Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
1
BAB I
PPEENNDDAAHHUULLUUAANN
11..11 Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu komponen utama dalam indek
pembangunan manusia (IPM) yang dapat mendukung terciptanya SDM yang sehat,
cerdas , terampil, ahli menuju keberhasilan pembangunan kesehatan.
Pembangunan kesehatan adalah salah satu hak dasar masyarakat yaitu hak untuk
memperoleh pelayanan kesehatan.
Kualitas Sistem Kesehatan Nasional dalam era desentralisasi atau otonomi
daerah dibidang kesehatan, sangat ditentukan oleh kualitas sistem kesehatan dari
masing-masing Kabupaten/Kota, maka guna pencapaian Visi ” MASYARAKAT
METRO SEHAT YANG MANDIRI DAN BERKEADILAN ” dengan misi Dinas
Kesehatan:
1. Membangun sistem dan manajemen kesehatan yang terintegrasi, efektif dan
efisien.
2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan peran serta
dan pemberdayaan masyarakat serta kemandirian masyarakat untuk hidup
sehat.
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya
upaya kesehatan yang merata, berkualitas, mandiri dan berkeadilan.
4. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga
masyarakat dan lingkungan.
Perlu adanya penataan dan pengembangan sistem informasi kesehatan
Kabupaten/Kota sehingga dapat memberikan indikator - indikator derajat kesehatan
dengan benar. Dimana perlu adanya perubahan pola piker tentang kesehatan yaitu
paradigma sakit menjadi paradigma sehat
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
2
Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang terdiri dari enam subsistem,
dan salah satunya adalah Sub sistem Manajemen Kesehatan dan informasi
kesehatan, dan pada Rencana Strategis Departemen Kesehatan RI 2010- 2014
pada Bab III tentang Arah Kebijakan dan Strategi, pada strategi ke 6 yaitu
“Meningkatkan Manajemen Kesehatan yang Akuntabel, transparan, Baerdayaguna
dan Berhasil guna untuk memantapkan Desentralisai Kesehatan yang
Bertanggungjawab”. Untuk itu perlu adanya system informasi kesehatan yang baik
untuk menggambarkan kondisi kesehatan yang ada di Kota Metro, salah satunya
adalah dengan adanya Profil Kesehatan Kota Metro yang dibuat setiap tahun.
Salah satu keluaran dari penyelenggaraan system informasi kesehatan adalah profil
kesehatan yang merupakan salah satu penyajian data informasi kesehatan yang
relative lengkap, berisi data/informasi derajat kesehatan,upaya kesehatan,
sumberdaya kesehatan, dan data/informasi terkait lainnya, serta terbit setiap tahun.
Buku Profil Kesehatan Kota Metro tahun 2014 ini disusun dengan harapan dapat
memberikan gambaran situasi kesehatan Kota Metro secara menyeluruh baik
tentang keadaan umum dan lingkungan, derajat kesehatan maupun sumber daya
pembangunan kesehatan. Buku Profil Kesehatan Kota Metro tahun 2014 ini
merupakan penerbitan yang Keduabelas.
Data yang disajikan merupakan hasil kegiatan program kesehatan di Kota
Metro selama tahun 2014, sedangkan untuk jumlah penduduk dipakai dari hasil
Proyeksi Sensus Penduduk tahun 2013 (BPS). Cara pengolahan data melalui
perhitungan statistik sederhana dalam bentuk tabel dan disertai dengan sebagian
analisa dan pemaparan dari
data yang ada pada tahun 2014 dan tahun-tahun sebelumnya sebagai
perbandingan.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
3
11..22 Maksud dan Tujuan disusunnya Profil
Maksud disusunnya Profil Kesehatan Kota Metro 2014 adalah untuk
mengetahui kondisi kesehatan di wilayah Kota Metro dalam mencapai derajat
kesehatan Masyarakat yang optimal dan untuk mengetahui potensi, menganalisa
permasalahan serta pemecahannya dalam bentuk narasi, tabel dan gambar untuk
program pembangunan kesehatan di Kota Metro
Tujuan umum diterbitkannya Profil Kesehatan Kota Metro 2014 ini adalah
tersedianya data/informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu dan sesuai dengan
kebutuhan dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan secara
berhasil guna dan berdaya guna sebagai upaya menuju Kota Metro yang sehat.
Tujuan khususnya adalah :
- Diperolehnya data/informasi umum dan lingkungan yang meliputi lingkungan
fisik dan biologi, data kependudukan dan social ekonomi.
- Diperolehnya data/informasi tentang status kesehatan masyarakat yang
meliputi, angka kematian,angka kesakitan dan status gizi
- Diperolehnya data/informasi upaya kesehatan yang meliputi cakupan
kegiatan dan sumber daya kesehatan
- Diperolehnya data/informasi untuk bahan penyusunan perencanaan kegiatan
program kesehatan.
- Tersedianya alat untuk pemantauan dan Evaluasi tahunan program-program
kesehatan.
- Tersedianya wadah integrasi berbagai data yang telah dikumpulkan oleh
berbagai sumber pencatatan, pelapor yang ada di Puskesmas, Rumah Sakit
maupun unit-unit kesehatan lainnya.
- Tersedianya alat untuk memacu penyempurnaan system pencatatan dan
pelaporan kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
4
11..33 Sistematika Penyajian
Sistematika penyusunan profil kesehatan Kota Metro tahun 2014 adalah sebagaii
berikut:
BAB I : Pendahuluan
Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan penulisan Profil
Kesehatan Kota Metro serta sistematika penyajiannya.
BAB II : Gambaran Umum dan Perilaku Penduduk
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kota Metro. Selain uraian
tentang letak geografis, demografis, pendidikan, ekonomi dan
informasi umum lainnya.
BAB III : Situasi Derajat Kesehatan
Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian,
angka kesakitan, dan keadaan status gizi masyarakat.
BAB IV : Situasi Upaya Kesehatan
Bab ini berisi uraian tentang upaya-upaya kesehatan yang telah
dilaksanakan oleh bidang kesehatan selama tahun 2013, yang
menggambarkan tingkat pencapaian program pembangunan
kesehatan. Gambaran tentang upaya kesehatan yang disajikan
meliputi; cakupan pelayanan kesehatan dasar, cakupan pelayanan
kesehatan rujukan, pemberantasan penyakit menular, pelayanan
kefarmasian, jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat dan
pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin, pembinaan kesehatan
lingkungan, dan pelayanan perbaikan gizi masyarakat.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
5
BAB V : Situasi Sumber Daya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang sumber daya yang diperlukan dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan, khususnya untuk tahun 2013.
Gambaran tentang keadaan sumber daya mencakup tentang keadaan
sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
BAB VI : Kesimpulan
Bab ini beerisi tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah
lebih lanjut dari profil kesehatan, tentang keberhasilan dan hal-hal
yang masih dianggap kurang dalam rangka penyelenggaraan
pembangunan kesehatan
LAMPIRAN
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
6
BAB II
GGAAMMBBAARRAANN UUMMUUMM DDAANN
PPEERRIILLAAKKUU PPEENNDDUUDDUUKK
Kota Metro yang berjarak 45 km dari Kota Bandar Lampung (Ibukota Provinsi
Lampung) meliputi areal daratan seluas 68,74 Km2
atau 0,19 % dari luas Provinsi
Lampung yang besarnay 3.528.835 Km2. Secara geografis Kota Metro terletak pada
5°6‟ -5°8‟ LS dan 105°17‟-105°19‟ BT dengan batas wilayah sebagai berikut :
A. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung
Tengah dan Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.
B. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Metro Kibang Kabupaten
Lampung Timur dan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.
C. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pekalongan dan Kecamatan
Batanghari Kabupaten Lampung Timur.
D. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung
Tengah.
Gambar 1
Peta Wilayah Kota Metro
Sumber: Bagian Administrasi Pembangunan Setda Kota Metro
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
7
Berdasarkan karakteristik topografi, Kota Metro merupakan wilayah yang
relatif datar dengan kemiringan <6. Wilayah Kota Metro beriklim humid tropis
dengan kecepatan angin rata-rata 70 Km/hari. Ketinggian wilayah berkisar antara
25-60 m dari permukaan laut (dpl), suhu udara antara 26°C 29°C, kelembaban
udara 80%-88%, dan rata-rata curah hujan pertahun 2.264 sampai dengan 2.868
mm.
Kota Metro secara administratif terbagi menjadi 5 Kecamatan dan 22 Kelurahan,
yaitu:
Tabel 1
Jumlah Kecamatan dan Kelurahan Kota Metro
NO KECAMATAN JUMLAH
KELURAHAN
LUAS (KM2)
1 Metro Pusat 5 11,71
2 Metro Utara 4 19,64
3 Metro Barat 4 11,28
4 Metro Timur 5 11,78
5 Metro Selatan 4 14,33
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Metro
Kecamatan dengan luas wilayah terbesar yaitu Kecamatan Metro Utara (19,64
Km2), sedangkan kecamatan dengan luas terkecil yaitu Kecamatan Metro Barat
(11,28 Km2).
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
8
22..11 Keadaan Penduduk
Berdasarkan Sensus penduduk tahun 2010 jumlah penduduk yang menetap
di Kota Metro diperkirakan mencapai 149.697 jiwa. Dan menurut hasil proyeksi
penduduk Kota Metro tahun 2014 yaitu 155.992 jiwa. Kepadatan penduduk Kota
Metro sebesar 3,466 Jiwa/Km2 .
Tabel 2
Pertumbuhan Penduduk Berdasarkan Rasio Jenis Kelamin & Golongan Umur
Kota Metro Tahun 2010-2014
N
O
tahu
n
Jumlah
pendud
uk
Laki-
laki
(%)
Perempu
an
(%)
Kepadat
an
Pendud
uk
(km2)
Berdasarkan umur
0-14
th (%)
15-64
th (%)
65+
th
(%)
1. 2010 145.471 50,2 49,8 2.116 26,9 68,6 4,5
2. 2011 147,050 73,92 73,13 2,139 26,9 68,6 4,5
3. 2012 149.697 49,9 50,1 2,1177 26,02 69.53 4.42
4. 2013 154.045 49,5 50,5 2,241 26,09 69,41 4,5
5. 2014 152.428 50,05 49,95 3,466 25,87 69,57 4,53
Sumber: BPS Kota Metro dan Subbag.Perencanaan & Informasi Kesehatan Dinkes
Berdasarkan hasil Proyeksi Sensus Penduduk tahun 2014 dapat diketahui bahwa
laju pertumbuhan penduduk Kota Metro sebesar 1,26 %. Apabila melihat Rasio
Jenis Kelamin, jumlah penduduk laki-laki 78.078 jiwa (50,05 %) lebih banyak dari
jumlah penduduk wanita yang berjumlah 77.914 jiwa (49,95 %).
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
9
Rincian penduduk Kota Metro berdasarkan kelompok umur dapat digambarkan
melalui piramida penduduk sebagai berikut :
Gambar 2
Piramida Penduduk Kota Metro Tahun 2014
Sumber : BPS Kota Metro tahun 2014
Komposisi penduduk Kota Metro menurut kelompok umur menunjukkan bahwa
penduduk yang berusia muda (0-14 tahun) sebesar 25,87 % Penduduk berusia
produktif (15-64 tahun), sekitar 69,57 % dan penduduk pada usia tua (lebih dari
64 tahun) sebanyak 4,53 % Dengan demikian maka angka Angka Beban
Tanggungan (Dependency Ratio) penduduk Kota Metro pada tahun 2014 sebesar
46%, artinya setiap 100 jiwa penduduk produktif menanggung beban 46 jiwa
penduduk tidak produktif. Ratio beban tanggungan penduduk Kota Metro
termasuk klasifikasi rendah (<50%).
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
10
22..22 Keadaan Ekonomi
A. Indeks Pembangunan Manusia
Untuk mengukur kualitas dan kesejahteraan penduduk dapat digunakan
ukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI).
Lembaga UNDP tahun 1997 menyebutkan bahwa IPM merupakan nilai rata-rata
dari tiga komponen indeks yaitu Indeks kelangsungan hidup, indeks pengetahuan,
dan indeks daya beli.
nilai IPM Kota Metro merupakan tertinggi di antara kabupaten/Kota lainnya di
Provinsi Lampung .Pencapaian nilai IPM Kota Metro, yang diperbandingkan antara
Kabupaten/Kota lain serta perbandingan antar waktu, menunjukan bahwa proses
pembangunan yang dilaksanakan di Kota Metro terus dilaksanakan dengan
berlandaskan pada titik pijak
konsep pembangunan manusia seutuhnya, yang merupakan konsep yang
menghendaki peningkatan kualitas hidup penduduk baik secara fisik, mental,
maupun spritual seiring dengan pertumbuhan ekonomi.
Gambar 3
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Metro Tahun
Tahun 2010-2014
Sumber: BPS Kota Metro
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
11
B. Gambaran umum Ekonomi Kota Metro
Ekonomi Kota Metro menunjukan perkembangan yang cukup baik dari tahun ke
tahun. Pertumbuhan ekonomi mampu tumbuh dengan rata-rata di atas 5 Persen
selama lima tahun terakhir, seiring dengan pertumbuhan ekonomi pendapatan
masyarakat yang terlihat dari PDRB per kapita juga terus mengalami peningkatan
dari tahun ke tahun dengan rata rata pertumbuhan hamper 4,09 persen per tahun
menurut harga konstan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
Gambar 4
PDRB per Kapita Kota Metro
Tahun 2009-2013
Secara umum tingkat kesejahtraan penduduk dapat ditunjukan dari adanya
peningkatan pendapatan perkapita suatu wilayah. semakin tinggi tingkat perolehan
pendapatan perkapita maka semakin tinngi pula tingkat kesejahtraannya.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
12
BAB III
SSIITTUUAASSII DDEERRAAJJAATT KKEESSEEHHAATTAANN
Gambaran mengenai derajat kesehatan mencakup indikator umur harapan
hidup waktu lahir (UHH), mortalitas berisi indikator-indikator angka kematian ibu &
angka kematian bayi, morbiditas berisi indikator-indikator mengenai penyakit
infeksi, penyakit non infeksi dan penyakit potensial. Sedangkan status gizi dilihat
dari indikator berat badan lahir rendah (BBLR) dan status gizi balita.
Keberhasilan program kesehatan dan program pembangunan sosial ekonomi
pada umumnya dapat dilihat dari peningkatan usia harapan hidup penduduk dari
suatu negara. Meningkatnya perawatan kesehatan melalui Puskesmas,
meningkatnya daya beli masyarakat akan meningkatkan akses terhadap pelayanan
kesehatan, mampu memenuhi kebutuhan gizi dan kalori, mampu mempunyai
pendidikan yang lebih baik sehingga memperoleh pekerjaan dengan penghasilan
yang memadai, yang pada gilirannya akan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dan memperpanjang usia harapan hidupnya.
Angka Harapan Hidup merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja
pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan
meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Angka Harapan Hidup yang
rendah di suatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan,
dan program sosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan
kalori termasuk program pemberantasan kemiskinan.
Estimasi umur harapan hidup waktu lahir untuk penduduk Indonesia
berdasarkan BPS tahun 2008 sebesar 67,7. Sedangkan untuk Umur Harapan
Hidup (UHH) Kota Metro yaitu 72,89 tahun (BPS-2012)). Dengan demikian UHH
penduduk Kota Metro telah melampaui estimasi UHH provinsi Lampung (72,2
tahun)
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
13
33..11 Mortalitas
Kematian merupakan akumulasi akhir dari berbagai penyakit penyebab kematian.
Angka Kematian secara umum berkaitan erat dengan Angka Kesakitan dan Status Gizi.
Indikator untuk menilai keberhasilan program pembangunan Kesehatan juga dapat dilihat
dari perkembangan Angka Kematian. Gambaran kejadian kematian di Kota Metro dalam
rentang waktu 3 sampai 5 tahun terakhir dijelaskan dalam uraian di bawah ini:
1. Angka kematian Neonatus
Angka kematian balita dibagi tiga yaitu kematian neonatus (0-28 hari), kematian bayi (1
bulan - < 1 tahun) dan kematian anak balita (1 – 5 tahun). Kematian neonatal adalah
kematian bayi yang lahir hidup dalam rentang waktu 28 hari sejak kelahiran.
Kematian neonatal terdiri dari sebagai berikut :
a. Kematian neonatal dini : Yaitu kematian seorang bayi yang dilahirkan hidup dalam
waktu 7 hari setelah lahir.
b. Kematian neonatal lanjut : Yaitu kematian seorang bayi yang dilahirkan hidup setelah
7 hari, atau sebelum 29 hari
Berdasarkan laporan dari Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro, pada
tahun 2014 terdapat kematian neonatal 16 orang (diperkirakan 4,7 per 1000 KH ) dan
tahun 2013 terdapat kematian Neonatal 9 bayi dari 3.365 kelahiran hidup (diperkirakan
2,7 per 1000 KH), dan tahun 2012 yaitu terdapat kematian neonatal sebanyak 24
orang dari 3.251 kelahiran hidup (diperkirakan 7,4 per 1000 kelahiran hidup) sedangkan
pada tahun 2011 terdapat kematian neonatal sebanyak 25 orang dari 3.239 kelahiran
hidup, pada tahun 2010 terdapat kematian neonatal sebanyak 30 orang dari 3039
kelahiran hidup (diperkirakan 9,9 per 1000 kelahiran hidup), Kecenderungan angka
kematian Neonatal di Kota Metro selama 5 tahun terakhir tergambar seperti pada
gambar berikut:
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
14
Gambar 5
Perkiraan Angka Kematian Neonatal per 1000 Kelahiran Hidup
Kota Metro tahun 2010-2014
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro
Adapun proporsi penyebab Kematian Neonatal selama tahun 2014 seperti tampak
pada gambar berikut:
Gambar 6
Prosentase Penyebab Kematian Neonatal
Kota Metro tahun 2014
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
15
BBLR merupakan penyebab terbesar kasus kematian Neonatal di Kota Metro (62 %).
Menurut WHO, kejadian BBLR terkait erat dengan kekurangan gizi ataupun kejadian
sakit ada saat kehamilan. Untuk mencegah terjadinya BBLR, identifikasi dini terhadap
ibu hamil KEK (kurang energi kalori) kemudian diikuti dengan pemberian suplemen
gizi kepada bu pada masa kehamilan mutlak dilakukan (Bang, Abhay et al,
2009).penyebab kedua adalah asfiksia. Asfiksia ( kesulitan bernafas sesaat setelah
lahir. Menurut NICEF, Kejadian Asfiksia bisa dicegah dengan meningkatkan kualitas
proses persalinan dan perawatan terhadap bayi baru lahir. Petugas Kesehatan
(terutama bidan) dituntut untuk bisa mendeteksi asfiksia dan dapat melakukan
resusitasi terhadap bayi baru lahir apabila terjadi asfiksia (UNICEF REPORT, 2009).
Sedangkan (6 %) pada penyebab lain dan kelaianan kongenital. Penyebab kematian
bayi < 1 tahun adalah penyakit infeksi dan penyebab lain .Dari penyebab kematian
bayi di atas, dapat disimpulkan bahwa upaya menurunkan angka kematian neonatus
perlu difokuskan pada kegiatan pemeriksaan neonatus pada saat bayi baru lahir,
terutama bayi Aspeksia dan BBLR.
2. Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka kematian bayi (AKB) atau Infant Mortalitiy Rate (IMR) merupakan salah satu
indikator penting yang sangat sensitif untuk mengetahui permasalahan kesehatan
yang berkaitan dengan penyebab kematian dan tingkat keberhasilan program
kesehatan. kelahiran hidup. Angka kematian Bayi (AKB) adalah jumlah yang
meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1000 kelahiran
hidup pada tahun yang sama. AKB merupakan indicator yang biasanya digunakan
untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat> Oleh karena itu banyak upaya
kesehatan yang dilakukan dalam rangka menurunkan AKB
Dalam hal kematian, Indonesia mempunyai komitmen untuk mencapai sasaran
Millenium Development Goals (MDG) untuk menurunkan Angka Kematian Anak
sebesar dua per tiga dari angka di tahun 1990 atau menjadi 20 per 1000 kelahiran
bayi pada tahun 2015, Angka Kematian Bayi menggambarkan keadaan sosiall
ekonomi masyarakat dimana angka kematian itu dihitung. Kegunaan Angka Kematian
Bayi untuk pengembangan perencanaan berbeda antara kematian neo-natal dan
kematian bayi yang lain. Karena kematian neonatal disebabkan oleh faktor endogen
yang berhubungan dengan kehamilan maka program-program untuk mengurangi
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
16
angka kematian neonatal adalah yang bersangkutan dengan program pelayanan
kesehatan Ibu hamil, misalnya program pemberian pil besi dan suntikan anti tetanus.
Berdasarkan laporan dari Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro,
pada tahun 2014 terdapat kematian bayi 3 orang dari 3.427 kelahiran hidup (0,9 per
1000 KH) dan tahun 2013 terdapat kematian bayi 3 bayi dari 3.365 kelahiran hidup
(diperkirakan 0,9 per 1000 KH), dan tahun 2012 yaitu terdapat kematian bayi
sebanyak 3 orang dari 3.251 kelahiran hidup (diperkirakan 0,9 per 1000 kelahiran
hidup) sedangkan pada tahun 2011 terdapat kematian bayi sebanyak 1 orang dari
3.239 kelahiran hidup ( diperkirakan 0,3 per 1000 kelahiran hidup), pada tahun 2010
terdapat kematian bayi sebanyak 1 orang dari 3039 kelahiran hidup ( diperkirakan
0,32 per 1000 kelahiran hidup), Kecenderungan angka kematian bayi di Kota Metro
selama 5 tahun terakhir tergambar seperti pada gambar berikut:
Gambar 7
Perkiraan Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup
Kota Metro tahun 2010-2014
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro
Target Mdgs 2015 Angka kematian Bayi 20 per 1000 kelahiran hidup. Dari grafik dii
atas AKB di Kota Metro sudah mencapai target Mdgs, namun angka tersebut tidak
mutlak menjadi patokan evaluasi karena AKB seharusnya didapatkan melalui survey.
Adapun proporsi penyebab Kematian bayi selama tahun 2014 seperti tampak pada
gambar berikut:
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
17
Gambar 8
Prosentase Penyebab Kematian bayi
Kota Metro tahun 2014
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro
Penyebab kematian yang terjadi pada tahun 2014 yaitu pada bayi disebabkan karena
jantung bawaan 1 kasus (Puskesmas Ganjar Agung), fibris dan kejang 2 kasus
(Puskesmas Yosomulyo)
Jika dilihat dari proporsi kematian bayi berdasarkan umur, maka didapatkan grafik
sebagai berikut:
Gambar 9
Proporsi Kematian Bayi Berdasarkan Umur
Kota Metro tahun 2014
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
18
Kematian bayi di Kota Metro umumnya terjadi pada masa neonatal (0-28 hari). Hampir
86 % dari seluruh angka kematian bayi di Kota Metro terjadi pada masa neonatal.
sedangkan 14 % pada umur 1 bl – 1th.
Kemampuan tenaga kesehatan dan adanya fasilitas dalam hal perawatan neonatal
esensial adalah suatu keharusan dalam upaya penurunan angka kematian bayi
Kemampuan dan fasilitas tersebut meliputi persalinan yang bersih dan aman,
stabilitas suhu, inisiasi pernapasan spontan, inisiasi menyusui ASI dini, dan
pencegahan infeksi serta pemberian imunisasi. Dari hasil pengkajian kasus kematian
banyak faktor yang mempengaruhi bertambahnya kasus kematian neonatal di Kota
Metro antara lain karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang tanda bahaya
pada bayi baru lahir, kurangnya pengetahuan dan ketrampilan bidan dalam
mendeteksi dan menangani kasus neonatal resiko tinggi sedangkan di tingkat
pelayanan rujukan kurangnya kolaborasi di ruang operasi dengan dokter spesialis
anak dan kurangnya ruang neonatus yang tersedia baik di Rumah Sakit Umum
Daerah maupun Rumah Sakit Swasta.
3. Angka Kematian Anak Balita (AKABA)
Angka Kematian Balita (1-<5 tahun) menggambarkan peluang untuk meninggal pada
fase antara umur 1 tahun dan sebelum umur 5 tahun. AKABA menggambarkan
tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh
terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi penyakit infeksi dan
kecelakaan.Hasil SDKI 2007 menunjukan bahwa angka kematian balita 55 per 1000
kelahiran hidup. Berdasarkan laporan dari bidang Kesga tahun 2014 terdapat
kematian anak balita sebanyak 4 kasus dari 3427 kelahiran hidup (diperkirakan 1,2
per 1000 KH) dan tahun 2013 terdapat 2 kasus dari 3.365 kelahiran hidup
(diperkirakan 0,6 per 1000 kelahiran hidup), tahun 2012 tidak ada kematian anak
balita, tahun 2011 terdapat 1 kematian anak balita dari 3.239 kelahiran hidup
(diperkirakan 0,3 per 1000 KH) sedangkan tahun 2010 terdapat 1 kematian anak
balita dari 3,039 Kelahiran hidup (diperkirakan 0,3 per 1000 KH). Hasil ini tidak bisa
dibandingkan dengan target Nasional AKABA sebesar 23 per 1000 KH karena data di
atas belum menggambarkan AKABA sebenarnya. Kematian balita yang dimaksud
yaitu kematian pada masa > 1 tahun sampai kurang dari 5 tahun.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
19
Gambar 10
Perkiraan Angka Kematian Akaba per 1000 Kelahiran Hidup
Kota Metro tahun 2010-2014
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro
4. Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI)
Kematian Ibu adalah kematian yang terjadi pada ibu karena peristiwa kehamilan,
persalinan, dan masa nifas. Angka kematian ibu merupakan cermin status kesehatan
masyarakat terutama kesehatan wanita. Angka kematian ibu dapat menggambarkan
status gizi, keterjangkauan dan mutu pelayanan kesehatan, serta menunjukkan
rendahnya keadaan sosial ekonomi.
Jumlah kasus kematian ibu melahirkan di Kota Metro pada tahun kelahiran hidup,
pada tahun 2010 terdapat 4 orang dari 3.039 kelahiran hidup, pada tahun 2011
menjadi 5 dari 3.239 kelahiran hidup dan tahun 2012 ada 5 kematian dari 3.251
kelahiran hidup, dan pada tahun 2013 terdapat 5 kematian ibu dari 3.365 kelahiran
hidup dan tahun 2014 terdapat 2 kematian maternal dari 3427 kelahiran hidup.
(diperkirakan 58,4 per 100.000 KH) Adapun gambaran kasus kematian ibu dalam
beberapa tahun terakhir terlihat pada gambar berikut:
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
20
Gambar 11
Kasus Kematian Ibu Kota Metro tahun 2010-2014
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro
Sangat sulit menganalis kecenderungan kasus kematian ibu di Kota Metro karena
kejadian kematian ibu berfluktuatif. Namun dari grafik di atas dapat diketahui bahwa
kasus kematian ibu di Kota Metro menurun dari 5 kematian ibu menjadi 2 kematian
Angka kematian ibu secara riil di Kota Metro tidak bisa diperoleh karena Angka
Kematian Ibu (AKI) didisain untuk tingkat nasional melalui kegiatan survey, namun
sebagai bahan evaluasi Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Metro diperkirakan sebesar
58,4 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Adapun perkiraan Angka Kematian Ibu di
Kota Metro tergambar di bawah ini:
Gambar 12
Perkiraan Angka Kematian Ibu Kota Metro tahun 2010-2014
Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
21
Penyebab kematian ibu di Kota Metro disebabkan oleh pendarahan sebanyak 2
kasus, gangguan sistem peredaran darah(penyakit jantung) 2 kasus dan 1 kasus
karena lain-lain(carsinoma payudara).
Kasus kematian ibu akibat perdarahan karena kurangnya pengetahuan petugas
dalam penanganan kegawatdaruratan maternal, kurangnya kepedulian keluarga dan
masyarakat terhadap ibu hamil dengan merasa kehamilan merupakan hal yang biasa
bagi wanita, status kesehatan ibu kurang baik, terlambat mendapatkan pelayanan di
tempat rujukan seta belum maksimalnya pelayanan untuk Puskesmas PONED dan
RS mampu PONEK. Sedangkan penyebab kematian lainnya merupakan penyakit
bawaan ibu hamil.
Peningkatan keterampilan tenaga persalinan, peningkatan manajemen PONED
dan PONEK, ketersediaan dan keterjangkauan fasilitas kesehatan adalah cara
yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kematian ibu di Kota Metro. Dan
kasus lainnya di
Sekitar 80-90% kematian dapat dicegah dengan teknologi sederhana yang
tersedia tingkat Puskesmas dan jaringannya, untuk itu perlu
peningkatan pengetahuan SDM dalam menggunakan tehnologi yang ada
serta pengetahuan masyarakat terutama bumil tentang pelayanan kesehatan
yang ada.
33..22 Morbiditas
Morbiditas/ Angka kesakitan dapat diartikan sebagai keadaan sakit yaitu adanya
penyimpangan dari keadaan kesehatan yang normal (BKKBN, 2009). Angka kesakitan
mencerminkan situasi derajat kesehatan masyarakat di suatu wilayah dan berkaitan erat
dengan kejadian kematian. Pada bagian ini akan disajikan gambaran kejadian penyakit
yang dapat menjelaskan keadaan derajat kesehatan masyarakat Kota Metro sepanjang
tahun 2012.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
22
1. Sepuluh Besar Penyakit di Puskesmas
Meningkatnya umur harapan hidup dan perubahan struktur umur penduduk
ke arah usia tua menyebabkan terjadinya transisi epidemiologis, yang ditandai
dengan masih tingginya penyakit infeksi dan meningkatnya penyakit non
infeksi. Penyakit infeksi akut lainnya pada saluran pernafasan bagian atas
tetap menduduki peringkat pertama pada pola penyakit rawat jalan di
puskesmas.
Gambaran sepuluh besar penyakit pada pasien rawat jalan di puskesmas pada tahun
2014 adalah sebagai berikut:
Tabel 3
Sepuluh Penyakit Terbanyak pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas
Kota Metro Tahun 2014
NO JENIS PENYAKIT JUMLAH %
1 Penyakit saluran pernapasan bagian atas 27193 18
2 Gastritis 7479 5
3 Penyakit pd system otot & jaringan pengikat 7306 5
4 Penyakit kulit & jaringan sub kutan 6410 4
5 Penyakit rongga mulut 6123 4
6 Penyakit Tekanan Darah Tinggi 6102 4
7 Penyakit infeksi pada usus 2100 1
8 Diare tersangka kolera 1840 1
9 Diabetes Militus 1800 1
10 Gangguan gigi & jaringan penyangga lainnya 1699 1
Sumber: Seksi Yankesdas, Laporan LB1 tahun 2014
Tabel di atas menunjukkan bahwa penyakit terbanyak yang diderita oleh pasien rawat
jalan di puskesmas didominasi oleh penyakit Infeksi. Penyakit infeksi akut lainnya
merupakan penyakit yang menempati urutan teratas pada 10 penyakit terbanyak yang
diderita oleh pasien rawat jalan puskesmas dengan prosentase sebanyak 18%.
Meskipun penyakit infeksi masih mendominasi, namun penyakit non-infeksi juga perlu
diperhatikan mengingat penyakit tekanan darah tinggi yang berhubungan dengan
faktor perilaku menempati urutan 6 terbesar pasien rawat jalan puskesmas.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
23
2. Penyakit Menular
a. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pneumonia
Penyakit ISPA khususnya Pneumonia masih merupakan penyakit utama
penyebab kesakitan dan kematian bayi dan balita. Di Dunia setiap tahun
diperkirakan lebih dari 2 juta balita meninggal karena Pneumonia (1 balita/15
detik) dari 9 juta total kematia Balita, 1 diantaranya disebabkan oleh Pneumonia.
