Top Banner
185

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Jul 24, 2019

Download

Documents

buiduong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama
Page 2: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

1

BAB I

PPEENNDDAAHHUULLUUAANN

11..11 Latar Belakang

Kesehatan merupakan salah satu komponen utama dalam indek

pembangunan manusia (IPM) yang dapat mendukung terciptanya SDM yang sehat,

cerdas , terampil, ahli menuju keberhasilan pembangunan kesehatan.

Pembangunan kesehatan adalah salah satu hak dasar masyarakat yaitu hak untuk

memperoleh pelayanan kesehatan.

Kualitas Sistem Kesehatan Nasional dalam era desentralisasi atau otonomi

daerah dibidang kesehatan, sangat ditentukan oleh kualitas sistem kesehatan dari

masing-masing Kabupaten/Kota, maka guna pencapaian Visi ” MASYARAKAT

METRO SEHAT YANG MANDIRI DAN BERKEADILAN ” dengan misi Dinas

Kesehatan:

1. Membangun sistem dan manajemen kesehatan yang terintegrasi, efektif dan

efisien.

2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan peran serta

dan pemberdayaan masyarakat serta kemandirian masyarakat untuk hidup

sehat.

3. Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya

upaya kesehatan yang merata, berkualitas, mandiri dan berkeadilan.

4. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga

masyarakat dan lingkungan.

Perlu adanya penataan dan pengembangan sistem informasi kesehatan

Kabupaten/Kota sehingga dapat memberikan indikator - indikator derajat kesehatan

dengan benar. Dimana perlu adanya perubahan pola piker tentang kesehatan yaitu

paradigma sakit menjadi paradigma sehat

Page 3: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

2

Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang terdiri dari enam subsistem,

dan salah satunya adalah Sub sistem Manajemen Kesehatan dan informasi

kesehatan, dan pada Rencana Strategis Departemen Kesehatan RI 2010- 2014

pada Bab III tentang Arah Kebijakan dan Strategi, pada strategi ke 6 yaitu

“Meningkatkan Manajemen Kesehatan yang Akuntabel, transparan, Baerdayaguna

dan Berhasil guna untuk memantapkan Desentralisai Kesehatan yang

Bertanggungjawab”. Untuk itu perlu adanya system informasi kesehatan yang baik

untuk menggambarkan kondisi kesehatan yang ada di Kota Metro, salah satunya

adalah dengan adanya Profil Kesehatan Kota Metro yang dibuat setiap tahun.

Salah satu keluaran dari penyelenggaraan system informasi kesehatan adalah profil

kesehatan yang merupakan salah satu penyajian data informasi kesehatan yang

relative lengkap, berisi data/informasi derajat kesehatan,upaya kesehatan,

sumberdaya kesehatan, dan data/informasi terkait lainnya, serta terbit setiap tahun.

Buku Profil Kesehatan Kota Metro tahun 2014 ini disusun dengan harapan dapat

memberikan gambaran situasi kesehatan Kota Metro secara menyeluruh baik

tentang keadaan umum dan lingkungan, derajat kesehatan maupun sumber daya

pembangunan kesehatan. Buku Profil Kesehatan Kota Metro tahun 2014 ini

merupakan penerbitan yang Keduabelas.

Data yang disajikan merupakan hasil kegiatan program kesehatan di Kota

Metro selama tahun 2014, sedangkan untuk jumlah penduduk dipakai dari hasil

Proyeksi Sensus Penduduk tahun 2013 (BPS). Cara pengolahan data melalui

perhitungan statistik sederhana dalam bentuk tabel dan disertai dengan sebagian

analisa dan pemaparan dari

data yang ada pada tahun 2014 dan tahun-tahun sebelumnya sebagai

perbandingan.

Page 4: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

3

11..22 Maksud dan Tujuan disusunnya Profil

Maksud disusunnya Profil Kesehatan Kota Metro 2014 adalah untuk

mengetahui kondisi kesehatan di wilayah Kota Metro dalam mencapai derajat

kesehatan Masyarakat yang optimal dan untuk mengetahui potensi, menganalisa

permasalahan serta pemecahannya dalam bentuk narasi, tabel dan gambar untuk

program pembangunan kesehatan di Kota Metro

Tujuan umum diterbitkannya Profil Kesehatan Kota Metro 2014 ini adalah

tersedianya data/informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu dan sesuai dengan

kebutuhan dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan secara

berhasil guna dan berdaya guna sebagai upaya menuju Kota Metro yang sehat.

Tujuan khususnya adalah :

- Diperolehnya data/informasi umum dan lingkungan yang meliputi lingkungan

fisik dan biologi, data kependudukan dan social ekonomi.

- Diperolehnya data/informasi tentang status kesehatan masyarakat yang

meliputi, angka kematian,angka kesakitan dan status gizi

- Diperolehnya data/informasi upaya kesehatan yang meliputi cakupan

kegiatan dan sumber daya kesehatan

- Diperolehnya data/informasi untuk bahan penyusunan perencanaan kegiatan

program kesehatan.

- Tersedianya alat untuk pemantauan dan Evaluasi tahunan program-program

kesehatan.

- Tersedianya wadah integrasi berbagai data yang telah dikumpulkan oleh

berbagai sumber pencatatan, pelapor yang ada di Puskesmas, Rumah Sakit

maupun unit-unit kesehatan lainnya.

- Tersedianya alat untuk memacu penyempurnaan system pencatatan dan

pelaporan kesehatan.

Page 5: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

4

11..33 Sistematika Penyajian

Sistematika penyusunan profil kesehatan Kota Metro tahun 2014 adalah sebagaii

berikut:

BAB I : Pendahuluan

Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan penulisan Profil

Kesehatan Kota Metro serta sistematika penyajiannya.

BAB II : Gambaran Umum dan Perilaku Penduduk

Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kota Metro. Selain uraian

tentang letak geografis, demografis, pendidikan, ekonomi dan

informasi umum lainnya.

BAB III : Situasi Derajat Kesehatan

Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian,

angka kesakitan, dan keadaan status gizi masyarakat.

BAB IV : Situasi Upaya Kesehatan

Bab ini berisi uraian tentang upaya-upaya kesehatan yang telah

dilaksanakan oleh bidang kesehatan selama tahun 2013, yang

menggambarkan tingkat pencapaian program pembangunan

kesehatan. Gambaran tentang upaya kesehatan yang disajikan

meliputi; cakupan pelayanan kesehatan dasar, cakupan pelayanan

kesehatan rujukan, pemberantasan penyakit menular, pelayanan

kefarmasian, jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat dan

pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin, pembinaan kesehatan

lingkungan, dan pelayanan perbaikan gizi masyarakat.

Page 6: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

5

BAB V : Situasi Sumber Daya Kesehatan

Bab ini menguraikan tentang sumber daya yang diperlukan dalam

penyelenggaraan upaya kesehatan, khususnya untuk tahun 2013.

Gambaran tentang keadaan sumber daya mencakup tentang keadaan

sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.

BAB VI : Kesimpulan

Bab ini beerisi tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah

lebih lanjut dari profil kesehatan, tentang keberhasilan dan hal-hal

yang masih dianggap kurang dalam rangka penyelenggaraan

pembangunan kesehatan

LAMPIRAN

Page 7: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

6

BAB II

GGAAMMBBAARRAANN UUMMUUMM DDAANN

PPEERRIILLAAKKUU PPEENNDDUUDDUUKK

Kota Metro yang berjarak 45 km dari Kota Bandar Lampung (Ibukota Provinsi

Lampung) meliputi areal daratan seluas 68,74 Km2

atau 0,19 % dari luas Provinsi

Lampung yang besarnay 3.528.835 Km2. Secara geografis Kota Metro terletak pada

5°6‟ -5°8‟ LS dan 105°17‟-105°19‟ BT dengan batas wilayah sebagai berikut :

A. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung

Tengah dan Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.

B. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Metro Kibang Kabupaten

Lampung Timur dan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.

C. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pekalongan dan Kecamatan

Batanghari Kabupaten Lampung Timur.

D. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung

Tengah.

Gambar 1

Peta Wilayah Kota Metro

Sumber: Bagian Administrasi Pembangunan Setda Kota Metro

Page 8: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

7

Berdasarkan karakteristik topografi, Kota Metro merupakan wilayah yang

relatif datar dengan kemiringan <6. Wilayah Kota Metro beriklim humid tropis

dengan kecepatan angin rata-rata 70 Km/hari. Ketinggian wilayah berkisar antara

25-60 m dari permukaan laut (dpl), suhu udara antara 26°C 29°C, kelembaban

udara 80%-88%, dan rata-rata curah hujan pertahun 2.264 sampai dengan 2.868

mm.

Kota Metro secara administratif terbagi menjadi 5 Kecamatan dan 22 Kelurahan,

yaitu:

Tabel 1

Jumlah Kecamatan dan Kelurahan Kota Metro

NO KECAMATAN JUMLAH

KELURAHAN

LUAS (KM2)

1 Metro Pusat 5 11,71

2 Metro Utara 4 19,64

3 Metro Barat 4 11,28

4 Metro Timur 5 11,78

5 Metro Selatan 4 14,33

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Metro

Kecamatan dengan luas wilayah terbesar yaitu Kecamatan Metro Utara (19,64

Km2), sedangkan kecamatan dengan luas terkecil yaitu Kecamatan Metro Barat

(11,28 Km2).

Page 9: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

8

22..11 Keadaan Penduduk

Berdasarkan Sensus penduduk tahun 2010 jumlah penduduk yang menetap

di Kota Metro diperkirakan mencapai 149.697 jiwa. Dan menurut hasil proyeksi

penduduk Kota Metro tahun 2014 yaitu 155.992 jiwa. Kepadatan penduduk Kota

Metro sebesar 3,466 Jiwa/Km2 .

Tabel 2

Pertumbuhan Penduduk Berdasarkan Rasio Jenis Kelamin & Golongan Umur

Kota Metro Tahun 2010-2014

N

O

tahu

n

Jumlah

pendud

uk

Laki-

laki

(%)

Perempu

an

(%)

Kepadat

an

Pendud

uk

(km2)

Berdasarkan umur

0-14

th (%)

15-64

th (%)

65+

th

(%)

1. 2010 145.471 50,2 49,8 2.116 26,9 68,6 4,5

2. 2011 147,050 73,92 73,13 2,139 26,9 68,6 4,5

3. 2012 149.697 49,9 50,1 2,1177 26,02 69.53 4.42

4. 2013 154.045 49,5 50,5 2,241 26,09 69,41 4,5

5. 2014 152.428 50,05 49,95 3,466 25,87 69,57 4,53

Sumber: BPS Kota Metro dan Subbag.Perencanaan & Informasi Kesehatan Dinkes

Berdasarkan hasil Proyeksi Sensus Penduduk tahun 2014 dapat diketahui bahwa

laju pertumbuhan penduduk Kota Metro sebesar 1,26 %. Apabila melihat Rasio

Jenis Kelamin, jumlah penduduk laki-laki 78.078 jiwa (50,05 %) lebih banyak dari

jumlah penduduk wanita yang berjumlah 77.914 jiwa (49,95 %).

Page 10: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

9

Rincian penduduk Kota Metro berdasarkan kelompok umur dapat digambarkan

melalui piramida penduduk sebagai berikut :

Gambar 2

Piramida Penduduk Kota Metro Tahun 2014

Sumber : BPS Kota Metro tahun 2014

Komposisi penduduk Kota Metro menurut kelompok umur menunjukkan bahwa

penduduk yang berusia muda (0-14 tahun) sebesar 25,87 % Penduduk berusia

produktif (15-64 tahun), sekitar 69,57 % dan penduduk pada usia tua (lebih dari

64 tahun) sebanyak 4,53 % Dengan demikian maka angka Angka Beban

Tanggungan (Dependency Ratio) penduduk Kota Metro pada tahun 2014 sebesar

46%, artinya setiap 100 jiwa penduduk produktif menanggung beban 46 jiwa

penduduk tidak produktif. Ratio beban tanggungan penduduk Kota Metro

termasuk klasifikasi rendah (<50%).

Page 11: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

10

22..22 Keadaan Ekonomi

A. Indeks Pembangunan Manusia

Untuk mengukur kualitas dan kesejahteraan penduduk dapat digunakan

ukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI).

Lembaga UNDP tahun 1997 menyebutkan bahwa IPM merupakan nilai rata-rata

dari tiga komponen indeks yaitu Indeks kelangsungan hidup, indeks pengetahuan,

dan indeks daya beli.

nilai IPM Kota Metro merupakan tertinggi di antara kabupaten/Kota lainnya di

Provinsi Lampung .Pencapaian nilai IPM Kota Metro, yang diperbandingkan antara

Kabupaten/Kota lain serta perbandingan antar waktu, menunjukan bahwa proses

pembangunan yang dilaksanakan di Kota Metro terus dilaksanakan dengan

berlandaskan pada titik pijak

konsep pembangunan manusia seutuhnya, yang merupakan konsep yang

menghendaki peningkatan kualitas hidup penduduk baik secara fisik, mental,

maupun spritual seiring dengan pertumbuhan ekonomi.

Gambar 3

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Metro Tahun

Tahun 2010-2014

Sumber: BPS Kota Metro

Page 12: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

11

B. Gambaran umum Ekonomi Kota Metro

Ekonomi Kota Metro menunjukan perkembangan yang cukup baik dari tahun ke

tahun. Pertumbuhan ekonomi mampu tumbuh dengan rata-rata di atas 5 Persen

selama lima tahun terakhir, seiring dengan pertumbuhan ekonomi pendapatan

masyarakat yang terlihat dari PDRB per kapita juga terus mengalami peningkatan

dari tahun ke tahun dengan rata rata pertumbuhan hamper 4,09 persen per tahun

menurut harga konstan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

Gambar 4

PDRB per Kapita Kota Metro

Tahun 2009-2013

Secara umum tingkat kesejahtraan penduduk dapat ditunjukan dari adanya

peningkatan pendapatan perkapita suatu wilayah. semakin tinggi tingkat perolehan

pendapatan perkapita maka semakin tinngi pula tingkat kesejahtraannya.

Page 13: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

12

BAB III

SSIITTUUAASSII DDEERRAAJJAATT KKEESSEEHHAATTAANN

Gambaran mengenai derajat kesehatan mencakup indikator umur harapan

hidup waktu lahir (UHH), mortalitas berisi indikator-indikator angka kematian ibu &

angka kematian bayi, morbiditas berisi indikator-indikator mengenai penyakit

infeksi, penyakit non infeksi dan penyakit potensial. Sedangkan status gizi dilihat

dari indikator berat badan lahir rendah (BBLR) dan status gizi balita.

Keberhasilan program kesehatan dan program pembangunan sosial ekonomi

pada umumnya dapat dilihat dari peningkatan usia harapan hidup penduduk dari

suatu negara. Meningkatnya perawatan kesehatan melalui Puskesmas,

meningkatnya daya beli masyarakat akan meningkatkan akses terhadap pelayanan

kesehatan, mampu memenuhi kebutuhan gizi dan kalori, mampu mempunyai

pendidikan yang lebih baik sehingga memperoleh pekerjaan dengan penghasilan

yang memadai, yang pada gilirannya akan meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat dan memperpanjang usia harapan hidupnya.

Angka Harapan Hidup merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja

pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan

meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Angka Harapan Hidup yang

rendah di suatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan,

dan program sosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan

kalori termasuk program pemberantasan kemiskinan.

Estimasi umur harapan hidup waktu lahir untuk penduduk Indonesia

berdasarkan BPS tahun 2008 sebesar 67,7. Sedangkan untuk Umur Harapan

Hidup (UHH) Kota Metro yaitu 72,89 tahun (BPS-2012)). Dengan demikian UHH

penduduk Kota Metro telah melampaui estimasi UHH provinsi Lampung (72,2

tahun)

Page 14: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

13

33..11 Mortalitas

Kematian merupakan akumulasi akhir dari berbagai penyakit penyebab kematian.

Angka Kematian secara umum berkaitan erat dengan Angka Kesakitan dan Status Gizi.

Indikator untuk menilai keberhasilan program pembangunan Kesehatan juga dapat dilihat

dari perkembangan Angka Kematian. Gambaran kejadian kematian di Kota Metro dalam

rentang waktu 3 sampai 5 tahun terakhir dijelaskan dalam uraian di bawah ini:

1. Angka kematian Neonatus

Angka kematian balita dibagi tiga yaitu kematian neonatus (0-28 hari), kematian bayi (1

bulan - < 1 tahun) dan kematian anak balita (1 – 5 tahun). Kematian neonatal adalah

kematian bayi yang lahir hidup dalam rentang waktu 28 hari sejak kelahiran.

Kematian neonatal terdiri dari sebagai berikut :

a. Kematian neonatal dini : Yaitu kematian seorang bayi yang dilahirkan hidup dalam

waktu 7 hari setelah lahir.

b. Kematian neonatal lanjut : Yaitu kematian seorang bayi yang dilahirkan hidup setelah

7 hari, atau sebelum 29 hari

Berdasarkan laporan dari Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro, pada

tahun 2014 terdapat kematian neonatal 16 orang (diperkirakan 4,7 per 1000 KH ) dan

tahun 2013 terdapat kematian Neonatal 9 bayi dari 3.365 kelahiran hidup (diperkirakan

2,7 per 1000 KH), dan tahun 2012 yaitu terdapat kematian neonatal sebanyak 24

orang dari 3.251 kelahiran hidup (diperkirakan 7,4 per 1000 kelahiran hidup) sedangkan

pada tahun 2011 terdapat kematian neonatal sebanyak 25 orang dari 3.239 kelahiran

hidup, pada tahun 2010 terdapat kematian neonatal sebanyak 30 orang dari 3039

kelahiran hidup (diperkirakan 9,9 per 1000 kelahiran hidup), Kecenderungan angka

kematian Neonatal di Kota Metro selama 5 tahun terakhir tergambar seperti pada

gambar berikut:

Page 15: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

14

Gambar 5

Perkiraan Angka Kematian Neonatal per 1000 Kelahiran Hidup

Kota Metro tahun 2010-2014

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro

Adapun proporsi penyebab Kematian Neonatal selama tahun 2014 seperti tampak

pada gambar berikut:

Gambar 6

Prosentase Penyebab Kematian Neonatal

Kota Metro tahun 2014

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro

Page 16: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

15

BBLR merupakan penyebab terbesar kasus kematian Neonatal di Kota Metro (62 %).

Menurut WHO, kejadian BBLR terkait erat dengan kekurangan gizi ataupun kejadian

sakit ada saat kehamilan. Untuk mencegah terjadinya BBLR, identifikasi dini terhadap

ibu hamil KEK (kurang energi kalori) kemudian diikuti dengan pemberian suplemen

gizi kepada bu pada masa kehamilan mutlak dilakukan (Bang, Abhay et al,

2009).penyebab kedua adalah asfiksia. Asfiksia ( kesulitan bernafas sesaat setelah

lahir. Menurut NICEF, Kejadian Asfiksia bisa dicegah dengan meningkatkan kualitas

proses persalinan dan perawatan terhadap bayi baru lahir. Petugas Kesehatan

(terutama bidan) dituntut untuk bisa mendeteksi asfiksia dan dapat melakukan

resusitasi terhadap bayi baru lahir apabila terjadi asfiksia (UNICEF REPORT, 2009).

Sedangkan (6 %) pada penyebab lain dan kelaianan kongenital. Penyebab kematian

bayi < 1 tahun adalah penyakit infeksi dan penyebab lain .Dari penyebab kematian

bayi di atas, dapat disimpulkan bahwa upaya menurunkan angka kematian neonatus

perlu difokuskan pada kegiatan pemeriksaan neonatus pada saat bayi baru lahir,

terutama bayi Aspeksia dan BBLR.

2. Angka Kematian Bayi (AKB)

Angka kematian bayi (AKB) atau Infant Mortalitiy Rate (IMR) merupakan salah satu

indikator penting yang sangat sensitif untuk mengetahui permasalahan kesehatan

yang berkaitan dengan penyebab kematian dan tingkat keberhasilan program

kesehatan. kelahiran hidup. Angka kematian Bayi (AKB) adalah jumlah yang

meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1000 kelahiran

hidup pada tahun yang sama. AKB merupakan indicator yang biasanya digunakan

untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat> Oleh karena itu banyak upaya

kesehatan yang dilakukan dalam rangka menurunkan AKB

Dalam hal kematian, Indonesia mempunyai komitmen untuk mencapai sasaran

Millenium Development Goals (MDG) untuk menurunkan Angka Kematian Anak

sebesar dua per tiga dari angka di tahun 1990 atau menjadi 20 per 1000 kelahiran

bayi pada tahun 2015, Angka Kematian Bayi menggambarkan keadaan sosiall

ekonomi masyarakat dimana angka kematian itu dihitung. Kegunaan Angka Kematian

Bayi untuk pengembangan perencanaan berbeda antara kematian neo-natal dan

kematian bayi yang lain. Karena kematian neonatal disebabkan oleh faktor endogen

yang berhubungan dengan kehamilan maka program-program untuk mengurangi

Page 17: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

16

angka kematian neonatal adalah yang bersangkutan dengan program pelayanan

kesehatan Ibu hamil, misalnya program pemberian pil besi dan suntikan anti tetanus.

Berdasarkan laporan dari Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro,

pada tahun 2014 terdapat kematian bayi 3 orang dari 3.427 kelahiran hidup (0,9 per

1000 KH) dan tahun 2013 terdapat kematian bayi 3 bayi dari 3.365 kelahiran hidup

(diperkirakan 0,9 per 1000 KH), dan tahun 2012 yaitu terdapat kematian bayi

sebanyak 3 orang dari 3.251 kelahiran hidup (diperkirakan 0,9 per 1000 kelahiran

hidup) sedangkan pada tahun 2011 terdapat kematian bayi sebanyak 1 orang dari

3.239 kelahiran hidup ( diperkirakan 0,3 per 1000 kelahiran hidup), pada tahun 2010

terdapat kematian bayi sebanyak 1 orang dari 3039 kelahiran hidup ( diperkirakan

0,32 per 1000 kelahiran hidup), Kecenderungan angka kematian bayi di Kota Metro

selama 5 tahun terakhir tergambar seperti pada gambar berikut:

Gambar 7

Perkiraan Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup

Kota Metro tahun 2010-2014

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro

Target Mdgs 2015 Angka kematian Bayi 20 per 1000 kelahiran hidup. Dari grafik dii

atas AKB di Kota Metro sudah mencapai target Mdgs, namun angka tersebut tidak

mutlak menjadi patokan evaluasi karena AKB seharusnya didapatkan melalui survey.

Adapun proporsi penyebab Kematian bayi selama tahun 2014 seperti tampak pada

gambar berikut:

Page 18: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

17

Gambar 8

Prosentase Penyebab Kematian bayi

Kota Metro tahun 2014

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro

Penyebab kematian yang terjadi pada tahun 2014 yaitu pada bayi disebabkan karena

jantung bawaan 1 kasus (Puskesmas Ganjar Agung), fibris dan kejang 2 kasus

(Puskesmas Yosomulyo)

Jika dilihat dari proporsi kematian bayi berdasarkan umur, maka didapatkan grafik

sebagai berikut:

Gambar 9

Proporsi Kematian Bayi Berdasarkan Umur

Kota Metro tahun 2014

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro

Page 19: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

18

Kematian bayi di Kota Metro umumnya terjadi pada masa neonatal (0-28 hari). Hampir

86 % dari seluruh angka kematian bayi di Kota Metro terjadi pada masa neonatal.

sedangkan 14 % pada umur 1 bl – 1th.

Kemampuan tenaga kesehatan dan adanya fasilitas dalam hal perawatan neonatal

esensial adalah suatu keharusan dalam upaya penurunan angka kematian bayi

Kemampuan dan fasilitas tersebut meliputi persalinan yang bersih dan aman,

stabilitas suhu, inisiasi pernapasan spontan, inisiasi menyusui ASI dini, dan

pencegahan infeksi serta pemberian imunisasi. Dari hasil pengkajian kasus kematian

banyak faktor yang mempengaruhi bertambahnya kasus kematian neonatal di Kota

Metro antara lain karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang tanda bahaya

pada bayi baru lahir, kurangnya pengetahuan dan ketrampilan bidan dalam

mendeteksi dan menangani kasus neonatal resiko tinggi sedangkan di tingkat

pelayanan rujukan kurangnya kolaborasi di ruang operasi dengan dokter spesialis

anak dan kurangnya ruang neonatus yang tersedia baik di Rumah Sakit Umum

Daerah maupun Rumah Sakit Swasta.

3. Angka Kematian Anak Balita (AKABA)

Angka Kematian Balita (1-<5 tahun) menggambarkan peluang untuk meninggal pada

fase antara umur 1 tahun dan sebelum umur 5 tahun. AKABA menggambarkan

tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh

terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi penyakit infeksi dan

kecelakaan.Hasil SDKI 2007 menunjukan bahwa angka kematian balita 55 per 1000

kelahiran hidup. Berdasarkan laporan dari bidang Kesga tahun 2014 terdapat

kematian anak balita sebanyak 4 kasus dari 3427 kelahiran hidup (diperkirakan 1,2

per 1000 KH) dan tahun 2013 terdapat 2 kasus dari 3.365 kelahiran hidup

(diperkirakan 0,6 per 1000 kelahiran hidup), tahun 2012 tidak ada kematian anak

balita, tahun 2011 terdapat 1 kematian anak balita dari 3.239 kelahiran hidup

(diperkirakan 0,3 per 1000 KH) sedangkan tahun 2010 terdapat 1 kematian anak

balita dari 3,039 Kelahiran hidup (diperkirakan 0,3 per 1000 KH). Hasil ini tidak bisa

dibandingkan dengan target Nasional AKABA sebesar 23 per 1000 KH karena data di

atas belum menggambarkan AKABA sebenarnya. Kematian balita yang dimaksud

yaitu kematian pada masa > 1 tahun sampai kurang dari 5 tahun.

Page 20: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

19

Gambar 10

Perkiraan Angka Kematian Akaba per 1000 Kelahiran Hidup

Kota Metro tahun 2010-2014

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro

4. Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI)

Kematian Ibu adalah kematian yang terjadi pada ibu karena peristiwa kehamilan,

persalinan, dan masa nifas. Angka kematian ibu merupakan cermin status kesehatan

masyarakat terutama kesehatan wanita. Angka kematian ibu dapat menggambarkan

status gizi, keterjangkauan dan mutu pelayanan kesehatan, serta menunjukkan

rendahnya keadaan sosial ekonomi.

Jumlah kasus kematian ibu melahirkan di Kota Metro pada tahun kelahiran hidup,

pada tahun 2010 terdapat 4 orang dari 3.039 kelahiran hidup, pada tahun 2011

menjadi 5 dari 3.239 kelahiran hidup dan tahun 2012 ada 5 kematian dari 3.251

kelahiran hidup, dan pada tahun 2013 terdapat 5 kematian ibu dari 3.365 kelahiran

hidup dan tahun 2014 terdapat 2 kematian maternal dari 3427 kelahiran hidup.

(diperkirakan 58,4 per 100.000 KH) Adapun gambaran kasus kematian ibu dalam

beberapa tahun terakhir terlihat pada gambar berikut:

Page 21: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

20

Gambar 11

Kasus Kematian Ibu Kota Metro tahun 2010-2014

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro

Sangat sulit menganalis kecenderungan kasus kematian ibu di Kota Metro karena

kejadian kematian ibu berfluktuatif. Namun dari grafik di atas dapat diketahui bahwa

kasus kematian ibu di Kota Metro menurun dari 5 kematian ibu menjadi 2 kematian

Angka kematian ibu secara riil di Kota Metro tidak bisa diperoleh karena Angka

Kematian Ibu (AKI) didisain untuk tingkat nasional melalui kegiatan survey, namun

sebagai bahan evaluasi Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Metro diperkirakan sebesar

58,4 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Adapun perkiraan Angka Kematian Ibu di

Kota Metro tergambar di bawah ini:

Gambar 12

Perkiraan Angka Kematian Ibu Kota Metro tahun 2010-2014

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Metro

Page 22: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

21

Penyebab kematian ibu di Kota Metro disebabkan oleh pendarahan sebanyak 2

kasus, gangguan sistem peredaran darah(penyakit jantung) 2 kasus dan 1 kasus

karena lain-lain(carsinoma payudara).

Kasus kematian ibu akibat perdarahan karena kurangnya pengetahuan petugas

dalam penanganan kegawatdaruratan maternal, kurangnya kepedulian keluarga dan

masyarakat terhadap ibu hamil dengan merasa kehamilan merupakan hal yang biasa

bagi wanita, status kesehatan ibu kurang baik, terlambat mendapatkan pelayanan di

tempat rujukan seta belum maksimalnya pelayanan untuk Puskesmas PONED dan

RS mampu PONEK. Sedangkan penyebab kematian lainnya merupakan penyakit

bawaan ibu hamil.

Peningkatan keterampilan tenaga persalinan, peningkatan manajemen PONED

dan PONEK, ketersediaan dan keterjangkauan fasilitas kesehatan adalah cara

yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kematian ibu di Kota Metro. Dan

kasus lainnya di

Sekitar 80-90% kematian dapat dicegah dengan teknologi sederhana yang

tersedia tingkat Puskesmas dan jaringannya, untuk itu perlu

peningkatan pengetahuan SDM dalam menggunakan tehnologi yang ada

serta pengetahuan masyarakat terutama bumil tentang pelayanan kesehatan

yang ada.

33..22 Morbiditas

Morbiditas/ Angka kesakitan dapat diartikan sebagai keadaan sakit yaitu adanya

penyimpangan dari keadaan kesehatan yang normal (BKKBN, 2009). Angka kesakitan

mencerminkan situasi derajat kesehatan masyarakat di suatu wilayah dan berkaitan erat

dengan kejadian kematian. Pada bagian ini akan disajikan gambaran kejadian penyakit

yang dapat menjelaskan keadaan derajat kesehatan masyarakat Kota Metro sepanjang

tahun 2012.

Page 23: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

22

1. Sepuluh Besar Penyakit di Puskesmas

Meningkatnya umur harapan hidup dan perubahan struktur umur penduduk

ke arah usia tua menyebabkan terjadinya transisi epidemiologis, yang ditandai

dengan masih tingginya penyakit infeksi dan meningkatnya penyakit non

infeksi. Penyakit infeksi akut lainnya pada saluran pernafasan bagian atas

tetap menduduki peringkat pertama pada pola penyakit rawat jalan di

puskesmas.

Gambaran sepuluh besar penyakit pada pasien rawat jalan di puskesmas pada tahun

2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 3

Sepuluh Penyakit Terbanyak pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas

Kota Metro Tahun 2014

NO JENIS PENYAKIT JUMLAH %

1 Penyakit saluran pernapasan bagian atas 27193 18

2 Gastritis 7479 5

3 Penyakit pd system otot & jaringan pengikat 7306 5

4 Penyakit kulit & jaringan sub kutan 6410 4

5 Penyakit rongga mulut 6123 4

6 Penyakit Tekanan Darah Tinggi 6102 4

7 Penyakit infeksi pada usus 2100 1

8 Diare tersangka kolera 1840 1

9 Diabetes Militus 1800 1

10 Gangguan gigi & jaringan penyangga lainnya 1699 1

Sumber: Seksi Yankesdas, Laporan LB1 tahun 2014

Tabel di atas menunjukkan bahwa penyakit terbanyak yang diderita oleh pasien rawat

jalan di puskesmas didominasi oleh penyakit Infeksi. Penyakit infeksi akut lainnya

merupakan penyakit yang menempati urutan teratas pada 10 penyakit terbanyak yang

diderita oleh pasien rawat jalan puskesmas dengan prosentase sebanyak 18%.

Meskipun penyakit infeksi masih mendominasi, namun penyakit non-infeksi juga perlu

diperhatikan mengingat penyakit tekanan darah tinggi yang berhubungan dengan

faktor perilaku menempati urutan 6 terbesar pasien rawat jalan puskesmas.

Page 24: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

23

2. Penyakit Menular

a. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pneumonia

Penyakit ISPA khususnya Pneumonia masih merupakan penyakit utama

penyebab kesakitan dan kematian bayi dan balita. Di Dunia setiap tahun

diperkirakan lebih dari 2 juta balita meninggal karena Pneumonia (1 balita/15

detik) dari 9 juta total kematia Balita, 1 diantaranya disebabkan oleh Pneumonia.

Karena besarnya kematian ISPA ini, ISPA Pneumonia disebut sebagai Pandemi

yang terlupakan atau the Forgotten Pandemic. Namun, tidak banyak perhatian

terhadap penyakit ini, sehingga Pneumonia disebut juga pembunuh Balita yang

terlupakan atau The Forgotten Killer of Children (Unicef/WHO,2006).Pneumonia

menyebabkan empat juta kematian pada anak balita di dunia, dan merupakan 30

% dari seluruh kematian yang ada.Di Negara Berkembang 60 % kasus

Pneumonia disebabkan oleh Bakteri, sementara di Negara maju umumnya

disebabkan Virus.

