KESEHATAN MASYARAKAT Guna mendukung program pemerintah di bidang kesehatan dan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya arti kesehatan perlu kerjasama dari semua komponen masyarakat baik pemerintah, swasta dan masyarakat itu sendiri. Pembangunan kesehatan di Desa Batubulan terus diupayakan peningkatannya baik melalui peningkatan pengetahuan masyarakat serta meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Adapun beberapa indikator yang dapat dilihat dalam upaya meningkatkan standar kesehatan masyarakat meliputi : a. Standar kesehatan balita dan keluarga 1. Kelahiran bayi Jumlah kelahiran bayi di Desa Batubulan pada tahun 2012 sebanyak 290 orang dan pada tahun 2013 sebanyak 281 orang. Terjadi penurunan 3,10 %, ini merupakan salah satu dampak dari keberhasilan program KB serta peningkatan pengetahuan kesadaran remaja dan masyarakat tentang kesehatan reproduksi dan keluarga berencana. Adanya kerjasama lintas sektor antara PKK desa dan instansi-instansi terkait dalam kegiatan penyuluhan dan penyampaian informasi-informasi tentang kesehatan reproduksi remaja dan pendewasaan usia kawin juga ikut andil dalam peningkatan pengetahuan dan kesadaran remaja serta masyarakat. 2. Kematian ibu, bayi dan balita
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KESEHATAN MASYARAKAT
Guna mendukung program pemerintah di bidang kesehatan dan menumbuhkan
kesadaran masyarakat akan pentingnya arti kesehatan perlu kerjasama dari semua
komponen masyarakat baik pemerintah, swasta dan masyarakat itu sendiri.
Pembangunan kesehatan di Desa Batubulan terus diupayakan peningkatannya baik
melalui peningkatan pengetahuan masyarakat serta meningkatkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. Adapun beberapa indikator yang dapat dilihat dalam
upaya meningkatkan standar kesehatan masyarakat meliputi :
a. Standar kesehatan balita dan keluarga
1. Kelahiran bayi
Jumlah kelahiran bayi di Desa Batubulan pada tahun 2012 sebanyak
290 orang dan pada tahun 2013 sebanyak 281 orang. Terjadi penurunan
3,10 %, ini merupakan salah satu dampak dari keberhasilan program KB
serta peningkatan pengetahuan kesadaran remaja dan masyarakat tentang
kesehatan reproduksi dan keluarga berencana. Adanya kerjasama lintas
sektor antara PKK desa dan instansi-instansi terkait dalam kegiatan
penyuluhan dan penyampaian informasi-informasi tentang kesehatan
reproduksi remaja dan pendewasaan usia kawin juga ikut andil dalam
peningkatan pengetahuan dan kesadaran remaja serta masyarakat.
2. Kematian ibu, bayi dan balita
Angka kematian ibu kabupaten Gianyar tahun 2013 sebesar
93,03/100.000 kelahiran hidup. Sedangkan tahun 2013 angka kematian ibu
tingkat nasional 359/100.000 kelahiran hidup. Di Desa Batubulan, pada
tahun 2012 dan 2013 tidak terdapat kematian ibu sampai saat ini.
ANGKA KEMATIAN IBU
Tahu
n
Pencapaian desa
batubulan
Cakupan kabupaten
GianyarTarget nasional
2012 0 60,40/100.000 KH 359/100.000
2013 0 93,03/100.000 KH 359/100.000
Jumlah kematian bayi di desa batubulan tahun 2012 sebanyak 4 orang.
