KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga telah tersusun Profil Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang Tahun 2012. Profil ini disusun sebagai sumber informasi tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang. Harapan kami agar Profil Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang ini berguna bagi siapa saja yang ingin mengetahui tentang lembaga pendidikan Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang. Tim penyusun juga mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penyusunan Profil Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang, semoga bantuan Bapak/Ibu/Saudara dapat semakin meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan di lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang ini. Namun demikian, tim penyusun menyadari bahwa Profil Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan Profil ini di waktu yang akan datang. Akhirnya tim penyusun berharap agar Profil Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang ini benar-benar dapat memberikan informasi yang jelas tentang Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang dan bermanfaat bagi kita semua. Tanjungpinang, Januari 2012 Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang Direktur, Novian Aldo, SST.,MM
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-Nya,
sehingga telah tersusun Profil Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang Tahun 2012. Profil ini
disusun sebagai sumber informasi tentang Penyelenggaraan Pendidikan di Politeknik Kesehatan Kemenkes
Tanjungpinang.
Harapan kami agar Profil Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang ini berguna bagi siapa
saja yang ingin mengetahui tentang lembaga pendidikan Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang.
Tim penyusun juga mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan penyusunan Profil Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang, semoga
bantuan Bapak/Ibu/Saudara dapat semakin meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan di lingkungan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang ini.
Namun demikian, tim penyusun menyadari bahwa Profil Politeknik Kesehatan Kemenkes
Tanjungpinang ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan demi perbaikan Profil ini di waktu yang akan datang.
Akhirnya tim penyusun berharap agar Profil Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang ini
benar-benar dapat memberikan informasi yang jelas tentang Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang
dan bermanfaat bagi kita semua.
Tanjungpinang, Januari 2012Politeknik Kesehatan Kemenkes
TanjungpinangDirektur,
Novian Aldo, SST.,MMNIP. 19681128 198803 1 002
BAB I
PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang integral dari pembangunan sumber daya manusia
untuk mewujudkan bangsa yang maju, mandiri dan sejahtera. Pembangunan manusia seutuhnya harus
mencakup aspek jasmani dan kejiwaannya, disamping aspek spiritual, kepribadian dan kejuangan untuk itu
pembangunan kesehatan ditujukan untuk mewujudkan manusia yang sehat, cerdas dan produktif.
Dalam program Pembangunan Nasional (Propenas) sesuai dengan GBHN 1999-2004 arah kebijakan
pembangunan Sosial dan budaya (termasuk bidang kesehatan) antara lain menyebutkan untuk
meningkatklan mutu sumber daya manusia dan lingkungan yang saling mendukung dengan pendekatan
paradigma sehat.
Di era Globalisasi ini persaingan ketat telah dimulai di segala bidang, termasuk juga bidang
kesehatan. Tenaga Kesehatan yang tidak bermutu atau tidak berkualitas akan tergilas dengan sendirinya.
Masuknya tenaga Kesehatan asing merupakan tantangan yang harus diantisipasi dan dihadapi dengan
berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia kesehatan secara profesional sehingga dapat
berkompetisi secara sehat. Begitu juga sebaliknya, sebagai lembaga pendidikan tenaga kesehatan harus
berupaya untuk meningkatkan kualitas peneyelenggaraan pendidikannya agar mutu lulusannya dapat
berkompetisi dengan tenaga kesehatan asing di luar negeri.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang sebagai lembaga penyelengara pendidikan
profesional tenaga kesehatan yang dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.
1988/MENKES/PER/IX/2011 Tanggal 27 September 2011 akan berupaya menjawab tantangan tersebut di
atas, yang akan tergambar dalam profil Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang ini.
BAB II
GAMBARAN UMUM PROVINSI KEPULAUAN RIAU
A. LUAS WILAYAH
Provinsi Kepulauan Riau terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 25 tahun 2002 merupakan
Provinsi ke-32 di Indonesia yang mencakup Kota Tanjungpinang, Kota Batam, Kabupaten Bintan,
Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, dan Kabupaten Lingga. Secara keseluruhan Wilayah Kepulauan
Riau terdiri dari 4 Kabupaten dan 2 Kota, 42 Kecamatan serta 256 Kelurahan/Desa dengan jumlah 2.408
pulau besar dan kecil dimana 40% belum bernama dan berpenduduk. Adapun luas wilayahnya sebesar
252.601 Km2, di mana 95% - nya merupakan lautan dan hanya 5% merupakan wilayah darat, dengan
batas wilayah sebagai berikut :
- Utara dengan Vietnam dan Kamboja
- Selatan dengan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Jambi
- Barat dengan Singapura, Malaysia, dan Provinsi Riau
- Timur dengan Malaysia, Brunei, dan Provinsi Kalimantan Barat
Dengan letak geografis yang strategis (antara Laut Cina Selatan, Selat Malaka dengan Selat
Karimata) serta didukung potensi alam yang sangat potensial, Provinsi Kepulauan Riau dimungkinkan
untuk menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi bagi Republik Indonesia dimasa depan. Apalagi
saat ini pada beberapa daerah di Kepulauan Riau (Batam, Bintan, dan Karimun) tengah diupayakan
sebagai pilot project pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) melalui kerjasama dengan
Pemerintah Singapura.
Penerapan kebijakan KEK di Batam-Bintan-Karimun, merupakan bentuk kerjasama yang erat antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, dan partisipasi dunia usaha. KEK ini nantinya merupakan
simpul-simpul dari pusat kegiatan ekonomi unggulan, yang didukung baik fasilitas pelayanan prima
maupun kapasitas prasarana yang berdaya saing internasional. Setiap pelaku usaha yang berlokasi di
dalamnya, akan memperoleh pelayanan dan fasilitas yang mutunya dapat bersaing dengan praktik-praktik
terbaik dari kawasan sejenis di Asia-Pasifik.
Provinsi Kepulauan Riau terdiri dari beberapa kabupaten dan Kota yang tersebar diseluruh
wilayah daratan dan perairan. Pada tabel.2.1. berikut memperlihatkan nama kabupaten, kota dan
pusat pemerintahan serta jumlah penduduk.
Tabel.2.1. Nama-nama Kabupaten, Kota dan Jumlah Penduduk di Wilayah Kepulauan Riau
No. KABUPATEN/ KOTA IBUKOTA PENDUDUK KET1 Karimun Tanjung balai karimun 212.812 Jiwa2 Bintan Bandar seri bentan 142.382 Jiwa3 Natuna Ranai, Bunguran Timur 69.319 Jiwa4 Lingga Daik, Lingga 86.230 Jiwa5 Kepulauan Anambas Terempa 37.493 Jiwa6 Batam Batam 949.775 Jiwa7 Tanjungpinang Tanjungpinang 187.687 Jiwa
Jumlah 1.685.698 Jiwa Surnber. BPS Prov. Kepulauan Riau Tahun 2010
B. KEPENDUDUKAN
Penduduk merupakan modal pembangunan, oleh karenanya pembangunan sumber daya
manusia dan mobilitas penduduk perlu diarahkan sehingga dapat mendukung kegiatan
pembangunan di Provinsi Riau. Berdasarkan SUPAS tahun 2009 (profil Kesehatan Provinsi Riau
Tahun 2010), penduduk Provinsi Riau tahun 2009 berjumlah 5.306.532 jiwa, naik 22,3% dari
tahun 2008 sejumlah 5.070.952 jiwa.. Kepadatan penduduk Provinsi Riau tahun 2008 adalah
63,78 orang per Km2 dan meningkat pada tahun 2009 menjadi 65,22 Km2. Berdasarkan tabel 1
terlihat bahwa wilayah Kota Pekanbaru memiliki luas terkecil (632,26 Km 2) dibanding wilayah
kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Riau dengan kepadatan penduduk sebesar 1.270 orang
per Km2.