Pneumonia masih menjadi penyebab kematian bayi dan balita di Indonesia.

kematian balita akibat pneumonia pada akhir tahun 2000 di Indonesia

diperkirakan sekitar 4,9/1000 balita. (Depkes, 2004). Adapun angka kesakitan

diperkirakan mencapai 250 hingga 299 per 1000 anak balita setiap tahunnya.

Pneumonia juga sering berada dalam daftar 10 penyakit terbanyak baik di

puskesmas maupun rumah sakit.Sebanyak 40 – 60 % kunjungan berobat di

Puskesmas dan 15 – 30 % kunjungan berobat di bagian rawat jalan dan rawat

inap di Rumah Sakit disebabkan oleh ISPA.Episode penyakit batuk pilek pada

balita di Indonesia diperkirakan sebesar 3 sampai 6 kali per tahun. Berdasarkan

laporan Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, temuan kasus

Pneumonia pada balita selama periode waktu 2010 – 2014 terjadi peningkatan

yaitu pada tahun 2010 dan meningkat sampai tahun 2014, seperti tergambar

dalam grafik sebagai berikut:

Page 25: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

24

Gambar 13

Kasus Pneumonia pada Balita Kota Metro tahun 2009-2014

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit

Pada tahun 2014 penderita pneumonia balita yang ditemukan sebanyak 166

penderita, namun penemuan kasus pneumonia pada balita di Kota Metro masih

jauh dari target yang diharapkan sebanyak 1.792 penderita (10% dari jumlah

balita). Hal tersebut dapat disebabkan karena tenaga kesehatan yang telah dilatih

MTBS tidak melakukan Desinfo kepada petugas lain di Puskesmas dalam rangka

penjaringan kasus ISPA pneumonia di Puskesmas.

Upaya pengendalian penyakit ISPA Pneumonia difokuskan pada upaya

penemuan kasus secara dini dan tata laksana kasus yang cepat dan tepat melalui

Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).

Jumlah populasi balita untuk Program P2 ISPA Kota Metro tahun 2014 sebanyak

17.924 jiwa. Sasaran penemuan penderita Pneumonia balita Kota Metro tahun

2014 adalah 1.792 kasus (10% dari jumlah balita). Target penemuan penderita

pneumonia balita sebesar 76% dari jumlah sasaran (13.768 kasus). Adapun

Realisasi temuan penderita pneumonia pada balita tahun 2014 adalah sebanyak

166 kasus, yang artinya realisasi penemuan dan penanganan penderita

pneumonia hanya sebesar 0,76 % dari jumlah sasaran. Cakupan penemuan

penderita pneumonia pada balita paling banyak terdapat di Puskesmas

Page 26: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

25

Yosomulyo sebesar 29,87 % dan terendah di Puskesmas Sumbersari Bantul

sebesar 0%. Realisasi penemuan penderita pneumonia pada balita per-

puskesmas dapat dilihat dari grafik sebagai berikut:

Gambar 14

Cakupan Penemuan Penderita Pneumonia Balita Menurut Puskesmas

Kota Metro Tahun 2014

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit

Secara umum realisasi penemuan penderita pneumonia pada balita di Kota

Metro masih jauh dari target. Di Tingkat nasional cakupan penemuan

penderita juga rendah yaitu sekitar 25–35% (Ditjen PP&PL, 2007). Hal

ini kemungkinan memang tidak ada kasus pneumonia di wilayah

puskesmas atau petugas puskesmas belum dapat menemukan kasus

balita pneumonia (ketidakmampuan diagnosa).

b. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui

Nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus ini berpotensi

menimbulkan kepanikan karena penyebarannya yang cepat dan

beresiko kematian. Kota Metro merupakan daerah endemis DHF atau

Demam Berdarah (DBD). Setiap tahun jumlah kasus selalu tinggi

dimana Incidence rate Pada tahun 2010 sebanyak 115 orang dan terjadi

penurunan yang sangat tajam pada tahun 2011 sebanyak 26 kasus, tetapi pada

tahun 2012 terjadi peningkatan yang sangat tinggi yaitu 390 kasus dan meningkat

Page 27: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

26

lagi pada tahun 2013 dengan 460 kasus dan pada tahun 2014 jumlah kasus DBD

146 kasus . Adapun Incidence Rate ( IR ) DBD pada 2010 adalah 83,06

per 100.000 penduduk, tahun 2011 menurun menjadi 17,68 per

100.000 penduduk dan tahun 2012 meningkat menjadi 260,5 per

100.000 penduduk, dan meningkat lagi tahun 2013 menjadi 298,6 per

100.000 penduduk dan tahun 2014 menjadi 95,8 per 100.000 penduduk.

Perkembangan jumlah kasus DBD di Kota Metro selama periode waktu 2010–

2014tergambar dalam grafik berikut:

Gambar 15

Incidence Rate DBD per 100.000 penduduk & Case Fatality Rate DBD

Kota Metro tahun 2010-2014

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit

Incidence rate DBD dan case fatality rate (CFR) tahun 2014 menurun. Case

fatality Rate (CFR) menunjukkan keganasan suatu penyakit juga untuk menilai

kualitas penanganan yang dilakukan (Roestam, A UI 2009). Pada tahun-tahun

sebelumnya CFR akibat penyakit DBD di Kota Metro selalu di bawah target

nasional yaitu <2,5%. Namun pada tahun 2009 angka CFR di atas target nasional

sebesar 3,4% dan terjadi peningkatan lagi pada tahun 2010 yaitu 9,1 % dan

menurun 0% pada tahun 2011 dan meningkat 9,9 % pada tahun 2012 dan tahun

2013 meningkat sangat tinggi dan pada tahun 2014 menurun menjadi 2,1 %. Hal

ini telah mencapai target < 2,5 %.

Page 28: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

27

Jumlah kelurahan yang terkena DBD selama tahun 2010-2014 cenderung

mengalami penurunan tahun 2009 sampai 2010 dan tahun 2013 sampai 2014.

penyakit DBD tersebar di 22 kelurahan dari 5 kecamatan yang ada di Kota Metro.

Pada tahun 2014, kecamatan yang mempunyai kasus DBD terbanyak adalah

Kecamatan Metro timur dengan 49 kasus, dan kecamatan dengan jumlah kasus

terkecil adalah Kecamatan Metro Selatan 6 kasus. Berikut ini adalah gambaran

distribusi kasus DBD per kecamatan:

Gambar 16

Distribusi Kasus DBD Kota Metro per Kecamatan Tahun 2014

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit

Banyak faktor yang menyebabkan masih banyaknya jumlah penderita DBD

antara lain karena kepadatan rumah, mobilitas penduduk, belum optimalnya

program pemberantasan vektor (nyamuk Aedes Aegepty), dan perilaku hidup

bersih dan sehat yang belum optimal. Dengan demikian perlu kerjasama antara

berbagai elemen baik masyarakat, pemerintah maupun swasta untuk melakukan

upaya agar jumlah kasus DBD di Kota Metro dapat ditekan.

Trend terjadinya penyakit DBD naik turun, untuk itu perlu adanya kewaspadaan

dini pada saat terjadi perubahan musim dari musim panas ke musim hujan, baik

pada pemerintah daerah khususnya dinas kesehatan melalui jaringannya yaitu

Puskesmas dan poskeskel serta masyarakat itu sendiri.

Page 29: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

28

Jumlah kasus penyakit DBD cenderung meningkat tajam dalam 5 tahun

terakhir. Diperlukan penanganan yang efektif untuk mencegah dan

memberantas penyakit DBD. Upaya pemberantasan DBD di Kota Metro

antara lain dilakukan dengan pembentukan tim pokjanal DBD tingkat

kota dan tingkat kecamatan, fogging fokus, dan pemberantasan sarang nyamuk

(PSN) DBD.

Metode yang tepat guna untuk mencegah DBD adalah Pemberantasan Sarang

Nyamuk (PSN) melalui 3 M plus (Menguras, Menutup dan Mengubur) plus

menabur larvasida, penyebaran ikan pada tempat penampungan air serta

kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat mencegah/memberantas nyamuk Aedes

berkembang biak.

Angka Bebas Jentik (ABJ) merupakan tolok ukur tingkat partisipasi masyarakat

dalam mencegah DBD. Oleh karena itu pendekatan pemberantasan DBD yang

berwawasan kepedulian masyarakat merupakan salah satu alternatif pendekatan

baru. Surveilans vektor dilakukan melalui kegiatan pemantauan jentik oleh

petugas kesehatan maupun juru/kader pemantau jentik (Jumantik/Kamantik).

Pengembangan sistem surveilans vektor secara berkala perlu terus dilakukan

terutama dalam kaitannya dengan perubahan iklim dan pola penyebaran kasus.

Penemuan penderita secara dini dengan penegakan diagnosa yang tepat juga

harus dilakukan untuk memastikan penanganan penderita sehingga dapat

menekan angka kematian akibat penyakit DBD.

Tabel 4

Realisasi Program P2DBD Kota Metro Tahun 2014

NO INDIKATOR TAHUN 2014

TARGET REALISASI

1 Prosentase Kejadian DBD ditangani sesuai Standard (%)

100% 100 %

2 Angka Kesakitan DBD (per 100.000 pddk)

40 95,8%

3 Angka Kematian DBD (%) <1% 2,1%

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit,Seksi Kesehatan Lingkungan

Page 30: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

29

c. Penyakit TB. Paru

Untuk mengatasi masalah TB di Indonesia, pemerintah telah melaksanakan

program penanggulangan penyakit TB dengan strategi DOTS (directly observe

treatment shortcource) atau pengobatan TB Paru dengan pengawasan langsung

oleh PMO (Pengawas Minum Obat). Kegiatan ini meliputi upaya penemuan

penderita dengan pemeriksaan dahak di sarana pelayanan kesehatan yang

ditindaklanjuti dengan paket pengobatan.

Strategi program P2 TB Paru di Kota Metro juga mengacu kepada strategi DOTS

yang mencakup ; upaya penemuan dan pengobatan penderita TB Paru BTA+

minimal 70% yang di ikuti angka konversi sebesar 80% serta angka kesembuhan

minimal 85% yang dilakukan melalui unit pelayanan puskesmas dan unit

pelayanan kesehatan lainnya. Pelaksanaan program penanggulangan TB Paru di

Kota Metro dilakukan pada 1 puskesmas rujukan mikroskopis (PRM), dan 2

puskesmas pelaksana mandiri (PPM) dan 5 puskesmas satelit.

Cakupan penemuan penderita baru (CDR) TB BTA+ menunjukkan

kecenderungan naik turun yaitu dari 61,4 % pada tahun 2009 dan meningkat

pada tahun 2013 menjadi 65,57 %. Namun pencapaian ini masih di bawah target

nasional sebesar 85% tahun 2013. Namun peningkatan cakupan penemuan

penderita baru TB BTA+ tidak diikuti dengan keberhasilan pengobatan. Angka

keberhasilan pengobatan adalah angka yang menunjukkan presentase pasien TB

BTA+ yang menyelesaikan pengobatan. Angka kesembuhan penyakit TB Paru

dengan BTA+ (cure rate) tahun 2011 sebesar 80,25 %, meningkat menjadi 83,64

% pada tahun 2012 dan terjadi penurunan tahun 2013 menjadi 83 % dan terjadi

penurunan tahun 2014 yaitu 81 %. Angka keberhasilan pengobatan TB BTA+ di

Kota Metro hampir mencapai target nasional sebesar 85%. Perkembangan

cakupan penemuan penderita baru (CDR) dan angka kesembuhan (CR) TB BTA

+ selama tahun 2010-2014 tergambar dalam grafik berikut.

Page 31: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

30

Gambar 17

Cakupan Case Detection Rate (CDR) dan Cure Rate (CR) TB BTA +

Kota Metro Tahun 2010-2014

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit

Dari data di atas harus diwaspadai karena angka angka tersebut masih

belum memenuhi target nasional artinya dari kasus TB yang ditemukan

dan diobati telah dilakukan manajemen kasus dengan baik tetapi

perlu diupayakan lebih maksimal dalam rangka peningkatan mutu

pelayanan pengobatan penderita TB. Dalam rangka

menyukseskan pelaksanaanaan penanggulangan TBC, prioritas

ditujukan terhadap peningkatanmutu pelayanan, penggunaan obat yang

rasional dan paduan obat yang sesuai dengan strategi DOTS.

Micobacterium tuberculosis (TB) telah menginfeksi sepertiga penduduk

dunia, menurut WHO sekitar 8 juta penduduk dunia diserang TB

dengan kematian 3 juta orang per tahun (WHO, 1993). Di negara

berkembang kematian ini merupakan 25% dari kematian penyakit

yang sebenarnya dapat diadakan pencegahan. Diperkirakan 95% penderita

TB berada di negara-negara berkembang Dengan munculnya epidemi

HIV/AIDS di dunia jumlah penderita TB akan meningkat. Kematian wanita

karena TB lebih banyak dari pada kematian karena kehamilan, persalinan serta

nifas (WHO).

Page 32: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

31

Penemuan kasus baru penderita baru BTA Positif selama tahun

2010 - 2014 cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 2010 ada

82 kasus (56,4 per 100.000 penduduk). Sedangkan pada tahun 2011

terjadi peningkatan dalam temuan kasus mencapai 68 kasus (46,2 per

100.000 penduduk), dan pada tahun 2012 terjadi peningkatan kasus yaitu

86 kasus (57,4 per 100.000 penduduk)dan tahun 2013 menjadi 101 kasus

(65,57 per 100.000 penduduk)dan tahun 2014 ada 74 kasus (48,54 per 100.000

penduduk).Gambaran lebih lengkap dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar 18

Angka Kasus Baru / Incidence Rate TB Paru BTA+ (per 100.000 penduduk)

Kota Metro Tahun 2010-2014

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit

Grafik diatas menggambarkan bahwa secara umum ada penurunan dan

peningkatan jumlah kasus selama periode tahun 2010-2014. Pada tahun 2014

terjadi penurunan penemuan kasus baru BTA Positif. Hal ini dapat dapat

dikarenakan kurangnya kerjasama yang intensif baik pada program maupun

lintas sektor serta belum efektifnya kerjasama antara kader AISIYAH dan Dinas

Kesehatan dalam rangka pelaksanaan kegiatan program P2TB, melatih kader

komunitas sebanyak 58 orang yang bertugas penyuluhan program TB dan

penjaringan suspek, dibentuknya Tim Gerdunas TB Kota Metro yang melibatkan

tokoh masyarakat, tokoh agama dan dilaksanakan pertemuan rutin dalam rangka

evaluasi peran Tim Gerdunas TB dalam kegiatan program P2TB serta adanya

kelompok masyarakat yang mendukung program TB.

Page 33: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

32

d. Penyakit Diare

Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami buang air besar

yang sering dan masih memiliki kandungan air berlebihan. Di Dunia ke-3, diare

adalah penyebab kematian paling umum kematian balita, membunuh lebih dari

1,5 juta orang per tahun.

Hingga saat ini penyakit Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat

di Indonesia, hal ini dapat dilihat dengan meningkatkan angka kesakitan diare

tahun ke tahun. Hasil survey Subdit Diare angka kesakitan diare semua umur

tahun 2009 adalah 411/1000 penduduk. Secara proporsional Diare pada

golongan balita adalah 55%. Kematian Diare pada balita 75,3 per 100.000 balita

dan semua umur adalah 23,2 per 100.000 semua umur (Hasil SKRT 2001). Pada

tahun 2007 Angka Kesakitan Diare di Indonesia adalah 423 per 1000 penduduk

(Ditjen PP&PL, 2007).

Diare banyak disebabkan oleh pemakaian air yang tidak bersih dan sehat,

pengolahan dan penyiapan makanan yang tidak higienis dan ketiadaan jamban

sehat tahun 2010 yaitu 29,2 per 1000 penduduk dan tahun 2011 meningkat

menjadi 33.03 per 1000 penduduk, dan tahun 2012 menurun menjadi 22,9 per

1000 penduduk dan terjadi peningkatan yang signifikan pada tahun 2013 yaitu

214 per 1000 penduduk, dan tahun 2014 yaitu 214 per 1000 penduduk. Grafik

perkembangan Angka Kesakitan Diare Balita di Kota Metro terlihat pada gambar

berikut:

Gambar 19

Angka Kesakitan Diare Balita per 1000 penduduk

Kota Metro Tahun 2010-2014

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit

Page 34: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

33

Masih tingginya diare tahun 2014 tidak diiringi dengan penggunaan oralit sesuai

dengan tatalaksana penderita diare yang standar, hal ini disebabkan

pengetahuan masyarakat yang masih kurang tentang tatalaksana penderita diare,

untuk itu perlu ada kewaspadaan dini dan surveilan yang ketat dan terkoordinasi

baik melalui lintas program maupun lintas sektor, mengembangkan dan

menyebarluaskan pedoman program tatalaksana penderita diare, maupun

meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas dalam pengelolaan

program.

e. Acute Flaccid Paralysis (AFP)

Dalam upaya untuk membebaskan Indonesia dari penyakit polio, pemerintah

melaksanakan program Eradikasi polio (ERAPO) yang terdiri dari pemberian

imunisasi polio secara rutin, pemberian imunisasi massal pada anak Balita

melalui PIN (Pekan Imunisasi Polio) dan surveilans AFP (Acute Flaccid

Paralysis). Surveilans AFP bertujuan untuk memantau adanya penyebaran virus

polio liar disuatu wilayah, sehingga upaya-upaya pemberantasannya menjadi

terfokus dan efisien. Sasaran utama surveilans AFP adalah kelompok yang

rentan terhadap penyakit poliomielitis, yaitu anak berusia <15 tahun. Pengamatan

difokuskan pada kasus poliomyelitis yang mudah diidentifikasikan, yaitu penyakit

poliomyelitis paralitik (menimbulkan kelumpuhan) yang terjadi secara akut dan

sifatnya flaccid (layuh).

Penemuan kasus AFP merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk

mendapatkan indikator Non polio AFP rate sama atau lebih dari 1 pada anak

berusia kurang dari 15 tahun yang dilaporkan baik puskesmas/ masyarakat

maupun rumah sakit. Untuk mencapai non polio AFP rate ≥ 1 di Kota Metro maka

harus ditemukan minimal 1 kasus lumpuh layuh.

Tahun 2014 ditemukan 1 kasus AFP (AFP rate 2,44 per 100.000 anak < 15

tahun)di wilayah Yosodadi, dan tahun 2013 ditemukan 1 kasus AFP (AFP rate

2,41 per 100.000 anak < 15 tahun) di wilayah Mulyojati ,2011 ditemukan 1 kasus

AFP.dan tahun 2010 tidak ditemukan kasus. Grafik perkembangan Angka

Kesakitan AFP di Kota Metro terlihat pada gambar berikut:

Page 35: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

34

Gambar 20

Acute Flaccid Paralysis (AFP) rate per 100.000 Penduduk <15 tahun

Kota Metro Tahun 2010-2014

Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro

Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa penemuan kasus AFP di Kota Metro

dari tahun ke tahun selalu berada di atas target nasional yaitu ≥ 1 per 100.000

penduduk<15 tahun dan pada tahun 2010 tidak ditemukan kasus, dan tahun 2011

terdapat 1 kasus (> 1 per 100.000 penduduk < 15 Tahun)dan tahun 2012

terdapat 1 kasus dan tahun 2013 juga terdapat 1 kasus (>1 per 100.000

penduduk <15 tahun), tahun 2014 terdapat 1 kasus (>1 per 100.000 penduduk

<15 tahun). Dari setiap kasus AFP yang ditemukan selalu dilakukan pemeriksaan

spesimen tinja untuk mengetahui ada tidaknya virus polio liar. Dari hasil

pemeriksaan selama tahun 2010-2014 tidak ditemukan adanya infeksi virus polio

liar pada kasus AFP yang ditemukan.

f. Penyakit Campak

Penyakit campak merupakan penyakit menular yang berpotensi menjadi KLB.

Penyakit ini menempati urutan ke-5 penyebab kematian pada bayi. Penyakit

Campak yang juga disebut measles adalah penyakit yang sangat menular dan

akut serta menyerang hampir semua anak kecil. Program reduksi campak global

(WHO Ninth General Programme of Work, 1996-2001), menargetkan penurunan

insidens campak 90 % dan penurunan mortalitas campak 95% dari sebelum

program imunisasi di mulai.

Page 36: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

35

Kasus campak di Kota Metro mengalami penurunan selama periode tahun pada

tahun 2010 ada 65 kasus atau 4,7 per 1000 balita, dan tahun 2011 ada 53 kasus

atau 3,06 per 1000 balita dan pada tahun 2012 meningkat tajam yaitu ada 163

kasus atau 9,4 per 1000 balita dan menurun tahun 2013 terdapat 121 kasus atau

6,7 per 1000 balita, tahun 2014 tidak ada kasus campak seperti terlihat pada

gambar berikut:

Gambar 21

Angka kesakitan Campak per 1000 Balita

Kota Metro Tahun 2010-2014

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit

Strategi pengendalian penyakit campak dilakukan dengan imunisasi dengan

target nasional sebesar >80%, karena campak merupakan penyakit dengan

potensi menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa). Ada korelasi positif antara

kenaikan kejadian campak di Kota Metro dengan penurunan cakupan imunisasi

campak. Cakupan imunisasi campak di Kota Metro menunjukkan kecenderungan

menurun dari tahun ke tahun. Pada tahun 2010 menurun menjadi 74,1 %, tahun

2011 meningkat menjadi 77,2 % dan menurun drastis di tahun 2012 menjadi 53,5

%,dan tahun 2013 meningkat menjadi 97,8 % dan tahun 2014 menjadi 98,6 % di

atas target nasional sebesar > 80 %.

Page 37: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

36

Gambar 22

Cakupan Imunisasi Campak Kota Metro Tahun 2010-2014

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit

Gambar 23

Cakupan Imunisasi Campak Berdasarkan Puskesmas

Kota Metro Tahun 2014

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit

Page 38: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

37

g. Penyakit Kusta

Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi

masalah kesehatan di Propinsi Lampung, baik dari aspek medis maupun aspek

sosial. Indikator program penanggulangan penyakit kusta, berdasar satandar

pelayanan minimal (SPM) adalah angka kesembuhan (Release from

treatment/RFT) serta angka kesekitan (Angka Prevalensi) per 10.000 penduduk.

Penemuan penderita baru (case finding) penyakit Kusta di Kota Metro selama ini

dilaksanakan secara pasif yaitu hanya dari penderita yang berobat ke

puskesmas. Tahun 2011 ditemukan 1 kasus penyakit kusta di wilayah kecamatan

Metro Pusat pada kelurahan Metro dan tahun 2012 tidak ada temuan kasus baru,

penderita kusta yang ada adalah kasus lama yaitu yang ditemukan tahun 2011.

Tahun 2013 terdapat 1 kasus baru dan tahun 2014 terdapat 1 kasus di Yosodadi

Hal ini juga disebabkan tenaga puskesmas banyak yang belum dilatih program

P2 Kusta , untuk itu perlu adanya peningkatan pengetahuan tenaga kesehatan

melalui pelatihan-pelatihan yang ada dan mengoptimalkan kegiatan penemuan

penderita melalui kegitan perkesmas yang ada.

Gambar 24

Angka kesakitan Kusta

Kota Metro Tahun 2011-2014

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit

Page 39: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

38

h. Penyakit IMS dan HIV/AIDS

Penyakit infeksi menular seksual dan HIV/AIDS merupakan salah satu

penyakit yang sulit untuk teregristrasi di pelayanan kesehatan karena

penderita cenderung untuk tertutup dalam mencari pengobatan

penyakitnya.

Perlu diwaspadai dan diantisipasi bahwa penderita HIV/AIDS dari tahun

ke tahun di Kota Metro meningkat> Seperti diketahui penderita

HIV/AIDS merupakan fenomena gunung es, dimana kasus penderita

HIV/AIDS yang sebenarnya mungkin lebih banyak dari yang

terpantau.

Hal ini karena penderita HIV/AIDS pada umumnya tersembunyi dan

menutupi penyakitnya karena masih stigma di masyarakat bagi

penderita HIV/AIDS dikucilkan dan diasingkan dari pergaulan. Sebagai

gambaran bahwa bila terdapat 1 kasus/penderita HIV/AIDS maka

diperkirakan terdapat sekitar 100 orang disekitarnya berpotensi terkena

HIV/AIDS.

Berdasarkan laporan SST tahun 2014 tidak terdapat penyakit Sifilis,

gonorhoe di Kota Metro. Sedangka Penyakit AIDS di Kota Metro

Tahun 2010 total kumulatif penderita AIDS 16 kasus. Tahun 2011 ditemukan 3

kasus seluruhnya meninggal. Tahun 2012 terdapat 8 kasus, dan tahun 2013

terdapat 13 kasus,Tahun 2014 terdapat 2 kasus seperti terlihat pada

gambar berikut :

Page 40: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

39

Gambar 25

Angka kesakitan HIV/AIDS

Kota Metro Tahun 2010-2014

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit

i. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan Penyakit Luar Biasa (KLB)

Upaya penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB merupakan

tindak lanjut dari penemuan dini kasus-kasus penyakit berpotensi

wabah yang terjadi di masyarakat. Upaya yang dilakukan dimaksudkan

untuk mencegah penyebaran lebih luas dan mengurangi dampak

yang ditimbulkan. Berdasarkan laporan seksi surveilans dan seksi gizi

pada tahun 2014 tidak terdapat kejadian luar biasa

Page 41: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

40

BAB IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN

44..11 Pelayanan Kesehatan

1. Pelayanan Antenatal/Ante Natal Care (ANC)

Ante Natal Care adalah merupakan cara penting untuk memonitoring dan mendukung

kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal, ibu hamil

sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia

merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan dan asuhan antenatal

(Prawirohardjo. S, 2006 :52).

Pelayanan Ante Natal Care adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga yang memiliki

kompetensi/profesional untuk ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standard

pelayanan antenatal yang meliputi standar minimal ”7T” untuk pelayanan Ante Natal

Care (ANC) yang terdiri atas:

(Timbang) berat badan, (Ukur (tekanan) darah, Ukur (tinggi) fundus uteri, Pemberian

imunisasai (Tetanus Toksoid) TT lengkap,Pemberian (tablet besi) minimnal 90 tablet

selama kehamilan,(Tes) terhadap penyakit menular seksual, (Temu) wicara dalam

rangka pensiapan rujukan.

Cakupan pelayanan antenatal dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan baru bumil

(K1) untuk melihat akses dan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar paling

sedikit empat kali (K4) dengan distribusi sekali pada triwulan pertama, sekali pada

triwulan kedua, 2 kali pada triwulan ketiga. Gambaran cakupan K1 dan K4 selama

rentang 5 tahun tergambar dalam grafik berikut:

Page 42: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

41

Gambar 26

Cakupan K1 Kota Metro Tahun 2010 – 2014

Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro

Gambar 27

Cakupan K4 Kota Metro Tahun 2010 – 2014

Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro

Page 43: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

42

Pada tahun 2014, dari 3.710 ibu hamil terdapat 3.651 yang memeriksakan kehamilan

(K1) atau sebesar 98,4%. Adapun cakupan pelayanan K4 pada tahun 2014 sebesar

96,67 %. Pencapaian cakupan pelayanan K1-K4 sudah memenuhi target yang

ditetapkan yaitu sebesar 95%, dan menunjukkan trend menurun dari tahun sebelumnya

pada K4. K4 yang menurun pada tahun 2014 dapat disebabkan adanya bumil yang

melakukan pemeriksaan kehamilan luar wilayah Kota Metro, sedangkan pertolongan

persalinan dilakukan di Kota Metro sehingga riwayat kehamilan dan persalinan yang

lalu tidak dapat dideteksi.

2. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan

Komplikasi dan kematian maternal seringkali terjadi pada masa persalinan. Kematian

maternal dapat disebabkan karena persalinan tidak ditolong oleh tenaga yang tidak

mempunyai kompetensi kebidanan (profesional). Pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan di Kota Metro pada tahun 2010-2014 mempunyai kecenderungan

meningkat, namun mengalami penurunan pada tahun 2012 dan tahun 2013 dan

meningkat pada tahun 2014. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Gambar 28

Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Kota Metro Tahun 2010 - 2014

Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro

Page 44: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

43

Pada tahun 2014 dari 3.710 persalinan 97.8 % diantaranya ditolong oleh petugas

kesehatan. Angka ini belum memenuhi target sebesar 100% dan pada tahun 2014

terjadi peningkatan sebesar 1,8 %, Hal ini dapat disebabkan karena Bumil melahirkan

di wilayah lain atau tempat orang tuanya, karena pertolongan persalinan dii Kota Metro

dilakukan oleh tenaga Kesehatan, untuk wilayah Kota Metro sudah tidak memiliki dukun

melahirkan.

3. Deteksi ibu hamil risiko tinggi (risti) dan penanganan komplikasi

Risti/komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal yang secara langsung

dapat menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Risti/komplikasi

kebidanan meliputi Hb<8 g%, tekanan darah tinggi (sistole >140mmHg, diastole

>90mmHg), oedeme nyata, pre-eklampsia, perdarahan pervaginam, ketuban pecah

dini, letak lintang pada usia kehamilan>32 minggu, letak sungsang primigravida, infeksi

berat/sepsis, dan persalinan prematur. Cakupan deteksi bumil risti di Kota Metro dari

periode tahun 2010-2014 menunjukkan kecenderungan naik turun dari 71,1% pada

tahun 2010 menjadi 97,6 % pada tahun 2014, terjadi penurunan dari tahun 2012 yaitu

96%. Cakupan deteksi bumil risti perlu dipertahankan karena keterlambatan

mendeteksi resiko kehamilan akan memperbesar risiko terjadinya kematian ibu. Jumlah

bumil resiko tinggi/komplikasi sebanyak 742 ibu hamil dan ibu hamil yang di tangani

724 (cakupan 97,6 %). Gambaran cakupan deteksi ibu hamil risti tergambar dalam

grafik berikut:

Gambar 29

Cakupan Deteksi Dini Ibu Hamil Risiko Tinggi

Kota Metro Tahun 2010 – 2014

Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro

Page 45: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

44

4. Deteksi neonatus risiko tinggi (risti) dan penanganan komplikasi

Masalah rujukan bayi baru lahir risiko tinggi merupakan masalah yang perlu

mendapat perhatian, mengingat tingginya angka kematian umumnya terjadi pada

masa perinatal (0-7 hari) dan neonatal (8-28 hari).

Upaya menekan angka kesakitan dan kematian bayi dilakukan dengan cara

deteksi bayi-bayi risiko tinggi untuk mendapatkan rujukan dan penatalaksanaan

selanjutnya. Petugas kesehatan dituntut untuk mampu mengenali bayi resiko

tinggi. Disamping perlu juga diketahui bahwa neonatus resiko tinggi lahir dari

ibu dengan kehamilan resiko tinggi pula.

Adapun neonatus yang termasuk dalam kategori resiko tinggi adalah sebagai berikut :

1. Prematur / berat badan lahir rendah (BB< 1750 –2000gr)

2. Umur kehamilan 32-36 minggu

3. Bayi dari ibu DM

4. Bayi dengan riwayat apnae

5. Bayi dengan kejang berulang

6. Sepsis

7. Asfiksia Berat

8. Bayi dengan ganguan pendarahan

9. Bayi dengan Gangguan nafas (respiratory distress)

Dalam upaya menurunkan angka kematian bayi, Departemen Kesehatan

RI menetapkan cakupan deteksi dini neonatus risiko tinggi sebesar 70% di

dalam standar pelayanan minimal (SPM) Tahun 2008. Adapun pencapaian

program tersebut di Kota Metro dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014

adalah sebagai berikut:

Page 46: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

45

Gambar 30

Cakupan Deteksi Dini Neonatus Risiko Tinggi

Kota Metro Tahun 2010- – 2014

Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa cakupan deteksi dini neonatus risti di Kota Metro

selalu berada di atas target nasional yaitu 100%. Dari tahun ke tahun dapat diketahui

bahwa cakupan program meningkat tajam pada tahun 2010 menjadi 60,6 % dan tahun

2011 menurun menjadi 58,7 % dan terjadi peningkatan pada tahun 2012 dan 2013 dan

meningkat tajam tahun 2014.

5. Pelayanan Keluarga Berencana

Peserta KB aktif yaitu pasangan usia subur (15-49 tahun) yang berstatus kawin dan

sedang menggunakan salah satu kontrasepsi. Jumlah pasangan usia subur (PUS)

yang ada di Kota Metro tahun 2014 sebanyak 27.684 PUS dan tersebar di lima (5)

Kecamatan dengan jumlah PUS terbesar ada di Kecamatan Metro Pusat yaitu

sebanyak 8,383 PUS atau 30,28% sedangkan jumlah PUS terkecil ada di Kecamatan

Metro Selatan yaitu sebesar 2,726 PUS atau 9,8 %.