Bayi pertama yang meninggal adalah bayi made Ani Lestari. Bayi tersebut
meninggal karena kelainan kongenilat (jantung bawaan). Bayi tersebut lahir
tanggal 26 November 2011 melalui operasi SC, keesokan harinya bayi sesak
dan telah dirawat selama 6 hari di RS Premagana. Tanggal 2 desember 2011
bayi dilakukan pemeriksaan ECO terlihat jantung bocor dan dirawat di RSUP
sanglah. Tanggal 14 desember 2011 bayi diperbolehkan pulang dengan
dianjurkan untuk berobat rawat jalan. Tanggal 11 februari 2012 bayi mulai
rewel dan dibawa ke RS premagana. Dokter Premagana merujuk ke RSUP
Sanglah namun orang tua baru berangkat tanggal 14 Februari 2012. Tanggal 15
februari 2012 kondisi bayi menurun hingga bayi meninggal pk. 02.30 wita.
Bayi kedua yang meninggal adalah bayi Nym. Susi Amiati. Hal ini
disebabkan karena bayi tersebut mengalami kelainan kongenital (sejak lahir
kedua mata bayi menderita katarak, kedua kaki mengalami ste V dan kelainan
jantung). Dalam hal ini petugas kesehatan (puskesmas) telah melakukan
pelacakan kematian. Dari data di lapangan keluarga ibu bukan termasuk
keluarga miskin. Selama kehamilan ibu telah melakukan pemeriksaan
kehamilan secara rutin di bidan praktek swasta, puskesmas, serta pemeriksaan
USG di dokter spesialis kandungan. Imunisasi TT sudah berstatus T5. Ibu hanya
melakukan aktivitas ringan sebagai ibu rumah tangga. Dalam keseharian ibu
sudah makan secara normal dan minum obat sesuai anjuran petugas kesehatan,
tidak pernah minum jamu dan membeli obat sembarangan bila sakit. Ibu
melahirkan di RS swasta melalui operasi secsio cesaria karena letak bayi
sungsang pada tanggal 4 maret 2012 pukul 19.21 wita. Bayi lahir tidak segera
menangis, kulit pucat, BBL 2960 gram dengan anomali kongenital. Setelah
dilakukan penanganan oleh dokter spesialis anak akhirnya pada pk. 22.10 wita
bayi meninggal.
Bayi ketiga yang meninggal adalah bayi komang pande kerti. Bayi ini
dilahirkan tanggal 24 Juli 2012 pk. 21.50 wita dengan kelahiran kembar. 1 bayi
mengalami IUFD (kematian janin dalam kandungan). Bayi ini lahir dengan BB
1900 gram, lahir dengan spontan brach di usia kandungan 35 minggu dan apgar
score 6-7. Tanggal 25 juli 2012 bayi dirawat di inkubator dengan sesak nafas.
Tanggal 26 Juli 2012 bayi mulai membiru, panas 38’C, nafas tidak spontan,
sempat dilakukan VTP namun tidak berhasil dan pk. 11.10 wita bayi meninggal.
Bayi keempat yang meninggal adalah Kadek Ayunda Arisandi Putri.
Bayi ini berumur 5 bulan. Bayi tersebut lahir tanggal 26 maret 2012. Hal ini
disebabkan karena bayi tersebut mengalami kelainan jantung. Bayi tersebut
sudah mendapatkan perawatan di RS swasta dan RSUP sanglah.
Pada tahun 2013 tidak terdapat Kematian Bayi di desa batubulan. Hal ini
disebabkan karena telah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan
termasuk dukungan masyarakat terhadap ibu hamil dan bersalin.