C. GAMBARAN PENDIDIKAN MENENGAH
Tabel.2.2. Junlah SMA dan Madrasah Aliyah di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2010 / 2011
dengan manajemen SPK Tanjungpinang. Akademi Kebidanan dimulai tahun 1998 dan bergabung dengan
manajemen SPK Pekanbaru.
Dengan perubahan status dari jenjang pendidikan menengah ke jenjang pendidikan tinggi, diikuti
pula oleh perubahan dalam setiap komponen sistem pendidikan terutama pilar pendidikan yang berubah
kepada penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial RI No.298/MENKES-KESOS/SK/IV/2001 tanggal 16 April 2001 berdiri Politeknik
Kesehatan Pekanbaru yang merupakan penggabungan Akademi Perawat di Tanjungpinang dan Akademi
Kebidanan di Pekanbaru.
Sesuai dengan pola umum pengembangan Politeknik KesehatanPekanbaru, maka pada tahun 2004
melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.00.06.1.4.2.02226 pada tanggal 1 Juli 2004.
Politeknik Kesehatan ditambah dengan 3 Jurusan baru, yaitu :
a. Jurusan Gizi Pekanbaru
b. Jurusan Keperawatan Pekanbaru
c. Jurusan Kebidanan Tanjungpinang
Seiring dengan semangat otonomi daerah, maka terbentuklah Provinsi Kepulauan Riau yang secara
administratif terpisah dengan Provinsi Riau. Provinsi Kepulauan Riau terbentuk berdasarkan Undang-
undang Nomor 25 tahun 2002 yang merupakan Provinsi ke-32 di Indonesia yang mencakup Kota
Tanjungpinang, Kota Batam, Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, dan Kabupaten
Lingga.
Dengan terbentuknya Provinsi Kepulauan Riau, maka dalam pengelolaan dan rencana pola
pengembangan Politeknik Kesehatan Riau menjadi sangat tidak efisien karena secara administratif
keberadaan Prodi yang ada di Tanjungpinang sudah beda Provinsi dengan Poltekes Induk (Politeknik
Kesehatan Riau).
. Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau memandang perlu untuk menyelenggarakan
pendidikan tenaga kesehatan untuk mencukupi kebutuhan akan jumlah dan jenis tenaga kesehatan guna
menjangkau pelayanan kesehatan di seluruh daerah/pulau terluar. Oleh karena itu perlu diselenggarakan
pendidikan tenaga kesehatan yang nantinya diharapkan menghasilkan tenaga kesehatan terutama yang
berasal dari masyarakat kepulauan sendiri, yang terampil dan unggul dibidang kesehatan dan mempunyai
wawasan tentang geografis dan demografis di Provinsi Kepulauan Riau. Sehingga lulusan yang
dihasilkan bersedia bekerja di daerah kepulauan Riau. Selain itu, pendidikan kesehatan yang
diselenggarakan juga harus memiliki tenaga operasional dan staf pengajar yang mempunyai komitmen
yang kuat untuk dapat bertahan di institusi pendidikan kesehatan di Provinsi Kepulauan Riau.
Akan tetapi keinginan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau untuk mendirikan Poltekes Kemenkes
Kepulauan Riau masih terhambat dengan persyaratan minimal harus ada 3 Prodi, sedangkan Prodi yang
ada baru 2 Prodi yaitu Prodi Keperawatan dan Prodi Kebidanan Tanjungpinang. Maka atas kerjasama
Poltekes Riau dengan Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau ( Dinas Kesehatan Provinsi
Kepulauan Riau ), pada tahun 2009 terbentuklah 1 prodi lagi yaitu prodi kesehatan lingkungan dengan
Dasar Hukum Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
HK.03.05/I/II/4/5019.1/2008. Dengan terbentuknya 3 Prodi ini maka terpenuhilah persyaratan untuk
membentuk Politeknik Kesehatan di Provinsi Kepulauan Riau. Dengan terbitnya Peraturan Menteri
Kesehatan No. 1988/MENKES/PER/IX/2011 Tanggal 27 September 2011, maka secara resmi berdiri
Politeknik Kesehatandi Provinsi Kepulauan Riau dengan nama Politeknik KesehatanKemenkes
Tanjungpinang sebagai Poltekes baru dijajaran Politeknik KesehatanKemenkes RI.
C. VISI DAN MISI
1. Visi
Menjadi lembaga pendidikan tinggi kesehatan yang mampu mendukung program pembangunan
kesehatan nasional, memberikan pelayanan optimal dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan dan
pengembangan SDM kesehatan, menggalang dan membina kemitraan dalam kegiatan Tri Dharma
Perguruan Tinggi , serta memiliki komitmen terhadap kualitas dan keunggulan lulusan yang mampu
bersaing dipasar lokal, regional, nasional, dan internasional sehingga menjadi centre of excelent
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang Kesehatan dan benchmark institusi
pendidikan kesehatan pada tahun 2020.
2. Misi
a) Menghasilkan lulusan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, profesional di bidang
kesehatan, bermoral dan beretika, berwawasan dan berkemampuan IPTEK, memiliki semangat
kerakyatan dan kemandirian dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama pada
bidang kesehatan.
b) Meningkatkan pelayanan dan mutu Manajemen melalui penyelenggaraan Tertib Administrasi,
penyediaan data/informasi yang akurat, serta pelaksanaan proses belajar mengajar yang konsisten
dan terstruktur.
c) Meningkatkan Kualitas Dosen, Sistem Pembelajaran, Sarana Prasarana, dan SDM secara berkala
dan berkesinambungan
d) Menggalang kemitraan dengan berbagai sektor atau institusi terkait, baik secara lokal, regional,
nasional, maupun internasional dalam menyelenggarakan program pendidikan tinggi kesehatan.
e) Meningkatkan jenjang strata pendidikan pada jurusan potensial dari D.III ke D.IV dan S1.
f) Penata kelembagaan Politeknik Kesehatansesuai dengan peluang yang ada pada UU Sisdiknas
No.20 Tahun 2003
g) Membudayakan etos kerja dan etika profesi kesehatan yang dilandasi nilai agama dan budaya.
h) Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang didukung oleh sumber daya manusia
professional, serta sarana dan prasarana yang memadai.
i) Menanamkan rasa percaya diri, kemandirian, dan interdisipliner dalam menciptakan lapangan
kerja di bidang kesehatan yang didukung oleh penguasaan teknologi dan kemampuan berbahasa
asing.
j) Menciptakan suasana kerja yang kondusif, produktif, dan inovatif.
3. Azas
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dan Perubahannya.
4. Tujuan Institusi
Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang mempunyai tujuan sebagai berikut
a). Menghasilkan lulusan tenaga Ahli Madya Kesehatan yang kompeten, professional, berkualitas,
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkepribadian mantap, mandiri, dengan
mindset global, mampu serta siap bersaing di pasar tenaga kerja global.
b). Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni di bidang
kesehatan berdasarkan hasil kajian-kajian ilmiah.
c). Meningkatkan kegiatan penelitian sebagai landasan penyelenggaraan pendidikan dan
mengembangkan IPTEK bidang kesehatan.
d). Mengembangkan networking penelitian ilmu terapan bidang kesehatan baik dalam skala
regional, nasional maupun internasional.
e). Mengembangkantata kelola yang berstandar ISO dalam manajemen
penyelenggaraan pendidikan tinggi bidang kesehatan.
f). Menyelenggarakan pengelolaan program pendidikan tinggi kesehatan yang transparan,
akuntabel dan mandiri dengan pengembangan badan layanan umum.
g). Mengembangkan peningkatan status kelembagaan institusi maupun pengembangan
Jurusan pendidikan tinggi bidang kesehatan.
h). Menyelenggarakan upaya pengabdian masyarakat melalui penerapan IPTEK pendidikan
kesehatan yang dapat menunjang kesejahteraan masyarakat.
i). Menyelenggarakan upaya pengabdian masyarakat melalui bidang usaha pelayanan
kesehatan dalam rangka menunjang kesejahteraan masyarakat.
j). Mengembangkan upaya penyelenggaraan pendidikan kesehatan berbasis kinerja yang
menunjang peningkatan mutu pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.