Jumlah peserta KB aktif menurut BKKB & PP Kota Metro pada tahun 2014 sebanyak

20,034 PUS (72,4 %) dan peserta KB baru ada 4.682 PUS (16.9 %).

Page 47: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

46

6. Kunjungan Neonatus dan Kunjungan Bayi

Cakupan kunjungan neonatal (KN) adalah persentase neonatal yang memperoleh

pelayanan kesehatan minimal 2 kali dari tenaga kesehatan; satu kali pada umur 0-7

hari dan satu kali pada umur 8-28 hari. Pelayanan tersebut meliputi pelayanan

kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI

dini dan ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan

pemberian imunisasi), pemberian vitamin K, manajemen terpadu balita muda (MTBM)

dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA. Dan ini

digunakan untuk melihat jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan neonatal.

Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan kunjungan bayi umur 1-12 bulan di sarana

pelayanan kesehatan maupun di rumah, ataupun di tempat lain melalui kunjungan

petugas. Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali yaitu 1 kali pada

umur 1-3 bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan dan 1 kali pada

umur 9-12 bulan.

Gambar 31

Cakupan Kunjungan Neonatus dan Kunjungan Bayi

Kota Metro Tahun 2010 – 2014

Sumber: Seksi Kesga Dinas Kesehatan Kota Metro

Page 48: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

47

Cakupan kunjungan neonatus di Kota Metro tahun 2014 yaitu sebanyak 3,338 dari

jumlah sasaran sebesar 3,328 (cakupan 99,7%). Sedangkan cakupan kunjungan bayi

sebanyak 3.338 dari jumlah sasaran sebesar 3.305(cakupan 99%).

7. Pelayanan Imunisasi

Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi umur 0-1 tahun (BCG,

DPT, Polio, Campak, HB), imunisasi untuk Wanita Usia Subur/Ibu Hamil (TT) dan

imunisasi untuk anak SD (Kelas 1: DT dan kelas 2-3: TT). Imunisasi tambahan

dilakukan atas dasar ditemukannya masalah seperti Desa non UCI, potensial/risti KLB,

ditemukan/diduga adanya virus polio liar atau kegiatan lainnya berdasarkan kebijakan

teknis.Beberapa pelayanan imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit difteri,

pertusis, tetanus, tuberkulosis, poliomielitis, hepatistis B, dan campak antara lain :

a) Imunisasi BCG untuk mencegah penyakit tuberkulosis yang diberikan pada umur

0-11 bulan. Frekuensinya hanya satu kali dengan suntikan pada lengan kanan atas

luar (intrakutan).

b) Imunisasi DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis dan tetanus yang

diberikan pada umur 2-11 bulan. Frekuensinya diberikan sebanyak 3 kali dengan

selang waktu 4 minggu disuntikkan pada paha tengah luar (intramuskular).

c) Imunisasi polio diberikan untuk mencegah penyakit poliomielitis yang diberikan

pada umur 0-11 bulan sebanyak 4 kali, selang waktu 4 minggu dengan cara

meneteskan ke mulut bayi.

d) Imunisasi HB diberikan untuk mencegah penyakit hepatitis B yang diberikan hanya

satu kali pada umur 0-7 bulan dengan cara menyuntikkan pada paha tengah luar

(intramuskular).

e) Imunisasi campak untuk mencegah penyakit campak yang diberikan hanya satu

kali pada umur 9-11 bulan dengan cara menyuntik pada lengan kiri atas (subkutan)

Pencapaian universal child immunization (UCI) pada dasarnya merupakan proksi

terhadap cakupan imunisasi secara lengkap pada sekelompok bayi jika cakupan

UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu. Berarti dalam wilayah tersebut

tergambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat (herd immunity) terhadap

penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).

Page 49: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

48

Suatu desa/kelurahan mencapai target UCI apabila ≥80% bayi di desa/kelurahan

tersebut mendapat imunisasi lengkap. Kelurahan UCI di Kota Metro tahun 2014 ada

sebanyak 22 dari 22 kelurahan yang ada di Kota Metro atau sebesar 100 %. Bila

melihat target indikator SPM tahun 2008 sebesar 90%, pencapaian UCI pada tahun

2014 sudah tercapai. Diperlukan kerja keras untuk bisa mempertahankan target

tersebut pada tahun mendatang. Grafik di bawah ini menunjukan cakupan imunisasi

bayi per puskesmas di Kota Metro pada tahun 2014:

Gambar 32

Cakupan Imunisasi Bayi per Puskesmas Kota Metro Tahun 2014

Sumber: Seksi Pencegahan & Pemberantasan Penyakit

Dari grafik di atas dapat dilihat adanya disparitas yang sangat tinggi antar puskesmas

dalam pencapaian imunisasi di wilayah kerjanya. Terdapat puskesmas dengan capaian

imunisasi yang sangat tinggi yaitu Puskesmas Banjar Sari dan yang terendah

Puskesmas Ganjar Agung, sedangan Puskesmas di bawah target yang ditetapkan yaitu

<80% yaitu semua Puskesmas target Imunisasi telah mencapai 80 %,untuk itu perlu

adanya peningkatan kerjasama baik lintas program maupun lintas sektor agar

keberhasilan UCI 100 % diikuti dengan target imunisasi yang tinggi.

Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan salah satu kegiatan

imunisasi tambahan yang bertujuan untuk menurunkan jumlah kasus Tetanus Neonatal

di setiap Kabupaten/Kota hingga < 1 kasus per 1000 kelahiran hidup pertahun. Pada

masa lalu sasaran kegiatam MNTE adalah calon pengantin dan ibu hamil namun

pencapaian target agak lambat, sehingga dilakukan kegiatan akselerasi berupa

pemberian TT4 dosis pada seluruh wanita usia subur termasuk ibu hamil (usia 15 – 39

tahun).

Page 50: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

49

Imunisasi TT ibu hamil adalah pemberian imunisasi TT pada ibu hamil sebanyak

5 dosis dengan interval tertentu (yang dimulai saat dan atau sebelum kehamilan)

yang berguna bagi kekebalan seumur hidup, pemberian TT2 selang waktu

pemberian minimal 4 minggu setelah TT1 dengan masa perlindungan 3 tahun,

TT3 selang waktu pemberian minimal 6 bulan setelah TT2 dengan masa perlindungan

5 tahun, TT4 selang waktu pemberian minimal 1 tahun setetelah TT3 dengan

masa perlindungan 10 tahun, pemberian TT5 selang waktu pemberian minimal 1

tahun setelah TT4 dengan masa perlindungan 25 tahun dan pemberian TT2

imunisasi yang diberikan minimal 2 kali saat kehamilan (yang dimulai saat dan atau

sebelum kehamilan).

44..22 Perbaikan Gizi Masyarakat

Upaya perbaikan gizi masyarakat bertujuan untuk mencegah dan menangani

permasalahan gizi di masyarakat dengan cara meningkatkan kemandirian

masyarakat di bidang gizi, pelembagaan keluarga sadar gizi, serta

peningkatan penganekaragaman konsumsi pangan keluarga. Beberapa masalah gizi

yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat adalah kekurangan kalori

protein, kekurangan vitamin A, dan anemia gizi besi.

1. Pemantauan Pertumbuhan Balita

Upaya pemantauan terhadap pertumbuhan balita dilakukan melalui

kegiatan penimbangan di posyandu secara rutin setiap bulan. Dalam

memantau pertumbuhan balita digunakan indikator D/S dan N/D. Berdasarkan

hasil kegiatan seksi gizi untuk tahun 2014 jumlah balita yang datang dan

ditimbang (D) dilaporkan sebanyak 8.398 dari 9.192 seluruh balita (S). Jadi

pencapaian indikator D/S di Kota Metro sebesar 91,4 % atau lebih tinggi

dari target sebesar 80% tetapi turun dari tahun 2013. Adapun cakupan D/S per

puskesmas dapat dilihat dari gambar di bawah ini:

Page 51: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

50

Gambar 33

Cakupan D/S Menurut Wilayah Puskesmas

Kota Metro Tahun 2014

Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro

Jika dilihat cakupan D/S per puskesmas, semua Puskesmas telah mencapai target

yang ditetapkan yaitu sebesar 80%.

Adapun kecenderungan cakupan D/S tahun 2010 - 2014 adalah sebagai berikut:

Gambar 34

Cakupan D/S Kota Metro Tahun 2010 – 2014

Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro

Dari gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa cakupan D/S di Kota Metro

menunjukkan kecenderungan yang berfluktuatif, untuk tahun 2014 D/S sudah di atas

target.

Page 52: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

51

2. Balita BGM mendapat MP-ASI dan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

Balita Bawah Garis Merah (BGM) adalah balita yang ditimbang, berat badannya berada

pada garis merah atau di bawah garis merah pada KMS. Balita yang menderita BGM

berada pada fase rawan untuk beralih ke status gizi buruk sehingga perlu diberikan

intervensi berupa pemberian MP-ASI dengan porsi 100 gram per hari selama 90 hari.

Dari 245 balita BGM usia 6-24 bulan, tidak ada balita yang mendapatkan MP-ASI

(cakupan 13,02 %). Hal ini disebabkan karena tidak adanya dana untuk membiayai

program MP-ASI bagi balita BGM usia 6-24 bulan. Hal ini cukup memprihatinkan

karena balita BGM yang tidak mendapatkan penanganan cenderung untuk beralih

status menjadi balita gizi buruk.

Gizi buruk adalah status gizi menurut berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) dengan

Z-score < 3, dan atau dengan tanda-tanda klinis (marasmus, kwasiorkor, dan

marasmus-kwasiorkor). Balita gizi buruk harus mendapatkan perawatan standar yang

meliputi:

a) Pemeriksaan klinis meliputi kesadaran, dehidrasi, hipoglikemi, dan hipotermi;

b) Pengukuran antropometri menggunakan parameter BB dan TB;

c) Pemberian larutan elektrolit dan multi-micronutrient serta memberikan makanan

dalam bentuk, jenis, dan jumlah yang sesuai kebutuhan, mengikuti fase Stabilisasi,

Transisi, dan Rehabilitasi;

d) Diberikan pengobatan sesuai penyakit penyerta;

e) Ditimbang setiap minggu untuk memantau peningkatan BB sampai mencapai Z-

score -1;

f) Konseling gizi kepada orang tua/pengasuh tentang cara memberi makan anak.

Dari 4 kasus balita gizi buruk yang terdapat di Kota Metro 100% penderita

mendapatkan perawatan.

Page 53: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

52

3. Pemberian Kapsul Vitamin A

Kurang vitamin A dapat menimbulkan peyakit rabun senja (Xerophthalmia). Selain itu

Vitamin A merupakan salah satu zat gizi mikro yang diperlukan oleh tubuh untuk

meningkatkan daya tahan tubuh (imunitas). Pemberian kapsul vitamin A pada balita

diberikan setiap 6 bulan sekali atau 2 kali dalam setahun yaitu bulan Februari dan bulan

Agustus. Cakupan pemberian kapsul vitamin A 2X (dua kali) pada balita yang ada di

Kota Metro tahun 2014 sebesar 99,50 % atau meningkat jika dibandingkan dengan

capaian pada tahun 2013 yaitu sebesar 96,40 %. Secara rinci capaian pemberian

kapsul vitamin A pada balita per puskesmas adalah sebagai berikut:

Gambar 35

Cakupan Pemberian Vitamin A pada Balita Menurut Wilayah Puskesmas

Kota Metro Tahun 2014

Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro

Cakupan pemberian vitamin A pada balita di tiap Puskesmas telah mencapai

target 85%. Cakupan terendah terdapat di Puskesmas Purwosari sebesar 85 % dan

capaian terbesar terdapat di Puskesmas Bantul yaitu sebesar 100 %. Hal ini

disebabkan karena balita tidak datang ke posyandu pada bulan vitamin A

mendapatkan vitamin A di sekolah PAUD dan TK.

Page 54: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

53

4. Pemberian Tablet Fe

Kondisi anemia dan Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil mempunyai

dampak kesehatan terhadap ibu dan anak dalam kandungan, antara lain meningkatkan

risiko bayi dengan berat lahir rendah, keguguran, kelahiran prematur dan kematian

pada ibu dan bayi baru lahir. Penelitian Saraswati dan Sumarno (1998) menunjukkan

bahwa ibu hamil dengan kadar Hb <10 g/dl mempunyai risiko 2,25 kali lebih tinggi

untuk melahirkan bayi BBLR, sedangkan ibu hamil dengan anemia berat mempunyai

resiko melahirkan bayi BBLR 4,2 kali lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang tidak

anemia berat. Penelitian menyebutkan bahwa resiko kematian ibu meningkat 3,5 kali

pada ibu hamil yang menderita anemia.

Upaya peningkatan gizi ibu hamil khususnya dalam mencegah terjadinya anemia

dilakukan dengan pemberian tablet besi pada ibu hamil. Tablet tambah darah (Fe)

diberikan kepada ibu hamil minimal 90 tablet selama periode kehamilannya. Pada

tahun 2014 cakupan pemberian tablet besi pada ibu hamil (Fe I) adalah 98,75 % atau

meningkat dari tahun 2013 sebesar 98,03 %. Sedangkan cakupan pemberian tablet

besi Fe3 pada ibu hamil pada tahun 2014 sebesar 96,71 % atau naik dari tahun

sebelumnya sebesar 94,1 % seperti tergambar dalam grafik berikut.

Gambar 36

Cakupan Pemberian Tablet Fe Kota Metro Tahun 2010– 2014

Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro

Page 55: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

54

Adapun cakupan Fe1 dan Fe3 di setiap puskesmas di Kota Metro pada tahun 2014

adalah sebagai berikut :

Gambar 37

Cakupan Pemberian Tablet Fe Berdasarkan Puskesmas

Kota Metro Tahun 2014

Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro

Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa semua puskesmas telah mencapai target

yang diharapkan (90%)pada tablet Fe 1 dan tablet Fe 3.

5. Kecamatan Bebas Rawan Gizi

Kecamatan dinyatakan bebas rawan gizi bila prevalensi gizi kurang dan gizi buruk

<15%. Dari 5 kecamatan di Kota Metro seluruhnya bebas rawan gizi. Namun beberapa

kecamatan berpotensi rawan gizi terutama Kecamatan Metro utara, karena mempunyai

kejadian kasus gizi buruk paling tinggi diantara kecamatan yang lain. Adapun

gambaran prosentase balita gizi buruk tergambar dalam grafik berikut:

Page 56: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

55

Gambar 38

Jumlah Balita Gizi Buruk per Kecamatan

Kota Metro Tahun 2014

Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro

Perlu adanya upaya penanganan terpadu untuk menanggulangi masalah gizi di Kota

Metro, karena kasus gizi buruk masih ada. Diantaranya adalah dengan peningkatan

deteksi dini, manajemen data, dan cakupan pemberian makanan tambahan bagi balita

gizi kurang agar tidak berlanjut menjadi gizi buruk.

6. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

Berat badan lahir rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah satu faktor utama

yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR di bedakan dalam

2 kategori yaitu: BBLR karena prematur (usia kandungan kurang dari 37 minggu) atau

BBLR karena intrauterine growth retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup bulan

tetapi berat badannya kurang.

Jumlah kasus bayi BBLR di Kota Metro semakin meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah

bayi BBLR hanya sebesar 267 kasus tahun 2010, 354 kasus tahun 2011 dan turun

menjadi 229 kasus tahun 2012 dan tahun 2013 meningkat kembali menjadi 260

kasus dan tahun 2014 menjadi 239 kasus seperti terdapat dalam grafik berikut:

Page 57: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

56

Gambar 39

Jumlah Kasus BBLR Kota Metro Tahun 2010– 2014

Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro

Dapat diketahui juga bahwa jumlah kasus bayi dengan BBLR terbanyak berada di

Puskesmas Yosomulyo (45 bayi), dan kasus terendah di Puskesmas Tejo Agung

dengan 13 kasus. Adapun distribusi kasus BBLR berdasarkan wilayah kerja puskesmas

disajikan dalam grafik sebagai berikut:

Gambar 40

Distribusi Kasus BBLR Berdasarkan Puskesmas

Kota Metro Tahun 2014

Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro

Page 58: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

57

Dari gambar di atas terlihat bahwa distribusi kasus BBLR berada di semua Puskesmas

dengan jumlah lebih dari 13 di setiap Puskesmas, Hal ini menggambarkan status gizi

pada bayi baru lahir rendah menunjukan bahwa bayi dalam kandungan gizinya kurang

yang dapat disebabkan karena asupan gizi sewaktu hamil kurang, adanya penyakit

bawaan dll. Untuk itu perlu pengetahuan tentang pentingnya gizi seimbang pada ibu

hamil serta tambahan makanan bergizi seperti susu pada ibu hamil.

7. Status Gizi Balita

Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat

kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi balita adalah dengan

anthropometri yang menggunakan indeks berat badan umur (BB/U). Kategori yang

digunakan adalah gizi lebih (z-score >+2SD), gizi baik (z-score -2SD sampai +2SD),

gizi kurang (z-score-2SD sampai -3SD), gizi buruk (z-score <-3SD). Perkembangan

kasus gizi buruk dan kasus gizi kurang/ BGM Kota Metro tergambar dalam grafik:

Gambar 41

Jumlah Kasus balita dengan gizi buruk dan BGM

Kota Metro Tahun 2010-2014

Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro

Jumlah kasus balita gizi buruk tahun 2010 yang dilaporkan oleh Seksi Gizi Dinas

Kesehatan Kota Metro, tahun 2010 yaitu 28 kasus, dan menurun pada tahun 2011

sebanyak 3 orang dan tahun 2012 meningkat menjadi 7 kasus dan menurun lagi pada

tahun 2013 menjadi 4 kasus dan tahun 2014 terdapat 4 kasus.

Page 59: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

58

Sedangkan jumlah Balita Bawah Garis Merah (BGM) selama lima tahun cenderung

berfluktuatif naik turun, pada tahun 2010 321 kasus, 2011 terdapat 343 kasus. Dan

menurun pada tahun 2012 terdapat 245 kasus dan tahun 2013 meningkat menjadi 260

kasus dan tahun 2014 menurun menjadi 169 kasus. Kasus balita BGM perlu

diwaspadai karena status BGM berpotensi untuk beralih ke status Gizi Buruk jika tidak

mendapat penanganan yang memadai.

Untuk temuan gizi buruk terbaru 2014 hanya 4 orang, hal lain disebabkan perbedaan

defenisi operasional yang ada, pada buku pedoman profil masih menggunakan bahwa

yang dikatakan gizi buruk adalah berat bayi dibagi umur, sedangkan pada defenisi

operasional pada program gizi adalah berat bayi dibagi tinggi badan. Kasus gizi buruk

juga disebabkan adanya penyakit penyerta seperti TB Paru, Hydrocepalus,

Perlengketan usus serta faktor pola asuh.

Dengan adanya kasus gizi buruk yaitu 4 kasus serta meningkatnya BGM, perlu adanya

peningkatan kegiatan program untuk menurunkan kasus gizi buruk dan BGM, perlu

adanya review dan pemantauan terhadap status gizi secara berkala untuk mengetahui

penyebab kasus gizi buruk serta pengetahuan tentang pentingnya ke posyandu agar

dapat selalu terpantau oleh pelayanan kesehatan.Perlu juga ada kegiatan pemberian

tambahan makanan dan vitamin untuk meningkatkan gizi anak bayi dan balita.Dan

perlu adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang gizi seimbang baik melalui

penyuluhan maupun partisipasi masyarakat, lembaga eksekutif dan legislatif serta

dinas terkait.

8. Bayi Mendapat ASI Ekslusif

Pemberian Air Susu (ASI) pada bayi usia 0-1 tahun mempunyai arti sangat

penting, terutama menyangkut pemenuhan kebutuhan zat gizi dan zat lain

pembentuk kekebalan tubuh terhadap penyakit. Pemberian ASI secara

eksklusif di usia 0-6 bulan dipandang sangat strategis, karena pada

usia tersebut kondisi bayi masih sangat labil dan rentan terhadap berbagaii

penyakit. Cakupan ASI Eksklusif pada tahun 2014 menunjukkan peningkatan

dari tahun sebelumnya yaitu dari 42,0 % pada tahun 2013 menjadi % 45,5

pada tahun 2014.

Page 60: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

59

Gambar 42

Cakupan ASI Eksklusif Kota Metro Tahun 2010-2014

Sumber: Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Metro

Berdasarkan laporan pada tahun 2014 didapatkan bahwa dari 1.131sasaran bayi

terdapat 515 bayi yang mendapatkan ASI eksklusif (45,5 %). Angka cakupan ASI

eksklusif belum mencapai target yaitu sebesar 60%. Hal ini dapat disebabkan karena

masyarakat terutama ibu hamil belum memiliki pengetahuan tentang pentingnya ASI

Eklusif serta penanganan bidan yang langsung memberikan ASI kepada ibu melahirkan

44..33 Pelayanan Kesehatan Gigi & mulut

Kesehatan gigi tercantum pada UU Kesehatan yang telah disahkan DPR pada 14

september 2009. UU Kesehatan tersebut menggantikan UU no. 23 tahun 1992 tentang

Kesehatan yang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan masyarakat dan dunia

kesehatan. Pada UU Kesehatan yang baru, kesehatan gigi dimasukkan sebagai salah satu

kegiatan penyelenggaraan upaya kesehatan. Bahkan terdapat bagian khusus mengenai

kesehatan gigi yang dicantumkan pada pasal-pasal UU tersebut.

Page 61: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

60

Pasal 93:

(1) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan gigi, pencegahan

penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi, dan pemulihan kesehatan gigi oleh

Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat yang dilakukan secara terpadu,

terintegrasi dan berkesinambungan.

(2) Kesehatan gigi dan mulut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui

pelayanan kesehatan gigi perseorangan, pelayanan kesehatan gigi masyarakat, usaha

kesehatan sekolah.

Pasal 94:

Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menjamin ketersediaan tenaga,

fasilitas pelayanan, alat dan obat kesehatan gigi dan mulut dalam rangka

memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang aman, bermutu, dan terjangkau

oleh masyarakat.

Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS 2007) yang diselenggarakan

Kementerian Kesehatan R.I. menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia rata–rata

memiliki kurang lebih 5 gigi rusak setiap orangnya. Dilaporkan juga, dari gigi

yang rusak tersebut hanya 0.7% yang telah ditambal. Beberapa temuan

ilmiah menunjukkan adanya kaitan antara kesehatan gigi dengan kesehatan tubuh

secara keseluruhan, termasuk penyakit jantung, diabetes, stroke, gangguan kehamilan

dan dampak karies gigi juga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan

anak prasekolah.Dengan meningkatkan kualitas kesehatan gigi akan dapat

meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik.

Page 62: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

61

Gambar 43

Realisasi Program Pelayanan kesehatan gigi dan mulut

Kota Metro Tahun 2014

Sumber: Seksi PKDR Dinas Kesehatan Kota Metro

Dari jumlah 12.421 siswa SD/MI yang diperiksa giginya hanya 5.203 siswa pada Usaha

kesehatan gigi sekolah dan sebanyak 2786 siswa yang perlu perawatan gigi dan yang

mendapat perawatan 1833 siswa, sedangkan UKGS telah dilaksanakan di semua SD/MI

yang ada di Kota Metro, tetapi siswa yang diperiksa tidak semua, karena pemeriksaan gigi

biasanya berbarengan dengan penjaringan siswa SD/MI yaitu anak SD/MI yang baru

masuk.

44..44 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan.

Biaya pemeliharaan kesehatan terutama saat sakit cenderung mengalami peningkatan.

Hal ini terjadi karena penerapan teknologi canggih, karakter „supply induced demand‟

dalam pelayanan kesehatan, pola pembayaran tunai langsung ke pemberi pelayanan

kesehatan, pola penyakit kronik dan degeneratif, serta inflasi. Peningkatan biaya itu

mengancam akses dan mutu pelayanan kesehatan, sebagai akibatnya akan

menurunkan derajat kesehatan masyarakat. Sebagai upaya mengatasi hal tersebut

sejak lama sudah dikembangkan pembiayaan kesehatan pra bayar. Pola pembiayaan

Page 63: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

62

pra bayar tidak hanya akan meringankan beban pemerintah namun juga merupakan

upaya melibatkan masyarakat dalam pembiayaan kesehatan.

Prosentase kepesertaan JPK pra bayar terhadap jumlah penduduk tahun 2010 - 2012

cenderung meningkat, yaitu dari 40 % menjadi 48,1%. Pada tahun 2010 cakupan

kepesertaan JPK pra bayar di Kota Metro, tahun 2011 menjadi 50,9 % dan meningkat

tahun 2012 menjadi 65,5 % dan menurun di tahun 2013 menjadi 48,5% dan tahun 2014

meningkat menjadi 53,55%. Hal ini karena tidak tercatatnya data asuransi komersial

ASKES. Pencapaian JPK pra bayar masih di bawah target yang ditetapkan yaitu

sebesar 70%.

Gambar 44

Prosentase Peserta JPK terhadap Jumlah Penduduk

Kota Metro Tahun 2010 – 2014

Sumber: Seksi Pembiayaan Jaminan Kesehatan

Adapun rincian prosentase peserta menurut jenis JPK pra bayar pada tahun 2014

dapat dilihat dari grafik berikut.

Gambar 45

Prosentase JPK Menurut Jenisnya

Kota Metro Tahun 2014

Sumber: Seksi Pembiayaan Jaminan Kesehatan

Page 64: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

63

JKN di Kota Metro terdiri dari Penerima bantuan iuran (PBI) APBN, Pekerja penerima

upah (PPU) pekerja bukan penerima upah (mandiri), bukan pekerja sebesar 44,5

%,Jamkesda 6,65 %, asuransi swasta 2,35% dan asuransi perusahaan terdiri dari

0,05%.

2. Jumlah kunjungan rawat jalan, rawat inap di Sarana Pelayanan Kesehatan

Akses terhadap pelayanan kesehatan dasar di puskesmas dapat diukur dengan

prosentase penduduk yang memanfaatkan puskesmas. Bila dibandingkan dengan

tahun sebelumnya maka terjadi penurunan jumlah kunjungan pasien di puskesmas.

Jumlah total kunjungan puskesmas pada tahun 2014 tercatat sebanyak 127.996

kunjungan. Dari seluruh jumlah pengunjung puskesmas yang memanfaatkan untuk

rawat jalan sebanyak 127.540 kunjungan atau 83,67 % dari jumlah penduduk.

Sedangkan jumlah kunjungan rawat inap pada tahun 2014 ada 456 kunjungan atau

0,29 % dari jumlah penduduk. Cakupan kunjungan rawat inap menurun dari tahun

2013 dikarenakan Rumah Sakit masih cukup untuk rawat inap dan terjadi penurunan

pada rawat jalan, hal ini dikarenakan ada 7 Rumah sakit juga telah melaksanakan

rawat jalan secara intensif, dan banyak pasien yang minta rujukan untuk ke Rumah

sakit.

Adapun cakupan kunjungan rawat inap di seluruh puskesmas di Kota Metro masih di

bawah target nasional yaitu 1,5% dari jumlah penduduk. Rendahnya jumlah kunjungan

rawat inap puskesmas karena fasilitas kesehatan rujukan/ rumah sakit relatif mudah

dijangkau, sehingga masyarakat lebih memilih di rawat di rumah sakit daripada di

puskesmas. Grafik dibawah ini menggambarkan jumlah kunjungan di masing-masing

puskesmas.

Gambar 46

Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan Per Puskemas

Kota Metro Tahun 2014

Sumber: Seksi PKDR Dinas Kesehatan Kota Metro

Page 65: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

64

Jumlah kunjungan rawat jalan puskesmas menunjukkan grafik menurun dalam tahun

terakhir seperti tergambar sebagai berikut.

Gambar 47

Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Puskesmas

Kota Metro Tahun 2010-2014

Sumber: Seksi PKDR Dinas Kesehatan Kota Metro

Tingginya jumlah kunjungan rawat jalan di puskesmas Kota Metro dapat dimaklumi

mengingat penduduk yang berkunjung di puskesmas Kota Metro tidak hanya penduduk

Kota Metro namun juga penduduk luar wilayah terutama penduduk Lampung Tengah

dan Lampung Timur.

Disamping itu, banyaknya penduduk yang memanfaatkan puskesmas menunjukkan

bahwa masyarakat Kota Metro datang ke sarana pelayanan di Puskesmas bukan saja

untuk pengobatan penyakit tetapi sudah mengarah pada konsultasi kesehatan,

sehingga puskesmas perlu meningkatkan mutu pelayanan selain meningkatkan

kualitas sumber daya manusia yang mampu merespon kebutuhan masyarakat yang

dilayaninya.

Salah satu misi untuk mencapai Visi Kota Metro adalah memelihara dan meningkatkan

kesehatan perorangan dengan cara menyediakan pelayanan kesehatan yang bermutu,

merata dan terjangkau. Upaya pelayanan kesehatan rujukan dan penyediaan fasilitas

penunjang merupakan bagian dari upaya pelayanan kesehatan individu/perorangan

Page 66: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

65

dengan menyediakan pelayanan kuratif yang bermutu dan terjangkau kepada

masyarakat. Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan meliputi upaya

pelayanan kesehatan di rumah sakit dan pelayanan kesehatan gratis bagi keluarga

miskin.

3. Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit

Upaya kesehatan perorangan dapat dilakukan oleh pemerintah maupun swasta untuk

menyembuhkan, memulihkan maupun merehabilitasi kesehatan perorangan.

Pelayanan rawat jalan dilakukan untuk merehabilitasi gangguan kesehatan ringan, dan

pelayanan rawat inap diperlukan untuk merawat pasien dengan gangguan kesehatan

berat.

Saat ini Kota Metro memiliki 7 unit rumah sakit, yang menurut kepemilikan terdiri dari 1

RS Pemerintah, 3 RS Swasta, dan 3 RS khusus swasta. Jumlah kunjungan di seluruh

rumah sakit di Kota Metro sebanyak 293.465 atau sebesar 192,5 % dari jumlah

penduduk. Dari seluruh jumlah kunjungan, sebanyak 156 % atau 238.266 orang

adalah pasien rawat jalan, sedangkan pasien rawat inap sebanyak 55.199 orang atau

36,2 %.

Jumlah kunjungan yang tinggi dapat terjadi karena yang datang ke rumah sakit di Kota

Metro bukan saja berasal dari Kota Metro sendiri tetapi banyak juga yang berasal dari

luar kota Metro. Grafik dibawah ini menunjukkan jumlah penduduk yang memanfaatkan

rumah sakit di Kota Metro.

Gambar 48

Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap di Rumah Sakit

Kota Metro Tahun 2014

Sumber : Bagian Rekam Medis RSUD A. Yani, RS Mardi Waluyo, RS Islam, RS Muhammadiyah, RSIA

Anugerah Medical Centre, RSB Permata Hati,RSB Asih

Page 67: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

66

4. Efisiensi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit

Pelayanan rawat inap dapat digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan pemanfaatan

rumah sakit dengan melihat dari beberapa segi termasuk pemanfaatan sarana, mutu,

dan tingkat efisiensi pelayanan. Indikator-indikator yang dipakai terkait dengan

pelayanan di rumah sakit antara lain; pemanfaatan tempat tidur / Bed Occupancy Rate

(BOR), rata-rata lama hari perawatan / Average Length of Stay (ALOS), rata-rata

selang waktu pemakaian tempat tidur/Turn Over Internal (TOI), presentase pasien

keluar yang meningggal/Gross Death Rate (GDR), dan presentase pasien yang keluar

meninggal <24 jam perawatan/Net Death Rate (NDR). Adapun pencapaian indikator

tersebut di beberapa rumah sakit di Kota Metro dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 7

Indikator Pelayanan Rumah Sakit Kota Metro Tahun 2014

N

O RUMAH SAKIT

JUMLAH

TEMPAT TIDUR BOR ALOS TOI GDR NDR

1 RSU A. Yani 233 66,7 3 2 41,6

19,3 2 RSU Mardi Waluyo

178 79,1 3 1

44,3

20.6 3 RSU Islam

63 45.0 3 3

29.0

10,4 4 RSU Muhammadiyah

52 60.8 3 2

15.8

6,9 5 AMC

68 90.5 0 0

0.5

0.2 6 RSB Asih

25 15.4 1 8

-

-

7 RSB Permata Hati 31 60.8 2 1

-

-

Sumber: Bagian Rekam Medis, RSU Jend. A.Yani, RSU Mardi Waluyo, RSU Islam,

RSIA Anugerah Medical Centre, RSB Permata Hati, RS Muhammadiyah Kota

Metro, RSB Asih

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa pemanfaatan tempat tidur rumah sakit

(Bed Occupation Rate/BOR) di Kota Metro menunjukkan pencapaian yang variatif antar

rumah sakit. Empat rumah sakit (RS.A Yani, RS. Mardi Waluyo dan RSIA AMC)

menunjukkan BOR yang ideal 60-85%, sedangkan 4 rumah sakit lainnya masih di

bawah angka ideal.