ANGKA KEMATIAN BAYI
Tahun Pencapaian Desa
Batubulan
Cakupan Kabupaten
Gianyar
2012 4 11,17/1000 KH
2013 0 10,08/1000 KH
3. Gizi Bayi dan Balita
Pada tahun 2012 terdapat 689 orang Balita , tidak terdapat Balita dengan
status gizi buruk. Sementara itu cakupan Balita dengan gizi buruk di Kabupaten
Gianyar 6,8% ( tiaracendra.blogspot, 12 Maret 2013) dan tingkat nasional 15 %
( MDGs 2015 ) Tahun 2012 Balita yang datang ditimbang ke posyandu sebanyak 495
orang (71,84 %), sedangkan 194orang (28,15% ) lainnya tetap terpantau status gizinya
di puskesmas, bidan praktek swasta, dokter praktek swasta, klinik swasta dan rumah
sakit. Berdasarkan hasil pemantauan tersebut diperoleh data Balita dengan status gizi
baik sebanyak 483 orang Balita (70,10 %) , 13 orang balita (1,88%) lainnya dengan
status gizi kurang, dan 5 orang balita (0,72 %) dengan status gizi lebih. Sedangkan
jumlah balita pada tahun 2013 sebanyak 776 orang Balita, Balita yang datang untuk
ditimbang ke posyandu pada tahun 2013 sebanyak 595 orang balita (76,67%). 181
orang (23,32 % ) lainnya tetap terpantau status gizinya di puskesmas, bidan praktek
swasta, dokter praktek swasta, klinik swasta dan rumah sakit. Berdasarkan hasil
pemantauan tersebut diperoleh data Balita dengan status gizi baik sebanyak 567 orang
balita (73,06%) , 18 orang Balita (2,31%) dengan status gizi kurang, dan 9 orang
Balita (1,15%) dengan status gizi lebih. Dari 776 orang Balita di Desa Batubulan
tidak terdapat Balita dengan status gizi buruk¸ namun terdapat 1 ( satu ) orang Balita
terpantau gizi buruk yang berasal dari Kecamatan Denpasar Timur dikarenakan dalam
kesehariannya orang tua Balita tersebut bekerja dan berusaha di wilayah Desa
Batubulan.
STATUS GIZI BALITA
Tahun Jumlah balita Gizi baik %Gizi
kurang%
2012 689 483 70,10 18 1,88
2013 776 567 73,06 13 1,67
PERSENTASE BALITA DENGAN GIZI BURUK
Tahun Pencapaian Desa Cakupan Kab. Gianyar Target Nasional
2012 0% 0% 15%
2013 0% …….% 15%
4. Cakupan Imunisasi
Pelayanan imunisasi dasar telah dilaksanakan secara rutin dan
berkesinambungan melalui kegiatan dalam gedung puskesmas dan pustu yang
dilaksanakan dan dikoordinir oleh petugas puskesmas. Disamping itu pelayanan
imunisasi juga dilaksanakan pada bidan praktik swasta yang ada di wilayah kerja
puskesmas sukawati II. Cakupan imunisasi berdasarkan target program yaitu : BCG
tahun 2012, 261 orang ( 96,7%), dan tahun 2013, 251 orang (98,8%). DPTc-I tahun
2012,260 orang(96,7.%), dan tahun 2013.291 orang (115.0%). DPTc-II tahun
2012.261 orang(96,7.%), dan tahun 2013.291 orang (115,0). DPTc-III tahun 2012.302
orang(111,9 %), dan tahun 2013, 286 orang (113,0% ). Polio I tahun 2012.261
orang(96,7%), dan tahun 2013.251 orang (98,8%). Polio II tahun 2012, 261
orang(96,7%), dan tahun 2013. 287 orang (113,4%).
