KATA PENGANTAR
Profil Kelurahan Cipinang Besar Utara
PROFIL PLPBK CIPINANG BESAR UTARA-JAKARTA TIMUR1.1. BATAS
ADMINISTRASI
Kelurahan Cipinang Besar Utara merupakan salah satu dari 8
(delapan) Kelurahan dan terletak di bagian utara Kecamatan
Jatinegara Kota Administrasi Jakarta Timur dengan batas wilayah
sebagai berikut :
Batas Utara
: Kelurahan Pisangan Timur
Batas Timur
: Jl. Cipinang Jaya Dan Kelurahan Cipinang Muara
Batas Selatan
: Kelurahan Cipinang Besar Selatan
Batas Barat
: Jl. D.I Panjaitan Kelurahan Rawa Bunga
Kelurahan Cipinang Besar Utara (CBU) dilalui oleh Kali/Sungai
Cipinang. Sungai Cipinang memegang peranan penting bagi kehidupan
warga Kota Administrasi Jakarta Timur termasuk Kelurahan Cipinang
Besar Utara) yaitu berfungsi sebagai bahan baku air bersih
Instalasi Pulo Gadung dan drainase kota.
Kelurahan Cipinang Besar Utara dengan luas wilayah 115,20 Ha
yang sebagian besar merupakan pemukiman penduduk dan pada umumnya
status tanah yang mereka tempati adalah tanah negara dengan status
Hak Garap dengan bukti dan Jual Beli diatas segel dan Hak Milik dan
Hak Guna Bangunan dengan bukti kepemilikan berupa Sertifikat Tanah
maupun Girik.
Adapun Wilayah Kelurahan Cipinang Besar Utara Luasnya 115,20 Ha
dengan perincian sebagai berikut :
Status Tanah
Tanah Negara
: 105,43 Ha
Tanah Milik Adat: 5,75 Ha
Tanah Wakaf
: 4,02 Ha
Lain-Lain
: - Ha
Peruntukan Tanah
Perumahan
: 100,33 Ha
Industri
: 7,85 Ha
Pemakaman
: 4,02 Ha
Fasilitas Umum : 3,01 Ha
Keadaan Tanah
Tanah Darat
: 115,20 Ha
Tanah Sawah
: - Ha
Wilayah Kelurahan Cipinang Besar Utara terdiri dari 192 Rukun
Tetangga dan 14 Rukun Warga.
1.2. KARAKTERISTIK & POTENSI WILAYAH KEPENDUDUKUAN
PEMANFAATAN LAHANPemanfaatan lahan di Kelurahan Cipinang Besar
Utara didominasi dengan peruntukan kawasan permukiman yaitu 100,33
Ha ( 87,09% ) dari luas keseluruhan wilayah Kelurahan Cipinang
Besar Utara sebesar 115,2 Ha.1. Kawasan LindungKelurahan Cipinang
Besar Utara juga dilalui Sungai Cipinang, kondisi lingkungan dan
permukiman di sepanjang sungai (RW. 01, 02, 04, 05, 012 dan 014 )
ini telah dipenuhi dengan sampah rumah-tangga dan rumah-rumah liar
karena didirikan di sepanjang daerah sepadan sungai. Sejak
beroperasinya Kanal Banjir Timur (KBT) yang langsung menyodet kali
Cipinang ke KBT sehingga secara otomatis kali Cipinang bagian hilir
mengalami penyurutan dan pendangkalan. Hal tersebut diperparah
dengan masih adanya warga yang membuang sampah dan hajat ke kali
Cipinang.
Kondisi Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Ruang interksi di
Kelurahan Cipinang Besar Utara masih sangat kurang karena banyak
hunian yang menyalahi aturan KDB (Koefisien Dasar Bangunan). Lokasi
Ruang Terbuka Hijau ada di RW. 07 yaitu taman kota, RW. 06 yaitu
area pemakaman, RW. 08 berupa taman disepanjang jalan lingkkungan.
Sedangkan ruang interatif ada di RW. 12 dan area permakanan di RW.