Page 68: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

67

44..55 Indikator Yang Akan Dicapai

Target-target yang akan dicapai dalam pelaksanaan Pembangunan Kesehatan berdasarkan

data indikator kinerja SPM Kota Metro tahun 2013 adalah sebagai berikut:

NO JENIS PELAYANAN TARGET REALISA

SI

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

Persentase cakupan kunjungan ibu hamil K4

Persentase cakupan komplikasi kebidanan yg ditangani

Persentase cakupan pertolongan persalinan oleh bidan

atau tenaga Kesehatan yang memiliki kompetensi

kebidanan

Persentase cakupan pelayanan nifas

Persentase cakupan Neonatus dg komplikasi yg ditangani

Persentase cakupan kunjungan bayi

Persentase cakupan Desa/Kelurahan Universal Child

Immunization

Persentase Cakupan pelayanan anak balita

Persentase cakupan pemberian makanan pendamping ASI

pada anak usia 6 – 24 bulan

Persentase cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

Persentase cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan

setingkat

Persentase cakupan peserta KB aktif

Presentasi Cakupan penemuan dan penanganan penderita

penyakit

a. Presentasi AFP Rate 100.000 penduduk < 15 tahun

b. Presentasi Penemuan Penderita Pneumonia Balita

c. Presentasi Pasien baru TB BTA Positif

d. Presentasi DBD yang ditangani

e. Presentasi Penemuan Penderita Diare

95 %

80%

90 %

90 %

80 %

90 %

100 %

90 %

100%

100 %

100 %

70 %

>=2

100 %

>85 %

100 %

100 %

98,09

97,57

97.83

97,91

89,33

97,95

100,00

94,15

100

100

100

85,01

1

9,26

37,30

100

106,04

Page 69: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

68

14.

15.

16.

17.

18

Persentase cakupan pelayanan Kesehatan dasar Pasien

masyarakat miskin

Persentase cakupan Pelayanan Kesehatan ke Rujukan

Pasien masyarakat miskin

Persentase cakupan gawat darurat level 1 yang harus

diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota

Persentase cakupan Dsa/Kelurahan mengalami KLB yang

dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 jam

Persentase cakupan Desa siaga aktif

100%

100%

100%

100%

100%

79,59

78,78

100

-

100

44..66 Perilaku Hidup Masyarakat

Upaya perubahan perilaku sehat dilaksanakan melalui program promosi kesehatan yang

merupakan upaya pembelajaran dari, oleh dan bersama masyarakat agar dapat menolong

dirinya sendiri serta mengembangkan kegiatan bersumber daya masyarakat dalam upaya

kesehatan sesuai dengan keadaan sosial budaya setempat. Indikator-indikator yang

digunakan untuk mengukur keberhasilan program pengembangan perilaku sehat dan

pemberdayaan masyarakat antara lain:

1. Rumah Tangga Sehat

Rumah tangga sehat adalah rumah tangga yang memenuhi 10 indikator PHBS

yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, balita diberi ASI

eksklusif, mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan, tidak merokok,

melakukan aktifitas fisik setiap hari, makan sayur dan buah setiap hari,

tersedia air bersih, tersedia jamban, kesesuaian luas lantai dengan jumlah

penghuni dan lantai rumah bukan dari tanah. Dari 11.377 rumah tangga yang

dipantau, sebanyak 5.399 keluarga (47.5 %) dapat dikategorikan sebagai

rumah tangga sehat. Karena dari 10 indikator PHBS, rumah yang tidak ada

asap rokok sangat sedikit . Hal tersebut memperlihatkan bahwa masyarakat

masih banyak yang merokok dalam rumah sehingga capaian rumah tangga

Page 70: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

69

sehat terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya tetapi masih dibawah target yaitu 5%.

Untuk itu perlu ada peningkatan pengetahuan pada masyarakat tentang bahaya

merokok dan adanya ketegasan dari pemerintah tentang tempat yang diperbolehkan

untuk merokok. Dengan adanya kerjasama baik masyarakat maupun pemerintah untuk

mencapai rumah tangga sehat maka akan terbentuk keluarga sehat sampai dengan

Kota Metro Sehat.Pencapaian Rumah Tangga ber PHBS dapat dilihat pada grafik di

bawah ini:

Gambar 49

Pencapaian Rumah Tangga ber PHBS

Kota Metro Tahun 2014

Sumber: Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro

44..77 Keadaan Lingkungan

Upaya pembinaan kesehatan lingkungan bertujuan menurunkan angka kejadian penyakit

yang berbasis lingkungan dengan cara mengendalikan faktor resiko lingkungan yang

berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat. Adapun kegiatan pokok untuk

mencapai tujuan tersebut meliputi: Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar,

Pemeliharaan dan Pengawasan Kualitas Lingkungan, pengawasan tempat-tempat umum

dan tempat pengelolaan makanan (TUPM), dan pengembangan wilayah sehat.

Page 71: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

70

1. Rumah Sehat

Rumah sehat menjadi indikator lingkungan sehat. Rumah sehat dapat menggambarkan

kondisi kesehatan suatu wilayah. Rumah yang dibina ada 911 rumah yaitu 13.34 % dari

rumah yang ada (34.944 rumah) .Rumah yang dibina memenuhi syarat/ rumah sehat di

Kota Metro ada 50,05 % yaitu 456 rumah yang dibina. Sedangkan rumah sehat yang

ada adalah 28.569 rumah (81,76% dari rumah yang ada).Hal ini menggambarkan

bahwa pemeriksaan rumah sehat belum dapat mewakili kondisi yang ada, karena rumah

yang diperiksa belum ada 50% dari jumlah rumah / bangunan yang ada.Hal ini dapat

dilihat dengan tingginya jumlah penyakit DBD, walaupun rumah sehat cakupan tinggi

tetapi dari jumlah rumah yang diperiksa tahun 2014, bukan dari jumlah rumah yang ada

keseluruhan.Pada gambar di bawah ini dapat terlihat cakupan rumah sehat.

Gambar 50

Cakupan Rumah Sehat

Kota Metro Tahun 2012-2014

Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Metro

Gambar 51

Cakupan Rumah yang dibina

Kota Metro Tahun 2014

Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Metro

Page 72: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

71

2. Penyediaan air bersih

Air bersih merupakan kebutuhan penting bagi manusia. Ketersediaan air bersih terbukti

mampu mereduksi terjadinya beberapa penyakit menular. Air bersih yang

layak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari juga harus memenuhi persyaratan

kualitas yang telah ditetapkan, kualitas fisik, bakteriologis maupun kimia. Berdasarkan

hasil laporan yang dilakukan pada tahun 2014 menunjukkan bahwa Penduduk yang

memiliki akses air minum hanya 82,52 % dengan sarana yang digunakan sebagai

sumber air bersih berasal dari sumur gali terlindung dengan jumlah sarana 28.030 dan

yang memenuhi syrarat 22.271 sarana. Sedangkan sisanya menggunakan sumur gali

dengan pompa, sumur bor dengan pompa dan perpipaan. Sedangkan pemeriksaan

bakteriologis dan kimia belum dapat dilakukan semua, hanya pada rumah yang

memiliki sarana industri. Untuk itu perlu adanya pengetahuan masyarakat tentang

pentingnya mengetahui kondisi air yang digunakan selama ini sehingga kita dapat

memberikan solusi dalam permasalahan tentang air. Karena air yang tidak baik dapat

menyebabkan terjadinya penyakit menular seperti Diare, disentri dll.

Gambar 52

Cakupan sarana air bersih

Kota Metro Tahun 2014

Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Metro

Page 73: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

72

Gambar 53

Cakupan kualitas air minum di penyelenggara air minum

Kota Metro Tahun 2014

Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Metro

3. Keluarga dengan Kepemilikan Sanitasi yang layak (jamban Sehat)

Salah satu cara untuk menilai sejauh mana tingkat kesadaran masyarakat dalam

menjaga kebersihan lingkungan dapat dilihat dari kepemilikan fasilitas sanitasi dasar di

keluarga yang memenuhi syarat kesehatan. Sanitasi dasar yang harus dimiliki keluarga

meliputi jamban sehat dengan jenisnya.

Gambaran keluarga yang memiliki sarana sanitasi yang layak (jamban sehat) menurut

puskesmas adalah sebagai berikut:

Gambar 54

Cakupan Keluarga dengan Kepemilikan jamban sehat

Kota Metro Tahun 2014

Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro

Page 74: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

73

4. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

Upaya pembinaan kesehatan lingkungan dilakukan terhadap masyarakat dalam

menjaga kualitas lingkungan dan dilakukan secara kontinu terhadap masyarakat yang

berpotensi menjadi tempat penularan penyakit . Untuk itu perlu pelaksanaan sanitasi

total berbasis masyarakat

Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan dengan

sanitasi total berbasis masyarakat dengan cara melakukan kerja sama baik lintas

program dan lintas sektoral dan dengan masyrakat. Pada tahun 2014 dari 22 kelurahan

di Kota Metro ada 21 kelurahan yang melaksanakan Sanitsi Total berbasis masyarakat

dan 8 kelurahan melaksanakan stop BABS.

Untuk itu perlu adanya kerjasama yang lebih intesif pada semua pihak untuk

mewujudkan sanitasi total berbasis masyarakat, sehingga akan tercipta lingkungan

sehat untu memutuskan rantai penularan penyakit, terutama penyakit menular.

Gambar 55

Cakupan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

Kota Metro Tahun 2014

Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro

Page 75: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

74

5. Pengawasan Tempat-Tempat Umum (TTU)

Tempat - tempat umum dan tempat pengelolan makanan dapat menjadi faktor resiko

sebagai media penular penyakit yang potensial dikarenakan tempat ini dimanfaatkan

oleh masyarakat seperti hotel, restoran/rumah makan, pasar ataupun fasilitas umum

lainnya. Apabila kualitas lingkungan TTU tidak memenuhi standar persyaratan

kesehatan tentunya akan menimbulkan ketidaknyamanan dalam menggunakan fasilitas

tersebut juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Oleh sebab itu perlu dilakukan

pembinaan dan pengawasan kualitas lingkungannya sehingga tidak menyebabkan

gangguan terhadap masyarakat.

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan diperoleh bahwa cakupan TTU yang

diperiksa di Kota Metro pada tahun 2014 sebanyak 165 TTU dan yang memenuhi

syarat 164 yaitu 99,4 %.

Hal ini pelu ditingkatkan dalam pemeriksaan TUPM, karena tempat tempat umum dan

pengelolaan makanan merupakan tempat yang langsung berhubungan dengan

masyarakat, sehingga bila terjadi sesuatu pada TUPM dapat menjadikan penyakit yang

dapat menyebarluas di tengah masyarakat. Untuk itu perlu adanya peningkatan

pengetahuan baik bagi masyarakat maupun pada pengelola tempat tempat umum dan

pengelola makanan. Sehingga produk dari pengelola makanan yang akan di konsumsi

masyarakat sudah memiliki laik hygiens dari dinas kesehatan dan tempatnya

memenuhi syarat kesehatan sehingga masyarakat aman dalam mengkonsumsi

makanan tersebut.

Gambar 56

Cakupan TTU Sehat

Kota Metro Tahun 2014

Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro

Page 76: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

75

Gambar 57

Cakupan TPM Sehat

Kota Metro Tahun 2014

Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro

Gambar 58

Cakupan TPM dibina & diuji petik

Kota Metro Tahun 2014

Sumber: Seksi Kesehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro

Page 77: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

76

44..88 Pelayanan Kefarmasian Indikator untuk menggambarkan pelayanan kefarmasian di Kota Metro digunakan

indikator ketersediaan obat dan ketersediaan sarana sediaan farmasi. Persentase

ketersediaan obat sesuai kebutuhan di puskesmas pada tahun 2014 sebesar 100 % sudah

mencapai target yang ditetapkan yaitu 80%. Persentase pengadaan obat generik di

puskesmas sebesar 99,78 %, dan hasil ini telah mencapai target 80%. Sedangkan jumlah

sarana distribusi sediaan farmasi di Kota Metro mencakup apotik dan toko obat. Jumlah

apotik di Kota Metro sebanyak 26 buah sedangkan toko obat sebanyak 7 buah. Seluruh

sarana distribusi sediaan farmasi di Kota Metro dimiliki oleh swasta. Tetapi pembinaannya

dilakukan oleh Dinas Kesehatan, sehingga perlu adanya kerjasama yang baik agar

ketersediaan obat dapat tersedia dengan baik.

Gambar 59

Kebutuhan obat menurut jenis obat

Kota Metro Tahun 2014

Sumber: Seksi Farmakmin Dinkes Kota Metro

Dari Jenis obat yang ada berjumlah 170 jenis, yang tersedia 159 jenis dan obat generik

yang tersedia 159 jenis yaitu 93,53 % dari jenis obat yang tersedia.

Page 78: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

77

BAB V

SITUASI SUMBER DAYA

KESEHATAN

Upaya Pelayanan Kesehatan dapat dilaksanakan dengan optimal apabila ditunjang dengan

sumber daya yang memadai. Sumber daya kesehatan di Kota Metro dikelompokkan

menjadi sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan.

55..11 Sarana Kesehatan

1. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan/Pengelola

Sarana pelayanan kesehatan Kota Metro ada 102 sarana yang terdiri dari rumah sakit

yaitu rumah sakit umum dan rumah sakit khusus, Puskesmas dan jaringannya terdiri

dari Puskesmas, Pustu dan puskesmas keliling ,sarana pelayanan lain terdiri Klinik,

praktek dokter perorangan, praktek pengobtan tradisional, bank darah rumah sakit dan

unit tranfusi darah, sarana produksi dandistribusi kefarmasian terdiri dari pedagang

besar farmasi, Apotik, toko obat dan penyalur alat kesehatan.

Pada periode tahun 2007-2014, jumlah puksesmas (temasuk puskesmas perawatan)

yang ada di Kota Metro terus meningkat, dari 3 unit pada tahun 2000 menjadi 11 unit

pada tahun 2010. tahun 2013 rasio puskesmas terhadap 20.000 penduduk adalah 7,35.

ini berarti bahwa setiap 20.000 penduduk rata-rata dilayani oleh 1 sampai 2 unit

puskesmas (dengan standar 1 puskesmas : 20.000 penduduk). Rasio puskesmas

terhadap penduduk sudah memenuhi konsep wilayah kerja puskesmas, yaitu rata-rata

satu unit puskesmas melayani 20.000 penduduk dan kondisinya di Kota Metro setiap

20.000 penduduk di layanani 1 – 2 Puskesmas.

Untuk meningkatkan mutu pelayanan puskesmas, seluruh puskesmas telah dilengkapi

dengan laboratorium sederhana dan dua diantara kedelapan puskesmas tersebut

dilengkapi dengan fasilitas rawat inap yaitu: Puskesmas Sumbersari Bantul dan

Puskesmas Banjarsari. Sedangkan puskesmas PONED adalah Puskesmas Sumbersari

Bantul dan Puskesmas Banjarsari

Page 79: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

78

Untuk membantu melaksanakan kegiatan pelayanan yang dilakukan puskesmas dalam

wilayah kerja yang lebih kecil diselenggarakan oleh Puskesmas Pembantu. Idealnya

setiap Puskesmas Pembantu melayani 6.000 penduduk. Puskesmas pembantu yang

ada di Kota Metro sampai dengan tahun 2014 ada sebanyak 6 unit.

Alat transportasi di puskesmas meliputi puskesmas keliling dan sepeda motor. Untuk

puskesmas keliling (kendaraan bermotor roda empat) setiap puskesmas sudah

dilengkapi satu puskesmas keliling. Sedangkan jumlah sepeda motor di seluruh

puskesmas ada sebanyak 97 buah. Hal ini berarti setiap puskesmas rata-rata

mempunyai 8-9 sepeda motor untuk pelayanan di luar gedung.

Dengan kelengkapan sarana yang ada di Puskesmas Kota Metro perlu adanya

pemeliharaan terhadap sarana yang ada sehingga dalam pelaksanaan pelayanan baik

di dalam gedung maupun di luar gedung dapat tersedia dengan baik dan pelayanan

puskesmas sesuai dengan harapan masyarakat.

Gambar 60

Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan/Pengelola

Kota Metro Tahun 2014

Page 80: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

79

2. Persentase RS dengan kemapuan Pelayanan Gawat Darurat Level 1

Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana Rumah Sakit (RS) antara

lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasa diukur dengan jumlah

RS dan tempat tidurnya (TT) serta rasio terhadap jumlah penduduk.

Rumah sakit yang ada di Kota Metro hingga akhir tahun 2014 sebanyak 7 unit. Dari segi

kepemilikan, 1 rumah sakit milik pemerintah dan 6 rumah sakit milik swasta. Seluruh

rumah sakit dilengkapi dengan laboratorium kesehatan dan dua diantara Tujuh rumah

sakit tersebut memiliki 4 (empat) spesialis dasar yaitu RSU Jend. A. Yani (milik

pemerintah) dan RSU Mardiwaluyo (milik swasta).

Gambar 61

Jumlah RS dengan kemapuan Pelayanan Gawat Darurat Level 1Kota Metro

Tahun 2014

3. Posyandu menurut strata

Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal di

masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas

yaitu; kesehatan ibu dan anak, KB, perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan

diare. Untuk memantau perkembangannya, posyandu dikelompokkan kedalam

4 strata yaitu: posyandu pratama, posyandu madya, posyandu purnama dan

posyandu mandiri.

Adapun target yang digunakan untuk menilai keberhasilan posyandu adalah cakupan

posyandu purnama dan mandiri sebesar 25%. Pengertian dari posyandu Purnama

yaitu: posyandu dengan frekuensi kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata

Page 81: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

80

jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5 program utamanya yaitu; KB,

KIA, Gizi dan Imunisasi lebih dari 50%, serta sudah ada program tambahan.

Sedangkan posyandu mandiri adalah posyandu purnama yang telah menjalankan

program dana sehat dengan cakupan 50% KK.

Pada tahun 2014 jumlah posyandu di Kota Metro tercatat sebanyak 155 buah yang

terdiri dari 100 posyandu mandiri, 49 posyandu purnama dan 3 posyandu madya,

sedangkan untuk posyandu pratama untuk tahun 2014 ada 3. Proporsi posyandu

menurut strata atau tingkat perkembangannya dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 62

Persentase Posyandu Menurut Strata Kota Metro tahun 2014

Sumber: Seksi Promkes & Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro

Sedangkan distribusi posyandu menurut strata yang tersebar di 5 kecamatan yang ada

di Kota Metro adalah sebagai berikut:

Page 82: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

81

Gambar 63

Prosentase Posyandu menurut Strata per Kecamatan

di Kota Metro tahun 2014

Sumber: Seksi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro

Posyandu mandiri terbanyak ada di kecamatan Metro Timur (30 posyandu) dan

posyandu Purnama terbanyak ada di kecamatan Metro Pusat (25 posyandu) dan

Posyandu madya ada di Metro Pusat (3 posyandu), pratama di metro selatan (2

posyandu)

4. Upaya Kesehatan bersumber masyarakat (UKBM)

Jumlah upaya Kesehatan bersumber masyarakat di Kota Metro dengan 22 kelurahan

hanya terdapat 22 Poskeskel dan 3 Posbindu. Poskeskel ada pada semua kelurahan,

sedangkan posbindu ada di Kecamatan Metro Timur, MetroSelatan dan Metro

Barat.Sedangkan desa siaga aktif ada 22 kelurahan yang dibagi pratama 12 kelurahan,

madya 6 kelurahan dan purnama 4 kelurahan.

Page 83: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

82

Gambar 64

Jumlah Upaya Kesehatan bersumber masyarakat (UKBM)

Kota Metro tahun 2014

Sumber: Seksi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro

Gambar 65

Jumlah Desa Siaga aktif

Kota Metro tahun 2014

Sumber: Seksi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Metro

Page 84: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

83

55..22 Tenaga Kesehatan

Tenaga Kesehatan di Kota Metro tersebar di berbagai sarana pelayanan kesehatan seperti

rumah sakit baik milik pemerintah maupun swasta, puskesmas, dinas kesehatan. Jumlah

tenaga kesehatan yang bekerja di Kota Metro pada tahun 2013 sebanyak 1.236 orang. Dari

seluruh jumlah tenaga kesehatan, sebanyak 1051 orang (85%) bekerja di sarana pelayanan

kesehatan (rumah sakit & puskesmas dan sarana kesehatan lain ) sebagai tenaga

kesehatan dan 185 orang tenaga non kesehatan yang bekerja si sarana pelayanan

kesehatan.

Proporsi jenis tenaga kesehatan yang terbesar adalah perawat yaitu 68 % (716 orang),

proporsi terbesar kedua adalah tenaga medis yaitu 13,9% (146 orang). Sedangkan proporsi

tenaga kesehatan yang paling sedikit adalah fisioterapi yaitu 0,85 % (9 orang). Adapun

distribusi tenaga kesehatan di sarana kesehatan dapat dilihat pada tabel 6 berikut:

Gambar 66

Distribusi Tenaga Kesehatan pada Sarana Kesehatan

Kota Metro tahun 2014

Sumber: Subbag Kepegawaian Dinas Kesehatan Kota Metro, 2014

Adapun rasio masing-masing jenis tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk

tergambar dalam tabel berikut:

Page 85: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

84

Tabel 8

Rasio Tenaga Kesehatan per 100.000 penduduk

Kota Metro tahun 2014

NO JENIS TENAGA JUMLAH

TENAGA

RASIO PER 100.000

PENDUDUK

Kota Metro

Tahun 2014

Renstra

DEPKES Tahun

2010-2014

1 Dokter Spesialis 68 45 5

2 Dokter Umum 84 55 14

3 Dokter Gigi 20 13 4

4 Perawat 452 296 65

5 Bidan 138 131 43

6 Apoteker 44 28 5

7 Sarjana Kesmas 22 14 11

8 Sanitarian 27 17 14

9 Gizi 25 16 11

10 Teknisi Medis 10 6 6

Sumber: Subbag Kepegawaian Dinas Kesehatan Kota Metro, 2014

Bila dilihat dari rasio masing-masing jenis tenaga kesehatan per 100.000 penduduk

menunjukkan bahwa rasio jenis tenaga terbesar adalah rasio tenaga perawat yaitu

sebesar 296 per 100.000 penduduk (target nasional 2014 adalah 65 per 100.000

penduduk). Sedangkan rasio terendah adalah profesi teknisi medis dengan rasio 6 per

100.000 penduduk ( Target nasional 6 per 100.000 penduduk).

Dari tabel rasio di atas dapat disimpulkan bahwa ketersediaan dan kecukupan tenaga

kesehatan sudah memenuhi target. Tetapi dalam pelaksanaan di lapangan masih

kekurangan tenaga, hal ini dikarenakan rasio sarana kesehatan sangat tinggi sehingga

perlu tenaga kesehatan yang yang lebih agar jumlah tenaga kesehatan di sarana

kesehatan seperti puskesmas sesuai dengan jumlah yang ada.

Page 86: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

85

55..33 Pembiayaan Kesehatan

Pembiayaan program pembangunan kesehatan di Kota Metro tahun 2014 berasal dari

berbagai sumber antara lain; alokasi anggaran pembangunan Departemen Kesehatan

(APBN), Alokasi APBD Provinsi untuk kesehatan dan alokasi APBD Kota untuk kesehatan

serta pinjaman/hibah luar negeri (PHLN), untuk tingkat perkembangan pembiayaan tahun

2010-2014dapat dilihat pada tabel 7 berikut:

Tabel 9

Perkembangan Pembiayaan Kesehatan

Kota Metro Tahun 2010-2014

No. SUMBER

PEMBIAYAAN

TAHUN ANGGARAN (Rp)

2010 2011 2012 2013 2014

1.

2.

3.

4.

5.

APBD II

APBD I

APBN

BLN/Hibah

Sumber lain

14.573.369.611

182.100.400

3.713.260.000

58.467.300

-

24.051.140.088

140.161.956

14.367.831.700

405.796.818

-

37,740,924,234

140.794.580

4.757.390.000

50.997.000

413457100

50.148.051.340

215.880.000

17.031.587.357

52.265.500

600.173.000

70.325.119.149

24.301.250

5.608.504.546

36.325.700

5.135.325.500

Jumlah 20.915.530.947 18.527.197.311 43.103.562.914 68.047.977.197 81.129.576.145

Sumber: Subbag Perencanaan & Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Metro

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa anggaran kesehatan pada tahun 2014 meningkat

dari tahun sebelumnya.. APBD II masih menjadi sumber utama pendanaan kesehatan di

Kota Metro.Pada tahun 2014

Pengeluaran per kapita untuk pembiayaan kesehatan yang bersumber dari pemerintah

pada periode 2010-2014 dapat dilihat dari grafik berikut:

Page 87: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

86

Gambar 67

Perkembangan Anggaran Kesehatan Perkapita

Kota Metro Tahun 2010-2014

Sumber: Subbag Perencanaan Dinas Kesehatan Kota Metro

Tahun 2010-2014 anggaran kesehatan perkapita meningkat dan 2014 mencapai angka

tertinggi yaitu sebesar Rp.532,248/penduduk (tidak termasuk gaji dan tunjangan.

Selain pembiayaan yang bersumber dari pemerintah dan PHLN, dalam rangka

meningkatkan peranserta masyarakat dalam pembiayaan kesehatannya, sejak lama

sudah dikembangkan berbagai cara untuk memberikan kesehatan bagi masyarakat.

Page 88: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

87

BAB VI

KKEESSIIMMPPUULLAANN

66..11 Kesimpulan

Dari uraian tersebut di atas secara umum dapat disimpulkan bahwa indikator derajat

kesehatan di Kota Metro cukup baik dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini ditandai

dengan turunnya beberapa indikator mortalitas dan morbiditas. Membaiknya derajat

kesehatan masyarakat Kota Metro selain dipengaruhi oleh banyak faktor di luar bidang

kesehatan, juga berkaitan erat dengan tercapainya cakupan penyelenggaraan program

kesehatan. Adapun gambaran derajat kesehatan dan cakupan program kesehatan yang

dicapai pada tahun 2014, adalah sebagai berikut :

1. Angka Kematian Bayi ( AKB ) diperkirakan sebesar 0,9 per 1000 kelahiran hidup pada

tahun 2014 sama dengan Angka Kematian Bayi tahun 2013 sebesar 0,9 per 1000

kelahiran hidup.

2. Angka Kematian Balita ( AKABA ) tidak ada atau 1,2 per 1000 kelahiran hidup pada

tahun 2014 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar

0,6 per 1000 kelahiran hidup.

3. Angka Kematian Ibu ( AKI ) diperkirakan sebesar 58 per 100.000 KH pada tahun

2014 mengalami penurunan dengan Angka Kematian Ibu tahun 2013 sebesar 148

per 100.000 kelahiran hidup.

4. Angka kesakitan beberapa penyakit pada tahun 2014 mengalami penurunan dan

peningkatan, diantaranya:

a) Incidence rate DBD 96 per 100.000 penduduk, penurunan sangat tinggi

dibandingkan tahun 2013 yaitu 460 per 100.000 penduduk.

b) Incidence rate Diare pada balita 214 per 1000 balita sama dengan tahun 2013

yaitu 214 per 1000 balita.

c) Incidence rate campak 0 per 1000 balita menurun dibandingkan tahun 2013

yaitu 6,7 per 1000 balita.

d) Incidence rate TB Paru 48,54 per 100.000 penduduk, menurun dibandingkan

tahun 2013 yaitu 65,57 per 100.000 penduduk

Page 89: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

88

5. Angka 10 penyakit terbesar di Kota Metro yang berobat di Puskesmas sudah

mengarah ke penyakit tidak menular seperti penyakit darah tinggi urutan ke 6 dan

penyakit diabetes urutan ke 8.

6. Status gizi cenderung pada tahun 2014 cenderung menurun ditandai dengan:

a) Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) sebanyak 239 kasus menurun

dibandingkan tahun 2013 yaitu 260 kasus.

b) Balita bawah garis merah (BGM) sebanyak 169 kasus menurun dibandingkan

tahun 2013 yaitu 260 kasus.

c) Balita gizi buruk sebanyak 4 kasus sama dengan tahun 2013

7. Cakupan penyelenggaraan program kesehatan banyak yang belum mencapai target

sehingga berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat. Cakupan program

yang belum mencapai target dan berhubungan erat dengan derajat kesehatan

masyarakat diantaranya:

a) Cakupan kunjungan bayi 97,7% masih belum mencapai target Nasional sebesar

100%

b) Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan

sebesar 13,02 %, masih sangat jauh dari target sebesar 100%.

c) Cakupan case detection rate / CDR TB sebesar 48,54 % masih di bawah target

nasional 80%. Angka Cure rate sebesar 81% belum mencapai target nasional

sebesar 85%.

d) Cakupan pelayanan JPK pra bayar 53,55 % dari target Nasional 100%

e) Bayi mendapat Asi Eklusif 45,5 %

Meskipun ada beberapa indikator yang belum tercapai, namun ada beberapa prestasi yang

patut dipertahankan pada tahun-tahun mendatang, diantaranya adalah:

1. Angka kematian bayi (AKI), angka kematian balita (AKABA) dan angka kematian ibu

(AKI) masih berada di bawah angka nasional.

2. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan 97,8 % sudah melampaui target 90%.

3. Cakupan K4 96,67 % sudah melampaui target nasional sebesar 95 %.

4. Cakupan pelayanan nifas 97,68 % sudah mencapai target yaitu 90%

5. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 109,5% dari target Nasional sebesar

100%

6. Cakupan penyakit AFP 2,44 per 100.000 penduduk <15 Th target 1

Page 90: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 2014

89

7. Cakupan kelurahan UCI telah mencapai target 100%

8. Cakupan balita gizi buruk telah mendapat perawatan 100%

9. Penjaringan kesehatan siswa SD sudah mencapai 100%

10. Posyandu purnama 32 % dan mandiri 64 %, madya 2 %, pratama 2 %

11. Cakupan Desa Siaga sudah mencapai 100%, ditandai dengan sudah terbangunnya

Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel) di 22 kelurahan.

12. Pemanfaatan puskesmas dengan kunjungan pasien rawat jalan puskesmas sebesar

83,97 % dari jumlah penduduk .

13. Rasio sarana kesehatan terhadap penduduk, rasio petugas kesehatan terhadap

penduduk, anggaran kesehatan per kapita, dan ketersediaan obat di puskesmas

sudah memenuhi standar.

66..22 Saran

Untuk menindak lanjuti hasil yang telah dicapai selama periode tahun 2014, perlu dilakukan

upaya-upaya yang lebih intensif, antara lain :

1. Adanya inovasi program dalam meningkatkan target terutama target SPM dan target

Mdgs

2. Penajaman program-program kesehatan dengan cara menyusun program didasarkan

pada masalah kesehatan dan pencapaian program tahun sebelumnya.

3. Peningkatan pemanfaatan puskesmas oleh masyarakat hendaknya diikuti dengan

peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.

4. Meningkatkan kemampuan manajemen program dengan mengintensifkan PWS

sebagai instrument menajemen di lapangan.

5. Revitalisasi Sistem Pelayanan Kesehatan Dasar,dengan meningkatkan integritas

seluruh subsistem yang ada, memperbaiki manajemen pelayanan kesehatan,

mobilisasi sumber daya manusia, meningkatkan kualitas pelayanan & memperkuat

pemberdayaan masyarakat.