Karena besarnya kematian ISPA ini, ISPA Pneumonia disebut sebagai Pandemi
yang terlupakan atau the Forgotten Pandemic. Namun, tidak banyak perhatian
terhadap penyakit ini, sehingga Pneumonia disebut juga pembunuh Balita yang
terlupakan atau The Forgotten Killer of Children (Unicef/WHO,2006).Pneumonia
menyebabkan empat juta kematian pada anak balita di dunia, dan merupakan 30
% dari seluruh kematian yang ada.Di Negara Berkembang 60 % kasus
Pneumonia disebabkan oleh Bakteri, sementara di Negara maju umumnya
disebabkan Virus.
Pneumonia masih menjadi penyebab kematian bayi dan balita di Indonesia.
kematian balita akibat pneumonia pada akhir tahun 2000 di Indonesia
diperkirakan sekitar 4,9/1000 balita. (Depkes, 2004). Adapun angka kesakitan
diperkirakan mencapai 250 hingga 299 per 1000 anak balita setiap tahunnya.
Pneumonia juga sering berada dalam daftar 10 penyakit terbanyak baik di
puskesmas maupun rumah sakit.Sebanyak 40 – 60 % kunjungan berobat di
Puskesmas dan 15 – 30 % kunjungan berobat di bagian rawat jalan dan rawat
inap di Rumah Sakit disebabkan oleh ISPA.Episode penyakit batuk pilek pada
balita di Indonesia diperkirakan sebesar 3 sampai 6 kali per tahun. Berdasarkan
laporan Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, temuan kasus
Pneumonia pada balita selama periode waktu 2010 – 2014 terjadi peningkatan
yaitu pada tahun 2010 dan meningkat sampai tahun 2014, seperti tergambar
dalam grafik sebagai berikut:
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
24
Gambar 13
Kasus Pneumonia pada Balita Kota Metro tahun 2009-2014
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
Pada tahun 2014 penderita pneumonia balita yang ditemukan sebanyak 166
penderita, namun penemuan kasus pneumonia pada balita di Kota Metro masih
jauh dari target yang diharapkan sebanyak 1.792 penderita (10% dari jumlah
balita). Hal tersebut dapat disebabkan karena tenaga kesehatan yang telah dilatih
MTBS tidak melakukan Desinfo kepada petugas lain di Puskesmas dalam rangka
penjaringan kasus ISPA pneumonia di Puskesmas.
Upaya pengendalian penyakit ISPA Pneumonia difokuskan pada upaya
penemuan kasus secara dini dan tata laksana kasus yang cepat dan tepat melalui
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).
Jumlah populasi balita untuk Program P2 ISPA Kota Metro tahun 2014 sebanyak
17.924 jiwa. Sasaran penemuan penderita Pneumonia balita Kota Metro tahun
2014 adalah 1.792 kasus (10% dari jumlah balita). Target penemuan penderita
pneumonia balita sebesar 76% dari jumlah sasaran (13.768 kasus). Adapun
Realisasi temuan penderita pneumonia pada balita tahun 2014 adalah sebanyak
166 kasus, yang artinya realisasi penemuan dan penanganan penderita
pneumonia hanya sebesar 0,76 % dari jumlah sasaran. Cakupan penemuan
penderita pneumonia pada balita paling banyak terdapat di Puskesmas
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
25
Yosomulyo sebesar 29,87 % dan terendah di Puskesmas Sumbersari Bantul
sebesar 0%. Realisasi penemuan penderita pneumonia pada balita per-
puskesmas dapat dilihat dari grafik sebagai berikut:
Gambar 14
Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Balita Menurut Puskesmas
Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
Secara umum realisasi penemuan penderita pneumonia pada balita di Kota
Metro masih jauh dari target. Di Tingkat nasional cakupan penemuan
penderita juga rendah yaitu sekitar 25–35% (Ditjen PP&PL, 2007). Hal
ini kemungkinan memang tidak ada kasus pneumonia di wilayah
puskesmas atau petugas puskesmas belum dapat menemukan kasus
balita pneumonia (ketidakmampuan diagnosa).
b. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui
Nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus ini berpotensi
menimbulkan kepanikan karena penyebarannya yang cepat dan
beresiko kematian. Kota Metro merupakan daerah endemis DHF atau
Demam Berdarah (DBD). Setiap tahun jumlah kasus selalu tinggi
dimana Incidence rate Pada tahun 2010 sebanyak 115 orang dan terjadi
penurunan yang sangat tajam pada tahun 2011 sebanyak 26 kasus, tetapi pada
tahun 2012 terjadi peningkatan yang sangat tinggi yaitu 390 kasus dan meningkat
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
26
lagi pada tahun 2013 dengan 460 kasus dan pada tahun 2014 jumlah kasus DBD
146 kasus . Adapun Incidence Rate ( IR ) DBD pada 2010 adalah 83,06
per 100.000 penduduk, tahun 2011 menurun menjadi 17,68 per
100.000 penduduk dan tahun 2012 meningkat menjadi 260,5 per
100.000 penduduk, dan meningkat lagi tahun 2013 menjadi 298,6 per
100.000 penduduk dan tahun 2014 menjadi 95,8 per 100.000 penduduk.
Perkembangan jumlah kasus DBD di Kota Metro selama periode waktu 2010–
2014tergambar dalam grafik berikut:
Gambar 15
Incidence Rate DBD per 100.000 penduduk & Case Fatality Rate DBD
Kota Metro tahun 2010-2014
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
Incidence rate DBD dan case fatality rate (CFR) tahun 2014 menurun. Case
fatality Rate (CFR) menunjukkan keganasan suatu penyakit juga untuk menilai
kualitas penanganan yang dilakukan (Roestam, A UI 2009). Pada tahun-tahun
sebelumnya CFR akibat penyakit DBD di Kota Metro selalu di bawah target
nasional yaitu <2,5%. Namun pada tahun 2009 angka CFR di atas target nasional
sebesar 3,4% dan terjadi peningkatan lagi pada tahun 2010 yaitu 9,1 % dan
menurun 0% pada tahun 2011 dan meningkat 9,9 % pada tahun 2012 dan tahun
2013 meningkat sangat tinggi dan pada tahun 2014 menurun menjadi 2,1 %. Hal
ini telah mencapai target < 2,5 %.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
27
Jumlah kelurahan yang terkena DBD selama tahun 2010-2014 cenderung
mengalami penurunan tahun 2009 sampai 2010 dan tahun 2013 sampai 2014.
penyakit DBD tersebar di 22 kelurahan dari 5 kecamatan yang ada di Kota Metro.
Pada tahun 2014, kecamatan yang mempunyai kasus DBD terbanyak adalah
Kecamatan Metro timur dengan 49 kasus, dan kecamatan dengan jumlah kasus
terkecil adalah Kecamatan Metro Selatan 6 kasus. Berikut ini adalah gambaran
distribusi kasus DBD per kecamatan:
Gambar 16
Distribusi Kasus DBD Kota Metro per Kecamatan Tahun 2014
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
Banyak faktor yang menyebabkan masih banyaknya jumlah penderita DBD
antara lain karena kepadatan rumah, mobilitas penduduk, belum optimalnya
program pemberantasan vektor (nyamuk Aedes Aegepty), dan perilaku hidup
bersih dan sehat yang belum optimal. Dengan demikian perlu kerjasama antara
berbagai elemen baik masyarakat, pemerintah maupun swasta untuk melakukan
upaya agar jumlah kasus DBD di Kota Metro dapat ditekan.
Trend terjadinya penyakit DBD naik turun, untuk itu perlu adanya kewaspadaan
dini pada saat terjadi perubahan musim dari musim panas ke musim hujan, baik
pada pemerintah daerah khususnya dinas kesehatan melalui jaringannya yaitu
Puskesmas dan poskeskel serta masyarakat itu sendiri.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
28
Jumlah kasus penyakit DBD cenderung meningkat tajam dalam 5 tahun
terakhir. Diperlukan penanganan yang efektif untuk mencegah dan
memberantas penyakit DBD. Upaya pemberantasan DBD di Kota Metro
antara lain dilakukan dengan pembentukan tim pokjanal DBD tingkat
kota dan tingkat kecamatan, fogging fokus, dan pemberantasan sarang nyamuk
(PSN) DBD.
Metode yang tepat guna untuk mencegah DBD adalah Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) melalui 3 M plus (Menguras, Menutup dan Mengubur) plus
menabur larvasida, penyebaran ikan pada tempat penampungan air serta
kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat mencegah/memberantas nyamuk Aedes
berkembang biak.
Angka Bebas Jentik (ABJ) merupakan tolok ukur tingkat partisipasi masyarakat
dalam mencegah DBD. Oleh karena itu pendekatan pemberantasan DBD yang
berwawasan kepedulian masyarakat merupakan salah satu alternatif pendekatan
baru. Surveilans vektor dilakukan melalui kegiatan pemantauan jentik oleh
petugas kesehatan maupun juru/kader pemantau jentik (Jumantik/Kamantik).
Pengembangan sistem surveilans vektor secara berkala perlu terus dilakukan
terutama dalam kaitannya dengan perubahan iklim dan pola penyebaran kasus.
Penemuan penderita secara dini dengan penegakan diagnosa yang tepat juga
harus dilakukan untuk memastikan penanganan penderita sehingga dapat
menekan angka kematian akibat penyakit DBD.
Tabel 4
Realisasi Program P2DBD Kota Metro Tahun 2014
NO INDIKATOR TAHUN 2014
TARGET REALISASI
1 Prosentase Kejadian DBD ditangani sesuai Standard (%)
100% 100 %
2 Angka Kesakitan DBD (per 100.000 pddk)
40 95,8%
3 Angka Kematian DBD (%) <1% 2,1%
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit,Seksi Kesehatan Lingkungan
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
29
c. Penyakit TB. Paru
Untuk mengatasi masalah TB di Indonesia, pemerintah telah melaksanakan
program penanggulangan penyakit TB dengan strategi DOTS (directly observe
treatment shortcource) atau pengobatan TB Paru dengan pengawasan langsung
oleh PMO (Pengawas Minum Obat). Kegiatan ini meliputi upaya penemuan
penderita dengan pemeriksaan dahak di sarana pelayanan kesehatan yang
ditindaklanjuti dengan paket pengobatan.
Strategi program P2 TB Paru di Kota Metro juga mengacu kepada strategi DOTS
yang mencakup ; upaya penemuan dan pengobatan penderita TB Paru BTA+
minimal 70% yang di ikuti angka konversi sebesar 80% serta angka kesembuhan
minimal 85% yang dilakukan melalui unit pelayanan puskesmas dan unit
pelayanan kesehatan lainnya. Pelaksanaan program penanggulangan TB Paru di
Kota Metro dilakukan pada 1 puskesmas rujukan mikroskopis (PRM), dan 2
puskesmas pelaksana mandiri (PPM) dan 5 puskesmas satelit.
Cakupan penemuan penderita baru (CDR) TB BTA+ menunjukkan
kecenderungan naik turun yaitu dari 61,4 % pada tahun 2009 dan meningkat
pada tahun 2013 menjadi 65,57 %. Namun pencapaian ini masih di bawah target
nasional sebesar 85% tahun 2013. Namun peningkatan cakupan penemuan
penderita baru TB BTA+ tidak diikuti dengan keberhasilan pengobatan. Angka
keberhasilan pengobatan adalah angka yang menunjukkan presentase pasien TB
BTA+ yang menyelesaikan pengobatan. Angka kesembuhan penyakit TB Paru
dengan BTA+ (cure rate) tahun 2011 sebesar 80,25 %, meningkat menjadi 83,64
% pada tahun 2012 dan terjadi penurunan tahun 2013 menjadi 83 % dan terjadi
penurunan tahun 2014 yaitu 81 %. Angka keberhasilan pengobatan TB BTA+ di
Kota Metro hampir mencapai target nasional sebesar 85%. Perkembangan
cakupan penemuan penderita baru (CDR) dan angka kesembuhan (CR) TB BTA
+ selama tahun 2010-2014 tergambar dalam grafik berikut.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
30
Gambar 17
Cakupan Case Detection Rate (CDR) dan Cure Rate (CR) TB BTA +
Kota Metro Tahun 2010-2014
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
Dari data di atas harus diwaspadai karena angka angka tersebut masih
belum memenuhi target nasional artinya dari kasus TB yang ditemukan
dan diobati telah dilakukan manajemen kasus dengan baik tetapi
perlu diupayakan lebih maksimal dalam rangka peningkatan mutu
pelayanan pengobatan penderita TB. Dalam rangka
menyukseskan pelaksanaanaan penanggulangan TBC, prioritas
ditujukan terhadap peningkatanmutu pelayanan, penggunaan obat yang
rasional dan paduan obat yang sesuai dengan strategi DOTS.
Micobacterium tuberculosis (TB) telah menginfeksi sepertiga penduduk
dunia, menurut WHO sekitar 8 juta penduduk dunia diserang TB
dengan kematian 3 juta orang per tahun (WHO, 1993). Di negara
berkembang kematian ini merupakan 25% dari kematian penyakit
yang sebenarnya dapat diadakan pencegahan. Diperkirakan 95% penderita
TB berada di negara-negara berkembang Dengan munculnya epidemi
HIV/AIDS di dunia jumlah penderita TB akan meningkat. Kematian wanita
karena TB lebih banyak dari pada kematian karena kehamilan, persalinan serta
nifas (WHO).
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
31
Penemuan kasus baru penderita baru BTA Positif selama tahun
2010 - 2014 cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 2010 ada
82 kasus (56,4 per 100.000 penduduk). Sedangkan pada tahun 2011
terjadi peningkatan dalam temuan kasus mencapai 68 kasus (46,2 per
100.000 penduduk), dan pada tahun 2012 terjadi peningkatan kasus yaitu
86 kasus (57,4 per 100.000 penduduk)dan tahun 2013 menjadi 101 kasus
(65,57 per 100.000 penduduk)dan tahun 2014 ada 74 kasus (48,54 per 100.000
penduduk).Gambaran lebih lengkap dapat dilihat pada grafik berikut:
Gambar 18
Angka Kasus Baru / Incidence Rate TB Paru BTA+ (per 100.000 penduduk)
Kota Metro Tahun 2010-2014
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
Grafik diatas menggambarkan bahwa secara umum ada penurunan dan
peningkatan jumlah kasus selama periode tahun 2010-2014. Pada tahun 2014
terjadi penurunan penemuan kasus baru BTA Positif. Hal ini dapat dapat
dikarenakan kurangnya kerjasama yang intensif baik pada program maupun
lintas sektor serta belum efektifnya kerjasama antara kader AISIYAH dan Dinas
Kesehatan dalam rangka pelaksanaan kegiatan program P2TB, melatih kader
komunitas sebanyak 58 orang yang bertugas penyuluhan program TB dan
penjaringan suspek, dibentuknya Tim Gerdunas TB Kota Metro yang melibatkan
tokoh masyarakat, tokoh agama dan dilaksanakan pertemuan rutin dalam rangka
evaluasi peran Tim Gerdunas TB dalam kegiatan program P2TB serta adanya
kelompok masyarakat yang mendukung program TB.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
32
d. Penyakit Diare
Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami buang air besar
yang sering dan masih memiliki kandungan air berlebihan. Di Dunia ke-3, diare
adalah penyebab kematian paling umum kematian balita, membunuh lebih dari
1,5 juta orang per tahun.
Hingga saat ini penyakit Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat
di Indonesia, hal ini dapat dilihat dengan meningkatkan angka kesakitan diare
tahun ke tahun. Hasil survey Subdit Diare angka kesakitan diare semua umur
tahun 2009 adalah 411/1000 penduduk. Secara proporsional Diare pada
golongan balita adalah 55%. Kematian Diare pada balita 75,3 per 100.000 balita
dan semua umur adalah 23,2 per 100.000 semua umur (Hasil SKRT 2001). Pada
tahun 2007 Angka Kesakitan Diare di Indonesia adalah 423 per 1000 penduduk
(Ditjen PP&PL, 2007).
Diare banyak disebabkan oleh pemakaian air yang tidak bersih dan sehat,
pengolahan dan penyiapan makanan yang tidak higienis dan ketiadaan jamban
sehat tahun 2010 yaitu 29,2 per 1000 penduduk dan tahun 2011 meningkat
menjadi 33.03 per 1000 penduduk, dan tahun 2012 menurun menjadi 22,9 per
1000 penduduk dan terjadi peningkatan yang signifikan pada tahun 2013 yaitu
214 per 1000 penduduk, dan tahun 2014 yaitu 214 per 1000 penduduk. Grafik
perkembangan Angka Kesakitan Diare Balita di Kota Metro terlihat pada gambar
berikut:
Gambar 19
Angka Kesakitan Diare Balita per 1000 penduduk
Kota Metro Tahun 2010-2014
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
33
Masih tingginya diare tahun 2014 tidak diiringi dengan penggunaan oralit sesuai
dengan tatalaksana penderita diare yang standar, hal ini disebabkan
pengetahuan masyarakat yang masih kurang tentang tatalaksana penderita diare,
untuk itu perlu ada kewaspadaan dini dan surveilan yang ketat dan terkoordinasi
baik melalui lintas program maupun lintas sektor, mengembangkan dan
menyebarluaskan pedoman program tatalaksana penderita diare, maupun
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas dalam pengelolaan
program.
e. Acute Flaccid Paralysis (AFP)
Dalam upaya untuk membebaskan Indonesia dari penyakit polio, pemerintah
melaksanakan program Eradikasi polio (ERAPO) yang terdiri dari pemberian
imunisasi polio secara rutin, pemberian imunisasi massal pada anak Balita
melalui PIN (Pekan Imunisasi Polio) dan surveilans AFP (Acute Flaccid
Paralysis). Surveilans AFP bertujuan untuk memantau adanya penyebaran virus
polio liar disuatu wilayah, sehingga upaya-upaya pemberantasannya menjadi
terfokus dan efisien. Sasaran utama surveilans AFP adalah kelompok yang
rentan terhadap penyakit poliomielitis, yaitu anak berusia <15 tahun. Pengamatan
difokuskan pada kasus poliomyelitis yang mudah diidentifikasikan, yaitu penyakit
poliomyelitis paralitik (menimbulkan kelumpuhan) yang terjadi secara akut dan
sifatnya flaccid (layuh).
Penemuan kasus AFP merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk
mendapatkan indikator Non polio AFP rate sama atau lebih dari 1 pada anak
berusia kurang dari 15 tahun yang dilaporkan baik puskesmas/ masyarakat
maupun rumah sakit. Untuk mencapai non polio AFP rate ≥ 1 di Kota Metro maka
harus ditemukan minimal 1 kasus lumpuh layuh.
Tahun 2014 ditemukan 1 kasus AFP (AFP rate 2,44 per 100.000 anak < 15
tahun)di wilayah Yosodadi, dan tahun 2013 ditemukan 1 kasus AFP (AFP rate
2,41 per 100.000 anak < 15 tahun) di wilayah Mulyojati ,2011 ditemukan 1 kasus
AFP.dan tahun 2010 tidak ditemukan kasus. Grafik perkembangan Angka
Kesakitan AFP di Kota Metro terlihat pada gambar berikut:
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
34
Gambar 20
Acute Flaccid Paralysis (AFP) rate per 100.000 Penduduk <15 tahun
Kota Metro Tahun 2010-2014
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa penemuan kasus AFP di Kota Metro
dari tahun ke tahun selalu berada di atas target nasional yaitu ≥ 1 per 100.000
penduduk<15 tahun dan pada tahun 2010 tidak ditemukan kasus, dan tahun 2011
terdapat 1 kasus (> 1 per 100.000 penduduk < 15 Tahun)dan tahun 2012
terdapat 1 kasus dan tahun 2013 juga terdapat 1 kasus (>1 per 100.000
penduduk <15 tahun), tahun 2014 terdapat 1 kasus (>1 per 100.000 penduduk
<15 tahun). Dari setiap kasus AFP yang ditemukan selalu dilakukan pemeriksaan
spesimen tinja untuk mengetahui ada tidaknya virus polio liar. Dari hasil
pemeriksaan selama tahun 2010-2014 tidak ditemukan adanya infeksi virus polio
liar pada kasus AFP yang ditemukan.
f. Penyakit Campak
Penyakit campak merupakan penyakit menular yang berpotensi menjadi KLB.
Penyakit ini menempati urutan ke-5 penyebab kematian pada bayi. Penyakit
Campak yang juga disebut measles adalah penyakit yang sangat menular dan
akut serta menyerang hampir semua anak kecil. Program reduksi campak global
(WHO Ninth General Programme of Work, 1996-2001), menargetkan penurunan
insidens campak 90 % dan penurunan mortalitas campak 95% dari sebelum
program imunisasi di mulai.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
35
Kasus campak di Kota Metro mengalami penurunan selama periode tahun pada
tahun 2010 ada 65 kasus atau 4,7 per 1000 balita, dan tahun 2011 ada 53 kasus
atau 3,06 per 1000 balita dan pada tahun 2012 meningkat tajam yaitu ada 163
kasus atau 9,4 per 1000 balita dan menurun tahun 2013 terdapat 121 kasus atau
6,7 per 1000 balita, tahun 2014 tidak ada kasus campak seperti terlihat pada
gambar berikut:
Gambar 21
Angka kesakitan Campak per 1000 Balita
Kota Metro Tahun 2010-2014
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
Strategi pengendalian penyakit campak dilakukan dengan imunisasi dengan
target nasional sebesar >80%, karena campak merupakan penyakit dengan
potensi menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa). Ada korelasi positif antara
kenaikan kejadian campak di Kota Metro dengan penurunan cakupan imunisasi
campak. Cakupan imunisasi campak di Kota Metro menunjukkan kecenderungan
menurun dari tahun ke tahun. Pada tahun 2010 menurun menjadi 74,1 %, tahun
2011 meningkat menjadi 77,2 % dan menurun drastis di tahun 2012 menjadi 53,5
%,dan tahun 2013 meningkat menjadi 97,8 % dan tahun 2014 menjadi 98,6 % di
atas target nasional sebesar > 80 %.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
36
Gambar 22
Cakupan Imunisasi Campak Kota Metro Tahun 2010-2014
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
Gambar 23
Cakupan Imunisasi Campak Berdasarkan Puskesmas
Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
37
g. Penyakit Kusta
Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi
masalah kesehatan di Propinsi Lampung, baik dari aspek medis maupun aspek
sosial. Indikator program penanggulangan penyakit kusta, berdasar satandar
pelayanan minimal (SPM) adalah angka kesembuhan (Release from
treatment/RFT) serta angka kesekitan (Angka Prevalensi) per 10.000 penduduk.
Penemuan penderita baru (case finding) penyakit Kusta di Kota Metro selama ini
dilaksanakan secara pasif yaitu hanya dari penderita yang berobat ke
puskesmas. Tahun 2011 ditemukan 1 kasus penyakit kusta di wilayah kecamatan
Metro Pusat pada kelurahan Metro dan tahun 2012 tidak ada temuan kasus baru,
penderita kusta yang ada adalah kasus lama yaitu yang ditemukan tahun 2011.
Tahun 2013 terdapat 1 kasus baru dan tahun 2014 terdapat 1 kasus di Yosodadi
Hal ini juga disebabkan tenaga puskesmas banyak yang belum dilatih program
P2 Kusta , untuk itu perlu adanya peningkatan pengetahuan tenaga kesehatan
melalui pelatihan-pelatihan yang ada dan mengoptimalkan kegiatan penemuan
penderita melalui kegitan perkesmas yang ada.
Gambar 24
Angka kesakitan Kusta
Kota Metro Tahun 2011-2014
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
38
h. Penyakit IMS dan HIV/AIDS
Penyakit infeksi menular seksual dan HIV/AIDS merupakan salah satu
penyakit yang sulit untuk teregristrasi di pelayanan kesehatan karena
penderita cenderung untuk tertutup dalam mencari pengobatan
penyakitnya.
Perlu diwaspadai dan diantisipasi bahwa penderita HIV/AIDS dari tahun
ke tahun di Kota Metro meningkat> Seperti diketahui penderita
HIV/AIDS merupakan fenomena gunung es, dimana kasus penderita
HIV/AIDS yang sebenarnya mungkin lebih banyak dari yang
terpantau.
Hal ini karena penderita HIV/AIDS pada umumnya tersembunyi dan
menutupi penyakitnya karena masih stigma di masyarakat bagi
penderita HIV/AIDS dikucilkan dan diasingkan dari pergaulan. Sebagai
gambaran bahwa bila terdapat 1 kasus/penderita HIV/AIDS maka
diperkirakan terdapat sekitar 100 orang disekitarnya berpotensi terkena
HIV/AIDS.
Berdasarkan laporan SST tahun 2014 tidak terdapat penyakit Sifilis,
gonorhoe di Kota Metro. Sedangka Penyakit AIDS di Kota Metro
Tahun 2010 total kumulatif penderita AIDS 16 kasus. Tahun 2011 ditemukan 3
kasus seluruhnya meninggal. Tahun 2012 terdapat 8 kasus, dan tahun 2013
terdapat 13 kasus,Tahun 2014 terdapat 2 kasus seperti terlihat pada
gambar berikut :
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
39
Gambar 25
Angka kesakitan HIV/AIDS
Kota Metro Tahun 2010-2014
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
i. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Penyakit Luar Biasa (KLB)
Upaya penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB merupakan
tindak lanjut dari penemuan dini kasus-kasus penyakit berpotensi
wabah yang terjadi di masyarakat. Upaya yang dilakukan dimaksudkan
untuk mencegah penyebaran lebih luas dan mengurangi dampak
yang ditimbulkan. Berdasarkan laporan seksi surveilans dan seksi gizi
pada tahun 2014 tidak terdapat kejadian luar biasa
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
40
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
44..11 Pelayanan Kesehatan
1. Pelayanan Antenatal/Ante Natal Care (ANC)
Ante Natal Care adalah merupakan cara penting untuk memonitoring dan mendukung
kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal, ibu hamil
sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia
merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan dan asuhan antenatal
(Prawirohardjo. S, 2006 :52).
Pelayanan Ante Natal Care adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga yang memiliki
kompetensi/profesional untuk ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standard
pelayanan antenatal yang meliputi standar minimal ”7T” untuk pelayanan Ante Natal
Care (ANC) yang terdiri atas:
(Timbang) berat badan, (Ukur (tekanan) darah, Ukur (tinggi) fundus uteri, Pemberian
imunisasai (Tetanus Toksoid) TT lengkap,Pemberian (tablet besi) minimnal 90 tablet
selama kehamilan,(Tes) terhadap penyakit menular seksual, (Temu) wicara dalam
rangka pensiapan rujukan.
Cakupan pelayanan antenatal dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan baru bumil
(K1) untuk melihat akses dan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar paling
sedikit empat kali (K4) dengan distribusi sekali pada triwulan pertama, sekali pada
triwulan kedua, 2 kali pada triwulan ketiga. Gambaran cakupan K1 dan K4 selama
rentang 5 tahun tergambar dalam grafik berikut:
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
41
Gambar 26
Cakupan K1 Kota Metro Tahun 2010 – 2014
Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro
Gambar 27
Cakupan K4 Kota Metro Tahun 2010 – 2014
Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
42
Pada tahun 2014, dari 3.710 ibu hamil terdapat 3.651 yang memeriksakan kehamilan
(K1) atau sebesar 98,4%. Adapun cakupan pelayanan K4 pada tahun 2014 sebesar
96,67 %. Pencapaian cakupan pelayanan K1-K4 sudah memenuhi target yang
ditetapkan yaitu sebesar 95%, dan menunjukkan trend menurun dari tahun sebelumnya
pada K4. K4 yang menurun pada tahun 2014 dapat disebabkan adanya bumil yang
melakukan pemeriksaan kehamilan luar wilayah Kota Metro, sedangkan pertolongan
persalinan dilakukan di Kota Metro sehingga riwayat kehamilan dan persalinan yang
lalu tidak dapat dideteksi.
2. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan
Komplikasi dan kematian maternal seringkali terjadi pada masa persalinan. Kematian
maternal dapat disebabkan karena persalinan tidak ditolong oleh tenaga yang tidak
mempunyai kompetensi kebidanan (profesional). Pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan di Kota Metro pada tahun 2010-2014 mempunyai kecenderungan
meningkat, namun mengalami penurunan pada tahun 2012 dan tahun 2013 dan
meningkat pada tahun 2014. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
Gambar 28
Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Kota Metro Tahun 2010 - 2014
Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
43
Pada tahun 2014 dari 3.710 persalinan 97.8 % diantaranya ditolong oleh petugas
kesehatan. Angka ini belum memenuhi target sebesar 100% dan pada tahun 2014
terjadi peningkatan sebesar 1,8 %, Hal ini dapat disebabkan karena Bumil melahirkan
di wilayah lain atau tempat orang tuanya, karena pertolongan persalinan dii Kota Metro
dilakukan oleh tenaga Kesehatan, untuk wilayah Kota Metro sudah tidak memiliki dukun
melahirkan.
3. Deteksi ibu hamil risiko tinggi (risti) dan penanganan komplikasi
Risti/komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal yang secara langsung
dapat menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Risti/komplikasi
kebidanan meliputi Hb<8 g%, tekanan darah tinggi (sistole >140mmHg, diastole
>90mmHg), oedeme nyata, pre-eklampsia, perdarahan pervaginam, ketuban pecah
dini, letak lintang pada usia kehamilan>32 minggu, letak sungsang primigravida, infeksi
berat/sepsis, dan persalinan prematur. Cakupan deteksi bumil risti di Kota Metro dari
periode tahun 2010-2014 menunjukkan kecenderungan naik turun dari 71,1% pada
tahun 2010 menjadi 97,6 % pada tahun 2014, terjadi penurunan dari tahun 2012 yaitu
96%. Cakupan deteksi bumil risti perlu dipertahankan karena keterlambatan
mendeteksi resiko kehamilan akan memperbesar risiko terjadinya kematian ibu. Jumlah
bumil resiko tinggi/komplikasi sebanyak 742 ibu hamil dan ibu hamil yang di tangani
724 (cakupan 97,6 %). Gambaran cakupan deteksi ibu hamil risti tergambar dalam
grafik berikut:
Gambar 29
Cakupan Deteksi Dini Ibu Hamil Risiko Tinggi
Kota Metro Tahun 2010 – 2014
Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
44
4. Deteksi neonatus risiko tinggi (risti) dan penanganan komplikasi
Masalah rujukan bayi baru lahir risiko tinggi merupakan masalah yang perlu
mendapat perhatian, mengingat tingginya angka kematian umumnya terjadi pada
masa perinatal (0-7 hari) dan neonatal (8-28 hari).
Upaya menekan angka kesakitan dan kematian bayi dilakukan dengan cara
deteksi bayi-bayi risiko tinggi untuk mendapatkan rujukan dan penatalaksanaan
selanjutnya. Petugas kesehatan dituntut untuk mampu mengenali bayi resiko
tinggi. Disamping perlu juga diketahui bahwa neonatus resiko tinggi lahir dari
ibu dengan kehamilan resiko tinggi pula.