06
2. Kawasan PermukimanBerdasarkan dari letak dan karakteristik
permukiman, maka di Kelurahan Cipinang Besar Utara, permukiman
dapat di klasifikasikan sebagai berikut :
1. Permukiman liar
Permukiman yang menempati secara illegal dan cenderung tidak
tertata ( permukiman tepi sungai, permukiman di tanah tanah kosong
)
2. Permukiman kumuh
Permukiman dimana penggunaan lahan untuk rumah-rumah yang tidak
memperhati -
kan standar bangunan dan lingkungan ( garis sempadan bangunan
kurang tertib dan
facade bangunan tidak teratur ). Lokasi di RW. 01, 02, 03, 04,
05, 07, 012. 3. Permukiman swadaya
Permukiman yang berkembang secara turun temurun dan tumbuh
berdasarkan aturan dan tertata sesuai dengan bidang rumah masing
masing.
MASALAH DAN POTENSI1. Pemanfaatan Ruang dan Tata Bangunan
2. Sarana dan Prasarana
3. Perekonomian
4. Sistem Kelembagaan
Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) CBU Mandiri merupakan salah
satu lembaga yang ada di Kelurahan Cipinang Besar Utara. Lembaga
ini terbentuk sejak 21 November 2009 bertempat di Aula Kantor Lurah
Cipinang Besar Utara, dimana lokasi secretariat LKM berada di Jalan
Swadaya No. II, Kelurahan Cipinang Besar Utara, dan disyahkan oleh
Notaris Alfi Sutan, SH terhitung sejak tanggal 30 November 2009
dengan nomer Akte Notaris 255/NAS-W/2009.
Kepengurusan LKM CBU MANDIRI terdiri atas 13 orang , dan 5 orang
TPP RW, dan nama-nama pengurusnya adalah:
1 . Zulfahmida H (Koordinator)8. Akidi
2. Taswan
9. Boegie Swastanto
3. M. Nasir
10. Rodiah
4. Hj. Murtiningsih
11. Nurdin
5. Abdilah
12. Nyi Sartika
6. Maman H
13. Tety W
7. M. Sdeli
Adapun susunan/ struktur kepengurusan LKM CBU MANDIRI adalah
sebagai berikut :
Sedangkan TPP (Tim Pengendali Program) adalah perwakilan tingkat
RW dimana dari 14 RW yang terdapat di Cipinang Besar Utara
terwakili oleh 5 RW Fokus, dan wakil-wakil setiap RW adalah sebagai
berikut :
1. Maman (RW 01)
2. Sujana (RW 02)
3. Wasuno (RW 04)
4. Embun R (RW 05)
5. Abdilah (RW 12)
4. Potensi KawasanMASA DEPANCIPINANG BESAR UTARA 2.1. VISI DAN
MISI
Visi/ Harapan Kelurahan Cipinang Besar Utara adalah
Cipinang Besar Utara Sebagai Kawasan lingkungan permukiman yang
aman, bersih, sehat, nyaman dan memiliki ketangguhan ekonomi yang
tangguh.
Misi Kelurahan Cipinang Besar Utara, antara lain :
1. Penyadaran kritis masyarakat terhadap pentingnya lingkungan
yang bersih, sehat, nyaman dan aman.
2. Membangun Sarana Prasarana Lingkungan Yang Tertata Dan Mudah
Diakses.
3. Mewujudkan Kawasan Permukiman Yang Hijau, Asri Dan
Produktif
4. Menciptakan Kehidupan Masyarakat Yang Tertib Dan Sadar
Hukum.
5. Menumbuh Kembangkan Kehidupan Perekonomian Masyarakat
6. Melestarikan Dan Mengembangkan Budaya Yang Telah Tumbuh
Berbasis Kearifan Lokal
7. Meningkatkan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan
Masyarakat.
Sesuai hasil rembug warga serta berdasarkan hasil penggalian
potensi dan permasalahan kawasan maka ditetapkan Kawasan Proritas
Terpilih. Setelah ada kawasan prioritas terpilih kembali dilakukan
penggalian Visi terhadap kawasan prioritas. Adapun visi dari
kawasan prioritas yaitu PENATAAN KORIDOR RUANG USAHA DAN LINGKUNGAN
PERMUKIMAN ( Eks Pasar Gembrong & Tepian Sungai Cipinang ) YANG
LAYAK DAN HARMONI .
Sehingga menciptakan Lingkungan Kampung yang Hijau &
Bersih.Untuk merealisasikan konsep pengembangan kawasan prioritas
tersebut maka dirumuskan misi sebagai berikut :1. Penataan koridor
sebagai ruang usaha masyarakat di Pasar Tradisional Prumpung.