5. Angka harapan Hidup
Harapan hidup penduduk Desa Batubulan menunjukkan bahwa semakin muda
kelompok umur penduduk maka harapan hidupnya semakin tinggi karena tingkat
kematian penduduk pada kelompok umur muda relatif rendah, sebaliknya semakin tua
kelompok umur penduduk semakin rendah harapan hidupnya karena tingkat kematian
penduduk pada kelompok umur ini semakin tinggi. Adapun angka harapan hidup pada tahun
2012 adalah sebesar 63,87% tahun dengan perincian umur 0 hari meninggal sebanyak 1
orang, umur 2 bulan sebanyak 1 orang, umur 4 bulan sebanyak 1 orang, umur 10 tahun
sebanyak 1 orang, umur 19 tahun sebanyak 1 orang, umur 30 tahun sebanyak 1 orang, umur
38 tahun sebanyak 1 orang, umur 39 tahun sebanyak 1 orang, umur 40 tahun sebanyak 1
orang, umur 47 tahun sebanyak 1 orang, umur 48 sebanyak 1 orang, umur 55 tahun
sebanyak 1 orang, umur 60 tahun sebanyak 3 orang dan umur 64 meninggal sebanyak 1
orang, umur 65 meninggal sebanyak 3 orang, umur 67 meninggal sebanyak 1 orang, umur
70 meninggal sebanyak 3 orang, umur 75 meninggal sebanyak 4 orang, umur 78 meninggal
sebanyak 1 orang, umur 80 meninggal sebanyak 5 orang, umur 85 meninggal sebanyak 2
orang, umur 90 meninggal sebanyak 5 orang, umur 95 meninggal sebanyak 2 orang jika
ditotal jumlah umur meninggal sebanyak 3.257 dan jumlah warga yang meninggal sebanyak
51 orang.
Sedangkan pada tahun 2013 angka harapan hidup sebesar 69,31 % dengan perincian
umur 28 tahun meninggal sebanyak 1 orang, umur 37 tahun sebanyak 2 orang, umur 42
tahun sebanyak 2 orang, umur 50 tahun sebanyak 4 orang, umur 51 tahun sebanyak 1 orang,
umur 53 tahun sebanyak 1 orang, umur 55 tahun sebanyak 3 orang, umur 60 tahun
sebanyak 2 orang, umur 65 tahun sebanyak 2 orang, umur 68 sebanyak 1 orang, umur 69
sebanyak 2 orang, umur 70 tahun sebanyak 4 orang, umur 75 tahun sebanyak 4 orang dan
umur 80 tahun sebanyak 6 orang, umur 82 meninggal sebanyak 2 orang, umur 85
meninggal sebanyak 1 orang, umur 90 meninggal sebanyak 5 orang, umur 95 meninggal
sebanyak 1 orang, umur 121 meninggal sebanyak 1 orang sehingga total umur meninggal
sebanyak 3.396 sedangkan jumlah warga yang meninggal sebanyak 49 orang. Jadi
prosentase angka harapan hidup tahun 2013 sebanyak 69,31%. Sehingga ada kenaikan
sebesar 5,44 %.
Cukup tingginya prosentase Harapan Hidup penduduk di Desa Batubulan diakibatkan
oleh adanya pelayanan kesehatan gratis kepada lansia secara rutin serta adanya pelayanan
kesehatan penanganan penyakit degenerative. Disamping sering adanya pembinaan tentang
pola hidup sehat serta kesehatan sanitasi lingkungan yang bersih kepada masyarakat.
6. Cakupan Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih
Cakupan pemenuhan kebutuhan air bersih di Desa Batubulan pada umumnya tidak
ada kesulitan. Semua penduduk (keluarga) telah dapat menikmati air bersih. Sumber air
bersih yang paling banyak digunakan oleh masyarakat adalah akses dari PDAM, yaitu
sebanyak 3538 KK pada tahun 2012 dan 3786 KK pada tahun 2013. Jadi tidak ada
satupun keluarga yang tidak dapat menikmati air bersih. Dalam satu rumah tangga bisa ada
2 sampai 3 akses sambungan PDAM. Ada juga beberapa Kepala keluarga patungan
menggunakan akses PDAM ini. Selain menggunakan air bersih yang bersumber dari PDAM,
ada beberapa KK (Rumah Tangga) yang menggunakan air bersih dari sumber mata air
seperti pancoran yang banyak ada di tebing-tebing dan bantaran sungai yang melintas
disisi barat wilayah Desa Batubulan . Ini dilakukan untuk menghemat penggunaan air
PDAM yang berlebihan. Sebelum PDAM melayani air bersih masyarakat, dahulunya
masyarakat memanfaatkan sumber-sumber mata air dari pancoran tersebut.