Page 91: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

KOTA METRO

TAHUN 2014

L P L + P Satuan

A. GAMBARAN UMUM

1 Luas Wilayah 69 Km2

Tabel 1

2 Jumlah Desa/Kelurahan 22 Desa/Kel Tabel 1

3 Jumlah Penduduk 76.480 75.948 152.428 Jiwa Tabel 2

4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3,7 Jiwa Tabel 1

5 Kepadatan Penduduk /Km2

2217,5 Jiwa/Km2

Tabel 1

6 Rasio Beban Tanggungan 45,9 per 100 penduduk produktif Tabel 2

7 Rasio Jenis Kelamin 100,7 Tabel 2

8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3

9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi

a. SMP/ MTs 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3

b. SMA/ SMK/ MA 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3

c. Sekolah menengah kejuruan 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3

d. Diploma I/Diploma II 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3

e. Akademi/Diploma III 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3

f. Universitas/Diploma IV 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3

g. S2/S3 (Master/Doktor) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3

B. DERAJAT KESEHATAN

B.1 Angka Kematian

10 Jumlah Lahir Hidup 1.703 1.724 3.427 Tabel 4

11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 3 2 3 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4

12 Jumlah Kematian Neonatal 9 7 16 neonatal Tabel 5

13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 5 4 5 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5

14 Jumlah Bayi Mati 3 - 3 bayi Tabel 5

15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 2 0 1 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5

16 Jumlah Balita Mati 0 0 0 Balita Tabel 5

17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 0 0 0 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5

18 Kematian Ibu

Jumlah Kematian Ibu 1 Ibu Tabel 6

Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 29 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6

RESUME PROFIL KESEHATAN

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

Page 92: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

B.2 Angka Kesakitan

19 Tuberkulosis

Jumlah kasus baru TB BTA+ 49 25 74 Kasus Tabel 7

Proporsi kasus baru TB BTA+ 66,22 33,78 % Tabel 7

CNR kasus baru BTA+ 32,14 16,40 48,54 per 100.000 penduduk Tabel 7

Jumlah seluruh kasus TB 115 84 199 Kasus Tabel 7

CNR seluruh kasus TB 75,44 55,10 130,54 per 100.000 penduduk Tabel 7

Kasus TB anak 0-14 tahun 24,12 % Tabel 7

Persentase BTA+ terhadap suspek 16,35 8,47 12,44 % Tabel 8

Angka kesembuhan BTA+ 76,92 84,62 80,77 % Tabel 9

Angka pengobatan lengkap BTA+ 17,95 12,82 15,38 % Tabel 9

Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 94,87 97,44 96,15 % Tabel 9

Angka kematian selama pengobatan 1,97 0,66 2,62 per 100.000 penduduk Tabel 9

20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 8,78 9,74 9,26 % Tabel 10

21 Jumlah Kasus HIV 2 0 2 Kasus Tabel 11

22 Jumlah Kasus AIDS 2 0 2 Kasus Tabel 11

23 Jumlah Kasus Syphilis 0 0 0 Kasus Tabel 11

24 Jumlah Kematian karena AIDS 2 0 2 Jiwa Tabel 11

25 Donor darah diskrining positif HIV 0,00 0,00 0,46 % Tabel 12

26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0,00 0,00 0,00 % Tabel 13

27 Kusta

Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 0 1 1 Kasus Tabel 14

Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0,00 0,66 0,66 per 100.000 penduduk Tabel 14

Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0,00 % Tabel 15

Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 % Tabel 15

Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 per 100.000 penduduk Tabel 15

Angka Prevalensi Kusta 0,07 0,00 0,07 per 10.000 Penduduk Tabel 16

Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 17

Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 100,00 #DIV/0! 100,00 % Tabel 17

28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

AFP Rate (non polio) < 15 th 2,44 per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18

Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 19

Case Fatality Rate Difteri #DIV/0! % Tabel 19

Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19

Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19

Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #DIV/0! % Tabel 19

Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19

Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Tabel 19

Page 93: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

Jumlah Kasus Campak 0 0 0 Kasus Tabel 20

Case Fatality Rate Campak #DIV/0! % Tabel 20

Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20

Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20

29 Incidence Rate DBD 45,92 49,86 95,78 per 100.000 penduduk Tabel 21

30 Case Fatality Rate DBD #DIV/0! #DIV/0! 2,05 % Tabel 21

31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22

32 Case Fatality Rate Malaria #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 22

33 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 23

34 Cakupan pengukuran tekanan darah #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 24

35 Cakupan pemeriksaan obesitas #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 25

36 Cakupan pemeriksaan IVA+ #DIV/0! % Tabel 26

37 Cakupan pemeriksaan CBE #DIV/0! % Tabel 26

38 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam - % Tabel 28

C. UPAYA KESEHATAN

C.1 Pelayanan Kesehatan

39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 98 % Tabel 29

40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 98,11 % Tabel 29

41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 97,83 % Tabel 29

42 Pelayanan Ibu Nifas 97,68 % Tabel 29

43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 96,05 % Tabel 29

44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 19,28 % Tabel 30

45 Wanita usia subur dengan imunisasi TT2+ 1,04 % Tabel 31

46 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 96,71 % Tabel 32

47 Penanganan komplikasi kebidanan 97,57 % Tabel 33

48 Penanganan komplikasi Neonatal 87,30 131,48 109,52 % Tabel 33

49 Peserta KB Baru 16,91 % Tabel 36

50 Peserta KB Aktif 72,37 % Tabel 36

51 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 37

52 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 6,87 7,08 6,97 % Tabel 37

53 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 101,07 102,22 101,65 % Tabel 38

54 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 98,75 100,66 99,70 % Tabel 38

55 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 41,48 50,00 45,53 % Tabel 39

56 Pelayanan kesehatan bayi 98,51 99,52 99,01 % Tabel 40

57 Desa/Kelurahan UCI 100,00 % Tabel 41

58 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 100,36 97,99 99,15 % Tabel 42

59 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 1,81 0,23 1,02 % Tabel 42

Page 94: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

60 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 100,12 97,48 98,77 % Tabel 43

61 Bayi Mendapat Vitamin A 99,14 99,12 99,13 % Tabel 44

62 Anak Balita Mendapat Vitamin A 99,97 99,63 99,78 % Tabel 44

63 Baduta ditimbang 91,46 91,35 91,40 % Tabel 45

64 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 1,81 2,41 2,14 % Tabel 45

65 Pelayanan kesehatan anak balita 94,75 95,56 95,15 % Tabel 46

66 Balita ditimbang (D/S) 91,11 91,62 91,36 % Tabel 47

67 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 1,29 2,76 2,01 % Tabel 47

68 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan #DIV/0! 100,00 100,00 % Tabel 48

69 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 100,00 100,00 100,00 %

Tabel 49

70 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0,27 Tabel 50

71 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 79,41 sekolah Tabel 51

72 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 79,41 sekolah Tabel 51

73 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 51,46 52,64 41,92 % Tabel 51

74 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 64,33 67,36 65,79 % Tabel 51

75 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan

mulut 64,33 67,36 65,79 % Tabel 51

76 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 54,22 61,44 57,85 % Tabel 52

77 Kegiatan promosi kesehatan:

a. Jumlah kegiatan penyuluhan kesehatan #REF! Tabel 53

b. Jumlah kunjungan rumah #REF! Tabel 53

c. Penyebaran informasi #REF! Tabel 53

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan KesehatanPersentase

78 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 64,20 59,25 61,73 % Tabel 54

79 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 55

80 Cakupan Kunjungan Rawat Inap #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 55

81 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 8,58 4,52 3,19 per 100.000 pasien keluar Tabel 56

82 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 3,78 2,15 1,46 per 100.000 pasien keluar Tabel 56

83 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 67,75 % Tabel 57

84 Bed Turn Over (BTO) di RS 84,91 Kali Tabel 57

85 Turn of Interval (TOI) di RS 1,39 Hari Tabel 57

86 Average Length of Stay (ALOS) di RS - Hari Tabel 57

Page 95: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat

87 Rumah Tangga ber-PHBS 47,46 % Tabel 58

C.4 Keadaan Lingkungan

88 Persentase rumah sehat 81,88 % Tabel 59

89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 82,52 % Tabel 60

90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan - % Tabel 61

91 Penduduk yang memiliki akses sanitasi layak 91,48 % Tabel 62

92 Desa STBM - % Tabel 63

93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 76,22 % Tabel 64

TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 56,86 % Tabel 65

TPM tidak memenuhi syarat dibina 11,15 % Tabel 66

TPM memenuhi syarat diuji petik 4,98 % Tabel 66

D. SUMBERDAYA KESEHATAN

D.1 Sarana Kesehatan

94 Jumlah Rumah Sakit Umum 4,00 RS Tabel 68

95 Jumlah Rumah Sakit Khusus 3,00 RS Tabel 68

119 Jumlah Puskesmas Rawat Inap - Tabel 68

120 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap - Tabel 68

Jumlah Puskesmas Keliling - Tabel 68

Jumlah Puskesmas pembantu - Tabel 68

121 Jumlah Apotek 30,00 Tabel 68

122 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100,00 % Tabel 69

124 Jumlah Posyandu 155,00 Posyandu Tabel 70

125 Posyandu Aktif 96,13 % Tabel 70

126 Rasio posyandu per 100 balita 1,19 per 100 balita Tabel 70

127 UKBM

Poskesdes 22,00 Poskesdes Tabel 71

Polindes - Polindes Tabel 71

Posbindu 3,00 Posbindu Tabel 71

Posmaldes - Posmaldes Tabel 71

Pos Tb desa - Pos Tb desa Tabel 71

128 Jumlah Desa Siaga 44,00 Desa Tabel 72

129 Persentase Desa Siaga 200,00 % Tabel 72

Page 96: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

L P L + P Satuan

ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

D.2 Tenaga Kesehatan

130 Jumlah Dokter Spesialis 52,00 16,00 68,00 Orang Tabel 73

132 Jumlah Dokter Umum 21,00 63,00 84,00 Orang Tabel 73

133 Rasio Dokter (spesialis+umum) 99,72 per 100.000 penduduk Tabel 73

134 Jumlah Dokter Gigi 7,00 12,00 19,00 Orang Tabel 73

135 Jumlah Bidan 138,00 Orang Tabel 74

136 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 181,70 per 100.000 penduduk Tabel 74

137 Jumlah Perawat 166,00 286,00 452,00 Orang Tabel 74

136 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 296,53 per 100.000 penduduk Tabel 74

138 Jumlah Perawat Gigi 4,00 14,00 18,00 Orang Tabel 74

139 Jumlah Tenaga Kefarmasian 8,00 36,00 44,00 Orang Tabel 75

141 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 13,00 9,00 22,00 Orang Tabel 76

142 Jumlah Tenaga Sanitasi 7,00 20,00 27,00 Orang Tabel 76

140 Jumlah Tenaga Gizi 1,00 16,00 25,00 Orang Tabel 77

D.3 Pembiayaan Kesehatan

145 Total Anggaran Kesehatan 81.129.576.145,00 Rp Tabel 82

146 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota 4,24 % Tabel 82

147 Anggaran Kesehatan Perkapita 532.248,51 Rp Tabel 82

Page 97: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,

DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN

KOTA METRO

TAHUN 2014

LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN

WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK

(km2) TANGGA TANGGA per km2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Metro Pusat 11,71 0 5 5 50.150 12.610 3,98 4282,66

2 Metro Utara 19,64 0 4 4 25.027 7.124 3,51 1274,29

3 Metro Barat 11,28 0 4 4 25.927 7.266 3,57 2298,49

4 Metro Timur 11,78 0 5 5 36.731 10.097 3,64 3118,08

5 Metro Selatan 14,33 0 4 4 14.593 4.309 3,39 1018,35

JUMLAH (KAB/KOTA) 68,7 0 22 22 152.428 41.406 3,68 2.217

Sumber: - Badan Pusat Statistik Kota Metro

41021 26,912

JUMLAH

PENDUDUK

JUMLAH

NO KECAMATANDESA KELURAHAN DESA+KEL.

Page 98: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

13.496,229

6.735,197

6.977,402

9.884,945

3.927,228

41.021

Page 99: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR

KOTA METRO

TAHUN 2014

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN

1 2 3 4 5 6

1 0 - 4 6.754 6.301 13.055 107,19

2 5 - 9 7.079 6.607 13.686 107,14

3 10 - 14 7.240 7.040 14.280 102,84

4 15 - 19 7.609 8.421 16.030 90,36

5 20 - 24 6.875 7.080 13.955 97,10

6 25 - 29 6.400 6.356 12.756 100,69

7 30 - 34 6.515 6.514 13.029 100,02

8 35 - 39 6.181 5.981 12.162 103,34

9 40 - 44 5.593 5.480 11.073 102,06

10 45 - 49 4.580 4.687 9.267 97,72

11 50 - 54 3.945 3.532 7.477 111,69

12 55 - 59 2.872 2.550 5.422 112,63

13 60 - 64 1.670 1.662 3.332 100,48

14 65 - 69 1.131 1.299 2.430 87,07

15 70 - 74 974 1.176 2.150 82,82

16 75+ 1.062 1.262 2.324 84,15

JUMLAH 76.480 75.948 152.428 100,70

ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 46

Sumber: BPS Kota Metro

NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)

Page 100: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN

KOTA METRO

TAHUN 2014

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+

PEREMPUANLAKI-LAKI PEREMPUAN

LAKI-LAKI+

PEREMPUAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 76.480 75.948 152.428

2PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK

HURUF0 0,00 0,00 0,00

3 PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN:

a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 0 0,00 0,00 0,00

b. SD/MI 0 0,00 0,00 0,00

c. SMP/ MTs 0 0,00 0,00 0,00

d. SMA/ MA 0 0,00 0,00 0,00

e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 0 0,00 0,00 0,00

f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 0 0,00 0,00 0,00

g. AKADEMI/DIPLOMA III 0 0,00 0,00 0,00

h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 0 0,00 0,00 0,00

i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 0 0,00 0,00 0,00

Sumber: Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda & Olahraga Kota Metro

TABEL 3

JUMLAH PERSENTASE

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF

NO VARIABEL

Page 101: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 4

KOTA METRO

TAHUN 2014

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Metro Pusat Metro 245 1 246 262 1 263 507 2 509

Yosomulyo 298 1 299 288 0 288 586 1 587

2 Metro Utara Banjarsari 119 0 119 118 0 118 237 0 237

Purwosari 87 0 87 88 0 88 175 0 175

Karangrejo 84 0 84 85 0 85 169 0 169

3 Metro Barat Ganjar Agung 181 0 181 180 0 180 361 0 361

Mulyojati 115 0 115 118 0 118 233 0 233

4 Metro Timur Iringmulyo 141 2 143 143 1 144 284 3 287

Yosodadi 176 0 176 183 1 184 359 1 360

Tejoagung 90 1 91 89 1 90 179 2 181

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 167 0 167 170 0 170 337 0 337

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.703 5 1.708 1.724 4 1.728 3.427 9 3.436

2,9 2,3 2,6

Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro

Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi

ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS

MATI HIDUP + MATI

LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN

HIDUP MATI HIDUP + MATI

JUMLAH KELAHIRAN

NO KECAMATAN NAMA PUSKESMAS

HIDUP

PEREMPUAN

HIDUP MATI HIDUP + MATI

Page 102: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 5

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA METRO

TAHUN 2014

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Metro Pusat Metro 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Yosomulyo 2 1 0 0 1 0 3 0 3 1 3 0

2 Metro Utara Banjarsari 2 1 0 0 1 0 0 0 3 1 0 0

Purwosari 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0

Karangrejo 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0

3 Metro Barat Ganjar Agung 1 0 0 0 2 0 0 0 3 0 0 0

Mulyojati 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Metro Timur Iringmulyo 2 0 0 0 1 0 0 0 3 0 0 0

Yosodadi 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0

Tejoagung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 1 0 0 0 1 0 0 0 2 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 9 3 1 0 7 0 3 0 16 3 4 0

5 2 1 0 4 0 2 0 5 1 1 0

Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro

Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi

ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)

BAYI BALITA BAYI ANAK

BALITANEONATAL

NO KECAMATAN PUSKESMAS

BALITA

LAKI - LAKI + PEREMPUAN

JUMLAH KEMATIAN

BALITA ANAK

BALITABAYI

ANAK

BALITANEONATAL NEONATAL

LAKI - LAKI PEREMPUAN

Page 103: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 6

JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA METRO

TAHUN 2014

< 20 tahun20-34

tahun≥35 tahun JUMLAH < 20 tahun

20-34

tahun≥35 tahun JUMLAH < 20 tahun

20-34

tahun≥35 tahun JUMLAH < 20 tahun

20-34

tahun≥35 tahun JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Metro Pusat Metro 507 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Yosomulyo 586 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1

2 Metro Utara Banjarsari 237 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Purwosari 175 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Karangrejo 169 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Metro Barat Ganjar Agung 361 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mulyojati 233 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Metro Timur Iringmulyo 284 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Yosodadi 359 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Tejoagung 179 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 337 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3.427 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1

ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 29

Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro

Keterangan:

- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas

- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi

KEMATIAN IBU

JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU

JUMLAH (KAB/KOTA)

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH LAHIR

HIDUPJUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL

Page 104: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 7

KOTA METRO

TAHUN 2014

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Metro Pusat Metro 11.596 11.516 23.112 11 64,71 6 35,29 17 18 60,00 12 40,00 30 0 0,00

Yosomulyo 13.566 13.472 27.038 14 70,00 6 30,00 20 21 65,63 11 34,38 32 5 15,63

2 Metro Utara Banjarsari 5.040 5.004 10.044 5 55,56 4 44,44 9 8 42,11 11 57,89 19 7 36,84

Purwosari 3.808 3.780 7.588 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 6 75,00 2 25,00 8 4 50,00

Karangrejo 3.710 3.685 7.395 1 100,00 0 0,00 1 1 100,00 0 0,00 1 0 0,00

3 Metro Barat Ganjar Agung 7.841 7.786 15.627 3 60,00 2 40,00 5 6 46,15 7 53,85 13 2 15,38

Mulyojati 5.168 5.132 10.300 1 100,00 0 0,00 1 4 50,00 4 50,00 8 3 37,50

4 Metro Timur Iringmulyo 6.570 6.542 13.112 7 63,64 4 36,36 11 18 54,55 15 45,45 33 7 21,21

Yosodadi 7.873 7.818 15.691 2 66,67 1 33,33 3 6 54,55 5 45,45 11 2 18,18

Tejoagung 3.987 3.959 7.946 4 80,00 1 20,00 5 14 63,64 8 36,36 22 8 36,36

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 7.322 7.271 14.593 1 50,00 1 50,00 2 13 59,09 9 40,91 22 10 45,45

JUMLAH (KAB/KOTA) 76.481 75.965 152.446 49 66 25 34 74 115 58 84 42 199 48 24

CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 32,14 16,40 48,54

CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 75,44 55,10 130,54

Sumber:Seksi P2P Dinkes Kota Metro

Keterangan:

Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 152428

PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK

JUMLAH KASUS BARU BTA+

L PL+P

JUMLAH SELURUH

KASUS TB

L PL+P

KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK

MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KASUS TB ANAK 0-

14 TAHUNNO KECAMATAN

Page 105: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 8

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA METRO

TAHUN 2014

TB PARU

L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Metro Pusat Metro 87 80 167 12 7 19 13,79 8,75 11,38

Yosomulyo 35 38 73 14 5 19 40,00 13,16 26,03

2 Metro Utara Banjarsari 38 35 73 5 4 9 13,16 11,43 12,33

Purwosari 22 12 34 0 0 0 0,00 0,00 0,00

Karangrejo 11 11 22 1 0 1 9,09 0,00 4,55

3 Metro Barat Ganjar Agung 12 23 35 3 2 5 25,00 8,70 14,29

Mulyojati 14 8 22 1 0 1 7,14 0,00 4,55

4 Metro Timur Iringmulyo 40 35 75 7 4 11 17,50 11,43 14,67

Yosodadi 9 9 18 2 2 4 22,22 22,22 22,22

Tejoagung 32 28 60 5 1 6 15,63 3,57 10,00

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 12 28 40 1 1 2 8,33 3,57 5,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 312 307 619 51 26 77 16,35 8,47 12,44

Sumber:Seksi P2P Dinkes Kota Metro

Keterangan:

Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,

rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

% BTA (+)

TERHADAP SUSPEKBTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS

SUSPEK

Page 106: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 9

KOTA METRO

TAHUN 2014

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 Metro Pusat Metro 6 5 11 3 50 4 80 7 64 3 50 1 20 4 36 100 100 100 0 0 0

Yosomulyo 10 7 17 9 90 6 86 15 88 1 10 1 14 2 12 100 100 100 1 0 1

2 Metro Utara Banjarsari 2 5 7 2 100 5 100 7 100 0 0 0 0 0 0 100 100 100 0 0 0

Purwosari 1 2 3 1 100 1 50 2 67 0 0 1 50 1 33 100 100 100 0 0 0

Karangrejo 0 1 1 0 #DIV/0! 1 100 1 100 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 100 100 0 0 0

3 Metro Barat Ganjar Agung 1 1 1 100 #DIV/0! 1 100 0 0 0 #DIV/0! 0 0 100 #DIV/0! 100 0 0 0

Mulyojati 2 1 3 1 50 1 100 2 67 0 0 0 0 0 0 50 100 67 1 0 1

4 Metro Timur Iringmulyo 8 8 16 5 63 6 75 11 69 2 25 1 13 3 19 88 88 88 1 1 2

Yosodadi 2 2 4 1 50 1 50 2 50 1 50 1 50 2 50 100 100 100 0 0 0

Tejoagung 3 3 6 3 100 3 100 6 100 0 0 0 0 0 0 100 100 100 0 0 0

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 4 5 9 4 100 5 100 9 100 0 0 0 0 0 0 100 100 100 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 39 39 78 30 77 33 85 63 81 7 18 5 13 12 15 95 97 96 3 1 4

ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 2,0 0,7 2,6

Sumber:Seksi P2P Dinkes Kota Metro

Keterangan:

Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,

rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll

JUMLAH KEMATIAN

SELAMA PENGOBATAN

ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

L L + P

ANGKA PENGOBATAN LENGKAP

(COMPLETE RATE)

L P

BTA (+) DIOBATI

ANGKA KEBERHASILAN

PENGOBATAN (SUCCESS

RATE/SR)P L + P

ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)

NO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 107: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 10

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA METRO

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Metro Pusat Metro 1.364 1.355 2.719 136 136 272 7 5,13 7 5,17 14 5,15

Yosomulyo 1.595 1.584 3.179 160 158 318 17 10,66 11 6,94 28 8,81

2 Metro Utara Banjarsari 593 589 1.182 59 59 118 6 10,12 3 5,09 9 7,61

Purwosari 447 445 892 45 45 89 10 22,37 9 20,22 19 21,30

Karangrejo 436 433 869 44 43 87 4 9,17 6 13,86 10 11,51

3 Metro Barat Ganjar Agung 922 915 1.837 92 92 184 7 7,59 3 3,28 10 5,44

Mulyojati 608 603 1.211 61 60 121 3 4,93 1 1,66 4 3,30

4 Metro Timur Iringmulyo 773 767 1.540 77 77 154 14 18,11 32 41,72 46 29,87

Yosodadi 926 919 1.845 93 92 185 2 2,16 7 7,62 9 4,88

Tejoagung 468 465 933 47 47 93 0 0,00 0 0,00 0 0,00

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 862 855 1.717 86 86 172 9 10,44 8 9,36 17 9,90

JUMLAH (KAB/KOTA) 8.994 8.930 17.924 899 893 1.792 79 8,8 87 9,7 166 9,3

Sumber:Seksi P2P Dinkes Kota Metro

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH BALITAJUMLAH PERKIRAAN PENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS

PNEUMONIA PADA BALITA

PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI

L P L + P

Page 108: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 11

KOTA METRO

TAHUN 2014

L P L+P

PROPORSI

KELOMPOK

UMUR

L P L+P

PROPORSI

KELOMPOK

UMUR

L P L+P

PROPORSI

KELOMPOK

UMUR

L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 < 1 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0

2 1 - 4 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0

3 5 - 14 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0

4 15 - 19 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0

5 20 - 29 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0

6 30 - 39 TAHUN 0 0 0 0,00 1 0 1 50,00 0 0 0 #DIV/0! 1 0 1

7 40 - 49 TAHUN 2 0 2 100,00 1 0 1 50,00 0 0 0 #DIV/0! 1 0 1

8 50 - 59 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0

9 ≥ 60 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 2 0 2 2 0 2 0 0 0 2 0 2

PROPORSI JENIS KELAMIN 100,00 0,00 100,00 0,00 #DIV/0! #DIV/0! 100,00 0,00

Sumber:Seksi P2P Dinkes Kota Metro

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

AIDS SYPHILIS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS

JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN

H I V

NO KELOMPOK UMUR

Page 109: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 12

KOTA METRO

TAHUN 2014

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 PMI Kota Metro 960 138 1.098 960 100,00 138 100,00 1.098 100,00 0 0,00 0 0,00 5 0,46

JUMLAH 960 138 1.098 960 100,00 138 100,00 1.098 100,00 0 0,00 0 - 5 0,46

Sumber: PMI Kota Metro

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN

NO UNIT TRANSFUSI DARAH

DONOR DARAH

SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP

HIV

L P

HASIL PEMERIKSAAN RR POSITIF HIV

L + P L P L + P

JUMLAH PENDONOR

Page 110: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 13

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA METRO

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Metro Pusat Metro 11.596 11.516 23.112 248 246 495 107 43 210 85 317 64

Yosomulyo 13.566 13.472 27.038 290 288 579 415 143 455 158 870 150

2 Metro Utara Banjarsari 5.040 5.004 10.044 108 107 215 73 68 90 84 163 76

Purwosari 3.808 3.780 7.588 81 81 162 140 173 159 196 299 184

Karangrejo 3.710 3.685 7.395 79 79 158 118 149 118 149 236 149

3 Metro Barat Ganjar Agung 7.841 7.786 15.627 168 167 334 25 15 33 20 58 17

Mulyojati 5.168 5.132 10.300 111 110 220 70 63 109 99 179 81

4 Metro Timur Iringmulyo 6.570 6.524 13.094 141 140 280 242 172 270 193 512 183

Yosodadi 7.873 7.818 15.691 168 167 336 148 88 151 90 299 89

Tejoagung 3.987 3.959 7.946 85 85 170 125 147 100 118 225 132

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 7.322 7.271 14.593 157 156 312 139 89 162 104 301 96

JUMLAH (KAB/KOTA) 76.481 75.947 152.428 1.636 1.626 3.262 1.602 97,9 1.857 114,2 3.459 106,0

ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214

22,69

Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro

P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK

DIARE

JUMLAH PERKIRAAAN

KASUS

DIARE DITANGANI

Page 111: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 14

JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA METRO

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Metro Pusat Metro 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Yosomulyo 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Metro Utara Banjarsari 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Purwosari 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Karangrejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mulyojati 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Metro Timur Iringmulyo 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Yosodadi 0 0 0 0 1 1 0 1 1

Tejoagung 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 1 1 0 1 1

PROPORSI JENIS KELAMIN #DIV/0! #DIV/0! 0,00 100,00 0,00 100,00

ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0,00 0,66 0,66

Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro

PB + MBPausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta BasahNO KECAMATAN PUSKESMAS

KASUS BARU

Page 112: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 15

KOTA METRO

TAHUN 2014

L P L+P JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Metro Pusat Metro 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Yosomulyo 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

2 Metro Utara Banjarsari 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Purwosari 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Karangrejo 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Mulyojati 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

4 Metro Timur Iringmulyo 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Yosodadi 0 1 1 0 0,00 0 0

Tejoagung 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) - 1 1 - 0,00 - 0

ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK -

Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

PENDERITA KUSTAPENDERITA KUSTA

0-14 TAHUN

KASUS BARU

CACAT TINGKAT 2NO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 113: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 16

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA METRO

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Metro Pusat Metro 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Yosomulyo 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Metro Utara Banjarsari 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Purwosari 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Karangrejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mulyojati 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Metro Timur Iringmulyo 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Yosodadi 0 0 0 1 0 1 1 0 1

Tejoagung 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 1 0 1 1 0 1

ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,1 0,0 0,1

Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro

NO KECAMATAN PUSKESMAS

KASUS TERCATAT

Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH

Page 114: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 17

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA METRO

TAHUN 2014

KUSTA (PB) KUSTA (MB)

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 Metro Pusat Metro 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100

Yosomulyo 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

2 Metro Utara Banjarsari 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Purwosari 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Karangrejo 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Mulyojati 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

4 Metro Timur Iringmulyo 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Yosodadi 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Tejoagung 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100

Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro

PENDERITA MBL + P

RFT MB

L PL PNO KECAMATAN PUSKESMAS

RFT PB

L + PPENDERITA PB

Page 115: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 18

KOTA METRO

TAHUN 2014

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK

<15 TAHUN

JUMLAH KASUS AFP

(NON POLIO)

1 2 3 4 5

1 Metro Pusat Metro

Yosomulyo

2 Metro Utara Banjarsari

Purwosari

Karangrejo

3 Metro Barat Ganjar Agung

Mulyojati

4 Metro Timur Iringmulyo

Yosodadi

Tejoagung

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 3.927 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 41.021 1

AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 2,44

Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro

Keterangan:

Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar: 41.021

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

13.496

6.735

6.978

9.885

0

0

0

1

Page 116: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 19

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA METRO

TAHUN 2014

JUMLAH KASUS PD3I

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Metro Pusat Metro 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Yosomulyo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Metro Utara Banjarsari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Purwosari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Karangrejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mulyojati 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Metro Timur Iringmulyo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Yosodadi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Tejoagung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro

JUMLAH KASUSMENINGGAL

TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM

JUMLAH KASUSMENINGGAL

PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI

JUMLAH KASUSMENINGGAL

Page 117: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 20

KOTA METRO

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Metro Pusat Metro 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Yosomulyo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 Metro Utara Banjarsari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Purwosari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Karangrejo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mulyojati 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Metro Timur Iringmulyo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Yosodadi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Tejoagung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0!

Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro

JUMLAH KASUS PD3I

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

CAMPAK

JUMLAH KASUSMENINGGAL

POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 118: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 21

JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA METRO

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Metro Pusat Metro 12 13 25 0 0 0 0,0 0,0 0,0

Yosomulyo 8 13 21 0 0 0 0,0 0,0 0,0

2 Metro Utara Banjarsari 4 5 9 0 0 0 0,0 0,0 0,0

Purwosari 0 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Karangrejo 1 0 1 0 0 0 0,0 #DIV/0! 0,0

3 Metro Barat Ganjar Agung 11 14 25 0 0 0 0,0 0,0 0,0

Mulyojati 4 6 10 0 1 1 0,0 16,7 10,0

4 Metro Timur Iringmulyo 12 9 21 1 0 1 8,3 0,0 4,8

Yosodadi 11 11 22 0 1 1 0,0 9,1 4,5

Tejoagung 5 1 6 0 0 0 0,0 0,0 0,0

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 2 4 6 0 0 0 0,0 0,0 0,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 70 76 146 1 2 3 #DIV/0! #DIV/0! 2,1

INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 45,9 49,9 95,8

Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMAS

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

Page 119: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 22

KOTA METRO

TAHUN 2014

L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 Metro Pusat Metro 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Yosomulyo 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

2 Metro Utara Banjarsari 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Purwosari 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Karangrejo 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Mulyojati 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

4 Metro Timur Iringmulyo 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Yosodadi 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Tejoagung 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0 0 0 0 - 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH PENDUDUK BERISIKO

ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro

PUSKESMAS POSITIFL P L+P

SEDIAAN DARAH DIPERIKSA

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

CFRMENINGGAL SUSPEK

MALARIA

NO KECAMATAN

Page 120: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 23

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA METRO

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Metro Pusat Metro 0 0 0 0 0 0

Yosomulyo 0 0 0 0 0 0

2 Metro Utara Banjarsari 0 0 0 0 0 0

Purwosari 0 0 0 0 0 0

Karangrejo 0 0 0 0 0 0

3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0 0 0 0 0

Mulyojati 0 0 0 0 0 0

4 Metro Timur Iringmulyo 0 0 0 0 0 0

Yosodadi 0 0 0 0 0 0

Tejoagung 0 0 0 0 0 0

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0

ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0

Sumber: Seksi P2P Dinkes Kota Metro

Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS

PENDERITA FILARIASIS

Page 121: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 24

CAKUPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA METRO

TAHUN 2014

LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI +

PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Metro Pusat Metro 0 354 #DIV/0! 831 #DIV/0! 1.185 #DIV/0!

Yosomulyo 0 320 #DIV/0! 444 #DIV/0! 764 #DIV/0!

2 Metro Utara Banjarsari 0 149 #DIV/0! 281 #DIV/0! 430 #DIV/0!

Purwosari 0 18 #DIV/0! 45 #DIV/0! 63 #DIV/0!

Karangrejo 0 129 #DIV/0! 246 #DIV/0! 375 #DIV/0!

3 Metro Barat Ganjar Agung 0 312 #DIV/0! 696 #DIV/0! 1.008 #DIV/0!

Mulyojati 0 178 #DIV/0! 260 #DIV/0! 438 #DIV/0!

4 Metro Timur Iringmulyo 0 455 #DIV/0! 520 #DIV/0! 975 #DIV/0!

Yosodadi 0 267 #DIV/0! 373 #DIV/0! 640 #DIV/0!

Tejoagung 0 149 #DIV/0! 222 #DIV/0! 371 #DIV/0!

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 159 #DIV/0! 392 #DIV/0! 551 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 2.490 #DIV/0! 4.310 #DIV/0! 6.800 #DIV/0!

Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro

Keterangan : '- Pengukuran tekanan darah dilakukan kepada seluruh pasien yang datang ke puskesmas

- Data yang tersedia adalah kasus hipertensi dari kunjungan puskesmas tahun 2013 dan belum terpisah gender

DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUANNO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH PENDUDUK ≥ 15 TAHUN

Page 122: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 25

CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA METRO

TAHUN 2014

LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI +

PEREMPUANJUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Metro Pusat Metro 0 15 #DIV/0! 29 #DIV/0! 44 #DIV/0!

Yosomulyo 0 2 #DIV/0! 1 #DIV/0! 3 #DIV/0!

2 Metro Utara Banjarsari 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Purwosari 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Karangrejo 0 18 #DIV/0! 112 #DIV/0! 130 #DIV/0!

3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Mulyojati 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

4 Metro Timur Iringmulyo 0 118 #DIV/0! 167 #DIV/0! 285 #DIV/0!

Yosodadi 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Tejoagung 0 10 #DIV/0! 16 #DIV/0! 26 #DIV/0!

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #REF!

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 163 #DIV/0! 325 #DIV/0! 488 #DIV/0!

Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro

NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN

JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN

DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

Page 123: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 26

CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA METRO

TAHUN 2014

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Metro Pusat Metro 8 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Yosomulyo 12 #DIV/0! 1 #DIV/0!

2 Metro Utara Banjarsari 95 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Purwosari 6 #DIV/0! 1 #DIV/0!

Karangrejo 14 #DIV/0! 0 #DIV/0!

3 Metro Barat Ganjar Agung 191 #DIV/0! 15 #DIV/0!

Mulyojati 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

4 Metro Timur Iringmulyo 190 #DIV/0! 99 #DIV/0!

Yosodadi 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

Tejoagung 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 527 #DIV/0! 116 #DIV/0!

Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro

Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat

CBE: Clinical Breast Examination

- pemeriksaan IVA tidak dilakukan di puskesmas

- Data yang ada adalah total kegiatan yg dilaksanakan di Kota Metro pada acara HKN 120 org dan acara HUT Dharma Wanita 51 org.

PEMERIKSAAN IVA PEMERIKSAAN KLINIS PAYUDARA (CBE)NO KECAMATAN PUSKESMAS

PEREMPUAN

USIA 30-49 TAHUN

Page 124: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 27

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

KOTA METRO

TAHUN 2014

DIKETAHUIDITANGGU-

LANGIAKHIR L P L+P

0-7

HARI

8-28

HARI

1-11

BLN

1-4

THN

5-9

THN

10-14

THN

15-19

THN

20-44

THN

45-54

THN

55-59

THN

60-69

THN

70+

THNL P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro

YANG TERSERANGWAKTU KEJADIAN (TANGGAL) KELOMPOK UMUR PENDERITA

JUMLAH

DESA/KEL

CFR (%)NO

JENIS KEJADIAN LUAR

BIASA

ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIANJUMLAH PENDUDUK

TERANCAMJUMLAH

KEC

Page 125: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 28

KOTA METRO

TAHUN 2014

JUMLAH DITANGANI <24 JAM %

1 2 3 4 5 6

1 Metro Pusat Metro - - -

Yosomulyo - - -

2 Metro Utara Banjarsari - - -

Purwosari - - -

Karangrejo - - -

3 Metro Barat Ganjar Agung - - -

Mulyojati

4 Metro Timur Iringmulyo - - -

Yosodadi - - -

Tejoagung - - -

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) - - -

Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro

KLB DI DESA/KELURAHANNO PUSKESMASKECAMATAN

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM

Page 126: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 29

MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA METRO

TAHUN 2014

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Metro Pusat Metro 542 539 99,4 538 99,26 518 513 99,0 513 99,0 513 99,03

Yosomulyo 635 624 98,3 624 98,27 606 597 98,5 596 98,3 596 98,35

2 Metro Utara Banjarsari 255 255 100,0 254 99,61 244 240 98,4 240 98,4 240 98,36

Purwosari 193 186 96,4 185 95,85 184 175 95,1 175 95,1 175 95,11

Karangrejo 188 182 96,8 180 95,74 179 172 96,1 170 95,0 170 94,97

3 Metro Barat Ganjar Agung 388 386 99,5 386 99,48 371 368 99,2 368 99,2 368 99,19

Mulyojati 256 247 96,5 245 95,70 244 233 95,5 233 95,5 233 95,49

4 Metro Timur Iringmulyo 318 314 98,7 313 98,43 304 292 96,1 290 95,4 290 95,39

Yosodadi 382 191 50,0 191 50,00 364 362 99,5 362 99,5 306 84,07

Tejoagung 193 377 195,3 376 194,82 184 182 98,9 182 98,9 181 98,37

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 360 350 97,2 348 96,67 344 331 96,2 331 96,2 330 95,93

JUMLAH (KAB/KOTA) 3.710 3.651 98,4 3.640 98,1 3.542 3.465 97,8 3.460 97,7 3.402 96,05

Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro

JUMLAHK1 K4NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS

IBU BERSALIN/NIFASIBU HAMIL

PERSALINAN

DITOLONG NAKES

MENDAPAT YANKES

NIFAS

IBU NIFAS MENDAPAT

VIT A

Page 127: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 30

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA METRO

TAHUN 2014

TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Metro Pusat Metro 557 - - - 6 1,1 5 0,9 11 2,0

Yosomulyo 652 26 4,0 14 2,1 24 3,7 12 1,8 13 2,0 63 9,7

2 Metro Utara Banjarsari 242 - - - - - 0 -

Purwosari 183 0 - 3 1,6 0 - 3 1,6 1 0,5 7 3,8

Karangrejo 178 - - - - - 0 -

3 Metro Barat Ganjar Agung 376 2 0,5 4 1,1 4 1,1 2 0,5 4 1,1 14 3,7

Mulyojati 248 59 23,8 59 23,8 59 23,8 59 23,8 59 23,8 236 95,2

4 Metro Timur Iringmulyo 315 53 16,8 61 19,4 57 18,1 56 17,8 57 18,1 231 73,3

Yosodadi 378 29 7,7 29 7,7 59 15,6 24 6,3 25 6,6 137 36,2

Tejoagung 192 - - - - - 0 -

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 352 16 4,5 9 2,6 - - - 9 2,6

JUMLAH (KAB/KOTA) 3.673 185 5,0 179 4,9 203 5,5 162 4,4 164 4,5 708 19,3

Sumber: Seksi Surveilans & Penangulangan KLB Dinkes Kota Metro

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU

HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 128: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 31

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA METRO

TAHUN 2014

TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Metro Pusat Metro 6.073 - - - 12 0,2 18 0,3 30 0,5

Yosomulyo 7.105 16 0,2 11 0,2 - - - 11 0,2

2 Metro Utara Banjarsari 2.639 - - - - - 0 -

Purwosari 1.994 9 0,5 9 0,5 9 0,5 9 0,5 9 0,5 36 1,8

Karangrejo 1.943 - - - - - 0 -

3 Metro Barat Ganjar Agung 4.106 4 0,1 2 0,0 - - - 2 0,0

Mulyojati 2.706 15 0,6 15 0,6 15 0,6 15 0,6 15 0,6 60 2,2

4 Metro Timur Iringmulyo 3.441 53 1,5 57 1,7 64 1,9 59 1,7 58 1,7 238 6,9

Yosodadi 4.123 15 0,4 - - - - 0 -

Tejoagung 2.088 - - - - - 0 -

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 3.835 25 0,7 21 0,5 12 0,3 5 0,1 2 0,1 40 1,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 40.053 137 0,3 115 0,3 100 0,2 100 0,2 102 0,3 417 1,0

Sumber: Seksi Surveilans & Penangulangan KLB Dinkes Kota Metro

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH WUS

(15-39 TAHUN)

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS

Page 129: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 32

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA METRO

TAHUN 2014

FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Metro Pusat Metro 557 539 96,77 543 97,49

Yosomulyo 652 624 95,71 621 95,25

2 Metro Utara Banjarsari 242 240 99,17 242 100,00

Purwosari 183 176 96,17 183 100,00

Karangrejo 178 172 96,63 178 100,00

3 Metro Barat Ganjar Agung 376 373 99,20 343 91,22

Mulyojati 248 239 96,37 248 100,00

4 Metro Timur Iringmulyo 315 310 98,41 315 100,00

Yosodadi 378 373 98,68 335 88,62

Tejoagung 192 189 98,44 192 100,00

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 352 392 111,36 352 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 3673 3.627 98,75 3.552 96,71

Sumber:Seksi Gizi Dinkes Kota Metro

KECAMATANJUMLAH IBU

HAMILNO PUSKESMAS

Page 130: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 33

KOTA METRO

TAHUN 2014

S % L P L + P L P L + P S % S % S %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 Metro Pusat Metro 542 108 106 97,8 245 262 507 37 39 76 30 81,6 29 73,8 59 77,6

Yosomulyo 635 127 128 100,8 298 288 586 45 43 88 31 69,4 34 78,7 65 73,9

2 Metro Utara Banjarsari 255 51 51 100,0 119 118 237 18 18 36 19 106,4 19 107,3 38 106,9

Purwosari 193 39 37 95,9 87 88 175 13 13 26 13 99,6 123 931,8 136 518,1

Karangrejo 188 38 36 95,7 84 85 169 13 13 25 13 103,2 13 102,0 26 102,6

3 Metro Barat Ganjar Agung 388 78 75 96,6 181 180 361 27 27 54 22 81,0 21 77,8 43 79,4

Mulyojati 256 51 44 85,9 115 118 233 17 18 35 15 87,0 15 84,7 30 85,8

4 Metro Timur Iringmulyo 318 64 64 100,6 141 143 284 21 21 43 23 108,7 29 135,2 52 122,1

Yosodadi 382 76 74 96,9 176 183 359 26 27 54 23 87,1 25 91,1 48 89,1

Tejoagung 193 39 38 98,4 90 89 179 14 13 27 14 103,7 12 89,9 26 96,8

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 360 72 71 98,6 167 170 337 25 26 51 20 79,8 20 78,4 40 79,1

JUMLAH (KAB/KOTA) 3.710 742 724 97,6 1.703 1.724 3.427 255 259 514 223 87,3 340 131,5 563 109,5

Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro

JUMLAH LAHIR HIDUP

PERKIRAAN

BUMIL

DENGAN

KOMPLIKASI

KEBIDANAN

PERKIRAAN NEONATAL

KOMPLIKASI

PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL

L + PL P

PENANGANAN

KOMPLIKASI

KEBIDANAN

JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL

MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO PUSKESMASKECAMATANJUMLAH

IBU HAMIL

Page 131: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 34

KOTA METRO

TAHUN 2014

PESERTA KB AKTIF

MKJP

IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH % KON DOM % SUNTIK % PIL %OBAT

VAGINA%

LAIN

NYA% JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Metro Pusat Metro

Yosomulyo

2 Metro Utara Banjarsari

Purwosari

Karangrejo

3 Metro Barat Ganjar Agung

Mulyojati

4 Metro Timur Iringmulyo

Yosodadi

Tejoagung

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 219 11 10 1 54 3 459 23 742 37 61 3 839 42 338 17 0 0 0 0 1.238 63 1.980 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 3.042 15,2 79 0,4 662 3,3 3.032 15,1 6.815 34,0 363 1,8 7.784 38,9 5.072 25,3 0 0,0 0 0,0 13.219 66,0 20.034 100,0

Sumber: BKKB & PP Kota Metro

Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

1000 0 0 3.268 63 5.1952 1.695 33 1.485 29 0

2.928 100

19 0 4 720 14 1.927 37 88

0 0 0 0 1.997 6893 3 1.252 43 652 22

66 3.83934 0 0

4 471 16 931 32

34 18 0 0 0 2.53713 1 3 643 17 1.302

0 0 4.179 69 6.092 1002

114

197

16 0

11 0

168

129

103

PUSKESMASNON MKJP

995

506

336

986

11

24

10

24

3 739 12 1.913 31

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

MKJP +

NON

MKJP

% MKJP +

NON MKJP

NO KECAMATAN

1001.225 32 1.294

2.773 46 1.303 21 0 0

Page 132: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 35

KOTA METRO

TAHUN 2014

PESERTA KB BARU

MKJP

IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL %OBAT

VAGINA% LAIN NYA % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Metro Pusat Metro 57 3 0 0 0 0 31 1 88 4 126 6 153 7 1.800 83 0 0 0 0 2.079 96 2.167 100

Yosomulyo 126 12 0 0 0 0 133 13 259 26 22 2 499 49 232 23 0 0 0 0 753 74 1.012 100

2 Metro Utara Banjarsari 50 41 0 0 0 0 29 24 79 64 15 12 20 16 9 7 0 0 0 0 44 36 123 100

Purwosari 36 18 0 0 0 0 78 40 114 58 18 9 35 18 30 15 0 0 0 0 83 42 197 100

Karangrejo 30 13 0 0 0 0 53 22 83 35 36 15 54 23 65 27 0 0 0 0 155 65 238 100

3 Metro Barat Ganjar Agung 8 3 0 0 0 0 30 10 38 13 41 14 162 55 52 18 0 0 0 0 255 87 293 100

Mulyojati 1 1 0 0 0 0 16 19 17 20 1 1 49 59 16 19 0 0 0 0 66 80 83 100

4 Metro Timur Iringmulyo 1 1 0 0 0 0 3 2 4 3 38 25 66 43 46 30 0 0 0 0 150 97 154 100

Yosodadi 4 4 0 0 0 0 10 9 14 13 0 0 48 43 50 45 0 0 0 0 98 88 112 100

Tejoagung 7 10 0 0 0 0 10 15 17 25 12 18 28 42 10 15 0 0 0 0 50 75 67 100

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 34 14 0 0 0 0 53 22 87 37 6 3 97 41 46 19 0 0 0 0 149 63 236 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 354 7,6 0 0,0 0 0,0 446 9,5 800 17,1 315 6,7 1.211 25,9 2.356 50,3 0 0,0 0 0,0 3.882 82,9 4.682 100,0

Sumber: BKKB & PP Kota Metro

Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NON MKJP MKJP +

NON

MKJP

% MKJP +

NON

MKJP

NO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 133: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 36

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

KOTA METRO

TAHUN 2014

PESERTA KB BARU

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Metro Pusat Metro

Yosomulyo

2 Metro Utara Banjarsari

Purwosari

Karangrejo

3 Metro Barat Ganjar Agung

Mulyojati

4 Metro Timur Iringmulyo

Yosodadi

Tejoagung

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 2.726 236 9 1.980 73

JUMLAH (KAB/KOTA) 27.684 4.682 16,9 20.034 72,4

Sumber: BKKB & PP Kota Metro

71

5.201

4.082

7.292

74

293 7 2.928 72

123 2 3.839

154 2 5.195

8.383 73

PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS

2.167 26 6.092

Page 134: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 37

KOTA METRO

TAHUN 2014

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Metro Pusat Metro 245 262 507 245 100,0 262 100,0 507 100,0 13 5,31 12 4,58 25 4,93

Yosomulyo 298 288 586 298 100,0 288 100,0 586 100,0 13 4,36 16 5,56 29 4,95

2 Metro Utara Banjarsari 119 118 237 119 100,0 118 100,0 237 100,0 8 6,72 9 7,63 17 7,17

Purwosari 87 88 175 87 100,0 88 100,0 175 100,0 7 8,05 6 6,82 13 7,43

Karangrejo 84 85 169 84 100,0 85 100,0 169 100,0 7 8,33 7 8,24 14 8,28

3 Metro Barat Ganjar Agung 181 180 361 181 100,0 180 100,0 361 100,0 14 7,73 15 8,33 29 8,03

Mulyojati 115 118 233 115 100,0 118 100,0 233 100,0 9 7,83 9 7,63 18 7,73

4 Metro Timur Iringmulyo 141 143 284 141 100,0 143 100,0 284 100,0 12 8,51 13 9,09 25 8,80

Yosodadi 176 183 359 176 100,0 183 100,0 359 100,0 14 7,95 15 8,20 29 8,08

Tejoagung 90 89 179 90 100,0 89 100,0 179 100,0 7 7,78 6 6,74 13 7,26

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 167 170 337 167 100,0 170 100,0 337 100,0 13 7,78 14 8,24 27 8,01

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.703 1.724 3.427 1.703 100,0 1.724 100,0 3.427 100,0 117 6,9 122 7,1 239 7,0

Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro

L

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG

PNO KECAMATAN PUSKESMAS

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P LL + P L + P

BBLRJUMLAH LAHIR HIDUP

Page 135: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 38

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA METRO

TAHUN 2014

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Metro Pusat Metro 254 253 507 241 94,9 258 102,0 499 98,4 240 94,5 252 99,6 492 97,0

Yosomulyo 297 294 591 297 100,0 287 97,6 584 98,8 289 97,3 282 95,9 571 96,6

2 Metro Utara Banjarsari 110 110 220 118 107,3 117 106,4 235 106,8 114 103,6 116 105,5 230 104,5

Purwosari 84 82 166 87 103,6 87 106,1 174 104,8 83 98,8 85 103,7 168 101,2

Karangrejo 81 81 162 84 103,7 84 103,7 168 103,7 81 100,0 81 100,0 162 100,0

3 Metro Barat Ganjar Agung 172 171 343 180 104,7 176 102,9 356 103,8 176 102,3 177 103,5 353 102,9

Mulyojati 113 112 225 116 102,7 116 103,6 232 103,1 111 98,2 114 101,8 225 100,0

4 Metro Timur Iringmulyo 144 143 287 140 97,2 143 100,0 283 98,6 138 95,8 139 97,2 277 96,5

Yosodadi 172 171 343 174 101,2 179 104,7 353 102,9 172 100,0 174 101,8 346 100,9

Tejoagung 88 87 175 90 102,3 89 102,3 179 102,3 87 98,9 88 101,1 175 100,0

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 160 159 319 166 103,8 164 103,1 330 103,4 163 101,9 166 104,4 329 103,1

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.675 1.663 3.338 1.693 101,1 1.700 102,2 3.393 101,6 1.654 98,7 1.674 100,7 3.328 99,7

Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro

bayi 0-11 bulan

JUMLAH BAYINO KECAMATAN PUSKESMAS P L + P

KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)

P L + PL

KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)

L

Page 136: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 39

KOTA METRO

TAHUN 2014

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Metro Pusat Metro 113 84 197 60 53,1 66 78,6 126 64,0

Yosomulyo 85 72 157 22 25,9 25 34,7 47 29,9

2 Metro Utara Banjarsari 57 46 103 9 15,8 10 21,7 19 18,4

Purwosari 36 30 66 18 50,0 20 66,7 38 57,6

Karangrejo 21 18 39 12 57,1 13 72,2 25 64,1

3 Metro Barat Ganjar Agung 35 37 72 21 60,0 22 59,5 43 59,7

Mulyojati 24 27 51 17 70,8 19 70,4 36 70,6

4 Metro Timur Iringmulyo 16 32 48 17 106,3 18 56,3 35 72,9

Yosodadi 49 55 104 30 61,2 33 60,0 63 60,6

Tejoagung 51 57 108 16 31,4 17 29,8 33 30,6

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 106 80 186 24 22,6 26 32,5 50 26,9

JUMLAH (KAB/KOTA) 593 538 1.131 246 41,5 269 50,0 515 45,5

Sumber: Seksi Gizi Dinkes Kota Metro

bayi0-6bulan

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF

USIA 0-6 BULAN

L + P

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATANJUMLAH BAYI

PUSKESMASL P

Page 137: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 40

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA METRO

TAHUN 2014

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Metro Pusat Metro 254 253 507 240 94,5 248 98,0 488 96,3

Yosomulyo 297 294 591 287 96,6 282 95,9 569 96,3

2 Metro Utara Banjarsari 110 110 220 114 103,6 112 101,8 226 102,7

Purwosari 84 82 166 84 100,0 83 101,2 167 100,6

Karangrejo 81 81 162 82 101,2 83 102,5 165 101,9

3 Metro Barat Ganjar Agung 172 171 343 171 99,4 177 103,5 348 101,5

Mulyojati 113 112 225 114 100,9 113 100,9 227 100,9

4 Metro Timur Iringmulyo 144 143 287 143 99,3 142 99,3 285 99,3

Yosodadi 172 171 343 171 99,4 170 99,4 341 99,4

Tejoagung 88 87 175 86 97,7 87 100,0 173 98,9

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 160 159 319 158 98,8 158 99,4 316 99,1

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.675 1.663 3.338 1.650 98,5 1.655 100 3.305 99,0

Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro

P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI

PELAYANAN KESEHATAN BAYI

Page 138: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 41

KOTA METRO

TAHUN 2014

1 2 3 4 5 6

1 Metro Pusat Metro 2 2 100,0

Yosomulyo 3 3 100,0

2 Metro Utara Banjarsari 1 1 100,0

Purwosari 2 2 100,0

Karangrejo 1 1 100,0

3 Metro Barat Ganjar Agung 2 2 100,0

Mulyojati 2 2 100,0

4 Metro Timur Iringmulyo 1 1 100,0

Yosodadi 2 2 100,0

Tejoagung 2 2 100,0

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 4 4 100,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 22 22 100,0

Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

% DESA/KEL UCINO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH

DESA/KELURAHANDESA/KEL UCI

Page 139: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 42

CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA METRO

TAHUN 2014

BAYI DIIMUNISASI

DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16,0 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Metro Pusat Metro 254 334 588 323 127,2 298 89,2 621 105,6 304 119,7 285 85,3 589 100,2 232 91,3 211 63,2 443 75,3 28,17 29,19 28,66

Yosomulyo 297 295 592 279 93,9 284 96,3 563 95,1 317 106,7 324 109,8 641 108,3 326 109,8 312 105,8 638 107,8 -16,85 -9,86 -13,32

2 Metro Utara Banjarsari 110 110 220 120 109,1 98 89,1 218 99,1 108 98,2 108 98,2 216 98,2 135 122,7 122 110,9 257 116,8 -12,50 -24,49 -17,89

Purwosari 84 82 166 100 119,0 106 129,3 206 124,1 102 121,4 106 129,3 208 125,3 100 119,0 110 134,1 210 126,5 0,00 -3,77 -1,94

Karangrejo 81 81 162 60 74,1 66 81,5 126 77,8 67 82,7 74 91,4 141 87,0 69 85,2 70 86,4 139 85,8 -15,00 -6,06 -10,32

3 Metro Barat Ganjar Agung 171 171 342 153 89,5 128 74,9 281 82,2 126 73,7 115 67,3 241 70,5 152 88,9 150 87,7 302 88,3 0,65 -17,19 -7,47

Mulyojati 113 112 225 113 100,0 151 134,8 264 117,3 133 117,7 187 167,0 320 142,2 144 127,4 161 143,8 305 135,6 -27,43 -6,62 -15,53

4 Metro Timur Iringmulyo 144 143 287 124 86,1 151 105,6 275 95,8 119 82,6 148 103,5 267 93,0 125 86,8 123 86,0 248 86,4 -0,81 18,54 9,82

Yosodadi 172 171 343 177 102,9 201 117,5 378 110,2 145 84,3 197 115,2 342 99,7 179 104,1 191 111,7 370 107,9 -1,13 4,98 2,12

Tejoagung 88 87 175 97 110,2 78 89,7 175 100,0 95 108,0 68 78,2 163 93,1 68 77,3 88 101,1 156 89,1 29,90 -12,82 10,86

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 160 159 319 165 103,1 153 96,2 318 99,7 158 98,8 166 104,4 324 101,6 150 93,8 172 108,2 322 100,9 9,09 -12,42 -1,26

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.674 1.745 3.419 1.711 102,2 1.714 98,2 3.425 100,2 1.674 100,0 1.778 101,9 3.452 101,0 1.680 100,4 1.710 98,0 3.390 99,2 1,81 0,23 1,02

Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro

L P L + P

DO RATE (%)

L P L + PL + P L P L + P

NO KECAMATANL P

PUSKESMASJUMLAH BAYI

Page 140: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 43

CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA METRO

TAHUN 2014

BAYI DIIMUNISASI

BCG POLIO4 IMUNISASI DASAR LENGKAP

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 Metro Pusat Metro 254 334 588 211 83 210 63 421 72 237 93 230 69 467 79 232 91 211 63 443 75

Yosomulyo 297 295 592 315 106 318 108 633 107 305 103 317 107 622 105 320 108 309 105 629 106

2 Metro Utara Banjarsari 110 110 220 134 122 87 79 221 100 103 94 88 80 191 87 128 116 116 105 244 111

Purwosari 84 82 166 90 107 103 126 193 116 103 123 98 120 201 121 118 140 139 170 257 155

Karangrejo 81 81 162 61 75 65 80 126 78 60 74 62 77 122 75 69 85 70 86 139 86

3 Metro Barat Ganjar Agung 171 171 342 162 95 135 79 297 87 141 82 136 80 277 81 147 86 141 82 288 84

Mulyojati 113 112 225 105 93 119 106 224 100 141 125 178 159 319 142 142 126 157 140 299 133

4 Metro Timur Iringmulyo 144 143 287 104 72 155 108 259 90 110 76 143 100 253 88 128 89 139 97 267 93

Yosodadi 172 171 343 182 106 212 124 394 115 148 86 216 126 364 106 176 102 165 96 341 99

Tejoagung 88 87 175 95 108 75 86 170 97 96 109 69 79 165 94 66 75 82 94 148 85

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 160 159 319 168 105 168 106 336 105 149 93 161 101 310 97 150 94 172 108 322 101

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.674 1.745 3.419 1.627 97 1.647 94 3.274 96 1.593 95 1.698 97 3.291 96 1.676 100 1.701 97 3.377 99

Sumber: Seksi Surveylans & Penanggulangan KLB Dinkes Kota Metro

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI

P L + PL P L + P L L P L + P

Page 141: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 44

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA METRO

TAHUN 2014

BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)

L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 Metro Pusat Metro 110 135 245 107 97,27 131 97,04 238 97,14 326 416 742 326 100,00 416 100,00 742 100,00 436 551 987 433 99,31 547 99,27 980 99,29

Yosomulyo 178 217 395 178 100,00 217 100,00 395 100,00 645 821 1.466 645 100,00 821 100,00 1.466 100,00 823 1.038 1.861 823 100,00 1.038 100,00 1.861 100,00

2 Metro Utara Banjarsari 73 89 162 71 97,26 87 97,75 158 97,53 210 267 477 206 98,10 263 98,50 469 98,32 283 356 639 282 99,65 354 99,44 636 99,53

Purwosari 54 65 119 54 100,00 65 100,00 119 100,00 220 280 500 220 100,00 280 100,00 500 100,00 274 345 619 274 100,00 345 100,00 619 100,00

Karangrejo 73 89 162 73 100,00 89 100,00 162 100,00 184 235 419 184 100,00 235 100,00 419 100,00 257 324 581 257 100,00 324 100,00 581 100,00

3 Metro Barat Ganjar Agung 88 107 195 85 96,59 103 96,26 188 96,41 274 350 624 272 99,27 345 98,57 617 98,88 426 514 940 420 98,59 510 99,22 930 98,94

Mulyojati 60 74 134 60 100,00 74 100,00 134 100,00 194 248 442 194 100,00 247 99,60 441 99,77 230 298 528 230 100,00 298 100,00 528 100,00

4 Metro Timur Iringmulyo 44 54 98 44 100,00 54 100,00 98 100,00 342 436 778 342 100,00 436 100,00 778 100,00 270 374 644 255 94,44 364 97,33 619 96,12

Yosodadi 87 107 194 87 100,00 107 100,00 194 100,00 322 410 732 327 101,55 405 98,78 732 100,00 389 499 888 389 100,00 499 100,00 888 100,00

Tejoagung 61 74 135 61 100,00 74 100,00 135 100,00 158 202 360 158 100,00 202 100,00 360 100,00 230 287 517 230 100,00 287 100,00 517 100,00

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 101 123 224 101 100,00 123 100,00 224 100,00 286 365 651 286 100,00 365 100,00 651 100,00 377 477 854 377 100,00 477 100,00 854 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 929 1.134 2.063 921 99,14 1.124 99,12 2.045 99,13 3.161 4.030 7.191 3.160 99,97 4.015 99,63 7.175 99,78 3.995 5.063 9.058 3.970 99,37 5.043 99,60 9.013 99,50

Sumber: Seksi Gizi Dinkes Kota Metro

MENDAPAT VIT AJUMLAH

P

MENDAPAT VIT A

LL PL + P

MENDAPAT VIT AJUMLAH

L + PNO KECAMATAN PUSKESMAS

L + PJUMLAH BAYI

PL

Page 142: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 45

JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA METRO

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Metro Pusat Metro 256 312 568 234 285 519 91,4 91,3 91,4 1 0,4 2 0,7 3 0,6

Yosomulyo 353 432 785 322 394 716 91,2 91 91,2 3 0,9 1 0,3 4 0,6

2 Metro Utara Banjarsari 161 197 358 147 180 327 91,3 91 91,3 4 2,7 2 1,1 6 1,8

Purwosari 118 145 263 108 132 240 91,5 91 91,3 1 0,9 2 1,5 3 1,3

Karangrejo 121 147 268 111 134 245 91,7 91 91,4 1 0,9 0 0,0 1 0,4

3 Metro Barat Ganjar Agung 165 201 366 151 184 335 91,5 92 91,5 1 0,7 2 1,1 3 0,9

Mulyojati 100 122 222 92 111 203 92,0 91 91,4 0 0,0 0 0,0 0 0,0

4 Metro Timur Iringmulyo 131 159 290 120 146 266 91,6 92 91,7 11 9,2 12 8,2 23 8,6

Yosodadi 198 241 439 181 221 402 91,4 92 91,6 5 2,8 10 4,5 15 3,7

Tejoagung 143 175 318 131 160 291 91,6 91 91,5 5 3,8 16 10,0 21 7,2

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 185 227 412 169 207 376 91,4 91 91,3 0 0,0 5 2,4 5 1,3

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.931 2.358 4.289 1.766 2.154 3.920 91,5 91 91,4 32 1,8 52 2,4 84 2,1

Sumber: Seksi Gizi Dinkes Kota Metro

% (D/S) L P L+PNO KECAMATAN PUSKESMAS

ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)

JUMLAH BADUTA

DILAPORKAN (S)

DITIMBANG BGM

JUMLAH (D)

Page 143: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 46

KOTA METRO

TAHUN 2014

ANAK BALITA (12-59 BULAN)

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Metro Pusat Metro 1.109 1.102 2.211 964 86,9 1.000 90,7 1.964 88,8

Yosomulyo 1.299 1.289 2.588 1.142 87,9 1.192 92,5 2.334 90,2

2 Metro Utara Banjarsari 482 479 961 471 97,7 473 98,7 944 98,2

Purwosari 365 362 727 358 98,1 361 99,7 719 98,9

Karangrejo 355 353 708 342 96,3 344 97,5 686 96,9

3 Metro Barat Ganjar Agung 751 745 1.496 758 100,9 754 101,2 1.512 101,1

Mulyojati 494 491 985 509 103,0 470 95,7 979 99,4

4 Metro Timur Iringmulyo 629 624 1.253 632 100,5 628 100,6 1.260 100,6

Yosodadi 753 749 1.502 736 97,7 724 96,7 1.460 97,2

Tejoagung 381 378 759 365 95,8 357 94,4 722 95,1

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 701 696 1.397 658 93,9 642 92,2 1.300 93,1

JUMLAH (KAB/KOTA) 7.319 7.268 14.587 6.935 94,8 6.945 95,6 13.880 95,2

Sumber: Seksi KIA Dinkes Kota Metro

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

P L + P

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)

LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH

Page 144: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 47

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA METRO

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Metro Pusat Metro 552 503 1.055 501 464 965 90,8 92,2 91,5 1 0,2 4 0,9 5 0,5

Yosomulyo 928 925 1.853 843 845 1.688 90,8 91 91,1 7 0,8 1 0,1 8 0,5

2 Metro Utara Banjarsari 314 327 641 286 299 585 91,1 91 91,3 6 2,1 4 1,3 10 1,7

Purwosari 340 271 611 308 250 558 90,6 92 91,3 2 0,6 4 1,6 6 1,1

Karangrejo 286 285 571 261 261 522 91,3 92 91,4 1 0,4 1 0,4 2 0,4

3 Metro Barat Ganjar Agung 413 386 799 377 353 730 91,3 91 91,4 2 0,5 4 1,1 6 0,8

Mulyojati 289 259 548 264 238 502 91,3 92 91,6 1 0,4 0 0,0 1 0,2

4 Metro Timur Iringmulyo 377 390 767 346 356 702 91,8 91 91,5 21 6,1 36 10,1 57 8,1

Yosodadi 463 464 927 423 425 848 91,4 92 91,5 5 1,2 24 5,6 29 3,4

Tejoagung 284 263 547 259 241 500 91,2 92 91,4 9 3,5 25 10,4 34 6,8

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 433 440 873 395 403 798 91,2 92 91,4 0 0,0 11 2,7 11 1,4

JUMLAH (KAB/KOTA) 4.679 4.513 9.192 4.263 4.135 8.398 91,1 92 91,4 55 1,3 114 2,8 169 2,0

Sumber: Seksi Gizi Dinkes Kota Metro

P

DITIMBANG

JUMLAH (D) % (D/S)NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH BALITA

DILAPORKAN (S)

BALITA

L+P

BGM

L

Page 145: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 48

CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA METRO

TAHUN 2014

KASUS BALITA GIZI BURUK

L P L+P S % S % S %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Metro Pusat Metro - - - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!