Adapun neonatus yang termasuk dalam kategori resiko tinggi adalah sebagai berikut :
1. Prematur / berat badan lahir rendah (BB< 1750 –2000gr)
2. Umur kehamilan 32-36 minggu
3. Bayi dari ibu DM
4. Bayi dengan riwayat apnae
5. Bayi dengan kejang berulang
6. Sepsis
7. Asfiksia Berat
8. Bayi dengan ganguan pendarahan
9. Bayi dengan Gangguan nafas (respiratory distress)
Dalam upaya menurunkan angka kematian bayi, Departemen Kesehatan
RI menetapkan cakupan deteksi dini neonatus risiko tinggi sebesar 70% di
dalam standar pelayanan minimal (SPM) Tahun 2008. Adapun pencapaian
program tersebut di Kota Metro dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014
adalah sebagai berikut:
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
45
Gambar 30
Cakupan Deteksi Dini Neonatus Risiko Tinggi
Kota Metro Tahun 2010- – 2014
Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa cakupan deteksi dini neonatus risti di Kota Metro
selalu berada di atas target nasional yaitu 100%. Dari tahun ke tahun dapat diketahui
bahwa cakupan program meningkat tajam pada tahun 2010 menjadi 60,6 % dan tahun
2011 menurun menjadi 58,7 % dan terjadi peningkatan pada tahun 2012 dan 2013 dan
meningkat tajam tahun 2014.
5. Pelayanan Keluarga Berencana
Peserta KB aktif yaitu pasangan usia subur (15-49 tahun) yang berstatus kawin dan
sedang menggunakan salah satu kontrasepsi. Jumlah pasangan usia subur (PUS)
yang ada di Kota Metro tahun 2014 sebanyak 27.684 PUS dan tersebar di lima (5)
Kecamatan dengan jumlah PUS terbesar ada di Kecamatan Metro Pusat yaitu
sebanyak 8,383 PUS atau 30,28% sedangkan jumlah PUS terkecil ada di Kecamatan
Metro Selatan yaitu sebesar 2,726 PUS atau 9,8 %.
Jumlah peserta KB aktif menurut BKKB & PP Kota Metro pada tahun 2014 sebanyak
20,034 PUS (72,4 %) dan peserta KB baru ada 4.682 PUS (16.9 %).
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
46
6. Kunjungan Neonatus dan Kunjungan Bayi
Cakupan kunjungan neonatal (KN) adalah persentase neonatal yang memperoleh
pelayanan kesehatan minimal 2 kali dari tenaga kesehatan; satu kali pada umur 0-7
hari dan satu kali pada umur 8-28 hari. Pelayanan tersebut meliputi pelayanan
kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI
dini dan ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan
pemberian imunisasi), pemberian vitamin K, manajemen terpadu balita muda (MTBM)
dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA. Dan ini
digunakan untuk melihat jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan neonatal.
Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan kunjungan bayi umur 1-12 bulan di sarana
pelayanan kesehatan maupun di rumah, ataupun di tempat lain melalui kunjungan
petugas. Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali yaitu 1 kali pada
umur 1-3 bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan dan 1 kali pada
umur 9-12 bulan.
Gambar 31
Cakupan Kunjungan Neonatus dan Kunjungan Bayi
Kota Metro Tahun 2010 – 2014
Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
47
Cakupan kunjungan neonatus di Kota Metro tahun 2014 yaitu sebanyak 3,338 dari
jumlah sasaran sebesar 3,328 (cakupan 99,7%). Sedangkan cakupan kunjungan bayi
sebanyak 3.338 dari jumlah sasaran sebesar 3.305(cakupan 99%).
7. Pelayanan Imunisasi
Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi umur 0-1 tahun (BCG,
DPT, Polio, Campak, HB), imunisasi untuk Wanita Usia Subur/Ibu Hamil (TT) dan
imunisasi untuk anak SD (Kelas 1: DT dan kelas 2-3: TT). Imunisasi tambahan
dilakukan atas dasar ditemukannya masalah seperti Desa non UCI, potensial/risti KLB,
ditemukan/diduga adanya virus polio liar atau kegiatan lainnya berdasarkan kebijakan
teknis.Beberapa pelayanan imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit difteri,
pertusis, tetanus, tuberkulosis, poliomielitis, hepatistis B, dan campak antara lain :
a) Imunisasi BCG untuk mencegah penyakit tuberkulosis yang diberikan pada umur
0-11 bulan. Frekuensinya hanya satu kali dengan suntikan pada lengan kanan atas
luar (intrakutan).
b) Imunisasi DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis dan tetanus yang
diberikan pada umur 2-11 bulan. Frekuensinya diberikan sebanyak 3 kali dengan
selang waktu 4 minggu disuntikkan pada paha tengah luar (intramuskular).
c) Imunisasi polio diberikan untuk mencegah penyakit poliomielitis yang diberikan
pada umur 0-11 bulan sebanyak 4 kali, selang waktu 4 minggu dengan cara
meneteskan ke mulut bayi.
d) Imunisasi HB diberikan untuk mencegah penyakit hepatitis B yang diberikan hanya
satu kali pada umur 0-7 bulan dengan cara menyuntikkan pada paha tengah luar
(intramuskular).
e) Imunisasi campak untuk mencegah penyakit campak yang diberikan hanya satu
kali pada umur 9-11 bulan dengan cara menyuntik pada lengan kiri atas (subkutan)
Pencapaian universal child immunization (UCI) pada dasarnya merupakan proksi
terhadap cakupan imunisasi secara lengkap pada sekelompok bayi jika cakupan
UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu. Berarti dalam wilayah tersebut
tergambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat (herd immunity) terhadap
penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
48
Suatu desa/kelurahan mencapai target UCI apabila ≥80% bayi di desa/kelurahan
tersebut mendapat imunisasi lengkap. Kelurahan UCI di Kota Metro tahun 2014 ada
sebanyak 22 dari 22 kelurahan yang ada di Kota Metro atau sebesar 100 %. Bila
melihat target indikator SPM tahun 2008 sebesar 90%, pencapaian UCI pada tahun
2014 sudah tercapai. Diperlukan kerja keras untuk bisa mempertahankan target
tersebut pada tahun mendatang. Grafik di bawah ini menunjukan cakupan imunisasi
bayi per puskesmas di Kota Metro pada tahun 2014:
Gambar 32
Cakupan Imunisasi Bayi per Puskesmas Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit
Dari grafik di atas dapat dilihat adanya disparitas yang sangat tinggi antar puskesmas
dalam pencapaian imunisasi di wilayah kerjanya. Terdapat puskesmas dengan capaian
imunisasi yang sangat tinggi yaitu Puskesmas Banjar Sari dan yang terendah
Puskesmas Ganjar Agung, sedangan Puskesmas di bawah target yang ditetapkan yaitu
<80% yaitu semua Puskesmas target Imunisasi telah mencapai 80 %,untuk itu perlu
adanya peningkatan kerjasama baik lintas program maupun lintas sektor agar
keberhasilan UCI 100 % diikuti dengan target imunisasi yang tinggi.
Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan salah satu kegiatan
imunisasi tambahan yang bertujuan untuk menurunkan jumlah kasus Tetanus Neonatal
di setiap Kabupaten/Kota hingga < 1 kasus per 1000 kelahiran hidup pertahun. Pada
masa lalu sasaran kegiatam MNTE adalah calon pengantin dan ibu hamil namun
pencapaian target agak lambat, sehingga dilakukan kegiatan akselerasi berupa
pemberian TT4 dosis pada seluruh wanita usia subur termasuk ibu hamil (usia 15 – 39
tahun).
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
49
Imunisasi TT ibu hamil adalah pemberian imunisasi TT pada ibu hamil sebanyak
5 dosis dengan interval tertentu (yang dimulai saat dan atau sebelum kehamilan)
yang berguna bagi kekebalan seumur hidup, pemberian TT2 selang waktu
pemberian minimal 4 minggu setelah TT1 dengan masa perlindungan 3 tahun,
TT3 selang waktu pemberian minimal 6 bulan setelah TT2 dengan masa perlindungan
5 tahun, TT4 selang waktu pemberian minimal 1 tahun setetelah TT3 dengan
masa perlindungan 10 tahun, pemberian TT5 selang waktu pemberian minimal 1
tahun setelah TT4 dengan masa perlindungan 25 tahun dan pemberian TT2
imunisasi yang diberikan minimal 2 kali saat kehamilan (yang dimulai saat dan atau
sebelum kehamilan).
44..22 Perbaikan Gizi Masyarakat
Upaya perbaikan gizi masyarakat bertujuan untuk mencegah dan menangani
permasalahan gizi di masyarakat dengan cara meningkatkan kemandirian
masyarakat di bidang gizi, pelembagaan keluarga sadar gizi, serta
peningkatan penganekaragaman konsumsi pangan keluarga. Beberapa masalah gizi
yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat adalah kekurangan kalori
protein, kekurangan vitamin A, dan anemia gizi besi.
1. Pemantauan Pertumbuhan Balita
Upaya pemantauan terhadap pertumbuhan balita dilakukan melalui
kegiatan penimbangan di posyandu secara rutin setiap bulan. Dalam
memantau pertumbuhan balita digunakan indikator D/S dan N/D. Berdasarkan
hasil kegiatan seksi gizi untuk tahun 2014 jumlah balita yang datang dan
ditimbang (D) dilaporkan sebanyak 8.398 dari 9.192 seluruh balita (S). Jadi
pencapaian indikator D/S di Kota Metro sebesar 91,4 % atau lebih tinggi
dari target sebesar 80% tetapi turun dari tahun 2013. Adapun cakupan D/S per
puskesmas dapat dilihat dari gambar di bawah ini:
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
50
Gambar 33
Cakupan D/S Menurut Wilayah Puskesmas
Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Jika dilihat cakupan D/S per puskesmas, semua Puskesmas telah mencapai target
yang ditetapkan yaitu sebesar 80%.
Adapun kecenderungan cakupan D/S tahun 2010 - 2014 adalah sebagai berikut:
Gambar 34
Cakupan D/S Kota Metro Tahun 2010 – 2014
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Dari gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa cakupan D/S di Kota Metro
menunjukkan kecenderungan yang berfluktuatif, untuk tahun 2014 D/S sudah di atas
target.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
51
2. Balita BGM mendapat MP-ASI dan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Balita Bawah Garis Merah (BGM) adalah balita yang ditimbang, berat badannya berada
pada garis merah atau di bawah garis merah pada KMS. Balita yang menderita BGM
berada pada fase rawan untuk beralih ke status gizi buruk sehingga perlu diberikan
intervensi berupa pemberian MP-ASI dengan porsi 100 gram per hari selama 90 hari.
Dari 245 balita BGM usia 6-24 bulan, tidak ada balita yang mendapatkan MP-ASI
(cakupan 13,02 %). Hal ini disebabkan karena tidak adanya dana untuk membiayai
program MP-ASI bagi balita BGM usia 6-24 bulan. Hal ini cukup memprihatinkan
karena balita BGM yang tidak mendapatkan penanganan cenderung untuk beralih
status menjadi balita gizi buruk.
Gizi buruk adalah status gizi menurut berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) dengan
Z-score < 3, dan atau dengan tanda-tanda klinis (marasmus, kwasiorkor, dan
marasmus-kwasiorkor). Balita gizi buruk harus mendapatkan perawatan standar yang
meliputi:
a) Pemeriksaan klinis meliputi kesadaran, dehidrasi, hipoglikemi, dan hipotermi;
b) Pengukuran antropometri menggunakan parameter BB dan TB;
c) Pemberian larutan elektrolit dan multi-micronutrient serta memberikan makanan
dalam bentuk, jenis, dan jumlah yang sesuai kebutuhan, mengikuti fase Stabilisasi,
Transisi, dan Rehabilitasi;
d) Diberikan pengobatan sesuai penyakit penyerta;
e) Ditimbang setiap minggu untuk memantau peningkatan BB sampai mencapai Z-
score -1;
f) Konseling gizi kepada orang tua/pengasuh tentang cara memberi makan anak.
Dari 4 kasus balita gizi buruk yang terdapat di Kota Metro 100% penderita
mendapatkan perawatan.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
52
3. Pemberian Kapsul Vitamin A
Kurang vitamin A dapat menimbulkan peyakit rabun senja (Xerophthalmia). Selain itu
Vitamin A merupakan salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh untuk
meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas). Pemberian kapsul vitamin A pada balita
diberikan setiap 6 bulan sekali atau 2 kali dalam setahun yaitu bulan Februari dan bulan
Agustus. Cakupan pemberian kapsul vitamin A 2X (dua kali) pada balita yang ada di
Kota Metro tahun 2014 sebesar 99,50 % atau meningkat jika dibandingkan dengan
capaian pada tahun 2013 yaitu sebesar 96,40 %. Secara rinci capaian pemberian
kapsul vitamin A pada balita per puskesmas adalah sebagai berikut:
Gambar 35
Cakupan Pemberian Vitamin A pada Balita Menurut Wilayah Puskesmas
Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Cakupan pemberian vitamin A pada balita di tiap Puskesmas telah mencapai
target 85%. Cakupan terendah terdapat di Puskesmas Purwosari sebesar 85 % dan
capaian terbesar terdapat di Puskesmas Bantul yaitu sebesar 100 %. Hal ini
disebabkan karena balita tidak datang ke posyandu pada bulan vitamin A
mendapatkan vitamin A di sekolah PAUD dan TK.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
53
4. Pemberian Tablet Fe
Kondisi anemia dan Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil mempunyai
dampak kesehatan terhadap ibu dan anak dalam kandungan, antara lain meningkatkan
risiko bayi dengan berat lahir rendah, keguguran, kelahiran prematur dan kematian
pada ibu dan bayi baru lahir. Penelitian Saraswati dan Sumarno (1998) menunjukkan
bahwa ibu hamil dengan kadar Hb <10 g/dl mempunyai risiko 2,25 kali lebih tinggi
untuk melahirkan bayi BBLR, sedangkan ibu hamil dengan anemia berat mempunyai
resiko melahirkan bayi BBLR 4,2 kali lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang tidak
anemia berat. Penelitian menyebutkan bahwa resiko kematian ibu meningkat 3,5 kali
pada ibu hamil yang menderita anemia.
Upaya peningkatan gizi ibu hamil khususnya dalam mencegah terjadinya anemia
dilakukan dengan pemberian tablet besi pada ibu hamil. Tablet tambah darah (Fe)
diberikan kepada ibu hamil minimal 90 tablet selama periode kehamilannya. Pada
tahun 2014 cakupan pemberian tablet besi pada ibu hamil (Fe I) adalah 98,75 % atau
meningkat dari tahun 2013 sebesar 98,03 %. Sedangkan cakupan pemberian tablet
besi Fe3 pada ibu hamil pada tahun 2014 sebesar 96,71 % atau naik dari tahun
sebelumnya sebesar 94,1 % seperti tergambar dalam grafik berikut.
Gambar 36
Cakupan Pemberian Tablet Fe Kota Metro Tahun 2010– 2014
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
54
Adapun cakupan Fe1 dan Fe3 di setiap puskesmas di Kota Metro pada tahun 2014
adalah sebagai berikut :
Gambar 37
Cakupan Pemberian Tablet Fe Berdasarkan Puskesmas
Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa semua puskesmas telah mencapai target
yang diharapkan (90%)pada tablet Fe 1 dan tablet Fe 3.
5. Kecamatan Bebas Rawan Gizi
Kecamatan dinyatakan bebas rawan gizi bila prevalensi gizi kurang dan gizi buruk
<15%. Dari 5 kecamatan di Kota Metro seluruhnya bebas rawan gizi. Namun beberapa
kecamatan berpotensi rawan gizi terutama Kecamatan Metro utara, karena mempunyai
kejadian kasus gizi buruk paling tinggi diantara kecamatan yang lain. Adapun
gambaran prosentase balita gizi buruk tergambar dalam grafik berikut:
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
55
Gambar 38
Jumlah Balita Gizi Buruk per Kecamatan
Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Perlu adanya upaya penanganan terpadu untuk menanggulangi masalah gizi di Kota
Metro, karena kasus gizi buruk masih ada. Diantaranya adalah dengan peningkatan
deteksi dini, manajemen data, dan cakupan pemberian makanan tambahan bagi balita
gizi kurang agar tidak berlanjut menjadi gizi buruk.
6. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Berat badan lahir rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah satu faktor utama
yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR di bedakan dalam
2 kategori yaitu: BBLR karena prematur (usia kandungan kurang dari 37 minggu) atau
BBLR karena intrauterine growth retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup bulan
tetapi berat badannya kurang.
Jumlah kasus bayi BBLR di Kota Metro semakin meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah
bayi BBLR hanya sebesar 267 kasus tahun 2010, 354 kasus tahun 2011 dan turun
menjadi 229 kasus tahun 2012 dan tahun 2013 meningkat kembali menjadi 260
kasus dan tahun 2014 menjadi 239 kasus seperti terdapat dalam grafik berikut:
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
56
Gambar 39
Jumlah Kasus BBLR Kota Metro Tahun 2010– 2014
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Dapat diketahui juga bahwa jumlah kasus bayi dengan BBLR terbanyak berada di
Puskesmas Yosomulyo (45 bayi), dan kasus terendah di Puskesmas Tejo Agung
dengan 13 kasus. Adapun distribusi kasus BBLR berdasarkan wilayah kerja puskesmas
disajikan dalam grafik sebagai berikut:
Gambar 40
Distribusi Kasus BBLR Berdasarkan Puskesmas
Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
57
Dari gambar di atas terlihat bahwa distribusi kasus BBLR berada di semua Puskesmas
dengan jumlah lebih dari 13 di setiap Puskesmas, Hal ini menggambarkan status gizi
pada bayi baru lahir rendah menunjukan bahwa bayi dalam kandungan gizinya kurang
yang dapat disebabkan karena asupan gizi sewaktu hamil kurang, adanya penyakit
bawaan dll. Untuk itu perlu pengetahuan tentang pentingnya gizi seimbang pada ibu
hamil serta tambahan makanan bergizi seperti susu pada ibu hamil.
7. Status Gizi Balita
Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat
kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi balita adalah dengan
anthropometri yang menggunakan indeks berat badan umur (BB/U). Kategori yang
digunakan adalah gizi lebih (z-score >+2SD), gizi baik (z-score -2SD sampai +2SD),
gizi kurang (z-score-2SD sampai -3SD), gizi buruk (z-score <-3SD). Perkembangan
kasus gizi buruk dan kasus gizi kurang/ BGM Kota Metro tergambar dalam grafik:
Gambar 41
Jumlah Kasus balita dengan gizi buruk dan BGM
Kota Metro Tahun 2010-2014
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Jumlah kasus balita gizi buruk tahun 2010 yang dilaporkan oleh Seksi Gizi Dinas
Kesehatan Kota Metro, tahun 2010 yaitu 28 kasus, dan menurun pada tahun 2011
sebanyak 3 orang dan tahun 2012 meningkat menjadi 7 kasus dan menurun lagi pada
tahun 2013 menjadi 4 kasus dan tahun 2014 terdapat 4 kasus.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
58
Sedangkan jumlah Balita Bawah Garis Merah (BGM) selama lima tahun cenderung
berfluktuatif naik turun, pada tahun 2010 321 kasus, 2011 terdapat 343 kasus. Dan
menurun pada tahun 2012 terdapat 245 kasus dan tahun 2013 meningkat menjadi 260
kasus dan tahun 2014 menurun menjadi 169 kasus. Kasus balita BGM perlu
diwaspadai karena status BGM berpotensi untuk beralih ke status Gizi Buruk jika tidak
mendapat penanganan yang memadai.
Untuk temuan gizi buruk terbaru 2014 hanya 4 orang, hal lain disebabkan perbedaan
defenisi operasional yang ada, pada buku pedoman profil masih menggunakan bahwa
yang dikatakan gizi buruk adalah berat bayi dibagi umur, sedangkan pada defenisi
operasional pada program gizi adalah berat bayi dibagi tinggi badan. Kasus gizi buruk
juga disebabkan adanya penyakit penyerta seperti TB Paru, Hydrocepalus,
Perlengketan usus serta faktor pola asuh.
Dengan adanya kasus gizi buruk yaitu 4 kasus serta meningkatnya BGM, perlu adanya
peningkatan kegiatan program untuk menurunkan kasus gizi buruk dan BGM, perlu
adanya review dan pemantauan terhadap status gizi secara berkala untuk mengetahui
penyebab kasus gizi buruk serta pengetahuan tentang pentingnya ke posyandu agar
dapat selalu terpantau oleh pelayanan kesehatan.Perlu juga ada kegiatan pemberian
tambahan makanan dan vitamin untuk meningkatkan gizi anak bayi dan balita.Dan
perlu adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang gizi seimbang baik melalui
penyuluhan maupun partisipasi masyarakat, lembaga eksekutif dan legislatif serta
dinas terkait.
8. Bayi Mendapat ASI Ekslusif
Pemberian Air Susu (ASI) pada bayi usia 0-1 tahun mempunyai arti sangat
penting, terutama menyangkut pemenuhan kebutuhan zat gizi dan zat lain
pembentuk kekebalan tubuh terhadap penyakit. Pemberian ASI secara
eksklusif di usia 0-6 bulan dipandang sangat strategis, karena pada
usia tersebut kondisi bayi masih sangat labil dan rentan terhadap berbagaii
penyakit. Cakupan ASI Eksklusif pada tahun 2014 menunjukkan peningkatan
dari tahun sebelumnya yaitu dari 42,0 % pada tahun 2013 menjadi % 45,5
pada tahun 2014.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
59
Gambar 42
Cakupan ASI Eksklusif Kota Metro Tahun 2010-2014
Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro
Berdasarkan laporan pada tahun 2014 didapatkan bahwa dari 1.131sasaran bayi
terdapat 515 bayi yang mendapatkan ASI eksklusif (45,5 %). Angka cakupan ASI
eksklusif belum mencapai target yaitu sebesar 60%. Hal ini dapat disebabkan karena
masyarakat terutama ibu hamil belum memiliki pengetahuan tentang pentingnya ASI
Eklusif serta penanganan bidan yang langsung memberikan ASI kepada ibu melahirkan
44..33 Pelayanan Kesehatan Gigi & mulut
Kesehatan gigi tercantum pada UU Kesehatan yang telah disahkan DPR pada 14
september 2009. UU Kesehatan tersebut menggantikan UU no. 23 tahun 1992 tentang
Kesehatan yang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan masyarakat dan dunia
kesehatan. Pada UU Kesehatan yang baru, kesehatan gigi dimasukkan sebagai salah satu
kegiatan penyelenggaraan upaya kesehatan. Bahkan terdapat bagian khusus mengenai
kesehatan gigi yang dicantumkan pada pasal-pasal UU tersebut.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
60
Pasal 93:
(1) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan gigi, pencegahan
penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi, dan pemulihan kesehatan gigi oleh
Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat yang dilakukan secara terpadu,
terintegrasi dan berkesinambungan.
(2) Kesehatan gigi dan mulut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui
pelayanan kesehatan gigi perseorangan, pelayanan kesehatan gigi masyarakat, usaha
kesehatan sekolah.
Pasal 94:
Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menjamin ketersediaan tenaga,
fasilitas pelayanan, alat dan obat kesehatan gigi dan mulut dalam rangka
memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang aman, bermutu, dan terjangkau
oleh masyarakat.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS 2007) yang diselenggarakan
Kementerian Kesehatan R.I. menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia rata–rata
memiliki kurang lebih 5 gigi rusak setiap orangnya. Dilaporkan juga, dari gigi
yang rusak tersebut hanya 0.7% yang telah ditambal. Beberapa temuan
ilmiah menunjukkan adanya kaitan antara kesehatan gigi dengan kesehatan tubuh
secara keseluruhan, termasuk penyakit jantung, diabetes, stroke, gangguan kehamilan
dan dampak karies gigi juga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan
anak prasekolah.Dengan meningkatkan kualitas kesehatan gigi akan dapat
meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
61
Gambar 43
Realisasi Program Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi PKDR Dinas Kesehatan Kota Metro
Dari jumlah 12.421 siswa SD/MI yang diperiksa giginya hanya 5.203 siswa pada Usaha
kesehatan gigi sekolah dan sebanyak 2786 siswa yang perlu perawatan gigi dan yang
mendapat perawatan 1833 siswa, sedangkan UKGS telah dilaksanakan di semua SD/MI
yang ada di Kota Metro, tetapi siswa yang diperiksa tidak semua, karena pemeriksaan gigi
biasanya berbarengan dengan penjaringan siswa SD/MI yaitu anak SD/MI yang baru
masuk.
44..44 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan.
Biaya pemeliharaan kesehatan terutama saat sakit cenderung mengalami peningkatan.
Hal ini terjadi karena penerapan teknologi canggih, karakter „supply induced demand‟
dalam pelayanan kesehatan, pola pembayaran tunai langsung ke pemberi pelayanan
kesehatan, pola penyakit kronik dan degeneratif, serta inflasi. Peningkatan biaya itu
mengancam akses dan mutu pelayanan kesehatan, sebagai akibatnya akan
menurunkan derajat kesehatan masyarakat. Sebagai upaya mengatasi hal tersebut
sejak lama sudah dikembangkan pembiayaan kesehatan pra bayar. Pola pembiayaan
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
62
pra bayar tidak hanya akan meringankan beban pemerintah namun juga merupakan
upaya melibatkan masyarakat dalam pembiayaan kesehatan.
Prosentase kepesertaan JPK pra bayar terhadap jumlah penduduk tahun 2010 - 2012
cenderung meningkat, yaitu dari 40 % menjadi 48,1%. Pada tahun 2010 cakupan
kepesertaan JPK pra bayar di Kota Metro, tahun 2011 menjadi 50,9 % dan meningkat
tahun 2012 menjadi 65,5 % dan menurun di tahun 2013 menjadi 48,5% dan tahun 2014
meningkat menjadi 53,55%. Hal ini karena tidak tercatatnya data asuransi komersial
ASKES. Pencapaian JPK pra bayar masih di bawah target yang ditetapkan yaitu
sebesar 70%.
Gambar 44
Prosentase Peserta JPK terhadap Jumlah Penduduk
Kota Metro Tahun 2010 – 2014
Sumber: Seksi Pembiayaan Jaminan Kesehatan
Adapun rincian prosentase peserta menurut jenis JPK pra bayar pada tahun 2014
dapat dilihat dari grafik berikut.
Gambar 45
Prosentase JPK Menurut Jenisnya
Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi Pembiayaan Jaminan Kesehatan
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
63
JKN di Kota Metro terdiri dari Penerima bantuan iuran (PBI) APBN, Pekerja penerima
upah (PPU) pekerja bukan penerima upah (mandiri), bukan pekerja sebesar 44,5
%,Jamkesda 6,65 %, asuransi swasta 2,35% dan asuransi perusahaan terdiri dari
0,05%.
2. Jumlah kunjungan rawat jalan, rawat inap di Sarana Pelayanan Kesehatan
Akses terhadap pelayanan kesehatan dasar di puskesmas dapat diukur dengan
prosentase penduduk yang memanfaatkan puskesmas. Bila dibandingkan dengan
tahun sebelumnya maka terjadi penurunan jumlah kunjungan pasien di puskesmas.
Jumlah total kunjungan puskesmas pada tahun 2014 tercatat sebanyak 127.996
kunjungan. Dari seluruh jumlah pengunjung puskesmas yang memanfaatkan untuk
rawat jalan sebanyak 127.540 kunjungan atau 83,67 % dari jumlah penduduk.
Sedangkan jumlah kunjungan rawat inap pada tahun 2014 ada 456 kunjungan atau
0,29 % dari jumlah penduduk. Cakupan kunjungan rawat inap menurun dari tahun
2013 dikarenakan Rumah Sakit masih cukup untuk rawat inap dan terjadi penurunan
pada rawat jalan, hal ini dikarenakan ada 7 Rumah sakit juga telah melaksanakan
rawat jalan secara intensif, dan banyak pasien yang minta rujukan untuk ke Rumah
sakit.
Adapun cakupan kunjungan rawat inap di seluruh puskesmas di Kota Metro masih di
bawah target nasional yaitu 1,5% dari jumlah penduduk. Rendahnya jumlah kunjungan
rawat inap puskesmas karena fasilitas kesehatan rujukan/ rumah sakit relatif mudah
dijangkau, sehingga masyarakat lebih memilih di rawat di rumah sakit daripada di
puskesmas. Grafik dibawah ini menggambarkan jumlah kunjungan di masing-masing
puskesmas.
Gambar 46
Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan Per Puskemas
Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi PKDR Dinas Kesehatan Kota Metro
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
64
Jumlah kunjungan rawat jalan puskesmas menunjukkan grafik menurun dalam tahun
terakhir seperti tergambar sebagai berikut.
Gambar 47
Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Puskesmas
Kota Metro Tahun 2010-2014
Sumber: Seksi PKDR Dinas Kesehatan Kota Metro
Tingginya jumlah kunjungan rawat jalan di puskesmas Kota Metro dapat dimaklumi
mengingat penduduk yang berkunjung di puskesmas Kota Metro tidak hanya penduduk
Kota Metro namun juga penduduk luar wilayah terutama penduduk Lampung Tengah
dan Lampung Timur.
Disamping itu, banyaknya penduduk yang memanfaatkan puskesmas menunjukkan
bahwa masyarakat Kota Metro datang ke sarana pelayanan di Puskesmas bukan saja
untuk pengobatan penyakit tetapi sudah mengarah pada konsultasi kesehatan,
sehingga puskesmas perlu meningkatkan mutu pelayanan selain meningkatkan
kualitas sumber daya manusia yang mampu merespon kebutuhan masyarakat yang
dilayaninya.
Salah satu misi untuk mencapai Visi Kota Metro adalah memelihara dan meningkatkan
kesehatan perorangan dengan cara menyediakan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau. Upaya pelayanan kesehatan rujukan dan penyediaan fasilitas
penunjang merupakan bagian dari upaya pelayanan kesehatan individu/perorangan
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
65
dengan menyediakan pelayanan kuratif yang bermutu dan terjangkau kepada
masyarakat. Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan meliputi upaya
pelayanan kesehatan di rumah sakit dan pelayanan kesehatan gratis bagi keluarga
miskin.
3. Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
Upaya kesehatan perorangan dapat dilakukan oleh pemerintah maupun swasta untuk
menyembuhkan, memulihkan maupun merehabilitasi kesehatan perorangan.
Pelayanan rawat jalan dilakukan untuk merehabilitasi gangguan kesehatan ringan, dan
pelayanan rawat inap diperlukan untuk merawat pasien dengan gangguan kesehatan
berat.
Saat ini Kota Metro memiliki 7 unit rumah sakit, yang menurut kepemilikan terdiri dari 1
RS Pemerintah, 3 RS Swasta, dan 3 RS khusus swasta. Jumlah kunjungan di seluruh
rumah sakit di Kota Metro sebanyak 293.465 atau sebesar 192,5 % dari jumlah
penduduk. Dari seluruh jumlah kunjungan, sebanyak 156 % atau 238.266 orang
adalah pasien rawat jalan, sedangkan pasien rawat inap sebanyak 55.199 orang atau
36,2 %.
Jumlah kunjungan yang tinggi dapat terjadi karena yang datang ke rumah sakit di Kota
Metro bukan saja berasal dari Kota Metro sendiri tetapi banyak juga yang berasal dari
luar kota Metro. Grafik dibawah ini menunjukkan jumlah penduduk yang memanfaatkan
rumah sakit di Kota Metro.