Penyelengaraan kegiatan untuk mencapai tujuan Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang berpedoman
kepada :
a). Tujuan Pendidikan Nasional
b). Kaidah, moral dan etika ilmu pengetahuan.
c). Kepentingan masyarakat serta memperhatikan minat prakarsa pribadi.
d). Ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Filosofi
Kerjasama, kekompakan, dan menggalang kemitraan untuk mencapai kemajuan dan kejayaan
6. Motto
Berkarya ikhlas membentuk tenaga kesehatan yang berkualitas.
D. LAMBANG
1. Gambar
2. Bentuk
Lambang Politeknik KesehatanKemenkes Tanjungpinang secara umum berbentuk sebuah Perisai Segi
Lima dan sebuah Pita yang terletak dibagian bawah Perisai Segi Lima.
Perisai Segi Lima berwarna dasar biru langit, berbingkai kuning, berelief 24 Mata Rantai.
Pada badan perisai bagian atas, terdapat tulisan KEMENTERIAN KESEHATAN RI berwarna
hitam, disusun melengkung kearah bawah.
Pada badan perisai bagian tengah, terdapat tiga buah buku yang terbuka berwarna putih dengan
background Bunga Wijayakesuma dengan Lima Daun Mahkota berwarna putih yang ditopang oleh
Lima Kelopak Daun berwarna hijau.
Pada bagian front buku yang terbuka, terdapat keris berlekuk...berwarna kuning berhulu kepala
burung serindit berwarna hitam berdiri tegak diatas sebuah lentera berwarna merah, yang diapit oleh
bulir padi yang berjumlah 27 padi pada sisi kiri dan kapas yang berjumlah 9 tunas kapas pada sisi
kanannya, yang melengkung menjulang keatas hingga mencapai bintang yang berwarna keemasan.
Pada badan perisai bagian bawah, tepatnya dibawah buku yang terbuka, terdapat tulisan Politeknik
Kesehatan berwarna hitam, yang ditulis mendatar, dan dibawahnya terdapat pula tulisan
Tanjungpinang berwarna hitam yang disusun melengkung kearah atas.
Pada bagian bawah Perisai Segi Lima terdapat Pita yang berbentuk lengkung mendatar, berwarna
kuning, yang ditengahnya bertuliskan PROVINSI KEPULAUAN RIAU, berwarna hitam.
3. Makna
Perisai Segi Lima melambangkan Politeknik KesehatanKemenkes Tanjungpinang berazaskan
Pancasila.
Pita melambangkan Politeknik KesehatanKemenkes Tanjungpinang menjunjung tinggi nilai-nilai
perdamaian, persahabatan, dan perikemanusiaan.
Warna dasar biru langit/biru laut melambangkan Politeknik KesehatanKemenkes Tanjungpinang
memiliki harapan dan cita-cita setinggi langit, serta memiliki wawasan seluas lautan.
Bingkai perisai berwarna kuning berelief mata rantai melambangkan Politeknik KesehatanKemenkes
Tanjungpinang mempunyai Filosofi saling mengayomi, mengutamakan kerjasama dan kekompakan,
dan menggalang kemitraan untuk mencapai kejayaan. Mata Rantai yang berjumlah 24 melambangkan
Politeknik KesehatanKemenkes Tanjungpinang akan konsisten memegang filosofinya tersebut seperti
perputaran waktu dalam sehari yang lamanya 24 jam.
Tulisan KEMENTERIAN RI melambangkan Politeknik KesehatanKemenkes Tanjungpinang berada
dibawah naungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Tiga Buah Buku Terbuka berwarna putih melambangkan Politeknik KesehatanKemenkes
Tanjungpinang memiliki 3 janji suci dalam menjalankan tugas dan fungsinya yaitu Tri Dharma
Perguruan Tinggi.
Bunga Wijayakesuma dengan Lima Daun Mahkota berwarna putih melambangkan Politeknik
KesehatanKemenkes Tanjungpinang senantiasa melaksanakan Pengabdian Luhur pada bangsa dan
negara.
Lima Kelopak Daun berwarna Hijau yang menopang Bunga Wijayakesuma melambangkan Visi
Politeknik KesehatanKemenkes Tanjungpinang dalam menjalankan pengabdian luhurnya mendukung
pada Pancakarya Husada yang pada hakekatnya adalah penjabaran dari makna Pembangunan
Kesehatan Nasional.
Keris berlekuk berwarna kuning berhulu kepala burung serindit berwarna hitam melambangkan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang memiliki jiwa kepahlawanan melayu kepulauan,
menjaga marwah, memiliki semangat juang, pantang menyerah, suka membela yang benar, jujur
dalam bertutur dan bijak dalam bertindak.
Lentera berwarna merah melambangkan Politeknik KesehatanKemenkes Tanjungpinang berupaya
menjadi penerang bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama pada bidang
kesehatan.
Bulir Padi dan kapas melambangkan Politeknik KesehatanKemenkes Tanjungpinang memiliki
semangat kerakyatan dan kemandirian dalam etos kerjanya.
Bulir padi yang berjumlah 27 padi dan kapas yang berjumlah 9 tunas kapas melambangkan bahwa
Politeknik KesehatanKemenkes Tanjungpinang resmi berdiri pada tanggal 27 September berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan No. 1988/MENKES/PER/IX/2011 Tanggal 27 September 2011.
Bintang yang berwarna keemasan melambangkan Politeknik KesehatanKemenkes Tanjungpinang
dalam membudayakan etos kerja dan etika profesi kesehatan menjunjung tinggi nilai agama dan
keluhuran budi.
Tulisan Politeknik Kesehatan melambangkan Politeknik KesehatanKemenkes Tanjungpinang adalah
sebuah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam bidang kesehatan.
Tulisan Tanjungpinang melambangkan Politeknik KesehatanKemenkes Tanjungpinang terletak di
Kota Tanjungpinang.
Tulisan PROVINSI KEPULAUAN RIAU melambangkan Politeknik KesehatanKemenkes
Tanjungpinang terletak di wilayah Provinsi Kepulauan Riau.
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
A. KEDUDUKAN
Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang adalah Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang berada di bawah Badan Pengenbangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (PPSDMK) dan dipimpin oleh seorang Direktur yang
bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Direktur Politeknik Kesehatan dalam melaksanakan tugas
teknis, secara fungsional dibina oleh Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan (Pusdiknakes).
B. TUGAS
Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang mempunyai tugas melaksanakan pendidikan
profesional dalam program Diploma III Reguler dan Program / Kelas Khusus sesuai dengan peraturan
dan perundang-undangan yang berlaku.
C. FUNGSI
Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang mempunyai fungsi :
a). Pelaksanaan pengembangan pendidikan profesional dalam sejumlah keahlian di bidang kesehatan.
b). Pelaksanaan penelitian di bidang pendidikan profesional dan kesehatan.
c). Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang yang menjadi tanggung jawabnya,
d). Pelaksanaan pembinaan civitas akademika dalam hubungannya dengan lingkungan.
e). Pelaksanaan kegiatan administrasi.
f). Pelaksanaan kegiatan penjaminan mutu.