2. Penataan Lokasi/ Permukiman lingkungan Eks Pasar Gembrong
3. Peningkatan Fasilitas Umum dan Sosial
4. Perbaikan Sistem Sanitasi, MCK dan Sumber Air Bersih5.
Pembuatan Jalur Penghubung Kawasan6. Perbaikan akses dan sirkulasi
jalan
7. Perbaikan saluran drainase dan sistem persampahan
8. Pemanfaatan Potensi Lahan Secara Optimal untuk RTH 9.
Normalisasi dan Pengerukan Sampah Sungai Cipinang
10. Penataan Daerah Aliran Sungai ( DAS ) Cipinang
11. Pengembangan SDM dan Perekonomian masyarakat
Gambar 2.1
Kawasan Prioritas Perencanaan
2.2. RENCANA PENGEMBANGAN1. Penataan Koridor Ruang Usaha
masyarakat
Konsep Pengembangan Penataan Koridor Ruang Usaha, antara lain
:
Wujud Fisik Pengembangan perekonomian masyarakat
Menjadi embrio Jalur Penghubung Kawasan Prioritas Sarana
kegiatan publikTahapan Penataan Koridor Ruang Usaha Masyarakat,
antara lain :
1. Pembuatan Kanopi 2. Penataan meja display usaha2. Penataan
Infrastruktur Kawasan
Program penataan infrastruktur kawasan, antara lain :
1. Program Peningkatan Jalan dan Saluran air
2. Program Pengembangan Fasilitas Umum dan Sosial
3. Program Pengembangan sanitasi dan persampahan,
4. Program Pembuatan Hidran Kebakaran dan Jalur Evakuasi
3. Pembuatan Jalur Penghubung Kawasan
Konsep pengembangan Jalur Penghubung Kawasan :
pemersatu kawasan dengan jalur hijau sehingga tercipta suatu
kawasan yang terintegrasi dan berkesinambungan. Green fasade
(dinding yang ditumbuhi dengan tanaman yang merambat yang langsung
tumbuh di dinding ) Living Wallmerupakan dinding yang diberi media
tanam untuk tanaman. Jenis ini biasanya terdiri dari
rangka(frame),panel tanaman, sistim irigasi/penyiraman dan
pemupukan, media tanam dan tanaman itu sendiri.Spesifik Teknik
perancangan :
Vegetasi: Tanaman merambat, tanaman jenis paku-pakuan
Material: Besi untuk frame tanaman, pipa air, bak penampungan
air
Rencana pengembangan jalur penghubung ada 2 macam, yaitu :
Melalui Bantaran Sungai Cipinang
Melalui Jalan lingkungan
Tahapan Pembuatan Jalur Penghubung Kawasan, antara lain :
1. Program Penataan dan Penertiban bangunan
2. Program Peningkatan kualitas/ mutu jalan
3. Program Penghijauan Jalur Penghubung ( Green Wall, Pergola
)
4. Program Pengadaan Perabot Jalan/ Streetfurniture 4. Penataan
Lingkungan Eks Pasar Gembrong dan Hunian Tepi Sungai Cipinang
Konsep pengembangan yang akan diterapkan berupa penataan Hunian
yang Layak dengan Ruang Publik dan Taman Rekeasi.Tahapan Penataan
Lingkungan Eks Pasar Gembrong, antara lain :
1. Program Penataan Permukiman Eks Pasar Gembrong
2. Program Penghijauan di Lingkungan Eks Pasar Gembrong
3. Program Pembuatan Streetfurniture ( Perabot Jalan )Desain
perabot jalan mencerminkan karakter budaya Betawi ( ondel ondel,
ornamen Betawi dll )
( Salah satu contoh mengubah paradigma ondel ondel yang identik
dengan bentuk menyeramkan melalui desain papan petunjuk arah )5.
Penataan Daerah Aliran Sungai ( DAS ) Cipinang
Konsep Pemanfaatan DAS atau sempadan sungai adalah :
Penghijauan / Geenbelt area
Sarana jalan inspeksi minimal 1 meter
Pemanfaatan area publik
Tahapan Penataan DAS Cipinang, antara lain :
1. Program Normalisasi Sungai dan Pengerukan Sampah
2. Program Pembebasan dan Penertiban Area bantaran Sungai
Cipinang
3. Program pembuatan Talud/ Turap lereng Sungai
4. Program pembuatan jalan tepi sungai atau jalur inspeksi
sepanjang sungai
5. Program Penghijauan sepanjang DAS Cipinang
6. Program Penataan Permukiman Kumuh bantaran Sungai
Cipinang
7. Program Pembuatan Area publik tepi sungai
2.3. LKM PUNYA GAWETahun 2013 ini menjadi pembuktian LKM CBU
Mandiri dalam menunjukkan kemampuan dan kerjasama untuk mewujudkan
lingkungan yang lebih baik.