Gambar 48
Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap di Rumah Sakit
Kota Metro Tahun 2014
Sumber : Bagian Rekam Medis RSUD A. Yani, RS Mardi Waluyo, RS Islam, RS Muhammadiyah, RSIA
Anugerah Medical Centre, RSB Permata Hati,RSB Asih
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
66
4. Efisiensi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
Pelayanan rawat inap dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan pemanfaatan
rumah sakit dengan melihat dari beberapa segi termasuk pemanfaatan sarana, mutu,
dan tingkat efisiensi pelayanan. Indikator-indikator yang dipakai terkait dengan
pelayanan di rumah sakit antara lain; pemanfaatan tempat tidur / Bed Occupancy Rate
(BOR), rata-rata lama hari perawatan / Average Length of Stay (ALOS), rata-rata
selang waktu pemakaian tempat tidur/Turn Over Internal (TOI), presentase pasien
keluar yang meningggal/Gross Death Rate (GDR), dan presentase pasien yang keluar
meninggal <24 jam perawatan/Net Death Rate (NDR). Adapun pencapaian indikator
tersebut di beberapa rumah sakit di Kota Metro dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 7
Indikator Pelayanan Rumah Sakit Kota Metro Tahun 2014
N
O RUMAH SAKIT
JUMLAH
TEMPAT TIDUR BOR ALOS TOI GDR NDR
1 RSU A. Yani 233 66,7 3 2 41,6
19,3 2 RSU Mardi Waluyo
178 79,1 3 1
44,3
20.6 3 RSU Islam
63 45.0 3 3
29.0
10,4 4 RSU Muhammadiyah
52 60.8 3 2
15.8
6,9 5 AMC
68 90.5 0 0
0.5
0.2 6 RSB Asih
25 15.4 1 8
-
-
7 RSB Permata Hati 31 60.8 2 1
-
-
Sumber: Bagian Rekam Medis, RSU Jend. A.Yani, RSU Mardi Waluyo, RSU Islam,
RSIA Anugerah Medical Centre, RSB Permata Hati, RS Muhammadiyah Kota
Metro, RSB Asih
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa pemanfaatan tempat tidur rumah sakit
(Bed Occupation Rate/BOR) di Kota Metro menunjukkan pencapaian yang variatif antar
rumah sakit. Empat rumah sakit (RS.A Yani, RS. Mardi Waluyo dan RSIA AMC)
menunjukkan BOR yang ideal 60-85%, sedangkan 4 rumah sakit lainnya masih di
bawah angka ideal.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
67
44..55 Indikator Yang Akan Dicapai
Target-target yang akan dicapai dalam pelaksanaan Pembangunan Kesehatan berdasarkan
data indikator kinerja SPM Kota Metro tahun 2013 adalah sebagai berikut:
NO JENIS PELAYANAN TARGET REALISA
SI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Persentase cakupan kunjungan ibu hamil K4
Persentase cakupan komplikasi kebidanan yg ditangani
Persentase cakupan pertolongan persalinan oleh bidan
atau tenaga Kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan
Persentase cakupan pelayanan nifas
Persentase cakupan Neonatus dg komplikasi yg ditangani
Persentase cakupan kunjungan bayi
Persentase cakupan Desa/Kelurahan Universal Child
Immunization
Persentase Cakupan pelayanan anak balita
Persentase cakupan pemberian makanan pendamping ASI
pada anak usia 6 – 24 bulan
Persentase cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
Persentase cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan
setingkat
Persentase cakupan peserta KB aktif
Presentasi Cakupan penemuan dan penanganan penderita
penyakit
a. Presentasi AFP Rate 100.000 penduduk < 15 tahun
b. Presentasi Penemuan Penderita Pneumonia Balita
c. Presentasi Pasien baru TB BTA Positif
d. Presentasi DBD yang ditangani
e. Presentasi Penemuan Penderita Diare
95 %
80%
90 %
90 %
80 %
90 %
100 %
90 %
100%
100 %
100 %
70 %
>=2
100 %
>85 %
100 %
100 %
98,09
97,57
97.83
97,91
89,33
97,95
100,00
94,15
100
100
100
85,01
1
9,26
37,30
100
106,04
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
68
14.
15.
16.
17.
18
Persentase cakupan pelayanan Kesehatan dasar Pasien
masyarakat miskin
Persentase cakupan Pelayanan Kesehatan ke Rujukan
Pasien masyarakat miskin
Persentase cakupan gawat darurat level 1 yang harus
diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota
Persentase cakupan Dsa/Kelurahan mengalami KLB yang
dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 jam
Persentase cakupan Desa siaga aktif
100%
100%
100%
100%
100%
79,59
78,78
100
-
100
44..66 Perilaku Hidup Masyarakat
Upaya perubahan perilaku sehat dilaksanakan melalui program promosi kesehatan yang
merupakan upaya pembelajaran dari, oleh dan bersama masyarakat agar dapat menolong
dirinya sendiri serta mengembangkan kegiatan bersumber daya masyarakat dalam upaya
kesehatan sesuai dengan keadaan sosial budaya setempat. Indikator-indikator yang
digunakan untuk mengukur keberhasilan program pengembangan perilaku sehat dan
pemberdayaan masyarakat antara lain:
1. Rumah Tangga Sehat
Rumah tangga sehat adalah rumah tangga yang memenuhi 10 indikator PHBS
yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, balita diberi ASI
eksklusif, mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan, tidak merokok,
melakukan aktifitas fisik setiap hari, makan sayur dan buah setiap hari,
tersedia air bersih, tersedia jamban, kesesuaian luas lantai dengan jumlah
penghuni dan lantai rumah bukan dari tanah. Dari 11.377 rumah tangga yang
dipantau, sebanyak 5.399 keluarga (47.5 %) dapat dikategorikan sebagai
rumah tangga sehat. Karena dari 10 indikator PHBS, rumah yang tidak ada
asap rokok sangat sedikit . Hal tersebut memperlihatkan bahwa masyarakat
masih banyak yang merokok dalam rumah sehingga capaian rumah tangga
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
69
sehat terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya tetapi masih dibawah target yaitu 5%.
Untuk itu perlu ada peningkatan pengetahuan pada masyarakat tentang bahaya
merokok dan adanya ketegasan dari pemerintah tentang tempat yang diperbolehkan
untuk merokok. Dengan adanya kerjasama baik masyarakat maupun pemerintah untuk
mencapai rumah tangga sehat maka akan terbentuk keluarga sehat sampai dengan
Kota Metro Sehat.Pencapaian Rumah Tangga ber PHBS dapat dilihat pada grafik di
bawah ini:
Gambar 49
Pencapaian Rumah Tangga ber PHBS
Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro
44..77 Keadaan Lingkungan
Upaya pembinaan kesehatan lingkungan bertujuan menurunkan angka kejadian penyakit
yang berbasis lingkungan dengan cara mengendalikan faktor resiko lingkungan yang
berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat. Adapun kegiatan pokok untuk
mencapai tujuan tersebut meliputi: Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar,
Pemeliharaan dan Pengawasan Kualitas Lingkungan, pengawasan tempat-tempat umum
dan tempat pengelolaan makanan (TUPM), dan pengembangan wilayah sehat.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
70
1. Rumah Sehat
Rumah sehat menjadi indikator lingkungan sehat. Rumah sehat dapat menggambarkan
kondisi kesehatan suatu wilayah. Rumah yang dibina ada 911 rumah yaitu 13.34 % dari
rumah yang ada (34.944 rumah) .Rumah yang dibina memenuhi syarat/ rumah sehat di
Kota Metro ada 50,05 % yaitu 456 rumah yang dibina. Sedangkan rumah sehat yang
ada adalah 28.569 rumah (81,76% dari rumah yang ada).Hal ini menggambarkan
bahwa pemeriksaan rumah sehat belum dapat mewakili kondisi yang ada, karena rumah
yang diperiksa belum ada 50% dari jumlah rumah / bangunan yang ada.Hal ini dapat
dilihat dengan tingginya jumlah penyakit DBD, walaupun rumah sehat cakupan tinggi
tetapi dari jumlah rumah yang diperiksa tahun 2014, bukan dari jumlah rumah yang ada
keseluruhan.Pada gambar di bawah ini dapat terlihat cakupan rumah sehat.
Gambar 50
Cakupan Rumah Sehat
Kota Metro Tahun 2012-2014
Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Metro
Gambar 51
Cakupan Rumah yang dibina
Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Metro
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
71
2. Penyediaan air bersih
Air bersih merupakan kebutuhan penting bagi manusia. Ketersediaan air bersih terbukti
mampu mereduksi terjadinya beberapa penyakit menular. Air bersih yang
layak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari juga harus memenuhi persyaratan
kualitas yang telah ditetapkan, kualitas fisik, bakteriologis maupun kimia. Berdasarkan
hasil laporan yang dilakukan pada tahun 2014 menunjukkan bahwa Penduduk yang
memiliki akses air minum hanya 82,52 % dengan sarana yang digunakan sebagai
sumber air bersih berasal dari sumur gali terlindung dengan jumlah sarana 28.030 dan
yang memenuhi syrarat 22.271 sarana. Sedangkan sisanya menggunakan sumur gali
dengan pompa, sumur bor dengan pompa dan perpipaan. Sedangkan pemeriksaan
bakteriologis dan kimia belum dapat dilakukan semua, hanya pada rumah yang
memiliki sarana industri. Untuk itu perlu adanya pengetahuan masyarakat tentang
pentingnya mengetahui kondisi air yang digunakan selama ini sehingga kita dapat
memberikan solusi dalam permasalahan tentang air. Karena air yang tidak baik dapat
menyebabkan terjadinya penyakit menular seperti Diare, disentri dll.
Gambar 52
Cakupan sarana air bersih
Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Metro
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
72
Gambar 53
Cakupan kualitas air minum di penyelenggara air minum
Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Metro
3. Keluarga dengan Kepemilikan Sanitasi yang layak (jamban Sehat)
Salah satu cara untuk menilai sejauh mana tingkat kesadaran masyarakat dalam
menjaga kebersihan lingkungan dapat dilihat dari kepemilikan fasilitas sanitasi dasar di
keluarga yang memenuhi syarat kesehatan. Sanitasi dasar yang harus dimiliki keluarga
meliputi jamban sehat dengan jenisnya.
Gambaran keluarga yang memiliki sarana sanitasi yang layak (jamban sehat) menurut
puskesmas adalah sebagai berikut:
Gambar 54
Cakupan Keluarga dengan Kepemilikan jamban sehat
Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
73
4. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Upaya pembinaan kesehatan lingkungan dilakukan terhadap masyarakat dalam
menjaga kualitas lingkungan dan dilakukan secara kontinu terhadap masyarakat yang
berpotensi menjadi tempat penularan penyakit . Untuk itu perlu pelaksanaan sanitasi
total berbasis masyarakat
Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan dengan
sanitasi total berbasis masyarakat dengan cara melakukan kerja sama baik lintas
program dan lintas sektoral dan dengan masyrakat. Pada tahun 2014 dari 22 kelurahan
di Kota Metro ada 21 kelurahan yang melaksanakan Sanitsi Total berbasis masyarakat
dan 8 kelurahan melaksanakan stop BABS.
Untuk itu perlu adanya kerjasama yang lebih intesif pada semua pihak untuk
mewujudkan sanitasi total berbasis masyarakat, sehingga akan tercipta lingkungan
sehat untu memutuskan rantai penularan penyakit, terutama penyakit menular.
Gambar 55
Cakupan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
74
5. Pengawasan Tempat-Tempat Umum (TTU)
Tempat - tempat umum dan tempat pengelolan makanan dapat menjadi faktor resiko
sebagai media penular penyakit yang potensial dikarenakan tempat ini dimanfaatkan
oleh masyarakat seperti hotel, restoran/rumah makan, pasar ataupun fasilitas umum
lainnya. Apabila kualitas lingkungan TTU tidak memenuhi standar persyaratan
kesehatan tentunya akan menimbulkan ketidaknyamanan dalam menggunakan fasilitas
tersebut juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Oleh sebab itu perlu dilakukan
pembinaan dan pengawasan kualitas lingkungannya sehingga tidak menyebabkan
gangguan terhadap masyarakat.
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan diperoleh bahwa cakupan TTU yang
diperiksa di Kota Metro pada tahun 2014 sebanyak 165 TTU dan yang memenuhi
syarat 164 yaitu 99,4 %.
Hal ini pelu ditingkatkan dalam pemeriksaan TUPM, karena tempat tempat umum dan
pengelolaan makanan merupakan tempat yang langsung berhubungan dengan
masyarakat, sehingga bila terjadi sesuatu pada TUPM dapat menjadikan penyakit yang
dapat menyebarluas di tengah masyarakat. Untuk itu perlu adanya peningkatan
pengetahuan baik bagi masyarakat maupun pada pengelola tempat tempat umum dan
pengelola makanan. Sehingga produk dari pengelola makanan yang akan di konsumsi
masyarakat sudah memiliki laik hygiens dari dinas kesehatan dan tempatnya
memenuhi syarat kesehatan sehingga masyarakat aman dalam mengkonsumsi
makanan tersebut.
Gambar 56
Cakupan TTU Sehat
Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
75
Gambar 57
Cakupan TPM Sehat
Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
Gambar 58
Cakupan TPM dibina & diuji petik
Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
76
44..88 Pelayanan Kefarmasian Indikator untuk menggambarkan pelayanan kefarmasian di Kota Metro digunakan
indikator ketersediaan obat dan ketersediaan sarana sediaan farmasi. Persentase
ketersediaan obat sesuai kebutuhan di puskesmas pada tahun 2014 sebesar 100 % sudah
mencapai target yang ditetapkan yaitu 80%. Persentase pengadaan obat generik di
puskesmas sebesar 99,78 %, dan hasil ini telah mencapai target 80%. Sedangkan jumlah
sarana distribusi sediaan farmasi di Kota Metro mencakup apotik dan toko obat. Jumlah
apotik di Kota Metro sebanyak 26 buah sedangkan toko obat sebanyak 7 buah. Seluruh
sarana distribusi sediaan farmasi di Kota Metro dimiliki oleh swasta. Tetapi pembinaannya
dilakukan oleh Dinas Kesehatan, sehingga perlu adanya kerjasama yang baik agar
ketersediaan obat dapat tersedia dengan baik.
Gambar 59
Kebutuhan obat menurut jenis obat
Kota Metro Tahun 2014
Sumber: Seksi Farmakmin Dinkes Kota Metro
Dari Jenis obat yang ada berjumlah 170 jenis, yang tersedia 159 jenis dan obat generik
yang tersedia 159 jenis yaitu 93,53 % dari jenis obat yang tersedia.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
77
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA
KESEHATAN
Upaya Pelayanan Kesehatan dapat dilaksanakan dengan optimal apabila ditunjang dengan
sumber daya yang memadai. Sumber daya kesehatan di Kota Metro dikelompokkan
menjadi sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
55..11 Sarana Kesehatan
1. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan/Pengelola
Sarana pelayanan kesehatan Kota Metro ada 102 sarana yang terdiri dari rumah sakit
yaitu rumah sakit umum dan rumah sakit khusus, Puskesmas dan jaringannya terdiri
dari Puskesmas, Pustu dan puskesmas keliling ,sarana pelayanan lain terdiri Klinik,
praktek dokter perorangan, praktek pengobtan tradisional, bank darah rumah sakit dan
unit tranfusi darah, sarana produksi dandistribusi kefarmasian terdiri dari pedagang
besar farmasi, Apotik, toko obat dan penyalur alat kesehatan.
Pada periode tahun 2007-2014, jumlah puksesmas (temasuk puskesmas perawatan)
yang ada di Kota Metro terus meningkat, dari 3 unit pada tahun 2000 menjadi 11 unit
pada tahun 2010. tahun 2013 rasio puskesmas terhadap 20.000 penduduk adalah 7,35.
ini berarti bahwa setiap 20.000 penduduk rata-rata dilayani oleh 1 sampai 2 unit
puskesmas (dengan standar 1 puskesmas : 20.000 penduduk). Rasio puskesmas
terhadap penduduk sudah memenuhi konsep wilayah kerja puskesmas, yaitu rata-rata
satu unit puskesmas melayani 20.000 penduduk dan kondisinya di Kota Metro setiap
20.000 penduduk di layanani 1 – 2 Puskesmas.
Untuk meningkatkan mutu pelayanan puskesmas, seluruh puskesmas telah dilengkapi
dengan laboratorium sederhana dan dua diantara kedelapan puskesmas tersebut
dilengkapi dengan fasilitas rawat inap yaitu: Puskesmas Sumbersari Bantul dan
Puskesmas Banjarsari. Sedangkan puskesmas PONED adalah Puskesmas Sumbersari
Bantul dan Puskesmas Banjarsari
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
78
Untuk membantu melaksanakan kegiatan pelayanan yang dilakukan puskesmas dalam
wilayah kerja yang lebih kecil diselenggarakan oleh Puskesmas Pembantu. Idealnya
setiap Puskesmas Pembantu melayani 6.000 penduduk. Puskesmas pembantu yang
ada di Kota Metro sampai dengan tahun 2014 ada sebanyak 6 unit.
Alat transportasi di puskesmas meliputi puskesmas keliling dan sepeda motor. Untuk
puskesmas keliling (kendaraan bermotor roda empat) setiap puskesmas sudah
dilengkapi satu puskesmas keliling. Sedangkan jumlah sepeda motor di seluruh
puskesmas ada sebanyak 97 buah. Hal ini berarti setiap puskesmas rata-rata
mempunyai 8-9 sepeda motor untuk pelayanan di luar gedung.
Dengan kelengkapan sarana yang ada di Puskesmas Kota Metro perlu adanya
pemeliharaan terhadap sarana yang ada sehingga dalam pelaksanaan pelayanan baik
di dalam gedung maupun di luar gedung dapat tersedia dengan baik dan pelayanan
puskesmas sesuai dengan harapan masyarakat.
Gambar 60
Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan/Pengelola
Kota Metro Tahun 2014
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
79
2. Persentase RS dengan kemapuan Pelayanan Gawat Darurat Level 1
Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana Rumah Sakit (RS) antara
lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasa diukur dengan jumlah
RS dan tempat tidurnya (TT) serta rasio terhadap jumlah penduduk.
Rumah sakit yang ada di Kota Metro hingga akhir tahun 2014 sebanyak 7 unit. Dari segi
kepemilikan, 1 rumah sakit milik pemerintah dan 6 rumah sakit milik swasta. Seluruh
rumah sakit dilengkapi dengan laboratorium kesehatan dan dua diantara Tujuh rumah
sakit tersebut memiliki 4 (empat) spesialis dasar yaitu RSU Jend. A. Yani (milik
pemerintah) dan RSU Mardiwaluyo (milik swasta).
Gambar 61
Jumlah RS dengan kemapuan Pelayanan Gawat Darurat Level 1Kota Metro
Tahun 2014
3. Posyandu menurut strata
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal di
masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas
yaitu; kesehatan ibu dan anak, KB, perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan
diare. Untuk memantau perkembangannya, posyandu dikelompokkan kedalam
4 strata yaitu: posyandu pratama, posyandu madya, posyandu purnama dan
posyandu mandiri.
Adapun target yang digunakan untuk menilai keberhasilan posyandu adalah cakupan
posyandu purnama dan mandiri sebesar 25%. Pengertian dari posyandu Purnama
yaitu: posyandu dengan frekuensi kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
80
jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5 program utamanya yaitu; KB,
KIA, Gizi dan Imunisasi lebih dari 50%, serta sudah ada program tambahan.
Sedangkan posyandu mandiri adalah posyandu purnama yang telah menjalankan
program dana sehat dengan cakupan 50% KK.
Pada tahun 2014 jumlah posyandu di Kota Metro tercatat sebanyak 155 buah yang
terdiri dari 100 posyandu mandiri, 49 posyandu purnama dan 3 posyandu madya,
sedangkan untuk posyandu pratama untuk tahun 2014 ada 3. Proporsi posyandu
menurut strata atau tingkat perkembangannya dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 62
Persentase Posyandu Menurut Strata Kota Metro tahun 2014
Sumber: Seksi Promkes & Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro
Sedangkan distribusi posyandu menurut strata yang tersebar di 5 kecamatan yang ada
di Kota Metro adalah sebagai berikut:
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
81
Gambar 63
Prosentase Posyandu menurut Strata per Kecamatan
di Kota Metro tahun 2014
Sumber: Seksi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro
Posyandu mandiri terbanyak ada di kecamatan Metro Timur (30 posyandu) dan
posyandu Purnama terbanyak ada di kecamatan Metro Pusat (25 posyandu) dan
Posyandu madya ada di Metro Pusat (3 posyandu), pratama di metro selatan (2
posyandu)
4. Upaya Kesehatan bersumber masyarakat (UKBM)
Jumlah upaya Kesehatan bersumber masyarakat di Kota Metro dengan 22 kelurahan
hanya terdapat 22 Poskeskel dan 3 Posbindu. Poskeskel ada pada semua kelurahan,
sedangkan posbindu ada di Kecamatan Metro Timur, MetroSelatan dan Metro
Barat.Sedangkan desa siaga aktif ada 22 kelurahan yang dibagi pratama 12 kelurahan,
madya 6 kelurahan dan purnama 4 kelurahan.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
82
Gambar 64
Jumlah Upaya Kesehatan bersumber masyarakat (UKBM)
Kota Metro tahun 2014
Sumber: Seksi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro
Gambar 65
Jumlah Desa Siaga aktif
Kota Metro tahun 2014
Sumber: Seksi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
83
55..22 Tenaga Kesehatan
Tenaga Kesehatan di Kota Metro tersebar di berbagai sarana pelayanan kesehatan seperti
rumah sakit baik milik pemerintah maupun swasta, puskesmas, dinas kesehatan. Jumlah
tenaga kesehatan yang bekerja di Kota Metro pada tahun 2013 sebanyak 1.236 orang. Dari
seluruh jumlah tenaga kesehatan, sebanyak 1051 orang (85%) bekerja di sarana pelayanan
kesehatan (rumah sakit & puskesmas dan sarana kesehatan lain ) sebagai tenaga
kesehatan dan 185 orang tenaga non kesehatan yang bekerja si sarana pelayanan
kesehatan.
Proporsi jenis tenaga kesehatan yang terbesar adalah perawat yaitu 68 % (716 orang),
proporsi terbesar kedua adalah tenaga medis yaitu 13,9% (146 orang). Sedangkan proporsi
tenaga kesehatan yang paling sedikit adalah fisioterapi yaitu 0,85 % (9 orang). Adapun
distribusi tenaga kesehatan di sarana kesehatan dapat dilihat pada tabel 6 berikut:
Gambar 66
Distribusi Tenaga Kesehatan pada Sarana Kesehatan
Kota Metro tahun 2014
Sumber: Subbag Kepegawaian Dinas Kesehatan Kota Metro, 2014
Adapun rasio masing-masing jenis tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk
tergambar dalam tabel berikut:
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
84
Tabel 8
Rasio Tenaga Kesehatan per 100.000 penduduk
Kota Metro tahun 2014
NO JENIS TENAGA JUMLAH
TENAGA
RASIO PER 100.000
PENDUDUK
Kota Metro
Tahun 2014
Renstra
DEPKES Tahun
2010-2014
1 Dokter Spesialis 68 45 5
2 Dokter Umum 84 55 14
3 Dokter Gigi 20 13 4
4 Perawat 452 296 65
5 Bidan 138 131 43
6 Apoteker 44 28 5
7 Sarjana Kesmas 22 14 11
8 Sanitarian 27 17 14
9 Gizi 25 16 11
10 Teknisi Medis 10 6 6
Sumber: Subbag Kepegawaian Dinas Kesehatan Kota Metro, 2014
Bila dilihat dari rasio masing-masing jenis tenaga kesehatan per 100.000 penduduk
menunjukkan bahwa rasio jenis tenaga terbesar adalah rasio tenaga perawat yaitu
sebesar 296 per 100.000 penduduk (target nasional 2014 adalah 65 per 100.000
penduduk). Sedangkan rasio terendah adalah profesi teknisi medis dengan rasio 6 per
100.000 penduduk ( Target nasional 6 per 100.000 penduduk).
Dari tabel rasio di atas dapat disimpulkan bahwa ketersediaan dan kecukupan tenaga
kesehatan sudah memenuhi target. Tetapi dalam pelaksanaan di lapangan masih
kekurangan tenaga, hal ini dikarenakan rasio sarana kesehatan sangat tinggi sehingga
perlu tenaga kesehatan yang yang lebih agar jumlah tenaga kesehatan di sarana
kesehatan seperti puskesmas sesuai dengan jumlah yang ada.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
85
55..33 Pembiayaan Kesehatan
Pembiayaan program pembangunan kesehatan di Kota Metro tahun 2014 berasal dari
berbagai sumber antara lain; alokasi anggaran pembangunan Departemen Kesehatan
(APBN), Alokasi APBD Provinsi untuk kesehatan dan alokasi APBD Kota untuk kesehatan
serta pinjaman/hibah luar negeri (PHLN), untuk tingkat perkembangan pembiayaan tahun
2010-2014dapat dilihat pada tabel 7 berikut:
Tabel 9
Perkembangan Pembiayaan Kesehatan
Kota Metro Tahun 2010-2014
No. SUMBER
PEMBIAYAAN
TAHUN ANGGARAN (Rp)
2010 2011 2012 2013 2014
1.
2.
3.
4.
5.
APBD II
APBD I
APBN
BLN/Hibah
Sumber lain
14.573.369.611
182.100.400
3.713.260.000
58.467.300
-
24.051.140.088
140.161.956
14.367.831.700
405.796.818
-
37,740,924,234
140.794.580
4.757.390.000
50.997.000
413457100
50.148.051.340
215.880.000
17.031.587.357
52.265.500
600.173.000
70.325.119.149
24.301.250
5.608.504.546
36.325.700
5.135.325.500
Jumlah 20.915.530.947 18.527.197.311 43.103.562.914 68.047.977.197 81.129.576.145
Sumber: Subbag Perencanaan & Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Metro
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa anggaran kesehatan pada tahun 2014 meningkat
dari tahun sebelumnya.. APBD II masih menjadi sumber utama pendanaan kesehatan di
Kota Metro.Pada tahun 2014
Pengeluaran per kapita untuk pembiayaan kesehatan yang bersumber dari pemerintah
pada periode 2010-2014 dapat dilihat dari grafik berikut:
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
86
Gambar 67
Perkembangan Anggaran Kesehatan Perkapita
Kota Metro Tahun 2010-2014
Sumber: Subbag Perencanaan Dinas Kesehatan Kota Metro
Tahun 2010-2014 anggaran kesehatan perkapita meningkat dan 2014 mencapai angka
tertinggi yaitu sebesar Rp.532,248/penduduk (tidak termasuk gaji dan tunjangan.
Selain pembiayaan yang bersumber dari pemerintah dan PHLN, dalam rangka
meningkatkan peranserta masyarakat dalam pembiayaan kesehatannya, sejak lama
sudah dikembangkan berbagai cara untuk memberikan kesehatan bagi masyarakat.
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
87
BAB VI
KKEESSIIMMPPUULLAANN
66..11 Kesimpulan
Dari uraian tersebut di atas secara umum dapat disimpulkan bahwa indikator derajat
kesehatan di Kota Metro cukup baik dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini ditandai
dengan turunnya beberapa indikator mortalitas dan morbiditas. Membaiknya derajat
kesehatan masyarakat Kota Metro selain dipengaruhi oleh banyak faktor di luar bidang
kesehatan, juga berkaitan erat dengan tercapainya cakupan penyelenggaraan program
kesehatan. Adapun gambaran derajat kesehatan dan cakupan program kesehatan yang
dicapai pada tahun 2014, adalah sebagai berikut :
1. Angka Kematian Bayi ( AKB ) diperkirakan sebesar 0,9 per 1000 kelahiran hidup pada
tahun 2014 sama dengan Angka Kematian Bayi tahun 2013 sebesar 0,9 per 1000
kelahiran hidup.
2. Angka Kematian Balita ( AKABA ) tidak ada atau 1,2 per 1000 kelahiran hidup pada
tahun 2014 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar
0,6 per 1000 kelahiran hidup.
3. Angka Kematian Ibu ( AKI ) diperkirakan sebesar 58 per 100.000 KH pada tahun
2014 mengalami penurunan dengan Angka Kematian Ibu tahun 2013 sebesar 148
per 100.000 kelahiran hidup.
4. Angka kesakitan beberapa penyakit pada tahun 2014 mengalami penurunan dan
peningkatan, diantaranya:
a) Incidence rate DBD 96 per 100.000 penduduk, penurunan sangat tinggi
dibandingkan tahun 2013 yaitu 460 per 100.000 penduduk.
b) Incidence rate Diare pada balita 214 per 1000 balita sama dengan tahun 2013
yaitu 214 per 1000 balita.
c) Incidence rate campak 0 per 1000 balita menurun dibandingkan tahun 2013
yaitu 6,7 per 1000 balita.
d) Incidence rate TB Paru 48,54 per 100.000 penduduk, menurun dibandingkan
tahun 2013 yaitu 65,57 per 100.000 penduduk
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
88
5. Angka 10 penyakit terbesar di Kota Metro yang berobat di Puskesmas sudah
mengarah ke penyakit tidak menular seperti penyakit darah tinggi urutan ke 6 dan
penyakit diabetes urutan ke 8.
6. Status gizi cenderung pada tahun 2014 cenderung menurun ditandai dengan:
a) Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) sebanyak 239 kasus menurun
dibandingkan tahun 2013 yaitu 260 kasus.
b) Balita bawah garis merah (BGM) sebanyak 169 kasus menurun dibandingkan
tahun 2013 yaitu 260 kasus.
c) Balita gizi buruk sebanyak 4 kasus sama dengan tahun 2013
7. Cakupan penyelenggaraan program kesehatan banyak yang belum mencapai target
sehingga berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat. Cakupan program
yang belum mencapai target dan berhubungan erat dengan derajat kesehatan
masyarakat diantaranya:
a) Cakupan kunjungan bayi 97,7% masih belum mencapai target Nasional sebesar
100%
b) Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan
sebesar 13,02 %, masih sangat jauh dari target sebesar 100%.
c) Cakupan case detection rate / CDR TB sebesar 48,54 % masih di bawah target
nasional 80%. Angka Cure rate sebesar 81% belum mencapai target nasional
sebesar 85%.
d) Cakupan pelayanan JPK pra bayar 53,55 % dari target Nasional 100%
e) Bayi mendapat Asi Eklusif 45,5 %
Meskipun ada beberapa indikator yang belum tercapai, namun ada beberapa prestasi yang
patut dipertahankan pada tahun-tahun mendatang, diantaranya adalah:
1. Angka kematian bayi (AKI), angka kematian balita (AKABA) dan angka kematian ibu
(AKI) masih berada di bawah angka nasional.
2. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan 97,8 % sudah melampaui target 90%.
3. Cakupan K4 96,67 % sudah melampaui target nasional sebesar 95 %.
4. Cakupan pelayanan nifas 97,68 % sudah mencapai target yaitu 90%
5. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 109,5% dari target Nasional sebesar
100%
6. Cakupan penyakit AFP 2,44 per 100.000 penduduk <15 Th target 1
Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014
89
7. Cakupan kelurahan UCI telah mencapai target 100%
8. Cakupan balita gizi buruk telah mendapat perawatan 100%
9. Penjaringan kesehatan siswa SD sudah mencapai 100%
10. Posyandu purnama 32 % dan mandiri 64 %, madya 2 %, pratama 2 %
11. Cakupan Desa Siaga sudah mencapai 100%, ditandai dengan sudah terbangunnya
Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel) di 22 kelurahan.
12. Pemanfaatan puskesmas dengan kunjungan pasien rawat jalan puskesmas sebesar
83,97 % dari jumlah penduduk .