D. SUSUNAN ORGANISASI
Susunan Organisasi dan Jabatan Politeknik KesehatanKemenkes Tanjungpinang terdiri dari :
1. Unsur pimpinan :
a). Direktur
b). Pembantu Direktur Bidang Akademik (Pembantu Direktur I / PUDIR I).
c). Pembantu Direktur Bidang Administrasi Umum dan Keuangan (Pembantu Direktur II / PUDIR
II)
d). Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan (Pembantu Direktur III / PUDIR III).
2. Unsur Pembantu Pimpinan (Pelaksana Administrasi)
a). Kepala Sub bagian Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Sistem
Informasi, membawahkan :
a.1. Kepala Urusan Administrasi Akademik
a.2. Kepala Urusan Administrasi Kemahasiswaan
a.3. Perencana dan stastisi
b). Kepala . Sub Bagian Administrasi Umum, Keuangan dan Kepegawaian, membawahkan :
b.1. Kepala Urusan Umum
b.2. Kepala Urusan Keuangan
b.3. Kepala Urusan Kepegawaian
b.4. Operator Komputer
b.5. Pengadministrasi Umum
b.6. Bendahara Penerima
b.7. Bendahara Pengeluaran
b.8. Pembuat Daftar Gaji
b.9. Penata Laporan Keuangan dan Verifikator Keuangan
b.10. Pengadministrasi Barang dan Pengelola Barang
b.11. Arsiparis
b.12. Pranata Humas
b.13. Satpam
b.14. Pengemudi
b.15. Pramu Kantor
b.16. Penata Taman
3. Unsur Pelaksana Akademik
Ketua Jurusan, membawahkan :
a). Sekretaris Jurusan
b). Penanggung Jawab Kurikulum
c). Penanggung Jawab Kemahasiswaan
d). Penanggung Jawab Praktek Lapangan
e). Penanggung Jawab Praktek Laboratorium
f). Penanggung Jawab Evaluasi
g). HIMA
4. Unsur Pelaksana di Bidang Penelitian Terapan dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kepala Unit
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
5. Unsur Penunjang Kegiatan Akademik :
a). Kepala Unit Laboratorium
b). Kepala Unit Perpustakaan
c). Kepala Unit Komputer
d). Kepala Unit Pemeliharaan dan Perbaikan
e). Kepala Unit Dapur, membawahkan :
e.1. Juru masak
f). Pengawas Asrama
6. Senat Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang.
7. Unsur Penunjang meliputi : Kantin.
8. Satuan Penjaminan Mutu.
9. Dewan Penyantun.
DIREKTUR
Novian Aldo, SST.,MM
PUDIR I I
Artia Diarina, SKM.,MKM
PUDIR I I I
H. Haryadi, S.Kp., MPH
PUDIR I
Hj. Muji Hartinah, SST.,MPH
Sub.Bag. ADUM
Asmarita Jasda, S.Kep
Sub. Bag. ADAK
Ns. Zulkifli.,S.Kep
Ka. Jurusan Kebidanan
Respatiningrum, SST
Ka. Jurusan Keperawatan
Dewi Puspa. R, SST.,MPH
Ka. Unit Perpustakaan
Bill Morison
Ka. Unit Penjaminan Mutu Ka. Unit LaboratoriumKa Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPM)
Suharti, SST
Ka. Unit Pemeliharaan Perbaikan
Akhirul Desman
Ka. Unit komputer Ka. Unit Bengkel kerja
E. STRUKTUR ORGANISASI
1. Bagan Organisasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang Tahun 2011 / 2012
Lampiran I, pada Permenkes RI No. :890/Menkes/Per/VIII/2007, tentang Organisasi dan Tatakerja Politeknik Kesehatan
Kelompok Jabatan Fungsional (Fungsional Kependidikan, Fungsional Penunjang akademik, Fungsional Teknisi, Fungsional Bidang Administrasi)
SENAT POLTEKKES
TANJUNGPINANG
Ka. Jurusan Kesling
Zainul Ikhwan, M.Kes
2. Susunan Struktur Organisasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang Periode 2011 – 2012
Direktur : Novian Aldo, SST., MMPudir I : Hj. Muji Hartinah, SST.,MPHPudir II : Artia Diarina, SKM.,MKMPudir III : H. Haryadi, SKp.,MPH
Unsur Pembantu Pimpinan Di Lingkungan Sub Bag ADAKKa.Sub. Bag. Adak : Ns. Zulkifli, S.KepKepala Urusan Administrasi Akademik
: Minda Maira, S.Pt
Kepala Urusan Administrasi Kemahasiswaan : Andi Aris. A.S, SH Andi Aris. A.S, SH
Perencana dan Stastisi : Salina, ST
Unsur Pembantu Pimpinan Di Lingkungan Sub Bag ADUMKa. Sub. Bag. Adum : Asmarita Jasda, S.KepPengelola Ur. Kepegawaian : Cahyo Rianto, S.SosOperator Komputer : Yulian Anugra Adha, A.MdPengadministrasi Umum : Lena Sahrani, SEBendahara Penerima : ElwinaBendahara Pengeluaran : Melly Damayanti, SSTBendahara Gaji : Muliawila, A.MdPenata Laporan Keuangan : Jurnalis Efendi, A.MdVerifikator Keuangan : Sri Kumayang DewiPengadministrasi Barang dan Pengelola Barang
: Ira Ferawati
Ka. Satpam : Agus PerihatinKa. Pengemudi : BendrasPramu Kantor / Caraka : Dedi EfendiPenata Taman : Rusli
Unsur Pelaksana Di Bidang Penelitian Terapan dan Pengabdian Masyarakat
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
: Suharti, SST.,MPH
Unsur Penunjang Kegiatan AkademikUnit Laboratorium : Rawdatul Jannah, A.Md. KebUnit Perputakaan : Bill MorisonUnit Lab. Komputer : Maratoga HajopanUnit Pemeliharaan dan Perbaikan
Keterangan :Jumlah kolom 7 harus sama dengan kolom 24, 30, 33JPM : Jenjang Pendidikan Menengah, contoh JPM kesehatan : SPRG, SPK, SMF dll, contoh ≤ JPM Non Kesehatan : SMA, SMEA, SMP, SD dll.Direktur, Pudir karena merupakan tenaga fungsional dosen maka ketenagaannya dikelompokkan dalam jurusan
Tabel.10.2. Rekapitulasi Dosen Tetap Dan Tidak Tetap Politeknik KesehatanTanjungpinang Tahun 2011
Keterangan :Berdasarkan Permenkes 890/Menkes/Per/VIII/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Poltekkes- Tenaga Fungsional adalah tenaga yang diangkat atau bekerja dalam jabatan fungsional sesuai dengan bidang teknis fungsionalnya.- Kelompok tenaga fungsional adalah suatu kesatuan tenaga fungsional yang dikelompokkan sesuai dengan bidang teknisnya.- Dosen : Seseorang yang berdasarkan pendidikan dan keahliannya diangkat oleh penyelenggara perguruan tinggi dengan tugas utama mengajar pada Poltekkes- Tenaga Penunjang Akademik adalah seorang yang berdasarkan pendidikan dan keahliannya diangkat oleh penyelenggara perguruan tinggi dengan tugas utama