Salah satu indikator yang penting diperhatikan didalam meningkatkan kuwalitas
derajat kesehatan berdasarkan lingkungan ( kesehatan sanitasi ) adalah kepemilikan jamban
keluarga atau WC. Semua rumah tangga (KK) yang ada di Desa Batubulan telah
mempunyai Jamban/WC. Total KK yang menggunakan jamban/WC di Desa Batubulan pada
tahun 2012 ada sebanyak 4437 KK atau 100 % dan tahun 2013 sebanyak 4796 KK atau
107 %. Namun dari jumlah KK tersebut ada juga yang menggunakan atau memiliki WC
yang masih bergabung dalam satu rumah tangga. Hal ini terjadi karena KK baru yang
masih bergabung dengan orang tuanya mereka menggunakan jamban/WC secara bersama-
sama. Begitu pula dalam satu jamban/WC di dalam satu rumah tangga dapat
dimanfaatkan oleh lebih dari satu Kepala Keluarga. Jadi semua KK yang ada di Desa
Batubulan telah menggunakan atau meiliki jamban, sehingga hampir tidak ada rumah
tangga (KK) yang tidak memiiiki jamban.
7. Kepemilikan Jamban
Salah satu indikator yang penting diperhatikan didalam meningkatkan kuwalitas
derajat kesehatan berdasarkan lingkungan ( kesehatan sanitasi ) adalah kepemilikan jamban
keluarga atau WC. Semua rumah tangga (KK) yang ada di Desa Batubulan telah
mempunyai Jamban/WC. Total KK yang menggunakan jamban/WC di Desa Batubulan pada
tahun 2012 ada sebanyak 4437 KK atau 100 % dan tahun 2013 sebanyak 4796 KK atau
107 %. Namun dari jumlah KK tersebut ada juga yang menggunakan atau memiliki WC
yang masih bergabung dalam satu rumah tangga. Hal ini terjadi karena KK baru yang
masih bergabung dengan orang tuanya mereka menggunakan jamban/WC secara bersama-
sama. Begitu pula dalam satu jamban/WC di dalam satu rumah tangga dapat
dimanfaatkan oleh lebih dari satu Kepala Keluarga. Jadi semua KK yang ada di Desa
Batubulan telah menggunakan atau meiliki jamban, sehingga hampir tidak ada rumah
tangga (KK) yang tidak memiiiki jamban.
b. Pelayanan kesehatan
Pihak Puskesmas Sukawati II dengan Puskesmas Pembantunya, yang mewilayahi
Desa Batubulan, telah melaksanakan tugas dengan baik dan memberikan pelayanan
kesehatan yang memadai dan berkesinambungan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat selain
langsung di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu, juga melalui Posyandu-Posyandu
yang ada dimasing-masing Banjar. Posyandu-Posyandu secara rutin, minimal setiap
bulan sekali, telah memberikan pelayanan untuk Penimbangan dan Pemeriksaan
kesehatan Bayi, immunisasi, Pemberian Makanan Tambahan dan Pemeriksaan ibu
hamil dan lansia. Untuk menjaga derajat kesehatan masyarakat, selain Puskesmas dan
puskemas Pembantu yang memberikan pelayanan kesehatan, juga ada 8 orang bidan,
1 orang perawat praktik mandiri, 10 orang dokter praktek swasta, 2 Buah Rumah
Sakit Umum dan 8 buah Apotik serta 2 buah klinik bersalin.