13. Rasio sarana kesehatan terhadap penduduk, rasio petugas kesehatan terhadap
penduduk, anggaran kesehatan per kapita, dan ketersediaan obat di puskesmas
sudah memenuhi standar.
66..22 Saran
Untuk menindak lanjuti hasil yang telah dicapai selama periode tahun 2014, perlu dilakukan
upaya-upaya yang lebih intensif, antara lain :
1. Adanya inovasi program dalam meningkatkan target terutama target SPM dan target
Mdgs
2. Penajaman program-program kesehatan dengan cara menyusun program didasarkan
pada masalah kesehatan dan pencapaian program tahun sebelumnya.
3. Peningkatan pemanfaatan puskesmas oleh masyarakat hendaknya diikuti dengan
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
4. Meningkatkan kemampuan manajemen program dengan mengintensifkan PWS
sebagai instrument menajemen di lapangan.
5. Revitalisasi Sistem Pelayanan Kesehatan Dasar,dengan meningkatkan integritas
seluruh subsistem yang ada, memperbaiki manajemen pelayanan kesehatan,
mobilisasi sumber daya manusia, meningkatkan kualitas pelayanan & memperkuat
pemberdayaan masyarakat.
KOTA METRO
TAHUN 2014
L P L + P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 69 Km2
Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 22 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 76.480 75.948 152.428 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3,7 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2
2217,5 Jiwa/Km2
Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 45,9 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 100,7 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
b. SMA/ SMK/ MA 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
f. Universitas/Diploma IV 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 1.703 1.724 3.427 Tabel 4
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 3 2 3 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4
12 Jumlah Kematian Neonatal 9 7 16 neonatal Tabel 5
13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 5 4 5 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
14 Jumlah Bayi Mati 3 - 3 bayi Tabel 5
15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 2 0 1 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
16 Jumlah Balita Mati 0 0 0 Balita Tabel 5
17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 0 0 0 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
18 Kematian Ibu
Jumlah Kematian Ibu 1 Ibu Tabel 6
Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 29 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
B.2 Angka Kesakitan
19 Tuberkulosis
Jumlah kasus baru TB BTA+ 49 25 74 Kasus Tabel 7
Proporsi kasus baru TB BTA+ 66,22 33,78 % Tabel 7
CNR kasus baru BTA+ 32,14 16,40 48,54 per 100.000 penduduk Tabel 7
Jumlah seluruh kasus TB 115 84 199 Kasus Tabel 7
CNR seluruh kasus TB 75,44 55,10 130,54 per 100.000 penduduk Tabel 7
Kasus TB anak 0-14 tahun 24,12 % Tabel 7
Persentase BTA+ terhadap suspek 16,35 8,47 12,44 % Tabel 8
Angka kesembuhan BTA+ 76,92 84,62 80,77 % Tabel 9
Angka pengobatan lengkap BTA+ 17,95 12,82 15,38 % Tabel 9
Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 94,87 97,44 96,15 % Tabel 9
Angka kematian selama pengobatan 1,97 0,66 2,62 per 100.000 penduduk Tabel 9
20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 8,78 9,74 9,26 % Tabel 10
21 Jumlah Kasus HIV 2 0 2 Kasus Tabel 11
22 Jumlah Kasus AIDS 2 0 2 Kasus Tabel 11
23 Jumlah Kasus Syphilis 0 0 0 Kasus Tabel 11
24 Jumlah Kematian karena AIDS 2 0 2 Jiwa Tabel 11
25 Donor darah diskrining positif HIV 0,00 0,00 0,46 % Tabel 12
26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0,00 0,00 0,00 % Tabel 13
27 Kusta
Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 0 1 1 Kasus Tabel 14
Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0,00 0,66 0,66 per 100.000 penduduk Tabel 14
Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0,00 % Tabel 15
Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 % Tabel 15
Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 per 100.000 penduduk Tabel 15
Angka Prevalensi Kusta 0,07 0,00 0,07 per 10.000 Penduduk Tabel 16
Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 17
Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 100,00 #DIV/0! 100,00 % Tabel 17
28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
AFP Rate (non polio) < 15 th 2,44 per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18
Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Difteri #DIV/0! % Tabel 19
Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #DIV/0! % Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Tabel 19
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
Jumlah Kasus Campak 0 0 0 Kasus Tabel 20
Case Fatality Rate Campak #DIV/0! % Tabel 20
Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20
Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20
29 Incidence Rate DBD 45,92 49,86 95,78 per 100.000 penduduk Tabel 21
30 Case Fatality Rate DBD #DIV/0! #DIV/0! 2,05 % Tabel 21
31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22
32 Case Fatality Rate Malaria #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 22
33 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 23
34 Cakupan pengukuran tekanan darah #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 24
35 Cakupan pemeriksaan obesitas #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 25
36 Cakupan pemeriksaan IVA+ #DIV/0! % Tabel 26
37 Cakupan pemeriksaan CBE #DIV/0! % Tabel 26
38 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam - % Tabel 28
C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 98 % Tabel 29
40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 98,11 % Tabel 29
41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 97,83 % Tabel 29
42 Pelayanan Ibu Nifas 97,68 % Tabel 29
43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 96,05 % Tabel 29
44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 19,28 % Tabel 30
45 Wanita usia subur dengan imunisasi TT2+ 1,04 % Tabel 31
46 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 96,71 % Tabel 32
47 Penanganan komplikasi kebidanan 97,57 % Tabel 33
48 Penanganan komplikasi Neonatal 87,30 131,48 109,52 % Tabel 33
49 Peserta KB Baru 16,91 % Tabel 36
50 Peserta KB Aktif 72,37 % Tabel 36
51 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 37
52 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 6,87 7,08 6,97 % Tabel 37
53 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 101,07 102,22 101,65 % Tabel 38
54 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 98,75 100,66 99,70 % Tabel 38
55 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 41,48 50,00 45,53 % Tabel 39
56 Pelayanan kesehatan bayi 98,51 99,52 99,01 % Tabel 40
57 Desa/Kelurahan UCI 100,00 % Tabel 41
58 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 100,36 97,99 99,15 % Tabel 42
59 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 1,81 0,23 1,02 % Tabel 42
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
60 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 100,12 97,48 98,77 % Tabel 43
61 Bayi Mendapat Vitamin A 99,14 99,12 99,13 % Tabel 44
62 Anak Balita Mendapat Vitamin A 99,97 99,63 99,78 % Tabel 44
63 Baduta ditimbang 91,46 91,35 91,40 % Tabel 45
64 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 1,81 2,41 2,14 % Tabel 45
65 Pelayanan kesehatan anak balita 94,75 95,56 95,15 % Tabel 46
66 Balita ditimbang (D/S) 91,11 91,62 91,36 % Tabel 47
67 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 1,29 2,76 2,01 % Tabel 47
68 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan #DIV/0! 100,00 100,00 % Tabel 48
69 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 100,00 100,00 100,00 %
Tabel 49
70 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0,27 Tabel 50
71 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 79,41 sekolah Tabel 51
72 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 79,41 sekolah Tabel 51
73 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 51,46 52,64 41,92 % Tabel 51
74 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 64,33 67,36 65,79 % Tabel 51
75 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut 64,33 67,36 65,79 % Tabel 51
76 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 54,22 61,44 57,85 % Tabel 52
77 Kegiatan promosi kesehatan:
a. Jumlah kegiatan penyuluhan kesehatan #REF! Tabel 53
b. Jumlah kunjungan rumah #REF! Tabel 53
c. Penyebaran informasi #REF! Tabel 53
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan KesehatanPersentase
78 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 64,20 59,25 61,73 % Tabel 54
79 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 55
80 Cakupan Kunjungan Rawat Inap #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 55
81 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 8,58 4,52 3,19 per 100.000 pasien keluar Tabel 56
82 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 3,78 2,15 1,46 per 100.000 pasien keluar Tabel 56
83 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 67,75 % Tabel 57
84 Bed Turn Over (BTO) di RS 84,91 Kali Tabel 57
85 Turn of Interval (TOI) di RS 1,39 Hari Tabel 57
86 Average Length of Stay (ALOS) di RS - Hari Tabel 57
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat
87 Rumah Tangga ber-PHBS 47,46 % Tabel 58
C.4 Keadaan Lingkungan
88 Persentase rumah sehat 81,88 % Tabel 59
89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 82,52 % Tabel 60
90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan - % Tabel 61
91 Penduduk yang memiliki akses sanitasi layak 91,48 % Tabel 62
92 Desa STBM - % Tabel 63
93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 76,22 % Tabel 64
TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 56,86 % Tabel 65
TPM tidak memenuhi syarat dibina 11,15 % Tabel 66
TPM memenuhi syarat diuji petik 4,98 % Tabel 66
D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
94 Jumlah Rumah Sakit Umum 4,00 RS Tabel 68
95 Jumlah Rumah Sakit Khusus 3,00 RS Tabel 68
119 Jumlah Puskesmas Rawat Inap - Tabel 68
120 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap - Tabel 68
Jumlah Puskesmas Keliling - Tabel 68
Jumlah Puskesmas pembantu - Tabel 68
121 Jumlah Apotek 30,00 Tabel 68
122 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100,00 % Tabel 69
124 Jumlah Posyandu 155,00 Posyandu Tabel 70
125 Posyandu Aktif 96,13 % Tabel 70
126 Rasio posyandu per 100 balita 1,19 per 100 balita Tabel 70
127 UKBM
Poskesdes 22,00 Poskesdes Tabel 71
Polindes - Polindes Tabel 71
Posbindu 3,00 Posbindu Tabel 71
Posmaldes - Posmaldes Tabel 71
Pos Tb desa - Pos Tb desa Tabel 71
128 Jumlah Desa Siaga 44,00 Desa Tabel 72
129 Persentase Desa Siaga 200,00 % Tabel 72
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
D.2 Tenaga Kesehatan
130 Jumlah Dokter Spesialis 52,00 16,00 68,00 Orang Tabel 73
132 Jumlah Dokter Umum 21,00 63,00 84,00 Orang Tabel 73
133 Rasio Dokter (spesialis+umum) 99,72 per 100.000 penduduk Tabel 73
134 Jumlah Dokter Gigi 7,00 12,00 19,00 Orang Tabel 73
135 Jumlah Bidan 138,00 Orang Tabel 74
136 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 181,70 per 100.000 penduduk Tabel 74
137 Jumlah Perawat 166,00 286,00 452,00 Orang Tabel 74
136 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 296,53 per 100.000 penduduk Tabel 74
138 Jumlah Perawat Gigi 4,00 14,00 18,00 Orang Tabel 74
139 Jumlah Tenaga Kefarmasian 8,00 36,00 44,00 Orang Tabel 75
141 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 13,00 9,00 22,00 Orang Tabel 76
142 Jumlah Tenaga Sanitasi 7,00 20,00 27,00 Orang Tabel 76
140 Jumlah Tenaga Gizi 1,00 16,00 25,00 Orang Tabel 77
D.3 Pembiayaan Kesehatan
145 Total Anggaran Kesehatan 81.129.576.145,00 Rp Tabel 82
146 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 4,24 % Tabel 82
147 Anggaran Kesehatan Perkapita 532.248,51 Rp Tabel 82
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,
DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KOTA METRO
TAHUN 2014
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN
WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
(km2) TANGGA TANGGA per km2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Metro Pusat 11,71 0 5 5 50.150 12.610 3,98 4282,66
2 Metro Utara 19,64 0 4 4 25.027 7.124 3,51 1274,29
3 Metro Barat 11,28 0 4 4 25.927 7.266 3,57 2298,49
4 Metro Timur 11,78 0 5 5 36.731 10.097 3,64 3118,08
5 Metro Selatan 14,33 0 4 4 14.593 4.309 3,39 1018,35
JUMLAH (KAB/KOTA) 68,7 0 22 22 152.428 41.406 3,68 2.217
Sumber: - Badan Pusat Statistik Kota Metro
41021 26,912
JUMLAH
PENDUDUK
JUMLAH
NO KECAMATANDESA KELURAHAN DESA+KEL.
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
KOTA METRO
TAHUN 2014
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
1 0 - 4 6.754 6.301 13.055 107,19
2 5 - 9 7.079 6.607 13.686 107,14
3 10 - 14 7.240 7.040 14.280 102,84
4 15 - 19 7.609 8.421 16.030 90,36
5 20 - 24 6.875 7.080 13.955 97,10
6 25 - 29 6.400 6.356 12.756 100,69
7 30 - 34 6.515 6.514 13.029 100,02
8 35 - 39 6.181 5.981 12.162 103,34
9 40 - 44 5.593 5.480 11.073 102,06
10 45 - 49 4.580 4.687 9.267 97,72
11 50 - 54 3.945 3.532 7.477 111,69
12 55 - 59 2.872 2.550 5.422 112,63
13 60 - 64 1.670 1.662 3.332 100,48
14 65 - 69 1.131 1.299 2.430 87,07
15 70 - 74 974 1.176 2.150 82,82
16 75+ 1.062 1.262 2.324 84,15
JUMLAH 76.480 75.948 152.428 100,70
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 46
Sumber: BPS Kota Metro
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
KOTA METRO
TAHUN 2014
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+
PEREMPUANLAKI-LAKI PEREMPUAN
LAKI-LAKI+
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 76.480 75.948 152.428
2PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK
HURUF0 0,00 0,00 0,00
3 PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN:
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 0 0,00 0,00 0,00
b. SD/MI 0 0,00 0,00 0,00
c. SMP/ MTs 0 0,00 0,00 0,00
d. SMA/ MA 0 0,00 0,00 0,00
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 0,00 0,00 0,00
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 0 0,00 0,00 0,00
g. AKADEMI/DIPLOMA III 0 0,00 0,00 0,00
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 0 0,00 0,00 0,00
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 0 0,00 0,00 0,00
Sumber: Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda & Olahraga Kota Metro
TABEL 3
JUMLAH PERSENTASE
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
NO VARIABEL
TABEL 4
KOTA METRO
TAHUN 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Metro Pusat Metro 245 1 246 262 1 263 507 2 509
Yosomulyo 298 1 299 288 0 288 586 1 587
2 Metro Utara Banjarsari 119 0 119 118 0 118 237 0 237
Purwosari 87 0 87 88 0 88 175 0 175
Karangrejo 84 0 84 85 0 85 169 0 169
3 Metro Barat Ganjar Agung 181 0 181 180 0 180 361 0 361
Mulyojati 115 0 115 118 0 118 233 0 233
4 Metro Timur Iringmulyo 141 2 143 143 1 144 284 3 287
Yosodadi 176 0 176 183 1 184 359 1 360
Tejoagung 90 1 91 89 1 90 179 2 181
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 167 0 167 170 0 170 337 0 337
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.703 5 1.708 1.724 4 1.728 3.427 9 3.436
2,9 2,3 2,6
Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MATI HIDUP + MATI
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
JUMLAH KELAHIRAN
NO KECAMATAN NAMA PUSKESMAS
HIDUP
PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
TABEL 5
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Metro Pusat Metro 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Yosomulyo 2 1 0 0 1 0 3 0 3 1 3 0
2 Metro Utara Banjarsari 2 1 0 0 1 0 0 0 3 1 0 0
Purwosari 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0
Karangrejo 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
3 Metro Barat Ganjar Agung 1 0 0 0 2 0 0 0 3 0 0 0
Mulyojati 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Metro Timur Iringmulyo 2 0 0 0 1 0 0 0 3 0 0 0
Yosodadi 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0
Tejoagung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 1 0 0 0 1 0 0 0 2 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 9 3 1 0 7 0 3 0 16 3 4 0
5 2 1 0 4 0 2 0 5 1 1 0
Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro
Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
BAYI BALITA BAYI ANAK
BALITANEONATAL
NO KECAMATAN PUSKESMAS
BALITA
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH KEMATIAN
BALITA ANAK
BALITABAYI
ANAK
BALITANEONATAL NEONATAL
LAKI - LAKI PEREMPUAN
TABEL 6
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2014
< 20 tahun20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH < 20 tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH < 20 tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH < 20 tahun
20-34
tahun≥35 tahun JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Metro Pusat Metro 507 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Yosomulyo 586 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
2 Metro Utara Banjarsari 237 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Purwosari 175 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Karangrejo 169 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Metro Barat Ganjar Agung 361 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mulyojati 233 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Metro Timur Iringmulyo 284 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Yosodadi 359 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tejoagung 179 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 337 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3.427 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 29
Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro
Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
KEMATIAN IBU
JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
JUMLAH (KAB/KOTA)
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH LAHIR
HIDUPJUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL
TABEL 7
KOTA METRO
TAHUN 2014
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Metro Pusat Metro 11.596 11.516 23.112 11 64,71 6 35,29 17 18 60,00 12 40,00 30 0 0,00
Yosomulyo 13.566 13.472 27.038 14 70,00 6 30,00 20 21 65,63 11 34,38 32 5 15,63
2 Metro Utara Banjarsari 5.040 5.004 10.044 5 55,56 4 44,44 9 8 42,11 11 57,89 19 7 36,84
Purwosari 3.808 3.780 7.588 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 6 75,00 2 25,00 8 4 50,00
Karangrejo 3.710 3.685 7.395 1 100,00 0 0,00 1 1 100,00 0 0,00 1 0 0,00
3 Metro Barat Ganjar Agung 7.841 7.786 15.627 3 60,00 2 40,00 5 6 46,15 7 53,85 13 2 15,38
Mulyojati 5.168 5.132 10.300 1 100,00 0 0,00 1 4 50,00 4 50,00 8 3 37,50
4 Metro Timur Iringmulyo 6.570 6.542 13.112 7 63,64 4 36,36 11 18 54,55 15 45,45 33 7 21,21
Yosodadi 7.873 7.818 15.691 2 66,67 1 33,33 3 6 54,55 5 45,45 11 2 18,18
Tejoagung 3.987 3.959 7.946 4 80,00 1 20,00 5 14 63,64 8 36,36 22 8 36,36
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 7.322 7.271 14.593 1 50,00 1 50,00 2 13 59,09 9 40,91 22 10 45,45
JUMLAH (KAB/KOTA) 76.481 75.965 152.446 49 66 25 34 74 115 58 84 42 199 48 24
CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 32,14 16,40 48,54
CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 75,44 55,10 130,54
Sumber:Seksi P2P Dinkes Kota Metro
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 152428
PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
JUMLAH KASUS BARU BTA+
L PL+P
JUMLAH SELURUH
KASUS TB
L PL+P
KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KASUS TB ANAK 0-
14 TAHUNNO KECAMATAN
TABEL 8
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2014
TB PARU
L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Metro Pusat Metro 87 80 167 12 7 19 13,79 8,75 11,38
Yosomulyo 35 38 73 14 5 19 40,00 13,16 26,03
2 Metro Utara Banjarsari 38 35 73 5 4 9 13,16 11,43 12,33
Purwosari 22 12 34 0 0 0 0,00 0,00 0,00
Karangrejo 11 11 22 1 0 1 9,09 0,00 4,55
3 Metro Barat Ganjar Agung 12 23 35 3 2 5 25,00 8,70 14,29
Mulyojati 14 8 22 1 0 1 7,14 0,00 4,55
4 Metro Timur Iringmulyo 40 35 75 7 4 11 17,50 11,43 14,67
Yosodadi 9 9 18 2 2 4 22,22 22,22 22,22
Tejoagung 32 28 60 5 1 6 15,63 3,57 10,00
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 12 28 40 1 1 2 8,33 3,57 5,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 312 307 619 51 26 77 16,35 8,47 12,44
Sumber:Seksi P2P Dinkes Kota Metro
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
% BTA (+)
TERHADAP SUSPEKBTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS
SUSPEK
TABEL 9
KOTA METRO
TAHUN 2014
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Metro Pusat Metro 6 5 11 3 50 4 80 7 64 3 50 1 20 4 36 100 100 100 0 0 0
Yosomulyo 10 7 17 9 90 6 86 15 88 1 10 1 14 2 12 100 100 100 1 0 1
2 Metro Utara Banjarsari 2 5 7 2 100 5 100 7 100 0 0 0 0 0 0 100 100 100 0 0 0
Purwosari 1 2 3 1 100 1 50 2 67 0 0 1 50 1 33 100 100 100 0 0 0
Karangrejo 0 1 1 0 #DIV/0! 1 100 1 100 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 100 100 0 0 0
3 Metro Barat Ganjar Agung 1 1 1 100 #DIV/0! 1 100 0 0 0 #DIV/0! 0 0 100 #DIV/0! 100 0 0 0
Mulyojati 2 1 3 1 50 1 100 2 67 0 0 0 0 0 0 50 100 67 1 0 1
4 Metro Timur Iringmulyo 8 8 16 5 63 6 75 11 69 2 25 1 13 3 19 88 88 88 1 1 2
Yosodadi 2 2 4 1 50 1 50 2 50 1 50 1 50 2 50 100 100 100 0 0 0
Tejoagung 3 3 6 3 100 3 100 6 100 0 0 0 0 0 0 100 100 100 0 0 0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 4 5 9 4 100 5 100 9 100 0 0 0 0 0 0 100 100 100 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 39 39 78 30 77 33 85 63 81 7 18 5 13 12 15 95 97 96 3 1 4
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 2,0 0,7 2,6
Sumber:Seksi P2P Dinkes Kota Metro
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
JUMLAH KEMATIAN
SELAMA PENGOBATAN
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L L + P
ANGKA PENGOBATAN LENGKAP
(COMPLETE RATE)
L P
BTA (+) DIOBATI
ANGKA KEBERHASILAN
PENGOBATAN (SUCCESS
RATE/SR)P L + P
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 10
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Metro Pusat Metro 1.364 1.355 2.719 136 136 272 7 5,13 7 5,17 14 5,15
Yosomulyo 1.595 1.584 3.179 160 158 318 17 10,66 11 6,94 28 8,81
2 Metro Utara Banjarsari 593 589 1.182 59 59 118 6 10,12 3 5,09 9 7,61
Purwosari 447 445 892 45 45 89 10 22,37 9 20,22 19 21,30
Karangrejo 436 433 869 44 43 87 4 9,17 6 13,86 10 11,51
3 Metro Barat Ganjar Agung 922 915 1.837 92 92 184 7 7,59 3 3,28 10 5,44
Mulyojati 608 603 1.211 61 60 121 3 4,93 1 1,66 4 3,30
4 Metro Timur Iringmulyo 773 767 1.540 77 77 154 14 18,11 32 41,72 46 29,87
Yosodadi 926 919 1.845 93 92 185 2 2,16 7 7,62 9 4,88
Tejoagung 468 465 933 47 47 93 0 0,00 0 0,00 0 0,00
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 862 855 1.717 86 86 172 9 10,44 8 9,36 17 9,90
JUMLAH (KAB/KOTA) 8.994 8.930 17.924 899 893 1.792 79 8,8 87 9,7 166 9,3
Sumber:Seksi P2P Dinkes Kota Metro
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH BALITAJUMLAH PERKIRAAN PENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS
PNEUMONIA PADA BALITA
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L P L + P
TABEL 11
KOTA METRO
TAHUN 2014
L P L+P
PROPORSI
KELOMPOK
UMUR
L P L+P
PROPORSI
KELOMPOK
UMUR
L P L+P
PROPORSI
KELOMPOK
UMUR
L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 < 1 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
2 1 - 4 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
3 5 - 14 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
4 15 - 19 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
5 20 - 29 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
6 30 - 39 TAHUN 0 0 0 0,00 1 0 1 50,00 0 0 0 #DIV/0! 1 0 1
7 40 - 49 TAHUN 2 0 2 100,00 1 0 1 50,00 0 0 0 #DIV/0! 1 0 1
8 50 - 59 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
9 ≥ 60 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 0 2 2 0 2 0 0 0 2 0 2
PROPORSI JENIS KELAMIN 100,00 0,00 100,00 0,00 #DIV/0! #DIV/0! 100,00 0,00
Sumber:Seksi P2P Dinkes Kota Metro
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
AIDS SYPHILIS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN
H I V
NO KELOMPOK UMUR
TABEL 12
KOTA METRO
TAHUN 2014
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 PMI Kota Metro 960 138 1.098 960 100,00 138 100,00 1.098 100,00 0 0,00 0 0,00 5 0,46
JUMLAH 960 138 1.098 960 100,00 138 100,00 1.098 100,00 0 0,00 0 - 5 0,46
Sumber: PMI Kota Metro
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP
HIV
L P
HASIL PEMERIKSAAN RR POSITIF HIV
L + P L P L + P
JUMLAH PENDONOR
TABEL 13
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Metro Pusat Metro 11.596 11.516 23.112 248 246 495 107 43 210 85 317 64
Yosomulyo 13.566 13.472 27.038 290 288 579 415 143 455 158 870 150
2 Metro Utara Banjarsari 5.040 5.004 10.044 108 107 215 73 68 90 84 163 76
Purwosari 3.808 3.780 7.588 81 81 162 140 173 159 196 299 184
Karangrejo 3.710 3.685 7.395 79 79 158 118 149 118 149 236 149
3 Metro Barat Ganjar Agung 7.841 7.786 15.627 168 167 334 25 15 33 20 58 17
Mulyojati 5.168 5.132 10.300 111 110 220 70 63 109 99 179 81
4 Metro Timur Iringmulyo 6.570 6.524 13.094 141 140 280 242 172 270 193 512 183
Yosodadi 7.873 7.818 15.691 168 167 336 148 88 151 90 299 89
Tejoagung 3.987 3.959 7.946 85 85 170 125 147 100 118 225 132
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 7.322 7.271 14.593 157 156 312 139 89 162 104 301 96
JUMLAH (KAB/KOTA) 76.481 75.947 152.428 1.636 1.626 3.262 1.602 97,9 1.857 114,2 3.459 106,0
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214
22,69
Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
DIARE
JUMLAH PERKIRAAAN
KASUS
DIARE DITANGANI
TABEL 14
JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Metro Pusat Metro 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Yosomulyo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Metro Utara Banjarsari 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Purwosari 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Karangrejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mulyojati 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Metro Timur Iringmulyo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Yosodadi 0 0 0 0 1 1 0 1 1
Tejoagung 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 1 1 0 1 1
PROPORSI JENIS KELAMIN #DIV/0! #DIV/0! 0,00 100,00 0,00 100,00
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0,00 0,66 0,66
Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro
PB + MBPausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta BasahNO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS BARU
TABEL 15
KOTA METRO
TAHUN 2014
L P L+P JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Metro Pusat Metro 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Yosomulyo 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 Metro Utara Banjarsari 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Purwosari 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Karangrejo 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Mulyojati 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 Metro Timur Iringmulyo 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Yosodadi 0 1 1 0 0,00 0 0
Tejoagung 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) - 1 1 - 0,00 - 0
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK -
Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA KUSTAPENDERITA KUSTA
0-14 TAHUN
KASUS BARU
CACAT TINGKAT 2NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 16
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Metro Pusat Metro 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Yosomulyo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Metro Utara Banjarsari 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Purwosari 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Karangrejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mulyojati 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Metro Timur Iringmulyo 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Yosodadi 0 0 0 1 0 1 1 0 1
Tejoagung 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 1 0 1 1 0 1
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,1 0,0 0,1
Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS TERCATAT
Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
TABEL 17
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2014
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Metro Pusat Metro 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100
Yosomulyo 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 Metro Utara Banjarsari 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Purwosari 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Karangrejo 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Mulyojati 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 Metro Timur Iringmulyo 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Yosodadi 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Tejoagung 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100
Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro
PENDERITA MBL + P
RFT MB
L PL PNO KECAMATAN PUSKESMAS
RFT PB
L + PPENDERITA PB
TABEL 18
KOTA METRO
TAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
<15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP
(NON POLIO)
1 2 3 4 5
1 Metro Pusat Metro
Yosomulyo
2 Metro Utara Banjarsari
Purwosari
Karangrejo
3 Metro Barat Ganjar Agung
Mulyojati
4 Metro Timur Iringmulyo
Yosodadi
Tejoagung
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 3.927 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 41.021 1
AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 2,44
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar: 41.021
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
13.496
6.735
6.978
9.885
0
0
0
1
TABEL 19
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2014
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Metro Pusat Metro 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Yosomulyo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Metro Utara Banjarsari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Purwosari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Karangrejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mulyojati 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Metro Timur Iringmulyo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Yosodadi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tejoagung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro
JUMLAH KASUSMENINGGAL
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
JUMLAH KASUSMENINGGAL
PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI
JUMLAH KASUSMENINGGAL
TABEL 20
KOTA METRO
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Metro Pusat Metro 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Yosomulyo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Metro Utara Banjarsari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Purwosari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Karangrejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mulyojati 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Metro Timur Iringmulyo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Yosodadi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tejoagung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0!
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro
JUMLAH KASUS PD3I
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CAMPAK
JUMLAH KASUSMENINGGAL
POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 21
JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Metro Pusat Metro 12 13 25 0 0 0 0,0 0,0 0,0
Yosomulyo 8 13 21 0 0 0 0,0 0,0 0,0
2 Metro Utara Banjarsari 4 5 9 0 0 0 0,0 0,0 0,0
Purwosari 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Karangrejo 1 0 1 0 0 0 0,0 #DIV/0! 0,0
3 Metro Barat Ganjar Agung 11 14 25 0 0 0 0,0 0,0 0,0
Mulyojati 4 6 10 0 1 1 0,0 16,7 10,0
4 Metro Timur Iringmulyo 12 9 21 1 0 1 8,3 0,0 4,8
Yosodadi 11 11 22 0 1 1 0,0 9,1 4,5
Tejoagung 5 1 6 0 0 0 0,0 0,0 0,0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 2 4 6 0 0 0 0,0 0,0 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 70 76 146 1 2 3 #DIV/0! #DIV/0! 2,1
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 45,9 49,9 95,8
Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMAS
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
TABEL 22
KOTA METRO
TAHUN 2014
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Metro Pusat Metro 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Yosomulyo 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 Metro Utara Banjarsari 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Purwosari 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Karangrejo 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Mulyojati 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 Metro Timur Iringmulyo 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Yosodadi 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Tejoagung 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro
PUSKESMAS POSITIFL P L+P
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CFRMENINGGAL SUSPEK
MALARIA
NO KECAMATAN
TABEL 23
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Metro Pusat Metro 0 0 0 0 0 0
Yosomulyo 0 0 0 0 0 0
2 Metro Utara Banjarsari 0 0 0 0 0 0
Purwosari 0 0 0 0 0 0
Karangrejo 0 0 0 0 0 0
3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0 0 0 0 0
Mulyojati 0 0 0 0 0 0
4 Metro Timur Iringmulyo 0 0 0 0 0 0
Yosodadi 0 0 0 0 0 0
Tejoagung 0 0 0 0 0 0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0
Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA FILARIASIS
TABEL 24
CAKUPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2014
LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI +
PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Metro Pusat Metro 0 354 #DIV/0! 831 #DIV/0! 1.185 #DIV/0!
Yosomulyo 0 320 #DIV/0! 444 #DIV/0! 764 #DIV/0!
2 Metro Utara Banjarsari 0 149 #DIV/0! 281 #DIV/0! 430 #DIV/0!
Purwosari 0 18 #DIV/0! 45 #DIV/0! 63 #DIV/0!
Karangrejo 0 129 #DIV/0! 246 #DIV/0! 375 #DIV/0!
3 Metro Barat Ganjar Agung 0 312 #DIV/0! 696 #DIV/0! 1.008 #DIV/0!
Mulyojati 0 178 #DIV/0! 260 #DIV/0! 438 #DIV/0!