Adapun serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan oleh LKM CBU
Mandiri, mulai dari tahap persiapan, perencanaan sampai dengan
pemanfaatan BLM/ pelaksanaan kegiatan fisik.
I. TAHAP PERSIAPAN
1. Lokakarya PLPBK
Bentuk publikasi Program ke setiap komponen masyarakat dan
pemerintahan untuk memperkenalkan program PLPBK di Kelurahan
Cipinang Besar Utara pada tanggal 7 November 2012.
2. Sosialisasi PLPBK
Kegiatan ini bersifat memberikan penjelasan secara detail
mekanisme pelaksanaan kegiatan PLPBK dimana setiap agenda
pembahasan terkait dengan substansi kegiatan yang harus dipahami
oleh segenap pelaku kegiatan dan dapat tepat sasaran, kegiatan
dilaksanakan di aula kelurahan pada tanggal 7 November 2012.
3. Pembentukan TIPP dan Pokja
Pada event kegiatan ini dititik beratkan pada pembentukan serta
pengukuhan para relawan dan tokoh masyarakat yang mewakili mereka
untuk membantu mendampingi proses pelaksanaan kegiatan PLPBK selama
program ini dimulai hingga selesai, dan kegiatan ini dilaksanakan
pada tanggal 17 November 2012, bertempat di Balai RW. 06
4. Proses Perekrutan TAPP
Kegiatan ini secara garis besar untuk menilai dan menyeleksi
calon Tenaga ahli pendamping di masyarakat, dimana tim konsultan
atau pribadi yang memiliki latar belakang pengerjaan tata ruang,
kegiatan perekrutan ini dilaksanakan di Balai RW. 12 pada tanggal 5
Desember 2012.
II. TAHAP PERENCANAAN
1. Pelatihan RPK
Kegiatan pelatihan ini ditujukan pada TIPP/ relawan dan LKM
untuk penguatan substansi mengenai suatu topic/ perkara dengan
melibatkan mental, rasa dan karsa secara terstruktur untuk
membangun kesadaran kritis peserta refleksi (masyarakat) mengenai
kepadatan, kekumuhan dan kemiskinan serta kaitannya dengan pola
prilaku dan pola pikir sehari-hari masyarakat setempat. Kegiatan
pelatihan ini dilaksanakan di Balai RW 12 pada tanggal 3 Januari
20132. Pelaksanaan RPK
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui, memahami dan merumuskan
masalah kepadatan, kekumuhan dan kemiskinan menurut versi mereka
sendiri; memahami akar penyebab kepadatan, kekumuhan dan kemiskinan
yang utama adalah perilaku/sikap. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula
Kelurahan Cipinang Besar Utara pada tanggal 5 Januari 20133.
Pelatihan TAPP
Kegiatan ini bertujuan untuk penyamaan persepsi antara Tim
tenaga ahli dengan substansi PLPBK yang meliputi Siklus/ Tahapan
PLPBK, output PLPBK ( RPLP, RTPLP dan Aturan Bersama ). Kegiatan
pelatihan ini dilaksanakan di basecamp PLPBK pada tanggal 7 Januari
2013.
4. Pelatihan PS
Kegiatan pelatihan ini ditujukan pada TIPP/ relawan dan LKM
untuk penguatan substansi mengenai tujuan, metode Pemetaan Swadaya,
Item dan format Pemetaan Swadaya. Kegiatan pelatihan ini
dilaksanakan di Balai RW 12 pada tanggal 10 Januari 2013.5.
Pelaksanaan PS
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui, mendata dan merumuskan
masalah dan potensi wilayah yang mencakup tata ruang, perumahan dan
bangunan, sarana/prasarana, kelembagaan, pengembangan ekonomi dan
peningkatan pelayanan publik. Kegiatan ini dilaksanakan di wilayah
Kelurahan Cipinang Besar Utara pada tanggal 12 Januari 20136.