Adapun pelayanan kesehatan gratis yang pernah kami laksanakan pada tahun
2012 dan tahun 2013 adalah pemeriksaan Papsmear IVA sampai kepada
pengobatannya, dimana semua biayanya ditanggung oieh pihak Puskesmas Sukawati
II dan Yayasan Kanker Indonesia. Serta Pemeriksaan dan Pengobatan gratis untuk
kelompok Usia lanjut yang dibantu oieh Puskesmas sukawati II dimana hal ini masih
berlagsung sampai saat ini.
c. Kesehatan Lingkungan
Selain indikator dan pelayanan kesehatan tersebut diatas, yang juga penting
untuk kesehatan adalah kesehatan sanitasi yaitu kesehatan berdasarkan lingkungan
yang bersih. Puskesmas Sukawati II secara berkala telah melakukan pemeriksaan
jentik-jentik nyamuk dari rumah ke rumah yg di laksanakan setiap minggu pada hari
jumat. Di Desa Batubulan telah dilaksanakan berbagai program dan kegiatan untuk
menjaga lingkungan yang bersih dan sehat. Terdapat kegiatan rutin yg telah
dilaksanakan yaitu Gerakan Meresik / gotong royong kebersihan lingkungan setiap
bulan, pada minggu pertama yang dikoordinir oleh klian banjar masing-masing.
Penduduk Desa Batubulan juga melaksanakan Gerakan 3 M untuk memberantas
sarang-sarang nyamuk, khususnya nyamuk Demam Berdarah Dengue dan gotong
royong kebersihan untuk menjaga lingkungan supaya bersih dan sehat. Lingkungan
yang kotor dan kumuh akan potensial menyebabkan timbulnya berbagai penyakit.
PKK juga aktif berperan serta melalui kegiatan gotong royong yang dilaksanakan
setiap hari minggu pertama. Hal ini diharapkan dapat menjaga kebersihan dan kesehatan
lingkungan serta mencegah terjadinya kasus Demam Berdarah di Desa Batubulan. Disamping
itu PKK desa bekerja sama dengan Puskesmas melakukan tindakan promotif dan prepentif
dengan mengadakan penyuluhan-penyuluhan yaitu penyuluhan tentang PHBS, penyakit-
penyakit musiman, ISPA, diane, penyakit yang sedang trend seperti DBD, flu burung, kusta,
dan kanker servik, kesehatan reproduksi, pendewasaan usia kawin dan lain-lain.
Maraknya bencana alam akhir-akhir im telah memperparah kondisi sosial ekonomi
dan lingkungan. Pencamaran lingkungan, penggundulan hutan, pengungsian dan wabah
penyakit serta KLB. Konflik sosial yang berkepanjangan telah menimbulkan kerusuhan dan
pertikaian, stress, gangguan jiwa dan kemiskinan sehingga turut meningkatkan masalah
kesehatan, munculnya penyakit baru seperti HIV /AJDS, SARS, Flu burung, rabies dan
penyakit endemis seperti diare, demam berdarah.
Sehubungan dengan itu pemerintah telah menetapkan sasaran yang harus dicapai
yaitu meningkatnya umur harapan hidup, menurunkan angka kematian bayi, angka kematian
ibu melahirkan dan menururmya prevalensi gizi kurang anak balita. Langkah nyata untuk
mencapai tujuan tersebut yaitu dengan cara seluruh desa di Indonesia menjadi Desa Siaga.
Demikian juga desa Batubulan telah menjadi Desa Siaga dengan membentuk Pos Kesehatan
Desa yang dikelola oleh 2 orang Bidan dan 2 orang kader
Tujuan umum
Pembentukan Poskesdes yaitu terwujudnya masyarakat sehat yang siaga terhadap
permasalahan kesehatan di wilayah desanya.
Tujuan khususnya :
a. Terselenggaranya promosi kesehatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang kesehatan.
b. Terselengaranya pengamatan, pencatatan dan pelaporan dalam rangka meningkatkan
kewaspadaan dan kesiagaan masyarakat terhadap resiko dan bahaya yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan, terutama penyakit menular dan penyakit yang
berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) serta factor-faktor resikonya (termasuk
status gizi dan ibu hamil yang beresiko).
c. Terselenggaranya upaya pemberdayaan masyarakat dalam rangka memngkatakan
kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya di bidang kesehatan.
d. Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh masyarakat dan
tenaga profesional kesehatan.
e. Terkoordinasinya penyelenggaraan UKBM lainnya yang ada di desa.