4 Metro Timur Iringmulyo 0 455 #DIV/0! 520 #DIV/0! 975 #DIV/0!
Yosodadi 0 267 #DIV/0! 373 #DIV/0! 640 #DIV/0!
Tejoagung 0 149 #DIV/0! 222 #DIV/0! 371 #DIV/0!
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 159 #DIV/0! 392 #DIV/0! 551 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 2.490 #DIV/0! 4.310 #DIV/0! 6.800 #DIV/0!
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro
Keterangan : '- Pengukuran tekanan darah dilakukan kepada seluruh pasien yang datang ke puskesmas
- Data yang tersedia adalah kasus hipertensi dari kunjungan puskesmas tahun 2013 dan belum terpisah gender
DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUANNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK ≥ 15 TAHUN
TABEL 25
CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2014
LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI +
PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Metro Pusat Metro 0 15 #DIV/0! 29 #DIV/0! 44 #DIV/0!
Yosomulyo 0 2 #DIV/0! 1 #DIV/0! 3 #DIV/0!
2 Metro Utara Banjarsari 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Purwosari 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Karangrejo 0 18 #DIV/0! 112 #DIV/0! 130 #DIV/0!
3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Mulyojati 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 Metro Timur Iringmulyo 0 118 #DIV/0! 167 #DIV/0! 285 #DIV/0!
Yosodadi 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Tejoagung 0 10 #DIV/0! 16 #DIV/0! 26 #DIV/0!
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #REF!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 163 #DIV/0! 325 #DIV/0! 488 #DIV/0!
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN
JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
TABEL 26
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Metro Pusat Metro 8 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Yosomulyo 12 #DIV/0! 1 #DIV/0!
2 Metro Utara Banjarsari 95 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Purwosari 6 #DIV/0! 1 #DIV/0!
Karangrejo 14 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 Metro Barat Ganjar Agung 191 #DIV/0! 15 #DIV/0!
Mulyojati 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 Metro Timur Iringmulyo 190 #DIV/0! 99 #DIV/0!
Yosodadi 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
Tejoagung 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 527 #DIV/0! 116 #DIV/0!
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro
Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
CBE: Clinical Breast Examination
- pemeriksaan IVA tidak dilakukan di puskesmas
- Data yang ada adalah total kegiatan yg dilaksanakan di Kota Metro pada acara HKN 120 org dan acara HUT Dharma Wanita 51 org.
PEMERIKSAAN IVA PEMERIKSAAN KLINIS PAYUDARA (CBE)NO KECAMATAN PUSKESMAS
PEREMPUAN
USIA 30-49 TAHUN
TABEL 27
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KOTA METRO
TAHUN 2014
DIKETAHUIDITANGGU-
LANGIAKHIR L P L+P
0-7
HARI
8-28
HARI
1-11
BLN
1-4
THN
5-9
THN
10-14
THN
15-19
THN
20-44
THN
45-54
THN
55-59
THN
60-69
THN
70+
THNL P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro
YANG TERSERANGWAKTU KEJADIAN (TANGGAL) KELOMPOK UMUR PENDERITA
JUMLAH
DESA/KEL
CFR (%)NO
JENIS KEJADIAN LUAR
BIASA
ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK
TERANCAMJUMLAH
KEC
TABEL 28
KOTA METRO
TAHUN 2014
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %
1 2 3 4 5 6
1 Metro Pusat Metro - - -
Yosomulyo - - -
2 Metro Utara Banjarsari - - -
Purwosari - - -
Karangrejo - - -
3 Metro Barat Ganjar Agung - - -
Mulyojati
4 Metro Timur Iringmulyo - - -
Yosodadi - - -
Tejoagung - - -
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) - - -
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro
KLB DI DESA/KELURAHANNO PUSKESMASKECAMATAN
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM
TABEL 29
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Metro Pusat Metro 542 539 99,4 538 99,26 518 513 99,0 513 99,0 513 99,03
Yosomulyo 635 624 98,3 624 98,27 606 597 98,5 596 98,3 596 98,35
2 Metro Utara Banjarsari 255 255 100,0 254 99,61 244 240 98,4 240 98,4 240 98,36
Purwosari 193 186 96,4 185 95,85 184 175 95,1 175 95,1 175 95,11
Karangrejo 188 182 96,8 180 95,74 179 172 96,1 170 95,0 170 94,97
3 Metro Barat Ganjar Agung 388 386 99,5 386 99,48 371 368 99,2 368 99,2 368 99,19
Mulyojati 256 247 96,5 245 95,70 244 233 95,5 233 95,5 233 95,49
4 Metro Timur Iringmulyo 318 314 98,7 313 98,43 304 292 96,1 290 95,4 290 95,39
Yosodadi 382 191 50,0 191 50,00 364 362 99,5 362 99,5 306 84,07
Tejoagung 193 377 195,3 376 194,82 184 182 98,9 182 98,9 181 98,37
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 360 350 97,2 348 96,67 344 331 96,2 331 96,2 330 95,93
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.710 3.651 98,4 3.640 98,1 3.542 3.465 97,8 3.460 97,7 3.402 96,05
Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro
JUMLAHK1 K4NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
IBU BERSALIN/NIFASIBU HAMIL
PERSALINAN
DITOLONG NAKES
MENDAPAT YANKES
NIFAS
IBU NIFAS MENDAPAT
VIT A
TABEL 30
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2014
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Metro Pusat Metro 557 - - - 6 1,1 5 0,9 11 2,0
Yosomulyo 652 26 4,0 14 2,1 24 3,7 12 1,8 13 2,0 63 9,7
2 Metro Utara Banjarsari 242 - - - - - 0 -
Purwosari 183 0 - 3 1,6 0 - 3 1,6 1 0,5 7 3,8
Karangrejo 178 - - - - - 0 -
3 Metro Barat Ganjar Agung 376 2 0,5 4 1,1 4 1,1 2 0,5 4 1,1 14 3,7
Mulyojati 248 59 23,8 59 23,8 59 23,8 59 23,8 59 23,8 236 95,2
4 Metro Timur Iringmulyo 315 53 16,8 61 19,4 57 18,1 56 17,8 57 18,1 231 73,3
Yosodadi 378 29 7,7 29 7,7 59 15,6 24 6,3 25 6,6 137 36,2
Tejoagung 192 - - - - - 0 -
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 352 16 4,5 9 2,6 - - - 9 2,6
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.673 185 5,0 179 4,9 203 5,5 162 4,4 164 4,5 708 19,3
Sumber: Seksi Surveilans & Penangulangan KLB Dinkes Kota Metro
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU
HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 31
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2014
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Metro Pusat Metro 6.073 - - - 12 0,2 18 0,3 30 0,5
Yosomulyo 7.105 16 0,2 11 0,2 - - - 11 0,2
2 Metro Utara Banjarsari 2.639 - - - - - 0 -
Purwosari 1.994 9 0,5 9 0,5 9 0,5 9 0,5 9 0,5 36 1,8
Karangrejo 1.943 - - - - - 0 -
3 Metro Barat Ganjar Agung 4.106 4 0,1 2 0,0 - - - 2 0,0
Mulyojati 2.706 15 0,6 15 0,6 15 0,6 15 0,6 15 0,6 60 2,2
4 Metro Timur Iringmulyo 3.441 53 1,5 57 1,7 64 1,9 59 1,7 58 1,7 238 6,9
Yosodadi 4.123 15 0,4 - - - - 0 -
Tejoagung 2.088 - - - - - 0 -
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 3.835 25 0,7 21 0,5 12 0,3 5 0,1 2 0,1 40 1,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 40.053 137 0,3 115 0,3 100 0,2 100 0,2 102 0,3 417 1,0
Sumber: Seksi Surveilans & Penangulangan KLB Dinkes Kota Metro
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH WUS
(15-39 TAHUN)
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS
TABEL 32
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2014
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Metro Pusat Metro 557 539 96,77 543 97,49
Yosomulyo 652 624 95,71 621 95,25
2 Metro Utara Banjarsari 242 240 99,17 242 100,00
Purwosari 183 176 96,17 183 100,00
Karangrejo 178 172 96,63 178 100,00
3 Metro Barat Ganjar Agung 376 373 99,20 343 91,22
Mulyojati 248 239 96,37 248 100,00
4 Metro Timur Iringmulyo 315 310 98,41 315 100,00
Yosodadi 378 373 98,68 335 88,62
Tejoagung 192 189 98,44 192 100,00
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 352 392 111,36 352 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 3673 3.627 98,75 3.552 96,71
Sumber:Seksi Gizi Dinkes Kota Metro
KECAMATANJUMLAH IBU
HAMILNO PUSKESMAS
TABEL 33
KOTA METRO
TAHUN 2014
S % L P L + P L P L + P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Metro Pusat Metro 542 108 106 97,8 245 262 507 37 39 76 30 81,6 29 73,8 59 77,6
Yosomulyo 635 127 128 100,8 298 288 586 45 43 88 31 69,4 34 78,7 65 73,9
2 Metro Utara Banjarsari 255 51 51 100,0 119 118 237 18 18 36 19 106,4 19 107,3 38 106,9
Purwosari 193 39 37 95,9 87 88 175 13 13 26 13 99,6 123 931,8 136 518,1
Karangrejo 188 38 36 95,7 84 85 169 13 13 25 13 103,2 13 102,0 26 102,6
3 Metro Barat Ganjar Agung 388 78 75 96,6 181 180 361 27 27 54 22 81,0 21 77,8 43 79,4
Mulyojati 256 51 44 85,9 115 118 233 17 18 35 15 87,0 15 84,7 30 85,8
4 Metro Timur Iringmulyo 318 64 64 100,6 141 143 284 21 21 43 23 108,7 29 135,2 52 122,1
Yosodadi 382 76 74 96,9 176 183 359 26 27 54 23 87,1 25 91,1 48 89,1
Tejoagung 193 39 38 98,4 90 89 179 14 13 27 14 103,7 12 89,9 26 96,8
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 360 72 71 98,6 167 170 337 25 26 51 20 79,8 20 78,4 40 79,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.710 742 724 97,6 1.703 1.724 3.427 255 259 514 223 87,3 340 131,5 563 109,5
Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro
JUMLAH LAHIR HIDUP
PERKIRAAN
BUMIL
DENGAN
KOMPLIKASI
KEBIDANAN
PERKIRAAN NEONATAL
KOMPLIKASI
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
L + PL P
PENANGANAN
KOMPLIKASI
KEBIDANAN
JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATANJUMLAH
IBU HAMIL
TABEL 34
KOTA METRO
TAHUN 2014
PESERTA KB AKTIF
MKJP
IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH % KON DOM % SUNTIK % PIL %OBAT
VAGINA%
LAIN
NYA% JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Metro Pusat Metro
Yosomulyo
2 Metro Utara Banjarsari
Purwosari
Karangrejo
3 Metro Barat Ganjar Agung
Mulyojati
4 Metro Timur Iringmulyo
Yosodadi
Tejoagung
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 219 11 10 1 54 3 459 23 742 37 61 3 839 42 338 17 0 0 0 0 1.238 63 1.980 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.042 15,2 79 0,4 662 3,3 3.032 15,1 6.815 34,0 363 1,8 7.784 38,9 5.072 25,3 0 0,0 0 0,0 13.219 66,0 20.034 100,0
Sumber: BKKB & PP Kota Metro
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
1000 0 0 3.268 63 5.1952 1.695 33 1.485 29 0
2.928 100
19 0 4 720 14 1.927 37 88
0 0 0 0 1.997 6893 3 1.252 43 652 22
66 3.83934 0 0
4 471 16 931 32
34 18 0 0 0 2.53713 1 3 643 17 1.302
0 0 4.179 69 6.092 1002
114
197
16 0
11 0
168
129
103
PUSKESMASNON MKJP
995
506
336
986
11
24
10
24
3 739 12 1.913 31
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MKJP +
NON
MKJP
% MKJP +
NON MKJP
NO KECAMATAN
1001.225 32 1.294
2.773 46 1.303 21 0 0
TABEL 35
KOTA METRO
TAHUN 2014
PESERTA KB BARU
MKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL %OBAT
VAGINA% LAIN NYA % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Metro Pusat Metro 57 3 0 0 0 0 31 1 88 4 126 6 153 7 1.800 83 0 0 0 0 2.079 96 2.167 100
Yosomulyo 126 12 0 0 0 0 133 13 259 26 22 2 499 49 232 23 0 0 0 0 753 74 1.012 100
2 Metro Utara Banjarsari 50 41 0 0 0 0 29 24 79 64 15 12 20 16 9 7 0 0 0 0 44 36 123 100
Purwosari 36 18 0 0 0 0 78 40 114 58 18 9 35 18 30 15 0 0 0 0 83 42 197 100
Karangrejo 30 13 0 0 0 0 53 22 83 35 36 15 54 23 65 27 0 0 0 0 155 65 238 100
3 Metro Barat Ganjar Agung 8 3 0 0 0 0 30 10 38 13 41 14 162 55 52 18 0 0 0 0 255 87 293 100
Mulyojati 1 1 0 0 0 0 16 19 17 20 1 1 49 59 16 19 0 0 0 0 66 80 83 100
4 Metro Timur Iringmulyo 1 1 0 0 0 0 3 2 4 3 38 25 66 43 46 30 0 0 0 0 150 97 154 100
Yosodadi 4 4 0 0 0 0 10 9 14 13 0 0 48 43 50 45 0 0 0 0 98 88 112 100
Tejoagung 7 10 0 0 0 0 10 15 17 25 12 18 28 42 10 15 0 0 0 0 50 75 67 100
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 34 14 0 0 0 0 53 22 87 37 6 3 97 41 46 19 0 0 0 0 149 63 236 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 354 7,6 0 0,0 0 0,0 446 9,5 800 17,1 315 6,7 1.211 25,9 2.356 50,3 0 0,0 0 0,0 3.882 82,9 4.682 100,0
Sumber: BKKB & PP Kota Metro
Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NON MKJP MKJP +
NON
MKJP
% MKJP +
NON
MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 36
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2014
PESERTA KB BARU
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Metro Pusat Metro
Yosomulyo
2 Metro Utara Banjarsari
Purwosari
Karangrejo
3 Metro Barat Ganjar Agung
Mulyojati
4 Metro Timur Iringmulyo
Yosodadi
Tejoagung
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 2.726 236 9 1.980 73
JUMLAH (KAB/KOTA) 27.684 4.682 16,9 20.034 72,4
Sumber: BKKB & PP Kota Metro
71
5.201
4.082
7.292
74
293 7 2.928 72
123 2 3.839
154 2 5.195
8.383 73
PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS
2.167 26 6.092
TABEL 37
KOTA METRO
TAHUN 2014
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Metro Pusat Metro 245 262 507 245 100,0 262 100,0 507 100,0 13 5,31 12 4,58 25 4,93
Yosomulyo 298 288 586 298 100,0 288 100,0 586 100,0 13 4,36 16 5,56 29 4,95
2 Metro Utara Banjarsari 119 118 237 119 100,0 118 100,0 237 100,0 8 6,72 9 7,63 17 7,17
Purwosari 87 88 175 87 100,0 88 100,0 175 100,0 7 8,05 6 6,82 13 7,43
Karangrejo 84 85 169 84 100,0 85 100,0 169 100,0 7 8,33 7 8,24 14 8,28
3 Metro Barat Ganjar Agung 181 180 361 181 100,0 180 100,0 361 100,0 14 7,73 15 8,33 29 8,03
Mulyojati 115 118 233 115 100,0 118 100,0 233 100,0 9 7,83 9 7,63 18 7,73
4 Metro Timur Iringmulyo 141 143 284 141 100,0 143 100,0 284 100,0 12 8,51 13 9,09 25 8,80
Yosodadi 176 183 359 176 100,0 183 100,0 359 100,0 14 7,95 15 8,20 29 8,08
Tejoagung 90 89 179 90 100,0 89 100,0 179 100,0 7 7,78 6 6,74 13 7,26
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 167 170 337 167 100,0 170 100,0 337 100,0 13 7,78 14 8,24 27 8,01
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.703 1.724 3.427 1.703 100,0 1.724 100,0 3.427 100,0 117 6,9 122 7,1 239 7,0
Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro
L
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
PNO KECAMATAN PUSKESMAS
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P LL + P L + P
BBLRJUMLAH LAHIR HIDUP
TABEL 38
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2014
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Metro Pusat Metro 254 253 507 241 94,9 258 102,0 499 98,4 240 94,5 252 99,6 492 97,0
Yosomulyo 297 294 591 297 100,0 287 97,6 584 98,8 289 97,3 282 95,9 571 96,6
2 Metro Utara Banjarsari 110 110 220 118 107,3 117 106,4 235 106,8 114 103,6 116 105,5 230 104,5
Purwosari 84 82 166 87 103,6 87 106,1 174 104,8 83 98,8 85 103,7 168 101,2
Karangrejo 81 81 162 84 103,7 84 103,7 168 103,7 81 100,0 81 100,0 162 100,0
3 Metro Barat Ganjar Agung 172 171 343 180 104,7 176 102,9 356 103,8 176 102,3 177 103,5 353 102,9
Mulyojati 113 112 225 116 102,7 116 103,6 232 103,1 111 98,2 114 101,8 225 100,0
4 Metro Timur Iringmulyo 144 143 287 140 97,2 143 100,0 283 98,6 138 95,8 139 97,2 277 96,5
Yosodadi 172 171 343 174 101,2 179 104,7 353 102,9 172 100,0 174 101,8 346 100,9
Tejoagung 88 87 175 90 102,3 89 102,3 179 102,3 87 98,9 88 101,1 175 100,0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 160 159 319 166 103,8 164 103,1 330 103,4 163 101,9 166 104,4 329 103,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.675 1.663 3.338 1.693 101,1 1.700 102,2 3.393 101,6 1.654 98,7 1.674 100,7 3.328 99,7
Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro
bayi 0-11 bulan
JUMLAH BAYINO KECAMATAN PUSKESMAS P L + P
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)
P L + PL
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)
L
TABEL 39
KOTA METRO
TAHUN 2014
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Metro Pusat Metro 113 84 197 60 53,1 66 78,6 126 64,0
Yosomulyo 85 72 157 22 25,9 25 34,7 47 29,9
2 Metro Utara Banjarsari 57 46 103 9 15,8 10 21,7 19 18,4
Purwosari 36 30 66 18 50,0 20 66,7 38 57,6
Karangrejo 21 18 39 12 57,1 13 72,2 25 64,1
3 Metro Barat Ganjar Agung 35 37 72 21 60,0 22 59,5 43 59,7
Mulyojati 24 27 51 17 70,8 19 70,4 36 70,6
4 Metro Timur Iringmulyo 16 32 48 17 106,3 18 56,3 35 72,9
Yosodadi 49 55 104 30 61,2 33 60,0 63 60,6
Tejoagung 51 57 108 16 31,4 17 29,8 33 30,6
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 106 80 186 24 22,6 26 32,5 50 26,9
JUMLAH (KAB/KOTA) 593 538 1.131 246 41,5 269 50,0 515 45,5
Sumber: Seksi Gizi Dinkes Kota Metro
bayi0-6bulan
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
USIA 0-6 BULAN
L + P
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATANJUMLAH BAYI
PUSKESMASL P
TABEL 40
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2014
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Metro Pusat Metro 254 253 507 240 94,5 248 98,0 488 96,3
Yosomulyo 297 294 591 287 96,6 282 95,9 569 96,3
2 Metro Utara Banjarsari 110 110 220 114 103,6 112 101,8 226 102,7
Purwosari 84 82 166 84 100,0 83 101,2 167 100,6
Karangrejo 81 81 162 82 101,2 83 102,5 165 101,9
3 Metro Barat Ganjar Agung 172 171 343 171 99,4 177 103,5 348 101,5
Mulyojati 113 112 225 114 100,9 113 100,9 227 100,9
4 Metro Timur Iringmulyo 144 143 287 143 99,3 142 99,3 285 99,3
Yosodadi 172 171 343 171 99,4 170 99,4 341 99,4
Tejoagung 88 87 175 86 97,7 87 100,0 173 98,9
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 160 159 319 158 98,8 158 99,4 316 99,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.675 1.663 3.338 1.650 98,5 1.655 100 3.305 99,0
Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
PELAYANAN KESEHATAN BAYI
TABEL 41
KOTA METRO
TAHUN 2014
1 2 3 4 5 6
1 Metro Pusat Metro 2 2 100,0
Yosomulyo 3 3 100,0
2 Metro Utara Banjarsari 1 1 100,0
Purwosari 2 2 100,0
Karangrejo 1 1 100,0
3 Metro Barat Ganjar Agung 2 2 100,0
Mulyojati 2 2 100,0
4 Metro Timur Iringmulyo 1 1 100,0
Yosodadi 2 2 100,0
Tejoagung 2 2 100,0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 4 4 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 22 22 100,0
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
% DESA/KEL UCINO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
DESA/KELURAHANDESA/KEL UCI
TABEL 42
CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2014
BAYI DIIMUNISASI
DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16,0 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Metro Pusat Metro 254 334 588 323 127,2 298 89,2 621 105,6 304 119,7 285 85,3 589 100,2 232 91,3 211 63,2 443 75,3 28,17 29,19 28,66
Yosomulyo 297 295 592 279 93,9 284 96,3 563 95,1 317 106,7 324 109,8 641 108,3 326 109,8 312 105,8 638 107,8 -16,85 -9,86 -13,32
2 Metro Utara Banjarsari 110 110 220 120 109,1 98 89,1 218 99,1 108 98,2 108 98,2 216 98,2 135 122,7 122 110,9 257 116,8 -12,50 -24,49 -17,89
Purwosari 84 82 166 100 119,0 106 129,3 206 124,1 102 121,4 106 129,3 208 125,3 100 119,0 110 134,1 210 126,5 0,00 -3,77 -1,94
Karangrejo 81 81 162 60 74,1 66 81,5 126 77,8 67 82,7 74 91,4 141 87,0 69 85,2 70 86,4 139 85,8 -15,00 -6,06 -10,32
3 Metro Barat Ganjar Agung 171 171 342 153 89,5 128 74,9 281 82,2 126 73,7 115 67,3 241 70,5 152 88,9 150 87,7 302 88,3 0,65 -17,19 -7,47
Mulyojati 113 112 225 113 100,0 151 134,8 264 117,3 133 117,7 187 167,0 320 142,2 144 127,4 161 143,8 305 135,6 -27,43 -6,62 -15,53
4 Metro Timur Iringmulyo 144 143 287 124 86,1 151 105,6 275 95,8 119 82,6 148 103,5 267 93,0 125 86,8 123 86,0 248 86,4 -0,81 18,54 9,82
Yosodadi 172 171 343 177 102,9 201 117,5 378 110,2 145 84,3 197 115,2 342 99,7 179 104,1 191 111,7 370 107,9 -1,13 4,98 2,12
Tejoagung 88 87 175 97 110,2 78 89,7 175 100,0 95 108,0 68 78,2 163 93,1 68 77,3 88 101,1 156 89,1 29,90 -12,82 10,86
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 160 159 319 165 103,1 153 96,2 318 99,7 158 98,8 166 104,4 324 101,6 150 93,8 172 108,2 322 100,9 9,09 -12,42 -1,26
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.674 1.745 3.419 1.711 102,2 1.714 98,2 3.425 100,2 1.674 100,0 1.778 101,9 3.452 101,0 1.680 100,4 1.710 98,0 3.390 99,2 1,81 0,23 1,02
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro
L P L + P
DO RATE (%)
L P L + PL + P L P L + P
NO KECAMATANL P
PUSKESMASJUMLAH BAYI
TABEL 43
CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2014
BAYI DIIMUNISASI
BCG POLIO4 IMUNISASI DASAR LENGKAP
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Metro Pusat Metro 254 334 588 211 83 210 63 421 72 237 93 230 69 467 79 232 91 211 63 443 75
Yosomulyo 297 295 592 315 106 318 108 633 107 305 103 317 107 622 105 320 108 309 105 629 106
2 Metro Utara Banjarsari 110 110 220 134 122 87 79 221 100 103 94 88 80 191 87 128 116 116 105 244 111
Purwosari 84 82 166 90 107 103 126 193 116 103 123 98 120 201 121 118 140 139 170 257 155
Karangrejo 81 81 162 61 75 65 80 126 78 60 74 62 77 122 75 69 85 70 86 139 86
3 Metro Barat Ganjar Agung 171 171 342 162 95 135 79 297 87 141 82 136 80 277 81 147 86 141 82 288 84
Mulyojati 113 112 225 105 93 119 106 224 100 141 125 178 159 319 142 142 126 157 140 299 133
4 Metro Timur Iringmulyo 144 143 287 104 72 155 108 259 90 110 76 143 100 253 88 128 89 139 97 267 93
Yosodadi 172 171 343 182 106 212 124 394 115 148 86 216 126 364 106 176 102 165 96 341 99
Tejoagung 88 87 175 95 108 75 86 170 97 96 109 69 79 165 94 66 75 82 94 148 85
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 160 159 319 168 105 168 106 336 105 149 93 161 101 310 97 150 94 172 108 322 101
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.674 1.745 3.419 1.627 97 1.647 94 3.274 96 1.593 95 1.698 97 3.291 96 1.676 100 1.701 97 3.377 99
Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
P L + PL P L + P L L P L + P
TABEL 44
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2014
BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Metro Pusat Metro 110 135 245 107 97,27 131 97,04 238 97,14 326 416 742 326 100,00 416 100,00 742 100,00 436 551 987 433 99,31 547 99,27 980 99,29
Yosomulyo 178 217 395 178 100,00 217 100,00 395 100,00 645 821 1.466 645 100,00 821 100,00 1.466 100,00 823 1.038 1.861 823 100,00 1.038 100,00 1.861 100,00
2 Metro Utara Banjarsari 73 89 162 71 97,26 87 97,75 158 97,53 210 267 477 206 98,10 263 98,50 469 98,32 283 356 639 282 99,65 354 99,44 636 99,53
Purwosari 54 65 119 54 100,00 65 100,00 119 100,00 220 280 500 220 100,00 280 100,00 500 100,00 274 345 619 274 100,00 345 100,00 619 100,00
Karangrejo 73 89 162 73 100,00 89 100,00 162 100,00 184 235 419 184 100,00 235 100,00 419 100,00 257 324 581 257 100,00 324 100,00 581 100,00
3 Metro Barat Ganjar Agung 88 107 195 85 96,59 103 96,26 188 96,41 274 350 624 272 99,27 345 98,57 617 98,88 426 514 940 420 98,59 510 99,22 930 98,94
Mulyojati 60 74 134 60 100,00 74 100,00 134 100,00 194 248 442 194 100,00 247 99,60 441 99,77 230 298 528 230 100,00 298 100,00 528 100,00
4 Metro Timur Iringmulyo 44 54 98 44 100,00 54 100,00 98 100,00 342 436 778 342 100,00 436 100,00 778 100,00 270 374 644 255 94,44 364 97,33 619 96,12
Yosodadi 87 107 194 87 100,00 107 100,00 194 100,00 322 410 732 327 101,55 405 98,78 732 100,00 389 499 888 389 100,00 499 100,00 888 100,00
Tejoagung 61 74 135 61 100,00 74 100,00 135 100,00 158 202 360 158 100,00 202 100,00 360 100,00 230 287 517 230 100,00 287 100,00 517 100,00
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 101 123 224 101 100,00 123 100,00 224 100,00 286 365 651 286 100,00 365 100,00 651 100,00 377 477 854 377 100,00 477 100,00 854 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 929 1.134 2.063 921 99,14 1.124 99,12 2.045 99,13 3.161 4.030 7.191 3.160 99,97 4.015 99,63 7.175 99,78 3.995 5.063 9.058 3.970 99,37 5.043 99,60 9.013 99,50
Sumber: Seksi Gizi Dinkes Kota Metro
MENDAPAT VIT AJUMLAH
P
MENDAPAT VIT A
LL PL + P
MENDAPAT VIT AJUMLAH
L + PNO KECAMATAN PUSKESMAS
L + PJUMLAH BAYI
PL
TABEL 45
JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Metro Pusat Metro 256 312 568 234 285 519 91,4 91,3 91,4 1 0,4 2 0,7 3 0,6
Yosomulyo 353 432 785 322 394 716 91,2 91 91,2 3 0,9 1 0,3 4 0,6
2 Metro Utara Banjarsari 161 197 358 147 180 327 91,3 91 91,3 4 2,7 2 1,1 6 1,8
Purwosari 118 145 263 108 132 240 91,5 91 91,3 1 0,9 2 1,5 3 1,3
Karangrejo 121 147 268 111 134 245 91,7 91 91,4 1 0,9 0 0,0 1 0,4
3 Metro Barat Ganjar Agung 165 201 366 151 184 335 91,5 92 91,5 1 0,7 2 1,1 3 0,9
Mulyojati 100 122 222 92 111 203 92,0 91 91,4 0 0,0 0 0,0 0 0,0
4 Metro Timur Iringmulyo 131 159 290 120 146 266 91,6 92 91,7 11 9,2 12 8,2 23 8,6
Yosodadi 198 241 439 181 221 402 91,4 92 91,6 5 2,8 10 4,5 15 3,7
Tejoagung 143 175 318 131 160 291 91,6 91 91,5 5 3,8 16 10,0 21 7,2
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 185 227 412 169 207 376 91,4 91 91,3 0 0,0 5 2,4 5 1,3
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.931 2.358 4.289 1.766 2.154 3.920 91,5 91 91,4 32 1,8 52 2,4 84 2,1
Sumber: Seksi Gizi Dinkes Kota Metro
% (D/S) L P L+PNO KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)
JUMLAH BADUTA
DILAPORKAN (S)
DITIMBANG BGM
JUMLAH (D)
TABEL 46
KOTA METRO
TAHUN 2014
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Metro Pusat Metro 1.109 1.102 2.211 964 86,9 1.000 90,7 1.964 88,8
Yosomulyo 1.299 1.289 2.588 1.142 87,9 1.192 92,5 2.334 90,2
2 Metro Utara Banjarsari 482 479 961 471 97,7 473 98,7 944 98,2
Purwosari 365 362 727 358 98,1 361 99,7 719 98,9
Karangrejo 355 353 708 342 96,3 344 97,5 686 96,9
3 Metro Barat Ganjar Agung 751 745 1.496 758 100,9 754 101,2 1.512 101,1
Mulyojati 494 491 985 509 103,0 470 95,7 979 99,4
4 Metro Timur Iringmulyo 629 624 1.253 632 100,5 628 100,6 1.260 100,6
Yosodadi 753 749 1.502 736 97,7 724 96,7 1.460 97,2
Tejoagung 381 378 759 365 95,8 357 94,4 722 95,1
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 701 696 1.397 658 93,9 642 92,2 1.300 93,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 7.319 7.268 14.587 6.935 94,8 6.945 95,6 13.880 95,2
Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + P
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
TABEL 47
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Metro Pusat Metro 552 503 1.055 501 464 965 90,8 92,2 91,5 1 0,2 4 0,9 5 0,5
Yosomulyo 928 925 1.853 843 845 1.688 90,8 91 91,1 7 0,8 1 0,1 8 0,5
2 Metro Utara Banjarsari 314 327 641 286 299 585 91,1 91 91,3 6 2,1 4 1,3 10 1,7
Purwosari 340 271 611 308 250 558 90,6 92 91,3 2 0,6 4 1,6 6 1,1
Karangrejo 286 285 571 261 261 522 91,3 92 91,4 1 0,4 1 0,4 2 0,4
3 Metro Barat Ganjar Agung 413 386 799 377 353 730 91,3 91 91,4 2 0,5 4 1,1 6 0,8
Mulyojati 289 259 548 264 238 502 91,3 92 91,6 1 0,4 0 0,0 1 0,2
4 Metro Timur Iringmulyo 377 390 767 346 356 702 91,8 91 91,5 21 6,1 36 10,1 57 8,1
Yosodadi 463 464 927 423 425 848 91,4 92 91,5 5 1,2 24 5,6 29 3,4
Tejoagung 284 263 547 259 241 500 91,2 92 91,4 9 3,5 25 10,4 34 6,8
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 433 440 873 395 403 798 91,2 92 91,4 0 0,0 11 2,7 11 1,4
JUMLAH (KAB/KOTA) 4.679 4.513 9.192 4.263 4.135 8.398 91,1 92 91,4 55 1,3 114 2,8 169 2,0
Sumber: Seksi Gizi Dinkes Kota Metro
P
DITIMBANG
JUMLAH (D) % (D/S)NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH BALITA
DILAPORKAN (S)
BALITA
L+P
BGM
L
TABEL 48
CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2014
KASUS BALITA GIZI BURUK
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Metro Pusat Metro - - - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
Yosomulyo - 1 1 #DIV/0! 1 100,0 1 100,0