menunjang kegiatan akademik pada Poltekkes- Kelompok Teknisi pada masing-masing unit penunjang terdiri atas sejumlah teknisi dalam jabatan fungsional sesuai dengan pengelompokan teknisnya.- Kelompok tenaga fungsional dalam bidang administrasi terdiri atas sejumlah tenaga dalam jabatan fungsional di bidang administrasi- Jabatan fungsional ditetapkan berdasarkan SK, bila belum memiliki SK dikelompokkan dalam tenaga Non Fungsional.- Direktur dan Pudir karena memiliki jabfung Dosen dimasukkan dalam kelompok jurusan
Tabel 10.5. Jumlah Tenaga Fungsional Kependidikan, Menurut Pendidikan Akhir dan Tubel Per Jurusan Tahun 2012
NO JURUSAN
FUNGSIONAL KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN AKHIR TENAGA FUNGSIONAL KEPENDIDIKAN
Keterangan :Tenaga Dosen : PNS Politeknik Kesehatanyang memiliki SK jabatan fungsional DosenTenaga Penunjang akademik (Instruktur & CI) : PNS yang mendapatkan SK dari Direktur sebagai tenaga Instruktur dan CI dan bertugas sehari-hari di Poltekkes.Jumlah kolom 5 = 16
Tabel 10.6. Jumlah SDM Kesehatan Menurut Pendidikan Akhir Tahun 2011/2012
8 D-I Transfusi Darah9 D-III Perekam MedisF Non Kesehatan1 SD2 SMP3 SLTA 3 24 D-I Non Kesehatan5 D-III Non Kesehatan 46 D-IV Non Kesehatan7 S1 Non Kesehatan 1 28 S2 Non Kesehatan 29 S3 Non Kesehatan
JUMLAH
BAB XIRENCANA PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA
Tabel.11.1. Pemetaan Keberadaan Dan Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang Berdasarkan Analisis Beban Kerja Tahun 2012 – 2016
NO STRUKTUR ORGANISASI
KEBUTUHAN BERDASARKANANALISIS BEBAN KERJA (ABK)
KEBERADAAN TENAGA BATAS USIA PENSIUN (BUP)/PINDAH/BERHENTI KEKURANGAN
KUALIFIKASI PENDIDIKAN JML PNS HNR TUBELREN JUMLAH JUMLAH
Tabel.12.1. Jumlah Data Seleksi Penerimaaan Mahasiswa Baru Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang Tahun 2009 S/d 2011
NoJurusan
Studi
Tahun
2009 2010 2011
Reguler Progsus Reguler Progsus Reguler Progsus
Peminat Diterima Peminat Diterima Peminat Diterima Peminat Diterima Peminat Diterima Peminat Diterima
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Kesling 67 40 - - 166 50 - - - 80 - -
2Keperawatan
158 80 - - 91 60 45 45 - 80 - -
3 Kebidanan 174 40 45 45 185 50 45 45 - 80 - -
Jumlah 399 160 45 45 442 160 90 90 450 240 - -
B. JUMLAH PESERTA DIDIK
Jumlah peserta didik Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang sampai Januari 2012 berjumlah ..........orang dengan rincian sebagai berikut :
Tabel.12.2. Peserta Didik Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang Per Januari Tahun 2012
JURUSAN TKT. I TKT. II TKT. III JUMLAH Keperawatan Jalur UmumProgram Khusus KarimunJalur Khusus Pemda AnambasKebidananJalur UmumProgram Khusus KarimunJalur Khusus Pemda AnambasKes. LingkunganJalur Umum
TOTAL
Tabel.12.3. Rencana Output Lulusan Poltekes Kemenkes Tanjungpinang dari Tahun 2012 S/d 2015
No Jurusan Tahun
2012 2013 2014 2015
1 Keperawatan 80 80 80
2 Kebidanan 80 80 80
3 Kesehatan lingkungan 80 80 80
Jumlah 240 240 240 240
Input calon mahasiswa Lima Tahun Kedepan adalah lulusan dari :
1. SMA / SMU
2. MA
3. SMK
Tabel.12.4. Perkiraan Calon Mahasiswa Yang Mendaftar Masuk Politeknik
Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang Sampai 5 (Lima) Tahun Kedepan
Tahun
Perkiraan
Jumlah
Pendaftar
(orang )
Jumlah Diterima
( orang )
Total
Keperawa
tan
Kebidana
n
Kesehata
n
Lingkung
an
2012
2013
2014
2015
2016
BAB XIII
SARANA DAN PRASARANA
A. SARANA
Pelaksanaan kegiatan belajar dan mengajar (KBM) di lingkungan Politeknik
KesehatanKemenkes Tanjungpinang perlu dukungan sarana gedung sebagai tempat proses belajar
mengajar dan kegiatan administrasi.
Luas tanah bangunan Politeknik KesehatanKemenkes Tanjungpinang ± 10.320 m2 yang terletak di
tengah pusat kota Tanjungpinang. Dengan luas tanah yang tersedia tersebut, lebih kurang % atau ......
m2 telah dipergunakan untuk bangunan gedung dan fisik non gedung lainnya.
Tabel 13.1. : Jumlah dan Luas Bangunan Gedung Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang
Periode Tahun 2011/2012
NoLuas Bangunan
JumlahUkuran Luas Tahun Kondisi Ket
dan Sarana Penunjang P L (M2) Bangun R RR RB
A. Gedung
I. Gedung A / Asrama
Putri (Bertingkat 2
Letter L)
I.1 Lantai Dasar
1 Kamar Blok I 9
- Kamar Kapasitas 4 Orang
9 6,00 2,80
Kamar Blok II 6
- Kamar Kapasitas 4 Orang
5 6,00 3,20
- Kamar Kapasitas 6 Orang
1 7,80 4,00
2 Kamar Mandi Sebelah Luar Blok I
- Kamar Mandi 4 1,50 2,50
- Toilet 3 1,50 2,50
3 Kamar Mandi Sebelah Dalam Blok II
- Kamar Mandi 1 6,00 2,00
- Toilet 4 2,00 1,50
3 Kamar Mandi Sebelah Luar Blok II
1 6,00 4,00
4 Gudang 1 2,00 1,50
6 Koridor Masuk 1 12,00 1,60
7 Teras Depan 42,00 1,50
8 Teras Belakang 21,00 1,50
9 Selasar 144,00 1,50
I.2 Lantai 1
1 Kamar Blok I 9
- Kamar Kapasitas 4 Orang
9 6,00 2,80
2 Balkon 9 1,20 2,8
3 Kamar Blok II 6
- Kamar Kapasitas 4 Orang
5 6,00 3,20
- Kamar Kapasitas 6 Orang
1 7,80 4,00
4 Balkon 6 1,20 2,8
5 Koridor 42,00 1,50
II Gedung B / Kelas 1 (Tidak Bertingkat)
1 Kelas (Ruang Belajar Tipe A )
2 8,50 6,00
2 Selasar 12,60 1,20
III Gedung B1 / Kelas 2 (Tidak Bertingkat)
1 Kelas (Ruang Belajar Tipe A )
2 7,20 8,00
2 Teras 12,00 2,40
3 Selasar 24,00 1,00
III Gedung B2 / Kelas 3 (Tidak Bertingkat)
1 Kelas (Ruang Belajar Tipe A )
2 7,20 8,00
2 Teras 12,00 2,00
3 Selasar 12,40 1,20
III Gedung C/Kelas, Dapur, dan Ruang Makan (Tidak Bertingkat)
1 Kelas (Ruang Belajar Tipe A )
3 9,20 6,50
2 Dapur
- Dapur I / Ruang 1 30,00 6,00
Masak
- Dapur II / MCK 1 1,50 8,00
- Dapur III / Kamar logistik petugas Dapur
2 6,00 2,80
Ruang Makan 8,00 18,00
6 Teras 24,00 2,00
7 Selasar 24,00 1,00
IV Gedung D / Asrama Putra (Bertingkat 2)
IV.1 Lantai Dasar
1 Kamar Tidur Mahasiswa- Kamar Kapasitas 4
Orang, yang ada Mandi didalamnya
2 6,00 3,40
- Kamar Mandi 2 2,00 3,40
- Kamar Kapasitas 4 Orang, tetapi tidak ada Kamar Mmandi didalam nya
4 6,00 3,10
2. Balkon 4 2,00 3,40