Kegiatan Poskesdas utamanya adalah pengamatan dan kewaspadaan dini (surveilans
penyakit, gizi, prilaku beresiko, lingkungan dan masalah kesehatan lainnya) penanganan
kegawat daruratan kesehatan dan kesiapsiagaan terhadap bencana dan pelayanan kesehatan
dasar ( dilaksanakan di puskesmas pembantu).
Kegiatan Poskesdes lainnya yang merupakan kegiatan pengembangan yaitu promosi
kesehatan, penyehatan lingkungan dan lain-lain sebagai bentuk pertanggung jawaban maka
kegiatan poskesdes didukung dengan pencatatan dan pelaporan.
Hasil kegiatan atau Survey Mawas Diri (SMD) dibahas dalam Musyawarah Masyarakat
Desa (MMD), sehingga masyarakat mengenal masalah kesehatan di wilayahnya dan
merencanakan penanggulangan masalah tersebut. Dengan demikian masalah tersebut
merupakan tanggung jawab bersama masyarakat.
Sehubungan dengan peningkatan status desa siaga menjadi desa siaga aktif, di desa
Batubulan telah terbentuk forum dan lembaga kemasyarakatan antara lain:
Organisasi Kemasyarakatan Wanita
- Sekaa Santi Wanita
- Sekaa Gong Wanita
- Sanggar – Sanggar
- Salon Desa
Forum tentang kesehatan / peduli kesehatan
Forum Desa Siaga
Kelompok Pengerajin
Kelompok Ternak
Forum ketertiban keamanan
Forum kreatifitas masyarakat
Organisasi LPM dan BPD
Organisasi Bapak
- Pesantian Lanang
- Sekaa Gong Lanang
Organisasi Pemuda
- Karang Taruna
- STT
Lembaga Adat
- Subak
- Pecalang
- LPD
- Koperasi Banjar
Adapun sumber dana dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
UKBM tersebut yaitu:
o Adanya bantuan oprasional dan pemerintah Kab Gianyar
o Adanya dana swadaya dan PKK berupa jimpitan untuk membantu kelancaran PMT
dan posyandu
o Adanya bantuan dan PNPM mandiri
o Adanya bantuan dan ADD
Rencana kedepan akan diupayakan pencarian sumber-sumber dana untuk menunjang
kegiatan baik dan swadaya masyarakat dan mencari donator lain. Poskesdes juga telah
melaksanakan SMD dan MMD dibantu pihak terkait, sebanyak 2 kali, 1 kali di tahun 2012
dan 1 kali tahun 2013 guna membahas permasalahan- permasalahan yang terjadi di desa baik
masalah kesehatan maupun masalah lingkungan dan lain-lain, serta mencari alternative
pemecahan masalah seperti DBD tahun 2012 terjadi 15 kasus dan tahun 2013 terjadi 12
kasus . Kasus DBD meningkat tajam dalam setahun karena curah hujan yg tidak menentu .
maka kami telah melakukan pogging secara swadaya. PJB yang dilakukan oleh 5 orang kader
jumantik yang telah terlatih dibantu petugas puskesmas dan seluruh masyarakat setiap minggu
yg di ambil setiap hari jumat . ABJ (Angka Bebas Jentik) Desa Batubulan tahun 2012 sebesar
97,97% dan Tahun 2013 sebesar 99,57%. Terjadi peningkatan sebesar 1,6 %. Hal ini
disebabkan karena meningkatnya kesadaran masyarat akan pentingnya pemberantasan sarang
nyamuk (3M) yang dilakukan pada masing-masing rumah. Maraknya kasus rabies dan flu
burung sehingga di tahun 2013 juga telah dilakukan penyuluhan dan sosialisasi tentang
penyakit tersebut dengan kerja sama lintas sektor dengan puskesmas dan Dinas Peternakan
untuk melakukan upaya-upaya pencegahan dan survey serta vaksinasi masal terhadap HPR
(Hewan Penularan Rabies). Disamping itu untuk keperluan respon cepat terhadap
kemungkinan ancaman adanya KLB telah dibentuk tim gerak cepat (TGC) yang siaga
bencana, kejadian luar biasa, dan wabah.