2 Metro Utara Banjarsari - 2 2 #DIV/0! 2 100,0 2 100,0
Purwosari - - - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
Karangrejo - - - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
3 Metro Barat Ganjar Agung - - - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
Mulyojati - - - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
4 Metro Timur Iringmulyo - 1 1 #DIV/0! 1 100,0 1 100,0
Yosodadi - - - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
Tejoagung - - - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul - - - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) - 4 4 - #DIV/0! 4 100,0 4 100,0
Sumber: Seksi Gizi Dinkes Kota Metro
P L + P
MENDAPAT PERAWATANNO KECAMATAN PUSKESMAS
LJUMLAH DITEMUKAN
TABEL 49
KOTA METRO
TAHUN 2014
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Metro Pusat Metro 495 545 1.040 495 100,0 545 100,0 1.040 100,0 1.040 1.040 100
Yosomulyo 184 158 342 184 100,0 158 100,0 342 100,0 342 342 100
2 Metro Utara Banjarsari 79 78 157 79 100,0 78 100,0 157 100,0 157 157 100
Purwosari 75 75 150 75 100,0 75 100,0 150 100,0 150 150 100
Karangrejo 63 69 132 63 100,0 69 100,0 132 100,0 132 132 100
3 Metro Barat Ganjar Agung 88 81 169 88 100,0 81 100,0 169 100,0 169 169 100
Mulyojati 127 130 257 127 100,0 130 100,0 257 100,0 257 257 100
4 Metro Timur Iringmulyo 58 46 104 58 100,0 46 100,0 104 100,0 104 104 100
Yosodadi 56 53 109 56 100,0 53 100,0 109 100,0 109 109 100
Tejoagung 164 166 330 164 100,0 166 100,0 330 100,0 330 330 100
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 115 108 223 115 100,0 108 100,0 223 100,0 223 223 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.504 1.509 3.013 1.504 100,0 1.509 100,0 3.013 100,0 3.013 3.013 100,0
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 100,0 100,0 100,0
Sumber: Seksi Remaja & Usila Dinkes Kota Metro
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
L P L + P
SD DAN SETINGKAT
JUMLAH
MENDAPAT
PELAYANAN
KESEHATAN
(PENJARINGAN)
%
TABEL 50
KOTA METRO
TAHUN 2014
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGI TETAPRASIO TUMPATAN/
PENCABUTAN1 2 3 4 5 6
1 Metro Pusat Metro 31 133 0,2
Yosomulyo 22 497 0,0
2 Metro Utara Banjarsari 27 69 0,4
Purwosari 11 95 0,1
Karangrejo - 92 0,0
3 Metro Barat Ganjar Agung 5 53 0,1
Mulyojati - 80 0,0
4 Metro Timur Iringmulyo 282 220 1,3
Yosodadi 2 133 0,0
Tejoagung 57 157 0,4
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 16 163 0,1
JUMLAH (KAB/ KOTA) 453 1.692 0,3
Sumber: Seksi Yankes Dasar, Rujukan & Khusus Dinkes Kota Metro
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN
TABEL 51
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA METRO
TAHUN 2014
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Metro Pusat Metro 14 1 7,1 - 0,0 2.868 2.975 5.843 654 22,8 454 15,3 1.108 19,0 603 403 1.006 265 43,9 238 59,1 503 50,0
Yosomulyo 10 10 100,0 10 100,0 - - - - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
2 Metro Utara Banjarsari 4 4 100,0 4 100,0 - - - - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
Purwosari 4 4 100,0 4 100,0 447 386 833 100 22,4 89 23,1 189 22,7 100 89 189 95 95,0 82 92,1 177 93,7
Karangrejo 3 3 100,0 3 100,0 - - - 424 #DIV/0! 738 #DIV/0! 1.162 #DIV/0! 150 230 380 69 46,0 92 40,0 161 42,4
3 Metro Barat Ganjar Agung 6 6 100,0 6 100,0 - - - 156 #DIV/0! 191 #DIV/0! 347 #DIV/0! 85 110 195 - 0,0 - 0,0 - 0,0
Mulyojati 5 5 100,0 5 100,0 395 519 914 199 50,4 200 38,5 399 43,7 120 140 260 116 96,7 120 85,7 236 90,8
4 Metro Timur Iringmulyo 3 2 66,7 3 100,0 511 516 1.027 511 100,0 516 100,0 1.027 100,0 320 327 647 320 100,0 327 100,0 647 100,0
Yosodadi 5 5 100,0 5 100,0 - - 1.678 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0,0 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
Tejoagung 3 3 100,0 3 100,0 - - 739 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0,0 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 11 11 100,0 11 100,0 721 657 1.378 499 69,2 472 71,8 971 70,5 60 49 109 60 100,0 49 100,0 109 100,0
JUMLAH (KAB/ KOTA) 68 54 79,4 54 79,4 4.942 5.053 12.412 2.543 51,5 2.660 52,6 5.203 41,9 1.438 1.348 2.786 925 64,3 908 67,4 1.833 65,8
Sumber: Seksi Yankes Dasar, Rujukan & Khusus Dinkes Kota Metro
JUMLAH
SD/MI
JUMLAH
SD/MI DGN
SIKAT GIGI
MASSAL
JUMLAH SD/MI
MENDAPAT
YAN. GIGI
% %
MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN
JUMLAH MURID SD/MI
UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
TABEL 52
KOTA METRO
TAHUN 2014
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Metro Pusat Metro 516 963 1.479 261 50,58 282 29,28 543 36,71
Yosomulyo 2.714 2.098 4.812 625 23,03 789 37,61 1.414 29,38
2 Metro Utara Banjarsari 637 1.160 1.797 203 31,87 242 20,86 445 24,76
Purwosari 143 381 524 280 195,80 470 123,36 750 143,13
Karangrejo 323 190 513 586 181,42 433 227,89 1.019 198,64
3 Metro Barat Ganjar Agung 369 340 709 210 56,91 482 141,76 692 97,60
Mulyojati 983 1.603 2.586 454 46,19 484 30,19 938 36,27
4 Metro Timur Iringmulyo 171 249 420 1.632 954,39 1.668 669,88 3.300 785,71
Yosodadi 366 535 901 1.836 501,64 2.224 415,70 4.060 450,61
Tejoagung 2.704 567 3.271 363 13,42 348 61,38 711 21,74
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 4.744 5.743 10.487 962 20,28 1.075 18,72 2.037 19,42
JUMLAH (KAB/KOTA) 13.670 13.829 27.499 7.412 54,22 8.497 61,44 15.909 57,85
Sumber: Seksi Remaja & Usila Dinkes Kota Metro
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
USILA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 53
2014
%
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Jaminan Kesehatan Nasional 34.876 32.959 67.835 51,41 48,59 44,50
1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 14.503 13.779 28.282 51,28 48,72 18,55
1.2 PBI APBD - - - #DIV/0! #DIV/0! 0,00
1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 13.067 11.261 24.328 53,71 46,29 15,96
1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 5.193 5.179 10.372 50,07 49,93 6,80
1.5 Bukan pekerja (BP) 2.113 2.740 4.853 43,54 56,46 3,18
2 Jamkesda 5.427 4.706 10.133 53,56 46,44 6,65
3 Asuransi Swasta 1.867 1.710 3.577 52,19 47,81 2,35
4 Asuransi Perusahaan 44 39 83 53,01 46,99 0,05
JUMLAH (KAB/KOTA) 42.214 39.414 81.628 55,20 51,90 53,55
Sumber: Seksi Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Dinkes Kota Metro
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
KOTA
TAHUN
NO JENIS JAMINAN KESEHATAN
PESERTA JAMINAN KESEHATAN
JUMLAH
TABEL 54
KOTA METRO
TAHUN 2014
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Metro 9.973 13.701 23.674 0 0 0 45 63 108
2 Yosomulyo 4.862 7.489 12.351 0 0 0 53 29 82
3 Banjarsari 6.543 9.915 16.458 31 45 76 55 16 71
4 Purwosari 1.339 2.205 3.544 0 0 0 0 0 0
5 Karangrejo 2.155 3.900 6.055 0 0 0 0 0 0
6 Ganjar Agung 2.819 4.059 6.878 0 0 0 13 3 16
7 Mulyojati 430 432 862 0 0 0 28 25 53
8 Iringmulyo 8.229 12.500 20.729 0 0 0 36 60 96
9 Yosodadi 5.177 8.425 13.602 0 0 0 45 45 90
10 Tejoagung 4.134 6.084 10.218 0 0 0 10 11 21
11 Sumbersari Bantul 5.431 7.738 13.169 143 237 380 60 6 66
SUB JUMLAH I 51.092 76.448 127.540 174 282 456 345 258 603
1 RSUD Jend. A. Yani 42.225 48.463 90.688 7.753 8.039 15.792 77 44 121
2 RSU Mardi Waluyo - - 98.036 - - 20.816 0 0 0
3 RSU Islam 793 561 1.354 1.717 2.047 3.764 3 5 8
4 RSU Muhammadiyah 4.243 4.540 8.783 1.783 2.567 4.350 1 2 3
5 RSIA AMC - - 15.557 - - 5.613 0 0 0
6 RSB Asih 0 8.951 8.951 0 957 957 0 0 0
7 RSB Permata Hati 0 14.897 14.897 0 3.907 3.907 0 0 0
SUB JUMLAH II 47.261 77.412 238.266 11.253 17.517 55.199 81 51 132
1 Klinik Hadimulyo Husada 0 0 0
2 Klinik Hadi Wijaya 0 0 0
3 Klinik Muhammadiyah 0 0 0
4 Klinik Ananda 875 1.306 2.181 26 68 94 0 0 0
5 Klinik Nabawi 0 0 0
6 Klinik MMC 1.146 1.587 2.733 0 0 0 9 13 22
SUB JUMLAH III 2.021 2.893 4.914 26 68 94 9 13 22
JUMLAH (KAB/KOTA) 100.374 156.753 370.720 11.453 17.867 55.749 435 322 757
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 0 0
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber: Seksi Yankes Dasar, Rujukan & Khusus Dinkes Kota Metro
Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
TABEL 55
KOTA METRO
TAHUN 2014
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 RSUD Jend. A. Yani 233 7.753 8.039 15.792 335 322 657 162 143 305 43,2 40,1 41,6 20,9 17,8 19,3
2 RSU Mardi Waluyo 178 20.816 534 388 922 233 196 429 #DIV/0! #DIV/0! 44,3 #DIV/0! #DIV/0! 20,6
3 RSU Islam 63 1.717 2.047 3.764 60 49 109 22 17 39 34,9 23,9 29,0 12,8 8,3 10,4
4 RSU Muhammadiyah 52 1.795 2.567 4.362 37 32 69 9 21 30 20,6 12,5 15,8 5,0 8,2 6,9
5 RSIA AMC 68 5.613 3 1 #DIV/0! #DIV/0! 0,5 #DIV/0! #DIV/0! 0,2
6 RSB Asih 25 937 937 - - #DIV/0! - - #DIV/0! - -
7 RSB Permata Hati 31 - 3.907 3.907 - - - - - - #DIV/0! - - #DIV/0! - -
650 11.265 17.497 55.191 966 791 1.760 426 377 804 8,6 4,5 3,2 3,8 2,2 1,5
Sumber: RS se Kota Metro
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
JUMLAH
TEMPAT TIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN/KOTA
GDR NDRPASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI
≥ 48 JAM DIRAWATNO NAMA RUMAH SAKITa
TABEL 56
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
KOTA METRO
TAHUN 2014
NO NAMA RUMAH SAKITa JUMLAH
TEMPAT TIDUR
PASIEN KELUAR
(HIDUP + MATI)
JUMLAH HARI
PERAWATAN
JUMLAH LAMA
DIRAWATBOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 RSUD Jend. A. Yani 233 15.792 56.748 54.899 66,7 68 2 3
2 RSU Mardi Waluyo 178 20.816 51.360 54.761 79,1 117 1 3
3 RSU Islam 63 3.764 10.347 11.565 45,0 60 3 3
4 RSU Muhammadiyah 52 4.362 11.548 11.548 60,8 84 2 3
5 RSIA AMC 68 5.613 22.452 1 90,5 83 0 0
6 RSB Asih 25 937 1.401 1.346 15,4 37 8 1
7 RSB Permata Hati 31 3.907 6.883 9.425 60,8 126 1 2
650 55191 160.739 67,8 85 1 0
Sumber: RS se Kota Metro
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
KABUPATEN/KOTA
KOTA METRO
TAHUN 2014
JUMLAHJUMLAH DIPANTAU
% DIPANTAUJUMLAH
BER- PHBS % BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Metro Pusat Metro
Yosomulyo
2 Metro Utara Banjarsari
Purwosari
Karangrejo
3 Metro Barat Ganjar Agung
Mulyojati
4 Metro Timur Iringmulyo
Yosodadi
Tejoagung
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 4.309 1.852 43,0 1.013 54,7
JUMLAH (KAB/KOTA) 41.406 11.377 27,5 5.399 47,5
2.230 10.097 1.224,0 54,9 22,1
7.124
34,1 1.129,0 45,6 3.310 7.266
Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
RUMAH TANGGA
TABEL 57
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
12.610 1.053,0 2.440 43,2 19,3
63,4 980,0 21,7 1.545
KOTA METRO
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Metro Pusat Metro 4774 3.374 70,67 1400 130 9,29 67 51,54 3.441 72,08
Yosomulyo 6465 4.842 74,90 1623 127 7,83 108 85,04 4.950 76,57
2 Metro Utara Banjarsari 2480 1.743 70,28 737 101 13,70 0 0,00 1.743 70,28
Purwosari 2106 1.561 74,12 545 50 9,17 37 74,00 1.598 75,88
Karangrejo 1928 1.541 79,93 387 60 15,50 19 31,67 1.560 80,91
3 Metro Barat Ganjar Agung 2954 2.686 90,93 268 30 11,19 18 60,00 2.704 91,54
Mulyojati 2286 2.014 88,10 272 0,00 0 #DIV/0! 2.014 88,10
4 Metro Timur Iringmulyo 2500 2.464 98,56 36 60 166,67 52 86,67 2.516 100,64
Yosodadi 3286 1.886 57,40 772 98 12,69 8 8,16 1.894 57,64
Tejoagung 2051 2.514 122,57 165 60 36,36 20 33,33 2.534 123,55
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 4114 3.488 84,78 626 195 31,15 170 87,18 3.658 88,92
JUMLAH (KAB/KOTA) 34.944 28.113 80,45 6.831 911 13,34 499 54,77 28.612 81,88
RUMAH MEMENUHI SYARAT
(RUMAH SEHAT)
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
RUMAH MEMENUHI SYARAT
(RUMAH SEHAT)
2013
JUMLAH
RUMAH YANG
BELUM
MEMENUHI
SYARAT
RUMAH DIBINARUMAH DIBINA MEMENUHI
SYARAT
2014
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
SELURUH
RUMAH
Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
TABEL 58
TABEL 59
KOTA METRO
TAHUN 2014
JUM
LA
H
SA
RA
NA
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LA
H
SA
RA
NA
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LA
H
SA
RA
NA
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LA
H
SA
RA
NA
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LA
H
SA
RA
NA
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LA
H
SA
RA
NA
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LA
H
SA
RA
NA
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
1 Metro Pusat Metro 23.672 3.370 19.850 3.148 15.730 806 1.294 806 1.294 367 1.835 367 1.835 - - - - - - - - - - - - 231 693 231 693 19.552 82,60
Yosomulyo 30.387 4.015 18.137 3.011 12.045 1.510 7.550 1.221 6.105 376 1.880 376 1.880 - - - - - - - - - - - - 564 2.820 564 2.820 22.850 75,20
2 Metro Utara Banjarsari 10.635 2.291 9.128 2.138 8.552 100 855 93 465 89 652 89 652 - - - - - - - - - - - - - - - - 9.669 90,92
Purwosari 8.544 1.931 7.594 1.596 7.315 34 326 27 300 141 624 97 385 - - - - - - - - - - - - - - - - 8.000 93,63
Karangrejo 8.778 1.764 8.096 1.456 5.828 138 552 138 552 26 130 26 130 - - - - - - - - - - - - - - - - 6.510 74,16
3 Metro Barat Ganjar Agung 16.112 2.784 15.192 1.411 13.678 115 690 103 618 55 230 55 230 - - - - - - - - - - - - - - - - 14.526 90,16
Mulyojati 10.828 1.986 9.435 1.589 7.548 193 965 154 772 107 428 107 428 - - - - - - - - - - - - - - - - 8.748 80,79
4 Metro Timur Iringmulyo 12.763 2.139 10.993 1.711 8.794 - - - - 20 88 20 88 - - - - - - - - - - - - 341 1.682 341 1.682 10.564 82,77
Yosodadi 16.100 2.883 14.281 2.306 11.425 20 80 20 80 176 704 176 704 - - - - - - - - - - - - 207 1.035 207 1.035 13.244 82,26
Tejoagung 9.356 1.849 8.149 1.641 6.546 135 540 108 432 67 667 67 667 - - - - - - - - - - - - - - - - 7.645 47,48
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 15.740 3.018 11.820 2.264 7.096 990 3.390 3.002 4.099 106 530 365 1.935 - - - - - - - - - - - - - - - 13.130 83,42
JUMLAH (KAB/KOTA) 162.915 28.030 132.675 22.271 104.557 4.041 16.242 5.672 14.717 1.530 7.768 1.745 8.934 - - - - - - - - - - - - 1.343 6.230 1.343 6.230 134.438 82,52
Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
JUM
LA
H P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUM
LA
H P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUM
LA
H S
AR
AN
A
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA
NOMEMENUHI SYARAT
KECAMATAN PUSKESMAS PENDUDUK
TERMINAL AIR
JUM
LA
H S
AR
AN
A
JUM
LA
H P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUM
LA
H S
AR
AN
A
JUM
LA
H P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
PENDUDUK YANG
MEMILIKI AKSES AIR
MINUM
JUM
LA
H
%
BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
JUM
LA
H P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUM
LA
H S
AR
AN
A MEMENUHI SYARAT
JUM
LA
H P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUM
LA
H S
AR
AN
AMEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT
JUM
LA
H S
AR
AN
A MEMENUHI SYARAT
MATA AIR TERLINDUNG
JUM
LA
H P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
MEMENUHI SYARAT
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
JUM
LA
H S
AR
AN
A MEMENUHI SYARAT
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
TABEL 60
KOTA METRO
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Metro Pusat Metro 2 0 0,0 0 #DIV/0!
Yosomulyo 7 0 0,0 0 #DIV/0!
2 Metro Utara Banjarsari 3 0 0,0 0 #DIV/0!
Purwosari 2 1 50,0 0 0
Karangrejo 1 0 0,0 0 #DIV/0!
3 Metro Barat Ganjar Agung 2 0 0,0 0 #DIV/0!
Mulyojati 2 0 0,0 0 #DIV/0!
4 Metro Timur Iringmulyo 3 0 0,0 0 #DIV/0!
Yosodadi 2 0 0,0 0 #DIV/0!
Tejoagung 3 0 0,0 0 #DIV/0!
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 4 0 0,0 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 31 1 3,2 0 0,00
Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
JUMLAH SAMPEL DIPERIKSAMEMENUHI SYARAT
(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)NO KECAMATAN
JUMLAH
PENYELENGGARA AIR
MINUM
PUSKESMAS
TABEL 61
KOTA METRO
TAHUN 2014
JUM
LA
H S
AR
AN
A
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUM
LA
H S
AR
AN
A
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUM
LA
H S
AR
AN
A
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUM
LA
H S
AR
AN
A
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
K
PE
NG
GU
NA
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Metro Pusat Metro 23.672 2 65 2 65 100 4.672 22.897 4.392 20.607 90 63 315 59 295 94 37 185 9 45 24 21012 89
Yosomulyo 30.387 - - - - #DIV/0! 6.385 30.387 5.810 27.348 90 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 27348 90
2 Metro Utara Banjarsari 10.635 - - - - #DIV/0! 2.367 10.275 2.249 9.945 97 - - - - #DIV/0! 73 360 - - 0 9945 94
Purwosari 8.544 3 187 3 187 100 2.055 8.344 1.891 7.843 94 - - - - #DIV/0! 3 13 - - 0 8030 94
Karangrejo 8.778 - - - - #DIV/0! 1.744 8.192 1.674 7.455 91 74 299 69 276 92 60 287 23 98 34 7829 89
3 Metro Barat Ganjar Agung 16.112 - - - - #DIV/0! 2.889 16.077 2.600 14.579 91 - - - - #DIV/0! 35 35 35 35 100 14614 91
Mulyojati 10.828 - - - - #DIV/0! 2.247 10.819 2.135 9.776 90 - - - - #DIV/0! 9 9 9 9 100 9785 90
4 Metro Timur Iringmulyo 12.763 4 474 4 474 100 2.461 12.289 2.215 11.625 95 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 12099 95
Yosodadi 16.100 - - - - #DIV/0! 3.229 15.932 3.068 15.295 96 - - - - #DIV/0! 42 168 - - 0 15295 95
Tejoagung 9.356 7 86 7 86 100 2.013 9.267 1.932 8.804 95 1 3 1 3 100 - - - - #DIV/0! 8893 95
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 15.740 12 90 12 90 100 3.991 15.509 3.672 13.958 90 - - - - #DIV/0! 102 141 72 135 96 14183 90
JUMLAH (KAB/KOTA) 162.915 28 902 28 902 100 34.053 159.988 31.638 147.235 92 138 617 129 574 93 361 1.198 148 322 27 149.033 91
Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK MEMENUHI SYARAT
JUM
LA
H S
AR
AN
A
LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG
KECAMATAN PUSKESMAS
JENIS SARANA JAMBAN
JUM
LA
H S
AR
AN
A
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LA
H S
AR
AN
A
MEMENUHI SYARAT
KOMUNAL
MEMENUHI SYARAT
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LA
H
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LA
H S
AR
AN
A
MEMENUHI SYARAT
PENDUDUK DENGAN
AKSES SANITASI
LAYAK
NO
TABEL 62
KOTA METRO
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Metro Pusat Metro 2 2 100,0 1 50 - 0,0
Yosomulyo 3 3 100,0 1 33,3 - 0,0
2 Metro Utara Banjarsari 1 1 100,0 1 100 - 0,0
Purwosari 2 2 100,0 0 0 - 0,0
Karangrejo 1 1 100,0 0 0 - 0,0
3 Metro Barat Ganjar Agung 2 1 50,0 0 0 - 0,0
Mulyojati 2 2 100,0 1 50 - 0,0
4 Metro Timur Iringmulyo 1 1 100,0 1 100 - 0,0
Yosodadi 2 2 100,0 0 0 - 0,0
Tejoagung 2 2 100,0 1 50 - 0,0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 4 4 100,0 2 50 - 0,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 22 21 95,5 8 36,36 0 0,0
Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
PUSKESMASJUMLAH DESA/
KELURAHAN
DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
KECAMATAN DESA STBMNO DESA MELAKSANAKAN STBM
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
DESA STOP BABS
(SBS)
TABEL 63
KOTA METRO
TAHUN 2014
SD
SL
TP
SL
TA
PU
SK
ES
MA
S
RU
MA
H S
AK
IT
UM
UM
BIN
TA
NG
NO
N B
INT
AN
G
JUM
LA
H
%
JUM
LA
H
%
JUM
LA
H
%
JUM
LA
H
%
JUM
LA
H
%
JUM
LA
H
%
JUM
LA
H
%
JUM
LA
H
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Metro Pusat Metro 13 9 5 1 2 - 7 37 13 100 9 100 5 100 1 100 2 100 - #DIV/0! 7 100,0 36 97,3
Yosomulyo 11 3 4 1 - - - 19 5 45 3 100 4 100 1 100 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 13 68,4
2 Metro Utara Banjarsari 4 1 2 1 - - - 8 4 100 1 100 2 100 1 100 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 8 100,0
Purwosari 3 5 4 1 - - - 13 1 33 1 20 1 25 1 100 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 4 30,8
Karangrejo 3 1 - 1 - - - 5 3 100 1 100 - #DIV/0! 1 100 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 5 100,0
3 Metro Barat Ganjar Agung 6 1 8 1 1 - 3 20 5 83 1 100 6 75 1 100 1 100 - #DIV/0! 2 66,7 16 80,0
Mulyojati 6 3 2 1 1 - - 13 1 17 1 33 2 100 1 100 1 100 - #DIV/0! - #DIV/0! 6 46,2
4 Metro Timur Iringmulyo 3 2 3 1 1 - 2 12 3 100 2 100 3 100 1 100 1 100 - #DIV/0! - - 10 83,3
Yosodadi 4 2 3 1 2 - 1 13 4 100 2 100 3 100 1 100 2 100 - #DIV/0! 1 100,0 13 100,0
Tejoagung 3 2 1 1 - - 2 9 3 100 2 100 1 100 1 100 - #DIV/0! - #DIV/0! 2 100,0 9 100,0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 9 2 3 1 - - - 15 2 22 1 50 - - 1 100 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 4 26,7
JUMLAH (KAB/KOTA) 65 31 35 11 7 0 15 164 44 68 24 77 27 77 11 100 7 100 0 #DIV/0! 12 80,0 125 76,2
Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
RUMAH SAKIT
UMUM
HOTELTEMPAT-TEMPAT
UMUM
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
BINTANG
YANG ADA
JUM
LA
H T
TU
SARANA
KESEHATANHOTEL
SLTP
SARANA KESEHATAN
PUSKESMAS
SARANA PENDIDIKAN
SD NON BINTANGSLTA
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TEMPAT-TEMPAT UMUM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
SARANA PENDIDIKAN
TABEL 64
KOTA METRO
TAHUN 2014
JASA BOGA
RUMAH
MAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIR
MINUM (DAM)
MAKANAN
JAJANANTOTAL % JASA BOGA
RUMAH
MAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIR
MINUM (DAM)
MAKANAN
JAJANANTOTAL %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Metro Pusat Metro 158 1 12 5 59 77 48,73 1 10 1 69 81 51,27
Yosomulyo 33 1 3 4 11 19 57,58 0 0 0 14 14 42,42
2 Metro Utara Banjarsari 35 1 5 4 7 17 48,57 0 0 0 18 18 51,43
Purwosari 57 0 7 2 20 29 50,88 0 12 0 16 28 49,12
Karangrejo 25 0 0 3 18 21 84,00 0 0 0 4 4 16,00
3 Metro Barat Ganjar Agung 43 1 7 3 23 34 79,07 0 7 2 0 9 20,93
Mulyojati 42 1 5 10 24 40 95,24 0 2 0 0 2 4,76
4 Metro Timur Iringmulyo 119 3 12 7 15 37 31,09 1 3 0 78 82 68,91
Yosodadi 60 2 28 3 10 43 71,67 0 7 0 10 17 28,33
Tejoagung 46 3 3 0 15 21 45,65 0 4 3 18 25 54,35
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 89 1 11 7 45 64 71,91 0 0 0 25 25 28,09
JUMLAH (KAB/KOTA) 707 14 93 48 247 402 56,86 2 45 6 252 305 43,14
Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
KECAMATAN
TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI
NO PUSKESMAS JUMLAH TPM
TABEL 65
KOTA METRO
TAHUN 2014
JA
SA
BO
GA
RU
MA
H M
AK
AN
/
RE
ST
OR
AN
DE
PO
T A
IR M
INU
M
(DA
M)
MA
KA
NA
N J
AJ
AN
AN
TO
TA
L
JA
SA
BO
GA
RU
MA
H M
AK
AN
/
RE
ST
OR
AN
DE
PO
T A
IR M
INU
M
(DA
M)
MA
KA
NA
N J
AJ
AN
AN
TO
TA
L
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Metro Pusat Metro 81 0 0 0 2 2 2,47 77 0 0 0 0 0 0,00
Yosomulyo 14 0 0 0 0 0 0,00 19 0 0 0 0 0 0,00
2 Metro Utara Banjarsari 18 0 0 0 0 0 0,00 17 0 0 0 4 4 23,53
Purwosari 28 0 2 0 6 8 28,57 29 0 0 0 6 6 20,69
Karangrejo 4 0 0 0 4 4 100,00 21 0 0 0 0 0 0,00
3 Metro Barat Ganjar Agung 9 0 5 2 0 7 77,78 34 0 0 0 0 0 0,00
Mulyojati 2 0 0 0 0 0 0,00 40 0 0 5 0 5 12,50
4 Metro Timur Iringmulyo 82 0 0 0 0 0 0,00 37 0 0 5 0 5 13,51
Yosodadi 17 0 2 0 4 6 35,29 43 0 0 0 0 0 0,00
Tejoagung 25 0 1 0 5 6 24,00 21 0 0 0 0 0 0,00
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 25 0 0 0 1 1 4,00 64 0 0 0 0 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 305 0 10 2 22 34 11,15 402 0 0 10 10 20 4,98
Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro
PE
RS
EN
TA
SE
TP
M
DIB
INA
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK
JU
ML
AH
TP
M M
EM
EN
UH
I
SY
AR
AT
HIG
IEN
E
SA
NIT
AS
I
NO KECAMATAN
JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK
JU
ML
AH
TP
M T
IDA
K
ME
ME
NU
HI S
YA
RA
T
PUSKESMAS
PE
RS
EN
TA
SE
TP
M D
IUJ
I
PE
TIK
Tabel 66
KEBUTUHAN
TAHUN 2013
TOTAL
PENGGUNAAN
TANGGAL 1
DESEMBER 2012 S/D
TANGGAL 31
NOVEMBER 2013
SISA STOK
PER TGL 31
NOVEMBER
2013
JUMLAH
OBAT DAN
VAKSIN
( = 5+6 )
% KETERSEDIAAN
OBAT DAN VAKSIN
(=7/4x100)
1 2 3 4 4 5 6 7 8
1 Alopurinol tablet 100 mg tablet 12.000 10.000 4.600 150.700 155.300 1.553,00
2 Aminofilin tablet 200 mg tablet 8.030 30.000 17.700 96.300 114.000 380,00
3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet 35.744 100 900 900 900,00
4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 9.210 -
5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul 28.560 84.000 69.800 422.000 491.800 585,48
6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 37.000 600.000 248.100 1.413.800 1.661.900 276,98
7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol 3.400 12.000 4.850 9.000 13.850 115,42
8 Metampiron tablet 500 mg tablet 51.580 500.000 85.300 1.152.000 1.237.300 247,46
9 Metampiron injeksi 250 mg ampul 12.234 -
10
Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi
:Aluminium Hidroksida 200 mg + Magnesium
Hidroksida 200 mg
tablet
30.530
1.475.000 132.200 436.600 568.800 38,56
11
Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin
500 IU/g + polimiksin 10.000 IU/g
tube43.000
2.400 1.093 49.451 50.544 2.106,00
12
Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut
Subgalat 150 mg + Heksaklorofen 250 mg
supp20.000
500 1.090 3.410 4.500 900,00
13
Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% +
Asam Salisilat 3%
pot27.700
2.400 1.032 45.216 46.248 1.927,00
14
Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50
mg
tablet10.280
10.000 -
15
Antiparkinson DOEN tablet kombinasi :
Karbidopa 25 mg + Levodopa 250 mg
tablet77.670
-
16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial 15.000 10.000 680 32.590 33.270 332,70
17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet 18.640 400.000 281.000 5.893.000 6.174.000 1.543,50
18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet 5.949 3.900 1.100 177.900 179.000 4.589,74
19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet 9.962 1.000 1.000 13.200 14.200 1.420,00
20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet 13.100 20.100 20.100 -
21 Atropin tetes mata 0,5% botol 67.216 -
22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul 11.176 90 1.790 1.880 -
23 Betametason krim 0,1 % krim 45.000 2.723 16.278 19.001 -
24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul 64.091 50 30.330 269.187 299.517 599.034,00
25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 24.090 1.636.000 193.300 2.124.500 2.317.800 141,67
26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol 35.526 -
27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol 2.400 10.000 2.050 9.340 11.390 113,90
28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet 35.640 130.100 35.100 3.824.000 3.859.100 2.966,26
29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul 26.177 3.000 630 630 21,00
30 Diazepam tablet 2 mgtablet 13.200 20.000 12.000 489.500 501.500 2.507,50
31 Diazepam tablet 5 mg tablet 7.188 -
32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul 13.787 1.500 90 6.360 6.450 430,00
33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet 8.321 5.000 1.600 162.200 163.800 3.276,00
34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet 35.390 250.000 -
35 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet 17.890 50.000 6.000 584.700 590.700 1.181,40
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN DI KABUPATEN/KOTA METRO
BULAN DESEMBER 2013 - NOVEMBER 2014
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECIL
HARGA PER
SATUAN
KEMASAN
KABUPATEN/KOTA
KEBUTUHAN
TAHUN 2013
TOTAL
PENGGUNAAN
TANGGAL 1
DESEMBER 2012 S/D
TANGGAL 31
NOVEMBER 2013