Yosomulyo - 1 1 #DIV/0! 1 100,0 1 100,0

2 Metro Utara Banjarsari - 2 2 #DIV/0! 2 100,0 2 100,0

Purwosari - - - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!

Karangrejo - - - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!

3 Metro Barat Ganjar Agung - - - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!

Mulyojati - - - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!

4 Metro Timur Iringmulyo - 1 1 #DIV/0! 1 100,0 1 100,0

Yosodadi - - - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!

Tejoagung - - - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul - - - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) - 4 4 - #DIV/0! 4 100,0 4 100,0

Sumber: Seksi Gizi Dinkes Kota Metro

P L + P

MENDAPAT PERAWATANNO KECAMATAN PUSKESMAS

LJUMLAH DITEMUKAN

Page 146: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 49

KOTA METRO

TAHUN 2014

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT

L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Metro Pusat Metro 495 545 1.040 495 100,0 545 100,0 1.040 100,0 1.040 1.040 100

Yosomulyo 184 158 342 184 100,0 158 100,0 342 100,0 342 342 100

2 Metro Utara Banjarsari 79 78 157 79 100,0 78 100,0 157 100,0 157 157 100

Purwosari 75 75 150 75 100,0 75 100,0 150 100,0 150 150 100

Karangrejo 63 69 132 63 100,0 69 100,0 132 100,0 132 132 100

3 Metro Barat Ganjar Agung 88 81 169 88 100,0 81 100,0 169 100,0 169 169 100

Mulyojati 127 130 257 127 100,0 130 100,0 257 100,0 257 257 100

4 Metro Timur Iringmulyo 58 46 104 58 100,0 46 100,0 104 100,0 104 104 100

Yosodadi 56 53 109 56 100,0 53 100,0 109 100,0 109 109 100

Tejoagung 164 166 330 164 100,0 166 100,0 330 100,0 330 330 100

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 115 108 223 115 100,0 108 100,0 223 100,0 223 223 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 1.504 1.509 3.013 1.504 100,0 1.509 100,0 3.013 100,0 3.013 3.013 100,0

CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 100,0 100,0 100,0

Sumber: Seksi Remaja & Usila Dinkes Kota Metro

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH

MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)

L P L + P

SD DAN SETINGKAT

JUMLAH

MENDAPAT

PELAYANAN

KESEHATAN

(PENJARINGAN)

%

Page 147: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 50

KOTA METRO

TAHUN 2014

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGI TETAPRASIO TUMPATAN/

PENCABUTAN1 2 3 4 5 6

1 Metro Pusat Metro 31 133 0,2

Yosomulyo 22 497 0,0

2 Metro Utara Banjarsari 27 69 0,4

Purwosari 11 95 0,1

Karangrejo - 92 0,0

3 Metro Barat Ganjar Agung 5 53 0,1

Mulyojati - 80 0,0

4 Metro Timur Iringmulyo 282 220 1,3

Yosodadi 2 133 0,0

Tejoagung 57 157 0,4

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 16 163 0,1

JUMLAH (KAB/ KOTA) 453 1.692 0,3

Sumber: Seksi Yankes Dasar, Rujukan & Khusus Dinkes Kota Metro

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

NO PUSKESMASKECAMATAN

Page 148: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 51

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

KOTA METRO

TAHUN 2014

L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 Metro Pusat Metro 14 1 7,1 - 0,0 2.868 2.975 5.843 654 22,8 454 15,3 1.108 19,0 603 403 1.006 265 43,9 238 59,1 503 50,0

Yosomulyo 10 10 100,0 10 100,0 - - - - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!

2 Metro Utara Banjarsari 4 4 100,0 4 100,0 - - - - #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!

Purwosari 4 4 100,0 4 100,0 447 386 833 100 22,4 89 23,1 189 22,7 100 89 189 95 95,0 82 92,1 177 93,7

Karangrejo 3 3 100,0 3 100,0 - - - 424 #DIV/0! 738 #DIV/0! 1.162 #DIV/0! 150 230 380 69 46,0 92 40,0 161 42,4

3 Metro Barat Ganjar Agung 6 6 100,0 6 100,0 - - - 156 #DIV/0! 191 #DIV/0! 347 #DIV/0! 85 110 195 - 0,0 - 0,0 - 0,0

Mulyojati 5 5 100,0 5 100,0 395 519 914 199 50,4 200 38,5 399 43,7 120 140 260 116 96,7 120 85,7 236 90,8

4 Metro Timur Iringmulyo 3 2 66,7 3 100,0 511 516 1.027 511 100,0 516 100,0 1.027 100,0 320 327 647 320 100,0 327 100,0 647 100,0

Yosodadi 5 5 100,0 5 100,0 - - 1.678 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0,0 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!

Tejoagung 3 3 100,0 3 100,0 - - 739 - #DIV/0! - #DIV/0! - 0,0 - - - - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0!

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 11 11 100,0 11 100,0 721 657 1.378 499 69,2 472 71,8 971 70,5 60 49 109 60 100,0 49 100,0 109 100,0

JUMLAH (KAB/ KOTA) 68 54 79,4 54 79,4 4.942 5.053 12.412 2.543 51,5 2.660 52,6 5.203 41,9 1.438 1.348 2.786 925 64,3 908 67,4 1.833 65,8

Sumber: Seksi Yankes Dasar, Rujukan & Khusus Dinkes Kota Metro

JUMLAH

SD/MI

JUMLAH

SD/MI DGN

SIKAT GIGI

MASSAL

JUMLAH SD/MI

MENDAPAT

YAN. GIGI

% %

MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN

JUMLAH MURID SD/MI

UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH

Page 149: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 52

KOTA METRO

TAHUN 2014

L P L+P L % P % L+P %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Metro Pusat Metro 516 963 1.479 261 50,58 282 29,28 543 36,71

Yosomulyo 2.714 2.098 4.812 625 23,03 789 37,61 1.414 29,38

2 Metro Utara Banjarsari 637 1.160 1.797 203 31,87 242 20,86 445 24,76

Purwosari 143 381 524 280 195,80 470 123,36 750 143,13

Karangrejo 323 190 513 586 181,42 433 227,89 1.019 198,64

3 Metro Barat Ganjar Agung 369 340 709 210 56,91 482 141,76 692 97,60

Mulyojati 983 1.603 2.586 454 46,19 484 30,19 938 36,27

4 Metro Timur Iringmulyo 171 249 420 1.632 954,39 1.668 669,88 3.300 785,71

Yosodadi 366 535 901 1.836 501,64 2.224 415,70 4.060 450,61

Tejoagung 2.704 567 3.271 363 13,42 348 61,38 711 21,74

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 4.744 5.743 10.487 962 20,28 1.075 18,72 2.037 19,42

JUMLAH (KAB/KOTA) 13.670 13.829 27.499 7.412 54,22 8.497 61,44 15.909 57,85

Sumber: Seksi Remaja & Usila Dinkes Kota Metro

JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

USILA (60TAHUN+)

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

NO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 150: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 53

2014

%

L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Jaminan Kesehatan Nasional 34.876 32.959 67.835 51,41 48,59 44,50

1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 14.503 13.779 28.282 51,28 48,72 18,55

1.2 PBI APBD - - - #DIV/0! #DIV/0! 0,00

1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 13.067 11.261 24.328 53,71 46,29 15,96

1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 5.193 5.179 10.372 50,07 49,93 6,80

1.5 Bukan pekerja (BP) 2.113 2.740 4.853 43,54 56,46 3,18

2 Jamkesda 5.427 4.706 10.133 53,56 46,44 6,65

3 Asuransi Swasta 1.867 1.710 3.577 52,19 47,81 2,35

4 Asuransi Perusahaan 44 39 83 53,01 46,99 0,05

JUMLAH (KAB/KOTA) 42.214 39.414 81.628 55,20 51,90 53,55

Sumber: Seksi Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Dinkes Kota Metro

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN

KOTA

TAHUN

NO JENIS JAMINAN KESEHATAN

PESERTA JAMINAN KESEHATAN

JUMLAH

Page 151: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN

KOTA

Page 152: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 54

KOTA METRO

TAHUN 2014

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Metro 9.973 13.701 23.674 0 0 0 45 63 108

2 Yosomulyo 4.862 7.489 12.351 0 0 0 53 29 82

3 Banjarsari 6.543 9.915 16.458 31 45 76 55 16 71

4 Purwosari 1.339 2.205 3.544 0 0 0 0 0 0

5 Karangrejo 2.155 3.900 6.055 0 0 0 0 0 0

6 Ganjar Agung 2.819 4.059 6.878 0 0 0 13 3 16

7 Mulyojati 430 432 862 0 0 0 28 25 53

8 Iringmulyo 8.229 12.500 20.729 0 0 0 36 60 96

9 Yosodadi 5.177 8.425 13.602 0 0 0 45 45 90

10 Tejoagung 4.134 6.084 10.218 0 0 0 10 11 21

11 Sumbersari Bantul 5.431 7.738 13.169 143 237 380 60 6 66

SUB JUMLAH I 51.092 76.448 127.540 174 282 456 345 258 603

1 RSUD Jend. A. Yani 42.225 48.463 90.688 7.753 8.039 15.792 77 44 121

2 RSU Mardi Waluyo - - 98.036 - - 20.816 0 0 0

3 RSU Islam 793 561 1.354 1.717 2.047 3.764 3 5 8

4 RSU Muhammadiyah 4.243 4.540 8.783 1.783 2.567 4.350 1 2 3

5 RSIA AMC - - 15.557 - - 5.613 0 0 0

6 RSB Asih 0 8.951 8.951 0 957 957 0 0 0

7 RSB Permata Hati 0 14.897 14.897 0 3.907 3.907 0 0 0

SUB JUMLAH II 47.261 77.412 238.266 11.253 17.517 55.199 81 51 132

1 Klinik Hadimulyo Husada 0 0 0

2 Klinik Hadi Wijaya 0 0 0

3 Klinik Muhammadiyah 0 0 0

4 Klinik Ananda 875 1.306 2.181 26 68 94 0 0 0

5 Klinik Nabawi 0 0 0

6 Klinik MMC 1.146 1.587 2.733 0 0 0 9 13 22

SUB JUMLAH III 2.021 2.893 4.914 26 68 94 9 13 22

JUMLAH (KAB/KOTA) 100.374 156.753 370.720 11.453 17.867 55.749 435 322 757

JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 0 0

CAKUPAN KUNJUNGAN (%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber: Seksi Yankes Dasar, Rujukan & Khusus Dinkes Kota Metro

Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan

NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN

RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH

Page 153: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 55

KOTA METRO

TAHUN 2014

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 RSUD Jend. A. Yani 233 7.753 8.039 15.792 335 322 657 162 143 305 43,2 40,1 41,6 20,9 17,8 19,3

2 RSU Mardi Waluyo 178 20.816 534 388 922 233 196 429 #DIV/0! #DIV/0! 44,3 #DIV/0! #DIV/0! 20,6

3 RSU Islam 63 1.717 2.047 3.764 60 49 109 22 17 39 34,9 23,9 29,0 12,8 8,3 10,4

4 RSU Muhammadiyah 52 1.795 2.567 4.362 37 32 69 9 21 30 20,6 12,5 15,8 5,0 8,2 6,9

5 RSIA AMC 68 5.613 3 1 #DIV/0! #DIV/0! 0,5 #DIV/0! #DIV/0! 0,2

6 RSB Asih 25 937 937 - - #DIV/0! - - #DIV/0! - -

7 RSB Permata Hati 31 - 3.907 3.907 - - - - - - #DIV/0! - - #DIV/0! - -

650 11.265 17.497 55.191 966 791 1.760 426 377 804 8,6 4,5 3,2 3,8 2,2 1,5

Sumber: RS se Kota Metro

Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

JUMLAH

TEMPAT TIDUR

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

KABUPATEN/KOTA

GDR NDRPASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR

(HIDUP + MATI)

PASIEN KELUAR MATI

≥ 48 JAM DIRAWATNO NAMA RUMAH SAKITa

Page 154: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 56

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT

KOTA METRO

TAHUN 2014

NO NAMA RUMAH SAKITa JUMLAH

TEMPAT TIDUR

PASIEN KELUAR

(HIDUP + MATI)

JUMLAH HARI

PERAWATAN

JUMLAH LAMA

DIRAWATBOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 RSUD Jend. A. Yani 233 15.792 56.748 54.899 66,7 68 2 3

2 RSU Mardi Waluyo 178 20.816 51.360 54.761 79,1 117 1 3

3 RSU Islam 63 3.764 10.347 11.565 45,0 60 3 3

4 RSU Muhammadiyah 52 4.362 11.548 11.548 60,8 84 2 3

5 RSIA AMC 68 5.613 22.452 1 90,5 83 0 0

6 RSB Asih 25 937 1.401 1.346 15,4 37 8 1

7 RSB Permata Hati 31 3.907 6.883 9.425 60,8 126 1 2

650 55191 160.739 67,8 85 1 0

Sumber: RS se Kota Metro

Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta

KABUPATEN/KOTA

Page 155: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

KOTA METRO

TAHUN 2014

JUMLAHJUMLAH DIPANTAU

% DIPANTAUJUMLAH

BER- PHBS % BER- PHBS

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Metro Pusat Metro

Yosomulyo

2 Metro Utara Banjarsari

Purwosari

Karangrejo

3 Metro Barat Ganjar Agung

Mulyojati

4 Metro Timur Iringmulyo

Yosodadi

Tejoagung

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 4.309 1.852 43,0 1.013 54,7

JUMLAH (KAB/KOTA) 41.406 11.377 27,5 5.399 47,5

2.230 10.097 1.224,0 54,9 22,1

7.124

34,1 1.129,0 45,6 3.310 7.266

Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro

RUMAH TANGGA

TABEL 57

NO KECAMATAN PUSKESMAS

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

12.610 1.053,0 2.440 43,2 19,3

63,4 980,0 21,7 1.545

Page 156: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

KOTA METRO

TAHUN 2014

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Metro Pusat Metro 4774 3.374 70,67 1400 130 9,29 67 51,54 3.441 72,08

Yosomulyo 6465 4.842 74,90 1623 127 7,83 108 85,04 4.950 76,57

2 Metro Utara Banjarsari 2480 1.743 70,28 737 101 13,70 0 0,00 1.743 70,28

Purwosari 2106 1.561 74,12 545 50 9,17 37 74,00 1.598 75,88

Karangrejo 1928 1.541 79,93 387 60 15,50 19 31,67 1.560 80,91

3 Metro Barat Ganjar Agung 2954 2.686 90,93 268 30 11,19 18 60,00 2.704 91,54

Mulyojati 2286 2.014 88,10 272 0,00 0 #DIV/0! 2.014 88,10

4 Metro Timur Iringmulyo 2500 2.464 98,56 36 60 166,67 52 86,67 2.516 100,64

Yosodadi 3286 1.886 57,40 772 98 12,69 8 8,16 1.894 57,64

Tejoagung 2051 2.514 122,57 165 60 36,36 20 33,33 2.534 123,55

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 4114 3.488 84,78 626 195 31,15 170 87,18 3.658 88,92

JUMLAH (KAB/KOTA) 34.944 28.113 80,45 6.831 911 13,34 499 54,77 28.612 81,88

RUMAH MEMENUHI SYARAT

(RUMAH SEHAT)

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

RUMAH MEMENUHI SYARAT

(RUMAH SEHAT)

2013

JUMLAH

RUMAH YANG

BELUM

MEMENUHI

SYARAT

RUMAH DIBINARUMAH DIBINA MEMENUHI

SYARAT

2014

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH

SELURUH

RUMAH

Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro

TABEL 58

Page 157: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 59

KOTA METRO

TAHUN 2014

JUM

LA

H

SA

RA

NA

JUM

LA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LA

H

SA

RA

NA

JUM

LA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LA

H

SA

RA

NA

JUM

LA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LA

H

SA

RA

NA

JUM

LA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LA

H

SA

RA

NA

JUM

LA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LA

H

SA

RA

NA

JUM

LA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LA

H

SA

RA

NA

JUM

LA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

1 Metro Pusat Metro 23.672 3.370 19.850 3.148 15.730 806 1.294 806 1.294 367 1.835 367 1.835 - - - - - - - - - - - - 231 693 231 693 19.552 82,60

Yosomulyo 30.387 4.015 18.137 3.011 12.045 1.510 7.550 1.221 6.105 376 1.880 376 1.880 - - - - - - - - - - - - 564 2.820 564 2.820 22.850 75,20

2 Metro Utara Banjarsari 10.635 2.291 9.128 2.138 8.552 100 855 93 465 89 652 89 652 - - - - - - - - - - - - - - - - 9.669 90,92

Purwosari 8.544 1.931 7.594 1.596 7.315 34 326 27 300 141 624 97 385 - - - - - - - - - - - - - - - - 8.000 93,63

Karangrejo 8.778 1.764 8.096 1.456 5.828 138 552 138 552 26 130 26 130 - - - - - - - - - - - - - - - - 6.510 74,16

3 Metro Barat Ganjar Agung 16.112 2.784 15.192 1.411 13.678 115 690 103 618 55 230 55 230 - - - - - - - - - - - - - - - - 14.526 90,16

Mulyojati 10.828 1.986 9.435 1.589 7.548 193 965 154 772 107 428 107 428 - - - - - - - - - - - - - - - - 8.748 80,79

4 Metro Timur Iringmulyo 12.763 2.139 10.993 1.711 8.794 - - - - 20 88 20 88 - - - - - - - - - - - - 341 1.682 341 1.682 10.564 82,77

Yosodadi 16.100 2.883 14.281 2.306 11.425 20 80 20 80 176 704 176 704 - - - - - - - - - - - - 207 1.035 207 1.035 13.244 82,26

Tejoagung 9.356 1.849 8.149 1.641 6.546 135 540 108 432 67 667 67 667 - - - - - - - - - - - - - - - - 7.645 47,48

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 15.740 3.018 11.820 2.264 7.096 990 3.390 3.002 4.099 106 530 365 1.935 - - - - - - - - - - - - - - - 13.130 83,42

JUMLAH (KAB/KOTA) 162.915 28.030 132.675 22.271 104.557 4.041 16.242 5.672 14.717 1.530 7.768 1.745 8.934 - - - - - - - - - - - - 1.343 6.230 1.343 6.230 134.438 82,52

Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro

JUM

LA

H P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUM

LA

H P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUM

LA

H S

AR

AN

A

PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA

NOMEMENUHI SYARAT

KECAMATAN PUSKESMAS PENDUDUK

TERMINAL AIR

JUM

LA

H S

AR

AN

A

JUM

LA

H P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUM

LA

H S

AR

AN

A

JUM

LA

H P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

PENDUDUK YANG

MEMILIKI AKSES AIR

MINUM

JUM

LA

H

%

BUKAN JARINGAN PERPIPAAN

JUM

LA

H P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUM

LA

H S

AR

AN

A MEMENUHI SYARAT

JUM

LA

H P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUM

LA

H S

AR

AN

AMEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT

JUM

LA

H S

AR

AN

A MEMENUHI SYARAT

MATA AIR TERLINDUNG

JUM

LA

H P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

MEMENUHI SYARAT

PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)

JUM

LA

H S

AR

AN

A MEMENUHI SYARAT

PENAMPUNGAN AIR HUJAN

Page 158: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 60

KOTA METRO

TAHUN 2014

JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Metro Pusat Metro 2 0 0,0 0 #DIV/0!

Yosomulyo 7 0 0,0 0 #DIV/0!

2 Metro Utara Banjarsari 3 0 0,0 0 #DIV/0!

Purwosari 2 1 50,0 0 0

Karangrejo 1 0 0,0 0 #DIV/0!

3 Metro Barat Ganjar Agung 2 0 0,0 0 #DIV/0!

Mulyojati 2 0 0,0 0 #DIV/0!

4 Metro Timur Iringmulyo 3 0 0,0 0 #DIV/0!

Yosodadi 2 0 0,0 0 #DIV/0!

Tejoagung 3 0 0,0 0 #DIV/0!

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 4 0 0,0 0 #DIV/0!

JUMLAH (KAB/KOTA) 31 1 3,2 0 0,00

Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro

PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

JUMLAH SAMPEL DIPERIKSAMEMENUHI SYARAT

(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)NO KECAMATAN

JUMLAH

PENYELENGGARA AIR

MINUM

PUSKESMAS

Page 159: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 61

KOTA METRO

TAHUN 2014

JUM

LA

H S

AR

AN

A

JUM

LA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUM

LA

H S

AR

AN

A

JUM

LA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUM

LA

H S

AR

AN

A

JUM

LA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUM

LA

H S

AR

AN

A

JUM

LA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

% P

EN

DU

DU

K

PE

NG

GU

NA

JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 Metro Pusat Metro 23.672 2 65 2 65 100 4.672 22.897 4.392 20.607 90 63 315 59 295 94 37 185 9 45 24 21012 89

Yosomulyo 30.387 - - - - #DIV/0! 6.385 30.387 5.810 27.348 90 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 27348 90

2 Metro Utara Banjarsari 10.635 - - - - #DIV/0! 2.367 10.275 2.249 9.945 97 - - - - #DIV/0! 73 360 - - 0 9945 94

Purwosari 8.544 3 187 3 187 100 2.055 8.344 1.891 7.843 94 - - - - #DIV/0! 3 13 - - 0 8030 94

Karangrejo 8.778 - - - - #DIV/0! 1.744 8.192 1.674 7.455 91 74 299 69 276 92 60 287 23 98 34 7829 89

3 Metro Barat Ganjar Agung 16.112 - - - - #DIV/0! 2.889 16.077 2.600 14.579 91 - - - - #DIV/0! 35 35 35 35 100 14614 91

Mulyojati 10.828 - - - - #DIV/0! 2.247 10.819 2.135 9.776 90 - - - - #DIV/0! 9 9 9 9 100 9785 90

4 Metro Timur Iringmulyo 12.763 4 474 4 474 100 2.461 12.289 2.215 11.625 95 - - - - #DIV/0! - - - - #DIV/0! 12099 95

Yosodadi 16.100 - - - - #DIV/0! 3.229 15.932 3.068 15.295 96 - - - - #DIV/0! 42 168 - - 0 15295 95

Tejoagung 9.356 7 86 7 86 100 2.013 9.267 1.932 8.804 95 1 3 1 3 100 - - - - #DIV/0! 8893 95

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 15.740 12 90 12 90 100 3.991 15.509 3.672 13.958 90 - - - - #DIV/0! 102 141 72 135 96 14183 90

JUMLAH (KAB/KOTA) 162.915 28 902 28 902 100 34.053 159.988 31.638 147.235 92 138 617 129 574 93 361 1.198 148 322 27 149.033 91

Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro

JUM

LA

H

PE

ND

UD

UK MEMENUHI SYARAT

JUM

LA

H S

AR

AN

A

LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG

KECAMATAN PUSKESMAS

JENIS SARANA JAMBAN

JUM

LA

H S

AR

AN

A

JUM

LA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LA

H S

AR

AN

A

MEMENUHI SYARAT

KOMUNAL

MEMENUHI SYARAT

JUM

LA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

JUM

LA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LA

H

PE

ND

UD

UK

PE

NG

GU

NA

JUM

LA

H S

AR

AN

A

MEMENUHI SYARAT

PENDUDUK DENGAN

AKSES SANITASI

LAYAK

NO

Page 160: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 62

KOTA METRO

TAHUN 2014

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Metro Pusat Metro 2 2 100,0 1 50 - 0,0

Yosomulyo 3 3 100,0 1 33,3 - 0,0

2 Metro Utara Banjarsari 1 1 100,0 1 100 - 0,0

Purwosari 2 2 100,0 0 0 - 0,0

Karangrejo 1 1 100,0 0 0 - 0,0

3 Metro Barat Ganjar Agung 2 1 50,0 0 0 - 0,0

Mulyojati 2 2 100,0 1 50 - 0,0

4 Metro Timur Iringmulyo 1 1 100,0 1 100 - 0,0

Yosodadi 2 2 100,0 0 0 - 0,0

Tejoagung 2 2 100,0 1 50 - 0,0

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 4 4 100,0 2 50 - 0,0

JUMLAH (KAB/KOTA) 22 21 95,5 8 36,36 0 0,0

Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro

PUSKESMASJUMLAH DESA/

KELURAHAN

DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

KECAMATAN DESA STBMNO DESA MELAKSANAKAN STBM

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

DESA STOP BABS

(SBS)

Page 161: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 63

KOTA METRO

TAHUN 2014

SD

SL

TP

SL

TA

PU

SK

ES

MA

S

RU

MA

H S

AK

IT

UM

UM

BIN

TA

NG

NO

N B

INT

AN

G

JUM

LA

H

%

JUM

LA

H

%

JUM

LA

H

%

JUM

LA

H

%

JUM

LA

H

%

JUM

LA

H

%

JUM

LA

H

%

JUM

LA

H

%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Metro Pusat Metro 13 9 5 1 2 - 7 37 13 100 9 100 5 100 1 100 2 100 - #DIV/0! 7 100,0 36 97,3

Yosomulyo 11 3 4 1 - - - 19 5 45 3 100 4 100 1 100 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 13 68,4

2 Metro Utara Banjarsari 4 1 2 1 - - - 8 4 100 1 100 2 100 1 100 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 8 100,0

Purwosari 3 5 4 1 - - - 13 1 33 1 20 1 25 1 100 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 4 30,8

Karangrejo 3 1 - 1 - - - 5 3 100 1 100 - #DIV/0! 1 100 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 5 100,0

3 Metro Barat Ganjar Agung 6 1 8 1 1 - 3 20 5 83 1 100 6 75 1 100 1 100 - #DIV/0! 2 66,7 16 80,0

Mulyojati 6 3 2 1 1 - - 13 1 17 1 33 2 100 1 100 1 100 - #DIV/0! - #DIV/0! 6 46,2

4 Metro Timur Iringmulyo 3 2 3 1 1 - 2 12 3 100 2 100 3 100 1 100 1 100 - #DIV/0! - - 10 83,3

Yosodadi 4 2 3 1 2 - 1 13 4 100 2 100 3 100 1 100 2 100 - #DIV/0! 1 100,0 13 100,0

Tejoagung 3 2 1 1 - - 2 9 3 100 2 100 1 100 1 100 - #DIV/0! - #DIV/0! 2 100,0 9 100,0

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 9 2 3 1 - - - 15 2 22 1 50 - - 1 100 - #DIV/0! - #DIV/0! - #DIV/0! 4 26,7

JUMLAH (KAB/KOTA) 65 31 35 11 7 0 15 164 44 68 24 77 27 77 11 100 7 100 0 #DIV/0! 12 80,0 125 76,2

Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro

RUMAH SAKIT

UMUM

HOTELTEMPAT-TEMPAT

UMUM

MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

BINTANG

YANG ADA

JUM

LA

H T

TU

SARANA

KESEHATANHOTEL

SLTP

SARANA KESEHATAN

PUSKESMAS

SARANA PENDIDIKAN

SD NON BINTANGSLTA

PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

TEMPAT-TEMPAT UMUM

NO KECAMATAN PUSKESMAS

SARANA PENDIDIKAN

Page 162: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 64

KOTA METRO

TAHUN 2014

JASA BOGA

RUMAH

MAKAN/

RESTORAN

DEPOT AIR

MINUM (DAM)

MAKANAN

JAJANANTOTAL % JASA BOGA

RUMAH

MAKAN/

RESTORAN

DEPOT AIR

MINUM (DAM)

MAKANAN

JAJANANTOTAL %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Metro Pusat Metro 158 1 12 5 59 77 48,73 1 10 1 69 81 51,27

Yosomulyo 33 1 3 4 11 19 57,58 0 0 0 14 14 42,42

2 Metro Utara Banjarsari 35 1 5 4 7 17 48,57 0 0 0 18 18 51,43

Purwosari 57 0 7 2 20 29 50,88 0 12 0 16 28 49,12

Karangrejo 25 0 0 3 18 21 84,00 0 0 0 4 4 16,00

3 Metro Barat Ganjar Agung 43 1 7 3 23 34 79,07 0 7 2 0 9 20,93

Mulyojati 42 1 5 10 24 40 95,24 0 2 0 0 2 4,76

4 Metro Timur Iringmulyo 119 3 12 7 15 37 31,09 1 3 0 78 82 68,91

Yosodadi 60 2 28 3 10 43 71,67 0 7 0 10 17 28,33

Tejoagung 46 3 3 0 15 21 45,65 0 4 3 18 25 54,35

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 89 1 11 7 45 64 71,91 0 0 0 25 25 28,09

JUMLAH (KAB/KOTA) 707 14 93 48 247 402 56,86 2 45 6 252 305 43,14

Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro

KECAMATAN

TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI

TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI

NO PUSKESMAS JUMLAH TPM

Page 163: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 65

KOTA METRO

TAHUN 2014

JA

SA

BO

GA

RU

MA

H M

AK

AN

/

RE

ST

OR

AN

DE

PO

T A

IR M

INU

M

(DA

M)

MA

KA

NA

N J

AJ

AN

AN

TO

TA

L

JA

SA

BO

GA

RU

MA

H M

AK

AN

/

RE

ST

OR

AN

DE

PO

T A

IR M

INU

M

(DA

M)

MA

KA

NA

N J

AJ

AN

AN

TO

TA

L

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Metro Pusat Metro 81 0 0 0 2 2 2,47 77 0 0 0 0 0 0,00

Yosomulyo 14 0 0 0 0 0 0,00 19 0 0 0 0 0 0,00

2 Metro Utara Banjarsari 18 0 0 0 0 0 0,00 17 0 0 0 4 4 23,53

Purwosari 28 0 2 0 6 8 28,57 29 0 0 0 6 6 20,69

Karangrejo 4 0 0 0 4 4 100,00 21 0 0 0 0 0 0,00

3 Metro Barat Ganjar Agung 9 0 5 2 0 7 77,78 34 0 0 0 0 0 0,00

Mulyojati 2 0 0 0 0 0 0,00 40 0 0 5 0 5 12,50

4 Metro Timur Iringmulyo 82 0 0 0 0 0 0,00 37 0 0 5 0 5 13,51

Yosodadi 17 0 2 0 4 6 35,29 43 0 0 0 0 0 0,00

Tejoagung 25 0 1 0 5 6 24,00 21 0 0 0 0 0 0,00

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 25 0 0 0 1 1 4,00 64 0 0 0 0 0 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 305 0 10 2 22 34 11,15 402 0 0 10 10 20 4,98

Sumber:Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Metro

PE

RS

EN

TA

SE

TP

M

DIB

INA

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK

JU

ML

AH

TP

M M

EM

EN

UH

I

SY

AR

AT

HIG

IEN

E

SA

NIT

AS

I

NO KECAMATAN

JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK

JU

ML

AH

TP

M T

IDA

K

ME

ME

NU

HI S

YA

RA

T

PUSKESMAS

PE

RS

EN

TA

SE

TP

M D

IUJ

I

PE

TIK

Page 164: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Tabel 66

KEBUTUHAN

TAHUN 2013

TOTAL

PENGGUNAAN

TANGGAL 1

DESEMBER 2012 S/D

TANGGAL 31

NOVEMBER 2013

SISA STOK

PER TGL 31

NOVEMBER

2013

JUMLAH

OBAT DAN

VAKSIN

( = 5+6 )

% KETERSEDIAAN

OBAT DAN VAKSIN

(=7/4x100)

1 2 3 4 4 5 6 7 8

1 Alopurinol tablet 100 mg tablet 12.000 10.000 4.600 150.700 155.300 1.553,00

2 Aminofilin tablet 200 mg tablet 8.030 30.000 17.700 96.300 114.000 380,00

3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet 35.744 100 900 900 900,00

4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 9.210 -

5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul 28.560 84.000 69.800 422.000 491.800 585,48

6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 37.000 600.000 248.100 1.413.800 1.661.900 276,98

7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol 3.400 12.000 4.850 9.000 13.850 115,42