Pembangunan di bidang kesehatan berjalan dengan cepat, untuk itu perlu arah
kebijakan dan prioritas pembangunan di bidang kesehatan. Pencapaian kemajuan
pembangunan di bidang kesehatan dinilai dengan pencapaian target. Salah satunya
tercapainya 100% rumah tangga yang ber PHBS, Pemantauan terhadap pencapaian target
tersebut dengan melakukan survey PHBS tatanan rumah tangga. Pada tahun 2012 di desa
Batubulan telah dilakukan survey PHBS pada tatanan rumah tangga dengan jumlah 4437
rumah tangga yang dilaksanakan oleh kader PHBS,kader kesehatan lingkungan, dasa
wisma,Bidan Desa .Pada tahun 2013 juga dilakukan survey PHBS terhadap 4437 KK dengan
hasil sebagai berikut.
Hasil survey tahun 2012 yang meliputi 10 indikator yaitu:
1) Ibu bersain ditolong oleh tenaga kesehatan : 332 RT / 100%
2) Ibu memberikan ASI eksklusif pada bayinya : 278 RT / 84 %
3) Menimbang bayi dan balita tiap bulan : 314 RT / 94,58 %
4) Menggunakan air bersih : 4437 RT / 100 %
5) Mencuci tangan dengan air dan sabun : 4437 RT / 100 %
6) Menggunakan jamban sehat : 4437 RT /100%
7) Memberantasjentik di rumah sekali seminggu : 4347 RT / 97,97 %
8) Makan sayur dan buah setiap hari : 4437 RT / 100 %
9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari : 4435 RT / 99,95 %
10) Tidak merokok di dalam rumah : 4214 RT / 95 %
Jumlah rumah tangga yang dikategorikan sehat 4065 orang (91,62 %).
Hasil survey pada tahun 2Ol3 yang juga meliputi 10 indikator yaitu:
1) Ibu bersalin ditolong oleh petugas kesehatan : 332 RT / 100 %
2) Ibu memberikan ASI ekslusif pada bayinya : 278 RT / 84 %
3) Menimbang bayi dan balita tiap bulan : 318 RT / 95,78 %
4) Menggunakan air bersih : 4437 RT / 100 %
5) Mencuci tangan dengan air dan sabun : 4437 RT / 100 %
6) Menggunakan jamban sehat : 4437 RT / 100 %
7) Memberantas jentik di rumah sekali seminggu : 4418 RT / 95,57 %
8) Makan sayur dan buah setiap hari : 4437 RT / 100 %
9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari : 4435 RT I/99,95 %
10) Tidak merokok di dalam rumah : 4380 RT / 98,7 %
Jumlah rumah tangga yang dikategorikan sehat 4380 orang (98,72 %).
Disamping kegiatan tersebut ada kegiatan tambahan lain yaitu program
diversifikasi tanaman pangan dan pemanfaatan pekarangan melalui tanaman obat keluarga
(TOGA). Teknologi tepat guna sangat diperlukan dalam mencapai kesuma (kesehatan untuk
semua). Pengobatan tradisional (Batra) merupakan bagian integral dan pelayanan kesehatan
masyarakat. Pengembangan obat tradisional merupakan teknologi tepat guna yang
potensional di dalam menunjang pembangunan kesehatan. Toga adalah merupakan
sekumpulan berbagai jenis tanaman yang berfungsi sebagai tanaman obat, sekaligus sebagai