Pelatihan TIPP dan Pokja
Pelatihan kegiatan ini ditujukan untuk TIPP dan Pokja serta
pengurus LKM dan tim faskel yang ditujukan untuk penguatan
substansi dan detail kegiatan PLPBK dilapangan, bagaimana tim ini
dapat mendampingi program dan masyarakat sesuai dengan harapan
program, kegiatan ini dilaksanakan selama 3 (tiga) hari terhitung
sejak tanggal 8-10 Maret 2013 dilaksanakan di Pulau Tidung,
Kepulauan Seribu.
7. Pelaksanaan Penyusunan dokumen Perencanaan Partisipatif
Kegiatan ini mencakup proses penyusunan output PLPBK yang
terdiri dari dokumen RPLP, RTPLP ( kawasan prioritas ), dan Aturan
Bersama. Kegiatan ini dilaksanakan di wilayah Kelurahan Cipinang
Besar Utara, yang dimulai pada bulan April sampai dengan Juli
2013.III. TAHAP PEMANFAATAN
KEGIATAN INFRA STRUKTUR
TAHAP II Sumber Dana dari APBN
Pada tahap kedua ini, masyarakat sangat antusias karena menjadi
moment realisasi kegiatan fisik dan penantian yang sudah hampir
musnah ini dapat terjawab. Dana BLM Tahap II ini sebesar Rp.
600.000.000Berikut ini Rekap Kegiatan fisik BLM PLPBK Tahap II
Dalam kegiatan infrastruktur ini masih mengacu pada keterlibatan
masyarakat/ relawan sebagai perencana, pelaksana dan monitoring
kegiatan.
Serangkaian Foto Kegiatan Fisik
KEGIATAN INFRA STRUKTUR
TAHAP III Sumber Dana dari APBN
Pada tahap ketiga ini, ada perubahan kegiatan dikarenakan
tingkat kebutuhan yang sangat mendesak, yaitu rehab balai pertemuan
warga di RW. 12. Sehingga volume Penataan Los Pasar di RW. 01
berkurang untuk alokasi dana BLM rehab balai pertemuan warga. Dana
BLM Tahap III ini sebesar Rp. 250.000.000
Berikut ini Rekap Kegiatan fisik BLM PLPBK Tahap IIIDalam
kegiatan infrastruktur ini masih mengacu pada keterlibatan
masyarakat/ relawan sebagai perencana, pelaksana dan monitoring
kegiatan.
Gambar 1. SEQ Gambar_1. \* ARABIC 1
Peta Wilayah Perencanaan Kelurahan Cipinang Besar Utara
Gambar 1. 2
Diagram Status Tanah dan Peruntukan tanah Kelurahan Cipinang
Besar Utara
Sumber : Data Monografi Kelurahan 2012
Gambar 1. 3
Peta Sebaran KK Miskin Kelurahan Cipinang Besar Utara
Gambar 1. 4
Kondisi Daerah Aliran Sungai Cipinang ( RW. 02, 04, 12 )
Gambar 1. 5
RTH di RW. 08 dan Ruang interatif di RW. 12, RW. 06
Gambar 1.6
Peta Eksisting Kawasan Lindung Kelurahan Cipinang Besar
Utara
Permukiman kumuh
Permukiman swadaya
Permukiman swadaya
Permukiman Liar
Permukiman kumuh
Gambar 1.7
Peta Eksisting Kawasan Permukiman Kelurahan Cipinang Besar
Utara
Gambar 1.8
Peta Eksisting Pemanfaatan Ruang dan Tata Bangunan Kelurahan
Cipinang Besar Utara
Gambar 1.9
Peta Eksisting Sarana dan Prasarana Kelurahan Cipinang Besar
Utara
Gambar 1.20
Peta Eksisting Potensi Kelurahan Cipinang Besar Utara
Gambar 2.2
Alternatif desain penghijauan vertikal
Gambar 2.3
Arah Pengembangan Bantaran Sungai Cipinang
KSM DARA MUDA
RW. 01
Pembuatan Sarana Mandi Cuci & Air Bersih
Foto 0%, 50%, 100%
KSM DARA MUDA
RW. 01
Pembuatan Saluran Air
Foto 0%, 50%, 90%
KSM ELANG
RW. 02
Pembuatan Sarana Mandi Cuci & Air Bersih
Foto 0%, 100%
KSM PERKUTUT 1
RW. 04
Pembuatan Sarana PAUD
Foto 0%, 20%, 50%
KSM SRI GUNTING 1
RW. 01
Penataan Los Pasar
Foto 0%,
PAGE 1PLPBK CBU _ Kampung Hijau & Bersih