari tulang dan kemudian dicuci bersih.

2. Selanjutnya dipotong kecil-kecil lalu di giling dan dicampur dengan bumbu yang telah dihaluskan.

3. Setelah merata dimasukkan tepung dan es dalam mangkok dan uleni selama 15-20 menit.

4. Buat bulatan bakso lalu masukkan ke dalam air mendidih 1000C

5. Biarkan mengapung (10 menit) lalu angkat

6. Bakso siap untuk digunakan

Pemanfaatan daging itik dan entog afkir menjadi produk bakso, mempunyai beberapa kelebihan antara lain dapat memperbaiki citarasa (bau dan aroma), memperbaiki kualitas fisik dan menjadi salah satu alternatif diversifikasi pangan.

Page 21: Program Aplikasi Hasil Penelitian

-SERBUK GERAJI MEDIA JAMUR

PUTIH

HARI KAPLIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKANUNIVERSITAS JAMBI

Page 22: Program Aplikasi Hasil Penelitian

SPESIFIKASI PRODUK

Budidaya jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) dapat menjadi sumber pendapatan alternatif bagi masyarakat

Limbah kayu yang menumpuk dan tersia-siakan memiliki kandungan selulosa yang tinggi dan kandungan lignin yang rendah sehingga baik digunakan sebagai medium tumbuh jamur.

Selulosa dibutuhkan jamur sebagai bahan makanan sedangkan lignin merupakan senyawa non-karbohidrat yang memiliki sifat tahan terhadap penguraian biologis,

Kandungan lignin yang tinggi kurang baik untuk media tumbuh jamur karena proses penguraiannya lambat

Page 23: Program Aplikasi Hasil Penelitian

BAHAN

1. Laminar air flow,

2. Autoklaf,

3. Botol, kapas,

4. Sprayer,

5. Karet gelang,

6. Cincin paralon,

7. Rak,

8. Kubung (rumah jamur),

9. Plastik polipropilen,

10. Oven,

11. Penggaris dan

12. Timbangan.

1. Alkohol 70%,

2. Aquades

3. Bibit jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) siap inokulasi

4. Serbuk kayu sengon (albizia falcataria),

5. Dedak dan gypsum

6. Kapur pertanian (kalsium karbonat (caco3)

7. EM-4 (effective microorganism- 4)

ALAT-ALAT

Page 24: Program Aplikasi Hasil Penelitian

PEMBUATAN KOMPOS (MEDIA TANAM JAMUR)

Siapkan serbuk kayu sengon, karung, air

Pembersihan serbuk kayu sengon

Dipisahkan serbuk kayu yang berukuran besar dan yang kecil dengan cara diayak dengan penyaring

Tambahkan larutan EM-4 dengan konsentrasi 10 ml/l Dikomposkan didalam karung 4 sampai 7 mingguSetelah semua selesai ukur pH awal kompos serbuk dan kemudian tambahkan

200 gr dedak padi, 20 gr gypsum, 10 gr kapur, serta 1.700 ml air

Dibalik setiap hari sampai waktu yang ditentukanKompos siap digunakan sebagai media tanam

TAHAPAN BUDIDAYA

Page 25: Program Aplikasi Hasil Penelitian

PENANAMAN JAMUR TIRAM TAHAPAN BUDIDAYA

Persiapkan Kubung (Rumah Jamur)

Pengisian Media ke kantung plastik ukuran 2 kg

Sterilisasi Media • menggunakan Autoclave suhu

1210C selama 15 menit

Inokulasi (penanaman) bibit jamur tiram putih pada ruang inokulasi

Susun dan letakkan bibit jamur tiram putih pada rak yang ada pada kubung

Pemeliharaan (15 hari)

Panen

Page 26: Program Aplikasi Hasil Penelitian

JANGKA WAKTU BUDIDAYATAHAPAN BUDIDAYA

Pencampuran bahan (4 har)

Sterilisasi baglog (2 hari)

Inkubasi 15 hari

Kubung jamur hingga

panen 15 hari

Page 27: Program Aplikasi Hasil Penelitian

TERIMA KASIH

PROGRAM CSR PT. TRANSPORTASI GAS INDONESIA RO I