8 Metampiron tablet 500 mg tablet 51.580 500.000 85.300 1.152.000 1.237.300 247,46

9 Metampiron injeksi 250 mg ampul 12.234 -

10

Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi

:Aluminium Hidroksida 200 mg + Magnesium

Hidroksida 200 mg

tablet

30.530

1.475.000 132.200 436.600 568.800 38,56

11

Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin

500 IU/g + polimiksin 10.000 IU/g

tube43.000

2.400 1.093 49.451 50.544 2.106,00

12

Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut

Subgalat 150 mg + Heksaklorofen 250 mg

supp20.000

500 1.090 3.410 4.500 900,00

13

Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% +

Asam Salisilat 3%

pot27.700

2.400 1.032 45.216 46.248 1.927,00

14

Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50

mg

tablet10.280

10.000 -

15

Antiparkinson DOEN tablet kombinasi :

Karbidopa 25 mg + Levodopa 250 mg

tablet77.670

-

16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial 15.000 10.000 680 32.590 33.270 332,70

17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet 18.640 400.000 281.000 5.893.000 6.174.000 1.543,50

18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet 5.949 3.900 1.100 177.900 179.000 4.589,74

19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet 9.962 1.000 1.000 13.200 14.200 1.420,00

20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet 13.100 20.100 20.100 -

21 Atropin tetes mata 0,5% botol 67.216 -

22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul 11.176 90 1.790 1.880 -

23 Betametason krim 0,1 % krim 45.000 2.723 16.278 19.001 -

24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul 64.091 50 30.330 269.187 299.517 599.034,00

25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 24.090 1.636.000 193.300 2.124.500 2.317.800 141,67

26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol 35.526 -

27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol 2.400 10.000 2.050 9.340 11.390 113,90

28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet 35.640 130.100 35.100 3.824.000 3.859.100 2.966,26

29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul 26.177 3.000 630 630 21,00

30 Diazepam tablet 2 mgtablet 13.200 20.000 12.000 489.500 501.500 2.507,50

31 Diazepam tablet 5 mg tablet 7.188 -

32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul 13.787 1.500 90 6.360 6.450 430,00

33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet 8.321 5.000 1.600 162.200 163.800 3.276,00

34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet 35.390 250.000 -

35 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet 17.890 50.000 6.000 584.700 590.700 1.181,40

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN DI KABUPATEN/KOTA METRO

BULAN DESEMBER 2013 - NOVEMBER 2014

NO NAMA OBATSATUAN

TERKECIL

HARGA PER

SATUAN

KEMASAN

KABUPATEN/KOTA

Page 165: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

KEBUTUHAN

TAHUN 2013

TOTAL

PENGGUNAAN

TANGGAL 1

DESEMBER 2012 S/D

TANGGAL 31

NOVEMBER 2013

SISA STOK

PER TGL 31

NOVEMBER

2013

JUMLAH

OBAT DAN

VAKSIN

( = 5+6 )

% KETERSEDIAAN

OBAT DAN VAKSIN

(=7/4x100)

1 2 3 4 4 5 6 7 8

BULAN DESEMBER 2013 - NOVEMBER 2014

NO NAMA OBATSATUAN

TERKECIL

HARGA PER

SATUAN

KEMASAN

KABUPATEN/KOTA

36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul 10.371 100 1.086 6.784 7.870 7.870,00

37 Etakridin larutan 0,1% botol 1.254 300 188 3.479 3.667 1.222,33

38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul 48.368 1.687 1.687 -

39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul 20.100 100 1.390 1.390 1.390,00

40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet 25.000 20.000 3.000 247.000 250.000 1.250,00

41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet 21.092 125.000 125.000 -

42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet 37.063 -

43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol 18.500 1.200 168 4.440 4.608 384,00

44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/mlampul 29.330 3.000 150 2.100 2.250 75,00

45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet 68.062 10.000 2.900 23.300 26.200 262,00

46 Furosemid tablet 40 mg tablet 14.404 30.000 5.500 149.000 154.500 515,00

47 Gameksan lotion 1 % botol 2.200 -

48

Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g

,Kalium klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat

0,58 g

sach30.456

30.000 12.600 65.800 78.400 261,33

49 Gentian Violet Larutan 1 % botol 450 1.000 -

50 Glibenklamida tablet 5 mg tablet 6.000 40.000 26.200 259.100 285.300 713,25

51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet 23.240 300.000 50.000 714.000 764.000 254,67

52 Gliserin botol 4.180 -

53 Glukosa larutan infus 5% botol 3.821 50 247 3.354 3.601 7.202,00

54 Glukosa larutan infus 10% botol 4.100 6.100 6.100 -

55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul 10.400 -

56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronizedtablet

11.097 20.000 1.500 16.400 17.900 89,50

57 Haloperidol tablet 0,5 mgtablet

6.024 3.000 1.000 120.300 121.300 4.043,33

58 Haloperidol tablet 1,5 mgtablet

8.258 10.000 5.200 53.100 58.300 583,00

59 Haloperidol tablet 5 mgtablet

12.229 10.000 6.700 262.100 268.800 2.688,00

60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet 22.000 10.000 9.300 153.100 162.400 1.624,00

61 Hidrkortison krim 2,5% tube 59.628 7.200 3.096 60.840 63.936 888,00

62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet 7.336 50.000 23.100 700.000 723.100 1.446,20

63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 14.751 50.000 35.300 192.400 227.700 455,40

64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet 6.524 5.000 2.000 66.400 68.400 1.368,00

65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet 39.330 100.000 29.000 1.537.000 1.566.000 1.566,00

66 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet 7.090 100.000 42.500 638.800 681.300 681,30

67 Kaptopril tablet 25 mg tablet 13.775 100.000 37.000 341.700 378.700 378,70

68 Karbamazepim tablet 200 mg tablet 24.645 1.000 2.100 5.300 7.400 740,00

69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial 110.200 -

70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul 230.977 -

71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul 38.275 24.000 2.250 261.750 264.000 1.100,00

72 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol 24.000 3.000 2.930 3.882 6.812 227,07

73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet 6.500 1.000.000 993.000 3.278.000 4.271.000 427,10

74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul 11.279 -

75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul 12.550 -

Page 166: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

KEBUTUHAN

TAHUN 2013

TOTAL

PENGGUNAAN

TANGGAL 1

DESEMBER 2012 S/D

TANGGAL 31

NOVEMBER 2013

SISA STOK

PER TGL 31

NOVEMBER

2013

JUMLAH

OBAT DAN

VAKSIN

( = 5+6 )

% KETERSEDIAAN

OBAT DAN VAKSIN

(=7/4x100)

1 2 3 4 4 5 6 7 8

BULAN DESEMBER 2013 - NOVEMBER 2014

NO NAMA OBATSATUAN

TERKECIL

HARGA PER

SATUAN

KEMASAN

KABUPATEN/KOTA

76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 24.450 3.000 3.300 30.800 34.100 1.136,67

77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet 83.190 5.000 4.600 48.400 53.000 1.060,00

78

Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25

mg + Sulfadoxin 500 mg

tablet47.300

500 -

79

Kotrimosazol Suspensi Kombinasi

:Sulfametoksazol 200 mg + Trimetoprim 40 mg/ 5

ml

botol2.839

5.000 2.900 52.050 54.950 1.099,00

80

Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi :

Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg

tablet10.000

60.000 27.400 1.542.000 1.569.400 2.615,67

81

Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi :

Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg

tablet4.986

1.400 104.600 106.000 -

82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet 14.971 -

83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul 35.135 -

84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial 13.545 9.000 2.760 27.870 30.630 340,33

85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial 15.398 4 4 -

86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial 19.479 32 32 -

87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach 10.266 -

88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol 2.035 -

89 Mebendazol tablet 100 mg tablet 4.231 -

90

Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet

salut 0,125 mg

tablet10.996

5.000 1.000 40.000 41.000 820,00

91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul 38.746 300 -

92 Metronidazol tablet 250 mg tablet 8.481 30.000 1.500 292.200 293.700 979,00

93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet 9.750 100.000 28.000 1.210.700 1.238.700 1.238,70

94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol 94.216 -

95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol 4.059 150 330 58 388 258,67

96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul 14.768 -

97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet 46.108 10.000 2.300 85.900 88.200 882,00

98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet 28.891 10.000 500 19.800 20.300 203,00

99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol 1.250 12.000 4.716 48.176 52.892 440,77

100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube 30.973 2.400 606 21.073 21.679 903,29

101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial 20.611 -

102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul 53.550 1.000 185 1.350 1.535 153,50

103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 1.725 20.000 8.120 15.800 23.920 119,60

104 Paracetamol tablet 100 mg tablet 2.569 20.000 -

105 Paracetamol tablet 500 mg tablet 33.700 2.505.000 1.558.300 8.909.700 10.468.000 417,88

106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol 5.214 -

107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet 8.992 15.000 900 81.500 82.400 549,33

108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet 10.000 500.000 122.000 2.124.000 2.246.000 449,20

109 Povidon Iodida larutan 10 %botol 2.000 300 201 6.018 6.219 2.073,00

110 Povidon Iodida larutan 10 % botol 14.500 300 59 807 866 288,67

111 Prednison tablet 5 mg tablet 38.100 300.000 71.000 433.000 504.000 168,00

112 Primakuin tablet 15 mg tablet 30.000 1.000 -

113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet 30.883 3.000 2.700 16.400 19.100 636,67

114 Propanol tablet 40 mg (HCL)tablet 8.218 3.000 2.300 14.100 16.400 546,67

Page 167: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

KEBUTUHAN

TAHUN 2013

TOTAL

PENGGUNAAN

TANGGAL 1

DESEMBER 2012 S/D

TANGGAL 31

NOVEMBER 2013

SISA STOK

PER TGL 31

NOVEMBER

2013

JUMLAH

OBAT DAN

VAKSIN

( = 5+6 )

% KETERSEDIAAN

OBAT DAN VAKSIN

(=7/4x100)

1 2 3 4 4 5 6 7 8

BULAN DESEMBER 2013 - NOVEMBER 2014

NO NAMA OBATSATUAN

TERKECIL

HARGA PER

SATUAN

KEMASAN

KABUPATEN/KOTA

115 Reserpin tablet 0,10 mgtablet 8.000 -

116 Reserpin tablet 0,25 mgtablet 55.000 -

117 Ringer Laktat larutan infusbotol 4.820 25.000 2.944 101.247 104.191 416,76

118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap 4%tube 19.798 48.000 1.584 12.192 13.776 28,70

119 Salisil bedak 2%kotak 1.025 4.000 2.614 39.952 42.566 1.064,15

120

Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU

I)

vial707.900

-

121

Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml

(ABU II)

vial26.983.968

-

122

Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial1.934.708

-

123

Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul

(A.T.S.)

ampul151.223

-

124

Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial

(A.T.S.)

vial1.049.895

-

125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcgampul 52.000 2.000 500 45.600 46.100 2.305,00

126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol 82.686 -

127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol 81.514 -

128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul 73.000 50.000 3.000 1.160.900 1.163.900 2.327,80

129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul 18.594 5.000 400 27.400 27.800 556,00

130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul 13.702 300.000 120 8.850 8.970 2,99

131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet 23.880 15.000 153.000 1.148.000 1.301.000 8.673,33

132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul 60.579 -

133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet 4.077 10.000 13.000 164.600 177.600 1.776,00

134 Vaksin Rabies Vero vial 308.000 100 8 8 8,00

135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 22.200 600.000 317.000 582.000 899.000 149,83

VAKSIN -

136 BCG vial 900 2.880 604 246 850 29,51

137 T T vial 1.500 948 295 260 555 58,54

138 D T vial 600 4.680 430 430 9,19

139 CAMPAK 10 Dosis vial 1.200 2.472 749 376 1.125 45,51

140 POLIO 10 Dosis vial 1.600 5.844 1.361 622 1.983 33,93

141 DPT-HB vial 1.900 6.060 615 265 880 14,52

142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial 2.600 8.040 1.025 1.036 2.061 25,63

143 POLIO 20 Dosis vial -

144 CAMPAK 20 Dosis vial -

Sumber: Seksi Farmakmin & Alkesi Dinkes Kota Metro

Page 168: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 67

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN

KOTA METRO

TAHUN 2014

PEMILIKAN/PENGELOLA

KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 3 4

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 3 3

1 PUSKESMAS RAWAT INAP 2

- JUMLAH TEMPAT TIDUR

2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 9

3 PUSKESMAS KELILING

4 PUSKESMAS PEMBANTU

1 RUMAH BERSALIN -

2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK -

3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 12 12

4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN -

5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL -

6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 1 2 3

7 UNIT TRANSFUSI DARAH 1 1

1 INDUSTRI FARMASI 0 0 0 0 0 0 -

2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL -

3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL -

4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN -

5 PEDAGANG BESAR FARMASI 1 1

6 APOTEK 30 30

7 TOKO OBAT 7 7

8 PENYALUR ALAT KESEHATAN 2 2

Sumber: Seksi Lisensi, Sertifikasi & Akreditasi Dinkes Kota Metro

SARANA PELAYANAN LAIN

SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN

NO FASILITAS KESEHATAN

RUMAH SAKIT

PUSKESMAS DAN JARINGANNYA

Page 169: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 68

KOTA METRO

TAHUN 2014

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I

JUMLAH %

1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 4 4 100,00

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 3 3 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 7 7 100,00

Sumber: Yankesdas, Rujukan & Khusus Dinkes Kota Metro

PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA

Page 170: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 69

KOTA METRO

TAHUN 2014

JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15

1 Metro Pusat Metro 0 0,00 2 10,53 10 52,63 7 36,84 19 17 89,47

Yosomulyo 0 0,00 1 3,45 15 51,72 13 44,83 29 28 96,55

2 Metro Utara Banjarsari 0 0,00 0 0,00 6 60,00 4 40,00 10 10 100,00

Purwosari 0 0,00 0 0,00 9 81,82 2 18,18 11 11 100,00

Karangrejo 1 10,00 0 0,00 0 0,00 9 90,00 10 9 90,00

3 Metro Barat Ganjar Agung 0 0,00 0 0,00 0 0,00 13 100,00 13 13 100,00

Mulyojati 0 0,00 0 0,00 7 63,64 4 36,36 11 11 100,00

4 Metro Timur Iringmulyo 0 0,00 0 0,00 0 0,00 8 72,73 8 8 100,00

Yosodadi 0 0,00 0 0,00 0 0,00 16 145,45 16 16 100,00

Tejoagung 0 0,00 0 0,00 0 0,00 6 54,55 6 6 100,00

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 2 18,18 0 0,00 2 15,38 18 163,64 22 20 90,91

3 1,94 3 1,94 49 31,61 100 64,52 155 149 96,13

1

Sumber: Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kota Metro

NO KECAMATAN PUSKESMAS

RASIO POSYANDU PER 100 BALITA

JUMLAH

JUMLAH (KAB/KOTA)

STRATA POSYANDU

PRATAMA

JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

MADYA PURNAMA MANDIRIPOSYANDU AKTIF

Page 171: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 70

KOTA METRO

TAHUN 2014

POSKESDES POLINDES POSBINDU POSMALDES POS TB DESA

1 2 3 6 7 8 9 10 11

1 Metro Pusat Metro 2 2 0 0 0 0

Yosomulyo 3 3 0 0 0 0

2 Metro Utara Banjarsari 1 1 0 0 0 0

Purwosari 2 2 0 0 0 0

Karangrejo 1 1 0 0 0 0

3 Metro Barat Ganjar Agung 2 2 0 1 0 0

Mulyojati 2 2 0 0 0 0

4 Metro Timur Iringmulyo 1 1 0 1 0 0

Yosodadi 2 2 0 0 0 0

Tejoagung 2 2 0 0 0 0

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 4 4 0 1 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 22 22 0 3 0 0

Sumber: Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kota Metro

DESA/

KELURAHAN

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)

JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 172: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 71

KOTA METRO

TAHUN 2014

PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Metro Pusat Metro

Yosomulyo

2 Metro Utara Banjarsari

Purwosari

Karangrejo

3 Metro Barat Ganjar Agung

Mulyojati

4 Metro Timur Iringmulyo

Yosodadi

Tejoagung

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 4 2 2 - - 8 200

JUMLAH (KAB/KOTA) 22 10 9 3 0 44 200

Sumber: Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kota Metro

2 1 - 10 200

2 - - 8 200

1 1 - 8 200

2 1 - 10 200 5

4

4

5

2

2

2

2

DESA/KELURAHAN SIAGA

JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN

NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH DESA/

KELURAHAN

Page 173: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 72

KOTA METRO

TAHUN 2014

DR SPESIALIS a DOKTER UMUM

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 Metro - 1 1 2 1 1 2 1 1 - - 1 1

2 Yosomulyo - 3 3 - 3 3 1 1 - - 1 1

3 Banjarsari - 1 1 2 1 1 2 2 2 - - 2 2

4 Purwosari - 1 1 - 1 1 1 1 - - 1 1

5 Karangrejo - 1 1 2 1 1 2 - - - - -

6 Ganjar Agung - 1 1 - 1 1 1 1 - - 1 1

7 Mulyojati - 1 2 3 1 2 3 1 1 - - 1 1

8 Iringmulyo - 2 2 - 2 2 1 1 - - 1 1

9 Yosodadi - 1 1 - 1 1 - - - - -

10 Tejoagung - 1 1 - 1 1 - - - - -

11 Sumbersari Bantul - 2 2 - 2 2 2 2 - - 2 2

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 4 16 20 4 16 20 - 10 10 - - - - 10 10

1 RSUD Jend. A. Yani 17 5 22 8 18 26 25 23 48 2 2 4 - - 2 2 4

2 RSU Mardi Waluyo 3 1 4 2 3 5 5 4 9 1 1 1 1 1 1 2

3 RSU Islam 12 3 15 1 5 6 13 8 21 1 1 - 1 - 1

4 RSU Muhammadiyah 8 5 13 5 4 9 13 9 22 2 2 - 2 - 2

5 RSIA AMC 4 1 5 9 9 4 10 14 1 1 - 1 - 1

6 RSB Asih 3 1 4 5 5 3 6 9 - - - - -

7 RSB Permata Hati 5 - 5 1 3 4 6 3 9 - - - - - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 52 16 68 17 47 64 69 63 132 7 2 9 - 1 1 7 3 10

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - - - - - - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 52 16 68 21 63 84 73 79 152 7 12 19 - 1 1 7 13 20

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 45 55 100 12 0,656047 13,12095

Keterangan : a termasuk S3

DOKTER

SPESIALIS GIGI TOTAL

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN

TOTAL

Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro

DOKTER GIGI NO UNIT KERJA

Page 174: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 73

KOTA METRO

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Metro 3 5 5 1 1

2 Yosomulyo 3 1 4 5 1 1

3 Banjarsari 4 1 8 9 1 1

4 Purwosari 4 3 2 5 1 1

5 Karangrejo 2 0 1 1

6 Ganjar Agung 4 5 5 1 1

7 Mulyojati 2 1 3 4 1 1

8 Iringmulyo 3 1 4 5 1 1

9 Yosodadi 4 2 1 3 2 2

10 Tejoagung 3 1 3 4 1 1

11 Sumbersari Bantul 3 2 5 7 1 1

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 35 12 40 52 2 10 12

1 RSUD Jend. A. Yani 27 95 139 234 4 4

2 RSU Mardi Waluyo 0 0

3 RSU Islam 9 27 35 62 1 1

4 RSU Muhammadiyah 22 27 45 72 1 1

5 RSIA AMC 19 5 20 25 0

6 RSB Asih 12 0 3 3 0

7 RSB Permata Hati 14 0 4 4 0 0 0

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 103 154 246 400 2 4 6

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 138 166 286 452 4 14 18

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 181,70 296,53 11,81

Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro

Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis

BIDANPERAWAT

a

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJAPERAWAT GIGI

Page 175: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 74

KOTA METRO

TAHUN 2014

TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa APOTEKER

L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14

1 Metro 1 1 - -

2 Yosomulyo - - -

3 Banjarsari - - -

4 Purwosari 1 1 - -

5 Karangrejo 1 1 - -

6 Ganjar Agung - - -

7 Mulyojati 1 1 - 1 1

8 Iringmulyo 1 1 - -

9 Yosodadi 1 1 - -

10 Tejoagung 1 1 - -

11 Sumbersari Bantul 1 1 - 1 1

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 8 8 - - - - 2 2

1 RSUD Jend. A. Yani 2 11 13 1 3 4 3 13 16

2 RSU Mardi Waluyo 1 3 4 2 2 1 5 6

3 RSU Islam 2 2 1 1 - 3 3

4 RSU Muhammadiyah 1 1 2 1 1 2 1 3

5 RSIA AMC 2 2 4 1 1 2 3 5

6 RSB Asih 5 5 1 1 - 6 6

7 RSB Permata Hati - 2 2 - 1 1 - 3 3

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 6 26 32 2 9 11 8 34 42

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 6 34 40 2 9 11 8 36 44

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 28,87

Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro

Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA TOTAL

TENAGA KEFARMASIAN

Page 176: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 75

KOTA METRO

TAHUN 2014

KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN

L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Metro - 2 2

2 Yosomulyo - 1 1 2

3 Banjarsari - 2 2

4 Purwosari 1 1 1 1 2

5 Karangrejo - 1 1

6 Ganjar Agung 1 1 1 1

7 Mulyojati - -

8 Iringmulyo - 1 1

9 Yosodadi 1 1 1 1 2

10 Tejoagung - 1 1 2

11 Sumbersari Bantul - 1 1

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 1 3 4 12 16

1 RSUD Jend. A. Yani 11 3 14 2 5 7

2 RSU Mardi Waluyo - 1 1

3 RSU Islam 1 1 1 1

4 RSU Muhammadiyah - -

5 RSIA AMC - -

6 RSB Asih 1 1 1 1

7 RSB Permata Hati - 3 3 - 1 1

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 11 8 19 3 8 11

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - -

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 13 9 22 7 20 27

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 14,43 17,71

Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

Page 177: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 76

KOTA METRO

TAHUN 2014

NUTRISIONIS DIETISIEN

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Metro 1 1 - 1

2 Yosomulyo 1 1 -

3 Banjarsari 1 1 - 1

4 Purwosari 1 1 - 1

5 Karangrejo 1 1 - 1

6 Ganjar Agung 1 1 - 1

7 Mulyojati - - -

8 Iringmulyo - - -

9 Yosodadi 1 1 - 1

10 Tejoagung 1 1 - 1

11 Sumbersari Bantul 1 1 - 1

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 9 9 - - - - - 8

1 RSUD Jend. A. Yani 1 6 7 2 2 1 8 9

2 RSU Mardi Waluyo - 1 1 - 1 1

3 RSU Islam 2 2 - - 2 2

4 RSU Muhammadiyah 2 2 - - 2 2

5 RSIA AMC - 1 1 - 1 1

6 RSB Asih 1 1 - - 1 1

7 RSB Permata Hati - 1 1 - - - - 1 1

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 12 13 - 4 4 1 16 17

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 1 21 22 - 4 4 1 16 25

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 14,4330438 2,624189781 16,40118613

Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro

TOTAL

JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

Page 178: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 77

KOTA METRO

TAHUN 2014

FISIOTERAPI TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA AKUPUNKTUR

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 Metro - - - - -

2 Yosomulyo - - - - -

3 Banjarsari - - - - -

4 Purwosari - - - - -

5 Karangrejo - - - - -

6 Ganjar Agung - - - - -

7 Mulyojati - - - - -

8 Iringmulyo - - - - -

9 Yosodadi - - - - -

10 Tejoagung - - - - -

11 Sumbersari Bantul - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - -

1 RSUD Jend. A. Yani 3 4 7 - 1 1 1 1 4 5 9

2 RSU Mardi Waluyo - - - - -

3 RSU Islam 1 1 - - - 1 1

4 RSU Muhammadiyah - - - - -

5 RSIA AMC - - - - -

6 RSB Asih - - - - -

7 RSB Permata Hati - - - - -

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 4 4 8 - - - - 1 1 1 - 1 5 5 10

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - -

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 4 4 8 - - - - 1 1 1 - 1 5 5 10

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 5,25 0 0,66 0,656047 6,56

Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJATENAGA TEKNISI MEDIS

TOTAL

Page 179: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 78

KOTA METRO

TAHUN 2014

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

1 Metro - - - - - - - - - - - - -

2 Yosomulyo - - - - - - - - - - - - -

3 Banjarsari - - - - - - - - - - - - -

4 Purwosari - - - - - - - - - - - - -

5 Karangrejo - - - - - - - - - - - - -

6 Ganjar Agung - - - - - - - - - - - - -

7 Mulyojati - - - - - - - - - - - - -

8 Iringmulyo - - - - - - - - - - - - -

9 Yosodadi - - - - - - - - - - - - -

10 Tejoagung - - - - - - - - - - - - -

11 Sumbersari Bantul - - - - - - - - - - - - -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

1 RSUD Jend. A. Yani 8 3 11 - - - 4 4 - 6 9 15 1 1 2 - - - 2 5 7 - - 21 18 39

2 RSU Mardi Waluyo 5 1 6 - - - 5 5 - - - - 3 3 - - 5 9 14

3 RSU Islam 1 1 2 - - - 6 6 - - - - 1 1 - - 1 8 9

4 RSU Muhammadiyah 2 1 3 - - - 6 6 - - - - 1 1 - - 2 8 10

5 RSIA AMC - - - - 1 5 6 - - - - 1 1 - - 6 1 7

6 RSB Asih - - - - 4 4 - - - - 2 2 - - 6 6

7 RSB Permata Hati - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 2 2 - - - - - - - 3 3

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 16 6 22 - - - 4 - 4 - - - 7 36 43 1 1 2 - - - 3 14 17 - - - - - - 35 53 88

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - -

KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - -

KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 16 6 22 - - - 4 - 4 - - - 7 36 43 1 1 2 - - - 3 14 17 - - - - - - 35 53 88

RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 57,732

Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro

Keterangan:

*yang memiliki klinik/pelayanan kesehatan

JUMLAH

JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA TEKNISI MEDIS

RADIOGRAFER RADIOTERAPIS TEKNISI ELEKTROMEDIS TEKNISI GIGI ANALISIS KESEHATAN REFRAKSIONIS OPTISIEN ORTETIK PROSTETIKREKAM MEDIS DAN

INFORMASI KESEHATAN

TEKNISI TRANSFUSI

DARAH

TEKNISI

KARDIOVASKULER

Page 180: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 79

KOTA METRO

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Metro - 1 1 -

2 Yosomulyo - - -

3 Banjarsari - 1 1 -

4 Purwosari - 1 1 -

5 Karangrejo - - -

6 Ganjar Agung - 1 1 -

7 Mulyojati - - -

8 Iringmulyo - - -

9 Yosodadi - - -

10 Tejoagung - - -

11 Sumbersari Bantul - 1 1 -

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - 5 5 - - -

1 RSUD Jend. A. Yani - - - - - -

2 RSU Mardi Waluyo - - - - -

3 RSU Islam - - - - -

4 RSU Muhammadiyah - 6 6 - 6 6

5 RSIA AMC - - - - -

6 RSB Asih 1 1 3 2 5 3 3 6

7 RSB Permata Hati 1 - 1 - - - 1 - 1

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 1 2 3 8 11 4 9 13

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - -

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 1 1 2 3 13 16 4 9 13

Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro

JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA KESEHATAN LAINNYA

TOTALPENGELOLA PROGRAM KESEHATAN TENAGA KESEHATAN LAINNYA

Page 181: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 80

KOTA METRO

TAHUN 2014

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

1 Metro 1 1 1 1 - - - - 1 1 1 2 3

2 Yosomulyo 1 1 - - - - - 1 1 2 - 2

3 Banjarsari 1 1 - - - - - 1 1 2 - 2

4 Purwosari 1 1 1 1 - - - - 1 1 1 2 3

5 Karangrejo 1 1 - - - - - 1 1 - 2 2

6 Ganjar Agung 1 1 1 1 - - - - 1 1 1 2 3

7 Mulyojati - - - - - - - - - -

8 Iringmulyo 1 1 1 1 - - - - 1 1 2 1 3

9 Yosodadi - - - - - - - - - -

10 Tejoagung 1 1 1 1 - - - - - - 2 2

11 Sumbersari Bantul 1 1 - - - - - 1 1 1 1 2

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 4 5 9 1 4 5 - - - - - - - - - - - - 5 3 8 10 12 22

1 RSUD Jend. A. Yani 11 13 24 85 101 186 - - - - - - - - - - - - - - - 96 114 210

2 RSU Mardi Waluyo 2 2 4 5 15 20 2 - 2 - - - - - - - - - - - - 9 17 26

3 RSU Islam 1 1 37 56 93 - - - - - - - - - - - - - - - 38 56 94

4 RSU Muhammadiyah 1 1 19 23 42 - - - - - 20 23 43

5 RSIA AMC 5 18 23 6 6 - - - - - - - - - - - - - - - 11 18 29

6 RSB Asih 5 5 5 5 - - - - - - - - - - - - - - - - 10 10

7 RSB Permata Hati 2 3 5 - 3 3 1 - 1 - 2 2 1 - 1 1 - 1 2 9 11 7 17 24

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 22 41 63 152 203 355 3 - 3 - 2 2 1 - 1 1 - 1 2 9 11 181 255 436

SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - -

INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - -

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - -

JUMLAH (KAB/KOTA) 26 46 72 153 207 360 3 - 3 - 2 2 1 - 1 1 - 1 7 12 19 191 267 458

Sumber: Seksi PPSDMK Dinkes Kota Metro

STAF PENUNJANG

TEKNOLOGI

STAF PENUNJANG

PERENCANAANTENAGA PENDIDIK

TENAGA

KEPENDIDIKANJURU

JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN

NO UNIT KERJA

TENAGA NON KESEHATAN

TOTALPEJABAT

STRUKTURAL

STAF PENUNJANG

ADMINISTRASI

Page 182: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

TABEL 81

KOTA METRO

TAHUN 2014

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN

Rupiah %

1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 70.325.119.149 86,68

a. Belanja Langsung 32.368.250.363

b. Belanja Tidak Langsung 37.956.868.786

2 APBD PROVINSI (OBAT) 24.301.250 0,03

3 APBN : 5.608.504.546 6,91

- Dana Dekonsentrasi - 0,00

- Dana Alokasi Khusus (DAK) 3.561.654.546 4,39

- BOK 1.046.850.000 1,29

- Tugas Pembantuan (TP) 1.000.000.000 1,23

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 36.325.700 0,04

- Global Fund untuk TB Paru 36.325.700 0,04

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN / KAPITASI & NON KAPITASI JKN 5.135.325.500 6,33

4.815.250.500 5,94

- Non Kapitasi 320.075.000 0,39

81.129.576.145 100,0

763.339.885.570

4,24

532.248,51

Sumber: Subbag Perencanaan Dinkes Kota Metro

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

TOTAL APBD KAB/KOTA

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA

ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA

NO SUMBER BIAYA

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN

Page 183: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Tabel Tambahan 1

KOTA METRO

2014

KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN

JUMLAH

KEGIATAN

PENYULUHAN

KESEHATAN

JUMLAH

KUNJUNGAN

RUMAH

PENYEBARAN

INFORMASI

1 2 3 4 5 6

1 Metro Pusat Metro 100 50 0

Yosomulyo 300 75 0

2 Metro Utara Banjarsari 100 25 0

Purwosari 200 50 0

Karangrejo 100 25 0

3 Metro Barat Ganjar Agung 200 50 0

Mulyojati 200 50 0

4 Metro Timur Iringmulyo 100 25 0

Yosodadi 200 50 0

Tejoagung 200 50 0

5 Metro Selatan Sumbersari Bantul 400 200 0

SUB JUMLAH I 2100 650 0

1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 147 0 3

2 Rumah Sakit 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 2247 650 3

Sumber: Seksi Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kota Metro

JUMLAH KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN

TAHUN

NO KECAMATAN PUSKESMAS

Page 184: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama
Page 185: Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 · Profil Kesehatan Kota Metro Tahun 201 4 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1 .1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu komponen utama

Tabel Tambahan 2

KOTA METRO

TAHUN 2014

%

L P L+P L P L+P

1 2 3 4 5 6 7 8

1 JAMKESMAS 14.503 13.779 28.282 18,96 18,14 18,55

2 ASKES PNS 10.414 10.042 20.456 13,62 13,22 13,42

3 JPK JAMSOSTEK 1.911 1.749 3.660 2,50 2,30 2,40

4TNI/POLRI/PNS/

KEMHAN/PNS POLRI14.934 12.971 27.905 19,53 17,08 18,31

5 ASURANSI PERUSAHAAN 44 39 83 0,06 0,05 0,05

6 ASURANSI SWASTA 1.867 1.710 3.577 2,44 2,25 2,35

7 JAMKESDA 5.427 4.706 10.133 7,10 6,20 6,65

JUMLAH (KAB/KOTA) 49.100 44.996 94.096 64,20 59,25 61,73

Sumber: Seksi Pembiayaan Jaminan Kesehatan Dinkes Kota Metro

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN

NO JENIS JAMINAN KESEHATAN

PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN

JUMLAH