SISA STOK
PER TGL 31
NOVEMBER
2013
JUMLAH
OBAT DAN
VAKSIN
( = 5+6 )
% KETERSEDIAAN
OBAT DAN VAKSIN
(=7/4x100)
1 2 3 4 4 5 6 7 8
BULAN DESEMBER 2013 - NOVEMBER 2014
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECIL
HARGA PER
SATUAN
KEMASAN
KABUPATEN/KOTA
36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul 10.371 100 1.086 6.784 7.870 7.870,00
37 Etakridin larutan 0,1% botol 1.254 300 188 3.479 3.667 1.222,33
38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul 48.368 1.687 1.687 -
39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul 20.100 100 1.390 1.390 1.390,00
40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet 25.000 20.000 3.000 247.000 250.000 1.250,00
41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet 21.092 125.000 125.000 -
42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet 37.063 -
43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol 18.500 1.200 168 4.440 4.608 384,00
44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/mlampul 29.330 3.000 150 2.100 2.250 75,00
45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet 68.062 10.000 2.900 23.300 26.200 262,00
46 Furosemid tablet 40 mg tablet 14.404 30.000 5.500 149.000 154.500 515,00
47 Gameksan lotion 1 % botol 2.200 -
48
Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g
,Kalium klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat
0,58 g
sach30.456
30.000 12.600 65.800 78.400 261,33
49 Gentian Violet Larutan 1 % botol 450 1.000 -
50 Glibenklamida tablet 5 mg tablet 6.000 40.000 26.200 259.100 285.300 713,25
51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet 23.240 300.000 50.000 714.000 764.000 254,67
52 Gliserin botol 4.180 -
53 Glukosa larutan infus 5% botol 3.821 50 247 3.354 3.601 7.202,00
54 Glukosa larutan infus 10% botol 4.100 6.100 6.100 -
55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul 10.400 -
56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronizedtablet
11.097 20.000 1.500 16.400 17.900 89,50
57 Haloperidol tablet 0,5 mgtablet
6.024 3.000 1.000 120.300 121.300 4.043,33
58 Haloperidol tablet 1,5 mgtablet
8.258 10.000 5.200 53.100 58.300 583,00
59 Haloperidol tablet 5 mgtablet
12.229 10.000 6.700 262.100 268.800 2.688,00
60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet 22.000 10.000 9.300 153.100 162.400 1.624,00
61 Hidrkortison krim 2,5% tube 59.628 7.200 3.096 60.840 63.936 888,00
62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet 7.336 50.000 23.100 700.000 723.100 1.446,20
63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 14.751 50.000 35.300 192.400 227.700 455,40
64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet 6.524 5.000 2.000 66.400 68.400 1.368,00
65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet 39.330 100.000 29.000 1.537.000 1.566.000 1.566,00
66 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet 7.090 100.000 42.500 638.800 681.300 681,30
67 Kaptopril tablet 25 mg tablet 13.775 100.000 37.000 341.700 378.700 378,70
68 Karbamazepim tablet 200 mg tablet 24.645 1.000 2.100 5.300 7.400 740,00
69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial 110.200 -
70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul 230.977 -
71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul 38.275 24.000 2.250 261.750 264.000 1.100,00
72 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol 24.000 3.000 2.930 3.882 6.812 227,07
73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet 6.500 1.000.000 993.000 3.278.000 4.271.000 427,10
74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul 11.279 -
75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul 12.550 -
KEBUTUHAN
TAHUN 2013
TOTAL
PENGGUNAAN
TANGGAL 1
DESEMBER 2012 S/D
TANGGAL 31
NOVEMBER 2013
SISA STOK
PER TGL 31
NOVEMBER
2013
JUMLAH
OBAT DAN
VAKSIN
( = 5+6 )
% KETERSEDIAAN
OBAT DAN VAKSIN
(=7/4x100)
1 2 3 4 4 5 6 7 8
BULAN DESEMBER 2013 - NOVEMBER 2014
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECIL
HARGA PER
SATUAN
KEMASAN
KABUPATEN/KOTA
76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 24.450 3.000 3.300 30.800 34.100 1.136,67
77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet 83.190 5.000 4.600 48.400 53.000 1.060,00
78
Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25
mg + Sulfadoxin 500 mg
tablet47.300
500 -
79
Kotrimosazol Suspensi Kombinasi
:Sulfametoksazol 200 mg + Trimetoprim 40 mg/ 5
ml
botol2.839
5.000 2.900 52.050 54.950 1.099,00
80
Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi :
Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg
tablet10.000
60.000 27.400 1.542.000 1.569.400 2.615,67
81
Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi :
Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg
tablet4.986
1.400 104.600 106.000 -
82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet 14.971 -
83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul 35.135 -
84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial 13.545 9.000 2.760 27.870 30.630 340,33
85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial 15.398 4 4 -
86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial 19.479 32 32 -
87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach 10.266 -
88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol 2.035 -
89 Mebendazol tablet 100 mg tablet 4.231 -
90
Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet
salut 0,125 mg
tablet10.996
5.000 1.000 40.000 41.000 820,00
91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul 38.746 300 -
92 Metronidazol tablet 250 mg tablet 8.481 30.000 1.500 292.200 293.700 979,00
93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet 9.750 100.000 28.000 1.210.700 1.238.700 1.238,70
94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol 94.216 -
95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol 4.059 150 330 58 388 258,67
96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul 14.768 -
97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet 46.108 10.000 2.300 85.900 88.200 882,00
98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet 28.891 10.000 500 19.800 20.300 203,00
99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol 1.250 12.000 4.716 48.176 52.892 440,77
100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube 30.973 2.400 606 21.073 21.679 903,29
101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial 20.611 -
102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul 53.550 1.000 185 1.350 1.535 153,50
103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 1.725 20.000 8.120 15.800 23.920 119,60
104 Paracetamol tablet 100 mg tablet 2.569 20.000 -
105 Paracetamol tablet 500 mg tablet 33.700 2.505.000 1.558.300 8.909.700 10.468.000 417,88
106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol 5.214 -
107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet 8.992 15.000 900 81.500 82.400 549,33
108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet 10.000 500.000 122.000 2.124.000 2.246.000 449,20
109 Povidon Iodida larutan 10 %botol 2.000 300 201 6.018 6.219 2.073,00
110 Povidon Iodida larutan 10 % botol 14.500 300 59 807 866 288,67
111 Prednison tablet 5 mg tablet 38.100 300.000 71.000 433.000 504.000 168,00
112 Primakuin tablet 15 mg tablet 30.000 1.000 -
113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet 30.883 3.000 2.700 16.400 19.100 636,67
114 Propanol tablet 40 mg (HCL)tablet 8.218 3.000 2.300 14.100 16.400 546,67
KEBUTUHAN
TAHUN 2013
TOTAL
PENGGUNAAN
TANGGAL 1
DESEMBER 2012 S/D
TANGGAL 31
NOVEMBER 2013
SISA STOK
PER TGL 31
NOVEMBER
2013
JUMLAH
OBAT DAN
VAKSIN
( = 5+6 )
% KETERSEDIAAN
OBAT DAN VAKSIN
(=7/4x100)
1 2 3 4 4 5 6 7 8
BULAN DESEMBER 2013 - NOVEMBER 2014
NO NAMA OBATSATUAN
TERKECIL
HARGA PER
SATUAN
KEMASAN
KABUPATEN/KOTA
115 Reserpin tablet 0,10 mgtablet 8.000 -
116 Reserpin tablet 0,25 mgtablet 55.000 -
117 Ringer Laktat larutan infusbotol 4.820 25.000 2.944 101.247 104.191 416,76
118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap 4%tube 19.798 48.000 1.584 12.192 13.776 28,70
119 Salisil bedak 2%kotak 1.025 4.000 2.614 39.952 42.566 1.064,15
120
Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU
I)
vial707.900
-
121
Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml
(ABU II)
vial26.983.968
-
122
Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial1.934.708
-
123
Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul
(A.T.S.)
ampul151.223
-
124
Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial
(A.T.S.)
vial1.049.895
-
125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcgampul 52.000 2.000 500 45.600 46.100 2.305,00
126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol 82.686 -
127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol 81.514 -
128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul 73.000 50.000 3.000 1.160.900 1.163.900 2.327,80
129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul 18.594 5.000 400 27.400 27.800 556,00
130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul 13.702 300.000 120 8.850 8.970 2,99
131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet 23.880 15.000 153.000 1.148.000 1.301.000 8.673,33
132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul 60.579 -
133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet 4.077 10.000 13.000 164.600 177.600 1.776,00
134 Vaksin Rabies Vero vial 308.000 100 8 8 8,00
135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 22.200 600.000 317.000 582.000 899.000 149,83
VAKSIN -
136 BCG vial 900 2.880 604 246 850 29,51
137 T T vial 1.500 948 295 260 555 58,54
138 D T vial 600 4.680 430 430 9,19
139 CAMPAK 10 Dosis vial 1.200 2.472 749 376 1.125 45,51
140 POLIO 10 Dosis vial 1.600 5.844 1.361 622 1.983 33,93
141 DPT-HB vial 1.900 6.060 615 265 880 14,52
142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial 2.600 8.040 1.025 1.036 2.061 25,63
143 POLIO 20 Dosis vial -
144 CAMPAK 20 Dosis vial -
Sumber: Seksi Farmakmin & Alkesi Dinkes Kota Metro
TABEL 67
JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
KOTA METRO
TAHUN 2014
PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 3 4
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 3 3
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 2
- JUMLAH TEMPAT TIDUR
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 9
3 PUSKESMAS KELILING
4 PUSKESMAS PEMBANTU
1 RUMAH BERSALIN -
2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK -
3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 12 12
4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN -
5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL -
6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 1 2 3
7 UNIT TRANSFUSI DARAH 1 1
1 INDUSTRI FARMASI 0 0 0 0 0 0 -
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL -
3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL -
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN -
5 PEDAGANG BESAR FARMASI 1 1
6 APOTEK 30 30
7 TOKO OBAT 7 7
8 PENYALUR ALAT KESEHATAN 2 2
Sumber: Seksi Lisensi, Sertifikasi & Akreditasi Dinkes Kota Metro
SARANA PELAYANAN LAIN
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
NO FASILITAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
TABEL 68
KOTA METRO
TAHUN 2014
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH %
1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 4 4 100,00
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 3 3 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 7 7 100,00
Sumber: Yankesdas, Rujukan & Khusus Dinkes Kota Metro
PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
TABEL 69
KOTA METRO
TAHUN 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15
1 Metro Pusat Metro 0 0,00 2 10,53 10 52,63 7 36,84 19 17 89,47
Yosomulyo 0 0,00 1 3,45 15 51,72 13 44,83 29 28 96,55
2 Metro Utara Banjarsari 0 0,00 0 0,00 6 60,00 4 40,00 10 10 100,00
Purwosari 0 0,00 0 0,00 9 81,82 2 18,18 11 11 100,00
Karangrejo 1 10,00 0 0,00 0 0,00 9 90,00 10 9 90,00
3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0,00 0 0,00 0 0,00 13 100,00 13 13 100,00
Mulyojati 0 0,00 0 0,00 7 63,64 4 36,36 11 11 100,00
4 Metro Timur Iringmulyo 0 0,00 0 0,00 0 0,00 8 72,73 8 8 100,00
Yosodadi 0 0,00 0 0,00 0 0,00 16 145,45 16 16 100,00
Tejoagung 0 0,00 0 0,00 0 0,00 6 54,55 6 6 100,00
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 2 18,18 0 0,00 2 15,38 18 163,64 22 20 90,91
3 1,94 3 1,94 49 31,61 100 64,52 155 149 96,13
1
Sumber: Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kota Metro
NO KECAMATAN PUSKESMAS
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
JUMLAH
JUMLAH (KAB/KOTA)
STRATA POSYANDU
PRATAMA
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MADYA PURNAMA MANDIRIPOSYANDU AKTIF
TABEL 70
KOTA METRO
TAHUN 2014
POSKESDES POLINDES POSBINDU POSMALDES POS TB DESA
1 2 3 6 7 8 9 10 11
1 Metro Pusat Metro 2 2 0 0 0 0
Yosomulyo 3 3 0 0 0 0
2 Metro Utara Banjarsari 1 1 0 0 0 0
Purwosari 2 2 0 0 0 0
Karangrejo 1 1 0 0 0 0
3 Metro Barat Ganjar Agung 2 2 0 1 0 0
Mulyojati 2 2 0 0 0 0
4 Metro Timur Iringmulyo 1 1 0 1 0 0
Yosodadi 2 2 0 0 0 0
Tejoagung 2 2 0 0 0 0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 4 4 0 1 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 22 22 0 3 0 0
Sumber: Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kota Metro
DESA/
KELURAHAN
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TABEL 71
KOTA METRO
TAHUN 2014
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Metro Pusat Metro
Yosomulyo
2 Metro Utara Banjarsari
Purwosari
Karangrejo
3 Metro Barat Ganjar Agung
Mulyojati
4 Metro Timur Iringmulyo
Yosodadi
Tejoagung
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 4 2 2 - - 8 200
JUMLAH (KAB/KOTA) 22 10 9 3 0 44 200
Sumber: Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kota Metro
2 1 - 10 200
2 - - 8 200
1 1 - 8 200
2 1 - 10 200 5
4
4
5
2
2
2
2
DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH DESA/
KELURAHAN
TABEL 72
KOTA METRO
TAHUN 2014
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Metro - 1 1 2 1 1 2 1 1 - - 1 1
2 Yosomulyo - 3 3 - 3 3 1 1 - - 1 1
3 Banjarsari - 1 1 2 1 1 2 2 2 - - 2 2
4 Purwosari - 1 1 - 1 1 1 1 - - 1 1
5 Karangrejo - 1 1 2 1 1 2 - - - - -
6 Ganjar Agung - 1 1 - 1 1 1 1 - - 1 1
7 Mulyojati - 1 2 3 1 2 3 1 1 - - 1 1
8 Iringmulyo - 2 2 - 2 2 1 1 - - 1 1
9 Yosodadi - 1 1 - 1 1 - - - - -
10 Tejoagung - 1 1 - 1 1 - - - - -
11 Sumbersari Bantul - 2 2 - 2 2 2 2 - - 2 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 4 16 20 4 16 20 - 10 10 - - - - 10 10
1 RSUD Jend. A. Yani 17 5 22 8 18 26 25 23 48 2 2 4 - - 2 2 4
2 RSU Mardi Waluyo 3 1 4 2 3 5 5 4 9 1 1 1 1 1 1 2
3 RSU Islam 12 3 15 1 5 6 13 8 21 1 1 - 1 - 1
4 RSU Muhammadiyah 8 5 13 5 4 9 13 9 22 2 2 - 2 - 2
5 RSIA AMC 4 1 5 9 9 4 10 14 1 1 - 1 - 1
6 RSB Asih 3 1 4 5 5 3 6 9 - - - - -
7 RSB Permata Hati 5 - 5 1 3 4 6 3 9 - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 52 16 68 17 47 64 69 63 132 7 2 9 - 1 1 7 3 10
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 52 16 68 21 63 84 73 79 152 7 12 19 - 1 1 7 13 20
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 45 55 100 12 0,656047 13,12095
Keterangan : a termasuk S3
DOKTER
SPESIALIS GIGI TOTAL
JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
TOTAL
Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro
DOKTER GIGI NO UNIT KERJA
TABEL 73
KOTA METRO
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Metro 3 5 5 1 1
2 Yosomulyo 3 1 4 5 1 1
3 Banjarsari 4 1 8 9 1 1
4 Purwosari 4 3 2 5 1 1
5 Karangrejo 2 0 1 1
6 Ganjar Agung 4 5 5 1 1
7 Mulyojati 2 1 3 4 1 1
8 Iringmulyo 3 1 4 5 1 1
9 Yosodadi 4 2 1 3 2 2
10 Tejoagung 3 1 3 4 1 1
11 Sumbersari Bantul 3 2 5 7 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 35 12 40 52 2 10 12
1 RSUD Jend. A. Yani 27 95 139 234 4 4
2 RSU Mardi Waluyo 0 0
3 RSU Islam 9 27 35 62 1 1
4 RSU Muhammadiyah 22 27 45 72 1 1
5 RSIA AMC 19 5 20 25 0
6 RSB Asih 12 0 3 3 0
7 RSB Permata Hati 14 0 4 4 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 103 154 246 400 2 4 6
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 138 166 286 452 4 14 18
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 181,70 296,53 11,81
Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro
Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
BIDANPERAWAT
a
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJAPERAWAT GIGI
TABEL 74
KOTA METRO
TAHUN 2014
TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa APOTEKER
L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14
1 Metro 1 1 - -
2 Yosomulyo - - -
3 Banjarsari - - -
4 Purwosari 1 1 - -
5 Karangrejo 1 1 - -
6 Ganjar Agung - - -
7 Mulyojati 1 1 - 1 1
8 Iringmulyo 1 1 - -
9 Yosodadi 1 1 - -
10 Tejoagung 1 1 - -
11 Sumbersari Bantul 1 1 - 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 8 8 - - - - 2 2
1 RSUD Jend. A. Yani 2 11 13 1 3 4 3 13 16
2 RSU Mardi Waluyo 1 3 4 2 2 1 5 6
3 RSU Islam 2 2 1 1 - 3 3
4 RSU Muhammadiyah 1 1 2 1 1 2 1 3
5 RSIA AMC 2 2 4 1 1 2 3 5
6 RSB Asih 5 5 1 1 - 6 6
7 RSB Permata Hati - 2 2 - 1 1 - 3 3
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 6 26 32 2 9 11 8 34 42
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 6 34 40 2 9 11 8 36 44
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 28,87
Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro
Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA TOTAL
TENAGA KEFARMASIAN
TABEL 75
KOTA METRO
TAHUN 2014
KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Metro - 2 2
2 Yosomulyo - 1 1 2
3 Banjarsari - 2 2
4 Purwosari 1 1 1 1 2
5 Karangrejo - 1 1
6 Ganjar Agung 1 1 1 1
7 Mulyojati - -
8 Iringmulyo - 1 1
9 Yosodadi 1 1 1 1 2
10 Tejoagung - 1 1 2
11 Sumbersari Bantul - 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 1 3 4 12 16
1 RSUD Jend. A. Yani 11 3 14 2 5 7
2 RSU Mardi Waluyo - 1 1
3 RSU Islam 1 1 1 1
4 RSU Muhammadiyah - -
5 RSIA AMC - -
6 RSB Asih 1 1 1 1
7 RSB Permata Hati - 3 3 - 1 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 11 8 19 3 8 11
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 13 9 22 7 20 27
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 14,43 17,71
Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TABEL 76
KOTA METRO
TAHUN 2014
NUTRISIONIS DIETISIEN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Metro 1 1 - 1
2 Yosomulyo 1 1 -
3 Banjarsari 1 1 - 1
4 Purwosari 1 1 - 1
5 Karangrejo 1 1 - 1
6 Ganjar Agung 1 1 - 1
7 Mulyojati - - -
8 Iringmulyo - - -
9 Yosodadi 1 1 - 1
10 Tejoagung 1 1 - 1
11 Sumbersari Bantul 1 1 - 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 9 9 - - - - - 8
1 RSUD Jend. A. Yani 1 6 7 2 2 1 8 9
2 RSU Mardi Waluyo - 1 1 - 1 1
3 RSU Islam 2 2 - - 2 2
4 RSU Muhammadiyah 2 2 - - 2 2
5 RSIA AMC - 1 1 - 1 1
6 RSB Asih 1 1 - - 1 1
7 RSB Permata Hati - 1 1 - - - - 1 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 12 13 - 4 4 1 16 17
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 21 22 - 4 4 1 16 25
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 14,4330438 2,624189781 16,40118613
Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro
TOTAL
JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TABEL 77
KOTA METRO
TAHUN 2014
FISIOTERAPI TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA AKUPUNKTUR
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Metro - - - - -
2 Yosomulyo - - - - -
3 Banjarsari - - - - -
4 Purwosari - - - - -
5 Karangrejo - - - - -
6 Ganjar Agung - - - - -
7 Mulyojati - - - - -
8 Iringmulyo - - - - -
9 Yosodadi - - - - -
10 Tejoagung - - - - -
11 Sumbersari Bantul - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - -
1 RSUD Jend. A. Yani 3 4 7 - 1 1 1 1 4 5 9
2 RSU Mardi Waluyo - - - - -
3 RSU Islam 1 1 - - - 1 1
4 RSU Muhammadiyah - - - - -
5 RSIA AMC - - - - -
6 RSB Asih - - - - -
7 RSB Permata Hati - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 4 4 8 - - - - 1 1 1 - 1 5 5 10
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 4 4 8 - - - - 1 1 1 - 1 5 5 10
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 5,25 0 0,66 0,656047 6,56
Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJATENAGA TEKNISI MEDIS
TOTAL
TABEL 78
KOTA METRO
TAHUN 2014
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 Metro - - - - - - - - - - - - -
2 Yosomulyo - - - - - - - - - - - - -
3 Banjarsari - - - - - - - - - - - - -
4 Purwosari - - - - - - - - - - - - -
5 Karangrejo - - - - - - - - - - - - -
6 Ganjar Agung - - - - - - - - - - - - -
7 Mulyojati - - - - - - - - - - - - -
8 Iringmulyo - - - - - - - - - - - - -
9 Yosodadi - - - - - - - - - - - - -
10 Tejoagung - - - - - - - - - - - - -
11 Sumbersari Bantul - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
1 RSUD Jend. A. Yani 8 3 11 - - - 4 4 - 6 9 15 1 1 2 - - - 2 5 7 - - 21 18 39
2 RSU Mardi Waluyo 5 1 6 - - - 5 5 - - - - 3 3 - - 5 9 14
3 RSU Islam 1 1 2 - - - 6 6 - - - - 1 1 - - 1 8 9
4 RSU Muhammadiyah 2 1 3 - - - 6 6 - - - - 1 1 - - 2 8 10
5 RSIA AMC - - - - 1 5 6 - - - - 1 1 - - 6 1 7
6 RSB Asih - - - - 4 4 - - - - 2 2 - - 6 6
7 RSB Permata Hati - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 2 2 - - - - - - - 3 3
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 16 6 22 - - - 4 - 4 - - - 7 36 43 1 1 2 - - - 3 14 17 - - - - - - 35 53 88
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 16 6 22 - - - 4 - 4 - - - 7 36 43 1 1 2 - - - 3 14 17 - - - - - - 35 53 88
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 57,732
Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro
Keterangan:
*yang memiliki klinik/pelayanan kesehatan
JUMLAH
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA TEKNISI MEDIS
RADIOGRAFER RADIOTERAPIS TEKNISI ELEKTROMEDIS TEKNISI GIGI ANALISIS KESEHATAN REFRAKSIONIS OPTISIEN ORTETIK PROSTETIKREKAM MEDIS DAN
INFORMASI KESEHATAN
TEKNISI TRANSFUSI
DARAH
TEKNISI
KARDIOVASKULER
TABEL 79
KOTA METRO
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Metro - 1 1 -
2 Yosomulyo - - -
3 Banjarsari - 1 1 -
4 Purwosari - 1 1 -
5 Karangrejo - - -
6 Ganjar Agung - 1 1 -
7 Mulyojati - - -
8 Iringmulyo - - -
9 Yosodadi - - -
10 Tejoagung - - -
11 Sumbersari Bantul - 1 1 -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - 5 5 - - -
1 RSUD Jend. A. Yani - - - - - -
2 RSU Mardi Waluyo - - - - -
3 RSU Islam - - - - -
4 RSU Muhammadiyah - 6 6 - 6 6
5 RSIA AMC - - - - -
6 RSB Asih 1 1 3 2 5 3 3 6
7 RSB Permata Hati 1 - 1 - - - 1 - 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 1 2 3 8 11 4 9 13
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 1 2 3 13 16 4 9 13
Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro
JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KESEHATAN LAINNYA
TOTALPENGELOLA PROGRAM KESEHATAN TENAGA KESEHATAN LAINNYA
TABEL 80
KOTA METRO
TAHUN 2014
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Metro 1 1 1 1 - - - - 1 1 1 2 3
2 Yosomulyo 1 1 - - - - - 1 1 2 - 2
3 Banjarsari 1 1 - - - - - 1 1 2 - 2
4 Purwosari 1 1 1 1 - - - - 1 1 1 2 3
5 Karangrejo 1 1 - - - - - 1 1 - 2 2
6 Ganjar Agung 1 1 1 1 - - - - 1 1 1 2 3
7 Mulyojati - - - - - - - - - -
8 Iringmulyo 1 1 1 1 - - - - 1 1 2 1 3
9 Yosodadi - - - - - - - - - -
10 Tejoagung 1 1 1 1 - - - - - - 2 2
11 Sumbersari Bantul 1 1 - - - - - 1 1 1 1 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 4 5 9 1 4 5 - - - - - - - - - - - - 5 3 8 10 12 22
1 RSUD Jend. A. Yani 11 13 24 85 101 186 - - - - - - - - - - - - - - - 96 114 210
2 RSU Mardi Waluyo 2 2 4 5 15 20 2 - 2 - - - - - - - - - - - - 9 17 26
3 RSU Islam 1 1 37 56 93 - - - - - - - - - - - - - - - 38 56 94
4 RSU Muhammadiyah 1 1 19 23 42 - - - - - 20 23 43
5 RSIA AMC 5 18 23 6 6 - - - - - - - - - - - - - - - 11 18 29
6 RSB Asih 5 5 5 5 - - - - - - - - - - - - - - - - 10 10
7 RSB Permata Hati 2 3 5 - 3 3 1 - 1 - 2 2 1 - 1 1 - 1 2 9 11 7 17 24
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 22 41 63 152 203 355 3 - 3 - 2 2 1 - 1 1 - 1 2 9 11 181 255 436
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - -
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - -
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 26 46 72 153 207 360 3 - 3 - 2 2 1 - 1 1 - 1 7 12 19 191 267 458
Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro
STAF PENUNJANG
TEKNOLOGI
STAF PENUNJANG
PERENCANAANTENAGA PENDIDIK
TENAGA
KEPENDIDIKANJURU
JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA NON KESEHATAN
TOTALPEJABAT
STRUKTURAL
STAF PENUNJANG
ADMINISTRASI
TABEL 81
KOTA METRO
TAHUN 2014
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
Rupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 70.325.119.149 86,68
a. Belanja Langsung 32.368.250.363
b. Belanja Tidak Langsung 37.956.868.786
2 APBD PROVINSI (OBAT) 24.301.250 0,03
3 APBN : 5.608.504.546 6,91
- Dana Dekonsentrasi - 0,00
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 3.561.654.546 4,39
- BOK 1.046.850.000 1,29
- Tugas Pembantuan (TP) 1.000.000.000 1,23
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 36.325.700 0,04
- Global Fund untuk TB Paru 36.325.700 0,04
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN / KAPITASI & NON KAPITASI JKN 5.135.325.500 6,33
4.815.250.500 5,94
- Non Kapitasi 320.075.000 0,39
81.129.576.145 100,0
763.339.885.570
4,24
532.248,51
Sumber: Subbag Perencanaan Dinkes Kota Metro
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
NO SUMBER BIAYA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
Tabel Tambahan 1
KOTA METRO
2014
KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
JUMLAH
KEGIATAN
PENYULUHAN
KESEHATAN
JUMLAH
KUNJUNGAN
RUMAH
PENYEBARAN
INFORMASI
1 2 3 4 5 6
1 Metro Pusat Metro 100 50 0
Yosomulyo 300 75 0
2 Metro Utara Banjarsari 100 25 0
Purwosari 200 50 0
Karangrejo 100 25 0
3 Metro Barat Ganjar Agung 200 50 0
Mulyojati 200 50 0
4 Metro Timur Iringmulyo 100 25 0
Yosodadi 200 50 0
Tejoagung 200 50 0
5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 400 200 0
SUB JUMLAH I 2100 650 0
1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 147 0 3
2 Rumah Sakit 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2247 650 3
Sumber: Seksi Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kota Metro
JUMLAH KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
TAHUN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
Tabel Tambahan 2
KOTA METRO
TAHUN 2014
%
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 JAMKESMAS 14.503 13.779 28.282 18,96 18,14 18,55
2 ASKES PNS 10.414 10.042 20.456 13,62 13,22 13,42
3 JPK JAMSOSTEK 1.911 1.749 3.660 2,50 2,30 2,40
4TNI/POLRI/PNS/
KEMHAN/PNS POLRI14.934 12.971 27.905 19,53 17,08 18,31
5 ASURANSI PERUSAHAAN 44 39 83 0,06 0,05 0,05
6 ASURANSI SWASTA 1.867 1.710 3.577 2,44 2,25 2,35
7 JAMKESDA 5.427 4.706 10.133 7,10 6,20 6,65
JUMLAH (KAB/KOTA) 49.100 44.996 94.096 64,20 59,25 61,73
Sumber: Seksi Pembiayaan Jaminan Kesehatan Dinkes Kota Metro
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
NO JENIS JAMINAN KESEHATAN
PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
JUMLAH