2 Kamar Mandi 2 8,00 3,00
3 Toilet Didalam Kamar Mandi
3 1,50 1,50
4 Gudang 2 2,00 2,00
5 Teras Depan 21,00 1,80
7 Selasar 30,00 1,80
8 Koridor Penghubung ke Ruang Makan
15,00 1,80
IV.2 Lantai 1
1 Kamar Tidur Mahasiswa- Kamar Kapasitas 4
Orang6 6,00 2,80
- Kamar Kapasitas 6 Orang
1 6,00 4,00
2 Gudang 1 1,50 2,00
3 Koridor 21,00 1,80
4 Balkon 6 2,00 3,40
V Gedung E/Gazebo/Pendopo
1 12,00 6,00
Gedung F /
Direktorat (Bertingkat 2)Lantai 1
Ruang Pimpinan Rektorat
1 9,00 7,80
Ruang Administrasi Umun dan Administrasi Akademik
1 9,00 7,80
Ruang Dosen dan Sekretariat Jurusan
1 9,00 7,80
Ruang Dosen dan Sekretariat Jurusan Kebidanan
1 9,00 7,80
Ruang Dosen dan Sekretariat Jurusan Kesehatan Lingkungan
1 9,00 7,80
Kelas .......(Ruang Belajar Tipe B )
1 6,00 5,40
Foyer 1 10,20 6,60
Ruangan Toilet Besar
Toiletnya ada 4
1 4,00 3,40
Lantai Dasar
Perpustakaan 9,00 7,80
Laboratorium Kebidanan
9,00 7,80
Laboratorium Keperawatan
9,00 7,80
Gudang
Kelas .......(Ruang Belajar Tipe B )
10,20 4,20
Foyer 13,80 6,00
Toilet
Teras Depan 2,40 6,00
Teras Samping 3,00 3,00
Teras Belakang 2,40 2,40
Selasar 80,00 1,20
Gedung G / Ruang Kelas (Bertingkat 2)Lantai 1
Kelas .......(Ruang Belajar Tipe A )Foyer 1 7,20 6,20
Lantai Dasar
Kelas .......(Ruang Belajar Tipe A )
4 6,60 3,00
Foyer 1
Toilet 1
Teras Depan 4,20 4,80
Teras Belakang 18,00 1,80
Selasar 20,00 1,00
Gedung H / Serbaguna (Tidak Bertingkat)Aula
Toilet
Teras Depan
Selasar
VI Gedung I / Garasi & Kantin (Tidak Bertingkat)
1 Kantin 1 11,60 2,60
2 Garasi mobil 2 6,00 5,00
3 Tempat Refill Air Minum (RO)
1 4,00 3,00
VII. Gedung L / Garasi Bus (Tidak Bertingkat )
1 7,00 4,00
VIII. Gedung Q/Laboratorium (Tidak Bertingkat
1 7,20 4,00
IX. Koridor dekat Gedung H / Serbaguna
25,00 2,00
X. Koridor dekat Gedung B / Kelas
100,00 2,00
XI. Pos Satpam 1,60 2,00
XII. Pagar Depan
XIII Rumah Dinas 8 6,00 7,00
Mushola 6,00 4,20
Pagar Keliling
B Non Gedung
I. Landscape/Taman
II. Jalan Penghubung dari Gapura Masuk ke Garase Bus
94,00 3,50
Jalan Penghubung dari Pos Satpam ke Gedung Rektorat
58,00 8,20
III Parkir / Lapangan Volley
30,00 16,00
IV Ground Tank 1 8,00 6,00
Daya Listrik =120.000,00 VA
Catatan : RR = Rusak Ringan, R = Rusak, RB = Rusak Berat
B. PRASARANA
Prasarana Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang sebagai satu kesatuan dengan bangunan fisik
serta seluruh peralatan, yang terdiri dari prasarana listrik, prasarana air, penanggulangan
kebakaran, jaringan komunikasi, dan saluran buang limbah kamar mandi.
1. Listrik
Kebutuhan listrik dengan kapasitas daya tersambung dari PLN minimal
........ KVA dengan memiliki sistim jaringan listrik tegangan menengah ..... KV (jaringan listrik
TM ....... KV) sesuai ketentuan yang berlaku. Fasilitas listrik yang tersedia di Poltekkes Kemenkes
Tanjungpinang saat ini adalah :
Transformator (kapasitas ....... KVA)
Peralatan panel dan asesories 2 Unit
Sistim pengamanan (grounding).
a). Sebagai pengamanan kebutuhan listrik pada ruang-ruang khusus seperti ruang komputer,
laboratorium, tersedia peralatan UPS (Unlnteruptable Power Supply), kapasitas UPS yang
tersedia sangat rendah dan terbatas sehingga belum mampu memenuhi kebutuhan seluruh
peralatan.
b). Melengkapi ruangan dengan emergency lighting seperti ruang laboratorium, ruang belajar sebagai
penerangan cadangan pada saat terjadi pemutusan aliran daya listrik dari PLN atau generator set
(Genset)
c). Penyediaan Generator Set (Genset)
- Genset ...... W, ......unit, 1 unit kondisi rusak (solar) - Genset 3000 W satu unit
d). Grounding sistim panel gedung dan alat tidak terpisah, sehingga jika terjadi hubungan singkat
jaringan instalasi gedung akan mempengaruhi juga kinerja peralatan dan penerangan. nilai
grounding sistem di Poltekkes belum memenuhi standard (untuk peralatan 0,2 Ohm).
2. Air
Kebutuhan air bersih merupakan suatu kebutuhan pokok yang harus dapat dijamin kontinuitas
distribusinya sehingga dapat memenuhi kebutuhan yang cukup dan sesuai volume kebutuhan untuk
pegawai, penghuni asrama dan kebutuhan instalasi dapur (kitchen). Jika rata-rata kebutuhan air bersih 60
liter/hari, maka air bersih yang harus tersedia untuk PNS dan karyawan kontrak 76 orang x 60 liter =
4.560 liter/hari, sementara untuk penghuni asrama dan rumah dinas dosen dibutuhkan air bersih minimal
100 liter x 200 Orang = 20.000 liter/hari. Sehingga total kebutuhan air bersih di Poltekkes Kemenkes
Tanjungpinang minimal 20.000 + 4.560 = 24.560 liter per hari Penyediaan air bersih saat ini, dengan
memanfaatkan sumber dari sumur gali dan perusahaan air minum.
3. Penanggulangan kebakaran
Sistem pelindung kebakaran masih bersifat sementara, dan belum direncanakan sesuai peraturan dan
standar-standar nasional maupun interrnasional. Saat ini penanggulangan kebakaran masih dengan cara
darurat yaitu penggunaan tabung racun api dan penyediaan air yang berasal dari sumur gali. Diharapkan di
masa mendatang sistim penanggulangan kebakaran menggunakan sistem:
a). Hydrant Kebakaran di luar bangunan
b). Hydrant Kebakaran di dalam bangunan
c). Sistem Penyediaan air dengan menggunakan reservoir dan pompa listrik
4. Komunikasi
Komunikasi sangat berperan dalam menunjang kecepatan dan ketepatan informasi diseluruh unit.
Sistim komunikasi yang dipergunakan saat ini di Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang adalah :
a). Telepon Eksternal
b). Faximile
c). Soud System (tidak lengkap)
d). Komputer
5. Pengolahan dan Pembuangan Limbah
Limbah cair yang berasal dari bangunan asrama, kantor, dan fasilitas lainnya disalurkan ke
pembuangan umum. Khusus untuk limbah yang berasal dari ruang laboratorium digunakan septick-tank
sebagai penampungan dan peresapan.
6. Penangkal Petir
Untuk pengamanan gedung, peralatan dan manusia maka setiap gedung perlu dilengkapi dengan
instalasi anti petir. Namun masih ada gedung (Gedung serbaguna (Aula) saat ini belum dilengkapi dengan
instalasi petir. Mengingat Poltekkes merupakan pusat pendidikan dimana tingkat mobilisasi mahasiswa
dan mahasiswi yang cukup tinggi disekitar kampus, maka sistim pengamanan dan keselamatan manusia
serta sarana, prasarana dan alat perlu mendapat prioritas utama.
7. Pelayanan Transportasi
Transportasi yang digunakan untuk kegiatan peraktek mahasiswa/ mahasiswi ke lapangan dengan
menggunakan kendaraan roda empat dan roda enam (bus). Masalah yang dihadapi adalah keberadaan
kendaraan yang ada saat ini sangat memprihatinkan terutama kendaraan bus (roda enam) yang
dipergunakan untuk mengantar dan menjemput mahasiswa dan mahasiswi yang melakukan
praktek ke lapangan, kondisinya tidak layak pakai.
Tabel.13.2. Jumlah Kendaraan Operasional Jurusan Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang
Tahun 2012
No Jenis Ruangan Jur. Keperawatan Jur. Kebidanan Jurusan Kes Ling
1 Roda Dua 1 - -
2 Roda Empat 2 1 1
3 Bus 1 1 -
4 Mini Bus - - -
Jumlah 4 2 1
Tabel.13.3. Jumlah Ruangan Di Masing-Masing Jurusan
No Jenis Ruangan Jurusan
Keperawatan
Jurusan
Kebidanan
Jurusan Kesehatan
Lingkungan
1 R. Direktur - - -
2 R. Kaprodi 1 1 1
3 R. Kajur 1 1 1
4 R. Dosen 1 1 1
5 R. Kuliah 6 6 3
6 R. Laboratorium 2 2 1
7 R. Lab Komputer 1 - -
8 R. Aula 1 1 1
9 R. Rapat 2 1 1
10 R. Perpustakaan 1 - -
11 R. Hima 1 1 -
12 R. Asrama 30 20 -
13 Perumahan Dosen 6 2 2
14 Mushola 1 - -
15 Pos Satpam 1 - -
16 Kantin 1 - -
Jumlah 56 36 11
BAB XIV
RENCANA PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA
Pengembangan sarana dan prasarana akan terus dilakukan sejalan dengan rencana induk pengembangan
Polteknik Kesehatan Kemenkes Provinsi Kepulauan Riau dengan fokus kepada :
1. PENGEMBANGAN LOKASI DAN BANGUNAN FISIK
Jurusan Studi yang semula berada di beberapa lokasi, kedepan akan disatukan dalam bentuk
kampus terpadu yang berlokasi di Tanjungpinang. Untuk kepentingan ini Pemerintah Daerah Provinsi
Kepulauan Riau telah menyediakan dana melalui APBD. Kepemilikan Tanah ( lahan ) untuk persiapan
gedung / kampus baru berupa tanah seluas 5 hektar.
Gambar :
Lokasi Rencana Pembangunan Kompleks Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang di
Pulau Dompak Provinsi Kepulauan Riau
Gambar :
Master Plan Rencana Pembangunan Kompleks Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang di
Pulau Dompak Provinsi Kepulauan Riau
Keterangan :
Gambar :
Site Plan Pembangunan Kompleks Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang di Pulau Dompak
Provinsi Kepulauan Riau
Gambar :
Perspektif Rencana Pembangunan Kompleks Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang dan
Perspektif Gedung Rektorat Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang di Pulau Dompak
Provinsi Kepulauan Riau
Gambar :
Perspektif Gedung Perpustakaan Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang di Pulau Dompak
Provinsi Kepulauan Riau
Gambar :
Perspektif Gedung Poliklinik, Laboratorium, dan Lapangan Olahraga Politeknik Kesehatan
Kemenkes Tanjungpinang di Pulau Dompak Provinsi Kepulauan Riau
Gambar :
Perspektif Gedung Kelas dan Jurusan Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang di Pulau
Dompak Provinsi Kepulauan Riau
Gambar :
Perspektif Gerbang Depan dan Masjid Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang di Pulau
Dompak Provinsi Kepulauan Riau
B. PENGEMBANGAN ALAT DAN BAHAN PBM
Langkah ini diarahkan untuk peningkatan mutu lulusan. Pengadaan alat dan bahan PBM termasuk
fasilitas perpustakaan akan terus ditingkatkan sesuai dengan ratio ideal dari setiap jenis alat atau bahan
yang dibutuhkan
BAB XV
PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN
A. KURIKULUM
1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
2. Kurikulum pendidikan tingi yang menjadi dasar penyelenggaraan program studi terdiri dari
kurikulum inti dan kurikulum institusional
3. Kurikulum inti terdiri dari Kelompok mata kuliah sebagai berikut:
a). Kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK) adalah kelompok bahan kajian
dan pelajaran untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap, dan mandiri serta
mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
b). Kelompok mata kuliah keilmuan dan ketrampilan (MKK) adalah kelompok bahan kajian dan
pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan
ketrampilan tertentu.
c). Kelompok mata kuliah keahlian berkarya (MKB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran
yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan ilmu dan ketrampilan
yang dikuasai.
d). Kelompok mata kuliah perilaku berkarya (MPB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran
yang bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya
menurut tingkat keahlian berdasarkan dasar ilmu dan ketrampilan yang dikuasai.
e). Kelompok mata kuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB) adalah kelompok bahan kajian dan
pelajaran yang diperlukan seseorang untuk dapat memahami
kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.
4. Kurikulum institusional merupakan sejumlah bahan kajian dan pelajaran yang merupakan
bagian dari kurikulum pendidikan Kesehatan, terdiri atas tambahan dan kelompok ilmu dalam
kurikulum inti yang disusun dengan memperhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta
2. Pengembangan dan pelaksanaan akreditasi tiap-tiap jurusan.
Indikator :
Laporan pelaksanaan QA.
% jurusan yang diakreditasi
BAB XIX
KETENTUAN DAN PERATURAN
A. KEWAJIBAN DAN HAK MAHASISWA
1. Kewajiban Mahasiswa
a. Menanggung biaya pendidikan.
b. Mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang.
c. Memelihara sarana, prasana, kebersihan, ketertiban dan keamanan Politeknik Kesehatan Kemenkes
Tanjungpinang.
d. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian serta menjunjung tinggi budaya nasional.
e. Menjaga kewibawaan dan nama baik (Almamater) Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang.
f. Mematuhi ketentuan Norma dan Etika Mahasiswa yang berlaku di Politeknik Kesehatan Kemenkes
Tanjungpinang (sesuai dalam buku pedoman Norma dan Etika Mahasiswa).
g. Mengembangkan diri dan berperan aktif dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh kampus.
h. Ikut dalam organisasi mahasiswa perguruan tinggi di Politeknik KesehatanKemenkes
Tanjungpinang.
2. Hak Mahasiswa
a. Mempunyai kebebasan akademik dan bertanggung jawab untuk menuntut dan mengkaji ilmu
sesuai dengan norma dan susila yang berlaku dalam lingkungan akademik.
b. Memperoleh pendidikan dan pengajaran sebaik-baiknya.
c. Menggunakan fasilitas pendidikan yang tersedia dalam proses belajar mengajar sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
d. Memperoleh informasi tentang Jurusan dan Jurusan yang diikuti dan Hasil Belajar.
e. Mendapat bimbingan dan konseling dari Dosen Pembimbing Akademik yang bertanggung jawab
atas Jurusan yang diikutinya sampai ke penyelesaian studi.
f. Memperoleh penghargaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
B. KETENTUAN SERAGAM MAHASISWA
1. Setiap mahasiswa berkewajiban berbusana dan memakai atribut sesuai dengan acara kegiatan di
kampus, antara lain :
2. Perkuliahan di kelas : diwajibkan memakai seragam putih-biru dengan atribut lengkap (nama, badge
Poltekkes, sepatu hitam) dari hari Senin sampai dengan Kamis setiap minggunya. Untuk hari Jumat
memakai batik atau lurik (atasan) dengan atribut lengkap, bawahan bebas, bukan berbahan jeans.
3. Bagi yang memakai pakaian Muslimah, kerudung putih dengan warna lis sebagai berikut :
NO JURUSAN WARNA LIS KERUDUNG1 Keperawatan Merah Maroon2 Kebidanan Biru Benhur3 Radiodiagnostik dan Radioterapi Kuning4 Gizi Ungu5 Kesehatan Gigi Hijau6 Kesehatan Lingkungan Biru Muda7 Analis Kesehatan Oranye
4. Seragam praktikum/ praktik dengan ketentuan sebagai berikut :
NO KEGIATAN SERAGAM
1 LaboratoriumMenggunakan pakaian praktik laboratorium sesuai
dengan ketentuan Jurusan
2 Bengkel Menggunakan pakaian Wearpack
3 Klinik
Menggunakan pakaian putih-putih bercelana panjang dan sepatu putih atau sesuai peraturan institusi tempat praktik klinik. Untuk Keperawatan, Kebidanan dan Kesehatan Gigi menggunakan kap profesi
4 Masyarakat
Menggunakan pakaian seragam bawahan biru
atasan putih dan jas almamater Politeknik
KesehatanKemenkes Tanjungpinang.
5. Olahraga : diwajibkan menggunakan pakaian dan sepatu olahraga (model dan warna sesuai ketentuan
Jurusan).
6. Jas Almamater dan Topi : Jas almamater diwajibkan dipakai pada kegiatan resmi yang
diselenggarakan oleh civitas akademika; khusus topi, dipakai pada saat upacara.
7. Setiap mahasiswa yang beraktivitas dalam kaitannya dengan kegiatan pendidikan di dalam lingkungan
kampus diwajibkan menggunakan seragam kuliah dan bersepatu.
8. Untuk Jurusan Diploma IV seragam menyesuaikan seragam Jurusan Diploma III masing-masing.
C. PENGHARGAAN
1. Pengertian
Penghargaan bagi mahasiswa adalah pemberian penghargaan atas prestasi yang luar biasa dalam
bidang akademik atau non akademik.
2. Bidang kegiatan yang diberi penghargaan
Politeknik KesehatanKemenkes Tanjungpinang memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang
telah meraih prestasi dalam kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler, yaitu :
a). Prestasi belajar
a.1. Mahasiswa berprestasi pada Ujian Akhir Semester
a.2. Tiga besar tertinggi berdasarkan IP semester.
a.3. Apabila lebih dari tiga orang dengan nilai sama maka penentuan peringkat diambil dari
mata kuliah mayor/profesi.
a.4. Menempuh studi tepat waktu (pada semester bersangkutan).
a.5. Memperoleh penghargaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b). Mahasiswa berprestasi pada Akhir Program
b.1. Tiga besar tertinggi berdasarkan IP Akhir Program.
b.2. Apabila lebih dari tiga orang dengan nilai sama maka penentuan peringkat di ambil dari mata
kuliah mayor/profesi.
b.3. Menempuh studi tepat waktu.
b.4. Memperoleh penghargaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
c).Mahasiswa pemenang lomba karya ilmiah tingkat lokal, regional, nasional maupun internasional
memperoleh penghargaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
d). Minat dan bakat
Mahasiswa berprestasi dalam lomba olahraga, budaya dan kesenian untuk lingkup lokal, regional,
nasional maupun internasional memperoleh penghargaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
e). Organisasi mahasiswa
Bagi mahasiswa yang aktif sebagai pengurus BEM diberi piagam penghargaan dari Direktur dan
pengurus HIMA diberi piagam penghargaan dari Ketua Jurusan.
D. ORGANISASI MAHASISWA
Organisasi mahasiswa sebagai mitra dan bagian tak terpisahkan dari Politeknik KesehatanKemenkes
Tanjungpinang merupakan wadah bagi mahasiswa untuk merencanakan, melaksanakan, dan
mengembangkan yang bersifat penalaran dan keilmuan dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Darma Perguruan Tinggi.
Organisasi Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang terhimpun dalam Keluarga
Besar Mahasiswa yang didirikan pada tanggal dan berkedudukan di Kampus Politeknik Kesehatan
Kemenkes Tanjungpinang.
Adapun bentuk dan struktur organisasi pemerintahan mahasiswa di Politeknik KesehatanKemenkes
Tanjungpinang adalah: DPM, BEM, DEMA, dan HIMA.
1. Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM)
Dewan Perwakilan Mahasiswa adalah forum tertinggi Mahasiswa yang berada di tingkat Politeknik
KesehatanKemenkes Tanjungpinang. Adapun agenda DPM adalah :
a). Merumuskan Garis Besar Haluan Kerja BEM yang akan direkomendasikan dalam rapat.
b). Menyusun tata tertib dan pemilihan Presiden dan Wakil presiden BEM yang baru.
c). Mengkoordinasikan kegiatan BEM
d). Mengevaluasi dan meminta laporan pertanggungjawaban Presiden BEM.
2. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
Badan Eksekutif Mahasiswa yang merupakan lembaga tinggi mahasiswa dan berkedudukan di
Politeknik KesehatanKemenkes Tanjungpinang. BEM dipimpin oleh seorang Presiden Mahasiswa
dan dibantu oleh para menteri dan staf.
Adapun tugas dan wewenang BEM adalah :
a). Membuat rencana program kerja kegiatan mahasiswa sesuai dengan departemen.
b). Mengkoordinasi kegiatan mahasiswa melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
c). Menyelenggarakan kegiatan kokurikuler dan ekstra kurikuler mahasiswa.
d). Mengawasi kinerja UKM melalui menteri terkait.
3. Dewan Mahasiswa (DEMA)
Dewan Mahasiswa adalah lembaga perwakilan mahasiswa yang merupakan lembaga tinggi
mahasiswa dan berkedudukan di Jurusan.
Tugas dan wewenang DEMA sekurang-kurangnya:
a). Mengontrol kinerja HIMA.
b). Mendiskusikan program-program HIMA
c). Menyerap dan merumuskan aspirasi mahasiswa dan menyalurkannya kepada pihak-pihak
yang terkait.
4. Himpunan Mahasiswa (HIMA)
Himpunan mahasiswa adalah lembaga yang berkedudukan di tingkat Jurusan. Himpunan mahasiswa
berfungsi sebagai wadah untuk merencanakan, melaksanakan dan mengembangkan kegiatan yang
bersifat penalaran dan keilmuan yang sesuai dengan Jurusan.
Penyelenggaraan pemerintahan HIMA diatur secara otonom sesuai Jurusan. Keanggotaan HIMA
terdiri dari mahasiswa yang terdaftar dan aktif mengikuti kegiatan pendidikan di Jurusan. Tugas dan
Wewenang HIMA adalah:
a). Merencanakan dan menyelenggarakan kegiatan yang bersifat penalaran dan keilmuan sesuai
dengan Jurusan yang dikembangkan pada masing-masing Jurusan/Jurusan.
b). Menyusun dan melaksanakan kebijakan tingkat Jurusan sepanjang tidak bertentangan dengan
peraturan yang berlaku.
c). Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Ketua Jurusan/ Ketua Jurusan terutama dalam
bidang pengembangan Jurusan.
d). Melakukan koordinasi dengan lembaga mahasiswa lain dalam bidang kegiatan